Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan...

22
119 Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia di Pasar Internasional Daniela S. Tumbelaka – 070610149 Program Studi S1 Hubungan Internasional, Universitas Airlangga ABSTRACT World economic conditions are very influential in international trade. Similarly, the global economic crisis affected the condition of international trade. The global economic crisis 2008 began in the subprime mortgage crisis in the United States, a domino effect to various countries in the world, especially countries whose economies have linkages with the U.S. economy. Slowing economic growth in many countries occurs. Besides through the financial channel, the global economic crisis also enters via trade. Indonesia's trade was affected. Textile and textile products became one of the product exports, on eof the most important Indonesian products, which affected by the crisis and decreasing between 2008-2009. This paper will discuss how the global economic crisis affects the exports of textiles and textile products in Indonesia. Keywords: Global economic crisis, international trade, exports, imports, textile industry, textile products, Indonesia, economic growth. Kondisi perekonomian dunia sangat berpengaruh dalam perdagangan internasional. Begitu pula saat krisis ekonomi global muncul perdagangan internasional terkena dampaknya. Krisis ekonomi global 2008 bermula pada krisis Subprime Mortgage di Amerika Serikat memberikan efek domino ke berbagai negara di dunia, khususnya negara-negara yang perekonomiannya memiliki keterkaitan dengan perekonomian Amerika Serikat. Perlambatan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara terjadi. Selain melalui jalur finansial, krisis ekonomi global juga masuk melalui jalur perdagangan. Perdagangan Indonesia pun mengalami dampaknya. Tekstil dan produk tekstil yang menjadi salah satu produk ekspor andalan Indonesia ikut mengalami penurunan antara periode 2008-2009. Pada tulisan ini akan dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan pengaruh terhadap ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia. Kata-Kata Kunci: Krisis ekonomi global, perdagangan internasional, ekspor impor, industri tekstil dan produk tekstil, Indonesia, pertumbuhan ekonomi.

Transcript of Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan...

Page 1: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

119

Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadapEkspor Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia

di Pasar Internasional

Daniela S. Tumbelaka – 070610149

Program Studi S1 Hubungan Internasional, Universitas Airlangga

ABSTRACT

World economic conditions are very influential in international trade.Similarly, the global economic crisis affected the condition of internationaltrade. The global economic crisis 2008 began in the subprime mortgage crisisin the United States, a domino effect to various countries in the world,especially countries whose economies have linkages with the U.S. economy.Slowing economic growth in many countries occurs. Besides through thefinancial channel, the global economic crisis also enters via trade. Indonesia'strade was affected. Textile and textile products became one of the productexports, on eof the most important Indonesian products, which affected by thecrisis and decreasing between 2008-2009. This paper will discuss how theglobal economic crisis affects the exports of textiles and textile products inIndonesia.Keywords: Global economic crisis, international trade, exports, imports,textile industry, textile products, Indonesia, economic growth.

Kondisi perekonomian dunia sangat berpengaruh dalam perdaganganinternasional. Begitu pula saat krisis ekonomi global muncul perdaganganinternasional terkena dampaknya. Krisis ekonomi global 2008 bermula padakrisis Subprime Mortgage di Amerika Serikat memberikan efek domino keberbagai negara di dunia, khususnya negara-negara yang perekonomiannyamemiliki keterkaitan dengan perekonomian Amerika Serikat. Perlambatanpertumbuhan ekonomi di berbagai negara terjadi. Selain melalui jalurfinansial, krisis ekonomi global juga masuk melalui jalur perdagangan.Perdagangan Indonesia pun mengalami dampaknya. Tekstil dan produktekstil yang menjadi salah satu produk ekspor andalan Indonesia ikutmengalami penurunan antara periode 2008-2009. Pada tulisan ini akandibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan pengaruh terhadapekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia.Kata-Kata Kunci: Krisis ekonomi global, perdagangan internasional,ekspor impor, industri tekstil dan produk tekstil, Indonesia, pertumbuhanekonomi.

Page 2: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Daniela S. Tumbelaka

120 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

Perekonomian yang terjadi saat ini mengacu pada perekonomianterbuka, dimana setiap negara melakukan perdagangan antar negaraatau perdagangan internasional. Perdagangan internasional tersebutkemudian menciptakan suatu tatanan perekonomian. Melaluiperdagangan dengan negara lain, suatu negara bermaksud untukmencapai dan meningkatkan kemakmuran. Dalam perdaganganinternasional terdapat ekspor dan impor baik barang maupun jasa yangmerupakan komponen penting di dalam hubungan ekonomi luar negerisetiap negara. Perdagangan internasional menciptakan keuntungandengan memberikan peluang bagi setiap negara untuk mengeksporbarang-barang yang diproduksinya menggunakan sumber daya yanglangka di negara tersebut. Melalui perdagangan luar negeri suatu negaradapat memasarkan produknya ke pasar yang lebih luas, terbukanyaperdagangan luar negeri menjadi pendorong bagi perekonomian untukmenggunakan sumber daya lebih baik dan memproduksi komoditasyang memiliki kekuatan ekspor.

Tekstil merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Komodititekstil dan produk tekstil kemudian menjadi salah satu komoditi pentingdalam perdagangan internasional, banyak negara yang menghasilkandan mengekspor tekstil dan produk tekstil, salah satunya Indonesia.Industri tekstil dan produk tekstil atau lebih dikenal dengan industriTPT adalah salah satu industri perintis dan tulang punggungmanufaktur Indonesia. Industri tekstil dan produk tekstil sudah sejaklama muncul di Indonesia.Industri ini bermula dari industri rumhan ditahun 1929 yang nantinya terus mengalami perkembangan. Diawalipada tahun 1970-an dimana masuknya investasi dari Jepang pada sub-sektor industry hulu (spinning dan pembuatan man-made fiber). Padaawal perkembangannya industri TPT hanya memanfaatkan Alat TenunBukan Mesin (ATBM) sebagai alat produksi, kemudian denganmasuknya teknologi pada industry ini, alat tersebut digantikan denganpenggunaan Alat Tenun Mesin (ATM).

Posisi strategis industri ini semakin memberikan kontribusi terhadapperekonomian khususnya dalam bentuk pendapatan ekspor danpenyerapan tenaga kerja (pada tahun 2005 menyerap 1,18 juta orang).1

Tekstil juga sebagai komoditi ekspor non migas yang menjadi andalanperekonomian Indonesia. Produk tekstil Indonesia telah menembuspasar Eropa dan Amerika.

