PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi...

63
PENGARUH FACTOR T MENGATASI SISWA KELA disusun se un JURUS FA UNIV KONSELING KELOMPOK TR TERHADAP KEMAMPUAN D I KESULITAN PERENCANAA AS XII DI SMA NEGERI 3 MA SKRIPSI ebagai salah satu syarat penyelesaian studi Str ntuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Yenni Rakhmi Kurniasih 1301412081 SAN BIMBINGAN DAN KONSELIN AKULTAS ILMU PENDIDIKAN VERSITAS NEGERI SEMARAN 2016 RAIT AND DALAM AN KARIR AGELANG rata 1 NG NG

Transcript of PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi...

Page 1: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

i

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT ANDFACTOR TERHADAP KEMAMPUAN DALAM

MENGATASI KESULITAN PERENCANAAN KARIRSISWA KELAS XII DI SMA NEGERI 3 MAGELANG

SKRIPSI

disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian studi Strata 1untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

olehYenni Rakhmi Kurniasih

1301412081

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELINGFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2016

i

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT ANDFACTOR TERHADAP KEMAMPUAN DALAM

MENGATASI KESULITAN PERENCANAAN KARIRSISWA KELAS XII DI SMA NEGERI 3 MAGELANG

SKRIPSI

disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian studi Strata 1untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

olehYenni Rakhmi Kurniasih

1301412081

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELINGFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2016

i

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT ANDFACTOR TERHADAP KEMAMPUAN DALAM

MENGATASI KESULITAN PERENCANAAN KARIRSISWA KELAS XII DI SMA NEGERI 3 MAGELANG

SKRIPSI

disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian studi Strata 1untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

olehYenni Rakhmi Kurniasih

1301412081

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELINGFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2016

Page 2: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari
Page 3: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari
Page 4: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

“Pemahaman diri dan lingkungan kerja yang mendalam akan mendukung

perencanaan karir secara optimal”. (Yenni, 2016)

Persembahan,

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Almamater Jurusan Bimbingan dan

Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang

Page 5: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

vi

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Pengaruh Konseling Kelompok Trait and Factor terhadap

Kemampuan dalam Mengatasi Kesulitan Perencanaan Karir Siswa Kelas XII di

SMA Negeri 3 Magelang”. Penyelesaian skripsi ini dimaksudkan untuk

melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang.

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa Konseling Kelompok Trait and

Factor dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan perencanaan karir siswa.

Penyusunan skripsi ini didasarkan atas pelaksanaan penelitian eksperimen yang

dilakukan dalam suatu prosedur yang terstruktur dan terencana. Penulis menyadari

bahwa dalam penyusunan skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha

penulis semata. Namun berkat rahmat Allah SWT dan bantuan dari beberapa

pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah emmberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi

di Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M. Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian untuk

penyelesaian skripsi ini.

Page 6: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

vii

3. Drs. Eko Nusantara, M. Pd., Kons. Ketua Jurusan Bimbingan dan

Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan kesempatan dan arahan selama pendidikan.

4. Drs. Heru Mugiarso, M.Pd, Kons sebagai penguji utama dalam

pelaksanaan ujian skripsi yang telah memberikan kritik dan saran yang

bermanfaat kepada penulis.

5. Dra. Sinta Saraswati, M. Pd., Kons. Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan dukungan, bimbingan, dan arahannya.

6. Dra. Ninik Setyowani, M. Pd. Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan masukan dan arahannya.

7. Seluruh bapak dan ibu dosen Bimbingan dan Konseling yang telah banyak

memberikan bimbingan dan Ilmu kepada peneliti selama menempuh

pendidikan.

8. Kedua orang tua saya Ibu Sumirah dan Bapak Saiman S.IP yang selalu

mendukung, memotivasi, dan mendoakan saya tanpa lelah untuk

keberhasilan putrinya. Serta kedua kakak saya Wasis Dasa Nugraha dan

Gani Indrianto yang tanpa lelah memberikan semangat.

9. Ibu Turhastuti selaku guru koordinator BK di SMA N 3 Magelang yang

telah membantu penulis melaksanakan penelitian di sekolah

10. Anggota konseling kelompok yang sudah mau bekerjasama untuk

melaksanakan penelitian ini

Page 7: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

viii

11. Teman-temanku yaitu Leni, Uyun, Jijah, Mae, Afri, Kholik, Yanu,

Errvyna dan Virdha yang telah selalu mendukung dan membantu saya

selama masa perkuliahan.

12. Teman-teman kost KMD Team yang senantiasa mendengarkan keluh

kesah dan tetap memberikan saya semangat di saat susah maupun senang.

13. Sahabat-sahabat saya Hanifah, Wira, Petri, Riska, Amalia, Nisa, Nunu,

Nana, dan Oca yang telah mendampingi dan mendukung saya selama

hampir 7 tahun.

14. Teman-teman mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri

Semarang angkatan 2012 atas segala bantuan dan dukungannya.

15. Penulis sadar bahwa dalam skripsi ini mungkin masih terdapat

kekurangan, baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

bersifat membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga

hasil penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusi bagi

pengembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, September 2016

Penulis

Page 8: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

ix

ABSTRAK

Kurniasih, Yenni Rakhmi. 2016. Pengaruh Konseling Kelompok Trait and Factorterhadap Kemampuan dalam Mengatasi Kesulitan Perencanaan Karir SiswaKelas XII di SMA Negeri 3 Magelang. Skripsi. Jurusan Bimbingan dan KonselingFakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dra. SintaSaraswati, M.Pd., Kons dan Dra. Ninik Setyowani, M. Pd.

Kata kunci : Konseling kelompok, trait and factor, perencanaan karir

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena yang ada di SMANegeri 3 Magelang yang menunjukkan bahwa siswa kelas XII mengalamikesulitan karir yang tinggi, khususnya mengenai perencanaan karir. Melaluikonseling kelompok trait and factor diharapkan dapat mengurangi kesulitanperencanaan karir siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk; (1) mengetahuiperencanaan karir siswa sebelum diberikan konseling kelompok trait and factor.(2) mengetahui perencanaan karir siswa setelah diberikan konseling kelompoktrait and factor. (3) membuktikan pengaruh konseling kelompok trait and factorterhadap kemampuan dalam mengatasi kesulitan perencanaan karir.

Metode yang digunakan adalah metode pre-experimental design, denganmenggunakan One group pretest-posttest design. Penelitian ini menggunakanpurposive sampling dengan subyek penelitian sebanyak 7 siswa yang memilikimasalah karir paling tinggi. Pengujian validitas dan reliabilitas menggunakanrumus product moment dan rumus alpha. Analisis data menggunakan analisisdeksriptif persentase dan uji wilcoxon.

Perencanaan karir sebelum diberikan konseling kelompok trait and factormemiliki rata-rata 64,54% termasuk kategori sedang. Sedangkan perencanaankarir setelah diberikan konseling kelompok trait and factor memiliki rata-rata74,28% termasuk kategori tinggi. Berdasarkan hasil uji wilcoxon dengan tarafkesalahan 5% diketahui thitung lebih kecil dari ttabel (0<2) maka ha diterima.Artinya konseling kelompok trait and factor berpengaruh terhadap kemampuandalam mengatasi kesulitan perencanaan karir siswa.

Page 9: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

PERSETUJUAN JUDUL SKRIPSI ................................................................... ii

PENGESAHAN.................................................................................................. iii

PERNYATAAN ................................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... v

PRAKATA.......................................................................................................... vi

ABSTRAK.......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... xvii

BAB 1 PEDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 7

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8

1.4.1 Manfaat Teoritis ........................................................................................ 8

1.4.2 Manfaat Praktis.......................................................................................... 8

1.5 Sistematika Skripsi ...................................................................................... 9

1.5.1 Bagian Awal Skripsi .................................................................................. 9

1.5.2 Bagian Isi .................................................................................................. 9

1.5.3 Bagian Akhir ............................................................................................. 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 11

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 11

2.2 Kemampuan dalam Mengatasi Kesulitan Perencanaan Karir...................... 14

2.2.1 Masalah dalam Perencanaan Karir ............................................................ 14

2.2.2 Perencanaan Karir...................................................................................... 16

2.2.2.1 Definisi Perencanaan Karir.................................................................... 16

Page 10: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

xi

2.2.2.2 Tujuan Perencanaan Karir ..................................................................... 19

2.2.2.3 Aspek-aspek dalam Perencanaan Karir ................................................. 20

2.2.2.4 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Perencanaan Karir ................ 22

2.3 Konseling Kelompok Trait and Factor ....................................................... 24

2.3.1 Konseling kelompok .................................................................................. 24

2.3.1.1 Definisi Konseling Kelompok ................................................................ 24

2.3.1.2 Tujuan Konseling Kelompok ................................................................. 26

2.3.1.3 Prosedur Pelaksanaan........................................................................... 27

2.3.2 Konseling Trait and Factor ....................................................................... 31

2.3.2.1 Definisi Konseling Trait and Factor ..................................................... 31

2.3.2.2 Asumsi dasar Trait and Factor.............................................................. 33

2.3.2.3 Hakekat Manusia................................................................................... 35

2.3.2.4 Proses Konseling Trait and Factor ....................................................... 36

2.3.3 Rancangan Prosedur Konseling Kelompok Trait and Factor ................... 38

2.4 Pengaruh Konseling Kelompok Trait and Factor terhadap Kemampuan

dalam Mengatasi Kesulitan Perencanaan Karir ........................................... 39

2.5 Hipotesis ..................................................................................................... 43

BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 44

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 45

3.2 Desain Penelitian ......................................................................................... 46

3.3 Variabel Penelitian....................................................................................... 53

3.3.1 Identifikasi Variabel................................................................................... 53

3.3.2 Hubungan Antar Variabel .......................................................................... 54

3.3.3 Definisi Operasional Variabel.................................................................... 54

3.4 Subjek Penelitian ......................................................................................... 57

3.5 Teknik Pengumpulan Data............................................................................ 58

3.5.1 Skala Psikologis ......................................................................................... 58

3.6 Validitas dan Reliabilitas .............................................................................. 62

3.6.1 Validitas ..................................................................................................... 62

3.6.2 Reliabilitas ................................................................................................. 64

3.7 Teknik Analisis Data..................................................................................... 66

Page 11: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

xii

3.7.1 Analisis Deskriptif Persentase ................................................................... 66

3.7.2 Analisis Kuantitatif .................................................................................... 68

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 70

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................. 70

4.1.1 Perencanaan Karir Siswa XII SMA Negeri 3 Magelang Sebelum Diberikan

Konseling Kelompok Trait and Factor .............................................................. 70

