PENGARUH PENDAPATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH...
Transcript of PENGARUH PENDAPATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH...
PENGARUH PENDAPATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR
MINUM (PDAM) TERHADAP PENDAPATAN ASLI
DAERAH (PAD) DI KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas untuk
memenuhi syarat-syarat guna memperoleh
gelar sarjana ekonomi
OLEH
HASANUDDIN
NIM : 12601043
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH - ACEH BARAT
2016
PENGARUH PENDAPATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR
MINUM (PDAM) TERHADAP PENDAPATAN ASLI
DAERAH (PAD) DI KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas untuk
memenuhi syarat-syarat guna memperoleh
gelar sarjana ekonomi
OLEH
HASANUDDIN
NIM : 12601043
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH - ACEH BARAT
2016
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pendapatan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
di Kabupaten Aceh Barat dan menguji pengaruh pendapatan Perusahaan Daerah
Air Minum(PDAM) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Aceh
Barat. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di
peroleh dari instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh
Barat, Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD)
Kabupaten Aceh Barat, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh,
serta dari berbagai sumber atau literatur lain yang ada kaitannya dengan penelitian
ini. Data yang digunakan adalah data tahun 2011-2015 yang meliputi variable
pendapatan PDAM dan variabel Pendapatan Asli Daerah. Pengolahan data
menggunakan sistem SPSS versi 23, analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini diperoleh persamaan akhir estiminasi
yaitu Ln_Y = 24.671 + (-0.038) Ln_X (pendapatan PDAM), konstanta sebesar
24,671 artinya apabila variabel pendapatan PDAM tidak sama dengan nol maka
PAD menurun sebesar 24,671. Setiap kerugian 1 persen dari pendapatan
perusahaan daerah air minum (PDAM) maka akan mengurangi pendapatan asli
daerah (PAD) sebesar (-0.038). Koefisien determinasi ( ) = 0,241 menunjukkan
bahwa variabel pendapatan PDAM tidak berpengaruh signifikan terhadap PAD di
Kabupaten Aceh Barat sebesar 24,1%, sedangkan sisanya 76,9 % di pengaruhi
oleh variabel-variabel lainnya diluar model penelitian ini. Uji t
menunjukan < yaitu (-.976) < 2,353 maka pendapatan PDAM
tidak berpengaruh signifikan pada tingkat kesalahan a = 5 %, hal ini berarti
diterima dan ditolak yang artinya PAD tidak dipengaruhi secara signifikan
oleh variabel pendapatan PDAM atau dengan kata lain bahwa pendapatan PDAM
merupakan faktor yang tidak dapat menentukan PAD secara nyata. Selain itu
karena nilai signifikan yang diperoleh lebih besar dari 0,05 maka parsial
pendapatan PDAM tidak berpengaruh signifikan terhadap PAD di Kabupaten
Aceh Barat.
Kata Kunci : Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) tidak hanya dengan adanya
Pendapatan PDAM
ABSTRACT
This research intend to observe about revenue of Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) against locally-generated revenue (PAD) in West Aceh district
and examine influence of Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) revenue
against locally-generated revenue (PAD). Data was collected by secondary data
from relevant agencies such as Badan Pusat Statistik (BPS) West Aceh district,
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) West Aceh
district, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh, as well as from
a variety sources or another literature that be related on this research. Data was
using in years 2011-2015 covering PDAM revenue variable and locally-generated
revenue variable. It’s has been processing by SPSS version 23, and using simple
linear regression analysis.
Based on results in this research were obtained final similarities
estimination namely Ln_Y = 24 671 + (-0038) Ln_X (PDAM revenue), constants
about 24.671 means if PDAM revenue variable is not equal to zero then PAD will
not decrease by 24.671. if it’s had an increasing about 1% will be not affected
againt locally-generated increasing revenue in West Aceh district by -0.038. The
coefficient of determination (R ^ 2) = 0.241 indicates that PDAM revenue
variable did not affect PAD in West Aceh District about 24.1%, while remaining
76.9% is influenced by other outside variables model in this research. T test
showed < there are -0.976 < 2,353, PDAM revenue non
significantly affected on the level of error a = 5%, it’s means H0 is accepted and
H1 was rejected, which means PAD is not significantly affected by PDAM
revenue variable or in other words PDAM revenue variable is a factor that can not
determine PAD. Also because of the significant value that is greater than 0.05,
then the partial income PDAM no significant effect on PAD in Aceh Barat
District.
Keywords: revenue (PAD) not only with the revenue taps
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
FAKULTAS EKONOMI
MEULABOH, ACEH BARAT Jl kampus Alue Penyareng - Aceh Barat Telp: (0655) 7018513
Alue Penyareng, 20 September 2016
Program Studi : Ekonomi Pembangunan
Jenjang : Strata 1
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI
Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan Skripsi Saudara :
Nama : Hasanuddin
NIM : 12601043
Dengan Judul: Pengaruh Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di
Kabupaten Aceh Barat
Yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar
Meulaboh
Mengesahkan:
Pembimbing Utama Pembimbing Kedua
Drs. Moenawar Iha, MM Yasrizal, M.Si
NIDN. 0112065202 NIDN. 0005028802
Mengetahui:
Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi
Ekonomi Pembangunan
Dr. Ishak Hasan, M.Si Yasrizal, M.Si
NIP.196412311986091001 NIDN: 0005028802
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
FAKULTAS EKONOMI
MEULABOH, ACEH BARAT Jl kampus Alue Penyareng - Aceh Barat Telp: (0655) 7018513
Alue Penyareng, 20 September 2016
Program Studi : Ekonomi Pembangunan
Jenjang : Strata 1
LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan Skripsi Saudara
Nama : Hasanuddin
NIM : 12601043
Dengan Judul: Pengaruh Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Di Kabupaten Aceh Barat
Yang telah dipertahankan didepan Komisi Ujian pada Tanggal 28 September 2016
Menyetujui
Komisi Ujian
Tanda Tangan
1. Ketua : Dr. Ishak Hasan, M.Si ...................................................
2. Sekretaris : Drs. Moenawar Iha, MM ...................................................
3. Anggota : Yasrizal, M.Si ..............................................
4. Anggota : Yoyon Safrianto, SE, M.Si .................................................
Mengetahui :
Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan
Yasrizal, M.Si
NIDN: 0005028802
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Hasanuddin
NIM : 12601043
Dengan ini menyatakan sesungguhnya yang bahwa di dalam Skripsi ini adalah
hasil karya saya sendiri dan tidak terdapat bagian atau satu kesatuan yang utuh
dari skripsi, tesis, disertasi, buku atau bentuk lain yang saya kutip dari orang lain
tanpa saya sebutkan sumbernya yang dapat dipandang sebagai tindakan
penjiplakan. Sepanjamg pengetahuan saya juga tidak terdapat reproduksi karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain yang dijadikan
seolah-olah karya saya sendiri. Apabila ternyata dalam Skripsi saya terdapat
bagian-bagian yang memenuhi unsur penjiplakan, maka saya menyatakan
kesediaan untuk dibatalkan sebahagian atau seluruh hak gelar kesarjanaan saya.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan seperlunya.
