Pengaruh Likuiditas,aktivitas,solvabilitas Terhadap Net ...
Transcript of Pengaruh Likuiditas,aktivitas,solvabilitas Terhadap Net ...
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 837-849
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8397
837
Pengaruh Likuiditas,aktivitas,solvabilitas Terhadap Net Profit Margin Pada
Perusahaan Sub-Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2014-2019
Hade Chandra Batubara
Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Aprilia Damayanti
Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
ABSTRAK
Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Asset
Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Inventory Turnover Terhadap Net Profit
Margin Sub Sektor Property and Real Estate Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Indonesia
Bursa Efek 2014-2019. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Likuiditas
(Current Ratio, Quick Ratio), Solvabilitas (Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio) dan
Aktivitas (Total Assets Turnover, Inventory Turnover). Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dan dengan menggunakan pendekatan asosiatif. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik studi dokumentasi, dimana
pengumpulan data diperoleh dari laporan keuangan Properti dan Real Estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2014-2019 yang diambil langsung dari website
resmi PT. Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengambilan sampel menggunakan metode
purposive sampling dengan menggunakan kriteria tertentu. Sampel penelitian adalah 21
perusahaan dari 42 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Current Ratio
berpengaruh terhadap Net Profit Margin, Quick Ratio berpengaruh terhadap Net Profit
Margin, Debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio
berpengaruh terhadap Net Profit Margin, Total Assets Turnover berpengaruh terhadap Net
Profit Margin, Inventory Turnover berpengaruh terhadap Net Profit Margin, begitu juga
pada Subsektor Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
mulai tahun 2014-2019 diambil langsung dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kata Kunci : Likuiditas,aktivitas,solvabilitas
PENDAHULUAN
Property dan real estate merupakan salah satu subsektor yang beperan penting dalam
ekonomi Indonesia, dimana subsektor ini dapat memberikan sinyal jatuh atau sedang bangunnya
perekonomian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan property dan real estate yang
sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat saat ini seiring berjalannya waktu karena
pemerintah Indonesia semakin giat membangun infrastruktur untuk mengejar ketertinggalan dari
negara-negara lainnya. Pembangunan yang banyak menandakan terdapat pangsa pasar yang besar
bagi sektor ini. Perusahaan property dan real estate dibutuhkan karena jumlah penduduk di
Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat namun lahan yang tersedia terbatas. Pada
umumnya salah satu tujuan perusahaan adalah menghasilkan laba yang sebesar-besarnya dengan
memperhatikan modal yang beroperasi didalamnya, serta meningkatkan penjualan. Untuk
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 837-849
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8397
838
mencapai kelangsungan hidup perusahaan perlu menetapkan suatu kebijakan yang akan
mendukung perusahaan dalam memperoleh laba. Kebijakan yang diambil perusahaan dalam
menentukan laba dapat dilihat dari tingkat profitabilitas. Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang
diperoleh suatu perusahaan maka laba yang dihasilkan juga akan semakin besar. Semakin besar
laba yang diperoleh oleh perusahaan, semakin baik pula kinerja perusahaan (Kamal, 2016). Laba
yang menjadi tujuan utama perusahaan dapat juga dicapai dengan penjualan barang atau jasa.
Semakin besar volume penjualan barang dan jasa, maka laba yang dihasilkan oleh perusahaan juga
akan semakin besar. Kelangsungan hidup perusahaan (going concern) dipengaruhi oleh banyak
hal antara lain profitabilitas perusahaan itu sendiri (Jufrizen, 2015). Menurut (Koto, 2017) Net
Profit Margin mengukur setiap keuntungan yang diterima oleh perusahaan. Margin keuntungan
yang rendah menggambarkan margin keamanan yang rendah dan resiko yang lebih tinggi.
Semakin besar angka rasio net profit margin semakin baik laba dan hasil penjualan.
Tabel Rata-rata Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total
Assets Turnover, Inventory Turnover dan Net Profit Margin Perusahaan Property dan Real
Estate, yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2019.
