PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN...

130
i PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN KOMPETENSI PEGAWAI TERHADAP KINERJAPEGAWAI (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan PT PLN (Persero)Area Lenteng Agung) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Robiatul Adawiyah NIM : 1112081000036 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437H/2016M

Transcript of PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN...

Page 1: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

i

PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN KOMPETENSI

PEGAWAI TERHADAP KINERJAPEGAWAI

(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan PT PLN (Persero)Area Lenteng Agung)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Robiatul Adawiyah

NIM : 1112081000036

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437H/2016M

Page 2: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

ii

Page 3: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

iii

Page 4: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

iv

Page 5: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

v

Page 6: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

a. Nama : Robiatul Adawiyah

b. Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 16 November 1993

c. Agama : Islam

d. Alamat : Jl. Pancoran Barat IV A No. 55 RT 05/RW 01

Kelurahan Pancoran, Kecamatan Pancoran,

JakartaSelatan 12780

e. Nomor Telepon : 0895322642493

f. Email : [email protected]

II. Pendidikan Formal

a. SD (1999-2005) : MI Al-Falah

b. SMP (2005-2008) : MTS Al-Khairiyah

c. SMA (2008-2011) : SMKN 8 Jakarta

d. S1 (2012-2016) : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

III. Latar Belakang Keluarga

a. Ayah : Abdul Kholid

b. Ibu : Nuriah

c. Alamat : Jl. Pancoran Barat IV A No. 55 RT 05/RW 01

Kelurahan Pancoran, Kecamatan Pancoran,

Jakarta Selatan 12780

d. Nomor Telepon : 087783049295

Page 7: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

vii

THE IMPACT OF JOB SATISFACTION, WORK STRESS AND EMPLOYEE

COMPETENCY ON EMPLOYEE PERFORMANCE (STUDY IN SERVICE

OFFICE OF PT PLN (PERSERO) LENTENG AGUNG)

ABSTRACT

This research aims to search the influence of job satisfaction, work stress and

employee competency towards the employee performance in the Service Office of PT

PLN (Persero) Lenteng Agung. This research used primary data obtained from

spreading questionnaires to 44 employees, which was choosen by incidental sampling

method. Using multiple linear regression as the method of processing data, this

research found that job satisfaction, work stress and employee competency have

significant influence on employee performance simultaneously. In partial, only work

stress and employee competency that have significant influence on employee

performance at the level of 5% or 0,05, while job satisfaction does not have

significant influence on employee performance. The R2 test found that the employee

performance were influenced by three variables of job satisfaction, work stress and

employee competency only 23,8% while the rest were explained by other variable.

This research recommend to the firm to give big portion of their attention to work

stress and employee competency.

Keywords : job satisfaction, work stress, employee competency, and employee

performance.

Page 8: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

viii

PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN KOMPETENSI

PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA

KANTOR PELAYANAN PT PLN (PERSERO) AREA LENTENG AGUNG)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja, stres

kerja dan kompetensi pegawai terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan PT

PLN (Persero) Area Lenteng Agung.Penelitian ini menggunakan data primer yang

diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 44 orang pegawai yang dipilih dengan

menggunakan metode incidental sampling.Metode pengolahan data menggunakan

metode regresi linear berganda.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa secara simultan variabel

kepuasan kerja, stress kerja dan kompetensi pegawai mempunyai pengaruh signifikan

terhadap kinerja pegawai. Secara parsial, stres kerja dan kompetensi berpengaruh

signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan kepuasan kerja tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Hasil Uji R2dapat diketahui bahwa kinerja pegawai dipengaruhi oleh tiga

variabel yaitu kepuasan kerja, stres kerja dan kompetensi pegawai sebesar 23,8%

sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam

penelitian ini. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi kepada perusahaan agar

memberi perhatian lebih pada stres kerja dan kompetensi pegawai.

Kata kunci : Kepuasan Kerja, Stres Kerja, Kompetensi Pegawai, dan Kinerja Pegawai

Page 9: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulispanjatkanataskehadirat Allah SWT atasrahmat-

Nyasehingga Penulisdapatmenyelesaikanskripsidenganjudul “Pengaruh Kepuasan

Kerja, StresKerjadanKompetensi Pegawai TerhadapKinerjaPegawai (StudiKasus

Pada Kantor Pelayanan PT PLN(Persero) Area LentengAgung)”. Shalawat serta

salam semoga terus tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

menyelesaikan program sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama proses

penyusunan skripsi ini penulis mendapat bimbingan, arahan, bantuan dan dukungan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua, Ayah Abdul Kholid dan Mama Nuriah tercinta, terima kasih

atas doa serta usaha yang kalian berikan. Semoga ilmu yang didapat bisa

menjadikan penulis orang yang sukses di dunia dan di akhirat serta dapat menjadi

kebanggaan bagi kalian.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ir. Ella Patriana, MM, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA, selaku Dosen Pembimbing I atas kesediaan

waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing penulis.

6. Ibu Sri Hidayati, S.Ag., M.Ed, selaku Dosen Pembimbing II atas kesediaan

waktu, tenaga, pikiran serta kesabarannya untuk membimbing penulis.

7. Bapak Heriyanto selaku dosen pembimbing akademik.

Page 10: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

x

8. Seluruh dosen FEB atas ilmu yang bermanfaat, semoga dapat menjadi amalan di

akhirat kelak, serta seluruh karyawan FEB terutama bagian akademik yang

dibutuhkan.

9. Ibu Wardha Salsabiela selaku Supervisor Administrasi Umum PT PLN (Persero)

Area Lenteng Agung dan seluruh pegawai PT PLN (Persero) Area Lenteng

Agung yang bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk

diwawancara dan mengisi kuesioner penelitian.

10. Kakak dan adik tercinta, Maria Ulva, Ahmad Zamroni dan Sifa Fauziah yang

selalu menyemangati penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan dari semester 1 Syifa, Leli, Wilda, Teteh, Apen, Fifi,

Nisa, Kiki, Devi, dan Gigi.

12. Keluarga SDM, Septiani N.H, Santi, Yayah, Abdi, Ehan, Hedra, Naufal, Fattiah,

dll yang sudah menjadi keluarga baru bagi penulis selama 4 semester terakhir.

13. Teman-teman satu angkatan 2012 yang selalu kompak dan saling menyemangati.

14. Teman-teman SMKN 8 Jakarta, Rini, Mael, Sena, Ayu, Yulia, Shellia, Selly, Siti,

Puput yang selalu mendoakan dan menyemangati penulis.

15. Untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih

untuk bantuan, dukungan dan doanya.

Semoga doa, bantuan dan semangat yang diberikan dapat menjadi amalan

bagi semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan serta

penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan

semua pihak khususnya dalam bidang manajemen.

Jakarta, 27 Agustus 2016

Robiatul Adawiyah

Page 11: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................ iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... vi

ABSTRACT ........................................................................................................ vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Penelitian ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 9

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 11

A. Landasan Teori ............................................................................ 11

1. Manajemen Sumber Daya Manusia ...................................... 11

2. Perilaku Organisasi ............................................................... 12

3. Kinerja Pegawai .................................................................... 13

a. Pengertian Kinerja ........................................................... 13

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ................... 14

c. Faktor-Faktor Umum Penilaian Kinerja.......................... 14

d. Tujuan Penilaian Kinerja................................................. 15

Page 12: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

xii

4. Kepuasan Kerja ..................................................................... 16

a. Pengertian Kepuasan Kerja ............................................. 16

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ...... 17

c. Dampak Ketidakpuasan Kerja......................................... 17

d. Dimensi Kepuasan Kerja................................................. 18

5. Stres Kerja ............................................................................. 19

a. Pengertian Kepuasan Kerja ............................................. 19

b. Penyebab Stres Kerja ...................................................... 20

c. Dampak Stres Kerja ........................................................ 21

d. Cara Mengelola Stres Kerja ............................................ 22

6. Kompetensi ........................................................................... 23

a. Pengertian Kompetensi ................................................... 23

b. Dimensi Kompetensi ....................................................... 24

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi ............ 25

7. Keterkaitan Antar Variabel ................................................... 28

a. Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja ......... 28

b. Hubungan antara Stres Kerja dengan Kinerja ................. 28

c. Hubungan antara Kompetensi Pegawai dengan Kinerja . 29

B. Penelitian Terdahulu ................................................................... 30

C. Kerangka Pemikiran .................................................................... 35

D. Hipotesis ...................................................................................... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 37

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 37

B. Metode Penentuan Sampel .......................................................... 37

C. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 39

1. Sumber Primer ...................................................................... 39

2. Sumber Sekunder .................................................................. 41

D. Metode Analisis Data .................................................................. 41

1. Statistik Deskriptif ................................................................ 41

Page 13: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

xiii

2. Uji Kualitas Data ................................................................... 42

a. Uji Validitas .................................................................... 42

b. Uji Reliabilitas ................................................................ 42

3. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 43

a. Uji Normalitas ................................................................. 43

b. Uji Multikolinearitas ....................................................... 44

c. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 44

4. Analisis Regresi Linear Berganda ......................................... 45

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................................... 45

b. Uji t Hitung (Parsial) ....................................................... 46

c. Uji F Hitung (Simultan) .................................................. 47

E. Operasionalisasi Variabel............................................................ 48

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 50

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 50

1. Sejarah Singkat PT PLN (Persero) ........................................ 50

2. Kinerja PLN .......................................................................... 51

3. Pengelolaan SDM ................................................................. 53

4. Human Capital Management System (HCMS) ..................... 54

5. Profil Sumber Daya Manusia ................................................ 57

6. Wilayah Kerja Kantor Pelayanan PT PLN (Persero)

Area Lenteng Agung ............................................................. 57

7. Jam Kerja .............................................................................. 58

B. Analisis dan Pembahasan ............................................................ 58

1. Karakteristik Responden ....................................................... 58

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 58

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Umur ....................... 59

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 60

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja .............. 60

2. Hasil Uji Kualitas Data ......................................................... 61

Page 14: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

xiv

a. Hasil Uji Validitas ........................................................... 61

b. Hasil Uji Reliabilitas ....................................................... 62

3. Analisis Deskriptif Variabel .................................................. 63

a. Kepuasan Kerja ............................................................... 64

b. Stres Kerja ....................................................................... 65

c. Kompetensi Pegawai ....................................................... 66

d. Kinerja Pegawai .............................................................. 67

4. Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................... 68

a. Hasil Uji Normalitas ....................................................... 68

b. Hasil Uji Multikolinearitas .............................................. 70

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................... 72

5. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda ......................... 73

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................. 75

b. Hasil Uji t Hitung (Parsial) ............................................. 75

c. Hasil Uji F Hitung (Simultan) ......................................... 81

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................ 84

A. Kesimpulan ................................................................................. 84

B. Implikasi ...................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 89

LAMPIRAN ....................................................................................................... 93

Page 15: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

xv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 30

3.1 Penentuan Jawaban Kuesioner ............................................................. 41

3.2 Operasionalisasi Variabel..................................................................... 48

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 58

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ....................................... 59

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............... 60

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja .............................. 60

4.5 Hasil Uji Validitas ................................................................................ 61

4.6 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 63

4.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Kerja ................. 64

4.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Stres Kerja......................... 65

4.9 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kompetensi Pegawai......... 66

4.10 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Pegawai ................ 67

4.11 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov (K-S) ........................... 70

4.12 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................... 71

4.13 Hasil Uji Glejser ................................................................................... 73

4.14 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ...................................................... 73

4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 75

4.16 Hasil Uji Parsial (Uji Statistik t) .......................................................... 77

4.17 Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F) ...................................................... 82

Page 16: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 35

4.1 Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 69

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 72

Page 17: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Surat Izin Penelitian ................................................................................ 93

2 Surat Pemberian Izin Penelitian .............................................................. 94

3 Kuesioner ................................................................................................ 95

4 Data Responden ...................................................................................... 96

5 Jawaban Responden ................................................................................ 101

6 Hasil Uji Validitas ................................................................................... 106

7 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................... 110

8 Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 110

9 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ......................................................... 113

Page 18: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Tenaga listrik sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat pada umumnya dan dapat mendorong peningkatan kegiatan

ekonomi pada khususnya.Kegiatan ekonomi selalu berkaitan dengan produksi dan

konsumsi. Sebagian besar proses produksi dan konsumsi membutuhkan energi

dan tenaga listrik. Dalam implementasinya, setiap kegiatan pengembangan

ekonomi yang umumnya berkaitan dengan pembangunan atau investasi,

tersedianya tenaga listrik selalu menjadi syarat yang diminta oleh investor. Oleh

karena itu bagi negara yang sedang berkembang, perekonomian tidak akan

tumbuh kalau jaminan energi dan pasokan tenaga listrik (security of supply) tidak

tersedia (www.inilahkoran.com).

Pemadaman listrik yang dialami hampir setiap daerah saat ini disebabkan

kekurangan pasokan listrik. Bila hal ini tidak mendapat perhatian khusus dan

upaya terobosan luar biasa, maka krisis listrik bisa terjadi dalam 3-4 tahun ke

depan. Kondisi ini bukan hanya kurang mendukung aktivitas masyarakat, tetapi

juga menurunkan daya saing industri dan menghambat pertumbuhan ekonomi

nasional (www.pln.co.id).

Cadangan listrik yang terbatas adalah cermin dari ketidakmampuan

pasokan dalam mengimbangi pertumbuhan kebutuhan. Penyebabnya adalah

Page 19: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

2

tertinggalnya pembangunan pembangkit sebesar 6,5% dibanding pertumbuhan

permintaan listrik sebesar 8,5% dalam lima tahun terakhir. Ketertinggalan itu

akibat terkendala berbagai permasalahan seperti pembebasan lahan, regulasi dan

perizinan, pendanaan hingga negosiasi harga jual listrik antara pihak swasta

dengan PLN (www.pln.co.id).

Berdasarkan berita yang dikutip dari www.tribunnews.com, hingga saat

ini jumlah pelanggan PLN secara nasional mencapai lebih dari 62 juta. Sementara

angka rasio elektrifikasi sampai dengan tahun 2015 masih 88 persen, dimana ada

12 persen penduduk Indonesia yang belum menikmati listrik. Untuk mempercepat

peningkatan rasio elektrifikasi, pemerintah pun mencanangkan program

pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW beserta jaringan transmisi 46.000

kms dan gardu induk 108.000 MVA hingga 2019. Oleh karena itu, PLN perlu

untuk memiliki dan menambah pegawai yang kompeten agar dapat mendukung

realisasi program tersebut.Selain itu, PT PLN (Persero) juga harus meningkatkan

kinerja perusahaan agar target perusahaan dapat tercapai.

Setiap organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk

mencapai tujuannya.Sumber daya yang terpenting adalah sumber daya manusia

(SDM-human resources).SDM merupakan sumber daya yang digunakan untuk

menggerakkan dan menyinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan

organisasi. Tanpa SDM, sumber daya lainnya menganggur dan kurang bermanfaat

dalam mencapai tujuan organisasi (Wirawan, 2009:1). Sumber daya manusia

merupakan salah satu unsur penting dalam pencapaian tujuan organisasi.

Page 20: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

3

Sumber daya manusia yang berkualitas di dalam perusahaan merupakan

salah satu aspek penting yang dapat mendorong perusahaan untuk maju dan terus

berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.Sumber daya manusia yang

unggul maupun profesional yang memiliki kompetensi dalam bidangnya sangat

dibutuhkan untuk menunjang keberlangsungan tujuan maupun sasaran yang

ditetapkan oleh organisasi (Saputra dkk, 2016:2). Dalam hal ini, SDM yang

kompeten dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.

Tujuan organisasi dapat tercapai bila pegawai menghasilkan kinerja yang

baik.Mangkunegara (2011:67) menilai kinerja yang baik dari hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Ada banyak faktor yang

dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Oleh karena itu, perlu dicari faktor-faktor

apa saja yang dapat meningkatkan maupun menurunkan kinerja pegawai serta

dicarikan solusi untuk masalah tersebut.

Untuk mencari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja pegawai

PT PLN (Persero), peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di salah satu

kantor pelayanan PT PLN (Persero) yang ada di Jakarta Selatan yaitu di Kantor

Pelayanan PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung. Berdasarkan hasil wawancara

dengan Supervisor Administrasi Umum Kantor Pelayanan PT PLN (Persero)

Area Lenteng Agung di dapat informasi bahwa Kantor Pelayanan PT PLN

(Persero) Area Lenteng Agung merupakan salah satu di antara dua puluh kantor

area yang ada di bawah wilayah Kantor Distribusi Jakarta dan Tangerang. Kantor

Page 21: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

4

Pelayanan PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung memiliki standar penilaian

kinerja pegawai yang terdiri dari 6 kategori yaitu luar biasa, sangat optimal,

sangat potensial, optimal, potensial dan kandidat potensial. Penilaian kinerja

tersebut berdasarkan sikap, pengetahuan dan hasil kerja yang dicapai selama satu

semester (Sumber wawancara dengan Supervisor Administrasi Umum PT PLN

(Persero) area Lenteng Agung, 2016).

Berdasarkan data hasil penilaian kinerja karyawan semester 1 & 2 tahun

2015 yang diperoleh dari Bidang Sumber Daya dan Manusia Kantor Pelayanan

PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung diperoleh informasi bahwa kinerja

pegawai di lingkungan PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung mengalami

penurunan. Pada semester 1, jumlah pegawai yang masuk ke dalam kategori

potensial sebanyak 50% dan terjadi peningkatan sebesar 9% pada semester 2

sehingga pegawai yang masuk ke dalam kategori potensial menjadi 59%. Namun

terjadi penurunan kinerja untuk pegawai dengan kategori sangat potensial sebesar

11% yaitu pada semester 1 kinerja yang dicapai sebesar 23% sedangkan pada

semester 2 kinerjanya menjadi 12%. Hal ini menunjukkan bahwa secara

keseluruhan kinerja pegawai mengalami penurunan karena jumlah pegawai yang

mengalami penurunan kinerja pada kategori sangat potensial lebih banyak

dibandingkan jumlah peningkatan kinerja pegawai pada kategori potensial.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah kepuasan kerja

karyawan (Chadek, 2014). Karyawan yang puas akan membantu tercapainya

tujuan organisasi. Robbin (2007) dalam Yanidrawati (2013:4) menyatakan bahwa

Page 22: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

5

organisasi yang mempunyai karyawan yang lebih puas cenderung lebih efektif

dibandingkan organisasi yang mempunyai karyawan yang kurang puas.

