PENGARUH PERSEPSI NASABAH TENTANG PROMOSI DAN …
Transcript of PENGARUH PERSEPSI NASABAH TENTANG PROMOSI DAN …
PENGARUH PERSEPSI NASABAH TENTANG
PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP MINAT MENABUNG NASABAH
(Studi Kasus Pada Bank bjb syariah Kantor Cabang
Pembantu Cikarang)
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (S.Esy.) Program Strata Satu Pada
Program Studi Ekonomi Syariah
HIDHAYAH IFTIA
NIM. 13140120027
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
(STAI) PELITA BANGSA
2017 M / 1438 H
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Beberapa dekade belakangan ini industri perbankan terus
berkembang dengan pesatnya, sehingga sektor ini menjadi sektor andalan
dalam perkembangan perekonomian daerah maupun nasional. Sektor
perbankan itu sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak sektor jasa
yang ada dan berkembang saat ini, dimana pengelolaan dan
pengembangan industri perbankan sangat memerlukan strategi manajemen
yang baik serta keterlibatan sumber daya manusia yang profesional
(Suparno : 2009)1. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang
berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Semakin berkembang
industri perbankan maka semakin baik pula pertumbuhan ekonomi negara
tersebut. Bank sebagai lembaga keuangan berfungsi untuk menghimpun
dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan
pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah
peningkatan kesejahteraan rakyat banyak (Sigit Triandaru dan Totok
Budisantoso, 2009 : 10).
Dalam penilaian Global Islamic Financial Report (GIFR) tahun
2011, Indonesia menduduki urutan keempat negara yang memiliki potensi
dan kondusif dalam pengembangan industri keuangan syariah setelah Iran,
1 Suparno, ‘’Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Terhadap Perbankan Syariah
Sebagai Lembaga Keuangan syariah’’ , Jurnal Skripsi, Januari 2009. 1
3
Malaysia dan Saudi Arabia, (Gambar 1.1). Pengembangan tersebut sejalan
dengan laju ekspansi kelembagaan dan akselerasi pertumbuhan aset
perbankan syariah yang sangat tinggi2.
Gambar 1.1
Perkembangan Perbankan Syariah
Sumber : Islamic Finance Country Index (IFCI, 2011)
Keunggulan struktur pengembangan keuangan syariah di Indonesia adalah
regulatory regime yang dinilai lebih baik dibanding dengan negara lain. Di
2 Halim Alamsyah, ‘’Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah Indonesia Tantangan dalam
Menyongsong MEA 2015’’,Jurnal Ikatan Ahli Ekonomi Islam, April 2012.
0 50 100
Jordan
Yemen
United States…
Syria
Algeria
United Kingdom
Turky
Egypt
Qatar
India
Sudan
Bangladesh
Bahrain
Pakistan
Kuwait
United Arab…
Indonesia
Saudi Arabia
Malaysia
IranCountry Weight%
Jordan 3.91
Yemen 3.95
United States of
America 4
Syria 4.1
Algeria 4.2
United Kingdom 8.8
Turky 10.4
Egypt 10.7
Qatar 11.2
India 12
Sudan 14
Bangladesh 16
Bahrain 22
Pakistan 26
Kuwait 26
United Arab Emirates 26
Indonesia 29
Saudi Arabia 35
Malaysia 40
Iran 63
4
Indonesia kewenangan mengeluarkan fatwa keuangan syariah bersifat
terpusat oleh Dewan Syariah Nasional (DSN), Majelis Ulama Indonesia
(MUI) yang merupakan institusi yang independen. Sementara di negara
lain, fatwa dapat dikeluarkan oleh perorangan ulama sehingga terjadinya
perbedaan sangat besar. Di Malaysia, struktur organisasi fatwa ini berada
di bawah Bank Negara Malaysia (BNM), dan berdiri sendiri secara
independen3.
Menurut UU Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998, tentang
perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan bahwa Bank
Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedang
pengertian prinsip syariah itu sendiri adalah aturan berdasarkan hukum
Islam.4 Perkembangan yang pesat dalam dunia perbankan saat ini ditandai
dengan banyaknya bank syariah dan bank konvensional yang
bermunculan, oleh sebab itu suatu bank harus lebih peka terhadap
kebutuhan maupun perilaku nasabah agar tidak berpindah ke bank lain.
Perilaku nasabah terhadap bank dapat dipengaruhi oleh sikap dan persepsi
nasabah terhadap karakteristik perbankan itu sendiri (Tri Astuti : 2013)5.
Dalam perkembangan perbankan yang pesat tersebut harus ada upaya
untuk menarik minat nasabah untuk menabung di bank. Salah satunya
3 Halim Alamsyah, ‘’Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah Indonesia Tantangan dalam
Menyongsong MEA 2015’’,Jurnal Ikatan Ahli Ekonomi Islam, April 2012. 4 C.S.T Kamsil, dkk, Pokok-pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2002, cet.
Ke-1, hal. 311-313 5 Tri Astuti, ‘Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Minat Menabung Nasabah’’ , Jurnal Skripsi, April 2013.
5
yaitu upaya untuk memasarkan produknya yaitu promosi. Kegiatan
promosi yang dilakukan bank menjadi sarana untuk memperkenalkan
produk yang dimiliki bank kepada nasabah sehingga nasabah mengenal
lebih jauh produk-produk yang ditawarkan.
Promosi merupakan kegiatan penting bagi setiap perusahaan
termasuk bank karena jika produk tidak dikenal oleh nasabah maka
produk tersebut tidak akan berhasil di pasaran. Bank bjb syariah KCP
Cikarang memiliki langkah-langkah tertentu untuk meningkatkan minat
menabung nasabah yaitu dengan mempromosikan produk-produk yang
dimilikinya, termasuk Pulisitas (Public relation) seperti membuka stand
pada event tertentu guna memperkenalkan kepada masyarakat, atau
datang ke sekolah-sekolah. Hampir dana terbesar yang terkumpul adalah
bersumber dari dana anak-anak sekolah. Produk yang ditawarkan bank bjb
syariah KCP Cikarang untuk anak-anak sekolah adalah Produk Simpanan
Pelajar iB (Simpel iB). Produk simpanan pelajar ini mendapat dukungan
penuh dari pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam
rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa, orang tua dan
pihak sekolah tentang produk keuangan perbankan khususnya tabungan.
Tabungan anak ini khusus bagi siswa sekolah yang berusia dibawah 17
tahun dan belum memiliki KTP. Kemudian yang menjadi permasalah
besar adalah kenapa tidak di perusahaan-perusahaan tertentu yang
memang memiliki dana yang mungkin lebih besar, ditambah wilayah
6
Cikarang adalah daerah industri yang otomatis banyak berdiri perusahaan
dari dalam negeri dan luar negeri.
Banyak perusahaan nasional yang lebih tertarik bekerjasama
dengan bank konvensional dari pada bank syariah, hal inilah yang menjadi
tantangan bank syariah untuk tetap eksis dalam mengembangkan
produknya melalui promosi-promosi agar mudah dikenal masyarakat
untuk meningkatkan minat menabung nasabah. Promosi yang baik dan
benar akan mudah diterima oleh nasabah, karena selama ini banyak
nasabah yang belum paham akan produk-produk yang ditawarkan oleh
perbankan syariah, mereka belum memahami dengan benar tentang
operasional keuangan syariah yang semestinya memang ada perbedaan
signifikan antara bank konvensional dan bank syariah. Walaupun
demikian bank bjb syariah tetap menjalankan aktivitas finansial dengan
baik, terlihat dari nasabah yang tetap bertransaksi dengan menggunakan
produk-produk yang dimiliki. Kemudian upaya yang lain untuk menarik
minat nasabah menabung di bank adalah kualitas pelayanan. Kualitas
pelayanan memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin
ikatan/hubungan yang kuat dengan perusahaan. Pelayanan yang baik
adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang dapat
memberikan kepuasaan kepada pelanggan dengan standart yang telah
ditetapkan, kemampuan tersebut ditujukan oleh sumber daya manusia dan
sarana yang dimiliki (Kasmir, 2005:31).
7
Bank bjb syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Cikarang
adalah salah satu lembaga keuangan perbankan syariah, yang
operasionalnya mengikuti prinsip-prinsip syariah maupun muamalah islam
yang didalamnya terdapat pelarangan bunga bank atau riba. Produk yang
ditawarkan terdiri dari produk penghimpunan dana, produk pembiayaan,
dan produk jasa. Firman Allah SWT menegaskan akan keharaman
praktek riba yaitu sesuai firman Allah SWT.:
ها يأ ين ي كلوا ٱلذ
ءاننوا ل تأ ا و ٱلربو ضعفة ضعفا ن
أ ٱتذقوا ٠لعلذكم تفلحون ٱللذ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan. (QS.Ali Imran : 130)
Hingga saat ini bank bjb syariah berkedudukan dan berkantor
pusat di Kota Bandung, Jalan Braga No 135, dan telah memiliki 8
(delapan) kantor cabang, 44 (empat puluh empat) kantor cabang
pembantu, 54 (lima puluh empat) jaringan Ajungan Tunai Mandiri (ATM)
yang tersebar di daerah Propinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta dan
49.630 jaringan ATM Bersama. Pendirian bank bjb syariah diawali
dengan pembentukan Devisi/Unit Usaha Syariah oleh PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Pada tanggal 20 Mei
2000, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat
yang dimulai tumbuh keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan
syariah pada saat itu.
8
Pelayanan yang diberikan bank bjb syariah kepada nasabah sudah
cukup baik, dari customer service, taller, dan security yang bertugas
memverifikasi kepentingan nasabah. Bahkan bank bjb syariah Kantor
Cabang Pembantu (KCP) Cikarang menduduki peringkat 3 dalam
memberikan kualitas pelayanan terbaik dari 8 KCP bank bjb syariah
yang ada di Bekasi. Kantor Cabang Pembantu bank bjb syariah di Bekasi
bertempat di Tambun, Cikampek, Pondok Gede, Lippo Cikarang, Harapan
Indah, Bantar Gebang, Karawang dan Cikarang.
Tabel 1.1
Alamat Kantor bank bjb syariah wilayah Bekasi:
No Kantor Bank bjb
syariah Bekasi
Alamat
1. KC Bekasi Jl. Ir. H. Djuanda No. 124 Bekasi
2. KCP Cikarang Jl. RE Martadinata Kec.Cikarang Kab.
Bekasi
3. KCP Karawang Jl. Kertabumi No. 7 Kab. Karawang
4. KCP Cikampek Jl. Jend. A.Yani Komp. Ruko ex
Timbangan No. 12A Cikampek Kab.
Karawang
5. KCP Pondok Gede Jl. Jatiwaringin No. 195 Pondok Gede
Bekasi
6. KCP Tambun Jl.Sultan Hasanudin No. 5 Kab. Bekasi
9
7. KCP Harapan Indah Ruko Sentra Niaga Boulevard Hijau
Blok B 6 No.16 Kota Harapan Indah,
Kota Bekasi
8. KCP Lippo Cikarang Jl. Cibarusah Raya No. 33, Cibarusah,
Cikarang Selatan, Kab. Bekasi
9. KCP Bantar Gebang Jl. Raya Narogong RT 02 RW 10,
Bantar Gebang, Bekasi.
*KC : Kantor Cabang
**KCP : Kantor Cabang Pembantu
Sumber Data diolah 2017
Dalam melayani nasabah, karyawan bank wajib melaksanakan
standar layanan frontliners termasuk dalam hal berpenampilan, namun
kenyataan waktu peneliti ke bank bjb syariah KCP Cikarang terdapat
karyawan yang lewat begitu saja tanpa memakai sepatu, peneliti melihat
bahwa ini adalah karyawan Office Boy yang mengambil suatu berkas dan
masuk kembali di dalam ruangan. Hal ini adalah contoh kecil dari standar
layanan yang tidak sesuai. Walaupun permasalahan tersebut tidak terlalu
krusial, namun dalam persepsi nasabah, kejadian tersebut pasti akan
memberikan kesimpulan yang berbeda-beda dan inilah indikator dari
variabel Tangible (berwujud) yang tidak diwujudkan dengan baik. Industri
jasa perbankan sangat terkait erat dengan kepercayaan, service (layanan),
dan hubungan yang dekat berpadu interaksi terbaik kepada nasabah.
Anggapan kualitas pelayananan yang baik hanya di garda depan
seharusnya diubah, agar performa menjadi terbaik adalah dengan
10
dukungan back office secara penuh dan total. Dari kurangnya dukungan
secara penuh dan total inilah kemungkinan bank bjb syariah KCP
Cikarang tidak mendapatkan peringkat pertama dalam memberikan standar
pelayanan terbaik di wilayah Bekasi. Berdasarkan uraian diatas, maka
peneliti tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul ‘’PENGARUH
PERSEPSI NASABAH TENTANG PROMOSI DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP MINAT MENABUNG NASABAH (Studi
Kasus Pada bank bjb syariah Kantor Cabang Pembantu Cikarang)’’.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan
masalah-masalah sebagai berikut :
1. Antar nasabah mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam
menginterpretasikan setiap informasi yang diterima mengenai promosi dan
kualitas pelayanan yang diberikan.
2. Pemilihan media dan sasaran promosi yang kurang tepat oleh bank tidak
akan memberikan dampak yang terlalu positif bagi kamajuan bank,
sehingga harus meningkatkan promosi-promosi agar dikenal oleh
masyarakat luas.
3. Banyak bank yang menyediakan berbagai layanan kepada nasabah
sehingga setiap bank harus memberikan pelayanan terbaik untuk menarik
minat menabung nasabah dan tidak berpindah ke bank lain.
11
4. Perkembangan bank syariah yang semakin pesat menjadikan persaingan
antar bank konvensional dan bank syariah dalam memperebutkan minat
menabung nasabah.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar penelitian lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang
dimaksud, dalam skripsi ini penulis membatasinya pada ruang lingkup
penelitian : „‟Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Promosi dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Minat Menabung Nasabah (Studi Kasus pada bank
bjb syariah Kantor Cabang Pembantu Cikarang)‟‟. Berdasarkan uraian
diatas, perumusan masalah yang akan dianalisis dalam penelitian ini
adalah :
1. Bagaimana pengaruh Persepsi Nasabah tentang Promosi terhadap Minat
Menabung Nasabah di bank bjb syariah Kantor Cabang Pembantu
Cikarang?
2. Bagaimana pengaruh Persepsi Nasabah tentang Kualitas Pelayanan
terhadap Minat Menabung Nasabah di bank bjb syariah Kantor Cabang
Pembantu Cikarang?
3. Bagaimana pengaruh Persepsi Nasabah tentang Promosi dan Kualitas
Pelayanan terhadap Minat Menabung Nasabah di bank bjb syariah Kantor
Cabang Pembantu Cikarang?
12
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh Persepsi Nasabah tentang Promosi terhadap Minat
Menabung Nasabah di bank bjb syariah Kantor Cabang Pembantu
Cikarang?
2. Mengetahui pengaruh Persepsi Nasabah tentang Kualitas Pelayanan
terhadap Minat Menabung Nasabah di bank bjb syariah Kantor Cabang
Pembantu Cikarang?
3. Mengetahui pengaruh Persepsi Nasabah tentang Promosi dan Kualitas
Pelayanan terhadap Minat Menabung Nasabah di bank bjb syariah Kantor
Cabang Pembantu Cikarang?
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan
pengetahuan tentang „‟Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Promosi dan
Kualitas Pelayanan terhadap Minat Menabung Nasabah (Studi Kasus pada
bank bjb syariah Kantor Cabang Pembantu Cikarang)‟‟.
2. Manfaat praktis
a. Bank
Sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan untuk memantapkan
strategi pengembangan bank syariah ke depan.
13
b. Peneliti
Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman, khususnya tentang
pengaruh persepsi nasabah tentang promosi dan kualitas pelayanan
terhadap minat menabung nasabah pada bank bjb syariah Kantor
Cabang Pembantu Cikarang.
c. Pihak lain
Dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya
dengan ruang lingkup yang berbeda.
F. Penelusuran Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
Dalam penelusuran hasil penelitian terdahulu peneliti mengambil 2 sumber
yaitu dari tesis dan jurnal:
1. Tesis
Penelitian dilakukan oleh Dian Ariani (Medan, 2007) dengan judul
‘’Persepsi Masyarakat Umum Tehadap Bank Syariah di Medan’’
dengan hasil sebagai berikut Penelitian terdahulu untuk mengetahui
apakah tingkat, pendidikan, usia dan pelayanan mempengaruhi persepsi
masyarakat terhadap bank syariah di Medan. Menggunakan data primer,
yaitu dengan menyebar kuesioner yang berisi daftar pertanyaan yang
berhubungan dengan penelitian kepada responden. Hasil penelitian ini
adalah adanya hubungan yang signifikan dan positif antara variabel
pendidikan, usia, dan pelayanan dengan persepsi masyarakat umum
terhadap Bank Syariah di Medan.
