PENGARUH PENILAIAN KINERJA (ROI, ROE, OCF DAN...
Transcript of PENGARUH PENILAIAN KINERJA (ROI, ROE, OCF DAN...
i
PENGARUH PENILAIAN KINERJA (ROI, ROE, OCF DAN EVA)
TERHADAP RETURN SAHAM PADA SEKTOR PERTANIAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2015-2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Kristen
Indonesia Paulus Makassar
Diajukan Oleh :
KARTYANINGSIH BELA
6160301160026
PROGRAM STUDI AKUNTANSI, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS
MAKASSAR
2020
ii
iii
iv
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
(SKRIPSI) UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama : KARTYANINGSIH BELA
Stambuk : 6160301160026
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas
Kristen Indonesia Paulus Makassar hak bebas Royalty Non-Ekslusif (non-exclusive Royalty-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul “PENGARUH PENILAIAN KINERJA
(ROI, ROE, OCF DAN EVA) TERHADAP RETURN SAHAM PADA SEKTOR
PERTANIAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2015-
2018” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada) untuk disimpan, dipublikasikan, dan atau
diperbanyak dalam bentuk apapun oleh Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar bagi
keperluan akademis.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Makassar, 31 Januari 2020
KARTYANINGSIH BELA
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Mahasa Esa, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penilaian Kinerja (ROI, ROE, OCF dan EVA)
terhadap Return Saham pada sektor Pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2015-2018”. Skripsi ini ditulis untuk menyelesaikan studi program S1 pada jurusan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya telah banyak mendapat bantuan
dalam bentuk dukungan, bimbingan, motivasi maupun materiil, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan tulus hati penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Agus Salim, SH.MH., selaku Rektor Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Kristen Indonesia Paulus Makassar.
2. Bapak Drs. Luther Palembangan Tangdialla, M.M., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar.
3. Ibu Erna Pasanda, SE.,M.Si., selaku ketua jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar.
4. Ibu Maria Yessica Halik, S.E.,M.Acc., selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar.
5. Bapak Dr. Oktavianus Pasoloran, SE.,M.Si,Ak,CA selaku Dosen Pembimbing I atas segala
saran dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini
6. Ibu Maria Yessica Halik, S.E.,M.Acc., selaku Dosen Pembimbing II , atas waktu yang telah
diluangkan untuk membimbing, memberi motivasi, dan saran kepada peneliti.
7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis serta
pengalaman yang sangat menginspirasi.
8. Kedua Orang Tua tercinta yang senantiasa mendukung dari segi moril dan materil serta
mendoakan penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas segala
pengorbanan, cinta, kasih sayang, doa dan dukungan yang tiada henti dari kalian
9. Keluarga besar AGIO angkatan 2016 dan teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang
telah memberikan banyak cerita, pengalaman serta pelajaran sebagai mahasiswa kepada
penulis.
vi
Penulis menyadari bahwa mungkin masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini, oleh
Karena itu penulis berharap masukan dan saran yang membangun demi perbaikan dan manfaat
yang lebih baik dimasa yang akan datang. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat dengan
sebaik-baiknya. Amin.
Makassar, 31 Januari 2020
Penulis
Kartyaningsih Bela
vii
PENGARUH PENILAIAN KINERJA (ROI, ROE, OCF DAN EVA) TERHADAP
RETURN SAHAM PADA SEKTOR PERTANIAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA PERIODE 2015-2018
Oleh :
Kartyaningsih Bela
6160301160026
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penilaian Kinerja (ROI, ROE, OCF
dan EVA) terhadap return saham pada sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) secara parsial. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertanian yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2015-2018. Sampel penelitian yang digunakan
sebanyak 15 perusahaan pertanian yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi. Teknik analisis data dengan analisis
statistic deskriptif, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan analisis linear berganda.Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel OCF berpengaruh secara signifikan terhadap
return saham. Sedangkan variabel ROI, ROE, dan EVA tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap return saham. Hasil uji koefisien determinasi (Addjusted 𝑅2) diperoleh nilai sebesar
0,034, hal ini menunjukkan bahwa variabel ROI, ROE, OCF, dan EVA berpengaruh terhadap
return saham pada perusahaam pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode 2015-2018 sebesar 22,6%.
Kata kunci : return saham, Economic Value Added (EVA), Operating Cash Flow (OCF),
Return On Investmen (ROI), dan Return On Equity (ROE).
viii
THE EFFECT OF PERFORMANCE APPRASIAL (ROI, ROE, OCF AND EVA) ON
STOCK RETURN IN AGRICULTURE SECTORS LISTED IN INDONESIA STOCK
EXCHANGE PERIOD 2015-2018
By:
Kartyaningsih Bela
6160301160026
ABSTRACT
This study aims to determine The Effect Of Performance Apprasial (ROI, ROE, OCF and
EVA) on stock returns in the agricultural sector which are listed on the Indonesia Stock
Exchange (IDX) partially. The population in this study are agricultural companies listed on
the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period 2015-2018. The research sample used
was 15 agricultural companies obtained by purposive sampling technique. Data collection
methods used are documentation. Data analysis techniques with descriptive statistical
analysis, classic assumption tests, hypothesis testing and multiple linear analysis. The results
of this study indicate that the OCF variable partially significantly influences stock returns.
While the ROI, ROE, and EVA variables do not significantly influence stock returns. The results
of the coefficient of determination (Addjusted 𝑅2) obtained a value of 0.034, this shows that
the variables ROI, ROE, OCF, and EVA affect stock returns on agricultural companies listed
on the Indonesia Stock Exchange (BEI) during the 2015-2018 period amounting to 22.6%.
Keywords : stock returns, Economic Value Added (EVA), Operating Cash Flow (OCF), Return
On Investments (ROI), and Return On Equity (ROE).
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................... iii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI ...............iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Masalah ............................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 6
1.3.1. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
1.3.2. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
1.4. Sistematika Penulisan ................................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Sinyal ............................................................................................ 10
2.2. Penilaian Kinerja Perusahaan ................................................................. 11
2.3. Return Saham ......................................................................................... 12
2.1.1. Pengertian Return Saham.................................................................... 13
x
2.1.2. Faktor-faktor Return Saham ............................................................... 14
2.4. Return On Investment .............................................................................. 15
2.4.1. Manfaat Return On Investment........................................................... 16
2.4.1. Kelemahan Return On Investment ...................................................... 17
2.5. Return On Equity ..................................................................................... 18
2.5.1. Manfaat Return On Equity .................................................................. 19
2.6. Operating Cash Flow .............................................................................. 19
2.7. Economic Value Added ........................................................................... 21
2.7.1. Manfaat Economic Value Added......................................................... 22
2.7.2. Kelemahan Economic Value Added .................................................... 23
2.8. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 24
2.9. Kerangka Penelitian ................................................................................ 29
2.10. Hipotesis .................................................................................................. 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain penelitian .................................................................................... 32
3.2. Tempat dan Waktu penelitian ................................................................ 32
3.3. Variabel penelitian ................................................................................. 33
3.4. Devenisi Operasional Variabel penelitian .............................................. 33
3.4.1. Variabel independen ................................................................... 33
3.4.2. Variabel Dependen ...................................................................... 35
3.5. Populasi dan Sampel ............................................................................... 36
3.5.1. Populasi ............................................................................................ 36
xi
3.5.2. Sampel.............................................................................................. 36
3.6. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 37
3.6.1. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 37
3.6.2. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 37
3.7. Teknik Analisis Data ............................................................................... 37
3.7.1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................. 38
3.7.2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 38
3.7.2.1. Uji Normalitas ........................................................................ 38
3.7.2.2. Uji Multikolonieritas .............................................................. 39
3.7.2.4. Uji Heterokedastisitas ............................................................ 40
3.7.2.3. Uji Autokorelasi ..................................................................... 40
3.7.3. Uji Hipotesis ................................................................................... 41
3.7.3.1. Uji Parsial (Uji t) .................................................................... 41
3.7.4. Koefisien Determinasi .................................................................... 41
3.7.5. Analisis Linear Berganda ................................................................. 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data Penelitian ........................................................................ 43
4.2. Hasil Penelitian ....................................................................................... 44
4.2.1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif .................................................... 44
4.2.2. Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................. 46
4.2.2.1. Hasil Uji Normalitas .............................................................. 46
4.2.2.2. Hasil Uji Multikolinieritas ..................................................... 47
4.2.2.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................. 48
4.2.2.4. Hasil Uji Autokorelasi ............................................................ 50
xii
4.2.3. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 51
4.2.3.1. Hasil Uji Parsial (Uji T) ......................................................... 51
4.2.3.2. Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................ 53
4.2.3.3. Hasil Uji Analisis Linear Berganda ....................................... 54
4.3. Pembahasan Hasil Analisis Data ............................................................. 56
4.3.1. Pengaruh ROI terhadap Return Saham ............................................ 57
4.3.2. Pengaruh ROE terhadap Return Saham ........................................... 58
4.3.3. Pengaruh OCF terhadap Return Saham ........................................... 59
4.3.4. Pengaruh EVA terhadap Return Saham ........................................... 59
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan.............................................................................................. 61
5.2. Saran…………… .................................................................................... 62
5.3. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 64
LAMPIRAN.......................................................................................................... 67
xiii
DAFTAR TABEL
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 24
4.1. Data Statistik Deskriptif .......................................................................... 44
4.2. Hasil Uji Multikolinearitas ...................................................................... 48
4.3. Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................. 50
4.4. Hasil Uji Statistik (Uji T) ........................................................................ 51
4.5. Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................................. 54
4.6. Hasil Analisis Linear Berganda............................................................... 54
4.7. Hasil Pengujian Hipotesis ....................................................................... 56
xiv
DAFTAR GAMBAR
4.1. Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 46
4.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 49
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Populasi Penelitian ............................................................. 68
Lampiran 2. Sampel Penelitian .......................................................................... 69
Lampiran 3. Data Perhitungan Return On Investment (ROI) ............................. 70
Lampiran 4. Data Perhitungan Return On Equity (ROE)................................... 74
Lampiran 5. Data Perhitungan Operating Cash Flow (OCF) ............................ 78
Lampiran 6. Data Perhitungan Net Operating After Tax (NOPAT) .................. 80
Lampiran 7. Data Perhitungan Invested Capital (IC) ........................................ 84
Lampiran 8. Data Perhitungan Tingkat Modal (D) ............................................ 88
Lampiran 9. Data Perhitungan Cost of Debt (rd) ............................................... 92
Lampiran 10. Data Perhitungan Tingkat Ekuitas € ............................................ 96
Lampiran 11. Data Perhitungan Cost of Equity (re) ......................................... 100
Lampiran 12. Data Perhitungan Tingkat Pajak (Tax) ...................................... 104
Lampiran 13. Data Perhitungan WACC (Weight Average Cost of Capital) .... 108
Lampiran 14. Data Perhitungan Capital Charge (CC) .................................... 112
Lampiran 15. Data Perhitungan Economic Value Added (EVA) ..................... 116
Lampiran 16. Data Perhitungan Return Saham ................................................ 120
Lampiran 17. Hasil Uji Data Statistik Deskriptif ............................................. 124
Lampiran 18. Hasil Uji Normalitas .................................................................. 125
Lampiran 19. Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................ 126
Lampiran 20. Hasil Uji Heteroskedastisidas .................................................... 127
Lampiran 21. Hasil Uji Autokolerasi ............................................................... 128
xvi
Lampiran 22. Hasil Uji Parsial (uji t) ............................................................... 129
Lampiran 23. Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................ 130
Lampiran 24. Hasil Analisis Linear Berganda ................................................. 131
Lampiran 25. Tabel Durbin Watson ................................................................. 132
Lampiran 26. Tabel Uji Parsial (uji t) .............................................................. 133
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya serta meningkatkan produktifitas
perusahaan karena adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal,
disamping itu juga merupakan sarana bagi para Investor untuk mengalirkan dana
investasi kepada perusahaan tertentu serta untuk memperoleh deviden atau
keuntungan yang diperoleh dari hasil kepemilikan saham. Untuk memperoleh
deviden, Investor dapat melakukan kegiatan investasi pada perusahaan yang
memiliki kategori kinerja yang boleh dikatakan baik.
Pentingnya penilaian kinerja suatu perusahaan sangat diperlukan untuk
mencapai tujuan internal dan tujuan ekstenal. Yang dimaksud dengan tujuan
internal yaitu untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melakukan evaluasi atas
kegiatan operasionalnya agar nantinya mampu bersaing denga perusahaan yang
menjadi saingannya. Penilaian kinerja untuk mencapai tujuan eksternal yaitu dapat
memberikan manfaat bagi para investor apakah nantinya kegiatan investasi yang
dilakukan dapat dipertahankan atau mencari alternatif lain. Dengan cara melihat
apakah perusahaan yang ditempati menginvestasikan modalnya memiliki kinerja
yang baik yang mampu menghasilkan nilai usaha yang tinggi. Apabila perusahaan
2
mampu menghasilkan nilai usaha itu akan menarik minat investor untuk
menanamkan modalnya sehingga harga saham pada perusahaan mengalami
kenaikan ( return saham bertambah).
Return saham merupakan hasil berupa keutungan (capital gain) atau
kerugian (capital loss) yang diperoleh atas hasil investasi yang dilakukan investor
dalam kurun waktu tertentu. Memperolah Return saham (capital loss) merupakan
tujuan utama para investor dalam melakukan aktivitas perdagangan di bursa efek.
Para investor melakukan berbagai cara guna menperoleh return yang diinginkan.
Salah satunya adalah dengan melalukan analisis terhadap kinerja perusahaan
dengan cara melihat kodisi perusahaan dari laporan keuangan yang perusahaan
sediakan.
Dalam mengukur kinerja suatu perusahaan, biasanya investor melihat
kinerja keuangan perusahaan yang dapat diukur dalam berbagai rasio. Salah satu
rasio yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur kinerja perusahaan
yaitu dengan mengukur rasio profitabilitas. Jenis-jenis rasio profitabilitas yang
digunakan dalam menilai kinerja perusahaan yaitu Return On Investment (ROI)
dan Return On Equity (ROE). Alasan peneliti manggunakan ROI sebagai alat ukur
kinerja perusahaan karena ROI memiliki peran penting dalam memberikan
informasi tentang ukuran profitabilitas dengan jelas sehingga dapat membantu
dalam mengevaluasi pengembalian investasi atas segala kegiatan operasional.
Disamping itu peneliti juga menggunakan ROE sebagai penilai kinerja perusahaan
karena ROE dapat mengindikasikan bahwa perusahaan mampu memberi
kepuasan atas kepentingan pemegang saham dengan memperhatikan beberapa
faktor yaitu peningkatan rasio ROE dari tahun ketahun sehingga perusahaan
3
mampu memaksimalkan tingkat pengembalian ekuitas guna menghasilkan laba
baersih.
Selain menggunakan rasio sebagai alat penilaian kinerja penulis juga
menggunakan laporan arus kas dalam hal ini Operating Cash Flow (OCF) sebagai
ukuran penilaian kinerja, menurut Nugroho (2018) Operating Cash Flow (OCF)
dapat membantu para investor untuk menganalisis sejauh mana efesiensi suatu
perusahaan dalam mengatur / mengelola kasnya. Sehingga investor dapat melihat
kemampuan suatu perusahaan dalam membayar deviden dari arus kas perusahaan.
Selain itu Operating Cash Flow lebih diperhitungkan dibandingkan dengan arus
kas lainnya karena Operating Cash Flow merupakan aktifitas penghasilan utama
perusahaan karena digunakan untuk memelihara operasi perusahaan, sebagai alat
pelunas pinjaman dan digunakan utuk memnayar deviden.
Selain rasio profitabiltas (ROI dan ROE) dan Operating Cash Flow,
penilaian kinerja lain yang digunakan yaitu EVA. Kenapa Memilih EVA, karena
EVA merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengukur kinerja
perusahaan yang berfokus pada pencapaian nilai dan juga dapat meningkatkan
kesadaran para manajer akan tugas mereka dalam memaksimumkan nilai
perusahaan dan nilai pemegang saham.
Didalam BEI terdapat sektor utama yaitu sektor pertanian. Sektor
pertanian memiliki beberapa sub sektor yakni sub sektor tanaman pangan,
perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan lainya. Pada penelitian ini
peneliti berfokus pada sektor pertanian dikarenakan peneliti melihat pada
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fitri (2016) menyatakan bahwa
4
sebagian besar perusahaan di sektor pertanian sedang mengalami penurunan harga
saham, yang dapat dilihat dari perkembangan aktivitas harga saham di sektor
pertanian yang menurun setiap tahun. Sedangkan menurut hasil survei Badan
Pusat Statistik (BPS), tentang pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun 2018
mereka menjelaskan bahwa sektor pertanian memberi kontribusi pada laju
pertumbuhan domestik bruto (PDB) sebesar 13,63%, yang artinya bahwa sektor
pertanian berada di posisi kedua teratas setelah industri pengolahan. Berdasarkan
fakta tersebut, sektor pertanian telah di indikasi sebagai salah satu penggerak
utama dalam perkembangan perekonomian rakyat Indonesia. Menurut Sekjen
Kementrian Pertanian (Kementan) Syukur Irwanto menyatakan bahwa investasi
pertanian pada 2017 tercatat Rp 45,90 triliun. Sejak 2013, investasi di sektor
pertanian tumbuh rata-rata 14% per tahun, pada 2013 investasi pertanian tercatat
Rp 23,30 triliun. Akumulasi peningkatan investasi pertanian sepanjang 2013-2017
mencapai Rp 61,97 triliun, sedangkan total investasi sepanjang 2013-2018 sebesar
Rp 270,05 triliun, sumber (http://investor.id/archive/investasi-sektor-pertanian-
melonjak). Peningkatan investasi di sektor pertanian tidak terjadi begitu saja
melainkan karena adanya deregulasi kebijakan serta pendampingan investor, serta
penerbitan peraturan presiden (perpres) untuk mendukung kemudahan usaha yang
dilakukan oleh pemerintah. Langkah tersebut menyebabkan peningkatan investasi
yang signifikan dimulai sejak tahun 2016. Dari kedua perbedaan hal tersebut
memicu peneliti untuk penelitian pada perusahaan sektor pertanian yang ada di
Bursa Efek Indonesia.
Pada April 2019, perusahaan sektor pertanian yang ada di BEI terdiri dari
21 perusahaan, diantaranya Subsektor Tanaman Pangan terdapat 1 perusahaan,
5
Subsektor Perkebunan terdapat 18 perusahaan, Subsektor Peternakan terdapat 1
dan Subsektor Perikanan terdapat 1 perusahaan.
Dari penelitian sebelumnya yang melakukan penelitian mengenai
pengaruh penilaian kinerja dengan konsep konvensional dan konsep value based
terhadap return saham, peneliti sebelumnya melakukan peneltian di perusahaan
yang tergabung dalam LQ 45 menghasilkan temuan yang berisikan
kecenderungan investor dalam melakukan investasi masih lebih memilih
menggunakan metode konvensional di badingkan menggunakan metode value
based. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian yang sama
namun dengan objek, serta periode yang berbeda dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimana pengaruhnya apabila dilakukan penelitian pada perusahaan yang
berbeda.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk membuat
dan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penilaian Kinerja (ROI,
ROE, OCF dan EVA) terhadap Return Saham pada Sektor Pertanian yang
terdaftar di BEI periode 2015-2018”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, rumusan masalah yang akan
diidentifikasi ialah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh Return On Investment (ROI) terhadap Return
Saham pada perusahaan pertanian yang terdaftar di BEI periode 2015-2018.
2. Apakah terdapat pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Return Saham
pada perusahaan pertanian yang terdaftar di BEI periode 2015-2018.
6
3. Apakah terdapat pengaruh Operating Cash Flow (OCF) terhadap Return
Saham pada perusahaan pertanian yang terdaftar di BEI periode 2015-2018.
4. Apakah terdapat pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Return
Saham pada perusahaan pertanian yang terdaftar di BEI periode 2015-2018.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Melihat latar belakang dan identifikasi masalah yang terjadi diatas,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penilaian kinerja (ROI,
ROE, OCF dan EVA) terhadap return saham. Adapun tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk menguji pengaruh Return On Investment (ROI) terhadap Return
Saham pada perusahaan pertanian yang terdaftar di BEI periode 2015-
2018.
2. Untuk menguji pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Return Saham
pada perusahaan pertanian yang terdaftar di BEI periode 2015-2018.
3. Untuk menguji pengaruh Operating Cash Flow (OCF) terhadap Return
Saham pada perusahaan pertanian yang terdaftar di BEI periode 2015-
2018.
4. Untuk menguji pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Return
Saham pada perusahaan pertanian yang terdaftar di BEI periode 2015-
2018.
7
1.3.2 Manfaat Penelitian
Dari latar belakang, identifikasi masalah serta tujuan penelitian ini, maka
manfaat yang diharapkan dapat dicapai yaitu:
1. Bagi Penulis
a. Dapat mengetahui perkembangan yang terjadi di Bursa Efek
Indonesia dan perusahaan yang diteliti.
b. Mengetahui kinerja perusahaan di Bursa Efek Indonesia khususnya
sektor pertanian.
2. Bagi Perusahaan
a. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sarana bagi perusahaan untuk
mengidentifikasi penilaian kinerja perusahaan, agar para investor
tertarik menanamkan modalnya pada perusahaan.
b. Penelitian ini dihrapkan nangtinya mampu menjadi bahan
pertimbangan dan sarana pengambilan keputusan dalam menjalankan
kegiatan usaha.
3. Bagi Investor
a. Diharapkan dapat menjadi alat bantu dalam pemilihan investasi saham
b. Sebagai alat informasi para Investor untuk mengetahui tingkat resiko
yang terdapat pada suatu saham
c. Membantu Investor untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
terdapat dalam return saham.
