PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH...
Transcript of PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH...
PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK
(Materi Akhlak Terpuji) TERHADAP PERILAKU FILANTROPI SISWA
KELAS X DI MA FUTUHIYYAH KUDU SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh:
DZAN NURAIN
(073111054)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2011
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dzan Nurain
NIM : 073111054
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya
sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang,15 Nopember 2011
yang menyatakan,
Dzan Nurain
NIM: 073111054
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak (Materi Akhlak
Terpuji) Terhadap Perilaku Filantropi Siswa Kelas X Di Ma Futuhiyyah
Kudu
Penulis : Dzan Nurain
NIM : 073111054
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemahaman Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak (Materi Akhlak Terpuji) Terhadap Perilaku Filantropi
Siswa Kelas X Di MA Futuhiyyah Kudu.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang
bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara variabel X dengan
variabel Y, sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
deskriptif kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, dengan
mengambil seluruh populasi yang terdiri dari dua kelas. Jadi, Subyek penelitian ini
sebanyak 90 siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu. Pengumpulan data penelitian ini
menggunakan instrumen tes untuk mencari data tentang Pemahaman Mata Pelajaran
Aqidah Akhlak (Materi Akhlak Terpuji). Sedangkan untuk mencari data tentang
perilaku filantropi menggunakan instrumen angket. Kemudian data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan analisis satu prediktor.
Dari hasil perhitungan rata-rata variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu yang berasal
dari Madrasah Tsanawiyyah. Diketahui rata-rata pemahaman sebesar 33,769. Hal ini
berarti bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa
kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah cukup, yaitu pada interval 32 - 37.
Sedangkan dari perhitungan rata-rata perilaku filantropi siswa kelas X di MA
Futuhiyyah Kudu diketahui nilainya 79,859. Hal ini berarti, bahwa perilaku filantropi
siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah sedang yaitu pada interval 77 – 84.
sedangkan siswa yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama., diketahui rata-rata
pemahaman sebesar 34,583. Hal ini berarti bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah cukup,
yaitu pada interval 33 - 37. Sedangkan dari perhitungan rata-rata perilaku filantropi
siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu diketahui nilainya 83,583. Hal ini berarti,
bahwa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah sedang yaitu
pada interval 81 – 87. Dalam uji Freg diketahui, bahwa nilainya sebesar 23,3158,
kemudian hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel Ft 0,05(1:76) = 3,98 dan Ft
0,01(1:76) = 7,01. Dengan demikian, Freg = 23,3158> Ft 0,05(1:76) = 3,98 dan Freg =
23,3158> Ft 0,01(1:76) = 7,01, berarti signifikan. Dengan garis regresi Y= 0,635 X +
58,416
Berdasarkan hasil analisis data keseluruhan diketahui bahwa variabel X
(Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji) termasuk dalam
katagori “cukup” terlihat dari nilai mean pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak
materi akhlak terpuji adalah 33,8778 Sesuai dengan tabel 3 , tes tersebut berada
dalam interval 32 – 37. Perilaku Filantropi siswa (variabel Y) juga termasuk dalam
katagori ”sedang” Hal ini terlihat dari rata-rata perilaku filantropi siswa adalah
80,3556. Sesuai dengan tabel 3, angket tersebut berada dalam interval 80-87.
Berdasarkan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel, yaitu
pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan perilaku
filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu dapat diketahui ada pengaruh
positif antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji
dengan perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu. Dari analisis uji
regresi diketahui bahwa Freg adalah 22,7358 kemudian hasil ini dikonsultasikan
dengan nilai pada tabel (Ftabel), baik pada taraf signifikan 5% maupun 1% dengan
ketentuan, Freg> Ftabel, maka signifikan. Dari hasil pengujian hipotesis, diperoleh : Freg
= 22,7358 > Ft0,05(90) = 3,96 dan Freg = 22,7358 >Ft0,01(45) = 6,96 Dengan demikian Freg
lebih besar dari Ftabel, ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari pemahaman
mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji (X) terhadap perilaku filantropi
(Y) siswa di MA Futuhiyyah Kudu. Artinya semakin baik variabel X (Pemahaman
Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji), maka semakin baik Perilaku
Filantropi siswa (variabel Y). Sebaliknya semakin buruk variabel X (Pemahaman
Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji), maka semakin buruk Perilaku
Filantropi siswa (variabel Y). Hal ini ditunjukkan dari persamaan garis regresi Ŷ =
0,596 X + 60,157.
TRANSLITERASI ARAB LATIN
No Huruf
Hijaiyyah
Huruf
Latin
Cara
Membacanya No
Huruf
Hijaiyyah
Huruf
Latin
Cara
Membacanya
‟Th Tha ط A Alif 16 ا 1
‟Dh Zha ظ B Ba‟ 17 ب 2
A ;Ain„ ع T Ta‟ 18 ت 3
Gh Ghain غ Ts Tsa‟ 19 ث 4
‟F Fa ف J Jim 20 ج 5
Q Qaf ق H Ha 21 ح 6
K Kaf ك Kh Kha‟ 22 خ 7
L Lam ل D Dal 23 د 8
M Mim م Dz Dzal 24 ذ 9
N Nun ن R Ra‟ 25 ر 10
W Waw و Z Za‟ 26 ز 11
‟H Ha ه S Sin 27 س 12
La Lam alif ال Sy Syin 28 ش 13
A Hamzah ء Sh Shad 29 ص 14
‟Y Ya ي Dl Dhad 30 ض 15
KATA PENGANTAR
حيم الر حمن الر اهلل بسم
Asslamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil ’aalamiin, berkat usaha keras yang tidak terlepas dari
rahmat, taufiq, hidayah dan inayah Allah SWT, penulis mampu menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak (Materi Akhlak Terpuji) Terhadap Perilaku Filantropi Siswa Kelas X
Di MA Futuhiyyah Kudu. Satu kebahagiaan tersendiri penulis bisa menyelesaikan
penulisan skripsi ini, meskipun sesungguhnya masih banyak dijumpai kekurangan.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepangkuan beliau junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW. yang telah membawa umat Islam ke arah perbaikan, peradaban,
dan kemajuan sehingga kita dapat hidup dalam konteks beradab dan modern.
Rasa syukur tidak ada hentinya penulis tujukan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Islam. Meskipun banyak cobaan dan rintangan yang dihadapi, namun
semua itu berkat dukungan dari pihak-pihak yang selalu memberikan semangat
hingga penulisan skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu, penulis sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Dr. Suja‟i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
2. Nasirudin,M.Ag. selaku dosen pembimbing I, dan Dra. Ani Hidayati, M.Pd.
selaku dosen pembimbing II, yang tak kenal lelah membimbing dan mengarahkan
penulis selama penulisan skripsi.
3. Segenap civitas akademik IAIN Walisongo Semarang yang telah membuka
cakrawala pemikiran lebih giat menggali dan mengembangkan keilmuan Islam
bagi penulis
4. Kepala Madrasah Aliyah Futuhiyyah Kudu yang telah berpartisipasi aktif dalam
membantu penulis selama mengumpulkan data di Madrasah Aliyah Futuhiyyah
Kudu.
5. Bapak dan Ibunda tercinta yang senantiasa berusaha dengan keras, mendo‟akan
setiap langkah yang penulis tempuh, serta menjadi inspirasi bagi penulis untuk
melakukan sesuatu dengan kemampuan maksimal. semoga Allah Ta‟ala
senantiasa ridho dan inayah, kebahagiaan serta memberikan kesehatan kepada
beliau.
6. Sahabat- sahabat PAI B yang selalu berjuang bersama, yang penulis anggap
sebagai keluarga, meskipun tidak ada ikatan darah yang mengalir. Serta teman-
teman yang menyertai perjuangan di IAIN WALISONGO ini baik jurusan PAI,
PBA, PGMI, TBI, Tadris-tadris lain dan teman-teman fakultas selain Tarbiyah.
Tidak terlupakan bagi “sesuatu” yang meramaikan kesepian, yang
membahagiakan kesusahan, serta mengindahkan kehampaan, penulis sampaikan
ucapan termanis kepada “sesuatu”.
Ridho Allah semoga tercurahkan atas semua dukungan dan bantuan semua
pihak menjadi amal shalih dan mendapatkan balasan dari Allah Ta‟ala. Dan semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amiin Ya Rabbal ‘Alamiin…
Semarang,15 Nopember 2011
Penulis,
Dzan Nurain
073111054
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... ...... ii
PENGESAHAN .................................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING ......................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ v
TRANSLITERASI ................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Manfaat Penelitian …………....................................................... 5
BAB II : PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI
AKHLAK TERPUJI DAN PERILAKU FILANTROPI
A. Kajian Penelitian yang relevan..................................................... 6
B. Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
1. Pengertian Pemahaman…..…………………………………... 7
2. Pengertian Aqidah Akhlak.……..……………………………. 8
C. Materi Akhlak Terpuji
1. Husnu-zhan…………………………………………………. 13
2. Tawaduk…………………………………………………….. 15
3. Tasamuh…………………………………………………….. 16
4. Ta‟awun…………………………………………………….. 17
D. Perilaku Filantropi
1. Pengertian Perilaku Filantropi……………………………… 18
2. Perilaku-perilaku Filantropi………………………………… 21
E. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Perilaku Filantropi……………. 24
F. Pengajuan Hipotesis……...…………………………………… 26
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 27
C. Populasi……………………………………………... ……….. 28
D. Variabel Penelitian .................................................................... 28
E. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 32
F. Metode Analisis Data .............................................................. 34
BAB IV : ANALISIS PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN
AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI TERHADAP
PERILAKU FILANTROPI
A. Analisis Pendahuluan ………...……………………………..... 39
B. Analisis Uji Hipotesis……………………………………...…. 51
C. Analisis Lanjut ……………………………..………………… 62
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................... 64
B. Saran ........................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
BAB IV
Tabel 4.1 : Skor Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak
Terpuji
Tabel 4.2 : Distribusi Frekwensi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Materi Akhlak Terpuji Siswa Kelas X di MA Futuhiyyah Kudu
Semarang yang berasal dari Madrasah Tsanawiyyah
Tabel 4.3 : Distribusi Frekwensi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Materi
Tabel 4.4 : Mean dan Akhlak Terpuji Siswa Kelas X di MA Futuhiyyah Kudu
Semarang yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama simpangan
baku variabel X (Pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi
akhlak terpuji)
Tabel 4.5 : Kualifikasi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi
Akhlak Terpuji
Tabel 4.6 : Nilai Angket Perilaku Filantropi
Tabel 4.7 : Distribusi Frekuensi Perilaku Filantropi Siswa yang Berasal dari
MTs
Tabel 4.8 : Distribusi Frekuensi Perilaku Filantropi Siswa yang Berasal dari
SMP
Tabel 4.9 : Mean dan simpangan baku variabel Y (Perilaku Filantropi)
Tabel 4.10 : Kualifikasi Perilaku Filantropi Siswa Kelas X Di MA Futuhiyyah
Kudu
Tabel 4.11 : Analisis Data Tentang Pengaruh Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak Materi Akhlak Terpuji Terhadap Perilaku Filantropi Siswa
Kelas X Yang Berasal Dari MTs
Tabel 4.12 : Analisis Data Tentang Pengaruh Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak Materi Akhlak Terpuji Terhadap Perilaku Filantropi Siswa
Kelas X Yang Berasal Dari SMP
Tabel 4.13 : Rumus Product Moment
Tabel 4.14 : Signifikansi Hubungan Antara Variable X (Pemahaman Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji) dengan Variable Y
(Perilaku Filantropi )
Tabel 4.15 : Ringkasan Rumus Analisis Regresi Dengan Skor Devisiasi Satu
Prediktor
Tabel 4.16 : Ringkasan Hasil Analisis Regresi
Table 4.17 : Ringkasan Hasil Uji Hipotesis rxy dan Freg
Tabel 4.18 : Ringkasan Korelasi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Materi Akhlak Terpuji dan Perilaku Filantropi
Tabel 4.19 : Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Freg
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Responden
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 3 Kisi-kisi angket penelitian
Lampiran 4 Tes Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlah Materi Akhlak
Terpuji
Lampiran 5 Angket tentang Perilaku Filantropi
Lampiran 6 Penghitungan Data Keseluruhan
Lampiran 7 Hasil SPSS uji Laboratorium
Lampiran 8 Surat penunjukan pembimbing
Lampiran 9 Surat izin Riset
Lampiran 10 Surat keterangan riset
Lampiran 11 Sertifikat PASSKA Institut
Lampiran 12 Sertifikat PASSKA Fakultas
Lampiran 13 Sertifikat KKN
Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah sub mata pelajaran pada jenjang
pendidikan menengah yang membahas ajaran agama Islam dalam segi aqidah dan
akhlak. Mata pelajaran Aqidah Akhlak juga merupakan bagian dari mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Pendidikan Agama Islam di Madrasah terdiri atas empat
mata pelajaran yaitu: Al-Qur‟an Hadits, Aqidah Akhlak, Fikih dan Sejarah
Kebudayaan Islam1. Pendidikan Aqidah Akhlak yang ada di Madrasah (MI, MTs,
MA) berbeda dengan pendidikan Aqidah Akhlak yang berada di sekolah ( SD, SMP,
SMA) Pendidikan Aqidah Akhlak yang berada di sekolah masih menjadi satu dengan
Pendidikan Agama Islam, tetapi Aqidah Akhlak yang ada di Madrasah menjadi mata
pelajaran tersendiri dan tidak menjadi satu dalam Pendidikan Agama Islam,
meskipun masih menjadi bagian dari pendidikan agama Islam. Mata pelajaran Aqidah
dan Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik
untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT. dan
merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman,
keteladanan dan pembiasaan.
Mata pelajaran Aqidah Akhlak dengan mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam lainnya pada dasarnya merupakan suatu kesatuan yang tak dapat
dipisahkan, bahkan saling membantu, terkait dan menunjang, karena mata
pelajaran lainnya secara keseluruhan berfungsi menyempurnakan tujuan
pendidikan. Namun mata pelajaran Aqidah Akhlak agak berbeda dengan yang lain,
sebab materi yang diajarkan dalam Aqidah Akhlak bukan saja untuk diketahui,
dihayati dan dihafal, melainkan juga harus diamalkan oleh para siswa dalam
kehidupan sehari-hari.
1 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008
Mata pelajaran Aqidah Akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang
terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlak Islam,
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat
kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia
dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk dapat
melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Jadi, mata pelajaran Aqidah
Akhlak ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, penghayatan dan keyakinan
kepada peserta didik akan hal-hal yang harus diimani, sehingga tercermin dalam
sikap dan tingkah laku sehari-hari dan juga memberikan pengetahuan, penghayatan
dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan akhlak yang baik, dan menjauhi akhlak
yang buruk, baik hubungannya dengan Allah, dengan diri sendiri, dengan sesama
manusia, maupun dengan lingkungan sekitar2. Aqidah Akhlak juga bertujuan
mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak
tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial,
sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam3.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa tujuan mata pelajaran Aqidah Akhlak tidak
hanya harus mengetahui, memahami, melainkan juga dapat mengamalkan materi
tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan ketentuan ajaran agama.
sehingga tercipta peserta didik yang berakhlak mulia dan mata pelajaran Aqidah
Akhlak berjalan sesuai dengan fungsinya. Tujuan mata pelajaran Aqidah Akhlak
adalah meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT,
memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan, pemahaman, dan pengamalan
ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari, menjaga hal-hal negatif dari
lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan
2 M.Rifa‟I, Mata Pelajaran Aqidah Akhlak, (Semarang : wicaraka, 1994), hlm. V
3 PerMenAg No.2 Tahun 2008,
menghambat perkembangannya demi menuju menjadi manusia yang seutuhnya, dan
untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan keimanan dan akhlak, agar dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Secara garis besar mata pelajaran Aqidah Akhlak berisi materi pokok tentang
hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan
manusia dengan lingkungan. Kompetensi mata pelajaran Aqidah Akhlak berisi
sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik setelah
menempuh Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs. Kompetensi ini berorientasi
pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif
dalam rangka memperkuat aqidah serta meningkatkan kualitas akhlak sesuai
dengan ajaran Islam. Aspek akhlak terdiri atas masalah akhlak yang meliputi
pengertian akhlak, induk-induk akhlak terpuji dan tercela, metode peningkatan
kualitas akhlak, macam-macam akhlak terpuji dan akhlak tercela.4 Kompetensi mata
pelajaran Aqidah Akhlak di MA adalah meliputi:
Mengenal dan menyakini rukun iman dari iman kepada allah sampai dengan
kepada Qada dan Qadar melalui pembiasaan dalam mengucapkan kalimat-
kalimat thayyibah, pengenalan, pemahaman sederhana, dan penghayatan
terhadap rukun iman dan al-asma’ al-husna, serta pembiasaan dalam pengamalan
akhlak terpuji dan adab Islami serta menjauhi akhlak tercela dalam perilaku sehari-hari
5.
Materi-materi yang disebutkan di atas tidak dibahas semua dalam penelitian
ini. Peneliti mengkhususkan pada materi akhlak terpuji sebagai pengetahuan tentang
perilaku terpuji yang kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh
peserta didik. Materi akhlak terpuji berisikan tentang perilaku-perilaku yang baik
sesuai dengan ajaran yang telah nabi Muhammad berikan kepada kita. Akhlak terpuji
yang diajarkan oleh nabi ini meliputi: akhlak terpuji pada diri sendiri dan akhlak
terpuji pada orang lain. Akhlak terpuji terhadap diri sendiri seperti sabar, ikhlas, teliti,
rajin, dll. Sedangkan akhlak terpuji terhadap orang lain seperti jujur, tolong-
4 PerMenAg No.2 Tahun 2008,
5 PerMenAg No.2 Tahun 2008,
menolong, sedekah, infaq, pemurah. Setelah mendapatkan materi akhlak terpuji
diharapkan peserta didik dapat mengaplikasikan perilaku terpuji ini dalam kehidupan
sehari-hari baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Salah satu perilaku
terpuji adalah perilaku filantropi.
Perilaku filantropi adalah tindakan sukarela untuk kepentingan publik6.
Perilaku filantropi ini berkaitan tentang tindakan seseorang demi kepentingan publik,
baik dalam hal memberi, pelayanan dan asosiasi secara sukarela untuk membantu
pihak lain yang membutuhkan sebagai ekspresi rasa cinta terhadap sesama. Aktivitas
filantropi sering dikenal dengan istilah berderma, sedang orang yang memiliki
perilaku filantropi ini adalah dermawan. Di dalam al-Qur‟an perintah berderma
mengandung makna kemurahan hati, keadilan sosial, saling berbagi dan saling
memperkuat. Dalam berfilantropi terdapat satu etos keagamaan yang yang tidak saja
menjadi koreksi secara sosial, tetapi juga merefleksikan suatu nilai moral dan
spiritual yang mengarah kepada pencapaian kesejahteraan individu, komunitas dan
masyarakat secara menyeluruh. Filantropi tidak hanya berhenti pada soal yang
berkaitan dengan kebajikan ( Moral ). Filantropi merupakan sentimen moral yang
bertransformasi ke dalam tindakan sosial. Jadi filantropi ini merupakan tindakan
kebajikan baik itu berupa material maupun bentuk jasa, bukan hanya berhenti pada
soal moral yang berupa material saja. Bentuk kebajikan yang berupa jasa dengan
tidak mengharapkan imbalan atau pamrih juga dapat dikatakan sebagai aktivitas
filantropi.
Berdasarkan uraian di atas dapat kita pahami bahwa mata pelajaran Aqidah
Akhlak sangatlah penting. Akan tetapi, akankah pemahaman siswa tentang mata
pelajaran Aqidah Akhlak khususnya pada materi perilaku terpuji berpengaruh
terhadap perilaku filantropi siswa. Oleh karena itu, Dengan latar belakang yang telah
digambarkan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian skripsi
dengan judul “Pengaruh Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak ( Materi Akhlak
6 Andi Agung Prihatna, dkk, Revitalisasi Filantropi Islam, Jakarta : Pusat Bahasa dan Budaya,
2005, hlm 4
Terpuji) Terhadap Perilaku Filantropi Siswa Kelas X di MA Futuhiyyah Kudu
Semarang”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji
siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang?
2. Bagaimana perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang?
3. Adakah pengaruh pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak
terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu
Semarang?
C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji
siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang. Sehingga pendidik dapat
mengidentifikasi pemahaman peserta didik setelah mengikuti pembelajaran.
Kemudian mengambil langkah dengan memperbaiki kekurangan dalam
pembelajaran, agar pembelajaran dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2. Mengetahui secara mendalam perilaku filantropi siswa kelas X di MA
Futuhiyyah Kudu. Kemudian mengembangkan perilaku filantropi yang ada
dalam diri peserta didik, sehingga setiap peserta didik dapat mengaplikasikan
perilaku ini pada kehidupan sehari-hari tanpa harus diperintah.
3. Mengetahui pengaruh pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak
terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu
Semarang. Kemudian menjadi bekal dalam proses pembelajaran yang baik dan
mencapai tujuan yang telah ditentukan, serta memupuk dan mengembangkan
perilaku filantropi peserta didik melalui pendidikan yang baik dan benar.
BAB II
PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DAN PERILAKU
FILANTROPI
A. Kajian Penelitian Yang Relevan
Kajian yang terkait dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh:
1. Himatul Aliyah, NIM 3505012 dengan judul (Hubungan Prestasi Belajar Aqidah
Akhlak Dengan Perilaku Siswa Studi Kasus di MIN Kalibuntu Wetan Kendal)
dengan hasil, semakin tinggi prestasi belajar aqidah akhlak, maka makin baik
perilaku siswa.
2. Penelitian yang dilakukan Anik sholihatun, NIM 350306 dengan judul (Studi
Korelasi Prestasi PAI Dengan Perilaku Keberagamaan Siswa Kelas V dan VI
SDN Keling 05 Kecamatan Keling Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2004/2005)
dengan hasil penelitian, semakin tinggi prestasi belajar PAI, maka makin baik
perilaku keberagamaan siswa.
3. Penelitian M. Agus syukron, NIM 3103063 dengan judul (Studi Komparasi
Prestasi Belajar Kognitif Bidang Studi Aqidah Akhlak Kelas Xi Siswa Yang
Tinggal Di Pondok Pesantren Dengan Siswa Yang Tidak Tinggal di Pondok
Pesantren di MAN Rembang Tahun Ajaran 2007/2008) dengan hasil penelitian
bahwa terdapat perbedaan belajar kognitif siswa yang tinggal di pondok pesantren
dengan siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren.
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa penelitian yang akan dilakukan ini
berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dimana kemampuan
dalam bidang kognitif berhubungan dengan perilaku seseorang. Akan tetapi, yang
berbeda dalam penelitian ini adalah aspek kognitif dari kemampuan siswa. Penelitian-
penelitian yang telah lalu cenderung pada aspek pengetahuannya. Tetapi, penelitian
ini lebih menfokuskan pada aspek pemahaman siswanya. Perilaku yang dibahas
dalam penelitian yang akan dilakukan ini membahas perilaku filantropi siswa,
berbeda dengan penelitian dahulu yang membahas perilaku keberagamaan.
B. Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
1. Pengertian Pemahaman
Pemahaman didefinisikan proses berpikir dan belajar. Dikatakan demikian
karena untuk menuju ke arah pemahaman perlu diikuti dengan belajar dan
berpikir. Pemahaman merupakan proses, perbuatan dan cara memahami7. Dalam
taksonomi bloom, “ kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi dari pada
pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak dipertanyakan sebab,
untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal”8.
Pemahaman adalah tingkatan kemampuan yang mengharapkan seseorang
mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya.
Dalam hal ini ia tidak hanya hapal secara verbalitas, tetapi memahami
konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan, maka operasionalnya
dapat membedakan, mengubah, mempersiapkan, menyajikan, mengatur,
menginterpretasikan, menjelaskan, mendemonstrasikan, memberi contoh,
memperkirakan, menentukan, dan mengambil keputusan9.
Ranah kognitif menunjukkan adanya tingkatan-tingkatan kemampuan yang
dicapai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Dapat dikatakan bahwa
pemahaman itu tingkatannya lebih tinggi daripada sekedar pengetahuan.
Definisi pemahaman menurut Anas Sudijono adalah "kemampuan seseorang
untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan
diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui mengetahui
tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Pemahaman
merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari
ingatan dan hafalan"10
.