4.1.2 Perencanaan Karir Siswa Kelas XII SMA Negeri 3 Magelang Setelah

Diberikan Konseling Kelompok Trait and Factor ............................................. 75

4.1.3 Pengaruh Konseling kelompok Trait and Factor terhadap Kemampuan

dalam Mengatasi Kesulitan Perencanaan Karir Siswa Kelas XII SMA Negeri 3

Magelang............................................................................................................. 79

4.1.4 Analisis Uji Wilcoxon................................................................................ 103

4.1.5 Deskripsi Pelaksanaan Konseling Kelompok Trait and Factor ................ 104

4.2 Pembahasan................................................................................................... 117

4.3 Keterbatasan Penelitian................................................................................. 124

BAB 5 PENUTUP .............................................................................................. 125

5.1Simpulan ........................................................................................................ 125

5.2 Saran ............................................................................................................ 125

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 127

Page 12: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Tabel Rancangan Prosedur Konseling Kelompok Trait and Factor ............ 393.1 Operasionalisasi Konseling Kelompok Trait and Factor ............................ 483.2 Daftar Subjek Penelitian ............................................................................... 583.3 Kategori Jawaban Skala Psikologi................................................................ 593.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian....................................................................... 603.5 Hasil Uji Reliabilitas..................................................................................... 653.6 Kriteria penilaian Tingkat Kesulitan Perencanaan Karir .............................. 673.7 Tabel Penolong untuk Uji Wilcoxon ............................................................. 684.1 Hasil Pretest Perencanaan Karir Siswa Sebelum diberikan KonselingKelompok Trait and Factor................................................................................ 694.2 Rata-rata Perencanaan Karir Siswa Tiap Indikator Sebelum diberikan LayananKonseling Kelompok Trait and Factor .............................................................. 714.3 Hasil Posttest Perencanaan Karir Siswa Setelah diberikan KonselingKelompok Trait and Factor................................................................................ 734.4 Rata-rata Perencanaan Karir Siswa Tiap Indikator Setelah diberikan KonselingKelompok Trait and Factor................................................................................ 754.5 Peningkatan Perencanaan Karir Siswa Sebelum dan Sesudah diberikanKonseling Kelompok Trait and Factor ............................................................. 774.6 Hasil Persentase Skor Tiap Indikator Perencanaan Karir Siswa Sebelum danSesudah diberikan Konseling Kelompok Trait And Factor ............................... 794.7 Hasil Pretest dan Posttest Persentase Skor pada Indikator MempelajariInformasi Karir.................................................................................................... 814.8 Hasil Pretest dan Posttest Persentase Skor pada Indikator MembicarakanKarir dengan Orang Dewasa. .............................................................................. 834.9 Hasil Pretest dan Posttest Persentase Skor pada Indikator MengikutiPendidikan Tambahan atau Kursus untuk Menambah Pengetahuan TentangKeputusan Karir. ................................................................................................. 854.10 Hasil Pretest dan Posttest Persentase Skor pada Indikator Berpartisipasidalam Kegiatan Ekstrakulikuler.......................................................................... 874.11 Hasil Pretest dan Posttest Persentase Skor pada Indikator MengikutiPelatihan-Pelatihan Berkaitan dengan Pekerjaan yang Diinginkan.................... 894.12 Hasil Pretest dan Posttest Persentase Skor pada Indikator MengetahuiKondisi Pekerjaan yang Diinginkan ................................................................... 914.13 Hasil Persentase Skor Pretest dan Posttest pada Indikator MengetahuiPersyaratan Pendidikan untuk Pekerjaan yang diinginkan ................................. 93

Page 13: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

xiv

4.14 Hasil Persentase Skor Pretest dan Posttest Pada Indikator DapatMerencanakan Apa yang Harus Dilakukan Setelah Tamat Sekolah .................. 954.15 Hasil Persentase Skor Pretest dan Posttest pada Indikator Mengetahui Caradan Kesempatan Memasuki Dunia Kerja yang Diinginkan................................ 974.16 Hasil Persentase Skor Pretest dan Posttest pada Indikator Mampu MengaturWaktu Luang Secara Efektif ............................................................................... 994.17 Hasil Uji Wilcoxon ...................................................................................... 1014.18 Pelaksanaan Konseling Kelompok Trait and Factor.................................. 1034.19 Hasil Keseluruhan Konseling Kelompok Trait and Factor........................ 112

Page 14: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berpikir......................................................................................... 423.1 Desain Penelitian Eksperimen ...................................................................... 463.2 Hubungan Antar variabel .............................................................................. 543.3 Prosedur Penyusunan Instrumen................................................................... 594.1 Grafik Persentase Skor Perencanaan Karir Sebelum diberikan LayananKonseling Kelompok Trait and Factor .............................................................. 704.2 Grafik Persentase Skor Perencanaan Karir Siswa Tiap Indikator Sebelumdiberikan Layanan Konseling Kelompok Trait and Factor................................ 724.3 Grafik Persentase Skor Perencanaan Karir Siswa Setelah diberikan KonselingKelompok Trait and Factor................................................................................ 744.4 Grafik Persentase Skor Perencanaan Karir Siswa Tiap Indikator Setelahdiberikan Konseling Kelompok Trait and Factor .............................................. 764.5 Persentase Perencanaan Karir Siswa Sebelum dan Sesudah diberikanKonseling Kelompok Trait and Factor .............................................................. 784.6 Persentase Skor Tiap Indikator Perencanaan Karir Siswa Sebelum danSesudah diberikan Konseling Kelompok Trait and Factor ................................ 804.7 Grafik Peningkatan pada Indikator Mempelajari Informasi Karir................ 824.8 Grafik Peningkatan Pada Aspek Membicarakan Karir dengan Orang Dewasa 844.9 Grafik Peningkatan Pada Indikator Mengikuti Pendidikan Tambahan atauKursus untuk Menambah Pengetahuan tentang Keputusan Karir. ..................... 864.10 Grafik Peningkatan Pada Indikator Berpartisipasi dalam KegiatanEkstrakulikuler .................................................................................................... 884.11 Grafik Peningkatan Pada Indikator Mengikuti Pelatihan-Pelatihan Berkaitandengan Pekerjaan yang Diinginkan..................................................................... 904.12 Grafik Peningkatan pada Indikator Mengetahui Kondisi Pekerjaan yangdiinginkan ........................................................................................................... 924.13 Grafik Peningkatan ada Indikator Mengetahui Persyaratan Pendidikan untukPekerjaan yang diinginkan .................................................................................. 944.14 Grafik Peningkatan Pada Indikator Dapat Merencanakan Apa yang HarusDilakukan Setelah Tamat Sekolah ...................................................................... 964.15 Grafik Peningkatan Pada Indikator Mengetahui Cara dan KesempatanMemasuki Dunia Kerja yang diinginkan ............................................................ 984.16 Grafik Peningkatan Pada Indikator Mampu Mengatur Waktu Luang SecaraEfektif ................................................................................................................. 100

Page 15: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Analisis AUM Bidang Karir Kelas XII SMA Negeri 3 Magelang...... 1302. Pedoman Wawancara.................................................................................... 1313. Grafik Hasil AUM Setiap Kelas ................................................................... 1324. Kisi-kisi Skala Perencanaan Karir Siswa (tryout)......................................... 1405. Instrumen Skala Perencanaan Karir (tryout)................................................. 1456. Data Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 1527. Kisi-kisi Skala Perencanaan Karir ................................................................ 1578. Instrumen Skala Perencanaan Karir .............................................................. 1609. RPL Konseling Kelompok............................................................................ 16510. Tabel Hasil Evaluasi Penilaian Segera (Laiseg) ........................................... 18611. Tabulasi Hasil Pretest ................................................................................... 19312. Tabulasi Hasil Posttest.................................................................................. 19413. Dokumentasi ................................................................................................. 19514. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian............................................. 197

Page 16: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut UU No. 20 Tahun 2007 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dari tujuan pendidikan nasional di

atas sudah jelas bahwa tujuan tersebut sejalan dengan tugas dari guru BK. Tugas guru

BK yaitu memberikan layanan guna mengoptimalkan perkembangan dan

memandirikan siswa dalam pengambilan keputusan dalam bidang karir.

Tidak dapat dipungkiri bahwa karir merupakan salah satu aspek kehidupan

yang sangat penting. Karir merupakan suatu rangkaian yang dicapai seseorang dalam

kurun waktu tertentu yang berkaitan dengan sikap, nilai, perilaku, dan motivasi dalam

hidup. Untuk mencapai karir yang sesuai dengan harapan diperlukan kemampuan

dalam perencanaan karir. Perencanaan karir merupakan salah satu faktor penentu

kehidupan individu dan kecakapan individu dalam pengambilan keputusan.

1

Page 17: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

2

Menurut Supriatna (2009: 49) perencanaan karir adalah aktivitas siswa yang

mengarah pada keputusan karir masa depan. Aktivitas perencanaan karir sangat

penting bagi siswa terutama untuk membangun sikap siswa dalam menempuh karir

masa depan. Program perencanaan karir diasumsikan dapat mengurangi tingkat stress

pada remaja selama eksplorasi karir dan pengambilan keputusan (Witko, et, al, 2005).

Dalam menentukan tujuan karir, siswa harus memiliki perencanaan karir yang

matang. Menurut Parsons, dalam Zunker (1989:20) merumuskan perencanaan karir

sebagai proses yang harus dilalui sebelum pemilihan karir. Ada 3 aspek yang harus

dimiliki dalam membuat suatu perencanaan karir, yaitu (1) pengetahuan dan

pemahaman diri, (2) pengetahuan dan pemahaman dunia kerja, (3) penalaran yang

realistis akan hubungan pengetahuan dan pemahaman diri sendiri dengan

pengetahuan dan pemahaman dunia kerja.

Jika dilihat dari tugas perkembangan individu yang memiliki rentang usia 15-

18 tahun menurut Super, dalam Winkel dan Hastuti (2006) remaja memiliki tugas

perkembangan yang disebut crystallization, yaitu remaja memiliki tugas

perkembangan untuk merumuskan gagasan tentang pekerjaan yang sesuai untuk

dirinya. Masa remaja merupakan masa yang sangat berpengaruh dalam menentukan

kehidupan di masa depan. Perilaku dan aktivitas yang dilakukan oleh remaja menjadi

modal penting untuk mengukur kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Namun, fenomena yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa individu

di usia remaja atau seusia SMA belum memiliki perencanaan karir yang matang.