Meulaboh, 20 September 2016
Saya yang membuat pernyataan
Hasanuddin
NIM : 12601043
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Hasanuddin
2. Tempat/Tanggal Lahir : Cot Lagan, 20 April 1994
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Agama : Islam
5. Kebangsaan/Suku : Indonesia/ Aceh
6. Status : Belum Kawin
7. Pekerjaan/NIM : Mahasiswa/ 12601043
8. Alamat : Kuta Padang Layung, Kecamatan
Bubon, Kabupaten Aceh Barat
9. Email : [email protected]
10. Nama Orang Tua
a. Ayah : Arsyat. M
b. Ibu : Jamsini
c. Pekerjaan : Tani
d. Alamat : Kuta Padang Layung, Kecamatan
Bubon, Kabupaten Aceh Barat
11. Jenjang Pendidikan
a. MIN Banda Layung, berijazah Tahun 2006
b. SMP Negeri 1 Bubon, berijazah Tahun 2009
c. SMA Negeri 1 Bubon, berijazah Tahun 2012
d. Perguruan Tinggi Universitas Teuku Umar Meulaboh, masuk
Tahun 2012 sampai dengan sekarang.
Meulaboh,20 April 2016
Penulis
HASANUDDIN
NIM. 12601043
Ya Allah… Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepada hamba, hanya untuk mengetahui sebagian
kecil dari yang Engkau miliki, muliakanlah ya Allah…
Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan pun datang, maka apabila hamba telah selesai dari
suatu urusan, akan hamba kerjakan dengan sungguh- sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada
Allah lah hamba mengharapkan… Namun jadikanlah hamba dalam golongan orang-orang yang
sholeh. Dan jadikanlah hamba buah tutur (pujian) yang haik/benar bagi orang yang mempunyai
surga yang penuh kenikmatan. (QS.As-Syu’ra : 83-85)
Dalam kepedihan kucoba terus berjuang
Cobaan demi cobaan kujadikan cambuk untuk menggapai asa
Dengan ridha-Mu ya Allah
Ya Allah… setelah ilmu- Mu menghantarkan hamba menuju jalan- Mu
Kumohon restu hidayah dari-Mu. Rahmatilah hidupku ini
Ayahanda dan ibunda tercinta…
Searif langkahmu, setiap tetes keringat yang jatuh di dahimu
Terik matahari membakar kulitmu dan hujan deras menerpa kulitmu
Semua itu kau curahkan hanya untuk Ananda
Ayah Bunda tersayang…
Setiap do’amu, setiap kasih sayangmu adalah ridho buatku
Tiada yang dapat kupersembahkan untuk membalas cinta dan kasih sayangmu
Serta jasa yang telah diberikan selain segenggam kebahagian ini
Alhamdulillah…
Dengan penuh kerendahan hati kupersembahkan sebuah karya kecil untuk Ayahanda serta
kupersembahkan buat Ibunda tercinta serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan kasih sayang
dan kebahagiaan ini.
Terima kasih…
Pada Abangku, kakakku serta teman- teman seperjuangan baik
di kampus maupun diluar kampus, yang telah mendukung dan memberikan semangat, dorongan
untuk mencapai masa depan yag cerah…
Hasanuddin
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyusun skripsi ini guna untuk
memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Teuku Umar, tak lupa pula salawat beriring salam kami
sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita
dari alam jahiliyah kepada alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Meulaboh Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten
Aceh Barat”, dengan segenap kemampuan dan waktu yang ada penulis telah
berusaha untuk menyusun tulisan ini dengan sebaik-baiknya. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada ;
1. Kedua Orang tua yang sangat penulis sayangi dengan penuh cinta penulis
persembahkan untuk ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan
do’a serta semangat sehingga penulis dengan lancar dapat menyelesaikan
skripsi ini.
2. Bapak Drs. Munawar Iha, MM selaku Dosen Pembimbing Ketua yang telah
banyak mebantu penulis sehingga selesainya penulisan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Ishak Hasan, M.Si selaku Dekan Fakultas ekonomi Universitas
Teuku Umar
4. Bapak Yasrizal M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan
dan juga selaku Dosen Pembimbing Anggota yang telah banyak meluangkan
waktu dan pikiran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Buat teman-teman yang telah banyak mebantu dan memberikan semangat
yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Alue Peunyareng, 20 September 2016
Hasanuddin
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................................
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN TUJUAN ................................................................................................. ii
ABSTRAK ..................................................................................................................... iii
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. iv
LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN ................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................................... vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................... vii
MOTTO/PERUNTUKAN ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xiv
I.PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................ 4
1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................................................................. 4
1.4.2 Manfaat Praktis .............................................................................................. 5
1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 7
2.1 Pendapatan............................................................................................................. 7
2.1.1 Pengertian Pendapatan ............................................................................... 7
2.1.2 Pendapatan Perusahaan .............................................................................. 7
2.1.3 Teori Pendapatan ......................................................................................... 8
2.1.4 Jenis-Jenis Pendapatan ................................................................................ 9
2.1.5 Sumber Pendapatan .................................................................................... 10
2.2 Pendapatan Daerah .............................................................................................. 10
2.3 Pendapatan Asli Daerah ...................................................................................... 11
2.4 Sumber Pendapatan Asli Daerah ........................................................................ 14
2.4.1 Bagi Hasil Laba Perusahaan Daerah ......................................................... 14
2.5 Kerangka Pemikiran ........................................................................................... 16
2.6 Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 16
2.6 Perumusan Hipotesis .......................................................................................... 17
III. METODE PENELITIAN .................................................................................... 18
3.1 Ruang Lingkup Penelitian................................................................................. 18
3.2 Jenis Dan Sumber Data ...................................................................................... 18
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 18
3.4 Model Analisis Data ........................................................................................... 19
3.5 pengujian hipotesis ............................................................................................. 21
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 22
4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ............................................................. 22
4.2 Pendapatan Daerah Air Minum (PDAM) .......................................................... 23
4.3 Pendapatan Asli Daerah ..................................................................................... 26
4.4 Pengujian Hipotesis ............................................................................................ 28
4.4.1 Analisis Regresi Linier Sederhana............................................................. 28
4.4.2 Analisis Koefisien Korelasi........................................................................ 29
4.4.3 Uji t .............................................................................................................. 30
4.4.4 Hubungan Pendapatan PDAM dan PAD .................................................. 30
V. PENUTUP ................................................................................................................ 32
5.1. Kesimpulan .................................................................................................. 32
5.2. Saran-Saran .................................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 34
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Target Penerimaan dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) di
kabupaten Aceh Barat ........................................................................................ 13
4.1 Jumlah Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tahun 2011-
2015 di Kabupaten Aceh Barat ..................................................................... 23
4.2 Tunggakan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) tahun
2012-2015 ..................................................................................................... 24 Jumlah Penduduk, Angkatan Kerja, Tenaga Kerja 31
4.3 Target Penerimaan dan Realisasi Pendapatan asli Daerah ( PAD ) ............. 26
4.4 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ........................................................ 28
4.5 Hasil Uji Analisis Korelasi ............................................................................... 29
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Data Regresi Ln ............................................................................................. 36
2 Hasil Regresi Jumlah Pendapatan PDAM dan Jumlah Total
PAD ................................................................................................... 37
3 Daftar Tabel Uji t ........................................................................................... 38
4 Izin Penelitian Skrispsi .................................................................................. 39
5 Surat Balasan Izin Penelitian ....................................................................... 40
Jumlah Investasi Dan Penyerapannya Tenaga Kerja Serta Pertumbuhannya Di Kabupaten Aceh Barat Periode 2012- 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendapatan asli daerah adalah pendapatan rutin dari usaha-usaha
pemerintah daerah dalam memanfaatkan potensi sumber keuangan daerahnya
sehingga dapat mendukung pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan daerah (Rusyadi, 2005, h.52).
Lahirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
dalam pasal 79 menyebutkan bahwa salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah
(PAD) adalah hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan, yang kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2004 Pasal 157, Sumber pendapatan daerah terdiri atas pendapatan asli
daerah yang selanjutnya disebut PAD, yaitu hasil pajak daerah, hasil retribusi
daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD
yang sah.
Menurut Halim (2002, h.322) ada beberapa upaya dalam meningkatkan
penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) yaitu Potensi sumber-sumber PAD,
Faktor-faktor pendukung Letak geografi wilayah, Kesuburan tanah, Kekayaan
hasil tambang dan Usaha ekonomi produktif sebagai lapangan kerja.
Peranan perusahaan daerah diwujudkan dalam bentuk pembagian laba
yang disetorkan kepada pemerintah daerah yang bersangkutan, dan dimasukkan
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai sumber
pembiayaan bagi kegiatan pembangunan di daerah. Kenyataan sekarang, Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai perusahaan daerah yang merupakan salah
satu komponen PAD belum memperhatikan pengaruh yang berarti terhadap
peningkatan PAD, bahkan ada indikasi bahwa perusahaan daerah selama ini hanya
membebani pemerintah daerah dengan berbagai subsidi terselubung dan biaya
semu, sehingga perusahaan daerah tidak mempunyai kemandirian dalam
menjalankan usahanya.
BUMD menurut UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Daerah. Terdapat dua bentuk BUMD, yaitu: (1) Perusahaan Umum Daerah adalah
BUMD yang seluruh modalnya dimiliki oleh satu Daerah dan tidak terbagi atas
saham, dan (2) Perusahaan Perseroan Daerah adalah BUMD yang berbentuk
perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya atau
paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh satu Daerah.
Hasil perusahaan milik daerah merupakan pendapatan daerah dari
keuntungan bersih perusahaan daerah yang berupa dana pembangunan daerah dan
bagian untuk anggaran belanja daerah yang disetor ke kas daerah, baik perusahaan
daerah yang dipisahkan, sesuai dengan motif pendirian dan pengelolaan, maka
sifat perusahaan daerah adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat menambah
pendapatan daerah, memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum, dan
mengembangkan perekonomian daerah.
Badan Usaha Dalam Hal ini adalah Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM),PDAM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyediaan
air bersih. Salah satu tujuan dibentuknya PDAM adalah mencukupi kebutuhan
masyarakat akan air bersih, meliputi penyediaan, pengembangan pelayanan
sarana dan prasarana serta distribusi air bersih. sedang tujuan lainnya adalah ikut
serta mengembangkan perekonomian guna menunjang pembangunan daerah
dengan memperluas lapangan pekerjaan, serta mencari laba sebagai sumber utama
pembiayaan bagi daerah. PDAM sebagai salah satu BUMD diharapkan mampu
memberikan kontribusi yang memadai sebagai pelayan masyarakat dan
diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Permasalahan yang dihadapi PDAM Kabupaten Aceh Barat terdapat pada
banyaknya tunggakan pelanggan tiap tahunnya yang menyebabkan Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) mengalami kerugian.
Berikut daftar tunggakan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
tahun 2012-2015
No Kelompok
Pelanggan
Tarif Penyisishan
2012 2013 2014 2015
1 Sosial 45,00 % 32,33 % 33,60 % 33,74 %
2 Rumah Tangga A 42,00 % 50,79 % 57,09 % 62,12 %
3 Rumah Tangga B 42,00 % 52,33 % 56,62 % 61,49 %
4 Rumah Tangga C 39,00 % 41,22 % 34,54 % 33, 05 %
5 Instansi Pemerintah 42,00 % 32,00 % 32,64 % 29,52 %
6 Niaga Kecil 42,00 % 49,00 % 62,34 % 69,12 %
7 Niaga Besar 30,00 % 32,67 % 40,12 % 43,50 %
8 Industri 72,00 % 73,67 % 49,78 % 42,38 %
9 TNI/POLRI 46,00 % 45,55 % 45,40 % 45,40 %
Masalah-masalah tersebut perlu dianalisis dan harus menjadi prioritas
utama dalam pengembangan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Aceh
Barat sehingga keberadaannya mampu menunjukkan kinerja yang baik sekaligus
mampu memberikan konstribusi terhadap PAD, oleh sebab itu perlu untuk
melakukan penelitian mengenai pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum di
Kabupaten Aceh barat. Sehubungan dengan latar belakang dan permasalahan
tersebut, maka yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini adalah berapa besar
pengaruh pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum terhadap PAD Kabupaten
Aceh Barat sehingga mampu menempatkan dirinya sebagai perusahaan penghasil
profit dan sesuai dengan fungsi sosialnya dalam penyediaan kebutuhan
masyarakat akan air bersih.
Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendapatan Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Aceh Barat”
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu seberapa besar pengaruh
Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Terhadap
PAD Kabupaten Aceh Barat ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh Pendapatan PDAM Tirta Meulaboh terhadap PAD
Kabupaten Aceh Barat.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis
Menambah wawasan penulis sebagai bahan perbandingan antara teori
yang dipelajari dengan praktek yang telah dikembangkan.
b. Bagi Lingkungan Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan untuk menambah bahan
bacaan bagi mahasiswa-mahasiswi di Fakultas Ekonomi UTU atau bagi yang
ingin mengetahui pengaruh Pendapatan PDAM Tirta Meulaboh terhadap PAD
Kabupaten Aceh Barat.
1.4.2. Manfaat Praktis
Sebagai input bagi pemerintah daerah dalam melihat pengaruh Pendapatan
PDAM Tirta Meulaboh terhadap PAD kabupaten aceh barat. Dan untuk
memberikan sumbangan pemikiran bagi mahasiswa-mahasiswi yang ingin
melakukan penelitian tentang pengaruh Pendapatan PDAM Tirta Meulaboh
terhadap PAD Kabupaten Aceh Barat.
1.5. Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari
lima bagian yaitu :
Pertama, Pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Kedua, Tinjauan Pustaka terdiri atas pegertian pendapatan, pendapatan
perusahaan, teori pendapatan, jenis-jenis pendapatan,sumber pendapatan,
Pendapatan Daerah, Pendapatan Asli daerah, Sumber Pendapatan Asli Daerah,
Bagi hasil laba Perusahaan Daerah, Kerangka Pemikiran, Penelitian Terdahulu,
Perumusan Hipotesis.
Ketiga, Metode Penelitian Terdiri Dari Ruang Lingkup Penelitian, Jenis
Dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Model Analisi Data, Dan
Pengujian Hipotesis.
Keempat, Pembahasan Hasil Penelitian Dan Hasil Analisis Data
Kelima, Kesimpulan Dan Saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendapatan
2.1.1 Pengertian Pendapatan
Menurut Sukirno (2006, h. 47), pendapatan adalah jumlah penghasilan
yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu,
baik harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan.
Selanjutnya menurut Nababan (2009, h.17), pendapatan adalah hasil penjualan
faktor-faktor produksi yang dimilikinya pada sektor produksi dan sektor ini
membeli faktor-faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses
produksi dengan harga yang berlaku di pasar faktor produksi.
Lebih jauh lagi menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007, h. 23)
pendapatan adalah arus masuk bruto manfaat ekonomi yang timbul dari aktifitas
normal perusahaan selama periode yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang
tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa
pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari melakukan pekerjaan atau adanya
balas jasa selama periode tertentu.
2.1.2 Pendapatan Perusahaan
Menurut Noor (2007, h.189) pendapatan perusahaan berasal dari
penjualan, sementara itu nilai penjualan ditentukan oleh jumlah unit terjual
(quality) harga jual (price), atau lebih sederhana dikatakan pendapatan fungsi
(quality,price) sedangkan pendapatan industri kecil diartikan sebagai hasil yang
diperoleh pengusaha dalam mengorganisasikan faktor-faktor produksi yang
dikelolanya.
Setiap pengusaha memproduksi barang dan jasa dengan tujuan
memperoleh laba atau menghindari kerugian dan untuk mengukur tingkat
pendapatan. Dapat dicerminkan dari jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh
produsen. Apabila jumlah barang dan jasa yang dihasilkan banyak, dan
mempunyai nilai jual yang tinggi, dengan biaya produksi rendah, maka dengan
sendirinya tingkat keuntungan yang diperoleh akan tinggi.
2.1.3. Teori Pendapatan
Menurut Sumitro dalam Nababan (2009, h. 16) dalam ekonomi modern
terdapat dua cabang utama teori, yaitu teori harga dan teori pendapatan .Teori
pendapatan termasuk dalam ekonomi makro, yaitu teori yang mempelajari hal-hal
besar seperti perilaku jutaan rupiah pengeluaran konsumen, investasi dunia usaha,
dan pembelian yang dilakukan pemerintah.
Menurut pelopor ilmu ekonomi klasik, Adam Smith dan David Ricardo,
distribusi pendapatan digolongkan dalam tiga kelas sosial yang utama : pekerja,
pemilik modal dan tuan tanah. Ketiganya menentukan 3 faktor produksi, yaitu
tenaga kerja, modal dan tanah.Penghasilan yang diterima setiap faktor dianggap
sebagai pendapatan masing-masing keluarga terlatih terhadap pendapatan
nasional. Teori mereka meramalkan bahwa saat masyarakat semakin maju, para
tuan tanah akan relatif lebih baik keadaannya dan kapitalis (pemilik modal)
menjadi relativ lebih buruk keadaaannya.
2.1.4. Jenis-Jenis Pendapatan
Menurut Sukirno (2006, h. 47), terdapat beberapa klarifikasi pendapatan
antara lain :
1. Pendapatan Pribadi/personal income yaitu semua jenis pendapatan yang
diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima penduduk
suatu negara.
2. Pendapatan Disposibel yaitu pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus
dibayarkan oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dari pendapatan
tersebut yang siap dibelanjakan inilah yang dinamakan pendapatan disposibel.
3. Pendapatan nasional adalah nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang
diproduksikan oleh suatu Negara dalam satu tahun.
Berdasarkan pendapat diatas, pendapatan dapat dibagi dalam beberapa jenis
pendapatan yaitu :
1. Jenis-jenis pendapatan dapat dibagi dua macam :
a. Pendapatan berupa uang, yaitu pendapatan yang berupa :
1) Usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri, komisi dari
mana saja, dan penjualan dari kerajinan rumah tangga yang dihasilkan.
2) Hasil investasi yaitu pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah
atau modal yang digunakan orang lain.
3) Keuntungan sosial yaitu pendapatan yang diperoleh dari kerja sosial.
b. Pendapatan berupa barang yaitu pendapatan yang berupa :
1) Bagian pembayaran upah dari gaji yang dibentuk dalam bonus, pengobatan,
transportasi, perumahan, rekreasi.
2) Pendapatan yang bukan merupakan pendapatan yaitu penerimaan yang berupa
pengambilan tabungan, penjualan barang-barang yang dipakai, penagihan
piutang, pinjaman uang, kiriman uang, dan warisan.
2.1.5. Sumber Pendapatan
Menurut Sumardi (2007, h.226) pendapatan yang diterima seseorang
berasal dari berbagai sumber pendapatan yaitu :
1. Pendapatan sektor formal, yaitu pendapatan yang bersumber dari upah atau gaji
yang diperoleh secara tetap dan jumlah yang telah ditentukan.
2. Pendapatan sektor informal, yaitu pendapatan yang bersumber dari perolehan
atau penghasilan tambahan seperti dagang, tukang dan buruh.
