PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

43
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN PENGETAHUAN AWAL MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh: Peni Meilani NIM :11140170000052 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

MULTILITERASI DAN PENGETAHUAN AWAL

MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN

KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

Peni Meilani

NIM :11140170000052

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …
Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …
Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

Bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Multiliterasi

dan Pengetahuan Awal Matematika terhadap Kemampuan Komunikasi

Matematis Siswa” adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan dosen:

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

i

ABSTRAK

Peni Meilani (11140170000052). Pengaruh Model Pembelajaran Multiliterasi

dan Pengetahuan Awal Matematika terhadap Kemampuan Komunikasi

Matematis Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Januari 2020.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji perbedaan kemampuan

komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

multiliterasi dan pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilaksanakan pada

salah satu SMP Negeri di Tangerang Selatan pada siswa kelas 8 tahun ajaran

2018/2019. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan

desain penelitian post test only control design. Sampel penelitian sebanyak 80 siswa

yang terdiri dari 40 siswa kelas eksperimen dan 40 siswa kelas kontrol dengan

teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan tes uraian kemampuan komunikasi matematis. Teknik analisis data

yang digunakan adalah ANOVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

1) terdapat pengaruh model pembelajaran multiliterasi terhadap kemampuan

komunikasi matematis siswa, 2) terdapat pengaruh pengetahuan awal matematika

siswa terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa, 3) tidak terdapat

pengaruh interaksi antara model pembelajaran multiliterasi dan pengetahuan awal

matematika siswa terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

Kata Kunci: Multiliterasi, PAM, Kemampuan Komunikasi Matematis

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

ii

ABSTRAC

Peni Meilani (11140170000052). ”The Effect of Multiliteration Learning Model

and Mathematical Prior knowledge towards Students’ Communication

Mathematical Skill.” Undergraduated Thesis of Mathematics Education

Department, Faculty of Tarbiyah and Educational Science, Syarif Hidayatullah

University Jakarta, January 2020.

The purpose of this research is to investigate the differences in students’

Communication mathematical skill taught by multiliteration learning model and

conventional learning. This research was conducted at one of the junior high

schools in the city of Tangerang Selatan on the students of grade 8 in the academic

year 2018/2019. The method of this research used a quasi-experimental with a post-

test only control group design. The samples are 80 students, they are 40 students in

the experimental group, and 40 students in the control group by cluster random

sampling techniques. The instrument used in this research is a test of mathematical

communication skill. The data analysis technique used a two-way ANOVA. The

result of this research shows that: 1) there is an influence of multiliteration learning

model on students' mathematical communication skill, 2) there is an influence of

students’ prior mathematical knowledge with students’ mathematical

communication skill, 3) there is no influence of interactions between multiliteration

learning model and mathematical prior knowledge students towards students’

mathematical communication skill.

Keywords: Multiliteration learning model, PAM, Mathematical Communication

skill

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT. yang telah memberikan kesehatan, kenikmatan dan kemudahan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta

salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya,

sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa terdapat berbagai

kendala yang dialami, namun dengan kerja keras, doa, bantuan dan semangat dari

berbagai pihak semua kendala dapat teratasi. Oleh karena itu, ucapan terimakasih

penulis ucapkan kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Gusni Satriawati, S.Ag, M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Dr. Kadir, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2014-2019

dan Bapak Dr. Abdul Muin, S.Si, M.Pd selaku Wakil Ketua Jurusan

Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan periode 2014-

2019.

5. Drs. Dindin Sobiruddin, M. Kom., Dosen Penasihat Akademik yang telah

memberikan bimbingan, arahan serta nasihat, dan perhatian mulai dari penulis

menjadi mahasiswa baru hingga selesainya penulisan skripsi. Semoga Bapak

diberikan kesehatan dan selalu dalam lindungan-Nya.

6. Dr. Lia Kurniawati, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Dedek Kustiawati,

M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan, nasihat, semangat dan motivasi selama penulis

mengerjakan skripsi ini. Semoga Ibu Lia dan Ibu Dedek selalu diberikan

kesehatan dan selalu dalam lindungan-Nya

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

iv

7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu serta

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

Semoga ilmu yang Bapak dan Ibu berikan mendapat keberkahan-Nya.

8. Staff Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan kemudahan dalam proses administrasi.

9. Bapak H. Maryono, SE, M. Pd selaku Kepala Sekolah SMP N 3 Tangerang

Selatan yang telah mengizinkan saya melakukan penelitian di sekolah tersebut.

10. Bapak Sholeh Fathoni, M.Pd selaku Wakasek Kurikulum dan Ibu Sumarsih,

M.Pd selaku Guru Matematika SMP N 3 Tangerang Selatan yang telah

memberikan arahan dan motivasi serta mengizinkan saya melakukan penelitian

di kelasnya.

11. Siswa/i kelas VIII-2 dan VIII-3 SMP N 3 Tangerang Selatan tahun ajaran

2019/2020, yang telah bersikap kooperatif selama penulis melakukan

penelitian

12. Teristimewa dan terkasih untuk Ayahanda Sukadi dan Ibunda Sainah yang

selalu mendukung baik secara materiil maupun non materiil serta selalu

mendoakan penulis selama ini. Semoga Allah SWT. selalu memberikan

kebahagiaan, kesehatan, dan berkah usia teruntuk Ayahanda dan Ibunda.

13. Saudara kandung penulis, kakak tercinta Novitasari serta adik tercinta Lisa

Febrianti yang telah menjadi penyemangat bagi penulis dalam menyelesaikan

skripsi. Semoga Allah SWT. selalu memberikan kebahagiaan, kesehatan, dan

berkah usia teruntuk kalian.

14. Keluarga Besar Karso Dikromo dan Dasa selaku keluarga dari Ayahanda dan

Ibunda yang selalu memberikan perhatian, arahan, dan semangat selama proses

penulisan skripsi.

15. Kak Alex yang telah memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis serta

membantu penulis selama proses penulisan skripsi.

16. Keluarga kontrakan Bapak Tomo, Ulfa, Neneng, Rahma yang selama lima

tahun lebih ini telah menemani, mendukung, dan mendo’akan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Semoga silaturahmi tetep terjaga diantara kita.

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

v

17. Sahabat PPK, Ai, Tasya, Alfi, Rani, Nining, Risa, Sifah, Nisa, yang tak pernah

lelah mendengarkan keluh kesah penulis dari awal menjadi mahasiswa baru

hingga selesai penulisan skripsi.

18. Teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2014 yang

selalu memotivasi, bertukar informasi dan ilmu yang dimiliki.

19. Teman seperjuangan menulis skripsi dan seperbimbingan Bang Jafar, Qooidah,

Asih yang selalu menyemangati, memotivasi, dan bertukar informasi.

20. Teman seperjuangan menulis skripsi, Anis, Ulfah, Mahmudah, Dadan yang

selalu memberikan motivasi kepada penulis.

21. Sahabat OPTIKA 17 terkasih, Nurul, Linda, Nanda, Deni, Imtiyaz, Novia,

Diwani, Fitria, Mahmudah, Kiki, Santri Eka, Achmad, semoga selalu dalam

lindungan-Nya.

22. Kak Lia, kak Dwi yang bersedia memberikan waktunya untuk membantu

penulis apabila terdapat kesulitan dalam menyelesaikan skripsi.

23. Sahabat terkasih, Sonia, Dian, Miranti, Riza, Kiki, Arviana yang telah

memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

24. Adik terkasih Kiki Rizkiyah, Citra, Puji, Amrina Ayu yang telah memberikan

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

25. Semua pihak yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga

Allah SWT. selalu melimpahkan rahmat-Nya dan memberikan perlindungan

baik dunia maupun akhirat. Aamiin Aamiin yaa robbal’alamin.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun guna sempurnanya skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis dan pembacanya umumnya.

