PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP …
Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP …
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP
HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV
DI SD DHARMA KARYA UT
Skripsi
diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Nur Farida
NIM 1112018300061
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017 M/1439 H
v
ABSTRAK
Nur Farida (1112018300061). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual
Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Di SD Dharma Karya UT,
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio
visual terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Dharma Karya UT. Penelitian
ini dilaksanakan di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe pada bulan April 2016.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen
dengan design Non-Randomized Control Group Pretest and Posttest Design.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik randomize sampling.
Sampel penelitian kelas 4-3 (kelas eksperimen) sejumlah 31 siswa dan kelas 4-2
(kelas kontrol) sejumlah 31 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
berupa pilihan ganda dan lembar observasi untuk mengamati kegiatan proses
pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan
uji normalitas yang menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov, uji homogenitas
dengan menggunakan One Way Anova. Kemudian dilanjutkan dengan uji
hipotesis menggunakan T-test. Setelah semua pengujian dilakukan dapat diperoleh
nilai posttest thitung sebesar 5,220, sedangkan ttabel 2,000. Dengan kata lain thitung >
ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media audio
visual terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Dharma Karya UT Pondok
Cabe.
Kata kunci : Media Audio Visual, Hasil Belajar, IPS
vi
ABSTRACT
Nur Farida (1112018300061). The Effect of Using Audio Visual Media
towards Student’s Learning Achievement on Social Science Subject at the 4th
Grade of SD Dharma Karya UT. Department of Islamic Elementary School
Teachers Education, The Faculty of Tarbiyah and Teachers Training of State
Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.
The objective of this research is to find out the effect of using audio visual media
toward student‟s achievement on social science subject at the 4th
grade of SD
Dharma Karya UT. This research was held on April 2016. The research sample of
Class 4-3 (Experiment Class) consisted of 31 students and Class 4-2 (Control
Class) consisted also of 31 students. This research method that I used is Quasi-
Experiment with “Non-Randomized Control Group Pre-test and Post-test design”
as it research methodology. The instrument that I used in this research is
multiple-choice and observation sheets to abserve the activities of learning
process. The technique of data analysis in this research processed by using the
normality-test of “Kolmogrov-Smirnov” technique, then homogeneity-test using
“one way ANOVA” , and it was continued with testing the hypothesis using “T-
test”. After all tests were conducted, it was resulted thitung as big as 5,220, whilet
ttabel is 2,000. In the other words thitung is bigger then ttabel (thitung>ttabel). And then it
can be concluded that there is the effect of using audio visual media toward
student‟s achievement on social science subject at the 4th
grade of SD Dharma
Karya UT.
Key Words : Audio Visual Media, Student’s learning Achievement, Social
Science Subject
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan
kuasa-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan karya
ilmiah berupa skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual
Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Di SD Dharma Karya UT”. Skripsi ini
diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S1).
Shalawat serta salam tak lupa teriringi kepada Baginda Rasulullah SAW,
sebagai pembawa peradaban yang membawa manusia keluar dari masa kegelapan
dan kebodohan menuju masa yang penuh cahaya dan semoga salam tetap
tercurahkan pada keluarga dan para sahabatnya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan tidak
terlepas dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Mudah-mudahan Allah
SWT membalas jasa dan pengorbanan mereka yang telah membantu menyelesaian
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Dr. Khalimi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Takiddin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa sabar dalam
memberikan arahan, semangat, dukungan, dan motivasi sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Anis Fuadah, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang penuh dengan
kelembutan dalam memberi masukan dan tuntunan dalam penulisan, serta
sabar yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
viii
5. Drs. Warjoko, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Dharma Karya UT yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian
di sekolah tersebut.
6. Hendri Supriyadi, S.Pd., selaku Guru Kelas IV-3di SD Dharma Karya UT
yang telah memberikan kesempatan dan bersedia bekerjasama dalam
pelaksanaan penelitian.
7. Seluruh dosen dan staf jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Univeritas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Teruntuk kedua orangtuaku tersayang Abi Masil dan Mama Sadiyah yang
selalu memberi semangat, nasihat, doa, dan motivasi untuk bisa
menyelesaikan dan menghantarkan aku meraih gelar sarjana dan
insyaAllah gelar-gelar sarjana selanjutnya.
9. Teruntuk Adik-adikku tercinta Muhammad Fatih Sidik, Sofia Al-Wildad,
dan Muthia Wulandari, terima kasih atas doa serta semangat yang tiada
henti kalian panjatkan dan bantuan kalian selama penulis menyelesaikan
skripsi.
10. Teruntuk sahabat terkasihku “AKU RINDU” (Aida Rosdiani, Annisa
Kholifatul Awaliyah, Anita Sjafitri Ramadhani, Aprilliyani, Ayu
Sukmawati Putri, Fenita Anugrah, Fida Nindia Nurfathin, Nurfadilah,
Pramesty Tri Wardani, Zuhriyyah) terima kasih atas doa, semangat dan
motivasi yang kalian berikan untukku selama ini untuk bisa meraih gelar
sarjana ini bersama-sama. Sukses dunia akhirat untuk kita semua.
11. Teruntuk Heryani Qisthi, Aulia Fauziah, dan Rizal Lutfianto yang telah
membagi waktunya untuk membantu penulis pada segala hal dalam
menyelesaikan skripsi ini.
12. Teruntuk teman seperjuangan PGMI B 2012, terima kasih atas
pengalaman dan kenangan yang kita lewati selama berada di bangku
perkuliahan.
13. Serta semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Atas
segala bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
ix
Akhirnya penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT
semoga segala perhatian, motivasi, dan bantuannya dibalas oleh-Nya sebagai amal
kebaikan. Amin
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
terdapat banyak kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaannya skripsi ini. Besar harapan penulis, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan
membutuhkannya.
Jakarta, 10 Agustus 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ILMIAH .......................................................... ii
SURAT PENGESAHAN PEMBIMBIMBING SKRIPSI ......................... iii
SURAT KETERANGAN ............................................................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
ABSTRACK ................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 4
D. Perumusan Masalah ................................................................................. 4
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................. 6
A. Deskripsi Teoritis ..................................................................................... 6
1. Hakikat Hasil Belajar IPS MI/SD ..................................................... 6
2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial IPS MI/SD ................................. 11
3. Media Pembelajaran Visual Gerak .................................................... 16
xi
B. Penelitian Relevan .................................................................................... 24
C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 26
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 29
A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 29
B. Metode dan Desain Penelitian .................................................................. 30
C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 31
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 32
E. Instrumen Penelitian ................................................................................. 34
F. Uji Coba Instrumen .................................................................................. 35
G. Teknik Analisis Data ................................................................................ 40
H. Hipotesis Statistik ..................................................................................... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .......................................................................................... 43
B. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................................ 58
C. Uji Hipotesis dan Pembahasan ................................................................. 61
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 66
A. Kesimpulan ................................................................................................ 66
B. Saran .......................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Penelitian Relevan ............................................................................24
Tabel 3.1 Kegiatan dan Waktu Penelitian ........................................................29
Tabel 3.2 Desain Penelitian ..............................................................................30
Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data ...............................................................34
Tabel 3.4 Indeks Realibilitas ............................................................................37
Tabel 3.5 Klasifikasi Interprestasi Indeks Kesukaran ......................................38
Tabel 3.6 Klasifikasi Interprestasi Daya Pembeda ..........................................39
Tabel 4.1 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
dan Kontrol ......................................................................................50
Tabel 4.2 Deskripsi Data Statistik Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan
Kontrol ............................................................................................52
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
..........................................................................................................53
Tabel 4.4 Deskripsi Data Statistik Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .............................................................................................55
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
..........................................................................................................56
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ..............................................................................................58
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .............................................................................................59
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .............................................................................................60
Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ............................................................................................60
Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Pretest (Independent Sample T-Test) ...............61
Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Posttest (Independent Sample T-Test) ..............62
xiii
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir .............................................................28
Gambar 4.1 Grafik Histogram NilaiPretest Kelompok Eksperimen dan
Kontrol ..........................................................................................54
Gambar 4.1 Grafik Histogram NilaiPosttest Kelompok Eksperimen dan
Kontrol ..........................................................................................57
xiv
Daftar Lampiran
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen .............. 69
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kontrol ..................... 81
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) .......................................................... 93
Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba ................................................. 94
Lampiran 5 Soal Instrumen Tes Uji Coba ........................................................ 108
Lampiran 6 Kunci Jawaban Tes Uji Coba ....................................................... 115
Lampiran 7 Rekap Analisis Butir ..................................................................... 116
Lampiran 8 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ................................................ 117
Lampiran 9 Soal Pretest ................................................................................... 127
Lampiran 10 Kunci Jawaban Soal Pretest .......................................................... 131
Lampiran 11 Soal Posttest .................................................................................. 132
Lampiran 12 Kunci Jawaban Soal Posttest ........................................................ 136
Lampiran 14 Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
....................................................................................................... 137
Lampiran 15 Lembar Observasi Siswa .............................................................. 150
Lampiran 16 Lembar Observasi Guru ................................................................ 158
Lampiran 17 Uji Normalitas Pretest & Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .......................................................................................... 140
Lampiran 18 Uji Homogenitas Nilai Pretest & Posttest Kelas Eksperimen &
Kelas Kontrol ................................................................................ 141
Lampiran 19 Wawancara Guru Sebelum Perlakuan .......................................... 143
Lampiran 20 Wawancara Siswa Sebelum Perlakuan .......................................... 145
Lampiran 21 Wawancara Guru Sesudah Perlakuan ........................................... 147
Lampiran 22 Wawancara Siswa Sesudah Perlakuan ......................................... 148
Lampiran 23 Uji Hipotesis ................................................................................. 142
Lampiran 24 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran ........................................... 162
Lampiran 25 Uji Referensi ................................................................................. 163
xv
Lampiran 27 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................ 166
Lampiran 28 Profil Penulis ................................................................................. 167
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial diciptakan Allah SWT dengan
berbagai kemampuan-kemampuan dasar yang bersifat rohaniah dan
jasmaniah, agar dengan itu manusia mampu bertahan hidup serta
memajukan kesejahteraan hidupnya. Kemampuan tersebut merupakan
modal dasar seseorang untuk mengembangkan hidupnya pada segala
bidang. Modal dasar yang dibutuhkan untuk mengembangkan
kemampuan dalam kehidupan adalah melalui pendidikan.
Berbicara mengenai pendidikan, kita semua pasti sudah mengetahui
bahwa begitu pentingnya pendidikan bagi manusia. Dengan adanya
pendidikan maka seseorang akan mendapatkan pengetahuan dan
kemampuan/keahlian untuk menunjang keberlangsungan hidup.
Mengingat begitu pentingnya pendidikan bagi seseorang untuk
keberlangsungan hidup, maka pendidikan harus dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil yang baik pula. Untuk dapat
meningkatkan pendidikan di Indonesia serta menumbuhkan suatu sistem
pembelajaran yang baik dan berkualitas, maka sistem pembelajaran yang
diterapkan harus berbasis pada proses belajar yang kompetitif dan
mandiri, karena tujuan utama pendidikan adalah mengembangkan potensi
siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam buku-buku Ilmu Pendidikan juga seringkali pengertian
pendidikan diartikan/didefinisikan orang berbeda-beda:1
1 Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet. 1, h. 4
2
Menurut Dictionary of Education; pendidikan diartikan:
1. Serangkaian proses dengannya anak/seseorang mengembangkan
kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya yang
bernilai/berguna dimasyarakat.
2. Proses sosial dimana orang-orang atau anak-anak dipengaruhi dengan
lingkungan yang (sengaja) dipilih dan dikendalikan (misalnya oleh guru
di sekolah) sehingga mereka memperoleh kemampuan-kemampuan
sosial dan perkembangan individu yang optimal.
Namun kenyataannya, berdasarkan hasil wawancara penulis dengan
guru pada tanggal 12 April 2016 di SD Dharma Karya UT, permasalahan
pembelajaran masih ditemukan, baik yang bersumber pada guru maupun
siswa. Penyampaian materi oleh guru masih menggunakan metode
ceramah, penggunaan media yang menarik masih belum dimanfaatkan
dengan baik agar bisa menarik perhatian siswa saat pembelajaran
berlangsung. Sedangkan sumber masalah pada siswa terlihat dari
beberapa siswa yang tidak menyukai pelajaran IPS karena materinya
yang banyak dengan mencatat.
Permasalahan pembelajaran IPS dapat dilihat dari hasil ulangan
harian sebagian kecil siswa yang masih belum memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (yang dalam penulisan selanjutnya akan ditulis
KKM), sampai harus diadakan remedial untuk mencukupi nilai KKM.
Ada kemungkinan rendahnya nilai kompetensi siswa disebabkan oleh
strategi penyampaian pelajaran kurang tepat. Dalam hal ini guru masih
kurang memanfaatkan media belajar secara optimal. Diantaranya dalam
menyampaikan pengajaran sering mengabaikan penggunaan media,
padahal media berfungsi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan
meningkatkan mutu pendidikan siswa.
Kemudian penyampaian materi pada saat pembelajaran masih
menggunakan metode ceramah yang kita tahu pada era sekarang metode
tersebut tidak terlalu efektif untuk menyampaikan materi ke siswa. Pada
saat pembelajaran IPS berlangsung masih terlihat beberapa siswa yang
3
kurang memperhatikan penjelasan guru seperti bercanda dengan teman
sebangkunya, mengobrol, dan asik sendiri bermain dengan benda yang
ada disekitarnya. Hal tersebut membuktikan bahwa masih kurangnya
fokus siswa terhadap mata pelajaran IPS.
Menurut Ricky Arnold Nggili media pembelajaran adalah media
pendukung yang membantu pengajar dalam memberikan pengertian dan
pemahaman tentang suatu ilmu kepada murid. Dengan menggunakan
media ini, murid-murid akan lebih paham pada ilmu yang diberikan.
Media pembelajaran dalam kelas seperti peta dunia, bola globe, tabel
kimia, gambar anatomi manusia, gambar pahlawan, dan lainnya.2 Media
atau alat pendukung jika digunakan dengan optimal dapat meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar menjadi lebih efisien dalam segala
aspek.
Permasalahan tersebut di atas dapat terjawab bila media
pembelajaran yang digunakan dapat mengaktifkan siswa saat belajar.
Dengan cara guru memanfaatkan media pembelajaran menarik yang
dapat membuat siswa semakin aktif dan sungguh-sungguh saat belajar,
salah satunya yaitu dengan menggunakan media audio visual.
Media audio visual diterapkan peneliti pada pembelajaran IPS kelas
IV di SD Dharma Karya UT dalam materi permasalah sosial yang ada di
Indonesia. Pada pembahasan ini siswa dapat mengetahui macam- macam
masalah sosial yang ada, penyebab masalah-masalah tersebut, akibat dari
masalah-masalah tersebut, dan cara penanganan dari pemerintah maupun
dari masyarakat sendiri. Oleh sebab itu penulis membuat perumpamaan
yang digunakan dalam media audio visual ini dirancang sesuai dengan
kehidupan sehari-hari agar siswa lebih mudah dalam memahami.
Berdasarkan masalah yang ada, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual
terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV di SD Dharma Karya
UT”.
2 Ricky Arnold Nggili, Belajar Any Where, (Jakarta: Guepedia, 2016)h. 77
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah dalam penelitian sebagai berikut:
1. Masih kurang optimalnya penggunaan media saat pembelajaran IPS.
2. Masih banyak siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS
membosankan.
3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih rendah dan beberapa
belum mencapai KKM.
C. Pembatasan Masalah
Agar lebih terarah, penulis membatasi permasalahan pada dua titik yaitu:
1. Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran IPS di SD Dharma
Karya UT
2. Hasil belajar pada aspek kognitif siswa kelas IV SD Dharma Karya UT
terhadap pembelajaran IPS materi Masalah Sosial.
D. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah dan
Bagaimana pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar
IPS siswa kelas IV di SD DHARMA KARYA UT?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa dan bagaimana
pengaruh media audio visual terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD
Dharma Karya UT.
5
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi:
1. Siswa
Menarik perhatian siswa agar lebih mudah dalam memahami materi
pembelajaran, karena media audio visual membuat siswa lebih fokus.
2. Guru
Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan profesionalisme
khususnya dalam memanfaatkan media pembelajaran.
3. Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah.
4. Peneliti
Sebagai calon guru dimasa mendatang adapun tujuan utama dari
penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil pengujian statistik terkait
dengan pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar
IPS siswa kelas IV di SD DHARMA KARYA UT.
6
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Hakikat Hasil Belajar IPS MI/SD
a. Pengertian Belajar
Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan masalah
belajar bagi umatnya. Hal tersebut dapat dilihat pada wahyu pertama
Nabi Muhammad SAW dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 sebagai
berikut:1
yang mengisyaratkan bahwa manusia harus belajar membaca agar
manusia dapat mengetahui apa-apa yang tidak diketahui.
Dalam kehidupannya, manusia tidak pernah terlepas dari aktivitas
atau kegiatan belajar. Aktivitas yang dilakukan oleh seseorang baik
sebagai individu atau bagian dari suatu kelompok, pada hakikatnya
adalah kegiatan belajar. Hal ini berarti bahwa belajar tidak pernah
dibatasi oleh usia, tempat maupun waktu, karena perubahan yang
menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti.
Menurut W.S. Winkel belajar adalah suatu aktivitas mental yang
berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan
lingkungannya, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat
relatif konstan dan berbekas. 2
1 Syaamil Quran, (Bandung: Sygma Exagrafika), h. 597
2 Ahmad Susanto, Teori Belajar&Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:Kencana,
2013), Cet.1, h. 4.
7
Muhibbin Syah menyatakan yang bertolak dari beberapa pendapat
lain bahwa, belajar secara umum dapat dipahami sebagai tahapan
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai
hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif.3
Purwa Atmaja Prawira mendefinisikan belajar sebagai suatu
kegiatan atau usaha yang disadari untuk meningkatkan kualitas
kemampuan atau tingkah laku dengan menguasai sejumlah
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, perubahan kualitas
kemampuan tadi bersifat permanen.4
Sudjana berpendapat, belajar adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai
hasil hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk
seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek
yang ada pada individu yang belajar.5
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri
setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena
adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena
itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Salah satu
pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh
terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau
sikapnya.6
Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan di atas, dapat
ditarik kesimpulan secara umum bahwa belajar merupakan usaha aktif
3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan , (Bandung:Remaja Rosdakarya: 2013), Cet.18, h.
90 4 Purwa Atmaja Perwira, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru, (Jogjakarta:Ar-
Ruzz Media, 2012), Cet.1, h. 228 5 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo,
2012), Cet. 1, h. 2 6 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:Rajawali Pres, 2014), Cet. 17, hal. 1
8
dari setiap individu tanpa dibatasi oleh usia untuk memperoleh
pengalaman, pengetahuan, dan perubahan tingkah laku yang relatif
menetap pada dirinya sebagai acuan dalam bersikap dengan
lingkungannya yang berlangsung hingga ke liang lahat serta dapat
terjadi kapan saja dan di mana saja.
b. Hasil Belajar
Setelah melalui proses belajar maka siswa diharapkan dapat
mencapai tujuan belajar yang disebut juga sebagai hasil belajar. Hasil
belajar merupakan pencapaian bentuk perubahan perilaku yang
cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dari
proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. 7
Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Howard Kingsley
membagi tiga macam hasil belajar, yakni 1) keterampilan dan
kebiasaan, 2) pengetahuan dan pengertian, dan 3) sikap dan cita-cita.
Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah
ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima
kategori hasil belajar, yakni a). informasi verbal, b). keterampilan
intelektual, c). strategi kognitif, d). sikap, dan e). keterampilan
motoris.8
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh
kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan
demikian, tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang
instrumen yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa
mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan data tersebut guru dapat
mengembangkan dan memperbaiki program pembelajaran.9
7 Asep Jihad dan Abdul Haris,op. cit., h. 14
8 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2014), Cet. 18, h. 22 9 Wina Sanjaya, Perencanaan & Desain Sistem pembelajaran,(Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2013), Cet. 6, h. 13
9
Menurut Suprijono, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-
nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan
keterampilan.10
Sedangkan menurut Bloom, hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.11
1) Domain Kognitif mencakup:
(a) Knowledge (pengetahuan, ingatan)
(b) Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas,
contoh)
(c) Analysis (menguraikan, mementukan hubungan)
(d) Application (menerapkan)
(e) Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk
bangunan baru)
(f) Evaluating (menilai)
2) Domain Afektif mencakup:
(a) Receiving (sikap menerima)
(b) Responding (memberikan respon)
(c) Valuing (menilai)
(d) Organization (organisasi)
(e) Characterization (karakterisasi)
3) Domain Psikomotor mencakup:
(a). Intiatory
(b). Pre-routine
(c). Routinized
(d). Keterampilan produktif, teknis, fisik, sosial, manajerial,
dan intelektual.
10
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2015), Cet. 14, h. 5 11
Ibid., h. 6.
10
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
perubahan perilaku yang dialami manusia secara keseluruhan baik dari
segi sikap, pengetahuan, maupun keterampilan setelah mengikuti
kegiatan belajar. Artinya, hasil pembelajaran tidak dapat dilihat secara
terpisah, tetapi harus secara keseluruhan.
c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Berbicara mengenai pembelajaran, secara garis besar ada dua
faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan
pribadi guru sebagai pengelola kelas. Guru harus dapat melaksanakan
proses pembelajaran. Oleh sebab itu, guru harus memiliki persiapan
mental, kesesuaian antara tugas dan tanggung jawab, penguasaan
bahan, kondisi fisik, dan semangat dalam bekerja.12
Adapaun faktor eksternal adalah kondisi yang timbul atau datang
dari luar pribadi guru, antara lain keluarga dan lingkungan pergaulan
di masyarakat. Faktor lingkungan yang dimaksud adalah faktor
lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan sekolah. 13
Menurut Yudhi Munadi faktor yang mempengaruhi proses dan
hasil belajar terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.14
a). Faktor Internal
(1) Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang
prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam
keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan
membantu dalam proses dan hasil belajar. Demikian juga
kondisi saraf pengontrol kesadaran dapat berpengaruh pada
12
M. Sobry Sutikno, Metode & Model-Model Pembelajaran, (Lombok: Holistica, 2014),
Cet. I, h. 18 13
Ibid., h. 19
14
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada, 2008), Cet. 1, h. 24
11
proses dan hasil belajar. Di samping kondisi-kondisi di atas,
merupakan hal yang penting juga memperhatikan kondisi
panca indera.
(2). Faktor Psikologis
Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan di
antaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat,
motif dan motivasi, serta kognitif dan daya nalar.
b). Faktor eksternal
(1). Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil
belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau
alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial.
(2). Faktor Instrumental
Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan
penggunanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi
sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang
telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini dapat
berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, serta guru.
2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Dalam dunia pendidikan tentunya pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (dalam penulisan selanjutnya akan ditulis IPS) sering kita
dengar, bahkan selalu kita pelajari disetiap jenjang kelas dari Sekolah
Dasar sampai dibangku perkuliahan.
Permendiknas RI Nomor 22 tahun 2006 menegaskan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS
12
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS
memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui
mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk menjadi warga
negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga
dunia yang cinta damai.15
Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah
perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia
merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi,
antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu
politik, dan ekologi manusia yang diformulasikan untuk tujuan
instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar
mudah dipelajari.16
A. Kosasih Djahiri merumuskan IPS sebagai ilmu pengetahuan
yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu
sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip
pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada
setiap tingkat pendidikan.17
Ilmu sosial adalah suatu bahan kajian terpadu yang merupakan
penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang
diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan sejarah,
geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi.18
Dari beberapa pendapat tentang pengertian IPS di atas dapat
disimpulkan bahwa IPS adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
kehidupan sosial didukung dan berdasarkan pada bahan kajian
ekonomi, geografi, sosiologis, antropologis, tata negara, budaya dan
15
Iwan Purwanto, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: 2014), h. 7 16
Ibid., h. 4 17
Sapriya, Dadang Sundawa, IIM Siti Masyitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar
IPS, (Bandung: UPI PRESS, 2006), Cet. 1, h. 7 18
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta,
2013), Cet. 2, h. 48
13
sejarah, namun IPS bukan merupakan gabungan bahan-bahan ilmu
sosial.
b. Tujuan IPS
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan
terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan berhasil
dalam kehidupan di masyarakat. Adapun tujuan pembelajaran IPS
yang harus dicapai sekurang-kurangnya meliputi hal-hal berikut:19
1) Membekali siswa dengan pengetahuan sosial yang berguna
dalam kehidupan masyarakat.
2) Membekali siswa dengan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah
sosial yang terjadi dalam kehidupan dimasyarakat.
3) Membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi dengan
sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang
keilmuan serta berbagai keahlian.
4) Membekali siswa dengan kesabaran, sikap mental yang positif,
dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi
bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan.
5) Membekali siswa dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan
kehidupan, perkembangan mayarakat, perkembangan ilmu dan
teknologi.
Dalam kurikulum 2004 untuk pendidikan dasar menyatakan bahwa
Pengetahuan Sosial (sebutan IPS dalam kurikulum 2004), bertujuan
untuk:20
1) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi,
ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis, dan
psikologis.
19
Iwan Purwanto. loc. cit 20
Rudy Gunawan, op. cit., h. 18
14
2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial.
3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan.
Tujuan mata pelajaran IPS menurut Sumaatmadja adalah
“membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi
dirinya serta bagi masyarakat dan negara”. Sedangkan secara rinci
Oemar Hamalik merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada
tingkah laku para siswa, yaitu: 1) pengetahuan dan pemahaman, 2)
sikap hidup belajar, 3) nilai-nilai sosial dan sikap, 4) keterampilan.21
Pada Buku SUPER Ilmu Pengetahuan Sosial dikatakan bahwa,
tujuan mata pelajaran IPS yang sesuai dengan kurikulum 2006 adalah
agar siswa dapat:22
(a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya;
(b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan
dalam kehidupan sosial;
(c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan;
(d) Memiliki kemamouan berkomunikasi, bekerjasama, dan
berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk pada tingkat
lokal, nasional, dan global.
Adapun tujuan pembelajaran IPS yang dapat disimpulkan dari
beberapa pendapat para ahli diatas ialah membangun serta membekali
peserta didik untuk menjadi warga negara yang baik dan berguna bagi
masyarakat untuk memecahkan masalah sosial yang ada.
21
Ibid. 22
Agus Sutrisno dan Basuki , SUPER Ilmu Pengetahuan Sosial, (Esis ), Jilid 1, h. i
15
c. Karakteristik IPS
Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang berbeda
dengan mata pelajaran lain. Demikian juga mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Soemantri menjelaskan bahwa pembaharuan
pengajaran IPS sebenarnya masih dalam proses yang penuh berisi
berbagai eksperimen. Adapun ciri-ciri yang kedapatan di dalamnya
memuat rincian sebagai berikut:23
1) Bahan pelajarannya akan lebih banyak memperhatikan minat
para siswa, masalah-masalah sosial, keterampilan berpikir serta
pemeliharaan/pemanfaatan lingkungan alam.
2) Mencerminkan berbagai kegiatan dasar dari manusia.
3) Organisasi kurikulum IPS akan bervariasi dari susunan yang
integrated (terpadu), correlated (berhubungan), sampai yang
separated (terpisah).
4) Susunan bahan pembelajaran akan bervariasi dari pendekatan
kewarganegaraan, fungsional, humanistis, sampai yang
struktural.
5) Kelas pengajaran IPS akan dijadikan laboratorium demokrasi
6) Evaluasinya tak hanya akan mencakup aspek-aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor saja, tetapi juga mencoba
mengembangkan apa yang disebut democratic quotient dan
citizenship quotient.
7) Unsur-unsur sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya akan
melengkapi program pembelajaran IPS, demikian pula unsur-
unsur science, teknologi, matematika, dan agama akan ikut
memperkaya bahan pembelajaran.
Karakteristik lain yang juga merupakan ciri mata pelajaran IPS
adalah digunakannya pendekatan pengembangan bahan pembelajaran
23
Yulia Siska, Konsep Dasar IPS Untuk SD/MI, (Yoryakarta: Garudhawaca, 2016), Cet. 1,
h. 14
16
IPS dalam rangka menjawab permasalahan yang sering muncul dalam
proses pembelajaran, baik di tingkat sekolah dasar maupun lanjutan.24
3. Media Pembelajaran Audio Visual
a. Pengertian Media Pembelajaran
Penggunaan media disadari oleh banyak praktisi pendidikan sangat
membantu proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas,
terutama membantu peningkatan belajar prestasi belajar siswa.
Keterbatasan media pembelajaran dan lemahnya kemampuan guru
dalam menciptakan media pembelajaran membuat penerapan metode
ceramah masih menjadi metode yang paling sering digunakan oleh
guru.
Kata media berasal dari bahasa Latin “Medius” yang secara
harfiahnya berarti „tengah‟, „pengantar‟, atau „perantara‟. Dalam
bahasa Arab, media disebut „wasail‟ bentuk jama‟ dari „wasilah‟
yakni sinonim al-wasth yang artinya juga „tengah‟. Kata „tengah‟ itu
sendiri berarti berada di antara dua sisi, maka disebut juga sebagai
perantara (wasilah) atau yang mengantarai kedua sisi tersebut. Karena
posisinya berada di tengah ia bisa juga disebut sebagai pengantar atau
penghubung, yakni yang mengantarkan atau menghubungkan atau
menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya.25
Menurut Heinich, dan kawan-kawan mengemukakan istilah
medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber
dan penerima. Jadi televise, film, foto, radio, rekaman audio, gambar
yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah
media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau
informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-
maksud pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran. 26
24
Ibid. 25
Yudhi Munadi, op. cit., h. 6 26
Azhar Arsyad, op. cit., h. 3
17
Media pembelajaran dapat dipahami sebagai “segala sesuatu yang
dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan
efektif.”27
Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas
pengajaran. Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti
perkembangan teknologi. Teknologi paling tua yang dimanfaatkan
dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip
mekanis.Kemudian lahir teknologi audio-visual yang menggabungkan
penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran.
Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikroprosesor yang
melahirkan pemakaian computer dan kegiatan interaktif. Berdasarkan
perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dapat
dikelompokkan ke dalam empat kelompok yaitu:28
1. Media hasil teknologi cetak
2. Media hasil teknologi audio-visual
3. Media hasil teknologi yang berdasarkan computer
4. Media hasil gabungan teknologi cetak dan computer.
Pengelompokan beberapa jenis media telah dikemukakan pula oleh
beberapa ahli. Leshi, Pollock, & Reigeluth mengklasifikasi media ke
dalam lima kelompok yaitu:29
a. Media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran,
kegiatan kelompok, field-trip)
b. Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu
kerja, dan lembaran lepas)
27
Yudhi Munadi, op. cit., h. 7 28
Azhar Arsyad, op. cit., h. 31 29
Ibid., h. 38
18
c. Media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta,
gambar, transparansi, slide)
d. Media berbasis audio-visual (video, film, program slide-type,
televise)
e. Dan media berbasis computer (pengajaran dengan bantuan
computer, interaktif video, hypertext)
Tanpa menyebutkan jenis dari masing-masing medianya, Gagne
membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu benda yang
didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam,
gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok
media ini kemudian dikaitkannya dengan kemampuannya memenuhi
fungsi menurut tingkatan hirarki belajar yang dikembangkannya,
contoh perilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara
berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan
balik. 30
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dipilih oleh guru sebagai
penyampai pesan yang dapat menarik minat belajar siswa agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Salah satu media yang dipilih oleh guru
untuk membantu proses pembelajaran adalah media audio visual,
karena media audio visual dapat meningkatkan pemahaman siswa dan
dan memiliki sifat yang menghibur, sehingga membuat siswa
terhindar dari kejenuhan dalam pembelajaran IPS.
b. Fungsi Penggunaan Media Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat
penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua
aspek ini saling berkaitan. Pemilihan suatu media pembelajaran yang
akan digunakan saat pembelajaran haruslah disesuaikan dengan
metode mengajarnya. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa
30
Yudhi Munadi, op. cit., h. 51
19
salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut memengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.31
Menurut Kemp dan Dayton media pembelajaran dapat memenuhi
tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan,
kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu
memotivasi minat atau tindakan, menyajikan informasi, dan memberi
instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran
dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang
diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau
pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani
secara sukarela, atau memberikan sumbangan material). Pencapaian
tujuan ini akan mempengaruhi sikap, nilai, dan emosi.32
Secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan beberapa
peran sebagai berikut:33
1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu
Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat
diabadikan dengan foto, film, atau rekaman melalui video atau
audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan
menakala diperlukan.
2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu.
Melalui media pembelajaran guru dapat menyajikan bahan
pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah
dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Selain itu media
pembelajaran juga dapat membantu menampilkan objek yang
terlalu besar yang tidak mungkin ditampilkan didalam kelas
ataupun menampilkan objek yang terlalu kecil yang sulit
digunakan dengan mata telanjang. Untuk memanipulasi keadaan,
31
Azhar Arsyad, op. cit., h. 19 32
Ibid., h. 24 33
Wina Sanjaya, op. cit., h. 208
20
juga media dapat menamilkan suatu proses atau gerakan yang
terlalu cepat yang sulit diikuti.
3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa
sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih
meningkat. Sebagai contoh, sebelum pembelajaran dimulai guru
dapat memutarkan film tentang banjir, tentang kotoran limbah
industry, dan lain sebagainya.
4. Media pembelajaran memiliki nilai praktis.
c. Pengertian Media Audio Visual
Yudhi Munadi mengatakan bahwa media audio visual adalah media
yang melibatkan sekaligus dua indera manusia yaitu indera pendengaran
dan penglihatan dalam satu proses. Pesan visual yang terdengar dan
terlihat itu dapat disajikan melalui program audio visual seperti film
dokumenter, film docudokumenter, film drama, dan lain-lain. Semua
program tersebut dapat disalurkan melalui peralatan seperti film, video,
dan juga televisi dan dapat disambungkan pada alat proyeksi.34
Sedangkan menurut Syaiful Bahri dan Aswan, media audio visual
adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan lebih baik karena mencakup dua
aspek media sekaligus. Adapun pembagian dari media audiovisual
terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
1) Audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan
gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai
suara, cetak suara.
34
Yudhi Munadi, op. cit., h. 56-57
21
2) Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur
suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-
cassette.35
Adapun jenis media audio visual menurut Yudhi Munadi dalam
buku Media Pembelajaran terbagi menjadi dua, adalah sebagai berikut: 36
1) Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar
berasal dari satu sumber, seperti film gerak (movie) bersuara,
televisi dan video.
2) Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambar
berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara
yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur
suaranya bersumber dari tape recorder.
Menurut Azhar Arsyad, penggunaan teknologi audio visual adalah
cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan
mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio
dan visual.37
Andre Rinanto menambahkan media audio visual adalah
suatu media yang terdiri dari media visual yang disinkronkan dengan
media audio, yang sangat memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah
antara guru dan anak didik di dalam proses belajar mengajar. Dengan kata
lain, media audiovisual merupakan perpaduan yang saling mendukung
antara gambar dan suara, yang mampu menggugah perasaan dan
pemikiran bagi yang melihatnya.38
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media audio visual
yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang
bergerak atau media yang dapat dilihat dan didengar seperti film suara dan
video-cassette atau compact disc. Dengan demikian, dapat dikatakan
35
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), h.141 36
Yudhi Munadi, op. cit., h. 113-114 37
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), h. 30 38
Andre Rinanto, Peranan media audio visual dalam pendidikan, (Yogyakarta: Kanisius,
1982), h. 21
22
media audio visual adalah media yang menampilkan unsur suara dan unsur
gambar, gambar yang dimaksud berupa animasi yang dapat memotivasi
dan menarik minat siswa dalam proses pembelajaran sehingga tercapai
tujuan pembelajaran semaksimal mungkin.
d. Manfaat Media Audio Visual
Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1) Pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga motivasi anak lebih
meningkat dan mampu menghilangkan kejenuhan,
2) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar seperti mengamati,
mendengar, dan melakuakan demonstrasi,
3) Mampu melatih taraf berpikir anak dari yang konkrit ke yang
abstrak, dari berpikir sederhana ke berpikir yang komplek, dan
4) Siswa mampu menghubungkan pesan visual dengan pengalaman-
pengalamannya.
Selain itu, media audio visual juga mempunyai kepraktisan antara
lain:
(a) Dapat mengatasi keterbatasan yang dimiliki anak didik,
(b) Dapat melampaui batas ruang dan waktu,
(c) Memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara anak didik
dengan lingkungannya,
(d) Memberikan keseragaman pengamatan,
(e) Dapat menanamkan konsep dasar yang besar, konkrit dan
realistis,
(f) Membangkitkan keinginan dan minat baru, dan
(g) Memberikan pengalaman yang integral dari yang konkrit
sampai ke abstrak.39
39
Andre Rinanto, Peranan media audio visual dalam pendidikan, (Yogyakarta: Kanisius,
1982), h. 52-56
23
e. Kelebihan dan Kelemahan Media Audio Visual
Lebih jauh Arief, menandaskan kelebihan dan kelemahan media
audio visual. Kelebihan media audio visual antara lain:
1) Memiliki kemampuan yang dimiliki media audio, visual maupun
film,
2) Dapat merangkum beberapa jenis media dalam satu program,
3) Dapat menggunakan berbagai efek dan teknik yang tidak dipunyai
oleh media lain,
4) Dapat menghadirkan sumber yang lebih sukar dan langka, dan
5) Penggunaannya tidak memerlukan ruangan yang terlalu gelap.40
Selanjutnya Abdul Majid menambahkan kelebihan media audio
visual yaitu:
(a) Seseorang dapat belajar sendiri,
(b) Menyajikan situasi yang komunikatif dan dapat diulang-ulang,
(c) Menampilkan sesuatu yang detail.41
Adapun kelemahan yang dimiliki media audio visual antara lain:
1) Tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari rangkaian
kegiatan produksi video,
2) Harus memenuhi persyaratan teknis produksi,
3) Memerlukan peralatan yang kompleks dan mahal,
4) Memerlukan tenaga listrik atau baterai yang pendek umurnya,
5) Kesesuaian susah dijamin karena jenis formal/standar yang
berbeda-beda, dan
6) Persiapannya memerlukan kontinuitas kerja yang berurutan.42
Namun demikian, suatu media dikatakan baik dan dapat digunakan
sebagai pembelajaran apabila media tersebut bersifat efektif, efisisen, serta
40
Arief S. Sadiman, dkk., Pengertian, Pengembangan dan pemanfaatannya: Media
Pendidikan. (Jakarta: Rajawali Grafindo Persada, 2009), h. 18 41
Abdul Aziz Abdul Majid, Mendidik Dengan Cerita, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset, 2006), h. 180 42
Arief S. Sadiman, dkk.,Op.cit., h. 18
24
komunikatif. Efisien artinya memiliki daya guna, ditinjau dari segi cara
penggunaan waktu dan tempat serta kecepatannya mencapai hasil secara
optimal. Efektif apabila penggunaannya mudah dalam waktu singkat dan
dapat mencakup isi dan tempat yang diperlukan tidak terlalu luas.
