PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam...

217
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI (Kuasi Eksperimen di MAN Mauk Kabupaten Tangerang) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi Prasyarat Mencapai Gelar Sarjana Strata 1 (S.Pd) Disusun Oleh: AAN HANAFIAH 1110016200009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Transcript of PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam...

Page 1: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA

PADA MATERI LAJU REAKSI (Kuasi Eksperimen di MAN Mauk Kabupaten Tangerang)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk

Memenuhi Prasyarat Mencapai Gelar Sarjana Strata 1 (S.Pd)

Disusun Oleh:

AAN HANAFIAH

1110016200009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi
Page 3: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi
Page 4: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aan Hanafiah

NIM : 1110016200009

Jurusan : Pendidikan IPA/Pendidikan Kimia

Alamat : Jl.Raya Mauk Km. 20 Desa Tegal Kunir Kelurahan Banyu Asih

RT 013/003 Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang, Banten,

15530

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa Skripsi yang berjudul Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL)

Terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa pada Materi Laju Reaksi

adalah benar karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

1. Nama Pembimbing I : Tonih Feronika, M.Pd.

NIP : 19760107200501107

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Kimia

2. Nama Pembimbing II : Burhanudin Milama, M.Pd.

NIP : 197702012008011011

Jurusan/Program Studi :Pendidikan Kimia

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

saya sendiri.

Jakarta, 26 Maret 2015

Yang Menyatakan

AAN HANAFIAH

Page 5: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

ABSTRAK

Aan Hanafiah, 1110016200009, “ Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap keterampilan Proses sains Siswa pada Materi Laju Reaksi.” Skripsi, Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universias Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruhmodel Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada materi laju reaksi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Mauk Kabupaten Tangerang. Metode yang digunakan adalah quasi eksperiment,dengan desain nonequivalent control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing berjumlah 27 siswa. Pengambilan data menggunakan instrumen berupa tes uraian keterampilan proses sains. Analisis data menggunakan uji-t, data hasil perhitungan perbedaan rata-rata kedua kelas diperoleh thitungsebesar7,32, sedangkan ttabel pada taraf signifikan 0,05 sebesar 2,00 sehingga thitung> Rttabel. yang menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (H1) diterima, artinya terdapat pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada materi laju reaksi. Kata Kunci : Model Problem Based Learning (PBL), Keterampilan Proses Sains (KPS), Materi Laju Reaksi.

Page 6: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

ABSTRACT

Aan Hanafiah, 1110016200009, “The Influence of Problem Based Learning Modelon Science Process Skills Students in Reaction Rate Material.” Thesis, Chemistry Education Program, Science Education Departement, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training of Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta

This study aims to know influence of problem based learning modelon science process skills students in reaction rate material. This study Carrieed Out on November 2014 in Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Mauk Tangerang Regency. Quasi Experiments used as a method of this study with nonequivalent control group design. The sampel was taken by using purposive sampling technique. A subject of study amount of 27 students in each control class and experimental class. The data took by using science process skill test instrument. Test-t used for analysis of data and the result of the average of both class are obtained the value of t-count was equal 7,23 and t-table 7,32 while t-table on significant level 0,05 is aqual 2,00 so t-count> t-table and it means that alternative hypotesis (H1) has been accepted so there are an influence of problem based learning (PBL) modelon science process skills students in reaction rate material.

Keyword: Problem Based Learning (PBL), Science Process Skill, Reaction Rate Material

Page 7: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi
Page 8: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT Rabb semesta alam, atas segala kasih,

sayang, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi dengan judul “Pengaruh Model Problem Based Learning

TerhadapKeterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Laju Reaksi”.

Skripsi ini ditujukan sebagai prasyarat memperoleh gelar sarjana Strata I (S1)

pada Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat tidak terlaksana

tanpa adanya bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mendidikasikan karya ilmiah ini sekaligus

mengucapkan terima kasih yang seluas-luasnya,

yaitu kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dedi Irwandi, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Tonih Feronika M,Pd sebagai pembimbing I yang telah memberikan

waktu, tenaga, pikiran dan motivasi dalam membimbing penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Burhanudin Milama, M.Pd, sebagai pembimbing II yang telah

memberikan waktu, tenaga, pikiran dan motivasi dalam membimbing

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. M. Ja’far, M.M, selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

Mauk Kabupaten Tangerang.

7. Ajis Sahrozi, S.Si, selaku guru bidang studi kimia Madrasah Aliyah

Negeri (MAN) Mauk Kabupaten Tangerang.

i

Page 9: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

8. Khususon untuk Ibu, Ibu, Ibu, Abah, Teh Lilis, Teh Tety, Syifa, Eki,

semua aa, teteh, dan ade yang dengan ikhlas memberikan doa, dukungan,

perhatian kepada penulis, terimaksih telah menjadi keluarga yang hebat.

9. Naihaiku yang siap setia dan selalu bersedia bekerja sama dan sama-sama

bekerja.

10. Abi Muiz, Abah Azis, Pak Adnan, Pak Noval, Pak Musa, Ka Mimi, dan

rekan-rekan pengurus serta donatur yayasan Rydha (www.rumahyatim.id)

yang telah memotivasi dan membantu kelancaraan proses study penulis.

11. Teman-teman seperjuangan pendidikan kimia angkatan 2010 yang telah

menjadi kawan-kawan istimewa, mendukung, mendoakan, belajar

bersama, dan membangun cerita terbaik selama 4 tahun lebih.

12. Rekan-rekan UKM hebat; Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syahid,

Himpunan Qori-qoriah Mahasiswa (HIQMA) UIN Syahid, Lembaga

Tahfidz dan Ta’lim Quran (LTTQ) masjid Fathullah UIN Syahid, Holy Al-

Quran Institute (HAQI) Abahata Aljabari, Komunitas Pemuda Rydha

(KOPER), yang membantu penulis merasa menjadi mahasiswa

sesungguhnya dalam proses study di UIN Syahid Jakarta.

13. Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB:

manjoy, diano, anyios, yayi, maria, ochi, ita, teh mirna), Bangsal A6

(mpik, windy, sechi, uty, jeann, ivo, apri), Srikandi-srikandi HIQMA,

Atangindun (lela, weiwin, rohma, ka ani), Bukan Akhwat Biasa, dan para

Akhwat tangguh, semoga Allah kekalkan ukhuwah kita.

14. Siswa/i kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Mauk Kabupaten

Tangerang atas kerjasama selama proses penelitian.

15. Semua pihak yang tidak mampu penulis disebutkan satu persatu yang ikut

terlibat selama penulisan skripsi ini, Jazakumullah.

Akhir kata penulis ucapkan mohon maaf atas segala kekurangan yang ada. Karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun terhadap skripsi ini, besar harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan membutuhkannya.

Jakarta, 26 Maret 2015

Penulis

ii

Page 10: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. viii

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 5

B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 5

C. Pembatasan Masalah ........................................................................................... 5

D. Perumusan Massalah ........................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6

BAB II : KAJIAN TEORI ........................................................................................... 7

A. Landasan Teori ................................................................................................... 7

1. Belajar dan Pembelajaran ........................................................................... 7

2. Pengertian Model Pembelajaran ................................................................ 8

3. Problem Based Learning (PBL) ................................................................ 9

a. Konsep dan Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah .......... 11

b. Peran Guru dalam Problem Based Learning ................................... 12

c. Pengalaman Siswa dalam Pembelajaran Berbasis Masalah ........... 13

d. Desain Masalah dalam Pembelajaran Berbasis Masalah ............... 13

e. Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah ............................... 15

iii

Page 11: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

f. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah ......................... 15

4. Keterampilan Proses Sains Siswa ............................................................. 18

a. Pendekatan Keterampilan Proses Sains ............................................ 19

b. Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya ........ 20

c. Peranan Guru dalam Mengembangkan Keterampilan Proses Sains

(KPS) .................................................................................................... 23

5. Laju Reaksi .................................................................................................. 24

a. Pengertian Laju Reaksi ....................................................................... 25

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi ............................. 26

B. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 28

C. Penelitian Relevan ............................................................................................. 31

D. Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 32

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................... 33

B. Metode dan desain Penelitian ......................................................................... 33

1. Metode Penelitian ...................................................................................... 34

2. Desain Penelitian ....................................................................................... 34

C. Populasi dan Sampel ........................................................................................ 35

D. Variabel Penelitian ........................................................................................... 36

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 36

1. Data Proses Pembelajaran ........................................................................ 36

2. Data Keterampilan Proses Sains siswa ................................................... 37

3. Lembar Kerja Siswa .................................................................................. 37

4. Lembar Observasi ....................................................................................... 37

F. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 38

1. Validitas ...................................................................................................... 39

2. Reliabilitas .................................................................................................. 40

3. Tingkat Kesukaran ..................................................................................... 41

4. Daya Beda ................................................................................................... 42

G. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 47

iv

Page 12: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

1. Teknik Prasyarat Analisis Data ................................................................ 47

2. Teknik Analisis Keterampilan Proses Sains........................................... 51

3. Hipotesis Statistik ...................................................................................... 52

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................................. 53

1. Hasil Pretes Keteranpilan Proses Sains Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen ................................................................................................. 53

2. Hasil Postes Keteranpilan Proses Sains Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen ................................................................................................. 55

B. Analisis Data Tes Keterampilan Proses Sains .............................................. 57

1. Uji Prasyarat Sampel ................................................................................. 57

a. Uji Normalitas Pretes .......................................................................... 57

b. Uji Homogenitas Pretes ...................................................................... 58

c. Uji Hipotesis Pretes ............................................................................. 58

2. Uji Prasyarat Analisis Data ...................................................................... 59

a. Uji Normalitas Postes ......................................................................... 59

b. Uji Homogenitas Postes ..................................................................... 60

c. Uji Hipotesis Postes ............................................................................ 61

C. Pembahasan ....................................................................................................... 62

BAB V : PENUTUP .................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................ 76

v

Page 13: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah ................................ 15

Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut M.Taufiq Amir ............................... 17

Tabel 2.3 Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya .......................................... 21

Tabel 3.1 Desain Penelitian ......................................................................................... 34

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 38

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Butir ............................................................................... 39

Tabel 3.4 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen ............................................. 40

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................................ 41

Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Kesukaran ................................................................. 42

Tabel 3.7 Hasil Uji Tingkat kesukaran Instrumen ................................................... 42

Tabel 3.8 Interpretasi Daya Beda ............................................................................... 43

Tabel 3.9 Hasil Uji Beda ............................................................................................. 43

Tabel 3.10 Hasil Validasi Kisi-kisi 29 Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains

(KPS) .......................................................................................................... 44

Tabel 3.11 Kisi-kisi 12 Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains yang digunakan

dalam penelitian ........................................................................................ 45

Tabel 3.12Kriteria Interpretasi Skor .......................................................................... 51

Tabel 4.1 Hasil Pretes Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen ............................................................................................... 54

Tabel 4.2 Presentase Ketercapaian Keterampilan Proses Sains Pretes Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ............................................................... 54

Tabel 4.3 Hasil Postes Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen ................................................................................................ 55

vi

Page 14: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Tabel 4.4 Presentase Ketercapaian Keterampilan Proses Sains Postes Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ............................................................... 56

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..... 57

Tabel.4.6Hasil Uji Homogenitas Pretes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .. 58

Tabel 4.7 Uji Kesamaan Rerata Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .... 59

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Postes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..... 60

Tabel 4.9 Hasil Uji Honogenitas Postes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .. 60

Tabel 4.10Uji Kesamaan Rerata Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 61

vii

Page 15: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Investigatoin Of Process Skill .............................................................. 23

Gambar 2.2 Ilustrasi Konsentrasi .............................................................................. 26

Gambar 2.3 Ilustrasi Luas Permukaan ..................................................................... 27

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ................................................................................. 30

Gambar 4.1 Perbandingan Rerata Postes Kelas Kontrol & Kelas Eksperimen ... 63

Gambar 4.2 Presentasi Nilai Keterampilan Proses Sains Pretes dan Postes Kelas

Eksperimen ........................................................................................... 65

Gambar 4.3Jawaban Siswa A Pada Keterampilan Proses Sains Indikator

Mengajukan Pertanyaan ...................................................................... 69

Gambar 4.4 Jawaban Siswa B Pada Keterampilan Proses Sains Indikator

Mengajukan Pertanyaan ...................................................................... 69

Gambar 4.5 Jawaban Siswa A Pada Keterampilan Proses Sains Indikator

Prediksi ................................................................................................. 70

Gambar 4.6 Jawaban Siswa B Pada Keterampilan Proses Sains Indikator

Prediksi .................................................................................................. 70

viii

Page 16: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .......................... 76

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ................... 83

Lampiran 3 : Analisis Indikator ................................................................................. 105

Lampiran 4 : Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Proses Sains .............................. 111

Lampiran 5 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Instrumen Penelitian

Keterampilan Proses Sains (KPS) ...................................................... 119

Lampiran 6 : Lembar Kerja Siswa 1 ........................................................................ 123

Lampiran 7 : Lembar Kerja Siswa 2 ......................................................................... 132

Lampiran 8 : Data Presentasi (%) Ketercapaian Pretes KPS Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen ............................................................................. 143

Lampiran 9 : Data Presentasi (%) Ketercapaian Postes KPS Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen ............................................................................... 146

Lampiran 10 : Data uji Normalitas Pretes Kelas Kontrol ...................................... 149

Lampiran 11 : Data uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen .............................. 151

Lampiran 12 : Data uji Normalitas Postes Kelas Kontrol ..................................... 153

Lampiran 13 : Data uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen .............................. 155

Lampiran 14 : Data Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Kontrol ........................... 157

Lampiran 15 : Data Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Eksperimen ................... 160

Lampiran 16 : Data Distribusi Frekuensi Postes Kelas Kontrol .......................... 163

Lampiran 17 : Data Distribusi Frekuensi Postes Kelas Eksperimen ................... 166

Lampiran 18 : Data Uji Homogenitas Pretes .......................................................... 169

Lampiran 19 : Data Uji Homogenitas Postes .......................................................... 171

Lampiran 20 : Data Uji Hipotesis Pretes ................................................................. 173

ix

Page 17: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 21 : Data Uji Hipotesis Postes .................................................................. 175

Lampiran 22 : Surat Pernyataan Validasi Instrumen Dosen .................................. 177

Lampiran 23 : Surat Pernyataan Validasi Instrumen Guru .................................... 178

Lampiran 24 : Surat Bukti Penelitian ....................................................................... 179

Lampiran 25 : Lembar Pengamatan Pembelajaran ................................................. 181

Lampiran 26 : Uji Referensi ...................................................................................... 187

Lampiran 27 : Dokumentassi Kegiatan Proses Belajar Mengajar Kelas Kontrol

dan Eksperimen .......................................................................... 196

x

Page 18: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Anies R.

Baswedan, memaparkan fakta-fakta pendidikan Indonesia dengan tema “Gawat

Darurat Pendidikan di Indonesia”, beliau memaparkan beberapa berita baik di

dunia pendidikan diantaranya yaitu: jumlah institusi pendidikan dasar dan

menengah terus meningkat sejak jaman kemerdekaan, dan salah satu kinerja baik

Indonesia pada pemetaan kapasitas berinovasi menunjukkan bahwa Indonesia

mendudukui posisi ke 30 dari 142 negara, hal ini setara dengan Selandia Baru dan

lebih baik dari Spanyol dan Hongkong. Akan tetapi kabar buruk dibidang

pendidikan salah satunya adalah berdasarkan pemetaan Trends in International

Mathrmatics and Science Studies (TIMSS) tahun 2011 menunjukkan bahwa

Indonesia termasuk pada peringkat 40 dari 42 negara pada bidang literasi sains.1

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional, megungkapkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2 Berbagai

perubahan yang terjadi di berbagai lini kehidupan kita di era pengetahuan ini,

terutama pekembangan teknologi informasi dan komunikasi haruslah dianggap

penting oleh dunia pendidikan, agar institusi pendidikan dapat terus bertahan dan

mendapatkan apresiasi tinggi maka institusi pendidikan juga harus berubah

menyesuaikan diri dan memperbaiki diri, dan salah satu aspek yang harus

1 Baswedan, Anies R. Gawat Darurat Pendidikan Indonesia. (Jakarta: Kemendikbud RI, 2014)

2 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1.

1

Page 19: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

2

diperbaiki adalah proses belajar mengajar.3 Bercermin pada tujuan pendidikan

nasional yaitu: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”4

Cita-cita bangsa Indonesia adalah terbentuknya manusia pancasila bagi

seluruh warga negaranya, tujuan pendidikan telah disejajarkan dengan cita-cita

tersebut. Semua institusi atau lembaga pendidikan harus mengarahkan segala

kegiatan di sekolahnya bagi pencapaian tujuan itu.5

Proses pembelajaran IPA yang menekankan pada pemberian pengalaman

langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami

alam sekitar, maka hakikat IPA menurut Depdiknas 2006 memiliki 4 unsur yaitu:

sikap, proses, produk, dan aplikasi.6 Unsur proses tersebut merupakan prosedur

pemecahan masalah melalui metode ilmiah, yang meliputi penyusunan hipotesis,

perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan,

kesimpulan.7

Kenyataannya, setiap manusia akan dihadapkan kepada masalah yang

kompleks.8 Hal ini menyebabkan pembelajaran berbasis pemecahan masalah amat

diperlukan, salah satu metode yang banyak diadopsi untuk menunjang dan

memberdayakan pembelajar adalah metode Problem Based Learning (PBL)

3 M.Taufiq Amir. Inovasi Pendidikan melalui Problem based Learning. (Jakarta: Prenada Media Grup, 2010) h.3

4 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3.

5 Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012) h.142

6Zulfianai,dkk. Strategi Pembelajaran Sains. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,2009) h.46-47

7Zulfianai,dkk. Strategi Pembelajaran Sains. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,2009) h.47

8Wina Sanjaya. Strategi Pembelajatran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.(Jakarta: Kharisma Purta Utama.2006) h.215

Page 20: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

3

dengan ciri pemberian ‘masalah’ dan biasanya masalah yang diberikan memiliki

konteks dengan dunia nyata.9

Pembelajaran berbasis masalah memiliki keterkaitan erat dengan

keterampilan proses sains siswa, karena beberapa alasan diperlukannya

keterampilan proses sains siswa adalah bahwa keterampilan proses sains siswa

memiliki manfaat dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan

dan memberi bekal siswa untuk membentuk konsep sendiri dengan cara

bagaimana mempelajari sesuatu.10

Pengantar Kurikulum 2013, menyatakan bahwa tantangan internal terkait

dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk

usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun)

lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang

tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai

puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab

itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar

sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan

menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan

melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.11

Afrizon dkk, mengungkapkan hasil pengamatan dalam penelitian yang

dilakukannya dilihat dari sisi peserta didik dan pendidik dalam proses

pembelajaran, maka: 1) masih banyak peserta didik yang cenderung hanya

menerima materi yang diajarkan, tanpa mau menelaah lebih dalam dan

berkelanjutan; 2) kurangnya inisiatif siswa untuk bertanya kepada guru; 3) jika

ditanya contoh dalam kehidupan sehari-hari, maka siswa akan memberikan

jawabannya sesuai dengan yang diberikan oleh guru; 4) kemampuan guru dalam

merancang dan melaksanakan pembelajaran yang menantang masih kurang; 5)

9 M.Taufiq Amir. Inovasi Pendidikan melalui Problem based Learning. (Jakarta: Prenada Media Grup, 2010) h.12

10 Ibid. h.51 11Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013Tentang

Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. h.1-2

Page 21: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

4

pembelajaran yang dilaksanakan kurang bermakna dibuktikan dengan

ketidaksiapan dalam kuis di akhir pembelajaran.12

Salah satu cara mencapai tujuan-tujuan tertentu, para siswa dihadapkan

dengan situasi yang bermasalah agar mereka peka terhadap masalah, dan

kepekaan terhadap masalah dapat ditimbulkan jika sikap para siswa dihadapkan

pada situasi yang membutuhkan pemecahan, oleh karea itu para guru hendaknya

mendorong siswa untuk melihat masalah, merumuskannya, dan berdaya upaya

untuk memecahkannya sejauh taraf kemampuan para siswa.13 Subali dalam

penelitiannya mengutip kalimat dari Rezba, bahwa perlu dipahami juga bahwa

keterampilan proses sains terintegrasi sudah merupakan aplikasi keterampilan

proses sains yang digunakan untuk pemecahan masalah.

Penelitian Saputri, Jurnal penelitian tahun 2013 tentang “Pembelajaran

Berbasis Masalah Berorientasi Keterampilan Proses Pada Pembelajaran Fisika di

SMP”. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pada

pembelajaran berbasis masalah berorientasi keterampilan proses terhadap hasil

belajar siswa. dan penelitian lain yaitu Muderawan dkk, Pascasarjan Universitas

Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. “Pengaruh Pembelajaran Berbasis

Proyek Dalam Pembelajaran Kimia Terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau

Dari Gaya Kognitif Siswa”. Dari hasil analisis data dengan Anava dua jalur,

Model pembelajaran berbasis proyek mampu memberikan nilai keterampilan

proses sains yang terbaik.

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu kiranya ada sebuah bahan kajian

yang mendalam tentang apa pengaruh model Problem Based Learning ini, dapat

diterapkan dalam sebuah proses pembelajaran untuk melatih kemampuan

pemecahan permasalahan dan melatih keterampilan proses sains siswa, sehingga

dapat memberi masukan, khusuusnya kepada guru tentang pembelajaran berbasis

masalah yang menurut Tan (2003) merupakan pendekatan pembelajaran yang

12 Renol Afrizon, Dkk. Peningkatan Periaku Berkarakter Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas Ix Mtsn Model Padang Pada Mata Pelajaran Ipa-Fisika Menggunakan Model Problem Based Instruction. (Universitas Negeri Padang: Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika 1(2012) ISSN: 2252-3014).

13Conny Semiawan, dkk. Pendekatan Proses Sains. (Jakarta: PT Gramedia, 1985) h.13

Page 22: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

5

relevan dengan abad ke-21 dan umumnya kepada para ahli dan praktisi

pendidikan yang memusatkan perhatiannya pada pengembangan dan inovasi

sistem pembelajaran.14

Berdasarkan paparan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh tentang “Model Problem Based Learning

(PBL) terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa”.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, didapat

identifikasi masalahnya sebagai berikut:

1. Masih banyak peserta didik yang cenderung pasif, hanya menerima materi

yang diajarkan, tanpa mau menelaah lebih dalam dan berkelanjutan (minimnya

Keterampilan Proses Sains Siswa);

2. Kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang

menantang masih kurang;

3. Belum terbiasanya peserta didik dihadapkan dengan pembelajaran-

pembelajaran yang berbasis masalah.

C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan yang dipaparkan, maka perlu dibatasi

yaitu sebagai berikut:

1. Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa yang diidentifikasi meliputi:

keterampilan mengobservasi, mengklasifikasi, menginterpretasi, memprediksi,

mengajukan pertanyaan, berhiptesis, merencanakan percobaan, menggunakan

alat dan bahan, menerapkan konsep, dan berkomunikasi.

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL)

atau Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dan pendekatan yang digunakan

adalah diskusi dan praktikum.

3. Pokok bahasan/materi yang akan diteliti adalah materi Laju Reaksi

14 Rusman. Model-model Pembelajaran.(Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2010) h..230

Page 23: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

6

D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka dapat

dirumuskan masalah yanga akan diteliti adalah sebagai berikut: seberapa besar

pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Proses

Sains (KPS) Siswa?

E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar pengaruh

model Problem Based Learning (PBL) terhadap presentasi nilai dan kategori

keberhasilan Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada materi laju reaksi.

F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:

1. Bagi siswa, dapat memberikan pengalaman belajar yang aktif dan

menyenangkan, serta dapat lebih memudahkan siswa dalam memahami materi

dengan bermakna melalui keterampilan proses sains dan model pembelajaran

berbasis masalah.

2. Bahan masukan bagi guru dan calon guru atau perangkat sekolah tentang

penggunaan model pembelajaran PBL yang dapat membantu siswa dalam

mengembangkan keterampilan proses sains siswa.

3. Sebagai bahan pemikiran untuk perkembangan dan penelitian selanjutnya

Page 24: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teoritis 1. Belajar dan Pembelajaran

Perkembangan intelektual terjadi saat individu berhadapan dengan

pengalaman baru dan menantang serta ketika mereka ingin memecahkan masalah

yang dimunculkan, dan dalam upaya mendapatkan ilmu, individu berusaha

mengaitkan pengetahuan awal yang dimilikinya kemudian membangun pengertian

baru.1

Belajar dan Pembelajaran yang disusun oleh Suyono dan Hariyanto,

banyak menungkapkan definisi belajar menurut para ahli pendidikan, diantaranya

menurut Crow and Crow (ahli pendidikan yang menganut behaviorisme), belajar

merupakan diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.

Sedangkan menurut Gagne (ahli pendidikan yang menganut empirisme) belajar

merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan

kecenderugan manusia, seperti sikap, minat atau nilai dan perubahan kemampuan,

yaitu peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis kinerja.2 Dari

pendapat para ahli tersebut, Suyono dan Hariyanto menyimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,

meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan

kepribadian.3

Pembelajaran dapat didefinisikan dengan berbagai cara, seperti yang

diungkapkan oleh Ward dalam bukunya Pengajaran Sains berdasarkan Cara Kerja

Otak bahwa pembelajaran merupakan proses yang menghasilkan perubahan

kapasitas mental, keterampilan motorik, kesejahteraan emosi, motivasi,

1 Rusman. Model-model Pembelajaran.(Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2010) h.244 2 Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya,2011) h.12 3 Ibid. h.9

7

Page 25: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

8

keterampilan sosial, sikap, dan struktur kognisi yang berkelanjutan.4 Pembelajaran

dapat dipengaruhi oleh kepercayaan diri pembelajar (merasa diri pandai atau

tidak), dan juga dipengaruhi oleh efektifitas guru dalam membuat keterhubungan.5

2. Pengertian Model Pembelajaran Prawiradilaga dalam bukunya Prinsip Desain Pembelajaran

menungkapkan istilah model dapat diartikan sebagai tampilan grafis, prosedur

kerja yang teratur dan sistematis, serta mengandung pemikiran bersifat uraian atau

penjelasan berikut saran yang menunjukkan bahwa suatu model desain

pembelajaran menyajikan bagaimana suatu pembelajaran dibangun atas dasar

teori-teori seperti belajar, pembelajaran, psikologi, komunikasi, sistem, dan

sebagainya. Dan penulis menambahkan bahwa tentu saja semua ini mengacu pada

penyelenggaran proses belajar dengan baik.6 Setara dengan istilah metode

pembelajaran, yaitu istilah model mengajar atau model pembelajaran dalam

beberapa buku sumber memaknainya sama, tetapi ada juga yang

membedakannya.7 Seperti yang dituliskan oleh Zulfiani dkk dalam buku Strategi

Pembelajaran Sains, Perbedaan istilah pendekatan, metode, dan model memiliki

pengertian masing-masing yaitu; pendekatan menekankan pada strategi dalam

perencanaan; sedangkan metode merupakan teknik, bagaimana cara materi akan

diajarkan kepada siswa; sedangkan model adalah rencana atau pola yang dapat

dipakai untuk merancang mekanisme suatu pengajaran meliputi sumber belajar,

lingkungan belajar dan kurikulum.8

Rusman dalam buku Model-Model Pembelajaran mengungkapkan bahwa

penelitian tentang model pembelajaran telah dilakukan oleh beberapa ahli di

Amerika Serikat yaitu March Belth. Penelitian tentang kegiatan pembelajaran

4Hellen Ward. Pengajaran Sains berdasarkan Cara Kerja Otak.(Jakarta:PT. Indeks,2010) Edisi Bahasa Indonesia. h.17

5 Ibid, h.19 6 Dewi Salma Prawiradilaga. Prinsip Desain pembelajaran.(Jakarta: Prenada Media

Group,2007) h.33 7 Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya,2011) h.19 8Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. (Jakarta:Lembaga Penelitian UIN

Jakarta,2009) h.117

Page 26: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

9

berusaha menemukan model pembelajaran. Model-model yang ditemukan dapat

diubah, diuji kembali dan dikembangkan, selanjutnya dapat diterapkan dalam

kegiatan pembelajaran berdasarkan pola pembelajaran yang digunakan.9 Rusman juga mengutip kalimat Joyce & Weil dalam bukunya yang

mengungkapkan bahwa model-model pembelajaran sendiri biasanya disusun

berdasarkan berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Para ahli menyusun model

pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran, teori-teori psikologi,

sosiologi, analisis sistem, atau teori-teori lain yang mendukung.10 Model

pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model

pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.11 Buku Strategi Pembelajaran Sains menuliskan bahwa model memiliki

tahapan yaitu: 1) sintaks/pentahapan merupakan penjelasan pengoperasian model;

2) sistem sosial bagaimana penjelasan tentang peranan guru dan pembelaja; 3)

prinsip-prinsip reaksi menjelaskan bagaimana sebaiknya guru bersikap dan

berespon terhadap aktifitas siswa; 4) sistem pendukung menjelaskan hal-hal yang

diperlukan sebagai kelengkapan model di luar manusia.12

3. Problem Based Learning (PBL)

Problem Based Learning pertamakali diperkenalkan pada awal tahun

1970-an di Universitas Mc Master Fakultas Kedokteran Kanada, sebagai satu

upaya menemukan solusi diagnosis dengan membuat pertanyaan-pertanyaan

sesuai situasi yang ada.13

Barell dalam bukunya Problem Based Learning An Inquiry Approach,

mengungkapkan bahwa “Problem Based Learning (PBL) can be defined as an

inquiry process that resolves question, curiosities, doubts, and uncertainties about

9 Rusman. Model-model Pembelajaran.(Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2010) h.131 10 Ibid. h.132 11 Ibid. h.133 12 Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta,2009) h.117-118 13 Rusman. Op.cit.. h.242

Page 27: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

10

complex phenomena in life.14a problem is any doubt, difficulty, or uncertainty that

invites or or needs some kind of resolution”.15

Arends seorang profesor Educational Leadership sekaligus dekan di

Central Connecticut State University mengungkapkan bahwa “the essence of PBL

consist of presenting students with authentic and meaningfull problem situation

that can serve as springboards for infestigations and inquairy.”16 Arends juga

menyampaikan bahwa PBL tidak akan terjadi kecuali guru membuat lingkungan

kelas dimana terjadi pertukaran ide-ide yang jujur dan terbuka.17

Problem Based Learning (PBL) biasa juga disebut dengan Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM), Rusman dalam bukunya mengutip definisi PBM

menurut Tan bahwa PBM atau PBL merupakan inovasi dalam pembelajaran,

kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja

kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat membedayakan,

mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara

berkesinambungan.18

Buku Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning, Amir

merumuskan masalah dalam PBL yang dapat disajikan saat pembelajaran

meliputi: 1) kinerja yang tidak sesuai; 2) situasi yang menuntut perhatian atau

peningkatan; 3) mencari cara yang lebih baik atau hal yang baru; 4) fenomena

yang menjadi misteri atau belum dapat dipecahkan; 5) adanya kesenjangan dalam

informasi dan pengetahuan; 6) masalah pengambilan keputusan.19 Dengan

menggunakan masalah-masalah seperti itulah, model pembelajaran yang

dinamakan PBL dilaksanakan, dan masalah diberikan di awal sebagai pemicu

proses pembelajaran.20 Wina Sanjaya mengungkapkan hakikat masalah dalam

pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut:

14John Barell. Problem Based Learning An Inquiry Approach. (California:Corwin Press,2007) h.3

15 Ibid. 16 Richad I Arends, Learning to Teach. (New York: McGraw-Hill, 2007) h.380 17 Ibid. 18 Rusman. Model-model Pembelajaran.(Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2010) h.229 19M.Taufiq Amir. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. (Jakarta: Prenada

Media Group, 2009) h.18-20 20 Ibid. h.20

Page 28: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

11

“Hakikat masalah dalam PBM/PBL adalah gap atau kesenjanagan antara situasi nyata dengan kondisi yang diharapkan. Kesenjangan tersebut bisa dirasakan dari adanya keresahan keluhan, keriasuan, atau kecemasan. Oleh karena itu materi pelajaran atau topik tidak terbatas pada materi pelajaran yang yang bersumber dari bukusaja, akan tetapi dapat bersumber dari peristiwa-peristiwa tertentu sesuai kurikulum yang berlaku.”21 a. Konsep dan Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah

Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau (PBL) tertulis

rangkaian aktifitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian

masalah yang dihadapi secara ilmiah. Maka terdapat 3 ciri utama pada konsep

dasar dan karakteristik dalam strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, yaitu:22

Pertama, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah tidak mengharapkan

siswa hanya mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran,

akan tetapi diharapkan siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari, dan

mengolah data, dan menyimpulkan; Kedua, aktifitas pembelajaran diarahkan

untuk menyelesaikan masalah; Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan

menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.

