PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI...

97
PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, STADIUM KLINIK SERTA KETEPATAN JADWAL KEMOTERAPI TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE FEBRUARI-APRIL 2016 Oleh : Galih Adi Pramana SBF071140143 PROGRAM STUDI S-2 MANAJEMEN FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2016

Transcript of PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI...

Page 1: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

i

i

PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, STADIUM KLINIK

SERTA KETEPATAN JADWAL KEMOTERAPI TERHADAP KUALITAS HIDUP

PASIEN KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH

SURAKARTA PERIODE FEBRUARI-APRIL 2016

Oleh :

Galih Adi Pramana

SBF071140143

PROGRAM STUDI S-2 MANAJEMEN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2016

Page 2: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

ii

PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, STADIUM KLINIK

SERTA KETEPATAN JADWAL KEMOTERAPI TERHADAP KUALITAS HIDUP

PASIEN KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH

SURAKARTA PERIODE FEBRUARI-APRIL 2016

TESIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai

Derajat Sarjana Strata-2

Program Pascasarjana Ilmu Farmasi

Minat Manajemen Farmasi Rumah Sakit

Oleh :

Galih Adi Pramana

SBF071140143

PROGRAM STUDI S-2 MANAJEMEN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2016

Page 3: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

iii

Page 4: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Niscaya Allah akanmeninggikan orang-orang yang beriman di antaramudan orang-

orang yang berilmubeberapaderajat.”

(Al-Mujadilah: 11)

“Siapa yang menempuhsebuahjalandalamrangkauntukmencariilmu, maka Allah

akanmemudahkanbaginyajalanmenujuJannah (surga).”

(HR. Muslim no.2699)

Kupersembahkan karya ini kepada :

Orang tuaku yang telah mengasihi dan memberikan kasih sayang kepada ku

Dari kecil hingga saat ini,

Adik-adikku dan keluarga besarku

Sayank ku Novi Lathifah yang selalu memberiku semangat

Teman-teman satu perjuangan Tesis, dan semuanya yang telah banyak membantuku, Almamaterku

Page 5: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya nyatakan bahwa tesis ini adalah hasil pekerjaan saya

sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarsarjana di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Dan apabila tesis ini merupakan jiplakkan dari penelitian atau karya

ilmiah orang lain, maka saya siap menerima sanksi secara akademis maupun

hukum.

Surakarta, September 2016

Penulis

Galih Adi Pramana

Page 6: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya bagi Allah, memuji, memohon pertolongan dan

ampunan kepada-nya. Kami berlindung kepada-Nya dari kejelekan jiwa-jiwa kami

dan keburukan perbuatan kami. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada

sebaik-baik Nabi dan Rasul, Muhammad SAW, keluarga, sahabat dari generasi

emas serta orang-orang yang senantiasa istiqomah di jalanNya.

Alhamdulillah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul “ PENGARUH KARAKTERISTIK PASEIN, BIAYA

KEMOTERAPI, STADIUM KLINIK SERTA KETEPATAN JADWAL

KEMOTERAPI TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER

PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE

FEBRUARI-APRIL 2016”. Sebagai syarat untuk mencapai gelar Magister di

program studi pascasarjana Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi.

Sebuah pembelajaran yang luar biasa bagi penulis selama proses

penyelesaian tesis dan studi S-2 Farmasi, oleh sebab itu penulis sampaikan terima

kasih kepada:

1. Bapak Djoni Tarigan, MBA., Selaku Rektor Universitas Setia Budi Surakarta.

2. Prof. Dr. R.A. Oetari, SU., MM., M.Sc., Apt., selaku Dekan serta penguji

pertama yang telah bersedia meluangkan waktunya dan memberikan

masukan-masukan yang berharga

Page 7: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

vii

3. Dr. Gunawan Pamudji W., M.Si., Apt.. selaku pembimbing utama atas

kesempatan, nasehat, motivasi serta bimbingannya.

4. Dr. Rina Herowati, M.Si., Apt. selaku pembimbing pendamping atas arahan

dan bimbingannya.

5. Dr. Arief Nurrohman, M.Si., M.Sc., Apt. selaku penguji kedua yang telah

bersedia meluangkan waktunya dan memberikan masukan-masukan yang

berharga

6. Segenap dosen dan karyawan-karyawati Universitas Setia Budi atas

bantuannya selama penulis menempuh tesis dan studi.

7. Kedua orang tuaku tercinta ”Bapak Sukamto dan Ibu Sri Sumarwi” atas kasih

sayangnya yang tiada tara dan memberi motivasi selama dalam tesis ini.

8. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berperan penting

dalam penyelesaian tesis ini

Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari sempurna karena keterbatasan

kemampuan penulis, oleh sebab itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan tesis ini. Selamat membaca dan semoga bermanfaat. Amin

Surakarta, September 2016

Penulis

Page 8: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PEPENGESAHAN ............................................................................ ii

PERSEMBAHAN MOTTO ................................................................................... iii

PERNYATAAN ..................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi

INTISARI .............................................................................................................. xii

ABSTRAK ........................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4

D. Kegunaan Penelitian .................................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian .................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 7

A. Kanker Payudara ....................................................................................... 7

1. Definisi................................................................................................... 7

2. Etiologi dan Faktor Risiko Kanker Payudara ........................................ 9

3. Klasifikasi dan Stadium Kanker Payudara ............................................ 9

4. Gejala Klinis ........................................................................................ 11

5. Diagnosis ............................................................................................. 12

6. Terapi Kanker Payudara ..................................................................... 13

7. Kemoterapi........................................................................................... 15

B. Analisis Biaya .......................................................................................... 21

C. Kualitas Hidup (Quality of Life) .............................................................. 24

Page 9: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

ix

D. Model Kontekstual Kialitas hidup ........................................................... 26

E. QOL-BC .................................................................................................. 27

F. Landasan Teori ........................................................................................ 28

G. Hipotesis .................................................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 31

A. Rancangan Penelitian .............................................................................. 31

B. Subyek Penelitian .................................................................................... 31

C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 32

1. Kriteria Inklusi ..................................................................................... 32

2. Kriteria Eksklusi .................................................................................. 32

3. Cara Pemilihan Subyek Penelitian ....................................................... 32

D. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 33

E. Variabel Penelitian .................................................................................. 33

1. Identifikasi Variabel Utama ................................................................. 33

2. Klasifikasi Variabel Utama .................................................................. 33

3. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 34

F. Bahan dan Alat Penelitian ....................................................................... 35

1. Bahan Penelitian .................................................................................. 35

2. Alat Penelitian...................................................................................... 36

G. Jalannya Penelitian .................................................................................. 36

H. Kerangka Konsep Penelitian ................................................................... 37

I. Analisis Hasil .......................................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 39

A. Demografi pasien kanker payudara di RS PKU Muhammadiyah

Surakarta ................................................................................................. 39

1. Jenis Kelamin ....................................................................................... 39

2. Usia ...................................................................................................... 41

3. Satus Pernikahan .................................................................................. 42

4. Pendidikan ........................................................................................... 44

5. Pekerjaan .............................................................................................. 44

B. Stadium Klinik Kanker Payudara ............................................................ 45

C. Biaya Kemoterapi Kanker Payudara ....................................................... 46

D. Ketepatan Jadwal kemoterapi .................................................................. 47

E. Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara ................................................. 48

F. Hubungan Antara Demografi Pasien, Stadium Klinik, Biaya Obat,

Ketepatan jadwal kemoterapi dengan Kualitas Hidup Pasien................. 53

G. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 56

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 58

A. Kesimpulan .............................................................................................. 58

B. Saran ........................................................................................................ 58

BAB VI RINGKASAN .......................................................................................... 60

Page 10: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

x

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 64

LAMPIRAN ........................................................................................................... 68

Page 11: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pembagian Stadium klinis kanker payudara ............................................ 11

Tabel 2. Regimen Kemoterapi Umum Untuk kanker Payudara ............................ 19

Tabel 3. Gambaran Karakteristik Demografi ......................................................... 39

Tabel 4. Persentase Tingkat Stedium Klinin Pasien Kanker.................................. 45

Tabel 5. Persentase Biaya Kemoterapi Pasien Kanker Payudara .......................... 46

Tabel 6. Persentase Ketepatan Jadwal Kemoterapi................................................ 47

Tabel 7. Nilai Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara ........................................ 49

Tabel 8. Kualitas Hidup berdasarkan Demografi, Stadium klinik, Biaya

Pengobatan dan Ketepatan Jadwal kemoterapi ........................................ 49

Tabel 9. Hubungan bivariat antara variabel bebas dengan rerata nilai kualitas

hidup pasien kanker payudara .................................................................. 53

Page 12: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jalannya Penelitian ............................................................................... 36

Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian ................................................................ 37

Page 13: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner Penelitian ........................................................................... 68

Lampiran 2 Karakteristik pasien ............................................................................ 75

Lampiran 3 Hubungan Antara Demografi, Stadium klinik, Biaya kemoterapi dan

ketepatan jadwal komoterapi dengan kualitas hidup ............................... 76

Lampiran 4 Hasil Skoring responden dengan Kuisioner QOL-BC ....................... 78

Lampiran 5 Hasil SPSS Spearman Correlation ...................................................... 79

Lampiran 6 Hasil Kuisioner QOL-BC ................................................................... 80

Page 14: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

xiv

INTISARI

PRAMANA, G.A. 2016. PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA

KEMOTERAPI, STADIUM KLINIK SERTA KETEPATAN JADWAL

KEMOTERAPI TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER

PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE

FEBRUARI-APRIL 2016. TESIS. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

SETIA BUDI. SURAKARTA

Penata laksanaan kanker payudara meliputi pembedahan, kemoterapi,

terapi hormone, terapi radiasi dan terapi biologi. Sebagai tindak lanjut pasca

terapi, dapat digunakan nilai kualitas hidup. Faktor yang mempengaruhi kualitas

hidup antara lain karakteristik pasien, stadium klinis, biaya kemoterapi, stadium

klinis, serta ketepatan jadwal kemoterapi. Tujuan penelitian menilai pengaruh

karakteristik pasien, stadium klinis, biaya pengobatan, serta ketepatan jadwal

kemoterapi terhadap kualitas hidup pasien kanker payudara.

Penelitian merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross-

sectional. Subyek penelitian pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi

di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. pengambilan data secara concurrent yaitu

membagikan kuisioner kualitas hidup khusus untuk pasien kanker payudara QOL-

BC Analisis data menggunakan analisis bivariat dengan menggunakan SPSS 17,0

for windows.

Hasil Penelitian menunjukkan usia dan Biaya kemoterapi berpengaruh

signifikan terhadap kualitas hidup berdasarkan nilai p = 0,001 dan p = 0,004.

Status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, stadium klinik dan Ketepatan

jadwal kemoterapi tidak berpengaruh secara signifikan dengan nilai p = 0,764 ; p

= 0,122 ; p = 0.554; p = 0,648 dan p = 0,187.

Kata kunci : kualitas hidup, karakteristik pasien, biaya, ketepatan jadwal

Page 15: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

xv

ABSTRACT

PRAMANA, G.A. 2016. EFFECT OF CHARACTERISTICS,

CHEMOTHERAPY COST, STADIUM CLINIC AND SCHEDULE OF

CHEMOTHERAPY TO QUALITY OF LIFE IN BREAST CANCER

PATIENTS AT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA HOSPITAL IN

FEBRUARY-APRIL 2016. THESIS. FACULTY OF PHARMACY. SETIA

BUDI UNIVERSITY. SURAKARTA

Breast cancer management done with a series of treatment surgery,

Chemotherapy, hormone therapy, radiation therapy and biologic therapy. As a

follow-up post- treatment, can be used the value of quality of life. Factor that

affects the quality of life among other patient characteristics, clinical stage,

Chemotherapy cost, clinical stage, and chemotherapy schedule. The purpose of

this study was to assess the influence of patient characteristics, clinical stage

therapies, medical cost, clinical stage, and schedule of chemotherapy on quality of

life of breast cancer patients .

This study was an observational cross – sectional. Subjects this study are

patients with breast cancer undergoing chemotherapy at RS PKU Muhammadiyah

Surakarta. Stage of the data collection concurrently was distributed a

questionnaire quality of life specific to breast cancer patients QOL - BC. Data

analysis using bivariate analysis using SPSS 17.0 for windows .

Research results show that age and Cost chemotherapy have a

significant effect on quality of life based on the value of p = 0.001and p = 0.004 .

Marital status, education level, occupation, clinical stage and chemotherapy

schedule did not influence significantly the value of p = 0.764 ; p = 0.122 ; p =

0.554; p = 0.648 and p = 0.187.

Keywords : Quality of life, patient characteristic, Cost, accuracy of the schedule

Page 16: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker merupakan istilah umum untuk suatu kelompok besar penyakit

yang dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh. Penyakit kanker sangat ditakuti

oleh kebanyakan orang. Hal ini dikarenakan tingginya angka kematian yang

disebabkan oleh penyakit kanker.

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2010 menunjukkan kanker

merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovaskuler.

Sedangkan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, kanker

menempati urutan ke 6 penyebab kematian terbesar di Indonesia. Kanker dapat

menyerang semua kelompok umur, masyarakat miskin dan kaya dan semua strata

pendidikan, dari tidak sekolah sampai perguruan tinggi.

Pada tahun 2008 sebanyak 7,6 juta penduduk dunia meninggal akibat

kanker. Jumlah ini merupakan 13% dari seluruh kematian dari setiap tahunnya

(WHO, 2011). WHO memperkirakan angka kematian akibat kanker akan

meningkat secara signifikan pada tahun-tahun mendatang, dan akan mencapai

sekitar 12 juta kematian pertahun di seluruh dunia pada tahun 2030. Jumlah

penderita kanker di Indonesia terus meningkat dan diperkirakan akan menjadi

penyebab utama beban ekonomi yang terus meningkat. Baik bagi individu

penderita, keluarga, maupun negara. Jenis kanker di Indonesia, didominasi oleh

Page 17: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

2

kanker payudara (30%) dan kanker leher rahim atau kanker serviks (24%)

(Ghufron, 2012).

Angka nasional kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk, dengan angka

kejadian lebih tinggi pada perempuan: 5,7 per 1000 penduduk, dibandingkan

dengan laki-laki: 2,9 per 1000 penduduk Provinsi DIY memiliki prevalensi

tumor/kanker yang tertinggi di Tanah Air, yaitu 9,6 per 1000 penduduk, yang

terendah adalah di Provinsi Maluku: 1,5 per 1000 penduduk (Riskesdas, 2007).

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang sering ditemui pada wanita

di dunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita oleh wanita.

Sebanyak 519.000 wanita dilaporkan mengalami kematian akibatnya pada tahun

2004 (WHO, 2004).

Dari 600.000 kasus kanker payudara baru yang didiagnosis setiap

tahunnya sebanyak 350.000 diantaranya ditemukan di negara maju, sedangkan

sisanya ditemukan di negara yang sedang berkembang. Di Amerika Serikat, kira-

kira 175.000 wanita didiagnosis menderita kanker payudara (yang dikutip oleh

Pane M pada tahun 2002). Di sebagian besar negara di Asia, insiden kanker

payudara berdasarkan Age Standardized Ratio (ASR) masih rendah walaupun

angka tersebut mencapai lebih dari 50 per 100.000 penduduk (world standardized

rate) di Manila, Filipina dan Karachi selatan, Pakistan (Bray at al, 2004).

Penata laksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian

pengobatan meliputi pembedahan, kemoterai, terapi hormone, terapi radiasi

(radioterapi) dan terapi biologi (targeted terapi) (David, 2010). Pengobatan

penyakit kanker mempunyai dampak negative yang merugikan bagi penderita

Page 18: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

3

seperti efek samping yang berat yang dialami oleh penderita. Oleh kaerna itu

sebelum pengobatan dimulai, harus ditetapka terlebih dahulu tujuan pengobatan

yang akan diberikan (menyembuhkan, memperpanjang harapan hidup atau

memperbaiki kualitas hidup), alternative pengobatan yang ada, serta konsekuensi

yang akan dihadapi penderita (Reksodipoetro, 2007).

Kualitas hidup diartikan sebagai persepsi individu mengenai keberfungsian

mereka di dalam bidang kehidupan. Lebih spesifiknya adalah penilaian individu

terhadap posisi mereka di dalam kehidupan, dalam konteks budaya dan sistem

nilai dimana mereka hidup dalam kaitannya dengan tujuan individu, harapan,

standar serta apa yang menjadi perhatian individu (Fayers & Machin dalam

Kreitler & Ben, 2004). Kualitas hidup biasanya memiliki arti yang berbeda-beda

tergantung dari konteks yang akan dibicarakan dan digunakan. Di dalam bidang

kesehatan dan aktivitas pencegahan penyakit, kualitas umumnya memiliki arti

yang sama untuk menggambarkan kondisi kesehatan (Wilson dkk dalam

Dimsdale,1995).

Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas hidup, faktor-faktor tersebut

seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, status ekonomi,

status pekerjaan, tingkat keparahan penyakit yang diderita, dan juga kepemilikan

asuransi kesehatan. Penelitian yang dilakukan di RSUP Sanglah terhadap pasien

dengan diagnose Kanker Nasofaring (KNF) menunjukkan bahwa perawatan

paliatif terhadap pasien kanker menunjukkan hubungan yang signifikan. Dari

penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian terapi paliatif

terhadap pasien kanker dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker tersebut.

Page 19: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

4

Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas hidup seperti karakteristik sosio-

demografi berpotensi mempengaruhi kualitas hidup sehingga kualitas hidup

seseorang dimungkinkan berbeda di beberapa daerah. Faktor-faktor tersebut

seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, status ekonomi,

bahkan kondisi dalam keluarga dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

B. Perumusan Masalah

Dari gambaran di atas maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut: Apakah ada hubungan antara karakteristik pasien,

biaya pengobatan, stadium klinik dan ketepatan jadwal Kemoterapi dengan

kualitas hidup pasien kanker payudara di RS PKU Muhammadiyah Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan

antara karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium klinik serta Ketepatan

jadwal kemoterapi terhadap kualitas hidup pasien kanker di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Surakarta.