Kepuasan kerja dapat diukur melalui 5 hal yaitu pekerjaan, penggajian,

promosi, supervisi dan rekan kerja.Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian

kepada 10 pegawai PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung secara acak,

ditemukan bahwa pegawai merasa terbebani terkait rekan kerja. Ketika tidak

adanya rekan kerja, semua pekerjaan dilimpahkan ke pegawai tersebut atau

kalaupun ada rekan kerja, tetapi rekan kerja yang ada tidak bisa diajak

bekerjasama bahkan tidak bisa mengerjakan pekerjaannya sehingga

membebankan semua pekerjaan ke pegawai yang memiliki kompetensi yang lebih

baik. Hal lain mengenai kepuasan kerja yaitu adanya atasan yang superior

sehingga pegawai merasa di dikte oleh pimpinan. Atasan selalu memberikan

arahan dan pengawasan yang ketat terhadap pegawai yang dianggapnya tidak bisa

melakukan apa-apa atau tidak kompeten sedangkan kepada karyawan yang

dianggapnya mampu melakukan pekerjaan tanpa perlu diawasi, atasan tidak

melakukan pengawasan.

Selain kepuasan kerja yang dapat mempengaruhi kinerja adalah stres kerja

(Militya, 2014). Stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan

dalam menghadapi pekerjaan (Mangkunegara, 2011:157). Penyebab stres kerja

menurut Robbins (2008:371) adalah faktor lingkungan yang terdiri dari

ketidakpastian ekonomi, ketidakpastian politik dan perubahan teknologi. Faktor

organisasi yang terdiri tuntutan tugas,tuntutan peran dan tuntutan antarpribadi,

Page 23: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

6

Faktor individu terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi serta

kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang.

Permasalahan lain yang terjadi di PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung

adalah stres kerja yang tinggi. Hal ini didasarkan pengamatan/observasi dan

wawancara pra penelitian kepada 10 pegawai PT PLN (Persero) Area Lenteng

Agung,secara acak diperoleh data bahwa stres kerja tinggi karena tuntutan tugas

dan tuntutan peran. PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung terdiri dari 6 ruangan.

Dimana orang-orang yang bekerja di setiap ruangan mengatakan membutuhkan

tambahan pegawai dikarenakan tuntutan tugasyang harus diselesaikan. Kemudian

tuntutan peran yang ditimbulkan dari pekerjaan yang semestinya dilakukan oleh

dua orang atau lebih dilakukan seorang diri. Meskipun semua pekerjaan dapat

diselesaikan, akan tetapi pekerjaan diselesaikan dengan kondisi pegawai yang

merasa pusing dan kewalahan. Selain itu, pegawai juga merasa stres jika ada

teknologi baru yang diterapkan untuk melakukan pekerjaan namun mereka belum

paham mengenai teknologi tersebut.

Dari sudut pandang organisasi, manajemen mungkin tidak peduli ketika

karyawan mengalami tingkat stres rendah hingga menengah. Alasannya adalah

bahwa kedua tingkat stres ini mungkin bermanfaat dan membuahkan kinerja

karyawan yang lebih tinggi. Akan tetapi, tingkat stres tinggi ataupun rendah jika

terjadi terus-menerus pada periode yang lama dapat menurunkan kinerja pegawai

(Robbins, 2008:377). Oleh karena itu, butuh perhatian dan tindakan dari

manajemen untuk dapat mengelola stres kerja karyawan.

Page 24: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

7

Selain kepuasan kerja dan stres kerja yang dapat mempengaruhi kinerja

adalah kompetensi karyawan (Saputra, 2016). Kompetensi menurut Darsono dan

Siswandoko (2011:123) adalah perpaduan keterampilan, pengetahuan, kreativitas,

dan sikap positif terhadap pekerjaan tertentu yang di wujudkan dalam kinerja.

Kompetensi merupakan karakter seseorang pekerja yang mampu menghasilkan

kinerja terbaik dibandingkan orang lain.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari bidang SDM pada PT PLN

(Persero) Area Lenteng Agung, kompetensi pegawai pada PT PLN (Persero) Area

Lenteng Agung dapat dikatakan relatif rendah. Hal ini terlihat dari tingkat

pendidikan pegawai pada PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung sebesar 31,6%

pegawai yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknik. Padahal, jika

dilihat dari jenis perusahaan tersebut yang bergerak di bidang jasa penyediaan

listrik di Indonesia, PT PLN (Persero) memerlukan lulusan yang mempunyai latar

belakang pendidikan, pengalaman dan keterampilan di bidang teknik karena

perusahaan tersebut menawarkan produk yang membutuhkan keterampilan

khusus di bidang ketenagalistrikan. PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung telah

berupaya menangani permasalahan kompetensi pegawai dengan memberikan

pendidikan dan pelatihan tiap sebulan sekaliatau sesuai kebutuhan pegawai agar

kompetensinya meningkat.

Spencer dalam Moeheriono (2012:10) mengemukakan apabila karyawan

ingin meningkatkan kinerjanya seharusnya mempunyai kompetensi yang sesuai

dengan pekerjaannya (the right man on the right job). Untuk mendapatkan tenaga

Page 25: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

8

kerja yang terampil dan kompeten, maka suatu perusahaan dapat memberikan

pelatihan dan pendidikan kepada para pegawainya atau dengan mengadakan

penarikan tenaga kerja secara lebih selektif dan sesuai dengan kompetensi yang

dibutuhkan dalam mengerjakan suatu pekerjaan agar sesuai dengan prinsip the

right man on the right job.

Berdasarkan informasi dan data yang diperoleh, maka untuk mengetahui

bagaimana pengaruh kepuasan kerja, stres kerja dan kompetensi pegawai terhadap

kinerja pegawai pada PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung, penulis tertarik

mengadakan sebuah penelitian dengan judul “PENGARUH KEPUASAN

KERJA, STRES KERJA DAN KOMPETENSI PEGAWAI TERHADAP

KINERJAPEGAWAI” (Studi kasus pada Kantor Pelayanan PT PLN (Persero)

Area Lenteng Agung).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian diatas, maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai PT PLN

(Persero) area Lenteng Agung?

2. Bagaimana pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai PT PLN (Persero)

area Lenteng Agung?

3. Bagaimana pengaruh kompetensi pegawai terhadap kinerja pegawai PT PLN

(Persero) area Lenteng Agung?

Page 26: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

9

4. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja, stres kerja dan kompetensi pegawai

terhadap kinerja pegawai PT PLN (Persero) area Lenteng Agung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dan manfaat

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai PT PLN

(Persero) area Lenteng Agung.

2. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai PT PLN

(Persero) area Lenteng Agung.

3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pegawai terhadap kinerja pegawai

terhadap kinerjapegawai PT PLN (Persero) area Lenteng Agung.

4. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja, stres kerja dan kompetensi

pegawai terhadap kinerja pegawai PT PLN (Persero) area Lenteng Agung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu

sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Peneliti mengharapkan agar dapat memberikan sumbangan berupa

kontribusi pemikiran kepada pihak terkait mengenai tema pokok penelitian,

Page 27: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

10

yaitu mengenai pengaruh kepuasan kerja, stres kerja dan kompetensi pegawai

terhadap kinerja pegawai PT PLN (Persero) area Lenteng Agung.

2. Bagi Peneliti

Sebagai suatu pertimbangan serta referensi bagi penulis lain yang akan

mengadakan penelitian dengan judul atau materi yang sama.

3. Bagi Akademisi

Sebagai bahan bacaan uantuk menambah pengetahuan, referensi dan

menyajikan informasi mengenai pengaruh kepuasan kerja, stres kerja dan

kompetensi pegawai terhadap kinerja pegawai.

Page 28: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap

pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian,

pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan

organisasi (Mangkunegara, 2011:2). Sedangkan MSDM menurut Hasibuan

(2013:10) adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja

agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan

dan masyarakat. Selanjutnya Bangun (2012:6) mendefinisikan manajemen

sumber daya manusia sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan staf, penggerak dan pengawasan terhadap pengadaan,

pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan

pemisahan tenaga kerja untuk mencapai tujuan organisasi.

Dari definisi para ahli tersebut dapat dikatakan manajemen sumber

daya manusia adalah serangkaian aktivitas perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan tenaga kerja untuk mencapai

tujuan organisasi.

Page 29: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

12

Di dalam organisasi terdiri dari berbagai macam manusia yang

memiliki pemikiran dan kepentingan yang berbeda-beda, baik perbedaan antar

sesama karyawan maupun antara karyawan dengan perusahaan. Oleh karena

itu, merupakan tugas MSDM untuk mengelola SDM di dalam interaksi antara

organisasi dengan pekerja yang sering kali memiliki kepentingan berbeda

tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan.

2. Perilaku Organisasi

Perilaku organisasi menurut Wibowo (2013:1) berkaitan dengan

bagaimana orang bertindak dan bereaksi dalam semua jenis organisasi. Dalam

kehidupan organisasi, orang dipekerjakan, dididik dan dilatih, diberi

informasi, dilindungi dan dikembangkan. Dengan kata lain, maka perilaku

organisasi adalah bagaimana orang berperilaku di dalam suatu organisasi.

Sedangkan perilaku organisasi menurut Robbins (2014:12) merupakan studi

mengenai apa yang dilakukan individu dalam suatu organisasi dan bagaimana

perilaku mereka memengaruhi kinerja perusahaan. Perusahaan/organisasi itu

sendiri merupakan sebuah unit sosial yang dikoordinasi secara sadar, terdiri

atas dua orang atau lebih dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus-

menerus guna mencapai satu atau serangkaian tujuan bersama (Robbins,

2014:5).

Tujuan organisasi/perusahaan yaitu mendapatkan laba atau

keuntungan.Laba itu sendiri dapat diperoleh jika kinerja perusahaan baik.

Kinerja perusahaan baik terjadi apabila kinerja pegawainya juga baik, Oleh

Page 30: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

13

karena itu perusahaan dituntut agar dapat mengelola dengan baik sumber daya

manusia yang dimiliki agar karyawan dapat memberikan kinerja terbaik.

3. Kinerja Pegawai

a. Pengertian Kinerja

Mangkunegara (2011:67) mengemukakan bahwa istilah kinerja berasal

dari kata job performance atau actual performance yaitu hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Sedangkan menurut Fahmi (2010:2), kinerja adalah hasil yang

diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit

oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode

waktu.Selanjutnya, Sedarmayanti (2013:260) menjelaskan kinerja adalah

hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang

dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang

bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan

moral maupun etika.

Dari beberapa definisi kinerja pegawai yang diberikan oleh beberapa

ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai merupakan

hasil kerja baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari seseorang atau

sekelompok orang dalam satu periode untuk diselesaikan berdasarkan

tugas dan tanggung jawabnya di dalam perusahaan.

Page 31: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

14

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Timpe (1992:31) dalam Mangkunegara (2014:15). Faktor-

faktor kinerja terdiri dari:

1) Faktor internal yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat

seseorang. Misalnya, kinerja seseorang baik disebabkan karena

mempunyai kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras,

sedangkan seseorang mempunyai kinerja jelek disebabkan orang

tersebut mempunyai kemampuan rendah dan orang tersebut tidak

memiliki upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya.

2) Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

seseorang yang berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap,

tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja

dan iklim organisasi.

c. Faktor-Faktor Umum Penilaian Kinerja

Menurut Dessler (2006:329) faktor-faktor umum penilaian kinerja

antara lain adalah:

1) Kualitas, yaitu akurasi, ketelitian, tingkat dapat diterimanya kinerja

pekerjaan

2) Produktivitas, yaitu kuantitas dan efisiensi yang dihasilkan pekerjaan

dalam periode waktu tertentu

3) Pengetahuan mengenai pekerjaan, yaitu keahlian praktis, teknik dan

informasi yang digunakan di pekerjaan

Page 32: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

15

4) Ketepercayaan, yaitu tingkatan di mana karyawan dapat dipercaya

berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan dan penindaklanjutan.

5) Ketersediaan, yaitu tingkatan di mana karyawan tepat waktu,

mengobservasi penentuan waktu istirahat/jam makan, dan keseluruhan

catatan kehadiran

6) Kebebasan, yaitu tingkatan kinerja pekerjaan dengan sedikit atau tanpa

supervisi.

d. Tujuan Penilaian Kinerja

Tujuan penilaian kinerja menurut Sedarmayanti (2013:264) adalah

sebagai berikut:

1) Mengetahui keterampilan dan kemampuan karyawan.

2) Sebagai dasar perencanaan bidang kepegawaian khususnya

penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja.

3) Sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan seoptimal

mungkin, sehingga dapat diarahkan jenjang/kariernya, kenaikan

pangkat dan kenaikan jabatan.

4) Mendorong terciptanya hubungan timbal balik yang sehat antara

atasan dan bawahan.

5) Mengetahui kondisi organisasi secara keseluruhan dari bidang

kepergawaian khususnya kinerja karyawan dalam bekerja.

6) Secara pribadi, karyawan mengetahui kekuatan dan kelemahannya

sehingga dapat memacu perkembangannya. Bagi atasan yang menilai

Page 33: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

16

akan lebih memperhatikan dan mengenalbawahan/karyawannya,

sehingga dapat lebih memotivasi karyawan.

7) Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan dapat bermanfaat bagi

penelitian dan pengembangan di bidang kepegawaian.

4. Kepuasan Kerja

a. Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja menurut Hasibuan (2013:202) adalah sikap emosional

yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan

oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Sedangkan Robbins

(2014:99) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu perasaan positif

tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi

karakteristiknya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi

memiliki perasaan-perasaan positif tentang pekerjaan tersebut, sementara

seseorang yang tidak puas memiliki perasaan-perasaan negatif tentang

pekerjaan tersebut. Selanjutnya Greenberg dan Baron (2003:148) dalam

Wibowo (2016:415) mendeskripsikan kepuasan kerja sebagai sikap positif

atau negatif yang dilakukan individual terhadap pekerjaan mereka.

Berdasarkan definisi dari para ahli di atas, maka dapat disimpulkan

kepuasan kerja merupakan perasaan positif atau negatif seorang pegawai

terhadap pekerjaannya yang tercermin dari moral kerja, kedisiplinan dan

prestasi kerjanya.

Page 34: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

17

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja Sutrisno (2011:80)

adalah:

1) Faktor psikologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan

kejiwaan karyawan, yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja,

sikap kerja, bakat dan keterampilan .

2) Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi

sosial antarkaryawan maupun karyawan dengan atasan.

3) Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan fisik

karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu dan waktu

istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan,

pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur dan sebagainya.

4) Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan

serta kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem dan besarnya gaji,

jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan,

promosi dan sebagainya.

c. Dampak Ketidakpuasan Kerja

Ketidakpuasan kerja pada karyawan dapat berdampak buruk bagi

kinerja perusahaan. Dampak dari ketidakpuasan kerja menurut Robbins

(2014:112) dapat dinyatakan dengan sejumlah cara, antara lain:

1) Keluar (Exit): perilaku yang ditujukan untuk meninggalkan organisasi,

termasuk mencari posisi baru dan mengundurkan diri.

Page 35: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

18

2) Suara (voice): secara aktif dan konstruktif berusaha memperbaiki

kondisi, termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah

dengan atasan, dan beberapa bentuk aktivitas serikat kerja.

3) Kesetiaan (loyality): secara pasif tetapi optimistis menunggu

membaiknya kondisi, termasuk membela organisasi ketika berhadapan

dengan kecaman eksternal dan mempercayai organisasi dan

manajemennya untuk “melakukan hal yang benar”

4) Pengabaian (Neglect): secara pasif membiarkan kondisi menjadi lebih

buruk, termasuk ketidakhadiran atau keterlambatan yang terus-

menerus, kurangnya usaha, dan meningkatnya angka kesalahan.

d. Dimensi Kepuasan Kerja

Ada lima dimensi yang diformulasikan selama bertahun-tahun yang

lalu dan digunakan untuk mengukur kepuasan kerja. Kelima dimensi

tersebut diuraikan Luthans (2011:141) sebagai berikut :

1) Pekerjaan itu sendiri, merupakan sejauh mana karyawan memandang

pekerjaannya sebagai pekerjaan yang menarik, memberikan

kesempatan untuk belajar dan peluang untuk menerima tanggung

jawab.

2) Penggajian merupakan jumlah balas jasa finansial yang diterima

karyawan dan tingkat di mana hal ini dipandang sebagai suatu hal

yang adil dalam organisasi.

Page 36: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

19

3) Kesempatan promosi merupakan kesempatan untuk kemajuan dalam

organisasi.

4) Supervisi adalah kemampuan penyelia untuk memberikan bantuan

secara teknis maupun memberikan dukungan.

5) Rekan kerja merupakan suatu tingkatan dimana rekan kerja bersikap

saling bersahabat dan memberikan dukungan.

5. Stres Kerja

a. Pengertian Stres Kerja

Menurut Robbins (2008:368), stres adalah suatu kondisi dinamis di

mana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan atau sumber

daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan

hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Sedangkan menurut Luthans

(2011:279), stres didefinisikan sebagai suatu respon adaptif terhadap

situasi eksternal yang menghasilkan penyimpangan fisik, psikologis dan

atau perilaku pada anggota organisasi. Selain itu, Mangkunegara

(2011:157) menyatakan bahwa stres kerja adalah perasaan tertekan yang

dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja tampak dari

emosi yang tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit

tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup,

tekanan darah meningkat, dan mengalami gangguan pencernaan.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa stres kerja

adalah perasaan tertekan karyawan dalam menghadapi pekerjaannya yang

Page 37: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

20

dapat menimbulkan penyimpangan secara fisik, psikologis dan perilaku

karyawan tersebut.

b. Penyebab Stres Kerja

Penyebab stres kerja menurut Mangkunegara (2011:157) antara lain

beban kerja yang dirasakan terlalu berat, waktu kerja yang mendesak,

kualitas pengawasan kerja yang rendah, iklim kerja yang tidak sehat,

otoritas kerja yang tidak memadai yang berhubungan dengan tanggung

jawab, konflik kerja, perbedaan nilai antara karyawan dengan pemimpin

yang frustasi dalam kerja. Sedangkan Robbins (2008:371) mengemukakan

bahwa penyebab stres kerja ada beberapa faktor, yaitu:

1) Faktor lingkungan, selain mempengaruhi desain struktur dalam

organisasi, ketidakpastian lingkungan juga mempengaruhi tingkat stres

para karyawan dalam organisasi. Faktor lingkungan yang dapat

menyebabkan stres dibagi menjadi tiga, yaitu ketidakpastian ekonomi,

ketidakpastian politik dan perubahan teknologi.

2) Faktor Organisasi, Tidak sedikit faktor di dalam organisasi yang dapat

menyebabkan stres. Kita dapat mengelompokkan faktor-faktor ini

menjadi tiga yaitu:

a) Tuntutan tugas adalah faktor yang terkait dengan pekerjaan

seseorang. Tuntutan tersebut meliputi desain pekerjaan individual

(otonomi, keragaman tugas, tingkat otomatisasi), kondisi kerja,

dan tata letak fisik pekerjaan.