Keterangan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Rata-
rata Per
Tahun
Net Profit Margin 31,78 31,38 26,17 23 23,35 45,48 30,19
Current Ratio 265,99 211,98 250,81 225,74 251,63 252,99 243,19
Quick Ratio 157,82 109,53 132,12 111,46 131,75 117,23 126,65
Debt to Asset Ratio 42,03 41,38 40,11 40,93 41,27 36,3 40,34
Debt to Equity Ratio 82,22 81,41 77,22 86,05 87,87 66,43 80,2
Total Assets Turnover 0,26 0,23 0,22 0,21 0,14 0,17 0,21
Inventory Turnover 32,31 65,63 51,27 48,74 32,62 57,51 48,01
Sumber: www.idx.com
Profitabilitas sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
dalam waktu jangka panjang. Karena profitabilitas menunjukkan apakah perusahaan tersebut
mempunyai prospek yang baik dimasa yang akan datang atau tidak. Dengan begitu setiap
perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat
profitabilitas suatu perusahaan tersebut akan lebih terjamin dan begitu sebaliknya. Menurut (Hani,
2015, hal.115) Net Profit Margin adalah rasio yang mengukur seberapa besar tingkat keuntungan
bersih perusahaan dari setiap penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Jika tingkat laba bersih
meningkat maka akan semakin tinggi persentase net profit margin. Nilai Net Profit Margin (NPM)
mengalami penurunan terjadi karena adanya penurunan laba bersih yang diikuti dengan
meningkatnya penjualan. Jika profit margin suatu perusahaan lebih rendah dari rata-rata
industrinya, maka hal ini disebabkan oleh harga jual perusahaan lebih rendah dari pada perusahaan
pesaing atau harga pokok pejualan lebih tinggi dari perusahaan pesaing, ataupun kedua-duanya
(Anggriani & Hasanah, 2017). Rasio likuiditas juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat
pengaruh terhadap profitabilitas yaitu pada current ratio dan quick ratio karena rasio ini dapat
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancarnya. Meningkatnya leverage atau utang itu akan berdampak pada
menurunnya profitabilitas sehingga akan menyebabkan laba menurun. Laba yang menurun akan
menyebabkan perusahaan kesulitan dalam membayar utang lancarnya, yang juga akan berakibat
pada menurunnya Current Ratio (CR). Hitungan lain dengan rasio profitabilitas dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan Quick Ratio (QR). Hal yang menyebabkan Quick Ratio
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 837-849
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8397
839
mengalami penurunan adalah peningkatan aktiva lancar dan persediaan dari tahun ketahun yang
tidak signifikan. Jumlah persediaan dapat mempengaruhi profitabilitas, semakin tinggi jumlah
persediaan maka biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan akan semakin tinggi sehingga akan
menyebabkan laba mengecil. Semakin besar rasio ini semakin baik. (Astuti, 2019, hal. 10).
Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba juga dapat diukur dengan menggunakan rasio
solvabilitas. Rasio solvabilitas yang digunakan dalam hal ini untuk mengetahui tingkat
pengaruhnya terhadap profitabilitas adalah debt to assets ratio dan debt to equity ratio.
Kenaikan Debt To Asset Ratio disebabkan oleh tingginya tingkat hutang yang dijamin oleh
aset perusahaan yang dapat mengkhawatirkan akan mengganggu kegiatan operasional perusahaan
karena banyaknya kegiatan perusahaan yang harus dibiayai oleh aset. Menurut (Kasmir, 2015,
hal.156) menyatakan bahwa apabila rasio nya tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin
banyak, maka sulit untuk perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan
perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan aktiva yang dimilikinya. Demikian
pula apabila rasionya rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya jika utang
meningkat maka aset perusahaan menurun yang mengakibatkan laba perusahaan juga menurun.
Kenaikan Debt To Equity Ratio disebabkan oleh besarnya biaya pinjaman perusahaan daripada
modal sendiri, sehingga sumber dana yang berasal dari pinjaman atau hutang tidak lebih efektif
dalam menghasilkan laba. Ada beberapa pengukuran terhadap laba perusahaan dimana masing-
masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan dan total aktiva. Dan hal tersebut
termasuk ke dalam rasio aktivitas. Rasio aktivitas yang digunakan dalam hal ini untuk mengetahui
tingkat pengaruhnya terhadap profitabilitas adalah total asset turnover dan inventory turnover.
Penurunan total assets turnover disebabkan karena perusahaan tidak efektif memutarkan total
aktivanya. Karena perusahaan tersebut dalam melakukan aktivitas produksi yang tingi maka
diikuti beban operasional yang tinggi juga yang ditanggung perusahaan untuk menghasilkan
penjualan. Perputaran aktiva yang lambat menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar
dibandingkan dengan kemampuan untuk melakukan usaha. Penurunan inventory turnover
disebabkan oleh persediaan yang terlalu tinggi. Persediaan yang lebih tinggi dari penjualan akan
mengakibatkan persediaan menumpuk, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan
semakin tinggi dan hal ini akan semakin memperkecil laba. Sehingga semakin besar biaya yang
harus ditanggung perusahaan, semakin kecil laba yang akan didapat.