14
2. Jurnal Penelitian
2.1 Penelitian dilakukan oleh Silvia Miftakhur Rakhmah (Jember,
2015) dengan judul ‘‘Pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang Bank
Syariah Terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah (Studi
kasus mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2011 dan 2012 FKIP
Universitas Jember)’’. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
apakah ada pengaruh yang signifikan Persepsi Mahasiswa tentang Bank
Syariah Terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah (Studi kasus
mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2011 dan 2012 FKIP
Universitas Jember). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif. Variabel yang digunakan adalah persepsi mahasiswa tentang
bank syariah dan minat menabung (perhatian/attention,
ketertarikan/interest dan keinginan/desire) Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara, angket dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah
ada pengaruh yang signifikan persepsi mahasiswa tentang bank syariah
terhadap minat menabung di perbankan syariah di jember yaitu sebesar
77,7%. Sedangkan sisanya yaitu 22,3% dipengaruhi variabel bebas
lainnya. Dimana mahasiswa yang memiliki persepsi yang positif dan baik
terhadap Bank Syariah, maka mahasiswa tersebut memiliki minat untuk
menabung pada Bank Syariah.
2.2 Penelitian dilakukan oleh Itarahmat (Kudus, 2014) dengan
judul ‘’Pengaruh Persepsi Tentang Bank Syariah Terhadap Minat
Menggunakan Produk Di BNI Syariah Semarang’’. Tujuan penelitian
15
adalah menguji secara empiris pengaruh persepsi tentang bank syariah
terhadap minat menggunakan produk di BNI Syariah Semarang. Jenis
penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Variabel bebas yang
digunakan adalah (Persepsi tentang bunga bank, Persepsi tentang sistem
bagi hasil dan Persepsi tentang produk). Pengumpulan data dilakukan
dengan survey mengambil sampel secara langsung dari populasi, sehingga
ditemukan hubungan-hubungan antarvariabel. Hasil penelitian ini adalah :
a) Persepsi tentang bunga bank berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap minat menggunakan produk bank syariah.
b) Persepsi tentang sistem bagi hasil berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap minat menggunakan produk bank syariah.
c) Persepsi tentang produk bank syariah tidak berpengaruh terhadap minat
menggunakan produk bank syariah.
2.3 Penelitian dilakukan oleh Tri Astuti (Universitas Negeri
Yogyakarta 2013 ) dengan judul ‘Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang
Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Minat Menabung Nasabah (Studi Kasus Pada BRI Cabang Sleman)’’.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) mengetahui Pengaruh
Persepsi Nasabah tentang Tingkat Suku Bunga terhadap Minat Menabung
Nasabah, (2) mengetahui Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Promosi
terhadap Minat Menabung Nasabah, (3) mengetahui Pengaruh Persepsi
Nasabah tentang Kualitas Pelayanan terhadap Minat Menabung Nasabah.
Variabel yang digunakan adalah tingkat suku bunga, promosi dan kualitas
16
pelayanan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membuat
kuesioner yang ditujukan kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Persepsi nasabah tentang tingkat suku bunga, promosi dan kualitas
pelayanan berpengaruh positif terhadap minat menabung nasabah.
2.4 Penelitian dilakukan oleh Dian Sulistyorini (Kendal, 2013)
dengan judul: ‘’Pengaruh Kinerja Pelayanan Terhadap Kepuasan
Nasabah (Studi Kasus pada PT.Bank (Persero) Tbk Kantor Cabang
Kendal’’. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja
pelayanan terhadap kepuasan nasabah pada PT.Bank (Persero) BRI kantor
cabang Kendal. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara membuat kuesioner yang
ditujukan kepada responden. Variabel yang digunakan adalah keadaan
fisik (Tangibles), keandalan (Reliability), data tanggap (Responsiveness),
Jaminan (Assurance), dan perhatian (Empathy) serta satu variabel terikat
yaitu Kepuasan Nasabah. Hasil penelitian ini adalah variable kinerja
pelayanan jasa yang meliputi Tangibles, Reliability, Responsivenes,
Assurance dan Empathy berpengaruh secara simultan atau bersama-sama
terhadap kepuasan nasabah PT. Bank BRI Cabang Kendal.
17
G. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan, identifikasi
masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, penelusuran hasil penelitian terdahulu yang relevan, dan
sistematika penulisan.
BAB II : KERANGKA TEORITIS
Bab ini berisi pembahasan landasan teori, kerangka berfikir, dan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang pendekatan penelitian, tempat dan waktu
penelitian, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengambilan data, metode dan teknik analisis
data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN
Bab ini berisi tentang pembahasan hasil penelitian, Pengujian Hipotesis,
dan Pembahasan.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini penulis menyajikan kesimpulan dan saran.
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Persepsi Nasabah
a. Pengertian Persepsi
Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 214) Persepsi adalah
proses dimana seseorang memilih, mengatur dan menginpretasikan
informasi untuk membentuk suatu yang berarti mengenai dunia. Sugiharto,
dkk (2007 : 8) mendefinisikan persepsi adalah kemampuan otak dalam
menerjemahkan stimulus atau proses untuk menerjemahkan stimulus yang
masuk ke dalam alat indera manusia. Persepsi manusia terdapat perbedaan
sudut pandang dalam penginderaan, ada yang mempersepsikan sesuatu itu
baik atau persepsi yang positif maupun persepsi negatif yang akan
mempengaruhi tindakan manusia yang tampak atau nyata.
Slameto (2010 : 102) mendefinisikan persepsi adalah proses yang
berkaitan dengan masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia,
melalui persepsi mausia terus menerus mengadakan hubungan dengan
lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera
penglihatan, pendengar, peraba, perasa, dan pencium. Waidi (2006 : 118)
mendefinisikan bahwa Setiap orang mempunyai kecenderungan dalam
melihat benda yang sama dengan cara yang berbeda-beda. Perbedaan
tersebut bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah
19
pengetahuan, pengalaman, dan sudut pandangnya. Menurut Miftah Toha
(2003 : 154), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah
sebagai berikut :
1) Faktor internal : perasaan, sikap dan kepribadian individu,
prasangka, keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar,
keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat,
dan motivasi.
2) Faktor eksternal : latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh,
pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran,
keberlawanan, pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau
ketidak asingan suatu objek.
Menurut (Kotler dan Amstrong, 2008 : 174-175) Perbedaan persepsi yang
berbeda atas rangsangan yang sama disebabkan oleh tiga proses perceptual
(berhubungan dengan rangsangan sensorik) yaitu:
1) Atensi selektif yaitu kecenderungan orang untuk menyaring sebagian
besar informasi yang diperoleh.
2) Distorsi selektif menggambarkan kecenderungan orang untuk
menerjemahkan informasi dengan cara yang akan mendukung apa
yang telah dipercayai.
3) Retensi selektif merupakan kecenderungan orang untuk
mempertahankan informasi yang mendukung sikap dan
kepercayaannya, mengingat hal-hal tentang suatu produk yang
disukai dan melupakan hal-hal baik tentang produk pesaing.
20
Dari uraian diatas bahwa Persepsi adalah proses dimana seseorang
memilih, mengatur dan menginpretasikan informasi. Dari persepsi
manusia tersebut terdapat perbedaan sudut pandang dalam penginderaan,
ada yang mempersepsikan sesuatu itu baik atau persepsi yang positif
maupun persepsi negatif. Perbedaan persepsi tersebut bisa dipengaruhi
oleh banyak faktor, diantaranya adalah pengetahuan, pengalaman, dan
sudut pandangnya.
b. Pengertian Nasabah
Dalam dunia perbankan yang dimaksud dengan konsumen atau
pelanggan adalah nasabah. Menurut Zulian Yamit (2002 : 75) nasabah
adalah orang yang berinteraksi dengan bank dan mereka adalah pengguna
produk. Menurut Rambat (2001 : 143), nasabah adalah seseorang yang
secara kontinue dan berulang datang ke bank untuk memuaskan
keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa
dan membayar produk/jasa tersebut.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi nasabah
adalah proses yang berkaitan dengan masuknya pesan atau informasi yang
diterima oleh nasabah, yang terdapat perbedaan sudut pandang dalam
menginpretasikan informasi yag diterima dan selanjutnya akan dilakukan
respon atas informasi tersebut.
21
2. Persepsi Nasabah tentang Promosi
a. Pengertian Promosi
Menurut kamus besar bahasa indonesia, promosi adalah perkenalan
dalam rangka memajukan usaha dagang.6 Sebagai salah satu elemen
bauran promosi, promosi penjualan merupakan unsur penting dalam
kegiatan promosi produk. Promosi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun bagusnya suatu produk,
bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk
itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak membelinya.7 Definisi
promosi penjualan menurut American Marketing Association (AMA),
yang dikutip dari bukunya Sustisna adalah: ‘’Sales promotion is media
and non media marketing pressure applied for a predetermined, limited
period of time in order to stimulate trial, increase consumer demand, or
improve product quality’’. Definisi di atas menunjukkan bahwa promosi
merupakan upaya pemasaran yang bersifat media dan non media untuk
merangsang coba-coba dari konsumen, meningkatkan permintaan dari
konsumen atau untuk memperbaiki kualitas produk.8 Menurut Basu
Swastha (2001 : 25) mendefinisikan promosi sebagai kegiatan
memberitahu dan mempengaruhi pelanggan/nasabah atas produk/jasa yang
dihasilkan perusahaan. Promosi merupakan salah satu aspek penting
karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari
6 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2005, hlm. 898. 7 Ahmad Subagyo, Marketin in Business, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010, h. 129. 8 Sustina, Perilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003.
22
perusahaan. Promosi tidak hanya bersifat memberitahukan, tetapi juga
membujuk atau mempengaruhi konsumen, terutama konsumen potensial
dengan menyatakan suatu produk lebih baik dibandingkan produk lainnya.
Promosi menurut Buchari Alma (2004 : 179) adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Promosi
adalah salah satu unsur dalam marketing mix (yang didalamnya ada
product, price, place, promotion) yang tidak dapat diabaikan dalam suatu
proses penjualan. Dalam usaha menunjang penjualan suatu produk dan
memperkenalkannya kepada orang lain atau konsumen, serta menarik
konsumen untuk membeli produk, maka diperlukan suatu usaha untuk
mempromosikan hal tersebut karena promosi merupakan unsur penting
dalam rangka memajukan usaha dagang. Empat sarana promosi yang biasa
dilakukan adalah : Menurut (Rambat Lupiyoadi, 2001 : 108-110) dalam
kegiatan promosi biasanya bank melakukan empat sarana promosi yaitu:
1) Periklanan (Advertising)
Periklanan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh bank
dengan tujuan untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap
keberadaan produk/jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan nasabah
tentang produk/jasa yang ditawarkan, membujuk calon nasabah untuk
menggunakan produk/jasa yang ditawarkan serta untuk membedakan bank
23
satu dengan bank lain (differentiate the service). Media yang dapat
digunakan seperti pemasangan billboard di jalan-jalan strategis, percetakan
brosur baik disebarkan si setiap cabang atau pasar pembelanjaan,
pemasangan spanduk, melalui koran, majalah, radio, televisi, dan media
lainnya.
2) Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Personal Selling lebih banyak dilakukan oleh petugas customer
service pada dunia perbankan. Dalam hal ini customer service memegang
peranan sebagai pembinaan hubungan dengan masyarakat atau public
relation. Customer service bank dalam melayani nasabah selalu berusaha
menarik para calon nasabah menjadi nasabah yang bersangkutan dengan
berbagai cara. Personal Selling mempunyai peran penting dalam
pemasaran produk/jasa bank karena interaksi secara personal antara
penyedia jasa (bank) dan nasabah sangat penting, jasa tersebut disediakan
oleh orang bukan mesin dan orang merupakan nagian dari produk jasa.
Sifat personal selling dapat dikatakan luwes karena tenaga penjual dapat
secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan
dan perilaku masing-masing calon nasabah.
3) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan
untuk meningkatkan arus produk dan jasa dari produsen (bank) sampai
pada penjualan akhirnya (nasabah). Tujuan promosi penjualan yaitu untuk
24
meningkatkan penjualan atau meningkatkan jumlah nasabah. Bagi bank
promosi penjualan dapat dilakukan melalui:
a) Pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relatif
besar meskipun hal ini akan meningkatkan persaingan tidak sehat.
b) Pemberian intensif kepada setiap nasabah yang memiliki jumlah
simpanan terbesar.
c) Pemberian cenderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya
kepada nasabah yang loyal.
4) Publisitas (Publicity/Public Relation)
Publisitas merupakan kiat pemasaran produk/jasa bank yang tidak
mengharuskan bank berhubungan hanya dengan nasabah tetapi juga
mengharuskan untuk berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik
yang lebih besar. Publisitas ini menjadi kegiatan promosi untuk
memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, events
serta mensponsori beberapa acara. Kegiatan publisitas ini dimaksudkan
untuk membangun image, mendukung aktivitas komunikasi lainnya,
mengatasi permasalahan dan isu yang ada, meningkatkan dan memperkuat
pamor bank, mempengaruhi publik secara spesifik serta mengadakan
launching untuk produk/jasa yang ditawarkan bank. Oleh karena itu,
kegiatan peblisitas perlu dilakukan lebih sering tetapi dengan tetap
mempertimbangkan hal-hal tertentu sperti biaya yang diperlukan dan juga
nasabah yang ditargetkan.
25
Di dalam Islam tidak ada suatu larangan, bila hamba-hambanya
mempunyai rencana atau keinginan untuk berhasil dalam usahanya, hanya
saja Islam melarang adanya manipulasi (penipuan), sebagaimana Hadits
Nabi Muhammad SAW yang dikutip oleh MA. Mannan (1997 : 296) yang
artinya: “Jauhkanlah dirimu dari banyak bersumpah dalam berjualan,
karena sesungguhnya ia memanipulasi (iklan dagang) kemudian
menghilangkan keberkahan. (HR.Muslim, An-Nassa‟i dan Ibnu Majah).
Islam menganjurkan pada Umatnya dalam memasarkan atau
mempromosikan produk dan menetapkan harga tidak boleh berbohong,
harus bekata jujur (benar). Oleh sebab itu salah satu karakter berdagang
yang terpenting dan diridhoi oleh Allah SWT adalah kebenaran.
Rasulullah SAW telah mengajarkan pada umatnya untuk berdagang
dengan menjunjung tinggi etika keislaman. Dalam beraktivitas ekonomi,
umat Islam dilarang melakukan tindakan bathil. Namun harus melakukan
kegiatan ekonomi yang dilakukan saling ridho, sebagaimana firman Allah
SWT.:
زة عه تز أن تكىن تج طل إل لكم بيىكم بٱلب ا أمى أيها ٱلذيه ءامىىا ل تأكلى ا ي ىكم ول تقتلى اض م
كان بكم .رحيما أوفسكم إن ٱلل
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu. (An-Nisaa : 29)
26
Dari uraian diatas bahwa Promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk. Sedangkan persepsi nasabah tentang Promosi
adalah proses nasabah untuk memilih, mengelola dan menginterpretasikan
informasi yang diperoleh atas kegiatan promosi yang dilakukan bank dan
kemudian akan direspon melalui tindakan yaitu ketertarikan nasabah
untuk menggunakan atau tidak produk/jasa yang ditawarkan bank.
3. Persepsi Nasabah tentang Kualitas Pelayanan
a. Pengertian Kualitas
Menurut Goetsh dan Davis dalam Tjiptono dan Diana (2000 : 4)
mendefinisikan “Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan”. Sedangkan menurut American
Society For Quality Control dalam Rambat Lupiyoadi (2001 : 144 )
definisi kualitas yaitu “Kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan
karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah
ditentukan”.
b. Pengertian Kualitas Pelayanan
Menurut Daryanto (2014 : 136) Pada dasarnya pelayanan adalah
sesuatu yang tidak berwujud tetapi dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan atau masyarakat. Pelayanan tidak dapat mengakibatkan
27
peralihan hak atau kepemilikan dan terdapat interaksi antara penyedia
jasa dengan pengguna jasa. Menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi
(2001 :148) mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai “Seberapa jauh
perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang
mereka terima/peroleh”. Konsep Islam mengajarkan bahwa dalam
memberikan layanan dari usaha yang dijalankan baik itu berupa barang
atau jasa jangan memberikan yang buruk atau tidak berkualitas,
melainkan yang berkualitas kepada orang lain.9 Hal ini sesuai firman
Allah SWT.:
ه ٱلرض ول ا أخزجىا لكم م ت ما كسبتم ومم ا أوفقىا مه طيب أيها ٱلذيه ءامىى بي ي مىا ٱل تيم
مىه تىفقىن ولستم ب ا أن ٱلل أن تمموىا ييه وٱعلمى . نى ح حمي اخذيه إل
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang
Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih
yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu
sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji. (Al-Baqarah : 267)
Menurut pemikiran yang dikembangkan oleh Parasuraman, et.al,
dalam Lupiyoadi (2001 : 148) kualitas pelayanan jasa memiliki 5 (lima)
dimensi pengukuran yaitu :
9 Ridwan, Kualitas Pelayanan Dalam Islam, [Online],
http://ridwan202.wordpress.com/2013/02/11/kualitas-pelayanan-dalam-islam. (11 Februari 2013).
