PENGARUH METODE MENGAJAR GURU FASILITAS BELAJAR …digilib.unila.ac.id/56345/3/SKRIPSI TANPA BAB...
Transcript of PENGARUH METODE MENGAJAR GURU FASILITAS BELAJAR …digilib.unila.ac.id/56345/3/SKRIPSI TANPA BAB...
PENGARUH METODE MENGAJAR GURU FASILITAS BELAJAR DAN
LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH MELALUI MOTIVASI
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 LIMAU
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
(Skripsi)
Oleh
NILA SARI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRAK
PENGARUH METODE MENGAJAR GURU FASILITAS BELAJAR DAN
LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH MELALUI MOTIVASI
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 LIMAU
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh
NILA SARI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode mengajar
guru, fasilitas belajar, dan lingkungan belajar di sekolah melalui motivasi
Belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu Siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Limau Tahun pelajaran 2018/2019. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deskriptif verifikatif dengan pendekatan expost facto dan survey.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau
yang berjumlah 159 Siswa dengan jumlah sampel sebanyak 114 siswa. Teknik
pengambilan sampel, yaitu probability sampling dengan sample random
sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
metode mengajar guru, fasilitas belajar, dan lingkungan belajar di sekolah
terhadap hasil belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun
Pelajaran 2018/2019 sebesar 64,1%,
Kata Kunci : fasilitas belajar, hasil belajar, lingkungan belajar di sekolah,
metode mengajar guru, dan motivasi belajar
ABSTRACT
THE EFFECT OF TEACHER TEACHING METHODS LEARNING
FACILITIES AND LEARNING ENVIRONMENTS IN SCHOOLS
THROUGH LEARNING MOTIVATION TOWARDS
INTEGRATED LEARNING OUTCOMES OF
SOCIAL STUDENTS IN THE EIGHTH
GRADE AT SMP NEGERI 2 LIMAU
ACADEMIC YEAR
2018/2019
By
NILA SARI
The purpose of this study was to determine the effect of teacher teaching
methods, learning facilities, and learnig environments in schools through
learning motivation towards integrated learning outcomes of social students in
the eighth grade of SMP N 2 Limau in 2018. The method used in this study
was descriptive verification with an ex post facto approach and survey. The
population in this study were eighth grade students of SMP N 2 Limau which is
159 students with a total sample of 114 students. The sampling techniques were
done by using simple random sampling. The results showed that there was a
significant effect of teacher teaching methods, learning facilities, and learning
environments at schools on integrated learning outcomes of eighth grade
students in SMP N 2 Limau in 2018 with 64.1%.
Keywords: learning facilities, learning outcomes, learning environments in
schools, learning motivation, and teacher teaching methods.
PENGARUH METODE MENGAJAR GURU FASILITAS BELAJAR DAN
LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH MELALUI MOTIVASI
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 LIMAU
TAHUN PELAJARAN
2018/2019
Oleh
NILA SARI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Nilasari dan biasa disapa dengan Nila
atau Sari. Penulis lahir tanggal 01 Desember 1996
merupakan anak dari pasangan Bapak Jupri dan Ibu
Rusni. Penulis berasal dari Kabupaten Way Kanan,
Lampung.
Berikut pendidikan formal yang pernah ditempuh.
1. Sekolah Dasar (SD) Negeri Talang Dalung Kasui lulus pada tahun 2008.
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Gajah Mada Bandar Lampung lulus pada
tahun 2011.
3. Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Negeri 1 Bandar Lampung lulus pada tahun
2014.
4. Padatahun 2015 penulis diterima melalui mandiri pada Program Studi
Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Lampung.
Pada tahun 2017 penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kemudian
melaksanakan Praktek Profesi Kependidikan (PPK) di SMP Negeri 2 Limau dan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Kuripan Kec. Limau Kab. Tanggamus pada
tahun 2018. Penulis pernah aktif di organisasi kampus, yakni BEM FKIP Unila.
MOTTO
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”
(Q.S. Al-Mujadalah: 11)
“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah
memudahkannya mendapat jalan ke syurga”
(H.R Muslim)
“Setiap hembusan nafas yang diberikan Allah padamu bukan hanya berkah,
tetapi juga tanggung jawab
“Cerminan hidup ada pada kebiasaan, tingkah laku, dan perkataan”
Pikirkan, lakukan, dan kerjakan
Lebih baik jadi diri sendiri, dari pada menjadi orang lain tetapi merugikan
belajar, mencari pengalaman hidup, dan mencari kesuksesan dunia akhirat
(Nila Sari)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan ridho-Nya sehingga penulis sampai pada tahap ini.
Karya kecil ini ku persembahkan untuk
Kedua orang tuaku
Orang terhebat yang pernah hadir dalam hidupku, yang tulus, ikhlas dan sabar mendidik,
membesarkan serta menasehatiku . Tak pernah berhenti mendoakanku, mendukung, tak kenal
lelah memenuhi segala kebutuhanku dan memberikan kasih sayang yang tiada tara kepadaku.
Keluarga besar Bapak dan Ibu
Terima kasih untuk seluruh keluarga besar yang telah mendukung dan mendoakan
keberhasilanku, semoga aku menjadi kebanggaan kalian.
Aaku
Terima kasih untuk aa yang senantiasa memberikan support, doa, dan waktu semoga apa
yang kita cita-citakan dan kita harapkan bersama diridhoi Allah SWT.
Sahabat-sahabatku
Terima kasih untuk sahabat dunia akhiratku untuk semua canda dan tawa yang pernah
terukir, kebersamaan yang senantiasa teringat dalam benakku, air maat yang sempat jatuh,
dan terimakasih untuk semua hal baru yang kalian berikan,
Semua guru, dosen, pendidik dan almamater tercinta
Terima kasih bapak ibu sudah mengajarkan banyak hal kepadaku, aku tak sanggup
membayarmu tapi doaku tak pernah padam, semoga Allah selalu meridhoi kehidupanmu.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang dengan berdzikir, menyebut, dan
mengingat-ingat janji dan kebesaran-Nya, hati menjadi tentram, jiwa menjadi
hidup, kehidupanpun penuh kebahagiaan, serta berkat rahmat-Nya, maka penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Mengajar Guru,
Fasilitas Belajar, dan Lingkungan Belajar di Sekolah Melalui Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Limau
Tahun Pelajaran 2018/2019”. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan
Rasulullah Muhammad SAW. Penghulu para pendzikir, pengajar, dan teladan
bagi seluruh umat manusia, yang kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumil akhir
nanti. Penulis menyadari segala kekurang sempurnaan, al-insanu mahallul khata’
wan nisyandantidak lepas dari bantuan, motivasi, bimbingan serta saran semua
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya
kepada:
1. Rektor, wakil rektor, segenap pimpinan dan tenaga kerja Universitas Lampung.
2. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
3. Dr. Abdurrahman, M.Si,selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja
Sama FKIP Universitas Lampung.
4. Drs. Buchori Asyik, M.Si.,selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan
FKIP Universitas Lampung.
5. Drs. Supriyadi, M.Pd.,selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni FKIP Universitas Lampung.
6. Drs. Tedi Rusman, M.Si.,selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
FKIP Universitas Lampung.
7. Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
FKIP Universitas Lampung.
8. Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Pembimbing Akademik dan pembimbing I yang
telah bersedia membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi
ini. Beliau adalah sosok dosen yang paling sabar, santai, dan selalu setia
mendenga keluh kesah dalam proses bimbingan selama ini. Terimakasih yang
tak terhingga Nila ucapkan kepada bapakatas dukungan, nasehat, dan
bimbingannya serta telah mempermudah jalan Nila dalam menyelesaikan
skripsi ini. Terima kasih juga pak karena mengingat nila dan selalu menjuluki
Nila anak kembar dengan Aini Aziza Karena sama-sama memiliki tinggi badan
yang tak seberapa ini.
9. Dr. Erlina Rufaidah, M.Si., selaku pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dengan sabar, dan ikhlas dalam membimbing Nila. Terima kasih
bunda untuk semua ilmu, nasehat, dan kebaikan yang telah bunda berikan
kepada Nila.
10. Drs. I Komang Winatha, M.Si., selaku dosen pembahas yang telah memberikan
kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini beliau adalah sosok dosen
keren yang punya banyak bisnis, sampai terkagum-kagum dengan beliau.
Semoga Nila bias menjadi pebisnis sukses seperti bapak.
11. Ibu Dr. Pujiati, S.Pd, M.Pd., beliau adalah sosok dosen yang mengajarkan
banyak hal tentang kedisiplinan, sigap, cepat serta tanggungjawab terhadap
tugas. Terima kasih ibu telah mengajarkan banyak hal kepada kami bu.
12. Drs. H. Nurdin, M.Si., dosen yang tidak pernah bosan Nila nantikan
kehadirannya saat mengajar, karena selalu bercerita tentang pengalaman yang
seru sehingga membuat suasana saat belajar asik tidak membosankan. Semoga
selalu jadi sosok yang ramah pak.
13. Bapak Drs. Edy Purnomo, M.Si., Beliau sosok yang sangat menginspirasi
karena kecerdasannya, terima kasih pak atas ilmu bermanfaat yang telah
diberikan.
14. Ibu Rahmah Dianti Putri, S.Pd.,M.Pd., dosen yang mendorong mahasiswanya
untuk kreatif dan aktif dalam belajar. Selalu menerapkan model pembelajaran
yang menarik saat menyampaikan bahan ajar. Terima kasih banyak ibu atas
ilmu yang diberikan.
15. Terima kasih kepada Bapak dosen pendidikan ekonomi Pak Albet
Maydiantoro, semoga Allah membalas ilmu yang telah bapak ajarkan. Serta
Kak Wardani yang senantiasa ikhlas direpotkan oleh kami mahasiswa pejuang
skripsi dan Om Herdi yang telah banyak mensuport dan membantu.
16. Bapak dan ibu dosen serta staf dan karyawan Universitas Lampung.
17. Teristimewa untuk Bapak dan Emak yang telah membesarkan dan mendidikku
dengan kasih sayang yang tulus, yang selalu mengirimkan doa-doa terbaiknya
untukku .
18. Keluarga besarku, teteh, teh tuti, teh eli, teh rita, kak aris, kak ria, kak rona, teh
lusi, dan adikku sibungsu Melinda, semoga kita bisa jadi kebanggaan orang tua
dan keluarga besar emak bapak
19. Terima kasih untuk Teh Lusi sosok kakak yang penyabar, baik, dan selalu
mensuport setiap perjalanan dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta adikku
Melinda sibungsu yang cantik terima kasih atas support dan dukungan yang
selama ini selalu engkau berikan canda dan tawa selalu menghibur setiap sedih.
Semoga teh lusi dan melin selalu dalam lindungan Allah SWT.
20. Teristimewa juga untuk Aa yang telah memberikan support, dukungan, dan
waktu selama ini yang kau luangkan semoga apa yang menjadi cita-cita dan
harapan kita bersama bisa tersampaikan.
21. Sahabat terbaikku Widya Leony orang yang super duper baper, denger lagu
melow langsung jatuh tuh air mata walaupun terlalu sering disakiti laki-laki,
tapi tetep kuat ya wid salut dah. Aini Aziza sicewek gak doyan makan pedes
tapi lahap kalo disuruh makan rebusan daun singkong. Ratih Oktasari orang
yang punya prinsip kalo sudah serius dengan seseorang bakal upload foto
berdua bersama gandengan di sosmed nyatanya emang belum upload juga ya
tih hee tenang ada saat dan waktu yang tepat tih. Herlina Susanti orang terajin,
terbaik karena mau dan sabar menampung cewe-cewe pance untuk
menghilangkan kegabutan kami dikostannya. Puput Nilasari sicewe yang
pinter masak, buat salad, buat kue pokoknya sukses untuk menggeluti bisnis
kedepannya put aamiin. makasihya kalian udah mau dengerin eyke, udah mau
bareng-bareng eyke disaat eyke lagi susah atau seneng.
22. Ukhtikuuu Audina Agta Lianda (sinenek) cewe tersabar. Dinda Puji Lestari
(Uwak geng dan Mbroku) sicewe dengan cirri khas lesung pipit yang
memesona. Risca Yumithasari (Si Emak) muli lampung yang jarang diizinin
keluar sama ayah dan mamahnya. Tri Herdiyanti (Si Engah) cewe bahenol dan
perpect kalo berpakaian. Dwi Ade Septiani (Mami) cewe endut yang memiliki
ibu gaul wkwk. Winda Liahani (Kak Win) cewe sabar lemah lembut dan bentar
lagi bakal sold out nih wkwk. Oktarina yang biasa dijuluki tokek cewek
penggemar bakso dan susah move on dari jajanan zaman MAN kalo beli
batagor harus banyak kecap, beli bakso ikan dikit kuahnya banyakin baksonya
padahal Cuma beli 3ribu haha, dan cak kue abang gaul depan gerbang sekolah
yang super sabar digupekin ciwi-ciwi rempong. Mela Rosi Pertiwi (Mba Mel)
punya rumah deket pasar tempel kalo udah main ngabisin jajanan, tapi biasa
ngebon wkwkwk sorry ya mba, tapi tetep dibayar kan mba. Terimakasih
sahabat-sahabat sejatiku semoga kita selalu menjadi sahabat yang bisa
membawa kebaikan dunia akhirat.
