PENGARUH PERUBAHAN TREND JILBAB TERHADAP PERILAKU KONSUMSI...
Transcript of PENGARUH PERUBAHAN TREND JILBAB TERHADAP PERILAKU KONSUMSI...
i
PENGARUH PERUBAHAN TREND JILBAB TERHADAP PERILAKU
KONSUMSI MAHASISWI IAIN MATARAM PERSPEKTIF
TEORI KONSUMSI ISLAM
(Studi Kasus Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah
Angkatan 2013 IAIN Mataram)
Oleh
Irmawati
NIM. 152.135.059
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2017
ii
PENGARUH PERUBAHAN TREND JILBAB TERHADAP PERILAKU
KONSUMSI MAHASISWI IAIN MATARAM PERSPEKTIF
TEORI KONSUMSI ISLAM
(Studi Kasus Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah
Angkatan 2013 IAIN Mataram)
Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Irmawati
NIM. 152.135.059
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2017
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Irmawati, NIM.152.135.025 dengan judul, “Pengaruh Perubahan
Trend Jilbab Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswi IAIN Mataram Perspektif
Teori Konsumsi Islam (Studi Kasus Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah
Angkatan 2013 IAIN Mataram)” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk
dimunaqasyahkan.
Disetujui pada tanggal: 10 Juli 2017
Pembimbing I Pembimbing II
Hj. Ani Wafiroh, M. Ag Bahrur Rosyid, MM
NIP. 197407162005012003 NIP.197810212009121002
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Mataram, 10 Juli 2017
Hal: Munaqasyah
Yang Terhormat
Rektor UIN MATARAM
di Mataram
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Disampaikan dengan hormat, setelah diperiksa melakukan bimbingan, arahan,
dan koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama Mahasiswa : Irmawati
NIM : 152.135.059
Jurusan/Prodi : Ekonomi Syari’ah
Judul : Pengaruh Perubahan Trend Jilbab Terhadap Perilaku
Konsumsi Mahasiswi IAIN Mataram Perspektif Teori
Konsumsi Islam (Studi Kasus Mahasiswi Jurusan
Ekonomi Syari’ah Angkatan 2013 IAIN Mataram)
telah memnuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi
Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam UIN Mataram. Oleh karena itu, kami
berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Hj. Ani Wafiroh, M. Ag Bahrur Rosyid, MM
NIP. 197407162005012003 NIP. 197810212009121002
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Irmawati
NIM : 152.135. 059
Program Studi : Ekonomi Syari’ah
Fakultas : Syari’ah dan Ekonomi Islam menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Pengaruh Perubahan Trend Jilbab
Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswi IAIN Mataram Perspektif Teori
Konsumsi Islam (Studi Kasus Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah Angkatan
2013 IAIN Mataram) ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya
sendiri, kecuali pada bagian- bagian yang dirujuk sumbernya. Jika saya terbukti
melakukan plagiat tulisan/karya orang lain, saya siap menerima sanksi yang telah
ditentukan oleh lembaga.
Mataram, 10 Juli 2017
Saya yang menyatakan,
Irmawati
vi
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Pengaruh Perubahan Trend Jilbab Terhadap Perilaku
Konsumsi Mahasiswi IAIN Mataram Perspektif Teori Konsumsi Islam (Studi Kasus
Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah Angkatan 2013 IAIN Mataram) yang diajukan
oleh Irmawati, NIM.15.2.135.059, Jurusan Ekonomi Syari’ah, Fakultas Syari’ah dan
Ekonomi Islam IA IN Mataram telah dimunaqasyahkan pada hari Kamis, tanggal 20
Juli 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana
Ekonomi.
Dewan Munaqasyah
1. Ketua Sidang/ : Hj. Ani Wafiroh, M.Ag
Pemb. I NIP. 197407162005012003 (……………….…....)
2. Sekretaris Sidang/ : Bahrur Rosyid, MM
Pemb. II NIP. 197810212009121002 (……………….…....)
3. Penguji I : Drs. Moh. Tamimi, MA
NIP. 196702271994031003 (……………….…....)
4. Penguji II : Dahlia Bonang, M.Si
NIP. 198505172011012010 (……………….…....)
Mengetahui
Dekan Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam,
Dr. H. Musawar, M. Ag
NIP:196912311998031008
vii
MOTTO:
“Ikhlaskanlah memakai jilbab untuk kebaikan dirimu, dan
jadikan jilbab sebagai kebutuhanmu, niscaya kelak kamu
akan merasakan manfaat jilbabmu dan berubahlah
akhlakmu”.
viii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbila’alamin. Akhirnya skripsi ini dapat saya selesaikan.
Karya ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua saya yang tercinta Ayahanda Suradin Muhammad Saleh dan
Ibunda Siti Hajrah, yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan sabar
dalam mendidik dan membiayai saya kuliah dengan jerih payah sampai saya
mendapatkan pendidikan yang tinggi.
2. Untuk kakak-kakak saya tersayang Haryono, Wahyuningsih dan Arif Akbar
yang telah memberikan motivasi sampai saya dapat menyelesaikan skripsi
ini.
3. Untuk teman-teman seperjuangan ES B angkatan 2013 saya ucapkan banyak
terima kasih atas dukungan dan bantuannya.
4. Untuk teman-teman saya yang sudah seperti saudara kandung (Linda,
Hasma, Tina, Ayu, Niskha, Lina, Atun, Eli, Emy, Irma), saya ucapkan
banyak-banyak terimakasih yang sudah memberikan motivasi dan dukungan
dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara langsung ataupun tidak
langsung.
5. Untuk bapak dan ibu dosen yang selama ini telah meluangkan waktu dan jasa
kalian telah membimbing saya sampai saya bisa menyelesaikan studi ini.
Semoga tetap diberikan kesehatan dan umur yang panjang, aamiin.
6. Untuk semua keluarga dan orang-orang terdekat saya yang tidak mampu
saya sebutkan satu persatu, terimakasih telah berada di dekat saya selama
susah dan senang, dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan
semua.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil aalamin dengan segala puji syukur kehadirat Allah
SWT, atas segala nikmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Perubahan
Trend Jilbab Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswi IAIN Mataram Perspektif
Teori Konsumsi Islam (Studi Kasus Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah Angkatan
2013 IAIN Mataram)”, ini dapat terselesaikan dengan baik guna memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah, Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan Nabi besar
kita Muhammad SAW, yang penuh semangat dan keikhlasan berjuang dan
mengamalkan ajaran agama Islam sehingga kita dapat merasakan hasil dari jerih
payah beliau seperti yang kita rasakan saat ini.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan jadi tanpa
bantuan-bantuan dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun materil, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis menyampaikan banyak-
banyak terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Hj. Ani Wafiroh, M.Ag selaku dosen pembimbing I dan Bapak Bahrur
Rosyid, MM selaku dosen pembimbing II yang dengan ikhlas dan penuh
kesabaran dalam memberikan masukan, kritik, dan saran kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. H. Musawar, M. Ag selaku dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi
Islam UIN Mataram dan segenap para karyawan akademik Fakultas Syariah
dan Ekonomi Islam UIN Mataram yang telah banyak memberikan dukungan
kepada penulis.
x
3. Bapak/ibu Dosen Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Mataram yang telah
banyak memberikan sumbangsihnya atas ilmu yang telah disampaikan selama
mengikuti perkuliahan.
4. Rekan-rekan mahasiswa/i Ekonomi Syariah, serta semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan motivasi sehingga skripsi ini bisa diselesaikan dengan
baik. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik untuk perbaikan di masa
yang akan datang sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis sendiri dan orang lain. Aamiin Yarobbal’alamin.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii
NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
ABSTRAK ...................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ............... 7
A. Telaah Pustaka ..................................................................................... 7
B. Kerangka Teori..................................................................................... 10
1. Pengertian Trend ............................................................................ 10
2. Pengertian Jilbab ............................................................................ 11
3. Perilaku Konsumen ........................................................................ 14
4. Teori Konsumsi Islam .................................................................... 19
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 24
D. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 26
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian........................................................... 26
B. Populasi dan Teknik Sampling............................................................. 26
C. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 28
xii
D. Variabel Penelitian .............................................................................. 29
E. Desain Penelitian .................................................................................. 29
F. Instrumen Penelitian............................................................................. 30
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 31
H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 34
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 38
A. Deskripsi Lokasi dan Hasil .................................................................. 38
B. Pembahasan .......................................................................................... 62
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 74
A. Kesimpulan .......................................................................................... 74
B. Saran ..................................................................................................... 75
LAMPIRAN- LAMPIRAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Kuesioner
Lampiran 2 Daftar Jawaban Responden Untuk Trend Jilbab
Lampiran 3 Daftar Jawaban Responden Untuk Perilaku Konsumsi
Lampiran 4 Tabel Uji Validitas Variabel Trend Jilbab
Lampiran 5 Tabel Uji Validitas Variabel Perilaku Konsumsi
Lampiran 6 Tabel Uji Reliabilitas Variabel Trend Jilbab
Lampiran 7 Tabel Uji Reliabilitas Variabel Perilaku Konsumsi
Lampiran 8 Tabel Uji Normalitas
Lampiran 9 Tabel Uji Regresi Sederhana
Lampiran 10 Tabel Hasil Uji Validitas
Lampiran 11 Tabel Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 12 Daftar Tabel Usia Responden
Lampiran 13 Daftar Tabel Alamat Responden
Lampiran 14 Daftar Tabel Uang Saku/bulan Responden
Lampiran 15 Bagan Struktur Organisasi
Lampiran 16 Daftar Tabel Jumlah Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah
Lampiran 17 Tabel Item Pertanyaan Trend Jilbab dan Perilaku Konsumsi
Lampiran 18 Foto-foto (Dokumentasi)
ABSTRAK
PENGARUH PERUBAHAN TREND JILBAB TERHADAP PERILAKU
KONSUMSI MAHASISWI IAIN MATARAM PERSPEKTIF
TEORI KONSUMSI ISLAM (STUDI KASUS MAHASISWI JURUSAN
EKONOMI SYARI’AH ANGKATAN 2013 IAIN MATARAM.
Oleh:
Irmawati NIM. 152.135.059
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan jilbab yang kini bukan
hanya menjadi penutup kepala atau penutup aurat saja, namun pada zaman sekarang jilbab menjadi sebuah trend fashion yang banyak diminati oleh masyarakat khusunya kalangan remaja dan mahasiswi. Setiap perkembangan jilbab tersebut membuat penggunanya tak ingin ketinggalan untuk mengikuti model yang sedang in di dalam dunia mode ditambah lagi banyaknya model barang dipasaran membuat pola belanja para konsumen menjadi berubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan trend jilbab terhadap perilaku konsumsi mahasiswi IAIN Mataram. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif, dengan melibatkan 35 orang sebagai sampel. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana dengan SPSS 16,0 sebagai alat analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel trend jilbab berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsusmsi. Hal ini dapat dilihat dari Uji t yang memiliki nilai thitung sebesar 2,740 dengan sig. t sebesar 0,010 (p < 0,05), sehingga keputusannya menolak Ho dan menerima Ha, maka trend jilbab berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumsi mahasiswi IAIN Mataram. Adapun koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 18,5% yang berarti kontribusi trend jilbab terhadap perilaku konsumsi adalah sebesar 18,5% sedangkan sisanya 81,5% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin dengan perkembangan zaman, banyak aspek-aspek
kehidupan yang saat ini mulai mengalami perubahan. Salah satunya adalah
jilbab. Jilbab kini bukan hanya menjadi penutup kepala atau penutup aurat
saja, namun pada zaman sekarang jilbab menjadi sebuah trend fashion yang
diminati oleh masyarakat. Trend merupakan sesuatu yang sedang digandrungi
oleh masyarakat, dan jilbab menjadi trend yang banyak dikenakan oleh
kelompok remaja dan mahasiswi, sehingga setiap perkembangan jilbab
membuat penggunanya tak ingin ketinggalan untuk mengikuti model yang
sedang in di dalam dunia mode ditambah lagi banyaknya model barang
dipasaran membuat pola belanja para konsumen menjadi berubah.
Pada dasarnya mengenakan jilbab dilakukan oleh muslimah sebagai
wujud taqwa atas perintah Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59
Artinya: “Wahai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri orang mukmin: Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak diganggu”. Dan Allah adalah Maha Pengampun, Maha Penyayang.1
1Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Dan Terjemahnya Juz 1-Juz 30, (Jakarta: CV. Pustaka Agung Harapan, 2006), hlm. 693.
1
2
Adanya Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang berbasis
Islam, yang mewajibkan para mahasiswi untuk mengenakan jilbab menjadi
salah satu pemicu perkembangan trend jilbab itu sendiri di kalangan
Kampus, karena aturan Kampus yang mewajibkan mahasiswinya untuk
mengenakan jilbab, maka hal ini membuat mahasiswi tidak ingin ketinggalan
untuk membeli dan mengenakan jilbab yang sedang trend. Dengan
mengenakan jilbab yang sedang trend dengan gaya yang modis akan
membuat penampilan mereka terlihat lebih menarik, sehingga memilki rasa
percaya diri apabila mengenakannya.
Di kampus IAIN Mataram yang berbasis Islam, pastinya juga
menerapkan konsep-konsep Islam, yang telah diatur tentang pakaian dan
pergaulan yang benar dan baik dilingkungan kampus khususnya pada Jurusan
Ekonomi Syari’ah. Jurusan Ekonomi Syari’ah merupakan jurusan yang
paling banyak diminati mahasiswanya, karena dianggap sebagai jurusan yang
“elegant”, tak heran banyak dari mereka yang berpenampilan lebih modis
dan trendy dibanding dengan jurusan lainnya. Jurusan Ekonomi Syari’ah pada
angkatan 2013 merupakan angkatan yang jumlah perempuan lebih
mendominasi dibanding dengan pria.2 Banyaknya mahasiswi perempuan
dengan jurusan yang dianggap “elegant” di lingkungan kampus, membuat
mereka tak ingin ketinggalan dengan perkembangan trend jilbab, karena akan
menunjang penampilan mereka khususnya jilbab.3
2Data Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
Angkatan 2013 IAIN Mataram. 3Hasil Observasi Awal, tanggal 4 Januari 2017.
3
Dikampus IAIN Mataram khususnya jurusan ekonomi syari’ah
mahasiswinya mengenakan jilbab tidak hanya sekedar berjilbab menutup
aurat saja melainkan dari bentuk dan model jilbab yang dipakai dapat
dikreasikan tergantung sesuai selera pemakainya. Jilbab yang cenderung
digunakan oleh mahasiswi adalah jilbab yang mudah diatur, seperti jilbab
jenis segiempat, dan jenis pashmina juga banyak diminati mahasiswi karena
bentuknya yang persegi panjang jadi penggunanya dapat mengkreasikan
berbagai macam bentuk sesuai dengan selera atau sesuai dengan kebutuhan.
Jilbab menjadi salah satu penunjang dalam berpenampilan, maka tidak
ada salahnya jika menggunakan jilbab yang sedang trend, apalagi trend yang
berkembang banyak yang sesuai dengan selera anak muda.4 Fenomena
mengikuti trend jilbab, padahal pengggunanya masih memilki jilbab yang
bagus dan masih layak pakai, belum lagi keinginan untuk memadumadankan
antara warna pakaian dan jilbab agar terlihat lebih menarik, dan pada
akhirnya hanya dijadikan sebagai koleksi karena keinginan untuk
menggunakannya pada saat jilbab itu sedang trend. Padahal dalam Islam,
mengajarkan pola konsumsi yang moderat (wajar), tidak berlebihan dan tidak
juga keterlaluan, lebih lanjut Al-Qur’an juga melarang terjadinya perbuatan
mubadzir (menghamburkan harta tanpa guna).5
Dalam Islam, perilaku seorang konsumen harus mencerminkan
hubungan dirinya dengan Allah Swt. Inilah yang tidak kita dapati dalam ilmu
4Hasil wawancara dengan Husna (Mahasiswi FSEI IAIN Mataram), di Kampus IAIN Mataram,tanggal 26 April 2016.
5 Muhammad, Ekonomi Mikro Dalam Perspektif Islam, (Yogyakarta: BPFE, 2004), hlm. 165.
4
konsumsi konvensional. Dengan demikian, dia lebih memilih jalan yang
dibatasi Allah dengan tidak memilih barang haram, tidak kikir, dan tidak
tamak supaya hidupnya selamat baik di dunia maupun di akhirat. 6
Seiring dengan keinginan konsumen yang kini berubah menjadi gaya
hidup membuat pola konsumsi juga berubah. Kesan jilbab yang terlihat modis
dan menarik menjadikan jilbab tidak hanya digunakan sebagai penutup aurat
tetapi sebagai salah satu gaya berpakaian agar terlihat menarik dan kekinian.
Hal tersebut menjadikan jilbab kini bukan lagi sebagai kebutuhan tetapi
sebuah keinginan untuk mengikuti trend. Berjilbab bagi seorang muslimah
bukanlah sebagai ajang untuk mengikuti trend tetapi sebagai salah satu
syariat dalam agama Islam.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
meneliti : “Pengaruh Perubahan Trend Jilbab Terhadap Perilaku Konsumsi
Mahasiswi IA IN Mataram Perspektif Teori Konsumsi Islam (Studi Kasus
Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ahAngkatan 2013 IA IN Mataram)”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian
ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh perubahan trend jilbab terhadap perilaku konsumsi
pada mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah Angkatan 2013 IA IN Mataram
?
