PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN PENEKANAN...
Transcript of PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN PENEKANAN...
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN
ANGGARAN DENGAN PENEKANAN ANGGARAN DAN
ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI
VARIABEL MODERASI (STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI)
Disusun sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan program Studi strata 1 pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
RIDHA SEFHANA FERIZA
B 200 150 353
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN
ANGGARAN DENGAN PENEKANAN ANGGARAN DAN
ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL
MODERASI
(STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI)
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
RIDHA SEFHANA FERIZA
B 200 150 353
Telah diperiksa dan disetujui oleh
Dosen Pembimbing
Andy Dwi Bayu Bawono, S.E., M.Si., Ph.D
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN
ANGGARAN DENGAN PENEKANAN ANGGARAN DAN
ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL
MODERASI
(STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI)
Yang Ditulis Oleh:
RIDHA SEFHANA FERIZA
B 200 150 353
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Senin, 26 Agustus 2019
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Andy Dwi Bayu Bawono, S.E., M.Si., Ph.D. ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dra. Mujiyati, M.Si ( )
(Anggota Dewan Penguji I)
3. Drs. Suyatmin Waskito A, M.Si ( )
(Anggota Dewan Penguji II)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dr. Syamsudin, M.M
1
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN
ANGGARAN DENGAN PENEKANAN ANGGARAN DAN
ASIMETRI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL
MODERASI
(Studi Pada Pemerintah Kabupaten Wonogiri)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh partisipasi
anggaran terhadap senjangan anggaran dengan penekanan anggaran
dan asimetri informasi sebagai variabel moderasi pada pemerintah
Kabupaten Wonogiri. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh
aparat/ pejabat struktural pada Eselon III dan IV yang tersebar di
seluruh badan, dinas, dan kantor pada Pemerintah Kabupaten Wonogiri
dengan jumlah 220 orang dan pemilihan sampel menggunakan
purposive sampling, sampel yang diamati sebanyak 176 orang. Metode
pengumpulan data dengan menyebar kuesioner. Teknik analisis data
yang digunakan adalah uji regresi linier berganda dan uji Moderated
Regression Analysis (MRA). Hasil analisis menunjukkan bahwa
partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap senjangan
anggaran. Sedangkan variabel penekanan anggaran dan asimetri
informasi tidak mampu memoderasi pengaruh partisipasi anggaran
terhadap senjangan anggaran.
Kata kunci: Partisipasi anggaran, Penekanan anggaran, Asimetri
informasi, dan Senjangan anggaran.
Abstract
This study aims to determine the effect of budgetary participation on
budgetary slack by emphasis budget and information asymmetry as a
moderating variable in the Wonogiri Regency government. The
population in this study is all structural apparatuses / officials in
Echelon III and IV spread across all agencies, offices and offices in the
Wonogiri District Government with a total of 220 people and sample
selection using purposive sampling, the sample observed was 176
people. Data collection methods by distributing questionnaires. The
data analysis technique used is multiple linear regression test and
Moderated Regression Analysis (MRA) test. The analysis shows that
budgetary participation has a significant effect on budgetary slack.
While the budget emphasis variable and information asymmetry cannot
moderate the effect of budgetary participation on budgetary slack.
Keywords: Budget participation, budget emphasis, information
asymmetry, and budgetary slack.
2
1. PENDAHULUAN
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai
selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial. Anggaran
ini dimaksudkan agar pemerintah mengetahui sebatas mana kemampuan yang
dimiliki pemerintah dalam melaksanakan tugasnya agar selaras dengan tujuan
pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Anggaran daerah disusun eksekutif
sebagai agen dan disahkan oleh legislatif sebagai prinsipal. Namun, penilaian
kinerja berdasarkan target anggaran akan mendorong agen untuk melakukan
senjangan anggaran (budgetary slack) demi jenjang karir yang lebih baik dimasa
mendatang.
Senjangan anggaran adalah perbedaan antara jumlah anggaran yang
diajukan oleh bawahan dengan jumlah estimasi yang terbaik dari organisasi
(Anthony & Govindaradjan, 2005). Estimasi yang dimaksud adalah anggaran
yang sesungguhnya terjadi dan sesuai dengan kemampuan terbaik organisasi.
