PENGARUH PENERAPAN STRATEGI HEURISTIK VEE...
Click here to load reader
Transcript of PENGARUH PENERAPAN STRATEGI HEURISTIK VEE...
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI HEURISTIK
VEE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI
MATEMATIKA
(Quasi Eksperimen Kelas VIII di MTs Pembangunan UIN Jakarta)
Oleh
Qosim Nurhidayat
107017000931
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
ii
ABSTRACT
QOSIM NURHIDAYAT (107017000931). “The Effect of Application StrategiesAgainst Vee Heuristic communication skills Math” Skripsi Department ofMathematics Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training of StateIslamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, June 2014.
`This study aims to analyze Influence Vee Heuristic ImplementationStrategies Against Student Mathematics Ability communication. The study wasconducted on UIN Jakarta Development MTs semester of academic year2012/2013, involving 70 students of class VII as a sample. Determination randomsample class using cluster random sampling technique. The method used in thisstudy is quasi-experimental methods. Data collection is done by using thecommunication capabilities shaped instrument tests.
The results of the study revealed that students' mathematicalcommunication skills are taught using heuristic strategy vee higher than thestudents who used conventional learning .. In general conclusion of this study isthat the communication skills of students who are learning mathematics with veeheuristic strategy better than students who learn conventional.
Key words: Vee Heuristic, Communication Skills Math
i
ABSTRAK
QOSIM NURHIDAYAT (107017000931). “Pengaruh Penerapan StrategiHeuristik Vee Terhadap Kemampuan komunikasi Matematika” Skripsi JurusanPendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Juni 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Penerapan StrategiHeuristik Vee Terhadap Kemampuan komunikasi Matematika Siswa. Penelitiandilakukan di MTs Pembangunan UIN Jakarta semester ganjil tahun ajaran2012/2013, dengan melibatkan 70 siswa kelas VII sebagai sampel. Penentuansampel dilakukan secara acak kelas dengan menggunakan teknik cluster randomsampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasieksperimen. Pengumpulan data kemampuan komunikasi dilakukan denganmenggunakan instrumen berbentuk tes.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kemampuan komunikasimatematis siswa yang diajar dengan menggunakan strategi heuristik vee lebihtinggi dari pada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.. Secaraumum kesimpulan penelitian ini adalah bahwa kemampuan komunikasimatematika siswa yang belajar dengan strategi heuristik vee lebih baik daripadasiswa yang belajar secara konvensional.
Kata kunci: strategi heristik vee, Kemampuan komunikasi matematik
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
mencurahkan rahmat, hidayat dan hikmah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Salawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit
kesulitan yang dialami. Namun, berkat kesungguhan hati, perjuangan, doa, dan semangat
dari berbagai pihak untuk penyelesaian skripsi ini, semua dapat teratasi. Oleh sebab itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Nurlena Rifa’i, M. A, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Kadir , Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga sebagai dosen pembimbing II yang telah
memberikan waktu, bimbingan, arahan, motivasi, dan semangat dalam membimbing
penulis selama ini.
3. Bapak Abdul Muin Mpd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Gelar Dwirahayu, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik. Terimakasih atas
bimbingan dan motivasi yang bapak berikan selama ini mulai dari awal kuliah hingga
sampai saat ini. Semoga Bapak selalu mendapat keberkahan dari Allah SWT.
5. Ibu Dra. Afidah Mas’ud M, Pd. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
waktu, bimbingan, dan semangat dalam membimbing penulis selama ini. Terlepas dari
segala perbaikan dan kebaikan yang diberikan, Semoga Ibu selalu berada dalam
kemuliaanNya.
6. Bapak Fidarus S.Si M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan waktu,
bimbingan, dan semangat dalam membimbing penulis selama ini. Terlepas dari segala
perbaikan dan kebaikan yang diberikan, Semoga Bapak selalu mendapat keberkahan dari
Allah SWT.
7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan
dari Allah SWT.
8. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam
menyediakan serta memberikan pinjaman literatur yang dibutuhkan.
9. Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Staf Jurusan Pendidikan Matematika UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberi kemudahan dalam pembuatan surat-surat
serta sertifikat.
10. Kepala Madrasah Pembangunan UIN Jakarta yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
11. Teristimewa untuk kedua orangtuaku tercinta, “Ayah” H. Hamsari (Alm) dan Ibu Hj.
Nawiyah yang tak henti-hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan
memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis. Penyemangatku, Kang Nasufi,
Kang Nadif, kang dadang, Teh Khaero yaroh S.Pd dan Edwin Nurul syafarudin.
12. Istriku tercinta Nila Khairunnisa yang selalu memberikan dukungan dan tak henti-
hentinya memberikan nasihat untuk cepat menyelesaikan skripsi ini.
13. My soulmate Ipul, Adim dan Ari, Gandi. Sahabat-sahabatku seperjuangan dalam
mengarungi kehidupan di UIN, Ridwan Syahidin, Rizki Dwi Pradana, Ahmad tabrizi,
Syifaurahman, Muhammad Aulia Syifa dll. Serta sahabat-sahabatku yang tidak bisa
disebutkan satu persatu. Terimakasih atas ketersediannya dalam memberikan dukungan,
kasih sayang serta perhatian kepada penulis.
14. Teman-teman Jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2007, Arie, Dian, Fiqih, Intan,
Zulfa, Lita, Nelly, Dui, Lilis, Titi, Irma, Juli, Khodroh, Dina, Neno, Midah, Iit, Wulan,
Lina, Hendri, Ipul, Teguh, Gandi, Lely, Farhan, Ulfa, Anggi, Kahfi, Hadi, Fatia, Tuti,
Emil, Eva, Yuyun, Fitrah, Adim, dll.
15. Teman-teman seperjuangan di Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI),
Lembaga Dakwah Kampus (LDK) UIN Jakarta, terimakasih karena telah memberikan
ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama belajar di organisasi.
16. Kakak kelas angkatan 2004, 2005, dan 2006. Serta adik kelas angkatan 2008, 2009, 2010,
dan 2011 yang telah memberikan doa dan motivasi kepada penulis dalam menyusun
skripsi.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, penulis meminta kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penulisan di masa yang akan datang. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Jakarta, Juli 2014
Penulis
Qosim Nurhidayat
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 8
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 8
D. Rumusan Masalah ...................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9
BAB II: KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Kajian Teori
1. Kemampuan Komunikasi Matematika................................... 10
a. Pengertian dan Pembelajaran Matematika ......................... 10
b. Komunikasi Matematika ................................................... 11
c. aspek-aspek dalam Komunikasi Matematika ..................... 16
d.. Faktor- faktor dalam Komunikasi Matematika ................. 18
e. Indikator Komunikasi Matematika................................... 19
3. Strategi Heuristik Vee ............................................................. 22
a. Pengertian Heuristik Vee .................................................... 22
b. Strategi Heuristik Vee ........................................................ 23
c. Tahapan Strategi Pembelajaran Heuristik Vee ................... 26
d. Kelebihan dan kelemahan Strategi Heuristiv Vee .............. 29
4. Strategi Pembelajaran Konvensional ...................................... 29
B. Penelitian yang Relevan .............................................................. 32
C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 32
D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 34
vii
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 35
B. Metode dan Desain Penelitian..................................................... 35
C. Variabel Penelitian ...................................................................... 36
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 37
E. Instrumen Penelitian.................................................................... 38
1. Definisi Konsep................................................................... 28
2. Definisi Operasional............................................................ 30
3. Kisi-kisi Instrumen.............................................................. 31
4. Hasil Validitas ...................................................... .............. 35
5. Reabilitas............................................................................. 42
F. Teknik Analisis Data.................................................................... 43
1. Pengujian Prasyarat ............................................................. 43
a. Uji Normalitas................................................................. 43
b. Uji Homogenitas ............................................................. 44
2. Uji Hipotesis ..................................................................... 45
3. Hipotesis Statistik ............................................................. 47
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................ 47
1. Deskripsi Data Kelas Eksperimen........................................ 48
2. Deskripsi data kelas Kontrol ................................................ 50
B. Hasil Hasil Pengujian Prasyarat analisis ..................................... 54
1. Uji Normalitas ..................................................................... 54
b. Uji Normalitas kelas eksperimen .................................... 54
c. Uji normalitas kelas Kontrol ........................................... 54
2. Uji Homogenitas ................................................................... 55
C. Pengujian Hipotesis .................................................................... 56
D. Pembahasan ................................................................................ 57
E. Keterbatasan Penelitian............................................................... 59
viii
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 61
B. Saran............................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 63
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Bentuk dan Komponen Heuristik Vee ........................................... 13
Tabel 2.2 Bentuk Heuristik Vee yang di lakukan dalam Penelitian.............. 19
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian .................................................................... 30
Tabel 3.2 Kisi- kisi Instrumen Penelitian ..................................................... 32
Tabel 3.3 Rekapitulasi Validitas Observer.................................................... 34
Tabel 3.4 Kriteria Indeks Kesukaran............................................................. 36
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan komunikasi Matematis Kelas
Eksperimen.................................................................................... 43
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan komunikasi Matematis Siswa Kelas
Kontrol .......................................................................................... 46
Tabel 4.3 Perbandingan Tes Kemampuan komunikasi Matematis Siswa Kelas
Eksperimen dan Kontrol ............................................................... 49
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kontrol 52
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kontrol 53
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 54
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Histogram dan Poligon Frekuensi Kemampuan komunikasi
Matematis Kelas Eksperimen ..................................................... 44
Gambar 4.2 Histogram dan Poligon Frekuensi Kemampuan komunikasi
Matematis Kelas Kontrol ............................................................ 47
Gambar 4.3 Uji Pihak Kanan......................................................................... 54
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................. 71
Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS) ..................................................... 92
Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan KomunikasiMatematika 119
Lampiran 4 Lembar Soal Post Tes Kemampuan Komunikasi Matematika. 121
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Post Tes .................................................. 123
Lampiran 6 Tekhnik Penskoran ................................................................... 127
Lampiran 7 Bentuk Heuristik Vee ............................................................... 130
Lampiran 8 Rumus Reabilitas Instrumen..................................................... 131
Lampiran 9 Hasil Penilaian Observer .......................................................... 132
Lampiran 10 Lembar Penilaian Instrumen..................................................... 133
Lampiran 11 Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen............................ 137
Lampiran 12 Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol............……………… 141
Lampiran 13 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen........................ 149
Lampiran 14 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol .............................. 150
Lampiran 15 Perhitungan Uji Homogenitas .................................................. 151
Lampiran 16 Perhitungan Uji Hipoteses Statistik.......................................... 152
Lampiran 17 Daftar Tabel.............................................................................. 153
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Qosim Nurhidayat
NIM : 107017000931
Jurusan : Pendidikan Matematika
Angkatan tahun : 2007
Alamat : Jl. Kp Larangan Lingkar Selatan PCI Desa Harjatani
Serang, Banten
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Strategi Heuristik Vee
Terhadap Kemampuan komunikasi Matematika” adalah benar hasil karya sendiri
di bawah bimbingan dosen:
1. Nama : Dra. Afidah Mas’ud
NIP : NIP. 150 228 775
Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika
2. Nama : Firdausi, S.Si, M.Pd .
NIP : NIP. 19690629 200501 1 003
Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya
siap menerima segala konsekuensi apabila pernyataan skripsi ini bukan hasil
karya sendiri.
Jakarta, Mei 2014
Yang menyatakan,
Qosim Nurhidayat
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan zaman saat ini mengakibatkan kebutuhan dalam masyarakat
meningkat, sehingga daya saing dalam masyarakat semakin tinggi. Hal ini
mengakibatkan bertambahnya permasalahan yang dihadapi manusia dalam
hidupnya. Berbagai permasalahan yang dihadapi ini menuntut adanya sumber
daya manusia yang berpotensi dalam melahirkan pemikiran-pemikiran cepat
dan tepat. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang baik, tentunya
harus didukung oleh mutu pendidikan yang baik pula.
Mutu pendidikan berawal dari proses pembelajaran dalam kelas, oleh
sebab itu untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas baik, maka proses
pembelajaran dalam kelas pun harus didesain dengan baik. Kemajuan suatu
negara bergantung pada ilmu pengetahuan yang berkembang di negara
tersebut
Amanah Undang-Undang Dasar 1945 dalam pembukaannya adalah
Negara berkewajiban untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3
berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
2
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1
Matematika merupakan salah satu ilmu yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari dan untuk perkembangan sains dan teknologi.
Penguasaan matematika sangatlah penting, materi pelajaran yang diberikan
kepada siswa sebagai bekal agar dapat mengembangkan sikap dan
kemampuan serta pengetahuan dan ketrampilan dasar, selain itu berperan pula
sebagai sarana untuk mengetahui ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem
pengajaran matematika perlu ditingkatkan dan disempurnakan sehingga siswa
mampu menguasai materi pelajaran matematika dengan baik. Dengan
penguasaan materi matematika diharapkan siswa mempunyai sikap kritis,
analitis, logis, cermat serta disiplin. Disamping mampu menerapkannya pada
disiplin ilmu lain atau dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi matematika
digunakan dimulai dari bangun tidur hingga akan tidur. Kita selalu
dihadapkan dengan matematika, bangun tidur jam sekian, perjalan dari rumah
hingga ketujuan berapa lama, berapa biaya sehari-hari untuk kebutuhan,
semuanya berhubungan dengan matematika. Untuk itu guru diharapkan aktif
dan kreatif dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga siswa
mampu menguasai materi matematika dengan baik.
Pembelajaran di sekolah hendaknya mampu memenuhi kebutuhan siswa
untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa dari yang sederhana
sampai yang tinggi termasuk didalamnya kemampuan komunikasi siswa.
Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang penting, dan menjadi salah
satu prasyarat untuk kelulusan anak SMP/MTs. Jadi pendidikan matematika
merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting peranannya
dalam upaya membina dan membentuk manusia yang berkualitas tinggi
1Jazuli Juwaini, Revitalisasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Bening Citra KreasiIndonesia,2011), h. 124
3
Mendidik adalah proses intervensi yang disengaja dalam kehidupan
siswa agar dapat merubah makna dari sebuah pengalaman yang dimulai dari
kejadian penting dikehidupan mereka.2 Dalam hal ini sangat penting
peranan guru untuk membimbing mereka, pendidikan matematika yang
diberikan disekolah memberikan sumbangan penting bagi siswa dalam
pengembangan kemampuan yang sejalan dengan tujuan pendidikan. Karena
pendidikan merupakan sesuatu yang bersifat dinamis sehingga selalu
menuntut adanya suatu perbaikan yang bersifat terus-menerus. Peran
pendidikan sangat penting yaitu untuk menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas, yaitu manusia yang mempunyai kesiapan mental dan
kemampuan berpartisipasi mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga dapat meningkatkan kualitas bangsa itu sendiri dan
menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis.
Sesuai dengan Standar isi pelajaran matematika Menteri Pendidikan
Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006, tujuan pembelaran matematika salah
satunya adalah mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.3 Salah satu tujuan
pembelajaran menurut Sugandi yaitu mengembangkan kemampuan
menyampaikan informasi dengan tepat atau mengkomuniksikan gagasan
antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik, peta diagram dalam
menjelaskan diagram.4 Oleh karena itu siswa perlu dibiasakan dalam
pembelajaran untuk memberikan argumen terhadap setiap jawabannya serta
memberikan tanggapan atas jawaban yang diberikan oleh orang lain,
sehingga apa yang sedang dipelajari menjadi bermakna baginya. Dalam hal
2 D. Bob Gowin and Marino C. Alvares, The Art of Education with V Diagram, (NewYork: Cambridge University Press, 2005), h.5
3Ali Mahmudi,Pengembangan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa MelaluiPembelajaran Matematika. ( Dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika danPendidikan Matematika , 24 Nopember 2006) h. 2
4Muhammad Jamaludin, Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa DalamPembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Materi Teorama Pytagoras.UniversitasSurabaya, Surabaya
4
ini berarti guru harus berusaha untuk mendorong siswanya agar mampu
berkomunikasi.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil pembelajaran
matematika di Indonesia dalam aspek komunikasi matematis masih rendah.
Rendahnya kemampuan komunikasi matematis ditunjukkan dalam studi
Rohaeti bahwa rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa berada
dalam kualifikasi kurang. Demikian juga Purniati menyebutkan bahwa
respons siswa terhadap soal-soal komunikasi matematis umumnya kurang.
Hal ini dikarenakan soal-soal pemecahan masalah dan komunikasi matematis
masih merupakan hal-hal yang baru, sehingga siswa mengalami kesulitan
dalam menyelesaikannya.5
Sementara itu pada laporan TIMSS 2003, siswa Indonesia berada pada
posisi 34 dari 45 negara yang disurvei. Prestasi Indonesia jauh di bawah
Negara-negara Asia lainnya. Dari kisaran atas rata skor yang diperoleh oleh
setiap negara 400-625 dengan skor ideal 1.000, nilai matematika Indonesia
berada pada skor 411. Khususnya kemampuan komunikasi matematis siswa
Indonesia, laporan TIMSS (Suryadi, 2005) menyebutkan bahwa kemampuan
siswa Indonesia dalam komunikasi matematika sangat jauh di bawah negara-
negara lain. Sebagai contoh, untuk permasalahan matematika yang
menyangkut kemampuan komunikasi matematis, siswa Indonesia yang
berhasil benar hanya 5% dan jauh di bawah Negara seperti Singapura, Korea,
dan Taiwan yang mencapai lebih dari 50%.6
Bagaimanapun, adanya siswa yang mempunyai gambaran keliru
tentang matematika, yaitu menganggap matematika sebagai pelajaran yang
sangat sulit dan hanya berisi rumus-rumus yang perlu dihafalkan, perlu
5 Fachrurozi, Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk MeningkatkanKemampuan Berfikir Kritis Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. 2011 h.3
6 Ibid h.3
5
diluruskan oleh para guru matematika. Besar kemungkinan gambaran siswa
yang keliru itu dipengaruhi oleh pengalaman mereka dalam belajar
matematika. Bagaimana para guru matematika mengomunikasikan konsep,
struktur, teorema, atau rumus matematis kepada para siswa, akan berpengaruh
terhadap gambaran siswa tentang matematika.
Dari hasil observasi pendahuluan yang dilakukan diketahui bahwa
nilai ulangan harian siswa kelas VII MTs Pembangunan UIN Jakarta
menunjukkan masih belum mencapai tingkat ketercapaian yang diharapkan.
Rata-rata nilai ulangan harian siswa hanya mencapai 73,5 hal ini
menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai KKM yang
ditetapkan yaitu sebesar 75. Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru
matematika kelas VII diperoleh informasi masih banyak siswa yang
mengalami kesulitan dalam menterjemahkan ide-ide matematika, hal ini
terjadi karena kebanyakan siswa yang belum menguasai materi prasyarat dan
kurangnya motivasi belajar matematika.
Fakta lain yang dapat dijumpai di sekolah tersebut menunjukkan bahwa
pembelajaran yang dilakukan masih didominasi oleh guru dengan metode
ceramah, pemberian contoh penyelesaian soal dan latihan menjawab soal.
Pembelajaran di kelas cenderung pada komunikasi searah, siswa kurang
mendapat kesempatan berinteraksi dengan guru dan sesama siswa. Aktivitas
siswa selama pembelajaran lebih banyak menerima penjelasan dari guru dan
mengerjakan soal latihan yang ada di buku.
Padahal dalam proses pembelajaran matematika, komunikasi
matematika merupakan bagian yang sangat penting. komunikasi matematika
merupakan landasan penting untuk berpikir dalam menyelesaikan
permasalahan matematika maupun permasalahan sehari-hari.
Memperhatikan kemampuan siswa dan kondisi pembelajaran dalam
belajar matematika di MTs Pembangunan UIN Jakarta, dirasa perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut. Kegiatan penelitian tersebut diharapkan dapat
6
membantu mengatasi permasalahan pembelajaran konsep matematika dengan
perbaikan pembelajaran di kelas.
Salah satu metode pembelajaran yang digunakan oleh guru mata
pelajaran matematika saat mengajar di kelas diantaranya adalah metode
ceramah disertai latihan soal. Berdasarkan pengamatan penulis, pembelajaran
matematika dengan menggunakan metode ini masih berlangsung satu arah
karena kegiatan masih terpusat pada guru. Guru menjelaskan materi pelajaran
disertai contoh soal sedangkan siswa mendengarkan dan mencatat. Hal ini
menyebabkan siswa yang belum jelas tidak bisa terdeteksi oleh guru. Ketika
diberi kesempatan untuk bertanya, hanya sedikit siswa yang melakukannya.
Hal ini karena siswa takut atau bingung mengenai apa yang mau ditanyakan.
Selain itu, siswa kurang terlatih dalam mengembangkan ide-idenya di dalam
memecahkan masalah. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan model
pembelajaran yang tepat, di mana dalam proses belajar mengajar matematika
guru hendaknya memberikan kesempatan yang cukup kepada siswa untuk
terlibat aktif dalam pembelajaran, karena dengan keaktifan ini siswa akan
mengalami, menghayati dan mengambil pelajaran dari pengalamannya.
Dengan demikian hal tersebut menyebabkan siswa cenderung bersikap
pasif pada proses pembelajaran matematika. Oleh sebab itu, pembelajaran
matematika perlu dilakukan suatu perbaikan dalam pembelajaran. Salah
satunya adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran yang dapat
memberikan ruang bagi siswa dalam mengembangkan kemampuan
komunikasi matematika pada siswa.
Kemampuan komunikasi matematika merupakan ide-ide matematis
berupa bahasa lisan, simbol tertulis, gambar ataupun obyek maka komunikasi
dalam matematika sangat membantu. Dalam hal ini, karena matematika
merupakan hal yang abstrak, maka untuk mempermudah dan memperjelas
7
dalam penyelesaian masalah matematika dengan komunikasi yang mudah di
pahami siswa. Jika siswa aktif dan terlibat dalam mempelajari konsep yang
dilakukan dengan jalan memperlihatkan komunikasi matematika dan
dituangkan dalam gambar atau sajian benda kongkrit, simbol, teks tertulis,
grafik, tabel, ataupun kombinasi dari semuanya maka anak akan lebih
memahaminya.
Salah satu strategi pembelajaran yang dipandang dapat dikembangkan
untuk memfasilitasi perkembangan kompetensi komunikasi matematika
adalah strategi Heuristic Vee. Strategi Heuristic Vee merupakan suatu strategi
pembelajaran yang membantu siswa mengintegrasikan konsep-konsep yang
telah diketahui sebelumnya. Strategi Heuristic Vee bertumpu pada usaha-
usaha seperti pemahaman apa yang diminta soal dari siswa, apa-apa yang
telah di ketahui siswa, serta bagaimana pengetahuan itu dapat di gunakan
untuk mengatasi kesulitan dari apa yang tidak di ketahui siswa.
Strategi Heuristic Vee merupakan strategi yang dapat membantu siswa
memahami struktur pengetahuan dan memahami struktur pengetahuan dan
memahami proses bagaimana pengetahuan tersebut di konstruksi. Heuristik
ini tersebut dinamakan Heuristic Vee. Vee memiliki 3 elemen yang sangat
penting, yaitu : elemen konseptual, elemen kunci dan elemen metodologi.
Teori yang dimiliki seseorang perlu dilakukan pengujian dengan mengamati
kejadian-kejadian atau objek-objek melalui percobaan. Selanjutnya dengan
pertanyaan-pertanyaan kunci, nantinya secara metodologi hasil percobaan
akan memperoleh value claims dan knowledge claims. Dan kejadian-kejadian
atau objek-objek yang diamati, siswa juga diharapkan dapat mengubahnya ke
dalam suatu model matematika, dan menjelaskan kembali baik secara lisan
catatan, grafik, atau diagram. Dengan demikian melalui proses tersebut
kemampuan komunikasi matematis siswa dapat di tingkatkan.
8
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti
terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Strategi
Heuristic Vee terhadap kemampuan Komunikasi Matematika Siswa”
B. Identifikasi Masalah
Mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah, yaitu:
1. Siswa masih kesulitan dalam memahami konsep dan ide-ide matematik.
2. Rendahnya kemampuan komunikasi matematika MTs Pembangunan UIN
Jakarta.
3. Komunikasi matematika hanya dijadikan pelengkap dalam penyampaian
konsep matematika.
4. Strategi pembelajaran yang digunakan belum tepat.
C. Pembatasan masalah
Agar penelitian terarah dan memberikan arah yang tepat dalam
pembahasan, maka penulis membuat batasan sebagai berikut:
1. Penggunaan strategi Heuristic Vee dalam penelitian ini adalah dengan
menggabungkan aspek konseptual dengan aspek metodologi dalam
komunikasi matematika.
2. Kemampuan komunikasi matematika yang di maksud dalam penelitian ini
dibatasi pada memberikan jawaban dengan menggunakan bahasa sendiri,
membuat model situasi atau persoalan menggunakkan tulisan, aljabar,
menjelaskan, mendiskusikan, dan menulis tentang matematika, menyusun
argumen, merefleksikkan gambar, dan diagram ke dalam ide-ide
9
matematika, mengekspresikan konsep matematika dengan menyatakan
peristiwa sehari-hari dalam simbol matematika.
Adapun pokok bahasan yang digunakan sebagai bahan penelitian yaitu
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan
dengan strategi Heuristic Vee lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran
dengan strategi konvensional?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan sebelumnya, maka
yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kemampuan komunikasi matematika siswa yang diajarkan
dengan Strategi Heuristik Vee
2. Mengetahui kemampuan komunikasi matematika siswa yang diajarkan
dengan Strategi konvensional.
3. Membandingkan kemampuan komunikasi matematik siswa yang
diajarkan dengan Strategi Heuristik Vee dengan siswa yang diajar dengan
menggunakan Strategi konvensional.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
10
1. Bagi Guru, dapat dijadikan sebagai alternatif strategi pembelajaran yang
bervariasi untuk meningkatkan mutu dalam proses belajar mengajar di
sekolah serta memberikan layanan terbaik bagi siswa
2. Bagi Sekolah, sebagai sumbangan pendidikan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Bagi Pembaca, sebagai referensi bahan bacaan yang dapat digunakan
sebagai salah satu model pembelajara inovatif dalam proses pembelajaran.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Kemampuan Komunikasi Matematika
a. Pengertian dan Pembelajaran Matematika
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang dipelajari siswa dari
tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi, bahkan dari tingkat taman
kanak-kanak sudah di kenalkan tentang pelajaran matematika seperti
pengenalan bilangan dan berhitung walaupun dalam bentuk yang sederhana.
Kata matematika berasal dari perkataan latin mathematika yang mulanya
diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti pengetahuan atau
ilmu (knowledge, science). Kata matematika berhubungan pula dengan kata
lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya
belajar( berpikir), jadi berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika
berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir( bernalar).1
Definisi atau pengertian tentang matematika oleh beberapa pakar yang
diungkapkan oleh R. Soedjadi :2
a. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara
sistematik.
b. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
c. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan
dengan bilangan.
d. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk.
e. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik.
f. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat
1 PKBM. Hakikat Matematika dan Pembelajaran di SD, h.32 Prasetya Ade Nugroho. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa SMP Melalui Model Pembelajaran Kooperative Type Think TalkWrite. Skripsi UNY h. 9
Menurut Marsigi, matematika adalah himpunan dari nilai kebenaran,
dalam bentuk suatu pernyataan yang dilengkapi dengan bukti. Sedangkan
Ebbutt dan Straker dalam Marsigit mendefinisikan matematika sekolah yang
selanjutnya disebut sebagai matematika, sebagai berikut:3
a. Matematika sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan.
b. Matematika sebagai kreativitas yang memerlukan imajinasi, intuisi dan
penemuan.
c. Matematika sebagai kegiatan pemecahan masalah (problem solving).
d. Matematika sebagai alat komunikasi
Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang mengajarkan
berbagai konsep. Konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis,
terstruktur, logis dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana
sampai pada konsep yang paling kompleks.4
Matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan yang
diatur menurut urutan yang logis. Menurut James dan James dalam Suherman
mengatakan bahwa, matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,
susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain.5
Hal ini senada dengan pendapat Elea Tinggih dalam bukunya
mengatakan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh
dengan bernalar. Hal ini dimaksudkan tidak berarti ilmu lain diperoleh bukan
melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan pada
aktivitas rasio (penalaran).6
Berdasarkan beberapa pengertian tentang matematika yang
dikemukakan di atas dapat disimpulkan, bahwa matematika adalah suatu ilmu
yang digunakan sebagai alat untuk berpikir, bernalar, berkomunikasi, dan
3 Ibid4 Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung :
JICA-UPI. 2001),.h.255 Ibid h. 186 Ibid h.16
matematika adalah alat yang digunakan untuk memecahkan berbagai
persoalan.
