PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA...
Transcript of PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA...
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH
(Studi Pada Bank Umum Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah,
Bank Panin Syariah Periode 2011 – 2014)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
ASMA KARIMAH
NIM. 1112085000021
PRODI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1437/2016
PENGART]H INTELLECTUAL CAPTTAL TERIIADAP KINERJA
KEUANcAI{ rERBANKAN syARrAIr isrupr pAr}A BAhrK riMr}MSYARHH, BI\[I SYARIAHN BRT SYARIAII' BANK PAI\{IN SYARIAH
PERTODE 2811-2814)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Asma Karimah
nrIM. 1112085000021
Di BawahBimbingan
JURUSAI\{ PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNTVERSITAS ISLAM NEGERI SYARItr' HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 t}t
i
Pembimbing III/!tln
ffilaryau'Av Maryani. SE.. M.SiDr. Suhendra, S.Ae.. M.lU
NIP. . t9711206 200312 1 001
LEMBAR PENGESAHAN UJIA}I KOMPREHENSIT
Hari ini Kamis, 1l Februari 2016 telahmahasiswa:
l. Nama2. NIM3. Jurusan4. Judul Skripsi
dilakukan Idian Komprehensif atas
Asma KarimahI I r2-085-0000-21Perbankan SyariahPengaruh Intellectual Capital Terhadap KinerjaKeuangan Perbankan Syariah (Studi pada Bank UmumSyariah, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Panin SyariahPeriode 2011-2014)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuanyang bersangkutan selama proses lJjian Komprehensif, maka diputuskan bahwamahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untukmelanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperolehgelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jalsrta.
Jakafia, Kamis I I Februari 2016
1. Drs. Ade Ananto Terminanto, MMNIP : 19681 l2520l4ll 1002
2. Aini Masruroh, M.SiPenguji II
LE,MBAR PE,NGE$AIIAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Kamis, 26 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :
Asma Karimah1 1 12085000021Perbankan SyariahPengaruh Intellectual Caprtal Terhadap KinerjaKeuangan Perbankan Syariah (Studi Pada BankUmum Syariall BM Syariah, BRI Syariatu BankPanin Syariah Periode 20114014)
Setelah"mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yangbersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mdrasiswatersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini dit€rima sebagai salah satusyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonorni danBisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
lakarla,
Adhitya Ginanjar, SE., M.SiNrP. 197408 10201 r01 1001
Dr. Suhendra., SAg., MMNrP. 1971 1 2fi62003t2t001
, /v,$qagL,
Hemmy Fauzan. SE., MMNIP. 1976082220070n0l4
Dr. Suhendra., S.Ag., MMNIP. 197r t20620ffi,2rc01 Pembimbing I
5. Ay Mmyani, SE,. M.Si
1. Nama2. NIM3. Jurusan4. Judul Skripsi
J.
4.
II
Pembimbing II
LEMBAR PER}TYATAAII KEASLIAN KARYA ILMIAII
Y?rng bertanda tangan di bawah ini:
AsmaKarimah1r12085000021Ekonomi danBisnisPerbankan Syariah
Dengan irli menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunokan ide orang lain tanpa mampu meugembaugkandan menpertanggungiawehkan
2,. Tidak melakukan plagiat terhadap naskoh karya orang laiu.3. Tidak menggunakan karya oreng lain t*npa menyebutkan sumber
asli atau tanpa izin pemilik karya \
4. Tidak melakukan manipulasl dan pomalsuan datr5. Mengcriakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungiawab atas
karya ini
Jil<a di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya" dan telahmelalui pe,rrbuktian yang dapat dipefianggung jawabkan, ternyata memrngditemukan bukti batrwa saya telatr melanggar pernyaraan di atas, maka saya siap
untrrk dikEnai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatrrllah Jakarta.
Demikian pernyataan ini sayabuat dengan sesungguhnya.
NrM. 1112085000021
NamaNIMFakultasJurusan
iv
20 April2016
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP (Curriculum Vitae)
Data Pribadi
Nama : Asma Karimah
Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 1 Juni 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Inpres 4B RT. 002/09 No. 25 Larangan Utara,
Larangan, Kota Tangerang, Banten 15154
No. Telepon : 085883824590
E-mail : [email protected]
Pendidikan Formal
2000-2006 : MI Manbaul Khair
2006-2009 : SMPN 3 Tangerang
2009-2012 : MAN 10 Jakarta
2012- 2016 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta – S1 Perbankan
Syariah
Pendidikan Non Formal
2014-2015 : LBPP LIA
vi
Pengalaman Organisasi
1. OSIS MAN 10 Jakarta, Divisi Apresiasi Seni dan Budaya 2010-2011
2. HMJ Perbankan Syariah, Kordinator Penelitian dan Pengembangan 2013-
2014
3. Youth Banten, Sekretaris 2016 - Present
Pengalaman Aktivitas
- Volunteer “Jakarta Mandiri Marathon” (Oktober 2014)
- Volunteer “Pengenalan Aplikasi Bango Unilever” (Desember 2014)
- Volunteer as a Event Registration in New Zealand Education Expo (Maret
2015)
- Volunteer “Ramadhan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation” (Juli 2015)
- Volunteer Unilever Bright Future (Oktober 2015)
- Volunteer Jurnalis WikiDPR (November – Januari 2016)
- Volunteer KomunitaID, Sebangsa.com (April 2016)
vii
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the effect of Intellectual Capital
on financial performance of Islamic Banking. The research samples are three
Islamic Commercial Banks. Those are BNI Syariah, BRI Syariah, and Bank Panin
Syariah in January 2011 to December 2014 period. Variable independents which
consist of three variables - VACA (Value Added Physical Capital), VAHU (Value
Added Human Capital), and STVA (Structural Capital Value Added) – are
measured by VAIC (Value Added Intellectual Capital). Whereas, variable
dependent is measured by financial performance using profitability of ROA
(Return on Asset) and ROE (Return on Equity). Multiple regression analysis is
used with SPSS 20.0 as data processing in this research. The result of this
research shows simultaneously that VAIC has a significant effect on ROA and
ROE. The research result also shows partially in BNI Syariah that VAHU and
STVA has a significant effect on ROA. This also occurs in Bank Panin Syariah
which shows that VAHU and STVA have a significant effect on ROA and VAHU
has a significant effect on ROE.
Keywords: VAIC (Value Added Intellectual Capital), ROA (Return on Asset),
and ROE (Return on Equity).
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Intellectual Capital
terhadap kinerja keuangan Perbankan Syariah. Sampel pada penelitian ini adalah 3
Bank Umum Syariah, yaitu BNI Syariah, BRI Syariah, dan Bank Panin syariah,
periode triwulan Januari 2011 sampai dengan Desember 2014, pada penelitian ini
variabel independen diukur menggunakan VAIC (Value Added Intellectual
Capital) terdiri dari 3 variabel yaitu VACA (Value Added Physical Capital),
VAHU (Value Added Human Capital), STVA (Structural Capital Value Added),
sedangkan variabel dependen diukur dengan kinerja keuangan mengunakan
profitabilitas ROA (Return On Asset) dan ROE (Return On Equity). Penelitian ini
menggunakan analisis regresi berganda, dengan pengolahan data menggunakan
SPSS 20.0. Hasil penelitian secara simultan menunjukan bahwa VAIC
berpengaruh signifikan terhadap ROA dan ROE. Hasil penelitian juga
menunjukan bahwa secara parsial pada BNI Syariah menunjukan bahwa VAHU
dan STVA berpengaruh signifikan terhadap ROA, hal yang sama terjadi pada
Bank Panin Syariah menunjukkan bahwa VAHU dan STVA berpengaruh
signifikan terhadap ROA dan VAHU berpengaruh signifikan terhadap ROE,
Kata kunci: Value Added Intellectual Capital (VAIC), Return On Asset
(ROA), Return On Equity (ROE)
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji Syukur dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya yang tiada terkira kepada hambanya.
Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Skripsi
ini bertujuan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Skripsi ini memiliki judul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi pada Bank Umum Syariah,
BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah Periode 2011-2014)” Semoga
skripsi ini memberikan manfaat kepada semua pihak dan menambah wawasan
serta pengetahuan bagi pembaca.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan FEB, Bapak Dr.
Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP selaku Wakil Dekan I Bid.
Akademik, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H selaku Wakil
Dekan II Bid. Administrasi Umum dan Bapak Dr Desmadi Saharuddin,
M.A selaku Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan yang telah memberikan
jalan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Adhitya Ginanjar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Perbankan
Syariah dan Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan
Perbankan Syariah.
3. Bapak Dr. Suhendra, MM selaku dosen pembimbing I dan Ibu Ay
Maryani, SE, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan bimbingan dan
pengaruh dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas curahan
ilmu yang Bapak dan Ibu berikan kepada kami.
5. Kedua Orang tua ku Bapak Wahyudi dan terutama untuk Ibunda ku
tercinta Ibu Yatmi yang telah memberikan dukungan baik doa dan
motivasi, serta adik ku Aisyah Karimah. Semoga Allah selalu memberikan
rahmat dan kasih sayangnya kepada kalian.
6. Sahabat sejak SMP Anggi Khairunnisa, Riana Ayu Lestari, Pangestu
Indarti, Mila Ramadhani. Dan teman tercinta di SMA, Chitra Nur Imaniar,
Amalia, Fita Megeta Sari, Intan Amaliah, Sri Budiharti, Nurul Fadillah,
Senja Ramadhany, Fiki Amalia, Utami Lestari yang telah banyak memberi
doa, bantuan, dan support kepada penulis.
7. Keluarga besar Youth Banten, yang senantiasa memberikan doa dan
keceriaan kepada penulis
x
8. Sahabat Perjuangan Perbankan Syariah angkatan 2012, yaitu Garin Shasy
Novista, Hafizah Oktavia Habsari, Okto Arinda Putri, Fivi Fariha, Rara
Sekar Arum, Yanida Siti Hanifah, Diah Maya Sari, Melinda Sulistyorini
dan Enny Susilowati, Terima kasih atas bantuan, dukungan dan
kehangatannya selama ini.
9. Terimakasih kepada teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2012 dan
adik-adik Perbankan Syariah yang tidak dapat disebutkan satu-persatu
Semoga Allah SWT dengan Ridho-Nya membalas segala kebaikan dengan
pahala yang berlipat ganda. Dalam menyusun skripsi ini, penulis telah berusaha
dengan semaksimal mungkin memberikan yang terbaik. Oleh karena itu,
penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak
untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat dan semoga Allah SWT melimpahkan rahmatNya kepada kita.
Aamiin
Jakarta, 11 April 2016
Penulis
(Asma Karimah)
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................ iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... v
ABSTRACT ........................................................................................................ vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................12
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................14
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................15
E. Sistematika Penulisan ..............................................................................16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori .......................................................................................17
1. Teori yang mendukung Intellectual Capital .....................................17
2. Intellectual Capital ............................................................................20
3. Kinerja Keuangan ..............................................................................27
4. Definisi Bank Syariah .......................................................................31
B. Review Studi Terdahulu .........................................................................34
C. Kerangka Pemikiran ...............................................................................37
D. Hipotesis ..................................................................................................39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................41
B. Teknik Penentuan Sampel ......................................................................41
xii
C. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................42
D. Teknik Analisis Data ..............................................................................43
E. Operasional Variabel Penelitian .............................................................49
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sampel Penelitian ......................................................54
1. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................54
1.1 BNI Syariah .................................................................................54
1.2 BRI Syariah .................................................................................55
1.3 Bank Panin Syariah .....................................................................57
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian...........................................................58
1. Hasil Perhitungan ROA ....................................................................58
2. Hasil Perhitungan ROE .....................................................................60
3. Hasil Perhitungan VAIC ...................................................................61
C. Hasil Uji Statistik dan Hipotesis .............................................................64
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................................64
2. Uji Asumsi Klasik .............................................................................65
3. Uji Hipotesis .....................................................................................72
4. Uji Simultan ......................................................................................86
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................88
B. Implikasi ..................................................................................................90
C. Saran ........................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................93
LAMPIRAN .......................................................................................................96
xiii
DAFTAR TABEL
1.1. Perkembangan Jumlah Bank Syariah ........................................................ 1
1.2. Grafik Perkembangan Lembaga Perbankan Syariah ................................. 2
3.1. Operasional Variabel .................................................................................53
4.1. Perkembangan ROA Bank Umum Syariah ...............................................59
4.2. Perkembangan ROE Bank Umum Syariah ................................................63
4.3. Descriptive Statistik ...................................................................................65
4.4. Uji Multikoloniearitas ROA dan ROE ......................................................66
4.5. One Sample Kolmogrov – Smirnov Test ..................................................69
4.6. Ringkasan Hasil Uji Kolmogrov ...............................................................70
4.7. Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA BNI Syariah .................................72
4.8. Hasil Uji t Statistik ROA BNI Syariah ......................................................73
4.9. Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE BNI Syariah..................................75
4.10 Hasil Uji t Statistik ROE BNI Syariah ......................................................76
4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA BRI Syariah .................................77
4.12 Hasil Uji t Statistik ROA BRI Syariah ......................................................79
4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE BRI Syariah ..................................80
4.14 Hasil Uji t Statistik ROE BRI Syariah .......................................................81
4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA Bank Panin Syariah .....................82
4.16 Hasil Uji t Statistik ROA Bank Panin Syariah ..........................................83
4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE Bank Panin Syariah ......................84
4.18 Hasil Uji t Statistik ROE Bank Panin Syariah ...........................................85
4.19 Hasil Uji Signifikansi Simultan ROA .......................................................86
4.20 Hasil Uji Signifikansi Simultan ROE ........................................................87
xiv
DAFTAR GAMBAR
2.1. Kerangka Pemikiran .....................................................................................37
4.1. Nilai VAIC Bank Syariah Tahun 2011-2014 ...............................................62
4.2. Grafik Heteroskedastisitas ROA ..................................................................67
4.3 Grafik Heteroskedastisitas ROE ...................................................................68
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data Variabel Penelitian .........................................................................96
2. Uji Statistik Deskriptif ............................................................................99
3. Uji Multikolinieritas ................................................................................99
4. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................99
5. Uji Normalitas .........................................................................................100
6. Output Regresi BNI Syariah ...................................................................101
7. Output Regresi BRI Syariah....................................................................102
8. Output Regresi Bank Panin Syariah ........................................................104
9. Uji Signifikansi Simultan ........................................................................105
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan bank syariah di Indonesia selama satu tahun terakhir,
sampai dengan bulan Juni 2015 terdiri atas 12 Bank Umum Syariah, 22 unit
usaha syariah dan 161 BPR Syariah. Dari keseluruhan jumlah industri perbankan
yang ada total asset mencapai Rp. 273,494 triliun dengan pangsa pasar 4,61% .
Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah Bank Syariah
Indikasi 1998 2003 2008 2013 2014 2015
BUS 1 2 5 11 12 12
UUS - 8 27 23 22 22
BPRS 76 84 131 163 163 161
Sumber: Statistik Perbankan Syariah BI
Perkembangan bank syariah sebagai sub sistem perbankan nasional
mempunyai potensi besar dalam meningkatkan fungsi Intermediasi dana
masyarakat atau potensi investasi yang ada pada masyarakat muslim Indonesia,
untuk disalurkan kedalam kegiatan-kegiatan produktif seperti pembiayaan
UMKM dan investasi lainnya sehingga pertumbuhan ekonomi sektor riil lebih
terwujud pada kesenjangan ekonomi masyarakat Indonesia.
2
Tabel 1.2
Grafik Perkembangan Lembaga Perbankan Syariah
(sumber: Statistik OJK Juli 2014)
Perbankan sebagai lembaga intermediasi memiliki posisi strategis dalam
perekonomian nasional. Dengan demikian upaya pengembangan perbankan
nasional termasuk perbankan syariah perlu dilakukan berkesinambungan untuk
meningkatkan kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi
Dalam era manajemen bedasarkan pengetahuan sekarang ini pihak
manajemen tidak hanya melakukan usaha untuk memperoleh profit dalam
meningkatkan nilai perusahaannya, tetapi sampai kepada tanggung jawab sosial
dan lingkungan perusahaan tersebut. Karena keberlanjutan perusahaan hanya akan
terjamin apabila, perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan
hidup. Hal ini dikenal dengan apa yang disebut tanggung jawab perusahaan harus
berpijak pada triple bottom lines (Finansial, lingkungan dan sosial).
3
Perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut
perusahaan harus mampu menerapkan, memanfaatkan serta mengelola ilmu
pengetahuan (knowledge management) dan kemajuan dibidang teknologi sebagai
salah satu pijakan utama dalam pengembangan perusahaan (Suwatno dan Donni,
2011). Hingga saat ini hanya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif
yang dapat bersaing dipasar global dalam era perkembangan perekonomian global
saat ini.