Page 18: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

3

Bahkan mereka juga belum memikirkan rencana untuk masa depan mereka sendiri.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK di SMA N 3 Magelang bahwa siswa

hanya memilih jurusan dan universitas berdasarkan tingkat popularitas dari

universitas tertentu saja tanpa mempertimbangkan berbagai aspek yang ada pada

dirinya sendiri dan pendapat keluarga. Sehingga pada SNMPTN banyak siswa yang

tidak diterima, meskipun ada beberapa siswa yang diterima, namun karena mereka

memilih jurusan dan universitas tanpa pertimbangan orang tua sehingga mereka

menolak jurusan tersebut. Selain itu menurut data AUM, 52,8% permasalahan yang

dialami siswa merupakan masalah karir. Di mana pada bidang karir terdapat 5

indikator dan masalah. Dari ke 5 indikator tersebut, berikut merupakan persentase

dari tiap indikator dari yang tertinggi ke terendah. Indikator tertinggi dengan

persentase 58,5% yakni siswa kurang memiliki pengetahuan yang luas tentang

lapangan pekerjaan dan seluk beluk jenis-jenis pekerjaan. Kemudian 51,6% siswa

belum mengetahui bakat diri sendiri untuk jabatan/pekerjaan apa. 45,6% siswa belum

mampu memikirkan dan memilih pekerjaan yang akan dijabat nantinya. 31,3% siswa

ingin memperoleh bantuan dalam mendapatkan pekerjaan sambilan untuk melatih diri

bekerja sambil sekolah. Kemudian indikator yang memiliki persentase terendah

sebesar 29,4% yakni siswa khawatir akan pekerjaan yang dijabatnya nanti; jangan-

jangan memberikan penghasilan yang tidak mencukupi. Dari data tersebut terlihat

bahwa permasalahan yang paling banyak dialami siswa merupakan masalah yang

Page 19: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

4

berkaitan dengan kurangnya pengetahuan siswa mengenai bakat diri sendiri dan jenis-

jenis pekerjaan.

Dari fenomena di atas, maka siswa perlu diberikan layanan yang dapat

membantu mereka dalam mengatasi kesulitan perencanaan karir. Salah satu layanan

dalam bimbingan dan konseling yang sesuai dengan fenomena tersebut yakni dengan

menggunakan konseling kelompok dengan pendekatan trait and factor. Karena trait

and factor merupakan salah satu corak konseling yang menekankan pemahaman diri

melalui testing psikologis dan penerapan pemahaman itu dalam memecahkan

beraneka problem yang dihadapi, terutama menyangkut pilihan program studi

dan/atau bidang pekerjaan (Winkel dan Hastuti, 2006:407). Konseling trait and

factor berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan tes-tes psikologis

untuk menganalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri atau dimensi

kepribadian tertentu, yang diketahui mempunyai relevansi terhadap keberhasilan atau

kegagalan seseorang dalam memangku jabatan dan mengikuti program studi. Pada

dasarnya teori trait and factor menyatakan bahwa kemampuan perencanaan karir

individu sangat ditentukan oleh kesesuaian antara kemampuan, minat, prestasi, dan

kepribadian dengan dunia kerja. Pendekatan trait and factor lebih berfokus pada

pembuatan perencanaan karir untuk menentukan pemilihan karir individu secara

spesifik sebagai kriteria keberhasilan karir dimasa depan.

Oleh karena itu, konseling trait and factor dirasa sesuai dengan fenomena

yang terjadi pada siswa kelas XII di SMA N 3 Magelang karena dapat menggunakan

Page 20: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

5

data-data yang berkaitan dengan siswa yang memiliki kesulitan dalam perencanaan

karirnya. Data-data yang digunakan yakni data tentang diri sendiri yang meliputi

kemampuan intelektual, bakat khusus, minat, harapan, cita-cita, keterampilan, dll

yang dapat dicari dengan melalui alat-alat tes maupun non tes. Kemudian fakta

tentang keluarga dekat dan lingkungan hidup. Informasi ini dapat berupa harapan

keluarga, kemampuan ekonomi keluarga, ciri khas setiap program studi, dan

kualifikasi jurusan maupun universitas. Dengan data-data tersebut dapat

memudahkan siswa untuk lebih memahami dirinya yang kemudian disesuaikan

dengan pengetahuannya mengenai lingkungan program studi yang akan diambil,

sehingga siswa dapat memiliki berbagai alternatif dalam perencanaan karirnya di

masa mendatang.

Konseling kelompok merupakan bentuk khusus dari layanan konseling yaitu

wawancara konseling antara konselor profesional dengan beberapa orang sekaligus

yang tergabung dalam suatu kelompok kecil (Winkel dan Hastuti, 2006:589).

Konseling kelompok adalah layanan konseling perorangan yang dilaksanakan di

dalam suasana kelompok. Di sana terjadi hubungan konseling dalam suasana yang

diusahakan sama seperti dalam konseling perorangan yaitu hangat, permisif, terbuka,

dan penuh keakraban (Prayitno, 2004). Pada konseling kelompok menekankan

pemahaman diri dan penerapan pemahaman dalam memecahkan program-program

yang dihadapi, terutama menyangkut pilihan program studi dan bidang pekerjaan

nantinya. Menurut Gazda, dalam Wibowo (2005:33) bahwa konseling kelompok

Page 21: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

6

dapat digunakan untuk membantu individu dalam menyeleseikan tugas-tugas

perkembangan dalam tujuh bidang, yaitu psikososial, vokasional, kognitif, fisik,

seksual, moral, dan afektif. Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa salah satu

kegunaan dari konseling kelompok yakni menyeleseikan masalah yang berkenaan

dengan vokasional atau karir.

Oleh karena itu, konseling kelompok menjadi salah satu layanan yang dapat

digunakan untuk membantu siswa dalam mengatasi kesulitan perencanaan karir.

Karena memang sulit bagi guru BK jika harus mengkonseling siswa yang terlalu

banyak di sekolah. Dapat diketahui bahwa satu guru BK mengampu sejumlah siswa

satu angkatan sebanyak 217 siswa. Apabila layanan diberikan secara individu,

tentunya tidak semua siswa mendapatkan kesempatan untuk melakukan konseling

dikarenakan keterbatasan waktu. Hal ini diperkuat oleh pendapat dari Wibowo

(2005:41) bahwa salah satu kekuatan dari konseling kelompok adalah kepraktisan. Di

mana dalam waktu yang singkat guru BK dapat berhadapan dengan sejumlah siswa di

dalam kelompok kecil dalam upaya untuk pengatasan masalah.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dibutuhkan penelitian lebih lanjut

mengenai pengaruh konseling kelompok trait and factor terhadap kesulitan

perencanaan karir siswa. Oleh karena itu, diperlukan penelitian kuantitatif dengan

teknik eksperimen yang lebih mendalam mengenai pengaruh konseling kelompok

trait and factor terhadap kemampuan dalam mengatasi kesulitan perencanaan karir

siswa kelas XII di SMA Negeri 3 Magelang.

Page 22: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

7

Penelitian ini digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh konseling

kelompok trait and factor terhadap kemampuan dalam mengatasi kesulitan

perencanaan karir siswa di SMA Negeri 3 Magelang. Dengan adanya penelitian ini,

diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam mengatasi kesulitan

perencanaan karirnya, terutama yang berkaitan dengan pemilihan jurusan dan

universitas. Sehingga kedepannya, siswa dapat lebih memahami diri dan lingkungan

yang nantinya dapat membantu mereka membuat alternatif-alternatif pilihan yang

berkaitan dengan perencanaan karir.

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini berfokus pada perencanaan karir di SMA Negeri 3 Magelang.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah perencanaan karir siswa kelas XII sebelum diberikan

konseling kelompok trait and factor di SMA Negeri 3 Magelang?

b. Bagaimanakah perencanaan karir siswa kelas XII setelah diberikan

konseling kelompok trait and factor di SMA Negeri 3 Magelang?

c. Adakah pengaruh konseling kelompok trait and factor terhadap

kemampuan dalam mengatasi kesulitan perencanaan karir siswa kelas XII

di SMA Negeri 3 Magelang?

Page 23: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

8

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penyelenggaraan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui perencanaan karir siswa kelas XII sebelum diberikan

konseling kelompok trait and factor di SMA Negeri 3 Magelang.

b. Untuk mengetahui perencanaan karir siswa kelas XII setelah diberikan

konseling kelompok trait and factor di SMA Negeri 3 Magelang.

c. Untuk membuktikan pengaruh dari konseling kelompok trait and factor

terhadap kemampuan dalam mengatasi kesulitan perencanaan karir siswa

kelas XII di SMA Negeri 3 Magelang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan

kajian bimbingan dan konseling di sekolah terkait dengan teknik konseling kelompok

trait and factor dalam meningkatkan perencanaan karir siswa.

1.4.2 Manfaat Praksis

Adapun manfaat praksis dari penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:

Page 24: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

9

a. Bagi Siswa, penelitian ini diharapkan mampu mengatasi kesulitan

perencanaan karir siswa dan pengetahuan mengenai karir yang akan

ditekuni di masa depan.

b. Bagi Guru Bimbingan Konseling, penelitian ini merupakan langkah

peneliti dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kampus

dalam rangka ikut berpartisipasi dalam meningkatkan mutu pembelajaran.

1.5 Sistematika Skripsi

Di dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menggunakan sistematika sebagai

berikut:

1.5.1 Bagian Awal Skripsi

Bagian ini berisi halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan, abstrak,

halaman motto dan persembahan, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan

daftar lampiran.

1.5.2 Bagian Isi

Bab 1 pendahuluan membahas tentang gambaran umum penelitian yang

meliputi latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan garis besar sistematika skripsi.

Page 25: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

10

Bab 2 berisi kajian teori yang melandasi judul skripsi dan akan membahas

penelitian terdahulu, konsep perencanaan karir, konseling kelompok, dan konseling

trait and factor.

Bab 3 menguraikan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini yang

terdiri atas jenis penelitian, desain penelitian, variabel prenelitian, populasi dan

sampel, teknik pengumpulan data, teknik keabsahan data, dan teknik analisis data.

Bab 4 menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh

konseling kelompok trait and factor terhadap kesulitan perencanaan karir di SMA N

3 Magelang serta keterbatasan dalam penelitian ini.

Bab 5 merupakan interpretasi atau simpulan dari pembahasan penelitian dan

saran-saran yang diberikan oleh peneliti.

1.5.3 Bagian Akhir Skripsi

Bagian ini berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang mendukung

penelitian ini.