Pemanfaatan media secara efektif bukan hal yang mudah. Guru masih
berperan untuk membantu pemahaman konsep peserta didik.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Peneliti Hasil dan Kesimpulan Persamaan dan perbedaan
Eka Fitri
Aprillia
(2015). Judul:
Pengaruh
Media
Pembelajaran
Audio-Visual
terhadap Hasil
Belajar Siswa
Kelas X Pada
Mata
Pelajaran PAI
Di SMA Islam
Soerja Alam
Ngajum
Malang
Berdasarkan hasil
pengolahan dan analisis
data pada kelas
eksperimen diperoleh
hasil posttest berkategori
tinggi dengan interval
(90-100) dengan
persentasi 73,91%.
Sedangkan pada kelas
kontrol hasil posttest
nya berkategori sedang
(65-79) dengan
persentase 47,62%. Hal
ini berarti hipotesis di
terima. Dengan
demikian, terdapat
pengaruh yang
signifikan akibat
penerapan media
pembelajaran audio
visual pada mata
pelajaran Pendidikan
Agama Islma terhadp
hasil belajar siswa.
Penelitian sama-sama
menggunakan posttest
dan preetest, selain itu
memiliki kesamaan
dalam hal metode yang
dilakukan yaitu quasi
eksperimen. Namun
Eka Fitri Aprillia
melakukan
penelitian terhadap
mata pelajaran PAI
sedangkan
penulis terhadap mata
pelajaran IPS.
Siti Akmaliah
(2014). Judul:
Kategori N-gain yang
diperoleh di
kelas eksperimen yaitu
Penelitian sama-sama
Menggunakan quasi
eksperimen. Namun
25
Pengaruh
Penggunaan
Media Audio
Visual
terhadap Hasil
Belajar Siswa
Pada Mata
Pelajaran
Ekonomi Di
Kelas X MA
AtTaqwa
kategori tinggi 82%,
sedang 55%. Sedangkan
N-gain yang diperoleh
kelas kontrol yaitu
kategori tinggi 74%,
sedang 46%. Penelitian
ini menggunakan uji “t”
yang diperoleh ttabel <
thitung (2,02 < 4,71). Hasil
ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan hasil
belajar siswa dengan
menggunakan
media audio visual
dimana hasil belajar
kelompok eksperimen
lebih tinggi
dibandingkan dengan
kelompok kontrol.
Siti Akmaliah melakukan
penelitian terhadap
mata pelajaran Ekonomi
sedangkan
penulis terhadap mata
pelajaran IPS.
Septiana
Utaminingrum
(2015), Judul:
Pengaruh
Media
Audiovisual
Dalam
Pembelajaran
Bahasa
Indonesia
Pada
Keterampilan
Menyimak
Cerita Siswa
Kelas V Sd Di
Kecamatan
Pandak Bantul
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa (1)
terdapat pengaruh yang
signifikan penggunaan
media audiovisual
terhadap efektifitas
pembelajaran
keterampilan menyimak
cerita siswa kelas V SD
Di Kecamatan Pandak
Bantul Yogyakarta. Hal
ini ditunjukkan dari nilai
nilai thitung lebih besar
dari pada ttabel
(12,353>2,042), dengan
nilai signifikansi sebesar
0,000 lebih kecil dari
signifikansi 0,05
(0,000<0,05); dan (2)
terdapat perbedaan
pengaruh media
audiovisual dalam
pembelajaran
keterampilan menyimak
cerita siswa kelas V SD
di kecamatan Pandak
Bantul Daerah Istimewa
Penelitian sama-sama
menggunakan posttest
dan preetest, selain itu
memiliki kesamaan
dalam hal metode yang
dilakukan yaitu quasi
eksperimen. Namun
Septiana melakukan
penelitian terhadap
mata pelajaran Bahasa
Indonesia sedangkan
penulis terhadap mata
pelajaran IPS dan meneliti
hasil belajarnya.
26
Yogyakarta dibanding
menggunakan metode
konvensional yang
ditunjukkan dari hasil
nilai rata-rata
pada posttest lebih besar
dari pada pada pretest
(17,65>14,65). Besarnya
peningkatan tingkat
keterampilan menyimak
cerita siswa kelas V SD
di
kecamatan Pandak
Bantul Daerah Istimewa
Yogyakarta yang diajar
menggunakan
metode konvensional
dan tingkat keterampilan
menyimak cerita siswa
kelas V SD
di kecamatan Pandak
Bantul Daerah Istimewa
Yogyakarta yang diajar
menggunakan media
audiovisual sebesar
3,00.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya,
maka dalam penyusunan penelitian ini penulis mengajukan anggapan dasar
atau kerangka pemikiran sebagai berikut:
Proses pembelajaran IPS yang kurang menarik membuat siswa jenuh dan
bosan. Hal tersebut tentunya menjadi bahan evaluasi bagi para guru atau
pengajar untuk memberikan dan menyajikan pembelajaran yang berbeda,
menarik, dan lebih kreatif untuk meningkatkan minat, motivasi, serta hasil
belajar siswa pada pelajaran IPS. Dalam hal ini yang memiliki peran sangat
penting ialah guru, bagaimana mengidentifikasi masalah menjadi lebih
27
spesifik dan menemukan solusi yang terbaik dalam penyelesaian masalah
tersebut.
Di era modern ini kemajuan teknologi sangatlah pesat. Ada banyak
media yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pendidikan
khususnya pembelajaran IPS. Pemilihan media tentu harus tepat, efektif,
dan efisien. Guru harus benar-baner memahami media pembelajaran yang
akan digunakan dan memiliki kemampuan mengolah media tersebut agar
tujuan pembelajaran dapat tersampaikan dan tercapai.
Proses pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi
yang terus berkembang diharapkan dapat memberi pengaruh yang besar
terhadap proses penyerapan materi atau pemahaman siswa, sehingga
diharapkan hasil belajar IPS siswa terus meningkat.
Pembelajaran IPS berbentuk media audio visual diharapkan mampu
menjadi referensi bentuk pengajaran yang baru sesuai dengan
perkembangan zaman dengan tetap mengedepankan pemahaman siswa akan
materi pelajaran IPS namun menyenangkan, dinamis, dan interaktif
sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk mengatasi hal tersebut peneliti tertarik menggunakan media audio
visual pada materi masalah sosial sebagai media pembelajaran yang dapat
membuat siswa menjadi tertarik dan senang selama proses pembelajaran
berlangsung. Perlakuan ini diberikan di kelas IV semester II dengan empat
kali pertemuan.
Jadi, dengan penggunaan media audio visual ini diharapkan dapat
membantu siswa membangkitkan minat serta motivasi belajar yang tinggi
dan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
28
Gambar 2.1
Skema Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian dalam kerangka berfikir, maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. : Tidak terdapat pengaruh pada penggunaan media audio visual
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Dharma Karya UT.
2. : Terdapat pengaruh pada penggunaan media audio visual terhadap
hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Dharma Karya UT.
Pembelajaran IPS
Penggunaan metode ceramah
partisipasi siswa kurang
Hasil belajar IPS belum
mencapai KKM
Menggunakan media yang
menarik
Menggunakan media audio visual
Siswa sungguh-
sungguh
memperhatikan
Siswa semakin
aktif
Suasana menjadi
semangat
Hasil belajar IPS
mencapai KKM
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Dharma Karya UT yang
beralamat di Jl. Pala Raya No. 3 Pondok Cabe-Pamulang, Kota Tangerang
Selatan, Provinsi Banten. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini pada
bulan April 2016 semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Berikut ini
adalah tabel kegiatan dan waktu penelitian yang akan dilaksanakan:
Tabel 3.1
Kegiatan dan Waktu Penelitian
No
Keterangan
Bulan Ke-
I II III IV V VI VII VIII IX X
1 Penyusunan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Revisi Proposal
4 Pembuatan Bab 1, 2,
dan 3 skripsi
5 Pembuatan instrumen
penelitian
6 Uji coba instrumen
7 Pelaksanaan
penelitian
8 Analisis data
9 Penyempurnaan
laporan
30
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi-eksperimen.
Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen.1 Metode ini dipilih karena tujuan utama
penelitian adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari suatu
perlakuan, yaitu pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan
media audio visual yang diterapkan pada kelompok eksperimen
dibandingkan dengan kelompok kontrol yang melakukan pembelajaran IPS
tanpa menggunakan media audio visual. Eksperimen kuasi bisa digunakan
minimal kalau dapat mengontrol satu variabel saja meskipun dalam bentuk
matching, atau memasangkan atau menjodohkan karakteristik, kalau bisa
random lebih baik.2
Desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequivalent Control Group
Design. Rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk lebih jelasnya desain penelitian
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Nonequivalent Control Group Design .
Kelompok/Kelas Tes Awal Perlakuan (X) Tes Akhir
Eksperimen T1 X T2
Kontrol T3 - T4
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2012), Cet. 15, h. 114. 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), Cet. 13, h. 207.
31
Keterangan:
T1: Pretest kelas eksperimen
T2: Posttest kelas eksperimen
T3: Pretest kelas kontrol
T4: Posttest kelas kontrol
X: Pembelajaran IPS dengan menggunakan media audio visual.
- : Pembelajaran IPS tanpa menggunakan media audio visual.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik
kesimpulannya.3
Populasi juga didefinisikan sebagai keseluruhan subyek atau obyek
yang menjadi sasaran penelitian yang mempunyai karakteristik
tertentu.4
Target populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik SD
Dharma Karya UT Pondok Cabe pada semester genap tahun pelajaran
2015/2016. Adapun populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah
peserta didik kelas IV yang terdiri dari empat rombongan belajar yaitu
kelas 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4.
2. Sampel Penelitian
Pengumpulan data pada suatu penelitian mungkin dilaksanakan
secara sensus (pengumpulan data secara keseluruhan). Tetapi dalam
alasan lain, mungkin dengan cara sensus tidak dapat atau tidak perlu
3 Sugiyono, op. cit., h. 117
4 Rostina Sundayana, Statistika Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 15
32
dilaksanakan. Apabila hal tersebut terjadi, maka penelitian biasanya
hanya dilakukan pada sebagian yang diambil dari populasi yang
bersangkutan. Sebagai bagian dari populasi yang diselidiki ini
dinamakan dengan sampel.5
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling random
sederhana (Simple Random Sampling). Dikatakan sederhana karena
cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan yang ada dalam
populasi itu. Caranya ialah dengan menggunakan undian, ordinal, tabel
bilangan random, atau computer. Keuntungannya ialah anggota sampel
mudah atau cepat diperoleh. Kelemahannya ialah jika tidak
mendapatkan data yang lengkap dari populasi-populasinya.6 Maka
pada penelitian ini peneliti akan menentukan dua kelas dari empat
rombongan belajar kelas IV di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe
yang akan dijadikan subjek penelitian, yaitu satu kelas eksperimen
(4.3) dan satu kelas kontrol (4.2).
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah cara-cara yang dipergunakan untuk memperoleh data empiris yang
dipergunakan untuk penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
kuantitatif dapat dibedakan atas teknik tes dan non-tes. Adapun
penjelasannya sebagai berikut:
1. Tes
Secara umum, ada dua fungsi yang dimiiki tes, yaitu sebagai alat
pengukur terhadap siswa dan sebagai alat pengukur keberhasilan
program pengajaran. Tes dilakukan melalui dua tahapan yaitu tes
awal/pretest dan tes akhir/posttest. Pretest adalah tes yang
dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada siswa. Tes
5 Ibid., h. 16
6 Ibid.,h. 24
33
jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat
dikuasai oleh para siswa.7 Sedangkan Posttest adalah tes akhir yang
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi
pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-
baiknya oleh siswa.8
2. Non Tes
Teknik non-tes digunakan sebagai pendukung pencapaian
pemahaman yang telah dilakukan. Adapun teknik pengumpulan data
yang digunakan terdiri atas:
a) Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit/kecil.9 Hasil wawancara juga nantinya
digunakan setelah proses belajar di kelas eksperimen untuk
mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual bagi siswa.
b) Observasi
Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
pelbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantaranya yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.10
Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan
dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan
secara sistematis.11
Observasi dilakukan baik di kelas eksperimen
7 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.69.
8 Ibid,. h.70
9 Sugiyono, op. cit., h. 194
10 Ibid., h. 203
11 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 45.
34
dan di kelas kontrol untuk melihat perkembangan proses belajar
yang terjadi.
Dalam teknik pengumpulan data yang peneliti dapatkan, akan
dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 3.3
Teknik Pengumpulan Data
No. Data Sumber Data Teknik
Pengumpulan Data
1. Nilai KKM Siswa Tes
2. Informasi Guru dan Siswa Wawancara dan nilai
ulangan harian
3. Proses belajar Siswa Observasi
E. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada
alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan
instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.12
Adapun bentuk instrumennya yaitu tes pilihan ganda. Tes ini digunakan
untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama penguasaan
aspek kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai
dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Tes yang digunakan untuk mengukur melalui pretest dan posttest hasil
belajar siswa yang berupa tes objektif jenis pilihan ganda sebanyak 20 item
yang terdiri dari 4 option atau pilihan jawaban yaitu a, b, c, dan d yang
diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Dimana semua
12
Sugiyono, op. cit., h. 148
35
tes yang diberikan mengukur ranah kognitif yang meliputi aspek
pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3)
Sebelum membuat instrumen, terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi
instrumen agar soal yang dibuat mengacu pada indikator-indikator
kemampuan siswa pada materi masalah sosial. Kisi-kisi tes pada pokok
bahasan dibuat sebanyak 30 indikator dan 30 pertanyaan.
Selain itu peneliti juga menggunakan lembar observasi dan wawancara
untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang terjadi pada kelas
eksperimen yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media audio
visual dan kelas kontrol yang tanpa diberikan perlakuan.
F. Uji Coba Instrumen
1. Tes
Instrumen diuji coba terlebih dahulu pada kelas 5 (lima) yang terdiri
dari 32 siswa. Pengujian instrumen di kelas 5 (lima) karena kelas 5
(lima) sudah mempelajari materi masalah sosial. Uji coba instrumen
dilakukan untuk mengukur validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan
daya pembeda soal. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu
instrumen layak digunakan sebagai pengumpul data atau tidak.
a. Uji Validitas
Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap
konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang
seharusnya dinilai.13
Jadi, tes hasil belajar dapat dikatakan valid
apabila tes hasil belajar tersebut (sebagai alat pengukur
keberhasilan belajar peserta didik) dengan secara tepat, benar,
shahih atau absah telah dapat mengukur atau mengungkap hasil-
hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa, setelah mereka
menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.14
13
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), Cet. 18, h. 12 14
Anas Sudijono, op. cit., h. 93.
36
Untuk mengukur validitas soal tersebut menggunakan SPSS 22.
Berdasarkan uji validitas instrumen penelitian, dari 30 soal yang
diuji cobakan 18 soal valid dan 12 soal tidak valid. Namun
peneliti membutuhkan 20 soal maka dilakukanlah judgeman oleh
ahli.
b. Uji Reliabilitas
Dalam persyaratan tes, bahwa realibilitas berhubungan
dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai
taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan
hasil yang tetap. Maka pengertian realiabilitas tes, berhubungan
dengan masalah ketetapan hasil.15
Teknik yang digunakan untuk mengukur realibilitas suatu tes
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rums K-R 20
(Kuder-Rochardson 20) karena instrumen yang digunakan berupa
soal pilihan ganda, dengan rumus sebagai berikut:16
[
][ ∑
]
Keterangan:
r11 = Reabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = Banyaknya item
S = standar deviasi dari tes
15
Suharsimi Arikuto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
Ed. 2, h. 100 16
Ibid,. h. 115.
37
Tabel 3.4
Indeks realiabilitas diklasifikasikan sebagai berikut:
r11 Keterangan
<0,20 Tidak ada realibilitas
0,21 – 0,40 Realibilitas rendah
0,41 0,70 Realibilitas sedang
0,71 – 0,90 Realibilitas tinggi
0,90 – 1,00 Realibilitas sangat tinggi
1,00 Realibilitas sempurna
Berdasarkan hasil perhitungan uji realibilitas instrumen,
diperoleh rhitung sebesar 0,87. Dengan nilai realibilitas demikian,
maka instrumen tersebut memiliki realibilitas yang tinggi dan
memenuhi persyarakat instrumen yang baik.
c. Pengujian Taraf Kesukaran Instrumen
Tingkat kesukaran (difficult index) dapat didefinisikan sebagai
proporsi siswa peserta tes yang menjawab benar.17
Soal yang baik
adalah jenis soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah
karena soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa
dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar
kemampuannya, sedangkan soal yang terlalu mudah tidak
merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya.
Cara menentukan tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus:18
∑
∑
17
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), Cet. VI, hlm. 99. 18
Ibid.
38
Keterangan :
TK = tingkat kesukaran
∑ = jumlah siswa yang menjawab benar
∑ =jumlah siswa peserta tes
Kriteria untuk menentukan rentang tingkat kesukaran sangat
tergantung jumlah kategori yang diinginkan. Salah satunya adalah
kategori tingkat kesukaran meliputi sukar, sedang, dan mudah.
Berikut pembagian kategori tingkat kesukaran kedalam tiga
kelompok:
Tabel 3.5
Hasil Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal19
Rentang Tingkat Kesukaran Kategori
0,00 – 0,32 Sukar
0,33 – 0,66 Sedang
0, 67 – 1,00 Mudah
Rentang Tingkat Kesukaran Kategori
Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal
instrumen penelitian, diperoleh 8 butir soal dengan tingkat “sangat
mudah”, 5 butir soal dengan tingkat “mudah”, 15 butir soal
dengan tingkat “sedang”, dan 2 butir soal dengan tingkat “sukar”.
d. Daya Pembeda
Daya pembeda merupakan kemampuan butir soal untuk
membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan
rendah.20
Daya pembeda berhubungan dengan derajat kemampuan
butir membedakan dengan baik perilaku pengambil tes dalam tes
19
Ibid. 20
Ibid., h.102.
39
yang dikembangkan. Daya pembeda dapat ditentukan besarannya
dengan rumus sebagai berikut :21
Keterangan:
D = daya pembeda
= total skor yang diperoleh peserta kelas atas
= total skor yang diperoleh peserta kelas bawah
= skor maksimum yang diperoleh peserta kelas atas
= skor maksimum yang diperoleh peserta kelas bawah
Adapun penentuan kriteria daya pembeda soal dapat dilihat
sebagai berikut :22
Tabel 3.6
Kriteria Daya Pembeda Butir Soal
Klasifikasi daya pembeda Kriteria
D<0 Sangat Jelek
0,00 – 0,20 Jelek
0,20 – 0,40 Cukup
0,40 – 0,70 Baik
0,70 – 1,00 Sangat baik
Dari 30 soal yang telah diuji coba, diperoleh 18 soal yang valid,
dengan realibilitas 0,87. Namun, peneliti membutuhkan 20 butir soal
maka dari itu 2 butir soal yang tidak valid sudah di judgeman ahli. Hal ini
untuk memenuhi proporsi keterwakilan masing-masing indikator. Maka
dari itu peneliti menggunakan soal no 1 sampai soal no 20 untuk
mengukur pemahaman siswa mengenai materi masalah sosial.
21
Suharsimi Arikunto, op.cit.., h. 228 22
Ibid., h. 232.