D. Kegunaan Penelitian

Setelah penelitian ini dilaksanakan diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh karakteristik

pasien, biaya kemoterapi, stadium klinik serta kepatuhan kemoterapi terhadap

kualitas hidup pasien kanker di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Page 20: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

5

2. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi tenaga kesehatan maupun pihak-

pihak yang terkait untuk menentukan tindakan pengobatan terhadap pasien

kanker.

3. Sebagai bahan informasi dan menambah literatur bagi pihak-pihak lain yang

ingin mengadakan penelitian lebih lanjut dan mendalam tentang kualitas hidup

pasien kanker.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian asli hasil karya penulis sendiri

sehingga bukan merupakan plagiat dari hasil penelitian orang lain. Penelitian

mengenai kualitas hidup pasien kanker payudara pernah dilakukan pernah

dilakukan oleh Sembiring (2008) pada pasien pasca operasi di RS Sardjito 2005

s/d 2006. Hasil yang diperoleh tidak ditemukan pengaruh yang bermakna secara

statistic antara waktu pasca operasi, umur, pendidikan, pasien, letak tumor, dan

mendapatkan terapi lain dangan kualitas hidup. Namun stadium kanker payudara

dan tindakan yang dilakukan mempengaruhi kualitas hidup penderita kanker

payudara.

Selain penelitian diatas juga pernah dilakukan penelitian dengn variable

yang berbeda oleh Hastuti (2012) tentang analisis hubungan jenis kemoterapi

denga perbaikan outcome dan biaya pengobatan pada pasien kanker payudara di

RSUD Dr. Moewardi, yang hasilnya menunjukkan pasien kanker payudara yang

menggunakan jenis kemoterapi siklofosfamid, adriamisin, fluorourasil (CAF)

sebanyak 43,40% selanjutnya siklofosfamid dan adriamisin (CA) sebanyak

32,10%, sisplatin dan taksel (CisT) sebanyak 17,90% dan adriamisin dan taksel

Page 21: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

6

(AT) 6,60%. Jenis kemoterapi CisT mempunyai gambaran outcome yang lebih

buruk daripada jenis kemoterapi lainnya namun tidak ada perbedaan bermakna

untuk perbaikan outcomenya. Biaya pengobatan pada kanker payudara yang

menggunakan kemoterapi CisT sebesar Rp 16.767.014,20 jauh lebih tinggi

daripada kemoterapi AT sebesar Rp 8.305.309,01 lalu CAF sebesar Rp

6.550.651,46 dan CA sebesar Rp 5.824.591,89. Biaya yang paling banyak

dikeluarkan oleh pasien yang menggunakan kemoterapi AT adalah biaya untuk

membeli obat kemoterapi. Sedangkan untuk pasien menggunakan kemoterapi

CAF, CisT, CA paling banyak penggunaan biaya untuk pembedahan.

Page 22: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kanker Payudara

1. Definisi

Menurut WHO, kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar

penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang

digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma. Salah satu fitur mendefinisikan

kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh

melampaui batas normal, dan yang kemudian dapat menyerang bagian sebelah

tubuh dan menyebar ke organ lain. Proses ini disebut metastasis. Metastasis

merupakan penyebab utama kematian akibat kanker (WHO, 2009).

Menurut National Cancer Institute (2009), kanker adalah suatu istilah

untuk penyakit di mana sel-sel membelah secara abnormal tanpa kontrol dan

dapat menyerang jaringan di sekitarnya. Kanker merupakan perkembangan

tidak normal dari sel karena adanya perubahan-perubahan pada ekspresi gen

yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan pada proses pembelahan dan

kematian sel. Hal ini menyebabkan sel terus berkembang dan membentuk

populasi sel yang kemudian bisa menginvasi jaringan dan bermetastasis

sehingga menyebabkan kerusakan pada sel (Ruddon, 2007).

Proses perkembangan kanker disebut dengan karsinogenesis yang

merupakan proses multi tahap dimulai dengan tahap inisiasi, promosi, progresi

dan metastasis. Tahap inisiasi terjadi perubahan genetik dan kerusakan DNA

(mutasi) yang irreversible akibatnya genotoksik seperti senyawa kimia, radiasi,

Page 23: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

8

dan virus yang berikatan secara langsung dengan DNA. Tahap ini berlangsung

secara cepat. Tahap ini berlangsung secara oncogenes dan inaktivasi tumor

suppressor genes (Walaszek et al., 2004).

Fase promosi yaitu perubahan ke arah prakanker (premalignant) akibat

pengaruh karsinogen yang berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama

namun bersifat reversible progresi adalah periode antara premalignant dan

kanker. Fase progresi melibatkan kerusakan genetik yang menyebabkan

transformasi tumor jinak menjadi ganas. Perubahan ini sebagai akibat

pembelahan sel yang cepat dan kontinyu. Sel maligna tersebut mampu

mengalami metastasis ke jaringan lainnya di seluruh tubuh. Tahap promosi dan

progresi memerlukan waktu yang lama setelah paparan karsinogenik inisial

untuk berkembang menjadi kanker (Tsao et al., 2004). Sedangkan kanker

payudara adalah suatu penyakit neoplasma ganas yang berasal dari parenkhim.

Tumbuh di jaringan payudara, mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran

susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara (Pane, 2002).

Di sisi lain, sampai saat ini patofisiologi kanker payudara masih belum

diketahui secara pasti bila dibandingkan dengan kanker yang lainnya, sehingga

upaya deteksi dini yang dilakukan hanya bertujuan untuk menemukan

penderita kanker pada stadium yang masih rendah dan dapat disembuhkan

(down staging).

Page 24: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

9

2. Etiologi dan Faktor Resiko Kanker Payudara

Tidak seperti kanker yang lainnya yang dapat diketahui etiologinya

secara jelas, penyakit kanker payudara belum dapat dijelaskan, tetapi banyak

penelitian yang menunjukkan adanya beberapa faktor yang berhubungan

dengan peningkatan risiko kemungkinan terjadinya kanker payudara. Faktor-

faktor ini disebut faktor risiko. Beberapa faktor risiko untuk terjadinya kanker

payudara yaitu (Depkes, 2007): Mendapat haid pertama pada umur kurang dari

10 tahun; mengalami mati haid (menopause) setelah umur 50 tahun; tidak

menikah; melahirkan anak pertama sesudah umur 35 tahun; tidak pernah

menyusui; pernah mengalami operasi payudara yang disebabkan oleh kelainan

jinak atau tumor ganas payudara; pemakaian kontrasepsi oral secara terus

menerus lebih dari 7 tahun; trauma terus menerus; obesitas; alkohol; di antara

anggota keluarga ada yang menderita kanker payudara atau menderita kanker

jenis lainnya.

Dari sejumlah faktor tersebut ada yang hubungannya cukup kuat sedang

atau lemah, bahkan ada yang masih diragukan. Walaupun telah banyak

diketahui faktor risiko, ternyata 75% kanker payudara tidak ada hubungan

dengan faktor risiko yang ada (Jardines at al., 2001).

3. Klasifikasi dan Stadium Kanker Payudara

Penetapan stadium sangatlah penting dalam merencanakan

penatalaksanaan dan meramalkan prognosis. Sistem yang dipakai dalam

menentukan stadium kanker payudara antara lain sistem Manchester,

Colombia Clinical Classification dan system TNM. Sistem yang sekarang

Page 25: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

10

dipakai adalah system TNM yang telah dimodifikasi oleh American Joint

Comite (AJCC) tahun 2003 (Anonim, 2003).

Stadium klinis kanker payudara dapat ditentukan setelah dilakukan

pemeriksaan fisik untuk melihat ukuran tumor dan status kelenjar

limfe/limfenodi regional dan pemeriksaan radiologic untuk melihat

kemungkinan metastase jauh.

Stadium klinis adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat

mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh

manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau ke jaringan

sekitar maupun penyebaran ke tempat jauh. Stadium hanya dikenal pada tumor

ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Stadium kanker sebagai

berikut: Stadium 0 (karsinoma in situ); Stadium I, Pada stadium I, kanker

telah terbentuk. Benjolan berukuran 2 cm atau lebih kecil dan tidak menyebar

keluar payudara; Stadium II; Stadium III; Stadium IV, Kanker sudah

menyebar ke organ tubuh lain, yang paling sering ke tulang, hati, atau otak.

ASCO (2003), membagi kanker payudara menjadi: 1). Lesi In situ Non

Metastasis; 2). Stadium Dini Invasif (Stadium I dan IIA); 3). Stadium Lokal

Lanjit Operabel (Stadium IIB dan IIIA), yang selanjutnya disebut sebagai

stadium awal. Sedangkan Lokal Lanjut Inoperabel (IIIB, IIIC) dan Stadium

Lanjut (IV) selanjutnya disebut stadium lanjut (Tjindarbumi et al, 1999;

Anonim, 2003).

Page 26: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

11

Tabel 1. Pembagian Stadium klinis kanker payudara, AJCC

Stadium T N M

0 Tis N0 M0ss

I T1 N0 M0

IIA T0 N1 M0

T1 N1 M0

IIB T2 N0 M0

T2 N1 M0

IIIA T3 N0 M0

T0 N2 M0

T1 N2 M0

T2 N1 M0

T3 N1 M0

IIIB T3 N2 M0

T4 N0 M0

T4 N1 M0

IIIC T4 N2 M0

IV Setiap T N3 M0

Setiap T Setiap N M1

Sumber : Singletary et al., (2002)

4. Gejala Klinis

Gejala klinis kanker payudara dapat berupa (David, 2010) : Benjolan pada

payudara. Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara.

Benjolan itu mula-mula kecil, makin lama makin besar, lalu melekat pada

kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.

Erosi atau eksema putting susu. Kulit atau puting susu menjadi tertarik ke

dalam, berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi edema

hingga kulit kulit kelihatan seperti kulit jeruk, mengkerut atau timbul borok

(ulkus) pada payudara. Borok itu makin lama makin besar dan mendalam

sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk dan

Page 27: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

12

mudah berdarah; Pendarahan pada putting susu; Rasa sakit atau nyeri; Pada

umumnya timbul kalau tumor sudah besar, sudah timbul borok atau kalau

sudah ada metastase ke tulang-tulang; Timbul pembesaran kelenjar getah

bening diketiak, bengkak (edema) pada lengan dan penyebaran kanker ke

seluruh tubuh.

5. Diagnosis

Seiring dengan adanya perubahan dan kemajuan dalam alat bantu

diagnose, kanker dapat didiagnosa lebih awal. Beberapa faktor penting

penanda kanker sudah diketahui dalam literatur beberapa diantaranya umum

untuk semua jenis kanker dan beberapa spesifik untuk jenis kanker berbeda.

Beberapa faktor penting yang menentukan keselamatan pasien dari kanker

adalah umur, stadium kanker, jumlah organ yang terkena metastase, letak

metastase, takikardi, pemeriksaan darah rutin, penanda tumor, status

penampilan, kualitas hidup dan malnutrisi (Gupta & Lis, 2010).

Pemeriksaan Fisik. Kira-kira 80% tumor payudara ditemukan oleh

pasien sendiri. Terutama pada wanita di atas 40 tahun disarankan untuk pada

pemeriksaan fisik dikerjakan inspeksi serta palpasi jaringan payudara dan

memberi instruksi untuk pemeriksaan payudara sendiri. Pemeriksaan kedua

payudara penting dilakukan dengan sangat teliti karena sangat besar

manfaatnya (David, 2010).

Biopsi. Jika pasien memiliki gambaran mammogram mencurigakan,

dokter akan menjalankan biopsi. Ada dua cara untuk mendapatkan biopsi yang

dilakukan hanya dengan sedikit operasi. Biopsy asoirasi jarum Jarum

Page 28: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

13

berongga sangat kecil dimasukkan ke dalam payudara. Sampel sel diambil dan

diperiksa di bawah mikroskop. Metode tersebut tidak meninggalkan bekas

luka. Biopsi jarum inti Jarum yang lebih besar dimasukkan untuk mengambil

beberapa sampel jaringan yang lebih besar dari area yang terlihat

mencurigakan. Untuk mendapatkan jarum inti melalui kulit, ahli bedah harus

membuat sayatan kecil. Hal tersebut akan meninggalkan bekas luka yang

sangat kecil yang nyaris tak terlihat setelah beberapa minggu. Jika jarum

biopsy tidak dapat mengambil sel atau jaringan, atau tidak memberikan hasil

yang pasti, biopsi lebih invasif mungkin diperlukan. Biopsi tersebut tidak

seperti operasi rutin dari pada biopsi jarum (David, 2010).

6. Terapi Kanker Payudara

Pada dasarnya ada 3 tindakan utama dalam menangani kanker yaitu :

operasi, kemoterapi dan radiasi (Williams, 1990). Pasien dapat menerima

perawatan dengan satu metode atau kombinasi metode. Jenis perawatan yang

dilakukan bergantung pada jenis dan tahapan kanker yang diderita pasien

(Prayoga, 2006).

Terapi kanker payudara berdasarkan tujuan ada dua macam yakni yang

bersifat kuratif dan yang bersifat paliatif. Sementara berdasarkan cara

pelaksanaan terapi kanker payudara berdasarkan tempatnya dibedakan terapi

lokal atau terapi sistemik. Stadium kanker payudara merupakan faktor yang

menentukan jenis terapi yang diberikan.

Terapi kuratif dilakukan pada kanker payudara stadium dini yang

bertujuan untuk menyembuhkan. Sementara terapi paliatif dilakukan pada

Page 29: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

14

kanker payudara stadium akhir yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas

hidup penderita. Adapun modalitas terapi kanker payudara adalah

pembedahan, radiasi, kemoterapi, hormonal terapi, molekular targeting terapi.

Penggunaan modalitas terapi di atas tergantung stadium kanker

payudara yang diidap penderita dan pada hormonal terapi tergantung dari

reseptor pada pasien tersebut. Modalitas terapi tersebut di atas dapat diberikan

baik sebagai terapi kuratif maupun terapi yang bersifat paliatif (Anonim, 2003;

Sharma D, 2004).

Serangkaian terapi diatas harus dijalani pasien sampai tuntas akan

tetapi kebanyakan pasien tidak menjalaninya sampai tuntas bahkan ada pasien

yang memilih untuk tidak menjalaninya sama sekali. Stressor yang muncul

saat pengobatan kanker seperti efek samping pengobatan yang menyakitkan;

depresi yang dialami oleh pasien; lamanya waktu pengobatan; tingginya biaya

pengobatan; kualitas komunikasi antara petugas medis dan pasien yang sangat

renda dapat mengakibatkan seorang penderita kanker payudara tidak konsisten

dalam menjalani pengobatan (Partridge et al, 2007). Selain itu ketidak patuhan

pasien dengan aspek-aspek pentinga pengobatan yang harus dijalani juga

berdampak buruk pada kekonsistenan perilaku berobat pasien.

Rendahnya kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan dapat

berdampak negative terhadap kesehatan pasien itu, sendiri yaitu meningkatnya

kuantitas konsultasi ke dokter, tingginya kemungkinan rawat inap, dan tentu

saja semakin menambah parah penyakit pasien sehingga harus lebih lama

dirawat di rumah sakit (Patton, 2008).

Page 30: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

15

7. Kemoterapi

Kemoterapi merupakan terapi sistemik untuk membunuh sel kanker

dengan anti kanker yang disebut dengan sitostatika. Berbagai jenis antikanker

dapat menghambat pertumbuhan kanker bahkan dapat membunuh sel kanker

(Sukardja, 2000).

Kemoterapi secara umum diartikan sebagai perawatan dengan

menggunakan obat-obatan. Dunia onkologi menggunakan istilah kemoterapi

untuk Cytotoxic Chemoteraphy. Kemoterapi sering diterapkan bersama

dengan imunoterapi dengan menggunakan interferon dan interleukin, bahkan

terapi hormone untuk mencapai keberhasilan dan meminimalkan efek

samping. Penggunaan berbagai terapi obat dalam pengobatan kanker

kemudian disingkat dengan nama kemoterapi (Barraclough, 2000).

Obat-obatan kemoterapi secara spesifik ditujukan untuk membunuh

mikro-organisme dan sel kanker. Antineoplastik adalah obat yang sering

digunakan untuk membunuh sel kanker. Obat ini digunakan dengan kombinasi

obat lainnya pada pengobatan standar untuk kanker lainnya (Regato, 1985).

Pasien akan menerima obat-obatan keras yang dapat diberikan secara oral

maupun injeksi. Obat-obatan diberikan secara berkala untuk membunuh sel

yang bertambah jumlahnya secara cepat. Target utama kemoterapi adalah sel

yang ganas, sel yang mampu memperbanyak diri secara yidak terkontrol

(Sarafino, 2004).

Obat-obat kemoterapi untuk kanker payudara, bekerja dengan

menyerang sel yang membelah dengan cepat sel lain di tubuh. Misalnya di

Page 31: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

16

sumsum tulang, mulut, usus dan folekel rambut juga membelah dengan cepat.