Page 26: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

11

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada berbagai sumber untuk menguatkan teori yang

digunakan dalam penelitian ini. Dengan adanya penelitian terdahulu diharapkan dapat

membantu peneliti untuk memperoleh data, informasi atau teori yang berkaitan

dengan judul yang akan diteliti. Berikut penelitian terdahulu yang digunakan peneliti

untuk memperkuat teori:

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Johnson et al., (2002)

menunjukan secara signifikan adanya peningkatan pemahaman tentang pekerjaan dan

keputusan karir yang dibuat secara mandiri oleh mahasiswa. Kondisi tersebut

memiliki makna bahwa dengan dengan adanya pelatihan karir dan perencanaan hidup

(life planning) dengan pendekatan trait and factor dapat membantu mahasiswa untuk

memiliki perencanaan hidup dan keputusan yang berkaitan dengan karir. Hasil dari

penelitian di atas menunjukkan bahwa dengan pendekatan trait and factor dapat

meningkatkan pengetahuan yang berkaitan dengan masa depan mereka khususnya

tentang karir. Mulai dari perencanaan hingga membuat keputusan karir.

Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini merupakan

penelitian lanjutan yang akan difokuskan kepada perencanaan karir menggunakan

konseling kelompok trait and factor pada siswa kelas XII SMA Negeri 3 Magelang.

11

Page 27: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

12

Sedangkan hasil penelitian Witko et al., (2005) menunjukan bahwa

perencanaan karir sangat penting bagi siswa SMA. Individu yang berperan besar

membantu siswa dalam perencanaan karirnya adalah orang tua. Selain itu, kegiatan-

kegiatan yang siswa lakukan untuk membantu merencanakan karir berupa mencari

informasi, melakukan konseling karir, dan menambah pengalaman yang berkaitan

dengan karir.

Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa perencanaan karir sangat

penting bagi siswa SMA. Salah satu personil yang berperan dalam perencanaan karir

siswa di sekolah yakni guru BK. Maka dari itu, seyogyanya seorang guru BK harus

memiliki kemampuan untuk membantu siswa dalam merencanakan karirnya. Apabila

guru BK tidak memiliki kemampuan tersebut, maka siswa diasumsikan akan

kesulitan merencanakan karir dan mengambil keputusan terkait dengan karirnya

tersebut.

Salah satu tujuan penelitian Witko et al., (2005) menekankan pada kegiatan-

kegiatan yang dilakukan siswa untuk membantu perencanaan karir. Salah satu bentuk

kegiatan tersebut berupa konseling karir. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti ini, difokuskan pada layanan yang akan diberikan kepada siswa dalam

mengatasi kesulitan perencanaan karir yakni dengan konseling karir trait and factor

dengan format kelompok.

Sedangkan Rogers, M.E., Creed, P.A., Glendon, A.I. (2008) mengatakan

bahwa kepribadian dan dukungan memiliki hubungan dengan proses pemilihan karir

Page 28: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

13

baik secara langsung maupun tidak langsung dan tingkat perencanaan tinggi ketika

tujuan yang hendak dicapai dan dukungan sosial yang didapat tinggi.

Kepribadian siswa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seorang

remaja dalam membuat perencanaan karir yang matang. Kepribadian berpengaruh

terhadap kesiapan siswa untuk memasuki babak baru dikehidupannya yang berkaitan

dengan karir. Ketidaksiapan siswa dapat membuat siswa kesulitan dalam

merencanakan karir. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang berfokus pada

kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dalam hal merencanakan karirnya. Oleh

karena itu, peneliti ingin membantu siswa dalam mengatasi kesulitan yang berkaitan

dengan karir dengan konseling kelompok dengan pendekatan trait and factor.

Di sisi lain, penelitian yang dilakukan oleh Sulistyowati dan Mahmudi (2015)

menunjukkan bahwa pendekatan trait and factor dapat digunakan untuk membantu

siswa dalam mengambil keputusan pemilihan jurusan. Sedangkan pemilihan jurusan

merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam merencanakan karir siswa. Dengan

demikian, penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti merupakan riset lanjutan

dalam kaitannya dengan pendekatan trait and factor. Hanya saja fokus yang dipilih

peneliti berupa konseling kelompok trait and factor sebagai upaya dalam mengatasi

kesulitan perencanaan karir siswa.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Lasmawanti, Yakub, dan Asyari (2015)

hasil dari penelitian tersebut yaitu terjadi peningkatan sebelum dan sesudah diberikan

layanan informasi tentang pemahaman karir. Hal ini menunjukan layanan informasi

Page 29: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

14

tentang pemahaman karir berpengaruh secara signifikan tentang perencanaan karir

siswa.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemahaman karir sangat diperlukan

siswa untuk membuat perencanaan karir. Salah satu layanan yang dapat membantu

siswa membuat perencanaan karirnya yakni layanan informasi. Dalam merancang

perencanaan karir, siswa sering mengalami kesulitan-kesulitan. Oleh karena itu

peneliti bermaksud untuk membantu mengatasi kesulitan perencanaan karir tersebut.

Hal ini diwujudkan dengan fokus penelitian yang berupa konseling kelompok trait

and factor untuk mengembangkan kemampuan dalam mengatasi kesulitan

perencanaan karir siswa.

2.2 Kemampuan dalam Mengatasi Kesulitan Perencanaan Karir

Pada bagian ini peneliti akan mengkaji teori-teori yang menjadi dasar agar

lebih memahami mengenai perencanaan karir. Beberapa hal yang menjadi kajian

adalah masalah dalam perencanaan karir, definisi, tujuan, aspek-aspek, faktor-faktor,

dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan karir

2.2.1 Masalah dalam Perencanaan Karir

Banyak hal yang menjadi penyebab sukses atau gagalnya seseorang dalam

karirnya. salah satunya adalah dengan perencanaan karir. Suatu perencanaan pasti ada

sebelum kita melakukan kegiatan apapun, agar kegiatan tersebut dapat berjalan

dengan lancar. Sama halnya dengan karir, individu merencanaan karirnya sedini

Page 30: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

15

mungkin demi kesuksesan karirnya di masa depan. Perencanaan karir merupakan

proses seseorang individu untuk memilih dan memutuskan karir yang hendak

dijalaninya yang berlangsung seumur hidup. Untuk membantu siswa dalam

mempersiapkan dirinya dalam pemilihan karir, maka sisa terlebih dahulu dapat

memahami keterampilan yang dimiliki, bakat, minat, cita-cita serta aspek lain.

Menurut Supriatna (2009:17) keberhasilan menyelesaikan tugas

perkembangan dalam perkembangan tertentu akan membantu individu dalam

menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada periode perkembangan selanjutnya.

Demikian sebaliknya, kegagalan dalam mencapai tugas perkembangan tertentu akan

menghambat tugas perkembangan pada periode selanjutnya.

Namun, disisi lain remaja atau siswa SMA tidak dengan mudah

menyelesaikan tugas perkembangan karirnya. siswa seringkali mempunyai

permasalahan yang berhubungan dengan kelanjutan studi atau pekerjaan setelah lulus.

Hal ini sesuai dengan pendapat Supriatna (2009:23) masalah-masalah yang sering

muncul diantaranya kebingungan dalam memilih program studi, memilih jurusan di

perguruan tinggi, menentukan cita-cita atau bahkan tidak memahami bakat dan minat

yang dimiliki, dan merasa cemas untuk mendapat pekerjaan setelah tamat sekolah.

Kebingungan yang sering dialami siswa diantaranya pada saat memutuskan pilihan

pendidikan setelah lulus SMA dan adanya perasaan cemas dalam menghadapi masa

depan dan dunia kerja.

Selain itu, menurut pendapat Darajat, dalam Rauf (2006:7) bahwa saat ini

dalam menentukan pilihan karirnya, siswa masih sering mengikuti teman atau orang

Page 31: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

16

tua. Siswa seringkali mengeluh bahwa ia bingung akan karir dimasa depan yang

berkaitan dengan profesi apa yang cocok, dimana ia akan bekerja, dll. Akan tetapi,

siswa seringkali tidak memahami bagaimana cara melewati dan menghadapinya.

Oleh karena itu, permasalahan karir yang telah dikemukakan harus segera dicari jalan

keluarnya. Jika hal ini dibiarkan maka siswa tidak akan memiliki perencanaan dan

pengambilan keputusan yang matang. Hal tersebut senada dengan pendapat Santrock

(2003:484) bahwa salah satu hal yang berperan penting dalam pemilihan karir remaja

yaitu perencanaan dan pengambilan keputusan.

2.2.2 Perencanaan Karir

2.2.2.1 Definisi Perencanaan Karir

Untuk mengetahui pekerjaan yang sesuai untuk seseorang, maka diperlukan

perencanaan yang matang yang berkaitan dengan karir. Dengan perencanaan yang

matang, diharapkan individu dapat mempersiapkan diri untuk memasuki jenjang

pendidikan yang lebih tinggi dan dunia kerja.

Di latar belakang sekolah, siswa yang berada di bangku SMA seringkali

memiliki masalah yang berkenaan dengan studi lanjut. Jika dilihat dari tugas

perkembangan individu yang memiliki usia 17-20 tahun, individu diharapkan mampu

membuat keputusan serius tanpa mengandalkan diri pada orang dewasa, membuat

persiapan untuk kehidupan orang dewasa, sudah bisa memilih tujuan dan

keterampilan vokasional (Munandir, 1996:88). Hal ini diperkuat oleh pendapat dari

Page 32: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

17

Yusuf (2009:85) berkaitan dengan tugas perkembangan remaja dalam bidang

perencanaan dan pengambilan keputusan karir:

1) Mampu memilih salah satu alternatif pekerjaan dariberbagai pekerjaan yang beragam.

2) Mampu mempertimbangkan berapa lama menyeleseikansekolah.

3) Dapat merencanakan apa yang harus dilakukan setelahtamat sekolah.

4) Dapat memilih program studi yang sesuai denganminat/kemampuannya.

5) Dapat mengambil keputusan di tempat mana akan bekerja.

Menurut teori perkembangan karir Ginzberg (Munandir, 1996:88). Individu

pada usia 11-18 tahun (masa anak-anak bersekolah SMP dan SMA) masuk kedalam

masa tentatif. Dimana masa tentatif ini dibagi menjadi empat tahap, yakni:

1) Minat (Interest), individu memiliki pertimbangan karir hanya berdasarkan

pada kesenangan, ketertarikan atau minat tanpa mementingkan faktor

lainnya.