Rusman mengutip kalimat Boud dan Feletti (1997) yang mengemukakan

bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah inovasi yang paling signifikan

dalam pendidikan. Dan juga mengutip kalimat margeston (1994)

mengemukakan bahwa kurikulum Pembelajaran Berbasis Masalah membantu

untuk meningkatkan perkembangan keterampilan belajar sepanjang hayat

dalam pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif.23

1) Masalah, Pedagogi, dan Pembelajaran Berbasis Masalah

Masalah dapat mendorong keseriusan, inquiri, dan berpikir dengan cara

yang bermakna dan sangat kuat (powerful). Pendidikan memerlukan

perspektif baru dalam menemukan berbagai permasalahan dan cara

memandang sesuatu permasalahan.24

2) Masalah dan Multiple Prespective

21Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Jakarta:Kencana,2011).h.215

22Ibid. h.214-215 23 Rusman. Model-model Pembelajaran.(Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2010) h.230 24 Ibid. h.230-231

Page 29: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

12

Kita perlu menyadari bahwa seluruh proses kognitif dan aktifitas mental

yang terlibat seperti Isu-isu yang ada di dunia nyata merupakan disiplin

silang dan melibatkan perspektif yang saling berhubungan, sehingga kita

membutuhkan pandangan yang luas tentang berbagai hal dan perpaduan dari

setiap perbedaan pengetahuan dasar yang saling berhubungan.25 John Barell

mengungkapkan mengenai problematic situation mutliple prespectives on

PBL bahwa “PBL can be more interdisiplinary than pursuing within only

one subject area”.26 Pertanyaan dalam pembelajaran berbasis masalah dapat

mencakup berbagai disiplin ilmu dan tidak hanya satu subjek area.

3) Teori belajar, Konstruktivisme dan Pembelajaran Berbasis Masalah

Segi pedagogis, Rusman merangkum teori Schmidt (1993); Savery dan

Duffy (1995); serta Hendry dan Murphy (1995); bahwa pembelajaran

berbasis masalah atau Problem Based Learning didasarkan pada teori

belajar konstruktivisme, dengan salah satu cirinya adalah pemahaman

diperoleh dari interaksi dengan skenario permasalahan dan lingkungan

belajar.27 Ketika tujuan PBL lebih luas, maka permasalahan pun menjadi

lebih kompleks dan proses PBL membutuhkan siklus yang lebih panjang.

b. Peran Guru dalam Problem Based Learning

Guru harus menggunakan model pembelajaran yang akan menggerakkan

siswa menuju kemandirian, kehidupan yang lebih luas, dan belajar sepanjang

hayat. Peran guru dalam PBL berbeda dengan peran guru dalam kelas. Guru

dalam PBL, terus berpikir tentang beberapa hal, yaitu:28

1) Bagaimana guru dapat merancang dan menggunakan permasalahan yang

ada di dunia nyata, sehingga siswa dapat menguasai hasil belajar?

2) Bagaimana bisa menjadi pelatih siswa dalam proses pemecahan masalah,

pengarahan diri, dan belajar dengan teman sebaya?

25 Ibid. h.231 26 John Barell. Problem Based Learning An Inquiry Approach. (California:Corwin

Press,2007) h.5 27 Rusman. Model-model Pembelajaran.(Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2010) h.231 28 Ibid. h.234

Page 30: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

13

3) Bagaimana siswa memandang dirinya sendiri sebagai pemecah masalah

yang aktif?

Guru atau pendidik dalam memfasilitasi proses PBL, menurut Amir harus

mengaitkan berbagai proses langkah PBL dengan: 1) pengetahuan pembelajar

sebelumnya; 2) pengalaman pemelajar sebelumnya; 3) konteks dunia nyata

yang akan dihadapi; 4) konsep dan teori yang ada, baik yang sudah dipelajari

maupun yang belum; 5) berbagai fakta dan gagasan yang ada diseputar

masalah yang yang sedang disajikan.29

c. Pengalaman Siswa dalam Pembelajaran Berbasis Masalah

Inti dari pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran siswa.

beberapa hal penting yang harus mendapat perhatian adalah:30

1) Memperkirakan kesiapan siswa, meliputi dasar pengetahuan,

kedewasaan berfikir, dan kekuatan motifasinya;

2) Mempersiapkan siswa dalam hal cara berfikir dan kemampuan dalam

rangka melakukan pekerjaan secara kelompok, membaca, mengatur waktu,

dan menggali informasi;

3) Merencanakan proses dalam bentuk langkah-langkah cycle problem

best learning;

4) Menyediakan sumber bimbingan yang tepat menjamin bahwa ada akhir

yang merupakan hasil akhir.

d. Desain Masalah dalam Pembelajaran Berbasis Masalah

1) Akar desain Masalah

Akar desain masalah adalah masalah yang riil berupa kenyataan hidup,

pendidikan dan pelatihan para guru, harus mampu menunjukkan

bagaimana menangani situasi riil dalam dunia pendidikan. Bahkan

terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik dalam pendidikan.

Menurut Hick, Rusman merangkum bahwa ada empat hal yang harus

29M.Taufiq Amir. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. (Jakarta: Prenada Media Group, 2009) h.45

30 Rusman.Op.Cit., h.240-241

Page 31: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

14

diperhatikan ketika membicarakan masalah yaitu : a) Memahami masalah;

b) Kita tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut; c)

Adanya keinginan menyelesaikan masalah; d) Adanya keyakinan mampu

memecahkan masalah tersebut.31

2) Menentukan tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah

Tujuan PBM adalah untuk membantu peserta didik mengembangkan

pengetahuan fleksibel yang dapat diterapkan pada banyak situasi.32

penguasaan isi belajar dari disiplin ilmu heuristik dan pengembangan

keterampilan pemecahan masalah. PBM juga berhubungan dengan belajar

tentang kehidupan yang lebih luas (life wide learning), keterampilan

memaknai informasi, kolaboratif dan belajar tim, dan keterampilan berfikir

reflektif dan evaluatif.33

3) Desain Masalah

Pada dasarnya kompleksitas masalah yang dihadapi sangat bergantung

pada latar belakang dan profil para siswa desain masalah memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:34

a) Karakteristik

Masalah nyata dalam kehidupan, adanya relefansi denagn kurikulum,

tingkat kesulitan dan tingkat kompleksitas masalah, masalah memiliki

kaitan dengan berbagai disiplin ilmu, keterbukaan masalah, sebagai

produk akhir.

b) Konteks

Masalah tidak terstruktur menanatang, memotivasi, dan memiliki

elemen baru.

c) Sumber dan lingkungan belajar

31 Rusman. Model-model Pembelajaran.(Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2010) h.237 32Martinis Yamin. Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. (Jakarta:

Referensi,2013) h.63-64 33 Rusman. Model-model Pembelajaran.(Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2010) h.238 34 Ibid. h.238

Page 32: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

15

Adanya bimbingan dan proses memecahakan masalah dan

menggunakan sumber, adanya sumber informasi, dan hal-hal yng

diperlukan dalam proses pemecahan masalah

d) Presentasi

Menggunakan skenario masalah, menggunakan video klip, audio,

jurnal, majalah, dan website.

e. Implementasi Pembelajaran Berbasisi Masalah

Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa implementasi adalah

pelaksanaan, penerapan. Setiap perubahan, bukan saja diperlukan adanya

kemauan untuk berubah, akan tetapi kesiapan untuk menyongsong

perubahan yang membawa implikasi terhadap sisi lain dari pendidikan itu

sendiri. Pada sekolah misalnya, segala perangkat keras dan lunak, dari staf

sampai pada tingkat pimpinan sekalipun harus memiliki kemauan, kesiapan,

dan kemampuan dalam melakukan penyesuaian-penyesuaian itu.35

f. Langkah-Langkah Problem Based Learning (PBL)

Beberapa literatur, dapat ditemukan langkah-langkah (sintak) yang

berbeda, berikut akan dipaparkan menurut dari beberapa sumber. Dalam

buku Learning to Teach yang ditulis Arends menyebutkan syntax of

Problem Based Learnin, sebagai berikut: .36

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

Fase Indikator Tingkah laku guru

1 Orientasi siswa pada

masalah

Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelskan

logistik yang diperlukan dan memotivasi siswa

terlibat dalam aktifitas pemecahan masalah

2 Mengorganisasi siswa

untuk belajar

Membantu siswa mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar yang

35 Rusman. Model-model Pembelajaran.(Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2010) h.241 36 Richad I Arends, Learning to Teach. (New York: McGraw-Hill, 2007) h.394

Page 33: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

16

berhubungan dengan masalah tersebut

3 Membimbing

pengalaman individual

atau kelompok

Mendorong siswa untuk mengumpulkan

informasi yang sesuai, melaksanakan

eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan

pemecahan masalah

4 Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

Membantu siswa dalam merencanakan dan

menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan,

dan membantu mereka untuk berbagai tugas

dengan temannya

5. Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Membantu siswa untuk melaukan refleksi atau

evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan

proses yang mereka gunakan

Dewey seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika

menjelaskan 6 langkah Strategi PBM/PBL yang kemudian ia namakan

metode pemecahan masalah (Problem Solving), yaitu:37

1) Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang

kan dipecahkan;

2) Menganalisis masalah, langkah siswa meninjau masalah secara kritis dari

berbagai sudut pandang;

3) Merumuskan hipotesis, langkah siswa merumuskan berbagai

kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilkinya;

4) Mengumpulkan data, langkah siswa mencari dan menggambarkan

informasi yang diperlukan;

5) Pengujian hipotesis, langkah siswa mengambil atau merumuskan

kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang

diajukan;

6) Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, langkah siswa

menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil

pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.

37Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Jakarta:Kencana,2011). h.217

Page 34: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

17

Literatur lain, Jhonson & Jhonson mengemukakan ada 5 langkah strategi

PBL/PMB melalui kegiatan kelompok.38

1) Mendefinisikan masalah, merumuskan masalah dari peristiwa tertentu

atau yang mengandung isu konflik;

2) Mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya

masalah, serta menganalisis faktor yang mendukung dan menghambat;

3) Merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang teelah

dirumuskan melalui diskusi kelas;

4) Menentukan dan menetapkan strategi pilihan, yaitu mengambil

keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan;

5) Melakuakan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil.

Buku Inovasi Pendidikan melalui PBL, Amir menyampaikan bahwa

proses PBL akan dapat dijalankan bila pengajar siap dengan segala

perangkat yang diperlukan (masalah, formulir pelengkap, dan lain-lain).

Pemelajarpun sudah harus memahami prosesnya dan telah membentuk

kelompok-kelompok kecil yang umumnya setiap kelompok menjalankan

proses yang sering dikenal dengan “Proses 7 Langkah” yaitu sebagai

berikut:39

Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut M.Taufiq Amir

Langkah 1

Mengklarifikasi istilah dan

konsep yang belum jelas

Memastikan setiap anggota memahami

berbagai istilah dan konsep yang ada dalam

masalah.

Langkah 2

Merumuskan Masalah

Fenomena yang ada dalam masalah

menuntut penjelasan hubungan-hubungan

apa yang terjadai di antara fenomena itu.

Langkah 3

Menganalisis Masalah

Anggota mengeluarkan pengertahuan

terkait apa yang sudah dimiliki anggota

38Ibid. 39M.Taufiq Amir. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. (Jakarta: Prenada

Media Group, 2009) h.24-25

Page 35: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

18

tentang masalah.

Langkah 4

Menata Gagasan Anda dan

secara sistematis

menganalisisnya dengan dalam

Analisis adalah upaya memilah-milah

sesuatu menjadi bagian-bagian yang

membnetuknya.

Langkah 5

Memformulasikan tujuan

pembelajaran

Tujuan pembelajaran akan dikaitkan

dengan analisis masalah yang dibuat.

Langkah 6

Mencari Informasi tambahan

dari sumber lain (diluar diskusi

kelompok)

Setiap anggota harus mampu belajar sendiri

dengan efektif untuk tahapan ini, agar

mendapat iformasi yang relevan.

Langkah 7

Mensintesa (menggabungkan

san menguji informasi baru,

dan membuat laporan.

Dari laporan yang dipresentasikan

dihadapan kelompok lain, setiap kelompok

akan mendapatkan inofrmasi-informasi

baru.

4. Keterampilan Proses Sains

Sukmadinata mengungkapkan bahwa keterampilan merupakan kecakapan-

kecakapan khusus yang yang dikuasai seseorang.40 Sedangkan sains merupakan

rangkaian konsep dan skema konseptual yang saling berhubungan dan

dikembangkan dari hasil eksperimentasi atau observasi yang sesuai untuk

eksperimentasi atau observasi berikuntnya.41

Terdapat tiga kemampuan dalam IPA, yaitu : 1) kemampuan mengetahuai

apa yang diamati, 2) kemampuan memprediksi apa yang belum terjadi, dan

kemampuan untuk menguji tidak lanjut eksperimen, dan 3) dikembangkannya

sikap ilmiah.42

40Nana Syaodih Sukmadinata. Pengemabangan Kurikulum Teori dan Praktek. (Bandung:PT Remaja Rosdakarya.2007) h.128

41Zulfiani dkk. Strategi Pembelajaran Sains.(jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.2009).h.46

42 Ibid. h.47

Page 36: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

19

Sejak kurikulum 1984 Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah, pada

lampiran di dalam bab pokok pelaksanaan kurikulum tersurat bahwa proses

belajar mengajar dilaksanakan dengan pendekatan keterampilan, proses; begitu

juga kurikulum 1994 Pendidikan Dasar dan Sekolah Menengah Umum

menekankan penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam pengajaran IPA.

Dengan demikian, lanjut Nuryani dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar

Biologi, jelaslah bahwa aspek proses dituntut dalam pembelajaran IPA.43

a. Pendekatan Keterampilan Proses Sains

Ada beberapa alasan yang melandasi perlunya diterapkan pendekatan

keterampilan proses dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari, Semiawan

dkk mengungkapkan empat alasan sebagai berikut: 1) perkembangan ilmu

pengetahuan berkembang sangat pesat sehingga tak mungkin lagi para guru

mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa; 2) para ahli psikologi

sependapat bahwa anak-anak mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan

abstrak jika disertai contoh-contoh konkret; 3) penemuan ilmu pengetahuan

tidak bersifat, mutlak benar seratus persen, penemuannya bersifat relatif; dan 4)

dalam proses belajar-mengajar seyogyanya pengembangan konsep tidak

dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai dari anak didik.44

SAPA (Science A Process Approach) pendekatan keterampilan proses sains

(KPS) merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada proses

IPA.45

Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau

intelektual, manual dan sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual terlibat

karena dengan melakukan keterampilan proses siswa menggunakan pikiranya.

Keterampilan manual jelas terlibat dalam keterampilan proses karena mungkin

mereka melibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan, atau

peraktikan alat. Dan dengan keterampilan sosial dimaksudkan bahwa mereka

43 Nuryani, R. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: Universitas Negeri Malang, 2005) h.76

44 Conny Semiawan, dkk. Pendekatan Proses Sains. (Jakarta: PT Gramedia, 1985) h.14-15

45 Nuryani, R. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: Universitas Negeri Malang, 2005) h.78

Page 37: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

20

berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar

dengan keterampilan proses, misalnya mendiskusikan hasil pengamatan.46

Terlatihnya siswa menggunakan keterampilan proses ini akan memudahkan

dalam menerapkan konsep sains dalam kehidupan sehari-hari (pemecahan

masalah), dan peran guru dengan demikian adalah sebagai fasilitator.47

Keteramplan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan yang biasa

dilakukan ilmuan untuk memperoleh pengetahuan.48 Beberapa alasan

keterampilan proses sains diperlukan dalam pendidikan dasar dan menegah

ialah:49

1) Memiliki manfaat dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam

kehidupan,

2) Memberi bekal sisiwa untuk membentuk konsep sendiri dari cara

bagaimana mempelajari sesuatu,

3) Membantu sisiwa mengembangkan dirinya,

4) Sangat membantu sisiwa yang masih pada taraf berpikir konkret, dan

5) Mengembangkan kretifitas siswa.

b. Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya

Keterampilan Proses Sains terdiri atas sejumlah keterampilan yang satu

sama lain sebenarnya tidak dapat dipisahkan, namun ada penekanan khusus

dalam masing-masing keterampilan proses tersebut.50

1) Melakukan pengamatan (observasi)

2) Menafsirkan pengamatan (interpretasi)

3) Mengelompokkan (klasifikasi)

4) Meramalkan (prediksi)

5) Berkomunikasi

46 Ibid. h.78 47 Zulfianai,dkk. Strategi Pembelajaran Sains. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta,2009) h.52 48Ibid. h.51 49 Ibid. 50 Nuryani, R. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: Universitas Negeri Malang,

2005) h.78-81

Page 38: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

21

6) Berhipotesis

7) Merencanakan percobaan atau penyelidikan

8) Menerapakan konsep atau prinsip

9) Mengajukan pertanyaan

Berikut ini adalah tabel keterampilan proses sains dan indikatornya menurut

Harlen (1992).51

Tabel 2.3 Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya

Keterampilan

Proses Sains

Indikator

Observasi • Mengguanakan sebanyak mungkin indra

• Menggunakan fakta relevan

Klasifikasi

• Mencatat setiap pengamatan

• Mencari perbedaan/ persamaan

• Mengontraskan ciri-ciri

• Membandingkan

• Mencari dasar pengelompokan

• Menghubungkan hasil pengamatan

Interpretasi • Menghubungkan hasil pengamatan

• Menemukan pola dalam 1 seri pengamatan

• Menyimpulkan

Prediksi

• Menggunakan pola/hasil pengamatan

• Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada

keadaan yang belum diamati

Mengajukan

Pertanyaan

• Bertanya apa, mengapa, bagaimana

• Bertanya untuk meminta penjelasan

• Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang

hipotesis

51 Zulfianai,dkk. Strategi Pembelajaran Sains. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,2009) h.56

Page 39: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

22

Berhipotesis • Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan

penjelasan dari satu kejadian

• Menyadari bahwa satu penjelasan perlu diuji

kebenarannyadengan memperoleh bukti

Merencanakan

Percobaan

• Menentukan alat dan bahan yang dibutuhkan

• Menetukan variabel/faktor penetu

• Meentukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat

Menggunakan Alat

dan Bahan

• Memakai alat dan bahan

• Mengetahui menggunakan alat dan bahan

• Mengetahui bagaiamna menggunaka alat dan bahan

Menerapkan Konsep • Menerapkan konsep pada situasi baru

• Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk

menjelaskan apa yang sedang terjadi

Bekomunikasi • Memberikan data empiris hasil percobaan dengan

tabel/grafik/diagram

• Menyampaikan laporan sistematis

• Menjelaskan hasil percobaan

• Membuat grafik

• Mendiskusikan hasil kegiatan

Eksperimentasi -

Harlen menyampaikan “the layout avoids any indication of a hierarchy or

sequence in the use of process skills.”52 Harlen menyampaikan bahwa gambar ini

dapat digunakan secara keseluruhan, bukan hirarki.

52 Wynne Harlen dan Jos Elstgeest, dalam UNESCO Source for science in the primary school. (paris: Unesco Publising, 1992) h.26

Page 40: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

23

Gambar 2.1 Investigatoin Of Process Skill

Teori ini menunjukkan bahwa pencapaian keterampilan proses sains bisa

dicapai secara keseluruhan, tidak harus bertahap.

c. Peranan Guru dalam Mengembangkan Keterampilan Proses Sains

Secara umum peran guru terutama berkaitan dengan pengalaman mereka

membantu siswa mengembangkan keterampilan proses sains, mengutip kalimat

Harlen (1992) sedikitnya terdapat lima aspek yang perlu diperhatikan oleh guru

dalam berperan mengembangkan keterampilan proses.53

Pertama, memberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan proses

dalam melakukan eksplorasi materi dan fenomena. Kedua, memberi

kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil dan juga diskusi

kelas. Ketiga, mendengarkan pembicaraan siswa dalam mempelajari prodi

mereka untuk menemukan proses yang diperlukan untuk membentuk gagasan

mereka. Keempat, membantu siswa untuk menyadari keterampilan-

keterampilanyang mereka perlukan adalah penting sebagai bagian dari proses

53 Nuryani, R. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: Universitas Negeri Malang, 2005) h.82

Page 41: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

24

mereka sendiri. Kelima, memberikan teknik atau strategi untuk meningkatkan

keterampilan, khususnya ketepatan dalam observasi dan pengukuran.54

4. Laju Reaksi Pengantar Kurikulum 2013, Kompetensi Inti (KI.3) yang ingin dicapai dari

materi kimia kelas XI adalah memahami, menerapkan, dan menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah didalamnya terdapat Kompetensi Dasar (KD) dari KI diatas yang

mencakup materi laju reaksi adalah KD 3.5 memahami pengertian laju reaksi

berdasarkan data hasil percobaan; dan KD 3.6 memahami teori tumbukan

(tabrakan) untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju reaksi dan orde reaksi

serta terapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Inti 4 yaitu mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah

konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan, mencakup KD 4.6 yaitu

mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan untuk

menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, suhu,

katalis, ukuran); KD 4.7 Menentukan orde reaksi berdasarkan interpretasi data

percobaan.

Hal ini memberikan peluang besar untuk diterapkannya pembelajaran yang

inovatif, karena materi ini cukup abstrak membahas tumbukan partikel yang tidak

dapat diindera secara langsung, juga sangat erat kaitannya dengan kehidupan

nyata. Sehingga model PBL dapat diterapkan dalam materi ini dengan metode

percobaan singkat (demonstrasi) dan hasilnya akan didiskusikan bersama agar

54 Nuryani, R. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: Universitas Negeri Malang, 2005) h.82

Page 42: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

25

memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk aktif mempelajari,

menganalisis, dan menyimpulkan proses pembelajaran dengan model PBL ini.

a. Pengertian Laju Reaksi

Menurut teori tumbukan reaksi kimia terjadi karena adanya benturan antar

partikel zat yang bereaksi sehingga menghasilkan zat baru. Kecepatan

terbentuknya produk dari suatu reaksi disebut laju reaksi. Dalam modulnya,

Azizah memaparkan bahwa reaksi kimia berjalan pada tingkat yang berbeda,

beberapa diantaranya berjalan sangat lambat, misalnya penghancuran kaleng

aluminium oleh udara atau penghancuran botol plastik oleh sinar matahari,

yang memerlukan waktu bertahun-tahun bahkan berabad-abad. Beberapa reaksi

lain berjalan sangat cepat misalnya nitrogliserin yang mudah meledak. Selain

itu beberapa reaksi dapat berjalan cepat atau lambat bergantung pada

kondisinya, misalnya besi mudah berkarat pada kondisi lembab, tetapi di

lingkungan yang kering, misalnya di gurun besi berkarat cukup lambat.55

Laju atau kecepatan didefinisikan sebagai jumlah suatu perubahan tiap

satuan waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun.

Sebagai contoh, seseorang lari dengan kecepatan 10 km/jam. Artinya orang

tersebut telah berpindah tempat sejauh 10 km dalam waktu satu jam.56

Bagaimanakah cara menyatakan laju dari suatu reaksi? Dalam reaksi kimia,

perubahan yang dimaksud adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau produk.

Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksi akan

makin sedikit, sedangkan produk makin banyak. Laju reaksi dinyatakan

sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju bertambahnya produk. Satuan

konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M) atau mol per liter (mol. L-1).

Satuan waktu yang digunakan biasanya detik (dt). Sehingga laju reaksi

mempunyai satuan mol per liter per detik (mol. L-1. dt-1 atau M.dt-1).57

55 Utiya Azizah. Laju Reaksi.(Jakarta:Depdiknas: 2004).h.6 56 Ibid, h.7 57 Ibid.

Page 43: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

26

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi

1) Konsentrasi

Kita telah tahu bahwa jumlah mol spesi zat terlarut dalam 1 liter larutan

dinamakan konsentrasi molar. Bila konsentrasi pereaksi diperbesar dalam

suatu reaksi, berarti kerapatannya bertambah dan akan memperbanyak

kemungkinan tabrakan sehingga akan mempercepat laju reaksi. Bila partikel

makin banyak, akibatnya lebih banyak kemungkinan partikel saling

bertumbukan yang terjadi dalam suatu larutan, sehingga reaksi bertambah

cepat. Perhatikan Gambar 2.1, apa yang terjadi bila dalam suatu kolam makin

banyak perahu yang berjalan? Pasti akan terjadi banyak kemungkinan saling

bertabrakan.58

Gambar 2.2 Ilustrasi

Konsentrasi

Makin banyak perahu dalam

kolam, makin banyak terjadi

tabrakan

2) Luas Permukaan Sentuh

Simak kubus pada Gambar 2.3 yang panjang sisinya 5 cm, kemudian anda

pecah-pecah menjadi delapan buah kubus dengan ukuran masingmasing sama,

yaitu panjang sisinya 2,5 cm. Berapakah luas permukaan kubus sebelum dan

sesudah dipecah-pecah? Sebelum dipecah, luas permukaan kubus sebesar 6

muka × luas muka (150 cm2). Setelah dipecah menjadi 8 bagian, luas

permukaan kubus menjadi 8 kubus × 6 muka × luas muka (300 cm2). Jadi,

semakin kecil (halus) ukuran butiran zat padat, semakin besar luas

permukaannya. Akibatnya, peluang untuk terjadinya reaksi semakin besar.

Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada

pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fasa atau lebih, tumbukan

58 Utiya Azizah. Laju Reaksi.(Jakarta:Depdiknas.2004).h.26

Page 44: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

27

berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus

memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada padatan

berbentuk lempeng atau butiran. Semakin luas permukaan partikel, maka

frekuensi tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi sehingga reaksi dapat

berlangsung lebih cepat.59

Gambar 2.3 Ilustrasi Luas Permukaan

Untuk total volume yang sama, semakin

kecil kubus semakin besar luas

permukaannya.

3) Suhu

Setiap partikel selalu bergerak. Dengan menaikkan temperatur, energi

gerak atau energi kinetik partikel bertambah, sehingga tumbukan lebih sering

terjadi. Dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka kemungkinan

terjadinya tumbukan efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin

besar. Suhu atau temperatur ternyata juga memperbesar energi potensial suatu

zat. Zat-zat yang energi potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar

menghasilkan tumbukan efektif. Hal ini terjadi karena zat-zat tersebut tidak

mampu melampaui energi aktivasi. Dengan menaikkan suhu, maka hal ini

akan memperbesar energi potensial, sehingga ketika bertumbukan akan

menghasilkan reaksi..60

4) Katalis

Katalis adalah suatu zat yang berfungsi mempercepat terjadinya reaksi,

tetapi pada akhir reaksi dapat diperoleh kembali. Fungsi katalis adalah

menurunkan energi aktivasi, sehingga jika ke dalam suatu reaksi ditambahkan

59 Permana, Irvan. Memahami Kimia SMA/MA Untuk Kelas XI.(Jakarta: Pusat Perbukuan, Departmen Pendidikan Nasional. 2009) h.52

60Budi Utami, dkk. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam. (Jakarta: CV.HaKa MJ,2009). h.84

Page 45: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

28

katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi. Hal ini disebabkan karena zat-

zat yang bereaksi akan lebih mudah melampaui energi aktivasi.61

B. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting.62 Para siswa memang memiliki sejumlah pengetahuan, naumun banyak

pengetahuan itu diterima dari guru sebagai informasi, sedagkan mereka sendiri

tidak dibiasakan untuk mencoba menemukan sendiri pengetahuan atau informasi

itu, akibatnya pengetahuan itu tidak bemakna dalam kehidupan sehari-hari.63 Dengan mengetahui bahwa minimnya para siswa memahami secara

mendalam pada suatu materi pelajaran, juga belum terbiasanya siswa dihadapkan

dengan pembelajaran-pembelajaran berbasis pemecahan masalah, padahal ketika

siswa terjun dimasyarakat dan lingkungan sebenarnya nanti, maka bertemunya

masalah mulai dari yang sederhana sampai pada masalah yang amat kompleks,

dan mau tidak mau hal tersebut harus dihadapi. Sehingga belajar, yang merupakan

proses pembentukan kebiasan dan pola perubahan tingkah laku, adalah situasi dan

kondisi yang paling tepat melatih peserta didik untuk mengembangkan potensi,

melatih pola kebiasanan, menjaga perilaku, dan perubahan-perubahan lain yang

membawa pada kualitas kehidupan yang lebih baik. Menurut departemen pendidikan nasional, terdapat tiga kemampuan dalam

IPA, yaitu : 1) kemampuan mengetahuai apa yang diamati, 2) kemampuan

memprediksi apa yang belum terjadi, dan kemampuan untuk menguji tidak lanjut

eksperimen, dan 3) dikembangkannya sikap ilmiah.64

61Ibid. 62Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

(Bandung:Alfabeta,2009). h.60 63 Conny Semiawan, dkk. Pendekatan Proses Sains. (Jakarta: PT Gramedia, 1985) h.6 64 Zulfiani,dkk. Strategi Pembelajaran Sains. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta,2009) h.47

Page 46: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

29

Tugas guru bukanlah memberikan pengetahuan, melainkan menyiapkan

situasi yang menggiring anak untuk bertanya, mengamati, mengadakan

eksperimen, serta menemukan fakta dan konsep sendiri.65

Dengan mengembangkan ketrampilan-ketrampilan memproseskan

perolehan, anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta daan

konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.66

Terlatihnya siswa menggunakan keterampilan proses ini akan

memudahkan dalam menerapkan konsep sains dalam kehidupan sehari-hari

(pemecahan masalah), dan peran guru dengan demikian adalah sebagai

fasilitator.67

Pembelajaran berbasis masalah (PBL) lebih menekankan pada pemecahan

masalah secara autentik seperti masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-

hari.68

Dari paparan teori diatas, dapat ditentukan titik temu antara pembelajaran

dengan model PBL dan keterampilan proses sains siswa yang ingin dicapai pada

materi laju reaksi dalam mata pelajaran kimia yang masuk dalam ranah sains/IPA.

Usaha yang paling sederhana tetapi real yang dapat dilakukan dalam proses

pembelajaran adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran

yang baik, dibutuhkan inovasi dalam pembelajaran untuk memicu perubahan ke

arah perkembangan siswa tersebut maka model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) diharapkan dapat memicu motivasi dan melatih keterampilan

proses sains diri siswa tersebut sehingga hal ini bisa menjadi langkah menuju

perubahan kesadaran siswa untuk selalu memanfaatkan waktu belajar sebaik

mungkin. Alur kerangka berpikir dapat digambarkan secara praktis mengnai

pembelajaran berbasis masalah/Problem Based Learning (PBL) terhadap

65 Conny Semiawan, dkk. Pendekatan Proses Sains. (Jakarta: PT Gramedia, 1985) h.15 66 Ibid, h.18 67 Zulfiani,dkk. Strategi Pembelajaran Sains. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta,2009) h.52 68 Martinis Yamin. Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. (Jakarta: Referensi,

2013) h.63-64

Page 47: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

30

Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada mata pelajaran Kimia sebagai

berikut:

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir

trea

tmen

t

belum terbiasanya siswa dihadapkan dengan pembelajaran-pembelajaran berbasis pemecahan masalah

RPP PBL KPS

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

5

Orientasi siswa pada

masalah

1 Observasi Klasifikasi

Mengorganisasi siswa untuk belajar 2 Prediksi

Mengajukan pertanyaan

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 4

Interpretassi Menerapkan konsep

yang

diu

kur

Berhipotesis Merencanakan percobaan Menggunakan alat dan

bahan

Membimbing pengalaman individual

atau kelompok

3

SISWA

Terlatihnya siswa menggunakan keterampilan proses ini akan memudahkan dalam menerapkan konsep

sains dalam kehidupan sehari-hari (pemecahan masalah)

Siswa tidak dibiasakan untuk mencoba menemukan sendiri pengetahuan atau informasi

Page 48: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

31

C. Penelitian yang Relevan Skripsi yang disusun oleh Susanti tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh

Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains

Siswa Pada Materi Laju Reaksi” hasil penelitian menyimpulkan bahwa penerapan

model pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap keterampilan proses sains siswa dengan hasil uji-t data posttest

menunjukkan bahwa thitung (6,13) lebih besar dibandingkan ttabel (1,99).69

Jurnal mengenai sikap terhadap pembelajaran berbasis masalah pada

kurikulum baru kesehatan Turki yang judul aslinya adalah Attitudes Toward

Problem Based Learning in a New Turkish Medicine Curriculum, penelitian ini

menyimpulkan, dari kedua kelas yang menjadi sampel penelitian selama dua kali

dalam dua tahun tersebut baik wanita atau laki-laki memiliki sikap positif

terhadap PBL. Sebagian besar siswa dapat memanfaatkan web untuk pengetahuan

dari berbagai disiplin ilmu untuk memecahkan memecahkan masalah PBL.70 Jurnal tahun 2009 Universitas Negeri Yogyakarta, Muhson dalam

penelitiannya yaitu Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa

melalui Penerapan Problem Based Learning, hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa implementasi metode PBL mampu meningkatkan minat belajar

mahasiswa, dan proses pembelajaran dengan metode PBL telah mampu

meningkatkan pemahaman mahasiswa.71

Jurnal 2013 Muderawan dkk, Pascasarjan Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia. “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam

Pembelajaran Kimia Terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau Dari Gaya

Kognitif Siswa”. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment yang

bertujuan untuk menyelidiki perbedaan keterampilan proses sains antara

69 Wulan Susanti. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Laju Reaksi.(Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:2014). Skripsi Pendidikan Kimia. h.63

70 Ayfer Alfer, Attitudes Toward Problem Based Learning in a New Turkish Medicine Curriculum.World Applied Sciences Journal 4 (6): 830-836, ISSN 1818-4952 © IDOSI Publications, 2008

71 Ali Muhson, Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa melalui Penerapan Problem Based Learning. Jurnal Kependidikan Volume 39, Nomor 2, November 2009, hal. 171-182

Page 49: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

32

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil penelitian, menunjukkan

bahwa model pembelajaran berbasis proyek dapat diterapkan oleh guru-guru di

sekolah khususunya pada topik laju reaksi dan kesetimbangan kimia guna

mengoptimalkan perolehan keterampilan proses sains siswa.72

Selaras dengan penelitian yang dilakukan Fauziah, Abdullah, dan Hakim

yaitu tentang Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar Berorientasi Pembelajaran

Berbasis Masalah, hasil penelitiannya menunjukkan RPP berbasis pendekatan

saintifik melalui model pembelajaran PBL berhasil memotivasi dan menanmkan

sikap internal pada peserta didik.73

D. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Hipotesis nol (H0) : tidak terdapat pengaruh model Problem Based Learning

(PBL) terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada materi laju reaksi.

