PENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP … · Penelitian ini dilakukan hanya pada gigi transmisi 3. e....
-
Upload
nguyenminh -
Category
Documents
-
view
238 -
download
0
Transcript of PENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP … · Penelitian ini dilakukan hanya pada gigi transmisi 3. e....
PENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP PERFORMA MESIN HONDA
SUPRAFIT 100 CC
Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Progam Studi Strata 1
Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
THOHIR MASRURI
D 200 120 150
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP PERFORMA MESIN HONDA SUPRA
FIT 100 CC
PUBLIKASI ILMIAH
Disusun oleh
THOHIR MASRURI
D 200 120 150
Telah diperiksa dan disetuju untuk diuji oleh
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP PERFORMA MESIN HONDA SUPRA
FIT 100 CC
Disusun oleh
THOHIR MASRURI
D200120150
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji
Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Muhamadiyah Surakarta
Pada Hari Jumrsquoat 7 Juli 2017
dan dinyatakan memenuhi syarat
Dewan Penguji
1 Ir Sartono Putro MT (helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip)
(Ketua Dewan Penguji)
2 Tri Tjahjono MT (helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip)
(Anggota I Dewan Penguji)
3 Ir Subroto MT (helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan
Fakultas Teknik
Universitas MuhammadiyahSurakarta
IrH Sri Sunarjono MTPhD
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak ada karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas maka akan
saya pertanggung jawabkan sepenuhnya
SurakartaJumrsquoat 28 Juli 2017
Penulis
Thohir Masruri
D200120150
1
PENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP PERFORMA MESIN HONDA SUPRA
FIT 100 CC
ABSTRAKSI
Ferrite Bead merupakan senyawa keramik yang terbuat dari bubuk besi oksida (Iron
Powder) yang memiliki sifat resistivitas listrik yang tinggi sehingga mampu meminimalisir
interferensi elektromagnetik yang menyebabkan penurunan energy dan fungsi alat pada
sistem kelistrikan
Penggunaan ferrite bead dipasang pada kabel busi sistem pengapian mesin bensin 4
tak Tujuan dari penelitian pemasangan ferrite Bead agar mendapatkan pengaruh terhadap
performa mesin bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan pertamax
Performa mesin sendiri meliputi daya torsi kbbs dan percepatan mesin
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah mengingkatnya performa mesin akibat
pemasangan ferrite bead pada sistem pengapian motor bensin 4 tak dengan perolehan data
premium mengalami peningkatan pada daya 15 torsi 03 dan akselerasi waktu 280
serta efisiensi SFC sebesar 13 Kemudian pada pertalite mengalami peningkatan pada torsi
050 dan akselerasi waktu 22 serta efisiensi SFC sebesar 105 Kemudian pada
pertamax memperoleh peningkatan pada 1 dan akselerasi waktu 22 serta efisiensi SFC
sebesar 102 Dari hasil data bahwa ferrite dapat mempengaruhi sistem pengapian mesin
bensin 4 tak untuk memperoleh pembakaran yang lebih sempurna sehingga performa mesin
lebih baik
Kata Kunci Ferrite Bead Mesin Bensin efisiensi performa mesin
ABSTRAK
Ferrite Bead is a ceramic compound made from iron oxide powder that have high
electrical resistivity so able to minimise electromagnetic interference that causes a decrease
in energy and electrical system tools function
The use of ferrite bead mounted on wires spark plug ignition system engine gasoline
4 stroke The goal of the research is mounting ferrite Bead to get influence on performance of
gasoline engine 4 stroke with premium fuel pertalite and builtin Engine performance
include power torsi kbbs and acceleration of the engine
The results obtained from this research is mengingkatnya engine performance due
to the installation of a ferrite bead on the ignition system of the motor gasoline 4 data
acquisition with no premium increase on power 15 03 torque and Acceleration time
280 and the efficiency of the SFC amounted to 13 Then on the pertalite experience an
increase in torque 050 22 and accelerated the time as well as the efficiency of SFC of
105 And then on the builtin gained an increase at 1 and accelerated time 22 as well
as the efficiency of the SFC amounted to 102 From the results of the data that the ferrite
could affect gasoline engine ignition system 4 is not to obtain a more perfect combustion
thereby engine performance better
Keywords Ferrite Bead Petrol efficiency engine performance
1 PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor yaitu mesin yang mengubah
energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia bahan bakar
menjadi tenaga mekanis Energi diperoleh dari proses pembakaran proses pembakaran
2
atau pengubahan energi tersebut dilaksanakan di dalam mesin dan luar mesin kalor
(Kiyaku dan Murdhana 1998)
Salah satu unsur penting pada motor bakar adalah mendapatkan proses
pembakaran yang sempurna untuk mengasilkan tenaga yang maksimal Pada motor
bensin pembakaran sempurna jika komposisi campuran bahan bakar dan udara 1147
dapat terbakar semua oleh api yang dihasilkan sistem pengapian Dalam sistem pengapian
arus listrik yang bersumber dari baterai atau alternator (trigger) sebesar 12 V disalurkan ke
ignition coil karena terjadi induksi listrik mengalami peningkatan sebesar 1000 V ndash 2000
V kemudian listrik tegangan tinggi disalurkan ke busi dan terjadilah letikan bunga api di
busi pengaturan waktu pengapian diatur oleh CDI Dalam sistem pengapian tak lepas dari
berbagai masalah seperti listrik yang dihasilkan arus listrik kurang fokus tidak stabil
Karena arus yang stabil menghasilkan api yang baik sehingga ledakan pembakaran
menjadi sempurna dan hampir tidak ada molekul bensin yang terbuang percuma ruang
bakar menjadi bersih dan kerja piston menjadi ringan (Anggarif Romadhoni 2012)
Dalam sistem pengapian sering terjadi kendala seperti diatas akibat salah
penyetelan celah busi kerusakan komponen komponen kotor serta penggunaan listrik
pada sistem pengapian terdapat gelombang elektromagnetik di sekitar penghantar yang
bersifat mengganggu atau interferensi yang di sebut EMI (Electro Magnetic Interference)
atau derau listrik atau arus liar (eddy current) maka dari permasalahan diatas akan
berakibat pembakaran tidak sempurna yang berefek melemahnya performa mesin seperti
tenaga mesin melemah dan efisiensi konsumsi bahan bakar terganggu
Untuk memaksimalkan sistem pengapian standar sepeda motor dalam penelitian ini
dilakukannya penambahan ferrite beadcore pada kabel busi agar dapat membuang arus
liarmemfokuskan dan mempersempit arus sehingga tegangan listrik menjadi stabil
Dengan ini dilakukannya penelitian pengaruh ferrite bead pada sistem pengapian motor
bakar terhadap performa mesin Honda Supra Fit 100 CC tahun 2006
12 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh penggunaan ferrite
bead pada kabel busi dengan bahan bakar premium pertalite dan pertamax terhadap
performa mesin
13 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dari penelitian ini meliputi
3
a Bahan bakar yang digunakan dalam percobaan ini adalah bensin dengan angka
oktan 88 (premium) bensin dengan angka oktan 90 (petralite) bensin dengan oktan
nomor 92 (pertamax)
b Mesin yang digunakan sebagai penelitian adalah Honda Suprafit 100 cc
c Penelitian ini hanya dibahas tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa mesin
(torsi daya dan sfc) dan performa mesin standar dengan variasi bahan bakar
premium pertalite dan pertamax
d Penelitian ini dilakukan hanya pada gigi transmisi 3
e Ferrite bead yang digunakan dari pabrikan Kitagawa
2 METODE PENELITIAN
21 Diagram Alir Penelitian
Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
4
22 Alat Dan Bahan Penelitian
Alat Bahan
1 Stopwatch 1 Sepeda Motor Honda
2 Gelas Ukur Supraft 100 CC tahun 2006
3 Tachometer 2 Ferrite Bead Kitagawa
4 Dynamometer
23 Instalasi Pengujian Mesin (Engine Test)
Pada proses pengujian mesin akan dilakukan penelitian tentang Daya
Torsi dan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (KBBS) mesin dalam penelitian ini digunakan
beberapa variasi bahan bakar seperti premium pertalite dan pertamax dan ditambah
asesoris ferrite bead Data yang diperoleh merupakan hasil perbandingan performa mesin
dengan tidak menggunakan ferrite bead dan dengan menggunkan ferrite bead adapun
langkah ndash langkah instalasi alat-alat dengan objek sebagai berikut
a Melakukan Tune Up sepeda motor serta dilakukannya penggantian oli dan busi pada
mesin Dengan melakukan Tune Up di tujukan untuk mendapat performa mesin yang
standar pabrik
b Menempatkan sepeda motor pada dinamometer sepeda motor di cengkram erat agar
posisi roda depan tidak bergerak atau statis sedangkan roda belakang diberikan
pembebanan dinamometer untuk mengukur performa mesin
c Memasang kabel Tachometer ke high cable core pada Ignition Coil proses ini
digunakan untuk membaca putaran crankshaft dengan satuan Rotary Per Minute
(RPM)
d Memasang gelas ukur (Burrete) dengan selang yang di hubungkan ke dalam
karburasi Pemasangan ini ditujukan untuk memperoleh KBBS dipadukan dengan
Stopwatch dengan ketentuan bahan bakar yang digunakan adalah 15 ml
e Memasang Ferrite Bead pada high cable core pemasangan Ferrite Bead yang
berjumlah dua biji dipasang pada kabel busi dengan ketentuan 1 dekat dengan Ignition
Coil yang satunya dekat dengan Spark Plug (busi) Pada proses ini digunakan untuk
memperoleh data performa mesin dengan menggunkan ferrite bead sedangkan pada
data performa mesin tanpa ferrite bead tinggal melepaskan kedua ferrite bead dari
kabel busi
5
Gambar 2 Pemasangan Ferrite Bead Pada Kabel Busi
Gambar 3 rangkaian pemasangan ferrite bead pada sepeda motor supra fit 100 cc
f Menyalakan kipas pendingin ruang untuk memperoleh pendinginan yang ideal dan
mencegah mesin mengalami overheating
g Jika semua instalasi alat sudah selesai sepeda motor dinyalakan dengan tujuan untuk
memperoleh suhu kerja mesin yang ideal
h Menyalakan panel dinamometer dan layar komputer untuk memperoleh pembacaan
performa mesin
i Mengecek kembali oli rantai roda dan seluruh instalasi untuk memastikan proses
penelitian berjalan dengan baik
j Jika semua proses sudah dijalankan proses pengetesan performa mesin siap di mulai
k Proses pengambilan data performa mesin dilakukan dengan variasi bahan bakar
premium pertalite pertamax serta dengan menggunakan atau tanpa ferrite bead di
kabel busi dimana proses pengujian mengambil data dari 4000 sampai 7000 RPM dan
transmisi di posisikan ke gigi no 3
l Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Mototech Motocourse Technology Jl
Ringroad Selatan Kemasan Singosaren Bangutapan Bantul Yogyakarta Telp +62
274 65 363 03
24 Pengambilan Data
241 Power dan Torsi
1 Dalam pengambilan data Power dan Torsi sepeda motor dinyalakan sampai tercapai
suhu kerja mesin serta memposisikan transmisi ke posis gigi 3 sehingga roda
Busi C
D
I
Ignition
Coil
Kunci
Kotak
Ferrite
Bead
Kabel
Busi Battera
y
- +
6
memutar roller dynamometer atau pada proses ini dilakukannya pembebanan Setelah
gigi di posisikan gigi 3 maka handel gas di tarik sampai 4000 RPM setelah itu tarik
handel gas sampai 10000 RPM setelah itu lepaskan handel gas dan tahan lagi di
posisi 4000 RPM
2 Lihat pada monitor maka akan ditemukan data daya dan torsi hasil dari pengujian
dalam bentuk tabel angka dan grafik
3 Lakukan pengujian satu variasi 3 sampai 4 kali pengujian agar memperoleh data yang
akurat
242 Konsumsi Bahan Bakar
1 Pengambilan data dilakukan dengan pembebanan yang sama pada roller dynamometer
dan dengan di posisikannya gigi ke 3 Serta Pengambilan data dimulai dengan putaran
mesin 4000 ndash 7000 RPM
2 Mencatat waktu mesin dalam menghabiskan 15 ml bahan bakar dengan perpaduan
variasi bahan bakar putaran mesin dan ferrite bead
3 Mengulangi beberapa kali pengujian agar menemukan data yang akurat
4 Hasil pengambilan data konsumsi bahan bakar akan dikomparasikan dengan daya dan
torsi
3 HASIL DAN PEBAHASAN
31 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Premium
Gambar 4 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar premium
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
Tors
i (N
m)
Day
a (H
p)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferit
7
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara premium non ferrite bead dengan
premium dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh premium ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7024 rpm dan Torsi sebesar 702 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan premium non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7138 rpm dan
Torsi sebesar 7 Nm pada 5549 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar premium menghasilkan daya dan torsi yang lebih
besar dari pada bahan bakarpremium yang tidak memakai ferit pada sistem pengapiannya
Hal ini terjadi karenaPemakaian ferrite bead pada system pengapian menyebabkan listrik
lebih fokus sehingga pembakaran lebih sempurna
32 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan Dengan Bahan Bakar Pertalite
Gambar 5 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertalite
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertalite non ferrite dengan
pertalite dengan ferrite bead Hasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 65 HP pada 7040 rpm dan Torsi sebesar 698 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan pertalite non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7100 rpm dan Torsi
sebesar 695 Nm pada 5644 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar pertalite menghasilkan torsi yang lebih besar dari
bahan bakar pertalite yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
33 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferite
8
Gambar 6 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertamax non ferrite bead dengan
pertamax dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7202 rpm dan Torsi sebesar 721 Nm pada 5615 rpm sedangkan
perolehan pertamax non ferrite bead dengan Daya sebesar 66 HP pada 7120 rpm dan
Torsi sebesar 714 Nm pada 5584 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead
pada sistem pengapian dengan bahan bakar pertamax menghasilkan torsi yang lebih besar
dari bahan bakar pertamax yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
34 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)
Gambar 7 Grafik Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferrite
Daya Ferrite
Torsi No Ferrite
Torsi Ferrite
0020
0040
0060
0080
0100
0120
0140
0160
SF
C (
Kg
HP
h)
Putaran Mesin (Rpm)
Premium Non Ferrite
Premium Ferrite
Pertalite Non Ferrite
Pertalite Ferrite
Pertamax Non Ferrite
Pertamax Ferrite
9
Pada graifk diatas merupakan penjelasan antara perbandingan antara SFC dengan
putaran mesin maksud dari perbandingan tersebut merupakan efisiensi bahan bakar
terhadap daya terjadi pada saat putaran mesin ke berapa
Pertama nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Premium non ferrite
bead dengan Premium ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada premium ferrite
bead dengan 0095 KgHph pada 5500 rpm sedangkan premium non ferrite bead
diperoleh 0106 KgHph pada 5500 rpm jadi premium ferrite bead lebih efisien
dibanding premium non ferrite bead Nilai SFC tertinggi premium ferrite bead masih lebih
baik dengan perolehan 0110 KgHph pada 4500 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi
Premium non ferrite bead diperoleh 0135 KgHph pada 4000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Premium ferrite bead masih lebih effisien 13 dibanding Premium non ferrite
bead
kedua nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertalite non ferrite
bead dengan Pertalite ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertalite ferrite bead
dengan 0075 KgHph pada 5000 rpm sedangkan Pertalite non ferrite bead diperoleh 081
KgHph pada 5500 rpm jadi Pertalite ferrite bead lebih efisien dibanding Pertalite non
ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertalite ferrite bead masih lebih baik diperoleh 0091
KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertalite non ferrite bead
diperoleh 0098 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC tertinggi Pertalite
ferrite bead masih lebih effisien 105 dibanding Pertalite non ferrite bead
ketiga nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertamax non ferrite
dengan Pertamax ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertamax ferrite bead
dengan 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm sedangkan Pertamax non ferrite bead
diperoleh 075 KgHph pada 5000 rpm jadi Pertamax ferrite bead lebih efisien dibanding
Pertamax non ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih baik
diperoleh 0082 KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertamax
non ferrite bead diperoleh 0087 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih effisien 102 dibanding Pertamax non ferrite
bead
Jadi nilai SFC terhadap putaran mesin dengan perbandingan terbaik dari semua
jenis bahan bakar Dari data diatas kita ketahui SFC terendah di dapat oleh pertamax
ferrite bead sejumlah 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm dengan presentase
efisiensinya 102 Namun efisiensi tertinggi didapat oleh premium dengan efisiensi 13
10
sedangkan pertalite ferrite bead mendapat 104 persen Jadi pemakaian ferrite bead pada
sistem pengapian mesin berpengaruh terhadap SFC mesin
35 Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Gambar 8 Grafik Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Pada grafik diatas perbandingan peningkatan performa mesin dari semua bahan
bakar peningkatan daya hanya terjadi pada premium sebesar 15 sedangkanpada bahan
bakar yan lain tidak mengalami peningkatan Peningkatan torsi tertinggi terjadi pada baha
bakar pertamax sebesar 1 sedangkan premium sebesar 030 dan pertalite sebesar 050
Selanjutnya peningkatan efisiensi bahan bakar atau SFC tertinggi diperoleh bahan
bakar premium sebesar 13 sedangkan prertalite sebesar 105 dan pertamax sebesar
1020 Kemudian peningkatan percepatan waktu tertinggi diperoleh premium sebesar
28 sedangkan pertalite dan pertamax sebesar 22
4 PENUTUP
41 KESIMPULAN
Hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa
enggine pada motor bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan
pertamax dengan kesimpulan berikut ini
a Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemasangan ferrite bead pada
sistem pengapian motor berpengaruh pada performa engine
b Pengaruh ferrite bead pada performa mesin meliputi daya torsi kbbs dan akselerasi
mengalami persentase tertinggi terdapat pada kbbs kbbs tertinggi diperoleh bahan
bakar premium 13 disusul pertalite 105 dan pertamax 102
Daya p
rem
ium
15
0
To
rsi P
rem
ium
03
0
SF
C p
rem
ium
13
waktu
Pre
miu
m 28
0
Daya P
ert
alit
e 0
To
rsi P
ert
alit
e 05
0
SF
C P
ert
alit
e 105
0
wa
ktu
Pe
rta
lite 22
0
Daya
ert
am
ax 0
To
rsi P
ert
am
ax 1
SF
C P
ert
am
ax 102
0
waktu
Pert
am
ax 2
20
0
2
4
6
8
10
12
14
Bahan Bakar
Pers
en
tase (
)
11
c Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada daya daya
tertinggi diperoleh bahan bakar premium sebesar 15 sedangkan pada pertalite dan
pertamax daya tidak mengalami peningkatan
d Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada torsi torsi
tertinggi diperoleh bahan bakar pertamax sebesar 1 disusul pertalite 05 dan
premium 03
e Peningkatan performa mesin pada akselerasi tertinggi diperoleh bahan bakar
premium sebesar 28 disusul pertalite dan pertamax sebesar 22
42 SARAN
Setelah melakukan rangkaian metodologi penelitian sampai mendapatkan
kesimpulan ini penulis mempunyai beberapa saran yang dapat digunakan untuk proses
pengembangan penelitian selanjutnya yaitu
1 Melakukan analisa studi literatur agar proses penelitian mempunyai data yang lebih
objektif
2 Memperhatikan dengan seksama dalam mempersiapkan alat dan bahan agar dalam
melakukan proses penelitian dapat memperoleh data yang lebih akurat
3 Dalam proses pengujian bahan dapat dipastikan memperoleh data yang akurat dengan
mengulangi pengujian sampai beberapa kali agar ditemukan data yang akurat
4 Dalam melakukan pengembangan penelitian selaanjutnya dapat dilakukan penelitian
tentang pengaruh ferrite bead pada emisi gas buang dan melakukan eksperimen
pencampuran bahan ferrite untuk mendapatkan permebilitas yang tinggi sehingga
daya resistensinya lebih baik
PERSANTUNAN
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekah
rahmat dan hidanya-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tugas akhir dapat
terselesaikan Tugas Akhir berjudul ldquoPENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP
PERFORMA MESIN HONDA SUPRA FIT 100 CCldquo dapat diselesaikan atas dukungan dari
beberapa pihak Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
sebesar-besarnya kepada
1 Ir Sri Sunarjono MT PhD Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
12
2 Ir Subroto Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
3 Ir Sartono Purto MT Dosen pembimbing yang banyak memberikan ilmu waktu
dorongan serta arahan dalam proses bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini
4 Nur Aklis ST MT Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan
bimbingan serta motivasi selama masa kuliah
5 Bapak Ibu mas Nanang mas Arif Mas Sigit Usfi Ilham dan keluarga besar yang
telah memberikan hari - hari yang luar biasa serta dorsquoa dorongan untuk terus
mengenyam pendidikan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang
semata-mata untuk beribadah dan memperoleh ridho dari Allah SWT
6 Rencang ndash rencang Teknik Mesin FT UMS yang telah bahu membahu saling
mendukung dan gotong royong dalam proses menyelesaikan studi semoga mendapat
masa depan yang baik
7 Dan semua pihak yang telah membantu secara moral dan material yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu secara rinci semoga Allah SWT membalas kebaikan kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya I 2012rdquoAnalisa Karakteristik Induktor Toroid Pada Rangkaian Boost Converterrdquo
Final Project S-1 UI Jakarta
Aprinaldi 2014rdquoKaji Eksperimental Pengaruh modifikasi Kepala Silinder Terhadap
Campuran Bahan Bakar Udara (Air Fuel Ratio)rdquo Skripsi UB Bengkulu
Ardita S 2015rdquoPabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasanrdquo
PPET LIPI Bandung
Arends BPM dan Bareenschot B 1980Motor Bensin Erlangga Jakarta
Bambang W2013 rdquoKarakterisasi Termal MnZnFe2O4 Ferriterdquo PPF LIPI Tangerang
Firman K 2015rdquo Analysis Of Effect Using Heater and MagnetIn Fuel Lines On Performance
Of Spark-Ignition (SI) Four Stroke Enginerdquo Final Project S-1 UMS Surakarta
Fitzgerald AE David EH amp Grabel Arvin 1981 ldquoDasar- dasar Elektro Teknik (jilid 2)rdquo
Erlangga Jakarta
Ganesan V 2003 Internal Combustion Engine Second Edition Tata McGraw-
Hill New Delhi
Heywood JB 1998 Internal CombustionEngine Fundamentals Mc Graw HillIntNewYork
httpjurnaldinamikafileswordpresscom201211hendry1pdf
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP PERFORMA MESIN HONDA SUPRA
FIT 100 CC
PUBLIKASI ILMIAH
Disusun oleh
THOHIR MASRURI
D 200 120 150
Telah diperiksa dan disetuju untuk diuji oleh
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP PERFORMA MESIN HONDA SUPRA
FIT 100 CC
Disusun oleh
THOHIR MASRURI
D200120150
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji
Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Muhamadiyah Surakarta
Pada Hari Jumrsquoat 7 Juli 2017
dan dinyatakan memenuhi syarat
Dewan Penguji
1 Ir Sartono Putro MT (helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip)
(Ketua Dewan Penguji)
2 Tri Tjahjono MT (helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip)
(Anggota I Dewan Penguji)
3 Ir Subroto MT (helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan
Fakultas Teknik
Universitas MuhammadiyahSurakarta
IrH Sri Sunarjono MTPhD
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak ada karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas maka akan
saya pertanggung jawabkan sepenuhnya
SurakartaJumrsquoat 28 Juli 2017
Penulis
Thohir Masruri
D200120150
1
PENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP PERFORMA MESIN HONDA SUPRA
FIT 100 CC
ABSTRAKSI
Ferrite Bead merupakan senyawa keramik yang terbuat dari bubuk besi oksida (Iron
Powder) yang memiliki sifat resistivitas listrik yang tinggi sehingga mampu meminimalisir
interferensi elektromagnetik yang menyebabkan penurunan energy dan fungsi alat pada
sistem kelistrikan
Penggunaan ferrite bead dipasang pada kabel busi sistem pengapian mesin bensin 4
tak Tujuan dari penelitian pemasangan ferrite Bead agar mendapatkan pengaruh terhadap
performa mesin bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan pertamax
Performa mesin sendiri meliputi daya torsi kbbs dan percepatan mesin
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah mengingkatnya performa mesin akibat
pemasangan ferrite bead pada sistem pengapian motor bensin 4 tak dengan perolehan data
premium mengalami peningkatan pada daya 15 torsi 03 dan akselerasi waktu 280
serta efisiensi SFC sebesar 13 Kemudian pada pertalite mengalami peningkatan pada torsi
050 dan akselerasi waktu 22 serta efisiensi SFC sebesar 105 Kemudian pada
pertamax memperoleh peningkatan pada 1 dan akselerasi waktu 22 serta efisiensi SFC
sebesar 102 Dari hasil data bahwa ferrite dapat mempengaruhi sistem pengapian mesin
bensin 4 tak untuk memperoleh pembakaran yang lebih sempurna sehingga performa mesin
lebih baik
Kata Kunci Ferrite Bead Mesin Bensin efisiensi performa mesin
ABSTRAK
Ferrite Bead is a ceramic compound made from iron oxide powder that have high
electrical resistivity so able to minimise electromagnetic interference that causes a decrease
in energy and electrical system tools function
The use of ferrite bead mounted on wires spark plug ignition system engine gasoline
4 stroke The goal of the research is mounting ferrite Bead to get influence on performance of
gasoline engine 4 stroke with premium fuel pertalite and builtin Engine performance
include power torsi kbbs and acceleration of the engine
The results obtained from this research is mengingkatnya engine performance due
to the installation of a ferrite bead on the ignition system of the motor gasoline 4 data
acquisition with no premium increase on power 15 03 torque and Acceleration time
280 and the efficiency of the SFC amounted to 13 Then on the pertalite experience an
increase in torque 050 22 and accelerated the time as well as the efficiency of SFC of
105 And then on the builtin gained an increase at 1 and accelerated time 22 as well
as the efficiency of the SFC amounted to 102 From the results of the data that the ferrite
could affect gasoline engine ignition system 4 is not to obtain a more perfect combustion
thereby engine performance better
Keywords Ferrite Bead Petrol efficiency engine performance
1 PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor yaitu mesin yang mengubah
energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia bahan bakar
menjadi tenaga mekanis Energi diperoleh dari proses pembakaran proses pembakaran
2
atau pengubahan energi tersebut dilaksanakan di dalam mesin dan luar mesin kalor
(Kiyaku dan Murdhana 1998)
Salah satu unsur penting pada motor bakar adalah mendapatkan proses
pembakaran yang sempurna untuk mengasilkan tenaga yang maksimal Pada motor
bensin pembakaran sempurna jika komposisi campuran bahan bakar dan udara 1147
dapat terbakar semua oleh api yang dihasilkan sistem pengapian Dalam sistem pengapian
arus listrik yang bersumber dari baterai atau alternator (trigger) sebesar 12 V disalurkan ke
ignition coil karena terjadi induksi listrik mengalami peningkatan sebesar 1000 V ndash 2000
V kemudian listrik tegangan tinggi disalurkan ke busi dan terjadilah letikan bunga api di
busi pengaturan waktu pengapian diatur oleh CDI Dalam sistem pengapian tak lepas dari
berbagai masalah seperti listrik yang dihasilkan arus listrik kurang fokus tidak stabil
Karena arus yang stabil menghasilkan api yang baik sehingga ledakan pembakaran
menjadi sempurna dan hampir tidak ada molekul bensin yang terbuang percuma ruang
bakar menjadi bersih dan kerja piston menjadi ringan (Anggarif Romadhoni 2012)
Dalam sistem pengapian sering terjadi kendala seperti diatas akibat salah
penyetelan celah busi kerusakan komponen komponen kotor serta penggunaan listrik