KAJIAN TEORI
Net Profit Margin (NPM)
Menurut (Rimbani, 2016) net profit margin merupakan rasio antara laba bersih setelah
pajak (net income after tax) terhadap total penjualan (sales). Menurut (Anggriani & Hasanah,
2017) net profit margin mengukur setiap keuntungan yang diterima oleh perusahaan. Margin
keuntungan yang rendah menggambarkan margin keamanan yang rendah dan resiko yang lebih
tinggi. Semakin besar angka rasio net profit margin semakin baik laba dan hasil penjualan.
Menurut (Sudana, 2011, hal.23) net profit margin merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dari penjualan yang dilakukan perusahaan. Dapat
disimpulkan bahwa Net Profit Margin (NPM) untuk melihat peningkatan hasil penjualan tiap
tahunnya dan net profit margin ini merupakan rasio yang digunakan untuk melihat sejauh mana
perusahaan menghasilkan laba. Suatu perusahaan dikatakan baik apabila laba atau keuntungan dan
penjualannya meningkat. Dan begitu sebaliknya perusahaan dikatakan tidak baik ketika laba dan
penjualan suatu perusahaan menurun.
METODE
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan asosiatif. Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 837-849
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8397
840
seluruh pusahaan sub-sektor Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
sebanyak 42 perusahaan. Prosedur pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling,
maka sampel dalam penelitian ini sebanyak 21perusahaan. Data sekunder dari penelitian ini
diperoleh dari publikasi laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 20. Analisis statisitk dalam penelitian
ini meliputi: uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji hipotesis dan uji koefisien determinasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Uji Asumsi Klasik
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi antara variabel bebas dan
variabel terikat mempunyai distribusi normal, hal ini dapat dilihat dengan pengujian grafik P-Plot,
Kolmogrov-smirnov, nilai VIF dan scatterplot.
Gambar Hasil P-Plot Normalitas Data
Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa hasil dari uji normalitas data menunjukkan
penyebaran titik-titik data cenderung mendekati garis diagonal atau grafik histogramnya
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hal ini
menyimpulkan bahwa metode regresi berdisitribusi normal dan layak untuk dianalisis.
Tabel Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 126
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 16,96456607
Most Extreme Differences
Absolute ,093
Positive ,079
Negative -,093
Kolmogorov-Smirnov Z 1,046
Asymp. Sig. (2-tailed) ,224
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, maka
dapat disimpulkan bahwa data mempunyai distribusi normal. Hal ini dapat diketahui dengan
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 837-849
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8397
841
melihat nilai Kolmogorov-Smirnov yaitu sebesar 1,046 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,224.
Jika signifikansi nilai Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0.05, maka data mempunyai distribusi
normal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi
normalitas atau telah berdistribusi normal dan layak untuk diteliti.
Tabel Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 30,492 9,796 3,113 ,002 CR -,510 ,095 -,183 -2,308 ,018 ,497 2,010
QR -,609 ,074 -,142 -2,125 ,026 ,406 2,461
DAR -,456 ,283 -,367 -2,609 ,036 ,308 3,647
DER -,344 ,169 -,243 -2,021 ,043 ,364 3,097
TATO 79,050 19,460 ,349 4,062 ,000 ,927 1,079
ITO 8,448 4,454 ,193 3,696 ,003 ,791 1,265
a. Dependent Variable: NPM
Jika nilai value inflation faktor (VIF) lebih kecil dari 4 atau 5, maka dapat disimpulkan tidak
terjadi multikolinieritas pada data yang diolah. Dari data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa
tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen yang diindikasikan dari nilai VIF
lebih kecil dari 4 atau 5.
Gambar Hasil Uji Heteroskedastisitas
Bentuk gambar diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tidak
membentuk pola atau garis tertentu yang teratur baik di bagian atas angka nol atau dibagian bawah
angka nol dari sumbu vertikal atau pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.