40
Untuk mempermudah teknik analisis instrumen seperti validitas,
realibilitas, taraf sukar, dan daya pembeda soal maka dalam penelitian ini
dihitung dengan program SPSS, EXCEL dan ANATES.
2. Non Tes
Non tes yaitu berupa lembar observasi dan wawancara. Lembar
observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran selama
berlangsungnya pembelajaran. Sedangkan wawancara untuk memperoleh
data-data yang lebih mendalam dengan bertanya langsung kepada guru
dan siswa yang pada saat sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
G. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan uji statistik dengan
menggunakan uji-t. Tetapi sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas sebagai syarat dapat dilaksanakannya analisis data.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang dianalisis
berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang dilakukan adalah uji
lilyfors.
Adapun langkah-langkah untuk mengadakan uji lilyfors:23
1. Menghitung nilai rata-rata dansimpangan bakunya;
2. Susunlah data dari yang terkecil sampai data terbesar pada tabel.
3. Mengubah nilai x pada nilai z dengan rumus:
4. Menghitung luas z dengan menggunakan tabel z;
5. Menentukan nilai proporsi data yang lebih kecil atau sama dengan data
tersebut;
6. Meghitung selisih luas z dengan nilai proporsi;
7. Menentukan luas maksimum (L maks) dari langkah f;
23
Rostina Sundayana, op.cit., h.83
41
8. Menentukan luas tabel lilyfors ((L tabel); Ltabel=La(n-1)
9. Kriteria kenormalan: jika L maks < L tabel maka data berdistribusi
normal.
Analisis data ini menggunakan SPSS 22 dengan menggunakan teknik
Kolomogrov-Smirnov. Syarat suatu data dapat dikatakan berdistribusi normal
adalah jika signifikansi atau nilai probabilitas >0,05
2. Uji Homogenitas
Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah
selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Dalam peneliitian ini
menggunakan program SPSS 22 yaitu One Way Anova.
Untuk menganalisis tabel anova, lakukan langkah-langkah analisa
seperti:24
Ho : Rata-rata popuasi dari ketiga varian adalah sama
H1 : Rata-rata populasi ketiga varian adalah tidak sama
Jika probabilitas > F tabel 0,05, Ho ditolak
Jika probabilitas <F tabel 0,05, Ho diterima
3. Uji Hipotesis
Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah
melakukan uji hipotesis dengan menggunakan T-test. Uji hipotesis ini
digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media audio
visual terhadap hasil belajar IPS peserta didik dibandingkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran konvensional.
Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan program SPSS 22 yaitu
dengan teknik analisis Independent-Sample T-Test. Uji hipotesis dilakukan
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata secara sinifikan antara
hasil posttest dua sampel penelitian.
24
Teguh Wahyono, Analisis Statistik Mudah dengan SPSS, (Jakarta: PT Alex Media
Komputindo), h. 111.
42
Adapun kriteria penguji hipotesis:25
Jika signifikan >0,05 maka Ho diterima
Jika signifikan <0,005 maka Ho ditolak
H. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang akan diuji pada penelitian ini adalah:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Keterangan:
Ho : Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh penggunaan media audio visual
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Dharma Karya UT
H1 :Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh penggunaan media audio visual
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Dharma Karya UT
µ1 : Rata-rata hasil belajar IPS siswa pada kelas eksperimen
µ2 : Rata-rata hasil belajar IPS siswa pada kelas kontrol.
25
Duwi Priyatno, Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20, (Yogyakarta: C.V
Andi Offset), h. 83.
1
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
Pelakasaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yaitu di SD
Dharma Karya UT Pondok Cabe pada bulan April 2016. Adapun sampel
yang diteliti yaitu siswa kelas IV SD Dharma Karya UT yang terdiri dari
4 (empat) kelas yaitu 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4. Pada penelitian ini kelas
eksperimen yang digunakan 4.3 dan kelas 4.2 sebagai kelas kontrol yang
berjumlah 31 siswa.
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 April
2016. Pada awal pendahuluan pembelajaran peneliti menyapa siswa
dengan menanyakan kabar. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin teman-temannya berdoa. Setelah berdoa guru meminta
siswa untuk mengerjakan pretest untuk mengetahui kemampuan awal
siswa sebelum pembelajaran dimulai. Setelah mengerjakan pretest,
guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.
Tahap selanjutnya ialah kegiatan inti. Guru membagi siswa ke
dalam 5 kelompok besar yang terdiri dari 6 siswa dan memberikan
lembar kerja siswa. Siswa duduk secara berkelompok dengan
membentuk lingkaran. Sebagai pengetahuan awal, guru mengajak
siswa mengamati video tentang masalah sosial yang akan dipelajari.
Setelah mengamati video, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
untuk menstimulus rasa ingin tahu siswa. Setiap kelompok diminta
menuliskan pengertian masalah sosial berdasarkan hasil pengamatan
video tersebut pada lembar kerja. Setelah itu guru menyampaikan
sedikit materi tentang masalah sosial. Guru dan siswa membahas
faktor-faktor penyebab masalah sosial kependudukan yang ada di
buku paket siswa. Setelah pembahasan siswa diberi nama kelompok
44
sesuai dengan faktor-faktor kependudukan dan diminta
mengidentifikasi dampak dari masalah sosial kependudukan sesuai
dengan kelompok yang didapat pada lembar kerja. Kemudian
perwakilan kelompok mempresentasikan hasil identifikasinya di
depan kelas secara bergantian.
Pada tahap akhir penutup pembelajaran guru bersama siswa
menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari itu. Guru juga
memberikan penguatan berupa jawaban benar dan salah terhadap hasil
jawaban siswa. Siswa ditugaskan mempelajari materi yang akan
dibahas minggu depan di rumah. Kemudian guru menutup
pembelajaran dengan berdoa bersama siswa.
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari berikutya yaitu Rabu, 20
April 2016. Di awal pembelajaran siswa diminta untuk membuka
pembelajaran dengan doa bersama. Setelah berdoa siswa duduk secara
berkelompok dan kemudian bersama-sama mereview sedikit
mengenai pembelajaran kemarin.
Memasuki tahap inti ini siswa diminta menyaksikan video
pembelajaran sambil memberikan komentarnya terkait dengan
kegiatan-kegiatan masalah sosial yang ditampilkan (video comment).
Beberapa siswa ditunjuk untuk memberikan komentarnya setelah
menyimak video. Kemudian guru menyampaikan sedikit materi
pembelajaran hari ini tentang faktor penyebab masalah sosial
kemiskinan dan salah pergaulan dan siswa memperhatikan dengan
baik.
Setelah menyimak penjelasan guru siswa diminta untuk duduk
berkumpul sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk. Setiap
kelompok diberikan tugas untuk menuliskan hasil pengamatan video
yang ditayangkan diawal. Pada awalnya siswa belum memahami tugas
yang diberikan jadi perlu diberikan contoh dari guru terlebih dahulu,
sambil guru memantau jalannya pengerjaan tugas. Setelah selesai
45
masing-masing perwakilan kelompok diminta untuk
mempresentasikan tugas hasil pengamatannya di depan kelas.
Pada tahap akhir atau penutup ini siswa diberikan tugas sebagai
bahan evaluasi pemahaman siswa dari pembelajaran hari ini.
Kemudian bersama-sama menyimpulkan pembelajaran hari ini dan
berdoa bersama untuk menutup pembelajaran hari ini.
c. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga ini dilaksanakan di minggu berikutnya pada hari
Selasa tanggal 26 April 2016. Di tahap awal ini pembelajaran dibuka
dengan membaca doa dan guru menanyakan kabar siswa. Sebagai
pengantar pembelajaran hari ini, guru membuka pelajaran dengan
menanyakan materi minggu lalu sebagai stimulus bagi siswa sambil
mereview bersama.
Memasuki tahap inti siswa diminta membuat lima kelompok dan
seperti biasa sebelum memulai materi siswa diajak mengamati video
pembelajaran yang ditayangkan. Saat memutarkan video, guru
sesekali menanyakan materi yang sebelumnya. Selesai mengamati
video guru menjelaskan materi pada hari ini dan meminta siswa untuk
berkumpul dengan kelompok yang telah dibentuk. Setelah semua
siswa berkumpul dengan kelompoknya guru mengajak siswa bermain
game “mencari harta karun”.
Pertama, semua anggota kelompok membuat satu barisan ke
belakang, Kedua, guru membacakan cerita tentang seorang Ksatria
yang sedang mencari harta karun namun di tengah perjalanan
menemukan sebuah masalah. Masalah tersebut berupa beberapa
pertanyaan yang harus dijawab. Siswa bersama-sama membantu
Ksatria untuk menyelesaikan masalahnya dan yang berhasil akan
mendapatkan hadiah dari Ksatria tersebut. Ketiga, guru membacakan
pertanyaan yang sesuai dengan materi pelajaran, kemudian siswa yang
berada di baris paling depan harus mencari jawabannya di wadah yang
telah disediakan kemudian ditempelkan di papan tulis. Setelah
46
pertanyaan pertama selesai siswa yang menjawab harus berpindah ke
barisan paling belakang dan siswa yang berada di baris ke dua maju
untuk mengisi barisan pertama. Keempat, terus seperti itu sampai
pertanyaan selesai.
d. Pertemuan Keempat
Pada pertemuan keempat di kelas eksperimen pembelajaran
dilaksanakan pada hari Selasa, 26 April 2016. Guru mengucapkan
salam kepada siswa kemudian mengajak siswa berdoa. Guru
melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa dan membacakan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Sebelum pembelajaran dimulai guru membagi siswa kedalam 5
(Lima) kelompok kemudian siswa diminta mengamati video tentang
masalah sosial. Setelah selesai mengamati video guru mereview
kembali pembelajaran sebelumnya sambil memberikan pertanyaan
menganai masalah sosial. Setiap kelompok diberikan perintah untuk
membuat 2 (Dua) pertanyaan yang belum dimengerti tentang masalah
sosial kemudian oleh guru pertanyaan tersebut ditukar kepada
kelompok lain secara acak. Masing-masing kelompok mendiskusikan
jawabannya kemudian dipresentasikan di depan kelas. Dengan
bimbingan guru, bersama-sama membahas kembali jawaban siswa.
Guru memberikan tes akhir (posttest) kepada semua siswa untuk
mengatahui pendalaman materi masalah sosial. Kemudian guru
memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap
hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi
berikutnya dan memotivasi siswa agar giat belajar di rumah. Guru
menutup pembelajaran dengan mengajak semua siswa berdoa.
47
2. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
a. Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama di kelas kontrol pembelajaran
dilaksanakan pada hari senin, 18 April 2016. Guru mempersiapkan
siswa untuk dapat memulai pelajaran dengan meminta perwakilan
dari mereka memimpin doa. Sebelum guru menyampaikan materi
siswa diminta mengerjakan pretest untuk mengetahui kemampuan
awal siswa. Setelah mengerjakan pretest, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai .
Tahap selanjutnya, guru meminta siswa membaca buku paket IPS
tentang masalah sosial. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai hal yang tidak dimengerti. Guru
menjelaskan kepada siswa mengenai pengertian materi masalah sosial,
macam-macam masalah sosial, dan masalah sosial kependudukan, lalu
meminta siswa mengerjakan latihan yang ada di buku paket dengan
teman sebangku. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
membacakan hasil kerjasama dengan teman sebangku. Guru
memberikan waktu kepada siswa yang ingin memberikan jawaban
tambahan.
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari ini.
Kemudian memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah
dari hasil kerja siswa. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar
dirumah. Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa.
b. Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua di kelas kontrol pembelajaran
dilaksanakanpada hari Selasa, 19 April 2016. Guru mempersiapkan
siswa untuk dapat memulai pelajaran dengan meminta perwakilan dari
48
mereka memimpin doa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
Tahap selanjutnya, guru menjelaskan materi masalah sosial
kemiskinan dan salah pergaulan. Guru melakukan tanya jawab dengan
siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal yang
tidak dipahami. Guru membagikan lembar kerja mengenai materi hari
ini. Siswa diberikan kesempatan untuk membacakan jawaban dan
guru memberikan penguatan mengenai jawaban yang benar.Guru
bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari ini. Kemudian
memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah dari hasil
kerja siswa.
Guru memotivasi siswa untuk giat belajar di rumah. Guru menutup
pembelajaran dengan membaca doa.
b. Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ketiga di kelas kontrol pembelajaran dilaksanakan
pada hari senin, 25 April 2016. Guru melakukan komunikasi
kehadiran siswa dan mengajak siswa berdoa terlebih dahulu.
Guru menjelaskan upaya-upaya dalam mengatasi masalah sosial.
Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok. Masing-masing
kelompok berbaris memanjang kebelakang dan siswa yang paling
depan akan mendapat pertanyaan dan mencari jawabannya pada
kotak yang telah disediakan, sampai pertanyaan habis terjawab.
Kemudian guru dan siswa membahas pertayaan yang sudah
dikerjakan.
Guru memberikan penguatan mengenai materi hari ini.Guru
menugasakan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas
minggu depan. Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini.guru memotivasi untuk giat belajar di rumah.
Guru menginstruksikan kepada ketua kelas memimpin doa.
49
d. Pertemuan Keempat
Pada pertemuan terakhir yaitu pertemuan keempat di kelas kontrol
pembelajaran dilaksanakan pada hari Selasa, 26 April 2016. Guru
melakukan komunikasi kehadiran siswa dan mengajak siswa berdoa
terlebih dahulu. Guru melakukan tanya jwab mengenai materi
pertemuan sebelumnya.
Tahap selanjutnya guru meminta siswa untuk membaca buku paket
IPS. Guru menjelaskan materi yang diajarkan. Siswa dibentuk
menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok membuat dua
pertanyaan tentang masala sosial. Guru menukarkan pertanyaan
sertiap kelompok secra acak. Setiap kelompok berdiskusi menentukan
jawabannya kemudia mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Guru memberikan penguatan mengenai materi hari ini. Guru
memberikan tes akhir (postest) kepada semua siswa untuk mengetahui
pendalaman materi selama 4x pertemuan.
Guru memberikan kesempatan siswa bertanya mengenai materi
hari ini.Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari
ini. Kemudian memberikan penguatan berupa jawaban benar atau
salah dari hasil kerja siswa. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar
di rumah. Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa
.
50
3. Hasil Belajar IPS
Berdasarkan hasil pretest dan posttest dari kelas eksperimen dan
kelas kontrol SD Dharma Karya UT diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1
Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
Kelompok Kelompok
No. Nama Eksperimen No. Nama Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
1 A 65 90 1 A 35 60
2 B 40 80 2 B 30 55
3 C 60 85 3 C 40 60
4 D 45 70 4 D 65 90
5 E 55 90 5 E 70 80
6 F 50 85 6 F 55 80
7 G 60 90 7 G 15 80
8 H 50 75 8 H 60 65
9 I 65 75 9 I 50 60
10 J 55 95 10 J 55 55
11 K 45 95 11 K 65 75
12 L 40 65 12 L 35 65
13 M 65 85 13 M 75 65
14 N 55 80 14 N 60 75
15 O 55 90 15 O 55 60
16 P 60 100 16 P 50 75
17 Q 45 75 17 Q 35 75
18 R 55 85 18 R 50 60
19 S 45 90 19 S 50 75
20 T 65 100 20 T 45 55
51
21 U 50 95 21 U 35 80
22 V 60 95 22 V 50 90
23 W 45 80 23 W 60 65
24 Q 55 95 24 X 55 85
25 Y 45 90 25 Y 65 75
26 Z 65 70 26 Z 40 65
27 A1 65 85 27 A1 40 75
28 B1 35 70 28 B1 50 70
29 C1 50 85 29 C1 70 90
30 D1 60 80 30 D1 50 90
31 E1 55 100 31 E1 35 70
Jumlah 1660 2645 Jumlah 1545 2220
Rata-Rata 53.54 85.32 Rata-Rata 49.83 71.61
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa untuk hasil
pretest dan posttest kelompok eksperimen mengalami peningkatan
setelah diberikan perlakuan melalui pembelajaran dengan menggunakan
media audio visual. Nilai terendah pada saat pretest yaitu 40 dan nilai
tertinggi yaitu 65. Setelah diberikan perlakuan (posttest), maka siswa
memperoleh peningkatan hasil belajar dengan nilai terendah yaitu 65 dan
nilai tertinggi yaitu 100.
Adapun untuk hasil pretest dan posttest pada kelas kontrol juga
mengalami peningkatan. Nilai terendah pada saat pretest yaitu 35 dan
nilai yang tertinggi yaitu 75. Sedangkan nilai terendah setelah diberikan
posttest yaitu 55 dan nilai tertinggi yaitu 90.
a. Analisis Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelompok eksperimen adalah kelas yang dalam proses
pembelajarannya menggunakan media audio visual, sedangkan kelas
kontrol adalah kelas yang dalam prosesnya tidak diberikan perlakuan.
Pemberian pretest dilakukan sebelum masing-masing kelompok
52
diberikan perlakuan yang berbeda. Hasil analisis data pretest
kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari tabel di bawah
ini:
Tabel 4.2
Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
N Valid Eksperimen Kontrol
31 31
Missing 0 0
Mean
Median
Mode
Minimum
Maximum
Sum
53,55
55,00
55
35
65
1660
49,84
50,00
50
15
75
1545
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil pretest
untuk kelompok eksperimen diperoleh data sebanyak 31 dengan
jumlah data 1660. Nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen yaitu
53,55 kemudian median 55,00 dan modusnya 55. Nilai minimumnya
yaitu 35 dan nilai maksimumnya yaitu 65.
Sedangkan hasil pretest untuk kelompok kontrol diperoleh data
sebanyak 31 dengan jumlah data 1545. Nilai rata-rata pretest
kelompok eksperimen yaitu 49,84 kemudian median 50,00 dan
modusnya 50. Nilai minimumnya yaitu 15 dan nilai maksimumnya
yaitu 75.
Untuk lebih jelasnya data pretest kelompok eksperimen dan
kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai
berikut:
53
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
eksperimen frekuensi persentase kontrol frekuensi Persentase
Valid
35
40
45
50
55
60
65
1
2
6
4
7
5
6
3,2
6,5
19,4
12,9
22,6
16,1
19,4
Valid
15
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
1
1
5
3
1
7
4
3
3
2
1
3,2
3,2
16,1
9,7
3,2
22,6
12,9
9,7
9,7
6,5
3,2
Total 31 100,0 Total 31 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, distribusi frekuensi perolehan nilai
pretest kelompok eksperimen dengan nilai terendah yang diperoleh
siswa yaitu 35 dengan frekuensi 1 (satu) orang. Sedangkan nilai
tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 65 dengan frekuensi 6 (enam)
orang.
Adapun distribusi frekuensi perolehan nilai pretest kelompok
kontrol dengan nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 15 dengan
frekuensi 1 (satu) orang. Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh
siswa yaitu 75 dengan frekuensi 1 (satu) orang.
Selanjutnya data pretest kelompok eksperimen dan kontrol
disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
54
Gambar 4.1
Grafik Histogram Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan grafik histogram diatas dapat diketahui bahwa
grafik histogram pretest pada kelompok eksperimen yaitu, siswa yang
memperoleh nilai 35 hanya terdapat 1 (satu) orang. Siswa yang
memperoleh nilai 40 terdapat 2 (dua) orang. Siswa yang memperoleh
nilai 50 terdapat 4 (empat) orang. Siswa yang memperoleh nilai 60
terdapat 5 (lima) orang. Siswa yang memperoleh nilai 45 dan 65
terdapat 6 (enam) orang. Siswa yang memperoleh nilai 55 terdapat 7
(tujuh) orang. Sedangkan grafik histogram pretest pada kelompok
kontrol yaitu, siswa yang memperoleh nilai 15, 30, 45, dan 75 terdapat
1 (satu) orang. Siswa yang memperoleh nilai 70 terdapat 2 (dua)
orang. Siswa yang memperoleh nilai 40, 60, 65 terdapat 3 (tiga) orang.