2) Kemampuan (Capasity), individu mulai menyadari kemampuan-

kemampuannya, kemudian mempertimbangkan karirnya berdasarkan

minat dan kemampuan yang dimiliki.

3) Nilai-nilai (Values), individu mulai menyadari bahwa setiap kegiatan dan

pekerjaan memiliki suatu nilai, baik nilai pribadi atau nilai

kemasyarakatan.

4) Transisi (Transition), individu mulai memadukan atau mencocokan antara

minat, kemampuan, dan nilai-nilainya sehingga individu memiliki

Page 33: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

18

gambaran karir yang akan ditempuh dan menyadari konsekuensi nyata

dari suatu pekerjaan nantinya.

Dalam perencanaan karir mencakup rencana membina karir dan pendidikan

yang harus ditempuh dalam mempersiapkan diri memasuki pelajaran, dan dalam

merencanakan karir hendaknya disesuaikan dengan pemahaman diri dan minat

penjurusan individu yang bersangkutan, sehingga perencanaan karir lebih mantap.

Menurut Dupont & Gingras, dalam Bardick et al., (2004) perencanaan karir

lazimnya merupakan proses yang sangat penting selama masa remaja, ketika individu

pada cirinya mulai untuk mengeksplore kepandaian, nilai, kepentingan, dan

kesempatan untuk mempersiapkan diri dalam rangka eksplorasi karir. Program

perencanaan karir diasumsikan dapat mengurangi tingkat stress pada remaja selama

eksplorasi karir dan pengambilan keputusan (Witko, et, al, 2005).

Sedangkan menurut Supriatna (2009: 49) “perencanaan karir adalah aktivitas

siswa yang mengarah pada keputusan karir masa depan. Aktivitas perencanaan karir

sangat penting bagi siswa terutama untuk membangun sikap siswa dalam menempuh

karir masa depan”.

Dari berbagai definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan

karir adalah suatu rencana dalam membina karir dan pendidikan lanjutan sesuai

dengan kemampuan dan minat diri sendiri. Perencanaan karir sangat penting untuk

remaja sebelum mereka mengeksplore karir dan membuat keputusan yang berkaitan

dengan karir. Dengan perencanaan karir yang matang, maka individu akan terhindar

dari kesalahan dalam membuat keputusan karir.

Page 34: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

19

2.2.2.2 Tujuan Perencanaan Karir

Menurut Winkel (2006: 682) “perencanaan yang matang menurut pemikiran

tentang segala tujuan yang hendak dicapai dalam jangka waktu panjang (long range

goals) dan semua tujuan yang hendak dicapai dalam jangka waktu pendek (short

range goals)”. Secara ideal, tujuan yang terakhir ini menjadi tujuan intermediary

yang semakin mendekatkan orang pada tujuan jangka waktu panjang. Tujuan yang

termasuk dalam jangka waktu panjang adalah, misalnya gaya hidup (life style) yang

ingin dicapai, dan nilai-nilai kehidupan (values) yang ingin direalisasikan dalam

hidup. Sedangkan tujuan yang termasuk dalam jangka waktu pendek adalah, misalnya

diploma atau sertifikat yang ingin diperoleh dalam rangka mempersiapkan diri

memegang jabatan tertentu di kelak kemudian hari.

Secara singkat, tujuan utama perencanaan karir menurut Supriatna (2009: 49)

yakni siswa memiliki sikap positif terhadap karir masa depan terutama bidang karir

yang diminatinya. Dengan perencanaan karir, siswa akan lebih percaya diri dalam

mengambil keputusan nantinya. Hal tersebut dikarenakan siswa sudah memahami apa

yang menjadi keinginan dan dan kemampuan yang dimiliki yang berperan dalam

dunia kerja.

Kegunaan dari perencanaan karir yang matang adalah meminimalkan

kemungkinan kesalahan yang berat dalam memilih diantara alternatif-alternatif yang

tersedia. Winkel (2006: 683) menyatakan bahwa hasil dari perencanaan adalah

keputusan tentang sesuatu yang dipilih secara sadar, biasanya dari antara sejumlah

alternatif yang dapat dipilih. Keputusan ini akan semakin dimudahkan bila individu

Page 35: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

20

itu dapat yakin apabila telah dipikirkan secara matang dan merupakan hasil dari

perencanaan, bukan sekedar langkah mengawang-awang atau mencoba-coba saja.

2.2.2.3 Aspek-aspek dalam Perencanaan Karir

Untuk menentukan tujuan karir, siswa harus memiliki perencanaan karir yang

matang. Perencanaan karir merupakan proses yang harus dilalui sebelum pemilihan

karir. Menurut Parsons, dalam Zunker (1989:20) merumuskan Ada 3 aspek yang

harus dimiliki dalam perencanaan karir sebelum memilih karir yang sesuai, yaitu (1)

pengetahuan dan pemahaman diri, (2) pengetahuan dan pemahaman dunia kerja, (3)

penalaran yang realistis akan hubungan pengetahuan dan pemahaman diri sendiri

dengan pengetahuan dan pemahaman dunia kerja.

Pengetahuan dan pemahaman diri dibutuhkan oleh individu sebelum

merencanakan karirnya. Dengan pengetahuan dan pemahaman diri yang baik, maka

individu dapat mengetahui kemampuan, hobi, kesukaan, kelebihan dan kelemahan

yang dimilikinya. Menurut Suherman (2013: 40) pengetahuan dan pemahaman diri

dapat diperoleh dari lima jenis tes yang sering dugunakan oleh konselor yaitu bakat

(aptidues), prestasi (achievement), minat (interest), nilai-nilai (values), dan

kepribadian (personality). Jika individu sudah memiliki pemahaman diri yang baik,

maka individu tersebut dapat memilih karir yang sesuai dengan dirinya. Pengetahuan

dan pemahaman dunia kerja juga sangat penting dimiliki oleh individu sebelum

merencanakan karirnya. Individu harus memahami berbagai persyaratan, peluang,

karakteristik, dan berbagai informasi yang berkaitan dengan dunia kerja. Setelah

Page 36: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

21

memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungan pekerjaan, individu mulai untuk

mengintegrasikan informasi mengenai diri dan dunia kerja. Informasi pekerjaan

diindikasikan dengan penerimaan, minat, nilai, karakter, pribadi yang dibutuhkan atau

disesuikan dengan setiap jurusan atau pekerjaan.

Lebih lanjut dikemukakan oleh Suherman (2013: 36) mengenai indikator

perencanaan karir yang meliputi:

1) Mempelajari informasi karir2) Membicarakan karir dengan orang dewasa3) Mengikuti pendidikan tambahan atau kursus untuk menambah

pengetahuan tentang keputusan karir4) Berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakulikuler5) Mengikuti pelatihan-pelatihan berkaitan dengan pekerjaan

yang diinginkan6) Mengetahui kondisi pekerjaan yang diinginkan7) Mengetahui persyaratan pendidikan untuk pekerjaan yang

diinginkan8) Dapat merencanakan apa yang harus dilakukan setelah tamat

sekolah9) Mengetahui cara dan kesempatan memasuki dunia kerja yang

diinginkan10) Mampu mengatur waktu luang secara efektif

Dalam merencanakan karir ada aspek-aspek dan indikator yang dilakukan

guna membantu siswa untuk merencanakan karir dan membuat tujuan yang

berkenaan dengan karir. Melalui perencanaan karir, setiap individu dapat

mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan-

kesempatan jurusan atau karir, membuat alternatif-alternatif keputusan karir, dan

merencanakan aktifitas yang menunjang untuk memenuhi tujuan.

Page 37: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

22

2.2.2.4 Hal-hal yang Perlu diperhatikan dalam Perencanaan Karir

Membuat perencanaan karir merupakan proses yang panjang sebelum siswa

membuat keputusan yang akan berdampak pada masa depannya. Ketika siswa sudah

memiliki perencanaan karirnya, maka secara tidak sengaja siswa jauh lebih dewasa

dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Beberapa remaja, bahkan orang

dewasa, memiliki masalah yang berkaitan dengan masa lalu. Banyak dari individu

yang memiliki trauma terhadap masa lalu, sehingga mempengaruhi individu dalam

merencanakan karir. Sebagai seorang konselor atau guru BK harus membantu siswa

dalam mengatasi kesulitan-kesulitannya untuk merumuskan tujuan dan membuat

perencanaan karir.

Konselor atau guru BK harusnya sadar bahwa membuat keputusan dan

perencanaan karir benar-benar terasa sulit untuk beberapa remaja. Mengenai

perencanaan karir siswa, berikut merupakan saran dan hal-hal yang perlu diperhatikan

menurut Brown & Trusty (2005: 359):

1) Menulis rencana-rencana yang dibutuhkan untuk membantu siswa, orang

tua, dan konselor itu sendiri dalam merencanakan karir.

2) Siswa harus membedakan sesuatu yang masih direncanakan dengan

keputusan yang nanti akan diambil. Perencanaan dan keputusan

merupakan hal yang berbeda. Dengan perencanaan, siswa akan terbantu

untuk membuat alternatif-alternatif pilihan dan keputusan karir yang akan

dipilihnya. Rencana merupakan suatu jalan atau proses untuk membuat

Page 38: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

23

keputusan, bukan membuat keputusan dahulu baru membuat rencana yang

berkaitan dengan karir.

3) Konselor harus memberikan semangat dan mendukung siswa yang

memiliki kesulitan dalam perencanaan, membuat keputusan, dan mengatur

tujuan. Dalam rangka memilih jurusan dan bidang pekerjaan yang sesuai

tentunya dijumpai beberapa kesulitan dalam setiap tahapannya, baik dalam

menentukan tujuan, mengembangkan rencana, menulis atau membuat

perencanaan, hingga mengambil keputusan yang berkaitan dengan karir.

Maka dari itu, konselor harus selalu mendukung dan membantu siswa

dalam mengatasi kesulitan-kesulitannya.

4) Dasar dari keefektifan dalam perencanaan karir harus diberikan ketika

siswa berada di sekolah dasar. Membuat perencanaan yang berkaitan

dengan karir lebih baik dilakukan sedini mungkin. Untuk remaja yang

baru memahami pentingnya membuat perencanaan, mungkin dapat

dilakukan ketika remaja tersebut masuk di kelas 7 atau 10 tahun ajaran

baru.

Selain pendapat dari Brown & Trusty, Supriatna (2009: 49) juga berpendapat

bahwa ada lima aktivitas yang perlu difasilitasi oleh konselor atau guru BK dalam

perencanaan karir siswa, antara lain:

1) Mempelajari semua informasi tentang karir, mulai dari konsep tentang

karir, langkah-langkah pengambilan keputusan karir, jenis karir, cara

memperoleh karir, cara berpindah karir, dll.