28
1) Bukti Fisik (Tangibles)
Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan
eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan, kemampuan sarana dan
prasarana fisik perusahaan dan lingkungan sekitar adalah bukti fasilitas
fisik atau gedung, gudang, penampilan karyawan, dan lain sebagainya.
Dalam Konsep Islam pelayanan yang berkenaan dengan tampilan fisik
hendaknya tidak menunjukkan kemewahan. Fasilitas yang membuat
konsumen merasa nyaman, memang penting, namun jangan menonjolkan
kemewahan (Ridwan Aldursanie : 2013). Pernyataan tersebut sebagaimana
yang dinyatakan dalam Al-Quran, sesuai dengan firman Allah SWT.:
كم ٱلتكاثز .ثم كل سىف تعلمىن .كل سىف تعلمىن .حتى سرتم ٱلمقابز .ألهى
.كل لى تعلمىن علم ٱليقيه
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk
ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatanmu itu). Dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin.
(At-Takaatsur : 1-5)
2) Keandalan (Reliability)
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai
yang dijanjikan dengan cepat, tepat, akurat, dan terpercaya. Kinerja harus
sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan
yang sama untuk semua pelanggan, sikap yang simpatik, dan dengan
akurasi yang tinggi. Ketepatan dan keakuratan akan menumbuhkan
29
kepercayaan konsumen terhadap lembaga penyedia layanan jasa. Dalam
konteks ini, Allah juga menghendaki setiap umatNya untuk menepati janji
yang telah dibuat dan dinyatakan sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-
Quran sesui dengan firman Allah SWT.:
ع ه بع تىكي ها وق جعلتم ٱلل ه تم ول تىقوىا ٱليم إذا ع وأويىا بعه ٱلل ليكم كفيل إن ٱلل
.يعلم ما تفعلىن
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan
janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu
(terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa
yang kamu perbuat. (An-Nahl : 91)
3) Daya Tanggap (Responsiveness)
Yaitu kemauan pegawai untuk tanggap membantu para pelanggan
dan memberikan pelayanan yang cepat, tepat dengan disertai penyampaian
jasa yang jelas. Dalam hal ini perusahaan tidak hanya selalu cepat tanggap
pada keluhan konsumen yang timbul karena janji tidak terpenuhi, namun
juga cepat tanggap menangkap perubahan yang terjadi dalam pasar,
teknologi, peralatan dan perilaku konsumen. Kecepatan dan ketepatan
pelayanan berkenaan dengan profesionalitas. Dalam arti seorang pegawai
yang profesional dirinya akan dapat memberikan pelayanan secara tepat
dan cepat. Kepercayaan yang diberikan konsumen merupakan suatu
amanat. Apabila amanat tersebut disia-siakan akan berdampak pada
ketidakberhasilan dan kehancuran lembaga dalam memberikan pelayanan
30
kepada konsumen. Allah SWT telah mengingatkan kita tentang
profesionalisme dalam menunaikan pekerjaan.Sesuai firman Allah:
. يإذا يزنت يٱوصب Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (Al-Insyirah : 7)
4) Jaminan (Assurance)
Yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai
perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan kepada
perusahaan. Variabel ini terdiri dari beberapa komponen antara lain
komunikasi (communication), kredibilitas (credibility), keamanan,
kompetensi (competence), dan sopan santun (cortecy). Baik buruknya
layanan yang diberikan akan menentukan keberhasilan lembaga atau
perusahaan pemberi jasa layanan. Dengan memberikan pelayanan yang
menunjukkan kesopanan dan kelemah lembutan akan menjadi jaminan
rasa aman bagi konsumen dan yang berdampak pada kesuksesan lembaga
penyedia layanan jasa. Berkenaan dengan hal ini, sesuai dengan firman
Allah SWT.:
لىت لهم ولى كىت يظا نليظ ٱلقلب لو ه ٱلل ىا مه حىلك يٱعف عىهم يبما رحمت م فو
يحب ٱلمتى إن ٱلل ليه وٱستمفز لهم وشاورهم ي ٱلمز يإذا عشمت يتىكل على ٱلل .ك
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati
kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
31
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-
Nya. (Al-Imran : 159)
5) Empati (Emphaty)
Yaitu meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang
baik, perhatian pribadi dan pemahaman atas kebutuhan individu oleh para
pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana
suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang
pelanggan, memenuhi kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki
waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. Kesediaan
memberikan perhatian dan membantu akan meningkatkan persepsi dan
sikap positif konsumen terhadap layanan lembaga. Hal ini akan
mendatangkan kesukaan, kepuasan dan meningkatkan loyalitass
konsumen.
Dari uraian diatas disimpulkan bila pelayanan yang diterima atau
dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas dapat
dipersepsikan baik dan memuaskan, akan tetapi bila kualitas pelayanan
yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas
pelayanan dipersepsikan buruk. Keberhasilan bank dalam memberikan
pelayanan prima kepada nasabah sangat ditentukan oleh perilaku dan
karakter petugas pelayanan. Dalam perspektif Islam kualitas pelayanan
haruslah sesuai dengan standarisasi syariah, agar selalu terikat dengan
32
hukum syara. Persepsi nasabah tentang kualitas pelayanan adalah proses
dimana nasabah menilai, mengelola atas kegiatan pelayanan yang
dilakukan bank dan kemudian akan direspon melalui tindakan yaitu
ketertarikan nasabah untuk menggunakan atau tidak produk/jasa yang
ditawarkan bank. Peranan petugas pelayanan (customer service)
memegang peranan penting. Untuk itu setiap perbankan harus memiliki
standart pelayanan yang baik untuk menarik minat menabung nasabah.
4. Minat Menabung Nasabah
a. Pengertian Minat
Minat adalah rasa suka (senang) dan rasa tertarik pada suatu objek
atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh dan biasanya ada kecenderungan
untuk mencari objek yang disenangi tersebut (Pandji, 1995 : 9). Minat
dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai sebuah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah atau keinginan.10
Pengaruh kondisi-kondisi individual dapat merubah minat seseorang.
Sehingga dapat dikatakan minat sifatnya tidak stabil.11
Secara etimologi
pengertian minat adalah perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada
sesuatu keinginan.12
Sedangkan menurut istilah ialah sesuatu perangkat
mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian,
prasangka atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada
10 Anton M. Moeliono, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999, hlm.225. 11 Muhaimin, Korelasi Minat Belajar Pendidikan Jasmani terhadap hasil Belajar Pendidikan Jasmani,
Semarang: IKIP, 1994,hlm.4. 12 WJS.Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1982, hlm.650.
33
suatu pilihan tertentu.13
Minat lebih dikenal sebagai keputusan pemakaian
atau pembelian jasa/produk tertentu. Dalam penelitian ini untuk mengukur
tingkat besarnya minat menabung nasabah maka peneliti mengambil dari
teori keputusan pembelian.
Proses pengambilan keputusan membelian terdiri dari lima tahap
(Sutojo dan Klein-steuber : 2002, 67 – 72) adalah :
1) Pengenalan Kebutuhan (need recognition) yaitu proses pengambilan
keputusan konsumen membeli produk tertentu, buatan perusahaan tertentu,
atau merek dagang tertentu, dimulai sejak mereka merasakan suatu
kebutuhan tertentu yang belum terpenuhi. Rasa membutuhkan tersebut
dapat terangsang menjadi dorongan membeli produk apabila mendapat
pengaruh dari dalam maupun dari luar konsumen.
2) Pencarian alternatif informasi (alternatif search for information) yaitu
intensitas upaya konsumen mencari informasi tentang produk yang mereka
butuhkan ditentukan berbagai macam sebab, antara lain mendesaknya
kebutuhan dan nilai produk yang dibutuhkan.
3) Penilaian berbagai macam informasi yang terkumpul (alternatif
evaluation) yaitu konsumen mempergunakan informasi prooduk yang
berhasil mereka kumpulkan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan
pilihan. Keputusan membeli (purchase desicion) yaitu apabila tidak ada
faktor-faktor lain yang mempengaruhinya, konsumen akan membeli
13 Andi Mappiare, Psikologi Remaja, Surabaya: Usaha Nasional, 1997, hlm.62.
34
produk dengan merek yang paling banyak menjanjikan atribut yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
4) Evaluasi setelah pembelian (post purchase evaluation) yaitu evaluasi
konsumen setelah pembelian mempunyai arti penting bagi para produsen.
Pengalaman konsumen mengonsumsi produk (positif atau negatif)
mempunyai pengaruh dalam pengambilan keputusan membeli lagi produk
yang sama pada saat mereka membutuhkan lagi.
b. Pengertian Menabung
Menabung adalah menyimpan uang (dicelengan, pos, bank, dsb).14
Seacara luas menabung dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk dikumpulkan sebagai
cadangan di hari depan (Rini : 2006). Menabung adalah tindakan yang
dianjurkan oleh umat Islam, karena dengan menabung berarti seorang
muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang
akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tak diinginkan.
Dalam ayat Al-Quran terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsung telah
memerintahkan kaum muslimin untuk mempersiapkan hari esok secara
lebih baik.15
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat
menabung adalah perhatian, keputusan, kesukaan (kecenderungan hati)
kepada sesuatu keinginan yang datang dari diri sendiri untuk menyimpan
sebagian pendapatan dalam mempersiapkan diri untuk pelaksanaan
perencanaan masa yang akan datang.
14 Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005) hlm.171-172. 15 Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Gema Insani Press 2002, hlm. 153.
35
B. Kerangka Berpikir
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Sumber : Data diolah 2017
Landasan
Teori
Persepsi Nasabah
tentang Promosi
(X1)
Persepsi Nasabah
tentang Kualitas
Pelayanan (X2)
Variabel yang diteliti :
Periklanan
(Advertising)
Penjualan pribadi
(Personal selling)
Promosi penjualan
(sales promotion)
Publisitas
(Publicity/Public
Relation)
Rabat Lupiyoadi
(2001 : 108-110)
Variabel yang diteliti :
Bukti langsung
(Tangibles)
Keandalan
(Realiability)
Daya tanggap
(Responsiveness)
Jaminan
(Assurance)
Empati (Empathy)
Parasuraman, et.al,
Lumpiyoadi (2001:148)
Berpengaruh
Minat Menabung (Y)
Sutojo dan Klein-steuber (2002,
67-72)
Tidak
Berpengaruh
Simpulan
36
C. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2009 : 96), hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dilihat dari kategori
rumusannya, hipotesis dibagi menjadi 2 yaitu Hipotesis Nol (H0) yaitu
hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungannya atau pengaruh antara
variabel dengan variabel lain Hipotesis Alternatif (Ha) adalah hipotesis
yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antara variabel dengan
variabel lain.
Tabel 2.1
Hipotesis
Hipotesis Persepsi Nasabah tentang Promosi :
H0 : Tidak Ada Pengaruh Persepsi Nasabah
tentang Promosi Terhadap Minat Menabung.
Ha : Adanya Pengaruh Persepsi Nasabah
tentang Promosi Terhadap Minat Menabung.
Hipotesis Persepsi Nasabah tentang Kualitas Pelayanan :
H0 : Tidak Ada Pengaruh Persepsi Nasabah
tentang Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung.
Ha : Adanya Pengaruh Persepsi Nasabah
tentang Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung.
Hipotesis Persepsi Nasabah tentang Promosi dan Kualitas Pelayanan
:
H0 : Tidak Ada Pengaruh Persepsi Nasabah
tentang Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung.
Ha : Adanya Pengaruh Persepsi Nasabah
tentang Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat
Menabung.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, menurut
Heru Mulyanto (2010 : 23), Penelitian kuantitatif merupakan suatu
pendekatan penelitian yang bersifat obyektif, menekankan pada pengujian
teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka
dan melakukan analisis data dengan metode pengujian statistik.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan pada bank bjb syariah Kantor Cabang
Pembantu Cikarang yang beralamat di Jl. RE Martadinata No. 04
Cikarang Utara, No Tlp (021)-89106642, 89106563. Alasan dipilihnya
tempat penelitian ini adalah lokasi yang strategis dan bank bjb syariah
salah satu bank yang memberikan kesempatan buat peneliti untuk
melakukan penelitian tentang „‟Pengaruh Persepsi Nasabah tentang
Promosi dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Menabung Nasabah‟‟.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bank bjb Syariah Kantor Cabang
Pembantu Cikarang, dengan periode penelitian mulai tanggal 03 Juli
2017 sampai dengan 14 Agustus 2017.
38
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel Penelitian
Menurut Nazir (2003 : 37) definisi operasional variabel adalah
suatu definisi yang diberikan pada sebuah variabel dengan cara
memberikan atau menspesialisasikan kegiatan yang diperlukan untuk
mengukur variabel tersebut. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam
mendefinisikan variabel-variabel yang dianalisis, maka perlu dirumuskan
definisi opersional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel Independen/variabel bebas (X)
Menurut Sugiyono (2011 : 61) variabel independen merupakan
variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel yang terlibat
meliputi :
a. Persepsi Nasabah tentang Promosi (X1)
Promosi menurut Basu Swastha (2001 : 25) adalah kegiatan
memberitahu dan mempengaruhi pelanggan/nasabah atas produk/jasa yang
dihasilkan perusahaan. Promosi yang dilakukan bank melalui media
periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publisitas
(publicity/public rellation), dan melalui penjualan pribadi (personal
selling). Indikator-indikator yang terkait dengan promosi adalah :
1) Variabel Periklanan (Advertising)
Merupakan sarana promosi yang digunakan oleh bank dengan tujuan
untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan
39
produk/jasa yang ditawarkan. Media yang dapat digunakan seperti
pemasangan billboard di jalan-jalan strategis, percetakan brosur baik
disebarkan di setiap cabang atau pasar pembelanjaan, pemasangan
spanduk, melalui koran, majalah, radio, televisi, dan media lainnya.
Indikator-indikator yang terkait dengan (advertising) adalah:
Saya tertarik menabung di bank karena media iklan lewat internet,
televisi dan radio.
Saya tertarik menabung di bank karena media iklan lewat
majalah, koran dan brosur.
2) Variabel Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk
meningkatkan arus produk dan jasa dari produsen (bank) sampai pada
penjualan akhirnya (nasabah). Misal pemberian Pemberian bunga
khusus (special rate), Pemberian intensif, Pemberian cenderamata.
Indikator-indikator yang terkait dengan (Sales Promotion) adalah:
Saya tertarik menabung di bank karena pemberian cenderamata
atau kenang-kenangan yang diberikan bank kepada nasabah.
Saya tertarik menabung di bank karena pemberian hadiah yang
bermanfaat untuk nasabah.
3) Variabel Publisitas (Publicity/Public Rellation)
Publisitas merupakan kiat pemasaran produk/jasa bank yang tidak
berhubungan dengan nasabah saja tetapi juga berhubungan dengan
kumpulan kepentingan publik yang lebih besar yaitu masyarakat
40
umum. Publisitas ini menjadi kegiatan promosi untuk memancing
nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, events serta
mensponsori beberapa acara. Indikator-indikator yang terkait dengan
(Publicity/Public Rellation) adalah:
Saya tertarik menabung di bank karena publisitas yang dilakukan
bank melalui kegiatan pameran dan bakti sosial.
Saya tertarik menabung di bank karena bank mensponsori
beberapa acara atau events tertentu.
4) Variabel Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Penjualan Pribadi lebih banyak dilakukan oleh petugas customer
service pada dunia perbankan. Dalam hal ini customer service
memegang peranan sebagai pembinaan hubungan dengan masyarakat
atau public relation. Sifat personal selling dapat dikatakan luwes
karena tenaga penjual dapat secara langsung menyesuaikan penawaran
penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon
nasabah. Indikator-indikator yang terkait dengan (Personal Selling)
adalah:
Saya tertarik menabung di bank karena promosi yang dilakukan
bank kepada nasabahnya secara langsung.
Saya tertarik menabung di bank karena pelayanan customer
service sangat ramah dan menarik.