1 EddyHerjanto, “Analisis Perkembangan SNI Bidang Tekstil dan Produk Tekstil,” dalamhttp://www.bsn.go.id/files/@LItbang/Formulir%20JS%20Vol%209%20No%203%202007/5%20-%20Analisis%20Perkembangan%20SNI%20Bidang%20Tekstil.pdf, diakses tanggal 6 Agustus2012

Page 3: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Produk Tekstil Indonesia

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 121

Selain menjadi devisa bagi Indonesia, ekspor tekstil dan produk harusterus dikembangkan, mengingat industri tekstil dan produk tekstilbersifat padat karyayang menyerap jumlah angkatan kerja cukupbanyak. Namun demikian, industri tekstil dan produk tekstil Indonesiadihadapkan pada beberapa pemasalahan klasik seperti daya saing, mutu,dan biaya operasional. Tidak hanya itu saja, hasil industri tekstil danproduk tekstil yang diekspor ke negara lain, akan dipengaruhi olehdinamika perekonomian dunia. Dalam perkembangannya, industritekstil dan produk tekstil mendapatakan tantangan dalam melakukanekspor. Salah satu tantangan dalam jalannya ekspor tekstil dan produktekstil yaitu adanya krisis ekonomi yang bersifat global. Saat krisisekonomi global muncul, ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia dipasar internasional mendapat dampaknya.

Krisis Ekonomi Global dan Pengaruhnya terhadapPerekonomian Dunia

Pada tahun 2008 dunia kembali menghadapi krisis finansial atauekonomi yang memberi dampak cukup besar bagi perekonomiandomestik maupun internasional disebabkan oleh pusat krisis adalahnegara perekonomian terbesar di dunia, yaitu Amerika Serikat. Krisisbermula dari sejumlah besar kredit perumahan Subprime Mortgageyang bermasalah di Amerika Serikat, hingga akhirnya menyebar secaraglobal ke perekonomian negara maju maupun berkembang.

Dipicu oleh perubahan arah kebijakan moneter AS yang mulai berubahmenjadi ketat memasuki pertengahan 2004, tren peningkatan sukubunga mulai terjadi dan terus berlangsung sampai dengan 2006.Kondisi ini pada akhirnya memberi pukulan berat pada pasarperumahan AS, yang ditandai dengan banyaknya debitur yangmengalami gagal bayar. Bank Federal Amerika (The Fed) menaikan sukubunga, Subprime Mortgage mengalami kemacetan. Banyak pemilikrumah yang menyerah karena tidak mampu membayar cicilan utangdikarenakan meningkatnya bunga kredit dan sehingga menyerahkanrumahnya untuk disita oleh bank. Kondisi ini terjadi tidak pada satuatau dua pemilik rumah, tetapi pada banyak pemilik rumah denganSubprime Mortgage. Pasar perumahan menjadi oversupply, serta baddebt ratio yang tinggi. Hal ini memberikan dampak yang buruk bagisektor properti di Amerika Serikat. Tidak hanya menyerang sektorproperti, namun akibat kredit macet ini juga merupakan awal dari krisisekonomi di Amerika Serikat.

Mortgage digabungkan dengan surat-surat berharga lainnya. Berbagaibank besar membeli surat-surat beharga tersebut dengan meminjamuang dari pihak ketiga yakni berbagai bank besar lainnya. Sehingga saat

Page 4: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Daniela S. Tumbelaka

122 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

terjadi gagal bayar Subprime Mortgage, berbagai bank akan kehilanganuang dalam jumlah besar dan tidak mampu membayar utang mereka kebank-bank lainnya.

Hal ini memberikan efek bagi berbagai perusahaan keuangan terbesarAmerika Serikat. Perusahaan keuangan mulai berjatuhan satu per satu,mereka mengalami neraca negatif saat krisis Subprime Mortgagesemakin besar. Washington Mutual dijual, Fannie Mae dan Freddie Macdinasionalisasikan, Lehman Brothers mengalami kebangkrutan danMerrill Lynch melakukan merger dengan BOA (Bank of America).

Tabel Kronologi Krisis di Amerika Serikat

KeteranganJanuari – Maret 2008 Pasar saham global berjatuhan, The Fed terus

menurunkan suku bunganya dan melakukan injeksilikuiditas.Bank investasi Bear Stearns mengalami kerugianbesar, dan diakuisisi oleh rivalnya, JP MorganChase.

September 2008 Pemerintah Amerika Serikat memutuskan untukmengambil alih dua perusahaan pembiayaan rumahterbesar Amerika Serikat yaitu Fannie Mae danFreddie Mac.Lehman Brothers, bank investasi besar yangdinyatakan bangkrut.Merrill Lynch diakuisisi oleh Bank of America(BOA).Pemerintah Amerika Serikat akhirnyamenyelamatkan American International Group(AIG), perusahaan asuransi terbesar di AmerikaSerikat.Indeks Dow Jones merosot, bursa-busa Eropa punikut berjatuhan.Dampak krisis keuangan semakin berimbas kesektor riil, seperti tercermin dari turunnya angkapenjualan eceran dan meningkatnya penganggurandi Amerika Serikat dan berbagai negara di Eropa.

Oktober 2008 Intensitas krisis ke seluruh dunia semakinmeningkat.Pemerintah Amerika Serikat menyetujui paketpenyelamatan ekonomi darurat.

November – Desember2008

AS secara resmi dinyatakan berada dalam kondisiresesi oleh National Bureau of Economic Research(NBER). The Fed terus menurunkan suku bungahingga mencapai level 0,25%, yang merupakan levelterendah dalam sejarah.Angka pengangguran di Amerika Serikat tercatat

Page 5: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Produk Tekstil Indonesia

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 123

sebesar 7,2% yang merupakan angka tertinggi dalam16 tahun terakhir.

Sumber : Bloomberg

Globalisasi krisis Amerika Serikat dengan cepat menyelimuti dunia.Sistem keuangan global yang saling terkait, membuat efek domino.Krisis yang berbasis di Amerika Serikat, dengan cepat dan mudahmenyebar ke berbagai negara di seluruh dunia.Krisis yang berasal daripermasalahan domestik ekonomi ini membesar menjadi krisis ekonomiglobal yang menjangkiti negara-negra lain melalui jalur finansial danjalur perdagangan. Tulisan ini lebih membahas mengenai krisis ekonomiglobal melalu jalur perdagangan.