6Muhammad Muflih, Perilaku Konsumen Muslim Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam,
(Jakarta; PT. RajaGrafindo Persada, 2006), hlm. 4.
5
2. Seberapa besar pengaruh perubahan trend jilbab terhadap perilaku
konsumsi pada mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ahAngkatan 2013 IA IN
MataramPerspektifTeori Konsumsi Islam ?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh perubahan trend jilbab terhadap perilaku
konsumsi pada mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah Angkatan 2013
IA IN Mataram.
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan trend jilbab
terhadap perilaku konsumsi pada mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah
Angkatan 2013 IA IN Mataram Perspektif Teori Konsumsi Islam.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :
a. Secara Teoritis
1) Dengan adanya penelitian ilmiah ini, diharapkan dapat
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang perilaku
konsumsi yang baik.
2) Dapat dijadikan refrensi bagi peneliti-peneliti lain dimasa yang akan
datang.
b. Secara Praktis
1) Produsen, dapat menjadi peluang bisnis dan dapat lebih mengetahui
kebutuhan konsumen muslim yang sesuai dengan syari’at Islam.
6
2) Konsumen, memberikan informasi kepada konsumen muslim
tentang batasan-batasan konsumsi yang disyariatkan Islam.
3) Akademis, dapat memahamibahwa berkonsumsi tidak hanya
memenuhi keinginan sesaat tetapi memperhatikan manfaat dan
batasan berkonsumsi sehingga setiap aktivitas konsumsi yang
dilakukan tidak kosong dari nilai ibadah.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu adalah penelusuran terhadap karya-karya
terdahulu yang terkait, untuk menghindari duplikasi, plagiasi, repitisi serta
menjamin kesalihan dan keabsahan penelitian yang dilakukan.
Untuk memperoleh secara jelas data yang terkait dengan
permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu “Pengaruh Perubahan
Trend JilbabTerhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswi IAIN Mataram
Perspektif Teori Konsumsi Islam(Studi Kasus Mahasiswi Jurusan
Ekonomi Syari’ahAngkatan 2013 IAIN Mataram)”.Berikut akan
dipaparkan beberapa karya ilmiah yang berkaitan dengan judul penelitian
peneliti sebagai sumber perbandingan dalam masalah ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Fauzal Bayani, dengan judul “Dampak
Fluktuasi Harga Barang Kebutuhan Pokok Terhadap Perilaku
Konsumen Perspektif Ekonomi Islam di Pasar Kediri Kecamatan Kediri
Lombok Barat”.7Dalam penelitian ini peneliti menyimpulkan dari
fluktuasi harga barang kebutuhan pokok di pasar Kediri sangatlah
berdampak pada perilaku konsumen yang ada di Pasar Kediri
dikarenakan karena kenaikan harga barang kebutuhan pokok dapat
memperbesar beban masyarakat kecil pada umumnya tetapi juga bagi
7Fauzal Bayani, “Dampak Fluktuasi Harga Barang Kebutuhan Pokok Terhadap Perilaku Konsumen Perspektif Ekonomi Islam di Pasar Kediri Kecamatan Kediri Lombok Barat” (Skripsi,, FSEI IAIN Mataram, Mataram, 2015).
7
8
dunia usaha pada khususnya dan dilain pihak dengan kenaikan harga
barang kebutuhan pokok akan memperberat beban hidup masyarakat
yang pada akhirnya akan menurunkan daya beli masyarakat secara
keseluruhan.
Dalam penelitian Fauzal Bayani, bahwa terdapat persamaan
dengan penelitian yang penulis teliti, yakni sama-sama membahas
tentang perilaku konsumen, akan tetapi terdapat perbedaan pada jenis
dan lokasi serta pendekatan yang digunakan. Jenis penelitian yang
dilakukan oleh peneliti tentang Dampak Fluktuasi Harga Kebutuhan
Pokok di Pasar Kediri Kecamatan Kediri, serta pada penelitian tersebut
menggunakan pendekatan kualitatif . Sedangkan penelitian yang diteliti
penulis tentang Pengaruh Perubahan Trend Jilbab Terhadap Perilaku
Konsumsi MahasiswiJurusan Ekonomi Syari’ah Angkatan 2013 IAIN
Mataram dan menggunakan pendekatan kuantitatif.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Laelatul Pajriani, dengan judul “Analisis
Perilaku Konsumen terhadap Jumlah Tabungan Baitul Maal Wat-
tamwil Al-Iqtishady Pagesangan Mataram.8 Dalam penelitian ini
peneliti membahas tentang analisis perilaku konsumen terhadap jumlah
produk dengan tabungan Baitul Maal Wat-tamwil mempunyai
hubungan signifikan dengan jumlah produk tabungan, sehingga
hipotesis diterima. Peneliti mengemukakan bahwa mengenai jumlah
produk tabungan yang dimiliki nasabah BMT Al-Iqtishady Pagesangan
8Laelatul Pajriani, “Analisis Perilaku Konsumen terhadap Jumlah Tabungan Baitul Maal
Wat-tamwil Al -Iqtishady Pagesangan Mataram”(Skripsi, FSEI IAIN Mataram, Mataram, 2013).
9
Mataram mempunyai satu jenis produk tabungan, namun juga nasabah
yang tingkat pendapatannya rendah mempunyai lebih dari dua
tabungan. Meskipun konsumen itu pendapatannya tinggi belum tentu
sebagian dari pendapatannya ditabung karena ada konsumen yang
pendapatannya tinggi langsung menghabiskan pendapatannya untuk
konsumsi. Dan ada juga konsumen yang pendapatannya rendah tetapi
mempunyai lebih dari satu produk tabungan yang dipilihnya, dan hal ini
menandakan bahwa ada hubungan antara perilaku konsumen dengan
jumlah produk tabungan.
Mencermati hasil penelitian Laelatul Pajriani tersebut, terdapat
persamaan pada pendekatan yang digunakan yaitu sama-sama
menggunakan pendekatan kuantitatif dan membahas tentang perilaku
konsumen. Namun, pada penelitian Laelatul Pajriani, peneliti
membahas Perilaku Konsumen Terhadap Jumlah Produk Dengan
Tabungan Baitul Maal Wat-tamwil Al-Iqtishady Pagesangan Mataram,
sementara penulis meneliti tentang Pengaruh Perubahan Trend Jilbab
Terhadap Perilaku Konsumsi MahasiswiJurusan Ekonomi Syari’ah
Angkatan 2013 IAIN Mataram.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Sulastri dengan judul “Analisis Faktor
Penyebab Remaja Putri Tidak Menggunakan Jilbab di Desa Bagik
Manis Kecamatan Sambalia Kabupaten Lombok Barat.9 Dalam
penelitian ini, peneliti mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
9 Sulastri, “Analisis Faktor Penyebab Remaja Putri Tidak Menggunakan Jilbab di Desa Bagik Manis Kecamatan Sambalia Kabupaten Lombok Barat”, (Skripsi,FDK IAIN Mataram, 2015).
10
menyebabkan remaja putri tidak memakai jilbab adalah karena
kurangnya motivasi dan arahan dari orangtua (keluarga), faktor
lingkungan, media massa seperti televisi, internet, dan faktor
selanjutnya adalah orangtua yang minim pendidikan agamanya.
Dalam penelitian Sulastri terdapat persamaan dengan penelitian
yang penulis teliti, yakni pada obyeknya yang sama-sama membahas
jilbab, akan tetapi terdapat perbedaan pada jenis penelitian dan
pendekatan yang digunakan. Peneliti membahas tentang Analisis Faktor
Penyebab Remaja Putri Tidak Menggunakan Jilbab di Desa Bagik
Manis Kecamatan Sambalia Kabupaten Lombok Barat, serta pada
penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif, sementara
penulis membahas tentang Pengaruh PerubahanTrend Jilbab Terhadap
Perilaku Konsumsi MahasiswiJurusan Ekonomi Syari’ah Angkatan
2013 IAIN Mataram dengan mengguanakn metode kuantitatif.
B. Kerangka Teori
1. Trend
Dalam kamus Inggris-Indonesia istilah trend adalah
kecenderungan, cederung, yang menjadi idola.10 Dalam kamus Besar
Bahasa Indonesia cenderung adalah menaruh minat (keinginan, kasih, dsb)
dan kecenderungan merupakan kecondongan (hati); kesudian; keinginan
(kesukaan).11 Dalam konteks ini trend merupakan kecenderungan
10Rudy Hariyono, dkk, Kamus lengkap Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris Plus Idiom,
(Surabaya: Widya Comp, 2005), hlm. 448. 11W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007),
hlm. 228.
11
seseorang dalam menggunakan busana muslimah khususnya jilbab yang
sesuai dengan minat masyarakat.
Trend merupakan suatu pandangan, gagasan, ide, maupun mode
yang sedang digandrungi oleh masyarakat, dapat digemari oleh remaja,
anak-anak, dewasa, maupun orang tua. Trend adalah sesuatu yang sedang
“menjamur” atau sedang disukai oleh orang banyak. Cirinya mudah saja,
apabila kita sedang berjalan ditempat-tempat umum atau tempat berbelanja
tertentu dan melihat ada sebuah kesamaan pada 5-25orang yang lewat,
maka itulah trend yang sedang berlaku.12 Trend yang dimaksud disini
adalah model dalam berjilbab. Model merupakan ragam, cara yang
terbaik.13 Jadi model jibab itu beragam atau bermacam-macam yang dapat
digunakan sesuai dengan minat dan kebutuhan seseorang. Setiap orang
memiliki minat yang berbeda-beda dalam memilih model jilbab, ada yang
memilih menggunakan model jilbab simple dan ada juga yang memilih
menggunakan model jilbab sedikit rumit guna menujang penampilanya.
2. Pengertian Jilbab
a. Pengertian Jilbab
Jilbab merupakan kain yang longgar digunakan untuk menutupi
badan bagian atas dan tengah, serta tidak ketat pada bagian wajah dan
12Arum Ranistya Diany S. “Tren Mode Remaja Putri (Studi Analisis Isi Produksi Pesan
Rubrik Mode Majalah Gadis Dalam Pembentukan Tren Mode Remaja Putri Tahun 2011)”, (Skripsi, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, 2014),https://www.jurnalkommas.com/docs/jurnal%20arum.pdf, diambil pada tanggal 26 Mei pukul 16.30 WITA.
13 Indrawan WS, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jombang: Lintas Media, tth), hlm. 365.
12
dada.14 Jilbab atau istilah kata veil (yang biasa dan dikenal di Eropa)
yaitu biasa dipakai untuk merujuk pada penutup tradisional kepala,
wajah (mata, hidung, atau mulut), atau tubuh wanita di Timur Tengah
dan Asia Selatan. Sebagai kata benda, veil berasal dari kataLatin vela,
bentuk jamak dari velum. Makna leksikal yang dikandung kata ini
adalah “penutup”, dalam arti “menutupi” atau “menyembunyikan atau
menyamarkan”. Sebagai kata benda, kata ini digunakan untuk empat
ungkapan, yaitu:
1) Kain panjang yang dipakai perempuan untuk menutupi kepala, bahu
dan kadang-kadang muka.
2) Rajutan panjang yang ditempelkan pada topi atau tutup kepala
wanita
3) Bagian tutup kepala birawati yang melingkari wajah terus hingga
kebawah sampai menutupi bahu, kehidupan atau sumpah birawati,
dan
4) Secarik tekstil tipis yang digantung untuk memisahkan atau
menyembunyikan sesuatu yang ada dibaliknya; sebuah gorden.15
b. Macam-macam Jenis Jilbab16
1) Jilbab segi empat merupakan jilbab yang bentuknya segiempat,
biasanya sebelum dipakai dilipat sehingga membentuk segitiga.
14 Abdulazis, Hijab: Busana Muslimah Sesuai Syari’at dan Fitrah, (Sukoharjo: Darul
Minhaj, 2015), hlm. 52. 15Fadwa El Guindi, Jilbab cet. I (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 1999), hlm. 29. 16Silpia Anisah, Macam-macam Hijab, https://silvia6226.wordpress.com/category/macam-
macam-macamhijab, diakses tanggal 31 Mei 2017, pukul 21.00 WITA.
13
Jilbab rawis adalah pinggiran kain yang dibiarkan terurai seperti
rambut (tidak dijahit atau neci/wosum).17
2) Jilbab pashmina merupakan jenis yang berbentuk persegi panjang.
a) Pashmina satin, memakai pashmina ini membuat seseorang lebih
percaya diri karena terlihat mewah dan elegant. Umumnya,
pashmina satin tanpa motif atau polos.
b) Pashmina monochrome, memilki motif uni dengan gambar
bintang-bintang, kotak-kotak, bulat-bulat dan lainnya.
c) Pashmina tyrex, bahanya tidak licin, lembut, cenderung halus dan
adem.
d) Pashmina rawis ombre, dikenal dengan istilah crinkle dan hijab
kusut. Tidak lain karena bahannya memang sedikit kusut dan
tidak licin.
e) Pashmina ima scraf, dikenal dengan sebutan pashmina lancip,
bisa dibuat dengan berbagai gaya dan bentuk muka.
f) Pashmina gliter, pashmina ini sedikit bekelap-kelip, kelihatan
megah dan bercahaya.18
3) Jilbab bergo merupakan jilbab yang dikenal praktis, biasanya
digunakan untuk saat saat santai, namun bisa juga digunakan dalam
acara formal.
17Risa Dewi, Jilbab rawis, https://risadewinurvitasari.blogspot.co.id/2016/10/?m=1, diakses
tanggal 05 Juni 2017, pukul 23.00 WITA.
18Elshabrina, Daftar 6 Pashmina Paling hits, Terpopuler dan Tren Sepanjang Tahun 2015, https://www.hijabworld.com/2015/10/daftar-pashmina-paling-hits.html?=1 , diakses tanggal 05 Juni 2017, pukul 20.30 WITA.
14
c. Kriteria Jilbab/Busana Muslimah19
1) Busana dapat menutup seluruh auratyang wajib ditutupi.
2) Tidak merupakan pakaian untuk dibanggakan atau busana yang
mencolok mata.
3) Tidak tipis, agar warna kulit pemakainya tidak tampak dari luar.
4) Tidak longgar/jangan terlalu sempit (ketat), supaya tidak
menampakkan bentuk tubuh.
5) Berbeda dengan pakaian khas pemeluk agama lain.
6) Tidak sama dengan busana pria.
7) Tidak merupakan bentuk perhiasan atau kecantikan.
3. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Schffman dan Kanuk mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam
mencari, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan
jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.20
Sedangkan menurut James F. Engel perilaku konsumen
didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung
terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa
19Kementrian Agama RI, Kedudukan dan Peran Perempuan (Tafsir Alqur’an Tematik),
(Jakarta: Aku bisa, 2012), hlm. 128 20Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Edisi Kedua,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hlm.
4.
15
ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului
dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.21
Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan
perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan setiap
individu pada saat sebelum membeli, kegiatan membeli, menggunakan,
dan menghabiskan produk dan jasa.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen22
1) Faktor Budaya
a) Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling
dasar.
b) Sub-budaya, masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang
lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para
anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama,kelompok
ras, dan wilayah geografis.
c) Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen
dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan memiliki
anggota dengan nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
2) Faktor Sosial
a) Kelompok acuan, kelompok acuan seseorang terdiri dari semua
kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau
pengaruh tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang
tersebut.
21Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen Edisi Revisi, (Bandung, PT. Refika Aditama, 2002), hlm. 4.
22Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Jilid I, (Jakarta: PT. Intan Sejati, 2005), hlm. 203.
16
b) Keluarga, merupakan organisasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat, dan para anggota keluarga
menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
c) Peran dan status, seseorang berpartisipasi ke dalam banyak
kelompok sepanjang hidupnya-keluarga, klub, organisasi.
Kedudukan orang itu dimasing-masing kelompok akan ditentukan
berdasarkan peran dan statusnya. Peran meliputi kegiatan yang
diharapkan akan dilakukan oleh seseorang.Masing-masing peran
menghasilkan status.
3) Faktor Pribadi
a) Umur dan tahap siklus hidup, orang membeli barang dan jasa
yang berbeda sepanjang hidupnya. Mereka makan makanan bayi
pada masa balita, maka hampir semua jenis makanan pada masa
pertumbuhan dan dewasa, dan makan makanan diet khusus pada
masa tua. Selera orang akan pakaian, perabot, mebel, dan rekreasi
juga berhubung dengan usia.
b) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi. Pekerjaan seseorang juga
mempengaruhi pola konsumsinya. Pilihan produk sangat
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi
terdiri dari penghasilan yang dapat dibelanjakan (tingkat
pendapatan, pola waktu), tabungan dan aktiva (persentase yang
lancar/likuid), hutang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap
atas belanja atau menabung.
17
c) Gaya hidupadalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap
pada aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
“keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan
lingkungannya.
d) Kepribadian dan Konsep Diri adalahciri bawaan psikologi
manusia (human psychological traits) terbedakan yang
menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama
terhadap rangsangan lingkungannya.