2.2. Pendapatan Daerah
Pendapaatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas
umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar yang merupakan hak
pemerintah daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar
kembali oleh daerah. Sehubungan dengan hal tersebut, pendapatan daerah yang di
anggarkan dalam APBD merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang
dapat di capai untuk setiap sumber pendapatan. Seluruh pendapatan daerah yang
di anggarkan dalam APBD danggarkan secara bruto, yang mempunyai makna
bahwa jumlah pendapatan yang di anggarkan tidak boleh dikurangi dengan
belanja yang digunakan dalam rangka menghasilkan pendapatan tersebut dan/ atau
dikurangi dengan bagian pemerintah pusat/daerah lain dalam rangka bagi hasil :
1. Pendapatan Asli Daerah
2. Dana Perimbangan
3. Transfer pemerintah pusat – Dana perimbangan
a. Transfer pemerintah pusat – Lembaga
b. Transfer pemerinath provinsi
4. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Pendapatan Daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih dalam periode anggaran tertentu (UU No. 32
Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah). Pendapatan daerah berasal dari
penerimaan dari dana perimbangan pusat dan daerah, juga yang berasal dari
daerah itu sendiri yaitu pendapatan asli daerah serta lain-lain pendapatan yang
sah.
Perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah adalah sistem
pembagian keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan, dan
bertanggung jawab dalam rangka pendanaan penyelenggaraan desentralisasi,
dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah serta besaran
penyelenggraan dekonsentralisasi dan tugas pembantuan (UU No. 32 Tahun 2004)
2.3. Pendapatan Asli Daerah
Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah bahwa sumber
Pendapatan Daerah terdiri dari :
a. Pendapatan asli daerah yang berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain lain pendapatan asli
daerah yang sah.
b. Dana perimbangan.
c. Pinjaman daerah.
d. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Menurut Widjaja (2007, h.78) Pendapatan asli daerah terdiri dari pajak
daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, serta pinjaman dan
pendapatan asli daerah yang sah seperti hasil penjualan aset tetap daerah dan jasa
giro.
Menurut Kuswara (2006, h.23) komponen PAD terdiri dari pajak, retribusi, hasil
perusahaan milik daerahdan hasil pengelolaan kekayaan daerah.Keempat
komponen tersebutsangat penting dan msing-masing memberikan kontribusi bagi
penerimaan PAD sebagai sumber keuangan daerah. Daerah otonom hrus memiliki
keuangan dan kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri,
mengelola dan menggunakan keuangan sendiri yang cukup memadai untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintah daerahnya. Ketergantungan pada bantuan
pusat harus seminimal mungkin sehingga PAD haru menjadi bagian sumber
keuangan terbesr yang didukung oleh kebijakan perimbangan keuangan pusat dan
daerah sebagai prasyarat mendasar dalam sistem pemerintahan Negara.
Menurut Halim (2002, h.322) ada beberapa upaya dalam meningkatkan
penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu :
1. Potensi sumber-sumber (PAD)
2. Faktor-faktor pendukung
3. Letak geografi wilayah
4. Kesuburan tanah
5. Kekayaan hasil tambang
6. Usaha ekonomi produktif sebagai lapangan kerja
Tabel 2.1
Target Penerimaan dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten
Aceh Barat Tahun 2011- 2015.
No
Tahun
Target Penerimaan Realisasi
Penerimaan
Persentase
(Jutaan Rp) (Jutaan Rp) (%)
1 2011 33.117 21.042 63,54
2 2012 37.263 24.727 66,36
3 2013 71.900 72.045 100,14
4 2014 7.208 46.928 6,51
5 2015 9.622 101.327 10,53
Gambar 2.1
Grafik Target Penerimaan dan Realisasi Penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Aceh Barat
Tahun 2011-2015
Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah Realisasi penerimaan PAD
di Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2011 yaitu sebanyak 21.042.866.954,40,
tahun 2012 sebanyak 24.727.256.869,07, pada tahun 2013 yaitu sebanyak
72.045.769.655,00, kemudian pada tahun 2014 yaitu sebanyak 46.928.106.803,00,
dan pada tahun 2015 yaitu sebanyak 101.327.835.702,03. ada peningkatan dan
penurunan di setiap tahunnya untuk Realisasi Penerimaan PAD di Kabupaten
Aceh Barat. Pada tabel diatas juga dapat kita lihat bahwa Target Penerimaan PAD
di Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2011 yaitu sebanyak 33.117.259.546,20,
pada tahun 2012 yaitu sebanyak 37.263.716.192,00, pada tahun 2013 yaitu
sebanyak 71.900.450.465,90, selanjutnya pada tahun 2014 Target Penerimaan di
$-
$20.000,00
$40.000,00
$60.000,00
$80.000,00
$100.000,00
$120.000,00
tahun 2011
tahun 2012
tahun 2013
tahun 2014
tahun 2015
PAD
target penerimaan
realisasi penerimaan
Kabupaten Aceh Barat sebanyak 7.208.618.556,53, dan pada tahun 2015 yaitu
sebanyak 9.622.776.419,95.
2.4. Sumber Pendapatan Asli Daerah
Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 157 tentang pemerintah
daerah, menyebutkan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah adalah meliputi :
1. Pajak Daerah
2. Retribusi Daerah
3. Bagian laba Badan Usaha Milik daerah
4. Penerimaan yang ada
2.4.1. Bagi Hasil Laba Perusahaan Daerah
Bagi hasil laba perusahaan daerah adalah penerimaan berupa bagian laba
bersih Badan Usaha Milik Daerah yang terdiri dari laba bersih Bank
Pembangunan Daerah, bagian laba bersih Perusahaan Daerah. Hasil perusahaan
milik daerah merupakan pendapatan daerah dari keuntungan bersih perusahaan
daerah yang berupa dana pembangunan daerah dan bagian untuk anggaran belanja
daerah yang disetor ke kas daerah, baik perusahaan daerah yang dipisahkan,
sesuai dengan motif pendirian dan pengelolaan, maka sifat perusahaan daerah
adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat menambah pendapatan daerah,
memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum, dan memperkembangkan
perekonomian daerah.
Peranan perusahaan daerah diwujudkan dalam bentuk pembagian laba
yang disetorkan kepada pemerintah daerah yang bersangkutan, dan dimasukkan
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai sumber
pembiayaan bagi kegiatan pembangunan di daerah. Kenyataan sekarang, Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai perusahaan daerah yang merupakan salah
satu komponen PAD belum memperhatikan pengaruh yang berarti terhadap
peningkatan PAD, bahkan ada indikasi bahwa perusahaan daerah selama ini hanya
membebani pemerintah daerah dengan berbagai subsidi terselubung dan biaya
semu, sehingga perusahaan daerah tidak mempunyai kemandirian dalam
menjalankan usahanya.