Hipotesis Kerja (H1) = terdapat pengaruh model Problem Based Learning

(PBL) terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada materi laju reaksi.

72 IB. Siwa, I W. Muderawan dkk, Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran Kimia Terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa. e-journal Pascasarjan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Jurnal vol.3 tahun 2013

73Resti Fauziah, dkk. Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah. (Bandung:INVOTEC,Volume IX, No.2,Agustus 2013). h.177

Page 50: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil, yaitu pada tanggal 10 sampai

29 November 2014 pada materi Laju Reaksi. Penelitian ini dilakukan di kelas XI

IPA Madrasah Aliyah Mauk Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang.

B. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuannya, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi

penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research), dan

penelitian pengembangan (research and development).1 Berdasarkan klasifikasi

tersebut, maka penelitian ini termasuk pada penelitian terapan. Karena dilakukan

dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori

yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.

Penyusunan penelitian ini dilakukan penelitian kuantitatif, menurut Nana

Syaodih Sukmadinata dalam bukunya metode penelitian pendidikan, bahwa dalam

penelitian kuantitatif menggunakan instrumen-instrumen yang formal, standar dan

bersifat mengukur.2 Hasil penelitian kuantitatif disajikan dalam bentuk deskripsi

dengan menggunakan angka-angka statistik.3 Penelitian kuantitatif bertujuan

untuk menguji suatu teori yang menjelaskan tentang hubungan antara kenyataan

sosial, pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah teori yang

ditetapkan didukung oleh kenyataan atau bukti-bukti empiris atau tidak.4

Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk menguji adakah pengaruh

model pembelajaran Problem Based Learning terhadap Keterampilan Proses

Sians siswa yang diujikan pada siswa-siswi kelas XI IPA MAN Mauk.

1Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung:Alfabeta,2009). h.4

2Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung:PT Remaja Rosdakarya) h.95

3Ibnu Hadjar. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada) h.30

4Ibid. h.34

33

Page 51: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

34

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

Eksperiment, bentuk desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.5 Hal tersebut dikarena sampel pada

penelitian ini tidak akan diambil secara acak dari populasi yang ada karena siswa

secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok/kelas.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design,

pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih

secara random.6 Kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal

siswa, apakah terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok

kontrol atau tidak. Setelah itu keduanya diberi perlakuan, kelompok yang diberi

perlakuan dengan model Problem Based Learning (PBL) dinamakan kelompok

Eksperimen, dan kelompok pembanding yang diberikan perlakuan pendekatan

konvensional dinamakan kelompok kontrol. Dan setelah itu diberikan postest.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Sebelum Perlakuan Sesudah

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O1 X2 O2

Keterangan: O1 = Tes Awal O2 = Tes akhir X1 = Pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based

Learning (PBL) X2 = Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konvensional

5 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2009). h.77

6Ibid. h.79

Page 52: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

35

C. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan sebjek penelitian.7 Dalam literatur lain

dikatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang memempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.8 Populasi pada

penelitian ini adalah siswa-siswi MAN Mauk Kabupaten Tangerang. Tahun ajaran

2013-2014.

Sampel adalah bagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.9 Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel.10 Artinya sampel dalam penelitian ini tidak dipilih

secara acak karena ada syarat yang harus dipenuhi sampel untuk dilakukannya

penelitian ini, sampel yang di ambil adalah siswa-siswa IPA.

Teknik yang dipilih adalah purposive sampling yang dikenal dengan

sampling pertimbamgan, yaitu teknik sampling yang digunakan peneliti jika

peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan atau tujuan tertentu, hanya

mereka yang ahli yang patut memberikan pertimbangan untuk pengambilan

sampel yang diperlukan.11 Pada penelitian ini, yang ditetapkan sebagai sampel

adalah siswa/i kelas XI IPA, karena pemilihan materi yaitu laju reaksi, yang akan

diukur pengaruh perlakuan model PBL terhadap KPS siswa. Adapun

pertimbangan pemilihan sampel untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah

berdasarkan pertimbangan guru dan nilai rata-rata pretes yang dilakukan sebelum

treatment, dengan mempertimbangkan pengambilan sampel kelas sesuai

kemampuan kognitif rata-rata siswa kelas tersebut. Sampel pada penelitian ini

7Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.(Jakarta:Rineka Cipta,2010).h.173

8Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung:Alfabeta,2009). h.80

9Ibid, h.81 10 Ibid. h.84 11 Riduwan. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula.

(Bandung: Alfabeta, 2007)h.63

Page 53: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

36

diambil sebanyak 54 siswa terdiri dari 27 sampel kelas kontrol dan 27 sampel

kelas eksperimen siswa kelas XI MAN Mauk.

D. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas (X) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

terikat/dependen (Y). Sedangan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi

oleh variabel bebas. Pada penelitian ini model Problem Based Learning sebagai

variabel bebas (X) dan Keterampilan Proses Sains Siswa sebagai variabel terikat

(Y).

E. Teknik Pengumpulan Data Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian,

yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas

pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data.12 Pada penelitian ini data dikumpulkan dengan sebagai

berikut:

1. Data proses pembelajaran

Bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model PBL, maka

dibutuhkan data-data yang melengkapi hasil penelitian ini. Data ini didapat

dari pelaksanaan pembelajaran yang diperoleh melalui dokumentasi berupa

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan foto kegiatan pembelajaran.

Dokumentasi akan digunakan peneliti sebagai bukti dari penelitian ini, yaitu

model PBL yang di terapkan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap

keterampilan proses sains siswa. dokumentasi dalam penelitian ini adalalah

RPP yaitu RPP kelas kontrol dan RPP kelas eksperimen.

12 Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung:Alfabeta,2009). h.137

Page 54: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

37

2. Data Keterampilan Proses Sains Siswa

Data Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa diperoleh melalui indikator

Keterampilan Proses Sains berdasarkan instrumen yang disusun dan telah

divalidasi dalam bentuk soal pretes dan postes.

3. Lembar Kerja Siswa

Pedoman umum prngembangan bahan ajar dari Diknas, mengartikan

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) atau Student Work Sheet adalah lembaran-

lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.13 Sementara

menurut pandangan lain, LKS bukan merupakan Lembar kegiatan Siswa,

melainkan Lembar Kerja Siswa, yaitu materi ajar yang sudah dikemas

sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari secara

mandiri.14

LKS ini disusun berdasarkan KI dan KD yang sesuai dengan materi yang

akan dipelajari. Juga disusun untuk memadukan pembelajaran berbasis

permasalahan nyata dilingkungan sekitar, dengan pengasahan keterampilan

proses sains siswa. LKS yang disusun merupakan lembar sederhana sebagai

panduan praktikum.

4. Lembar Observasi

Peneliti meminta bantuan observer untuk mengamati proses pembelajaran

dengan model PBL. Observasi ini bersifat terstruktur, telah dirancang secara

sistematis tentang apa yang akan diamati. Lembar observasi ini berfungsi

untuk memantau keterlaksanaan proses pembelajaran sesuai tahapan model

pembelajaran Problem Based Learning yang berisi aktivitas keterampilan

proses sains (Lampiran 6).

Secara ringkas, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah seperti yang digambarkan pada Tabel 3.2. Berikut ini di jelaskan teknik

pengumpulan data berdasarkan jenis dan instrumen yang digunakan:

13 Andi Prastowo. Panduan kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. (Diva Press).h.203 14 Ibid,h.204

Page 55: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

38

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data

Jenis Data Teknik

Pengumpulan Data

Instrumen

Penelitian

KPS Siswa kelas eksperimen sebelum dan

setelah perlakuan pembelajaran model

Problem Based Learning; dan KPS siswa

sebelum dan setelah perlakuan

pembelajaran konvensional

Melaksanakan Pretes

dan Postest

12 Butir soal

Uraian

Pengamatan pembelajaran dengan model

Problem Based Learning

Mengamati kegiatan

siswa belajar dan guru

mengajar

Lembar

Observasi

Pembelajaran

Tabel 3.2 menjelaskan bahwa dalam teknik pengumpulan data, data utama

yang digunakan sebagai alat ukur penelitian atau instrumen adalah tes uraian KPS,

adapun yang lain seperti lembar observasi, LKS, dan dokumentasi proses

penelitian adalah sebagai penguat atau bukti bahwa penelitian ini betul betul

terlaksana.

F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa tes yang

mengukur keterampilan proses sains siswa. Tes merupakan alat atau prosedur

yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur dengan cara atau aturan yang

telah ditentukan.15 Tes yang akan digunakan untuk pretest dan postest adalah

berupa tes uraian. Pada tahap awal, disusun sebanyak 29 butir soal yang telah

disesuaikan dengan indikator keterampilan proses sains dan indikator KI dan KD,

tahapan selanjutnya adalah tes uraian tersebut divalidasi isi oleh validator ahli

dalam hal ini adalah guru dan dosen, dan tahap terakhir adalah dilakukan uji

15 Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar evaluasi Pendidikan. (Jakarta:Bumi Aksara,2012) h.67

Page 56: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

39

kepada siswa, sebelum tes uraian tersebut akan diseleksi untuk menjadi intrumen

penelitian (Lampiran 4 dan 5).

Adapun pengujian yang dilakukan pada instrumen ini agar layak

digunakan sebagai instrumen penelitian adalah uji validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan daya beda. berikut ini langkah-langkah yang dilakukan dalam uji

coba istrumen ini:

1. Validitas

Sebuah data atau informasi dikatakan valid apabila sesuai dengan keadaan

senyatanya.16 Validitas instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah

validitas isi (content validity), yaitu dengan mengukur tujuan khusus tertentu

yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.17 uji statistik yang

digunanakan yakni uji korelasi Produk Moment:18

Keterangan:

𝑟𝑟𝑥𝑥𝑥𝑥 = koefisien antara variabel X dan variabel Y

𝑋𝑋 = skor tiap item dari respon uji coba variabel X

𝑌𝑌 = skor tiap item dari respon uji coba variabel X

𝑁𝑁 = jumlah responden

Valid atau tidaknya butir soal dapat diketahui dengan membandingkan 𝑟𝑟𝑥𝑥𝑥𝑥

dengan rtabel dengan produk momen α = 0,05. Perhitungan validitas soal dalam

penelitian ini memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu menggunakan software

anates versi 4,0.

Dengan menggunakan kriteria acuan untuk validitas butir soal sebagai

berikut:19

16 Ibid, h.72 17 Ibid.82 18 Ibid, h.87 19 Ibid, h. 89

Page 57: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

40

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Butir

No Rentang Kriteria

1 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

2 0,60 – 0,79 Tinggi

3 0,40 – 0,59 Sedang

4 0,20 – 0,39 Rendah

5 0,00 – 0,19 Sangat rendah

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik.20

Selanjutnya akan dihitung koefisien reliabilitas dengan menggunakan rumus

KR-20 sebagai berikut:21

𝑟𝑟11 = 𝑘𝑘

𝑘𝑘 − 1 �1 −

∑𝑝𝑝𝑖𝑖𝑞𝑞𝑖𝑖𝑠𝑠𝑠𝑠2

Keterangan:

𝑟𝑟11 = koefisien reliabilitas tes

𝑘𝑘 = jumlah butir

𝑝𝑝𝑖𝑖𝑞𝑞𝑖𝑖= varians skor butir

𝑝𝑝𝑖𝑖 = proporsi jawaban benar untuk butir nomor i

𝑞𝑞𝑖𝑖 = proporsi jawaban salah untuk butir nomor i (q = 1-p)

𝑠𝑠𝑠𝑠2 = varians dari skor total

Untuk menginterpretasikan nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh adalah

dengan melihat tabel berikut ini:22

20 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.(Jakarta:Rineka Cipta,2010).h.221

21 Ahmad Sofyan, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi.(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.113.

22 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Sains, (Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA, FITK, UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.49

Page 58: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

41

Tabel 3.4 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen

Interval koefisien Kriteria 0,8 ≤ 𝑟𝑟 ≤ 1,00 Sangat tinggi 0,6 ≤ 𝑟𝑟 < 0,80 Tinggi

0,40 ≤ 𝑟𝑟 < 0,70 Sedang 0,20 ≤ 𝑟𝑟 < 0,40 Rendah

< 0,20 Kecil

Perhitungan uji reliabilitasdalam penelitian ini menggunakan software

Anates versi 4.0. hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Statistik

rhitung 0,79

Kesimpulan Tinggi

3. Tingkat kesukaran

Indeks kesukaran rentangnya dari 0,0 – 1,0, semakin besar indeks

menunjukkan semakin mudah butir soal, karena dapart dijawab dengan benar

oleh sebagian besar atau seluuh siswa (indeks 0,0 menunjukkan butir sangat

sukar, sedangkan indeks 1,0 menunjukkan butir sangat mudah).23 Hasil

hitungnya merupakan proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab

benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti test, dirumuskan sebagai

berikut:

keterangan: P = Proporsi/ indeks kesukaran

B = jumlah siswa yang menjawab benar

N = jumlah peserta test

23 Sofyan, op, cit., h.103

Page 59: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

42

Untuk menginterpretasikan nilai tingkat kesukaran butir soal yang diperoleh

dapat dilihat pada tabel berikut:24

Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Kesukaran

Indeks tingkat kesukaran Kriteria tingkat kesukaran

P = 0 – 0,25 Sukar

P = 0,26 - 0,75 Sedang

P = 0,76 – 1 Mudah

Perhitungan tingkat kesukaran menggunakan software Anates versi 4.0 dapat

dilihat pada tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.7 Hasil Uji Tingkat kesukaran Instrumen

Kategori Soal Jumlah Soal Presentase

Sangat sukar 12 41,40%

Sukar 10 34,50%

Sedang 7 24,10%

Jumlah 29 100%

4. Daya beda

Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam

membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan

siswa yang kurang pandai, kondisi ini mengacu pada distribusi normal, dapat

dirumukan sebagai berikut:

Daya beda yang baik adalah D > 0,30

𝐷𝐷 = indeks daya beda satu butir soal tertentu

𝐵𝐵𝐵𝐵 = banyaknya kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

𝐵𝐵𝐵𝐵 = banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

𝑁𝑁 = banyaknya peserta tes

24Ibid, h.103-104

Page 60: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

43

Berikut ini interpretasi kriteria daya beda:

Tabel 3.8 Interpretasi Daya Beda

Indeks Daya Beda Kriteria Validitas

Dp < 0,00 Sangat Buruk, harus dibuang

0,00 < Dp 0,20 Jelek (poor), sebaiknya dibuang

0,20 < Dp 0,40 Cukup (satisfactory)

0,40 < Dp 0,70 Baik (good)

0,70 < Dp ,100 Baik sekali (excellent)

Pengujian daya beda dalam penelitian ini menggunakan software Anates

versi 4.0, tabel 3.9 berikut ini merupakan hasil perhitungan daya beda:

Tabel 3.9 Hasil Uji Beda

Kategori Soal Jumlah Soal Presentase

Baik 6 21%

Cukup 10 35%

Jelek 12 41%

Sangat Jelek 1 3%

Jumlah 29 100%

Tabel 3.9 menunjukkan 1 soal memiliki daya beda yang sangat jelek sehingga

harus dibuang, dalam penelitian ini tidak menggunakan soal tersebut

dikarenakan daya beda yang sangat jelek dan tidak valid.

Setelah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda, maka

didapat hasil uji instrumen yang valid dan tidak valid, tabel berikut ini

menunjukkan hasil validasi 29 kisi-kisi instrumen tes keterampilan proses sains:

Page 61: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

44

Tabel 3.10 Hasil Validasi Kisi-kisi 29 Instrumen Tes Keterampilan Proses

Sains

Catatan : tanda * menunjukkan soal yang tidak valid (tidak signifikan)

Indikator Pembelajaran Indikator KPS

Nomor Soal

3.7.1 Menganalisis faktor-faktor laju reaksi berdasarkan data hasil perobaan

Observasi 1, 2*

Klasifikasi 3, 4* 4.7.1 Merancang percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi

Menggunakan alat dan bahan

15*, 16

4.7.5 Merancang percobaan orde reaksi Merencanakan Percobaan

23, 24*

4.7.2 Melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Menggunakan alat bahan

13, 14*

4.7.6 Melakukan percobaan orde reaksi Menggunakan alat bahan

25*, 26

4.7.3 Menyimpulkan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Interpretasi 5, 6

3.7.2 Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil perobaan Menerapkan

Konsep 21

22

3.7.1 Menganalisis faktor-faktor laju reaksi berdasarkan data hasil perobaan

Menerapkan Konsep

7*

Prediksi 8*, 29

4.7.1 Merancang percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi

Mengajukan Pertanyaan

9, 10

4.7.3 Menyimpulkan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Menerapkan Konsep

17, 18

4.7.4 Menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Berhipotesis 11 Menerapkan Konsep

12

Berkomunikasi 19*, 20

4.7.2 Melakukan percobaan orde reaksi Berkomunikasi 27, 28*

Page 62: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

45

Tabel 3.10 menunjukkan sebanyak 29 instrumen tes uraian keterampilan

proses sains yang telah disusun dan diujikan kepada siswa, 10 soal dinyatakan

tidak valid dan 19 soal dinyatakan valid dengan menggunakan software Anates

v.4. Akan tetapi jumlah soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian adalah

hanya sebanyak 12 soal, hal tersebut dikarenakan beberapa alasan yaitu: 1) karena

kedua belas soal telah mewakili setiap indikator pembelajaran dan indikator

keterampilan proses sains, sehingga 7 dari 19 soal yang valid tidak digunakan

sebagai instrumen; 2) instrumen ini berupa tes uraian, sehingga peneliti hanya

memilih jumlah terkecil dari jumlah total instrumen yang valid dan mewakili

setiap indikator pembelajaran dan indikator KPS, 12 soal dipilih agar tidak

memberatkan siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan, dan mampu

mencukupi alokasi waktu sekitar 60 menit.

Setelah ke 29 instrumen tes keterampilan proses sains di uji validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda dilakukan menggunaan Anates versi

4.0, maka didapat 12 istrumen pilihan yang akan digunakan dalam penelitian

sebagai berikut:

Tabel 3.11 Kisi-kisi 12 Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains yang

digunakan dalam penelitian

Indikator Pembelajaran Indikator KPS Nomor

urut

Nomor

soal

3.7.1 Menganalisis faktor-faktor laju reaksi

berdasarkan data hasil perobaan

Observasi 1 1

Klasifkasi 2 2

Prediksi 29 12

4.7.7 Menyimpulkan hasil percobaan

mengenai orde reaksi

Menerapkan Konsep 21 8

4.7.1 Merancang percobaan faktor-faktor

yang mempengaruhi laju reaksi

Mengajukan

Pertanyaan 10 4

4.7.2 Melakukan percobaan faktor-faktor

yang mempengaruhi laju reaksi

Menggunakan Alat

dan Bahan 13 6

4.7.3 Menyimpulkan hasil percobaan faktor- Interpretasi 6 3

Page 63: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

46

faktor yang mempengaruhi laju reaksi

4.7.4 Menyajikan hasil percobaan faktor-

faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Berhipotesis 11 5

4.7.5 Merancang percobaan mengenai orde

reaksi

Merencanakan

Percobaan 23 9

4.7.6 Melakukan percobaan mengenai orde

reaksi

Menggunakan Alat

dan Bahan 26 10

3.7.2 Menentukan orde reaksi berdasarkan

data hasil perobaan

Menerapkan Konsep 22 7

4.7.8 Menyajikan hasil percobaan mengenai

orde reaksi

Berkomunikasi 27 11

Tabel 3.11 menunjukkan kisi-kisi 12 soal yang dipilih sebagai instrumen

dalam penelitian. Indikator pembelajaran 3.7.1 mencakup 3 indikator KPS yaitu

observasi, klasifikasi, dan prediksi; Indikator pembelajaran 3.7.2 mencakup 1

indikator KPS yaitu menerapkan konsep; Indikator pembelajaran 4.7.1 mencakup

indikator KPS yaitu mengajukan pertanyaan; Indikator pembelajaran 4.7.2

mencakup indikator KPS yaitu menggunakan alat dan bahan; Indikator

pembelajaran 4.7.3 mencakup indikator KPS yaitu interpretasi; Indikator

pembelajaran 4.7.4 mencakup indikator KPS yaitu berhipotesis; Indikator

pembelajaran 4.7.5 mencakup indikator KPS yaitu merencanakan percobaan ;

Indikator pembelajaran 4.7.6 mencakup indikator KPS yaitu menggunakan alat

dan bahan; Indikator pembelajaran 4.7.7 mencakup indikator KPS yaitu

menerapkan konsep; dan terakhir Indikator pembelajaran 4.7.8 mencakup

indikator KPS yaitu berkomunikasi. Sehingga dari 10 indikator pembelajaran dan

10 indikator KPS dirangkum menjadi 12 soal valid yang digunakan sebagai

instrumen penelitian. Sisa soal yang valid lainnya dieliminasi atau tidak

digunakan sebagai intrumen. Kolom nomor urut adalah urutan nomor dari 29

instrumen sebelum validasi, dan nomor soal adalah urutan nomor soal dari 12 soal

yang digunakan dalam penelitian.

Page 64: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

47

1. Teknik Analisis Data Data penelitian yang diperoleh, selanjutnya diolah dengan tujuan agar

hasilnya dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian dan

menguji hipotesis. Pengolahan data penelitian menggunakan ststistik.

1. Teknik Analisis Data Instrumen Tes

a. Uji Prasyarat Analisis Data

1) Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan suatu pengujian sekelompok data untuk

mengetahui apakah distribusi data tersebut membentuk kurva normal

atau tidak.25 Uji normalitas yang paling sederhana adalah membuat

grafik distribusi frekuensi atau skor yang ada.26 Sebelum dikenai rumus

statistik tertentu, normalitas sebaran suatu data haruslah sudah

diketahui, maka uji normalitas data tersebut haruslah sudah dilakukan

sebelum penerapan suatu rumus statistik untuk pengujian hipotesis.

dengan kata lain analisis statistik yang peratama dikakukan dalam

rangka analisis data adalah analisis yang berupa uji normalitas.27

Uji normalitas yang digunakan adalah uji lilifors, yaitu uji

normalitas secara non parametrik.28 Langkah-langkah uji lilifors adalah

sebagai berikut:29

Lo = | F(Zi) – S(Zi) |

Keterangan:

Lo = Harga Mutlak terbesar

F(Zi) = peluang angka baku

S(Zi) = proporsi angka baku

a) Urutkan data sampel dari yang terkecil sampai yang paling terbesar

b) Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus:

25 Yusri. Statistika Sosial Aplikasi dan Interpretasi. (Jogjakarta: Graha ilmu, 2009) h.139 26 Agus Irianto. Statistik Konsep dasar dan Aplikasinya. (jakarta: Prenada Media Grup).

h.272 27 Burhan Nurgiayantoro, dkk. Statistik Terapan. (jogjakarta: Gadjah Mada University

Press) h.104-105 28 Yusri. Statistika Sosial Aplikasi dan Interpretasi. (Jogjakarta: Graha ilmu, 2009) h.139 29 Sudjana. Metode Statistik. (Bandung: Tarsito, 2005), Cet. Ke-3, h.466

Page 65: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

48

𝑍𝑍𝑖𝑖 =𝑋𝑋𝑖𝑖 − 𝑋𝑋���

𝑆𝑆

Keterangan:

Zi = Skor Baku

= Nilai Rata-rata

Xi = Skor data ke-i

S = Simpangan Baku

c) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi

berdasarkan tabel Z, dan sebut dengan F (Zi)

Jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 + nilai tabel

Jika Zi < 0, maka F (Zi) = 1- (0,5 + nilai tabel)

d) Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2,..,Zn yang lebih atau sama

dengan Zi jika proporsi dinyatakan oleh S (Zi), maka:

Hitung selisih F(Zi) – S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya |F(Zi) – S(Zi)|

e) Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut, nilai ini disebut Lo

Lo = max |F(Zi) – S(Zi)|

f) Interpretasikan dengan membandingkannya pada tabel L

g) Kesimpulan:

Jika Lo < Lt : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal

Lo > Lt : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi

normal

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

berasal dari data yang ragamnya sama atau tidak. Uji homogenitas

dilakukan pada pasangan skor pretest dan postest dengan

Page 66: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

49

menggunakan uji Fisher. Langkah-langkah yang dilakukan

adalah:30

a) Menentukan varians

b) Menghitung nilai F (homogenitas) dengan rumus:

Keterangan:

F = nilai Uji F

𝑆𝑆12= ragam terbesar

𝑆𝑆22= ragam terkecil

c) Menentukan nilai homogenitas, adapaun kriteria pengujian

untuk uji homogenitas adlah Fh<Ft pada taraf signifikansi (α) =

0,05 maka data berdistribusi homogen. Jika Fh>Ft, maka data

berdistribusi tidak homogen.

b. Uji Hipotesis

Kegiatan sebuah penelitian adakalanya dimaksudkan untuk

menguji keadaan atau sesuatu yang terdapat dalam suatu kelompok,

seperti ingin meneliti apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara

keadaan atau sesuatu yang terdapat kelompok-kelompok tersebut.31jika

hal itu menjadi tujuan penelitian, teknik statistik berupa uji beda adalah

tepat untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan diantara

kelompok-kelompok yang diuji.32

Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Data

terdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesisi untuk data yang

30 Ibid, h.249 31 Burhan Nurgiantoro. Statistika Terapan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

2002) h.168 32 Ibid

Page 67: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

50

terdistribusi normal dan homogen dengan uji statistik parametrik berupa

uji t sesuai persamaan berikut:33

Keterangan:

�̅�𝑥1= rata-rata skor kelompok eksperimen

�̅�𝑥2= rata-rata skor kelompok kontrol

𝑆𝑆𝑔𝑔= ragam gabungan

𝑆𝑆12= ragam kelompok eksperimen

𝑆𝑆22= ragam kelompok kontrol

𝑛𝑛1= jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

𝑛𝑛2 = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

Langkah selanjutnya adalah:

a) Mengajukan hipotesis

b) Menghitung nilai t hitung

c) Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus

d) Menentukan nilai t-tabel dengan α = 0,05

e) Menguji hipotesis

Jika –t.tabel < t.hitung <t.tabel maka Ho diterima pada tingkat

kepercayaan 0,95. Jika thitung -ttabel atau ttabel thitung, maka Ho

diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.

33 Ibid, h.171

Page 68: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

51

2. Teknik Analisis Keterampilan Proses Sains

Analisis Kemampuan proses merupakan suatu tahapan yang harus

dilakukan dalam mengadakan pengendalian kualitas proses statistik, dan

mendefinisikan kemampuan proses memenuhi spesifikasi atau mengukur

kinerja proses.34

Tes keterampilan proses sains digunakan untuk mengetahui

gambaran, keteramplian proses sains siswa. Tahapan analisisnya sebagai

berikut:

a) Menjumlahkan indikator yang teramati

b) Menghitung presentase aspek keterampilan proses sains siswa dalam

kelompok, dengan mengggunakan rumus:

Keterangan:

S = nilai yang dicari

R = jumlah skor yang dijawab benar

N = Skor maksimum

Data yang diperoleh kemudian diinterpretasikan kedalam kriteria nilai

sebagai berikut: 35

Tabel 3.12 Kriteria Interpretasi Skor

Presentase (%) Keterangan

81 – 100 Sangat Baik

61 – 80 Baik

41 – 60 Cukup

21 – 40 Kurang

0 – 20 Sangat Kurang

34 Dhorothea Wahyu Ariani. Pengendalian Kualitas Statistik.(Jogjakarta: Andi Offset) h.174

35 Riduan. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta), h.89

Page 69: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

52

3. Hipotesis Statistik

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Ho : μA = μB

Ha : μB > μB

Keterangan:

Ho : Tidak terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa

antara siswa yang mendapat pembelajaran melalui model

pembelajaran problem based learning dengan siswa yang

mendapat pembelajaran secara konvensional.

Ha : Terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa yang lebih

baik terhadap siswa yang mendapat pembelajaran melalui model

pembelajaran problem based learning dibandingkan siswa yang

mendapat pembelajaran secara konvensional.

μA : Rata-rata skor nilai KPS siswa yang diajarkan dengan model

Problem Based Learning (PBL)

μB : Rata-rata skor nilai KPS siswa yang diajarkan dengan metode

konvensional.

Page 70: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Data hasil pretest dan postest kedua kelas, yaitu kelas XI IPA 2 sebagai

sampel kelas eksperimen dan XI IPA 3 sebagai sampel kelas kontrol, pretets

diujikan sebelum proses belajar mengajar dilakukan pada materi laju reaksi

sedangkan postest diujikan setelah pembelajaran dilakukan menggunakan model

problem based learning untuk kelas eksperimen, dan pembelajaran konvensional

untuk kelas kontrol pada materi laju reaksi. Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa diukur dengan menggunakan

instrumen tes urian (essai) sebanyak 12 soal yang telah memenuhi kriteria 10

indikator KPS dan telah mewakili setiap indikator dari Kompetensi Dasar (KD)

materi laju reaksi. Instrumen berupa tes yang yang digunakan juga telah

memenuhi kelayakan uji, adapun uji-uji yang dilakukan meliputi uji validitas oleh

ahli dan siswa, uji reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Sehingga

instrumen ini layak digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains kimia

siswa. Selain itu penelitian ini dilengkapi data pendukung berupa lembar observasi

belajar siswa dan mengajar guru yang berfungsi untuk mengawasi keterlaksanaan

model problem based learning saat kegiatan belajar mengajar belangsung.

1. Hasil Pretets Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Perbandingan nilai rata-rata hasil pretest kelas kontrol dan kelas

eksperimen, kelas kontrol dipilih karena hasil rata-rata lebih tinggi daripada

kelas eksperimen. Berikut ini adalah tebel perbandingan hasil pretes kelas

kontrol dan kelas eksperimen:

53

Page 71: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

54

Tabel 4.1 Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Data Pretes

Kontrol Eksperimen Nilai Terendah 3,00 1,00 Nilai Tertinggi 14,00 12,00 Mean 8,67 8,54 Median 10,00 10,00 Modus 9,00 10,00 Simpangan Baku 3,09 2,79 Jumlah Siswa 27 27

Tabel 4.1 menunjukkan dapat dibandingkan nilai rerata pretest

kelas kontrol yaitu 8,67 (XI IPA 3) dan kelas eksperimen 8,54 (XI IPA 2).

Nilai rerata 8,67 lebih tinggi dibanding 8,54 sehingga kelas XI IPA 3 yang

dipilih untuk dijadikan kelas kontrol. (Lampiran 13 dan 14).

Hasil presentasi pretest keterampilan proses sains pada kelas

kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat dari tebel berikut ini:

Tabel 4.2 Presentase Ketercapaian Keterampilan Proses Sains Pretest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

PRETEST No Indikator KPS Kontrol Kategori Eksperimen Kategori 1 Observasi 25,00 kurang 18,52 sangat kurang 2 Klasifikasi 21,30 kurang 26,85 kurang 3 Interpretasi 18,50 sangat kurang 22,22 kurang 4 Prediksi 6,48 sangat kurang 9,26 sangat kurang 5 Mengajukan Pertanyaan 76,90 Baik 82,40 sangat baik 6 Berhipotesis 32,40 kurang 6,48 sangat kurang 7 Merencanakan Percobaan 4,63 sangat kurang 5,55 sangat kurang 8 Menggunakan Alat dan Bahan 3,24 sangat kurang 4,17 sangat kurang 9 Menerapkan Konsep 3,24 sangat kurang 3,24 sangat kurang 10 Bekomunikasi 0 sangat kurang 2,78 sangat kurang

Jumlah 191,69 sangat kurang 181,47 sangat kurang Rerata 19,17 18,15

Page 72: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

55

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa rerata pretest keterampilan proses sains

pada kelas kontrol termasuk kategori sangat kurang atau sangat rendah (19,17),

sedangkan untuk kelas ekperimen juga termasuk pada kategori sangat rendah

(18,15). Keterampilan proses sains tertinggi dari masing masing kelas kontrol

dan kelas eksperimen adalah sama-sama mengajukan pertanyaan dengan nilai

masing-masing secara berurutan yaitu 76,90 dan 82,40. Dan keterampilan

proses sains terendah adalah berkomunikasi 0 persen pada kelas kontrol dan

2,78 persen untuk keterampilan berkomunikasi pada kelas eksperimen.

