PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN CAPITAL ADEQUACY … · pihak ketiga (DPK) perbankan pada...
Transcript of PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN CAPITAL ADEQUACY … · pihak ketiga (DPK) perbankan pada...
PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN CAPITAL ADEQUACY RATIOTERHADAP RETURN ON ASSETS (STUDI KASUS PT BANK PEMBANGUNAN
DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN (BJB) PERIODE TAHUN 2005-2009
Husni Jayadi¹, Prodi Mbti²
Universitas Telkom
AbstrakPenelitian ini diberi judul “Pengaruh Loan to Deposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio TerhadapReturn On Assets”. Studi kasus pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bjb)periode tahun 2005 - 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Loan toDeposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio terhadap Return On Assets PT. Bank bjb periode tahun2005 - 2009, baik secara parsial maupun secara simultan. Objek penelitian ini adalah PT. BankPembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bjb). Pengumpulan data dilakukan dengan caramengambil dokumentasi laporan keuangan dari situs resmi PT. Bank bjb dan diolahmenggunakan uji statistik regresi linier berganda dengan alat SPSS 17.0. Berdasarkan analisisyang telah dilakukan, diketahui besarnya pengaruh variabel X_1(Loan to Deposit Ratio) danX_2(Capital Adequacy Ratio) terhadap variabel Y (Return On Assets) adalah sebesar 30,4%. Secarasimultan kedua variabel berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. Namun secara parsial, hanyavariabel X_1saja yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel Y yaitu sebesar 52,2%
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi
Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar- belakangi
oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang
penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah
satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang
dinasionalisasi yaitu NV Denis (De Erste Nederlansche Indische
Shareholding) yang sebelumnya perusahaan tersebut bergerak di bidang bank
hipotek. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1960
Pemerintah Propinsi Jawa Barat dengan Akta Notaris Noezar nomor 152
tanggal 21 Maret 1961 dan nomor 184 tanggal 13 Mei 1961 dan dikukuhkan
dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Jawa Barat nomor
7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961, mendirikan PD Bank Karya
Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas
Daerah sebesar Rp. 2.500.000,00.
Untuk menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya
Pembangunan Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi
Jawa Barat nomor 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan
hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan
daerah yang berusaha di bidang perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan
Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978,
nama PD. Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.
Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan
Tugas Akhir - 2011
2
Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992
serta berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995 mempunyai sebutan “ Bank
Jabar “ dengan logo baru.
Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan
perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta
Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8
Tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI
tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan
Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan
perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank
Indonesia No. 2/ 18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April
2000 Bank Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia
yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan
dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah.
Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3 Juli 2007 di
Bogor, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.
9/63/KEP.GBI/2007 tanggal 26 November 2007 tentang Perubahan Izin
Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin
Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
serta SK Direksi Nomor 1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29 November 2007
maka nama perseroan berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten dengan sebutan (call name) Bank Jabar Banten.
Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPS-LB) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Nomor 26
tanggal 21 April 2010, sesuai dengan Surat Bank Indonesia
Tugas Akhir - 2011
3
No.12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo
serta Surat Keputusan Direksi Nomor 1337/SK/DIR-PPN/2010 tanggal 5 Juli
2010, maka perseroan telah resmi berubah menjadi bank bjb.
1.2 Latar Belakang Penelitian
Perbankan merupakan salah satu pilar penunjang ekonomi yang
sangat penting peranannya dalam pembangunan ekonomi Indonesia, terutama
dalam menghadapi era perdagangan bebas dan globalisasi, baik sebagai
perantara (financial intermediary) antara sektor defisit dengan sektor surplus,
ataupun sebagai agent of development maupun sebagai agent of service.
Perkembangan perbankan sepanjang tahun 2009 menunjukkan
adanya pemulihan setelah krisis global yang berlangsung pada tahun 2008.
Hal tersebut tercermin dengan adanya pertumbuhan aset, kredit dan dana
pihak ketiga (DPK) perbankan pada periode Juni hingga Desember 2009 yang
relatif lebih tinggi dibanding semester pertama 2009.
Sepanjang tahun 2009, pertumbuhan aset perbankan mencapai Rp.
223 Triliyun atau bertumbuh hampir sebesar 10% yang didorong oleh
pertumbuhan kredit yang juga mencapai 10% atau sebesar Rp. 130 Triliyun.