41
b. Persepsi Nasabah tentang Kualitas Pelayanan (X2)
Menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi (2001 : 148) kualitas
pelayanan sebagai „‟seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan
harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima/peroleh‟‟. Dimensi
pengukuran untuk kualitas pelayanan adalah bukti fisik (tangibles),
keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan
(assurance) dan empati (empathy). Indikator-indikator yang terkait dengan
kualitas pelayanan adalah :
1) Variabel Bukti Fisik (Tangibles)
Bukti Fisik (Tangibles) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan,
kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan lingkungan
sekitar adalah bukti fasilitas fisik atau gedung, gudang, penampilan
karyawan, dan lain sebagainya. Indikator-indikator yang terkait
dengan Tangibles ::
Kerapian penampilan karyawan bank.
Kenyamanan fasilitas ruangan banking hall (tempat duduk, AC).
2) Variabel Keandalan (Reliability)
Keandalan (Reliability) yaitu kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan dengan cepat, tepat,
akurat, dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan
pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk
42
semua pelanggan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang
tinggi.
Indikator-indikator yang terkait dengan Reliability :
Kecepatan dan ketepatan karyawan dalam melakukan transaksi.
Keakuratan dalam memberikan informasi kepada nasabah.
3) Variabel Daya Tanggap (Responsiveness)
Daya Tanggap (Responsiveness) yaitu kemampuan pegawai untuk
tanggap membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan yang
cepat, tepat dengan disertai penyampaian jasa yang jelas. Dalam hal
ini perusahaan tidak hanya selalu cepat tanggap pada keluhan
konsumen yang timbul karena janji tidak terpenuhi, namun juga cepat
tanggap menangkap perubahan yang terjadi dalam pasar, teknologi,
peralatan dan perilaku konsumen.
Indikator-indikator yang terkait dengan Responsiveness :
Kecepatan karyawan dalam merespon keluhan nasabah.
Kesediaan dan ketanggapan karyawan dalam melayani nasabah.
4) Variabel Jaminan (Assurance)
Assurance yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para
pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan
kepada perusahaan. Variabel ini terdiri dari beberapa komponen antara
lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan
santun. Indikator-indikator yang terkait dengan Assurance :
43
Karyawan bank bersikap ramah dan sopan kepada nasabah.
Karyawan memiliki pengetahuan yang baik mengenai produk
bank dan mampu mengenali calon nasabah dengan baik.
5) Variabel Empati (Emphaty)
Emphaty yaitu meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi
yang baik, perhatian pribadi dan pemahaman atas kebutuhan individu
para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen.
Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan
pengetahuan tentang pelanggan, memenuhi kebutuhan pelanggan
secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman
bagi pelanggan. Kesediaan memberikan perhatian dan membantu akan
meningkatkan persepsi dan sikap positif konsumen terhadap layanan
lembaga. Hal ini akan mendatangkan kesukaan, kepuasan dan
meningkatkan loyalitass konsumen. Indikator-indikator yang terkait
dengan Emphaty :
Karyawan mampu berkomunikasi dengan baik sehingga
menciptakan ketertarikan terhadap loyalitas nasabah.
Karyawan mampu memahami dan memberikan solusi setiap
kebutuhan nasabah.
44
2. Variabel Dependen/variabel terikat (Y)
Menurut Sugiyono (2011 : 61) variabel dependen merupakan variabel
yang dipenggaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen yaitu Minat
Menabung Nasabah yang merupakan tingkat ketertarikan, rasa
suka/senang terhadap kualitas pelayanan dan promosi yang diberikan
bank kepada nasabah. Minat dalam kamus besar bahasa Indonesia
diartikan sebagai sebuah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu
gairah atau keinginan. Minat merupakan kecenderungan seseorang untuk
menentukan pilihan aktivitas.
Indikator-indikator yang terkait dengan Minat Menabung Nasabah adalah :
Saya tertarik untuk menabung di bank karena saya percaya pada
kinerja bank.
Saya tertarik menabung di bank karena bank mempu memenuhi
kebutuhan nasabah.
Saya tertarik menabung di bank karena berbagai informasi menarik
yang saya dapatkan tentang bank.
Saya tertarik menabung di bank karena saya merasa puas atas
pelayanan dan promosi yang diberikan bank.
Saya mempunyai keinginan untuk berpindah ke bank lain.
45
3. Instrumen Penelitian
Tabel 3.1
Instrumen Penelitian (Variabel, Indikator, dan Teori)
No Variabel Sub
Variabel
Indikator Teori No
Item
Promosi
(X1)
Periklanan
(Advertising)
1.) Saya tertarik menabung
di bank karena media iklan
lewat internet, televisi dan
radio.
2.) Saya tertarik menabung
di bank karena media iklan
lewat majalah, koran dan
brosur.
Rambat
Lupiyoadi
( 2001 :
108– 110)
1-8
Promosi
Penjualan
(Sales
Promotion)
1.) Saya tertarik menabung
di bank karena pemberian
cenderamata atau kenang-
kenangan yang diberikan
bank kepada nasabah.
2.) Saya tertarik menabung
di bank karena pemberian
hadiah yang bermanfaat
untuk nasabah
46
Publisitas
(Publicity/
Public
Rellation)
1.) Saya tertarik menabung
di bank karena publisitas
yang dilakukan bank
melalui kegiatan pameran
dan bakti sosial.
2.) Saya tertarik menabung
di bank karena bank
mensponsori beberapa acara
atau events tertentu.
Penjualan
Pribadi
(Personal
Selling)
1.) Saya tertarik menabung
di bank karena promosi
yang dilakukan bank kepada
nasabahnya secara
langsung.
2.) Saya tertarik menabung
di bank karena pelayanan
customer service sangat
ramah dan menarik.
2. Kualitas
Pelayanan
(X2)
Bukti Fisik
(Tangibles)
1.) Kerapian penampilan
karyawan bank.
2.) Kenyamanan fasilitas
ruangan banking hall
Parasu-
raman,
et.al,
dalam
1-10
47
(tempat duduk, AC).
Lupiyoadi
(2001 :
148)
Keandalan
(Reliability)
1.) Kecepatan dan ketepatan
karyawan dalam melakukan
transaksi.
2.) Keakuratan dalam
memberikan informasi
kepada nasabah.
Daya
Tanggap
(Responsiven
ess)
1.) Kecepatan karyawan
dalam merespon keluhan
nasabah.
2.) Kesediaan dan
ketanggapan karyawan
dalam melayani nasabah.
Jaminan
(Assurance)
1.) Karyawan bank bersikap
ramah dan sopan kepada
nasabah.
2.) Karyawan memiliki
pengetahuan yang baik
mengenali produk bank dan
48
mampu mengenali calon
nasabah dengan baik.
Empati
(Emphaty)
1.) Karyawan mampu
berkomunikasi dengan baik
sehingga menciptakan
ketertarikan terhadap
loyalitas pelanggan.
2.) Karyawan mampu
memahami dan memberikan
solusi setiap kebutuhan
nasabah.
3. Minat
Menabung
Nasabah
Adjustment
dari
Keputusan
Pembelian
1.) Saya tertarik untuk
menabung di bank karena
saya percaya pada kinerja
bank.
2.) Saya tertarik menabung
di bank karena bank mempu
memenuhi kebutuhan
nasabah.
Kotler dan
Amstrong
(2008 :
179-181)
1-5
49
3.) Saya tertarik menabung
di bank karena berbagai
informasi menarik yang
saya dapatkan tentang bank.
4.) Saya tertarik menabung
di bank karena saya merasa
puas atas pelayanan dan
promosi yang diberikan
bank.
5.) Saya mempunyai
keinginan untuk berpindah
ke bank lain.
50
D. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini, populasi dan sampel yang digunakan adalah :
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang,
benda-benda, ukuran lain yang menjadi objek perhatian atau kumpulan
seluruh objek yang menjadi perhatian (Suhardi dan Purwanto, 2004 : 323).
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah nasabah bank bjb
syariah Kantor Cabang Pembantu Cikarang, dengan jumlah populasi 3000
nasabah, informasi didapat dari pimpinan bank bjb Syariah Cikarang (Ibu
Fierliya).
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2008 : 116). Cara yang digunakan dalam
penelitian sampel adalah teknik probability sampling. Menurut Sugiyono
(2003 : 74) yang dimaksud dengan probability sampling adalah teknik
pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk
dipilih sebagai anggota sampel. Dalam penelitian ini teknik yang dipakai
adalah simple random sampling (sampling acak sederhana) karena
pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Horiso, 2008 : 23).
51
Dan penentuan sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin :
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Margin/Sampling Error (ditetapkan peneliti)
Nasabah yang aktif di bank bjb syariah Kantor Cabang Pembantu
Cikarang tidak keseluruhan berjumlah 3000 nasabah. Sesuai informasi
Customer Service (Bapak Fajar), nasabah yang aktif bertransaksi hanya
berjumlah 2500 nasabah. Sehingga untuk pengambilan sampel peneliti
mengambil jumlah nasabah yang aktif saja. Jika diketahui jumlah
nasabah aktif sekitar 2500, dan yang diinginkan sampling error 5% maka
perhitungan sebagai berikut :
Dasar Pengambilan jumlah sampel minimal didasarkan atas pendapat
Roscoe dan Rahayu (2004 : 46), yang menyebutkan bahwa setiap
penelitian, ukuran sampel minimal harus berkisar antara 30 – 500. Untuk
itu dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 100 nasabah , karena
cukup memenuhi syarat minimal tersebut.
52
E. Teknik Pengambilan Data
Pengumpulan data berdasarkan sumber datanya dibedakan menjadi
pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Dalam
penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data sekaligus yaitu
data primer dan data sekunder, keterangan sebagai berikut :
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang didapat langsung dari sumber
pertama, baik individu atau kelompok yang dikumpulkan secara khusus
dan mempunyai hubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti
(Copper and Emory, 1999).
Data primer yang digunakan adalah :
a. Kuesioner, yaitu membagikan daftar pertanyaan kepada nasabah bank
bjb syariah Kantor Cabang Pembantu Cikarang, yang diajukan dan
disusun berdasarkan variabel yang telah ditentukan dengan
menyediakan jawaban alternatif.
b. Observasi atau pengamatan, yaitu metode pengumpulan data mengenai
perilaku atau fenomena tertentu tanpa mengajukan pertanyaan (melalui
interaksi dengan individu yang diteliti). Observasi yang dilakukan
dalam penelitian ini yaitu Observasi secara langsung.
53
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2005 : 62), data sekunder adalah data yang
tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitian harus
orang lain atau mencari melalui dokumen. Data ini diperoleh dengan
menggunakan studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan
diperoleh berdasarkan catatan-catatan yang berhubungan dengan
penelitian, selain itu peneliti mempergunakan data yang diperoleh dari
internet.
Data sekunder yang digunakan adalah salah satunya:
a. Internet
Ridwan, Kualitas Pelayanan Dalam Islam, [Online],
http://ridwan202.wordpress.com/2013/02/11/kualitas-
pelayanan-dalam-islam, Februari 2013.
http://www.konsistensi.com/2014/08/uji-normalitas-grafik-
histogram-plot.html. Diakses tanggal 7 Agustus 2017.
www.junaidichaniago.wordpress.com
b. Buku - Buku
Penelitian Metode dan Analisis (Penerbit Cv Agung, 2010)
Marketing in Business (Penerbit Mitra Wacana Media, 2010)
Customer Service Satisfaction & Call Center (Penerbit
Gramedia Pustaka Utama, 2013)
54
c. Jurnal – Jurnal
Analisis Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen dengan
Keputusan Pembelian Sebagai Variabel Intervening dalam
Membeli Notebook pada PT Surya Wincom. Jurnal Skripsi
Universitas Darma Cendika, Surabaya, 2015.
Pengaruh Kinerja Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi
Kasus pada PT. Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kendal).
Jurnal Universitas Diponegoro, Semarang, 2013.
Pengaruh Persepsi tentang Bank Syariah terhadap Minat
Menggunakan Produk di BNI Syariah Semarang, Jurnal pada
STAIN kudus, Jawa, 2014.
d. Dokumen – Dokumen
Dokumen dari bank bjb syariah Kantor Cabang Pembantu
Cikarang yaitu Pedoman Penghimpunan Dana.
Dokumen dari bank bjb syariah Kantor Cabang Pembantu
Cikarang yaitu Pedoman dan Juklak Produk Tabungan Anak..
Dokumen dari bank bjb syariah Kantor Cabang Pembantu
Cikarang yaitu Pedoman Produk Simpanan Pelajar (SimPel iB).
Dokumen dari bank bjb syariah Kantor Cabang Pembantu
Cikarang yaitu Arsitektur Standar Layanan bagi Frontliners.
55
F. Metode dan Teknik Analisis Data
1. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode
deskriptif-korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang ditunjukan untuk
memberikan gambaran atau lukisan yang sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diteliti (Nazir, 2009 : 54). Penelitian korelasi atau korelasional adalah
suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara
dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel
tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabe (Fraenkel dan Wallen,
2008 : 328).
2. Teknik Analisis Data
a. Pengujian Instrumen
Dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh
promosi dan kualitas pelayanan terhadap minat menabung nasabah,
dilakukan dengan menggunakan Skala Likert untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial.
Maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel,
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Untuk analisis
kuantitatif, maka jawaban dapat diberi skor. Jawaban positif diberi nilai
terbesar hingga jawaban negatif diberi nilai negatif.
56
Tabel 3.2
Skala Pengukuran (Likert) Lima Tingkatan
Skala Tingkat Persetujuan
5 Sangat Setuju
4 Setuju
3 Kurang Setuju
2 Tidak Setuju
1 Sangat tidak setuju
Sumber : Sugiyono, 2012 : 136-139
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
dalam suatu daftar pertanyaan/pernyataan dalam mendefinisikan suatu
variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu
kelompok variabel tertentu. Uji validitas dilakukan pada setiap butir-butir
pertanyaan di uji validitasnya. Valid tidaknya suatu item instrumen dapat
diketahui dengan membandingkan Indeks Korelasi Product Moment
Pearson dengan level signifikansi 5%. Bila probabilitas hasil korelasi
lebih kecil dari 0,05 maka instrumen dinyatakan tidak valid. Sebaliknya,
jika hasil korelasi lebih besar dari 0,05 maka instrumen dinyatakan valid.
Pada pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan uji Korelasi
Product Moment Person. Keeratan hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya, bisa disebut dengan koefisien korelasi yang ditangani
dengan ”r”. Koefisien Korelasi “r” merupakan tafsiran dari korelasi
dengan kondisi sampel normal (total sampling).
Adapun rumus “r” sebagai berikut :
57
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ √ ∑ ∑
Pejelasan :
r = Koefisien korelasi
x = Variabel bebas
` y = Variabel terikat
n = Jumlah data pengamatan
∑x = Jumlah pengamatan variabel x
∑y = Jumlah pengamatan variabel y
xy = Jumlah hasil kali variabel x dan y
(Sugiyono, 2002:317)
c. Uji Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan
konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan
kontruk-kontruk pertanyaan/pernyataan yang merupakan dimensi suatu
variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat
dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir
pertanyaan/pernyataan. Jika nilai alpha > 0,60 maka reliabel. Rumus yang
digunakan untuk menghitung realibilitas dengan menggunakan rumus
Alpha Chronbach sebagai berikut :
(
) (
∑
)
(Ridwan, 2005:107)
58
Keterangan :
r = Koefisien reliabilitas instrument (cronbach alpha)
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
b = Total varians butir
2
t = Total Varians
d. Uji Asumsi Klasik
Analisis regresi linier ganda (dikenal uji asumsi klasik) dilakukan
untuk membuktikan bahwa model persamaan regresi linier ganda dapat
diterima secara ekonometrika artinya penaksiran tidak bias, linier dan
konstanta. Uji asumsi terdiri dari uji normalitas, multikolinieritas,
autokorelasi, dan heteroskedastisitas (Wahid Sulaiman, 2004). Penjelasan
uji asumsi klasik sebagai berikut :
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk memastikan bahwa data yang
digunakan untuk analisis berasal dari data variabel yang berdistribusi
normal. Normalitas harus terpenuhi karena analisis regresi linier
ganda merupakan analisis inferensi sehingga data penelitian
seharusnya berasal dari data yang berdistribusi normal. Deteksi
normalitas data pada analisis grafik yaitu menggunakan Normal P-P
Plot. Terpenuhinnya persyaratan analisis normalitas adalah jika titik-
titik pada grafik Normal P-P Plot menyebar di sekitaar garis diagonal,
serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Normalitas juga
59
dapat dideteksi dengan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
terhadap nilai observasi dan nilai prediksi variabel independen
terhadap variabel dependen. Normalitas terpenuhi apabila probabilitas
hitung hasil uji lebih besar darp pada taraf uji penelitian.