7 W.J.S. Porwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,
1991), hlm. 636
8 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 24
9 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1997), hlm. 44
10 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
1996), hlm. 50
Sedangkan menurut Yusuf Anas, yang dimaksud dengan pemahaman adalah
: kemampuan untuk menggunakan pengetahuan yang sudah diingat lebih–kurang
sama dengan yang sudah diajarkan dan sesuai dengan maksud penggunaannya11
.
Dari berbagai pendapat di atas, indikator pemahaman pada dasarnya sama,
yaitu dengan memahami sesuatu berarti seseorang dapat mempertahankan,
membedakan, menduga, menerangkan, menafsirkan, memperkirakan, menentukan,
memperluas, menyimpulkan, menganalisis, memberi contoh, menuliskan kembali,
mengklasifikasikan, dan mengikhtisarkan. Indikator tersebut menunjukkan bahwa
pemahaman mengandung makna lebih luas atau lebih dalam dari pengetahuan.
Dengan pengetahuan, seseorang belum tentu memahami sesuatu yang dimaksud
secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisa menangkap makna dan arti
dari sesuatu yang dipelajari. Sedangkan dengan pemahaman, seseorang tidak hanya
bisa menghapal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai kemampuan
untuk menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari juga mampu memahami konsep
dari pelajaran tersebut.
2. Pengertian Aqidah Akhlak
Sebelum menjelaskan tentang Aqidah Akhlak peneliti akan menjelaskan
terlebih dahulu tentang pengertian aqidah dan pengetian akhlak. Hal ini untuk
memudahkan dalam memahami makna kedua kata aqidah dan akhlak, yaitu sebagai
berikut.
a. Pengertian Aqidah dan Akhlak
Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu ( ( َع ْع دًة - َع ْع ِق ُد - َع َع َع
yang artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian. Relevansi antara ( َع َع )
dan (َع ِق د ) adalah keyakinan yang tersimpul kukuh dalam hati, bersifat mengikat,
dan mengandung perjanjian. Menurut sumber lain akidah diartikan yang
dipercayai hati. Penggunaan kata akidah, sebenarnya untuk mengungkapkan
makna kepercayaan dan keyakinan. Akidah merupakan persoalan dasar yang
11 Yusuf Anas, Managemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, (Jogja: IRCiSoD, 2009),
hlm 151
harus dimiliki oleh setiap mukallaf, akidah adalah pangkal dan sekaligus tujuan
dari segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap mukallaf. Tingkat pemahaman
dan komitmen secara utuh terhadap kebenaran yang diyakini sangat menentukan
kualitas perbuatan mukallaf. Untuk membekali diri dan menjaga kualitas
keimanan, setiap mukallaf memiliki kewajiban memahami hakikat dan ruang
lingkup akidah Islam secara benar. Pemahaman dan komitmen yang benar
terhadap akidah Islam akan menjadi penuntun setiap mukallaf dalam
berperilaku.12
Berdasarkan pengertian yang telah diberikan di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa akidah itu merupakan dasar keyakinan yang terkait dengan
rukun iman dan merupakan asas dari ajaran Islam.
Sedangkan pengertian akhlak dilihat dari sudut kebahasaan, akhlak berasal
dari bahasa Arab yaitu isim mashdar (bentuk infinitive)dari kata akhlaqa,
yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi majid af’ala, yuf’ilu
if’ala yang berarti al- sajiyah (perangai), ath-thabi’ah (kelakuan, tabi‟at, watak
dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah (peradaban yang baik), dan
al-din (agama).13
Dapat disimpulkan pengertian akhlak secara bahasa adalah budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. . Sedangkan menurut istilah
بِق َّة ان األدَع فَعاتُد اْعإلنْعسَع الَعقُد هِقىَع صِق األخْع
Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik.14
Menurut Mahjuddin akhlak adalah perbuatan manusia yang bersumber dari
dorongan jiwanya. Maka gerakan refleks, denyut jantung dan kedipan mata tidak
dapat disebut akhlak, karena gerakan tersebut tidak diperintah oleh unsur
12 Roli Abdul Rahman, Menjaga Akidah dan Akhlak, Untuk Kelas X Madrasah Aliyah,(Solo
:Tiga Serangkai Pustaka Mandiri), hlm 2
13 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, ( Jakarta : Rajawali press), hlm 1
14 Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta : Raja Grapindo Persada, 2002), hlm 1
kejiwaan.15
Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa akhlak
merupakan sifat-sifat yang dibawa oleh manusia sejak lahir yang bersumber dari
dorongan jiwa, tertanam dalam jiwa, dan selalu ada padanya.
Berdasarkan pengertian Aqidah dan Akhlak di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah mata pelajaran yang
mengajarkan tentang asas ajaran agama Islam dan juga mengajarkan tentang
berperilaku, sehingga peserta didik dapat mengenal, memahami, menghayati dan
mengimani Allah SWT dan dapat mengaplikasikan dalam bentuk perilaku yang
baik dalam kehidupan. Baik terhadap diri sendiri, keluarga, ataupun terhadap
masyarakat. Mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Aliyah adalah salah satu
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan peningkatan dari aqidah
dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Tsanawiyyah.
Mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan Upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan
mengimani Allah Swt. dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam
kehidupan sehari-hari.
Materi yang diajarkan dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak terdiri dari dua
aspek, aspek yang pertama adalah aspek aqidah dan aspek yang kedua adalah
aspek akhlak.
Aspek aqidah ditekankan pada pemahaman dan pengamalan prinsisp-prinsip
aqidah Islam, metode peningkatan aqidah, wawasan tentang aliran-aliran
tentang aqidah Islamsebagai landasan dalam pengamalan iman yang inklusif
dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman tentang macam-macam tauhiid
seperti tauhiid uluhiyyah, tauhiid rububiyyah, tauhiid ash-shifat wa al-af’al,
tauhiid rahmaniyah, tauhiid mulkiyah, dan lain-lain serta perbuatan syirik
dan implikasinya dalam kehidupan. Aspek akhlak, disamping berupa
pembiasaan dalam menjalankan akhlak terpuji dan menghindari akhlak
tercela sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, juga mulai
diperkenalkan tasawuf dan metode peningktan kualitas akhlak.16
15 Mahjuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, (Jakarta : Kalam Mulia, 1991), hlm 5
16 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008
Mata pelajaran Aqidah Akhlak memberikan bimbingan kepada peserta didik
agar memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaran Islam, serta bersedia
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan utama mempelajari akhlak
adalah agar peserta didik memahami akhlak dengan benar.17
Secara substansial mata pelajaran Aqidah-Akhlak di Madrasah Aliyah
memiliki konstribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk mempelajari dan mempraktikan aqidahnya dalam bentuk pembiasaan
untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.
18
Setelah mendapatkan pendidikan Aqidah Akhlak, peserta didik diharapkan
memahami istilah-istilah aqidah, prinsip-prinsip, aliran-aliran dan metode
peningkatan kualitas aqidah serta meningkatkan kualitas keimanan melalui
pemahaman dan penghayatan al-asma’ al-husna serta penerapan perilaku
bertauhid dalam kehidupan dari aspek tauhid. Sedangkan dari aspek akhlak
peserta didik diharapkan memahami istilah istilah akhlak dan tasawuf,
menerapkan metode peningkatan kualitas akhlak serta membiasakan perilaku
terpuji dan menghindari perilaku tercela.
Tujuan mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah menumbuh kembangkan
aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang
aqidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Tidak hanya itu, tujuan mata
pelajaran Aqidah Akhlak juga mewujudkan manusia indonesia yang berakhlak
mulia dan menghincari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
17Amru Khalid, Tampil Menawan dengan Akhlak Mulia, (Jakarta : Cakrawala Publishing,
2008), hlm 4
18 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 ,
kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasidari ajaran dan nilai-nilai
Aqidah Islam.19
b. Ruang Lingkup
Secara garis besar pembahasan dalam Aqidah Akhlak adalah dua hal pokok
yaitu hubungan dengan al-Khaliq yakni Allah Swt. dan hubungan dengan
makhluk. Dengan tujuan untuk memberikan kemampuan dan keterampilan dasar
kepada peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, penghayatan
dan pengalaman akhlak Islami dan nilai-nilai keteladanan dalam kehidupan
sehari-hari, yang tak lain untuk mencetak generasi Alquran yaitu insan taqwa dan
mampu bertindak sebagai pemimpin (khalifah) di bumi. Ruang lingkup mata
pelajaran aqidah akhlak di Madrasah Aliyah meliputi:
Aspek aqidah terdiri atas : prinsip-prinsipakidah dan metode
peningkatannya. Al-asma‟ al-husna. Macam-macam tauhiid seperti tauhiid
uluhiyyah, tauhiid rububiyyah, tauhiid ash-shifat wa al-af’al, tauhiid
rahmaaniyah, tauhiid mulkiyah dan lain-lain, syirik dan implikasinya dalam
kehidupan, pengertian dan fungsi ilmu kalam sertaserta hubungannya
dengan ilmu-ilmu lainnya, dan aliran-aliran dalam ilmu kalam (klasik dan
modern). Aspek akhlak terdiri atas: masalah akhlak yang meliputi
pengertian akhlak, induk-induk akhlak terpuji dan tercela, metode
peningkatan kualitas akhlak, macam-macam akhlak terpuji seperti husnuzh-
zhan, taubat, akhlak dalam berpakaian , berhias, perjalanan, bertamu dan
menerima tamu, adil, rida, amal salih, persatuan dan kerukunan, akhlak
terpuji dalam pergaulan remaja, serta pengenalan tentang tasawuf. Ruang
lingkup akhlak tercela meliputi: riya, aniaya dan diskriminasi, perbuatan
dosa besar (seperti mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri, mengkonsumsi
narkoba), israaf, tabdzir, dan fitnah.20
Secara garis besar, mata pelajaran Aqidah-Akhlak berisi materi pokok,
hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, hubungan
manusia dengan lingkungannya.21
macam-macam akhlak terpuji seperti husnuzh-
zhan, taubat, akhlak dalam berpakaian , berhias, perjalanan, bertamu dan
19 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008
20 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008
21 M.Rifa‟I, Mata Pelajaran Aqidah Akhlak, (Semarang : wicaksana, 1994), hlm. VI
menerima tamu, adil, ridho, amal salih, persatuan dan kerukunan, akhlak terpuji
dalam pergaulan remaja, Akhlak terpuji terhadap sesama manusia seperti
husnuzan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun. Dalam penelitian ini akan
memfokuskan akhlak terpuji terhadap sesama manusia. Oleh karena itu, indikator
variable akhlak terpuji adalah :
1) Husnuzhan,
2) Tawaduk,
3) Tasamuh, dan
4) Ta‟awun22
C. Materi Akhlak Terpuji
1. Husnuzh-zhan
Secara bahasa husnuzhan berasal dar dua kata, yaitu khusnu dan zhan yang
memiliki arti berbaik sangka. Secara istilah husnuzhan adalah berbaik sangka
terhadap segala dan ketentuan Allah yang diberikan kepada manusi. Berprasangka
baik sebagai tindakan yang benar sebab semua jiwa tidak akan menjadi baik kecuali
dengan mengingat rahmat dan ampunan Allah. Karena sikap Allah yang demikian
baik, maka hamba akan selalu mendekatkan diri kepada Allah dan berusaha keras
untuk melakukan kebaikan. Seseorang yang penuh pengertian mendalam me-
Mahasucikan Allah dari kemungkinan menciptakan alam ini sia-sia. Orang yang
mengatakan bahwa Allah menciptakan alam ini sia-sia,tanpa makna adalah pikiran
negatif tentang Tuhan. Ucapan subhanallah (Mahasuci Allah) berarti me-
Mahasucikan Allah dari setiap gambaran atau pikiran negatif tentang Dia.
Implikasinya dengan kita sendiri adalah ucapan subhanallah berusaha membebaskan
diri kita dari setiap pikiran negatif. Ucapan yang berdampingan dengan tasbih (
subhanallah) adalah tahmid ( Alhamdulillah ) yang artinya segala puji bagi Allah.
Bacaan tahmid ini mengandung makna penegasan kepada diri sendiri supaya
tidak berpikir negatif tentang Allah. Bahkan hanya berpikir positif tentang Allah. Hal
22 T. Ibrahim dan Darsono, Membangun Akidah dan Akhlak 2, (Solo : PT. Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, 2009), hlm 103-113
ini mendidik diri sendiri agar selalu mempunyai pandangan yang penuh apresiasi dan
rasa optimis kepada allah atas segala takdir-Nya atas kita. Sikap ini tidak boleh
dikacaukan dengan sikap fatanisme, yaitu sikap putus asa terhadap masa depan. Sikap
husnuzhan di atas kebalikan dari sikap fatanisme, sebab dengan memahami dan
meresapkan makna tasbih dan tahmid, maka akan dapat menanamkan dalam jiwa kita
sikap yang positif , optimis, dan penuh harapan kepada Allah bagi masa depan kita.
Sikap husnuzhan akan melahirkan keyakinan bahwa segala kenikmatan dan
kebaikan yang diterima manusia berasal dari Allah, sedangkan keburukan yang
menimpa manusi disebabkan dosa dan kemaksiatannya. Tidak seorang pun bisa lari
dari takdir yang telah ditetapkan Allah. Manusia tidak akan sampai kepada sesuatu
yang membuat hatinya tenang, kecuali jika ia mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya dan
meninggalkan masalah yang meragukan imannya. Ketenangan hati akan dapat
dicapai manakalaia mau menjadikan perintah-perintah syari‟at sebagai petunjuk
untuk menyerahkan diri kepada allah.23
Hikmah Husnuzhan antara lain:
a. Melahirkan kesadaran bagi umat manusia, bahwa segala sesuatu di alam semesta
ini berjalan sesuai dengan aturan dan hukum yang ditetapkan dengan pasti oleh
Allah.
b. Mendorong manusia untuk berusaha dan beramal dengan sungguh-sungguh untuk
mencapai kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat serta mengikuti hukum
sebab akibat yang berlaku dan ketetapan Allah.
c. Mendorong manusia untuk semakin mendekatkan diri pada Allah yang memiliki
kekuasaan dan kehendak yang mutlak dan memiliki kebijaksanaan, keadilan dan
kasih sayang kepada makhluk-Nya.
d. Menanamkan sikap tawakal dalam diri manusia karena menyadari bahwa manusia
hanya bisa berusaha dan berdoa, sedangkan hasilnya diserahkan kepada Allah
sebagai Dzat yang menciptakan dan mengatur kehidupan manusia.
23 Roli Abdul Rahman, Menjaga Akidah dan Akhlak,, hlm 88
e. Sikap husnuzhan mendatangkan ketenangan jiwa dan ketentraman hidup karena
meyakini apa pun yang terjadi atas kehendak Allah.
2. Tawaduk
Tawaduk berarti rendah hati. Orang yang tawaduk adalah orang yang
merendahkan diri dalam pergaulan, tidak menampakkan kemampuan yang dimiliki24
.
Dalam pergaulan orang yang memiliki sikap tawaduk disukai oleh orang lain dan
dapat menimbulkan rasa simpati dari pihak lain. Kebalikan dari sikap tawaduk adalah
takabur, sikap takabur tidak disukai dalam pergaulan. Orang yang takabur selalu ingin
dipuji dan dihormati orang lain. Akan tetapi, yang terjadi sebaliknya, orang yang
takabur kehilangan rasa simpati pihak lain. Sikap tawaduk dalam pergaulan sangat
penting. Islam memberikan tuntunan kepada umatnya untuk memiliki sikap tawaduk,
dan menjauhi sikap takabur pada siapapun.25
Allah berfirman,
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil"(Q.S. al-Isra‟
/ 17 : 24)26
.
Ayat ini mewajibkan kita untuk bersikap tawaduk kepada kedua orang tua
melalui tindakan27
atas dasar rasa kasih sayang. Kita hendaknya juga mendoakan
kepada kedua orang tua agar senantiasa dirahmati Allah SWT. Perilaku-perilaku
tawaduk banyak sekali, adapun bentuk-bentuk perilaku tawaduk, antara lain.
a. Menghormati kepada orang yang lebih tua, atu lebih pandai dari dirinya
b. Sayang kepada yang lebih muda, atau lebih rendah kedudukannya
c. Menghargai pendapat dan pembicaraan orang lain
d. Bersedia mengalah demi kepentingan umum
24 T. Ibrahim dan darsono, Membangun Akidah dan Akhlak, Solo : PT Tiga Serangakai
Pustaka Mandiri, 2009. hlm 105
25 T. Ibrahim dan darsono, Membangun Akidah dan Akhlak,
26 Al-Qur‟an dan Terjemahannya Juz 1-15, Kudus : Menara Kudus, 2006. hlm 284
27 Abdullah Bin Muhammad, Tafsir Ibn Katsir, Jakarta : Pustaka Imam asy-Syafi‟I, 2008.
e. Santun dalam berbicara kepada siapapun
f. Tidak suka disanjung orang lain atas kebaikan atau keberhasilan yang dicapai.
Perilaku tawaduk merupakan salah satu perilaku terpuji, setiap perilaku terpuji
memiliki hikmah. Adapun hikmah perilaku tawaduk ini antara lain
a. Menimbulkan rasa simpati pihak lain sehingga suka bergaul dengannya; akan
dihormati secara tulus oleh pihak lain sesuai naluri setiap manusia ingin dihormati
dan menghormati
b. Mempererat hubungan persaudaraan antara dirinya dan orang lain
c. Mengangkat derajat dirinya sendiri dalam pandangan Allah maupun sesama
manusia.
3. Tasamuh
Tasamuh berarti sikap tenggang rasa, saling menghormati, saling menghargai
sesama manusia. Pada hakikatnya, sikap seperti ini telah dimiliki oleh manusia sejak
masih usia anak-anak, namun perlu dibimbing dan diarahkan28
. Tasamuh juga disebut
toleran. Dalam kehidupan bermasyarakat penting adanya sikap tasamuh, bersikap
tasamuh berarti memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengambil haknya
sebagaimana mestinya. Apabila tasamuh ini tidak ada, maka akan terjadi perselisihan
antara dua pihak yang mempertahankan pendapat dan hak pribadi tanpa memberi
kesempatan orang lain mengambil haknya. Agama Islam mengajarkan kepada
umatnya untuk bersikap tasamuh, Allah berfirman,
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku (Q.S. al-Kafiruun/108 : 6)29
.
Ayat ini dijadikan dalil bahwa kekufuran itu secara menyeluruh merupakan
satu millah (agama)30
. Masing-masing pihak bebas melaksanakan ajaran agama yang
diyakini. Masing-masing berhak melakukan peribadahan sesuai dengan keyakinan
28 T. Ibrahim dan darsono, Membangun Akidah dan Akhlak, hlm 107
29 Al-Qur‟an dan Terjemahannya Juz 16-30, Kudus : Menara Kudus, 2006. hlm 604
30 Abdullah Bin Muhammad, Tafsir Ibn Katsir
tanpa mengusik ibadah orang lain, harus saling menghormati dan menghargai hak-
haknya. Bentuk-bentuk perilaku tasamuh dalam kehidupan antara lain
a. Tidak menganggu ketenangan tetangga,
b. Tidak melarang tetangga apabila ingin menanam pohon di atas kebunnya,
c. Menyukai sesuatu untuk tetangganya, sebagaimana ia suka untuk dirinya sendiri.
Hikmah perilaku tasamuh ini antara lain
a. Memuaskan batin orang lain, karena dapat mengambil hak sebagaimana mestinya,
b. Kepuasan batin yang tercermin dalam raut wajahnya menjadikan semakin eratnya
hubungan persaudaraan orang lain dengan dirinya,
c. Eratnya hubungan baik dengan orang lain dapat memperlancar terwujudnya
kerjasama yang baik dalam kehidupan bermasyarakat,
d. Dapat memperluas kesempatan untuk memperoleh rezeki karena banyak relasi.
4. Ta‟awun
Kata taawun berasal dari bahasa Arab نُد نُد - َع َعااَع ناًة - َع َع َعااَع -yang berarti tolong َع َعااُد
menolong, gotong royong, bantu membantu dengan sesama manusia31
. Islam
menganjurkan setiap orang Islam agar menjadikan tolong-menolong sebagai ciri dan
sifat dalam muamalah sesama mereka32
. Pada hakikatnya naluri hidup bertaa‟wun
telah dimiliki setiap manusia sejak masih usia anak-anak. Sungguhpun demikian,
sikap ini perlu mendapatkan bimbingan secara terus-menerus dari orang dewasa.
Dalam kehidupan di dunia, manusia tidak dapat hidup sendiri, karena manusia adalah
makhluk yang lemah, tak mampu mencukupi kebutuhan hidup sendiri tanpa bantuan
dari orang lain. Agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia perlu saling
tolong-menolong, kerjasama dan bantu membantu dalam berbagi hal. Dengan
demikian terjalinlah hubungan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
31 T. Ibrahim dan darsono, Membangun Akidah dan Akhlak, hlm 110
32 Abduh Gholib Ahmad Isa, Etika Pergaulan Dari A-Z, (Solo : Pustaka Arafah, 2010),
hlm 38
Islam mengajarkan kepada umatnya agar mau bekerja sama, tolong-menolong
dengan sesamanya atas dasar kekeluargaan. Allah SWT, berfirman dalam surat al-
Maidah ayat 2,
… ……
…… dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
permusuhan……(Q.S. al-Maidah/5 : 2)33
Allah mengajarkan kaum muslimin untuk saling menolong diantara mereka
dalam segala kondisi maupun keadaan, karena dalam perbuatan saling menolong
tersebut merupakan prinsip dasar dalam menjalin kerjasama dengan siapapun34
.
D. Perilaku Filantropi
1. Pengertian Perilaku Filantropi
Perilaku manusia barasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia, sedang
dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri
manusia.35
Perilaku juga dapat disebut akhlak, karena akhlak adalah sifat-sifat yang
dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya.36
Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar
apabila ada penyesuaian diri yang harus diselaraskan peran manusia sebagai individu,
sosial, dan berketuhanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia adalah:
Keturunan, dan Lingkungan. Ilmu pengetahuan juga dapat mempengaruhi
perilaku. Karena perilaku merupakan sesuatu yang muncul dari pengetahuan.37
33 Al-Qur‟an dan Terjemahannya Juz 1-15. hlm 106 34 M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah, Jakarta Lentera Hati, 2002, V.3, hlm14
35 Heri Purwanto, pengantar perilaku manusia untuk keperawatan, (Jakarta : EGC, 1999),
hlm 10
36 Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak,
37 Kamran A Irsyadi, Samudra Hikmah Al-Ghozali, Terj. (Yogyakarta : Pustaka al-furqan,
2007), hlm 299
Perilaku manusia berkenaan dengan diri sendiri dan sosial, perilaku filantropi
merupakan salah satu yang berkenaan dengan sosial. Dalam kamus ensiklopedia
inggris filantropi diartikan affection for mankind38
yang artinya kasih sayang untuk
umat manusia. Jadi pengertian perilaku filantropi adalah tindakan sukarela untuk
kepentingan publik.39
Menurut sifatnya filantropi ini dikenal dengan dua bentuk, yakni filantropi
tradisional dan filantropi untuk keadilan sosial. Filantropi tradisional adalah filantropi
yang berbasis karitas (charity). Praktrek filatropi tradisional pada umumnya
berbentuk pemberian para dermawan kepada kaum miskin untuk memenuhi
kebutuhan makanan, tempat tinggal, pakaian dan lain-lain. Dilihat dari orientasinya,
filantropi tradisional lebih bersifat individual. Sedangkan filantropi untuk keadilan
sosial merupakan bentuk kedermawanan sosial yang dimaksudkan untuk
menjembatani jurang antara si kaya dan si miskin.40
Kedermawanan berarti mendahulukan bagian orang lain dibanding bagian kita
sendiri secara mutlak, baik duniawi maupun ukhrawi, di samping bergegas
memberinya sebelum diminta.41
For muslims, islamic philantropy including zakat,
infak, sedekah dan wakaf is the embodiment of that care42
(Dalam Islam, konsep
filantropi dikenal dalam istilah zakat, infak, sedekah dan wakaf, adalah perwujudan
kedulian kepada sesama). Di dalam al-Qur‟an perintah berderma terkandung makna
kemurahan hati, keadilan sosial, saling berbagi, dan saling memperkuat.