Proses pembelajaran adalah proses pendidikan dalam lingkup
persekolahan, sehingga arti dari proses pembelajaran adalah proses sosialisasi
individu siswa dengan lingkungan sekolah, seperti guru, sumber/ fasilitas, dan
teman sesama siswa. Menurut konsep komunikasi, pembelajaran adalah proses
komunikasi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, dalam rangka
perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang
bersangkutan.7
Salah satu tujuan pembelajaran matematika menurut Sugandi yaitu
mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi dengan tepat atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik,
peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan. Namun, pembelajaran matematika
yang dilakukan di sekolah masih menggunakan pembelajaran yang bersifat
konvensional. Pada akhirnya salah satu tujuan pembelajaran matematika di
atas terabaikan dan proses komunikasi pada saat pembelajaran hanya bersifat
satu arah, sehingga pembelajaran yang bersifat konvensional tidak
menstimulasi siswa untuk menggunakan kemampuan komunikasi mereka
secara tertulis maupun lisan.8
Prinsip dasar dari aliran konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan
di bangun dalam pikiran anak.9 Penelitian pendidikan sains mengungkapkan
bahwa belajar sains merupakan suatu proses konstruktif yang menghendaki
partisipasi aktif siswa. Konstruktivisme menekankan bahwa belajar tidak
sekedar mengahafal, mengingat pengetahuan tetapi merupakan suatu proses
belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun
pengetahuannya, yang dilandasi oleh strukur pengetahuan yang dimilikinya. 10
7 Ibid., h. 9.8 Muhammad Jamaludin, Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Dalam
Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Materi Teorama Pytagoras. (Universitas Surabaya:Surabaya) h. 1
9 Ratna Wilis. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. (Bandung : Erlangga.2011) h. 15110 Iif khoiru ahmadi. Strategi Pembelajaran SekolahTerpadu. (jakarta : Prestasi
pustaka.2011) h. 120
Peranan guru dalam pembelajaran konstruktif terlihat bagaimana ia
memilih dan mengendalikan proses belajar mengajar, memberi dukungan
selektif terhadap interpretasi yang dikemukakan siswa. Baik mengenai isi
interpretasi maupun cara atau sikap memberikan interpretasi. Guru membuat
membuat para siswa sadar dan bertanggung jawab atas proses belajar
mengajar mereka.11
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konstruktivisme
menekankan pada peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan
sendiri dengan bantuan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Guru
tidak lagi menjadi pusat pembelajaran namun hanya sebagai fasilitator pada
saat pembelajaran berlangsung. Selain itu, guru harus mendorong siswa untuk
menemukan atau mengkonstruksi sendiri konsep matematikanya sehingga
terjadi proses penukaran ide antara siswa berdasarkan pemahaman yang telah
mereka miliki masing-masing.
b. Komunikasi Matematika
Proses yang azasi dalam komunikasi adalah penggunaan bersama.
Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI, 1996) disebutkan
bahwa secara terminologi komunikasi berarti proses penyampaian suatu
pesan oleh seseorang kepada orang lain. Dari dua pengertian ini dapat
disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dari
seseorang kepada yang yang lain sehingga mereka mempunyai pengertian
yang sama terhadap hal yang mereka bicarakan.12
Dalam matematika, komunikasi memegang peranan yang sangat penting.
Komunikasi menjadi bagian yang esensial dari matematika dan pendidikan
matematika. Komunikasi adalah cara untuk berbagi (sharing) gagasan dan
mengklarifikasi pemahaman. Melalui komunikasi, gagasan-gagasan menjadi
objek- objek refleksi, penghalusan, diskusi, dan perombakan. Proses
11 Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. (Bandung : Erlangga.2011 )h. 151
12 Armiati. Komunikasi Matematis Dan Kecerdasan Emosional. (Bandung,:UPI) h. 271
komunikasi juga membantu membangun makna dan kelanggengan untuk
gagasan-gagasan, serta juga menjadikan gagasan-gagasan itu diketahui
publik.13
Ketika sebuah konsep informasi matematika diberikan oleh seorang
guru kepada siswa ataupun siswa mendapatkannya sendiri melalui bacaan,
maka saat itu sedang terjadi transformasi informasi matematika dari
komunikator kepada komunikan. Respon yang diberikan komunikan
merupakan interpretasi komunikan tentang informasi tadi. Dalam matematika,
kualitas interpretasi dan respon itu seringkali menjadi masalah istimewa. Hal
ini sebagai salah satu akibat dari karakteristik matematika itu sendiri yang
sarat dengan istilah dan simbol.Karena itu, kemampuan berkomunikasi dalam
matematika menjadi tuntutan khusus. Kemampuan berkomunikasi dalam
matematika merupakan kemampuan yang dapat menyertakan dan memuat
berbagai kesempatan untuk berkomunikasi dalam bentuk:14
a. mereflesikan benda-benda nyata, gambar, atau ide-ide matematika.
b. membuat model situasi atau persoalan menggunakan metode oral,
tertulis, konkrit, grafik, dan aljabar.
c. menggunakan keahlian membaca, menulis, dan menelaah, untuk
menginterpretasikan dan mengevaluasi ide-ide, simbol, istilah, serta
informasi matematika.
d. merespon suatu pernyataan/persoalan dalam bentuk argument yang
meyakinkan.
Guru dapat menggunakan komunikasi lisan maupun tulisan untuk
memberikan kesempatan bagi siswa dalam berfikir, memecahkan masalah,
menyusun penjelasan, menemukan kata-kata atau notasi baru,
bereksperimen dalam bentuk argunemtasi, menggunakan konjektur,
13 Djamilah Bondan. Mengembangkan Kemampuan Komunikasi MatematisMahasiswa Calon Guru Matematika Melalui Strategi Perkuliahan Kolaboratif BerbasisMasalah (Yogyakarta: UNY) h. 4
14 Isrok’atun. Meningkatkan Komunikasi Matematika Siswa SMP Melalui RMEdalam Rangka Menuju Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Jurnal h. 8
meninjau kebenaran, dan merefleksikan pemahaman mereka dengan ide-ide
orang lain
Dalam hal ini guru memiliki peranan penting dalam membangun
kemampuan komunikasi matematik siswa karena guru merupakan
perancang kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan pembelajaran
matematika di kelas harus dapat mengasah kemampuan komunikasi
matematika siswa sehingga menghasilkan suatu pembelajaran yang
bermakna.
Bahkan membangun komunikasi matematika menurut National
Center Teaching Mathematics memberikan manfaat bagi siswa berupa:15
1. Memodelkan situasi dengan lisan, tertulis, gambar, grafik, dan secara
aljabar.
2. Merefleksikan dan mengklarifikasi dalam berfikir mengenai gagasan-
gagasan matematika dalam berbagai situasi.
3. Mengembangkan pemahaman terhadap gagasan-gagasan matematika
termasuk peranan definisi definisi dalam matematika.
4. Menggunakan keterampilan membaca, mendengar dan menulis untuk
menginterpretasikan dan mengevaluasi gagasan matematika.
5. Mengkaji gagasan matematika melalui konjektur dan alasan yang
meyakinkan.
6. Memahami nilai dari notasi dan peran matematika dalam pengembangan
gagasan matematika
Jadi, kemampuan komunikasi matematika adalah kemampuan siswa
berkomunikasi dalam matematika secara lisan maupun tulisan yang meliputi
keahlian membaca, mendengar diskusi sharing, menjelaskan, menulis,
menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide, simbol, istilah serta informasi
matematika.
15 Asiatul Rofiah.Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika dalamPembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Inkuiri. Skripsi UNY h. 3
c. Aspek-aspek dalam komunikasi matematika
Terdapat lima aspek komunikasi berdasarkan rekomendasi
profesional standar NCTM dalam lima bagian yaitu16:
1. Merepresentasi, siswa menunjukkan kembali suatu ide atau suatu
masalah kedalam suatu bentuk baru. Misalnya menerjemahkan masalah
kedalam suatu bentuk konkrit dengan gambar atau bagian, menyajikan
persoalan atau masalah kedalam model matematika yang berupa
persamaan atau pertidaksamaan matematika atau sejumlah kalimat
(simbol tertulis) yang lebih sederhana.
2. Mendengar, siswa dapat menangkap suara (bunyi) dengan telinga yang
kemudian memberi respon terhadap apa yang didengar. Siswa akan
mampu memberikan respon atau komentar dengan baik apabila dapat
mengambil inti dari suatu topikdiskusi di kelas.
3. Membaca, menyangkut persepsi visual dari simbol yang di tulis dan
mentransformasikan simbol itu secara lisan baik eksplisit maupun
implisit. Membaca adalah aktivitas membaca teks secara aktif untuk
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun.
4. Berdiskusi, merupakan pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran
mengenai suatu masalah. Dalam berdiskusi diharapkan terjadi proses
interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat dalam tukar
menukar informasi, memecahkan masalah, dan membantu siswa dalam
mempraktekkan keterampilan komunikasi matematika.
5. Menulis, kegiatan menulis matematika lebih di tekankan pada
mengekspresikkan ide-ide matematik. Menulis merupakan suatu
kegiatan yang dilakukkan dengan sadar untuk mengungkapkan dan
mereflesikkan pikiran.
16 Riesky Murniati. Pengaruh strategi Think Talk Write Terhadap KemampuanKomunikasi siswa. Skripsi UIN Jakarta h. 32-33
Sedangkan empat aspek kemampuan komunikasi matematis
(mathematical communication competence) menurut Elliot dan Kenney
sebagai berikut :17
1. Kemampuan tata bahasa (grammatical competence)
Yaitu kemampuan siswa untuk memahami kosakata dan struktur yang
digunakan dalam matematika, seperti : merumuskan suatu definisi dari
istilah matematika, menggunakan simbol/notasi dan operasi matematika
secara tepat guna.
2. Kemampuan memahami wacana (discourse competence)
Yaitu kemampuan siswa untuk memahami serta mendeskripsikan
informasi-informasi penting dari suatu wacana matematika. Wacana
matematika dalam konteks discourse competence meliputi : permasalahan
matematika maupun pernyataan/pendapat matematika.
3. Kemampuan sosiolinguistik (sociolinguistic competence) Yaitu
kemampuan siswa untuk mengetahui informasi-informasi kultural atau
sosial yang biasanya muncul dalam konteks pemecahan masalah
matematika (problem solving) seperti kemampuan dalam :
menginterpretasikan gambar, grafik, atau kalimat matematika ke dalam
uraian yang kontekstual dan sesuai; dan menyajikan permasalahan
kontekstual ke dalam bentuk gambar, grafik, atau aljabar.
4. Kemampuan strategis (strategic competence) Kemampuan strategis
adalah kemampuan siswa untuk dapat menguraikan sandi/kode dalam
pesan-pesan matematika. Menguraikan sandi/kode dalam pesan-4 pesan
matematika adalah menguraikan unsur-unsur penting (kata kunci) dari
suatu permasalahan matematika kemudian menyelesaikannya secara
runtut, seperti kemampuan : membuat konjektur prediksi atas hubungan
antar konsep dalam matematika; menyampaikan ide/relasi matematika
17 Runtyani Irjayanti Putri. Upaya Meningkatkan Kemampuan KomunikasiMatematis Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Reciproal Teachingdengan Model Pembelajaran Kooperative. “skripsi” UNY h. 18-19
dengan gambar, grafik maupun aljabar; dan menyelesaikan persoalan
secara runtut
d. Faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematika
Beberapa faktor yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi
matematika, antara lain:18
1. Pengetahuan pra syarat ( prior knowledge)
Pengetahuan prasyarat merupakan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
sebagai akibat proses belajar sebelumnya. Hasil belajar siswa tentu saja
bervariasi sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri.Jenis kemampuan
yang dimiliki siswa sangat menentukan hasil pembelajaran selanjutnya.
2. Kemampuan membaca, diskusi dan menulis.
Dalam komunikasi matematik, kemampuan membaca, diskusi dan menulis
dapat membantu siswa memperjelas pemikiran dan dapat mempertajam
pemahaman. Diskusi dan menulis adalah dua aspek penting dari
komunikasi untuk semua level.
3. Pemahaman matematika.
Pemahaman matematika yang dimaksud adalah tingkat atau level
pengetahuan siswa tentang konsep prinsip, algoritma dan kemahiran siswa
menggunakan stratergi penyelesaian terhadap soal atau masalah yang
disajikan.
e. Indikator kemampuan komunikasi matematika
Standar evaluasi untuk mengukur kemampuan komunikasi
mtematika yang di tetapkan NCTM menyebutkan bahwa, program
18 Winda Sudirja. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Dengan MetodePembelajaran Terbimbing Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika siswa. SkripsiUIN Jakarta h. 26
pembelajaran dari pra taman kanak-kanak sampai kelas 12 adalah
kemampuan:19
1. Menyatakan ide matematika dengan berbicara, menulis, demonstrasi dan
menggambarkannya dalam bentuk visual.
2. Memahami, menginterpretasi, dan menilai ide matematik yang disajikan
dalam tulisan, lisan, atau bentuk visual.
3. Menggunakan kosa kata/bahasa, notasi dan struktur matematik untuk
menyajikan ide, menggambarkan hubungan dan pembuatan model.
Mengenai indikator dari komunikasi dijelaskan untuk tingkatan kelas 5
sampai kelas 8, studi matematika hendaknya meliputi kesempatan-kesempatan
untuk berkomunikasi sehingga siswa mampu: 20
1. Memodelkan situasi-situasi menggunakan model lisan, tertulis, konkret
gambar, grafik dan aljabar.
2. Merefleksikan dan menjelaskan pemikiran mereka sendiri tentang ide-ide
dan situasi matematis.
3. Membangun pemahaman umum mengenai ide-ide matematis, termasuk
peranan definisi-definisi.
4. Menggunakan keahlian membaca, menulis, dan memandang untuk
menginterupsi dan mengevaluasi ide-ide matematis.Mendiskusikan ide-ide
matematis serta membuat dugaan dan arguimen yang meyakinkan.
5. Mengapresiasi nilai notasi matematis dan peranannya dalam pembangunan
ide-ide matematis.
19 Sri Lindawati. Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan InkuiriTerbimbingUntuk Meningkatkan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa di Sekolah MenengahPertama. Jurnal. H.19
20 Wahyudin. Pembelajaran dan Model Pembelajaran (Jakarta: CV Ipa Abong,2008) h.63
Indikator kemampuan komunikasi matematika menurut Sumarmo
adalah sebagai berikut: 21
1. Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide
matematika.
Contohnya adalah peserta didik mampu memecahkan masalah
matematika yang sedang dihadapi melalui benda nyata yang terdapat
disekitarnya dan kaitannya dengan materi yang sedang dipelajari.
2. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara lisan atau tulisan,
dengan benda nyata, gambar, grafik, dan aljabar.
Contohnya adalah peserta didik dapat mengingat kembali pengalaman
yang pernah dialaminya untuk memecahkan permasalahan matematika
yang sedang dihadapi dengan menggunakan gambar.
3. Menyatakan peristiwa sehari–hari dalam bahasa/simbol matematika.
Contohnya adalah peserta didik dapat membuat soal cerita dengan
kalimat yang baik tentang kaitannya antara materi yang sedang dipelajari
dengan peristiwa di sekitarnya.
4. Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika.
Contohnya adalah peserta didik dapat menuliskan kembali dengan benar
kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dengan menggunakan
bahasa mereka sendiri.
5. Membaca presentasi matematika evaluasi dan menyusun pertanyaan yang
relevan.
Contohnya adalah peserta didik dapat membuktikan permasalahan
matematika tentang materi yang sedang dipelajari.
6. Menyusun argumen, merumuskan definisi, dan generalisasi.
Contohnya adalah peserta didik dapat memberikan contoh permasalahan
matematika yang sedang terjadi di daerahnya dan berhubungan dengan
materi yang telah dipelajari kemudian menuliskannya dalam bentuk soal
cerita.
21 Eka Zuliana. Meningkatkan Komunikasi Matematika Melalui Metode CooperativeLearning Tipe Jigsaw. Jurnal Matematika
Berdasarkan uraian-uraian yang telah di kemukakan di atas, maka indikator
yang akan diteliti pada penelitian ini antara lain:
a. Menyatakan peristiwa sehari–hari dalam bahasa/simbol matematika
b. Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematika secara tulisan dengan
benda nyata, gambar, grafik, dan aljabar
c. Merefleksikan dan menjelaskan pemikiran mereka sendiri tentang ide-
ide dan situasi matematis.
2. Strategi Pembelajaran Heuristik vee
a. Pengertian Strategi
Banyak padanan kata “strategi” dalam bahasa Inggris dan yang
dianggap relevan dengan pembahasan ini ialah kata approach
(pendekatan) dan kata procedure (tahapan kegiatan).
Secara bahasa, strategi bisa diartikan ‘siasat’, ‘kiat’, ‘trik’, atau ‘cara’.
Sedang secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan dalam
bertindak untuk mencapai tujuan.22
Pembelajaran matematika di sekolah, guru hendaknya memilih dan
menggunakan strategi, pendekatan, metode dan tekhnik yang banyak
melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik maupun
sosial.Dalam pembelajaran matematika siswa dibawa kearah mengamati,
menebak, berbuat, mampu menjawab pertanyaan mengapa, dan kalau
mungkin mendebat.Prinsip belajar aktif inilah yang diharapkan dapat
menumbuhkan sasaran pemelajaran matematika yang kreatif dan kritis.
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian
kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya/ kekuatan dalam pembelajaran.23
22 Pupuh Fathurahman. Strategi Belajar Mengajar. (Bandung, PT Refika Aditama. 2010).h 3
23Ahmadi Iif Khoiru. Strategi Pembelajaran SekolahTerpadu. (Jakarta : PrestasiPustakarya, 2011) h. 12
Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dick and Carey juga
menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan
prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk
menimbulkan hasil belajar pada siswa.24
Strategi belajar mengajar pada dasarnya memiliki implikasi sebagai
berikut:25
1. Proses mengenal karakteristik dasar anak didik yang harus dicapai
melalui pembelajaran
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan kultur,
aspirasi, dan pandangan filosofi masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tekhnik belajar.
4. Menetapkan norma-norma atau kriteria-kriteria keberhasilan belajar
Strategi dalam kaitannya dengan pembelajaran matematika adalah
siasat atau kiat yang sengaja di rencanakan oleh guru, berkenaan dengan
segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar
dan tujuannya yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara optimal.
b. Strategi Heuristic Vee
Heuristic adalah seni dan ilmu pengetahuan dari penemuan. Kata ini
berasal dari kata yang sama dalam bahasa yunani dengan kata “eureka”,
berarti menemukan26. Sedangkan Heuristic vee awalnya dikenal sebagai
Gowin’s Vee yang ditemukan oleh D.B Gowin seorang profesor biologi di
Cornell University pada tahun 1977 setelah sepuluh tahun meneliti dalam
bidang sains, pendidikan sains, filsafat sains, dan filsafat pendidikan.
Selanjutnya diterbitkan bukunya pada tahun 1981 dengan nama diagram Vee.
Penamaan diagram Vee diambil dari nama bentuknya, struktur yang
24 Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran. (Jakarta: Kencana Prenada, 2006) h. 12625 Pupuh Fathurahman. Strategi Belajar Mengajar. (Bandung : PT Refika Aditama. 2010)
h. 426http://id.wikipedia.org/wiki/Heuristik, 11 oktober 2012. 11.00 WIB
menghubungkan aspek konseptual dan aspek metodologi yang memusat pada
kejadian dibagian bawahnya menyerupai huruf “V”.27 Bentuk vee memiliki
beberapa alasan yang bernilai, yang pertama adalah titik pada bentuk vee
ditempati oleh kejadian atau objek, bagian ini merupakan sumber
pengetahuan yang membuat siswa peka terhadap masalah yang dialami,
sehingga pengetahuan dapat terbentuk. Alasan yang kedua adalah telah
ditemukan bahwa bentuk vee membantu siswa menghubungkan pengetahuan
yang telah dimiliki yang nantinya akan dibentuk menjadi pengetahuan baru.
Heuristik digunakan untuk penuntun atau pengarah berupa pertanyaan
maupun perintah untuk membantu mengkonstruksi pengetahuan siswa
.Heuristic Vee digunakan sebagai suatu metode untuk membantu peserta
didik memahami struktur pengetahuan dan proses bagaimana pengetahuan
dikonstruksi.
Heuristic vee terdiri dari dua bagian, yang terletak disebelah kiri
merupakan aspek konseptual dan disebelah kanan merupakan aspek
metodologi tetapi untuk menjembatani kedua aspek tersebut ada elemen kunci
yang berupa pertanyaan. Aspek konseptual dan metodologi dijelaskan secara
rinci sebagai berikut:
1. Aspek konseptual
Aspek konseptual terletak disebelah kiri diagram berisi pertanyaan-
pertanyaan yang dapat membuat siswa membuka kembali pengetahuan
sebelumnya yang telah dimiliki. Aspek ini berisi teori, prinsip, dan konsep
yang telah dimiliki oleh siswa untuk membangun pengetahuan baru sebagai
langkah awal pemecahan masalah pada pertanyaan fokus.
2. Elemen kunci (pertanyaan)
Elemen ini terletak di tengah, dan merupakan sebuah pertanyaan atau focus
dari sebuah aktivitas dari data.
27 D. Bob Gowin and Marino C. Alvares, The Art of Education with V Diagram, (NewYork: Cambridge University Press, 2005), h.21
3. Aspek metodologi
Aspek metodologi terletak disebelah kanan diagram menyatakan proses
penyelesaian masalah dari pertanyaan fokus dengan tujuan menghubungkan
data dengan kejadian atau objek. Aspek ini berisi catatan, transformasi, dan
klaim pengetahuan
Bentuk dan komponen dari heuristikvee menurut Novak & Gowin
(1984) ditunjukkan pada Gambar 2.1:
Gambar 2.1
Bentuk dan Komponen HeuristikVee (Novak dan Gowin: 1984)28
28D.B Gowin dan Novak, op.cit.,h. 56
SALINGMEMPENGARUHI
PERTANYAAN FOKUSKegiatan memulai antara dua
domain dan dibangun dari teori
FILOSOFI/EPISTEMOLOGI:Hal yang dipercaya tentang hakikattahu dan pengetahuan yangmemandu proses inkuiri
KLAIM PENGETAHUAN:Pernyataan yang menjawab pertanyaanfokus dan dilandaskan pada interpretasi
catatan dan transformasi
KLAIM NILAI:Pernyataan yang didasarkan pada
klaim pengetahuan yangmendeklarasikan nilai dari inkuiri
KONSTRUKSI:Ide yang mendukung teori tetapi tidakberhubungan langsung dengankejadian/objek
FILOSOFI/EPISTEMOLOGI:Hal yang dipercaya tentang hakikatdan pengetahuan yang memanduproses inkuiri
TEORI:Prinsip-prinsip umum yangmembimbing inkuiri yang menjelaskanmengapa kejadian atau objek menjadiseperti apa yang amati
SUDUT PANDANG DUNIA:Kepercayaan umum dan sistempengetahuan yang memotivasidan memandu proses inkuiri
METODOLOGI(doing)
KONSEPTUAL(thinking)
PRINSIP:Pernyataan tentang hubungan antarkonsep yang menjelaskan bagaimanaobjek atau kejadian diharapkan terjadiatau berlaku
KONSEP:Aturan pasti dari sebuah kejadian atauobjek (atau catatan mengenai kejadianatau objek) yang dinyatakan dalam label
KEJADIAN ATAU OBJEK:Penjabaran dari kejadian atau objek yang
akan dipelajari untuk menjawabpertanyaan fokus
INTERPRETASI, PENJELASAN& GENERALISASI:
Hasil metodologi dan pengetahuansebelumnya yang digunakan untuk
menjamin klaim
HASIL:Tabel, grafik, peta konsep, statistikatau bentuk lain pengorganisasian
catatan yang dibuat
TRANSFORMASI:Menyusun fakta berdasarkan teori
pengukuran dan klasifikasi
FAKTA:Pertimbangan berdasarkan metode
dan catatan kejadian atau objek
CATATAN:Hasil pengamatan yang diperoleh
dan berbagai catatan tentangobjek atau kejadian yang diamati
Langkah- langkah memperkenalkan Heuristic Vee kepada siswa:
1. Mulai dengan konsep, objek, dan kejadian-kejadian.29
Hal yang di sebut konsep harus sudah mereka ketahui. Kemudian
memperkenalkan kejadian-kejadian sederhana.
2. Perkenalkan arti catatan dan pertanyaan-pertanyaan kunci.
Untuk mengkonstruksi pengetahuan, di butuhkan konsep-konsep untuk
mengamati kejadian-kejadian atau objek, kemudian buat catatan tentang
hasil-hasil pengamatan. Di tentukan oleh satu atau lebih pertanyaan
kunci.pertanyaan yang berbeda menentukan kejadian atau objek yang akan
diamati.
3. Transformasi catatan dan klaim pengetahuan
Kegunaan transformasi catatan ialah untuk menyunsun pengamatan-
pengamatan dalam bentuk diagram Vee sehingga memungkinkan menjawab
pertanyaan- pertanyaan kunci.
4. Prinsip dan teori
Teori sama dengan prinsip, dalam hal teori menerangkan hubungan antara
konsep-konsep, tetapi teori menyusun konsep dan prinsip untuk dapat
menjelaskan kejadian-kejadian dan klaim atas kejadian tersebut. Teori lebih
luas dari prinsip.
5. Klaim nilai
Adalah kesimpulan akhir dari pembahasan.
29 29 Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. (Bandung : Erlangga.2011 )h. 113
c. Tahapan Strategi Pembelajaran Heuristic Vee
Konstruksi pengetahuan dengan strategi Heuristic Vee mempunyai
implikasi yang penting dalam pembelajaran sains dan matematika. Stategi
heuristik vee terdiri dari lima tahapan sebagai berikut:
1. Orientasi
Guru memusatkan perhatian siswa dengan menyebutkan atau
menampilkan beberapa kejadian atau objek dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan topik yang dipelajari.
2. Pengungkapan gagasan siswa
Siswa melakukan penyelidikan melalui lembar kerja siswa.
3. Pengungkapan permasalahan
Siswa mendiskusikan problem serta melaporkan laporan hasil diskusi.
4. Pengkontruksian pengetahuan baru
Untuk mengkonstruksi gagasan baru, siswa diminta membuat rangkuman
dalam bentuk V.
5. Evaluasi
Untuk mengetahui gagasan mana yang paling sesuai untuk menjelaskan
masalah yang dipelajari dan pengkonstruksian pengetahuan baru, siswa diminta
untuk melakukan tanya jawab (diskusi) kelas yang dipandu oleh guru. Guru
kemudian mencatat ide-ide pokok yang sesuai dengan konsepsi ilmiah di papan
tulis. Guru juga mendiskusikan jawaban siswa yang salah.Dengan demikian,
siswa dapat melihat ketidaksesuaian.
Bentuk heuristik vee yang digunakan dalam penelitian, sebagai upaya
untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa sebagai berikut:
Gambar 2.2
Bentuk Heuristik Vee yang Diterapkan dalam Penelitian
Bentuk dari strategi Heuristik Vee tersebut memberikan penjelasan
kepada kita bahwa pengetahuan baru dapat di konstruksikan melalui
penyelesaian dari sebuah permasalahan yang berkaitan dengan pengetahuan
tersebut dan ada beberapa langkah yang harus di tempuh dalam pembelajaran
dengan menggunakan strategi ini. Ada beberapa langkah yang harus di tempuh
dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi Heuristic Vee.
Langkah pertama adalah guru memberikan suatu masalah di awal
pembelajaran, masalah tersebut tertuang dalam Lembar Kerja Siswa (LKS),
analisis konseptual diperlihatkan di sisi kiri sebagai jawaban dari peserta
didik untuk memandu pertanyaan apa konsep yang saya ketahui? (pertanyaan
Thinking Doing
Aktivitas
Apa maksud daripembelajaran tersebut?
Apa kesimpulan yang didapat?
Bagaimana menemukan jawabannya?
Apa informasi yang didapatkandari masalah?
Apa konsep yang sudahdiketahui?
Apakah ide yang penting?