23. Keluarga Tirex’s teman sekaligus keluargs baru selama 45 hari di kuripan
Limau, tinggal bareng, tidur bareng, makan bareng, main bareng, musuhan
bareng wkwwk siketua tirek Nurliyanto pria tinggi, sabar, tapi sedikit kurang
gercep ya pak hehe. Chandra Mustopa pria ramah, sopan, tapi agak bandel
kalo sama cewe :D. Ratih Lintang Maretha siibu Tirex yang hobi masak,
berwibawa, sabar, dan jiwa keibuan yang tinggi membuat diriku nyaman. Atim
Nur’aini Lailiyah mba atim yang gampangan laper, suka ngemil, suka buang
angin sembarangan ,tapi suaranya asli merdu syekali guys. Intan Permata muli
lampung yang jadi idaman bang noga ketua pemuda pekon kuripan. Monica
ciwi endut, hobi ngomong, hobi ketawa asik pokoknya. Divya Zuhra anak umi
yang gercep dan getol kalo disuruh angkat galon. Kak Banu kakak terajin dan
termau kalo dimintain tolong. Tri Utami sibunda nya koko pemegang keuangan
keluarga tirex’smboh ya mba kalo gk ada dirimu mau makan apa keluargamu
wkwk.
24. Sahabat oldku Wijayanti dan Santina dua-duanya udh sold out kapan eyke
nyusul. Emmh doakan saja untuk sahabat orokmu ini yah eeaamiin
25. Temen-temensatu Pembimbing Akademikku, yang selalu mensuport dan
mendoakanku semoga dipermudah jalannya menuju S.Pd.
26. Rekan-rekan seperjuangan sahabat Ekonomi dan pendidikan ekonomi 2015
selamat menuju kesuksesan masing-masing.
27. Adiku Andini, Aldi, Sindy, Abil, Omeng, dan yang lainnya terima kasih atas
support dan dukungan kalian semangat sekolahnya dan terus kejar cita-cita
kalian.
28. Keluarga besar SMP Negeri 2 Limau terkhusus ibu Mala yang sudah
membantu saya dalam menyelasikan penelitian di Limau dan segenap keluarga
Limau telah mengajarkan saya banyak hal, merupakan pengalaman pertama
bagi saya terjun langsung kesekolah untuk megajar layaknyaseorang guru,
semoga makin sukses kedepannya.
29. Bapak Econ, Ibu, Dara, dan Abang Bagas terima kasih kalian sudah menjadi
penyemangat dan pelindung kami selama di pekon kuripan sehat terus untuk
kalian.
30. Almamater tercinta SD Negeri Talang Dalung Kasui , SMP Gajah Mada,dan
MAN 1 Bandar Lampung yang sudah mengubah jalan hidupku dan menjadi
pribadi saat ini.
31. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini baik langsung
atau tidak langsung semoga bernilai berkah dan menjadi nilai ibadah.
Semoga Allah memberikan berkah, rahmat, hidayah serta kemulian-Nya atas
kebaikan dan pengorbanan bagi kita semua. penulis menyadari segala kekurang
sempurnaan, al-insanu mahallul khata’ wan nisyan, untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat penuils harapkan untuk perbaikan dimasa-masa yang akan
datang. Akhirnya, kepada Allah SWT. Jualah kami memohon taufik dan hidayah-
Nya semoga usaha mulia ini senantiasa dalam keridaan-Nya. Amin.
.
Bandar Lampung, 20 Maret 2019
Penulis,
Nila Sari
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........... ........................................................................................ i
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….. v
DAFTAR LAMPIRAN ... ............................................................................... vi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 12
C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 13
D. Rumusan Masalah ................................................................................. 14
E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 15
F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 17
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. TinjauanPustaka ................................................................................... 19
1. Hasil Belajar .................................................................................... 19
a. Pengertian Hasil Belajar ............................................................ 19
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ...................... 20
2. Metode Mengajar Guru .................................................................... 22
a. Pengertian Metode Mengajar Guru ........................................... 22
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Metode Mengajar Guru .... 23
c. Macam-macam Metode Mengajar Guru ................................... 24
3. Fasilitas Belajar ............................................................................... 25
4. Lingkungan Belajar di Sekolah ....................................................... 27
5. Motivasi Belajar Siswa .................................................................... 29
a. Pengertian Motivasi .................................................................. 29
b. Ciri-ciri Motivasi ....................................................................... 30
c. Fungsi Motivasi Belajar ............................................................ 30
B. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 32
C. Kerangka Pikir ....................................................................................... 34
D. Hipotesis ................................................................................................ 36
ii
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ................................................................................ 38
B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 41
1. Populasi ......................................................................................... 41
2. Sample ......................................................................................... 42
C. Teknik Pengambilan Sample .............................................................. 42
D. Variabel Penelitian .............................................................................. 43
E. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ................................... 45
1. Definisi Konseptual Variabel ........................................................ 45
2. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 46
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 52
G. Uji PersyaratanInstrumen .................................................................... 53
1. Uji Validitas .................................................................................. 53
2. Uji Reliabilitas .............................................................................. 53
H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 54
1. Uji Normalitas ............................................................................... 54
2. Uji Homogenitas ........................................................................... 56
I. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 57
1. Uji Linearitas Garis Regresi .......................................................... 57
2. Uji Multikolinieritas ...................................................................... 58
3. Uji Autokorelasi ............................................................................ 59
4. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 60
J. Analisis Data ....................................................................................... 62
1. Persyaratan Analisis Jalur ............................................................. 62
2. Model Analisis Jalur .................................................................... 63
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................... 67
1. Sejarah Berdirinya SMP N 2 Limau ............................................. 67
2. Keadaan Guru dan Karyawan SMP N 2 Limau ............................ 68
3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ..................................................... 69
4. Keadaan Sarana dan Prasarana ..................................................... 71
5. Kegiatan intrakurikuler dan Ekstrakurikuler SMP N 2 Limau ..... 71
6. Luas Tanah dan Bangunannya ...................................................... 72
B. Gambaran Umum Responden ............................................................. 72
C. Deskripsi Data ..................................................................................... 73
1. Data Metode Mengajar Guru (X1) ............................................... 74
2. Data Fasilitas Belajar (X2) ............................................................ 76
3. Data Lingkungan Belajar di Sekolah (X3) .................................... 78
4. Data Motivasi Belajar (Y) ............................................................ 81
D. Uji Persyaratan Statistik Parametrik.................................................... 86
1. Uji Normalitas Data ................................................................ ….. 86
2. Uji Homogenitas Sampel ........................................................ ….. 87
E. Uji Asumsi Klasik………………….................................................... 89
1. Uji Linieritas Garis Regresi .................................................... ….. 86
iii
2. Uji Multikolinieritas ................................................................ ….. 92
3. Uji Autokorelasi ...................................................................... ….. 94
4. Uji Heteroskedastisitas ............................................................ ….. 96
F. Teknik Analisis Data…,...………….................................................... 98
G. Pengujian Hipotesis/Menguji Kebermaknaan Koefisien Jalur............. 110
H. Kesimpulan Hasil Analisis.. ……………..………………………….. 120
I. Pembahasan …………………...……………………………………... 122
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…..……………………………………………………… 133
B. Saran ………………………………………………………………… 134
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Mid Semester IPS TerpaduSiswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Limau
2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019 ................................................................ 4
2. Hasil Wawancara terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Limau mengenai Aspek Fasilitas Belajar.......................................................... 7
3. Hasil Wawancara terhadap Siwa Kelas VIII SMP Negeri 2
Limau mengenai Aspek Lingkungan Belajar di Sekolah ................................ 9
4. Hasil Wawancara terhadap Siwa Kelas VIII SMP Negeri 2
Limau mengenai Aspek Lingkungan Belajar di Sekolah .............................. 11
5. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................................... 32
6. Data Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Limau
Tahun Pelajaran .............................................................................................. 41
7. Perhitungan Sampel untuk Masing-Masing Kelas .......................................... 43
8. Variabel, Indikator, Sub Indikator, dan Skala ................................................. 50
9. Keadaan Guru dan Karyawan SMP Negeri 2 Limau ...................................... 68
10. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Limau ................................................... 71
11. Distribusi Frekuensi Metode Mengajar Guru (X1) ......................................... 75
12. Kategori Metode Mengajar Guru .................................................................... 76
13. Distribusi Frekuensi Fasilitas Belajar (X2) ..................................................... 77
14. Kategori Fasilitas Belajar ................................................................................ 78
15. Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Sekolah (X3) ............................. 79
16. Kategori Lingkungan Belajar di Sekolah ........................................................ 80
17. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar (Y) ...................................................... 81
18. Kategori Motivasi Belajar ............................................................................... 82
19. Distribusi Hasil Belajar (Z) ............................................................................. 84
20. Kategori Hasil Belajar ..................................................................................... 85
21. Rekapitulasi Uji Normalitas ............................................................................ 87
22. Rekapitulasi Uji Homogenitas ........................................................................ 89
23. Rekapitulasi Linieritas Regresi ....................................................................... 92
24. Rekapitulasi Uji Multikolinieritas ................................................................... 92
25. Rekapitulasi Heteroskedastisitas ..................................................................... 98
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Paradigma Penelitian (Kerangka Pikir). .......................................................... 36
2. Diagram Jalur dengan Model Struktural ......................................................... 75
1. Substruktur 1 ............................................................................................. 75
2. Substruktur 2 ............................................................................................. 75
3. Kurva Durbin – Watson .................................................................................. 95
4. Model Diagram Jalur Berdasarkan Paradigma Penelitian .............................. 99
5. Model Perasamaan Dua Jalur ........................................................................ 100
6. Substruktur 1 ................................................................................................. 101
7. Substruktur 2 ................................................................................................. 101
8. Substruktur 2 ................................................................................................. 104
9. Substruktur 2 ................................................................................................. 106
10. Diagram Jalur Lengkap ................................................................................. 109
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket Uji Coba
2. Kisi-kisi Angket Uji Coba
3. Data Uji Coba Angket Metode Mengajar Guru (X1)
4. Data Uji Coba Angket Fasilitas Belajar (X2)
5. Data Uji Coba Angket Lingkungan Belajar di Sekolah (X3)
6. Data Uji Coba Angket Motivasi Belajar (Y)
7. Hasil Perhitungan Uji Validitas
8. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas
9. Angket Penelitian
10. Data Hasil PenelitianVariabel Metode Mengajar Guru (X1)
11. Data Hasil PenelitianVariabel Fasilitas Belajar (X2)
12. Data Hasil PenelitianVariabel Lingkungan Belajar di Sekolah (X3)
13. Data Hasil PenelitianVariabel Motivasi Belajar (Y)
14. Rekapitulasi Data Penelitian
15. Data Keadaan Guru SMP Negeri 2 Limau Tahun Ajaran 2018/2019
16. Surat Izin Penelitian Pendahuluan
17. Surat Izin Penelitian
18. Surat Balasan Izin Penelitian Pendahuluan
19. Surat Balasan Izin Penelitian
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi agar siswa dapat
menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya. Dengan
demikian, akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan
berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).
Sedangkan El Mubarok (2008: 3), “pendidikan adalah suatu usaha atau proses
yang ditunjukan untuk membina kualitas sumber daya manusia seutuhnya
agar ia dapat melakukan perannya dalam kehidupan secara fungsional dan
optimal.
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional pada Pasal 1 menyatakan bahwa “pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan dapat dilaksanakan melalui
beberapa jalur dan salah satu diantaranya adalah pendidikan formal yang
2
diselenggarakan di sekolah. Sekolah merupakan bagian dari sistem
pendidikan yang memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan yang nantinya akan bermuara pada meningkatnya sumber daya
manusia. semua pihak yang terlibat dalam pendidikan harus mengupayakan
pendidikan yang berkualitas sehingga dapat memberikan kemampuan kepada
lulusan yang berguna untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Pendidikan ini akan tercapai apabila proses belajar mengajar dilaksanakan
secara efektif sehingga hasil pendidikan bisa optimal. Keberhasilan
pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan pembelajaran di sekolah.
Keberhasilan peserta didik dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik.
Sejatinya beberapa faktor dari hasil belajar merupakan tombak dari
keberhasilan hasil belajar. Di satu pihak pendidikan sekolah bertugas
membentuk karakter anak bangsa juga memengaruhi dan menciptakan kondisi
yang memungkinkan perkembangan pribadi anak secara optimal.
