PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja...

78
PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN SINTANG SKRIPSI OLEH : NANDA ARIANTARI NIM. 141310285 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2020

Transcript of PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja...

Page 1: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI

KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN

PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH

KABUPATEN SINTANG

SKRIPSI

OLEH :

NANDA ARIANTARI

NIM. 141310285

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2020

Page 2: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan

hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga bisa

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kondisi Kerja Terhadap Motivasi

Kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

Sintang” sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program

studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Pontianak.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis

hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual. Untuk itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Helman Fachri, SE, MM, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Pontianak.

2. Bapak Samsuddin, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Pontianak.

3. Ibu Devi Yasmin, SE, MM, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah

memberikan saran dan bimbingan sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan.

4. Bapak Fenni Supriadi, SE, MM, selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah

memberikan saran dan semangat sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan.

Page 3: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

ii

5. Bapak Drs.H. Mas’ud Nawawi, selaku Kepala Badan Pengelola Pendapatan

Daerah Kabupaten Sintang yang telah memberikan izin serta bantuan untuk

melakukan penelitian ini.

6. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil

selama saya menempuh pendidikan.

7. Sahabat dan teman seangkatan yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna dan tentunya masih banyak diperlukan perbaikan. Untuk itu kritik dan

saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi

ini.

Pontianak, 21 juli 2019

Penulis,

Nanda Ariantari

NIM. 141310285

Page 4: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

iii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi kerja terhadap

motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah

Kabupaten Sintang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Pegawai Negeri

Sipil (PNS) di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang dengan

sampel sebanyak 43 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan metode sampling jenuh. Analisis yang dilakukan adalah analisis

regresi linier sederhana, analisis korelasi, analisis koefisien determinasi, dan uji

kelayakan model (Uji-F).

Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan persamaan Y = 1,809 +

0,516X. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai R sebesar 0,760. Hasil analisis

koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 0,578 yang berarti pengaruh kondisi

kerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola

Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang adalah sebesar 57,80% dan sisanya

sebesar 42,20% dipengaruhi variabel lain di luar penelitian ini. Dengan

menggunakan uji kelayakan (Uji-F) dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar

56,152 > F tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima artinya model regresi linier

sederhana dapat digunakan untuk memprediksi motivasi pegawai yang

dipengaruhi oleh kondisi kerja.

Kata kunci: kondisi kerja, motivasi kerja

Page 5: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i

ABSTRAK ..........................................................................................................iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................iv

DAFTAR TABEL ...............................................................................................v

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................vii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................1

B. Permasalahan...........................................................................................7

C. Pembatasan Masalah ...............................................................................7

D. Tujuan Penelitian ....................................................................................8

E. Manfaat Penelitian ..................................................................................9

F. Kerangka Pemikiran ................................................................................9

G. Metode Penelitian....................................................................................12

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sumber Daya Manusia ............................................................................20

B. Manajemen Sumber Daya Manusia ........................................................20

C. Kondisi Kerja ..........................................................................................22

D. Motivasi Kerja .........................................................................................22

BAB III. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Profil Badan Pengelola Pendapatan Daerah ............................................25

B. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Karyawan ...................................35

C. Hari dan Jam Kerja .................................................................................47

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden .........................................................................48

B. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas ......................................................................................53

2. Uji reliabilitas ....................................................................................55

C. Uji Normalitas .........................................................................................56

D. Analisis Regresi Linier Sederhana ..........................................................57

E. Analisis Korelasi .....................................................................................58

F. Analisis Koefisien determinasi ...............................................................58

G. Uji Kelayakan Model (Uji-F) ..................................................................59

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................................61

B. Saran ........................................................................................................62

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................63

Page 6: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Menurut Jabatan .......................................................3

Tabel 1.2 Tingkat Absensi ..................................................................................5

Tabel 1.3 Nilai Rata-rata Penilaian Prestasi Kerja ..............................................6

Tabel 1.4 Preferensi Jawaban Responden ...........................................................15

Tabel 1.5 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan .........................................18

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ...................................................................48

Tabel 4.2 Usia Responden...................................................................................49

Tabel 4.3 Pendidikan Responden ........................................................................49

Tabel 4.4 Golongan / Ruang Responden.............................................................50

Tabel 4.5 Jabatan Responden ..............................................................................50

Tabel 4.6 Penghasilan Rata-rata Responden .......................................................51

Tabel 4.7 Masa Kerja Responden .......................................................................51

Tabel 4.8 Status Perkawinan Responden ............................................................52

Tabel 4.9 Jumlah Tanggungan Responden .........................................................52

Tabel 4.10 Uji Validitas Variabel X ...................................................................53

Tabel 4.11 Uji Validitas Variabel Y ...................................................................54

Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Variabel X ................................................................55

Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Variabel Y ................................................................56

Tabel 4.14 Uji Normalitas ...................................................................................56

Tabel 4.15 Hasil Estimasi Regresi Linier Sederhana ..........................................57

Tabel 4.16 Hasil Koefisien Korelasi ...................................................................58

Tabel 4.17 Nilai F Hitung ..................................................................................59

Page 7: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................11

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ..........................................................................37

Page 8: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner .........................................................................................64

Lampiran 2 Data Responden ...............................................................................69

Lampiran 3 Tabulasi Kuesioner ..........................................................................71

Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X ........................................77

Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y ........................................77

Lampiran 6 Uji normalitas ..................................................................................78

Lampiran 7 Regresi linier Sederhana ..................................................................79

Page 9: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada Tahun 2013 Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang terbentuk

berdasarkan Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2013 tentang perubahan Peraturan

Daerah No. 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah

Kabupaten Sintang Tanggal 26 Juni 2013, dan Peraturan Bupati No. 41 Tahun

2013 tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten

Sintang tanggal 1 Juli 2013. Namun sejak Tahun 2016 berubah menjadi Badan

Pengelola Pendapatan Daerah (BAPPENDA) Kabupaten Sintang terbentuk

berdasarkan Peraturan Bupati Sintang Nomor 131 Tahun 2016 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Pedapatan Daerah Kabupaten

Sintang.

Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang merupakan unsur

pelaksana teknis yang melaksanakan sebagian otonomi daerah di bidang

pendapatan daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan bidang

kewenangannya. BAPPENDA mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

kewenangan otonomi daerah di bidang pengelolaan pendapatan daerah.

Untuk melaksanakan tugas pokok BAPPENDA mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah.

2. Penyusunan dan pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja di bidang

pendapatan daerah.

Page 10: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

2

3. Penyusunan Penetapan Kinerja di bidang pendapatan daerah.

4. Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pengelolaan pajak daerah dan

retribusi daerah.

5. Pelaksanaan penyusunan dan penetapan target pendapatan daerah.

6. Pelaksanaan pendaftaran, pendataan, penilaian, perhitungan, penetapan dan

penagihan pajak daerah dan retribusi daerah.

7. Pelaksanaan perencanaan dan strategis peningkatan dana perimbangan dan

pendapatan daerah lainnya.

8. Pelaksanaan pengendalian, monitoring dan evaluasi kinerja pengelolaan

pendapatan daerah.

9. Pelaksanaan penyelesaian keberatan dan banding pajak daerah dan retribusi

daerah.

10. Pelaksanaan pemeriksaan, pengawasan, penyidikan dan penegakan hukum

perpajakan daerah.

11. Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan pendapatan daerah.

12. Penyusunan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang

pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah.

13. Pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,

ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah tangga,

perlengkapan, dan arsip BAPPENDA.

14. Pelaksanaan koordinasi pengelolaan pendapatan daerah.

15. Pelaksanaan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi.

Page 11: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

3

Berikut ini ditampilkan jumlah pegawai menurut jabatan di Badan

Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang Pada Tahun 2018 yang dapat

dilihat pada Tabel 1.1 :

Tabel 1.1

BAPPENDA Kabupaten Sintang

Jumlah Pegawai Menurut Jabatan

Tahun 2018

No Jabatan

2018

PNS Non

PNS

1 Kepala Badan 1 -

2 Sekretaris 1 -

3 Sub Bagian Keuangan dan Program 2 1

4 Sub Bagian Aparatur dan Umum 2 1

5 Sub Bagian Perlengkapan 2 3

6

Kepala Bidang Pengembangan,

Penyuluhan dan Pengelolaan Benda

Berharga

1 -

7

Ka Sub Bid Penyusunan dan

Penyuluhan Kebijakan 1 -

8

Ka Sub Bid Perencanaan dan

Pengembangan 1 -

9

Ka Sub Bid Pengelolaan Benda

Berharga 1 -

10

Staf Sub Bid Perencanaan dan

Pengembangan 3 2

11

Kepala Bidang Pendataan, Penetapan

dan Pengelolaan Sistem Informasi 1 -

12

Ka Sub Bid Pengolahan Data dan

Informasi 1 2

13 Ka Sub Bid Pendaftaran dan Pendataan 1 -

14 Staf Sub Bid Penilaian dan Penetapan 3 3

15

Staf Sub Bid Pengolahan Data dan

Informasi 4 2

16

Kepala Bidang Penagihan,

Pemeriksaan, Keberatan dan Banding 1 -

17

Ka Sub Bid Pemeriksaan, Pengawasan

dan Penegakan Hukum 1 -

18

Ka Sub Bid Penagihan dan

Penatausahaan Piutang 1 -

Page 12: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

4

Tabel 1.1

Lanjutan

19 Ka Sub Bid Keberatan dan Banding 1 -

20

Staf Sub Bid Penagihan dan

Penatausahaan Piutang 3 4

21

Staf Sub Bid Pemeriksaan, Pengawasan

dan Penegakan Hukum 2 2

22

Staf Sub Bid Pemeriksaan, Pengawasan

dan Penegakan Hukum 2 3

23 Staf Sub Bid Keberatan dan Banding 1 2

24

Kepala Bidang Pelaporan, Pengelolaan

Pendapatan dan Evaluasi 1 -

25 Ka Sub Bid Pembukuan dan Pelaporan 1 -

26

Ka Sub Bid Pengendalian, Monitoring

dan Evaluasi 1 -

27

Staf Sub Bid Pengelolaan Dana

Transfer dan Pendapatan Lain-lain 1 3

28

Staf Sub Bid Pengendalian, Monitoring

dan Evaluasi 1 2

29

Staf Sub Bid Pembukuan dan

Pelaporan 1 5

Jumlah 43 35

Total (PNS+Non PNS) 78

Sumber:Bappenda Kabupaten Sintang Tahun 2018

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa jumlah pegawai yang bekerja di Badan

Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang baik Pegawai Negeri Sipil

maupun Pegawai Non PNS Tahun 2018 berjumlah 78 orang dan pegawai paling

banyak yang ada di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang

berada di Sub Bidang pengolahan Data dan Informasi.