Diagram Penyebaran Krisis Global

Sumber : Indonesia Economy Outlook, 2009

Page 6: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Daniela S. Tumbelaka

124 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

Paham liberalisme yang mengusung paradigma perdagangan bebasberkembang dengan pesat, terutama dengan adanya arus globalisasiyang ditandai dengan inovasi di bidang teknologi, telekomunikasi dantransportasi. Jumlah negara-negara yang tergabung dalam konstelasiperdagangan internasional semakin meningkat. Sistem perekonomianinternasional yang dipengaruhi oleh konsep perdagangan bebas, telahmenghubungkan banyak negara, baik maju maupun berkembang dalamsatu skema besar. Keterkaitan antar perekonomian negara-negarasemakin erat seiring dengan meningkatnya pergerakan arus barang, jasadan modal. Keterkaitan tersebut, yang sebelumnya diharapkan dapatmengembangkan perekonomian negara-negara secara keseluruhan, jugaberpotensi untuk menjadi katalisator bagi penyebaran krisis dalamsistem ekonomi global.

Salah satu faktor penting dalam krisis-krisis tersebut adalah kesamaanstruktur fundamental perekonomian negara-negara yang terjebak dalamkrisis tersebut dan kedekatan lokasi geografis dari negara yang menjadipencetus dengan negara-negara lain yang terkena imbas, namun tidakdapat dipungkiri bahwa jalur perdagangan dan jalur finansial yangterbuka menjadi faktor penyebaran krisis.2 Ketika struktur perdagangandan sistem keuangan lemah, transmisi pun menjadi lebih cepat.

Krisis keuangan yang bermula di Amerika Serikat menimbulkangoncangan ekonomi, sosial dan politik. Terjadi keruntuhan perusahaan-perusahaan besar, peningkatan jumlah pengangguran, perlambatanpertumbuhan ekonomi tidak hanya terjadi di Amerika tetapi juga dibeberapa negara. Perwujudan dari penyebaran krisis itu sendiribermacam-macam dan tergantung pada keadaan perekonomiandomestik negara yang terkena imbasnya.Penurunan atau perlambatanpertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdaganganglobal pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan berdampak padabanyaknya industri besar yang terancam bangkrut, terjadinyapenurunan kapasitas produksi, dan terjadinya lonjakan jumlahpengangguran dunia. Dampak krisis yang menyebar melalui jalurperdagangan ke negara-negara berkembang, walaupun lebih merupakandampak kelanjutan (contagion effect) dari krisis subprime mortgage,karena tidak semua negara-negara kawasan tersebut yang memilikihubungan secara langsung dengan aset-aset yang berbasis mortgage,namun dampaknya nyata dan dapat mengganggu kinerja perekonomianriil.

Penyebaran krisis melalui jalur perdagangan dapat terlihat bilamananegara partner dagang dari sebuah negara mengalami permasalahan

2 “Tentang Krisis Itu, Sekali Lagi”, http://srimulyani.net/2011/06/27/tentang-krisis-itu-sekali-lagidiakses tanggal 26 April 2013

Page 7: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Produk Tekstil Indonesia

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 125

besar dalam perekonomiannya yang mengakibatkan negara tersebutmengurangi permintaan terhadap impor yang adalah ekspor negara lain.Bagi negara-negara berkembang dan emerging markets, situasi inidapat merusak fundamental perekonomian, dan memicu terjadinyakrisis ekonomi. Saat permintaan akan ekspor suatu negara terusmenurun maka neraca perdagangan negara tersebut juga akanterkoreksi negatif.

Adanya hubungan keterikatan (interkoneksi) antara negara-negarapenganut sistem pasar terbuka dalam struktur perekonomian duniapada saat ini, tidak hanya memudahkan proses distribusi barang danmodal, namun juga mempermudah penyebaran krisis dan hal tersebutmembuat dampak krisis semakin besar. Berdasarkan database yangdimiliki oleh IMF, ada 182 negara yang tergabung dalam strukturperdagangan internasional yang terbaru. Hal ini mengindikasikanbahwa apabila ada satu negara yang tergabung di dalamnya mengalamikrisis ekonomi yang cukup hebat, maka ada sekitar 180 negara lainnyayang berpotensi untuk terkena dampak dari krisis tersebut baik secaralangsung maupun tidak langsung. Terlebih lagi apabila krisis tersebutmemiliki daya goncang yang hebat dan terjadi pada negara yangmempunyai banyak partner dagang langsung.

Meski pemerintah dan bank-bank sentral tersebut terus berupayamengatasi masalah yang ada, intensitas krisis ke seluruh dunia semakinmeningkat. Kesulitan keuangan terjadi semakin parah di sejumlahlembaga keuangan berskala besar tidak hanya di Amerika Serikat, Eropadan Jepang juga harus struggle dengan hal tersebut.

Sektor finansial tergoncang, tidak hanya sampai di situ, dampak krisiskeuangan semakin berimbas ke sektor riil, seperti tercermin darimeningkatnya pengangguran serta menurunnya angka penjualan diAmerika Serikat dan di berbagai negara di Eropa. Pada Desember 2008tercatat angka pengangguran di Amerika Serikat sebagai angka tertinggidalam 16 tahun terakhir.3 Tingkat pengangguran merupakan salah satuindikator yang diyakini dari adanya sebuah resesi.4 Menurut Bureau ofLabor Statistics Amerika Serikat, tingkat pengangguran Amerika Serikatbeserta negara-negara maju seperti Canada, Australia, Jepang, Perancis,Jerman, Itali, Belanda, Swedia, dan Inggris mengalami penuruan padatahun 2007-2008. Namun penurunan ini tidak bertahan lama,mengingat saat terjadinya krisis di Amerika Serikat dan negara-negaramaju perusahaan-perusahaan besar mengalami kebangkrutan dan harus

3 “Kronologi dan Latar Belakang Krisis Finansial Global”http://finance.detik.com/read/2009/04/15/120601/1115753/5/kronologi-dan-latar-belakang-krisis-finansial-global diakses tanggal 26 April 2013

4 BLS Spotlight on Statistics “The Recession of 2007-2009” http://www.bls.gov/ diakses tanggal26 April 2013

Page 8: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Daniela S. Tumbelaka

126 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

merumahkan banyak tenaga kerjanya. Tingkat pengangguran punmerangkak naik pada tahun 2008-2009 tidak hanya di Amerika Serikat.

Grafik Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat dan Negara-negara Maju Tahun 2007-2010

Meningkatnya pengangguran di negara maju juga memberi kontribusibagi pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju. Bersama denganpertumbuhan ekonomi dunia, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikatbeserta negara-negara maju yang memiliki kerterkaitan erat dalamsektor finasial dan perdagangan, mengalami pelemahan bahkanmenurun. Hal ini terlihat pada pertumbuhan PDB, dimana penurunancukup jauh antara tahun 2008-2009.