Jakarta, 6 Januari 2020

Peni Meilani

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

ABSTRACT......................................................................................................... ii

Kata Pengantar ................................................................................................. iii

Daftar Isi ........................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 7

C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 7

D. Rumusan Masalah .................................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian.................................................................................... 9

BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS .............................................................. 10

A. Kajian Teori ........................................................................................... 10

1. Kemampuan Komunikasi Matematik ................................................. 10

2. Pengetahuan Awal Matematika (PAM) ............................................. 15

3. Model Pembelajaran Multiliterasi ...................................................... 16

4. Pembelajaran Konvensional ............................................................... 25

B. Penelitian yang Relevan ......................................................................... 26

C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 27

D. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 31

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 31

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

vii

B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................ 31

C. Populasi Sampel ..................................................................................... 32

D. Variabel Penelitian ................................................................................. 32

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 33

F. Instrumen Penelitian ............................................................................... 34

1. Uji Validitas ....................................................................................... 35

2. Uji Reliabilitas ................................................................................... 37

3. Uji Taraf Kesukaran ........................................................................... 38

4. Uji Daya Pembeda ............................................................................. 39

G. Teknik Analisi Data................................................................................ 40

1. Uji Normalitas ................................................................................... 41

2. Uji Homogenitas ................................................................................ 42

3. Pengujian Hipotesis............................................................................ 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 44

A. Deskripsi Data ........................................................................................ 44

1. Kemampuan Komunikasi Matematis secara Keseluruhan ................... 45

2. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Per-Indikator .................. 48

B. Analisis Data .......................................................................................... 52

1. Uji Normalitas Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ................ 52

2. Uji Homogenitas Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ............ 53

3. Pengujian Hipotesis............................................................................ 54

C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 58

1. Analisis Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ..................... 58

2. Proses Pembelajaran Model Pembelajaran Multiliterasi ...................... 67

3. Proses Pembelajaran Model Pembelajaran Discovery Learning .......... 74

D. Keterbatasan Peneliti .............................................................................. 79

BAB V KESIMPULAN.................................................................................... 81

A. Kesimpulan ............................................................................................ 81

B. Saran ...................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 83

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................... 31

Tabel 3.2 Desain Penelitian ................................................................................ 31

Tabel 3.3 Panduan Penskoran Test Kemampuan Komunikasi ............................. 33

Tabel 3.4 Kisi-kisi soal Kemampuan Komunikasi Matematis ............................ 34

Tabel 3.5 Hasil Penilaian Uji Validasi Isi ........................................................... 36

Tabel 3.6 Hasil Uji Validasi Isi Kemampuan Komunkasi Matematis Siswa........ 37

Tabel 3.7 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen ........................................ 37

Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Reliabilitas Instrumen ........................................... 37

Tabel 3.8 Hasil UJi Reliabilitas Instrumen ......................................................... 38

Tabel 3.9 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen .................................................. 38

Tabel 3.10 Hasil Rekapitulasi Uji Taraf Kesukaran Instrumen ........................... 39

Tabel 3.11 Klasifikasi Daya Pembeda ................................................................ 39

Tabel 3.12 Hasil Rekapitulasi Uji Daya Pembeda Instrumen ............................. 40

Tabel 3.13 Hasil Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Tes....................................... 40

Tabel 3.14 Kriteria Pengelompokan Pengetahuan Awal Matematika .................. 41

Tabel 3.15 Kriteria Pengelompokan PAM Siswa ................................................ 41

Tabel 3.16 Sebaran Sampel Memuat Model dan PAM ............................................ 43

Tabel 4.1 Kemampuan Komunikasi Matematis Secara Keseluruhan................... 45

Tabel 4.2. Rata-rata Kemampuan Komunikasi berdasarkan Indikator ................. 49

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Uji Normalitas .......................................................... 52

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas ....................................................................... 53

Tabel 4.5 Hasil Uji ANOVA 2 Jalur ................................................................... 54

Tabel 4.6 Hasil Uji Post Hoc Scheffe ................................................................. 56

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Contoh Soal yang Belum Dikuasai Siswa Indonesia .......................... 5

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .......................................................................... 29

Gambar 4.1 Kemampuan Komunikasi Matematis Secara Keseluruhan ............... 47

Gambar 4.2 Kemampuan Komunikasi Matematis berdasarkan Tingkatan PAM . 48

Gambar 4.3 Diagram Batang Rata-Rata Skor KKM ........................................... 51

Gambar 4.4 Grafik Interaksi antara Model Pembelajaran dan PAM .................... 57

Gambar 4.5 Contoh soal indikator menyatakan argumen dengan bahasa sendiri . 59

Gambar 4.6 Jawaban Siswa kelas ekperimen Soal Indikator menyatakan argumen

dengan bahasa sendiri ........................................................................................ 60

Gambar 4.7 Jawaban Siswa kelas kontrol Soal Indikator menyatakan argumen

dengan bahasa sendiri ........................................................................................ 61

Gambar 4.8 contoh soal indikator menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika

secara tulisan dengan grafik atau aljabar ............................................................ 62

Gambar 4.9 jawaban siswa kelas ekperimen soal indikator menjelaskan ide, situasi,

dan relasi matematika secara tulisan dengan grafik atau aljabar .......................... 63

Gambar 4.10 Jawaban Siswa kelas kontrol Soal Indikator menjelaskan ide, situasi,

dan relasi matematika secara tulisan dengan grafik atau aljabar .......................... 63

Gambar 4.11 contoh soal indikator menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa

matematika ........................................................................................................ 64

Gambar 4.12 jawaban siswa eksperimen soal indikator menyatakan peristiwa

sehari-hari dalam bahasa matematika ................................................................. 65

Gambar 4.13 jawaban siswa kontrol soal indikator menyatakan peristiwa sehari-

hari dalam bahasa matematika............................................................................ 66

Gambar 4.14 Suasana Pembelajaran Kelas Eksperimen ...................................... 68

Gambar 4.15 Hasil Kerja Siswa pada tahapan Setup ........................................... 69

Gambar 4.16 Hasil Kerja Siswa pada tahapan Explore ....................................... 70

Gambar 4.17 Hasil Kerja Siswa pada tahapan Share and Discus ........................ 73

Gambar 4.18 Hasil Kerja Siswa pada tahapan Presenting ................................... 74

Gambar 4.19 Suasana Pembelajaran kelas Kontrol ............................................. 75

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

x

Gambar 4.20 Contoh stimulus ............................................................................ 75

Gambar 4.21 Contoh LKS identifikasi Masalah ................................................. 76

Gambar 4.22 Contoh LKS mengumpulkan informasi ......................................... 77

Gambar 4.23 Contoh LKS mengolah data .......................................................... 77

Gambar 4.24 Contoh LKS Langkah Verifikasi ................................................... 78

Gambar 4.25 Contoh LKS Langkah Generalisasi ............................................... 79

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen ............................. 87

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol ................................. 105

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Eksperimen................................................... 123

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa Kontrol ......................................................... 161

Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis........ 184

Lampiran 6 Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ...................................... 185

Lampiran 7 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Komunikasi Matematis .............. 189

Lampiran 8 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ...... 197

Lampiran 9 Indikator Tes Pengetahuan Awal (PAM) ....................................... 198

Lampiran 10 Tes Pengetahuan Awal (PAM) .................................................... 199

Lampiran 11 Kunci Jawaban Tes Pengetahuan Awal (PAM) ............................ 202

Lampiran 12 Nilai PAM Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................ 211

Lampiran 13 Hasil Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi ............. 212

Lampiran 14 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi ....... 213

Lampiran 15 Intsrumen Tes Komunikasi Matematis yang Digunakan .............. 214

Lampiran 16 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi .... 217

Lampiran 17 Hasil Uji Taraf Kesukaran ........................................................... 218

Lampiran 18 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Kemampuan Komunikasi .... 219

Lampiran 19 Hasil Tes KKM Kelas Eksperimen .............................................. 220

Lampiran 20 Hasil Tes KKM Kelas Kontrol .................................................... 221

Lampiran 21 Hasil Uji Normalitas ................................................................... 222

Lampiran 22 Hasil Uji Homogenitas ................................................................ 223

Lampiran 23 Hasil Uji Anova dan Pos hoc ....................................................... 224

Lampiran 24 Surat Bimbingan Skripsi ............................................................. 225

Lampiran 25 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................ 226

Lampiran 26 Surat Keterangan Penelitian ........................................................ 227

Lampiran 27 Lembar Uji Referensi ................................................................. 229

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan pondasi dasar dan memegang peranan penting

terhadap kemajuan suatu negara. Salah satu tujuan nasional pendidikan Indonesia

yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah “mencerdaskan kehidupan

bangsa”. Untuk mewujudkan tujuan nasional pendidikan tersebut pemerintah

membangun lembaga pendidikan seperti sekolah sebagai tempat untuk memperoleh

ilmu pengetahuan. Pemerintah Indonesia juga mengembangkan kurikulum yang

mengatur bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung, dan materi apa saja

yang harus dipelajari siswa setiap jenjangnya. Kurikulum merupakan seperangkat

rencana dan pengaturan pendidikan atau pengajaran yang harus dicapai oleh siswa

yang didalamnya terdapat kegiatan belajar mengajar dan pemberdayaan sumber

daya pendidikan.1 Salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa di Indonesia

adalah mata pelajaran matematika.