BUMD menurut UU terbaru Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
oleh Daerah. Terdapat dua bentuk BUMD, yaitu: (1) Perusahaan Umum Daerah
adalah BUMD yang seluruh modalnya dimiliki oleh satu Daerah dan tidak terbagi
atas saham, dan (2) Perusahaan Perseroan Daerah adalah BUMD yang berbentuk
perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya atau
paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh satu Daerah.
2.5 Kerangka Pemikiran
Keterangan :
PPDAM = Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum
PAD = Pendapatan Asli Daerah
PPDAM
(X)
PAD
(Y)
2.6 Penelitian Terdahulu
Sehubungan dengan penelitian pengaruh Pendapatan PDAM Tirta
Meulaboh terhadap PAD Kabupaten Aceh Barat. Penelitian serupa juga pernah
dibuat Hidayat, tofik (2008) Pengaruh BUMD Terhadap Penerimaan Pendapatan
Asli Daerah (PAD), Pendekatan Sistem Dinamik. Penelitian Ini Dilakukan Di
Pemkot Tegal, Pemkab Tegal Dan Pemkab Brebes, yang mempunyai pengaruh
positif terhadap PAD.
Kemudian penelitian Ridzka Kurni Sari (2012) Pengaruh Penerimaan Pajak
Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Kota Padang, yang berpengaruh positif terhadap peningkatan PAD.
Dan selanjutnya Apeles Agust Saputra Mendrofa (2011) Pengaruh
Pemungutan Pajak Reklame Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) (Studi Pada Dinas Pendapatan Nias), yang berpengaruh positif terhadap
peningkatan PAD.
2.7 Perumusan Hipotesis
Dalam usaha pemecahan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
penulis membuat hipotesis adalah pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Meulaboh berpengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah di
Kabupaten Aceh Barat.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Kabupaten Aceh Barat. Ruang lingkup
penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Pendapatan PDAM Tirta Meulaboh
terhadap PAD Kabupaten Aceh Barat.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder merupakan data
yang telah dikumpulkan dan telah menjadi dokumentasi. Data penelitian ini
diperoleh dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh
Kabupaten Aceh Barat.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian lapangan
Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung yang menjadi objek
penelitian. Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang diperoleh dengan
cara :
a. Observasi (Pengamatan Langsung)
Dengan cara melakukan pengamatan secara langsung untuk memperoleh
data yang diperlukan.
b. Wawancara Langsung
Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti. Dalam hal
ini penulis melakukan wawancara ke bagian yang berkaitan dengan
Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Pendapatan Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirta Meulaboh di Kabupaten Aceh Barat.
c. Dokumen-dokumen
Pengumpulan data dengan cara mencatat data yang berhubungan dengan
masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang dimiliki.
Berdasarkan penelitian ini diharapkan akan memperoleh data mengenai
besarnya pengaruh Pendapatan PDAM Tirta Meulaboh terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Aceh Barat, dan informasi-
informasi lain yang diperlukan.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku di
perpustakaan dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang
akan diteliti oleh penulis.
3.4 Model Analisis Data
Metode yang digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian ini yaitu
dengan menggunakan analisa Regresi Linear Sederhana, analisa korelasi,
koefisien determinasi dan uji t yang akan diolah dengan menggunakan program
komputer statistik SPSS dengan penjelasan berikut ini :
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Regresi linear sederhana ialah suatu bentuk persamaan regresi linear yang
menjelaskan hubungan fungsional antara dua variabel, yaitu antara satu
variabel bebas (independent variable) terhadap satu variabel terikat (dependent
variable). Menurut Syakhiruddin (2008, h, 256).
Untuk itu digunakan model persamaan regresi linear sederhana dengan
persamaan fungsi yaitu PAD = F(PPDAM), atau Pendapatan Asli Daerah
merupakan fungsi dari Pengaruh Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum
yang dijabarkan dalam persamaan linear :
Y = a + β +
Keterangan :
Y = Variabel dependen (PAD)
a = Konstanta (Intercept)
β = Koefisien (Koefisien Intensitas)
= Variabel Independen (Pendapatan PDAM)
= F aktor Pengganggu (Error Term)
Sehingga membentuk sebuah model penelitian menjadi :
PAD = a + bPPDAM + e………..…….....………….……………….(1)
Keterangan :
PAD = Pendapatan Asli Daerah
a = Konstanta
B = Koefisien
PPDAM = Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum
e = Error
b. Analisa Koefisien Korelasi (r)
Menurut Syakhiruddin (2008, h, 263) Koefisien Korelasi yaitu Koefisien
yang menjelaskan keeratan hubungan keterkaitan antara Variable Bebas
( ngan Variable Tak Bebas ( .
…………....………….………..……..(2)
c. Uji t
Uji t digunakan untuk melihat signifikan dari pengaruh yang
ditimbulkan oleh Variabel Bebas (X) terhadap Variabel Terikat (Y) yang
dapat dirumuskan sebagai berikut : (Hasan 2006, h, 241).
t =
……………..…..…….…………………….……….…….(3)
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
r = Koefisien Korelasi
3.5 Pengujian Hipotesis
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. pengaruh Pendapatan PDAM terhadap PAD
Kabupaten Aceh Barat yang diteliti secara bersama-sama tidak
berpengaruh secara signifikan.
b. pengaruh Pendapatan PDAM terhadap PAD
Kabupaten Aceh Barat yang diteliti secara bersama-sama berpengaruh
secara signifikan.
Kriteria uji hipotesa yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :
a. Apabila > , maka ditolak diterima,
pengaruh yang signifikan antara Pendapatan PDAM terhadap PAD di
Kabupaten Aceh Barat.
b. Apabila < , maka diterima ditolak,
pengaruh yang signifikan antara Pendapatan PDAM
terhadap PAD di Kabupaten Aceh Barat
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh merupakan
Badan Usaha Milik Pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang didirikan pada tahun
1983 dengan nama Badan Pengelola Air Minum (BPAM). Perusahaan ini mulai
beroperasi pada tahun 1984, kemudian tahun 1993 berdasarkan Peraturan daerah
Nomor: 11 tahun 1993 berganti nama menjadi Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Meulaboh.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh
Barat didirikan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan penyediaan dan
penyaluran air minum dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok masyarakat serta
mendukung pelaksanaan pembangunan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Setelah dilakukan pengumpulan data yang ada di Kabupaten Aceh Barat,
data yang diperoleh tersebut terdiri dari pendapatan Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) dari tahun 2011-2015 dan target penerimaan dan realisasi
Pendapatan Asli daerah (PAD) di Kabupaten Aceh Barat di kantor PDAM Tirta
Meulaboh dan di kantor Badan Pusat Statistik (BPS) yang ada di Kabupaten Aceh
Barat, selanjutnya penulis melakukan analisis terhadap pengaruh pendapatan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kabupaten Aceh Barat.