Dalam keadaan terjadinya senjangan anggaran, bawahan cenderung mengajukan
anggaran dengan merendahkan pendapatan dan menaikkan biaya dibandingkan
dengan estimasi terbaik yang diajukan, sehingga target akan mudah dicapai
(Anthony dan Govindarajan, 2005).
Persoalan-persoalan senjangan anggaran terjadi karena perhatian yang
tidak memadai terhadap pembuat keputusan, komunikasi, proses persetujuan
anggaran dan kepemimpinan yang tidak selektif, maka pemerintah daerah mulai
menerapkan sistem penganggaran yang dapat menanggulangi masalah diatas,
yakni anggaran partisipasi (Apriyandi, 2011). Namun proses partisipasi sangat
mungkin mengarah pada kegiatan menciptakan senjangan, karena anggaran adalah
kriteria penilaian kinerja utama yang digunakan dalam organisasi, proses
negosiasi anggaran hanya bertindak sebagai media untuk manipulasi anggaran
melalui pengenalan senjangan.
Faktor yang diduga mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran
terhadap senjangan anggaran (budgetary slack) adalah asimetri informasi yaitu
perbedaan informasi yang dimiliki agen dan prinsipal, sehingga prinsipal tidak
mampu memonitor kemampuan agen yang sesungguhnya (Brahmayanti dan
3
Sholihin, 2006). Asimetri informasi merupakan suatu kondisi apabila prinsipal
tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai kinerja agen baik itu dalam
kinerja aktual, motivasi dan tujuan, sehingga atasan tidak dapat menentukan
kontribusi bawahan terhadap hasil aktual perusahaan atau organisasi
(Govindaradjan dan Anthony, 2007).
Variabel lain yang diduga mempengaruhi hubungan antara partisipasi
anggaran terhadap senjangan anggaran adalah penekanan anggaran, yaitu
perusahaan menjadikan anggaran menjadi satu faktor yang paling dominan dalam
pengukuran kinerja bawahan (Veronica dan Krisnadewi, 2008).
Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Chong dan Strauss (2017) yang menguji Participatif Budgeting: The Effect of
Budget Emphasis, Information Asymmetri, and Procedural Justice on Slack-
Additional Evidence. Penelitian diatas meneliti sampel sebanyak 116 manajer dari
perusahaan manufaktur Australia yang terdaftar dalam database Who's Who in
Business di Australia. Penelitian ini juga mengacu pada penelitian Irfan et al
(2016) yang meneliti tentang Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan
Anggaran dengan Asimetri Informasi, Penekanan Anggaran dan Komitmen
Organisasional sebagai Variabel Pemoderasi. Adapun perbedaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya adalah pada populasi penelitian ini adalah seluruh
aparat/ pejabat struktural eselon III dan IV pada pemerintah Kabupaten Wonogiri.
2. METODE
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh aparat/ pejabat struktural pada Eselon
III dan IV yang tersebar di seluruh badan, dinas, dan kantor pada Pemerintah
Kabupaten Wonogiri. Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel atas dasar kesesuaian
karakteristik sampel dengan kriteria sebagai berikut: Eselon III dan Eselon IV
yang berada pada SKPD/ OPD yang memiliki jabatan setara Eselon IIB. Pegawai
SKPD/ OPD yang bersedia menjadi responden.