Perpektif al-Qur‟an mengenai praktik berfilantropi berakar pada idel-ideal
esensial berikut ini: pertama, tidak ada satu dikotomi antar usaha-usaha spiritual
38 Webster‟s Encyclopedic Unabridget Dictionary of The English Language, States of
America:1989. h 1081
39 Andi Agung Prihatna, dkk, Revitalisasi Filantropi Islam, (Jakarta : Pusat Bahasa dan Budaya, 2005), hlm 4
40 Andi Agung Prihatna, dkk, Revitalisasi Filantropi Islam,
41 Kamran A Irsyadi, Samudra Hikmah Al-Ghozali, hlm 314
42 Chaider S. Bamualim, dll, Islamic Philantropy and Social Development im Contemporary
Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta, 2006. h VII
dan material dalam kehidupan manusia: kedua, menjadi karakter, tujuan dan
fungsi komunitas Muslim: ketiga konsep trusteeship dan kekayaan. Idel-ideal
tersebut dalam al-Qur‟an memapankan satu basis bagi ungkapan moral yang
mendasar, dan juga praktik aktual berderma dalam konteks Islam.43
Menurut Muhammad Abdul Aziz al-Akhauli, Orang yang mengorbankan
hartanya dijalan Allah kepada kaum fakir-miskin, orang-orang yang berhutang, dan
para pejuang atau mendermakan hartanya untuk kepentingan umum, maka demikian
merupakan benteng yang kokoh dan tembok penyekat kuat yang menjaga dari
kobaran dan jilatan api neraka.44
Orang yang memiliki perilaku ini banyak jenisnya,
karena perilaku filantropi tidak hanya berkenaan dengan material saja, melainkan
juga berkaitan dengan perbuatan atau perilaku. Perilaku filantropi dapat di
katagorikan sebagai berikut;
a. Pemurah, suka memberi atau suka membantu orang atau memberi pertolongan,45
b. Sedekah dan Infaq,46
c. Menolong tanpa pamrih (Altruisme).47
2. Perilaku-Perilaku Filantropi
a. Pemurah
Pemurah artinya suka memberi atau suka membantu orang atau memberi
pertolongan, bantuan kepada orang lain. Bantuan atau pertolongan itu dapat
berupa harta benta, tenaga, atau pikiran.48
Allah menentukan nasib orang berbeda-
43 Andi Agung Prihatna, dkk, Revitalisasi Filantropi Islam, hlm 6
44 Achmad Sunarto, Menuju Akhlak Nabi,Terj. (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2006) hlm
106
45 M. Yatimin Abdullah, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta : RajaGrapindo Persada, 2006)
hlm 109
46 Andi Agung Prihatna, dkk, Revitalisasi Filantropi Islam,
47 Faturochman, Pengantar Psikologi Sosial, (Yogyakarta : Pustaka, 2006), hlm 73
48 M. Yatimin Abdullah, Pengantar Studi Akhlak,, hlm 109
beda. Ada orang yang hidupnya berkecukupan, ada yang kekurangan. Adakalanya
orang bernasib mujur atau beruntung, adakalanya bernasib malang.
Sifat pemurah seseorang tampak terlihat dalam sikapnya sehari-hari. Ia tidak
segan-segan memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan baik diminta
ataupun tidak.49
Agama Islam mengajarkan agar setiap umatnya memiliki sifat
pemurah. Harta yang dimiliki seseorang sebenarnya adalah titipan Allah. Harta
tersebut harus dipelihara dan digunakan sesuai dengan ketentuannya. Islam
menghendaki sikap ini dikembangkan secara wajar, mulai dari dalam keluarga
sampai yang lebih luas dalam bentuk kemanusiaan.50
Orang yang memiliki sifat
pemurah tidak ragu-ragu mengeluarkan sebagian hartanya untuk membantu orang
lain. Jika ada orang datang meminta bantuan, ia dengan ikhlas memberikan
bantuan.
b. Sedekah dan Infaq
Infaq adalah mengeluarkan sebagian harta benda yang dimiliki untuk
kepentingan yang mengandung kemaslahatan. Dalam infaq tidak ada nishob. oleh
karena itu, infaq boleh dikeluarkan oleh orang yang berpenghasilan tinggi atau
rendah, disaat lapang maupun sempit. Infaq merupakan ibadah sosial yang sangat
utama. Kata infaq mengandung pengertian bahwa menafkahkan harta di jalan
Allah tidak akan mengurangi harta, tetapi justru akan semakin menambah
harta.51
Suatu kenikmatan utama dari Allah adalah rezeki yang lapang dan harta
yang melimpah, sedang harta yang terbaik ialah harta yang menjaga dari kehinaan
meminta dan untuk menjaga kehormatan. Orang yang mengerti hak dirinya dan
menghendaki kebahagiaan maka ia bersikap dan berperilaku memenuhi
49 Hasan Alfat, dkk, Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas 2, (Semarang : Toha
Putra), hlm 94
50 M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, ( Jakarta : Amzah, 2007), hlm 43
51 M. Syafi‟ie el-Bantanie, Zakat, Infaq, dan Sedekah, (Bandung : salamadani, 2009), hlm 2
kehormatan, tidak butuh meminta kepada orang lain dan harta dijadikan sebagai
kekuatan di tengah kehidupan manusia52
.
Sedekah adalah pemberian sesuatu yang bersifat kebaikan berupa barang
maupun jasa dari seseorang kepada orang lain tanpa mengaharap suatu imbalan
apapun selain ridho Allah53
. Sedekah menunjukkan pengertian tentang kebenaran
keimanan seseorang (Shaddaqa). dengan bersedekah berarti seseorang tidak
hanya meyakini keimanannya dalam hati, tetapi juga mengaplikasikannya dalam
kehidupan nyata. Hukum dan ketentuan sedekah sama dengan ketentuan infaq.
Hanya saja jika infaq berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti yang lebih
luas, termasuk pemberian yang sifatnya non materi, seperti memberikan jasa,
mengajarkan ilmu pengetahuan, dan mendoakan orang lain54
.
Sesungguhnya apa yang kita sedekahkan adalah menyampaikan hak orang
lain yang terdapat atau dititipkan melalui harta kekayaan kita. Karena itu,
relakanlah, lapangkanlah hati dan jiwa, saat dan setelah memberikan hak orang
lain itu55
. Ketika kita bersedekah perlihatkanlah bahwa kita benar-benar ikhlas
dan bergembira dengan apa yang telah kita lakukan, tunjukkanlah wajah yang
cerah, dan senyum yang menunjukkan bahwa kita senang.
c. Menolong Tanpa Pamrih
Perilaku menolong tanpa pamrih merupakan pemberian pertolongan pada
orang lain tanpa mengaharap adanya keuntungan pada diri orang yang
menolong56
. Altruistic behavior would consist of committing an action which
52 Achmad Sunarto, Menuju Akhlak Nabi,, hlm 8
53 M. Syafi‟ie el-Bantanie, Zakat, Infaq, dan Sedekah, ( Bandung : salamadani, 2009)
54 M. Syafi‟ie el-Bantanie, Zakat, Infaq, dan Sedekah,
55 M. Thobroni, Mukjizat Sedekah, (Yogyakarta : Pustaka Marwa, 2008), hlm 151
56 Faturochman, Pengantar Psikologi Sosial,
would help the person in need57
(perilaku menolong orang lain tanpa pamrih
adalah melakukan suatu tindakan untuk membantu orang lain yang sedang
membutuhkan) Secara teoritis kondisi yang demikian sulit didapatkan, terutama
pada jaman sekarang. Seandainya ada, frekuensinya akan sangat kecil.
Kemungkinan masih banyak adalah menginginkan diperolehnya keuntungan,
meskipun jumlahnya sangat kecil dan bukan bersifat material. Di dalam al-Qur‟an
Allah telah memerintahkan manusia agar ikhlas dan menganjurkannya lebih dari
satu surat, terutama dalam surat-surat makkiah, karena ikhlas ini berkaitan dengan
kemurnian tauhid, pelempengan akidah dan pelurusan arah tujuan58
. Firman Allah
dalam surat Az-Zumar ayat 2-3.
…………
Sesunguhnya kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan
(membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya. (2) Ingatlah, Hanya kepunyaan Allah-lah agama yang
bersih (dari syirik). dan orang-orang yang mengambil pelindung selain
Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka
mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya". Sesungguhnya
Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka
berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang
pendusta dan sangat ingkar……(3).59
(Q.S. Az-Zumar :2-3)
Perkara ikhlas dalam Islam adalah begitu agung, sehingga seorang muslim
akan diterima peribadahannya bila salah satunya dilakukan dengan ikhlas.
57 Stephen Worchel, Understanding Social Psychology, United States of America : The
Dorsey, 1976. h. 248
58 Kathu Suhardi, Niat dan Ikhlas, ( Jakarta Timur : Pustaka Al-Kautsar, 2007 ), hlm 57
59 Al-Qur‟an dan Terjemahannya juz 16-30, hlm 459
Keikhlasan merupakan salah satu tolak ukur diterima atau ditolaknya ibadah
seseorang. ayat di atas memerintahkan kita beribadah kepada Allah Yang Maha
Esa. Anjuran Islam tentang menolong juga harus disertai dengan keikhlasan.
Apabila pertolongan tidak dibarengi dengan keikhlasan, maka akan sia-sia saja
apa yang telah dikerjakan.
E. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Perilaku Filantropi
Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia, sedang
dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri
manusia.60
Berperilaku dalam setiap aktivitas selalu ada di kehidupan manusia,
banyak hal yang mengharuskan seseorang untuk berperilaku. Manusia berperilaku
karena dituntut oleh dorongan dari dalam, sedangkan dorongan merupakan suatu
usaha untuk memenuhi kebutuhan yang harus terpuaskan. Dalam kehidupan manusia
terdapat berbagai macam perilaku, antara lain, berbagi, menolong, kerjasama,
bertindak jujur, pengorbanan, dan perilaku filantropi.
Perilaku filantropi adalah tindakan sukarela untuk kepentingan publik. Perilaku
ini berkenaan dengan kepentingan masyarakat umum, bisa dalam bentuk material
atau pun jasa. Dalam hal ini, perilaku filantropi memiliki macam-macam bentuk.
Diantaranya, pemurah, sedekah, infaq, dan menolong tanpa imbalan.
Perilaku filantropi tidak terdapat di dalam setiap diri seseorang. Tidak sedikit
orang yang kurang memiliki, bahkan tidak memiliki perilaku filantropi ini. Meski pun
di dasar hati ingin memunculkan perilaku filantropi, akan tetapi terhalangi oleh sebab
lain yang menjadikan perilaku filantropi ini tidak muncul. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perilaku filantropi;
1. Faktor Situasi Sosial, semakin banyak yang melihat suatu kejadian yang
memerlukan pertolongan, makin kecil munculnya dorongan untuk menolong.
2. Faktor Biaya Menolong, dengan keputusan memberi pertolongan akan ada cost
tertentu yang harus dikeluarkan untuk menolong.
60 Heri Purwanto, Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan, ( Jakarta : EGC, 1999).
Hlm 10
3. Faktor Norma, hampir di semua golongan ada norma bahwa memberi pertolongan
kepada orang yang membutuhkan adalah suatu keharusan.
4. Faktor Karakteristik Orang-orang yang Terlibat, makin banyak kesamaan antara
kedua belah pihak, makin besar peluang untuk munculnya pemberian pertolongan
5. Faktor Kedekatan Hubungan, ada kecenderungan bahwa orang lebih senang
memberi pertolongan pada orang yang dikenal atau yang disukai.
6. Faktor mediator Internal, mood memiliki pengaruh terhadap pemberian
pertolongan.
7. Faktor Empati, ada hubungan antara besarnya empati dengan kecenderungan
menolong.
8. Faktor Latar Belakang Kepribadian, perilaku filantropi tidak hanya tergantung
pada situasi dan kondisi saja, tetapi juga dipengaruhi oleh latar belakang
kepribadian penolong61
.
Selain faktor-faktor di atas faktor religius juga dapat mempengaruhi perilaku
filantropi. Karena perilaku ini dapat muncul oleh dorongan ajaran agama yang
menjadi kepercayaan seseorang.
F. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara yang mungkin benar dan
mungkin juga salah. Dan untuk membuktikan kebenarannya dibutuhkan penelitian.
Menurut M. Burhan Bungin, hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih kurang
atau kesimpulan yang masih belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan
membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian62
.
61 Faturochman, Pengantar Psikologi Sosial,, hlm 78
62 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, ekonomi,dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, ( Jakarta : Kencana, 2009 ), hlm 75
Hipotesis peneliti dalam penelitian ini dapat diduga adanya pengaruh yang
signifikan pemahaman mata pelajaran Akidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap
perilaku filantropi siswa .
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, yaitu pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data nomerikal
(angka), yang diolah dengan metode statistika. Dengan menggunakan metode
kuantitatif akan diperoleh signifikan hubungan variable yang diteliti.
Metode yang dipakai dalam penelitian adalah deskriptif analisis dengan
menggunakan penelitian survey yang didukung oleh data yang diperoleh melalui
penelitian lapangan (field research). Metode field research, yaitu penelitian yang
dilakukan di lapangan untuk mendapatkan data yang konkrit dari data penelitian
sebagai bahan laporan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi,
teknik analisis yang bertujuan menguji bentuk hubungan yang fungsional, variable X
sebagai prediktor terhadap variable Y sebagai kriterium hubungan ini
mendeskripsikan bagaimana variable X, yaitu pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi akhlak terpuji, mempengaruhi variable Y, yaitu perilaku filantropi.
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman mata
pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah
Kudu, untuk mengetahui secara mendalam perilaku filantropi siswa kelas X di MA
Futuhiyyah Kudu, Untuk mengetahui adanya pengaruh pemahaman mata pelajaran
aqidah akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA
Futuhiyyah Kudu.
B. Tempat dan waktu Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai pada tanggal 20 Juli 2011 sampai dengan tanggal 19
Agustus 2011.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini mengambil tempat di MA Futuhiyyah Kudu Genuk Semarang
C. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.63
Menurut Sugiono populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.64
Sedangkan Joko Subagyo mendefinikan populasi
sebagai sekumpulan kasus yang yang perlu memenuhi syarat-syarat tertentu yang
berkaitan dengan masalah penelitian.65
Populasi merupakan semua individu yang
dijadikan sumber penelitian, dari populasi itu dihasilkan data kemudian ditarik
kesimpulan berdasarkan data yang telah terkumpul. Populasi yang diambil dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Madrasah Aliyah Futuhiyyah Kudu
Semarang yang berjumlah 90 siswa.
D. Variabel Penelitian
1. Pengertian Variabel
Variabel berasal dari bahasa Inggris “variable” dengan arti : “ubahan”,
“faktor tak tetap”, atau gejala yang dapat diubah-ubah. Variabel pada dasarnya
bersifat kualitatif namun dilambangkan dengan angka66
. "Variabel jdapat pula
diartikan sebagai pengelompokan logis dari dua atribut atau lebih67
". Dalam
pengertian lain yang disampaikan oleh Sugiono disebutkan bahwa variabel adalah
63 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka
Cipta, 2006), hlm. 130
64 Sugiono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung : Alfa Beta, 2009), hlm 60
65 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta,
2006), hlm. 53
66 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2003), hlm. 33
67 Muchammad fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif, , (Semarang : Walisongo Press, 2009),
hlm 154
"segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya".68
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu pemahaman mata
pelajaran aqidah akhlak sebagai variabel bebas (independent variable) disebut
juga sebagai variabel X dan perilaku filantropi sebagai variabel terikat (dependent
variable) disebut juga sebagai variabel Y.
2. Variabel Bebas (independent variable)
Yang dimaksud varibel bebas adalah variable yang menentukan arah atau
perubahan tertentu pada variable tergantung, sementara variable bebas berada pada
posisi yang lepas dari pengaruh variable terikat.69
Variabel bebas ini juga
didefinisikan sebagai variabel yang menjadi sebab terjadinya ( terpengaruhnya)
variabel dependen70
. Variabel ini sering disebut variabel pengaruh, sebab
berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap
variabel lain. Berdasarkan definisi di atas variable bebas adalah variabel yang
berfungsi mempengaruhi variabel lain, dalam hal ini variabel terikat (dependent).
Variable ini juga dikenal dengan variable prediktor. Adapun yang menjadi variabel
bebas dalam penelitian ini adalah pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi
akhlak terpuji.
3. Variabel Terikat (dependent variable)
68 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD,
(Bandung : Alfa Beta, 2009)hlm 60
69 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, ekonomi,dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta : Kencana, 2009), hlm 62
70 Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi Regresi Dan Jalur
Dalam Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2009). hlm. 14
Variabel terikat atau sering disebut sebagai varable kriteria adalah variable
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas71
. Variabel
terikat (dependen) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel independen.72
Secara singkat variabel ini disebut sebagai variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lain, karenanya juga sering disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel
terpengaruh. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat atau terpengaruh
adalah perilaku filantropi.
4. Definisi Operasional Variabel Penelitian
a. Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Dalam penelitian ini, pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak adalah
variabel X. Variabel X ini bisa mempengaruhi/berpengaruh terhadap variabel
yang lain. Untuk mengetahui tingkat pemahaman Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak pada siswa MA. Futuhiyyah Kudu, peneliti memberikan tes yang soal-
soalnya disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan indikator-indikator yang telah
ditetapkan. Dalam penelitian ini peneliti memberikan tes yang berisi 50 soal
dengan skor 1 setiap pertanyaan yang benar, sedangkan pertanyaan yang salah
dengan skor 0. Sehingga dari hasil tes yang dilakukan diperoleh dua
kelompok, yaitu kelompok yang lebih memahami mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi akhlak terpuji dan kelompok yang kurang memahami mata
pelajaran Akhidah Akhlak materi akhlak terpuji. Indikator variabel pemahaman
mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji adalah:
1) Huznuzhan
2) Tawaduk
3) Tasamun
71 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD, hlm
61
72 Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi Regresi Dan Jalur
Dalam Pendidikan. Hlm 14
4) Ta‟awun73
b. Perilaku Filantropi
Sedangkan yang menjadi variabel Y adalah Perilaku Filantropi.
Variabel Y ini biasanya dipengaruhi oleh variabel X. Dalam mendapatkan data
peneliti menggunakan skala pengukuran rating scale. Skala pengukuran
menghasilkan data mendatah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan.74
Untuk mengetahui sejauh mana perilaku filantropi siswa, penulis menyebarkan
angket yang berisi 25 soal. peneliti memberikan skor pada setiap jawaban yang
diberikan siswa, yaitu skor 4 untuk jawaban a, skor 3 untuk jawaban b, skor 2
untuk jawaban c, dan skor 1 untuk jawaban d, jika pernyataan yang bersifat
positif. Sedangkan pernyataan yang bersifat negatif diberikan skor 4 untuk
jawaban d, skor 3 untuk jawaban c, skor 2 untuk jawaban b, dan skor 1 untuk
jawaban a.
1) Pemurah, suka memberi atau suka membantu orang atau memberi
pertolongan,75
2) Sedekah dan Infaq,76
3) Menolong tanpa pamrih (Altruisme).77
5. Metode Penelitian
Untuk memperoleh data, fakta dan informasi yang akan mengungkapkan dan
menjelaskan permasalahan dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode
73 T. Ibrahim dan Darsono, Membangun Akidah dan Akhlak 2, (Solo : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009)
74 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel, (Bandung : Alfa Beta, 2007), hlm 20
75 M. Yatimin Abdullah, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta : RajaGrapindo Persada, 2006)
hlm 109
76 Andi Agung Prihatna, dkk, Revitalisasi Filantropi Islam,
77 Faturochman, Pengantar Psikologi Sosial, (Yogyakarta : Pustaka, 2006), hlm 73
deskriptif analisis dengan menggunakan penelitian survey yang didukung oleh data
yang diperoleh melalui penelitian lapangan (field research).
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis mengambil tempat di sebuah
Madrasah Aliyah, tepatnya Madrasah Aliyah Futuhiyyah Kudu yang berlokasi di
Penggaron Lor Genuk Semarang. Adapun waktu yang digunakan dalam penelitian
ini, yang terhitung dari 20 Juli 2011 sampai dengan 19 Agustus 2011. Adapun
teknik penulisan karya ilmiah ini penulis berpedoman pada buku Pedoman
Penulisan Skripsi Program Strata Satu (S1) yang diterbitkan oleh Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo, tahun 2010.
6. Sumber Data
Sumber data adalah klasifikasi dasar untuk mendudukkan status data dan
informasi penelitian agar lebih memudahkan penjabaran analisis dari hasil
temuan lapangan yang didapatkan peneliti. Dengan itu kemudian di urutkan jenis data
sebagai berikut :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui pemberian tes dan
penyebaran kuesioner yang diberikan kuantifikasi item pertanyaan dan
pernyataan dari indikator konsep yang diujikan dan diberikan kepada responden
dari penelitian ini (siswa MA Futuhiyyah Kudu).
b. Data Skunder
Data skunder adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan lapangan
oleh peneliti berupa dokumen dan sebagainya yang berkaitan dengan studi
penelitian ini.
E. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini akan menggunakan
metode sebagai berikut :
a. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.78
Tes yang digunakan adalah tes tertulis.
Menurut Muchamad Fauzi Tes tertulis adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan
secara tertulis tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban
yang diberikan secara tertulis pula79
. Penggunaan metode ini digunakan untuk
mengumpulkan data tentang pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi
akhlak terpuji siswa.
b. Metode Angket/ Kuesioner
Metode angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.80
Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.81
Jadi, angket atau kuesioner
adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk memperoleh informasi yang terkait
dengan responden. Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data perilaku
filantropi siswa di MA Futuhiyyah Kudu.
c. Dokumentasi
78 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 150
79 Muchamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif Sebuah Pengantar, (Semarang : Walisongo
Pres, 2009)hlm 163
80 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 151
81 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD, hlm
198
Dokumentasi adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa: faktur, jurnal,
surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk laporan program.82
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian.83
Dokumentasi merupakan teknik pengumpul data dengan
mengumpulkan data-data yang berkenaan langsung dengan penelitian, baik itu
berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk
laporan program. Dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
berhubungan dengan penelitian berupa dokumen-dokumen dari Madrasah yang
menjadi obyek penelitian yaitu Madrasah Aliyah Futuhiyyah Kudu Semarang.
F. Metode Analisis Data
Setelah data-data penulis harapkan terkumpul maka untuk selanjutnya data-data
dianalisis statistik. Sedangkan pengertian statistik sebagaimana dikemukakan oleh
Anas Sudijono,84
adalah data angka yang dapat memberikan gambaran mengenai
keadaan, peristiwa akan gejala tertentu.
Dalam analisis data akan dibagi menjadi tiga tahapan yaitu :
a. Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan merupakan langkah awal yang dilakukan dalam
penelitian dengan cara memasukkan hasil pengolahan data angket responden ke
dalam tabel distribusi frekuensi.
Di dalam analisis pendahuluan ini akan menggambarkan data tentang
pemahaman mata pelajaran aqidah akhlak melalui pemberian tes dan perilaku
filantropi anak didik melalui pemberian angket. Untuk memperoleh data tentang
pemahaman Aidah akhlak materi akhlak terpuji dengan memberikan tes kepada
82 Muchamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif Sebuah Pengantar , hlm 165
83 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel, hlm 31
84Anas Sudijono, Statistik Pendidikan, (Jakarta: Gradindo Persada, 1996Ha), hlm. 2.
responden yang terdiri dari 50 pertanyaan, setiap pertanyaan diberi skor 1 untuk
jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Sedangkan untuk angket
digunakan skala pengukuran, skala pengukuran yang dipakai dalam angket ini
adalah Likert, skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atu sekelompok orang tentang fenomena sosial85
. Dalam Pengolahan
angket yang akan peneliti lakukan melalui kegiatan perskoran pada tiap item dari
angket responden berdasarkan pendapat sudiono dengan menggunakan standar
kata-kata : a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah86
. Dengan
penskoran sebagai berikut :
1) Untuk pilihan jawaban a diberi skor 4
2) Untuk pilihan jawaban b diberi skor 3
3) Untuk pilihan jawaban c diberi skor 2
4) Untuk pilihan jawaban d diberi skor 1
Penskoran ini diberikan apabila pernyataannya bersifat positif. Namun, jika
pernyataannya bersifat negatif. Maka standartnya sebagai berikut :
1) Untuk pilihan jawaban a diberi skor 1
2) Untuk pilihan jawaban b diberi skor 2
3) Untuk pilihan jawaban c diberi skor 3
4) Untuk pilihan jawaban d diberi skor 4
Hasil dari tahap ini dimasukkan dalam tabel distribusi untuk memperoleh
gambaran setiap yang dikaji. Selanjutnya menentukan tabel frekuensi. Kemudian
Mencari nilai rata-rata (mean) dari variabel X dan Y.