Pada tahun 2012, International Monetary Fund (IMF) menyatakanbeberapa negara sebagai Emerging Economies, yaitu Cina, India,beberapa negara ASEAN, Amerika Latin, dan Eropa Timur, sepertiterlihat pada table 2.2. Negara-negara ini merupakan negaraberkembang yang industrialisasi dalam negaranya sedang meningkat.Krisis Subprime Mortgage yang membesar menjadi krisis finansialglobal, sangat mempengaruhi kondisi finansial negara-negara maju danjuga perusahaan-perusahaan transnasional yang selama ini menjadisumber modal asing bagi negara-negara berkembang maupun negara-negara miskin. Dampak krisis terhadap perekonomian negara-negaramaju sangat terlihat pada kelompok-kelompok negara yang memilikiketerkaitan erat dengan sektor finansial Amerika Serikat, seperti Inggris,Perancis, dan Swiss. Pelemahan ekonomi negara-negara maju secaraotomatis memberikan imbas langsung kepada volume ekspor negaraberkembang atau negara industri baru di berbagai kawasan. Kelompok

Page 9: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Produk Tekstil Indonesia

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 127

negara berkembang dan negara industri baru, selama ini cukupmenikmati hasil dari hubungan perdagangan terbuka dengan negara-negara maju, khususnya Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Inggris.

Amerika Serikat dan negara-negara maju di kawasan Eropa merupakantujuan utama ekspor negara-negara berkembang. Meskipun bagibeberapa negara tertentu Amerika Serikat maupun uni Eropa bukanmerupakan mitra dagang utama, namun perlambatan ekonomi AmerikaSerikat menyebabkan dampak rambatan ke negara-negara lain yangmerupakan mitra dagang negara tersebut, sehingga perekonomiannegara tersebut akan tetap terpengaruh.

Negara-negara berkembang menjadikan ekspor komoditas sebagai salahsatu komponen penting dalam pendapatan negara. Eksporkomoditiakan terpengaruh negatif bersamaan dengan jatuhnya hargakomoditas akibat menurunya permintaan secara global. Apabila hal initerus terjadi, ekonomi negara-negara pengekspor akan melemah dansemakin menekan laju pertumbuhan PDB dunia, setelah pada tahun-tahun sebelumnya kelompok negara-negara berkembang khususnyanegara emerging economies telah melakukan pertumbuhan ekonomiyang cukup baik dan memberi sumbangan dalam peningkatan PDBdunia.

Tabel Ekspor Komoditi Negara Berkembang ke AmerikaSerikat (dalam %)

Negara 2006 2007 2008

Indonesia 55,3 57,1 49,9Brazil 47,9 50,1 46,5Malaysia 24,8 27,5 23

Semula krisis yang menyebar dan hanya menghantam perekonomiannegara-negara maju di Eropa, mulai mengancam perekonomiankelompok negara-negara berkembang di kawasan tersebut. Aktivitasekonomi mengalami penurunan yang signifikan akibat ketergantunganberbagai negara tersebut kepada aliran modal asing, yang sebagianbesar berasal dari negara-negara maju, untuk mendanai periode boomkredit di kalangan negara berkembang. Terjadinya penurunan konsumsidi kalangan negara-negara maju Eropa dan aksi penarikan dana olehpara investor yang lebih memilih untuk menanamkan modal di pasaryang lebih stabil, mengakibatkan perubahan drastis kondisi ekonominegara-negara berkembang di kawasan Eropa yang tadinya baik-baiksaja.

Page 10: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Daniela S. Tumbelaka

128 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

Pertumbuhan ekonomi Cina dan India tetap positif, sekalipunperekonomian kedua negara tersebut tidak mampu mendongkrak naikpertumbuhan ekonomi, karena kedua negara tersebut juga mengalamiperlambatan ekonomi. Pada akhir 2008 awal 2009 ekspor Cinadilaporkan mengalami penurunan terbesar dalam satu dekade terakhir.5

Kondisi perekonomian yang relatif baik di India dan Cina pada masakrisis ini, tidak terjadi di negara-negara seperti Hongkong, Singapura,Taiwan dan Korea Selatan. Konsumsi ekspor ditempatkan sebagai salahsatu target utama hasil produksi dalam negeri (terutama Korea Selatandan Taiwan), selain itu khususnya Singapura dan Hongkong memilikiperan sebagai pusat finansial bagi kawasan Asia yang pastinya akanterseret dalam krisis.

Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN pun ikut terkena dampakpenyebaran krisis. Kombinasi antara penurunan permintaan globalterhadap produksi ekspor negara-negara tersebut dan ketatnya likuiditasglobal menjadikan pertumbuhan ekonomi kawasan secara keseluruhanmenurun, dari 6% pada tahun 2007 menjadi 0% pada tahun 2009,sekalipun Indonesia berhasil tumbuh 4.6% di tahun 2009.

Dilihat dari perspektif regional, perkembangan Indonesia sebenarnyacukup baik setelah krisis ekonomi Asia pada tahun 1997/1998. Lajupertumbuhan ekonmi Indonesia adalah salah satu yang cukup baik diAsia khususnya dalam periode 2005-2007. Meskipun pertumbuhanekonomi memperlihatkan kemajuan dalam periode 2005-2007 setelahkrisis Asia, tidak berbeda dengan negara lain, Indonesia juga tetapterkena imbas krisis ekonomi global 2008. Salah satu dampak dari krisisekonomi global adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesiapada tahun 2008. Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhantumbuh mencapai 6,1% pada tahun 2008 atau sedikit lebih rendahdibandingkan dengan tahun 2007 sebesar 6,3%.6 Penurunanpertumbuhan ekonomi Indonesia terus terjadi pada tahun 2009.