pada sistem pengapian terdapat gelombang elektromagnetik di sekitar penghantar yang
bersifat mengganggu atau interferensi yang di sebut EMI (Electro Magnetic Interference)
atau derau listrik atau arus liar (eddy current) maka dari permasalahan diatas akan
berakibat pembakaran tidak sempurna yang berefek melemahnya performa mesin seperti
tenaga mesin melemah dan efisiensi konsumsi bahan bakar terganggu
Untuk memaksimalkan sistem pengapian standar sepeda motor dalam penelitian ini
dilakukannya penambahan ferrite beadcore pada kabel busi agar dapat membuang arus
liarmemfokuskan dan mempersempit arus sehingga tegangan listrik menjadi stabil
Dengan ini dilakukannya penelitian pengaruh ferrite bead pada sistem pengapian motor
bakar terhadap performa mesin Honda Supra Fit 100 CC tahun 2006
12 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh penggunaan ferrite
bead pada kabel busi dengan bahan bakar premium pertalite dan pertamax terhadap
performa mesin
13 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dari penelitian ini meliputi
3
a Bahan bakar yang digunakan dalam percobaan ini adalah bensin dengan angka
oktan 88 (premium) bensin dengan angka oktan 90 (petralite) bensin dengan oktan
nomor 92 (pertamax)
b Mesin yang digunakan sebagai penelitian adalah Honda Suprafit 100 cc
c Penelitian ini hanya dibahas tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa mesin
(torsi daya dan sfc) dan performa mesin standar dengan variasi bahan bakar
premium pertalite dan pertamax
d Penelitian ini dilakukan hanya pada gigi transmisi 3
e Ferrite bead yang digunakan dari pabrikan Kitagawa
2 METODE PENELITIAN
21 Diagram Alir Penelitian
Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
4
22 Alat Dan Bahan Penelitian
Alat Bahan
1 Stopwatch 1 Sepeda Motor Honda
2 Gelas Ukur Supraft 100 CC tahun 2006
3 Tachometer 2 Ferrite Bead Kitagawa
4 Dynamometer
23 Instalasi Pengujian Mesin (Engine Test)
Pada proses pengujian mesin akan dilakukan penelitian tentang Daya
Torsi dan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (KBBS) mesin dalam penelitian ini digunakan
beberapa variasi bahan bakar seperti premium pertalite dan pertamax dan ditambah
asesoris ferrite bead Data yang diperoleh merupakan hasil perbandingan performa mesin
dengan tidak menggunakan ferrite bead dan dengan menggunkan ferrite bead adapun
langkah ndash langkah instalasi alat-alat dengan objek sebagai berikut
a Melakukan Tune Up sepeda motor serta dilakukannya penggantian oli dan busi pada
mesin Dengan melakukan Tune Up di tujukan untuk mendapat performa mesin yang
standar pabrik
b Menempatkan sepeda motor pada dinamometer sepeda motor di cengkram erat agar
posisi roda depan tidak bergerak atau statis sedangkan roda belakang diberikan
pembebanan dinamometer untuk mengukur performa mesin
c Memasang kabel Tachometer ke high cable core pada Ignition Coil proses ini
digunakan untuk membaca putaran crankshaft dengan satuan Rotary Per Minute
(RPM)
d Memasang gelas ukur (Burrete) dengan selang yang di hubungkan ke dalam
karburasi Pemasangan ini ditujukan untuk memperoleh KBBS dipadukan dengan
Stopwatch dengan ketentuan bahan bakar yang digunakan adalah 15 ml
e Memasang Ferrite Bead pada high cable core pemasangan Ferrite Bead yang
berjumlah dua biji dipasang pada kabel busi dengan ketentuan 1 dekat dengan Ignition
Coil yang satunya dekat dengan Spark Plug (busi) Pada proses ini digunakan untuk
memperoleh data performa mesin dengan menggunkan ferrite bead sedangkan pada
data performa mesin tanpa ferrite bead tinggal melepaskan kedua ferrite bead dari
kabel busi
5
Gambar 2 Pemasangan Ferrite Bead Pada Kabel Busi
Gambar 3 rangkaian pemasangan ferrite bead pada sepeda motor supra fit 100 cc
f Menyalakan kipas pendingin ruang untuk memperoleh pendinginan yang ideal dan
mencegah mesin mengalami overheating
g Jika semua instalasi alat sudah selesai sepeda motor dinyalakan dengan tujuan untuk
memperoleh suhu kerja mesin yang ideal
h Menyalakan panel dinamometer dan layar komputer untuk memperoleh pembacaan
performa mesin
i Mengecek kembali oli rantai roda dan seluruh instalasi untuk memastikan proses
penelitian berjalan dengan baik
j Jika semua proses sudah dijalankan proses pengetesan performa mesin siap di mulai
k Proses pengambilan data performa mesin dilakukan dengan variasi bahan bakar
premium pertalite pertamax serta dengan menggunakan atau tanpa ferrite bead di
kabel busi dimana proses pengujian mengambil data dari 4000 sampai 7000 RPM dan
transmisi di posisikan ke gigi no 3
l Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Mototech Motocourse Technology Jl
Ringroad Selatan Kemasan Singosaren Bangutapan Bantul Yogyakarta Telp +62
274 65 363 03
24 Pengambilan Data
241 Power dan Torsi
1 Dalam pengambilan data Power dan Torsi sepeda motor dinyalakan sampai tercapai
suhu kerja mesin serta memposisikan transmisi ke posis gigi 3 sehingga roda
Busi C
D
I
Ignition
Coil
Kunci
Kotak
Ferrite
Bead
Kabel
Busi Battera
y
- +
6
memutar roller dynamometer atau pada proses ini dilakukannya pembebanan Setelah
gigi di posisikan gigi 3 maka handel gas di tarik sampai 4000 RPM setelah itu tarik
handel gas sampai 10000 RPM setelah itu lepaskan handel gas dan tahan lagi di
posisi 4000 RPM
2 Lihat pada monitor maka akan ditemukan data daya dan torsi hasil dari pengujian
dalam bentuk tabel angka dan grafik
3 Lakukan pengujian satu variasi 3 sampai 4 kali pengujian agar memperoleh data yang
akurat
242 Konsumsi Bahan Bakar
1 Pengambilan data dilakukan dengan pembebanan yang sama pada roller dynamometer
dan dengan di posisikannya gigi ke 3 Serta Pengambilan data dimulai dengan putaran
mesin 4000 ndash 7000 RPM
2 Mencatat waktu mesin dalam menghabiskan 15 ml bahan bakar dengan perpaduan
variasi bahan bakar putaran mesin dan ferrite bead
3 Mengulangi beberapa kali pengujian agar menemukan data yang akurat
4 Hasil pengambilan data konsumsi bahan bakar akan dikomparasikan dengan daya dan
torsi
3 HASIL DAN PEBAHASAN
31 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Premium
Gambar 4 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar premium
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
Tors
i (N
m)
Day
a (H
p)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferit
7
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara premium non ferrite bead dengan
premium dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh premium ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7024 rpm dan Torsi sebesar 702 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan premium non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7138 rpm dan
Torsi sebesar 7 Nm pada 5549 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar premium menghasilkan daya dan torsi yang lebih
besar dari pada bahan bakarpremium yang tidak memakai ferit pada sistem pengapiannya
Hal ini terjadi karenaPemakaian ferrite bead pada system pengapian menyebabkan listrik
lebih fokus sehingga pembakaran lebih sempurna
32 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan Dengan Bahan Bakar Pertalite
Gambar 5 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertalite
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertalite non ferrite dengan
pertalite dengan ferrite bead Hasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 65 HP pada 7040 rpm dan Torsi sebesar 698 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan pertalite non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7100 rpm dan Torsi
sebesar 695 Nm pada 5644 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar pertalite menghasilkan torsi yang lebih besar dari
bahan bakar pertalite yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
33 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferite
8
Gambar 6 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertamax non ferrite bead dengan
pertamax dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7202 rpm dan Torsi sebesar 721 Nm pada 5615 rpm sedangkan
perolehan pertamax non ferrite bead dengan Daya sebesar 66 HP pada 7120 rpm dan
Torsi sebesar 714 Nm pada 5584 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead
pada sistem pengapian dengan bahan bakar pertamax menghasilkan torsi yang lebih besar
dari bahan bakar pertamax yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
34 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)
Gambar 7 Grafik Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferrite
Daya Ferrite
Torsi No Ferrite
Torsi Ferrite
0020
0040
0060
0080
0100
0120
0140
0160
SF
C (
Kg
HP
h)
Putaran Mesin (Rpm)
Premium Non Ferrite
Premium Ferrite
Pertalite Non Ferrite
Pertalite Ferrite
Pertamax Non Ferrite
Pertamax Ferrite
9
Pada graifk diatas merupakan penjelasan antara perbandingan antara SFC dengan
putaran mesin maksud dari perbandingan tersebut merupakan efisiensi bahan bakar
terhadap daya terjadi pada saat putaran mesin ke berapa
Pertama nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Premium non ferrite
bead dengan Premium ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada premium ferrite
bead dengan 0095 KgHph pada 5500 rpm sedangkan premium non ferrite bead
diperoleh 0106 KgHph pada 5500 rpm jadi premium ferrite bead lebih efisien
dibanding premium non ferrite bead Nilai SFC tertinggi premium ferrite bead masih lebih
baik dengan perolehan 0110 KgHph pada 4500 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi
Premium non ferrite bead diperoleh 0135 KgHph pada 4000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Premium ferrite bead masih lebih effisien 13 dibanding Premium non ferrite
bead
kedua nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertalite non ferrite
bead dengan Pertalite ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertalite ferrite bead
dengan 0075 KgHph pada 5000 rpm sedangkan Pertalite non ferrite bead diperoleh 081
KgHph pada 5500 rpm jadi Pertalite ferrite bead lebih efisien dibanding Pertalite non
ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertalite ferrite bead masih lebih baik diperoleh 0091
KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertalite non ferrite bead
diperoleh 0098 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC tertinggi Pertalite
ferrite bead masih lebih effisien 105 dibanding Pertalite non ferrite bead
ketiga nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertamax non ferrite
dengan Pertamax ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertamax ferrite bead
dengan 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm sedangkan Pertamax non ferrite bead
diperoleh 075 KgHph pada 5000 rpm jadi Pertamax ferrite bead lebih efisien dibanding
Pertamax non ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih baik
diperoleh 0082 KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertamax
non ferrite bead diperoleh 0087 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih effisien 102 dibanding Pertamax non ferrite
bead
Jadi nilai SFC terhadap putaran mesin dengan perbandingan terbaik dari semua
jenis bahan bakar Dari data diatas kita ketahui SFC terendah di dapat oleh pertamax
ferrite bead sejumlah 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm dengan presentase
efisiensinya 102 Namun efisiensi tertinggi didapat oleh premium dengan efisiensi 13
10
sedangkan pertalite ferrite bead mendapat 104 persen Jadi pemakaian ferrite bead pada
sistem pengapian mesin berpengaruh terhadap SFC mesin
35 Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Gambar 8 Grafik Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Pada grafik diatas perbandingan peningkatan performa mesin dari semua bahan
bakar peningkatan daya hanya terjadi pada premium sebesar 15 sedangkanpada bahan
bakar yan lain tidak mengalami peningkatan Peningkatan torsi tertinggi terjadi pada baha
bakar pertamax sebesar 1 sedangkan premium sebesar 030 dan pertalite sebesar 050
Selanjutnya peningkatan efisiensi bahan bakar atau SFC tertinggi diperoleh bahan
bakar premium sebesar 13 sedangkan prertalite sebesar 105 dan pertamax sebesar
1020 Kemudian peningkatan percepatan waktu tertinggi diperoleh premium sebesar
28 sedangkan pertalite dan pertamax sebesar 22
4 PENUTUP
41 KESIMPULAN
Hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa
enggine pada motor bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan
pertamax dengan kesimpulan berikut ini
a Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemasangan ferrite bead pada
sistem pengapian motor berpengaruh pada performa engine
b Pengaruh ferrite bead pada performa mesin meliputi daya torsi kbbs dan akselerasi
mengalami persentase tertinggi terdapat pada kbbs kbbs tertinggi diperoleh bahan
bakar premium 13 disusul pertalite 105 dan pertamax 102
Daya p
rem
ium
15
0
To
rsi P
rem
ium
03
0
SF
C p
rem
ium
13
waktu
Pre
miu
m 28
0
Daya P
ert
alit
e 0
To
rsi P
ert
alit
e 05
0
SF
C P
ert
alit
e 105
0
wa
ktu
Pe
rta
lite 22
0
Daya
ert
am
ax 0
To
rsi P
ert
am
ax 1
SF
C P
ert
am
ax 102
0
waktu
Pert
am
ax 2
20
0
2
4
6
8
10
12
14
Bahan Bakar
Pers
en
tase (
)
11
c Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada daya daya
tertinggi diperoleh bahan bakar premium sebesar 15 sedangkan pada pertalite dan
pertamax daya tidak mengalami peningkatan
d Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada torsi torsi
tertinggi diperoleh bahan bakar pertamax sebesar 1 disusul pertalite 05 dan
premium 03
e Peningkatan performa mesin pada akselerasi tertinggi diperoleh bahan bakar
premium sebesar 28 disusul pertalite dan pertamax sebesar 22
42 SARAN
Setelah melakukan rangkaian metodologi penelitian sampai mendapatkan
kesimpulan ini penulis mempunyai beberapa saran yang dapat digunakan untuk proses
pengembangan penelitian selanjutnya yaitu
1 Melakukan analisa studi literatur agar proses penelitian mempunyai data yang lebih
objektif
2 Memperhatikan dengan seksama dalam mempersiapkan alat dan bahan agar dalam
melakukan proses penelitian dapat memperoleh data yang lebih akurat
3 Dalam proses pengujian bahan dapat dipastikan memperoleh data yang akurat dengan
mengulangi pengujian sampai beberapa kali agar ditemukan data yang akurat
4 Dalam melakukan pengembangan penelitian selaanjutnya dapat dilakukan penelitian
tentang pengaruh ferrite bead pada emisi gas buang dan melakukan eksperimen
pencampuran bahan ferrite untuk mendapatkan permebilitas yang tinggi sehingga
daya resistensinya lebih baik
PERSANTUNAN
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekah
rahmat dan hidanya-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tugas akhir dapat
terselesaikan Tugas Akhir berjudul ldquoPENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP
PERFORMA MESIN HONDA SUPRA FIT 100 CCldquo dapat diselesaikan atas dukungan dari
beberapa pihak Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
sebesar-besarnya kepada
1 Ir Sri Sunarjono MT PhD Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
12
2 Ir Subroto Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
3 Ir Sartono Purto MT Dosen pembimbing yang banyak memberikan ilmu waktu
dorongan serta arahan dalam proses bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini
4 Nur Aklis ST MT Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan
bimbingan serta motivasi selama masa kuliah
5 Bapak Ibu mas Nanang mas Arif Mas Sigit Usfi Ilham dan keluarga besar yang
telah memberikan hari - hari yang luar biasa serta dorsquoa dorongan untuk terus
mengenyam pendidikan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang
semata-mata untuk beribadah dan memperoleh ridho dari Allah SWT
6 Rencang ndash rencang Teknik Mesin FT UMS yang telah bahu membahu saling
mendukung dan gotong royong dalam proses menyelesaikan studi semoga mendapat
masa depan yang baik
7 Dan semua pihak yang telah membantu secara moral dan material yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu secara rinci semoga Allah SWT membalas kebaikan kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya I 2012rdquoAnalisa Karakteristik Induktor Toroid Pada Rangkaian Boost Converterrdquo
Final Project S-1 UI Jakarta
Aprinaldi 2014rdquoKaji Eksperimental Pengaruh modifikasi Kepala Silinder Terhadap
Campuran Bahan Bakar Udara (Air Fuel Ratio)rdquo Skripsi UB Bengkulu
Ardita S 2015rdquoPabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasanrdquo
PPET LIPI Bandung
Arends BPM dan Bareenschot B 1980Motor Bensin Erlangga Jakarta
Bambang W2013 rdquoKarakterisasi Termal MnZnFe2O4 Ferriterdquo PPF LIPI Tangerang
Firman K 2015rdquo Analysis Of Effect Using Heater and MagnetIn Fuel Lines On Performance
Of Spark-Ignition (SI) Four Stroke Enginerdquo Final Project S-1 UMS Surakarta
Fitzgerald AE David EH amp Grabel Arvin 1981 ldquoDasar- dasar Elektro Teknik (jilid 2)rdquo
Erlangga Jakarta
Ganesan V 2003 Internal Combustion Engine Second Edition Tata McGraw-
Hill New Delhi
Heywood JB 1998 Internal CombustionEngine Fundamentals Mc Graw HillIntNewYork
httpjurnaldinamikafileswordpresscom201211hendry1pdf
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP PERFORMA MESIN HONDA SUPRA
FIT 100 CC
Disusun oleh
THOHIR MASRURI
D200120150
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji
Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Muhamadiyah Surakarta
Pada Hari Jumrsquoat 7 Juli 2017
dan dinyatakan memenuhi syarat
Dewan Penguji
1 Ir Sartono Putro MT (helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip)
(Ketua Dewan Penguji)
2 Tri Tjahjono MT (helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip)
(Anggota I Dewan Penguji)
3 Ir Subroto MT (helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan
Fakultas Teknik
Universitas MuhammadiyahSurakarta
IrH Sri Sunarjono MTPhD
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak ada karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas maka akan
saya pertanggung jawabkan sepenuhnya
SurakartaJumrsquoat 28 Juli 2017
Penulis
Thohir Masruri
D200120150
1
PENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP PERFORMA MESIN HONDA SUPRA
FIT 100 CC
ABSTRAKSI
Ferrite Bead merupakan senyawa keramik yang terbuat dari bubuk besi oksida (Iron
Powder) yang memiliki sifat resistivitas listrik yang tinggi sehingga mampu meminimalisir
interferensi elektromagnetik yang menyebabkan penurunan energy dan fungsi alat pada
sistem kelistrikan
Penggunaan ferrite bead dipasang pada kabel busi sistem pengapian mesin bensin 4
tak Tujuan dari penelitian pemasangan ferrite Bead agar mendapatkan pengaruh terhadap
performa mesin bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan pertamax
Performa mesin sendiri meliputi daya torsi kbbs dan percepatan mesin
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah mengingkatnya performa mesin akibat
pemasangan ferrite bead pada sistem pengapian motor bensin 4 tak dengan perolehan data
premium mengalami peningkatan pada daya 15 torsi 03 dan akselerasi waktu 280
serta efisiensi SFC sebesar 13 Kemudian pada pertalite mengalami peningkatan pada torsi
050 dan akselerasi waktu 22 serta efisiensi SFC sebesar 105 Kemudian pada
pertamax memperoleh peningkatan pada 1 dan akselerasi waktu 22 serta efisiensi SFC
sebesar 102 Dari hasil data bahwa ferrite dapat mempengaruhi sistem pengapian mesin
bensin 4 tak untuk memperoleh pembakaran yang lebih sempurna sehingga performa mesin
lebih baik
Kata Kunci Ferrite Bead Mesin Bensin efisiensi performa mesin
ABSTRAK
Ferrite Bead is a ceramic compound made from iron oxide powder that have high
electrical resistivity so able to minimise electromagnetic interference that causes a decrease
in energy and electrical system tools function
The use of ferrite bead mounted on wires spark plug ignition system engine gasoline
4 stroke The goal of the research is mounting ferrite Bead to get influence on performance of
gasoline engine 4 stroke with premium fuel pertalite and builtin Engine performance
include power torsi kbbs and acceleration of the engine
The results obtained from this research is mengingkatnya engine performance due
to the installation of a ferrite bead on the ignition system of the motor gasoline 4 data
acquisition with no premium increase on power 15 03 torque and Acceleration time
280 and the efficiency of the SFC amounted to 13 Then on the pertalite experience an
increase in torque 050 22 and accelerated the time as well as the efficiency of SFC of
105 And then on the builtin gained an increase at 1 and accelerated time 22 as well
as the efficiency of the SFC amounted to 102 From the results of the data that the ferrite
could affect gasoline engine ignition system 4 is not to obtain a more perfect combustion
thereby engine performance better
Keywords Ferrite Bead Petrol efficiency engine performance
1 PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor yaitu mesin yang mengubah
energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia bahan bakar
menjadi tenaga mekanis Energi diperoleh dari proses pembakaran proses pembakaran
2
atau pengubahan energi tersebut dilaksanakan di dalam mesin dan luar mesin kalor
(Kiyaku dan Murdhana 1998)
Salah satu unsur penting pada motor bakar adalah mendapatkan proses
pembakaran yang sempurna untuk mengasilkan tenaga yang maksimal Pada motor
bensin pembakaran sempurna jika komposisi campuran bahan bakar dan udara 1147
dapat terbakar semua oleh api yang dihasilkan sistem pengapian Dalam sistem pengapian
arus listrik yang bersumber dari baterai atau alternator (trigger) sebesar 12 V disalurkan ke
ignition coil karena terjadi induksi listrik mengalami peningkatan sebesar 1000 V ndash 2000
V kemudian listrik tegangan tinggi disalurkan ke busi dan terjadilah letikan bunga api di
busi pengaturan waktu pengapian diatur oleh CDI Dalam sistem pengapian tak lepas dari
berbagai masalah seperti listrik yang dihasilkan arus listrik kurang fokus tidak stabil
Karena arus yang stabil menghasilkan api yang baik sehingga ledakan pembakaran
menjadi sempurna dan hampir tidak ada molekul bensin yang terbuang percuma ruang
bakar menjadi bersih dan kerja piston menjadi ringan (Anggarif Romadhoni 2012)
Dalam sistem pengapian sering terjadi kendala seperti diatas akibat salah
penyetelan celah busi kerusakan komponen komponen kotor serta penggunaan listrik
pada sistem pengapian terdapat gelombang elektromagnetik di sekitar penghantar yang
bersifat mengganggu atau interferensi yang di sebut EMI (Electro Magnetic Interference)
atau derau listrik atau arus liar (eddy current) maka dari permasalahan diatas akan
berakibat pembakaran tidak sempurna yang berefek melemahnya performa mesin seperti
tenaga mesin melemah dan efisiensi konsumsi bahan bakar terganggu
Untuk memaksimalkan sistem pengapian standar sepeda motor dalam penelitian ini
dilakukannya penambahan ferrite beadcore pada kabel busi agar dapat membuang arus
liarmemfokuskan dan mempersempit arus sehingga tegangan listrik menjadi stabil
Dengan ini dilakukannya penelitian pengaruh ferrite bead pada sistem pengapian motor
bakar terhadap performa mesin Honda Supra Fit 100 CC tahun 2006
12 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh penggunaan ferrite
bead pada kabel busi dengan bahan bakar premium pertalite dan pertamax terhadap
performa mesin
13 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dari penelitian ini meliputi
3
a Bahan bakar yang digunakan dalam percobaan ini adalah bensin dengan angka
oktan 88 (premium) bensin dengan angka oktan 90 (petralite) bensin dengan oktan
nomor 92 (pertamax)
b Mesin yang digunakan sebagai penelitian adalah Honda Suprafit 100 cc
c Penelitian ini hanya dibahas tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa mesin
(torsi daya dan sfc) dan performa mesin standar dengan variasi bahan bakar
premium pertalite dan pertamax
d Penelitian ini dilakukan hanya pada gigi transmisi 3
e Ferrite bead yang digunakan dari pabrikan Kitagawa
2 METODE PENELITIAN
21 Diagram Alir Penelitian
Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
4
22 Alat Dan Bahan Penelitian
Alat Bahan
1 Stopwatch 1 Sepeda Motor Honda
2 Gelas Ukur Supraft 100 CC tahun 2006
3 Tachometer 2 Ferrite Bead Kitagawa
4 Dynamometer
23 Instalasi Pengujian Mesin (Engine Test)
Pada proses pengujian mesin akan dilakukan penelitian tentang Daya
Torsi dan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (KBBS) mesin dalam penelitian ini digunakan
beberapa variasi bahan bakar seperti premium pertalite dan pertamax dan ditambah
asesoris ferrite bead Data yang diperoleh merupakan hasil perbandingan performa mesin
dengan tidak menggunakan ferrite bead dan dengan menggunkan ferrite bead adapun
langkah ndash langkah instalasi alat-alat dengan objek sebagai berikut
a Melakukan Tune Up sepeda motor serta dilakukannya penggantian oli dan busi pada
mesin Dengan melakukan Tune Up di tujukan untuk mendapat performa mesin yang
standar pabrik
b Menempatkan sepeda motor pada dinamometer sepeda motor di cengkram erat agar
posisi roda depan tidak bergerak atau statis sedangkan roda belakang diberikan
pembebanan dinamometer untuk mengukur performa mesin
c Memasang kabel Tachometer ke high cable core pada Ignition Coil proses ini
digunakan untuk membaca putaran crankshaft dengan satuan Rotary Per Minute
(RPM)
d Memasang gelas ukur (Burrete) dengan selang yang di hubungkan ke dalam
karburasi Pemasangan ini ditujukan untuk memperoleh KBBS dipadukan dengan
Stopwatch dengan ketentuan bahan bakar yang digunakan adalah 15 ml
e Memasang Ferrite Bead pada high cable core pemasangan Ferrite Bead yang
berjumlah dua biji dipasang pada kabel busi dengan ketentuan 1 dekat dengan Ignition
Coil yang satunya dekat dengan Spark Plug (busi) Pada proses ini digunakan untuk
memperoleh data performa mesin dengan menggunkan ferrite bead sedangkan pada
data performa mesin tanpa ferrite bead tinggal melepaskan kedua ferrite bead dari
kabel busi
5
Gambar 2 Pemasangan Ferrite Bead Pada Kabel Busi
Gambar 3 rangkaian pemasangan ferrite bead pada sepeda motor supra fit 100 cc
f Menyalakan kipas pendingin ruang untuk memperoleh pendinginan yang ideal dan
mencegah mesin mengalami overheating
g Jika semua instalasi alat sudah selesai sepeda motor dinyalakan dengan tujuan untuk
memperoleh suhu kerja mesin yang ideal
h Menyalakan panel dinamometer dan layar komputer untuk memperoleh pembacaan
performa mesin
i Mengecek kembali oli rantai roda dan seluruh instalasi untuk memastikan proses
penelitian berjalan dengan baik
j Jika semua proses sudah dijalankan proses pengetesan performa mesin siap di mulai
k Proses pengambilan data performa mesin dilakukan dengan variasi bahan bakar
premium pertalite pertamax serta dengan menggunakan atau tanpa ferrite bead di
kabel busi dimana proses pengujian mengambil data dari 4000 sampai 7000 RPM dan
transmisi di posisikan ke gigi no 3
l Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Mototech Motocourse Technology Jl
Ringroad Selatan Kemasan Singosaren Bangutapan Bantul Yogyakarta Telp +62
274 65 363 03
24 Pengambilan Data
241 Power dan Torsi
1 Dalam pengambilan data Power dan Torsi sepeda motor dinyalakan sampai tercapai
suhu kerja mesin serta memposisikan transmisi ke posis gigi 3 sehingga roda
Busi C
D
I
Ignition
Coil
Kunci
Kotak
Ferrite
Bead
Kabel
Busi Battera
y
- +
6
memutar roller dynamometer atau pada proses ini dilakukannya pembebanan Setelah
gigi di posisikan gigi 3 maka handel gas di tarik sampai 4000 RPM setelah itu tarik
handel gas sampai 10000 RPM setelah itu lepaskan handel gas dan tahan lagi di
posisi 4000 RPM
2 Lihat pada monitor maka akan ditemukan data daya dan torsi hasil dari pengujian
dalam bentuk tabel angka dan grafik
3 Lakukan pengujian satu variasi 3 sampai 4 kali pengujian agar memperoleh data yang
akurat
242 Konsumsi Bahan Bakar
1 Pengambilan data dilakukan dengan pembebanan yang sama pada roller dynamometer
dan dengan di posisikannya gigi ke 3 Serta Pengambilan data dimulai dengan putaran
mesin 4000 ndash 7000 RPM
2 Mencatat waktu mesin dalam menghabiskan 15 ml bahan bakar dengan perpaduan
variasi bahan bakar putaran mesin dan ferrite bead
3 Mengulangi beberapa kali pengujian agar menemukan data yang akurat
4 Hasil pengambilan data konsumsi bahan bakar akan dikomparasikan dengan daya dan
torsi
3 HASIL DAN PEBAHASAN
31 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Premium
Gambar 4 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar premium