Beberapa wanita dapat mengalami efek samping, sedangkan wanita yang lain

tidak mengalami efek samping yang ditimbulkan obat kemoterapi. Efek yang

mungkin terjadi yaitu rambut rontok, lecet pada mulut, nafsu makan turun,

mual, peningkatan risiko infeksi (karena rendahnya jumlah sel darah putih),

mudah berdarah (karena rendahnya agka trombosit), lemah (karena rendahnya

sel darah merah). Efek samping tersebut biasanya dalam jangka waktu pendek

dan menghilang setelah selesainya kemoterapi. Efek samping yang lain yaitu

menopause yang lebih awal terjadi, infertilitas, osteoporosis, kerusakan

jantung, penurunan pada fungsi mental, konsentrasi dan memori, peningkatan

risiko leukemia, gangguan tidur, depresi. Semua efek samping tersebut dapat

berpengaruh pada kualitas hidup pasien (Cancer Reference Information,

2007). Pada sisi lain, bebrapa peneliti juga menunjukkan bahwa respon

objektif dihubungkan dengan peningkatan beberapaparameter kualitas hidup

(Karamouzis et al, 2007). Manfaat obat kemoterapi pada perbaikan survival

dan perbaikan penundaan kekambuhan melebihi pengaruh efek samping

toksisitas obat kemoterapi yang kesemuanya akan mempengaruhi kualitas

hidup (Shapiro, 2007).

Tujuan kemoterapi tergantung pada jenis dan fase kanker saat

diagnosis ditegakkan. Dalam hal lain, pengobatan mungkin hanya diberikan

untuk mencegah kanker kambuh. Hal ini disebut dengan pengobatan adjuvant.

Dalam beberapa kasus kemoterapi dapat diberikan untuk mengontrol penyakit

dalam periode waktu yang lama, walaupun tidak mungkin sembuh. Jika

Page 32: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

17

kanker menyebar luas dan dalam fase akhir,nkemoterapi digunakan sebagai

valiatif untuk meningkatkan kualitas hidup penderita (Gale, 2000).

Semua sel baik sel normal maupun sel kanker melewati suatu siklus

sel. Siklus sel dibedakan atas fase mitosis (terjadi pembelahan sel) dan

interfase. Interfase dibagi menjadi fase G1 (fase pertumbuhan 1), fase S (fase

sintesis)dan fase G2 (fase pertumbuhan 2) dan fase G0 (fase istirahat) terjadi

selama mitosisi dan selama G1.

Regimen kemoterapi diklasifikaskan menurut mekanisme kerjanya

dalam kaitannya dengan siklus sel. Dalam hal ini regimen kemoterapi dapat

dibedakan menjadi regimen kemoterapai yang bekerja secara spesifik pada

fase tertentu dari siklussel dan regimen kemoterapi yang bekerja pada

keseluruhan siklus sel. Mekanisme kerja regimen kemoterapi pada siklus sel,

yaitu: (Aoki, 2004; Chu, 2007). Fase G1-G2 : Cyclophosphamide,

ifosfamide, Melphalan, Hexamethylmelamine, Cisplatin, Carboplatin

Dactinomycin, Mytomycin, Bleonycin; Fase G1/S : Methoirexate, 5-

Fluorouracil, Gemcitabine; Fase M : Vincristine, Vinblastine, Vinorelbine,

Paclitaxel, Docetaxel; Fase S : Topotecan, Irinotecan, Etoposide,

Doxorubicine.

Pemberian kemoterapi dapat dilakukan dengan neoajuvan (sebelum

pembedahan), ajuvan (sesudah pembedahan), kemoterapi terapeutik diberikan

pada metastatic breast cancer dengan tujua paliatif, tanpa menutup

kemungkinan memperpanjang ketahanan hidup paliatif (sebagai usaha paliatif

Page 33: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

18

untuk memperbaiki kualitas hidup) dan kemoterapi metronomic (usaha anti

angiogenesis) (Albar et al., 2006).

Roezin (2005) menyebutkan bahwa kombinasi kemoterapi yang paling

sering digunakan untuk pengobatan kanker payudara adalah fluorouracil

doxorubicin dan cyclophosphamide; fluorouracil, epirubicin dan

cyclophoshamide (FEC); doxorubicin dan cyclophosphamide (AC) dan

cyclophosphamide, methotrexate dan fluorouracil (CMF). Kemoterapi ini

diberikan secara intermiten dalam interval tiga sampai empat minggu. FAC,

FEC dan CMF diberikan dalam 6 siklus (dalam jangka waktu 18 sampai 24

minggu) sedangkan AC diberikan dalam 4 siklus (dalam jangka waktu 12

sampai 16 minggu). Pada penelitian terakhir dilaporkan bahwa penambahan 4

siklus paclitaxel (dalam jangka waktu 12 sampai 16 minggu) terhadap 4 siklus

AC akan meningkatkan tingkat kesembuhan dan kesempatan hidup pasien.

Mekanisme kerja fluorouracil adalah menghambat enzim thymidilate

sinthase dan konversi uridin menjadi thymidine. Sel akan kekurangan

thymidine dan tidak dapat mensintesa DNA. Banyak obat-obatan lain yang

dapat berinteraksi dengan 5fluorouracil dan menimbulkan efek yang lebih

baik. Efek sampingnya antara lain mielosupresi, mucositis, diare, dermatitis

dan cardiac toksik. Pengumuman intravena secara tunggal mempunyai efek

yang terbatas (Neel, 1998).

Cyclophosphamide menimbulkan kerusakan DNA permanen dan

menimbulkan efek yang lebih luas terhadap jaringan yang sedang mambelah.

Sel-sel labil, seperti sel hematopoises dalam sumsum tulang, epitel rambut,

Page 34: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

19

epitel permukaan rongga organ dalam (epitel columner traktus digestivus dan

tuba falopii dan epitel transisional pada kandung kemih) yang mempunyai

kemampuan untuk membelah terus menerus dan berproliferasi tak terbatas,

merupakan sasaran efek dari kemoterapi pada umumnya dan

cyclophosphamide pada khususnya. Hal ini tampak jelas terlihat seperti

rambut rontok, diare dan imunosupresi. Derivat aktif cyclophosphamide,

hidroxy-peroxy-cyclophosphamide, menekan aktifitas sel NK hal ini

memperberat efek imunosupresan cyclophosphamide (Perry et al., 2004).

Doxorubicin yang memiliki nama dagang Adriamycin merupakan

antibiotik golongan antrasiklin yang banyak digunakan untuk terapi berbagai

macam jenis kanker seperti leukemia akut, kanker payudara, kanker tulang

dan ovarium (Child et al., 2002). Doxorubicin memiliki mekanisme aksi

sitotoksik melalui empat mekanisme yaitu penghambatan topoisomerase II

interkalasi DNA sehingga mengakibatkan penghambatan replikasi DNA dan

RNA, pengikatan membrane sel yang menyebabkan aliran dan transport ion,

dan pembentukan radikal bebas semiquinon dan radikal bebas oksigen melalui

proses yang tergantung besi dan proses reduktif yang diperantarai enzim

(Bruton et al., 2005).

Tabel 2. Regimen Kemoterapi Umum Untuk Kanker Payudara

Regimen Kemoterapi Adjuvan

AC

Doxorubicin 60mg/m2

i.v

Siklofosfamid 600mg/m2 i.v

Ulangi Siklus tiap 21 hari untuk 4

siklus

AC Paklitaksel

Doxorubicin 60mg/m2

i.v

Siklofosfamid 600mg/m2 i.v

Ulangi Siklus tiap 21 hari untuk 4

siklus

Diikuti dengan :

Paklitaksel 175mg/m2

Selama 3 jam

Ulangi siklus tiap 21 hari untuk 4 siklus

Page 35: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

20

FAC

Fluorourasil 500mg/m2 i.v., hari 1

Doksorubisin 60mg/m2 infus intravena

kontinyu selama 72 jam

Siklofosfamid 500mg/m2 i.v., hari 1

Ulangi siklus tiap 21-28 hari untuk 6

siklus

TAC

Dosetaksel 75mg/m2 i.v., hari 1

Doksorubisin 50mg/m2 bolus i.v., hari

1

(doksorubisin sebaiknya diberikan

sebagai yang pertama)

Ulangi siklus tiap 21-28 hari untuk 6

siklus

(harus diberikan dengan pendukung

factor pertumbuhan)

CAF

Siklofosfamid 600mg/m2 i.v., hari 1

Doksorubisin 60mg/m2 i.v., hari 1

Fluorourasil 600mg/m2 i.v., hari 1

Ulangi siklus tiap 21-28 hari untuk 6

siklus

Paklitaksel FAC

Paklitaksel 80mg/m2 i.v.,, tiap minggu

selama 1 jam tiap minggu selama 12

minggu

Diikuti dengan :

Fluorourasil 50mg/m2 i.v., hari 1 dan 4

Doksorubisin 50mg/m2 infus i.v.,

kontinu selama 72 jam

Siklofosfamid 500mg/m2 i.v., hari 1

Ulangi siklus setiap 21-28 hari untuk 4

siklus

FEC

Fluorourasi 500mg/m2 i.v., hari 1

Epirubisin 100mg/m2 bolus i.v., hari 1

Sikofasfamid 500mg/m2 i.v., hari 1

Ulangi siklus tiap 21 hari untuk 6 siklus

CMF

Siklofosfamid 100mg/m2 per hari

secara oral, hari 1-14

Metotreksat 40mg/m2 i.v., hari 1 dan 8

Fluorourasil 600mg/m2 i.v., hari 1 dan

8

Ulanngi siklus tiap 21 hari untuk 6

siklus

Atau

Siklofosfamid 600mg/m2 i.v., hari 1

Metotreksat 40mg/m2 i.v., hari 1

Fluorourasil 600mg/m2 i.v., hari 1 dan

8

Ulangi siklus tiap 21 hari untuk 6 siklus

CEF

Sikofosfamid 75mg/m2 secara oral tiap

hari pada hari 1-14

Epirubisin 60mg/m2 i.v., hari 1 dan 8

Fluorourasil 600mg/m2 i.v., hari 1 dan 8

Ulangi siklus tiap 21 hari untuk 6 siklus

(membutuhkan antibiotic profilaksis

atau pendukung factor pertumbuhan)

Dosis padat AC Paklitaksel

Doksorubisin 60mg/m2 bolus i.v., hari

1

Siklofosfamid 600mg/m2 i.v., hari 1

Ulangi siklus tiap 14 hari untuk 4 siklus

(harus diberikan dengan pendukung

factor pertumbuhan)

Diikuti dengan :

Paklitaksel 175mg/m2 i.v., selama 4

Page 36: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

21

siklus

(harus diberikan dengan pendukung

factor pertumbuhan)

Kemoterapi Metastatik Agen Tunggal

Paklitaksel

Paklitaksel 175mg/m2 selama 3 jam

Ulangi siklus tiap 21 hari

Atau

Paklitaksel 80mg/m2 i.v tiap minggu

selama 1 jam

Ulangi dosis tiap 7 hari

Vinorelbin

Vinorelbin 30mg/m2, hari 1 dan 8

Ulangi siklus tiap 21 hari

Atau

Vinorelbin 25-30mg/m2 i.v tiap minggu

Ulangi siklus tiap 7 hari (sesuai dosis

berdasar hitungan noutrofil; liaht

informs produk)

Dosetaksel

Dosetaksel 60-100mg/m2

Ulangi siklus tiap 21 hari

Atau

Dosetaksel 30-35mg/m2 tiap minggu

i.v. diatas 30 menit

Ulangi dosis tiap 7 hari

Gemsitabin

Gemsitabin 600-1000mg/m2 tiap

minggu i.v., hari 1, 8 dan 15

Ulangi siklus tiap 28 hari (mungkin

membutuhkan untuk menunda dosis

hari 15 erdasarkan hitungan darah)

Kapesitabin

Kapesitabin 2000-2500mg/m2 per hari

secara oral, dibagi menjadi 2 kali per

hari selama 14 hari

Ulang siklus tiap 21 hari.

Doksorubisin Liposomal

Doksorubisin Liposomal 30-50 mg/m2

i.v diatas 90 menit

Ulangi siklus tiap 28 hari

Regimen Kombinasi Kemoterapi Metastase

Dosetaksel + Kapesitabin

Dosetaksel 75mg/m2 i.v., diatas 1 jam

hari 1

Kapesitabin 2000-2500mg/m2 per hari

secara oral dibagi menjadi dua kali

sehari selama 14 hari

Ulangi siklus tiap 21 hari

Paklitaksel + Gemsitabin

Paklitaksel 175mg/m2 i.v. lebih dari 3

jam, hari 1

Gemsitabin 1250mg/m2 i.v hari 1 dan 8

Ulangi siklus tiap 21 hari

B. Analisis Biaya

Harga suatu obat tidak sama dengan biaya suatu pengobatan. Jadi harus

dibedakan antara pengertian harga dan biaya. Konsep biaya yang sebenarnya

adalah dengan menganalisis sumber-sumber yang digunakan dalam memproduksi

suatu barang atau pelayanan (Bootman, 2005). Biaya sebenarnya suatu intervensi

Page 37: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

22

kesehatan didalam pengertian ekonomi tidak mengacu hanya pada jumlah nominal

pengeluaran, tetapi kepada nilai semua faktor dalam pelayanan kepada pasien

(Walley at al., 2004).

Menurut Heru (2005), istilah analisa biaya atau yang lebih dikenal selama

ini dengan “ perhitungan unit cost” merupakan salah satu bagian dari teori

“Akuntansi Biaya” yaitu biaya yang dihitung untuk setiap satu satuan produk

pelayanan merupakan hasil yang diperoleh dari membagi seluruh biaya (Total

Cost = TC) dengan jumlah produk (Quantity = Q) atau TC/Q. Oleh karena itu

perhitungan unit cost bukan hanya dimaksud untuk menghasilkan informasi biaya

tetapi lebih dari itu dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi sistem

biaya secara tepat dan akurat. Akuntansi biaya merupakan proses pencatatan,

dalam menghasilkan produk atau pemberian jasa dengan cara tertentu serta

penafsiran terhadapnya.

Analisis biaya adalah suatu bentuk aktifitas yang dilakukan untuk

menghitung biaya pada berbagai pelayanan yang disediakan oleh sarana

pelayanan kegiatan secara total maupun parsial baik per unit maupun per pasien.

Menurut Sukiro (2000) biaya satuan dibagi menjadi dua, yaitu: Biaya Satuan

Aktual (Actual Unit Cost) yaitu biaya satuan yang diperoleh dengan membagi

Total Cost (TC) dengan besaran output yang dihasilkan atau cakupan pelayanan

(Q). Aktual Cost sering disamakan dengan Average Cost (biaya rata-rata); Biaya

Satuan Normatif (Normative Unit Cost) yaitu besarnya biaya yang diperlukan

untuk menghasilkan output pelayanan atau produk sejumlah kemampuan yang

harus dihasilkan menurut standar baku. Jadi, terlepas dari terjadinya idle capacity,

Page 38: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

23

apakah pelayanan / produk tersebut dimanfaatkan atau tidak oleh konsumen /

pasien.

Dari perhitungan Unit Cost akan diperoleh rekomendasi untuk

penganggaran yang lebih baik, strategi efisiensi dan perancangan sistem

pencatatan dan pelaporan yang lebih baik.

Tujuan melakukan analisa Unit Cost berbasis data riil di lapangan atau

data pengeluaran adalah untuk mengalokasikan dana (langsung maupun tidak

langsung) menjadi biaya yang dapat diukur. Penggunaan data biaya berdasar data

riil akan dipakai bisa dipakai dalam mengambil kebijakan-kebijakan untuk tujuan

peningkatan mutu kesehatan masyarakat melelui pelaksanaan program-program

yang sudah direncanakan akan bisa dipakai juga sebagai model sistem

pembiayaan yang akan memberikan korelasi pada peningkatan kinerja

programprogram kesehatan.

Penggunaan data biaya yang bervariasi pada pusat biaya akan bermanfaat

untuk : analisis dan pengambilan keputusan dalam penganggaran; penilaian

varians; analisa cost-benefit; analisa efisiensi (alokatif dan teknikal); analisa

manajemen outsoursing; pengambilan keputusan perluasan atau pengontrakan

pelayanan; pengambilan keputusan apakah akan melakukan kontrak kerja ke

instalasi lain atau menggunakan staf sendiri dalam tujuan pencapaian program.

Menurut Gani (1995), analisis biaya dilakukan dalam perencanaan

kesehatan dilakukan untuk menjawab pertanyaan berapa rupiah biaya satuan

program untuk proyek atau unit pelayanan kesehatan agar dapat diketahui total

anggaran yang digunakan untuk program atau pelayanan kesehatan. Metode

Page 39: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

24

analisis biaya adalah dengan menggunakan metode real cost dengan

menggunakan konsep biaya langsung dan biaya tidak langsung.

Penerapan analisis biaya di rumah sakit selalu mengacu pada

penggolongan biaya. Menurut Trisnantoro (2005) biaya digolongkan menjadi 8

macam yaitu biaya langsung, biaya tidak langsung, biaya tak teraba biaya tetap,

biaya tidak tetap, biaya rata-rata, marginal cost, dan opportunity cost. Dalam era

BPJS saat ini untuk tarif setiap pelayanan tindakan kepada pasien telah

ditentukan. Berikut merupakan besarnya tarif untuk sekali kemoterapi di rumah

sakit tipe B : untuk kemoterapi ringan tariff untuk kelas III Rp 1.953.412,-; kelas

II Rp 2.344.095,-; kelas I Rp 2.734.777. Tarif kemoterapi sedang untuk kelas III

Rp 3.919.829,-; kelas II Rp 4.703.795,-; kelas I Rp 5.487.760,-. Tariff kemoterapi

berat untuk kelas III Rp 5.093.544,-; kelas II Rp 6.112.733,-; kelas I Rp

7.131.522.

C. Kualitas Hidup (Quality of Life)

Mc Carney & Lason (1987, dalam Yuwono, 2000) memberikan pengertian

kualitas hidup sebagai derajat kepuasan hati karena terpenuhinya kebutuhan

eksternal maupun persepsinya. WHO (1994, dalam Desita, 2010) kualitas hidup

didefinisikan sebagai persepsi individu sebagai laki-laki atau perempuan dalam

hidup, ditinjau dari konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka tinggal, dan

hubungan dengan standart hidup, harapan, kesenangan, dan perhatian mereka.