Manfaat apa yangdidapat?
ini merupakan elemen prinsip yang terdapat pada aspek konseptual) dan apa
ide pokok? (pertanyaan ini menyatakan elemen konsep pada aspek
metodologi). Bertujuan untuk memotivasi peserta didik dalam proses
penemuan sebagai kepercayaan terhadap matematika. Kemudian diajukan
dan melalui pertanyaan kunci pada akhirnya siswa memperoleh data yang di
representasikan melalui tabel, diagram,atau grafik. Bagaimana data
disajikan, menggunakan tabel, diagram, atau grafik? Pertanyaan ini
merupakan pertanyaan penuntun dari data dan transformasi dari hasil yang di
peroleh, siswa diminta untuk menggeneralisasikannya sehingga mampu
menyelesaikan permasalahan yang diajukan, dan pada akhirnya siswa
memperoleh“hal yang bermanfaat” berupa pengetahuan baru, Value claims
berupa nilai, baik dalam lingkup maupun diluar lingkup klaim yang
dihasilkan dari percobaan.Pertanyaan ini merupakan pertanyaan penuntun
dari data dan transformasi.
d. Kelebihan dan kelemahan Strategi Heuristic Vee
Kelebihan model pembelajaran Heuristic Vee adalah sebagai berikut:
1. Konstruksi Heuristic Vee dapat membantu peserta didik dalam
menyampaikan ide-ide matematis yang kuat pada saat pembelajaran yang
sebelumnya telah diterapkan fokus-fokus pertanyaan yang menuntut
peserta didik berpikir reflektif.
2. Strategi Heuristic Vee dapat membantu memudahkan peserta didik
menemukan persamaan dan perbedaan antara apa yang mereka miliki atau
ketahui dengan pengetahuan baru yang berusaha dikonstruksi atau
dipahami.
3. Strategi Heuristic Vee dapat membantu memudahkan peserta didik untuk
membuat rangkuman dan laporan.
4. Strategi Heuristic Vee juga memiliki nilai-nilai Psikologis sebab strategi
Heuristic Vee tidak hanya mendorong belajar secara bermakna, tetapi juga
membantu peseta didik memahami proses penemuan pengetahuan.
Heuristic Vee tentu memiliki kelemahan yaitu:
1. Sulit menerangkan ide-ide matematis kepada siswa yang lain karena setiap
siswa memiliki keinginan yang berbeda.
2. Penilaian (assessment) pada Pembelajaran strategi Heuristic Vee lebih
rumit dari pada dalam pembelajaran yang konvensional, penilaiannya
sangat menekankan pada proses.
4. Straegi Pembelajaran Konvensional
Salah satu strategi pembelajaran yang masih berlaku dan sangat
banyak digunakan oleh guru adalah pembelajaran konvensional.
Pembelajaran ini sebenarnya sudah tidak layak lagi kita gunakan
sepenuhnya dalam suatu proses pengajaran, dan perlu diubah. Tapi untuk
mengubah pembelajaran ini tidak mudah bagi guru, karena guru harus
memiliki kemampuan dan keterampilan menggunakan strategi pembelajaran
lainnya.
Proses strategi pembelajaran konvensional ditandai dengan
pemaparan suatu konsep atau materi yang diiringi dengan penjelasan, serta
pembagian tugas dan latihan dari awal sampai akhir proses pembelajaran.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran matematika, pembelajaran ini hanya
menekankan siswa untuk menghafal rumus-rumus tanpa mengetahui
darimana rumus tersebut diperoleh. Sehingga penguasaan siswa terhadap
konsep matematika hanya bersumber dari hafalan daripada pemahaman.
Biasanya guru menyampaikan informasi mengenai bahan pengajaran dalam
bentuk penjelasan dan penuturan secara lisan, yang dikenal dengan istilah
ceramah.
Strategi mengajar yang lebih banyak digunakan guru dalam
pembelajaran konvensional adalah strategi pembelajaran ekspositori, pada
pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran ekspositori pusat
kegiatan ada pada guru, guru sebagai pemberi informasi, komunikasi yang
digunakan guru dalam interaksinya dengan siswa, menggunakan
komunikasi satu arah. Oleh sebab itu pembelajaran siswa kurang optimal.
Pendekatan ekspositori menempatkan guru sebagai pusat pengajaran, karena
guru lebih aktif memberikan informasi, menerangkan suatu konsep,
mendemonstrasikan keterampilan dalam memperoleh pola, aturan, dalil,
memberi contoh soal beserta penyelesaiannya, memberi kesempatan siswa
untuk bertanya, dan kegiatan guru lainnya dalam pembelajaran ini.
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi yang menekankan
kepada proses penyampaian materi secara Verbal dari seorang guru kepada
sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
pelajaran secara optimal. 30
Wina menyampaikan terdapat beberapa karakteristik dan ciri-ciri
dari strategi ekspositori, yaitu: 31
1. Penyampaian materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan
merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering
orang orang mengidentifikasikannya dengan ceramah.
2. Materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah
jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihapal
sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu
sendiri. Siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara
dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
Setiap metode atau strategi pengajaran pasti memiliki keunggulan dan
kelemahan. Sama halnya dengan strategi ekspositori terdapat beberapa
keunggulan dan kelemahan.
Beberapa keunggulan strategi pembelajaran ekspositori adalah:32
1. Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan
demikian ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan
pelajaran yang disampaikan.
30 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,(Jakarta : Kencana, 2008), Cet. V, h. 17931 Ibid32 Ibid h. 190
2. Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi
pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang
dimiliki untuk belajar terbatas.
3. Siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi
pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui
pelaksanaan demonstrasi).
4. Dapat digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
Sedangkan kelemahan dari strategi pembelajaran ekspositori adalah:33
1. Tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan.
2. Strategi tersebut mengasumsikan bahwa cara belajar siswa itu sama dan
tidak memperhatikan kemampuan siswa.
3. Strategi tersebut cenderung tidak memperhatikan hubungan interpersonal
dan kemampuan berpikir kritis siswa.
4. Kurang menekankan pada pemberian keterampilan proses.
5. Gaya komunikasi yang digunakan dalam strategi ini lebih banyak terjadi
satu arah (one-way communication), maka daya serap siswa terhadap
konsep materi pembelajaran akan terbatas.
Penerapan pembelajaran konvensional dalam penelitian ini akan
disesuaikan dengan strategi yang telah digunakan disekolah yang akan diteliti,
yaitu strategi pembelajaran ekspositori. Guru mengajar dan menyampaikan
informasi mengenai materi sudut, jarak dan kecepatan, kemudian guru memberi
contoh soal dan membahasnya bersama siswa, kemudian siswa diberi soal-soal
latihan.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan Heuristic Vee adalah penelitian yang
dilakukan suastra (2005) tentang efektifitas model Heuristic Vee dengan konsep
dalam belajar fisika : studi eksperimental dala pandangan kontruktivisme di SMP
33 Ibid h. 191
N singaraja Bali, menyimpulkan bahwa model belajar heuristic vee dengan peta
konsep yang diterapkan lebih efektif dengan belajar traisional dalam
meningkatkan hasil belajar fisika.
Dengan penelitian di atas, maka dalam penelitian ini akan memperluas strategi
Heuristic Vee terhadap kemampuan komuniksi matematika siswa MTs
Pembangunan UIN Jakarta. Penelitian ini berbeda dengan penelitian lain, karena
penelitian ini di lakukan pada populasi dan sampel yang berbeda dari penelitian
lainnya.
C. Kerangka Berfikir
Matematika merupakan suatu bahasa dan dalam pembelajarannya syarat
dengan simbol, lamabang, grafik, gambara, maupun bagan. Simbol-simbol atau
lambang-lambang, grafik, tabel hendaknya diinterpretasikan lebih dalam sehingga
siswa mampu mengkomunikasikan makna yang tersirat yang terkandung dalam
lambang-lambang, grafik atau tabel tersebut. Dari makna implisit tersebut siswa
dapat memberikan suatu ide atau gagasan terkait dengan hasil dari merefleksikan
simbol tersebut.
Oleh karena itu, pembelajaran matematika hendaknya mengajak siswa untuk
berintekasi secara aktif dengan teman kelasnya. Interaksi ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan dan mengembangkan kemampuan
siswa dalam mengkomunikasikan ide-idenya dan gagasan-gagasannya. Selain itu
siswa dapat mengevaluasi dan mendiskusikan hasil dari tiap-tiap gagasan yang di
berikan oleh temannya.
Salah satu strategi belajar yang dianggap mampu memperbaiki kemampuan
koneksi matematika siswa adalah strategi belajar Heuristik vee. Strategi heuristik
vee merupakan suatu strategi pembelajaran yang membantu siswa
mengintegrasikan konsep-konsep yang telah diketahui menjadi pengetahuan baru.
Strategi belajar ini menekankan pada pembelajaran bermakna dan memiliki
keterpaduan konseptual dan metodologi. Perubahan konseptual membantu siswa
menemukan pengetahuannya sendiri.
Tahapan pada heuristik vee yang memiliki aspek konseptual dan aspek
metodologi siswa memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan ide-
idenya, mengutarakan apa yang difikirkannya dengan mengkomunikasikan secara
lisan maupun tulisan yang berasal dari kejadian atau objek. Kejadian atau objek
merupakan suatu masalah yang dipakai untuk merumuskan pertanyaan fokus,
dengan menghubungkan sisi teori (thinking side) atau aspek konseptual dengan
sisi praktek (doing side) atau aspek metodologi. .
Penerapan strategi Heuristic Vee dalam pembelajaran matematika yang
didahului dengan pemberian masalah, berupa kejadian atau objek, selanjutnya
dirumuskan menjadi pertanyaan fokus, kemudian dicari penyelesaiannya dengan
menghubungkan aspek konseptual dan metodologi. Dengan ini pembelajaran
straegi Heuristic Vee dapat menstimulus kemampuan komunikasi siswa baik tulis
maupun tertulis dan dapat menjadikan siswa secara aktif memberikan gagasan-
gagasan yang dimiliki siswa, dapat merefleksikkan suatu gambar, grafik, atau
tabel kedalam ide-ide matematika serta dapat menyelesaikan masalah sehari-hari
yang erat kaitannya dengan matematika.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori-teori diatas yang telah di deskripsikan dan kerangka
berfikir yang telah dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematika siswa yang
menggunakan pembelajaran strategi Heuristic Vee lebih tinggi dari pada
kemampuan komunikasi matematika siswa yang menggunakan strategi
konvensional.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Pembangunan UIN Jakarta
yang beralamat di Jl.Ibnu Taimia IV Kompleks UIN Jakarta, Tangerang
Selatan, pada siswa kelas VII pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 di
bulan November- Desember 2012.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah apakah terdapat perbedaan
kemampuan komunikasi matematik siswa yang mendapatkan pembelajaran
melalui strategi Heuristic Vee dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran
matematika melalui Strategi Konvensional, Penelitian ini merupakan bagian
dari penelitian eksperimen. yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode quasi-eksperimen yaitu metode yang tidak memungkinkan peneliti
melakukan pengontrolan secara penuh terhadap sampel penelitian.
Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok
siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika melalui strategi Heuristic
Vee sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang diajarkan
dengan pembelajaran konvensional dengan menggunakan strategi ekspositori.
Desain penelitian ini berbentuk Post-test Control Grup Design. Desain
ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random.
Rancangan penelitian tersebut digambarkan sebagai berikut:
36
Tabel 3.1
Rancangan Penelitian
Kelompok Kelas Treatment (perlakuan) Post test
R (eksperimen)
R (control)
Keterangan:
X 1 = Perlakuan kelas dengan eksperimen dengan menggunakan strategi
Heuristic Vee
X2 = perlakuan kelas menggunakan strategi pembelajaran konvensioanal
= Post Test
C. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.1
Menurut kamus riset karangan Drs. Komarudin, yang dimaksud
dengan populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan
sampel.2 Adapun populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VII MTs Pembangunan UIN Jakarta pada semester ganjil tahun ajaran
2012/2013. Jumlah kelas VII MTs Pembangunan UIN Jakarta sebanyak 8
kelas paralel. Penempatan kelas VII MTs Pembangunan UIN Jakarta
dilakukan secara merata dalam hal kemampuan, artinya tidak ada kelas
unggulan serta kurikulum yang diberikan juga sama, maka karakteristik antar
1 Sugiyono, Metodologi Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (Jakarta: CV Alfabeta,2009), Cet ke-7, hal 80
2Mardalis. Metode Penelitian (jakarta: Bumi aksara ) h.. 53
36
Tabel 3.1
Rancangan Penelitian
Kelompok Kelas Treatment (perlakuan) Post test
R (eksperimen)
R (control)
Keterangan:
X 1 = Perlakuan kelas dengan eksperimen dengan menggunakan strategi
Heuristic Vee
X2 = perlakuan kelas menggunakan strategi pembelajaran konvensioanal
= Post Test
C. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.1
Menurut kamus riset karangan Drs. Komarudin, yang dimaksud
dengan populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan
sampel.2 Adapun populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VII MTs Pembangunan UIN Jakarta pada semester ganjil tahun ajaran
2012/2013. Jumlah kelas VII MTs Pembangunan UIN Jakarta sebanyak 8
kelas paralel. Penempatan kelas VII MTs Pembangunan UIN Jakarta
dilakukan secara merata dalam hal kemampuan, artinya tidak ada kelas
unggulan serta kurikulum yang diberikan juga sama, maka karakteristik antar
1 Sugiyono, Metodologi Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (Jakarta: CV Alfabeta,2009), Cet ke-7, hal 80
2Mardalis. Metode Penelitian (jakarta: Bumi aksara ) h.. 53
36
Tabel 3.1
Rancangan Penelitian
Kelompok Kelas Treatment (perlakuan) Post test
R (eksperimen)
R (control)
Keterangan:
X 1 = Perlakuan kelas dengan eksperimen dengan menggunakan strategi
Heuristic Vee
X2 = perlakuan kelas menggunakan strategi pembelajaran konvensioanal
= Post Test
C. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.1
Menurut kamus riset karangan Drs. Komarudin, yang dimaksud
dengan populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan
sampel.2 Adapun populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VII MTs Pembangunan UIN Jakarta pada semester ganjil tahun ajaran
2012/2013. Jumlah kelas VII MTs Pembangunan UIN Jakarta sebanyak 8
kelas paralel. Penempatan kelas VII MTs Pembangunan UIN Jakarta
dilakukan secara merata dalam hal kemampuan, artinya tidak ada kelas
unggulan serta kurikulum yang diberikan juga sama, maka karakteristik antar
1 Sugiyono, Metodologi Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (Jakarta: CV Alfabeta,2009), Cet ke-7, hal 80
2Mardalis. Metode Penelitian (jakarta: Bumi aksara ) h.. 53
37
kelas dapat dikatakan homogen, sedangkan karakteristik dalam kelas cukup
heterogen, artinya ada siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan
rendah.
Sampel adalah sebagian dari individu yang menjadi objek penelitian.
Tujuan penentuan sampel ialah untuk memperoleh keterangan mengenai
objek penelitian dengan cara mengamati hanya sebagian populasi, suatu
reduksi terhadap jumlah objek penelitian.3 Adapun pemilihan sampel
dilakukan dengan teknik sampel acak klaster (Cluster Random Sampling),
dengan mengambil dua kelas secara acak dari 8 kelas yang memilki
karakteristik yang sama. Hasil random diperoleh kelas eksperimen yang
pembelajarannya menggunakan Strategi Heuristik Vee berasal dari kelas
VII.G sebanyak 32 orang dan yang menjadi kelas kontrol yang
pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran konvensional berasal
dari kelas VII.H juga sebanyak 32 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah
dengan memberikan tes. Tes ini akan diberikan kepada siswa sesudah
perlakuan terhadap dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pemilihan bentuk soalnya berupa tes uraian yang bentuk soalnya memuat
aspek-aspek kemampuan komunikasi matematika. Penyusunannya diawali
dengan pembuatan kisi-kisi soal yang mencakup sub pokok bahasan,
kemampuan yang diukur serta jumlah butir soal dan kemudian dilanjutkan
dengan pembuatan soal-soal beserta kunci jawaban dan aturan pemberian
skor untuk masing-masing butir soal.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada pada tes akhir
yaitu tes kemampuan komunikasi matematika. Tes kemampuan komunikasi
matematik diberikan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana
3 ibid.h. 55-56
38
kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal komunikasi matematik. Tes
ini menggunakan Tes Essay, tes ini mencakup, Definisi Konsep, definisi
operasional, kisi-kisi instrumen dan uji coba instrumen yang di uraikan
sebabagi berikut :
a. Definisi Konsep
Komunikasi matematika merupakan kemampuan siswa berkomunikasi
dalam matematika diantaranya, menyatakan peristiwa sehari–hari dalam
bahasa/simbol matematika, menjelaskan ide, situasi dan relasi matematika
secara tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik, dan aljabar, merefleksikan
dan menjelaskan pemikiran mereka sendiri tentang ide-ide dan situasi
matematis.
b. Definisi Operasional
Skor yang diperoleh Siswa setelah mengerjakan Soal yang memeiliki
beberapa Indikator pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV) yang menggunakan Intrumen Tes Komunikasi Matematika yang
berjumlah 8 soal, yang masing-masing butir memiliki nilai 12,5 dengan
menggunakan tekhnik penskoran (Lihat Lampiran 6) sehingga skor
maksimum yang diperoleh adalah 100, dan skor minimum yang diperoleh
adalah 0. Tes kemampuan komunikasi matematik yang diberikan sesuai
dengan indikator komunikasi matematik, agar tes kemampuan komunikasi
matematik dapat digunakan perlu dilakukan proses uji validasi.
c. Kisi-kisi Instrumen
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Sistem persamaan Linear Dua Variabel
39
Standar Kompetens :Memahami sistem persamaan linier dua variabel danmenggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 1. Menyelesaikan persamaan linier dua variabel (SPLDV)
2. Membuat model matematika dari matematika yangberkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel
3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang
berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel
dan penafsirannya
Tabel 3.2Kisi-kisi Instrumen Kemampuan komunikasi Matematika
Dimensi
Kemampuan
komunikasi
matematik
IndikatorNo.
Soal
Menyatakan
peristiwa sehari–
hari dalam bahasa /
simbol matematika
membuat model matematika dari masalah sehari-
hari kedalam bentuk SPLDV dan aljabar2.a
Menentukan penyelesaian sistem persamaan
linier dua variabel menggunakan metode
subtitusi
6
Membuat berbagai macam model matematika dari
masalah yang berkaitan dengan persamaan linear
dua variable
3
Menentukan penyelesaian sistem persamaanlinier dua variabel menggunakan metode eliminasi
2.b2c
Menjelaskan ide,
situasi dan relasi
matematika secara
tulisan dengan
Menentukan penyelesaian sistem persamaan
linier dua variabel menggunakan metode
subtitusi-eliminasi
8
40
d. Hasil Validitas Kemampuan Komunikasi matematik
Proses validitas instrumen yang dilakukan dengan menggunakan
validitas isi lewat profesional judgment. Validitas isi digunakan dengan tidak
menggunakan perhitungan statistik melainkan melalui analisis rasional untuk
mengetahui butir-butir yang akan dijawab peserta didik telah mencakup
keseluruhan kawasan isi obyek yang akan diukur atau butir soal telah sesuai
dengan indikator-indikator yang telah disusun berdasarkan standar
kompetensi (SK) dan kompetensi adasr (KD). Oleh karena itu setiap orang
guru profesional yang sudah mengajar lama dan berpengalaman akan dilihat
kesesuaian pendapatnya terhadap isi butir-butir soal yang telah dibuat.
Berdasarkan hasil penilaian empat (4) orang guru matematika di Madrasah
Tsanawiyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di peroleh hasil
berikut :
benda nyata,
gambar, grafik, dan
aljabar
Menentukan penyelesaian sistem persamaan
linier dua variabel menggunakan metode grafik
5,1b
Merefleksikan dan
menjelaskan
pemikiran mereka
sendiri tentang ide-
ide dan situasi
matematis
Menjelaskan perbedaan persamaan linier dua
variabel dan sistem persamaan linier dua
variabel
1a
Menjelaskan perbedaan persamaan linier satu
variabel dan dua Variabel
1 c
menyelesaikan persamaan sistem persamaan non
linear dua variable
4
Memberikan penjelasan yang berkaitan dengan
model- model matematika dari PLDV yang disajikan
7
41
Tabel 3.3
Rekapitulasi Validitas Observer
No. Penilai Indikator no. Butir Penilaian yang di berikan
1 I 6,7 Sangat Sesuai Dengan Indikator
2 I 1, 2, 4, 5, 9, 10 Sesuai dengan Indikator
3 I 3 Kurang sesuai dengan indikator
3 II 6, 7 Sangat Sesuai Dengan Indikator
4 II 1, 2, 3, 4, 5, 9, 10, Sesuai dengan Indikator
6 III 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 Sesuai dengan Indikator
7 IV 1 Sangat Sesuai dengan Indikator
8 IV 2, 4, 6, 8 , 9, 10 Sesuai dengan indikator
9 IV 3, 5 Kurang sesuai dengan Indikator
Berdasarkan hasil penilaian oleh empat orang penilai terhadap 10 butir
soal terlihat adanya kesesuaian dan sebagian besar besar mengatakan bahwa
soal sesuai dengan indikator yang dibuat berdasarkan Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD), dan indikator soal no. 3 yang mayoritas
mengatakan tidak sesuai dengan indikator. Dengan demikian soal tersebut
telah dibuat dikatakan memiliki validitas isi.
e. Reabilitas
Reabilitas yang berasal dari kata reability berarti sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya.4 Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran kelompok subyek yang sama,
diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur
dalam diri subyek memang belum berubah. Sesuai dengan bentuk soal tesnya
yaitu tes bentuk uraian, maka untuk menghitung koefisien reliabilitasnya
menggunakan rumus reabilitas Interrater.
4Djaali, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan (Jakarta: Grasindo,2008) h. 55
42
Rumusnya adalah:5
= −Keterangan :
r = reliabilitas kesesuaian observer
Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reabilitas tes (r11)
pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut6:
1. Apabila r sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil
belajar yang sedang di uji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki
reliabilitas yang tinggi.
2. Apabila r lebih kecil daripada 0,70 berarti bahwa tes hasil belajar yang
sedang di uji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki realibilitasnya
tinggi.
Jika hasil koefisien korelasi menunjukkan tinggi, berarti reabilitass tes adalah
bagus. Sebaliknya, jika korelasi rendah, berarti tes tersebut mempunyai
konsistensi rendah7.
F. Teknik analisis Data
1. Uji pra syarat
Analisis data yang digunakan adalah pengujian hipotesis mengenai
perbedaan dua rata – rata populasi. Uji yang digunakan adalah uji – t.
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan analisis, yaitu:
a. Uji Normalitas
Asumsi normalitas senantiasa disertakan dalam penelitian
pendidikan karena erat kaitannya dengan sifat dari subjek/objek penelitian
pendidikan, yaitu berkenaan dengan kemampuan seseorang dalam
5 Ibid h. 956 Anas Sudijono. Evaluasi pendidikan. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2005 ) h. 209
7 Sukardi. Evaluasi Pendidikan. (Jakarta : Bumi Aksara. 2009) h. 45
43
kelompoknya.8 Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data
post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berasal dari populasi
berdistribusi normal atau tidak. Analalisis data yang digunakan adalah uji
chi-kuadrat.
Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:9
1) Perumusan hipotesis
Ho: sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1: sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2) Menghitung nilai 2 hitung melalui rumus sbb:
E
EO
f
ff 22 )(
3) Kriteria pengujian
Jika 2 ≤ 2 tabel maka H0 diterima
Jika 2 > 2 tabel maka H0 ditolak
b. Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas)
Menguji homogenitas dengan menggunakan uji-F (Uji Fisher).
Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui keseimbangan
varians nilai post-test kelompok control dan kelompok eksperimen.
Adapun rumus yang digunakan adalah:10
dimana
Keterangan :
8 Subana, dkk, Statistik Pendidikan, Bandung,Pustaka setia, h. 1239 Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: PT. Rosemata Sampurna,
2010), h.111.10 Ibid, h. 118
43
kelompoknya.8 Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data
post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berasal dari populasi
berdistribusi normal atau tidak. Analalisis data yang digunakan adalah uji
chi-kuadrat.
Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:9
1) Perumusan hipotesis
Ho: sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1: sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2) Menghitung nilai 2 hitung melalui rumus sbb:
E
EO
f
ff 22 )(
3) Kriteria pengujian
Jika 2 ≤ 2 tabel maka H0 diterima
Jika 2 > 2 tabel maka H0 ditolak
b. Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas)
Menguji homogenitas dengan menggunakan uji-F (Uji Fisher).
Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui keseimbangan
varians nilai post-test kelompok control dan kelompok eksperimen.
Adapun rumus yang digunakan adalah:10
dimana
Keterangan :
8 Subana, dkk, Statistik Pendidikan, Bandung,Pustaka setia, h. 1239 Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: PT. Rosemata Sampurna,
2010), h.111.10 Ibid, h. 118
43
kelompoknya.8 Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data
post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berasal dari populasi
berdistribusi normal atau tidak. Analalisis data yang digunakan adalah uji
chi-kuadrat.
Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:9
1) Perumusan hipotesis
Ho: sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1: sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2) Menghitung nilai 2 hitung melalui rumus sbb:
E
EO
f
ff 22 )(
3) Kriteria pengujian
Jika 2 ≤ 2 tabel maka H0 diterima
Jika 2 > 2 tabel maka H0 ditolak
b. Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas)
Menguji homogenitas dengan menggunakan uji-F (Uji Fisher).
Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui keseimbangan
varians nilai post-test kelompok control dan kelompok eksperimen.
Adapun rumus yang digunakan adalah:10
dimana
Keterangan :
8 Subana, dkk, Statistik Pendidikan, Bandung,Pustaka setia, h. 1239 Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: PT. Rosemata Sampurna,
2010), h.111.10 Ibid, h. 118
44
= kelompok yang mempunyai varians besar
= kelompok yang mempunyai varians kecil
Dengan Hipotesis:
Kriteria pengujian:
Jika ≤ , maka diterima, yang berarti kedua varians
populasi homogen
Jika ≥ , maka ditolak, yang berarti kedua varians
populasi tidak homogen.
c. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data dengan
menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya dilakukan
pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis ini digunakan untuk mengetahui
adanya pengaruh positif dengan menggunakan strategi Heuristik Vee
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa dibanding
strategi konvensional.
Hipotesis statistik uji dengan menggunakan uji-t dengan taraf
signifikan , dengan rumus yang digunakan untuk menguji
kebenaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Apabila data populasi berdistribusi normal dan data populasi homogen,
maka dilakukan uji hipotesis dengan uji-t11
11 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005),h. 239
44
= kelompok yang mempunyai varians besar
= kelompok yang mempunyai varians kecil
Dengan Hipotesis:
Kriteria pengujian:
Jika ≤ , maka diterima, yang berarti kedua varians
populasi homogen
Jika ≥ , maka ditolak, yang berarti kedua varians
populasi tidak homogen.
c. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data dengan
menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya dilakukan
pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis ini digunakan untuk mengetahui
adanya pengaruh positif dengan menggunakan strategi Heuristik Vee
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa dibanding
strategi konvensional.
Hipotesis statistik uji dengan menggunakan uji-t dengan taraf
signifikan , dengan rumus yang digunakan untuk menguji
kebenaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Apabila data populasi berdistribusi normal dan data populasi homogen,
maka dilakukan uji hipotesis dengan uji-t11
11 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005),h. 239
44
= kelompok yang mempunyai varians besar
= kelompok yang mempunyai varians kecil
Dengan Hipotesis:
Kriteria pengujian:
Jika ≤ , maka diterima, yang berarti kedua varians
populasi homogen
Jika ≥ , maka ditolak, yang berarti kedua varians
populasi tidak homogen.
c. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data dengan
menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya dilakukan
pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis ini digunakan untuk mengetahui
adanya pengaruh positif dengan menggunakan strategi Heuristik Vee
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa dibanding
strategi konvensional.