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
Tors
i (N
m)
Day
a (H
p)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferit
7
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara premium non ferrite bead dengan
premium dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh premium ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7024 rpm dan Torsi sebesar 702 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan premium non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7138 rpm dan
Torsi sebesar 7 Nm pada 5549 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar premium menghasilkan daya dan torsi yang lebih
besar dari pada bahan bakarpremium yang tidak memakai ferit pada sistem pengapiannya
Hal ini terjadi karenaPemakaian ferrite bead pada system pengapian menyebabkan listrik
lebih fokus sehingga pembakaran lebih sempurna
32 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan Dengan Bahan Bakar Pertalite
Gambar 5 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertalite
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertalite non ferrite dengan
pertalite dengan ferrite bead Hasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 65 HP pada 7040 rpm dan Torsi sebesar 698 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan pertalite non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7100 rpm dan Torsi
sebesar 695 Nm pada 5644 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar pertalite menghasilkan torsi yang lebih besar dari
bahan bakar pertalite yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
33 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferite
8
Gambar 6 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertamax non ferrite bead dengan
pertamax dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7202 rpm dan Torsi sebesar 721 Nm pada 5615 rpm sedangkan
perolehan pertamax non ferrite bead dengan Daya sebesar 66 HP pada 7120 rpm dan
Torsi sebesar 714 Nm pada 5584 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead
pada sistem pengapian dengan bahan bakar pertamax menghasilkan torsi yang lebih besar
dari bahan bakar pertamax yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
34 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)
Gambar 7 Grafik Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferrite
Daya Ferrite
Torsi No Ferrite
Torsi Ferrite
0020
0040
0060
0080
0100
0120
0140
0160
SF
C (
Kg
HP
h)
Putaran Mesin (Rpm)
Premium Non Ferrite
Premium Ferrite
Pertalite Non Ferrite
Pertalite Ferrite
Pertamax Non Ferrite
Pertamax Ferrite
9
Pada graifk diatas merupakan penjelasan antara perbandingan antara SFC dengan
putaran mesin maksud dari perbandingan tersebut merupakan efisiensi bahan bakar
terhadap daya terjadi pada saat putaran mesin ke berapa
Pertama nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Premium non ferrite
bead dengan Premium ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada premium ferrite
bead dengan 0095 KgHph pada 5500 rpm sedangkan premium non ferrite bead
diperoleh 0106 KgHph pada 5500 rpm jadi premium ferrite bead lebih efisien
dibanding premium non ferrite bead Nilai SFC tertinggi premium ferrite bead masih lebih
baik dengan perolehan 0110 KgHph pada 4500 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi
Premium non ferrite bead diperoleh 0135 KgHph pada 4000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Premium ferrite bead masih lebih effisien 13 dibanding Premium non ferrite
bead
kedua nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertalite non ferrite
bead dengan Pertalite ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertalite ferrite bead
dengan 0075 KgHph pada 5000 rpm sedangkan Pertalite non ferrite bead diperoleh 081
KgHph pada 5500 rpm jadi Pertalite ferrite bead lebih efisien dibanding Pertalite non
ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertalite ferrite bead masih lebih baik diperoleh 0091
KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertalite non ferrite bead
diperoleh 0098 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC tertinggi Pertalite
ferrite bead masih lebih effisien 105 dibanding Pertalite non ferrite bead
ketiga nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertamax non ferrite
dengan Pertamax ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertamax ferrite bead
dengan 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm sedangkan Pertamax non ferrite bead
diperoleh 075 KgHph pada 5000 rpm jadi Pertamax ferrite bead lebih efisien dibanding
Pertamax non ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih baik
diperoleh 0082 KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertamax
non ferrite bead diperoleh 0087 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih effisien 102 dibanding Pertamax non ferrite
bead
Jadi nilai SFC terhadap putaran mesin dengan perbandingan terbaik dari semua
jenis bahan bakar Dari data diatas kita ketahui SFC terendah di dapat oleh pertamax
ferrite bead sejumlah 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm dengan presentase
efisiensinya 102 Namun efisiensi tertinggi didapat oleh premium dengan efisiensi 13
10
sedangkan pertalite ferrite bead mendapat 104 persen Jadi pemakaian ferrite bead pada
sistem pengapian mesin berpengaruh terhadap SFC mesin
35 Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Gambar 8 Grafik Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Pada grafik diatas perbandingan peningkatan performa mesin dari semua bahan
bakar peningkatan daya hanya terjadi pada premium sebesar 15 sedangkanpada bahan
bakar yan lain tidak mengalami peningkatan Peningkatan torsi tertinggi terjadi pada baha
bakar pertamax sebesar 1 sedangkan premium sebesar 030 dan pertalite sebesar 050
Selanjutnya peningkatan efisiensi bahan bakar atau SFC tertinggi diperoleh bahan
bakar premium sebesar 13 sedangkan prertalite sebesar 105 dan pertamax sebesar
1020 Kemudian peningkatan percepatan waktu tertinggi diperoleh premium sebesar
28 sedangkan pertalite dan pertamax sebesar 22
4 PENUTUP
41 KESIMPULAN
Hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa
enggine pada motor bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan
pertamax dengan kesimpulan berikut ini
a Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemasangan ferrite bead pada
sistem pengapian motor berpengaruh pada performa engine
b Pengaruh ferrite bead pada performa mesin meliputi daya torsi kbbs dan akselerasi
mengalami persentase tertinggi terdapat pada kbbs kbbs tertinggi diperoleh bahan
bakar premium 13 disusul pertalite 105 dan pertamax 102
Daya p
rem
ium
15
0
To
rsi P
rem
ium
03
0
SF
C p
rem
ium
13
waktu
Pre
miu
m 28
0
Daya P
ert
alit
e 0
To
rsi P
ert
alit
e 05
0
SF
C P
ert
alit
e 105
0
wa
ktu
Pe
rta
lite 22
0
Daya
ert
am
ax 0
To
rsi P
ert
am
ax 1
SF
C P
ert
am
ax 102
0
waktu
Pert
am
ax 2
20
0
2
4
6
8
10
12
14
Bahan Bakar
Pers
en
tase (
)
11
c Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada daya daya
tertinggi diperoleh bahan bakar premium sebesar 15 sedangkan pada pertalite dan
pertamax daya tidak mengalami peningkatan
d Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada torsi torsi
tertinggi diperoleh bahan bakar pertamax sebesar 1 disusul pertalite 05 dan
premium 03
e Peningkatan performa mesin pada akselerasi tertinggi diperoleh bahan bakar
premium sebesar 28 disusul pertalite dan pertamax sebesar 22
42 SARAN
Setelah melakukan rangkaian metodologi penelitian sampai mendapatkan
kesimpulan ini penulis mempunyai beberapa saran yang dapat digunakan untuk proses
pengembangan penelitian selanjutnya yaitu
1 Melakukan analisa studi literatur agar proses penelitian mempunyai data yang lebih
objektif
2 Memperhatikan dengan seksama dalam mempersiapkan alat dan bahan agar dalam
melakukan proses penelitian dapat memperoleh data yang lebih akurat
3 Dalam proses pengujian bahan dapat dipastikan memperoleh data yang akurat dengan
mengulangi pengujian sampai beberapa kali agar ditemukan data yang akurat
4 Dalam melakukan pengembangan penelitian selaanjutnya dapat dilakukan penelitian
tentang pengaruh ferrite bead pada emisi gas buang dan melakukan eksperimen
pencampuran bahan ferrite untuk mendapatkan permebilitas yang tinggi sehingga
daya resistensinya lebih baik
PERSANTUNAN
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekah
rahmat dan hidanya-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tugas akhir dapat
terselesaikan Tugas Akhir berjudul ldquoPENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP
PERFORMA MESIN HONDA SUPRA FIT 100 CCldquo dapat diselesaikan atas dukungan dari
beberapa pihak Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
sebesar-besarnya kepada
1 Ir Sri Sunarjono MT PhD Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
12
2 Ir Subroto Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
3 Ir Sartono Purto MT Dosen pembimbing yang banyak memberikan ilmu waktu
dorongan serta arahan dalam proses bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini
4 Nur Aklis ST MT Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan
bimbingan serta motivasi selama masa kuliah
5 Bapak Ibu mas Nanang mas Arif Mas Sigit Usfi Ilham dan keluarga besar yang
telah memberikan hari - hari yang luar biasa serta dorsquoa dorongan untuk terus
mengenyam pendidikan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang
semata-mata untuk beribadah dan memperoleh ridho dari Allah SWT
6 Rencang ndash rencang Teknik Mesin FT UMS yang telah bahu membahu saling
mendukung dan gotong royong dalam proses menyelesaikan studi semoga mendapat
masa depan yang baik
7 Dan semua pihak yang telah membantu secara moral dan material yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu secara rinci semoga Allah SWT membalas kebaikan kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya I 2012rdquoAnalisa Karakteristik Induktor Toroid Pada Rangkaian Boost Converterrdquo
Final Project S-1 UI Jakarta
Aprinaldi 2014rdquoKaji Eksperimental Pengaruh modifikasi Kepala Silinder Terhadap
Campuran Bahan Bakar Udara (Air Fuel Ratio)rdquo Skripsi UB Bengkulu
Ardita S 2015rdquoPabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasanrdquo
PPET LIPI Bandung
Arends BPM dan Bareenschot B 1980Motor Bensin Erlangga Jakarta
Bambang W2013 rdquoKarakterisasi Termal MnZnFe2O4 Ferriterdquo PPF LIPI Tangerang
Firman K 2015rdquo Analysis Of Effect Using Heater and MagnetIn Fuel Lines On Performance
Of Spark-Ignition (SI) Four Stroke Enginerdquo Final Project S-1 UMS Surakarta
Fitzgerald AE David EH amp Grabel Arvin 1981 ldquoDasar- dasar Elektro Teknik (jilid 2)rdquo
Erlangga Jakarta
Ganesan V 2003 Internal Combustion Engine Second Edition Tata McGraw-
Hill New Delhi
Heywood JB 1998 Internal CombustionEngine Fundamentals Mc Graw HillIntNewYork
httpjurnaldinamikafileswordpresscom201211hendry1pdf
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak ada karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas maka akan
saya pertanggung jawabkan sepenuhnya
SurakartaJumrsquoat 28 Juli 2017
Penulis
Thohir Masruri
D200120150
1
PENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP PERFORMA MESIN HONDA SUPRA
FIT 100 CC
ABSTRAKSI
Ferrite Bead merupakan senyawa keramik yang terbuat dari bubuk besi oksida (Iron
Powder) yang memiliki sifat resistivitas listrik yang tinggi sehingga mampu meminimalisir
interferensi elektromagnetik yang menyebabkan penurunan energy dan fungsi alat pada
sistem kelistrikan
Penggunaan ferrite bead dipasang pada kabel busi sistem pengapian mesin bensin 4
tak Tujuan dari penelitian pemasangan ferrite Bead agar mendapatkan pengaruh terhadap
performa mesin bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan pertamax
Performa mesin sendiri meliputi daya torsi kbbs dan percepatan mesin
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah mengingkatnya performa mesin akibat
pemasangan ferrite bead pada sistem pengapian motor bensin 4 tak dengan perolehan data
premium mengalami peningkatan pada daya 15 torsi 03 dan akselerasi waktu 280
serta efisiensi SFC sebesar 13 Kemudian pada pertalite mengalami peningkatan pada torsi
050 dan akselerasi waktu 22 serta efisiensi SFC sebesar 105 Kemudian pada
pertamax memperoleh peningkatan pada 1 dan akselerasi waktu 22 serta efisiensi SFC
sebesar 102 Dari hasil data bahwa ferrite dapat mempengaruhi sistem pengapian mesin
bensin 4 tak untuk memperoleh pembakaran yang lebih sempurna sehingga performa mesin
lebih baik
Kata Kunci Ferrite Bead Mesin Bensin efisiensi performa mesin
ABSTRAK
Ferrite Bead is a ceramic compound made from iron oxide powder that have high
electrical resistivity so able to minimise electromagnetic interference that causes a decrease
in energy and electrical system tools function
The use of ferrite bead mounted on wires spark plug ignition system engine gasoline
4 stroke The goal of the research is mounting ferrite Bead to get influence on performance of
gasoline engine 4 stroke with premium fuel pertalite and builtin Engine performance
include power torsi kbbs and acceleration of the engine
The results obtained from this research is mengingkatnya engine performance due
to the installation of a ferrite bead on the ignition system of the motor gasoline 4 data
acquisition with no premium increase on power 15 03 torque and Acceleration time
280 and the efficiency of the SFC amounted to 13 Then on the pertalite experience an
increase in torque 050 22 and accelerated the time as well as the efficiency of SFC of
105 And then on the builtin gained an increase at 1 and accelerated time 22 as well
as the efficiency of the SFC amounted to 102 From the results of the data that the ferrite
could affect gasoline engine ignition system 4 is not to obtain a more perfect combustion
thereby engine performance better
Keywords Ferrite Bead Petrol efficiency engine performance
1 PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor yaitu mesin yang mengubah
energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia bahan bakar
menjadi tenaga mekanis Energi diperoleh dari proses pembakaran proses pembakaran
2
atau pengubahan energi tersebut dilaksanakan di dalam mesin dan luar mesin kalor
(Kiyaku dan Murdhana 1998)
Salah satu unsur penting pada motor bakar adalah mendapatkan proses
pembakaran yang sempurna untuk mengasilkan tenaga yang maksimal Pada motor
bensin pembakaran sempurna jika komposisi campuran bahan bakar dan udara 1147
dapat terbakar semua oleh api yang dihasilkan sistem pengapian Dalam sistem pengapian
arus listrik yang bersumber dari baterai atau alternator (trigger) sebesar 12 V disalurkan ke
ignition coil karena terjadi induksi listrik mengalami peningkatan sebesar 1000 V ndash 2000
V kemudian listrik tegangan tinggi disalurkan ke busi dan terjadilah letikan bunga api di
busi pengaturan waktu pengapian diatur oleh CDI Dalam sistem pengapian tak lepas dari
berbagai masalah seperti listrik yang dihasilkan arus listrik kurang fokus tidak stabil
Karena arus yang stabil menghasilkan api yang baik sehingga ledakan pembakaran
menjadi sempurna dan hampir tidak ada molekul bensin yang terbuang percuma ruang
bakar menjadi bersih dan kerja piston menjadi ringan (Anggarif Romadhoni 2012)
Dalam sistem pengapian sering terjadi kendala seperti diatas akibat salah
penyetelan celah busi kerusakan komponen komponen kotor serta penggunaan listrik
pada sistem pengapian terdapat gelombang elektromagnetik di sekitar penghantar yang
bersifat mengganggu atau interferensi yang di sebut EMI (Electro Magnetic Interference)
atau derau listrik atau arus liar (eddy current) maka dari permasalahan diatas akan
berakibat pembakaran tidak sempurna yang berefek melemahnya performa mesin seperti
tenaga mesin melemah dan efisiensi konsumsi bahan bakar terganggu
Untuk memaksimalkan sistem pengapian standar sepeda motor dalam penelitian ini
dilakukannya penambahan ferrite beadcore pada kabel busi agar dapat membuang arus
liarmemfokuskan dan mempersempit arus sehingga tegangan listrik menjadi stabil
Dengan ini dilakukannya penelitian pengaruh ferrite bead pada sistem pengapian motor
bakar terhadap performa mesin Honda Supra Fit 100 CC tahun 2006
12 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh penggunaan ferrite
bead pada kabel busi dengan bahan bakar premium pertalite dan pertamax terhadap
performa mesin
13 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dari penelitian ini meliputi
3
a Bahan bakar yang digunakan dalam percobaan ini adalah bensin dengan angka
oktan 88 (premium) bensin dengan angka oktan 90 (petralite) bensin dengan oktan
nomor 92 (pertamax)
b Mesin yang digunakan sebagai penelitian adalah Honda Suprafit 100 cc
c Penelitian ini hanya dibahas tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa mesin
(torsi daya dan sfc) dan performa mesin standar dengan variasi bahan bakar
premium pertalite dan pertamax
d Penelitian ini dilakukan hanya pada gigi transmisi 3
e Ferrite bead yang digunakan dari pabrikan Kitagawa
2 METODE PENELITIAN
21 Diagram Alir Penelitian
Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
4
22 Alat Dan Bahan Penelitian
Alat Bahan
1 Stopwatch 1 Sepeda Motor Honda
2 Gelas Ukur Supraft 100 CC tahun 2006
3 Tachometer 2 Ferrite Bead Kitagawa
4 Dynamometer
23 Instalasi Pengujian Mesin (Engine Test)
Pada proses pengujian mesin akan dilakukan penelitian tentang Daya
Torsi dan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (KBBS) mesin dalam penelitian ini digunakan
beberapa variasi bahan bakar seperti premium pertalite dan pertamax dan ditambah
asesoris ferrite bead Data yang diperoleh merupakan hasil perbandingan performa mesin
dengan tidak menggunakan ferrite bead dan dengan menggunkan ferrite bead adapun
langkah ndash langkah instalasi alat-alat dengan objek sebagai berikut
a Melakukan Tune Up sepeda motor serta dilakukannya penggantian oli dan busi pada
mesin Dengan melakukan Tune Up di tujukan untuk mendapat performa mesin yang
standar pabrik
b Menempatkan sepeda motor pada dinamometer sepeda motor di cengkram erat agar
posisi roda depan tidak bergerak atau statis sedangkan roda belakang diberikan
pembebanan dinamometer untuk mengukur performa mesin
c Memasang kabel Tachometer ke high cable core pada Ignition Coil proses ini
digunakan untuk membaca putaran crankshaft dengan satuan Rotary Per Minute
(RPM)
d Memasang gelas ukur (Burrete) dengan selang yang di hubungkan ke dalam
karburasi Pemasangan ini ditujukan untuk memperoleh KBBS dipadukan dengan
Stopwatch dengan ketentuan bahan bakar yang digunakan adalah 15 ml
e Memasang Ferrite Bead pada high cable core pemasangan Ferrite Bead yang
berjumlah dua biji dipasang pada kabel busi dengan ketentuan 1 dekat dengan Ignition
Coil yang satunya dekat dengan Spark Plug (busi) Pada proses ini digunakan untuk
memperoleh data performa mesin dengan menggunkan ferrite bead sedangkan pada
data performa mesin tanpa ferrite bead tinggal melepaskan kedua ferrite bead dari
kabel busi
5
Gambar 2 Pemasangan Ferrite Bead Pada Kabel Busi
Gambar 3 rangkaian pemasangan ferrite bead pada sepeda motor supra fit 100 cc
f Menyalakan kipas pendingin ruang untuk memperoleh pendinginan yang ideal dan
mencegah mesin mengalami overheating
g Jika semua instalasi alat sudah selesai sepeda motor dinyalakan dengan tujuan untuk
memperoleh suhu kerja mesin yang ideal
h Menyalakan panel dinamometer dan layar komputer untuk memperoleh pembacaan
performa mesin
i Mengecek kembali oli rantai roda dan seluruh instalasi untuk memastikan proses
penelitian berjalan dengan baik
j Jika semua proses sudah dijalankan proses pengetesan performa mesin siap di mulai
k Proses pengambilan data performa mesin dilakukan dengan variasi bahan bakar
premium pertalite pertamax serta dengan menggunakan atau tanpa ferrite bead di
kabel busi dimana proses pengujian mengambil data dari 4000 sampai 7000 RPM dan
transmisi di posisikan ke gigi no 3
l Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Mototech Motocourse Technology Jl
Ringroad Selatan Kemasan Singosaren Bangutapan Bantul Yogyakarta Telp +62
274 65 363 03
24 Pengambilan Data
241 Power dan Torsi
1 Dalam pengambilan data Power dan Torsi sepeda motor dinyalakan sampai tercapai
suhu kerja mesin serta memposisikan transmisi ke posis gigi 3 sehingga roda
Busi C
D
I
Ignition
Coil
Kunci
Kotak
Ferrite
Bead
Kabel
Busi Battera
y
- +
6
memutar roller dynamometer atau pada proses ini dilakukannya pembebanan Setelah
gigi di posisikan gigi 3 maka handel gas di tarik sampai 4000 RPM setelah itu tarik
handel gas sampai 10000 RPM setelah itu lepaskan handel gas dan tahan lagi di
posisi 4000 RPM
2 Lihat pada monitor maka akan ditemukan data daya dan torsi hasil dari pengujian
dalam bentuk tabel angka dan grafik
3 Lakukan pengujian satu variasi 3 sampai 4 kali pengujian agar memperoleh data yang
akurat
242 Konsumsi Bahan Bakar
1 Pengambilan data dilakukan dengan pembebanan yang sama pada roller dynamometer
dan dengan di posisikannya gigi ke 3 Serta Pengambilan data dimulai dengan putaran
mesin 4000 ndash 7000 RPM
2 Mencatat waktu mesin dalam menghabiskan 15 ml bahan bakar dengan perpaduan
variasi bahan bakar putaran mesin dan ferrite bead
3 Mengulangi beberapa kali pengujian agar menemukan data yang akurat
4 Hasil pengambilan data konsumsi bahan bakar akan dikomparasikan dengan daya dan
torsi
3 HASIL DAN PEBAHASAN
31 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Premium
Gambar 4 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar premium
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
Tors
i (N
m)
Day
a (H
p)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferit
7
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara premium non ferrite bead dengan
premium dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh premium ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7024 rpm dan Torsi sebesar 702 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan premium non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7138 rpm dan
Torsi sebesar 7 Nm pada 5549 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar premium menghasilkan daya dan torsi yang lebih
besar dari pada bahan bakarpremium yang tidak memakai ferit pada sistem pengapiannya
Hal ini terjadi karenaPemakaian ferrite bead pada system pengapian menyebabkan listrik
lebih fokus sehingga pembakaran lebih sempurna
32 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan Dengan Bahan Bakar Pertalite
Gambar 5 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertalite
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertalite non ferrite dengan
pertalite dengan ferrite bead Hasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 65 HP pada 7040 rpm dan Torsi sebesar 698 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan pertalite non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7100 rpm dan Torsi
sebesar 695 Nm pada 5644 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar pertalite menghasilkan torsi yang lebih besar dari
bahan bakar pertalite yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
33 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferite
8
Gambar 6 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertamax non ferrite bead dengan
pertamax dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7202 rpm dan Torsi sebesar 721 Nm pada 5615 rpm sedangkan
perolehan pertamax non ferrite bead dengan Daya sebesar 66 HP pada 7120 rpm dan
Torsi sebesar 714 Nm pada 5584 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead
pada sistem pengapian dengan bahan bakar pertamax menghasilkan torsi yang lebih besar
dari bahan bakar pertamax yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
34 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)
Gambar 7 Grafik Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferrite
Daya Ferrite
Torsi No Ferrite
Torsi Ferrite
0020
0040
0060
0080
0100
0120
0140
0160
SF
C (
Kg
HP
h)
Putaran Mesin (Rpm)
Premium Non Ferrite
Premium Ferrite
Pertalite Non Ferrite
Pertalite Ferrite
Pertamax Non Ferrite
Pertamax Ferrite
9
Pada graifk diatas merupakan penjelasan antara perbandingan antara SFC dengan
putaran mesin maksud dari perbandingan tersebut merupakan efisiensi bahan bakar
terhadap daya terjadi pada saat putaran mesin ke berapa
Pertama nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Premium non ferrite
bead dengan Premium ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada premium ferrite
bead dengan 0095 KgHph pada 5500 rpm sedangkan premium non ferrite bead
diperoleh 0106 KgHph pada 5500 rpm jadi premium ferrite bead lebih efisien
dibanding premium non ferrite bead Nilai SFC tertinggi premium ferrite bead masih lebih
baik dengan perolehan 0110 KgHph pada 4500 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi
Premium non ferrite bead diperoleh 0135 KgHph pada 4000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Premium ferrite bead masih lebih effisien 13 dibanding Premium non ferrite
bead
kedua nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertalite non ferrite
bead dengan Pertalite ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertalite ferrite bead
dengan 0075 KgHph pada 5000 rpm sedangkan Pertalite non ferrite bead diperoleh 081
KgHph pada 5500 rpm jadi Pertalite ferrite bead lebih efisien dibanding Pertalite non
ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertalite ferrite bead masih lebih baik diperoleh 0091
KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertalite non ferrite bead
diperoleh 0098 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC tertinggi Pertalite
ferrite bead masih lebih effisien 105 dibanding Pertalite non ferrite bead
ketiga nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertamax non ferrite
dengan Pertamax ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertamax ferrite bead
dengan 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm sedangkan Pertamax non ferrite bead
diperoleh 075 KgHph pada 5000 rpm jadi Pertamax ferrite bead lebih efisien dibanding
Pertamax non ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih baik
diperoleh 0082 KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertamax
non ferrite bead diperoleh 0087 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih effisien 102 dibanding Pertamax non ferrite
bead
Jadi nilai SFC terhadap putaran mesin dengan perbandingan terbaik dari semua
jenis bahan bakar Dari data diatas kita ketahui SFC terendah di dapat oleh pertamax
ferrite bead sejumlah 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm dengan presentase
efisiensinya 102 Namun efisiensi tertinggi didapat oleh premium dengan efisiensi 13
10
sedangkan pertalite ferrite bead mendapat 104 persen Jadi pemakaian ferrite bead pada
sistem pengapian mesin berpengaruh terhadap SFC mesin
35 Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Gambar 8 Grafik Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Pada grafik diatas perbandingan peningkatan performa mesin dari semua bahan
bakar peningkatan daya hanya terjadi pada premium sebesar 15 sedangkanpada bahan
bakar yan lain tidak mengalami peningkatan Peningkatan torsi tertinggi terjadi pada baha
bakar pertamax sebesar 1 sedangkan premium sebesar 030 dan pertalite sebesar 050
Selanjutnya peningkatan efisiensi bahan bakar atau SFC tertinggi diperoleh bahan
bakar premium sebesar 13 sedangkan prertalite sebesar 105 dan pertamax sebesar
1020 Kemudian peningkatan percepatan waktu tertinggi diperoleh premium sebesar
28 sedangkan pertalite dan pertamax sebesar 22
4 PENUTUP
41 KESIMPULAN
Hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa
enggine pada motor bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan
pertamax dengan kesimpulan berikut ini
a Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemasangan ferrite bead pada
sistem pengapian motor berpengaruh pada performa engine
b Pengaruh ferrite bead pada performa mesin meliputi daya torsi kbbs dan akselerasi
mengalami persentase tertinggi terdapat pada kbbs kbbs tertinggi diperoleh bahan
bakar premium 13 disusul pertalite 105 dan pertamax 102
Daya p
rem
ium
15
0
To
rsi P
rem
ium
03
0
SF
C p
rem
ium
13
waktu
Pre
miu
m 28
0
Daya P
ert
alit
e 0
To
rsi P
ert
alit
e 05
0
SF
C P
ert
alit
e 105
0
wa
ktu
Pe
rta
lite 22
0
Daya
ert
am
ax 0
To
rsi P
ert
am
ax 1
SF
C P
ert
am
ax 102
0
waktu
Pert
am
ax 2