5“Kronologi dan Latar Belakang Krisis Finansial Global”http://finance.detik.com/read/2009/04/15/120601/1115753/5/kronologi-dan-latar-belakang-krisis-finansial-global diakses tanggal 26 April 2013

6“Perekonomian Indonesia Tahun 2008 Tengah Krisis Keuangan Global”,http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=3698&Itemid=29diakses tanggal 26 April 2013

Page 11: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Produk Tekstil Indonesia

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 129

Tabel Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebelum dan SesudahKrisis Ekonomi Global 2008

Tahun Pertumbuhan Ekonomi

2005 5,7

2006 5,5

2007 6,3

2008 6,1

2009 4,6

2010 6,1

Pada saat terjadi krisis global, negara adidaya Amerika Serikatmengalami resesi yang serius, sehingga terjadi perlambatanpertumbuhan ekonomi yang selanjutnya menyebabkan penurunanpermintaan barang impor. Dengan demikian ekspor Indonesia punmenurun. Inilah yang menyebabkan terjadinya defisit NeracaPembayaran Indonesia. Adanya sentimen negatif terhadap pasarkeuangan global juga membuat terjadinya pelepasan aset finansial olehinvestor asing dan membuat neraca finansial dan modal ikut menjadidefisit.

Sampai September 2008, nilai tukar Rupiah cenderung stabil, namunsejak pertengahan September 2008, krisis global yang semakin dalamtelah memberi efek depresiasi terhadap mata uang. Kurs Rupiahmelemah menjadi Rp 11.711,- per USD pada bulan November 2008.

Page 12: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Daniela S. Tumbelaka

130 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

Grafik Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat

Sumber : Bank Indonesia

Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil dalam Menghadapi KrisisEkonomi Global

Industri TPT merupakan salah satu dari beberapa klaster industri intiyang menjadi prioritas perkembangan dalam jangka panjang, sepertiyang tertuang pada Peraturan Presiden No. 7 tahun 2005 mengenaiRencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun2004-2009. Perkembangan klaster industri tersebut, secarakomprehensif dan integratif, akan didukung oleh industri terkait danindustri penunjang. Untuk industri tekstil dan produk tekstil sendiridiharapkan akan mengalami pertumbuhan yang cukup baik pertahunnya serta dapat menyerap tambahan tenaga kerja setiap tahun.

Industri TPT diambil menjadi salah satu prioritas perkembanganindustri jangka panjang, karena industri ini memiliki peran yang cukupbesar terhadap perekonomian Indonesia. Pada tahun 2007 industri inimemberi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 2,37persen.

Untuk meningkatkan efisiensi biaya dan biaya yang kompetitif dalamindustri tekstil di Indonesia, pemerintah Indonesia telah menggulirkanprogram revitalisasi pada tahun 2007 yang bertujuan untukmenyediakan subsidi pemerintah sebesar 11% sebagai penggantipembelian mesin dan perlengkapan. Saat ini, Indonesia berada di

Page 13: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Produk Tekstil Indonesia

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 131

peringkat 11 dunia untuk ekspor tekstil, dengan pangsa pasar di duniakurang lebih sebesar 1,6%.7

Distribusi geografis dari industri tekstil Indonesia sangat terkonsentrasidi pulau Jawa, dan khususnya di daerah Jawa Barat.Hampir 90% dariindustri tekstil berlokasi di Jawa, dan 55% nya sendiri terkonsentrasi diprovinsi Jawa Barat. Untuk industri garmen, konsentrasi yang padatditemukan di provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan PulauBatam.Industri tekstil dan produk tekstil tergolong industry padat karya.Industri ini menyerap banyak tenaga kerja yang bagus untukmengurangi jumlah angka pengangguran.

Meskipun demikian, tantangan yang harus dihadapi kalangan industritekstil dan produk tekstil adalah kualitas sumber daya manusia yangselama ini dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Produktivitastenaga kerja lokal dinilai masih relatif rendah sehingga memengaruhiproduktivitas perusahaan.

Antara tahun 2005 dan 2007, pertumbuhan yang pesat yangdipengaruhi oleh perubahan struktur pasar di Amerika Serikat dan UniEropa, yang menerapkan kuota pengaman pada banyak produk-produktekstil maupun garmen yang berasal dari Cina. Pangsa pasar produktekstil lokal di pasar domestik masih rendah, sekitar 50 persen. Padahal,kualitas produk lokal masih jauh lebih baik. Rendahnya pangsa pasardomestik disebabkan oleh penawaran harga produk impor lebih murahdibanding produk lokal.

Pada abad ke 20 hingga abad ke 21 awal, volume perdagangan antarnegara meningkat. Berdasarkan data International Monetary Fun (IMF),intensitas hubungan ekonomi antar negara semakin berkembang, tetapiperekonomian global juga telah banyak mengalami beberapa krisisekonomi yang mempengaruhi banyak negara di dunia.

7http://betterwork.org/indonesia diakses 2 Mei 2013

Page 14: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Daniela S. Tumbelaka

132 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

Grafik Volume Perdagangan Dunia

Salah satu produk yang menyumbang surplus perdagangan terbesar bagiIndonesia. Indonesia adalah salah satu negara eksportir tekstil danproduk tekstil yang cukup besar di dunia. Menurut data AsosiasiPertekstilan Indonesia tahun 2007-2008 share tekstil TPT sebesar24,8%, terbesar diantara sektor non-migas lainnya. Upayainternasionalisasi tekstil merupakan salah satu langkah dalammemperkenalkan tekstil ke dunia internasional, sekaligus menariksebagai strategi untuk memperluas cakupan pasar, terutama di Eropadan Amerika.Antara tahun 2005 dan 2007, pertumbuhan yang pesatyang dipengaruhi oleh perubahan struktur pasar di Amerika Serikat danUni Eropa, yang menerapkan kuota pengaman pada banyak produk-produk tekstil maupun garmen yang berasal dari Cina. Sejak tahun2008, disebabkan oleh lemahnya situasi ekonomi global, jumlah pabrik,ekspor, dan produksi telah berkurang.

Tetapi dalam melakukan upaya ini bukan tanpa hambatan, terdapatbeberapa hambatan seperti persaingan produk dengan negara lain,kurangnya investasi modal untuk teknologi industri tekstil dan produktekstil, dan juga munculnya krisis ekonomi global. Krisis ekonomi globalmasuk melalui jalur perdagangan, hal ini benar adanya, krisis ekonomiGlobal yang bermula di Amerika memberi dampak negatif bagi eksportekstil. Hal ini menjadi faktor yang mempengaruhi terjadinya

Page 15: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Produk Tekstil Indonesia

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 133

penurunan ekspor tekstil selain kompetisinya dengan produk negaralain khususnya Cina. Ekspor tekstil dan produk tekstil meningkatsebelum terjadi krisis ekonomi global.