Siswa yang memperoleh nilai 55 terdapat 4 (empat) orang. Siswa yang
memperoleh nilai 35 hanya terdapat 5 (lima) orang. Siswa yang
memperoleh nilai 50 terdapat 7 (tujuh) orang.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
eksperimen
kontrol
55
b. Analisis Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Pemberian posttest dilakukan setelah masing-masing kelompok
diberikan perlakuan yang berbeda. Hasil analisis deskripsi data
posttest kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari tabel
dibawah ini:
Tabel 4.4
Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
N Valid Eksperimen Kontrol
31 31
Missing 0 0
Mean
Median
Mode
Minimum
Maximum
Sum
85,32
85,00
85
65
100
2645
71,61
75,00
75
55
90
2220
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa hasil posttest
untuk kelompok eksperimen diperoleh data sebanyak 31 dengan
jumlah data 2645. Nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen yaitu
85,32 kemudian median 85,00 dan modusnya 85. Nilai minimumnya
yaitu 65 dan nilai maksimumnya yaitu 100.
Sedangkan hasil posttest untuk kelompok kontrol diperoleh data
sebanyak 31 dengan jumlah data 2220. Nilai rata-rata posttest
kelompok eksperimen yaitu 71,61 kemudian median 75,00 dan
modusnya 75. Nilai minimumnya yaitu 55 dan nilai maksimumnya
yaitu 90.
56
Untuk lebih jelasnya data posttest kelompok eksperimen dan
kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Perolehan Data Posttest
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
eksperimen frekuensi persentase Kontrol frekuensi persentase
Valid
65
70
75
80
85
90
95
100
1
3
3
4
6
6
5
3
3,2
9,7
9,7
12,9
19,4
19,4
16,1
9,7
Valid
55
60
65
70
75
80
85
90
3
5
5
2
7
4
1
4
9,7
16,1
16,1
6,5
22,6
12,9
3,2
12,9
Total 31 100,0 Total 31 100,0
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, distribusi frekuensi perolehan nilai
posttest kelompok eksperimen dengan nilai terendah yang diperoleh
siswa yaitu 65 dengan frekuensi 1 (satu) orang. Sedangkan nilai
tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 100 dengan frekuensi 3 (tiga)
orang.
Adapun distribusi frekuensi perolehan nilai posttest kelompok
kontrol dengan nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 55 dengan
frekuensi 3 (tiga) orang. Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh
siswa yaitu 90 dengan frekuensi 4 (empat) orang.
Selanjutnya data posttest kelompok eksperimen dan kontrol
disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
57
Gambar 4.2
Grafik HistogramPosttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan grafik histogram diatas dapat diketahui bahwa
grafik histogram posttest pada kelompok eksperimen yaitu, siswa
yang memperoleh nilai 65 hanya terdapat 1 (satu) orang. Siswa yang
memperoleh nilai 70, 75, 100 terdapat 3 (tiga) orang. Siswa yang
memperoleh nilai 80 terdapat 4 (empat) orang. Siswa yang
memperoleh nilai 95 terdapat 5 (lima) orang. Siswa yang memperoleh
nilai 85 dan 90 terdapat 6 (enam) orang.
Sedangkan grafik histogram pretest pada kelompok kontrol
yaitu, siswa yang memperoleh nilai 85 terdapat 1 (satu) orang. Siswa
yang memperoleh nilai 70 terdapat 2 (dua) orang. Siswa yang
memperoleh nilai 55 terdapat 3 (tiga) orang. Siswa yang memperoleh
nilai 80 dan 90 terdapat 4 (empat) orang. Siswa yang memperoleh
nilai 60 dan 65 hanya terdapat 5 (lima) orang. Siswa yang
memperoleh nilai 75 terdapat 7 (tujuh) orang.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
ekspeerimen
kontrol
58
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas
a. Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol
Uji normalitas dilakukan adalah untuk mengetahui apakah sampel
yang diteliti tersebut berdistribusi normal atau tidak nomral. Dalam uji
normalitas ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS dengan
menggunakan metode Kolmogrov-Smirnov. Adapun syarat suatu data
dapat dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai ρ >
0,05.
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol
Kelompok Kolmogrov-Smirnov
Statistic Df Sig.
Pretest Eksperimen .148 31 .083
Kontrol .150 31 .074
Liliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji normalitas data di atas diketahui
bahwa hasil dari pretest kelompok eksperimen signifikansinya adalah
0,083. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal
karena signifikansinya 0,083 > 0,05. Begitu pula dengan hasil dari
pretest kelompok kontrol signifikansinya 0,074. Hal ini menunjukkan
bahwa data tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya 0,074
> 0,05. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa keduanya berdisribusi
normal.
b. Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Uji normalitas dilakukan adalah untuk mengetahui apakah sampel
yang diteliti tersebut berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam uji
59
normalitas ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS dengan
menggunakan metode Kolmogrov-Smirnov. Adapun syarat suatu data
dapat dikatakan berdistribusi normal ialah jika signifikansinya atau
nilai ρ > 0,05.
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Kelompok Kolmogrov-Smirnov
Statistic Df Sig.
Posttest Eksperimen .138 31 .141
Kontrol .146 31 .092
Liliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 4.7 hasil uji normalitas data di atas diketahui
bahwa hasil dari posttest kelompok eksperimen signifikansinya 0,141.
hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena
signifikansinya 0,141 > 0,05. Begitu pula dengan hasil dari posttest
kelompok kontrol signifikansinya 0,092. Hal ini menunjukkan bahwa
data tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya 0,092 > 0,05.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa keduanya berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
a. Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol
Uji homogenitas pretest dilakukan untuk mengetahui sama atau
tidaknya tingkat varian data hasil kedua kelompok yakni kelompok
eksperimen dan kontrol. Adapun kriteria pengambilan keputusan
adalah jika signifikansinya lebih dari 0,05. Dalam uji homogenitas ini
peneliti menggunakan bantuan program SPSS for windows yaitu One
Way Anova.
60
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol
Levene Statistic df 1 df 2 Sig.
3,817 1 60 0,055
Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji homogenitas data di atas, diketahui
bahwa hasil dari pretest kelompok eksperimen dan kontrol
signifikansinya 0,055. Maka dapat disimpulkan bahwa varian yang
dimiliki kelompok eksperimen dan kontrol tidak jauh berbeda dan
homogen karena 0,055 > 0,05.
b. Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Uji homogenitas posttest dilakukan untuk mengetahui sama atau
tidaknya tingkat varian data hasil kedua kelompok yakni kelompok
eksperimen dan kontrol. Adapun kriteria pengambilan keputusan
adalah jika signifikansinya lebih dari 0,05. Dalam uji homogenitas ini
eneliti menggunakan bantuan program SPSS 22 for windows yaitu
One Way Anova.
Tabel 4.9
Hasil Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Levene Statistic df 1 df 2 Sig.
1,170 1 60 0,284
Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji homogenitas data di atas, diketahui
bahwa hasil dari posttest kelompok eksperimen dan kontrol
signifikansinya 0,284. Maka dapat disimpulkan bahwa varian yang
dimiliki kelompok eksperimen dan kontrol tidak jauh berbeda dan
homogen karena 0,284 > 0,05.
61
C. Uji Hipotesis dan Pembahasan
1. Pengujian Hipotesis Pretest Eksperimen dan Kontrol
Uji hipotesis pretest dengan menggunakan T-Test untuk mengetahui
kemampuan awal antara kelompok eksperimen yang menggunakan
media audio visual dan kelompok kontrol tanpa menggunakan media
audio visual, dalam uji data T-Test ini peneliti menggunakan SPSS 22
for windows yaitu Independent Samples. Adapun kriteria penguji
hipotesis adalah jika signifikan T-Test > 0,05 maka Ho diterima dan Hl
ditolak. Sedangkan jika signifikan T-Test < 0,05 maka Ho ditolak dan Hl
diterima.
Tabel 4.10
Hasil Uji T-Test Pretest Eksperimen dan Kontrol
Pretest
Mean Std.
deviation
Df thitung ttabel Sig.
(2-
tailed)
Kesimpulan
Eksperimen 53,55 8,582 60 1,282 2,000 0,205 Ho diterima
Control 49,84 13,631
Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai pretest kelompok eksperimen
memiliki nilai mean 53,55 dan standar deviasi 8,582,. Sedangkan nilai pretest
kelompok kontrol memiliki nilai mean 49,84 dan standar deviasi 13,631.
Berdasarkan tabel di atas juga terlihat bahwa kelompok eksperimen dan
kontrol memiliki Thitung sebesar 1,282 dengan Ttabel 2,000, sehingga nilai
signifikan (2-tailed) dari hasil uji T-Test pretest dari kedua kelompok didapat
nilai sebesar 0,205, maka hipotesis nol Ho diterima dan hipotesis H1 ditolak
karena berdasarkan kriteria uji T-Test signifikannya > 0,05. Jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil pretest
kelompok eksperimen dan kontrol.
62
2. Pengujian Hipotesis Posttest Eksperimen dan Kontrol
Uji hipotesis posttest dengan menggunakan T-Test untuk mengetahui
perbedaan nilai rata-rata antara kelompok eksperimen yang menggunakan
media audio visual dan kelompok kontrol tanpa menggunakan media audio
visual. Dalam uji data T-Test ini peneliti menggunakan program SPSS for
windows yaitu Independent Samples. Adapun kriteria pengujian hipotesis
adalah jika signifikan T-Test > 0,005 maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Sedangkan jika signifikan T-Test < 0,005 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Tabel 4.11
Hasil Uji T-Test Posttest Eksperimen dan Kontrol
Posttest
Mean Std.
Deviation
Df thitung ttabel Sig.
(2-
tailed)
Kesimpulan
Eksperimen 85,32 9,655 60 5,220 2,000 0,000 Ho ditolak
Kontrol 71,61 10,984
Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat bahwa nilai posttest kelompok eksperimen
memiliki nilai mean 85,32 dan standar deviasi 9,655,. Sedangkan nilai posttest
kelompok kontrol memiliki nilai mean 71,61 dan standar deviasi 10,984.
Berdasarkan tabel di atas juga terlihat bahwa kelompok eksperimen dan
kontrol memiliki Thitung sebesar 5,220 dengan Ttabel 2,000, sehingga nilai
signifikan (2-tailed) dari hasil uji T-Test posttest dari kedua kelompok didapat
nilai sebesar 0,000, maka hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis H1 diterima
karena berdasarkan kriteria uji T-Test nilai signifikannya < 0,05. Jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil
posttest kelompok eksperimen dan kontrol.
63
3. Pembahasan Hasil Pengujian
Penelitian ini dilakukan di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe pada
kelas 4.3 dan 4.2 berdasarkan hasil dari sampling random sederhana dengan
cara menggunakan undian ordinal. Pada penelitian ini kelas yang menjadi
kelompok eksperimen yaitu kelas 4.3 dan yang menjadi kelas kontrolnya
yaitu kelas 4.2.
Penjelasan singkat di atas dapat memperlihatkan bahwa kelas
eksperimen atau kelas 4.3 merupakan kelompok yang selama penelitian
berlangsung menggunakan media visual gerak dan kelas kontrol yaitu kelas
4.2 merupakan kelompok yang selama penelitiannya berlangsung tidak
menggunakan media audio visual.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan media audio visual
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Dharma Karya UT. Hal ini
dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil posttest kelas eksperimen yang lebih
unggul yaitu 85,32 dan hasil posttest kelas kontrol yaitu 71,61. Hal lain yang
juga telah dibuktikan oleh penguji bahwa berada di daerah
penerimaan diterima, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada hasil
belajar siswa kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan
menggunakan media audio visual selama proses pembelajaran berlangsung.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan
menggunakam media audio visual dapat berpengaruh positif terhadap hasil
belajar IPS siswa kelas 4.3 SD Dharma Karya UT.
Peran guru dalam penggunaan media ini hanya sebatas mendukung dan
memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan peserta didik dalam proses belajar
karena media yang digunakan pada penelitian ini merupakan penyampai
materinya. Kemudian peserta didik mengolah dan mengaplikasikannya
sehingga peserta didik dapat memahami materi yang dipelajarinya. Dengan
menggunakan media ini peserta didik akan lebih fokus dan aktif dalam
memahami pembelajaran.
64
Pada awal pertemuan peserta didik terlihat bingung dalam mengikuti
pembelajaran karena penyampaian materi pelajaran yang berbeda dari
biasanya, sehingga pada awal pembelajaran guru masih aktif selama proses
pembelajaran gunanya untuk membimbing peserta didik selama proses
pembelajaran dengan media audio visual. Namun setelah guru menjelaskan
bagaimana proses pembelajarannya peserta didik menjadi lebih aktif,
sehingga pada pertemuan awal aktivitas kelas belum semaksimal mungkin
dilakukan dengan baik. Keaktifan peserta didik hanya terlihat pada peserta
didik tertentu saja.
Pada pertemuan berikutnya aktivitas kelas sudah dapat dikondisikan
dengan baik, peserta didik mulai fokus menyimak penayangan materi
dengan seksama. Media audio visual membantu guru dalam menyampaikan
materi dengan baik dan memudahkan siswa dalam menyerap apa yang
sedang dipelajari sehingga hasil belajar siswa juga dapat maksimal. Materi
masalah sosial yang disajikan dalam bentuk tidak seperti biasa membuat
siswa tertarik untuk menyimaknya dengan seksama.
Pertemuan selanjutnya sampai pertemuan terakhir peserta didik sudah
mulai terbiasa dengan penggunaan media audio visual. Peserta didik terlihat
lebih antusias dengan pembelajarannya dan terlihat lebih aktif dari
pertemuan-pertemuan sebelumnya. Sehingga pembelajaran berjalan dengan
baik dan menunjukkan peningkatkan pemahaman peserta didik terhadap
materinya. Hal ini terbukti dengan adanya hasil yang baik pada saat peserta
didik mempresentasikan hasil temuan informasinya di depan kelas dengan
menggunakan kata-katanya sendiri dan pada saat peserta didik mengerjakan
lembar kerja siswa (LKS).
Sedangkan pada pembelajaran di kelas kontrol menggunakan metode
konvensional, peserta didik diminta untuk memperhatikan penjelasan guru,
yang membuat peserta didik menjadi lelah dan jenuh. Peserta didik hanya
mendapatkan informasi dari guru. Terkadang ada peserta yang bertanya akan
tetapi lebih banyak peserta didik yang pasif selama proses pembelajaran
berlangsung. Beberapa peseserta didik yang mengobrol, asik bermain yang
65
dapat mengganggu temannya, dan peserta didik yang mengantuk saat
mendengarkan penjelasan dari guru dan diskusi temannya, karena guru juga
tidak memantau peserta didik yang gaduh saat proses pembelajaran
berlangsung. Sehingga proses pembelajaran juga tidak dapat dikondisikan
dengan baik dan menyebabkan pemahaman materi pada kelas kontrol tidak
dapat maksimal dapat dilihat dari hasil posttest.
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media audio visual berpengaruh yang signifikan terhadap
hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Dharma Karya UT. Hal ini dapat
dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen yaitu 85,32
sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 71,61 perbedaan ini
diperkuat berdasarkan hasil uji “t” diperoleh nilai thitung sebesar 1,282 dan
ttabel sebesar 2,000 hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa nilai
thitung berada di daerah penerimaan H1 yaitu thitung > ttabel atau 1.282 > 2,000.
B. Saran
1. Guru
Diharapkan guru dapat menggunakan media audio visual dalam
pembelajaran IPS di sekolah agar lebih menarik perhatian siswa. Sebab
penggunaan media audio visual dapat mempermudah siswa dalam
memahami materi yang ada dan siswa pun lebih memperhatikan dan
berkonsentrasi dengan materi yang sedang diajarkan.
2. Sekolah
Sekolah hendaknya menyediakan media pembelajaran yang dapat
mendukung terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan serta
pihak sekolah hendaknya melakukan pengawasan terhadap
pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas, sehingga jika ada
masalah dalam pembelajaran baik itu terkait dengan guru, media yang
digunakan maupun siswa, maka sekolah dapat segera memperbaikinya.
67
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
Ed. 2. 2009.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pres. Cet.17, 2014.
Agus Sutrisno, dkk , SUPER Ilmu Pengetahuan Sosial
Gunawan, Rudy. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung:
Alfabeta, Cet. 2, 2013.
Hariyadi, Sigit. Video Sebagai Media Layanan Bimbingan dan Konseling. 2012.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo, Cet.1, 2012.
Munadi,Yudhi Munadi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada, Cet. 1,
2008.
Nggili, Ricky Arnold. Belajar Any Where. Jakarta: Guepedia, 2016.
Perwira, Purwa Atmaja. Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, Cet.1, 2012.
Priyatno, Duwi. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta:
C.V Andi Offset.
Purwanto, Iwan. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: 2014), h. 7
Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. IV, 2014.
Sabri, Alisuf. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. 1, 1999.
Sanjaya, Wina. Perencanaan & Desain Sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, Cet.6, 2013.
Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI
PRESS, Cet. 1, 2006.
Siska, Yulia. Konsep Dasar IPS Untuk SD/MI, Yogyakarta: Garudhawaca, Cet. 1,
2016.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, Cet.18, 2014.
68
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, Cet. 18, 2014.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.(Bandung:
Alfabeta,Cet. 15, 2012.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, Cet. 13, 2013.
Sundayana, Rostina. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2014
Supriono, Agus. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, Cet.14, 2015.
Susanto, Ahmad. Teori Belajar&Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana, Cet. I, 2013.
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima,
2009.
Sutikno, M. Sobry. Metode & Model-Model Pembelajaran. Lombok: Holistica,
Cet. 1, 2014.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. 18,
2013.
Wahyono, Teguh. Analisis Statistik Mudah dengan SPSS. Jakarta: PT Alex Media
Komputindo
72
J. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
1. Menjelaskan pengertian
masalah sosial.
2. Menyebutkan jenis-jenis
masalah sosial.
3. Mengidentifikasi faktor-
faktor penyebab masalah
sosial kependudukan.
Tes
Soal
Terlampir
K. Format Kriteria Penilaian
a. Produk (hasil diskusi)
No Aspek Kriteria Skor
1.
Konsep Semua benar
Sebagian besar benar
Sebagian kecil benar
Semua salah
4
3
2
1
b. Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan Pengetahuan
Kadang-kadang pengetahuan
Tidak pengetahuan
3
2
1
2. Praktek Aktif praktek 3
73
Kadang-kadang aktif
Tidak aktif
2
1
3. Sikap Sikap
Kadang-kadang sikap
Tidak sikap
3
2
1
Jumlah Skor
Nilai
Catatan:
Nilai : (Jumlah skor : jumlah skor maksimal) x 10
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial
77
L. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
4. Mengidentifikasi faktor-faktor
penyebab masalah sosial
kemiskinan.
5. Mengidentifikasi faktor-
faktor penyebab masalah
sosial salah pergaulan.
Non Tes
Laporan
Memberikan
pendapat mengenai
gambar-gambar
sesuai dengan
pemahaman
masalah sosial.
M. Format Kriteria Penilaian
c. Produk (hasil diskusi)
No Aspek Kriteria Skor
1.