Untuk variabel (X), N
Xx
M
85 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD, hlm
134
86 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD, hlm
135
Untuk variabel (Y), N
Yy
M .
87
mengetahui katagori variabel maka diperlukan langkah berikutnya yaitu,
menentukan nilai rata-rata tersebut ke dalam 5 kategori dengan menggunakan
interval nilai. Adapun untuk menentukan interval nilai tersebut adalah dengan
cara mencari interval nilai dan menentukan klasifikasi dan interval digunakan
rumus sebagai berikut:
SD = N
fx 2
Kemudian mencari jarak dengan standar 5
M + 1,5 SD = 33,877 + (1,5) (5,6) = 42,277
M + 0,5 SD = 33,877 + (0,5) (5,6) = 36,677
M – 0,5 SD = 33,877 – (0,5) (5,6) = 31,077
M – 1,5 SD = 33,877 – (1,5) (5,6) = 25,477
b. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini merupakan jenis analisis yang bertujuan untuk menguji hipotesis
yang diajukan oleh peneliti. Adapun tekniknya dari hasil analisis pendahuluan,
data yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan statistik.
Dalam hal ini peran mata pelajaran Akidah Akhlak materi akhlak terpuji
merupakan variabel X dan perilaku filantropi merupakan variabel Y, maka dapat
disimpulkan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan akan
87 Sutrisno Hadi, Statistik, Jilid I, (Yogyakarta : Andi Offset, 2001), hlm 37.
menggunakan rumus analisis regresi dan didahului dengan rumus korelasi product
moment. Adapun rumusannya sebagai berikut :
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
∑X 2 : Jumlahdeviasi skor X setelah terlebih dahulu dikuadratkan
∑Y 2 : Jumlahdeviasi skor Y setelah terlebih dahulu dikuadratkan
∑ : Sigma (jumlah) 88
Analisis ini merupakan pengolahan data lebih lanjut dari hasil-hasil nilai
kualitatif analisis sebelumnya, yakni membandingkan besarnya “r” observasi „r0”
dengan “r” tabel dengan taraf signifikan 1 % dan 5 %. Jika „r0” sama dengan atau
lebih besar dari “r” tabel, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima, sehingga
interpretasinya adalah ada pengaruh yang sedang/cukup signifikan antara
pemahaman mata pelajaran Akidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan perilaku
filantropi anak didik di MA. Futuhiyyah Kudu Semarang.
Tetapi apabila „r0” lebih kecil dari “r” tabel, maka (Ha) ditolak dan (Ho)
diterima yang berarti tidak ada hubungan, sehingga interpretasinya tidak ada
hubungan antara pemahaman mata pelajaran Akidah Akhlak materi akhlak terpuji
dengan perilaku filantropi siswa.
Apabila analisis menunjukkan hasil yang signifikan, maka akan dilanjutkan
dengan rumus regresi dengan terlebih dahulu mencari persamaan garis regresi.
Akan tetapi, jika analisis menunjukkan hasil non signifikan atau hipotesis
alternatifnya ditolak, maka tidak dapat dilanjutkan ke rumus regresi. Kemudian
Mencari persamaan garis regresi, dengan rumus :
KaXY 89
88 Anas Sudijono, Statistik Pendidikan, hlm 193.
22 yx
yxxy
Keterangan :
Y = Kriterium
X = Prediktor
a = Bilangan koefisien prediktor
K = Bilangan konstan
Selanjutnya menggunakan rumus regresi. Rumus regresi itu adalah sebagai
berikut :
RKreg
Freg = ────
RKres
Keterangan
Freg = Harga bilangan-F untuk garis regresi
RKreg = Rerata kuadrat garis regresi, dan
RKres = Rerata kuadrat residu90
( mean kuadrat)
Ringkasan Rumus-Rumus Analisis Regresi
Dengan satu prediktor skor deviasi91
Sumber variasi Db JK RK regF
Regresi (reg) 1
2
2
x
xy
reg
reg
db
JK
res
reg
RK
RK
Residu (res) N-2
2
2
2
x
xyy
res
res
db
JK
89 Sutrisno Hadi, Analisis regresi, (Yogyakarta: ANDI OFFSET, 2001), hlm 6
90 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, hlm 14
91 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, hlm 18.
Total N-1 2y -
c. Analisis Lanjut
Analisis ini akan menguji signifikansi untuk membandingkan regF yang
telah diketahui tabelF (Ft 5% atau 1% ) dengan kemungkinan :
1) Jika Freg > Ft 5% atau 1% maka hasilnya signifikan (hipotesis diterima)
2) Jika Freg < Ft 5% atau 1% maka hasilnya non-signifikan (hipotesis tidak
diterima).
BAB IV
ANALISIS PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH
AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI TERHADAP PERILAKU
FILANTROPI
Untuk memperoleh data tentang pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak
materi akhlak terpuji dari hasil tes yang telah diberikan kepada responden sebanyak
90 anak. Sedangkan data tentang perilaku filantropi dapat diperoleh dari hasil angket
yang telah diberikan kepada responden sebanyak 90 anak.
Adapun tes tentang pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak
terpuji terdiri dari 50 pertanyaan. Sedangkan angket tentang perilaku filantropi terdiri
dari 25 item pernyataan. Masing-masing pernyataan disertai dengan 4 alternatif
jawaban dengan skor 4, 3, 2 dan 1, untuk pertanyaan yang tidak dijawab diberi skor
0. Untuk mengetahui ada dan tidaknya pengaruh pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi akhlak terpuji terhadap mata perilaku filantropi siswa kelas X di MA
Futuhiyyah Kudu Semarang, maka perlu diadakan analisis data. Analisis data ini
dilakukan dengan 3 tahap, yaitu analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan
analisis hasil lanjut dari penelitian.
A. Analisis Pendahuluan
Analisis ini akan diperoleh nilai kualitatif dan nilai kuantitatif variabel X
(pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji) dan variabel Y
(Perilaku filantropi) pada siswa MA Futuhiyyah Kudu Semarang tahun 2001,
berdasarkan jawaban tes dan angket yang telah diisi siswa. Kemudian langkah-
langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Skor hasil tes pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji
Untuk menentukan nilai kuantitatif pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak
materi akhlak terpuji adalah dengan skor jawaban tes dari responden sesuai dengan
frekuensi jawaban. Agar lebih jelas, maka dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut.
TABEL 4.1
Skor Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji
No. Nama Siswa Dari MTs Skor No. Nama Siswa Dari MTs Skor
1. Sulaiman 33 40. Ratnaning Diah 34
2. Ali Maskur 36 41. M. Mudzakir 35
3. M. Taufiq 35 42. Wita Apriliani 33
4. M.sigit Aris. S 32 43. Ali Mundhopar 34
5. M. Faizin 32 44. Susilowati 39
6. Siti Karomah 38 45. M. Nur Rokhim 38
7. Siti Maghfiroh 28 46. Ahmad Wahyudi 37
8. Nur Hidayah 34 47. M. Dimas. P. S 36
9. siti Nur afifah 37 48. Siti Nur Halimah 41
10. Richa Maesaroh 26 49. Lia Fitriani 36
11. Ahmad Khotib 33 50. Rosita Oftafiya 39
12. Anik Lisawati 23 51. Junianto 37
13. Uswatun Chasanah 34 52. Niken Puji Rahayu 40
14. Anisatun Niswah 38 53. M. Ash'ari 42
15. Asrofah 35 54. Arif Mafdullatif 23
16. Nurul Lailatu Suchi 39 55. Maftukan 20
17. Ahmad khodli Asnawi 18 56. M. Abdul Haris 39
18. Arina Mustafidah 32 57. Ali Mutohar 31
19. Alifaturrohmah 38 58. M. Ali Hamzah 38
20. Nurul Luk-luk us
Syafa'ati 29
59. M. Najib
21
21. Romaniah 31 60. Agus Zaenal A. 16
22. Siti Islamiyah 34 61. Apid Sutanto 23
23. M. Choirul Chanif 34 62. Umi Khoiriyah 33
24. Arif Muhlisin 32 63. Nadiroh 32
25. Nanang Khosim 33 64. Malikhatul Ulfa 38
26. Ayu Nurjanah 39 65. M. N. Muttaqin 31
27. Winda Mujayanti 41 66. Muzaziroh 34
28. Alamul Huda 40 67. Istiaroh 22
29. Ratna 41 68. Siti Afiatul R. 37
30. Kummairoh 39 69. Sulistiya Ningrum 28
31. Siti Sobikah 36 70. Ulul Amala 28
32. Imam Hanafi 42 71. Umi Khoiriyati 32
33. Sulistio Warni 38 72. Siti Alimah 31
34. Fransiska Puji Rahayu 36 73. Ni'matul Maghfiroh 35
35. Muchtar Basyari 38 74. Norma Zunita 31
36. Siti Syarifah 39 75. Qoidatul Khasanah 32
37. Rahmah Ana Dhofah 43 76. M. Nur Rohim 33
38. Indang Mustika 30 77. Rizki Amalia 36
39. Siti Alimah 40 78. Nadhifah 33
Berdasarkan dari tabel diatas, kemudian diadakan analisis sebagai berikut:
a. Rata-rata pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji
TABEL 4.2
Distribusi Frekwensi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi
Akhlak Terpuji Siswa Kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang yang
berasal dari Madrasah Tsanawiyyah
X F FX x x2
F x2 Mean
FX
Mx= N
Mx= 2634
78
Mx= 33,769
43 1 43 9,123 83,22913 83,22913
42 2 84 8,123 65,98313 131,9663
41 3 123 7,123 50,73713 152,2114
40 3 120 6,123 37,49113 112,4734
39 7 273 5,123 26,24513 183,7159
38 8 304 4,123 16,99913 135,993
37 4 148 3,123 9,753129 39,01252
36 6 216 2,123 4,507129 27,04277
35 4 140 1,123 1,261129 5,044516
34 7 238 0,123 0,015129 0,105903
33 7 231 -0,877 0,769129 5,383903
32 7 224 -1,877 3,523129 24,6619
31 5 155 -2,877 8,277129 41,38565
No. Nama siswa dari SMP Skor
1. Vivi Arvianti 38
2. Nur Aini 33
3. M. Aziz 30
4. Dewi Munfa‟ati 36
5. Lery Ika Apreliyanti 39
6. Diah Ayu Kharirotul Izzah 32
No. Nama siswa dari SMP Skor
7. Vivi Arvianti 38
8. Nur Aini 33
9. M. Aziz 30
10. Dewi Munfa‟ati 36
11. Lery Ika Apreliyanti 39
12. Diah Ayu Kharirotul Izzah 32
30 1 30 -3,877 15,03113 15,03113
29 1 29 -4,877 23,78513 23,78513
28 3 84 -5,877 34,53913 103,6174
26 1 26 -7,877 62,04713 62,04713
23 3 69 -10,877 118,3091 354,9274
22 1 22 -11,877 141,0631 141,0631
21 1 21 -12,877 165,8171 165,8171
20 1 20 -13,877 192,5711 192,5711
18 1 18 -15,877 252,0791 252,0791
16 1 16 -17,877 319,5871 319,5871
N=
78 FX
2634
F x2
2572, 752
TABEL 4.3
Distribusi Frekwensi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi
Akhlak Terpuji Siswa Kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang yang
berasal dari Sekolah Menengah Pertama
X F FX x x2
F x2 Mean
40 1 40 6,123 37,49113 37,49113
FX
Mx= N
Mx= 415
12
Mx= 34,583
39 2 78 5,123 26,24513 52,49026
38 1 38 4,123 16,99913 16,99913
36 2 72 2,123 4,507129 9,014258
35 1 35 1,123 1,261129 1,261129
34 1 34 0,123 0,015129 0,015129
33 1 33 -0,877 0,769129 0,769129
32 1 32 -1,877 3,523129 3,523129
30 1 30 -3,877 15,03113 15,03113
23 1 23 -10,877 118,3091 118,3091
12 415 254,9035
Keterangan :
X = Score hasil tes tentang pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak
materi akhlak terpuji
F = Frekuensi responden yang memiliki nilai yang sama
FX = Hasil perkalian X dengan F
b. Kualitas Variabel Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak
Terpuji
Hasil hitungan dalam tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata untuk
variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji adalah
33,769. Setalah diketahui rata-rata variabel kemudian dicocokan pada tabel
kualitas variabel. apakah variabel dalam katagori baik sekali, baik, cukup, buruk
atau buruk sekali? . Untuk mengetahui katagori variabel maka diperlukan langkah
berikutnya yaitu, menentukan nilai rata-rata tersebut ke dalam 5 kategori dengan
menggunakan interval nilai. Adapun untuk menentukan interval nilai tersebut
adalah dengan cara mencari interval nilai dan menentukan klasifikasi dan interval
digunakan rumus sebagai berikut:
Tabel 4.4
Mean dan simpangan baku variabel X (Pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak
materi akhlak terpuji)
Mean dan simpangan baku variabel X
(Pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi akhlak terpuji) dari MTs
Mean dan simpangan baku variabel X
(Pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi akhlak terpuji) dari SMP
X = ∑fX/N
= 2634
78
= 33,769
SD = N
fx 2
= 78
752,2527=
= 5,693
X = ∑fX/N
= 415
12
= 34,583
SD = N
fx 2
= 12
9035,254= 242,21
= 4,609
407076923,32
Menentukan kualitas variabel X (Pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak
materi akhlak terpuji)
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pemahaman mata pelajaran
Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu
Semarang termasuk dalam kategori cukup, yaitu berada pada interval nilai
32-37 dengan nilai rata- rata 33,769 dari siswa yang berasal dari MTs.
Sedangkan siswa yang berasal dari SMP juga termasuk dalam katagori
cukup, yaitu berada pada interval 33 – 37.
TABEL 4.5
Kualifikasi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji
Kualifikasi Siswa dari MTs Kualifikasi Siswa dari SMP
Rata-
rata
Interval Kualitas Kriteria Rata-
rata
Interval Kualitas Kriteri
a
33,769 43
ke atas
Sangat
baik Cukup 34,583 43
ke atas
Sangat
baik Cukup
Mean dan simpangan baku variabel X
(Pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi akhlak terpuji) dari MTs
Mean dan simpangan baku variabel X
(Pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi akhlak terpuji) dari SMP
M + 1,5 SD= 33,769 + (1,5) (5,7)=
42,319
M + 0,5 SD= 33,769 + (0,5) (5,7)=
36,619
M – 0,5 SD= 33,769 – (0,5) (5,7)=
30,919
M – 1,5 SD= 33,769 – (1,5) (5,7)=
25,219
M + 1,5 SD= 34,583 + (1,5) (4,6)=
41,483
M + 0,5 SD= 34,583 + (0,5) (4,6)=
36,883
M – 0,5 SD= 34,583 – (0,5) (4,6)=
32,283
M – 1,5 SD= 34,583 – (1,5) (4,6)=
27,683
38 – 42 Baik 38 – 42 Baik
32 – 37 Cukup 33 – 37 Cukup
25 – 31 Kurang 28 – 32 Kurang
25
ke
bawah
Sangat
kurang
28
ke
bawah
Sangat
kurang
Melihat dari tabel kualitas variabel di atas. Menunjukkan bahwa
pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dalam kategori
”cukup” terlihat dari interval nilai 32-37 dengan nilai rata- rata 33,769 dari siswa
yang berasal dari MTs. Sedangkan siswa yang berasal dari SMP juga termasuk
dalam katagori cukup, yaitu berada pada interval 33 – 37.
2. Skor Hasil Angket Tentang Perilaku Filantropi
Untuk menentukan nilai kuantitatif Perilaku Filantropi adalah dengan
menjumlahkan skor jawaban angket dari responden sesuai dengan frekuensi jawaban.
Agar lebih jelas, maka dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut:
TABEL 4.6
Nilai Angket Perilaku Filantropi
Resp
Opsi Jawaban
Positif
Opsi
Jawaban
Negatif
Skor Jawaban
Positif
Skor Jawaban
Negatif Jumlah
A B C D A B C D 4 3 2 1 1 2 3 4
1. 6 5 2 1 1 0 2 7 24 15 4 1 1 0 6 28 79
2. 11 2 1 1 1 2 0 7 44 6 2 1 1 4 0 28 86
3. 7 0 6 2 1 0 2 6 28 0 12 2 1 0 6 24 73
4. 6 3 3 3 0 0 1 9 24 9 6 3 0 0 3 36 81
5. 6 3 3 3 0 0 1 9 24 9 6 3 0 0 3 36 81
6. 4 3 4 4 0 1 4 5 16 9 8 4 0 2 12 20 71
7. 9 4 1 1 0 0 2 8 36 12 2 1 0 0 6 32 89
8. 5 7 2 1 0 0 2 8 20 21 4 1 0 0 6 32 84
9. 2 2 5 6 0 0 3 7 8 6 10 6 0 0 9 28 67
10. 4 4 7 0 0 2 2 6 16 12 14 0 0 4 6 24 76
11. 10 1 1 3 2 1 4 3 40 3 2 3 2 2 12 12 76
12. 6 5 3 1 0 0 3 7 24 15 6 1 0 0 9 28 83
13. 10 3 0 2 1 2 1 6 40 9 0 2 1 4 3 24 83
14. 1 5 7 2 0 2 5 3 4 15 14 2 0 4 15 12 66
15. 10 2 1 2 3 1 1 5 40 6 2 2 3 2 3 20 78
16. 6 3 4 2 1 1 0 8 24 9 8 2 1 2 0 32 78
17. 14 0 0 1 1 0 0 9 56 0 0 1 1 0 0 36 94
18. 12 1 1 1 0 0 3 7 48 3 2 1 0 0 9 28 91
19. 10 3 1 1 0 0 1 9 40 9 2 1 0 0 3 36 91
20. 8 0 6 1 1 0 5 4 32 0 12 1 1 0 15 16 77
21. 6 4 4 1 2 1 2 5 24 12 8 1 2 2 6 20 75
22. 8 1 5 1 1 0 1 8 32 3 10 1 1 0 3 32 82
23. 3 6 3 3 0 0 4 6 12 18 6 3 0 0 12 24 75
24. 10 1 1 2 2 0 1 7 40 3 2 2 2 0 3 28 80
25. 8 0 5 2 0 0 2 8 32 0 10 2 0 0 6 32 82
26. 2 6 6 1 0 5 3 2 8 18 12 1 0 10 9 8 66
27. 0 4 10 1 0 2 5 3 0 12 20 1 0 4 15 12 64
28. 11 1 1 2 1 0 0 9 44 3 2 2 1 0 0 36 88
29. 10 1 1 3 0 0 1 9 40 3 2 3 0 0 3 36 87
30. 10 3 1 1 0 0 1 9 40 9 2 1 0 0 3 36 91
31. 14 0 0 1 0 1 0 9 56 0 0 1 0 2 0 36 95
32. 14 0 0 1 1 0 1 8 56 0 0 1 1 0 3 32 93
33. 11 2 1 1 0 1 0 9 44 6 2 1 0 2 0 36 91
34. 12 1 2 0 1 0 5 4 48 3 4 0 1 0 15 16 87
35. 11 3 0 1 0 0 8 2 44 9 0 1 0 0 24 8 86
36. 13 0 2 0 0 1 3 6 52 0 4 0 0 2 9 24 91
37. 10 1 2 2 0 1 1 8 40 3 4 2 0 2 3 32 86
38. 7 5 1 2 0 0 2 8 28 15 2 2 0 0 6 32 85
39. 11 1 0 3 1 1 1 7 44 3 0 3 1 2 3 28 84
40. 9 0 4 2 1 0 4 5 36 0 8 2 1 0 12 20 79
41. 7 1 6 1 1 0 1 8 28 3 12 1 1 0 3 32 80
42. 4 7 3 1 0 1 3 6 16 21 6 1 0 2 9 24 79
43. 3 11 1 0 2 0 1 7 12 33 2 0 2 0 3 28 80
44. 7 4 2 2 0 1 3 6 28 12 4 2 0 2 9 24 81
45. 3 7 3 2 0 0 2 8 12 21 6 2 0 0 6 32 79
46. 11 3 1 0 0 0 1 9 44 9 2 0 0 0 3 36 94
47. 11 2 0 2 3 2 2 3 44 6 0 2 3 4 6 12 77
48. 2 6 7 0 0 1 1 8 8 18 14 0 0 2 3 32 77
49. 7 2 2 2 1 0 1 8 28 6 4 2 1 0 3 32 76
50. 10 0 1 4 0 3 1 6 40 0 2 4 0 6 3 24 79
51. 3 8 2 2 0 2 2 6 12 24 4 2 0 4 6 24 76
52. 7 0 6 2 2 0 1 7 28 0 12 2 2 0 3 28 75
53. 3 7 4 1 0 1 5 4 12 21 8 1 0 2 15 16 75
54. 11 1 1 1 1 1 2 6 44 3 2 1 1 2 6 24 83
55. 6 1 6 2 1 0 1 8 24 3 12 2 1 0 3 32 77
56. 8 4 2 1 0 0 5 5 32 12 4 1 0 0 15 20 84
57. 6 4 4 1 0 0 5 5 24 12 8 1 0 0 15 20 80
58. 10 3 1 1 0 1 1 8 40 9 2 1 0 2 3 32 89
59. 4 3 6 2 0 0 3 7 16 9 12 2 0 0 9 28 76
60. 14 0 0 1 1 0 0 9 56 0 0 1 1 0 0 36 94
61. 7 6 1 1 0 1 3 6 28 18 2 1 0 2 9 24 84
62. 12 1 0 2 1 0 1 8 48 3 0 2 1 0 3 32 89
63. 5 6 3 1 0 2 1 7 20 18 6 1 0 4 3 28 80
64. 10 5 0 0 0 1 0 9 40 15 0 0 0 2 0 36 93
65. 6 2 5 2 2 3 3 2 24 6 10 2 2 6 9 8 67
66. 6 2 5 2 1 3 3 3 24 6 10 2 1 6 9 12 70
67. 13 0 0 2 1 1 1 7 52 0 0 2 1 2 3 28 88
68. 12 1 0 2 1 0 1 8 48 3 0 2 1 0 3 32 89
69. 8 3 3 1 3 2 3 2 32 9 6 1 3 4 9 8 72
70. 10 2 2 1 0 1 3 6 40 6 4 1 0 2 9 24 86
71. 7 2 2 4 1 0 2 7 28 6 4 4 1 0 6 28 77
72. 6 8 1 0 2 6 2 0 24 24 2 0 2 12 6 0 70
73. 2 8 4 1 0 0 2 8 8 24 8 1 0 0 6 32 79
74. 4 5 4 2 1 0 1 8 16 15 8 2 1 0 3 32 77
75. 4 6 3 2 1 0 1 8 16 18 6 2 1 0 3 32 78
76. 1 6 6 1 1 2 1 6 4 18 12 1 1 4 3 24 67
77. 8 3 2 2 2 1 2 5 32 9 4 2 2 2 6 20 77
78. 10 4 0 1 1 0 1 8 40 12 0 1 1 0 3 32 89
79. 3 5 5 2 1 1 4 4 12 15 10 2 1 2 12 16 70
80. 0 9 6 0 0 2 6 2 0 27 12 0 0 4 18 8 69
81. 4 8 3 0 1 5 3 1 16 24 6 0 1 10 9 4 70
82. 6 6 1 2 2 0 0 8 24 18 2 2 2 0 0 32 80
83. 10 1 0 4 1 0 1 8 40 3 0 4 1 0 3 32 83
84. 1 7 6 1 1 1 2 6 4 21 12 1 1 2 6 24 71
85. 6 6 1 2 2 0 0 8 24 18 2 2 2 0 0 32 80
86. 9 0 3 3 2 0 2 6 36 0 6 3 2 0 6 24 77
87. 10 0 3 2 2 0 2 6 40 0 6 2 2 0 6 24 80
88. 7 4 3 1 0 4 1 5 28 12 6 1 0 8 3 20 78
89. 11 1 1 2 2 0 2 6 44 3 2 2 2 0 6 24 83
90. 9 0 3 3 2 0 2 6 36 0 6 3 2 0 6 24 77
Berdasarkan dari tabel di atas, kemudian diadakan analisis sebagai berikut:
a. Mencari Rata-Rata Perilaku Filantropi
TABEL 4.7
Distribusi Frekuensi Perilaku Filantropi Siswa yang Berasal dari MTs
X F FX x x2
F x2 Mean
95 1 95 14,6444 214,4585 214,4585
FX
My= N
My= 6229
78
My= 79,859
94 3 282 13,6444 186,1697 558,509
93 2 186 12,6444 159,8809 319,7617
91 4 364 10,6444 113,3033 453,213
89 3 267 8,6444 74,72565 224,177
88 1 88 7,6444 58,43685 58,43685
87 1 87 6,6444 44,14805 44,14805
86 3 258 5,6444 31,85925 95,57775
85 1 85 4,6444 21,57045 21,57045
84 3 252 3,6444 13,28165 39,84495
82 1 82 1,6444 2,704051 2,704051
83 5 415 2,6444 6,992851 34,96426
81 3 243 0,6444 0,415251 1,245754
80 7 560 -0,3556 0,126451 0,88516
79 6 474 -1,3556 1,837651 11,02591
78 4 312 -2,3556 5,548851 22,19541
77 9 693 -3,3556 11,26005 101,3405
76 3 228 -4,3556 18,97125 56,91375
75 3 225 -5,3556 28,68245 86,04735
73 1 73 -7,3556 54,10485 54,10485
72 1 72 -8,3556 69,81605 69,81605
71 2 142 -9,3556 87,52725 175,0545
70 4 280 -10,3556 107,2385 428,9538
69 1 69 -11,3556 128,9497 128,9497
67 3 201 -13,3556 178,3721 535,1162
66 2 132 -14,3556 206,0833 412,1665
64 1 64 -16,3556 267,5057 267,5057
N =
78
FX
6229
Fx2
4418,686
TABEL 4.8
Distribusi Frekuensi Perilaku Filantropi Siswa yang Berasal dari SMP
X F FX x x2
F x2 Mean
91 1 91 10,6444 113,3033 113,3033 FX
89 2 178 8,6444 74,72565 149,4513 My= N
My= 1003
12
My= 83,583
88 1 88 7,6444 58,43685 58,43685
87 1 87 6,6444 44,14805 44,14805
86 1 86 5,6444 31,85925 31,85925
84 1 84 3,6444 13,28165 13,28165
82 1 82 1,6444 2,704051 2,704051
80 1 80 -0,3556 0,126451 0,126451
76 2 152 -4,3556 18,97125 37,9425
75 1 75 -5,3556 28,68245 28,68245
12 1003 479,9358
b. Kualitas Variabel Perilaku Filantropi
Setelah diketahui nilai rata-rata perilaku filantropi, kemudian hasil ini di
cocokan pada tabel kualitas variabel. Untuk mengetahui katagori variabel maka
diperlukan langkah berikutnya yaitu, menentukan nilai rata-rata tersebut ke dalam
5 kategori dengan menggunakan interval nilai. Adapun untuk menentukan
interval nilai tersebut adalah dengan cara, sebagai berikut:
Untuk mencari interval nilai dan menentukan klasifikasi dan interval
digunakan rumus denagn mencari mean dan simpangan baku variabel Y (Perilaku
Filantropi)
Tabel 4.9
Mean dan simpangan baku variabel Y (Perilaku Filantropi)
Mean dan simpangan baku variabel Y
(Perilaku Filantropi) dari MTs
Mean dan simpangan baku variabel Y
(Perilaku Filantropi) dari SMP
X = ∑fX/N
= 6229
78
= 79,859
SD = N
fx 2
X = ∑fX/N
= 1003
12
= 83,583
SD = N
fx 2
= 78
686,4418= 6498,56
= 7,527
= 12
9358,479= 99465,39
= 6,324
Menentukan kualitas variabel Y (Perilaku Filantropi Siswa Kelas X
di MA Futuhiyyah Kudu Semarang)
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa perilaku filantropi siswa
kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang termasuk dalam kategori sedang,
yaitu berada pada interval nilai 77 - 84 dengan nilai rata- rata 79,859 dari
siswa yang berasal dari MTs. Sedangkan siswa yang berasal dari SMP juga
termasuk dalam katagori Sedang, yaitu berada pada interval 81 – 87 dengan
nilai rata-rata 83,853.