4) Faktor Psikologis
a) Motivasi. Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu
tertentu. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga
mencapai level intensitas yang memadai. Motif merupakan
kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang untuk
bertindak.
b) Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk
memilih, mengorganisasi, dan menginterprestasi masukan-
masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang
memiliki arti.
c) Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul
dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil
belajar.
18
c. Perilaku Konsumen Muslim
Konsumsi memiliki urgensi yang sangat besar dalam setiap
perekonomian, karena tidak ada kehidupan bagi manusia tanpa
konsumsi.23 Begitu pentingnya konsumsi, Islam memberikan arahan
yang sangat indah dengan memperkenalkan konsep israf (tidakboleh
berlebih-lebihan) dalam membelanjakan harta dan tabzir.
Ishraf berarti mengeluarkan pembelanjaan yang tidak memilki
manfaat dan dilarang menurut hukum Islam. Pembelanjaan yang
dianjurkan dalam Islam adalah yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan dan dilakukan dengan cara rasional. Tabzir berari
membelanjakan uang untuk sesuatu yang dilarang menurut hukum
Islam. Perilaku yang sangat dilarang oleh Allah Swt.24 Al -Qur’an
menyebut kaum muslimin sebagai umat pertengahan, dan karena itu
Islam menganjurkan prinsip kesederhanaan dalam semua langkah
kepada mereka.25
Dengan demikian dalam Islam konsumsi itu tidak dapat
dipisahkan dari peran keimanan. Peran keimanan menjadi tolak ukur
penting karena keimanan memberikan cara pandang dunia yang
cenderung mempengaruhi kepribadian manusia, yaitu dalam bentuk
perilaku, gaya hidup, selera, sikap-sikap terhadap sesama manusia,
sumber daya dan ekologi. Keimanan sangat mempengaruhi sifat,
23Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, (Jakarta:Erlangga, 2012), hlm. 87. 24Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam., hlm. 167. 25Muhammad Sharif Chaundry, Sistem Ekonomi Islam: Prinsip Dasar, (Jakarta: Kencana
Prenada Group, 2014), hlm. 143.
19
kuantitas dan kualitas konsumsi baik dalam bentuk kepuasaan material
maupun spiritual. Inilah yang disebut sebagai bentuk upaya
meningkatkan keseimbangan antara orientasi duniawi dan dan ukhrawi.
Keimanan memberikan saringan moral dalam membelanjakan harta dan
sekaligus memotivasi pemanfaatan sumber daya (pendapatan) untuk
hal-hal yang efektif. Saringan moral bertujuan untuk menjaga
kepentingan diri agar tetap berada dalam batas-batas kepentingan sosial.
Dalam konteks inilah kita berbicara tentang bentuk-bentuk konsumsi
halal dan haram, bermegah-megahan, bermewah-mewahan, pentingnya
konsumsi sosial, serta aspek-aspek normatif lainnya.26
4. Teori Konsumsi Islam
a. Konsep Islam tentang Kebutuhan
Dalam perspektif Islam, kebutuhan ditentukan oleh maslahah.
Pembahasan konsep kebutuhan dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari
kajian tentang perilaku konsumen dalam kerangka maqashid al-
syari’ah. Dimana tujuan syari’ah harus dapat menentukan tujuan
perilaku konsumen dalam Islam. Konsumsi dilakukan dalam rangka
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini berbeda dengan ekonomi
konvensional, yang tidak memisahkan antara keinginan (wants) dan
kebutuhan (needs), sehingga memicu tejebaknya konsumen dalam
26Muhammad Mulfih, Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam., hlm. 12.
20
lingkaran konsumerisme. Karena manusia banyak yang memaksakan
keinginan mereka, seiring dengan beragamnya varian produk dan jasa.27
Kebutuhan adalah senilai dengan keinginan, keinginan
ditentukan oleh konsep kepuasan dan di dalam perspektif Islam
kebutuhan ditentukan oleh konsep maslahah.28Memenuhi kebutuhan
dan bukan memenuhi kepuasan/keinginan yaitu tujuan dari aktivitas
ekonomi Islam dan usaha untuk pencapaian tujuan tersebut merupakan
salah satu kewajiban dalam agama. Siddiqi menyatakan, bahwa tujuan
aktivitas ekonomi yang sempurna menurut Islam antara lain :
1) Memenuhi kebutuhan hidup sesorang secara sederhana
2) Memenuhi kebutuhan keluarga
3) Memenuhi kebutuhan jangka panjang
4) Menyediakan kebutuhan keluarga yang ditinggalkan
5) Memberikan bantuan sosial dan sumbangan menurut jalan Allah.29
Konsumsi dalam Islam tidak hanya bertujuan untuk mencari
kepuasan fisik, tetapi lebih mempertimbangkan aspek maslahah yang
menjadi tujuan dari syar’at Islam.30 Islam tidak melarang manusia
untuk memenuhi kebutuhan ataupun keinginannya, selama hal itu
mendatangkan maslahah dan tidak mendatangkan mafsadah.31
27Ika Yunia Fauzia, Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif
Maqashid Al-Syari’ah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), hlm.162. 28Muhammad, Ekonomi Mikro Dalam Perspektif Islam,. hlm. 152. 29Ibid,.h.163. 30Rozalinda, Ekonomi Islami, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 100.
31Ibid., hlm. 107.
21
Di dalam Islam ada lima perintah prinsip konsumsi:32
1) Prinsip keadilan: syarat ini mengandung arti ganda penting
mengenai mencari rizki secara halal dan tidak melanggar hukum.
2) Prinsip kebersihan: prinsip yang kedua ini menghendaki makanan
yang dikonsumsi harus baik atau cocok untuk dimakan, tidak kotor
atau menjijikan, sehingga merusak selera.
3) Prinsip kesederhanaan: prinsip ini mengandung arti dalam
melakukan konsumsi tidak boleh berlebih-lebihan, sebagaimana
firman Allah dalam surat (Al-A’raf ayat 31).
Artinya: “Wahai anak cucu adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap memasuki masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.33
4) Prinsip kemurahan hati: dalam hal ini, Islam memerintahkan agar
senantiasa memperhatikan saudara dan tetangga kita dengan
senantiasa berbagi rasa bersama.
5) Prinsip moralitas: selain hal-hal teknis di atas Islam juga
memperhatikan pembangunan moralitas spiritual bagi manusia, hal
tersebut dapat digambarkan dengan perintah agama yang
32Eko Suprayitno, “Ekonomi Mikro Perspektif Islam”, (Malang, UIN Malang Press, 2008),
hlm. 109. 33Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Dan Terjemahnya Juz 1-Juz 30,.hlm.
207.
22
mengajarkan untuk senantiasa menyebut nama Allah dan bersyukur
atas karunia-Nya, maka hal tersebut secara tidak langsung akan
membawa dampak psikologis dengan pelakunya seperti anti
makanan haram baik zat maupun cara mendapatkannya maupun
ketenangan jiwa.
b. Maslahah dan Utilitas
Dalam ekonomi konvensional konsumen diasumsikan
mempunyai tujuan untuk memperoleh kepuasaan (utility) dalam
kegiatan konsumsinya. Utility secara bahasa berarti berguna
(usefulness), membantu (helpfullness), atau menguntungkan
(advantage). Dalam konteks ekonomi, utilitas dimaknai sebagai
kegunaan barang yang dirasakan oleh seorang konsumen ketika
mengkonsumsi suatu barang. Kegunaan ini bisa juga dirasakan sebagai
rasa “tertolong” dari suatu kesulitan karena mengkonsumsi barang
tersebut, dikarenakan adanya rasa inilah, maka sering kali utilitas
dimaknai juga sebagai rasa puas atau kepuasan yang dirasakan oleh
seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang. Jadi, kepuasan
dan utilitas dianggap sama, meskipun sebenarnya kepuasan merupakan
akibat yang ditimbulkan oleh utilitas. 34
Dalam Islam, tujuan konsumsi bukanlah konsep utilitas
melainkan kemaslahatan (mashlahah). Pencapaian mashlahah tersebut
merupakan tujuan dari maqashid al-syari’ah. Konsep utilitas sangat
34Ika Yunia Fauzia, Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Syari’ah.., hlm. 165.
23
subjektif karena bertolak belakang pada pemenuhan kepuasaan atau
wants, dan konsep mashlahah relatif lebih objektif karena bertolak pada
pemenuhan kebutuhan atas needs. Mashlahah dipenuhi berdasarkan
pertimbangan rasional normatif dan positif, maka ada kriteria yang
objektif tentang suatu barang ekonomi yang yang memiliki mashlahah
ataupun tidak. Adapun utility ditentukan lebih subjektif karena akan
berbeda satu orang dengan yang lainnya.35 Sikap hemat, membatasi diri
pada barang yang halal, dan prioritas terhadap kebutuhan pokok
tidakditemukan dalam konsep utility, melainkan hanya ada pada konsep
maslahah.36
Ada beberapa perbedaan antara maslahah dan utilitas seperti
yang diungkapkan oleh Joko Subagyo, antara lain :37
1) Maslahah individual akan relatif konsisten dengan maslahah sosial,
sebaliknya utilitas individu mungkin saja bersebrangan dengan
utilitas sosial. Hal ini terjadi karena dasar penentuannya yang relatif
objektif, sehingga lebih mudah diperbandingkan, dianalisis dan
disesuaikan antara satu orang dengan yang lainnya, antara individu
dan sosial.
2) Jika maslahah dijadikan tujuan bagi pelaku ekonomi (produsen,
distributor dan konsumen), maka arah pembangunan menuju ke titik
yang sama. Maka hal ini akan meningkatkan efektifitas tujuan utama
pembangunan, yaitu kesejahteraan hidup. Konsep ini berbeda dengan
35Ibid.., hlm. 166. 36Muhammad Mulfih, Perilaku Konsumen.,hlm. 94. 37
Ika Yunia Fauzia, Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Syari’ah.,hlm. 167.
24
utilitas, dimana konsumen bertujuan memenuhi want-nya, adapun
produsen dan distributor memenuhi kelangsungan dan keuntungan
maksimal. Dengan demikian ada perbedaan arah dalam tujuan
aktivitas ekonomi yang ingin dicapai.
3) Maslahah merupakan konsep pemikiran yang terukur
(accountability) dan dapat diperbandingkan (comparable), sehingga
lebih mudah dibuatkan prioritas dan pertahapan pemenuhannya. Hal
ini akan mempermudah perencanaan alokasi anggaran dan
pemenuhan secara keseluruhan. Sebaliknya akan tidak mudah
mengukur tingkat utilitas dan membandingkan antara satu orang
dengan yang lainnya, meskipun dalam mengkonsumsi barang
ekonomi yang sama dalam kualitas dan kuantitasnya.
C. Kerangka Berpikir
Perkembangan jilbab yang kini memilki beragam variasi yang
diminati oleh masyarakat, khususnya mahasiswi selaku konsumen.Dengan
adanya perkembangan jilbab yang kini menjadi trend, diharapkan mahasiswi
mampu berprilaku secara tepat dalam berkonsumi, sehingga aktivitas dan
minat seseorang dalam membeli maupun menggunakan barang atau jasa
dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan manfaatnya, dan bukan dijadikan
sebagai gaya hidup. Berdasarkan uraian yang dipaparkan oleh penulis maka
kerangka berpikir tentang Pengaruh Trend Jilbab (variabel X) terhadap
Perilaku Konsumsi (variabel Y) dapat digambarkan sebagai berikut:
25
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri atas
akar kata hypo dan thesis. Hypo berarti kurang dari dan thesis berarti
pendapat. Dengan demikian, hipotesis dapat didefinisikan sebagai pendapat,
jawaban atau dugaan yang bersifat sementara dari suatu persoalan yang
diajukan, kebenarannya masih perlu dibuktikan lebih lanjut.38
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang kemungkinan benar atau
kemungkinan juga salah. Hipotesis tersebut akan ditolak jika ternyata salah,
dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan.39Oleh karena itu,
berdasarkan kerangka pikir diatas, penulis akan mengajukan hipotesis sebagai
berikut:
Ho: Diduga tidak ada pengaruh perubahan trend jilbab terhadap
perilaku konsumsi mahasiswi IAIN Mataram perspektif teori konsumsi Islam
(Studi Kasus Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah Angkatan 2013 IA IN
Mataram).
Ha: Diduga ada pengaruh perubahan trend jilbab terhadap perilaku
konsumsi mahasiswi IAIN Mataram perspektif teori konsumsi Islam (Studi
Kasus Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah Angkatan 2013 IA IN Mataram).
38Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi, Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005), hlm.58.
39Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian (Bandung:CV Alfabeta, 2006), hlm.85.
Variabel Y Perilaku konsumsi
Variabel X Trend Jilbab
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan
analisis data yang berbentuk numerik atau angka.40
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif deskriptif ialah
penelitian kuatitatif yang bersifat deskriptif atau menggambarkan. Penelitian
kuantitatif deskriptif juga dapat diartikan sebagai penelitian yang memberikan
gambaran lebih jelas tentang situasi dengan memusatkan perhatian pada
aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan antarvariabel dan berbagai
variabel.41
Peneliti bermaksud memberikan gambaran tentang Pengaruh Perubahan
Trend Jilbab Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswi Jurusan Ekonomi
Syari’ah Perspektif Teori Konsumsi Islam IAIN Mataram dengan
menggunakan data yang bersifat angka-angka.
B. Populasi dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasiadalah keseluruhan obyek yang diteliti, bisa berbentuk
benda, manusia, gejala-gejala atau peristiwa yang memiliki karakteristik
tertentu serta sumber data dan menentukan keberhasilan penelitian. Dalam
40Suryani, Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), hlm. 109.
41Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Rosda, 2014), hlm. 37-39.
26
27
penelitian ini yang dijadikan populasi adalah mahasiswi Jurusan Ekonomi
Syari’ah angkatan 2013 sebanyak 152 mahasiswi.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi.42
Penelitian ini adalah penelitian sampel, sebab dalam penelitian ini hanya
sebagian dari populasi dan hasil penelitian akan digenaralisasi pada
seluruh populasi.
Menurut slovin untuk menentukan besarnya sampel dicari dengan
rumus:
,� = N+Ne2 Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Populasi
e = Kesalahan dalam pengambilan sampel, misalnya 10%, maka:
Dalam penelitian ini jumlah populasi (semua mahasiswiJurusan
Ekonomi Syari’ah angkatan 2013 IAIN Mataram adalah 152orang, dengan
batas kesalahan adalah 15%, maka dengan mengikuti perhitungan di atas
hasilnya:
42Ibid.,hlm. 56.
28
,� = + % 2
,� = + ,
,� = + ,
,� = ,
n = 34,38914027(dibulatkan menjadi 35orang)
Jadi dalam penelitian ini ukuran sampelnya sebanyak 35 orang.
Pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah sampel acak
(Sampel Random).
Teknik Sampling Random dalam pengambilan sampelnya, peneliti
“mencampur” subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek
dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberikan hak yang
sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance)
dipilih menjadi sampel. Oleh karena itu hak setiap subjek sama, maka
peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberpa
subjek untuk dijadikan sampel.43
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan januari 2017 terhitung
dari observasi awal, kemudian surat izin penelitian keluar pada tanggal
43Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta, PT. Rineka
Cipta, 2010)), hlm. 177.
29
31Mei 2017 dan kemudian akan diberikan waktu tiga bulan untuk
melakukan penelitian yang terhitung sejak surat izin penlitian dikeluarkan.
Lokasi penelitian ini adalah di kampus satu IAIN Mataram, kampus
satu ini terletak di jalan Pendidikan No. 35 Mataram, jalur Cakranegara-
Ampenan. berada di wilayah kota Mataram, yakni pusat Ibu Kota Provinsi
Nusa Tenggara Barat. Posisi IAIN Matram ini mudah untuk dijangkau
karena tempatnya yang strategis. Letak IAIN Mataram ini berada di jalan
Pendidikan No. 35, yang di sebelah selatannya terdapat Balai Pelatihan
Koperasi, di sebelah baratnya terdapat Gedung Universitas Mataram dan di
sebelah timurnya terdapat Perumahan Dinas Departemen Agama.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu konsep atau konstruk yang akan dipelajari, dan
diambil kesimpulannya dari kegiatan penelitian. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas (independent) adalah
variabel yang mempengaruhi variabel lain, yang biasanya dinotasikan dengan
simbol X. Dan variabel terikat (dependent) adalah variabel yang memberikan
reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas, biasanya
dinotasikan dengan simbol Y.44
E. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan strategi untuk memperoleh data yang
valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Desain
44Suryani, Hendryadi, Metode Riset., hlm. 90
30
penelitian pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan yang matang tentang hal-hal yang akan dilakukan.45
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif
merupakan penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk
numerik atau angka. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengembangkan dan
menggunakan model matematis, teori dan/atau hipotesis yang berkaitan
dengan fenomena yang diselidiki oleh penelitian.