Matematika memiliki peranan penting dalam pendidikan, hal ini terbukti

mata pelajaran matematika selalu ada di setiap jenjang pendidikan, dari taman

kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Oleh sebab itu, matematika menjadi salah

satu dari ilmu pengetahuan yang memberikan kemajuan atas perkembangan ilmu

pengetahuan dan sumber daya manusia. Mengingat pentingnya matematika, maka

guru harus mampu mendidik dan melatih siswa dalam belajar agar tujuan

matematika di sekolah dapat tercapai.

Matematika merupakan komponen pendidikan dasar dalam bidang-bidang

pengajaran yang diperlukan dalam menyelesaikan berbagai masalah yang terkait

dalam hal perhitungan. Menurut Hans Freudental, matematika merupakan aktivitas

insani (human activities) dan harus dikaitkan dengan realita. 2 Pada hakikatnya

matematika memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari.

Kehadiran matematika dalam dunia pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-

1 Tatang S, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), h.129 2 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2013), h. 189

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

2

hari tentu sangat bermanfaat. Manfaat yang bisa dirasakan adalah dalam hal

perdagangan, berhitung, mengolah data, perpajakan, dan masih banyak lagi manfaat

yang dapat kita rasakan. Siswa diharapkan dapat menggunakan matematika sebagai

suatu kemudahan yang dapat membantu mereka memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari.

Matematika tidak terlepas dari simbol-simbol, hal ini diperkuat oleh

Johnson dan Rising yang menyatakan bahwa matematika adalah bahasa yang

menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, yang

diwujudkan dalam simbol, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide. 3 Dalam

Panduan Implementasi Kecakapan Abad 21 Kurikulum 2013 di Sekolah Menegah

Atas, kompetensi kecakapan abad 21 adalah kecakapan Berpikir kritis dan

Pemecahan masalah, kecakapan berkomunikasi, kreativitas dan inovasi, dan

kolaborasi.4 Siswa diharapkan memiliki 4 kecakapan tersebut agar dapat bersaing

di zaman yang semakin kempetitif.

Berdasarkan panduan implementasi kecakapan abad 21 kurikulum 2013,

dapat disimpulkan kemampuan komunikasi menjadi penting untuk ditingkatkan.

Dalam mata pelajaran matematika, setiap siswa juga diharuskan memiliki

kemampuan berkomunikasi. Pada kurikulum 2013 dalam Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan No. 58 Tahun 2014 salah satu tujuan pembelajaran

matematika adalah mengkomunikasin gagasan, penalaran, serta mampu menyusun

bukti matematika dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram,

atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

Sepanjang proses pembelajaran, komunikasi sangat penting. Cara guru dan

siswa berkomunikasi mempengaruhi kualitas pembelajaran. National Council of

Teacher of Mathematic (NCTM) menekankan pentingnya komunikasi lisan dan

tulisan. NCTM mengemukakan, matematika sebagai alat komunikasi (mathematics

as communication) merupakan pengembangan bahasa dan simbol untuk

mengkomunikasikan ide matematika, sehingga siswa dapat: (1) mengungkapkan

3 Ismunamto, dkk, Ensiklopedia Matematika 1, (Jakarta : PT. Lentera Abadi, 2011), h.2 4 Panduan Implementasi Kecakapan Abad 21 Kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Atas,

PSMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2017, h. 6-8

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

3

dan menjelaskan pemikiran mereka tentang ide matematika dan hubungannya. (2)

Merumuskan definisi matematik dan membuat generalisasi yang diperoleh melalui

investigasi (penemuan), (3) Mengungkapkan ide matematka secara secara lisan dan

tulisan, (4) Membaca wacana matematika dengan pemahaman, (5) menjelaskan dan

mengajukan serta memperluas pertanyaan terhadap matematika yang telah

dipelajarinya, dan (6) menghargai keindahan dan kekuatan notasi matematik, serta

peranannya dalam mengembangkan ide/gagasan matematik.5

Selain itu, kemampuan komunikasi matematis juga penting dimiliki oleh

setiap siswa dengan beberapa alasan mendasar: 1). Kemampuan komunikasi

matematis menjadi kekuatan sentral bagi siswa dalam merumuskan konsep dan

strategi 2). Kemampuan komunikasi matematis sebagai modal keberhasilan bagi

siswa terhadap pendekatan dan penyelesaian dalam eksplorasi dan investigasi

matematika dan 3). Kemampuan komunikasi matematis sebagai wadah bagi siswa

dalam berkomunikasi dengan temannya untuk memperoleh informasi, berbagai

pikiran.6

Namun demikian, kemampuan komunikasi matematis siswa masih

tergolong rendah. Hasil Survei Programme for International Student Assessment

(PISA). Studi yang dilakukan oleh Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan

Pembangunan (OECD) terhadap anak usia 15 tahun pada 2015, menempatkan

kemampuan matematika pelajar Indonesia ada di peringkat ke-64 dari 72 negara.

Pada kategori science, reading, and mathematics untuk share of top performers in

at least one subject (level 5 or 6) Indonesia hanya mampu mencapai 0,8% dari

standar PISA 15,3% dengan rata-rata 386.7 Dalam PISA 2018 Indonesia mengalami

penurunan rata-rata menjadi 379.8 Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa

kemampuan berpikir matematis di Indonesia masih dibawah rata-rata skor PISA.

Hasil PISA 2015 dan 2018 Indonesia masih berasa di level 1. Kemampuan berpikir

5 Bansu I. Ansari, Komunikasi Matematik Strategi Berpikir dan Manajemen Konsep dan

Aplikasi, (Banda Aceh:. Yayasan PeNA, 2016), h. 14 6 Ahmad Susanto, op.cit., h. 214 7 PISA (Programme of International Student Assessment), PISA 2015 Result in Focus, (tt.p:

OECD Publishing, 2016), h.5 8 PISA (Programme of International Student Assessment), PISA 2018 Insights and

Interpretations, (tt.p: OECD Publishing, 2018, h.7.

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

4

yang dimaksud pada instrumen PISA dalam mengukur top performers level 5 or 6

yaitu dengan kriteria mampu menentukan strategi dari pemecahan masalah,

mengonseptualisasi, menggeneralisasi, bernalar, mengkomunikasikan tindakan,

dan merefleksikan penemuan mereka, menginterpretasikan dan memberikan

argumentasi.9 Pencapaian Indonesia pada soal-soal PISA bisa menjadi salah satu

rujukan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa Indonesia masih rendah.

Selanjutnya, hasil penelitian yang dilakukan Trends in International

Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2015 menunjukan skor rata-rata

matematika siswa kelas 4 adalah 397, dimana skor rata-rata internasional yaitu

539. 10 Ini menunjukan bahwa skor Indonesia masih di bawah rata-rata skor

Internasional. Dengan skor 397 tersebut Indonesia masuk ke kategori kemampuan

matematika dengan tingkatan rendah. Deskripsi kemampuan matematika rendah

dari TIMSS adalah siswa memiliki pengetahuan matematika dasar, dapat

memecahkan masalah sederhana, dan siswa dapat membaca dan menyelesaikan

grafik dan tabel sederhana.11 Dengan demikian, siswa indonesia hanya memiliki

kemampuan dasar matematika namun hanya dalam konteks sederhana, siswa belum

terlatih mengkomunikasikan masalah secara logis, menganalisis, menyimpulkan

maupun mengambil tindakan secara tepat sesuai konsep. Salah satu faktor yang

tidak mendukung kemampuan komunikasi matematis adalah siswa terbiasa

menyelesaikan soal-soal matematika level mudah dengan penyelesaian sederhana

yang homogen. Siswa di Indonesia belum terlatih menyelesaikan soal-soal

matematika kompleks yang sifatnya non-rutin.

9 PISA (Programme of International Student Assessment), PISA 2012 Result: What Student

Know and Can DO – Student Performance in Mathematics, Readig and Science, Vol.1, (tt.p: OECD Publishing, 2014, h.61.