Konsep Semua benar
Sebagian besar benar
Sebagian kecil benar
Semua salah
4
3
2
1
d. Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan Pengetahuan
Kadang-kadang pengetahuan
Tidak pengetahuan
3
2
1
2. Praktek Aktif praktek 3
78
Kadang-kadang aktif
Tidak aktif
2
1
3. Sikap Sikap
Kadang-kadang sikap
Tidak sikap
3
2
1
Jumlah Skor
Nilai
Catatan:
Nilai : (Jumlah skor : jumlah skor maksimal) x 10
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial
82
N. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
6. Mengidentifikasi
upaya-upaya
mengatasi masalah
sosial.
Non Tes
Soal
Membuat pertanyaan dan
mencari jawabannya
O. Format Kriteria Penilaian
e. Produk (hasil diskusi)
No Aspek Kriteria Skor
1.
Konsep Semua benar
Sebagian besar benar
Sebagian kecil benar
Semua salah
4
3
2
1
f. Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan Pengetahuan
Kadang-kadang pengetahuan
Tidak pengetahuan
3
2
1
2. Praktek Aktif praktek
Kadang-kadang aktif
3
2
83
Tidak aktif 1
3. Sikap Sikap
Kadang-kadang sikap
Tidak sikap
3
2
1
Jumlah Skor
Nilai
Catatan:
Nilai : (Jumlah skor : jumlah skor maksimal) x 10
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial
87
P. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
7. Menguraikan kembali
pengertian dan bentuk-
bentuk masalah sosial
8. Menguraikan kembali upaya-
upaya mengatasi masalah
sosial
Tes
Soal
Terlampir
Q. Format Kriteria Penilaian
g. Produk (hasil diskusi)
No Aspek Kriteria Skor
1.
Konsep Semua benar
Sebagian besar benar
Sebagian kecil benar
Semua salah
4
3
2
1
h. Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan Pengetahuan
Kadang-kadang pengetahuan
Tidak pengetahuan
3
2
1
2. Praktek Aktif praktek 3
88
Kadang-kadang aktif
Tidak aktif
2
1
3. Sikap Sikap
Kadang-kadang sikap
Tidak sikap
3
2
1
Jumlah Skor
Nilai
Catatan:
Nilai : (Jumlah skor : jumlah skor maksimal) x 10
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial
89
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Nama Sekolah : SD Dharma Karya UT
Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi Dasar:
2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya
C. Indikator:
1. Menjelaskan pengertian masalah sosial
2. Menyebutkan jenis-jenis masalah sosial
3. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab masalah sosial
kependudukan.
D. Tujuan Pembelajaran:
1. Dengan membaca buku IPS terkait, siswa diharapkan mampu
mengidentifikasi jenis-jenis masalah sosial yang ada di masyarakat
dengan tepat.
2. Dengan diskusi kelompok, siswa diharapkan mampu
mengemukakan dampak dari masalah sosial kependudukan dengan
tepat.
E. Nilai Karakter yang Diharapkan:
1. Disiplin
2. Rasa hormat
3. Perhatian
4. Tekun
5. Ketelitian
F. Materi Pokok : Masalah sosial
G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Berpusat pada Siswa
2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
H. Sumber, dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar : Siswa
2. Media : Buku IPS MI/SD dan sumber lain yang relevan
90
I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Langkah kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan
mengucap salam dan menanyakan kabar
peserta didik.
2. Guru mengajak semua peserta didik
berdoa untuk membuka kegiatan
pembelajaran.
3. Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran peserta didik.
4. Guru meminta siswa mengerjakan tes
awal (pretest) untuk menegetahui
kemampuan siswa
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
20 menit
Inti 1. Siswa diajak mendengarkan penjelasan
masalah sosial.
2. Guru menyebutkan jenis-jenis masalah
sosial dan faktor-faktor penyebab
masalah kependudukan.
3. Siswa diajak membaca buku IPS terkait
materi tersebut
4. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
5. Guru melakukan tanya jawab dengan
siswa mengenai hal yang belum
dipahami
40 menit
Penutup 1. Siswa membuat rangkuman/kesimpulan
pelajaran.
2. Siswa dan guru melakukan refleksi dan
penguatan kesimpulan.
3. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam
10 menit
J. Penilaian
1. Prosedur : Post Test
2. Teknik Penilaian : Tes Tulisan
3. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda (Terlampir)
K. Pedoman Penskoran
Skor yang diperoleh
x 100
Skor maksimal
91
Pondok Cabe, 19 April 2016
Wali Kelas Peneliti
Pujo Widodo, M.Pd Nur Farida
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Drs. Warjoko, MM
NIP: 19671130 200701 1 007
92
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Nama Sekolah : SD Dharma Karya UT
Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi Dasar:
2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya
C. Indikator:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab masalah sosial
kemiskinan.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab masalah sosial salah
pergaulan.
3.
D. Tujuan Pembelajaran:
1. Dengan membaca buku IPS terkait, siswa diharapkan mampu
mengidentifikasi tingkat kesejahteraan masyarakat dan bentuk
pergaulan yang salah dengan tepat.
2. Dengan diskusi kelompok, siswa diharapkan mampu menganalisis
cara memberantas kemiskinan dengan tepat.
E. Nilai Karakter yang Diharapkan:
1. Disiplin
2. Rasa hormat
3. Perhatian
4. Tekun
5. Ketelitian
F. Materi Pokok : Masalah sosial
G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Berpusat pada Siswa
2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
H. Sumber, dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar : Buku IPS MI/SD.
2. Media : papan tulis
93
I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
J. Penilaian
1. Prosedur : Post Test
2. Teknik Penilaian : Tes Tulisan
3. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda (Terlampir)
K. Pedoman Penskoran
Skor yang diperoleh
x 100
Skor maksimal
Kegiatan Langkah kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan
mengucap salam dan menanyakan kabar
peserta didik.
2. Guru mengajak semua peserta didik untuk
berdo‟a untuk membuka kegiatan
pembelajaran.
3. Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran peserta didik.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang
akandicapai
10 menit
Inti 1. Siswa diajak mendengarkan penjelasan guru
mengenai faktor-faktor penyebab masalah
sosial kemiskinan.
2. Guru menyebutkan contoh-contoh faktor-
faktor penyebab masalah sosial salah
pergaulan.
3. Siswa diajak membaca buku IPS terkait
materi tersebut
4. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
5. Siswa mengerjakan latihan yang ada di
buku paket
6. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
mengenai hal yang belum dipahami
50 menit
Penutup 1. Siswa membuat rangkuman/kesimpulan
pelajaran.
2. Siswa dan guru melakukan refleksi dan
penguatankesimpulan.
3. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam
10 Menit
94
Pondok Cabe, 20 April 2016
Wali Kelas Peneliti
Pujo Widodo, M.Pd Nur Farida
NIM:1112018300061
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. Warjoko, MM
NIP: 19671130 200701 1 007
95
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Nama Sekolah : SD Dharma Karya UT
Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan Ke- : 3
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi Dasar:
2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya
C. Indikator:
1. Mengidentifikasi upaya-upaya mengatasi masalah sosial.
D. Tujuan Pembelajaran:
1. Dengan membaca buku IPS terkait, siswa diharapkan mampu
menyebutkan dampak-dampak masalah sosial dengan tepat.
2. Dengan bermain “Cari Aku”, siswa diharapkan mampu
memasangkan pertanyaan dan jawaban yang disediakan dengan
tepat.
E. Nilai Karakter yang Diharapkan:
1. Disiplin
2. Rasa hormat
3. Perhatian
4. Tekun
5. Ketelitian
F. Materi Pokok : Masalah sosial
G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Berpusat pada Siswa
2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
3. Model : ”Cari Aku”
H. Sumber, dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar : Siswa
2. Media : Buku IPS MI/SD
3. Alat/bahan : papan tulis, proyektor, alat tulis, kertas jawaban.
1. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
96
Kegiatan Langkah kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran
dengan mengucap salam dan
menanyakan kabar peserta didik.
2. Ketua kelas diminta mengajak
semua peserta didik berdo‟a untuk
membuka kegiatan pembelajaran.
3. Guru melakukan komunikasi
tentang kehadiran peserta didik.
4. Guru bertanya kepada siswa
tentang materi sebelumnya.
5. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
10 menit
Inti 1. Siswa dibagi ke dalam 5
kelompok.
2. Siswa diminta untuk kumpul
dengan kelompoknya.
3. Guru menjelaskan materi
pembelajaran hari ini.
4. Guru membuat kolom jawaban
kelompok di papan tulis.
5. Setiap kelompok diminta
membentuk satu baris kebelakang
dan anggota yang paling depan
akan diberikan satu pertanyaan.
6. Siswa yang mendapatkan
pertanyaan dapat mencari
jawabannya pada kotak yang telah
disediakan kemudian
menempelkannya pada kolam
jawaban di papan tulis.
7. Begitu seterusnya sampai semua
anggota kelompok mendapat
bagian menjawab.
8. Guru dan siswa membahas
jawaban dari soal yang sudah
dikerjakan dan kelompok yang
nilainya terbanyak menjadi
pemenang.
50 menit
97
Penutup 1. Guru memberikan penugasan
kepada siswa sebagai pekerjaan
rumah pada buku paket halaman
145-146 bagian A-E.
2. Guru bersama siswa membuat
kesimpulan yang telah dipelajari
hari ini.
3. Guru mengajak semua siswa
berdoa untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
10 Menit
J. Penilaian
1. Prosedur : Post Test
2. Teknik Penilaian : Tes Tulisan
3. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda (Terlampir)
K. Pedoman Penskoran
Skor yang diperoleh
x 100
Skor maksimal
Pondok Cabe, 26 April 2016
Wali Kelas Peneliti
Pujo Widodo, M.Pd Nur Farida
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. Warjoko, MM
NIP: 19671130 200701 1 007
98
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Nama Sekolah : SD Dharma Karya UT
Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Kelas/Semester : IV/II
Pertemuan Ke- : 4
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi Dasar:
2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya
C. Indikator:
1. Menguraikan kembali pengertian dan bentuk-bentuk masalah
sosial.
2. Menguraikan kembali upaya-upaya mengatasi masalah sosial.
D. Tujuan Pembelajaran:
1. Dengan membaca buku IPS terkait, siswa diharapkan mampu
mengidentifikasi masalah sosial yang ada di masyarakat dengan
tepat.
2. Dengan diskusi kelompok, siswa diharapkan mampu
mengemukakan kembali materi masalah sosial sesuai pemahaman
mereka dengan tepat.
E. Nilai Karakter yang Diharapkan:
1. Disiplin
2. Rasa hormat
3. Perhatian
4. Tekun
5. Ketelitian
F. Materi Pokok : Masalah sosial
G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Berpusat pada Guru
2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
H. Sumber, dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar : Buku IPS MI/SD
2. Media : Papan tulis
99
I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Langkah kegiatan Alokasi waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran
dengan mengucap salam dan
menanyakan kabar peserta didik.
2. Guru mengajak semua peserta
didik untuk berdo‟a untuk
membuka kegiatan pembelajaran
3. Guru melakukan komunikasi
tentang kehadiran peserta didik.
4. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
5 menit
Inti 1. Siswa diajak mendengarkan
penjelasan guru mengenai
masalah sosial
2. Guru menyebutkan upaya-upaya
mengatasi masalah sosial.
3. Siswa diajak membaca buku IPS
terkait materi tersebut
4. Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya
5. Siswa mengerjakan latihan yang
ada di buku paket
6. Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa mengenai hal yang
belum dipahami
50 menit
Penutup 1. Guru memberikan soal berupa
“posttest”.
2. Guru mengajak semua siswa
berdoa untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran.
15 menit
J. Penilaian
1. Prosedur : Post Test
2. Teknik Penilaian : Tes Tulisan
3. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda (Terlampir)
K. Pedoman Penskoran
Skor yang diperoleh
x 100
Skor maksimal
100
Pondok Cabe, 27 April 2016
Wali Kelas Peneliti
Hendri Supriyadi, S.Pd Nur Farida
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Drs. Warjoko, MM
NIP: 19671130 200701 1 007
101
Anggota Kelmpok :
Kelas :
Hari/tanggal :
1. Perhatikan video masalah sosial yang ditayangkan oleh gurumu dengan
seksama. Tuliskan penegrtian masalah sosial sesuai dengan pemahaman
masing masing kelompok pada kolom yang disediakan!
2. Sebutkan 3 dampak masalah sosial kependudukan berdasarkan video yang
ditayangkan!
1.
2.
3
Lembar Kerja Siswa
102
KISI-KISI INSTRUMENT SOAL UJI COBA
No. Indikator
Soal
Kunci
jawaban C1 C2 C3
C4 Instrumen Soal
1. Mengkategor
ikan bentuk
masalah
sosial di
masyarakat
1 1. Salah satu
bentuk masalah
sosial yang
terjadi di
masyarakat,
kecuali …
a. kependuduka
n
b. Kemiskinan
c. Salah
pergaulan
d. Kesejahteraa
n penduduk
5. Permasalahan
sosial yang
banyak terjadi
di wilayah
pedesaan adalah
…
a. Korupsi uang
negara oleh
para pejabat
b. Gedung
sekolah yang
rusak
c. Gelandangan
yang tidur di
kolong
jembatan
d. Perampokan
kendaraan
menggunakan
senjata tajam
1.D
5.B
17.D
103
17. Contoh dari
masalah
sosial yang
berasal dari
faktor
ekonomi
adalah …
a. Gangguan
jiwa
b. Perselisihan
agama
c. Penyakit
jasmaniah
d.Pengangguran
2. Menyebutkan
faktor-faktor
timbulnya
masalah
sosial di
masyarakat
1 3 2. Adanya
perbedaan
antara harapan
dan kenyataan
yang ada dalam
kehidupan
bermasyarakat
menyebabkan
terjadinya …
a. Masalah
sosial
b. Masalah
individu
c. Masalah
keluarga
d. Masalah
kelompok
3.Permasalahan
sosial yang
dapat terjadi
karena
kenakalan siswa
adalah …
a. Malas belajar
2. A
3. C
4. A
6.D
9. B
104
b. Bolos sekolah
c. Tawuran siswa
d. Tidak
mengerjakan
PR
4. Kegiatan
perusahaan
industri yang
akan
menyebabkan
terjadinya
permasalahan
sosial adalah
…
a. Membuang
limbah
pabrik
langsung ke
sungai
b. Mendaur
ulang kertas
bekas untuk
membuat
kerajinan
c. Memberi
hadiah
kepada
karyawannya
yang teladan
d.
Memberlaku
kan aturan
untuk
menggunaka
n seragam
6. Faktor penyebab
timbulnya
masalah sosial
105
dimasyarakat
ialah …
a. Kesejahteraan
masyarakat
meningkat
b. Pertambahan
jumlah
penduduk
stabil
c. Persebaran
penduduk
yang merata
d. Maraknya
pengangguran
9. Berikut ini yang
termasuk
permasalahan
sosial di bidang
kesehatan
adalah …
a. Banyak
terdapat jalan
rusak dan
berlubang
b. Jumlah
dokter masih
sedikit di
daerah
terpencil
c. Banyak kelas
yang atapnya
bocor
d. Rendahnya
pendapatan
masyarakat
3. Memilih
tindakan
yang tepat
ketika
1 8. Jika kamu
melihat ada
temanmu yang
dimintai uangnya
1. D
106
dihadapkan
pada masalah
social
secara paksa oleh
kakak kelas,
maka sebaiknya
kamu …
a. Membiarkan
saja karena
takut
b. Memberikan
uang kepada
temanmu
c. Membantu
kakak kelas
d. Melaporkan
kepada guru
5. Menganalisis
perbuatan
tercela yang
merugikan
1 7. Contoh
perbuatan
tercela yang
dapat
merugikan
orang lain ,
yaitu …
a. Gemar
membaca
b. Belajar
kelompok
c. Tawuran
antarpelajar
d. Studi
wisata
7. C
7. Menganalisis
tugas
pembuat
peraturan dan
kebijakan
bagi
masyarakat
1 10. Membuat
peraturan dan
kebijakan
untuk
masyarakat
merupakan
peran dari …
untuk
menyelesaikan
permasalahan
sosial.
10. A
107
a. Pemerintah
b. Orang tua
c. Guru
d. Siswa
8. Menentukan
cara-cara
mengatasi
masalah
sosial
1 11. Salah satu cara
yang
dilakukan
pemerintah
dalam
mengatasi
pertambahan
jumlah
penduduk
adalah …
a. Membuat
program
“Keluarga
Berencana”
b. Memulangkan
para pengemis
ke daerah
asalnya
c. Menyediakan
lapangan
pekerjaan
d. Membuat
program
“Cintai Produk
Dalam
Negeri”
11. A
9. Mengidentifi
kasi dampak-
dampak dari
masalah
sosial
1 12. Salah satu
dampak
buruk dari
padatnya
jumlah
penduduk di
suatu
wilayah
adalah …
a. Muncul
12. A
18. A
25. A
27. A
28. C
30. D
108
banyak
bangunan
liar
b. Banyak
orang sakit
yang tidak
terlayani
c. Banyak
anak yang
buta huruf
d. Terjadinya
korupsi
25. Dampak
buruk akibat
adanya
urbanisasi
adalah …
a. Lahan
pertanian
terbengkalai
b. Lahan
pertanian
menjadi
subur
c. Penduduk di
desa
bertambah
d. Penduduk di
kota
berkurang
18. Di bawah ini
akibat dari
jumlah
penduduk
yang terlalu
banyak di
suatu negara
adalah …
109
a.Pengangguran
b.Kesejahteraan
meningkat
c. Pendidikan
terjamin
d. Kesehatan
membaik
27. Angka
penganggura
n yang cukup
tinggi terjadi
akibat …
a. Tidak
tersedianya
lapangan
kerja
b. Banyaknya
pemodal
besar
c. Pendidikan
yang tinggi
d. Peran
pemerintah
yang
maksimal
28. Dampak
anak yang
suka tawuran
antara lain …
a. Menjadi
rajin
belajar
b. Rajin
menonton
televisi
c. Dapat
dikeluarka
n dari
110
sekolah
d.Meningkat
kan nilai
belajar
30. Rumah-
rumah di
bantaran
sungai yang
didirikan
akibat
urbanisasi
yang
berlebihan
dapat
mengakibatk
an …
a. Bantaran
sungai
menyempit
b. Lingkungan
sungai
menjadi
kotor
c. Habitat
hewan di
sungai
terganggu
d. Semua
benar
10. Menyebutkan
pengertian
dari
penganggura
n
1 13. Orang yang
tidak
mempunyai
pekerjaan
dinamakan
…
a. Pekerja
b.Tunawisma
c.Penganggu
ran
13. C
111
d. Pegawai
11. Menentukan
dampak dari
dukungan
pemerintah
terhadap
industri kecil
1 14. Pemerintah
sangat
mendukung
berkembangn
ya industri
kecil karena
…
a. Dapat
meningkat
kan
kualitas
pekerja
b. Dapat
menamba
h jumlah
tenaga
kerja
c. Dapat
memperlu
as
kesempata
n kerja
d. Meningka
tkan
besarnya
upah kerja
14.C
12. Mengidentifi
kasi perilaku-
perilaku yang
harus
dihindari
1 15. Di bawah ini
adalah
perilaku yang
harus kita
hindari ialah
…
a. Tawuran
b. Merokok
c. Belajar
bersama
d. Jawaban a
dan b benar
15.D
13. Mengidentifi
kasi dampak
positif dari
1 16. Perubahan
dapat
berdampak
16. A
112
perubahan positif
apabila ...
a.Dimanfaatka
n seoptimal
mungkin
b. Tidak
mampu
mempersia
pkan diri
c. Dilakukan
sesukanya
d. Hanya
mementing
kan diri
sendiri
14. Menyebutkan
pengertian
dari
penduduk
1 19. Manusia
yang
mendiami
suatu daerah
dalam jangka
waktu
tertentu
disebut …
a.Kependudukan
b.Tempat tinggal
c.Penduduk
d.Tanda
penduduk
19. C
15. Menentukan
penyebaran
penduduk
terbanyak di
Indonesia
1 20. Sebagian
besar
penduduk
Indonesia
menetap di
Pulau …
a. Sumatra
b. Jawa
c.Kalimantan
20. B
113
d. Papua
16. Menyebutkan
pengertian
dari
urbanisasi
1 21. Perpindahan
penduduk
dari desa ke
kota disebut
…
a. Reboisasi
b.Transmigra
si
c. Migrasi
d. Urbanisasi
21. D
17. Mengklasifik
asikan
bentuk-
bentuk
penganggura
n
1 22. Penduduk
yang
menganggur
karena belum
mendapatkan
pekerjaan
atau tidak
mempunyai
pekerjaan
disebut …
a.Pengangguran
terbuka
b.Pengangguran
terselubung
c.Pengangguran
musiman
d. Setengah
menganggur
22. A
18. Mengidentifi
kasi
penyebab
putus sekolah
1 23. Salah satu
penyebab
tingginya
anak putus
sekolah
adalah …
a. Banyak
anak yang
bodoh
b. Malas ke
sekolah
23. C
114
c. Tidak
mampu
melanjutka
n sekolah
d. Orang tua
tidak peduli
19.