Regresi Linier Berganda
Tabel Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 30,492 9,796 3,113 ,002 CR -,510 ,095 -,183 -2,308 ,018 ,497 2,010
QR -,609 ,074 -,142 -2,125 ,026 ,406 2,461
DAR -,456 ,283 -,367 -2,609 ,036 ,308 3,647
DER -,344 ,169 -,243 -2,021 ,043 ,364 3,097
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 837-849
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8397
842
TATO 79,050 19,460 ,349 4,062 ,000 ,927 1,079
ITO 8,448 4,454 ,193 3,696 ,003 ,791 1,265
a. Dependent Variable: NPM
Berdasarkan tabel 3 di atas, maka persamaan regresi linear berganda yang dapat
diformulasikan adalah sebagai berikut:
Y= 30,492 + -0,510X1 + -0,609X2 + -0,456X3 + -0,344X4 + 79,050X5 + 8,448X6 + ε
Keterangan:
1) Nilai “β” = 30,492 menunjukkan bahwa variabel independen yaitu pengaruh Current
Ratio/CR, Quick Ratio/QR, Debt to Asset Ratio/DAR, Debt to Equity Ratio/DER, Total Asset
Turnover/TATO, dan Inventory Turnover/ITO dalam keadaan konstan atau tidak mengalami
perubahan (sama dengan nol), maka Net Profit Margin (Y) adalah sebesar 30,492.
2) Koefisien regresi Current Ratio (X1) sebesar -0,510 menunjukkan bahwa setiap
penambahan 100%, maka Current Ratio (X1) akan Net Profit Margin (Y) sebesar -0,510
dengan asumsi bahwa variabel lain bernilai konstan.
3) Koefisien regresi Quick Ratio (X2) sebesar -0,609 menunjukkan bahwa setiap penambahan
100%, maka Quick Ratio (X2) akan Net Profit Margin (Y) sebesar -0,609 dengan asumsi
bahwa variabel lain bernilai konstan.
4) Koefisien regresi Debt to Asset Ratio (X3) sebesar -0,456 menunjukkan bahwa setiap
penambahan 100%, maka Debt to Asset Ratio (X3) akan Net Profit Margin (Y) sebesar -
0,456 dengan asumsi bahwa variabel lain bernilai konstan.
5) Koefisien regresi Debt to Equity Ratio (X4) sebesar -0,344 menunjukkan bahwa setiap
penambahan 100%, maka Debt to Equity Ratio (X4) akan Net Profit Margin (Y) sebesar -
0,344 dengan asumsi bahwa variabel lain bernilai konstan.
6) Koefisien regresi Total Asset Turnover (X5) sebesar 79,050 menunjukkan bahwa setiap
penambahan 100%, maka Total Asset Turnover (X5) akan Net Profit Margin (Y) sebesar
79,050 dengan asumsi bahwa variabel lain bernilai konstan.
7) Koefisien regresi Inventory Turnover (X6) sebesar 8,448 menunjukkan bahwa setiap
penambahan 100%, maka Inventory Turnover (X6) akan Net Profit Margin (Y) sebesar
8,448 dengan asumsi bahwa variabel lain bernilai konstan.
Uji Hipotesis
Tabel Hasil Uji t Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 30,492 9,796 3,113 ,002 CR -,510 ,095 -,183 -2,308 ,018 ,497 2,010
QR -,609 ,074 -,142 -2,125 ,026 ,406 2,461
DAR -,456 ,283 -,367 -2,609 ,036 ,308 3,647
DER -,344 ,169 -,243 -2,021 ,043 ,364 3,097
TATO 79,050 19,460 ,349 4,062 ,000 ,927 1,079
ITO 8,448 4,454 ,193 3,696 ,003 ,791 1,265
a. Dependent Variable: NPM
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Net
Profit Margin yaitu diperoleh -2,308 < -1,9799 dan mempunyai angka signifikan sebesar 0,018 <
0.05 . Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, hal ini
menunjukkan bahwa Current Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap Net Profit Margin pada
perusahaan sub-sektor Property dan Real Estate yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 837-849
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8397
843
2014-2019. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial pengaruh Quick Ratio (QR) terhadap Net
Profit Margin yaitu diperoleh -2,125 < -1,9799 dan mempunyai angka signifikan sebesar 0,026 <
0,05. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, hal ini
menunjukkan bahwa Current Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap Net Profit Margin pada
perusahaan sub-sektor Property dan Real Estate yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2014-2019.
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR) terhadap
Net Profit Margin yaitu diperoleh -2,609 < -1.9799 dan mempunyai angka signifikan sebesar 0,036
< 0,05. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, hal ini
menunjukkan bahwa Current Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap Net Profit Margin pada
perusahaan sub-sektor Property dan Real Estate yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2014-2019. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial pengaruh Debt to Equity Ratio (DER)
terhadap Net Profit Margin yaitu diperoleh -2,021 < -1,9799 dan mempunyai angka signifikan
sebesar 0,043 < 0,05. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak, hal ini menunjukkan bahwa Current Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap Net
Profit Margin pada perusahaan sub-sektor Property dan Real Estate yang tedaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2019. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial pengaruh Total Asset
Turnover (TATO) terhadap Net Profit Margin yaitu diperoleh 4,062 > 1.9799 dan mempunyai
angka signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak, hal ini menunjukkan bahwa Current Ratio memiliki pengaruh
signifikan terhadap Net Profit Margin pada perusahaan sub-sektor Property dan Real Estate yang
tedaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial
pengaruh Inventory Turnover (ITO) terhadap Net Profit Margin yaitu diperoleh 3,696 > 1,9799
dan mempunyai angka signifikan sebesar 0,003 < 0,05. Berdasarkan kriteria pengambilan
keputusan dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, hal ini menunjukkan bahwa Current Ratio
memiliki pengaruh signifikan terhadap Net Profit Margin pada perusahaan sub-sektor Property
dan Real Estate yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019.
