Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial Terhadap ...
Transcript of Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial Terhadap ...
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2 (4) : 513 - 526
ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip.unmul.ac .id
© Copyright 2014
Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Pertamina EP Bunyu Field kabupaten Bulungan
Nor Lenni1
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi
finansial dan kompensasi nonfinansial terhadap kinerja karyawan PT.
Pertamina EP Bunyu Field Kab. Bulungan. Alat analisis yang digunakan adalah
uji instrument yang terdiri dari uji validitas dan reabilitas, uji asumsi klasik
(normalitas, multikolonieritas, heteroskedasitas, serta uji regresi berganda.
Analisis data menggunakan SPSS Versi 21, sampel dalam penelitian ini adalah
Karyawan PT. Pertamina Ep Bunyu Field yang berjumlah 84 orang . Hasil
Penelitian menunjukkan bahwa variabel kompensasi finansial (X1) dan
nonfinansial (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan (Y) dengan nilai fhitung > ftabel (8,217 > 3,98) daan nilai Adjusted R
Square sebesar 0,528. Melalui analisis uji t masing-masing variabel X memiliki
thitung > t tabel yakni (2,249, 2,101 > 1,989) dan variabel kompensasi non finansial
merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja
karyawan (Y) yang ditunjukkan nilai koefisien beta tertinggi yaitu sebesar 252.
Kata Kunci : Kompensasi Finansial, Kompensasi Nonfinansial, Kinerja
Karyawan
Pendahuluan
Mengingat faktor tenaga kerja merupakan faktor yang terpenting dalam
pelaksanaan proses produksi maka diperlukan tenaga kerja yang mempunyai
keterampilan dan keahlian demi kelangsungan hidup perusahaan. Oleh sebab itu
harus mendapatkan perhatian yang serius agar sasaran organisasi dapat dicapai
sesuai dengan harapan.
Sumber daya manusia merupakan kekayaan yang paling penting, yang
dimiliki oleh suatu organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci
bagi keberhasilan orgnisasi tersebut. Berbagai rangsangan faktor motivasi kerja
dapat meningkatkan kinerja karyawan. Kompensasi dapat digunakan sebagai alat
untuk memotivasi karyawan untuk meningkatkan prestasi kerja dan merangsang
1Mahasiswa, S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman, email:[email protected]
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014 : 513 - 526
514
karyawan untuk berperan aktif dalam peran pencapaian tujuan perusahaan.
Sebagai bentuk balas jasa kompensasi dibagi menjadi dua jenis, yakni kompensasi
finansial dan nonfinansial. Kompensasi finansial adalah kompensasi yang
diterima karyawan dalam bentuk uang seperti gaji/upah, komisi, bonus, dan
program-program proteksi.
Penelitian ini mengambil objek pada perusahaan Pertambangan & Migas
PT. Pertamina EP Bunyu Field yang berlokasi di Bunyu Kabupaten Bulungan.
Sejalan dengan visi PT.Pertamina EP yakni akan menjadi perusahaan Migas
Nasional berskala International (World Class National Energy Company),
tentunya untuk mencapai visi tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang
handal, profesional, dan terampil. Dimana karyawan merupakan unsur penting
penggerak roda utama perusahaan. Tentunya untuk mencapai kinerja yang
optimal para karyawan dituntut memiliki semangat serta motivasi kerja yang
tinggi, sehingga diharapkan target dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai
dengan baik.
Masalah yang terjadi pada PT. Pertamina EP Bunyu Field Kab. Bulungan
adalah masih rendahnya capaian target yang diharapkan, dimana target pekerjaan
yang telah ditetapkan untuk setiap pekerja masih belum sepenuhnya tercapai
sehingga hal tersebut perpengaruh terhadap pencapaian produksi yang tidak
mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Berdasarkan wawancara
yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa perusahaan dalam
memberikan kompensasi nonfinansial terhadap karyawannya dirasa masih belum
sepenuhnya sesuai harapan para pekerja. Upaya yang dilakukan perusahaan
untuk meningkatkan kinerja karyawan melalui kompensasi finansial dan
nonfinansial masih belum mendapatkan hasil yang diinginkan hal ini dapat dilihat
dari data hasil produksi yang menurun sebagai akibat dari penurunan kinerja
karyawan. Sehingga peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian sejalan
dengan permasalahan tersebut.