8
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada penelitian ini berpedoman pada buku pedoman
penulisan skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Kristen Indonesia Paulus tahun 2019. Sistematika penulisan yang ada
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan merupakan bab pertama yang terdapat pada
penelitian ini. Bab ini berisikan alasan mengapa penelitian ini
dibuat, serta dapat membantu menjawab pertanyaan seputar
penelitian apa yang akan diteliti dan untuk apa peneliti melakukan
penelitian ini. Adapun unsur yang dibahas pada bab ini yaitu
mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini, teori-teori yang digunakan dalam lingkup analisis
data menjadi acuan dari penelitian dalam memecahkan rumusan
masalah. Bab ini merupakan landasan dari kajian pustaka sebagai
input pendukung penulis mengenai penilaian kinerja perusahaan
yang terdaftar di BEI. Pada bagian ini penulis juga menuliskan
hipotesis yang diambil.
9
BAB III METODE PENELITIAN
Merupaka bab yang membahas mengenai langkah-langkah yang
dilakukan dalam melakukan penelitian, cara penelitian, serta uraian
pelaksanaan penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan lanjutan dari bab ketiga yang merupakan inti
dari penulisan yang membahas mengenai hasil dari penelitian yang
dilakukan oleh peneliti pada perusahaan yang terdaftar di BEI
mengenai Pengaruh Penilaian Kinerja (ROI, ROE, OCF dan EVA)
terhadap Return Saham pada sektor Pertanian yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Terdiri dari kesimpulan pembahasan dan saran-saran yang
berkaitan dengan hal-hal yang diperoleh dari penelitian.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Sinyal
Menurut Kusumo (2011) teori sinyal digunakan untuk menjelaskan alasan
mengapa perusahaan menyajikan suatu informasi bagi pasar modal. Dengan
adanya teori sinya dapat menunjukan adanya ketidak seimbangan antara
manajeman perusahaan dengan pihak-pihak yang bekepentingan atas informasi
tersebut. Teori sinyal mengusulkan tentang apa yang seharusnya perusahaan
lakukan dalam memberikan sinyal-sinyal kepada pihak-pihak yang memiliki
kepentingan.
Apabila suatu informasi diekspos dalam bentuk sebuah pengumuman
nantinya informasi tersebut dapat memberikan sinyal kepada para investor dalam
membuat sebuah keputusan berinvestasi. Apabilasuatu pengumuman didalamnya
mengandung nilai yang positif, reaksi pasar yang mana akan menerima
pengumuman tersebut tentunya sangat diharapkan.
Teori sinyal bagi return saham ialah, suatu perusahaan memberkan sinyal
tentang rasio keuangan berupa ROI dan ROE serta arus kas operasi dan EVA
dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan mereka
bagi para investor yang membutuhkan informasi.
Teori sinyal menjelaskan alasan mengapa perusahaan memiliki keinginan
untuk memberikan informasi tentang laporan keuangan kepada pihak eksternal,
karena adanya ketidak seimbangan (asimetri) informasi yaitu antara perusahaan
11
dengan pihak luar. Asimetri informasi dikatakan dengan alasan bahwa perusahaan
lebih banyak mengetahui tentang isi perusahaan dan prospek yang akandatang
dibandingkan dengan pihak luar dalam hal ini investor dan kreditor. Dikarenakan
kurangnya informasi yang diterima oleh pihak luar, mengakibatkan terjadinya
pemberian harga yang rendah bagi perusahaan. Sehingga membuat perusahaan
harus mengurangi informasi asimetri guna meningkatkan nilai perusahaan dengan
cara memberikan sinyal kepada pihak luar. Jika informasi yang diterima oleh
pihak luar mencerminkan kondisi finansial perusahaan yang baik, maka akan
memberi dampak pada investor untuk menawarkan atas saham perusahaan. Hal
ini pula yang nantinya akan menambah atau meningkatkan return saham suatu
perusahaan.
2.2 Penilaian Kinerja Perusahaan
Menurut Simamora (2009) penilaian kinerja merupakan pengevaluasian
atas aktifitas kinerja karyawan. Yang mana nantinya karyawan akan diberikan
umpan balik positif beserta imbalan atas kinerja serta akan diarahkan untuk
memperbaiki kinerja yang belum sempurna. Dengan tujuan untuk
membandingkan kinerja seseorang atas tolak ukur untuk posisi karyawan tersebut.
Menurut Mangkuprawira (2009) penilaian kinerja ialah suatu proses yang
dilakukan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Apabila penilaian
kinerja dilakukan dengan benar, akan memberikan dampak bagi karyawan,
departemen SDM, dan perusahaan berupa keuntungan dengan jaminan atas upaya
para karyawan yang memiliki kontribusi atas fokus strategi dari perusahaan. Dari
pengertian para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja merupakan
12
penilaian yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil kinerja karyawan
apakah baik atau belum baik, jika belum baik maka perusahaan akan memperbaiki
kinerja karyawannya tersebut.
Kinerja yang baik dapat mencerminkan nilai perusahaan yang baik pula,
kinerja yang baik terjadi jika perusahaan mampu menambah kekayaan bagi para
pemegang sahamnya. Atas dasar tersebut, dapat dikatakan bahwa pengukuran
kinerja suatu perusahaan sangatlah penting agar dapat digunakan untuk mengukur
seberapa andal perusahaan dalam menganalisis kinerja keuangannya untuk
mengetahui ukuran keberhasilan perusahaan.
Kinerja perusahaan terhadap kondisi finansial perusahaan merupakan satu
hal yang perlu diperhatikan oleh investor agar saat menanamkan modalnya pada
sekuritas suatu perusahaan investor tidak melakukan kesalahan. Untuk dapat
mengetahui apakah kinerja perusahaan dalam kondis baik dan stabil, investor
diharuskan memperhatikan keefisiensi suatu perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan. Keuntungan yang besar memberi gambaran kinerja perusahaan yang
baik, sehingga dapat menaikan return saham pada perusahaan tersebut.
2.3 Return Saham
2.3.1 Pengertian Return Saham
Menurut Brigham dan Houston (2010) return merupakan tingkat
pengembalian atas selisih antar jumlah yang diterima dengan jumlah yang
diinvestasikan. Sedangkan menurut Horne dan Jhon (2012) return saham ialah
suatu pembayaran yang didapat karena adanya hak kepemilikan, serta
ditambah dengan adanya perubahan dalam harga pasar yang nantinya akan
13
dibagi dengan harga awal. Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik
kesimpulan yaitu return saham merupakan pengembalian atas transaksi jual
beli saham.
Setiap penanaman modal yang dilakukan oleh para investor dalam jangka
panjang maupun jangka pendek memiliki tujuan utama yaitu untuk mencari
keuntungan yang dikenal juga denga istilah return baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. Return juga merupaka suatu tingkat
pengembalian yang dapat dinikmati oleh para investor atas investasi yang
dilakukannya. Itu sebabnya jika tidak ada keuntungan yang dapat dinikmati
dari kegiatan menginvestasikan modal maka para investor tidak akan
melakukan investasi.
Menurut Affinanda (2015), return saham dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Return Realisasi (Realized Return)
Merupakan return yang sudah terjadi. Perhitungan return ini menggunakan
data historis serta memiliki peran dalam pengukur kinerja perusahaan. Return
historis memiliki peran dasar dalam penentuan return ekspektasi dan resiko
yang terjadi dimasa yang akan datang.
2. Return Ekspektasi (Expected Return)
Merupakan return yang diharapkan dimasa yang akan datang. Return ini
lebih mengacu pada harapan pemerolehan investor dimasa yangakan datang,
return ekspektasi memiliki sifat belum terjadi.
Pada penelitian ini, return realisasi yang digunakan oleh peneliti ialah
return yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data histori yang digunakan
14
sebagai salah satu acuan pengukur kinerja perusahaan. Jenis return realisasi
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu capital gain atau loss yang juga
memilik istilah actual return, rumus perhitungannya yaitu:
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 =Pt − Pt − 1
Pt − 1
Dimana :
𝑃𝑡 = Harga sebuah saham pada periode t
𝑃𝑡-1 = Harga sebuah saham pada periode t-1
Komponen return saham terdiri dari dua yaitu current income dan capital
gain. Current income ialah keuntungan lancar yang diperoleh melalui suatu
pembayaran yang bersifat periodik dan biasanya diterima dalam bentuk kas,
seperti bunga atau jasa giro, deviden tunai dan deviden saham. Capital gain
sendiri merupakan suatu keuntungan yang diperoleh karena adanya selisih
antara harga jual dan harga beli suatu instrumen investasi. Instrument investasi
harus diperdagangkan di pasar saham agar timbul perubahan nilai suatu
instrument investasi yang memberikan capital gain, itu sebabnya capital gain
sangat bergantung pada harga pasar instrumen investasi.
2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham
Menurut Dityarukmana (2018), faktor yang mempengaruhi return saham,
yaitu:
15
1. Faktor Internal, berupa pengumuman pendanaan, investasi, tentang
pemasaran, ketenaga kerjaan, pengambilalihan diversifikasi, dan
pengumuman laporan keuangan perusahaan.
2. Faktor Eksternal, terdiri dari pengumuman dari Pemerintah, Industri
sekuritas, hukum, keadaan politik luar negeri dan turun-naiknya nilai
tukar, dan berbagai masalah baik dalam negeri maupun diluar negeri.
Pada pendapat Putri (2012) menuliskan bahwa faktor yang dapat
mempengaruhi return saham ialah:
1. Arus kas operasi, memiliki pengaruh terhadap return realisasi namun tidak
bagi return ekspektasi.
2. Laba Kotor, berbeda dengan arus kas operasi, faktor ini memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap return ekspektasi.
3. Size Perusahaan, mempunyai pengaruh signifikan terhadapreturn
ekspektasi.
2.4 Return On Investment
ROI (Return On Investment) ialah suatu rasio yang dipakai oleh suatu
perusahaan dalam menunjukan kemampuan untuk menghasilkan keutungan
(tingkat pengembalian) dari aktiva yang dipergunakan. Selain itu, ROI juga dapat
menunjukan suatu ukuran efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.
Di samping itu, menurut Kasmir tentang “ROI” hasil pengembalian investasi
menunjukan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman
maupun modal sendiri. ROI dapat diperoleh dengan membandingkan laba stelah
16
pajak (net income after tax) dengan total aktiva (asset). Semakin kecil hasil yang
diperoleh pada rasio ini, menunjukan semakin kurang baiknya kinerja suatu
perusahaan, sebaliknya apabila ROI yang diperoleh semakin besar makan kinerja
perusahaan juga semakin baik. Secara sistematis perumusan ROI adalah sebagai
berikut:
𝑅𝑂𝐼 =EAT
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Dimana:
EAT = Earning after tax /Laba bersihsetelah pajak
2.4.1. Manfaat Return On Investment (ROI)
Menurut Munawir (2009) ROI memiliki manfaat, yaitu:
1. Return On Investment (ROI) dapat dikatakan bersifat menyeluruh apabila
suatu perusahaan telah menjalankan praktek akuntansi dengan baik untuk
mengukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh
2. Perusahaan dapat melakukan pengalokasian tingkat ROI dengan
perusahaan lain yang sejenis yaitu apabila tersedia data industri yang
sejenis.
3. Dapat digunakan dalam mengukur tingkat efesiensi aktivitas suatu
perusahaan dalam mengalokasikan modal dan biayanya.
17
Menurut Abdulah (2013), yaitu:
1. ROI dapat digunakan sebagai alat untuk mengontrol, dapat digunakan
untuk perencanaan dan sebagai acuan perusahaan untuk mengambil
keputusan.
2. Dapat digunakan sebagai alat pengukur profitabilitas untuk setiap produk
perusahaan.
3. Kelebihan utama dari ROI yaitu memiliki keterkaitan dengan efisiensi
pemakaian modal, produksi, serta efisiensi penjualan.
2.4.2. Kelemahan Return On Investment
Menurut Munawir (2009), kelemahan ROI yaitu:
1. Sering terjadi fluktuasi pada siklus nilai uang, sehingga dapat
mempengaruhi nilai asset dan profit margin.
2. Akibat penekanan akan ROI yang berlebihan, menyebabkan manajemen
hanya menitik beratkan pada pencapaian keuntungan yang memiliki sifat
jangka pendek sehingga mengabaikan pentingnya investasi dalam
penelitian pengembangan.
3. Terdapat perbedaan kebijakan keuangan dalam suatu perusahaan yang
sejenis, menyebabkan ROI tidak dapat digunakan sebagai dasar penilaian
antar perusahaan.
Menurut Abdulah (2013), yaitu:
1. Dalam menganalisa untuk membandingkan dua perusahaan atau lebih,
pemakaian ROI tidak dapat menghasilkan hasil yang memuaskan.
18
2. Karena system akuntansi antar suatu perusahaan berbeda, maka dalam
membandingkan return saham perusahaan menggunakan rasio ROI bias
menyulitkan.
2.5 Return On Equity (ROE)
Return on equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Menurut Agus Harjito dan
Martono (2010) ROE merupakan hasil perolehan suatu investasi atas modal
sendiri. Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2010) ROE ialah rasio bersih
dari ekuitas biasa untuk mengukur suatu tingkat pengembalian atas investasi yang
dilakukan oleh pemegang saham biasa.
Tujuan pokok dalam kegiatan operasi suatu perusahaan yaitu agar bisa
menghasilkan keuntungan yang memiliki manfaat bagi pemegang saham. Ukuran
yang digunakan untuk menjadi patokan dari hal tersebut yaitu pencapaian angka
ROE, karena ROE merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang
saham. Apabila semakin tinggi rasio ROE yang dicapai maka mencerminkan
semakin baik kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
yang tinggi bagi pemegang saham. Rumus untuk mencari ROE dapat digunakan
sebagai berikut:
𝑅𝑂𝐸 =EAT
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Dimana:
EAT = Earning After Tax/Laba bersih setelah pajak
19
2.5.1 Manfaat Return On Equity (ROE)
Menurut Kasmir (2016) “manfaat ROE” ialah:
1. Mengetahui laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri
2. Untuk mengetahui produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan
3. Mengetahui efesiensi penggunaan modal sendiri serta modal pinjaman.
Sementara itu, menurut Kasmir (2016) “tujuan ROE” ialah:
1. Menilai besar laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri
2. Mengukur produktivitas semua dana milik perusahaan yang digunakan.
2.6 Operating Cash Flow (OCF)
Menurut Kasmir (2016) arus kas merupakan laporan yang didalamnya
menunjukan arus kas masuk dan arus kas keluar suatu perusahaan. Yang mana
arus kas masuk berupa suatu pinjaman atas pihak lain dan arus kas keluar
merupakan seluruh biaya yang digunakan atau dikeluarkan oleh perusahaan.
Menurut Sutrisno (2009), suatu kegiatan penginvestasian yang dilakukan
oleh suatu perusahaan nantinya, diharapkan akan tertutupi oleh penerimaan yang
telah direncanakan yang diperoleh dari masa yang akan datang. Adapun setiap
penerimaan yang dimaksud berasal dari perkiraan keuntungan yang akan
diperoleh atas investasi yang bersangkutan. Dalam hal ini keuntungan yang
dimaksudkan akan digunakan untuk menutupi investasi memiliki artian. Pertama,
laba yang berhubungan dengan laporan keuangan disusun oleh bagian akuntansi,
dapat dilihat pada bagian laporan laba rugi. Sedangkan yang kedua, laba tunai
berupa aliran kas atau cash flow.
20
Ada tiga macam arus kas (cash flow) yang memiliki hubungan dengan
keputusan dalam berinvestasi:
1. Inical Cashflow
Merupakan arus kas berupa kas yang memiliki kaitan dengan pengeluaran
kas guna kepentingan investasi, seperti pengeluaran kas untuk keperluan
pembangunan gedung, pembelian alat mesin, transaksi pembelian tanah, serta
pengeluaran kas lain dalam rangka mendapatkan aktiva tetap. Yang merupakan
bagian dari inical cashflow yaitu dana yang dibutuhkan untuk kebutuhan modal
kerja. Inical cashflow biasanya digunakan pada saat pertama kali dalam
melakukan suatu proyek investasi.
2. Operational Cashflow
Operational cashflow merupakan arus kas berupa kas yang biasanya
digunakan untuk menggantikan biaya yang digunakan dalam berinvestasi, dan
diterima seusai investasi berupa aliran kas bersih setiap tahun sehingga biasanya
sering disebut dengan istilah cashflow saja. Perhitungan operational cashflow
dapat dilakukan dengan menambahkan penyusutan dengan laba akuntansi
3. Terminal cashflow
Maksud dari terminal cashflow ialah arus kas yang didapat karena telah
berakhirnya umur ekonomis suatu kegiatan investasi. Terminal cashflow terdiri
residu dan modal kerja. Dikatakan demikian karena, apabila suatu kegiatan
investasi telah berakhir umur ekonomisnya biasanya penerimaan kasnya masih
tetap ada, sebagai contoh apabila dalam melalukan penjualan suatu aktiva tetap
dana yang didapat dapat digunakan sebagai modal kerja dan aktiva tetatpnya
21
sendiri masih bisa dipakai. Modal kerja adalah dana yang dipakai untuk mendanai
perusahaan dalam kegiatan sehari-hari. Sedangkan Nilai residu yang dimaksud
adalah harga jual aktiva tetap saat usia ekonomi suatu kegiatan telah berakhir.
Operating Cashflow sendiri merupakan kas yang timbul dari kegiatan
operasional perusahaan seperti penerimaan, penegluaran, pendapatan , dan biaya-
biaya. Jika OCF bernilai positif maka perusahaan dalam kondisi sehat, namu
apabila OCF bernilai negative artinya perusahaan dalam kondisi tidak sehat.
2.7 Economic Value Added (EVA)
Menurut Mandara (2018) EVA ialah petunjuk mengenai adanya
penambahan nilai dari suatu investasi yang dilakukan setiap tahun pada
perusahaan. EVA merupakan nilai tambah ekonomis yang dibuat perusahaan atas
kegiatan selama periode tertentu dan merupakan salah satu cara yang dapat
digunakan dalam menilai kinerja keuangan. EVA hampir sama dengan
pengukuran keuntungan konvensional, namun yang membedakan ialah EVA
mengukur biaya seluruh modal. Perbedaan lain yang mencolok anatar pengukuran
keuntungan konvesional dengan EVA ialah EVA tidak dipaksakan oleh prinsip
akuntansi berterima umum.
EVA dapat pula di maknai sebagai nilai pertambahan ekonomis yang
diperoleh perusahaan dengan cara memaksimalkan beban bunga pinjaman atas
susunan permodalan. Menurut Abdullah (2013) tujuan penerapan EVA ialah
untuk mendapatkan hasil perhitungan perusahaan yang realistis. Perhitungan
dengan metode EVA diharapkan mampu mempermudah karyawan, investor,
22
kreditur, masyrakat, pemerintah dan pihak lain dalam penggunaan laporan
keuangan. EVA memiliki pendekatan yang dapat digunakan, salah satunya yaitu
dengan cara mengurangi laba setelah pajak (after tax operating income) dengan
hasil biaya modal (total cost of capital) atas seluruh modal yang dipakai dengan
tujuan untuk menghasilkan laba.
Rumus dari EVA yaitu:
EVA = NOPAT – (WACC x IC)
Dimana :
NOPAT = Laba Operasional Bersih setelah Pajak
WACC = Modal Rata-rata Tertimbang
IC = Invested Capital
Jika nila EVA > 0, artinya bahwa telah terjadi penambahan nilai ekonomis
dalam perusahaan yang mengakibatkan perusahaan dapat menciptakan nilai
perusahaan. Jika nilai EVA = 0, maka perusahaan secara ekonomis berada dalam
keadaan impas karena semua laba yang ada digunakan untuk membayar
kewajiban para pemegang saham. Jika EVA < 0, maka EVA bernilai negatif,
artinya tidak ada proses nilai tambah, dikarenakan perusahaan tidak mampu
menghasilkan tingkat pengoperasian yang melebihi biaya modal.
2.7.1 Manfaat Economic Value Added (EVA)
Menurut Hanafi (2009) mafaat EVA ialah:
1. Sebagai penilaian kinerja yang berfokus pada penciptaan nilai
23
2. Mampu membuat perusahaan lebih memperhatikan kebijakan struktur
modal.
3. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang
memberikan pengambilan lebih tinggi dari pada biaya modal.
4. EVA dapat dipakai sebagai alat untuk mengidentifikasi kegiatan atau
proyek yang dapat memberikan pengembalian lebih tinggi dari biaya-
biaya modalnya.
2.7.2 Kelemahan Economic Value Added (EVA)
Menurut Hanafi (2009) kelemahan EVA adalah;
1. EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu tahun tertentu.
2. Proses perhitungan EVA memerlukan estimasi atas biaya modal dan
estimasi ini sulit dilakukan terutama pada perusahaan yang belum go
public.
3. EVA terlalu berfokus pada keyakinan bahwa investor sangat
mengandalkan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan
untuk menjual atau membeli saham tertentu padahal faktor-faktor lain
terkadang justru lebih dominan.
24
2.8 Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Variabel Hasil
Lintang Arum
Kusumawati
(2009)
Pengaruh Return
On Investment
(ROI) dan Deviden
Per Share (DPS)
terhadap Return
Saham pada
Perusahaan Food
and Beverages
yang terdaftar di
BEI periode tahun
2005-2007
Dependen:Retur
n Saham
Independen:Ret
urn On
Investment (ROI)
dan Deviden Per
Share (DPS)
Variabel Return
On Investment
(ROI) dan
Deviden Per
Share (DPS)
secara parsial
dan simultan
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap return
saham
Ansori 2015 Pengaruh
Economic Value
Added (EVA) dan
Market Value
Added (MVA)
terhadap Return
Saham pada
perusahaan
Manufaktur yang
Dependen :
Return Saham
Independen:
Economic Value
Added (EVA)
dan Market
Value Added
(MVA)
Terdapat
pengaruh positif
dan signifikans
pada variabel
Economic Value
Added (EVA)
dan Market
Value Added
(MVA).
Economic Value
25
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Added (EVA)
dan Market
Value Added
(MVA) secara
simultan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Return
Saham.