Sekolah tidak lepas dari tenaga pendidik yang ikut serta di dalamnya.
memiliki tenaga pendidik yang profesional juga tidak cukup hanya dengan
menguasai materi pelajaran saja, akan tetapi seorang pendidik harus mampu
mengayomi, menjadi contoh, dan selalu mendorong peserta didik untuk lebih
baik dan maju. Selain faktor pendidik, dalam mewujudkan peningkatan mutu
pendidikan juga tidak terlepas dari faktor peserta didik karena peserta didik
merupakan titik pusat proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam
meningkatkan mutu pendidikan haruslah pula diikuti dengan peningkatan
3
mutu peserta didik. Keberhasilan peserta didik dapat dilihat dari hasil belajar
peserta didik. Nilai hasil belajar dapat dipakai sebagai parameter untuk
menilai keberhasilan proses kegiatan pembelajaran di sekolah dan juga
mengukur kinerja pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Akan
tetapi, peningkatan kualitas pendidikan sekolah menemui berbagai kendala
dari pencapaian hasil belajar.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di SMP
Negeri 2 Limau, Tanggamus pada september 2018 melalui observasi sekolah
dan wawancara terbuka dengan beberapa guru pengampu mata pelajaran IPS
Terpadu, nampak hal-hal seperti : (1) metode pembelajaran yang digunakan
guru kurang menarik dan kurang bervariasi sehingga siswa kurang dan sulit
untuk menerima materi yang diterangkan oleh guru, (2) siswa kurang aktif
dalam berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan di kelas, (3) fasilitas belajar
sekolah yang kurang memadai sehingga kurang menunjang keberlangsungan
kegiatan belajar mengajar dalam kelas, (4) lingkungan belajar sekolah yang
kurang kondusif meliputi kenyamanan, keamanan, dan ketenangan, (5)
kurangnya usaha siswa untuk mengerjakan tugas, (7) banyak siswa yang tidak
memperhatikan guru saat menjelaskan materi pembelajaran. Hal tersebut
menunjukan bahwa pencapaian kompetensi siswa kurang optimal.
4
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, umumya hasil belajar kurang
optimal, khususnya pada bidang IPS Terpadu. Sebagai ilustrasi disajikan hasil
mid semester genap tahun pelajaran 2018/2019 sebagai berikut.
Tabel 1. Hasil Mid Semester IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 2
Limau Tahun Pelajaran 2018/2019
No Kelas Nilai <74 Nilai > 74 Jumlah siswa
1 VIII A 23 9 32
2 VIII B 19 13 32
3 VIII C 18 14 32
4 VIII D 22 9 31
5 VIII E 25 7 32
Siswa 107 52 159
Jumlah Presentase
(%)
67,30% 32,70% 100%
Sumber : Arsip Nilai Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran
2018/2019
Berdasarkan Tabel 1. Dapat diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai
Mid Semester ada mata pelajaran IPS Terpadu yang lebih besar atau sama
dengan 74 sebanyak 52 siswa dari 159 siswa atau sebanyak 32,70% artinya
hanya sebesar 30% yang memperoleh nilai 74 atau mencapaiKriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan sebanayak 107 siswa dengan
presentase 67,30% belum tuntas mencapai nilai 74. Berdasarkan uraian di atas
dapat diketahui bahwa hasil belajar peserta didk belum optimal pada kelas
VIII Semester genap SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2017/2018.
Sejalan dengan pernyataan mekanisme penilaian yang tertuang dalam
Peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Pasal 10 Ayat 1
menyatakan bahwa, mekanisme penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan:
5
a. Penetapan KKM yang harus dicapai oleh peserta didik melalui rapat
dewan pendidik;
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan pada semua mata pelajaran
mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan;
c. Penilaian pada akhir jenjang pendidikan dilakukan melalui ujian
sekolah/madrasah;
d. Laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan akhir tahun
ditetapkan dalam rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh
Satuan Pendidikan dan hasil penilaian oleh peserta didik;
e. Kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
ditetapkan melalui rapat dewan pendidik.
Sedangkan standar capaian KKM menurut pendapat Djamarah dan Zain
(2010: 121) untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar sebagai berikut.
1. Istimewa/maksimal apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat
dikuasai siswa oleh siswa 100%.
2. Baik sekali/optimal apabila sebagian besar dapat dikuasai siswa yaitu
76%-99%.
3. Baik/minimal apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar 60%-
76%.
4. Kurang apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar <60%.
Menurut Djamarah dan Zain (2010: 128) menyatakan bahwa, apabila bahan
pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% diskusi siswa maka prsentasi
keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah.
Rendahnya hasil belajar peserta didik disebabkan oleh beberapa faktor, hal
ini sesuai dengan pendapat Munadi dalam Rusman (2014: 124) “Faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain meliputi faktor internal
dan faktor eksternal.” Faktor eksternal salah satunya ialah karena metode
mengajar guru yang kurang tepat yaitu metode yang bersifat monoton atau
konvensional yang masih cenderung berpusat pada pendidik sehingga
peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran. Seorang guru dalam
6
menyampaikan materi perlu memilih metode sesuai dengan keadaan
kelas atau peserta didik sehingga peserta didik merasa tertarik untuk
mengikuti pelajaran yang diajarkan. Jurnal Internasional oleh Tom
Bourner, (1997),”Teaching Methods forLearnign outcomes”, Education +
Training, menyatakan bahwa “ metode mengajar yang beragam akan
berpengaruh pada hasil belajar yang dicapai agar efektif dan efisien.
Sedangkan metode mengajar guru menurut Sudjana (2010: 76) adalah cara
yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran.
Berdasarkan dari pendapat ahli di atas, dapat diketahui bahwa salah satu
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah metode mengajar
guru. Metode mengajar guru merupakan salah satu komponen yang sangat
penting yang berkaitan dengan keberhasilan kegiatan belajar dan mengajar.
Hal ini sesuai dengan pendapat Tardif dalam Syah (2010: 201) yang
menyatakan bahwa “ faktor yang menentukan prestasi belajar siswa adalah
metode mengajar guru”. Oleh karena itu, guru harus menerapkan metode
mengajar yang tepat dan bervariasi sehingga mampu menarik perhatian dan
membangkitkan semangat siswa untuk belajar. Selanjutnya yang
dikemumakan oleh Djamarah, 2011: 176) faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
meruakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti kecerdasan,
motivasi, disiplin, dan minat. Sedangkan faktor eksternal, yaitu faktor yang
7
berasal dari luar diri siswa dapat berupa lingkungan, sarana dan prasarana
belajar, dan guru di mana faktor yang satu dengan yang lainnya saling
mempengaruhi dan mendukung dalam pencapaian hasil belajar siswa.
Faktor kedua yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu fasilitas
atau pemanfaatan sarana belajar di sekolah. Berdasarkan penelitian
pendahuluan yang dilakukan, peneliti melakukan wawancara terbuka dengan
siswa mengenai fasilitas belajar beikut disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Wawancara dengan Siswa Terhadap Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 2 Limau tentang Aspek Fasilitas Belajar
No Keterangan Tanggapan Jumlah
Tinggi Sedang Rendah Siswa
1 Menggunakan
buku perpust
untuk kegiatan
pembelajaran
5 6 9 20
2 Fasilitas kursi dan
meja yang baik
dan bersih serta
lengkap
4 6 10 20
3 Nyaman dan
kondusif saat
belajar
6 8 6 20
4 Ruang kelas
memiliki alat-alat
tulis yang
lengkap
6 6 8 20
Jumlah Peserta didik 21 26 33 80
Presentase 26,25
%
32,5% 41,25% 100%
Sumber : Hasil Wawancara Peneliti dengan siswa
8
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa 26 siswa atau sebesar 32,5%
yang menyatakan sedang (sedang-sedang saja), sedangkan 33 siswa atau
sebesar 41,25% menyatakan fasilitas belajar rendah (data primer).
Oleh karena itu, mutu pendidikan perlu dikembangkan agar tetap baik maka
perlu diadakan fasilitas yang membantu dan mendrong hasil belajar siswa.
Menurut Tatang dkk (2011: 76) fasilitas belajar dalam praktik kearsipan
sangat penting untuk meningkatkan keterampilan mengelola kearsipan atau
mengerasip apabila fasilitas belajar tidak sesuai dengan standar operasional
maka akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Faktor lain yang diduga masih mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
lingkungan belajar di sekolah. Lingkungan belajar yang kondusif, aman,
nayaman, dan tertib, bersih, dan sehat, serta kegiatan yang terpusat pada
peserta didik merupakan iklim yang dapat menimbulkan kegairahan, serta
kemauan untuk belajar .
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan, peneliti melakukan
wawancara dengan 20 siswa mengenai lingkungan belajar di sekolah, berikut
disajikan pada Tabel 3
9
Tabel 3. Hasil wawancara dengan siswa terhadap siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Limau tentang Aspek Lingkungan Belajar di
Sekolah
No Keterangan Tanggapan Jumlah
tinggi Sedang Rendah Siswa
1 Lingkungan
yang bersih
4 8 8 20
2 Relasi siswa
dan guru terjalin
dengan baik
2 5 13 20
3 Tingkah laku
teman-teman
baik
6 9 5 20
4 Kondisi akses
jalan dari
gerbang sekolah
menuju kelas
baik
2 4 14 20
Jumlah Peserta didik 14 26 40 80
Presentase 17,5% 32,5% 50,0% 100%
Sumber : Hasil Wawancara Peneliti dengan siswa
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa sebanyak 14 atau 17,4%
menyatakan lingkungan belajar belajar tinggi (baik), sebanyak 26 siswa atau
32,5% menyatakan sedang (biasa-biasa saja), dan 40 siswa atau sebesar
50,5% menyatakan lingkungan belajar di sekolah rendah (data primer). Oleh
karena itu, lingkungan belajar harus dikembangkan maka perlu adanya
lingkungan belajar yang harmonis antara relasi guru dengan siswa, guru
dengan guru, dan siswa dengan siswa untuk membantu dan mendrong hasil
belajar siswa. Menurut Majid (2008: 165) “ Lingkungan belajar yang kondusif
merupakan tulang punggung dan faktor pendorong yang dapat memberikan
daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran, sebaliknya lingkungan belajar
yang kurang menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan.
10
Pengamatan awal yang dilakukan peneliti lingkungan sekolah sosial dan fisik
SMP Negeri 2 Limau yang ada cukup berbeda. Interaksi siswa dengan siswa
dengan guru kurang baik atau tidak terlihat adanya relasi antara guru dengan
siswa. Serta lingkungan fisik, yaitu sarana dan prasarana yang ada di sekolah
kurang memadai tersedianya perpustakaan, tetapi tidak dimanafaatkan dengan
baik oleh siswa dan guru, selain itu sekolah yang letaknya terlalu tinggi
sehingga menyulitkan para pengendara motor untuk menuju sekolah tersebut
karena harus melewati kondisi jalan yang curam dan bertikung. Faktor
internal yang mempengaruhi hasil belajar selanjutnya, yaitu motivasi.
Motivasi belajar dibutuhkan supaya siswa terdorong untuk belajar jika siswa
memiliki keinginan, pehatian, kemauan, dan cita-cita yang tinggi untuk
melaksanakan pembelajaran.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan, peneliti melakukan
wawancara dengan siswa mengenai motivasi belajar, berikut disajikan pada
Tabel 4.
11
Tabel 4. Hasil wawancara dengan siswa terhadap siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Limau tentang Aspek Motivasi Belajar
No Keterangan Tanggapan Jumlah
Tinggi Sedang rendah Siswa
1 Siswa rajin
mengerjakan
tugas
3 7 10 20
2 Siswa
semangat saat
kegiatan
belajar
mengajar
berlangsung
4 7 9 20
3 Siswa
senang/berani
berpendapat
ketika di dalam
kelas
3 8 9 20
4 Siswa selalu
meninngkatkan
prestasi yang
di dapat
5 7 8 20
Jumlah Peserta didik 15 29 36 80
Presentase 18,75% 36,25% 45,0% 100%
Sumber : Hasil Wawancara Peneliti dengan siswa
Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa sebanyak 15 atau 18,75% memiliki
motivasi tinggi tinggi (baik), sebanyak 29 siswa atau 36,25% memiliki
motivasi sedang (biasa-biasa saja), dan 36 siswa atau sebesar 45,0%
memiliki motivasi rendah (data primer). Sesuai penjelasan di atas dapat
diketahui bahwa motivasi belajar siswa rendah. Sardiman (2009: 85)
mengemukakan bahwa “ seseorang yang melakukan usaha karena motivasi
yang baik akan menunjukan hasil yang baik”. Selain itu, belajar siswa yang
diharapakan tidak hanya dilihat dari perubahan nilai yang diperolehnya,
melainkan juga tingkah laku dan perubahan sikap. Dalam rangka membina,
12
membimbing, dan memberikan motivasi ke arah yang dicita-citakan,
hubungan pendidik dan peserta didik harus bersifat edukatif. Oleh karena itu,
semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan harus mengupayakan
pendidikan berkualitas, ini tidak lepas dari wadah atau sekolah yang
didudukinya juga pendidik yang menjadi salah satu peran penting dari
keberhasilan output atau lulusan yang berkualitas.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengkaji
dengan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Mengajar
Guru, Fasilitas Belajar, dan Lingkungan Belajar di Sekolah Melalui
Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Guru masih menggunakan cara pembelajaran konvensional.