Hipotesis statistik uji dengan menggunakan uji-t dengan taraf
signifikan , dengan rumus yang digunakan untuk menguji
kebenaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Apabila data populasi berdistribusi normal dan data populasi homogen,
maka dilakukan uji hipotesis dengan uji-t11
11 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005),h. 239
45
dengan ;
2) Apabila data populasi berdistribusi normal dan data populasi tidak
homogen, maka dilakukan uji hipotesis dengan uji-t
;
Keterangan :
= rata-rata kemampuan komunikasi matematika yang diajarkandengan strategi heuristik Vee
= rata-rata kemampuan komunikasi matematika yang diajarkandengan strategi konvensional
= jumlah siswa kelas eksperimen
= jumlah siswa kelas kontrol
= varians kelas eksperimen
= varians kelas control
= standar deviasi pada kelompok eksperimen dan kelompokcontrol
3). Apabila data populasi tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji
hipotesis dengan uji Mann-Whitney. Jika ukuran sampel lebih besar
dari 20, maka distribusi sampling U menurut man dan whitney (1974)
dalam Kadir akan mendekati distribusi normal dengan rata-rata standar
error: 12
12 Op Cit Kadir, , h 275
45
dengan ;
2) Apabila data populasi berdistribusi normal dan data populasi tidak
homogen, maka dilakukan uji hipotesis dengan uji-t
;
Keterangan :
= rata-rata kemampuan komunikasi matematika yang diajarkandengan strategi heuristik Vee
= rata-rata kemampuan komunikasi matematika yang diajarkandengan strategi konvensional
= jumlah siswa kelas eksperimen
= jumlah siswa kelas kontrol
= varians kelas eksperimen
= varians kelas control
= standar deviasi pada kelompok eksperimen dan kelompokcontrol
3). Apabila data populasi tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji
hipotesis dengan uji Mann-Whitney. Jika ukuran sampel lebih besar
dari 20, maka distribusi sampling U menurut man dan whitney (1974)
dalam Kadir akan mendekati distribusi normal dengan rata-rata standar
error: 12
12 Op Cit Kadir, , h 275
45
dengan ;
2) Apabila data populasi berdistribusi normal dan data populasi tidak
homogen, maka dilakukan uji hipotesis dengan uji-t
;
Keterangan :
= rata-rata kemampuan komunikasi matematika yang diajarkandengan strategi heuristik Vee
= rata-rata kemampuan komunikasi matematika yang diajarkandengan strategi konvensional
= jumlah siswa kelas eksperimen
= jumlah siswa kelas kontrol
= varians kelas eksperimen
= varians kelas control
= standar deviasi pada kelompok eksperimen dan kelompokcontrol
3). Apabila data populasi tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji
hipotesis dengan uji Mann-Whitney. Jika ukuran sampel lebih besar
dari 20, maka distribusi sampling U menurut man dan whitney (1974)
dalam Kadir akan mendekati distribusi normal dengan rata-rata standar
error: 12
12 Op Cit Kadir, , h 275
46
Keterangan
Z= Statistik uji Z yang berdistribusi normal N(0,1)
U= Statistik uji Mann Whitney
n1= ukuran sampel pada kelompok kelas eksperimen
n2= ukuran sampel pada kelompok kelas control
2. Hipotesis Statistik
Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
Keterangan :
= Nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa denganmenggunakan strategi Heuristik Vee
= Nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematik siswadengan menggunakan strategi Konvensional
Adapun kriteria pengujian untuk uji t ini adalah:
Terima Ho, apabila 2;1 21 nnhitung tt
Tolak Ho, apabila 2;1 21 nnhitung tt
Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis statistik
Hipotesis yang diajukan dalam pengujian pada penelitian ini adalah:
H0 : μ1 ≤ μ2
H1 : μ1 > μ2
46
Keterangan
Z= Statistik uji Z yang berdistribusi normal N(0,1)
U= Statistik uji Mann Whitney
n1= ukuran sampel pada kelompok kelas eksperimen
n2= ukuran sampel pada kelompok kelas control
2. Hipotesis Statistik
Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
Keterangan :
= Nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa denganmenggunakan strategi Heuristik Vee
= Nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematik siswadengan menggunakan strategi Konvensional
Adapun kriteria pengujian untuk uji t ini adalah:
Terima Ho, apabila 2;1 21 nnhitung tt
Tolak Ho, apabila 2;1 21 nnhitung tt
Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis statistik
Hipotesis yang diajukan dalam pengujian pada penelitian ini adalah:
H0 : μ1 ≤ μ2
H1 : μ1 > μ2
46
Keterangan
Z= Statistik uji Z yang berdistribusi normal N(0,1)
U= Statistik uji Mann Whitney
n1= ukuran sampel pada kelompok kelas eksperimen
n2= ukuran sampel pada kelompok kelas control
2. Hipotesis Statistik
Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
Keterangan :
= Nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa denganmenggunakan strategi Heuristik Vee
= Nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematik siswadengan menggunakan strategi Konvensional
Adapun kriteria pengujian untuk uji t ini adalah:
Terima Ho, apabila 2;1 21 nnhitung tt
Tolak Ho, apabila 2;1 21 nnhitung tt
Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis statistik
Hipotesis yang diajukan dalam pengujian pada penelitian ini adalah:
H0 : μ1 ≤ μ2
H1 : μ1 > μ2
47
Keterangan:
μE = rata-rata kemampuan komunikasi matematik pada kelas eksperimen
μK = rata- rata kemampuan komunikasi matematik pada kelas kontrol
b. Menentukan taraf signifikansi
c. Menentukan kriteria
d. Melakukan perhitungan statistika
e. Menarik kesimpulan
Tingkat signifikan yang diambil dalam penelitian ini adalah derajat
keyakinan 95 % dan α= 5 %. Dengan kriteria penerimaan sebagai berikut:
Terima Ho, jika thitung ≤ ttabel, ini berarti bahwa rata-rata kemampuan
komunikasi matematik siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata
kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas kontrol. Tolak Ho, jika
thitung > ttabel, ini berarti bahwa rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa
pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata- rata kemampuan komunikasi
matematik siswa pada kelas kontrol.
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu kelas VII G sebagai kelas eksperimen dan
kelas VII H sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan
pembelajaran dengan Strategi Heuristik Vee dan kelas kontrol mendapatkan
strategi pembelajaran konvensional. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 64 orang, 32 siswa kelompok eksperimen dan 32 siswa kelompok
kontrol.
Kegiatan pembelajaran ini dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan.
Materi yang diajarkan adalah bahasan aritmatika sosial. Pada proses
pembelajaran kedua kelompok memperoleh perlakuan yang berbeda.
Kelompok eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan strategi Heuristic
Vee, sedangkan kelompok control mendapatkan pembelajaran dengan strategi
konvensional. Oleh karena itu, perubahan yang terjadi pada sampel setelah
perlakuan disebabkan oleh perbedaan perlakuan-perlakuan dalam proses
pembelajaran tersebut.
Selama proses pembelajaran, siswa diberikan Lember Kerja Siswa
(LKS). LKS ini berisi soal yang diharapkan nantinya siswa dapat
menyimpulkan rumus yang tepat untuk menyelesaikan bentuk soal yang
sama. Siswa mempelajari LKS secara mandiri, kemudian siswa diberikan
kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sekelompoknya dalam
menyelesaikan LKS, pada tahap terakhir setiap kelompok diharuskan untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya ke depan kelas dengan
mengutus salah seorang anggotanya. Pada akhir pembelajaran (pertemuan
terakhir), kedua kelompok diberikan postest yang digunakan untuk
mengetahui strategi mana yang lebih baik diterapkan untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi matematika siswa. Postest yang diberikan berupa
soal uraian.
48
Materi matematika yang diajarkan adalah Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel (SPLDV). Kemampuan komunikasi matematika tersebut dapat
diukur setelah diberikan perlakuan yang berbeda antar dua kelas kemudian
diberikan tes akhir (post test) yang sama.
Berikut ini disajikan data hasil perhitungan dari tes kemampuan
komunikasi matematis yang diberikan kepada kedua kelas yang diteliti setelah
pembelajaran selesai dilaksanakan.
1. Deskripsi Data Kelas Eksperimen
Data tes kemampuan komunikasi siswa yang diberikan pada kelas
eksperimen yang pada pembelajarannya menggunakan strategi Heuristik Vee
terhadap kemampuan komunikasi matematik diperoleh nilai rata-rata 67,57 nilai
tertinggi 91 dan nilai terendah 47. Untuk lebih jelasnya, data nilai posttes siswa
kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.1
Distributif FrekuensiKemampuan komunikasi Matematis Kelas Eksperimen
No IntervalFrekuensi
Persentase (%)Absolut ( ) Komulatif
1 47 –54 2 2 6,25
2 55 –62 6 8 18,75
3 63 –70 8 18 25,00
4 71 –78 9 27 28,13
5 79 –86 6 31 18,75
6 87 – 94 1 32 3,13
Jumlah 32 100%
49
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, dapat dilihat bahwa
presentase siswa yang memperoleh nilai tertinggi sebesar 3,13% (sebanyak 1
orang), yaitu yang memperoleh nilai pada interval 87 – 94. Persentase siswa
yang memperoleh nilai terendah sebesar 6,25% (sebanyak 2 orang), yaitu yang
memperoleh nilai pada interval 47 – 54. Sedangkan skor yang paling banyak
diperoleh siswa yaitu sebanyak 28,13%, yaitu yang memperoleh nilai pada
interval 71 – 78.
Siswa pada kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata 68,00. Median
terletak pada interval 63-70 dengan nilai 68,50. Distribusi frekuensi hasil tes
kemampuan komunikasi matematis kelompok eksperimen dapat digambarkan
dalam bentuk grafik histogram dan poligon berikut ini:
Gambar 4. 1Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Hasil Posttest
Kelas Eksperimen
Sebaran dari hasil tes kemampuan komunikasi matematis pada kelas
eksperimen ditunjukan dengan skor varians adalah 102.97, skor simpangan
baku adalah 10.15, kemiringan sebesar 0.15, karena nilai sk > 0, maka kurva
memiliki ekor memanjang ke kiri atau landai ke kanan, kurva menceng ke
kanan, dan ketajaman atau kurtosis sebesar 2.13 yang berarti kurang dari 3
dengan kurva berbentuk platikurtik (mendatar).
0
2
4
6
8
10
frek
uens
i
46,5 54,5 62,5 70,5 78,5 86,5 94,5Interval
4343,538,5
50
1. Deskripsi Data Kelas Kontrol
Data tes kemampuan komunikasi siswa yang diberikan pada kelas
kontrol diperoleh nilai rata-rata 59,69 nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 38.
Untuk lebih jelasnya, data nilai posttes siswa kelompok eksperimen disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berikut::
Tabel 4.2
Distributif Frekuensi
Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Kontrol
No IntervalFrekuensi
Persentase (%)Absolute ( ) Komulatif ( )
1 38 – 46 3 3 9,38
2 47 – 55 7 10 21,88
3 56 – 64 7 17 21,88
4 65 – 73 10 27 31,25
5 74 – 82 3 30 9,38
6 83 – 91 2 32 6,25
Jumlah 32 100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, dapat dilihat bahwa
presentase siswa yang memperoleh nilai tertinggi sebesar 6,25% (sebanyak 2
orang), yaitu yang memperoleh nilai pada interval 83 – 91. Persentase siswa
yang memperoleh nilai terendah sebesar 9,38% (sebanyak 3 orang), yaitu yang
memperoleh nilai pada interval 38 – 46. Sedangkan skor yang paling banyak
diperoleh siswa yaitu sebanyak 31,25%, yaitu yang memperoleh nilai pada
interval 65 – 73.
51
Siswa pada kelas kontrol mendapatkan nilai rata-rata 62,53. Median
terletak pada interval 65-73 dengan nilai 67,5 . Distribusi frekuensi hasil tes
kemampuan komunikasi matematis kelompok kontrol dapat digambarkan
dalam bentuk grafik histogram dan poligon berikut ini:
Gambar 4. 2Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Hasil Postest
Kelas Kontrol
Sebaran dari hasil tes kemampuan komunikasi matematis pada kelas
kontrol ditunjukan dengan skor varians adalah 147.55, skor simpangan baku
adalah 12.15, kemiringan sebesar 1,23, karena nilai sk > 0, maka kurva
memiliki ekor memanjang ke kiri atau landai ke kanan, kurva menceng ke
kanan, dan ketajaman atau kurtosis sebesar 2.24 yang berarti kurang dari 3
dengan kurva berbentuk platikurtik (mendatar).
Berdasarkan uraian mengenai hasil tes kemampuan komunikasi
matematik siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, ditemukan adanya
perbedaan yang disajikan pada tabel berikut ini
0
2
4
6
8
10
12
frek
uens
i
37,5 46,5 55,5 64,5 73,5 82,5 91,5Interval
4343,538,5
52
Tabel 4.3
Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
StatistikaKelas
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa (N) 32 32
Maksimum (Xmax) 91 88
Minimum (Xmin) 47 38
Mean ( )68,00 62,53
Median (Me)68,50 67,50
Modus (Mo)70,50 67,50
Varians (S2)102,97 147,55
Simpangan Baku (S)10,15 12,15
Kemiringan-0,15 -1,23
Ketajaman2,13 2,24
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan adanya perbedaan perhitungan
statistik deskriptif antar kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Nilai rata-rata( ) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol dengan
selisih 5,47 (68,00 –62,53 ). Sama halnya dengan nilai rata-rata, nilai Median
(Me) dan nilai modus (Mo) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada
kelas kontrol. Nilai siswa di kelas eksperimen lebih beragam dari pada nilai
siswa di kelas kontrol. Nilai siswa tertinggi dari dua kelas tersebut terdapat
pada kelas eksperimen dengan nilai 91, sedangkan nilai terendah terdapat pada
kelompok kontrol dengan nilai 38. Artinya kemampuan komunikasi
matematika perorangan tertinggi terdapat di kelas eksperimen sedangkan
kemampuan komunikasi matematik perorangan terendah terdapat di kelas
kontrol.
53
B. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis
Data postes yang diperoleh masih berbentuk data mentah oleh karena
itu agar data tersebut dapat menjawab pertanyaan penelitian maka dilakukan
analisis terhadap data tersebut. Data penelitian yang akan dianalisis adalah
rata-rata skor kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Analisis dan pembahasan data postes diberikan pada uraian
berikut.
1. Uji Normalitas
Sebelum menguji perbedaan dua rata-rata postes dengan uji t, terlebih
dahulu kedua kelompok diuji normalitas dan homogenitasnya. Uji normalitas
yang digunakan adalah uji Chi- kuadrat (chi square). Uji normalitas bertujuan
untuk mengetahui apakah penyebaran skor postes kedua kelompok
berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa kelompok
berdistribusi normal jika memenuhi kriteria ≤ diukur pada
taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu.
a. Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Hasil perhitungan uji normalitas diperoleh = 5.54. Dari tabel
nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai dengan = 32, taraf
signifikansi α = 5% dan derajat kebebasan ( ) = 6 − 3 = 3 adalah 7.81.
Karena ≤ (5.54 ≤ 7.81) maka H0 diterima, ini berarti bahwa
nilai kemampuan komunikasi matematik siswa kelas eksperimen berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Kelas Kontrol
Hasil perhitungan uji normalitas diperoleh = 2,74. Dari tabel
nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai dengan = 32, taraf
signifikansi α = 5% dan derajat kebebasan ( ) = 6 − 3 = 3 adalah 7.81.
Karena ≤ (2,74 ≤ 7.81) maka H0 diterima, ini berarti bahwa
nilai kemampuan komunikasi matematik siswa kelas kontrol berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
54
Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji normalitas antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
KelasJumlah
Sampel ( ) (α = 5%)Kesimpulan
Eksperimen 32 5,54 7,81 Populasi
Berdistribusi NormalKontrol 32 2,74 7,81
Karena pada kedua kelas kurang dari maka dapat
disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut berasal dari populasi berdistribusi
normal.
2. Uji Homogenitas
Setelah dilakukan uji normalitas, diketahui bahwa kedua kelompok
sampel pada penelitian ini dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan Uji
Fisher. Dari hasil perhitungan di peroleh nilai F hitung = 0,70 dan F tabel = 1,82
pada taraf signifikan α = 0,05. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji
homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas N Kesimpulan
Eksperimen 320,05 1,43 1,82 Terima H0
Kontrol 32
Dari data terlihat bahwa kedua kelas sampel memiliki <( 1,43< 1,82) yang berarti data yang diperoleh memiliki varians yang
homogen.
55
C. Pengujian Hipotesis
Hasil uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan data
berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, sehingga untuk
pengujian hipotesis digunakan uji t. Setelah melakukan perhitungan dengan
menggunakan uji t maka diperoleh = 1,95 . Dengan menggunakan
tabel distribusi t pada taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan ( ) = 68,diperoleh harga = 1,67. Hasil perhitungan uji hipotesis disajikan pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Hasil Uji Hipotesis
Kelas ( , ) Kesimpulan
Eksperimen1,95 1,67 tolak Ho
Kontrol
Dari tabel 4.9 terlihat bahwa > (1,95 > 1,67), maka
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima atau dengan kata lain
rata-rata kemampuan komunikasi siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi
daripada kelas kontrol.
Berdasarkan tabel yang diketahui, dapat dibuat sketsa kurvanya sebagai
berikut:
Gambar 4.3
Uji Pihak Kanan
Kriteria pengujian adalah tolak H0 , jika t hitung lebih besar dari 1,67.
Penelitian ini memberikan hasil t hitung = 1,95 dan jatuh pada daerah penolakan
1,67 1,95
= %Daerah penerimaan H0
56
H0. Jadi hipotesis H0 di tolak, maka Ha di terima artinya kemampuan komunikasi
matematika yang diajarkan dengan strategi Heuristik Vee lebih tinggi dari
kemampuan komunikasi matematika yang memnggunakan strategi konvensional.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan uji t pada taraf
signifikasi α= 0,05 Dan derajat kebebasan(dk)= 68 diperoleh nilai t hitung
sebesar 1,95. Sedangkan hasil perhitungan yang diperoleh ttabel sebesar 1,67.
Hasil tersebut menyatakan terdapat perbedaan kemampuan komunikasi
matematika siswa antara kelas yang menerapkan strategi Heurisktik Vee
dengan yang mengunakan strategi konvensional. Terdapatnya perbedaan
kemampuan komunikasi matematika siswa antar kedua kelas tersebut
ditunjukkan dengan rata-rata nilai kelompok eksperimen lebih tinggi daripada
rata-rata nilai kelompok kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan penerapan strategi Heurisktik Vee terhadap
kemampuan komunikasi matematika siswa.
Pembelajaran dengan strategi Heurisktik Vee) membuat siswa selalu
aktif belajar dengan menyampaikan ide-ide mereka untuk menguasai bahan
pelajaran sepenuhnya. Karena strategi Heurisktik Vee membuka kesempatan
bagi siswa untuk belajar menurut ide-ide mereka. Hal ini tampak dari sikap
siswa ketika mengikuti pelajaran matematika dengan bersemangat dan penuh
antusia. Semua siswa mempelajari materi sesuai pemikiran mereka masing-
masing, setelah mereka mengerti dan memahami materi yang disajikan dalam
LKS kemudian mereka dapat mengungkapkan pendapat mereka kepada
teman-teman mereka dengan penuh keyakinan. Apabila ada yang tidak mereka
mengerti, mereka bisa berdiskusi dengan teman sekelompoknya, sehingga
siswa memiliki kesempatan yang lebih besar dan waktu yang lebih banyak
untuk memberikan bantuan dan perhatian kepada setiap temannya yang
membutuhkannya tanpa mengganggu dan melibatkan seluruh kelas.
57
Berbeda dengan kelas eksperimen, pada kelas kontrol dilaksanakan
pembelajaran dengan konvensional. Guru menerangkan pelajaran dan siswa
memperhatikan keterangan guru, kemudian siswa memindahkannya ke buku
catatan mereka masing-masing. Pembelajaran menjadi kurang efektif karena
ketika ada pertanyaan atau soal-soal yang dilemparkan guru pada siswa, maka
siswa yang mampu menjawab atau mengerjakan soal hanya siswa-siswa yang
pandai saja, sementara yang tidak mengerti berdiam diri menunggu jawaban
dari siswa lain atau menunggu guru menuliskan jawaban di papan tulis.
Dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi siswa pada kelas
eksperimen dengan strategi Heurisktik Vee lebih baik dibandingkan dengan
kemampuan komunikasi siswa pada kelas kontrol dengan strategi
konvensional. Siswa kelas eksperimen lebih antusias dan tinggi semangatnya
untuk belajar, sedangkan komunikasi siswa pada kelas kontrol kadang
mengalami pengingkatan dan kadang mengalami penurunan. Ini disebabkan
pembelajaran konvensional tidak mendorong siswa semangat belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi
matematika siswa yang diajarkan dengan strategi Heurisktik Vee lebih baik
dibandingkan dengan strategi konvensional.. Hal ini dapat diketahui dari hasil
perolehan postest masing-masing kelas eksperimen dan kontrol. Nilai rata-rata
siswa yang diajarkan dengan strategi strategi Heurisktik Vee lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas siswa yang diajarkan dengan strategi
konvensional. Dengan demikian, pembelajaran strategi Heurisktik Vee dapat
dijadikan salah satu alternatif dalam memilih variasi strategi pembelajaran
dalam proses pembelajaran matematika di sekolah.
Respon siswa terhadap pembelajaran dengan Strategi Heutistik Vee
cukup positif. Hal ini terlihat dari pendapat sebagian siswa melalui wawancara.
Sebagian besar siswa merespon positif dan mendukung terhadap pembelajaran
ini, karena dalam pembelajaran ini mereka dituntun untuk berfikir dan
mengungkapkan ide-ide matematiknya. Kegiatan diskusi selama pembelajaran
58
pun membuat siswa saling bertukar pendapat dengan temannya, sehingga ia
mampu mengkomunikasikan ide-ide matematik yang dimilikinya
E. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa berbagai upaya telah dilakukan agar
diperoleh hasil yang optimal, namun belum sepenuhnya sempurna, karena
penelitian ini masih mempunyai keterbatasan sebagai berikut:
1. Pengontrolan variabel dalam penelitian ini yang diukur hanya pada aspek
kemampuan komunikasi matematis siswa, sedangkan aspek lain tidak
dikontrol
2. Masih ada siswa yang pasif dan ada juga yang mendominasi selama
pelaksanaan diskusi kelompok
3. Kondisi siswa yang terbiasa dengan pendekatan konvensional membuat
siswa sempat merasa kaku pada awal proses pembelajaran strategi heuristik
vee, karena siswa belum terbiasa.
4. Penelitian ini hanya diajukan untuk pelajaran matematika pada pokok
bahasan SPLDV saja, sehingga belum bisa digeneralisasi pada pokok
bahasan yang lain.
5. Alokasi waktu yang terbatas sehingga diperlukan persiapan dan pengaturan
kelas yang baik.
6. Mengkondisikan posisi siswa, penataan kelas pada awal proses
pembelajaran dengan Strategi heuristik Vee membutuhkan waktu, karena
ruang kelas yang dipakai untuk pelajaran lain.
61
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan uji hipotesis menggunakan uji-t, diperoleh
harga thitung = 1,95 dan ttabel = 1,69. karena thitung ttabel (1,95 1,67 ) maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, pembelajaran matematika
menggunakan Strategi Heuristik Vee mempunyai pengaruh terhadap
peningkatan Komunikasi matematika siswa jika dibandingkan dengan
menggunakan Strategi Konvensional.
Siswa yang melakukan pembelajaran dengan Strategi Heuristik Vee
memiliki kemampuan komunikasi matematik yang lebih baik dari pada siswa
yang melakukan pembelajaran dengan strategi konvensional. Hal ini terlihat
dari jawaban posttest siswa yaitu rata-rata hasil posttest siswa pada kelas
eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol dan siswa yang mendapat skor
maksimum adalah siswa dari kelas eksperimen, sedangkan siswa yang
mendapat skor minimum adalah siswa dari kelas kontrol. Pembelajaran
dengan strategi Heuristik Vee berpengaruh positif terhadap kemampuan
komunikasi matematik siswa. Begitu pun berdasarkan uji hipotesis, diperoleh
hasil bahwa Strategi Heuristik Vee memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat
memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Strategi Heuristik Vee merupakan salah satu alternatif dalam proses
pembelajaran khususnya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi
matematik siswa, sehingga pembelajaran tersebut dapat menjadi salah satu
variasi pembelajaran matematika yang dapat diterapkan di kelas.
62
62
2. Guru hendaknya menerapkan Strategi Heuristik Vee kepada siswa agar
memiliki kesadaran mengenai proses berpikirnya dan pembelajaran yang
telah dilakukan sebelumnya.
3. Pengontrolan variabel dalam penelitian ini yang diukur hanya pada aspek
kemampuan komunikasi matematik, sedangkan aspek lain tidak dikontrol.
Bagi peneliti selanjutnya hendaknya melihat pengaruh penggunaan
Strategi Heuristik Vee terhadap aspek matematika lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif khoiru. 2010. Strategi pembelajaran sekolah terpadu. Jakarta : Prestasi Pustaka
Armiati. Komunikasi Matematis Dan Kecerdasan Emosional. Bandung :UPI
Bondan, Djamilah. Mengembangkan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa calon guru
Djaali. 2008. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan . Jakarta: Grasind
Fachrurazi,2001 Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk MeningkatkanKemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Sekolah Dasar, dalam jurnalpendidikan, dapat di akses di http://jurnal.upi.edu/penelitian-pendidikan/view/637/penerapan--pembelajaran-berbasis-masalah-untuk-meningkatkan-kemampuan-berpikir-kritis-dan-komunikasi-matematis-siswa-sekolah-dasar.html
Frankel, Jack R. 1990. How to Design and Evaluate Research in Education.Kanada, McGrawHill Publishing Company
Gowin. B & Alvares.M.C, The Art of Education with V Diagram. New York: CambridgeUniversity Press, 2005
Fathurahman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Refika Aditama
Hakikat matematika dan pembelajaran di SD
http://id.wikipedia.org/wiki/Heuristik, 11 oktober 2011, 11.00 WIB
Indonesia. 2001. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Jakarta:Sekretariat Jendral MPR RI
Isrok’atun. Meningkatkan Komunikasi Matematika Siswa SMP Melalui RME dalam Rangka MenujuSekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Jurnal
Jamaludin, Muhammad. Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Dalam PembelajaranPenemuan Terbimbing Pada Materi Teorama Pytagoras.Surabaya: UniversitasSurabaya
Juwaini,Jajuli.2011. Revitalisasi Pendidikan Islam. Jakarta: Bening Citra Kreasi Indonesia
Kadir. 2010. Statistika Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT. Rosemata Sampurna
Lindawati,Sri. Pembelajaran matematika dengan pendekatan inkuiri terbimbing untuk meningkatkanpemahaman dan komunikasi matematis siswa di sekolah menengah pertama. Jurnal
Mahmudi, ali. Pengembangan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa MelaluiPembelajaran Matematika. Dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematikadan Pendidikan Matematika
Mardalis.2008. Metode Penelitian .Jakarta: Bumi aksara
Masykur, M. 2007. Mathematical Intelegence. Jogjakarta: Ar-ruz Media
Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi (suatu Pengantar). Bandung: Remaja Rosdakary
Murniati, Riesky. Pengaruh strategi Think Talk Write Terhadap Kemampuan Komunikasi siswa.
Skripsi UIN Jakarta h. Skripsi pada Pendidikan Matematika UIN Jakarta. Tidakdipublikasikan
Novak. J.D & Gowin. D.B, Learning How to Learn. Cambridge: Cambridge UniversityPress, 2002.
Nuharini. Dewi dan Tri wahyuni. Matematika Konsep dan Aplikasi. Jakarta: CV Usahamakmur
Nugroho, ade prasetya. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan MasalahMatematika Siswa SMP Melalui Model Pembelajaran Kooperative Type Think TalkWrite. Jogjakarta : UNY
Rofiah, Asiatul. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika dalam pembelajaranmatematika melalui pendekatan inkuiri. Skripsi pada Pendidikan Matematika UNY.Tidak dipublikasikan
Runtyani Irjayanti Putri. Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalamPembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Reciproal Teaching dengan ModelPembelajaran Kooperative. Skripsi pada Pendidikan Matematika UNY. Tidakdipublikasikan
Sanjaya,wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada, 2006
Sudjana,1989 Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Sugiyono.2010 Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta
Suherman, Erman dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA-UPI.
Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Tim MKPBM. 2001. Strategi Pembelajaran Kontemporer.Bandung: JICA
Wahyudin. 2008. Pembelajaran dan Model Pembelajaran . Jakarta: CV Ipa Abong
Wilis, Ratna.2010. Teori-teori belajar dan pembelajaran. Bandung : Erlangga
89
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kontrol)
Nama Sekolah : MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke : 1
Standar Kompetensi : Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linier dua variabel (PLDV)
Indikator : 1. Menjelaskan perbedaan persamaan linier satu variabel dan dua
Variabel
2. Membuat berbagai macam model matematika dari masalah
yang berkaitan dengan Persamaan linear satu variabel.
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan perbedaan persamaan linier satu variabel dan dua Variabel
2. Membuat berbagai macam model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
persamaan linear satu variabel
II. Materi Ajar : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi Pembelajaran : Konvensional
Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab
90
IV. Langkah-langkah Kegiatan
NO. KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI
WAKTU
1. PENDAHULUAN:
Salam pembuka
Guru mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan
kabar siswa serta mengabsen siswa.
Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan menyebutkan contoh-
contoh SPLDV dalam kehidupan sehari-hari.
Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa mengenai
manfaat mempelajari SPLDV.
8 menit
2 KEGIATAN INTI:
Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai
sistem persamaan satu variabel dan PLDV
Guru memberikan contoh soal yang berkaitan dengan
sistem persamaan satu variabel dan PLDV
Guru dan siswa membahas contoh soal bersama-sama.
Guru memberikan latihan soal yang berkaitan dengan
sistem persamaan satu variabel dan PLDV
65 menit
91
3 PENUTUP:
Kesimpulan
Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi
yang sudah dipelajari.
Salam penutup
Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdallah
dilanjutkan dengan mengucapkan wassalam.
7 menit
V. Alat, Bahan dan Sumber belajar :
a. Agus,Nunik Avian. 2008, Mudah belajar Matematika 2 untuk kelas VIII SMP/MTS,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional
b. Dewi Nuharini,dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 untuk SMP/MTs
kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional.
c. Salamah, Umi. 2012. Berlogika dengan Matematika 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs,
Solo: Tiga Serangkai
d. White Board, Lembar Kerja Siswa yang dibuat guru, penghapus, penggaris, spidol
dan Infokus (Proyektor).
VI. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar :
a. Teknik : Tertulis
b. Bentuk instrument : Tes Uraian
No
.
Soal Skor
92
Jakarta, November 2012
Mengetahui,
Guru Pamong, Peneliti,
Fitriyanti S.T Qosim Nurhidayat
NIP. NIM. 107017000931
1 Berdasarkan materi yang kalian peroleh hari ini, jelaskan
kembali apa perbedaan yang kalian ketahui tentang persamaan
satu variabel dan persamaan linear dua varial? 40
2 Ubahlah soal cerita berikut kedalam bentuk model matematika,
a. Andi membeli 5 kg jeruk dan 3 apel seharga Rp 72.000,00
b. Umur Desi di tambah dua kali umur Husna sama dengan 42
tahun.
c. Aku adalah sebuah bilangan. Jika aku ditambah 5 hasilnya
17
20
20
20
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kontrol)
Nama Sekolah : MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan Ke : 2
Standar Kompetensi : Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel
Indikator : Menjelaskan perbedaan persamaan linier dua variabel dan sistem
persamaan linier dua variabel.
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat :
1. Dapat membedakan PLDV dan SPLDV beserta ciri-cirinya
II. Materi Ajar : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab
IV. Langkah-langkah Kegiatan
NO. KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
WAK
TU
94
1. PENDAHULUAN:
Salam pembuka
Guru mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan
kabar siswa serta mengabsen siswa.
Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan menngingatkan kembali
tentang PLDV.
Motivasi
8 menit
2. KEGIATAN INTI:
Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai
perbedaan dan PLDV dan SPLDV
Guru menjelaskan mengenai PLDV dan SPLDV
Guru memberikan contoh soal yang berkaitan mengenai
PLDV dan SPLDV
Guru dan siswa membahas contoh soal bersama-sama.
Guru memberikan latihan soal yang berkaitan dengan
mengenai PLDV dan SPLDV
65 menit
3. PENUTUP:
Kesimpulan
Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari.
Salam penutup
Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdallah
dilanjutkan dengan mengucapkan wassalam.
7 menit
Alat, Bahan dan Sumber belajar :
a. Agus,Nunik Avian. 2008, Mudah belajar Matematika 2 untuk kelas VIII SMP/MTS,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional
95
b. Dewi Nuharini,dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 untuk SMP/MTs
kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional.
c. Salamah, Umi. 2012. Berlogika dengan Matematika 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs,
Solo: Tiga Serangkai
d. White Board, Lembar Kerja Siswa yang dibuat guru, penghapus, penggaris, spidol
dan Infokus (Proyektor).
VI. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar :
a. Teknik : Tertulis
b. Bentuk instrument : Tes Uraian
No. Soal Skor
1 Dalam sebuah pertandingan sepak bola, terjual karcis kelas
I dan kelas II
sebanyak 500 lembar. Harga karcis kelas I adalah
Rp8.000,00, sedangkan harga karcis kelas II adalah
Rp6.000,00. Jika hasil penjualan seluruh karcis adalah
Rp2.950.000,00
50
21. Diketahui persamaan-persamaan:
1. x + 2x = 5 3. p = 9 – 2q 5. 3k + 2 = 5m
2. x - 5x = 6x 4.5x + 4y = 20 6. 3x = 20 + 5x
Perhatikan persamaan-persamaan di atas, kelompokkanlah
persamaan tersebut pada PLDV dan bukan PLDV disertai alasanmu!
50
Jakarta, November 2012
Mengetahui,
Guru Pamong, Peneliti,
Fitriyanti S.T Qosim Nurhidayat
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kontrol)
Nama Sekolah : MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke : 3
Standar Kompetensi : Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya.
Indikator : Menentukan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel
menggunakan metode subtitusi.
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat :
2. Membuat model matematika dari masalah SPLDV yang disajikan
3. Menyelesaikan SPLDV dengan cara substitusi.
II. Materi Ajar : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab
97
IV. Langkah-langkah Kegiatan
NO. KEGIATAN PEMBELAJARANALOKASI
WAKTU
1. PENDAHULUAN:
Salam pembuka
Guru mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan
kabar siswa serta mengabsen siswa.
Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan menngingatkan kembali
tentang PLDV dan SPLDV
Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa mengenai manfaat
mempelajari SPLDV.
8 menit
2. KEGIATAN INTI:
Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai
penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel menggunakan
metode subtitusi
Guru menjelaskan mengenai penyelesaian sistem persamaan
linier dua variabel menggunakan metode subtitusi
Guru memberikan contoh soal yang berkaitan mengenai
mengenai penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel
menggunakan metode subtitusi Guru dan siswa membahas
contoh soal bersama-sama.
Guru memberikan latihan soal yang berkaitan dengan
mengenai mengenai penyelesaian sistem persamaan linier
dua variabel menggunakan metode subtitusi
65 menit
98
3. PENUTUP:
Kesimpulan
Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari.
Salam penutup
Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdallah
dilanjutkan dengan mengucapkan wassalam.
7 menit
Alat, Bahan dan Sumber belajar :
e. Agus,Nunik Avian. 2008, Mudah belajar Matematika 2 untuk kelas VIII SMP/MTS,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional
f. Dewi Nuharini,dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 untuk SMP/MTs
kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional.
VII. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar :
c. Teknik : Tertulis
d. Bentuk instrument : Tes Uraian
e.
No Soal Skor
1. Sebuah toko kelontong menjual dua jenisberas sebanyak 50 kg. Harga 1
kg beras jenis I adalah Rp6.000,00 dan jenis II adalah Rp6.200,00/kg. Jika
harga beras seluruhnya Rp306.000,00 maka
a. susunlah sistem persamaan dalam x dan y;
b. tentukan nilai x dan y;
c. tentukan jumlah harga 4 kg beras jenis I dan 7 kg beras jenis II.
204040
Jakarta, November 2012
Mengetahui,
Guru Pamong, Peneliti,
Fitriyanti S.T Qosim Nurhidayat
NIP. NIM: 107017000931
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kontrol)
Nama Sekolah : MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan Ke : 4
Standar Kompetensi : Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya.
Indikator : Menentukan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel
menggunakan metode eliminasi.
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat :
4. Membuat model matematika dari masalah SPLDV yang disajikan
5. Menyelesaikan SPLDV dengan cara eliminasi.
II. Materi Ajar : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab
IV. Langkah-langkah Kegiatan
100
NO. KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
WAK
TU
1. PENDAHULUAN:
Salam pembuka
Guru mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan
kabar siswa serta mengabsen siswa.
Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan mengulang materi
sebelumnya tentang mengenai penyelesaian sistem persamaan
linier dua variabel menggunakan metode subtitusi
Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa mengenai manfaat
mempelajari SPLDV
8 menit
2. KEGIATAN INTI:
Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai
penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel menggunakan
metode eliminasi
Guru menjelaskan mengenai mengenai penyelesaian sistem
persamaan linier dua variabel menggunakan metode eliminasi
Guru dan siswa membahas contoh soal bersama-sama.
Guru memberikan latihan soal yang berkaitan dengan SPLDV
metode eliminasi
65 menit
3. PENUTUP:
Kesimpulan
Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari.
Salam penutup
Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdallah
dilanjutkan dengan mengucapkan wassalam.
7 menit
101
Alat, Bahan dan Sumber belajar :
g. Agus,Nunik Avian. 2008, Mudah belajar Matematika 2 untuk kelas VIII SMP/MTS,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional
h. Dewi Nuharini,dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 untuk SMP/MTs
kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional.
i. Salamah, Umi. 2012. Berlogika dengan Matematika 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs,
Solo: Tiga Serangkai
j. White Board, Lembar Kerja Siswa yang dibuat guru, penghapus, penggaris, spidol
dan Infokus (Proyektor).
VIII. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar :
f. Teknik : Tertulis
g. Bentuk instrument : Tes Uraian
No Soal Skor
1.Pak Amir memelihara kambing dan ayam. Jumlah keduanya adalah
22 dan jumlah kakinya ada 60.
a. Apa yang kamu ketahui dari pernyataan di atas? Jelaskan
b. Buatlah model matematikanya?
c. Hitunglah jumlah kambing dan ayam Pak Amir dengan cara
metode eliminasi?
d. Jika ayam bertambah 10 ekor dan kambing bertambah 2 ekor,
berapakah jumlah seluruh kaki keduanya
20
20
30
30
Jakarta, November 2012
Mengetahui,
Guru Pamong, Peneliti,
Fitriyanti S.T Qosim Nurhidayat
NIP. NIM: 107017000931
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kontrol)
Nama Sekolah : MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan Ke : 5
Standar Kompetensi : Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya.
Indikator : Menentukan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel
menggunakan metode eliminasi-subtitusi (gabungan).
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat :
6. Membuat model matematika dari masalah SPLDV yang disajikan
7. Menyelesaikan SPLDV dengan cara eliminasi-subtitusi (gabungan).
II. Materi Ajar : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab
102
IV. Langkah-langkah Kegiatan
NO. KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
WAK
TU
1. PENDAHULUAN:
Salam pembuka
Guru mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan
kabar siswa serta mengabsen siswa.
Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali
tentang SPLDV dengan metode subtitusi dan eliminasi.
Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa mengenai manfaat
mempelajari SPLDV
5 menit
2. KEGIATAN INTI:
Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai
mengenai penyelesaian SPLDV metode gabungan (subtitusi-
eliminasi)
Guru menjelaskan mengenai SPLDV metode gabungan
Guru memberikan contoh soal yang berkaitan dengan SPLDV
menggunakan metode gabungan.
Guru dan siswa membahas contoh soal bersama-sama.
Guru memberikan latihan soal yang berkaitan dengan SPLDV
metode gabungan
Untuk menguji pemahaman siswa, guru memberikan soal
latihan mengenai SPLDV metode gabungan, 10 siswa yang
tercepat dan tepat dalam mengerjakan soal tersebut akan
mendapatkan tambahan poin sebesar 100
70 menit
103
3. PENUTUP:
Kesimpulan
Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari.
Salam penutup
Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdallah
dilanjutkan dengan mengucapkan wassalam.
5 menit
V. Alat, Bahan dan Sumber belajar :
k. Agus,Nunik Avian. 2008, Mudah belajar Matematika 2 untuk kelas VIII SMP/MTS,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional
l. Dewi Nuharini,dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 untuk SMP/MTs
kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional.
m. Salamah, Umi. 2012. Berlogika dengan Matematika 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs,
Solo: Tiga SerangkaiWhite Board, Lembar Kerja Siswa yang dibuat guru, penghapus,
penggaris, spidol dan Infokus (Proyektor).
IX. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar :
h. Teknik : Tertulis
i. Bentuk instrument : Tes Uraian
No Soal skor
1 Di pasar ternak Cilegon Berkah para pedagang sapi berkumpul termasuk
Pak Denis, Pak Danang dan Pak Budi . Pak Denis memiliki modal
sebanyak dua puluh juta rupiah, modal tersebut dapat membeli lima ekor
kambing dan seekor sapi. Sedangkan modal yang dimiliki Pak Danang
adalah tiga puluh juta rupiah digunakan untuk membeli dua ekor sapi dapat
membeli empat ekor kambing menyisakan dua juta rupiah.
e. Apa yang kalian ketahui dari pernyataan diatas?
f. Buatlah model matematikanya.
20
20
104
g. Berapakah harga sapi dan harga kambing di pasar ternak
tersebut?
h. Berapakah modal yang di keluarkan Pak Budi jika
membeli 3 ekor sapi dan 10 ekor kambing
40
20
No Soal skor
Jakarta, November 2012
Mengetahui,
Guru Pamong, Peneliti,
Fitriyanti S.T Qosim Nurhidayat
NIP. NIM: 107017000931
107
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kontrol)
Nama Sekolah : MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan Ke : 6
Standar Kompetensi : Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya.
Indikator : Menentukan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel
menggunakan metode grafik.
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat :
8. Menyelesaikan SPLDV dengan cara grafik
II. Materi Ajar : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Vee
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, dan Latihan Soal
108
Langkah-langkah Kegiatan
NO. KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
WAK
TU
1.
2.
PENDAHULUAN:
Salam pembuka
Guru mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan
kabar siswa serta mengabsen siswa.
Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali
tentang SPLDV dengan metode gabungan
Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa mengenai manfaat
mempelajari SPLDV.
KEGIATAN INTI:
Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai SPLDV
metode gabungan.
Guru menjelaskan mengenai penyelesaian SPLDV dengan
metode grafik.
Guru memberikan contoh soal yang berkaitan dengan SPLDV
dengan metode grafik.
Guru dan siswa membahas contoh soal bersama-sama.
Guru memberikan latihan soal yang berkaitan dengan SPLDV
dengan metode grafik.
5 menit
70 menit
5 menit
109
3.PENUTUP:
Kesimpulan
Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari.
Salam penutup
Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdallah
dilanjutkan dengan mengucapkan wassalam.
IV. Alat, Bahan dan Sumber belajar :
n. Agus,Nunik Avian. 2008, Mudah belajar Matematika 2 untuk kelas VIII SMP/MTS,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional
o. Dewi Nuharini,dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 untuk SMP/MTs
kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional.
p. Salamah, Umi. 2012. Berlogika dengan Matematika 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs,
Solo: Tiga Serangkai
q. White Board, Lembar Kerja Siswa yang dibuat guru, penghapus, penggaris, spidol
dan Infokus (Proyektor).
X. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar :
j. Teknik : Tertulis
k. Bentuk instrument : Tes Uraian
No. Soal Skor
110
1
Perhatikan gambar di
samping.
Buatlah model matematikanya
serta ca serta carilah nilai x dan y dari
gafik tertersebut
tersebut
i. F
50
2 Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan berikut untuk x, y ϵ R
dengan metode grafik.
a. x + y = 4 dan 2x + 2y = 6
50
Jakarta, November 2012
Mengetahui,
Guru Pamong, Peneliti,
Fitriyanti S.T Qosim Nurhidayat
NIP. NIM: 107017000931
111
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kontrol)
Nama Sekolah : MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke : 7
Standar Kompetensi : Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : Membuat model matematika dari matematika yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua variabel
Indikator : Menyelesaikan persamaan sistem persamaan non linear dua
variabel
I.Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat :
1. Membedakan ciri-ciri sistem persamaan non linear dua variabel
2. menyelesaikan persamaan sistem persamaan non linear dua variabel
II. Materi Ajar : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Vee
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, dan Latihan Soal
IV. Langkah-langkah Kegiatan
NO. KEGIATAN PEMBELAJARANALOKASI
WAK
112
TU
1. PENDAHULUAN:
Salam pembuka
Guru mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan
kabar siswa serta mengabsen siswa.
Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi
sebelumnya.
Melaksanakan kuis
Guru mengadakan kuis mengenai SPLDV metode grafik
Membahas kuis
Guru serta siswa membahas soal kuis yang telah
dilaksanakan.
Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa mengenai manfaat
mempelajari SPLDV.
15 menit
2.
KEGIATAN INTI:
Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai sistem
persamaan non linear dua variabel
Guru menjelaskan mengenai persamaan non linear dua
variabel
Guru memberikan contoh soal yang berkaitan persamaan
non linear dua variabel
Guru dan siswa membahas contoh soal bersama-sama.
Guru memberikan latihan soal yang berkaitan dengan
persamaan non linear dua variabel
60 menit
113
3
PENUTUP:
Kesimpulan
Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari.
Salam penutup
Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdallah
dilanjutkan dengan mengucapkan wassalam.
5 menit
VI. Alat, Bahan dan Sumber belajar :
r. Agus,Nunik Avian. 2008, Mudah belajar Matematika 2 untuk kelas VIII SMP/MTS,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional
s. Dewi Nuharini,dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 untuk SMP/MTs
kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional.
t. Salamah, Umi. 2012. Berlogika dengan Matematika 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs,
Solo: Tiga Serangkai
u. White Board, Lembar Kerja Siswa yang dibuat guru, penghapus, penggaris, spidol
dan Infokus (Proyektor).
XI. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar :
l. Teknik : Tertulis
m. Bentuk instrument : Tes Uraian
No
.
Soal Skor
Tentukan persamaan berikut;
Lalu carilah penyelesaiannya
2 Tentukan penyelesaian dari persamaan berikut: 50
114
Jakarta, November 2012
Mengetahui,
Guru Pamong, Peneliti,
Fitriyanti S.T Qosim Nurhidayat
NIP. NIM: 107017000931
68
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kontrol)
Nama Sekolah : MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke : 8
Standar Kompetensi : Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua variabel dan penafsirannya.
Indikator : Membuat model matematika dari masalah sehari-hari kedalam
bentuk SPLDV dan aljabar
I.Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat :
Membuat model matematika dari masalah sehari-hari kedalam bentuk SPLDV dan aljabar
II. Materi Ajar : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab
IV. Langkah-langkah Kegiatan
NO. KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
WAK
TU
69
1. PENDAHULUAN:
Salam pembuka
Guru mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan
kabar siswa serta mengabsen siswa.
Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan mengulang materi SPLDV
5 menit
2. KEGIATAN INTI:
Guru memberikan penjelasan suatu masalah masalah sehari-hari
yang dapat diselesaikan dengan menggunakan SPLDV
Guru memberikan contoh soal tentang masalah sehari-hari
yang dapat diselesaikan dengan menggunakan SPLDV.
Guru dan siswa membahas contoh soal bersama-sama.
Guru memberikan latihan soal yang berkaitan tentang
masalah sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan
menggunakan SPLDV
70 menit
3.
PENUTUP:
Kesimpulan
Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari.
Salam penutup
Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdallah
dilanjutkan dengan mengucapkan wassalam.
5 menit
VII.Alat, Bahan dan Sumber belajar :
v. Agus,Nunik Avian. 2008, Mudah belajar Matematika 2 untuk kelas VIII SMP/MTS,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional
w. Dewi Nuharini,dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 untuk SMP/MTs
kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional.
70
x. Salamah, Umi. 2012. Berlogika dengan Matematika 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs,
Solo: Tiga Serangkai
y. White Board, Lembar Kerja Siswa yang dibuat guru, penghapus, penggaris, spidol
dan Infokus (Proyektor).
XII. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar :
n. Teknik : Tertulis
Bentuk instrument : Tes Uraian
No Soal Skor
1.
1
.
j. Apa yang kamu ketahui dari data diatas?
k. Buatlah model matematika dan tentukan harga masing- masingproduk tersebut.
30
40
30
Jakarta, November 2012
Mengetahui,
Guru Pamong, Peneliti,
Fitriyanti S.T Qosim Nurhidayat
NIP. NIM: 107017000931
Rp 9.500,00
R Rp 10.000,00
71
72
73
74
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Eksperiment)
Nama Sekolah : MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linier dua variabel (SPLDV)
Indikator : 1. Menjelaskan perbedaan persamaan linier satu variabel dan dua
Variabel
2. Membuat berbagai macam model matematika dari masalah
yang berkaitan dengan Persamaan linear satu variabel.
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat :
1. Memberikan contoh-contoh masalah mengenai PLSV dan PLDV
2. Menentukan ciri-ciri dan mampu memodelkan PLSV dari PLDV
II. Materi Ajar : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Vee
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, dan Latihan Soal
IV. Langkah-langkah Kegiatan
Metode pembelajaran : Diskusi kelompok
NO. KEGIATAN PEMBELAJARANALOKASI
WAKTU
1.
Kegiatan Awal
Guru memberi salam, mengabsen siswa, dan
mengkondisikan kesiapan siswa.
Guru membuka pelajaran dengan mengucap basmalah.
Menyampaikan tujuan pembelajaran beserta indikator
yang hendak dicapai dalam pembelajaran.
Memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya
materi tersebut untuk dipelajari.
8 menit
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Guru memusatkan perhatian siswa dengan menampilkan
kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan topik yang dipelajari melalui paparan power
point.
b. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil yang
beranggotakan 4-5 orangkemudian guru memberikan
lembar kerja siswa 1 (LKS 1) beserta lembar Rangkuman
heuristik Vee.
c. Siswa diminta untuk melengkapi aspek konseptual pada
LKS 1
d. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai
pembahasan aspek Konseptual. (Pengungkapan gagasan
siswa)
e. Siswa diminta untuk mendiskusikan problem mengenai
sistem persamaan linier dua variabel kemudian melengkapi
aspek metodologi dalam proses memecahkan problem/Elemen
Kunci. (Pengungkapan permasalahan)
f. Siswa diminta membuat rangkuman dalam bentuk V dan
65
menit
beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan
laporan hasil diskusi beserta kesimpulan hasil diskusi.
(Pengkonstruksian pengetahuan baru)
g. Siswa diminta melakukan tanya jawab atau diskusi kelas
yang dipandu oleh guru.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru dan siswa melakukan refleksi. (Evaluasi)
b. Guru memberikan PR dan meminta siswa mempelajari
materi selanjutnya mengenai sistem persamaan linier dua
variabel.
c. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdalah
dan salam kepada siswa.
7 menit
V. Alat, Bahan dan Sumber belajar :
a. Agus,Nunik Avian. 2008, Mudah belajar Matematika 2 untuk kelas VIII SMP/MTS,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional
b. Dewi Nuharini,dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 untuk SMP/MTs
kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional.
c. Salamah, Umi. 2012. Berlogika dengan Matematika 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs,
Solo: Tiga Serangkai
d. White Board, Lembar Kerja Siswa yang dibuat guru, penghapus, penggaris, spidol
dan Infokus (Proyektor).
VI. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar :
a. Teknik : Tertulis
b. Bentuk instrument : Tes Uraian
Jakarta, November 2012
Mengetahui,
Guru Pamong, Peneliti,
Fitriyanti S.T Qosim Nurhidayat
NIP. NIM.107017000931
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Eksperiment)
Nama Sekolah : MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linier dua variabel
Indikator : 1. Menjelaskan perbedaan persamaan linier dua variabel dan
sistem persamaan linier dua variabel.
2. Membuat penafsiran yang berkaitan dengan model-model
matematika dari PLDV yang disajikan.
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat :
3. Dapat membedakan PLDV dan SPLDV beserta ciri-cirinya
4. Menafsirkan yang berkaitan dengan model-model matematika dari PLDV yang
disajikan.
II. Materi Ajar : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Vee
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, dan Latihan Soal
IV. Langkah-langkah Kegiatan
NO. KEGIATAN PEMBELAJARANALOKASIWAKTU
1.
Kegiatan Awal Guru memberi salam, mengabsen siswa, dan
mengkondisikan kesiapan siswa.
Guru membuka pelajaran dengan mengucap basmalah.
Menyampaikan tujuan pembelajaran beserta indikator
yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran.
Memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya
materi tersebut untuk dipelajari.
Guru menginformasikan strategi pembelajaran yang akan
digunakan pada bab sistem persamaan linier dua variabel
yaitu strategi heuristik vee dan menyampaikan prosedur
pelaksanaannya melalui paparan power point.
8 menit
2. Kegiatan Inti
Guru memusatkan perhatian siswa dengan menampilkan
kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan topik yang dipelajari melalui paparan power
point. (Orientasi)
Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil yang
beranggotakan 4-5 orang kemudian guru memberikan
lembar kerja siswa 2 (LKS 2) beserta lembar
Ramgkuman heuristik Vee.
Siswa diminta untuk melengkapi aspek Konseptual pada
LKS 2.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai
pembahasan aspek Konseptual. (Pengungkapan gagasan
siswa)
Siswa diminta untuk mendiskusikan problem (elemen
kunci) mengenai persamaan linier satu variabel dan
persamaan linier dua variabel kemudian melengkapi
aspek metodologi dalam proses memecahkan
65 menit
problem/Elemen Kunci. (Pengungkapan permasalahan)
Siswa diminta membuat rangkuman dalam bentuk V dan
beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan
laporan hasil diskusi beserta kesimpulan hasil diskusi.
(Pengkonstruksian pengetahuan baru)
Siswa diminta melakukan tanya jawab atau diskusi kelas
yang dipandu oleh guru.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru dan siswa melakukan refleksi. (Evaluasi)
b. Guru memberikan PR dan meminta siswa mempelajari
materi selanjutnya mengenai metode penyelesaian
sistem persamaan linier dua variabel menggunakan
metode substitusi.
c. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
hamdalah dan salam kepada siswa..
7 menit
V. Alat, Bahan dan Sumber belajar :
a. Agus,Nunik Avian. 2008, Mudah belajar Matematika 2 untuk kelas VIII SMP/MTS,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional
b. Dewi Nuharini,dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 untuk SMP/MTs
kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional.
c. Salamah, Umi. 2012. Berlogika dengan Matematika 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs,
Solo: Tiga Serangkai
d. White Board, Lembar Kerja Siswa yang dibuat guru, penghapus, penggaris, spidol
dan Infokus (Proyektor).
VI. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar :
a. Teknik : Tertulis
b. Bentuk instrument : Tes Uraian
Jakarta, November 2012
Mengetahui,
Guru Pamong, Peneliti,
Fitriyanti S.T Qosim Nurhidayat
NIP. NIM: 107017000931
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Eksperiment)
Nama Sekolah : MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 1. Menyelesaikan persamaan linier dua variabel (PLDV)
2. Membuat model matematika dari matematika yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua variabel
3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua variabel dan penafsirannya
Indikator : Menentukan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel
menggunakan metode subtitusi.
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat :
5. Membuat model matematika dari masalah SPLDV yang disajikan
6. Menyelesaikan SPLDV dengan cara substitusi.
II. Materi Ajar : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Vee
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, dan Latihan Soal
IV. Langkah-langkah Kegiatan
NO. KEGIATAN PEMBELAJARANALOKASI
WAKTU
1.
Kegiatan Awal Guru memberi salam, mengabsen siswa, dan
mengkondisikan kesiapan siswa.
Guru membuka pelajaran dengan mengucap basmalah.
Menyampaikan tujuan pembelajaran beserta indikator
yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran.
Memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya
materi tersebut untuk dipelajari.
Guru menginformasikan strategi pembelajaran yang
akan digunakan pada bab sistem persamaan linier dua
variabel yaitu strategi heuristik vee dan menyampaikan
prosedur pelaksanaannya melalui paparan power point.
8 menit
2. Kegiatan Inti
Guru memusatkan perhatian siswa dengan menampilkan
kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan topik yang dipelajari melalui paparan power
point. (Orientasi)
Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil yang
beranggotakan 4-5 orang kemudian guru memberikan
lembar kerja siswa 3 (LKS 3) beserta lembar
Ramgkuman heuristik Vee.
Siswa diminta untuk melengkapi aspek Konseptual
pada LKS 3.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai
pembahasan aspek Konseptual. (Pengungkapan gagasan
siswa)
Siswa diminta untuk mendiskusikan problem (elemen
kunci) mengenai persamaan linier satu variabel dan
persamaan linier dua variabel kemudian melengkapi
aspek metodologi dalam proses memecahkan
65 menit
problem/Elemen Kunci. (Pengungkapan permasalahan)
Siswa diminta membuat rangkuman dalam bentuk V
dan beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan
laporan hasil diskusi beserta kesimpulan hasil diskusi.
(Pengkonstruksian pengetahuan baru)
Siswa diminta melakukan tanya jawab atau diskusi kelas
yang dipandu oleh guru.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
d. Guru dan siswa melakukan refleksi. (Evaluasi)
e. Guru memberikan PR dan meminta siswa
mempelajari materi selanjutnya mengenai metode
penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel
menggunakan metode substitusi.
f. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
hamdalah dan salam kepada siswa..