Winda Ayu
Fitriani 2017
Pengaruh Rasio
Profitabilitas dan
Economic Value
Added (EVA)
Return saham pada
Perusahaan sektor
Farmasi yang
terdaftar di BEI
Dependen:
Return Saham
Independen:
Return On
Equity (ROE)
dan Economic
Value Added
(EVA)
Return On
Equity (ROE)
dan Economic
Value Added
(EVA) secara
parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap return
saham, Return
On Equity
(ROE) dan
Economic Value
Added (EVA)
26
secara simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap return
saham.
Kurniawati
Mutmainah
2016
Pengaruh penilaian
kinerja dengan
konsep
konvensional dan
value based
terhadap return
saham pada
perusahaan yang
tergabung dalam
LQ 45 di BEI tahun
2014
Dependen:
Return Saham
Independen:
Return On
Investment
(ROI), Return
On Equity
(ROE),
Operating Cash
Flow (OCF) dan
Economic Value
Added (EVA)
Penilaian
kinerja dengan
konsep
konvensional
dengan analisis
ROI, ROE, dan
OCF terdapat
pengaruh yang
signifikan
terhadap return
saham.
Sedangkan pada
konsep value
based ialah
analisa EVA
tidak terdapat
pengaruh yang
signifikansi
27
pada return
saham.
Choirurodin
2018
Pengaruh Current
Ratio, Return On
Equity, Debt To
Equity terhadap
Return Saham
(pada perusahaan
Food and
Beverages yang
terdaftar di BEI
Periode 2013-
2016)
Dependen:
Return Saham
Independen:
Current Ratio,
Return On
Equity dan Debt
to Equity
Current Ratio
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap return
saham, Return
On Equity
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap return
saham, Debt to
Equity
berpengaruh
negatif dan tidak
signifikan
terhadap return
saham, Current
Ratio
berpengaruh
negatif dan tidak
signifikan,
28
Return On
Equity
berpengaruh
positif dan tidak
signifikan, Debt
to Equity
berpengaruh
negatif dan tidak
signifikan,
secara simultan
terhadap return
saham.
Ferdian
Dityarukmana
2018
Pengaruh Return
On Investment
(ROI), Earning Per
Share (EPS),
Market Value
Added (MVA) dan
Beta Individual
terhadap
returnsaham pada
perusahaan
Manufaktur yang
Dependen:
Return Saham
Independen:
Return On
Investment
(ROI), Earning
Per Share (EPS),
Market Value
Added (MVA)
dan Beta
Individual
Return On
Investment
(ROI), Earning
Per Share (EPS)
dan Beta
Individual
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap return
saham, Market
Value Added
29
terdaftar di BEI
tahun 2012-2016
(MVA) tidak
berpengaruh
serta tidak
signifikansi atas
return saham.
2.9 Kerangka penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel
independen (bebas) terdiri dari Return On Investment (ROI) (X1), Return On
Equity (ROE) (X2), Operating Cash Flow (OCF) (X3) dan Economic Value
Added (EVA) (X4), sedangkan variabel dependennya (terikat) yaitu Return saham
(Y). Hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dapat dilihat
pada paradigma penelitian sebagai berikut:
1. Pengaruh Return On Investment (ROI) terhadap Return Saham
Merupakan suatu rasio yang menghubungkan antara laba bersih setelah
pajak dengan total aktiva. Semakin tinggi hasil yang diperoleh pada rasio ini ,
Return Saham (Y)
ROE (X2)
OCF (X3)
EVA (X4)
ROI (X1)
H4
H1
H2
H3
30
menunjukan semakin baik kinerja suatu perusahaan. Apabila kinerja suatu
perusahaan baik maka kemungkinan perusahaan dalam menghasil laba juga
semakin tinggi mengakibatkan tingkat kepercayaan investor. Sehingga akan
mempengaruhi permintaan saham menjadi semakin tinggi dan secara langsung
berpengaruh terhadap tingginya return saham.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Mutmainah (2016) menyatakan bahwa
ROI berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil yang sama juga
ditunjukan oleh Dityarukmanan (2018) bahwa ROI mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap return saham.
2. Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Return Saham
ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih setelah
pajak dengan modal sendiri, juga merupakan rasio bersih dari ekuitas biasa untuk
mengukur suatu tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan oleh
pemegang saham biasa. Apabila semaki tinggi rasio ROE yang dicapai maka
mencerminkan semakin baik kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham sehingga mampu menghasilkan
return saham yang tinggi pula.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Khasanah (2018) dan Choirurodin
(2018) menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap
return saham.
3. Pengaruh Operating Cash Flow (OCF) terhadap Return Saham
Arus kas merupakan laporan yang didalamnya menunjukan arus kas masuk
dan arus kas keluar suatu perusahaan berisikan kas bersih sebenarnya yang
dihasilkan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Terdapat tiga macam arus
kas yaitu arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Arus kas
operasi dapat diperoleh dengan melihat selisih antara pendapatan kas dan biaya
kas. Perusahaan yang memiliki arus kas operasi yang baik menandakan
perusahaan memiliki kas yang dapat digunakan dalam mendukung kegiatan
operasional perusahaan sehingga perusahaan mampu memenghasilkan laba yang
tinggi. Laba yang tinggi dapat menarik minat investor untuk menanamkan
sahamnya pada perusahaan sehingga return saham perusahaan akan memiliki
nilai yang tinggi.
31
Menurut penelitian Mutmainah (2016) menyatakan bahwa OCF memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
4. Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Return Saham
EVA merupakan metode baru dalam mengukur kinerja operasional suatu
perusahaan. EVA dapat dimaknai sebagai nilai pertambahan ekonomis yang
diperoleh perusahaan dengan cara memaksimalkan beban bunga pinjaman atas
susunan permodalan. Tujuan dari perhitungan EVA sendiri tidak lain ialah untuk
mendapatkan hasil perhitungan perusahaan yang realistis dan terperinci.
Sehingga bagi seorang investor, EVA merupakan metode yang sangat baik
digunakan untuk menilai dan memperhatikan kinerja suatu perusahaan yang
akan ditempati untuk menanamkan modal atau sahamnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Ansori (2015) menyatakan bahwa EVA
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil yang
sama juga dihasilkan oleh Fitriani (2017) menyatakan bahwa EVA mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
2.10 Hipotesis
Hipotesis pada penelitian, ialah sebagai berikut:
1. H1 = Return On Investment (ROI) berpengaruh positif dan siginifikan
terhadapReturn Saham.
2. H2 = Return On Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan
terhadapReturn Saham.
3. H3 = Operating Cash Flow (OCF) berpengaruh positif dan signifikan
terhadapReturn Saham.
4. H4 = Economic Value Added (EVA) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Return Saham.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2013) penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang melakukan
pengambilan data secara statistic menyebabkan perhitungan dan interpretasi yang
dilakukan disajikan dalam bentuk diagram, tabel, grafik dan pengujian hipotesis.
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih. Atas dasar hal diatas maka
penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel
independen dan variabel dependen serta seberapa kuat pengaruh variabel tersebut.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder, maksudnya yaitu sumber
dari data penelitian diperoleh secara tidak langsung melalui laporan historis dalam
bentuk arsip yang dipublikasikan. Data pada penelitian ini diperoleh melalui
website Bursa Efek Indonesia, Saham OK , Yahoo Finance dan sumber-sumber
lain yang relevan pada periode 2015-2018. Waktu pengumpulan data penelitian
ini akan dilaksanakan mulai dari bulan November 2019.
33
3.3 Variabel Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel yang dijadikan
objek dalam penelitian, yaitu:
1. Variabel Independen (Variabel X)
Variabel independenialah merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Return On
Investment (X1), Return On Equity (X2), Operating Cash Flow (X3), dan
Economic Value Added (X4).
2. Variabel Dependen (Variabel Y)
Variabel dependen ialah variabel yang menjadi akibat karena adanya
variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini ialah return
saham (Y).
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Independen
Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen, yaitu:
1. Return On Investment / ROI (X1)
Return on investment (ROI) merupakan bagian dari rasio profitabilitas yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan secara menyeluruh atas
modal yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan dalam menghasilkan
keuntungan guna untuk aktivitas operasi perusahaan. ROI merupakan rasio
yang paling tepat digunakan dalam memprediksi return saham itu sebabnya
34
ROI boleh dikatakan sebagai rasio terpenting dalam rasio profitabilitas.
Menurut Kasmir (2016) ROI dapat dihitung dengaan rumus sebagai berikut:
𝑅𝑂𝐼 =EAT
Total assets
Dimana :
EAT = Earning after interest and tax/Laba bersih setelah pajak
Total assets= Total aktiva
2. Return On Equity / ROE (X2)
Return on equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. ROE
digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan mampu dalam menghasilkan
laba bagi pemegang saham dengan modal sendiri. Menurut Kasmir (2016)
ROE dapat dihitung dengan rumus berikut:
𝑅𝑂𝐸 =𝐸𝐴𝑇
Total Equity
Dimana:
EAT = Earning after interest and tax/Laba bersih setelah pajak
Total equitas = Total modal
3. Operating Cash Flow / OCF (X3)
Pengukuran operating cash flow (OCF) dapat diukur dengan melihat nilai
operating cash flow yang terdapat dalam laporan arus kas. Nilai operating cash
flow didapatkan dari laporan arus kas karena arus kas merupakan bagian dari
laporan keuangan.
35
4. Economic Value Added / EVA (X4)
Economic value added (EVA) merupakan adalah nilai tambahan ekonomis
yang diciptakan perusahaan dari kegiatan atau strateginya selama periode
terntentu dan merupakan salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan. EVA
merupakan tujuan perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai dari modal
operasi suatu perusahaan. Perhitungan EVA dapat dilakukan dengan cara
mengurangkan laba operasi setelah pajak dengan biaya modal. Menurut
Brtigham & Houston (2010) rumus dari EVA adalah sebagai berikut:
EVA = NOPAT – (WACC x IC)
Dimana :
NOPAT = Net Operating After Tax
WACC = Weight Average Cost of Capital
IC = Invested Capital
3.4.2 Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen dapat juga dikatakan sebagai variabel terikat, pada
penelitian ini variabel Y ialah return saham. Menurut Hartono (2014) “return”
merupakan hasil yang didapatkan atas kegiatan berinvestasi. Rumus
perhitungan return saham yaitu:
Return =Pt − Pt − 1
Pt − 1
36
Dimana :
𝑃𝑡 = Harga saham pada periode t
𝑃𝑡−1 = Harga saham pada periode t-1
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari unsur-unsur dengan ciri dan
karakter sama. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua
perusahaan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
tahun 2015-2018.
3.5.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2013) sampel merupakan bagian atas karakteristik dan
jumlah yang dimiliki oleh suatu populasi. Dalam menentukan sampel yang
akan digunakan nantinya, peneliti menggunakan metode purposive sampling
dengan menentukan sampelnya atas pertimbangan tertentu. Dalam hal ini
pertimbangannya ialah sebagai berikut:
1. Perusahaan yang akan diteliti ialah perusahaan Pertanian yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015-2018.
2. Perusahaan Pertanian yang mengupdate data laporan keuangan (annual
report) secara lengkap di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015-
2018 secara berturut-turut.
37
3. Perusahaan Pertanian yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tahun 2015-2018 yang memiliki data terkait perhitungan return
saham, ROI, ROE, OCF dan EVA.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang terdiri
dari data laporan keuangan (annual report) laporan tahunan dan harga saham
yang ada di Bursa Efek Indonesia khususnya perusahaan pertanian yang
terdaftar di BEI peiode 2015-2018. Sumber data yang digunakan diperoleh dari
situs resmi Bursa Efek Indonesia dengan alamat web www.idx.co.id, Saham
OK dengan alamat web www.sahamok.com.
3.6.2 Metode Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini berupa studi dokumentasi
dengan mengumpulkan data atau variabel laporan keuangan (annual report)
dan harga saham perusahaan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tahun 2015-2018. Metode kedua yang dilakukan yaitu dengan
melakukan studi pustaka atas literature yang berkaitan dengan penelitian
3.7 Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu
teknik analisis statistik dengan mengandalkan bantuan program komputer yang
38
berupa program pengolah data statistik dan program pengolah angka yaitu
program SPSS. Metode analisis data yang digunakan penelitian ini yaitu metode
analisis statistik antara lain :
3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Sugiono (2013) analisis deskriptif merupakan catatan angka yang
digunakan dalam menganalisa data yaitu dengan cara mendeskripsikan data
yang telah dikumpulkan sesuai dengan data yang ada bukan dengan niat untuk
membuat kesimpulan yang berlaku general. Variabel yang digambarkan ialah
return saham sebagai variabel dependen dan variabel independennya yaitu
Return On Investment(ROI), Return On Equity(ROE), Operating Cash
Flow(OCF) dan Economic Value Added(EVA).
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
3.7.2.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2018) uji normalitas ialah suatu pengujian yang
dilakukan untuk menghasilkan data dengan tujuan untuk mengetahui
apakah data yang berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik ialah data
yang berdistribusi mendekati normal atau normal. Untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu:
1. Analisis grafis
Merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat
normalitas residual dengan melihat grafik histogram, namun hanya dapat
39
dilakukan pada jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat
digunakan dan lebih handal yaitu dengan melihat normal probability plot
dengan membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya
dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Apabila data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pola distribusi
dapat dikatakan normal sehingga memenuhi asumsi normalitas.
Sebaliknya jika data menyebar jauh dan tidak mengikuti arah itu
menunjukan bahwa pola distribus tidak normal menyebabkan tidak
memenuhi asumsi normalitas.
3.7.2.2 Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2018:) uji multikolinearitas ialah suatu
pengujian dengan tujuan untuk mengetahui apakah model regresi
menemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi
dikatakan baik apabila tidak terjadi multikolinieritas antar variabel-
variabel independen dalam satu model. Cara yang digunakan untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu dengan melihat angka
tolerance dan Variance Inflation factor (VIF), yaitu jika nilai
tolerancelebih besar dari 0,10 dan VIF kurang dari 10 dapat diartikan tidak
terdapat multikolinieritas pada penelitian. Apabila nilai tolerance lebih
kecil dari 0,10 dan VIF lebih besar dari 10 maka diartikan terjadi gangguan
multikolinieritas pada penelitian.
40
3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2018) uji heteroskedastistas adalah pengujian
yang dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidak samaan antara variance dari residual antar satu pengamatan
dengan pengamatan yang lain. Model regresi dapat di katakan termasuk
dalamhomoskedastisitas jika variance dari satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap. Sebaliknya, jika variance dari satu pengamatan ke
pengamatan lain berbeda, maka termasuk kedalam heteroskedastisitas.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menguji adanya
heteroskedastisitas dalam satu model regresi adalah dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara prediksi variabel
terikat (ZPRED) dengan residunya (SRESID). Jika terdapat pola tertentu,
seperti titik-titik membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka telah
terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak ada pola yang jelas serta
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
3.7.2.4 Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2018) uji autokorelasi adalah suatu pebgujian
dengan tujuan untuk menguji apakah ada korelasi kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau tidak dalam model
regresi. Jika terjadi korelasi dalam penelitian, maka disebut terdapat
problem autokorelasi. Pengecekan problem autokorelasi menggunakan
41
metode Durbin-Watson test. Dikatakan tidak ada autokorelasi apabila du
< dw < 4-du.
3.7.3 Uji Hipotesis
3.7.3.1 Uji Parsial (Uji T)
Menurut Ghozali (2018) uji parsial ialah suatu pengujian yang
dilakukan dengan tujuan untuk menunjukan seberapa jauhkah variabel
independen mampu menerangkan variabel dependen secara individual.
Adapun dasar yang digunakan dalam menentukan nilai uji T yaitu, dari
data nilai statistic t, apabila nilai t yang terhitung kurang dari nilai t tabel
maka Ho diterima, namun jika nilai t yang terhitung kurang dari nilai t
tabel maka Ho ditolak. Berdasarkan nilai probabilitas signifikansi, apabila
nilai probabilitas signifikansi (ρ) kurang dari tingkat signifikansi α=0,05
maka Ho ditolak, jika nilai probabilitas signifikansi (ρ) lebih dari tingkat
signifikansi α=0,05 maka Ho diterima.
3.7.4 Koefisien Determinasi
Menurut Ghozali (2018) koefisien determinasi ialah suatu pengujian
dengan tujuan untuk memperkirakan seberapa besarkah kontribusi pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan nilai yaitu 0-1.
Apabila nilai mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi jenis variabel
dependen. Jika nilai koefisien determinasi kecil atau tidak medekati angka satu
42
menandakan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen terbatas.
3.7.5 Analisis Linear Berganda
Alat untuk menganalisis yang digunakan pada penelitia ini ialah regresi
linear berganda yang mana variabel independen yaitu ROI, ROE, OCF dan
EVA sedangkan variabel dependennya yaitu Return saham. Persamaanya
dinyatakan sebagai berikut:
Y= ɑ + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana:
Y = Return saham
ɑ = Konstanta
b1,b2,b3 dan b4 = Koefisien regresi
X1 = ROI
X2 = ROE
X3 = OCF
X4 = EVA
E = Faktor pengganggu
43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang diperoleh melalui
website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Saham OK, Yahoo Finance, Kinerja
Emiten dan sumber-sumber lain yang relevan. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah semua perusahaan disektor pertanian yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia selama tahun 2015-2018.
Dalam menentukan sampel yang digunakan, peneliti menggunakan
metode purposive sampling dengan menetukan sampelnya atas pertimbangan
tertentu. Dalam hal ini pertimbangannya ialah sebagai berikut:
1. Perusahaan yang diteliti ialah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dan Kinerja Emiten pada tahun 2015-2018.
2. Perusahaan pertanian yang mengupdate data laporan keuangan secara
lengkap di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kinerja Emiten pada tahun
2015-2018 secara berturut-turut.
3. Perusahaan pertanian yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan Kinerja Emiten tahun 2015-2018 yang memiliki data terkai
perhitungan Return saham, ROI, ROE, OCF dan EVA.
Jumlah populasi yang ada pada perusahaan sektor pertanian yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kinerja Emiten berjumlah 21 perusahaan,
44
sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 15 perusahaan dengan periode
selama 4 tahun terhitung dari tahun 2015-2018.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Dalam penelitian ini, data variabel-variabel yang digunakan telah
melalui proses pengolahan data sehingga menghasilkan hasil statistic sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Data Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROI 60 -43.30 14.50 1.0210 8.56915
ROE 60 -60.39 49.86 2.4250 17.26608
OCF 60 -11.52 12.62 12.3382 0.22527
EVA 60 -12.30 14.40 12.5455 0.25650
Return Saham 60 -0.67 3.50 0.0018 0.55342
Valid N (listwise) 60
Sumber: SPSS data diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.1 yang ada diatas telah diketahui bahwa nilai
minimum dari ROI (Return On Investment) sebesar -43,30 dan nilai maksimum
14,50. Hasil tersebut menunjukkan besar ROI perusahaan pertanian yang
merupakan sampel dari penelitian ini memiliki kisaran antara -43,30 sampai
14,50 dengan rata-rata (mean) 1,0210 pada standar deviasi 8,56915 dengan
jumlah data (N) sebanyak 60.
Variabel ROE (Return On Equity) memiliki nilai minimum sebesar -
60,39 dan nilai maksimum sebesar 49,86. Hasil tersebut menunjukkan besar
ROE perusahaan pertanian yang merupakan sampel dari penelitian ini memiliki
45
kisaran antara -60,39 sampai 49,86 dengan rata-rata (mean) 2,4250 pada
standar deviasi 17,26608 dengan jumlah data (N) sebanyak 60.
Variabel OCF (Operating Cash Flow) diketahui memiliki nilai
minimum sebesar -11,52 dan nilai maksimum 12,62. Hasil tersebut
menunjukkan besar OCF perusahaan pertanian yang merupakan sampel dari
penelitian ini memiliki kisaran antara -12,48 sampai 12,62 dengan rata-rata
(mean) 12,3382 pada standar deviasi 0,22527 dengan jumlah data (N) sebanyak
60.
Variabel EVA (Economic Value Added) memiliki nilai minimum
sebesar -12,30 dan nilai maksimum 14,40. Hasil tersebut menunjukkan besar
EVA perusahaan pertanian yang merupakan sampel dari penelitian ini
memiliki kisaran antara -12,30 sampai 14,40 dengan rata-rata (mean) 12,5455
pada standar deviasi 0,25605 dengan jumlah data (N) sebanyak 60.
Variabel Return Saham memiliki nilai minimum sebesar -0,67 dan nilai
maksimum 3,50. Hasil tersebut menunjukkan besar EVA perusahaan pertanian
yang merupakan sampel dari penelitian ini memiliki kisaran antara -67,00
sampai 3,50 dengan rata-rata (mean) 0.0018 pada standar deviasi 0.55342
dengan jumlah data (N) sebanyak 60.
46
4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik
4.2.2.1. Hasil Uji Normalitas
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah data yang digunkan dalam penelitian ini
normal, peneliti menggunakan pengujian menggunakan grafik histogram.
Variabel distribusi dikatakan normal dan memenuhi asumsi normalitas
apabila grafik membentuk lonceng, dikatakan tidak normal apabila grafik
menceng kekiri dan kekanan. Pada gambar grafik 4.1 dapat dilihat bahwa
grafik membentuk lonceng, dapat disimpulkan bahwa distribusi data telah
normal.
47
Untuk mengetahui apakah distribusi (penyebaran) data yang
digambarkan dalam bentuk diagram pada penelitian ini normal, peneliti
menggunakan diagram Probability Plot (P-Plot). Variabel distribusi
dikatakan normal dan memenuhi asumsi normalitas apabila data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pola distribusi.
Berdasarkan grafik pada gambar 4.1, dilihat bahwa tititk-titik menyebar di
disekitar garis diagonal dan mangikuti arah garis diagonal, dapat
disimpulkan bahwa distribusi data tersebut telah normal.