Mean dan simpangan baku variabel X
(Pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi akhlak terpuji) dari MTs
Mean dan simpangan baku variabel X
(Pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi akhlak terpuji) dari SMP
M + 1,5 SD= 79,859 + (1,5) (7,5)=
91,109
M + 0,5 SD= 79,859+ (0,5) (7,5)=
83,609
M – 0,5 SD= 79,859– (0,5) (7,5)=
76,109
M – 1,5 SD= 79,859– (1,5) (7,5)=
68,609
M + 1,5 SD= 83,583 + (1,5) (6,3)=
93,033
M + 0,5 SD= 83,583 + (0,5) (6,3)=
86,733
M – 0,5 SD= 83,583 – (0,5) (6,3)=
80,433
M – 1,5 SD= 83,583 – (1,5) (6,3)=
74,133
TABEL 4.10
Kualifikasi Perilaku Filantropi Siswa Kelas X Di MA Futuhiyyah Kudu
Kualifikasi Siswa dari MTs Kualifikasi Siswa dari SMP
Rata-
rata
Interval Kualitas Kriteria Rata-
rata
Interval Kualitas Kriteri
a
79,859
92
Ke atas
Sangat
baik
Sedang 83,853
94
ke atas
Sangat
baik
Sedang
85 – 91 Baik 88 – 93 Baik
77 – 84 Sedang 81 – 87 Sedang
69 – 76 Kurang 74 – 80 Kurang
69
ke
bawah
Sangat
kurang
74
ke
bawah
Sangat
kurang
Melihat dari tabel kualitas variabel di atas. Menunjukkan bahwa perilaku
filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu dalam kategori ”Sedang” terlihat
dari interval nilai 77 - 84 dengan nilai rata- rata 79,859 dari siswa yang berasal
dari MTs. Sedangkan siswa yang berasal dari SMP juga termasuk dalam katagori
Sedang, yaitu berada pada interval 81 – 87 dengan nilai rata-rata 83,853.
Dari perhitungan dalam analisis pendahuluan ini ternyata diketahui bahwa
kualitas kedua variabel dalam keadaan Cukup dan sedang. Dengan kata lain,
baiknya kualitas pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji
diikuti pula dengan baiknya kualitas perilaku filantropi siswa kelas X di MA
Futuhiyyah Kudu Semarang. Tetapi apakah keduanya menunjukkan korelasi
yang positif dan signifikan ? Untuk menjawab pertanyaan ini maka diperlukan
analisis uji hipotesis sebagaimana yang akan peneliti uraikan di bawah ini.
B. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini peneliti gunakan untuk menguji hipotesis, yakni untuk mengetahui
adakah pengaruh pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji
terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang
dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Untuk membuktikannya,
terlebih dahulu nilai kedua variabel dimasukkan dalam tabel kerja koefisien korelasi,
sebagai berikut :
TABEL 4.11
ANALISIS DATA TENTANG PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN
AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI TERHADAP PERILAKU
FILANTROPI SISWA KELAS X YANG BERASAL DARI MTs
No. X Y x Y xy x2
y2
1. 33 79 -0,8778 -1,3556 1,189946 0,770533 1,837651
2. 36 86 2,1222 5,6444 11,97855 4,503733 31,85925
3. 35 73 1,1222 -7,3556 -8,25445 1,259333 54,10485
4. 32 81 -1,8778 0,6444 -1,21005 3,526133 0,415251
5. 32 81 -1,8778 0,6444 -1,21005 3,526133 0,415251
6. 38 71 4,1222 -9,3556 -38,5657 16,99253 87,52725
7. 28 84 -5,8778 3,6444 -21,4211 34,54853 13,28165
8. 34 67 0,1222 -13,3556 -1,63205 0,014933 178,3721
9. 37 83 3,1222 2,6444 8,256346 9,748133 6,992851
10. 26 83 -7,8778 2,6444 -20,8321 62,05973 6,992851
11. 33 66 -0,8778 -14,3556 12,60135 0,770533 206,0833
12. 23 78 -10,8778 -2,3556 25,62375 118,3265 5,548851
13. 34 78 0,1222 -2,3556 -0,28785 0,014933 5,548851
14. 38 94 4,1222 13,6444 56,24495 16,99253 186,1697
15. 35 91 1,1222 10,6444 11,94515 1,259333 113,3033
16. 39 91 5,1222 10,6444 54,52275 26,23693 113,3033
17. 18 77 -15,8778 -3,3556 53,27955 252,1045 11,26005
18. 32 75 -1,8778 -5,3556 10,05675 3,526133 28,68245
19. 38 82 4,1222 1,6444 6,778546 16,99253 2,704051
20. 29 75 -4,8778 -5,3556 26,12355 23,79293 28,68245
21. 31 80 -2,8778 -0,3556 1,023346 8,281733 0,126451
22. 34 66 0,1222 -14,3556 -1,75425 0,014933 206,0833
23. 34 64 0,1222 -16,3556 -1,99865 0,014933 267,5057
24. 32 88 -1,8778 7,6444 -14,3547 3,526133 58,43685
25. 33 87 -0,8778 6,6444 -5,83245 0,770533 44,14805
26. 39 91 5,1222 10,6444 54,52275 26,23693 113,3033
27. 41 95 7,1222 14,6444 104,3003 50,72573 214,4585
28. 40 93 6,1222 12,6444 77,41155 37,48133 159,8809
29. 41 91 7,1222 10,6444 75,81155 50,72573 113,3033
30. 39 86 5,1222 5,6444 28,91175 26,23693 31,85925
31. 36 85 2,1222 4,6444 9,856346 4,503733 21,57045
32. 42 79 8,1222 -1,3556 -11,0105 65,97013 1,837651
33. 38 79 4,1222 -1,3556 -5,58805 16,99253 1,837651
34. 36 80 2,1222 -0,3556 -0,75465 4,503733 0,126451
35. 38 81 4,1222 0,6444 2,656346 16,99253 0,415251
36. 39 79 5,1222 -1,3556 -6,94365 26,23693 1,837651
37. 43 94 9,1222 13,6444 124,4669 83,21453 186,1697
38. 30 77 -3,8778 -3,3556 13,01235 15,03733 11,26005
39. 40 77 6,1222 -3,3556 -20,5437 37,48133 11,26005
40. 34 76 0,1222 -4,3556 -0,53225 0,014933 18,97125
41. 35 79 1,1222 -1,3556 -1,52125 1,259333 1,837651
42. 33 76 -0,8778 -4,3556 3,823346 0,770533 18,97125
43. 34 75 0,1222 -5,3556 -0,65445 0,014933 28,68245
44. 39 83 5,1222 2,6444 13,54515 26,23693 6,992851
45. 38 77 4,1222 -3,3556 -13,8325 16,99253 11,26005
46. 37 84 3,1222 3,6444 11,37855 9,748133 13,28165
47. 36 80 2,1222 -0,3556 -0,75465 4,503733 0,126451
48. 41 89 7,1222 8,6444 61,56715 50,72573 74,72565
49. 36 76 2,1222 -4,3556 -9,24345 4,503733 18,97125
50. 39 94 5,1222 13,6444 69,88935 26,23693 186,1697
51. 37 84 3,1222 3,6444 11,37855 9,748133 13,28165
52. 40 80 6,1222 -0,3556 -2,17705 37,48133 0,126451
53. 42 93 8,1222 12,6444 102,7003 65,97013 159,8809
54. 23 67 -10,8778 -13,3556 145,2795 118,3265 178,3721
55. 20 70 -13,8778 -10,3556 143,7129 192,5933 107,2385
56. 39 89 5,1222 8,6444 44,27835 26,23693 74,72565
57. 31 72 -2,8778 -8,3556 24,04575 8,281733 69,81605
58. 38 86 4,1222 5,6444 23,26735 16,99253 31,85925
59. 21 77 -12,8778 -3,3556 43,21275 165,8377 11,26005
60. 16 70 -17,8778 -10,3556 185,1353 319,6157 107,2385
61. 23 79 -10,8778 -1,3556 14,74595 118,3265 1,837651
62. 33 77 -0,8778 -3,3556 2,945546 0,770533 11,26005
63. 32 78 -1,8778 -2,3556 4,423346 3,526133 5,548851
64. 38 67 4,1222 -13,3556 -55,0545 16,99253 178,3721
65. 31 77 -2,8778 -3,3556 9,656746 8,281733 11,26005
66. 34 89 0,1222 8,6444 1,056346 0,014933 74,72565
67. 22 70 -11,8778 -10,3556 123,0017 141,0821 107,2385
68. 37 69 3,1222 -11,3556 -35,4545 9,748133 128,9497
69. 28 70 -5,8778 -10,3556 60,86815 34,54853 107,2385
70. 28 80 -5,8778 -0,3556 2,090146 34,54853 0,126451
71. 32 83 -1,8778 2,6444 -4,96565 3,526133 6,992851
72. 31 71 -2,8778 -9,3556 26,92355 8,281733 87,52725
73. 35 80 1,1222 -0,3556 -0,39905 1,259333 0,126451
74. 31 77 -2,8778 -3,3556 9,656746 8,281733 11,26005
75. 32 80 -1,8778 -0,3556 0,667746 3,526133 0,126451
76. 33 78 -0,8778 -2,3556 2,067746 0,770533 5,548851
77. 36 83 2,1222 2,6444 5,611946 4,503733 6,992851
78. 33 77 -0,8778 -3,3556 2,945546 0,770533 11,26005
X
2634
Y
6229 -8,4684 -38,7368
xy
1633,667
x2
2572,766
y2
4418,686
Dari tabel di atas diketahui :
N = 78 X = 2634
Y = 6229 x = -8,4684
y = -38,7368 xy = 1633,667
x2 = 2572,766 y
2 = 4418,686
__
X = 33,769 Y = 79,833
TABEL 4.12
ANALISIS DATA TENTANG PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN
AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI TERHADAP PERILAKU
FILANTROPI SISWA KELAS X YANG BERASAL DARI SMP
No. X Y x Y xy x2
y2
1. 38 89 4,1222 8,6444 35,63395 16,99253 74,72565
2. 33 76 -0,8778 -4,3556 3,823346 0,770533 18,97125
3. 30 76 -3,8778 -4,3556 16,89015 15,03733 18,97125
4. 36 82 2,1222 1,6444 3,489746 4,503733 2,704051
5. 39 87 5,1222 6,6444 34,03395 26,23693 44,14805
6. 32 91 -1,8778 10,6444 -19,9881 3,526133 113,3033
7. 40 86 6,1222 5,6444 34,55615 37,48133 31,85925
8. 39 84 5,1222 3,6444 18,66735 26,23693 13,28165
9. 36 80 2,1222 -0,3556 -0,75465 4,503733 0,126451
10. 34 75 0,1222 -5,3556 -0,65445 0,014933 28,68245
11. 35 89 1,1222 8,6444 9,700746 1,259333 74,72565
12. 23 88 -10,8778 7,6444 -83,1543 118,3265 58,43685
X
415
Y
1003 8,4664 38,7328 xy
52,24395 x
2
254,89 y
2
479,9358
Dari tabel di atas diketahui :
N = 12 X = 415
Y = 1003 x = 8,4664
y = 38,7328 xy = 52,24395
x2 = 254,89 y
2 = 479,9358
__
X = 34,583 Y = 83,583
Untuk membuktikan tersebut digunakan analisis regresi satu predictor. Adapun
langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:
1. Mencari Korelasi Antara Kriterium Dengan Predictor.
Untuk mencari korelasi antara predictor X dengan kriterium Y dapat dicari
melalui teknik korelasi product moment dari pearson dengan rumus sebagai berikut:
TABEL 4.13
Rumus Product Moment
Korelasi Antara Predictor X Dengan
Kriterium Y Yang Berasal Dari MTs
Korelasi Antara Predictor X Dengan
Kriterium Y Yang Berasal Dari SMP
22 yx
yxxy
22 yx
yxxy
686,4418766,2572
667,1633
1054,11368245
667,1633
683,3371
667,1633
= 0,4845 dibulatkan menjadi 0,485
9358,47989,254
24395,52
8361,122330
24395,52
758,349
24395,52
= 0,149
Sehingga koefisien korelasi determinasi yang berasal dari MTs (Madrasah
Tsanawiyyah) adalah r2
=0,235225. Sedangkan yang berasal dari SMP (Sekolah
Menengah Pertama) adalah r2
=0,022201. Untuk mengetahui signifikansi hubungan
antara variable X (pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji)
dengan variable Y (perilaku filantropi ) digunakan uji t dengan rumus sebagai
berikut:
TABEL 4.14
Signifikansi Hubungan Antara Variable X (Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak Materi Akhlak Terpuji) dengan Variable Y (Perilaku Filantropi )
Siswa yang berasal dari MTs Siswa yang berasal dari SMP
th = r n – 2
1 – r2
th = 0,458 78 – 2
1 – (0,458 )2
th = 0,458 76
1 – 0,235225
th = r n – 2
1 – r2
th = 0,149 12 – 2
1 – (0,149 )2
th = 0,149 10
1 – 0,022201
th = 0,458 76
0,764775
th = 0,458 99,37563
th = 0,458 . 9,969
th = 4,5658
th = 0,149 10
0,977799
th = 0,149 10,227051
th = 0,149 . 3,198
th = 0,4765
Jadi ttabel (0.05:76) = 1,6652 dan tt(0.01:76) = 2,3764 dan ttabel (0.05:10) = 1,8125 dan
tt(0.01:10) = 2,7638 Karena th>tt pada taraf signifikan 5% dan 1%, maka signifikan untuk
siswa yang berasal dari MTs, Sedangkan siswa yang berasal dari SMP th<tt pada taraf
signifikan 5% dan 1%, maka tidak signifikan. Berdasarkan data di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa ada hubungan antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak
materi akhlak terpuji dengan perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah
Kudu siswa yang berasal dari MTs dan tidak ada hubungan antara pemahaman mata
pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan perilaku filantropi siswa kelas
X di MA Futuhiyyah Kudu siswa yang berasal dari SMP.
2. Menguji Signifikansi
Untuk menguji dari langkah pertama di atas signifikan atau sebaliknya, maka
perlu dikonsultasikan dengan table rt.,dimana diketahui rxy = 0,458 untuk db 78 - 2 =
76, yaitu rt (0,05) = 0,228 dan rt (0.01) = 0,297, karena rxy > rt pada taraf signifikan 5% dan
1%, maka signifikan untuk siswa yang berasal dari Madrasah Tsanawiyyah.
Sedangkan siswa yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama diketahui rxy = 0,149
untuk db 12 - 2 = 10, yaitu rt (0,05) = 0,576 dan rt (0.01) = 0,708, karena rxy < rt pada taraf
signifikan 5% dan 1%, maka tidak signifikan. Dengan demikian, dapat ditarik
kesimpulan bahwa ada korelasi antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak
materi akhlak terpuji terhadapa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah
Kudu yang berasal dari Madrasah Tsanawiyyah. Akan tetapi, tidak ada korelasi antara
pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadapa perilaku
filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu yang berasal dari Sekolah
Menengah Pertama.
Setelah diketahui hubungan antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak
materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah
Kudu baik yang berasal dari Madrasah Tsanawiyyah atau Sekolah Menengah
Pertama, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi. Akan tetapi,
yang dapat melanjutkan ke rumus selanjutnya hanya data siswa yang berasal dari
Madrasah Tsanawiyyah. Karena data siswa yang berasal dari sekolah Menengah
Pertama menunjukkan tidak ada hubungan.
3. Persamaan Garis Regresi
Persamaan garis regresinya adalah Ŷ KaX 92
, dimana:
Ŷ = perkiraan harga Y
aX = perkiraan a dalam regresi linier Y pada K
K = perkiraan b dalam regresi linier Y pada X
Untuk mengetahui Ŷ, terbukti dahulu dicari harga X dan K serta a, dengan rumus
sebagai berikut:
Ŷ = ax, dimana Y = Y- _
Y , X = X - X , dan a =
2x
xy
a =
2x
xy
= 1633,667
2572,766
= 0,634985
X = X = 2634 = 33,769
N 78
92 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 6.
Y = Y = 6229 = 79,859
N 78
Jadi, harga a = 0,634985. Karena itu, untuk persamaan garis regresi Ŷ = ax atau Y
= Y- _
Y = a (X – X ) adalah sebagai berikut:
Y – 79,859 = 0,634985 (X – 33,769)
Y= 0,634985 X – 21,442808465 + 79,859
Y= 0,634985 X + 58,41619
Dari perhitungan diatas, maka persamaan garis regresinya adalah :
Y= 0,635 X + 58,416
4. Analisis Variansi Garis Regresi
Analisis variansi garis regresi ini digunakan untuk mencari korelasi antara
kriterium dengan prediktor dengan mengunakan rumus regresi skor deviasi (satu
prediktor) sebagai berikut:
Table 4.15
Ringkasan Rumus Analisis Regresi Dengan Skor Devisiasi
Satu Prediktor
Sumber variasi Db JK RK regF
Regresi (reg) 1
Residu (res) N-2
Total N-1 2y -
2
2
x
xy
reg
reg
db
JK
res
reg
RK
JK
__
X res
res
db
JK
Selanjutnya rumus-rumus tersebut diaplikasikan kedalam data yang ada pada
tabel yang telah diketahui persamaan garis regresinya, yaitu: Y= 0,635 X + 58,416
Selanjutnya dimasukkan kedalam rumus sebagai berikut:
2
2
x
xyJK reg
= (1633,667)2
2572,766
= 2.668.876,8669
2572,776
= 1037,3495
JKres =
2
2
2
x
xyy
= 4418,686 - 1037,3495
= 3.381,3365
JKtot = ∑y2
= 4418,686
Diketahui, bahwa :
dbt = N-1
= 78 - 1
= 77
dbreg= 1
dbres= 77 - 1
= 76
Sehingga diperoleh:
RKreg = reg
reg
db
JK
= 1037,3495
1
= 1037,3495
RKres = res
res
db
JK
= 3.381,3365
76
= 44,4913
Dari perhitungan di atas, maka analisis regresi bilangan F diperoleh dengan rumus
sebagai berikut:
Freg = res
reg
RK
JK
= 1037,3495
44,4913
= 23,3158
Untuk mengetahui hasil perhitungan analisis regresi di atas, dapat dilihat dalam
tabel 9 berikut:
TABEL 4.16
Ringkasan Hasil Analisis Regresi
Sumber
variasi Db JK RK F
Ft Kriteria
5% 1%
Sign
Regresi 1 1037,3495 1037,3495
23,3158 3,98 7,01 Residu 76 3381,3365 44,4913
Total 77 4418,686 -
Setelah diadakan uji hipotesis, melalui analisis regresi (Freg) dan koefisien
korelasi (rxy) sebagaimana di atas, maka hasil yang diperoleh dikonsultasikan Ft dan rt
diketahui bahwa Freg dan rxy > Ft dan rt. dari sini dapat disimpulkan, bahwa baik Freg
dan rxy adalah signifikan pada taraf signifikasi 5% dan 1%, sehingga hipotesis yang
diajukan diterima.
Table 4.17
Ringkasan Hasil Uji Hipotesis rxy dan Freg
N Uji
hipotesis
Hitung
Taraf signifikan
Ket Hipotesis 5% 1%
45 rxy 0,458 0,228 0,297
Signifikan Diterima
Freg 23,3158 3,98 7,01
C. Analisis Lanjut
Dari hasil perhitungan rata-rata variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu yang berasal
dari Madrasah Tsanawiyyah. Diketahui rata-rata pemahaman sebesar 33,769. Hal ini
berarti bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa
kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah cukup, yaitu pada interval 32 - 37.
Sedangkan dari perhitungan rata-rata perilaku filantropi siswa kelas X di MA
Futuhiyyah Kudu diketahui nilainya 79,859. Hal ini berarti, bahwa perilaku filantropi
siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah sedang yaitu pada interval 77 – 84.
sedangkan siswa yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama., diketahui rata-rata
pemahaman sebesar 34,583. Hal ini berarti bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah cukup,
yaitu pada interval 33 - 37. Sedangkan dari perhitungan rata-rata perilaku filantropi
siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu diketahui nilainya 83,583. Hal ini berarti,
bahwa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah sedang yaitu
pada interval 81 – 87.