Kualitas hidup penderita adalah kemampuan melakukan aktiitas fisik,

psikis dan social sehari-hari. Kualitas hidup penderita dikatakan baik

apabilapenderita merasa dapat memfungsikan organ tubuhnya dengan baik dan

Page 40: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

25

dapat mengontrol perkembangan penyakit. Evaluasi kualitas hidup merupakan

evaluasi subjektif terhadap kepuasan hidup secara keseluruhan dan merupakan

kesenjangan antara harapan dan apa yang telah dicapai oleh seseorang, semakin

kecil kesenjangan maka kualitas hidup semakin meningkat. Kualitas hidup

merupakan refleksi dari suatu penyakit atau suatu terapi yang sedang dijalani oleh

penderita dan merupakan persepsi penderita terhadap kedudukan mereka dalam

kehidupan dalam konteks kebudayaan dan penghargaan yang berhubungan

dengan tujuan hidup, harapan dan standar kehidupan (Bottomley et al, 2002).

Definisi kualitas hidup lebih diarahkan pada penurunan mortalitas dan

morbiditas akibat suatu penyakit dan menjaga penderita agar bisa terlepas dari

suatu penyakit. Dengan perkembangan jumlah dan jenis obat yang semakin

meningkat kualitas hidup pada akhirnya dijadikan sebagai alat ukur untuk menilai

efikasi suatu obat dalam uji klinik (Bottomley et al, 2002).

Literatur yang ada menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien kanker

payudara dapat menggambarkan sejauh mana fungsi individu pasien setelah

menjalani perawatan kanker payudara misalnya saja fungsi kognitif, fungsi fisik,

fungsi emosional dan fungsi social (Puorhoseingoli et al., 2008). Oleh karena itu

pengambilan keputusan medis mengenai tindakan lanjut setelah perawatan

maupun terapi kanker payudara dapat didasarkan pada nilai kualitas hidup pasien.

Dalam kasus kanker payudara, keparahan penyakit dan jenis pengobatan

(operasi, radioterapi, kemoterapi dan kombinasi ketiganya) memiliki pengaruh

yang nyata pada persepsi subyektif pasien yang akan mempengaruhi kualitas

hidupnya. Kualitas hidup ini juga dipengaruhi oleh kepribadian, sumber daya,

Page 41: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

26

dukungan sosial dan keluarga, serta hubungan antara gender dan harga diri

(Delgado-Sanz et al., 2011).

Seiring meningkatnya bukti tentang nilai kualitas hidup, pengukuran

kualitas hidup yang aktual menjadi sulit. Kualitas hidup bersifat subyektif

sehingga menimbulkan tantangan dalam pengukuran. Komponen fungsi sosial dan

spiritualitas tidak dapat diobservasi secra langsung. Sebagian besar peneliti

mengakui bahwa ketika mengukur kualitas hidup, penting untuk fokus dengan

jelas pada domain spesifik yang penting bagi penderita kanker.

D. Model Kontekstual Kualitas hidup

Ashing-Giwa (2005) mengemukakan model kontekstual kualitas hidup

yang meliputi 2 tingkat yaitu tingkat individu/mikro dan sistemik/makro dimana

pada tiap tingkat tersebut terdiri dari 4 domain yang masing-masing terdiri dari

beberapa komponen dan sub komponen. Model ini memandu metode, protokol,

hipotesis, instrumentasi dan intervensi yang digunakan dengan populasi multi

etnis.

Tingkat individu/mikro terdiri dari: domain kesehatan umum meliputi

status kesehatan; domain faktor medis meliputi komponen usia saat diagnosis dan

karakteristik dari kankernya; domain efikasi kesehatan meliputi komponen

motivasi dan kecakapan; domain kesejahteraan psikologis meliputi komponen

tingkat fungsi.

Tingkat sistemik/makro terdiri dari: domain sosiologis meliputi komponen

status sosial ekonomi beban hidup dan dukungan sosial; domain kebudayaan

meliputi komponen etnis, identitas etnis, akulturasi, keterkaitan, pandangan dunia

Page 42: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

27

dan kerohanian; domain demografi meliputi usia dan jenis kelamin; domain

sistem pelayanan kesehatan meliputi komponen akses menuju pelayanan

kesehatan, kualitas pelayanan kesehatan dan kualitas hubungan dokter-penderita.

Penilaian dari tingkat sistemik dan individu membentuk alat yang lebih

kontekstual dan valid untuk memprediksi kualitas hidup. Instrument yang dipakai

untuk mengukur kualitas hidup dibedakan menjadi 2 yaitu instrument untuk

menilai aspek-aspek umum kualitas hidup dan instrument yang spesifik sesuai

dengan jenis kankernya. Instrument untuk menilai aspek-aspek umum untuk

kualitas hidup meliputi 36-item Short form of Medical Outcome Study

Questionnaire (SF-36), World Healt Organization Quality of life-Brief

(WHOQOL-BRIEF), Quality of Lie Index (QLI), Hospital and Anxiety Dpression

Scale (HADS) dan Europe Quality of Life Scale-5 Dimensions (EQ-5D).

instrument yang spesifik sesuai dengan jenis kankernya meliputi European

Organization for the Reaserch and Treatment of Cancer QLQ-C30 (EORTC

QLQ-C30), Cancer Rehabilitation Evaluation System-Short Form (CARES-SF),

Visual Analogue Scale Cancer (VAS-C), Prifile of Moods States (POMS) dan

Rotterdam Symtom Checklist (RSCL) (Bottomley, 2002, Zeng, 2010).

E. QOL-BC

Instrument kualitas hidup QOL-BC (Quality of Life Questionare Breast

Cancer) adalah skala ordinal terdiri dari empat puluh enam item yang mengukur

kualitas hidup seorang pasien kanker payudara yang mewakili empat domain

kualitas kehidupan termasuk kesehatan fisik, kesehatan psikologi, kesehatan sosial

dan kesesehatan spiritual. Alat ini dapat berguna dalam praktek klinis serta untuk

Page 43: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

28

penelitian. Instrument ini dapat diberikan melalui pos atau secara langsung. Hal

ini berdasarkan penelitian kami sebelumnya dan diadaptasi untuk mewakili

kebutuhan Quality of Life khusus penderita kanker payudara. Pasien diminta untuk

mambaca setiap pertanyaan dan memutuskan apakah dia setuju dengan pernyataan

atau tidak setuju. Pasien kemudian diminta untuk melingkari nomor untuk

menunjukkan sejauh mana iya setuju atau tidak setuju dengan pernyataan sesuai

dengan kata keterangan skor pada setiap akhir skala. Skor harus didasarkan pada

skala 0 = hasil terburuk sampai 10 = hasil terbaik. Beberapa item memiliki

keterangan skor terbalik, oleh karena itu ketika pada kode item tersebut yang akan

diperlukan adalah membalikkan skor dari item-item. Sebagai contoh, jika sebuah

lingkaran subyek “3” pada item tersebut, (10-3 = 7) sehingga anda akan

menyimpan nilai . item yang akan dibalikkan skornya adalah 1-7, 9, 10, 17-29, 31,

33-39 & 43. Subskala dapat dibuat untuk tujuan analisis dengan menambahkan

semua item dalam subskala dan menciptakan nilai rata-rata (Farrel et al., 1995).

F. Landasan Teori

Menurut WHO (2010) 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Ini

manjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui

pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara

terdiagnosa di eropa dan kurang lebih 175.000 di amerika serikat. Pada tahun

2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari

700.000 meninggal karenanya. Belum ada data statistik yang akurat di Indonesia

namun data yang terkumpul dari rumah sakit menunjukkan bahwa kanker

peyudara menduduki ranking pertama diantara kanker lainnya pada wanita.

Page 44: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

29

Sebanyak < 1% kanker payudara terjadi pada usia < 25 tahun, dan insiden

meningkat cepat pada usia >35 tahun. Insidensi tertinggi di jumpai pada usia 45-

50 tahun. Insiden kanker payudara meningkat 1-2% tiap tahun di sebagian besar

Negara sehingga mulai tahun 2000 kira-kira 1 juta perempuan tiap tahun

menderita penyakit tersebut. Tahun 2002 diperekirakan 1,15 juta kasus baru

terjadi di seluruh dunia (Jatoi, 2010) dan lebih dari 410.000 diantaranya

meninggal (Li, 2010).

Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat

kanker. Setiap tahunnya, di Amerika serikat 44.000 pasien meninggal karena

penyakit ini sedangkan di Eropa lebih dari 165.000. setelah menjalani perawatan,

sekitar 50% pasien mengalami kanker payudara stadium akhir dan hanya bertahan

hidup 18-30 bulan (WHO, 2010).

Faktor usia juga merupakan faktor risiko utama data menunjukkan bahwa

78% kanker payudara terjadi pada pasien yang berusia lebih dari 50 tahun dan

hanya 6% pada pasen yang kurang dari 40 tahun. Rata-rata usia pada saat

ditemukannya kanker adalah 64 tahun (WHO, 2010).

Pasien kanker payudara yang telah menjalani kemoterapi mengalami

penurunan kondisi fisik misalnya rambut rontok, berat badan menurun dan

beberapa efek samping lain yang dapat mengganggu kondisi kesehatan pasien

(Svensk et al., 2008). Untuk memberikan tindakan lanjut setelah pasien kanker

payudara menjalani perawatan kanker payudara dapat didasarkan pada

pengukuran kualitas hidup pasien. Nilai kualitas hidup ini dapat menjadi dasar

Page 45: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

30

upaya medis perawatan yang harus diberikan kepada pasien pasca melakukan

perawatan kanker payudara.

Dalam literatur disebutkan bahwa terdapat beberapa indikator yang dapat

dijadikan acuan untuk pengukuran kualitas hidup misalnya saja karakteristik

pasien kanker payudara seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, penghasilan, dan

stadium klinis (Urcuyo et al,. 2005). Ada bukti yang juga menyebutkan bahwa

stadium penyakit yang lebih tinggi memperlihatkan kualitas hidup yang lebih

rendah. Disisi lain biaya juga merupakan faktor determinan yang berpengaruh

terhadap kualitas hidup pasien kanker payudara (Delgado-Sanz, et al., 2011)

G. Hipotesis

Ada hubungan antara karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

klinik, ketepatan siklus kemoterapi dengan kualitas hidup pasien kanker payudara

di RS PKU Muhammadiyah Surakarta tahun 2016.

Page 46: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan

pendekatancross-sectionalyaitu suatu penelitian yang dilakukan pada satu waktu

dan satu kali tanpa melakukan tidak lanjut. Pengambilan data dilakukan dengan

dua tahap, tahap pertama dengan pengambilan data secara concurrent yaitu

membagikan kuisioner kualitas hidup khusus untuk pasien kanker payudara QOL-

BC (Quality of Life Questionare Breast Cancer) dalam bentuk bahasa Indonesia

yang telah tervalidasimerupakan kuisioner khusus yang mengukur fungsi dan

gejala yang berhubungan dengan kanker payudara.Pasien kanker yang menjalani

kemoterapi yangdirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta diminta

untuk mengisi kuisioner. Tahap kedua pengambilan data dilakukan secara

retrospektif dengan mengumpulkan data pasien yang telah mengisi kuisioner dan

sesuai denga kriteria inklusi dan kriteria eksklusi kemudian dilakukan penelusuran

data pasien tersebut ke rekam medik, dan data jumlah biaya pengobatan di bagian

keuangan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah pasien kanker payudara yang sedang menjalani

kemoterapi dipilih berdasarkan status penyakit, kemudiandilakukan pengambilan

data mengenai variabel yang diteliti dan sekaligusdinilai kualitas hidup

berdasarkan kuesioner.

Page 47: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

32

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalahpasienkanker payudara, sedangkan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien kanker payudara yang

menjalani kemoterapi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta pada saat

penelitian berlangsung.

1. Kriteria inklusi:

1. Pasien kanker payudara yang telah melakukan kemoterapi di Rumah

Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta periode februari sampai dengan

april 2016

2. Pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi siklus akhir di

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta

3. Pasien menyetujuiuntuk dilibatkan sebagai subyek penelitian (bersedia

mengisi kuisioner QOL-BC).

2. Kriteria eksklusi:

Pasien kanker payudara dengan gangguan mental atau kendala bahasa

yang tidak memungkinkan mengisi kuisioner.

3. Cara Pemilihan Subyek Penelitian:

Pemilihan subyek penelitian dilakukan secara purposesampling yaitu

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan sampel pada

penelitian ini adalah pasien kanker yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Surakarta dan memenuhi syarat penelitian.

Page 48: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

33

D. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalahpurposive sampling dimana teknik pengambilan sampel dengan

pertimbangan tertentu dalam penelitian ini adalah pasien kanker payudara yang

masuk dalam kriteria inklusi penelitian menggunakan kuisioner dengan cara

memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab

(Sugiyono, 2010). Selain menggunakan kuisioner, pengumpulan data juga

diperoleh dari rekam medik untuk memperoleh data tentang Stadium kanker, dan

ketepatan jadwal kemoterapi serta menggunakan data keuangan untuk

memperoleh data mengenai biaya kemoterapi pasien kanker payudara.

E. Variabel Penelitian

1. Identifikasi variabel utama

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik pasien,

Stadium kanker, Kepatuhan kemoterapi, biaya pengobatan dan kualitas hidup

pasien kanker payudara.

2. Klasifikasi variabel utama

2.1. Variabel Terikat. Variabel terikat adalah kualitas hidup pasien

kanker payudara yang diukur dengan QOL-BC.

2.1. Variabel Bebas. Variabel bebas adalah Karakteristik pasien, Stadium

kanker, kepatuhan kemoterapi, biaya kemoterapi.

Page 49: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

34

3. Definisi operasional variabel utama

3.1. Pasien. Pasien adalah pasien kanker payudara yang menjalani

kemoterapi di RS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan kriteria yang telah

ditentukan.

3.2. Karakteristik. Karakteristik adalah faktor yang sudah melekat pada

diri pasien, yang meliputi usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, pekerjaan

yang diperoleh dengan menanyakan langsung kepada pasien atau melihat di

rekam medik pasien.

3.3. Usia. Usiaadalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan

suatu benda atau makhluk hidup. Usia dalam penelitian ini adalah usia pasien

pada saan penelitiam berlangsung.

3.4. Status Pernikahan. Status perkawinan adalah status pasien

berdasarkan riwayat pernikahan pada saat penelitian berlangsung yang

diperoleh dari rekam medic dan dikelompokkan menjadi belum menikah,

menikah dan bercerai.

3.5. Tingkat Pendidikan. Tingkat pendidikan adalah Tahapan pendidikan

yang ditetapkan berdasarkan tingkar perkembangan dan kemampuan yang

dikembangkan tingkat pendidikan terakhir pasien yang diketahui dari

wawancara.

3.6. Pekerjaan. Pekerjaan atau aktifitas yang dilakukan sehari-hari oleh

pasien adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Pekerjaan dapat

diketahui dari wawancara.

Page 50: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

35

3.7. Stadium kanker. Stadium kanker adalah suatu keadaan dari hasil

penilaian dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita

pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke

organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ke tempat jauh.

3.8. Biaya Kemoterapi. Biaya kemoterapi merupakan biaya yang

dibutuhkan pasien untuk melakukan sekali kemoterapi. Biaya tersebut

meliputi biaya obat kemoterapi, biaya terapi paliataif dan biaya tindakan

kemoterapi.

3.9. Ketepatan Jadwal Kemoterapi. Ketepatan Jadwal Kemoterapi

adalah kepatuhan pasien terhadap ketepatan jadwal kemoterapi yang harus

dilakukan oleh pasien tersebut serta kepatuhan terhadap berapakali pasien

harus melakukan kemoterapi.

3.10. Kualitas Hidup. Kualitas hidup adalah karakteristik fisikal, sosial

dan psikologi digambarkan dengan kemampuan individu mengerjakan

sesuatu, perasaan puas terhadap sesuatu yang dikerjakan, hubungan dengan

penyakit atau pengobatan. Kualitas hidup pasien kanker payudara diukur

dengan menggunakan instrument QOL-BC

F. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan Penelitian

Penelitian ini menggunakan bahan dan sumber data yang diperoleh dari

hasil kuisioner pasien yang menjalani kemoterapi, data dari rekam medik

pasien, data terapi baik sitostatika maupun non sitostatika, jumlah biaya

kemoterapi di bagian keuangan RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Page 51: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

36

2. Alat Penelitian

Alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan

daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden).

Dengan kuesioner kita dapat mengetahui keadaan atau data pribadi seseorang,

pengalaman atau pengetahuan dan lain-lain yang dimilikinya (Sugiyono, 2010).

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah QOL-BCyaitu

kuesioner khusus untuk mengukur kualitas hidup pasien kanker payudara yang

mewakili domain kesehatan fisik, kesehatanpsikologis, kesehatan sosial,

kesehatan spiritual. Kuesioner telah diterjemahkan oleh ahli bahasa, sehingga

tidak terjadi salah persepsi dalam mengartikan kuesioner kualitas hidup.

