PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA...

15
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : DESTINA IKA WULANDARI A210100130 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA...

Page 1: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA …eprints.ums.ac.id/29722/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI) atau yang secara umum disebut sebagai

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA

TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

DESTINA IKA WULANDARI

A210100130

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA …eprints.ums.ac.id/29722/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI) atau yang secara umum disebut sebagai
Page 3: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA …eprints.ums.ac.id/29722/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI) atau yang secara umum disebut sebagai

A. PENDAHULUAN

Lembaga perbankan syariah merupakan sebuah badan usaha yang

bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat ini

perkembangan perbankan syariah sudah merambah di Indonesia, di mana

Indonesia merupakan negara yang hampir sebagian besar penduduknya beragama

islam. Seiring dengan semakin berkembangnya perbankan syariah, maka salah

satu aspek yang paling penting dalam dunia perbankan syariah di samping

pemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI) atau yang secara umum

disebut sebagai Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini disebabkan sumber daya

manusia merupakan tulang punggung dalam menjalankan kegiatan operasional

suatu bank. Untuk itu, penyediaan sumber daya manusia sebagai motor penggerak

operasional bank haruslah disiapkan sedini mungkin.

Di samping itu, sumber daya manusia yang dimiliki oleh bank haruslah

memiliki kemampuan dalam menjalankan transaksi perbankan, mengingat faktor

pelayanan yang diberikan oleh para karyawan sangat menentukan sukses atau

tidaknya bank ke depan. Tanpa orang-orang yang memiliki keahlian dan

kompeten maka mustahil bagi bank atau perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Sumber daya manusia inilah yang membuat sumber daya lainnya dapat berjalan.

Banyaknya keunggulan yang dimiliki perusahaan tidak akan dapat

memaksimalkan produktivitas dan keuntungan tanpa adanya komunitas karyawan

yang berkeahlian, kompeten, dan berdedikasi tinggi terhadap perusahaan.

Salah satu hal yang mendorong karyawan dalam bekerja adalah suatu

rangsangan yaitu berupa kenaikan status yang lebih tinggi dari sebelumnya. Dan

Page 4: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA …eprints.ums.ac.id/29722/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI) atau yang secara umum disebut sebagai

status tersebut bisa lebih tinggi apabila karyawan dapat meningkatkan prestasi

kerjanya. Untuk mengetahui prestasi kerja karyawan maka perlu adanya penilaian

terhadap hasil kegiatan karyawan. Penilaian prestasi kerja merupakan hal yang

sangat penting artinya dalam rangka pengembangan sumber daya manusia.

Prestasi kerja merupakan bagian yang sangat penting karena prestasi kerja

memiliki manfaat yang besar bagi perusahaan. Suatu perusahaan pasti sangat

menginginkan karyawan untuk bekerja secara optimal sesuai kemampuan yang

dimiliki untuk mencapai hasil kerja yang baik. Tanpa adanya perstasi kerja maka

perusahaan akan sulit untuk mencapai tujuan. Menurut Cooper dalam Samsudin

(2010:159) :

Prestasi kerja adalah tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai

seseorang, unit, atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada

dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan

organisasi atau perusahaan.

Setiap bank pasti menginginkan para karyawannya memiliki prestasi kerja

yang optimal, karena hal tersebut sangat menentukan sukses atau tidaknya bank

ke depan. Namun pada kenyataannya, permasalahan yang muncul terkait dengan

prestasi kerja karyawan di Bank Syariah Bukopin Cabang Solo yaitu masih

ditemukannya hal-hal yang salah dari transaksi dimana sebenarnya lingkup

transaksi tidak begitu padat, masih banyak temuan-temuan yang memperlihatkan

kurangnya kesigapan khususnya divisi operasional, dan untuk divisi bisnis masih

kekurangan SDM guna mendongkrak target. Hal tersebut terjadi karena

dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : kepuasan kerja, motivasi kerja,

perencanaan karir, kedisiplinan kerja, kecerdasan, pendidikan dan pelatihan,

Page 5: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA …eprints.ums.ac.id/29722/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI) atau yang secara umum disebut sebagai

tanggung jawab, lingkungan kerja. Dari faktor-faktor tersebut, motivasi kerja dan

kedisiplinan kerja diduga merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi kerja

karyawan.