Tabel Hasil Uji F ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 8338,196 6 1389,699 4,597 ,000b
Residual 35974,563 119 302,307
Total 44312,758 125 a. Dependent Variable: NPM
b. Predictors: (Constant), ITO, QR, TATO, DER, CR, DAR
Dari hasil pengujian secara simultan di atas diperoleh nilai Fhitung 4,597 > 2,18 Ftabel
dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak (Ha
diterima). Hal ini menunjukkan bahwa Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt to Asset Ratio
(DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO), dan Inventory Turnover (ITO)
yang diteliti secara simultan pada model ini memiliki pengaruh signifikan terhadap Net Profit
Margin.
Tabel Hasil R Square Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,568a ,323 ,247 47,38699 2,974
a. Predictors: (Constant), ITO, QR, TATO, DER, CR, DAR
b. Dependent Variable: NPM
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 837-849
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8397
844
Pada tabel di atas, dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan
nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,247 yang artinya kontribusi Current Ratio (CR),
Quick Ratio (QR), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover
(TATO), dan Inventory Turnover (ITO) dalam mempengaruhi Net Profit Margin sebesar 24,7%
sementara sisanya 75,3% adalah kontribusi dari variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian
ini.
Pembahasan
Pengaruh Current Ratio terhadap Net Profit Margin
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (uji t) pengaruh Current Ratio terhadap Net
Profit Margin yaitu menunjukkan bahwa Current Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap
Net Profit Margin pada Perusahaan Sub-sektor Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2014-2019. Jika current ratio rendah berarti perusahaan mengalami
kekurangan modal untuk membayar utang-utangnya yang segera jatuh tempo. Namun, jika current
ratio tinggi belum tentu kondisi perusahaan dalam keadaan baik. Current ratio yang terlalu tinggi
menunjukkan kelebihan aktiva lancar yang menganggur atau kas tidak digunakan sebaik mungkin.
Jadi hal tersebut tidak baik bagi profitabilitas perusahaan karena aktiva lancar menghasilkan return
yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap. Apabila ketersediaan aset lancar yang
dimiliki perusahaan sangat besar, dan disertai dengan pengelolaannya yang optimal maka biaya
dan hutang-hutang perusahaan terkontrol dengan baik sehingga total cost akan berkurang dan
meningkatkan laba perusahaan. Oleh sebab itu likuiditas yang dimiliki perusahaan harus optimal
yaitu tidak terlalu tinggi atau tidak terlalu rendah. Semakin optimal posisi likuiditas perusahaan
akan semakin mendorong meningkatnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang
diukur dengan net profit margin. Hal tersebut diperkuat oleh penelitian (Anggriani & Hasanah,
2017) yang didalam penelitiannya yang menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh secara
signifikan terhadap Net Profit Margin.
Pengaruh Quick Ratio terhadap Net Profit Margin
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (uji t) pengaruh Quick Ratio terhadap Net Profit
Margin yaitu menunjukkan bahwa Quick Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap Net Profit
Margin pada Perusahaan Sub-sektor Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2019. Quick Ratio merupakan alat ukur untuk melihat kemampuan
perusahaan dengan mengurangi persediaan yang dianggap kurang likuid dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya. Semakin besar nilai quick ratio, maka semakin cepat perusahaan
dapat memenuhi segala kewajibannya dan jika quick ratio dibawah rata-rata industri maka ini akan
menunjukkan kondisi yang kurang baik bagi perusahaan dan dapat mempengaruhi tingkat
profitabilitas. Tingginya rasio ini disebabkan oleh tingginya aktiva lancar yang paling likuid yang
dihasilkan sehingga pendapatan atau laba yang diperoleh perusahaan juga meningkat. Hal ini dapat
diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh (Wahyuni et al., 2017) menyimpulkan bahwa
”quick ratio berpengaruh positif terhadap profitabilitas”. Maka dapat disimpulkan tinggi
rendahnya quick ratio dapat mempengaruhi laba perusahaan.