Para pelaku bisnis mulai merubah paradigma bahwa kemampuan bersaing
tidak hanya terletak pada kepemilikan asset berwujud, tetapi lebih pada asset tidak
berwujud seperti inovasi, sistem informasi, pengelolaan organisasi, budaya
organisasi dan sumber daya manusia yang dimilikinya. Saat ini banyak
perusahaan yang mengubah strategi bisnisnya, dari bisnis yang berdasarkan pada
tenaga kerja menuju bisnis berdasarkan pada pengetahuan (Intellectual Capital).
Pertumbuhan kehidupan bisnis yang sangat pesat di era globalisasi saat ini
termasuk juga dalam kehidupan bisnis islami, melahirkan kebutuhan SDM
berkualitas yang mendesak untuk dipenuhi. Adanya gap antara kebutuhan dengan
ketersediaan SDM yang ada, seringkali juga menimbulkan anggapan skeptik
dalam masyarakat, bahwa kehidupan bisnis Islami baru menyentuh nama
perusahaannya saja, tetapi belum menyentuh kepada para pelaku bisnisnya. Aspek
Sumber Daya Manusia pun menjadi salah satu faktor yang penting dalam upaya
peningkatan kinerja keuangan dalam sebuah perusahaan. Keberhasilan
menciptakan nilai dari suatu produk bukan terletak pada pabrik dan bangunan tapi
4
terletak pada pikiran manusia yang berada dibelakang penciptaan nilai dari produk
tersebut
Pada saat ini perbankan syariah masih kekurangan akan sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi dalam bidang ekonomi islam atau perbankan
syariah secara khusus. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya karyawan bank syariah
yang tidak memiliki latar belakang pendidikan berbasis ekonomi syariah. Hal ini
menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat pertumbuhan perbankan
syariah dan kalah bersaing dengan perbankan konvensional karena pengetahuan
karyawan akan ekonomi syariah masih sedikit. Perubahan kondisi ekonomi di
dunia, membuat pengetahuan berbasis Sumber Daya Manusia (Knowledge-based
resources) menjadi faktor utama dalam keberlangsungan kompetisi diantara
perusahaan saat ini. Intellectual Capital atau dalam Bahasa Indonesia biasa
disebut dengan modal intelektual merupakan komponen yang dimiliki oleh suatu
perusahaan dalam mengukur nilai sumber daya manusia didalamnya. Saat ini,
banyak perusahaan yang ada negara-negara maju didunia seperti Amerika,
Inggris, Australia dan Denmark telah menggunakan dan mengungkapkan
Intellectual Capital pada Laporan keuangan mereka
Dalam pokok-pokok hasil penelitian Bank Indonesia menyatakan bahwa
nasabah yang menggunakan jasa syariah, sebagian memiliki kecenderungan untuk
berhenti menjadi nasabah antara lain karena keraguan akan konsistensi penerapan
prinsip syariah. Kepatuhan dan kesesuain bank syariah terhadap prinsip syariah
sering dipertanyakan nasabah. Secara implisit hal tersebut menunjukkan bahwa
praktik perbankan syariah selama ini kurang memperhatikan prinsip-prinsip
5
syariah, salah satu penyebab reputasi dan kepercayaan masyarakat pada bank
syariah akan berdampak pada loyalitas masyarakat pengguna jasa bank syariah.
Peningkatan reputasi dan kepercayaan nasabah dapat digunakan sebagai indikator
keberhasilan perkembangan bank syariah dan sekaligus sebagai prediksi
keberhasilan bank syariah di masa yang akan datang dalam rangka meningkatkan
market share-nya.
Selain itu, entitas industri perbankan merupakan industri yang cukup
concern dalam pengembangan sumber daya berdasarkan pengetahuan, modal
seperti sumber daya alam, sumber daya keuangan, dan aktiva fisik lainnya
menjadi nomor dua dibandingkan dengan modal yang berdasarkan pengetahuan
dan inovasi teknologi. Ini disebabkan dengan menggunakan ilmu dan teknologi
kita dapat menggunakan modal lainnya secara efisien dan ekonomis yang pada
nantinya akan meningkatkan kinerja perusahaan.
Faezal Thaib (2013) dalam penelitiannya mengemukakan agar perusahaan
dapat bertahan, perusahaan harus dengan cepat mengubah strateginya dari bisnis
yang didasarkan pada tenaga kerja (labor- based business) menuju knowledge
based business (bisnis berdasarkan pengetahuan), sehingga karakteristik utama
perusahaannya menjadi perusahaan berbasis ilmu pengetahuan, salah satu
pendekatan yang digunakan dalam penilaian adalah pengukuran knowledge asset
(aset pengetahuan) tersebut adalah Intellectual Capital (selanjutnya disingkat IC)
yang telah menjadi fokus perhatian dalam bidang manajemen, Penelitian ini
menguji tiga elemen dari VAIC (VAHU, VACA, STVA) apakah berpengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan. Data diperoleh dari 4 bank pemerintah
6
Indonesia yang sudah go public selama lima periode yaitu tahun 2007 – 2011.
Jumlah sampel yang di gunakan sebanyak 240 data laporan keuangan perbulan.
Temuan penelitian menunjukan value added human capital (VAHU) merupakan
indikator yang paling signifikan untuk menjelaskan konstruk keseluruhan VAIC,
dan kinerja keuangan perusahaan selama 5 tahun. Sementara value added physical
capital (VACA) hanya signifikan untuk tahun 2007-2009, sedangkan stuctural
capital value added (STVA) berpengaruh kecil pada keseluruhan tahun. Secara
simultan ketiga variable bebas VAIC menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif terhadap kinerja keuangan perusahaan Retrun on Asset (ROA), selama lima
tahun laporan keuangan pada empat bank pemerintah.
Berdasarkan Laporan Keuangan pada tahun 2011 BRI Syariah memiliki
nilai VAIC dalam kategori Bad Performers yaitu 1,44, sementara itu BNI
Syariah dan Bank Panin Syariah masuk dalam kategori good performers dengan
skor diatas 2,0. Perlu diketahui bahwa proses perhitungan besarnya VAIC
diperoleh dari hasil penjumlahan antara VACA, VAHU, dan STVA. Oleh sebab
itu, hasil pengujian ini juga pasti dipengaruhi oleh kontribusi dari masing-masing
komponen penyusun VAIC, jika dimungkinkan tidak adanya signifikansi
pengaruh dari VAIC tersebut disebabkan oleh adanya kebijakan dari masing-
masing bank kurang mendukung penciptaan VAIC, dalam hal ini kurang
optimalnya VAIC dapat dilihat dari hasil pengujian masing-masing komponen
VAIC yang akan dibahas selanjutnya dalam penelitian ini.
Tanda bahwa informasi akuntansi tidak dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan adalah semakin meningkatnya perbedaan antara nilai
7
pasar dan nilai buku perusahaan. Para peneliti yakin bahwa ada nilai yang hilang
(hidden value) pada laporan keuangan sehingga menyebabkan gap antara nilai
buku dan nilai pasar perusahaan. Edvinsson dan Malone (1997) seperti dikutip
Chen et al. bahwa: the difference between a firm’s market value and book value as
the value of intellectual capital (IC). (Miing-Chin Chen, 2005) (Perbedaan antara
nilai pasar dan nilai buku merupakan nilai intelektual).
Ulum (2008) menyatakan bahwa di Indonesia penelitian yang secara
khusus menggunakan Value Added Intellectual Capital (VAIC) dengan kinerja
perusahaan juga masih jarang. Sektor perbankan dipilih karena menurut Firer dan
William (2003) industri perbankan adalah salah satu sektor yang paling intensif
IC-nya. Selain itu, dari aspek intelektual, secara keseluruhan karyawan di sektor
perbankan lebih homogeny dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya (Kubo
dan Saka dalam Ulum 2008).
Bank syariah yang berada ditengah era perkembangan teknologi informasi,
memicu tumbuhnya minat dalam Intellectual Capital, bank syariah menjadi
bagian dalam bisnis modern. Dimana Intellectual Capital akan menjadi aset yang
sangat bernilai bagi bank syariah. Namun demikian, masih sedikit penelitian di
Indonesia yang meneliti pengaruh Intellectual Capital terhadap Business
performance bank umum syariah (BUS). VAIC sebagai Proksi atas IC belum
banyak ditemukan. Penelitian yang menguji hubungan IC. Pandangan klasik
memberikan perhatian lebih pada asset karena peranannya dianggap lebih
dominan dalam menghasilkan keuntungan.
8
Semakin banyaknya jumlah bank syariah yang beroperasi di Indonesia,
baik dalam bentuk Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS)
dengan berbagai bentuk produk dan pelayanan yang diberikan dapat menimbulkan
permasalahan di masyarakat. Permasalahan yang paling penting adalah bagaimana
kualitas kinerja bank syariah yang ada. Bank syariah harus dapat memberi
manfaat yang optimal bagi masyarakat dan peran dan tanggung jawab bank
syariah selaku lembaga keuangan Islam tidak hanya terbatas pada kebutuhan
keuangan dari berbagai pihak, tetapi yang paling penting adalah kepastian seluruh
kegiatan yang dijalankan oleh bank syariah sesuai dengan prinsip syariah
(Hameed et al.,2004). Dalam penelitian yang dilakukan Chen et al. (2005) dengan
menggunakan data dari perusahaan listing di Taiwan, dibuktikan bahwa
intellectual capital berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, dan dapat
digunakan sebagai indikator kinerja keuangan masa depan. Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Ulum (2008) menguji pengaruh intellectual capital terhadap
kinerja keuangan perusahaan perbankan dan juga menguji pengaruh rata-rata
pertumbuhan IC (Rate Of Growth Of Intellectual Capital-ROGIC) terhadap
kinerja keuangan perusahaan di masa depan. Sebanding dengan hasil penelitian
Chen et al. (2005), hasil penelitian oleh Ulum (2008) tersebut membuktikan
bahwa intellectual capital berpengaruh terhadap kinerja perusahaan perbankan
maupun kinerja di masa datang. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian
Firer dan Williams (2003) yang mencoba meneliti topik yang serupa dengan
menggunakan data dari 75 perusahaan perdagangan publik di Afrika Selatan.
Penemuan mereka tidak dapat menemukan hubungan yang kuat antara IC dengan
9
profitabilitas perusahaan. Selain itu, Syed Najibullah (2005) melakukan penelitian
mengenai hubungan antara Intellectual Capital dengan kinerja keuangan
perusahaan pada perusahaan perbankan yang listing di Dhaka Stock Exchange-
Bangladesh. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan
yang kuat antara IC dengan kinerja perusahaan dan market value perusahaan.
Sampai saat ini intellectual capital masih belum dikenal secara luas.
Perbankan Indonesia cenderung menggunakan conventional based dalam
membangun bisnisnya, sehingga produk yang dihasilkannya masih miskin
kandungan teknologi (Abidin, 2000). Selain itu Roots (1997) juga
mengungkapkan bahwa banyaknya perusahaan yang memiliki aktiva berwujud
yang tidak signifikan dalam laporan keuangan namun penghargaan pasar atas
perusahaan-perusahaan tersebut sangat tinggi. Sehingga memang market value
perusahaan yang terbentuk, berasal dari sumbangsih konsep model intelektual
yang mana dapat meningkatkan nilai perusahaan tersebut.
Sebagai bagian dari “new economy”, yang secara prinsip didorong oleh
perkembangan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan, yang telah memicu
tumbuhnya minat dalam intellectual capital, bank syariah tentunya juga tidak
terlepas dari hal ini.
Di Indonesia, fenomena IC mulai berkembang terutama setelah munculnya
PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud. Meskipun tidak
dinyatakan secara eksplisit sebagai IC, namun lebih kurang IC telah mendapat
perhatian. Menurut PSAK No. 19, aktiva tidak berwujud adalah aktiva non-
moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki
10
untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa,
disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan adminstratif. (Ihyaul Ulum
dkk, 2012)
Kesulitan dalam pengukuran IC menyebabkan keberadaanya dalam
perusahaan sulit untuk diketahui dan pengukuran yang tetap terhadap IC belum
dapat ditetapkan. Pada umumnya IC dikelompokkan menjadi tiga komponen,
yaitu Human Capital, Structural Capital dan Relational Capital. Human Capital
meliputi pengetahuan, keahlian, kompetensi dan motivasi yang dimiliki
karyawan.Structural capital mencakup budaya perusahaan, computer software,
dan teknologi informasi. Sedangkan Relational Capital meliputi loyalitas
konsumen, pelayanan jasa terhadap konsumen, dan hubungan baik dengan
pemasok (Pramelasari, 2010).
Dengan demikian VAIC dapat dinilai memenuhi kebutuhan dasar
kontemporer dari sistem pengukuran yang menunjukkan nilai sebenarnya dan
kinerja suatu perusahaan. Penciptaan value added pada perusahaan dapat
memprediksi kemampuan perusahaan dimasa yang akan datang. Hal ini sangat
berguna bagi stakeholder yang berada didalam value creation process (pemberi
kerja, karyawan, manajemen, investor pemegang saham, dan mitra bisnis) dan
dapat diterapkan pada semua aktivitas bisnis.
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa aspek
yang membantu bank untuk berkembang dan mampu untuk menjadi penggerak
ekonomi nasional, salah satunya adalah Intelectual capital. Oleh karena itu
11
peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul. “PENGARUH
INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PERBANKAN SYARIAH (Studi Pada Bank Umum Syariah, BNI Syariah,
BRI Syariah, Bank Panin Syariah)”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka diperlukan identifikasi
masalah yang mungkin muncul pada objek yang akan diteliti, yaitu bagaimana
pengaruh IC terhadap kinerja keuangan Perbankan Syariah studi pada BNI
Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah.
12
1. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan peneliti akan
membatasi permasalahan yang akan diteliti pada Pengaruh Intellectual
Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah pada:
a. Periode Laporan keuangan Bank Umum Syariah yang digunakan
dalan penelitian ini yaitu:
1) BNI Syariah Periode Kuartal I tahun 2011 sampai Kuartal III
tahun 2014
2) BRI Syariah Periode Kuartal I tahun 2011 sampai Kuartal III
tahun 2014
3) Bank Panin Syariah Periode Kuartal I tahun 2011 sampai
Kuartal III tahun 2014
b. Menghitung Intellectual Capital dengan menggunakan metode VAIC
yaitu VACA, VAHU, dan STVA
c. Kinerja Bank Syariah diukur dengan ROA dan ROE sebagai Proksi
dari Profitabilitas
13
1.2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah komponen Intellectual capital VACA (Value Added Capital
Employed) mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan BNI
Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah?
2. Apakah komponen Intellectual capital VAHU (Value Added Human
Capital) mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan BNI
Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah?
3. Apakah komponen Intellectual capital STVA (Structural Capital
Value Added)) mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan BNI
Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah?
4. Apakah VAIC (Value Added Intellectual Capital) mempunyai
perngaruh terhadap kinerja keuangan (ROA dan ROE) BNI Syariah,
BRI Syariah, Bank Panin Syariah?
14
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari permasalahan diatas adalah:
1. Menganalisis pengaruh komponen Intellectual capital VACA
(Value Added Capital Employed) terhadap kinerja keuangan BNI
Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah.
2. Menganalisis pengaruh komponen Intellectual capital VAHU
(Value Added Human Capital) terhadap kinerja keuangan BNI
Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah.
3. Menganalisis pengaruh komponen Intellectual capital STVA
(Structural Capital Value Added)) terhadap kinerja keuangan BNI
Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah.
4. Mengukur seberapa besar VAIC (Value Added Intellectual Capital)
mempunyai perngaruh terhadap kinerja keuangan BNI Syariah,
BRI Syariah, Bank Panin Syariah.
15
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
1) Bagi penulis
Sebagai studi awal dan penambah wawasan mengenai
intellectual capital (IC) dan komponen-komponennya pada
perbankan syariah serta pengaruhnya terhadap kinerja keuangan.
2) Bagi Akademisi
Memberikan pemahaman bagi para akademisi untuk
melakukan kajian mendalam tentang intellectual capital (IC) pada
perusahaan dan menambah wawasan keilmuan bagi para
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah khususnya mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
b. Manfaat Praktis
Manfaat bagi Perbankan Syariah, dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam
perencanaan intellectual capital (IC) yang berbasis pengetahuan
serta memberi keunggulan kompetitif jangka panjang.