Analisis statistik yang dilakukan dalam penelitian ini untuk membuktikan
hipotesis mempergunakan analisis regresi linear sederhana, analisis koefisien
korelasi, uji t yang di olah melalui program SPSS for Windows Versi 23.
4.2 PENDAPATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)
Data jumlah pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tahun
2011-2015 di Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat pada table 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1
Jumlah Pendapatan PDAM Di Kabupaten Aceh Barat Tahun 2011- 2015 :
.
No
Tahun
Pendapatan PDAM
(Rp)
1 2011 -651.631.824,30
2 2012 225.782.175,84
3 2013 -751.994.331,42
4 2014 -1.623.474.747,47
5 2015 -4.018.634.336,36
Sumber : Kantor PDAM Tirta Meulaboh, (Diolah 2016)
Berdasarkan table 4.1 dan grafik 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah
pendapatan PDAM dari tahun 2011-2015 banyak mengalami kerugian, kecuali
pada tahun 2012 total pendapatan PDAM Rp.225.782.175,84, pada tahun 2011
yaitu dengan total Rp.-651.631.824,30, pada tahun 2013 sebesar Rp.-
751.994.331,42, pada tahun 2014 total pendapatan PDAM sebesar Rp.-
1.623.474.747,47, selanjutnya jumlah pendapatan PDAM pada tahun 2015
sebesar Rp.-4.018.634.336,36.
Gambar 4.1
Grafik pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
di Kabupaten Aceh BaratTahun 2011-2015
Kerugian yang di alami oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di
sebabkan oleh berbagai hal, salah satu nya yaitu banyaknya tunggakan pelanggan
di setiap tahun nya. Hal ini dapat dilihat pada table dibawah ini
Tabel 4.2 tunggakan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
tahun 2012-2015 :
No Kelompok
Pelanggan
Tarif Penyisishan
2012 2013 2014 2015
1 Sosial 45,00 % 32,33 % 33,60 % 33,74 %
2 Rumah Tangga A 42,00 % 50,79 % 57,09 % 62,12 %
3 Rumah Tangga B 42,00 % 52,33 % 56,62 % 61,49 %
4 Rumah Tangga C 39,00 % 41,22 % 34,54 % 33, 05 %
$(4.500)
$(4.000)
$(3.500)
$(3.000)
$(2.500)
$(2.000)
$(1.500)
$(1.000)
$(500)
$-
$500
tahun 2011 tahun 2012 tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015
pendapatan PDAM
5 Instansi Pemerintah 42,00 % 32,00 % 32,64 % 29,52 %
6 Niaga Kecil 42,00 % 49,00 % 62,34 % 69,12 %
7 Niaga Besar 30,00 % 32,67 % 40,12 % 43,50 %
8 Industri 72,00 % 73,67 % 49,78 % 42,38 %
9 TNI/POLRI 46,00 % 45,55 % 45,40 % 45,40 %
Sumber : Kantor PDAM Tirta Meulaboh, (Diolah 2016)
Gambar 4.2
Grafik tunggakan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
tahun 2012-2015 :
Berdasarkan Tabel 4.3 dan Gambar 4.3 diatas dapat kita lihat bahwa pada
tahun 2012 rata-rata tunggakan menurut kelompoknya yaitu sebesar 46 %, pada
tahun 2013 rata-rata yaitu sebesar 43 %, selanjutnya pada tahun 2014 rata-rata
mencapai 40 %, dan pada tahun 2015 rata-rata tunggakan menurut kelompoknya
yaitu sebesar 45 %.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Sosial
Rumah tangga A
Rumah tangga B
Rumah tangga C
instansi pemerintah
Niaga kecil
Niaga besar
industri
TNI/POLRI
4.3 Pendapatan Asli Daerah
Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 157 tentang
pemerintah daerah, menyebutkan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah adalah
meliputi :
5. Pajak Daerah
6. Retribusi Daerah
7. Bagian laba Badan Usaha Milik daerah
8. Penerimaan yang ada
Data Pendapatan Asli Daerah dapat dilihat pada table 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.3
Target Penerimaan dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten
Aceh Barat Tahun 2011- 2015.
No
Tahun
Target Penerimaan Realisasi
Penerimaan
Persentase
(Jutaan Rp) (Jutaan Rp) (%)
1 2011 33.117 21.042 63,54
2 2012 37.263 24.727 66,36
3 2013 71.900 72.045 100,14
4 2014 7.208 46.928 6,51
5 2015 9.622 101.327 10,53
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Barat, (Diolah 2016)
Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah Realisasi penerimaan PAD
di Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2011 yaitu sebanyak 21.042.866.954,40,
tahun 2012 sebanyak 24.727.256.869,07, pada tahun 2013 yaitu sebanyak
72.045.769.655,00, kemudian pada tahun 2014 yaitu sebanyak 46.928.106.803,00,
dan pada tahun 2015 yaitu sebanyak 101.327.835.702,03. ada peningkatan dan
penurunan di setiap tahunnya untuk Realisasi Penerimaan PAD di Kabupaten
Aceh Barat. Pada tabel diatas juga dapat kita lihat bahwa Target Penerimaan PAD
di Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2011 yaitu sebanyak 33.117.259.546,20,
pada tahun 2012 yaitu sebanyak 37.263.716.192,00, pada tahun 2013 yaitu
sebanyak 71.900.450.465,90, selanjutnya pada tahun 2014 Target Penerimaan di
Kabupaten Aceh Barat sebanyak 7.208.618.556,53, dan pada tahun 2015 yaitu
sebanyak 9.622.776.419,95.
Gambar 4.3
Grafik Target Penerimaan dan Realisasi Penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Aceh Barat
Tahun 2011-2015
4.4 Pengujian Hipotesis
Untuk melihat pengaruh pendapatan perusahaan air minum (PDAM)
terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Aceh Barat akan dianalisis
dengan menggunakan beberapan analisis sebagai berikut :
$-
$20.000
$40.000
$60.000
$80.000
$100.000
$120.000
tahun 2011
tahun 2012
tahun 2013
tahun 2014
tahun 2015
PAD
target penerimaan
realisasi penerimaan
4.4.1 Analisis Regresi Linear Sederhana
Berdasarkan hasil analisis menggunakan program SPSS for Windows
Versi 23. Maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.4
Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Model
Unstandardized
Coefficients
standardized
Coefficients
B Std.