2. Kegiatan kelas masih didominasi oleh guru/bersifat sentral.
3. Siswa kurang berpartisipasi secara aktif dan kurang tertarik pada kegiatan-
kegiatan di kelas.
4. Kurangnya pemanfaatan buku-buku pelajaran yang ada di perpustakaan.
5. Tersedianya Lab IPA namun tidak dimanfaatkan dengan baik
13
6. Lingkungan sekolah masih kurang baik (ventilasi udara,alat pembelajaran,
penerang kelas, letak sekolah, hubungan antar siswa, hubungan antara
siswa dengan guru)
7. Lingkungan belajar di sekolah yang kurang kondusif meliputi
kenyamanan, keamanan, dan ketenangan.
8. Sarana belajar sekolah kurang dimanfaatkan dengan baik oleh siswa
maupun guru.
9. Kurangnya motivasi pada siswa sehingga mnyebabkan sebagian siswa
kurang memiliki semangat dalam kegiatan belajar mengajar untuk
mendapatkan prestasi akademik.
10. Belum optimalnya hasil belajar yang diperoleh siswa
11. Sebagian besar hasil belajar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntaasan
Minimum (KKM)
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi maka terdapat pembatasan
masalah dilakuakn agar penelitan lebih efektif dan terarah pada tujuan yang
ingin diungkapkan. Sehingga masalah dalam penelitian ini dibatasi pada
kajian metode mengajar guru (X1), fasilitas belajar (X2), lingkungan belajar di
sekolah (X3), motivasi belajar (Y), dan hasil belajar (Z), pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Limau Tanggamus Tahun Pelajaran 2018/2019.
14
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Apakah ada pengaruh metode mengajar guru terhadap motivasi belajar
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019?
2. Apakah ada pengaruh fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019?
3. Apakah ada pengaruh Lingkungan belajar di sekolah terhadap motivasi
belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran
2018/2019?
4. Apakah ada pengaruh simultan antara metode mengajar guru, fasilitas
belajar, dan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019?
5. Apakah ada pengaruh metode mengajar guru terhadap hasil belajar IPS
Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran
2018/2019?
6. Apakah ada pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019?
7. Apakah ada pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar
IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran
2018/2019?
15
8. Apakah ada pengaruh simultan metode mengajar guru, fasilitas belajar,
dan lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019?
9. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019?
10. Apakah ada pengaruh metode mengajar guru, fasilitas belajar, dan
lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu melalui
motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran
2018/2019?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai permasalahan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1. Untuk mengetahui pengaruh metode mengajar guru terhadap motivasi
belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran
2018/2019?
2. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar terhadap motivasi belajar
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019?
3. Untuk mengetahui pengaruh Lingkungan belajar di sekolah terhadap
motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran
2018/2019?
16
4. Untuk mengetahui pengaruh simultan antara metode mengajar guru,
fasilitas belajar, dan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019?
5. Untuk mengetahui pengaruh metode mengajar guru terhadap hasil belajar
IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran
2018/2019?
6. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar IPS
Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran
2018/2019?
7. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil
belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun
Pelajaran 2018/2019?
8. Untuk mengetahui pengaruh simultan metode mengajar guru, fasilitas
belajar, dan lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019?
9. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS
Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran
2018/2019?
10. Untuk mengetahui pengaruh metode mengajar guru, fasilitas belajar, dan
lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu melalui
motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran
2018/2019?
17
F. Manfaat Penelitian
penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun
praktis. Manfaat tersebut antara lain:
1. Manfaat teoritis
a. Memberikan khasanah dan wawasan tentang faktor-faktor terkait hasil
belajar.
b. Memberikan peluang peneliti untuk melakuakn penelitian lebih lanjut
tentang hal yang sama dengan menggunakan teori-teori lain yang
belum digunakan dalam penelitian.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membentuk informasi
tantang penanganan masalah dan bermanfaat untuk memperbaiki mutu
pembelajaran.
b. Bagi guru
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk meningkatkan
motivasi siwa pada mata pelajaran dengan memperhatikan metode
mengajar guru dalam peningkatan hasil belajar.
c. Bagi siswa
Penelitan ini dapat menjadi bahan masukan bagi siswa tentang
motivasi belajar, lingkungan belajar di sekolah, dan pemanfaatan
sarana dan prasarana sekolah yang baik.
18
d. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan
tentang psikologi belajar dan faktor yang memengaruhi bejara
mengajar serta dapat digunakan sebagai pertimbangan guna
menghasikan penelitian yang lebih baik.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah metode mengajar guru (X1), fasilitas belajar
(X2), lingkungan belajar di sekolah (X3), motivasi belajar siswa (Y), dan
hasil belajar siswa (Z).
3. Tempat penelitian
Studi kasus atau tempat penelitian di lakukan di SMP Negeri 2 Limau
Tanggamus
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2018/2019
5. Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan
Penelitian ini dalam ruang lingkup ilmu pendidikan.
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Hasil Belajar
Hasil belajar diartikan sebagai sesuatu yang diadakan (dibuat,
dijadikan, dan sebagainya) oleh usaha.Jadi, hasil belajar adalah
sebagian hasil yang dicapai seseorang setelah mengalami proses
belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses
belajar yang dilakukan
a. Pengertian Hasil Belajar
Dimyati dan Mudjiono (2009: 2) “Hasil belajar merupakan hasil
suatu interaksi dari tindak lanjut dan tindak mengajar diakhiri
dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi
siswa hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak
proses belajar”.
Menurut Hamalik (2008:155) hasil belajar adalah sebagai
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat
diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
20
Kingsley membagi hasil belajar menjadi tiga macam,yaitu: (1)
keterampilan dan kebiasaan; (2) pengetahuan dan pengertian; (3)
sikap dan cita-cita.
Djamarah dan Zain (2008) menetapkan bahwa hasil belajar telah
tercapai apaila telah terpenuhi dua indikator berikut, yaitu:
1. Daya serap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tinggi, baik secara individu maupun kelompok.
2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan
pengajaran/instruksional khusus tekah dicapai oleh siswa baik
secara individu maupun kelompok.
Berdasarkan uraian di atas dapat diartikan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan
belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari
sesorang di mana ia berusaha untuk memperoleh suatu bentuk
perubahan perilaku yang lebih baik.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses
perkembangan, artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak
mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan
sesuatu yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari
lingkungannya.Salah satu indikator pencapaian tujuan
pembelajaran di kelas tidak lepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar itu sendiri.Menurut Djaali (2013: 99)
mendefinisikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
pencapaian hasil belajar siswa dalam belajar, yaitu:
21
1) Faktor internal (yang berasal dari dalam diri)
a) Kesehatan
b) Intelegensi
c) Minat dan motivasi
d) Cara belajar
2) Faktor eksternal (yang berasal dari luar diri)
a) Keluarga
b) Sekolah
c) Masyarakat
d) Lingkungan sekitar
Selain faktor-faktor di atas, faktor pendukung keberhasilan dari
proses pembelajaran yang dikemukakan oleh Wahab (2016: 26-30)
adalah sebaga berikut:
1. Faktor Internal ( yang berasal dari dalam diri siswa)
a. Faktor fisiologi
1) Keadaan tonus jasmani
2) Keadaan fungsi jasmani/fisiologi
b. Faktor fsikologis
1) Kecerdasan/intelegensi siswa
2) Motivasi
3) Minat, sikap, dan bakat.
2. Faktor eksternal (yang berasal dari luar diri siswa)
a. Lingkungan sosial
1) Lingkungan sosial masyarakat
2) Lingkungan sosial keluarga
3) Lingkungan sosial sekolah
b. Lingkungan nonsosial
1) Lingkungan alamiah
2) Lingkungan instrumental
Berdasarkan uraian di atas diartikan bahwa peserta didik dalam
melaksanakan proses pembelajaran harus memiliki kemampuan
yang menunjang dari keberahasilan siswa. Hasil belajar yang
diperoleh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam
dirisiswa maupun dari luar diri siswa. Faktor yang berkaitan
dengan metode mengajar guru, fasilitas atau sarana dan prasaran
22
sekolah, dan lingkungan belajar di sekolah adalah salah satu faktor
dari luar diri siswa itu sendiri yang diduga berhubungan erat
terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
2. Metode Mengajar Guru
a. Pengertian Metode Mengajar Guru
Guru merupakan sebuah profesi atau pekerjaan yang memerlukan
keahlian khusus.Mengapa harus mempunyai keahlian khusus
karena tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar,
memberi, dan melatih (Usman, 2009: 7). Agar mencapai
keberhasilan dalam mendidik guru tentunya harus bisa memilih
metode mengajar yang sesuai dengan kondisi siswa di dalam kelas.
Metode mengajar adalah strategi pembelajaran sebagai alat untuk
mencapai tujuan yang diharapkan (Djamarah, 2010: 74).
Tujuan pembelajaran akan tercapai dengan penggunaan metode
yang tepat ketepatan penggunaan metode tersebut pada proses
belajar mengajar. Menurut (Sudjana, 2010: 76) metode mengajar
adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan
dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena
itu, apabila metode yang digunakan tidak tepat memungkinkan
yang semula pelajaran mudah diterima oleh siswa menjadi
sulit.Maka dari itu, seorang guru harus memiliki metode yang
bervariasi dalam penyampaian materi pada pembelajaran
23
berlangsung.Metode yang bervariasi dapat dijadikan acuan dan alat
sebagai perangsang motivasi siswa demi keefektivan belajar yang
ingin dicapai.
Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahuibhawa metode
mengajar guru adalah suatu alat yang dapat dijadikan sebagai acuan
untuk memberikan penguatan kepada siswa ataupun motivasi diri
siswa agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh saat mengikuti
pembelajaran berlangsung. Metode mengajar yang tepat akan
dengan mudah siswa menerima materi yang disampaikan. Metode
pengajaran pada kegiatan pembelajaran memiliki peranan penting
karena keberhasilan siswa sejatinya berasal dari bagaimana cara
guru itu menyampaikan materi agar dapat diterima dengan baik
oleh siswa.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Metode Mengajar Guru
Memilih dan menentuka apa saja metode yang akan digunakan
guru dalam mengajar harus memperhatika faktor-faktor yang
mempengaruhinya (Djamarah, 2010: 78-81) mengatakan bahwa
pemilihan dan menentukan metode dipengaruhi oleh faktor-faktor:
1. Anak didik
Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis,
intelektual, dan psikologis, menentukan penentuan dan
pemilihan dalam metode pembelajaran yang digunakan guru
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dengan
demikian, kematangan anak didik yang bervariasi
mempengaruhi penentuan dan pemilihan metodem
pembelajaran.
24
2. Tujuan
Dalam memilih metode yang digunakan metode tersebut harus
sesuai dengan taraf dan kemampuan yang hendak diisi kedalam
diri dari setiap peserta didik.Artinya metodelah yang harus pada
kehendak bukan tujuan atau sebaliknya maka metode
mendukung sepenuhnya.
3. Situasi
Situasi yang diciptakan oleh guru mempengaruhi pemlihan
metode mengajar. Situasi kegiatan belajar dan mengajar yang
tercipta tidaklah sama setiap harinya maka guru memilih metode
mengajar yang sesuai dengan kondisi situasi yang diciptakan
4. Fasilitas
Fasilitas tersebut akan menunjang keberhasilan metode yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
5. Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda.Hal ini bisa
dikarenakan latar belakang guru yang mempengaruhi tingka
penguasaan guru terhadap metode mengajar.
c. Macam-macam Metode Mengajar Guru
Penggunaan metode yang tepat akan berpengaruh dari pencapain
hasil belajar siswa. Jadi, seorang guru harus bisa memilih metode
mengajar yang tepat, menyenagkan, dan kondusif agar dapat
diterima oleh siswa.
Beberapa metode yang dapat divariasikan oleh pendidik
diantaranya menurut Mulyasa (2009: 107-116) sebagai berikut.
1) Demontrasi
Adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda
tertentu yang sedang dipelajari, baik yang sebenarna ataupun
tiruan yang sering disertai dengan penjelasan.
2) Metode Inquiri
Merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada
situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara lulus agar
melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawaban sendiri serta
menghubungkan apa yang ditemukannya dengan yang
ditemukan peserta didik lain.
25
3) Metode Eksperimen
Adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa melakukan
percobaan denan megalami dengan membuktikan semdrii
sesuatu yang dipelajari.
4) Metode Diskusi
Adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa-siswa
dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan
atau petanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan
dipecahkan bersama.
5) Metode Sosiodrama
Adalah cara penyajian pelajaran dengan mendramatisasikan
tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
6) Metode Problem Solving
Adalah cara pengajaran dengan suatu metode berpikir sebab
dalam metode Problem Solving dapat mengguanakan metode-
metode lainnya yangdimulai dengan mencari data sampai
kepada menarik kesimpulan.
7) Metode Karyawisata
Adalah cara mengajar yang dilakukan dengan mengajak siswa
ke suatu tempat atau obejek tertentu di luar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti emninjau pabrik
sepatu dan sebagainya.