Motivasi kerja sangat diperlukan dalam melakukan suatu kegiatan tertentu.

Motivasi merupakan tentang bagaimana cara mendorong semangat kerja

seseorang agar mau bekerja dengan memberikan secara optimal kemampuan dan

keahliannya guna mencapai tujuan organisasi. Motivasi menjadi penting karena

dengan motivasi diharapkan setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias

untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Menurut Handoko (2003:252),

“Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan

individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”.

Selain motivasi kerja, kedisiplinan kerja juga termasuk hal yang paling

penting demi kelancaran dan pertumbuhan suatu perusahaan. Kedisiplinan

merupakan sesuatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh pekerja atau

karyawan yang menyebabkan dia dapat menyesuaian diri dengan sukarela kepada

keputusan-keputusan, peraturan-peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan

dan tingkah laku. Menurut Simamora (2006:610), “Disiplin adalah prosedur yang

mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau

prosedur”.

Adapun tujuan nyata yang hendak dicapai oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah untuk mengetahui motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan,

untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan kerja terhadap prestasi kerja karyawan,

Page 6: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA …eprints.ums.ac.id/29722/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI) atau yang secara umum disebut sebagai

serta untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan kedisiplinan kerja terhadap

prestasi kerja karyawan.

B. METODE PENELITIAN

Menurut Arikunto (2002:136), “Metode penelitian adalah cara yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian”. Sedangkan

Sugiyono (2010:2) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis

penelitian adalah jenis penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif karena

penelitian ini ingin mencari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

dengan menggunakan perhitungan data berbentuk angka-angka yang kemudian

dianalisis menggunakan analisis data statistik. Data yang digunakan diperoleh

dari sampel penelitian dengan menggunakan metode dokumentasi dan angket

sebagai teknik pengumpulan data, kemudian dianalisis sesuai dengan metode

statistik yang digunakan.

Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Solo.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT. Bank Syariah

Bukopin Cabang Solo yang berjumlah 24 karyawan. Karena penelitian ini

merupakan penelitian populasi, maka tidak menggunakan sampel dan tidak

menggunakan teknik sampling. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah prestasi kerja (Y), motivasi kerja (X1), dan kedisiplinan kerja (X2).

Instrumen penelitian yang berupa item pernyataan terdiri dari 45 item, yaitu

15 item pernyataan dari variabel motivasi kerja (X1), 15 item dari variabel

Page 7: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA …eprints.ums.ac.id/29722/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI) atau yang secara umum disebut sebagai

kedisiplinan kerja (X2), dan 15 item pertanyaan dari variabel prestasi kerja

(Y). Sebelum digunakan angket yang terdiri dari 45 pernyataan diujikan

kepada 15 responden dari bank lain. Hasil uji coba instrumen dianalisis

dengan menggunakan uji validitas dan uji realibilitas. Hasil dari pengumpulan

data kemudian diuji dengan menggunakan uji prasyarat analisis terdiri dari uji

normalitas dan uji linearitas. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi

linear ganda yang kemudian dilakukan pengujian hipotesis dari hipotesis yang

telah diajukan sebelumnya.

C. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. ANALISIS DATA

Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan menggunakan SPSS For

Windows Versi 15.0, motivasi kerja diperoleh nilai tertinggi sebesar 55, nilai

terendah 40, rata-rata (mean) sebesar 49,38, median sebesar 49,50, modus

sebesar 49, standar deviasi sebesar 3,809, dan varian sebesar 14,505. Data

kedisiplinan kerja dari hasil analisis dan perhitungan menggunakan SPSS For

Windows Versi 15.0, diperoleh nilai tertinggi sebesar 55, nilai terendah 44,

rata-rata (mean) sebesar 49,67, median sebesar 49,00, modus sebesar 48,00

standar deviasi sebesar 3,031, dan varian sebesar 9,188. Data prestasi kerja

dari hasil analisis dan perhitungan menggunakan SPSS For Windows Versi

15.0, diperoleh nilai tertinggi sebesar 54, nilai terendah 42, rata-rata (mean)

sebesar 48,75, median sebesar 49,50, modus sebesar 45, standar deviasi

sebesar 3,733, dan varian sebesar 13,935.

Page 8: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA …eprints.ums.ac.id/29722/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI) atau yang secara umum disebut sebagai

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan menggunakan teknik

Lilliefors atau dalam program SPSS disebut dengan Kolmogorov-Smirnov.

Untuk mengambil kesimpulan apakah data berdistribusi normal atau tidak

dengan membandingkan nilai Lhitung dan Ltabel yang diambil dari daftar uji

Liliefors pada taraf signifikan 5% (0,05). Jika Lhitung < Ltabel, maka dapat

dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Jika Lhitung > Ltabel, maka dapat

dikatakan bahwa data berdistribusi tidak normal. Berdasarkan hasil uji

normalitas diketahui harga Lhitung masing-masing variabel lebih kecil dari

Ltabel dan nilai signifikansi > 0,05, pada variabel motivasi kerja 0,124 < 0,173

dengan nilai sig 0,200 > 0,05. Pada varibel kedisiplinan kerja 0,129 < 0,173

dengan nilai sig 0,200 > 0,05, dan pada variabel prestasi kerja diperoleh hasil

0,134 < 0,173 dengan nilai sig 0,200 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa data sampel dari masing-masing variabel berdistribusi normal.

Pengujian prasyarat analisis berikutnya adalah uji linearitas yang

diperoleh harga Fhitung masing-masing variabel yang diukur lebih kecil dari

Ftabel yaitu untuk X1 terhadap Y bernilai 0,651 < 2,818, untuk X2 terhadap Y

bernilai 0,448 < 2,714 dan nilai signifikansi masing-masing variabel > 0,05,

yaitu untuk X1 terhadap Y bernilai 0,756, untuk X2 terhadap Y bernilai 0,884

sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel

bebas dengan variabel terikat dalam bentuk linear.

Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah Y = 20,493 + 0,575X1 +

0,275X2. Berdasarkan persamaan tersebut koefisien regresi dari masing-

masing variabel independen bernilai positif, artinya motivasi kerja dan

Page 9: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA …eprints.ums.ac.id/29722/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI) atau yang secara umum disebut sebagai

kedisiplinan kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi

kerja. Nilai 20,493 yang berarti jika motivasi kerja dan kedisiplinan kerja

dianggap konstan, maka prestasi kerja akan sama dengan 10,903. Nilai 0,575

yang berarti jika motivasi kerja meningkat satu point, maka prestasi kerja

akan meningkat sebesar 0,575. Nilai 0,275 yang berarti jika kedisiplinan

kerja meningkat satu point, maka skor prestasi kerja akan meningkat sebesar

0,275.

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh motivasi kerja

dan kedisiplinan kerja terhadap prestasi kerja secara individual. Dengan

menggunakan SPSS for windows versi 15.0, keputusan uji untuk hipotesis

pertama antara motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan yaitu H0

ditolak, karena thitung > ttabel, yaitu 3,708 > 2,080 dan nilai signifikansi < 0,05,

yaitu 0,001. Jadi, ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja

terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Syariah Bukopin Cabang

Solo. Keputusan uji untuk hipotesis kedua antara kedisiplinan kerja terhadap

prestasi kerja karyawan yaitu H0 ditolak, karena thitung> ttabel, yaitu 52,212 >

2,080 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,038. Jadi, ada pengaruh yang

signifikan kedisiplinan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Bank

Syariah Bukopin Cabang Solo.