4.2.2.2. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah
model regresi menemukan adanyaa korelsi antara variable independen.
Model regresi dikatan baik apabila tidak terjadi multikolinearitas antar
48
variable-variabel independen dalam suatu model. Cara yang digunakan
untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan melihat
angka tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), yaitu jika nilai
tolerance > 0,10 dan VIF < 10 dapat diartikan tidak terdapat
multikolinearitas. Apabila nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10 maka dapat
diartikan terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian.
Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
ROI 0.373 2.681
ROE 0.344 2.905
OCF 0.952 1.050
EVA 0.993 1.008
a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : SPSS data diolah, 2019
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai Tolerance > 0,10 dan nilai VIF
< 10,00 dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antar variable atau
tidak terjadi multikolinearitas pada penelitian dan model regresi dapat
digunakan.
4.2.2.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi terjadi ketidak samaan antara variance dari residual
antar suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi
dapat di katakan termasuk dalam homoskedastisitas jika variance dari satu
49
pengamatan ke pengamatan lain tetap. Sebaliknya, jika variance dari satu
pengamatan ke pengamatan lain berbeda, maka termasuk kedalam
heteroskedastisitas. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menguji
adanya heteroskedastisitas dalam satu model regresi adalah dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara prediksi
variabel terikat (ZPRED) dengan residunya (SRESID). Jika terdapat pola
tertentu, seperti titik-titik membentuk suatu pola tertentu yang teratur,
maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak ada pola yang
jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik-titik yang terdapat pada
gambar menyebar diatas dan dibawah angka 0 sumbu Y, serta tidak
membentuk pola menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi yang digunakan.
50
4.2.2.4. Hasil Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada
korelasi kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalah pada periode
t-1 (sebelumnya) dalam model regresi. Jika terjadi korelasi dalam
penelitian, maka data tersebut terdapat masalah autokorelasi. Untuk
menegetahui ada tidaknya autokorelasi perlu dilakukan pengecekkan
terlebih dahulu menggunakan metode Durbin-Watson test. Hasil uji
autokorelasi ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .535a .226 .234 60.47475 2.088
a. Predictors: (Constant), EVA, OCF, ROI, ROE
b. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : SPSS data diolah, 2019
Sumber:
Tabel 4.3 merupakan hasil dari pengujian autokorelasi dengan nilai
Durbin-Watson sebesar 2,088. Langkah selanjutnya yaitu dengan
membandingkan nilai DW dengan du dan 4-du yang terdapat pada tabel
Durbin-Watson. Nilai du pada tabel Durbin-Watson sebesar 1,7274 dengan
melihat nilai n (sampel) sebanyak 60 dan k (Variabel bebas) sebanyak 4.
Kriteria yang menunjukkan tidak adanya autokorelasi yaitu du < dw < 4-
du. Nilai dw sebesar 2,088 lebih besar dari 1,7274 nilai du dan kurang dari
2,2726 (4-du). Dari perhitungan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
51
tidak ada terjadi autokorelasi positif maupun negative, sehingga regresi
layak digunakan.
4.2.3 Hasil Uji Hipotesis
4.2.3.1 Hasil Uji Parsial ( Uji T )
Uji parsial ( Uji T ) bertujuan untuk menunjukkan apakah variabel
dependen mempunyai pengaruh signifikan terhadapa variabel dependen.
Nilai signifikansi yang digunakan peneliti yaitu 0,05. Jika nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 maka dapat dinyatakan hipotesis altirnatif diterima.
Hasil uji parsial ( Uji T ) dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.4 Hasil Uji Parsial ( Uji T )
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.021 5.273 1.142 0.258
ROI 0.026 0.030 0.216 0.869 0.390
ROE -0.010 0.012 -0.207 -0.800 0.429
OCF 0.564 0.330 0.229 1.708 0.043
EVA -0.075 0.284 0.035 -0.265 0.792
a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : SPSS data diolah, 2019
Berdasarkan tabel coefficients kesimpulannya adalah sebagai
berikut:
a. Return On Investment terhadap return saham
Pada tabel unstandardized coefficients variable X1 merupakan
koefisen jalur regresi B, yang berarti jika variable X1 mengalami
peningkatan 1 satuan maka variabel Y akan meningkat sebesar
52
0,026. Std. Error variabel X1 menunjukan penyimpangan koefisien
variabel X1 terhadap variabel Y sebesar 0,030. Nilai Koefisien
regresi parsial dari Return On Investment mempunyai nilai Thitung
0,869 < Ttabel 2,00030 dan nilai sig 0,390 > ɑ 0,05 maka H1 ditolak,
menandakan Return On Investment secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
b. Return On Equity terhadap return saham
Pada tabel unstandardized coefficients variabel X2 merupakan
koefisen jalur regresi B, yang berarti jika variable X2 mengalami
peningkatan 1 satuan maka variabel Y akan menurun sebesar -0,010.
Std. Error variabel X2 menunjukan penyimpangan koefisien
variabel X2 terhadap variabel Y sebesar 0,012. Nilai Koefisien
regresi parsial dari Return On Equity mempunyai nilai Thitung -0,800
< Ttabel 2,00030 dan nilai sig 0,429 > ɑ 0,05 maka H2 ditolak,
menandakan Return On Equity secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
c. Operating Cash Flow terhadap return saham
Pada tabel unstandardized coefficients variabel X3 merupakan
koefisen jalur regresi B, yang berarti jika variable X3 mengalami
peningkatan 1 satuan maka variabel Y akan meningkat sebesar
0,564. Std. Error variabel X3 menunjukan penyimpangan koefisien
variabel X3 terhadap variabel Y sebesar 0,330. Nilai Koefisien
regresi parsial dari Operating Cash Flow mempunyai nilai Thitung
1,708 < Ttabel 2,00030 dan nilai sig 0,043 < ɑ 0,05 maka H3 diterima,
53
menandakan Operating Cash Flow secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
d. Economic Value Added terhadap return saham
Pada tabel unstandardized coefficients variabel X4 merupakan
koefisen jalur regresi B, yang berarti jika variable X4 mengalami
peningkatan 1 satuan maka variabel Y akan menurun sebesar -0,075.
Std. Error variabel X4 menunjukan penyimpangan koefisien
variabel X4 terhadap variabel Y sebesar 0,284. Nilai Koefisien
regresi parsial dari Economic Value Added mempunyai nilai Thitung -
0.265 < Ttabel 2,00030 dan nilai sig 0.792 > ɑ 0,05 maka H4 ditolak,
menandakan Economic Value Added secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham.
4.2.3.2 Hasil Uji Koefisen Determinasi
Pengujian koefisien determinasi bertujuan untuk memperkirakan
seberapa besarkah kontribusi pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen, dengan nilai yaitu 0 dan 1. Apabila nilai koefisien
mendekati satu atau sama dengan 1 berarti variabel independen memberikan
hamper semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi jenis variabel
dependen. Jika nilai koefisien determinasi lebih kecil atau tidak mendekati
angka 1 menandakan bahwa kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen terbatas.
54
Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .535a .226 .234 60.47475 2.088
a. Predictors: (Constant), EVA, OCF, ROI, ROE
a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : SPSS data diolah, 2019
Berdasarkan tabel model summary dapat disimpulkan bahwa ROI,
ROE, OCF dan EVA bepengaruh sebesar 22,6% terhadap return saham.
Sedangkan sisanya 77,4% dipengaruhi oleh variabel lain.
4.2.3.3 Hasil Uji Analisis Linear Berganda
Pengujian analisis linear berganda bertujuan untuk mengetahui ada
atau tidak pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen.
Untuk mengetahui apakah ROI, ROE, OCF dan EVA terhadap return
saham, peneliti menggunakan persamaan regresi sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Analisis Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.021 5.273 1.142 0.258
ROI 0.026 0.030 0.216 0.869 0.390
ROE -0.010 0.012 -0.207 -0.800 0.429
OCF 0.564 0.330 0.229 1.708 0.043
EVA -0.075 0.284 0.035 -0.265 0.792
a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : SPSS data diolah, 2019
55
Berdasarkan tabel 4.6 diatas, persamaan regresinya adalah sebagai
berikut:
Y = 6,021 + 0,026X1 + (-0,010X2) + 0,564X3 + (-0,075X4) + e
Persamaan regresi diatas dapat ditafsirkan sebagai berikut:
a. Konstanta
Nilai ɑ atau konstanta sebesar 6,021 menujukkan bahwa jika
variabel independen bernilai 0 atau di hilangkan, makan nilai return saham
adalah sebesar 6,021.
b. Return On Investment terhadap return saham
Nilai koefisien regresi Return On Investment sebesar 0,026
menunjukkan bahwa Return On Investment memiliki hubungan positif
dengan return. Hal ini menandakan bahwa setiap kenaikan satu satuan nilai
Return On Investment akan menaikkan nilai harga return saham sebesar
0,026, sehingga dapat di asumsikan bahwa variabel bebas dari model regresi
adalah tetap.
c. Return On Equity terhadap return saham
Nilai koefisien regresi Return On Equity sebesar -0,010
menunjukkan bahwa Return On Equity memiliki hubungan negative dengan
return saham. Hal ini memberikan arti bahwa setiap kenaikan satu satuan
nilai Return On Investment akan menurunkan nilai harga return saham
sebesar -0,010, sehingga dapat di asumsikan bahwa variabel bebas dari
model regresi adalah tetap.
d. Operating Cash Flow terhadap return saham
56
Nilai koefisien regresi Operating Cash Flow sebesar 0,564
menunjukkan bahwa Operating Cash Flow memiliki hubungan positif
dengan return saham. Hal ini memberi arti bahwa setiap kenaikan satu
satuan nilai Operating Cash Flow akan menaikkan nilai harga return saham
sebesar 0,564, sehingga dapat di asumsikan bahwa variabel bebas dari
model regresi adalah tetap.
e. Economic Value Added terhadap return saham
Nilai koefisien regresi Economic Value Added sebesar -0,075
menunjukkan bahwa Economic Value Added memiliki hubungan negatif
denga return saham. Hal ini memberikan arti bahwa setiap kenaikan satu
satuan nilai Economic Value Added akan menurunkan nilai harga return
saham sebesar -0,075, sehingga dapat di asumsikan bahwa variabel bebas
dari model regresi adalah tetap.
4.3 Pembahasan Hasil Analisis Data ( Pembuktian Hipotesis )
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Hasil Uji t Nilai Sig. Keterangan
H1
Return On Investment
(ROI) berpengaruh
signifikan terhadap return
saham.
0,390 H1 ditolak
H2
Return On Equity (ROE)
berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
0,429 H2 ditolak
H3
Operating Cash Flow
(OCF) berpengaruh
signifikan terhadap return
saham.
0,043 H3 diterima
H4
Ecconomic Value Added
(EVA) berpengaruh
signifikan terhadap return
saham.
0,792 H4 ditolak
57
4.3.1 Pengaruh Return On Investment terhadap return saham
Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS 23 nilai Koefisien regresi
parsial dari Return On Investment mempunyai nilai Thitung 0,869 < Ttabel
2,00030 dan nilai sig 0,390 > ɑ 0,05 maka H1 ditolak, menandakan Return On
Investment secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Hal ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Mutmainah (2016) yang menghasilkan bahwa ROI secara parsial memiliki
pengaruh signifikan terhadap return saham dan Dityarukmana (2018) yang
menghasilkan ROI berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Sedangkan pada hasil penelitian Kusumawati (2009) dan Nurhikmah (2012)
menghasilkan ROI secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
return saham.
Hal ini menggambarkan bahwa ROI yang merupakan rasio terpenting
dalam menghasilkan laba diatara rasio profitabilitas lainnya tidak menjadi
perhatian utama para investor dalam mempengaruhi return saham. Semakin
tinggi nilai ROI suatu perusahaan maka akan semakin baik pula keadaan suatu
perusahaan. Hal lain juga dapat dilihat dari kemampuan (kinerja) perusahaan
dalam menghasilkan laba dan keefektivitasan dalam mengelola investasi
sangat rendah sehingga kurang berpengaruh terhadap return saham.
58
4.3.2 Pengaruh Return On Equity terhadap return saham
Nilai Koefisien regresi parsial dari Return On Equity mempunyai nilai
Thitung -0,800 < Ttabel 2,00030 dan nilai sig 0,429 > ɑ 0,05 maka H2 ditolak,
menandakan Return On Equity secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
Hal ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Mutmainah (2016) yang menghasilkan bahwa ROE secara parsial memiliki
pengaruh signifikan terhadap return saham dan Dityarukmana (2018) yang
menghasilkan ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Sedangkan pada hasil penelitian Kusumawati (2009) dan Nurhikmah (2012)
menghasilkan ROE secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
return saham.
ROE merupakan suatu rasio yang dipakai untuk mengukur antara laba
bersih sesudah pajak dengan modal perusahaan (sendiri). Semakin tinggi nilai
rasio ROE yang dihasilkan oleh perusahaan maka mencerminkan semakin baik
perusahaan dalam mengefesiensikan penggunaan modal sendiri serta akan
mampu perusahaan dalam mengoptimalkan modal untuk menghasilka laba.
Dari hasil uji hipotesis diatas ditemukan bahwa ROE tidak memiliki
pengaruh signifkan terhadap return saham, nilai ROE sendiri tidak akan
memberikan pengaruh terhadap return saham yang diterima oleh investor. Hal
ini menandakan bahwa para investor tidak menjadikan ROE sebagai perhatian
utama dalam mempenaruhi return saham. Walaupun sebenarnya dikatakan
perusahaan yang baik ialah perusahaan yang akan mampu mengolah modal
59
sendiri sehingga menghasilkan modal, namul hal tersebut tidak akan secara
langsung memiliki pengaruh dalam menghasilkan return bagi perusahaan.
4.3.3 Pengaruh Operating Cash Flow terhadap Return Saham
Nilai Koefisien regresi parsial dari Operating Cash Flow mempunyai
nilai Thitung 1,708 < Ttabel 2,00030 dan nilai sig 0,043 < ɑ 0,05 maka H3 diterima,
menandakan Operating Cash Flow secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap return saham. Penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu
dalam Mutmainah (2016) yang menyatakan bahwa OCF memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap return saham.
Operating Cash Flow merupakan kas yang timbul dari kegiatan
operasional perusahaan seperti penerimaan, pengeluaran, pendapatan dan
biaya-biaya. OCF merupakan faktor fundamental (mendasar) perusahaan yang
digunakan oleh investor dalam menentukan investasi. Didalam laporan OCF
para investor dapat melihat hubungan antara pendapatan yang dihasilkan atas
kegiatan operasional pada periode berjalan. Sehingga para investor nantinya
dengan mudah dapat menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas
di masa yang akan datang.
4.3.4 Pengaruh Ecconomic Value Added terhadap Return Saham
Nilai Koefisien regresi parsial dari Economic Value Added mempunyai
nilai Thitung -0,265 < Ttabel 2,00030 dan nilai sig 0,792 > ɑ 0,05 maka H4 ditolak,
menandakan Economic Value Added secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
60
terdahulu dalam Mutmainah (2016) yang menyatakan bahwa EVA tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
Suatu perusahaan yang memiliki nilai EVA yang positif (tinggi)
mampu menunjukkan bahwa perusahaan dapat menghasilkan suatu kinerja
keuangan yang efektif dan mampu memberikan nilai perusahaan yang
maksimal bagi investor, sehingga mampu menarik minat investor untuk
berinvestasi di perusahaan tersebut dikarenakan laba perusahaan yang tinggi
sehingga nantinya memberikan return saham yang tinggi juga.
Dari hasil penelitian diatas menghasilkan EVA secara parsial tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Dapat diartikan bahwa
apabila nilai EVA perusahaan memiliki kenaikan, belum tentu memberikan
pengaruh kenaikan terhadap return saham yang akan diterima oleh investor,
begitu pula sebaliknya. Dikarenakan perhitungan EVA yang cukup rumit serta
ketidak tersediaan data EVA secara langsung dalam laporan keuangan
perusahaan menjadikan kendala untuk pengambilan keputusan para investor
dalam melakukan pembelian dan penjualan saham.
61
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tentang pengaruh penilaian kinerja (ROI, ROE,
OCF dan EVA) terhadap return saham pada sektor pertanian yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018 adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil Uji t menyatakan bahwa hasil dari Return On Investment
(ROI), Return On Equity (ROE) , dan Economic Value Added (EVA)
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada
perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di BEI. Hal ini menggambarkan
bahwa ROI dan ROE yang merupakan rasio terpenting dalam
menghasilkan laba diantara rasio profitabilitas lainnya tidak menjadi
perhatian utama para investor dalam mempengaruhi return saham. Serta
EVA yang merupakan metode perhitungan yang akuran dan rinci belum
tentu memberikan pengaruh kenaikan terhadap return saham yang akan
diterima oleh investor, dikarenakan perhitungan EVA yang cukup rumit
serta ketidak tersediaan data EVA secara langsung dalam laporan
keuangan perusahaan menjadikan kendala untuk pengambilan keputusan
para investor dalam melakukan pembelian dan penjualan saham.
2. Berdasarkan hasil Uji t menyatakan bahwa hasil dari Operating Cash Flow
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan
sektor pertanian yang terdaftar di BEI. OCF merupakan faktor
fundamental (mendasar) perusahaan yang digunakan oleh investor dalam
62
menentukan investasi. Didalam laporan OCF para investor dapat melihat
hubungan antara pendapatan yang dihasilkan atas kegiatan operasional
pada periode berjalan. Sehingga para investor nantinya dengan mudah
dapat menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas di masa
yang akan datang.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti mengajukan saran kepada pihak-
pihak yang terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk peneliti selanjutnya, agar memperluas objek dan periode penelitian
agar jumlah data dan sampel yang digunakan dalam meneliti lebih banyak
dan lebih beragam. Agar penelitian yang dilakukan nantinya dapat
mewakili seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
2. Peneliti selanjutkan diharapkan meneliti perusahaan yang mamiliki data
yang lengkap dan akurat serta perusahaan yang memiliki jumlah sektor
perusahaan banyak agar penelitian menghasilkan data yang benar-benar
baik.
3. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melanjtkan penelitian bukan hanya
menggunakan variable ROI, ROE, OCF, dan EVA saja melainkan variabel
lain yang mampu mnjelaskan hubungan dengan return saham.
63
5.3 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memiliki beberapa keterbatasan sebagai
berikut:
1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai return saham pada
penelitian ini hanya diukur menggunakan ROI, ROE, OCF, dan EVA.
Masih banyak variabel potensial yang dapat mempengaruhi return saham,
sehingga dapat lebih menggambarkan kondisi kinerja perusahaan.
2. Penelitian ini memeiliki periode waktu penelitian yang relatif singkat,
yaitu dari tahun 2015-2018. Sehingga data yang diteliti juga tidak cukup
mewakili semua data perusahaan yang terdaftar di BEI.
3. Sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti hanya menggunakan satu
sektor perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu sektor
pertanian saja. Sehingga masih banyak perusahaan yang terdaftar di BEI
yang belum mencakup penelitian ini.
64
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Faisal. 2013. Manajemen Perbankan; Teknik Analisa Kinerja
Keuangan Bank. Malang : UMM Press.
Affinanda, Ade. 2015. ”Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return
Saham pada Perusahaan dalam indeks LQ_45 tahun 2010-2013”.
Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Ansori. 2016. “Pengaruh Economic Value Added dan Market Value Added
terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Arum Kusumawati, Lintang. 2009. “Pengaruh Return On Investment (ROI) dan
Deviden Per Share (DPS) terhadap Return Saham pada Perusahaan
Food and Beverages yang terdaftar di BEI periode tahun 2005-
2007”. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Brigham, Eugene dan Joel F. Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Edisi Kesepuluh. Jakarta : Salemba Empat.
Choirurodin. 2018. “Pengaruh Curent Ratio, Return On Equity, Debt To Equity
Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages
yang terdaftar di BEI periode 2013-2016”. Skripsi. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Dityarukmana, Ferdian. 2018. “Pengaruh Return On Investment (ROI), Earning
Per Share (EPS), Market Vallue Added (MVA), dan Beta Individual
Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
di BEI tahun 2012-2016”. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Fitriani, Winda Ayu. 2017. ”Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Economic Value
Added (EVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Pertanian
subsektor Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2011-2015”. Skripsi. Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang.
Fitri, Elia. 2016. ”Pengaruh Curent Ratio, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return
On Equity (ROE) terhadap Return Saham pada Perusahaan sektor
Pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. STIE
Indonesia, Banjaramasin.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis dengan Program SPSS. Semarang :
Undip.
Hanafi, M.M. 2009. Manajemen Keuangan (edisi 1). Yogyakarta : BPFE.
Hartono, Jogiyanto. 2014. Metode Penelitian Bisnis (edisi 6). Yogyakarta.
Universitas Gadjah Mada.
65
Horne, James C. Van dan Jhon M Wachiwicz, Jr. (2012). Prinsip-prinsip
Manajemen Keuangan. Edisi 13. Jakarta : Salemba Empat.
Investor Daily. 2019. Investasi Sektor Pertanian Melonjak.
https://investor.id/archive/investasi-sektor-pertanian-melonjak,
[Diakses 2 Januari 2019].
Kasmir, 2016. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Khasanah, Ferni Khuswatun. 2018. ”Analisis Pengaruh DER dan ROE terhadap
Return Saham pada Perusahaan yang tergabung dalam Jakarta
Islamic Index (JII) periode 2014-2016”. Skripsi. IAIN Purwokerto.
Kusumo, RM Gian Ismoyo. 2011. ”Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap
Return Saham pada Perusahaan Non Bank LQ_45”. Skripsi.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Mandara, Lianty. 2018. ”Pengaruh Operating Leverage dan Economic Value
Added terhadap Return Saham pada Perusahaan Sektor Kimia yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia ”. Skripsi. Universitas Lampung,
Bandar Lampung.
Mangkuprawira, Sjafri. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.
Jakarta : Ghalia, Indonesia.
Martono, Drs., SU dan Harjito. 2010. Manajemen Keuangan Cetakan kedelapan.