Setelah diketahui rata-rata masing-masing variabel, maka langkah selanjutnya
adalah analisis uji hipotesis dengan rumus regresi satu prediktor. Dari analisis uji
hipotesis diketahui, ada pengaruh positif antara pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA
Futuhiyyah Kudu adalah diterima. Untuk mempermudah pemahaman tentang korelasi
pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku
filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu dapat dilihat dalam tabel ringkasan
sebagai berikut:
Tabel 4.18
Ringkasan Korelasi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak
Terpuji dan Perilaku Filantropi
Uji
Hipotesis
Hitung Tabel Katerangan Hipotesis
5% 1%
rxy 0,458 0,228 0,297 Signifikan Diterima
Dalam uji Freg diketahui, bahwa nilainya sebesar 23,3158, kemudian hasil yang
diperoleh dikonsultasikan dengan tabel Ft 0,05(1:76) = 3,98 dan Ft 0,01(1:76) = 7,01.
Dengan demikian, Freg = 23,3158> Ft 0,05(1:76) = 3,98 dan Freg = 23,3158> Ft 0,01(1:76) =
7,01, berarti signifikan.
Tabel 4.19
Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Freg
Uji
Hipotesis
Hitung Tabel Katerangan Hipotesis
5% 1%
Freg 23,3158 3,98 7,01 Signifikan Diterima
Berdasarkan keterangan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Freg yang
diperoleh adalah 23,3158, sedangkan Ft adalah 3,98 pada taraf signifikan 5% dan
7,01 pada taraf signnifikan 1%. hal ini menunjukan bahwa Freg > Ft.
Apabila hasil perhitungan rata-rata variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi Akhlak terpuji dan perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah
Kudu tidak diklasifikasikan menjadi dua, yaitu yang berasal dari MTs dan yang
berasal dari SMP atau dihitung secara keseluruhan . Diketahui rata-rata pemahaman
sebesar 33,8778. Hal ini berarti bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak
materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah cukup, yaitu
pada interval 32 - 37. Sedangkan dari perhitungan rata-rata perilaku filantropi siswa
kelas X di MA Futuhiyyah Kudu diketahui nilainya 80,3556. Hal ini berarti, bahwa
perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah sedang yaitu pada
interval 78 – 84. Sedangkan korelasi pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak
materi akhlak terpuji dengan perilaku filantropi secara keseluruhan adalah rxy = 0,453
kemudian dikonsultasikan dengan tabel rt 0,05 = 0,213 dan rt 0,01 = 0,278, hal ini
menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pemahaman mata pelajaran
Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan perilaku filantropi karena rxy > rt. Dalam
uji Freg diketahui, bahwa nilainya sebesar 22,7191, kemudian hasil yang diperoleh
dikonsultasikan dengan tabel Ft 0,05(1:88) = 3,69 dan Ft 0,01(1:88) = 6,96. Dengan
demikian, Freg = 22,7191> Ft 0,05(1:88) = 3,96 dan Freg = 22,7191> Ft 0,01(1:88) = 6,96,
berarti signifikan dengan persamaan garis regresi Y = 0,596 X + 60,157.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, ada pengaruh positif antara pemahaman
mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi
siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu yang berasal dari Madrasah Tsanawiyyah,
sedangkan siswa yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama tidak ada pengaruh
antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap
perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu. Namun, penghitungan
secara keseluruhan tanpa mengkatagorikan siswa MTs atau SMP menunjukkan
pengaruh positif antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak
terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah dilakukan pembahasan dan analisis dari bab I sampai dengan bab IV
skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemahaman Mat Pelajaran Aqidah Akhlak Materi
Akhlak Terpuji Terhadapa Perilaku Filantropi Siswa Kelas X di MA Futuhiyyah
Kudu”, guna menjawab pokok permasalahan dalam penelitian yang dilakukan, maka
ada beberapa hal yang menjadi titik tekan sebagai kesimpulan dari skripsi ini, yaitu:.
Sedangkan
1. Dari hasil perhitungan rata-rata variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu yang berasal
dari Madrasah Tsanawiyyah. Diketahui rata-rata pemahaman sebesar 33,769. Hal
ini berarti bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji
siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah cukup, yaitu pada interval 32 – 37.
Sedangkan siswa yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama., diketahui rata-
rata pemahaman sebesar 34,583. Hal ini berarti bahwa pemahaman mata pelajaran
Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu
adalah cukup, yaitu pada interval 33 – 37. Dari hasil penelitian secara keseluruhan,
diketahui bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah cukup, nilai
rata-rata dari variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah akhlak adalah 33,833.
Nilai terletak pada interval 32 - 37. Dengan demikian, nilai dari pemahaman mata
pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu mempunyai nilai
dalam kategori cukup.
2. Dari perhitungan rata-rata perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah
Kudu diketahui nilainya 79,859. Hal ini berarti, bahwa perilaku filantropi siswa
kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah sedang yaitu pada interval 77 – 84.
Sedangkan dari perhitungan rata-rata perilaku filantropi siswa kelas X di MA
Futuhiyyah Kudu diketahui nilainya 83,583. Hal ini berarti, bahwa perilaku
filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah sedang yaitu pada interval
81 – 87. Secara keseluruhan Perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah
Kudu adalah sedang, sebab setelah dilakukan perhitungan kualitas perilaku
filantropi, maka rata-rata perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah
Kudu, adalah 80,433. Setelah di cocokkan dengan tabel interval, hasil tersebut
terletak pada interval 78 – 84.
3. Berdasarkan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel, yaitu
pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan perilaku
filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu dapat diketahui ada pengaruh
positif antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji
dengan perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu yang berasal
dari MTs bahwa Freg yang diperoleh adalah 23,3158, sedangkan Ft adalah 3,98
pada taraf signifikan 5% dan 7,01 pada taraf signnifikan 1%. hal ini menunjukan
bahwa Freg > Ft.. Dari analisis uji regresi secara menyeluruh diketahui bahwa Freg
adalah 22,7358 kemudian hasil ini dikonsultasikan dengan nilai pada tabel (Ftabel),
baik pada taraf signifikan 5% maupun 1% dengan ketentuan, Freg> Ftabel, maka
signifikan. Dari hasil pengujian hipotesis, diperoleh : Freg = 22,7358 > Ft0,05(90) =
3,96 dan Freg = 22,7358 >Ft0,01(45) = 6,96 Dengan demikian Freg lebih besar dari
Ftabel, ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari pemahaman mata pelajaran
Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji (X) terhadap perilaku filantropi (Y) siswa di
MA Futuhiyyah Kudu.
Untuk mencari korelasi antara prediktor dengan kriterium dengan teknik
korelasi product moment, dan hasilnya adalah 0,453. Kemudian di konsultasikan
dengan rtabel pada taraf signifikan 5% = 0,213 pada taraf signifikan 1% = 0,278,
karena rxy (0,453) > rtabel (0,05 = 0,213 dan 0,01 = 0,278 maka hasilnya signifikan. Hal
itu juga dibuktikan dengan hasil Freg sebesar 22,7358, karena Freg > Ft0,05 = 3,96 dan Ft
0,01 = 6,96, maka hasilnya “signifikan”. Jadi, dapat disimpulkan, ada pengaruh positif
antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap
perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu.
B. Saran
Dengan segala kerendahan hati, demi peningkatan dan perbaikan dalam proses
belajar mengajar tentu saja diperlukan saran-saran yang peneliti ajukan sebagai
berikut:
1. Kepada lembaga pendidikan dan dewan guru
Hendaknya lebih berupaya untuk meningkatkan perhatian terhadap siswa, agar
siswa lebih memahami dan menyerap ilmu yang telah disampaikan, sehingga
proses pendidikan akan lebih berhasil.
2. Kepada orang tua siswa
Hendaknya selalu memantau aktivitas putra putrinya dan senantiasa memberikan
bimbingan dan pengarahan agar siswa senantiasa berperilaku terpuji dan tergugah
motivasinya di dalam belajar dan sekaligus sebagai alat kontrol, tidak hanya
mengandalkan guru sebagai pengawas siswa atau peserta didik.
3. Terhadap siswa
Hendaknya berusaha meningkatkan pemahaman terhadap pelajaran yang telah
disampaikan oleh pendidik dan saling membantu dalam belajar, agar perilaku
filantropi lebih terlatih.
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas rahmatnya, serta
pertolongan-Nya lah maka penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
Tidak lupa peneliti ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan skripsi ini dari tahap awal sampai selesai, dimana banyak
sumbangan pemikiran yang peneliti terima, baik itu dalam bentuk diskusi, informasi,
buku maupun dalam bentuk yang lain. Sungguhpun demikian, peneliti menyadari
betul akan keterbatasan kemampuan yang ada pada peneliti, maka sudah tentu ada
beberapa hal yang menjadi titik lemah. Maka dari itu peneliti mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari siapa saja guna perbaikan isi skripsi ini.
Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya, amin.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
NAMA-NAMA SISWA KELAS X (A) MA FUTUHIYYAH KUDU
TAHUN AJARAN 2011-2012
No. Nama
1. Ahmad khodli Asnawi
2. Ahmad Khotib
3. Ali Maskur
4. Alifaturrohmah
5. Anik Lisawati
6. Anisatun Niswah
7. Arif Muhlisin
8. Arina Mustafidah
9. Asrofah
10. Ayu Nurjanah
11. Dewi Munfaati
12. M. Aziz
13. M. Choirul Chanif
14. M. Faizin
15. M. Taufiq
No. Nama
16. M.sigit Aris. S
17. Nanang Khosim
18. Nur Aini
19. Nur Hidayah
20. Nurul Lailatu Suchi
21. Nurul Luk-luk us Syafa'ati
22. Richa Maesaroh
23. Romaniah
24. Siti Islamiyah
25. Siti Karomah
26. Siti Maghfiroh
27. siti Nur afifah
28. Sulaiman
29. Uswatun Chasanah
30. Vivi Arviantie
NAMA-NAMA SISWA KELAS X (C) MA FUTUHIYYAH KUDU
TAHUN AJARAN 2011-2012
No. Nama
1. Agus Zaenal A.
2. Ali Mutohar
3. Apid Sutanto
4. Arif Mafdullatif
5. Istiaroh
6. Junianto
7. M. Abdul Haris
8. M. Ali Hamzah
9. M. Ash'ari
10. M. N. Muttaqin
11. M. Najib
12. M. Nur Rohim
13. M. Rifqi Abdul Latif
14. Maftukan
15. Malikhatul Ulfa
16. Muzaziroh
No. Nama
17. Nadhifah
18. Nadiroh
19. Niken Puji Rahayu
20. Ni'matul Maghfiroh
21. Norma Zunita
22. Qoidatul Khasanah
23. Rizki Amalia
24. Rosita Oftafiya
25. Siti Afiatul R.
26. Siti Alimah
27. Sulistiya Ningrum
28. Ulul Amala
29. Umi Khoiriyah
30. Umi Khoiriyati
31. Wahyu Diah A.
NAMA-NAMA SISWA KELAS X (B) MA FUTUHIYYAH KUDU
TAHUN AJARAN 2011-2012
No. Nama
1. Ahmad Wahyudi
2. Alamul Huda
3. Ali Mundhopar
4. Andrew Prastya Adhy
5. Astutik
6. Diah Ayu Kharirotul Izzah
7. Fransiska Puji Rahayu
8. Imam Hanafi
9. Indang Mustika
10. Indi Windi Arti
11. Kummairoh
12. Lery Ika Apreilyanti
13. Lia Fitriani
14. M. Dimas. P. S
15. M. Mudzakir
No. Nama
16. M. Nur Rokhim
17. Muchtar Basyari
18. Rahmah Ana Dhofah
19. Ratna
20. Ratnaning Diah
21. Siti Alimah
22. Siti Nur Halimah
23. Siti Sobikah
24. Siti Syarifah
25. Siti Zaenab
26. Sulistio Warni
27. Susilowati
28. Winda Mujayanti
29. Wita Apriliani
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN AJARAN 2010 - 2011
Satuan Pendidikan : MA Futuhiyyah Kudu
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas/ semester : X
Alokasi waktu : 2 pertemuan ( 4 X 45 Menit )
Pertemuan ke : 1 - 2
Standar Kompetensi :menerapkan akhlak terpuji dalam kehidupan sosial
Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya husnuzhan, tawaduk, tasamuh,
dan ta‟awun
2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh perilaku husnuzhan, tawaduk,
tasamuh, dan ta‟awun
3. Menunjukkan nilai-nilai positif dari husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan
ta‟awun
Indikator : Menjelaskan pengertian husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun
Menunjukkan dalil tentang husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun
Menyebutkan nilai-nilai positif dari husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan
ta‟awun
Mengidentifikasi bentuk dan hikmah husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan
ta‟awun
Materi Pokok : Akhlak Terpuji
A. Tujuan Pembelajaran
o Agar anak mampu menguraikan pengertian husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun
o Agar anak dapat menyebutkan dalil tentang husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun
o Anak mampu menyebutkan nilai-nilai positif husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun
o Anak dapat mengidentifikasi bentuk dan hikmah husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun
B. Materi Ajar
o husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun
C. Metode Pembelajaran
o Ceramah
o Reading Aload
o Every one is teaching here
D. Skenario Pembelajaran
Pertemuan 1
No Kegiatan Waktu
1
Pendahuluan
Memberi salam
Mengabsen
Apersepsi
Berdo‟a untuk mohon ilmu yang bermanfaat.
10 menit
2 Kegiatan Inti
EKSPLORASI
Siswa memperhatikan dan memahami penjelasan
materi oleh guru
Guru menfasilitasi siswa agar dapat menemukan
unsur-unsur yang ada dalam hukum pidana
pembunuhan.
ELABORASI
Guru meminta salah satu siswa membaca dengan
keras materi yang dipelajari.
Guru menerangkan materi yang telah dibaca.
Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan
materi yang belum dipahami dalam potongan kertas
Siswa lain yang bertanya diberikan kesempatan
untuk menjawab pertanyaan dari teman sekelasnya.
KONFIRMASI
Guru mengoreksi jawaban-jawaban yang kurang
dari siswa
Guru mengklarifikasi, menyimpulkan materi yang
70 menit
telah dipelajari
3 Penutup
Menyimpulkan pelajaran
Berdo‟a mengakhiri pelajaran.
10 menit
Pertemuan 2
No Kegiatan Waktu
1
Pendahuluan
Memberi salam
Mengabsen
Apersepsi
Berdo‟a untuk mohon ilmu yang bermanfaat.
10 menit
2 Kegiatan Inti
EKSPLORASI
Guru mengulas materi pada pertemuan yang lalu
secara bersama-sama dengan siswa
Siswa memperhatikan dan memahami penjelasan
materi oleh guru
Guru menfasilitasi siswa agar dapat menemukan
hikmah yang ada dalam husnuzhan, tawaduk,
tasamuh, dan ta‟awun.
ELABORASI
Guru meminta salah satu siswa membaca dengan
keras materi yang dipelajari.
Guru menerangkan materi yang telah dibaca.
Guru meminta setiap siswa membuat pertanyaan
yang berhubungan dengan materi yang ditulis dalam
selembar kertas
Guru mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan dari
70 menit
siswa, kemudian membagi kepada masing-masing
siswa dengan diacak terlebih dahulu.
Siswa menjawab pertanyaan yang telah dibagikan.
KONFIRMASI
Guru mengoreksi jawaban-jawaban yang kurang
dari siswa
Guru menyimpulkan dan mengulas hasil dari tanya
jawab.
3 Penutup
Menyimpulkan pelajaran
Memberikan tugas mengerjakan soal-soal latihan
Berdo‟a mengakhiri pelajaran.
10 menit
E. Media Pembelajaran
1. Alat:
- LKS dan lingkungan sekitar
- Kertas kosong
F. Sumber bahan: Akidah dan Akhlak untuk MTs Kelas VIII karangan “Ahmad Adib Al-Arif”
penerbit Aneka Ilmu.
G. Penilaian
a. Prosedur
1. Penilaian proses belajar dengan observasi.
2. Perilaku hasil belajar melalui jawaban siswa
b. Alat penilaian, berbentuk jawaban pertanyaan yang diberikan oleh siswa
Semarang, 21 Juli 2011
Guru Mata Pelajaran
MAHFUDZI,S.Ag
KISI-KISI INSTRUMEN
Variabel Penelitian
Indikator No. Item Instrumen
Bersifat Positif
No. Instrumen
Bersifat Negatif
Pemahaman Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak
Terpuji
o HUSNUZAN
o TAWADUK
o TASAMUH
o TA‟AWUN
1, 2, 3, 4, 5, 28, 29, 30,
31, 32, 33, 34, 35, 36,
37, 38, 39, 40, 41, 42,
43, 44
6, 7, 8, 9, 10, 11, 45, 50
13, 14, 15, 16, 17, 18,
19, 20, 21, 22, 48, 49
12, 23, 24, 25, 26, 27,
47
Perilaku Filantropi
Pemurah
Sedekah
Infaq
Menolong Tanpa
Pamrih
1, 5, 17, 21, 25
2, 6, 18, 22
3, 7, 23
12, 16, 20
9, 13
10, 14
11, 15, 19
4, 8, 2
Spesifikasi Soal
Setiap item soal memiliki skor 2, jika jawaban yang diberikan oleh responden benar.
Apabila jawaban yang diberikan oleh responden salah, maka tidak mendapatkan skor atau
mendapatkan skor 0.
Spesifikasi Angket
Angket ini terdiri atas dua kelompok (X, dan Y) dengan dua kategori, yaitu:
1. Jawaban dengan kategori “SANGAT SETUJU” – “TIDAK SETUJU” berupa pernyataan positif
dengan alternatif sebagai berikut:
SS = berarti “Sangat Setuju” = 4
S = berarti “Setuju” = 3
KS = berarti “Kurang Setuju” = 2
TS = berarti “Tidak Setuju” = 1
2. Jawaban dengan kategori “SANGAT SETUJU” – “TIDAK SETUJU” berupa pernyataan negatif
dengan alternatif sebagai berikut:
TS = berarti “Tidak Setuju” = 4
KS = berarti “Kurang Setuju” = 3
S = berarti “Setuju” = 2
SS = berarti “Sangat Setuju” = 1
INSTRUMEN TES UNTUK PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI
AKHLAK TERPUJI
Petunjuk Pengisian
Tulislah nama dan kelas anda
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban a,
b, c, atau d, yang anda anggap paling sesuai dengan keadaan yang ada
Kerahasiaan identitas dan jawaban anda dijaga dengan penuh tanggung jawab, dan tidak
berpengaruh terhadap nilai anda
setiap pertanyaan yang benar mendapatkan skor 2. jika pertanyaannya dijawab salah, maka skor
yang diberikan adalah 0 (nol)
1. Husnuzan dan su‟uzan adalah dua sifat/perilaku yang.…
a. saling berhubungan
b. berlawanan artinya
c. tidak saling berhubungan
d. sama-sama tidak disukai
2. Hukum husnuzan kepada Allah dan rasul-Nya ialah….
a. sunah
b. wajib
c. makruh
d. haram
3. Menaruh kepercayaan kepada orang lain tentang suatu urusan termasuk….
a. zan
b. husnuzan
c. su‟uzan
d. prasangka baik
4. Zan yang dilarang agama adalah….
a. su‟uzan
b. ba‟duzan
c. husnuzan
d. ismuzan
5. Su‟uzan kepada seseorang berarti… telah berbuat tidak baik.
a. memercayainya
b. mendustainya
c. mencurigainya
d. menyaksikannya
6. Tawaduk adalah sikap …
a. merendahkan hati dalam pergaulan
b. menampakkan kemampuan diri dalam pergaulan
c. merendahkan diri dalam pergaulan
d. menonjolkan kemampuan diri dalam pergaulan
7. Sikap yang berlawanan dengan sikap tawaduk adalah…
a. tasamuh
b. ta‟awun
c. takabur
d. tawaduk
8. contoh sikap yang menunjukkan tawaduk adalah
a. berbicara sesuka hati, hingga membuat sakit hati orang lain
b. tidak mau mengalah demi kepentingan umum
c. ingin disanjung orang lain
d. menghargai pendapat orang lain
9. Tawaduk tidak sama dengan….
a. rendah hati
b. tidak menampakkan kemampuan diri
c. rendah diri
d. tidak menonjolkan kemampuan diri
10. Orang yang tawaduk justru akan….
a. dihinakan orang lain
b. memiliki rasa rendah diri
c. dihormati orang lain
d. memiliki rasa hina
11. Perintah untuk bersikap tawaduk berarti larangan bersikap….
a. takabur
b. tasamuh
c. optimis
d. ta‟aruf
12. Allah SWT berfirman, surat al-Maidah ayat 2
… …
Firman diatas berisi….
a. perintah untuk tolong-menolong dalam hal kebaikan dan ketaqwaan
b. larangan tolong-menolong dalam hal dosa dan permusuhan
c. anjuran untuk tolong-menolong dalam hal kebaikan dan ketaqwaan
d. anjuran untuk menghindari tolong-menolong dalam hal dosa dan permusuhan
13. Larangan dalam firman Allah
….