Page 38: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

21

b) Tuntutan peran berkaitan dengan tekanan yang diberikan kepada

seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu dalam organisasi.

Konflik peran menciptakan ekspektasi yang mungkin sulit untuk

diselesaikan atau dipenuhi. Beban peran yang berlebihan dialami

ketika karyawan diharapkan melakukan lebih banyak dari waktu

yang ada.

c) Tuntutan antarpribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh

karyawan lain. Tidak adanya dukungan dari kolega dan hubungan

antarpribadi yang buruk dapat menyebabkan stres, terutama di

antara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial tinggi.

3) Faktor pribadi, yang temasuk ke dalam faktor pribadi adalah masalah

keluarga, masalah ekonomi pribadi serta kepribadian dan karakter

yang melekat dalam diri seseorang.

c. Dampak Stres Kerja

Robbins (2008:375) membagi konsekuensi stres menjadi 3 kategori

umum, yaitu:

1) Gejala fisiologis, pengaruh awal stres biasanya berupa gejala-gejala

fisiologis. Stres dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme,

meningkatkan detak jantung dan tarikan nafas, menaikan tekanan

darah, menimbulkan sakit kepala, dan memicu serangan jantung.

2) Gejala psikologis, stres dapat menyebabkan ketidakpuasan. Stres yang

berkaitan dengan pekerjaan dapat menyebabkan ketidakpuasan terkait

Page 39: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

22

dengan pekerjaan. Stres juga muncul dalam beberapa kondisi

psikologis lainnya seperti ketegangan, kecemasan, kejenuhan dan suka

menunda-nunda pekerjaan.

3) Gejala perilaku, gejala-gejala stres yang berkaitan dengan perilaku

meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran dan

perputaran karyawan, juga perubahan kebiasaan makan, pola merokok

dan konsumsi alkohol, bicara yang gagap, kegelisahan dan

ketidakteraturan waktu tidur.

d. Cara Mengelola Stres Kerja

Mengelola stres kerja yang dikemukakan oleh Robbins (2008:378),

yaitu:

1) Pendekatan Individu

Seorang karyawan memiliki tanggung jawab pribadi untuk

mengurangi tingkat stres.Strategi individual yang telah terbukti efektif

meliputi penerapan teknik manajemen waktu, penambahan waktu olah

raga, pelatihan relaksasi, dan perluasan jaringan dukungan sosial.

2) Pendekatan Organisasional

Beberapa faktor yang menyebabkan stres terutama tuntutan tugas

dan tuntutan peran dikendalikan oleh manajemen. Dengan sendirinya

faktor-faktor tersebut dapat dimodifikasi atau diubah. Strategi yang

bisa manajemen pertimbangkan meliputi seleksi personel dan

penempatan kerja yang lebih baik, pelatihan, penetapan tujuan yang

Page 40: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

23

realistis, pendesainan ulang pekerjaan, peningkatan keterlibatan

karyawan, perbaikan dalam komunikasi organisasi, penawaran cuti

panjang atau sabatikal (biasanya untuk penelitian, kuliah atau

bepergian) kepada karyawan dan penyelenggaraan program-program

kesejahteraan perusahaan.

6. Kompetensi

a. Pengertian Kompetensi

Dalam suatu organisasi atau perusahaan mempunyai tujuan untuk

dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi atau perusahaan

membutuhkan SDM yang kompeten. Kompetensi menurut Darsono dan

Siswandoko (2011:123) adalah perpaduan keterampilan, pengetahuan,

kreativitas, dan sikap positif terhadap pekerjaan tertentu yang di wujudkan

dalam kinerja. Kompetensi merupakan karakter seseorang pekerja yang

mampu menghasilkan kinerja terbaik di banding orang lain. Kemudian,

Wibowo (2016:271) mendefinisikan kompetensi sebagai suatu

kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau

tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung

oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan demikian,

kompetensi menunjukkan keterampilan dan pengetahuan yang dicirikan

oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai sesuatu yang

terpenting, sebagai unggulan bidang tersebut.

Page 41: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

24

Arti kompetensi oleh Spencer dalam Moeheriono (2012:5) adalah

karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas

kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang

memiliki hubungan kausal atau sebab akibat dengan kriteria menjadi

acuan, efektif atau berkinerja prima atau superior ditempat kerja atau pada

situasi tertentu.Sedangkan Mc Clelland dalam Moeheriono (2012:6)

mengatakan bahwa kompetensi adalah karakteristik dasar personel yang

menjadi faktor penentu sukses tidaknya seseorang dalam mengerjakan

suatu pekerjaan atau pada suatu situasi tertentu.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi

adalah keterampilan, pengetahuan serta perilaku positif seseorang dalam

melakukan suatu pekerjaan. Seseorang yang memiliki kompetensi dalam

suatu bidang pekerjaan menunjukkan keunggulan orang tersebut

dibanding orang lain dan akan menghasilkan kinerja yang baik.

b. Dimensi Kompetensi

Menurut Moeheriono (2012:16) ada 5 dasar dimensi kompetensi yang

harus dimiliki oleh semua individu, terutama untuk seorang karyawan

dalam menjalankan tugasnya pada suatu organisasi, yaitu sebagai berikut:

1) Task skill yaitu keterampilan untuk melaksanakan tugas-tugas rutin

sesuai dengan standar di tempat kerja.

2) Task management skill yaitu keterampilan untuk mengelola

serangkaian tugas yang berbeda yang muncul dalam pekerjaan.

Page 42: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

25

3) Contingency management skill yaitu keterampilan mengambil

tindakan yang cepat dan tepat bila timbul suatu masalah dalam

pekerjaan.

4) Job role environment skills yaitu keterampilan untuk bekerjasama

serta memelihara kenyamanan lingkungan kerja.

5) Transfer skill yaitu keterampilan untuk beradaptasi dengan lingkungan

kerja baru.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi

Zwell (2000:56-68) dalam Wibowo (2016:283) mengungkapkan

bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecakapan

kompetensi seseorang, yaitu sebagai berikut:

1) Keyakinan dan nilai-nilai

Keyakinan orang tentang dirinya maupun terhadap orang lain akan

sangat mempengaruhi perilaku. Apabila orang percaya bahwa mereka

tidak kreatif dan inovatif, mereka tidak akan berusaha berpikir tentang

cara baru atau berbeda dalam melakukan sesuatu.

2) Keterampilan

Keterampilan memainkan peran di banyak kompetensi. Berbicara di

depan umum merupakan keterampilan yang dapat dipelajari,

dipraktikkan, dan diperbaiki.

Page 43: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

26

3) Pengalaman

Keahlian dari banyak kompetensi memerlukan pengalaman

mengorganisasi orang, komunikasi di hadapan kelompok,

menyelesaikan masalah dan sebagainya.

4) Karakteristik kepribadian

Orang merespons dan berinteraksi dengan kekuatan dan lingkungan

sekitarnya. Kepribadian dapat mempengaruhi keahlian manajer dan

pekerja dalam sejumlah kompetensi, termasuk dalam penyelesaian

konflik, menunjukkan kepedulian interpersonal, kemampuan bekerja

dalam tim, memberikan pengaruh dan membangun hubungan.

5) Motivasi

Motivasi merupakan faktor kompetensi yang dapat berubah.Dengan

memberikan dorongan, apresiasi terhadap pekerjaan bawahan,

memberikan pengakuan dan perhatian individual dari atasan dapat

mempunyai pengaruh positif terhadap motivasi seseorang bawahan.

6) Isu emosional

Hambatan emosional yang dapat membatasi penguasaan kompetensi.

Takut membuat kesalahan, menjadi malu, merasa tidak disukai atau

tidak menjadi bagian, semuanya cenderung membatasi motivasi dan

inisiatif.

Page 44: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

27

7) Kemampuan intelektual

Kompetensi tergantung pada pemikiran kognitif seperti pemikiran

konseptual dan pemikiran analitis.

8) Budaya organisasi

Budaya organisasi mempengaruhi kompetensi sumber daya manusia

dalam kegiatan sebagai berikut :

a) Praktik rekrutmen dan seleksi karyawan mempertimbangkan siapa

di antara pekerja yang dimasukkan dalam organisasi dan tingkat

keahliannya tentang kompetensi.

b) Sistem penghargaan mengomunikasikan pada pekerja bagaimana

organisasi menghargai kompetensi.

c) Praktik pengambilan keputusan memengaruhi kompetensi dalam

memberdayakan orang lain, inisiatif, dan memotivasi orang lain.

d) Filosofi organisasi-misi, visi dan nilai-nilai berhubungan dengan

semua kompetensi.

e) Kebiasaan dan prosedur memberi informasi kepada pekerja tentang

berapa banyak kompetensi yang diharapkan.

f) Komitmen pada pelatihan dan pengembangan mengomunikasikan

pada pekerja tentang pentingnya kompetensi tentang pembangunan

berkelanjutan.

g) Proses organisasional yang mengembangkan pemimpin secara

langsung memengaruhi kompetensi kepemimpinan.

Page 45: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

28

7. Keterkaitan Antar Variabel

a. Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

Howell dan Robert (1986) dalam Wijono (2010: 122) memandang

bahwa kepuasan kerja sebagai hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau

tidak sukanya karyawan terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya.

Dengan kata lain, kepuasan kerja mencerminkan sikap karyawan terhadap

pekerjaannya. Jika karyawan bersikap positif terhadap pekerjaan yang

dikerjakannya, maka ia akan memperoleh perasaan puas terhadap apa

yang dikerjakannya. Sebaliknya, jika karyawan bersikap negatif (tidak

suka), maka ia akan merasa tidak puas terhadap apa yang dikerjakannya.

Selanjutnya, Mariskha (2011:43) juga menyatakan bahwa apabila

organisasi/perusahaan mempunyai karyawan yang lebih puas cenderung

lebih efektif bila dibandingkan organisasi yang mempunyai karyawan

yang kurang puas.Hal tersebut didukung oleh penelitian dari Suwardi &

Utomo (2011), kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan.

b. Hubungan antara Stres Kerja dengan Kinerja

Keenan dan Newton (1984) dalam Wijono (2010:146) berpendapat

stres kerja perwujudan dari kekaburan peran, konflik peran dan beban

kerja yang berlebihan. Kondisi ini selanjutnya akan dapat mengganggu

prestasi dan kemampuan individu dalam bekerja. Stres kerja yang dapat

meningkatkan motivasi kerja dianggap sebagai stres yang positif

Page 46: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

29

(eustress), sebaliknya, “stressor” yang dapat mengakibatkan hancurnya

produktivitas kerja karyawan disebut sebagai stres negatif (distress)

(Wijono, 2010:144). Robbins (2008:383) mengemukakan bahwa stres

kerja dapat berpengaruh positif ataupun negatif terhadap kinerja

karyawan. Bagi banyak karyawan, tingkat stres yang rendah hingga

menengah memungkinkan mereka untuk menunaikan pekerjaan secara

lebih baik dengan cara meningkatkan intensitas kerja, kesiagaan, dan

kemampuan bereaksi mereka. Namun demikian, tingkat stres kerja yang

tinggi atau bahkan menengah yang terus-menerus dirasakan dalam periode

yang lama, pada akhirnya akan merugikan dan kinerja pun menurun. Hal

ini sesuai dengan hasil penelitian Militya, dkk (2014) menunjukkan bahwa

ada pengaruh positif stres kerja dengan kinerja pegawai, sementara

penelitian Chadek, dkk (2014) bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan

stres kerja dengan kinerja karyawan.

c. Hubungan antara Kompetensi Pegawai dengan Kinerja

Spencer dalam Moeheriono (2012:10) mengemukakan hubungan

antara kompetensi karyawan dengan kinerja adalah sangat erat dan penting

sekali, relevansinya ada dan kuat akurat, bahkan mereka (karyawan)

apabila ingin meningkatkan kinerjanya seharusnya mempunyai

kompetensi yang sesuai dengan pekerjaannya (the right man on the right

job). Hal tersebut didukung oleh penelitian dari Suparno dan Sudarwati

Page 47: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

30

(2014) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan

kompetensi terhadap kinerja pegawai.

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitan Terdahulu

No Peneliti/Tahun &

Judul

Metodologi penelitian Hasil

Perbedaan Persamaan

1. I Putu Ari Saputra,

I Wayan Bagia,

dan I Wayan

Suwendra

(2016)

Pengaruh

Kompetensi dan

Disiplin Kerja

terhadap Kinerja

Karyawan

1. Penelitian saat

ini

menggunakan

variabel

kepuasan kerja,

dan stres kerja

sedangkan

penelitian

terdahulu tidak

2. Penelitian saat

ini

menggunakan

analisis regresi,

penelitian

terdahulu

menggunakan

path analysis

1. Peneliti saat

ini dan peneliti

terdahulu

sama-sama

menggunakan

kompetensi

kerja sebagai

variabel bebas

dan kinerja

sebagai

variabel terikat

Hasil penelitian

menunjukkan ada

pengaruh positif dan

signifikan dari

kompetensi dan disiplin

kerja terhadap kinerja

karyawan, kompetensi

terhadap disiplin kerja

karyawan dan disiplin

kerja terhadap kinerja

karyawan pada Hotel

Pita A Tjampuhan

Resort & Spa.

2. Ida Bagus

Komang Surya

Dharma Putra dan

Agoes Ganesha

Rahyuda

(2015)

Pengaruh

Lingkungan Kerja

Fisik dan Stres

Kerja terhadap

Kinerja Pegawai

di UPT Pengujian

Kendaraan

Bermotor Dinas

Perhubungan Kota

Denpasar

1. Penelitian saat

ini

menggunakan

variabel

kepuasan kerja,

dan kompetensi

pegawai

sedangkan

penelitian

terdahulu tidak

2. Penelitian saat

ini

menggunakan

analisis regresi,

penelitian

terdahulu

1. Peneliti saat

ini dan peneliti

terdahulu

sama-sama

menggunakan

stres kerja

sebagai

variabel bebas

dan kinerja

sebagai

variabel terikat

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

stres kerja secara

signifikan memediasi

pengaruh lingkungan

kerja fisik terhadap

kinerja. Hasil lainnya

menunjukkan

lingkungan kerja fisik

berpengaruh negatif

terhadap stres kerja.

Begitu pula dengan stres

kerja berpengaruh

negatif terhadap kinerja.

Sedangkan lingkungan

fisik berpengaruh positif

Page 48: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

31

menggunakan

path analysis

dan signifikan terhadap

kinerja.

3. Angga Rahyu

Shaputra & Susi

Hendriani

(2015)

Pengaruh

Kompetensi,

Komitmen dan

Pengembangan

Karir terhadap

Kinerja Karyawan

PT BANK BRI

(Persero) Kantor

Wilayah

Pekanbaru

1. Penelitian

terdahulu

menggunakan

variabel

pengembangan

karir dan

komitmen,

penelitian saat

ini tidak

1. Sama-sama

menggunakan

variabel

kompetensi

sebagai

variabel bebas

dan variabel

kinerja

sebagai

variabel

terikat

2. Sama-sama

menggunakan

analisis

regresi

Hasil penelitiannya

adalah faktor

pengembangan karir

tidak berpengaruh

terhadap kinerja

karyawan, variabel

kompetensi dan

komitmen secara parsial

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja

karyawan. Faktor

kompetensi, komitmen

dan pengembangan karir

berpengaruh secara

simultan terhadap kinerja

pegawai.

4. Chadek Novi

Charisma Dewi,

I Wayan Bagia,

Gede Putu Agus

J. S

(2014)

Pengaruh Stres

Kerja dan

Kepuasan Kerja

terhadap Kinerja

Karyawan pada

Bagian Tenaga

Penjualan UD

Surya Raditya

Negara

1. Penelitian saat

ini

menggunakan

variabel

kompetensi

pegawai

sedangkan

penelitian

terdahulu tidak

2. Penelitian saat

ini

menggunakan

analisis regresi,

penelitian

terdahulu

menggunakan

analisis jalur

1. Peneliti saat

ini dan peneliti

terdahulu

sama-sama

menggunakan

stres kerja dan

kepuasan kerja

sebagai

variabel bebas

dan kinerja

sebagai

variabel terikat

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada

pengaruh positif dan

signifikan stres kerja dan

kepuasan kerja terhadap

kinerja karyawan. Ada

hubungan negatif dan

signifikan stres kerja

dengan kepuasan kerja

karyawan. Ada pengaruh

negatif dan signifikan

stres kerja dengan

kinerja karyawan. Ada

pengaruh positif dan

signifikan kepuasan

kerja karyawan dengan

kinerja karyawan.

5. Suparno &

Sudarwati

(2014)

Pengaruh

Motivasi, Disiplin

Kerja dan

Kompetensi

terhadap Kinerja

Pegawai Dinas

Pendidikan

Kabupaten Sragen

1. Penelitian saat

ini

menggunakan

variabel

kepuasan kerja

dan stres kerja

sedangkan

penelitian

terdahulu tidak

1. Peneliti saat

ini dan

peneliti

terdahulu

sama-sama

menggunakan

kompetensi

sebagai

variabel bebas

dan kinerja

sebagai

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada

pengaruh positif dan

signifikan motivasi

terhadap kinerja

pegawai. Ada pengaruh

positif dan signifikan

disiplin kerja terhadap

kinerja pegawai. Ada

pengaruh positif dan

signifikan kompetensi

Page 49: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

32

variabel

terikat

terhadap kinerja

pegawai.

6. Militya Ch.

Takasenseran,

Ailvya L. Mandey

dan Christoffel

Kojo (2014)

Pengaruh

Lingkungan Kerja,

Komunikasi dan

Stres kerja

terhadap Kinerja

Pegawai pada

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Provinsi SULUT

1. Penelitian saat

ini

menggunakan

variabel

kepuasan kerja

dan

kompetensi

pegawai

sebagai

variabel bebas

sedangkan

penelitian

terdahulu tidak

1. Peneliti saat

ini dan peneliti

terdahulu

sama-sama

menggunakan

stres kerja

sebagai

variabel bebas

dan kinerja

sebagai

variabel terikat

2. Sama-sama

menggunakan

analisis regresi

berganda

Hasil penelitian

menunjukkan secara

parsial lingkungan kerja,

komunikasi dan stres

kerja memiliki pengaruh

positif dan signifikan

terhadap kinerja

pegawai.

7. Ajayi Mofoluwake

P, & Abimbola

Oluremi H.