(Lampiran 7).

2. Hasil Postest Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Nilai rata-rata hasil postest kelas kontrol dan kelas eksperimen yang telah

diberikan perlakuan model pembelajaran masing-masing, maka didapat tebel

perbandingan hasil postes kelas kontrol dan kelas eksperimen sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Postets Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Data Postest

Kontrol Eksperimen Nilai Terendah 4,00 5,00 Nilai Tertinggi 18,00 33,00 Mean 10,22 21,79 Median 11,00 23,00 Modus 10,00 22,00 Simpangan Baku 3,48 5.56 Jumlah Siswa 27 27

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dapat dilihat nilai rerata hasil postest kelas

ekperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 21,79 dan 10,22. Sedangkan

simpangan baku masing-masing adalah 5.56 dan 3,48. (Lampiran 15 dan 16).

Hasil presentasi postest keterampilan proses sains pada kelas kontrol dan

kelas eksperimen dapat dilihat dari tebel berikut ini:

Page 73: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

56

Tabel 4.4 Presentase Ketercapaian Keterampilan Proses Sains Postest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

POSTEST No Indikator KPS Kontrol Kategori Eksperimen Kategori 1 Observasi 25,90 Kurang 61,11 Baik 2 Klasifikasi 21,30 Kurang 42,59 Cukup 3 Interpretasi 21,30 Kurang 42,59 Cukup 4 Prediksi 13,89 Kurang Sekali 22,22 Kurang 5 Mengajukan Pertanyaan 70,40 Baik 90,74 Baik Sekali 6 Berhipotesis 51,90 Cukup 40,74 Kurang 7 Merencanakan Percobaan 10,19 Kurang Sekali 43,52 Cu kup 8 Menggunakan Alat dan Bahan 6,94 Kurang Sekali 40,74 Kurang 9 Menerapkan Konsep 16,20 Kurang Sekali 34,72 Kurang 10 Bekomunikasi 0,93 Kurang Sekali 58,33 Cukup

Jumlah 238,95 Kurang

477,30 Cukup

Rerata 23,89 47,73

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan cukup signifikan dari

hasil postest kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol, nilai

presentasi tertinggi ada pada indikator mengajukan pertanyaan dengan nilai

70,40 untuk kategori baik. Dan pada kelas ekperimen, nilai presentasi

tertinggi juga ada pada indikator mengajukan pertanyaan dengan nilai 90,74

untuk kategori baik sekali. Sedangkan nilai presentasi terkecil di kelas kontrol

ada pada indikator berkomunikasi dengan nilai 0,93 untuk kategori kurang

sekali dan pada kelas eksperimen pada indikator merencanakan percobaan

dengan nilai 7,4 untuk kategori kurang sekali. (Lampiran 8)Indikator soal pada

keterampilan proses sains berhipotesis yaitu, diberikan rumusan masalah,

siswa dapat menyusun hipotesis terhadap suatu percobaan pengaruh luas

permukaan terhadap laju reaksi. Hasil postest menunjukkan kelas kontrol

mendapatkan nilai 51,93 untuk kategori cukup, sedangkan kelas eksperimen

mendapat nilai 40,74 untuk kategori kurang. Hal ini menunjukkan bahwa

kelas kontrol memiliki nilai berhipotesis lebih tinggi dari kelas eksperimen,

akan tetapi dilihat dari pretest dan postest kelas eksperimen, nilai pada

keterampilan proses sains berhipotesis tetap menunjukkan kenaikan dari 6,48

Page 74: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

57

menjadi 40,74. Artinya kelas eksperimen yang ditreatment menggunakan

model PBL tetap memberikan pengaruh terhadap keterampilan proses sains

tanpa mempertimbangkan pengaruh luar dari kelas kontrol.

B. Analisis Data Tes Keteampilan Proses Sains 1. Uji Prasyarat Sampel

Setelah dilakukan penelitian dan diperoleh data dari masing-masing

kelas, maka selanjutnya yang ingin didapat adalah hasil uji hipotesis, akan

tetapi terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat sampel terhadap hasil

penelitian, diantaranya adalah uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas Pretest

Hasil uji normalitas menggunakan uji liliefors menunjukkan data

terdistribusi normal. Hasil uji normalitas pretest kelas kontrol dan

kelas eksperimen dapat dilihat dari nilai Lhitung dan Ltabel, sebagaimana

tabel berikut ini:

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Data Pretes

Kesimpulan Kontrol Eksperimen

N 27 27 Lhit Ltabel

Data Berdistribusi

Normal

Lhitung 0,14 0,15

Ltabel 0,17 0,17

Tabel 4.5 dapat disimpulkan nilai hasil pretest kedua kelas kontrol

dan eksperimen berdistribusi secara normal. Syarat data berdistribusi

secara normal jika Lhit Ltabel. Lhitung didapat dari nilai mutlak F(Zi)-

S(Zi) terbesar. Sedangkan menentukan Ltabel dari nilai kritis uji

Liliefors Ltabel = n

886,0 . Nilai Lhitung pretes kelas kontrol kelas

eksperimen berturut-turut 0,14 dan 0,15, nilai keduanya lebih kecil dari

nilai Ltabel 0,17. (Lampiran 9 dan 10)

Page 75: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

58

b. Uji Homogenitas Pretest

Kedua sampel penelitian tersebut telah dinyatakan berdistribusi

normal, uji selanjutnya adalah menentukan homogenitas yang

dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau

populasi. Adapun syarat uji homogenitas yaitu sampel dinyatakan

homogen jika Fhitung < Ftabel. Berikut ini hasil uji homogenitas pretest

menggunakan uji fischer:

Tabel.4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretets Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Statistik

S2 Kontrol 7,15

S2 Eksperimen 7,19

Fhitung 1,00

Ftabel 1,93

Kesimpulan Homogen

Tabel 4.6 hasil uji homogenitas pretest kelas kontrol dan kelas

eksperimen diperoleh Fhitung = 1,00, dan didapat Ftabel dari harga

distribusi F dengan taraf signifikan (α) = 0,05 dan jumlah siswa 52

(n1=26, n2 = 26) adalah 1,93, nilai tersebut menunjukkan bahwa Fhitung

< Ftabel. Dengan demikian, dapat disimpulkan data pretest kelas kontrol

dan kelas eksperimen adalah homogen. (Lampiran 17)

c. Pengujian Hipotesis Pretest

Pengujian data selanjutnya adalah uji hipotesis, yang dilakukan

setelah uji normalitas dan homogenitas. Uji ini menggunakan uji-t (t

test) untuk menguji hipotesis nihil Ho yang menyatakan bahwa “tidak

ada perbedaan hasil pretest antara siswa kelas eksperimen dengan

siswa kelas kontrol” dan H1 yang menyatakan “terdapat perbedaan

hasil pretest antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas

Page 76: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

59

kontrol”. Hasil uji kesamaan rerata kelas eksperimen dan kelas kontrol

tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7 Uji Kesamaan Rerata Pretest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Data Uji “t”

Kontrol Eksperimen

Rerata 8,67 8,54

t-hitung 0,18

t- tabel 2,00

Kesimpulan Ho diterima, tidak terdapat perbedaan yang signifikan

Tabel 4.7 dari uji-t nilai pretest yang telah dilakukan pada

kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan taraf signifikan 5 % (0,05)

dan derajat kebebasan df = (n1 + n2) – 2 = (27+27) – 2 = 52 maka

diperoleh ttabel = 2,00 dan thitung = 0,18265 atau dibulatkan menjadi

0,18. Dengan kriteria H0 diterima jika –ttabel < thitung< ttabel dan H0

ditolak jika –ttabel > thitung > ttabel , maka hasil uji-t menunjukkan

bahwa 0,18 ≤ 2,00 atau thitung ttabel, sehingga H0 diterima, sehingga

H0 yang berbunyi: “Tidak terdapat perbedaan hasil pretest antara

siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol”, diterima.

Hipotesis menunjukan bahwa kedua kelas, baik kelas eksperimen

maupun kelas kontrol pantas dijadikan sampel penelitian, karena

mewakili populasi sampel dan memiliki kemampuan yang sama.

2. Uji Prasyarat Analisis Data

a. Uji Normalitas Postest

Hasil uji normalitas menggunakan uji liliefors menunjukkan data

terdistribusi normal. Hasil uji normalitas postest kelas kontrol dan

kelas eksperimen dapat dilihat dari nilai Lhitung dan Ltabel, sebagaimana

tabel berikut ini:

Page 77: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

60

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Data Pretest

Kesimpulan Kontrol Eksperimen

N 27 27 Lhit Ltabel

Data Berdistribusi

Normal

Lhitung 0,15 0,09

Ltabel 0,17 0,17

Tabel 4.5 dapat disimpulkan nilai hasil postest kedua kelas kontrol

dan eksperimen berdistribusi secara normal. Syarat data berdistribusi

secara normal jika Lhit Ltabel. Lhitung didapat dari nilai mutlak F(Zi)-

S(Zi) terbesar. Sedangkan menentukan Ltabel dari nilai kritis uji

Liliefors Ltabel = n

886,0 . Nilai Lhitung postets kelas kontrol kelas

eksperimen berturut-turut 0,15 dan 0,09, nilai keduanya lebih kecil dari

nilai Ltabel 0,17 (Lampiran 11 dan 12).

b. Uji Homogenitas Postest

Hasil uji homogenitas postest kelas kontrol dan kelas eksperimen

menggunakan uji fischer:

Tabel 4.9 Hasil Uji Honogenitas Postest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Statistik

S2 Kontrol 17,95

S2 Eksperimen 27,46

Fhitung 1,53

Ftabel 1,93

Kesimpulan Homogen

Tabel 4.9 hasil uji homogenitas postets kelas kontrol dan kelas

eksperimen diperoleh Fhitung = 1,53 dan didapat Ftabel dari harga

distribusi F dengan taraf signifikan (α) = 0,05 dan jumlah siswa 52

Page 78: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

61

(n1=26, n2 = 26) adalah 1,93, nilai tersebut menunjukkan bahwa Fhitung

< Ftabel. Dengan demikian, dapat disimpulkan data postest kelas kontrol

dan kelas eksperimen adalah homogen.

c. Pengujian Hipotesis Postes

Hasil uji kesamaan postes rerata kelas eksperimen dan kelas

kontrol tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10 Uji Kesamaan Rerata Postes Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Data Uji “t”

Kontrol Eksperimen

Rerata 10,22 21,88

t-hitung 7,32

t- tabel 2,00

Kesimpulan Ho ditolak, Terdapat perbedaan yang signifikan

Tabel 4.10 dari uji-t nilai postes yang telah dilakukan pada kelas

kontrol dan kelas eksperimen dengan taraf signifikan 5 % (0,05) dan

derajat kebebasan df = (n1 + n2) – 2 = (27+27) – 2 = 52 maka

diperoleh ttabel = 2,00 dan thitung = 7,32. Dengan criteria: H0 diterima

jika –ttabel < thitung< ttabel dan H0 ditolak jika –ttabel > thitung > ttabel , maka

hasil uji-t menunjukkan bahwa 7,32 ≥ 2,00 atau thitung ≥ ttabel, sehingga

H0 ditolak, dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan keterampilan proses sains siswa yang lebih baik terhadap

siswa yang mendapat pembelajaran melalui model pembelajaran

problem based learning dibandingkan siswa yang mendapat

pembelajaran secara konvensional pada materi ajar laju reaksi kimia.

(Lampiran 20)

Page 79: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

62

C. Pembahasan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh

model pembelajaran problem based learning terhadap keterampilan proses sains

siswa pada materi laju reaksi. Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis data

penelitian yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Mauk Kabupaten

Tangerang, didapat kesimpulan dari hasil uji normalitas serta uji homogenitas

pretes dan postest kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah Lhit Ltabel (uji

normalitas) dan Fhitung < Ftabel (uji homogenitas), hal tersebut menunjukkan bahwa

data telah berdistribusi secara normal dan homogen sehingga dapat dilakukan

pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t.

Sebelum diterapkan model pembelajaran pada masing-masing sampel

kelas konrtrol dan kelas eksperimen, pengujian hipotesis terhadap pretest kedua

kelas menunjukkan bahwa Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan

keterampilan proses sains yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen, dengan thitung lebih kecil dari ttabel (0,18 < 2,00) atau dengan kata lain

kelas kontrol dan kelas ekperimen memiliki keterampilan proses sains awal yang

sama (homogen).

Setelah diterapkan model pada masing-masing sampel, yaitu model problem

based learning dengan praktikum pada kelas eksperimen dan metode

konvensional mengikuti kebiasaan guru mengajar diterapkan pada kelas kontrol,

maka diperoleh perbedaan yang cukup signifikan pada nilai rerata postest

kelompok eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Seperti tertera pada gambar

berikut ini:

Page 80: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

63

Gambar 4.1 Perbandingan Rerata Postest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Gambar 4.1, menunjukkan nilai rerata postest kelas kontrol sebesar 10,22

dan kelas eksperimen sebesar 21,79, selisih nilai keduanya sebesar 11,57 secara

umum menggambarkan kemampuan penguasaan keterampilan proses sains siswa

kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran problem based

learning lebih tinggi daripada siswa kelas kontrol yang menggunakan metode

konvensional. Hal ini sesuai dengan teori yang mengungkapkan bahwa

keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau

intelektual, manual dan sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual terlibat

karena dengan melakukan keterampilan proses siswa menggunakan pikiranya.1

Pengujian hipotesis terhadap data postest kelas kontrol dan kelas

eksperimen menggunakan Uji-t menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan

pada penggunaan model pembelajaran problem based learning materi laju reaksi

untuk kelas eksperimen, hal tersebut dibuktikan dari hasil perhitungan nilai thitung

yang lebih besar dari ttabel (7,32 ≥ 2,00) yang artinya H0 yang berbunyi: “Tidak

terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa antara siswa yang mendapat

pembelajaran melalui model problem based learning dengan siswa yang

mendapat pembelajaran secara konvensional”, ditolak. (Perhitungan dapat dilihat

1 Nuryani, R. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: Universitas Negeri Malang, 2005) h.78

0

5

10

15

20

25

Kontrol Eksperimen

10,22

21,79

Nilai Rerata Postest

Nilai Rerata Postes

Page 81: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

64

pada Lampiran 18). Sesuai dengan teori yang diungkapkan Rusman dalam

bukunya mengutip definisi Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut Tan

bahwa PBM atau Problem Based Learning (PBL) merupakan inovasi dalam

pembelajaran, kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui

proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat

membedayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan

berpikirnya secara berkesinambungan.2

Mengutip kalimat Harlen, sedikitnya terdapat lima aspek yang perlu

diperhatikan oleh guru dalam berperan mengembangkan keterampilan proses.3

Pertama, memberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan proses

dalam melakukan eksplorasi materi dan fenomena. Kedua, memberi kesempatan

untuk berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil dan juga diskusi kelas. Ketiga,

mendengarkan pembicaraan siswa dalam mempelajari prodi mereka untuk

menemukan proses yang diperlukan untuk membentuk gagasan mereka. Keempat,

membantu siswa untuk menyadari keterampilan-keterampilanyang mereka

perlukan adalah penting sebagai bagian dari proses mereka sendiri. Kelima,

memberikan teknik atau strategi untuk meningkatkan keterampilan, khususnya

ketepatan dalam observasi dan pengukuran.4

Terlatihnya siswa menggunakan keterampilan proses ini akan

memudahkan dalam menerapkan konsep sains dalam kehidupan sehari-hari

(pemecahan masalah), dan peran guru dengan demikian adalah sebagai

fasilitator.5

2 Rusman. Model-model Pembelajaran.(Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2010) h.229 3 Nuryani, R. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: Universitas Negeri Malang,

2005) h.82 4 ibid 5 Zulfianai,dkk. Strategi Pembelajaran Sains. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta,2009) h.52

Page 82: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

65

Indikator keterampilan proses sains yang diukur pada penelitian ini

sebanyak sepuluh indikator, yaitu: Observasi, Klasifikasi, Interpretasi, Prediksi,

Mengajukan Pertanyaan, Berhipotesis, Merencanakan Percobaan, Menggunakan

Alat dan Bahan, Menerapkan Konsep dan Berhipotesis. Gambar dibawah ini

menunjukkan peningkatan presentassi keterampilan proses sains hasil pretest dan

postest pada kelompok eksperimen.

Gambar 4.2 Presentasi Nilai Keterampilan Proses Sains Pretest dan

Postest Kelas Eksperimen

Gambar 4.2 menunjukkan perolehan nilai keterampilan proses sains

masing-masing siswa pada materi laju reaksi kimia pada sesaat sebelum mendapat

perlakuan kegiatan pembelajaran (pretest) dan sesaat setelah perlakuan model

pembelajaran pada masing-masing kelas (postest). Dari 12 soal uraian yang

dikerjakan oleh siswa, masing-masing indikator KPS diwakili oleh satu soal,

kecuali pada indikator menggunakan alat dan bahan dan menerapkan konsep

terdiri dari dua soal, ini disebabkan untuk memenuhi indikator dari kompetensi

dasar materi laju reaksi.

0102030405060708090

100

Pretes

Postes

Page 83: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

66

Indikator yang diukur dalam instrumen penelitian ini berjumlah 10

indikator sesuai yang dipaparkan oleh Harlen dalam bukunya UNESCO Source

for science in the primary school, diantaranya yaitu: keterampilan Observasi,

Klasifikasi, Interpretasi, Prediksi, Mengajukan Pertanyaan, Berhipotesis,

Merencanakan Percobaan, Menggunakan Alat dan Bahan, Menerapkan Konsep,

dan Berkomunikasi.6

Indikator pertama yang diukur adalah keterampilan Observasi siswa, nilai

pretest dan postest menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan yaitu dari

18,52% menjadi 61,11%, selisihnya sebesar 42,59% menunjuukan bahwa

keterampilan observasi siswa meningkat dua kali lipat dari semula, pada proses

pembelajaran dengan model problem based learning, siswa dihadapkan dengan

wacana-wacana yang diawali pada masalah, membantu siswa untuk lebih terampil

dalam mengamati suatu peristiwa. Bentuk soal uraian yang diberikan adalah untuk

menguji keterampilan pengamatan siswa terhadap perbedaan hasil reaksi, lamanya

waktu dan jenis bahan yang digunakan saat percobaan pengaruh luas permukaan

terhadap laju reaksi.

Indikator yang selanjutnya diukur adalah keterampilan klasifikasi siswa,

nilai pretest dan postest meningkat dari 26,85% menjadi 42,59%, presentasinya

meningkat 15,74% dari semula. Dalam instrumen soal yang mengukur

keterampilan ini, siswa diminta untuk mengurutkan laju reaksi dari yang paling

cepat ke yang paling lambat dan menjelaskan penyebabnya.

Keterampilan proses sains interpretasi siswa meningkat dari 22,22%

menjadi 42,59% sehingga terjadi peningkatan keterampilan interpretasi atau

menafsirkan sebesar 20,37% setelah diberikan perlakuan model pembelajaran

problem based learning. Dari instrumen ini, siswa diminta menyimpulkan hasil

pengamatan dan menyimpulkan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju

reaksi.

Keterampilan proses sains predikisi pretes dan postes meningkat dari

9,26% menjadi 22,22%. Hasil ini menunjukkan bahwa setelah perlakuan

6 Wynne Harlen dan Jos Elstgeest, dalam UNESCO Source for science in the primary school. (paris: Unesco Publising, 1992) h.26

Page 84: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

67

pembelajaran dengan model problem based learning terjadi peningkatan sebesar

12,96% dari keterampilan prediksi siswa kelas eksperimen. Dalam tes uraian ini,

diberikan data hasil percobaan, siswa diminta memprediksi kecepatan reaksi

berdasarkan bentuk bahan (reaktan).

Keterampilan proses sains mengajukan pertanyaan adalah keterampilan

dengan presentasi tertinggi dibanding indikator KPS lainnya, presentasinya

meningkat dari 82,4% menjadi 90,74% sehingga kategori KPS termasuk pada

“Baik Sekali”. Selisih pretest dan postest yaitu sebesar 8,34%, hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan mengajukan pertanyaan kelas eksperimen

cukup tinggi, disebabkan rasa ingin tahu yang tinggi. Soal yang diberikan berupa

wacana faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, siswa diminta mengajukan

pertanyaan apa, bagaimana, atau mengapa, untuk menjelaskan percobaan

Keterampilan proses sains berhipotesis meningkat dari 6,48% menjadi

40,74% selisih pretest dan postest yaitu sebesar 34,26%, peningkatan ini sangat

signifikan sehingga menunjukkan bahwa siswa mampu menyusun hipotesis

sebelum melakukan percobaan. Dalam tes uraian, siswa diberikan rumusan

masalah, dan siswa diminta menyusun hipotesis terhadap suatu percobaan

pengaruh luaspermukaan terhadap laju reaksi

Keterampilan proses sains merencanakan percobaan meningkat dari 5,55%

menjadi 43,52% selisih pretest dan postest yaitu sebesar 37,97%, sama seperti

keterampilan berhipotesis, maka keterampilan merencanakan percobaan setelah

penerapan model problem based learning menunjukkan hasil yang signifikan.

Selisih menunjukkan peningkatan lebih dari tujuh kali lipat dari semula. Dalam

soal uraian, siswa diberikan tujuan percobaan, kemudian siswa diharaapkan dapat

menyiapkan kebutuhan percobaan orde reaksi

Keterampilan proses sains menggunakan alat dan bahan meningkat dari

4,17% menjadi 40,74% selisih pretest dan postest yaitu sebesar 36,57%, hasil ini

menunjukkan nilai yang signifikan terhadap penerapan model problem based

learning. Siswa diberikan tujuan percobaan, kemudian siswa diminta menuliskan

langkah kerja percobaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Page 85: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

68

Keterampilan proses sains menerapkan konsep meningkat dari

3,24%menjadi 34,722% selisih pretest dan postest yaitu sebesar 31,482%,

sehingga dapat disimpulkan bahwa setelah penerapan model pembelajaran

problem based learning meningkat secara signifikan sebesar 31,482%. Dalam

soal uraian ini, diujikan keterampilan menerapkan konsep matematis siswa,

diberikan tabel hasil percobaan, siswa diminta menentukan besarnya orde reaksi

Keterampilan proses sains berkomunikasi meningkat dari hasil presentasi

pretest 2,78% menjadi 58,33% dari hasil presentasi postest, sehingga memiliki

peningkatan presentasi sebesar 55,55%. Peningkatan terebut menunjukkan angka

yang sangat signifikan, hal ini mejelaskan bahwa penerapan model problem based

learning saat praktikum dilaksanakan memberikan hasil yang positif untuk

keterampilan berkomunikasi siswa. bentuk soal atau test uraian adalah siswa

diberikan data, kemudian siswa diminta dapat menyajikan data hasil percobaan

melalui grafik orde reaksi.

Berdasarkan Gambar 4.2 yang menunjukkan presentasi rerata nilai

keterampilan proses sains pretest dan postest kelas eksperimen, maka dapat dilihat

bahwa presentasi nilai tertinggi ada pada indikator mengajukan pertanyaan,

dengan nilai pretest sebesar 70,40% dan nilai postest sebesar 90,74%. Hal ini

ditunjukkan dalam beberapa jawaban siswa seperti berikut ini:

Gambar 4.3 Jawaban Siswa A Pada Keterampilan Proses Sains

Indikator Mengajukan Pertanyaan

Page 86: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

69

.

Gambar 4.4 Jawaban Siswa B Pada Keterampilan Proses Sains

Indikator Mengajukan Pertanyaan

Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 merupakan 2 contoh jawaban dari 27 sampel

siswa kelas eksperimen pada soal keterampilan proses sains indikator mengajukan

pertanyaan. Berdasarkan kunci jawaban yang telah divalidasi, jawaban yang tepat

adalah siswa mampu memberikan pertanyaan tentang apa/bagaimana/

mengapa/berapa terkait wacana dan perobaan laju reaksi (pertanyaan dibebaskan

kepada siswa, dengan syarat tidak keluar konteks laju reaksi). Adapun pada

pedoman penskoran, skor maksimal (4) diberikan pada siswa yang menyusun

empat pertanyaan; skor (3) diberikan pada siswa yang menyusun tiga pertanyaan;

skor (2) diberikan pada siswa yang menyusun dua pertanyaan; dan skor (1)

diberikan pada siswa yang hanya menyusun satu pertanyaan saja. Dari data hasil

postest siswa kelas eksperimen menunjukkan sebanyak 20 siswa menjawab

dengan skor maksimal yatu menyusun 4 pertanyaan, diantara pertanyaan yang

disusun siswa meliputi pertanyaan tentang apa yang terjadi jika reaktan serbuk

dan lempengan direaksikan dengan larutan, apa yang menyebabkan cepat-lambat

reaksi tersebut dapat terjadi, dan apakah akan berpengaruh sama pada bahan yang

lainnya. Dari data tersebut menunjukkan bahwa keterampilan proses sains siswa

pada indikator mengajukan pertanyaan termasuk dalam kategori tinggi, hal ini

juga dibuktikan saat proses pembelajaran berlangsung, siswa bersama

kelompoknya diberi kesempatan untuk menyusun pertanyaan terkait

permasalahan dan wacana dalam LKS, sekaligus menyusun jawabannya,

kemudian antara kelompok saling bertukar pertanyaan yang telah disusun. Dari

Page 87: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

70

aktifitas diskusi dan bertukar pertanyaan menunjukkan bahwa keterampilan

mengajukan pertanyaan siswa termasuk kategori sangat baik.

Presentasi terendah terdapat pada keterampilan proses sains siswa dengan

indikator memprediksi. Presentasi pretest sebesar 13,89% (kategori sangat

kurang) dan postest sebesar 22,22% (kategori kurang). Berikut ini contoh jawaban

siswa pada soal keterampilan proses sains siswa indikator memprediksi:

Gambar 4.5 Jawaban Siswa A Pada Keterampilan Proses Sains

Indikator Prediksi

Gambar 4.6 Jawaban Siswa B Pada Keterampilan Proses Sains

Indikator Prediksi

Gambar 4.5 dan Gambar 4.6 merupakan 2 contoh jawaban dari 27 sampel

siswa kelas eksperimen pada soal keterampilan proses sains indikator

memprediksi. Indikator soal ini adalah: “Diberikan data hasil percobaan, siswa

dapat memprediksi kecepatan reaksi berdasarkan bentuk bahan (reaktan)”.

Berdasarkan kunci jawaban yang telah divalidasi, jawaban yang tepat adalah:

“Reaksi yang paling tinggi kelajuannya adalah percobaan No.3 yaitu bentuk

serbuk magnesium dengan larutan HCL 0,75 M. Ini disebabkan faktor luas

permukaan serbuk magnesium dan konsentrasi HCl yang tinggi. Sehingga reaksi

Page 88: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

71

ini cepat bereaksi dibandingkan luas permukaan bentuk lempeng magnesium, baik

yang konsentrasi HCl 0,50 M maupun konsentrasi HCl 0,75 M. Adapaun

pedoman penskoran menunujukkan bahwa siswa yang mendapat skor tertinggi (4)

adalah siswa yang menjawab benar nomor percobaan yang paling tinggi laju

reaksinya, dan menjelaskan kedua alasan tingginya laju reaksi (konsentrasi dan

luas permukaan); siswa yang mendapat skor (3) adalah siswa yang menjawab

benar nomor percobaan yang paling tinggi laju reaksinya, dan menjelaskan salah

satu alasan tingginya laju reaksi (konsentrasi atau luas permukaan); siswa yang

mendapat skor (2) yaitu siswa yang hanya menjelaskan alasan tingginya laju

reaksi (konsentrasi dan luas permukaan); dan terakhir siswa yang mendapat skor

(1) hanya mejawab benar pilihan jawaban percobaan yang paling tingi laju

reaksinya.

Lebih dari setengah sampel kelas eksperimen yaitu sebanyak 17 siswa

menjawab soal keterampilan proses sains indikator memprediksi dengan

memperoleh skor sangat rendah (1), hal ini menunjukkan keterampilan proses

sains siswa pada indikator memprediksi termasuk dalam kategori rendah. Hasil

uji postest menunjukkan kebanyakan siswa hanya bisa memprediksi kecepatan

reaksi zat tersebut, akan tetapi tidak dapat menjelaskan sebab hal itu terjadi.

Beberapa siswa menjelaskan alasannya hanya saja jawaban siswa kurang tepat,

sehingga rerata presentasi keterampilan proses sains indikator prediksi termasuk

dalam kategori rendah.

Page 89: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL ) memiliki pengaruh terhadap

Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada materi laju reaksi. Hasil uji-t postes

menunjukkan bahwa thitung (7,32) lebih besar dibanding ttabel (2,00), sehingga

thitung ≥ R ttabel yang menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (H1) diterima, artinya

terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa yang lebih baik terhadap

siswa yang mendapat pembelajaran melalui model problem based learning

dibandingkan siswa yang mendapat pembelajaran secara konvensional. Data

postes kelas eksperimen menunjukkan peningkatan rerata presentasi nilai

keterampilan proses sains dari 18,15% menjadi 47,73%. Adapun keterampialan

proses sains tertinggi pada kelas eksperimen adalah mengajukan pertanyaan

(90,74%), sedangkan yang paling rendah adalah keterampilan prediksi (22,22%).

B. Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengemukakan beberapa

saran untuk perbaikan di masa mendatang yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan penelitian menggunakan model pembelajaran Problem based

Learning, dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada

materi laju reaksi, sehingga model ini dapat diterapkan oleh guru dalam

proses pembelajaran.

2. Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan agar mengukur indikator

keterampilan proses sains menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning dengan metode praktikum.

72

Page 90: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

DAFTAR PUSTAKA

Afrizon, Renol., Ratnawulan, dan Fauzi. 2012. Peningkatan Pelriaku Berkarakter Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX MTsN Model Padang Pada Mata Pelajaran IPA-Fisika Menggunakan Model Problem Based Instruction. Universitas Negeri Padang: Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika ISSN: 2252-3014 volume 1.

Ali, Muhson. 2009. Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa

melalui Penerapan Problem Based Learning. Jurnal Kependidikan Volume 39 Nomor 2. hal. 171-182.

Amir, M Taufiq. 2010. Inovasi Pendidikan melalui Problem based Learning.

Jakarta: Prenada Media Grup. Arends, Richad I . 2007. Learning to Teach. New York: McGraw-Hill. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta:Rineka Cipta. ____ 2012. Dasar-dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Ariani, Dhorothea Wahyu. Pengendalian Kualitas Statistik.Jogjakarta: Andi

Offset Ayfer Alfer, 2008. Attitudes Toward Problem Based Learning in a New Turkish

Medicine Curriculum. World Applied Sciences Journal 4 (6): 830-836, ISSN 1818-4952 © IDOSI Publications.

Azizah, Utiya. 2004. Laju Reaksi.Jakarta: Depdiknas . Barell, Jhon. 2007. Problem Based Learning An Inquiry Approach. California:

Corwin Press. Baswedan, Anies R. 2014. Gawat Darurat Pendidikan Indonesia. Jakarta:

Kemendikbud RI. Damanik, Heni Akhwat. 2013. Sistem Pendidikan Indonesia Antara Masalah Dan

Solusi. Bogor:Kompasiana. Fauziah, Resti., Abdullah, dan Hakim. 2013. Pembelajaran Saintifik Elektronika

Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Bandung: INVOTEC, Volume IX No.2.

73

Page 91: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

74

Hadjar, Ibnu. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Harlen, Wynne dan Jos Elstgeest, 1992. UNESCO Source for science in the

primary school. Paris: Unesco Publising. Herlanti, Yanti. 2006. Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Sains, Jakarta:

Jurusan Pendidikan IPA, FITK, UIN Syarif Hidayatullah. Irianto, Agus. Statistik Konsep dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Prenada Media

Grup Irvan, Permana. 2009. Memahami Kimia SMA/MA Untuk Kelas XI. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departmen Pendidikan Nasional. Nurgiantoro, Burhan. 2002 Statistika Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press. Muderawan, IW., Siwa, dan Tika. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam Pembelajaran Kimia Terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa. e-journal pascasarjana UPG volume 3.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013Tentang

Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif: Diva Press. Prawiradilaga, Dewi Salma. 2007 Prinsip Desain pembelajaran. Jakarta: Prenada

Media Group. R, Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri

Malang. Riduwan.2007. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta. Romauli, Tiona. dkk. 2009. Indikator-indikator Penilaian Pelaksanaan Problem-

Based Learning Berdasarkan Pembelajaran Konstruktif, Mandiri, Kolaboratif dan Konstektual di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. (Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia)

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada. Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta:Kencana.

Page 92: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

75

Sari, Devi Diyas. 2012. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Pembelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman.Yogyakarta: Skripsi UNY.

Semiawan, Cony dkk. 1985. Pendekatan Proses Sains. Jakarta: PT Gramedia. Sofyan, Ahmad. Tonih Feronika dan Burhanudin Milama. 2006. Evaluasi

Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi.Jakarta: UIN Jakarta Press. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung:Alfabeta. Sukardjo. 2007. Sains Kimia SMA. Jakarta: Sinar Grafika. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.cet.ke-7.

Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. ____ Pengemabangan Kurikulum Teori dan Praktek. 2007. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. Susanti, Wulan. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Laju Reaksi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. Skripsi Pendidikan Kimia.

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep

Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab

II Pasal 3. Utami, Budi. 2009. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta:

CV.HaKa MJ. Ward, Hellen. 2010. Pengajaran Sains berdasarkan Cara Kerja Otak. Jakarta:PT.

Indeks. Yamin, Martins. 2013. Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta:

Referensi. Yusri. 2009. Statistika Sosial Aplikasi dan Interpretasi. Jogjakarta: Graha ilmu. Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini. 2009. Strategi Pembelajaran Sains.

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.

Page 93: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MAN MAUK Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Pertemuan Ke- : 1 dan 2 Alokasi Waktu : 3 jam pelajaran Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang memengaruhinya, serta penerapannya dlm

kehidupan sehari-hari &industri Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju

reaksi Indikator :

• Menjelaskan pengertian kemolaran dan penggunaannya. • Menuliskan ungkapan laju reaksi (v). • Menjelaskan persamaan laju reaksi dan tingkat reaksi serta penentuannya. • Menentukan tingkat reaksi berdasarkan data hasil eksperimen.

I. Tujuan Pembelajaran • menjelaskan pengertian kemolaran dan penggunaannya; • menuliskan ungkapan laju reaksi (v); • menjelaskan persamaan laju reaksi dan tingkat reaksi serta penentuannya; • menentukan tingkat reaksi berdasarkan data hasil eksperimen; • membaca grafik kecenderungan orde reaksi.

II. Uraian Materi Pembelajaran • Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. • Laju reaksi menunjukkan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi per satuan waktu. • Orde reaksi menunjukkan besar pengaruh konsentrasi pereaksi terhadap laju reaksi.

III. Metode Pembelajaran Ceramah, diskusi, pemberian tugas.

76

Page 94: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 1

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-1 a. Kegiatan Awal (Apersepsi)

Guru mengingatkan kembali pengertian mol yang telah dipelajari di kelas X. b. Kegiatan Inti

• Mendeskripsikan pengertian kemolaran dan penggunaannya. • Berlatih menghitung molaritas suatu larutan. • Menuliskan ungkapan laju reaksi melalui diskusi kelas. • Menuliskan persamaan laju reaksi dan tingkat reaksi melalui diskusi kelas.

c. Kegiatan Akhir (Penutup) Guru dan siswa membuat simpulan tentang molaritas dan cara-cara menentukan molaritas.

Pertemuan Ke-2 a. Kegiatan Awal (Apersepsi)

Guru mengingatkan kembali pengertian laju dan orde reaksi yang telah dipelajari b. Kegiatan Inti • Menentukan tingkat reaksi berdasarkan data hasil eksperimen. • Menggambarkan grafik reaksi orde nol, reaksi orde satu, dan reaksi orde dua.

c. Kegiatan Akhir (Penutup) Menyimpulkan tentang cara mengungkapkan laju reaksi, persamaan reaksi, dan orde reaksi. Selanjutnya, guru melakukan penilaian

V. Alat dan Sumber Belajar • Buku Kimia SMA kelas (Erlangga, Michael Purba) dan KIMIA SMA XI (Erlangga, J.M.C. Johari) • Buku SAINS KIMIA SMA XI (Galaxy Puspa Mega, Atep Sujana)

VI. Penilaian Siswa mengerjakan Latihan dan kuis Tangerang, ...................... Mengetahui,

Kepala Madrasah,

D R S. M. J A ’F A R, M M NIP. 195905081987031003

Guru Kimia,

A Z I S S A H R O J I, S.S i NIP.

77

Page 95: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MAN MAUK Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Pertemuan Ke- : 2 Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang memengaruhinya, serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari dan industri Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju

reaksi Indikator :

• Membuat dan menafsirkan grafik dari data percobaan tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi. • Menyimpulkan pengaruh konsentrasi, suhu, dan luas permukaan bidang sentuh pada laju reaksi berdasarkan hasil pengamatan.

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat • membuat dan menafsirkan grafik dari data percobaan tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi; • menyimpulkan pengaruh konsentrasi, suhu, dan luas permukaan bidang sentuh pada laju reaksi berdasarkan hasil pengamatan;

II. Uraian Materi Pembelajaran Laju reaksi dipengaruhi beberapa faktor, antara lain konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh, suhu, dan katalis.

III. Metode Pembelajaran Ceramah, diskusi, pemberian tugas.

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-2 a. Kegiatan Awal (Apersepsi)

78

Page 96: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 1

Guru memimpin diskusi kelas untuk mengingatkan kembali penulisan laju reaksi dan orde reaksi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

b. Kegiatan Inti • Membuat kesimpulan tentang pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi melalui diskusi kelompok.

c. Kegiatan Akhir (Penutup) Guru dan siswa membuat simpulan tentang percobaan mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.

V. Alat dan Sumber Belajar

• Buku Kimia untuk SMA kelas XI semester 1 (Erlangga, Michael Purba) • Buku SAINS KIMIA SMA XI (Galaxy Puspa Mega, Atep Sujana) • Buku KIMIA SMA XI (Erlangga, J.M.C. Johari) • Kimia 2 SMA XI (Yudhistira, Sandri)

VI. Penilaian

Guru menilai keaktifan siswa dalam melakukan percobaan.

Tangerang, ...................... Mengetahui,

Kepala Madrasah,

D R S. M. J A ’F A R, M M NIP. 195905081987031003

Guru Kimia,

A Z I S S A H R O J I, S.S i NIP.

79

Page 97: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MAN MAUK Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Pertemuan Ke- : 3 Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang memengaruhinya, serta penerapannya dlm

kehidupan sehari-hari &industri Kompetensi Dasar : 3.2 Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi serta terapannya

dlm kehidupan sehari-hari Indikator :

• Menjelaskan peranan konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari dan industri. I. Tujuan Pembelajaran

• menjelaskan pengertian dan peranan energi pengaktifan dengan menggunakan diagram; II. Uraian Materi Pembelajaran

• Pengaruh konsentrasi, luas permukaan & suhu dapat dijelaskan dg postulat dasar teori tumbukan • Konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh, dan suhu berbanding lurus dengan laju reaksi. • Fungsi katalis dalam reaksi kimia adalah menurunkan energi pengaktifan. • Konsep laju reaksi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan industri. • Penerapan pengaruh luas permukaan bidang sentuh trhdp laju reaksi tjd pada industri makanan. • Kebanyakan industri kimia menggunakan katalis dalam proses produksinya.

III. Metode Pembelajaran Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-3 a. Kegiatan Awal (Apersepsi)

Guru mengingatkan faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi pada pertemuan sebelumnya.

80

Page 98: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 1

b. Kegiatan Inti • Mendeskripsikan pengaruh konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh, dan suhu terhadap laju reaksi dengan teori tumbukan melalui

diskusi kelompok. • Mendeskripsikan pengertian energi pengaktifan melalui diskusi kelas. • Menyebutkan penerapan konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru dan siswa membuat simpulan tentang teori tumbukan untuk menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi laju reakasi dan tentang pengertian energi pengaktifan. Menyimpulkan tentang penerapan konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Selanjutnya, guru melakukan penilaian

d. Alat dan Sumber Belajar • Buku Kimia SMA kelas XI (Erlangga, Michael Purba) dan KIMIA SMA XI (Erlangga, J.M.C. Johari) • Buku SAINS KIMIA SMA XI (Galaxy Puspa Mega, Atep Sujana) • Kimia 2 SMA XI (Yudhistira, Sandri)

V. Penilaian Siswa mengerjakan Latihan dan kuis

Tangerang, ...................... Mengetahui,

Kepala Madrasah,

D R S. M. J A ’F A R, M M NIP. 195905081987031003

Guru Kimia,

A Z I S S A H R O J I, S.S i NIP.

81

Page 99: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 1

L. Penilaian

Pada setiap kegiatan pembelajran peserta didik, dilakukan penilaian keterampilan proses sains siswa pada waktu: sebelum proses pembelajaran(pretest); dan saat setelah selesai pembelajaran(postest). Penilaian ini merupakan instrumen tes berupa soal uraian yaitu: Soal Pretes-Postes (terlampir)

Petunjuk penilaian: 1. Soal Pretest-Postest dan Lembar Kerja Siswa

Skor maskimal 4 • Menjawab lengkap (skor 4) • Cukup lengkap (skor 3) • Kurang lengkap (skor 2) • Tidak lengkap (skor 1) • Tidak menjawab (skor 0)

Jakarta, ....... Mengetahui Kepala SMA .... Guru Mata Pelajaran Kimia .................................. .. ................................ NIP. NIP.

82

Page 100: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 1

83

Page 101: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (kelas eksperimen)

Satuan Pendidikan : MAN MAUK Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI/1

Materi Pokok : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit) Pertemuan : Pertama

A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.7 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan. 4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi.

83

Page 102: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

C. Indikator 4.7.1 Merancang percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 4.7.2 Melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 4.7.3 Menyimpulkan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 4.7.4 Menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan 2. Siswa dapat menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil perobaan 3. Siswa dapat merancang percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi 4. Siswa dapat melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi 5. Siswa dapat menyimpulkan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi 6. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

E. Materi Pembelajaran

“LAJU REAKSI”

84

Page 103: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

1. Pengertian Laju Reaksi Laju reaksi menyatakan laju berkurangnya jumlah reaktan atau laju bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu. Satuan

jumlah zat bermacammacam, misalnya gram, mol, atau konsentrasi. Sedangkan satuan waktu digunakan detik, menit, jam, hari, ataupun tahun. Dalam reaksi kimia banyak digunakan zat kimia yang berupa larutan atau berupa gas dalam keadaan tertutup, sehingga dalam laju reaksi digunakan satuan konsentrasi (molaritas) (James E. Brady, 1990). Perhatikan reaksi berikut.

Pada awal reaksi, reaktan ada dalam keadaan maksimum sedangkan produk ada dalam keadaan minimal. Setelah reaksi berlangsung, maka produk akan mulai terbentuk. Semakin lama produk akan semakin banyak terbentuk, sedangkan reaktan semakin lama semakin berkurang.

Dari percobaan penentuan laju reaksi menunjukkan bahwa laju reaksi akan menurun dengan bertambahnya waktu, ini berarti ada hubungan antara konsentrasi zat yang tersisa saat itu dengan laju reaksi. Pada percobaan - percobaan menunjukkan bahwa umumnya laju reaksi tergantung pada konsentrasi awal dari zat-zat pereaksi, pernytaan ini dikenal dengan Hukum Laju Reaksi atau Persamaan laju reaksi.

Secara umum untuk reaksi : p A + q B → r C

V = k [ A]m [B]n

dimana, v = laju reaksi ( mol dm-3 det-1 )

k = tetapan laju reaksi

m = tingkat reaksi (orde reaksi) terhadap A

n = tingkat reaksi (orde reaksi) terhadap B

[A] = konsentrasi awal A ( mol dm-3)

[B] = konsentrasi awal B (mol dm-3)

Reaktan Produk

85

Page 104: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

Tingkat reaksi total adalah jumlah total dari tingkat reaksi semua pereaksi, tingkat reaksi nol (0) berarti laju reaksi tersebut tidak teropengaruh oleh konsentrasi pereaksi, tetapi hanya tergantung pada harga tetapan laju reaksi (k). Harga k tergantung pada suhu, jika suhunya tetap harga k juga tetap. Persamaan laju reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi , tetapi melalui percobaan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi a) Konsentrasi

Kita telah tahu bahwa jumlah mol spesi zat terlarut dalam 1 liter larutan dinamakan konsentrasi molar. Bila konsentrasi pereaksi diperbesar dalam suatu reaksi, berarti kerapatannya bertambah dan akan memperbanyak kemungkinan tabrakan sehingga akan mempercepat laju reaksi. Bila partikel makin banyak, akibatnya lebih banyak kemungkinan partikel saling bertumbukan yang terjadi dalam suatu larutan, sehingga reaksi bertambah cepat. Apa yang terjadi bila dalam suatu kolam makin banyak perahu yang berjalan? Pasti akan terjadi banyak kemungkinan saling bertabrakan (Utiya Azizah,2004).

Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi ini dapat dijelaskan dengan model teori tumbukan. Makin tinggi konsentrasi berarti makin banyak molekul-molekul dalam setiap satuan luas ruangan, dengan

demikian tumbukan antar molekul makin sering terjadi, semakin banyak tumbukan yang terjadi berarti kemungkinan untuk menghasilkan tumbukan efektif semakin besar, dan reaksi berlangsung lebih cepat. b) Suhu

Umumnya kenaikan suhu mempercepat reaksi, dan sebaliknya penurunan suhu memperlambat reaksi. Bila kita memasak nasi dengan api besar akan lebih cepat dibandingkan api kecil. Bila kita ingin mengawetkan makanan (misalnya ikan) pasti kita pilih lemari es, mengapa? Karena penurunan suhu memperlambat proses pembusukan. Laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Ingat, laju reaksi ditentukan oleh jumlah tumbukan. Jika suhu dinaikkan, maka kalor yang diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi. Sehingga pergerakan partikel-partikel pereaksi makin cepat, makin cepat pergerakan partikel akan menyebabkan terjadinya tumbukan antar zat pereaksi makin banyak, sehingga reaksi makin cepat. Umumnya kenaikan suhu sebesar 100C menyebabkan kenaikan laju reaksi sebesar dua sampai tiga kali. Kenaikan laju reaksi ini dapat dijelaskan dari gerak molekulnya. Molekul-molekul dalam suatu zat kimia selalu bergerak-gerak. Oleh karena itu, kemungkinan terjadi tabrakan antar molekul yang ada. Tetapi tabrakan itu belum berdampak apa-apa bila energi yang dimiliki oleh molekul-molekul itu tidak cukup untuk menghasilkan tabrakan yang efektif (Utiya Azizah,2004).

86

Page 105: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

Harga tetapan laju reaksi (k) akan berubah bila suhunya berubah, kenaikan sekitar 10oC akan menyebabkan harga tetapan laju reaksi menjadi dua atau tiga kali. Dengan naiknya harga tetapan laju reaksi (k), maka reaksi akan menjadi lebih cepat. Jadi dengan naiknya suhu akan mengakibatkan laju reaksi akan berlangsung makin cepat.

Hal tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan teori tumbukan, yaitu bila terjadi kenaikan suhu maka molekul - molekul yang bereaksi akan bergerak lebih cepat, sehingga energi kinetiknya tinggi. Karena energi kinetiknya tinggi maka energi yang dihasilkan pada tumbukan antar molekul akan menghasilkan energi yang besar dan cukup untuk berlangsungnya reaksi. Dengan demikian semakin tinggi suhu berarti akan kemungkinan terjadinya tumbukan yang menghasilkan energi juga semakin banyak, dan berakibat reaksi berlangsung lebih cepat. Bila pada setiap kenaikan ∆toC suatu reaksi berlangsung n kali lebih cepat maka laju reaksi pada t2 (V2) bila dibandingkan laju reaksi pada t1 (V1) dapat dirumuskan :

( )

= tt2t

nVV 12

c) Luas permukaan

Untuk reaksi heterogen (fasenya tidak sama), misalnya logam seng dengan larutan asam klorida, laju reaksi selain dipengarhui oleh konsentrasi asam klorida juga dipengaruhi oleh kondisi logam seng. Dalam jumlah (massa) yang sama butiran logam seng akan bereaksi lebih lambat habis daripada serbuk seng.

Reaksi terjadi antara molekul - molekul asam klorida dalam larutan dengan atom-atom seng yang bersentuhan langsung dengan asam klorida. Pada butiran seng atom - atom seng yang bersentuhan langsung dengan asam klorida lebih sedikit daripada pada serbuk seng, sebab atom-atom seng yang bersetuhan hanya atom seng yang ada dipermukaan butiran, tetapi bila butiran seng tersebut dipecah menjadi butiran - butiran yang lebih kecil, atau menjadi serbuk, maka atom-atom seng yang semula didalam akan berada dipermukaan dan terdapat lebih banyak atom seng yang secara bersamaan bereaksi dengan larutan asam klorida. Dengan menggunakan teori tumbukan dapat dijelaskan bahwa semakin luas permukaan zat padat semakin banyak tempat terjadinya tumbukan antar partikel zat yang bereaksi.

87

Page 106: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

d) Katalis

Beberapa reaksi kimia yang berlangsung lambat dapat dipercepat dengan menambahkan suatu zat ke dalamnya, tetapi zat tersebut pada waktu reaksi selesai ternyata tidak berubah, misalnya pada peruraian kalium klorat untuk menghasilkan gas oksigen dengan persamaan reaksi : 2 KClO3(s) → 2 KCl(s) + 3 O2(g) berlangsung pada suhu tinggi dan berjalan lambat, tetapi dengan penambahan kristal MnO2 ke dalamnya ternyata reaksi akan dapat berlangsung dengan lebih cepat pada suhu yang lebih rendah. Setelah semua KClO3 terurai ternyata MnO2 masih tetap ada (tidak berubah). Dalam reaksi tersebut MnO2 disebut sebagai katalisator.

Katalisator adalah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tanpa dirinya mengalami perubahan yang kekal. Suatu katalisator mungkin dapat terlibat dalam proses

reaksi atau mengalami perubahan selama reaksi berlangsung, tetapi setelah reaksi itu selesai maka katalistor akan diperoleh kembali dalam jumlah yang sama.

Katalisator mempercepat reaksi dengan cara mengubah jalannya reaksi, dimana jalur reaksi yang ditempu tersebut mempunyai energi aktivasi yang lebih rendah daripada jalur reaksi yang biasanya ditempuh, jadi dapat dikatakan bahwa katalisator berperan di dalam menurunkan energi aktivasi.

3. Orde Reaksi Tingkat reaksi (orde reaksi) tidak sama dengan koefisien reaksi. Orde reaksi hanya dapat ditentukan melalui percobaan. Tingkat

reaksi total adalah jumlah tingkat reaksi untuk setiap pereaksi. Orde reaksi menunjukkan hubungan antara perubahan konsentrasi pereaksi dengan perubahan laju reaksi. Hubungan antara kedua besaran ini dapat dinyatakan dengan grafik orde reaksi.

a) Pada reaksi orde nol, laju reaksi tidak bergantung pada konsentrasi pereaksi

88

Page 107: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

b) Pada reaksi orde satu, laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi. Jika konsentrasi dinaikkan dua kali, maka laju reaksinya pun akan dua kali lebih cepat dari semula, dst.

c) Pada reaksi orde dua, kenaikan laju reaski akan sebanding dengan kenaikan konsentrasi pereaksi pangkat dua. Bila konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali, maka laju reaksinya akan naik menjadi empat kali lipat dari semula.

Dengan demikian, jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, maka laju reaksinya menjadi b kali; sehingga orde reaksi terhadap

zat tersebut adalah:

dimana x = orde reaksi F. Model & Metode Pembelajaran

• Model : Problem Based Learning • Metode : Eksperiment (Praktikum)

G. Sumber Belajar :

1. Buku Kimia kelas XI 2. Lembar kerja 3. Situs internet

89

Page 108: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

H. Alat yang digunakan:

1. Gelas kimia 50ml 2. Neraca O-hauss/ neraca digital 3. Spatula 4. Kaca arloji 5. Gelas ukur 10 ml 6. Mortal dan alu 7. Batang pengaduk

8. Kaki tiga 9. Kasa asbes 10. Botol semprot 11. Tabung reaksi 12. Termometer

I. Bahan/zat yang digunakan:

1. Soda Kue

2. CH3COOH

3. CaCO3 (s)

4. HCl (aq)

5. Natrium Tiosulfat

6. Larutan H2O2 5%

7. Larutan FeCl3

8. Larutan NaCl

9. Aquades

90

Page 109: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

J. Kegiatan Pembelajaran

Langkah PBL Kegiatan guru Kegiatan Siswa &

Keterampilan Proses yang diamati

waktu

Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam untuk membuka kegiatan pembelajaran dan meminta siswa memimpin doa

• Mengelompokkan siswa kedalam 6 kelompok (1kelompok terdiri dari 5 siswa)

• Membagikan lembar kerja yang berisi permasalahan laju reaksi yang harus dipecahkan dan berisi prosedur kerja percobaan

• Mengarahkan proses pembelajaran • Mengapersepsi siswa dengan

memberikan stimulus permasalahan laju reaksi yang dikaitkan dengan hukum kekekalan energi pada materi termokimia dalam kehidupan sehari-hari secara umum.

• Siswa menjawab salam dan berdoa • Membentuk kelompok berdasarkan kesepakatan • Mengamati dan mempelajari lembar kerja yang

diberikan • Siswa memperhatikan dengan seksama • Aktif memulai diskusi dengan kelompok

5’

91

Page 110: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

Kegiatan Inti

Orientasi siswa pada masalah

(Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelsakan logistik yang diperlukan dan memotivasi siswa terlibat dalam aktifitas pemecahan masalah)

• Memaparkan tujuan pembelajaran berbasis masalah laju reaksi

• Membimbing siswa untuk mengamati

permasalahan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam wacana LKS

• Mengarahkan dan memotivasi siswa

untuk memecahkan permasalahan tentang faktor konsentrasi dan suhu yang mempengaruhi laju reaksi.

• Menghimbau siswa agar mencatat hubungan antara permasalahan laju reaksi dalam wacana dengan percobaan yang akan dilakukan.

• Memberikan kesempatan pada siswa

untuk bertanya apa, bagaimana, kenapa, dll, mengenai pemecahan masalah laju reaksi dan percobaan yang akan dilakukan

• Siswa menyimak dengan baik

• Siswa mengamati / mengobservasi permasalahan laju reaksi dalam wacana LKS (Observasi)

• Siswa mendiskusikan pemecahan masalah dengan kelompok

• Siswa mencatat setiap temuan hasil pengamatan (Klasifikasi)

• Siswa bertanya terkait pemecahan masalah wacana dalam LKS dan percobaan yang akan dilakukan (Mengajukan pertanyaan)

5’

5’

2’

5’

92

Page 111: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

Mengorganisasi siswa untuk belajar

(Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut)

• Mengarahkan dan membimbing siswa untuk memahami laju reaksi (membaca teori terlebih dahulu) kemudian menyusun hipotesis sebelum percobaan dimulai

• Mengarahkan siswa untuk memprediksi kemungkinan hasil percobaan

• Mengarahkan siswa untuk memecahkan masalah dengan membuktikannya melalui percobaan

• Mengarahkan siswa menentukan alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan laju reaksi

• Mengarahkan siswa untuk melakukan percobaan dan menggunakan alat bahan dengan tepat

• Membimbing siswa melakukan percobaan faktor-faktor laju reaksi

• Siswa menyusun hipotesis setelah membaca teori laju reaksi (Berhipotesis)

• Siswa memprediksi kemungkinan hasil percobaan (Prediksi)

• Siswa menelaah prosedur di LKS dengan baik untuk melakukan percobaan

• Siswa bersama kelompok menentukan alat dan bahan apa yang digunakan untuk percobaan (merencanakan percobaan )

• Siswa memahami bagaimana menggunakan alat dan bahan secara tepat (menggunakan alat dan bahan)

• Melakukan percobaan pengaruh suhu terhadap laju

3’

3’

3’

15’

93

Page 112: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

1. Membimbing percobaan pengaruh suhu terhadap laju reaksi

2. Membimbing percobaan pengaruh suhu terhadap laju reaksi

reaksi

• Melakukan percobaan konsentrasi terhadap laju reaksi

15’

Membimbing pengalaman individual atau kelompok

(Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,)

• Membimbing siswa untuk mencatat setiap pengamatan saat percobaan berlangsung dan menghubungkan hasil pengamatan dengan masalah laju reaksi dalam LKS

• Menghimbau setiap siswa untuk membuka wawasan yang luas melalui berbagai sumber untuk menentukan pemecahan masalah

• Mengarahkan siswa untuk menganalisis pemecahan masalah laju reaksi berdasarkan percobaan

• Siswa menghubungkan hasil pengamatan dengan

masalah dalam wacana LKS (Interpretasi)

• Siswa bersama kelompok tekun memahami LKS dan menelaah sumber-sumber lain

• Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk menganalisis dan mencatat setiap hasil pengamatan

(Menerapkan konsep)

5’

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

(Membantu siswa dalam

• Mengarahkan siswa membuat skema proses dan hasil percobaan sesuai yang dilakukan

• Siswa membuat skema percobaan (Berkomunikasi)

5’

94

Page 113: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya)

• Menghimbau setiap kelompok untuk menyusun laporan hasil percobaan

(menyusun laporan sementara)

• Siswa aktif berdisikusi untuk menyimpulkan aktivitas selama percobaan dan memecahkan masalah

Siswa bersama kelompok, menyusun laporan hasil percobaan. (Berkomunikasi)

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

(Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan)

• Menyampaikan fakta-fakta terkait percobaan

• Memberikan kesempatan pada siswa untuk saling bertanya

• Membimbing siswa menyimpulkan percobaan dan memecahkan masalah

• Siswa bersama perwakilan kelompok menjelaskan hasil percobaan (Berkomunikasi)

• Siswa bertanya

• Siswa menyimpulkan (interpretasi)

5’

Penutup

• Meriview pertanyaan-pertanyaan

• Memutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucap salam

• Siswa menyimak

• Siswa berdoa

4’

95

Page 114: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Eksperimen)

Satuan Pendidikan : MAN MAUK Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI/1

Materi Pokok : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit) Pertemuan : Kedua

Indikator Pembelajaran

4.7.5 Merancang percobaan mengenai orde reaksi

4.7.6 Melakukan percobaan mengenai orde reaksi

4.7.7 Menyimpulkan hasil percobaan mengenai orde reaksi

4.7.8 Menyajikan hasil percobaan mengenai orde reaksi

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat merancang percobaan orde reaksi 2. Siswa dapat melakukan percobaan orde reaksi 3. Siswa dapat menyimpulkan orde reaksi 4. Siswa dapat menyajikan orde reaksi

Kegiatan Pembelajaran

Langkah PBL Kegiatan guru Kegiatan Siswa & Keterampilan Proses yang diamati

waktu

Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan • Guru mengucapkan salam untuk membuka kegiatan pembelajaran dan meminta siswa memimpin doa

• Siswa menjawab salam dan berdoa • Membentuk kelompok berdasarkan kesepakatan

5’

96

Page 115: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

• Membagikan lembar kerja

• Mengapersepsi siswa dengan memberikan stimulus permasalahan laju reaksi antara pengaruh suhu dan konsentrasi dengan luas permukaan, katalis dan orde reaksi

• Mengamati dan mempelajari lembar kerja yang diberikan

• Siswa memperhatikan dengan seksama • Aktif memulai diskusi dengan kelompok

Kegiatan Inti

Orientasi siswa pada masalah

(Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelsakan logistik yang diperlukan dan memotivasi siswa terlibat dalam aktifitas pemecahan masalah)

• Membimbing siswa untuk mengamati

permasalahan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam wacana LKS

• Mengarahkan dan memotivasi siswa

untuk memecahkan permasalahan tentang faktor luas permukaan dan katalis yang mempengaruhi laju reaksi.

• Menghimbau siswa agar mencatat hubungan antara permasalahan laju reaksi dalam wacana dengan percobaan yang akan dilakukan.

• Siswa mengamati / mengobservasi permasalahan laju

reaksi dalam wacana LKS (Observasi)

• Siswa mendiskusikan pemecahan masalah dengan kelompok

• Siswa mencatat setiap temuan hasil pengamatan (Klasifikasi)

15’

97

Page 116: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

• Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya apa, bagaimana, kenapa, dll, mengenai pemecahan masalah laju reaksi dan percobaan yang akan dilakukan

• Siswa bertanya terkait pemecahan masalah wacana dalam LKS dan percobaan yang akan dilakukan (Mengajukan pertanyaan)

Mengorganisasi siswa untuk belajar

(Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut)

• Mengarahkan dan membimbing siswa untuk memahami laju reaksi (membaca teori terlebih dahulu) kemudian menyusun hipotesis sebelum percobaan dimulai

• Mengarahkan siswa untuk memprediksi kemungkinan hasil percobaan

• Mengarahkan siswa untuk memecahkan masalah dengan membuktikannya melalui percobaan

• Mengarahkan siswa menentukan alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan laju reaksi

• Mengarahkan siswa untuk melakukan percobaan dan menggunakan alat

• Siswa menyusun hipotesis setelah membaca teori laju reaksi (Berhipotesis)

• Siswa memprediksi kemungkinan hasil percobaan (Prediksi)

• Siswa menelaah prosedur di LKS dengan baik untuk melakukan percobaan

• Siswa bersama kelompok menentukan alat dan bahan apa yang digunakan untuk percobaan (merencanakan percobaan )

• Siswa memahami bagaimana menggunakan alat dan

5’

98

Page 117: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

bahan dengan tepat

• Membimbing siswa melakukan percobaan faktor-faktor laju reaksi

1. Membimbing percobaan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi

2. Membimbing percobaan pengaruh katalis terhadap laju reaksi

3. Menentukan orde reaksi

bahan secara tepat (menggunakan alat dan bahan)

• Melakukan percobaan pengaruh suhu terhadap laju reaksi

• Melakukan percobaan konsentrasi terhadap laju reaksi

• Melakukan percobaan orde reaksi

10’

10’

15’

Membimbing pengalaman individual atau kelompok

(Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,)

• Membimbing siswa untuk mencatat setiap pengamatan saat percobaan berlangsung dan menghubungkan hasil pengamatan dengan masalah laju reaksi dalam LKS

• Menghimbau setiap siswa untuk membuka wawasan yang luas melalui berbagai sumber untuk menentukan pemecahan masalah

• Mengarahkan siswa untuk menganalisis

pemecahan masalah laju reaksi berdasarkan percobaan

• Siswa menghubungkan hasil pengamatan dengan masalah dalam wacana LKS (Interpretasi)

• Siswa bersama kelompok tekun memahami LKS dan menelaah sumber-sumber lain

• Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk menganalisis dan mencatat setiap hasil pengamatan (Menerapkan konsep)

5’

99

Page 118: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

(Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya)

• Mengarahkan siswa membuat skema proses dan hasil percobaan sesuai yang dilakukan

• Menghimbau setiap kelompok untuk menyusun laporan hasil percobaan

• (menyusun laporan sementara)

• Siswa membuat skema percobaan (Berkomunikasi)

• Siswa aktif berdisikusi untuk menyimpulkan aktivitas selama percobaan dan memecahkan masalah

• Siswa bersama kelompok, menyusun laporan hasil percobaan. (Berkomunikasi)

10’

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

(Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan)

• Memberikan kesempatan untuk siswa memaparkan hasil pengamatannya selama percobaan

• Memberikan kesempatan pada siswa untuk saling bertanya

• Membimbing siswa menyimpulkan percobaan dan memecahkan masalah

• Siswa bersama perwakilan kelompok menjelaskan hasil percobaan (Berkomunikasi)

• Siswa bertanya

• Siswa menyimpulkan (interpretasi)

7’

Penutup

• Menyampaikan fakta-fakta terkait percobaan

• Meriview pertanyaan-pertanyaan

• Memutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucap salam

• Siswa menyimak

• Siswa berdoa

3’

100

Page 119: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)

Satuan Pendidikan : MAN MAUK Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI/1

Materi Pokok : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 1 JP (1 x 40 menit) Pertemuan : Ketiga

Indikator 3.7.1 Menganalisis faktor-faktor laju reaksi berdasarkan data hasil perobaan 3.7.2 Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil perobaan

Tujuan

1. Siswa mampu menganalisis faktor-faktor laju reaksi berdasarkan data hasil perobaan

2. Siswa dapat menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil perobaan

Kegiatan Pembelajaran Langkah PBL Kegiatan guru Kegiatan Siswa &

Keterampilan Proses yang diamati waktu

Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan • Guru mengucapkan salam untuk membuka kegiatan pembelajaran dan meminta siswa memimpin doa

• Mengapersepsi siswa dengan menghubungkan percobaan yang telah dilakukan dengan fakta-fakta alam kehidupan sehari-hari

• Siswa menjawab salam dan berdoa

• Siswa memperhatikan dengan seksama

5’

101

Page 120: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

Kegiatan Inti

Orientasi siswa pada masalah

(Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelsakan logistik yang diperlukan dan memotivasi siswa terlibat dalam aktifitas pemecahan masalah)

• Mengarahkan siswa untuk mediskusikan

pertanyaan-pertanyaan yang dibuat saat percobaan yang telah dilakukan

• Siswa siswa bersama kelompok

mendiskusikan pertanyaan yang dibuat dan mempekirakan jawabannya (Menerapkan Konsep)

5’

Mengorganisasi siswa untuk belajar

(Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut)

• Membimbing siswa berdiskusi secara terbuka bersama setiap kelomok untuk saling bertukar pertanyaan dan jawaban yang disusun masing-masing kelompok

• Siswa dan bersama kelompok aktif berdiskusi bersama kelompok lain (bertukar peranyaan dan jawaban)

10’

Membimbing pengalaman individual atau kelompok

(Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,)

• Membimbing siswa menyelesaikan hasil pemecahan masalah faktor-faktor yang mempengauhi laju reaksi dan membantu siswa menetukan perhitungan orde reaksi

• Siswa menyelesaikan hasil pemecahan masalah faktor-faktor yang mempengauhi laju reaksi dan mampu menetukan perhitungan orde reaksi

5’

102

Page 121: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

(Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya)

• Membantu siswa menyelesaikan laporan praktikum 4 faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi

• siswa menyelesaikan laporan praktikum 4 faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi

7’

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

(Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan)

• Membantu siswa memeriksa hasil pemecahan masalah faktor-faktor yang mempengaruhi laju rekasi dan orde reaksi

• Menyimpulkan pembelajaran laju reaksi secara keseluruhan

• Siswa memahami jalannya materi dari pemecahan masalah dan percobaan yang telah dilakukan

• Siswa menyimak kesimpulan yang guru sampaikan

5’

Penutup

• Menyampaikan fakta-fakta terkait percobaan

• Meriview pertanyaan-pertanyaan

• Memutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucap salam

• Siswa menyimak

• Siswa berdoa

3’

103

Page 122: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

L. Penilaian

Pada setiap kegiatan pembelajran peserta didik, dilakukan penilaian keterampilan proses sains siswa pada tiga waktu yaitu: sebelum proses pembelajaran(pretest); saat proses pembelajaran berlangsung(LKS dan lembar observasi pembelajaran); dan saat setelah selesai pembelajaran(postest). Penilaian ini terdiri dari dua jenis instrumen yatu tes berupa soal uraian dan nontes berupa lembar observasi pembelajaran. Instrumen utama (primer) yang digunakan adalah tes: baik dalam pretest, postest, atau soal-soal dalam LKS, dan instrumen pelengkap (sekunder) adalah lembar pengamatan pembelajaran.