Bertolak dari uraian di atas, maka dirasakan perlu dilakukan penelitian
yang menyangkut persoalan kinerja karyawan, dan peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Kompensasi Finansial dan
Nonfinansial Terhadap Kinerja Karyawan PT. Pertamina EP Bunyu Field Kab.
Bulungan.”
Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial Terhadap Kinerja – Nor Lenni
515
Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian di atas maka dapat dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini adalah :
a. Apakah kompensasi finansial dan nonfinansial berpengaruh, baik secara
simultan maupun parsial terhadap kinerja karyawan PT. Pertamina EP Bunyu
Field Kab. Bulungan ?
b. Kompensasi mana yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT.
Pertamina EP Bunyu Field Kab. Bulungan ?
Tujuan Penelitian
a. Mengetahui pengaruh kompensasi finansial dan nonfinansial baik secara
simultan maupun parsial terhadap kinerja karyawan PT. Pertamina EP Bunyu
Field Kab. Bulungan.
b. Mengetahui kompensasi mana yang paling berpengaruh terhadap kinerja
karyawan PT. Pertamina EP Bunyu Field Kab. Bulungan.
Kerangka Dasar Teori
Sumber Daya Manusia
Menurut Gomes (2002:4) Sumber Daya Manusia merupakan salah satu
sumber daya yang terdapat dalam organisasi, meliputi semua orang yang
melakukan aktifitas.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Menurut Hasibuan (2003:10), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
ilmu dan seni mengatur hubungan dengan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efesien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Kompensasi
Mondy (2008:4) menggungkapkan bahwa kompensasi merupakan total
seluruh imbalan yang diterima karyawan sebagai pengganti jasa yang telah
mereka berikan.
Jenis-jenis Kompensasi
menurut Mondy (2008:5) kompensasi dibagi menjadi dua kelompok yakni :
a. Kompensasi finansial
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014 : 513 - 526
516
Kompensasi finansial dapat diberikan secara langsung terdiri atas bayaran
yang diperoleh seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus, atau komisi.
Sedangkan kompensasi finansial tidak langsung yang merupakan
tunjangan, meliputi semua imbalan finansial yang tidak mencakup dalam
kompensasi finansial langsung.
b. Kompensasi nonfinansial merupakan imbalan dalam bentuk kepuasan
seseorang yang diperoleh dari pekerjaan itu sendiri, atau dari lingkungan
baik secara fisik atau psikologis dimana orang tersebut bekerja. Ciri dari
kompensasi nonfinansial ini meliputi kepuasan yang didapat dari
pelaksanaan tugas- tugas yang bermakna yang berhubungan dengan
pekerjaan.
Tujuan Pemberian Kompensasi
Arep dan Tanjung (2003:197) mengemukakan bahwa tujuan membuat
manajemen balas jasa (kompensasi) dalam jangka panjang terdiri atas 3 bagian
yaitu :
a. Memperoleh karyawan yang berkualitas dengan cara menarik karyawan
yang handal ke dalam organisasi.
b. Meningkatkan gairah dan semangat kerja melalui memotivasi karyawan
untuk mencapai prestasi unggul.
c. Timbulnya long life employment (bekerja seumur hidup atau timbul
loyalitas dalam bekerja di tempat tersebut).
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi
a. Penawaran dan permintaan.
b. Kemampuan dan Kesediaan Perusahaan.
c. Serikat Pekerja.
d. Produktivitas Kerja Karyawan
e. Pemerintah dengan Undang-undang Keppres.
f. Biaya Hidup/Living Cost.
g. Posisi Jabatan Karyawan.
h. Pendidikan dan Pengalaman Kerja.
i. Kondisi Perekonomian Nasional.
j. Jenis dan Sifat Pekerjaan.
Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial Terhadap Kinerja – Nor Lenni
517
Kinerja Karyawan
Mangkunegara (2000:67) berpendapat bahwa kinerja karyawan adalah
prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang
dicapai karyawan dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Sopiah (2008:23) kinerja dapat dipengaruhi oleh effort (usaha),
ability (kemampuan) dan situasi lingkungan.
a. Effort
Usaha individu diwujudkan dalam bentuk motivasi. Motivasi adalah
kekuatan yang dimiliki seseorang dan kekuatan tersebut melahirkan
intensitas dan ketekunan yang dilakukan sukarela.