Yogyakarta : Ekonosia.
Munawir, S. 2009. “Analisa Laporan Keuangan”. Yogyakarta : Liberty
Yogyakarta
Mutmainah, Kurniawati. 2016. “Pengaruh Penilaian Kinerja dengan Konsep
Konvensional dan Konsep Value Based terhadap Rate Of Return Pada
Perusahaan yang tergabung dalam LQ45”. Jurnal Penelitian
Akuntansi, Vol 11, No 1, Januari 2016.
Nugroho, Rezza Winar. 2018. ”Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Akuntansi
terhadap Return Saham pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek
Indonesia periode 2013-2016”. Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Nurhikmah, Sitti. 2012. “Pengaruh Kinerja Keuangan Return Saham ( studi kasus
Pada industry manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”.
Skripsi. Universitas Hasanuddin.
Putri, Anggun Amelia Bahar. 2012. “Analisis Pengaruh ROA, EPS, NPM, DER
dan PBV Terhadap Return Saham (studi kasus Pada Industri Real
Estate and Property yang terdaftar di BEI periode 2007-2009)”.
Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
66
Simamora, Henry. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Aditya
Media.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta:
Ekonisia.
67
LAMPIRAN
68
Lampiran 1. Daftar Populasi Penelitian
Subsektor Perkebunan
No Kode Nama Perusahaan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ANDI Andira Agro Tbk
3 ANJT Austindo Nusantara Jaya Tbk
4 BWPT Eagle High Plantantions Tbk
5 DSNG Dharma Satya Nusantara Tbk
6 GOLL Golden Plantantion Tbk
7 GZCO Gozco Plantantion Tbk
8 JAWA Jaya Agra Watie Tbk
9 LSIP PP London Sumatera Indonesia Tbk
10 MAGP Multi Agro Gemilang Plantantion Tbk
11 MGRO Mahkota Group Tbk
12 PALM Provident Agro Tbk
13 SGRO Sampoerna Agro Tbk
14 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk
16 SSMS Sawit Subermas Sarana Tbk
15 SMAR Smart Tbk
17 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk
18 UNSP Bakrie Sumatera Plantations Tbk
Subsektor Perikanan
No Kode Nama Perusahaan
1 DSFI Dharma Samudera Fishing Industries Tbk
Subsektor Peternakan
No Kode Nama Perusahaan
1 BEEF Estetika Tata Tiara Tbk
Subsektor Tanaman Pangan
No Kode Nama Perusahaan
1 BISI BISI Internasional Tbk
69
Lampiran 2. Daftar Sampel Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ANJT Austindo Nusantara Jaya Tbk
3 BISI BISI Internasional Tbk
4 DSFI Dharma Samudera Fishing Industries Tbk
5 DSNG Dharma Satya Nusantara Tbk
6 GZCO Gozco Plantantion Tbk
7 JAWA Jaya Agra Watie Tbk
8 LSIP PP London Sumatera Indonesia Tbk
9 PALM Provident Agro Tbk
10 SGRO Sampoerna Agro Tbk
11 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk
12 SMAR Smart Tbk
13 SSMS Sawit Subermas Sarana Tbk
14 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk
15 UNSP Bakrie Sumatera Plantations Tbk
70
Lampiran 3. Data Perhitungan Return On Investment (ROI)
Rumus:
Return On Investment (ROI) =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥 (EAT)
Total Aktiva x 100%
Tahun 2015
No Kode
Perusahaan
Earning After Tax
(EAT) Total Aktiva
ROI
(%)
1 AALI Rp619.107.000.000 Rp21.512.371.000.000 2,88
2 ANJT (Rp112.546.550.132) Rp6.442.495.631.890 (1,75)
3 DSNG Rp269.661.000.000 Rp7.853.275.000.000 3,43
4 GZCO (Rp30.708.000.000) Rp4.964.076.000.000 (0,62)
5 JAWA (Rp11.820.997.843) Rp3.368.151.762.269 (0,35)
6 LSIP Rp623.309.000.000 Rp8.848.792.000.000 7,04
7 PALM (Rp55.206.476.000) Rp4.696.939.348.000 (1,18)
8 SGRO Rp247.569.071.000 Rp7.294.672.621.000 3,39
9 SIMP Rp264.490.000.000 Rp31.697.142.000.000 0,83
10 SMAR (Rp386.175.000.000) Rp23.957.015.000.000 (1,61)
11 SSMS Rp543.650.988.000 Rp6.979.913.216.000 7,79
12 TBLA Rp197.012.000.000 Rp9.293.023.000.000 2,12
13 UNSP (Rp1.007.210.709.000) Rp15.308.022.072.000 (6,58)
14 DSFI Rp13.540.600.094 Rp302.252.813.744 4,48
15 BISI Rp263.920.000.000 Rp2.141.600.000.000 12,32
71
Tahun 2016
No Kode
Perusahaan
Earning After Tax
(EAT) Total Aktiva
ROI
(%)
1 AALI Rp2.006.973.000.000 Rp24.226.122.000.000 8,28
2 ANJT Rp126.014.474.629 Rp7.191.087.068.982 1,75
3 DSNG Rp250.707.000.000 Rp8.183.318.000.000 3,06
4 GZCO (Rp1.535.959.000.000) Rp3.547.023.000.000 (43,30)
5 JAWA (Rp222.525.065.593) Rp3.291.116.891.878 (6,76)
6 LSIP Rp592.769.000.000 Rp9.459.088.000.000 6,27
7 PALM (Rp219.214.425.000) Rp3.860.775.779.000 (5,68)
8 SGRO Rp441.876.744.000 Rp8.328.480.337.000 5,31
9 SIMP Rp538.330.000.000 Rp32.537.592.000.000 1,65
10 SMAR (Rp2.600.909.000.000) Rp26.141.410.000.000 (9,95)
11 SSMS Rp591.658.772.000 Rp7.162.970.110.000 8,26
12 TBLA Rp615.446.000.000 Rp12.596.824.000.000 4,89
13 UNSP (Rp605.127.958.000) Rp14.700.318.360.000 (4,12)
14 DSFI Rp5.750.877.109 Rp328.714.732.282 1,75
15 BISI Rp336.137.000.000 Rp2.416.177.000.000 13,91
72
Tahun 2017
No Kode
Perusahaan
Earning After Tax
(EAT) Total Aktiva
ROI
(%)
1 AALI Rp1.968.027.000.000 Rp25.119.609.000.000 7,83
2 ANJT Rp637.635.133.383 Rp7.798.965.341.148 8,18
3 DSNG Rp575.583.000.000 Rp8.452.115.000.000 6,81
4 GZCO (Rp174.775.000.000) Rp3.480.256.000.000 (5,02)
5 JAWA (Rp205.897.194.467) Rp3.332.578.333.778 (6,18)
6 LSIP Rp733.306.000.000 Rp9.852.695.000.000 7,44
7 PALM Rp65.908.994.000 Rp2.871.881.898.000 2,29
8 SGRO Rp234.698.018.000 Rp8.364.143.632.000 2,81
9 SIMP Rp486.072.000.000 Rp33.859.154.000.000 1,44
10 SMAR Rp1.182.757.000.000 Rp27.356.355.000.000 4,32
11 SSMS Rp806.971.270.000 Rp9.773.852.468.000 8,26
12 TBLA Rp757.740.000.000 Rp14.354.225.000.000 5,28
13 UNSP (Rp1.558.112.000) Rp14.048.681.000 (11,09)
14 DSFI Rp6.748.725.135 Rp365.398.170.105 1,85
15 BISI Rp403.180.000.000 Rp2.822.338.000.000 14,29
73
Tahun 2018
No Kode
Perusahaan
Earning After Tax
(EAT) Total Aktiva
ROI
(%)
1 AALI Rp1.438.511.000.000 Rp26.856.967.000.000 5,36
2 ANJT (Rp4.251.279.496) Rp8.246.895.222.162 (0,05)
3 DSNG Rp420.502.000.000 Rp11.738.892.000.000 3,58
4 GZCO (Rp345.462.000.000) Rp2.910.873.000.000 (11,87)
5 JAWA (Rp298.472.320.487) Rp3.442.393.738.873 (8,67)
6 LSIP Rp331.364.000.000 Rp10.037.294.000.000 3,30
7 PALM (Rp111.414.418.000) Rp1.992.544.414.000 (5,59)
8 SGRO Rp55.529.255.000 Rp9.018.844.952.000 0,62
9 SIMP (Rp76.566.000.000) Rp34.666.506.000.000 (0,22)
10 SMAR Rp597.324.000.000 Rp29.310.310.000.000 2,04
11 SSMS Rp86.203.451.000 Rp11.296.112.298.000 0,76
12 TBLA Rp973.187.000.000 Rp16.339.916.000.000 5,96
13 UNSP (Rp1.848.929.000) Rp13.363.483.000 (13,84)
14 DSFI Rp8.642.591.060 Rp404.997.860.246 2,13
15 BISI Rp403.822.000.000 Rp2.786.010.000.000 14,49
74
Lampiran 4. Data Perhitungan Return On Equity (ROE)
Rumus:
Return On Equity (ROE) =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥 (EAT)
Total Ekuitas x 100%
Tahun 2015
No Kode
Perusahaan
Earning After Tax
(EAT) Total Ekuitas
ROE
(%)
1 AALI Rp619.107.000.000 Rp11.698.787.000.000 5,29
2 ANJT (Rp112.546.550.132) Rp4.662.017.197.077 (2,41)
3 DSNG Rp269.661.000.000 Rp2.507.021.000.000 10,76
4 GZCO (Rp30.708.000.000) Rp2.670.016.000.000 (1,15)
5 JAWA (Rp11.820.997.843) Rp1.289.940.799.377 (0,92)
6 LSIP Rp623.309.000.000 Rp7.337.978.000.000 8,49
7 PALM (Rp55.206.476.000) Rp1.687.263.578.000 (3,27)
8 SGRO Rp247.569.071.000 Rp3.416.785.217.000 7,25
9 SIMP Rp264.490.000.000 Rp17.231.401.000.000 1,53
10 SMAR (Rp386.175.000.000) Rp7.622.770.000.000 (5,07)
11 SSMS Rp543.650.988.000 Rp3.016.790.484.000 18,02
12 TBLA Rp197.012.000.000 Rp2.887.355.000.000 6,82
13 UNSP (Rp1.007.210.709.000) Rp1.667.936.483.000 (60,39)
14 DSFI Rp13.540.600.094 Rp143.105.303.891 9,46
15 BISI Rp263.920.000.000 Rp1.815.296.000.000 14,54
75
Tahun 2016
No Kode
Perusahaan
Earning After Tax
(EAT) Total Ekuitas
ROE
(%)
1 AALI Rp2.006.973.000.000 Rp17.593.482.000.000 11,41
2 ANJT Rp126.014.474.629 Rp4.856.725.406.354 2,59
3 DSNG Rp250.707.000.000 Rp2.704.341.000.000 9,27
4 GZCO (Rp1.535.959.000.000) Rp11.445.070.000.000 (13,42)
5 JAWA (Rp222.525.065.593) Rp1.050.319.497.420 (21,19)
6 LSIP Rp592.769.000.000 Rp7.645.984.000.000 7,75
7 PALM (Rp219.214.425.000) Rp2.326.313.579.000 (9,42)
8 SGRO Rp441.876.744.000 Rp3.758.723.820.000 11,76
9 SIMP Rp538.330.000.000 Rp17.618.288.000.000 3,06
10 SMAR (Rp2.600.909.000.000) Rp10.199.435.000.000 (25,50)
11 SSMS Rp591.658.772.000 Rp3.453.797.272.000 17,13
12 TBLA Rp615.446.000.000 Rp3.420.615.000.000 17,99
13 UNSP (Rp605.127.958.000) Rp1.197.689.182.000 (50,52)
14 DSFI Rp5.750.877.109 Rp148.901.994.619 3,86
15 BISI Rp336.137.000.000 Rp2.063.525.000.000 16,29
76
Tahun 2017
No Kode
Perusahaan
Earning After Tax
(EAT) Total Ekuitas
ROE
(%)
1 AALI Rp1.968.027.000.000 Rp18.712.477.000.000 10,52
2 ANJT Rp637.635.133.383 Rp5.414.181.104.690 11,78
3 DSNG Rp575.583.000.000 Rp3.314.042.000.000 17,37
4 GZCO (Rp174.775.000.000) Rp1.500.650.000.000 (11,65)
5 JAWA (Rp205.897.194.467) Rp855.051.699.342 (24,08)
6 LSIP Rp733.306.000.000 Rp8.230.441.000.000 8,91
7 PALM Rp65.908.994.000 Rp1.563.097.336.000 4,22
8 SGRO Rp234.698.018.000 Rp4.084.486.999.000 5,75
9 SIMP Rp486.072.000.000 Rp18.526.820.000.000 2,62
10 SMAR Rp1.182.757.000.000 Rp11.532.233.000.000 10,26
11 SSMS Rp806.971.270.000 Rp4.181.993.107.000 19,30
12 TBLA Rp757.740.000.000 Rp4.256.654.000.000 17,80
13 UNSP (Rp1.558.112.000) (Rp3.124.750.000) 49,86
14 DSFI Rp6.748.725.135 Rp161.185.212.532 4,19
15 BISI Rp403.180.000.000 Rp2.200.110.000.000 18,33
77
Tahun 2018
No Kode
Perusahaan
Earning After Tax
(EAT) Total Ekuitas
ROE
(%)
1 AALI Rp1.438.511.000.000 Rp19.474.522.000.000 7,39
2 ANJT (Rp4.251.279.496) Rp5.291.407.077.428 (0,08)
3 DSNG Rp420.502.000.000 Rp3.658.962.000.000 11,49
4 GZCO (Rp345.462.000.000) Rp1.070.737.000.000 (32,26)
5 JAWA (Rp298.472.320.487) Rp673.950.600.706 (44,29)
6 LSIP Rp331.364.000.000 Rp8.332.119.000.000 3,98
7 PALM (Rp111.414.418.000) Rp1.612.747.080.000 (6,91)
8 SGRO Rp55.529.255.000 Rp4.028.849.658.000 1,38
9 SIMP (Rp76.566.000.000) Rp18.286.677.000.000 (0,42)
10 SMAR Rp597.324.000.000 Rp12.249.205.000.000 4,88
11 SSMS Rp86.203.451.000 Rp4.069.182.342.000 2,12
12 TBLA Rp973.187.000.000 Rp4.783.616.000.000 20,34
13 UNSP (Rp1.848.929.000) (Rp14.347.100.000) 12,89
14 DSFI Rp8.642.591.060 Rp182.270.604.574 4,74
15 BISI Rp403.822.000.000 Rp2.308.830.000.000 17,49
78
Lampiran 5. Data Operating Cash Flow (OCF)
No Kode Perusahaan Operating Cash Flow (OCF)
2015 2016
1 AALI Rp1.027.773.000.000 Rp2.511.823.000.000
2 ANJT RP1.215.075.320 Rp287.238.152.400
3 DSNG Rp352.025.000.000 Rp399.235.000.000
4 GZCO (Rp143.238.000.000) (Rp58.234.000.000)
5 JAWA Rp89.531.364.449 Rp46.028.007.037
6 LSIP Rp848.480.000.000 Rp1.071.683.000.000
7 PALM RP52.789.977.000 Rp40.448.676.000
8 SGRO Rp382.580.828.000 Rp548.338.094.000
9 SIMP Rp1.665.381.000.000 Rp2.162.467.000.000
10 SMAR Rp489.192.000.000 Rp1.312.751.000.000
11 SSMS Rp61.188.070.00 Rp659.083.189.000
12 TBLA Rp430.227.000.000 Rp26.229.000.000
13 UNSP (Rp17.129.134.000) Rp8.294.415.000
14 DSFI Rp33.709.826.377 Rp4.387.397.758
15 BISI Rp241.946.000.000 Rp205.035.000.000
79
No Kode Perusahaan Operating Cash Flow (OCF)
2017 2018
1 AALI Rp2.841.822.000.000 Rp2.045.235.000.000
2 ANJT RP188.999.766.508 Rp87.443.436.072
3 DSNG Rp1.094.970.000.000 Rp298.337.000.000
4 GZCO Rp23.705.000.000 Rp138.641.000.000
5 JAWA (Rp156.231.590.180) (Rp310.519.374.000)
6 LSIP Rp1.261.942.000.000 Rp663.239.000.000
7 PALM RP93.934.411.000 (Rp76.094.209.000)
8 SGRO Rp416.237.070.000 Rp810.464.371.000
9 SIMP Rp1.984.583.000.000 Rp1.155.072.000.000
10 SMAR Rp2.346.166.000.000 Rp772.851.000.000
11 SSMS Rp907.461.958.000 Rp324.898.844.000
12 TBLA Rp2.102.790.000 Rp2.213.000.000
13 UNSP (Rp171.265.000.000) Rp26.451.000.000
14 DSFI Rp29.051.881.660 Rp15.622.628.033
15 BISI Rp590.514.000.000 Rp170.088.000.000
80
Lampiran 6. Data Perhitungan Net operating After Tax (NOPAT)
Rumus:
NOPAT = Laba (rugi) usaha sebelum pajak - Pajak
Tahun 2015
No Kode
Perusahaan
Laba (rugi) usaha
sebelum pajak Pajak NOPAT
1 AALI Rp1.175.513.000.000 Rp479.829.000.000 Rp695.684.000.000
2 ANJT Rp7.640.771.416 Rp122.577.413.927 (Rp114.936.642.511)
3 DSNG Rp426.687.000.000 Rp125.168.000.000 Rp301.519.000.000
4 GZCO (Rp55.116.000.000) (Rp23.300.000.000) (Rp31.816.000.000)
5 JAWA (Rp2.798.688.333) Rp8.916.814.827 (Rp11.715.503.160)
6 LSIP Rp818.405.000.000 Rp195.096.000.000 Rp623.309.000.000
7 PALM (Rp59.405.152.000) (Rp4.163.030.000) (Rp55.242.122.000)
8 SGRO Rp396.154.441.000 Rp140.262.318.000 Rp255.892.123.000
9 SIMP Rp658.387.000.000 Rp293.508.000.000 Rp364.879.000.000
10 SMAR (Rp206.650.000.000) Rp178.859.000.000 (Rp385.509.000.000)
11 SSMS Rp774.724.980.000 Rp204.842.732.000 Rp569.882.248.000
12 TBLA Rp263.214.000.000 Rp62.431.000.000 Rp200.783.000.000
13 UNSP (Rp1.343.568.990.000) Rp333.393.831.000 (Rp1.676.962.821.000)
14 DSFI Rp21.880.071.281 Rp8.339.471.187 Rp13.540.600.094
15 BISI Rp331.593.000.000 Rp67.626.000.000 Rp263.967.000.000
81
Tahun 2016
No Kode
Perusahaan
Laba (rugi) usaha
sebelum pajak Pajak NOPAT
1 AALI Rp2.208.778.000.000 Rp94.479.000.000 Rp2.114.299.000.000
2 ANJT Rp265.421.532.287 Rp139.344.959.638 Rp126.076.572.649
3 DSNG Rp337.450.000.000 Rp85.410.000.000 Rp252.040.000.000
4 GZCO (Rp1.593.545.000.000) (Rp45.941.000.000) (Rp1.547.604.000.000)
5 JAWA (Rp222.555.903.739) Rp2.576.736.349 (Rp225.132.640.088)
6 LSIP Rp778.561.000.000 Rp185.792.000.000 Rp592.769.000.000
7 PALM Rp250.650.733.000 Rp31.551.166.000 Rp219.099.567.000
8 SGRO Rp266.832.693.000 (Rp192.532.480.000) Rp459.365.173.000
9 SIMP Rp1.394.625.000.000 Rp784.831.000.000 Rp609.794.000.000
10 SMAR Rp1.430.802.000.000 (Rp1.168.737.000.000) Rp2.599.539.000.000
11 SSMS Rp847.387.716.000 Rp255.728.944.000 Rp591.658.772.000
12 TBLA Rp263.214.000.000 Rp62.431.000.000 Rp200.783.000.000
13 UNSP (Rp321.172.056.000) Rp285.229.650.000 (Rp606.401.706.000)
14 DSFI Rp7.695.828.438 Rp1.944.951.329 Rp5.750.877.109
15 BISI Rp454.095.000.000 Rp117.875.000.000 Rp336.220.000.000
82
Tahun 2017
No Kode
Perusahaan
Laba (rugi) usaha
sebelum pajak Pajak NOPAT
1 AALI Rp2.880.046.000.000 Rp810.260.000.000 Rp2.069.786.000.000
2 ANJT Rp1.002.669.912.785 Rp353.054.682.707 Rp649.615.230.078
3 DSNG Rp935.280.000.000 Rp273.804.000.000 Rp661.476.000.000
4 GZCO (Rp216.689.000.000) (Rp41.173.000.000) (Rp175.516.000.000)
5 JAWA (Rp245.730.047.067) (Rp37.191.689.042) (Rp208.538.358.025)
6 LSIP Rp962.514.000.000 Rp229.266.000.000 Rp733.248.000.000