2) Uji Asumsi Multikolinearitas
Asumsi inferensi statistik untuk regresi linier berganda adalah
bahwa tidak ada korelasi yang sangat kuat antar variabel bebas (tidak
terjadi Multikolinearitas). Pengujian dilakukan untuk membuktikan
bahwa antara variabel bebas satu dengan lainnya merupakan variabel
yang setara (benar-benar independen). Model regresi yang baik adalah
yang tidak terjadi multikolinearitas, diuji dengan melihat nilai VIF dan
Tolerance. Terpenuhinya asumsi kolinearitas adalah jika pada model
persamaan regresi ganda tidak memiliki masalah multikolinearitas
yang dibuktikan dengan : 1) Nilai tolerance seluruh variabel
independen mendekati angka 1 dan atau lebih besar dari pada 0,2. 2)
Nilai VIF seluruh variabel independen berada di seputar angka 1 dan
tidak boleh lebih dari 10.
3) Uji Asumsi Autokorelasi
Uji asumsi autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya korelasi antara kesalahan penganggu suatu observasi dengan
kesalahan penganggu yang lainnya. Model regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari autokorelasi. Menurut Wikaya (2009 : 120),
uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linier ada
60
korelasi antara kesalahan penggunaan pada periode t dengan
kesalahan pengguna pada periode sebelumnya (t-1). Dasar
pengambilan keputusan, Metode pengujian yang sering digunakan
adalah dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai
berikut :
Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka
hipotesisi nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
Jika d terletak antara du dan (4-dL), maka hipotesis nol diterima,
yang berarti tidak ada autokorelasi.
Jika d terletak antara dl dan du atau diantara (d-dU) dan (4-dL),
maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
4) Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Menurut Santoso (2002 : 208) tujuan uji heteroskedastisitas
adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi
ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas dapat menggunakan
grafik scatterplot antara nilai residual regresi dengan nilai prediksi.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas dapat
menggunakan grafik scatterplot antara nilai residual regresi dengan
nilai prediksi. Model persamaan regresi yang baik adalah yang tidak
memiliki masalah heteroskedastisitas yaitu jika titik-titik pada grafik
scatter plot tersebar acak tidak membentuk suatu pola tertentu seperti
segitiga, segiempat, lengkung yang beraturan dan sebagainnya.
61
3. Uji Analisis Regresi Berganda
a. Analisis Regresi Linier Ganda
Analisis regresi linier ganda digunakan untuk menguji pengaruh
beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen dengan
tipe data metrik (interval dan rasio). Berikut model persamaan regresi
linier ganda:
Dimana :
Ŷ = Variabel Dependen
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi variabel
x = Variabel independen
e = Standart eror
b. Uji - t
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen. Signifikan tidaknya
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan
dengan melihat nilai probabilitas t hitung (nilai Sig t) dari masing-masing
variabel bebas pada taraf uji α = 5%. Kesimpulan diterima atau ditolaknya
H0 dan Ha sebagai pembuktian adalah :
Kriteria uji hipotesis sebagai berikut :
Jika tpenelitian > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
Jika tpenelitian < ttabel maha H0 diterima dan Ha ditolak
Jika probabilitas t hitung lebih kecil dari pada taraf uji penelitian (Sig t
< α ) maka H0 ditolak dan Ha diterima yang memiliki arti bahwa
62
variabel independen secara pasial memiliki pengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
Jika probabilitas hitung lebih besar dari pada taraf uji penelitian (Sig t
> α ) maka Ha ditolak dan H0 diterima yang memiliki arti bahwa
variabel independen secara parsial memiliki pengaruh tidak signifikan
terhadap variabel dependen
c. Uji-F
Uji F-test digunkaan untuk menguji pengaruh variabel independen
secara simultan terhadap variabel dependen atau menjelaskan kemampuan
variabel independen secara bersama-sama dalam menerangkan variabel
dependen. Signifikan tidaknya pengaruh variabel independen secara
simultan terhadap variabel dependen dilakukan dengan melihat
probabilitas F hitung (nilai Sig F) dari seluruh variabel bebas pada taraf uji
= 5%. Kesimpulan diterima atau ditolaknya H0 dan Ha sebagai
pembuktian adalah :
Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut :
Jika Fpenelitian > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
Jika FPenelitian < Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
Jika probabilitas F hitung lebih kecil dari pada taraf uji penelitian (Sig F
< α ) maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang memiliki arti bahwa
variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
63
Jika probabilitas F hitung lebih besar dari pada taraf uji penelitian (Sig
F > α ) maka Ha ditolak dan H0 diterima yang memiliki arti bahwa
variabel independen secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
d. Analisis Korelasi
Analisi korelasi merupakan salah satu statistic inferensi yang
berupaya untuk mencari hubungan satu variabel dengan variabel lainnya
tetapi tidak menjelaskan hubungan sebab akibat. Hubungan antar variabel
ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi dapat
digunakan untuk menginpretasikan keeeratan hubungan variabel dengan
pedoman sebagi berikut :
Tabel 3.3
Nilai Korelasi dan Kategori Hubungan
Interval Koefisien Korelasi Kategori Hubungan
0.000 – 0.199 Sangat Rendah
0.200 – 0.399 Rendah
0.400 – 0.599 Sedang
0.600 – 0.799 Tinggi
0.800 – 1.000 Sangat Tinggi
Sumber : Sugiyono, 2004
64
e. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien
determinasi. Koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui presentase
besarnya pengaruh variabel independen dan variabel dependen. Menurut
Sugiyono (2005 : 250), koefisien determinasi dinyatakan dlam presentase
(%) dengan rumus sebagai berikut : KD = r
2 x 100%
Keterangan :
KD
= koefisien determinasi
r = koefisien korelasi
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah berdirinya bank bjb syariah
Pendirian bank bjb syariah diawali dengan pembentukan
Devisi/Unit Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk. Pada tanggal 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang dimulai tumbuh
keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan syariah pada saat itu.
Setelah 10 (sepuluh) tahun operasional Divisi/Unit Usaha Syariah,
manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk,
berpandangan bahwa untuk untuk mempercepat pertumbuhan usaha
syariah serta mendukung program Bank Indonesia yang menghendaki
peningkatan share perbankan syariah, maka dengan persetujuan Rapat
Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten Tbk, diputuskan untuk menjadikan Devisi/Unit Usaha Syariah
menjadi Bank Umum Syariah.
Sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Maka pada
tanggal 15 Januari 2010 didirikan bank bjb syariah berdasarkan Akta
Pendirian Nomor 4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi dan telah
mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor AHU.04317.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.
66
2. Visi dan Misi bank bjb syariah
Visi : Bank Syariah regional yang sehat, terkemuka dan berdaya saing.
Misi : 1) Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah melalui
peningkatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 2) Memberikan
layanan perbankan syariah secara amanah dan profesional. 3) Memberikan
nilai tambah bagi stakeholder.
3. Struktur Organisasi
Gambar 2.3
Struktur Organisasi
Sumber : Struktur Organisasi bank bjb syariah Kantor Cabang Pembantu Cikarang.
SBM / Pemimpin KCP
[Fierliya]
Manajer Operasonal
[Dedi Suherman]
Mitra Gadai
(PBA)
[Denish M]
Customer
Service
[Fajar A]
Teller
[Dini]
Account Officer
(AO)
Funding Officer
(FO)
Nama Staff :
[Luthfi]
[Asep]
[Wildan]
Nama Staff :
[Ernita]
[Siti M]
67
4. Standar Layanan Petugas Frontliners
a. Teller
Sikap layanan teller melayani kebutuhan keuangan nasabah khususnya
transaksi tunai, non tunai dan jasa yang berkaitan dimana nasabah akan
mendapatkan layanan yang tepat, cepat dan ramah. Tugas Utama Teller
salah satunya adalah :
Melayani dan membantu melaksanakan transaksi tunai/non tunai
dengan cepat, benar dan tepat agar tercapai hasil seperti yang
dikehendaki nasabah sehingga kepuasan nasabah dapat terpenuhi.
Melakukan open teller pada saat akan melakukan transaksi dan
close teller pada saat transaksi selesai dan akan meninggalkan
ruang teller.
Melakukan transaksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Melakukan varifikasi tanda tangan nasabah pada bukti transaksi.
Melakukan penyetoran ke khasanah bila saldo pada box teller
melebihi dari limit yang ditentukan.
Melakukan dan memastikan pengelolaan uang kas teller sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Melakukan dan memastikan transaksi tunai dari nasabah telah
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Melakukan dan memastikan keaslian uang yang diterima dari
nasabah.
68
b. Penaksir Gadai (Pawn Brooking Apraiser)
Sikap layanan Penaksir Gadai (Pawn Brooking Apraiser) yaitu
Membuat transaksi nasabah khususnya transaksi gadai dan jasa yang
berkaitan dimana nasabah akan mendapatkan layanan yang cepat, tepat,
dan ramah. Tugas Utama Penaksir Gadai (Pawn Brooking Apraiser)
adalah :
Melayani dan menerima berkas pengajuan permohonan gadai
emas dari nasabah.
Melakukan proses analisa gadai emas sesuai dengan ketentuan
dan kebijakan yang berlaku.
Melakukan pemotongan biaya gadai emas tiap bulan pada saat
jatuh tempo.
Melakukan pengecekan pinjaman gadai emas jatuh tempo dan
memberitahukan kepada nasabah.
Melakukan penyelesaian atas gadai emas jatuh tempo.
Melakukan crosselling produk bank.
Melakukan penyimpanan dan pengadministrasian dokumen dan
barang jaminan.
Memelihara dan meningkatkan hubungan baik dengan para
nasabah agar layanan yang diberikan dapat memenuhi
kebutuhan nasabah serta dapat mengurangi keluhan atas layanan
yang diberikan.
69
c. Customer Service
Sikap layanan Customer Service adalah melayani kebutuhan
transaksi keuangan dan non keuangan nasabah dimana nasabah akan
mendapatkan layanan dengan sentuhan pribadi yang ramah, tanggap dan
cekatan, siap menolong, teliti, rapih dan hormat. Tugas Utama Customer
Service adalah :
Melakukan dan memastikan proses pembukaan serta penutupan
rekening sesuai ketentuan yang berlaku.
Memberikan informasi dan memperkenalkan produk/jasa yang
ditawarkan bank bjb syariah kepada calon nasabah yang datang
serta meyakinkan calon nasabah tentang produk/jasa tersebut agar
calon nasabah tersebut tertarik untuk memanfaatkan produk/jasa
yang disediakan oleh bank bjb syariah.
Menerima keluhan nasabah dan meneruskannya kepada pihak
yang berwenang.
Melakukan pemeriksaan atas data-data nasabah yang akan
melakukan pembukaan rekening dan penutupan rekening.
Membuat laporan atas kekurangan dokumen data nasabah untuk
segera ditindaklanjuti.
Melakukan proses penginputan data-data nasabah ke dalam
system di computer sesuai dengan jenis produk.
Melakukan registrasi persediaan kerja berharga berupa buku
tabungan, bilyet deposito, bilyet giro dan materai.
70
Melakukan registrasi penyerahan kertas berharga berupa bilyet
giro, buku tabungan, deposito kepada nasabah dan memastikan
yang menerima harus nasabah.
Memelihara dan meningkatkan hubungan baik dengan para
nasabah agar layanan yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan
nasabah serta dapat mengurangi/meminimalisir keluhan atas
layanan yang diberikan.
5. Standar Layanan Account Officer dan Funding Officer
a. Account Officer
Account Officer (AO) adalah pegawai/karyawan yang bekerja
dibagian pembiayaan. Account Officer memiliki peran penting dalam
melakukan kegiatan pemasaran produk pembiayaan. Tugas utama
Account Officer salah satunya adalah :
Melakukan kegiatan peningkatan pembiayaan ritel dan komersil.
Meningkatkan program pembiayaan bjb syariah.
Melakukan pembinaan, pengawasan dan monitoring.
Meningkatkan kualitas pelayanan internal.
b. Funding Officer
Funding Officer adalah seorang yang melakukan penghimpunan
Dana atau mencari dana dari nasabah. Seorang funding officer bekerja
untuk mengajak nasabah atau pihak ketiga yang memiliki dana agar
mereka bersedia menginvestasikan dana mereka atau membeli produk
71
yang ditawarkan oleh perusahaan. Tugas utama Funding Officer salah
satunya adalah :
Meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.
Melakukan kegiatan promosi produk dan jasa.
Menjaga hubungan baik dan mempertahankan nasabah-nasabah
yang telah menyimpan uangnya di bank.
6. Aktivitas Bank Bjb Syariah KCP Cikarang
Dalam menjalankan fungsinya sebagai financial intermediary
sebagaimana bank pada umumnya kegiatan operasional atau aktivitas bank
bjb syariah KCP Cikarang yaitu menghimpun dana pihak ketiga,
pemberian pinjaman dan melayani jasa perbankan. Ketiga jenis aktivitas
tersebut diaplikasikan dalam produk-produk yang merupakan bagian dari
strategi bjb syariah untuk menarik minat masyarakat untuk menjadi
deposan atau mengajukan pinjaman serta menggunakan jasa perbankan
lainnya. Produk yang diaplikasikan pada bank bjb syariah KCP Cikarang
dari ketiga jenis aktivitas bank tersebut adalah :
a. Produk Penghimpun Dana
1) Giro
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan Cek/Bilyet Giro, sarana perintah pembayaran
lainnya atau dengan pemindahbukuan. Produk Giro yang dimiliki bank bjb
72
syariah adalah Giro iB Maslahah dan Giro Plus iB Maslahah. Penjelasan
sebagai berikut :
Giro iB Maslahah : Giro iB Maslahah menggunakan prinsip Al-Wadiah
Yadh Dhamanah yang memberlakukan dana giro sebagai titipan yang
harus dijaga dan dijamin kemananan serta ketersediaan dananya setiap
saat.
Giro Plus iB Maslahah : Giro Plus iB Maslahah adalah produk Giro
bank bjb syariah yang menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah
yang diperuntukkan bagi perseorangan dan badan hukum (Perseroan
Terbatas, Yayasan, Koperasi), CV, Firma serta badan usaha lainnya
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunkan
cek/bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan
pemindahbukuan.
2) Tabungan iB Maslahah
Dalam produk Tabungan iB Maslahah bank bjb syariah KCP Cikarang
menggunakan dua (2) akad yaitu Wadiah dan Mudharabah.
Akad Wadiah (Tabungan Anak iB Maslahah)
Tabungan Anak iB adalah tabungan/simpanan yang diperuntukkan
untuk anak-anak usia 0 s.d 17 tahun termasuk anak usia sekolah dengan
prinsip Wadiah yad dhamanah (titipan) yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek/bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
73
Akad Wadiah (Tabungan iB Maslahah)
Tabungan iB Maslahah merupakan produk simpanan yang
menggunakan prinsip Al-Wadiah Yadh Dhamanah dan Mudharabah
Mutlaqah, yang diperuntukkan bagi perorangan dan badan hukum
(Perseroan Terbatas, Yayasan, CV, Koperasi).
Akad Wadiah (TabunganKu iB Maslahah)
TabunganKu iB adalah produk Tabungan yang dibuat bersama oleh
industri perbankan yang bebas biaya administrasi. Berdasarkan
kesepakatan diantara perbankan, bank bjb syariah mengembangkan
produk TabunganKu iB yang diperuntukkan bagi perorangan dengan
prinsip Wadiah Yadh Dhamanah.
Akad Mudharabah (Tabungan Simpel iB/Simpanan Pelajar)
Simpanan Pelajar (SimPel) Ib adalah simpanan berupa tabungan
perorangan yang diperuntukkan siswa dengan persyaratan mudah dan
sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi
keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini. Adapun
siswa dimaksud yakni siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, Madrasah
(MI,MTs,MA) atau sederajat, yang berusia dibawah 17 tahun dan
belum memiliki KTP dalam mata uang rupiah dengan Prinsip syariah
Mudharabah Mutlaqah.
3) Deposito iB Maslahah
Deposito iB Maslahah merupakan investasi dengan prinsip Mudharabah
Mutlaqah (bagi hasil) dalam mata uang rupiah, yang penarikannya
74
dilakukan sesuai dengan pilihan jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.
Dana yang di investasikan akan dikelola secara produktif dan profesional,
sesuai denagn prinsip syariah.
b. Produk Pembiayaan
1) Pembiayaan Serbaguna/Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) iB
Maslahah.
Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) merupakan pembiayaan yang
diberikan kepada pegawai yang memiliki penghasilan tetap, dimana
fasilitas pembiayaan dapat diberikan apabila telah ada kerja sama antara
Perusahaan/Lembaga/Departemen dengan bank bjb syariah. Seluruh
kewajiban perusahaan dinyatakan secara jelas di dalam perjanjian antara
Perusahaan dengan bank bjb syariah.