1. Soal Pretes-Postes (terlampir) 2. Lembar Kerja Siswa (terlampir) 3. Lembar observasi pembelajaran (terlampir)

Petunjuk penilaian: 1. Soal Pretest-Postest dan Lembar Kerja Siswa

Skor maskimal 4 • Menjawab lengkap (skor 4) • Cukup lengkap (skor 3) • Kurang lengkap (skor 2) • Tidak lengkap (skor 1) • Tidak menjawab (skor 0)

Jakarta, ....... Mengetahui Kepala SMA .... Guru Mata Pelajaran Kimia .................................. .. ................................ NIP. NIP.

104

Page 123: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 2

105

Page 124: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 3

ANALISIS INDIKATOR

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/semester : XI IPA/1

Tahun Pembelajaran : 2013/2014

Mata Pelajaran/materi : Kimia/ Laju Reaksi

A. Kompetensi Inti : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah; 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar :

3.7 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan. 4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi.

C. Indikator

3.7.1 Menganalisis faktor-faktor laju reaksi berdasarkan data hasil perobaan 3.7.2 Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil perobaan 4.7.1 Merancang percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 4.7.2 Melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 4.7.3 Menyimpulkan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 4.7.4 Menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 4.7.5 Merancang percobaan mengenai orde reaksi

105

Page 125: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 3

4.7.6 Melakukan percobaan mengenai orde reaksi 4.7.7 Menyimpulkan hasil percobaan mengenai orde reaksi 4.7.8 Menyajikan hasil percobaan mengenai orde reaksi

Kompetensi Dasar Indikator Materi Kegiatan guru Kegiatan siswa Tahap PBL Indikator KPS

3.7 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan.

3.7.1 Menganalisis faktor-faktor laju reaksi berdasarkan data hasil perobaan

faktor-faktor laju reaksi (suhu, konsentrasi, luas permukaan, dan katalis)

Membimbing siswa untuk menguraikan pemecahan masalah faktor-faktor laju reaksi dan memeriksa hasil pemecahan masalah faktor-faktor laju reaksi

Siswa menganalisis hasil pemecahan masalah dari setiap percobaan faktor-faktor laju reaksi

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

• Menerapkan Konsep

• Mengajukan Pertanyaan

• Berkomunikasi • Interpretasi

3.7.2 Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil perobaan

orde reaksi Mengarahkan siswa untuk menghitung orde reaksi, menguraikan pemecahan masalah orde reaksi dan memeriksa hasil pemecahan masalah orde reaksi

Siswa menghitung orde reaksi, menganalisis hasil pemecahan masalah dari percobaan orde reaksi, dan menyimpulkan hasil akhir

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

• Menerapkan Konsep

106

Page 126: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 3

mengenai percobaan tentang orde reaksi

4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi.

4.7.1 Merancang percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

faktor-faktor laju reaksi (suhu, konsentrasi, luas permukaan, dan katalis)

Membimbing siswa untuk mengamati dan mencatat setiap pengamatan permasalahan mengenai faktor-faktor laju reaksi dan memberikan kesempatan untuk bertanya

Siswa mengamati / mengobservasi permasalahan laju reaksi, mencatat, dan bertanya

Orientasi siswa pada masalah

• Observasi • Klasifikasi

• Mengajukan Pertanyaan

4.7.2 Melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

faktor-faktor laju reaksi (suhu, konsentrasi, luas permukaan, dan katalis)

Mengarahkan dan membimbing siswa untuk memprediksi, menyusun hipotesis, merencanakan Percobaan, menggunakan alat dan bahan, serta melakukan percobaan

Siswa memprediksi kemungkinan hasil percobaan dan menyusun hipotesis, merencanakan percobaan dan mampu menentukan dan menggunakan alat dan bahan

Mengorganisasi siswa untuk belajar

• Prediksi

• Berhipotesis • Merencanakan

Percobaan • Menggunakan

Alat dan Bahan

4.7.3 Menyimpulkan

faktor-faktor laju reaksi

Membimbing siswa untuk

Siswa menghubungkan

Membimbing pengalaman

• Interpretasi

107

Page 127: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 3

hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

(suhu, konsentrasi, luas permukaan, dan katalis)

menghubungkan hasil pengamatan dengan masalah laju reaksi dalam LKS, dan Mengarahkan siswa untuk menganalisis pemecahan masalah laju reaksi berdasarkan percobaan

hasil pengamatan dengan masalah dalam wacana LKS, dan bersama kelompok mendiskusikan pemecahan maslahnya.

individual atau kelompok

• Menerapkan Konsep

4.7.4 Menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

faktor-faktor laju reaksi (suhu, konsentrasi, luas permukaan, dan katalis)

Mengarahkan siswa untuk membuat skema proses dan hasil percobaan sesuai yang dilakukan dan menyusun laporan sementara hasil percobaan

Siswa membuat skema percobaan dan bersama kelompok menyusun laporan hasil percobaan.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

• Berkomunikasi

4.7.5 Merancang percobaan mengenai orde reaksi

orde reaksi Membimbing siswa untuk mengamati dan mencatat setiap pengamatan permasalahan mengenai faktor-faktor laju reaksi dan memberikan kesempatan untuk

Siswa mengamati / mengobservasi permasalahan laju reaksi, mencatat, dan bertanya

Orientasi siswa pada masalah

• Observasi • Klasifikasi

• Mengajukan Pertanyaan

108

Page 128: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 3

bertanya

4.7.6 Melakukan percobaan mengenai orde reaksi

orde reaksi Mengarahkan dan membimbing siswa untuk memprediksi, menyusun hipotesis, merencanakan Percobaan, dan menggunakan alat dan bahan

Siswa memprediksi kemungkinan hasil percobaan dan menyusun hipotesis, merencanakan percobaan dan mampu menentukan dan menggunakan alat dan bahan

Mengorganisasi siswa untuk belajar

• Prediksi • Berhipotesis • Merencanakan

Percobaan • Menggunakan

Alat dan Bahan

4.7.7 Menyimpulkan hasil percobaan mengenai orde reaksi

orde reaksi Membimbing siswa untuk menghubungkan hasil pengamatan dengan masalah laju reaksi dalam LKS, dan Mengarahkan siswa untuk menganalisis pemecahan masalah laju reaksi berdasarkan percobaan

Siswa menghubungkan hasil pengamatan dengan masalah dalam wacana LKS, dan bersama kelompok mendiskusikan pemecahan maslahnya

Membimbing pengalaman individual atau kelompok

• Interpretasi

• Menerapkan Konsep

4.7.8 orde reaksi Mengarahkan siswa Siswa membuat Mengembangkan dan menyajikan

• Berkomunikasi

109

Page 129: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 3

Menyajikan hasil percobaan mengenai orde reaksi

untuk membuat skema proses dan hasil percobaan sesuai yang dilakukan dan menyusun laporan sementara hasil percobaan

skema percobaan dan bersama kelompok menyusun laporan hasil percobaan.

hasil karya

110

Page 130: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 4

KISI-KISI INSTRUMEN

(Pretest-Postest)

Keterampilan Proses Sains Siswa

Satuan Sekolah : MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Mauk

Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Laju Reaksi

Kelas : XI IPA

Tipe Tes : Uraian

Jumlah Soal : 12 (Telah Divalidasi)

Kompetensi Dasar : 3.7 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan. 4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi.

111

Page 131: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 4

SOAL YANG DIGUNAKAN

Indikator Pembelajaran Indikator KPS Nomor

urut soal

3.7.1 Menganalisis faktor-faktor laju reaksi berdasarkan data hasil

perobaan

Observasi 1

Klasifkasi 2

Prediksi 12

4.7.7 Menyimpulkan hasil percobaan mengenai orde reaksi Menerapkan Konsep 8

4.7.1 Merancang percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju

reaksi

Mengajukan Pertanyaan 4

4.7.2 Melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju

reaksi

Menggunakan Alat dan Bahan 6

4.7.3 Menyimpulkan hasil percobaan faktor-faktor yang

mempengaruhi laju reaksi

Interpretasi 3

4.7.4 Menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang

mempengaruhi laju reaksi

Berhipotesis 5

4.7.5 Merancang percobaan mengenai orde reaksi Merencanakan Percobaan 9

4.7.6 Melakukan percobaan mengenai orde reaksi Menggunakan Alat dan Bahan 10

3.7.2 Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil perobaan Menerapkan Konsep 7

4.7.8 Menyajikan hasil percobaan mengenai orde reaksi Berkomunikasi 11

112

Page 132: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 4

Indikator Pembelajaran Indikator Soal Indika tor

KPS Butir Soal

3.7.1 Menganalisis faktor-faktor laju reaksi berdasarkan data hasil perobaan

Diberikan gambar proses laju reaksi. Siswa dapat mengamati peristiwa pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dan mengamati perbedaan lamanya laju reaksi pada bahan yang berbeda

Observasi

1. Amati gambar berikut ini!

Apa saja yang membedakan ketiga reaksi tersebut, mengapa demikian? Jelaskan.

Diberikan berbagai bentuk percobaan laju reaksi, siswa dapat mengelompokkan percobaan, membandingkan kecepatan laju reaksi berdasarkan faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Klasifikasi

2. Urutkan bahan berikut dari yang paling lambat bereaksi ke bahan yang paling cepat bereaksi, kemudian jelaskan alasannya: a. Serbuk CaCO3 + larutan HCl 2 M b. Padatan CaCO3 + larutan HCl 2 M c. Serbuk CaCO3 + suhu tinggi + larutan HCl 2 M

4.7.5 Merancang percobaan mengenai orde reaksi

Diberikan tujuan percobaan, siswa dapat menyiapkan kebutuhan percobaan orde reaksi

Merencanakan Percobaan

9. Percobaan mengenai orde reaksi bertujuan untuk menentukan berapa besar orde reaksi tersebut, maka apa saja yang harus disiapkan untuk melakukan percobaan ini?

113

Page 133: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 4

4.7.2 Melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Diberikan tujuan percobaan, siswa dapat menuliskan langkah kerja percobaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Mengguanakan alat dan bahan

6. Susunlah langkah percobaan, jika kamu ingin membuktikan bahwa penambahan katalis dapat mempengaruhi laju reaksi.

4.7.6 Melakukan percobaan mengenai orde reaksi

Siswa dapat menuliskan langkah percobaan dan menjelaskan tujuan melakukan pengenceran pada percobaan orde reaksi

Menggunakan alat dan bahan

10. Saat percobaan menentukan orde reaksi, dilakukan pengenceran dengan aquades, jelaskan tujuan melakukan pengenceran ini?

114

Page 134: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 4

4.7.3 Menyimpulkan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Diberikan data hasil percobaan, siswa dapat menyimpulkan hasil pengamatan dan menyimpulkan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Interpretasi

3. Berikut ini merupakan prosedur dan hasil pengamatan:

Prosedur Pengamatan Menyiapkan 2 buah tabung reaksi. Mengisi

tabung pertama dengan bongkahan batu pualam sebanyak 2 gram lalu menambahkan 1mL HCl 2 M

Mengisi tabung kedua dengan gerusan batu pualam (CaCO3) sebanyak 2 gram, lalu menambahkannya dengan 1 mL HCl 2 M

Mengamati laju reaksi kedua tabung tersebut

Tabung pertama, membutuhkan sampai laju reaksi berhenti selam detik. Sedangkan tabung membutuhkan waktu 180 detik s laju reaksi berhenti.

Buatlah kesimpulan dari percobaan yang dilakukan dan susunlah definisi laju reaksi berdasarkan percobaan yang dilakukan.

3.7.2 Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil perobaan

Diberikan tabel hasil percobaan, siswa dapat menentukan besarnya orde reaksi

Menerapkan Konsep

7. Direaksikan gas hidrogen dan nitrogen monoksida seperti persamaan reaksi berikut: H2(g) + 2NO(g) H2O (g) + N2 (g) Dan disajikan data hasil percobaan sebagai berikut: No [NO] awal M [H2] awal

M Laju reaksi Mdt-1

1 2 3 4

0,02 0,02 0,04 0,04

0,01 0,02 0,02 0,04

12 48 192 384

Tentukan orde reaksi terhadap NO

115

Page 135: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 4

4.7.7 Menyimpulkan hasil percobaan mengenai orde reaksi

8. Hasil percobaan antara karbon monoksida dengan oksigen berdasarkan reaksi berikut 2CO (g) + O2 (g) 2CO2 (g) Diperoleh data sebagaimana tersaji dalam tabel: Percobaan Konsentrasi mula-mula Laju Reaksi Mdt-1

[CO] [O2] 1 2 3 4

2 x 10-3

4 x 10-3

4 x 10-3

4 x 10-3

2 x 10-3

2 x 10-3

3 x 10-3

6 x 10-3

2 x 10-6

8 x 10-6

12 x 10-6

24 x 10-6 Berapakah orde reaksi total CO dan O2 ?

3.7.1 Menganalisis faktor-faktor laju reaksi berdasarkan data hasil perobaan

Diberikan data hasil percobaan, siswa dapat memprediksi kecepatan reaksi berdasarkan bentuk bahan (reaktan)

Prediksi

12. Berikut ini adalah data percobaan reaksi antara logam magnesium (Mg) dengan asam klorida (HCl) Percobaan Bentuk

Magnesium [HCl]

1 Lempeng 0,75 M 2 Serbuk 0,50 M 3 Serbuk 0,75 M

Jelaskan reaksi mana yang paling tinggi laju reaksinya?

116

Page 136: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 4

4.7.1 Merancang percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Diberikan wacana faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, siswa dapat mengajukan pertanyaan apa, bagaimana, atau mengapa; untuk menjelaskan percobaan

Mengajukan Pertanyaan

4. Pernahkah kamu memakan sate? Perhatikanlah sate yang kalian makan atau perhatikan apa yang dilakukan oleh tukang sate ketika sedang membakar sate. Perhatikanlah potongan dari sate tersebut. Bagaimanakah ukuran potongannya? Sate dipotong kecil-kecil dan tipis. Mengapa demikian? Sate dipotong kecil dan tipis untuk mendapatkan luas permukaan yang lebih luas dibandingkan daging yang dipotong besar dan tebal, hal tersebut supaya proses pematangan sate lebih cepat. Untuk membuktikanya, seorang siswa melakukan percobaan dengan membandingkan reaksi batu kapur (CaCO3 serbuk) dan (CaCO3 bongkahan) ke dalam asam klorida (HCl). Dari wacana tersebut, pertanyaan seperti apa saja yang mungkin diajukan dalam percobaan tersebut? (minimal 4)

4.7.4 Menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksisi

Diberikan rumusan masalah, siswa dapat menyusun hipotesis terhadap suatu percobaan pengaruh luaspermukaan terhadap laju reaksi

Berhipotesis

5. Seseorang akan melakukan percobaan tentang pengaruh luas permukaan sate terhadap kecepatan kematangan sate. Rumusan masalah yang dibuat adalah “Apakah luas permukaan berpengaruh terhadap kecepatan kematangan sate?” Berdasarkan teori yang Anda baca tentang pengaruh luas permukaan bidang terhadap laju reaksi, maka buatlah hipotesis dari masalah tersebut.

4.7.8 Diberikan data, siswa dapat setiap Berkomunikasi 11. Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi pada laju reaksi.

117

Page 137: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 4

Menyajikan hasil percobaan mengenai orde reaksi

menyajikan data hasil percobaan melalui grafik orde reaksi

Beberapa orde reaksi yang umum terdapat dalam persamaan reaksi kimia beserta maknanya sebagai berikut: • Orde reaksi nol : suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde nol, jika besarnya

laju reaksi tersebut tidak dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi. • Orde reaksi satu : menjelaskan bahwa apabila besarnya laju reaksi berbanding

lurus dengan besarnya konsentrasi pereaksi. Artinya, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali semula, maka laju reaksi juga akan meningkat besarnya sebanyak (2)1 atau 2 kali semula juga.

• Orde reaksi dua menjelaskan bahwa jika konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 kali semula, maka laju reaksi akan meningkat sebesar (2)2 atau 4 kali semula. Apabila konsentrasi pereaksi dinaikkan 3 kali semula, maka laju reaksi akan menjadi (3)2

atau 9 kali semula. Dari ketiga orde reaksi tersebut, sajikanlah masing-masing orde reaksi dalam bentuk grafik.

118

Page 138: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 5

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

INSTRUMEN PENELITIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

(Prates-Postes)

Jumlah soal tervalidasi : 12 butir soal uraian

No Kunci Jawaban Pedoman Pensekoran 1 Perbedaan yang diamati adalah:

1. Jenis/bentuk CaCO3 terdiri dari 3 macam yaitu (serbuk, butiran, kepingan)

2. Jumlah gas/gelembung yang dihasilkan bebeda • CaCO3serbuk = banyak gelembung • CaCO3butiran = sedang • CaCO3 kepingan = sedikit gelembung

Penjelasan, perbedaan banyaknya gas/gelembung yang muncul pada reaksi CaCO3+HCl adalah disebabkan luas permukaan CaCO3, semakin luas permukaan bidang sentuh maka makin cepat reaksinya (banyak gas/gelembung) urutan luas permukaan serbuk > butiran > kepingan

4 = menyebutkan 2 perbedaan (jenis CaCO3dan banyaknya gas) yang teramati; menjelaskan sebab terjadi perbedaan; dan mengaitkan dengan luas permukaan. 3 = hanya menyebutkan 1 perbedaan yang teramati; menjelaskan sebab terjadi perbedaan; dan mengaitkan dengan luas permukaan. 2 = hanya menyebutkan 1 perbedaan yang teramati; menjelaskan sebab terjadi perbedaan atau hanya mengaitkan dengan luas permukaan. 1 = hanya menyebutkan perbedaan yang teramati

2 Urutan yang paling lambat bereaksi ke yang paling cepat: b. Padatan CaCO3 + larutan HCl 2 M a. Serbuk CaCO3 + larutan HCl 2 M c. Serbuk CaCO3 + suhu tinggi + larutan HCl 2 M

penjelasan: (b) reaksi tercepat ke-3 (paling lambat), wujud padatan menyebabkan luas pemukaannya lebih kecil dibanding serbuk, sehingga reaksi lebih lambat. (a) reaksi tercepat ke-2, wujud serbuk memiliki luas permukaan lebih luas dibanding padatan (c) reaksi paling cepat, wujud sebuk memiliki luas permukaan lebih luas dibanding padatan ditambah dengan suhu yang tinggi menyebabkan enegi kinetik lebih tinggi. Sedangkan konsentrasi ketiga reaksi sama-sama 2 M, maka tidak menjadi pembanding

4 = mengurutkan semuanya dengan benar dan menjelaskan ketiganya dengan benar 3 = mengurutkan dengan benar dan menjelaskan 2 poin reaksi dengan benar 2 = mengurutkan dengan benar dan menjelaskan 1point reaksi dengan benar/ menjelaskan tapi kurang tepat 1 = mengurutkan dengan benar

3 Kesimpulan • Berdasarkan data hasil pengamatan, reaksi

4 = menjawab 4 poin dengan benar 3 = menjawab 3 poin dengan benar

119

Page 139: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 5

paling cepat ada pada tabung ke-2, waktu yang dibutuhkan adalah 180 detik

• Ini disebabkan luas permukaan batu pualam serbuk > bongkahan

• Maka, dari percobaan ini membuktikan bahwa luas permukaan bidang sentuh dapat mempengaruhi laju reaksi

• Konsentrasi HCl tidak berpengaruh karena sama-sama 2 M (atau siswa mendefinisikan laju reakai)

2 = menjawab 2 poin dengan benar 1 = menjawab 1 poin dengan benar

4 Bertanya tentang • Apa • Bagaimana • Mengapa • Berapa

Terkait wacana dan perobaan laju reaksi (pertanyaan dibebaskan kepada siswa, dengan syarat tidak keluar konteks laju reaksi)

4= membuat 4 pertanyaan 3 = membuat 3 pertanyaan 2 = membuat 2 pertanyaan 1 = membuat 1 pertanyaan

5 Berdasarkan materi laju reaksi yang telah dipelajari, hipotesisnya adalah ukuran potongan sate mempengaruhi cepat-lambat laju reaksi.

4 = Berdasarkan materi laju reaksi yang telah dipelajari, hipotesisnya adalah ukuran potongan sate mempengaruhi cepat-lambat laju reaksi. 3 = Berdasarkan materi laju reaksi yang telah dipelajari, hipotesisnya adalah ukuran potongan sate mempengaruhi cepatnya laju reaksi. 2 = Berdasarkan materi laju reaksi yang telah dipelajari, hipotesisnya adalah ukuran potongan sate mempengaruhi lambatnya laju reaksi. 1 = Berdasarkan materi laju reaksi yang telah dipelajari, hipotesisnya adalah ukuran potongan sate mempengaruhi laju reaksi.

6 1. Menyiapkan 3 tabung reaksi letakkan dalam rak tabung reaksi

2. Mengisi ketiga tabung reaksi dengan 5 mL H2O2 3. Memberi label pada masing-masing tabung,

tabung 1 sebagai pembanding 4. Tabung reaksi ke-2 tambahkan dengan 5 tetes

larutan NaCl 5. Tabung reaksi ke-3 tambahkan dengan 5tetes

larutan FeCl3 6. Mengamati perbedaan ketiga tabung 7. Mencatat hasil pengamatan

4 = menuliskan 7 langkah percobaan 3 = menuliskan 5-6 langkah percobaan 2 = menuliskan 4 langkah percobaan 1 = menuliskan 1-3 langkah percobaan

120

Page 140: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 5

8 Misalkan: m adalah orde reaksi terhadap CO dan n adalah orde reaksi terhadap O2, maka perhitungan orde reaksi masing-masing sebagai berikut:

Orde reaksi CO ( pangkat m : percobaan 1 dan 2) 𝑉𝑉1𝑉𝑉2

= 𝑘𝑘[𝐶𝐶𝐶𝐶]𝑚𝑚[O2]𝑛𝑛

𝑘𝑘[𝐶𝐶𝐶𝐶]𝑚𝑚[O2]𝑛𝑛

2 𝑥𝑥 10−6

8 𝑥𝑥 10−6=

𝑘𝑘[2 𝑥𝑥 10−3]𝑚𝑚[2𝑥𝑥 10−3]𝑛𝑛

𝑘𝑘[4 𝑥𝑥 10−3]𝑚𝑚[2𝑥𝑥10−3]𝑛𝑛 14

= 12

𝑚𝑚

m = 2 Orde reaksi O2 ( pangkat n: percobaan 2 dan 4)

𝑉𝑉2𝑉𝑉4

= 𝑘𝑘[𝐶𝐶𝐶𝐶]𝑚𝑚[O2]𝑛𝑛

𝑘𝑘[𝐶𝐶𝐶𝐶]𝑚𝑚[O2]𝑛𝑛

8 𝑥𝑥 10−6

24 𝑥𝑥 10−6= 𝑘𝑘[4 𝑥𝑥 10−3]𝑚𝑚[2𝑥𝑥 10−3]𝑛𝑛

𝑘𝑘[4 𝑥𝑥 10−3]𝑚𝑚[6 𝑥𝑥10−3]𝑛𝑛 13

= 13

𝑚𝑚

n = 1 Orde reaksi total = m + n = 2+1=3

4 = tulis rumus; diketahui; proses; jawaban benar 3 = rumus; proses; jawaban benar 2 = proses jawaban benar 1 = proses; jawaban salah

7 f Dengan menggunakan tabel data hasil percobaan maka dapat diasumsikan bahwa x merupaka orde reaksi dari 𝐻𝐻2, sedangkan y adalah orde reaksidari NO. Maka nilai

orde reaksi terhadap NO adalah..

𝑉𝑉3𝑉𝑉2

= 𝑘𝑘[𝐻𝐻2]𝑥𝑥[𝑁𝑁𝐶𝐶]𝑦𝑦

𝑘𝑘[𝐻𝐻2]𝑥𝑥[𝑁𝑁𝐶𝐶]𝑦𝑦

19248

= 𝑘𝑘[0,02]𝑥𝑥[0,04]𝑦𝑦

𝑘𝑘[0,02]𝑥𝑥[0,02]𝑦𝑦

4 = 2𝑦𝑦

y = 2

4 = tulis rumus; diketahui; proses; jawaban benar 3 = rumus; proses; jawaban benar 2 = proses jawaban benar 1 = proses; jawaban salah

9 yang harus disiapkan: 1. Menyiapkan narium tiosutfat 0,2 M 2. Menyiapkan HCl 0,2 M 3. Menyiapkan aquades untuk pengenceran 4. Menyiapkan gelas kimia reaktor 5. Menyiapkan gelas ukur 6. Menyiapkan stopwatch 7. Kertas putih betanda X

4 = menyebutkan 7 hal yang harus disiapkan sebelum percobaan 3 = minimal 5-6 seperti yang disebut dalam kunci 2 = minimal 3-4 seperti yang disebut dalam kunci 1 =hanya menjawab 1-2 jawaban yang disebutkan dalam kunci

10 1. Pengeceran bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi yang bervariasi.

4 = menjawab 5 tujuan dengan benar 3 = menjawab 3 tujuan dengan benar

121

Page 141: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 5

2. Konsentrasi yang bervariasi bertujuan untuk mendapatkan waktu reaksi yang bervariatif

3. sehingga akan didapat nilai laju reaksi yang bervariatif

4. selanjutnya akan disajikan dalam grafik 5. Untuk menentukan orde reaksi

2 = menjawab 2 tujuan dengan benar 1 = menjawab 1 tujuan dengan benar

11 1. Orde reaksi nol

2. Orde reaksi satu

3. Orde reaksi dua

4 = menggambarkan ke tiga grafik 1, 2, dan 3 disertai keretangsn 3 = menggambarkan dua grafik, tidak disertai keterangan 2 = hanya menggambarkan 1 grafik diseratai keterangan 1 = 1 grafik atau lebih tanpa keterangan

12 Reaksi yang paling tinggi kelajuannya adalah percobaan no.3 yaitu bentuk serbuk magnesium dengan larutan HCL 0,75 M. • Ini disebabkan faktor luas permukaan serbuk

magnesium dan konsentrasi HCl yang tinggi. • Sehingga reaksi ini cepat bereaksi dibandingkan luas

permukaan bentuk lempeng magnesium. Baik yang konsentrasi HCl 0,50 M maupun konsentrasi HCl 0,75 M

4 = menjawab benar nomor percobaan yang paling tinggi laju reaksinya, dan menjelaskan kedua alasan tingginya laju reaksi (konsentrasi dan luas permukaan) 3 = menjawab benar nomor percobaan yang paling tinggi laju reaksinya, dan menjelaskan salah satu alasan tingginya laju reaksi (konsentrasi atau luas permukaan) 2 = hanya menjelaskan alasan tinnginya laju reaksi (konsentrasi dan luas permukaan) 1 = hanya mejawab benar pilihan jawaban percobaan yang paling tingi laju reaksinya

122

Page 142: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 6

KOMPETENSI INTI :

3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR :

3.7 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde

reaksi berdasarkan data hasil percobaan.

4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan

faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi.

INDIKATOR PEMBELAJARAN

3.7.1 Menganalisis faktor-faktor laju reaksi berdasarkan data hasil perobaan 3.7.2 Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil perobaan 4.7.1 Merancang percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 4.7.2 Melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 4.7.3 Menyimpulkan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 4.7.4 Menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

123

Page 143: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 6

Judul Percobaan :

‘Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan Orde Reaksi’

Tujuan percobaan :

“Menyelidiki pengaruh suhu, konsentrasi terhadap laju reaksi”

Baca dan amati wacana berikut ini

Pernahkah kalian pergi ke pasar ikan atau melihat ikan segar yang dijual di

supermarket? Ikan-ikan yang dijual selalu diletakan dalam wadah yang diberi es.

Mengapa demikian?tahukah kalian? Ikan-ikan tersebut disimpan dalam wadah es

supaya tahan lama dan tidak cepat membusuk. Temperature sangat rendah akan

memperlambat proses pembusukan ikan atau memperlambat reaksi pembusukan

yang disebabkan oleh bakeri-bakteri tertentu.

Ketika kalian mereaksikan 15 mL larutan Natrium tiosulfat dengan

10mL larutan Asam Klorida (HCl) yang akan memnghasilkan endapan putih.

Reaksi tersebut berlangsung lama, apa yang akan kalian lakukan untuk

memepercepat proses reaksinya?

Baca dengan cermat wacana berikut dan beri garis bawah pada masalah yang

kalian temukan dalam wacana tersebut!

Wacana 1

124

Page 144: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 6

Baca dan amati wacana berikut ini !

Apakah yang kalian ketahui dengan pemakaian kaporit (CaOCl2) yang

digunakan untuk kolam renang? Kaporit adalah senyawa yang digunakan untuk

membersihkan kuman-kuman yang ada dalam kolam renang. Ketepatan

konsentrasi larutan kaporit yang digunakan sangat menentukan kebersihan kolam

renang tersebut. Apabila konsentrasinya terlalu rendah, maka larutan kaporit

tersebut tidak cukup kuat untuk mematikan kuman-kuman dalam kolam tersebut.

Mari buktikan dengan percobaan berikut !

Bila pada percobaan kalian ditugaskan untuk mereaksikan 1 gram soda

kue kedalam 20 mL asam asetat(asam cuka). Apa yang akan kalian lakukan

untuk mempercepat reaksinya?

Wacana 2

125

Page 145: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 6

Diskusikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut bersama teman sekelompokmu! Berdasarkan wacana !!

Jawab:

Hal –hal yang diketahui

Wacana 1:

..........................................................

..........................................................

..........................................................

.wacana 2:

..........................................................

..........................................................

..........................................................

Dari wacana tersebut, masalah apa saja yang dapat kamu amati? Coba identifikasi dan tuliskan

Hal –hal yang belum diketahui

Wacana 1:

..............................................................

..............................................................

..............................................................

wacana 2:

..............................................................

..............................................................

..............................................................

Jawab:

Wacana 1 : ................................................................................................................................................................................................................................................................................

Wacana 2 : ................................................................................................................................................................................................................................................................................

Klasifikasi - menghubungkan

Berdasarkan hasil pengamatanmu, bagaimana hubungan masalah yang kalian amati dengan percobaan yang dilakukan?

126

Page 146: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 6

Tuliskan setiap pertanyaan yang kalian ingin tahusebelum melakukan percobaan?

Wacana Pertanyaan 1 1 ......

2 ...... 3 ......

2 1 ...... 2 ...... 3 ......

Mengajukan pertanyaan

Berdasarkan permasalahan dalam wacana, apakah yang ingin kamu ketahui lebih lanjut?

Rasa penasaranmu, akan dijawab melalui percobaan yang akan dilakukan secara berkelompok

Jawab:

Hipotesis wacana 1 : ....................................................................................................

Hipotesis wacana 2 : ...................................................................................................

Berhipotesis

Berdasarkan teori dan wacana dalam LKS yang telah kalian pahami, maka bagaimana hasil percobaan yang seharusnya diperoleh?

Jawab:

Prediksi wacana 1 : ....................................................................................................

Prediksi wacana 2 : ...................................................................................................

Prediksi

Berdasarkan wacana diatas, sebelum kalian memulai percobaan, bagaimana prediksi hasil percobaan yang akan diperoleh?

127

Page 147: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 6

Okey, let’s enjoy our experiences ^_^

Berikut ini adalah alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan, kelompokkanlah berdasarkan percobaan yang akan dilakukan!!

1. Gelas kimia 50 ml 2. Tabung reaksi 3. Kaki tiga 4. Kasa asbes 5. Pipet tetes 6. Gelas ukur 10 ml 7. Batang pengaduk

8. Neraca O-hauss/ neraca analitik 9. Larutan Asam asetat (CH3COOH) 10. Larutan Asam klorida (HCl) 11. Larutan Natriumklorida (NaCl) 12. Larutan Natrium tiosulfat 13. Soda kue 14. Korek api

Kelompokkanlah alat dan bahan yang akan digunakan, rencanakan percobaan dan bersiaplah untuk bereksperimen...