16
D. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, identifikasi masalah,
batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini merupakan kajian kepustakaan yg menjadi dasar
pemikiran dalam penelitian ini, tinjauan studi terdahulu, dan
sistematika penulisan Secara rinci bab ini menjelaskan tentang
pengertian laporan keuangan, pengertian bank syariah, pengertian
sumber daya dan pengertian Intellectual Capital.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menguraikan tentang metode penelitian, yang terdiri
dari ruang lingkup penelitian, metode pengumpulan data, metode
analisis, dan penjelasan mengenai operasional variabel.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang analisis dan pembahasan dari
data yang telah diolah, yang berisi data penelitian mengenai
Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Periode 2011-2014
BAB V PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari
rumusan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori-Teori Yang Mendukung Intellectual Capital
1.1. Resource-Based View Theory
Resoource-based theory yang dipelopori oleh penrose yang mengekemukakan
bahwa sumber data perusahaan adalah heterogen, tidak homogen, jasa produktif
yang tersedia berasal dari sumber daya yang memberikan karakter-karakter unik
bagi tiap-tiap perusahaan. suatu pemikiran yang berkembang dalam teori
manajemen strategis dan keunggulan kompetitif perusahaan yang meyakini bahwa
perusahaan akan mencapai keunggulan apabila memiliki sumber daya yang
unggul. (Faezal Thaib, 2013). Berdasarkan resourced-based view of the firm,
sumber daya perusahaan merupakan pemicu dibalik keunggulan bersaing dan
kinerja. Berbeda dengan pandangan sebelumnya yang lebih banyak memberikan
penekanan dan peran strategis asset fisik berwujud, resourced-based view or the
firm, melihat bahwa kinerja unggul perusahaan hanya mungkin dicapai dengan
mengakuisisi, memperoleh, menguasai, dan menggunakan asset-aset srategis yang
vital bagi keunggulan bersaing dan kuat pengaruhnya bagi kinerja keuangan.
Asset-asset tersebut meliputi baik asset berwujud maupun asset tidak berwujud.
Menurut Belkoui (2013) konsepsi Resource-based view of the firm telah banyak
diterima dalam disiplin ilmu dan literatur akuntansi, manajemen, ekonomi dan
manajemen strategis.
18
Menurut Nothnagel yang dikutip oleh ulum (2013), ada dua asumsi yang
melekat pada RBT, yaitu resource heterogenety dan resource immobility.
Resource heterogeneity (juga disebut resource diversuity) menyinggungg apakah
sebuah perusahaan memiliki sumber daya atau kapabilitas yang juga dimiliki oleh
perusahaan lain yang menjadi kompetitornya, sehingga sumberdaya tersebut
dianggap tidak dapat menjadi suatu keunggulan bersaing. (Ulum, 2009)
Sedangkan resource immobility menunjuk pada suatu sumber daya yang sulit
didapat oleh Kompetitor karena sulit untuk mendapatkan atau jika menggunakan
sumber daya tersebut biayanya sangat mahal.
1.2.Stakeholder Theory
Penelitian ini didasarkan pada stakeholder theory, dimana teori ini lebih
menitik beratkan pada posisi para stakeholder yang dipandang lebih memiliki
pengaruh. Kelompok inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi suatu
perusahaan untuk mengungkapkan atau tidak mengungkapkan suatu informasi
dalam laporan keuangan. Kelompok-kelompok stakeholder disini bukan hanya
mencakup pelaku usaha dan pemegang saham perusahaan, tetapi juga para
pekerja/buruh/karyawan, pelanggan, pemasok, kreditor, pemerintah, masyarakat,
dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Satu kesepakatan
umum dalam teori stakeholder dimana laba akuntansi hanyalah merupakan ukuran
return bagi pemegang saham (shareholder), sementara value added adalah ukuran
yang lebih akurat yang diciptakan stakeholder dan kemudian disalurkan kepada
stakeholder yang sama (Meek dan Gray, 1988 dalam Ulum, Ghozali dan Chariri
2008).
19
Stewart. Menurut Klein dan Prusak “ … we can define intellectual capital
operationally as intellectual material that has been formalized, captured, and
leveraged to produce a higher valued asset” (Stewart 1994). Bontis et al. (2000)
menyatakan bahwa secara umum, para peneliti mengidentifikasi tiga elemen
utama yang membangun Intellectual Capital (IC), yaitu: Human Capital (HC),
Structural capital (SC), dan Customer capital (CC). Lebih lanjut lagi Bontis
menyatakan secara sederhana bahwa human capital mencerminkan kemampuan
intelektual yang dimiliki oleh setiap individu dalam suatu organisasi yang
direpresentasikan oleh karyawannya. Human capital merupakan kombinasi dari
genetic inheritance; education; experience, dan attitude tentang kehidupan dan
bisnis (Ulum, Ghozali dan Chariri, 2008). Brinker (2000) memberikan beberapa
karakteristik dasar yang dapat diukur dari modal ini, yaitu program pelatihan,
pengalaman, kompetensi, kepercayaan, program pembelajaran, potensi individual
dan personal serta proses recruitment dan mentoring.
Tujuan utama dari teori stakeholder adalah untuk membantu manajer
korporasi mengerti lingkungan stakeholder mereka dan melakukan pengelolaan
dengan lebih efektif di antara keberadaan hubungan-hubungan di lingkungan
perusahaan mereka. Namun demikian, tujuan yang lebih luas dari teori
stakeholder adalah untuk menolong manajer korporasi dalam meningkatkan nilai
dari dampak aktifitas-aktifitas mereka, dan meminimalkan kerugian-kerugian bagi
stakeholder. Pada kenyataannya, inti keseluruhan teori stakeholder terletak pada
apa yang akan terjadi ketika korporasi dan stakeholder menjalankan hubungan
mereka (Ulum, 2007).
20
2. Intellectual Capital
Modal intelektual bisa juga disebut sebagai intellectual property,
intellectual asset, dan knowledge asset. Namun sebenarnya ketiga istilah tesebut
memiliki konsep yang berbeda. Modal intelektual dianggap sebagai pengetahuan
dengan nilai yang potensial. Ketika pengetahuan tersebut telah ditegaskan dengan
adanya kepemilikan, maka pengetahuan tersebut menjadi intellectual property
yang memiliki nilai yang dapat diukur tergantung penggunaannya. Pengetahuan
yang memiliki nilai yang dapat diukur tergantung penggunaannya yang spesifik
untuk tujuan tertentu menjadi asset intelektual bagi pemiliknya. Modal intelektual
menunjukkan pengetahuan yang ditransformasikan menjadi sesuatu yang bernilai
bagi perusahaan, sedangkan asset intelektual atau knowledge asset merupakan
pertukaran bentuk bagi transformasi pengetahuan tersebut. (Wijaya, 2013)
Banyak organisasi dan pakar dunia telah berusaha menguraikan definisi
mengenai intellectual capital diantaranya adalah Bontis et al. (2000), Choong
(2008) dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Definisi Intellectual capital yang ditemukan dalam beberapa literatur cukup
kompleks dan beragam. Secara umum, modal intelektual adalah ilmu pengetahuan
atau daya pikir, yang dimliki oleh perusahaan, tidak memiliki bentuk fisik (tidak
berwujud), dan dengan adanya modal intelektual tersebut, perusahaan akan
mendapatkan tambahan keuntungan atau kemapanan proses usaha serta
memberikan perusahaan suatu nilai lebih dibanding dengan kompetitor atau
perusahaan lain (Ellanyndra, 2011).
21
Ada beberapa definisi mengenai model intelektual (intellectual capital)
diantaranya:
a. Menurut Brooking seperti yang dikutip oleh Astuti dan sabeni,
mendefinisikan Intellectual capital sebagai berikut:
“intellectual capital is term given the combined intagibel assets of market,
intellectual property, human centred and infrastructure – which enable the
company to function”. (Sabeni & Astuti, 2005)
b. Menurut Sawarjuwono dan kadir, mendefinisikan intellectual capital
sebagai berikut:
“jumlah dari apa yang dihasilkan oleh tiga elemen utama organisasi
(human capital, structural capital, customer capital) yang berkaitan
dengan pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan nilai lebih bagi
perusahaan berupa keunggulan bersaing organisasi”. (Tjiptohadi &
prihatin, 2003)
Ada sedikit ketidakjelasan dalam membedakan antara IC, aset tidak
berwujud (intangible assets), dan kekayaan intelektual (intellectual property).
Aset tidak berwujud disisi lain hanya ditujukan pada standar keuangan yang
mengakui aset untuk dimasukkan ke dalam neraca (Ting dan Lean, 2009).
Kekayaan itelektual dapat didefinisikan sebagai aset tidak berwujud, seperti hak
paten, merek dagang dan hak cipta, yang dapat dimasukkan dalam laporan
keuangan. Mengukur kekayaan intelektual adalah penting karena sebuah
organisasi mengetahui apa yang dimiliki tetapi tidak mengetahui proses yang
diperlukan untuk mencapainya. IC dapat dikatakan sebagai hasil dari proses
22
transformasi ilmu pengetahuan atau ilmu pengetahuan yang bertransformasi
menjadi kekayaan intelektual (Ting dan Lean, 2009).
Salah satu definisi IC adalah yang ditawarkan oleh Organisation for
economic Cooperation and Development (OECD) yang menjelaskan IC sebagai
nilai ekonomi dari dua kategori asset tak berwujud: (1) organizational (structural)
capital dan (2) human capital. (Ulum, 2009)
2.1.IB-VAIC (Islamic Banking Value Added Intellectual Coefficient)
Value added intellectual coefficient (VAIC) dikembangkan oleh Pulic
(1998) didesain sebagai metode untuk menyajikan informasi tentang value
creation efficiency dari asset berwujud (tangible asset) dan asset tidak berwujud
(intangible asset) yang dimiliki perusahaan. VAIC merupakan instrumen untuk
mengukur kinerja intellectual capital perusahaan, dan metode ini memiliki
keunggulan karena data yang dibutuhkan relatif mudah diperoleh dari berbagai
sumber dan jenis perusahaan. Data yang dibutuhkan untuk menghitung berbagai
rasio tersebut adalah angka-angka keuangan yang standar yang umumnya tersedia
dari laporan keuangan perusahaan (Ulum, 2007).
Kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added adalah hal
pertama yang diukur dalam model ini. Value added merupakan indikator yang
paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menciptakan nilai (value creation). Value added dihitung
sebagai selisih antara output dan input (Pulic dalam Ulum,2007).
23
Dalam penelitiannya, Ulum (2013) memformulasikan model penilain
kinerja IC untuk perbankan syariah yang dinamakan IB-VAIC (Islamic Banking
Value Added Intelectual Coefficient) yang mana merupakan modifikasi dari model
yang telah ada yaitu VAIC, didesain untuk mengukur kinerja IC perusahaan-
perusahaan dengan jenis transaksi yang umum sementara perbankan syariah
memliki jenis transaksinya sendiri yang relatif berbeda dari perbankan
umum/konvensional. Ini adalah rumus yang digunakan dalam IB-VAIC yaitu:
(Ulum, 2013)
1. Menghitung IB-Value Added (IB-VA)
IB-VA= OUT – IN
Output (OUT) mempresentasikan revenue dan mencakup seluruh produk dan jasa
yang djual dipasar. Yang diperoleh dari:
a. Pendapatan bersih kegiatan syariah terdiri = pendapatan operasi utama
kegiatan syariah + pendapatan operasi lainnya – hak pihak ketiga atas bagi
hasil dan syirkah temporer. Pendapatan operasi utama kegiatan syariah
terdiri:
1) Pendapatan penyalur dana
Pendapatan dari jual beli (pendapatan margin murabahah)
Pendapatan bersih salam parallel
Pendapatan bersih istishna parallel
Pendapatan sewa ijarah
Pendapatan bagi hasil musyarakah
24
Pendapatan bagi hasil mudharabah
Pendapatan dari penyertaan
Lainnya
2) Dari Bank Indonesia
Bonus SBIS
Lainnya
3) Dari bank bank lain di Indonesia
Bonus dari bank syariah lain
Pendapatan bagi hasil mudharabah
Tabungan mudharabah
Deposito mudharabah
Sertifikat investasi mudharabah antar bank
Lainnya
b. Pendapatan operasi lainnya
Jasa investasi (mudharabah muqayyadah)
Jasa layanan
Pendapatan dari transaksi valuta asing
Koreksi PPAP
Koleksi penyusuhan penghapusan transaksi rek. Administrasi
Lainnya
c. Hak pihak ketiga atas bagi hasil syirkah temporer
1) Pihak ketiga bukan bank
Tabungan Mudharabah
25
Deposito Mudharabah
Lainnya
2) Bank Indonesia
FPJP Syariah
Lainnya
3) Bank-bank lain di Indonesia dan di luar Indonesia
Tabungan mudharabah
Deposito mudharabah
Sertifikat Investasi mudharabah antar bank
Lainnya
d. Pendapatan non-operasional
IN (input): Beban usaha/operasional dan beban non operasional kecuali
beban kepegawaian/karyawan
Beban usaha/operasional kecuali beban kepegawaian
1) Beban penyisihan kerugian asset produktif-bersih
2) Beban estimasi kerugian komitmen dan kontijensi
3) Beban operasi lainnya
4) Beban bonus titipan wadiah
5) Beban administrasi dan umum
6) Beban penurunan nilai surat berharga
7) Beban transaksi valuta asing
8) Beban promosi
26
2. Tahap kedua dengan menghitung value added capital employed, VACA
adalah indicator untuk IB-VA yang diciptakan oleh satu unit dari human
capital. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari
CE terhadap value added perusahaan.
IB-VACA=
Keterangan:
IB-VACA : value added capital employed; rasio dari IB-VA terhadap CE
IB- VA : value added
CE : capital Employed, dana yang tersedia (total ekuitas)
3. Tahap ketiga dengan menghitung value added Human Capital (IB-VAHU),
menunjukan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang
dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang
dibuat oleh setiap rupiah yang diiventasikan dalam HC terhadap value added
organisasi.
IB-VAHU=
Keterangan
IB-VAHU: Value added human Capital; rasio dari IB-VA terhadap HC
IB-VA : Value Added
HC : Human capital; beban karyawan
4. Tahap keempat dengan menghitung structural capital Value Added (IB-
STVA). Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan
satu rupiah dari IB – VA dan merupakan indikasi keberhasilan SC dalam
penciptaan nilai
IB-STVA =
27
Keterangan
STVA : structural capital Value Added; rasio dari SC terhadap IB-VA
SC : structural capital; IB-VA-HC
IB-VA : Value added
5. Tahap kelima menghitung value Added Intellectual Coefficient (IB-VAIC).
mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi yang dapat juga
dianggap sebagai BPI (Business Performance Indicator). IB-VAIC
merupakan penjumlahan dari tiga komponen sebelumnya
IB-VAIC = IB- VACA + IB VAHU + STVA
Hasil perhitungan VAIC dapat dijadikan sebagai pemeringkat
terhadap Sejumlah perbankan. Sejauh ini belum ada standar tentang skor
kinerja IC tersebut, namun penelitian ulum (2008) telah merumuskan untuk
memberikan kategori dari hasil perhitungan VAIC, yaitu: (Ulum, 2013)
1. Top performers - skor VAIC diatas 3,00
2. Good performance – skor VAIC diantara 2,0 – 2,99
3. Common performers – skor VAIC antara 1,5 – 1,99
4. Bad performers – skor VAIC dibawah 1,5
3. Kinerja keuangan
Kinerja keuangan bank secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi
yang ingin dicapai dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan,
pemasukan penghimpunan, dan penyaluran dana, teknologi sumber daya manusia.
Keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada kondisi
tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dan maupun penyaluran dana
28
yang biasanya diukur dengan indicator kecukupan modal, likuiditas, dan
profibilitas bank.
Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan
dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan
dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Selain itu tujuan pokok
penilaian kerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran
organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan
sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar
perilaku dapat berupa kebijakan manajemen dalam rencana formal yang
dituangkan dalam anggaran. (Jumingan, 2006)
Kinerja keuangan memiliki fungsi yang sangat penting dalam
menggambarkan keberhasilan yang sudah tercapai oleh perbankan dan hal
tersebut dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan dengan menggunakan informasi
dari laporan laba rugi dan neraca. Kinerja keuangan juga dapat menggambarkan
tingkat kesehatan bank tersebut.
Adapun tujuan dari analisa laporan keuangan perusahaan adalah:
(Munawir, 2009)
a. Mengetahui Tingkat Likuiditas
Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada
saat ditagih.
29
b. Mengetahui Tingkat Solvabilitas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
c. Mengetahui Tingkat Rentabilitas
Rentabilitas atau yang sering disebut profibiltas menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode
tertentu.
d. Mengetahui Tingkat Stabilitas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya
dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya serta membayar bunga
atas hutang tepat waktunya.
Firer dan Williams menyatakan dimensi tradisional kinerja perusahaan
terdiri dari profitability, productivity, market valuation.