4
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Uji statistik Deskriptif
Tabel 1. Statistik Deskriptif
N Min. Max. Rata-rata Std. Deviation
SA 176 4,0 28,0 20,403 4,6095
PA 176 14,0 42,0 29,358 6,6403
AI 176 6,0 42,0 24,386 6,9066
PnA 176 19,0 56,0 47,216 6,4956
Sumber: Data primer diolah, 2019
Berdasarkan table diatas diketahui jumlah observasi dalam penelitian (N)
adalah 176 responden. Variabel Senjangan Anggaran diperoleh nilai minimum
sebesar 4,0 sedangkan nilai maximum sebesar 28,0 dengan standar deviasi sebesar
4,6095 dan nilai rata-rata sebesar 20,403. Variabel Partisipasi Anggaran diperoleh
nilai minimum sebesar 14,0 sedangkan nilai maximum sebesar 42,0 dengan
standar deviasi sebesar 6,6403 dan nilai rata-rata sebesar 29,358. Variabel asimetri
informasi diperoleh nilai minimum sebesar 6,0 sedangkan nilai maximum sebesar
42,0 dengan standar deviasi sebesar 6,9066 dan nilai rata-rata sebesar 24,386.
Variabel penekanan anggaran diperoleh nilai minimum sebesar 19,0 sedangkan
nilai maximum sebesar 56,0 dengan standar deviasi sebesar 6,4956 dan nilai rata-
rata sebesar 47,216.
3.1.2 Uji Normalitas
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov-
Smirnov
Asymp. Sig.
(2-tailed) Status
Unstandardized
residual 0,994 0,277 Normal
Sumber: Data primer diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov
sebesar 0,994 dengan nilai signifikan atau Asymp. Sig. (2-tailed) 0277 > 0,05.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data residual model regresi dalam
penelitian ini terdistribusi normal.
5
3.1.3 Uji Multikolinieritas
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas Persamaan I
Tolerance VIF Keterangan
PA 1,000 1,000 Tidak terjadi
multikolinieritas
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinieritas Persamaan II
Tolerance VIF Keterangan
PA 0,803 1,245 Tidak terjadi
multikolinieritas
AI 0,875 1,143 Tidak terjadi
multikolinieritas
PnA 0,841 1,190 Tidak terjadi
multikolinieritas
Sumber: Data Primer diolah, 2019
Berdasarkan tabel persamaan I dan persamaan II diatas dapat dilihat
bahwa hasil pengujian menunjukan bahwa semua variabel memiliki nilai tolerance
value diatas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10, dengan demikian dapat disimpulkan
tidak terjadi multikolinearitas.
3.1.4 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas pada penelitian ini untuk mendeteksi heterokedastisitas
dilakukan dengan Uji Rank Spearman. Berdasarkan uji yang dilakukan nilai
probabilitas menunjukkan lebih dari 0,05 maka dapat diketahui bahwa tidak ada
hubungan antara variabel independen dengan nilai residual sehingga menunjukkan
tidak adanya masalah heterokedastisitas.
Tabel 5. Hasil Uji Heterokedastisitas Persamaan I
Unstandardized
Residual
Keterangan
PA Sig.
(2-tailed) ,816
Tidak terjadi
heterokedastisitas
N 176
Sumber: Data primer diolah, 2019
6
Tabel 6. Hasil Uji Heterokedastisitas Persamaan II
Unstandarized
Residual Keterangan
PA Sig.
(2-tailed) 0,909
Tidak terjadi
heterokedastisitas
AI Sig.
(2-tailed) 0,822
Tidak terjadi
heterokedastisitas
PnA Sig.
(2-tailed) 0,944
Tidak terjadi
heterokedastisitas
PA_PnA Sig.
(2-tailed) 0,928
Tidak terjadi
heterokedastisitas
PA_AI Sig.
(2-tailed) 0,699
Tidak terjadi
heterokedastisitas
N 176
Sumber: Data primer diolah, 2019
3.1.5 Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui sejauh mana
hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi linier
digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian yang menyatakan terdapat
pengaruh dari variabel partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran.
Tabel 7.Hasil Uji Regresi Linier Berganda Persamaan I
Koefisien T Sign.
Konstanta 16,410
PA 0,136 2,636 0,009
Sumber: Data primer diolah, 2019
Hasil pengujian hipotesis pertama diatas menunjukkan persamaan regresi
linier berganda sebagai berikut:
SA = a + b1PA + e
SA = 16,410 + 0,136PA + e
Nilai konstanta sebesar 16,410 berarti bahwa jika nilai variabel bebas yaitu
partisipasi anggaran sama dengan nol, maka senjangan anggaran sebesar 16,410.