Jawab:

1. ....... 2. ....... 3. ....... 4. ....... 5. ....... 6. .......

Menggunakan alat dan bahan

Tuliskan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan mengenai pengaruh suhu terhadap laju reaksi

Jawab:

1. ....... 2. ....... 3. ....... 4. ....... 5. ....... 6. .......

Menggunakan alat dan bahan

Tuliskan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan mengenai pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

128

Page 148: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 6

A. Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi No 10mL Na2S2O3(aq) 10mL

HCl(aq)

Waktu Reaksi (detik)

Yang diamati

1 40 0C

2 50 0C

3 60 0C

Gambarkan skema percobaan yang kalian lakukan dalam bentuk flowchart..

Skema percobaan pengaruh suhu terhadap laju reaksi

Skema percobaan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

Setelah melakukan percobaan, catatlah setiap proses percobaan yang kalian amati... Tuliskan data yang kalian dapat pada tabel dibawah ini !

129

Page 149: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 6

B. Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi No CH3COOH(aq) NaHCO3(aq) Waktu Reaksi

(detik) Yang diamati

1 0,5 M

2 1,0 M

3 1,5 M

a. Teori yang berhubungan dengan masalah pada wacana 1 ……………………………………………………………………………...……………………………………………………………………………...……………………………………………………………………………............................................……………………………………………………………………………............ ……………………………………………………………………………...............

b. Teori yang berhubungan dengan masalah pada wacana 2 ……………………………………………………………………………...……………………………………………………………………………...……………………………………………………………………….....................................…....………………………………………………………………………........................ ……………………………………………………………………………..........

a. Solusi untuk masalah dalam wacana 1 ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

b. Solusi untuk masalah dalam wacana 2 ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Jelaskan teori yang berhubungan dengan factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yang berkaitan dengan masalah dalam wacana diatas.

interpretasi

Berdasarkan teori yang kalian temukan, bagaimanakah cara menyelesaikan masalah-masalah yang telah kalian identifikasi dalam setiap wacana? Menerapkan konsep

130

Page 150: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 6

Garfik X-Y dimana x merupakan factor yang mempengaruhi laju reaksi dan Y merupakan

waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.

1. pengaruh suhu terhadap laju reaksi

2. pengaruh konsentrasi terhadap laju

reaksi

Buatlah grafik dari data hasil perngamatan yang telah kalian peroleh dari

percobaan! mengkomunikasikan

y

x

y

x

131

Page 151: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 7

KOMPETENSI INTI :

3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR :

3.7 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde

reaksi berdasarkan data hasil percobaan.

4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan

faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi.

INDIKATOR PEMBELAJARAN

3.7.1 Menganalisis faktor-faktor laju reaksi berdasarkan data hasil perobaan 3.7.2 Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil perobaan 4.7.5 Merancang percobaan mengenai orde reaksi 4.7.6 Melakukan percobaan mengenai orde reaksi 4.7.7 Menyimpulkan hasil percobaan mengenai orde reaksi 4.7.8 Menyajikan hasil percobaan mengenai orde reaksi

132

Page 152: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 7

Judul Percobaan :

‘Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan Orde Reaksi’

Tujuan percobaan :

“Menyelidiki pengaruh luas permukaan, katalis terhadap laju reaksi, dan menentukan orde reaksi”

Baca dan amati wacana berikut ini

Tentunya kalian pernah memakan sate bukan? Sate daging atau sate ayam.

Perhatikanlah sate yang kalian makan atau perhatikan tukan sate yang sedang

membakar sate! Perhatikanlah potongan dari sate tersebut! Bagaimanakah

potongannya? Sate dipotong kecil-kecil dan tipis. Mengapa demikian? Sate

dipotong kecil dan tipis untuk mendapatkan luas permukaan yang lebih luas

dibandingkan daging yang besar dan tebal, hal tersebut supaya proses

pematangan sate lebih cepat.

Pada saat praktikum, kalian ditugaskan untuk mereaksikan 2 gram

batu kapur (CaCO3) kedalam 10 mL asam klorida (HCl). Langkah apa yang

akan kalian lakukan agar batu pualam(batu kapur) tersebut cepat bereaksi

dan larut dengan HCl?

Baca dengan cermat wacana berikut dan beri garis bawah pada masalah yang

kalian temukan dalam wacana tersebut!

Wacana 3

133

Page 153: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 7

Baca dan amati wacana berikut ini !

Pernahkah kalian mengamati pertumbuhan kecambah? Mengapa kecambah

dapat tumbuh berkemang dan memanjang? ternyata hal tersebut dipegaruhi

adanya hormon yang terdapat dalam tanaman atau tumbuhan, salah satu hormone

yang terlibat dalam pertumbuhan tanaman adalah hormone auksin. Auksin

berfungsi sebagai katalisator atau zat yang dapat mempercepat suatu

pertumbuhan atau perkembangan sel.

Dalam sebuah percobaan kalian akan memproduksi gas oksigen dengan cara

mendekomposisikan atau menguraikan larutan hydrogen peroksida (H2O2) 5%

yang direaksikan dengan larutan natrium klorida (NaCl), namun produksi

oksigen tersebut sangat sedikit. Apa yang kalian lakukan untuk mempercepat

dan memperbanyak produksi oksigen dalam reaksi tersebut?

Wacana 4

134

Page 154: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 7

Baca dan amati wacana berikut ini !

Reaksi kimia yang kita amati berlangsung dengan laju yang berbeda-beda.

Ada yang berlangsung sangat cepat, misalnya pembakaran kertas, bom, atau

kembang api/petasan. Namun, ada pula yang berlangsung sangat lambat, misalnya

proses perkaratan besi.

Melihat fenomena tersebut, tentu kalian bertanya mengapa hal tersebut terjadi ? Tentu

kalian mengingat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi reaksi.

Konsentrasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Dimana

semakin besar konsentrasi pereaksi maka makin cepat reaksi berlangsung. Hal ini

disebabkan semakin besar konsentrasi berarti jarak antarmolekul akan semakin

rapat/padat, sehingga semakin banyak/mudah terjadi tumbukan yang menghasilkan

reaksi, sehingga laju reaksi juga semakin cepat.

Dengan mengetahui pengaruh konsentasi terhadap laju reaksi maka kita ingin

mengetahui sejauh mana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi melalui

perhitungan secara matematis. Salah satu cara mengkaji secara matematis

pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi ialah dengan menentukan orde

reaksinya.

135

Page 155: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 7

Diskusikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut bersama teman sekelompokmu! Berdasarkan wacana !!

Jawab:

Hal –hal yang diketahui

Wacana 3:

..........................................................

..........................................................

..........................................................

............

wacana 4:

..........................................................

..........................................................

..........................................................

Dari wacana tersebut, masalah apa saja yang dapat kamu amati? Coba identifikasi dan tuliskan

Hal –hal yang diketahui

Wacana 3:

..........................................................

..........................................................

..........................................................

............

wacana 4:

..........................................................

..........................................................

..........................................................

Jawab:

Wacana 3 : ................................................................................................................................................................................................................................................................................

Wacana 4 : ................................................................................................................................................................................................................................................................................

Klasifikasi - menghubungkan

Berdasarkan hasil pengamatanmu, bagaimana hubungan masalah yang kalian amati dengan percobaan yang dilakukan?

136

Page 156: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 7

Tuliskan setiap pertanyaan yang kalian ingin tahusebelum melakukan percobaan?

Wacana Pertanyaan 3 1 ......

2 ...... 3 ......

4 1 ...... 2 ...... 3 ......

Mengajukan pertanyaan

Berdasarkan permasalahan dalam wacana, apakah yang ingin kamu ketahui lebih lanjut?

Rasa penasaranmu, akan dijawab melalui percobaan yang akan dilakukan secara berkelompok

Jawab:

Hipotesis wacana 3 : ....................................................................................................

Hipotesis wacana 4 : ...................................................................................................

Berhipotesis

Berdasarkan teori dan wacana dalam LKS yang telah kalian pahami, maka bagaimana hasil percobaan yang seharusnya diperoleh?

Jawab:

Prediksi wacana 3 : ....................................................................................................

Prediksi wacana 4 : ...................................................................................................

Prediksi

Berdasarkan wacana diatas, sebelum kalian memulai percobaan, bagaimana prediksi hasil percobaan yang akan diperoleh?

137

Page 157: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 7

Okey, let’s enjoy our experiences ^_^

Berikut ini adalah alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan, kelompokkanlah berdasarkan percobaan yang akan dilakukan!! 1. Gelas kimia 50 ml 2. Tabung reaksi 3. Kaki tiga 4. Kasa asbes 5. Pipet tetes 6. Gelas ukur 10 ml 7. Batang pengaduk 8. Mortal alu

9. Neraca O-hauss/ neraca analitik

10. Padatan CaCO3 (s) 11. Larutan Asam asetat

(CH3COOH) 12. Larutan Asam klorida

(HCl) 13. Larutan H2O2

14. Larutan Natrium klorida (NaCl)

15. Larutan FeCl3 16. Larutan Natrium tiosulfat

(Na2S2O3) 17. Soda kue 18. Korek api

Kelompokkanlah alat dan bahan yang akan digunakan, rencanakan percobaan dan bersiaplah untuk bereksperimen...

Jawab:

1. ....... 2. ....... 3. ....... 4. ....... 5. ....... 6. .......

Menggunakan alat dan bahan

Tuliskan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan mengenai pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi

Jawab:

1. ....... 2. ....... 3. ....... 4. ....... 5. ....... 6. .......

Menggunakan alat dan bahan

Tuliskan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan mengenai pengaruh katalis terhadap laju reaksi

Jawab:

1. ....... 2. ....... 3. ....... 4. ....... 5. ....... 6. .......

Menggunakan alat dan bahan

Tuliskan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan menentukan orde reaksi

138

Page 158: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 7

Gambarkan skema percobaan yang kalian lakukan dalam bentuk flowchart..

Skema percobaan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi

Skema percobaan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

Skema percobaan menentukan orde reaksi

139

Page 159: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 7

A. Pengaruh Luas Permukaan Terhadap Laju Reaksi No CaCO3(s) 10mL HCl Waktu Reaksi

(detik) Yang diamati

1 Padatan

2 Serbuk kasar

3 Serbuk halus

B. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi

Tabung Larutan Pengamatan

I H2O2

II H2O2 + NaCl

III H2O2 + FeCl3

C. Menentukan Orde Reaksi Tabel pengamatan I

Volume HCl 2 M

Volume (mL) Molaritas

Na2S2O3

Waktu

(sekon) 1/(waktu) Na2S2O3

0,2M air

Jumlah Volum

10 20 0 30

10 15 5 30

10 10 10 30

10 5 15 30

Tabel pengamatan II

Volume Na2S2O3

0,2M

Volume (mL) Molaritas

HCl

Waktu

(sekon) 1/(waktu)

HCl 2M air Jumlah Volum

20 10 0 30

20 7,5 2,5 30

20 5 5 30

Setelah melakukan percobaan, catatlah setiap proses percobaan yang kalian amati... Tuliskan data yang kalian dapat pada tabel dibawah ini !

140

Page 160: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 7

a. Teori yang berhubungan dengan masalah pada wacana 3 ……………………………………………………………………………...……………………………………………………………………………...……………………………………………………………………………............................................……………………………………………………………………………............ ……………………………………………………………………………...............

b. Teori yang berhubungan dengan masalah pada wacana 4 ……………………………………………………………………………...……………………………………………………………………………...……………………………………………………………………….....................................…....………………………………………………………………………........................ ……………………………………………………………………………..........

a. Solusi untuk masalah dalam wacana 3 ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

b. Solusi untuk masalah dalam wacana 4 ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Garfik X-Y dimana x merupakan factor yang mempengaruhi laju reaksi dan Y merupakan

waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.

1. pengaruh Luas Permukaan

terhadap laju reaksi

2. pengaruh katalis terhadap laju

reaksi

Jelaskan teori yang berhubungan dengan factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yang berkaitan dengan masalah dalam wacana diatas.

interpretasi

Berdasarkan teori yang kalian temukan, bagaimanakah cara menyelesaikan masalah-masalah yang telah kalian identifikasi dalam setiap wacana? Menerapkan konsep

Buatlah grafik dari data hasil perngamatan yang telah kalian peroleh dari

percobaan! mengkomunikasikan

y

x

y

x

141

Page 161: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 7

dari percobaan yang telah kalian lakukan dari wacana 1 sampai wacana 4 mengenai pemecahan masalah laju reaksi, maka buatlah laporan selama dalam format sebagai berikut!!

Laporkan percobaan kalian dalam format laporan INDIVIDU sebagai berikut..

Ditulis tangan di kertas folio bergaris

1. Cover 2. Judul percobaan 3. Tujuan percobaan 4. Landasan teori 5. Alat dan bahan 6. Langkah kerja 7. Hasil pengamatan, perhitungan, dan

grafik 8. Pembahasan 9. Kesimpulan 10. Daftar pustaka

Tahap 10 Berkomunikasi

Contoh cover

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Judul percobaan

Disusun Oleh:

Nama

NIS

Pada bagian PEMBAHASAN, jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Apa pengertian laju, reaksi dan laju reaksi?

2. Mengapa suatu reaksi berjalan dengan waktu (lama) yang berbeda-beda?

3. Tuliskan setiap reaksi kimia larutan yang kalian lakukan percobaannya

4. Tuliskanlah kesimpulan hasil pemecahan masalah dari wacana diatas

5. Berikan 1 contoh lain peranan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

133

Page 162: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 8

Data Presentasi (%) Ketercapaian Pretes Indikator KPS Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

1. Kelas Kontrol

SKOR NILAI PRETEST KELAS KONTROL (XI IPA 3)

NO NAMA SISWA NOMOR SOAL

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Aaz Nurazijah 1 0 0 4 0 0 0 0 0 1 0 0 6 2 Abizal Alfarobie 0 2 1 4 2 0 0 0 1 0 0 1 11 3 Bella 2 1 1 4 3 0 0 0 0 0 0 0 11 4 Eneng Martini 1 0 1 4 3 0 0 0 0 0 0 1 10 5 Fahrul Bahri 1 0 2 0 2 0 0 0 1 1 0 0 7 6 Husniatul Najah 1 0 1 1 0 0 0 0 0 2 0 1 6 7 Husnul Kholifah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 8 Ila Kholilah 0 2 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 6 9 Indri Emalia 1 0 0 4 0 0 0 0 0 1 0 0 6

10 Megawati 1 2 1 4 3 0 0 0 0 0 0 0 11 11 Muhammad Syarul 1 0 1 4 0 0 1 0 0 0 0 0 7 12 Nita Sri melati 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 13 Nova Sugihaprina 2 1 1 3 3 0 0 0 4 0 0 0 14 14 Nur Fikril Mujaddid 2 2 0 3 0 0 0 0 0 0 0 1 8 15 Nur Fitri 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16 Nur Safitri 2 3 2 4 0 1 1 1 0 0 0 0 14 17 Rully Chaerul F 1 1 1 3 3 0 0 0 0 0 0 0 9 18 Runiya 1 0 1 4 3 0 0 0 0 0 0 0 9 19 Siti Alinda 1 0 0 4 0 0 0 0 0 1 0 1 7 20 Siti Ardianti 1 2 1 3 3 4 0 0 0 0 0 0 14 21 Siti Ardianti julhijjah 2 0 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0 10 22 Siti Badriah 0 3 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 7 23 Siti Hayatunnufus 1 0 0 4 0 0 1 0 0 0 0 0 6 24 Sunengsih 0 3 2 2 0 1 1 0 0 0 0 0 9 25 Viratu Evaa 1 0 0 3 0 1 0 0 0 0 0 0 5 26 Wardah Damiyati 1 0 1 4 3 0 1 0 0 0 0 0 10

27 Yuni Maulida Awaliyah 1 0 1 4 3 0 0 0 0 0 0 0 9

jumlah 27 23 20 83 35 8 5 2 6 6 0 7 222 Presentasi rerata 25 21,29 18,52 76,85 32,41 7,41 4,63 1,85 5,55 5,55 0 6,48

143

Page 163: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 8

Presentasi KPS Pretes Kelas Kontrol No Indikator KPS Nomor Soal Presentasi Kategori 1 Observasi 1 25 % kurang 2 Klasifikasi 2 21,3 % kurang 3 Interpretasi 3 18,5 % sangat kurang 4 Prediksi 12 6,5 % sangat kurang 5 Mengajukan Pertanyaan 4 76,9 % Baik 6 Berhipotesis 5 32,4 % kurang 7 Merencanakan Percobaan 9 4,6 % sangat kurang 8 Menggunakan Alat dan Bahan 6, 10 3,2 % sangat kurang 9 Menerapkan Konsep 7, 8 3,2 % sangat kurang

10 Bekomunikasi 11 0 % sangat kurang

2. Eksperimen SKOR NILAI PRETEST KELAS EKSPERIMEN (XI IPA 2)

NO NAMA SISWA NOMOR SOAL

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Ainun Wirika 1 1 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 Amelia Sahriawati 0 0 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 5 3 Asep Nurakhman 0 1 1 3 3 0 1 1 0 0 0 0 10 4 Badriyah 0 2 2 4 3 0 0 0 0 0 0 0 11 5 Bella Novitasari 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 6 Cucun Sunayah 0 1 1 4 1 1 0 0 1 0 0 1 10 7 Dita Nana Aprilia 1 2 2 4 0 1 0 0 0 0 0 0 10 8 Eka Yulianti 1 3 1 4 0 1 0 0 0 1 0 0 11 9 Encun Hasunah 0 1 1 4 4 1 0 0 0 0 0 0 11

10 Euis Muflihah 0 1 2 4 3 0 0 0 0 0 0 0 10 11 Frili Fitriani 0 1 1 3 1 0 0 0 1 0 0 0 7 12 Heni Aprianti 1 2 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 8 13 Husnul Khotimah Z 1 0 1 4 3 0 0 0 1 0 0 0 10 14 Ilham Jatikusumah 1 1 1 4 0 0 1 1 0 0 1 0 10 15 Kasnilawati 1 2 1 4 0 0 0 0 1 0 0 1 10 16 Khaeriyah 1 0 1 4 3 1 0 0 0 0 1 0 11 17 Khoeriyah 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 5 18 M.Apifudin 1 0 1 4 0 0 1 1 0 0 1 0 9 19 M.Fahmi 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 M.Firdaus 1 1 0 4 2 0 0 0 0 0 0 1 9 21 M.Khoirur Rohman 1 3 1 3 0 1 0 0 0 0 0 1 10 22 Nur Siti Diniah 1 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 6

144

Page 164: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 8

Presentasi KPS Pretes Kelas Eksperimen No Indikator KPS Nomor Soal Presentasi Kategori 1 Observasi 1 18,52 sangat kurang 2 Klasifikasi 2 26,85 kurang 3 Interpretasi 3 22,22 kurang 4 Prediksi 12 9,26 sangat kurang 5 Mengajukan Pertanyaan 4 82,4 sangat baik 6 Berhipotesis 5 6,48 sangat kurang 7 Merencanakan Percobaan 9 5,55 sangat kurang 8 Menggunakan Alat dan Bahan 6, 10 4,17 sangat kurang 9 Menerapkan Konsep 7, 8 3,24 sangat kurang

10 Bekomunikasi 11 2,78 sangat kurang

23 Paryatul Jannah 1 1 1 3 3 0 0 0 0 1 0 1 11 24 Reisya Auliya Putri 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 1 5 25 Rosul 1 1 1 2 3 0 0 1 0 0 0 0 9 26 Sriwahyuni 1 2 0 4 0 0 0 0 1 0 0 3 11 27 Windi Herliyanah 2 0 1 4 3 0 0 0 0 0 0 0 10

Jumlah 20 29 24 89 37 7 3 4 6 2 3 10 229 Presentasi Rerata 18,52 26,85 22,22 82,41 34,26 6,48 2,78 3,7 5,556 1,85 2,78 9,26

145

Page 165: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 9

Data Presentasi (%) Ketercapaian Postes KPS Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

1. Kelas Kontrol

SKOR NILAI POSTES KELAS KONTROL (XI IPA 3)

NO NAMA SISWA NOMOR SOAL

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Aaz Nurazijah 1 1 0 0 4 0 3 0 0 0 0 1 10 2 Abizal Alfarobie 2 3 2 4 4 0 1 0 0 0 0 0 16 3 Bella 1 0 0 4 4 0 1 0 8 0 0 0 18 4 Eneng Martini 0 0 0 4 3 0 1 0 2 0 0 1 11 5 Fahrul Bahri 1 0 0 2 3 2 1 0 0 0 0 0 9 6 Husniatul Najah 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 5 7 Husnul Kholifah 2 3 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 8 8 Ila Kholilah 2 2 0 1 3 0 1 0 0 0 0 0 9 9 Indri Emalia 0 1 2 4 0 0 0 0 0 0 0 1 8

10 Megawati 1 2 1 4 3 0 0 0 0 0 0 0 11 11 Muhammad Syarul 0 0 0 4 0 1 2 1 0 0 0 1 9 12 Nita Sri melati 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 4 13 Nova Sugihaprina 1 1 1 4 0 1 0 0 0 0 0 1 9 14 Nur Fikril Mujaddid 1 1 0 4 1 0 0 0 1 0 0 1 9 15 Nur Fitri 1 0 0 2 3 2 1 0 0 0 0 0 9 16 Nur Safitri 2 2 3 4 3 1 1 1 0 0 0 0 17 17 Rully Chaerul F 0 0 1 3 3 1 3 0 0 0 0 0 11 18 Runiya 1 1 1 3 4 1 1 0 0 0 0 0 12 19 Siti Alinda 2 2 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 9 20 Siti Ardianti 1 1 0 4 3 0 0 0 0 0 0 1 10 21 Siti Ardianti julhijjah 1 0 0 4 3 0 0 0 0 0 0 0 8 22 Siti Badriah 2 1 2 2 1 1 3 3 0 0 0 1 16 23 Siti Hayatunnufus 0 1 1 4 4 2 1 0 0 0 0 1 14 24 Sunengsih 1 0 1 4 1 1 2 3 0 0 0 1 14 25 Viratu Evaa 1 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 2 9 26 Wardah Damiyati 1 0 0 3 0 1 1 0 0 0 0 0 6

27 Yuni Maulida Awaliyah 1 1 0 2 3 0 2 0 0 0 0 0 9

jumlah 28 23 23 76 56 15 26 9 11 0 1 15 280

presentasi rerata 25,9 21,3 21,3 70,37 51,85 14 24 8,33 10,19 0 0,93 13,89 10,4

146

Page 166: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 9

Presentasi KPS Pretes Kelas Eksperimen No Indikator KPS Nomor Soal Presentasi Kategori 1 Observasi 1 25,9 Kurang 2 Klasifikasi 2 21,3 Kurang 3 Interpretasi 3 21,3 Kurang 4 Prediksi 12 13,89 Kurang Sekali 5 Mengajukan Pertanyaan 4 70,4 Baik 6 Berhipotesis 5 51,9 Cukup 7 Merencanakan Percobaan 9 10,19 Kurang Sekali 8 Menggunakan Alat dan Bahan 6, 10 6,94 Kurang Sekali 9 Menerapkan Konsep 7, 8 16,2 Kurang Sekali

10 Bekomunikasi 11 0,93 Kurang Sekali

2. Kelas Eksperimen

SKOR NILAI POSTES KELAS EKSPERIMEN (XI IPA 2)

NO NAMA SISWA NOMOR SOAL

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Ainun Wirika 2 2 2 4 3 4 1 1 3 0 1 0 23 2 Amelia Sahriawati 4 2 2 3 0 2 1 0 3 1 4 1 23 3 Asep Nurakhman 3 1 1 4 1 2 1 0 0 1 4 1 19 4 Badriyah 3 1 2 4 4 3 1 3 0 1 1 1 24 5 Bella Novitasari 3 2 1 3 1 2 0 0 2 1 1 1 17 6 Cucun Sunayah 2 1 2 4 3 2 3 0 3 1 1 1 23 7 Dita Nana Aprilia 2 3 3 4 0 2 1 1 3 1 0 1 21 8 Eka Yulianti 3 1 2 3 1 2 3 3 2 2 4 3 29 9 Encun Hasunah 2 1 1 4 0 2 0 2 0 2 4 4 22 10 Euis Muflihah 3 1 2 4 3 3 3 3 0 1 3 1 27 11 Frili Fitriani 2 1 0 3 1 2 1 0 3 1 1 1 16 12 Heni Aprianti 2 1 1 3 1 3 3 3 2 1 4 1 25 13 Husnul Khotimah Z 2 3 2 4 1 3 1 1 3 1 2 1 24 14 Ilham Jatikusumah 4 4 2 4 4 4 2 2 2 1 4 0 33 15 Kasnilawati 3 3 2 4 1 2 3 3 3 1 4 0 29 16 Khaeriyah 2 1 3 4 3 2 0 0 2 1 1 0 19 17 Khoeriyah 2 2 2 4 3 3 1 0 3 1 3 1 25 18 M.Apifudin 1 1 2 4 3 3 3 3 0 1 4 0 25 19 M.Fahmi 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 5 20 M.Firdaus 3 1 1 4 0 4 3 3 2 0 1 1 23

147

Page 167: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 9

21 M.Khoirur Rohman 2 3 2 4 3 4 3 1 3 1 3 1 26 22 Nur Siti Diniah 3 3 2 4 0 2 1 0 2 1 1 1 20 23 Paryatul Jannah 3 1 1 4 1 2 3 3 3 1 3 0 21 24 Reisya Auliya Putri 2 3 2 3 1 3 1 0 3 1 1 1 21 25 Rosul 2 1 2 4 3 0 1 0 0 1 4 1 19 26 Sriwahyuni 2 2 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 11 27 Windi Herliyanah 3 1 2 4 3 0 1 2 0 1 3 1 21

jumlah 66 46 46 98 44 62 41 34 47 26 63 24 591 presentasi rerata 61,1 42,59 42,6 90,74 40,74 57,4 38 31,5 43,52 24,1 58,3 22,2

Presentasi KPS Postes Kelas Eksperimen No Indikator KPS Nomor Soal Presentasi Kategori 1 Observasi 1 61,11 Baik 2 Klasifikasi 2 42,59 Cukup 3 Interpretasi 3 42,59 Cukup 4 Prediksi 12 22,22 Kurang 5 Mengajukan Pertanyaan 4 90,74 Baik Sekali 6 Berhipotesis 5 40,74 Kurang 7 Merencanakan Percobaan 9 43,52 Cukup 8 Menggunakan Alat dan Bahan 6, 10 40,74 Kurang 9 Menerapkan Konsep 7, 8 34,72 Kurang

10 Bekomunikasi 11 58,33 Cukup

148

Page 168: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 10

Data uji Normalitas Pretes Kelas Kontrol

DATA UJI NORMALITAS PRETES KELAS KONTROL (XI IPA 3)

No Xi

f-kum Xi2

Xi -

Zi f (Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

1 3 1 9 8,592593 -5,59259 -1,80892 0,035231 0,037037 0,001806 2 4 2 16 8,592593 -4,59259 -1,48547 0,068709 0,074074 0,005365 3 5 3 25 8,592593 -3,59259 -1,16202 0,122613 0,111111 0,011502 4 6

8

36 8,592593 -2,59259 -0,83857 0,200854 0,296296 0,095442 5 6 36 8,592593 -2,59259 -0,83857 0,200854 0,296296 0,095442 6 6 36 8,592593 -2,59259 -0,83857 0,200854 0,296296 0,095442 7 6 36 8,592593 -2,59259 -0,83857 0,200854 0,296296 0,095442 8 6 36 8,592593 -2,59259 -0,83857 0,200854 0,296296 0,095442 9 7

12

49 8,592593 -1,59259 -0,51512 0,303233 0,444444 0,141211 10 7 49 8,592593 -1,59259 -0,51512 0,303233 0,444444 0,141211 11 7 49 8,592593 -1,59259 -0,51512 0,303233 0,444444 0,141211 12 7 49 8,592593 -1,59259 -0,51512 0,303233 0,444444 0,141211 13 8 13 64 8,592593 -0,59259 -0,19167 0,423999 0,481481 0,057483 14 9

18

81 8,592593 0,407407 0,131776 0,552419 0,666667 0,114247 15 9 81 8,592593 0,407407 0,131776 0,552419 0,666667 0,114247 16 9 81 8,592593 0,407407 0,131776 0,552419 0,666667 0,114247 17 9 81 8,592593 0,407407 0,131776 0,552419 0,666667 0,114247 18 9 81 8,592593 0,407407 0,131776 0,552419 0,666667 0,114247 19 10 20 100 8,592593 1,407407 0,455226 0,675527 0,740741 0,065214 20 10 100 8,592593 1,407407 0,455226 0,675527 0,740741 0,065214 21 11

23 121 8,592593 2,407407 0,778676 0,781915 0,851852 0,069937

22 11 121 8,592593 2,407407 0,778676 0,781915 0,851852 0,069937 23 11 121 8,592593 2,407407 0,778676 0,781915 0,851852 0,069937 24 14

27

196 8,592593 5,407407 1,749026 0,959857 1 0,040143 25 14 196 8,592593 5,407407 1,749026 0,959857 1 0,040143 26 14 196 8,592593 5,407407 1,749026 0,959857 1 0,040143 27 14 196 8,592593 5,407407 1,749026 0,959857 1 0,040143

jumlah 232 2242 x ̅ 8,592593 83,03704

std.dev 3,091667

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai F(Zi)-S(Zi) terbesar.

Lhitung = 0,141211

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

149

Page 169: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 10

Ltabel = 27886,0

= 196,5886,0 = 0,170515

Uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukan bahwa Lhit < Ltabel (0,141211 < 0,170515). Ltabel didapat dari (0,886/√27 dengan derajat signifikan 95%. Maka dapat disimpulkan data tersebut terdistribusi normal.

150

Page 170: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 11

Data uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen

DATA UJI NORMALITAS PRETES KELAS EKSPERIMEN (XI IPA 2) No

Xi f-

kum Xi2

Xi -

Zi f (Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

1 1 1 1 8,518519 -7,51852 -2,69245 0,003546 0,037037 0,033491 2 3 2 9 8,518519 -5,51852 -1,97624 0,024064 0,074074 0,05001 3 5

5 25 8,518519 -3,51852 -1,26002 0,103832 0,185185 0,081353

4 5 25 8,518519 -3,51852 -1,26002 0,103832 0,185185 0,081353 5 5 25 8,518519 -3,51852 -1,26002 0,103832 0,185185 0,081353 6 6 7 36 8,518519 -2,51852 -0,90191 0,183553 0,259259 0,075706 7 6 36 8,518519 -2,51852 -0,90191 0,183553 0,259259 0,075706 8 7 8 49 8,518519 -1,51852 -0,5438 0,293291 0,296296 0,003005 9 8 9 64 8,518519 -0,51852 -0,18569 0,426345 0,333333 0,093012

10 9 12

81 8,518519 0,481481 0,172423 0,568448 0,444444 0,124003 11 9 81 8,518519 0,481481 0,172423 0,568448 0,444444 0,124003 12 9 81 8,518519 0,481481 0,172423 0,568448 0,444444 0,124003 13 10

21

100 8,518519 1,481481 0,530533 0,702129 0,777778 0,075649 14 10 100 8,518519 1,481481 0,530533 0,702129 0,777778 0,075649 15 10 100 8,518519 1,481481 0,530533 0,702129 0,777778 0,075649 16 10 100 8,518519 1,481481 0,530533 0,702129 0,777778 0,075649 17 10 100 8,518519 1,481481 0,530533 0,702129 0,777778 0,075649 18 10 100 8,518519 1,481481 0,530533 0,702129 0,777778 0,075649 19 10 100 8,518519 1,481481 0,530533 0,702129 0,777778 0,075649 20 10 100 8,518519 1,481481 0,530533 0,702129 0,777778 0,075649 21 10 100 8,518519 1,481481 0,530533 0,702129 0,777778 0,075649 22 11

26

121 8,518519 2,481481 0,888643 0,812902 0,962963 0,150061 23 11 121 8,518519 2,481481 0,888643 0,812902 0,962963 0,150061 24 11 121 8,518519 2,481481 0,888643 0,812902 0,962963 0,150061 25 11 121 8,518519 2,481481 0,888643 0,812902 0,962963 0,150061 26 11 121 8,518519 2,481481 0,888643 0,812902 0,962963 0,150061 27 12 27 144 8,518519 3,481481 1,246753 0,893756 1 0,106244

Jumlah 230 2162 x ̅ 8,518519 80,07407

std.dev 2,79244

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai F(Zi)-S(Zi) terbesar.

Lhitung = 0,150061

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

151

Page 171: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 11

Ltabel = 27886,0

= 196,5886,0 = 0,170515

Uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukan bahwa Lhit < Ltabel (0,150061 < 0,170515). Ltabel didapat dari (0,886/√27 dengan derajat signifikan 95%. Maka dapat disimpulkan data tersebut terdistribusi normal.