2) Pembiayaan Pemilikan Rumah iB Maslahah
Pembiayaan Pemilikan Rumah iB Maslahah merupakan fasilitas pemilikan
rumah iB maslahah dengan periode angsuran fleksibel, hingga 15 tahun.
Akad jual beli fasilitas Pembiayaan Pemilikan Rumah iB Maslahah
menggunakan prinsip Murabahah.
3) Pembiayaan Kepemilikan Emas iB Maslahah.
Pembiayaan Kepemilikan Emas iB Maslahah adalah produk pembiayaan
dimana Bank memberikan fasilitas pembiayaan kepada nasabah untuk
melakukan pembelian barang berupa emas batangan/lantakan atau
75
perhiasan, dengan cara diangsur. Barang emas dimaksud ditempatkan
dalam penguasaan dan pemeliharaan Bank, sebagai agunan.
4) Mitra Emas iB Maslahah
Mitra Emas iB Maslahah adalah produk qard beragun emas dimana Bank
memberikan fasilitas pembiayaan kepada nasabah dengan agunan berupa
emas perhiasan, emas batangan/lantakan (logam mulia) atau koin emas
dari nasabah yang bersangkutan dengan mengikuti prinsip qardh dan rahn.
Barang emas dimaksud ditempatkan dalam penguasaan dan pemeliharaan
Bank, dan atas pemeliharaan tersebut Bank mengenakan biaya sewa atas
dasar prinsip ijarah.
c. Produk Jasa Bank
Produk jasa yang ditawarkan oleh bjb syariah KCP Cikarang salah
satunya terdiri dari :
1) bjb syariah RTGS (Real-Time Gross Settlement)
Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank lain dalam satu kota
maupun dalam kota yang berada secara real time.
2) Mobile Maslahah.
Mobile Maslahah merupakan layanan perbankan yang dapat diakses
langsung oleh nasabah yang memiliki Kartu ATM melalui telepon
seluler/hanphone dengan menggunakan jaringan komunikasi data.
76
7. Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah sejumlah
nasabah bank bjb syariah KCP Cikarang, yang diambil sampel 100
nasabah secara acak. Gambaran umum responden sebagai berikut :
a. Jenis Kelamin
Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
1. Laki-Laki 56 56 %
2. Perempuan 44 44 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Data diolah dari hasil penelitian 2017.
Gambar 4.2
Grafik Jenis Kelamin Responden
Sumber : Data diolah dari hasil penelitian 2017
Dari Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden laki – laki
berjumlah 56 orang (56%), bisa dilihat diagram lingkaran warna biru.
Responden perempuan berjumlah 44 orang (44%), bisa dilihat diagram
warna hijau. Sehingga dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah
nasabah yang menabung di bank bjb syariah KCP Cikarang sebagian
besar adalah warna biru yaitu nasabah yang berjenis kelamin laki – laki.
77
b. Umur
Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No. Umur Jumlah Responden Persentase
1. <20 tahun 7 7 %
2. 20-29 tahun 45 45 %
3. 30-39 tahun 25 25 %
4. >40 tahun 23 23 %
jumlah 100 100 %
Sumber : Data diolah dari hasil penelitian 2017.
Gambar 4.3
Grafik Umur Responden
Sumber : Data diolah dari hasil penelitian 2017
Dari Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden dengan umur < 20
tahun berjumlah 7 orang (7%) bisa dilihat pada diagram lingkaran warna
biru, 20-29 tahun berjumlah 45 orang (45%) bisa dilihat pada diagram
lingkaran warna hijau, 30-39 tahun berjumlah 25 orang (25%) bisa dilihat
pada diagram lingkaran warna abu-abu, dan > 40 tahun berjumlah 23
orang (23%) bisa dilihat pada diagram lingkaran warna unggu. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah nasabah yang menabung di bank
bjb syariah KCP Cikarang sebagian besar adalah warna hijau yaitu
nasabah yang berusia 20 – 29 tahun.
78
c. Pendidikan
Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan Jumlah Responden Persentase
1. SD 1 1 %
2. SMP 1 1 %
3. SLTA/Sederajat 38 38 %
4. Diploma 13 13 %
5. Sarjana 43 43 %
6. Lainnya 4 4 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Data diolah dari hasil penelitian 2017.
Gambar 4.4
Grafik Pendidikan Responden
.
Sumber : Data diolah dari hasil penelitian 2017
Dari Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden dengan tingkat
pendidikan SD berjumlah 1 orang (1%) bisa dilihat pada diagram
lingkaran warna biru, SMP 1 orang (1%) bisa dilihat pada diagram
lingkaran warna hijau, SLTA/Sederajat 38 orang (38%) bisa dilihat pada
diagram lingkaran warna abu-abu, Diploma 13 orang (13%) bisa dilihat
pada diagram lingkaran warna unggu, Sarjana 43 orang (43%) bisa dilihat
pada diagram lingkaran warna kuning, Lainnya berjumlah 4 orang (4%)
bisa dilihat pada diagram lingkaran warna merah. Dari data tersebut dapat
79
disimpulkan bahwa jumlah nasabah yang menabung di bank bjb syariah
KCP Cikarang sebagian besar adalah warna kuning yaitu nasabah yang
memiliki pendidikan Sarjana.
d. Pekerjaan
Tabel 4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan Jumlah Responden Persentase
1. Pelajar/Mahasiswa 10 10 %
2. Pegawai Negeri 33 33 %
3. Pegawai Swasta 31 31 %
4. Wiraswasta 17 17 %
5. Lainnya 9 9 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Data diolah dari hasil penelitian 2017.
Gambar 4.5
Grafik Pekerjaan Responden
Sumber : Data diolah dari hasil penelitian 2017
Dari Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden dengan jenis
pekerjaan sebagai Pelajar/Mahasiswa berjumlah 10 orang (10%) bisa
dilihat pada diagram lingkaran warna biru, Pegawai Negeri berjumlah 33
orang (33%) bisa dilihat pada diagram lingkaran warna hijau, Pegawai
Swasta berjumlah 31 orang (31%) bisa dilihat pada diagram lingkaran
80
warna abu-abu, Wiraswasta berjumlah 17 orang (17%) bisa dilihat pada
diagram lingkaran warna unggu, dan responen yang bekerja selain
pekerjaan tersebut atau Lainnya berjumlah 9 orang (9%) bisa dilihat pada
diagram lingkaran warna kuning. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa jumlah nasabah yang menabung di bank bjb syariah KCP
Cikarang sebagian besar adalah warna hijau yaitu nasabah yang memiliki
pekerjaan sebagai Pegawai Negeri.
e. Lama Menjadi Nasabah
Tabel 4.5 : Karakteristik Responden Berdasarkan Lama menjadi Nasabah.
No. Lama Menjadi Nasabah Jumlah Responden Persentase
1. < 3 bulan 8 7 %
2. 4 bulan – 1 tahun 16 16 %
3. > 1 tahun 76 77 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Data diolah dari hasil penelitian 2017.
Gambar 4.6
Grafik Lama Menjadi Nasabah Responden
Sumber : Data diolah dari hasil penelitian 2017
Dari Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang telah menjadi
nasabah < 3 bulan berjumlah 8 orang (8%) bisa dilihat pada diagram
lingkaran warna biru , responden yang telah menjadi nasabah 4 bulan
81
sampai 1 tahun berjumlah 16 orang (16%) bisa dilihat pada diagram
lingkaran warna green, dan responden yang telah menjadi nasabah > 1
tahun berjumlah 76 orang (76%) bisa dilihat pada diagram lingkaran
warna abu-abu. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah
nasabah yang menabung di bank bjb syariah KCP Cikarang sebagian
besar adalah warna abu-abu yaitu lama menjadi nasabah > 1 tahun.
4) Hasil Analisis Data
1. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di bank bjb syariah KCP Cikarang dengan
melibatkan 100 orang nasabah sebagai responden. Variabel yang diteliti
dalam penelitian ini yaitu terkait „‟Pengaruh Persepsi Nasabah tentang
Promosi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Menabung Nasabah‟'.
Variabel bebas X1 : Persepsi nasabah tentang promosi.
Variabel bebas X2 : Persepsi nasabah tentang kualitas pelayanan.
Variabel terikat Y : Minat menabung nasabah.
2. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data
a. Uji Validitas
Valid mengandung makna yang hampir sama dengan ‘’good’’,
baik, dapat dipercaya sehingga validitas dapat diartikan sebagai
kemampuan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Selain itu uji
validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengukur yang berupa
kuesioner, layak untuk mengukur apa yang ingin peneliti ketahui dari
sampel. Uji validitas dalam penelitian ini menggunkan SPSS 21.
82
Tabel 4.6
Uji Validitas
Variabel Jumlah
Pernyataan Nilai r hitung
Nilai
Signifikansi
Nilai r
tabel Keterangan
X1 X1.1 0,831 0,000 0,1966 Valid
X1.2 0,815 0,000 0,1966 Valid
X1.3 0,779 0,000 0,1966 Valid
X1.4 0,828 0,000 0,1966 Valid
X1.5 0,774 0,000 0,1966 Valid
X1.6 0,753 0,000 0,1966 Valid
X1.7 0,716 0,000 0,1966 Valid
X1.8 0,450 0,000 0,1966 Valid
X2 X2.1 0,727 0,000 0,1966 Valid
X2.2 0,752 0,000 0,1966 Valid
X2.3 0,798 0,000 0,1966 Valid
X2.4 0,727 0,000 0,1966 Valid
X2.5 0,824 0,000 0,1966 Valid
X2.6 0,841 0,000 0,1966 Valid
X2.7 0,873 0,000 0,1966 Valid
X2.8 0,863 0,000 0,1966 Valid
X2.9 0,773 0,000 0,1966 Valid
X2.10 0,599 0,000 0,1966 Valid
Y Y1.1 0,701 0,000 0,1966 Valid
Y1.2 0,777 0,000 0,1966 Valid
Y1.3 0,801 0,000 0,1966 Valid
Y1.4 0,783 0,000 0,1966 Valid
Y1.5 0,498 0,000 0,1966 Valid Sumber : Data diolah dari hasil penelitian 2017
Pengujian validitas berdasarkan tabel 4.6 diatas, sebagai berikut :
Pertama : Membandingkan nilai korelasi atau probabilitas dari hasil
perhitungan analisis korelasi, dengan kriteria sebagai berikut :
- Jika r hitung > r tabel maka valid dan sebaliknya.
- Jika nilai sig. < α maka valid dan sebaliknya.
83
Kedua : melihat r tabel, kuesioner dilakukan kepada 100 responden. Maka
(n = 100) pada taraf uji α = 0,05
memiliki (df = n – 2)
maka df = 100 – 2 = 98
Sehingga r tabel = 0,1966 (dilihat dari table product moment).
Ketiga : Melihat hasil uji validitas, dari tabel 4.7 hasil uji validitas adalah
nilai r hitung > r tabel (r hitung > 0,1966) maka butir pernyataan X1, X2, dan Y
valid. Kemudian nilai sig. < α (0,000 < 0,05) maka butir pernyataan X1,
X2, dan Y valid. Nilai yang diperoleh pada masing-masing butir
pernyataan adalah signifikan karena nilai tingkat signifikasinya sebesar <
0,05. Sehingga kuesioner tersebut layak untuk digunakan dalam
mengumpul data informasi yang diperlukan pada penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas pada dasarnya sejauh mana hasil suatu pengukuran
memiliki konsistensi hasil yang sama setiap kali dilakukan pengukuran.
Hasil pengukuran dikatakan reliabel jika dalam beberapa kali pengukuran
terdapat kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Uji
reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
Cronbach’s Alpha dan hanya perlu satu kali dilakukan pengukuran,
dimana variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6.
84
Tabel 4.7
Uji Reliabilitas
Variabel Alpha
Cronbach
Nilai
Kritis Keterangan
Persepsi Nasabah tentang
Promosi (X1)
0,887 0,6 Reliabel
Persepsi Nasabah tentang
Kualitas Pelayanan (X2)
0,927 0,6 Reliabel
Minat Menabung
Nasabah(Y)
0,739 0,6 Reliabel Sumber : Data diolah dari hasil penelitian
Berdasarkan hasil tabel 4.7 pengolahan data dengan menggunakan
SPSS 21 dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha > 0,6. Sehingga
hampir keseluruhan jawaban yang diberikan oleh responden dapat
dipercaya atau reliabel, sehinggga analisa kuantitatif dengan kuesioner
yang telah ditentukan dapat dilanjutkan.
c. Uji Asumsi Klasik
Analisis regresi linier ganda (dikenal uji asumsi klasik) dilakukan
untuk membuktikan bahwa model persamaan regresi linier ganda dapat
diterima secara ekonometrika karena mempengaruhi penaksiran BLUE
(Best Liner Unbiased Estimator) artinya penaksiran tidak bias, linier dan
konstanta. Uji asumsi terdiri dari uji normalitas, multikolinieritas,
autokorelasi, dan heteroskedastisitas (Wahid Sulaiman, 2004). Hasil uji
asumsi klasik sebagai berikut :
85
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk memastikan bahwa data yang
digunakan untuk analisis berasal dari data variabel yang berdistribusi
normal. Hasil datanya adalah sebagai berikut :
Gambar 4.7
Uji Normalitas
Sumber : Hasil Output olahan SPSS 21
Berdasarkan grafik diatas tampak bahwa titik-titik menyebar disekitar
garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
86
2) Uji Multikolinieritas
Pengujian dilakukan untuk membuktikan bahwa antara variabel
bebas satu dengan lainnya merupakan variabel yang setara (benar-benar
independen), diuji dengan melihat nilai VIF dan Tolerance yang
dibuktikan dengan :
Nilai Tolerance seluruh variabel independen mendekati angka 1 dan
atau lebih besar dari pada 0,2.
Nilai VIF seluruh variabel independen berada di seputar angka 1 dan
tidak boleh lebih dari 10
Tabel 4.8
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
Persepsi nasabah tentang
promosi
.996 1.005
Persepsi nasabah tentang
kualitas pelayanan
.996 1.005
a. Dependent Variable: Minat menabung nasabah
Sumber : Hasil Output olahan SPSS 21
Dari tabel 4.8 tersebut diperoleh masing-masing variabel independen
memiliki nilai Tolerance = 0.996 dan VIF 1.005. Karena nilai Tolerance
lebih besar dari pada persyaratan minimal (0.996 > 0.2) dan nilai VIF lebih
rendah dari persyaratan maksimal (1.005 < 10) maka dapat disimpulkan
bahwa analisis regresi linier ganda tidak memiliki masalah
multikolinieritas (model yang dikembangkan sudah tepat).
87
3) Uji Autokorelasi
Uji asumsi autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi antara kesalahan penganggu suatu observasi dengan kesalahan
penganggu yang lainnya. Dasar pengambilan keputusan, metode
pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (Uji
DW). Dalam uji autokorelasi maka kita akan membandingkan nilai Durbin
Watson (DW) tabel, baik nilai Durbin Upper (DU) maupun nilai Durbin
Lower (DL).
Tabel 4.9
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .468a .219 .203 .58943 1.730
a. Predictors: (Constant), Persepsi nasabah tentang kualitas pelayanan, Persepsi
nasabah tentang promosi
b. Dependent Variable: Minat menabung nasabah
Sumber : Hasil Output olahan SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, diketahui nilai DW 1.730, selanjutnya nilai
tersebut bandingkan dengan nilai tabel signifikan 5%, jumlah sampel n =
100 dan (k = 2). Maka dapat dilihat hasil dari Tabel Durbin Watson
(DW), α = 5% hasil nya adalah : nilai dl = 1.633 (4-dl = 2.367) dan du =
1.715 (4-du = 2.285). Sehingga jika d terletak antara du dan (4-dL),
maka hipotesis nol diterima. Hasilnya sebagai berikut:
du < dw < (4-dL) = 1.715 < 1.730 < 2.367
Dari hasil diatas maka H0 diterima yang berarti tidak ada autokorelasi.
88
4) Uji Heteroskedastisitas
Menurut Santoso (2002 : 208) tujuan uji heteroskedastisitas
adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya masalah heteroskedastisitas dapat menggunakan grafik scatterplot
antara nilai residual regresi dengan nilai prediksi. Untuk mendeteksi ada
atau tidaknya masalah heteroskedastisitas dapat menggunakan grafik
scatterplot antara nilai residual regresi dengan nilai prediksi. Model
persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
heteroskedastisitas yaitu jika titik-titik pada grafik scatter plot tersebar
acak tidak membentuk suatu pola tertentu seperti segitiga, segiempat,
lengkung yang beraturan dan sebagainnya.