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan

kedisiplinan kerja secara bersama-sama. Keputusan uji hipotesis ketiga antara

motivasi kerja dan kedisiplinan kerja terhadap prestasi kerja adalah H0

ditolak, karena Fhitung > Ftabel, yaitu 10,903 > 3,467 dan nilai signifikansi <

Page 10: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA …eprints.ums.ac.id/29722/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI) atau yang secara umum disebut sebagai

0,05, yaitu 0,001. Jadi, ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja

dan kedisiplinan kerja terhadap prestasi kerja pada PT. Bank Syariah

Bukopin Cabang Solo.

Sumbangan relatif maupun efektif digunakan untuk mengetahui

konstribusi masing-masing variabel bebas (X) terhadap perubahan variabel

terikat (Y). Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel motivasi kerja

memberikan sumbangan relatif sebesar 71% dan sumbangan efektif sebesar

36,14%. Sedangkan variabel kedisiplinan kerja memberikan sumbangan

relatif sebesar 29% dan sumbangan efektif sebesar 14,76%. Dengan

membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif dapat disimpulkan bahwa

variabel motivasi kerja memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap prestasi

kerja karyawan dibandingkan variabel kedisiplinan kerja.

2. PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja dan kedisiplinan

kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan baik seara serempak atau

bersama-sama maupun secara parsial. Hal ini dapat dilihat dari persamaan

hasil regresi sebagai berikut : Y = 20,493 + 0,575X1 + 0,275X2. Dari hasil

analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan program SPSS for

windows versi 15.0 diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,509

yang berarti bahwa variabel motivasi kerja dan kedisiplinan kerja berpengaruh

terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Solo

sebesar 50,9% sedangkan sisanya sebesar 49,1% dipenagruhi oleh variabel

lain.

Page 11: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA …eprints.ums.ac.id/29722/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI) atau yang secara umum disebut sebagai

a. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di PT.

Bank Syariah Bukopin Cabang Solo

Hasil dari uji hipotesis pertama yaitu “Ada pengaruh antara

motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan”. Hal ini ditunjukkan

berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh thitung sebesar 3,708 lebih

besar dari ttabel yaitu sebesar 2,080 dan nilai signifikansi kurang dari 0,05

yaitu 0,001. Serta hasil analisis regresi linear berganda yang memperoleh

persamaan : Y = 20,493 + 0,575X1 + 0,275X2, dimana hasil tersebut

menunjukkan bahwa koefisien (b1) bernilai positif yaitu sebesar 0,575.

Sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap

prestasi kerja karyawan, yang berarti semakin tinggi motivasi kerja, maka

akan semakin tinggi prestasi kerja karyawan. Sebaliknya, semakin rendah

motivasi kerja, maka akan semakin rendah pula prestasi kerja karyawan.

Dengan hasil perhitungan sumbangan relatif sebesar 71% dan sumbangan

efektif sebesar 36,14%.

b. Pengaruh Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di

PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Solo

Hasil dari uji hipotesis kedua yaitu “Ada pengaruh antara

kedisiplinan kerja terhadap prestasi kerja karyawan”. Hal ini ditunjukkan

berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh thitung sebesar 2,212 lebih

besar dari ttabel yaitu sebesar 2,080 dan nilai signifikansi kurang dari 0,05

yaitu 0,038. Serta hasil analisis regresi linear berganda yang memperoleh

persamaan : Y = 20,493 + 0,575X1 + 0,275X2, dimana hasil tersebut

Page 12: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA …eprints.ums.ac.id/29722/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI) atau yang secara umum disebut sebagai

menunjukkan bahwa koefisien (b2) bernilai positif yaitu sebesar 0,275.