3.1. Profitabilitas
Profitabilitas atau kemampuan menghasilkan laba merupakan ukuran
seberapa baik suatu sistem menurut besarnya laba yang berhasil di ciptakan. Laba
sangat penting bagi suatu perusahaan agar dapat terus menjalankan dan
mengembangkan kegiatan usahanya. Laba sering dijadikan indikator oleh para
investor untuk menilai untuk menanamkan modalnya.
30
Untuk dapat memperoleh laba yang maksimal maka bank syariah harus
dapat mengelola dana yang tersedia secara efektif dan efisien. Profitabilitas dalam
dunia perbankan dapat dihitung dengan Return On Assets (ROA) dan Return On
Equity (ROE).
1. Return On Assets (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam mengelola asset guna memperoleh keuntungan secara
keseluruhan. ROA menggunakan laba sebagai salah satu cara untuk
menilai efektifitas dalam penggunaan aktiva perusahaan dalam
menghasilkan laba.
ROA merupakan salah satu indikasi kesehatan keuangan
perbankan semakin besar ROA maka semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai dan semakin baik pula posisi tersebut dari segi
penggunaan asset.
2. Return On Equity (ROE)
Rasio ini merupakan rasio yang sering digunakan oleh para
saham untuk menilai kinerja perusahaan dan untuk mengukur besarnya
tingkat pengrmbalian modal dari sebuah perusahaan. Semakin besar
ROE maka semakin besar pula tingkat pengembalian modal yang
diperoleh para pemegang saham.
31
4. Bank Syariah
Berdasarkan Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan,
pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak. Namun, ditinjau dari sudut pandang hukum, ruang lingkup
pengertian perbankan itu masih bersifat umum sehingga belum sampai pada
kesimpulan apakah jenis kegiatan usaha yang dilakukan di lembaga perbankan
tersebut halal atau haram. Karena itu untuk menjamin kehalalan kegiatan usaha
perbankan, maka dalam operasionalnya harus menggunakan prinsip-prinsip
syariah. Dengan demikian lembaga perbankan yang kegiatan usahanya
berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah maka dapat dikatakan sebagai perbankan
syariah (Susanto, 2008).
Islam mengajarkan segala sesuatu yang baik dan memberikan manfaat
bagi manusia, sehingga Islam juga disebut sebagai agama fitrah atau yang sesuai
dengan sifat dasar manusia. Aktifitas keuangan dan perbankan merupakan suatu
sarana yang setidaknya dapat membawa manusia dalam dua ajaran dalam Al-
Qur’an. Prinsip yang pertama adalah prinsip Al-Ta’awun yakni prinsip untuk
saling membantu dan bekerjasama antara umat manusia dalam kebaikan. Prinsip
yang kedua adalah prinsip menghindari Al-Ikhtinaz yakni membiarkan uang tidak
bergerak dan tidak berputar dalam transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat
(Hosen, et al., 2008).
32
Rivai (2007) menyatakan secara kelembagaan bank syariah di Indonesia
dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:
4.1. Bank Umum Syariah (BUS)
Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS merupakan badan
usaha yang setara dengan bank umum konvensional dengan bentuk hukum
perseroan terbatas, perusahaan daerah, atau koperasi. Seperti halnya bank
umum konvensional, BUS dapat berusaha sebagai bank devisa atau bank
non devisa.
4.2. Unit Usaha Syariah (UUS)
Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja di kantor pusat bank
umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor
cabang syariah atau unit syariah. Secara struktur organisasi, UUS berada
satu tingkat dibawah direksi bank umum konvensional yang bersangkutan.
UUS dapat berusaha sebagai bank devisa atau non devisa.
Sebagai unit kerja khusus UUS mempunyai tugas: (1) mengatur
dan mengawasi seluruh kegiatan kantor cabang syariah; (2) melakukan
fungsi treasury dalam rangka pengelolaan dan penempatan dana yang
bersumber dari kantor cabang syariah; (3) menyusun laporan keuangan
konsolidasi dari seluruh kantor cabang syariah; dan (4) melakukan tugas
penatausahaan laporan keuangan kantor cabang syariah.
33
4.3.Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)
Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPRS
merupakan badan usaha yang setara dengan bank perkreditan rakyat
konvensional dengan bentuk hukum perseroan terbatas, perusahaan
daerah, atau koperasi.
Untuk menjaga agar bank syariah berjalan sesuai koridor syariah,
wewenang untuk menetapkan dan mengeluarkan fatwa-fatwa hukum Islam
tentang ekonomi dan keuangan, dilaksanakan oleh suatu lembaga yang
disebut Dewan Syariah Nasional (DSN). Dalam pengawasan pelaksanaan
fatwa DSN di lapangan oleh bank syariah, dilaksanakan oleh suatu
lembaga yang disebut Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Secara ringkas, tugas utama DPS ada empat yaitu, (1) sebagai
penasihat dan pemberi saran kepada pengurus dan pengelola mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan syariah, (2) sebagai pengawas aktif dan
pasif dari pelaksanaan fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) serta
memberi pengarahan dan pengawasan atas produk dan jasa serta kegiatan
usaha agar sesuai dengan prinsip syariah, (3) sebagai mediator antara bank
dan DSN dalam mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan bank
syariah yang diawasinya kepada DSN, dan (4) sebagai perwakilan DSN
34
yang ditempatkan pada bank, dan wajib melaporkan kegiatan usaha serta
perkembangan bank syariah yang diawasinya kepada DSN.
B. Review Studi Terdahulu
No Nama penulis/
Tahun
Judul
Penelitian
Hasil Penelitian
1. Faezal Thaib,
Jurnal EMBA,
September 2013.
“Value Added
Intellectual
Capital
(VAHU,
VACA,
STAVA)
pengaruhnya
terhadap
kinerja
keuangan
Bank
pemerintah
periode 2007-
2011”
Penelitian ini membahas
tentang pengaruh value
Added Intellectual Capital
terhadap kinerja keuangan
bank pemerintah data yang
digunakan pada penelitian ini
yaitu data laporan keuangan
bank pemerintah yang sudah
go public selama 2007-2011..
Hasil dari penelitian ini yaitu
ketiga variable value Added
Intelectual Capital (VAIC)
berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan perusahaan.
2. Nanda Harianto,
Muchammad
Syafruddin,
dalam jurnal
Akutansi
Universitas
Dipenogoro yang
berjudul Vol. 2,
Nomor 4 Tahun
2013
“Pengaruh
modal
intelektual
terhadap
kinerja Bisnis
Bank Umum
Syariah (BUS)
Di Indonesia”
Berdasarkan hasil jurnal ini,
dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu IC (VAIC)
berpengaruh terhadap kinerja
keuangan perusahaan. Dalam
konteks ini, IC diuji terhadap
Islamicity Financial
Performance Index
perusahaan dalam periode
tahun 2008-2011. IC juga
berpengaruh terhadap
Islamicity Financial
Performance Index masa
depan. Dalam konteks ini, IC
diuji terhadap kinerja
keuangan perusahaan dengan
lag 1 tahun. Secara umum,
hasil Pengujian Hipotesis
ketiga adalah bahwa rata-rata
pertumbuhan IC (ROGIC)
berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan masa
35
depan. Temuan penelitian ini
sesuai dengan Tan et al. (2007)
yang menunjukkan adanya
pengaruh signifikan ROGIC
terhadap kinerja keuangan masa
depan
3. Damar Asih Dwi
Rachmawati,
dalam Jurnal
Akutansi Jurnal
Nominal
Erlangga, Vol. 1
Nomor 1 Tahun
2012
“Pengaruh
Intellectual
Capital
Terhadap
Return On
Asset (ROA)
Perbankan.”
Jurnal penelitian ini termasuk
penelitian ex-post facto.
Populasi dalam penelitian ini
yaitu perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bank
Indonesia periode 2006-2009
dengan sampel sebanyak 68
perusahaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif antara
Intellectual Capital terhadap
ROA
4. Novia Wijaya.
Jurnal
Bisnis dan
Akuntansi
vol. 14, No.3,
Desember 2012.
“Pengaruh
Intellectual
Capital
terhadap
Kinerja
Keuangan dan
Nilai Pasar
Perusahaan
Perbankan
dengan
Metode Value
Added
Intellectual
Coefficient”
Jurnal ini membahas
tentang pengaruh VAIC
terhadap ROE, ATO, dan
MBR. Sampel penelitian ini
adalah 98 perusahaan yang
terdaftar di BEI periode
2008-2011. Penelitian ini
menggunakan analisis
regresi berganda. Hasil
penelitiannya adalah
komponen VAHU, STVA
dan DER tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROE
sedangkan VACA,LDR dan
NPM berpengaruh
signifikan terhadap ROE.
VACA berpengaruh terhadap
ATO. VACA, VAHU dan
STVA berpengaruh
signifikan terhadap MBR
5 Ihyaul Ulum,
Program Doktor
Ilmu Ekonomi,
Universitas
Dipenogoro,
Jurnal Penelitian
Sosial
Keagamaan, Vol.
“Model
pengukuran
Kinerja
Intellectual
Capital
Dengan IB-
VAIC di
Perbankan
Penelitian ini adalah
mengembangkan suatu
ukuran kinerja Intellectual
Capital (IC) untuk perbankan
syariah di Indonesia dengan
memodifikasi model Pulic
yang populer dengan sebutan
VAIC. Penelitian ini
36
7, No. 1, Juni
2013
Syariah.” dilakukan melalui
dokumentasi dan Fokus
diskusi grup bersama pakar di
bidang akuntansi keuangan
dan akuntan publik. Hasil
penelitian menunjukkan
bahwa rumus utama untuk
mengukur Kinerja IC
perbankan syariah tidak jauh
berbeda yaitu IB-VAIC = iB-
VACA + iB-VAHU + iB
STVA, perbedaannya terletak
pada rumus Value Added
dalam model pulic
dikontruksi dari total
pendapatan, sementara dalam
iB-VAIC, VA dari aktivitas-
aktivitas syariah
37
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori dan perumusan masalah penelitian. Peneliti
mengidentifikasikan 3 (tiga) Variabel independen yaitu VACA (x1), VAHU (x2),
STVA (x3) diperkirakan mempengaruhi kinerja keuangan (y) baik secara parsial
maupun simultan.
Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kinerja merupakan fungsi dari kemampuan organisasi untuk memperoleh
dan menggunakan sumber daya dalam berbagai cara untuk mengembangkan
keunggulan kompetitif (Wijaya, pengaruh intellectual capital terhadap kinerja
keuangan dan nilai pasar perusahaan perbankan dengan metode VAIC, 2012).
Terdapat dua tipe sumber daya yakni (1) sumber daya berwujud (tangible
resources), dan (2) sumber daya tidak berwujud (intangible resources).
Sumber daya berwujud adalah aktiva berwujud dan aktiva tidak berwujud
yang dapat disajikan dalam neraca (balance sheet assets); sedangkan sumber daya
tidak berwujud adalah aktiva tidak berwujud yang tidak dapat disajikan dalam
neraca (off balance sheet assets).
[x1] iB-VACA
[x2] iB-VAHU
[x3] iB-STVA
[y] Kinerja Keuangan :
ROA & ROE
38
Pada era ekonomi modern ini banyak perusahaan perbankan yang
berinvestasi dalam pelatihan karyawan, penelitian dan pengembangan (Research
and Development/ R&D), hubungan konsumen, sistem komputerisasi dan
administrasi, dan lain-lain. Hal ini dianggap lebih menguntungkan karena dengan
kekayaan intelektual yang dimiliki karyawan maka perbankan akan dapat lebih
bersaing dan dapat membuat strategi serta penemuan terbaru untuk
mengembangkan usahanya.
39
D. Hipotesis
1. Hubungan Intellectual Capital dengan Kinerja Keuangan
Resource-Based Theory yang dipelopori oleh Penrose (1959)
mengungkapkan bahwa suatu pemikiran bahwa sumber daya perusahaan
bersifat heterogen dan jasa produktif yang berasal dari sumber daya
perusahaan memberikan karakter yang kompetitif bagi perusahaan, yang
berkembang dalam teori manajemen strategis dan keunggulan kompetitif
perusahaan yang meyakini bahwa perusahaan akan mencapai keunggulan
apabila memiliki sumber daya yang unggul.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulum (2008),
menunjukkan bahwa Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap
kinerja keungan perusahaan. Apabila perusahaan dapat memanfaatkan dan
mengelola potensi yang dimiliki karyawan dengan baik, maka hal ini akan
dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Jika produktivitas karyawan
meningkat, maka kinerja perusahaan pun meningkat. Berdasarkan teori
dan penelitian tersebut peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Variabel VACA
Ho : VACA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
keuangan
H1 : VACA berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan.
2. Variabel VAHU
Ho : VAHU tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
keuangan
40
H2 : VAHU berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan.
3. Variabel STVA
Ho : STVA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
keuangan
H3 : STVA berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan.
4. Variabel VAIC
Ho : VAIC tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
keuangan
H4 : VAIC berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan.
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati,
populasi bisa berupa orang, benda, objek, peristiwa, atau apapun yang menjadi
objek dari survey (Eriyanto, 2007). Data yang digunakan adalah data sekunder
yang berasal dari laporan keuangan yang memiliki data lengkap terkait dengan
asset, akuitas, pendapatan, beban, biaya karyawan, laba, yang data-datanya
diperoleh dari Bank Umum Syariah, namun peneliti hanya meneliti sampel 3 bank
yaitu, BNI Syariah, BRI Syariah, dan Bank Panin Syariah laporan keuangan
periode 2011-2014.
B. Teknik Penentuan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan atau kriteria tertentu. Penentuan sampel berdasarkan kriteria-kriteria
sebagai berikut:
1. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dalam periode
2011-2014
2. Menyajikan laporan keuangan triwulan yang dipublikasikan dalam
periode 2011-2014
42
3. Memiliki data lengkap terkait dengan asset, ekuitas, pendapatan, beban,
biaya, karyawan, laba.
4. Memiliki nilai Value Added yang positif
5. Terintegritas system informasi yang mudah
Dapat diketahui bahwa total Bank Umum Syariah yang terdaftar dalam
periode 2011 berjumlah 11 bank. Namun, berdasarkan hasil seleksi sampel hanya
ada 3 bank. Periode pengamatan yang diambil oleh peneliti adalah 4 tahun, yaitu
tahun 2011, 2012, 2013, 2014 menggunakan data Triwulan, Jadi, total sampel
yang diteliti sebanyak 45 data laporan triwulan bank umum syariah. Dari proses
seleksi sampel tersebut, diperoleh bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini
yaitu, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah periode laporan keuangan
2011-2014. Laporan keuangan tersebut digunakan untuk menghitung kinerja
Inttelectual Capital serta meghitung rasio kinerja keuangan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode dokumentasi. Peneliti memperoleh data-data penelitian
yang bersumber dari:
1. Penelitian pustaka (library research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang
diteliti melalui buku, jurnal, laporan penelitian, tesis, internet, dan
perangkat lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
43
2. Penelitian lapangan (field research)
Seluruh data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari laporan
tahunan Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011, 2012 dan 2013,
2014 yang telah dipublikasikan secara lengkap di masing-masing
website BUS tersebut.
D. Teknik Analisis
Setelah melakukan pemilihan sampel, dan menentukan variabel-variabel
yang dugunakan dalam penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan
pengolahan data. Regresi digunakan untuk mengukur besarnya pegaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.Analisis regresi ada 2 jenis, yaitu regresi
linier sederhana dan regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan regresi
linier berganda karena variabel independen yang digunakan lebih dari satu
variabel. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
SPSS vesrsi 20.0. Metode analisis regresi berganda.yang digunakan dalam
penelitian meliputi statistik deskripitif, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan uji
statistik.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum
dan nilai minimum. Statistik deskriptif ini menggambarkan sebuah data
menjadi informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami dalam
menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik
44
deskriptif dalam penelitian juga menjadi proses transformasi data dalam
bentuk tabulasi. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau
penyusunan data dalam bentuk tabel numerik dan grafik. (Suporno, 2002)
2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah persamaan
regresi yang telah ditentukan merupakan persamaan yang dapat
menghasilkan estimasi yang tidak bias. Uji asumsi klasik ini terdiri dari:
a. Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas adalah suatu kondisi yang menunjukkan satuatau
lebih variabel independen terdapat korelasi dengan variabel independen
lainnya. Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ada korelasi antar variabel independen (bebas). Model regresi
dikatakan baik apabila tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen.Adanya multikolonieritas dapat dilihat dari tolerance value
atau nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Batas dari nilai
tolerance adalah 0,01 dan batas VIF adalah 10. Apabila nilai tolerance
dibawah 0,01 atau nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikolonieritas.