Pertumbuhan kredit tersebut masih belum menunjukkan meningkatnya fungsi
intermediasi perbankan yang optimal. Rendahnya pertumbuhan kredit di satu
sisi disebabkan persepsi perbankan terhadap tingginya risiko sektor riil yang
masih terimbas krisis keuangan global. Sebaliknya di sisi lain juga disebabkan
aktivitas ekonomi yang melambat serta tingginya suku bunga. Loan to
Deposit Ratio (LDR) yang merupakan salah satu indikator intermediasi
perbankan, pada 2009 menunjukkan peningkatan rasio yang melambat setelah
pada tiga tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan yang relatif baik. LDR
sepanjang 2005-2008 terus mengalami peningkatan, namun pada 2009 LDR
Tugas Akhir - 2011
4
mengalami penurunan dari 74,6% pada 2008 menjadi 72,9% pada Desember
2009.
Walaupun penyaluran kredit tetap mengalami peningkatan pada
2009, akan tetapi kredit modal kerja mengalami penurunan jika dibandingkan
2008. Kondisi tersebut antara lain dapat disebabkan penerapan suku bunga
perbankan yang tetap tinggi (suku bunga kredit rata-rata hanya turun sebesar
kurang dari 100 basis poin) walaupun Bank Indonesia telah menurunkan BI
rate sepanjang tahun 2009 sebesar 275 basis poin.
Kondisi tersebut dikhawatirkan akan membuat terjadinya
keengganan sektor riil dalam menggunakan fasilitas kredit untuk mendukung
pengembangan perusahaannya. Keengganan penggunaan kredit tersebut juga
tercermin dari undisbursed loan perbankan yang menunjukkan peningkatan
sepanjang tahun 2008 hingga 2009. Porsi perbandingan undisbursed loan
dengan kredit pada 2009 mencapai 22,5% yang merupakan rasio tertinggi
sejak 2005.
Dari sisi DPK, pertumbuhan dana masyarakat sepanjang 2009 juga
kurang menunjukkan peningkatan yang tinggi jika dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. Sepanjang tahun 2009, peningkatan DPK hanya sebesar Rp. 220
Triliyun atau rata-rata meningkat sebesar Rp. 18 triliyun per bulan. Kondisi
tersebut menurun jika dibandingkan rata-rata peningkatan DPK per bulan di
tahun 2008 sebesar Rp. 20 triliyun dan Rp. 19 triliyun di tahun 2007. Untuk
ke depan, dengan membaiknya kondisi pasar finansial di luar perbankan,
diperkirakan akan berat bagi perbankan untuk
meningkatkan kepercayaan masyarakat agar tetap menyimpan dananya di
bank. Diperlukan strategi yang inovatif bagi perbankan dalam usahanya
meningkatkan DPK khususnya dana yang memiliki biaya yang rendah (dana
tabungan dan giro).
Tugas Akhir - 2011
5
Dilihat dari komposisi DPK yang ada, dimana porsi deposito masih
memiliki share yang cukup besar (pada 2008 share deposito mencapai 47%
dan pada 2009 sebesar 46%) membuat kemampuan perbankan untuk menekan
biaya dana menjadi terbatas, yang pada akhirnya akan berdampak pada
penurunan suku bunga kredit menjadi kurang optimal. Kondisi tersebut yang
antara lain dapat melemahkan fungsi intermediasi perbankan terhadap sektor
riil.
Walaupun demikian, beberapa rasio kinerja perbankan mengalami
peningkatan. Return On Asset (ROA) juga mengalami peningkatan yang
menunjukkan perbaikan kinerja perbankan yang relatif meningkat.
Permodalan perbankan juga menunjukkan perbaikan yaitu dengan
meningkatnya Capital Adequacy Ratio (CAR) menjadi 17,4% walaupun
belum dapat menyamai pencapaian di tahun 2006 sebesar 21,3%.
Di samping rasio yang membaik, beberapa indikator menunjukkan
adanya penurunan kinerja, diantaranya adalah LDR yang menurun dan Non
Performing Loan (NPL) yang relatif mengalami kenaikan. Penurunan kualitas
kredit tersebut mempengaruhi perbankan dalam penempatan dana yang
dimilikinya. Hal tersebut dapat tercermin dari rasio penempatan SBI
dibandingkan penyaluran kredit yang mengalami peningkatan pada 2009
menjadi sebesar 14,75%, dibandingkan 12,73% pada akhir 2008.