(2013)

Job Satisfaction,

Organizational

Stress and

Employee

Performance: a

study of NAPIMS

1. Penelitian saat

ini

menggunakan

variabel Stres

Kerja dan

kompetensi

karyawan

sebagai

variabel bebas

sedangkan

penelitian

terdahulu tidak

1. Peneliti saat

ini dan peneliti

terdahulu

sama-sama

menggunakan

kepuasan kerja

sebagai

variabel bebas

dan kinerja

sebagai

variabel terikat

2. Sama-sama

menggunakan

analisis regresi

berganda

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

ada hubungan antara

kepuasan kerja dan

kinerja karyawan; juga

ada hubungan negatif

yang menyatakan bahwa

stres organisasi

menurunkan kinerja

karyawan.

8. Kartika

Yanidrawati, F.

Sri Susilaningsih,

Irman Somantri

(2013)

Hubungan

Kepuasan Kerja

dengan Kinerja

Perawat di Ruang

Rawat Inap RSUD

Kabupaten Bekasi

1. Penelitian saat

ini

menggunakan

variabel stres

kerja dan

kompetensi

karyawan

sebagai

variabel bebas

sedangkan

penelitian

terdahulu tidak

2. Penelitian

terdahulu

1. Peneliti saat

ini dan peneliti

terdahulu

sama-sama

menggunakan

kepuasan kerja

sebagai

variabel bebas

dan kinerja

sebagai

variabel terikat

Hubungan antara

kepuasan kerja dengan

kinerja perawat di RSUD

Kabupaten Bekasi

didapatkan t hitung

8,939 > t tabel 2,363

pada α = 0,05 yang

menunjukkan koefisiensi

korelasi tersebut

menunjukkan terdapat

hubungan antara

kepuasan kerja dengan

kinerja perawat.

Page 50: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

33

menggunakan

analisis

korelasi,

penelitian saat

ini

menggunakan

analisis regresi

berganda

9. Edduar Hendri

(2011)

Pengaruh Stres

Kerja terhadap

Kinerja Pegawai

Universitas PGRI

Palembang

1. Penelitian saat

ini

menggunakan

variabel stres

kerja dan

kompetensi

karyawan

sebagai

variabel bebas

sedangkan

penelitian

terdahulu tidak

2. Penelitian

terdahulu

menggunakan

analisis

korelasi,

penelitian saat

ini

menggunakan

analisis regresi

berganda

1. Peneliti saat

ini dan peneliti

terdahulu

sama-sama

menggunakan

stres kerja

sebagai

variabel bebas

dan kinerja

sebagai

variabel terikat

Hasil uji hipotesis

diperoleh t hitung 764 >

2,000, hal ini

menunjukkan bahwa H0

ditolak Ha diterima,

berarti ada pengaruh

antara stres kerja

terhadap kinerja pegawai

pada Universitas PGRI

Palembang.

10. Mariskha Z

(2011)

Pengaruh Stres

Kerja dan

Kepuasan Kerja

terhadap Kinerja

Karyawan Surat

Kabar Harian

Lokal di Kota

Palembang

1. Penelitian saat

ini

menggunakan

variabel

kompetensi

karyawan

sedangkan

penelitian

terdahulu tidak

2. Penelitian saat

ini meneliti

pegawai

BUMN

sedangkan

penelitian

terdahulu

1. Peneliti saat

ini dan peneliti

terdahulu

sama-sama

menggunakan

kepuasan kerja

dan stres kerja

sebagai

variabel bebas

dan kinerja

sebagai

variabel terikat

2. Sama-sama

menggunakan

analisis regresi

berganda

Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa

stres kerja dan kepuasan

kerja secara parsial tidak

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja

karyawan. Sedangkan

stres kerja dan kepuasan

kerja secara simultan

berpengaruh terhadap

kinerja karyawan.

Page 51: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

34

meneliti

karyawan

swasta

11. Suwardi & Joko

Utomo

(2011)

Pengaruh Motivasi

Kerja, Kepuasan

Kerja dan

Komitmen

Organisasional

terhadap Kinerja

Pegawai

1. Penelitian saat

ini

menggunakan

variabel stres

kerja, dan

kompetensi

pegawai

sedangkan

penelitian

terdahulu tidak

1. Peneliti saat

ini dan peneliti

terdahulu

sama-sama

menggunakan

kepuasan kerja

sebagai

variabel bebas

dan kinerja

sebagai

variabel terikat

2. Sama-sama

menggunakan

analisis regresi

berganda

Hasil penelitian ini

adalah motivasi

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

kinerja karyawan,

kepuasan

kerjaberpengaruh positif

dan signifikan terhadap

kinerja, komitmen

organisasi

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

kinerja. Motivasi,

kepuasan kerja dan

komitmen organisasi

secara bersama-sama

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

kinerja.

Page 52: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

35

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan telaah pustaka yang diajukan dalam penelitian ini, maka

dikembangkan model sebagai kerangka pemikiran dari penelitian ini seperti

gambar dibawah ini.

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Kepuasan Kerja (X1)

1. Pekerjaan itu sendiri

2. Penggajian

3. Kesempatan Promosi

4. Supervisi

5. Rekan Kerja

Luthans (2011:141)

Stres Kerja (X2)

1. Faktor Lingkungan

2. Faktor Organisasi

3. Faktor Individu

Robbins (2008:371)

4.

Kompetensi Pegawai (X3)

1. Keyakinan & nilai-nilai

2. Keterampilan

3. Pengalaman

4. Karakteristik

Kepribadian

5. Motivasi

6. Isu emosional

7. Kemampuan intelektual

8. Budaya organisasi

Zwell (2000:56-68) dalam

Wibowo (2016:283)

Kinerja Pegawai (Y)

1. Kualitas

2. Produktivitas

3. Pengetahuan

4. Keterpercayaan

5. Ketersediaan

6. Kebebasan Dessler(2006:322)

H1

H2

22

H3

H4

Metode Analisis Data:

1. Uji Kualitas Data

2. Uji Asumsi Klasik

3. Analisis Regresi Berganda

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Implikasi

Page 53: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

36

D. Hipotesis

Berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti, maka hipotesis

yangdigunakan dalam penelitian ini adalah :

1. H01 = Kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja pegawai

H1 = Kepuasan kerja berpangaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai

2. H02 = Stres kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai

H2 = Stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerjapegawai

3. H03 = Kompetensi pegawai tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja pegawai

H3 = Kompetensi pegawai berpengaruh signifikan terhadap

kinerja pegawai

4. H04 = Kepuasan kerja, stres kerja, dan kompetensi pegawai tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai

H4 = Kepuasan kerja, stres kerja, dan kompetensi pegawai

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai

Page 54: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan PT PLN (Persero) Area

Lenteng Agung di Jalan Duren Tiga Raya No. 100 Pancoran, Jakarta Selatan

12740.Penelitian ini berfokus pada permasalahan mengenai kepuasan kerja, stres

kerja dan kompetensi pegawai terhadap kinerja pegawai PT PLN (Persero) Area

Lenteng Agung. Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan mulai dari tanggal

1 Mei 2016 – 26 Juli 2016.

B. Metode Penentuan Sampel

Menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kulitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka populasi pada penelitian ini adalah seluruh

karyawan pada Kantor Pelayanan PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung yang

berjumlah 79 orang yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 68 orang laki-laki.

Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2011:81) adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik penentuan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling yaitu teknik

pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi

Page 55: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

38

setiap unsur atau anggota populasi untuk menjadi sampel (Sugiyono, 2011:84).

Dengan pendekatan teknik sampling insidental yaitu teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2011:85).

Adapun jumlah sampel yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 44

pegawai berdasarkan rumus Slovin dalam Amos (2014:91):

n = 𝑁

1+(𝑁𝑥𝑒2)

Dimana :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

ditolerir, (peneliti memilih 10% atau 0,1).

n = 79

1+(79 𝑥0,12) = 44,134 (pembulatan menjadi 44)

Berdasarkan rumus tersebut, maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel

dalam penelitian ini adalah sebanyak 44 pegawai PT PLN (Persero) Area Lenteng

Agung. Selanjutnya, kuesioner disebar secara langsung oleh peneliti pada tanggal

26 Juli 2016 kepada 44 pegawai PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung.

Page 56: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

39

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang dibutuhkan untuk melengkapi proses

penelitian ini, penulis melakukan serangkaian kegiatan yang bersumber dari:

1. Sumber Primer

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sugiyono, 2011:137). Dalam hal ini, data diperoleh

dengan cara:

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti dan juga mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2011:137).

Pada penelitian ini, penulis mewawancarai pegawai dan Supervisor

Administrasi Umum PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung yaitu Ibu

Wardha Salsabiela.

1) Wawancara tidak terstruktur

Menurut Sugiyono (2011:140) wawancara tidak terstruktur adalah

wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya

berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Page 57: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

40

b. Angket (Questionnaire)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan caramember seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011:142).

Kuesioner/angket yang berisi sejumlah pertanyaan yang kemudian

dijawab oleh responden penelitian. Peneliti menyebarkan kuesioner untuk

kepentingan penelitian ini kepada 44 pegawai Kantor Pelayanan PT PLN

(Persero) Area Lenteng Agung.

Metode angket digunakan untuk memperoleh data tentang kepuasan

kerja, stres kerja dan kompetensi pegawai terhadap kinerja pegawai pada

PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung. Dalam penelitian ini angket

disusun dengan menggunakan skala ordinal, yaitu skala pengukuran yang

tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat

construct yang diukur (Sugiyono, 2009:98). Berdasarkan pengertian

tersebut, maka skala yang digunakan adalah skala ordinal dengan tujuan

untuk memberikan informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel

tersebut diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner yang

memenuhi persyaratan-persyaratan tipe skala likert. Skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011:93). Untuk setiap pilihan

jawaban diberi skor, skor tersebut seperti pada tabel 3.1 :

Page 58: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

41

Tabel 3.1

Penentuan Jawaban Kuesioner

Alternatif Jawaban Bobot Nilai

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-Ragu ( R ) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono, 2011:94

2. Sumber Sekunder

Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono,

2011:137). Dalam hal ini pengumpulan data sekunder berasal dari buku-buku,

jurnal, situs internet dan data-data yang relevan.

D. Metode Analisis Data

Data yang terkumpul dari pengisian kuesioner diolah dan dianalisis

dengan menggunakan SPSS For Windows 22. Metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linear berganda.

1. Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2011:147) yang dimaksud dengan statistik deskriptif

adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

umum atau generalisasi.

Page 59: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

42

Data yang dianalisis pada penelitian ini berdasarkan hasil pengolahan

kuesioner yang terdiri dari jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, dan masa

kerja.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna mengetahui

seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur

(Duwi, 2010:14). Dalam penelitian ini uji validitas kuesioner dengan

menggunakan metode pearson correlation, yaitu mengkorelasikan antara

skor item dengan skor total instrumen dan dengan metode corrected item-

total correlation yaitu dengan mengkorelasikan tiap item dengan skor

total kemudian hasil dikoreksi agar tidak over estimasi (Duwi, 2010:14).

Selanjutnya, untuk mengetahui apakah suatu item valid atau gugur maka

dilakukan perbandingan antara koefisien rhitung dengan koefisien rtabel

untuk degree of freedom (df) = n-2 dan α = 5%, dimana n adalah jumlah

sampel. Setelah itu, membuat kesimpulan dengan cara membandingkan

nilai rhitung dengan rtabel. Kriterianya jika rhitung> rtabel, item instrumen

dinyatakan valid (Rahmat, 2013:163).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

ukur dapat dipercaya atau diandalkan (Noor, 2011:130). Keandalan

pengukuran menggunakan Alfa Cronbach adalah koefisien keandalan

Page 60: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

43

yang menunjukkan seberapa baik item/butir dalam suatu kumpulan secara

positif berkorelasi satu sama lain. Suatu kostruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai alpha lebih besar dari 0,60 (Noor,

2011:165). Pengujian reabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

melihat nilai Alpha Cronbach yang dilakukan sekaligus untuk semua item

pertanyaan.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi

penelitian, data variabel dependen dan independen yang dipakai apakah

berdistribusi normal atau tidak (Noor, 2011:174).

Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah dengan

metode Probability Plots dan metode Kolmogorov-Smirnov Z. Pada

metode Probability Plots dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi

kenormalan adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal atau tidak

mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas. Sedangkan pada metode Kolmogorov-Smirnov Z dasar

pengambilan keputusannya adalah jika signifikansi < 0,05 maka data tidak

berdistribusi normal, jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi

normal(Duwi, 2010:54-61).

Page 61: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

44

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah keadaan dimana antara dua variabel

independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang

sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik

mensyaratkan tidak adanya multikolinearitas (Duwi, 2010:62). Dalam

kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa jika tolerance lebih dari 0,1

dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Duwi,

2010:67).

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan

varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik

mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas ada beberapa metode, antara

lain dengan cara uji Spearman’s rho, uji Park, uji Glejser dan dengan

melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi (Duwi, 2010:67).

Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat

pola titik-titik pada scatterplots regresi dan dengan metode uji Glejser.

Dasar pengambilan keputusan untuk metode uji Glejser yaitu apabila hasil

dari uji Glejser kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data

mengalami heteroskedastisitas dan sebaliknya (Ghozali, 2011:143).

Sedangkan dasar pengambilan keputusan pada scatterplots regresi yaitu

jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas dan di bawah angka

Page 62: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

45

0 pada sumbu y maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas pada model regresi (Duwi, 2010:71-74).

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Pengujian yang dilakukan pada analisis regresi linier berganda yaitu

koefisien determinasi (R2), uji F dan uji t. Persamaan regresi linear berganda

dengan 3 variabel independen sebagai berikut (Duwi, 2010:82) :

Y’ = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan:

Y : Kinerja Pegawai

b0 : Konstanta

b1 : Koefisien regresi untuk X1

b2 : Koefisien regresi untuk X2

b3 : Koefisien regresi untuk X3

X1 : Kepuasan Kerja

X2 : Stres Kerja

X3 : Kompetensi Pegawai

a. Uji Koefisien determinasi (R2)

Analisis R² atau koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen

secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Duwi, 2010:83).

Page 63: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

46

b. Uji t Hitung (Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen.

Prosedur pengujian b1 sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

H0 : b1 = 0, artinya X1 tidak berpengaruh terhadap Y.

Ha :b1 ≠ 0, artinya X1 berpengaruh terhadap Y.

2) Menentukan taraf signifikansi (1%,5% atau 10%)

3) Menentukan t hitung (lihat pada tabel Coefficients) dan t tabel dapat

dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji dua sisi)

dengan df = n-k-1 (k adalah jumlah variabel independen).

4) Pengambilan keputusan

t hitung ≤ t tabel atau -t hitung ≥ -t tabel jadi H0 diterima (tidak

berpengaruh)

t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel jadi H0 ditolak (ada

pengaruh)

5) Pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi

Signifikansi > 0,05 H0 diterima (tidak berpengaruh)

Signifikansi < 0,05 H0 ditolak (ada pengaruh) (Duwi, 2010:86-87).

Page 64: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

47

c. Uji F Hitung (Uji Simultan)

Uji simultan atau uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Prosedur pengujiannya menurut Duwi (2010:83) sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya X1, X2 dan X3 secara bersama-sama

tidak berpengaruh terhadap Y.

Ha :b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya X1, X2 dan X3 secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Y.

2) Menentukan taraf signifikansi (1%,5% atau 10%)

3) Menentukan F hitung (lihat pada tabel ANOVA) dan F tabel dapat

dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 df1 = k-1 dan df2 = n-

k (k adalah jumlah variabel).

4) Pengambilan keputusan

F hitung < F tabel jadi H0 diterima (tidak berpengaruh)

F hitung > F tabel jadi H0 ditolak (ada pengaruh)

5) Pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi

Signifikansi > 0,05 jadi H0 diterima (tidak berpengaruh)

Signifikansi < 0,05 jadi H0 ditolak(ada pengaruh).

Page 65: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

48

E. Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas yaitu kepuasan kerja, stres

kerja dan kompetensi pegawai dan satu variabel terikat yaitu kinerja pegawai.

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Kepuasan Kerja

(X1)

Luthans

(2011:141)

1. Pekerjaan itu

sendiri

1. Tertarik dengan pekerjaan

yang dilakukan

Ordinal

2. Menerima tanggungjawab

dalam pekerjaan

2. Penggajian

1. Imbalan yang diberikan

perusahaan sesuai dengan

beban pekerjaan

3. Kesempatan

promosi

1. Peluang untuk maju dalam

jabatan

4. Supervisi 1. Atasan mampu memberikan

arahan yang mudah dipahami

2. Atasan memotivasi karyawan

untuk melakukan pekerjaan

5. Rekan kerja

1. Memiliki rekan kerja yang

mudah diajak bekerja sama

2. Adanya komunikasi yang

baik dengan rekan kerja

Stres Kerja

(X2)

Robbins

(2008:371)

1. Faktor

Lingkungan

1. Masalah teknologi yang

digunakan

Ordinal

2. Faktor

Organisasi

1. Beban pekerjaan yang

berlebihan

2. Rekan kerja yang kurang

menyenangkan

3. Atasan yang selalu menuntut

3. Faktor Individu

1. Pengaruh masalah keluarga

terhadap pekerjaan

2. Pengaruh masalah ekonomi

terhadap pekerjaan

Page 66: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

49

Kompetensi

Pegawai

(X3)

Zwell (2000:56-

68) dalam

Wibowo

(2016:283)

1. Keyakinan dan

nilai-nilai

1. Percaya diri Ordinal

2. Keterampilan 1. Kemampuan diri atau skill

3. Pengalaman

1. Mempunyai pengalaman

yang cukup dalam bidang

pekerjaan

4. Karakteristik

kepribadian

1. Mampu merespon dan

berinteraksi dengan

lingkungan sekitar

5. Motivasi 1. Apresiasi dan pengakuan

6. Isu emosional 1. Mengatasi rasa takut

membuat kesalahan dengan

menambah pengetahuan

7. Kemampuan

intelektual

1. Mampu berpikir analitis

8. Budaya

organisasi

1. Budaya perusahaan berupa

pelatihan pegawai

Kinerja

(Y)

Dessler

(2006:322)

1. Kualitas 1. Ketelitian dalam bekerja Ordinal

2. Hasil pekerjaan dapat

diterima dengan baik

2. Produktivitas 1. Kuantitas hasil kerja

3. Pengetahuan 1. Keahlian dalam bekerja

4. Keterpercayaan 1. Mampu menyelesaikan

pekerjaan dengan baik

5. Ketersediaan

1. Karyawan menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu

2. Karyawan istirahat sesuai

dengan waktu yang

ditetapkan perusahaan

6. Kebebasan 1. Bekerja secara mandiri

Page 67: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

50

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat PT PLN (Persero)

Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di

Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang

bergerak di bidang Pabrik Gula dan Pabrik Teh mendirikan pembangkit listrik

untuk keperluan sendiri. Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan

pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah

Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada

Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada sekutu.

Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik

melalui delegasi buruh/pegawai listrik dan gas yang bersama-sama dengan

Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk

menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik

Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan

Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan

kapasitas pembangkit listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi

BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang

Page 68: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

51

bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1

Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan

Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola listrik negara dan Perusahaan Gas

Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan pada tahun 1972, sesuai

dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN)

ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang

Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga

listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang

memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis

penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan

Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK

hingga sekarang (www.pln.co.id).

2. Kinerja PLN

PT PLN bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam

jangka waktu 5 tahun dimulai dari tahun 2015 bertekad mewujudkan

ketersediaan listrik dengan menambah kapasitas daya listrik sebesar 35.000

MW termasuk transmisi dan distribusi.

Pada tahun 2015, sebagai tahun resmi dimulainya program, PLN telah

mencatatkan berbagai kemajuan dan beberapa prestasi, mencakup:

a) Menandatangani Power Purchase Agreement dengan pengembang listrik

swasta dengan total daya 14,454 MW dan kontrak EPC dengan total daya

Page 69: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

52

2.883 MW sehingga total capaian proyek yang sudah PPA dan EPC

sebesar 17.336 MW sebagai bagian dari realisasi program 35.000 MW.

b) Menyelesaikan program revaluasi asset Perseroan dalam rangka

memperbaiki pemenuhan ketentuan pinjaman kreditur dan menambah

kemampuan menggalang dana.

c) Menyelesaikan pembangunan pembangkit dengan tambahan kapasitas

daya sebesar 2.035 MW.

d) Menambah 72 Gardu induk dengan daya 6.179 MVA.

e) Mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp 15,58 triliun, naik 11,29%

dari tahun sebelumnya.

f) Mencatatkan kenaikan total penghasilan komprehensif tahun berjalan

sebesar Rp 658,32 triliun, naik 6,263% dari tahun sebelumnya.

g) Mencatatkan kenaikan total ekuitas sebesar 353,2% menjadi sebesar Rp

848,22 triliun.

Pembangunan program pembangkit 35.000 MWdihitung dapat

menyerap tidak kurang 650.000 tenaga kerja langsung dan menyediakan

kesempatan kerja tidak langsung hingga 3 juta orang pekerja. Pada tahun

2015, sebagai bagian dari persiapan PLN dalam mendukung dan memastikan

kesuksesan program pembangkit 35.000 MW, PLN merealisasikan proses

rekrutmen terhadap 4.603 orang calon pegawai baru dengan latar belakang

pendidikan dari jenjang SLTA sampai S2. PLN juga merealisasikan penilaian

kinerja terhadap seluruh karyawan dan menetapkan promosi kenaikan

Page 70: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

53

pangkat/jabatan pada tingkat manajemen atas sebanyak 43 orang, tingkat

manajemen menengah sebanyak 97 orang dan tingkat manajemen puncak

sebanyak 279 orang (www.pln.co.id).

3. Pengelolaan SDM

PT PLN memandang pengelolaan SDM harus berorientasi jangka

panjang, hingga 20-30 tahun mendatang untuk memastikan masa depan

institusi yang semakin baik berkelanjutan. PT PLN memiliki orientasi untuk

membangun SDM yang memiliki kecerdasan tinggi namun senantiasa

bertindak dengan mempertimbangkan hati nurani. Singkatnya, SDM yang

memiliki etika, sopan santun, integritas dan moral baik.

PT PLN menargetkan untuk membentuk seluruh jajaran pegawai PLN

menjadi insan profesional, bertanggung jawab dalam menjalankan amanah

dan punya semangat serta etos kerja yang baik bagi kemajuan perusahaan

dimana dia bekerja. PT PLN meyakini upaya tersebut akan lebih cepat

terealisasi jika dilakukan pendekatan top-down, yakni menjadikan setiap

pemimpin unit sebagai role model yang harus mampu menunjukkan sikap-

sikap profesional, berintegritas dan memiliki etos kerja baik sebagai panutan.

Untuk itu PT PLN bertekad semakin mengintensifkan realisasi program-

program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi pegawai, baik

melalui training di dalam negeri maupun melalui pendalaman pendidikan di

luar negeri. PT PLN bertekad mencetak banyak champion, calon pemimpin

Page 71: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

54

masa depan yang akan memegang estafet kepemimpinan perusahaan di masa

mendatang.

PT PLN juga bertekad menginisiasi terjadinya transfer pengetahuan

diantara seluruh jajaran melalui penerapan program knowledge management

dalam proses bisnis. Selanjutnya bagian dari pengelolaan SDM yang

berkualitas, PT PLN bertekad menyempurnakan implementasi Manajemen

Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) dan menerapkan

Program Strengthening Alignment pada Sistem Manajemen Kinerja

Organisasi dan Kinerja Individu (www.pln.co.id).

4. Human Capital Management System (HCMS)

Dalam menghadapi tantangan bisnis ketenagalistrikan, PT PLN telah

mempersiapkan sumber daya manusia yang dimilikinya sehingga menjadi

insan-insan profesional, berkompeten, berintegritas tinggi guna mendukung

strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Perseroan

dengan internalisasi tata nilai dan budaya perusahaan melalui implementasi

Human Research Management System (HCMS) yang bercirikan kompetitif

dan transparan.

Penyusunan dan implementasi HCMS sangat menjunjung tinggi

kesetaraan kesempatan pada seluruh pegawai untuk berkembang sesuai

dengan kompetensinya. Kesetaraan ini tidak mengenal gender, namun

berdasarkan pada kemampuan individual pegawai. Setiap tahun perusahaan

Page 72: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

55

menyelenggarakan pelatihan khusus dalam rangka promosi untuk mengisi

jabatan tertentu dan sebagai bagian dari proses kaderisasi pegawai.

HCMS memiliki 4 pilar utama, yakni:

a. Manajemen kinerja

PLN telah menerapkan sistem manajemen kinerja pegawai dengan

tujuan : terwujudnya penilaian kinerja yang dapat membangun dan

membina budaya pembelajar dan berprestasi serta memotivasi pegawai

untuk meningkatkan kompetensi dan kontribusi bagi perseroan dan

sebagai pedoman untuk mengevaluasi kinerja pegawai secara lebih

transparan, terukur, dan obyektif dan atau penghargaan yang berkeadilan

dan sepadan dengan kinerja pegawai selama bekerja dalam kurun waktu 1

semester. PLN menerapkan Key Performance Indicators (KPI) sebagai

indikator keberhasilan dari sebuah organisasi dan individu dalam

perusahaan.KPI adalah ukuran kinerja itu sendiri, sedangkan target KPI

adalah target kinerja yang menyatakan standar dan kesepakatan hasil yang

diharapkan dan keselarasannya dengan job description untuk memastikan

kesesuaian dan keselarasan dengan tujuan utama dibentuknya jabatan

tersebut.

b. Sistem Pengharagaan/Renumerasi

PLN menetapkan besaran renumerasi Pegawai mengacu pada

keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 007.K/DIR/2008 tentang Sistem

Renumerasi Pegawai beserta peraturan perubahannya yang terakhir yaitu

Page 73: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

56

SK Direksi No.0035.K/DIR/2014, yakni setiap pegawai berhak atas

kompensasi berdasarkan:

1) Pay for person (P1), merupakan kompensasi dalam bentuk uang setiap

bulan untuk menghargai kompetensi, pengalaman kerja dan masa kerja

yang besarannya berdasarkan level grade dan skala grade.

2) Pay for position (P2), diberikan sebagai kompensasi atas bobot jabatan

yang dibebankan kepada pegawai yang menggambarkan know how,

problem solving, accountability.

3) Pay for performance (P3), diberikan sebagai kompensasi atas prestasi

kerja Pegawai berdasarkan hasil kinerja yang dicapai baik secara

individu maupun kelompok

c. Sistem hubungan industrial

PLN berusaha membangun hubungan ketenagakerjaan yang sehat,

melalui pembahasan dan penyusunan kerangka kerjasama yang

dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). PKB disusun

bersama-sama perwakilan serikat pekerja dalam Serikat Pekerja, yang

akan ditinjau secara berkala tiap 2 tahun sekali.

d. Sistem kompetensi

PLN melaksanakan sistem manajemen SDM berbasis kompetensi

secara konsisten dengan menerapkan ketentuan bahwa pengembangan

eksekutif dilakukan melalui peningkatan kompetensi SDM sesuai

persyaratan yang ditentukan untuk setiap level dan pengelolaan calon

Page 74: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

57

pemimpin masa depan dilakukan melalui penyempurnaan sistem talent

management (www.pln.co.id).

5. Profil Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia PLN sampai akhir 2015 berjumlah 47.594

pegawai.Berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah pegawai PLN yang berlatar

belakang pendidikan di bawah D1 adalah 21.855 pegawai atau mengalami

penurunan dibanding tahun sebelumnya, sedangkan jumlah pegawai yang

berpendidikan D3, S1, S2 dan S3 mengalami kenaikan. Sedangkan

berdasarkan usia, jumlah pegawai PLN yang berada pada rentang usia 46

tahun ke atas mencapai 39,6%. Data demografi pendidikan menunjukkan

bahwa dari sisi kompetensi dasar, PLN harus mulai meningkatkan kualifikasi

SDM yang dimilikinya agar lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan.

Sementara dari demografi menurut usia, maka dalam beberapa tahun ke

depan, PLN hasus mempersiapkan tambahan SDM yang memasuki usia

pensiun dengan jumlah di atas 10.000 orang (www.pln.co.id).

6. Wilayah Kerja Kantor Pelayanan PT PLN (Persero) Area Lenteng

Agung

PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung terletak di Jalan Duren Tiga

Raya No. 100 Pancoran, Jakarta Selatan 12740. PT PLN (Persero) Area

Lenteng Agung adalah salah satu dari 20 Area yang berada di PT PLN

(Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang yang mencakup pelayanan

pelanggan listrik untuk wilayah Lenteng Agung Jakarta Selatan.

Page 75: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

58

7. Jam Kerja

Jam kerja pegawai PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung adalah

Senin - Jumat pukul 07.30 - 16.00 WIB. Namun khusus untuk pelayanan

gangguan buka selama 24 jam.

B. Analisis dan Pembahasan

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian

yang dilakukan pada tanggal 26 Juli 2016 di lantai 2 Kantor Pelayanan PT PLN

(Persero) Area Lenteng Agung. Kuesioner yang diberikan sebanyak 44 buah dan

seluruh jumlah kuesioner yang diberikan kembali sehingga dapat peneliti olah.

1. Karakteristik Responden

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner

penelitian, maka diperoleh data tentang jenis kelamin responden yang

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Persentase (%)

Laki-laki 84,1

Perempuan 15,9

Total 100 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden didominasi oleh jenis

kelamin laki-laki yaitu sebanyak 84,1% sedangkan sisanya sebesar 17,9%

Page 76: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

59

adalah berjenis kelamin wanita. Jumlah responden laki-laki lebih banyak

daripada wanita karena PT. PLN (Persero) Area Lenteng Agung

merupakan perusahaan yang berfokus pada pelayanan teknik, sambung

daya, ubah daya dan listrik prabayar yang kebanyakan merupakan

pekerjaan lapangan yang biasa dilakukan oleh laki-laki.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner

penelitian, maka diperoleh data tentang umur responden yang dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Karakteristik RespondenBerdasarkan Umur

Umur Persentase (%)

21-30 38,6

31-40 11,4

41-50 25

51-60 25

Total 100

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa Kantor Pelayanan PT PLN (Persero)

Area Lenteng Agung didominasi oleh pegawai yang berusia 21-30 tahun

yaitu sebanyak 38,6%. Hal ini menunjukkan PT PLN (Persero) Area

Lenteng Agung memiliki tenaga kerja yang berusia produktif.

Page 77: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

60

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner

penelitian, maka diperoleh data tentang pendidikan terakhir responden

yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:.

Tabel 4.3

Karakteristik RespondenBerdasarkan Pendidikan Terakhir

Tingkat Pendidikan Persentase (%)

SMA 40,9

DIPLOMA 22,7

S1 34,1

S2 2,3

Total 100 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa hampir sebagian besar responden

berpendidikan SMA dengan jumlah 40,9%. Hal ini menunjukkan bahwa

pegawai merupakan tenaga terdidik.

d. Responden Berdasarkan Masa Kerja

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner

penelitian, maka diperoleh data tentang masa kerja responden yang dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Karakteristik RespondenBerdasarkanMasaKerja

Lama Bekerja Persentase (%)

1-5 tahun 20,5

≥5-10 tahun 27,3

≥10 tahun 52,3

Total 100 Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Page 78: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

61

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas responden telah

bekerja selama >10 tahun yaitu sebanyak 52,3%. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar responden telah bekerja cukup lama di Kantor

Pelayanan PT. PLN (Persero) Area Lenteng Agung.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Dalam penelitian ini digunakan uji validitas kuesioner dengan

menggunakan teknik product moment correlation. Pada penelitian ini nilai

r tabel untuk df = n-2 dengan tingkat signifikansi 5% adalah sebesar

0,2973.

Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari empat variabel yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu kepuasan kerja, stres kerja,

kompetensi pegawai dan kinerja pegawai. Berikut ini adalah hasil uji

validitas variabel kepuasan kerja (X1) :

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas

Pernyataan Pearson

Correlation

Keterangan

rhitung rtabel

Kepuasan Kerja (X1)

KK 1 0,516 0,2973 VALID

KK 2 0,548 0,2973 VALID

KK 3 0,692 0,2973 VALID

KK 4 0,723 0,2973 VALID

KK 5 0,586 0,2973 VALID

KK 6 0,730 0,2973 VALID

KK 7 0,637 0,2973 VALID

KK 8 0,618 0,2973 VALID

Page 79: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

62

Stres Kerja (X2)

SK 1 0,693 0,2973 VALID

SK 2 0,764 0,2973 VALID

SK 3 0,829 0,2973 VALID

SK 4 0,806 0,2973 VALID

SK 5 0,802 0,2973 VALID

SK 6 0,644 0,2973 VALID

Kompetensi Pegawai (X3)

KP 1 0,882 0,2973 VALID

KP 2 0,894 0,2973 VALID

KP 3 0,827 0,2973 VALID

KP 4 0,910 0,2973 VALID

KP 5 0,617 0,2973 VALID

KP 6 0,879 0,2973 VALID

KP 7 0,753 0,2973 VALID

KP 8 0,647 0,2973 VALID

Kinerja Pegawai (X3)

K 1 0,831 0,2973 VALID

K 2 0,877 0,2973 VALID

K 3 0,673 0,2973 VALID

K 4 0,679 0,2973 VALID

K 5 0,703 0,2973 VALID

K 6 0,801 0,2973 VALID

K 7 0,575 0,2973 VALID

K 8 0,582 0,2973 VALID Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Hasil output SPSS pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa variabel

Kepuasan Kerja (X1), Stres Kerja (X2), Kompetensi Pegawai (X3) dan

Kinerja mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan

nilai rhitung > rtabel dengan tingkat signifikansi pada level 0,05.

b. Hasil Uji Reabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

ukur dapat dipercaya atau diandalkan (Noor, 2011:130). Keandalan

pengukuran menggunakan Alfa cronbach adalah koefisien keandalan yang

Page 80: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

63

menunjukkan seberapa baik item/butir dalam suatu kumpulan secara

positif berkorelasi satu sama lain. Suatu kostruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai alpha lebih besar dari 0,60 (Noor,

2011:165). Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6

Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.885 30

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.6 diatas diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach dari 30

pernyataan yang diujikan nilainya di atas 0,60, maka dapat disimpulkan

bahwa seluruh pernyataan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

3. Analisis Deskriptif Variabel

Dari hasil jawaban responden yang didapat, berikut ini adalah hasil

pengolahan kuesioner atas jawaban responden terhadap indikator-indikator

yang menjadi item pertanyaan pada kuesioner mengenai variabel kepuasan

kerja, stres kerja, kompetensi pegawai dan kinerja.

a. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Kerja (X1)

Indikator-indikator dari variabel Kepuasan Kerja (X1) terbagi atas 8

pertanyaan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.7.