Motivasi ada 2 macam :
1) Motivasi dari dalam : keinginan yang besar yang muncul dari
dalam diri individu tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan dalam
hidupnya.
2) Motivasi dari luar: motivasi yang bersumber dari luar diri yang
menjadi kekuatan bagi individu tersebut seperti pengaruh atasan,
teman kerja, keluarga, dll.
b. Kemampuan (Ability)
Ability individu diwujudkan dalam bentuk kompetensi.
c. Situasi Lingkungan
Lingkungan bisa memiliki dampak yang positif atau sebaliknya.
Pengukuran dan Penilaian Kinerja
a. Kuantitas kerja
Standar ini dilakukan dengan cara membandingkan antara besranya
volume kerja yang seharusnya (standar kerja norma) dengan kemampuan
sebenarnya.
b. Kualitas Kerja
Standar ini menekankan pada mutu kerja yang dihasilkan dibandingkan
volume kerja.
c. Pemanfaatan waktu
Yaitu penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan
perusahaan.
d. Tingkat Kehadiran
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014 : 513 - 526
518
Asumsi yang digunakan dalam standar ini adalah jika kehadiran pegawai
di bawah standar kerja yang ditetapkan maka pegawai tersebut tidak akan
mampu memberikan kontribusi yang optimal bagi perusahaan.
e. Kerjasama
Keterlibatan seluruh pegawai dalam mencapai target yang ditetapkan akan
mempengaruhi keberhasilan bagian yang diawasi.
Metode Penelitian
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner.
Pengujian validitas terhadap butir pertanyaan dalam kuesioner dapat dilakukan
dengan bantuan program SPSS, yaitu dengan melihat hasil output Corrected Item-
Total Corelation di mana jika nilainya positif dan > nilai r-tabel (Df= N-2 dan
=5%) berarti butir pertanyaan telah valid.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah pengukur
yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut
diulang. Uji reliabilitas menggunakan metode koefisien Alpha Cronbach pada
software IBM SPSS Statistics 21 for windows. Stanislius dan Uyanto (2009)
tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach dapat dilihat pada tabel berikut :
Koefisien Kriteria
0,00-0.20 Kurang Reliabel
>0.20-0.40 Agak Reliabel
>0.40-0.60 Cukup Reliabel
>0.60-0.80 Reliabel
> 0.80-1,00 Sangat Reliabel
Uji asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi.
Regresi Linier Berganda Untuk menganalisis seberapa jauh variabel yang mempengaruhi keputusan
menjadi nasabah tabungan faedah menggunakan model regresi linier berganda,
Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial Terhadap Kinerja – Nor Lenni
519
yang mana menjadi (Variabel terikat) adalah keputusan menjadi nasabah
tabungan faedah (Y) sedangkan variabel bebas adalah kompensasi finansial (X1),
kompensasi nonfinansial (X2),
Y = Kinerja Karyawan
a = Nilai Konstanta
X1 = Kompensasi Finansial
X2 = Kompensasi Nonfinansial
e = Error
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output
SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary, namun untuk
regresi linier berganda menggunakan R Square yang telah disesuaikan (Adjusted
R Square), karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang
digunakan dalam penelitian.
Uji F (Simultan)
Pengujian secara serentak adalah untuk mengetahui apakah secara
serentak koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak
terhadap variabel tidak bebas (J Supranto, 2002:112)
⁄
⁄
Dimana:
k : Jumlah variabel independent
n : Jumlah sampel
R2 : Koefisien determinasi
Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati Fhitung pada nilai alpha (α) 5%:
a. Jika nilai Fhitung > Ftabel, maka H0 dotolak dan Ha diterima
b. Jika nilai Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak
Uji t (Parsial)
Pengujian secara parsial digunakan untuk menguji apakah setiap koefisien
regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak
bebas (J Supranto, 2002:112)
thitung =
Dimana:
bi : Koefisien regresi
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014 : 513 - 526
520
Sbi : Standart deviasi
Dengan menggunakan tingkat keyakinan nilai alpha (α) sebesar 5% dan derajat
kebebasan (n-2). Kemudian membandingkan antara thitung dengan ttabel,
a. Jika nilai thitung > ttabel, maka H0 ditilak dan Ha diterima
b. Jika nilai thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Uji Validitas
Berdasarkan hasil Uji Validitas penelitian didapat bahwa seluruh butir
pernyataan pada kuesioner dinyatakan valid karena nilai r hitung > r tabel (nilai r-
tabel untuk N=84 dengan tingkat signifikansi uji dua arah 5% adalah 0,228).