F. Instrument Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka
diperlukan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian ini biasanya
dinamakan instrument penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati
secara spesifik, semua fenomena ini dinamakan variabel penelitian.46
Jumlah instrument penelitian tergantung pada jumlah variabel
penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti.47 Seperti yang dilakukan
penulis bahwa saat ini penulis meneliti tentang “Pengaruh Perubahan trend
Jilbab Terhadap Perilaku konsumsi Mahasiswi IAIN Mataram Perspektif
Teori Konsumsi Islam” (Studi Kasus Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah
Angkatan 2013 IAIN Mataram). Judul tersebut terdiri atas variabel
45Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Reneka Cipta, 2004), hlm.
100. 46Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi, (Mixed Methods),
(Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 148 47Ibid.., hlm.148.
31
independen (bebas) dan satu variabel dependen (terikat), maka dalam hal ini
dapat dibuat instrument sebagai berikut:
1. Instrumen untuk mengukur variabel trend jilbab (X)
2. Instrumen untuk mengukur variabel perilaku konsumsi (Y)
Peneliti menggunakan angket (kuesioner) sebagai instrumen
penelitian. Adapun bentuk angket yang digunakan pada penelitian ini adalah
berbentuk pertanyaan tertutup, responden tidak diberikan kesempatan untuk
menjawab selain jawaban yang tersedia pada angket. Kemudian hasil angket
yang disebarkan akan dilakukan pengujian validitas data yang didapat
menjadi valid sehingga siap untuk diujikan ke sampel penelitian.
Selain menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengambil data,
maka alat bantu lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan
dalam upaya memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam
suatu penelitian. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Teknik Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia
dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain
pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Oleh
karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan
32
pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan
pancaindra lainnya.48Metode observasi digunakan untuk melihat atau
mengamati perilaku mahasiswi IA IN Mataramdalam berpakaian
khususnya untuk jilbab yang digunakan.
2. Kuisioner (Angket)
Kuisioner adalah teknik yang dilakukan dengan cara melakukan
pengumpulan data yang disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
kepada responden terkait dengantrend jilbab sehingga responden dapat
memberikan jawaban atas pernyataan secara tertulis.
Setiap pernyataan disertai dengan empat jawaban dengan
menngunakan skala skor nilai. Angket yang digunakan memiliki beberapa
pilihan alternatif jawaban, dimana telah disediakan empat jawaban dengan
skor masing-masing. Skala yang digunakan dalam data ini menggunakan
skala likert. Adapun kategori yang digunakan peneliti adalah sebagai
berikut:
Tabel
Kategori Variabel
48Burhan Bungin, Metode Peneitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2011), hlm. 133-143.
No Kategori Skor 1 Sangat Setuju 4 2 Setuju 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat Tidak Setuju 1
33
Dalam teknik ini, peneliti menyebarkan angket untuk mengetahui
Pengaruh Perubahan Trend Jilbab Terhadap Perilaku Konsumsi
Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah IAIN Mataram. Adapun bentuk
angket yang digunakan pada penelitian ini adalah berbentuk pertanyaan
tetutup, responden tidak diberi kesempatan untuk menjawab selain
jawaban yang tersedia pada angket.
3. Interview (Wawancara)
Wawancara atau interview merupakan suatu proses interaksi dan
komunikasi verbal dengan tujuan untuk mendapatkan informasi penting
yang diinginkan. Wawancara ialah alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan
pula. Ciri utama dari wawancara adalah adanya kontak langsung dengan
tatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan sumber informasi
(interview).49
Dalam hal ini peneliti mengadakan Tanya jawab secara langsung
dengan mahasiswi jurusan ekonomi syari’ah angkatan 2013 IAIN
Mataram. Adapun data yang ingin di dapatkan dari teknik ini yaitu tentang
pengetahuan tentang trend jilbab serta perilaku konsumsi mahasiswi.
4. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang tidak
langsung ditunjukkan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. Di
dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-
49Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Jakarta, PT. Bumi Aksara,
2009), hlm. 179.
34
benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,
notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data berbentuk
dokumen atau tulisan. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data
tentang Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IA IN Mataram. Adapun data
yang diperoleh dengan menggunakan metode ini adalah data tentang:
a. Profil Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Syari’ah IAIN Mataram.
b. Data mahasiswa Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Syari’ah dan
Ekonomi Syari’ah IAIN Mataram.
c. Visi dan misi Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Syari’ah IAIN Mataram.
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam
analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan
hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.50
50Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, hlm. 199.
35
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana kuisioner
dapatmengukur apa yang diinginkan. Valid tidaknya suatu item
instrument dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi
produk moment Persoan atau rhitung dengan nilai kritisnya dan rumus
produk moment yang digunakan adalah sebagai berikut:
,rhitung = n ∑xy − ∑x ∑y√[n ∑ − ∑ x ][n ∑ − ∑ y ] Keterangan: r = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y ∑x = Jumlah harga dari skor butir ∑y = Jumlah harga dari skor total n = Jumlah subyek ∑xy = Jumlah perkalian skor butir dengan skor total ∑x2 = Jumlah kuadrat skor butir ∑y2 = Jumlah kuadrat skor total.
Bila diperoleh rhitunglebih besar dari r tabel pada tingkat
signifikansi (α) 0,05 maka pernyataan di dalam kuisioner mempunyai
validitas konstruk atau terdapat konsistensi internal dalampernyataan
tersebut dan layak digunakan.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program
Microsoft Excel 2007 dan SPSS (Statistikal Program For Sosial
Science) 16.0.
b. Uji Reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
Cronbach Alpha yang berguna untuk mengetahui apakah alat ukur yang
dipakai reliable (handal).
36
Rumus Cronbach Alpha.51 ∝= k−rk−r ,
Keterangan:
r = adalah rata-rata korelasi
k = adalah jumlah item
Reliabel data di ukur dengan cara membandingkan nilai hitung r
dan nilai tabel r, kriterianya jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai
tabel r maka instrument dinyatakan reliable, apabila nilai hitung r lebih
kecil (<) dari nilai tabel r maka instrument dinyatakan tidak reliabel.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program
Microsoft Excel 2007 dan SPSS (Statistikal Program For Sosial
Science) 16.0
2. Analisis Regresi
Analisis regresi adalah salah satu analisa data statistik yang
memanfaatkan hubungan antara dua variabel, yaitu variabel independen
dan variabel dependen untuk memperoleh suatu persamaan regresi.
Persamaan regresi ini dapat dipergunakan untuk keperluan peramalan atau
pendugaan. Dalam penelitian ini persamaan regresi yang diperoleh dapat
digunakan untuk melihat pengaruh perubahantrend jilbab terhadap
perilaku konsumsi mahasiswi jurusan ekonomi syari’ah angkatan 2013
IA IN Mataram.
51Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik (Jakarta: PT
Salemba Empat, 2004), hlm. 149.
37
Dalam hal ini penulis menggunakan analisis regresi sederhana
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (trend
jilbab) terhadap suatu variabel dependen (perilaku konsumsi).
Regresi sederhana dirumuskan sebagai berikut:
Y = ɑ + bX
Di mana:
Y : variabel tidak bebas
X : variabel bebas
a : nilai intercept (konstan)
b : koefisien arah regresi
Harga a dihitung dengan rumus: ɑ = ∑ (∑ �−∑ ) ∑� ∑ �− ∑ �
Harga b dihitung dengan rumus: b = � ∑ − ∑ ∑� ∑ �− ∑ �
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program
Microsoft Excel 2007 dan SPSS (Statistikal Program For Sosial Science)
16.0
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi dan Hasil
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
a. Sejarah Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram
Keberadaan Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Mataram di
daerah Nusa Tenggara Barat semula merupakan embrio Fakultas
Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Sunan Ampel di Mataram.
Keberadaannya adalah untuk merealisasikan surat Direktur Jenderal
Lembaga Islam Departemen Agama RI (Nomor; E/X/1748/1982 tanggal:
6 Mei 1982) perihal pendirian IAIN di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Surat tersebut dikeluarkan berkenaan dengan disposisi Menteri Agama
tanggal 21 April 1982 yang pada pokoknya mengharapkan agar
mempelajari kemungkinan untuk mendirikan IAIN yang mandiri di
daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dari segi fisik, material, animo
mahasiswa, maupun dukungan masyarakat dan pemerintah daerah
dimungkinkan untuk dibuka dua fakultas agama Islam di samping
Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel di Mataram yang sudah lama ada.
Dua fakultas baru tersebut, di samping Fakultas Tarbiyah yang sudah
ada, merupakan syarat mengubah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel
di Mataram menjadi IAIN yang berdiri sendiri. Dirjen pada saat itu
dijabat oleh Timur Dj. Djaelani, M.A., sedangkan Dekan Fakultas
Tarbiyah IAIN Sunan Ampel di Mataram dijabat oleh Drs. H. Mahsun.
39
Untuk merealisasikan rencana itu diperlukan pengusulan dari
pemerintah daerah dan rekomendasi dari Gubernur NTB. Untuk
menanggapi maksud surat Dirjen Binbaga Islam tersebut dikeluarkan
surat rekomendasi Gubernur KDH Tingkat I NTB No: 451.41/196/013,
tanggal 12 Juli 1982; dan surat dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Tingkat I NTB No:451.44/1, Tanggal 4 Juli 1982
tentang Pendirian IAIN Sendiri untuk Provinsi NTB. Di samping itu,
dengan maksud yang sama telah keluar pula surat rekomendasi dari
Kanwil Depag. Provinsi NTB No:Wx/2536/1982, Tanggal 19 Juli 1982.
Setelah melakukan konsultasi dengan Rektor IAIN Sunan Ampel
Surabaya Drs. Marsekam Fatawi, diizinkan mendirikan dua fakultas,
yaitu Fakultas Ushuluddin dengan dekan Drs. Saiful Muslim dan
Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam dengan Dekan Drs. Israil. Setelah
dua tahun berjalan sekitar tahun 1988, Menteri Agama diganti, lalu
terjadilah perubahan kebijakan setelah dikonsultasikan dengan Rektor
IAIN Sunan Ampel Surabaya, yakni tidak diizinkan pembukaan Fakultas
Ushuluddin dan Fakultas Syari’ah. Dengan demikian, harapan
pemerintah daerah dan keinginan masyarakat NTB saat itu belum
terwujud.
Embrio IAIN di Mataram yang berupa tambahan dua fakultas
agama Islam yang disiapkan, yakni Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam
dan Fakultas Ushuluddin, memerlukan penyelesaian nasib mahasiswa
kedua fakultas tersebut. Pada waktu itu mahasiswa sudah aktif mengikuti
40
kuliah dengan jumlah mahasiswa yang relatif banyak. Departemen
Agama pusat menyarankan agar berkoordinasi dengan Kopertais wilayah
IV Surabaya dalam menyelesaikan status mahasiswa dua fakultas
tersebut. Akhirnya, diambillah usaha terobosan, yakni menggabungkan
dua fakultas persiapan tersebut menjadi satu dengan nama Sekolah
Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Mataram. Sebagai salah satu syarat
berdirinya sebuah perguruan tinggi swasta dibentuk sebuah yayasan
pengelola STIS Mataram dengan Akta Notaris Nomor 25, Tanggal 20
Agustus 1984 dengan nama Yayasan An-Nawawi. Atas dasar itu,
dikeluarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Binbaga Islam
Departemen Agama No: Kep:E.III/PP.009/123/85 Tanggal 4 Mei 1985
tentang Pemberian Status Terdaftar kepada STIS Mataram yang
Melaksanakan Program Perkuliahan sampai Sarjana Muda. Berdasarkan
SK Dirjen tersebut disertai semangat pengabdian dan kerja sama yang
tinggi dari segenap sivitas akademika setempat, STIS Mataram
membenahi diri dan melangkah maju sehingga program perkuliahan dari
tahun ke tahun dapat diselesaikan. Sejak bulan Desember 1986 sampai
dengan bulan Juni 1988 STIS telah berhasil meluluskan 77 orang
mahsasiswa program sarjana muda Syari’ah STIS Mataram.
Ketua STIS Mataram yang pertama adalah Drs. H. Israil,
sedangkan ketua Yayasan STIS adalah Drs. H. Mahsun. Perkembangan
STIS juga sangat berpengaruh setelah pada akhir tahun 1988 dan awal
tahun 1989 Drs. H. Mahsun berhenti sebagai dekan dan digantikan oleh
41
Drs.H. M. Shaleh. Tidak lama setelah itu, tahun 1990, Drs. H.M. Saleh
meninggal dan jabatan dekan Fakultas Tarbiyah digantikan oleh Drs. H.
Saiful Muslim.
Dalam perkembangannya, STIS mengalami kemajuan pesat
dengan statusnya yang belum dinegerikan. Hal itu menimbulkan
perjolakan dengan adanya keinginan untuk membubarkan atau
mengeluarkan STIS dari kampus Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel
di Mataram. Drs. H. Israil sebagai dekan STIS pada waktu itu
mengundurkan diri dengan membuat surat pengunduran diri dengan
alasan terjadi perbedan pendapat dengan ketua yayasan. Pada saat
bersamaan Drs. H. Israil diangkat menjadi dekan Fakultas Tarbiyah.
Dengan adanya kebijakan pemerintah yang menghapuskan
sistem perkuliahan sarjana muda untuk seluruh perguruan tinggi, baik
negeri maupun swasta, STIS Mataram segera menata diri lagi
menyesuaikan program perkuliahannya dengan sistem baru sesuai
dengan Keputusan Menteri Agama Nomor: 42, Tahun 1989, tentang
Lembaga Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta dan Keputusan
Menteri Agama Nomor: 44, Tahun 1988, tentang Persyaratan Status
Terdaftar, Diakui dan Disamakan untuk Program Strata Satu (SI) serta
Penataan Kembali Nama Unit dan Jurusan serta Status Terdaftar pada
Perguruan Tinggi Agma Islam Swasta. Dengan demikian, sejak Tahun
Akademik 1988/1989 STIS Mataram mulai melaksanakan perkuliahan
program S1 dengan menetapkan Jurusan Peradilan Agama pada tanggal
42
4 November 1992. STIS Mataram melaksanakan wisuda perdana dengan
meluluskan sebanyak lima orang mahasiswa program sarjana S1
Syari’ah.
Setelah Drs H. Israil, Ketua STIS digantikan oleh Drs. H.
Shohimun Faishol, M.A. Karena dijanjikan sebagai ketua Jurusan Bahasa
Arab di Fakultas Tarbiyah, Drs. H. Lalu Shohimun Faishol, M.A.
mengundurkan diri menjadi ketua STIS. Ketua STIS berikutnya adalah
Drs. H. Lukman Al-Hakim sekaligus menjabat sebagai Pembantu dekan
III Fakultas Tarbiyah. Pada saat itu turunlah Peraturan Menteri Agama
bahwa tidak boleh pejabat di fakultas Tarbiyah merangkap jabatan
dengan STIS.
Pada suatu ketika semua pengurus STIS diundang untuk
menghadiri rapat dalam rangka membicarakan Ketua STIS yang baru,
tetapi tidak ada yang hadir. Akhirnya, Drs. H. Mahsun naik menjadi
ketua Yayasan sekaligus ketua STIS Mataram. Drs. H. Mahsun sebagai
ketua Yayasan STIS berangkat ke Surabaya untuk berkonsultasi dengan
Kopertais Wilayah IV, Drs. H. Abdul Jabbar Adlan. Berdasarkan
konsultasi tersebut, ketua yayasan boleh merangkap menjadi ketua STIS
karena dianggap tidak ada kader yang layak sebagai pengganti setelah
Drs. H. Lukman Al-Hakim.
Sebagaimana disebutkan di atas, berdirinya STIS Mataram pada
mulanya berasal dari penggabungan dua fakultas persiapan (Fakultas
Syari’ah dan Ekonomi Islam dan Fakultas Ushuluddin). Lembaga ini
43
disiapkan untuk memenuhi salah satu sarat kelengkapan persyaratan
pendirian IAIN mandiri di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Terbentuknya
dua fakultas tersebut merupakan gagasan pimpinan Fakultas Tarbiyah
IAIN Sunan Ampel di Mataram yang sangat mendambakan berdirinya
IAIN yang mandiri, terkepas dari IAIN Sunan Ampel Surabaya. Dengan
demikian, sudah barang tentu segala fasilitas yang diperlukan, seperti
pengadaan sarana perkuliahan, dosen, perpustakaan, diambil dari fasilitas
yang tersedia di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel di Mataram.
Setelah STIS berjalan 4 sampai 5 tahun, ada usaha untuk
mendirikan IAIN lagi. Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel di Mataram
diminta untuk mendirikan fakultas baru. Pada saat itu juga ada aturan
baru bahwa kalau ada dua fakultas di suatu daerah, bisa didirikan IAIN
yang berdiri sendiri.
Ketika menghadap ke Surabaya, Drs. H. Saiful Muslim dan
Drs.H. Mahsun ditanya apakah ada keinginan menegerikan STIS
menjadi fakultas syari’ah. Rombongan pada saat itu menjawab boleh
dengan syarat seluruh pimpinan, staf, dan dosen yang belum diangkat
menjadi pegawai negeri agar diangkat menjadi CPNS. Ketua Kopertais
wilayah IV menerima usul tersebut.