Adapun perkembangan tingkat absensi Pegawai Negeri Sipil Badan

Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang dari Tahun 2015-2017 dapat

dilihat pada Tabel 1.2 di bawah ini:

Page 13: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

5

Tabel 1.2

Badan Pengelola Pendapatan Daerah

Tingkat Absensi Pegawai Negeri Sipil

Tahun 2015-2017

Tahun

Hari

Kerja

(HK)

Jumlah

Pegawai

(JP)

HK X

JP

Absensi Jumlah

Absensi

Tingkat

Absensi

(%)

Naik / Turun

(%) Izin Sakit TK

2015 254 43 10.922 21 3 0 24 0,22 -

2016 257 43 11.051 12 1 2 15 0,13 (40,91)

2017 251 43 10.793 16 7 0 23 0,21 61,54

Sumber: Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kab.Sintang 2018

Rumus :

Absensi = Jumlah Hari Kerja Absen Per Bulan x 100%

Jumlah Hari Kerja Per Bulan

Sumber : Hasibuan (2016 :51)

Berdasarkan Tabel 1.2 di atas dapat diketahui bahwa tingkat absensi Pegawai

Negeri Sipil di lingkungan Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

Sintang berfluktuasi.

Tingkat absensi Pada Tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 40,91% dari

tahun sebelumnya. Pada Tahun 2017 tingkat absensi meningkat sebesar 61,54 %

dari Tahun 2016. Dengan naiknya tingkat absensi, menunjukkan bahwa adanya

gejala penurunan motivasi pegawai.

Adapun Nilai Prestasi Kerja Pegawai pada Badan Pengelola Pendapatan

Daerah Kabupaten Sintang pada Tahun 2016-2017 dapat dilihat pada Tabel 1.3 di

bawah ini:

Page 14: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

6

Tabel 1.3

BAPPENDA Kabupaten Sintang

Nilai Rata-rata Prestasi Kerja Pegawai

Tahun 2015-2017

Sumber: Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang Tahun 2017

Adapun nilai prestasi kerja pegawai dikategorikan berdasarkan kriteria

berikut ini :

1. 91 – ke atas : sangat baik

2. 76 – 90 : baik

3. 61 – 75 : cukup

4. 51 – 60 : kurang

5. 50 ke bawah : buruk

Berdasarkan Tabel 1.3 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai prestasi

kerja pegawai berfluktuasi. Pada Tahun 2016 nilai prestasi kerja pegawai

mengalami kenaikan sebesar 2,64% dan pada Tahun 2017 nilai prestasi kerja

mengalami penurunan sebesar 3,36%. Penulis juga melakukan wawancara

dengan Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang. Dari

hasil wawancara tersebut diketahui bahwa kondisi ruang kerja belum cukup

memadai, ruangan kerja masih menggunakan kipas angin serta jaringan internet

yang sudah tersedia pada setiap ruangan belum dapat digunakan secara optimal,

sehingga kegiatan pelayanan menjadi terhambat. Selain itu tidak ada fasilitas

No Tahun Rata-rata Kriteria

1. 2015 85,21 Baik

2. 2016 87,46 Baik

3. 2017 84,52 Baik

Page 15: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

7

penunjang di ruang pelayanan seperti televisi dan pendingin ruangan. Kondisi

kerja yang ada di Bappenda Kabupaten Sintang belum mendukung pegawai untuk

bekerja dengan nyaman. Hal ini terlihat dari banyaknya file-file yang berserakan

di sekitar tempat kerja karyawan, hampir di seluruh ruang kerja karyawan terasa

panas yang disebabkan belum tersedianya pengatur suhu ruangan, ruang kerja

sempit sehingga membatasi ruang gerak karyawan. Selain kurangnya penerangan

cahaya, tempat kerja terasa bising karena dekat dengan jalan raya sehingga

menganggu pegawai dalam bekerja. Menurut hasil wawancara tersebut juga

diketahui bahwa beberapa pegawai sering terlambat masuk kerja dan pada siang

hari beberapa pegawai sering bersantai-santai dalam bekerja seperti bermain

game. Kondisi ini merupakan gejala kurangnya motivasi kerja pegawai.

Berdasarkan uraian yang sudah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang ‘’Pengaruh Kondisi Kerja Terhadap

Motivasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Badan Pengelola Pendapatan Daerah

kabupaten Sintang”

B. Permasalahan

Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah kondisi

kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil Badan Pengelola

Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang ?

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi oleh permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh

kondisi kerja terhadap motivasi kerja pegawai di BAPPENDA Kabupaten

Sintang. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 16: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

8

1. Dimensi Kondisi Kerja

a. Kondisi kerja fisik

1) Penerangan/cahaya

2) Suara

3) Warna

4) Musik

5) Temperatur dan Kelembaban

b. Kondisi Psikologis Kerja

1) Bosan Kerja

2) Keletihan Kerja

c. Kondisi Temporer Kerja

1) Waktu Jumlah Jam Kerja

2) Waktu Istirahat Kerja

2. Dimensi Motivasi Kerja

a. Kebutuhan fisiologis

b. Kebutuhan untuk disukai

c. Kebutuhan akan rasa aman

d. Kebutuhan harga diri

e. Kebutuhan pegembangan diri

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi kerja

terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan

Daerah Kabupaten Sintang

Page 17: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

9

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Instansi

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dalam rangka

perumusan strategi dan penentuan kebijakan untuk memperbaiki motivasi kerja

pegawai.

2. Bagi Penulis

Untuk menerapkan teori yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan.

3. Bagi Almamater

Penelitian ini diharapkan sebagai bahan acuan dan masukan bagi rekan

mahasiswa yang ingin menyusun skripsi.

F. Kerangka Pemikiran

Menurut Mangkunegara (2017 : 105) : “ Kondisi kerja adalah semua

aspek fisik kerja, psikologis kerja dan peraturan kerja yang dapat mempegaruhi

kepuasan kerja dan pencapaian produktivitas kerja”. Dimensi dari kondisi kerja

menurut Mangkunegara (2017:105) sebagai berikut:

a. Kondisi kerja fisik

1) Penerangan/cahaya

2) Suara

3) Warna

4) Musik

5) Temperatur dan Kelembapan

Page 18: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

10

b. Kondisi Psikologis Kerja

1) Bosan Kerja

2) Keletihan Kerja

c. Kondisi Temporer Kerja

1) Waktu Jumlah Jam Kerja

2) Waktu Istirahat Kerja

Menurut Baron dalam Wibowo (2014:322): “Motivasi adalah serangkaian

proses yang membangkitkan (arouse), mengarahkan (direct), dan menjaga

(maintain) perilaku manusia menuju pada pencapaian tujuan”. Membangkitkan

berkaitan dengan dorongan atau energi di belakang tindakan.

Menurut Edison, dkk (2016:184) operasional variabel motivasi dengan

mengembangkan teori kebutuhan dari Abraham Maslow sebagai dimensi

disajikan berikut ini:

1. Kebutuhan fisiologis

a. Tingkat kebutuhan hidup yang diterima karyawan.

b. Tingkat terpenuhinya kebutuhan karyawan untuk pendidikan anak-anaknya.

2. Kebutuhan rasa aman

a. Tingkat penerimaan (perasaan yang menyenangkan) dari karyawan terhadap

pemimpinnya.

b. Tingkat penerimaan (perasaan yang menyenangkan) terhadap rekan kerja.

c. Tingkat kenyamanan suasana dan lingkungan kerja.

d. Tingkat kepastian program pensiun atau hari tua.

3. Kebutuhan untuk disukai

a. Tingkat perhatian pemimpin terhadap pekerjaan karyawannya.

b. Tingkat perhatian pemimpin secara personal tentang persoalan pribadi yang

dihadapi karyawannya

c. Tingkat persamaan karyawan di mata pemimpin.

4. Kebutuhan harga diri

a. Tingkat perlakuan dan kesopanan pemimpin terhadap karyawannya

b. Tingkat penghargaan atau perhatian pemimpin terhadap prestasi yang

didapatkan oleh karyawannya.

Page 19: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

11

5. Kebutuhan pengembangan diri

Tingkat dukungan pemimpin untuk pengembangan diri karyawan.

Penelitian terdahulu yang membahas tentang kondisi kerja dan motivasi kerja

antara lain:

1. Prakoso, dkk (2014) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Lingkungan

Kerja Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan PT. AXA Financial

Indonesia Cabang Malang, meyimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh

signifikan terhadap motivasi kerja, yang berarti bahwa lingkungan kerja yang

menyenangkan dapat memotivasi karyawan untuk bekerja.

2. Uneputty, dkk (2017) dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Kondisi Kerja

dan Budaya Kerja terhadap Kinerja karyawan dengan Motivasi Kerja sebagai

Variabel Intervening PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Manado,

menyimpulkan bahwa kondisi kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi

kerja

Berdasarkan pemaparan di atas, maka kerangka pemikiran dari penelitian

ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

Pengaruh Kondisi Kerja Terhadap Motivasi Kerja

Pegawai Negeri Sipil BAPPENDA Kabupaten Sintang

Kondisi Kerja

( X )

Motivasi Kerja

( Y )

Page 20: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

12

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini mengunakan jenis penelitian Asosiatif. Menurut Siregar

(2017:15) : “Penelitian asosiatif/hubungan merupakan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan

penelitian ini, maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi

untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala dalam

penelitian”. Dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui

hubungan antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan

yang akan menerangkan mengenai kejelasan objek yang diteliti..

2. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2018:224) : “Teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data”. Teknik pengumpulan data yang

digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode

wawancara, kuesioner, dokumen

a. Data Primer

Dalam melakukan pengumpulan data untuk terpenuhinya penyusunan

penelitian ini, maka penulis melakukan pengumpulan data primer.

Menurut Sugiyono (2018:137): “Sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data”. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau

teknik pengumpulan data, maka teknik pengeumpulan data dapat

dilakukan dengan :

Page 21: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

13

1) Wawancara

Menurut Sugiyono (2018:231): “Wawancara digunakan

sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui

hal-hal dari responden yang lebih mendalam”. Di dalam

penelitian ini, peneliti mewawancarai Kepala Badan Pengelola

Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang.

2) .Kuesioner

Menurut Sugiyono (2018:142): “Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya”.

Peneliti dapat menggunakan kuesioner untuk memperoleh

data yang terkait dengan pemikiran, perasaan, sikap, kepercayaan,

nilai, persepsi, kepribadian dan perilaku dari responden.

Kuesioner disebarkan kepada semua Pegawai Negeri Sipil di

Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang.

b. Data Sekunder

Penulis juga melakukan pengumpulan data sekunder dalam

penelitian ini. Menurut Sugiyono (2018:137): “ Sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat

orang lain atau lewat dokumen”. Penulis memperoleh data dokumen

Page 22: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

14

seperti; data jumlah pegawai, data absensi, visi-misi, sejarah, tugas dan

fungsi, serta nilai prestasi kerja pegawai.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2018:80): “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi pada penelitian ini adalah

seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Badan Pengelola Pendapatan

Daerah Kabupaten Sintang pada Tahun 2018 yang berjumlah 43 orang

pegawai.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2018:81): “Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, bila populasi

besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”.