Error Beta t Sig.
1 (Constant)
LNx
24.671
-.038
.339
.039
-.491
72.743
-.976
.000
.401
Ln_Y = a + β Ln_X
Ln_Y = 24.671 + (-.038) Ln_X
Berdasarkan output SPSS versi 23 diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Konstanta bernilai positif sebesar 24.671 nilai konstanta ini
menggambarkan apabila pendapatan PDAM sama dengan nol, maka
PAD naik sebesar 24.671
2. Koefisien regresi dari persamaan diatas dapat dilihat sebesar -0.038
dengan tingkat signifikannya sebesar 0.401 atau diatas 0,05 maka tidak ada
pengaruh variabel bebas (pendapatan PDAM) terhadap variabel terikat
(PAD), dapat diasumsikan bahwa setiap kerugian dari pendapatan PDAM
sebesar 1% mengakibatkan PAD di Kabupaten Aceh Barat berkurang
sebesar (-0,038) %.
4.4.2 Analisis Koefisien Korelasi
Analisis korelasi adalah suatu analisis untuk mengetahui tingkat hubungan
antara dua variabel yaitu X variabel bebas dan Y variabel terikat.
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program SPSS for
Windows Versi 23 maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Analisis koefisien Korelasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error Of The
Estimate
1 . .241 -.012 .67830
Pada Table 4.5 diatas dapat dilihat dimana koefisien korelasi investasi (X)
yang diperoleh adalah R = 0,491 secara positif menjelaskan tidak terdapat
hubungan yang kuat antara pendapatan PDAM (X) dan PAD (Y) dengan keeratan
hubungan 49,1 % terhadap variabel PAD di Kabupaten Aceh Barat. Apabila
pendapatan PDAM mengalami peningkatan maka PAD tidak akan meningkat.
Selain itu didapatkan hasil bahwasannya 24,1 % variabel pendapatan
PDAM mempengaruhi PAD di Kabupaten Aceh Barat dan sebesar 76,9 %
dipengaruhi oleh faktor lainnya.
i. Uji t
Uji t antara X (pendapatan PDAM) dengan Y (PAD) menunjukkan
= (-.976) dengan signifikan 0.401. Sedangkan (a = 0.05 ; db residual = 3)
adalah sebesar 2,353. Karena < yaitu -,976 < 2,353 maka X
(pendapatan PDAM) adalah tidak berpengaruh signifikan pada tingkat kesalahan
a = 5 % . hal ini berarti diterima dan ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa PAD tidak dipengaruhi secara signifikan oleh variabel pendapatan PDAM
atau dengan kata lain bahwa pendapatan PDAM merupakan faktor yang tidak
dapat menentukan PAD secara nyata. Selain itu karena nilai signifikan yang
diperoleh lebih besar dari 0,05 Maka parsial pendapatan PDAM tidak berpengaruh
signifikan terhadap PAD di Kabupaten Aceh Barat.
4.4.4 Hubungan Pendapatan PDAM Dan PAD
Setelah dilakukan penelitian ini maka dengan itu pembahasan dari hasil
tersebut dapat diketahui sebagai berikut :
1. Setiap kerugian satu persen dari Pendapatan Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) maka akan mengurangi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
sebesar (-0.038) di Kabupaten Aceh Barat.
Berdasarkan interpretasi di atas, dapat diketahui besarnya kontribusi
variabel bebas terhadap variabel terikat, pendapatan PDAM sebesar (-
0.038). Sehingga dapat disimpulkan bahwa X pendapatan PDAM tidak
berpengaruh signifikan terhadap PAD dengan kata lain, apabila
pendapatan PDAM meningkat maka akan diikuti peningkatan PAD.
Ln_Y = 24.671+ (-0.038) Ln_X
2. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ridzka
Kurni Sari (2012) Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi
Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Padang, yang
berpengaruh positif terhadap peningkatan PAD.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
mengenai pengaruh pendapatan perusahaan daerah air minum (PDAM) terhadap
pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Aceh Barat , maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Berdasarkan hasil interpretasi regresi linear sederhana, dapat diketahui
bahwa nilai pendapatan PDAM sebesar (-0,038) dengan signifikan 0,401
sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan PDAM (X) tidak
berpengaruh signifikan terhadap PAD (Y).
2. PAD berkurang sebesar (-0.038) persen untuk setiap kerugian satu persen
X ( pendapatan PDAM ) dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. Jadi
apabila pendapatan PDAM mengalami kerugian 1%, maka akan
mengurangi PAD sebesar (-0,038) %.
3. Berdasarkan analisis korelasi di dapatkan hasil bahwasanya 24,1 %
variabel pendapatan PDAM mempengaruhi PAD di Kabupaten Aceh Barat
dan sebesar 76,9 % PAD di Kabupaten Aceh Barat dipengaruhi oleh faktor
lainnya.
5.2 Saran - Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan
kepada:
1. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat juga diharapkan untuk lebih mendukung
sarana dan prasarana dalam memajukan PDAM Tirta Meulaboh
2. Perusahaan diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerja dalam hal
memajukan PDAM
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 2000. Ekonomi Pembangunan. Penerbit STIE YKPN.
Yogyakarta.
Badan pusat statistik. 2014. Aceh Barat Dalam Angka. Meulaboh
Halim. 2002. Upaya dalam meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah.
Repository. USU pdf
Igbal Hasan. 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Edisi
dua. Penerbit: PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Rusyadi, Akhmad. 2005. Peranan Pajak Reklame dalam meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah.Universitas Islam Indonesia.
Widjaja, HAW. 2002. Pendapatan Asli Daerah. UI. Jakarta. 2007.
Penyelenggaraan otonomi di Indonesia. PT. Grafindo Persada. Jakrta
Kuswara. 2006. Komponen Pendapatan Asli Daerah. Yogyakarta.
Sukirno, Sadono. 2004. Teori Pengantar Ekonomi Makro. Raja grafindo Persada,
Jakarta.
Syakhiruddin, 2008. Statitika Ekonomi, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Noor, Henry Faizal. 2007. Ekonomi Manajerial. PT. Raja Grafindo
Persada.Jakrta.
Sumardi, Evenrt. 2007. Dasar-dasar manajemen kerja. Rineka cipta. Jakarta
Nababan, Christofel D. 2009. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pendapatan petani jagung di kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo .
Mardiasmo. 2002. Perpajakan. Andi. Yogyakarta
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
(www.acehbaratkab.go.id/, di akses pada tanggal 20 Juni 2016).