Uji Reliabilitas Kemudian hasil Uji Reliabilitas diketahui bahwa seluruh variabel
memiliki nilai Cronbach's Alpha 0,768 > 0,60 sehingga semua variabel penelitian
dinyatakan reliabel.
Uji Asumsi Klasik
Hasil uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi klasik,
sehingga dapat dilakukan analisis regresi linier berganda.
Regresi linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari variabel kompensasi finansial dan
nonfinansial terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan PT. Pertamina EP
Bunyu Field Kabupaten Bulungan (Y). Berikut ini tabel hasil Regresi Linier
Berganda : Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.682 1.446 1.855 .067
X1 .130 .062 .235 2.101 .039
X2 .086 .038 .252 2. 249 .027
Sumber: data diolah melalui SPSS Versi 21, 2014
Berdasarkan hasil pengolahan di atas diperoleh persamaan regresi linier
berganda dari variabel kompensasi finansial (X1), kompensasi nonfinansial (X2)
Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial Terhadap Kinerja – Nor Lenni
521
terhadap kinerja karyawan PT. Pertamina EP Bunyu Field Kab. Bulungan (Y)
adalah sebagai berikut:
Y =2.682+0,130X1+0,086X2
1. Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi (R2)
Untuk mengetahui kuatnya hubungan antara variabel kompensasi (X)
terhadap kinerja karyawan (Y) dapat dilihat dari nilai R pada tabel di bawah ini.
Kemudian untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas
menjelaskan variabel terikat dapat dilihat pada nilai R adjusted square pada tabel
di bawah ini. Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .751a .639 .528 .67991
Sumber: data diolah melalui SPSS Versi 21, 2014
Berdasarkan data di atas diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,751
atau 75,10 % yang berarti tingkat hubungan antar variabel kompensasi finansial
(X1), kompensasi nonfinansial (X2) terhadap kinerja karyawan PT. Pertamina EP
Bunyu Field Kab. Bulungan (Y). termasuk pada tingkat hubungan yang kuat.
Dalam output SPSS diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) yang besarnya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 63,90 %. Sedangkan
sisanya yaitu 36,10 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian.
2. Uji F (Simultan)
Uji F atau uji serempak merupakan uji bersama-sama untuk menguji
signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yakni
dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan tingkat kepercayaan sebesar
95% (α = 0,05). Hasil uji F dari perhitungan SPSS sebagai berikut: ANOVA
a
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 15.781 2 7.890 8.217 .001b
Residual 77.779 81 .960
Total 93.560 83
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber : Data diolah, 2014
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014 : 513 - 526
522
Berdasarkan tabel diatas bahwa nilai F tabel sebesar 3,96 % F hitung
diperoleh 8,217 berarti Fhitung > Ftabel dan diperoleh hasil signifikan 0,001 < 0,05.
Dengan demikian variable kompensasi finansial dan nonfinansial secara bersama-
sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Pertamina EP Bunyu Field Kab. Bulungan. Sesuai dengan hipotesis yang
disampaikan sebelumnya bahwa variabel kompensasi finansial dan non finansial
secara bersama-sama mempunyai pengaruh dan signifikan terhadap kinerja
karyawan PT.Pertamina EP Bunyu Field kab. Bulungan.
3. Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen dengan cara membandingkan t
hitung dan t tabel dengan tingkat kepercayaan sebesar α 0,05 sehingga diperoleh
hasil perhitungan SPSS.
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.682 1.446 1.855 .067
X1 .130 .062 .235 2.101 .039
X2 .086 .038 .252 2.249 .027
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data diolah, 2014
nilai thitung untuk variable kompensasi finansial (X1) adalah sebesar 2.101
dan nilai ttable sebesar 1,989 (df= 84-2 = 82 ) bila dibandingkan dengan nilai ttabel
maka thitung 2,101 > 1,989, artinya variabel kompensasi finansial secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Pertamina EP Bunyu Field
kab. Bulungan.