20
0
2
4
6
8
10
12
14
Bahan Bakar
Pers
en
tase (
)
11
c Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada daya daya
tertinggi diperoleh bahan bakar premium sebesar 15 sedangkan pada pertalite dan
pertamax daya tidak mengalami peningkatan
d Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada torsi torsi
tertinggi diperoleh bahan bakar pertamax sebesar 1 disusul pertalite 05 dan
premium 03
e Peningkatan performa mesin pada akselerasi tertinggi diperoleh bahan bakar
premium sebesar 28 disusul pertalite dan pertamax sebesar 22
42 SARAN
Setelah melakukan rangkaian metodologi penelitian sampai mendapatkan
kesimpulan ini penulis mempunyai beberapa saran yang dapat digunakan untuk proses
pengembangan penelitian selanjutnya yaitu
1 Melakukan analisa studi literatur agar proses penelitian mempunyai data yang lebih
objektif
2 Memperhatikan dengan seksama dalam mempersiapkan alat dan bahan agar dalam
melakukan proses penelitian dapat memperoleh data yang lebih akurat
3 Dalam proses pengujian bahan dapat dipastikan memperoleh data yang akurat dengan
mengulangi pengujian sampai beberapa kali agar ditemukan data yang akurat
4 Dalam melakukan pengembangan penelitian selaanjutnya dapat dilakukan penelitian
tentang pengaruh ferrite bead pada emisi gas buang dan melakukan eksperimen
pencampuran bahan ferrite untuk mendapatkan permebilitas yang tinggi sehingga
daya resistensinya lebih baik
PERSANTUNAN
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekah
rahmat dan hidanya-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tugas akhir dapat
terselesaikan Tugas Akhir berjudul ldquoPENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP
PERFORMA MESIN HONDA SUPRA FIT 100 CCldquo dapat diselesaikan atas dukungan dari
beberapa pihak Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
sebesar-besarnya kepada
1 Ir Sri Sunarjono MT PhD Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
12
2 Ir Subroto Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
3 Ir Sartono Purto MT Dosen pembimbing yang banyak memberikan ilmu waktu
dorongan serta arahan dalam proses bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini
4 Nur Aklis ST MT Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan
bimbingan serta motivasi selama masa kuliah
5 Bapak Ibu mas Nanang mas Arif Mas Sigit Usfi Ilham dan keluarga besar yang
telah memberikan hari - hari yang luar biasa serta dorsquoa dorongan untuk terus
mengenyam pendidikan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang
semata-mata untuk beribadah dan memperoleh ridho dari Allah SWT
6 Rencang ndash rencang Teknik Mesin FT UMS yang telah bahu membahu saling
mendukung dan gotong royong dalam proses menyelesaikan studi semoga mendapat
masa depan yang baik
7 Dan semua pihak yang telah membantu secara moral dan material yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu secara rinci semoga Allah SWT membalas kebaikan kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya I 2012rdquoAnalisa Karakteristik Induktor Toroid Pada Rangkaian Boost Converterrdquo
Final Project S-1 UI Jakarta
Aprinaldi 2014rdquoKaji Eksperimental Pengaruh modifikasi Kepala Silinder Terhadap
Campuran Bahan Bakar Udara (Air Fuel Ratio)rdquo Skripsi UB Bengkulu
Ardita S 2015rdquoPabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasanrdquo
PPET LIPI Bandung
Arends BPM dan Bareenschot B 1980Motor Bensin Erlangga Jakarta
Bambang W2013 rdquoKarakterisasi Termal MnZnFe2O4 Ferriterdquo PPF LIPI Tangerang
Firman K 2015rdquo Analysis Of Effect Using Heater and MagnetIn Fuel Lines On Performance
Of Spark-Ignition (SI) Four Stroke Enginerdquo Final Project S-1 UMS Surakarta
Fitzgerald AE David EH amp Grabel Arvin 1981 ldquoDasar- dasar Elektro Teknik (jilid 2)rdquo
Erlangga Jakarta
Ganesan V 2003 Internal Combustion Engine Second Edition Tata McGraw-
Hill New Delhi
Heywood JB 1998 Internal CombustionEngine Fundamentals Mc Graw HillIntNewYork
httpjurnaldinamikafileswordpresscom201211hendry1pdf
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta
1
PENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP PERFORMA MESIN HONDA SUPRA
FIT 100 CC
ABSTRAKSI
Ferrite Bead merupakan senyawa keramik yang terbuat dari bubuk besi oksida (Iron
Powder) yang memiliki sifat resistivitas listrik yang tinggi sehingga mampu meminimalisir
interferensi elektromagnetik yang menyebabkan penurunan energy dan fungsi alat pada
sistem kelistrikan
Penggunaan ferrite bead dipasang pada kabel busi sistem pengapian mesin bensin 4
tak Tujuan dari penelitian pemasangan ferrite Bead agar mendapatkan pengaruh terhadap
performa mesin bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan pertamax
Performa mesin sendiri meliputi daya torsi kbbs dan percepatan mesin
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah mengingkatnya performa mesin akibat
pemasangan ferrite bead pada sistem pengapian motor bensin 4 tak dengan perolehan data
premium mengalami peningkatan pada daya 15 torsi 03 dan akselerasi waktu 280
serta efisiensi SFC sebesar 13 Kemudian pada pertalite mengalami peningkatan pada torsi
050 dan akselerasi waktu 22 serta efisiensi SFC sebesar 105 Kemudian pada
pertamax memperoleh peningkatan pada 1 dan akselerasi waktu 22 serta efisiensi SFC
sebesar 102 Dari hasil data bahwa ferrite dapat mempengaruhi sistem pengapian mesin
bensin 4 tak untuk memperoleh pembakaran yang lebih sempurna sehingga performa mesin
lebih baik
Kata Kunci Ferrite Bead Mesin Bensin efisiensi performa mesin
ABSTRAK
Ferrite Bead is a ceramic compound made from iron oxide powder that have high
electrical resistivity so able to minimise electromagnetic interference that causes a decrease
in energy and electrical system tools function
The use of ferrite bead mounted on wires spark plug ignition system engine gasoline
4 stroke The goal of the research is mounting ferrite Bead to get influence on performance of
gasoline engine 4 stroke with premium fuel pertalite and builtin Engine performance
include power torsi kbbs and acceleration of the engine
The results obtained from this research is mengingkatnya engine performance due
to the installation of a ferrite bead on the ignition system of the motor gasoline 4 data
acquisition with no premium increase on power 15 03 torque and Acceleration time
280 and the efficiency of the SFC amounted to 13 Then on the pertalite experience an
increase in torque 050 22 and accelerated the time as well as the efficiency of SFC of
105 And then on the builtin gained an increase at 1 and accelerated time 22 as well
as the efficiency of the SFC amounted to 102 From the results of the data that the ferrite
could affect gasoline engine ignition system 4 is not to obtain a more perfect combustion
thereby engine performance better
Keywords Ferrite Bead Petrol efficiency engine performance
1 PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor yaitu mesin yang mengubah
energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia bahan bakar
menjadi tenaga mekanis Energi diperoleh dari proses pembakaran proses pembakaran
2
atau pengubahan energi tersebut dilaksanakan di dalam mesin dan luar mesin kalor
(Kiyaku dan Murdhana 1998)
Salah satu unsur penting pada motor bakar adalah mendapatkan proses
pembakaran yang sempurna untuk mengasilkan tenaga yang maksimal Pada motor
bensin pembakaran sempurna jika komposisi campuran bahan bakar dan udara 1147
dapat terbakar semua oleh api yang dihasilkan sistem pengapian Dalam sistem pengapian
arus listrik yang bersumber dari baterai atau alternator (trigger) sebesar 12 V disalurkan ke
ignition coil karena terjadi induksi listrik mengalami peningkatan sebesar 1000 V ndash 2000
V kemudian listrik tegangan tinggi disalurkan ke busi dan terjadilah letikan bunga api di
busi pengaturan waktu pengapian diatur oleh CDI Dalam sistem pengapian tak lepas dari
berbagai masalah seperti listrik yang dihasilkan arus listrik kurang fokus tidak stabil
Karena arus yang stabil menghasilkan api yang baik sehingga ledakan pembakaran
menjadi sempurna dan hampir tidak ada molekul bensin yang terbuang percuma ruang
bakar menjadi bersih dan kerja piston menjadi ringan (Anggarif Romadhoni 2012)
Dalam sistem pengapian sering terjadi kendala seperti diatas akibat salah
penyetelan celah busi kerusakan komponen komponen kotor serta penggunaan listrik
pada sistem pengapian terdapat gelombang elektromagnetik di sekitar penghantar yang
bersifat mengganggu atau interferensi yang di sebut EMI (Electro Magnetic Interference)
atau derau listrik atau arus liar (eddy current) maka dari permasalahan diatas akan
berakibat pembakaran tidak sempurna yang berefek melemahnya performa mesin seperti
tenaga mesin melemah dan efisiensi konsumsi bahan bakar terganggu
Untuk memaksimalkan sistem pengapian standar sepeda motor dalam penelitian ini
dilakukannya penambahan ferrite beadcore pada kabel busi agar dapat membuang arus
liarmemfokuskan dan mempersempit arus sehingga tegangan listrik menjadi stabil
Dengan ini dilakukannya penelitian pengaruh ferrite bead pada sistem pengapian motor
bakar terhadap performa mesin Honda Supra Fit 100 CC tahun 2006
12 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh penggunaan ferrite
bead pada kabel busi dengan bahan bakar premium pertalite dan pertamax terhadap
performa mesin
13 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dari penelitian ini meliputi
3
a Bahan bakar yang digunakan dalam percobaan ini adalah bensin dengan angka
oktan 88 (premium) bensin dengan angka oktan 90 (petralite) bensin dengan oktan
nomor 92 (pertamax)
b Mesin yang digunakan sebagai penelitian adalah Honda Suprafit 100 cc
c Penelitian ini hanya dibahas tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa mesin
(torsi daya dan sfc) dan performa mesin standar dengan variasi bahan bakar
premium pertalite dan pertamax
d Penelitian ini dilakukan hanya pada gigi transmisi 3
e Ferrite bead yang digunakan dari pabrikan Kitagawa
2 METODE PENELITIAN
21 Diagram Alir Penelitian
Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
4
22 Alat Dan Bahan Penelitian
Alat Bahan
1 Stopwatch 1 Sepeda Motor Honda
2 Gelas Ukur Supraft 100 CC tahun 2006
3 Tachometer 2 Ferrite Bead Kitagawa
4 Dynamometer
23 Instalasi Pengujian Mesin (Engine Test)
Pada proses pengujian mesin akan dilakukan penelitian tentang Daya
Torsi dan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (KBBS) mesin dalam penelitian ini digunakan
beberapa variasi bahan bakar seperti premium pertalite dan pertamax dan ditambah
asesoris ferrite bead Data yang diperoleh merupakan hasil perbandingan performa mesin
dengan tidak menggunakan ferrite bead dan dengan menggunkan ferrite bead adapun
langkah ndash langkah instalasi alat-alat dengan objek sebagai berikut
a Melakukan Tune Up sepeda motor serta dilakukannya penggantian oli dan busi pada
mesin Dengan melakukan Tune Up di tujukan untuk mendapat performa mesin yang
standar pabrik
b Menempatkan sepeda motor pada dinamometer sepeda motor di cengkram erat agar
posisi roda depan tidak bergerak atau statis sedangkan roda belakang diberikan
pembebanan dinamometer untuk mengukur performa mesin
c Memasang kabel Tachometer ke high cable core pada Ignition Coil proses ini
digunakan untuk membaca putaran crankshaft dengan satuan Rotary Per Minute
(RPM)
d Memasang gelas ukur (Burrete) dengan selang yang di hubungkan ke dalam
karburasi Pemasangan ini ditujukan untuk memperoleh KBBS dipadukan dengan
Stopwatch dengan ketentuan bahan bakar yang digunakan adalah 15 ml
e Memasang Ferrite Bead pada high cable core pemasangan Ferrite Bead yang
berjumlah dua biji dipasang pada kabel busi dengan ketentuan 1 dekat dengan Ignition
Coil yang satunya dekat dengan Spark Plug (busi) Pada proses ini digunakan untuk
memperoleh data performa mesin dengan menggunkan ferrite bead sedangkan pada
data performa mesin tanpa ferrite bead tinggal melepaskan kedua ferrite bead dari
kabel busi
5
Gambar 2 Pemasangan Ferrite Bead Pada Kabel Busi
Gambar 3 rangkaian pemasangan ferrite bead pada sepeda motor supra fit 100 cc
f Menyalakan kipas pendingin ruang untuk memperoleh pendinginan yang ideal dan
mencegah mesin mengalami overheating
g Jika semua instalasi alat sudah selesai sepeda motor dinyalakan dengan tujuan untuk
memperoleh suhu kerja mesin yang ideal
h Menyalakan panel dinamometer dan layar komputer untuk memperoleh pembacaan
performa mesin
i Mengecek kembali oli rantai roda dan seluruh instalasi untuk memastikan proses
penelitian berjalan dengan baik
j Jika semua proses sudah dijalankan proses pengetesan performa mesin siap di mulai
k Proses pengambilan data performa mesin dilakukan dengan variasi bahan bakar
premium pertalite pertamax serta dengan menggunakan atau tanpa ferrite bead di
kabel busi dimana proses pengujian mengambil data dari 4000 sampai 7000 RPM dan
transmisi di posisikan ke gigi no 3
l Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Mototech Motocourse Technology Jl
Ringroad Selatan Kemasan Singosaren Bangutapan Bantul Yogyakarta Telp +62
274 65 363 03
24 Pengambilan Data
241 Power dan Torsi
1 Dalam pengambilan data Power dan Torsi sepeda motor dinyalakan sampai tercapai
suhu kerja mesin serta memposisikan transmisi ke posis gigi 3 sehingga roda
Busi C
D
I
Ignition
Coil
Kunci
Kotak
Ferrite
Bead
Kabel
Busi Battera
y
- +
6
memutar roller dynamometer atau pada proses ini dilakukannya pembebanan Setelah
gigi di posisikan gigi 3 maka handel gas di tarik sampai 4000 RPM setelah itu tarik
handel gas sampai 10000 RPM setelah itu lepaskan handel gas dan tahan lagi di
posisi 4000 RPM
2 Lihat pada monitor maka akan ditemukan data daya dan torsi hasil dari pengujian
dalam bentuk tabel angka dan grafik
3 Lakukan pengujian satu variasi 3 sampai 4 kali pengujian agar memperoleh data yang
akurat
242 Konsumsi Bahan Bakar
1 Pengambilan data dilakukan dengan pembebanan yang sama pada roller dynamometer
dan dengan di posisikannya gigi ke 3 Serta Pengambilan data dimulai dengan putaran
mesin 4000 ndash 7000 RPM
2 Mencatat waktu mesin dalam menghabiskan 15 ml bahan bakar dengan perpaduan
variasi bahan bakar putaran mesin dan ferrite bead
3 Mengulangi beberapa kali pengujian agar menemukan data yang akurat
4 Hasil pengambilan data konsumsi bahan bakar akan dikomparasikan dengan daya dan
torsi
3 HASIL DAN PEBAHASAN
31 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Premium
Gambar 4 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar premium
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
Tors
i (N
m)
Day
a (H
p)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferit
7
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara premium non ferrite bead dengan
premium dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh premium ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7024 rpm dan Torsi sebesar 702 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan premium non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7138 rpm dan
Torsi sebesar 7 Nm pada 5549 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar premium menghasilkan daya dan torsi yang lebih
besar dari pada bahan bakarpremium yang tidak memakai ferit pada sistem pengapiannya
Hal ini terjadi karenaPemakaian ferrite bead pada system pengapian menyebabkan listrik
lebih fokus sehingga pembakaran lebih sempurna
32 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan Dengan Bahan Bakar Pertalite
Gambar 5 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertalite
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertalite non ferrite dengan
pertalite dengan ferrite bead Hasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 65 HP pada 7040 rpm dan Torsi sebesar 698 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan pertalite non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7100 rpm dan Torsi
sebesar 695 Nm pada 5644 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar pertalite menghasilkan torsi yang lebih besar dari
bahan bakar pertalite yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
33 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferite
8
Gambar 6 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertamax non ferrite bead dengan
pertamax dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7202 rpm dan Torsi sebesar 721 Nm pada 5615 rpm sedangkan
perolehan pertamax non ferrite bead dengan Daya sebesar 66 HP pada 7120 rpm dan
Torsi sebesar 714 Nm pada 5584 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead
pada sistem pengapian dengan bahan bakar pertamax menghasilkan torsi yang lebih besar
dari bahan bakar pertamax yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
34 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)
Gambar 7 Grafik Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferrite
Daya Ferrite
Torsi No Ferrite
Torsi Ferrite
0020
0040
0060
0080
0100
0120
0140
0160
SF
C (
Kg
HP
h)
Putaran Mesin (Rpm)
Premium Non Ferrite
Premium Ferrite
Pertalite Non Ferrite
Pertalite Ferrite
Pertamax Non Ferrite
Pertamax Ferrite
9
Pada graifk diatas merupakan penjelasan antara perbandingan antara SFC dengan
putaran mesin maksud dari perbandingan tersebut merupakan efisiensi bahan bakar
terhadap daya terjadi pada saat putaran mesin ke berapa
Pertama nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Premium non ferrite
bead dengan Premium ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada premium ferrite
bead dengan 0095 KgHph pada 5500 rpm sedangkan premium non ferrite bead
diperoleh 0106 KgHph pada 5500 rpm jadi premium ferrite bead lebih efisien
dibanding premium non ferrite bead Nilai SFC tertinggi premium ferrite bead masih lebih
baik dengan perolehan 0110 KgHph pada 4500 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi
Premium non ferrite bead diperoleh 0135 KgHph pada 4000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Premium ferrite bead masih lebih effisien 13 dibanding Premium non ferrite
bead
kedua nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertalite non ferrite
bead dengan Pertalite ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertalite ferrite bead
dengan 0075 KgHph pada 5000 rpm sedangkan Pertalite non ferrite bead diperoleh 081
KgHph pada 5500 rpm jadi Pertalite ferrite bead lebih efisien dibanding Pertalite non
ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertalite ferrite bead masih lebih baik diperoleh 0091
KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertalite non ferrite bead
diperoleh 0098 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC tertinggi Pertalite
ferrite bead masih lebih effisien 105 dibanding Pertalite non ferrite bead
ketiga nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertamax non ferrite
dengan Pertamax ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertamax ferrite bead
dengan 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm sedangkan Pertamax non ferrite bead
diperoleh 075 KgHph pada 5000 rpm jadi Pertamax ferrite bead lebih efisien dibanding
Pertamax non ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih baik
diperoleh 0082 KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertamax
non ferrite bead diperoleh 0087 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih effisien 102 dibanding Pertamax non ferrite
bead
Jadi nilai SFC terhadap putaran mesin dengan perbandingan terbaik dari semua
jenis bahan bakar Dari data diatas kita ketahui SFC terendah di dapat oleh pertamax
ferrite bead sejumlah 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm dengan presentase
efisiensinya 102 Namun efisiensi tertinggi didapat oleh premium dengan efisiensi 13
10
sedangkan pertalite ferrite bead mendapat 104 persen Jadi pemakaian ferrite bead pada
sistem pengapian mesin berpengaruh terhadap SFC mesin
35 Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Gambar 8 Grafik Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Pada grafik diatas perbandingan peningkatan performa mesin dari semua bahan
bakar peningkatan daya hanya terjadi pada premium sebesar 15 sedangkanpada bahan
bakar yan lain tidak mengalami peningkatan Peningkatan torsi tertinggi terjadi pada baha
bakar pertamax sebesar 1 sedangkan premium sebesar 030 dan pertalite sebesar 050
Selanjutnya peningkatan efisiensi bahan bakar atau SFC tertinggi diperoleh bahan
bakar premium sebesar 13 sedangkan prertalite sebesar 105 dan pertamax sebesar
1020 Kemudian peningkatan percepatan waktu tertinggi diperoleh premium sebesar
28 sedangkan pertalite dan pertamax sebesar 22
4 PENUTUP
41 KESIMPULAN
Hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa
enggine pada motor bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan
pertamax dengan kesimpulan berikut ini
a Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemasangan ferrite bead pada
sistem pengapian motor berpengaruh pada performa engine
b Pengaruh ferrite bead pada performa mesin meliputi daya torsi kbbs dan akselerasi
mengalami persentase tertinggi terdapat pada kbbs kbbs tertinggi diperoleh bahan
bakar premium 13 disusul pertalite 105 dan pertamax 102
Daya p
rem
ium
15
0
To
rsi P
rem
ium
03
0
SF
C p
rem
ium
13
waktu
Pre
miu
m 28
0
Daya P
ert
alit
e 0
To
rsi P
ert
alit
e 05
0
SF
C P
ert
alit
e 105
0
wa
ktu
Pe
rta
lite 22
0
Daya
ert
am
ax 0
To
rsi P
ert
am
ax 1
SF
C P
ert
am
ax 102
0
waktu
Pert
am
ax 2
20
0
2
4
6
8
10
12
14
Bahan Bakar
Pers
en
tase (
)
11
c Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada daya daya
tertinggi diperoleh bahan bakar premium sebesar 15 sedangkan pada pertalite dan
pertamax daya tidak mengalami peningkatan
d Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada torsi torsi
tertinggi diperoleh bahan bakar pertamax sebesar 1 disusul pertalite 05 dan
premium 03
e Peningkatan performa mesin pada akselerasi tertinggi diperoleh bahan bakar
premium sebesar 28 disusul pertalite dan pertamax sebesar 22
42 SARAN
Setelah melakukan rangkaian metodologi penelitian sampai mendapatkan
kesimpulan ini penulis mempunyai beberapa saran yang dapat digunakan untuk proses
pengembangan penelitian selanjutnya yaitu
1 Melakukan analisa studi literatur agar proses penelitian mempunyai data yang lebih
objektif
2 Memperhatikan dengan seksama dalam mempersiapkan alat dan bahan agar dalam
melakukan proses penelitian dapat memperoleh data yang lebih akurat
3 Dalam proses pengujian bahan dapat dipastikan memperoleh data yang akurat dengan
mengulangi pengujian sampai beberapa kali agar ditemukan data yang akurat
4 Dalam melakukan pengembangan penelitian selaanjutnya dapat dilakukan penelitian
tentang pengaruh ferrite bead pada emisi gas buang dan melakukan eksperimen
pencampuran bahan ferrite untuk mendapatkan permebilitas yang tinggi sehingga
daya resistensinya lebih baik
PERSANTUNAN
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekah
rahmat dan hidanya-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tugas akhir dapat
terselesaikan Tugas Akhir berjudul ldquoPENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP
PERFORMA MESIN HONDA SUPRA FIT 100 CCldquo dapat diselesaikan atas dukungan dari
beberapa pihak Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
sebesar-besarnya kepada
1 Ir Sri Sunarjono MT PhD Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
12
2 Ir Subroto Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
3 Ir Sartono Purto MT Dosen pembimbing yang banyak memberikan ilmu waktu
dorongan serta arahan dalam proses bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini
4 Nur Aklis ST MT Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan
bimbingan serta motivasi selama masa kuliah
5 Bapak Ibu mas Nanang mas Arif Mas Sigit Usfi Ilham dan keluarga besar yang
telah memberikan hari - hari yang luar biasa serta dorsquoa dorongan untuk terus
mengenyam pendidikan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang
semata-mata untuk beribadah dan memperoleh ridho dari Allah SWT
6 Rencang ndash rencang Teknik Mesin FT UMS yang telah bahu membahu saling
mendukung dan gotong royong dalam proses menyelesaikan studi semoga mendapat
masa depan yang baik
7 Dan semua pihak yang telah membantu secara moral dan material yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu secara rinci semoga Allah SWT membalas kebaikan kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya I 2012rdquoAnalisa Karakteristik Induktor Toroid Pada Rangkaian Boost Converterrdquo
Final Project S-1 UI Jakarta
Aprinaldi 2014rdquoKaji Eksperimental Pengaruh modifikasi Kepala Silinder Terhadap
Campuran Bahan Bakar Udara (Air Fuel Ratio)rdquo Skripsi UB Bengkulu
Ardita S 2015rdquoPabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasanrdquo
PPET LIPI Bandung
Arends BPM dan Bareenschot B 1980Motor Bensin Erlangga Jakarta
Bambang W2013 rdquoKarakterisasi Termal MnZnFe2O4 Ferriterdquo PPF LIPI Tangerang
Firman K 2015rdquo Analysis Of Effect Using Heater and MagnetIn Fuel Lines On Performance
Of Spark-Ignition (SI) Four Stroke Enginerdquo Final Project S-1 UMS Surakarta
Fitzgerald AE David EH amp Grabel Arvin 1981 ldquoDasar- dasar Elektro Teknik (jilid 2)rdquo
Erlangga Jakarta
Ganesan V 2003 Internal Combustion Engine Second Edition Tata McGraw-
Hill New Delhi
Heywood JB 1998 Internal CombustionEngine Fundamentals Mc Graw HillIntNewYork
httpjurnaldinamikafileswordpresscom201211hendry1pdf
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta
2
atau pengubahan energi tersebut dilaksanakan di dalam mesin dan luar mesin kalor
(Kiyaku dan Murdhana 1998)
Salah satu unsur penting pada motor bakar adalah mendapatkan proses
pembakaran yang sempurna untuk mengasilkan tenaga yang maksimal Pada motor
bensin pembakaran sempurna jika komposisi campuran bahan bakar dan udara 1147
dapat terbakar semua oleh api yang dihasilkan sistem pengapian Dalam sistem pengapian
arus listrik yang bersumber dari baterai atau alternator (trigger) sebesar 12 V disalurkan ke
ignition coil karena terjadi induksi listrik mengalami peningkatan sebesar 1000 V ndash 2000
V kemudian listrik tegangan tinggi disalurkan ke busi dan terjadilah letikan bunga api di
busi pengaturan waktu pengapian diatur oleh CDI Dalam sistem pengapian tak lepas dari
berbagai masalah seperti listrik yang dihasilkan arus listrik kurang fokus tidak stabil
Karena arus yang stabil menghasilkan api yang baik sehingga ledakan pembakaran
menjadi sempurna dan hampir tidak ada molekul bensin yang terbuang percuma ruang
bakar menjadi bersih dan kerja piston menjadi ringan (Anggarif Romadhoni 2012)
Dalam sistem pengapian sering terjadi kendala seperti diatas akibat salah
penyetelan celah busi kerusakan komponen komponen kotor serta penggunaan listrik
pada sistem pengapian terdapat gelombang elektromagnetik di sekitar penghantar yang
bersifat mengganggu atau interferensi yang di sebut EMI (Electro Magnetic Interference)
atau derau listrik atau arus liar (eddy current) maka dari permasalahan diatas akan
berakibat pembakaran tidak sempurna yang berefek melemahnya performa mesin seperti
tenaga mesin melemah dan efisiensi konsumsi bahan bakar terganggu
Untuk memaksimalkan sistem pengapian standar sepeda motor dalam penelitian ini
dilakukannya penambahan ferrite beadcore pada kabel busi agar dapat membuang arus
liarmemfokuskan dan mempersempit arus sehingga tegangan listrik menjadi stabil
Dengan ini dilakukannya penelitian pengaruh ferrite bead pada sistem pengapian motor
bakar terhadap performa mesin Honda Supra Fit 100 CC tahun 2006
12 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh penggunaan ferrite
bead pada kabel busi dengan bahan bakar premium pertalite dan pertamax terhadap
performa mesin
13 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dari penelitian ini meliputi
3
a Bahan bakar yang digunakan dalam percobaan ini adalah bensin dengan angka
oktan 88 (premium) bensin dengan angka oktan 90 (petralite) bensin dengan oktan
nomor 92 (pertamax)
b Mesin yang digunakan sebagai penelitian adalah Honda Suprafit 100 cc
c Penelitian ini hanya dibahas tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa mesin
(torsi daya dan sfc) dan performa mesin standar dengan variasi bahan bakar
premium pertalite dan pertamax
d Penelitian ini dilakukan hanya pada gigi transmisi 3
e Ferrite bead yang digunakan dari pabrikan Kitagawa
2 METODE PENELITIAN
21 Diagram Alir Penelitian
Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
4
22 Alat Dan Bahan Penelitian