10 Stephen Provasnik, at all “Highlights From TIMSS and TIMS Advanced 2015

Mathematics and Science Achievement of U.S. Student in Grades 4 and 8 and in Advanced Courses

at the End of High School in a International Context.” (NCES, IES, U.S. Department of Education:

Washington, 2015), h.5 11 Ibid, h.9

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

5

Berikut contoh soal TIMSS tahun 2015 yang belum dikuasai siswa di

Indonesia menurut Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan

Pengembangan Soal tersebut termasuk kategori domain mengaplikasikan, siswa di

Indonesia hanya 4% menjawab dengan benar.12

Gambar 1.1 Contoh Soal yang Belum Dikuasai

Siswa Indonesia

Untuk menjawab soal pada Gambar 1.1 diperlukan beberapa indikator

kemampuan komunikasi, yaitu: 1). Membaca dengan pemahaman suatu presentasi

matematika tertulis. 2). Menghubungkan situasi gambar, diagram, atau benda nyata

ke dalam bahasa, simbol, ide atau model matematik, dapat disimpulkan siswa di

Indonesia belum mampu membaca dengan pemahaman suatu presentasi

matematika tertulis dan menghubungkan situasi gambar, diagram, atau benda nyata

12 Pusat Penelitian Pendidikan dan Pengembangan Mengenai TIMSS, Diakses dari

https://puspendik.kemdikbud.go.id pada 13 April 2019 pukul 12.40, h.1

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

6

ke dalam bahasa, simbol, ide atau model matematik dengan baik. Dengan kata lain,

masih rendahnya kemampuan komunikasi di Indonesia.

Hasil penelitian dari Rizki Wahyu Yunia Putra yang berjudul ”Pembelajaran

Konflik Kognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

berdasarkan Kategori Pengetahuan Awal Matematis” yang menyimpulkan faktor

kategori pengetahuan awal matematika siswa memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa. 13

Pembelajaran yang berorientasi pada pengetahuan awal akan memberikan dampak

pada proses dan perolehan hasil belajar. Pengetahuan awal berperan sebagai

pondasi siswa untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya. 14 Pengetahuan awal

merupakan bagian terpenting dalam proses belajar, sehingga guru perlu mengetahui

tingkat pengetahuan awal yang dimiliki siswa.

Kesulitan siswa dalam mengerjakan soal matematika antara lain siswa

merasa kesulitan memahami maksud soal, siswa kesulitan dalam menentukan

konsep apa yang digunakan dalam mengerjakan soal tersebut serta siswa juga

mengalami kesulitan dalam mengubah soal cerita tersebut menjadi ide/ model

matematik, pada akhirnya soal tersebut dibahas bersama-sama. Pembelajaran

matematika, seharusnya dirancang dengan memberikan siswa soal-soal yang dapat

melatih kemampuan siswa dalam menganalisa soal dan mengkomunikasikannya ke

dalam pemahaman mereka. Namun, pada kenyataannya, saat ini pembelajaran

matematika di sekolah-sekolah lebih bersifat latihan dengan mengerjakan banyak

soal yang hampir sama dengan contoh, akibatnya kemampuan komunikasi siswa

kurang berkembang.

Salah satu model pembelajaran yang diperkirakan sesuai dan dapat

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa adalah model

pembelajaran multiliterasi. Menurut McConachi model pembelajaran multiliterasi

13 Rizki Wahyu Yunian Putra, Pembelajaran Konflik Kognitif untuk Meningkatkan

Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa berdasarkan Kategori Pengetahuan Awal Matematis, Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 6, 2015, h. 163

14 I Nyoman Darma, dkk, Pengaruh Pendidikan Matematika Realistik terhadap Pemahaman

Konsep dan Daya Matematika Ditinjau dari Pengetahuan Awal Siswa SMP Nasional Plus Jembatan

Budaya, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi

Pendidikan Matematika, Vol. 2, 2013, h. 4

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

7

yaitu pembelajaran yang bertujuan untuk mempelajari dan membentuk pemahaman

yang kompleks tentang suatu konsep atau pengetahuan yang terkait dengan bidang

pengetahuan tertentu dengan mengintegrasikan kegiatan membaca, menulis,

berbicara, dan pengamatan atau proses pencarian. 15 Model ini memiliki empat

tahapan, yaitu Setup, Explore, Share and Discuss, Presenting. Pembelajaran

multiliterasi menekankan penggunaan membaca, menulis, dan berbicara dimana

membaca, menulis, dan berbicara merupakan aspek dalam kemampuan komunikasi

matematika.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, penulis merasa

tertarik untuk menganalisa kemampuan komunikasi matematis menggunakan

model pembelajaran Multiliterasi. Untuk menjawab permasalahan tersebut penulis

memberi judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Multiliterasi Terhadap

Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa“

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjabaran yang terdapat pada latar belakang, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Masih rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa dalam proses

pembelajaran.

2. Bentuk soal yang diberikan kepada siswa hanya soal-soal rutin, belum

memberikan soal-soal terkait dengan kemampuan komunikasi matematis siswa.

3. Kurang bervariasinya model pembelajaran yang diterapkan oleh guru.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat terarah serta efektif dan efisien, maka diperlukan

pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran multiliterasi

yang terdiri dari empat tahapan yaitu setup, explore, share and discuss,

Presenting

15 Zaenal Abidin, Al Jupri, The Use of Multiliteration Model to Improve Mathematical

Connection Ability of Primary School on Geometry, Ijaedu-International E-Journal of Advances in

Education, 2017, h.605

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

8

2. Kemampuan komunikasi dalam penelitian ini dibatasi oleh tiga indikator yaitu:

1) Menyatakan argumen dengan bahasa sendiri. 2) Menjelaskan ide, situasi,

dan relasi matematika secara tulisan dengan grafik atau aljabar. 3) Menyatakan

peristiwa sehari-hari dalam bahasa matematika.

3. Materi yang diajarkan selama proses penelitian ini adalah materi sistem

persamaan linear dua variabel pada kelas VIII semester ganjil

4. Penelitian ini ditinjau dari Pengetahuan Awal Matematika.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka

permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa

yang memperoleh model pembelajaran multiliterasi dan model pembelajaran

konvensional secara keseluruhan?

2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa

berdasarkan Pengetahuan Awal Matematika (tinggi, sedang, rendah)?

3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara faktor model pembelajaran

(multiliterasi dan konvensional) dan Pengetahuan Awal Matematika terhadap

kemampuan komunikasi matematis siswa?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini sebagai

berikut:

1. Mengkaji secara komprehensif perbedaan kemampuan komunikasi matematis

antara siswa yang memperoleh model pembelajaran multiliterasi dengan model

pembelajaran konvensional secara keseluruhan.

2. Mengkaji secara komprehensif perbedaan kemampuan komunikasi matematis

siswa berdasarkan Pengetahuan Awal Matematika (tinggi, sedang, rendah).

3. Mengkaji secara komprehensif pengaruh interaksi antara faktor model

pembelajaran (multiliterasi dan konvensional) dan Pengetahuan Awal

Matematika terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

9

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

1. Memberikan Informasi pembelajaran dengan model multiliterasi

memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan komunikasi

matematis siswa.

2. Sebagai referensi untuk penelitian lain yang relevan.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk

mengembangkan pembelajaran tersebut dan mengaplikasikan pada siswa.

2. Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif model

pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan

komunikasi matematis siswa.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini menambah referensi model pembelajaran

yang dapat digunakan dan diharapkan mampu meningkatkan kualitas

pembelajaran matematika di sekolah.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Penelitian

ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII tahun ajaran 2019/ 2020. Waktu pelaksanaan

dilakukan pada semester ganjil yaitu mulai Oktober-November 2019.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen.