Setelah menghadap ke Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya,
Drs. Bisri Afandi, ditunjuklah Drs. H. Israel sebagai dekan Fakultas
Syari’ah dan Ekonomi Islam yang pertama dan seluruh kekayaan yang
dimiliki oleh STIS diserahkan ke Fakultas Syari’ah.
44
Berkenaan dengan keinginan untuk membentuk IAIN yang
definitif, termasuk keinginan untuk menjadikan STIS sebagai fakultas
tersendiri yang dinegerikan, keluarlah Surat Ketua DPRD Tingkat I NTB
No: 421a.5/001, Tanggal 24 Oktober 1992, Surat Majelis Ulama
Indonesia Propinsi NTB, No: 42/MUI-NTB/XI/1992, Tanggal 23
November 1992, Surat Gubernur KDH. Tk.I NTB Nomor
451.41/1503/008, Tanggal 30 November 1992, dan Surat Gubernur
KDH. Tk.I NTB Nomor 451.41/1503/008361/006, Tanggal 19 juli 1993.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, berdirilah Fakultas Syari’ah dan
Ekonomi Islam IAIN Sunan Ampel di Mataram.
Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Sunan Ampel di
Mataram yang berasal dari STIS diresmikan berdasarkan SK Menag RI,
Nomor 27/ 1994. Pada tahun 1997 Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam
IAIN Sunan Ampel di Mataram membuka jurusan peradilan agama,
muamalah, dan jinayah siyasah.
Selama menjadi fakultas di IAIN Sunan Ampel cabang
Mataram, Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam tidak pernah mewisuda
alumni yang memang berasal dari Fakultas Syari’ah, tetapi selama tiga
kali wisuda selalu mewisuda alumni STIS Mataram. Alumni Fakultas
Syari’ah dan Ekonomi Islam mewisuda setelah berubah status menjadi
STAIN Mataram, Jurusan Syari’ah.
Pada tanggal 13 Juni 1997 (berdasarkan Keputusan Menpan,
Nomor B-589/I/1997 tentang Persetujuan Pendirian Sekolah Tinggi
45
Agama Islam Negeri), terjadi alih status dari Fakultas Tarbiyah dan
Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Sunan Ampel di Mataram
menjadi STAIN Mataram sesuai dengan Kepres RI, Nomor 11, Tahun
1997. Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam berubah menjadi jurusan
syari’ah, sedangkan jurusan menjadi program studi. Ketua Jurusan
Syari’ah adalah Drs. H. M. Fachrir Rahman, M.A. dan sekretaris jurusan
adalah Drs. Sainun, M.Ag.
Jurusan Syari’ah adalah salah satu jurusan pada STAIN
Mataram yang memusatkan kajian hukum Islam. Seperti dijelaskan di
atas, pada mulanya jurusan ini berasal dari STIS, kemudian diresmikan
menjadi Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Sunan Ampel di
Mataram pada tahun 1994 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama
RI, Nomor 27/1994. Pada tahun 1997 Fakultas Syari’ah dan Ekonomi
Islam IAIN Sunan Ampel di Mataram membuka jurusan peradilan
agama, muamalah, dan jinayah siyasah.
Sejak tahun 2002 ketua Jurusan Syari’ah dijabat oleh Drs. M.
Nur Yasin, M.Ag. dengan sekretaris jurusan Drs. Sainun, M.Ag. Jurusan
Syari’ah membuka tiga program studi yakni ahwal al-syakhshiyah,
muamalah, dan ekonomi Islam. Ketua program studi Ahwal al-
Syakhshsiyah Drs. H. Abdullah Mustafa, M.H., ketua Program Studi
Mu’amalah Drs. Moh. Asyiq Amrulloh, M.Ag. dan ketua Program Studi
Ekonomi Islam Drs. H. M. Zaidi Abdad, M.Ag.
46
Upaya alih status dari STAIN Mataram menjadi IAIN Mataram
berhasil dicapai dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia,
Nomor 91, Tahun 2004, Tanggal 18 Oktober 2004 dan diresmikan oleh
Menteri Agama RI pada hari Senin, Tanggal 11 Juli 2005, tentang
“Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan
Maulana Hasanuddin Banten Serang menjadi Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Mataram menjadi Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Mataram dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Sultan Amai Gorontalo menjadi Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Sultan Amai Gorontalo”.
Dengan alih status menjadi IAIN, IAIN Mataram secara bertahap
menata manajemen kelembagaan sesuai dengan kelembagaan IAIN
Mataram. Pimpinan tertinggi IAIN adalah rektor. Pada saat itu belum ada
rektor definitif sehingga diangkat Pgs Rektor, yaitu Drs. H. Lukman al-
Hakim, M.M.
Jurusan Syari’ah STAIN Mataram juga ikut berubah menjadi
Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam dengan adanya alih status menjadi
IAIN. Pimpinan tertinggi di tingkat fakultas adalah dekan. Karena belum
ada dekan definitif, diangkat Pgs. Dekan, yaitu Drs. M. Nuryasin, M.Ag.,
yang sebelumnya menjadi ketua Jurusan Syari’ah.
Setelah lebih kurang satu tahun Pgs. Rektor dan Pgs. Dekan
melaksanakan tugas (berdasarkan Surat Menteri Agama Nomor
47
MA/B.II/2.-a/Kp.07.1/245/2006, Tanggal 13 April 2006, untuk mengisi
lowongan jabatan rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram
yang definitif untuk masa jabatan tahun 2006–2010 diangkat Dr. H.
Asnawi, M.A. sebagai rektor IAIN Mataram yang definitif berdasarkan
SK Presiden RI Nomor 63/M Tahun 2006 dan dilengkapi dengan
beberapa pembantu rektor Sebagaimana susunan berikut:
a. Rektor : Dr. H. Asnawi, MA.
b. Pembantu Rektor I : Dra. Hj. Nurjannah, M.Pd.
c. Pembantu Rektor II : Drs. H. Nashuddin, M.Pd.
d. Pembantu Rektor III : Drs. Muhammad, M.Pd.
Adapun pimpinan Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam sebagai
berikut:
a. Dekan : Drs. Sainun, M.Ag.
b. Pembantu Dekan I : Drs. Moh. Asyiq Amrulloh, M.Ag.
c. Pembantu Dekan II : Drs. H. Abdullah Mustafa, M.H.
d. Pembantu Dekan III : H. Akhmad, S.H., M.H.
Pimpinan jurusan di Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam sebagai
berikut:
a. Ketua Jurusan Ahwal al-Syakhshiyah : Drs. H. Muktamar, M.H.
b. Ketua Jurusan Mu’amalah : H. M. Taufiq, M.H.I.
c. Ketua Jurusan Ekonomi Islam : Drs. H. M. Zaidi Abdad,M.Ag
Sekretaris jurusan sebagai berikut:
a. Sekretaris Jurusan Ahwal al-Syakhshiya : Tuti Harwati, M.Ag.
48
b. Sekretaris Jurusan Mu’amalah : Zaenuddin Mansyur, M.Ag.
c. Sekretaris Jurusan Ekonomi Islam : H. Musawwar, M.Ag.
Pada lima tahun menjabat sebagai rektor IAIN Mataram, Dr. H.
Asnawi, MA lengser dan digantikan oleh Dr. H. Nashuddin, M.Pd.
Perubahan pimpinan sangat mempengaruhi terhadap peruahan pejabat-
pejabat mulai dari pembantu Rektor ke bawah tak terkecuali pimpinan di
tingkat Fakultas.
Adapun pimpinan-pimpinan dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Rektor : Dr. H. Nashuddin, M.Pd.
b. Pembantu Rektor I : Prof. Dr. H.Mohammad Taufik,MA
c. Pembantu Rektor II : Drs. Ahsanuddin, M.Pd
d. Pembantu Rektor III : Dr. Suhirman, M.Pd
Adapun pimpinan Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam sebagai
berikut:
a. Dekan : Dr. H. Mutawali, M.Ag.
b. Pembantu Dekan I : HM. Taufiq, Lc., M.HI.
c. Pembantu Dekan II : Drs. H. Agus Mahmud, M.Ag
d. Pembantu Dekan III : Dr. Ahmad Amir Aziz, M.Ag
Pimpinan jurusan di Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam sebagai
berikut:
a. Ketua Jurusan Ahwal al-Syakhshiyah : Tuti Harwati, M.Ag.
b. Ketua Jurusan Mu’amalah : H. Musawar, M.Ag.
c. Ketua Jurusan Ekonomi Islam : Dr. H. Muslihun, M.Ag.
49
Sekretaris jurusan sebagai berikut:
a. Sekretaris Jurusan Ahwal al-Syakhshiyah: Ahmad Muhasim, M.HI.
b. Sekretaris Jurusan Mu’amalah : Zaenuddin Mansyur, M.Ag.
c. Sekretaris Jurusan Ekonomi Islam : M. Baihaqi, M.Si.
Era kepemimpinan Rektor Dr. H. Nashuddin setidaknya
membawa keberkahan sendiri terhadap civitas akademika IAIN Mataram
sekaligus memberikan angin segar terhadap stake holder di Wilayah NTB
khususnya dan Indonesia bagian Timur pada umumnya. Dimana pihak
IAIN Mataram telah mendapatkan hibbah pembiayaan alih status dari
IDB, yaitu dari status IAIN Mataram menuju UIN Mataram. Namun
karena masa jabatan Dr. H. Nashudin, M,Pd berkahir alih status
dilimpahkan kepada Rektor berikutnya. Jabatan Rektor IAIN berikutnya
adalah Dr. H. Mutawalli, M.Ag yang sejak sebelumnya menjabat sebagai
Dekan Fakultas Syari`ah IAIN Mataram. Pada Tahun 2015 alih status
IAIN menjadi UIN Mataram terus berlanjut dengan ketentuan memenuhi
persyaratan Statuta yang telah ditetapkan oleh menteri Agama RI. Salah
satu syarat mutlak agar mendapatkan izin perubahan status itu harus
bertambah jurusan di masing-masing Fakultas termasuk di Fakultas
Syari`ah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram. Adapun jurusan baru
sebagai tambahan dari tiga jurusan sebelumnya adalah Jurusan Ilmu
Falak, Jurusan Ilmu Qur`an dan Tafsir, dan Jurusan Perbankan Syari`ah.
Adapun pimpinan IA IN Mataram dan Fakultas Syari`ah dan Ekonomi
Islam IAIN Mataram adalah sebagai berikut;
50
a. Rektor : Dr. H. Mutawalli, M.Ag.
b. Wakil Rektor I : Dr. H. Masnun, M.Ag
c. Wakil Rektor II : Dr. Ahmad Amir Aziz, M.Ag.
d. Wakil Rektor III : Dr. H. Subhan Abdullah Achim, M.A.
Adapun pimpinan Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam sebagai
berikut:
a. Dekan : Dr. H. Musawar, M.Ag.
b. Wakil Dekan I : Dr. Zaenudin Mansyur, M.Ag.
c. Wakil Dekan II : Dr. H. Usman, M.Ag.
d. Wakil Dekan III : Dr. Riduan Mas`ud, M.Ag.
Pimpinan jurusan di Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam sebagai
berikut:
a. Ketua Jurusan Ahwal al-Syakhshiyah : Heru Sunardi, M.H.
b. Ketua Jurusan Mu’amalah : Saprudin, M.Si.
c. Ketua Jurusan Ekonomi Islam : Bq. Elbadriati, M.EI
d. Ketua Jurusan Ilmu Falak :Muhammad Harfin Zuhdi, MA
e. Kajur Ilmu al-Qur`an dan Tafsir : Dr. H. Said Gazali, Lc., MA
f. Ketua Jurusan Perbankan Syari`ah : M. Yusuf, M.Si
Sekretaris jurusan sebagai berikut:
a. Sekretaris Jurusan Ahwal al-Syakhshiyah : Nisfawati Lalili Jalilah, MH
b. Sekretaris Jurusan Mu’amalah : Gazali, MH.
c. Sekretaris Jurusan Ekonomi Islam : Bahrur Rosyid, MM.
d. Sekretrais Jurusan Ilmu Falak : Ahmad Nurjihadi, M.Ag
51
e. Sekretrais Jurusan IQT : H. Zulyadain, MA
f. Sekretraris Jurusan Perbankan Syari`ah :DewiSartika Nasution,M.Ec52
b. Visi dan Misi Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram
1. Visi
Visi Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam adalah terkemuka
dalam pengembangan hukum dan ekonomi yang berbasis keislaman,
keilmuan, dan keindonesiaan bagi kemanusiaan dan peradaban.
2. Misi
Misi Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam sebagai berikut:
a) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran hukum dan ekonomi
yang berbasis keislaman, keilmuan, dan keindonesiaan,
b) Mengembangkan penelitian hukum Islam dan ekonomi Islam untuk
kepentingan keilmuan dan kemanusiaan,
c) Meningkatkan peran hukum Islam dan ekonomi Islam dalam
masyarakat bagi terwujudnya manusia yang beradab, dan
d) Membangun kerja sama dengan pihak lain dalam meningkatkan
disiplin ilmu syariah untuk mengimplementasikan tridarma
perguruan tinggi.
52 Profil Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram 2016, hlm. 1-13.
52
b. Deskripsi Jabatan dan Tugas Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam
1. Dekan mempunyai tugas memimpin, menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidik
dan kependidikan, mahasiswa dan administrasi Fakultas serta
bertanggung jawab kepada rektor.
2. Wakil dekan bidang akademik dan kelembagaan mempunyai tugas
membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Wakil dekan bidang administrasi umum mempunyai tugas membantu
dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan dan
administrasi umum.
4. Wakil dekan bidang kemahasiswaan mempunyai tugas membantu
dekan dalam memimpin pelaksanaan pengembangan serta pembinaan
kemahasiswaan.
5. Ketua jurusan mempunyai tugas memimpin pelaksanaan pendidikan
akademik dan/atau professional dalam sebagian atau satu cabang ilmu
pengetahuan (agama sains dan teknologi, dan/atau seni tertentu).
6. Sekretaris jurusan mempunyai tugas melaksanakan urusan
administrasi jurusan.
7. Kepala laboratorium peradilan mempunyai tugas memimpin
pelaksanaan praktikum peradilan.
8. Kepala laboratorium perbankan syari’ah mempunyai tugas memimpin
pelaksanaan praktikum perbankan syari’ah.
53
9. Bagian tata usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, kemahasiswaan dan alumni serta administrasi umum yang
meliputi perencanaan, ortala dan kepegawaian, keuangan, IKN,
perlengkapan, dan kerumahtanggaan.
10. Subbagian administrasi akademik mempunyai tugas melakukan
pelayanan administrasi pendidikan, pengajaran, kemahasiswaan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta pembinaan
alumni.
11. Subbagian administrasi umum mempunyai tugas melakukan pelayanan
administrasi perencanaan, keuangan dan IKN, ortala dan
kepegawaian, ketatausahaan dan rumah tangga serta perlengkapan dan
umum.
12. Kelompok jabatan fungsional adalah dosen. Dosen mempunyai tugas
utama mengajar, membimbing, dan/atau melatih mahasiswa, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Data
terlampir.
d. Keadaan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syari’ah
Fakultas Syari’ah IAIN Mataram pada tahun 2016/2017 terbagi
dalam 6 jurusan yakni : Muamalah, Ahwal Al–Syakhsiyah, Ekonomi
Islam, Ilmu Falaq, Perbankan Syari’ah, Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (IQT).
Dalam penelitian ini, penulis hanya memfokuskan pada jurusan ekonomi
syari’ah dari semester II–XIV. Jurusan Ekonomi Syari’ah pada semester
54
II berjumlah 245 dengan jumlah laki-laki 88 orang dan perempuan 157
orang, semester IV berjumlah 275 orang dengan jumlah laki–laki 98
orang dan perempuan 177 orang, semester VI berjumlah 229 orang
dengan jumlah laki-laki 118 dan perempuan 181 orang, semester VII
berjumlah 222 orang dengan jumlah laki–laki 70 orang dan perempuan
152 orang, semester X berjumlah 193 orang dengan jumlah laki–laki 65
orang dan perempuan 128 orang, semester XII berjumlah 83 orang
dengan jumlah laki–laki 42 orang dan perempuan 41 orang, semester
XIV berjumlah 26 orang dengan jumlah laki–laki 12 orang dan
perempuan 14 orang. Total jumlah keseluruhan mahasiswa adalah 1.343
orang.53 Data dapat dilihat pada lampiran 16.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a. Validitas Instrumen
Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat
instrument yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan
diukur.54 Dalam uji validitas ini, terlebih dahulu dicari korelasi antara
bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara
megkorelasi setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan
jumlah skor tiap butirpernyataan.
Instrumen penelitian dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur
oleh kuisioner tersebut. Jika rhitung>rtabeldengan tingkat signifikan (α)
53Sumber Data Akademik Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam 2016. 54Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), hlm,.
167.
55
yang digunakan adalah 5% atau 0,05, sedangkan rhitung dapat diketahui
dari hasil pengolahan data.
Uji validitas dilakukan terhadap seluruh butir pernyataan dalam
instrumen, yaitu dengan mengkorealiskan skor tiap butir dengan skor
totalnya pada masing-masing konstruk. Teknik korelasi yang digunakan
adalah korelasi prouduct moment pearson.