(Ghozali, 2011)
b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan suatu varian pengganggu yang tidak
mempunyai varian yang sama untuk setiap observasi, sehingga
mengakibatkan penaksiran regresi yang tidak efisien. Uji
heteroskedastisitas bertujuan untuk megetahui apakah dalam model regresi
45
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas, yaitu melihat grafik plot antara lain nilai prediksi
variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisis;
(1) jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
teratur yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas; (2) jika tidak ada pola
yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. (Ghozali, 2011)
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel pengganggu
(residual) dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah distribusi datanya normal atau mendekati
normal. Uji F dan uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Variabel pengganggu atau residual dapat dideteksi
berdistribusi normal dengan menggunakan dua pendekatan analisis, yaitu
analisis grafik dan uji statistik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov untuk menguji
normalitas data.
Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal yang tersusun pada tabel
distribusi frekuensi kumulatif dengan menggunakan kelas-kelas interval.
46
Hipotesis:
Hο : sampel data berdistribusi normal
H₁ : sampel data tidak berdistribusi normal
Pedoman pengambilan keputusan pada uji ini adalah:
Jika Sig / Probabilitas > 0,05, Distribusi adalah normal
Jika Sig / Probabilitas < 0,05, Distribusi adalah tidak normal
3. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model
regresi berganda (multiple regression). Model regresi berganda umumnya
digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen
terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio
dalam suatu persamaan linier.
Analisis regresi berganda merupakan eksistensi dari model regresi
dalam analisis bivariate yang umumnya digunakan untuk menguji
pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan atas enam variabel
dengan menggunakan rumus persamaan matematis seperti di bawah ini :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε
Dimana :
Y = Kinerja Keuangan (ROA & ROE)
α = Konstanta (tetap)
β1- β5 = Koefisien variabel independen, apabila nilai β positif maka akan
47
terjadi kenaikan pada variabel dependen (Y), sedangkan jika
nilai β negatif akan terjadi penurunan pada variabel dependen.
X1 = IB- VACA
X2 = IB – VAHU
X3 = IB - STVA
ε = Kesalahan baku/error
4. Uji Statistik
a. koefisien determinasi (R2)
Uji ini digunakan untuk menjelaskan besarnya kontribusi atau
pengaruh variabel independen yaitu VAIC terhadap variabel dependen
yaitu ROA dan ROE. Nilai koefisien ini adalah antara nol dan satu, jika
nilainya kecil maka kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen sangat terbatas, jika nilainya mendekati satu maka
variabel independen mampu memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Besarnya koefisien determinasi (R2) didapat dari mengkuadratkan
koefisien korelasi (R).Semakin besar R2 maka semakin besar (kuat) pula
hubungan antara variabel terikat dengan satu atau banyak variabel bebas.
Angka koefisien korelasi yang dihasilkan dalam uji ini dapat berguna
untuk menunjukkan kuat lemahnya hubungan antara variabel independen
dan dependennya.
Kelemahan mendasar dalam menggunakan koefisien determinasi
adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam
48
model. Apabila satu variabel independen ditambah, R2
akan meningkat
tanpa mempedulikan apakah variabel tersebut berpengaruh secara
siginifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Oleh karena itu,
penelitian ini menggunakan nilai adjusted R2
untuk mengevaluasi model
regresi. Nilai adjusted R2
mampu naik atau turun apabila satu variabel
independen ditambahkan dalam model regresi. Seperti halnya koefisien
determinasi (R2), nilai adjusted R2 juga berkisar antara nol dan satu.
Apabila mendekati nilai 1 berarti semakin kuat kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependennya
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Statistik t)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap vairiabel dependen. Uji statistik-t pada
dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,
2011). Kriteria pengambilan keputusan dilakukan dengan tingkat
signifikansi 5%. Hipotesis diterima jika tingkat signifikansi < 5% (kurang
dari 0,05) dan hipotesis ditolak apabila tingkat signifikansi >5%.
c. Uji Signifikansi Simultan (Statistik F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel inpenden
atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini
digunakan statistic F dengan kriteria pengambilan keputusan bahwa
49
apabila nilai signigfikansi > 0,05 maka H1 ditolak, sedangkan apabila niai
signifikansi < 0,05 maka H1 diterima. (Ghozali, 2011)
E. Operasional Variabel Penelitian
Penelitian ini menganilisa secara empiris pengaruh intellectual capital
terhadap kinerja keuangan bank syariah. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pengujian atas hipotesis yang telah diajukan. Pengajuan hipotesis dilakukan
menurut metode penelitian dan analisis yang dirancang sesuai dengan variabel-
variabel yang diteliti agar mendapatkan hasil akurat. Berdasarkan kerangka
pemikiran, defininsi operasional atas variabel-variabel dalam penelitian ini dalah
sebagai berikut:
Variabel-variabel yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah
1. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama
peneliti. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi variabel independen. Variabel terikat dalam penelitian ini
(Suporno, 2002) berupa:
Kinerja Keuangan yang direpresentasikan dengan ROA
(Returnon Assets) dan ROE (Return On Equity). ROA merupakan
perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total asset dalam
suatu periode, rumus yang digunakan untuk mencari ROA adalah:
ROA=
x 100%
50
ROE (Return on Equity) mempresentasikan return pemegang
saham, dan biasanya menjadi bahan pertimbangan dalam indikator
serta pertimbangan keuangan yang penting bagi investor, rumus
yang digunakan yaitu
ROE=
x 100%
2. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel independen yaitu variabel yang menjadi penyebab terjadinya
atau terpengaruhinya variabel dependen, baik secara positif maupun
negatif. Jika terdapat variabel dependen maka variabel independen juga
harus hadir, dan di setiap unit kenaikan dalam variabel independen maka
akan terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel dependen
(terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah:
Value added Intellectual Coefficient (VAIC) yang dikembangkan
oleh Pulic dalam pengukuran Intellectual Capital. Metode yang
ditemukan oleh Pulic ini, bertujuan untuk menyajikan informasi
tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible
assets) dan asset tidak berwujud (intangible assets) yang dimiliki
oleh perusahaan. Value added Intellectual Coefficient (VAICTM)
ini merupakan penjumlahan dari beberapa komponen Intellectual
Capital, yaitu:
a) Physical capital (VACA)
b) Human capital (VAHU)
c) Structural capital (STVA)
51
1. Tahap pertama menghitung IB-Value Added (IB-VA)
IB-VA= OUT – IN
Output (OUT) mempresentasikan revenue dan mencakup seluruh
produk dan jasa yang djual dipasar. Yang diperoleh dari:
Pendapatan bersih kegiatan syariah terdiri= pendapatan operasi
utama kegiatan syariah + pendapatan operasi lainnya – hak pihak
ketiga atas bagi hasil dan syirkah temporer. Pendapatan operasi
utama kegiatan syariah terdiri:
IN (input): Beban usaha/operasional dan beban non operasional
kecuali beban kepegawaian/karyawan
2. Tahap kedua dengan menghitung value added capital
employed, VACA adalah indikator untuk IB-VA yang diciptakan
oleh satu unit dari human capital. Rasio ini menunjukkan
kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value
added perusahaan.
IB-VACA=
Keterangan:
IB-VACA : value added capital employed; rasio dari VA terhadap CE
IB- VA : value added
CE : capital Employed, dana yang tersedia (total ekuitas)
3. Tahap ketiga dengan menghitung value added Human
Capital (IB-VAHU), menunjukan berapa banyak VA dapat
52
dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio
ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang
diiventasikan dalam HC terhadap value added organisasi.
IB-VAHU=
Keterangan:
IB-VAHU: Value added human Capital;; rasio dari IB-VA terhadap HC
IB-VA : Value Added
HC : Human capital; beban karyawan
4. Tahap keempat dengan menghitung structural capital
Value Added (IB- STVA). Rasio ini mengukur jumlah SC yang
dibutuhkan untuk menghasilkan satu rupiah dari IB – VA dan
merupakan indikasi keberhasilan SC dalam penciptaan nilai
IB-STVA =
Keterangan
STVA : rasio dari SC terhadap IB-VA
SC : structural capital; IB-VA-HC
IB-VA : Value added
5. Tahap kelima menghitung value Added Intellectual Coefficient
(IB-VAIC). mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi
yang dapat juga dianggap sebagai BPI (Business Performance
Indicator). IB-VAIC merupakan penjumlahan dari tiga komponen
sebelumnya. IB- VAIC = IB- VACA + IB VAHU + IB STVA
53
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel Indikator skala
Intellectual
capital
IB- VACA=
IB- VAHU=
IB- STVA=
Rasio
Profitabilitas
(Profit)
ROA=
x 100%
ROE=
x 100%
Rasio
IB-VAIC= IB-VACA + IB- VAHU + IB-STVA
54
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sampel Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian
1.1 BNI Syariah
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan
sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya
yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan
masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan
berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal
tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI
dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara
dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28
Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di
Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih
kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di
dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap
memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan
Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf
Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS
sehingga telah memenuhi aturan syariah.
55
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin
usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan
UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer
dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana
pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai
Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010
tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang
kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008
tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah
terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan
kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga
semakin meningkat.
Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor
Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil
Layanan Gerak dan 20 Payment Point.
1.2 BRI Syariah
Berawal dari akuisisi Bank Jasa Arta oleh Bank Rakyat Indonesia
pada tanggal 19 Desember 2007 dan kemudian diidkuti dengan
perolehan ijin dari Bank Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha
Bank Jasa Arta dari bank umum konvensional menjadi bank umum
yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah pada
56
tanggal 16 Oktober 2008, maka lahirlah Bank Umum Syariah yang
diberi nama PT. Bank Syariah BRI (yang kemudian disebut dengan
nama PT. Bank BRI Syariah) pada tanggal 17 November 2008.
Aktivitas BRI Syariah semakin kokoh setelah pada tanggal 19
Desember tahun 2008 ditandatanganinya akta pemisahan Unit Usaha
Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke
dalam PT. Bank BRI Syariah (spin off process) yang berlaku efektif
pada tanggal 1 Januari tahun 2009. Penandatanganan tersebut
dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir sebagai Direktur Utama PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo sebagai
Direktur Utama PT. Bank BRI Syariah.
Sampai saat ini, BRI Syariah telah menjadi bank syariah yang
ketiga terbesar berdasarkan jumlah asetnya. BRI Syariah tumbuh
sangat pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan maupun perolehan
dana pihak ketiga. Dengan berfokus di segmen menengah bawah,
Bank BRI Syariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka
dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan.
Berdasarkan penjabaran visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah
bersinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., yang
memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis
yang berfokus pada penghimpunan dana dari masyarakat dan kegiatan
lainnya berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
57
1.3 Bank Panin Syariah
Bank Panin Syariah Tbk (PNBS) didirikan di Malang tanggal 08
Januari 1972 dengan nama PT Bank Pasar Bersaudara Djaja. Kantor
pusat PNBS beralamat di Gedung Panin Life Center Lt.3 Jl. Letjend S.
Parman Kav.91 Jakarta Barat 11420 – Indonesia dan memiliki 12
kantor cabang.
PNBS beberapa kali melakukan perubahan nama, antara lain:
1. PT Bank Pasar Bersaudara Djaja, per 08 Januari 1972
2. PT Bank Bersaudara Jaya, per 08 Januari 1990
3. PT Bank Harfa, per 27 Maret 1997
4. PT Bank Panin Syariah, per 03 Agustus 2009
PNBS memperoleh izin operasi syariah dari Bank Indonesia
tanggal 6 Oktober 2009 dan kemudian resmi beroperasi sebagai bank
syariah pada tanggal 02 Desember 2009.
Induk usaha PNBS adalah Bank Panin Indonesia Tbk (Bank
Panin) (PNBN), sedangkan induk usaha terakhir adalah PT Panin
Investment. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham
Bank Panin Syariah Tbk, antara lain: Bank Panin (induk usaha)
(51,86%) dan Dubai Islamic Bank PJSC-2048594000 (39,50%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
PNBS adalah menjalankan kegiatan jasa umum perbankan dengan
Prinsip Syariah (Bank Umum Syariah). Pada tanggal 30 Desember
58
2013, PNBS memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
PNBS (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.750.000.000 dengan nilai
nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp100,- per
saham disertai dengan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma
sebagai insentif sebanyak 950.000.000 dengan pelaksanaan sebesar
Rp110,- per saham. Setiap pemegang saham Waran berhak membeli
satu saham perusahaan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal
15 Juli 2014 sampai dengan 14 Januari 2017. Saham dan waran
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15
Januari 2014.
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan model
regresi berganda secara parsial dan simultan, tujuannya adalah
memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel
independen (VACA, VAHU, STVA) terhadap variabel dependen yaitu
kinerja keuangan perbankan syariah (ROA, ROE)
1. Hasil Perhitungan Return On Asset (ROA)
Hasil dari perhitungan ROA selama periode 2011-2014 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
59
Tabel 4.1
Perkembangan ROA Bank Umum Syariah
Tahun Return on Asset (ROA) (%)
Panin Syariah BNI Syariah BRI Syariah
2011 1.75 1.29 0.2
2012 3.29 1.48 1.19
2013 1.03 1.37 1.15
2014 1.99 1.27 0.08
Rata-rata 2.02 1.35
0.66
Sumber : Data Diolah
Tabel diatas menunjukkan pertumbuhan nilai ROA yang dihasilkan
oleh BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah. ROA menunjukkan
kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan dari
pengelolaan aset yang dimiliki. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-
rata nilai ROA paling tinggi diperoleh oleh Bank Panin Syariah dengan
nilai rata-rata ROA 2,02%. Hal ini berarti selama periode tahun 2011 -
2014 Bank Panin Syariah dapat dikatakan berada pada kondisi keuangan
yang sehat, nilai ROA terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar
1,03%. Hal ini terjadi karena manajemen tidak dapat menggunakan aset
yang dimiliki secara efektif untuk menghasilkan keuntungan.
Pada BNI Syariah memiliki trend nilai ROA yang stabil,
dibandingkan dengan kedua Bank Umum Syariah lainnya. Kemampuan
manajemen dalam mengelola asset sudah baik.
60
Hal berbeda dialami oleh BRI Syariah, rata-rata nilai ROA BRI
Syariah adalah 0,66%. Hal ini berarti pada periode 2011-2014 kinerja
keuangan BRI Syariah berada pada posisi yang kurang baik. BRI Syariah
harus mengevaluasi kinerja manajemennya dalam mengelola aset yang
dimiliki agar aset yang dimiliki bisa lebih efektif dan efisien untuk
menghasilkan laba.
2. Hasil Perhitungan Return On Equity (ROE)
Hasil dari perhitungan ROE selama periode 2011-2014 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Perkembangan ROE Bank Umum Syariah
Tahun
Return on equity (ROE) (%)
BNI Syariah Panin Syariah BRI Syariah
2011 6.63 2.8 1.19
2012 10.18 7.75 10.41
2013 11.37 4.44 10.2
2014 13.98 7.66 0.44
Rata-rata 10.54 5.66
5.56
Sumber: Data Diolah
Tabel diatas menunjukkan pertumbuhan nilai ROE masing-masing
BUS selama periode tahun 2011-2014. ROE menunjukkan kemampuan
bank dalam menghasilkan pendapatan dari ekuitas. Rata-rata nilai ROE
tertinggi diperoleh oleh BNI Syariah dengan rata-rata nilai 10,54%. Bank
61
Panin Syariah menempati posisi kedua dengan rata-rata ROE 5,66,
sedangkan rata-rata nilai ROE terendah diperoleh oleh BRI Syariah dengan
nilai rata-rata 5,56%. Hal ini mengindikasikan bahwa manajemen BRI
Syariah masih kurang memaksimalkan ekuitas yang ada untuk
menghasilkan laba.
Rata-rata nilai ROE yang diperoleh masing-masing BUS masih
tergolong dalam peringkat kurang sehat, hal ini menunjukkan bahwa tingkat
pengembalian kepada para pemegang saham masih terbilang rendah, karena
nilai ROE tertinggi hanya 10,54% yang diperoleh oleh BNI Syariah, hasil
ini masih berada dibawah standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
yaitu 12%. Jika bank tidak meningkatkan kualitas manajemennya maka para
investor akan menarik modalnya.
3. Hasil Perhitungan Value Added Intellectual Capital (VAIC) BNI
Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah periode Tahun 2011-2014
Berikut ini adalah grafik yang menggambarkan nilai VAIC BNI
Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah sampel per tahun.
62
Nilai VAIC Bank Syariah Tahun 2011-2014
Gambar 4.1
Sumber: laporan keuangan Bank Syariah (data diolah)
Dari tabel diatas menunjukkan tingkat perkembangan VAIC (Value
Added Intellectual Capital) ketiga bank syariah, sampel selama 2011-
2014, mengalami perkembangan fluktuatif dimulai dari tahun 2011, nilai
VAIC tertinggi dimiliki oleh Bank Panin Syariah yaitu 2,34, BNI Syariah
2,61 dan terendah BRI Syariah 1,44.