Page 81: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

64

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Kerja (X1)

No Pernyataan STS TS R S SS

% % % % %

1. Saya tertarik dengan pekerjaan yang saya

lakukan

4,5 79,5 15,9

2. Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan

tanggungjawab yang diberikan perusahaan

2,3 81,8 15,9

3. Imbalan yang diberikan perusahaan sesuai

dengan beban pekerjaan

9,1 75 15,9

4. Perusahaan memberikan peluang untuk

meningkatkan jabatan

6,8 79,5 13,6

5. Atasan mampu memberikan pengarahan yang

mudah dipahami

4,5 11,4 84,1

6. Atasan selalu memberikan motivasi kepada

saya untuk melakukan pekerjaan

9,1 84,1 6,8

7. Saya memiliki rekan kerja yang dapat diajak

bekerja sama

4,5 72,7 22,7

8. Saya berkomunikasi dengan baik dengan

rekan kerja

6,8 77,3 15,9

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Dari data yang telah diolah pada Tabel 4.7, dengan melihat dari

persentase pada pernyataan variabel kepusan kerja (X1), secara

keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden mengenai

kepuasan kerja (X1) khususnya pada pertanyaan mengenai tanggung

jawab dalam pekerjaan memiliki jumlah sangat setuju dan setuju sebesar

97,7%. Mayoritas responden yang menjawab setuju dan sangat setuju

menunujukkan bahwa secara umum pegawai melakukan pekerjaan sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan perusahaan. Namun ada sejumlah

responden yang menjawab tidak setuju dan ragu-ragu pada pertanyaan

tentang supervisi yang berjumlah 15,9%. Hal ini menunjukkan masih ada

Page 82: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

65

responden yang merasa atasannya tidak mampu memberikan pengarahan

yang mudah dipahami.

b. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Stres Kerja (X2)

Indikator-indikator dari variabel Stres Kerja (X2) terbagi atas 6

pertanyaan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Stres Kerja (X2)

No Pernyataan STS TS R S SS

% % % % %

9. Saya tidak mudah stres apabila peralatan

yang saya gunakan tidak bekerja dengan

baik

22,7 20,5 52,3 4,5

10. Saya tidak mudah stres apabila beban kerja

yang diberikan terlalu banyak

15,9 9,1 63,6 11,4

11. Saya tidak mudah stres apabila memiliki

rekan kerja yang kurang menyenangkan

22,7 18,2 52,3 6,8

12. Saya tidak mudah stres apabila atasan

terlalu banyak menuntut

22,7 25 47,7 4,5

13. Saya tidak mudah stres apabila ada masalah

keluarga yang belum terselesaikan

27,3 22,7 45,5 4,5

14. Saya tidak mudah stres apabila mengalami

masalah keuangan

9,1 27,3 52,3 11,4

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Dari data yang telah diolah pada Tabel 4.8 di atas, dengan melihat skor

tertinggi pada pernyataan variabel Stres Kerja (X2), secara keseluruhan

dapat disimpulkan sumber stres terbesar adalah berasal dari faktor

individu yaitu apabila terjadi masalah individu dengan keluarga dengan

persentase sebesar 27,3%, permasalahan yang ada di keluarga dapat

mengganggu konsentrasi karyawan dalam bekerja. Sedangkan responden

yang menjawab setuju pada pernyataan saya tidak mudah stres terhadap

Page 83: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

66

beban kerja sebanyak 63,6%, hal ini menunjukkan beban kerja tidak

menimbulkan stres kerja bagi pegawai.

c. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kompetensi Pegawai (X3)

Indikator-indikator dari variabel Kompetensi Pegawai (X3) terbagi

atas 8 pertanyaan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kompetensi Pegawai (X3)

No Pernyataan STS TS R S SS

% % % % %

15. Saya yakin terhadap kemampuan diri sendiri

dalam menyelesaikan tugas yang diberikan

11,4 79,5 9,1

16. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan

dengan keterampilan yang saya miliki

11,4 79,5 9,1

17. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan

dengan pengalaman yang saya miliki

6,8 84,1 9,1

18. Saya memiliki kemampuan berkomunikasi

yang baik dengan rekan kerja

11,4 77,3 11,4

19. Saya mendapat penghargaan dari perusahaan

jika saya menghasilkan kinerja yang baik

13,6 79,5 6,8

20. Saya berusaha menambah pengetahuan untuk

meningkatkan kompetensi

13,6 61,4 25

21. Saya mampu berfikir analitis dalam

menyelesaikan pekerjaan saya

9,1 77,3 13,6

22. Perusahaan selalu memberikan pelatihan

kepada karyawan untuk pengembangan

kompetensi

9,1 72,7 18,2

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa tanggapan responden mengenai

Kompetensi Pegawai (X3) pada Kantor Pelayanan PT. PLN (Persero)

Area Lenteng Agung adalah sebesar 84,1%, karyawan beranggapan

mampu menyelesaikan pekerjaan dengan pengalaman yang dimiliki. Hal

ini diperkuat pada keterangan tabel 4.4 yang menerangkan bahwa

Page 84: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

67

sebanyak 53,2% pegawai PT PLN Area Lenteng Agung telah bekerja

lebih dari 10 tahun, yang berarti pegawai telah memiliki pengalaman yang

banyak dalam bidang pekerjaannya. Tetapi sayangnya masih ada pegawai

yang beranggapan perusahaan tidak memberikan penghargaan atas

kinerjanya dan tidak ada upaya dari pegawai untuk menambah

pengetahuannya untuk meningkatkan kompetensi, hal ini bisa dilihat dari

jumlah reresponden yang menjawab ragu-ragu pada pertanyaan tersebut

sebanyak 13,6%.

d. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Pegawai (Y)

Indikator-indikator dari variabel Kinerja Pegawai (Y) terbagi atas 8

pertanyaan. Hasilnya dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden mengenai Kinerja Pegawai (Y)

No Pernyataan STS TS R S SS

% % % % %

23. Saya selalu teliti dalam bekerja 6,8 81,8 11,4

24. Hasil pekerjaan saya dapat diterima dengan

baik

4,5 84,1 11,4

25. Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan

target

79,5 20,5

26. Saya tahu bagaimana menyelesaikan

pekerjaan yang diberikan dengan baik

81,8 18,2

27. Atasan percaya bahwa saya dapat

menyelesaikan pekerjaan dengan baik

4,5 81,8 13,6

28. Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan

waktu kerja yang telah ditetapkan

6,8 75 18,2

29. Saya istirahat sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan

2,3 79,5 18,2

30. Saya mampu mengerjakan pekerjaan tanpa

harus diarahkan

4,5 13,6 56,8 25

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Page 85: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

68

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, dapat disimpulkan bahwa tanggapan

responden mengenai Kinerja Pegawai (Y)terutama pada pertanyaan

mengenai kualitas pekerjaan adalah sebesar 84,1% karyawan menyatakan

hasil pekerjaannya dapat diterima dengan baik, berarti pegawai

memberikan hasil kerja yang berkualitas sehingga mampu diterima

dengan baik oleh pelanggan maupun perusahaan. Kemudian dari jawaban

responden mengenai sub variabel kebebasan, belum semua pegawai pada

Kantor Pelayanan PT. PLN (Persero) Area Lenteng Agung dapat

melakukan pekerjaan secara mandiri. Hal tersebut dapat dilihat dari

jawaban responden yeng menjawab ragu-ragu dan tidak setuju sebanyak

18,1% pada pernyataan saya mampu mengerjakan pekerjaan tanpa harus

diarahkan.Mereka masih belum bisa bekerja secara mandiri dan masih

membutuhkan arahan atau perintah dari atasan dalam melakukan

pekerjaannya.

4. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi

penelitian, data variabel dependen dan independen yang dipakai apakah

berdistribusi normal atau tidak (Noor, 2011:174).Dalam penelitian ini

untuk menguji normalitas digunakan analisis grafik yaitu grafik Normal

Probability Plot.

Page 86: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

69

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan Gambar 4.1 di atas grafik normal Normal Probability

Plot memperlihatkan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan

penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar.Berarti dari grafik ini

menunjukkan bahwa model regresi sesuai asumsi normalitas dan layak

digunakan.Selain dengan melihat grafik dan untuk lebih meyakinkan

bahwa data terdistribusi normal digunakan juga uji statistik dengan non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Page 87: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

70

Tabel 4.11

Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov (K-S) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 44

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.21214290

Most Extreme Differences Absolute .101

Positive .101

Negative -.066

Test Statistic .101

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: data primer yang diolah 2016

Tabel 4.11 merupakan hasil statistik dari uji normalitas

memperlihatkan nilai signifikansi sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05 yang

berarti data residual terdistribusi normal.

Sehingga, berdasarkan analisis grafik dan analisis statistik di atas,

hasil uji normalitas menunjukkan data residual terdistribusi normal, maka

model regresi layak digunakan untuk menganalisis pengaruh kepuasan

kerja, stres kerja, dan kompetensi pegawai terhadap kinerja pegawai.

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini untuk mendeteksi tidak adanya problem

multikolinearitas pada model regresi adalah dengan melihat nilai

Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Nilai yang

direkomendasikan untuk menunjukkan tidak adanya problem

Page 88: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

71

multikolinearitas adalah nilai Tolerance harus > 0,10 dan nilai VIF < 10.

Tabel 4.12 menunjukkan hasil Uji Multikolinearitas.

Tabel 4.12

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 28.319 5.753

Kepuasan Kerja -.265 .160 -.235 .886 1.129

Stres Kerja .243 .099 .373 .774 1.292

Kompetensi

Pegawai .254 .121 .302 .853 1.173

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa syarat untuk

lolos dalam uji multikolinieritas sudah terpenuhi oleh seluruh variabel

independen yang ada, yaitu nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF (Variance

Inflation Factor) < 10. Pada Tabel 4.12, nilai tolerance variabel kepuasan

kerja sebesar 0,886, stres kerja 0,774 dan kompetensi pegawai sebesar

0,853. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolinearitas antar variabel bebas (independen) dalam model regresi.

Sehingga model regresi layak digunakan untuk menganalisis pengaruh

kepuasan kerja, stress kerja, kompetensi pegawai terhadap kinerja

pegawai.

Page 89: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

72

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan Gambar 4.2 dapat terlihat distribusi data tidak teratur dan

tidak membentuk pola tertentu, serta tersebar di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu y, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini

tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Untuk memperkuat bahwa data bebas dari heteroskedastisitas, data

akan diuji kembali dengan uji glejser, uji ini digunakan untuk memberikan

angka-angka yang lebih detail untuk menguatkan apakah data yang akan

diolah mengalami heteroskedastisitas atau tidak. Ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel bebas

terhadap variabel terikat. Apabila hasil uji glejser ≤ 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa data mengalami heteroskedastisitas dan sebaliknya

(Ghozali,2011:143).

Page 90: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

73

Tabel 4.13

Hasil Uji Glesjer

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.450 3.485 1.564 .126

Kepuasan Kerja -.191 .097 -.315 -1.977 .055

Stres Kerja .046 .060 .130 .762 .450

Kompetensi Pegawai .046 .073 .102 .630 .532

a. Dependent Variable: res2

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

heteroskedastisitas pada persamaan regresi tersebut. Hal ini terlihat dari

tidak adanya variabel bebas yang memiliki signifikansi di bawah 0,05.

Variabel bebas Kepuasan Kerja memiliki signifikansi sebesar 0,055, Stres

Kerja memiliki signifikansi 0,450 dan Kompetensi Pegawai memiliki

signifikansi 0,532.

5. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Tabel 4.14

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 28.319 5.753 4.922 .000

Kepuasan Kerja -.265 .160 -.235 -1.661 .104

Stres Kerja .243 .099 .373 2.462 .018

Kompetensi Pegawai .254 .121 .302 2.096 .042

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Page 91: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

74

Persamaan regresi linear berganda yang dibentuk adalah :

Y = a + b2X2 + b3X3

Dimana :

Y = Kinerja (Variabel Dependen)

a = Konstanta

X2 = Stres Kerja

X3 = Kompetensi Pegawai

b2 = Koefisien regresi Stres Kerja

b3 = Koefisien regresi Kompetensi Pegawai

e = Standar error

Berdasarkan pada tabel 4.14, maka nilai konstanta dan koefisien regresi

dapat dibentuk menjadi :

Y = 28,319 + 0,243 X2 + 0,254 X3 + e

Dari persamaan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Nilai a sebesar 28,319, berarti jika X2 (Stres kerja) dan X3 (kompetensi

pegawai) dianggap konstan, maka kinerja akan bernilai 28,319.

2) Koefisien regresi dari variabel X2 (Stres kerja) sebesar 0,243

menunjukkan bahwa kenaikan X2 (Stres kerja) satu satuan akan

menaikkan Y (kinerja) sebesar 0,243 satu satuan.

3) Koefisien regresi dari variabel X3 (kompetensi pegawai) sebesar 0,254

menunjukkan bahwa kenaikan X3 (kompetensi pegawai) satu satuan akan

menaikkan Y (kinerja) sebesar 0,254 satu satuan.

Page 92: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

75

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil pengujian koefisien determinasi yang telah dilakukan

terhadap data yang ada, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.15

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .539a .291 .238 2.29360 1.658

a. Predictors: (Constant), Kompetensi Pegawai, Kepuasan Kerja, Stres Kerja

b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Tabel 4.15 dapat disimpulkan bahwa koefisien determinasi yang telah

disesuaikan (Adjusted R Square) adalah sebesar 0,238 atau 23,8%.

Semakin besar angka Adjusted R Square maka akan semakin kuat

hubungan dari ketiga variabel dalam model regresi. Dapat disimpulkan

bahwa 23,8% variabel kinerja dapat dijelaskan oleh variabel kepuasan

kerja, stres kerjadan kompetensi pegawai. Sedangkan selisihnya 76,2%

lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk

dalam penelitian ini.

b. Hasil Uji t Hitung (Parsial)

Uji t pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan

kerja, stress kerja dan kompetensi karyawan secara parsial terhadap

kinerja pegawai. Prosedur pengujian variabel secara parsial sebagai

berikut:

Page 93: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

76

1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

H0 : b1 = 0, artinya X1 tidak berpengaruh terhadap Y.

Ha :b1 ≠ 0, artinya X1 berpengaruh terhadap Y.

2) Menentukan taraf signifikansi (peneliti memilih 5%)

3) Menentukan t hitung (lihat pada tabel Coefficients) dan t tabel dapat

dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji dua sisi)

dengan df = n-k-1 (k adalah jumlah variabel independen). Dengan

penentuan t tabel : n – k -1 = 44- 3-1 = 40 → (40;0,025). Nilai 0,025

berasal dari tingkat kesalahan penelitian 5% (0,05), karena memakai

dua sisi jadi 0,05/2 = 0,025. Maka didapat nilai ttabel = 2,02108.

4) Pengambilan keputusan t hitung

t hitung ≤ t tabel atau -t hitung ≥ -t tabel jadi H0 diterima (tidak

berpengaruh)

t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel jadi H0 ditolak (ada

pengaruh)

5) Pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi

Signifikansi > 0,05 H0 diterima (tidak berpengaruh)

Signifikansi < 0,05 H0 ditolak (ada pengaruh)

Page 94: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

77

Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 4.16

Hasil Uji Parsial (Uji Statistik t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 28.319 5.753 4.922 .000

Kepuasan

Kerja -.265 .160 -.235 -1.661 .104 .886 1.129

Stres Kerja .243 .099 .373 2.462 .018 .774 1.292

Kompetensi

Pegawai .254 .121 .302 2.096 .042 .853 1.173

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan output SPSS hasil coefficients pada uji-t di atas, berikut

pembahasan uji parsial antara kepuasan kerja, stres kerja, kompetensi

terhadap kinerja pegawai pada kantor pelayanan PT PLN (Persero) Area

Lenteng Agung.

1) Pengaruh antara kepuasan kerja terhadap kinerja

Dari tabel 4.16dapat diketahui bahwa thitung -1,661 ≥ ttabel -2,02108,

maka H0 diterima. Kemudian hasil yang diperoleh dari perbandingan

nilai signifikan dengan taraf signifikansi dapat diketahui bahwa

signifikansi sebesar 0,104 > 0,05, maka H0 diterima. Dapat

disimpulkan variabel kepuasan kerja secara parsial tidak berpengaruh

Page 95: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

78

signifikan terhadap kinerja pegawai PT PLN (Persero) Area Lenteng

Agung.

Berdasarkan hasil penelitian ini, variabel kepuasan kerja tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Hal ini terjadi

karena dari segi pekerjaan, aktivitas yang dilakukan pegawai yaitu

pelayanan teknik, sambung daya, ubah daya, dan listrik prabayar

dilakukan secara rutin dan merupakan pekerjaan yang monoton, tidak

ada persaingan antarpegawai untuk mencapai target penjualan dan

mereka tidak dituntut untuk melakukan kreativitas karena segala

kebijakan telah diatur oleh pemerintah sehingga tidak terlalu banyak

tantangan dalam pekerjaannya yang dapat menimbulkan puas atau

tidak puas terhadap pekerjaan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Mariska (2011) dengan judul “Pengaruh stres kerja dan

kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan surat kabar harian lokal”

bahwa hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan variabel kepuasan

kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.

Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja tergantung persepsi tiap

individu.Berdasarkan teori Locke dalam Wijono (2010:126)

mengatakan bahwa perasaan puas atau tidak puas yang dimiliki

individu sangat bersifat pribadi. Karena perasaan tersebut muncul

tergantung dari cara individu mempersepsikan ketidaksesuaian atau

Page 96: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

79

pertentangan antara keinginan-keinginan dan hasil yang telah

dicapainya. Contohnya, individu yang mengalami “fobia” pada tempat

kerja yang ruangannya luas akan menjadi “nervous” dan tidak senang

bila ditempatkan pada ruangan kerja yang lebih luas.

2) Pengaruh antara stres kerja terhadap kinerja

Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa thitung 2,462 > ttabel 2,02108,

maka H0 ditolak. Kemudian hasil yang diperoleh dari perbandingan

nilai signifikan dengan taraf signifikansi dapat diketahui bahwa

signifikansi sebesar 0,018 < 0,05, maka H0 ditolak H2 diterima, yaitu

stres kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan

interpretasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi

sikap tidak stres pada pegawai berpengaruh signifikan terhadap

tingginya kinerja pegawai pada kantor pelayanan PT PLN (Persero)

area Lenteng Agung.

Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Putra & Rahyuda (2015) dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja

Fisik dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di UPT. Pengujian

Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kota Denpasar” dan hasil

penelitian Dewi, dkk (2014) yang berjudul “Pengaruh Stres Kerja dan

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Tenaga

Penjualan UD Surya Raditya Negara” yang juga menunjukkan bahwa

ada pengaruh negatif stres kerja terhadap kinerja pegawai.

Page 97: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

80

3) Pengaruh antara kompetensi pegawai terhadap kinerja

Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa thitung 2,096> ttabel2,02108,

maka H0 ditolak. Kemudian hasil yang diperoleh dari perbandingan

nilai signifikan dengan taraf signifikansi dapat diketahui bahwa

signifikansi sebesar 0,042< 0,05, maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan

variabel kompetensi pegawai secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap kinerja pegawai.

Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa kompetensi pegawai

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor

pelayanan PT PLN (Persero) area Lenteng Agung. Salah satu indikator

dari kompetensi adalah pengalaman. Seperti yang kita ketahui, pada

tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas pegawai telah bekerja selama

lebih dari 10 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

responden telah bekerja cukup lama di PT PLN (Persero) sehingga

karyawan telah memiliki pengalaman yang banyak di dalam bidang

pekerjaannya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Angga & Susi (2015) dengan judul “Pengaruh

Kompetensi, Komitmen dan Pengembangan Karir terhadap Kinerja

Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Kantor Wilayah

Pekan Baru”dan juga didukung oleh penelitian dari Suparno dan

Page 98: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

81

Sudarwati (2014) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif

dan signifikan kompetensi terhadap kinerja pegawai.

Hal ini didukung oleh teori dari Wibowo (2016:280) yang

menyatakan bahwa kondisi lingkungan bisnis di masa depan

menunjukkan meningkatnya teknologi dan perubahan sosial. Di satu

sisi harus mengikuti perkembangan teknologi, di sisi lain semakin

meningkat tanggung jawab sosial organisasi. Pergeseran informasi

ekonomi memerlukan knowledge worker, tingkat sumber daya

manusia memiliki pengetahuan semakin tinggi. Keadaan tersebut

membuat kompetensi sumber daya manusia semakin penting, baik

bagi eksekutif, manajer maupun pekerja (Spencer dan Spencer,

1993:343) dalam Wibowo (2016:280).

c. Hasil Uji F Hitung (Simultan)

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja, stres kerja

dan kompetensi karyawan secara simultan (bersama-sama) terhadap

kinerja pegawai. Prosedur pengujiannya sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya X1, X2 dan X3 secara bersama-sama

tidak berpengaruh terhadap Y.

Ha :b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya X1, X2 dan X3 secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Y.