Gambar 4.8
Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Output olahan SPSS 21
89
Dari grafik scatterplots diatas, terlihat bahwa titik-titik hasil
perhitungan (perpotongan antara nilai residual dan prediksi) relatif
menyebar secara acak di atas dan dibawah titik origin serta tidak
membentuk pola tertentu. Hal ini dapat dikatakan bahwa analisis regresi
ganda X1 dan X2 terhadap Y benar-benar linier karena tidak memiliki
masalah heteroskedastisitas sehingga analisis regresi linier ganda dapat
dilanjutkan.
B. Pengujian Hipotesis Penelitian
1. Analisis Regresi Linier Ganda
Analisis regresi linier ganda digunakan untuk menguji pengaruh
beberapa variabel dependen terhadap satu variabel dependen dengan tipe
data metrik (interval dan rasio). Model persamaan regresi linier ganda
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Dalam analisis data, penelitian ini menggunakan program SPSS 21.
Adapun hasil analisis tersebut sebagai berikut :
Penafsiran hasil pada analisis regresi linier ganda ini dibagi menjadi dua,
pertama melihat pengaruh secara parsial persepsi nasabah tentang promosi
dan kualitas pelayanan terhadap minat menabung nasabah, dan kedua
melihat pengaruh secara simultan/gabungan persepsi nasabah tentang
promosi dan kualitas pelayanan terhadap minat menabung nasabah.
90
a. Melihat pengaruh persepsi nasabah tentang promosi dan kualitas
pelayanan secara parsial terhadap minat menabung nasabah.
Untuk melihat besarnya pengaruh persepsi nasabah tentang promosi dan
kualitas pelayanan secara parsial terhadap minat menabung nasabah secara
sendiri-sendiri/ parsial, digunakan Uji-t.
1) Pengaruh persepsi nasabah tentang promosi terhadap minat
menabung nasabah. (X1 terhadap Y)
Tabel 4.10
Uji R & R2, (X1 terhadap Y)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .231a .053 .043 .64573
a. Predictors: (Constant), Persepsi nasabah tentang promosi
b. Dependent Variable: Minat menabung nasabah
Sumber : Hasil Output olahan SPSS 21
Hasil uji R, uji R2
dan Uji-t adalah :
Pertama : Hasil Uji R (X1 terhadap Y), berdasarkan tabel 4.10 besarnya
nilai R adalah 0.231, nilai tersebut untuk melihat hubungan satu variabel
dengan variabel lainnya tetapi tidak menjelaskan hubungan sebab akibat.
Hubungan antar variabel ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi sebesar
0.231 artinya hubungan antara „‟persepsi nasabah tentang promosi
terhadap minat menabung‟‟ adalah rendah tapi positif . interval koefisien
korelasi 0.200 – 0.399 = Kategori Hubungan Rendah (Lihat pada nilai
korelasi dan kategori hubungan).
91
Kedua : Hasil Uji R Square (X1 terhadap Y), berdasarkan tabel 4.10
diatas besarnya R square (r2) adalah 0.053 Angka tersebut digunakan
untuk melihat besarnya pengaruh persepsi nasabah tentang promosi
terhadap minat menabung nasabah, dengan cara menghitung koefisien
determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
KD = r2 x 100 %
KD = 0.053 x 100 %
KD = 5.3 %
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh persepsi nasabah
tentang promosi terhadap minat menabung nasabah secara parsial adalah
5.3 %, sedangkan sisanya sebesar 94.7 % (100 % - 5.3 %) dipengaruhi
oleh faktor lain.
Ketiga : Hasil Uji-t penelitian (X1 terhadap Y)
Tabel 4.11
Uji-t SPSS (X1 terhadap Y)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.808 .346 8.108 .000
Persepsi nasabah tentang
promosi
.204 .087 .231 2.345 .021
a. Dependent Variable: Minat menabung nasabah
Sumber : Hasil Output olahan SPSS 21
92
Hasil Uji-t penelitian (X1 terhadap Y), berdasarkan tabel 4.11 diatas
besarnya t adalah 2.345. Untuk menentukan besarnya t tabel adalah
sebagai berikut :
1. Menghitung besarnya t tabel yaitu dengan Derajat kebebasan (DK) dengan
ketentuan : DK = n – k, atau (jumlah sampel – variabel yang diteliti) yaitu
100 – 2 = 98. Dari ketentuan tersebut diperoleh t tabel sebesar 1.984 (table
critical value for the t distribution).
2. Melihat penentuan Hipotesis awal yang peneliti tulis pada BAB 2.
H0 : tidak ada pengaruh antara persepsi nasabah tentang promosi dengan
terhadap menabung nasabah.
Ha : ada pengaruh antara persepsi nasabah tentang kualita pelayanan
terhadap minat menaubung nasabah.
3. Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut :
Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
Jika t penelitian < t tabel maha H0 diterima dan Ha ditolak
Ketentuan taraf signifikansi 0.05 dengan ketentuan jika probabilitas t hitung
lebih kecil dari pada taraf uji penelitian (Sig t < α) maka H0 ditolak dan Ha
diterima yang memiliki arti bahwa variabel independen secara parsial
memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen begitu
sebaliknya jika probabilitas hitung lebih besar dari pada taraf uji penelitian
(Sig t > α) maka Ha ditolak dan H0 diterima yang memiliki arti bahwa
variabel independen secara parsial tidak signifikan terhadap variabel
dependen.
93
4. Membuat keputusan :
Berdasarkan pada hasil perhitungan, diperoleh angka t penelitian sebesar
2.345 > t tabel sebesar 1.984. Sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya
ada pengaruh antara pesepsi nasabah tentang promosi dengan minat
menabung nasabah. Taraf signifikansi sebesar 0.021 < 0.05 maka H0
ditolak dan Ha diterima, arinya bahwa variabel persepsi nasabah tentang
promosi secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel
minat menabung nasabah.
Keempat : Hasil Analisis Regresi Ganda X1 terhadap Y
Tabel 4.12
Analisis Regresi Linier Ganda (X1 terhadap Y)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.808 .346 8.108 .000
Persepsi nasabah tentang
promosi
.204 .087 .231 2.345 .021
a. Dependent Variable: Minat menabung nasabah
Sumber : Hasil Output olahan SPSS 21
Berdasarkan analisis tabel 4.12 maka diperoleh persamaan regresi
dengan nilai point sebagai berikut : Ŷ = 2.808 + 0.204X1 + e.
Artinya bahwa : Nilai minat menabung nasabah sebesar 2.808 jika tidak
ada X1. Sehingga untuk meningkatkan minat menabung tersebut perlu
adanya persepsi nasabah tentang promosi yang baik yang diberi nilai
0.204. Intinya Nilia X1 = 0.204 merupakan nilai tambah untuk
meningkatkan minat menabung nasabah.
94
Gambar 4.9
Hasil Uji-t (X1 terhadap Y)
Sumber : Data diolah 2017
Berdasarkan hasil analisis diatas, bahwa angka korelasi/R X1 terhadap Y
sebesar 0.231 menunjukkan hubungan antara variabel persepsi nasabah
tentang promosi terhadap minat menabung nasabah adalah rendah. Namun
hasil tersebut searah karena hasilnya positif. Pengaruh/Uji R2 adalah
5.3% sisanya 94.75% dipengaruhi oleh faktor lain. Uji-t untuk X1 terhadap
Y adalah 2.345 > t tabel 1.984, Artinya ada pengaruh „‟Persepsi nasabah
tentang promosi terhadap minat menabung nasabah‟‟ dengan taraf
signifikan sebesar 0.021 < 0.05. Hasil analisis Regresi sebesar :
X1 terhadap Y : Ŷ = 2.446 + 0.302X2 + e.
Hasil uji R : 0.231
Kategori Hubungan Rendah
Hasil uji R2 : 5.3 %
sisanya sebesar 94.7 %
(Sig t < α)
0.021 < 0,05
Hasil : H0 ditolak dan Ha diterima
artinya ada pengaruh signifikan
X1 dan Y
Analisis Regresi :
Ŷ = 2.446 + 0.302X2 + e
t penelitian > t tabel
2.345 > 1.984
Hasil : H0 ditolak dan Ha diterima
artinya ada pengaruh X1 dan Y
X1
Persepsi
nasabah tentang
promosi (X1)
terhadap minat
menabung (Y)
95
2) Pengaruh persepsi nasabah tentang kualitas pelayanan terhadap
minat menabung nasabah. (X2 terhadap Y)
Tabel 4.13
Uji R & R2, (X2 terhadap Y)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .391a .153 .144 .61076
a. Predictors: (Constant), Persepsi nasabah tentang kualitas
pelayanan
b. Dependent Variable: Minat menabung nasabah
Sumber : Hasil Output olahan SPSS 21
Hasil uji R, uji R2
dan Uji-t adalah :
Pertama : Hasil Uji R (X2 terhadap Y), berdasarkan tabel 4.13 besarnya
nilai R adalah 0.391, nilai tersebut untuk melihat hubungan satu variabel
dengan variabel lainnya tetapi tidak menjelaskan hubungan sebab akibat.
Hubungan antar variabel ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi sebesar
0.391 artinya hubungan antara „‟persepsi nasabah tentang kualitas
pelayanan terhadap minat menabung‟‟ adalah rendah tapi positif. Interval
koefisien korelasi 0.200 – 0.399 = Kategori Hubungan Rendah (Lihat pada
nilai korelasi dan kategori hubungan).
Kedua : Hasil Uji R (X1 terhadap Y), berdasarkan tabel 4.13 diatas
besarnya R square (r2) adalah 0.153 Angka tersebut digunakan untuk
melihat besarnya pengaruh persepsi nasabah tentang promosi terhadap
minat menabung nasabah, dengan cara menghitung koefisien determinasi
(KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
96
KD = r2 x 100 %
KD = 0.153 x 100 %
KD = 15.3 %
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh persepsi nasabah
tentang promosi terhadap minat menabung nasabah secara parsial adalah
15.3 %, sedangkan sisanya sebesar 84.7 % (100 % - 15.3 %) dipengaruhi
oleh faktor lain.
Ketiga : Hasil Uji-t penelitian (X2 terhadap Y)
Tabel 4.14
Uji-t SPSS (X2 terhadap Y)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.446 .283 8.657 .000
Persepsi nasabah tentang
kualitas pelayanan
.302 .072 .391 4.206 .000
a. Dependent Variable: Minat menabung nasabah
Sumber : Hasil Output olahan SPSS 21
Hasil Uji-t penelitian (X2 terhadap Y), berdasarkan tabel 4.14 diatas
besarnya t adalah 4.206. Untuk menentukan besarnya t tabel adalah
sebagai berikut :
1. Menghitung besarnya t tabel yaitu dengan Derajat kebebasan (DK) dengan
ketentuan : DK = n – k, atau (jumlah sampel – variabel yang diteliti) yaitu
100 – 2 = 98. Dari ketentuan tersebut diperoleh t tabel sebesar 1.984 (table
critical value for the t distribution).
97
2. Melihat penentuan Hipotesis awal yang peneliti tulis pada BAB 2.
H0 : Tidak ada pengaruh antara persepsi nasabah tentang kualitas
pelayanan terhadap minat menabung nasabah.
Ha : Ada pengaruh antara persepsi nasabah tentang kualita pelayanan
terhadap minat menabung nasabah.
3. Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut :
Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
Jika t penelitian < t tabel maha H0 diterima dan Ha ditolak
Ketentuan taraf signifikansi 0.05 dengan ketentuan jika probabilitas t hitung
lebih kecil dari pada taraf uji penelitian (Sig t < α) maka H0 ditolak dan Ha
diterima yang memiliki arti bahwa variabel independen secara parsial
memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen begitu
sebaliknya jika probabilitas hitung lebih besar dari pada taraf uji penelitian
(Sig t > α) maka Ha ditolak dan H0 diterima yang memiliki arti bahwa
variabel independen secara parsial tidak signifikan terhadap variabel
dependen.
4. Membuat keputusan :
Berdasarkan pada hasil perhitungan, diperoleh angka t penelitian sebesar
4.206 > t tabel sebesar 1.984. Sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya
ada pengaruh antara pesepsi nasabah tentang promosi dengan minat
menabung nasabah. Taraf signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 maka H0
ditolak dan Ha diterima, arinya bahwa variabel persepsi nasabah tentang
98
Kualitas pelayanan secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap
variabel minat menabung nasabah. Hasil variabel persepsi nasabah tentang
kualitas pelayanan mendapatkan nilai tertinggi dari pada variabel persepsi
nasabah tentang promosi terhadap minat menabung nasabah, untuk itu
kualitas pelayanan tetap harus ditingkatkan untuk memberikan kepuasan
terahadap nasabah khususnya minat menabung nasabah di bank bjb
syariah KCP Cikarang.
Keempat : Hasil Analisis Regresi Ganda X2 terhadap Y
Tabel 4.15
Analisis Regresi Linier Ganda (X2 terhadap Y)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.446 .283 8.657 .000
Persepsi nasabah tentang
kualitas pelayanan
.302 .072 .391 4.206 .000
a. Dependent Variable: Minat menabung nasabah
Berdasarkan analisis tabel 4.15 maka diperoleh persamaan regresi
dengan nilai point sebagai berikut : Ŷ = 2.446 + 0.302X2 + e.
Artinya bahwa : Nilai minat menabung nasabah sebesar 2.446 jika tidak
ada X2. Sehingga untuk meningkatkan minat menabung tersebut perlu
adanya persepsi nasabah tentang kualitas pelayanan yang baik yang diberi
nilai 0.302. Intinya Nilia X2 = 0.302 merupakan nilai tambah untuk
meningkatkan minat menabung nasabah.
99
Gambar 4.10
Hasil Uji-t (X2 terhadap Y)
Sumber : Data diolah 2017
Berdasarkan hasil analisis diatas, bahwa angka korelasi/R X2 terhadap Y
sebesar 0.391 menunjukkan hubungan antara variabel persepsi nasabah
tentang promosi terhadap minat menabung nasabah adalah rendah. Namun
hasil tersebut searah karena hasilnya positif. Pengaruh/Uji R2 adalah
15.3% sisanya 84.75% dipengaruhi oleh faktor lain. Uji t untuk X2
terhadap Y adalah 4.206 > t tabel 1.984, Artinya ada pengaruh „‟Persepsi
nasabah tentang kualitas pelayanan terhadap minat menabung nasabah‟‟
dengan taraf signifikan sebesar 0.021 < 0.05. Hasil analisis Regresi sebesar
X terhadap Y : Ŷ = 2.446 + 0.302X2 + e.
Hasil uji R : 0.391
Kategori Hubungan Rendah
Hasil uji R2 : 15.3 %
sisanya sebesar 84.7 %
(Sig t < α)
0.000 < 0,05
Hasil : H0 ditolak dan Ha diterima
artinya ada pengaruh signifikan
X2 dan Y
Analisis Regresi :
Ŷ = 2.446 + 0.302X2 + e
t penelitian > t tabel
4.206 > 1.984
Hasil : H0 ditolak dan Ha diterima
artinya ada pengaruh X2 dan Y
X2
Persepsi
nasabah tentang
kualitas
pelayanan (X2)
terhadap minat
menabung
100
b. Pengaruh persepsi nasabah tentang promosi dan kualitas pelayanan
secara simultan/gabungan terhadap minat menabung nasabah.
Untuk melihat besarnya pengaruh persepsi nasabah tentang promosi dan
kualitas pelayanan secara gabungan/simultan terhadap minat menabung
nasabah, digunakan Uji-F.
Tabel 4.16
Uji R & R2, (X1 dan X2 terhadap Y)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .468a .219 .203 .58943
a. Predictors: (Constant), Persepsi nasabah tentang kualitas
pelayanan, Persepsi nasabah tentang promosi
b. Dependent Variable: Minat menabung nasabah
Sumber : Hasil Output olahan SPSS 21
Hasil uji R, uji R2
dan Uji-F adalah :
Pertama : Hasil Uji R (X1 dan X2 terhadap Y) : berdasarkan tabel 4.16
besarnya nilai R adalah 0.468, nilai tersebut untuk melihat hubungan satu variabel
dengan variabel lainnya tetapi tidak menjelaskan hubungan sebab akibat.
Hubungan antar variabel ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.468
artinya hubungan antara „‟persepsi nasabah tentang promosi dan kualitas
pelayanan terhadap minat menabung‟‟ adalah sedang karena masuk pada interval
koefisien korelasi 0.4000 – 0.599 = Kategori Hubungan Sedang (Lihat pada nilai
korelasi dan kategori hubungan).