Sama saja dengan perintah untuk bersikap….
a. jujur
b. tawaduk
c. tasamuh
d. husnuzan
14. Allah SWT berfirman, “…sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai.” ( Q.S.
Luqman / 31: 19)
Firman Allah di atas berbentuk kalimat berita yang berisi …
a. celaan kepada orang yang mengeraskan suara sehingga diserupakan suara keledai
b. celaan yang mengeraskan suaranya
c. informasi sikap keledai yang tidak menyenangkan
d. pemberitahuan kepada umat manusia
15. Firman Allah SWT. Dalam Q.S. Luqman ayat 18-19 berisi …
a. dua perintah satu larangan
b. tiga larangan satu perintah
c. dua larangan satu perintah
d. dua perintah dan dua larangan
16. Memalingkan muka saat berbicara dengan orang lain tidak berdosa apabila …
a. mempunyai tujuan tertentu
b. orangnya tidak pantas dipandang
c. memang dirinya malu
d. enggan untuk memandang
17. Kita dilarang memalingkan muka saat berbicara dengan orang lain apabila hal itu …
a. disertai dengan kesombongan
b. tidak jelas maksudnya
c. disertai dengan niat tertentu
d. sering dilakukan
18. Berikut ini adalah pengertian tasamuh, kecuali …
a. membiarkan orang lain berbicara
b. mempersilahkan orang lain mengambil haknya
c. menghentikan orang lain yang berbuat dosa
d. menghargai pendapat orang lain walaupun kurang tepat
19. sikap tasamuh mudah dimiliki oleh orang yang …
a. lapang dada
b. berani dan tegas
c. suka beramal
d. disiplin dan tekun
20. Sikap tasamuh sama artinya dengan sikap…
a. toleran
b. egois
c. tawaduk
d. munafiq
21. contoh perilaku tasamuh dalam kehidupan sehar-hari…
a. memainkan musik dengan keras pada waktu beristirahat
b. tidak menganggu ketenangan tetangga
c. merasa tidak senang saat tetangga mendapatkan kebahagiaan
d. tidak menyukai tetangga yang memiliki banyak uang
22. Tasamuh yang diajarkan Islam meliputi hubungan …
a. dengan sesama manusia walaupun beda agama
b. dengan sesama muslimin dan muslimat
c. orang yang seakidah dengan kita
d. berbeda akidah dengan kita
23. Ta‟awun memiliki arti…
a. acuh-tak acuh
b. saling berdebat
c. jatuh-menjatuhkan
d. tolong-menolong
24. Tolong-menolong sangat penting dalam kehidupan, karena …
a. dapat memperalat orang lain
b. memerintah orang lain
c. memperingan tugas yang berat
d. manusia tidak mampu mencukupi kebutuhan sendiri
25. Manusia tidak dapat hidup sendiri, karena manusia merupakan makhluk sosial yang …
a. Dapat hidup sendirian
b. dapat hidup tanpa orang lain
c. tidak butuh bantuan orang lain
d. membutuhkan pertolongan orang lain
26. Sikap ta‟awun mudah dimiliki seseorang apabila ia …
a. hidup dalam keadaan miskin, memerlukan bantuan pihak lain
b. hidupnya sudah lumayan, tidak memerlukan bantuan orang lain
c. pernah mengalami kesulitan dalam hidup
d. memiliki kesadaran akan kelemahan dirinya
27. Allah berfirman,
… …
Firman di atas berisi …
a. perintah untuk tolong-menolong dalam hal kebaikan dan ketaqwaan
b. larangan tolong menolong dalam hal dosa dan permusuhan
c. anjuran untuk tolong-menolong dalam hal kebaikan dan ketaqwaan
d. anjuran untuk menghindari tolong-menolong dalam hal dosa dan permusuhan
28. Berbaik sangka merupakan akhlak terpuji karena berbaik sangka kepada Allah adalah….
a. Kunci mengembangkan kesenangan dan berujung pada kepuasan
b. Kunci membuktikan kepuasan dan berujung pada kebebasan hidup
c. Kunci memaksimalkan kodrat dan berujung pada keselamatan hidup
d. Kunci yang meminimalkan kegagalan dan berujung pada keberhasilan
29. Segala sesuatu yang berasal dari Allah pasti baik, sekalipun pada saat itu manusia belum dapat
mengambil kebaikan yang ada di dalamnya. Sikap yang diambil manusia adalah
a. Merasakan hikmah suatu kejadian yang telah dialami
b. Merasakan sedih suatu kejadian yang telah terjadi
c. Merasakan kecemasan suatu kejadian yang dihadapi
d. Merasakan kesedihan suatu kejadian yang belum jelas
30. Harapan terhadap rahmat Allah akan selalu membukakan pintu harapan bagi diri seorang hamba
sehingga akan melahirkan dampak positif bagi hamba, yaitu mengutarakan untuk….
a. Kesenangan dan bersegera menuju kepuasan
b. Ketaatan dan bersegera menuju kebaikan
c. Kelalaian dan bersegera menuju pengujian
d. Kesedihan dan bersegera menuju kesukaan
31. Berharap merupakan material untuk membangun kesadaran dan akan membantu orang untuk
bersabar, sedangkan alasan untuk membangun kesadaran adalah….
a. Berburuk sangka kepada Allah yang telah memberikan nikmat kehidupan
b. Berharap sangka kepada Allah yang menciptakan kedamaian kehidupan
c. Berbaik sangka kepada Allah selaku pencipta dan pengatur kehidupan
d. Berbalik sangka kepada Allah yang telah memberukan keburukan kehidupan
32. Seorang ulul albab memiliki pengertian mendalam, selalu ingat kepada Allah setiap saat ketika
berdiri, duduk maupun berbaring dengan melakukan aktivitas utama, yaitu memerhatikan serta…..
a. merenungkan kejadian alam raya
b. menyaksikan kejadian alam raya
c. mempelajari keragaman alam raya
d. mengabaikan kerapian alam raya
33. Perhatian dan renungan seorang ulul albab serta seruannya,”Ya Allah kami, tidaklah Engkau
menciptakan semua ini dengan sia-sia; Mahasuci Engkau, ….. ( Q.S. Ali Imran/ 3: 191) Ia
melanjutkan seruannya, yaitu…..
a. bimbinglah kami dari laknat dunia
b. lindungilah kami dari kelalaian hidup
c. lindungilah kami dari siksa neraka
d. selamatkan kami dari keburukan akhlak
34. Seorang yang penuh pengertian mendalam selalu me-mahasucikan Allah dari kemungkinan
menciptakan alam ini sia-sia dengan ucapan subhanallah. Implikasi ucapan tersebut adalah….
a. Membebaskan jiwa dari setiap pikiran positif tentang Tuhan
b. Membebaskan hati dari setiap pemikiran netral tentang Tuhan
c. Mebebaskan diri dari setiap pikiran negatif tentang Tuhan
d. Membebaskan manusia dari setiap pikiran beragam tentang Tuhan
35. Bacaan tasbih dan tahmid mengandung makna penegasan kepada diri sendiri bahwa jangan
berfikir…
a. positif, tetapi harus berfikir negatif tentang Tuhan
b. sekuler, tetapi harus berfikir negatif tentang Tuhan
c. beragam, tetapi harus berfikir seragam tentang Tuhan
d. negatif, tetapi harus berfikir positif tentang Tuhan
36. Dengan memuji syukur kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi atas kita, mendidik diri
sendiri untuk selalu mempunyai pandangan, yaitu…
a. penuh aspirasi dan rasa pesimis kepada Allah atas segala takdir-Nya
b. penuh kritis dan rasa ragu kepada Allah atas segala takdir-Nya
c. penuh dedikasi dan rasa benci kepada Allah atas segala takdir-Nya
d. penuh apresiasi dan rasa optimis kepada Allah atas segala takdir-Nya
37. Sikap husnuzan tidak boleh dikacaukan dengan apa yang sering disebut dengan fatalisme. Sebab
pandangan yang dikembangkan paham fatalisme adalah…
a. sikap putus asa terhadap masa depan yang belum tentu keadaannya
b. sikap apriori terhadap masa depan yang tidak terukut situasinya
c. sikap afeksi terhadap masa depan yang belum pasti terjadinya
d. sikap adaptasi terhadap masa depan yang belum tentu dihadapinya
38. Dengan memahami dan meresapkan makna tasbih dan tahmid, maka akan dapat menanamkan
dalam jiwa kita, yaitu…
a. sikap pasif, oportunis, dan melupakan harapan kepada Allah bagi mas depan
b. sikap positif, optimis, dan penuh harapan kepada Allah bagi masa depan
c. sikap cemas, kalut dan mengabaikan harapan kepada Allah bagi masa depan
d. sikap apriori terhadap segala keadaan yang terjadi bagi masa depan
39. Tidak seorang pun bisa lari dari takdir yang telah ditetapkan Allah. Tidak ada yang dapat terjadi di
alam semesta kecuali apa yang dikehendaki…
a. semua makhluk terhadap penguasanya
b. Allah terhadap makhluk dan hamba-Nya
c. oleh segala kemungkinan yang ada di alam
d. Semua makhluk dalam kehidupannya
40. Allah menganugerahkan kepada manusia kemampuan untuk memilih dan berikhtiar, maka segala
perbuatannya harus…
a. diwujudkan sesuai kesenangan hidup
b. diseleksi menurut prioritas tujuan hidup
c. diperjuangkan untuk terwujud dalam kehidupan
d. dipertanggungjawabkan di hadapan Allah
41. Manusia tidak akan sampai kepada sesuatu yang bisa membuat hatinya tenang, kecuali jika ia
mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya. Manusia akan dapat mencapai ketenangan hati dengan cara
yang benar, yaitu menjadikan…
a. akidah sebagai landasan untuk mengabdi
b. ibadah sebagai bukti syukur akan nikmat
c. akhlak sebagi jalan menegaskan citra diri
d. syari‟at sebagai petunjuk berserah diri kepada Allah
42. Segala sesuatu di alam semesta ini berjalan sesuai aturan dan hukum yang ditetapkan Allah. Oleh
sebab itu, yang harus dilakukan manusia terkait sunatullah adalah…
a. mempelajari, memahami, dan mematuhi ketetapan Allah
b. mengabaikan segala sesuatu yang terjadi di alam semesta
c. mempelajari seperlunya yang diperlukan dalam kehidupan
d. menjadikan sunatullah sebagai pengingat kesadaran manusia
43. Husnuzan dapat mendorong manusia beramal dengan sungguh-sunguh untuk mencapai kehidupan
yang baik di dunia dan di akhirat, dengan cara…
a. menjadikan sunatullah sebagai pengingat kesadaran manusia
b. mematuhi segala ketentuan alam jika diperlukan dalam hidup
c. mengikuti sunatullah yang berlaku dan ditetapkan Allah
d. mengabaikan segala sesuatu yang terjadi di alam semesta
44. Sikap husnuzan mendatangkan ketenangan jiwa dan ketentraman hidup karena meyakini apa pun
yang terjadi atas kehendak …
a. manusia yang memiliki kehendak secara bebas
b. manusia dalam mengaplikasikan kemampuannya
c. Allah yang memberikan nikmat dan kebahagiaan
d. manusia memiliki kemerdekaan untuk beikhtiar
45. Hikmah memiliki sikap tawaduk, kecuali …
a. menimbulkan rasa simpati
b. menimbulkan permusuhan
c. mendapat sanjungan dengan tulus dari orang lain
d. mempererat hubungan persaudaraan
46. Pelajaran yang dapat diambil dari sikap tasamuh…
a. menjadikan hubungan persaudaraan semakin erat
b. menimbulkan permusuhan
c. mendapat sanjungan dari orang lain
d. menghambat kelancaran dalam kerjasama
47. Perilaku tolong menolong dapat menimbulkan rasa …
a. saling mememusuhi
b. saling menjatuhkan
c. saling benci
d. saling mencintai
48. Suatu sikap yang senantiasa saling menghargai antar sesama manusia adalah pengertian…
a. ta‟aruf
b. ta‟awun
c. tasamuh
d. adil
49. dengan tidak adanya sikap tasamuh (saling menghargai) di dalam masyarakat, maka akan
menimbulkan…
a. permusuhan
b. persaudaraan
c. kerukunan
d. ketentraman
50. Sikap tawaduk itu penting, agar tidak menimbulkan…
a. kesombongan
b. kedermawanan
c. kebaikan
d. kesengsaraan
ANGKET TENTANG PERILAKU FILANTROPI
1. Petunjuk Pengisian
Tulislah nama dan kelas anda
Jawablah pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban a,
b, c, atau d, yang anda anggap paling sesuai dengan keadaan yang ada
Kerahasiaan identitas dan jawaban anda dijaga dengan penuh tanggung jawab, dan tidak
berpengaruh terhadap nilai anda
Identitas Siswa
1. Nama :
2. Kelas :
Daftar Pertanyaan
1. Saya suka membantu yang membutuhkan. Apa pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
2. Sedekah untuk orang lain, jika hati sedang ingin. Apa pendapat kalian tentang hal ini?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
3. Mengeluarkan infaq dengan ikhlas membuat jiwa damai. Apa pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
4. ketika ingin menolong Orang yang memerlukan bantuan, hanya yang dikenal saja. Apa
pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
5. Menolong orang lain yang membutuhkan tanpa diminta terlebih dahulu. Apa pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
6. Bersedekah itu tidak mengharapkan ganti dari yang telah diberikan kepada orang lain. Apa
pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
7. Setiap seminggu sekali, harus mengeluarkan infaq. Apa pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
8. menolong orang yang memerlukan bantuan, jika dijanjikan hadiah untuk pertolongan yang
diberikan. Setujukan kalian akan hal ini?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
9. membantu orang yang dalam kesulitan, jika dimintai pertolongan. Apa pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
10. apabila tidak mendapatkan pujian, maka enggan untuk bersedekah. Apa pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
11. infaq merupakan perbuatan yang tidak menghasilkan keuntungan bagi yang mengeluarkan.
Apa pendapat kalian?
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
12. apabila dijalan ada yang terkena musibah, dengan cepat menolong tanpa menunggu diminta.
Apa pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
13. selalu ragu-ragu dalam membantu orang yang membutuhkan bantuan. Apa pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
14. sedekah dilakukan, jika ada orang yang menyuruh untuk bersedekah. Apa pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
15. berinfaq itu harus dilakukan didepan orang banyak, agar banyak orang yang mengetahui. Apa
pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
16. tanpa diberi balasan, selalu senang menolong orang yang membutuhkan bantuan. Apa
pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
17. menolong orang lain yang membutuhkan harus dengan jiwa yang mantab. Apa pendapat
kalian dalam hal ini?
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
18. hati merasa senang ketika memberikan sedekah kepada orang lain. Apa pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
19. setelah berinfaq itu harus dipuji oleh orang lain yang melihatnya. Apa pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
20. menolong orang lain harus selalu dilakukan, jika ada yang membutuhkan bantuan tanpa
mengharapkan balasan dari perbuatan tersebut. Apa pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
21. apabila ada orang yang meminta bantuan, saya tidak bisa menolak. Apa pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
22. bersedekah itu hanya mengharapkan ridho dari Allah SWT. Apa pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
23. apabila ada masjid yang sedang dibangun (renovasi) saya ingin menyisihkan harta untuk
membantu masjid itu, walau pun sedikit jumlahnya. Apa pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
24. jika tidak menguntungkan untuk kita, tidak usah menolong orang lain. Apa pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
25. apabila melihat orang yang sedang kelaparan, saya selalu ingin memberikan makan. Apa
pendapat kalian?
a. Sangat setuju c. Kurang setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
PENGHITUNGAN KESELURUHAN
TABEL 1
Skor Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji
No. Nama Skor
31. Sulaiman 33
32. Ali Maskur 36
33. M. Taufiq 35
34. M.sigit Aris. S 32
35. M. Faizin 32
36. Siti Karomah 38
37. Vivi Arviantie 38
38. Siti Maghfiroh 28
39. Nur Hidayah 34
40. Nur Aini 33
41. M. Aziz 30
42. siti Nur afifah 37
43. Richa Maesaroh 26
44. Ahmad Khotib 33
45. Anik Lisawati 23
46. Uswatun Chasanah 34
47. Anisatun Niswah 38
48. Asrofah 35
49. Nurul Lailatu Suchi 39
50. Ahmad khodli Asnawi 18
51. Arina Mustafidah 32
52. Alifaturrohmah 38
53. Nurul Luk-luk us Syafa'ati 29
54. Romaniah 31
55. Dewi Munfaati 36
56. Siti Islamiyah 34
57. M. Choirul Chanif 34
58. Arif Muhlisin 32
59. Nanang Khosim 33
60. Ayu Nurjanah 39
61. Winda Mujayanti 41
62. Alamul Huda 40
63. Ratna 41
64. Lery Ika Apreilyanti 39
65. Kummairoh 39
66. Diah Ayu Kharirotul Izzah 32
67. Indi Windi Arti 40
68. Siti Sobikah 36
69. Astutik 39
70. Imam Hanafi 42
71. Siti Zaenab 36
72. Sulistio Warni 38
73. Fransiska Puji Rahayu 36
74. Muchtar Basyari 38
75. Siti Syarifah 39
76. Rahmah Ana Dhofah 43
77. Indang Mustika 30
78. Siti Alimah 40
79. Ratnaning Diah 34
80. M. Mudzakir 35
81. Wita Apriliani 33
82. Ali Mundhopar 34
83. Andrew Prastya Adhy 34
84. Susilowati 39
85. M. Nur Rokhim 38
86. Ahmad Wahyudi 37
87. M. Dimas. P. S 36
88. Siti Nur Halimah 41
89. Lia Fitriani 36
90. Rosita Oftafiya 39
91. Junianto 37
92. Wahyu Diah A. 35
93. Niken Puji Rahayu 40
94. M. Ash'ari 42
95. Arif Mafdullatif 23
96. Maftukan 20
97. M. Rifqi Abdul Latif 23
98. M. Abdul Haris 39
99. Ali Mutohar 31
100. M. Ali Hamzah 38
101. M. Najib 21
102. Agus Zaenal A. 16
103. Apid Sutanto 23
104. Umi Khoiriyah 33
105. Nadiroh 32
106. Malikhatul Ulfa 38
107. M. N. Muttaqin 31
108. Muzaziroh 34
109. Istiaroh 22
110. Siti Afiatul R. 37
111. Sulistiya Ningrum 28
112. Ulul Amala 28
113. Umi Khoiriyati 32
114. Siti Alimah 31
115. Ni'matul Maghfiroh 35
116. Norma Zunita 31
117. Qoidatul Khasanah 32
118. M. Nur Rohim 33
119. Rizki Amalia 36
120. Nadhifah 33
Berdasarkan dari tabel diatas, kemudian diadakan analisis sebagai berikut:
c. Rata-rata pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji
TABEL 2
Distribusi Frekwensi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi
Akhlak Terpuji Siswa Kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang
X F FX x x2
F x2
FX
Mx= N
Mx=
3049
90
Mx=
33,87
78
43 1 43 9,123 83,22913 83,22913
42 2 84 8,123 65,98313 131,9663
41 3 123 7,123 50,73713 152,2114
40 4 160 6,123 37,49113 149,9645
39 9 351 5,123 26,24513 236,2062
38 9 342 4,123 16,99913 152,9922
37 4 148 3,123 9,753129 39,01252
36 8 288 2,123 4,507129 36,05703
35 5 175 1,123 1,261129 6,305645
34 8 272 0,123 0,015129 0,121032
33 8 264 -0,877 0,769129 6,153032
32 8 256 -1,877 3,523129 28,18503
31 5 155 -2,877 8,277129 41,38565
30 2 60 -3,877 15,03113 30,06226
29 1 29 -4,877 23,78513 23,78513
28 3 84 -5,877 34,53913 103,6174
26 1 26 -7,877 62,04713 62,04713
23 4 92 -10,877 118,3091 473,2365
22 1 22 -11,877 141,0631 141,0631
21 1 21 -12,877 165,8171 165,8171
20 1 20 -13,877 192,5711 192,5711
18 1 18 -15,877 252,0791 252,0791
16 1 16 -17,877 319,5871 319,5871
N=90 FX
7232
F x2
2827,656
Keterangan :
X = Score hasil tes tentang pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak
terpuji
F = Frekuensi responden yang memiliki nilai yang sama
FX = Hasil perkalian X dengan F
d. Kualitas Variabel Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak
Terpuji
Hasil hitungan dalam tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata untuk
variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji adalah
33,877. Setalah diketahui rata-rata variabel kemudian dicocokan pada tabel
kualitas variabel. apakah variabel dalam katagori baik sekali, baik, cukup, buruk
atau buruk sekali? . Untuk mengetahui katagori variabel maka diperlukan langkah
berikutnya yaitu, menentukan nilai rata-rata tersebut ke dalam 5 kategori dengan
menggunakan interval nilai. Adapun untuk menentukan interval nilai tersebut
adalah dengan cara mencari interval nilai dan menentukan klasifikasi dan interval
digunakan rumus sebagai berikut:
Mean dan simpangan baku variabel X (Pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi akhlak terpuji)
X = ∑fX/N
= 3049
90
= 33,877
SD = N
fx 2
= 90
656,2827
= 5,605
Menentukan kualitas variabel X (Pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak
materi akhlak terpuji)
M + 1,5 SD = 33,877 + (1,5) (5,6) = 42,277
M + 0,5 SD = 33,877 + (0,5) (5,6) = 36,677
M – 0,5 SD = 33,877 – (0,5) (5,6) = 31,077
M – 1,5 SD = 33,877 – (1,5) (5,6) = 25,477
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang termasuk
dalam kategori sedang, yaitu berada pada interval nilai 32-37 dengan nilai rata- rata 33,877
TABEL 3
Kualifikasi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji
Rata – Rata Interval Kualitas Kriteria
33,877
43 ke atas Sangat baik
Cukup
38 – 42 Baik
32 – 37 Cukup
26 – 31 Kurang
26 ke bawah Sangat kurang
Melihat dari tabel kualitas variabel di atas. Menunjukkan bahwa pemahaman
mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dalam kategori ”sedang”
terlihat dari rata-rata pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak
terpuji adalah 33,877 Sesuai dengan tabel 3, tes tersebut berada dalam interval 32
- 37. Maka pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji
siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu berada dalam kategori ”sedang”.
3. Skor Hasil Angket Tentang Perilaku Filantropi
Untuk menentukan nilai kuantitatif Perilaku Filantropi adalah dengan
menjumlahkan skor jawaban angket dari responden sesuai dengan frekuensi jawaban.