Tahun 2012 BNI Syariah mendapatkan nilai VAIC tertinggi jika
dibandingkan dengan Bank Syariah yang lainnya dengan nilai sebesar 4,17
dan masuk dalam kategori Top performers. Terendah yaitu BRI Syariah
dengan nilai 2,16. Tahun 2013, dari ketiga bank tersebut semuanya
mengalami penurunan nilai VAIC, yaitu tertinggi Bank Panin Syariah
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
BNIS BRIS Panin Syariah
2011
2012
2013
2014
63
2,39. Terakhir tahun 2014 yaitu Bank Panin Syariah dengan nilai 3,53 dan
masuk dalam kategori Top Performance.
Secara keseluruhan rata-rata dari nilai VAIC dimiliki oleh Bank
Panin Syariah dengan rata-rata 3,11, hal ini menggambarkan bahwa Bank
Panin Syariah sangat efisien dalam menggunakan sumber daya berwujud
dan aset tidak berwujud.
Perusahaan yang memiliki nilai VAIC yang tinggi dalam laporan
tahunannya bank tersebut memberikan jumlah dana yang besar terhadap
beban karyawannya. Artinya perusahaan tersebut memberikan perhatian
yang cukup besar terhadap karyawannya, dengan memberikan pelatihan
dan mengembangkan pengetahuan, sehingga karyawannya mampu
memberikan nilai tambah bagi bank tersebut. Selain itu bank tersebut
mampu mengelola asset fisik (modal) dengan baik dan juga mampu
menggunakan sumber informasi berteknologi tinggi serta jaringan yang
baik.
Dalam meningkatkan nilai VAIC maka perusahaan harus
meningkatkan sumber dayanya. Berdasarkan resource based theory,
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan merupakan suatu keunggulan
yang membuat perusahaan dapat bersaing secara kompetitif. Salah satu
sumber daya yang dapat memberikan keunggulan adalah modal
intelektual, intelektual setiap orang berbeda, dari keberagaman intelektual
akan memberikan banyak ide, inovasi, kreatifitas dan strategi baru yang
64
dapat menciptakan suatu nilai yang dapat berupa peningkatan reputasi dan
keuntungan.
Berdasarkan parameter efisiensi modal intelektual yang
dikembangkan oleh Pulic, peneliti Kamath (2007) menyebutkan bahwa
nilai VAIC > 2,5 merupakan tanda kinerja bisnis yang sukses (Ihyaul
Ulum, 2012). Hasil ini terutama diterima oleh perusahaan dari binsis
teknologi tinggi. Ini adalah tingkat efiesiensi yang benar-benar dapat
memastikan bisnis dan tempat kerja yang aman.
C. Hasil Uji Statistik Dan Hipotesis
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Penelitian statistik memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis dan sweakness (kemencengan distribusi)
(Ghozali, 2011). Pada penelitian ini statistik deskriptif akan
menggambarkan deskripsi dari masing-masing variabel.
Pada tabel dibawah ini menggambarkan statistik deskriptif seluruh
variabel dalam penelitian ini yang meliputi minimum, maksimum, mean
(rata-rata), standar deviasi, dan Sweakness. Nilai minimum
menggambarkan nilai paling kecil yang diperoleh dari hasil pengolahan
dan analisis data yang telah dilakukan terhadap bank sampel. Nilai
maksimum menggambarkan nilai paling besar yang diperoleh dari hasil
pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, sedangkan mean (rata-
rata) menunjukkan nilai rata-rata dari masing-masing variabel.
65
Tabel 4.3
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAIC 48 -.823 5.449 2.20130 1.084510
ROA 48 -1.55 3.42 1.2881 .99942
ROE 48 -4.68 18.63 7.3623 5.28308
Valid N (listwise) 48
Sumber Data Diolah (Output SPSS 20.0)
Variabel VAIC yang merupakan gabungan dari VACA, VAHU,
dan STVA, menunjukan nilai rata-rata VAIC sebesar 2,201. Nilai VAIC
minimum VAIC -0,823 dan nilai VAIC maksimum 5,45.
Ukuran kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan proksi
Return On Asset (ROA). Untuk variabel ROA, hasil penelitian dengan
sampel penelitian laporan keuangan triwulan BNI Syariah, BRI Syariah,
Bank Panin Syariah periode 2011-2014 diperoleh nilai rata-rata ROA
sebesar 1,288. Nilai ROA terkecil sebesar -1,55 atau rugi sebesar 15,5%
dari total asset perusahaan nilai ROA terbesar adalah 3,42 atau
memperoleh laba sebesar 34,2% dari total asset perusahaan.
Nilai rata-rata ROE sebesar 7,36. Nilai terbesar ROE adalah 18,63
atau dari total penjualan dan nilai ROE terkecil sebesar -4,68 atau rugi dari
total penjualan.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan uji
multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.
66
a. Uji Multikoloniearitas
Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi
yang baik yaitu model regresi yang tidak terjadi korelasi di antara variabel
bebas, untuk mengetahui ada atau tidaknya multikoloniearitas dapat dilihat
dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF) yang
terdapat pada masing-masing variabel seperti pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.4
Uji Multikoloniearitas ROA dan ROE
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance
ROA
VIF
ROA
Tolerance
ROE
VIF
ROE
1
(Constant)
VACA .948 1.055 .882 1.133
VAHU .366 2.730 .349 2.864
STVA .374 2.674 .366 2.729
a. Dependent Variable: ROA & ROE Sumber: Data diolah (Output SPSS 20.0)
Dari tabel 4.4 ROA dan ROE menunjukkan bahwa hasil
perhitungan menunjukkan tidak ada variabel independen yang nilai
tolerance kurang dari 0,10. Hal ini berarti tidak ada korelasi antar variabel
bebas. Suatu model regresi juga dinyatakan bebas dari multikolonieritas
jika mempunyai nilai VIF dibawah 10. Dari tabel tersebut juga dapat
diketahui bahwa pada model regresi, semua variabel bebas memiliki nilai
67
VIF yang rendah dan jauh di bawah angka 10 yang berarti bahwa tidak
terjadi multikolonieritas dalam model regresi.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan apakah dalam model regersi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi
yang heteroskedastisitas karena data ini menghimpun berbagai data yang
mewakili semua ukuran baik kecil, sedang, maupun besar. (Ghozali, 2011)
Penelitian ini menggunakan uji statistik. Hasil dari uji heteroskedatisitas
dapat dilihat dalam gambar 4.2 dan 4.3:
Hasil Uji Heteroskedastisitas ROA
Sumber : data yang diolah
Gambar 4.2
68
Grafik Scatterplot
Hasil Uji Heteroskedastisitas ROE
Sumber: Data diolah
Gambar 4.3
Grafik Scatterplot
Berdasarkan tampilan pada Scatterplot dalam gambar 4.2 dan 4.3
diatas terlihat bahwa plot menyebar secara acak diatas maupun dibawah
angka nol pada sumbu Regression Studentized Residual, karena itu maka
berdasarkan uji heterokdastisitas menggunakan metode analisis grafik, pada
model regresi yang terbentuk dinyatakan tidak terjadi gejala heteroksiditas
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel-variabel
dalam penelitian ini mempunyai distribusi data yang normal atau tidak
normal. Uji normalitas ini untuk menentukan alat uji statistik yang dapat
69
digunakan dalam pengujian hipotesis, apakah menggunakan alat uji
statistik parametrik atau non parametrik, untuk melihat data yang
terdistribusi secara normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas
dengan metode one sample kolmogorov-smirnov dengan ketentuan
pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas:
Hipotesa:
Jika Sig > 0,05 maka Ho berdistribusi normal
Jika Sig < 0,05 maka Ho berdistribusi tidak normal
Berikut ini adalah hasil pengujian normalitas:
Tabel 4.5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAIC_BNIS VAIC_BRIS VAIC_Panin ROA_BNIS
N 16 16 16 16
Normal Parametersa,b
Mean 2.3269 1.5985 2.6786 1.4775
Std. Deviation 1.03459 .37343 1.35206 .68570
Most Extreme
Differences
Absolute .314 .220 .215 .250
Positive .314 .220 .131 .250
Negative -.210 -.163 -.215 -.171
Kolmogorov-Smirnov Z 1.255 .881 .859 .999
Asymp. Sig. (2-tailed) .086 .420 .452 .271
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
70
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ROA_BRIS ROA_PANIN ROE_BNIS ROE_BRIS ROE_Panin
N 16 16 16 16 16
Normal Parametersa,b
Mean .7087 1.6781 10.8844 6.3975 4.8050
Std.
Deviation .59462 1.32189 3.46990 6.11618 4.09948
Most Extreme
Differences
Absolute .227 .181 .170 .225 .170
Positive .227 .111 .124 .225 .104
Negative -.208 -.181 -.170 -.158 -.170
Kolmogorov-Smirnov Z .909 .726 .678 .900 .681
Asymp. Sig. (2-tailed) .381 .668 .747 .393 .743
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data Diolah
Tabel 4.6
Ringkasan Hasil Uji Kolmogrov
No Variabel Asymp. Sig Keterangan Distribusi
1 VAIC BNI Syariah 0,086 P > 0,05 Normal
2 VAIC BRI Syariah 0,420 P > 0,05 Normal
3 VAIC Panin Syariah 0,452 P > 0,05 Normal
4 ROA BNI Syariah 0,271 P > 0,05 Normal
5 ROA BRI Syariah 0,381 P > 0,05 Normal
6 ROA Panin Syariah 0,668 P > 0,05 Normal
7 ROE BNI Syariah 0,747 P > 0,05 Normal
8 ROE BRI Syariah 0,393 P > 0,05 Normal
9 ROE Panin Syariah 0,743 P > 0,05 Normal
71
Dari hasil uji normalitas pada tabel duatas dapat dijelaskan bahwa:
1. Variabel VAIC (Value Added Intellectual Capital) BNI Syariah signifikan
dengan asymp sig.(2-Tailed) = 0,86 > α = 0,05, sementara VAIC BRI
Syariah juga signifikan yaitu 0,420 > α = 0,05 dan VAIC Bank Panin
Syariah 0,452 > α = 0,05 maka dari ketiga bank tersebut signifikan maka
Ho diterima, VAIC terdistribusi normal.
2. ROA (Return On Asset) dengan nilai asymp sig (2-Tailed) BNI Syariah
0,271 > α= 0,05, BRI Syariah 0,381 > α= 0,05 , Panin Syariah 0,668 > α=
0,05, dari ketiga bank tersebut signifikan, maka Ho diterima, ROA
terdistribusi normal.
3. ROE (Return On Equity) dengan nilai sig (2- Tailed) BNI Syariah 0,747>
α= 0,05 , BRI Syariah 0,393 > α= 0,05 , Bank Panin Syariah 0,743> α=
0,05, dari ketiga bank tersebut signifikan karena > 0,05, maka Ho diterima,
ROE terdistribusi normal.
Dari hasil pengujian normalitas diatas maka dapat dilihat bahwa
variabel-variabel yang digunakan semuanya berdistribusi normal
dikarenakan nilai Sig. dari masing-masing variabel tersebut lebih besar
dari 0,05 (p>0,05). Maka dalam penelitian ini data diuji dengan
menggunakan statistik parametric harus memenuhi asumsi normalitas.
72
3. Uji Hipotesis
3.1.Analisis Regresi BNI Syariah
a. Hasil uji regresi ROA
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA
Model Summary
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .987a .974 .968 .12326 1.128
a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU
b. Dependent Variable: ROA_BNIS
Sumber: Data diolah
Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) antara
variabel VACA, VAHU, STVA terhadap ROA. sebesar 98,7% hal ini
menunjukkan hubungan teresbut dapat dikatakan tinggi.
Dari tabel diatas nilai adjusted R square menunjukkan nilai
koefisien determinasi sebesar 96,8% artinya variabel Y1 (ROA) dapat
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel X1 VACA, X2 VAHU, X3 STVA
(VAIC) sebesar 96,8%, dan sisanya 3,2% dipengaruhi oleh variabel
lainnya.
VAIC dapat menjelaskan ROA sebesar 96,8% karena dalam
perusahaan perbankan modal intelektual sudah digunakan dengan
maksimal, karena dalam perbankan masih banyak tenaga kerja yang
73
kemampuan intelektualnya tidak sesuai dengan posisinya dalam perbankan
tersebut. Hal ini mengakibatkan tidak adanya strategi, inovasi dan
kreatifitas yang dapat diciptakan untuk mendukung kinerja perbankan
tersebut.
Berdasarkan hasil pengujian regresi diatas membuktikan bahwa
modal intelektual dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba. Kombinasi dari
kemampuan, keahlian dan pengetahuan karyawan digunakan dengan baik
sehingga proses operasional, proses organisasi dan teknologi juga dapat
digunakan dengan efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan laba
bagi perusahaan.
Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik t (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.041 .082 -.494 .630
VACA .004 .064 .003 .062 .951
VAHU -.269 .118 -.320 -2.275 .042
STVA 6.016 .643 1.277 9.350 .000
a. Dependent Variable: ROA_BNIS
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dibuat persamaan regersi
sebagai berikut:
Y = - 0,041 + 0,004x1 – 0,269x2 + 6,016x3 + 0,082ε
74
Dimana:
Y = ROE
X1 = VACA X2= VAHU X3= STVA
ε = Kesalahan baku/ error
Berdasarkan hasil pengujian VAIC diatas dapat diketahui bahwa
variabel VACA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,951 > 0,05,
berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa intellectual capital
tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Variabel VAHU memiliki
signifikansi sebesar 0,042 < 0,05, itu berarti VAHU berpengaruh
signifikan terhadap ROA, dan variabel STVA memiliki signfikansi 0,000
< 0,05 hal ini menunjukkan bahwa STVA berpengaruh signifikan terhadap
ROA.
Dari variabel pembentuk VAIC BNI Syariah, yang paling
berpengaruh secara signifikan adalah variabel STVA. Hal ini
mengindikasikan bahwa BNI Syariah mengutamakan kemampuan
organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan
dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan
kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan,
misalnya: sistem operasional perusahaan, proses manufakturing, budaya
organisasi, dan filosofi manajemen.
Karyawan yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang baik
akan mempunyai nilai tambah dan mampu menggunakan sumber daya lain
secara efektif dan efisien, selain itu karyawan juga dapat membangun
75
hubungan baik dengan nasabah sehingga akan memberikan reputasi baik
bagi perusahaan. Karyawan juga dapat membuat sebuah ide-ide kreatif
serta strategi baru agar perusahaan dapat terus bersaing dalam
menghasilkan laba.
b. Hasil uji regresi ROE BNI Syariah
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .479a .230 .037 3.40476 .410
a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU
b. Dependent Variable: ROE
Sumber: Data diolah
Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) antara
variabel VACA, VAHU, STVA terhadap ROE, sebesar 47,9%. Hubungan
tersebut dapat dikatakan sedang. Nilai adjusted R square menunjukkan
nilai koefisien determinasi sebesar 37% artinya variabel Y (ROE) dapat
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel X (VACA, VAHU, STVA)
sebesar 37%, dengan demikian sisanya 63% dipengaruhi oleh variabel
lainnya.
VAIC hanya dapat menjelaskan ROE sebesar 37% karena dalam
perusahaan perbankan modal intelektual belum digunakan dengan
maksimal. Hal ini disebabkan perbankan masih banyak memiliki tenaga
kerja yang kemampuan intelektualnya tidak sesuai dengan posisinya. Hal
76
ini mengakibatkan tidak adanya strategi, inovasi dan kreatifitas yang dapat
diciptakan untuk mendukung kinerja perbankan tersebut. Menurut teori
sumber daya, kemampuan intelektual merupakan sumber daya yang unik
yang dapat memberikan suatu karakter kepada perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian regresi diatas membuktikan bahwa
modal intelektual dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba. Kombinasi dari
kemampuan, keahlian dan pengetahuan karyawan digunakan dengan baik
sehingga proses operasional, proses organisasi dan teknologi juga dapat
digunakan dengan efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan laba
bagi perusahaan.
Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik t (uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 7.077 2.270 3.117 .009
VACA .272 1.760 .044 .155 .880
VAHU .150 3.265 .035 .046 .964
STVA 10.703 17.773 .449 .602 .558
a. Dependent Variable: ROE
Sumber: Data diolah
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dibuat persamaan regresi
sebagai berikut:
Y= 7,007 + 0,272x1 + 0,150x2 + 10,703x3 + 2,270 ε
77
Dimana:
Y = ROE
X1 = VACA X2= VAHU X3= STVA
ε = Kesalahan baku/ error
Secara keseluruhan variabel VAIC diatas dapat diketahui bahwa
variabel VACA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,88 > 0,05,
berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa VACA tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROE. Variabel VAHU memiliki
signifikansi sebesar 0,964 > 0,05, itu berarti VAHU tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROE, dan variabel STVA memiliki signfikansi 0,558 >
0,05 hal ini menunjukkan bahwa STVA tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROE, sehingga membuktikan tidak adanya pengaruh dari ketiga
variabel tersebut.