Page 39: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

24

2) Berdiskusi dengan orang yang dituakan seperti orang tua, kakak, konselor,

dan guru tentang karir masa depan

3) Mengikuti kursus sesuai dengan bidang karir yang diminati. Misalnya,

bagi siswa yang ingin melanjutkan kuliah dengan jurusan Sastra Inggris,

maka ia sebaiknya mengikuti les atau kegiatan seperti lomba debat untuk

mengasah kemampuannya.

4) Berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakulikuler atau bekerja paruh waktu

(part time) sesuai dengan karir yang diminati

5) Mengikuti pelatihan atau pendidikan yang sesuai dengan minat karir masa

depan.

2.3 Konseling Kelompok Trait and Factor

2.3.1 Konseling Kelompok

2.3.1.1 Definisi Konseling Kelompok

Menurut Prayitno (2004:311) layanan konseling kelompok pada dasarnya

adalah layanan konseling perorangan yang dilaksanakan di dalam suasana kelompok.

Di sana ada konselor dan klien, yaitu para anggota kelompok (yang jumlahnya

minimal 2 orang). Disana terjadi hubungan konseling dalam suasana yang diusahakan

sama seperti dalam konseling perorangan yaitu hangat, permisif, terbuka, dan penuh

keakraban. Dimana juga ada pengungkapan dan pemahaman masalah klien,

Page 40: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

25

penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah, kegiatan

evaluasi, dan tindak lanjut.

Menurut Shertzer&Stone, dalam Winkel dan Sri Hastuti (2006) konseling

kelompok adalah suatu proses antar pribadi yang dinamis, yang terpusat pada

pemikiran dan perilaku yang disadari. Sedangkan menurut Rochman Natawidjaja,

dalam Wibowo (2005: 32) konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada

individu dalam suasana kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, dan

diarahkan kepada pemberian kemudahan dalam rangka perkembangan dan

pertumbuhannya.

Konseling kelompok menurut Sukardi (2008:68) yaitu layanan bimbingan

dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk

pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika

kelompok. Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah perorangan yang

muncul di dalam kelompok itu sendiri, yang meliputi berbagai masalah dalam bidang

bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir.

Dari berbagai pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

konseling kelompok merupakan salah satu layanan konseling yang diselenggarakan

dalam suasana kelompok yang memanfaatkan dinamika kelompok, serta terdapat

hubungan konseling yang hangat, terbuka, permisif dan penuh keakraban. Hal ini

merupakan upaya untuk membantu individu agar dapat menjalani perkembangannya

dengan lebih lancar, upaya itu bersifat preventif dan perbaikan. Sebab, pada

konseling kelompok juga ada pengungkapan dan pemahaman masalah klien,

Page 41: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

26

penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah, kegiatan

evaluasi dan tindak lanjut.

2.3.1.2 Tujuan Konseling Kelompok

Menurut Corey, dalam Winkel dan Sri Hastuti (2006: 592) tujuan secara

umum dari konseling kelompok adalah sebagai berikut:

1) Masing-masing konseli memahami dirinya dengan lebih baik dan lebih

terbuka terhadap aspek-aspek positif dalam kepribadiannya.

2) Para konseli mengembangkan kemampuan berkomunikasi satu sama lain,

sehingga mereka dapat saling memberikan bantuan dalam menyeleseikan

tugas-tugas perkembangan yang khas untuk fase perkembangan mereka.

3) Para konseli memperoleh kemampuan mengatur dirinya sendiri dan

mengarahkan hidupnya sendiri, mula-mula dalam kontak antar pribadi di

dalam kelompok dan kemudian juga dalam kehidupan sehari-hari di luar

lingkungan kelompoknya.

4) Para konseli menjadi lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan lebih

mampu menghayati perasaan orang lain.

5) Masing-masing konseli menetapkan suatu sasaran yang ingin mereka

capai, yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku yang lebih konstruktif.

6) Para konseli lebih menyadari dan menghayati makna dari kehidupan

manusia sebagai kehidupan bersama

Page 42: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

27

7) Masing-masing konseli semakin menyadari bahwa hal-hal yang

memprihatinkan bagi dirinya kerap juga menimbulkan rasa prihatin dalam

hati orang lain

8) Konseli belajar untuk berkomunikasi dengan seluruh anggota kelompok

secara terbuka, dengan saling menghargai dan saling menaruh perhatian.

2.3.1.3 Prosedur Pelaksanaan

Suatu proses layanan sangat ditentukan pada tahapan-tahapan yang harus

dilalui sehingga akan terarah, runtut, dan tepat pada sasaran. Tahap pelaksanaan

konseling kelompok menurut Sukardi (2008:68) proses pelaksanaan konseling

kelompok dilaksanakan melalui tahap-tahap berikut: 1) tahap pembentukan; 2) tahap

peralihan; 3) tahap kegiatan; 4) tahap pengakhiran. Berikut penjelasannya:

1) Tahap Pembentukan

Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap

memasukkan diri ke dalam kehidupan suatu kelompok. Pada tahap ini

pada umumnya para anggota saling memperkenalkan diri dan juga

mengungkapkan tujuan ataupun harapan-harapan yang ingin dicapai baik

oleh masing-masing, sebagian, maupun seluruh anggota. Memberikan

penjelasan tentang bimbingan kelompok sehingga masing-masing anggota

akan tahu apa arti dari bimbingan kelompok maupun konseling kelompok

dan mengapa bimbingan atau konseling kelompok harus dilaksanakan

serta menjelaskan aturan main yang akan diterapkan dalam bimbingan dan

Page 43: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

28

konseling kelompok ini. Jika ada masalah dalam proses pelaksanaannya,

mereka akan mengerti bagaimana cara menyelesaikannya. Beberapa hal

yang dilakukan pada tahap pembukaan, diantaranya:

(1) Mengucapkan salam

(2) Berdoa

(3) Menjelaskan pengertian dan tujuan bimbingan maupun konseling

kelompok

(4) Menjelaskan prosedur dan asas-asas konseling kelompok (asas

kerahasiaan, keterbukaan, kegiatan, kesukarelaan, dan kenormatifan)

(5) Perkenalan diantara anggota kelompok

(6) Permainan

(7) Kontrak waktu

2) Tahap peralihan

Tahap kedua ini merupakan “jembatan” antara tahap pembentukan dengan

tahap selanjutnya, yakni tahap kegiatan. Dengan kata lain, tahap peralihan

ini merupakan tahap penegasan bahwa seluruh anggota telah memahami

maksud, tujuan, dan prosedur penyelenggaraan bimbingan dan konseling

kelompok, dan siap untuk aktifitas kelompok berikutnya. Pada tahap ini,

pimpinan kelompok menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh masing-

masing anggota kelompok pada tahap selanjutnya. Jika kelompok ini

termasuk kelompok dengan topik bebas maka setiap anggota kelompok

berhak mengajukan masalah yang menurut pendapatnya penting untuk

Page 44: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

29

dibahas. Sementara itu, jika kelompoknya termasuk kelompok dengan

tema tugas maka topik yang akan dibahas sudah disiapkan oleh pemimpin

kelompok, dan para anggota kelompok diminta memberikan tanggapan

dan saran-sarannya terhadap permasalahan yang diungkapkan tersebut.

Beberapa hal yang dilakukan ketika tahap peralihan ini, antara lain:

(1) Menjelaskan kembali mengenai pengertian, tujuan, asas (asas

kerahasiaan, keterbukaan, kegiatan, kesukarelaan, dan kenormatifan)

dan prosedur pelaksanaan bimbingan maupun konseling kelompok

(2) Tanya jawab kesiapan anggota kelompok

(3) Menjelaskan batasan masalah

(4) Memberikan contoh masalah

3) Tahap kegiatan atau inti

Tahap ini merupakan tahap inti dari kegiatan kelompok. Pada tahap ini

peran pemimpin kelompok lebih kepada mendorong, menghidupkan, dan

mengarahkan dinamika kelompok. Ada beberapa yang harus dilakukan

oleh pemimpin kelompok dalam tahap ini, yaitu sebagai pengatur proses

kegiatan yang sabar dan terbuka, aktif tetapi tidak banyak bicara, dan

memberikan dorongan dan penguatan serta penuh empati. Tahap ini ada

beberapa kegiatan yang dilakukan, diantaranya:

(1) Mempersilahkan masing-masing anggota kelompok untuk

mengemukakan topik bahasan atau masalah.

Page 45: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

30

(2) Menetapkan topik atau masalah mana yang akan dibahas

(3) Menentukan sub topik yang akan dibahas

(4) Anggota kelompok topik atau masalah yang dipilih secara mendalam

dan tuntas.

(5) Memberikan kegiatan selingan

(6) Mengemukakan kesimpulan oleh anggota kelompok atau pemimpin

kelompok

Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar dapat terungkapnya

masalah atau topik yang dirasakan, dipikirkan, dan dialami oleh anggota

kelompok. Selain itu dapat terbahasnya masalah yang dikemukakan secara

mendalam dan tuntas serta ikut sertanya seluruh anggota secara aktif dan

dinamis dalam pembahasan baik yang menyangkut unsur tingkah laku,

pemikiran, maupun perasaan.

4) Tahap pengakhiran

Pada tahap pengakhiran pertemuan kelompok yang penting adalah

bagaimana keterampilan anggota, termasuk konselor dalam mentransfer

apa yang telah mereka pelajari dalam kelompok ke dalam kehidupannya di

luar kelompok. Anggota kelompok berupaya merealisasikan rencana-

rencana tindakan atau keputusan-keputusannnya. Karena itu konselor

bersama anggota kelompok perlu memberikan penguatan yang cukup bagi

kebanyakan individu. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap

pengakhiran, diantaranya:

Page 46: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

31

(1) Memberitahukan kepada anggota kelompok bahwa kegiatan

bimbingan maupun konseling kelompok akan berakhir

(2) Menanyakan UCA (Understanding, Comfort, dan Action) kepada

anggota kelompok

(3) Menanyakan kegiatan lanjutan

(4) Memberikan laiseg

(5) Mengucapkan terimakasih

(6) Berdoa

(7) Menutup pertemuan

2.3.2 Konseling Trait and Factor

2.3.2.1 Definisi Konseling Trait and Factor

Pendekatan trait and factor adalah pendekatan yang berbicara mengenai

perkembangan secara menyeluruh dari seorang individu selama tahap kehidupan dan

lingkungannya. Teori trait and factor menekankan pada suatu tantangan untuk

mencocokkan antara salah satu sifat khas dari individu dengan sifat suatu lingkungan

pekerjaan (James & Gilliland). Menurut Manrihu, dalam Suherman (2013:38) “teori

trait and factor memandang individu sebagai organisasi kapasitas dan sifat-sifat lain

yang dapat diukur dan dihubungkan dengan persyaratan program latihan atas dasar

informasi yang diperoleh tentang perbedaan-perbedaan individu yang menduduki

okupasi atau hubungan pilihan karir dan kepuasan”. Data tentang individu (data

psikologis) merupakan bahan pertimbangan penting dalam merencanakan karir, asal

Page 47: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

32

data tersebut tidak hanya dibatasi pada data hasil testing psikologis. Demikian pula

data tentang kualifikasi-kualifikasi yang dibutuhkan dalam memilih suatu bidang

jabatan merupakan sebagian dari data tentang lingkungan hidup (data sosial) yang

juga harus dipertimbangkan.