Penelitian ini menggunakan sampling jenuh karena semua anggota

populasi dijadikan sampel. Menurut Sugiyono (2018:85): “Sampling

jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel”. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus, di

mana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian

ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Badan Pengelola

Page 23: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

15

Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang yang berjumlah 43 orang

pegawai.

4. Skala Pengukuran

a. Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2018:92): “Skala pengukuran merupakan

kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang

pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut

bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif”.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

Likert. Menurut Sugiyono (2018:93): “Skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial”. Skala Likert yang digunakan dalam

penelitian berisi 5 (lima) tingkat preferensi jawaban dengan pilihan

sebagai berikut:

Tabel 1.4

Preferensi Jawaban Responden

No. Jawaban Skor

1. Sangat Tidak Setuju 1

2. Tidak Setuju 2

3. Kurang Setuju 3

4. Setuju 4

5. Sangat Setuju 5

Page 24: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

16

5. Analisis Data

a. Uji Instrumen

1) Uji Validitas

Azwar dan Sugiyono dalam Siregar (2017:77) menyatakan bahwa:

“Suatu instrumen penelitian dikatakan valid, bila koefisien korelasi

product moment melebihi 0,3, koefisien korelasi product moment > r

tabel (α : n – 2) n = jumlah sampel, dan nilai sig ≤ α”. Uji Validitas

dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment

dalam Siregar (2017:77), yaitu:

r hitung =𝑛(∑𝑋𝑌) − (∑𝑋)(∑𝑌)

√{n(∑𝑋2 ) − (∑X)2}{n(∑𝑌2 ) − (∑Y)2}

Keterangan:

n : Jumlah Responden

x : Skor Variabel (jawaban responden)

y : Skor total dari variabel untuk responden ke-n

2) Uji Reliabilitas

Menurut Siregar (2017:87): “Reliabilitas bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula”. Menurut Siregar

(2017:90): “ Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel

dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6”.

Page 25: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

17

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti

diketahui bahwa uji t dan F mengasumsi bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi

tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Pengujian normalitas dilakukan

dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov Test. Jika tingkat signifikan

probabilitas > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal. Uji

normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software SPSS

Versi 25 for Windows

c. Analisis Regresi Linier Sederhana

Peneliti menggunakan metode analisis statistik regresi linier

sederhana. Menurut Siregar (2017:379): “Regresi linier sederhana

digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independent) dan satu variabel

tak bebas (dependent)”. Metode analisis linier sederhana yaitu untuk

memprediksi nilai dari variabel tak bebas yaitu motivasi kerja (Y) dengan

memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yaitu kondisi kerja (X).

Adapun persamaan Regresi Linier Sederhana sebagai berikut:

Y= a + b . X

Page 26: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

18

Keterangan:

Y: Motivasi kerja

a : Konstanta

b : Koefisien regresi

X: Kondisi Kerja

d. Analisis Koefisien Korelasi (R)

Menurut Siregar (2017:338) : “Koefisien korelasi sederhana

digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan dan arah hubungan

antara dua variabel. Ada beberapa teknik statistik yang dapat digunakan

untuk menganalisis hubungan, tergantung dari jenis data yang digunakan”.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas

yaitu Kondisi Kerja (X) dan variabel terikat yaitu Motivasi Kerja (Y)

dengan menggunakan bantuan program Software SPSS 25 for Windows.

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi menurut

Siregar (2017:337) :

Tabel 1.5

Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan

Sumber: Siregar, (2017:337)

Interval koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat kuat

Page 27: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

19

e. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Siregar (2017:338): “Koefisien determinasi (R2) adalah

angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui kontribusi atau

sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel X (bebas) atau lebih

terhadap variabel Y (terikat)”.

Sumber: Siregar, (2017:337)

Keterangan :

KD : Koefisien Determinasi

R: Nilai Korelasi

Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah:

1) Jika KD mendeteksi nol (0), maka pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat lemah.

2) Jika KD mendeteksi satu (1), maka pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat kuat.

f. Uji Kelayakan Model (Uji-F)

Menurut Gani dan Amalia (2015:143) : “Uji F atau Goodnes of Fit

Test adalah pengujian kelayakan model. Model yang layak adalah model

yang dapat digunakan untuk mengestimasi populasi. Model regresi

dikatakan layak jika nilai F sebuah model memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan”. Bilangan F dapat dicari dengan rumus:

Rumus : KD = (R2) x 100%

Page 28: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

20

Pengujian kelayakan model dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

Jika 𝐹h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (a, k-1, n-k), maka Ho ditolak

Jika 𝐹h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (a, k-1, n-k), maka Ho diterima

Adapun hipotesis uji kelayakan model dalam penelitian ini yaitu :

Ho : Model regresi linier sederhana tidak dapat digunakan untuk

memprediksi motivasi kerja yang dipengaruhi oleh kondisi

kerja.

Ha : Model regresi linier sederhana dapat digunakan untuk

memprediksi motivasi kerja yang dipengaruhi oleh kondisi

kerja.

Page 29: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang paling penting

dalam suatu organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu sumber daya

manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan

efisiensi organisasi.

Menurut Ndraha (1999) dalam Sinambela (2018:9): “Sumber daya

manusia atau human resources adalah penduduk yang siap, mau dan mampu

memberi sumbangan terhadap usaha pencapaian tujuan organisasional”.

Menurut Hasibuan (2016:244): “Sumber daya manusia adalah

kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu”.

Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya,

sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi

kepuasannya.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2016:10) “Manajemen adalah ilmu dan seni yang

mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya

lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Terdapat 6 unsur di dalam manajemen yaitu : man, money, method, material,

machines, dan market.

Unsur man (manusia) berkembang menjadi suatu bidang ilmu

manajemen yang disebut manajemen sumber daya manusia atau disingkat

Page 30: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

22

MSDM yang merupakan terjemahan dari man power management. Menurut

Sinambela (2018:7): “Manajemen adalah proses pendayagunaan seluruh

sumber daya yang dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan”. Proses dimaksud melibatkan organisasi, arahan, koordinasi, dan

evaluasi orang-orang guna mencapai tujuan yang ditetapkan tersebut.

Menurut Marihot Tua (2002) dalam Sunyoto (2015:1): “Manajemen

Sumber Daya Manusia adalah aktivitas yang dilakukan untuk merangsang,

mengembangkan, memotivasi dan memelihara kinerja yang tinggi dalam

organisasi”. Sementara itu, Hasibuan (2016:10) mengatakan bahwa:

“Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur

hubungan dan peran tenaga kerja secara efisien dan efektif sehingga tercapai

tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat”.

Sedangkan menurut Edison, dkk (2016:10): “Manajemen Sumber Daya

manusia (MSDM) adalah manajemen yang memfokuskan diri

memaksimalkan kemampuan anggotanya melalui bebagai langkah strategis

dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai menuju pengoptimalan suatu

tujuan yang telah dibuat suatu organisasi”

C. Kondisi Kerja

1. Definisi Kondisi Kerja

Menurut Mangkunegara (2017 : 105): “ Kondisi kerja adalah semua

aspek fisik kerja, psikologis kerja dan peraturan kerja yang dapat

mempegaruhi kepuasan kerja dan pencapaian produktivitas kerja”.

Page 31: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

23

2. Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Kerja

Menurut Mangkunegara (2017 : 105) : terdapat 3 dimensi kondisi

kerja yaitu :

a. Kondisi kerja fisik

1) Penerangan/cahaya

2) Suara

3) Warna

4) Musik

5) Temperatur dan kelembaban

b. Kondisi Psikologis Kerja

1) Bosan kerja

2) Keletihan kerja

c. Kondisi Temporer Kerja

1) Waktu jumlah jam kerja

2) Waktu istirahat kerja

D. Motivasi Kerja

1. Definisi Motivasi Kerja

Menurut Baron dalam Wibowo (2014:322): “Motivasi adalah

serangkaian proses yang membangkitkan (arouse), mengarahkan (direct),

dan menjaga (maintain) perilaku manusia menuju pada pencapaian

tujuan”. Membangkitkan berkaitan dengan dorongan atau energi di

belakang tindakan. Motivasi juga berkepentingan dengan pilihan yang

dilakukan orang dan arah perilaku mereka. Sedangkan perilaku menjaga

atau memelihara berapa lama orang akan terus berusaha untuk mencapai

tujuan.

Menurut Rivai dan Sagala (2013:837): “Motivasi adalah

serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk

mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu”.

Page 32: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

24

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan

suatu sikap pemicu atau pendorong seseorang untuk melakukan suatu

pekerjaan dalam mencapai sebuah tujuan, di mana motivasi sebagai

perangsang untuk membangun sebuah sikap atau perilaku positif dalam

mencapai sebuah tujuan individu tersebut.

2. Faktor yang mempengaruhi Motivasi Kerja

Menurut Maslow dalam Edison,dkk (2016 : 184) operasional variabel

motivasi dengan mengembangkan teori kebutuhan dari Abraham Maslow

sebagai dimensi disajikan berikut ini:

a. Kebutuhan fisiologis

Tingkat kebutuhan hidup yang diterima karyawan, tingkat

terpenuhinya kebutuhan karyawan untuk pendidikan anak-anaknya.

b. Kebutuhan rasa aman

Tingkat penerimaan (perasaan yang menyenangkan) dari karyawan

terhadap pemimpinnya, tingkat penerimaan (perasaan yang

menyenangkan) terhadap rekan kerja, tingkat kenyamanan suasana

dan lingkungan kerja, tingkat kepastian program pensiun atau hari tua.

c. Kebutuhan untuk disukai

Tingkat perhatian pemimpin terhadap pekerjaan karyawannya, tingkat

perhatian pemimpin secara personal tentang persoalan pribadi yang

dihadapi karyawannya dan tingkat persamaan karyawan di mata

pemimpin.

d. Kebutuhan harga diri

Tingkat perlakuan dan kesopanan pemimpin terhadap karyawannya,

tingkat penghargaan atau perhatian pemimpin terhadap prestasi yang

didapatkan oleh karyawannya.

e. Kebutuhan pengembangan diri

Tingkat dukungan pemimpin untuk pengembangan diri karyawan

Page 33: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

25

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang

1. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang.

Pada Tahun 2013 Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang

terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2013 tentang

perubahan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi

Perangkat Daerah Kabupaten Sintang Tanggal 26 Juni 2013, dan Peraturan

Bupati No. 41 Tahun 2013 tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Dinas

Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang Tanggal 1 Juli 2013. Namun sejak

Tahun 2016 berubah menjadi Badan Pengelola Pendapatan Daerah

(BAPPENDA) Kabupaten Sintang terbentuk berdasarkan Peraturan Bupati

Sintang Nomor 131 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Badan Pengelola Pedapatan Daerah Kabupten Sintang. Badan Pengelola

Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang merupakan unsur pelaksana teknis

yang melaksanakan sebagian otonomi daerah di bidang pendapatan daerah,

dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan bidang

kewenangannya.