Mengemukak
an pengaruh
dari
kemiskinan
1 24. Penduduk
yang berada
di garis
kemiskinan
rentan
terhadap …
a. Pengaruh
luar
b. Kejahatan
c. Kecerdasa
n
d. Kebaikan
24. B
20.
Mengidentifi
kasi
penyebab
kenakalan
remaja
1 26. Salah satu
penyebab
kenakalan
remaja
adalah …
a. Pengaruh
lingkungan
yang buruk
b. Didikan
ajaran
agama yang
kuat
c. Perhatian
yang cukup
dari orang
tua
d.
Kepribadi
an diri yang
baik
26. A
21. Menyebutkan
pengertian
1 29. Manusia
adalah
29. D
115
dari makhluk
sosial
makhluk
sosial yang
artinya …
a. Manusia
bisa hidup
tanpa
bantuan
orang lain
b. Manusia
tidak
butuh
bantuan
orang lain
c. Manusia
termasuk
makhluk
hidup
yang
mandiri
d. Manusia
tidak bisa
hidup
tanpa
bantuan
orang lain
116
INSTRUMENT SOAL UJI COBA
Nama : Mata Pelajaran : IPS
Kelas : Hari/tanggal :
1. Salah satu bentuk masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, kecuali…
a. kependudukan
b. Kemiskinan
c. Salah pergaulan
d. Kesejahteraan penduduk
2. Adanya perbedaan antara harapan dan kenyataan yang ada dalam
kehidupan bermasyarakat menyebabkan terjadinya …
a. Masalah sosial
b. Masalah individu
c. Masalah keluarga
d. Masalah kelompok
3. Permasalahan sosial yang dapat terjadi karena kenakalan siswa adalah..
a. Malas belajar
b. Bolos sekolah
c. Tawuran siswa
d. Tidak mengerjakan PR
4. Kegiatan perusahaan industri yang akan menyebabkan terjadinya
permasalahan sosial adalah …
a. Membuang limbah pabrik langsung ke sungai
b. Mendaur ulang kertas bekas untuk membuat kerajinan
c. Memberi hadiah kepada karyawannya yang teladan
d. Memberlakukan aturan untuk menggunakan seragam
117
5. Permasalahan sosial yang banyak terjadi di wilayah pedesaan adalah..
a. Korupsi uang Negara oleh para pejabat
b. Gedung sekolah yang rusak
c. Gelandangan yang tidur di kolong jembatan
d. Perampokan kendaraan menggunakan senjata tajam.
6. Faktor penyebab timbulnya masalah sosial dimasyarakat ialah …
a. Kesejahteraan masyarakat meningkat
b. Pertambahan jumlah penduduk stabil
c. Persebaran penduduk yang merata
d. Maraknya pengangguran
7. Peraturan yang sering … akan menyebabkan terjadinya permasalahan
sosial.
a. Dibuat
b. Dipatuhi
c. Dilanggar
d. Dimusyawarahkan
8. Jika kamu melihat ada temanmu yang dimintai uangnya secara paksa
oleh kakak kelas, maka sebaiknya kamu …
a. Membiarkan saja karena takut
b. Memberi uang kepada temanmu sebagai ganti uangnya
c. Membantu kakak kelas
d. Melaporkan kepada guru
9. Berikut ini yang termasuk permasalahan sosial di bidang kesehatan
adalah …
a. Banyak terdapat jalan rusak dan berlubang
b. Jumlah dokter masih sedikit di daerah terpencil
c. Banyak kelas yang atapnya bocor
d. Rendahnya pendapatan masyarakat
118
10. Membuat peraturan dan kebijakan untuk masyarakat merupakan peran
dari … untuk menyelesaikan permasalahan sosial.
a. Pemerintah
b. Orang tua
c. Guru
d. Siswa
11. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi
pertambahan jumlah penduduk adalah …
a. Membuat program “Keluarga Berencana”
b. Memulangkan para pengemis ke daerah asalnya
c. Menyediakan lapangan pekerjaan
d. Membuat program “Cintai Produk Dalam Negeri”
12. Salah satu dampak buruk dari padatnya jumlah penduduk di suatu
wilayah adalah …
a. Muncul banyak bangunan liar
b. Banyak orang sakit yang tidak terlayani
c. Banyak anak yang buta huruf
d. Terjadinya korupsi
13. Orang yang tidak mempunyai pekerjaan dinamakan …
a. Pekerja
b. Tunawisma
c. Pengangguran
d. Pegawai
14. Adanya peningkatan kesehatan masyarakat menunjukan tingkat …
lebih baik.
a. Kesehatan
b. Kesejahteraan
119
c. Pendidikan
d. Kecerdasan
15. Di bawah ini adalah perilaku yang harus kita hindari, kecuali …
a. Tawuran
b. Merokok
c. Belajar bersama
d. Mencuri
16. Perubahan dapat berdampak positif apabila ...
a. Dimanfaatkan seoptimal mungkin
b. Tidak mampu mempersiapkan diri
c. Dilakukan sesukanya
d. Hanya mementingkan diri sendiri
17. Contoh dari masalah sosial yang berasal dari faktor ekonomi adalah …
a. Gangguan jiwa
b. Perselisihan agama
c. Penyakit jasmaniah
d. Pengangguran
18. Dibawah ini akibat dari jumlah penduduk yang terlalu banyak disuatu
negara adalah …
a. Pengangguran
b. Kesejahteraan meningkat
c. Pendidikan terjamin
d. Kesehatan membaik
120
19. Manusia yang mendiami suatu daerah dalam jangka waktu tertentu
disebut …
a. Kependudukan
b. Tempat tinggal
c. Penduduk
d. Tanda penduduk
20. Sebagian besar penduduk Indonesia menetap di Pulau …
a. Sumatra
b. Jawa
c. Kalimantan
d. Papua
21. Perpindahan penduduk dari desa ke kota disebut …
a. Reboisasi
b. Transmigrasi
c. Migrasi
d. Urbanisasi
22. Penduduk yang menganggur karena belum mendapatkan pekerjaan
atau tidak mempunyai pekerjaan disebut …
a. Pengangguran terbuka
b. Pengangguran terselubung
c. Pengangguran musiman
d. Setengah menganggur
23. Salah satu penyebab tingginya anak putus sekolah adalah …
a. Banyak anak yang bodoh
b. Malas ke sekolah
c. Tidak mampu melanjutkan sekolah
d. Orang tua tidak peduli
121
24. Penduduk yang berada digaris kemiskinan rentan terhadap …
a. Pengaruh luar
b. Kejahatan
c. Kecerdasan
d. Kebaikan
25. Dampak buruk akibat adanya urbanisasi adalah …
a. Lahan pertanian terbengkalai
b. Lahan pertanian menjadi subur
c. Penduduk di desa bertambah
d. Penduduk di kota berkurang
26. Salah satu penyebab kenakalan remaja adalah …
a. Pengaruh lingkungan yang buruk
b. Didikan ajaran agama yang kuat
c. Perhatian yang cukup dari orang tua
d. Kepribadian diri yang baik
27. Angka pengangguran yang cukup tinggi terjadi akibat …
a. Tidak tersedianya lapangan kerja
b. Banyaknya pemodal besar
c. Pendidikan yang tinggi
d. Peran pemerintah yang maksimal
28. Dampak anak yang suka tawuran antara lain …
a. Menjadi rajin belajar
b. Rajin menonton televise
c. Dapat dikeluarkan dari sekolah
d. Meningkatkan nilai belajar
122
29. Manusia adalah makhluk sosial yang artinya …
a. Manusia bisa hidup tanpa bantuan orang lain
b. Manusia tidak butuh bantuan orang lain
c. Manusia termasuk makhluk hidup yang mandiri
d. Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain
30. Rumah-rumah dibantaran sungai yang didirikan akibat urbanisasi yang
berlebihan dapat mengakibatkan …
a. Bantaran sungai menyempit
b. Lingkungan sungai menjadi kotor
c. Habitat hewan di sungai terganggu
d. Semua benar
123
KUNCI JAWABAN TES UJI COBA
1. D
2. A
3. C
4. A
5. B
6. D
7. C
8. D
9. B
10. A
11. A
12. A
13. C
14. C
15. D
16. A
17. D
18. A
19. C
20. B
21. D
22. A
23. C
24. B
25. A
26. A
27. A
28. C
29. D
30. D
125
KISI-KISI SOAL
No Indikator
Soal
Kunci
jawaban C1 C2 C3 C4 Instrumen Soal
1. Mengkatego
rikan bentuk
masalah
sosial di
masyarakat
1 1. Salah satu
bentuk masalah
sosial yang
terjadi di
masyarakat,
kecuali …
a. kependudukan
b. Kemiskinan
c. Salah
pergaulan
d. Kesejahteraan
penduduk
17. Contoh dari
masalah sosial
yang berasal
dari faktor
ekonomi
adalah …
a. Gangguan
jiwa
b. Perselisihan
agama
c. Penyakit
jasmaniah
d.Pengangguran
1. D
17. D
2. Menyebutka
n faktor-
faktor
timbulnya
masalah
sosial di
masyarakat
1 2. Adanya
perbedaan
antara harapan
dan kenyataan
yang ada
dalam
kehidupan
bermasyarakat
menyebabkan
2. A
3. C
4. A
6. D
9. B
126
terjadinya …
a. Masalah
sosial
b. Masalah
individu
c. Masalah
keluarga
d. Masalah
kelompok
3. Permasalahan
sosial yang
dapat terjadi
karena
kenakalan
siswa
adalah…
a. Malas
belajar
b. Bolos
sekolah
c. Tawuran
siswa
d. Tidak
mengerjaka
n PR
4. Kegiatan
perusahaan
industri yang
akan
menyebabkan
terjadinya
permasalahan
sosial
adalah…
a. Membuang
limbah
pabrik
127
langsung ke
sungai
b. Mendaur
ulang kertas
bekas untuk
membuat
kerajinan
c. Memberi
hadiah
kepada
karyawannya
yang teladan
d.Memberlakuk
an aturan
untuk
menggunaka
n seragam
6. Faktor
penyebab
timbulnya
masalah sosial
dimasyarakat
ialah …
a.Kesejahteraa
n
masyarakat
meningkat
b.Pertambahan
jumlah
penduduk
stabil
c.Persebaran
penduduk
yang
merata
d.Maraknya
penganggur
an
128
9. Berikut ini
yang termasuk
permasalahan
sosial di
bidang
kesehatan
adalah …
a.Banyak
terdapat
jalan rusak
dan
berlubang
b.Jumlah
dokter
masih
sedikit di
daerah
terpencil
c.Banyak kelas
yang
atapnya
bocor
d.Rendahnya
pendapatan
masyarakat
3. Memilih
tindakan
yang tepat
ketika
dihadapkan
pada
masalah
sosial
1 8. Jika kamu
melihat ada
temanmu yang
dimintai
uangnya
secara paksa
oleh kakak
kelas, maka
sebaiknya
kamu …
a.Membiarkan
saja karena
takut
b.Memberikan
uang
kepada
temanmu
8. D
129
c. Membantu
kakak kelas
d.Melaporkan
kepada
guru
4. Menentukan
cara-cara
mengatasi
masalah
sosial
1 11.Salah satu
cara yang
dilakukan
pemerintah
dalam
mengatasi
pertambahan
jumlah
penduduk
adalah …
a.Membuat
program
“Keluarga
Berencana”
b.Memulangkan
para
pengemis ke
daerah
asalnya
c.Menyediakan
lapangan
pekerjaan
d.Membuat
program
“Cintai
Produk
Dalam
Negeri”
11. A
5. Mengidentif
ikasi
dampak-
dampak dari
masalah
sosial
1 12. Salah satu
dampak
buruk dari
padatnya
jumlah
penduduk di
suatu
12. A
25. A
18. A
28. C
130
wilayah
adalah …
a. Muncul
banyak
bangunan
liar
b. Banyak
orang sakit
yang tidak
terlayani
c. Banyak
anak yang
buta huruf
d. Terjadinya
korupsi
25. Dampak
buruk akibat
adanya
urbanisasi
adalah …
a.Lahan
pertanian
terbengkali
b. Lahan
pertanian
menjadi
subur
c. Penduduk
di desa
bertambah
d. Penduduk
di kota
berkurang
18. Di bawah ini
akibat dari
jumlah
penduduk
yang terlalu
30. D
131
banyak di
suatu negara
adalah …
a.Penganguran
b.Kesejahteran
meningkat
c.Pendidikan
terjamin
d.Kesehatan
membaik
28. Dampak
anak yang
suka tawuran
antara lain …
a.Menjadi
rajin belajar
b.Rajin
menonton
televisi
c.Dapat
dikeluarkan
dari sekolah
d.Meningkatn
nilai belajar
30. Rumah-
rumah di
bantaran
sungai yang
didirikan
akibat
urbanisasi
yang
berlebihan
dapat
mengakibatk
an …
a. Bantaran
132
sungai
menyem
pit
b.Lingkung
an sungai
menjadi
kotor
c.Habitat
hewan di
sungai
tergangg
u
d. Semua
benar
6. Menentukan
dampak dari
dukungan
pemerintah
terhadap
industri
kecil
1 10.Pemerintah
sangat
mendukung
berkembangn
ya industri
kecil karena
…
a. Dapat
meningkatk
an kualitas
pekerja
b. Dapat
menambah
jumlah
tenaga kerja
c. Dapatmem
perluas
kesempatan
kerja
d. Meningkatk
an besarnya
upah kerja
10. C
7. Mengidentif
ikasi
perilaku-
perilaku
yang harus
1 15. Di bawah ini
adalah
perilaku
yang harus
kita hindari
ialah …
15.D
133
dihindari a. Tawuran
b. Merokok
c. Belajar
bersama
d. Jawaban a
dan b benar
8. Menentukan
penyebaran
penduduk
terbanyak di
Indonesia
1 20. Sebagian
besar
penduduk
Indonesia
menetap di
Pulau …
a. Sumatra
b. Jawa
c. Kalimantan
d. Papua
20. B
9. Mengklasifi
kasikan
bentuk-
bentuk
penganggur
an
1 22. Penduduk
yang
menganggur
karena belum
mendapatkan
pekerjaan
atau tidak
mempunyai
pekerjaan
disebut …
a.Pengangguran
terbuka
b.Pengangguran
terselubung
c.Pengangguran
musiman
d.Setengah
menganggur
22. A
10.