8) Metode Tanya Jawab
Cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari
siswa kepaad guru.
9) Metode Latihan
Adalah cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-
kebiasaan tertentu.
10) Metode Ceramah
Adalah metode tradisioanl karena sejak dahulu metode ini telah
diperguanakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan
anak didik dalam proses belajar mengajar.
3. Fasilitas Belajar di Sekolah
Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor yang berasal dari luar
yang dapat mempengaruhi hasil belajar Suharsimi Arikunto dan Lia
(2008: 274) Fasilitas belajar mempunyai peran yang penting untuk
mempermudah dan memperlancar proses kegiatan belajar
mengajar.Sedangkan Menurut Daryanto (2009: 51) “Secara etimologi
26
arti kata fasilitas yang terdiri dari sarana dan prasarana belajar bahwa
sarana belajar adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan,
misalnya lokasi/tempat, bangunan, dan lain-lain. Tatang dkk (2011:
76) berpendapat bahwa fasilitas terdiri dari sarana dan prasarana
1. Sarana pendidikan adalah segala fasilitas bisa berupa peralatan,
bahan, dan perabot yang langsung dipergunakan dalam proses
belajar mengajar di sekolah. Dilihatdari fungsinya sarana
dibedakan menjadi alat pelajaran, alat peraga, dan media
pembelajaran.
2. Prasarana adalah perangkat yang menunjang keberlangsungan
proses pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai. Prasarana
dibedakan menjadi dua, yaitu (1) prasarana yang secara langsung
digunakan untuk proses mengajar, seperti ruang praktek
keterampilan dan ruang labolatorium. (2) prasarana yang tidak
digunakan secara langsung untuk proses belajar mengajar.
Slameto (2008: 28), bahwa salah satu syarat keberhasilan belajar
adalah memerlukan sarana belajar yang cukup.Tersedianya alat-alat
dan bahan, alat-alat menjadi sumber belajar, dan alat-alat sebagai
pembantu belajar. Selanjutnya Hamalik (2008: 48), berpendapat
bahwa tersedianya alat-alat diperlukan, bahan dan alat-alat itu menjadi
sumber belajar dan sebagai pembantu proses pembelajaran siswa
tersebut. Kekurangan dalam hal ini setidak-tidaknya akan
menghambat kelancaran belajar anak.
27
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas.jadi, Fasilitas belajar
mempunyai peranan yang sangat penting untuk mendukung
tercapainya keberhasil belajar siswa dengan adanya fasilitas belajar
yang memadai kenyamana dalam belajar siswa akan terwujud.
Fasilitas belajar diharapkan mampu memberikan kemudahan dan
menyerap materi yang disampaikan. Pemanfaatan fasilitas belajar
yang tepat merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam proses
kegiatan belajar mengajar sebab aktivitas belajar akan berjalan dengan
baik apabila didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dan
sebaliknya jika ketersediaan fasilitas belajar yang kurang baik akan
berdampak tidak baik pula terhadap hasil belajar siswa.
4. Lingkungan Belajar di sekolah
Lingkungan merupakan suatu komponen sistem yang ikut menentukan
keberhasilan proses pendidikan. Dalam penelitian kondisi lingkungan
belajar di sekolah menjadi perhatian karena faktor ini sangat erat
dalam kehiduoan sehari-hari.
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya Munib (2011:
76).Sedangkan menurut Siswoyo dkk (2008: 40) menyatakan
berguruan, sekolah, atau balai nyata adalah lingkungan pedidikan
28
yang mengembangkan dan meneruskan pendidikan anak menjadi
warga negara yang cerdas, terampil, dan bertingkah laku yang baik”.
Menurut Majid (2008: 165)“ Lingkungan belajar yang kondusif
merupakan tulang punggung dan faktor pendorong yang dapat
memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran,
sebaliknya lingkungan belajar yang kurang menyenangkan akan
menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan.
Menurut Slameto (2009: 65-69) aspek-aspek lingkungan meliputi.
a. Relasi guru dengan siswa
Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara baik
menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar dan juga siswa
merasa jauh dari guru sehingga segan untuk berpartisipasi aktif
dalam belajar.
b. Relasi siswa dengan siswa
Bila di dalam kelas ada grup saling bersaing secara tidak sehat
maka jiwa maak kelas tidak terbina bahkan hubungan masing-
masing siswa tidak tampak.Untuk itu menciptakan ralasi yang baik
antara siswa adalah perlu agar memebrikan pengaruh yang positif
terhadap hasil belajar.
c. Disiplin belajar
Peraturan sekolah yang tegas dan tertib membantu kedisiplinan
siswa dalam menjalankan kegiatan belajar.
d. Sarana belajar
Sarana belajar yang lengkap dan tepat akan memperlancar bahan
pelajaran yang diberikan kepada siswa dan membuat siswa lebih
semangat belajar.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa yang dimaksud
dengan lingkungan belajar merupakan satu kesatuan yang utuh antara
ruang dan kondisi yang digunakan dalam perubahan dan
perkembangan tingkah laku seseorang dalam melakukan kegiatan
proses pembelajaran terkhusus pada mata pelajaran IPS Terpadu.
29
Kondisi lingkungan sekolah yang kondusif akan mewujudkan
ketenangan, keamanan, dan kenyamanan siswa dalam belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran
5. Motivasi Belajar Siswa
1. Pengertian Motivasi
Basu Swasta dan Hani Handoko (2012:77), “Motif adalah keadaan
dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai tujuan.Nana Syaodih
(2009: 61) menyatakan motivasi merupakan suatu kondisi dalam
diri individu yang mendorong atau menggerakkan individu tersebut
melakukan kegiatan mencapai sesuatu tujuan.M. Ngalim Purwanto
(2010:71) juga berpendapat bahwa ”Motivasi adalah suatu usaha
yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia
tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga
mencapai hasil atau tujuan tertentu”.
Menurut Sardiman (2011:73) dalam kegiatan belajar pengertian
motivasi adalah, keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuanyang dikehendaki oleh subjek belajar itu
dapat tercapai.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat diketahui
bahwamotivasi belajar adalah segala sesuatu sebagai pendorong
tingkah lakuseseorang dalam belajar yang bisa berasal dari dalam
maupun dariluar diri demi mencapai tujuan yang diharapkan.
30
2. Ciri-Ciri Motivasi
Uno (2008:23) indikator motivasibelajar dapatdiklarifikasikan
sebagai berikut :
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
4. Adanya penghargaan dalam belajar.
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif.
Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan dasar yang
menggerakkan seseorang bertingkah laku.Dorongan ini ada pada
diri seseorang yang menggerakkan guna melakukan sesuatu yang
sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan
seseorang yang didasarkan pada dorongan tertentu mengandung
pengertian sesuai dengan motivasi yang mendasarinya .Dalam hal
ini motivasi dibutuhkan oleh siswa untuk mencapai hasil belajar
yang sebaik-baiknya disekolah, untuk mencapai cita-cita yang
diharapkan dan untuk mencapai pembelajaran yang optimal.
3. Fungsi Motivasi Belajar
Menurut M. Ngalim Purwanto(2010: 70) fungsi dari motivasi
adalah sebagai berikut :
1. Motivasi itu mendorong manusia untuk berbuat/bertindak.
Motifitu berfungsi sebagai penggerak kepala seseorang
untukmelakukan suatu tugas.
2. Motivasi itu menentukan arah perbuatan, yakni ke
arahperwujudan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi
memberikan arahyang harus ditempuh untuk mencapai tujuan
itu.
3. Motivasi itu menyeleksi perbuatan kita. Dalam hal ini
berartibahwa motivasi menentukan perbuatan-perbuatan mana
yangharus diilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu
denganmenyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat bagi
tujuan itu.
31
Hamalik (2008: 108) menyatakan ada 3 fungsi dari motivasi , yaitu
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan
tanpamotivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti
belajar
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya
mengarahkanperbuatan pencapaian tujuan yang di inginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak ia berfungsi
sebagaimesinbagi mobil besarkecilnya motivasi akan
menentukan cepatatau lambatnya suatu pekerjaan.
Selanjutnya Hamalik (2008: 112), menyatakan bahwa pada
pokoknya motivasi memiliki dua sifat, yakni (1) motivasi intrinsik
(2) motivasi ekstrinsik yang saling berkaitan satu dengan yang
lainnya.
1. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi
belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa
sendiri. Motivasi ini sering disebut dengan “motivasi murni”
atau motivasi yang sebenarnya yang timbul dari dalam diri
peserta didik, misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan
tertentu, memperoleh informasi dan pemahaman,
mengembangkan sikap untuk berhasil, menikmati kehidupan,
secara sadar memberikan sumbangan kepada kelompok,
keinginan untuk diterima oleh orang lain, dan sebagainya.
2. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yangs disebabkan oleh
faktor-faktor dari luar siatuasi belajar, seperti angka, kredit,
ijazah, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan, dan persaingan.
Yang bersifat negatif ialah sarkasme, ejekan (redicule), dan
32
hukuman. Motivasi ektrinsik tetap diperlukan di sekolah sebab
pembelajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat atau
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Menurut pendapat para ahli diatas dapat diketahuibahwa motivasi
belajar berfungsi sebagai pendorong dalam kegiatan belajar dengan
menyeleksi mana yang bermanfaat agar dapat mencapai tujuan
yangdiinginkan.
B. Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan penulis gunakan sebagai acuan dan bahan
pertimbangan penelitian yang kaitannya dengan pokok masalah atau bahan
pembahasan lebih lanjut
Tabel 5. Hasil Penelitian yang Relevan
No Nama Judul Skripsi Hasil
1 Riabalga
Susila
(2009)
Pengaruh Metode
MengajarGuru dan
Motivasi Belajar Siswa
Terhadap Prestasi Belajar
Ekonomi Siswa Kelas XI
Akuntansi Semester
Ganjil SMK Trisakti
Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2008/2009
Ada pengaruh positif
dan signifikan dari
metode mengajar guru
dan motivasi belajar
siswa terhadap prestasi
belajar ekonomi siswa
kelas XI akuntansi
semester ganjil SMK
Trisakti Bandarlampung
Tahun Pelajaran
2008/2009 dibuktikan
dengan hasil F hitung >
F tabel, yaitu 38,57
>3,10
2 Emi
Tusaida
(2009)
Pengaruh Motivasi
Belajar, Metode Mengajar
Guru, dan Lingkungan
Belajar Akuntansi pada
Ada pengaruh yang
signifikan antara
motivasi belajar
terhadap hasil belajar
siswa kelas XI IPS
33
Berdasarkan tabel 5.Terdapat persamaan dari penelitian yang dilakukan
Riabalga Susila (2009), yaitu Metode Mengajar Guru dan Motivasi Belajar
Siswa. Emi Tusaida (2009) Pengaruh Motivasi Belajar, Metode Mengajar
Guru, dan Lingkungan Belajar, dan Avivah Nur Rahmah (2017), yaitu
Metode Mengajar Guru Melalui Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
IPS Terpadu. Sedangkan perbedaan dari penelitian yang dilakukan
Siswa kelas XI IPS
Semester Ganjil SMA
Negeri 1 Sumber Jaya
Lampung Barat Tahun
Pelajaran 2008/2009
Semester Ganjil SMA
Negeri 1 Sumber Jaya
Lampung Barat Tahun
Pelajaran 2008/2009
dibuktikan dengan hasil
pengujian t diperoleh t
hitung> t tabel,yaitu 10,903
> 1,665 dan koefisien
determinasi sebesar
0,650
3 Avivah
Nur
Rahmah
(2017)
Pengaruh Metode
Mengajar Guru Dan Minat
Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Terpadu
Melalui Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar
IPS Terpadu Siswa Kelas
VIII (Reguler) MTS
Negeri 2 Bandar Lampung
Tahun Pelajaran
2016/2017
Ada pengaruh yang
signifikan antara
Persepsi Siswa Tentang
Metode Mengajar Guru
Dan Minat Siswa Pada
Mata Pelajaran IPS
Terpadu Melalui
Motivasi Belajar secara
bersama-sama Terhadap
Hasil Belajar siswa IPS
Terpadu Siswa Kelas
VIII (Reguler) MTS
Negeri 2 Bandar
Lampung Tahun
Pelajaran 2016/2017.
dibuktikan dengan hasil
pengujian t diperoleh t
hitung>ttabel, yaitu 2,575 >
1,977 dan koefisien
determinasi sebesar
0,675.
Tabel 5. (Lanjutan)
34
Riabalga Susila (2009), yaitu Prestasi Belajar dan Avivah Nur Rahmah
(2017), yaitu minat belajar.
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir dibuat untuk memudahkan dalam memahami konsep
tentang sebuah masalah yang saling berhubungan atau saling
mempengaruhi.
Hasil belajar sangat penting sebagai indikator keberhasilan baik bagi
seorang guru maupun siswa keberhasilan belajar dapat dilihat dari
beberapa faktor, yaitu metode mengajar guru yang memegang peranan
penting yang mampu mempengaruhi hasil belajar.Metode mengajar
berupacara yang diguanakan oleh guru dalam memberikan materi
pembelajaran agar siswa merasa tidak jenuh dan bosan untuk mengikuti
proses pembelajaran.