Metode ini digunakan karena peneliti tidak dapat mengontrol secara keseluruhan

variable-variabel lain yang mempengaruh proses pembelajaran. Penelitian ini

membagi siswa menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberikan model

pembelajaran multiliterasi sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang

tetap menggunakan model Discovery Learning.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Randomized

Post Test Only Control Group Design, yaitu dengan memberikan tes akhir pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pemilihan desain ini karena peneliti hanya

ingin melihat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara dua kelompok

setelah diberi perlakuan. Desain penelitiannya seperti pada Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Desain Penelitian

PAM (B) Model Pembelajaran (A)

Multiliterasi (A1) Konvensional (A2)

Tinggi (B1) (A1B1) (A2B1)

Sedang (B2) (A1B2) (A2B2)

Rendah (B3) (A1B3) (A2B3)

No. Jenis Kegiatan Agust Sept Okt Nov Des

1. Persiapan dan perencanaan √ √ √

2. Observasi Sekolah √

3. Pelaksanaan di Lapangan √ √

4. Analisis Data √

5. Laporan Penelitian √

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

32

Keterangan: A1B1 = Kemampuan komunikasi yang diajar dengan model pembelajaran multiliterasi

dengan PAM Tinggi. A1B2 = Kemampuan komunikasi yang diajar dengan model pembelajaran multiliterasi

dengan PAM Sedang.

A1B3 = Kemampuan komunikasi yang diajar dengan model pembelajaran multiliterasi

dengan PAM Rendah. A2B1 = Kemampuan komunikasi yang diajar dengan model pembelajaran

konvensional dengan PAM Tinggi.

A2B2 = Kemampuan komunikasi yang diajar dengan model pembelajaran konvensional dengan PAM Sedang.

A2B3 = Kemampuan komunikasi yang diajar dengan model pembelajaran

konvensional dengan PAM Rendah

C. Populasi dan Sampel

Popuasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 3

Tangerang Selatan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Sampel dalam

penelitian ini diambil sebanyak dua kelas dari populasi dengan teknik penentuan

sampelnya menggunakan Cluster Random Sampling, yaitu pengambilan kelas yang

ditentukan secara acak untuk menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pengambilan dengan teknik ini dikarenakan dari sepuluh kelas diasumsikan

pembagian kelas dari kelas VIII-1 sampai dengan VIII-10 homogen, baik siswa

dengan kemampuan tinggi atau rendah dengan kata lain tidak ada kelas unggulan.

Dari kedua kelas yang terpilih tersebut, diundi untuk menetapkan satu kelas

sebagai kelas eksperimen dan sau kelas lagi sebagai kelas kontrol. Setelah

dilakukan pengundian terhadap dua kelas tersebut, maka terpilih kelas VIII-2

dengan jumlah 40 siswa sebagai kelas Eksperimen dan kelas VIII-3 dengan jumlah

40 siswa sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberi

perlakuan dengan model pembelajaran multiliterasi, sedangkan kelas kontrol adalah

kelas dengan diberi perlakuan model Discovery Learning.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sifat atau nilai dari orang obyek atau kegiatan

yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. 1 Adapun variabel yang digunakan dalam

1 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS

dalam penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), h. 7

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

33

penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematis sebagai variabel terikat,

model pembelajaran multiliterasi sebagai variabel bebas, dan Pengetahuan Awal

Matematika (PAM) sebagai variabel moderator. Sebelum masuk materi, siswa

diberikan dahulu tes pengetahuan awal Matematika, dengan tujuan dapat

mengategorikan siswa ke dalam tiga kategori pengetetahuan awal Matematika yaitu

PAM tinggi, PAM sedang, dan PAM rendah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Tes dikerjakan oleh siswa secara individual. Penilaian hasil tes menggunakan

rubik kemampuan komunikasi. Kriteria penskoran ini, peneliti adaptasi dari Cai,

Lane & Jacabcsin yang kemudian disesuaikan dengan indikator kemampuan

komunikasi matematis dalam penelitian ini.

Tabel 3.3 Panduan Penskoran Test Kemampuan Komunikasi

No. Aspek

Penilaian

Rubrik Penilaian Skor

1. Menyatakan argumen dengan

bahasa sendiri

Penjelasan secara matematika masuk akal dan benar

dengan segi bahasa yang tepat

4

Penjelasan secara matematika masuk akal dan

benar, namun ada sedikit kesalahan dan kekurangan dari segi bahasa

3

Penjelasan secara matematika masuk akal namun

hanya sebagian lengkap dan benar

2

Penjelasan yang disajikan terbatas 1

Tidak ada jawaban/respon 0

2.

Menjelaskan ide,

situasi, dan relasi

matematika secara tulisan

dengan grafik

atau aljabar

Penjelasan secara matematika lengkap dan perhitungannya benar

4

Penjelasan yang disajikan lengkap, namun ada

sedikit kesalahan dalam perhitungan

3

Penjelasan secara matematika hanya sebagian benar, dan melakukan perhitungan sebagian besar

2

Penjelasan secara matematika tidak lengkap dan

terbatas, dan perhitungannya tidak benar

1

Tidak ada jawaban/respon 0

3.

Menyatakan

peristiwa sehari-hari dalam bahasa

matematika

Membentuk model matematika secara lengkap dan

benar

4

Membentuk model matematika, namun ada sedikit kesalahan

3

Membentuk model matematika hanya sebagian

lengkap dan benar

2

Membentuk model matematika sangat terbatas 1

Tidak ada jawaban/respon 0

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

34

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berupa soal uraian (essay) yang dibuat untuk

mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa dalam bentuk post-test. Tes

tersebut terdiri dari 10 butir soal uraian pada materi sistem persamaan linear dua

variabel. Kelompok eksperimen dan kontrol diberikan instrumen yang sama.

Tes disusun berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis yang

akan dicapai yaitu menyatakan argumen dengan bahasa sendiri, menjelaskan ide,

situasi, dan relasi matematika secara tulisan dengan grafik atau aljabar, dan

menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa matematika. Kisi-kisi tes yang

digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kisi-kisi soal Kemampuan Komunikasi Matematis

Kompetensi Dasar Indikator

Kemampuan

Komunikasi

Indikator Soal No.

soal

Menjelaskan sistem

persamaan linear

dua variabel dan

penyelesaiannya

yang dihubungkan

dengan masalah

kontekstual

Menyatakan

argumen dengan

bahasa sendiri

Menginterpretasikan

grafik 2b

Menjelaskan ide,

situasi, dan relasi

matematika secara

tulisan dengan

grafik atau aljabar

Menyelesaikan masalah

cerita sistem penyelesaian

linear dua variabel dengan

grafik, substitusi, atau

eliminasi

2a,

3b, 6b

Menyatakan

peristiwa sehari-hari

dalam bahasa

matematika.

Membuat model

matematika persamaan

linear dua variabel

3a,

6a, 4a

Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

sistem persamaan

linear dua variabel

Menyatakan

argumen dengan

bahasa sendiri

Menginterpretasikan

grafik SPLDV 5

Menjelaskan ide,

situasi, dan relasi

matematika secara

tulisan dengan

grafik atau aljabar

Menyelesaikan masalah

cerita sistem penyelesaian

linear dua variabel dengan

grafik, substitusi, atau

eliminasi

1, 4b

Sebelum instrumen penelitian ini digunakan, instrumen tes ini harus diuji

cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui dan mengukur validitas, reliabilitas,

tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

35

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang dibuat

dapat mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa. Uji validitas dilakukan

dengan menggunakan uji validitas isi dan uji validitas empiris.

a. Uji Validitas isi

Validasi isi digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan terhadap isi

suatu materi tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dengan tujuan pembelajaran.2

Uji validitas isi dilakukan dengan memberikan lembar soal instrumen tes

kemampuan komunikasi matematis kepada validator yang terdiri dari 4 dosen

pendidikan matematika dan 5 guru matematika untuk diberikan penilaian. Dalam

form penilaian instrumen terdapat 2 pilihan penilaian yaitu esensial dan tidak

esensial serta kolom komentar. Hal ini berdasarkan kriteria yang dibuat oleh

Lawshe dalam artikelnya terkait content validity (validitas isi).

Metode perhitungan validitas isi menggunakan CVR (Content Validity

Ratio) dengan rumus sebagai berikut.3

𝐶𝑉𝑅 =(𝑛𝑒 − (

𝑁2))

(𝑁2)

Keterangan:

𝑛𝑒 = Jumlah penilai yang menyatakan butir soal esensial

N = Jumlah penilai

Validitas isi dengan metode CVR dilakukan pada tiap butir soal. Jika nilai

CVR tidak memenuhi signifikansi statistik yang ditentukan dari tabel nilai

minimum CVR yang disajikan Lawshe maka butir soal tersebut tidak valid.