Dan nilai thitung untuk variabel kompensasi nonfinansial (X2)
adalah sebesar 2,249 dan nilai ttabel 1,989 bila dibandingkan dengan nilai ttabel
maka thitung 2,249 > 1,989, artinya variabel kompensasi nonfinansial secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT.Pertamina EP
Bunyu Field Kab. Bulungan.
Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial Terhadap Kinerja – Nor Lenni
523
Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh dari karyawan PT. Pertamina EP
Bunyu Field Kabupaten Bulungan bahwa kompensasi finansial dalam hal ini
berupa gaji, bonus, tunjangan-tunjangan, program-program proteksi yang
diberikan oleh perusahaan dirasa sudah sangat baik oleh karyawan. Menjaga
kelancaran akan pemberian kompensasi finansial ini sangat penting demi
menjaga kelancaran proses bekerja karyawan. kompensasi finansial seperti
gaji, bonus, tunjangan-tunjangan, program-program proteksi digunakan oleh
pegawai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, terlebih berdasarkan data
sebagian besar karyawan telah menikah dan berkeluarga, hal ini menjadi
penting karena karyawan akan bekerja untuk memperoleh kompensasi guna
memenuhi kebutuhan keluarganya, sehingga peningkatan pemberian
kompensasi finansial akan mendorong karyawannya untuk bekerja lebih
maksimal, maka akan tercapai kinerja karyawan yang baik pada PT.
Pertamina EP Bunyu Field kab. Dan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel kompensasi nonfinansial
meruapakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja karyawan
PT. Pertamina EP Bunyu Field Kabupaten Bulungan. memiliki pengaruh yang
paling signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Pertamina EP Bunyu Field Kab.
Bulungan. Namun, hal ini bukan berarti kompensasi nonfinansial tidak
diperhatikan oleh PT. Pertamina EP Bunyu Field Kab. Bulungan. Sebaliknya,
kompensasi nonfinansial yang sudah ada terus ditingkatkan agar dapat dicapai
kinerja yang jauh lebih baik dari yang sekarang. Berdasarkan data yang diteliti
mengenai pekerjaan karyawan, maka dapat dilihat bahwa karyawan telah
melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan
karyawan juga bersedia mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan
kemampuannya. Dan dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai lingkungan
kerja karyawan, dapat dilihat bahwa karyawan senantiasa mengikuti kebijakan
dan peraturan yang berlaku, selalu menjaga komunikasi diantara sesama
karyawan serta mendukung suasana kerja dan lingkungan kerja yang nyaman.
Untuk memberikan hasil yang lebih baik maka pimpinan harus memberikan
penghargaan atas kinerja karyawan tersebut, sebagai motivasi kepada karyawan
tersebut dan seluruh karyawan lainnya. Selain itu, salah satu faktor kompensasi
nonfinansial yang dianggap berpengaruh oleh pekerja berdasarkan hasil
wawancara adalah penilaian kinerja. Apabila seorang pekerja mendapatkan nilai
kinerja yang baik maka si pekerja akan berusaha mempertahankan kinerjanya dan
berusaha lebih baik lagi. Kemudian bagi pekerja yang mendapat nilai kurang
sementara si pekerja merasa kinerjanya sudah cukup baik maka akan dapat
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014 : 513 - 526
524
menimbulkan rasa ketidakpuasan dan sedikit menurunkan kinerja si pekerja yang
bersangkutan.
Diketaui secara keseluruhan variabel yang dikemukakan untuk mengukur
kinerja di PT.Pertamina EP Bunyu Field Kab. Bulungan memperoleh nilai
koefisien regresi linear berganda keseluruhan adalah positif, hal ini menunjukkan
bahwa kompensasi finansial dan kompensasi nonfinansial secara bersama-sama
memiliki pengaruh positif dan signifikan pada kinerja karyawan PT.Pertamina EP
Bunyu Field Kab. Bulungan artinya apabila kompensasi finansial dan kompensasi
non finansial secara bersama-sama berjalan dengan baik maka dapat
meningkatkan kinerja karyawan.