G. Jalannya Penelitian

Jalannya penelitian yang menggambarkan bagaimana peneliti

melakukan tahap-tahap dalam penelitian dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Jalannya Penelitian

Rekruitmen pasien yang sedang menjalani siklus terakhir kemoterapi di RS

PKU Muhammadiyah Surakarta

Pemberian kuesioner kepada pasien kanker payudara di RS PKU

Muhammadiyah Surakarta yang bersedia menjadi responden

Penelusuran data pasien yang telah mengisi kuesioner dan yang sesuai

dengan kriteria inklus maupun ekslusi di bagian rekam medik

Pengambilan data jumlah biaya pengobatan pasien di bagian keuangan

Analisis data

Kesimpulan

Page 52: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

37

H. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian yang menggambarkan hubungan antara

variabel-variabel bebas serta variabel terikat dalam dalam penelitian dapat

dilihat dalam gambar dibawah ini :

Keterangan :

: Menyebabkan / mempengaruhi

: Diduga berpengaruh

: Variabel terikat

: Variabel bebas

: Variabel bebas yang tidak diteliti

Gambar 2. Kerangka konsep Penelitian

Pasien Kanker Payudara

Kemoterapi

Kualitas Hidup

(R1) Karakteristik

Pasien :

1. Usia

2. Status

Pernikahan

3. Tingkat

pendidikan

4. Pekerjaan

(R2) Stadium Kanker

(R3) Ketepatan

jadwal Kemoterapi

(R4) Biaya

Kemoterapi :

1. Biaya obat dan

alkes

2. Biaya kamar

3. Biaya Tindakan

4. Biaya visite

dokter

Asupan Nutrisi

Gaya Hidup

Page 53: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

38

I. Analisis Hasil

Analisa hasil dilakukan dengan menggunakan SPSS 17 for windows.

Semua data dilakukan uji homogenitas terlebih dahulu untuk melihat apakah data

terdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov.

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara karakteristik

pasien, stadium kanker, Kepatuhan kemoterapi serta biaya pengobatan terhadap

kualitas hidup pasien kanker payudara digunakan analisis Bivariat Corelatian.

Jika data terdistribusi normal maka digunakan uji korelasi Pearson, sedangkan jika

data tidak terdistribusi normal maka digunakan uji korelasi Spearman. Hasil yang

diperoleh dinyatakan signifikan jika nilai p<0.05 dangan taraf kepercayaan 95%.

Page 54: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Demografi Pasien Kanker Payudara di RS PKU Muhammadiyah

Surakarta

Respondan dalam penelitian adalah pasien kanker payudara yang

masuk dalam kriteria inklusi yaitu pasien kanker payudara yang menjalani

kemoterapi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta periode februari-

april 2016 yang berjumlah 30 pasien. Gambaran karakteristik demografi subyek

penelitian dapat dilihat pada tabel.

Tabel 3. Gambaran Karakteristik Demografi (n=30)

No Karakteristik Jumlah %

1 Jenis kelamin Laki-laki 0 0

Perempuan 30 100

2 Usia 20-40 4 13,33

41-60 19 63,33

61-80 7 23,34

3 Status Pernikahan Sudah Menikah 28 93,33

Belum Menikah 0 0

Bercerai 2 6,67

4 Pendidikan SD 10 33,33

SMP 2 6.67

SMA 12 40

Perguruan Tinggi 3 10

Tidak Sekolah 3 10

5 Pekerjaan IRT 22 73,33

Petani 1 3,33

Swasta 5 16,67

PNS 2 6,67

Sumber : Data RS PKU Muhammadiyah, 2016

1. Jenis Kelamin

Pada tabel dapat dilihat bahwa dari 30 responden pasien kanker

payudara di RS PKU Muhammadiyah Surakarta periode februari-april 2016

Page 55: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

40

semua berjenis kelamin perempuan (100%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa

penderita kanker payudara adalah perempuan, karena pada dasarnya kanker

payudara adalah kanker yang paling umum diderita oleh kaum perempuan. Setiap

2 dari 10.000 perempuan didunia diperkirakan akan mengalami kanker payudara

setiap tahunnya. Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama

kematian yang diakibatkan oleh kanker pada perempuan di seluruh dunia.

Hasil serupa juga diperoleh dalam penelitian yang dilakukan oleh

Budiman (2012) yang menunjukkan bahwa seluruh penderita kanker payudara di

RS Dr. M Djamil, padang pada tahun 2012 adalah perempuan.

Depkes (2009) merilis bahwa perempuan memiliki resiko lebih tinggi

untuk terkena kanker payudara, hal tersebut berhubungan dengan faktor hormonal

dan reproduksi. Peningkatan resiko kanker payudara pada kaum perempuan

meningkat seiring perkembangan kaum perempuan yang akan mengalami haid

pertama pada usia muda (kurang dari 12 tahun). Setelah itu resiko teradi ketika

melahirkan anak pertama pada usia diatas 35 tahun. Peningkatan resiko kanker

payudara juga terjadi ketika seorang wanita mengalami menopaus lebih tua diatas

50 tahun. Disusul pula jika wanita yang telah mengalami infertilitas atau mandul,

tidak menikah, dan tidak menyusui anak dapat meningkatkan resiko mengidap

kanker payudara.

Alasan hormonal dan reproduksi inilah yang menyebabkan bahwa

kanker payudara memang merupakan penyakit yang identik pada kaum

perempuan. Akan tetapi tidak menampik fakta bahwa kanker payudara juga dapat

terjadi pada kaum laki-laki.

Page 56: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

41

2. Usia

Kategori usia yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan

menjadi 3 kelompok rentang usia untuk mengetahu prevalensi kejadian kanker

payudara berdasarkan rentang usia. Kelompok usia yang paling banyak adalah

kelompok usia 41-60 tahun (63,33%), kemudian kelompok usia 61-80 tahun

(23,34%), dan paling sedikit adalah kelompok usia 20-40 tahun (13,33%).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pasien kanker

payudara di RS PKU MUhammadiyah Surakarta pada periode februari-april 2016

berada dalam rentang usia 41-60 tahun. Hasil Analisis demografis menunjukkan

bahwa semakin tinggi usia maka risiko menderita kanker payudara akan semakin

besar dan puncaknya terjadi dalam rentang usia 41-60 tahun.

Moningkey dan Kodim dalam nani (2009) mengemukakan bahwa

kejadian kanker payudara dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu menarche pada

umur muda, menopaus pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur

tua, penggunaan hormon-hormon eksogen, penyakit fibrokistik, obesitas,

konsumsi lemak, terpapar radiasi, dan riwayat keluarga dengan kanker payudara.

Pada wanita menopause banyak ditemukan kejadian kanker payudara.

Faktor usia sebagai faktor risiko kejadian kanker payudara diperkuat dengan data

bahwa sebagian besar kanker payudara terjadi pada pasien yang berusia lebih dari

50 tahun dan hanya sedikit terjadi pada pasien yang berusia kurang dari 40 tahun.

Rata-rata usia yang pada saat ditemukannya kanker adalah 64 tahun, tetapi wanita

menopause setelah usia 55 tahun mempunyai dua kali risiko timbulnya kanker

Page 57: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

42

payudara dibandingkan wanita yang mengalami menopause sebelum usia 45 tahun

(Sabiston, 1995).

Bertambahnya usia merupakan salah satu faktor risiko paling kuat

untuk kanker payudara. Meskipun kanker payudara dapat terjadi pada wanita usia

muda. Kanker payudara secara umum merupakan penyakit penuaan. Seorang

wanita berusia 30-an resikonya kira-kira 1 berbanding 250, sedangkan untuk

wanita usia 70-an resikonya sekitar 1 berbanding 30. Sebagian besar kanker

payudara yang didiagnosis adalah setelah menopause dan sekitar 75% dari kasus

kanker payudara terjadi setelah 50 tahun (National Breast and Ovarium Cancer

Centre, 2009).

Penelitian yang dilakukan oleh sepanjang (2010) menunjukkan bahwa

secara persentase dari keseluruhan sampel, distribusi penderita kanker payudara

terbanyak pada kelompok usia >50 tahun (56%). Hasil ini mirip dengan hasil dari

banyak penelitian di beberapa belahan dunia yang mengatakan puncak insiden

kanker payudara pada usia rata-rata 50 tahun.

Sejalan dengan beberapa literatur yang disebutkan bahwa seiring

bertambahnya usia juga mempengaruhi peningkatan risiko terkena penyakit

kanker payudara. Di RS PKU Muhammadiyah Surakarta sendiri misalnya, pada

periode februari-april 2016 sebagian besar pasien kanker payudara berada dalam

rentang usia 41-60 tahun.

3. Status Pernikahan

Berdasarkan status pernikahan, subyek dalam penelitian ini

dikelompokkan menjadi 3 kelompok yakni sudah menikah, belum menikah, dan

Page 58: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

43

bercerai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 pasien kanker payudara di

RS PKU Muhammadiyah Surakarta 28 (93,33%) diantaranya sudah menikah dan

2 (6,37%) diantaranya sudah pernah menikah tetapi bercerai.

Menurut Lincoln dan Wilenski (2008) salah satu pemicu meningkatnya

resiko kejadian kanker payudara adalah penggunaan kontrasepsi hormonal yaitu

pil kontrasepsi kombinasi yang sering digunakan oleh pasangan menikah. Adanya

pernyataan bahwa penggunaan pil kontrasepsi kombinasi dapat meningkatkan

resiko kejadian kanker payudara telah menjadi kontroversi dan perhatian bagi

dunia kesehatan saat ini. Karena seiring dengan meningkatnya penggunaan pil

kontrasepsi di seluruh dunia. Sehingga peningkatan resiko kanker payudara dalam

penggunaan pil kontrasepsi menjadi sangat penting karena frekuensi penggunaan

pil kontrasepsi yang sangat tinggi dan dalam waktu yang lama.

Resiko ini diperkuat dengan adanya penelitian epidemiologi

kontrasepsi oral dan terapi penggantian estrogen belum menunjukkan hubungan

dengan perubahan dalam resiko untuk kanker payudara. Sedangkan menurut

laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat

peningkatan kanker payudara yang bermakna pada para pengguna terapi

pengganti estrogen. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak

terdapat resiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral. Wanita yang

menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai resiko tinggi untuk

mengalami kanker ini sebelum menopause (Harianto, 2005)

Page 59: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

44

4. Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikannya, subyek dalam penelitian ini

dikelompokkan menjadi 5 kelompok yakni SD (33,33%), SMP (6,67%), SMA

(40%), Perguruan Tinggi (10%) dan Tidak Sekolah (10%). Pada penelitian ini

sebagian besar pendidikan pasien adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang

menyebabkan perbedaaan tinggkat pengetahuan seseorang akan kualitas gaya

hidupnya yang mendukung kesehatan diri.

Tingkat pengetahuan mempengaruhi perilaku seseorang dalam mencari

pengobatan dan perawatan penyakit yang dideritanya, serta memilih dan

memutuskan tindakan yang akan dan harus dijalani untuk mengatasi masalah

kesehatannya. Azwar (2005) mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka dia akan cenderung untuk berperilaku positif karena

pendidikan yang diperolah dapat meletakkan dasar-dasar pengertian (pemahaman)

dan perilaku dalam diri seseorang. Pada penelitian ini, selain tingkat pendidikan

peran aktif dari keluarga dan tenaga medis yang membantu pasien juga sangat

membantu eningkatkan tingakat pengetahuan pasien akan akan penyakit yang

dideritanya.

5. Pekerjaan

Berdasarkan jenis pekerjan subyek dalam penelitian ini dibagi dalam 4

kelompok yaitu ibu rumah tangga sebanyak 22 pasien (73,33%), petani sebanyak

1 pasien (3,33%), Swasta sebanyak 5 pasien (16,67%), dan PNS sebanyak 2

pasien (6,67%). Berdasarkan hasil tersebut kejadian kanker payudara lebih banyak

Page 60: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

45

terjadi pada responden yang tidak mempunyai pekerjaan yaitu ibu rumah tangga

daripada yang lain.

Andromeda dan Rachmana (2006) menjelaskan bahwa status pekerjaan

ternyata tidak menimbulkan perbedaan penerimaan diri wanita penderita kanker

payudara. Namun setelah memasukkan kepribadian tahan banting, ternyata ada

perbedaan penerimaan diri yang signifikan antara wanita penderita kanker

payudara yang bekerja dengan tidak bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa factor

internal yaitu kepribadian tahan banting ikut berperan terhadap penerimaan diri

bukan faktor eksternal yaitu status pekerjaan. Peran kepribadian yang tangguh dan

positif dalam diri wanita itu sendiri akan sangat membantu proses penerimaan

dirinya sehingga dapat mengarahkan pada perasaan, pemikiran, dan perilaku yang

mendukung proses penyembuhan.

B. Stadium Klinik Pasien Kanker Payudara

Penyakit kanker payudara memiliki tingkat stadium klinik seperti pada

tabel :

Tabel 4. Persentase tingkat stadium klinik pasien kanker payudara (n=30)

Stadium Jumlah %

0

IIA

IIIA

IIIB

IIIC

IV

0

13

10

5

0

0

0

43,33

33,33

16,67

0

0

Jumlah 30 100

Sumber : RS PKU Muhammadiyah Surakarta 2016

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien kanker

payudara yang menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta

periode februari-april 2016 mengalami stadium klinik IIA, disusul oleh pasien

Page 61: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

46

dengan stadium klinik IIIA kemudian IIIB. Hasil pemeriksaan fisik terhadap

ukuran tumor dan status kelenjar limfe / limfenodi regional dan pemeriksaan

radiologi untuk melihat kemungkinan metastase menunjukkan sebagian besar

pasien kanker payudara di RS PKU Muhammadiyah Surakarta periode februari-

april 2016 dalam taraf setadium awal.

C. Biaya Kemoterapi Pasien Kanker Payudara

Pada penelitian ini dilakukan analisis biaya kemoterapi pasien kanker

payudara saat menjalani kemoterapi di RS PKU Muhammadiyah Surakarta

periode februari-april 2016

Tabel 5. Persentase biaya obat pasien kanker payudara (n=30)

Jumlah %

< 2.000.000

2.000.000 – 4.000.000

> 4.000.000

0

25

5

0

83,33

16,67

Sumber : Data RS PKU Muhammadiyah Surakarta 2016

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar biaya obat pasien

kanker payudara di RS PKU Muhammadiyah Surakarta periode februari-april

2016 berada di kisaran Rp 2.000.000,- sampai dengan Rp 4.000.000,- disusul

dengan biaya obat kemoterapi diatas Rp 4.000.000,- dan terakhir biaya dibawah

Rp 2.000.000,-.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 83,33% pasien memerlukan rata-

rata biaya diantara Rp 2.000.000,- sampai dengan Rp 4.000.000,- untuk biaya obat

setiap menjalani kemoterapi dan 16,67% memerlukan biaya lebih dari Rp

4.000.000,-. Hal ini menunjukkan bahwa biaya obat kemoterapi pasien kanker

payudara membutuhkan biaya yang cukup besar.

Page 62: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

47

D. Ketepatan Jadwal Kemoterapi

Berdasarkan regimen terapi kanker payudara, untuk masing-masing

regimen memiliki rentang waktu yang harus dipatuhi oleh pasien untuk menjalani

kemoterapi. Tingkat ketepatan waktu pasien menjalani kemoterapi di RS PKU

Muhammadiyah Surakarta dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 6. Persentase tingkat ketepatan jadwal kemoterapi pasien kanker payudara (n=30)

Jumlah %

Tepat waktu 24 80

Tidak Tepat waktu 6 20 Sumber : Data RS PKU Muhammadiyah Surakarta Tahun 2016

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien kanker payudara

di RS PKU Muhammadiyah Surakarta periode februari-april 2016 menjalani

kemoterapi dengan tepat waktu. Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa 80% pasien

menjalani kemoterapi dengan tepat waktu dan 20% pasien menjalani kemoterapi

dengan tidak tepat waktu.

Dari hasil observasi di lapangan didapatkan beberapa faktor yang

mengakibatkan pasien tidak tepat waktu dalm menjalani kemoterapi. Faktor-faktor

tersebut dapat berasal dari eksternal dan internal. Faktor eksternal misalnya seperti

terjadinya kekosongan obat yang dibutuhkan pasien untuk kemoterapi, sehingga

jadwal kemoterapi pasien diundur untuk beberapi hari sampai obat tersebut ada.

Faktor lain yang pernah terjadi adalah karena keterbatasan tempat tidur di rumah

sakit sehingga pasien yang akan menjalani kemoterapi harus membatalkan

kemoterapinya dan menunggu hingga terdapat tempat tidur yang penuh sehingga

bisa pasien gunakan. Tetapi penuhnya tempat tidur tersebut biasanya terjadi pada

pasien yang menjalani kemoterapi pertama dan untuk pasien yang menjalani

Page 63: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

48

kemoterapi lanjutan telah terjadwal sehingga sampai jadwal kemoterapinya pasien

tersebut tetap mendapatkan tempat tidur. Faktor internal yang dapat

mengakibatkan pasien tidak tepat waktu misalnya adalah karena efek samping

yang ditimbulkan sehingga pasien tidak nyaman menalani kemoterapi selanjutnya,

efek samping tersebut seperti mual, muntah, kelelahan atau gangguan waktu tidur.

Hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan kondisi pasien sehingga pasien tidak

dapat menjalani kemoterapi saat itu karena membutuhkan perawatan untuk

perbaikan kondisi umumnya.

E. Kualitas Hidup Pasien kanker Payudara

Kualitas hidup penderita adalah kemampuan melakukan aktivitas fisik,

pikis dan social sehari-hari. Kualitas hidup penderita dikatakan baik apabila

penderita merasa dapat mefungsikan organ tubuhnya dengan baik dan dapat

mengontrol perkembangan penyakit.

Evaluasi kualitas hidup merupakan evaluasi subjektif terhadap

kepuasan hidup secara keseluruhan dan merupakan kesenjangan antara harapan

dan apa yang telah dicapai oleh seseorang, semakin kecil kesenjangan maka

kualitas hidup semakin meningkat. Kualitas hidup merupakan refleksi dari suatu

penyakit atau suatu terapi yang sedang dialami oleh penderita dan merupakan

persepsi penderita terhadap kedudukan meraka dalam kehidupan dalam konteks

kebudayaan dan penghargaan yang berhubungan dengan tujuan hidup, harapan

dan standa kehidupan (Bottomly, 2002).