3.2. Analisis Regresi BRI Syariah
a. Hasil Uji ROA BRI Syariah
Tabel 4.11
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .940a .883 .854 .22730
a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU
Sumber: Data diolah
78
Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) antara
variabel VACA, VAHU, STVA terhadap ROA. sebesar 94% hal ini
menunjukkan hubungan teresbut dapat dikatakan tinggi.
Nilai adjusted R square menunjukkan nilai koefisien determinasi
sebesar 85,4% artinya variabel Y (ROA) dapat dijelaskan atau dipengaruhi
oleh variabel X1 VACA, X2 VAHU, X3 STVA (VAIC) sebesar 85,4%, dan
sisanya 14,6% dipengaruhi oleh variabel lainnya.
VAIC dapat menjelaskan ROA sebesar 85,4% karena dalam BRI
Syariah, modal intelektual sudah digunakan dengan maksimal.
Berdasarkan hasil pengujian regresi diatas membuktikan bahwa
modal intelektual dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba. Kombinasi dari
kemampuan, keahlian dan pengetahuan karyawan digunakan dengan baik
sehingga proses operasional, proses organisasi dan teknologi juga dapat
digunakan dengan efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan laba
bagi perusahaan.
79
Tabel 4.12
Hasil Uji Statistik t (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.679 3.213 .834 .421
VACA -.201 .617 -.035 -.327 .750
VAHU -2.716 3.282 -.916 -.828 .424
STVA 8.667 5.205 1.860 1.665 .122
a. Dependent Variable: ROA
Sumber: Data diolah
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan
regresi sebagai berikut:
Y= 2,679 - 0,201x1 – 2,716x2 + 8,667 x3 + 3,213 ε
Dimana:
Y = ROE
X1 = VACA X2= VAHU X3= STVA
ε = Kesalahan baku/ error
Berdasarkan hasil pengujian VAIC diatas dapat diketahui bahwa
variabel VACA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,75 > 0,05,
berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa VACA tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA. Variabel VAHU memiliki
signifikansi sebesar 0,424 > 0,05, itu berarti VAHU tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROA, dan variabel STVA memiliki signfikansi 0,122
80
> 0,05 hal ini menunjukkan bahwa STVA tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA, dari ketiga variabel VAIC tersebut tidak ada yang
berpengaruh signifikan.
b. Uji Analisis ROE
Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .923a .853 .816 2.62450
a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU
Sumber: Data diolah
Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) antara
variabel VACA, VAHU, STVA terhadap ROE, sebesar 92,3%. Hubungan
tersebut dapat dikatakan sedang. Nilai adjusted R square menunjukkan
nilai koefisien determinasi sebesar 85,3% artinya variabel Y (ROE) dapat
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel X (VACA, VAHU, STVA)
sebesar 85,3%, dengan demikian sisanya 14,7% dipengaruhi oleh variabel
lainnya.
VAIC dapat menjelaskan ROE sebesar 85,3% berarti dalam
perusahaan perbankan modal intelektual sudah digunakan dengan
maksimal, karena dalam perbankan masih banyak tenaga kerja yang
kemampuan intelektualnya sudah sesuai dengan posisinya dalam
perbankan tersebut. Menurut teori sumber daya, kemampuan intelektual
81
merupakan sumber daya yang unik yang dapat memberikan suatu karakter
kepada perusahaan.
Tabel 4.14
Hasil Uji Statistik t (uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -3.713 37.098 -.100 .922
VACA -5.245 7.118 -.090 -.737 .475
VAHU 4.145 37.894 .136 .109 .915
STVA 38.948 60.100 .813 .648 .529
a. Dependent Variable: ROE_BRIS
Sumber: Data diolah
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan
regresi sebagai berikut:
Y= -3,713 – 5,245x1 + 4,145x2 + 38,948 x3 + 37,098 ε
Dimana:
Y = ROE
X1 = VACA X2= VAHU X3= STVA
ε = Kesalahan baku/ error
Secara keseluruhan variabel VAIC diatas dapat diketahui bahwa
variabel VACA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,475 > 0,05,
berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa VACA tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROE. Variabel VAHU memiliki
82
signifikansi sebesar 0,915 > 0,05, itu berarti VAHU tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROE, dan variabel STVA memiliki signfikansi 0,529 >
0,05 hal ini menunjukkan bahwa STVA tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROE, dari ketiga variabel tersebut tidak ada yang signifikan.
3.3. Anlisis Regresi Bank Panin Syariah
a. Uji analisis ROA
Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .978a .957 .946 .30770 1.302
a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU b. Dependent Variable: ROA_Panin
Sumber: Data diolah
VAIC dapat menjelaskan ROA sebesar 97,8% ini berarti pada
Bank Panin Syariah, modal intelektual digunakan dengan efektif. Modal
intelektual mencakup semua pengetahuan, struktur organisasi, struktur
operasional, infrastruktur, teknologi, kekayaan intelektual, hubungan
dengan nasabah dan kemampuan karyawan yang dapat digunakan untuk
menciptakan nilai tambah bagi perusahaan serta memberikan keunggulan
kompetitif secara berkelanjutan karena modal intelektual merupakan
sumber daya yang langka, tidak dapat ditiru, dan tidak dapat diganti oleh
sumber daya. Modal intelektual yang digunakan dengan efektif dan efisien
akan memicu penggunaan sumber daya lainnya dengan efektif.
83
Tabel 4.16
Hasil Uji Statistik t (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.983 .339 -2.899 .013
VACA -3.055 2.183 -.105 -1.399 .187
VAHU 1.144 .201 .726 5.691 .000
STVA .853 .307 .341 2.782 .017
a. Dependent Variable: ROA_Panin
Sumber: Data diolah
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan
regresi sebagai berikut:
Y= -0,983 – 3,055x1 + 1,144x2 + 0,853x3 + 0,339 ε
Dimana:
Y = ROA
X1 = VACA X2= VAHU X3= STVA
ε = Kesalahan baku/ error
Secara keseluruhan variabel VAIC diatas dapat diketahui bahwa
variabel VACA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,187 > 0,05,
berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa VACA tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA. Variabel VAHU memiliki
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, itu berarti VAHU berpengaruh
signifikan terhadap ROA, dan variabel STVA memiliki signfikansi 0,017
< 0,05 hal ini menunjukkan bahwa STVA berpengaruh signifikan terhadap
84
ROA. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel VAHU sudah menunjukkan
banyak Value Added yang sudah dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan
untuk tenaga kerja, sudah di manfaatkan semaksimal mungkin. STVA
berarti struktur modal yang berupa total dari nilai Value Added dibagi
Human Capital pada perbankan syariah di Indonesia telah berperan
penting dalam kontribusi peningkatan nilai perusahaan. Sesuai dengan
teori yang diungkapkan dalam (Ulum, 2009) bahwa komponen Intellectual
Capital yang bernilai ekonomi yaitu Human Capital (HC), structural
Capital (SC).
b. Uji analisis ROE
Tabel 4.17
Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .939a .881 .852 1.57891 .785
a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU b. Dependent Variable: ROE_Panin
Sumber: Data diolah
Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) antara
variabel VACA, VAHU, STVA terhadap ROE, sebesar 93,9%. Hubungan
tersebut dapat dikatakan sedang. Nilai adjusted R square menunjukkan
nilai koefisien determinasi sebesar 88,1% artinya variabel Y (ROE) dapat
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel X (VACA, VAHU, STVA)
sebesar 88,1%, dengan demikian sisanya 11,9% dipengaruhi oleh variabel
lainnya.
85
VAIC dapat menjelaskan ROE sebesar 88,1% berarti dalam
perusahaan perbankan modal intelektual sudah digunakan dengan
maksimal, karena dalam perbankan masih banyak tenaga kerja yang
kemampuan intelektualnya sudah sesuai dengan posisinya.
Tabel 4.18
Hasil Uji Statistik t (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -2.769 1.740 -1.592 .137
VACA 12.251 11.204 .135 1.093 .296
VAHU 2.541 1.031 .520 2.464 .030
STVA 2.797 1.574 .360 1.777 .101
a. Dependent Variable: ROE_Panin
Sumber : Data diolah
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan
regresi sebagai berikut:
Y= -2,769 + 12,251x1 + 2,541x2 + 2,797x3 + 3,213 ε
Dimana:
Y = ROE
X1 = VACA X2= VAHU X3= STVA
ε = Kesalahan baku/ error
Berdasarkan hasil pengujian VAIC diatas dapat diketahui bahwa
variabel VACA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,296 > 0,05,
berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa VACA tidak
86
berpengaruh signifikan terhadap ROE. Variabel VAHU memiliki
signifikansi sebesar 0,030 < 0,05, itu berarti VAHU berpengaruh
signifikan terhadap ROE, dan variabel STVA memiliki signfikansi 0,101 >
0,05 hal ini menunjukkan bahwa STVA tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROE. Hasil dari variabel yang siginifikan yaitu VAHU
menunjukkan bahwa Value Added yang sudah dihasilkan dengan dana
yang dikeluarkan untuk tenaga kerja, sudah di manfaatkan semaksimal
mungkin.
4. Uji Simultan
Uji F menunjukkan semua variabel independen yang ada dalam model
regresi mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.
Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima. Pengaruh secara
simultan VACA, VAHU, STVA terhadap Kinerja Keuangan.
Tabel 4.19
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ROA
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 41.967 3 13.989 123.647 .000b
Residual 4.978 44 .113
Total 46.945 47
a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU
Sumber: Data diolah
87
Tabel 4.20
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ROE
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 426.380 3 142.127 7.063 .001b
Residual 885.435 44 20.124
Total 1311.815 47
a. Dependent Variable: ROE b. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU
Sumber: Data diolah
Hasil pengolahan data dalam tabel diatas melalui uji Anova atau F
test ROA terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai
probabilitas pengujian lebih kecil dari 0,05 menunjukkan model regresi
dapat digunakan secara bersama- sama untuk memprediksi tingkat kinerja
keuangan (ROA), dan dalam ROE mempunyai nilai regresi 0,001 < 0,05.
Hal ini membuktikan bahwa VACA, VAHU, STVA secara simultan
berpengaruh positif terhadap indeks kinerja keuangan. Hal ini
menyimpulkan bahwa H1 diterima dalam model regresi penelitian ini.
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hasil analisis pada Bank Umum Syariah BNI Syariah
menunjukkan bahwa intellectual capital secara keseluruhan
berpengaruh terhadap ROA dan ROE. Semakin baik nilai dan
penggunaan modal intelektual juga akan semakin meningkatkan
kinerja perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan
koefisien determinasi (adjusted R2) pada ROA sebesar sebesar
98,7%, dan pengaruh pada ROE sebesar 47,9%, angka tersebut
menandakan bahwa besarnya kontribusi pengaruh intellectual
capital terhadap ROA dan ROE, berdasarkan hasil uji statistik t
pada BNI Syariah menunjukkan bahwa variabel VAHU dan STVA
yang berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dapat dilihat dari nilai
signifikansinya yaitu variabel VAHU sebesar 0,042 dan variabel
STVA 0,000. Sedangkan perhitungan koefisien pada ROE VAIC
tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE, dilihat dari nilai
signifikannya > 0,0 5.
2. Hasil analisis pada Bank Umum Syariah BRI Syariah
menunjukkan bahwa intellectual capital secara keseluruhan
berpengaruh terhadap ROA dan ROE. Semakin baik nilai dan
penggunaan modal intelektual juga akan semakin meningkatkan
89
kinerja perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan
koefisien determinasi (adjusted R2) pada ROA sebesar 85,4%,
angka tersebut dan pengaruh pada ROE sebesar 92,3%
menandakan bahwa besarnya kontribusi pengaruh variabel
intellectual capital dan berdasarkan hasil uji statistik t pada BNI
Syariah menunjukkan bahwa variabel dari VACA, VAHU, STVA
tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dapat dilihat dari
nilai signifikansinya yaitu variabel VACA. VAHU, STVA nilai
signifikansinya > 0,05. Sedangkan perhitungan koefisien pada
ROE VAIC juga tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE,
dilihat dari nilai signifikannya > 0,05.
3. Hasil analisis pada Bank Umum Syariah Bank Panin Syariah
menunjukkan bahwa intellectual capital secara keseluruhan
berpengaruh terhadap ROA dan ROE. Semakin baik nilai dan
penggunaan modal intelektual juga akan semakin meningkatkan
kinerja perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan
koefisien determinasi (adjusted R2) pada ROA sebesar 97,8%, dan
pengaruh pada ROE sebesar 93,9% angka tersebut menandakan
bahwa besarnya kontribusi pengaruh Variabel intellectual capital
yaitu VACA, VAHU, STVA dan berdasarkan hasil uji statistik t
pada BNI Syariah menunjukkan bahwa variabel VAHU dan STVA
yang berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dapat dilihat dari nilai
signifikansinya yaitu variabel VAHU sebesar 0,000 dan variabel
90
STVA 0,017. Sedangkan perhitungan koefisien pada ROE VAIC
hanya variabel STVA yang berpengaruh signifikan terhadap ROE,
dilihat dari nilai signifikannya yaitu sebersar 0,030.
4. Secara simultan, hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
signifikan antara komponen variabel VAIC (Value Added
Intellectual Capital) yaitu VACA, VAHU, STVA, terhadap
profitabilitas BNI Syariah, BRI Syariah dan Bank Panin Syariah
B. Implikasi
Dari hasil penelitian ini mengindikasikan adanya pengaruh yang
signifikan atas modal fisik dan finansial yang dimiliki bank untuk
menunjang peningkatan kinerja keuangan bank baik di masa ini maupun
dimasa datang. Bagi perusahaan, dari penelitian ini dapat diketahui bahwa
aset berwujud dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan kinerja keuangannya. Melakukan pengeluaran untuk
pembelian aset berwujud tidak lagi dipandang sebagai sebuah pengeluaran
saja tetapi juga dipandang sebagai alat untuk meningkatkankinerja
keuangan perusahaannya. Tentunya hal ini bias tercapai apabila aset
tersebut dikelola secara efisien.
1. Hasil analisis pada BNI Syariah menunjukkan bahwa dari variabel
intellectual capital BNI Syariah menunjukkan bahwa variabel VAHU dan
STVA yang berpengaruh signifikan terhadap ROA, dengan adanya
efisiensi yang tinggi atas modal struktural perusahaan akan mampu
meningkatkan kinerja keuangan bank. Biaya yang digunakan oleh
91
perusahaan selain biaya gaji tenaga kerja terbukti memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja keuangan bank, semakin tinggi modal
struktural yang dimilki bank, maka keuangan bank akan semakin
meningkat.
2. Hasil analisis pada Bank Panin Syariah menunjukkan bahwa hasil uji
statistik t, variabel VAHU dan STVA yang berpengaruh signifikan
terhadap ROA, maka ini merupakan kecenderungan bahwa kinerja
keuangan akan ikut naik. Sedangkan perhitungan koefisien pada ROE
VAIC hanya variabel STVA yang berpengaruh signifikan terhadap ROE,
hal ini berarti struktur modal yang berupa total dari nilai Value Added
dibagi nilai Human Capital pada kinerja keuangan telah berperan penting
dalam kontribusi peningkatan nilai perusahaan. Oleh sebab itu, faktor
utama yang menjadi kendala utama dalam efisiensi SDM adalah dengan
tidak optimalnya pemanfaatan asset perusahaan.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan beberapa
keterbatasannya dapat disampaikan beberapa saran yang bisa menjadi
masukan bagi beberapa pihak, antara lain:
1. Bagi manajemen bank
Dari penelitian ini diharapkan agar manajemen perbankan dapat
memperhatikan pentingnya modal intelektual sebagai alat untuk
meningkatkan nilai perusahaan, karena modal intelektual memiliki
karakteristik yang unik dan dapat memberikan suatu keunggulan
92
bagi perusahaan. Investasi dalam pengembangan human capital
merupakan suatu investasi yang penting karena dapat
meningkatkan produktivitas, human capital yang memiliki
keahlian, pengalaman dan pengetahuan yang tinggi dapat
menguntungkan perusahaan karena menjadi suatu modal yang
potensial untuk terciptanyanya suatu nilai bagi perusahaan.
2. Bagi nasabah bank/ masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran dan rujukan bagi masyarakat untuk melihat kinerja Bank
Umum Syariah agar masyarakat dapat menentukan strategi
investasi jangka pendek dan jangka panjang, selain itu juga dapat
melihat bagaimana bank mengelola modal intelektualnya yang
sebagai suatu keunggulan lainnya.