2. Visi, Misi, dan Dasar Hukum

a. Visi

Langkah penting dalam proses perencanaan strategi adalah

mengembangkan rumusan yang jelas dan ringkas tentang visi dan misi.

Page 34: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

26

Visi adalah kondisi ideal yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Suatu visi adalah merupakan kondisi yang inspirasional sehingga

mendorong harapan dan impian, memfokuskan kepada masa depan lebih

baik serta menyatakan hasil-hasil yang positif. Suatu visi haruslah

menekankan tujuan, kriteria kinerja, perilaku, aturan, keputusan dan

standar yang merupakan pelayanan publik serta harus menjadi kesepakatan

seluruh pemangku kepentingan. Nilai-nilai yang tertuang di dalam visi

memiliki konsekuensi untuk diterapkan dalam proses implementasinya,

karena itu harus realistis dan tidak muluk-muluk dengan

mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang ada dan waktu yang

tersedia. Adapun Visi Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

Sintang adalah : “ Terwujudnya pengelolaan pendapatan daerah yang

optimal, profesional dan akuntabel”

b. Misi

Dengan misi ini diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak

yang berkentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta peran

serta instansi pemerintah dalam menyelenggarakan tugas

pemerintahannya.

Misi Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang

adalah:“ Optimalisasi pendapatan deaerah, meningkatkan intensitas

pengendalian dan pengawasan terhadap pendapatan daerah yang

akuntabel”

Page 35: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

27

c. Dasar Hukum

Adapun Dasar Hukum Pengelolaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

di Kabupaten Sintang antara lain:

1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah;

2) Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang BPHTB

3) eraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah;

4) Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum;

5) Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha;

6) Peraturan Daerah Nomor 57 Tahun 2011 tentang Sistem Dan Prosedur

Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) di

Kabupaten Sintang;

7) Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan

Tertentu;

8) Peraturan Bupati Sintang Nomor 55 Tahun 2011 tentang Harga Dasar

Mineral Bukan Logam dan Batuan di Kabupaten Sintang;

9) Peraturan Bupati Sintang Nomor 56 Tahun 2011 tentang Nilai Sewa

Reklame di Kabupaten Sintang;

10) Peraturan Bupati Sintang Nomor 10 Tahun 2014 tentang Tata Cara

Pengembalian Kelebihan Pembayaran PBB-P2 di Kabupaten Sintang;

11) Peraturan Bupati Sintang Nomor 12 Tahun 2014 tentang Tata Cara

Pemeriksaan Pajak Daerah;

Page 36: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

28

12) Peraturan Bupati Sintang Nomor 16 Tahun 2014 tentang Tata Cara

Penghapusan Piutang Pajak Daerah;

13) Peraturan Bupati Sintang Nomor 19 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

Peraturan Bupati Sintangg Nomor 76 Tahun 2013 tentang Juklak

Pelaksanaan dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah;

14) Peraturan Bupati Sintang Nomor 24 Tahun 2014 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor di

Kabupaten Sintang;

15) Peraturan Bupati Sintang Nomor 25 Tahun 2014 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Kepelabuhanan di Kabupaten Sintang;

16) Peraturan Bupati Sintang Nomor 26 Tahun 2014 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Trayek di Kabupaten Sintang;

17) Peraturan Bupati Sintang Nomor 27 Tahun 2014 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Pemungutuan Retribusi Terminal di Kabupaten Sintang;

18) Peraturan Bupati Sintang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum di

Kabupaten Sintang;

19) Peraturan Bupati Sintang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pengelolaan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi di

Kabupaten Sintang.

Page 37: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

29

3. Tujuan, Sasaran dan Strategi

a. Tujuan

Tujuan merupakan kondisi yang ingin diwujudkan dan dicapai

BAPPENDA Kabupaten Sintang dalam 5 tahun perencanaan, di mana

tujuan tersebut selaras dengan visi dan misi. Perumusan tujuan

menggambarkan hasil-hasil serta manfaat yang akan diberikan

BAPPENDA Kabupaten Sintang.

Tujuan pembangunan BAPPENDA Kabupaten Sintang dirumuskan

sebagi berikut:

1) Terwujudnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD);

2) Meningkatnya pengawasan terhadap pendapatan daerah.

b. Sasaran

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang

lebih spesifik, terukur dan dalam jangka pendek (tahun, semesteran atau

bulanan). Sedangkan indikator sasaran adalah ukuran tingkat

keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun

bersangkutan.

Adapun sasaran tersebut adalah sebagai berikut:

1) Peningkatan pertumbuhan penerimaan PAD;

2) Peningkatan pengawasan dan pengendalian terhadap realisasi

penerimaan daerah.

Page 38: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

30

c. Strategi

Strategi menjelaskan pemikiran-pemikiran secara konseptual analitis dan

komprehensif tentang langkah-langkah untuk merealisasikan tujuan dan

sasaran organisasi yang telah diterapkan. Dalam rangka mewujudkan

tujuan dan sasaran tersebut maka disusun beberapa strategi BAPPENDA

Kabupaten Sintang, yaitu :

1) Melaksanakan penagihan pajak dan retribusi daerah;

2) Melaksanakan ekstensifikasi potensi terhadap sumber PAD;

3) Meningkatkan sistem pengawasan terhadap pemungutan pajak dan

retribusi daerah;

4) Melaksanakan intensifikasi melaui sosialisasi kepada wajib pajak

dan retribusi daerah.

4. Kelembagaan

a. Tugas Pokok

BAPPENDA mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

kewenangan otonomi daerah di bidang pengelolaan pendapatan daerah.

b. Kedudukan

1) BAPPENDA merupakan unsur penunjang urusan pemerintah di

daerah dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sesuai

dengan bidang kewenangannya.

Page 39: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

31

2) Sekretariat dan Bidang masing-masing dipimpin oleh Sekretaris dan

Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Badan.

3) Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan.

4) Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

c. Fungsi

Berdasarkan tugas pokok tersebut Badan Pengelola Pendapatan Daerah

Kabupaten Sintang memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah;

2) Penyusunan dan pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja

tahunan di bidang pendapatan daerah;

3) Penyusunan perjanjian kinerja di bidang pendapatan daerah;

4) Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pengelolaan pajak

daerah dan retribusi daerah;

5) Pelaksanaan penyusunan dan penetapan target pendapatan daerah;

6) Pelaksanaan pendaftaran, pendataan, penilaian, perhitungan,

penetapan dan penagihan pajak daerah dan retribusi daerah;

7) Pelaksanaan perencanaan dan strategis peningkatan dana

perimbangan dan pendapatan daerah lainnya;

8) Pelaksanaan pengendalian, monitoring dan evaluasi kinerja

pengelolaan pendapatan daerah;

Page 40: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

32

9) Pelaksanaan penyelesaian keberatan dan banding pajak daerah dan

retribusi daerah;

10) Pelaksanaan pemeriksaan, pengawasan, penyidikan dan penegakan

hukum perpajakan daerah;

11) Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan pendapatan daerah;

12) Penyusunan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di

bidang pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah;

13) Pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program

ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah

tangga, perlengkapan, dan arsip BAPPENDA;

14) Pelaksanaan koordinasi pengelola pendapatan daerah;

15) Pelaksanaan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi;

16) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

5. Sumber Pendapatan

a. Struktur APBD Kabupaten Sintang

Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagai salah satu upaya

untuk mewujudkan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung

jawab, maka pembiayaan pemerintah dan pembangunan daerah yang

berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya yang bersumber

dari pajak daerah perlu ditingkatkan sehingga kemandirian daerah dalam

hal penyelenggaraan pemerintah di daerah dapat terwujud. Untuk

Page 41: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

33

meningkatkan pelaksanaan pembangunan dan pemberian pelayanan

kepada masyarakat serta pertumbuhan ekonomi di daerah, diperlukan

penyediaan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan

memadai. Upaya peningkatan penyediaan pembiayaan dari sumber

tersebut, antara lain dilakukan dengan peningkatan kinerja pemungutan,

penyempurnaan dan penambahan jenis pajak serta pemberian keleluasaan

bagi daerah untuk menggali sumber-sumber penerimaan khususnya dari

sektor Pajak Daerah.

1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)

a) Pajak Daerah

(1) Pajak Hotel

(2) Pajak Restoran

(3) Pajak Hiburan

(4) Pajak Reklame

(5) Pajak Penerangan Jalan Umum

(6) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

(7) Pajak Parkir

(8) Pajak Air Tanah

(9) Pajak Sarang Burung Walet

(10) Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

(11) Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

(PBB-P2)

b) Retribusi Daerah

(1) Retribusi Jasa Umum

(2) Retribusi Jasa Usaha

(3) Perizinan Tertentu

Page 42: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

34

c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Bagian laba atau penyertaan modal pada perusahaan milik

pemerintah/BUMD merupakan pendapatan dari deviden pada

Bank BPD Kalbar.

d) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, terdiri dari:

(1) Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan

(2) Jasa Giro Kas Daerah

(3) Pendapatan Bunga Deposito

(4) Tuntutan Ganti Kerugian Keuangan Daerah

(5) Pendapatan dari Pengembalian

(6) Pendapatan dari Angsuran/Cicilan

(7) Pendapatan Buld

(8) Pendapatan dari Hasil Pengelolaan Dana Bergulir

(9) Penerimaan Lain-Lain

2) Jenis Pajak Daerah.

Jenis/komponen Pajak Daerah yang dikelola Dinas Pendapatan

Daerah Kabupaten Sintang yang mengacu pada Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2009 dan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2

Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Kabupaten Sintang, terdiri atas:

a) Pajak Hotel

b) Pajak Restoran

c) Pajak Hiburan

d) Pajak Reklame

e) Pajak Penerangan

f) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

g) Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

h) Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)

Page 43: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

35

B. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Pegawai

1. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Sintang Nomor 131 Tahun 2016 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Pendapatan Daerah

Kabupaten Sintang, maka struktur organisasi BAPPENDA sebagai berikut:

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat, terdiri dari:

1) Sub Bagian Keuangan;

2) Sub Bagian Aparatur dan Umum; dan

3) Sub Bagian Perlengkapan.

c. Bidang Pengembangan, Penyuluhan, dan Pengelolaan Benda Berharga,

terdiri dari:

1) Sub Bidang Perencanaan dan Pengembangan;

2) Sub Bidang Penyusunan dan Penyuluhan Kebijakan; dan

3) Sub Bidang Pengelolaan Benda Berhagara.

d. Bidang Pendataan, Penetapan dan Pengelolaan Sistem Informasi, terdiri

dari:

1) Sub Bidang Pendaftaran dan Pendataan;

2) Sub Bidang Penilaian dan Penetapan; dan

3) Sub Bidang Pengolahan Data dan Informasi.

e. Bidang Penagihan, Pemeriksaan, Keberatan dan Banding, terdiri dari:

1) Sub Bidang Penagihan dan Penatausahaan Piutang;

2) Sub Bidang Pemeriksaan, Pengawasan dan Penegakan Hukum; dan

Page 44: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

36

3) Sub Bidang Keberatan dan Banding.

f. Bidang Pelaporan, Pengelolaan Pendapatan Lain-Lain, Pengendalian, dan

Evaluasi, terdiri dari:

1) Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan;

2) Sub Bidang Pengelolaan Dana Transfer dan Pendapatan Lain-Lain;

dan

3) Sub Bidang Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi.

g. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB)

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Adapun struktur organisasi di Badan Pengelola Pendapatan Daerah

Kabupaten Sintang dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut :

Page 45: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

37

Gambar 3.1

Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang

Struktur organisasi

Sumber : Bappenda Kabupaten Sintang ,Tahun 2019.