Penutup
Secara keseluruhan variabel yang dikemukakan dalam penelitian ini untuk
mengukur kinerja karyawan PT. Pertamina EP Bunyu Field Kabupaten Bulungan
memiliki hubungan yang kuat ditunjukkan dengan nilai R Square atau Koefisien
Determinasi sebesar 0,751 atau 75,10 % yang artinya variabel kompensasi
finansial dan kompensasi nonfinansial mewakili 75,10 % sebagai pengukur
kinerja karyawan PT. Pertamina EP Bunyu Field Kab. Bulungan sisanya 24,90 %
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Setelah dilakukan uji F (simultan) diperoleh nilai fhitung 8,217 ftabel 3,96
dengan tingkat signifikansi 0,001 < 0,05 yang artinya secara serentak variabel
kompensasi finansial dan kompensasi nonfiansial memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel kinerja karyawan PT. Pertamina EP Bunyu Field
Kab. Bulungan.
Hasil analisi uji t untuk variabel kompensasi finansial(X1) diperoleh nilai t
hitung 2,101 > t tabel 1,989 artinya secara parsial variabel kompensasi finansial
memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dan untuk hasil
analisis uji t untuk variabel kompensasi nonfinansial (X2) diperoleh nilai t hitung
sebesar 2,249 > t tabel 1,989 yang artinya secara parsial variabel kompensasi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT.Pertamina EP
Bunyu Field Kab. Bulungan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel kompensasi nonfinansial memiliki
pengaruh yang paling dominan denga nilai koefisien baku ( Standardized
Coefficients Beta ) sebesar 0,252 lebih besar dari variabel lainnya.
Kepada pihak pengambil kebijakan diharapkan dapat meningkatkan perhatian
terhadap kompensasi nonfinansial dalam hal ini adalah penilaian terhadap kinerja
karyawan, karena berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan salah satu faktor
kompensasi nonfinansial yang dianggap berpengaruh oleh pekerja atas
permasalahan penurunan kinerja yang terjadi diperusahaan adalah penilaian
Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial Terhadap Kinerja – Nor Lenni
525
kinerja, diharapkan perusahaan harus mampu melakukan penilaian yang objektif
sesuai dengan kinerja pekerja yang bersangkutan. Tim manajemen diharapkan
lebih banyak menerima masukkan dan penilaian dari atasan langsung pekerja
terhadap kinerja bawahannya, sehingga diharapkan dimasa yang akan datang
tidak terjadi ketidakpuasan karyawan terhadap penilaian kinerja yang diberikan
perusahaan dan mengakibatkan penurunan kinerja seperti yang terjadi
diperusahaan sekarang.
Daftar Pustaka
Amirullah dan Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen, Bandung : Cetakan
Kedua, Graha Ilmu.
Amirullah, Asriyanti. 2012. Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Non Finansial
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Makassar: Universitas Hasanuddin.
Aritonang, Lerbin R. (2005). Pengukuran dan Penganalisisan Dengan SPSS.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Arep, Ishak dan Hendri Tanjung. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta : Universitas Trisakti.
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung :
Erlangga.
Buhler, Patricia. 2001. Alpha Teach Yourself: Management Skill dalam 24 jam
Jakarta : Prenada.
Ghazali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: badan Penerbit UNDIP
Gomes, Faustino Cardoso. 2002. Human Resource Management, Harper and
Row Publisher, newyork.
Hariandja, Marihot T.E, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Grasindo.
Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Edisi
Revisi. Bumi Aksara.
Husein Umar. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta : Gramedia Pustaka
Umum.
Kadarisman. M. 2012. Manajemen Kompensasi. Jakarta : Cetakan pertama,
Raja Grafindo Persada.
Simamora, Henry, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bina
Aksara.
Sopiah, 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : ANDI
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian, Bandung: CV. Alfabeta
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014 : 513 - 526
526
Supranto, J. 2002. Teknik Riset Pemasaran dan Ramalan Penjualan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Mangkunegara, AA. Anwar Prabu 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Edisi
Kelima, Grasindo.
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. Alih Bahasa Jimmy Sadeli dan Bayu
Prawira Hie, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku 1. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Mulyadi. 2004. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Jakarta
: Edisi Ketiga, Cetakan Kedua, Gema Insani Press.
Mondy, Wayne R. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, New Jersey: Edisi
Kesepuluh, Jilid dua.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
Cetakan Pertama. Bina Aksara.
Ramadani, Eko. 2010. Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial
Terhadap Kinerja Karyawan. Malang : Universitas Brawijaya.
Uha, Nawawi Ismail H. 2013. Budaya Organisasi Kepemimpinan & Kinerja.
Jakarta : Edisi Pertama. PT. Indeks Kelompok Gramedia.