Koefisien regresi partisipasi anggaran sebesar 0,136 berarti bahwa jika partisipasi
anggaran bertambah 1 kali, maka senjangan anggaran akan meningkat sebesar
0,136. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara partisipasi
anggaran dengan senjangan anggaran. Semakin besar pengungkapan partisipasi
anggaran maka semakin meningkat senjangan anggaran.
7
3.1.6 Moderated Regression Analysis (MRA)
Pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini menggunakan Moderated
Regression Analysis (MRA) atau uji interaksi yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel moderating penekanan anggaran dan asimetri informasi akan
memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen partisipasi
anggaran dan variabel dependen senjangan anggaran. Hasil analisis menggunakan
tingkat signifikansi sebesar 0,05 atau 5% sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 8. Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA) Persamaan II
Koefisien T Sign.
Konstanta 34,375
PA -0,761 -1,641 0,103
AI -0,163 -0,641 0,522
PnA -0,262 -0,984 0,327
PA_PnA 0,013 1,419 0,158
PA_AI 0,008 1,046 0,297
Sumber: Data primer diolah, 2019
Hasil pengujian hipotesis kedua diatas menunjukkan persamaan
Moderated Regression Analysis (MRA) sebagai berikut:
SA= a + b1PA + b2PnA + b3AI + b4PA*PnA + b5PA*AI + e
– 0,262PnA – 0,163AI + 0,013 PA*PnA +
0,008 PA*AI + e
Nilai konstan sebesar 34,375 berarti bahwa jika mengabaikan variabel
partisipasi anggaran, maka nilai konstan senjangan anggaran sebesar 34,357.
Koefisien partisipasi anggaran dan penekanan anggaran (PA*PnA) sebesar 0,013
berarti bahwa partisipasi anggaran dan penekanan anggaran bertambah satu kali,
maka senjangan anggaran akan meningkat sebesar 0,013. Koefisien variabel
moderasi PA*PnA bernilai positif hal ini berarti bahwa variabel penekanan
anggaran memperkuat hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan
anggaran. Semakin besar penekanan anggaran maka hubungan antara partisipasi
anggaran dan senjangan anggaran akan meningkat.
Nilai konstan sebesar 34,375 berarti bahwa jika mengabaikan variabel
partisipasi anggaran, maka nilai konstan senjangan anggaran sebesar 34,357.
Koefisien partisipasi anggaran dan asimetri informasi (PA*AI) sebesar 0,008
berarti bahwa partisipasi anggaran dan asimetri informasi bertambah satu kali,
maka senjangan anggaran akan meningkat sebesar 0,008. Koefisien variabel
8
moderasi PA*AI bernilai positif hal ini berarti bahwa variabel asimetri informasi
memperkuat hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran.
Semakin besar asimetri informasi maka hubungan antara partisipasi anggaran dan
senjangan anggaran akan meningkat.
3.1.7 Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 9. Hasil Analisis Koefisien Determinasi Persamaan I
Variabel R2
Adjusted R2
PA 0,038 0,033
Sumber: Data primer diolah, 2019
Berdasarkan hasil pengujian secara statistik diatas, diketahui nilai adjusted
R2 pada analisis regresi linear berganda sebesar 0,033. Pada analisis regresi linear
berganda hal ini berarti 3,3 persen senjangan anggaran dipengaruhi oleh
partisipasi anggaran, sedangkan sisanya sebesar 96,7 persen dipengaruhi oleh
variabel lain diluar model regresi.
Tabel 10 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Persamaan II
Variabel R² Adjusted R²
PA, PnA, AI,
PA_PnA, PA_AI 0,095 0,068
Sumber: Data primer diolah, 2019
Berdasarkan hasil pengujian secara statistic siatas, diketahui nilai adjusted
R² pada analisis MRA sebesar 0,068. Pada analisis MRA hal ini berarti 6,8 persen
senjangan anggaran dipengaruhi oleh partisipasi anggaran, penekanan anggaran,
asimetri informasi serta interaksi antara PA*PnA dan PA*AI. Sedangkan sisanya
93,2 persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi.
3.1.8 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Tabel 10. Hasil Analisis Uji Statistik F Persamaan I
Variabel F Sign. Keterangan
PA 6,947 0,009 Signifikan
Sumber: Data primer diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai F sebesar 6,947 dengan signifikansi
sebesar 0,009 yang nilainya < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi
9
Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap senjangan anggaran. Hal ini juga bisa
diartikan bahwa model regresi yang digunakan sudah sesuai (fit) terhadap datanya.
Tabel 11. Hasil Analisis Uji Statistik F Persamaan II
Variabel F Sign. Keterangan
PA, PnA, AI,
PA_PnA,
PA_AI
3,559 0,004 Signifikan
Sumber: Data primer diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji F persamaan II diperoleh nilai F sebesar 3,559 dengan
signifikansi sebesar 0,004 yang nilainya <0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
partisipasi anggaran, asimetri informasi, penekanan anggaran serta interaksi antara
PA*PnA, PA*AI berpengaruh secara bersama-sama terhadap senjangan anggaran.
Hal ini juga bisa diartikan bahwa model regresi yang digunakan sudah (fit)
terhadap datanya
3.1.9 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel
independen secara simultan terhadap variabel dependen.
Tabel 12. Hasil Analisis Uji Statistik F Persamaan I
Variabel F Sign. Keterangan
PA 6,947 0,009 Signifikan
Sumber: Data primer diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai F sebesar 6,947 dengan signifikansi
sebesar 0,009 yang nilainya < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi
Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap senjangan anggaran. Hal ini juga bisa
diartikan bahwa model regresi yang digunakan sudah sesuai (fit) terhadap datanya.
Tabel 13. Hasil Analisis Uji Statistik F Persamaan II
Variabel F Sign. Keterangan
PA, PnA, AI,
PA_PnA,
PA_AI
3,559 0,004 Signifikan
Sumber: Data primer diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji F persamaan II diperoleh nilai F sebesar 3,559
dengan signifikansi sebesar 0,004 yang nilainya <0,05. Hal ini menunjukkan
10
bahwa partisipasi anggaran, asimetri informasi, penekanan anggaran serta
interaksi antara PA*PnA, PA*AI berpengaruh secara bersama-sama terhadap
senjangan anggaran. Hal ini juga bisa diartikan bahwa model regresi yang
digunakan sudah (fit) terhadap datanya
3.1.10 Uji t
Tabel 14. Hasil Analisis Uji Statistik t Persamaan I
Variabel T p-value Tingkat
keyakinan Keterangan
PA 2,636 0,009 0,05 Signifikan
Sumber: Data primer diolah, 2019
Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan diatas hasil uji t variabel
partisipasi anggaran (X1) sebesar 2,636 dengan sig. sebesar 0,009 yang berarti p-
value < tingkat keyakinan (0,009 < 0,05) , dengan demikian H₁ diterima yang
berarti partisipasi anggaran berpengaruh terhadap senjangan anggaran (Y).
Tabel 15. Hasil Analisis Uji Statistik t Persamaan II
Variabel T p-value Tingkat
keyakinan Keterangan
PA -1,641 0,103 0,05 Tidak
Signifikan
AI -0,641 0,522 0,05 Tidak
Signifikan
PnA -0,984 0,327 0,05 Tidak
Signifikan
PA_PnA 1,419 0,158 0,05 Tidak
Signifikan
PA_AI 1,046 0,297 0,05 Tidak
Signifikan
Sumber: Data primer diolah, 2019
a. Pengujian Penekanan Anggaran Memoderasi Pengaruh Partisipasi Anggaran
Terhadap Senjangan Anggaran
Berdasarkan hasil analisis Moderated Regression Analysis (MRA) diperoleh
hasil uji t sebesar 1,1419 dengan sig. sebesar 0,158, yang berarti p-value >
tingkat keyakinan 0,05 (0,158 > 0,05). Hal ini menujukkan bahwa
penekanan anggaran memoderasi pengaruh partisipasi anggaran tidak
berpengaruh signifikan terhadap senjangan anggaran. Dengan demikian H₂
ditolak.
11
b. Pengujian Asimetri Informasi Memoderasi Pengaruh Partisipasi Anggaran
Terhadap Senjangan Anggaran
Berdasarkan hasil analisis Moderated Regression Analysis (MRA) diperoleh
hasil uji t sebesar 1,046 dengan sig. sebesar 0,297, yang berarti p-value >
tingkat keyakinan 0,05. (0,297 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
asimetri informasi memoderasi pengaruh partisipasi anggaran tidak
berpengaruh signifikan terhadap senjangan anggaran. Dengan demikian H₃
ditolak.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Partisipasi Anggaran Berpengaruh Terhadap Senjangan Anggaran
Berdasarkan hasil analisis data diatas, variabel partisipasi anggaran memiliki
tingkat signifikansi < p-value (5%). Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi
anggaran memiliki pengaruh terhadap senjangan anggaran.
Partisipasi merupakan suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh
dua pihak atau lebih dimana keputusan tersebut mempunyai pengaruh terhadap
mereka dimasa yang akan dating. Dalam pengaturan anggaran partisipatif,
bawahan akan berusaha untuk memberikan pengaruh pada kinerja dengan
memasukkan kriteria dalam anggaran mereka untuk mencapai apa yang mereka
yakini menjadi anggaran yang dapat dicapai. Alasannya, dengan berpartisipasi
individu akan memiliki banyak kesempatan yang dapat digunakan untuk
menciptakan senjangan anggaran.
Hasil penelitian ini berhasil mendukung hipotesis yang diajukan dengan
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Vincent dan Raymon (2017),
Irfan et al (2016), Lukka (1988), menunjukkan bahwa partisipasi anggaran
terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran.
3.2.2 Penekanan Anggaran Memoderasi Pengaruh Partisipasi Anggaran
Terhadap Senjangan Anggaran
Berdasarkan hasil analisis data diatas, variabel penekanan anggaran memiliki
tingkat signifikansi > p-value (5%). Hal ini menunjukkan bahwa penekanan
12
anggaran tidak mampu memperkuat hubungan partisipasi anggaran terhadap
senjangan anggaran.
Penekanan Anggaran merupakan desakan dari atasan pada bawahan untuk
melaksanakan anggaran yang telah dibuat dengan baik. Pengukuran kinerja
berdasarkan anggaran yang telah disusun membuat bawahan akan berusaha
memperoleh variance yang menguntungkan dengan menciptakan slack, antara
lain dengan merendahkan penghasilan dan meninggikan biaya pada saat
penyusunan anggaran. Jika penilaian kinerja seseorang karyawan sangat
ditentukan oleh anggaran yang telah disusun, maka bawahan cendrung melakukan
senjangan anggaran.
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Vincent
dan Raymon (2017), Dunk (1993) dan Sujana (2010) yang menunjukkan
penekanan anggaran tidak mampu memperkuat hubungan partisipasi anggaran
terhadap senjangan anggaran.
3.2.3 Asimetri Informasi Memoderasi Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap
Senjangan Anggaran
Berdasarkan hasil analisis data diatas, variabel asimetri informasi memiliki
tingkat signifikansi > p-value (5%). Hal ini, artinya bahwa asimetri informasi
tidak mampu memperkuat hubungan partisipasi anggaran terhadap senjangan
anggaran.
Perbedaan informasi yang dimiliki antara atasan dan bawahan inilah yang
dinamakan informasi asimetri. Adanya informasi asimetri merupakan salah satu
faktor yang menimbulkan perilaku negatif dalam hal ini adalah senjangan
anggaran.
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Vincent dan Raymon (2017) dan
Falikhatun (2007) yang menyatakan bahwa asimetri informasi memperlemah
pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan. Hal tersebut disebabkan karena
peraturan yang jelas mengenai tugas dan kewajiban setiap aparat termasuk aturan
yang terkait informasi yang dimiliki oleh bawahan yang harus dilaporkan kepada
atasannya maupun kepada dinas instansi terkait anggaran.
13
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat
diambil kesimpulan, H₁ diterima yaitu partisipasi anggaran mempunyai pengaruh
terhadap senjangan anggaran dengan tingkat keyakinan (0,009 <0,05). Kemudian
H₂ dengan adanya variabel moderasi yaitu penekanan anggaran, tidak dapat
memperkuat/memperlemah partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran,
maka H₂ ditolak dengan tingkat keyakinan (0,158>0,05) penekanan anggaran
memoderasi pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran. H₃
dengan adanya variabel moderasi yaitu asimetri informasi, tidak dapat
memperkuat/memperlemah partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran,
maka H₃ ditolak dengan tingkat keyakinan tingkat keyakinan (0,297>0,05),
asimetri informasi memoderasi pengatuh partisipasi anggaran terhadap senjangan
anggaran tidak berpengaruh sgnifikan terhadap senjangan anggaran.
4.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang ada dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan
beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya, yaitu:
Menggunakan metode penelitian yang berbeda untuk meneliti lebih lanjut
hubungan sebab akibat teoretis diuji dalam penelitian ini. Mereplikasi hasil
penelitian sebagai sarana untuk memungkinkan hasil untuk digeneralisasikan ke
dalam konteks lain. Menggunakan pengukuran instrumen yang berbeda untuk
variabel yang diperiksa dalam penelitian ini agar dapat memperkuat hasil.
Pendekatan lain bias dilakukan dengan observasi secara langsung ke dalam obyek
yang dilengkapi dengan pertanyaan lisan yang dijadikan lokasi penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N dan Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen.
Terjemahan Kurniawan Tjakrawala. Jakarta : Salemba Empat.
Apriyandi. 2011. Pengaruh informasi Asimetri Terhadap Hubungan Antara
Anggaran Partisipatif dan Budgetary Slack Pada Pemerintahan Kabupaten
Wejo Makasar. Simposium Nasional Akuntansi VI.
14
Brahmayanti dan Sholihin. 2006. Pengaruh Keputusan Hubungan Antara
Asimetri Informasi Dengan Senjangan Anggaran dibawah Metode
Kompensasi Truth Inducing .Journal of Indonesian Economy Business , 21
(2).
Chong, Vincent K dan Strauss Raymon. 2017. Participative Budgeting: The
Effects of Budget Emphasis, Information Asymmetry and Procedural Justice
On Slack-Additional Evidence. Asia-Pacific Management Accounting
Journal, Volume 12 Issue 1.
Dunk, A. S. 1993. The Effect of Budget Emphasis and Information Asymmetry on
the Relation Between Budgetary Participation and slack. The Accounting
Review, 68,400-410.
Falikhatun. 2007. Interaksi Informasi Asimetri, Budaya Organisasi dan Group
Cohesiveness dalam Hubungan Antara Partisipasi Peng- anggaran dan
Budgetarys Sack. Paper dipre- sentasikan pada Simposium Nasional Akun-
tansi X, Makassar.
Irfan Muhamad, Santosa Budi, Effendi Lukman 2016. Pengaruh Partisipasi
Anggaran terhadap Senjangan Anggaran dengan Asimetri Informasi,
Penekanan Anggaran dan Komitmen Organisasional sebagai Variabel
Pemoderasi. Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol. 17 No. 2, 158-175.
Lukka, K. (1988). Budgetary biasing in organizations: Theoretical framework
and empirical evidence. Accounting, Organizations and Society, 13(3), 281-
301.
Rahmiati, Elfi. 2013. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan
Anggaran dengan Asimetri Informasi dan Komitmen Organisasi sebagai
Pemoderasi. Universitas Negeri Padang.
Veronika, A. dan K. A. Krisnadewi. 2008. Pengaruh Partisipasi Penganggaran,
Tekanan anggaran, Komitmen organisasional, dan Kompleksitas Tugas
Terhadapslack Anggaran Pada BPR di Kabupaten Badung. Jurnal Akuntansi
Fakultas Ekonomi Udayana