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN SUB BAGIAN

BIDANG BIDANG

PELAPORAN,

PENGELOLAAN

PENDAPATAN LAIN-

LAIN, PENGENDALIAN

DAN EVALUASI

BIDANG BIDANG

SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG

PENDATAAN, PENETAPAN

DAN PENGELOLAAN

SISTEM INFORMASI

PENGEMBANGAN,

PENYULUHAN DAN

PENGELOLAAN BENDA

BERHARGA

PENAGIHAN,

PEMERIKSAAN, KEBERATAN

DAN BANDING

KEPALA BADAN

APARATUR DAN

UMUMPERLENGKAPAN

KEUANGAN DAN

PROGRAM

SUB BAGIAN

PENDAFTARAN DAN

PENDATAAN

PENAGIHAN DAN

PENATAUSAHAAN PIUTANG

PEMBUKUAN DAN

PELAPORAN

PENGENDALIAN,

MONITORING DAN

EVALUASI

PERENCANAAN DAN

PENGEMBANGAN

SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG

PENGELOLAAN BENDA

BERHARGA

PENGOLAHAN DATA DAN

INFORMASI

PENYUSUNAN DAN

PENYULUHAN KEBIJAKAN

PENILAIAN DAN

PENETAPAN

PEMERIKSAAN,

PENGAWASAN DAN

PENEGAKAN HUKUM

PENGELOLAAN DANA

TRANFER DAN

PENDAPATAN LAIN-LAIN

SUB BIDANG

KEBERATAN DAN BANDING

UPTB

SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG

BUPATI SINTANG,

Page 46: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

38

2. Uraian Tugas Pegawai

a. Kepala Badan

Kepala Badan memiliki tugas pokok membantu Bupati dalam bidang

pengelolan pendapatan daerah. Adapun fungsi Kepala Badan adalah

sebagai berikut:

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah;

2) Penyusunan dan pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja di

bidang pendapatan daerah;

3) Penyusunan penetapan kinerja di bidang pendapatan daerah;

4) Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pengelolaan pajak

daerah dan retribusi daerah;

5) Pelaksanaan penyusunan dan penetapan target pendapatan daerah;

6) Pelaksanaan pelayanan pendaftaran, pendataan, penilaian,

perhitungan, penetapan dan penagihan pajak daerah dan retribusi

daerah;

7) Pelaksanaan penyusunan dan penyuluhan kebijakan pendapatan

daerah;

8) Pelaksanaan perencanaan dan strategis peningkatan dana

perimbangan dan pendapatan daerah lainnya;

9) Pelaksanaan kajian dan pengembangan potensi pendapatan daerah;

10) Pelaksanaan pemeriksaan, pengawasan, penyidikan dan penegakan

hukum perpajakan daerah;

Page 47: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

39

11) Pelaksanaan pengendalian, monitoring dan evaluasi kinerja

pegelolaan pendapatan daerah;

12) Pelaksanaan penyelesaian keberatan dan banding pajak daerah dan

retribusi daerah;

13) Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan pendapatan daerah;

14) Penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan

standar operasional prosedur (SOP) pelayanan pajak daerah dan

retribusi daerah;

15) Pelaksanaan rekonsiliasi penerimaan pendapatan daerah;

16) Pembinaan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan daerah;

17) Pelaksanaan pengawasan dan sistem pengendalian internal;

18) Pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,

ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah

tangga, perlengkapan dan arsip BAPPENDA;

19) Pelaksanaan konsultasi, koordinasi, pembinaan dan pengendalian

bidang pajak daerah, retribusi daerah, dana perimbangan, dan

pendapatan daerah lainnya;

20) Pelaksanaan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi; dan

21) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai denga

tugas dan fungsinya.

b. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok melakukan perencanaan dan

program kerja, urusan keuangan, urusan umum, kepegawaian dan

Page 48: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

40

perlengkapan pada BAPPENDA. adapun fungsi sekretariat adalah

sebagai berikut:

1) Penyusunan perencanaan strategis dan program kerja BAPPENDA;

2) Penghimpunan dan pengelolaan data rencana kerja dan anggaran

BAPPENDA;

3) Penghimpunan, penyusunan dan pengkoordinasian program kerja

dan laporan kinerja BAPPENDA;

4) Pengelolaan penatausahaan administrasi umum, kearsipan,

kepegawaian dan keuangan di lingkunan BAPPENDA;

5) Penatausahaan dan pelaporan pengelolaan barang milik daerah pada

BAPPENDA;

6) Pelaksanaan koordinasi dan konsultasi dalam rangka pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi;

7) Pelaksanaan penelitian dan penelaahan naskah dinas serta dokumen

lain yang akan diajukan kepada Kepala Badan;

8) Pendistribusian dan mengkoordinasikan tugas-tugas dari Kepala

Badan kepada para kepala bidang di lingkungan BAPPENDA;

9) Pemberian saran pertimbangan kepada Kepala Badan baik secra

tertulis maupun lisan diminta atau tidak; dan

10) Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Page 49: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

41

c. Bidang Pengembangan, Penyuluhan dan Pengelolaan Benda Berharga.

Bidang Pengembangan, Penyuluhan dan Pengelolaan Benda Berharga

memiliki tugas pokok melaksanakan perencanaan, pengembangan,

penyusunan dan penyuluhan kebijakan pendapatan daerah serta

pengelolaan benda berharga. Adapun fungsi dari bidang ini adalah

sebagai berikut:

1) Penyusunan perencanaan dan program kerja pada Bidang

Pengembangan, Penyuluhan dan Pengelolaan Benda Berharga;

2) Pengumpulan dan pengolahan data penyusunan dan penetapan terget

pendapatan daerah;

3) Pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan

kebijakan pengembangan pendapatan daerah;

4) Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan potensi pendaptan

daerah;

5) Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pajak daerah dan

retribusi daerah dan peraturan pelaksanaannya;

6) Pelaksanaan penyuluhan kebijakan bidang pajak daerah dan retribusi

daerah;

7) Pelaksanaan pengelolaan benda berharga;

8) Pelaksanaan koordinasi dan konsultasi dalam rangka pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi;

9) Penyusunan laporan laporan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas

pokok dan fungsi pada akhir tahun anggaran; dan

Page 50: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

42

10) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya.

d. Bidang Pendataan, Penetapan, dan Pengelolaan Sistem Informasi.

Bidang Pendataan, Penetapan, dan Pengelolaan Sistem Informasi

mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan, pendaftaran,

pendataan, penilaian, informasi pengelolaan pajak daerah dan retribusi

daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud

sebelumnya, maka Bidang Pendataan, Penetapan, dan Pengelolaan

Sistem Informasi memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Penyusunan perencanaan dan program kerja Bidang Pendataan,

Penetapan, dan Pengelolaan Sistem Informasi;

2) Penyusunan pedoman teknis pengelolaan pelayanan dan konsultasi,

pendaftaran, pendataan, penilaian, penetapan dan pengelolaan sistem

informasi;

3) Pelaksanaan pelayanan dan konsultasi pendaftaran objek pajak

daerah dan retribusi daerah;

4) Pelaksanaan pendataan objek pajak dan subjek pajak daerah dan

retribusi daerah;

5) Pelaksanaan verifikasi, penilaian, perhitungan dan penetapan

besarnya pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan;

6) Pelaksanaan pengelolaan sistem informasi pendapatan daerah.

Page 51: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

43

7) Pelaksanaan pengolahan dan pemeliharaan database pajak daerah

dan retribusi daerah;

8) Pelaksanaan penerbitan surat ketetapan pajak daerah dan retribusi

daerah;

9) Pelaksanaan pencetakan, pemilahan, dan pendistribusian ketetapan

pajak daerah secara massal;

10) Pelaksanaan koordinasi dan konsultasi dalam rangka pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi;

11) Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas pokok dan

fungsi pada akhir tahun anggaran; dan

12) Pelaksanaan tugas lain yabg diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi.

e. Bidang Penagihan, Pemeriksaan, Keberatan dan Banding.

Bidang Penagihan, Pemeriksaan, Keberatan dan Banding memiliki tugas

pokok melaksanakan penagihan, pemerikasaan, penyelesaian keberatan

dan banding pajak daerah dan retribusi daerah. Bidang Penagihan,

Pemeriksaan, Keberatan dan Banding memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Penyusunan perencanaan dan program kerja pada Bidang Penagihan,

Pemeriksaan, Keberatan dan Banding;

2) Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan Penagihan, Pemeriksaan,

Keberatan dan Banding sesuai kewenangannya;

3) Pengumpulan dan pengolahan data piutang pajak daerah dan

retribusi daerah;

Page 52: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

44

4) Pelaksanaan pemetaan dan pemilahan data piutang pajak daerah dan

retribusi daerah setiap akhir tahun anggaran;

5) Pelaksanaan pengusulan penghapusan piutang pajak daerah dan

retribusi daerah;

6) Pelaksanaan penerbitan surat teguran, surat tagihan pajak daerah dan

retribusi daerah yang sudah kadaluwarsa;

7) Pelaksanaan pengusulan penghapusan piutang pajak daerah dan

retribusi daerah yang sudah kadaluwarsa;

8) Pelaksanaan pemeriksaan, pengawasan dan penertiban atas

objek/subjek dan wajib pajak daerah dan retribusi daerah;

9) Pelaksanaan penegakan hukum pajak daerah dan retribusi daerah;

10) Pelaksanaan penyelesaian keberatan dan banding atas ketetapan

pajak daerah dan retribusi daerah;

11) Pelaksanaan penyelesaian permohonan pembatalan, pengurangan

dan keringanan atas ketetapan pajak daerah dan retribusi daerah;

12) Pelaksanaan penyelesaian permohonan penghapusan atau

pengurangan sanksi administrasi/denda pajak daerah dan retribusi

daerah;

13) Pelaksanaan penyelesaian atas kelebihan pembayaran (restitusi)

pajak daerah dan retribusi daerah;

14) Pelaksanaan penyelesaian permohonan angsuran dan penundaan

pembayaran pajak daerah;

Page 53: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

45

15) Pelaksanaan koordinasi dan konsultasi dalam rangka pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi; dan

16) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya.

f. Bidang Pelaporan, Pengelolaan Pendapatan Lain-Lain, Pengendalian dan

Evaluasi.