Meskipun antara tahun 2007-2008 angka neraca perdagangan mulainaik, penurunan mulai terasa pada akhir tahun 2008 dan tahun 2009.Data Asosiasi Pertekstilan Indonesia menunjukan penurunan eksporindustri pakaian (SITC 84)pada tahun 2009.8 Dalam neracaperdagangan seperti pada tabel 3.2 menunjukan setelah penurunan saatkrisis ekonomi 2008, ekspor tekstil kembali bangkit pada tahun 2010,bahkan angkanya lebih tinggi dari tahun 2006 dan 2008 saat sedangtinggi. Dalam neraca perdagangan menunjukan setelah penurunan saatkrisis ekonomi 2008, ekspor tekstil kembali bangkit pada tahun 2010,bahkan angkanya lebih tinggi dari tahun 2006 dan 2008 saat sedangtinggi.

Tabel Neraca Perdagangan Indusri Clothing Indonesia (SITC84) (dalam juta Dollar Amerika Serikat)

2006 2007 2008 2009 2010

Export 5534 5830 6268 5659 6500

Import 69 219 294 214 289Sumber: “Indonesia Facts Sheet”, Asosiasi Pertekstilan Indonesia, 2011

Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang merupakan pangsa pasarutama ekspor tekstil dan produk tekstil. Perlambatan pertumbuhanekonomi yang terjadi di negara pangsa pasar mempengaruhi eksporclothing Indonesia.

8 SITC 84 adalah singkatan dari Standard International Trade Classification, dan 84 merupakannomor klasifikasi untuk produk tekstil. SITC merupakan standar kode numerik yangdikembangkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa untuk mengklasifikasikan komoditi-komoditidalam perdagangan internasional

Page 16: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Daniela S. Tumbelaka

134 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

Tabel Ekspor Clothing Indonesia ke Pangsa Pasar Utama

2006 2007 2008 2009 2010

Amerika Serikat (jutaUSD) 3670 3981 4028 3861 4424

Uni Eropa (juta Euro) 1475,2 1248,0 1182,7 1149,5 1125,6

Jepang (Milyar Yen) 15,8 14,5 13,9 14,3 16,5Sumber: “Indonesia Facts Sheet”, Asosiasi Pertekstilan Indonesia, 2011

Total ekspor industri clothing menurun setelah adanya krisis ekonomiglobal 2008, tetapi naik kembali pada tahun 2010.

Tabel Total Ekspor ClothingIndonesia 2008-2010

2008

%perubahan2008-2007

2009

%perubahan2009-2008

2010%perubahan2010-2009

6016 7,5 5659 1,1 6500 14,9Sumber: “Indonesia Facts Sheet”, Asosiasi Pertekstilan Indonesia, 2011

Saat terjadi krisis global, negara-negara pangsa pasar ekspor tekstil danproduk tekstil mengalami resesi dan perlambatan pertumbuhanekonomi. Hal inilah akhirnya membuat pasar Indonesia berkurangpermintaan akan ekspor tekstil dan produk testil Indonesia menurun.Apabila negara pengekspor tidak dapat menemukan pengganti pasaryang hilang, maka negara tersebut akanmenghadapi penurunan devisadan over supply barang di negaranya.

Menurunnya pertumbuhan industri tekstil dunia, disebabkan karenakrisis utang Amerika Serikat dan Eropa ditambah melambatnyapertumbuhan ekonomi China. Krisis tersebut, menyebabkan permintaanterhadap pasokan tekstil menurun, sehingga produksi nasionalkemungkinan akan berkurang, meskipun tumbuh tipis. Selain pasarekspor yang melemah, perlambatan industri tekstil juga disebabkan olehbanyaknya impor tekstil terutama dari Cina yang mulai menggerogotipasar tekstil domestik.

Melihat hal tersebut terlihat adanya keterkaitan antara munculnya krisisekonomi global, perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan penurunanekspor tekstil dan produk tekstil.

Dimulai dari krisis finansial Amerika Serikat yang berkembang menjadikrisis ekonomi di mana memperlihatkan adanya perlambatan

Page 17: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Produk Tekstil Indonesia

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 135

pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat. Dengan timbulnya krisisfinansial di Amerika, perusahaan-perusahaan besar yang awalnyamenyerap banyak tenaga kerja terpaksa harus gulung tikar danmelakukan PHK masal. Banyak orang kehilangan pekerjaan dan susahuntuk mendapat lapangan pekerjaan baru, yang membuat angkapengangguran meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.

Terjadi pengurangan pertumbuhan upah karyawan yang biasanyadimulai pada masa resesi dan berlanjut hingga masa pemulihan post-resesi. Selama masa krisis 2007-2009, tingkat kenaikan upah dan gajikaryawan mengalami perlambatan menjadi 1,3 persen pada bulanDesember 2009. Hal ini jauh di bawah 3,6 persen peningkatan saatbulan Maret 2007, setelah adanya pemulihan dari resesi sebelumnyatahun 2001.9

Pendapatan masyarakat berkurang dan hal ini menggerus daya belimasyarakat Amerika. Masyarakat Amerika Serikat yang konsumtifterpaksa memperketat pengeluaran mereka untuk bertahan dalam masakrisis. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena AmerikaSerikat merupakan pangsa pasar yang besar bagi negara-negara laintermasuk Indonesia. Data Bureau of Labor Statistic (dalam dolarkonstan tahun 2010) memperlihatkan rata-rata pengeluaran rumahtangga tahun 1984 sebanyak 46.119 dolar Amerika Serikat dan terus naikmenjadi 52.349 dolar Amerika Serikat pada tahun 2006. Lain halnyasejak masa resesi, pengeluaran rata-rata menurun sejak tahun 2007.

Grafik 3.2 Pengeluaran Rumah Tangga Rata-rata Tahunan

9 BLS Spotlight on Statistics “The Recession of 2007-2009” http://www.bls.gov/ diakses tanggal26 April 2013

Page 18: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Daniela S. Tumbelaka

136 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

Penurunan daya beli masyarakat tidak hanya terjadi di Amerika Serikattetapi juga di beberapa negara maju yang terkena imbas krisis ekonomiglobal, seperti Inggris, Jerman, Perancis, dan lain sebagainya. Di Inggrisdan Eropa angka pengangguran bertambah. Tingkat pengangguran yangtinggi dari tahun sebelumnya di Inggris dan Eropa juga berdampaksama terhadap daya beli dan pengeluaran seperti yang terjadinya diAmerika Serikat.

Setelah melihat adanya hubungan antara masa krisis dengan penurunanpendapatan, daya beli dan pengeluaran, maka pada sub bab ini akandijelaskan mengenai keterkaitan antara menurunnya daya belimasyarakat dengan permintaan ekspor negara, yang di sini adalahekspor tekstil dan produk tekstil.