Menyebutka
n pengertian
dari
makhluk
sosial
1 29. Manusia
adalah
makhluk
sosial yang
artinya …
a. Manusia
29. D
134
bisa hidup
tanpa
bantuan
orang lain
b. Manusia
tidak butuh
bantuan
orang lain
c. Manusia
termasuk
makhluk
hidup yang
mandiri
d. Manusia
tidak bisa
hidup tanpa
bantuan
orang lain
11. Menyebutka
n pengertian
dari
urbanisasi
1 21.Perpindahan
penduduk dari
desa ke kota
disebut …
a.Reboisasi
b.Transmigrasi
c.Migrasi
d. Urbanisasi
21. D
135
SOAL PRETEST
Nama : Mata Pelajaran : IPS
Kelas : Hari/tanggal :
1. Salah satu bentuk masalah sosial yang terjadi di masyarakat, kecuali
…
a. kependudukan
b. Kemiskinan
c. Salah pergaulan
d. Kesejahteraan penduduk
2. Adanya perbedaan antara harapan dan kenyataan yang ada dalam
kehidupan bermasyarakat menyebabkan terjadinya …
a. Masalah sosial
b. Masalah individu
c. Masalah keluarga
d. Masalah kelompok
3. Permasalahan sosial yang dapat terjadi karena kenakalan siswa adalah
…
a. Malas belajar
b. Bolos sekolah
c. Tawuran siswa
d. Tidak mengerjakan PR
4. Kegiatan perusahaan industri yang akan menyebabkan terjadinya
permasalahan sosial adalah …
a. Membuang limbah pabrik langsung ke sungai
b. Mendaur ulang kertas bekas untuk membuat kerajinan
c. Memberi hadiah kepada karyawannya yang teladan
d. Memberlakukan aturan untuk menggunakan seragam
5. Faktor penyebab timbulnya masalah sosial dimasyarakat ialah …
a. Kesejahteraan masyarakat meningkat
b. Pertambahan jumlah penduduk stabil
c. Persebaran penduduk yang merata
d. Maraknya pengangguran
136
6. Jika kamu melihat ada temanmu yang dimintai uangnya secara paksa
oleh kakak kelas, maka sebaiknya kamu …
a. Membiarkan saja karena takut
b. Memberikan uang kepada temanmu
c. Membantu kakak kelas
d. Melaporkan kepada guru
7. Berikut ini yang termasuk permasalahan sosial di bidang kesehatan,
kecuali…
a. Banyak terdapat jalan rusak dan berlubang
b. Jumlah dokter masih sedikit di daerah terpencil
c. Banyak orang sakit yang tidak terlayani
d. Tingginya angka penyakit gizi buruk
8. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi
pertambahan jumlah penduduk adalah …
a. Membuat program “Keluarga Berencana”
b. Memulangkan para pengemis ke daerah asalnya
c. Menyediakan lapangan pekerjaan
d. Membuat program “Cintai Produk Dalam Negeri”
9. Salah satu dampak buruk dari padatnya jumlah penduduk di suatu
wilayah adalah …
a. Muncul banyak bangunan liar
b. Banyak orang sakit yang tidak terlayani
c. Banyak anak yang buta huruf
d. Terjadinya korupsi
10. Pemerintah sangat mendukung berkembangnya industri kecil
karena…
a. Dapat meningkatkan kualitas pekerja
b. Dapat menambah jumlah tenaga kerja
c. Dapat memperluas kesempatan kerja
d. Meningkatkan besarnya upah kerja
11. Di bawah ini adalah perilaku yang harus kita hindari ialah …
a. Tawuran
b. Merokok
c. Belajar bersama
d. Jawaban a dan b benar
137
12. Contoh dari masalah sosial yang berasal dari faktor ekonomi adalah…
a. Gangguan jiwa
b. Perselisihan agama
c. Penyakit jasmaniah
d. Pengangguran
13. Di bawah ini akibat dari jumlah penduduk yang terlalu banyak di
suatu negara adalah …
a. Pengangguran
b. Kesejahteraan meningkat
c. Pendidikan terjamin
d. Kesehatan membaik
14. Sebagian besar penduduk Indonesia menetap di Pulau …
a. Sumatra
b. Jawa
c. Kalimantan
d. Papua
15. Perpindahan penduduk dari desa ke kota disebut …
a. Reboisasi
b. Transmigrasi
c. Migrasi
d. Urbanisasi
16. Penduduk yang menganggur karena belum mendapatkan pekerjaan
atau tidak mempunyai pekerjaan disebut …
a. Pengangguran terbuka
b. Pengangguran terselubung
c. Pengangguran musiman
d. Setengah menganggur
17. Dampak buruk akibat adanya urbanisasi adalah …
a. Lahan pertanian terbengkalai
b. Lahan pertanian menjadi subur
c. Penduduk di desa bertambah
d. Penduduk di kota berkurang
138
18. Dampak anak yang suka tawuran antara lain …
a. Menjadi rajin belajar
b. Rajin menonton televisi
c. Dapat dikeluarkan dari sekolah
d. Meningkatkan nilai belajar
19. Manusia adalah makhluk sosial yang artinya …
a. Manusia bisa hidup tanpa bantuan orang lain
b. Manusia tidak butuh bantuan orang lain
c. Manusia termasuk makhluk hidup yang mandiri
d. Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain
20. Rumah-rumah di bantaran sungai yang didirikan akibat urbanisasi
yang berlebihan dapat mengakibatkan …
a. Bantaran sungai menyempit
b. Lingkungan sungai menjadi kotor
c. Habitat hewan di sungai terganggu
d. Semua benar
139
KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST
1. D
2. A
3. C
4. A
5. D
6. D
7. A
8. A
9. A
10. C
11. D
12. D
13. A
14. B
15. D
16. A
17. A
18. C
19. D
20. D
140
SOAL POSTEST
Nama : Mata Pelajaran : IPS
Kelas : Hari/tanggal :
1. Adanya perbedaan antara harapan dan kenyataan yang ada dalam
kehidupan bermasyarakat menyebabkan terjadinya …
a. Masalah sosial
b. Masalah individu
c. Masalah keluarga
d. Masalah kelompok
2. Salah satu bentuk masalah sosial yang terjadi di masyarakat,
kecuali…
a. kependudukan
b. Kemiskinan
c. Salah pergaulan
d. Kesejahteraan penduduk
3. Faktor penyebab timbulnya masalah sosial dimasyarakat ialah …
a. Kesejahteraan masyarakat meningkat
b. Pertambahan jumlah penduduk stabil
c. Persebaran penduduk yang merata
d. Maraknya pengangguran
4. Permasalahan sosial yang dapat terjadi karena kenakalan siswa
adalah…
a. Malas belajar
b. Bolos sekolah
c. Tawuran siswa
d. Tidak mengerjakan PR
5. Kegiatan perusahaan industri yang akan menyebabkan terjadinya
permasalahan sosial adalah …
a. Membuang limbah pabrik langsung ke sungai
b. Mendaur ulang kertas bekas untuk membuat kerajinan
c. Memberi hadiah kepada karyawannya yang teladan
d. Memberlakukan aturan untuk menggunakan seragam
141
6. Berikut ini yang termasuk permasalahan sosial di bidang kesehatan,
kecuali…
a. Banyak terdapat jalan rusak dan berlubang
b. Jumlah dokter masih sedikit di daerah terpencil
c. Banyak orang sakit yang tidak terlayani
d. Tingginya angka penyakit gizi buruk
7. Jika kamu melihat ada temanmu yang dimintai uangnya secara paksa
oleh kakak kelas, maka sebaiknya kamu …
a. Membiarkan saja karena takut
b. Memberikan uang kepada temanmu
c. Membantu kakak kelas
d. Melaporkan kepada guru
8. Pemerintah sangat mendukung berkembangnya industri kecil
karena…
a. Dapat meningkatkan kualitas pekerja
b. Dapat menambah jumlah tenaga kerja
c. Dapat memperluas kesempatan kerja
d. Meningkatkan besarnya upah kerja
9. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi
pertambahan jumlah penduduk adalah …
a. Membuat program “Keluarga Berencana”
b. Memulangkan para pengemis ke daerah asalnya
c. Menyediakan lapangan pekerjaan
d. Membuat program “Cintai Produk Dalam Negeri”
10. Salah satu dampak buruk dari padatnya jumlah penduduk di suatu
wilayah adalah …
a. Muncul banyak bangunan liar
b. Banyak orang sakit yang tidak terlayani
c. Banyak anak yang buta huruf
d. Terjadinya korupsi
11. Di bawah ini akibat dari jumlah penduduk yang terlalu banyak di
suatu negara adalah …
a. Pengangguran
b. Kesejahteraan meningkat
c. Pendidikan terjamin
d. Kesehatan membaik
142
12. Contoh dari masalah sosial yang berasal dari faktor ekonomi adalah…
a. Gangguan jiwa
b. Perselisihan agama
c. Penyakit jasmaniah
d. Pengangguran
13. Sebagian besar penduduk Indonesia menetap di Pulau …
a. Sumatra
b. Jawa
c. Kalimantan
d. Papua
14. Penduduk yang menganggur karena belum mendapatkan pekerjaan
atau tidak mempunyai pekerjaan disebut …
a. Pengangguran terbuka
b. Pengangguran terselubung
c. Pengangguran musiman
d. Setengah menganggur
15. Di bawah ini adalah perilaku yang harus kita hindari ialah …
a. Tawuran
b. Merokok
c. Belajar bersama
d. Jawaban a dan b benar
16. Perpindahan penduduk dari desa ke kota disebut …
a. Reboisasi
b. Transmigrasi
c. Migrasi
d. Urbanisasi
17. Dampak buruk akibat adanya urbanisasi adalah …
a. Lahan pertanian terbengkalai
b. Lahan pertanian menjadi subur
c. Penduduk di desa bertambah
d. Penduduk di kota berkurang
143
18. Manusia adalah makhluk sosial yang artinya …
a. Manusia bisa hidup tanpa bantuan orang lain
b. Manusia tidak butuh bantuan orang lain
c. Manusia termasuk makhluk hidup yang mandiri
d. Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain
19. Dampak anak yang suka tawuran antara lain …
a. Menjadi rajin belajar
b. Rajin menonton televise
c. Dapat dikeluarkan dari sekolah
d. Meningkatkan nilai belajar
20. Rumah-rumah di bantaran sungai yang didirikan akibat urbanisasi
yang berlebihan dapat mengakibatkan …
a. Bantaran sungai menyempit
b. Lingkungan sungai menjadi kotor
c. Habitat hewan di sungai terganggu
d. Semua benar
144
KUNCI JAWABAN POSTTEST
1. A
2. D
3. D
4. C
5. A
6. A
7. D
8. C
9. A
10. A
11. A
12. D
13. B
14. A
15. D
16. D
17. A
18. D
19. C
20. D
145
Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelompok Kelompok
No. Nama Eksperimen No. Nama Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
1 A 65 90 1 A 35 60
2 B 40 80 2 B 30 55
3 C 60 85 3 C 40 60
4 D 45 70 4 D 65 90
5 E 55 90 5 E 70 80
6 F 50 85 6 F 55 80
7 G 60 90 7 G 15 80
8 H 50 75 8 H 60 65
9 I 65 75 9 I 50 60
10 J 55 95 10 J 55 55
11 K 45 95 11 K 65 75
12 L 40 65 12 L 35 65
13 M 65 85 13 M 75 65
14 N 55 80 14 N 60 75
15 O 55 90 15 O 55 60
16 P 60 100 16 P 50 75
17 Q 45 75 17 Q 35 75
18 R 55 85 18 R 50 60
19 S 45 90 19 S 50 75
20 T 65 100 20 T 45 55
21 U 50 95 21 U 35 80
22 V 60 95 22 V 50 90
23 W 45 80 23 W 60 65
24 Q 55 95 24 X 55 85
25 Y 45 90 25 Y 65 75
146
26 Z 65 70 26 Z 40 65
27 A1 65 85 27 A1 40 75
28 B1 35 70 28 B1 50 70
29 C1 50 85 29 C1 70 90
30 D1 60 80 30 D1 50 90
31 E1 55 100 31 E1 35 70
Jumlah 1660 2645 Jumlah 1545 2220
Rata-Rata 53.54 85.32 Rata-Rata 49.83 71.61
Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Statistics
kontrol Eksperimen
N Valid 31 31
Missing 0 0
Mean 49.84 53.55
Median 50.00 55.00
Mode 50 55
Std. Deviation 13.631 8.582
Variance 185.806 73.656
Range 60 30
Minimum 15 35
Maximum 75 65
Sum 1545 1660
147
Distribusi Prekuensi Perolehan Nilai Pretest
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
eksperimen frekuensi persentase kontrol Frekuensi Persentase
Valid
35
40
45
50
55
60
65
1
2
6
4
7
5
6
3,2
6,5
19,4
12,9
22,6
16,1
19,4
Valid
15
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
1
1
5
3
1
7
4
3
3
2
1
3,2
3,2
16,1
9,7
3,2
22,6
12,9
9,7
9,7
6,5
3,2
Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Statistics
kontrol eksperimen
N Valid 31 31
Missing 0 0
Mean 71.61 85.32
Std. Error of Mean 1.973 1.734
Median 75.00 85.00
Mode 75 85a
Std. Deviation 10.984 9.655
Variance 120.645 93.226
Range 35 35
Minimum 55 65
Maximum 90 100
Sum 2220 2645
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
148
Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
eksperimen frekuensi persentase Kontrol Frekuensi Persentase
Valid
65
70
75
80
85
90
95
100
1
3
3
4
6
6
5
3
3,2
9,7
9,7
12,9
19,4
19,4
16,1
9,7
Valid
55
60
65
70
75
80
85
90
3
5
5
2
7
4
1
4
9,7
16,1
16,1
6,5
22,6
12,9
3,2
12,9
Total 31 100,0 Total 31 100,0
Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kontrol .150 31 .074 .968 31 .465
eksperi
men .148 31 .083 .930 31 .044
a. Lilliefors Significance Correction
149
Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Control .146 31 .092 .932 31 .049
Eksperim
en .138 31 .141 .950 31 .157
a. Lilliefors Significance Correction
Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
nilai_pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3.817 1 60 .055
Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
nilai_posttest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.170 1 60 .284
151
DAFTAR WAWANCARA
DENGAN GURU KELAS IV SEBELUM MENGGUNAKAN
MEDIA VISUAL GERAK
Pewawancara : Nur Farida
Responden : Hendri Supriadi, S.Pd
Jabatan : Guru Kelas
Tempat : SD Dharma Karya UT
Hari/tanggal : Rabu, 13 April 2016
Waktu : 08.00 s.d. selesai
1. Bagaimana minat siswa terhadap pelajaran IPS?
Jawab : untuk siswa sendiri saya lihat kurang minat, karena dilihat saat saya
menjelaskan banyak yang ngobrol, ngantuk, bercanda dan masih
banyak lagi.
2. Kesulitan apa yang dihadapi selama pembelajaran IPS di kelas IV?
Jawab : selama saya mengajar IPS di Kelas IV, saya merasa kesulitan saat
menjelaskan peninggalan sejarah karena banyak tempat dan waktu
sehingga anak jadi sering lupa dan nilai ulangan mereka pun kurang
memuaskan.
3. Bagaimana hasil belajar Siswa kelas V terhadap pembelajaran IPS?
Jawab : sebenarnya siswa memahami materi dari IPS itu sendiri, namun saat
diberikan tes masih banyak yang lupa, mereka hanya sekedar paham
namun tidak diingat, sehingga hasil yang didapat masih banyak yang
kurang dari KKM yaitu 75.
152
4. Bagaimana upaya yang dilakukan Bapak/Ibu agar pembelajaran IPS menarik
bagi siswa?
Jawab : saya hanya melakukan penjelasan dengan diselingi cerita agar mereka
tidak bosan
5. Pernahkah Bapak/ibu menggunakan medi visual gerak?
Jawab : saya pernah beberapa kali menggunakan media visual, namun media
visual gerak belum pernah.
153
DAFTAR WAWANCARA
DENGAN SISWA KELAS IV SEBELUM MENGGUNAKAN
MEDIA VISUAL GERAK
Pewawancara : Nur Farida
Responden : Hendri Supriadi, S.Pd
Jabatan : Guru Kelas
Tempat : SD Dharma Karya UT
Hari/tanggal : Rabu, 13 April 2016
Waktu : 08.00 s.d. selesai
1. Apakah kamu suka dengan pelajaran IPS?
Siswa 1 : suka
Siswa 2 : biasa aja
Siswa 3 : tidak terlalu suka
Siswa 4 : sangat suka
Siswa 5 : biasa aja
2. Apakah kamu kesulitan dalam memahami IPS?
Siswa 1 : sulit
Siswa 2 : tidak
Siswa 3 : sulit bosen
Siswa 4 : terkadang
Siswa 5 : biasa aja
3. Apakah kamu pernah diskusi kelompok dalam pembelajaran IPS?
Siswa 1 : jarang
Siswa 2 : pernah sekali
Siswa 3 : lupa
Siswa 4 : jarang
Siswa 5 : pernah
154
4. Apakah dalam pembelajaran IPS, gurumu pernah menggunakan media
pembelajaran?
Siswa 1 : sering
Siswa 2 : pernah
Siswa 3 : kadang-kadang
Siswa 4 : lupa tapi pernah
Siswa 5 : sering kayanya
5. Bagaimana nilaimu dalam mata pelajaran IPS?
Siswa 1 : bagus
Siswa 2 : biasa aja
Siswa 3 : di bawah KKM
Siswa 4 : sedang
Siswa 5 : di atas KKM
155
DAFTAR WAWANCARA
DENGAN GURU KELAS V SETELAH MENGGUNAKAN
MEDIA VISUAL GERAK
Pewawancara : Nur Farida
Responden : Hendri Supriadi, S.Pd
Jabatan : Guru Kelas
Tempat : SD Dharma Karya UT
Hari/tanggal : Rabu, 13 April 2016
Waktu : 08.00 s.d. selesai
1. Bagaimanakah pendapat ibu setelah media visual gerak di terapkan pada
pembelajaran IPS ini?
Jawab: Cukup efektif, medianya membuat siswa menjadi lebih semangat
belajar.
2. Apakah penerapan media visual gerak dapat meningkatkan hasil belajar?
Jawab: Ya, karena menurut saya anak menjadi mudah mengingat sehingga
jika diadakan tes mereka akan dengan sangat cepat menjawab
LKS dan hasil belajar siswa-siswi meningkat.
3. Apakah terdapat kendala dalam penerapan media visual gerak?
Jawab: Saya rasa tidak, karena media ini cukup mudah dalam
penerapannya.
4. Bagaimanakah aktivitas siswa setelah diterapkan media visual gerak?
Jawab: Medianya menjadikan siswa lebih tenang dan serius dalam
mengingat mengenai materi IPS dan itu sangat membantu. Karena
mereka harus menyimak video dan menjadi lebih semangat belajar
karena media belajarnya menarik.
156
DAFTAR WAWANCARA
DENGAN SISWA KELAS IV SETELAH MENGGUNAKAN
MEDIA VISUAL GERAK
Pewawancara : Nur Farida
Responden : Hendri Supriadi, S.Pd
Jabatan : Guru Kelas
Tempat : SD Dharma Karya UT
Hari/tanggal : Rabu, 13 April 2016
Waktu : 08.00 s.d. selesai
1. Apakah kamu senang dengan pembelajaran IPS pada materi masalah sosial
dengan menggunakan media visual gerak?
Siswa 1 : suka
Siswa 2 : senang saya jadi lebih semangat
Siswa 3 : jadi tidak mengantuk saya senang dan suka
Siswa 4 : ya, jadi lebih seru dan semangat
Siswa 5 : pastinya
2. Apakah kamu menjadi lebih paham dengan pembelajaran IPS pada materi
masalah sosial dengan menggunakan media visual gerak?
Siswa 1 : sangat paham
Siswa 2 : iya jadi lebih paham dari materi materi sebelumnya
Siswa 3 : saya jadi paham dan selalu ingat
Siswa 4 : saya jadi tidak lupa dan ketukar
Siswa 5 : paham karena sering menyaksikan video
3. Apakah sekarang kamu masih merasa kesulitan dalam memahami materi
masalah sosial?
Siswa 1 : tidak saya sudah mengerti
Siswa 2 : merasa sangat paham
157
Siswa 3 : tidak sama sekali
Siswa 4 : sudah paham sekarang
Siswa 5 : sekarang saya sudah paham
4. Apakah sekarang kamu menjadi lebih bersemangat untuk mempelajari IPS?
Siswa 1 : ya sangat semangat dan senang
Siswa 2 : tentu
Siswa 3 : iya, jadi tidak mengantuk
Siswa 4 : iya, jadi lebih fokus
Siswa 5 : iya
5. Apa perbedaan yang kamu rasakan sebelum dan sesudah mempelajari IPS
dengan menggunakan media visual gerak?
Siswa 1 : kalau dulu setiap belajar IPS ngantuk tapi sekarang engga
Siswa 2 : sekarang belajar IPS jadi lebih santai tapi mengasyikan
Siswa 3 : kalau dulu saya suka ngobrol tapi sekarang karena saya ingin dapat
skor bagus
Siswa 4 : saya jadi lebih menunggu pelajaran IPS karena mengasyikan
Siswa 5 : saya jadi lebih bagus nilainya
175
Profil penulis
Nur Farida. Penulis lahir di Jakarta
pada 24 Januari 1995. Putri pertama dari
pasangan Masil dan Sadiyah. Memiliki dua
adik perempuan dan satu adik laki-laki. Saat
ini penulis bertempat tinggal di Jl. Madrasah
Raya RT 002 RW 001 No. 70 Kalideres
Jakarta Barat.
Pada tahun 2000-2005 penulis
mengenyam pendidikan sekolah dasar di SDI
Muslimat sampai tingkat 5 (lima) dan
melanjutkan tingkat 6 (enam) di MI Al-Zaytun Indramayu sampai dengan lulus
sekolah dasar pada tahun 2006. Penulis melanjutkan pendidikan Madrasah
Tsanawiyah di Madrasah Tsanawiyah Al-Zaytun Indramayu pada tahun 2006-
2009. Kemudian melanjutkan pendidikan Madrasah Aliyah pada tahun 2009-2012
di MA Al-Zaytun Indramayu.
Pada tahun 2012 penulis rnelanjutkan studi di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dengan memilih Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan mengambil
program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Penulis merasakan
perubahan yang besar saat menjalani pendidikan di PGMI .Pengalaman yang
didapat membuat penulis menjadi sosok yang lebih berguna bagi orang lain.
Penulis mengikuti kegiatan ekstra kampus, dimana ihnu dan kehidupan
dirasakan sangat berkaitan dan harus menjadi pribadi yang sadar dalam melihat
kesenjangan. Di PGMI, penulis mendapatkan siraman ilmu dari dosen yang begitu
176
sarat akan nasihat, itu membuat penulis menjadi pribadi yang lebih baik. Selain
itu, penulis juga mendapatkan teman-teman terbaik yang setiap harinya
memberikan energi positif untuk diri sendiri maupun orang lain.
Selama berjalannya pendidikan penulis di jenjang kampus, penulis
semakin meningkatkan kepercayaan diri dengan berbagai kegiatan positif di
dalam maupun diluar kampus karena penulis meyakini kata-kata b[iak di bawah
ini
“Kerja keras dan kegagalan menuju kesuksesan akan meghasilkan
pengalaman yang berharga”
Nur Farida