Kedua : Hasil Uji R Square (X1 dan X2 terhadap Y), berdasarkan tabel 4.16
diatas besarnya R square (r2) adalah 0.219 Angka tersebut digunakan untuk
melihat besarnya pengaruh persepsi nasabah tentang promosi dan kualitas
101
pelayanan terhadap minat menabung nasabah, dengan cara menghitung
koefisien determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
KD = r2 x 100 %
KD = 0.219 x 100 %
KD = 21.9 %
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh persepsi nasabah
tentang promosi dan kualitas pelayanan terhadap minat menabung nasabah
secara gabungan adalah 21.9 %, sedangkan sisanya sebesar 78.1 % (100 %
- 21.9 %) dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas minat
menabung nasabah dapat diterangkan dengan menggunakan variabel
persepsi nasabah tentang promosi dan kualitas pelayanan sebesar 21.9 %,
sementara pengaruh sebesar 78.1 % disebabkan oleh variabel-variabel lain
di luar model ini.
Ketiga : Hasil Uji-F penelitian (X1 dan X2 terhadap Y)
Tabel 4.17
Hasil Uji-F SPSS (X1 dan X2 terhadap Y)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 9.456 2 4.728 13.608 .000b
Residual 33.701 97 .347
Total 43.156 99
a. Dependent Variable: Minat menabung nasabah
b. Predictors: (Constant), Persepsi nasabah tentang kualitas pelayanan, Persepsi nasabah
tentang promosi
Sumber : Hasil Output olahan SPSS 21
102
Dari tabel 4.17 hasil Uji-F penelitian „‟Pengaruh persepsi nasabah tentang
promosi dan kualitas pelayanan terhadap minat menabung nasabah‟‟
adalah sebesar 13.608. Untuk menentukan besarnya F tabel adalah sebagai
berikut :
1. Menghitung besarnya F tabel yaitu dengan Derajat kebebasan (DK) dengan
ketentuan numerator : df (n1) = k – 1 (jumlah variabel – 1) atau 3 – 1 = 2,
dan denumerator : df (n2) = n – k (jumlah sampel – 3) atau 100 – 3 = 97.
Jika pengujian dilakukan pada α = 5 %, maka nilai F tabel nya adalah 3,09
(table critical values for the F Dist. (α = 0.05).
2. Melihat penentuan Hipotesis awal yang peneliti tulis pada BAB 2.
H0 : Tidak ada pengaruh persepsi nasabah tentang promosi dan
kualitas pelayanan terhadap minat menabung.
Ha : Ada pengaruh persepsi nasabah tentang promosi dan kualitas
pelayanan terhadap minat menabung.
3. Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut :
Jika F penelitian > F tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
Jika F Penelitian < F tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
Ketentuan taraf signifikansi 0,05 dengan ketentuan jika probabilitas F hitung
lebih kecil dari pada taraf uji penelitian (Sig F < α) maka H0 ditolak dan Ha
diterima yang memiliki arti bahwa variabel independen secara simultan
memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen begitu
sebaliknya jika probabilitas hitung lebih besar dari pada taraf uji penelitian
(Sig F > α) maka Ha ditolak dan H0 diterima yang memiliki arti bahwa
103
variabel independen secara simultan tidak signifikan terhadap variabel
dependen.
4. Membuat keputusan :
Berdasarkan pada hasil perhitungan, diperoleh angka F penelitian sebesar
13.608 > F tabel sebesar 3.09 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
Artinya ada pengaruh antara pesepsi nasabah tentang promosi dan kualitas
pelayanan terhadap minat menabung nasabah. Taraf signifikansi sebesar
0.000 < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, arinya bahwa variabel
persepsi nasabah tentang kualitas pelayanan secara simultan memiliki
pengaruh signifikan terhadap variabel minat menabung nasabah.
Keempat : Hasil Analisis Regresi Ganda (X1 dan X2 terhadap Y)
Tabel 4.18
Analisis Regresi Linier Ganda (X1 dan X2 terhadap Y)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.502 .427 3.514 .001
Persepsi nasabah tentang
promosi
.228 .080 .258 2.867 .005
Persepsi nasabah tentang
kualitas pelayanan
.316 .069 .408 4.540 .000
a. Dependent Variable: Minat menabung nasabah
Sumber : Hasil Output olahan SPSS 21
104
Berdasarkan analisis tabel 4.18 maka diperoleh persamaan regresi
dengan nilai point sebagai berikut : Ŷ = 1.502 + 0,228X1 + 0,316X2 + e.
Artinya bahwa : Nilai minat menabung nasabah sebesar 1.502 jika tidak
ada X1 dan X2. Sehingga untuk meningkatkan minat menabung tersebut
perlu adanya persepsi nasabah tentang promosi yang baik yang diberi nilai
0,228 dan persepsi nasabah tentang kualitas pelayanan yang baik yang
diberi nilai 0,316. Nilai X1 dan X2 (0,228 dan 0,316) merupakan nilai
tambah untuk meningkatkan minat menabung nasabah.
Gambar 4.11
Hasil Uji-F (X1 dan X2 terhadap Y)
Sumber : Data diolah 2017
Hasil uji R : 0.468
Kategori Hubungan Sedang
Hasil uji R2 : 21.9 %
sisanya sebesar 78.1 %
(Sig F < α)
0.000 < 0,05
Hasil : H0 ditolak dan Ha diterima
artinya ada pengaruh signifikan X1 dan
X2 dan Y
Analisis Regresi :
Ŷ = 1.502 + 0.228X1 + 0.316 X2+ e
F penelitian > F tabel
13.608 > 3.09
Hasil : H0 ditolak dan Ha diterima
artinya ada pengaruh X1 dan X2
dan Y
X2
Persepsi
nasabah tentang
kualitas
pelayanan (X2)
terhadap minat
menabung
105
2. Hasil Uji Hipotesis
Hsil Uji-t dan Uji-F dan besarnya pada signifikansi 5% adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.19
Pengujian Hipotesis Secara Parsial dan Simultan
No Hipotesis Alternatif (Ha) Nilai Status
1. Secara parsial variabel Persepsi
nasabah tentang promosi
berpengaruh secara signifikan
terhadap minat menabung nasabah.
t = 2.867
Sig t = 0.005
t tabel = 1.984
H0 ditolak dan
Ha diterima
2. Secara parsial variabel Persepsi
nasabah tentang kualitas
pelayanan berpengaruh secara
signifikan terhadap minat
menabung nasabah.
t = 4.540
Sig t = 0.000
t tabel = 1.984
H0 ditolak dan
Ha diterima
3. Secara simultan variabel Pengaruh
persepsi nasabah tentang promosi
dan kualitas pelayanan terhadap
minat menabung nasabah
berpengaruh secara signifikan
terhadap minat menabung nasabah.
F = 13.608
Sig = 0.000
F tabel = 3.09
H0 ditolak dan
Ha diterima
Sumber: Data diolah 2017
* signifikan pada level 5 %
106
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil analisis maka pembahasan tentang hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Promosi terhadap Minat Menabung
Nasabah.
Berdasarkan hasil analisis bahwa angka korelasi R X1 terhadap Y
sebesar 0.231 men unjukkan hubungan antara variabel persepsi nasabah
tentang promosi terhadap minat menabung nasabah adalah rendah. Namun
hasil tersebut searah karena hasilnya positif. Pengaruh atau Uji R2 adalah
5.3% sisanya 94.75% dipengaruhi oleh faktor lain. Uji-t untuk X1
terhadap Y adalah 2.345 > t tabel 1.984, Artinya ada pengaruh „‟Persepsi
nasabah tentang promosi terhadap minat menabung nasabah‟‟ dengan taraf
signifikan sebesar 0.021 < 0.05. Hasil analisis regresi X1 terhadap Y
sebesar : Ŷ = 2.446 + 0.302X2 + e.
2. Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Kualitas Pelayanan terhadap Minat
Menabung Nasabah.
Berdasarkan hasil analisis bahwa angka korelasi R X2 terhadap Y
sebesar 0.391 menunjukkan hubungan antara variabel persepsi nasabah
tentang promosi terhadap minat menabung nasabah adalah rendah. Namun
hasil tersebut searah karena hasilnya positif. Pengaruh atau Uji R2 adalah
15.3% sisanya 84.75% dipengaruhi oleh faktor lain. Uji-t untuk X2
terhadap Y adalah 4.206 > t tabel 1.984, Artinya ada pengaruh „‟Persepsi
nasabah tentang kualitas pelayanan terhadap minat menabung nasabah‟‟
107
dengan taraf signifikan sebesar 0.021 < 0.05. Hasil analisis Regresi sebesar
X terhadap Y : Ŷ = 2.446 + 0.302X2 + e.
3. Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Promosi dan Kualitas Pelayanan
terhadap Minat Menabung Nasabah.
Berdasarkan hasil analisis bahwa angka korelasi R X1 dan X2
terhadap Y sebesar 0.468 menunjukkan hubungan antara variabel persepsi
nasabah tentang promosi terhadap minat menabung nasabah adalah sedang
dan searah karena hasilnya positif. Pengaruh atau Uji R2 adalah 21.9%
sisanya 78.1% dipengaruhi oleh faktor lain. Uji-F untuk X1 dan X2
terhadap Y adalah 13.608 > F tabel 3.09, Artinya ada pengaruh „‟Persepsi
nasabah tentang promosi dan kualitas pelayanan terhadap minat
menabung nasabah‟‟ dengan taraf signifikan sebesar 0.000 < 0.05. Hasil
analisis regresi X1 dan X2 terhadap Y sebesar :
Ŷ = 1.502 + 0,228X1 + 0,316X2 + e.
108
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan penelitian yang berjudul „‟Pengaruh Persepsi Nasabah
tentang Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung
Nasabah‟‟ Studi Kasus bank bjb syariah Kantor Cabang Pembantu
Cikarang, diperoleh hasil dengan karakteristik responden paling banyak
adalah berjenis kelamin laki-laki, Umur 20 - 29 Tahun, Pendidikan
Sarjana, Pekerjaan Pegawai Swasta dan Lama menjadi nasabah > 1 Tahun.
2. Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Promosi terhadap Minat Menabung
Nasabah. Berdasarkan hasil analisis bahwa angka korelasi R X1 terhadap
Y sebesar 0.231 menunjukkan hubungan antara variabel persepsi nasabah
tentang promosi terhadap minat menabung nasabah adalah rendah. Namun
hasil tersebut searah karena hasilnya positif. Pengaruh atau Uji R2 adalah
5.3% sisanya 94.75% dipengaruhi oleh faktor lain. Uji-t untuk X1
terhadap Y adalah 2.345 > t tabel 1.984, Artinya ada pengaruh „‟Persepsi
nasabah tentang promosi terhadap minat menabung nasabah‟‟ dengan taraf
signifikan sebesar 0.021 < 0.05. Hasil analisis regresi X1 terhadap Y
sebesar : Ŷ = 2.446 + 0.302X2 + e.
109
3. Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Kualitas Pelayanan terhadap Minat
Menabung Nasabah. Berdasarkan hasil analisis bahwa angka korelasi R
X2 terhadap Y sebesar 0.391 menunjukkan hubungan antara variabel
persepsi nasabah tentang promosi terhadap minat menabung nasabah
adalah rendah. Namun hasil tersebut searah karena hasilnya positif.
Pengaruh atau Uji R2 adalah 15.3% sisanya 84.75% dipengaruhi oleh
faktor lain. Uji-t untuk X2 terhadap Y adalah 4.206 > t tabel 1.984, Artinya
ada pengaruh „‟Persepsi nasabah tentang kualitas pelayanan terhadap
minat menabung nasabah‟‟ dengan taraf signifikan sebesar 0.021 < 0.05.
Hasil analisis Regresi sebesar X terhadap Y : Ŷ = 2.446 + 0.302X2 + e.
4. Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Promosi dan Kualitas Pelayanan
terhadap Minat Menabung Nasabah. Berdasarkan hasil analisis bahwa
angka korelasi R X1 dan X2 terhadap Y sebesar 0.468 menunjukkan
hubungan antara variabel persepsi nasabah tentang promosi terhadap minat
menabung nasabah adalah sedang dan searah karena hasilnya positif.
Pengaruh atau Uji R2 adalah 21.9% sisanya 78.1% dipengaruhi oleh
faktor lain. Uji-F untuk X1 dan X2 terhadap Y adalah 13.608 > F tabel 3.09,
Artinya ada pengaruh „‟Persepsi nasabah tentang promosi dan kualitas
pelayanan terhadap minat menabung nasabah‟‟ dengan taraf signifikan
sebesar 0.000 < 0.05. Hasil analisis regresi X1 dan X2 terhadap Y sebesar :
Ŷ = 1.502 + 0,228X1 + 0,316X2 + e.
110
5. Pengaruh variabel persepsi nasabah tentang kualitas pelayanan memiliki
nilai terbesar yaitu nilai Uji-t X2 sebesar 4.206 > t tabel 1.984 sedangkan
variabel persepsi nasabah tentang promosi memiliki nilai Uji-t X1 sebesar
2.345 > t tabel 1.984 terhadap minat menabung. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa minat menabung nasabah dipengaruhi oleh variabel yang pertama
adalah persepsi nasabah tentang kualitas pelayanan dan yang kedua adalah
persepsi nasabah tentang promosi.
B. Saran
1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua variabel saja, yaitu
persepsi nasabah tentang promosi dan persepsi nasabah tentang kualitas
pelayanan. Saran agar penelitian selanjutnya ditambah untuk jumlah
variabelnya sehingga jawaban dari responden bervariasi, hasil lebih
valid dan signifikan.
2. Hanya menggunakan 100 orang responden dikarenakan kebijakan dari
bank bjb syariah untuk tidak terlalu memberikan jumlah kuesioner
berlebih kepada para nasabah, Saran agar penelitian selanjutnya agar
ditambah jumlah responden lebih dari 100.
3. Untuk bank bjb syariah Kantor Cabang Pembantu Cikarang, diharapkan
tetap meningkatkan kualitas pelayan dan tingkat promosi untuk para
nasabah. Persepsi nasabah yang baik akan memberikan dampak
keuntungan bagi perusahaan. Promosi dan Kualitas pelayanan menjadi
penting karena akan berdampak pada kemajuan perusahaan.
111
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2002.
Bin Badri Muhammad Arifin , Riba & Tinjauan Kritis Perbankan Syariah,
Cileungi-Bogor: CV. Darul Ilmi Publishing, 2012.
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012.
Kamsi, Pokok-pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, Jakarta: Sinar
Grafika, 2002.
Kotler,Philip dan Garry Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran edisi 12, Jakarta:
Erlangga, 2008.
Mulyanto Heru, Anna Wulandari, Penelitian Metode & Analisis, Semarang: CV
Agung Semarang, 2010.
Moeliono Anton, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999.
Rangkuti, Freddy, Customer Service Satisfaction & Call Center, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2013.
Siswanto, Pengantar Manajemen, Jakarta : PT.Bumi Aksara, 2005
Subagyo, Ahmad, Marketing in Business, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010.
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta, 2007.
Sustina, Perilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2003.
INTERNET
Ridwan, Kualitas Pelayanan Dalam Islam, [Online],
http://ridwan202.wordpress.com/2013/02/11/kualitas-pelayanan-dalam-
islam, Februari 2013.
http://www.konsistensi.com/2014/08/uji-normalitas-grafik-histogram-plot.html.
Diakses tanggal 7 Agustus 207.
www.junaidichaniago.wordpress.com
112
JURNAL, SKRIPSI & TESIS
Alamsyah, Halim, Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah Indonesia
Tantangan dalam Menyongsong MEA 2015, Jurnal Ikatan Ahli Ekonomi
Islam, April 2012.
Ariani, Dian, Persepsi Masyarakat Umum Terhadap Bank Syariah di Medan,
Tesis Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan: tidak diterbitkan,
2007.
Basuki, Aris, Analisis Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen dengan
Keputusan Pembelian Sebagai Variabel Intervening dalam Membeli
Notebook pada PT. Surya Wincom, Jurnal Skripsi, Universitas Katolik
Darma Cendika, Surabaya: tidak diterbitkan, 2015.
Rakhmah, Sivia Miftakhur, Pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang Bank Syariah
terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah, Jurnal pada Universitas
Jember: tidak diterbitkan, 2012.
Rahmaita, Pengaruh Persepsi tentang Bank Syariah terhadap Minat
Menggunakan Produk di BNI Syariah Semarang, Jurnal pada STAIN
kudus, Jawa Tengah: tidak diterbitkan, 2014.
Sulistyorini, Dian, Pengaruh Kinerja Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah,
Jurnal pada Universitas Diponegoro, Semarang: tidak diterbitkan, 2013.
Suparno, Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Terhadap Perbankan Syariah Sebagai Lembaga Keuangan syariah ,
Jurnal pada Universitas Kuala, Aceh: tidak diterbitkan, 2009.