7 PALM Rp73.107.868.000 Rp7.270.138.000 Rp65.837.730.000
8 SGRO Rp410.267.808.000 Rp160.538.370.000 Rp249.729.438.000
9 SIMP Rp1.130.137.000.000 Rp482.503.000.000 Rp647.634.000.000
10 SMAR Rp1.206.336.000.000 Rp23.008.000.000 Rp1.183.328.000.000
11 SSMS Rp1.120.374.369.000 Rp309.444.266.000 Rp810.930.103.000
12 TBLA Rp1.274.594.000.000 Rp295.898.000.000 Rp978.696.000.000
13 UNSP (Rp1.186.892.000.000) Rp371.577.000.000 (Rp1.558.469.000.000)
14 DSFI Rp9.155.401.920 Rp2.406.676.785 Rp6.748.725.135
15 BISI Rp519.197.000.000 Rp115.910.000.000 Rp403.287.000.000
83
Tahun 2018
No Kode
Perusahaan
Laba (rugi) usaha
sebelum pajak Pajak NOPAT
1 AALI Rp2.207.080.000.000 Rp686.357.000.000 Rp1.520.723.000.000
2 ANJT Rp90.984.294.061 Rp97.721.885.683 (Rp6.737.591.622)
3 DSNG Rp611.264.000.000 Rp178.847.000.000 Rp432.417.000.000
4 GZCO (Rp420.261.000.000) (Rp66.984.000.000) (Rp353.277.000.000)
5 JAWA (Rp304.298.161.786) (Rp4.277.281.981) (Rp300.020.879.805)
6 LSIP Rp417.052.000.000 Rp87.626.000.000 Rp329.426.000.000
7 PALM (Rp86.687.171.000) Rp24.811.597.000 (Rp111.498.768.000)
8 SGRO Rp143.050.457.000 Rp79.442.388.000 Rp63.608.069.000
9 SIMP Rp206.722.000.000 Rp384.789.000.000 (Rp178.067.000.000)
10 SMAR Rp701.504.000.000 Rp103.731.000.000 Rp597.773.000.000
11 SSMS Rp340.868.812.000 Rp254.097.843.000 Rp86.770.969.000
12 TBLA Rp1.043.045.000.000 Rp278.665.000.000 Rp764.380.000.000
13 UNSP (Rp1.962.444.000.000) (Rp113.515.000.000) (Rp1.848.929.000.000)
14 DSFI Rp11.472.124.244 Rp2.829.533.184 Rp8.642.591.060
15 BISI Rp505.499.000.000 Rp101.629.000.000 Rp403.870.000.000
84
Lampiran 7. Data Perhitungan Invested Capital (IC)
Rumus:
IC = Total utang dan ekuitas – Utang jangka pendek
Tahun 2015
No Kode
Perusahaan
Total utang dan
ekuitas
Utang jangka
panjang Invested Capital (IC)
1 AALI Rp21.512.371.000.000 Rp3.522.133.000.000 Rp17.990.238.000.000
2 ANJT Rp6.442.495.631.890 Rp765.802.076.621 Rp5.676.693.555.269
3 DSNG Rp7.853.275.000.000 Rp2.098.774.000.000 Rp5.754.501.000.000
4 GZCO Rp4.964.076.000.000 Rp204.503.000.000 Rp4.759.573.000.000
5 JAWA Rp3.368.151.762.269 Rp2.078.210.962.892 Rp1.289.940.799.377
6 LSIP Rp8.848.792.000.000 Rp571.162.000.000 Rp8.277.630.000.000
7 PALM Rp4.696.939.348.000 Rp904.699.012.000 Rp3.792.240.336.000
8 SGRO Rp7.294.672.621.000 Rp1.264.557.641.000 Rp6.030.114.980.000
9 SIMP Rp31.697.142.000.000 Rp5.373.084.000.000 Rp26.324.058.000.000
10 SMAR Rp23.957.015.000.000 Rp9.897.188.000.000 Rp14.059.827.000.000
11 SSMS Rp6.979.913.216.000 Rp1.302.632.855.000 Rp5.677.280.361.000
12 TBLA Rp9.293.023.000.000 Rp2.708.333.000.000 Rp6.584.690.000.000
13 UNSP Rp15.308.022.072.000 Rp8.016.907.021.000 Rp7.291.115.051.000
14 DSFI Rp302.252.813.744 Rp99.754.926.767 Rp202.497.886.977
15 BISI Rp2.141.600.000.000 Rp279.244.000.000 Rp1.862.356.000.000
85
Tahun 2016
No Kode
Perusahaan
Total utang dan
ekuitas
Utang jangka
panjang Invested Capital (IC)
1 AALI Rp24.226.122.000.000 Rp3.942.967.000.000 Rp20.283.155.000.000
2 ANJT Rp7.191.087.068.982 Rp617.109.724.277 Rp6.573.977.344.705
3 DSNG Rp8.183.318.000.000 Rp1.961.618.000.000 Rp6.221.700.000.000
4 GZCO Rp3.547.023.000.000 Rp288.173.000.000 Rp3.258.850.000.000
5 JAWA Rp3.291.116.891.878 Rp645.953.132.608 Rp2.645.163.759.270
6 LSIP Rp9.459.088.000.000 Rp780.627.000.000 Rp8.678.461.000.000
7 PALM Rp3.860.775.779.000 Rp330.446.795.000 Rp3.530.328.984.000
8 SGRO Rp8.328.480.337.000 Rp1.434.698.060.000 Rp6.893.782.277.000
9 SIMP Rp32.537.592.000.000 Rp4.595.300.000.000 Rp27.942.292.000.000
10 SMAR Rp26.141.410.000.000 Rp8.356.807.000.000 Rp17.784.603.000.000
11 SSMS Rp7.162.970.110.000 Rp1.314.577.874.000 Rp5.848.392.236.000
12 TBLA Rp12.596.824.000.000 Rp4.583.285.000.000 Rp8.013.539.000.000
13 UNSP RP14.700.318.360.000 Rp10.292.576.380.000 Rp4.407.741.980.000
14 DSFI Rp328.714.732.282 Rp122.215.578.591 Rp206.499.153.691
15 BISI Rp2.416.177.000.000 Rp301.542.000.000 Rp2.114.635.000.000
86
Tahun 2017
No Kode
Perusahaan
Total utang dan
ekuitas
Utang jangka
panjang Invested Capital (IC)
1 AALI Rp25.119.609.000.000 Rp2.309.417.000.000 Rp22.810.192.000.000
2 ANJT Rp7.798.965.341.148 Rp761.821.989.278 Rp7.037.143.351.870
3 DSNG Rp8.452.115.000.000 Rp1.724.895.000.000 Rp6.727.220.000.000
4 GZCO Rp3.480.256.000.000 Rp260.500.000.000 Rp3.219.756.000.000
5 JAWA Rp3.332.578.333.778 Rp1.274.614.033.145 Rp2.057.964.300.633
6 LSIP Rp9.852.695.000.000 Rp416.258.000.000 Rp9.436.437.000.000
7 PALM Rp2.871.881.898.000 Rp324.526.289.000 Rp2.547.355.609.000
8 SGRO Rp8.364.143.632.000 Rp1.247.463.556.000 Rp7.116.680.076.000
9 SIMP Rp33.859.154.000.000 Rp6.187.987.000.000 Rp27.671.167.000.000
10 SMAR Rp27.356.355.000.000 Rp8.465.263.000.000 Rp18.891.092.000.000
11 SSMS Rp9.773.852.468.000 Rp1.122.416.497.000 Rp8.651.435.971.000
12 TBLA Rp14.354.225.000.000 Rp4.637.980.000.000 Rp9.716.245.000.000
13 UNSP Rp14.048.681.000.000 Rp11.830.333.000.000 Rp2.218.348.000.000
14 DSFI Rp365.398.170.105 Rp152.205.007.314 Rp213.193.162.791
15 BISI Rp2.622.336.000.000 Rp362.250.000.000 Rp.2.260.086.000.000
87
Tahun 2018
No Kode
Perusahaan
Total utang dan
ekuitas
Utang jangka
panjang Invested Capital (IC)
1 AALI Rp26.856.967.000.000 Rp3.076.530.000.000 Rp23.780.437.000.000
2 ANJT Rp8.246.895.222.162 Rp768.212.867.373 Rp7.478.682.354.789
3 DSNG Rp11.738.892.000.000 Rp2.321.028.000.000 Rp9.417.864.000.000
4 GZCO Rp2.910.873.000.000 Rp343.336.000.000 Rp2.567.537.000.000
5 JAWA Rp3.442.393.738.873 Rp359.942.626.416 Rp3.082.451.112.457
6 LSIP Rp10.037.294.000.000 Rp524.814.000.000 Rp9.512.480.000.000
7 PALM Rp1.992.544.414.000 Rp102.794.199.000 Rp1.889.750.215.000
8 SGRO Rp9.018.844.952.000 Rp1.732.828.695.000 Rp7.286.016.257.000
9 SIMP Rp34.666.506.000.000 Rp7.791.396.000.000 Rp26.875.110.000.000
10 SMAR Rp29.310.310.000.000 Rp8.452.099.000.000 Rp20.858.211.000.000
11 SSMS Rp11.296.112.298.000 Rp1.156.484.796.000 Rp10.139.627.502.000
12 TBLA Rp16.339.916.000.000 Rp3.300.644.000.000 Rp13.039.272.000.000
13 UNSP Rp13.363.483.000.000 Rp13.098.714.000.000 Rp264.769.000.000
14 DSFI Rp404.997.860.246 Rp177.077.199.876 Rp227.920.660.370
15 BISI Rp2.765.010.000.000 Rp395.388.000.000 Rp2.369.622.000.000
88
Lampiran 8. Data Perhitungan Tingkat Modal (D)
Rumus:
Tingkat Modal (D) =Total Utang
Total Utang dan Ekuitas x 100%
Tahun 2015
No Kode
Perusahaan Total Utang
Total Utang dan
Ekuitas
Tingkat
modal (D)
(%)
1 AALI Rp9.813.584.000.000 Rp21.512.371.000.000 45,62
2 ANJT Rp1.782.603.725.351 Rp6.442.495.631.890 27,67
3 DSNG Rp5.346.254.000.000 Rp7.853.275.000.000 68,08
4 GZCO Rp2.294.060.000.000 Rp4.964.076.000.000 46,21
5 JAWA Rp2.078.210.962.892 Rp3.368.151.762.269 61,70
6 LSIP Rp1.510.814.000.000 Rp8.848.792.000.000 17,07
7 PALM Rp3.009.675.770.000 Rp4.696.939.348.000 64,08
8 SGRO Rp3.877.887.404.000 Rp7.294.672.621.000 53,16
9 SIMP Rp14.465.741.000.000 Rp31.697.142.000.000 45,64
10 SMAR Rp16.334.245.000.000 Rp23.957.015.000.000 68,18
11 SSMS Rp3.963.122.732.000 Rp6.979.913.216.000 56,78
12 TBLA Rp6.405.668.000.000 Rp9.293.023.000.000 68,93
13 UNSP Rp13.640.085.589.000 Rp15.308.022.072.000 89,10
14 DSFI Rp159.147.509.853 Rp302.252.813.744 52,65
15 BISI Rp326.304.000.000 Rp2.141.600.000.000 15,24
89
Tahun 2016
No Kode
Perusahaan Total Utang
Total Utang dan
Ekuitas
Tingkat
modal (D)
(%)
1 AALI Rp6.632.640.000.000 Rp24.226.122.000.000 27,38
2 ANJT Rp2.334.361.662.627 Rp7.191.087.068.982 32,46
3 DSNG Rp5.478.977.000.000 Rp8.183.318.000.000 66,95
4 GZCO Rp2.402.516.000.000 Rp3.547.023.000.000 67,73
5 JAWA Rp2.240.797.394.458 Rp3.291.116.891.878 68,09
6 LSIP Rp1.813.104.000.000 Rp9.459.088.000.000 19,17
7 PALM Rp1.534.462.200.000 Rp3.860.775.779.000 39,74
8 SGRO Rp4.569.756.517.000 Rp8.328.480.337.000 54,87
9 SIMP Rp14.919.304.000.000 Rp32.537.592.000.000 45,85
10 SMAR Rp15.941.975.000.000 Rp26.141.410.000.000 60,98
11 SSMS Rp3.709.172.838.000 Rp7.162.970.110.000 51,78
12 TBLA Rp9.176.209.000.000 Rp12.596.824.000.000 72,85
13 UNSP Rp13.502.629.178.000 Rp14.700.318.360.000 91,85
14 DSFI Rp179.812.737.663 Rp328.714.732.282 54,70
15 BISI Rp352.652.000.000 Rp2.416.177.000.000 14,60
90
Tahun 2017
No Kode
Perusahaan Total Utang
Total Utang dan
Ekuitas
Tingkat
modal (D)
(%)
1 AALI Rp6.407.132.000.000 Rp25.119.609.000.000 25,51
2 ANJT Rp2.384.784.236.458 Rp7.798.965.341.148 30,58
3 DSNG Rp5.138.073.000.000 Rp8.452.115.000.000 60,79
4 GZCO Rp1.979.601.000.000 Rp3.480.256.000.000 56,88
5 JAWA Rp2.477.526.634.436 Rp3.332.578.333.778 74,34
6 LSIP Rp1.622.254.000.000 Rp9.852.695.000.000 16,47
7 PALM Rp1.308.784.562.000 Rp2.871.881.898.000 45,57
8 SGRO Rp4.279.656.633.000 Rp8.364.143.632.000 51,17
9 SIMP Rp15.332.334.000.000 Rp33.859.154.000.000 45,28
10 SMAR Rp15.824.122.000.000 Rp27.356.355.000.000 57,84
11 SSMS Rp5.591.859.361.000 Rp9.773.852.468.000 57,21
12 TBLA Rp10.097.571.000.000 Rp14.354.225.000.000 70,35
13 UNSP Rp14.361.156.000.000 Rp14.048.681.000.000 102,22
14 DSFI Rp204.212.957.573 Rp365.398.170.105 55,89
15 BISI Rp422.226.000.000 Rp2.622.336.000.000 16,10
91
Tahun 2018
No Kode
Perusahaan Total Utang
Total Utang dan
Ekuitas
Tingkat
modal (D)
(%)
1 AALI Rp7.382.445.000.000 Rp26.856.967.000.000 27,49
2 ANJT Rp2.955.488.144.733 Rp8.246.895.222.162 35,84
3 DSNG Rp8.079.930.000.000 Rp11.738.892.000.000 68,83
4 GZCO Rp1.840.136.000.000 Rp2.910.873.000.000 63,22
5 JAWA Rp2.768.443.138.167 Rp3.442.393.738.873 80,42
6 LSIP Rp1.705.175.000.000 Rp10.037.294.000.000 16,99
7 PALM Rp379.797.334.000 Rp1.992.544.414.000 19,06
8 SGRO Rp4.989.995.294.000 Rp9.018.844.952.000 55,33
9 SIMP Rp16.379.829.000.000 Rp34.666.506.000.000 47,25
10 SMAR Rp17.061.105.000.000 Rp29.310.310.000.000 58,21
11 SSMS Rp7.226.929.956.000 Rp11.296.112.298.000 63,98
12 TBLA Rp11.556.300.000.000 Rp16.339.916.000.000 70,72
13 UNSP Rp14.789.193.000.000 Rp13.363.483.000.000 110,67
14 DSFI Rp222.727.255.672 Rp404.997.860.246 54,99
15 BISI Rp455.080.000.000 Rp2.765.010.000.000 16,46
92
Lampiran 9. Data Perhitungan Cost of Debt (rd)
Rumus:
Cost of Debt (rd) =Beban Bunga
Total Utang Jangka Panjang x 100%
Tahun 2015
No Kode
Perusahaan Beban Bunga
Total utang jangka
panjang
Cost of
Debt (rd)
(%)
1 AALI Rp843.219.000.000 Rp6.291.451.000.000 13,40
2 ANJT Rp6.562.717.291 Rp1.015.045.255.119 0,65
3 DSNG Rp254.611.000.000 Rp3.247.480.000.000 7,84
4 GZCO Rp50.347.000.000 Rp2.089.557.000.000 2,41
5 JAWA Rp147.756.372.616 Rp1.626.712.445.984 9,08
6 LSIP Rp43.289.000.000 Rp939.652.000.000 4,61
7 PALM Rp202.845.317.000 Rp2.104.976.758.000 9,64
8 SGRO Rp2.320.493.993.000 Rp2.613.329.763.000 88,79
9 SIMP Rp753.352.000.000 Rp9.092.657.000.000 8,29
10 SMAR Rp411.306.000.000 Rp6.437.057.000.000 6,39
11 SSMS Rp150.000.000.000 Rp2.660.489.877.000 5,64
12 TBLA Rp301.508.000.000 Rp3.697.335.000.000 8,15
13 UNSP Rp97.106.335.000 Rp5.623.178.562.000 1,73
14 DSFI Rp5.390.157.684 Rp59.392.583.086 9,08
15 BISI Rp28.000.000.000 Rp47.060.000.000 59,50
93
Tahun 2016
No Kode
Perusahaan Beban Bunga
Total utang jangka
panjang
Cost of
Debt (rd)
(%)
1 AALI Rp448.600.000.000 Rp2.689.673.000.000 16,68
2 ANJT Rp8.204.424.196 Rp1.717.549.208.217 0,48
3 DSNG Rp278.687.000.000 Rp3.517.359.000.000 7,92
4 GZCO Rp42.345.000.000 Rp2.114.343.000.000 2,00
5 JAWA Rp149.989.161.455 Rp1.594.844.261.850 9,40
6 LSIP Rp21.586.000.000 Rp1.032.477.000.000 2,09
7 PALM Rp244.026.814.000 Rp1.204.015.405.000 20,27
8 SGRO Rp2.244.555.581.000 Rp3.135.058.457.000 71,60
9 SIMP Rp689.963.000.000 Rp10.324.004.000.000 6,68
10 SMAR Rp482.014.000.000 Rp7.585.168.000.000 6,35
11 SSMS Rp2.150.844.961.000 Rp2.394.594.964.000 89,82
12 TBLA Rp223.136.000.000 Rp4.592.924.000.000 4,86
13 UNSP Rp17.524.902.000 Rp3.210.052.798.000 0,55
14 DSFI Rp5.381.445.280 Rp57.597.159.072 9,34
15 BISI Rp27.999.000.000 Rp51.128.000.000 54,76
94
Tahun 2017
No Kode
Perusahaan Beban Bunga
Total utang jangka
panjang
Cost of
Debt (rd)
(%)
1 AALI Rp523.231.000.000 Rp4.097.715.000.000 12,77
2 ANJT Rp50.692.453.270 Rp1.623.329.226.848 3,12
3 DSNG Rp293.516.000.000 Rp3.413.178.000.000 8,60
4 GZCO Rp50.347.000.000 Rp1.719.106.000.000 2,93
5 JAWA Rp191.053.295.822 Rp1.202.912.601.291 15,88
6 LSIP Rp60.120.000.000 Rp1.205.996.000.000 4,99
7 PALM Rp120.992.167.000 Rp984.258.273.000 12,29
8 SGRO Rp1.582.877.902.000 Rp3.032.193.077.000 52,20
9 SIMP Rp670.638.000.000 Rp9.144.347.000.000 7,33
10 SMAR Rp479.717.000.000 Rp7.358.859.000.000 6,52
11 SSMS Rp1.134.139.160.000 Rp4.469.442.864.000 25,38
12 TBLA Rp432.879.000.000 Rp5.459.591.000.000 7,93
13 UNSP Rp17.153.000.000 Rp2.530.823.000.000 0,68
14 DSFI Rp8.047.425.330 Rp52.007.950.259 15,47
15 BISI Rp50.000.000.000 Rp59.976.000.000 83,37
95
Tahun 2018
No Kode
Perusahaan Beban Bunga
Total utang jangka
panjang
Cost of
Debt (rd)
(%)
1 AALI Rp414.138.000.000 Rp4.305.915.000.000 9,62
2 ANJT Rp26.896.985.638 Rp2.187.645.335.598 1,23
3 DSNG Rp312.467.000.000 Rp5.758.902.000.000 5,43
4 GZCO Rp42.345.000.000 Rp1.496.800.000.000 2,83
5 JAWA Rp207.182.364.176 Rp2.408.500.511.751 8,60
6 LSIP Rp31.825.000.000 Rp1.180.361.000.000 2,70
7 PALM Rp84.229.800.000 Rp277.003.135.000 30,41
8 SGRO Rp2.594.940.762.000 Rp3.257.166.599.000 79,67
9 SIMP Rp730.752.000.000 Rp8.588.433.000.000 8,51
10 SMAR Rp588.165.000.000 Rp8.609.006.000.000 6,83
11 SSMS Rp3.878.716.123.000 Rp6.070.445.160.000 63,90
12 TBLA Rp676.514.000.000 Rp8.255.656.000.000 8,19
13 UNSP Rp4.269.000.000 Rp1.699.479.000.000 0,25
14 DSFI Rp8.913.987.723 Rp45.650.055.796 19,53
15 BISI Rp175.000.000.000 Rp59.692.000.000 293,17
96
Lampiran 10. Data Perhitungan Tingkat Ekuitas (E)
Rumus:
Tingkat Ekuitas (E) = Total Ekuitas
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑛 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 x 100%
Tahun 2015
No Kode
Perusahaan Total Ekuitas Total utang dan ekuitas
Tingkat
Ekuitas (E)
(%)
1 AALI Rp11.698.787.000.000 Rp21.512.371.000.000 54,38
2 ANJT Rp4.662.017.197.077 Rp6.442.495.631.890 72,36
3 DSNG Rp2.507.021.000.000 Rp7.853.275.000.000 31,92
4 GZCO Rp2.670.016.000.000 Rp4.964.076.000.000 53,79
5 JAWA Rp1.289.940.799.377 Rp3.368.151.762.269 38,30
6 LSIP Rp7.337.978.000.000 Rp8.848.792.000.000 82,93
7 PALM Rp1.687.263.578.000 Rp4.696.939.348.000 35,92
8 SGRO Rp3.416.785.217.000 Rp7.294.672.621.000 46,84
9 SIMP Rp17.231.401.000.000 Rp31.697.142.000.000 54,36