Menurut Crites, dalam Munandir (1996) menyangkut pengukuran, istilah trait

and factor khususnya mengacu pada kemampuan (kemampuan mental umum atau

kecerdasan, kemampuan khusus atau bakat, kemampuan belajar atau prestasi

akademik, dan keterampilan kerja), minat jabatan, dan ciri kepribadian.

Konseling trait and factor menurut Winkel (2006: 407) adalah corak

konseling yang menekankan pemahaman diri melalui testing psikologis dan

penerapan pemahaman itu dalam memecahkan beraneka problem yang dihadapi,

terutama yang menyangkut pilihan program studi dan/atau bidang pekerjaan.

Konseling trait and factor berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan

tes-tes psikologis untuk menganalisis atau mendiagnosis individu mengenai ciri-ciri

atau aspek kepribadian tertentu, yang diketahui memiliki relevansi terhadap

keberhasilan atau kegagalan individu dalam mengikuti suatu program studi atau

memangku jabatan.

Dua konsep utama dalam pendekatan konseling ini adalah trait dan factor.

Trait merupakan kategori yang digunakan untuk mendeskripsikan perbedaan individu

dalam hal tingkah laku. Untuk melihat trait digunakan analisis factor dari hasil tes.

Skor-skor tes individu diharapkan menjadi sumber pemahaman mengenai trait.

Page 48: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

33

Analisis factor dikembangkan sebagai alat menentukan bagaimana trait-trait

mencukupi untuk mengenali keserupaan dan perbedaan individu.

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa konseling trait and

factor adalah salah satu pendekatan dalam konseling yang digunakan untuk

membantu siswa yang memiliki masalah yang berkaitan dengan karir atau jabatan

dengan memanfaatkan berbagai tes-tes psikologis agar individu dapat mencocokan

antara kemampuan yang dimiliki dengan berbagai bidang studi lanjutan maupun

jabatan.

2.3.2.2 Asumsi Dasar Trait and Factor

Pendekatan ini menekankan pada sifat atau kepribadian yang dimiliki individu

berdampak pada pemilihan karirnya. Masing-masing individu memiliki sifat dan

kepribadian yang berbeda-beda. Dengan sifat dan kepribadian tersebut dapat

membantu individu untuk memilih jurusan atau bidang pekerjaan yang

diinginkannya. Tujuan jangka pendek dari pendekatan trait and factor adalah untuk

membantu individu untuk berhenti berpikir irrasional, berperilaku tidak produktif,

dan memiliki kemampuan memecahkan masalahnya secara rasional. Selain itu, tujuan

jangka panjang dari pendekatan ini yakni agar individu memiliki kemampuan untuk

pengambilan keputusan dari masalah-masalah yang berkenaan dengan karir. Menurut

Miller, dalam Zunker (1989:22) asumsi dasar dari teori trait and factor, yakni:

(1) semua orang memiliki tujuan tunggal yang berkenaan dengan karir, dan (2)

keputusan karir didasarkan pada kemampuan yang tekah diukur.

Page 49: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

34

Selain pendapat dari Miller, James dan Gilliland (1989) juga mengemukakan

6 asumsi dasar mengenai konseling trait and factor, antara lain:

1) Setiap individu memiliki sifat yang unik dan tetap yang dapat diukur;

2) Ada sebuah pola yang unik dari kepribadian individu yang berguna untuk

sebuah penampilan yang meyakinkan dari setiap pekerjaan;

3) Sangat mungkin untuk mencocokkan kepribadian individu dengan sifat

yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan dengan dasar yang rasional dan

aktual;

4) Semakin dekat kecocokan antara sifat seseorang dengan persyaratan

pekerjaan yang dibutuhkan, semakin besar kemungkinan individu tersebut

akan sukses;

5) Kepribadian seseorang dapat dilihat dari sebuah konteks seberapa

cocoknya individu dalam suatu lingkungan luas yang meliputi letak

geografis, warisan budaya, latar belakang keluarga, pengaruh kelas

ekonomi sosial, keadaan sekolah, dan keadaan iklim ekonomi;

6) Dalam konteks yang lebih luas, konseling karir dapat sejalan dengan tugas

perkembangan seperti pergi ke sekolah, mengurus keluarga, atau

merencanakan passion.

Page 50: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

35

2.3.2.3 Hakekat Manusia

Berikut merupakan hakekat manusia dalam konseling trait and factor menurut

Patterson (1980:23):

1) Manusia dilahirkan dengan membawa potensi baik dan buruk. Hal

tersebut tergantung oleh diri sendiri dan lingkungannya. Untuk menjadi

manusia yang seutuhnya ditentukan oleh seberapa besar individu tersebut

dapat mengontrol dirinya untuk mencapai suatu individu yang penuh

dengan rasa kemanusiaan.

2) Manusia membutuhkan manusia lain untuk mencapai perkembangan yang

optimal untuk memenuhi potensi dirinya. Aktualisasi diri membutuhkan

bantuan dari orang lain.

3) Manusia selalu ingin mencapai hidup yang baik. Salah satu hakikat dari

hidup yang baik adalah memiliki sebuah masalah di sepanjang hidup.

Manusia akan hidup lebih baik jika individu memperoleh keunggulan

pada seluruk aspek dari perkembangan manusia.

4) Manusia banyak berhadapan dengan banyak pilihan-pilihan yang

diintrodusir oleh berbagai pihak. Dalam keluarga, individu berkenalan

dengan konsep hidup dari orang tuanya. Di sekolah, individu

memperolehnya dari guru, selain itu dari teman dan anggota masyarakat

lain.

5) Hubungan manusia berkaitan erat dengan konsep alam semesta

Page 51: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

36

2.3.2.4 Proses Konseling Trait and Factor

Menurut Williamson dan Darley, dalam Patterson (1980:34) konseling

berlangsung dalam enam tahap pokok, yaitu analisis, sitesis, diagnosis, prognosis,

konseling (treatment), dan follow up. Setiap tahap dijelaskan secara ringkas sebagai

berikut:

1) Analisis

Analisis merupakan langkah awal konseling trait and factor yang

dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi tentang diri klien dan latar

kehidupannya. Tujuan dari pengumpulan data adalah untuk memperoleh

pemahaman tentang diri klien sehubungan dengan syarat-syarat yang

diperlukan untuk memperoleh penyesuaian diri, baik untuk masa sekarang

maupun yang akan datang.

Patterson (1980:35) mengemukakan enam alat untuk mengumpulkan

data, yaitu catatan kumulatif, wawancara, format distribusi waktu,

outobiografi, catatan anekdot, dan tes psikologis.

2) Sintesis

Sintesis merupakan usaha merangkum, menggolong-golongkan serta

menghubung-hubungkan data yang telah dikumpulkan sehingga

tergambarkan keseluruhan pribadi klien. Gambaran kelebihan dan

kelemahan klien akan terlihat pada tahap ini.

Page 52: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

37

3) Diagnosis

Diagnosis merupakan langkah menarik simpulan logis mengenai masalah-

masalah yang dihadapi klien atas dasar gambaran pribadi klien hasil

analisis dan sintesis. Pada tahap ini dilakukan tiga kegiatan yaitu

mengidentifikasi masalah, merumuskan sumber-sumber penyebab

masalah (etiologi), dan sekaligus melakukan prognosis.

(1) Identifikasi masalah. Pada tahap ini dirumuskan masalah yang

dihadapi klien saat ini. Penentuan masalah dapat dilakukan atas dasar

kategori yang dikemukakan oleh Pepinski, antara lain lack of

assurance (kurang dukungan), lack of information (kurang informasi),

lack of skills (kekurangan keterampilan), dependence (tergantung pada

orang lain), self conflicts (konflik diri).

(2) Etiologi. Langkah ini merupakan langkah menentukan sebab-sebab

timbulnya masalah. Ada dua sumber masalah, yakni masalah internal

dan sumber eksternal. Kegiatan pada tahap ini meliputi pencarian

hubungan antara masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang.

Dalam mencari sebab dapat digunakan data yang terungkap pada tahap

analisis, namun konselor dapat membedakan antara sebab dengan

hubungan yang sederhana sifatnya.

(3) Prognosis. Williamson menyatakan bahwa prognosis merupakan

proses yang tidak terpisahkan dari diagnosis. Prognosis berkaitan

Page 53: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

38

dengan upaya untuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang

akan terjadi berdasarkan data yang ada.

4) Konseling/Treatment

Konseling dipandang sebagai salah satu tahap berarti pada hakekatnya

tahap-tahap sebelumnya yang dilakukan oleh konselor sebelum konseling.

Pada tahap konseling dilakukan pengembangan alternatif pemecahan

masalah (forcing conformity, changing attitude, learning the needed skills,

changing environment, selecting the appropriate environment), pengujian

alternatif, dan pengambilan keputusan.

5) Follow Up

Langkah ini dapat diartikan sebagai hal-hal yang perlu direncanakan dari

alternatif yang dipilih untuk dikembangkan dan/atau tindak lanjut dari

alternatif yang telah dilaksanakan.

2.3.3 Rancangan Prosedur Konseling Kelompok Trait and Factor

Konseling trait and factor merupakan konseling yang memperhatikan sifat-

sifat unik dari seorang individu, di mana sifat tersebut dapat diukur. Pengukuran

suatu sifat yang unik atau kepribadian dapat berguna bagi individu untuk memahami

dirinya sendiri. Beberapa sifat-sifat atau kepribadian dapat diukur melalui beberapa

tes seperti tes psikologis, tes bakat, tes minat, dll. Hasil dari tes-tes tersebut dapat

berguna bagi individu untuk menentukan masa depan yang berkaitan dengan karir.