Bidang Pelaporan, Pengelolaan Pendapatan Lain-Lain, Pengendalian dan

Evaluasi memiliki tugas pokok melaksanakan pembukuan, pelaporan,

pengelolaan dana perimbangan dan pendapatan lain-lain, pengendalian,

monitoring dan evaluasi. Ada pun fungsinya dari bidang ini adalah

sebagai berikut:

1) Penyusunan perencanaan dan program kerja pada Bidang Pelaporan,

Pengelolaan Pendapatan Lain-Lain, Pengendalian dan Evaluasi;

2) Penghimpunan dan pengolahan data penyusunan pedoman teknis

pelaksanaan pengelolaan dan transfer dan pendapatan lain-lain,

verifikasi pendapatan, pembukuan, dan pelaporan;

3) Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan pendapatan daerah;

4) Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan penerimaan pajak daerah dan

retribusi daerah secara periodik;

5) Pelaksanaan penyajian laporan target dan realisasi penerimaan

daerah;

6) Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan dana transfer dan pendapatan

lain-lain;

Page 54: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

46

7) Pelaksanaan rekonsiliasi penerimaan pendapatan daerah;

8) Pelaksanaan verifikasi pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah

dari satuan kerja perangkat daerah pemungut pajak daerah dan

retribusi daerah;

9) Penyusunan rencana dan strategi peningkatan dan transfer dan

pendapatan lain-lain;

10) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama peningkatan dana bagi hasil

pajak dan bukan pajak;

11) Pelaksanaan penagihan dan pelaporan penjualan aset/kekayaan

daerah;

12) Pelaksanaan dan penagihan dan pelaporan tuntutan perbendaharaan

dan ganti rugi;

13) Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengendalian kepada satuan

kerja perangkat daerah pemungut retribusi daerah;

14) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dalam rangka pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi; dan

15) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya.

g. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB)

UPTB memiliki tugas melaksanakan sebagian tugas operasional

BAPPENDA dalam bidang tertentu dan/atau dengan lokasi dan wilayah

kerja yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Sintang. Berikut

beberapa fungsi UPTB:

Page 55: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

47

1) Pelaksanaan tugas operasional BAPPENDA Kabupaten Sintang;

2) Pelaksanaan urusan administrasi UPTB;

3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional berada dibawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Badan, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

kegiatan kedinasan secara profesional berdasarkan kebutuhan.

D. Hari dan jam Kerja di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

Sintang

1. Hari kerja di Bappenda Senin – Jumat dan tanggal merah libur

2. Jam kerja Pukul 08.00 WIB– 16.00 WIB

3. Jam istirahat Pukul 12.00 WIB– 13.30 WIB

Page 56: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

48

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 43 orang

yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Badan Pengelola Pendapatan

Daerah Kabupaten Sintang. Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri

dari jenis kelamin, usia, pendidikan, golongan /ruang, jabatan, penghasilan rata-

rata, masa kerja, status perkawinan, jumlah tanggungan. Penjelasan karakteristik

responden yang diperoleh dari kuesioner adalah sebagai berikut :

1. Jenis Kelamin Responden

Untuk mengetahui jenis kelamin responden dapat dilihat pada Tabel 4.1

berikut ini:

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

No. Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

1. Laki-laki 34 79,07

2. Perempuan 9 20,93

Jumlah 43 100,00

Sumber : Data Olahan, 2019

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden adalah

laki-laki dengan persentase 79,07%.

2. Usia Responden

Untuk mengetahui usia responden dapat dilihat pada Tabel 4.2. berikut ini :

Page 57: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

49

Tabel 4.2

Usia Responden

No. Rentang Usia

(Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)

1. 34– 39 14 32,56

2. 40 – 45 12 27,91

3. 46 – 51 10 23,25

4. 52 –57 7 16,28

Jumlah 43 100,00

Sumber : Data Olahan, 2019

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

berumur 34 sampai dengan 39 tahun dengan persentase 32,56%.

3. Pendidikan Responden

Untuk mengetahui pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 4.3

berikut ini :

Tabel 4.3

Pendidikan Responden

No. Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)

1. SLTA 14 32,56

2. S1 17 39,53

3. S2 12 27,91

Jumlah 43 100,00

Sumber : Data Olahan, 2019

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

berpendidikan S1 dengan persentase 39,53%.

4. Golongan / Ruang Responden

Untuk mengetahui golongan / ruang responden dapat dilihat pada Tabel 4.4

berikut ini :

Page 58: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

50

Tabel 4.4

Golongan / Ruang Responden

Sumber : Data Olahan, 2019

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

mempunyai golongan/ruang III/a dengan persentase 32,56%.

5. Jabatan Responden

Untuk mengetahui jabatan responden dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5

Jabatan Responden

No. Jabatan Jumlah Responden Persentase (%)

1. Kepala Badan 1 2,32

2. Sekretaris 1 2,32

3. Kepala Sub Bagian 10 23,26

4. Kepala Bidang 4 9,31

5. Staff 27 62,79

Jumlah 43 100,00

Sumber : Data Olahan, 2019

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

memiliki jabatan sebagai staff di Badan Pengelola Pendapatan Daerah

Kabupaten Sintang dengan persentase 62,79 %.

No. Golongan /

Ruang Jumlah Persentase (%)

1. II/b 2 4,65

2. II/c 3 6,98

3. II/d 1 2,32

4. III/a 14 32,56

5. III/b 4 9,30

6. III/c 12 27,92

7. III/d 3 6,98

8. IV/a 2 4,65

9. IV/b 1 2,32

10. IV/c 1 2,32

Jumlah 43 100,00

Page 59: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

51

6. Penghasilan Rata-rata Responden

Untuk mengetahui penghasilan rata-rata responden per bulan dapat dilihat

pada Tabel 4.6 di bawah ini:

Tabel 4.6

Penghasilan Rata-rata Responden

No. Tingkat Penghasilan

(Rupiah)

Jumlah

Responden

Persentase (%)

1. 3.000.000 – 3.999.999 10 23,26

2. 4.000.000 – 4.999.999 20 46,52

3. 5.000.000 – 5.999.999 10 23,26

4. 6.000.000 – 6.999.999 2 4,65

5. 7.000.000 – 7.999.999 1 2,31

Jumlah 43 100,00

Sumber : Data Olahan, 2019

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

berpenghasilan rata-rata per bulan antara Rp 4.000.000,00–Rp 4.999.999,00

dengan persentase 46,52%.

7. Masa Kerja Responden

Untuk mengetahui masa bekerja responden dapat dilihat pada Tabel 4.7

berikut ini:

Tabel 4.7

Masa Bekerja Responden

No. Rentang Masa

Bekerja ( Tahun )

Jumlah

Responden Persentase (%)

1. 8– 13 13 30,23

2. 14 – 19 12 27,91

3. 20 – 25 11 25,58

4. 26 –31 7 16,28

Jumlah 43 100,00

Sumber : Data Olahan, 2019

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

memiliki masa kerja 8 sampai 13 tahun dengan persentase 30,23%.

Page 60: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

52

8. Status Perkawinan Responden

Untuk mengetahui status perkawinan responden dapat dilihat pada Tabel 4.8

dibawah ini :

Tabel 4.8

Status Perkawinan Responden

No. Status Perkawinan Jumlah Responden Persentase (%)

1. Kawin 43 100

2. Belum Kawin 0 0

Jumlah 43 100,00

Sumber : Data Olahan, 2019

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa semua responden sudah

kawin, dengan persentase 100%.

9. Jumlah Tanggungan Responden

Untuk mengetahui jumlah tanggungan responden dapat dilihat pada Tabel

4.9 berikut ini :

Tabel 4.9

Jumlah Tanggungan Responden

No. Jumlah Tanggungan Jumlah Responden Persentase (%)

1. 1 – 3 33 76,74

2. 4 – 6 10 23,26

Jumlah 43 100,00

Sumber : Data Olahan, 2019

Bedasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

memiliki tanggungan 1 sampai 3 orang dengan persentase 76,74%.

Page 61: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

53

B. Pengaruh Kondisi Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Negeri Sipil di

Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila r hitung > r tabel, dan

sebaliknya jika r hitung ≤ r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.

Untuk menentukan r tabel digunakan taraf signifikan 5% dan n = 43. Uji

Validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product

moment. Adapun hasil uji validitas pertanyaan yang didapat dari kuesioner

dalam Variabel Kondisi Kerja (X) pada Badan Pengelola Pendapatan

Daerah Kabupaten Sintang dapat dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut :

Tabel 4.10

Uji Validitas Instrumen Variabel Kondisi Kerja (X)

Pertanyaan Hasil r

Keterangan r hitung r tabel (5%)

1. 0,498 0,301 Valid

2. 0,723 0,301 Valid

3. 0,671 0,301 Valid

4. 0,590 0,301 Valid

5. 0,759 0,301 Valid

6. 0,639 0,301 Valid

7. 0,913 0,301 Valid

8. 0,783 0,301 Valid

9. 0,774 0,301 Valid

10. 0,597 0,301 Valid

11. 0,919 0,301 Valid

12. 0,538 0,301 Valid

13. 0,783 0,301 Valid

14. 0,649 0,301 Valid

15. 0,590 0,301 Valid

16. 0,751 0,301 Valid

17. 0,547 0,301 Valid

Page 62: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

54

Tabel 4.10

( Lanjutan )

18. 0,858 0,301 Valid

19. 0,525 0,301 Valid

20. 0,913 0,301 Valid

21. 0,515 0,301 Valid

Sumber : Data Olahan, 2019

Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa dari 21 pertanyaan yang diajukan

kepada responden, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan dalam

Variabel Kondisi Kerja (X) dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih

besar dari r tabel. Adapun pertanyaan yang memiliki validitas tertinggi

adalah dari pertanyaan 7 dan 20 dengan nilai r hitung sebesar 0,913.

Sedangkan pertanyaan yang memiliki validitas terendah adalah dari

pertanyaan 1 (pertama) dengan nilai r hitung 0,498.