7 menit
VI. Alat, Bahan dan Sumber belajar :
e. Agus,Nunik Avian. 2008, Mudah belajar Matematika 2 untuk kelas VIII SMP/MTS,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional
f. Dewi Nuharini,dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 untuk SMP/MTs
kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional.
g. Salamah, Umi. 2012. Berlogika dengan Matematika 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs,
Solo: Tiga Serangkai
h. White Board, Lembar Kerja Siswa yang dibuat guru, penghapus, penggaris, spidol
dan Infokus (Proyektor).
VII. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar :
c. Teknik : Tertulis
d. Bentuk instrument : Tes Uraian
Jakarta, November 2012
Mengetahui,
Guru Pamong, Peneliti,
Fitriyanti S.T Qosim Nurhidayat
NIP. NIM: 107017000931
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Eksperiment)
Nama Sekolah : MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 1. Menyelesaikan persamaan linier dua variabel (PLDV)
2. Membuat model matematika dari matematika yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua variabel
3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua variabel dan penafsirannya
Indikator : Menentukan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel
menggunakan metode eliminasi.
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat :
7. Membuat model matematika dari masalah SPLDV yang disajikan
8. Menyelesaikan SPLDV dengan cara eliminasi.
II. Materi Ajar : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Vee
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, dan Latihan Soal
IV. Langkah-langkah Kegiatan
NO. KEGIATAN PEMBELAJARANALOKASI
WAKTU
1.
Kegiatan Awal Guru memberi salam, mengabsen siswa, dan
mengkondisikan kesiapan siswa.
Guru membuka pelajaran dengan mengucap basmalah.
Menyampaikan tujuan pembelajaran beserta indikator
yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran.
Memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya
materi tersebut untuk dipelajari.
Guru menginformasikan strategi pembelajaran yang akan
digunakan pada bab sistem persamaan linier dua variabel
yaitu strategi heuristik vee dan menyampaikan prosedur
pelaksanaannya melalui paparan power point.
8 menit
2. Kegiatan Inti
Guru memusatkan perhatian siswa dengan menampilkan
kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan topik yang dipelajari melalui paparan power
point. (Orientasi)
Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil yang
beranggotakan 4-5 orang kemudian guru memberikan
lembar kerja siswa 4 (LKS 4) beserta lembar
Ramgkuman heuristik Vee.
Siswa diminta untuk melengkapi aspek Konseptual pada
LKS 4.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai
pembahasan aspek Konseptual. (Pengungkapan gagasan
siswa)
Siswa diminta untuk mendiskusikan problem (elemen
kunci) mengenai persamaan linier satu variabel dan
persamaan linier dua variabel kemudian melengkapi
aspek metodologi dalam proses memecahkan
problem/Elemen Kunci. (Pengungkapan permasalahan)
65 menit
Siswa diminta membuat rangkuman dalam bentuk V dan
beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan
laporan hasil diskusi beserta kesimpulan hasil diskusi.
(Pengkonstruksian pengetahuan baru)
Siswa diminta melakukan tanya jawab atau diskusi kelas
yang dipandu oleh guru.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
g. Guru dan siswa melakukan refleksi. (Evaluasi)
h. Guru memberikan PR dan meminta siswa mempelajari
materi selanjutnya mengenai metode penyelesaian
sistem persamaan linier dua variabel menggunakan
metode substitusi.
i. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
hamdalah dan salam kepada siswa..
7 menit
VII.Alat, Bahan dan Sumber belajar :
i. Agus,Nunik Avian. 2008, Mudah belajar Matematika 2 untuk kelas VIII SMP/MTS,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional
j. Dewi Nuharini,dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 untuk SMP/MTs
kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional.
k. Salamah, Umi. 2012. Berlogika dengan Matematika 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs,
Solo: Tiga Serangkai
l. White Board, Lembar Kerja Siswa yang dibuat guru, penghapus, penggaris, spidol
dan Infokus (Proyektor).
VIII. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar :
e. Teknik : Tertulis
f. Bentuk instrument : Tes Uraian
Jakarta, November 2012
Mengetahui,
Guru Pamong, Peneliti,
Fitriyanti S.T Qosim Nurhidayat
NIP. NIM: 107017000931
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Eksperiment)
Nama Sekolah : MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 1. Menyelesaikan persamaan linier dua variabel (PLDV)
2. Membuat model matematika dari matematika yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua variabel
3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua variabel dan penafsirannya
Indikator : Menentukan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel
menggunakan metode eliminasi-subtitusi (gabungan).
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat :
9. Membuat model matematika dari masalah SPLDV yang disajikan
10. Menyelesaikan SPLDV dengan cara eliminasi-subtitusi (gabungan).
II. Materi Ajar : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Vee
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, dan Latihan Soal
IV. Langkah-langkah Kegiatan
NO. KEGIATAN PEMBELAJARANALOKASI
WAKTU
1.
Kegiatan Awal Guru memberi salam, mengabsen siswa, dan
mengkondisikan kesiapan siswa.
Guru membuka pelajaran dengan mengucap basmalah.
Menyampaikan tujuan pembelajaran beserta indikator
yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran.
Memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya
materi tersebut untuk dipelajari.
Guru menginformasikan strategi pembelajaran yang akan
digunakan pada bab sistem persamaan linier dua variabel
yaitu strategi heuristik vee dan menyampaikan prosedur
pelaksanaannya melalui paparan power point.
8 menit
2. Kegiatan Inti
Guru memusatkan perhatian siswa dengan menampilkan
kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan topik yang dipelajari melalui paparan power
point. (Orientasi)
Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil yang
beranggotakan 4-5 orang kemudian guru memberikan
lembar kerja siswa 5 (LKS 5) beserta lembar
Ramgkuman heuristik Vee.
Siswa diminta untuk melengkapi aspek Konseptual pada
LKS 5.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai
pembahasan aspek Konseptual. (Pengungkapan gagasan
siswa)
Siswa diminta untuk mendiskusikan problem (elemen
kunci) mengenai persamaan linier satu variabel dan
persamaan linier dua variabel kemudian melengkapi
65 menit
aspek metodologi dalam proses memecahkan
problem/Elemen Kunci. (Pengungkapan permasalahan)
Siswa diminta membuat rangkuman dalam bentuk V dan
beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan
laporan hasil diskusi beserta kesimpulan hasil diskusi.
(Pengkonstruksian pengetahuan baru)
Siswa diminta melakukan tanya jawab atau diskusi kelas
yang dipandu oleh guru.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
j. Guru dan siswa melakukan refleksi. (Evaluasi)
k. Guru memberikan PR dan meminta siswa mempelajari
materi selanjutnya mengenai metode penyelesaian
sistem persamaan linier dua variabel menggunakan
metode substitusi.
l. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
hamdalah dan salam kepada siswa..
7 menit
VIII. Alat, Bahan dan Sumber belajar :
m. Agus,Nunik Avian. 2008, Mudah belajar Matematika 2 untuk kelas VIII SMP/MTS,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional
n. Dewi Nuharini,dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 untuk SMP/MTs
kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional.
o. Salamah, Umi. 2012. Berlogika dengan Matematika 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs,
Solo: Tiga Serangkai
p. White Board, Lembar Kerja Siswa yang dibuat guru, penghapus, penggaris, spidol
dan Infokus (Proyektor).
IX. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar :
g. Teknik : Tertulis
h. Bentuk instrument : Tes Uraian
Jakarta, November 2012
Mengetahui,
Guru Pamong, Peneliti,
Fitriyanti S.T Qosim Nurhidayat
NIP. NIM: 107017000931
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Eksperiment)
Nama Sekolah : MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 1. Menyelesaikan persamaan linier dua variabel (PLDV)
2. Membuat model matematika dari matematika yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua variabel
3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua variabel dan penafsirannya
Indikator : Menentukan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel
menggunakan metode grafik.
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat :
11. Membuat model matematika dari masalah SPLDV yang disajikan
12. Menyelesaikan PLDV dan menggambar grafik dari PLDV tersebut.
13. Menyelesaikan SPLDV dengan cara grafik
II. Materi Ajar : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Vee
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, dan Latihan Soal
IV. Langkah-langkah Kegiatan
NO. KEGIATAN PEMBELAJARANALOKASI
WAKTU
1.
Kegiatan Awal Guru memberi salam, mengabsen siswa, dan
mengkondisikan kesiapan siswa.
Guru membuka pelajaran dengan mengucap basmalah.
Menyampaikan tujuan pembelajaran beserta indikator
yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran.
Memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya
materi tersebut untuk dipelajari.
Guru menginformasikan strategi pembelajaran yang akan
digunakan pada bab sistem persamaan linier dua variabel
yaitu strategi heuristik vee dan menyampaikan prosedur
pelaksanaannya melalui paparan power point.
8 menit
2. Kegiatan Inti
Guru memusatkan perhatian siswa dengan menampilkan
kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan topik yang dipelajari melalui paparan power
point. (Orientasi)
Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil yang
beranggotakan 4-5 orang kemudian guru memberikan
lembar kerja siswa 6 (LKS ) beserta lembar Ramgkuman
heuristik Vee.
Siswa diminta untuk melengkapi aspek Konseptual pada
LKS 6.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai
pembahasan aspek Konseptual. (Pengungkapan gagasan
siswa)
Siswa diminta untuk mendiskusikan problem (elemen
kunci) mengenai persamaan linier satu variabel dan
persamaan linier dua variabel kemudian melengkapi
aspek metodologi dalam proses memecahkan
65 menit
problem/Elemen Kunci. (Pengungkapan permasalahan)
Siswa diminta membuat rangkuman dalam bentuk V dan
beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan
laporan hasil diskusi beserta kesimpulan hasil diskusi.
(Pengkonstruksian pengetahuan baru)
Siswa diminta melakukan tanya jawab atau diskusi kelas
yang dipandu oleh guru.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
m. Guru dan siswa melakukan refleksi. (Evaluasi)
n. Guru memberikan PR dan meminta siswa mempelajari
materi selanjutnya mengenai metode penyelesaian
sistem persamaan linier dua variabel menggunakan
metode substitusi.
o. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
hamdalah dan salam kepada siswa..
7 menit
IX. Alat, Bahan dan Sumber belajar :
q. Agus,Nunik Avian. 2008, Mudah belajar Matematika 2 untuk kelas VIII SMP/MTS,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional
r. Dewi Nuharini,dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 untuk SMP/MTs
kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional.
s. Salamah, Umi. 2012. Berlogika dengan Matematika 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs,
Solo: Tiga Serangkai
t. White Board, Lembar Kerja Siswa yang dibuat guru, penghapus, penggaris, spidol
dan Infokus (Proyektor).
X. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar :
i. Teknik : Tertulis
j. Bentuk instrument : Tes Uraian
Jakarta, November 2012
Mengetahui,
Guru Pamong, Peneliti,
Fitriyanti S.T Qosim Nurhidayat
NIP. NIM: 107017000931
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Eksperiment)
Nama Sekolah : MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 1. Menyelesaikan persamaan linier dua variabel (PLDV)
2. Membuat model matematika dari matematika yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua variabel
3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua variabel dan penafsirannya
Indikator : Menyelesaikan persamaan sistem persamaan non linear dua
variabel
I.Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat :
1. Membedakan ciri-ciri sistem persamaan non linear dua variabel
2. menyelesaikan persamaan sistem persamaan non linear dua variabel
II. Materi Ajar : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Vee
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, dan Latihan Soal
IV. Langkah-langkah Kegiatan
NO. KEGIATAN PEMBELAJARANALOKASI
WAKTU
1.
Kegiatan Awal Guru memberi salam, mengabsen siswa, dan
mengkondisikan kesiapan siswa.
Guru membuka pelajaran dengan mengucap basmalah.
Menyampaikan tujuan pembelajaran beserta indikator
yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran.
Memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya
materi tersebut untuk dipelajari.
Guru menginformasikan strategi pembelajaran yang akan
digunakan pada bab sistem persamaan linier dua variabel
yaitu strategi heuristik vee dan menyampaikan prosedur
pelaksanaannya melalui paparan power point.
8 menit
2. Kegiatan Inti
Guru memusatkan perhatian siswa dengan menampilkan
kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan topik yang dipelajari melalui paparan power
point. (Orientasi)
Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil yang
beranggotakan 4-5 orang kemudian guru memberikan
lembar kerja siswa 7 (LKS 7) beserta lembar
Ramgkuman heuristik Vee.
Siswa diminta untuk melengkapi aspek Konseptual pada
LKS 7.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai
pembahasan aspek Konseptual. (Pengungkapan gagasan
siswa)
Siswa diminta untuk mendiskusikan problem (elemen
kunci) mengenai persamaan linier satu variabel dan
persamaan linier dua variabel kemudian melengkapi
aspek metodologi dalam proses memecahkan
problem/Elemen Kunci. (Pengungkapan permasalahan)
Siswa diminta membuat rangkuman dalam bentuk V dan
beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan
65 menit
laporan hasil diskusi beserta kesimpulan hasil diskusi.
(Pengkonstruksian pengetahuan baru)
Siswa diminta melakukan tanya jawab atau diskusi kelas
yang dipandu oleh guru.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
p. Guru dan siswa melakukan refleksi. (Evaluasi)
q. Guru memberikan PR dan meminta siswa mempelajari
materi selanjutnya mengenai metode penyelesaian
sistem persamaan linier dua variabel menggunakan
metode substitusi.
r. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
hamdalah dan salam kepada siswa..
7 menit
X. Alat, Bahan dan Sumber belajar :
u. Agus,Nunik Avian. 2008, Mudah belajar Matematika 2 untuk kelas VIII SMP/MTS,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional
v. Dewi Nuharini,dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 untuk SMP/MTs
kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional.
w. Salamah, Umi. 2012. Berlogika dengan Matematika 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs,
Solo: Tiga Serangkai
x. White Board, Lembar Kerja Siswa yang dibuat guru, penghapus, penggaris, spidol
dan Infokus (Proyektor).
XI. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar :
k. Teknik : Tertulis
l. Bentuk instrument : Tes Uraian
Jakarta, November 2012
Mengetahui,
Guru Pamong, Peneliti,
Fitriyanti S.T Qosim Nurhidayat
NIP. NIM: 107017000931
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Eksperiment)
Nama Sekolah : MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas : VIII
Semester : I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 1. Menyelesaikan persamaan linier dua variabel (PLDV)
2. Membuat model matematika dari matematika yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua variabel
3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua variabel dan penafsirannya
Indikator : Membuat model matematika dari masalah sehari-hari kedalam
bentuk SPLDV dam aljabar
I.Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui pembelajaran siswa diharapkan dapat :
3. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV dengan berbagai
cara
4. Penyelesaian masalah yang berhubungan dengan SPLDV dengan bahasa sendiri
II. Materi Ajar : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Vee
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, dan Latihan Soal
IV. Langkah-langkah Kegiatan
NO. KEGIATAN PEMBELAJARANALOKASI
WAKTU
1.
Kegiatan Awal Guru memberi salam, mengabsen siswa, dan
mengkondisikan kesiapan siswa.
Guru membuka pelajaran dengan mengucap basmalah.
Menyampaikan tujuan pembelajaran beserta indikator
yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran.
Memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya
materi tersebut untuk dipelajari.
Guru menginformasikan strategi pembelajaran yang akan
digunakan pada bab sistem persamaan linier dua variabel
yaitu strategi heuristik vee dan menyampaikan prosedur
pelaksanaannya melalui paparan power point.
8 menit
2. Kegiatan Inti
Guru memusatkan perhatian siswa dengan menampilkan
kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan topik yang dipelajari melalui paparan power
point. (Orientasi)
Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil yang
beranggotakan 4-5 orang kemudian guru memberikan
lembar kerja siswa 8 (LKS 8) beserta lembar
Ramgkuman heuristik Vee.
Siswa diminta untuk melengkapi aspek Konseptual pada
LKS 8.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai
pembahasan aspek Konseptual. (Pengungkapan gagasan
siswa)
Siswa diminta untuk mendiskusikan problem (elemen
kunci) mengenai persamaan linier satu variabel dan
persamaan linier dua variabel kemudian melengkapi
aspek metodologi dalam proses memecahkan
problem/Elemen Kunci. (Pengungkapan permasalahan)
Siswa diminta membuat rangkuman dalam bentuk V dan
beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan
65 menit
laporan hasil diskusi beserta kesimpulan hasil diskusi.
(Pengkonstruksian pengetahuan baru)
Siswa diminta melakukan tanya jawab atau diskusi kelas
yang dipandu oleh guru.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
s. Guru dan siswa melakukan refleksi. (Evaluasi)
t. Guru memberikan PR dan meminta siswa mempelajari
materi selanjutnya mengenai metode penyelesaian
sistem persamaan linier dua variabel menggunakan
metode substitusi.
u. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
hamdalah dan salam kepada siswa..
7 menit
XI. Alat, Bahan dan Sumber belajar :
y. Agus,Nunik Avian. 2008, Mudah belajar Matematika 2 untuk kelas VIII SMP/MTS,
Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional
z. Dewi Nuharini,dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 untuk SMP/MTs
kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Pendidikan Nasional.
aa. Salamah, Umi. 2012. Berlogika dengan Matematika 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs,
Solo: Tiga Serangkai
bb. White Board, Lembar Kerja Siswa yang dibuat guru, penghapus, penggaris, spidol
dan Infokus (Proyektor).
XII. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar :
m. Teknik : Tertulis
n. Bentuk instrument : Tes Uraian
Jakarta, November 2012
Mengetahui,
Guru Pamong, Peneliti,
Fitriyanti S.T Qosim Nurhidayat
NIP. NIM: 107017000931
Lampiran 2
Lembar Kerja Siswa 1
Aspek Konseptual
Pertemuan kali ini kita akan membahas persamaan linier satu variabel dan dua variabel.Sebelumnya kalian telah mempelajari persamaan linier satu variabel, apa yang dimaksuddengan persamaan linier?................................................................................................................................................................................................ ....... Buatlahcontoh persamaan linier dan bukan persamaan linier!........................................................................................................................................................................................................................................................................
Untuk dapat memahami perbedaan persamaan linier satu variabel dan dua variabelperhatikan dua pernyataan dibawah ini!
Pernyataan 1: Keliling persegi adalah 48 cm.
Pernyataan 2: Jumlah kelereng Andi dan Rayhan adalah sepuluh.
Dari kedua pernyataan diatas, yang mana yang merupakan persamaan linier satu variabel danpersamaan linier dua variabel? Alasannya!.....................................
Tujuan Pembelajaran:Membedakan persamaan linier satu variabeldan dua variabel dan menyelesaikanmasalah persamaan linier satu variabel
Nama Team:Anggota :
Apa yang kalian ketahui dari pernyataan diatas?..............................................................................................................................................................................Dapatkah kalian menentukan panjang sisinya?..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................Apakah jawaban menghasilkan jawaban yang tunggal?........................................
Apa yang kalian ketahui dari pernyataan diatas?.............................................................................................................................................................................Dapatkah kalian menentukan jumlah kelereng milik Andi dan jumlah kelerengmilikRayhan?.....................................................................................................................................................................................................................Apakah jawaban menghasilkan jawaban yang tunggal?........................................
......................................................................................................................................................
..................................................................................................................
Buatlah perbedaan antara persamaan linier satu variabel dan dua variabel!Persamaan linier satu variabel (PLSV) Persamaan linier dua variabel (PLDV)
Dalam persamaan linier satu variabel (PLSV) dan persamaan linier dua variabel (PLDV),terdapat istilah matematika yang perlu kalian ketahui.
Variabel = ........................................................................................................... Koefisien = ......................................................................................................... Konstanta = .......................................................................................................
Dibawah ini contoh persamaan linier ..... variabel. Tunjukkanlah variabel, koefisien, dankonstanta dari persamaan dibawah ini!
Membuat pemisalan dan membuat model matematika dari persamaan linier satu variabeldan dua variabelContoh : 1. Harga 2 buku adalah Rp. 5000,00
Misal buku =a, maka model matematikanya 2a = ....2. Jumlah pensil dan penggaris Rudi 7 buah
Misal pensil=x, penggaris=y, maka model matematikanya .... + .... = 20
Contoh 1 merupakan penerapan persamaan linier .......... variabel, contoh 2 merupakanpenerapan persamaan linier ..........
Buatlah pemisalan dan model matematika dari pernyataan dibawah ini!
A. Keliling segitiga sama sisi adalah 78 cm. Misal:.............................................. modelmatematikanya:............................................................................ ........
B. Keliling sebuah persegi panjang adalah 84 cm. Misal:.................................... modelmatematikanya:....................................................................................
C. Pak Hamid membeli 3 kg cat tembok dan 1 kg cat kayu. Harga seluruhnya Rp.50.000,00. Misal:..................................................................................... modelmatematikanya:....................................................................................
D. Uang Putri Rp. 1.000,00 kurangnya dari Rp.5.000,00. Misal:........................ modelmatematikanya:....................................................................................
E. Harga pensil Rp.1000,00 dan harga pulpen Rp.2.000,00. Total penjualan pensil danpulpen Rp.20.000,00. Misal:.......................................................... modelmatematikanya:....................................................................................
3 + 2 = 10...
...
...
......
Elemen Kunci
“kebun pak Valentino berbentuk persegi terletakdi belakang rumahnya. Jika bagian belakang rumahtidak diberi pagar dan panjang pagar seluruhnya 36 m,bagaimana cara menentukan luas kebun pak Valentino!”.
Fokus pertanyaan: Berapa panjang sisinya ? Berapa luasnya?
Aspek MetodologiDiketahui: .................................................................................................................................................................................................................... ..................................Problem diatas termasuk penerapan persamaan linier ........... variabel dalam kehidupansehari-hari.Kita misalkan pagar dengan variabel ....., maka model matematikanya .....................
Panjang pagar = .....
36 m = .....
36 m = ......
....... = ......
Luas = ..... x .....
Luas = ..... x .....
Luas = ......
Jawaban dari masalah diatas adalah?.............................................................................. .................................................................................................................................................. ............................................................................................................. .............................................................................................................................................................................................. .......
Kesimpulan
............................................................................................................................................. ....
............................................................................................................................. ....................
.................................................................................................................................................
................................................................................................................... ..............................
............................................................................................................................. ....................
................................................................................. ................................................................
............................................................................................................................. ....................
...
pagar pagar
rumah
pagar
Lembar Kerja Siswa 2
Aspek Konseptual
Pada pertemuan kali ini kita akan membahas sistem persamaan linier dua variabel. Apa bedanyadengan persamaan linier dua variabel? Untuk dapat membedakan antara persamaan linier duavariabel dengan sistem persamaan linear dua variabel, perhatikan ilustrasi berikut!Persoalan 1: Satu buah kotak A dan satu buah kotak B jika dijumlahkan mampu menampung9 permen, maka berapa kemungkinan daya tampung 1 kotak A dan berapa kemungkinan dayatampung 1 kotak B ?
Misal kotak A = a dan kotak B = b, maka persamaan yang menggambarkan banyaknya permendari masing-masing kotak adalah:
Lengkapilah tabel berikut yang menunjukkan kemungkinan jawabannya!a 0 1 ... 3 ... 5 ... ... .... 9b 9 8 ... ... 5 ... 3 ... 1 ...
total 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
Apakah jawabannya menghasilkan jawaban yang tunggal?........................................Ada berapa kemungkinan jawaban yang muncul?.....................................................
Persoalan diatas merupakan contoh penerapan persamaan linier dua variabel karena........................................................................................................................
+
1 Kotak A 1 Kotak B+
Tujuan Pembelajaran:Membedakan sistem persamaan linier duavariabel dengan persamaan linier duavariabel dan menyelesaikan masalah SPLDV
Nama Team:Anggota :
Mampumenampung
9 permen
... ... = 8
Bagaimana jika diketahui bahwa persoalan lain juga memenuhi persoalan diatas, sebagaicontoh disajikan persoalan 2 yang juga memenuhi persoalan 1.Persoalan 2: 2 kotak A ditambah 1 kotak B mampu menampung 15 permen.
Misal kotak A = a dan kotak B = b, maka persamaan yang menggambarkan banyaknya permendari masing-masing kotak adalah:
Buatlah tabel yang menunjukkan kemungkinan jawaban persoalan 2!a 0 1 2 3 ... 5 ... ...
a 0 2 ... 6 ... 10 ... ...b 14 12 ... ... 6 ... ... ...
total 14 14 14 14 14 14 14 14Dari kedua persoalan ini adakah nilai a dan b yang memenuhi persoalan 1 dan persoalan2?................................................................................................................Berapa daya tampung masing-masing kotak?..............................................................
Kedua persoalan diatas merupakan contoh sistem persamaan linier dua variabel karena nilaia dan b memenuhi kedua persamaan (penyelesaiannya tunggal).
Buatlah perbedaan antara persamaan linier dua variabel dan system persamaan linier duavariabel!
Persamaan linier dua variabel(PLDV)
Sistem Persamaan linier dua variabel(SPLDV)
Elemen Kunci
“satu buah tempat pensil berwarna biru ditambah satu buah tempat pensil berwarna kuningdapat menyimpan 10 buah pensil, sedangkan satu buah tempat pensil berwarna biru ditambahtiga buah tempat pensil berwarna kuning dapat menyimpan 18 buah pensil. Bagaimana caramenentukan daya simpan masing-masing benda tersebut!”.
Fokus pertanyaan: Berapa daya simpan tempat pensil hijau?
Berapa daya simpan tempat pensil merah?
Aspek Metodologi
1 Kotak B2 Kotak A
+Mampu
menampung14 permen
+... ... = 14
Diketahui:................................................................................................................................................................................................................................................ .......Kita misalkan ..................................................... = .............
...................................................... = .............
Buatlah model matematikanya!............................................................................................................................. .................................................................................................................................. .........
Lengkapilah tabel berikut yang menunjukkan kemungkinan jawaban persoalan 1!... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
total ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Buatlah tabel yang menunjukkan kemungkinan jawaban persoalan 2!
adalah?...................................................................................................................... .............................................................................................................................................................................................................................. ..................................................................................................................... ......................
Kesimpulan
............................................................................................................................. ....................
............................................................................................................................. ....................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ....................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ....................
...................................................................................................................................... ...........
...
Lembar Kerja Siswa 3
Aspek Konseptual
Pada pertemuan kali ini kita akan membahas metode penyelesaian sistem persamaan liniermenggunakan metode substitusi. Untuk dapat memahaminya, perhatikan persamaan berikut ini!
2x + y = 5 persamaan (1)3x - 2y = 4 persamaan (2)
Gunakan metode substitusi untuk mendapatkan nilai x dan y!
Alternatif 1: mensubstitusi nilai y terlebih dahulu!
Ambil persamaan (1) 2x + y = 5 kemudian kedua ruas dikurangi 2x2x + y - ... = 5 - ...
y = ...Masukkan nilai y = ... ke persamaan (2)
3x - 2y = 43x + 2 ( ... ) = 4
... = ...
... = ... Dapatkah kalian menentukan nilai x?.................................................................. Berapa nilai x?......................................................................................................
Setelah mendapat nilai x, ganti setiap nilai x ke persamaan (1) dan persamaan (2)!Persamaan (1) Persamaan (2)
2 x + y = 5 3x- 2y = 42( ) + y = 5 ( ) - 2y = 4
... + y = 5 -2y = 4 ...y = 5 … -2y = ...y = … y = ...
Apa yang kalian dapatkan setelah mengganti nilai x?.........................................
Tujuan Pembelajaran:Menggunakan metode substitusi untukmenyelesaikan masalah sistem persamaanlinier dua vaiabel
Nama Team:Anggota :
Apakah nilai y dari kedua persamaan berbeda?.................................................. Jika berbeda, silakan cek kembali jawabanmu! Jika sama, bolehkah mengganti nilai x di
salah satu persamaan saja?...................................................................Alternatif 2: mensubstitusi nilai x terlebih dahulu!Ambil persamaan (2): 2x + y = 5 kemudian kedua ruas dikurangi y
2x + y - ... = 5 - ...x = ...
Masukkan nilai x = ... ke persamaan (1)3x -2 y = 4
3( ... ) -2y = 4... = ...... = ...
Dapatkah kalian menentukan nilai y?.................................................................. Berapa nilai y?......................................................................................................