Alat Bahan
1 Stopwatch 1 Sepeda Motor Honda
2 Gelas Ukur Supraft 100 CC tahun 2006
3 Tachometer 2 Ferrite Bead Kitagawa
4 Dynamometer
23 Instalasi Pengujian Mesin (Engine Test)
Pada proses pengujian mesin akan dilakukan penelitian tentang Daya
Torsi dan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (KBBS) mesin dalam penelitian ini digunakan
beberapa variasi bahan bakar seperti premium pertalite dan pertamax dan ditambah
asesoris ferrite bead Data yang diperoleh merupakan hasil perbandingan performa mesin
dengan tidak menggunakan ferrite bead dan dengan menggunkan ferrite bead adapun
langkah ndash langkah instalasi alat-alat dengan objek sebagai berikut
a Melakukan Tune Up sepeda motor serta dilakukannya penggantian oli dan busi pada
mesin Dengan melakukan Tune Up di tujukan untuk mendapat performa mesin yang
standar pabrik
b Menempatkan sepeda motor pada dinamometer sepeda motor di cengkram erat agar
posisi roda depan tidak bergerak atau statis sedangkan roda belakang diberikan
pembebanan dinamometer untuk mengukur performa mesin
c Memasang kabel Tachometer ke high cable core pada Ignition Coil proses ini
digunakan untuk membaca putaran crankshaft dengan satuan Rotary Per Minute
(RPM)
d Memasang gelas ukur (Burrete) dengan selang yang di hubungkan ke dalam
karburasi Pemasangan ini ditujukan untuk memperoleh KBBS dipadukan dengan
Stopwatch dengan ketentuan bahan bakar yang digunakan adalah 15 ml
e Memasang Ferrite Bead pada high cable core pemasangan Ferrite Bead yang
berjumlah dua biji dipasang pada kabel busi dengan ketentuan 1 dekat dengan Ignition
Coil yang satunya dekat dengan Spark Plug (busi) Pada proses ini digunakan untuk
memperoleh data performa mesin dengan menggunkan ferrite bead sedangkan pada
data performa mesin tanpa ferrite bead tinggal melepaskan kedua ferrite bead dari
kabel busi
5
Gambar 2 Pemasangan Ferrite Bead Pada Kabel Busi
Gambar 3 rangkaian pemasangan ferrite bead pada sepeda motor supra fit 100 cc
f Menyalakan kipas pendingin ruang untuk memperoleh pendinginan yang ideal dan
mencegah mesin mengalami overheating
g Jika semua instalasi alat sudah selesai sepeda motor dinyalakan dengan tujuan untuk
memperoleh suhu kerja mesin yang ideal
h Menyalakan panel dinamometer dan layar komputer untuk memperoleh pembacaan
performa mesin
i Mengecek kembali oli rantai roda dan seluruh instalasi untuk memastikan proses
penelitian berjalan dengan baik
j Jika semua proses sudah dijalankan proses pengetesan performa mesin siap di mulai
k Proses pengambilan data performa mesin dilakukan dengan variasi bahan bakar
premium pertalite pertamax serta dengan menggunakan atau tanpa ferrite bead di
kabel busi dimana proses pengujian mengambil data dari 4000 sampai 7000 RPM dan
transmisi di posisikan ke gigi no 3
l Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Mototech Motocourse Technology Jl
Ringroad Selatan Kemasan Singosaren Bangutapan Bantul Yogyakarta Telp +62
274 65 363 03
24 Pengambilan Data
241 Power dan Torsi
1 Dalam pengambilan data Power dan Torsi sepeda motor dinyalakan sampai tercapai
suhu kerja mesin serta memposisikan transmisi ke posis gigi 3 sehingga roda
Busi C
D
I
Ignition
Coil
Kunci
Kotak
Ferrite
Bead
Kabel
Busi Battera
y
- +
6
memutar roller dynamometer atau pada proses ini dilakukannya pembebanan Setelah
gigi di posisikan gigi 3 maka handel gas di tarik sampai 4000 RPM setelah itu tarik
handel gas sampai 10000 RPM setelah itu lepaskan handel gas dan tahan lagi di
posisi 4000 RPM
2 Lihat pada monitor maka akan ditemukan data daya dan torsi hasil dari pengujian
dalam bentuk tabel angka dan grafik
3 Lakukan pengujian satu variasi 3 sampai 4 kali pengujian agar memperoleh data yang
akurat
242 Konsumsi Bahan Bakar
1 Pengambilan data dilakukan dengan pembebanan yang sama pada roller dynamometer
dan dengan di posisikannya gigi ke 3 Serta Pengambilan data dimulai dengan putaran
mesin 4000 ndash 7000 RPM
2 Mencatat waktu mesin dalam menghabiskan 15 ml bahan bakar dengan perpaduan
variasi bahan bakar putaran mesin dan ferrite bead
3 Mengulangi beberapa kali pengujian agar menemukan data yang akurat
4 Hasil pengambilan data konsumsi bahan bakar akan dikomparasikan dengan daya dan
torsi
3 HASIL DAN PEBAHASAN
31 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Premium
Gambar 4 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar premium
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
Tors
i (N
m)
Day
a (H
p)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferit
7
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara premium non ferrite bead dengan
premium dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh premium ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7024 rpm dan Torsi sebesar 702 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan premium non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7138 rpm dan
Torsi sebesar 7 Nm pada 5549 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar premium menghasilkan daya dan torsi yang lebih
besar dari pada bahan bakarpremium yang tidak memakai ferit pada sistem pengapiannya
Hal ini terjadi karenaPemakaian ferrite bead pada system pengapian menyebabkan listrik
lebih fokus sehingga pembakaran lebih sempurna
32 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan Dengan Bahan Bakar Pertalite
Gambar 5 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertalite
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertalite non ferrite dengan
pertalite dengan ferrite bead Hasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 65 HP pada 7040 rpm dan Torsi sebesar 698 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan pertalite non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7100 rpm dan Torsi
sebesar 695 Nm pada 5644 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar pertalite menghasilkan torsi yang lebih besar dari
bahan bakar pertalite yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
33 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferite
8
Gambar 6 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertamax non ferrite bead dengan
pertamax dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7202 rpm dan Torsi sebesar 721 Nm pada 5615 rpm sedangkan
perolehan pertamax non ferrite bead dengan Daya sebesar 66 HP pada 7120 rpm dan
Torsi sebesar 714 Nm pada 5584 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead
pada sistem pengapian dengan bahan bakar pertamax menghasilkan torsi yang lebih besar
dari bahan bakar pertamax yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
34 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)
Gambar 7 Grafik Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferrite
Daya Ferrite
Torsi No Ferrite
Torsi Ferrite
0020
0040
0060
0080
0100
0120
0140
0160
SF
C (
Kg
HP
h)
Putaran Mesin (Rpm)
Premium Non Ferrite
Premium Ferrite
Pertalite Non Ferrite
Pertalite Ferrite
Pertamax Non Ferrite
Pertamax Ferrite
9
Pada graifk diatas merupakan penjelasan antara perbandingan antara SFC dengan
putaran mesin maksud dari perbandingan tersebut merupakan efisiensi bahan bakar
terhadap daya terjadi pada saat putaran mesin ke berapa
Pertama nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Premium non ferrite
bead dengan Premium ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada premium ferrite
bead dengan 0095 KgHph pada 5500 rpm sedangkan premium non ferrite bead
diperoleh 0106 KgHph pada 5500 rpm jadi premium ferrite bead lebih efisien
dibanding premium non ferrite bead Nilai SFC tertinggi premium ferrite bead masih lebih
baik dengan perolehan 0110 KgHph pada 4500 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi
Premium non ferrite bead diperoleh 0135 KgHph pada 4000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Premium ferrite bead masih lebih effisien 13 dibanding Premium non ferrite
bead
kedua nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertalite non ferrite
bead dengan Pertalite ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertalite ferrite bead
dengan 0075 KgHph pada 5000 rpm sedangkan Pertalite non ferrite bead diperoleh 081
KgHph pada 5500 rpm jadi Pertalite ferrite bead lebih efisien dibanding Pertalite non
ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertalite ferrite bead masih lebih baik diperoleh 0091
KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertalite non ferrite bead
diperoleh 0098 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC tertinggi Pertalite
ferrite bead masih lebih effisien 105 dibanding Pertalite non ferrite bead
ketiga nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertamax non ferrite
dengan Pertamax ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertamax ferrite bead
dengan 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm sedangkan Pertamax non ferrite bead
diperoleh 075 KgHph pada 5000 rpm jadi Pertamax ferrite bead lebih efisien dibanding
Pertamax non ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih baik
diperoleh 0082 KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertamax
non ferrite bead diperoleh 0087 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih effisien 102 dibanding Pertamax non ferrite
bead
Jadi nilai SFC terhadap putaran mesin dengan perbandingan terbaik dari semua
jenis bahan bakar Dari data diatas kita ketahui SFC terendah di dapat oleh pertamax
ferrite bead sejumlah 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm dengan presentase
efisiensinya 102 Namun efisiensi tertinggi didapat oleh premium dengan efisiensi 13
10
sedangkan pertalite ferrite bead mendapat 104 persen Jadi pemakaian ferrite bead pada
sistem pengapian mesin berpengaruh terhadap SFC mesin
35 Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Gambar 8 Grafik Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Pada grafik diatas perbandingan peningkatan performa mesin dari semua bahan
bakar peningkatan daya hanya terjadi pada premium sebesar 15 sedangkanpada bahan
bakar yan lain tidak mengalami peningkatan Peningkatan torsi tertinggi terjadi pada baha
bakar pertamax sebesar 1 sedangkan premium sebesar 030 dan pertalite sebesar 050
Selanjutnya peningkatan efisiensi bahan bakar atau SFC tertinggi diperoleh bahan
bakar premium sebesar 13 sedangkan prertalite sebesar 105 dan pertamax sebesar
1020 Kemudian peningkatan percepatan waktu tertinggi diperoleh premium sebesar
28 sedangkan pertalite dan pertamax sebesar 22
4 PENUTUP
41 KESIMPULAN
Hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa
enggine pada motor bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan
pertamax dengan kesimpulan berikut ini
a Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemasangan ferrite bead pada
sistem pengapian motor berpengaruh pada performa engine
b Pengaruh ferrite bead pada performa mesin meliputi daya torsi kbbs dan akselerasi
mengalami persentase tertinggi terdapat pada kbbs kbbs tertinggi diperoleh bahan
bakar premium 13 disusul pertalite 105 dan pertamax 102
Daya p
rem
ium
15
0
To
rsi P
rem
ium
03
0
SF
C p
rem
ium
13
waktu
Pre
miu
m 28
0
Daya P
ert
alit
e 0
To
rsi P
ert
alit
e 05
0
SF
C P
ert
alit
e 105
0
wa
ktu
Pe
rta
lite 22
0
Daya
ert
am
ax 0
To
rsi P
ert
am
ax 1
SF
C P
ert
am
ax 102
0
waktu
Pert
am
ax 2
20
0
2
4
6
8
10
12
14
Bahan Bakar
Pers
en
tase (
)
11
c Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada daya daya
tertinggi diperoleh bahan bakar premium sebesar 15 sedangkan pada pertalite dan
pertamax daya tidak mengalami peningkatan
d Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada torsi torsi
tertinggi diperoleh bahan bakar pertamax sebesar 1 disusul pertalite 05 dan
premium 03
e Peningkatan performa mesin pada akselerasi tertinggi diperoleh bahan bakar
premium sebesar 28 disusul pertalite dan pertamax sebesar 22
42 SARAN
Setelah melakukan rangkaian metodologi penelitian sampai mendapatkan
kesimpulan ini penulis mempunyai beberapa saran yang dapat digunakan untuk proses
pengembangan penelitian selanjutnya yaitu
1 Melakukan analisa studi literatur agar proses penelitian mempunyai data yang lebih
objektif
2 Memperhatikan dengan seksama dalam mempersiapkan alat dan bahan agar dalam
melakukan proses penelitian dapat memperoleh data yang lebih akurat
3 Dalam proses pengujian bahan dapat dipastikan memperoleh data yang akurat dengan
mengulangi pengujian sampai beberapa kali agar ditemukan data yang akurat
4 Dalam melakukan pengembangan penelitian selaanjutnya dapat dilakukan penelitian
tentang pengaruh ferrite bead pada emisi gas buang dan melakukan eksperimen
pencampuran bahan ferrite untuk mendapatkan permebilitas yang tinggi sehingga
daya resistensinya lebih baik
PERSANTUNAN
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekah
rahmat dan hidanya-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tugas akhir dapat
terselesaikan Tugas Akhir berjudul ldquoPENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP
PERFORMA MESIN HONDA SUPRA FIT 100 CCldquo dapat diselesaikan atas dukungan dari
beberapa pihak Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
sebesar-besarnya kepada
1 Ir Sri Sunarjono MT PhD Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
12
2 Ir Subroto Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
3 Ir Sartono Purto MT Dosen pembimbing yang banyak memberikan ilmu waktu
dorongan serta arahan dalam proses bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini
4 Nur Aklis ST MT Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan
bimbingan serta motivasi selama masa kuliah
5 Bapak Ibu mas Nanang mas Arif Mas Sigit Usfi Ilham dan keluarga besar yang
telah memberikan hari - hari yang luar biasa serta dorsquoa dorongan untuk terus
mengenyam pendidikan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang
semata-mata untuk beribadah dan memperoleh ridho dari Allah SWT
6 Rencang ndash rencang Teknik Mesin FT UMS yang telah bahu membahu saling
mendukung dan gotong royong dalam proses menyelesaikan studi semoga mendapat
masa depan yang baik
7 Dan semua pihak yang telah membantu secara moral dan material yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu secara rinci semoga Allah SWT membalas kebaikan kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya I 2012rdquoAnalisa Karakteristik Induktor Toroid Pada Rangkaian Boost Converterrdquo
Final Project S-1 UI Jakarta
Aprinaldi 2014rdquoKaji Eksperimental Pengaruh modifikasi Kepala Silinder Terhadap
Campuran Bahan Bakar Udara (Air Fuel Ratio)rdquo Skripsi UB Bengkulu
Ardita S 2015rdquoPabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasanrdquo
PPET LIPI Bandung
Arends BPM dan Bareenschot B 1980Motor Bensin Erlangga Jakarta
Bambang W2013 rdquoKarakterisasi Termal MnZnFe2O4 Ferriterdquo PPF LIPI Tangerang
Firman K 2015rdquo Analysis Of Effect Using Heater and MagnetIn Fuel Lines On Performance
Of Spark-Ignition (SI) Four Stroke Enginerdquo Final Project S-1 UMS Surakarta
Fitzgerald AE David EH amp Grabel Arvin 1981 ldquoDasar- dasar Elektro Teknik (jilid 2)rdquo
Erlangga Jakarta
Ganesan V 2003 Internal Combustion Engine Second Edition Tata McGraw-
Hill New Delhi
Heywood JB 1998 Internal CombustionEngine Fundamentals Mc Graw HillIntNewYork
httpjurnaldinamikafileswordpresscom201211hendry1pdf
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta
3
a Bahan bakar yang digunakan dalam percobaan ini adalah bensin dengan angka
oktan 88 (premium) bensin dengan angka oktan 90 (petralite) bensin dengan oktan
nomor 92 (pertamax)
b Mesin yang digunakan sebagai penelitian adalah Honda Suprafit 100 cc
c Penelitian ini hanya dibahas tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa mesin
(torsi daya dan sfc) dan performa mesin standar dengan variasi bahan bakar
premium pertalite dan pertamax
d Penelitian ini dilakukan hanya pada gigi transmisi 3
e Ferrite bead yang digunakan dari pabrikan Kitagawa
2 METODE PENELITIAN
21 Diagram Alir Penelitian
Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
4
22 Alat Dan Bahan Penelitian
Alat Bahan
1 Stopwatch 1 Sepeda Motor Honda
2 Gelas Ukur Supraft 100 CC tahun 2006
3 Tachometer 2 Ferrite Bead Kitagawa
4 Dynamometer
23 Instalasi Pengujian Mesin (Engine Test)
Pada proses pengujian mesin akan dilakukan penelitian tentang Daya
Torsi dan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (KBBS) mesin dalam penelitian ini digunakan
beberapa variasi bahan bakar seperti premium pertalite dan pertamax dan ditambah
asesoris ferrite bead Data yang diperoleh merupakan hasil perbandingan performa mesin
dengan tidak menggunakan ferrite bead dan dengan menggunkan ferrite bead adapun
langkah ndash langkah instalasi alat-alat dengan objek sebagai berikut
a Melakukan Tune Up sepeda motor serta dilakukannya penggantian oli dan busi pada
mesin Dengan melakukan Tune Up di tujukan untuk mendapat performa mesin yang
standar pabrik
b Menempatkan sepeda motor pada dinamometer sepeda motor di cengkram erat agar
posisi roda depan tidak bergerak atau statis sedangkan roda belakang diberikan
pembebanan dinamometer untuk mengukur performa mesin
c Memasang kabel Tachometer ke high cable core pada Ignition Coil proses ini
digunakan untuk membaca putaran crankshaft dengan satuan Rotary Per Minute
(RPM)
d Memasang gelas ukur (Burrete) dengan selang yang di hubungkan ke dalam
karburasi Pemasangan ini ditujukan untuk memperoleh KBBS dipadukan dengan
Stopwatch dengan ketentuan bahan bakar yang digunakan adalah 15 ml
e Memasang Ferrite Bead pada high cable core pemasangan Ferrite Bead yang
berjumlah dua biji dipasang pada kabel busi dengan ketentuan 1 dekat dengan Ignition
Coil yang satunya dekat dengan Spark Plug (busi) Pada proses ini digunakan untuk
memperoleh data performa mesin dengan menggunkan ferrite bead sedangkan pada
data performa mesin tanpa ferrite bead tinggal melepaskan kedua ferrite bead dari
kabel busi
5
Gambar 2 Pemasangan Ferrite Bead Pada Kabel Busi
Gambar 3 rangkaian pemasangan ferrite bead pada sepeda motor supra fit 100 cc
f Menyalakan kipas pendingin ruang untuk memperoleh pendinginan yang ideal dan
mencegah mesin mengalami overheating
g Jika semua instalasi alat sudah selesai sepeda motor dinyalakan dengan tujuan untuk
memperoleh suhu kerja mesin yang ideal
h Menyalakan panel dinamometer dan layar komputer untuk memperoleh pembacaan
performa mesin
i Mengecek kembali oli rantai roda dan seluruh instalasi untuk memastikan proses
penelitian berjalan dengan baik
j Jika semua proses sudah dijalankan proses pengetesan performa mesin siap di mulai
k Proses pengambilan data performa mesin dilakukan dengan variasi bahan bakar
premium pertalite pertamax serta dengan menggunakan atau tanpa ferrite bead di
kabel busi dimana proses pengujian mengambil data dari 4000 sampai 7000 RPM dan
transmisi di posisikan ke gigi no 3
l Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Mototech Motocourse Technology Jl
Ringroad Selatan Kemasan Singosaren Bangutapan Bantul Yogyakarta Telp +62
274 65 363 03
24 Pengambilan Data
241 Power dan Torsi
1 Dalam pengambilan data Power dan Torsi sepeda motor dinyalakan sampai tercapai
suhu kerja mesin serta memposisikan transmisi ke posis gigi 3 sehingga roda
Busi C
D
I
Ignition
Coil
Kunci
Kotak
Ferrite
Bead
Kabel
Busi Battera
y
- +
6
memutar roller dynamometer atau pada proses ini dilakukannya pembebanan Setelah
gigi di posisikan gigi 3 maka handel gas di tarik sampai 4000 RPM setelah itu tarik
handel gas sampai 10000 RPM setelah itu lepaskan handel gas dan tahan lagi di
posisi 4000 RPM
2 Lihat pada monitor maka akan ditemukan data daya dan torsi hasil dari pengujian
dalam bentuk tabel angka dan grafik
3 Lakukan pengujian satu variasi 3 sampai 4 kali pengujian agar memperoleh data yang
akurat
242 Konsumsi Bahan Bakar
1 Pengambilan data dilakukan dengan pembebanan yang sama pada roller dynamometer
dan dengan di posisikannya gigi ke 3 Serta Pengambilan data dimulai dengan putaran
mesin 4000 ndash 7000 RPM
2 Mencatat waktu mesin dalam menghabiskan 15 ml bahan bakar dengan perpaduan
variasi bahan bakar putaran mesin dan ferrite bead
3 Mengulangi beberapa kali pengujian agar menemukan data yang akurat
4 Hasil pengambilan data konsumsi bahan bakar akan dikomparasikan dengan daya dan
torsi
3 HASIL DAN PEBAHASAN
31 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Premium
Gambar 4 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar premium
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
Tors
i (N
m)
Day
a (H
p)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferit
7
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara premium non ferrite bead dengan
premium dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh premium ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7024 rpm dan Torsi sebesar 702 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan premium non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7138 rpm dan
Torsi sebesar 7 Nm pada 5549 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar premium menghasilkan daya dan torsi yang lebih
besar dari pada bahan bakarpremium yang tidak memakai ferit pada sistem pengapiannya
Hal ini terjadi karenaPemakaian ferrite bead pada system pengapian menyebabkan listrik
lebih fokus sehingga pembakaran lebih sempurna
32 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan Dengan Bahan Bakar Pertalite
Gambar 5 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertalite
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertalite non ferrite dengan
pertalite dengan ferrite bead Hasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 65 HP pada 7040 rpm dan Torsi sebesar 698 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan pertalite non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7100 rpm dan Torsi
sebesar 695 Nm pada 5644 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar pertalite menghasilkan torsi yang lebih besar dari
bahan bakar pertalite yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
33 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferite
8
Gambar 6 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertamax non ferrite bead dengan
pertamax dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7202 rpm dan Torsi sebesar 721 Nm pada 5615 rpm sedangkan
perolehan pertamax non ferrite bead dengan Daya sebesar 66 HP pada 7120 rpm dan
Torsi sebesar 714 Nm pada 5584 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead
pada sistem pengapian dengan bahan bakar pertamax menghasilkan torsi yang lebih besar
dari bahan bakar pertamax yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
34 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)
Gambar 7 Grafik Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferrite
Daya Ferrite
Torsi No Ferrite
Torsi Ferrite
0020
0040
0060
0080
0100
0120
0140
0160
SF
C (
Kg
HP
h)
Putaran Mesin (Rpm)
Premium Non Ferrite
Premium Ferrite
Pertalite Non Ferrite
Pertalite Ferrite
Pertamax Non Ferrite
Pertamax Ferrite
9
Pada graifk diatas merupakan penjelasan antara perbandingan antara SFC dengan
putaran mesin maksud dari perbandingan tersebut merupakan efisiensi bahan bakar
terhadap daya terjadi pada saat putaran mesin ke berapa
Pertama nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Premium non ferrite
bead dengan Premium ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada premium ferrite
bead dengan 0095 KgHph pada 5500 rpm sedangkan premium non ferrite bead
diperoleh 0106 KgHph pada 5500 rpm jadi premium ferrite bead lebih efisien
dibanding premium non ferrite bead Nilai SFC tertinggi premium ferrite bead masih lebih
baik dengan perolehan 0110 KgHph pada 4500 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi
Premium non ferrite bead diperoleh 0135 KgHph pada 4000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Premium ferrite bead masih lebih effisien 13 dibanding Premium non ferrite
bead
kedua nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertalite non ferrite
bead dengan Pertalite ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertalite ferrite bead
dengan 0075 KgHph pada 5000 rpm sedangkan Pertalite non ferrite bead diperoleh 081
KgHph pada 5500 rpm jadi Pertalite ferrite bead lebih efisien dibanding Pertalite non
ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertalite ferrite bead masih lebih baik diperoleh 0091
KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertalite non ferrite bead
diperoleh 0098 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC tertinggi Pertalite
ferrite bead masih lebih effisien 105 dibanding Pertalite non ferrite bead
ketiga nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertamax non ferrite
dengan Pertamax ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertamax ferrite bead
dengan 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm sedangkan Pertamax non ferrite bead
diperoleh 075 KgHph pada 5000 rpm jadi Pertamax ferrite bead lebih efisien dibanding
Pertamax non ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih baik
diperoleh 0082 KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertamax
non ferrite bead diperoleh 0087 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih effisien 102 dibanding Pertamax non ferrite
bead
Jadi nilai SFC terhadap putaran mesin dengan perbandingan terbaik dari semua
jenis bahan bakar Dari data diatas kita ketahui SFC terendah di dapat oleh pertamax
ferrite bead sejumlah 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm dengan presentase
efisiensinya 102 Namun efisiensi tertinggi didapat oleh premium dengan efisiensi 13
10
sedangkan pertalite ferrite bead mendapat 104 persen Jadi pemakaian ferrite bead pada
sistem pengapian mesin berpengaruh terhadap SFC mesin
35 Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Gambar 8 Grafik Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Pada grafik diatas perbandingan peningkatan performa mesin dari semua bahan
bakar peningkatan daya hanya terjadi pada premium sebesar 15 sedangkanpada bahan
bakar yan lain tidak mengalami peningkatan Peningkatan torsi tertinggi terjadi pada baha
bakar pertamax sebesar 1 sedangkan premium sebesar 030 dan pertalite sebesar 050
Selanjutnya peningkatan efisiensi bahan bakar atau SFC tertinggi diperoleh bahan
bakar premium sebesar 13 sedangkan prertalite sebesar 105 dan pertamax sebesar
1020 Kemudian peningkatan percepatan waktu tertinggi diperoleh premium sebesar
28 sedangkan pertalite dan pertamax sebesar 22
4 PENUTUP
41 KESIMPULAN
Hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa
enggine pada motor bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan
pertamax dengan kesimpulan berikut ini
a Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemasangan ferrite bead pada
sistem pengapian motor berpengaruh pada performa engine
b Pengaruh ferrite bead pada performa mesin meliputi daya torsi kbbs dan akselerasi
mengalami persentase tertinggi terdapat pada kbbs kbbs tertinggi diperoleh bahan
bakar premium 13 disusul pertalite 105 dan pertamax 102
Daya p
rem
ium
15
0
To
rsi P
rem
ium
03
0
SF
C p
rem
ium
13
waktu
Pre
miu
m 28
0
Daya P
ert
alit
e 0
To
rsi P
ert
alit
e 05
0
SF
C P
ert
alit
e 105
0
wa
ktu
Pe
rta
lite 22
0
Daya
ert
am
ax 0
To
rsi P
ert
am
ax 1
SF
C P
ert
am
ax 102
0
waktu
Pert
am
ax 2
20
0
2
4
6
8
10
12
14
Bahan Bakar
Pers
en
tase (
)
11
c Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada daya daya
tertinggi diperoleh bahan bakar premium sebesar 15 sedangkan pada pertalite dan
pertamax daya tidak mengalami peningkatan
d Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada torsi torsi
tertinggi diperoleh bahan bakar pertamax sebesar 1 disusul pertalite 05 dan
premium 03
e Peningkatan performa mesin pada akselerasi tertinggi diperoleh bahan bakar
premium sebesar 28 disusul pertalite dan pertamax sebesar 22
42 SARAN
Setelah melakukan rangkaian metodologi penelitian sampai mendapatkan
kesimpulan ini penulis mempunyai beberapa saran yang dapat digunakan untuk proses
pengembangan penelitian selanjutnya yaitu
1 Melakukan analisa studi literatur agar proses penelitian mempunyai data yang lebih
objektif
2 Memperhatikan dengan seksama dalam mempersiapkan alat dan bahan agar dalam
melakukan proses penelitian dapat memperoleh data yang lebih akurat
3 Dalam proses pengujian bahan dapat dipastikan memperoleh data yang akurat dengan
mengulangi pengujian sampai beberapa kali agar ditemukan data yang akurat