Guru harus menguasai berbagai metode mengajar untuk menyampaikan
materi pelajaran kepada siswa. Hal ini sesuai dengan penadapat sanjaya
(2011:147) yang menyatalan bahwa “penggunaan metode yang tepat
dijadikan sebagai alat motivasi ekstrensik dalam kegiatan belajar.
Sehingga tujuan yang telah disusun dapat tercapai secara optimal. Selain
itu, fasilitas yang mendukung juga merupakan indikator penting dalam
keberhasilan siswa. Fasilitas yang lengkap, nyaman, dan kondusif akan
membantu siswa sehingga akan menimbulkan energi dalam siswa untuk
dapat melakukan pembelajaran yang lebih baik.Selanjutanya lingkungan
sekolah faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Lingkungan
35
sekolah yang terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial.Ligkunga
fisik berupa tempat berlangsungnya pembelajaran, ruang kelas, ruang
laboratorium, ruang serbaguna/aula, dan sebagainya.Lingkungan sosial
berupa relasi antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa, dan staff
lainnya.hal ini sejalan dengan pendapat Dalyono (2009: 59) bahwa,
keadaan sekolah turut mempengaruhi hasil tingkat keberhasilan belajar.
Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan
kemampuan anak, keadaan fasilitas atau perlengakapan di sekolah,
pelaksanaan tata tertib sekolah, dan sebagainya.Disamping itu, untuk
melatih, memupuk, membina, dan meningkatkan hasil belajar perlu
adanya motivasi diri.Motivasi merupakan penggerak dalam diri siswa
untuk dapat melakukan sesuatu. Motivasi sangat kuat demi terwujudnya
keberhasilan siswa, tetapi jika faktor lain yang tidak mendukung seperti
metode mengajar guru yang bosan dan tidak bervariasi, fasilitas belajar
yaang tidak memadai, lingkungan sekolah yang kurang baik berupa
keamanan dan kenyaman tentu hal itu tidak akan mempengaruhi hasil
belajar siswa yang optimal. Begitu sebaliknya jika faktor-faktor tersebut
berjalan dan sesuai dengan harapan maka akan mempengaruhi hasil
belajar yang optimal.
Berdasarkan pemikiran tersebut maka dugaan adanya pengaruh persepsi
siswa tentang metode mengajar guru, fasilitas belajar, dan lingkungan
belajar di sekolah.Dapat digambarkan kerangka pikir sebagai berikut.
36
Gambar 1.Kerangka Pikir
Berdasarkan Gambar 3. Kerangka pikir dapat diketahui bahwa: Variabel
eksogen dalam penelitian ini adalahmetode mengajar guru (X1) , fasilitas
belajar (X2), danlingkungan belajar di sekolah(X3), sedangkan variabel
endogen adalah hasil belajar (Y) dan sebagai variabel interpening
adalahmotivasi belajar (Z).
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadaprumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telahdinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan, dikatakan sementara karenajawaban yang diberikan
didasarkan pada teori yang relevan, belumdidasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulandata (Sugiyono, 2012: 221).
Berdasarkan deskripsi teoritis, kerangka berfikir, dan hasil-hasilpenelitian
Metode
Mengajar
Guru(X1)
Fasilitas
Belajar (X2)
Motivasi
Belajar (Y)
Hasil Belajar
(Z)
Lingkungan
Belajar (X3)
37
terdahulu yang relevan diatas, dapat ditarik hipotesis penelitianyang
merupakan jawaban sementara dari masalah penelitian yang
telahdirumuskandan kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas
maka hipotesis dalam penelitian ini adalah.
1. Ada pengaruh metode mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Adapengaruh fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019.
3. Adapengaruh Lingkungan belajar di sekolah terhadap motivasi belajar
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019.
4. Ada pengaruhsimultan antara metode mengajar guru, fasilitas belajar,
dan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019.
5. Adapengaruh metode mengajar guru terhadap hasil belajar IPS Terpadu
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019.
6. Ada pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019.
7. Ada pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS
Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran
2018/2019.
8. Ada pengaruh simultan antara metode mengajar guru, fasilitas belajar,
dan lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019.
38
9. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019.
10. Ada pengaruh metode mengajar guru, fasilitas belajar, dan
lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu
melalui motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun
Pelajaran 2018/2019.
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan atau dikerjakan untuk
mengukur kemampuan mengumpulkan data. Secara umum metode
penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012: 3). Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif verifikatif dengan
pendekatan ex post facto dan survey.
Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, sutu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Sukardi
(2007: 176), menyatakan bahwa penelitian deskriptif verifikatif
merupakan penelitian yang di lakukan karena peneliti ingin mengetahui
kuat lemahnya hubungan antar variabel yang terkait dalam subyek atau
obyek yang ingin diteliti atau jika peneliti ingin mengetahui bagaimana
pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain.
Pendekatan ex post facto suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi dan kemudian untuk mengetahui faktor-faktor
40
yang dapat menimbulkan kejadian tersebut (Sugiyono, 2010: 7).
Sedangkan pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi
peneliti melakuakan perlakuan dalam pengumpulan data, misalkan dengan
mengedarkan kuisioner,test, wawancara terstruktur dan sebagainya
(Sugiyono, 2010: 12)
Pengolahan data dalam penelitian ini adalah pengolahan data mentah yang
diperoleh dari jawaban responden terhadap instrumen penelitian (angket)
yang ditunjukan kepada objek penelitian. Instrumen penelitian merupakan
alat yang digunakan untuk merekam atau mengukur data fakta tentang
variabel-variabel yang akan dikaji secara empiris antara hubungannya.
Setiap jawaban dari responden diberi skor tertentu dengan menggunakan
penilaian skala interval terhadap jawaban yang berhubungan dengan
variabel penelitian. Tujuan dari isntrumen penelitian ini untuk
mentransformasikan data kualitatif ke data kuantitatif sehingga dapat
dianalisi secara kuantitatif dengan menggunakan metode statistik.
Secara khsus penelitian ini hanya mendeskripsikan pengaruh metode
mengajar guru, fasilitas belajar, dan lingkungan belajar di sekolah Melalui
Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas VIII SMP
Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019.
41
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek dan objek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Menurut
Sugiyono (2008: 117).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri
2 Limau Tanggamus Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 159
siswa.
Tabel 6. Jumlah Seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau
Tahun Pelajaran 2018/2019
No Kelas Jumlah Siswa
1 VIII A 32 Siswa
2 VIII B 32 Siswa
3 VIII C 32 Siswa
4 VIII D 31 Siswa
5 VIII E 32 Siswa
Jumlah 159 Siswa
Sumber : TU SMP Negeri 2 Limau, Tanggamus Tahun Pelajaran
2018/2019
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini
jumlah populasi yang akan diteliti sebanyak 159 siswa
42
2. Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek dalam penelitian ini. Sugiyono
(2010:297), mengatakan bahwa populasi diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Besarnya sampel dalam penelitian ini
ditentukan oleh rumus T Yamane sebagai berikut.
n =
Di mana:
N = jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
= presisi yang ditetapkan
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 159 siswa dan presisi yang
ditetapkan atau tingkat signifikansi 0,05 besarnya sampel pada penelitian
ini sebagai berikut.
n =
= 114
C. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian dimaksudkan untuk
mempermudah dalam menganalisis data dan menghemat waktu penelitian,
yang nantinya dari sampel itu dapat mewakili populasi yang ada. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan peneliti, yaitu probability sampling
43
dengan menggunakan simple random sampling. Teknuk ini merupakan
pengambilan sampel yang mengambil anggota sample secara random
karena anggota populasi dianggap homogen (Sugiyono, 2011: 120). Untuk
menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi
proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional (Rahmat dalam
Silvia, 2009: 26), hal ini dilakukan dengan cara:
Berikut adalah tabel yang menunjkan hasil alokasi perhitungannya.
TABEL 7. Perhitungan Sampel untuk Masing-Masing Kelas
No. Kelas Perhitungan Jumlah Siswa
( Sampel)
1 VIII A 32/159 x 114 = 22,94 23
2 VIII B 32/159 x 114 = 28, 94 23
3 VIII C 32/159 x 114 = 28, 94 23
4 VIII D 31/159 x 114 = 22,22 22
5 VIII E 32/159 x 114 = 28, 94 23
Jumlah 114
Sumber : Hasil Pengolahan data 2018
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sasuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari hingga diperoleh infrmasi tentang
hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010: 60). Variabel
yang terdapat dalam penelitian ini adalah
44
1. Variabel Eksogen (Exogenous Variabel)
Variabel exogenous dalam suatu model jalur adalah variabel yang tidak
ada penyebab-penyebab eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak-
anak panah yang menuju ke arahnya selain pada bagian kesalahan
pengukuran. Jika antara variabel exogenous dikorelasikan maka korelasi
tersebut ditunjukan dengan anak panah berkepala dua yang
menghubungkan tiap variabel tersebut. Tiga variabel eksogen, yaitu
metode mengajar guru (X1), fasilitas belajar (X2), dan lingkungan belajar
di sekolah (X3).
2. Variabel Endogen (endogenous variabel)
Variabel endogenous, yaitu variabel yang mempunyai anak panah menuju
ke arah tersebut. Variabel yang termasuk di dalamnya ialah mencakup
semua variabel perantara dan tergantung, variabel perantara endogenous
mempunya anak panah yang menuju ke arahnya dan dari arah variabel
tersebut dalam suatu model diagram jalur, sedangkan variabel tergantung
hanya mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya. Variabel endogen
dalam penelitian ini, yaitu hasil belajar (Z) dan motivasi belajar (Y).
Namun untuk motivasi belajar siswa dapat juga menjadi variabel eksogen
saat motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar.
45
E. Definisi Konseptual Variabel dan Operasioanl Variabel
1. Definisi Konseptual Variabel
Definisi Konseptual adalah definisi yang diberikan kepada suatu kontraks
guna menjelaskan suatu konsep variabel baik variabel eksogen maupun
variabel endogen. Adapun variabel definisi konseptual dari variabel
eksogen dan variabel endogen dalam penelitian, yaitu:
a. Metode mengajar guru (X1)
Metode mengajar adalah strategi pembelajaran sebagai alat untuk
mencapai tujuan yang diharapkan (Djamarah, 2010: 74). Seorang guru
harus memiliki metode yang bervariasi dalam penyampaian materi pada
pembelajaran berlangsung. Metode yang bervariasi dapat dijadikan acuan
dan alat sebagai perangsang motivasi siswa demi keefektivan belajar yang
ingin dicapai.
b. Fasilitas Belajar (X2)
Fasilitas dalam Heryati dan Muhsin (2014:196) diartikan sebagai sesuatu
yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha. Usaha
ini dapat berupa benda-benda atupun uang.Lingkungan belajar yang
kondusif merupakan tulang punggung dan faktor pendorong yang dapat
memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran, sebaaliknya
lingkungan belajar yang kurang menyenangkan akan menimbulkan
kejenuhan dan rasa bosan (Majid, 2008: 165).
c. Lingkungan Belajar (X3)
Mariyana dkk (2010: 17) mendefinisikan bahwa” lingkungan belajar
adalah suatu tempat atau suasana keadaan yang mempengaruhi proses
46
perubahan tingkah laku manusia”. Adapun lingkungan belajar siswa
meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Lingkunga keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan
utama yang dikenal anak sehingga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan seorang anak. Lingkunga sekolah merupakan tempat siswa
untuk mendapatkan pendidikan secara formal untuk menciptakan generasi
muda yang cerdas dan berkualitas.
d. Motivasi Belajar (Z)
Suatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu di mana ada
suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.
e. Hasil Belajar (Y)
Hasil belajar merupakan hasil suatu interaksi dari tindak lanjut dan tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi guru,
tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi
siswa hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses
belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 2)
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasioanal adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel
atau konstrak dengan cara melihat pada dimensi tingkah laku atau properti
yang ditujukan oleh konsep dan mengkategorikan hal tersebut menjadi
elemen yang dapat diamati dan diukur (Sujarwo, 2009: 174)
47
1. Metode mengajar guru (X1)
Indikator metode mengajar guru antara lain sebagai berikut.
1) Kecakapan
a) Memberikan penjelasan yang mudah dimengerti siswa
b) Metode mengaar yang digunakan membuat materi lebih jelas
2) Pengetahuan
a) Menjawab pertanyaan siswa dengan baik
b) Menjelaskan materi pelajaran beserta contohnya
3) Proses belajar mengajar
a) Memiih metode mengajar sesuai dengan materi pelajaran
b) Memberi informasi pembelajaran
c) Memberikan magteri pembelajaran sesuai waktu
2. Fasilitas belajar (X2)
Tatang dkk (2011: 76) berpendapat bahwa fasilitas terdiri dari sarana
dan prasarana
1. Sarana pendidikan adalah segala fasilitas bisa berupa peralatan,
bahan, dan perabot yang langsung dipergunakan dalam proses
belajar mengajar di sekolah. Dilihatdari fungsinya sarana
dibedakan menjadi alat pelajaran, alat peraga, dan media
pembelajaran.