Agar lebih jelas, maka dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut:
TABEL 4
Nilai Angket Perilaku Filantropi
Resp
Opsi Jawaban Positif
Opsi Jawaban Negatif
Skor Jawaban Positif
Skor Jawaban Negatif
Jumlah
A B C D A B C D 4 3 2 1 1 2 3 4
91. 6 5 2 1 1 0 2 7 24 15 4 1 1 0 6 28 79
92. 11 2 1 1 1 2 0 7 44 6 2 1 1 4 0 28 86
93. 7 0 6 2 1 0 2 6 28 0 12 2 1 0 6 24 73
94. 6 3 3 3 0 0 1 9 24 9 6 3 0 0 3 36 81
95. 6 3 3 3 0 0 1 9 24 9 6 3 0 0 3 36 81
96. 4 3 4 4 0 1 4 5 16 9 8 4 0 2 12 20 71
97. 9 4 1 1 0 0 2 8 36 12 2 1 0 0 6 32 89
98. 5 7 2 1 0 0 2 8 20 21 4 1 0 0 6 32 84
99. 2 2 5 6 0 0 3 7 8 6 10 6 0 0 9 28 67
100. 4 4 7 0 0 2 2 6 16 12 14 0 0 4 6 24 76
101. 10 1 1 3 2 1 4 3 40 3 2 3 2 2 12 12 76
102. 6 5 3 1 0 0 3 7 24 15 6 1 0 0 9 28 83
103. 10 3 0 2 1 2 1 6 40 9 0 2 1 4 3 24 83
104. 1 5 7 2 0 2 5 3 4 15 14 2 0 4 15 12 66
105. 10 2 1 2 3 1 1 5 40 6 2 2 3 2 3 20 78
106. 6 3 4 2 1 1 0 8 24 9 8 2 1 2 0 32 78
107. 14 0 0 1 1 0 0 9 56 0 0 1 1 0 0 36 94
108. 12 1 1 1 0 0 3 7 48 3 2 1 0 0 9 28 91
109. 10 3 1 1 0 0 1 9 40 9 2 1 0 0 3 36 91
110. 8 0 6 1 1 0 5 4 32 0 12 1 1 0 15 16 77
111. 6 4 4 1 2 1 2 5 24 12 8 1 2 2 6 20 75
112. 8 1 5 1 1 0 1 8 32 3 10 1 1 0 3 32 82
113. 3 6 3 3 0 0 4 6 12 18 6 3 0 0 12 24 75
114. 10 1 1 2 2 0 1 7 40 3 2 2 2 0 3 28 80
115. 8 0 5 2 0 0 2 8 32 0 10 2 0 0 6 32 82
116. 2 6 6 1 0 5 3 2 8 18 12 1 0 10 9 8 66
117. 0 4 10 1 0 2 5 3 0 12 20 1 0 4 15 12 64
118. 11 1 1 2 1 0 0 9 44 3 2 2 1 0 0 36 88
119. 10 1 1 3 0 0 1 9 40 3 2 3 0 0 3 36 87
120. 10 3 1 1 0 0 1 9 40 9 2 1 0 0 3 36 91
121. 14 0 0 1 0 1 0 9 56 0 0 1 0 2 0 36 95
122. 14 0 0 1 1 0 1 8 56 0 0 1 1 0 3 32 93
123. 11 2 1 1 0 1 0 9 44 6 2 1 0 2 0 36 91
124. 12 1 2 0 1 0 5 4 48 3 4 0 1 0 15 16 87
125. 11 3 0 1 0 0 8 2 44 9 0 1 0 0 24 8 86
126. 13 0 2 0 0 1 3 6 52 0 4 0 0 2 9 24 91
127. 10 1 2 2 0 1 1 8 40 3 4 2 0 2 3 32 86
128. 7 5 1 2 0 0 2 8 28 15 2 2 0 0 6 32 85
129. 11 1 0 3 1 1 1 7 44 3 0 3 1 2 3 28 84
130. 9 0 4 2 1 0 4 5 36 0 8 2 1 0 12 20 79
131. 7 1 6 1 1 0 1 8 28 3 12 1 1 0 3 32 80
132. 4 7 3 1 0 1 3 6 16 21 6 1 0 2 9 24 79
133. 3 11 1 0 2 0 1 7 12 33 2 0 2 0 3 28 80
134. 7 4 2 2 0 1 3 6 28 12 4 2 0 2 9 24 81
135. 3 7 3 2 0 0 2 8 12 21 6 2 0 0 6 32 79
136. 11 3 1 0 0 0 1 9 44 9 2 0 0 0 3 36 94
137. 11 2 0 2 3 2 2 3 44 6 0 2 3 4 6 12 77
138. 2 6 7 0 0 1 1 8 8 18 14 0 0 2 3 32 77
139. 7 2 2 2 1 0 1 8 28 6 4 2 1 0 3 32 76
140. 10 0 1 4 0 3 1 6 40 0 2 4 0 6 3 24 79
141. 3 8 2 2 0 2 2 6 12 24 4 2 0 4 6 24 76
142. 7 0 6 2 2 0 1 7 28 0 12 2 2 0 3 28 75
143. 3 7 4 1 0 1 5 4 12 21 8 1 0 2 15 16 75
144. 11 1 1 1 1 1 2 6 44 3 2 1 1 2 6 24 83
145. 6 1 6 2 1 0 1 8 24 3 12 2 1 0 3 32 77
146. 8 4 2 1 0 0 5 5 32 12 4 1 0 0 15 20 84
147. 6 4 4 1 0 0 5 5 24 12 8 1 0 0 15 20 80
148. 10 3 1 1 0 1 1 8 40 9 2 1 0 2 3 32 89
149. 4 3 6 2 0 0 3 7 16 9 12 2 0 0 9 28 76
150. 14 0 0 1 1 0 0 9 56 0 0 1 1 0 0 36 94
151. 7 6 1 1 0 1 3 6 28 18 2 1 0 2 9 24 84
152. 12 1 0 2 1 0 1 8 48 3 0 2 1 0 3 32 89
153. 5 6 3 1 0 2 1 7 20 18 6 1 0 4 3 28 80
154. 10 5 0 0 0 1 0 9 40 15 0 0 0 2 0 36 93
155. 6 2 5 2 2 3 3 2 24 6 10 2 2 6 9 8 67
156. 6 2 5 2 1 3 3 3 24 6 10 2 1 6 9 12 70
157. 13 0 0 2 1 1 1 7 52 0 0 2 1 2 3 28 88
158. 12 1 0 2 1 0 1 8 48 3 0 2 1 0 3 32 89
159. 8 3 3 1 3 2 3 2 32 9 6 1 3 4 9 8 72
160. 10 2 2 1 0 1 3 6 40 6 4 1 0 2 9 24 86
161. 7 2 2 4 1 0 2 7 28 6 4 4 1 0 6 28 77
162. 6 8 1 0 2 6 2 0 24 24 2 0 2 12 6 0 70
163. 2 8 4 1 0 0 2 8 8 24 8 1 0 0 6 32 79
164. 4 5 4 2 1 0 1 8 16 15 8 2 1 0 3 32 77
165. 4 6 3 2 1 0 1 8 16 18 6 2 1 0 3 32 78
166. 1 6 6 1 1 2 1 6 4 18 12 1 1 4 3 24 67
167. 8 3 2 2 2 1 2 5 32 9 4 2 2 2 6 20 77
168. 10 4 0 1 1 0 1 8 40 12 0 1 1 0 3 32 89
169. 3 5 5 2 1 1 4 4 12 15 10 2 1 2 12 16 70
170. 0 9 6 0 0 2 6 2 0 27 12 0 0 4 18 8 69
171. 4 8 3 0 1 5 3 1 16 24 6 0 1 10 9 4 70
172. 6 6 1 2 2 0 0 8 24 18 2 2 2 0 0 32 80
173. 10 1 0 4 1 0 1 8 40 3 0 4 1 0 3 32 83
174. 1 7 6 1 1 1 2 6 4 21 12 1 1 2 6 24 71
175. 6 6 1 2 2 0 0 8 24 18 2 2 2 0 0 32 80
176. 9 0 3 3 2 0 2 6 36 0 6 3 2 0 6 24 77
177. 10 0 3 2 2 0 2 6 40 0 6 2 2 0 6 24 80
178. 7 4 3 1 0 4 1 5 28 12 6 1 0 8 3 20 78
179. 11 1 1 2 2 0 2 6 44 3 2 2 2 0 6 24 83
180. 9 0 3 3 2 0 2 6 36 0 6 3 2 0 6 24 77
Berdasarkan dari tabel di atas, kemudian diadakan analisis sebagai berikut:
c. Mencari Rata-Rata Perilaku Filantropi
TABEL 5
Distribusi Frekuensi Perilaku Filantropi
X F FX x x2 F x2
95 1 95 14,6444 214,4585 214,4585
FX
My= N
My=
7232
90
My=
80,355
6
94 3 282 13,6444 186,1697 558,509
93 2 186 12,6444 159,8809 319,7617
91 5 455 10,6444 113,3033 566,5163
89 5 445 8,6444 74,72565 373,6283
88 2 176 7,6444 58,43685 116,8737
87 2 174 6,6444 44,14805 88,2961
86 4 344 5,6444 31,85925 127,437
85 1 85 4,6444 21,57045 21,57045
84 4 336 3,6444 13,28165 53,12661
83 5 415 2,6444 6,992851 34,96426
82 2 164 1,6444 2,704051 5,408103
81 3 243 0,6444 0,415251 1,245754
80 8 640 -0,3556 0,126451 1,011611
79 6 474 -1,3556 1,837651 11,02591
78 4 312 -2,3556 5,548851 22,19541
77 9 693 -3,3556 11,26005 101,3405
76 5 380 -4,3556 18,97125 94,85626
75 4 300 -5,3556 28,68245 114,7298
73 1 73 -7,3556 54,10485 54,10485
72 1 72 -8,3556 69,81605 69,81605
71 2 142 -9,3556 87,52725 175,0545
70 4 280
-
10,
355
6 107,2385 428,9538
69 1 69
-
11,
355
6 128,9497 128,9497
67 3 201
-
13,
355
6 178,3721 535,1162
66 2 132
-
14,
355
6 206,0833 412,1665
64 1 64
-
16,
355
6 267,5057 267,5057
N=90 FX
7232
F x2
4898,622
d. Kualitas Variabel Perilaku Filantropi
Setelah diketahui nilai rata-rata perilaku filantropi, kemudian hasil ini di
cocokan pada tabel kualitas variabel. Untuk mengetahui katagori variabel maka
diperlukan langkah berikutnya yaitu, menentukan nilai rata-rata tersebut ke dalam
5 kategori dengan menggunakan interval nilai. Adapun untuk menentukan
interval nilai tersebut adalah dengan cara, sebagai berikut:
Untuk mencari interval nilai dan menentukan klasifikasi dan interval
digunakan rumus denagn mencari mean dan simpangan baku variabel Y (Perilaku
Filantropi)
X = ∑fX/N
= 7232
90
= 80,3556
SD = N
fx 2
= 90
622,4898
= 7,377 dibulatkan menjadi 7,4
Menentukan kualitas variabel X (Perilaku Filantropi)
M + 1,5 SD = 80,3556+ (1,5) (7,4) = 91,4556
M + 0,5 SD = 80,3556 + (0,5) (7,4) = 84,0556
M – 0,5 SD = 80,3556 – (0,5) (7,4) = 76,6556
M – 1,5 SD = 80,3556 – (1,5) (7,4) = 69,2556
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa perilaku filantropi siswa kelas X di
MA Futuhiyyah Kudu Semarang termasuk dalam kategori sedang, yaitu berada
pada interval nilai 78-84 dengan nilai rata- rata 80,3556
Adapun interval nilai kualitas dengan ketentuan kategorisasi sebagai berikut :
TABEL 6
Kualifikasi Perilaku Filantropi
Rata – Rata Interval Kualitas Kriteria
80,3556
93 ke atas Sangat baik
Sedang
85 – 92 Baik
78 – 84 Sedang
69 – 77 Kurang
69 ke bawah Sangat kurang
Melihat dari tabel kualitas variabel di atas. Menunjukkan bahwa perilaku
filantropi siswa dalam kategori ”baik”. Hal ini terlihat dari rata-rata perilaku
filantropi siswa adalah 80,433. Sesuai dengan tabel 3, angket tersebut berada
dalam interval 78-84. Maka perilaku filantropi siswa Kelas X di MA Futuhiyyah
Kudu berada dalam kategori ”baik”.
Dari perhitungan dalam analisis pendahuluan ini ternyata diketahui bahwa
kualitas kedua variabel dalam keadaan baik. Dengan kata lain, baiknya kualitas
pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji diikuti pula
dengan baiknya kualitas perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah
Kudu Semarang. Tetapi apakah keduanya menunjukkan korelasi yang positif dan
signifikan ? Untuk menjawab pertanyaan ini maka diperlukan analisis uji
hipotesis sebagaimana yang akan peneliti uraikan di bawah ini.
D. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini peneliti gunakan untuk menguji hipotesis, yakni untuk mengetahui adakah pengaruh
pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa
kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment.
Untuk membuktikannya, terlebih dahulu nilai kedua variabel dimasukkan dalam tabel kerja koefisien
korelasi, sebagai berikut :
TABEL 7
ANALISIS DATA TENTANG PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN
AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI TERHADAP PERILAKU FILANTROPI
No. X Y x Y xy x2
y2
79. 33 79 -0,877 -1,355 1,188335 0,769129 1,836025
80. 36 86 2,123 5,645 11,98434 4,507129 31,86603
81. 35 73 1,123 -7,355 -8,259665 1,261129 54,09603
82. 32 81 -1,877 0,645 -1,210665 3,523129 0,416025
83. 32 81 -1,877 0,645 -1,210665 3,523129 0,416025
84. 38 71 4,123 -9,355 -38,57067 16,99913 87,51603
85. 38 89 4,123 8,645 35,64334 16,99913 74,73602
86. 28 84 -5,877 3,645 -21,42167 34,53913 13,28603
87. 34 67 0,123 -13,355 -1,642665 0,015129 178,356
88. 33 76 -0,877 -4,355 3,819335 0,769129 18,96603
89. 30 76 -3,877 -4,355 16,88434 15,03113 18,96603
90. 37 83 3,123 2,645 8,260335 9,753129 6,996025
91. 26 83 -7,877 2,645 -20,83467 62,04713 6,996025
92. 33 66 -0,877 -14,355 12,58934 0,769129 206,066
93. 23 78 -10,877 -2,355 25,61534 118,3091 5,546025
94. 34 78 0,123 -2,355 -0,289665 0,015129 5,546025
95. 38 94 4,123 13,645 56,25834 16,99913 186,186
96. 35 91 1,123 10,645 11,95434 1,261129 113,316
97. 39 91 5,123 10,645 54,53434 26,24513 113,316
98. 18 77 -15,877 -3,355 53,26734 252,0791 11,25603
99. 32 75 -1,877 -5,355 10,05134 3,523129 28,67603
100. 38 82 4,123 1,645 6,782335 16,99913 2,706025
101. 29 75 -4,877 -5,355 26,11634 23,78513 28,67603
102. 31 80 -2,877 -0,355 1,021335 8,277129 0,126025
103. 36 82 2,123 1,645 3,492335 4,507129 2,706025
104. 34 66 0,123 -14,355 -1,765665 0,015129 206,066
105. 34 64 0,123 -16,355 -2,011665 0,015129 267,486
106. 32 88 -1,877 7,645 -14,34967 3,523129 58,44602
107. 33 87 -0,877 6,645 -5,827665 0,769129 44,15602
108. 39 91 5,123 10,645 54,53434 26,24513 113,316
109. 41 95 7,123 14,645 104,3163 50,73713 214,476
110. 40 93 6,123 12,645 77,42533 37,49113 159,896
111. 41 91 7,123 10,645 75,82433 50,73713 113,316
112. 39 87 5,123 6,645 34,04234 26,24513 44,15602
113. 39 86 5,123 5,645 28,91934 26,24513 31,86603
114. 32 91 -1,877 10,645 -19,98067 3,523129 113,316
115. 40 86 6,123 5,645 34,56434 37,49113 31,86603
116. 36 85 2,123 4,645 9,861335 4,507129 21,57603
117. 39 84 5,123 3,645 18,67334 26,24513 13,28603
118. 42 79 8,123 -1,355 -11,00667 65,98313 1,836025
119. 36 80 2,123 -0,355 -0,753665 4,507129 0,126025
120. 38 79 4,123 -1,355 -5,586665 16,99913 1,836025
121. 36 80 2,123 -0,355 -0,753665 4,507129 0,126025
122. 38 81 4,123 0,645 2,659335 16,99913 0,416025
123. 39 79 5,123 -1,355 -6,941665 26,24513 1,836025
124. 43 94 9,123 13,645 124,4833 83,22913 186,186
125. 30 77 -3,877 -3,355 13,00734 15,03113 11,25603
126. 40 77 6,123 -3,355 -20,54267 37,49113 11,25603
127. 34 76 0,123 -4,355 -0,535665 0,015129 18,96603
128. 35 79 1,123 -1,355 -1,521665 1,261129 1,836025
129. 33 76 -0,877 -4,355 3,819335 0,769129 18,96603
130. 34 75 0,123 -5,355 -0,658665 0,015129 28,67603
131. 34 75 0,123 -5,355 -0,658665 0,015129 28,67603
132. 39 83 5,123 2,645 13,55034 26,24513 6,996025
133. 38 77 4,123 -3,355 -13,83267 16,99913 11,25603
134. 37 84 3,123 3,645 11,38334 9,753129 13,28603
135. 36 80 2,123 -0,355 -0,753665 4,507129 0,126025
136. 41 89 7,123 8,645 61,57834 50,73713 74,73602
137. 36 76 2,123 -4,355 -9,245665 4,507129 18,96603
138. 39 94 5,123 13,645 69,90333 26,24513 186,186
139. 37 84 3,123 3,645 11,38334 9,753129 13,28603
140. 35 89 1,123 8,645 9,708335 1,261129 74,73602
141. 40 80 6,123 -0,355 -2,173665 37,49113 0,126025
142. 42 93 8,123 12,645 102,7153 65,98313 159,896
143. 23 67 -10,877 -13,355 145,2623 118,3091 178,356
144. 20 70 -13,877 -10,355 143,6963 192,5711 107,226
145. 23 88 -10,877 7,645 -83,15467 118,3091 58,44602
146. 39 89 5,123 8,645 44,28834 26,24513 74,73602
147. 31 72 -2,877 -8,355 24,03734 8,277129 69,80603
148. 38 86 4,123 5,645 23,27434 16,99913 31,86603
149. 21 77 -12,877 -3,355 43,20234 165,8171 11,25603
150. 16 70 -17,877 -10,355 185,1163 319,5871 107,226
151. 23 79 -10,877 -1,355 14,73834 118,3091 1,836025
152. 33 77 -0,877 -3,355 2,942335 0,769129 11,25603
153. 32 78 -1,877 -2,355 4,420335 3,523129 5,546025
154. 38 67 4,123 -13,355 -55,06267 16,99913 178,356
155. 31 77 -2,877 -3,355 9,652335 8,277129 11,25603
156. 34 89 0,123 8,645 1,063335 0,015129 74,73602
157. 22 70 -11,877 -10,355 122,9863 141,0631 107,226
158. 37 69 3,123 -11,355 -35,46167 9,753129 128,936
159. 28 70 -5,877 -10,355 60,85634 34,53913 107,226
160. 28 80 -5,877 -0,355 2,086335 34,53913 0,126025
161. 32 83 -1,877 2,645 -4,964665 3,523129 6,996025
162. 31 71 -2,877 -9,355 26,91434 8,277129 87,51603
163. 35 80 1,123 -0,355 -0,398665 -0,39867 0,141526
164. 31 77 -2,877 -3,355 9,652335 8,277129 11,25603
165. 32 80 -1,877 -0,355 0,666335 3,523129 0,126025
166. 33 78 -0,877 -2,355 2,065335 0,769129 5,546025
167. 36 83 2,123 2,645 5,615335 4,507129 6,996025
168. 33 77 -0,877 -3,355 2,942335 0,769129 11,25603
Jum-
lah 3049 7232 -0,02 -0,04 1685,911 2827,656 4898,622
Sim-
bol X Y x y xy x2 y2
Dari tabel di atas diketahui :
N = 90 X = 3049
Y = 7232 x = 0,07
y = 0,05 xy = 1685,911
x2 = 2827,656 y
2 = 4898,622
__
X = 33,8778 Y = 80, 3556
Untuk membuktikan tersebut digunakan analisis regresi satu predictor. Adapun langkah-langkah
dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:
5. Mencari Korelasi Antara Kriterium Dengan Predictor.
Untuk mencari korelasi antara predictor X dengan kriterium Y dapat dicari melalui teknik korelasi
product moment dari pearson dengan rumus sebagai berikut:
22 yx
yxxy
1685,911
= 2827,656 . 4898,622
1685,911
=
13.851.617,89
= 1685,911
3721,776
= 0,4529 dibulatkan menjadi 0,453
Sehingga koefisien korelasi determinasi r2 =0,205209.Untuk mengetahui signifikansi hubungan
antara variable X (pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji) dengan variable Y
(perilaku filantropi ) digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut:
th = r n – 2
1 – r2
th = 0,453 90 – 2
1 – (0,453 )2
th = 0,453 88
1 – 0,205209
th = 0,453 88
0,795
th = 0,453 110,6918
th = 0,453 . 10,521
th = 4,766
Jadi ttabel (0.05:88) = 1,6624 dan tt(0.01:88) = 2,369 Karena th>tt pada taraf signifikan 5% dan 1%, maka
signifikan, dan dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara pemahaman mata pelajaran
Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah
Kudu.
6. Menguji Signifikansi
Untuk menguji dari langkah pertama di atas signifikan atau sebaliknya, maka perlu
dikonsultasikan dengan table rt.,dimana diketahui rxy = 0,453 dan untuk db 90 - 2 = 88, yaitu rt (0,05) =
0,213 dan rt (0.01) = 0,278, karena rxy > rt pada taraf signifikan 5% dan 1%, maka signifikan. Dengan
demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada korelasi antara pemahaman mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi akhlak terpuji terhadapa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu.
7. Persamaan Garis Regresi
Persamaan garis regresinya adalah Ŷ KaX 93, dimana:
Ŷ = perkiraan harga Y
aX = perkiraan a dalam regresi linier Y pada K
K = perkiraan b dalam regresi linier Y pada X
Untuk mengetahui Ŷ, terbukti dahulu dicari harga X dan K serta a, dengan rumus sebagai berikut:
93 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 6.
Ŷ = ax, dimana Y = Y-
_
Y , X = X - X , dan a =
2x
xy
a =
2x
xy
= 1685,911
2827,656
= 0,5962221006
X = X = 3049 = 33,8778
N 90
Y = Y = 7232 = 80,3556
N 90
Jadi, harga a = 0,5962. Karena itu, untuk persamaan garis regresi Ŷ = ax atau Y = Y-
_
Y = a (X –
X ) adalah sebagai berikut:
Y – 80,3556 = 0,5962 (X – 33,8778)
Y= 0,5962 X – 20,19794436 + 80,3556
Y= 0,5962 X + 60,1576556
Dari perhitungan diatas, maka persamaan garis regresinya adalah :
Y= 0,596 X + 60,157
8. Analisis Variansi Garis Regresi
Analisis variansi garis regresi ini digunakan untuk mencari korelasi antara kriterium dengan
prediktor dengan mengunakan rumus regresi skor deviasi (satu prediktor) sebagai berikut:
Table 8
Ringkasan Rumus Analisis Regresi Dengan Skor Devisiasi
Satu Prediktor
Sumber variasi Db JK RK regF
Regresi (reg) 1
Residu (res) N-2
Total N-1 2y -
Selanjutnya rumus-rumus tersebut diaplikasikan kedalam data yang ada pada tabel yang telah
diketahui persamaan garis regresinya, yaitu: Y= 0,596 X + 60,157
Selanjutnya dimasukkan kedalam rumus sebagai berikut:
2
2
x
xyJK reg
= (1685,911)2
2827,656
= 2.842.295,8999
2827,656
= 1005,177
JKres =
2
2
2
x
xyy
= 4898,622 - 1005,177
= 3.893,445
JKtot = ∑y2
2
2
x
xy
reg
reg
db
JK
res
reg
RK
JK
__
X res
res
db
JK
= 4898,622
Diketahui, bahwa :
dbt = N-1
= 90 - 1
= 89
dbreg= 1
dbres= 89 - 1
= 88
Sehingga diperoleh:
RKreg = reg
reg
db
JK
= 1005,177
1
= 1005,177
RKres = res
res
db
JK
= 3.893,445
88
= 44,2437
Dari perhitungan di atas, maka analisis regresi bilangan F diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
Freg = res
reg
RK
JK
= 1005,177
44,2437
= 22,7191
Untuk mengetahui hasil perhitungan analisis regresi di atas, dapat dilihat dalam tabel 9 berikut:
TABEL 9
Ringkasan Hasil Analisis Regresi
Sumber
variasi Db JK RK F
Ft Kriteria
5% 1%
Sign
Regresi 1 1005,177 1005,177
22,7191 3,96 6,96 Residu 43 3.893,445 44,2437
Total 44 4898,622 -
Setelah diadakan uji hipotesis, melalui analisis regresi (Freg) dan koefisien korelasi (rxy)
sebagaimana di atas, maka hasil yang diperoleh dikonsultasikan Ft dan rt diketahui bahwa Freg dan rxy >
Ft dan rt. dari sini dapat disimpulkan, bahwa baik Freg dan rxy adalah signifikan pada taraf signifikasi
5% dan 1%, sehingga hipotesis yang diajukan diterima.
Table 10
Ringkasan Hasil Uji Hipotesis rxy dan Freg
N Uji
hipotesis
Hitung
Taraf signifikan
Ket Hipotesis 5% 1%
45 rxy 0,453 0,213 0,278
Signifikan Diterima
Freg 22,7191 3,69 6,96
E. Analisis Lanjut
Dari hasil perhitungan rata-rata variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi
Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu. Diketahui rata-rata pemahaman sebesar
33,8778. Hal ini berarti bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa
kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah cukup, yaitu pada interval 32 - 37. Sedangkan dari
perhitungan rata-rata perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu diketahui nilainya
80,3556. Hal ini berarti, bahwa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah baik
yaitu pada interval 78 – 84.
Setelah diketahui rata-rata masing-masing variabel, maka langkah selanjutnya adalah analisis uji
hipotesis dengan rumus regresi satu prediktor. Dari analisis uji hipotesis diketahui, ada pengaruh
positif antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku
filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah diterima.
Untuk mempermudah pemahaman tentang korelasi pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak
materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu dapat dilihat
dalam tabel ringkasan sebagai berikut:
Tabel 11
Ringkasan Korelasi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak
Terpuji dan Perilaku Filantropi
Uji
Hipotesis
Hitung Tabel Katerangan Hipotesis
5% 1%
rxy 0,453 0,213 0,278 Signifikan Diterima
Dalam uji Freg diketahui, bahwa nilainya sebesar 22,7191, kemudian hasil yang diperoleh
dikonsultasikan dengan tabel Ft 0,05(1:88) = 3,69 dan Ft 0,01(1:88) = 6,96. Dengan demikian, Freg = 22,7191>
Ft 0,05(1:88) = 3,96 dan Freg = 22,7191> Ft 0,01(1:88) = 6,96, berarti signifikan.
Tabel 12
Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Freg
Uji
Hipotesis
Hitung Tabel Katerangan Hipotesis
5% 1%
Freg 22,7191 3,96 6,96 Signifikan Diterima
Berdasarkan keterangan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Freg yang diperoleh adalah
22,7191, sedangkan Ft adalah 3,96 pada taraf signifikan 5% dan 6,96 pada taraf signnifikan 1%. hal ini
menunjukan bahwa Freg > Ft
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, ada pengaruh positif antara pemahaman mata pelajaran
Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah
Kudu.
مؤسسة ال رب ة اإلسال م ة ف و ح ة YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM FUTUHIYYAH
RA, MI, MTs, MA, MADIN
FUTUHIYYAH Akte Notaris : Rusbandy Jahja S.H. No.20/1984
Alamat : Jl. Kauman Kudu Kel. Penggaron Lor Genuk Semarang Telp.(024)6590978
SURAT KETERANGAN
105/SP/YYS.F/VIII/2011
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Nurul Huda, S.Th.I
Jabatan : Kepala Sekolah MA Futuhiyyah Kudu
Menerangkan
Nama : Dzan Nurain
NIM : 073111054
TTL : Semarang, 13 Maret 1990
Jur/Fak : PAI / Tarbiyah
Alamat : Kudu Kramat RT 06 RW II Genuk Semarang
Yang bersangkutan telah mengadakan penelitian di MA Futuhiyyah Kudu pada
tanggal 20 Juli sampai 19 Agustus 2011 dalam rangka menyusun skripsi yang
berjudul PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK
MATERI AKHLAK TERPUJI TERHADAP PERILAKU FILANTROPI SISWA
KELAS X DI MA FUTUHIYYAH KUDU.
Demikian surat keterangan ini hendaklah dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 20 Agustus 2011
Kepala Sekolah
Nurul Huda, S.Th.I
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Dzan Nurain
2. Tempat & Tgl. Lahir : Semarang, 13 Maret 1990
3. NIM : 073111054
4. Alamat Rumah : Jl. Kudu Kramat Rt 06/II Genuk Semarang
Hp : 085 876 661 230 / 082 133 391 001
E-mail : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. MI Futuhiyyah Kudu Lulus Tahun 2001
b. MTs Futuhiyyah Kudu Lulus Tahun 2004
c. MA Futuhiyyah-1 Lulus Tahun 2007
d. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang Angkatan
Tahun 2007
2. Pendidikan Non-Formal
a. PP. Futuhiyyah Mranggen Demak (2004-2007)
Semarang, 25 Desember 2011
Dzan Nurain
0 7 3 1 1 1 0 5 4