Pengaruh Debt to Asset Ratio terhadap Net Profit Margin Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (uji t) pengaruh Debt to Asset Ratio terhadap
Net Profit Margin yaitu menunjukkan bahwa Debt to Asset Ratio memiliki pengaruh signifikan
terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Sub-sektor Property dan Real Estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019. Debt to asset ratio merupakan rasio yang mengukur
persantase besarnya dana yang berasal dari hutang. Kreditur lebih menyukai total debt to asset
yang rendah sebab tingkat keamanan dananya semakin baik. Semakin tinggi total debt to asset
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 837-849
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8397
845
semakin beresiko perusahaan tersebut. Maka untuk menghasilkan profit yang tinggi, perusahaan
harus lebih banyak menggunakan modal sendiri. Karena semakin rendah total debt to asset,
semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan profit. Semakin tinggi debt to asset ratio
yang digunakan dalam proses kegiatan operasional maka net profit margin perusahaan semakin
meningkat. Hal ini dapat diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh (Shabrina, 2020) yang
menyatakan bahwa debt to asset ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap net profit
margin.
Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Net Profit Margin Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (uji t) pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap
Net Profit Margin yaitu menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh signifikan
terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Sub-sektor Property dan Real Estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019. Debt to Equity Ratio menunjukkan persentase
penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Menurut (Koto, 2017) debt
to equity ratio ini mengindikasikan sejauh mana perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa
harus membahayakan kepentingan krediturnya. Peningkatan debt to equity ratio akan berdampak
terhadap munculnya beban bunga yang harus ditanggung oleh perusahaan sehingga akan
berpengaruh terhadap perusahaan untuk menghasilkan laba bersih yang maksimal sebab beban
biaya yang ditanggung semakin tinggi. Bila debt to equity ratio meningkat, secara otomatis total
utang dan total ekuitas juga meningkat, maka dapat dikatakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba semakin rendah. Begitu juga sebaliknya, apabila debt to equity ratio menurun,
otomatis total utang dan total ekuitas juga menurun, maka kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini dapat diperkuat oleh hasil
penelitian yang dilakukan oleh (Anggriani & Hasanah, 2017) yang menyatakan bahwa debt to
equity ratio berpengaruh signifikan terhadap net profit margin.
Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Net Profit Margin Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (uji t) pengaruh Total Asset Turnover terhadap
Net Profit Margin yaitu menunjukkan bahwa Total Asset Turnover memiliki pengaruh signifikan
terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Sub-sektor Property dan Real Estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019. Total assets turnover merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur peraturan semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur
berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.
Rasio ini akan menggambarkan seberapa efisien perusahaan menggunakan asset yang
dimiliki dalam kegiatan perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka menunjukkan perusahaan telah
mampu memaksimalkan aktiva perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Dengan tingkat
penjualan yang tinggi diharapkan perusahaan mampu menghasilkan laba yang tinggi pula. Hal ini
dapat diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh (Hadianto, 2016) yang menyatakan
bahwa total assets turnover mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap net profit margin.
Pengaruh Inventory Turnover terhadap Net Profit Margin Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (uji t) pengaruh Inventory Turnover terhadap
Net Profit Margin yaitu menunjukkan bahwa Inventory Turnover memiliki pengaruh signifikan
terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Sub-sektor Property dan Real Estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019. Perputaran persediaan (inventory turnover)
menunjukkan berapa kali barang dijual dan diadakan kembali selama satu periode akuntansi.
Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan maka semakin efisien perusahaan dalam melakukan
operasinya. Hal ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Pada
umumnya profitabiltas perusahaan digunakan sebagai alat ukur pengendalian modal didalam suatu
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 837-849
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8397
846
perusahaan, karena dengan peningkatan laba saja belum cukup sebagai ukuran bahwa perusahaan
telah menggunakan modal kerja secara efisien. Oleh karena itu perusahaan umumnya lebih
mengarahkan usaha untuk mendapatkan profitabilitas yang maksimal. Hal ini dapat diperkuat oleh
hasil penelitian yang dilakukan oleh (Saerang et al., 2014) yang menyatakan bahwa perputaran
persediaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap net profit margin, dimana hasil penelitian
menyatakan bahwa semakin tinggi suatu tingkat perputaran persediaan akan memperkecil resiko
terhadap kerugian dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset
Turnover, Inventory Turnover terhadap Net Profit Margin Dari hasil pengujian secara simultan di atas dapat disimpulkan bahwa Current Ratio/CR,
Quick Ratio/QR, Debt to Asset Ratio/DAR, Debt to Equity Ratio/DER, Total Asset
Turnover/TATO dan Inventory Turnover/ITO yang diteliti secara simultan pada model ini
memiliki pengaruh signifikan terhadap terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Sub-sektor
Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019. Berdasarkan
uji hipotesis yang dilakukan peneliti menyimpulkan bahwa secara simultan Current Ratio/CR,
Quick Ratio/QR, Debt to Asset Ratio/DAR, Debt to Equity Ratio/DER, Total Asset
Turnover/TATO dan Inventory Turnover/ITO) memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Net
Profit Margin sehingga variabel Current Ratio/CR, Quick Ratio/QR, Debt to Asset Ratio/DAR,
Debt to Equity Ratio/DER, Total Asset Turnover/TATO dan Inventory Turnover/ITO dapat
menjelaskan tentang variabel terikatnya yaitu Net Profit Margin. Suatu perusahaan untuk
mendapatkan atau meningkatkan labanya maka perusahaan sebaiknya dapat meningkatkan aktivanya
dengan mengurangi hutang hutang lancarnya, meningkatkan penjualannya serta mengurangi atau
meminimalisirkan persediaan perusahaan, agar perusahaan dapat mendapat keuntungan yang sesuai dengan
apa yang diharapkan. Hal ini sejalan dengan penelitian terlebih dahulu yang dilakukan oleh (Garcia et al.,
2019) menyatakan bahwa likuiditas, laverage dan aktivitas berpengaruh secara bersama-sama terhadap
profitabilitas. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh (Widiani, 2018) yang menyatakn Current
Ratio, dan Total Asset Turnover secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Net Profit Margin.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya maka dapat di ambil kesimpulan yaitu: 1) Secara parsial Current Ratio (CR)
berpengaruh signifikan terhadap Net profit Margin (NPM) pada Perusahaan Sub-sektor Property
dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019. 2) Secara parsial Quick
Ratio (QR) berpengaruh signifikan terhadap Net profit Margin (NPM) pada Perusahaan Sub-sektor
Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019. 3) Secara
parsial Debt to Asset Ratio (DAR) berpengaruh signifikan terhadap Net profit Margin (NPM) pada
Perusahaan Sub-sektor Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2014-2019. 4) Secara parsial Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap Net
profit Margin (NPM) pada Perusahaan Sub-sektor Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2014-2019. 5) Secara parsial Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh
signifikan terhadap Net profit Margin (NPM) pada Perusahaan Sub-sektor Property dan Real
Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019. 6) Secara parsial Inventory
Turnover (ITO) berpengaruh signifikan terhadap Net Profit Margin (NPM) pada Perusahaan Sub-
sektor Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019. 7)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt to Asset Ratio
(DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets Turnover (TATO), Inventory Turnover (FATO)
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Net Profit Margin (NPM) pada Perusahaan Sub-
sektor Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019.
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 837-849
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8397
847
REFERENSI Anggriani, D., & Hasanah, N. (2017). Pengaruh Current Ratio (Cr), Debt To Equity Ratio (Der)
Terhadap Net Profit Margin (Npm). Journal of Management Studies, 80(3), 141–152.
Anwar, M. (2019). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan (ke-1). Prenadamedia Group.
Botutihe, N. (2017). Analisis Rasio Profitabilitas Laporan Laba Rugi Pada Home Industri Cita
Rasa Pagimana Kabupaten Banggai. Jurnal Ilmiah Manajemen “E M O R,” 1(2), 33–46.
https://doi.org/10.32529/emor.v1i2.29
Fahmi, I. (2014). Manajemen Keuangan Perusahaan (Pertama). Mitra Wacana Media..
Gultom, D. K., Manurung, M., & Sipahutar, R. P. (2020). Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity
Ratio, Total Asset Turnover terhadap Return on Assers pada Perusahaan Sub Sektor
Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Humaniora, 4(1), 1–14.
Hadianto, P. (2016). Pengaruh Total Assets Turnover dan Working Capital Turnover Terhadap
Net Profit Margin Pada PT Mayora Indah, Tbk. dan Entitas Anak. Journal FinAcc, 1(3),
431–448.
Halim, A. (2015). Manajemen Keuangan Bisnis (Pertamap). Mitra Wacana Media.
Hani, S. (2015). Teknik Analisa Laporan Keuangan (A. Juliandi (ed.)). UMSU Press.
Harahap, S. S. &. (2013). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan (Cetakan ke). Rajawali Pers.