Sedangkan hasil uji validitas pertanyaan yang didapat dari kuesioner

mengenai Variabel Motivasi (Y) pada Badan Pengelola Pendapatan

Daerah Kabupaten Sintang dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut:

Tabel 4.11

Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi (Y)

Pertanyaan Hasil r

Keterangan r hitung r tabel (5%)

1. 0,494 0,301 Valid

2. 0,728 0,301 Valid

3. 0,512 0,301 Valid

4. 0,723 0,301 Valid

5. 0,571 0,301 Valid

6. 0,502 0,301 Valid

7. 0,611 0,301 Valid

8. 0,414 0,301 Valid

9. 0,421 0,301 Valid

10. 0,646 0,301 Valid

11. 0,584 0,301 Valid

Page 63: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

55

Tabel 4.11

( Lanjutan )

12. 0,756 0,301 Valid

13. 0,659 0,301 Valid

Sumber : Data Olahan, 2019

Dari Tabel 4.11 dapat dilihat dari 13 pertanyaan yang diajukan

kepada responden, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan dalam

Variabel Motivasi (Y) dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar

dari r tabel. Adapun pertanyaan yang memiliki validitas teringgi adalah

pertanyaan 12 (dua belas) dengan nilai r hitung sebesar 0,756. Sedangkan

pertanyaan yang memiliki validitas terendah adalah pertanyaan 8

(kedelapan) dengan nilai r hitung 0,414.

b. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas pada instrumen Variabel Kondisi Kerja (X) dapat

dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut :

Tabel 4.12

Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Kondisi Kerja (X)

Nilai Cronbach’s

Alpha Jumlah Pertanyaan

0,947 21

Sumber : Data Olahan, 2019

Pada Tabel 4.12 diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha sebesar

0,947. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut

reliabel karena nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60

Selanjutnya untuk mengetahui hasil uji reliabilitas pada instrumen

Variabel Motivasi (Y) dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut :

Page 64: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

56

Tabel 4.13

Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Motivasi (Y)

Nilai Cronbach’s Alpha Jumlah Pertanyaan

0,840 13

Sumber : Data Olahan, 2019

Pada Tabel 4.13 diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha sebesar

0,840. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut

reliabel karena nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas penelitian ini menggunakan aplikasi software SPSS

Versi 25 dapat dilihat pada Tabel 4.14 di bawah ini

Tabel 4.14

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 43

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 3,03843315

Most Extreme Differences Absolute 0,078

Positive 0,078

Negative -0,062

Kolmogorov-Smirnov Z 0,512

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,955

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data. Sumber : Data Olahan, 2019

Dari Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas menyatakan

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,955 > 0,05. Berdasarkan hasil

Page 65: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

57

tersebut dapat dinyatakan data yang digunakan dalam penelitian ini

berdistribusi normal

3. Analisis Regresi Linier Sederhana

Metode analisis linier sederhana yaitu untuk memprediksi nilai dari

variabel tak bebas yaitu motivasi kerja (Y) dengan memperhitungkan nilai-

nilai variabel bebas yaitu kondisi kerja (X).

Hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel

4.15 di bawah ini :

Tabel 4.15

Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,809 0,275 6,585 ,000

KondisiKerja 0,516 0,069 0,764 7,500 ,000

a. Dependent Variable: MotivasiKerja Sumber : Data Olahan, 2019

Berdasarkan hasil analisi regresi linier sederhana pada Tabel 4.15 di atas

dapat ditulis persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut: Y = 1,809+

0,516X.

Konstanta sebesar 1,809 artinya jika Kondisi Kerja (X) nilainya adalah 0

(nol), maka Motivasi Kerja (Y) nilainya 1,809. Sedangkan koefisien

korelasi variabel Kondisi Kerja (X) sebesar 0,516 artinya jika nilai Kondisi

Kerja (X) meningkat sebesar 1 (satu) satuan, maka nilai Motivasi Kerja (Y)

akan mengalami peningkatan sebesar 0,516 satuan. Koefisien bernilai

positif artinya terjadi hubungan positif antara Kondisi Kerja dengan

Page 66: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

58

Motivasi Kerja. Jika Kondisi Kerja meningkat maka Motivasi juga akan

meningkat.

4. Analisis Koefisien Korelasi Sederhana (R)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas

yaitu Kondisi Kerja (X) dengan variabel terikat yaitu Motivasi Kerja (Y).

Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 4.16 sebagai berikut :

Tabel 4.16

Hasil Analisis Koefisien Korelasi Sederhana (R) dan Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 0,760ᵃ 0,578 0,568 3,075

a. Predictors: (Constant), Kondisi Kerja

b. Dependent Variable: Motivasi

Sumber : Data Olahan, 2019

Dari Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi (R) yang

diperoleh adalah sebesar 0,760. Untuk mengetahui kuatnya hubungan nilai

koefisien korelasi maka digunakan pedoman (R) korelasi. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa hubungan antara Kondisi Kerja dengan Motivasi

pegawai negeri sipil pada Badan Pengelola Pendapatan Kabupaten Sintang

dapat dikatakan mempunyai hubungan yang kuat.

5. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat (Y). Nilai R2

yang semakin besar menunjukkan adanya pengaruh variabel bebas (X)

yang semakin besar terhadap variabel terikat (Y). Sebaliknya jika R2

semakin kecil (mendekati nol) maka dikatakan pengaruh variabel bebas

(X) kecil terhadap variabel terikat (Y). Koefisien determinasi (R2 )

Page 67: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

59

digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

Kondisi Kerja terhadap Motivasi pegawai negeri sipil pada Badan

Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang. Nilai pengaruh tersebut

dinyatakan dalam bentuk persentase (%). Nilai koefisien determinasi (R2 )

dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Dari Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (R2 )

yang diperoleh adalah sebesar 0,578. Artinya pengaruh Kondisi Kerja

terhadap Motivasi Kerja pada Badan Pengelola Pendapatan Daerah

Kabupaten Sintang 57,80% dan sisanya sebesar 42,80% dipengaruhi

variabel lain di luar penelitian ini.

6. Uji Kelayakan Model (Uji-F)

Adapun Hipotesis uji kelayakan model (Uji-F)

Ho : Model regresi linier sederhana tidak dapat digunakan untuk

memprediksi motivasi kerja yang dipengaruhi oleh kondisi kerja..

Ha : Model regresi linier sederhana dapat digunakan untuk memprediksi

Motivasi kerja yang dipengaruhi oleh kondisi kerja.

Untuk mengetahui nilai F hitung hasil uji kelayakan model dapat

dilihat pada Tabel 4.18.

Tabel 4.17

Nilai F Hitung (ANOVAᵇ)

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Regression

Residual

Total

531,044

387,747

918,791

1

41

42

531,044

9,457

56,152 ,000a

Sumber : Data Olahan, 2019

Page 68: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

60

Berdasarkan Tabel 4.18 diketahui bahwa nilai F hitung adalah

sebesar 56,152 > F tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima artinya

model regresi linier sederhana dapat digunakan untuk memprediksi

motivasi kerja yang dipengaruhi oleh kondisi kerja.

.

Page 69: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut

1. Sebagian besar responden berjenis kelamin Laki-laki, berusia 34 – 39 tahun,

berpendidikan S1, mempunyai Golongan/Ruang III/a, memiliki jabatan

sebagai Staff di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang,

berpenghasilan rata-rata Rp 4.000.000,00 – Rp 4.999.999,00, mempunyai

masa kerja 8 – 13 tahun, sudah kawin, dan memiliki tanggungan 1 – 3

orang.

2. Persamaan regresi linier sederhana yang diperoleh adalah, yaitu Y = 1,809 +

0,516X. Sedangkan koefisien korelasi (R) sebesar 0,760 yang berarti

hubungan antara kondisi kerja dan motivasi Pegawai Negeri Sipil di Badan

Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang dapat dikatakan

menunjukkan hubungan yang kuat. Koefisien determinasi (R2) sebesar

0,578 artinya pengaruh kondisi kerja terhadap motivasi Pegawai Negeri

Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang adalah

sebesar 57,80% dan sisanya sebesar 42,20% dipengaruhi variabel lain di

luar penelitian ini. Dengan menggunakan uji kelayakan model dapat

diketahui bahwa diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 56,152 > F tabel

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima artinya model regresi linier sederhana

Page 70: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

62

dapat digunakan untuk memprediksi motivasi kerja yang dipengaruhi oleh

kondisi kerja.

B. Saran

1. Diharapkan dapat memperbaiki kondisi kerja dengan memperhatikan suhu

ruangan kerja pegawai di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

Sintang agar tidak mengganggu kesehatan dan memberikan istirahat yang

cukup ketika bekerja sehingga motivasi kerja pegawai dapat ditingkatkan.

2. Penulis menyadari bahwa penelitian ini merupakan sedikit aspek saja yang

menjadi kajian dan tentunya masih banyak aspek-aspek lain untuk diteliti

secara lebih mendalam lagi dan dengan adanya penelitian ini mudah-

mudahan menjadi acuan ataupun referensi bagi peneliti selanjutnya.

Page 71: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

63

DAFTAR PUSTAKA

Edison, Emron, Yohny Anwar dan Imas Komariyah. 2016. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Alfabeta, Bandung.

Gani, Irwan dan Siti Amalia. 2015. Aplikasi Statistik untuk Penelitian Bidang

Ekonomi dan Sosial. CV. Andi Offset, Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi

Revisi. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2017. Perilaku dan Budaya Organisasi. Redaksi

Refika Aditama. Bandung.

Prakoso, Rayka Dantyo, Endang Siti Astuti dan Ika Ruhana. 2014. Pengaruh

Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan

(Studi Pada Karyawan PT. AXA Financial Indonesia Cabang Malang)

dalam Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 (2) ,Hal 1-10.

Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. 2013. Manajemen Daya Manusia untuk

Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. Rajawali Pers, Jakarta.

Sinambela, Lijan Poltak. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia :Membangun

Tim Kerja yang Solid untuk Meningkatkan Kinerja. Cetakan Ketiga,

Jakarta: Bumi Askara.

Siregar, Syofian. 2017. Statistika Parametik untuk Penelitian Kuantitatif. Cetakan

keempat , PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit CV.

Alfabeta: Bandung.

Sunyoto, Danang. 2015. Manajemen dan Pegembangan Sumber Daya Manusia.

Cetakan Pertama. CAPS (Center for academic Publishing Service)

Jakarta.

Uneputty, Jonly Pier-e, Masruchin, dan Djoharsyah. 2017. Pengaruh Kondisi Kerja

dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi Kerja

Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Tenaga Kefarmasian PT.

Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Manado). Jurnal Ilmiah Farmasi.

Vol.6 (4), Hal 266-274.

Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja. Rajawali Pers, Jakarta.

Page 72: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

64

LAMPIRAN I (Daftar Pertanyaan/Kuesioner)

KUESIONER “Pengaruh Kondisi Kerja Terhadap Motivasi Kerja di Badan Pengelola

Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang”

Dengan hormat,

Dalam kesempatan ini kami mohon bantuan dari Bapak/Ibu/Saudara/i

untuk meluangkan waktu sedikit guna mengisi angket yang kami sertakan berikut

ini. Angket ini diperlukan untuk kepentingan penelitian dalam rangka menyusun

skripsi untuk program strata-1 (S1) Prodi Manajemen FEB di Universitas

Muhammadiyah Pontianak. Mengingat betapa pentingnya data ini, maka kami

sangat mengharapkan agar angket ini diisi dengan lengkap sesuai kondisi yang

sebenarnya.

A. IDENTITAS PENELITI

Nama : Nanda Ariantari

Jenis Kelamin : Laki-Laki

NIM : 141310285

Program Studi : Manajemen (S1)

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Pontianak

No Hp : 08991397987

B. PETUNJUK PENGISIAN

1. Berilah tanda ceklis (√) atau silang (X) pada jawaban yang anda anggap

paling sesuai.