Dalam penelitian ini kualitas hidup diukur dengan instrument

kuesioner QOL-BC. Pada kuisioner tersebut kualitas hidup dihitung menggunakan

Page 64: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

49

rentang nilai 0 adalah buruk dan 10 adalah baik. Semakin tinggi skor fungsi yang

diperoleh menunjukkan bahwa nilai kualitas hidup semakin baik. Akan tetapi

semakin tinggi skor gejala yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai kualitas

hidup semakin buruk. Rerata nilai skor kualitas hidup rata-rata untuk kuisioner

QOL-BC adalah 5, dibawah skor tersebut kualitas hidup dinilai kurang baik dan

nilai skor 10 merupakan tingkat kualitas hidup yang sangat baik (Ferrell & Dow,

1995).

Tabel 7. Nilai Kualitas hidup pasien kanker payudara

Domain Kualitas Hidup(n=30) Mean + SD

Kesehatan Fisik 7,62 + 1,19

Kesehatan Psikologis 6,18 + 1,07

Kesehatan Sosial 7,39 + 1,02

Kesehatan Spiritual 8,42 + 0,49

Nilai rata-rata kualitas hidup 7,40 + 0,76

Sumber : Data RS PKU Muhammadiyah Surakarta Tahun 2016

Pada tabel diatas nilai rerata kualitas hidup pasien kanker payudara di

RS PKU Muhammadiyah Surakarta periode februari-april 2016 berada di atas

taraf normal (>5) yaitu kondisi fisik (7,62 + 1,19), kondisi Psikologis (6,18 +

1,07), Kondisi Sosial (7,39 + 1,02), Kondisi Spiritual (8,42 + 0,49). Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa pasien kenker payudara di RS PKU

Muhammadiyah Surakarta tahun 2016 memiliki kualitas hidup yang baik.

Tabel 8. Kualitas hidup berdasarkan demografi, stadium klinik, biaya obat, ketepatan

jadwal

Variabel Kualitas Hidup

Umur

20 – 40 6.9000 + 0.60536

41 – 60 7.1979 +0.59253

61 – 80 8.2500 +0.62330

Status pernikahan

Menikah 7.4611 +0.74969

Tidak Menikah - -

Cerai 6.6000 +0.15556

Page 65: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

50

Pendidikan

SD 7.5170 +0.65454

SMP 7.7300 +0.36770

SMA 7.1133 +0.63063

Perguruan Tinggi 7.0067 +0.86234

Tidak Sekolah 8.3667 +1.03016

Pekerjaan

IRT 7.4782 +0.76991

Petani 6.7100 -

Swasta 7.1940 +0.86973

PNS 7.4550 +0.53033

Stadium

0 - -

IIA 7.5108 +0.84780

IIIA 7.2892 +0.69529

IIIB 7.4000 +0.76387

IIIC - -

IV - -

Biaya obat

< 2.000.000 - -

2.000.000 - 4.000.000 7.5724 +0.70166

> 4.000.000 6.5600 +0.35242

Ketepatan Jadwal

Tepat Waktu 7.4958 +0.75678

Tidak tepat waktu 7.0350 +0.69157

Sumber : Data hasil statistik kualitas hidup berdasarkan demografi, stadium klinik, biaya obat,

ketepatan jadwal

Berdasarkan data dalam tabel dapat diketahui bahwa rentang usia 60-

80 tahun memiliki kualitas hidup lebih baik dibandingkan dengan rentang usia

yang lain. Dilihat dari bertambahnya usia kondisi fisik seseorang akan semakin

berkurang, tetapi ada faktor pendukung lain yaitu kondisi psikologi, kondisi sosial

serta kondisi spiritual yang lebih baik akan meningkatkan semangat dan kualitas

hidup seseorang.

Berdasarka data pasien kanker payudara di RS PKU Muhammadiyah

Surakarta periode februari-april 2016 sudah pernah menikah, tetapi ada beberapa

yang mengalami perceraian dalam pernikahannya. Biasanya penderita kanker

Page 66: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

51

yang menjalani kemoterapi akan mengalami kendala terhadap dirinya sendiri yang

setiap saat akan merasa putus asa dan takut karena penyakit tidak dapat

disembuhkan, sehingga dalam hal ini diperlukan keluarga yang memberikan

dukungan emosional sebagai tempat pasien mengatakan isi hatinya, apa yang dia

rasakan dan keluarga memberikan dukungan dan pasien harus percaya dapat

sembuh dari penyakitnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Saragih (2010)

menyimpulkan bahwa dukungan emosional terhadap pasien yang sedang

menjalani pengobatan kemoterapi sangatlah diperlukan, karena dengan adanya

keberadaan dari dukungan emosional dan partisipasi keluarga ini maka pasien

tidak akan merasa sendiri dan akan merasa berkurang bebannya karena dapat

mencurahkan segala yang dirasakan, sehingga kualitas hidup pasien akan

meningkat dengan cara perubahan gaya hidup yang lebih terbukan yang didukung

oleh keluarga terdekat.

Menurut data pada tabel menyatakan pasien yang tidak sekolah

memiliki kualitas hidup paling baik. Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan yang

rendah biasanya memiliki aktivitas pekerjaan yang berhubungan dengan aktivitas

fisik yang lebih tinggi sehingga menunjang vitalitasnya. Hal tersebut sejalan

dengan pendapat Labourey (2007) bahwa aktivitas fisik sehari-hari dapat

mencegah dan mengurangi kepenatan bagi pasien kanker payudara yang

menjalani kemoterapi.

Berdasarkan hasil penelitian pasien yang menjalani kemoterapi di RS

PKU Muhammadiyah surakarta yang memiliki kualitas hidup paling tinggi adalah

ibu rumah tangga (IRT). Hal ini dikarenakan wanita yang menjadi ibu rumah

Page 67: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

52

tangga memiliki aktivitas yang cukup banyak dalam hal mengurus pekerjaan

dirumah, sehingga dapat mengesampingkan keluhan-keluhan dan keterbatasan

yang yang dialaminya. Ibu rumah tangga juga memiliki waktu yang cukup baik

karena Ibu rumah tangga dapat mengatur waktu kerja dan istirahatnya yang

disesuaikan dengan kondisi tubuh dan kesehatannya karena tidak dikejar target

pekerjaan. Rejeki et al. (2007) menelaskan bahwa istirahat tidur merupakan

kebutuhan dasar seperti kebutuhan makan, minum, aktivitas dan lainnya, apabila

tidur terganggu dapat menimbulkan pengaruh terhadap kualitas hidup seseorang.

Pasien yang sedang dirawat inap membutuhkan istirahat tidur yang cukup

sehingga dapat membantu proses penyembuhan penyakitnya.

Berdasarkan data stadium klinik menunjukka bahwa pasien dengan

kanker payudara dengan stadium klinik IIA memiliki kualitas hidup lebih baik

dibandingkan dengan pasien dengan stadium klinik yang lain. Hal ini dikarenakan

dengan ditemukannya kanker pada stadium awal maka kenker mendapatkan

penanganan yang lebih cepat sehingga kemungkinan memburuknya kondisi dapat

dikurangi, dan juga pasein diharapka untuk diawasi kepatuhan pengobatannya

oleh keluarga sehingga kepatuhan berobat pasien kanker payudara di RS PKU

Muhammadiyah Surakarta lebih terjaga. Pengobatan yang diterima pada stadium

ini pun belum terlalu banyak sehingga efek samping yang diterima pasien tidak

terlau besar. Budiman et al. (2013) menyatakan bahwa efek samping dari

pengobatan berpengaruh terhadap kepatuhan, semakin tidak menyenangkan efek

samping yang timbul semakin tidak patuh pasien berobat.

Page 68: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

53

Berdasarkan kuisioner QOL-BC pasien dengan biaya kemoterapi

diantara Rp 2.000.000,- - Rp 4.000.000,- memiliki kualitas hidup yang belih baik

dibandingkan dengan biaya yang lain. Dilihat dari biaya kemoterapi tersebut

kombinasi obat yang diterima pasien kanker payudara di RS PKU

Muhammadiyah Surakarta tidak terlalu banyak, sehingga efek samping yang

diterima juga tidak terlalu besar, sehingga kualitas hidup pasien menjadi lebih

baik.

Menurut hasil yang didapatkan mengenai ketepatan waktu / jadwal

kemoterapi pasien kanker payudara di RS PKU Muhammadiya Surakarta

menunjukkan pasien yang menjalani kemoterapi secara tepat waktu menunjukan

kualitas hidup yang lebih baik. Hal tersebut dikarenakan dengan tepatnya waktu

menjalani kemoterapi proses kemoterapi akan berjalan lebih baik sehingga

perbaikan kondisi pasein akan lebih cepat.

F. Hubungan Antara Demografi Pasien, Stadium Klinis, Biaya obat,

Ketepatan jadwal kemoterapi dengan kualitas hidup pasien

Hubungan antara demografi, stadium klinis, biaya obat dan ketepatan

jadwal kemoterapi dengan kualitas hidup pasien kanker payudara dapat dilihat

pada tabel berikut

Tabel 9. Hubungan bivariat antara variabel bebas dengan rerata nilai kualitas hidup pasien

kanker payudara

Variabel QOL-BC

R p

Demografi

Usia 0,596 0.001

Status perkawinan -0,289 0,122

Tingkat pendidikan 0,057 0,764

Pekerjaan -0,112 0.554

Stadium Klinik -0.087 0,648

Page 69: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

54

Biaya Kemoterapi -0,507 0.004

Ketepatan Jadwal -0,248 0,187

Berdasarkan tabel hubungan antara usia dengan kualitas hidup

diperoleh nilai p = 0,001 (<0,05) hal ini menunjukkan bahwa usia mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hidup pasien kanker payudara di RS

PKU Muhammadiyah Surakarta tahun 2016. Nilai R pada usia menunjukkan nilai

0,596 nilai tersebut menunjukkan nilai korelasi yang sangat kuat. Dilihat

hubungannya memperlihatkan hubungan yang positif yang berarti semakin tua

usia semakin baik kualitas hidupnya. Jika dilihat dari hasil penelitain kualitas

hidup, pasien-pasien yang memiliki usia lebih tua memiliki kesehatan psikologi,

sosial dan spiritual lebih baik dibanding kelompok usia yang lain. Hal ini juga

menunjukkan bahwa penerimaan terhadap kondisi untuk pasien berusia lebih tua

lebih baik daripada usia lebih muda.

Status perkawinan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan

Terhadap kualitas hidup pasien kanker payudar di RS PKU Muhammadiyah

Surakarta tahun 2016 ditunjukan dengan nilai p = 0,122 (p>0,05), tetapi di dalam

nilai R menunjukkan nilai 0,289. Nilai tersebut menunjukkan bahwa walaupun

pengaruh tidak signifikan tetapi tetap memberikan nilai pengaruh cukup kepada

kualitas hidup pasien.

Tingkat pendidikan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan

Terhadap kualitas hidup pasien kanker payudar di RS PKU Muhammadiyah

Surakarta tahun 2016 ditunjukan dengan nilai p = 0,764 (p>0,05). Nilai R = 0,057

menunjukkan hubungan yang sangat lemah.

Page 70: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

55

Pekerjaan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan Terhadap

kualitas hidup pasien kanker payudar di RS PKU Muhammadiyah Surakarta tahun

2016 ditunjukan dengan nilai p = 0,554 (p>0,05). Nilai R = 0,112 menunjukkan

hubungan yang sangat lemah.

Stadium klinik tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap

kualitas hidup pasien kanker payudara di RS PKU Muhammadiyah Surakarta

tahun 2016 dengan nilai p = 0,649 (p>0,05). Hasil nilai R = 0.087 menunjukkan

hubungan korelasi yang sangat lemah terhadap kualitas hidup. Hai ini sejalan

dengan penelitian Amalia (2013) yang menyatakan bahwa stadium kanker

payudara dan siklus kemoterapi tidak memiliki perbedaan yang signifikan

dengan kualitas hidup pasien kanker di RS Dr. Moewardi.

Biaya kemoterapi pasien menunjukkan hubungan yang signifikan

terhadap kualitas hidup pasien kanker payudara di RS PKU Muhammadiyah

Surakarta tahun 2016 dengan nilai p = 0,004 (<0,05). Besarnya nilai R = -0,507

menunjukka hubungan korelasi yang kuat antara biaya obat dengan kualitas hidup

pasien kanker payudara di RS PKU Muhammadiyah Surakarta tahun 2016. Nilai

negative menunjukkan hubungan yang berbanding terbalik yaitu lebih tinggi biaya

kemoterapi maka semakin rendah kualitas hidup pasien. Besarnya biaya

menunjukkan banyaknya obat yang didapatkan pasien. Dengan banyaknya obat

yang diterima pasien maka pasien akan merasakan efek samping yang begitu kuat.

Efek samping dapat timbul karena obat-obatan tidak hanya menghancurkan sel-sel

kanker tetapi juga menyerang sel sehat, terutama sel-sel yang membelah dengan

cepat seperti membrane mukosa, sel rambut, sum-sum tulang dan organ

Page 71: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

56

reproduksi (ACS, 2014). Penelitian Faisel dalam Wahyuni (2015) didapatkan tiga

efek samping yang paling sering dialami oleh pasien yang menjalani kemoterapi

yaitu alopesia, mual dan muntah. Efek samping selanjutnya adalah myalgia,

neuropati, rentan infeksi, stomatitis, diare, dan efek samping yang paling jarang

ialah trombositopenia.

Ketepatan jadwal kemoterapi tidak berpengaruh signifikan terhadap

kualitas hidup pasien kanker payudara dengan nilai p = 0,187 (p>0,05). Tetapi

bila dilihat dari nilai R = 0,248 yang menandakan bahwa ketepatan jadwal

kemoterapi berpengaruh lemah terhadap kualitas hidup pasien kanker payudara di

RS PKU Muhammadiyah Surakarta tahun 2016. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan Afianti (2009) tidak ada hubungan yang signifikan antara

kepatuhan menjalani kemotarapi terhadap nilai kualitas hidup pasien kanker di RS

Kanker Dharmais Jakarta.

G. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini meliputi :

Pada saat pengmbilan data, keluarga membantu mengisikan lembar

kuisioner, tetapi tetap sesuai dengan pendapat pasien sehingga kemungkinan ada

beberapa kuisioner yang terisi dengan kualitas hudup yang baik padahal jika

dilisat dari segi fisik terlihat kurang baik. Hasil penelitian tetap valid karena

jawaban subyektif tetap sesuai dengan pendapat pasien.

Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dimana penelitian

dilakukan pada satu waktu tanpa melakukan tindak lanjut sehingga data yang

diperoleh kurang obyektif dan reliabel dalam menggambarkan kondisi medis

Page 72: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

57

pasien, karena tidak memantau lagi kodisi pasien pra dan pasca melakukan terapi

kanker payudara. Keunggulan metode cross sectional antara lain mudah

dilaksanakan, relatif murah, menghasilkan angka prevalensi dan dapat mengamati

banyak variabel. Sedangkan kekurangannya antara lain tidak dapat meneliti

kondisi atau kasus penyakit yang jarang, banyak bias yang timbul, kurang baik

untuk meramalkan keceanderunagn, memerlukan sampel besar, kurang akurat

untuk menggambarkan suatu penyakit dan faktor risiko serta tidak dapat

menghitung angka insidensi (Naseh, 1993).

Page 73: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : usia dan biaya

kemoterapi memberika pengaruh secara signifikan terkadap kualitas hidup pasien

kanker payudara. Status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, stadium klinis

dan ketepatan jadwal kemoterapi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas

hidup pasien kanker payudara di RS PKU Muhammadiyah Surakarta berdasarka

hasil yang didapat menggunakan kuisioner QOL-BC.

B. Saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dilakukan dua kali pengukuran kualitas hidup dengan rentang waktu

yang ditetapkan sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih relevan dan

reliable mengenai kualitas hidup pasien.

Menambah jumlah sampel penelitian sehingga proporsi sampel lebih

homogen agar hasil penelitian cukup relevan dengan keadaan sebenarnya.

2. Bagi Rumah Sakit

a. Dalam rangka mencegah peningkatan angka kejadian kanker payudara di

RS PKU Muhammadiyah Surakarta, sebaiknya rumah sakit menyediakan

penyuluhan rutin bagi masyarakat khususnya untuk wanita mengenai

deteksi dan pencegahan kanker payudara secara dini sehingga dapat

ditangani sedini mungkin sebelum kanker dalam stadium lanjut.

Page 74: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

59

b. Sebagai pembanding bagi rumah sakit untuk meningkatkan keberhasilan

terapi kanker payudara melalui adanya peningkatan kualitas hidup pasien.

Page 75: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

60

BAB VI

RINGKASAN

Kanker merupakan istilah umum untuk suatu kelompok besar penyakit

yang dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh. Penyakit kanker sangat ditakuti

oleh kebanyakan orang. Hal ini dikarenakan tingginya angka kematian yang

disebabkan oleh penyakit kanker.

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2010 menunjukkan kanker

merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovaskuler.

Sedangkan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, kanker

menempati urutan ke 6 penyebab kematian terbesar di Indonesia. Kanker dapat

menyerang semua kelompok umur, masyarakat miskin dan kaya dan semua strata

pendidikan, dari tidak sekolah sampai perguruan tinggi.