152

Page 172: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 12

Data Uji Normalitas Postes Kelas Kontrol

DATA UJI NORMALITAS POSTES KELAS KONTROL (XI IPA 3) No

Xi f-

kum Xi2

Xi -

Zi f (Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

1 4 1 16 10,55556 -6,55556 -1,88439 0,029756 0,037037 0,0072809 2 5 2 25 10,55556 -5,55556 -1,59694 0,055139 0,074074 0,0189346 3 6 3 36 10,55556 -4,55556 -1,30949 0,095184 0,111111 0,0159271 4 8

6 64 10,55556 -2,55556 -0,73459 0,231294 0,222222 0,0090716

5 8 64 10,55556 -2,55556 -0,73459 0,231294 0,222222 0,0090716 6 8 64 10,55556 -2,55556 -0,73459 0,231294 0,222222 0,0090716 7 9

12

81 10,55556 -1,55556 -0,44714 0,327386 0,444444 0,1170587 8 9 81 10,55556 -1,55556 -0,44714 0,327386 0,444444 0,1170587 9 9 81 10,55556 -1,55556 -0,44714 0,327386 0,444444 0,1170587

10 9 81 10,55556 -1,55556 -0,44714 0,327386 0,444444 0,1170587 11 9 81 10,55556 -1,55556 -0,44714 0,327386 0,444444 0,1170587 12 9 81 10,55556 -1,55556 -0,44714 0,327386 0,444444 0,1170587 13 10

16

100 10,55556 -0,55556 -0,15969 0,436561 0,592593 0,1560316 14 10 100 10,55556 -0,55556 -0,15969 0,436561 0,592593 0,1560316 15 10 100 10,55556 -0,55556 -0,15969 0,436561 0,592593 0,1560316 16 10 100 10,55556 -0,55556 -0,15969 0,436561 0,592593 0,1560316 17 11

19 121 10,55556 0,444444 0,127755 0,550829 0,703704 0,152875

18 11 121 10,55556 0,444444 0,127755 0,550829 0,703704 0,152875 19 11 121 10,55556 0,444444 0,127755 0,550829 0,703704 0,152875 20 12 21 144 10,55556 1,444444 0,415205 0,661004 0,777778 0,1167738 21 12 144 10,55556 1,444444 0,415205 0,661004 0,777778 0,1167738 22 14

23 196 10,55556 3,444444 0,990103 0,838938 0,851852 0,0129137

23 14 196 10,55556 3,444444 0,990103 0,838938 0,851852 0,0129137 24 16 25 256 10,55556 5,444444 1,565002 0,941209 0,925926 0,0152828 25 16 256 10,55556 5,444444 1,565002 0,941209 0,925926 0,0152828 26 17 26 289 10,55556 6,444444 1,852451 0,968019 0,962963 0,0050565 27 18 27 324 10,55556 7,444444 2,139901 0,983819 1 0,0161814

jumlah 285 3323 x ̅ 10,55556 123,0741

std.dev 3,478874

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai F(Zi)-S(Zi) terbesar.

Lhitung = 0,150061

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

153

Page 173: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 12

Ltabel = 27886,0

= 196,5886,0 = 0,170515

Uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukan bahwa Lhit < Ltabel (0,150061 < 0,170515). Ltabel didapat dari (0,886/√27 dengan derajat signifikan 95%. Maka dapat disimpulkan data tersebut terdistribusi normal.

154

Page 174: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 13

Data Uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen

NILAI UJI NORMALITAS POSTES KELAS EKSPERIMEN

No Xi f-

kum Xi2

Xi -

Zi f (Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)| 1 5 1 25 21.88889 -16.8889 -3.0358 0.0012 0.037037 0.0358377 2 11 2 121 21.88889 -10.8889 -1.9573 0.02515 0.074074 0.0489193 3 16 3 256 21.88889 -5.88889 -1.0586 0.1449 0.111111 0.0337909 4 17 4 289 21.88889 -4.88889 -0.8788 0.18976 0.148148 0.0416074 5 19

7 361 21.88889 -2.88889 -0.5193 0.30178 0.259259 0.0425202

6 19 361 21.88889 -2.88889 -0.5193 0.30178 0.259259 0.0425202 7 19 361 21.88889 -2.88889 -0.5193 0.30178 0.259259 0.0425202 8 20 8 400 21.88889 -1.88889 -0.3395 0.3671 0.296296 0.0708069 9 21

12

441 21.88889 -0.88889 -0.0278 0.43653 0.444444 0.0079178 10 21 441 21.88889 -0.88889 -0.0278 0.43653 0.444444 0.0079178 11 21 441 21.88889 -0.88889 -0.1598 0.43653 0.444444 0.0079178 12 21 441 21.88889 -0.88889 -0.1598 0.43653 0.444444 0.0079178 13 22 13 484 21.88889 0.11111 0.01997 0.50797 0.481481 0.0264859 14 23

17

529 21.88889 1.11111 0.19973 0.57915 0.62963 0.0504768 15 23 529 21.88889 1.11111 0.19973 0.57915 0.62963 0.0504768 16 23 529 21.88889 1.11111 0.19973 0.57915 0.62963 0.6296296 17 23 529 21.88889 1.11111 0.19973 0.57915 0.62963 0.0504768 18 24 19 576 21.88889 2.11111 0.37948 0.64783 0.703704 0.0558691 19 24 576 21.88889 2.11111 0.37948 0.64783 0.703704 0.0558691 20 25

22 625 21.88889 3.11111 0.55923 0.712 0.814815 0.1028156

21 25 625 21.88889 3.11111 0.55923 0.712 0.814815 0.1028156 22 25 625 21.88889 3.11111 0.55923 0.712 0.814815 0.1028156 23 26 23 676 21.88889 4.11111 0.73899 0.77004 0.851852 0.0818087 24 27 24 729 21.88889 5.11111 0.91874 0.82088 0.888889 0.0680039 25 29 26 841 21.88889 7.11111 1.27825 0.89942 0.962963 0.0635434 26 29 841 21.88889 7.11111 1.27825 0.89942 0.962963 0.0635434 27 33 27 1089 21.88889 11.1111 1.99727 0.9771 1 0.0228981

591 jumlah 21.8888889 rerata 5.56315719 standar deviasi

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai F(Zi)-S(Zi) terbesar.

Lhitung = 0.1028156

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

155

Page 175: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 13

Ltabel = 27886,0 =

196,5886,0

= 0,170515

Uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukan bahwa Lhit < Ltabel (0.1028156 < 0,170515). Ltabel didapat dari (0,886/√27 dengan derajat signifikan 95%. Maka dapat disimpulkan data tersebut terdistribusi normal.

156

Page 176: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 13

Data Uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen

NILAI UJI NORMALITAS POSTES KELAS EKSPERIMEN

No Xi f-

kum Xi2

Xi -

Zi f (Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)| 1 5 1 25 21.88889 -16.8889 -3.0358 0.0012 0.037037 0.0358377 2 11 2 121 21.88889 -10.8889 -1.9573 0.02515 0.074074 0.0489193 3 16 3 256 21.88889 -5.88889 -1.0586 0.1449 0.111111 0.0337909 4 17 4 289 21.88889 -4.88889 -0.8788 0.18976 0.148148 0.0416074 5 19

7 361 21.88889 -2.88889 -0.5193 0.30178 0.259259 0.0425202

6 19 361 21.88889 -2.88889 -0.5193 0.30178 0.259259 0.0425202 7 19 361 21.88889 -2.88889 -0.5193 0.30178 0.259259 0.0425202 8 20 8 400 21.88889 -1.88889 -0.3395 0.3671 0.296296 0.0708069 9 21

12

441 21.88889 -0.88889 -0.0278 0.43653 0.444444 0.0079178 10 21 441 21.88889 -0.88889 -0.0278 0.43653 0.444444 0.0079178 11 21 441 21.88889 -0.88889 -0.1598 0.43653 0.444444 0.0079178 12 21 441 21.88889 -0.88889 -0.1598 0.43653 0.444444 0.0079178 13 22 13 484 21.88889 0.11111 0.01997 0.50797 0.481481 0.0264859 14 23

17

529 21.88889 1.11111 0.19973 0.57915 0.62963 0.0504768 15 23 529 21.88889 1.11111 0.19973 0.57915 0.62963 0.0504768 16 23 529 21.88889 1.11111 0.19973 0.57915 0.62963 0.6296296 17 23 529 21.88889 1.11111 0.19973 0.57915 0.62963 0.0504768 18 24 19 576 21.88889 2.11111 0.37948 0.64783 0.703704 0.0558691 19 24 576 21.88889 2.11111 0.37948 0.64783 0.703704 0.0558691 20 25

22 625 21.88889 3.11111 0.55923 0.712 0.814815 0.1028156

21 25 625 21.88889 3.11111 0.55923 0.712 0.814815 0.1028156 22 25 625 21.88889 3.11111 0.55923 0.712 0.814815 0.1028156 23 26 23 676 21.88889 4.11111 0.73899 0.77004 0.851852 0.0818087 24 27 24 729 21.88889 5.11111 0.91874 0.82088 0.888889 0.0680039 25 29 26 841 21.88889 7.11111 1.27825 0.89942 0.962963 0.0635434 26 29 841 21.88889 7.11111 1.27825 0.89942 0.962963 0.0635434 27 33 27 1089 21.88889 11.1111 1.99727 0.9771 1 0.0228981

591 jumlah 21.8888889 rerata 5.56315719 standar deviasi

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai F(Zi)-S(Zi) terbesar.

Lhitung = 0.1028156

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

Page 177: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 13

Ltabel = 27886,0 =

196,5886,0

= 0,170515

Uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukan bahwa Lhit < Ltabel (0.1028156 < 0,170515). Ltabel didapat dari (0,886/√27 dengan derajat signifikan 95%. Maka dapat disimpulkan data tersebut terdistribusi normal.

Page 178: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 14

Data Hasil Penelitian

Daftar Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Kontrol

1. Nilai Pretes

NILAI URUT PRETES KELAS KONTROL (XI IPA 3) No Nama Nilai Pretes 1 Nita Sri melati 3 2 Husnul Kholifah 4 3 Nur Fitri 5 4 Viratu Evaa 6 5 Aaz Nurazijah 6 6 Husniatul Najah 6 7 Ila Kholilah 6 8 Indri Emalia 6 9 Siti Hayatunnufus 7

10 Fahrul Bahri 7 11 Muhammad Syarul 7 12 Siti Alinda 7 13 Siti Badriah 8 14 Nur Fikril Mujaddid 9 15 Rully Chaerul F 9 16 Runiya 9 17 Sunengsih 9 18 Yuni Maulida Awaliyah 9 19 Siti Ardianti julhijjah 10 20 Wardah Damiyati 10 21 Eneng Martini 11 22 Bella 11 23 Megawati 11 24 Nova Sugihaprina 14 25 Nur Safitri 14 26 Siti Ardianti 14 27 Abizal Alfarobie 14

2. Menentukan distribusi frekuensi

a. Banyaknya Sampel (n) = 27

157

Page 179: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 14

b. Banyaknya kelas interval (K)

K = 1 + 3,3 log n

K = 1 + 3,3 log 27

K = 1 + 3,3 (1,43)

K = 1 + 4,719

K = 5,719

K = 5 atau K = 6

c. Rentangan (R)

R = data terbesar – data terkecil

R = 14-3

R = 11

d. Panjang Kelas Interval (P)

P = 𝑅𝑅𝐾𝐾

atau P = 𝑅𝑅𝐾𝐾

P = 115

P = 116

P = 2,2=3 P =1,8=2

Yang digunakan adalah P =3 dengan K =5

e. Tabel Distribusi

No Kelas Interval fi fik xi xi² fixi fixi² 1 3 – 5 3 3 4 16 12 48 2 6 – 8 10 13 7 49 70 490 3 9 – 11 10 23 10 100 100 1000 4 12 – 14 4 27 13 169 52 676

Jumlah 27 - 34 334 234 2214

f. Mean = ∑ fixi∑ fi

= 23427

158

Page 180: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 14

= 8,67

g. Median = BB + p (n2 – fks

fi)

= 8,5 + 3 (272 −10

10)

= 8,5 + 3(0,35)

= 8,5 + 1,05

= 9,55 (dibulatkan menjadi 10)

Median data pretest kelas kontrol berkisar di angka atau nilai 10.

h. Modus 1 = BB + p ( b1b1+b2

)

= 5,5 + 3 ( 77+0

)

= 5,5 + 3 (1)

= 8,5 (dibulatkan menjadi 9)

Modus data pretest kelas kontrol berkisar pada nilai 9.

Modus 2 = BB + p ( b1b1+b2

)

= 8,5 + 3 ( 00+4

)

= 8,5 + 3 (0)

= 11,,5 (dibulatkan menjadi 12)

Modus data pretest kelas kontrol berkisar pada nilai 12.

i. Standar Deviasi dengan Microsoft Excel SD = [ =STDEV(N3:N29) ] SD = 3,0917

j. Varians (S2) S2 = SD2

= (3,0917)2

= 9,5584

159

Page 181: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 15

Data Hasil Penelitian

Daftar Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Eksperimen

1. Nilai Pretes

NILAI URUT PRETES KELAS EKSPERIMEN (XI IPA 2) No Nama Nilai Pretes 1 M.Fahmi 1 2 Bella Novitasari 3 3 Khoeriyah 5 4 Amelia Sahriawati 5 5 Reisya Auliya Putri 5 6 Nur Siti Diniah 6 7 Ainun Wirika 6 8 Frili Fitriani 7 9 Heni Aprianti 8

10 M.Apifudin 9 11 M.Firdaus 9 12 Rosul 9 13 Windi Herliyanah 10 14 M.Khoirur Rohman 10 15 Kasnilawati 10 16 Ilham Jatikusumah 10 17 Husnul Khotimah Z 10 18 Euis Muflihah 10 19 Dita Nana Aprilia 10 20 Cucun Sunayah 10 21 Asep Nurakhman 10 22 Eka Yulianti 11 23 Khaeriyah 11 24 Paryatul Jannah 11 25 Badriyah 11 26 Encun Hasunah 11 27 Sriwahyuni 12

2. Menentukan distribusi frekuensi

a. Banyaknya Sampel (n) = 27

a. Banyaknya kelas interval (K)

160

Page 182: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 15

K = 1 + 3,3 log n

K = 1 + 3,3 log 27

K = 1 + 3,3 (1,43)

K = 1 + 4,719

K = 5,719

K = 5 atau K = 6

b. Rentangan (R)

R = data terbesar – data terkecil

R = 12 – 1

R = 11

c. Panjang Kelas Interval (P)

P = 𝑅𝑅𝐾𝐾

atau P = 𝑅𝑅𝐾𝐾

P = 115

P = 116

P = 2,2 =2 P = 1,8 =2

Yang digunakan adalah P =2 dengan K =5

d. Tabel distribusi

No Kelas

Interval fi fik xi xi² fixi fixi² 1 1 – 2 1 1 1,5 2,25 1,5 2,25 2 3 – 4 1 2 3,5 12,25 3,5 12,25 3 5 – 6 5 7 5,5 30,25 27,5 151,25 4 7 – 8 2 9 7,5 56,25 15 112,5 5 9 – 10 12 21 9,5 90,25 114 1083 6 11 – 12 6 27 11,5 132,25 69 793,5

Jumlah 27 - 57 323,5 230,5 2154,75

161

Page 183: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 15

a. Mean = ∑ fixi∑ fi

= 𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐,𝟓𝟓

27

= 8,537

b. Median = BB + p (n2 – fks

fi)

= 8,5 + 2 (272 −2

12)

= 8,5 + 2(0,958)

= 8,5 + 01,916

= 10,4 (dibulatkan menjadi 10)

Median data pretest kelas eksperimen berkisar di angka atau nilai 10.

c. Modus = BB + p ( b1b1+b2

)

= 8,5 + 2 ( 1010+6

)

= 8,5 + 2 (0,625)

= 8,5+ 1,25

= 9,75 (dibulatkan menjadi 10)

Modus data pretest kelas eksperimen berkisar pada nilai 10.

b. Standar Deviasi dengan Microsoft Excel SD = [ =STDEV(N42:N68) ] SD = 2,7924

c. Varians (S2) S2 = SD2

= (2,7924)2

= 7,7977

162

Page 184: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 16

Data Hasil Penelitian

Daftar Distribusi Frekuensi Postes Kelas Kontrol

1. Nilai Postes

NILAI URUT POSTES KELAS KONTROL (XI IPA 3) No Nama Nilai Postes 1 Nita Sri melati 4 2 Husniatul Najah 5 3 Wardah Damiyati 6 4 Husnul Kholifah 8 5 Indri Emalia 8 6 Siti Ardianti julhijjah 8 7 Ila Kholilah 9 8 Muhammad Syarul 9 9 Nova Sugihaprina 9

10 Nur Fikril Mujaddid 9 11 Nur Fitri 9 12 Viratu Evaa 9 13 Yuni Maulida Awaliyah 10 14 Fahrul Bahri 10 15 Aaz Nurazijah 10 16 Siti Ardianti 10 17 Eneng Martini 11 18 Megawati 11 19 Rully Chaerul F 11 20 Siti Alinda 12 21 Runiya 12 22 Siti Hayatunnufus 14 23 Sunengsih 14 24 Siti Badriah 16 25 Abizal Alfarobie 16 26 Nur Safitri 17 27 Eneng Martini 18

2. Menentukan distribusi frekuensi

a. Banyaknya Sampel (n) = 27

163

Page 185: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 16

b. Banyaknya kelas interval (K)

K = 1 + 3,3 log n

K = 1 + 3,3 log 27

K = 1 + 3,3 (1,43)

K = 1 + 4,719

K = 5,719

K = 5 atau K = 6

c. Rentangan (R)

R = data terbesar – data terkecil

R = 18-4

R = 14

d. Panjang Kelas Interval (P)

P = 𝑅𝑅𝐾𝐾

atau P = 𝑅𝑅𝐾𝐾

P = 145

P = 146

P = 2,8 = 3 P =2,3 =2

Yang digunakan adalah P =3 dengan K =5

e. Tabel Distribusi

No Kelas Interval fi fik xi xi² fixi fixi² 1 4 – 6 3 3 5 25 9 75 2 7 – 9 9 12 8 64 72 576 3 10 – 12 9 21 11 121 99 1089 4 13 – 15 2 23 14 196 28 392 5 16 - 18 4 27 17 289 68 1156

Jumlah 27 - 55 695 276 3288

f. Mean = ∑ fixi∑ fi

164

Page 186: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 16

= 27627

= 10,22

g. Median = BB + p (n2 – fks

fi)

= 9,5 + 3 (272 −9

9)

= 9,5 + 3(0,5)

= 9,5 + 1,5

= 11

Median data pretest kelas kontrol berkisar di angka atau nilai 11.

h. Modus 1 = BB + p ( b1b1+b2

)

= 6,5 + 3 ( 00+7

)

= 6,5 + 3 (0)

= 6,5 (dibulatkan menjadi 7)

Modus data pretest kelas kontrol berkisar pada nilai 7.

Modus 2 = BB + p ( b1b1+b2

)

= 9,5 + 3 ( 66+0

)

= 9,5 + 3 (1)

= 12,5 (dibulatkan menjadi 13)

Modus data pretest kelas kontrol berkisar pada nilai 13. Rata-rata modus = (7 + 13)/2 =10

i. Standar Deviasi dengan Microsoft Excel SD = [ =STDEV(AL3:AL29) ] SD = 3,4789

j. Varians (S2) S2 = SD2

= (3,4789)2

= 12,103

165

Page 187: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 17

Data Hasil Penelitian

Daftar Distribusi Frekuensi Postes Kelas Eksperimen

1. Nilai Postes

No No Nilai Postes 1 M.Fahmi 5 2 Sriwahyuni 11 3 Frili Fitriani 16 4 Bella Novitasari 17 5 Asep Nurakhman 19 6 Rosul 19 7 Khaeriyah 19 8 Nur Siti Diniah 20 9 Dita Nana Aprilia 21

10 Paryatul Jannah 21 11 Reisya Auliya Putri 21 12 Windi Herliyanah 21 13 Encun Hasunah 22 14 Ainun Wirika 23 15 Amelia Sahriawati 23 16 M.Firdaus 23 17 Cucun Sunayah 23 18 Badriyah 24 19 Husnul Khotimah Z 24 20 Khoeriyah 25 21 M.Apifudin 25 22 Heni Aprianti 25 23 M.Khoirur Rohman 26 24 Euis Muflihah 27 25 Kasnilawati 29 26 Eka Yulianti 29 27 Ilham Jatikusumah 33

2. Menentukan distribusi frekuensi

a. Banyaknya Sampel (n) = 27

166

Page 188: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 17

b. Banyaknya kelas interval (K)

K = 1 + 3,3 log n

K = 1 + 3,3 log 27

K = 1 + 3,3 (1,43)

K = 1 + 4,719

K = 5,719

K = 5 atau K = 6

c. Rentangan (R)

R = data terbesar – data terkecil

R = 29 – 5

R = 24

d. Panjang Kelas Interval (P)

P = 𝑅𝑅𝐾𝐾

atau P = 𝑅𝑅𝐾𝐾

P = 245

P = 246

P = 4,8= 5 P = 4

Yang digunakan adalah P =5 dengan K = 5

e. Tabel distribusi

No Kelas Interval Fi fik xi xi² fixi fixi² 1 5 – 9 1 1 7 49 7 49 2 10 – 14 1 2 12 144 12 144 3 15 – 19 5 7 17 289 85 1445 4 20 – 24 12 19 22 484 264 5808 5 25 – 29 7 26 27 729 189 5103 6 30– 33 1 27 31.5 992.25 31.5 992.25

Jumlah 27 - 85 2687.25 588.5 13541.25

f. Mean = ∑ fixi∑ fi

167

Page 189: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 17

= 𝟓𝟓𝟓𝟓𝟓𝟓.𝟓𝟓

27

= 21,79

g. Median = BB + p (n2 – fks

fi)

= 19,5 + 5 (272 −5

12)

= 19,5 + 5(0,70)

= 19,5 + 3,5

= 23

Median data postest kelas eksperimen berkisar di angka atau nilai 23.

h. Modus = BB + p ( b1b1+b2

)

= 19,5 + 5 ( 77+5

)

= 19,5 + 5 (0,58)

= 19,5 + 2,9

= 22,40 (dibulatkan menjadi 22)

Modus data postes kelas eksperimen berkisar pada nilai 22.

i. Standar Deviasi dengan Microsoft Excel SD = [ =STDEV(O3:O29) ] SD = 5,563

j. Varians (S2) S2 = SD2

= (5,563)2

= 30,948

168

Page 190: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 18

DATA UJI HOMOGENITAS PRETES

No Kelas sampel dk = n-1 Varians (S2) Kesimpulan 1 Kontrol 26 7,15 Homogen 2 Eksperimen 26 7,19

Perhitungan Uji Homogenitas Pretes Kelas Kontrol dan Eksperimen

1) Hipotesis:

Ha : Terdapat perbedaan antara varians data 1 dan varians data 2 (tidak

homogen)

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara varians data 1 dan varians data 2

(homogen).

2) Hipotesis Statistik:

Ha : σP

221 ≠ σP

211

H0 : σP

221 = σP

211

3) Kriteria pengujian H0 yaitu:

a) Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima (varians dua populasi homogen)

b) Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak (varians dua populasi tidak homogen)

4) Menentukan dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians

terkecil)

dk1 = 27 – 1 = 26

dk2 = 27 – 1 = 26

5) Menghitung Fhitung:

F = Varian data terbesarVarian data terkecil

= 7,190

7,15

= 1,005717929 (dibulatkan menjadi 1,00)

169

Page 191: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 18

6) Menghitung Ftabel:

Taraf signifikasi (∝) = 0,10

Ftabel = F1/2 ∝ R ((dk varian terbesar (n) – 1), (dk varian terkecil (n) – 1))

= F1/2, 0,10 ((27–1), (27–1))

= F0,05 (26, 26)

Dengan menggunakan tabel uji F didapat Ftabel = 1,929213 (dibulatkan

menjadi 1,93)

7) Pengujian H0:

Ternyata 1,005717929 ≤ 1,929213 atau Fhitung ≤ Ftabel, sehingga H0 diterima

(homogen)

8) Kesimpulan:

a) H0 yang berbunyi: “tidak terdapat perbedaan varians data 1 dengan

varians data 2”, diterima (homogen). Hal ini menyatakan bahwa

diantara varians data 1 (varians data pretest kelas eksperimen) dengan

varians data 2 (varians data pretest kelas kontrol) tidak menunjukan

perbedaan variasi data kelompok.

b) Sebaliknya, Ha yang berbunyi : “Terdapat perbedaan antara varians data 1

dan varians data 2” ditolak (tidak homogen)

170

Page 192: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 19

DATA UJI HOMOGENITAS POSTES

No Kelas sampel dk = n-1 Varians (S2) Kesimpulan 1 Kontrol 26 17,95 Homogen 2 Eksperimen 26 27,46

Perhitungan Uji Homogenitas Pretes Kelas Kontrol dan Eksperimen

1) Hipotesis:

Ha : Terdapat perbedaan antara varians data 1 dan varians data 2 (tidak

homogen)

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara varians data 1 dan varians data 2

(homogen).

2) Hipotesis Statistik:

Ha : σP

221 ≠ σP

211

H0 : σP

221 = σP

211

3) Kriteria pengujian H0 yaitu:

a) Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima (varians dua populasi homogen)

b) Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak (varians dua populasi tidak homogen)

4) Menentukan dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians

terkecil)

dk1 = 27 – 1 = 26

dk2 = 27 – 1 = 26

5) Menghitung Fhitung:

F = Varian data terbesarVarian data terkecil

= 27,46

17,95

= 1,5298080 = 1,53

171

Page 193: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 19

6) Menghitung Ftabel:

Taraf signifikasi (∝) = 0,10

Ftabel = F1/2 ∝ R ((dk varian terbesar (n) – 1), (dk varian terkecil (n) – 1))

= F1/2, 0,10 ((27–1), (27–1))

= F0,05 (26, 26)

Dengan menggunakan tabel uji F didapat Ftabel (Mc.Exel =FINV(0,005;26;26)

= 1,929213 (dibulatkan menjadi 1,93)

7) Pengujian H0:

Ternyata 1,5298080 ≤ 1,929213 atau Fhitung ≤ Ftabel, sehingga H0 diterima

(homogen)

8) Kesimpulan:

a) H0 yang berbunyi: “tidak terdapat perbedaan varians data 1 dengan

varians data 2”, diterima (homogen). Hal ini menyatakan bahwa

diantara varians data 1 (varians data postes kelas eksperimen) dengan

varians data 2 (varians data postes kelas kontrol) tidak menunjukan

perbedaan variasi data kelompok.

b) Sebaliknya, Ha yang berbunyi : “Terdapat perbedaan antara varians data 1

dan varians data 2” ditolak (tidak homogen)

172

Page 194: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 20

PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS PRETEST

No Kelompok Jumlah

sampel

Nilai

rata-

rata

Varians

(s2)

thitun

g ttabel Kesimpulan

1. Eksperimen 27 8,537 7,190 0,18 2,00 Ho diterrima

2. Kontrol 27 8,67 7,15

1) Hipotesis:

H0 :

H1 :

2) Hipotesis statistik:

H0 : 𝜇𝜇1 = 𝜇𝜇2

H1 : 𝜇𝜇1 ≠ 𝜇𝜇2

3) Uji statistik:

Karena ragam σR1 = σR2, maka:

thitung = 𝑥𝑥�1− 𝑥𝑥�2

𝑆𝑆𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔�1𝑛𝑛1

+ 1𝑛𝑛2

= 8,67−8,537

2,677� 127+

127

= 0,133

2,677√0,074

= 0,133

2,677 x 0,272

= 0,133

0,7283305

Tidak terdapat perbedaan hasil pretest antara siswa kelas eksperimen

dengan siswa kelas kontrol

Terdapat perbedaan hasil pretest antara siswa kelas eksperimen

dengan siswa kelas kontrol

𝑠𝑠𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 = �(𝑛𝑛1−1)𝑠𝑠12 + (𝑛𝑛2−1)𝑠𝑠22

𝑛𝑛1 + 𝑛𝑛2 − 2

= �(27−1) 7,15 + (27−1) 7,190

27 + 27 − 2

= �185,9 + 186,9452

= �372,8452

= √7,17 = 2,677

173

Page 195: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 20

= 0,18265 (dibulatkan menjadi 0,18)

4) Menghitung ttabel:

• Taraf signifikasi (∝) = 0,05

• db = n1 + n2 – 2

= 27 + 27 – 2

= 52

Dengan menggunakan tabel nilai kritis distribusi t didapat t(0,05;52) = 2,006647 (dibulatkan menjadi 2,00)

5) Kriteria pengujian:

Karena hipotesis bersifat dua arah sehingga,

H0 diterima jika –ttabel < thitung< ttabel

H0 ditolak jika –ttabel > thitung > ttabel

6) Pengujian H0:

Ternyata 0,18265 ≤ 2,006647 atau thitung ≤ R ttabel, sehingga H0 diterima.

7) Kesimpulan:

H0 yang berbunyi: “Tidak terdapat perbedaan hasil pretest antara siswa kelas

eksperimen dengan siswa kelas kontrol”, diterima. Hipotesis menunjukan

bahwa kedua kelas baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol pantas

dijadikan sampel penelitian, karena mewakili populasi sampel dan memiliki

kemampuan yang sama, maka kelas eksperimen dan kontrol dapat dilanjutkan

pada pemberian tindakan atau treatment.

174

Page 196: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 21

PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS POSTES

No Kelas

Sampel

Jumlah

sampel

Nilai

rata-

rata

Varians

(s2) ttabel thitung Kesimpulan

1. Eksperimen 27 21,88 27,46

2,00 7,32 Ho ditolak

2. Kontrol 27 10,22 17,95

1) Hipotesis:

H0 : Tidak terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa antara siswa

yang mendapat pembelajaran melalui model pembelajaran problem based

learning dengan siswa yang mendapat pembelajaran secara konvensional.

H1 : Terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa yang lebih baik

terhadap siswa yang mendapat pembelajaran melalui model pembelajaran

problem based learning dibandingkan siswa yang mendapat pembelajaran

secara konvensional.

2) Hipotesis statistik:

H0 : 𝜇𝜇1 = 𝜇𝜇2

H1 : 𝜇𝜇1 ≠ 𝜇𝜇2

3) Uji statistik:

Karena ragam σR1 = σR2, maka:

thitung = 𝑥𝑥�1− 𝑥𝑥�2

𝑆𝑆𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔�1𝑛𝑛1

+ 1𝑛𝑛2

= 27,46−17,95

4,78� 127+

127

= 9,51

4,78 √0,074

= 9,51

4,78 x 0,272

= 9,511,30

𝑠𝑠𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 = �(𝑛𝑛1−1)𝑠𝑠12 + (𝑛𝑛2−1)𝑠𝑠22

𝑛𝑛1 + 𝑛𝑛2 − 2

= �(27−1) 27,46+ (27−1)17,95

27 + 27 − 2

= �713,96 + 466,7052

= �1180,6652

= �22,705 = 4,7649 = 4,78

175

Page 197: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 21

= 7,32

4) Menghitung ttabel:

• Taraf signifikasi (∝) = 0,05

• db = n1 + n2 – 2

= 27 + 27 – 2

= 52

Dengan menggunakan tabel nilai kritis distribusi t didapat t(0,05;66) = 2,006647 (dibulatkan menjadi 2,00)

5) Kriteria pengujian:

Karena hipotesis bersifat dua arah sehingga,

H0 diterima jika –ttabel < thitung< ttabel

H0 ditolak jika –ttabel > thitung > ttabel

1) Pengujian H0:

Ternyata 7,32 ≥ 2,006647 atau thitung ≥ R ttabel, sehingga H0 ditolak.

6) Kesimpulan:

H0 yang berbunyi: “Tidak terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa

antara siswa yang mendapat pembelajaran melalui model problem based

learning dengan siswa yang mendapat pembelajaran secara konvensional”,

ditolak. Dengan demikian penelitian ini menunjukan bahwa keterampilan

proses sains terhadap siswa yang mendapat pembelajaran model problem based

learning lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapat pembelajaran

secara konvensional.

.

176

Page 198: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 22

Validasi Ahli

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

177

Page 199: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 23

Validasi Ahli

Guru Bidang Studi Kimia Madrasah Aliyah Negeri Mauk

178

Page 200: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 24

179

Page 201: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 24

180

Page 202: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 25

181

Page 203: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 25

182

Page 204: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 25

183

Page 205: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 25

184

Page 206: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 25

185

Page 207: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 25

186

Page 208: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 26

187

Page 209: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 26

188

Page 210: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 26

189

Page 211: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 26

190

Page 212: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 26

191

Page 213: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 26

192

Page 214: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 26

193

Page 215: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 26

194

Page 216: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 26

195

Page 217: PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL… · Sahabat-sahabat ter-istimewa, Pondokan Assalam Blok B Barokah (BBB ... Tabel 2.2 “Proses 7 Langkah” PBL menurut ... Hasil Validasi

Lampiran 27

Dokumentassi kegiatan proses belajar mengajar Kelas Kontrol dan

Eksperimen

Gambar kegiatan mengerjakan soal postest kelas eksperimen

Gambar kegiatan mengerjakan soal postest kelas kontrol

Gambar kegiatan disuksi kelas eksperimen

196