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bjb) sebagai
salah satu bank pembangunan daerah di Indonesia dalam waktu periode 2005
- 2009 telah mengalami peningkatan dana pihak ketiga terutama berbentuk
goti, tabungan dan deposito yang cukup pesat, peningkatan dana pihak ketiga
terbesar terjadi tahun 2006, yaitu meningkat sebesar 27,33% dibandingkan
tahun sebelumnya.
Tugas Akhir - 2011
6
Untuk LDR PT. Bank bjb selama periode 2005 – 2009, posisi
terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 75,67%, dan posisi tertinggi
terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 89,44%. Secara keseluruhan
berdasarkan LDR yang selama ini dimiliki, PT. Bank bjb memiliki tingkat
likuiditas yang baik walaupun pernah sekali terpuruk pada tahun 1999 lalu
karena dampak dari krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998.
Namun setelah itu PT. Bank bjb bisa terus memperbaiki kinerjanya secara
bertahap. Perkembangan LDR PT. Bank bjb selama periode tahun 2005 –
2009 secara umum dapat dilihat pada grafik berikut :
Gambar 1.1
Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) PT. Bank bjb
tahun 2005 – 2009
Sumber : Data yang telah diolah
Sedangkan untuk CAR PT. Bank bjb selama periode tahuhn 2005 –
2009 selalu berada diatas 8% yang artinya sesuai dengan ketentuan dari Bank
Indonesia yaitu penyediaan modal minimal sekurang-kurangnya sebesar 8%.
65.00%
70.00%
75.00%
80.00%
85.00%
90.00%
95.00%
2005 2006 2007 2008 2009
LDR
LDR
Tugas Akhir - 2011
7
CAR terendah PT. Bank bjb terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 15,32%
dan tertinggi pada tahun 2009 yaitu sebesar 21,20%. Perkembangan CAR PT.
Bank bjb selama periode tahun 2005 – 2009 dapat dilihat pada grafik sebagai
berikut :
Gambar 1.2
Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR) PT. Bank bjb
tahun 2005 – 2009
Sumber : Data yang telah diolah
Sedangkan untuk ROA PT. Bank bjb selama periode tahun 2005 –
2009 tertinggi terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 3,47% dan terendah
terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 2,44%. Berikut adalah grafik
perkembangan ROA pada PT. Bank bjb selama periode tahun 2005 – 2009 :
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
2005 2006 2007 2008 2009
CAR
CAR
Tugas Akhir - 2011
8
Gambar 1.3
Perkembangan Return On Assets (ROA) pada PT. Bank bjb
tahun 2005– 2009
Sumber : Data yang telah diolah
Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui “Pengaruh Loan to Deposit Ratio dan Capital Adequacy
Ratio terhadap Return On Assets pada PT. Bank bjb periode tahun 2005 -
2009”.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas,
maka penulis mengidentifikasikan permasalahan yang akan dianalisis yaitu
pada belum optimalnya kinerja perbankan di Indonesia terutama dalam
menggerakkan dunia usaha melalui peran intermediasi yang dijalankan dapat
dilihat dari rasio keuangan perbankan. Dalam hal ini terdapat beberapa rasio,
diantaranya Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Capital Adequacy Ratio
(CAR). Sampai dengan akhir tahun 2009, LDR perbankan masih rendah
0.00%
1.00%
2.00%
3.00%
4.00%
2005 2006 2007 2008 2008
ROA
ROA
Tugas Akhir - 2011
9
berkisar pada tingkat 72,88%, sementara CAR 17,42%. Disatu sisi rendahnya
LDR menunjukkan belum optimalnya peran intermediasi yang dijalankan
perbankan. Maka penulis mengidentifikasikan permasalahan yang akan
dianalisis terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan Loan to Deposit Ratio pada PT. Bank bjb
tahun 2005 - 2009?
2. Bagaimana perkembangan Capital Adequacy Ratio pada PT. Bank
bjb tahun 2005 - 2009?
3. Bagaimana perkembangan Return On Assets pada PT. Bank bjb
tahun 2005 - 2009?
4. Bagaimana pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Return On
Assets pada PT. Bank bjb tahun 2005 - 2009?
5. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Return On
Assets pada PT. Bank bjb tahun 2005 - 2009?