Penata laksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian

pengobatan meliputi pembedahan, kemoterai, terapi hormone, terapi radiasi

(radioterapi) dan terapi biologi (targeted terapi) (David, 2010).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan

antara karakteristik pasien, biaya obat, stadium klinik serta Ketepatan jadwal

kemoterapi terhadap kualitas hidup pasien kanker di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Surakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan

cross-sectional yaitu suatu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu

kali tanpa melakukan follow-up. Penganmbilan data dilakukan dengan dua tahap,

Page 76: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

61

tahap pertama dengan pengambilan data secara concurrent yaitu membagikan

kuisioner kualitas hidup khusus untuk pasien kanker payudara QOL-BC (Quality

of Life Questionare Breast Cancer) dalam bentuk bahasa Indonesia yang telah

tervalidasi merupakan kuisioner khusus yang mengukur fungsi dan gejala yang

berhubungan dengan kanker payudara. Pasien kanker yang menjalani kemoterapi

yang dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta diminta untuk

mengisi kuisioner. Tahap kedua pengambilan data dilakukan secara retrospektif

dengan mengumpulkan data pasien yang telah mengisi kuisioner dan sesuai denga

kriteria inklusi dan kriteria eksklusi kemudian dilakukan penelusuran data pasien

tersebut ke rekam medik, dan data jumlah biaya obat di bagian keuangan Rumah

Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

Analisa hasil dilakukan dengan menggunakan SPSS 17 for windows.

Semua data dilakukan uji homogenitas terlebih dahulu untuk melihat apakah data

terdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov.

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara karakteristik

pasien, stadium kanker, Kepatuhan kemoterapi serta biaya pengobatan terhadap

kualitas hidup pasien kanker payudara digunakan analisis Bivariat Corelatian. Jika

data terdistribusi normal maka digunakan uji korelasi Pearson, sedangkan jika

data tidak terdistribusi normal maka digunakan uji korelasi Spearman. Hasil yang

diperoleh dinyatakan signifikan jika nilai p<0.05 dangan taraf kepercayaan 95%.

Page 77: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

62

Tabel Hubungan bivariat antara variabel bebas dengan rerata nilai kualitas hidup pasien

kanker payudara

Variabel QOLQ-BC

R p

Demografi

Usia 0,596 0.001

Status perkawinan -0,289 0,122

Tingkat pendidikan 0,057 0,764

Pekerjaan -0,112 0.554

Stadium Klinik -0.087 0,648

Biaya Kemoterapi -0,507 0.004

Ketepatan Jadwal -0,248 0,187

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara usia dengan

kualitas hidup diperoleh nilai p = 0,001 (<0,05) hal ini menunjukkan bahwa usia

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hidup pasien kanker

payudara di RS PKU Muhammadiyah Surakarta periode februari-april 2016. Nilai

R pada usia menunjukkan nilai 0,596 nilai tersebut menunjukkan nilai korelasi

yang sangat kuat. Status perkawinan tidak menunjukkan hubungan yang

signifikan Terhadap kualitas hidup pasien kanker payudar di RS PKU

Muhammadiyah Surakarta periode februari-april 2016 ditunjukan dengan nilai p =

0,122 (p>0,05), tetapi di dalam nilai R menunjukkan nilai 0,289. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa walaupun pengaruh tidak signifikan tetapi tetap memberikan

nilai pengaruh cukup kepada kualitas hidup pasien. Tingkat pendidikan tidak

menunjukkan hubungan yang signifikan Terhadap kualitas hidup pasien kanker

payudar di RS PKU Muhammadiyah Surakarta periode februari-april 2016

ditunjukan dengan nilai p = 0,764 (p>0,05). Nilai R = 0,057 menunjukkan

hubungan yang sangat lemah. Pekerjaan tidak menunjukkan hubungan yang

signifikan Terhadap kualitas hidup pasien kanker payudar di RS PKU

Page 78: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

63

Muhammadiyah Surakarta periode februari-april 2016 ditunjukan dengan nilai p =

0,554 (p>0,05). Nilai R = 0,112 menunjukkan hubungan yang sangat lemah.

Stadium klinik tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap kualitas

hidup pasien kanker payudara di RS PKU Muhammadiyah Surakarta periode

februari-april 2016 dengan nilai p = 0,649 (p>0,05). Hasil nilai R = 0.087

menunjukkan hubungan korelasi yang sangat lemah terhadap kualitas hidup.

Biaya pengobatan pasien menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap

kualitas hidup pasien kanker payudara di RS PKU Muhammadiyah Surakarta

periode februari-april 2016 dengan nilai p = 0,004 (<0,05). Besarnya nilai R =

0,507 menunjukka hubungan korelasi yang kuat antara biaya obat dengan kualitas

hidup pasien kanker payudara di RS PKU Muhammadiyah Surakarta periode

februari-april 2016. Ketepatan jadwal kemoterapi tidak berpengaruh signifikan

terhadap kualitas hidup pasien kanker payudara dengan nilai p = 0,187 (p>0,05).

Tetapi bila dilihat dari nilai R = 0,248 yang menandakan bahwa ketepatan jadwal

kemoterapi berpengaruh lemah terhadap kualitas hidup pasien kanker payudara

diRS PKU Muhammadiyah Surakarta periode februari-april 2016.

Page 79: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

64

DAFTAR PUSTAKA

ACS. (2014). Chemotherapy side-effect. dari http://cancer.org

Afianti, Yati. 2009. Hubungan kepatuhan menjalani kemoterapi pada klien kanker

serviks terhadap nilai kualitas hidup di RS Kanker Dhamais. Jakarta.

Amalia, Alfiani Husna. (2013). Analisis Biaya Kemoterapi Dan Penilaian Kualitas

Hidup Pada Pasien Kanker Payudara Di Rsud Dr. Moewardi. Fakultas

Farmasi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Andromeda, Y. Rachmahana, R.S. 2006. Penerimaan Diri Wanita Penderita

Kanker Payudara Ditinjau Dari Kepribadian Tahan Banting (Hardiness)

Dan Status Pekerjaan. Publikasi. Fakultas Psikologi. Universitas Islam

Indonesia. Yogyakarta.

Anonim, 2003, Protokol Penatalaksanaan Kanker Payudara, Perhimpunan Ahli

Bedah Onkologi Indonesia.

Aoki R Kavanagh JJ. (2004). Antineoplastic Agents: classification and

Mechanism of Action. In; Angioli R, Panici PB, Kavanagh JJ, Pacorelli S,

Penalver M, Editors. Chemotherapy for Ginecology Neoplasm – Current

Therapy and Novel Approaches. New York: Marcel Dekker; Hal. 1-11.

Ashing – Giwa KT. (2005). The Contextual Model of HRQoL: a Paradigm for

Expending the HRQoL Framework. Qual Life Res; 14: 297-307.

Azwar, S. 2005. Sikap Manusia dan Pengukurannya, Jakarta : Pustaka Setia.

Bottomly, A. et al, 2002. The cancer patient and quality of life. The Oncologist; 7;

120-125. DOI: 10.1634/theoncologist. 7-2-120

Budiman, A. Khambri, D. Bachtiar, H. 2013. Factor Yang Mempengaruhi

Kepatuhan Berobat Pasien Yang Diterapi Dengan tamoxifen Setelah

Operasi Kanker Payudara. Jurnal Kesehatan Andalas. 2013;2 (1)

Chu CS, Rubin SC. (2007). Basic Principle of Chemotherapy. In DiSia PJ,

Creasman WT, editors. Clinical Ginecologic Oncology. 7th

ed.

Philadelphia: Elsevier; Hal. 569-592.

David, I. W., 2010. Patogenesis Ca Mamae. 22-34, Referat, Fakultas Kedokteran

Sebelas Maret, Surakarta.

Page 80: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

65

Delgado-Sanz M.C., Mendizabal M.J.G., Pollan M., Forjaz M.J., Lopez-Abente

G., Aragones N., Perez-Gomez B. 2011. Health-Related Quality Of Life In

Spanish Breast Cancer Patients : A Systematic Review. Health and

Quality of Life Outcomes Journal 2011, 9:3

Depkes, 2007, Petunjuk teknis Pencegahan-deteksi dini kanker Leher Rahim dan

Kanker Payudara, 1-25, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

Jakarta.

Depkes, 2008. Peringatan Hari Kanker Se-Dunia, Departeman Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta.

Depkes RI. 2009. Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker

Payudara. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit Tidak Menular.

Depkes, 2013. Seminar Sehari dalam Rangka Memperingati hari Kanker Sedunia

2013, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Depkes, 2015. Panduan Nasional Penanganan Kanker Payudara. Komite

Nasional Penanggulangan Kanker (KPKN). Jakarta

Dg. Masiki, M.F.D. 2013. Pengeruh Karakteristik Pasien, Stadium Klinik, Terapi

dan Biaya Medik Langsung Terhadap Kualitas Hidup Pasien Kanker

Payudara di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2013. Fakultas Farmasi

Universitas Setia Budi. Surakarta.

Ferrel, B.R., Grant, M., Hassey D.K. 1995. Quality of Life Instrument – Breast

Cancer Patient Version, National Medical Center and Beckman Research

Institute.

Gale D, Cherrate, J. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. Jakarta :

EGC ; Hal.42.

Greimel ER, Vlasic KK, Waldenstrom A, Duric VM, Jensen PT, Singer S, Chie

W, Nordin A, Radisic VB, Wydra D. (2006). The European Organization

foe Reaserch and Treatment of Cancer (EORTC) Quality-of-Life

Questionnare Cervical Cancer Module, American cancer Society. DOI:

10.1002/cncr.22217.

Gupta D, ad Lis C. G., (2010), Pretreatment Serum Albumin as a Predictor of

Cancer Surival : A Systemic Refiew of the epidemiological literature,

Nutrition Jurnal, 9 (96): 1-16

Page 81: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

66

Harianto, Rina, M. dan Hery, S. 2005. Risiko Penggunaan Pil Kontrasepsi

Kombinasi Terhadap kejadian Kanker Payudara Pada Reseptor KB di

Perjan RS Dr. Ciptomangunkusumo. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. 2.

No. 1, hh. 84-99.

Jardines L, Haffty BG, Doroshow JH, Fisher P, Wietzel J, Theriault RL, 2001.

Breast Cancer Overview : Risk Factors, Screening, Genetic Testing and

Prevention. In: Pazdur R, Coia LR, Hoskins WJ, Wagman LD (Ed).

Cancer Management: A Multidisciplinary Approach. 5th

edition. New

York.

Labourey, JL et al, 2007. ‘’Physical Activity in the Management of cancer-related

fatigue induced by oncological treatments’, Annales de Readaptation et de

medicine physique, vol 50, hal. 450-454.

Lincoln, J dan Wilenski. 2008. Kanker Payudara Diagnosis dan Solusinya.

Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Nani, D. 2009. Hubungan Umur Awal Menopause Dan Status Penggunaan

Kontrasepsi Hormonal Dengan Kejadian Kanker Payudara. Jurnal

Keperawatan Soedirman ( The Soedirman Journal of Nursing). Volume 4.

No. 3

Naseh, Syahrudji. 1993. Keunggulan Dan Keterbatasan Beberapa Metode

Penelitian Kesehatan. Pusat Etiologi Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan.

Media Litbangkes Vol. III No. 1/1993

Pane M, 2002, Aspek Klinis dan Epidemiologis Penyakit kanker Payudara, Jurnal

Kedokteran dan farmasi Medika, 28(8), 17-22.

Rejeki, S. Yuniarsih, S. Ernawati, A. 2007. Persepsi Perawat Dan Pasien Tentang

Kebutuhan Istirahat Tidur Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Mardi Rahayu

Kudus. Jurnal Keperawatan Vol. 1 No. 1. P. 58-67

Rose PG. (2004). Chemoradiation Therapy for Cervical Cancer. In: Angioli R,

Panaci PB, Kavanagh JJ, Pecorelly S, Penalver M, editors. Chemotherapy

for Ginecology Neoplasm – Current Therapy and Novel Approaches. New

York: Marcel Dekker; Hal. 573-587.

Ruddon, H.L., 2007. Cancer Biology, Fourth edition, Oxford University Press,

New York

Rusli, DN. 2011. Gambaran Explanatory Style pada Individu dalam Menghadapi

Penyakit Kanker, (online), Jakarta. 2011.

Page 82: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

67

Sabiston, D.C. 1995. Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC

Saphiro, C., 2007. Side Effect of Adjuvant Chemoterapy for Early Stage Breast

Cancer. www.uptodate.com

Saragih, R. 2010. Peranan Dukukungan Keluarga Dan Koping Pasien Dengan

Penyakit Kanker Terhadap Pengobatan Kemoterapi di Rb 1 Rumah Sakit

Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2010. Publikasi. Fakultas

Ilmu Keperawatan, Universitas Dharma Agung, Medan.

Sharma D, 2004. Health-Related Quality of Life and its Assesment in GI Surgery.

Indian Journal of Surgery. Vol 66 : 323-35

Singletary SE, Alfred C, Ashley P, Basset LW, Berry D, Bland KI, Borgen PI,

Clark G, Edges SB, Hayes DF, Hughes LL, Hutter RVP, Morrow M, Page

DL, Recht A, Theriault RL, Thor A, Weaver DL, Wiend HS, Greence FL,

2002. Revision of The American Joint Commite on Cancer Staging

System for Breast Cencer. J Clin Oncol 20 : 3628-36

Tjindarbumi D, Tjahjadi G, Ramli M, (1999). Longitudinal Clinicophatological

Follow Up of Breast Cancer From 1988 to 1996 in Jakarta. Med J Indones;

8: 109-116

Wahyuni, Dwi. 2015. Studi Fenomenologi: Pengalaman Pasien Kanker Stadium

Lanjut Yang Menjalani Kemoterapi. JOM Vol 2 No 2

Walaszek, T., Haycox A., Boland, A., 2004, Pharmacoeconomics, 1-11, Churchill

Livingstone, London.

Yip WK1, Mordiffi SZ, Ang E. 2012. Reliability, validity and feasibility of

quality of life instruments for adult patients with cancer undergoing

chemotherapy: result from a systematic review. International Journal of

Evidence-Based Healthcare 2012. The Joanna Briggs Institute.

Page 83: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium
Page 84: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

68

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian

DATA RESPONDEN

Nama :

Umur :……..Tahun No. RM :…………….(Diisi Oleh Peneliti)

Pekerjaan :

Pendidikan

Tidak sekolah SD SMP SMA Perguruan Tinggi

Status Pernikahan :

Belum Menikah Menikah(termasuk bila suami sudah meninggal) Bercerai

Stadium Kanker :

Terapi Operasi/Bedah :

Tidak dilakukan operasi Dilakukan operasi

Page 85: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

69

Kuisioner QOl-BC (diterjemahkan oleh Dipa Nugraha Suyitno, SS. MM.)

PETUNJUK PENGISIAN

Kami tertarik untuk mengetahui bagaimana pengalaman anda berjuang

menghadapi kanker mempengaruhi kualitas hidup anda. Jawablah semua

pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan pada keadaan kehidupan anda saat ini.

Silahkan isi inisial Anda :……………………………………...

Tanggal lahir anda (hari, Bulan Tahun) :……………………………………...

Tanggal Hari ini (Hari, bulan tahun) :……………………………………...

Lingkari nomor 0-10 yang paling menggambarkan pengalaman Anda :

Sejauh manakah anda menilai tingkat :

1. Kelelahan

Tidak ada masalah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Masalah serius

2. Perubahan nafsu makan

Tidak ada masalah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Masalah serius

3. Nyeri atau sakit

Tidak ada masalah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Masalah serius

4. Perubahan tidur

Tidak ada masalah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Masalah serius

5. Peningkatan berat badan

Tidak ada masalah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Masalah serius

6. Vagina kering / gejala menopause

Tidak ada masalah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Masalah berat

7. Perubahan menstruasi atau kesuburan

Tidak ada masalah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Masalah barat

8. Beri nilai kesehatan fisik anda secara keseluruhan

Tidak ada masalah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat sehat

Page 86: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

70

Butir pertanyaan terkait kesehatan Psikologis

9. Seberapa sulit anda menjalani hari ini karena penyakit anda?

Mudah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat sulit

10. Seberapa sulit bagi anda menjalani hari ini karena pengobatan anda?

Mudah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat sulit

11. Seberapa baikkah kualitas hidup anda?

Sangat buruk 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sempurna

12. Berapakah tingkat kebahagiaan yang anda rasakan?

Tidak sama sekali 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

13. Apakah anda merasa bahwa anda punya kendali atas keadaan hidup anda?

Tidak sama sekali 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 secara penuh

14. Memuaskankah hidup anda?

Tidak sama sekali 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Secara penuh

15. Bagaimana kemampuan anda saat ini untuk berkonsentrasi atau mengingat

sesuatu?

Sangat lemah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sempurna

16. Apakah anda merasa berguna?

Sama sekali tidak 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat

17. Apakah penyakit atau pengobatan telah menyebabkanperubahan penampilan

anda?

Sama Sekali tidak 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat

18. Apakah penyakit atau pengobatan menyebabkan perubahan konsep diri anda

(cara Anda melihat diri anda)?

Sama sekali tidak 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat

Page 87: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

71

Seberapa mengganggukah aspek-aspek penyakit dan pengobatan anda

berikut?

19. Diagnosis awal

Sama sekali tidak 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

Membuat stress membuat stress

20. Kemoterapi kanker

Sama sekali tidak 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

Membuta stress membuat stress

21. Radiasi kanker

Sama sekali tidak 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

Membuat stress membuat stress

22. Operasi kanker

Sama sekali tidak 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

Membuat stress membuat stress

23. Penuntasan pengobatan

Sama sekali tidak 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

Membuat stress membuat stress

24. Seberapa cemaskah anda?

Tidak sama sekali 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

25. Seberapa depresikah anda?

Tidak sama sekali 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

Page 88: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

72

Sejauh mana tingkat ketakutan anda

26. Tes diagnostik di masa mendatang

Tidak takut 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat takut

27. Kena kanker kedua

Tidak takut 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat takut

28. Kambuhhnya kanker

Tidak takut 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat takut

29. Penyebaran (metastasis) kanker anda

Tidak takut 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat takut

30. Sejauh manakah anda merasa telah kembali hidup normal?

Page 89: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

73

Kekhawatiran Sosial

31. Sejauh manakah penyakit anda memberikan stress terhadap keluarga?

Tidak sama sekali 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

32. Apakah jumlah dukungan yang anda terima dari orang lain cukup bagi anda?

Tidak sama sekali 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

33. Apakah perawatan kesehatan berkelanjutan mengganggu hubungn pribadi

anda?