Dari hasil uji validitas, menunjukkan bahwa semua item
pernyataan yang ada dalam kuesioneryang telah disebar ke responden
dinyatakan valid karena rhitung lebih besar dari rtabel (0,324) pada taraf
signifikasi 5%. Artinya tiap pernyataan berkorelasi dengan skor
totalnya dan semuanya dinyatakan valid. Nilai rtabel dihitung dengan
menggunakan rumus derajat bebas = n-2. Pada penelitian ini jumlah
responden adalah 35 orang, sehingga pada db = 35-2 = 33 dan α = 5%
maka diperoleh nilai table koefisien korelasi adalah 0,324.Data dapat
dilihat pada lampiran 10.55
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan tetap konsisten
jika dilakukan dua kali pengukuran atau lebih pada kelompok yang
sama dengan alat ukur yang sama. Pengujian Cronbach Alpha
digunakan untuk menguji tingkat keandalan (reliability) dari masing-
masing angket variabel.
55Data pada Lampiran 10.
56
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai koefisien alpha
variabel trend jilbab sebesar 0,608 dan variabel perilaku konsumsi
sebesar 0,605. Dengan demikian, nilai hitung kedua variabel lebih besar
dari nilia rtabel yaitu sebesar 0,324. Artinya instrument angket
dinyatakan reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengumpulan
data. Data dapat dilihat pada lampiran 11.56
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel
dependen dan variabel independen dalam model regresi mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Pada variabel X
(independen) diperoleh nilai signifikasi (Asymp. Sig 2-tailed) sebesar
0,438 dan variabel Y (dependen) diperoleh nilai signifikasi (Asymp. Sig
2-tailed) sebesar 0,298. Karena signifikasi lebih besar dari 0,05 (0,438>
0,05 dan 0,298> 0,05) maka keseluruhan data tersebut dinyatakan
memiliki distribusi normal atau sebaran data yang normal. Data dapat
dilihat pada lampiran 8.
3. Analisis Regresi Sederhana
Untuk melaksanakan analisis regresi linier sederhana ini peneliti
menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Hasil analisis
regresi linear sederhana nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien
korelasi diperoleh nilai korelasi adalah 0,431. Nilai ini dapat
56Data Pada Lampiran 11.
57
diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel penelitian berada pada
kategori cukup. Melalui tabel tersebut juga diperoleh nilai R Square atau
koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa bagus model
regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat.
Nilai KD yang diperoleh adala 18,5% yang dapat ditafsirkan bahwa
variabel bebas X memiliki pengaruh kontribusi sebesar 18,5% terhadap
variabel Y dan 81,5% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain. Data dapat
dilihat pada lampiran 9.
Untuk menentukan taraf signifikansi atau linieritas dari regresi.
Kriteria dapat ditentukan berdasarkan uji nilai signifikansi (Sig), dengan
ketentuan jika nilai Sig > 0,05 maka model regresi adalah linier, dan
berlaku sebaliknya. Nilai signifikan diperoleh nilai Sig = 0,010 yang
berarti < kriteria signifikan(0,05), dengan demikian model persamaan
regresi berdasarkan data penelitian adalah signifikan artinya model regresi
linier memenuhi kriteria linieritas.Data dapat dilihat pada lampiran 9.
Hasil perhitungan koefisien regresi sederhana dilihat dari koefisien
regresi sederhana memperlihatkan nilai koefisien konstanta adalah sebesar
6,491 koefisien variabel bebas (X) adalah sebesar 0,318. Sehingga
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + bX
Y = 6,491 + 0,318X.
Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
58
a. Konstanta sebesar 6,491 artinya jika trend jilbab (X) nilainya adalah 0
maka perilaku konsumsi (Y) sebesar 6,491.
b. Koefisien regresi variabel trend jilbab (X) sebesar 0,318, artinya jika
nilai trend jilbab (X) tinggi atau meningkat dengan asumsi variabel
lainnya tetap, maka perilaku konsumsi (Y) akan mengalami perubahan
sebesar 0,318. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif
antara trend jilbab dengan perilaku konsumsi, semakin mengetahui
tentang trend jilbab semakin meningkat perilaku konsumsi. Dengan
menggambarkan bahwa arah hubungan antara variabel bebas (trend
jilbab) dengan variabel terikat (perilaku konsumsi) adalah searah, di
mana setiap kenaikan satu satuan variabel trend jilbab akan
menyebabkan kenaikan perilaku konsumsi 0,318.Data dapat dilihat
pada lampiran 9.
4. Pengumpulan Data Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswi
Jurusan Ekonomi Syari’ah Institut Agama Islam Negeri (IA IN) Mataram
Angkatan 2013, selaku konsumen dari trend jilbab. Berdasarkan hasil
penelitian kepada 35 responden melalui kuisioner yang telah disebarkan
didapatkan gambaran karakteristik responden sebagai berrikut.
a. Usia Responden
Karakteristik responden selaku konsumen dari trend jilbab dapat
dilihat dari usia. Dalam penelitian ini peneliti tidak mengelompokkan
59
usia responden karena dapat di ketahui bahwa mahasiswi jurusan
ekonomi syari’ah angkatan 2013 IA IN berkisar usia dari 20-24 Tahun.
Tabel IV.1
Usia Jumlah Persentase
20 1 2,9%
21 10 28,6%
22 20 57%
23 3 8,6%
24 1 2,9%
Total 35 100%
Sumber: Data primer yang diolah
b. Uang Saku Perbulan
Pengelompokkan uang saku perbulan responden adalah
<Rp200.000/bulan, Rp200.000-Rp400.000/bulan, Rp400.000-
Rp600.000/bulan, Rp600.000-Rp800.000/bulan, Rp800.000-
Rp1.000.000/bulan dan >Rp1.000.000/bulan.
Tabel IV.2
Uang Saku/bulan Jumlah Persentase
<Rp200.000 10 28,5%
Rp200.000-Rp400.000 12 34,3%
Rp400.000-Rp600.000 7 20%
Rp600.000-Rp800.000 4 11,4%
Rp800.000-Rp1.000.000 1 2,9%
60
>Rp1.000.000 1 2,9%
Total 35 100%
Sumber: Data primer yang diolah
5. Pengujian Hipotesis
a. Uji t (t test)
1) Menetukukan Hipotesis
a) Ho: Diduga tidak ada pengaruh perubahan trend ji lbabterhadap
perilaku konsumsi mahasiswiIA IN Mataram perspektif teori
konsumsi Islam (Studi Kasus Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah
Angkatan 2013 IA IN Mataram).
b) Ha: Diduga ada pengaruh perubahan trend jilbab terhadap perilaku
konsumsi mahasiswi IA IN Mataram perspektif teori konsumsi Islam
(Studi Kasus Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah Angkatan 2013
IA IN Mataram).
2) Menetukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5% atau 0,05 (ukuran
standar yang sering digunakan dalam penelitian)
3) Menentukan thitung
Berdasarkan tabel output SPSS 16.0 for windows diperoleh t hitung
sebesar 2,740.
4) Kriteria Pengujian
Jika thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Dari hasil perhitungan thitung sebesar 2,740 diatas dibandingkan dengan
61
ttabel (df = 35) yaitu 1,68957 taraf signifikansi 5%, jadi thitung > ttabel maka
Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan kata lain menolak hipotesis nol
(Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha) untuk pengujian kedua
variabel.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel X terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y, dari hasil pengujian
hipotesis tersebut terbukti bahwa “ada pengaruh yang signifikan antara
perubahan trend jilbab terhadap perilaku konsumsi mahasiswiIA IN
Mataram perspektif teori konsumsi Islam (Studi Kasus Mahasiswi
Jurusan Ekonomi Syari’ah Angkatan 2013 IA IN Mataram).
b. Uji Determinasi (R2)
Koefisien derterminasi (R2), digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel
dependen.
Setelah rhitung diketahui sebesar 0,431 maka selanjutnya untuk
mengetahuiberapabesar tingkat pengaruh variabel X terhadap periabel Y
dengan menggunakan koefisien determinan r2 yang dinyatakan dalam
persentase sebagai berikut:
R2 = (0,431)2 x 100%
= 0,185 x 100%
= 18,5%
62
Dari hasil perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh variabel X terhadap variabel Y sebesar 18,5% dan selebihnya
yang 81,5% dipengaruhi oleh faktor lain.
B. Pembahasan
Peneliti mengelompokkan karakteristik responden yang dapat dilihat
dari usia dan uang saku perbulan. Berdasarkan kuesioner yang disebar
peneliti dari segi usia menunjukkan bahwa usia responden berkisar 20-24
tahun dan data yang diperoleh bahwa usia 22 tahun sebanyak 20 orang atau
57%. selanjutnya responden yang berusia 21 sebanyak 10 orang atau 28,6%,
kemudian responden yang berusia 23 berjumlah 3 orang atau 8,6% dan
responden yang berusia 20 tahun berjumlah 1 orang atau 2,9% dan terakhir
responden yang berusia 24 tahunberjumlah 1 orang atau 2,9%. Data dapat
dilihat pada lampiran 12.57
Berdasarkan uang saku perbulan responden menunjukan bahwa
kelompok responden dengan uang saku terbanyak adalah Rp200.000-
Rp400.000/bulan dengan jumlah 12 orang atau 34,3,%, selanjutnya kelompok
>Rp.200.00 sebanyak 10 orang atau 28,5%, kemudian kelompok Rp400.000-
Rp600.000 sebanyak 7 orang atau 20%, kemudian kelompok Rp600.000-
Rp800.000 sebanyak 4 orang atau 11,4% dan yang paling sedikit adalah
kelompok Rp800.000-Rp1.000.000 dengan kelompok >Rp1.000.000 dengan
57Data Pada Lampiran 12.
63
jumlah yang sama yaitu 1 orang atau 2,9%. Data dapat dilihat pada lampiran
13.58
Dari penyebaran kuisioner, maka diperoleh jawaban untuk variabel X
sebagai berikut:
1) Trend adalah kecenderungan atau yang menjadi idola terhadap sesuatu
yang banyak diminati masyarakat. Pada item ini menunjukkan 19 orang
responden atau sebesar 54,3% menyatakan sangat setuju, 13 orang atau
sebesar 37,1% menyatakan setuju dan sisanya yaitu 3 orang atau sebesar
8,6% menyatakan tidak setuju.
2) Jilbab merupakan sesuatu yang banyak diminati masyarakat. Untuk
tanggapan tersebut menunjukkan bahwa 18 orang responden atau sebesar
51,4% menyatakan sangat setuju, 17 orang atau sebesar 48,6%
menyatakan setuju.
3) Jilbab yang banyak diminati memiliki variasi dari segiempat dan
pashmina. Untuk tanggapan pernyataan tersebut menunjukkan 12 orang
responden atau sebesar 34,3% menyatakan sangat setuju, 19 orang atau
sebesar 54,3 % menyatakan setuju dan sisanya yaitu 4 orang menyatakan
tidak setuju atau sebesar 11,4%.
4) Jilbab yang kini banyak diminati adalah jenis segiempat rawis. Untuk
tanggapan variabel tersebut menunjukkan 21 orang responden atau
sebesar 60,0% menyatakan sangat setuju, 10 orang atau sebesar 28,6 %
58Data Pada Lampiran 13.
64
menyatakan setuju dan sisanya yaitu 4 orang menyatakan tidak setuju
atau sebesar 11,4%.
5) Saya menggunakan jenis jilbab segiempat rawis. Pada item ini 19 orang
responden atau sebesar 54,3% menyatakan sangat setuju, 13 orang atau
sebesar 37,1 % menyatakan setuju dan sisanya yaitu 1 orang menyatakan
sangat tidak setuju atau sebesar 2,9%.
6) Jilbab jenis segiempat rawis memiliki serat benang pada bagian tepi dan
dibiarkan terurai, sehingga cocok untuk saya gunakan saat kuliah. Untuk
tanggapan variabel tersebut menunjukkan 9 orang responden atau sebesar
25,7% menyatakan sangat setuju, 23 orang atau sebesar 65,7 %
menyatakan setuju, 2 orang menyatakan tidak setuju atau sebesar 5,7%
dan sisanya yaitu 1 orang menyatakan sangat tidak setuju atau sebesar
2,9%.
7) Jilbab yang kini banyak diminati adalah jenis pashmina ima scarft. Untuk
tanggapan variabel tersebut menunjukkan 7 orang responden atau sebesar
20,0% menyatakan sangat setuju, 24 orang atau sebesar 68,6%
menyatakan setuju, dan sisanya yaitu 4 orang menyatakan tidak setuju
atau sebesar 11,4%.
8) Saya menggunakan jenis jilbab pashmina ima scarft. Untuk tanggapan
variabel tersebut menunjukkan 6 orang responden atau sebesar 17,1%
menyatakan sangat setuju, 15 orang atau sebesar 42,9% menyatakan
setuju, 3 orang menyatakan tidak setuju atau sebesar 37,1% dan sisanya
yaitu 1 orang menyatakan sangat tidak setuju atau sebesar 2,9%.
65
9) Pashmina ima scraft memiliki tepi atas yang lancip sehingga mudah
dibentuk dan cocok digunakan untuk semua jenis wajah. Untuk
tanggapan variabel tersebut menunjukkan 1 orang responden atau sebesar
2,9% menyatakan sangat setuju, 23 orang atau sebesar 65,7%
menyatakan setuju, 8 orang menyatakan tidak setuju atau sebesar 22,9%
dan sisanya yaitu 3 orang menyatakan sangat tidak setuju atau sebesar
8,6%. Data dapat dilihat pada lampiran 17.
Dari penyebaran kuisioner, maka diperoleh jawaban untuk variabel Y
sebagai berikut:
1) Saya berminat untuk membeli dan menggunakan jilbab yang sedang
diminati karena lingkungan keluarga dan teman saya menggunakannya.
Sebanyak 12orang responden atau sebesar 34,3% menyatakan sangat
setuju, 21 orang atau sebesar 60% menyatakan setuju dan sisanya 2 orang
menyatakan tidak setuju atau sebesar 5,7%.
2) Jilbab yang sedang diminati sesuai dengan selera saya. Untuk tanggapan
variabel tersebut menunjukkan 10 orang responden atau sebesar 28,6%
menyatakan sangat setuju, 22 orang atau sebesar 62,9% menyatakan setuju
dan sisanya yaitu 3 orang menyatakan tidak setuju atau sebesar 8,6%.
3) Saya tertarik untuk membeli dan menggunakan jilbab yang sedang
diminati karena sesuai dengan uang saku saya.Untuk tanggapan variabel
tersebut menunjukkan 10 orang responden atau sebesar 28,6% menyatakan
sangat setuju, 21 orang atau sebesar 60% menyatakan setuju dan sisanya
yaitu 4 orang menyatakan tidak setuju atau sebesar 11,4% .
66
4) Saya tertarik untuk membeli dan menggunakan jilbab yang sedang
diminati dengan sesuai dengan tampilan saya yang modis. Pada item ini
menunjukkan 8 orang responden atau sebesar 22,9% menyatakan sangat
setuju, 20 orang atau sebesar 57,1% menyatakan setuju, 6 orang
menyatakan tidak setuju atau sebesar 17,1% dan sisanya yaitu 1 orang
menyatakan sangat tidak setuju atau sebesar 2,9%.
5) Saya tertarik untuk membeli dan menggunakan jilbab yang sedang
diminati dengan memperhatikan kebutuhan. Untuk tanggapan variabel
tersebut menunjukkan 12 orang responden atau sebesar 34,3% menyatakan
sangat setuju, 12 orang atau sebesar 34,3% menyatakan setuju, 9 orang
menyatakan tidak setuju atau sebesar 25,7% dan sisanya yaitu 2 orang
menyatakan sangat tidak setuju atau sebesar 4,9%. Data dapat dilihat pada
lampiran 17.59
1. Pengaruh Perubahan Trend Jilbab Terhadap Perilaku Konsumsi
Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah Angkatan 2013 IAIN Mataram
Jilbab merupakan kewajiban bagi seorang muslimah, kriteria
berbusana/berjibab adalah untuk menutup aurat dan bukan merupakan
pakaian yang dibanggakan serta bukan merupakan bentuk perhiasan atau
kecantikan. Jilbab yang berkembang saat ini digunakan oleh mahasiswi
jurusan ekonomi syari’ah angkatan 2013 IAIN Mataram adalah model jilbab
rawis dan pashmina ima scarft. Dalam menggunakan jilbab, perilaku
59Data Pada Lampiran 17.
67
konsumsi sebagian mahasiswi adalah memperhatikan selera dan tampilan luar
agar terlihat modis.
Dari hasil uji validitas, menunjukkan bahwa semua item pernyataan
yang ada di dalam kuisioner yang telah disebar ke responden dinyatakan
valid, karena rhitung > rtabel. Dengan nilai rtabel sebesar 0,324. Hasil uji
reliabilitas juga menunjukkan bahwa semua pernyataan dalam kuisioner
adalah reliabel, karena nilai rhitung > rtabel.