Harmono. (2009). Manajemen Keuangan (R. Rachmatika (ed.); ke-1). Bumi Aksara.
Jufrizen, J., & Sagala, D. A. P. H. (2019). Effect of Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Net Profit
Margin, and Total Asset Turnover on Earning Per Share. Internasional Conference on
Global Education VII, 1(1), 1507–1521.
Jufrizen, J. (2015). Pengaruh Inventory Turn Over dan Fixed Asset Turn Over Terhadap Return
On Equity Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2007-2013. Jurnal
Kajian Manajemen Bisnis, 4(1), 110–128.
Juliandi, A., Irfan, I., & Manurung, S. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis, Konsep dan Aplikasi :
Sukses Menulis Skripsi & Tesis Mandiri. Medan: UMSU Press.
Juliandi, A., Irfan, I., & Manurung, S. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis: Konsep & Aplikasi.
Medan: UMSU Press.
Julita, J. (2010). Pengaruh Debt To Equity Ratio Dan Debt To Assets Ratio Terhadap Profitabilitas
Pada Perusahaan Transformasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Kumpulan Jurnal
Dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 1(1), 1–21.
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 837-849
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8397
848
Jumingan. (2009). Analisis Laporan Keuangan (ke-3). Bumi Aksara.
Kamal, M. B. (2016). Pengaruh Receivable Turn Over Dan Debt To Asset Ratio (DAR) Pada
Perusahaan Pertanian Yang Terdaftar Di Bursa Effek. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan
Bisnis, 17(02), 68–81. http://jurnal.umsu.ac.id
Kariyoto. (2017). Analisa Laporan Keuangan (p. 189). Universitas Brawijaya Press.
Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan (ke 1-5). Rajawali Pers.
Kasmir. (2015). Analisis Laporan Keuangan (ke 1-5). Rajawali Pers.
Koto, M. (2017). Pengaruh Debt To Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Net Profit Margin
Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Kohesi,
1(1), 134–147.
Mashady, D. (2014). Pengaruh Working Capital Turnover (WCT), Current Ratio (CR), dan Debt
To Total Assets (DTA) Terhadap Return On Investment (ROI) (Studi Pada Perusahaan
Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 - 2012). Jurnal Administrasi
Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 7(1), 2–10.
Rambe, M. F., Gunawan, A., Julita, J., Parlindungan, R., Gultom, D. K., & Wahyuni, S. F. (2015).
Manajamen Keuangan. Bandung: Cita Pustaka Media.
Rimbani, R. P. (2016). Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER, dan NPM Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode
2011 - 2013 Ryan Perkasa Rimbani 1. Journal Bisnis Dan Manajemen, 53(12), 182–228.
Riyanto. (2009). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Jurnal EMOR.
Saerang, I., Murni, S., & Rolos, O. M. (2014). Modal Kerja Pengaruhnya Terhadap Net Profit
Margin Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2(2), 890–901.
Shabrina, N. (2020). “ Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Assets Ratio Terhadap Net Profit
Margin Pada Pt . Ndo Tambang Raya Megah Tbk ( Periode 2008-2017 ) .” Jurnal Semarak,
3(2), 91–102.
Sudana, I. M. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan (N. I. Sallama (ed.)). Penerbit Erlangga.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R&D (C. ke-23 M.
2016 (ed.)). Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. ALFABETA.
Syamsuddin, L. (2013). Manajamen Laporan Keuangan (Cetakan ke). Rajawali Pers.
Wahyuni, T., Ayem, S., & Suyanto. (2017). Pengaruh Quick Ratio, Debt To Equity Ratio,
Inventory Turnover dan Net Profit Margin Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 837-849
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8397
849
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2015. Jurnal Akuntansi
Dewantara, 1(2), 117–126.
Widiani, P. (2018). Pengaruh Current Ratio , Cash Ratio , dan Total Assets Turnover terhadap Net
Profit Margin pada Industri Makanan dan Minuman Periode 2013-2017. Science of
Management and Students Research Journal, 1(3), 77–85.
Wijaya, S. K. A. & C. (2015). FINON (Finance for Non Finance) Manajemen Keuangan untuk
Non Keuangan (ke-1). Rajawali Pers.
Yulsiati, H. (2016). Pengaruh Debt To Assets Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Net Profit Margin
Terhadap Return on Equity Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntanika, 1(2), 1–25.
Yunggo, A. D. & D. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva,dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Struktur Modal Perusahaan Pada Perusahaan Real Estate and Property Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015. Jurnal Akuntansi & Keuangan, 8(1), 51–
67.