3. Bagi penelitian berikutnya
Bagi penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan rentang waktu
yang lebih panjang dan objek penelitan yang lebih banyak serta
menambah proksi pengukuran kinerja lainnya agar dapat terlihat
bagaimana gambaran yang lebih menyeluruh pengaruh modal
intelektual terhadap kinerja perusahaan.
93
Daftar Pustaka
Abidin. Pelaporan MI: Upaya mengembangkan ukuran-ukuran baru. Jurnal
Media Akuntansi, Edisi 7. Tahun VII 2000. Hal 46
Astuti dan Sabeni, Hubungan Intelletual Capital dan Business Performance
dengan Diamond Specification. Sebuah perspektif Akuntansi. Symposium
Nasional Akuntansi VIII Solo. 2005. Hal 696
Bontis, Nick. Intellectual Capital: an Exploratory Study that Develope Measure
and Models. Manajemen Decision. Volume.36 Nomor 2
Chen, M.C., S.J. Cheng, Y. Hwang. An Impirical Investigation of the relationship
between Intellectual Capital and Fimrs’ Market Value and Financial
Performance. Journal of Intellectual Capital. Vol 6. Nomor 3. 2005
Ciptaningsih, Tri. Uji Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan
BUMN yang Go Public di Indonesia. STIE YKPN Yogyakarta, Volume.
12. No. 3. 2013.
Dini Attar, Islahuddin, M. Shabri. Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko
terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah kuala.
Magister akuntansi FE. Februari 2014
Eriyanto. Teknik Sampling (Analisis Opini Publik). Yogyakarta: LKIS
Yogyakarta, 2007. Hal 61
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19,
Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2011.
Ihyaul Ulum, imam Ghozali dan Anis Chairi. Intelectual Capital dan Kinerja
keuangan Perusahaan: Suatu Analalisis dengan Pendekatan Partial Least
Square. Hal. 1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pedoman
Penulisan Skripisi. www.feb-uinjkt.net diakses tanggal November 2015.
Ihyaul ulum, “Resource-Based Theory” artikel diakses pada 25 Oktober 2015 dari
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/2013/05/resource-based-theory-rbt/
Indriantoro, Nur dan Bambang Suporno. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta: Lembaga Penerbit
BPFE. 2002. Hal. 63.
94
Jumingan. Analisis laporan keuangan. Jakarta: PT. Bumi aksara. 2006
Kasmir. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana, 2009.
Munawir, Slamet. Analisa Laporan Keuangan Edisi Keempat. Yogyakarta:
Loiberty. 2009. Hal. 13
Nasih, Moh. “Peran Strategis Intellectual Capital Sebagai Variabel Antara
Pengaruh Financial Capital Terhadap Kinerja Keuangan”
Pulic, Ante. Measuring the Performance of Intellectual Potential in Knowledge
Economy, Pape Presented at the 2nd
McMaster Word Congress on
Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for
Intellectual Potential 1998
Rivai, Veithzal. Bank and Financial Institution Management. Jakarta: Raja
Grafindo Persada. 2007.
Rulfah M daud dan Abrar Amri. pengaruh Intellectual Capital dan CSR terhadap
kinerja keuangan perusahaan (study empiris pada perusahaan manufaktur
di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi. Volume 1
Nomor. 2. 2008. Hal. 214
Sangkala, Intellectual Capital Management Strategi Baru Membangun Daya
Saing Perusahaan” Jakarta: Yapensi, 2006. Hal. 40
Sawarjuwono Tjiptohadi dan agustine prihatin kadir, “Intellectual capital;
perlakuan, pengukuran dan pelaporan (sebuah library Research)” jurnal
Akuntansi dan keuangan. Vol. 5 NO. 1 (2003). H. 38
Susilo, Lora Anjis. “Analisis Pengaruh Pengungkapan Intellectual Capital
Terhadap Abnormal Return Saham (Studi Pada Perusahaan Non Keuangan
Yang Terdaftar di BEI)”. Skripsi S1 Jurusan Akuntansi, STIE Asia
Malang, 2012.
Sutrisno, Edy. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana, 2009.
Suwatno, Donni J priansa, Manajemen SDM dalam organisasi public dan bisnis,
Bandung: ALFABETA, 2011. Hal. 103.
Thaib, Faezal. Value Added Intellectual Capital (VAHU, VACA, STVA),
Pengaruhnya terhadap Kinerja Keuangan Bank Pemerintah periode 2007-
2011. Jurnal EMBA, Volume. 1. No.3. 2013. Hal. 153
95
Ulum, Ihyaul. Model Pengukuran Kinerja Intellectual Capital dengan IB- VAIC
di Perbankan Syariah. Jurnal Inferensi Penelitian Sosial dan Keagamaan,
Volume. 7. No. 1 (Juni 2013). Hal 199
Wardayanti, Siti Maria. Implikasi Sharia Governance terhadap Reputasi dan
kepercayaan Bank Syariah. Jurnal Walisongo Volume. 19. Nomor. 1.
2011. Hal. 5
Wijaya , Novia. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan dan
Nilai Pasar Perusahaan Perbankan dengan Metode Value Added
Iintellectual Coefficient. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume. 14 No. 3.
2013. H. 160
Yuliani, Santi. “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Kinerja Sosial
Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2006-2007”. Skripsi S1 Program
Ekstensi Manajemen Kekhusuasan Keuangan Syariah. Universitas
Indonesia. 2012.
96
Lampiran 1 : Data Penelitian BNI Syariah
Tahun Out In Value
Added
Ekuitas
(CE) VACA
Beban
Personalia VAHU SC STVA VAIC ROA ROE
q1 2011 167926 35803 132123 1098431 0.12 29046 4.54875 103077 0.780159 5.4492 3.42 16.2
q2 2011 323140 171394 151746 1080385 0.14 81229 1.86813 70517 0.464704 2.4733 2.22 10.49
q3 2011 535661 285616 250045 1113941 0.224 132654 1.88494 117391 0.46948 2.5789 2.37 11.65
q4 2011 758754 485734 273020 1076677 0.254 183764 1.48571 89256 0.32692 2.0662 1.29 6.63
q1 2012 167969 93217 74752 1080984 0.069 60586 1.23381 14166 0.189507 1.4925 0.63 4.23
q2 2012 416716 255085 161631 1106362 0.146 132449 1.220326 29182 0.180547 1.547 0.65 4.2
q3 2012 631765 353249 278516 1115329 0.25 190724 1.460309 87792 0.315213 2.0252 1.31 8.64
q4 2012 970309 515492 454817 187219 2.429 317073 1.434424 137744 0.302856 4.1666 1.48 10.18
q1 2013 285378 142921 142457 1222215 0.117 95371 1.493714 47086 0.330528 1.9408 1.62 13.98
q2 2013 528222 232358 295864 1241639 0.238 220666 1.340777 75198 0.254164 1.8332 1.24 10.87
q3 2013 838141 381843 456298 1273875 0.358 340320 1.340791 115978 0.254172 1.9532 1.22 11.54
q4 2013 1194390 553262 641128 1304680 0.491 461512 1.38919 179616 0.280156 2.1608 1.37 11.37
q1 2014 311422 144617 166805 1339183 0.125 120486 1.384435 46319 0.277684 1.7867 1.22 13.79
q2 2014 636673 279550 357123 1371161 0.26 268315 1.330984 88808 0.248676 1.8401 1.11 13.28
q3 2014 983908 432119 551789 1909111 0.289 412967 1.336158 138822 0.251585 1.8768 1.22 13.12
q4 2014 1491980 627389 864591 1950000 0.443 644458 1.341579 220133 0.254609 2.0396 1.27 13.98
97
Lampiran 2: Data Penelitian BRI Syariah
Tahun Out In Value
Added
Ekuitas
(CE) VACA
Beban
Personalia VAHU SC STVA VAIC ROA ROE
q1 2011 147614 81987 65627 959028 0.068 61620 1.065028 4007 0.061057 1.1945 0.23 1.23
q2 2011 303685 152877 150808 962439 0.157 143301 1.052386 7507 0.049779 1.2589 0.2 1.52
q3 2011 476684 215043 261641 978338 0.267 238325 1.097833 23316 0.089114 1.4544 0.4 3.18
q4 2011 691999 372823 319176 966676 0.33 302475 1.055214 16701 0.052325 1.4377 0.2 1.19
q1 2012 221362 140714 80648 971270 0.083 76054 1.060404 4594 0.056964 1.2004 0.17 1.41
q2 2012 461903 228620 233283 1031813 0.226 168146 1.387384 65137 0.279219 1.8927 1.21 9.98
q3 2012 705977 339919 366058 1078271 0.339 254463 1.438551 111595 0.304856 2.0829 1.34 11.4
q4 2012 989808 528373 461435 1068564 0.432 323383 1.426899 138052 0.29918 2.1579 1.19 10.41
q1 2013 254903 93480 161423 1129371 0.143 100616 1.604347 60807 0.376694 2.124 1.71 18.63
q2 2013 535934 222682 313252 1673437 0.187 208351 1.503482 104901 0.334877 2.0256 1.41 14.81
q3 2013 724544 344769 379775 1726553 0.22 328920 1.154612 50855 0.133908 1.5085 1.36 13.16
q4 2013 1118012 564185 553827 1698128 0.326 400267 1.383644 153560 0.277271 1.9871 1.15 10.2
q1 2014 271808 116662 155146 1716899 0.09 135081 1.148541 20065 0.12933 1.3682 0.46 4.07
q2 2014 545283 300233 245050 1699218 0.144 242666 1.009824 2384 0.009729 1.1638 0.03 0.24
q3 2014 861471 476709 384762 1704117 0.226 358511 1.073222 26251 0.068227 1.3672 0.2 0.49
q4 2014 1155056 662641 492415 1707843 0.288 477030 1.032252 15385 0.031244 1.3518 0.08 0.44
98
Lampiran 3: Data Penelitian Bank Panin Syariah
Tahun Out In Value
Added
Ekuitas
(CE)
VAC
A
Beban
Personalia VAHU SC STVA VAIC ROA ROE
q1 2011 5369 3978 1391 141598 0.01 3162 0.439911 -1771 -1.27318 -0.823 -1.55 -4.68 q2 2011 13718 9219 4499 441163 0.01 6712 0.670292 -2213 -0.49189 0.1886 -0.79 -2.91 q3 2011 29770 15629 14141 445893 0.032 10785 1.311173 3356 0.237324 1.5802 0.7 1.16 q4 2011 47988 20622 27366 452069 0.061 14956 1.829767 12410 0.453482 2.3438 1.75 2.8 q1 2012 18863 8960 9903 456832 0.022 4241 2.335062 5662 0.571746 2.9285 2.35 3.73 q2 2012 40910 16184 24726 464661 0.053 8657 2.856186 16069 0.649883 3.5593 3.03 5.35 q3 2012 68039 27194 40845 473129 0.086 13485 3.028921 27360 0.669849 3.7851 2.9 6.05 q4 2012 95097 28341 66756 487666 0.137 19907 3.353393 46849 0.701795 4.1921 3.29 7.75 q1 2013 36959 15057 21902 498933 0.044 6879 3.183893 15023 0.685919 3.9137 2.72 9.97 q2 2013 64434 25484 38950 525995 0.074 16238 2.398694 22712 0.583107 3.0559 2.34 8.92 q3 2013 117162 49489 67673 525995 0.129 25612 2.642238 42061 0.621533 3.3924 2.18 8.94 q4 2013 137977 73440 64537 525995 0.123 35375 1.824367 29162 0.451865 2.3989 1.03 4.44 q1 2014 50160 23832 26328 998734 0.026 12142 2.168341 14186 0.538818 2.7335 1.45 5.27 q2 2014 128407 67788 60619 1013533 0.06 26700 2.270375 33919 0.559544 2.8897 1.64 5.75 q3 2014 210056 108415 101641 1039260 0.098 40723 2.495911 60918 0.599345 3.1931 1.82 6.68 q4 2014 265023 114556 150467 1072795 0.14 54735 2.749009 95732 0.636233 3.5255 1.99 7.66
99
Lampiran 3 : Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAIC 48 -.823 5.449 2.20130 1.084510
ROA 48 -1.55 3.42 1.2881 .99942
ROE 48 -4.68 18.63 7.3623 5.28308
Valid N (listwise) 48
Lampiran 4 : Uji multikolonieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance
ROA
Tolerance
ROE
VIF
ROA
VIF
ROE
1
(Constant)
VACA .948 .882 1.055 1.133
VAHU .366 .349 2.730 2.864
STVA .374 .366 2.674 2.729
a. Dependent Variable: ROA & ROE
Lampiran 5 : Uji Heteroskedastisitas
100
Lampiran 6 : Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAIC_BNIS VAIC_BRIS VAIC_Panin ROA_BNIS
N 16 16 16 16
Normal Parametersa,b
Mean 2.3269 1.5985 2.6786 1.4775
Std. Deviation 1.03459 .37343 1.35206 .68570
Most Extreme
Differences
Absolute .314 .220 .215 .250
Positive .314 .220 .131 .250
Negative -.210 -.163 -.215 -.171
Kolmogorov-Smirnov Z 1.255 .881 .859 .999
Asymp. Sig. (2-tailed) .086 .420 .452 .271
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
101
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ROA_BRIS ROA_PANIN ROE_BNIS ROE_BRIS ROE_Panin
N 16 16 16 16 16
Normal Parametersa,b
Mean .7087 1.6781 10.8844 6.3975 4.8050
Std.
Deviation .59462 1.32189 3.46990 6.11618 4.09948
Most Extreme
Differences
Absolute .227 .181 .170 .225 .170
Positive .227 .111 .124 .225 .104
Negative -.208 -.181 -.170 -.158 -.170
Kolmogorov-Smirnov Z .909 .726 .678 .900 .681
Asymp. Sig. (2-tailed) .381 .668 .747 .393 .743
a. Test distribution is Normal.
Lampiran 7 : Output Regresi BNI Syariah
a. ROA BNI Syariah
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .987a .974 .968 .12326 1.128
a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU
b. Dependent Variable: ROA_BNIS
Hasil Uji Statistik t (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.041 .082 -.494 .630
VACA .004 .064 .003 .062 .951
VAHU -.269 .118 -.320 -2.275 .042
STVA 6.016 .643 1.277 9.350 .000
a. Dependent Variable: ROA_BNIS
102
b. ROE BNI Syariah
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .479a .230 .037 3.40476 .410
a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU
b. Dependent Variable: ROE
Hasil Uji Statistik t (uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 7.077 2.270 3.117 .009
VACA .272 1.760 .044 .155 .880
VAHU .150 3.265 .035 .046 .964
STVA 10.703 17.773 .449 .602 .558
a. Dependent Variable: ROE
Lampiran 8 : Output Regresi BRI Syariah
a. ROA BRI Syariah
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .940a .883 .854 .22730
a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU
103
Hasil Uji Statistik t (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.679 3.213 .834 .421
VACA -.201 .617 -.035 -.327 .750
VAHU -2.716 3.282 -.916 -.828 .424
STVA 8.667 5.205 1.860 1.665 .122
b. ROE BRI Syariah
Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .923a .853 .816 2.62450
a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU
Hasil Uji Statistik t (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -3.713 37.098 -.100 .922
VACA -5.245 7.118 -.090 -.737 .475
VAHU 4.145 37.894 .136 .109 .915
STVA 38.948 60.100 .813 .648 .529
a. Dependent Variable: ROE_BRIS
104
Lampiran 9 : Output Regresi Bank Panin Syariah
a. ROA Bank Panin Syariah
Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .978a .957 .946 .30770 1.302
a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU b. Dependent Variable: ROA_Panin
Hasil Uji Statistik t (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.983 .339 -2.899 .013
VACA -3.055 2.183 -.105 -1.399 .187
VAHU 1.144 .201 .726 5.691 .000
STVA .853 .307 .341 2.782 .017
a. Dependent Variable: ROA_Panin
ROE
b. ROE Bank Panin Syariah
Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .939a .881 .852 1.57891 .785
a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU b. Dependent Variable: ROE_Panin
105
Hasil Uji Statistik t (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -2.769 1.740 -1.592 .137
VACA 12.251 11.204 .135 1.093 .296
VAHU 2.541 1.031 .520 2.464 .030
STVA 2.797 1.574 .360 1.777 .101
a. Dependent Variable: ROE_Panin
Lampiran 10 : Uji Signifikansi Simultan
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ROA
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 41.967 3 13.989 123.647 .000b
Residual 4.978 44 .113
Total 46.945 47
a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ROE
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 426.380 3 142.127 7.063 .001b
Residual 885.435 44 20.124
Total 1311.815 47
a. Dependent Variable: ROE b. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU