Pengaruh ORIENTASI BELANJA TERHADAP ONLINE PURCHASE INTENTION DI LINGKUNGAN E-COMMERCE
-
Upload
githa-letsoin -
Category
Education
-
view
3.225 -
download
0
Transcript of Pengaruh ORIENTASI BELANJA TERHADAP ONLINE PURCHASE INTENTION DI LINGKUNGAN E-COMMERCE
Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan pengguna internet yang sangat pesat.
e-commerce dan aktivitas belanja melaluiinternet menjadi sangat popular di antarapengguna internet
Konsumen yang belanja secara online dapat diklasifikasikan dalam orientasi pembelian yang berbeda
orientasi pembelian konsumen dapat mempengaruhi baik perilaku pembelian mereka maupun niat pembelian dalam belanja online (Jayawardhena, et al., 2007)
Latar Belakang Masalah (cont)
Beberapa faktor penentu yang diidentifikasi dari online purchase intention adalah impulse purchase orientation, quality orientation, brand orientation, shopping enjoyment orientationdan convenience orientation.
Pemahaman yang jelas tentang apa yang memotivasi konsumen saat berbelanja online dapat memberikan informasi yang pentinguntuk penyusunan strategi, teknologi, dan keputusan pemasaran serta desain situs web(Wolfinbarger dan Gilly, 2000).
Rumusan Masalah
Apa pengaruh orientasi belanja berpengaruh terhadap online purchase intention di lingkungan e-commerce ?
Dari kelima faktor penentu yang ada ( impulse purchase orientation, quality orientation, brand orientation, shopping enjoyment orientation, dan convenience orientation ), manakah yang paling berpengaruh terhadap online purchase intention di lingkungan e-commerce ?
Tujuan Penelitian
Mengevaluasi dampak orientasi belanja
terhadap online purchase intention di
lingkungan e-commerce.
Mengidentifikasi faktor penentu yang
paling mempengaruhi online purchase
intention di lingkungan e-commerce.
Manfaat Penelitian
Bagi pihak pemilik web-retailer
Bagi pihak yang ingin mengembangkan sebuah
web-retailer
Bagi penulis
Batasan Masalah
Penelitian ini mengukur dimensi-dimensiorientasi belanja terhadap online purchase intention, yaitu impulse purchase orientation, quality orientation, brand orientation, shopping enjoyment orientation, dan convenience orientation. Penelitian ini merupakan replikasi daripenelitian yang dilakukan oleh ChoonLing Kwek, Hoi Piew Tan, dan Teck-ChaiLau (2010).
Batasan Masalah (cont)
Survei dilakukan menggunakan
kuesioner yang akan dibagikan kepada
responden secara online.
Responden dalam penelitian ini adalah
konsumen yang pernah menggunakan
fasilitas belanja online di internet.
Landasan Teori (cont)
• impulse purchase orientation,
• quality orientation,
• brand orientation,
• shopping enjoyment orientation, dan
• convenience orientation.
Hipotesis
H1: Impulse Purchase Intentionmempengaruhi online purchase intentionpelanggan.
H2: Quality Orientation mempengaruhionline purchase intention pelanggan.
H3: Brand orientation mempengaruhi online purchase intention pelanggan.
H4: Shopping enjoyment orientation mempengaruhi online purchase intentionpelanggan.
H5: Convenience Orientation mempengaruhi online purchase intention pelanggan.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk membuat gambaransecara sistematis data yang faktual dan akuratmengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomenayang diselidiki atau diteliti.
Menurut Sugiyono (2011), penelitian deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Metode Penelitian (cont)
Pengumpulan data dilakukan
menggunakan kuesioner agar
memperoleh informasi yang relevan.
Kuesioner merupakan daftar
pertanyaan-pertanyaan secara tertulis
untuk mendapatkan jawaban dari
responden atau sampel.