2. Prasarana adalah perangkat yang menunjang keberlangsungan
proses pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai. Prasarana
dibedakan menjadi dua, yaitu (1) prasarana yang secara langsung
48
digunakan untuk proses mengajar, seperti ruang praktek
keterampilan dan ruang labolatorium. (2) prasarana yang tidak
digunakan secara langsung untuk proses belajar mengajar.
Menurut Slameto (2008: 76) mengatakan untuk belajar yang efektif
diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur sebagai berikut.
a) Ruang belajar harus bersih dan tidak ada bau-bauan yang
mengganggu konsentarasi pikiran;
b) Ruangan cukup terang dan tidak gelap yang dapat membantu mata
c) Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat
pelajaran, buku-buku, dan sebagainya.
3. Lingkungan Belajar di Sekolah (X3)
Menurut Slameto (2009: 65-69) aspek-aspek lingkungan belajar di
sekolah meliputi sebagai berikut.
a) Kondisi sekolah meliputi letak sekolah dengan keramaian
b) Keadaan kelas meliputi sarana belajar di dalam kelas dan
prasarana di dalam kelas (ventilasi, penerangan, dan lain-lain)
c) Sarana dan prasarana meliputi media pembelajaran yang
digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran dan sarana
perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain dalam menunjang
siswa belajar.
d) Hubungan guru dengan siswa meliputi guru memberi bantuan
jika ada murid yang mengalami kesulitan dalam belajar dan
interaksi yang terjadi antara guru dengan murid
49
4. Motivasi Belajar (Y)
Motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya
untuk melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan. Motivasi
belajar meliputi sebagai berikut.
1) Motivasi Internal
a) Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c) Adanya harapan dan cita-cita masa depan
2) Motivasi Eksternal
a) Adanya penghargaan dalam belajar
b) Adanya lingkungan belajar yang kondusif
5. Hasil Belajar (Z)
Hasil belajar adalah sebuah perubahan dari tingkah laku,
sifat,maupun pengetahuan. Bukti bahwa seseorang telah
mengalami belajar adalah dengan perubahan tingkah laku yang
dialami oleh orang tersebut, misalnya dari pengetahuan yang
tadinya belum tahu menjadi tahu dan yang belum bisa menjadi
bisa.
Berikut disajikan pada Tabel.8 yang berisi tentang indikator, sub indikator,
dan skala masing-masing variabel penelitian
50
Tabel 8. Variabel, Indikator, Sub Indikator, dan Skala
Variabel Indikator Sub Indikator Skala
Metode
Mengajar
Guru (X1)
1. Kecakapan
2. Pengetahuan
3. Proses
belajar
mengajar
1. Memberikan
penjelasan yang
mudah
dimengerti siswa
2. Metode mengajar
yang digunakan
membuat materi
lebih jelas
1. Menjawab
pertanyaan siswa
dengan baik
2. Menjelaskan
materi beserta
contohnya
1. Memilih metode
sesuai dengan
materi pelajaran
2. Memberi
informasi tujuan
pembelajaran
3. Memberikan
materi pelajaran
seuai dengan
waktu
Interval
dengan
pendekatan
semantik
Diferential
Fasilitas
Belajar (x2)
1. Peralatan
belajar
mengajar
2. Perlengkapan
belajar
mengajar
1. Ketersediaan alat
tulis
2. Ketersediaan
bahan baca
1. Ketersediaan
peralatan
laboratorium
2. Memiliki kursi
dan meja yang
baik dan bersih
Inteval
51
3. Poses belajar
mengajar
3. Penerangan yang
baik
4. Memiliki
ventilasi yang
baik
1. Ruang yang aman
dan tenang
2. Jumlah murid
dengan sarana
yang cukup
3. Memiliki media
belajar dan sarana
pendukung
belajar
4. Memiliki guru
tang profesional
Lingkungan
Belajar di
Sekolah (X3)
1. Kondisi fisik
sekolah
2. Kondisi
sosial kelas
3. Disiplin
sekolah
1. Letak sekolah
dengan pusat
keramaian
1. Hubungan guru
dengan siswa
2. Hubungan siswa
dengan siswa
1. Peraturan sekolah
2. Ekstrakurikuler
Motivasi
Belajar (Z)
1. Motivasi
internal
1. Adanya hasrat
dan keinginan
berhasil
2. Adanya dorongan
dan kebutuhan
dalam belajar
3. Adanya harapan
dan cita-cita masa
depan
Interval
dengan
pendekatan
Semantik
Diferensial
Tabel 8. (Lanjutan)
52
2. Motivasi
Eksternal
1. Adanya
penghargaan
dalam belajar
2. Adanya
lingkungan
belajar yag
kondusif
hasil Belajar
(Y)
1. Nilai yang
diperoleh
Siswa
1. Tingkat atau hasil
Mid Semester IPS
Terpadu yang
diperoleh siswa
kelas VIII SMP
Negeri 2 Limau
Tahun Pelajaran
2018/2019
Interval
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini, penulis menggunakan
metode sebagai berikut.
1. Kuisioner atau Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepaad
responden untjuk dijawabnya (Sugiyono, 2011: 199). Data yang diperoleh
melalui angket ini untui memperoleh data mengenai persepsi siswa tentang
mengajar guru, fasilitas belajar, lingkungan belajar di sekolah, dan
motivasi belajar.
Tabel 8. (Lanjutan)
53
G. Uji Persyaratan instrumen
Adapun uji persyaratan instrumen sebagai berikut.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan
keaslian suatu instrumen (Arikunto, 2009: 64). Suatu instrumen dikatakan
valid apabila mempunyai validitas yang tinggi. Namun, sebaliknya
instrumen yang kurang valid mamiliki validitas rendah. Untuk mengukur
tingkat validitas digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson
sebagai berikut.
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y
X = Data dari variabel X
Y = Data dari variabel Y
N = Jumlah Sampel
(Awalludin, 2008: 315)
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukan bahwa instrumen penelitian
memiliki tingkat kepercayaan dan keandalan. Reliabilitas digunakan untuk
menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan
dalam penelitian. Dalam penelitian ini ujireliabilitas menggunakan rumus
54
Alpha Cronbach, rumus ini digunakan apabila instrumen angket memiliki
alternatif jawaban lebih dari dua pilihan (ganda maupun essay). Dapat
dihitung dengan rumus berikut.
(
)(
∑
)
Keterangan:
= reliabilitas instrumen.
n = banyaknya soal (item).
∑ = jumlah varians skor tiap-tiap butir soal.
= varians total (Purnomo, 2015: 149)
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari
sampel yang berasal dari populasi berdistribusi normal atau sebaliknya.
Uji normalittas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
kolmogorov-smirnov karena data yang dipakai berbentuk interval yang
disusun berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif dengan menggunakan
kelas-kelas interval. Uji kolmogorov-smirnov diasumsikan bahwa
distribusi variabel yang sedang diuji memepunai sebaran kontinyu.
Kelebihan menggunakan uji kolmogorov-smirnov dibandingkan normalitas
yang lain adalah sederhana dan tidak menimbulkan persepsi di antara satu
55
pengamatan dengan pengamatan yang lain. Jadi uji kolmogorog-smirnov,
sangat tepat digunakan untuk uji normalitas pada penelitian ini. Rumus uji
kolmogorov smirnov adalah sebagai berikut.
Syarat Hipotesis yang digunakan.
H0 : Distribusi variabel mengikuti distribusi normal
H1 : Distribusi variabel tidak mengikuti distribusi normal
Statistik Uji yang digunakan.
D = max \ fo (xi) – Sn (xi) \ ; i = 1,2,3, ...
Di mana :
Fo (Xi) = fungsi distribusi frekuensi kumulatif relatif dari distribusi teoritis
dalam kondisi Ho
Sn (Xi) = Distribusi frekuensi kumulatif dari pengamatan sebanyak-
banyaknya
Dengan cara membandingkan nilai D terhadap nilai D pada tabel
Kolmogorof Smirnov dengan tarap nyata α maka aturan pengambilan
keputusan dalam uji ini adalah :
Jika D ≤ tabel maka Terima Ho
Jika D > tabel maka Tolak Ho
Keputusan juga dapat diambil dengan berdasarkan kolmorof Smirnov Z
jika KSZ ≤ Z α maka terima Ho juga sebaliknya. Dalam prhitungan
menggunakan nilai signifikan (Asyimp Significance). Jika nilai
56
signifikansi lebih lebih kecil dari α maka tolak Ho demikian juga
sebaliknya. (Sugiyono, 2011: 156-159)
2. Uji Homogenitas
Salah satu uji persyaratan yangharus dipenuhi dalam penggunaan statistik
parametrik, yaitu uji homogenitas. Uji hmogenitas dimaksudkan untuk
megetahui apakah datasampel yang diperoleh berasal dari populasi yang
bervarians homogen atau tidak. Untuk melakukan pengujian homogenitas
populasi diperlukan hipotesis sebagai berikut.
Ho : populasi bervarians homogen
Ha : populasi tidak bervarians homogen
Untuk mencari homogenitas digunakan rumus Levene Statistik, yaitu
dapat dirumuskan sebagai berikut.
∑
∑ ∑
Kriteria pengujian sebagai berikut:
Menggunakan nilai significancy. Apabila menggunakan ukuran ini harus
dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditentukan sebelumnya. Karena α
yang ditetapkan sebesar 0,05 (5%) maka kriterianya, yaitu.
Terima Ho apabila nilai Significancy > 0,05
Tolak Ho apabila apabila nilai Significancy < 0,05
57
I. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Linieritas Garis Regresi
Uji kelinieran regresi dilakukan untuk mengetahui apakah pola regresi
bentuknya linier atau tidak. Menurut Rusman 2013: 67). Uji keberartian
dan kelinieran dilakukan untuk mengetahui apakah pola regresi bentuknya
linear atau tidak serta koefisien arahnya berarti atau tidak. Uji keberartian
regresi linear multiple menggunakan statistik F dengan rumus.
F=
Keterangan:
S2reg = Varians regresi
S2sis= Varians sisa
Kriteria Pengujian :
a. Menggunakan koefisien signifikansi (sig.), yaitu dengan cara
membandingkan nilai Sig. dari Deviation from linearity pada tabel
ANOVA dengan α = 0,05 dengan criteria apabila nilai Sig. pada
Deviation from linearity > α maka Ho diterima. Sebaliknya Ho tidak
diterima.
b. Menggunakan harga koefisien F pada baris Deviation From linearity
atau F Tuna Cocok (TC) pada Tabel ANOVA dibandingkan dengan
Ftabel. Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel
58
dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = k-2. Sebaliknya Ho
ditolak (Sudarmanto,2005:124).
2. Uji Multikolinieritas
Menurut Sudarmanto (2005: 136-138), uji asumsi tentang multikolinieritas
dimaksud untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubunan yang
linier antara variabel bebas yang satu denganv variabel bebas lainnya. Ada
tidaknya korelasi antar variabel independen dapat diketahui dengan
memanfaatkan Statistik korelasi product moment dari Pearson.
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan
= koefisien korelasi antara gejala X dan gejalan Y
X = Skor gejala X
Y = Skor gejala Y
N = Jumlah sampel
Rumusan hipotesis, yaitu:
H0 : tidak terdapat hubungan antar variabel independen
H1 : terdapat hubungan antar variabel independen
59
Kriteria hipotesis sebagai berikut:
1. Apabila r hitung < r tabel dengan dk – n dan alpha 0,05 = maka H0
ditolak. Sebaliknya jika r hitung > r tabel maka H0 diterima.
2. Apabila koefisien signifikansi < a maka terjadi multikolinieritas
diantara variabel independennya.
3. Uji Autokorelasi
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi
diantara data pengamatan atau tidak. Adanya autokorelasi dapat
mengakibatkan penaksiran mempunyai varians minimum (Sudarmanto,
2005: 142-143). Metode uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah statistic d Durbin - Watson.
Tahap-tahap pengujian dengan uji Durbin – Watson sebagai berikut:
1. Cari nilai-nilai residu dengan OLS (Ordinary Least Square) dari
persamaan yang akan diuji dan dihitung statistic d dengan
menggunakan persamaan ∑
∑
.
2. Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen kemudian
lihat Tabel Statistik Durbin – Watson untuk mendapatkan nila-nilai
kritis d yaitu nilai Durbin – Watson Upper, du dan nilai Durbin –
Watson, d1.
3. Dengan menggunakan terlebih dahulu Hipotesis Nol bahwa tidak ada
otokorelasi positif dan Hipotesis Alternatif :
60
Ho : ρ ≤ 0 (tidak ada aoutokorelasi positif)
Ha : ρ < 0 (ada aoutokorelasi positif)
Dalam keadaan tertentu, terutama untuk menguji kesamaan beda
pertama, uji d dua sisi akan lebih tepat. Langkah-langkah 1 dan 2
persis sama diatas sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis nol
bahwa tidak ada otokorelasi.