Berdasarkan hasil perhitungan CVR atas 10 soal, diperoleh 7 soal valid dan 3 soal

tidak valid. Berikut disajikan hasil uji validitas isi dari 9 orang ahli.

2 Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2014), h. 216. 3 C. H Lawshe, A Quantitative Approach to Content Validity, Personel Psychology, INC,

1975, h. 567-568.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

36

Tabel 3.5 Hasil Penilaian Validasi Isi

Kemampuan Komunkasi Matematis Siswa

Berdasarkan Tabel 3.5, untuk butir soal nomor 2a, 2b, 5 tidak valid

dikarenakan dari 9 ahli ada 2 ahli yang menilai bahwa soal tersebut tidak esensial.

Dengan penilaian dari para ahli, untuk butir soal 2a, 2b, dan 5 diperbaiki sesuai

saran ahli.

b. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan pada siswa kelas IX-3 SMPN 3 Tangerang Selatan

dengan jumlah siswa sebanyak 39 orang. Pada uji validitas empiris penelitian ini

menggunakan perangkat lunak SPSS untuk mengetahui validitas instrumen yang

telah dibuat. Hasil perhitungan Pearson Correlation (𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) akan dibandingan

dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi 5% . Soal dikatakan valid apabila nilai

𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan soal dikatakan tidak valid apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .

Berdasarkan hasil perhitungan validitas dengan menggunakan SPSS (Statistical

Product and Service Solution), dari 10 butir soal dinyatakan 8 soal valid dan 2 soal

tidak valid. Hasil Rekapitulasi uji validitas instrumen kemampuan komunikasi

matematis pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.6.

No

Soal Esensial

Tidak

Esensial N CVR

Min

Skor Kesimpulan

1 9 0 9 1 0.78 Valid

2a 7 2 9 0.56 0.78 Tidak valid

2b 7 2 9 0.56 0.78 Tidak valid

3a 8 0 9 0.78 0.78 Valid

3b 8 0 9 0.78 0.78 Valid

4a 9 0 9 1 0.78 Valid

4b 9 0 9 1 0.78 Valid

5 7 2 9 0.56 0.78 Tidak valid

6 9 0 9 1 0.78 Valid

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

37

Tabel 3.6 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kemampuan

Komunikasi Matematis

No Validitas Kriteria

r hitung r tabel

1 0,425

0,316

Valid

2a 0,136 Tidak Valid

2b -0,041 Tidak Valid

3a 0,378 Valid

3b 0,515 Valid

4a 0,372 Valid

4b 0,541 Valid

5 0,486 Valid

6a 0,686 Valid

6b 0,655 Valid

2. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan uji instrumen untuk mengetahui tingkat keajekan atau

kekonsistenan instrumen yang apabila diberikan pada subjek yang sama walaupun

dengan orang dan waktu yang berbeda akan tetap menghasilkan hasil yang relatif

sama. 4 Uji reliabilitas merupakan uji tingkat kepercayaan suatu instrumen. Uji

reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha

Cronbach dengan menggunakan SPSS. Untuk mengetahui tinggi rendahnya derajat

reabilitas suatu instrumen ditentukan oleh nilai koefisien kolerasi antara butir soal

dalam instrumen tersebut dinotasikan dengan 𝑟 . Adapun tolak ukur untuk

menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen berdasarkan kriteria Guilford

sebagai berikut.5

Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Reliabilitas

Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi Reliabilitas

0,90 ≤ 𝑟 ≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat tetap/sangat baik

0,70 ≤ 𝑟 < 0,90 Tinggi Tetap/baik

0,40 ≤ 𝑟 < 0,70 Sedang Cukup tetap/cukup baik

0,20 ≤ 𝑟 < 0,40 Rendah Tidak tetap/buruk

𝑟 < 0,20 Sangat rendah Sangat tidak tetap/sangat buruk

4 Karunia Eka Lestari dan Mokhamad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan

Matematika, (Bandung : PT Refika Aditama, 2015), h. 206 5 Ibid., h.206

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

38

Hasil perhitungan reliabilitas instrumen tes kemampuan komunikasi

matematis siswa dapat dilihat pada Tabel 3.8

Tabel 3.8 Hasil UJi Reliabilitas Instrumen

Kemampuan Komunikasi Matematis

Variabel Hasil Uji Interpretasi

Kemampuan Komunikasi Matematis 0,623 Cukup tetap/cukup

baik

3. Taraf Kesukaran

Uji taraf kesukaran ini perlu dilakukan untuk mengklasifikasikan tingkat

kesulitan tiap butir soal apakah sulit, sedang atau mudah. Taraf kesukaran soal dapat

dilihat dari persentase siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Berikut

rumus menghitung taraf kesukaran.6

𝑃 = 𝐵

𝐽𝑠

Keterangan :

P = indeks kesukaran soal yang dicari

B = Jumlah siswa yang menjawab benar

Js = Jumlah seuruh siswa

Setelah menemukan nilai P, maka digunakan tabel berikut untuk

menginterpretasikan taraf kesukaran tiap butir tes.7

Tabel 3.9 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen

Nilai P Interpretasi

𝑃 = 0,00 Terlalu sukar

0,00 < 𝑃 ≤ 0,30 Sukar

0,30 < 𝑃 ≤ 0,70 Sedang

0,70 < 𝑃 < 1,00 Mudah

𝑃 = 100 Terlalu Mudah

Hasil rekapitulasi uji taraf kesukaran instrumen tes kemampuan komunikasi

matematis siswa dapat dilihat pada Tabel 3.10

6 Ali Hamzah, op. cit., h. 245 7 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, op. cit., h. 224

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

39

Tabel 3.10 Hasil Rekapitulasi Uji Taraf Kesukaran Instrumen

Kemampuan Komunikasi Matematis

No. Soal Indeks Kesukaran Keterangan

1 0,538 Sedang

3a 0,705 Mudah

3b 0,481 Sedang

4a 0,455 Sedang

4b 0,423 Sedang

5 0,340 Sedang

6a 0,212 Sukar

6b 0,212 Sukar

4. Daya Pembeda

Uji daya pembeda butir soal dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal

tesebut mampu membedakan kemampuan siswa yang tinggi dan rendah.8 Rumus

yang digunakan adalah sebagai berikut:9

𝐷𝑝 =𝐵𝐴

𝐽𝐴−

𝐵𝐵

𝐽𝐵

Keterangan:

𝐷𝑝 = Daya pembeda butir

𝐵𝐴 = Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar

𝐵𝐵 = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar

𝐽𝐴 = Banyaknya siswa kelas atas

𝐽𝐵 = Banyaknya siswa kelas bawah

Setelah menemukan nilai 𝐷𝑃 maka digunakan tabel berikut untuk

menginterpretasikan daya pembeda tiap butir tes.10

Tabel 3.11 Klasifikasi Daya Pembeda

Nilai Dp Interpretasi

0,70 < 𝐷𝑝 ≤ 1,00 Sangat baik

0,40 < 𝐷𝑝 ≤ 0,70 Baik

0,20 < 𝐷𝑝 ≤ 0,40 Cukup

0,00 < 𝐷𝑝 ≤ 0,20 Buruk

𝐷𝑝 ≤ 0,00 Sangat Buruk

8 Ali Hamzah, op. cit., h. 240 9 Ibid., h. 241 10 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, op. cit., h. 217