Faktor Definisi Operasional Jumlah
Item
Sumber
Online
Purchase
Intention
Online purchase intention adalah situasi ketika
seorang pelanggan bersedia dan berniat untuk
terlibat dalam transaksi online (Pavlou, 2003).
3 Chen, Yu-Hui and Barnes,
S. (2007) *
Impulse
purchase
intention
Impulse purchase intention adalah dorongan
pembelian yang berlangsung setiap kali pelanggan
mengalami desakan mendadak untuk membeli
sesuatu dengan segera, kurangnya evaluasi
tambahan substantif, dan bertindak berdasarkan
dorongan (Rook, 1987).
4 Gehrt, K.C., Onzo, N.,
Fujita, K. and Rajan, N.R.
(2007) *
Quality
orientation
Quality Orientation dianggap sebagai komponen
kunci strategis keunggulan kompetitif dan oleh
karena itu peningkatan kualitas produk atau
pelayanan telah menjadi keprihatinan utama untuk
perusahaan (Foster dan Sjoblom, 1996).
3 Gehrt, K.C., Onzo, N.,
Fujita, K. and Rajan, N.R.
(2007) *
Tabel kuesioner (cont)
Faktor Definisi Operasional Jumlah Item Sumber
Brand Orientation Brand orientation merupakan dorongan
yang dimulai dari brand awareness dan
loyalitas terhadap merk (Gehrt, et al.,
2007).
3 Gehrt, K.C., Onzo, N.,
Fujita, K. and Rajan,
N.R. (2007) *
Shopping enjoyment
orientation
Beatty dan Ferrell (1998) mendefinisikan
Shopping Enjoyment Orientation sebagai
kenikmatan yang diperoleh dari proses
belanja.
4 Gehrt, K.C., Onzo, N.,
Fujita, K. and Rajan,
N.R. (2007) *
Convenience
orientation
Kenyamanan merupakan faktor penting di
balik motivasi belanja online (Meuter et al,
2000.;Szymanski dan Hise, 2000).
3 Gehrt, K.C., Onzo, N.,
Fujita, K. and Rajan,
N.R. (2007) *
*referensi tersebut ada dalam penelitian Choon Ling Kwek, et al. (2010)
Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga
Indonesia, baik warga Negara Indonesia, maupun warga
asing yang sedang menetap di Indonesia.
Sampel merupakan sebagian dari populasi. Ukuran
sampel yang ditargetkan adalah 300 dan menggunakan
teknik sampling. Responden diminta untuk menjawab
pertanyaan berdasarkan pengalaman pembelian secara
online terbaru mereka dengan salah satu web-retailer
melalui Internet.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang terdiri atas duabagian.
Bagian pertama (Bagian A) dari kuesioner menguraikan variabel-variabel independen dan variabel dependen yang akan diuji dalam survei. Pertanyaan berbentuk pertanyaan scale-response diadopsi di bagian kedua dari kuesioner.
Bagian kedua dari kuesioner
mengidentifikasi profil demografi responden.
Metode Pengumpulan Data (cont)
Item untuk variable independen / bebas :
"Impulse purchase orientation",
"Quality orientation",
"Brand orientation",
"Shopping enjoyment orientation", dan
"Convenience orientation"
diadaptasi dari Gehrt, et. al. (2007) dan Seock (2003).
Item untuk variable dependen / terkait :
"Online purchase intention"
diadaptasi dari Chen dan Barnes (2007).
Kuesioner ini menggunakan skala Likert 5-point dengan ketentuan "sangat tidak setuju" (1) sampai "sangat setuju "(5) sebagai pengukuran sikap untuk variabelindependen dan dependen.
Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan Regresi
Ganda untuk menganalisis data.
Analisis regresi ganda merupakan
pengembangan dari analisis regresi
sederhana. Kegunaannya yaitu untuk
meramalkan nilai variable terikat (Y)
apabila variable bebas minimal dua atau
lebih ( Riduwan, et al., 2011).