Tidak sama sekali 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

34. Apakah seksualitas anda terpengaruh oleh penyakit?

Tidak sama sekali 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

35. Sejauh mana penyakit danpengobatan mengganggu pekerjaan anda?

Tidak ada masalah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 masalah berat

36. Sejauh mana penyakit dan pengobatan mengganggu aktiitas anda dirumah?

Tidak ada masalah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 masalah berat

37. Sejauh manakah pengucilan yang anda rasakan oleh sebab penyakit anda?

Tidak ada 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

38. Berapa banyak kekhawatiran yang anda miliki kepada putri anda atau kerabat

wanita lain terkait kanker payudara?

Tidak sama sekali 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

39. Berapa banyak beban keuangan yang timbul sebagai akibat dari penyakit dan

pengobatan anda?

Tidak ada 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

Page 90: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

74

Kesehatan spiritual

40. Seberapa penting partisipasi anda dalam kegiatan keagamaan seperti berdoa

atau pergi ke tempat ibadah?

Tidak penting sama sekali 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat penting

41. Seberapa penting bagi anda kegiatan rohani lainnya seperti meditasi atau

berdoa?

Tidak penting sama sekali 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat penting

42. Berapa banyak kehidupan rohani anda berubah sebagai hasil dari diagnosis

kanker?

Kurang penting 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 menjadi penting

43. Berapa banyak rasa ketidak pastian menyangkut masa depan anda?

jelas 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat tidak jelas

44. Sampai sejauh mana penyakit telah membuat perubahan positif dalam hidup

anda?

Tidak sama sekali 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

45. Apakah anda mulai merasakan tujuan / misi hidup anda atau alasan hidup?

Tidak sama sekali 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat

46. Seberapa optimiskah anda?

Sama sekali tidak optimis 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sangat optimis

Page 91: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

75

Lampiran 2. Karakteristik Pasien

No Jenis

Pasien Alamat JK Umur

Status

Perkawinan Pendidikan Pekerjaan

Stadium

Kanker

Ketepatan

Jadwal

1 BPJS Sragen P 64 Kawin SD IRT II A Tepat

2 BPJS Boyolali P 65 kawin TSL IRT II A Tepat

3 BPJS Sragen p 41 kawin TSL IRT II A Tepat

4 BPJS Boyolali P 54 kawin SLA IRT II A Tepat

5 BPJS Magetan p 51 cerai SD Petani III A Tepat

6 BPJS Karanganyra p 42 kawin SLA IRT III B Tidak

7 BPJS Karanganyar p 44 Kawin SLA IRT II A Tepat

8 BPJS Karanganyar p 54 kawin SLA Swasta II A Tepat

9 BPJS Boyolali p 30 kawin S1 Swasta III A Tidak

10 BPJS Karanganyar p 43 cerai SD IRT III A Tepat

11 BPJS Boyolali p 43 kawin SLA Swasta III A Tidak

12 BPJS Wonogiri p 76 kawin SD IRT III B Tepat

13 BPJS Tegal p 54 Kawin S2 PNS II A Tepat

14 BPJS Magetan P 29 kawin SLA IRT III A Tepat

15 BPJS Boyolali P 31 kawin SLA IRT III A Tidak

16 BPJS Karanganyar p 54 kawin SLP IRT III A Tepat

17 BPJS Karanganyar p 45 kawin SLA IRT II A Tepat

18 BPJS Surakarta p 54 kawin S1 PNS II A Tidak

19 BPJS Wonogiri p 47 kawin TSL IRT II A Tepat

20 BPJS Sukoharjo p 54 kawin SLP Swasta III B Tidak

21 BPJS Karanganyar p 39 kawin SD IRT III A Tepat

22 BPJS Karanganyar p 48 kawin SLA IRT III B Tepat

23 BPJS Kranganyar p 42 kawin SLA IRT II A Tepat

24 BPJS Magetan p 67 Kawin SD IRT II A Tepat

25 BPJS Boyolali p 53 kawin SD IRT II A Tepat

26 BPJS Sragen p 70 kawin SLA IRT III A Tepat

27 BPJS Surakarta p 54 Kawin SLA IRT III A Tepat

28 BPJS Sukoharjo p 61 kawin SD IRT III A Tepat

29 BPJS Surajarta p 51 kawin SD IRT III A Tepat

30 BPJS Semarang p 68 kawin SD Swasta III B Tepat

Page 92: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

76

Lampiran 3. Hubungan Antara Demografi, Stadium Klinik, Biaya Kemoterapi

Dan Ketepatan Jadwal Kemoterapi dengan kualitas Hidup

Kualitas Hidup * Umur

Kualitas Hidup

Umur Mean N Std. Deviation

20 - 40 6.9000 4 .60536

41 - 60 7.1979 19 .59253

61 - 80 8.2500 7 .62330

Total 7.4037 30 .75620

Kualitas Hidup * Status_Nikah

Kualitas Hidup

Status_Nik

ah Mean N Std. Deviation

Menikah 7.4611 28 .74969

Cerai 6.6000 2 .15556

Total 7.4037 30 .75620

Kualitas Hidup * Pendidikan

Kualitas Hidup

Pendidikan Mean N Std. Deviation

SD 7.5170 10 .65454

SMP 7.7300 2 .36770

SMA 7.1133 12 .63063

Perguruan

Tinggi

7.0067 3 .86234

Tidak Sekolah 8.3667 3 1.03016

Total 7.4037 30 .75620

Kualitas Hidup * Pekerjaan

Kualitas Hidup

Pekerjaan Mean N Std. Deviation

IRT 7.4782 22 .76991

Petani 6.7100 1 .

Swasta 7.1940 5 .86973

PNS 7.4550 2 .53033

Total 7.4037 30 .75620

Page 93: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

77

Kualitas Hidup * Stadium

Kualitas Hidup

Stadium Mean N Std. Deviation

IIA 7.5108 13 .84780

IIIA 7.2892 12 .69529

IIIB 7.4000 5 .76387

Total 7.4037 30 .75620

Kualitas Hidup * Terapi

Kualitas Hidup

Terapi Mean N Std. Deviation

CE 7.6135 17 .77267

CEF 7.8300 1 .

CET 6.5600 5 .35242

lain - lain 7.4357 7 .58278

Total 7.4037 30 .75620

Kualitas Hidup * Biaya

Kualitas Hidup

Biaya Mean N Std. Deviation

2.000.000 -

4.000.000

7.5724 25 .70166

> 4.000.000 6.5600 5 .35242

Total 7.4037 30 .75620

Kualitas Hidup * Ketepatan jadwal

Kualitas Hidup

Ketepatan jadwal Mean N Std. Deviation

Tepat Waktu 7.4958 24 .75678

Tidak tepat

waktu

7.0350 6 .69157

Total 7.4037 30 .75620

Page 94: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

78

Lampiran 4. Hasil Skoring Responden Menggunakan Kuisioner QOL-BC

No Kesehatan

Fisik

Kesehatan

Psikologi

Kesehatan

sosial

Kesehatan

Spiritual

Kualitas

Hidup

1 7 6.81 8.33 8.14 7.57

2 9.38 9.57 9.78 9.14 9.47

3 7.38 5.40 8.67 8.29 7.43

4 6.88 5.71 7.56 8.57 7.18

5 6.38 5.77 6.56 8.14 6.71

6 6.38 5.27 6.22 7.86 6.43

7 5.75 5.91 6.44 7.71 6.45

8 6.13 5.85 6.67 8 6.66

9 6.13 4.88 5.56 7.86 6.11

10 6.25 5.48 6.67 7.57 6.49

11 7.13 6.16 6.22 8.71 7.06

12 9.3 6.61 7.78 7 7.67

13 9 6.56 7.33 8.43 7.83

14 7.25 5.14 7.44 8.71 7.14

15 8.75 5.20 7.33 8.86 7.54

16 8.86 5.06 7.11 8.86 7.47

17 7.75 5.31 7.22 9 7.32

18 8 6.23 5.78 8.29 7.08

19 9 6.72 8.22 8.86 8.20

20 8.13 6.74 8.22 8.86 7.99

21 7 4.81 6.56 8.86 6.81

22 6.37 5.15 6.67 8.86 6.76

23 5.13 5.75 6.33 8.43 6.41

24 9 7.70 8.78 8.14 8.40

25 8 6.89 7.11 8.57 7.64

26 8.38 7.46 9 8.43 8.32

27 8.25 7.19 8.22 8.7 8.09

28 8.88 7.03 7.89 8.86 8.17

29 8.25 5.33 8.22 8.43 7.56

30 8.63 7.55 8 8.43 8.15

Page 95: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

Lampiran 5. Hasil SPSS Spearman Correlation

Correlations

Umur Status_Nikah Pendidikan Pekerjaan Stadium Biaya Ketepatan jadwal Kualitas Hidup

Umur Pearson Correlation 1 -.045 -.243 -.096 -.015 -.225 -.363* .596

**

Sig. (2-tailed) .814 .195 .614 .936 .233 .049 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Status_Nikah Pearson Correlation -.045 1 -.320 -.018 .098 .598** -.134 -.289

Sig. (2-tailed) .814 .085 .925 .606 .000 .481 .122

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Pendidikan Pearson Correlation -.243 -.320 1 .190 -.367* -.057 .229 .057

Sig. (2-tailed) .195 .085 .315 .046 .765 .223 .764

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Pekerjaan Pearson Correlation -.096 -.018 .190 1 .025 .196 .472** -.112

Sig. (2-tailed) .614 .925 .315 .897 .300 .009 .554

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Stadium Pearson Correlation -.015 .098 -.367* .025 1 .287 .298 -.087

Sig. (2-tailed) .936 .606 .046 .897 .124 .110 .648

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Biaya Pearson Correlation -.225 .598** -.057 .196 .287 1 .447

* -.507

**

Sig. (2-tailed) .233 .000 .765 .300 .124 .013 .004

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Ketepatan jadwal Pearson Correlation -.363* -.134 .229 .472

** .298 .447

* 1 -.248

Sig. (2-tailed) .049 .481 .223 .009 .110 .013 .187

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Kualitas Hidup Pearson Correlation .596** -.289 .057 -.112 -.087 -.507

** -.248 1

Sig. (2-tailed) .001 .122 .764 .554 .648 .004 .187

N 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 96: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

Lampiran 6 Hasil Kuisioner QOL-BC

N

o

domain kualitas hidup

kesehatan fisik kesehatan psikologi kesehatan sosial kesehatan spiritual

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

2

6

2

7

2

8

2

9

3

0

3

1

3

2

3

3

3

4

3

5

3

6

3

7

3

8

3

9

4

0

4

1

4

2

4

3

4

4

4

5

4

6

1 7 6 6 6 9 7 7 8 8 7 8 7 8 7 8 7 7 8 8 7 7 7 7 7 7 8 7 6 5 3 8 8 8 9 9 8 10

7 8 8 9 7 7 8 9 9

2 1

0

1

0

1

0 7 9

1

0

1

0 9

1

0

1

0 7 9 8 8 8 9 9 9

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0 8

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0 9 8

1

0

1

0 7

1

0

1

0

3 8 9 6 8 9 6 6 7 7 7 7 6 7 6 9 9 1 8 5 5 5 5 5 5 7 4 4 4 4 5 7 8 9 9 9 9 9 8 1

0 9 9 9 7 8 8 8

4 7 6 6 6 7 8 8 7 7 7 7 8 7 6 7 7 1 6 5 5 5 6 6 5 6 5 5 6 4 7 6 8 9 9 9 8 8 2 9 9 9 9 8 8 8 9

5 7 6 6 6 6 6 7 7 6 7 8 7 7 7 8 8 1 6 5 4 4 4 5 5 8 5 6 6 5 7 6 7 7 7 7 7 7 2 9 8 8 8 8 8 8 9

6 6 6 6 7 6 6 6 8 6 6 7 7 7 7 8 7 2 6 4 4 4 4 5 5 7 5 5 5 4 5 6 7 6 5 7 7 7 2 9 8 8 8 7 8 8 8

7 6 6 6 6 6 5 5 6 6 6 6 7 6 6 8 7 2 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 6 4 6 7 7 6 6 7 7 8 1 9 8 8 8 8 8 7 7

8 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 8 7 7 8 7 2 6 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 5 6 7 7 7 7 7 7 7 2 9 8 8 8 8 8 8 8

9 7 6 6 7 7 5 5 6 5 5 6 6 6 6 8 7 3 6 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 6 7 5 5 5 5 7 1 9 8 8 8 8 8 8 7

1

0 7 6 6 6 6 6 6 7 6 6 7 7 6 6 8 7 2 6 6 4 5 5 5 5 6 5 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 2 9 8 8 8 7 7 7 8

1

1 9 8 7 7 8 5 6 7 7 6 8 6 7 9 9 8 2 4 6 6 6 6 6 6 8 6 6 6 5 5 4 8 5 5 5 5 8 6

1

0 9 9 9 7 9 8

1

0

1

2 9 9 9 9 9

1

0

1

0 8 7 8 8 8 8 8 7 7 4 6 7 8 7 7 7 6 8 6 6 6 6 4 6 3 9 9 9 9 9 6

1

0 9 9 8 5 6 6 6

1

3 9 9 9 9 9 9 9 9 8 8 8 8 8 8 8 8 2 6 7 7 7 7 7 7 9 5 5 5 5 6 6 8 8 8 7 7 9 4 9 9 9 7 7 9 9 9

1

4 7 7 7 7 7 7 7 9 9 8 7 7 7 7 8 7 1 5 4 4 4 4 4 4 7 4 4 4 4 6 8 8 8 8 7 7 9 3 9 9 8 9 8 9 8

1

0

1

5 8 8 9 9 9 9 9 9 7 8 7 4 5 7 4 2 6 8 6 6 6 6 6 5 7 6 3 4 3 3 8 8 7 8 7 7 9 3 9 9 9 9 8 9 9 9

1

6 9 9 8 9 9 9 9 9 6 6 7 7 7 2 8 8 1 3 6 6 6 6 6 5 9 5 3 3 3 3 6 8 7 7 7 8 9 3 9 9 9 9 8 9 9 9

1

7 7 8 7 8 8 8 8 8 7 7 7 7 7 7 8 8 2 8 4 4 4 4 3 3 7 6 5 5 5 4 7 8 7 7 7 7 9 4 9 9 9 9 8 9 9

1

0

1

8 8 8 8 8 8 8 8 8 5 5 7 8 8 8 8 8 2 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 3 4 5 5 5 5 5 8 6 9 8 9 8 8 8 8 9

1

9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 8 8 3 8 8 2 8 7 7 7 7 7 8

1

0 6 6 6 6 3 6 9 9 9 8 8

1

0 5

1

0 9 9 9 8 9 9 9

2

0 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 8 8 8 3 8 8 2 7 6 6 6 6 6 6 9 8 8 8 8 2 7 8 8 8 8 8

1

0 7

1

0 9 9 9 7 9 9

1

0

Page 97: PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, BIAYA KEMOTERAPI, …repository.setiabudi.ac.id/680/2/TESIS GALIH ADI PRAMANA SBF071140143.pdfii pengaruh karakteristik pasien, biaya kemoterapi, stadium

81

2

1 7 8 7 8 8 5 5 8 8 8 8 7 8 4 8 8 2 6 2 2 2 2 4 4 6 5 5 5 5 3 3 8 5 5 8 8 8 5 9 9 9 9 8 9 9 9

2

2 6 7 7 6 6 6 6 7 7 6 7 7 7 3 7 7 2 6 3 4 4 3 4 4 7 6 5 6 6 4 4 7 6 6 8 6 8 6 9 9 9 9 8 9 9 9

2

3 5 5 5 5 6 4 5 6 6 6 6 7 6 4 8 8 4 6 6 6 6 6 6 5 8 6 5 5 5 4 6 8 4 4 5 6 9 6 9 8 9 8 8 8 9 9

2

4 9 9 8 9 9

1

0

1

0 8 8 8 8 8 8 5 6 7 3 7 8 8 8 8 8 8

1

0 8 8 8 8 8 5 8

1

0

1

0

1

0 9

1

0 7

1

0 8

1

0 7 7 8 8 9

25

8 9 8 8 9 7 7 8 9 9 8 8 8 6 8 8 2 8 7 6 6 6 7 6 10

6 6 6 6 8 5 8 6 7 8 7 9 6 8 9 9 8 8 9 8 9

2

6 9 7 8 6 9

1

0

1

0 8 8 9 8 8 9 6 5 8 8 8 7 6 8 7 7 8 8 9 8 8 7 5 8 9

1

0

1

0

1

0 8

1

0 8 8 9 9 8 8 8 8 9

27

8 8 7 8 9 9 9 8 8 9 8 8 8 2 8 8 4 8 9 8 8 9 9 9 10

7 6 7 6 2 7 8 8 8 9 9 9 7 9 9 9 9 8 8 8 10

2

8 9 9 9 9 9 9 9 8 9 9 8 8 8 8 7 7 1 6 8 8 8 8 8 8 8 7 7 7 7 2 6 7 9 9 9 9 9 3

1

0 9 9 9 8 9 9 9

29

8 9 8 9 9 9 6 8 7 7 7 7 7 7 7 6 2 6 5 5 5 5 5 5 7 4 4 4 4 6 6 8 9 9 9 9 9 6 9 9 9 9 7 9 8 8

3

0 8 9 9 9 9 9 9 7 9 9 8 8 8 8 6 7 4 6 8 8 8 8 8 8 9 8 8 8 8 4 6 8 9 9 9 9 9 4 9 9 9 9 8 8 8 8