Page 54: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

39

Individu seringkali kesulitan dengan perencanaan karir masa depan

dikarenakan individu belum mengetahui apa yang diinginkan dan kemampuan yang

dimiliki. Dengan konseling trait and factor diharapkan individu mampu membuat

perencanaan karir yang sesuai dengan kemampuan dan keinginannya. Konseling trait

and factor dipadukan dengan konseling kelompok untuk membantu beberapa siswa

yang memiliki kesulitan dalam merencanakan karirnya.

Berikut merupakan rancangan mengenai prosedur konseling kelompok trait

and factor.

Tabel 2.1 Tabel Rancangan Prosedur Konseling Kelompok Trait and Factor

No Tahapan Waktu Kegiatan

1 Tahap Pembentukan 15 menit a. Mengucapkan salamb. Berdoac. Menjelaskan pengertian dan tujuan

konseling kelompokd. Menjelaskan prosedur konseling

kelompoke. Perkenalan diantara anggota

kelompokf. Permainang. Kontrak waktu

2 Tahap Peralihan 10 menit a. Menjelaskan kembali mengenaipengertian, tujuan, asas, danprosedur pelaksanaan konselingkelompok

b. Tanya jawab kesiapan anggotakelompok

c. Menjelaskan batasan masalahd. Memberikan contoh masalah

mengenai perencanaan karir3 Tahap kegiatan 40-60 menit a. Mempersilahkan masing-masing

anggota kelompok untuk

Page 55: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

40

mengemukakan bahasan masalahyang berkaitan dengan perencanaankarir

b. Menetapkan masalah mana yangakan dibahas terlebih dahulu

c. Mempersilahkan anggota kelompokuntuk mengemukakan masalahnyasecara tuntas

d. Peneliti melakukan analisis,sintesis, diagnosis, identifikasimasalah, etiologi, prognosis, danproses konseling.

e. Mengemukakan kesimpulan olehanggota kelompok atau peneliti

4 Tahap pengakhiran 10 menit a. Memberitahukan kepada anggotakelompok bahwa kegiatankonseling kelompok akan berakhir

b. Menanyakan UCA (Understanding,Comfort, dan Action) kepadaanggota kelompok

c. Follow upd. Memberikan laisege. Mengucapkan terimakasihf. Berdoag. Menutup pertemuan

2.4 Pengaruh Konseling Kelompok Trait and Factor terhadap

Kemampuan dalam Mengatasi Kesulitan Perencanaan Karir

Dalam menentukan tujuan karir, siswa harus memiliki perencanaan karir yang

matang. Dengan perencanaan yang matang, diharapkan individu dapat

mempersiapkan diri untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan dunia

kerja. Menurut Parsons, dalam Zunker (1989:20) merumuskan ada 3 aspek yang

harus dimiliki dalam perencanaan karir sebelum memilih karir yang sesuai, yaitu (1)

Page 56: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

41

pengetahuan dan pemahaman diri, (2) pengetahuan dan pemahaman dunia kerja, (3)

penalaran yang realistis akan hubungan pengetahuan dan pemahaman diri sendiri

dengan pengetahuan dan pemahaman dunia kerja.

Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam mengatasi kesulitan

perencanaan karir siswa adalah dengan menggunakan trait and factor, karena dapat

menggunakan data-data yang berkaitan dengan siswa yang memiliki kesulitan dalam

perencanaan karirnya. Dengan data-data tersebut dapat memudahkan siswa untuk

memperoleh pemahaman atas dirinya yang kemudian akan disesuaikan dengan

pemahamannya mengenai berbagai jurusan dan studi lanjut yang akan diambil.

Sehingga siswa memiliki beberapa alternatif dalam perencanaan karirnya.

Pendekatan trait and factor akan diberikan dengan layanan konseling

kelompok. Konseling kelompok merupakan salah satu layanan yang dirasa cukup

praktis, karena dengan waktu yang singkat guru BK dapat berhadapan dengan

sejumlah siswa dalam kelompok kecil dalam upaya pengatasan masalah yang

berkaitan dengan perencanaan karir. Pada tahap kegiatan pada konseling kelompok

akan diberikan prosedur konseling trait and factor di dalamnya. Dari paparan di atas

maka untuk mengatasi kesulitan perencanaan karir siswa dapat dilakukan dengan

menggunakan konseling kelompok trait and factor.

Page 57: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

42

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Perencaaan Karir

1. Pemahaman diri2. Pemahaman dunia kerja3. Penalaran realistis akan hubungan

pemahaman diri dan pemahamandunia kerja

Konseling Kelompok

Tujuan umum konseling kelompokyakni1. mengembangkan komunikasi

sehingga dapat salingmemberikan bantuan

2. belajar saling menghargai danperhatian

3. memunculkan rasa empati

Trait and Factor

Mencocokan sifat khas dariindividu dengan sifat suatu

lingkungan pekerjaan

Konseling kelompok trait and factorberpengaruh terhadap kemampuan

dalam mengatasi kesulitanperencanaan karir siswa

Page 58: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

43

2.5 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2012: 84) hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan teori di atas maka dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut: konseling kelompok trait and factor berpengaruh

terhadap kemampuan dalam mengatasi kesulitan perencanaan karir.

Ha : konseling kelompok trait and factor berpengaruh terhadap kemampuan

dalam mengatasi kesulitan perencanaan karir.

Ho : konseling kelompok trait and factor tidak berpengaruh terhadap kemampuan

dalam mengatasi kesulitan perencanaan karir.

Page 59: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

125

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Pengaruh Konseling Kelompok Trait

and Factor dalam Mengatasi Kesulitan Perencanaan Karir Siswa Kelas XII di SMA

Negeri 3 Magelang”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Perencanaan karir siswa sebelum diberikan perlakuan berupa konseling

kelompok trait and factor termasuk dalam kategori sedang.

2) Perencanaan karir siswa setelah diberikan perlakuan berupa konseling

kelompok trait and factor termasuk dalam kategori tinggi.

3) Ada pengaruh konseling kelompok trait and factor terhadap kemampuan

dalam mengatasi kesulitan perencanaan karir siswa kelas XII di SMA

Negeri 3 Magelang.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diajukan beberapa saran antara lain:

1) Bagi Kepala Sekolah diharapkan dapat memfasilitasi guru BK untuk

peningkatan dan pengembangan keilmuannya yang berkaitan dengan

125

Page 60: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

126

konseling kelompok maupun pendekatan trait and factor melalui berbagai

pertemuan ilmiah, seperti pelatihan, seminar, dan workshop.

2) Bagi guru BK agar dapat menjadikan referensi dalam membantu siswa

mengatasi kesulitan yang berkaitan dengan perencanaan karir melalui

konseling kelompok dengan berbagai pendekatan.

Page 61: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

127

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2005. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bardick, et al. 2004. Junior High School: What Students Want. Canadian Journal

Counselling, 38(2):104-117. Tersedia di http://files.eric.ed.gov [diakses 12-4-

2016].

Brown, Duane & Jerry Trusty. 2005. Designing and leading Comprehensive School

Counseling Programs. USA: Thomson Brooks.

Cahyono, edi dkk. 2014. Panduan Penulisan Skripsi, Tugas Akhir, dan Artikel

Ilmiah. Semarang: FMIPA.

Gilliland, B.E., R.K. James, & J. T. Bowman. 1984. Theories and Strategies in

Counselling and Phsychotheraphy ( .). Needham Height: Allyn and

Bacon.

James, Richard K & Burl E. Gilliland. 1989. Trait and Factor Counseling/Person x

Environment Fit. Boston: Allyn and Bacon.

Johnson, et al,. 2002. Assessing Holistic Trait and Factor Approach to Career

Development of College Student. Journal of College Counselling, (5): 4-14.

Tersedia di www.choixdecarriere.com [diakses 11-4-2016].

Lasmawanti, Yakub, dan Abu Asyari. 2015. Pengaruh Layanan Informasi tentang

Pemahaman Karir terhadap Perencanaan Karir Siswa Kelas X TKK dan TKJ

SMK Negeri 4 Pekanbaru. Pekanbaru: Kampus Bina Widya.

Munandir. 1996. Program Bimbingan Karir di Sekolah. Departemen pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga

Akademik.

Patterson, C.H. 1980. Theories of Counselling and Psychotherapy ( .). New

York: Harper & Row Publishers.

Page 62: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

128

Prayitno & Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:

Rineka Cipta.

Rauf, M.Y. 2006. Program Bimbingan Karir untuk Mencapai Kematangan Karir

SMA (Dikembangkan Berdasarkan Studi Deskriptif tentang Kematangan Karir

Siswa dan Layanan Bimbingan Karir di Beberapa SMA Negeri Kota

Pekanbaru Provinsi Riau). Bandung. Tesis. Universitas Pendidikan

Indonerisia.

Rogers, M.E., Creed, P.A., Glendon, A.I. 2008. The Role of Personality in Adolescent

Career Planning and Exploration: A Social Cognitive Perspective. Journal of

Vocational Behaviour, 73:1-24. Tersedia di www98.griffith.edu.au [diakses

20-4-2016].

Santrock, J.W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta:Erlangga.

Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Suherman, Uman. 2013. Bimbingan dan Konseling Karir: Sepanjang Rentang

Kehidupan. Bandung: Rizqi Offset.

Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Sulistyowati, Indra Novia dan Ibnu Mahmudi. 2015. Pengaruh Bimbingan dan

Konseling Trait and Factor dan Pemahaman Potensi Diri Terhadap Ketepatan

Pemilihan Jurusan Siswa Klas IX SMP Negeri 5 Kota Madiun. Jurnal

Counsellia, 5 (1). Tersedia di download.portalgaruda.org [diakses 24-3-2016].

Supriatna, Maman dan Nandang Budiman. 2009. Bimbingan Karir di SMK. Bandung:

UPI.

Sutoyo, Anwar. 2012. Pemahaman Individu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wibowo, Mungin Eddy. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: UPT

UNNES Press.

Winkel, W.S dan Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.

Yogyakarta: PT. Grasindo.

Page 63: PENGARUH KONSELING KELOMPOK TRAIT AND FACTOR …lib.unnes.ac.id/26990/1/1301412081.pdf · Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dari

129

Witko, et al,. 2005. Senior High School Career Planning: What Student Want.

Journalof Educational Enquiry, 6 (1): 34-49. Tersedia di

www.cred.unisa.edu.au [diakses 11-4-2016].

Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Zunker, V. G. 1981. Career Counselling Applied Concept of Life Planning ( .).

Amerika: Brooks/Cole Publishing Company.