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

40

Hasil rekapitulasi uji daya pembeda instrumen tes kemampuan komunikasi

matematis siswa dapat dilihat pada Tabel 3.12

Tabel 3.12 Hasil Rekapitulasi Uji Daya Pembeda Instrumen

Kemampuan Komunikasi Matematis

No Soal Hasil Daya Beda Keterangan

1 0,273 Cukup

3a 0,182 Buruk

3b 0,136 Buruk

4a 0,136 Buruk

4b 0,273 Cukup

5 0,364 Cukup

6a 0,500 Baik

6b 0,591 Baik

Tabel 3.13 Hasil Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Tes

Kemampuan Komunikasi Matematis

No

Soal Validitas Reliabilitas

Taraf

Kesukaran

Daya

Pembeda Keterangan

1 Valid

Cukup baik

Sedang Cukup Digunakan

3a Valid Mudah Buruk Digunakan

3b Valid Sedang Buruk Digunakan

4a Valid Sedang Buruk Digunakan

4b Valid Sedang Cukup Digunakan

5 Valid Sedang Cukup Digunakan

6a Valid Sukar Baik Digunakan

6b Valid Sukar Baik Digunakan

G. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis. Pengolahan dan

analisis statistik inferensial dimaksudkan untuk membuat suatu generalisasi supaya

data sampel dapat diberlakukan pada populasi.11 Analisis inferensial meliputi uji

statistik yang hasilnya akan dibandingkan antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Peneliti melakukan analisis dengan melihat pengaruh model pembelajaran

multiliterasi dan PAM terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Data

yang diperoleh untuk menentukan pengelompokkan PAM adalah tes awal

pengetahuan dengan materi yang telah dipelajari oleh siswa sebelumnya, sedangkan

11 Ibid., h. 242.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

41

data yang diperoleh untuk kemampuan komunikasi matematis siswa adalah hasil

post-test pada materi sitem persamaan linear dua variabel. Adapun kriteria untuk

pengelompokkan PAM yang berdasarkan skor rata-rata (�̅�) dan standar devisiasi

(SD) sebagai berikut:12

Tabel 3.14 Kriteria Pengelompokan Pengetahuan Awal Matematika

Nilai PAM Kategori PAM

PAM ≥ �̅� + SD Tinggi

�̅� − SD ≤ PAM < �̅� + SD Sedang

PAM < �̅� − SD Rendah

Tabel 3.15 Kriteria Pengelompokan PAM Siswa

Kriteria Interpretasi

PAM ≥ 47 Tinggi

14 ≤ PAM < 47 Sedang

PAM < 14 Rendah

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan perangkat lunak SPSS.

Analisis inferensial dapat dilakukan dengan melakukan uji prasyarat terlebih dahulu

yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah melakukan kedua uji tersebut data

yang diperoleh kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Uji prasyarat yang

dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis sebagai berikut.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan software SPSS. Adapun hipotesisnya adalah

sebagai berikut:

H0 : Sampel Berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.

Apabila sampel lebih dari 50 maka dilakukan uji kolmogorov-smirnov dan

apabila sampel kurang dari 50 maka dilakukan uji Shapiro-Wilk. Sampel penelitian

ini kurang dari 50 per kelasnya maka duji yang akan digunakan adalah uji Shapiro

12 Viviana Muplihah, “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap

Peningkatan Kemampuan berpkir kritis Matematis”, Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan

Matematika UNY 2016, hal. 175.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

42

Wilk. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5% untuk menentukan hipotesis

yang diterima. Apabila nilai Sig. > 0,05 maka 𝐻0 diterima yaitu sampel berasal

dari populasi berdistribusi normal dan apabila nilai Sig. ≤ 0,05 maka 𝐻0 ditolak

yaitu sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.13

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan setelah uji normalitas. Uji homogenitas dilakukan

untuk mengetahui apakah sampel berasal populasi dengan varians yang homogen

atau tidak. Hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:

H0 : 𝜎12 = 𝜎2

2 (varians kedua kelompok sama atau homogen)

H1 : 𝜎12 ≠ 𝜎2

2 (varians kedua kelompok berbeda atau tidak homogen)

Uji homogenitas dengan menggunakan software SPSS yang taraf

signifikansinya 5% untuk menentukan hipotesis yang diterima. Dengan

memperhatikan tabel Test of Homogenity of Variances pada bagian Sig. jika nilai

Sig. > 0,05 maka H0 diterima yaitu sampel berasal dari populasi berdistribusi

homogen dan jika nilai Sig. ≤ 0,05 maka H0 ditolak yaitu sampel berasal dari

populasi berdistribusi tidak homogen.

3. Uji Hipotesis

a. ANOVA 2 Jalur

Setelah melakukan uji prasyarat analisis, data penelitian ini berdistribusi

normal dan homogen maka diuji dengan Analisis Varians-2 Jalan (Two Way

Analysis of Variance). Analisis varian 2 jalan digunakan untuk menentukan apakah

perbedaan atau variabel nilai sautu variabel terikat disebabkan oleh atau tergantung

pada perbedaan (variasi) nilai pada dua variabel bebas.14

13 Kadir, op. cit., h. 157 14 R Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM

SPSS Statistics 19, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013, h. 302

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

43

Pada penelitian ini, ANOVA-2 jalur menggunakan perangkat lunak SPSS.

Adapun kriteria untuk menentukan hipotesis yang akan dipilih, mengacu pada nilai

signifikasi dengan ketentuan jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima, jika

signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak. Berikut ini disajikan tabel sebaran sampel

memuat model dan PAM.

Tabel 3.16 Sebaran Sampel Memuat Model dan PAM

PAM

Model Pembelajaran

Total Multiliterasi

(Eksperimen)

Discovery

(Kontrol)

Tinggi 5 6 11

Sedang 31 27 58

Rendah 4 7 11

Jumlah 40 40 80

H. Hipotesis Statistika

Hipotesis statistika yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Model Pembelajaran (Kolom)

H0: 𝜇𝐴1 = 𝜇𝐴2

H1: 𝜇𝐴1 ≠ 𝜇𝐴2

b. Baris (PAM)

H0: 𝜇𝐵1 = 𝜇𝐵2 = 𝜇𝐵3

H1: 𝜇𝐵𝑗 ≠ 0

c. Interaksi antara kolom dan baris (model pembelajaran dan PAM)

H0: (𝜇)𝐴𝑖𝐵𝑗 = 0; 𝑖 = 1,2 & 𝑗 = 1,2,3

H1:(𝜇)𝐴𝑖𝐵𝑗 ≠ 0

Keterangan:

𝜇𝐴1 = Parameter rata-rata KKM siswa dengan model pembelajaran multiliterasi

𝜇𝐴2 = Parameter rata-rata KKM siswa dengan model pembelajaran konvensional

𝜇𝐵1 = Parameter rata-rata KKM siswa dengan PAM tinggi

𝜇𝐵2 = Parameter rata-rata KKM siswa dengan PAM sedang

𝜇𝐵3 = Parameter rata-rata KKM siswa dengan PAM rendah

(𝜇)𝐴𝑖𝐵𝑗 =Pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan PAM terhadap

kemampuan komunikasi matematis

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

81

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari penelitian mengenai

pengaruh model pembelajaran multiliterasi dan pengetahuan awal matematika

terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa, diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis

siswa antara model pembelajaran multiliterasi dengan model pembelajaran

konvensional. Kemampuan komunikasi matematis siswa yang

menggunakan model pembelajaran multiliterasi lebih tinggi daripada siswa

yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

2. Secara keseluruhan terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis

antara siswa yang memiliki PAM tinggi, PAM sedang, dan PAM rendah.

Dengan demikian, PAM berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi

matematis siswa.

3. Secara keseluruhan tidak terdapat pengaruh interaksi antara model

pembelajaran multiliterasi dan PAM siswa terhadap kemampuan

komunikasi matematis siswa, yang berarti kedua variabel ini tidak saling

mempengaruhi satu sama lain dan interaksi keduanya juga tidak

mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis siswa.

B. Saran

Berdasarkan temuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada

beberapa saran penulis terkait penelitian ini, diantaranya:

1. Bagi peneliti, penelitian ini hanya melihat pengaruh model pembelajaran

multiliterasi dan pengetahuan awal Matematika terhadap kemampuan

komunikasi matematis pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua

variabel. Oleh sebab itu, sebaiknya penelitian juga dilakukan pada pokok

bahasan materi matematika yang lain dan juga mengukur kemampuan

matematika yang lain.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

82

2. Bagi guru, model pembelajaran multiliterasi dapat menjadi salah satu

alternatif yang disarankan dalam pembelajaran matematika, yang dapat

mengembangkan kemampuan komunikasi matematis pada siswa dengan

kategori PAM tinggi, PAM sedang maupun PAM rendah. Para guru yang

hendak menggunakan model pembelajaran multiliterasi sebaiknya lebih

dulu mendesain Lembar Kerja Siswa (LKS) semaksimal mungkin sehingga

akan memberikan hasil yang optimal, kemudian dalam penyusunan LKS

disesuaikan dengan alokasi waktu sehingga pembelajaran dapat berjalan

efektif dan selesai tepat waktu.

3. Bagi sekolah, dalam melaksanakan model pembelajaran multiliterasi ini,

sekolah dapat memberikan pelatihan untuk guru-guru dan memberikan

fasilitas yang sesuai dengan pembelajaran.