Daya beli masyarakat yang menurun karena pendapatan yang berkurangakan membuat masyarakat membatasi atau memangkas pengeluaranrumah tangga. Penghematan atas pengeluaran ini dilakukan khususnyapada pos-pos pengeluaran yang bersifat sekunder, tersier atau barangmewah. Di masa yang sulit orang akan cenderung memilih pengeluaranyang bersifat penting atau benar-benar dibutuhkan. Pakaian yang adalahproduk tekstil memang termasuk dalam kebutuhan primer, tetapi jikapakaian tersebut lebih digunakan untuk mengikuti fashion atau bagiandari suatu lifestyle, maka pakaian atau produk tekstil tersebut bukan lagimenjadi kebutuhan primer, tetapi lebih termasuk pada kebutuhansekunder bahkan tersier. Selain itu sifat pakaian atau produk tekstillainnya tidak bersifat habis setelah sekali dipakai seperti makanan, yangjika habis harus dibeli lagi. Pakaian dan kebanyakan produk tekstildapat dipakai kembali. Jadi saat terdesak orang-orang akan berusahamenghemat kebutuhan ini.

Adanya penghematan jumlah besar yang dilakukan oleh banyak orangterhadap kebutuhan ini, berarti juga berkurangnya jumlah penjualantekstil dan produk tekstil di suatu negara. Berkurangnya jumlahpenjualan tersebut mengakibatkan menurunnya jumlah permintaantekstil dan produk tekstil impor di negara tersebut yang tidak lain adalahpenurunan permintaan ekspor akan tekstil dan produk tekstil Indonesia.

Kesimpulan

Kekuatan ekonomi tidak dapat disepelekan, karena ekonomi merupakansumber kekuatan utama sebuah negara. Ketika ekonomi suatu negaramulai lemah, maka sektor-sektor lain pun akan ikut melemah. Negarayang mengalami krisis ekonomi akan berusaha keras menanganipermasalahan ekonomi negaranya dan akan mengurangi anggaran dibeberapa sektor seperti pendidikan, militer, administrasi dan lain

Page 19: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Produk Tekstil Indonesia

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 137

sebagainya. Hal ini akan mempengaruhi dan menimbulkan gejolaksosial.

Saat krisis masih berada dalam sektor keuangan, menghantamperbankan maka hal itu adalah krisis finansial. Apabila krisis meluasdan terjadi adanya peningkatan angka pengangguran, pertumbuhanekonomi melambat, dan terjadi pengurangan terhadap pos-pospengeluaran negara di beberapa sektor, hal ini dapat dikatakan sebagaikrisis ekonomi. Globalisasi krisis Amerika Serikat dengan cepatmempengaruhi dunia karena mengingat Amerika Serikat sebagaihegemoni ekonomi dunia.Amerika Serikat juga memiliki keterkaitanekonomi yang kuat dengan banyak negara maju dan juga negaraberkembang.

Saat pemerintah Indonesia mulai mencium krisis global ini akan terjadimaka pemerintah Indonesia melakukan penguatan terhadap sistemekonomi Indonesia. Tetapi hal ini tidak menutup kemungkinanIndonesia tidak mendapat imbas dari krisis ini. Meskipun AmerikaSerikat dan negara-negara maju lainnya yang terkena krisis tidakmemberi dampak langsung akan krisis perbankan mereka, dampakkrisis juga tetap terasa. Karena krisis ekonomi dapat masuk melalui duajalur yaitu jalur finansial dan jalur perdagangan. Melalui jalur finansial,investasi-investasi modal asing akan kredit yang berisiko tinggi akanditarik. Ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia terkena dampaknyamelalui jalur perdagangan, di mana beberapa pangsa pasarnya sedangstruggle menghadapi krisis ekonomi.

Ketidakpastian kondisi ekonomi dunia masih berpotensi menurunkanpermintaan dari pasar internasional khususnya AS dan Eropa, sehinggabisa menekan ekspor produk industri Indonesia ke pasartersebut.Indonesia yang dikategorikan IMF sebagai salah satu negaraemerging economies diharapkan bersama negara emerging economieslainnya mampu menopang laju pertumbuhan ekonomi dunia saat krisisterjadi. Laju pertumbuhan ekonomi dunia berjalan lambat, di manaberbagai negara pangsa pasar ekspor tekstil dan produk tekstilIndonesia juga mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi. Dinegara-negara mitra dagang tekstil dan produk tekstil Indonesia, banyakterjadi pemutusan hubungan kerja karyawan, sehingga menyebabkantingkat pendapatan masyarakat terkoreksi ke bawah yang dari situmembuat daya beli masyarakat menurun dan mereka melakukanpenghematan akan pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya tidak terlaluurgent. Pakaian yang adalah produk tekstil memang termasuk dalamkebutuhan primer, tetapi mengingat sekarang pakaian identik denganfashion dan lifestyle maka kebutuhan akan pakaian dapat ditekanpengeluarannya. Karena saat terdesak seperti pada saat krisis, orang-

Page 20: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Daniela S. Tumbelaka

138 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

orang akan cenderung melakukan penghematan terhadap hal-hal yangbelum terlalu dibutuhkan.

Adanya penghematan terhadap tekstil dan produk tekstil, berarti terjadipenurunan angka penjualan tekstil dan produk tekstil. Penurunanpenjualan mengakibatkan berkurangnya permintaan impor tekstil danproduk tekstil. Hal ini tidak lain adalah turunnya permintaan akanekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia oleh mitra dagang Indonesia.Turunnya permintaan ekspor tekstil dan produk tekstil dapatmenyababkan over supply hasil produksi. Industri tekstil dan produktekstil akan sangat terpukul karena hal ini, akibatnya banyakperusahaan tekstil dan produk tekstil yang harus memutar otak untukmengatasi pengurangan permintaan, atau bahkan terpakasaperusahaan-perusahaan harus menghentikan proses produksi baik ituhanyabersifat sementara atau permanen. Penghentian produksi akanmembuat banyak tenaga kerja industr ini harus dirumahkan, tingkatpengangguran pastinya akan bertambah bagi Indonesia. Tingginyaangka pengangguran, pendapatan perkapita akan menurun, disertaiinflasi akan membuat situasi sosial juga ikut terpengaruh. Dalammenggencarkan pangsa pasar tekstil dan produk tekstil dalam dan luarnegeri, industri tekstil dan produk tekstil Indonesia harus lebihkompetitif dalam menjaga standar mutu produk-produknya agar tidakkalah dengan negara-negara penghasil tekstil dan produk tekstil lainnya.