4 Dalam melakukan pengembangan penelitian selaanjutnya dapat dilakukan penelitian
tentang pengaruh ferrite bead pada emisi gas buang dan melakukan eksperimen
pencampuran bahan ferrite untuk mendapatkan permebilitas yang tinggi sehingga
daya resistensinya lebih baik
PERSANTUNAN
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekah
rahmat dan hidanya-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tugas akhir dapat
terselesaikan Tugas Akhir berjudul ldquoPENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP
PERFORMA MESIN HONDA SUPRA FIT 100 CCldquo dapat diselesaikan atas dukungan dari
beberapa pihak Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
sebesar-besarnya kepada
1 Ir Sri Sunarjono MT PhD Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
12
2 Ir Subroto Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
3 Ir Sartono Purto MT Dosen pembimbing yang banyak memberikan ilmu waktu
dorongan serta arahan dalam proses bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini
4 Nur Aklis ST MT Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan
bimbingan serta motivasi selama masa kuliah
5 Bapak Ibu mas Nanang mas Arif Mas Sigit Usfi Ilham dan keluarga besar yang
telah memberikan hari - hari yang luar biasa serta dorsquoa dorongan untuk terus
mengenyam pendidikan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang
semata-mata untuk beribadah dan memperoleh ridho dari Allah SWT
6 Rencang ndash rencang Teknik Mesin FT UMS yang telah bahu membahu saling
mendukung dan gotong royong dalam proses menyelesaikan studi semoga mendapat
masa depan yang baik
7 Dan semua pihak yang telah membantu secara moral dan material yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu secara rinci semoga Allah SWT membalas kebaikan kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya I 2012rdquoAnalisa Karakteristik Induktor Toroid Pada Rangkaian Boost Converterrdquo
Final Project S-1 UI Jakarta
Aprinaldi 2014rdquoKaji Eksperimental Pengaruh modifikasi Kepala Silinder Terhadap
Campuran Bahan Bakar Udara (Air Fuel Ratio)rdquo Skripsi UB Bengkulu
Ardita S 2015rdquoPabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasanrdquo
PPET LIPI Bandung
Arends BPM dan Bareenschot B 1980Motor Bensin Erlangga Jakarta
Bambang W2013 rdquoKarakterisasi Termal MnZnFe2O4 Ferriterdquo PPF LIPI Tangerang
Firman K 2015rdquo Analysis Of Effect Using Heater and MagnetIn Fuel Lines On Performance
Of Spark-Ignition (SI) Four Stroke Enginerdquo Final Project S-1 UMS Surakarta
Fitzgerald AE David EH amp Grabel Arvin 1981 ldquoDasar- dasar Elektro Teknik (jilid 2)rdquo
Erlangga Jakarta
Ganesan V 2003 Internal Combustion Engine Second Edition Tata McGraw-
Hill New Delhi
Heywood JB 1998 Internal CombustionEngine Fundamentals Mc Graw HillIntNewYork
httpjurnaldinamikafileswordpresscom201211hendry1pdf
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta
4
22 Alat Dan Bahan Penelitian
Alat Bahan
1 Stopwatch 1 Sepeda Motor Honda
2 Gelas Ukur Supraft 100 CC tahun 2006
3 Tachometer 2 Ferrite Bead Kitagawa
4 Dynamometer
23 Instalasi Pengujian Mesin (Engine Test)
Pada proses pengujian mesin akan dilakukan penelitian tentang Daya
Torsi dan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (KBBS) mesin dalam penelitian ini digunakan
beberapa variasi bahan bakar seperti premium pertalite dan pertamax dan ditambah
asesoris ferrite bead Data yang diperoleh merupakan hasil perbandingan performa mesin
dengan tidak menggunakan ferrite bead dan dengan menggunkan ferrite bead adapun
langkah ndash langkah instalasi alat-alat dengan objek sebagai berikut
a Melakukan Tune Up sepeda motor serta dilakukannya penggantian oli dan busi pada
mesin Dengan melakukan Tune Up di tujukan untuk mendapat performa mesin yang
standar pabrik
b Menempatkan sepeda motor pada dinamometer sepeda motor di cengkram erat agar
posisi roda depan tidak bergerak atau statis sedangkan roda belakang diberikan
pembebanan dinamometer untuk mengukur performa mesin
c Memasang kabel Tachometer ke high cable core pada Ignition Coil proses ini
digunakan untuk membaca putaran crankshaft dengan satuan Rotary Per Minute
(RPM)
d Memasang gelas ukur (Burrete) dengan selang yang di hubungkan ke dalam
karburasi Pemasangan ini ditujukan untuk memperoleh KBBS dipadukan dengan
Stopwatch dengan ketentuan bahan bakar yang digunakan adalah 15 ml
e Memasang Ferrite Bead pada high cable core pemasangan Ferrite Bead yang
berjumlah dua biji dipasang pada kabel busi dengan ketentuan 1 dekat dengan Ignition
Coil yang satunya dekat dengan Spark Plug (busi) Pada proses ini digunakan untuk
memperoleh data performa mesin dengan menggunkan ferrite bead sedangkan pada
data performa mesin tanpa ferrite bead tinggal melepaskan kedua ferrite bead dari
kabel busi
5
Gambar 2 Pemasangan Ferrite Bead Pada Kabel Busi
Gambar 3 rangkaian pemasangan ferrite bead pada sepeda motor supra fit 100 cc
f Menyalakan kipas pendingin ruang untuk memperoleh pendinginan yang ideal dan
mencegah mesin mengalami overheating
g Jika semua instalasi alat sudah selesai sepeda motor dinyalakan dengan tujuan untuk
memperoleh suhu kerja mesin yang ideal
h Menyalakan panel dinamometer dan layar komputer untuk memperoleh pembacaan
performa mesin
i Mengecek kembali oli rantai roda dan seluruh instalasi untuk memastikan proses
penelitian berjalan dengan baik
j Jika semua proses sudah dijalankan proses pengetesan performa mesin siap di mulai
k Proses pengambilan data performa mesin dilakukan dengan variasi bahan bakar
premium pertalite pertamax serta dengan menggunakan atau tanpa ferrite bead di
kabel busi dimana proses pengujian mengambil data dari 4000 sampai 7000 RPM dan
transmisi di posisikan ke gigi no 3
l Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Mototech Motocourse Technology Jl
Ringroad Selatan Kemasan Singosaren Bangutapan Bantul Yogyakarta Telp +62
274 65 363 03
24 Pengambilan Data
241 Power dan Torsi
1 Dalam pengambilan data Power dan Torsi sepeda motor dinyalakan sampai tercapai
suhu kerja mesin serta memposisikan transmisi ke posis gigi 3 sehingga roda
Busi C
D
I
Ignition
Coil
Kunci
Kotak
Ferrite
Bead
Kabel
Busi Battera
y
- +
6
memutar roller dynamometer atau pada proses ini dilakukannya pembebanan Setelah
gigi di posisikan gigi 3 maka handel gas di tarik sampai 4000 RPM setelah itu tarik
handel gas sampai 10000 RPM setelah itu lepaskan handel gas dan tahan lagi di
posisi 4000 RPM
2 Lihat pada monitor maka akan ditemukan data daya dan torsi hasil dari pengujian
dalam bentuk tabel angka dan grafik
3 Lakukan pengujian satu variasi 3 sampai 4 kali pengujian agar memperoleh data yang
akurat
242 Konsumsi Bahan Bakar
1 Pengambilan data dilakukan dengan pembebanan yang sama pada roller dynamometer
dan dengan di posisikannya gigi ke 3 Serta Pengambilan data dimulai dengan putaran
mesin 4000 ndash 7000 RPM
2 Mencatat waktu mesin dalam menghabiskan 15 ml bahan bakar dengan perpaduan
variasi bahan bakar putaran mesin dan ferrite bead
3 Mengulangi beberapa kali pengujian agar menemukan data yang akurat
4 Hasil pengambilan data konsumsi bahan bakar akan dikomparasikan dengan daya dan
torsi
3 HASIL DAN PEBAHASAN
31 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Premium
Gambar 4 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar premium
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
Tors
i (N
m)
Day
a (H
p)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferit
7
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara premium non ferrite bead dengan
premium dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh premium ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7024 rpm dan Torsi sebesar 702 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan premium non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7138 rpm dan
Torsi sebesar 7 Nm pada 5549 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar premium menghasilkan daya dan torsi yang lebih
besar dari pada bahan bakarpremium yang tidak memakai ferit pada sistem pengapiannya
Hal ini terjadi karenaPemakaian ferrite bead pada system pengapian menyebabkan listrik
lebih fokus sehingga pembakaran lebih sempurna
32 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan Dengan Bahan Bakar Pertalite
Gambar 5 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertalite
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertalite non ferrite dengan
pertalite dengan ferrite bead Hasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 65 HP pada 7040 rpm dan Torsi sebesar 698 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan pertalite non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7100 rpm dan Torsi
sebesar 695 Nm pada 5644 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar pertalite menghasilkan torsi yang lebih besar dari
bahan bakar pertalite yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
33 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferite
8
Gambar 6 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertamax non ferrite bead dengan
pertamax dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7202 rpm dan Torsi sebesar 721 Nm pada 5615 rpm sedangkan
perolehan pertamax non ferrite bead dengan Daya sebesar 66 HP pada 7120 rpm dan
Torsi sebesar 714 Nm pada 5584 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead
pada sistem pengapian dengan bahan bakar pertamax menghasilkan torsi yang lebih besar
dari bahan bakar pertamax yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
34 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)
Gambar 7 Grafik Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferrite
Daya Ferrite
Torsi No Ferrite
Torsi Ferrite
0020
0040
0060
0080
0100
0120
0140
0160
SF
C (
Kg
HP
h)
Putaran Mesin (Rpm)
Premium Non Ferrite
Premium Ferrite
Pertalite Non Ferrite
Pertalite Ferrite
Pertamax Non Ferrite
Pertamax Ferrite
9
Pada graifk diatas merupakan penjelasan antara perbandingan antara SFC dengan
putaran mesin maksud dari perbandingan tersebut merupakan efisiensi bahan bakar
terhadap daya terjadi pada saat putaran mesin ke berapa
Pertama nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Premium non ferrite
bead dengan Premium ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada premium ferrite
bead dengan 0095 KgHph pada 5500 rpm sedangkan premium non ferrite bead
diperoleh 0106 KgHph pada 5500 rpm jadi premium ferrite bead lebih efisien
dibanding premium non ferrite bead Nilai SFC tertinggi premium ferrite bead masih lebih
baik dengan perolehan 0110 KgHph pada 4500 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi
Premium non ferrite bead diperoleh 0135 KgHph pada 4000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Premium ferrite bead masih lebih effisien 13 dibanding Premium non ferrite
bead
kedua nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertalite non ferrite
bead dengan Pertalite ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertalite ferrite bead
dengan 0075 KgHph pada 5000 rpm sedangkan Pertalite non ferrite bead diperoleh 081
KgHph pada 5500 rpm jadi Pertalite ferrite bead lebih efisien dibanding Pertalite non
ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertalite ferrite bead masih lebih baik diperoleh 0091
KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertalite non ferrite bead
diperoleh 0098 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC tertinggi Pertalite
ferrite bead masih lebih effisien 105 dibanding Pertalite non ferrite bead
ketiga nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertamax non ferrite
dengan Pertamax ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertamax ferrite bead
dengan 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm sedangkan Pertamax non ferrite bead
diperoleh 075 KgHph pada 5000 rpm jadi Pertamax ferrite bead lebih efisien dibanding
Pertamax non ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih baik
diperoleh 0082 KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertamax
non ferrite bead diperoleh 0087 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih effisien 102 dibanding Pertamax non ferrite
bead
Jadi nilai SFC terhadap putaran mesin dengan perbandingan terbaik dari semua
jenis bahan bakar Dari data diatas kita ketahui SFC terendah di dapat oleh pertamax
ferrite bead sejumlah 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm dengan presentase
efisiensinya 102 Namun efisiensi tertinggi didapat oleh premium dengan efisiensi 13
10
sedangkan pertalite ferrite bead mendapat 104 persen Jadi pemakaian ferrite bead pada
sistem pengapian mesin berpengaruh terhadap SFC mesin
35 Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Gambar 8 Grafik Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Pada grafik diatas perbandingan peningkatan performa mesin dari semua bahan
bakar peningkatan daya hanya terjadi pada premium sebesar 15 sedangkanpada bahan
bakar yan lain tidak mengalami peningkatan Peningkatan torsi tertinggi terjadi pada baha
bakar pertamax sebesar 1 sedangkan premium sebesar 030 dan pertalite sebesar 050
Selanjutnya peningkatan efisiensi bahan bakar atau SFC tertinggi diperoleh bahan
bakar premium sebesar 13 sedangkan prertalite sebesar 105 dan pertamax sebesar
1020 Kemudian peningkatan percepatan waktu tertinggi diperoleh premium sebesar
28 sedangkan pertalite dan pertamax sebesar 22
4 PENUTUP
41 KESIMPULAN
Hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa
enggine pada motor bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan
pertamax dengan kesimpulan berikut ini
a Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemasangan ferrite bead pada
sistem pengapian motor berpengaruh pada performa engine
b Pengaruh ferrite bead pada performa mesin meliputi daya torsi kbbs dan akselerasi
mengalami persentase tertinggi terdapat pada kbbs kbbs tertinggi diperoleh bahan
bakar premium 13 disusul pertalite 105 dan pertamax 102
Daya p
rem
ium
15
0
To
rsi P
rem
ium
03
0
SF
C p
rem
ium
13
waktu
Pre
miu
m 28
0
Daya P
ert
alit
e 0
To
rsi P
ert
alit
e 05
0
SF
C P
ert
alit
e 105
0
wa
ktu
Pe
rta
lite 22
0
Daya
ert
am
ax 0
To
rsi P
ert
am
ax 1
SF
C P
ert
am
ax 102
0
waktu
Pert
am
ax 2
20
0
2
4
6
8
10
12
14
Bahan Bakar
Pers
en
tase (
)
11
c Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada daya daya
tertinggi diperoleh bahan bakar premium sebesar 15 sedangkan pada pertalite dan
pertamax daya tidak mengalami peningkatan
d Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada torsi torsi
tertinggi diperoleh bahan bakar pertamax sebesar 1 disusul pertalite 05 dan
premium 03
e Peningkatan performa mesin pada akselerasi tertinggi diperoleh bahan bakar
premium sebesar 28 disusul pertalite dan pertamax sebesar 22
42 SARAN
Setelah melakukan rangkaian metodologi penelitian sampai mendapatkan
kesimpulan ini penulis mempunyai beberapa saran yang dapat digunakan untuk proses
pengembangan penelitian selanjutnya yaitu
1 Melakukan analisa studi literatur agar proses penelitian mempunyai data yang lebih
objektif
2 Memperhatikan dengan seksama dalam mempersiapkan alat dan bahan agar dalam
melakukan proses penelitian dapat memperoleh data yang lebih akurat
3 Dalam proses pengujian bahan dapat dipastikan memperoleh data yang akurat dengan
mengulangi pengujian sampai beberapa kali agar ditemukan data yang akurat
4 Dalam melakukan pengembangan penelitian selaanjutnya dapat dilakukan penelitian
tentang pengaruh ferrite bead pada emisi gas buang dan melakukan eksperimen
pencampuran bahan ferrite untuk mendapatkan permebilitas yang tinggi sehingga
daya resistensinya lebih baik
PERSANTUNAN
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekah
rahmat dan hidanya-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tugas akhir dapat
terselesaikan Tugas Akhir berjudul ldquoPENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP
PERFORMA MESIN HONDA SUPRA FIT 100 CCldquo dapat diselesaikan atas dukungan dari
beberapa pihak Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
sebesar-besarnya kepada
1 Ir Sri Sunarjono MT PhD Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
12
2 Ir Subroto Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
3 Ir Sartono Purto MT Dosen pembimbing yang banyak memberikan ilmu waktu
dorongan serta arahan dalam proses bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini
4 Nur Aklis ST MT Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan
bimbingan serta motivasi selama masa kuliah
5 Bapak Ibu mas Nanang mas Arif Mas Sigit Usfi Ilham dan keluarga besar yang
telah memberikan hari - hari yang luar biasa serta dorsquoa dorongan untuk terus
mengenyam pendidikan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang
semata-mata untuk beribadah dan memperoleh ridho dari Allah SWT
6 Rencang ndash rencang Teknik Mesin FT UMS yang telah bahu membahu saling
mendukung dan gotong royong dalam proses menyelesaikan studi semoga mendapat
masa depan yang baik
7 Dan semua pihak yang telah membantu secara moral dan material yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu secara rinci semoga Allah SWT membalas kebaikan kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya I 2012rdquoAnalisa Karakteristik Induktor Toroid Pada Rangkaian Boost Converterrdquo
Final Project S-1 UI Jakarta
Aprinaldi 2014rdquoKaji Eksperimental Pengaruh modifikasi Kepala Silinder Terhadap
Campuran Bahan Bakar Udara (Air Fuel Ratio)rdquo Skripsi UB Bengkulu
Ardita S 2015rdquoPabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasanrdquo
PPET LIPI Bandung
Arends BPM dan Bareenschot B 1980Motor Bensin Erlangga Jakarta
Bambang W2013 rdquoKarakterisasi Termal MnZnFe2O4 Ferriterdquo PPF LIPI Tangerang
Firman K 2015rdquo Analysis Of Effect Using Heater and MagnetIn Fuel Lines On Performance
Of Spark-Ignition (SI) Four Stroke Enginerdquo Final Project S-1 UMS Surakarta
Fitzgerald AE David EH amp Grabel Arvin 1981 ldquoDasar- dasar Elektro Teknik (jilid 2)rdquo
Erlangga Jakarta
Ganesan V 2003 Internal Combustion Engine Second Edition Tata McGraw-
Hill New Delhi
Heywood JB 1998 Internal CombustionEngine Fundamentals Mc Graw HillIntNewYork
httpjurnaldinamikafileswordpresscom201211hendry1pdf
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta
5
Gambar 2 Pemasangan Ferrite Bead Pada Kabel Busi
Gambar 3 rangkaian pemasangan ferrite bead pada sepeda motor supra fit 100 cc
f Menyalakan kipas pendingin ruang untuk memperoleh pendinginan yang ideal dan
mencegah mesin mengalami overheating
g Jika semua instalasi alat sudah selesai sepeda motor dinyalakan dengan tujuan untuk
memperoleh suhu kerja mesin yang ideal
h Menyalakan panel dinamometer dan layar komputer untuk memperoleh pembacaan
performa mesin
i Mengecek kembali oli rantai roda dan seluruh instalasi untuk memastikan proses
penelitian berjalan dengan baik
j Jika semua proses sudah dijalankan proses pengetesan performa mesin siap di mulai
k Proses pengambilan data performa mesin dilakukan dengan variasi bahan bakar
premium pertalite pertamax serta dengan menggunakan atau tanpa ferrite bead di
kabel busi dimana proses pengujian mengambil data dari 4000 sampai 7000 RPM dan
transmisi di posisikan ke gigi no 3
l Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Mototech Motocourse Technology Jl
Ringroad Selatan Kemasan Singosaren Bangutapan Bantul Yogyakarta Telp +62
274 65 363 03
24 Pengambilan Data
241 Power dan Torsi
1 Dalam pengambilan data Power dan Torsi sepeda motor dinyalakan sampai tercapai
suhu kerja mesin serta memposisikan transmisi ke posis gigi 3 sehingga roda
Busi C
D
I
Ignition
Coil
Kunci
Kotak
Ferrite
Bead
Kabel
Busi Battera
y
- +
6
memutar roller dynamometer atau pada proses ini dilakukannya pembebanan Setelah
gigi di posisikan gigi 3 maka handel gas di tarik sampai 4000 RPM setelah itu tarik
handel gas sampai 10000 RPM setelah itu lepaskan handel gas dan tahan lagi di
posisi 4000 RPM
2 Lihat pada monitor maka akan ditemukan data daya dan torsi hasil dari pengujian
dalam bentuk tabel angka dan grafik
3 Lakukan pengujian satu variasi 3 sampai 4 kali pengujian agar memperoleh data yang
akurat
242 Konsumsi Bahan Bakar
1 Pengambilan data dilakukan dengan pembebanan yang sama pada roller dynamometer
dan dengan di posisikannya gigi ke 3 Serta Pengambilan data dimulai dengan putaran
mesin 4000 ndash 7000 RPM
2 Mencatat waktu mesin dalam menghabiskan 15 ml bahan bakar dengan perpaduan
variasi bahan bakar putaran mesin dan ferrite bead
3 Mengulangi beberapa kali pengujian agar menemukan data yang akurat
4 Hasil pengambilan data konsumsi bahan bakar akan dikomparasikan dengan daya dan
torsi
3 HASIL DAN PEBAHASAN
31 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Premium
Gambar 4 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar premium
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
Tors
i (N
m)
Day
a (H
p)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferit
7
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara premium non ferrite bead dengan
premium dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh premium ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7024 rpm dan Torsi sebesar 702 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan premium non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7138 rpm dan
Torsi sebesar 7 Nm pada 5549 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar premium menghasilkan daya dan torsi yang lebih
besar dari pada bahan bakarpremium yang tidak memakai ferit pada sistem pengapiannya
Hal ini terjadi karenaPemakaian ferrite bead pada system pengapian menyebabkan listrik
lebih fokus sehingga pembakaran lebih sempurna
32 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan Dengan Bahan Bakar Pertalite
Gambar 5 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertalite
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertalite non ferrite dengan
pertalite dengan ferrite bead Hasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 65 HP pada 7040 rpm dan Torsi sebesar 698 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan pertalite non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7100 rpm dan Torsi
sebesar 695 Nm pada 5644 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar pertalite menghasilkan torsi yang lebih besar dari
bahan bakar pertalite yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
33 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferite
8
Gambar 6 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertamax non ferrite bead dengan
pertamax dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7202 rpm dan Torsi sebesar 721 Nm pada 5615 rpm sedangkan
perolehan pertamax non ferrite bead dengan Daya sebesar 66 HP pada 7120 rpm dan
Torsi sebesar 714 Nm pada 5584 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead
pada sistem pengapian dengan bahan bakar pertamax menghasilkan torsi yang lebih besar
dari bahan bakar pertamax yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
34 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)
Gambar 7 Grafik Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferrite
Daya Ferrite
Torsi No Ferrite
Torsi Ferrite
0020
0040
0060
0080
0100
0120
0140
0160
SF
C (
Kg
HP
h)
Putaran Mesin (Rpm)
Premium Non Ferrite
Premium Ferrite
Pertalite Non Ferrite
Pertalite Ferrite
Pertamax Non Ferrite
Pertamax Ferrite
9
Pada graifk diatas merupakan penjelasan antara perbandingan antara SFC dengan
putaran mesin maksud dari perbandingan tersebut merupakan efisiensi bahan bakar
terhadap daya terjadi pada saat putaran mesin ke berapa
Pertama nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Premium non ferrite
bead dengan Premium ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada premium ferrite
bead dengan 0095 KgHph pada 5500 rpm sedangkan premium non ferrite bead
diperoleh 0106 KgHph pada 5500 rpm jadi premium ferrite bead lebih efisien
dibanding premium non ferrite bead Nilai SFC tertinggi premium ferrite bead masih lebih
baik dengan perolehan 0110 KgHph pada 4500 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi
Premium non ferrite bead diperoleh 0135 KgHph pada 4000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Premium ferrite bead masih lebih effisien 13 dibanding Premium non ferrite
bead
kedua nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertalite non ferrite
bead dengan Pertalite ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertalite ferrite bead
dengan 0075 KgHph pada 5000 rpm sedangkan Pertalite non ferrite bead diperoleh 081
KgHph pada 5500 rpm jadi Pertalite ferrite bead lebih efisien dibanding Pertalite non
ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertalite ferrite bead masih lebih baik diperoleh 0091
KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertalite non ferrite bead
diperoleh 0098 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC tertinggi Pertalite
ferrite bead masih lebih effisien 105 dibanding Pertalite non ferrite bead
ketiga nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertamax non ferrite
dengan Pertamax ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertamax ferrite bead
dengan 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm sedangkan Pertamax non ferrite bead
diperoleh 075 KgHph pada 5000 rpm jadi Pertamax ferrite bead lebih efisien dibanding
Pertamax non ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih baik
diperoleh 0082 KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertamax
non ferrite bead diperoleh 0087 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih effisien 102 dibanding Pertamax non ferrite
bead
Jadi nilai SFC terhadap putaran mesin dengan perbandingan terbaik dari semua
jenis bahan bakar Dari data diatas kita ketahui SFC terendah di dapat oleh pertamax
ferrite bead sejumlah 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm dengan presentase
efisiensinya 102 Namun efisiensi tertinggi didapat oleh premium dengan efisiensi 13
10
sedangkan pertalite ferrite bead mendapat 104 persen Jadi pemakaian ferrite bead pada
sistem pengapian mesin berpengaruh terhadap SFC mesin
35 Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Gambar 8 Grafik Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Pada grafik diatas perbandingan peningkatan performa mesin dari semua bahan
bakar peningkatan daya hanya terjadi pada premium sebesar 15 sedangkanpada bahan
bakar yan lain tidak mengalami peningkatan Peningkatan torsi tertinggi terjadi pada baha
bakar pertamax sebesar 1 sedangkan premium sebesar 030 dan pertalite sebesar 050
Selanjutnya peningkatan efisiensi bahan bakar atau SFC tertinggi diperoleh bahan
bakar premium sebesar 13 sedangkan prertalite sebesar 105 dan pertamax sebesar
1020 Kemudian peningkatan percepatan waktu tertinggi diperoleh premium sebesar
28 sedangkan pertalite dan pertamax sebesar 22
4 PENUTUP
41 KESIMPULAN
Hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa
enggine pada motor bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan
pertamax dengan kesimpulan berikut ini
a Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemasangan ferrite bead pada
sistem pengapian motor berpengaruh pada performa engine
b Pengaruh ferrite bead pada performa mesin meliputi daya torsi kbbs dan akselerasi
mengalami persentase tertinggi terdapat pada kbbs kbbs tertinggi diperoleh bahan
bakar premium 13 disusul pertalite 105 dan pertamax 102
Daya p
rem
ium
15
0
To
rsi P
rem
ium
03
0
SF
C p
rem
ium
13
waktu
Pre
miu
m 28
0
Daya P
ert
alit
e 0
To
rsi P
ert
alit
e 05
0
SF
C P
ert
alit
e 105
0
wa
ktu
Pe
rta
lite 22
0
Daya
ert
am
ax 0
To
rsi P
ert
am
ax 1
SF
C P
ert
am
ax 102
0
waktu
Pert
am
ax 2
20
0
2
4
6
8
10
12
14
Bahan Bakar
Pers
en
tase (
)
11
c Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada daya daya
tertinggi diperoleh bahan bakar premium sebesar 15 sedangkan pada pertalite dan
pertamax daya tidak mengalami peningkatan
d Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada torsi torsi
tertinggi diperoleh bahan bakar pertamax sebesar 1 disusul pertalite 05 dan
premium 03
e Peningkatan performa mesin pada akselerasi tertinggi diperoleh bahan bakar
premium sebesar 28 disusul pertalite dan pertamax sebesar 22
42 SARAN
Setelah melakukan rangkaian metodologi penelitian sampai mendapatkan
kesimpulan ini penulis mempunyai beberapa saran yang dapat digunakan untuk proses
pengembangan penelitian selanjutnya yaitu