2) Menentukan taraf signifikansi (peneliti memilih 5%)

Page 99: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

82

3) Menentukan F hitung (lihat pada tabel ANOVA) dan F tabel dapat

dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05. F tabel ditentukan

dengan rumus:

df1 = k – 1 = 4-1 = 3

df2 = n – k = 44-4 = 40 → (3:40)

Maka, didapat nilai Ftabel = 2,84

Dimana n = banyaknya observasi dalam kurun waktu data

k = banyaknya variabel (bebas dan terikat)

4) Pengambilan keputusan

F hitung < F tabel jadi H0 diterima (tidak berpengaruh)

F hitung > F tabel jadi H0 ditolak (ada pengaruh)

5) Pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi

Signifikansi > 0,05 jadi H0 diterima (tidak berpengaruh)

Signifikansi < 0,05 jadi H0 ditolak (ada pengaruh)

Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 4.17

Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 86.372 3 28.791 5.473 .003b

Residual 210.424 40 5.261

Total 296.795 43

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Kompetensi Pegawai, Kepuasan Kerja, Stres Kerja

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Page 100: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

83

Dengan demikian diperoleh Fhitung > Ftabel (5,473 > 2,84) dan

berdasarkan taraf signifikansi 0,05 diperoleh signifikansi < 0,05 (0,03 <

0,05) maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan

kerja, stres kerja dan kompetensi pegawai secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor pelayanan PT PLN

(Persero) area Lenteng Agung.

Page 101: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

84

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja, stres

kerja dan kompetensi pegawai terhadap kinerja pegawai. Responden pada

penelitian ini berjumlah 44 orang pegawai Kantor Pelayanan PT. PLN (Persero)

Area Lenteng Agung. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan

pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan model regresi

linier berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepuasan kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai Kantor Pelayanan PT. PLN (Persero) Area Lenteng Agung.

2. Stres Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai

Kantor Pelayanan PT. PLN (Persero) Area Lenteng Agung.

3. Kompetensi pegawai secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai Kantor Pelayanan PT. PLN (Persero) Area Lenteng Agung.

4. Kepuasan kerja, stres kerja dan kompetensi pegawai secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor pelayanan PT

PLN (Persero) Area Lenteng Agung.

Page 102: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

85

B. Implikasi

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah

dilakukan terhadap permasalahan. Berikut implikasi yang terkait dengan

penelitian ini:

1. Meskipun pada penelitian ini kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap

kinerja pegawai PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung, pihak manajemen

perusahaan tetap harus memperhatikan aspek-aspek terkait kepuasan kerja

seperti gaji yang diberikan harus sesuai dengan pendidikan, keterampilan dan

kinerja yang telah dihasilkan oleh pegawai. Kemudian dari aspek kesempatan

untuk maju dalam organisasi, pihak manajemen sebaiknya lebih

memperhatikan potensi seseorang dan jenjang karir yang jelas bagi pegawai

yang potensial tersebut, jangan sampai pegawai tersebut dari awal bergabung

dengan perusahaan sampai masa pensiun bekerja pada posisi yang sama.

Selain itu, rotasi jabatan juga perlu dilakukan agar menghindari kebosanan

dalam pekerjaan. Selanjutnya pemberian pendidikan dan pelatihan juga

diperlukan agar karyawan bertambah pengetahuan dan keterampilannya

sehingga mereka bisa meningkatkan karirnya.

2. Dari data yang telah diolah pada Tabel 4.8, dengan melihat skor pada

pernyataan variabel Stres Kerja (X2), responden yang menjawab setuju pada

pernyataan saya tidak mudah stres terhadap beban kerja sebanyak 63,6%, hal

ini menunjukkan beban kerja tidak menimbulkan stres kerja bagi pegawai.

Sedangkan pada pernyataan mengenai stres yang timbul akibat masalah

Page 103: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

86

keluarga sebesar 27,3%. Permasalahan yang ada di keluarga dapat

mengganggu konsentrasi dan kinerja karyawan dalam bekerja. Oleh karena

itu, PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung sebaiknya memperhatikan terkait

tingkat stres kerja pegawai dan cara untuk mengelola stres kerja para

pegawainya. Untuk mengelola tingkat stres kerja menurut Robbins (2008:378)

dapat dilakukan melalui 2 pendekatan, yaitu:

a. Pendekatan individual, seorang karyawan memiliki tanggung jawab

pribadi untuk mengurangi tingkat stres. Strategi individual yang telah

terbukti efektif meliputi penerapan teknik manajemen waktu, penambahan

waktu olah raga, pelatihan relaksasi, dan perluasan jaringan dukungan

sosial.

b. Pendekatan Organisasional, beberapa faktor yang menyebabkan stres

terutama tuntutan tugas dan tuntutan peran dikendalikan oleh manajemen.

Dengan sendirinya faktor-faktor tersebut dapat dimodifikasi atau diubah.

Strategi yang bisa manajemen pertimbangkan meliputi seleksi personel

dan penempatan kerja yang lebih baik, pelatihan, penetapan tujuan yang

realistis, pendesainan ulang pekerjaan, peningkatan keterlibatan karyawan,

perbaikan dalam komunikasi organisasi, penawaran cuti panjang atau

sabatikal (biasanya untuk penelitian, kuliah atau bepergian) kepada

karyawan dan penyelenggaraan program-program kesejahteraan

perusahaan.

Page 104: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

87

3. Hasil penelitian mengenai kompetensi karyawan menunjukkan bahwa

sebagian besar pegawai beranggapan memiliki pengalaman yang cukup dalam

bidang pekerjaannya, tetapi sayangnya masih ada yang beranggapan

perusahaan tidak memberikan penghargaan atas kinerjanya dan juga tidak ada

upaya dari pegawai untuk menambah pengetahuannya untuk meningkatkan

kompetensi, hal ini bisa dilihat dari 13,6% responden yang menjawab ragu-

ragu pada pernyataan “saya mendapat penghargaan dari perusahaan jika saya

menghasilkan kinerja yang baik” dan “saya berusaha menambah pengetahuan

untuk meningkatkan kompetensi”.

Teori kebutuhan dari Abraham Maslow dalam Mangkunegara (2011:94),

manusia memiliki kebutuhan akan harga diri yaitu kebutuhan untuk dihormati

dan dihargai oleh orang lain. Sedangkan menurut teori ERG, manusia

memiliki kebutuhan growth yaitu kebutuhan untuk mengembangkan dan

meningkatkan pribadi. Hal ini berhubungan dengan kemampuan dan

kecakapan pegawai. Oleh karena itu, perlunya perusahaan untuk

meningkatkan kompetensi karyawan melalui pemberian penghargaan kepada

karyawan agar karyawan merasa dihargai atas tenaga, waktu dan pikiran yang

mereka keluarkan selama bekerja dan saran bagi pegawai semestinya pegawai

memiliki inisiatif untuk dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan di

bidang pekerjaannya. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bisa

dengan mengikuti program pelatihan dan pendidikan yang diadakan

perusahaan atau pun dengan membaca buku, mengikuti seminar mengikuti

Page 105: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

88

kursus keterampilan di luar organisasi dan kegiatan lainnya yang dapat

meningkatkan pengetahuan pegawai.

4. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai

referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang memiliki tema yang

sesuai dengan pengaruh kepuasan kerja, stres kerja dan kompetensi pegawai

terhadap kinerja pegawai. Untuk penelitian selanjutnya juga disarankan untuk

meneliti objek penelitian lain selain PT PLN (Persero), dengan mengambil

objek penelitian lain maka permasalahan yang dialami tentu berbeda. Ruang

lingkup penelitian yang akan datang juga disarankan yang lebih luas dari

populasi dalam penelitian ini sehingga sampel yang digunakan dapat lebih

banyak agar dapat memberi gambaran yang lebih spesifik. Kemudian

diharapkan pula agar peneliti selanjutnya menggunakan model penelitian

berbeda.

Page 106: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

89

DAFTAR PUSTAKA

Amos, Neolaka. “Metode Penelitian dan Statistik”. Bandung: Remaja Rosdakarya.

2014.

Bangun, Wilson. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Bandung: Erlangga. 2012.

Darsono P dan Tjatjuk Siswandoko.“Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21”.

Jakarta: Nusantara Consulting. 2011.

Dessler, Gary. “Manajemen Sumber Daya Manusia (jilid 1)”. Jakarta: PT Indeks.

2006.

Dewi, Chadek Novi Charisma, dkk.“Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Tenaga Penjualan UD Surya Raditya

Negara”.E-journal Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan

Manajemen.Vol.2, 2014.

Fahmi, Irham. “Manajemen Kinerja”. Bandung: Alfabeta. 2010.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. 2011.

Hasibuan, Malayu. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: PT Bumi Aksara.

2013.

Hendri, Edduar.“Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Universitas PGRI

Palembang”.Jurnal Media Wahana Ekonomika.Vol. 8.No. 1. April 2011: 1-15.

I Putu Ari Saputra, dkk. “Pengaruh Kompetensi Dan Disiplin Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan”.E-journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan

Manajemen.Vol. 4. 2016.

Luthans, Fred.“Organizational Behavior”. NewYork: The McGraw-Hill Companies,

Inc. 2011.

Page 107: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

90

Mangkunegara, Anwar Prabu. “Evaluasi Kinerja SDM”. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2014.

Mangkunegara, Anwar Prabu. “Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan”.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011.

Moeheriono. “Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi”. Jakarta: Rajawali Pers.

2012.

Noor, Juliansyah.“Metodologi Penelitian”. Jakarta: Kencana. 2011.

P, Ajayi Mofoluwake & H. Abimbola Oluremi, “Job satisfaction, organizational

stress and employee performance: a study of NAPIMS”.Journal of Ife

PsychologIA, 21(2). PP 75-82. 2013.

Prayitno, Duwi. “Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian

dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran”. Yogyakarta: Gaya Media.

2010.

Putra, Ida Bagus Komang Surya Dharmadan Agoes GaneshaRahyuda.“Pengaruh

Lingkungan Kerja Fisik Fisik Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di

UPT Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kota Denpasar”, E-

Jurnal Manajemen UNUD.Vol.4. No.9. 2015:2491-2506. ISSN:2302-8912. 2015.

Rahmat. “Statistika Penelitian”. Bandung: Pusaka Setia. 2013.

Robbins, Stephen P & Timothi A. Judge. “Perilaku Organisasi”. Jakarta: Salemba

Empat. 2014.

Robbins, Stephen P & Timothi A. Judge. “Perilaku Organisasi”. Jakarta: Salemba

Empat. 2008.

Sedarmayanti. “Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan

Manajemen Pegawai Negeri Sipil”. Bandung: Refika Aditama. 2013.

Shaputra, Angga Rahyu dan Susi Hendriani. “Pengaruh Kompetensi, Komitmen dan

Pengembangan Karir terhadap Kinerja Karyawan PT BANK BRI (Persero) Kantor

Page 108: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

91

Wilayah Pekanbaru”. Pekanbaru: Jurnal Tepak Manajemen Bisnis. Vol.VII, No.1

Januari. 2015.

Sugiyono. “Metode Penelitian Manajemen”. Bandung: Alfabeta. 2011.

Suparno & Sudarwati.“Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan kompetensi terhadap

kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen”.Jurnal paradigma Vol.12.

No.01. ISSN:1693-0827.Hal.12-25, Februari-Juli 2014.

Sutrisno, Edy. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Kencana. 2011.

Suwardi & JokoUtomo. “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja Dan Komitmen

Organisasional Terhadap Kinerja Pegawai”.Jurnal analisis manajemen.Vol.5.

No.1.Hal.75-86, 2011.

Takasenseran, Militya Ch, dkk. “Pengaruh Lingkungan Kerja, Komunikasi dan Stres

Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi

SULUT”. Manado: Jurnal Universitas Sam Ratulangi. Vol.2 No.3 September

2014.

Wibowo. “Manajemen Kinerja”. Jakarta: Rajawali Pers. 2016.

Wibowo. “Perilaku Dalam Organisasi”. Jakarta: Rajawali Pers. 2013

Wijono, Sutarto. “Psikologi Industri & Organisasi dalam Suatu Bidang Gerak

Psikologi Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Kencana. 2010.

Wirawan. “Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia: Teori, Aplikasi dan Penelitian”.

Jakarta: Salemba Empat. 2009.

Yanidrawati, Kartika, dkk. “Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Kinerja Perawat Di

Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi”. Jurnal

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran. 2012.

Z, Mariskha.“Pengaruh Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Surat Kabar Harian Lokal Di Kota Palembang”.Jurnal ilmiah orasi

bisnis. ISSN: 2085-1375. 2011.

Page 109: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

92

Sumber dari Internet :

http://www.pln.co.id/35000mw/id/, diakses pada tanggal 13 Mei 2016.

http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/06/27/ayo-siapkan-lamaran-pln-buka-

lowongan-kerja-untuk-5558-pegawai, diakses pada tanggal 27 Juni 2016.

http://www.pln.co.id/dataweb/AR/ARPLN2015.pdf, diakses pada tanggal 2 Juli 2016.

http://www.esdm.go.id/berita/39-listik/7169-kondisi-kelistrikan-nasional-saat-

ini.html,diakses pada tanggal 28Juli 2016.

http://www.inilahkoran.com/berita/ekonomi/59974/kesiapan-listrik-pacu-industri,

diakses pada tanggal 28 Agustus 2016.

Page 110: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

93

Lampiran1 : Surat Izin Penelitian

Page 111: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

94

Lampiran2 : Surat Pemberian Izin Penelitian

Page 112: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

95

Lampiran 3 : Kuesioner

Kepada

Yth.Bapak/Ibu Pegawai

Kantor Pelayanan PT PLN (Persero) Area Lenteng Agung

Dengan hormat,

Dengan ini saya Robiatul Adawiyah, mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Jurusan Manajemen SDM, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta. Saat ini saya sedang melakukan penelitian guna menyusun skripsi dengan

judul “PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN KOMPETENSI

PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI”. Penelitian ini dilakukan sebagai

syarat untuk menempuh ujian akhir program sarjana ekonomi (SE).

Untuk keperluan ini, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden

dalam penelitian ini dan mengisi kuesioner yang terlampir dengan jujur. Partisipasi

Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner ini merupakan bantuan yang sangat berharga

bagi tercapainya keberhasilan penelitian. Adapun informasi atau data yang Bapak/Ibu

berikan akan sangat bermanfaat bagi penelitian dan dijaga kerahasiaannya. Setelah

mengisi pastikan semua pertanyaan telah dijawab dan tidak ada yang terlewati.

Atas kesediaan waktu dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Robiatul Adawiyah

NIM. 1112081000036

Page 113: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

96

KUESIONER

PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN KOMPETENSI

PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PELAYANAN PT

PLN (PERSERO) AREA LENTENG AGUNG

A. Identitas Responden

Beritanda silang (X) sesuai dengan jawaban yang anda pilih, kecuali untuk

usia dan jabatan.

1. Usia : tahun

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Pendidikan Terakhir : SMA Diploma S1 S2

4. Masa Kerja : 1-5 tahun > 5-10 tahun >10 tahun

B. Keterangan Pilihan Jawaban

Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.

Kriteria Jawaban:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu-Ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Variabel Kepuasan Kerja

No Pernyataan STS TS R S SS

a. Pekerjaan Itu Sendiri

31. Saya tertarik dengan pekerjaan yang saya lakukan

32. Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan

tanggungjawab yang diberikan perusahaan

b. Penggajian

33. Imbalan yang diberikan perusahaan sesuai dengan

beban pekerjaan

c. Kesempatan Promosi

34. Perusahaan memberikan peluang untuk meningkatkan

jabatan

Page 114: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

97

d. Supervisi

35. Atasan mampu memberikan pengarahan yang mudah

dipahami

36. Atasan selalu memberikan motivasi kepada saya untuk

melakukan pekerjaan

e. Rekan Kerja

37. Saya memiliki rekan kerja yang dapat diajak bekerja

sama

38. Saya berkomunikasi dengan baik dengan rekan kerja

Variabel Stres Kerja

No Pernyataan STS TS R S SS

a. Faktor Lingkungan

39. Saya tidak mudah stres apabila peralatan yang saya

gunakan tidak bekerja dengan baik

b. Faktor Organisasi

40. Saya tidak mudah stres apabila beban kerja yang

diberikan terlalu banyak

41. Saya tidak mudah stres apabila memiliki rekan kerja

yang kurang menyenangkan

42. Saya tidak mudah stres apabila atasan terlalu banyak

menuntut

c. Faktor Individu

43. Saya tidak mudah stres apabila ada masalah keluarga

yang belum terselesaikan

44. Saya tidak mudah stres apabila mengalami masalah

keuangan

Variabel Kompetensi Pegawai

No Pernyataan STS TS R S SS

a. Keyakinan dan Nilai-Nilai

45. Saya yakin terhadap kemampuan diri sendiri dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan

b. Keterampilan

46. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan

keterampilan yang saya miliki

c. Pengalaman

47. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan

pengalaman yang saya miliki

Page 115: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

98

d. Karakteristik Kepribadian

48. Saya memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik

dengan rekan kerja

e. Motivasi

49. Saya mendapat penghargaan dari perusahaan jika saya

menghasilkan kinerja yang baik

f. Isu emosional

50. Saya berusaha menambah pengetahuan untuk

meningkatkan kompetensi

g. Kemampuan Intelektual

51. Saya mampu berfikir analitis dalam menyelesaikan

pekerjaan saya

h. Budaya Organisasi

52. Perusahaan selalu memberikan pelatihan kepada

karyawan untuk pengembangan kompetensi

Variabel Kinerja Pegawai

No Pernyataan STS TS R S SS

a. Kualitas

53. Saya selalu teliti dalam bekerja

54. Hasil pekerjaan saya dapat diterima dengan baik

b. Produktivitas

55. Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target

c. Pengetahuan

56. Saya tahu bagaimana menyelesaikan pekerjaan yang

diberikan dengan baik

d. Keterpercayaan

57. Atasan percaya bahwa saya dapat menyelesaikan

pekerjaan dengan baik

e. Ketersediaan

58. Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu

kerja yang telah ditetapkan

59. Saya istirahat sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan

f. Kebebasan

60. Saya mampu mengerjakan pekerjaan tanpa harus

diarahkan

TERIMA KASIH

Page 116: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

99

Lampiran 4 : Data Responden

RESPONDEN UMUR JENIS KELAMIN PENDIDIKAN LAMA BEKERJA

1 50 Perempuan SMA >10 TAHUN

2 50 Laki-laki SMA >10 TAHUN

3 32 Laki-laki S1 >5-10 TAHUN

4 28 Perempuan S1 >5-10 TAHUN

5 34 Laki-laki S1 >5-10 TAHUN

6 49 Laki-laki DIPLOMA >10 TAHUN

7 46 Laki-laki SMA >10 TAHUN

8 51 Laki-laki SMA >10 TAHUN

9 25 Laki-laki S1 1-5 TAHUN

10 33 Laki-laki S2 >5-10 TAHUN

11 26 Laki-laki DIPLOMA 1-5 TAHUN

12 52 Laki-laki SMA >10 TAHUN

13 30 Laki-laki DIPLOMA >5-10 TAHUN

14 41 Laki-laki S1 >10 TAHUN

15 28 Laki-laki DIPLOMA >5-10 TAHUN

16 27 Laki-laki DIPLOMA 1-5 TAHUN

17 27 Laki-laki S1 1-5 TAHUN

18 22 Laki-laki SMA 1-5 TAHUN

19 25 Laki-laki S1 1-5 TAHUN

20 42 Perempuan S1 >10 TAHUN

21 22 Laki-laki SMA 1-5 TAHUN

22 52 Laki-laki SMA >10 TAHUN

23 27 Laki-laki S1 1-5 TAHUN

24 54 Laki-laki SMA >10 TAHUN

25 26 Laki-laki S1 >5-10 TAHUN

26 30 Perempuan S1 >5-10 TAHUN

27 27 Perempuan S1 1-5 TAHUN

28 29 Laki-laki DIPLOMA >5-10 TAHUN

29 53 Laki-laki DIPLOMA >10 TAHUN

30 26 Laki-laki SMA >10 TAHUN

31 54 Laki-laki SMA >10 TAHUN

32 44 Perempuan SMA >10 TAHUN

33 54 Laki-laki SMA >10 TAHUN

34 27 Perempuan DIPLOMA >5-10 TAHUN

35 32 Laki-laki DIPLOMA >5-10 TAHUN

36 32 Laki-laki DIPLOMA >5-10 TAHUN

Page 117: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

100

37 54 Laki-laki SMA >10 TAHUN

38 49 Laki-laki SMA >10 TAHUN

39 54 Laki-laki SMA >10 TAHUN

40 50 Laki-laki SMA >10 TAHUN

41 52 Laki-laki DIPLOMA >10 TAHUN

42 51 Laki-laki SMA >10 TAHUN

43 44 Laki-laki S1 >10 TAHUN

44 42 Laki-laki DIPLOMA >10 TAHUN

Page 118: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

101

Lampiran 5 : Jawaban Responden

Jawaban Responden untuk Variabel Kepuasan Kerja (X1)