Persamaan regresi yang diperoleh dari penelitian ini adalah Y = 6,491
+ 0,318X. Dari persamaan regresi tersebut diketahui bahwa parameter
koefisien regresi untuk variabel trend jilbab berpengaruh terhadap perilaku
konsumsi mahasiswi. Artinya setiap terjadi peningkatan variabel trend
jilbabmaka perilaku konsumsi akan mengalami peningkatan atau pengaruh
dalam membeli dan menggunakan jilbab.
Hal ini sehubungan dengan teori yang dikemukakan oleh Philip Kotler
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang terdapat
pada skripsi penulis yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan
faktor psikologis. FaktorBudaya merupakan penentu paling dasar dari
keinginan dan perilaku seseorang.
Kedua, faktor sosial. Perilaku konsumsi mahasiswi dipengaruhi oleh
faktor faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, peran dan
status.Kelompok acuan, seseorang terdiri dari semua kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau pengaruh tidak langsung
terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut.Keluarga, merupakan
68
organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan
para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling
berpengaruh. Peran dan status, seseorang berpartisipasi ke dalam banyak
kelompok sepanjang hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Kedudukan orang
itu dimasing-masing kelompok akan ditentukan berdasarkan peran dan
statusnya. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh
seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Misalnya kelompok
acuan dan lingkungan keluarga memilki peran atau pengaruh terhadap sikap
seseorang dalam membeli dan menggunakan jilbab yang sedang trend.
Ketiga, perilaku konsumsi juga dipengaruhi karakteristik pribadi yaitu
umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup,
dan kepribadiandan konsep diri. Umur dan tahap siklus hidup, orang membeli
barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Mereka makan makanan
bayi pada masa balita, maka hampir semua jenis makanan pada masa
pertumbuhan dan dewasa, dan makan makanan diet khusus pada masa tua.
Selera orang akan pakaian, perabot, mebel, dan rekreasi juga berhubung
dengan usia.
Pekerjaan dan lingkungan ekonomi. Pekerjaan seseorang juga
mempengaruhi pola konsumsinya Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh
keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan yang
dapat dibelanjakan (tingkat pendapatan, pola waktu), tabungan dan aktiva
(persentase yang lancar/likuid), hutang, kemampuan untuk meminjam, dan
sikap atas belanja atau menabung.
69
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap
pada aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
“keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan
lingkungannya.Kepribadian dan Konsep Diri adalah ciri bawaan psikologi
manusia (human psychological traits) terbedakan yang menghasilkan
tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan
lingkungannya.
Tiap individu memiliki kepribadian yang khas dan ini yang akan
mempengaruhi perilaku konsumsinya. Contohnya, usia mempengaruhi
perilaku konsumsi mahasiswi dalam menggunakan jilbab yang sedang trend
karena sesuai dengan selera mereka dan ingin terlihat modis dalam
menggunakan jilbab sehingga menjadi bagian dari gaya hidup.
Dan yang keempat, faktor psikologis. Empat proses psikologis penting
yaitu motivasi, persepsi, dan pembelajaran. Motivasi. Seseorang memiliki
banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia
didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai. Motif merupakan
kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang untuk
bertindak.Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk
memilih, mengorganisasi, dan menginterprestasi masukan-masukan informasi
untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.Pembelajaran meliputi
perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar
perilaku manusia adalah hasil belajar.
70
2. Pengaruh Perubahan Trend Jilbab Terhadap Perilaku Konsumsi
Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah Angkatan 2013 IAIN Mataram
Perspektif Teori Konsumsi Islam
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan tentang pengaruh
perubahan trend jilbab terhadap perilaku konsumsi mahasisiwi jurusan
ekonomi syari’ah angkatan 2013 IAIN Mataram, maka pada analisis ini
peneliti akan memfokuskan kepada Teori Konsumsi Islam.
Hal tersebut berhubungan dengan teori Ika Yunia Fauzia dan Abdul
Kadir Riyadi dalam bukunya yang berjudul Prinsip Dasar Ekonomi Islam
yang membahas tentang konsep Islam tentang kebutuhan dan maslahah dan
utilitas, Muhammad Muflih dalam bukunya Perilaku Konsumen Muslim, dan
Rozalinda dalam bukunya yang berjudul Ekonomi Islam.
Dalam Teori Konsumsi Islam,konsumsi dalam Islam tidak dapat
dipisahkan dari peran keimanan. Peran keimanan menjadi tolak ukur penting
karena keimanan memberikan cara pandang dunia yang cenderung
mempengaruhi kepribadian manusia, yaitu dalam bentuk perilaku, gaya
hidup, selera, sikap-sikap terhadap sesama manusia, sumber daya dan ekologi.
Keimanan sangat mempengaruhi sifat, kuantitas dan kualitas konsumsi baik
dalam bentuk kepuasaan material maupun spiritual. Inilah yang disebut
sebagai bentuk upaya meningkatkan keseimbangan antara orientasi duniawi
dan dan ukhrawi. 60
60Muhammad Mulfih, Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam,
(Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, 2006), hlm. 12.
71
Islam tidak melarang manusia untuk memenuhi kebutuhan ataupun
keinginannya, selama hal itu mendatangkan maslahah dan tidak
mendatangkan mafsadah. Konsep keperluan dasar dalam Islam sifatnya tidak
statis, artinya keperluan dasar bagi pelaku ekonomi bersifat dinamis merujuk
pada tingkat ekonomi yang ada pada masyarakat.61
Dari hasil angket yang disebarkan, sebagian mahasiswinya membeli
dan menggunakan jilbab yang sedang diminati dengan memperhatikan
kebutuhan dan sebagiannya lagi karena faktor keinginan yang artinya jilbab
merupakan kebutuhan bagi mahasiswi yakni trend jilbab yang mereka
gunakan menunjang aktivitas mereka dalam berpenampilan khususnya
aktivitas mereka di lingkungan kampus, dan sebagiannya lagi karena faktor
keinginan untuk mengikuti trend yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan
teman dan keluarga.
Tujuan konsumsi dalam Islam bukanlah konsep utilitas melainkan
kemaslahatan (mashlahah). Pencapaian mashlahah tersebut merupakan
tujuan dari maqashid al-syari’ah. Konsep utilitas sangat subjektif karena
bertolak belakang pada pemenuhan kepuasaan atau wants, dan konsep
mashlahah relatif lebih objektif karena bertolak pada pemenuhan kebutuhan
atas needs.62 Konsumsi tidak hanya bertujuan untuk mencari kepuasan fisik,
tetapi lebih mempertimbangkan aspek maslahah yang menjadi tujuan dari
syari’at Islam.63Adapun maslahah dari jilbab yang mereka gunakan adalah
61Rozalinda, Ekonomi Islami, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 107. 62Ika Yunia, Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi IslamPerspektif Maqashid Al
Syari’ah, (Jakarta; Prenadamediagroup, 2014), hlm. 166. 63Rozalinda, Ekonomi Islami., hlm. 100.
72
sebagai penutup kepala, artinya selain untuk menunjang aktivitas mereka
dalam berpenampilan jilbab fungsinya sebagai penutup kepala, namun tidak
hanya sebagai penutup kepala saja tetapi jika dilihat dari kriteria
jilbab/busana muslimah, jilbab yang digunakan tidaklah merupakan pakaian
yang dibanggakan dan tidak merupakan perhiasan atau kecantikan. Dalam hal
ini, masih terdapat kekeliruan mahasiswinya yakni menggunakan trend jilbab
hanya memperhatikan tampilan luar fisik agar telihat modis.
Konsumsi dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah
SWT.Al-Qur’an menyebut kaum muslimin sebagai umat pertengahan, dan
karena itu Islam menganjurkan prinsip kesederhanaan dalam semua langkah
kepada mereka. Mengikuti dan menggunakan trend jilbab padahal mereka
masih memiliki jilbab yang bagus dan masih layak pakai. Tindakan ini
tidaklah sesuai dengan Islam yang melarang tindakan boros dan berlebihan.
Seperti firman Allahdalam surat (Al-A’raf ayat 31).
Artinya :“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap memasuki masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
Dalam upaya mengidentifikasi ada pengaruh atau tidak dan seberapa
besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya,
diperoleh dari nilai koefisien determinasiyang sebelumnya telah diuraikan,
73
bahwa nilai koefisien determinasi yang dinyatakan dalam angka R2 (R square)
adalah sebesar 0,185 atau 18,5%. Yang artinya terdapat pengaruh variabel
independen (trend jilbab) terhadap variabel Y (perilaku konsumsi), dan besar
pengaruhnya sebesar 18,5% sedangkan sisanya sebesar 81,5% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Selanjutnya untuk mengetahui signifikan tidaknya hasil penelitian
dengan menghitung thitung. Diketahui dari item uji hipotesis dipembahasan
sebelumnya yang menunjukkan angka thitung dari trend jilbab adalah 2,740
sedangkan ttabel adalah 1,68957 (thitung > ttabel). Artinya bahwa, variabel trend
jilbab berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku konsumsi mahasiswi
jurusan ekonomi syari’ah angkatan 2013 IAIN Mataram.
74
BAB V
PUNUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bab sebelumnya, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian mengenai pengaruh perubahan trend jilbab terhadap
perilaku konsumsi mahasiswi jurusan ekonomi syari’ah angkatan 2013
IAIN Mataramyakni dapat dilihat dari hasil uji t yang menunjukkan
bahwa trend jilbabberpengaruh signifikan terhadap proses perilaku
konsumsi. Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka variabel tersebut
berpengaruh terhadap variabel dependen dan begitupula sebaliknya. Dari
hasil penelitian diperoleh thitung sebesar 2,740 sedangkan nilai ttabel adalah
1,68957 maka dapat disimpulkan bahwa trend jilbab mempunyai
pengaruh terhadap perilaku konsumsi mahasiswi IAIN Mataram.
2. Besar pengaruh trend jilbab terhadap perilaku konsumsi dapat dilihat dari
hasil uji koefisien determinasi sebesar 18,5%, Artinya trend jilbab
memiliki pengaruh sebesar 18,5% terhadap perilaku konsumsi. Pada
dasarnya mengikuti perkembangan trend jilbab tidaklah keliru selama
tetap memperhatikan etika Islam dalam berbusana khususnya jilbab dan
menyesuaikan dengan kebutuhan. Dalam praktiknya sebagian
mahasiswinya menggunakan jilbab yang trend karena kebutuhan dan
sebagiannya lagi karena faktor keinginan artinya kebutuhan dalam
menunjang aktivitas mereka dalam berpenampilan. Adapun maslahah
74
75
dari trend jilbab yang digunakan yakni sebagai penutup kepala. Namun
sayangnya, menggunakan jilbab yang sedang trend dijadikan sebagai
gaya hidup agar terlihat modis padahal tujuan dari berjilbab itu sendiri
adalah menutup aurat dan bukan merupakan pakaian yang dibanggakan
serta bukan merupakan bentuk perhiasan atau kecantikan.
B. Saran
Bagi mahasiswi selaku konsumen, hendaklah bersikap bijak dalam
menyikapi perkembangan jilbab dengan tetap memprioritaskan tujuan dari
berjilbab itu sendiri yakni untuk menutup aurat dan bukan untuk ajang agar
terlihat modis dan menarik, sehingga menjadikan hal tersebut sebagai gaya
hidup yang akan mendorong berprilaku konsumsi secara berlebihan atau
mubadzir. Membeli dan menggunakan jilbab disesuaikan dengan kebutuhan
dan maslahah yang didapat dari barang tersebut dengan memperhatikan
syari’at dalam berbusana khususnya dalam bejilbab serta batasan-batasan
Islam dalam berkonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulazis, Hijab: Busana Muslimah Sesuai Syari’at dan Fitrah, Sukoharjo: Darul Minhaj, 2015.
Anwar Prabu Mangkunegara. Perilaku Konsumen Edisi Revisi. Bandung: PT.
Refika Aditama, 2002. Eko Suprayitno, Ekonomi Mikro Perspektif Islam, Malang: UIN Malang Press,
2008. Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: Rosda, 2014. Departemen Agama Republik Indonesia, AlQur’an dan Terjemahanya Juz 1-30.
Jakarta: CV. Pustaka Agung Harapan, 2006. Fadwa El Guindi, Jilbab cet. I. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 1999.
Fauzal Bayani, Dampak Fluktuasi Harga Barang Kebutuhan Pokok Terhadap Perilaku Konsumen Perspektif Ekonomi Islam di Pasar Kediri Kecamatan Kediri Lombok Barat, Skripsi, (IAIN Mataram, Mataram, 2015).
Ika Yunia Fauzia, Abdul Kadir Riyadi. Prinsip Dasar Ekonomi Syari’ah: Perspektif Maqashid Al-syari’ah. Jakarta: Prenada Media Group, 2014.
Juliansyah Noor. Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah.
Jakarta: Kencana, 2008. Kementrian Agama RI. Kedudukan dan Peran Perempuan (Tafsir Al-Qur’an
Tematik). Jakarta: Aku Bisa, 2012. Laelatun Pajriani, Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Jumlah Produk
Tabungan Baitul Maal Tanwil Wat Tanwil Al Iqtishady Pagesangan Mataram, Skripsi, (IAIN Mataram, Mataram, 2013).
Lukman Hakim. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam. Jakarta: Erlangga, 2012. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Reneka Cipta, 2004. Muhammad. Ekonomi Mikro Perspektif Islam. Yogyakarta, BPFE, 2004. Muhammad Sharif Chaundry, Sistem Ekonomi Islam: Prinsip Dasar, Jakarta:
Kencana Prenada Group, 2014.
Muhammad Mulfih. Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.
Muhammad Teguh. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2014. Mustafa Edwin Nasution, Budi Setyanto, dkk., Pengenalan Eksklusif Ekonomi
Islam, Jakarta: Kencana, 2007. Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2015. Pedoman Penulisan Skripsi, Mataram: IAIN Mataram, 2016. Philip Kotler. Manajemen Pemasaran Jilid I. Jakarta: PT. Intan Sejati, 2005. Rambat Lupiyoadi. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik. Jakarta: PT
Salemba Empat, 2004. Rudy Hariyono, dkk. Kamus lengkap Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris Plus
Idiom. Surabaya: Widya Comp. 2005. Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009. , Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2010. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi, (Mixed
Methods), Bandung: Alfabeta, 2014.
Sulastri, Analisis Faktor Penyebab Remaja Putri Tidak Menggunakan Jilbab di Desa Bagik Manis Kecamatan Sambalia Kabupaten Lombok Barat”, Skripsi, ( IAIN Mataram, Mataram, 2015).
Suryani, Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif, Jakarta: Prenadamedia Group, 2015.
Ujang Sumarwan. Perilaku Konsumen (Edisi Kedua,). Bogor: Ghalia Indonesia,
2011. W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2007.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PERUBAHAN TREND JILBAB TERHADAP PERILAKU KONSUMSI
MAHASISWI UIN MATARAM PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM
(STUDI KASUS MAHASISWI JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
ANGKATAN 2013 UIN MATARAM)
A. Identitas Responden
Jawablah Pertanyaan dengan mengisi titik-titik yang ada atau memberikan tanda benar
(√) pada jawaban yang dipilih.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Lengkap :
2. Usia :
3. Alamat :
4. Uang saku/bulan : ( ) < Rp. 200.000
( ) Rp. 200.000 – Rp. 400.000
( ) Rp. 400.000 – Rp. 600.000
( ) Rp. 600.00 – Rp. 800.000
( ) Rp. 800.000 – Rp.1.00.000
( ) > Rp. 1.000.000
Petunjuk Pengisian Angket
SS= Sangat Setuju TS= Tidak Setuju
S= Setuju STS= Sangat Tidak Setuju
No Kategori Skor 1 Sangat Setuju 4 2 Setuju 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat tidak Setuju 1
B.Pertanyaan/pernyataan untuk variabel trend jilbab (X)
No Pernyataan Respon
SS S TS STS
1. Trend adalah kecenderungan atau yang menjadi
idola terhadap sesuatu yang banyak diminati
masyarakat
2. Jilbab merupakan sesuatu yang banyak diminati
oleh masyarakat
3. Jilbab yang banyak diminati memiliki variasi dari
jenis jilbab segiempat dan pashmina
4. Jilbab yang kini banyak diminati adalah jenis
segiempat rawis
5. Saya menggunakan jenis jilbab segiempat rawis
6. Jilbab jenis segiempat rawis memiliki serat
benang pada bagian tepi dan dibiarkan terurai,
sehingga cocok untuk saya gunakan saat kuliah.