10 SMAR Rp7.622.770.000.000 Rp23.957.015.000.000 31,82
11 SSMS Rp3.016.790.484.000 Rp6.979.913.216.000 43,22
12 TBLA Rp2.887.355.000.000 Rp9.293.023.000.000 31,07
13 UNSP Rp1.667.936.483.000 Rp15.308.022.072.000 10,90
14 DSFI Rp143.105.303.891 Rp302.252.813.744 47,35
15 BISI Rp1.815.296.000.000 Rp2.141.600.000.000 84,76
97
Tahun 2016
No Kode
Perusahaan Total Ekuitas Total utang dan ekuitas
Tingkat
Ekuitas (E)
(%)
1 AALI Rp17.593.482.000.000 Rp24.226.122.000.000 72,62
2 ANJT Rp4.856.725.406.354 Rp7.191.087.068.982 67,54
3 DSNG Rp2.704.341.000.000 Rp8.183.318.000.000 33,05
4 GZCO Rp1.144.507.000.000 Rp3.547.023.000.000 32,27
5 JAWA Rp1.050.319.497.420 Rp3.291.116.891.878 31,91
6 LSIP Rp7.645.984.000.000 Rp9.459.088.000.000 80,83
7 PALM Rp2.326.313.579.000 Rp3.860.775.779.000 60,26
8 SGRO Rp3.758.723.820.000 Rp8.328.480.337.000 45,13
9 SIMP Rp17.618.288.000.000 Rp32.537.592.000.000 54,15
10 SMAR Rp10.199.435.000.000 Rp26.141.410.000.000 39,02
11 SSMS Rp3.453.797.272.000 Rp7.162.970.110.000 48,22
12 TBLA Rp3.420.615.000.000 Rp12.596.824.000.000 27,15
13 UNSP Rp1.197.689.182.000 Rp14.700.318.360.000 8,15
14 DSFI Rp148.901.994.619 Rp328.714.732.282 45,30
15 BISI Rp2.063.525.000.000 Rp2.416.177.000.000 85,40
98
Tahun 2017
No Kode
Perusahaan Total Ekuitas Total utang dan ekuitas
Tingkat
Ekuitas (E)
(%)
1 AALI Rp18.712.477.000.000 Rp25.119.609.000.000 74,49
2 ANJT Rp5.414.181.104.690 Rp7.798.965.341.148 69,42
3 DSNG Rp2.778.214.000.000 Rp8.452.115.000.000 32,87
4 GZCO Rp1.500.650.000.000 Rp3.480.256.000.000 43,12
5 JAWA Rp855.051.699.342 Rp3.332.578.333.778 25,66
6 LSIP Rp8.230.441.000.000 Rp9.852.695.000.000 83,53
7 PALM Rp1.563.097.336.000 Rp2.871.881.898.000 54,43
8 SGRO Rp4.084.486.999.000 Rp8.364.143.632.000 48,83
9 SIMP Rp18.526.820.000.000 Rp33.859.154.000.000 54,72
10 SMAR Rp11.532.233.000.000 Rp27.356.355.000.000 42,16
11 SSMS Rp4.181.993.107.000 Rp9.773.852.468.000 42,79
12 TBLA Rp4.256.654.000.000 Rp14.354.225.000.000 29,65
13 UNSP Rp312.475.000.000 Rp14.048.681.000.000 2,22
14 DSFI Rp161.185.212.532 Rp365.398.170.105 44,11
15 BISI Rp2.200.110.000.000 Rp2.622.336.000.000 83,90
99
Tahun 2018
No Kode
Perusahaan Total Ekuitas Total utang dan ekuitas
Tingkat
Ekuitas (E)
(%)
1 AALI Rp19.474.522.000.000 Rp26.856.967.000.000 72,51
2 ANJT Rp5.291.407.077.428 Rp8.246.895.222.162 64,16
3 DSNG Rp3.658.962.000.000 Rp11.738.892.000.000 31,17
4 GZCO Rp1.070.737.000.000 Rp2.910.873.000.000 36,78
5 JAWA Rp673.950.600.706 Rp3.442.393.738.873 19,58
6 LSIP Rp8.332.119.000.000 Rp10.037.294.000.000 83,01
7 PALM Rp1.612.747.080.000 Rp1.992.544.414.000 80,94
8 SGRO Rp4.028.849.658.000 Rp9.018.844.952.000 44,67
9 SIMP Rp18.286.677.000.000 Rp34.666.506.000.000 52,75
10 SMAR Rp12.249.205.000.000 Rp29.310.310.000.000 41,79
11 SSMS Rp4.069.182.342.000 Rp11.296.112.298.000 36,02
12 TBLA Rp4.783.616.000.000 Rp16.339.916.000.000 29,28
13 UNSP Rp1.434.710.000.000 Rp13.363.483.000.000 10,74
14 DSFI Rp182.270.604.574 Rp404.997.860.246 45,01
15 BISI Rp2.309.930.000.000 Rp2.765.010.000.000 83,54
100
Lampiran 11. Data Perhitungan Cost of Equity (re)
Rumus:
Cost of Equity (re) =Laba Setelah Pajak
Total Ekuitas x 100%
Tahun 2015
No Kode
Perusahaan Laba Setelah Pajak Total Ekuitas
Cost of
Equity (re)
(%)
1 AALI Rp619.107.000.000 Rp11.698.787.000.000 5,29
2 ANJT (Rp112.546.550.132) Rp4.662.017.197.077 (2,41)
3 DSNG Rp269.661.000.000 Rp2.507.021.000.000 10,76
4 GZCO (Rp30.708.000.000) Rp2.670.016.000.000 (1,15)
5 JAWA (Rp11.820.997.843) Rp1.289.940.799.377 (0,92)
6 LSIP Rp623.309.000.000 Rp7.337.978.000.000 8,49
7 PALM (Rp55.206.476.000) Rp1.687.263.578.000 (3,27)
8 SGRO Rp247.569.071.000 Rp3.416.785.217.000 7,25
9 SIMP Rp264.490.000.000 Rp17.231.401.000.000 1,53
10 SMAR (Rp386.175.000.000) Rp7.622.770.000.000 (5,07)
11 SSMS Rp543.650.988.000 Rp3.016.790.484.000 18,02
12 TBLA Rp197.012.000.000 Rp2.887.355.000.000 6,82
13 UNSP (Rp1.007.210.709.000) Rp1.667.936.483.000 (60,39)
14 DSFI Rp13.540.600.094 Rp143.105.303.891 9,46
15 BISI Rp263.920.000.000 Rp1.815.296.000.000 14,54
101
Tahun 2016
No Kode
Perusahaan Laba Setelah Pajak Total Ekuitas
Cost of
Equity (re)
(%)
1 AALI Rp2.006.973.000.000 Rp17.593.482.000.000 11,41
2 ANJT Rp126.014.474.629 Rp4.856.725.406.354 2,59
3 DSNG Rp250.707.000.000 Rp2.704.341.000.000 9,27
4 GZCO (Rp1.535.959.000.000) Rp1.144.507.000.000 (134,20)
5 JAWA (Rp222.525.065.593) Rp1.050.319.497.420 (21,19)
6 LSIP Rp592.769.000.000 Rp7.645.984.000.000 7,75
7 PALM (Rp219.214.425.000) Rp2.326.313.579.000 (9,42)
8 SGRO Rp441.876.744.000 Rp3.758.723.820.000 11,76
9 SIMP Rp538.330.000.000 Rp17.618.288.000.000 3,06
10 SMAR (Rp2.600.909.000.000) Rp10.199.435.000.000 (25,50)
11 SSMS Rp591.658.772.000 Rp3.453.797.272.000 17,13
12 TBLA Rp615.446.000.000 Rp3.420.615.000.000 17,99
13 UNSP (Rp605.127.958.000) Rp1.197.689.182.000 (50,52)
14 DSFI Rp5.750.877.109 Rp148.901.994.619 3,86
15 BISI Rp336.137.000.000 Rp2.063.525.000.000 16,29
102
Tahun 2017
No Kode
Perusahaan Laba Setelah Pajak Total Ekuitas
Cost of
Equity (re)
(%)
1 AALI Rp1.968.027.000.000 Rp18.712.477.000.000 10,52
2 ANJT Rp637.635.133.383 Rp5.414.181.104.690 11,78
3 DSNG Rp575.583.000.000 Rp2.778.214.000.000 20,72
4 GZCO (Rp174.775.000.000) Rp1.500.650.000.000 (11,65)
5 JAWA (Rp205.897.194.467) Rp855.051.699.342 (24,08)
6 LSIP Rp733.306.000.000 Rp8.230.441.000.000 8,91
7 PALM Rp65.908.994.000 Rp1.563.097.336.000 4,22
8 SGRO Rp234.698.018.000 Rp4.084.486.999.000 5,75
9 SIMP Rp486.072.000.000 Rp18.526.820.000.000 2,62
10 SMAR Rp1.182.757.000.000 Rp11.532.233.000.000 10,26
11 SSMS Rp806.971.270.000 Rp4.181.993.107.000 19,30
12 TBLA Rp757.740.000.000 Rp4.256.654.000.000 17,80
13 UNSP (Rp1.558.112.000) (Rp312.475.000.000) 0,50
14 DSFI Rp6.748.725.135 Rp161.185.212.532 4,19
15 BISI Rp403.180.000.000 Rp2.200.110.000.000 18,33
103
Tahun 2018
No Kode
Perusahaan Laba Setelah Pajak Total Ekuitas
Cost of
Equity (re)
(%)
1 AALI Rp1.438.511.000.000 Rp19.474.522.000.000 7,39
2 ANJT (Rp4.251.279.496) Rp5.291.407.077.428 (0,08)
3 DSNG Rp420.502.000.000 Rp3.658.962.000.000 11,49
4 GZCO (Rp345.462.000.000) Rp1.070.737.000.000 (32,26)
5 JAWA (Rp298.472.320.487) Rp673.950.600.706 (44,29)
6 LSIP Rp331.364.000.000 Rp8.332.119.000.000 3,98
7 PALM (Rp111.414.418.000) Rp1.612.747.080.000 (6,91)
8 SGRO Rp55.529.255.000 Rp4.028.849.658.000 1,38
9 SIMP (Rp76.566.000.000) Rp18.286.677.000.000 (0,42)
10 SMAR Rp597.324.000.000 Rp12.249.205.000.000 4,88
11 SSMS Rp86.203.451.000 Rp4.069.182.342.000 2,12
12 TBLA Rp973.187.000.000 Rp4.783.616.000.000 20,34
13 UNSP (Rp1.848.929.000) (Rp1.434.710.000.000) 0,13
14 DSFI Rp8.642.591.060 Rp182.270.604.574 4,74
15 BISI Rp403.822.000.000 Rp2.309.930.000.000 17,48
104
Lampiran 12. Data Perhitungan Tingkat Pajak (Tax)
Rumus:
Tingkat Pajak (Tax) = Beban Pajak
Laba bersih setelah pajak x 100%
Tahun 2015
No Kode
Perusahaan Beban Pajak
Laba bersih setelah
pajak
Tingkat
Pajak (Tax)
(%)
1 AALI Rp479.829.000.000 Rp1.175.513.000.000 40,82
2 ANJT Rp122.577.413.927 Rp7.640.771.416 1604,25
3 DSNG Rp125.168.000.000 Rp426.687.000.000 29,33
4 GZCO (Rp23.300.000.000) (Rp55.116.000.000) 42,27
5 JAWA Rp8.916.814.827 -Rp2.798.688.333 -318,61
6 LSIP Rp195.096.000.000 Rp818.405.000.000 23,84
7 PALM (Rp4.163.030.000) (Rp59.405.152.000) 7,01
8 SGRO Rp140.262.318.000 Rp396.154.441.000 35,41
9 SIMP Rp293.508.000.000 Rp658.387.000.000 44,58
10 SMAR Rp178.859.000.000 (Rp206.650.000.000) (86,55)
11 SSMS Rp204.842.732.000 Rp774.724.980.000 26,44
12 TBLA Rp62.431.000.000 Rp263.214.000.000 23,72
13 UNSP Rp333.393.831.000 (Rp1.343.568.990.000) (24,81)
14 DSFI Rp8.339.471.187 Rp21.880.071.281 38,11
15 BISI Rp67.626.000.000 Rp331.593.000.000 20,39
105
Tahun 2016
No Kode
Perusahaan Beban Pajak
Laba bersih setelah
pajak
Tingkat
Pajak (Tax)
(%)
1 AALI Rp94.479.000.000 Rp2.208.778.000.000 4,28
2 ANJT Rp139.344.959.638 Rp265.421.532.287 52,50
3 DSNG Rp85.410.000.000 Rp337.450.000.000 25,31
4 GZCO (Rp45.941.000.000) (Rp1.593.545.000.000) 2,88
5 JAWA Rp2.576.736.349 (Rp222.555.903.739) (1,16)
6 LSIP Rp185.792.000.000 Rp778.561.000.000 23,86
7 PALM Rp31.551.166.000 Rp250.650.733.000 12,59
8 SGRO (Rp192.532.480.000) Rp266.832.693.000 (72,15)
9 SIMP Rp784.831.000.000 Rp1.394.625.000.000 56,28
10 SMAR (Rp1.168.737.000.000) Rp1.430.802.000.000 (81,68)
11 SSMS Rp255.728.944.000 Rp847.387.716.000 30,18
12 TBLA Rp62.431.000.000 Rp263.214.000.000 23,72
13 UNSP Rp285.229.650.000 (Rp321.172.056.000) (88,81)
14 DSFI Rp1.944.951.329 Rp7.695.828.438 25,27
15 BISI Rp117.875.000.000 Rp454.095.000.000 25,96
106
Tahun 2017
No Kode
Perusahaan Beban Pajak
Laba bersih setelah
pajak
Tingkat
Pajak (Tax)
(%)
1 AALI Rp810.260.000.000 Rp2.880.046.000.000 28,13
2 ANJT Rp353.054.682.707 Rp1.002.669.912.785 35,21
3 DSNG Rp273.804.000.000 Rp935.280.000.000 29,28
4 GZCO (Rp41.173.000.000) (Rp216.689.000.000) 19,00
5 JAWA (Rp37.191.689.042) (Rp245.730.047.067) 15,14
6 LSIP Rp229.266.000.000 Rp962.514.000.000 23,82
7 PALM Rp7.270.138.000 Rp73.107.868.000 9,94
8 SGRO Rp160.538.370.000 Rp410.267.808.000 39,13
9 SIMP Rp482.503.000.000 Rp1.130.137.000.000 42,69
10 SMAR Rp23.008.000.000 Rp1.206.336.000.000 1,91
11 SSMS Rp309.444.266.000 Rp1.120.374.369.000 27,62
12 TBLA Rp295.898.000.000 Rp1.274.594.000.000 23,22
13 UNSP Rp371.577.000.000 (Rp1.186.892.000.000) (31,31)
14 DSFI Rp2.406.676.785 Rp9.155.401.920 26,29
15 BISI Rp115.910.000.000 Rp519.197.000.000 22,32
107
Tahun 2018
No Kode
Perusahaan Beban Pajak
Laba bersih setelah
pajak
Tingkat
Pajak (Tax)
(%)
1 AALI Rp686.357.000.000 Rp2.207.080.000.000 31,10
2 ANJT Rp97.721.885.683 Rp90.984.294.061 107,41
3 DSNG Rp178.847.000.000 Rp611.264.000.000 29,26
4 GZCO (Rp66.984.000.000) (Rp420.261.000.000) 15,94
5 JAWA (Rp4.277.281.981) (Rp304.298.161.786) 1,41
6 LSIP Rp87.626.000.000 Rp417.052.000.000 21,01
7 PALM Rp24.811.597.000 (Rp86.687.171.000) (28,62)
8 SGRO Rp79.442.388.000 Rp143.050.457.000 55,53
9 SIMP Rp384.789.000.000 Rp206.722.000.000 186,14
10 SMAR Rp103.731.000.000 Rp701.504.000.000 14,79
11 SSMS Rp254.097.843.000 Rp340.868.812.000 74,54
12 TBLA Rp278.665.000.000 Rp1.043.045.000.000 26,72
13 UNSP (Rp113.515.000.000) (Rp1.962.444.000.000) 5,78
14 DSFI Rp2.829.533.184 Rp11.472.124.244 24,66
15 BISI Rp101.629.000.000 Rp505.499.000.000 20,10
108
Lampiran 13. Data Perhitungan WACC (Weight Average Cost of Capital)
Rumus:
WACC = {(D x rd)(1- Tax) + (E x re)
Tahun 2015
No Kode
Perusahaan
Tingkat
Modal
(D)
(%)
Cost of
Debt (rd)
(%)
Tingkat
Pajak
(Tax)
(%)
Tingkat
Ekuitas
(E)
(%)
Cost of
Equity
(re) (%)
WACC
1 AALI 45,62 13,40 40,82 54,38 5,29 0,06
2 ANJT 27,67 0,65 1604,25 72,36 (2,41) (0,04)
3 DSNG 68,08 7,84 29,33 31,92 10,76 0,07
4 GZCO 46,21 2,41 42,27 53,79 (1,15) 0,00
5 JAWA 61,70 9,08 (318,61) 38,30 (0,92) 0,23
6 LSIP 17,07 4,61 23,84 82,93 8,49 0,08
7 PALM 64,08 9,64 7,01 35,92 (3,27) 0,05
8 SGRO 53,16 88,79 35,41 46,84 7,25 0,34
9 SIMP 45,64 8,29 44,58 54,36 1,53 0,03
10 SMAR 68,18 6,39 (86,55) 31,82 (5,07) 0,07
11 SSMS 56,78 5,64 26,44 43,22 18,02 0,10
12 TBLA 68,93 8,15 23,72 31,07 6,82 0,06
13 UNSP 89,10 1,73 (24,81) 10,90 (60,39) (0,05)
14 DSFI 52,65 9,08 38,11 47,35 9,46 0,07
15 BISI 15,24 59,50 20,39 84,76 14,54 0,20
109
Tahun 2016
No Kode
Perusahaan
Tingkat
Modal
(D)
(%)
Cost of
Debt (rd)
(%)
Tingkat
Pajak
(Tax)
(%)
Tingkat
Ekuitas
(E)
(%)
Cost of
Equity
(re) (%)
WACC
1 AALI 27,38 16,68 4,28 72,62 11,41 0,13
2 ANJT 32,46 0,48 52,50 67,54 2,59 0,02
3 DSNG 66,95 7,92 25,31 33,05 9,27 0,07
4 GZCO 67,73 2,00 2,88 32,27 (134,20) (0,42)
5 JAWA 68,09 9,40 (1,16) 31,91 (21,19) 0,00
6 LSIP 19,17 2,09 23,86 80,83 7,75 0,07
7 PALM 39,74 20,27 12,59 60,26 (9,42) 70,03
8 SGRO 54,87 71,60 (72,15) 45,13 11,76 0,73
9 SIMP 45,85 6,68 56,28 54,15 3,06 0,03
10 SMAR 60,98 6,35 (81,68) 39,02 (25,50) (0,03)
11 SSMS 51,78 89,82 30,18 48,22 17,13 0,41
12 TBLA 72,85 4,86 23,72 27,15 17,99 0,08
13 UNSP 91,85 0,55 (88,81) 8,15 (50,52) (0,03)
14 DSFI 54,70 9,34 25,27 45,30 3,86 0,06
15 BISI 14,60 54,76 25,96 85,40 16,29 0,20
110
Tahun 2017
No Kode
Perusahaan
Tingkat
Modal
(D)
(%)
Cost of
Debt (rd)
(%)
Tingkat
Pajak
(Tax)
(%)
Tingkat
Ekuitas
(E)
(%)
Cost of
Equity
(re) (%)
WACC
1 AALI 25,51 12,77 28,13 74,49 10,52 0,10
2 ANJT 30,58 3,12 35,21 69,42 11,78 0,09
3 DSNG 60,79 8,60 29,28 32,87 20,72 0,11
4 GZCO 56,88 2,93 19,00 43,12 (11,65) (0,04)
5 JAWA 74,34 15,88 15,14 25,66 (24,08) 0,04
6 LSIP 16,47 4,99 23,82 83,53 8,91 0,08
7 PALM 45,57 12,29 9,94 54,43 4,22 0,07
8 SGRO 51,17 52,20 39,13 48,83 5,75 0,19
9 SIMP 45,28 7,33 42,69 54,72 2,62 0,03
10 SMAR 57,84 6,52 1,91 42,16 10,26 0,08
11 SSMS 57,21 25,38 27,62 42,79 19,30 0,19
12 TBLA 70,35 7,93 23,22 29,65 17,80 0,10
13 UNSP 102,22 0,68 (31,31) 2,22 0,50 (0,10)
14 DSFI 55,89 15,47 26,29 44,11 4,19 0,08
15 BISI 16,10 83,37 22,32 83,90 18,33 0,26
111
Tahun 2018
No Kode
Perusahaan
Tingkat
Modal
(D)
(%)
Cost of
Debt (rd)
(%)
Tingkat
Pajak
(Tax)
(%)
Tingkat
Ekuitas
(E)
(%)
Cost of
Equity
(re) (%)
WACC
1 AALI 27,49 9,62 31,10 72,51 7,39 0,07
2 ANJT 35,84 1,23 107,41 64,16 (0,08) 0,00
3 DSNG 68,83 5,43 29,26 31,17 11,49 0,06
4 GZCO 63,22 2,83 15,94 36,78 (32,26) (0,10)
5 JAWA 80,42 8,60 1,41 19,58 (44,29) (0,02)
6 LSIP 16,99 2,70 21,01 83,01 3,98 0,04
7 PALM 19,06 30,41 -28,62 80,94 -6,91 0,02
8 SGRO 55,33 79,67 55,53 44,67 1,38 0,20
9 SIMP 47,25 8,51 186,14 52,75 (0,42) (0,04)
10 SMAR 58,21 6,83 14,79 41,79 4,88 0,05
11 SSMS 63,98 63,90 74,54 36,02 2,12 0,11
12 TBLA 70,72 8,19 26,72 29,28 20,34 0,10
13 UNSP 110,67 0,25 5,78 10,74 0,13 -0,14
14 DSFI 54,99 19,53 24,66 45,01 4,74 0,10
15 BISI 16,46 293,17 20,10 83,54 17,48 0,53
112
Lampiran 14. Data Perhitungan Capital Charge
Rumus:
Chapital Charge = WACC x Invested Capital
Tahun 2015
No Kode
Perusahaan WACC Invested Capital Capital Charge
1 AALI 0,06 Rp17.990.238.000.000 Rp1.166.703.012.481
2 ANJT (0,04) Rp5.678.818.845.807 (Rp251.999.051.634)
3 DSNG 0,07 Rp5.754.501.000.000 Rp415.664.346.339
4 GZCO 0,00 Rp4.759.573.000.000 Rp1.295.496.965
5 JAWA 0,23 Rp1.289.940.799.377 Rp298.385.285.526
6 LSIP 0,08 Rp8.277.630.000.000 Rp632.559.468.781
7 PALM 0,05 Rp3.792.240.336.000 Rp173.198.696.568
8 SGRO 0,34 Rp6.030.114.980.000 Rp2.054.834.602.294