RESPONDEN KK 1 KK 2 KK 3 KK 4 KK 5 KK 6 KK 7 KK 8 TOTAL

1 4 4 4 4 4 4 5 3 32

2 4 3 3 3 2 3 4 3 25

3 4 4 4 4 4 4 4 4 32

4 4 4 4 4 4 4 4 4 32

5 5 5 5 4 4 4 4 4 35

6 4 4 4 4 4 4 4 4 32

7 5 4 5 4 4 4 5 5 36

8 4 4 4 4 4 4 4 4 32

9 5 5 4 5 4 4 5 4 36

10 3 4 3 3 2 3 3 4 25

11 4 4 4 4 4 4 4 4 32

12 4 4 5 5 4 4 4 5 35

13 5 4 4 4 3 4 5 4 33

14 5 5 5 4 4 4 4 4 35

15 4 4 4 4 4 4 4 4 32

16 4 4 4 4 4 4 4 4 32

17 4 4 4 4 4 4 4 4 32

18 4 4 4 5 4 4 5 4 34

19 4 4 4 4 4 4 4 4 32

20 4 4 4 4 4 4 4 4 32

21 4 4 4 4 4 4 4 4 32

22 4 4 4 4 4 4 4 4 32

23 4 4 4 4 4 4 4 4 32

24 4 5 4 4 4 4 4 5 34

25 4 4 4 4 4 4 4 4 32

26 5 5 5 4 4 4 4 4 35

27 4 4 4 4 4 5 5 5 35

28 4 4 5 4 4 4 5 4 34

29 4 5 3 5 3 4 4 4 32

30 4 4 4 3 4 3 3 4 29

31 5 4 4 4 4 4 4 4 33

32 4 4 4 4 4 4 4 4 32

33 4 4 4 4 4 4 4 4 32

34 4 4 4 4 4 4 4 4 32

Page 119: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

102

35 4 4 4 4 4 4 4 4 32

36 4 4 4 4 4 4 4 4 32

37 3 4 4 4 3 5 5 5 33

38 4 4 4 4 4 4 4 4 32

39 4 4 3 4 3 3 4 4 29

40 4 4 4 4 4 4 4 4 32

41 4 4 4 5 4 5 5 5 36

42 4 5 4 5 3 4 5 5 35

43 4 4 4 4 4 4 4 4 32

44 4 4 5 4 4 4 4 4 33

Jawaban Responden untuk Variabel Stres Kerja (X2)

RESPONDEN SK 1 SK 2 SK 3 SK 4 SK 5 SK 6 TOTAL

1 4 4 4 3 3 3 21

2 3 3 2 2 2 4 16

3 4 4 4 4 4 4 24

4 2 2 2 2 3 3 14

5 4 4 4 3 2 3 20

6 3 2 2 3 2 3 15

7 4 4 2 2 3 3 18

8 4 4 4 4 4 4 24

9 4 4 5 4 4 4 25

10 2 4 3 2 3 4 18

11 4 4 4 4 4 4 24

12 3 4 2 2 4 2 17

13 2 4 4 5 4 4 23

14 4 4 4 4 4 4 24

15 4 4 4 3 2 3 20

16 4 4 4 4 4 4 24

17 4 5 4 4 5 4 26

18 4 4 4 4 4 4 24

19 4 5 5 4 4 5 27

20 3 4 3 3 2 4 19

21 3 3 3 2 3 2 16

22 5 5 5 5 5 5 30

23 3 4 3 4 3 3 20

24 4 4 4 4 4 3 23

Page 120: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

103

25 3 3 3 3 3 3 18

26 5 4 4 4 4 5 26

27 4 4 4 4 4 4 24

28 4 4 2 2 2 4 18

29 4 4 4 4 4 4 24

30 2 2 4 3 2 2 15

31 4 4 4 4 4 4 24

32 2 2 2 2 2 3 13

33 2 4 4 4 4 4 22

34 4 4 4 4 4 4 24

35 3 4 3 3 3 4 20

36 2 2 2 3 3 3 15

37 4 2 4 3 2 3 18

38 4 4 4 4 4 4 24

39 2 4 2 2 2 4 16

40 2 2 2 4 2 5 17

41 4 5 4 2 2 4 21

42 2 5 3 4 4 5 23

43 3 3 3 3 3 2 17

44 4 4 4 4 4 4 24

Jawaban Responden untuk Variabel Kompetensi Pegawai (X3)

RESPONDEN KP 1 KP 2 KP 3 KP 4 KP 5 KP 6 KP 7 KP 8 TOTAL

1 5 5 4 4 4 5 4 4 35

2 4 4 4 4 4 4 4 4 32

3 4 4 4 4 4 4 4 4 32

4 3 3 4 3 3 3 4 4 27

5 4 4 4 4 4 4 4 4 32

6 3 3 4 3 3 3 4 4 27

7 4 4 4 4 4 4 4 4 32

8 4 4 4 4 4 4 4 5 33

9 4 4 4 4 4 5 4 5 34

10 5 5 5 5 3 5 5 3 36

11 4 4 4 4 4 4 4 4 32

12 4 5 4 5 4 5 4 5 36

13 4 4 5 4 4 5 5 5 36

14 5 5 5 5 5 5 5 5 40

15 4 4 4 4 4 4 4 4 32

Page 121: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

104

16 4 4 4 4 4 4 4 4 32

17 4 4 4 4 4 4 4 4 32

18 4 4 4 5 5 5 4 5 36

19 4 4 4 4 4 4 4 4 32

20 4 4 4 4 4 4 4 4 32

21 3 3 3 3 4 3 3 3 25

22 4 4 4 4 4 4 4 4 32

23 4 4 4 4 4 5 5 4 34

24 3 3 3 3 4 3 3 4 26

25 4 4 4 4 4 4 4 4 32

26 5 5 5 5 5 5 5 5 40

27 4 4 4 4 4 4 4 4 32

28 4 4 4 4 2 5 4 2 29

29 4 4 4 4 4 4 4 4 32

30 4 4 4 4 3 3 4 3 29

31 4 4 4 4 4 5 4 4 33

32 4 4 4 4 4 4 4 4 32

33 4 4 4 4 4 4 4 4 32

34 4 4 4 4 5 5 5 4 35

35 4 4 4 4 4 4 4 4 32

36 4 4 4 4 4 4 4 4 32

37 4 4 4 4 4 4 5 4 33

38 4 4 4 4 4 4 4 4 32

39 4 4 4 4 4 4 4 4 32

40 4 4 4 4 4 4 4 4 32

41 4 4 4 4 4 4 3 4 31

42 4 3 3 4 3 4 4 3 28

43 3 3 3 3 3 3 3 3 24

44 4 4 4 4 4 4 4 5 33

Jawaban Responden untuk Variabel Kinerja (Y)

RESPONDEN K 1 K 2 K 3 K 4 K 5 K 6 K 7 K 8 TOTAL

1 4 4 4 4 4 4 5 5 34

2 5 5 5 5 5 5 5 5 40

3 4 4 4 4 4 4 4 4 32

4 3 3 4 4 3 3 4 3 27

5 4 4 4 4 4 4 4 4 32

6 3 3 4 4 3 3 4 3 27

Page 122: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

105

7 4 4 4 4 4 4 4 3 31

8 4 4 4 4 4 4 4 4 32

9 4 4 4 4 4 4 4 4 32

10 5 2 5 5 5 5 5 5 37

11 4 4 4 4 4 4 4 4 32

12 4 4 5 4 4 4 4 4 33

13 4 5 4 4 4 4 5 5 35

14 4 4 4 4 4 4 4 4 32

15 4 4 4 4 4 4 4 4 32

16 4 4 4 4 4 4 4 4 32

17 4 4 4 4 4 4 4 4 32

18 4 4 4 4 5 4 4 4 33

19 4 4 4 4 4 4 4 4 32

20 4 4 4 4 4 4 4 4 32

21 4 4 4 4 4 4 4 4 32

22 5 5 5 5 5 5 5 5 40

23 5 5 5 5 4 5 4 4 37

24 4 4 4 4 4 4 4 4 32

25 4 4 4 4 4 4 4 4 32

26 5 5 5 5 5 5 5 5 40

27 4 4 4 4 4 4 4 4 32

28 4 4 4 4 5 5 4 2 32

29 4 4 4 4 4 4 4 4 32

30 4 4 4 4 4 4 4 4 32

31 4 4 4 4 4 4 4 4 32

32 3 4 4 4 4 3 4 3 29

33 4 4 4 4 4 4 4 2 30

34 4 4 4 5 5 4 3 5 34

35 4 4 4 4 4 4 4 4 32

36 4 4 4 4 4 4 4 4 32

37 4 4 5 5 4 5 4 2 33

38 2 4 4 4 4 4 4 2 28

39 4 4 4 4 4 4 4 4 32

40 4 4 4 4 4 4 4 4 32

41 4 4 5 5 4 5 4 3 34

42 4 4 5 4 4 5 5 4 35

43 4 4 4 4 4 4 4 4 32

44 4 4 5 5 4 4 4 4 34

Page 123: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

106

Lampiran 6 : Hasil Uji Validitas

Hasil Uji Validitas untuk Variabel Kepuasan Kerja (X1)

Correlations

KK_1 KK_2 KK_3 KK_4 KK_5 KK_6 KK_7 KK_8 Total

KK_1 Pearson Correlation 1 .426** .488** .193 .312* .015 .222 -.050 .516**

Sig. (2-tailed) .004 .001 .210 .039 .924 .148 .745 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

KK_2 Pearson Correlation .426** 1 .294 .452** .137 .161 .104 .295 .548**

Sig. (2-tailed) .004 .053 .002 .375 .298 .500 .052 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

KK_3 Pearson Correlation .488** .294 1 .184 .603** .354* .230 .267 .692**

Sig. (2-tailed) .001 .053 .231 .000 .019 .133 .079 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

KK_4 Pearson Correlation .193 .452** .184 1 .264 .519** .566** .513** .723**

Sig. (2-tailed) .210 .002 .231 .084 .000 .000 .000 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

KK_5 Pearson Correlation .312* .137 .603** .264 1 .430** .059 .079 .586**

Sig. (2-tailed) .039 .375 .000 .084 .004 .705 .611 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

KK_6 Pearson Correlation .015 .161 .354* .519** .430** 1 .604** .621** .730**

Sig. (2-tailed) .924 .298 .019 .000 .004 .000 .000 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

KK_7 Pearson Correlation .222 .104 .230 .566** .059 .604** 1 .424** .637**

Sig. (2-tailed) .148 .500 .133 .000 .705 .000 .004 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

KK_8 Pearson Correlation -.050 .295 .267 .513** .079 .621** .424** 1 .618**

Sig. (2-tailed) .745 .052 .079 .000 .611 .000 .004 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

Total Pearson Correlation .516** .548** .692** .723** .586** .730** .637** .618** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 124: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

107

Hasil Uji Validitas untuk Variabel Stres Kerja (X2)

Correlations

SK_1 SK_2 SK_3 SK_4 SK_5 SK_6 Total

SK_1 Pearson Correlation 1 .504** .609** .357* .404** .252 .693**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .017 .007 .099 .000

N 44 44 44 44 44 44 44

SK_2 Pearson Correlation .504** 1 .533** .371* .560** .512** .764**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .013 .000 .000 .000

N 44 44 44 44 44 44 44

SK_3 Pearson Correlation .609** .533** 1 .694** .566** .327* .829**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .030 .000

N 44 44 44 44 44 44 44

SK_4 Pearson Correlation .357* .371* .694** 1 .706** .524** .806**

Sig. (2-tailed) .017 .013 .000 .000 .000 .000

N 44 44 44 44 44 44 44

SK_5 Pearson Correlation .404** .560** .566** .706** 1 .378* .802**

Sig. (2-tailed) .007 .000 .000 .000 .011 .000

N 44 44 44 44 44 44 44

SK_6 Pearson Correlation .252 .512** .327* .524** .378* 1 .644**

Sig. (2-tailed) .099 .000 .030 .000 .011 .000

N 44 44 44 44 44 44 44

Total Pearson Correlation .693** .764** .829** .806** .802** .644** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 44 44 44 44 44 44 44

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 125: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

108

Hasil Uji Validitas untuk Variabel Kompetensi Pegawai (X3)

Correlations

KP_1 KP_2 KP_3 KP_4 KP_5 KP_6 KP_7 KP_8 Total

KP_1 Pearson Correlation 1 .950** .761** .844** .442** .750** .641** .302* .882**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 .000 .000 .046 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

KP_2 Pearson Correlation .950** 1 .718** .900** .427** .780** .603** .371* .894**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .004 .000 .000 .013 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

KP_3 Pearson Correlation .761** .718** 1 .718** .264 .643** .836** .434** .827**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .083 .000 .000 .003 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

KP_4 Pearson Correlation .844** .900** .718** 1 .533** .780** .603** .464** .910**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

KP_5 Pearson Correlation .442** .427** .264 .533** 1 .444** .229 .620** .617**

Sig. (2-tailed) .003 .004 .083 .000 .003 .135 .000 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

KP_6 Pearson Correlation .750** .780** .643** .780** .444** 1 .609** .546** .879**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

KP_7 Pearson Correlation .641** .603** .836** .603** .229 .609** 1 .356* .753**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .135 .000 .018 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

KP_8 Pearson Correlation .302* .371* .434** .464** .620** .546** .356* 1 .647**

Sig. (2-tailed) .046 .013 .003 .002 .000 .000 .018 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

Total Pearson Correlation .882** .894** .827** .910** .617** .879** .753** .647** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 126: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

109

Hasil Uji Validitas untuk Variabel Kinerja (Y)

Correlations

K_1 K_2 K_3 K_4 K_5 K_6 K_7 K_8 Total

K_1 Pearson Correlation 1 .800** .477** .505** .620** .746** .340* .353* .831**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .024 .019 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

K_2 Pearson Correlation .800** 1 .486** .518** .656** .672** .481** .455** .877**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .001 .002 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

K_3 Pearson Correlation .477** .486** 1 .784** .295 .692** .342* .059 .673**

Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .052 .000 .023 .701 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

K_4 Pearson Correlation .505** .518** .784** 1 .463** .616** .101 .142 .679**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .513 .357 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

K_5 Pearson Correlation .620** .656** .295 .463** 1 .621** .176 .283 .703**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .052 .002 .000 .254 .063 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

K_6 Pearson Correlation .746** .672** .692** .616** .621** 1 .353* .117 .801**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .019 .450 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

K_7 Pearson Correlation .340* .481** .342* .101 .176 .353* 1 .416** .575**

Sig. (2-tailed) .024 .001 .023 .513 .254 .019 .005 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

K_8 Pearson Correlation .353* .455** .059 .142 .283 .117 .416** 1 .582**

Sig. (2-tailed) .019 .002 .701 .357 .063 .450 .005 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

Total Pearson Correlation .831** .877** .673** .679** .703** .801** .575** .582** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 127: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

110

Lampiran 7 : Hasil Uji Reabilitas

Lampiran 8 : Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 44 100.0

Excludeda 0 .0

Total 44 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.885 30

Page 128: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

111

b. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 44

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.21214290

Most Extreme Differences Absolute .101

Positive .101

Negative -.066

Test Statistic .101

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

c. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 28.319 5.753 4.922 .000

Kepuasan Kerja -.265 .160 -.235 -1.661 .104 .886 1.129

Stres Kerja .243 .099 .373 2.462 .018 .774 1.292

Kompetensi

Pegawai .254 .121 .302 2.096 .042 .853 1.173

a. Dependent Variable: Kinerja

Page 129: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

112

d. Hasil Uji Heteroskedastisitas

e. Hasil Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5.450 3.485 1.564 .126

Kepuasan Kerja -.191 .097 -.315 -1.977 .055 .886 1.129

Stres Kerja .046 .060 .130 .762 .450 .774 1.292

Kompetensi

Pegawai .046 .073 .102 .630 .532 .853 1.173

a. Dependent Variable: res2

Page 130: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38674/1/ROBIATUL... · signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05, sedangkan

113

Lampiran 9 : Hasil Uji Regresi Berganda

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .539a .291 .238 2.29360 1.658

a. Predictors: (Constant), Kompetensi Pegawai, Kepuasan Kerja, Stres Kerja

b. Dependent Variable: Kinerja

b. Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 28.319 5.753 4.922 .000

Kepuasan Kerja -.265 .160 -.235 -1.661 .104 .886 1.129

Stres Kerja .243 .099 .373 2.462 .018 .774 1.292

Kompetensi

Pegawai .254 .121 .302 2.096 .042 .853 1.173

a. Dependent Variable: Kinerja

c. Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 86.372 3 28.791 5.473 .003b

Residual 210.424 40 5.261

Total 296.795 43

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Kompetensi Pegawai, Kepuasan Kerja, Stres Kerja