Setelah mendapat nilai y, ganti setiap nilai y ke persamaan (1) dan persamaan (2)!Persamaan (1) Persamaan (2)2x + y = 5 3x - 2y = 42x + ( ) = 5 3x - 2 ( ) = 4
2x = 5 … 3x + ... = 42x = ... x = 4 …x = ... x = …
Apa yang kalian dapatkan setelah mengganti nilai y?......................................... Apakah nilai x dari kedua persamaan berbeda?.................................................. Jika berbeda, silakan cek kembali jawabanmu! Jika sama, bolehkah mengganti nilai y di
salah satu persamaan saja?...................................................................
Elemen Kunci
“dua tahun yang lalu usia kakek lima kali usia Budi. Jumlah usia kakek dan akmal sekarang 76tahun. Bagaimana cara menentukan masing-masing usia mereka!”.
Fokus Pertanyaan: ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Aspek Metodologi
Diketahui: ............................................................................................................................................................................................................................................... .......Buatlah pemisalan dari kedua persoalan tersebut!........................................................................................................................................................................................................................................................................
Buat model matematikanya!................................................................................................................................................................................................................................................................. .......Selanjutnya kalian dapat memilih alternatif 1 atau alternatif 2 sebagai cara untukmenyelesaikan problem!
\
Apa yang kamu ketahui dari pernyataan diatas................................................................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................... ..................................................................................................................................... .......
Kesimpulan
Penyelesaian:
.................................................................................................... .............................................
............................................................................................................................. ....................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ....................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ....................
............................................................................................................................. ....................
...
Lembar Kerja Siswa 4
Aspek Konseptual
Pada pertemuan kali ini kita akan membahas metode penyelesaian sistem persamaan liniermenggunakan metode eliminasi. Untuk dapat memahaminya, perhatikan persamaan berikut ini!
x + 2y = 16 persamaan (1)3 x - y = 13 persamaan (2)
Gunakan metode eliminasi untuk mendapatkan nilai x dan y!
Perhatikan koefisien-koefisien variabel x dan y pada sistem persamaan linier diatas! Misalkita akan menghilangkan nilai x terlebih dahulu.
Langkah 1: menghilangkan xUntuk menghilangkan x, samakan koefisien x pada kedua persamaan tersebut!x + 2y = 16 kedua ruas dikali ... 3x + 6y = 48 persamaan (1)3 x - y = 13 kedua ruas dikali ... 3x - y = 13 persamaan (2)
Persamaan (1) 3x + 6y = 48 kedua ruas dikurangi 6y3x + 6y - ... = 48 - ...
3x = ...Persamaan (2) 3x – y = 13 kedua ruas ditambah y
3x – y + ... = 13 + ...3x = ...
Karena nilainya sama, selanjutnya:3x = 3x
pada persamaan (1) pada persamaan (2)... = ...... = ...... = ...
Tujuan Pembelajaran:Menggunakan metode eliminasi untukmenyelesaikan masalah sistem persamaanlinier dua variabel
Nama Team:Anggota :
Setelah menyamakan kedua persamaan diatas, nilai dari variabel apa yang kalian dapatkan?..................................................................................................................Variabel apalagi yang harus kalian temukan nilainya? ...............................................
Untuk menyederhanakan penyelesaian ini, bisa dilakukan dengan langkah-langkah sebagaiberikut:
Penyelesaian 1 : menghilangkan nilai xx + 2y = 16 x ... 3x + 6y = 48 persamaan (1)3 x - y = 13 x ... 3x - y = 13 persamaan (2)
-... y = ...
y = ...y = ...
Nilai dari variabel apa yang kalian dapatkan setelah menghilangkan nilai x? Berapanilainya?...................................................................................................
Mengapa saat koefisien x dari kedua persamaan telah sama, dilakukan operasipengurangan? .................................................................................... .....
Variabel apalagi yang harus kalian temukan nilainya? ........................................
Penyelesaian 2 : menghilangkan nilai yx + 2y = 16 x ... ... x + ... y = ... persamaan (1)3 x - y = 13 x ... ... x - ... y = ... persamaan (2)
... = ...
... = ...
... = ... Operasi pengurangan atau penjumlahan yang kalian lakukan untuk menghilangkan nilai
y?.......................................................................................... Nilai dari variabel apa yang kalian dapatkan setelah menghilangkan nilai y? Berapa
nilainya?................................................................................................... Ujilah kembali nilai x dan y yang kamu dapatkan ke salah satu persamaan! Apakah
memenuhi persamaan tersebut?......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Elemen Kunci
“pada hari pertama ibu membeli roti coklat sebanyak 2 buah dan roti keju sebanyak 3 buahdan uang yang harus dibayarkan ibu sebesar Rp. 14.500. pada hari kedua ibu membeli 4 buah
Dari persoalan diatas, dapatkah kalian menyimpulkan apa yang dimaksud denganmetode eliminasi?........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
roti keju dan 2 buah roti coklat dan uang yang harus dibayarkan Rp. 18.000. Jika harga rotipada hari pertama dan kedua sama, bagaimana cara menentukan harga masing-masing rotitersebut!”.
Fokus Pertanyaan: .................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Aspek Metodologi
Diketahui: ............................................................................................................................................................................................................................................... .......Buatlah pemisalan dari kedua persoalan tersebut!............................................................................................................................. ...........................................................................................................................................Buat model matematikanya!............................................................................................................................. ...........................................................................................................................................Selanjutnya kalian dapat memilih menghilangkan variabel ... terlebih dahulu ataumenghilangkan variabel ... terlebih dahulu sebagai cara untuk menyelesaikan problem!
Jawaban dari problem adalah?................................................................................... Uji kembalijawaban tersebut!................................................................................................................................................................................................................. ........................................................................................................................................................................................................................................................................ .......
Kesimpulan
Penyelesaian:
................................................................................................................................... ..............
..................................................................................................................... ............................
.................................................................................................................................................
................................................................................... ..............................................................
............................................................................................................................. ....................
Lembar Kerja Siswa 5
Aspek Konseptual
Pertemuan kali ini kita akan membahas metode penyelesaian sistem persamaan linier duavariabel menggunakan metode grafik. Metode grafik berhubungan dengan persamaan garislurus, untuk itu mari kita review kembali bab persamaan garis lurus!
Gambarlah persamaan garis y = 2x- 4!
Terlebih dahulu cari titik koordinatnya kemudian hubungkan titik-titiknya kedalam grafik!
Jika x= 0 → y = 2.(0)-4 = ...Jika x= 1 → y = 2.(1)-4 = ...Jika x= 2 → y = 2.(2)-4 = ...Jika x= 3 → y = 2.(3)-4 = ...Jika x= 4 → y = 2.(4)-4 = ...
Lihat kembali persamaan garis lurus y=2x-4jika kedua ruas dikurangi 2x maka:
y - ... = 2x- 4 - ...
... = ...
Apakah persamaan tersebut merupakan persamaanlinier?.......................................Jika iya, termasuk persamaan linier satu variabel atau dua variabel? Tunjukkanvariabelnya!.................................................................................................................
Tujuan Pembelajaran:Menggunakan metode grafik untukmenyelesaikan masalah sistem persamaanlinier dua vaiabel
Nama Team:Anggota :
Selain mencari nilai x dan y satu persatu, menggambar persamaan garis lurus bisa juga denganmencari titik potong dari persamaan garis tersebut!Setelah kedua ruas dikurangi 2x maka persamaannya menjadi ................ dan dapat denganmudah kita mencari titik potong sumbu x dan sumbu y!
Jawablah pertanyaan berikut!1. Gambarlah 2 persamaan garis berikut 5x + 2y = 20 dan y = 12 - 2x dalam satu grafik!
Carilah titik potong kedua persamaan tersebut!
5x + 2y = 20
x + 2y = 12
2. Gambarlah 2 persamaan garis berikut 4x – 8y = 16 dan 2x - 4y = 8 dalam satu grafik!
Carilah titik potong kedua persamaan tersebut!
4x - 8y = 16
2x - 4y = 8
3. Gambarlah 2 persamaan garis berikut 3x + y = 9 dan 6x + 2y = 12 dalam satu grafik!
x 0 ...
y ... 0
x 0 ...
y ... 0
x 0 ...
y ... 0
x 0 ...
y ... 0
x 0 ...
y ... 0
Grafik 2
Grafik 1
Grafik 3
Carilah titik potong kedua persamaan tersebut!
3x + y = 9
6x + 2y = 12
Apa yang kalian dapatkan dari grafik 1............................................................... Apa yang kalian dapatkan dari grafik 2............................................................... Apa yang kalian dapatkan dari grafik 3............................................................... Berdasarkan ketiga grafik tersebut, adakah garis yang saling berpotongan? Terdapat
pada grafik nomor berapa?.................................................................. Berapa titik potongnya?....................................................................................... Ujilah titik potongnya ke kedua persamaan! Apakah memenuhi kedua
persamaan?.......................................................................................................... Apa yang kalian dapatkan dari ketiga grafik? Jelaskan!......................................
.............................................................................................................................
...............................................................................................................................................
............................................................................................................................. ..................
.................................................................................................................................... ...........
.......................................................................
Elemen Kunci
“harga satu buku dan tiga pensil adalah Rp. 9.000, harga dua buku dan dua pensil adalah Rp.10.000. Bagaimana cara menentukan harga masing-masing benda tersebut!”.Fokus pertanyaan: ..........................................................................................................................................................
Aspek Metodologi
x 0 ...
y ... 0
x 0 ...
y ... 0
Dari persoalan diatas, dapatkah kalian menyimpulkan apa yang dimaksud denganmetode grafik?........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Diketahui: ................................................................................................................................................................................................................... ...................................Buatlah pemisalan dari kedua persoalan tersebut!............................................................................................................................. ...........................................................................................................................................Buat model matematikanya!............................................................................................................................. .................................................................................................................................... .......
Jawaban dari problem adalah?................................................................................... Uji kembalijawaban tersebut!................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Conclusion
............................................................................................................................. ....................
............................................................................................................................... ..................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ....................
............................................................................... ..................................................................
............................................................................................................................. ....................
...................................................................................................................................... ...........
...
Lembar Kerja Siswa 6
Aspek Konseptual
Pada pertemuan kali ini kita akan membahas metode penyelesaian sistem persamaan liniermenggunakan metode eliminasi-substitusi (gabungan). Untuk dapat memahaminya, perhatikanpersamaan berikut ini!
-a + 3b = 8 persamaan (1)3a – 2b = 11 persamaan (2)
Gunakan metode eliminasi-substitusi untuk mendapatkan nilai a dan b!
Masih ingatkah kalian dengan metode eliminasi dan metode substitusi? Sesuai dengannamanya metode eliminasi-substitusi, hal ini berarti untuk mencari nilai a atau b terlebih
Tujuan Pembelajaran:Menggunakan metode eliminasi-substitusiuntuk menyelesaikan masalah sistempersamaan linier dua variabel
Nama Team:Anggota :
dahulu digunakan metode ..................... kemudian setelah salah satu variabel ditemukandilanjutkan dengan menggunakan metode ........................
Berapa nilai variabel a dan nilai variabel b yang kalian dapatkan?.............................................................................................................................
Ujilah kembali nilai a dan b yang didapatkan ke kedua persamaan! Apakah memenuhikedua persamaan?........................................................................................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................................................................................................................................
Elemen KunciKonser paduan suara akan menjual tiket sebanyak 50 buah yang terdiri dari tiket regular dantiket festival. Harga tiket regular Rp. 10.000 sedangkan harga tiket festival Rp. 20.000. Jikaseluruh tiket berhasil terjual dan total penjualan tiket Rp. 700.000. Bagaimana caramenentukan jumlah masing-masing tiket!
Fokus Pertanyaan: ..........................................................................................................................................................
Aspek Metodologi
Langkah 1: mencari nilai .... menggunakan metode ....................
Langkah 2: mencari nilai .... menggunakan metode ....................
Dari persoalan diatas, dapatkah kalian menyimpulkan apa yang dimaksud denganmetode eliminasi-substitusi?........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Diketahui: ............................................................................................................................................................................................................................................... .......Buatlah pemisalan dari kedua persoalan tersebut!............................................................................................................................. ...........................................................................................................................................Buat model matematikanya!............................................................................................................................. ...........................................................................................................................................
Jawaban dari problem adalah?................................................................................... Uji kembalijawaban tersebut!................................................................................................................................................................................................................. ........................................................................................................................................................................................................................................................................ .......
Langkah 1 : mencari .................................... menggunakan metode ....................
Conclusion
Langkah 2: mencari …………………………… menggunakan metode ....................
............................................................................................................................... ..................
................................................................................................................. ................................
.................................................................................................................................................
............................................................................... ..................................................................
............................................................................................................................. ....................
.................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ....................
...
Lembar Kerja Siswa 7
Materi hari ini
Pada pertemuan kali ini kita akan membahas sistem persamaan non linier dua varibel. Untukdapat memahaminya, kita review lagi mengenai persamaan linier. Persamaan linier adalahsuatu persamaan dengan variabel berpangkat....................
Perhatikan persamaan dibawah ini!+ = 1 persamaan (1)− = 5 persamaan (2)
Tentukanlah nilai variabel p dan nilai variabel q!
Kedua persamaan diatas merupakan persamaan non linier .............. variabel. Variabelpertama adalah ......., variabel kedua adalah ....... .
Untuk memudahkannya kita misalkan = c dan = d sehingga:+ = 1 ...c + ...d = 1 persamaan (1)− = 5 ...c - ...d = 5 persamaan (2)
Tujuan Pembelajaran:Menyelesaikan masalah sistem persamaannon linier dua variabel menggunakanpendekatan SPLDV
Nama Team:Anggota :
Setelah dibuat pemisalan, apakah kalian dapat menyelesaikannya? Ada berapa metodepenyelesaian sistem persamaan linier dua variabel yang telah kalian pelajari? Sebutkan!.................................................................................................................................................................................................................................. ....... Untukmenyelesaikan persoalan ini kalian bebas menggunakan metode apapun untuk menentukannilai variabelnya!
Berapa nilai variabel c dan nilai variabel d yang kalian dapatkan? ..................................................................................................................................................
Ujilah kembali nilai c dan d yang kalian dapatkan ke kedua persamaan! Apakahmemenuhi kedua persamaan?........................................................................................................................................................................................ .............................................................................................................................................................................................................................................................. ..
Nilai c = dan nilai d = , bagaimana kalian menentukan nilai p dan nilai q?
.............................................................................................................................
................................................................................. ............................................
............................................................................................................................. Setelah kalian mendapatkan nilai p dan q, ujilah nilai kedua variabel tersebut ke
persamaan awal! Apakah memenuhi kedua persamaan?.................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. ....................................................................................................................................................... ......................................................................................................... ........................................
Dari persoalan diatas, dapatkah kalian menyimpulkan langkah-langkah untukmenyelesaikan persoalan sistem persamaan non linier dua variabel?...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Elemen Kunc
Soal“jumlah kuadrat dua buah bilangan adalah 25 dan selisih kuadrat dua bilangan tersebutadalah 7.
Fokus Pertanyaan: Bagaimana cara menentukan bilangan-bilangan tersebut!”.
Jawab
Diketahui: ............................................................................................................................................................................................................................................... .......Buatlah pemisalan dari kedua persoalan tersebut!............................................................................................................................. ...........................................................................................................................................Buat model matematikanya!............................................................................................................................. ...........................................................................................................................................
Kesimpulan
............................................................................................................................. ....................
............................................................................................................... ..................................
.................................................................................................................................................
............................................................................. ....................................................................
............................................................................................................................. ....................
.................................................................................................................................................
Lembar Kerja Siswa 8
Materi hari ini
Pada pertemuan kali ini kita akan membahas penerapan sistem persamaan linier dua varibel dalamkehidupan sehari-hari. Untuk dapat menyelesaikan persoalan sistem persamaan linier duavariabel dalam kehidupan nyata, mari kita review kembali metode penyelesaian sistempersamaan linier dua variabel ada ....... metode. Yaitu:............................................................................................................................................................................................................................................................................................
SoalTerdapat dua buah persegi panjang ABCD dan EFGH, panjang persengi panjangABCD 10 cm lebihnya dari persegi panjang EFGH, sedangkan lebar persegi panjangABCD adalah 16 kurangnya lebar persegi panjang EFGH. AB= (10y) cm, BC= (4x + 2y)cm, EF = (8x+y) cm dan FG (12y) cm. Carilah luar dari kedua persegi panjang tersebut.
Tujuan Pembelajaran:Menyelesaikan masalah sistem persamaanlinier dua variabel yang diterapkan dalamkehidupan sehari-hari
Nama Team:Anggota :
Jawab
Diketahui: ............................................................................................................ ................................................................................................................................... .......Buatlah pemisalan dari kedua persoalan tersebut!........................................................................................................................................................................................................................................................................Buat model matematikanya!................................................................................................................................................................................................................................................................. .......
Lampiran 2
Materi : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan berikut jika variabelnya padahimpunan bilangan bulata. 3x + 2 = 8b. 2(3a + 6) = 3(a – 2)c. 5x + 3 = 2x – 9
2. Diketahui persamaan-persamaan:a. x + 2 = 5 b. p + 2q = 9 c. 3k + 2 = 5md. - 5 = 6x e. 5x - 4y = 20 f. 3x = 20 + 5xManakah yang merupakan persamaan linier dengan dua variabel? berikan alasanmu!
3. Buatlah model matematis dari pernyataan berikut!- Keliling sebuah persegipanjang adalah 84 cm.
......................................................................................................................................................- Pak Budi membeli 3 kg cat tembok dan 1 kg cat kayu. Harga seluruhnya
Rp50.000,00......................................................................................................................................................
- Keliling sebuah segitiga samakaki adalah 78 cm.......................................................................................................................................................
Materi : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
1. Tentukan himpunan penyelesaian sistempersamaan berikut untuk x, y Rdengan Metode grafik.a. x + y = 3 dan x – y = 2b. 2x – y = 1 dan 3x + y = 4
2. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan berikut denganmenggunakan metode eliminasi, jika x dan y variabel pada himpunan bilanganreal.a. x + 2y = 12 dan 2x – y = 8
b. 2x + y = 5 dan 3x – 2y = 4
3. Uji pemahamanmu dengan menyelesaikanlah spldv berikut dengan metodesubtitusi.a. q – 8r + 20 = 0 dan 5q – 7r +1 =0b.
Materi : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabelberikut dengan menggunakan metode gabungan, jika x, y adalah bilangan Reala. x = 2y – 3 dan y = 2x + 1b. x + 2y = 3 dan x + y = 5
2. Jumlah uang yang dimiliki Andi dan Citra adalah Rp.75.000, sementara selisih uangmereka adalah Rp 5.000. berapakah uang yang dimiliki Andi dan Citra.
3. Asep membeli 2 kg mangga dan 1 kg apel dan ia harus membayar Rp15.000,00,sedangkan Intan membeli 1 kg mangga dan 2 kg apel dengan harga Rp18.000,00.Berapakah harga 5 kg mangga dan 3 kg apel?
Lampiran 3
Kisi-kisi Instrumen Kemampuan komunikasi Matematik
Dimensi
Kemampuan
komunikasi
matematik
Kompetensi
DasarIndikator Soal
No.
Soal
Menjelaskan
dan membuat
pertanyaan
tentang
matematika
yang telah
dipelajari
Menyelesaikan
model
matematika dari
masalah yang
berkaitan dengan
sistem persamaan
linier dua variabel
dan penafsirannya
Membuat model
matematika dari
masalah sehari-hari
kedalam bentuk
SPLDV dan aljabar
1. Buatlah pertanyaan yang relevan dengan gambar dibawah ini. kemudian selesaikanpersamaan tersebut.
Lampiran 3
Menghubung
kan benda
nyata,
gambar, dan
diagram ke
dalam bentuk
matematika
Pak Agus ingin membeli sebuah kolam berbentuk persegi panjang untuk membudidayakan
ikan miliknya. Keliling kolam tersebut 40 m dan lebarnya 4 m lebih pendek dari panjangnya.
Jika kolam tersebut dijual dengan harga Rp.200.000,00 per meter persegi.
a. Apakah cerita diatas termasuk SPLDV? Dan buatlah dalam bentuk model matematika?
b. Berapa uang yang dibutuhkan pak Agus untuk membeli kolam tersebut!
Menjelaskan
ide, situasi
dan relasi
matematika
secara tulisan
dengan benda
nyata,
Menyelesaikan
model
matematika dari
masalah yang
berkaitan dengan
sistem persamaan
linier dua variabel
Menyelesaikan
masalah dari sistem
persamaan linier dua
variabel
menggunakan
metode grafik
Perhatikan gambar berikut!
1)
Lampiran 3
Menghubung
kan benda
nyata,
gambar, dan
diagram ke
dalam bentuk
matematika
Pak Agus ingin membeli sebuah kolam berbentuk persegi panjang untuk membudidayakan
ikan miliknya. Keliling kolam tersebut 40 m dan lebarnya 4 m lebih pendek dari panjangnya.
Jika kolam tersebut dijual dengan harga Rp.200.000,00 per meter persegi.
a. Apakah cerita diatas termasuk SPLDV? Dan buatlah dalam bentuk model matematika?
b. Berapa uang yang dibutuhkan pak Agus untuk membeli kolam tersebut!
Menjelaskan
ide, situasi
dan relasi
matematika
secara tulisan
dengan benda
nyata,
Menyelesaikan
model
matematika dari
masalah yang
berkaitan dengan
sistem persamaan
linier dua variabel
Menyelesaikan
masalah dari sistem
persamaan linier dua
variabel
menggunakan
metode grafik
Perhatikan gambar berikut!
1)
Lampiran 3
Menghubung
kan benda
nyata,
gambar, dan
diagram ke
dalam bentuk
matematika
Pak Agus ingin membeli sebuah kolam berbentuk persegi panjang untuk membudidayakan
ikan miliknya. Keliling kolam tersebut 40 m dan lebarnya 4 m lebih pendek dari panjangnya.
Jika kolam tersebut dijual dengan harga Rp.200.000,00 per meter persegi.
a. Apakah cerita diatas termasuk SPLDV? Dan buatlah dalam bentuk model matematika?
b. Berapa uang yang dibutuhkan pak Agus untuk membeli kolam tersebut!
Menjelaskan
ide, situasi
dan relasi
matematika
secara tulisan
dengan benda
nyata,
Menyelesaikan
model
matematika dari
masalah yang
berkaitan dengan
sistem persamaan
linier dua variabel
Menyelesaikan
masalah dari sistem
persamaan linier dua
variabel
menggunakan
metode grafik
Perhatikan gambar berikut!
1)
Lampiran 3
gambar,
grafik, dan
aljabar
dan penafsirannya
a. Dari grafik diatas buatlah persamaan dengan membuat model matematika terlebih dahulu!
b. Apa yang dapat kamu simpulkan dari grafik penyelesaian tersebut
2. Terdapat dua buah persegi panjang ABCD dan KLMN, panjang persengi panjang ABCD8 cm lebihnya dari persegi panjang KLMN, sedangkan lebar persegi panjang ABCDadalah 6 kurangnya lebar persegi panjang KLMN. AB= (21y) cm, BC= (4x + y) cm, KL =(8x+y) cm dan KN (12y) cm.a. Ilustrasikan permasalahan tersebut kedalam bentuk gambar.b. Informasi apa yang kamu peroleh dari permasalahan tersebut? Dan buatlah model
matematika agar bisa digunakan untuk menentukan panjang dan lebar masing-masingpersegi panjang tersebut.
c. Hitunglah luas masing-masing persegi panjang tersebut.
9
Lampiran 3
Menyatakan
peristiwa
sehari-hari
dalam bahasa
atau simbol
matematika
Menyelesaikan
model
matematika dari
masalah yang
berkaitan dengan
sistem persamaan
linier dua variabel
dan penafsirannya
Membuat model
matematika dari
masalah sehari –
hari kedalam
bentuk SPLDV dan
simbol matematika
Menyelesaikan
masalah dari sistem
persamaan linier dua
variabel
menggunakan
metode eliminasi
Radit memacu sepedanya motornya dengan kecepatan 60 km/jam maka mereka akan tiba ditempat
pesta pukul 10.00 sedangkan pesta dimulai pukul 09.30.
Oleh karena itu pa Radit memacu sepeda motornya dengan kecepatan 80 km/jam agar bisa sampai
saat pesta dimulai. Misalkan jarak tempuh adalah s dan waktu tempuh adalah t jam.
a. Apakah cerita diatas dapat termasuk SPLDV?
b. Jiks ya, bagaimana persoalan tersebut dapat diubah menjadi kalimat matematika.
1. Pada suatu hari Latya dan Geema bertemu di Koperasi MTs Pembangunan UIN Jakarta,
Latya : “Geem, apa saja yang kamu beli disini?”
Geema : “Saya disini hanya membeli dua buah pensil dan tiga buah buku
Kalo kamu lat? Beli apa saja?”
Latya : “Saya hanya membeli lima buah pensil dan empat buah buku, dan awalnya saya bawa uang
Rp 30.000,00 dan kembaliannya Rp 8.000,00 kalo kamu berapa uang yang di keluarkan?
Geema: “kalo saya totalnya uang yang dikelauarkan Rp 13.000,00”
latya : “kalo begitu, berapa ya harga pensil dan buku ini.”
Dari cerita diatas, tentukan harga sebuah pensil dan buku untuk membantu Latya.
Lampiran 3
Menyelesaikan
masalah dari sistem
persamaan linier dua
variabel
menggunakan
metode subtitusi
Pada sebuah tempat parkir terdapat 84 kendaraan yang terdiri dari sepeda motor dan mobil, setelah dihitung
jumlah roda seluruhnyan ada 220.
a. Apa yang anda pahami dari cerita di atas? Lalu buatlah model matematikanya
b. Hitunglah, berapakah jumlah motor dan mobil di area parkir tersebut
c. Jika tarif parkir untuk untuk seperda motor Rp 1500,00 dan mobil Rp 2000,00. Brapakah keuntungan
dari total dari tukang parkir.
Memberikan
jawaban
dengan
menggunaka
n bahasa
sendiri
Membuat model
matematika dari
masalah yang
berkaitan dengan
sistem persamaan
linear dua
Variabel
Menjelaskan
perbedaan dari
persamaan linier dua
variabel dan sistem
persamaan linier dua
variabel
Perhatikan sistem persamaan berikuDiketahui persamaan-persamaan:
1. x + 2x2 = 5 3. q = 9 – 2q 5. 3k + 2 = 5m
2. x2 - 5x2 = 6x 4. 3x = 20 + 5x 6. 5x + 4y = 20
a. Perhatikan persamaan-persamaan di atas, kelompokkanlah persamaan tersebut pada PLDV dan
bukan PLDV disertai alasanmu!
b. Gambarkanlah grafik penyelesaian dari persamaan no.6, apa yang dapat kamu simpulkan?
c. Sebutkan perbedaan PLSV, PLDV dan SPLDV yang kalian ketahui
Lampiran 3
Menjelaskan dan
menyelesaikan
Sistem Persamaan
non Linear Dua
Variabel
Perhatikan sistem persamaan berikut:
√ + = 4 dan 2√ − = 3
a. Apakah persamaan tersebut merupakan sistem persamaan
Linear dua variabel? Berikan alasannya
b. Jika bukan, bagaimana cara menentukan penyelesaian
sistem persmaan tersebut?
Lampiran 4
TES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK
Jenjang/ Ma.Pelajaran : MTs (SMP) / Matematika
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Waktu : 2 x 40 menit
Petunjuk :
Tulislah nama dan kelasmu pada lembar jawaban yang telah di sediakan.
Baca dan kerjakan semua soal berikut ini dengan teliti, cepat dan tepat.
Diperbolehkan mengerjakan soal tidak sesuai dengan nomor urut soal
(random).
Kerjakan soal yang menurutmu mudah terlebih dahulu.
1. Diketahui persamaan-persamaan:
1. x + 2x2 = 5 3. p = 9 – 2q 5. 3k + 2 = 5m
2. x - 5x = 6x 4. 3x = 20 + 5x 6. 5x + 4y = 20
a. Perhatikan persamaan-persamaan di atas, kelompokkanlah persamaan tersebut
pada PLDV dan bukan PLDV disertai alasanmu!
b. Gambarkanlah grafik penyelesaian dari persamaan no.6, apa yang dapat kamu
simpulkan?
c. Sebutkan perbedaan PLSV, PLDV dan SPLDV yang kalian ketahui
2. Koperasi MTs Pembangunan UIN Jakarta menjual pensil dan buku dengan harga sebagai
berikut:
Harga dua buah pensil dan tiga buah buku Rp.13.000,00
Harga lima buah pensil dan empat buah buku Rp.22.000,00
Jika budi memiliki uang Rp 50.000,00 dan membeli sepuluh buah pensil dan sepuluh buah
buku, Berapakah uang kembaliannya. (selesaikan dengan metode eliminasi )
3. Harga satu kaos dan satu celana adalah Rp130.000,00. Sedangkan harga dua potong
kaos dan satu potong celana adalah Rp130.000,00
a. model matematika dari soal tersebut,
b.harga satuan kaos dan celana,
c. harga 4 potong kaos dan 2 celana. (selesaikan dengan metode subtitusi)
4. Perhatikan gambar berikut!
a. Tentukanlah sistem persamaan yang memenuhi grafik penyelesaian di atas!
b. Apa yang dapat kamu simpulkan dari grafik penyelesaian tersebut
5. Dua tahun yang lalu umur Firdaus 10 tahun lebih tua dari umur Ahmad. Jika 15 tahun
mendatang jumlah umur mereka adalah 66 tahun.
a. informasi apa yang dapat kamu peroleh dari data diatas?
b. berapakah umur Firdaus 3 tahun yang lalu.