2. Mohon anda isi sesuai dengan yang anda alami karena hal ini akan sangat

membantu penulisan dalam memperoleh data yang akurat.

3. Untuk penelitian dari item soal menggunakan bobot nilai dengan ketentuan

sebagai berikut:

No Jawaban Skor

1 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

2 Tidak Setuju (TS) 2

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Setuju (S) 4

5 Sangat Setuju (SS) 5

Page 73: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

65

C. IDENTITAS RESPONDEN

Nama : ……………………………………………………………..

Jenis Kelamin : ……………………………………………………………..

Usia : ……………………………………………………………..

Pendidikan : ……………………………………………………………..

Golongan/Ruang : ……………………………………………………………..

Jabatan : ……………………………………………………………..

Penghasilan Rata-rata : ……………………………………………………………..

Masa Kerja : ……………………………………………………………..

Status Perkawinan : ……………………………………………………………..

Jumlah Tanggungan : ……………………………………………………………..

No. Hp : ……………………………………………………………..

D.Kuesioner Kondisi Kerja

Page 74: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

66

No. Pernyataan

Kondisi Kerja (X)

Jawaban

SS S KS TS STS

A. Kondisi Kerja Fisik

1. Penerangan (cahaya)

a. Lampu di ruang kerja saya sudah cukup

terang

b. Penataan cahaya di ruang kerja saya sangat

baik

c. Penerangan di ruang kerja saya membuat

saya dapat bekerja dengan baik

2. Suara

a. Tempat kerja saya jauh dari suara bising

b. Saya dapat berkonsentrasi dengan baik

karena ruang kerja saya cukup tenang

3. Warna

a. Saya menyukai warna ruang kerja saya

b.

Ruang kerja saya menggunakan warna yang

serasi sehingga saya merasa betah berada di

dalamnya

4. Musik

a. Kami diperbolehkan bekerja sambil

mendengarkan musik

b. Saya sering mendengarkan lagu kesayangan

saya sambil bekerja

c. Bekerja sambil mendengarkan musik dapat

meningkatkan semangat kerja saya

5. Temperatur dan kelembaban

a. Suhu udara di ruangan kerja saya membuat

saya nyaman dalam bekerja

b. Suhu di ruang kerja saya tidak mengganggu

kesehatan saya

c. Suhu di ruang kerja saya tidak terlalu panas

dan tidak terlalu dingin

B. Kondisi Psikologis Kerja

D.Kuesioner Kondisi Kerja

Page 75: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

67

1. Bosan kerja

a. Saya tidak pernah bosan melakukan tugas–

tugas saya

b. Melakukan pekerjaan yang sama tidak

pernah membuat saya merasa bosan

2. Keletihan kerja

a. Pekerjaan yang saya lakukan tidak pernah

membuat merasa letih

.b. Saya tidak pernah letih meskipun melakukan

pekerjaan yang rumit

C. Kondisi Temporer Kerja

1. Jam kerja

a. Saya tidak pernah bekerja melewati batas

waktu yang ditetapkan

b. Saya jarang mendapatkan tugas lembur

2. Istirahat kerja

a. Saya selalu mendapatkan istirahat yang

cukup ketika bekerja

b. Saya merasa segar kembali setelah jam

istirahat

Page 76: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

68

E.KUESIONER MOTIVASI KERJA

Pernyataan Motivasi Kerja (Y) SS S KS TS STS

A. Kebutuhan fisiologis

1. Saya termotivasi dalam bekerja karena

kebutuhan hidup terpenuhi

2.

Saya termotivasi dalam bekerja karena

kebutuhan untuk pendidikan anak-anak

terpenuhi.

B. Kebutuhan rasa aman

3. Saya sangat termotivasi dalam bekerja karena

pimpinan saya sangat menyenangkan.

4. Rekan-rekan kerja sangat menyenangkan dan

membuat saya bekerja lebih nyaman

5. Saya senang dalam bekerja karena didukung

oleh suasana lingkungan kerja yang nyaman

6.

Masa depan saya terjamin karena di tempat

bekerja terdapat program pensiun atau

program hari tua.

C. Kebutuhan untuk disukai

7. Pimpinan sangat memberikan perhatian

terhadap pekerjaan yang saya kerjakan

8.

Pimpinan saya selalu memberikan perhatian

secara personal tentang persoalan pribadi yang

saya hadapi

9. Pimpinan tidak membeda-bedakan pegawai

dan semuanya mendapat perhatian yang sama

D. Kebutuhan harga diri

10. Pimpinan saya selalu memperlakukan pegawai

dengan baik dan sopan.

11.

Pimpinan sangat memperhatikan dan

menghargai prestasi yang didapatkan

pegawainya.

E. Kebutuhan Pengembangan diri

12.

Pimpinan saya selalu memberikan Pelatihan

kerja kepada pegawainya untuk

mengembangkan diri.

13. Pimpinan memfasilitasi untuk pengembangan

diri pegawainya

Page 77: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

69

LAMPIRAN II (Data Responden)

No Nama Jenis

Usia Pendidikan Golongan Penghasilan Masa Status Jumlah

Kelamin Rata-rata Bekerja Perkawinan Tanggungan

1 Drs.H. Mas’ud

Nawawi Laki-laki 57 Sarjana/S2 (IV/c) Rp.7.000.000 31 Kawin 2

2 Edy Suryaman Gea

S.Hut. MM Laki-laki 54 Sarjana/S2 (IV/b) Rp .6.000.000 22 Kawin 4

3 Hj.Sri Purawati Perempua

n 56 SLTA (III/c) Rp.5.000.000 30 Kawin 2

4 Supriady. S.Sos.

MM Laki-laki 52 Sarjana/S2 (III/c) Rp .5.500.000 26 Kawin 3

5 Suroso Laki-laki 51 SLTA (III/b) Rp.4.500.000 14 Kawin 5

6 M.Asbandi Arifin

A.md Laki-laki 45 Sarjana/S1 (III/a) Rp.4.500.000 24 Kawin 2

7 Agusri S.Sos Laki-laki 46 Sarjana/S1 (III/a) Rp.4.000.000 21 Kawin 1

8 Reza wahyudi Laki-laki 34 SLTA (III/a) Rp.3.500.000 9 Kawin 3

9 Nurlely purba S.sos Perempua

n 46 Sarjana/S1 (III/a) Rp .5.000.000 22 Kawin 2

10 Martinus Maedy

S.Sos Laki-laki 46 Sarjana/S1 (III/a) Rp .5.500.000 22 Kawin 1

11 Jaleha Perempua

n 38 SLTA (II/c) Rp.4.000.000 11 Kawin 4

12 Netty Kurniawati Perempua

n 35 SLTA (II/c) Rp.4.000.000 12 Kawin 2

13 Sujiman Laki-laki 55 SLTA (III/a) Rp.4.500.000 31 Kawin 1

14 Susanto Laki-laki 39 SLTA (II/b) Rp.4.000.000 16 Kawin 3

15 Inu S.SOS. Msi Laki-laki 42 Sarjana/S2 (III/d) Rp 5.500.000 21 Kawin 3

16 Syarifah aisyah

S.kom M.si

Perempua

n 37 Sarjana/S2 (III/d) Rp .5.500.000 9 Kawin 2

17 Giri sapdaka S.Sos Perempua

n 41 Sarjana/S1 (III/a) Rp.4.000.000 25 Kawin 2

18 Sabriani Laki-laki 53 SLTA (III/c) Rp.4.000.000 31 Kawin 5

19 Petrus Ayan S.sos Laki-laki 39 Sarjana/S1 (III/c) Rp.4.500.000 21 Kawin 1

20 Supriyanto SE Laki-laki 40 Sarjana/S1 (III/c) Rp .4.500.000 12 Kawin 3

21 Alexander Laki-laki 36 SLTA (II/c) Rp.3.500.000 8 Kawin 4

22 Harmijan SH Perempua

n 38 Sarjana/S1 (III/a) Rp.3.000.000 11 Kawin 3

23 Haryani. SE.MM Perempua

n 37 Sarjana/S2 (IV/c) Rp.5.500.00 14 Kawin 2

24 Solikhin, SE.Msi Laki-laki 50 Sarjana/S2 (III/c) Rp. 4.500.000 27 Kawin 4

25 Fransiskus Dwi

Febrianto ST Laki-laki 42 Sarjana/S1 (III/c) Rp .4.500.000 13 Kawin 2

26 Tukiyah S.Sos.Msi Perempua

n 40 Sarjana/S2 (III/c) Rp .5.500.000 12 Kawin 1

27 Syahrijal .S.k

Om Laki-laki 38 Sarjana/S1 (III/c) Rp .4.000.000 14 Kawin 3

28 M.HELMI Laki-laki 47 SLTA (III/b) Rp .4.000.000 22 Kawin 4

29 Julius.S.kom Laki-laki 38 Sarjana/S1 (III/a) Rp .4.500.000 15 Kawin 3

30 Hartianto Edwardo

SH Laki-laki 42 Sarjana/S1 (III/a) Rp .5.000.000 21 Kawin 5

31 Ferry Arfendi A.md Laki-laki 34 Sarjana/S1 (II/c) Rp .3.500.000 7 Kawin 3

32 Bunyamin SH.MH Laki-laki 55 Sarjana /S2 (IV/a) Rp.6.500.000 27 Kawin 2

33 Samsul Bahry S.Sos Laki-laki 44 Sarjana/S1 (III/d) Rp .4.000.000 17 Kawin 2

Page 78: PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP MOTIVASI ...repository.unmuhpnk.ac.id/1044/1/141310285.pdfkerja terhadap motivasi kerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten

70

34 Aswan Budiyardi

S.Sos. Msi Laki-laki 49 Sarjana/S2 (III/d) Rp .5.000.000 22 Kawin 3

35 Bahtiar Laki-laki 47 SLTA (III/c) Rp .3.500.000 16 Kawin 2

36 Ramli Laki-laki 43 SLTA (III/b) Rp .3.500.000 13 Kawin 3

37 Dariyus Busi SE Laki-laki 45 Sarjana/S1 (III/a) Rp 4.500.000 15 Kawin 2

38 Suleiman S.Sos Lai-laki 48 Sarjana/S1 (III/a) Rp .4.000.000 23 Kawin 2

39 Rondang mona get

Pangabean S.Sos

Perempua

n 41 Sarjana/S1 (III/a) Rp.4.500.000 14 Kawin 4

40 Agus prianto Laki-laki 39 SLTA (II/d) Rp.3.500.000 8 Kawin 3

41 Yohanes Se.Msi Lai-laki 45 Sarjana/S2 (III/c) Rp .4.500.000 12 Kawin 2

42 Yelmanus Laki-laki 35 SLTA (III/d) Rp 3.000.000 9 Kawin 2

43 Erlis kurniasih

SE.Msi

Perempua

n 47 Sarjana/S2 (III/d) Rp .4.000.000 25 Kawin 1