1 Melakukan analisa studi literatur agar proses penelitian mempunyai data yang lebih
objektif
2 Memperhatikan dengan seksama dalam mempersiapkan alat dan bahan agar dalam
melakukan proses penelitian dapat memperoleh data yang lebih akurat
3 Dalam proses pengujian bahan dapat dipastikan memperoleh data yang akurat dengan
mengulangi pengujian sampai beberapa kali agar ditemukan data yang akurat
4 Dalam melakukan pengembangan penelitian selaanjutnya dapat dilakukan penelitian
tentang pengaruh ferrite bead pada emisi gas buang dan melakukan eksperimen
pencampuran bahan ferrite untuk mendapatkan permebilitas yang tinggi sehingga
daya resistensinya lebih baik
PERSANTUNAN
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekah
rahmat dan hidanya-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tugas akhir dapat
terselesaikan Tugas Akhir berjudul ldquoPENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP
PERFORMA MESIN HONDA SUPRA FIT 100 CCldquo dapat diselesaikan atas dukungan dari
beberapa pihak Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
sebesar-besarnya kepada
1 Ir Sri Sunarjono MT PhD Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
12
2 Ir Subroto Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
3 Ir Sartono Purto MT Dosen pembimbing yang banyak memberikan ilmu waktu
dorongan serta arahan dalam proses bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini
4 Nur Aklis ST MT Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan
bimbingan serta motivasi selama masa kuliah
5 Bapak Ibu mas Nanang mas Arif Mas Sigit Usfi Ilham dan keluarga besar yang
telah memberikan hari - hari yang luar biasa serta dorsquoa dorongan untuk terus
mengenyam pendidikan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang
semata-mata untuk beribadah dan memperoleh ridho dari Allah SWT
6 Rencang ndash rencang Teknik Mesin FT UMS yang telah bahu membahu saling
mendukung dan gotong royong dalam proses menyelesaikan studi semoga mendapat
masa depan yang baik
7 Dan semua pihak yang telah membantu secara moral dan material yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu secara rinci semoga Allah SWT membalas kebaikan kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya I 2012rdquoAnalisa Karakteristik Induktor Toroid Pada Rangkaian Boost Converterrdquo
Final Project S-1 UI Jakarta
Aprinaldi 2014rdquoKaji Eksperimental Pengaruh modifikasi Kepala Silinder Terhadap
Campuran Bahan Bakar Udara (Air Fuel Ratio)rdquo Skripsi UB Bengkulu
Ardita S 2015rdquoPabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasanrdquo
PPET LIPI Bandung
Arends BPM dan Bareenschot B 1980Motor Bensin Erlangga Jakarta
Bambang W2013 rdquoKarakterisasi Termal MnZnFe2O4 Ferriterdquo PPF LIPI Tangerang
Firman K 2015rdquo Analysis Of Effect Using Heater and MagnetIn Fuel Lines On Performance
Of Spark-Ignition (SI) Four Stroke Enginerdquo Final Project S-1 UMS Surakarta
Fitzgerald AE David EH amp Grabel Arvin 1981 ldquoDasar- dasar Elektro Teknik (jilid 2)rdquo
Erlangga Jakarta
Ganesan V 2003 Internal Combustion Engine Second Edition Tata McGraw-
Hill New Delhi
Heywood JB 1998 Internal CombustionEngine Fundamentals Mc Graw HillIntNewYork
httpjurnaldinamikafileswordpresscom201211hendry1pdf
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta
6
memutar roller dynamometer atau pada proses ini dilakukannya pembebanan Setelah
gigi di posisikan gigi 3 maka handel gas di tarik sampai 4000 RPM setelah itu tarik
handel gas sampai 10000 RPM setelah itu lepaskan handel gas dan tahan lagi di
posisi 4000 RPM
2 Lihat pada monitor maka akan ditemukan data daya dan torsi hasil dari pengujian
dalam bentuk tabel angka dan grafik
3 Lakukan pengujian satu variasi 3 sampai 4 kali pengujian agar memperoleh data yang
akurat
242 Konsumsi Bahan Bakar
1 Pengambilan data dilakukan dengan pembebanan yang sama pada roller dynamometer
dan dengan di posisikannya gigi ke 3 Serta Pengambilan data dimulai dengan putaran
mesin 4000 ndash 7000 RPM
2 Mencatat waktu mesin dalam menghabiskan 15 ml bahan bakar dengan perpaduan
variasi bahan bakar putaran mesin dan ferrite bead
3 Mengulangi beberapa kali pengujian agar menemukan data yang akurat
4 Hasil pengambilan data konsumsi bahan bakar akan dikomparasikan dengan daya dan
torsi
3 HASIL DAN PEBAHASAN
31 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Premium
Gambar 4 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar premium
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
Tors
i (N
m)
Day
a (H
p)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferit
7
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara premium non ferrite bead dengan
premium dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh premium ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7024 rpm dan Torsi sebesar 702 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan premium non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7138 rpm dan
Torsi sebesar 7 Nm pada 5549 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar premium menghasilkan daya dan torsi yang lebih
besar dari pada bahan bakarpremium yang tidak memakai ferit pada sistem pengapiannya
Hal ini terjadi karenaPemakaian ferrite bead pada system pengapian menyebabkan listrik
lebih fokus sehingga pembakaran lebih sempurna
32 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan Dengan Bahan Bakar Pertalite
Gambar 5 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertalite
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertalite non ferrite dengan
pertalite dengan ferrite bead Hasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 65 HP pada 7040 rpm dan Torsi sebesar 698 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan pertalite non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7100 rpm dan Torsi
sebesar 695 Nm pada 5644 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar pertalite menghasilkan torsi yang lebih besar dari
bahan bakar pertalite yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
33 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferite
8
Gambar 6 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertamax non ferrite bead dengan
pertamax dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7202 rpm dan Torsi sebesar 721 Nm pada 5615 rpm sedangkan
perolehan pertamax non ferrite bead dengan Daya sebesar 66 HP pada 7120 rpm dan
Torsi sebesar 714 Nm pada 5584 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead
pada sistem pengapian dengan bahan bakar pertamax menghasilkan torsi yang lebih besar
dari bahan bakar pertamax yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
34 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)
Gambar 7 Grafik Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferrite
Daya Ferrite
Torsi No Ferrite
Torsi Ferrite
0020
0040
0060
0080
0100
0120
0140
0160
SF
C (
Kg
HP
h)
Putaran Mesin (Rpm)
Premium Non Ferrite
Premium Ferrite
Pertalite Non Ferrite
Pertalite Ferrite
Pertamax Non Ferrite
Pertamax Ferrite
9
Pada graifk diatas merupakan penjelasan antara perbandingan antara SFC dengan
putaran mesin maksud dari perbandingan tersebut merupakan efisiensi bahan bakar
terhadap daya terjadi pada saat putaran mesin ke berapa
Pertama nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Premium non ferrite
bead dengan Premium ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada premium ferrite
bead dengan 0095 KgHph pada 5500 rpm sedangkan premium non ferrite bead
diperoleh 0106 KgHph pada 5500 rpm jadi premium ferrite bead lebih efisien
dibanding premium non ferrite bead Nilai SFC tertinggi premium ferrite bead masih lebih
baik dengan perolehan 0110 KgHph pada 4500 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi
Premium non ferrite bead diperoleh 0135 KgHph pada 4000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Premium ferrite bead masih lebih effisien 13 dibanding Premium non ferrite
bead
kedua nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertalite non ferrite
bead dengan Pertalite ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertalite ferrite bead
dengan 0075 KgHph pada 5000 rpm sedangkan Pertalite non ferrite bead diperoleh 081
KgHph pada 5500 rpm jadi Pertalite ferrite bead lebih efisien dibanding Pertalite non
ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertalite ferrite bead masih lebih baik diperoleh 0091
KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertalite non ferrite bead
diperoleh 0098 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC tertinggi Pertalite
ferrite bead masih lebih effisien 105 dibanding Pertalite non ferrite bead
ketiga nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertamax non ferrite
dengan Pertamax ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertamax ferrite bead
dengan 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm sedangkan Pertamax non ferrite bead
diperoleh 075 KgHph pada 5000 rpm jadi Pertamax ferrite bead lebih efisien dibanding
Pertamax non ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih baik
diperoleh 0082 KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertamax
non ferrite bead diperoleh 0087 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih effisien 102 dibanding Pertamax non ferrite
bead
Jadi nilai SFC terhadap putaran mesin dengan perbandingan terbaik dari semua
jenis bahan bakar Dari data diatas kita ketahui SFC terendah di dapat oleh pertamax
ferrite bead sejumlah 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm dengan presentase
efisiensinya 102 Namun efisiensi tertinggi didapat oleh premium dengan efisiensi 13
10
sedangkan pertalite ferrite bead mendapat 104 persen Jadi pemakaian ferrite bead pada
sistem pengapian mesin berpengaruh terhadap SFC mesin
35 Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Gambar 8 Grafik Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Pada grafik diatas perbandingan peningkatan performa mesin dari semua bahan
bakar peningkatan daya hanya terjadi pada premium sebesar 15 sedangkanpada bahan
bakar yan lain tidak mengalami peningkatan Peningkatan torsi tertinggi terjadi pada baha
bakar pertamax sebesar 1 sedangkan premium sebesar 030 dan pertalite sebesar 050
Selanjutnya peningkatan efisiensi bahan bakar atau SFC tertinggi diperoleh bahan
bakar premium sebesar 13 sedangkan prertalite sebesar 105 dan pertamax sebesar
1020 Kemudian peningkatan percepatan waktu tertinggi diperoleh premium sebesar
28 sedangkan pertalite dan pertamax sebesar 22
4 PENUTUP
41 KESIMPULAN
Hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa
enggine pada motor bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan
pertamax dengan kesimpulan berikut ini
a Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemasangan ferrite bead pada
sistem pengapian motor berpengaruh pada performa engine
b Pengaruh ferrite bead pada performa mesin meliputi daya torsi kbbs dan akselerasi
mengalami persentase tertinggi terdapat pada kbbs kbbs tertinggi diperoleh bahan
bakar premium 13 disusul pertalite 105 dan pertamax 102
Daya p
rem
ium
15
0
To
rsi P
rem
ium
03
0
SF
C p
rem
ium
13
waktu
Pre
miu
m 28
0
Daya P
ert
alit
e 0
To
rsi P
ert
alit
e 05
0
SF
C P
ert
alit
e 105
0
wa
ktu
Pe
rta
lite 22
0
Daya
ert
am
ax 0
To
rsi P
ert
am
ax 1
SF
C P
ert
am
ax 102
0
waktu
Pert
am
ax 2
20
0
2
4
6
8
10
12
14
Bahan Bakar
Pers
en
tase (
)
11
c Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada daya daya
tertinggi diperoleh bahan bakar premium sebesar 15 sedangkan pada pertalite dan
pertamax daya tidak mengalami peningkatan
d Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada torsi torsi
tertinggi diperoleh bahan bakar pertamax sebesar 1 disusul pertalite 05 dan
premium 03
e Peningkatan performa mesin pada akselerasi tertinggi diperoleh bahan bakar
premium sebesar 28 disusul pertalite dan pertamax sebesar 22
42 SARAN
Setelah melakukan rangkaian metodologi penelitian sampai mendapatkan
kesimpulan ini penulis mempunyai beberapa saran yang dapat digunakan untuk proses
pengembangan penelitian selanjutnya yaitu
1 Melakukan analisa studi literatur agar proses penelitian mempunyai data yang lebih
objektif
2 Memperhatikan dengan seksama dalam mempersiapkan alat dan bahan agar dalam
melakukan proses penelitian dapat memperoleh data yang lebih akurat
3 Dalam proses pengujian bahan dapat dipastikan memperoleh data yang akurat dengan
mengulangi pengujian sampai beberapa kali agar ditemukan data yang akurat
4 Dalam melakukan pengembangan penelitian selaanjutnya dapat dilakukan penelitian
tentang pengaruh ferrite bead pada emisi gas buang dan melakukan eksperimen
pencampuran bahan ferrite untuk mendapatkan permebilitas yang tinggi sehingga
daya resistensinya lebih baik
PERSANTUNAN
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekah
rahmat dan hidanya-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tugas akhir dapat
terselesaikan Tugas Akhir berjudul ldquoPENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP
PERFORMA MESIN HONDA SUPRA FIT 100 CCldquo dapat diselesaikan atas dukungan dari
beberapa pihak Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
sebesar-besarnya kepada
1 Ir Sri Sunarjono MT PhD Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
12
2 Ir Subroto Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
3 Ir Sartono Purto MT Dosen pembimbing yang banyak memberikan ilmu waktu
dorongan serta arahan dalam proses bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini
4 Nur Aklis ST MT Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan
bimbingan serta motivasi selama masa kuliah
5 Bapak Ibu mas Nanang mas Arif Mas Sigit Usfi Ilham dan keluarga besar yang
telah memberikan hari - hari yang luar biasa serta dorsquoa dorongan untuk terus
mengenyam pendidikan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang
semata-mata untuk beribadah dan memperoleh ridho dari Allah SWT
6 Rencang ndash rencang Teknik Mesin FT UMS yang telah bahu membahu saling
mendukung dan gotong royong dalam proses menyelesaikan studi semoga mendapat
masa depan yang baik
7 Dan semua pihak yang telah membantu secara moral dan material yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu secara rinci semoga Allah SWT membalas kebaikan kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya I 2012rdquoAnalisa Karakteristik Induktor Toroid Pada Rangkaian Boost Converterrdquo
Final Project S-1 UI Jakarta
Aprinaldi 2014rdquoKaji Eksperimental Pengaruh modifikasi Kepala Silinder Terhadap
Campuran Bahan Bakar Udara (Air Fuel Ratio)rdquo Skripsi UB Bengkulu
Ardita S 2015rdquoPabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasanrdquo
PPET LIPI Bandung
Arends BPM dan Bareenschot B 1980Motor Bensin Erlangga Jakarta
Bambang W2013 rdquoKarakterisasi Termal MnZnFe2O4 Ferriterdquo PPF LIPI Tangerang
Firman K 2015rdquo Analysis Of Effect Using Heater and MagnetIn Fuel Lines On Performance
Of Spark-Ignition (SI) Four Stroke Enginerdquo Final Project S-1 UMS Surakarta
Fitzgerald AE David EH amp Grabel Arvin 1981 ldquoDasar- dasar Elektro Teknik (jilid 2)rdquo
Erlangga Jakarta
Ganesan V 2003 Internal Combustion Engine Second Edition Tata McGraw-
Hill New Delhi
Heywood JB 1998 Internal CombustionEngine Fundamentals Mc Graw HillIntNewYork
httpjurnaldinamikafileswordpresscom201211hendry1pdf
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta
7
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara premium non ferrite bead dengan
premium dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh premium ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7024 rpm dan Torsi sebesar 702 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan premium non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7138 rpm dan
Torsi sebesar 7 Nm pada 5549 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar premium menghasilkan daya dan torsi yang lebih
besar dari pada bahan bakarpremium yang tidak memakai ferit pada sistem pengapiannya
Hal ini terjadi karenaPemakaian ferrite bead pada system pengapian menyebabkan listrik
lebih fokus sehingga pembakaran lebih sempurna
32 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan Dengan Bahan Bakar Pertalite
Gambar 5 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertalite
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertalite non ferrite dengan
pertalite dengan ferrite bead Hasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 65 HP pada 7040 rpm dan Torsi sebesar 698 Nm pada 5669 rpm sedangkan
perolehan pertalite non ferrite bead dengan Daya sebesar 65 HP pada 7100 rpm dan Torsi
sebesar 695 Nm pada 5644 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead pada
sistem pengapian dengan bahan bakar pertalite menghasilkan torsi yang lebih besar dari
bahan bakar pertalite yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
33 Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferit
Daya Ferit
Torsi No Ferit
Torsi Ferite
8
Gambar 6 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertamax non ferrite bead dengan
pertamax dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7202 rpm dan Torsi sebesar 721 Nm pada 5615 rpm sedangkan
perolehan pertamax non ferrite bead dengan Daya sebesar 66 HP pada 7120 rpm dan
Torsi sebesar 714 Nm pada 5584 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead
pada sistem pengapian dengan bahan bakar pertamax menghasilkan torsi yang lebih besar
dari bahan bakar pertamax yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
34 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)
Gambar 7 Grafik Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferrite
Daya Ferrite
Torsi No Ferrite
Torsi Ferrite
0020
0040
0060
0080
0100
0120
0140
0160
SF
C (
Kg
HP
h)
Putaran Mesin (Rpm)
Premium Non Ferrite
Premium Ferrite
Pertalite Non Ferrite
Pertalite Ferrite
Pertamax Non Ferrite
Pertamax Ferrite
9
Pada graifk diatas merupakan penjelasan antara perbandingan antara SFC dengan
putaran mesin maksud dari perbandingan tersebut merupakan efisiensi bahan bakar
terhadap daya terjadi pada saat putaran mesin ke berapa
Pertama nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Premium non ferrite
bead dengan Premium ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada premium ferrite
bead dengan 0095 KgHph pada 5500 rpm sedangkan premium non ferrite bead
diperoleh 0106 KgHph pada 5500 rpm jadi premium ferrite bead lebih efisien
dibanding premium non ferrite bead Nilai SFC tertinggi premium ferrite bead masih lebih
baik dengan perolehan 0110 KgHph pada 4500 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi
Premium non ferrite bead diperoleh 0135 KgHph pada 4000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Premium ferrite bead masih lebih effisien 13 dibanding Premium non ferrite
bead
kedua nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertalite non ferrite
bead dengan Pertalite ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertalite ferrite bead
dengan 0075 KgHph pada 5000 rpm sedangkan Pertalite non ferrite bead diperoleh 081
KgHph pada 5500 rpm jadi Pertalite ferrite bead lebih efisien dibanding Pertalite non
ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertalite ferrite bead masih lebih baik diperoleh 0091
KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertalite non ferrite bead
diperoleh 0098 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC tertinggi Pertalite
ferrite bead masih lebih effisien 105 dibanding Pertalite non ferrite bead
ketiga nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertamax non ferrite
dengan Pertamax ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertamax ferrite bead
dengan 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm sedangkan Pertamax non ferrite bead
diperoleh 075 KgHph pada 5000 rpm jadi Pertamax ferrite bead lebih efisien dibanding
Pertamax non ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih baik
diperoleh 0082 KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertamax
non ferrite bead diperoleh 0087 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih effisien 102 dibanding Pertamax non ferrite
bead
Jadi nilai SFC terhadap putaran mesin dengan perbandingan terbaik dari semua
jenis bahan bakar Dari data diatas kita ketahui SFC terendah di dapat oleh pertamax
ferrite bead sejumlah 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm dengan presentase
efisiensinya 102 Namun efisiensi tertinggi didapat oleh premium dengan efisiensi 13
10
sedangkan pertalite ferrite bead mendapat 104 persen Jadi pemakaian ferrite bead pada
sistem pengapian mesin berpengaruh terhadap SFC mesin
35 Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Gambar 8 Grafik Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Pada grafik diatas perbandingan peningkatan performa mesin dari semua bahan
bakar peningkatan daya hanya terjadi pada premium sebesar 15 sedangkanpada bahan
bakar yan lain tidak mengalami peningkatan Peningkatan torsi tertinggi terjadi pada baha
bakar pertamax sebesar 1 sedangkan premium sebesar 030 dan pertalite sebesar 050
Selanjutnya peningkatan efisiensi bahan bakar atau SFC tertinggi diperoleh bahan
bakar premium sebesar 13 sedangkan prertalite sebesar 105 dan pertamax sebesar
1020 Kemudian peningkatan percepatan waktu tertinggi diperoleh premium sebesar
28 sedangkan pertalite dan pertamax sebesar 22
4 PENUTUP
41 KESIMPULAN
Hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa
enggine pada motor bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan
pertamax dengan kesimpulan berikut ini
a Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemasangan ferrite bead pada
sistem pengapian motor berpengaruh pada performa engine
b Pengaruh ferrite bead pada performa mesin meliputi daya torsi kbbs dan akselerasi
mengalami persentase tertinggi terdapat pada kbbs kbbs tertinggi diperoleh bahan
bakar premium 13 disusul pertalite 105 dan pertamax 102
Daya p
rem
ium
15
0
To
rsi P
rem
ium
03
0
SF
C p
rem
ium
13
waktu
Pre
miu
m 28
0
Daya P
ert
alit
e 0
To
rsi P
ert
alit
e 05
0
SF
C P
ert
alit
e 105
0
wa
ktu
Pe
rta
lite 22
0
Daya
ert
am
ax 0
To
rsi P
ert
am
ax 1
SF
C P
ert
am
ax 102
0
waktu
Pert
am
ax 2
20
0
2
4
6
8
10
12
14
Bahan Bakar
Pers
en
tase (
)
11
c Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada daya daya
tertinggi diperoleh bahan bakar premium sebesar 15 sedangkan pada pertalite dan
pertamax daya tidak mengalami peningkatan
d Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada torsi torsi
tertinggi diperoleh bahan bakar pertamax sebesar 1 disusul pertalite 05 dan
premium 03
e Peningkatan performa mesin pada akselerasi tertinggi diperoleh bahan bakar
premium sebesar 28 disusul pertalite dan pertamax sebesar 22
42 SARAN
Setelah melakukan rangkaian metodologi penelitian sampai mendapatkan
kesimpulan ini penulis mempunyai beberapa saran yang dapat digunakan untuk proses
pengembangan penelitian selanjutnya yaitu
1 Melakukan analisa studi literatur agar proses penelitian mempunyai data yang lebih
objektif
2 Memperhatikan dengan seksama dalam mempersiapkan alat dan bahan agar dalam
melakukan proses penelitian dapat memperoleh data yang lebih akurat
3 Dalam proses pengujian bahan dapat dipastikan memperoleh data yang akurat dengan
mengulangi pengujian sampai beberapa kali agar ditemukan data yang akurat
4 Dalam melakukan pengembangan penelitian selaanjutnya dapat dilakukan penelitian
tentang pengaruh ferrite bead pada emisi gas buang dan melakukan eksperimen
pencampuran bahan ferrite untuk mendapatkan permebilitas yang tinggi sehingga
daya resistensinya lebih baik
PERSANTUNAN
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekah
rahmat dan hidanya-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tugas akhir dapat
terselesaikan Tugas Akhir berjudul ldquoPENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP
PERFORMA MESIN HONDA SUPRA FIT 100 CCldquo dapat diselesaikan atas dukungan dari
beberapa pihak Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
sebesar-besarnya kepada
1 Ir Sri Sunarjono MT PhD Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
12
2 Ir Subroto Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
3 Ir Sartono Purto MT Dosen pembimbing yang banyak memberikan ilmu waktu
dorongan serta arahan dalam proses bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini
4 Nur Aklis ST MT Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan
bimbingan serta motivasi selama masa kuliah
5 Bapak Ibu mas Nanang mas Arif Mas Sigit Usfi Ilham dan keluarga besar yang
telah memberikan hari - hari yang luar biasa serta dorsquoa dorongan untuk terus
mengenyam pendidikan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang
semata-mata untuk beribadah dan memperoleh ridho dari Allah SWT
6 Rencang ndash rencang Teknik Mesin FT UMS yang telah bahu membahu saling
mendukung dan gotong royong dalam proses menyelesaikan studi semoga mendapat
masa depan yang baik
7 Dan semua pihak yang telah membantu secara moral dan material yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu secara rinci semoga Allah SWT membalas kebaikan kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya I 2012rdquoAnalisa Karakteristik Induktor Toroid Pada Rangkaian Boost Converterrdquo
Final Project S-1 UI Jakarta
Aprinaldi 2014rdquoKaji Eksperimental Pengaruh modifikasi Kepala Silinder Terhadap
Campuran Bahan Bakar Udara (Air Fuel Ratio)rdquo Skripsi UB Bengkulu
Ardita S 2015rdquoPabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasanrdquo
PPET LIPI Bandung
Arends BPM dan Bareenschot B 1980Motor Bensin Erlangga Jakarta
Bambang W2013 rdquoKarakterisasi Termal MnZnFe2O4 Ferriterdquo PPF LIPI Tangerang
Firman K 2015rdquo Analysis Of Effect Using Heater and MagnetIn Fuel Lines On Performance
Of Spark-Ignition (SI) Four Stroke Enginerdquo Final Project S-1 UMS Surakarta
Fitzgerald AE David EH amp Grabel Arvin 1981 ldquoDasar- dasar Elektro Teknik (jilid 2)rdquo
Erlangga Jakarta
Ganesan V 2003 Internal Combustion Engine Second Edition Tata McGraw-
Hill New Delhi
Heywood JB 1998 Internal CombustionEngine Fundamentals Mc Graw HillIntNewYork
httpjurnaldinamikafileswordpresscom201211hendry1pdf
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta
8
Gambar 6 Grafik Daya dan Torsi Yang Dihasilkan dengan Bahan Bakar Pertamax
Dari grafik di atas menjelaskan tentang daya dan torsi terhadap putaran mesin
(Rotary Per Minute)(rpm) Dalam perbandingan antara pertamax non ferrite bead dengan
pertamax dengan ferrite beadHasil tertinggi diperoleh pertalite ferrite bead dengan Daya
sebesar 66 HP pada 7202 rpm dan Torsi sebesar 721 Nm pada 5615 rpm sedangkan
perolehan pertamax non ferrite bead dengan Daya sebesar 66 HP pada 7120 rpm dan
Torsi sebesar 714 Nm pada 5584 Rpm dari hasil data tersebut penggunaan ferrite bead
pada sistem pengapian dengan bahan bakar pertamax menghasilkan torsi yang lebih besar
dari bahan bakar pertamax yang tidak memakai ferrite bead pada sistem pengapiannya
34 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)
Gambar 7 Grafik Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
To
rsi (N
m)
Daya (
Hp
)
Putaran Mesin (Rpm)
Daya No Ferrite
Daya Ferrite
Torsi No Ferrite
Torsi Ferrite
0020
0040
0060
0080
0100
0120
0140
0160
SF
C (
Kg
HP
h)
Putaran Mesin (Rpm)
Premium Non Ferrite
Premium Ferrite
Pertalite Non Ferrite
Pertalite Ferrite
Pertamax Non Ferrite
Pertamax Ferrite
9
Pada graifk diatas merupakan penjelasan antara perbandingan antara SFC dengan
putaran mesin maksud dari perbandingan tersebut merupakan efisiensi bahan bakar
terhadap daya terjadi pada saat putaran mesin ke berapa
Pertama nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Premium non ferrite
bead dengan Premium ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada premium ferrite
bead dengan 0095 KgHph pada 5500 rpm sedangkan premium non ferrite bead
diperoleh 0106 KgHph pada 5500 rpm jadi premium ferrite bead lebih efisien
dibanding premium non ferrite bead Nilai SFC tertinggi premium ferrite bead masih lebih
baik dengan perolehan 0110 KgHph pada 4500 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi
Premium non ferrite bead diperoleh 0135 KgHph pada 4000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Premium ferrite bead masih lebih effisien 13 dibanding Premium non ferrite
bead
kedua nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertalite non ferrite