Hasil ini membuktikan bahwa kedisiplinan kerja berpengaruh terhadap

prestasi kerja karyawan, yang artinya semakin baik atau tinggi

kedisiplinan kerja, maka akan semakin tinggi prestasi kerja karyawan.

Sebaliknya, semakin rendah kedisiplinan kerja, maka akan semakin

rendah prestasi kerja karyawan. Dengan hasil perhitungan sumbangan

relatif sebesar 29% dan sumbangan efektif sebesar 14,76%.

c. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi

Kerja Karyawan Di PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Solo

Hasil dari uji hipotesis ketiga, yaitu “Ada pengaruh antara

motivasi kerja dan kedisiplinan kerja terhadap prestasi kerja karyawan di

PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Solo”. Hal ini ditunjukkan

berdasarkan hasil perhitungan uji F diperoleh nilai Fhitung lebih besar dari

Ftabel yaitu 10,903 > 3,467 dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu

0,001, yang membuktikan bahwa motivasi kerja dan kedisiplinan kerja

secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan.

Serta hasil analisis regresi linear berganda yang memperoleh persamaan :

Y = 20,493 + 0,575X1 + 0,275X2, dimana hasil tersebut menunjukkan

bahwa koefisien ( ) bernilai positif yaitu 20,493, koefisien (b1) bernilai

positif yaitu sebesar 0,575, dan koefisien (b2) bernilai positif yaitu

sebesar 0,275, yang membuktikan bahwa kecenderungan peningkatan

kombinasi motivasi kerja dan kedisiplinan kerja akan diikuti peningkatan

prestasi kerja karyawan, sebaliknya kecenderungan penurunan kombinasi

Page 13: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA …eprints.ums.ac.id/29722/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI) atau yang secara umum disebut sebagai

motivasi kerja dan kedisiplinan kerja akan diikuti penurunan prestasi

kerja karyawan. Dengan total sumbangan efektif variabel motivasi kerja

dan kedisiplinan kerja terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 50,9%

sedangkan sisanya 49,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti oleh peneliti.

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel motivasi kerja

memberikan sumbangan relatif sebesar 71% dan sumbangan efektif

sebesar 36,14%. Sedangkan variabel kedisiplinan kerja memberikan

sumbangan relatif sebesar 29% dan sumbangan efektif sebesar 14,76%.

Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif dapat

disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja memiliki pengaruh yang lebih

besar terhadap prestasi kerja karyawan dibandingkan variabel

kedisiplinan kerja.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi kerja

berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Syariah Bukopin

Cabang Solo. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t dengan diperoleh thitung (3,708) >

ttabel (2,080) dan signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,001.

Kedisiplinan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Bank

Syariah Bukopin Cabang Solo. Hasil ini dapat dilihat dari hasil uji t dengan

diperoleh thitung (2,212) > ttabel (2,080) dan signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu

0,038.

Page 14: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA …eprints.ums.ac.id/29722/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI) atau yang secara umum disebut sebagai

Motivasi kerja dan kedisiplinan kerja secara bersama-sama berpengaruh

terhadap prestasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Syariah

Bukopin Cabang Solo. Berdasarkan hasil uji F diketahui bahwa Fhitung (10,903) >

Ftabel (3,467) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,001. Berdasarkan

analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan : Y = 20,493 + 0,575X1 +

0,275X2. Variabel motivasi kerja memberikan sumbangan efektif sebesar 36,14%

dan kedisiplinan kerja memberikan sumbangan efektif sebesar 14,76%, sehingga

total sumbangan efektif kedua variabel sebesar 50,9%, sedangkan sisanya yaitu

49,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

Page 15: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA …eprints.ums.ac.id/29722/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdfpemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI) atau yang secara umum disebut sebagai

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

PT. Rineka Cipta.

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Handoko, T. Hani. 2002. Manajemen Personalia. Yogyakarta : BPFE.

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen Personalia Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE.

Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan . Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Samsudin, Sadili. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : CV. Pustaka

Setia.

Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE

YKPN.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.