7. Jilbab yang banyak diminati adalah jenis
pashmina ima scraft
8. Saya menggunakan jenis jilbab pashmina ima
scraft
9. Pashmina ima scraft memilki tepi atas yang lancip
sehingga mudah dibentuk dan cocok digunakan
untuk semua jenis wajah
C.Pertanyaan/pernyataan untuk variabel Perilaku Konsumsi (Y)
No Pernyataan Respon
SS S TS STS
1. Saya berminat untuk membeli dan menggunakan jilbab
yang sedang diminati karena lingkungan keluarga dan
teman saya menggunakannya
2. Jilbab yang sedang diminati sesuai dengan selera saya
3. Saya tertarik untuk membeli dan menggunakan jilbab
yang sedang diminati karena sesuai dengan uang saku
yang saya miliki
4. Saya tertarik untuk membeli dan menggunakan jilbab
yang sedang diminati karena dengan sesuai dengan
tampilan saya yang modis
5. Saya membeli dan menggunakan jilbab yang sedang
diminati dengan memperhatikan kebutuhan
Lampiran 2
Daftar Jawaban Responden untuk variabel trend jilbab (X)
No Nama No Urut Responden Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Laeli Badriah 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32 2 Kiswatul H. 3 3 3 2 3 4 3 2 2 25 3 Syahrul Sani 4 4 3 4 4 3 4 3 3 32 4 Sartika H. 3 4 3 4 3 3 4 3 3 30 5 Sri Yuli Andri 4 4 4 3 4 3 4 3 3 32 6 Ihsan Mulyani 3 3 3 4 3 4 3 4 4 31 7 Suhaini 4 3 4 2 4 3 3 4 3 30 8 Ratninin Safitri 4 4 3 4 4 3 3 3 2 30 9 Laily F. 3 3 4 4 3 4 3 3 3 30 10 Rani Okviani 4 3 4 4 2 2 3 4 2 28 11 Siti Zohriah 4 4 3 3 4 3 3 3 3 30 12 Sumiyawati 3 3 4 4 3 4 4 4 3 32 13 Mimi Ade S. 3 3 3 2 4 3 2 2 3 25 14 Nurhidayatullah 4 4 2 4 4 3 3 3 3 30 15 Suhandia 3 3 3 4 3 4 2 2 2 26 16 Rohana S. 4 4 3 3 4 3 3 2 3 29 17 Nurhayat 4 3 3 4 4 3 4 4 3 32 18 Reni Rahmawati 3 3 4 4 4 3 3 2 1 27 19 Hafsah 4 4 3 3 3 4 4 2 2 29 20 Raudatul 3 4 4 4 3 4 3 3 3 31 21 Dewi Yuliandani 4 4 3 4 4 3 3 3 3 31 22 Husna Dwi D. 4 3 2 4 4 4 2 2 3 28 23 Dian Aulia M. 3 3 4 3 3 3 3 2 3 27 24 Erlina Sintia D. 4 4 4 4 2 2 3 3 2 28 25 Farhatunun N. 4 3 3 3 3 3 3 1 3 26 26 Irma Damayanti 4 4 4 4 4 3 3 4 3 33 27 Eli Husrifani 3 4 3 3 3 3 2 2 1 24 28 Lilis Marlina 2 3 2 2 1 1 3 3 2 19 29 Dina Apriana 4 3 3 4 4 3 3 2 3 29 30 Hafizah 2 4 3 3 4 3 4 2 3 28 31 Faridah 3 4 4 4 4 3 3 3 3 31 32 Laelatun N. 4 3 3 3 3 4 3 3 3 29 33 Sri H. 4 4 3 4 4 3 3 2 1 28 34 Bq Ismaya S. 2 3 2 3 3 3 3 2 3 24 35 Syari’ah H. 3 4 3 4 4 3 3 3 2 29
Jumlah 121
123
113
122
120
110
108 96 92 1005
Lampiran 3
Daftar Jawaban Responden untuk Variabel Perilaku Konsumsi (Y)
No
Nama
No Urut Responden Jumlah 1 2 3 4 5
1 Laeli Badriah 4 3 4 3 4 18
2 Kiswatul H. 3 3 3 4 3 16
3 Syahrul Sani 3 4 3 2 4 16
4 Sartika H. 3 4 3 3 2 15
5 Sri Yuli Andri 4 3 3 3 4 17
6 Ihsan Mulyani 3 3 4 4 4 18
7 Suhaini 3 3 3 2 3 14
8 Ratninin Safitri 4 3 4 4 3 18
9 Laily F. 4 4 3 3 4 18
10 Rani Okviani 3 3 4 3 2 15
11 Siti Zohriah 4 4 3 3 4 18
12 Sumiyawati 3 3 2 4 3 15
13 Mimi Ade S. 3 3 4 3 4 17
14 Nurhidayatullah 4 3 3 4 3 17
15 Suhandia 3 2 3 1 2 11
16 Rohana S. 3 4 4 3 4 18
17 Nurhayat 4 3 3 3 1 14
18 Reni Rahmawati 3 3 4 3 3 16
19 Hafsah 3 3 3 2 3 14
20 Raudatul 3 4 3 3 2 15
21 Dewi Yuliandani 4 3 4 3 4 18
22 Husna Dwi D. 3 3 3 4 2 15
23 Dian Aulia M. 4 4 3 3 4 18
24 Erlina Sintia D. 3 3 4 3 3 16
25 Farhatunun N. 3 4 3 3 4 17
26 Irma Damayanti 4 3 4 4 3 18
27 Eli Husrifani 3 3 3 3 2 14
28 Lilis Marlina 2 2 3 2 3 12
29 Dina Apriana 3 3 2 3 1 12
30 Hafizah 3 3 2 3 2 13
31 Faridah 4 3 3 2 2 14
32 Laelatun N. 3 3 3 2 3 14
33 Sri H. 4 4 3 3 3 17
34 Bq Ismaya S. 2 2 2 3 2 11
35 Syari’ah H. 3 4 3 4 4 18
Jumlah 115 112 111 105 104 547
Lampiran 6
Tabel Uji Reliabilitas Variabel Trend Jilbab (X)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100.0
Excludeda 0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.608 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X1 25.2571 6.961 .354 .563
X2 25.2000 7.694 .238 .592
X3 25.4857 7.257 .273 .584
X4 25.2286 6.711 .390 .552
X5 25.2857 6.739 .348 .563
X6 25.5714 7.664 .150 .614
X7 25.6286 7.417 .290 .581
X8 25.9714 6.676 .332 .568
X9 26.0857 7.198 .256 .589
Lampiran 7
Tabel Uji Reliabilitas Variabel Perilaku Konsumsi (Y)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100.0
Excludeda 0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.605 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Y1 12.3429 3.526 .399 .538
Y2 12.4286 3.487 .404 .534
Y3 12.4571 3.491 .363 .550
Y4 12.6286 3.534 .237 .616
Y5 12.6571 2.526 .454 .499
Lampiran 8
Tabel Uji Normalitas Variabel X dan Y
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
XTOTAL YTOTAL
N 35 35
Normal Parametersa Mean 28.7143 15.6286
Std. Deviation 2.93630 2.17047
Most Extreme Differences Absolute .147 .165
Positive .103 .137
Negative -.147 -.165
Kolmogorov-Smirnov Z .868 .975
Asymp. Sig. (2-tailed) .438 .298
a. Test distribution is Normal.
Lampiran 9
Tabel Uji Regresi Sederhana
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Xa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .431a .185 .161 1.98849
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .431a .185 .161 1.98849
a. Predictors: (Constant), X
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 29.686 1 29.686 7.508 .010a
Residual 130.485 33 3.954
Total 160.171 34
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.491 3.352 1.937 .061
XTOTAL .318 .116 .431 2.740 .010
a. Dependent Variable: Y
Lampiran 4
Tabel Uji validitas Variabel Trend Jilbab (X)
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 XTOTAL
X1 Pearson Correlation 1 .245 .162 .270 .372* .049 .050 .179 .061 .542**
Sig. (2-tailed) .157 .351 .117 .028 .778 .775 .304 .727 .001
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X2 Pearson Correlation .245 1 .080 .269 .336* -.141 .254 .047 -.111 .398*
Sig. (2-tailed) .157 .650 .118 .048 .420 .142 .790 .527 .018
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X3 Pearson Correlation .162 .080 1 .202 .035 .060 .188 .354* -.002 .470**
Sig. (2-tailed) .351 .650 .244 .841 .731 .281 .037 .991 .004
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X4 Pearson Correlation .270 .269 .202 1 .211 .166 .115 .289 .019 .583**
Sig. (2-tailed) .117 .118 .244 .225 .340 .510 .093 .913 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X5 Pearson Correlation .372* .336* .035 .211 1 .298 .051 -.058 .206 .560**
Sig. (2-tailed) .028 .048 .841 .225 .082 .773 .739 .235 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X6 Pearson Correlation .049 -.141 .060 .166 .298 1 -.035 -.100 .254 .362*
Sig. (2-tailed) .778 .420 .731 .340 .082 .844 .569 .141 .033
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X7 Pearson Correlation .050 .254 .188 .115 .051 -.035 1 .320 .236 .461**
Sig. (2-tailed) .775 .142 .281 .510 .773 .844 .061 .172 .005
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X8 Pearson Correlation .179 .047 .354* .289 -.058 -.100 .320 1 .309 .558**
Sig. (2-tailed) .304 .790 .037 .093 .739 .569 .061 .071 .001
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
X9 Pearson Correlation .061 -.111 -.002 .019 .206 .254 .236 .309 1 .469**
Sig. (2-tailed) .727 .527 .991 .913 .235 .141 .172 .071 .004
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
XTOTAL Pearson Correlation .542** .398* .470** .583** .560** .362* .461** .558** .469** 1
Sig. (2-tailed) .001 .018 .004 .000 .000 .033 .005 .001 .004
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 5
Tabel Uji Validitas Variabel Perilaku Konsumsi (Y)
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 YTOTAL
Y1 Pearson Correlation 1 .352* .273 .212 .239 .609**
Sig. (2-tailed) .038 .112 .222 .168 .000
N 35 35 35 35 35 35
Y2 Pearson Correlation .352* 1 .065 .208 .393* .617**
Sig. (2-tailed) .038 .710 .231 .020 .000
N 35 35 35 35 35 35
Y3 Pearson Correlation .273 .065 1 .131 .422* .597**
Sig. (2-tailed) .112 .710 .454 .012 .000
N 35 35 35 35 35 35
Y4 Pearson Correlation .212 .208 .131 1 .131 .540**
Sig. (2-tailed) .222 .231 .454 .452 .001
N 35 35 35 35 35 35
Y5 Pearson Correlation .239 .393* .422* .131 1 .758**
Sig. (2-tailed) .168 .020 .012 .452 .000
N 35 35 35 35 35 35
YTOTAL Pearson Correlation .609** .617** .597** .540** .758** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000
N 35 35 35 35 35 35
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 10
Tabel IV.1 Hasil Uji Validitas
Variabel rhitung
rtabel
Interpretasi Trend Jilbab (X)
1 0,542 0,324 Valid 2 0,398 0,324 Valid 3 0,470 0,324 Valid 4 0,583 0,324 Valid 5 0,560 0,324 Valid 6 0,362 0,324 Valid 7 0,461 0,324 Valid 8 0,558 0,324 Valid 9 0,469 0,324 Valid
Perilaku Konsumsi (Y) 1 0,609 0,324 Valid 2 0,617 0,324 Valid 3 0,579 0,324 Valid 4 0,540 0,324 Valid 5 0,758 0,324 Valid
Lampiran 11
Tabel IV.2 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Koefisien
Alpha Interpretasi Trend Jilbab (X) 0,608 Reliabel Perilaku Konsumsi (Y) 0,605 Reliabel
\
Lampiran 12
Tabel IV.3
Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 20 Tahun 1 2.9 2.9 2.9
21 Tahun 10 28.6 28.6 31.4
22 tahun 3 8.6 8.6 40.0
22 Tahun 17 48.6 48.6 88.6
23 Tahun 3 8.6 8.6 97.1
24 Tahun 1 2.9 2.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
Lampiran 12
Tabel IV.4
Alamat Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Lobar 5 14.3 14.3 14.3
Loteng 11 31.4 31.4 45.7
Lotim 8 22.9 22.9 68.6
Mataram 11 31.4 31.4 100.0
Total 35 100.0 100.0
Lampiran 13
Tabel IV.5
Uang saku/bulan responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid > Rp. 200.000 10 28.6 28.6 28.6
Rp. 200.000 – Rp. 400.000 12 34.3 34.3 62.9
Rp. 400.000 – 600.000 7 20.0 20.0 82.9
600.000 – 800.000 4 11.4 11.4 94.3
Rp. 800.00 – RP. 1.000.000 1 2.9 2.9 97.1
> Rp. 1.000.000 1 2.9 2.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
Lampiran 15
Bagan V.1
Bagan Struktur Organisasi
WAKIL DEKAN BID. AKADEMIK
WAKIL DEKAN BID. ADM. UMUM
WAKIL DEKAN BID. KEMAHASISWAAN
D E K A N SENAT
FAKULTAS
KABAG TU
KASUBAG ADM.
AKADEMIK
KASUBAG ADM.
UMUM
LAB. PERBANKAN LAB. PERADILAN JURUS AN MUA JURUSAN AS JURUSAN EI
KA. LAB.
PERBANKAN
KA. LAB.
PERADILAN
KAJUR MUA KA JUR AS KAJUR EI
KAJUR FALAK KAJUR PS KAJUR IQT SEK. LAB.
PERBANKAN
SEK. LAB.
PERADILAN
K E L O M P O K J A B A T A N
F U N G S I O N A L
Lampiran 16
Tabel V.1
Jumlah Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syari’ah FSEI Jumlah Semester Laki-laki Perempuan
II 88 157 245 IV 98 177 275 VI 118 181 299
VIII 70 152 222 X 65 128 193
XII 42 41 83 XIV 12 14 26
Jumlah 493 850 1343
Lampiran 17
Item pertanyaan/pernyataan untuk variabel X (trend jilbab)
1) Trend adalah kecenderungan atau yang menjadi idola terhadap sesuatu yang banyak diminati masyarakat.
X1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 8.6 8.6 8.6
3 13 37.1 37.1 45.7
4 19 54.3 54.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
2) Jilbab merupakan sesuatu yang banyak diminati masyarakat.
X2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 17 48.6 48.6 48.6
4 18 51.4 51.4 100.0
Total 35 100.0 100.0
3) Jilbab yang banyak diminati memilki banyak variasi dari segiempat, pashmina, dan jilbab bergo (jilbab instan).
X3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 11.4 11.4 11.4
3 19 54.3 54.3 65.7
4 12 34.3 34.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
4) Jilbab yang kini banyak diminati adalah jenis segiempat rawis.
X4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 11.4 11.4 11.4
3 10 28.6 28.6 40.0
4 21 60.0 60.0 100.0
Total 35 100.0 100.0
5) Saya menggunakan jenis jilbab segiempat rawis
X5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 2.9 2.9 2.9
2 2 5.7 5.7 8.6
3 13 37.1 37.1 45.7
4 19 54.3 54.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
6) Jilbab jenis segiempat rawis memiliki serat benang pada bagian tepi dan simple sehingga cocok untuk
saya gunakan saat kuliah.
X6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 2.9 2.9 2.9
2 2 5.7 5.7 8.6
3 23 65.7 65.7 74.3
4 9 25.7 25.7 100.0
Total 35 100.0 100.0
7) Jilbab yang kini banyak diminati adalah jenis pashmina ima scarft.
X7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 11.4 11.4 11.4
3 24 68.6 68.6 80.0
4 7 20.0 20.0 100.0
Total 35 100.0 100.0
8) Saya menggunakan jenis jilbab pashmina ima scarft.
X8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 2.9 2.9 2.9
2 13 37.1 37.1 40.0
3 15 42.9 42.9 82.9
4 6 17.1 17.1 100.0
Total 35 100.0 100.0
9) Pashmina ima scraft memiliki tepi atas yang lancip sehingga mudah dibentuk dan cocok digunakan
untuk semua jenis wajah.
X9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 3 8.6 8.6 8.6
2 8 22.9 22.9 31.4
3 23 65.7 65.7 97.1
4 1 2.9 2.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
Item pertanyaan/pernyataan untuk variabel Y (perilaku konsumsi)
1) Saya berminat untuk membeli dan menggunakan jilbab yang sedang diminati karena lingkungan keluarga dan teman saya menggunakannya.
Y1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 5.7 5.7 5.7
3 21 60.0 60.0 65.7
4 12 34.3 34.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
2) Jilbab yang sedang diminati sesuai dengan selera saya.
Y2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 8.6 8.6 8.6
3 22 62.9 62.9 71.4
4 10 28.6 28.6 100.0
Total 35 100.0 100.0
3) Saya tertarik untuk membeli dan menggunakan jilbab yang sedang diminati karena sesuai dengan uang saku saya.
Y3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 9.8 11.4 11.4
3 21 51.2 60.0 71.4
4 10 24.4 28.6 100.0
Total 35 85.4 100.0
Missing System 6 14.6
Total 41 100.0
4) Saya tertarik untuk membeli dan menggunakan jilbab yang sedang diminati karena sesuai dengan sesuai dengan tampilan saya yang modis.
Y4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 2.9 2.9 2.9
2 6 17.1 17.1 20.0
3 20 57.1 57.1 77.1
4 8 22.9 22.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
5) Saya tertarik untuk membeli dan menggunakan jilbab yang sedang diminati dengan memperhatikan apa yang saya butuhkan.
Y5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 2 5.7 5.7 5.7
2 9 25.7 25.7 31.4
3 12 34.3 34.3 65.7
4 12 34.3 34.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
Lampiran 18
Foto- Foto (Dokumentasi)
Jenis jilbab Rawis dan Pashmina Ima Scraft
Foto Mahasiswi Yang Menggunakan Jilbab Jenis Rawis
Foto Mahasiswi Yang Menggunakan Jilbab Pashmina Ima Scraft