Daftar Pustaka

Buku

Amstrong Gery dan Philip Kotler, 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran,Jilid 1, Edisi Kedelapan, Jakarta: Erlangga

Apridar, 2009. Ekonomi Internasional: Sejarah, Teori, Konsep danPermasalahan dalam Aplikasinya,. Yogyakarta: Graha Ilmu

Hamdy Hadi, 2000. Ekonomi Internasional: Teori dan KebijakanPerdagangan Internasional. Jakarta: Ghalia Indonesia

Krugman Paul R. dan Maurice Obstfeld, 2000. Ekonomi InternasionalTeori dan Kebijaksanaan, Jakarta: Rajawali Press

Putong Iskandar, Pengantar Ekonomi Mikro Makro Edisi 2, Jakarta:Ghalia Indonesia, 2003

Reinhart Carmen M. dan Kenneth S. Rogoff, 2009.This Time IsDifferent: Eight Centuries of Financial Folly, New Jersey: PrincetonUniversity Press

Page 21: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Produk Tekstil Indonesia

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 139

Samuelson Paul A.dan William D. Nordhaus, 1994.Makroekonomi,Jakarta: Erlangga

Salvatore Dominick, Ekonomi Intenasional :Edisi kelima, 1996. Jakarta:Erlangga

Silalahi Uber, Metode Penelitian Sosial, 2006. Bandung: UnparSingarimbun Masridan Sofian Effendi (ed.), Metode Penelitian Survei,

Edisi Revisi , 1989. Jakarta: LP3ESSubagyo P. Joko, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek,

1997.Jakarta: PT Rineka CiptaSukirno Sadono,Pengantar Teori Makroekonomi : Edisi pertama. 1985

Jakarta: Rajawali Press

Kamus, Ensiklopedia, dan Dokumen Resmi

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan I, Edisi, 2001. Jakarta: BalaiPustaka

Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kebijakan Umum diBidang Ekspor, 2007. Jakarta: Departemen Perdagangan

Djafri Chamroel, Gagasan Seputar Pengembangan Industri danPerdagangan TPT (Tekstil dan Produk Tekstil), 2003. Jakarta:Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Cidesindo

Situs Internet

Asosiasi Pertekstilan Indonesia,http://www.indonesiaspinners.com/index.php?option=com_content&view=article&id=54&Itemid=61&lang=id, 1 Mei 2013

Assyari Abdullah, “Krisis Global dan Indonesia, “What is an economiccrisis” dalam http://www.whatiseconomics.org/the-global-financial-crisis/what-is-an-economic-crisis, 5 Desember 2012

http://betterwork.org/indonesia , 2 Mei 2013BLS Spotlight on Statistics “The Recession of 2007-2009”

http://www.bls.gov/, 26 April 2013EddyHerjanto, “Analisis Perkembangan SNI Bidang Tekstil dan Produk

Tekstil,” dalamhttp://www.bsn.go.id/files/@LItbang/Formulir%20JS%20Vol%209%20No%203%202007/5%20%20Analisis%20Perkembangan%20SNI%20Bidang%20Tekstil.pdf, 6 Agustus 2012

E.G. Ismy, “Bagian II: Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)Indonesia”, http://egismy.wordpress.com/2008/04/18/bagian-ii-industri-tekstil-dan-produk-tekstil-tpt-indonesia, 7 Januari 2013

Indonesia Textile Association, “Perkembangan Daya Saing ITPTNasional khususnya di Jawa Barat” dalamhttp://textilejabar.wordpress.com/2008/01/19/perkembangan-daya-saing-itpt-nasional-khususnya-di-jawa-barat/, 7 Januari 2013

Page 22: Pengaruh Krisis Ekonomi Global terhadap Ekspor Tekstil dan ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5cc0da1a72full.pdf · dibahas bagaimana krisis ekonomi global memberikan

Daniela S. Tumbelaka

140 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

“Kajian Pengembangan Industri Tekstil dan Produk Tekstil,” dalamhttp://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/userfiles/ppi/Kajian%20Pengembangan%20Industri%20Tekstil%20Dan%20Produk%20Tekstil.pdf, 6 Agustus 2012

“Kontribusi Industri TPT Masih Sangat Signifikan”,http://www.businessnews.co.id/ekonomi-bisnis/kontribusi-industri-tpt-masih-sangat-signifikan-2.php, 9 Mei 2013

“Krisis Ekonomi Masuk dalam Tiga Jalur” dalamhttp://www.tempo.co/read/news/2012/06/05/090408533/Krisis-Ekonomi-Masuk-Melalui-Tiga-Jalur ,8 Agustus 2012

Kronologi dan Latar Belakang Krisis Finansial Global”http://finance.detik.com/read/2009/04/15/120601/1115753/5/kronologi-dan-latar-belakang-krisis-finansial-global, 26 April 2013

Lucia Morales dan Bernadette Andreosso O’Callaghan, “The GlobalFinancial Crisis : World Market or Regional Contagion Effect (2010)seperti dikutip oleh Endar Prasetio “Krisis Ekonomi: ProdukBermerek Kapitalisme (I)” dalamhttp://kompasiana.com/post/moneter/2011/11/24/krisis-ekonomi-produk-bermerek-kapitalisme-i/,8 Agustus 2012

“Outlook Ekonomi Indonesia 2099-2014: Krisis Finansial Global danDampaknya terhadap Perekonomian Indonesia”, dalamhttp://www.bi.go.id/ , 4 Juli 2012

“Perekonomian Indonesia Tahun 2008 Tengah Krisis Keuangan Global”,http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=3698&Itemid=29, 26 April 2013

Kementrian Perindustrian, “Penyerapan Tenaga Kerja”http://www.kemenperin.go.id/artikel/5314/Penyerapan-Tenaga-Kerja-Masih-Tinggi, 2 Mei 2013

Republik Indonesia, “Kontribusi Industri Pengolahan Non MigasTerhadap PDB”http://www.kemenperin.go.id/statistik/pdb_share.php, 1 Mei 2013

“The Conscience of A Liberal”, dalamhttp://www.krugman.blogs.nytimes.com, 8 Agustus 2012

“The Downturn InFacts and Figures”,http://news.bbc.co.uk/2/hi/7073131.stm, 26 April 2013

“Tentang Krisis Itu, Sekali Lagi”,http://srimulyani.net/2011/06/27/tentang-krisis-itu-sekali-lagi, 26April 2013