6. perhatikan sistem persamaan berikut:
a. Apakah persamaan tersebut merupakan sistem persamaan linear dua variabel? Berikan
alasannya
b. Jika bukan, bagaimana cara menentukan penyelesaian sistem persmaan tersebut?
7. Perhatika gambar di bawah ini :
a. Apa informasi yang kamu dapatkan dari gambar di atas!
b. Buatlah model matematis sesuai dengan gambar tersebut!
c. Dari gambar di atas, tentukanlah harga masing-masing minuman dengan
menggunakan beberapa cara?
8.
Rp 68.000
Jika Budi mengeluarkan uang Rp 242.000 untuk membeli 3 baju dan 4 celana.
a. Buatlah model matematika dari persamaan tersebut.b. Berapakah harga satuan dari baju dan celana.c. Jika Indri hanya membeli 10 baju, berapakah uang yang di keluarkan oleh
indri.
9. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan linear berikut dengan menggunakanmetode grafik. 3x-4y = 18 dan 4x + y = 5
10. Pada sebuah tempat parkir terdapat 84 kendaraan yang terdiri dari sepeda motor dan
mobil, setelah dihitung jumlah roda seluruhnya ada 220. Jika tarif parkir untuk untuk
seperda motor Rp 1500,00 dan mobil Rp 2000,00. Maka besar uang yang diterima tukang
parkir tersebut adalah. (selesaikan dengan metode eliminasi)
Rp.14.000
Rp. 16.000
11. jumlah dua bilangan adalah 19, sedangkan selisihnya adalah 27. Bilangan itumasing-masing adalah (selesaikan dengan metode subtitusi)
12. Dalam sebuah pertandingan sepak bola, terjual karcis kelas I dan kelas II
sebanyak 500 lembar. Harga karcis kelas I adalah Rp8.000,00, sedangkan
harga karcis kelas II adalah Rp6.000,00. Jika hasil penjualan seluruh karcis
adalah Rp2.950.000,00
a. buatlah model matematika dari permasalahan diatas.
b. Berapakah harga karcis kelas I.
Lampiran 5
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
1. a. Yang merupakan Persamaan Linear Dua Variabel adalah persamaan nomor 3, 5, dan 6.
Karena pada setiap persamaan tersebut terdapat dua variabel dan keduanya berderajat
satu. Persamaan nomor 1,2, bukan meruapakan persamaan linear dua variabel, karena
hanya memiliki satu variabel dan berpangkat dua sehingga dinamakan persamaan kuadrat.
Persamaan nomor 4 merupakan persamaan linear tetapi satu variabel.
b. Himpunan penyelesaian dari persamaan nomor 4 adalah
X 0 4 1 16/5 2 12/5 -1 24/5
Y 5 0 15/4 1 5/2 2 25/4 -1
5
= 5 −0 4
- Himpunan penyelesaian dari PLDV di atas adalah semua itik yang menyusun garis
tersebut.
- Persamaan memiliki tak terhingga banyaknya penyelesaian.
c. Perbedaan PLSV, PLDV, dan SPLDV
Jika PLSV = Variabel persamaan tersebut hanya satu. Contohnya : 12x = 4
Jika PLDV = variabel perssamaan tersebut ada 2. Misalnya 2x + 3y = 14
Jika SPLDV = variabelnya ada 2, tetapi kedua variabel persamaan harus di cari nilainya,
dan memiliki 2 persamaan.
2. a. Menentukan jumlah mobil dan motor dalam parkiran tersebut.
Jika x = mobil dan y- motor, maka
Tempat parkir kendaraan ada 84 kendaraan, maka x + y = 84
Roda ban dalam perkiran tersebut, maka 4x + 2y = 220,
Keuntungan 2000x + 1500y
b. Menggunakan cara subtitusi:
X = 84-y
Maka
4x + 2y = 220 x + y = 84
4 (84-y) + 2y = 220 x + 58= 84
336 – 4y + 2y = 220 x = 84-58
336 – 2y = 220 x= 26
-2y = -116
Y= 58
c. keuntungan parkir tersebut.
2000x + 1500y
2000. 26 + 1500. 58
52.000 + 87.000 = 139.000
Jadi total keutungan dari hasil parkir mobil dan motor tersebut adalah Rp 139.000
3. a. Tidak, karena cerita diatas tidak memiliki variabel
b. karena bukan SPLDV, maka tidak ada model matematikanya
4. a. ya, karena persamaan tersebut adalah SPLDV karena ada Variabel x dan variabel y.
b. karena persamaan tersebut merupakan SPLDV, maka untuk mencarinya variabel X dan y√ == , maka
\ a + b = 4 a + b = 4 I2I 2a – 2b = 8
2a – b= 3 + 2a-b= 3 I1I 2a – b = 3 -
3a = 7 √ = 7/3 3b =5 = 5/3a = 7/3 x = 7/3 b= 5/3 y = 5/3
5. Sistem Persamaan dari grafik :
Dapat ditentukan melalui berbagai cara diantaranya,
a. Menggunakan rumus (y – y1) = m (x – x1)
b. Menggunakan rumus =Sebelumnnya ditentukan terlebih dahulu gradient masing-masing garis
1. Garis 1 (garis yang miring ke kanan)
g1 melalui titik (-3, 0) dan (1,2), dapat dihitung kemiringan/ gradient garis dengan
menggunakan rumus ( ) ambil salah satu titik, misalkan titik (x1,y1) = (-3,0)
(y – y1) = m (x – x1) (y – 0) = (x – – 3 ) ; dikalikan 2
2y = x – 3 atau x – 2y = 3
2. Garis 2 (garis yang miring ke kiri)
g2 melalui titik (x1,y1)): (2,0) dan (x2,y2): (0,4)= = (dikali silang)−2 ( − 0) = 4 ( − 2) → −2 = 4 − 8,dapat disederhanakan menjadi− = 2 − 4, 2 + = 4Jadi sistem persamaan dari grafik tersebut adalah x – 2y = 3 dan 2x + y = 4
Dari penyelesaian di atas dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
Titik potong kedua garis merupakan penyelesaian dari sebuah SPLDV
Penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah (1,2)
Kedua garis yaitu g1 dan g2 saling tegak lurus karena m1.m2 = -1
6. Dik. Latya membeli 2 buah pensil dan 3 buku seharga 30.000 – 8.000 = Rp. 22.000
Geema membeli 2 buah pensil dan 3 buah buku = 13.000
Jika Pensil = x
Pulpen = y, maka
5x + 4y = 22.000 [ 2 ] 10x + 8y = 44.000
2x + 3y= 13.000 [ 5 ] 10x + 15y = 65.000 -
-7 y= -21.000
Y= 3000
5x + 4y = 22.000 [ 3 ] 15x + 12y = 66.000
2x + 3y= 13.000 [ 4 ] 8x + 12y = 52.000 -
7x = 14.000
X = 2000
7. Icha membeli sebuah pasta gigi dan 2 buah sikat gigi seharga Rp. 13.000 sedangkan rani
membeli 2 buah pasta gigi dan sebuah sikat gigi seharga Rp 14.000, hitunglah masing-masing
harga pasta gigi dan sikat gigi.
X = Pasta gigi
Y = sikat gigi
x + 2y = 13.000 [ 2 ] 2x + 4y = 44.000
2x + y = 14.000 [ 5 ] 2x + y = 14..000 -
3y = 12.000
Y = 4.000
x + 2y = 13.000
x + 2( 4000) = 13.000
x + 8.000 = 13.000
x = 13.000 – 8.000
x= 5. 000
jadi, harga sebuah pasta gigi adalah Rp 5.000 sedangkan harga pasta gigi Rp 4.000
8. a. Persegi Panjang
A 21 Y B
4X + Y
D C
K 8X +Y L
12Y
M N
b. 21y = 8x + y + 8 4x + y= 12y - 6
21y – 8x - y = 8 6= -4x + 12 y -y
-8x + 21y = 8 -4x + 11y = 6
-8x + 20y = 8 [ 1 ] -8x + 20y = 8
-4x + 11y = 6 [ 2 ] -8x + 22y = 12 -
-2y = -4
Y= 2
-4x + 11y = 6
-4x + 11.2 = 6
-4x + 22 = 6
-4x = 6 – 12
-4x = -16
X= 4
C. Luas Persegi panjang ABCD (21y) . (4x + y) = 42 . 18 = 756 satuan
Luas persegi panjang KLMN ( 8x + y) .( 12y ) = 34 .24= 816 satuan
Lampiran 6
No Aspek Penilaian Rubrik penilaian skor1 Menyatakan peristiwa
sehari-hari dalambahasa atau simbolmatematika
Membentuk model matematika, kemudian melakukanperhitungan secara lengkap dan benar
4
Membentuk model matematika, kemudian melakukanperhitungan, namun ada sedikit kesalahan
3
Membentuk model matematika kurang lengkap danmelakukan perhitungan, namuan hanya sebagian yangbenar
2
Membentuk model matematika sangat terbatas danmelakukan perhitungan yang salah
1
Tidak ada respon/jawaban 02 Menjelaskan ide,
situasi dan relasi
matematika secara
tulisan dengan benda
nyata, gambar, grafik,
dan aljabar
Penjelasan secara matematika lengkap danperhitungannya benar, meskipun ada kekurangan darisegi bahasa.
4
Penjelasan yang di sajikan lengkap, namun ada sedikitkesalahan dalam perhitungan
3
Penjelasan secara matematika kurang lengkap, masukakal dan melakukan perhitungan sebagian besar
2
Penjelasan secara matematika tidak lengkap dan tidakmasuk akal dan perhitungannya tidak benar
1
Tidak ada respon/jawaban 0
3 Menjelaskan dan
membuat pertanyaan
tentang matematika
yang telah dipelajari
Komponen- komponen pertanyaan lengkap dan benardari segi bahasa
4
Komponen komponen pertanyaan lengkap namun adasedikit kekurangan dari segi bahasa
3
Komponen komponen pertanyaan kurang lengkapnamun dan dari segi bahasa sulit dimengerti
2
Komponen-komponen pertanyaan terbatas dan darisegi bahasa tidak dimngerti
1
Tidak ada respon/jawaban 0
4 Memberikan jawabandengan menggunakanbahasa sendiri
Penjelasan yang di sajikan lengkap danperhitungannya benar, meskipun ada kekurangan darisegi bahasa
4
Penjelasan yang di sajikan lengkap, namun ada sedikitkesalahan dalam perhitungan
3
Penjelasan yang disajikan kurang lengkap, danmelakukan perhitungan sebagian besar
2
Penjelasan yang disajikan terbatas dan perhitungantidak benar
1
Tidak ada respon/jawaban 0
Lampiran 7
Rangkuman Heuristik Vee
Aspek Konseptual Aspek Metodologi
Objek :
Apa maksud daripembelajaran tersebut?
Apa yang kita bahas hari
Ide apa yang kalianperoleh...
Manfaat apa yang kitaperoleh dari pembelajaranhari ini...
Jadi kesimpulannya?
Informasi yang kita dapatkanhari ini adalah...
Lampiran 8
No butir soal NilaiI II III IV
1 4 4 4 42 4 4 4 43 3 4 4 34 4 4 4 45 4 4 4 36 5 5 4 47 5 5 4 48 4 4 4 49 4 4 4 410 4 4 4 4
r= r=reabilitas kesesuaian observer
= ∑= ∑ == ∑ = − 1= − − = − 1= = − 1= = ( − 1)( − 1)
Lampiran 8
Lampiran 9
No butirsoal
NilaiI II III IV
1 4 4 4 42 4 4 4 43 3 4 4 34 4 4 4 45 4 4 4 36 5 5 4 47 5 5 4 48 4 4 4 49 4 4 4 410 4 4 4 4
r= r=reabilitas kesesuaian observer
= ∑ = 655 − = 6,975= ∑ = (2605) − = 3,225= ∑ = (6489) − = 0,875= − − (6,975 − 3,225 − 0,875 = 2,875
= = 10 x 4 = 40= − 1 = 40- 1= 39= − 1 = 10-1= 9= − 1 = 4 -1 = 3= ( − 1)( − 1) = 9 3 = 27= = 3,225
= = 2,875
= = , ,, = 0,70
Lampiran 10
Lembar Penilaian InstrumenI. Pentunjuk
1. Instrumen tes ini adalah tes yang digunakan untuk uji validitas soal2. Bapak/ ibu diharapkan untuk mengisi kolom indikator3. Tujuan dari tes ini hanya untuk mengumpulkan data guna keberhasilan di
dalam penyusunan skripsi yang baik
II. Kelas : VIIISemester : IMata Pelajaran : Matematika
Materi : Sistem persamaan Linear Dua VariabelStandar Kompetensi :Memahami sistem persamaan linier dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalahKompetensi Dasar : 1. Menyelesaikan persamaan linier dua variabel (SPLDV)
2. Membuat model matematika dari matematika yangberkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel
3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang
berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel
dan penafsirannya
III. Nama :
Pengalaman Mengajar:
No Indikator Penilaian1 2 3 4 5
1 Menjelaskan perbedaan persamaan linier satuvariabel dan dua Variabel
2 Membuat berbagai macam model matematika darimasalah yang berkaitan dengan persamaan linear satuvariabel
3 Menjelaskan perbedaan persamaan linier dua variabeldan sistem persamaan linier dua variabel
4 Memberikan penjelasan yang berkaitan dengan
model- model matematika dari PLDV yang disajikan
5 Menentukan penyelesaian sistem persamaan linierdua variabel menggunakan metode subtitusi
6 Menentukan penyelesaian sistem persamaan linierdua variabel menggunakan metode eliminasi
7 Menentukan penyelesaian sistem persamaan linierdua variabel menggunakan metode subtitusi-eliminasi
8 Menentukan penyelesaian sistem persamaan linierdua variabel menggunakan metode grafik
9 menyelesaikan persamaan sistem persamaan nonlinear dua variabel
10 membuat model matematika dari masalah sehari-harikedalam bentuk SPLDV dan aljabar
Keterangan:1. Sangat sesuai dengan indikator2. Sesuai dengan indikator3. Kurang sesuai dengan indikator4. Tidak sesuai dengan indikator5. Sangat tidak sesuai dengan indikator
Dimensi Kemampuan
komunikasi matematikIndikator
No.
Soal
Menyatakan peristiwa
sehari–hari dalam bahasa
/ simbol matematika
membuat model matematika dari masalah
sehari-hari kedalam bentuk SPLDV dan aljabar2.a
Menentukan penyelesaian sistem persamaan
linier dua variabel menggunakan metode
subtitusi
2
Membuat berbagai macam model matematika
dari masalah yang berkaitan dengan persamaan
linear dua variabel
3
Menentukan penyelesaian sistem persamaanlinier dua variabel menggunakan metodeeliminasi
6
Menjelaskan ide, situasi
dan relasi matematika
secara tulisan dengan
benda nyata, gambar,
grafik, dan aljabar
Menentukan penyelesaian sistem persamaan
linier dua variabel menggunakan metode
subtitusi-eliminasi
8Menentukan penyelesaian sistem persamaan
linier dua variabel menggunakan metode
grafik
5, 1b
Merefleksikan dan
menjelaskan pemikiran
mereka sendiri tentang
ide-ide dan situasi
matematis
Menjelaskan perbedaan persamaan linier dua
variabel dan sistem persamaan linier dua
variabel
1a
Menjelaskan perbedaan persamaan linier satu
variabel dan dua Variabel
1 c
menyelesaikan persamaan sistem persamaan
non linear dua variabel
4
Memberikan penjelasan yang berkaitan dengan
model- model matematika dari PLDV yang
disajikan
7
Lampiran 4
TES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK
Jenjang/ Ma.Pelajaran : MTs (SMP) / Matematika
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
1. Diketahui persamaan-persamaan:1. x + 2x2 = 5 3. p = 9 – 2q 5. 3k + 2 = 5m2. x - 5x = 6x 4. 3x = 20 + 5x 6. 5x + 4y = 20
a. Perhatikan persamaan-persamaan di atas, kelompokkanlah persamaan tersebut padaPLDV dan bukan PLDV!
b. Gambarkanlah grafik penyelesaian dari persamaan no.6, apa yang dapat kamusimpulkan?
c. Sebutkan perbedaan PLSV, PLDV dan SPLDV yang kalian ketahui.
2. Pada sebuah tempat parkir terdapat 84 kendaraan yang terdiri dari sepeda motor danmobil, setelah dihitung jumlah roda seluruhnyan ada 220.a. Apa yang anda pahami dari cerita di atas? Lalu buatlah model matematikanyab. Hitunglah, berapakah jumlah motor dan mobil di area parkir tersebutc. Jika tarif parkir untuk untuk seperda motor Rp 1500,00 dan mobil Rp2000,00. Brapakah
keuntungan dari total dari tukang parkir
3. Radit memacu sepedanya motornya dengan kecepatan 60 km/jam maka mereka akan tibaditempat pesta pukul 10.00 sedangkan pesta dimulai pukul 09.30. Oleh karena itu pa Raditmemacu sepeda motornya dengan kecepatan 80 km/jam agar bisa sampai saat pesta dimulai.Misalkan jarak tempuh adalah s dan waktu tempuh adalah t jam.
a. Apakah cerita diatas dapat termasuk SPLDV?b. Jika ya, bagaimana persoalan tersebut dapat diubah menjadi kalimat matematika.
4. Perhatikan sistem persamaan berikut:√ + = 4 dan 2√ − = 3
a. Apakah persamaan tersebut merupakan sistem persamaan Linear dua variabel? Berikanalasannya
b. Jika bukan, bagaimana cara menentukan penyelesaian sistem persmaan tersebut?
5. Perhatikan gambar berikut!
a. Tentukanlah sistem persamaan yang memenuhi grafik penyelesaian di atas!b. Apa yang dapat kamu simpulkan dari grafik penyelesaian tersebut
6. Pada suatu hari Latya dan Geema bertemu di Koperasi MTs Pembangunan UIN Jakarta,Latya : “Geem, apa saja yang kamu beli disini?”Geema : “Saya disini hanya membeli dua buah pensil dan tiga buah buku
Kalo kamu lat? Beli apa saja?”Latya :“Saya hanya membeli lima buah pensil dan empat buah buku, dan awalnya. saya bawa uang Rp 30.000,00 dan kembaliannya Rp 8.000,00 kalo kamu .berapa uang yang di keluarkan?”Geema : “kalo saya totalnya uang yang dikelauarkan Rp 13.000,00”latya : “kalo begitu, berapa ya harga pensil dan buku ini.”
Dari cerita diatas, tentukan harga sebuah pensil dan buku untuk membantu Latya.
7. Buatlah pertanyaan yang relevan dengan gambar dibawah ini. kemudian selesaikanpersamaan tersebut.
8. Terdapat dua buah persegi panjang ABCD dan KLMN, panjang persengi panjang ABCD8 cm lebihnya dari persegi panjang KLMN, sedangkan lebar persegi panjang ABCDadalah 6 kurangnya lebar persegi panjang KLMN. AB= (21y) cm, BC= (4x + y) cm, KL= (8x+y) cm dan KN (12y) cm.
a. Ilustrasikan permasalahan tersebut kedalam bentuk gambar.b. Informasi apa yang kamu peroleh dari permasalahan tersebut? Dan buatlah model
matematika agar bisa digunakan untuk menentukan panjang dan lebar masing-masing persegi panjang tersebut.
c. Hitunglah luas masing-masing persegi panjang tersebut
Lampiran 11
DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN
1) Distribusi frekuensi
47 72 91 66 66 72 78
66 53 81 47 66 53 63
59 81 72 69 53 84
81 66 66 78 56 59
75 69 72 72 69 63
2) Banyak data (n) = 32
3) Rentang data (R) = Xmax – Xmin
Keterangan : R = Rentangan
Xmax = Nilai Maksimum (tertinggi)
Xmin = Nilai Minimum (terendah)
R = Xmax – Xmin
= 91 - 47
= 44
4) Banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
Keterangan : K = Banyak kelas
n = Banyak siswa
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 32
= 6,0456 (dibulatkan ke atas)
5) Panjang kelas (i) =K
R=
6
44= 7,338 (dibulatkan ke atas)
138
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN
No IntervalBatas
Bawah
Batas
Atas
FrekuensiTitik
Tengah
)( iX
2iX ii Xf 2
ii Xf
)( if (%)f
1 47 –54 44,5 52,5 2 6,25 48,5 2352,25 97 4704,5
2 55 –62 52,5 60,5 6 18,75 56,5 3192,25 339 19153,5
3 63 –70 60,5 68,5 8 25,00 64,5 4160,25 516 33282
4 71 –78 68,5 76,5 9 28,13 72,5 5256,25 652,5 47306,25
5 79 –86 76,5 84,5 6 18,75 80,5 6480,25 483 38881,5
6 87 – 94 84,5 92,5 1 3,13 88,5 7832,25 88,5 7832,25
Jumlah 32 100% 2176 151160
Mean 68,00Median 68,50Modus 70,50Varians 102,97
Simpangan Baku 10,15
1) Mean/Nilai Rata-rata (Me)
Mean ( X ) =
i
ii
f
Xf
Keterangan :
Me = Mean/ Nilai Rata-rata
ii Xf = Jumlah dari hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari masing-
masing interval dengan frekuensinya.
139
if = Jumlah frekuensi/ banyak siswa
Mean ( X ) = 00,6832
2176
i
ii
f
Xf
2) Median/ Nilai Tengah (Md)
Md if
fnl
i
k
2
1
Keterangan :
Md = Median/ Nilai Tengah
l = Lower Limit (batas bawah dari interval kelas median)
n = Jumlah frekuensi/ banyak siswa
kf = Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah interval kelas median
if = Frekuensi kelas median
i = Interval kelas
Md 5,6889
6165,602
1
i
f
fnl
i
k
3) Modus (Mo)
Mo il
21
1
Keterangan :
Mo = Modus/ Nilai yang paling banyak muncul
l = Lower Limit (batas bawah dari interval kelas modus)
1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya
i = Interval kelas
140
Mo 5,70831
15,68
21
1
il
4) Varians )( 2s =
97,10213232
217615116032
)1(
222
nn
XfXfn iiii
5) Simpangan Baku (s) =
15,1097,1021
..22
nn
XfXfN ii
Lampiran 12
DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS KONTROL
1) Distribusi frekuensi
50 56 63 41 38 72
69 66 63 47 50 78
47 72 66 63 41
50 53 50 84 59
53 53 53 88 66
47 63 69 63 56
2) Banyak data (n) = 32
3) Rentang data (R) = Xmax – Xmin
Keterangan : R = Rentangan
Xmax = Nilai Maksimum (tertinggi)
Xmin = Nilai Minimum (terendah)
R = Xmax – Xmin
= 88 - 38
= 50
4) Banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
Keterangan : K = Banyak kelas
n = Banyak siswa
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 32
= 6,05 6 (dibulatkan ke atas)
5) Panjang kelas (i) =K
R=
6
50= 8,33 9 (dibulatkan ke atas)
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS KONTROL
No IntervalBatas
Bawah
Batas
Atas
Frekuensi Titik
Tengah
)( iX
2iX ii Xf 2
ii Xf)( if (%)f
1 38 – 4637,5 46,5 3 9,38 42 1764 126 5292
2 47 – 5546,5 55,5 7 21,88 51 2601 357 18207
3 56 – 6455,5 64,5 7 21,88 60 3600 420 25200
4 65 – 7364,5 73,5 10 31,25 69 4761 690 47610
5 74 – 8273,5 82,5 3 9,38 78 6084 234 18252
6 83 – 9182,5 91,5 2 6,25 87 7569 174 15138
Jumlah 32 100,00 2001 129699
Mean 62,53Median 67,50Modus 67,50Varians 147,55
Simpangan Baku 12,15
1) Mean/Nilai Rata-rata (Me)
Mean ( X ) =
i
ii
f
Xf
Keterangan :
Me = Mean/ Nilai Rata-rata
ii Xf = Jumlah dari hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari masing-
masing interval dengan frekuensinya.
if = Jumlah frekuensi/ banyak siswa
Mean ( X ) = 53,6232
2001
i
ii
f
Xf
2) Median/ Nilai Tengah (Md)
Md if
fnl
i
k
2
1
Keterangan :
Md = Median/ Nilai Tengah
l = Lower Limit (batas bawah dari interval kelas median)
n = Jumlah frekuensi/ banyak siswa siswa
kf = Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah interval kelas median
if = Frekuensi kelas median
i = Interval kelas
Md 50,67810
3165,642
1
i
f
fNl
i
k
3) Modus (Mo)
Mo il
21
1
Keterangan :
Mo = Modus/ Nilai yang paling banyak muncul
l = Lower Limit (batas bawah dari interval kelas modus)
1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kels sebelumnya
2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya
i = Interval kelas
Mo 5,67937
75,64
21
1
il
4) Varians )( 2s =
55,147
13232
200112969933
)1(
2
22
nn
xfxfn iiii
5) Simpangan Baku (s) =
15,1255,1471
..22
nn
XfXfN ii
Lampiran 13
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Z
Batas
Kelas
Nilai Z
Batas
Kelas
Luas Z
Tabelef of
e
eo
f
ff 2
44.5 -0.97 0,1651
45-52 0,1423 4,84 2 1,66
52.5 -0.50 0,3074
53 – 60 0,1795 6,10 6 0.00
60.5 -0.03 0,4869
61 – 68 0,1822 6,20 8 0.53
68.5 0.44 0,6691
69 – 76 0,1489 5,06 9 3,06
76.5 0.91 0,8180
67 – 84 0,0970 3,30 6 2,21
84.5 1.37 0,9150
85 – 92 0,0527 1,79 1 0,35
92.5 1.85 0,9677
hitung2 5.44
tabel2 7.82
Kesimpulan: data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
44.5
22
e
eo
f
ff
Keterangan:
2 = harga chi square
of = frekuensi observasi
ef = frekuensi ekspektasi
Lampiran 14
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS KELAS KONTROL
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Z
Batas
Kelas
Nilai Z
Batas
Kelas
Luas Z
Tabelef of
e
eo
f
ff 2
37,5 -1,47 0,070721 – 28 0,1130 3,62 3 0,11
46,5 -0,90 0,183729 – 36 0,1862 5,96 7 0,18
55,5 -0,33 0,369937 – 44 0,2238 7,16 7 0,00
64,5 0,24 0,593745 – 52 0,1963 6,28 10 2,20
73,5 0,81 0,790053 – 60 0,1246 3,99 3 0,24
82,4 1,37 0,914561 – 68 0,0596 1,91 2 0,00
91,5 1,94 0,9741
hitung2 2,74
tabel2 7.82
Kesimpulan: data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
74,2
22
e
eo
f
ff
Keterangan:
2 = harga chi square
of = frekuensi observasi
ef = frekuensi ekspektasi
Perhitungan Uji Homogenitas Posttest
Uji homogenitas yang dugunakan adalah uji Fisher, dengan rumus:ℎ = 12 =Langkah-langkah perhitungannya:
1. Menentukan hipotesis
Ho= data memiliki varians homogen
Ha= data tidak memiliki varians homogen
2. Menentukan kriteria pengujian
Jika Fhitung ≤ Ftabel maka terima Ho
Jika Fhitung > Ftabel maka terima Ha
3. Menetukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians
terkecil).
db1= (pembilang) = n-1 =32 - 1 = 31
db1= (penyebut) = n-1 = 32 - 1= 31
4. Menentukan nilai Fhitung
Berdasarkan perhitungan sebelumnya telah didapat varians pada kelas
eksperimen merupakan varians terbesar dan varians pada kelas kontrol merupakan
varians terkecil, makaℎ = = ,, = 0, 70
5. Menentukan nilai Ftabel
Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F(Z) = 1,82 dan Fhitung = 0,70 sehingga:
terima Ho.
Lampiran 15
178
Lampiran 18
180