6. Bagaimana pengaruh Loan to Deposit Ratio dan Capital Adequacy
Ratio terhadap Return On Assets pada PT.Bank bjb tahun 2005 -
2009?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan Loan to Deposit Ratio pada PT.
Bank bjb tahun 2005 - 2009.
2. Untuk mengetahui perkembangan Capital Adequacy Ratio pada PT.
Bank bjb tahun 2005 - 2009.
3. Untuk menganalisis dan mengetahui Return On Assets yang dimiliki
oleh PT. Bank bjb tahun 2005 - 2009.
Tugas Akhir - 2011
10
4. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Loan to Deposit Ratio
terhadap Return On Assets pada PT. Bank bjb tahun 2005 - 2009.
5. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Capital Adequacy
Ratio terhadap Return On Assets pada PT. Bank bjb tahun 2005 -
2009.
6. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Loan to Deposit Ratio
dan Capital Adequacy Ratio terhadap Return On Assets pada PT.
Bank bjb tahun 2005 - 2009.
1.5 Kegunaan Penelitian
Kegunaan dengan melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi praktisi dalam hal ini adalah investor diharapkan dapat
memberikan kontribusi dalam berinvestasi dengan melihat
perkembangan Loan to Deposit ratio, Capital Adequacy Ratio dan
Return On Assets sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan untuk berinvestasi. Sedangkan bagi PT. Bank bjb sendiri
hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
dasar pengambilan keputusan dalam rangka memaksimumkan
kinerja perusahaan dalam memperoleh laba.
2. Bagi akademisi diharapkan penelitian ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan mengenai rasio keuangan suatu bank
khususnya Loan to Deposit ratio, Capital Adequacy Ratio dan
Return On Assets.
3. Bagi penelitian selanjutnya hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai tambahan referensi dan sebagai bahan masukan untuk
Tugas Akhir - 2011
11
penelitian berikutnya, khususnya bagi peneliti lain yang berminat
mempelajari masalah yang sama.
Tugas Akhir - 2011
12
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011
1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dalam
penelitian ini dengan menggunakan data-data yang diperoleh serta metode
analisis regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS Statistics
17.0 for windows, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Perkembangan LDR pada PT. Bank bjb selama periode tahun 2005 –
2009 mengalami fluktuasi kenaikan dan penurunan setiap
triwulannya. Rata-rata LDR pada PT. Bank bjb selama periode
tersebut adalah sebesar 77,24%. Hal ini menunjukkan bahwa secara
rata-rata selama periode 2005 – 2009 PT. Bank bjb masih belum
berhasil menjaga tingkat LDR-nya walaupun hanya berada sedikit
saja dibawah batas minimum LDR yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia yaitu sebesar 78%. Hal ini menunjukkan bahwa PT.Bank
bjb masih kurang maksimal dalam menyalurkan kreditnya.
2. Perkembangan CAR pada PT.Bank bjb selama periode tahun 2005 –
2009 mengalami fluktuasi kenaikan dan penurunan setiap
triwulannya. Rata-rata CAR pada PT.Bank bjb selama periode
tersebut adalah sebesar 16,43%. Hal ini menunjukkan bahwa secara
rata-rata selama periode tersebut, PT.Bank bjb berhasil menjaga
tingkat CAR-nya sesuai dengan ketentuan tingkat kesehatan bank
yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu CAR minimal
sebesar 8%.
3. Perkembangan ROA pada PT.Bank bjb selama periode tahun 2005 –
2009 mengalami fluktuasi kenaikan dan penurunan setiap
Tugas Akhir - 2011
2
triwulannya. Rata-rata ROA pada PT.Bank bjb selama periode
tersebut adalah sebesar 3,35%. Hal ini menunjukkan bahwa secara
rata-rata selama periode tersebut PT.Bank bjb berhasil menjaga
tingkat ROA-nya diatas standar ROA yang telah ditentukan oleh
Bank Indonesia yaitu sebesar 1,5%.
4. Berdasarkan analisis pengaruh LDR dan CAR secara simultan adalah
sebesar 30,4%. Dan berdasarkan uji F, LDR dan CAR mempunyai
pengaruh signifikan terhadap ROA, hal ini dapat ditunjukkan dari
nilai signifikansi uji F < α (0.05) yaitu sebesar 0.046.
5. a. Uji t (LDR)
Berdasatkan uji t, LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Hal ini ditunjukan dari perhitungan dengan paket SPSS yang
menghasilkan nilai signifikansi yang lebih kecil dari α (0.05)
yaitu sebesar 0.022 .
b. Uji t (CAR)
Berdasatkan uji t, CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap
ROA. Hal ini ditunjukan dari perhitungan dengan paket SPSS
yang menghasilkan nilai signifikansi yang lebih besar dari α
(0.05) yaitu sebesar 0.393 .
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran-saran yang dapat
diberikan melalui hasil penelitian ini baik kepada investor, perusahaan
maupun untuk pengembangan penelitian yang lebih lanjut adalah sebagai
berikut :
1. Bagi PT.Bank bjb
Tugas Akhir - 2011
3
Mengacu pada hasil penelitian, PT.Bank bjb sebaiknya lebih
meningkatkan lagi kualitas penyaluran kreditnya dengan lebih aktif dalam
menyalurkan dana kepada masyarakat sehingga bisa terus menaikan
tingkat LDR bank. Sedangkan untuk CAR harus tetap dijaga sehingga
dengan otomatis nasabah juga percaya untuk menyimpan dana mereka di
PT.Bank bjb karena mereka tahu bahwa PT.Bank bjb memiliki kecukupan
modal yang baik apabila sewaktu-waktu mereka ingin menarik dana yang
telah mereka simpan.
2. Bagi Investor
Investor sebaiknya memperhatikan faktor-faktor lain di luar LDR dan
CAR sebelum melakukan investasi karena dari kedua faktor tersebut
hanya LDR yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA di
PT.Bank bjb. Faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan antara lain seperti
Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Non Performing
Loan (NPL) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO).
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Sebaiknya menambahkan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini yang mempengaruhi ROA, misalnya NIM, NPL dan BOPO.
Tugas Akhir - 2011
4
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011
1
DAFTAR PUSTAKA
Dendawijaya, Lukman. (2000). Manajemen Perbankan. Jakarta. Ghalia
Indonesia.
Firdaus, Muhammad (2004), Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif.
Jakarta. Bumi Aksara.
Gujarati, Damodar N. (2006). Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta. Erlangga.
Gujarati, Damodar N. (2003). Basic Econometric,4th
edition. McGrawhill,
International Edition. Singapore.
Harahap, Sofyan Syafri. (2002). Teori Akuntansi : Laporan keuangan,
Jakarta. Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu (2002). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta. Bumi Aksara.
Indriantoro, Nur. (2002). Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta. BPFE
Yogyakarta.
Kasmir. (2003). Analisis Laporan Keuangan, Jakarta. PT Rajagrafindo
Persada.
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta. PT
Rajagrafindo Persada.
Kuncoro, Mudradjad dan Suhardjono. (2002). Manajemen Perbankan.
Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.
Nazir. (2003). Metode Penelitian, Cetakan Kelima. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Tugas Akhir - 2011
2
Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan.
Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.
Sekaran, Uma. (2009). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta.
Salemba Empat.
Simorangkir, O.P. (2004). Kamus Perbankan Inggris ? Indonesia. Jakarta.
Rineka Cipta.
Salvatore, D. (2005). Managerial Economics, Edisi Kelima. Jakarta: Salemba
Empat.
Santoso, S (2002). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Elex Media
Komputer.
Siamat, Dahlan (2005). Manajemen Lembaga Keuangan (Kebijakan
Moneter dan Perbankan). Jakarta. Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Sugiyono. (2007), Statistika Untuk Penelitian. Bandung. CV Alfabeta.
Sundjaja. dan Barlian. (2002). Manajemen Keuangan Satu, Edisi Kelima.
Jakarta: Literata Lintas Media.
Susilo Sri Y., Triandaru, Sigit, Totok Budi Santoso A .(2006). Bank dan
Lembaga Keuangan Lain, Jakarta. Salemba Empat.
Umar, Husein. (2002). Metode Riset Bisnis. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Widarjono, Agus. (2005). Ekonometrika : Teori & Aplikasi untuk Ekonomi
dan Bisnis. Yogyakarta. Ekonisia Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta.
Tugas Akhir - 2011
3
www.bi.go.id
www.bankjabar.co.id
www.digilib.fe.unpad.ac.id
www.infoperbankan.com
www.infobanknews.com
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011