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

83

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.

Bandung : PT Refika Aditama. 2014

Abidin, Yunus. Pembelajaran Multiliterasi (Sebuah Jawaban atas Tantangan

Pendidikan Abad Ke-21 dalam Konteks Keindonesiaan). Bandung : PT

Refika Aditama. 2015.

Abidin, Zaenal dan Al Jupri. The Use of Multiliteration Model to Improve

Mathematical Connection Ability of Primary School on Geometry, Ijaedu-

International E-Journal of Advances in Education. 2017.

Ansari, Bansu I. Komunikasi Matematik Strategi Berpikir dan Manajemen Konsep

dan Aplikasi. Banda Aceh: Yayasan PeNA. 2016.

Bill, V. L, Jamar. Disciplinary Literacy in Mathematics Clasroom, dalam

McConachi, S. M., et al. (EDS), Content Matters: A Disciplinary Literacy

Approach to Improving Student Learning, San Fransisca: Jossey-Bass A

wiley Imprint. 2010.

Carel, Gustaf. Implementasi Pilar-Pilar Budaya Cianjur dalam Pembelajaran

Multiliterasi Matematis Berbantuan Teknologi Smartphone (Geogebra Versi

Android untuk meningkatkan Kemampuan Higher Order Thingking Skill

(HOTS) Siswa Sekolah Kejuruan. Vol. 7. 2018.

Dafit, Febriana. Implementasi Model Multiliterasi pada Proses Pembelajaran

Membaca Pemahaman Siswa kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Sekolah. (1).

2017,

Darma, I Nyoman, dkk. Pengaruh Pendidikan Matematika Realistik terhadap

Pemahaman Konsep dan Daya Matematika Ditinjau dari Pengetahuan Awal

Siswa SMP Nasional Plus Jembatan Budaya, e-Journal Program Pascasarjana

Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Matematika. (2).

2013.

Ginanjar, Ani Yanti dan Wita Widayanti, Penerapan Model Pembelajaran

Multiliterasi untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematis Siswa di

SD/ MI. Jurnal Keilmuan dan Kependidika Dasar. (10). 2018.

Hamzah, Ali. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. 2014.

Hastuti, Tri, Dudung Priatna, Pengaruh Model Pembelajaran Multiliterasi untuk

Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SD kelas V, Jurnal

UPI Jurusan S-1 PGSD. 2017

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

84

Ismunamto, dkk, Ensiklopedia Matematika 1. Jakarta : PT. Lentera Abadi. 2011.

Kadir dan La Masi, Penggunaan Konteks dan Pengetahuan Awal Matematika dalam

Pembelajaran Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa. KREANO 8, (5). 2014

Kadir. Statistika Terapan: Konsep, contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS dalam penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2015.

Kasah, Eka dan Reni Astuti. Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis

melalui pengembangan bahan ajar geometri dasar berbasis model reciprocal

teaching di STKIP PGRI Pontianak. 2013

Kaur, Sarjit, dkk. Designing Learning Elements Using the Muliliteracies Approach

in an ESL Writing Classroom. The Southeast Asian Journal of English Language

Studies. Vol. 3. 2018.

Kim, Mi Song, Xiaotong Xing. Appropriation of Affordances of Multiliteracies for

Chinese Literacy Teaching in Canada. Research and technology Enhanced

Learning. 2019.

Kumpulainen, Kristiina, dkk. Playful Parts: The Joy of Learning Multiliteracies.

2018.

Lawshe, S. H. A Quantitative Approach to Content Validity, Personel Psychology,

INC. 1975.

Lestari, Karunia Eka dan Mokhamad Ridwan Yudhanegara. Penelitian Pendidikan

Matematika. Bandung : PT Refika Aditama, 2015.

Lia Rizki Ramadhani, Pengaruh Strategi Metakognitif Survey, Question, Prediction,

Read, Recite, Reflect, Review (SQP4R) terhadap Kemampuan Komunikasi

Matematik Siswa. Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2018.

Tidak Dipublikasikan

Ma’ruf , Muhammad Iqbal, dkk, Penerapan Model Pembelajaran Discovery

Learning untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas 4.

Jurnal Basicedu. (3). 2019.

Maharani, Arini, dkk. Pengaruh Pembelajaran Matematika Model Multiliterasi

terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Sekolah

Dasar, Antologi UPI. 2015.

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2013.

Muplihah, Vivian. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving

Terhadap Peningkatan Kemampuan berpkir kritis Matematis. Seminar

Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY .2016.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

85

Navehebrahim, Mahdieh. Multiliteracies Approach to Empower Learning and

Teaching Engagement. ELSEVIER. International Conference on Education

and Educational Psychology (ICEEPSY). 2011.

Nursyahidah, Farida dan Bagus Ardi, Pembelajaran Discovery Learning

Menggunakan Tangram Geogebra untuk Menemukan Luas Persegi. Aksioma:

Jurnal Matematika dan Pendidikan. (6). 2015.

O’Rourke, Maureen. Multiliteracies for 21st Century School. ANSN Snapshot.

2005.

OECD. PISA 2012 Result: What Student Know and Can DO – Student Performance

in Mathematics, Readig and Science Vol.1. OECD Publishing. 2014.

OECD. PISA 2015 Result in Focus: OECD Publishing. 2016.

OECD. PISA 2018 Insights and Interpretations: OECD Publishing. 2018.

Panduan Implementasi Kecakapan Abad 21 Kurikulum 2013 di Sekolah Menengah

Atas. PSMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2017.

Perwitasari, Dewi dan Edy Surya. The Development of Learning Material Using

Problem Based Learning to Improve Mathematical Communacation Ability

of Scondary School Students, International Journal of Sciences: Basic and

Applied Research (IJSBAR). 2017.

Prayitno , Sudi, St. Suwarsono dan Tatag Yuli Eko Siswono. Identifikasi Indikator

Kemampuan Komunikasi Matematis siswa dalam Menyelesaikan Soal

Matematika Berjenjang pada Tiap-Tiap Jenjangnya, KNPM V. Himpunan

Matematika Indonesia. 2013.

Provasnik, Stephen , at all. Highlights From TIMSS and TIMS Advanced 2015

Mathematics and Science Achievement of U.S. Student in Grades 4 and 8 and

in Advanced Courses at the End of High School in a International Context.

(NCES, IES, U.S. Department of Education: Washington. 2015.

Pusat Penelitian Pendidikan dan Pengembangan Mengenai TIMSS.

https://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Hasil%20Seminar%20P

uspendik%202016/TIMSS%20infographic.pdf.

Putra, Rizki Wahyu Yunian. Pembelajaran Konflik Kognitif untuk Meningkatkan

Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Berdasarkan Kategori

Pengetahuan Awal Matematis. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika. (6).

2015

Putrayasa, Made, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning dan

Minat Belajar tehadap Hasil Belajar IPA Siswa. Jurnal Mimbar PGSD

Universitas Pendidikan Ganesha. (2). 2014.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI DAN …

86

Rahayu, Ratih Dwi Yulianti, dkk. Peningkatan Keterampilan Komunikasi dan Hasil

Belajar Siswa Kelas 4 SD Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning,

Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia. 2019.

Ronis, Diane. Pengajaran Matematika sesuai Cara Kerja Otak. Jakarta: PT Macana

Jaya Cemerlang: 2009), h.118

S, Tatang. Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. 2012.

Saputra, Lilik. Pengaruh model Pembelajaran Multiliterasi dan Kemampuan

Berorganisasi terhadap Kemampuan Analisis Kimia Peserta Didik

(Eksperimen pada Peserta Didik SMA Negeri di Kecamatan Cilodong Kota

Depok). Alfarisi: Jurnal Pendidikan MIPA. (1). 2018.

Subhan , Aan dan Yani Setiani, Peranan Pengetahuan Awal dan Self Esteem

Matematis terhadap Kemampuan Berpikir Logis Matematis.Indonesian

Journal of Economics Education. (1).2017.

Sudarmanto, R Gunawan. Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program

IBM SPSS Statistics 19. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2013.

Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenadamedia Group. 2013.

Takeuchi, Miwa. The Situated Multiliteracies Approach to Classroom

Participation: English Language Learners’ Participation in Classroom

Mathematics Practices, Journal of Language, Identity & Education. 2015.

Uyanto, Stanislaus S. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha

Ilmu. 2009.