9 SIMP 0,03 Rp26.324.058.000.000 Rp767.103.921.893
10 SMAR 0,07 Rp14.059.827.000.000 Rp918.784.979.419
11 SSMS 0,10 Rp5.677.280.361.000 Rp576.681.369.022
12 TBLA 0,06 Rp6.584.690.000.000 Rp420.893.193.185
13 UNSP (0,05) Rp7.291.115.051.000 (Rp339.489.520.699)
14 DSFI 0,07 Rp202.497.886.977 Rp15.071.130.028
15 BISI 0,20 Rp1.862.356.000.000 Rp364.572.380.070
113
Tahun 2016
No Kode
Perusahaan WACC Invested Capital Capital Charge
1 AALI 0,13 Rp20.283.155.000.000 Rp2.569.462.181.393
2 ANJT 0,02 Rp6.573.977.344.704 Rp120.093.502.965
3 DSNG 0,07 Rp6.221.700.000.000 Rp438.147.336.586
4 GZCO (0,42) Rp3.258.850.000.000 (Rp1.368.291.108.066)
5 JAWA 0,00 Rp2.645.163.759.270 (Rp7.779.311.823)
6 LSIP 0,07 Rp8.678.461.000.000 Rp570.281.234.360
7 PALM 70,03 Rp3.530.328.984.000 Rp247.211.999.273.084
8 SGRO 0,73 Rp6.893.782.277.000 Rp5.023.741.622.717
9 SIMP 0,03 Rp27.942.292.000.000 Rp839.053.329.551
10 SMAR (0,03) Rp17.784.603.000.000 (Rp515.095.579.933)
11 SSMS 0,41 Rp5.848.392.236.000 Rp2.387.200.329.519
12 TBLA 0,08 Rp8.013.539.000.000 Rp607.055.735.352
13 UNSP (0,03) Rp4.407.741.980.000 (Rp139.666.839.660)
14 DSFI 0,06 Rp206.499.153.691 Rp11.528.216.914
15 BISI 0,20 Rp2.114.635.000.000 Rp419.333.719.513
114
Tahun 2017
No Kode
Perusahaan WACC Invested Capital Capital Charge
1 AALI 0,10 Rp22.810.192.000.000 Rp2.321.982.203.771
2 ANJT 0,09 Rp7.037.143.351.870 Rp619.026.954.695
3 DSNG 0,11 Rp6.191.392.000.000 Rp651.431.674.201
4 GZCO (0,04) Rp3.219.751.000.000 (Rp118.247.205.512)
5 JAWA 0,04 Rp2.057.964.300.633 Rp79.397.716.878
6 LSIP 0,08 Rp9.436.437.000.000 Rp761.190.379.097
7 PALM 0,07 Rp2.547.355.609.000 Rp186.895.740.139
8 SGRO 0,19 Rp7.116.680.076.000 Rp1.359.232.970.433
9 SIMP 0,03 Rp27.671.167.000.000 Rp921.044.475.111
10 SMAR 0,08 Rp18.891.092.000.000 Rp1.514.862.252.603
11 SSMS 0,19 Rp8.651.435.971.000 Rp1.618.623.853.729
12 TBLA 0,10 Rp9.716.245.000.000 Rp930.192.332.704
13 UNSP (0,10) Rp2.218.348.000.000 (Rp225.898.537.756)
14 DSFI 0,08 Rp213.193.162.791 Rp17.580.549.937
15 BISI 0,26 Rp2.260.086.000.000 Rp584.114.041.311
115
Tahun 2018
No Kode
Perusahaan WACC Invested Capital Capital Charge
1 AALI 0,07 Rp23.780.437.000.000 Rp1.707.528.369.513
2 ANJT 0,00 Rp7.478.682.354.789 -Rp6.161.951.768
3 DSNG 0,06 Rp9.417.864.000.000 Rp587.081.212.110
4 GZCO (0,10) Rp2.567.537.000.000 (Rp266.143.920.499)
5 JAWA (0,02) Rp3.082.451.112.457 (Rp56.151.744.926)
6 LSIP 0,04 Rp9.512.480.000.000 Rp348.459.424.875
7 PALM 0,02 Rp1.889.750.215.000 Rp35.625.883.518
8 SGRO 0,20 Rp7.286.016.257.000 Rp1.457.981.682.331
9 SIMP (0,04) Rp26.875.110.000.000 (Rp988.546.603.975)
10 SMAR 0,05 Rp20.858.211.000.000 Rp1.130.140.595.899
11 SSMS 0,11 Rp10.139.627.502.000 Rp1.113.603.607.241
12 TBLA 0,10 Rp13.039.272.000.000 Rp1.328.262.959.685
13 UNSP (0,14) Rp264.769.000.000 (Rp34.719.024.538)
14 DSFI 0,10 Rp227.920.660.370 Rp23.220.563.295
15 BISI 0,53 Rp2.369.622.000.000 Rp1.260.783.725.377
116
Lampiran 15. Data Perhitungan Economic Value Added (EVA)
Rumus:
EVA = NOPAT – Capital Charge
Tahun 2015
No Kode
Perusahaan NOPAT Capital Charge EVA
1 AALI Rp695.684.000.000 Rp1.166.703.012.481 (Rp471.019.012.481)
2 ANJT (Rp114.936.642.511) (Rp251.999.051.634) Rp137.062.409.123
3 DSNG Rp301.519.000.000 Rp415.664.346.339 (Rp114.145.346.339)
4 GZCO (Rp31.816.000.000) Rp1.295.496.965 (Rp33.111.496.965)
5 JAWA (Rp11.715.503.160) Rp298.385.285.526 (Rp310.100.788.686)
6 LSIP Rp623.309.000.000 Rp632.559.468.781 (Rp9.250.468.781)
7 PALM (Rp55.242.122.000) Rp173.198.696.568 (Rp228.440.818.568)
8 SGRO Rp255.892.123.000 Rp2.054.834.602.294 (Rp1.798.942.479.294)
9 SIMP Rp364.879.000.000 Rp767.103.921.893 (Rp402.224.921.893)
10 SMAR (Rp385.509.000.000) Rp918.784.979.419 (Rp1.304.293.979.419)
11 SSMS Rp569.882.248.000 Rp576.681.369.022 (Rp6.799.121.022)
12 TBLA Rp200.783.000.000 Rp420.893.193.185 (Rp220.110.193.185)
13 UNSP (Rp1.676.962.821.000) (Rp339.489.520.699) (Rp1.337.473.300.301)
14 DSFI Rp13.540.600.094 Rp15.071.130.028 (Rp1.530.529.934)
15 BISI Rp263.967.000.000 Rp364.572.380.070 (Rp100.605.380.070)
117
Tahun 2016
No Kode
Perusahaan NOPAT Capital Charge EVA
1 AALI Rp2.114.299.000.000 Rp2.569.462.181.393 (Rp455.163.181.393)
2 ANJT Rp126.076.572.649 Rp120.093.502.965 Rp5.983.069.684
3 DSNG Rp252.040.000.000 Rp438.147.336.586 (Rp186.107.336.586)
4 GZCO (Rp1.547.604.000.000) (Rp1.368.291.108.066) (Rp179.312.891.934)
5 JAWA (Rp225.132.640.088) (Rp7.779.311.823) (Rp217.353.328.265)
6 LSIP Rp592.769.000.000 Rp570.281.234.360 Rp22.487.765.640
7 PALM Rp219.099.567.000 Rp247.211.999.273.084 (Rp246.992.899.706.084)
8 SGRO Rp459.365.173.000 Rp5.023.741.622.717 (Rp4.564.376.449.717)
9 SIMP Rp609.794.000.000 Rp839.053.329.551 (Rp229.259.329.551)
10 SMAR Rp2.599.539.000.000 (Rp515.095.579.933) Rp3.114.634.579.933
11 SSMS Rp591.658.772.000 Rp2.387.200.329.519 (Rp1.795.541.557.519)
12 TBLA Rp200.783.000.000 Rp607.055.735.352 (Rp406.272.735.352)
13 UNSP (Rp606.401.706.000) (Rp139.666.839.660) (Rp466.734.866.340)
14 DSFI Rp5.750.877.109 Rp11.528.216.914 (Rp5.777.339.805)
15 BISI Rp336.220.000.000 Rp419.333.719.513 (Rp83.113.719.513)
118
Tahun 2017
No Kode
Perusahaan NOPAT Capital Charge EVA
1 AALI Rp2.069.786.000.000 Rp2.321.982.203.771 (Rp252.196.203.771)
2 ANJT Rp649.615.230.078 Rp619.026.954.695 Rp30.588.275.383
3 DSNG Rp661.476.000.000 Rp651.431.674.201 Rp10.044.325.799
4 GZCO (Rp175.516.000.000) (Rp118.247.205.512) (Rp57.268.794.488)
5 JAWA (Rp208.538.358.025) Rp79.397.716.878 (Rp287.936.074.903)
6 LSIP Rp733.248.000.000 Rp761.190.379.097 (Rp27.942.379.097)
7 PALM Rp65.837.730.000 Rp186.895.740.139 (Rp121.058.010.139)
8 SGRO Rp249.729.438.000 Rp1.359.232.970.433 (Rp1.109.503.532.433)
9 SIMP Rp647.634.000.000 Rp921.044.475.111 (Rp273.410.475.111)
10 SMAR Rp1.183.328.000.000 Rp1.514.862.252.603 (Rp331.534.252.603)
11 SSMS Rp810.930.103.000 Rp1.618.623.853.729 (Rp807.693.750.729)
12 TBLA Rp978.696.000.000 Rp930.192.332.704 Rp48.503.667.296
13 UNSP (Rp1.558.469.000.000) (Rp225.898.537.756) (Rp1.332.570.462.244)
14 DSFI Rp6.748.725.135 Rp17.580.549.937 (Rp10.831.824.802)
15 BISI Rp403.287.000.000 Rp584.114.041.311 (Rp180.827.041.311)
119
Tahun 2018
No Kode
Perusahaan NOPAT Capital Charge EVA
1 AALI Rp1.520.723.000.000 Rp1.707.528.369.513 (Rp186.805.369.513)
2 ANJT (Rp6.737.591.622) (Rp6.161.951.768) (Rp575.639.854)
3 DSNG Rp432.417.000.000 Rp587.081.212.110 (Rp154.664.212.110)
4 GZCO (Rp353.277.000.000) (Rp266.143.920.499) (Rp87.133.079.501)
5 JAWA (Rp300.020.879.805) (Rp56.151.744.926) (Rp243.869.134.879)
6 LSIP Rp329.426.000.000 Rp348.459.424.875 (Rp19.033.424.875)
7 PALM (Rp111.498.768.000) Rp35.625.883.518 (Rp147.124.651.518)
8 SGRO Rp63.608.069.000 Rp1.457.981.682.331 (Rp1.394.373.613.331)
9 SIMP (Rp178.067.000.000) (Rp988.546.603.975) Rp810.479.603.975
10 SMAR Rp597.773.000.000 Rp1.130.140.595.899 (Rp532.367.595.899)
11 SSMS Rp86.770.969.000 Rp1.113.603.607.241 (Rp1.026.832.638.241)
12 TBLA Rp764.380.000.000 Rp1.328.262.959.685 (Rp563.882.959.685)
13 UNSP (Rp1.848.929.000.000) (Rp34.719.024.538) (Rp1.814.209.975.462)
14 DSFI Rp8.642.591.060 Rp23.220.563.295 (Rp14.577.972.235)
15 BISI Rp403.870.000.000 Rp1.260.783.725.377 (Rp856.913.725.377)
120
Lampiran 16. Data Perhitungan Return Saham
Rumus:
Return Saham =Pt−Pt−1
Pt−1 x 100%
Tahun 2015
No Kode
Perusahaan
Harga Saham Tahun
Sekarang (Pt)
Harga Saham Tahun
Sebelumnya (Pt-1)
Return
Saham
(%)
1 AALI Rp15.103 Rp23.107 (0,35)
2 ANJT Rp1.610 Rp1.325 0,22
3 DSNG Rp600 Rp770 (0,22)
4 GZCO Rp95 Rp135 (0,30)
5 JAWA Rp220 Rp378 (0,42)
6 LSIP Rp1.320 Rp1.890 (0,30)
7 PALM Rp346 Rp480 (0,28)
8 SGRO Rp1.700 Rp2.100 (0,19)
9 SIMP Rp332 Rp432 (0,23)
10 SMAR Rp4.200 Rp8.100 (0,48)
11 SSMS Rp1.950 Rp1.665 0,17
12 TBLA Rp510 Rp755 (0,32)
13 UNSP Rp500 Rp500 0,00
14 DSFI Rp106 Rp200 (0,47)
15 BISI Rp1.350 Rp790 0,71
121
Tahun 2016
No Kode
Perusahaan
Harga Saham Tahun
Sekarang (Pt)
Harga Saham Tahun
Sebelumnya (Pt-1)
Return
Saham
(%)
1 AALI Rp16.775 Rp15.103 0,11
2 ANJT Rp1.990 Rp1.610 0,24
3 DSNG Rp550 Rp600 (0,08)
4 GZCO Rp75 Rp95 (0,21)
5 JAWA Rp127 Rp220 (0,42)
6 LSIP Rp1.740 Rp1.320 0,32
7 PALM Rp371 Rp346 0,07
8 SGRO Rp1.910 Rp1.700 0,12
9 SIMP Rp494 Rp332 0,49
10 SMAR Rp4.350 Rp4.200 0,04
11 SSMS Rp1.400 Rp1.950 (0,28)
12 TBLA Rp990 Rp510 0,94
13 UNSP Rp500 Rp500 0,00
14 DSFI Rp158 Rp106 0,49
15 BISI Rp1.900 Rp1.350 0,41
122
Tahun 2017
No Kode
Perusahaan
Harga Saham Tahun
Sekarang (Pt)
Harga Saham Tahun
Sebelumnya (Pt-1)
Return
Saham
(%)
1 AALI Rp13.150 Rp16.775 (0,22)
2 ANJT Rp1.200 Rp1.990 (0,40)
3 DSNG Rp436 Rp550 (0,21)
4 GZCO Rp620 Rp750 (0,17)
5 JAWA Rp202 Rp127 0,59
6 LSIP Rp1.420 Rp1.740 (0,18)
7 PALM Rp328 Rp371 (0,12)
8 SGRO Rp2.570 Rp1.910 0,35
9 SIMP Rp464 Rp494 (0,06)
10 SMAR Rp3.420 Rp4.350 (0,21)
11 SSMS Rp1.500 Rp1.400 0,07
12 TBLA Rp1.225 Rp990 0,24
13 UNSP Rp163 Rp500 (0,67)
14 DSFI Rp106 Rp158 (0,33)
15 BISI Rp1.795 Rp1.900 (0,06)
123
Tahun 2018
No Kode
Perusahaan
Harga Saham Tahun
Sekarang (Pt)
Harga Saham Tahun
Sebelumnya (Pt-1)
Return
Saham
(%)
1 AALI Rp59.125 Rp13.150 3,50
2 ANJT Rp1.150 Rp1.200 (0,04)
3 DSNG Rp410 Rp436 (0,06)
4 GZCO Rp500 Rp620 (0,19)
5 JAWA Rp135 Rp202 (0,33)
6 LSIP Rp1.250 Rp1.420 (0,12)
7 PALM Rp260 Rp328 (0,21)
8 SGRO Rp2.370 Rp2.570 (0,08)
9 SIMP Rp460 Rp464 (0,01)
10 SMAR Rp4.050 Rp3.420 0,18
11 SSMS Rp1.250 Rp1.500 (0,17)
12 TBLA Rp865 Rp1.225 (0,29)
13 UNSP Rp107 Rp163 (0,34)
14 DSFI Rp101 Rp106 (0,05)
15 BISI Rp1.675 Rp1.795 (0,07)
124
Lampiran 17. Hasil Uji Data Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROI 60 -43.30 14.50 1.0210 8.56915
ROE 60 -60.39 49.86 2.4250 17.26608
OCF 60 -11.52 12.62 12.3382 0.22527
EVA 60 -12.30 14.40 12.5455 0.25650
Return Saham 60 -0.67 3.50 0.0018 0.55342
Valid N (listwise) 60
125
Lampiran 18. Hasil Uji Normalitas
126
Lampiran 19. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
ROI 0.373 2.681
ROE 0.344 2.905
OCF 0.952 1.050
EVA 0.993 1.008
c. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : SPSS data diolah, 2019
127
Lampiran 20. Hasil Uji Heteroskedastisitas
128
Lampiran 21. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .535a .226 .234 60.47475 2.088
a. Predictors: (Constant), EVA, OCF, ROI, ROE
d. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : SPSS data diolah, 2019
Sumber:
129
Lampiran 22. Hasil Uji Parsial (uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.021 5.273 1.142 0.258
ROI 0.026 0.030 0.216 0.869 0.390
ROE -0.010 0.012 -0.207 -0.800 0.429
OCF 0.564 0.330 0.229 1.708 0.043
EVA -0.075 0.284 0.035 -0.265 0.792
a. Dependent Variable: Return Saham
130
Lampiran 23. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .535a .226 .234 60.47475 2.088
a. Predictors: (Constant), EVA, OCF, ROI, ROE
e. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : SPSS data diolah, 2019
Sumber:
131
Lampiran 24. Hasil Analisis Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.021 5.273 1.142 0.258
ROI 0.026 0.030 0.216 0.869 0.390
ROE -0.010 0.012 -0.207 -0.800 0.429
OCF 0.564 0.330 0.229 1.708 0.043
EVA -0.075 0.284 0.035 -0.265 0.792
a. Dependent Variable: Return Saham
132
Lampiran 25. Tabel Durbin Watson
n
k=1 k=2 k=3 k=4 k=5
dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.7386 1.0706 1.8326 31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352 1.0904 1.8252 32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323 1.1092 1.8187 33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.1270 1.8128 34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076 35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029 36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987 37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233 1.1901 1.7950 38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916 39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886 40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859 41 1.4493 1.5490 1.3992 1.6031 1.3480 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835 42 1.4562 1.5534 1.4073 1.6061 1.3573 1.6617 1.3064 1.7202 1.2546 1.7814 43 1.4628 1.5577 1.4151 1.6091 1.3663 1.6632 1.3166 1.7200 1.2660 1.7794 44 1.4692 1.5619 1.4226 1.6120 1.3749 1.6647 1.3263 1.7200 1.2769 1.7777 45 1.4754 1.5660 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.7200 1.2874 1.7762 46 1.4814 1.5700 1.4368 1.6176 1.3912 1.6677 1.3448 1.7201 1.2976 1.7748 47 1.4872 1.5739 1.4435 1.6204 1.3989 1.6692 1.3535 1.7203 1.3073 1.7736 48 1.4928 1.5776 1.4500 1.6231 1.4064 1.6708 1.3619 1.7206 1.3167 1.7725 49 1.4982 1.5813 1.4564 1.6257 1.4136 1.6723 1.3701 1.7210 1.3258 1.7716 50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708 51 1.5086 1.5884 1.4684 1.6309 1.4273 1.6754 1.3855 1.7218 1.3431 1.7701 52 1.5135 1.5917 1.4741 1.6334 1.4339 1.6769 1.3929 1.7223 1.3512 1.7694 53 1.5183 1.5951 1.4797 1.6359 1.4402 1.6785 1.4000 1.7228 1.3592 1.7689 54 1.5230 1.5983 1.4851 1.6383 1.4464 1.6800 1.4069 1.7234 1.3669 1.7684 55 1.5276 1.6014 1.4903 1.6406 1.4523 1.6815 1.4136 1.7240 1.3743 1.7681 56 1.5320 1.6045 1.4954 1.6430 1.4581 1.6830 1.4201 1.7246 1.3815 1.7678 57 1.5363 1.6075 1.5004 1.6452 1.4637 1.6845 1.4264 1.7253 1.3885 1.7675 58 1.5405 1.6105 1.5052 1.6475 1.4692 1.6860 1.4325 1.7259 1.3953 1.7673 59 1.5446 1.6134 1.5099 1.6497 1.4745 1.6875 1.4385 1.7266 1.4019 1.7672 60 1.5485 1.6162 1.5144 1.6518 1.4797 1.6889 1.4443 1.7274 1.4083 1.7671 61 1.5524 1.6189 1.5189 1.6540 1.4847 1.6904 1.4499 1.7281 1.4146 1.7671 62 1.5562 1.6216 1.5232 1.6561 1.4896 1.6918 1.4554 1.7288 1.4206 1.7671 63 1.5599 1.6243 1.5274 1.6581 1.4943 1.6932 1.4607 1.7296 1.4265 1.7671 64 1.5635 1.6268 1.5315 1.6601 1.4990 1.6946 1.4659 1.7303 1.4322 1.7672 65 1.5670 1.6294 1.5355 1.6621 1.5035 1.6960 1.4709 1.7311 1.4378 1.7673 66 1.5704 1.6318 1.5395 1.6640 1.5079 1.6974 1.4758 1.7319 1.4433 1.7675 67 1.5738 1.6343 1.5433 1.6660 1.5122 1.6988 1.4806 1.7327 1.4486 1.7676 68 1.5771 1.6367 1.5470 1.6678 1.5164 1.7001 1.4853 1.7335 1.4537 1.7678 69 1.5803 1.6390 1.5507 1.6697 1.5205 1.7015 1.4899 1.7343 1.4588 1.7680 70 1.5834 1.6413 1.5542 1.6715 1.5245 1.7028 1.4943 1.7351 1.4637 1.7683
133
Lampiran 26. Tabel Uji Parsial (uji t)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526