bead dengan Pertalite ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertalite ferrite bead
dengan 0075 KgHph pada 5000 rpm sedangkan Pertalite non ferrite bead diperoleh 081
KgHph pada 5500 rpm jadi Pertalite ferrite bead lebih efisien dibanding Pertalite non
ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertalite ferrite bead masih lebih baik diperoleh 0091
KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertalite non ferrite bead
diperoleh 0098 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC tertinggi Pertalite
ferrite bead masih lebih effisien 105 dibanding Pertalite non ferrite bead
ketiga nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertamax non ferrite
dengan Pertamax ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertamax ferrite bead
dengan 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm sedangkan Pertamax non ferrite bead
diperoleh 075 KgHph pada 5000 rpm jadi Pertamax ferrite bead lebih efisien dibanding
Pertamax non ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih baik
diperoleh 0082 KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertamax
non ferrite bead diperoleh 0087 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih effisien 102 dibanding Pertamax non ferrite
bead
Jadi nilai SFC terhadap putaran mesin dengan perbandingan terbaik dari semua
jenis bahan bakar Dari data diatas kita ketahui SFC terendah di dapat oleh pertamax
ferrite bead sejumlah 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm dengan presentase
efisiensinya 102 Namun efisiensi tertinggi didapat oleh premium dengan efisiensi 13
10
sedangkan pertalite ferrite bead mendapat 104 persen Jadi pemakaian ferrite bead pada
sistem pengapian mesin berpengaruh terhadap SFC mesin
35 Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Gambar 8 Grafik Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Pada grafik diatas perbandingan peningkatan performa mesin dari semua bahan
bakar peningkatan daya hanya terjadi pada premium sebesar 15 sedangkanpada bahan
bakar yan lain tidak mengalami peningkatan Peningkatan torsi tertinggi terjadi pada baha
bakar pertamax sebesar 1 sedangkan premium sebesar 030 dan pertalite sebesar 050
Selanjutnya peningkatan efisiensi bahan bakar atau SFC tertinggi diperoleh bahan
bakar premium sebesar 13 sedangkan prertalite sebesar 105 dan pertamax sebesar
1020 Kemudian peningkatan percepatan waktu tertinggi diperoleh premium sebesar
28 sedangkan pertalite dan pertamax sebesar 22
4 PENUTUP
41 KESIMPULAN
Hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa
enggine pada motor bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan
pertamax dengan kesimpulan berikut ini
a Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemasangan ferrite bead pada
sistem pengapian motor berpengaruh pada performa engine
b Pengaruh ferrite bead pada performa mesin meliputi daya torsi kbbs dan akselerasi
mengalami persentase tertinggi terdapat pada kbbs kbbs tertinggi diperoleh bahan
bakar premium 13 disusul pertalite 105 dan pertamax 102
Daya p
rem
ium
15
0
To
rsi P
rem
ium
03
0
SF
C p
rem
ium
13
waktu
Pre
miu
m 28
0
Daya P
ert
alit
e 0
To
rsi P
ert
alit
e 05
0
SF
C P
ert
alit
e 105
0
wa
ktu
Pe
rta
lite 22
0
Daya
ert
am
ax 0
To
rsi P
ert
am
ax 1
SF
C P
ert
am
ax 102
0
waktu
Pert
am
ax 2
20
0
2
4
6
8
10
12
14
Bahan Bakar
Pers
en
tase (
)
11
c Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada daya daya
tertinggi diperoleh bahan bakar premium sebesar 15 sedangkan pada pertalite dan
pertamax daya tidak mengalami peningkatan
d Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada torsi torsi
tertinggi diperoleh bahan bakar pertamax sebesar 1 disusul pertalite 05 dan
premium 03
e Peningkatan performa mesin pada akselerasi tertinggi diperoleh bahan bakar
premium sebesar 28 disusul pertalite dan pertamax sebesar 22
42 SARAN
Setelah melakukan rangkaian metodologi penelitian sampai mendapatkan
kesimpulan ini penulis mempunyai beberapa saran yang dapat digunakan untuk proses
pengembangan penelitian selanjutnya yaitu
1 Melakukan analisa studi literatur agar proses penelitian mempunyai data yang lebih
objektif
2 Memperhatikan dengan seksama dalam mempersiapkan alat dan bahan agar dalam
melakukan proses penelitian dapat memperoleh data yang lebih akurat
3 Dalam proses pengujian bahan dapat dipastikan memperoleh data yang akurat dengan
mengulangi pengujian sampai beberapa kali agar ditemukan data yang akurat
4 Dalam melakukan pengembangan penelitian selaanjutnya dapat dilakukan penelitian
tentang pengaruh ferrite bead pada emisi gas buang dan melakukan eksperimen
pencampuran bahan ferrite untuk mendapatkan permebilitas yang tinggi sehingga
daya resistensinya lebih baik
PERSANTUNAN
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekah
rahmat dan hidanya-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tugas akhir dapat
terselesaikan Tugas Akhir berjudul ldquoPENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP
PERFORMA MESIN HONDA SUPRA FIT 100 CCldquo dapat diselesaikan atas dukungan dari
beberapa pihak Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
sebesar-besarnya kepada
1 Ir Sri Sunarjono MT PhD Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
12
2 Ir Subroto Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
3 Ir Sartono Purto MT Dosen pembimbing yang banyak memberikan ilmu waktu
dorongan serta arahan dalam proses bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini
4 Nur Aklis ST MT Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan
bimbingan serta motivasi selama masa kuliah
5 Bapak Ibu mas Nanang mas Arif Mas Sigit Usfi Ilham dan keluarga besar yang
telah memberikan hari - hari yang luar biasa serta dorsquoa dorongan untuk terus
mengenyam pendidikan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang
semata-mata untuk beribadah dan memperoleh ridho dari Allah SWT
6 Rencang ndash rencang Teknik Mesin FT UMS yang telah bahu membahu saling
mendukung dan gotong royong dalam proses menyelesaikan studi semoga mendapat
masa depan yang baik
7 Dan semua pihak yang telah membantu secara moral dan material yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu secara rinci semoga Allah SWT membalas kebaikan kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya I 2012rdquoAnalisa Karakteristik Induktor Toroid Pada Rangkaian Boost Converterrdquo
Final Project S-1 UI Jakarta
Aprinaldi 2014rdquoKaji Eksperimental Pengaruh modifikasi Kepala Silinder Terhadap
Campuran Bahan Bakar Udara (Air Fuel Ratio)rdquo Skripsi UB Bengkulu
Ardita S 2015rdquoPabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasanrdquo
PPET LIPI Bandung
Arends BPM dan Bareenschot B 1980Motor Bensin Erlangga Jakarta
Bambang W2013 rdquoKarakterisasi Termal MnZnFe2O4 Ferriterdquo PPF LIPI Tangerang
Firman K 2015rdquo Analysis Of Effect Using Heater and MagnetIn Fuel Lines On Performance
Of Spark-Ignition (SI) Four Stroke Enginerdquo Final Project S-1 UMS Surakarta
Fitzgerald AE David EH amp Grabel Arvin 1981 ldquoDasar- dasar Elektro Teknik (jilid 2)rdquo
Erlangga Jakarta
Ganesan V 2003 Internal Combustion Engine Second Edition Tata McGraw-
Hill New Delhi
Heywood JB 1998 Internal CombustionEngine Fundamentals Mc Graw HillIntNewYork
httpjurnaldinamikafileswordpresscom201211hendry1pdf
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta
9
Pada graifk diatas merupakan penjelasan antara perbandingan antara SFC dengan
putaran mesin maksud dari perbandingan tersebut merupakan efisiensi bahan bakar
terhadap daya terjadi pada saat putaran mesin ke berapa
Pertama nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Premium non ferrite
bead dengan Premium ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada premium ferrite
bead dengan 0095 KgHph pada 5500 rpm sedangkan premium non ferrite bead
diperoleh 0106 KgHph pada 5500 rpm jadi premium ferrite bead lebih efisien
dibanding premium non ferrite bead Nilai SFC tertinggi premium ferrite bead masih lebih
baik dengan perolehan 0110 KgHph pada 4500 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi
Premium non ferrite bead diperoleh 0135 KgHph pada 4000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Premium ferrite bead masih lebih effisien 13 dibanding Premium non ferrite
bead
kedua nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertalite non ferrite
bead dengan Pertalite ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertalite ferrite bead
dengan 0075 KgHph pada 5000 rpm sedangkan Pertalite non ferrite bead diperoleh 081
KgHph pada 5500 rpm jadi Pertalite ferrite bead lebih efisien dibanding Pertalite non
ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertalite ferrite bead masih lebih baik diperoleh 0091
KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertalite non ferrite bead
diperoleh 0098 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC tertinggi Pertalite
ferrite bead masih lebih effisien 105 dibanding Pertalite non ferrite bead
ketiga nilai SFC terhadap putaran mesin pada bahan bakar Pertamax non ferrite
dengan Pertamax ferrite bead Nilai SFC terendah terdapat pada Pertamax ferrite bead
dengan 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm sedangkan Pertamax non ferrite bead
diperoleh 075 KgHph pada 5000 rpm jadi Pertamax ferrite bead lebih efisien dibanding
Pertamax non ferrite bead Nilai SFC tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih baik
diperoleh 0082 KgHph pada putaran 7000 rpm sedangkan nilai SFC tertinggi Pertamax
non ferrite bead diperoleh 0087 KgHph pada putaran 7000 rpm jadi dari nilai SFC
tertinggi Pertamax ferrite bead masih lebih effisien 102 dibanding Pertamax non ferrite
bead
Jadi nilai SFC terhadap putaran mesin dengan perbandingan terbaik dari semua
jenis bahan bakar Dari data diatas kita ketahui SFC terendah di dapat oleh pertamax
ferrite bead sejumlah 0066 KgHph pada putaran 50005500 rpm dengan presentase
efisiensinya 102 Namun efisiensi tertinggi didapat oleh premium dengan efisiensi 13
10
sedangkan pertalite ferrite bead mendapat 104 persen Jadi pemakaian ferrite bead pada
sistem pengapian mesin berpengaruh terhadap SFC mesin
35 Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Gambar 8 Grafik Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Pada grafik diatas perbandingan peningkatan performa mesin dari semua bahan
bakar peningkatan daya hanya terjadi pada premium sebesar 15 sedangkanpada bahan
bakar yan lain tidak mengalami peningkatan Peningkatan torsi tertinggi terjadi pada baha
bakar pertamax sebesar 1 sedangkan premium sebesar 030 dan pertalite sebesar 050
Selanjutnya peningkatan efisiensi bahan bakar atau SFC tertinggi diperoleh bahan
bakar premium sebesar 13 sedangkan prertalite sebesar 105 dan pertamax sebesar
1020 Kemudian peningkatan percepatan waktu tertinggi diperoleh premium sebesar
28 sedangkan pertalite dan pertamax sebesar 22
4 PENUTUP
41 KESIMPULAN
Hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa
enggine pada motor bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan
pertamax dengan kesimpulan berikut ini
a Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemasangan ferrite bead pada
sistem pengapian motor berpengaruh pada performa engine
b Pengaruh ferrite bead pada performa mesin meliputi daya torsi kbbs dan akselerasi
mengalami persentase tertinggi terdapat pada kbbs kbbs tertinggi diperoleh bahan
bakar premium 13 disusul pertalite 105 dan pertamax 102
Daya p
rem
ium
15
0
To
rsi P
rem
ium
03
0
SF
C p
rem
ium
13
waktu
Pre
miu
m 28
0
Daya P
ert
alit
e 0
To
rsi P
ert
alit
e 05
0
SF
C P
ert
alit
e 105
0
wa
ktu
Pe
rta
lite 22
0
Daya
ert
am
ax 0
To
rsi P
ert
am
ax 1
SF
C P
ert
am
ax 102
0
waktu
Pert
am
ax 2
20
0
2
4
6
8
10
12
14
Bahan Bakar
Pers
en
tase (
)
11
c Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada daya daya
tertinggi diperoleh bahan bakar premium sebesar 15 sedangkan pada pertalite dan
pertamax daya tidak mengalami peningkatan
d Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada torsi torsi
tertinggi diperoleh bahan bakar pertamax sebesar 1 disusul pertalite 05 dan
premium 03
e Peningkatan performa mesin pada akselerasi tertinggi diperoleh bahan bakar
premium sebesar 28 disusul pertalite dan pertamax sebesar 22
42 SARAN
Setelah melakukan rangkaian metodologi penelitian sampai mendapatkan
kesimpulan ini penulis mempunyai beberapa saran yang dapat digunakan untuk proses
pengembangan penelitian selanjutnya yaitu
1 Melakukan analisa studi literatur agar proses penelitian mempunyai data yang lebih
objektif
2 Memperhatikan dengan seksama dalam mempersiapkan alat dan bahan agar dalam
melakukan proses penelitian dapat memperoleh data yang lebih akurat
3 Dalam proses pengujian bahan dapat dipastikan memperoleh data yang akurat dengan
mengulangi pengujian sampai beberapa kali agar ditemukan data yang akurat
4 Dalam melakukan pengembangan penelitian selaanjutnya dapat dilakukan penelitian
tentang pengaruh ferrite bead pada emisi gas buang dan melakukan eksperimen
pencampuran bahan ferrite untuk mendapatkan permebilitas yang tinggi sehingga
daya resistensinya lebih baik
PERSANTUNAN
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekah
rahmat dan hidanya-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tugas akhir dapat
terselesaikan Tugas Akhir berjudul ldquoPENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP
PERFORMA MESIN HONDA SUPRA FIT 100 CCldquo dapat diselesaikan atas dukungan dari
beberapa pihak Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
sebesar-besarnya kepada
1 Ir Sri Sunarjono MT PhD Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
12
2 Ir Subroto Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
3 Ir Sartono Purto MT Dosen pembimbing yang banyak memberikan ilmu waktu
dorongan serta arahan dalam proses bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini
4 Nur Aklis ST MT Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan
bimbingan serta motivasi selama masa kuliah
5 Bapak Ibu mas Nanang mas Arif Mas Sigit Usfi Ilham dan keluarga besar yang
telah memberikan hari - hari yang luar biasa serta dorsquoa dorongan untuk terus
mengenyam pendidikan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang
semata-mata untuk beribadah dan memperoleh ridho dari Allah SWT
6 Rencang ndash rencang Teknik Mesin FT UMS yang telah bahu membahu saling
mendukung dan gotong royong dalam proses menyelesaikan studi semoga mendapat
masa depan yang baik
7 Dan semua pihak yang telah membantu secara moral dan material yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu secara rinci semoga Allah SWT membalas kebaikan kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya I 2012rdquoAnalisa Karakteristik Induktor Toroid Pada Rangkaian Boost Converterrdquo
Final Project S-1 UI Jakarta
Aprinaldi 2014rdquoKaji Eksperimental Pengaruh modifikasi Kepala Silinder Terhadap
Campuran Bahan Bakar Udara (Air Fuel Ratio)rdquo Skripsi UB Bengkulu
Ardita S 2015rdquoPabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasanrdquo
PPET LIPI Bandung
Arends BPM dan Bareenschot B 1980Motor Bensin Erlangga Jakarta
Bambang W2013 rdquoKarakterisasi Termal MnZnFe2O4 Ferriterdquo PPF LIPI Tangerang
Firman K 2015rdquo Analysis Of Effect Using Heater and MagnetIn Fuel Lines On Performance
Of Spark-Ignition (SI) Four Stroke Enginerdquo Final Project S-1 UMS Surakarta
Fitzgerald AE David EH amp Grabel Arvin 1981 ldquoDasar- dasar Elektro Teknik (jilid 2)rdquo
Erlangga Jakarta
Ganesan V 2003 Internal Combustion Engine Second Edition Tata McGraw-
Hill New Delhi
Heywood JB 1998 Internal CombustionEngine Fundamentals Mc Graw HillIntNewYork
httpjurnaldinamikafileswordpresscom201211hendry1pdf
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta
10
sedangkan pertalite ferrite bead mendapat 104 persen Jadi pemakaian ferrite bead pada
sistem pengapian mesin berpengaruh terhadap SFC mesin
35 Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Gambar 8 Grafik Presentase peningkatan performa mesin dengan ferrite bead
Pada grafik diatas perbandingan peningkatan performa mesin dari semua bahan
bakar peningkatan daya hanya terjadi pada premium sebesar 15 sedangkanpada bahan
bakar yan lain tidak mengalami peningkatan Peningkatan torsi tertinggi terjadi pada baha
bakar pertamax sebesar 1 sedangkan premium sebesar 030 dan pertalite sebesar 050
Selanjutnya peningkatan efisiensi bahan bakar atau SFC tertinggi diperoleh bahan
bakar premium sebesar 13 sedangkan prertalite sebesar 105 dan pertamax sebesar
1020 Kemudian peningkatan percepatan waktu tertinggi diperoleh premium sebesar
28 sedangkan pertalite dan pertamax sebesar 22
4 PENUTUP
41 KESIMPULAN
Hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh ferrite bead terhadap performa
enggine pada motor bensin 4 tak dengan variasi bahan bakar premium pertalite dan
pertamax dengan kesimpulan berikut ini
a Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemasangan ferrite bead pada
sistem pengapian motor berpengaruh pada performa engine
b Pengaruh ferrite bead pada performa mesin meliputi daya torsi kbbs dan akselerasi
mengalami persentase tertinggi terdapat pada kbbs kbbs tertinggi diperoleh bahan
bakar premium 13 disusul pertalite 105 dan pertamax 102
Daya p
rem
ium
15
0
To
rsi P
rem
ium
03
0
SF
C p
rem
ium
13
waktu
Pre
miu
m 28
0
Daya P
ert
alit
e 0
To
rsi P
ert
alit
e 05
0
SF
C P
ert
alit
e 105
0
wa
ktu
Pe
rta
lite 22
0
Daya
ert
am
ax 0
To
rsi P
ert
am
ax 1
SF
C P
ert
am
ax 102
0
waktu
Pert
am
ax 2
20
0
2
4
6
8
10
12
14
Bahan Bakar
Pers
en
tase (
)
11
c Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada daya daya
tertinggi diperoleh bahan bakar premium sebesar 15 sedangkan pada pertalite dan
pertamax daya tidak mengalami peningkatan
d Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada torsi torsi
tertinggi diperoleh bahan bakar pertamax sebesar 1 disusul pertalite 05 dan
premium 03
e Peningkatan performa mesin pada akselerasi tertinggi diperoleh bahan bakar
premium sebesar 28 disusul pertalite dan pertamax sebesar 22
42 SARAN
Setelah melakukan rangkaian metodologi penelitian sampai mendapatkan
kesimpulan ini penulis mempunyai beberapa saran yang dapat digunakan untuk proses
pengembangan penelitian selanjutnya yaitu
1 Melakukan analisa studi literatur agar proses penelitian mempunyai data yang lebih
objektif
2 Memperhatikan dengan seksama dalam mempersiapkan alat dan bahan agar dalam
melakukan proses penelitian dapat memperoleh data yang lebih akurat
3 Dalam proses pengujian bahan dapat dipastikan memperoleh data yang akurat dengan
mengulangi pengujian sampai beberapa kali agar ditemukan data yang akurat
4 Dalam melakukan pengembangan penelitian selaanjutnya dapat dilakukan penelitian
tentang pengaruh ferrite bead pada emisi gas buang dan melakukan eksperimen
pencampuran bahan ferrite untuk mendapatkan permebilitas yang tinggi sehingga
daya resistensinya lebih baik
PERSANTUNAN
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekah
rahmat dan hidanya-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tugas akhir dapat
terselesaikan Tugas Akhir berjudul ldquoPENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP
PERFORMA MESIN HONDA SUPRA FIT 100 CCldquo dapat diselesaikan atas dukungan dari
beberapa pihak Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
sebesar-besarnya kepada
1 Ir Sri Sunarjono MT PhD Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
12
2 Ir Subroto Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
3 Ir Sartono Purto MT Dosen pembimbing yang banyak memberikan ilmu waktu
dorongan serta arahan dalam proses bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini
4 Nur Aklis ST MT Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan
bimbingan serta motivasi selama masa kuliah
5 Bapak Ibu mas Nanang mas Arif Mas Sigit Usfi Ilham dan keluarga besar yang
telah memberikan hari - hari yang luar biasa serta dorsquoa dorongan untuk terus
mengenyam pendidikan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang
semata-mata untuk beribadah dan memperoleh ridho dari Allah SWT
6 Rencang ndash rencang Teknik Mesin FT UMS yang telah bahu membahu saling
mendukung dan gotong royong dalam proses menyelesaikan studi semoga mendapat
masa depan yang baik
7 Dan semua pihak yang telah membantu secara moral dan material yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu secara rinci semoga Allah SWT membalas kebaikan kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya I 2012rdquoAnalisa Karakteristik Induktor Toroid Pada Rangkaian Boost Converterrdquo
Final Project S-1 UI Jakarta
Aprinaldi 2014rdquoKaji Eksperimental Pengaruh modifikasi Kepala Silinder Terhadap
Campuran Bahan Bakar Udara (Air Fuel Ratio)rdquo Skripsi UB Bengkulu
Ardita S 2015rdquoPabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasanrdquo
PPET LIPI Bandung
Arends BPM dan Bareenschot B 1980Motor Bensin Erlangga Jakarta
Bambang W2013 rdquoKarakterisasi Termal MnZnFe2O4 Ferriterdquo PPF LIPI Tangerang
Firman K 2015rdquo Analysis Of Effect Using Heater and MagnetIn Fuel Lines On Performance
Of Spark-Ignition (SI) Four Stroke Enginerdquo Final Project S-1 UMS Surakarta
Fitzgerald AE David EH amp Grabel Arvin 1981 ldquoDasar- dasar Elektro Teknik (jilid 2)rdquo
Erlangga Jakarta
Ganesan V 2003 Internal Combustion Engine Second Edition Tata McGraw-
Hill New Delhi
Heywood JB 1998 Internal CombustionEngine Fundamentals Mc Graw HillIntNewYork
httpjurnaldinamikafileswordpresscom201211hendry1pdf
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta
11
c Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada daya daya
tertinggi diperoleh bahan bakar premium sebesar 15 sedangkan pada pertalite dan
pertamax daya tidak mengalami peningkatan
d Pengaruh ferrite bead mengalami peningkatan performa mesin pada torsi torsi
tertinggi diperoleh bahan bakar pertamax sebesar 1 disusul pertalite 05 dan
premium 03
e Peningkatan performa mesin pada akselerasi tertinggi diperoleh bahan bakar
premium sebesar 28 disusul pertalite dan pertamax sebesar 22
42 SARAN
Setelah melakukan rangkaian metodologi penelitian sampai mendapatkan
kesimpulan ini penulis mempunyai beberapa saran yang dapat digunakan untuk proses
pengembangan penelitian selanjutnya yaitu
1 Melakukan analisa studi literatur agar proses penelitian mempunyai data yang lebih
objektif
2 Memperhatikan dengan seksama dalam mempersiapkan alat dan bahan agar dalam
melakukan proses penelitian dapat memperoleh data yang lebih akurat
3 Dalam proses pengujian bahan dapat dipastikan memperoleh data yang akurat dengan
mengulangi pengujian sampai beberapa kali agar ditemukan data yang akurat
4 Dalam melakukan pengembangan penelitian selaanjutnya dapat dilakukan penelitian
tentang pengaruh ferrite bead pada emisi gas buang dan melakukan eksperimen
pencampuran bahan ferrite untuk mendapatkan permebilitas yang tinggi sehingga
daya resistensinya lebih baik
PERSANTUNAN
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekah
rahmat dan hidanya-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tugas akhir dapat
terselesaikan Tugas Akhir berjudul ldquoPENGARUH FERRITE BEAD TERHADAP
PERFORMA MESIN HONDA SUPRA FIT 100 CCldquo dapat diselesaikan atas dukungan dari
beberapa pihak Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
sebesar-besarnya kepada
1 Ir Sri Sunarjono MT PhD Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
12
2 Ir Subroto Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
3 Ir Sartono Purto MT Dosen pembimbing yang banyak memberikan ilmu waktu
dorongan serta arahan dalam proses bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini
4 Nur Aklis ST MT Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan
bimbingan serta motivasi selama masa kuliah
5 Bapak Ibu mas Nanang mas Arif Mas Sigit Usfi Ilham dan keluarga besar yang
telah memberikan hari - hari yang luar biasa serta dorsquoa dorongan untuk terus
mengenyam pendidikan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang
semata-mata untuk beribadah dan memperoleh ridho dari Allah SWT
6 Rencang ndash rencang Teknik Mesin FT UMS yang telah bahu membahu saling
mendukung dan gotong royong dalam proses menyelesaikan studi semoga mendapat
masa depan yang baik
7 Dan semua pihak yang telah membantu secara moral dan material yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu secara rinci semoga Allah SWT membalas kebaikan kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya I 2012rdquoAnalisa Karakteristik Induktor Toroid Pada Rangkaian Boost Converterrdquo
Final Project S-1 UI Jakarta
Aprinaldi 2014rdquoKaji Eksperimental Pengaruh modifikasi Kepala Silinder Terhadap
Campuran Bahan Bakar Udara (Air Fuel Ratio)rdquo Skripsi UB Bengkulu
Ardita S 2015rdquoPabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasanrdquo
PPET LIPI Bandung
Arends BPM dan Bareenschot B 1980Motor Bensin Erlangga Jakarta
Bambang W2013 rdquoKarakterisasi Termal MnZnFe2O4 Ferriterdquo PPF LIPI Tangerang
Firman K 2015rdquo Analysis Of Effect Using Heater and MagnetIn Fuel Lines On Performance
Of Spark-Ignition (SI) Four Stroke Enginerdquo Final Project S-1 UMS Surakarta
Fitzgerald AE David EH amp Grabel Arvin 1981 ldquoDasar- dasar Elektro Teknik (jilid 2)rdquo
Erlangga Jakarta
Ganesan V 2003 Internal Combustion Engine Second Edition Tata McGraw-
Hill New Delhi
Heywood JB 1998 Internal CombustionEngine Fundamentals Mc Graw HillIntNewYork
httpjurnaldinamikafileswordpresscom201211hendry1pdf
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta
12
2 Ir Subroto Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
3 Ir Sartono Purto MT Dosen pembimbing yang banyak memberikan ilmu waktu
dorongan serta arahan dalam proses bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini
4 Nur Aklis ST MT Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan
bimbingan serta motivasi selama masa kuliah
5 Bapak Ibu mas Nanang mas Arif Mas Sigit Usfi Ilham dan keluarga besar yang
telah memberikan hari - hari yang luar biasa serta dorsquoa dorongan untuk terus
mengenyam pendidikan dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang
semata-mata untuk beribadah dan memperoleh ridho dari Allah SWT
6 Rencang ndash rencang Teknik Mesin FT UMS yang telah bahu membahu saling
mendukung dan gotong royong dalam proses menyelesaikan studi semoga mendapat
masa depan yang baik
7 Dan semua pihak yang telah membantu secara moral dan material yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu secara rinci semoga Allah SWT membalas kebaikan kita
semua
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya I 2012rdquoAnalisa Karakteristik Induktor Toroid Pada Rangkaian Boost Converterrdquo
Final Project S-1 UI Jakarta
Aprinaldi 2014rdquoKaji Eksperimental Pengaruh modifikasi Kepala Silinder Terhadap
Campuran Bahan Bakar Udara (Air Fuel Ratio)rdquo Skripsi UB Bengkulu
Ardita S 2015rdquoPabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasanrdquo
PPET LIPI Bandung
Arends BPM dan Bareenschot B 1980Motor Bensin Erlangga Jakarta
Bambang W2013 rdquoKarakterisasi Termal MnZnFe2O4 Ferriterdquo PPF LIPI Tangerang
Firman K 2015rdquo Analysis Of Effect Using Heater and MagnetIn Fuel Lines On Performance
Of Spark-Ignition (SI) Four Stroke Enginerdquo Final Project S-1 UMS Surakarta
Fitzgerald AE David EH amp Grabel Arvin 1981 ldquoDasar- dasar Elektro Teknik (jilid 2)rdquo
Erlangga Jakarta
Ganesan V 2003 Internal Combustion Engine Second Edition Tata McGraw-
Hill New Delhi
Heywood JB 1998 Internal CombustionEngine Fundamentals Mc Graw HillIntNewYork
httpjurnaldinamikafileswordpresscom201211hendry1pdf
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta
13
HttpwwwWikipediaorg
Sri Hardiati 2014 ldquoPengendalian Electromagnetic Interference (EMI) Printed Circuit Board
(PCB) dalam Perkembangan Peralatan Elektronikrdquo Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi - LIPI
Sularto 2004rdquoPengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI dan Jensi Bensi terhadap Kadar Karbon
Monoksida (CO) Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003Tugas
Akhir UNS Surakarta
Syahril Machmud 2014rdquoAnalisis Variasi Derajat Pengapian Terhadap Kinerja Mesinrdquo UJN
Yogyakarta
Toyota Astra Motor 1995 New Step 1 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Toyota Astra Motor 1995 Step 2 PT Toyota Astra Motor Jakarta
Wardan Suryanto 1989rdquoTeori Motor Bensinrdquo Depdikbud Jakarta