Ho : ρ = 0
H1 : ρ = 0
Rumus hipotesis yaitu :
Ho : tidak terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan.
H1 : terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan.
Kriteria Pengujian :
Apabila nilai statistic Durbin – Watson berada diantara angak 2 atau
mendekati angka 2 dapat dinyatakan data pengamatan tersebut tidak
memiliki otokorelasi (Rietveld dan Sunarianto dalam Sudarmanto,
2005:141).
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians
residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan.
Pendekatan yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas, yaitu rank korelasi dari Spearman. Kriterian yang
digunakan untuk menyatakan apakah ada atau tidaknya heteroskedastisitas
61
menggunakan harga koefisien signifikansi dengan membandingkan tingkat
alpha yang ditetapkan maka dapat dinyatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas diantara data pengamatan tersebut dan sebaliknya.
Pengujian rank korelasi sperman didefinisikan sebagai berikut.
Rs = 1-6 [∑
– ]
Keterangan:
rs = koefisien korelasi spearman
di = selisih ranking antara variabel X dan Y untuk setiap subjek
N = Jumlah kasus atau variabel
Di mana nilai rs adalah -1≤ r ≤ 1.
Kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika nilai koefisien signifikansi (Sig.) lebih besar dari α yang dipilih
(misalnya 0,05) maka dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas
diantara data pengamatan tersebut yang berarti menerima Ho dan
sebaliknya apabila koefisien signifikansi (Sig.) lebih kecil dari α yang
dipilih (misalnya 0,05) maka dapat dinyatakan terjadi heteroskedastisitas
diantara data pengamatan tersebut yang berarti menolak
Rumusan hipotesis:
H0 = Tidak ada hubungan yang sistematis antara variabel yang
menjelaskan menjelaskan dan nilai mutlak dari residua
H1 = Ada hubungan yang sistematis antara variabel yang menjelaskan
dan nilai mutlak dari residual.
62
J. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan regresi linier
dengan analisis jalur. Analisis jalur (Path Analysis) merupakan
pengembangan analisis multi regresi, sehingga analisis regresi dapat
dikatakan sebagai bentuk khusus dari analisis jalur. Analisis jalur
digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel
yang berbentuk sebab akibat (bukan bentuk hubungan
interaktif/reciprocal). Model hubungan antar variabel tersebut, terdapat
variabel independen yang dalam hal ini disebut variabel eksogen, dan
variabel dependen yang disebut variabel endogen (Sugiyono 2009:297).
Analisis jalur (Path Analysis) merupakan suatu bentuk pengembangan dari
model regresi dan korelasi, yang digunakan untuk menguji kecocokan
tentang matriks korelasi terhadap dua atau lebih model sebab-akibat yang
diperbandingakn oleh peneliti. Pada umunya model tersebut dilukiskan
dalam bentuk lingaran dan garis di mana anak panah tunggal manandai
adanya hubungan sebab-akibat. (Sugiyono, 2010: 297)
1. Persyaratan Analisis Jalur
Analisis jalur mensyaratkan asumsi seperti yang biasanya digunakan
dalam analisis regresi, khusus sensitif terhadap model yang spesifik.
Sebab, kesalahan dalam menentukan relevansi variabel menyebabkan
adanya pengaruh yang substansial terhadap koefisien jalur. Koefisien jalur
biasanya digunakan untuk mengukur seberapa penting perbedaan jalur
yang langsung dan tidak langsung tersebut merupakan sebab akibat
63
terhadap variabel variabel terikat. Penafsiran seperti itu harus dikerjakan
dalam konteks perbandingan model alternatif. Penggunaan analisis jalur
dalam analisis data penelitian didasarkan pada seberapa asumsi sebagai
berikut:
a. Hubungan antar variabel adalah linier, artinya perubahan yang terjadi
pada variabel merupakan fungsi perubahan linier dari variabel lainnya
yang bersifat kausal.
b. Variabel sisa (residu) tidak berkorelasi dengan variabel regresi lainnya
antar variabel indepneden, dan
c. Variabel yang diukur berskala inteval atau rasio.
2. Model Analisis Jalur
Penelitian ini dkemukakan sebuah proposisi bahwa
- Antara X1, X2, dan X3 terdapat kaitan korelatif. Ketiga konstrak
tersebut bersama-sama mempengaruhi Z
- X1, X2, X3, dan Z bersama-sama mempengaruhi Y
Substruktur 1
64
Substruktur 2 :
Gambar 2. Paradigma Jalur Path Analysis (Analisi Jalur)
Berdasarkan gambar 2 diagram analisis dua jalur diatas terdapat tiga
variabel eksogen, yaitu metode mengajar guru (X1), fasilitas belajar (X2),
dan lingkungan belajar di sekolah (X3). Pada model saling berkorelasi dan
memiliki dampak langsung maupun tidak langsung. Model tersebut
merupakan analisis jalur model rekursif yaitu dimana anak panah menuju
satu arah, dijelaskan sebagai berikut :
1. Anak panah menuju satu arah yaitu, X1, X2, dan X3 ke Y . selanjutnya
dari Y menuju ke Z.
2. Hanya terdapat satu variabel endogen yaitu (Z) dan tiga variabel
eksogen yaitu (X1, X2dan X3)
Hipotesis model analisis jalur terdapat tiga variabel eksogen, satu variabel
endogen dan satu variabel intervening, yaitu :
65
X1 : Metode Mengajar Guru
X2 : Fasilitas Belajar
X3 : Lingkungan Belajar di Sekolah
Y : Motivasi Belajar
Z : Hasil Belajar
Dimana motivasi belajar (Y) dipengaruhi oleh Metode mengajar guru(X1),
fasilitas belajar (X2), dan lingkungan belajar di sekolah (X3). Metode
mengajar guru (X1), fasilitas belajar (X2), dan lingkungan belajar di
sekolah (X3) berpengaruh langsung terhadap hasil belajar (Z). Dan Metode
mengajar guru (X1), fasilitas belajar (X2), dan lingkungan belajar di
sekolah (X3) berpengaruh tidak langsung terhadap hasil belajar (Z). Selain
itu, Metode mengajar guru(X1), fasilitas belajar (X2), dan lingkungan
belajar di sekolah (X3) juga mempengaruhi tidak langsung terhadap
motivasi belajar (Y). Dan Metode mengajar guru (X1), fasilitas belajar
(X2), dan lingkungan belajar di sekolah (X3) juga mempengaruhi langsung
terhadap motivasi belajar (Y). Begitu pula terdapat korelasi antara Metode
mengajar guru(X1), fasilitas belajar (X2), dan lingkungan belajar di sekolah
(X3) melalui motivasi belajar (Y) terhadap hasil belajar (Z). Koefisien
analisis jalur tersebut kita cari dari dua persamaan regresi dan satu
koefisien korelasi. dua persamaan regresi tersebut diperoleh dari tanda
anak panah garis lurus satu arah.
66
Regresi pertama, yaitu regresi dari variabel X1 ke Z, variabel X2 ke Z, dan
dari variabel X3 ke Z. Regresi kedua, yaitu regresi dari variabel X1 ke Y,
dan dari variabel X2 ke Y, dan dari variabel X3 ke Y. Sedangkan satu
koefisin korelasi diperoleh dari koefisien korelasi hubungan antara X1, X2
dan X3 yang ditunjukan oleh tanda panah melengkung. Dari dua
persamaan regresi dan korelasi dapat ditulis dalam bentuk sebagai berikut :
Y=pyx1+ pyx2 + pyx3+ e1
Z= pyx1+pyx2 +pyx3 + e1
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Ada pengaruh antara metodemetodemengajarguru terhadap motivasi
belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Ada pengaruh antara fasilitasbelajar terhadap motivasi belajar siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019.
3. Ada pengaruh antara lingkunganbelajar di sekolahterhadap motivasi
belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019.
4. Ada pengaruh antara metodemengajar guru terhadap hasil belajar IPS
Terpadusiswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran
2018/2019.
5. Ada pengaruh antara fasilitasbelajar terhadap hasil belajar IPS
Terpadusiswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran
2018/2019.
134
6. Ada pengaruh antara lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar
IPS Terpadusiswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran
2018/2019.
7. Ada pengaruh antara motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019.
8. Ada pengaruh simultan antara metodemengajar guru, fasilitasbelajar,
danlingkunganbelajar di sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019.
9. Ada pengaruh simultan antara metodemengajar guru, fasilitasbelajar,
danlingkunganbelajar di sekolah terhadap hasilbelajar IPS Terpadu siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun Pelajaran 2018/2019.
10. Ada pengaruh simultan antara metodemengajar guru, fasilitasbelajar,
danlingkunganbelajar di sekolahmelalui motivasi belajar terhadap hasil
belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limau Tahun
Pelajaran 2018/2019.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang dilakukan
mengenai pengaruh Pengaruh Metode Mengajar Guru, Fasilitas Belajar, dan
Lingkungan Belajar di Sekolah Melalui Motivasi Belajar Terhadap Hasil
Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 LimauTahun Pelajaran
2018/2019 maka penulis menyarankan hal-hal berikut.
135
1. Guru selaku tenaga pendidik sebaiknya harus memiliki tingkat
kemampuan yang tinggi dalam mengatur dan memberikan pengajaran
kepada siswa dengan menerapkan metode-metode yang menarik dan tidak
monoton saat mengajar
2. Sekolah seharusnya menyediakan kotak sampah di tiap sudut kelas agar
terciptanya lingkungan belajar yang nyaman, aman, dan bersih.
3. Sekolah diharapkan dapat mengelola fasilitas belajar, seperti
perpustakaan, laboratorium IPA, laboratorium komputer, dan sarana
prasarana lainnya agar dapat berfungsi secara maksimal.
4. Sebaiknya guru sebagai tenaga pendidik dapat menguasai kompetensi
yang harus dimiliki oleh guru agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa
baik itu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, ataupun kompetensi
professional.
5. Guru harus mampu menguasai bidang keilmuan yang dimilikinya,
menggunakan metode mengajar yang bervariasi, serta guru diharapkan
mampu mendorong siswa untuk lebih aktif pada saat kegiatan belajar
mengajar.
6. Kepala sekolah dan guru diharapkan dapat bekerjasama untuk
mewujudkan dan meningkatkan lingkungan belajar di sekolah yang baik,
yakni dengan meningkatkan hubungan dan interaksi yang baik sesama
siswa dengan guru dan siswa dengan siswa
7. Diharapkan guru dapat meningkatkan motivasinya dalam bekerja dengan
cara menciptakan inovasi-inovasi dalam mengajar.
136
8. Guru diharapkan mampu memberikan stimulus berupa rewards siswa
untuk menciptakan motivasi yang tinggi bagi siswa. Selain itu guru juga
sebaiknya memiliki motivasi yang tinggi untuk menciptakan inovasi-
inovasi baru dalam proses pembelajaran.
9. Siswa diharapkan dapat lebih aktif dalam pembelajaran agar tercipta
interaksi antara guru dengan siswa sehingga menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Avivah, Rahmah Nur. 2017. Pengaruh Metode Mengajar Guru dan Minat
Siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Melalui Belajar terhadap
Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII (Reguler)MTS Negeri
2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016. (Skripsi). Bandar
Lampung: Universitas Lampung.
Bafadal,Ibrahim. 2016. Manajemen Pelengkapan Sekolah. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasioanal. (2003). Undang-undang Sistem Sistem
Pendidikan NasionalNomor 23 tahun 2003. Jakarta: Depdiknas
Elmubarok, 2008. Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.
Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hasbullah, 2008. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Gafindo
Persada
Hardianto,Rio Noverdhi. 2014, “Pengaruh Motivasi Belajar, Lingkungan
Keluarga, dan Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar Akuntansi
Siswa Kelas X1 IPS SMA Negeri 1 Brebes Tahun Ajaran
2013/2014”. Jurnal Nasional. Semarang: Fakultas Ekonomi
UNNES.
Hariyanto. (2010). Motivasi Belajar. (online), Tersedia:
http//belajarpsikologi.com/Pengertian-motivasi-belajar/ (Diakses
Tanggal 7 oktber 2018)
Rusman, Tedi. 2015. Statistika Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu
Rusman, Tedi. 2016. Statistika Parametrik. Lampung
Ramadhan, Dwi Putra. 2015 “Pengaruh Minat Baca, Lingkungan Belajar
di Sekolah, dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah Terhadap
Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelass VII SMP Kartika II
Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015”. Skripsi. Lampung:
FKIP Universitas Lampung.
Rahma, Febrianti. 2016, “Pengaruh Metode Mengajar Guru dan Motivasi
Belajar Terhadap Prestasi BelajarAkuntansi Siswa Kelas XI SMA
Negeri 4 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016”. Jurnal.
Yogyakarta: UNY.
Wahab. Rohmalia, 2016. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sardiman, 2009. Interaksi dan Motivator Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rajawali Pers
Suryosubroto, B. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya
Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2017. Metode penelitian Bisni. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitataif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Universitas Lampung. 2010. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas
Lampung. Bandarlampung: Universitas Lampung.
Walgito, B. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: CV. Andi.
Warsita Bambang, . 2008. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.