PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT,...

116
PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Analisis Laporan Tahunan Perusahaan Real Estate Property Dan Konstruksi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada 2010-2014) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh : FITRIA WARDANI 1111082000070 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015

Transcript of PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT,...

Page 1: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, UKURAN

PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP KUALITAS

LAPORAN KEUANGAN

(Analisis Laporan Tahunan Perusahaan Real Estate Property Dan Konstruksi

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada 2010-2014)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh :

FITRIA WARDANI

1111082000070

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1436 H/2015

Page 2: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

ii

Page 3: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

iii

Page 4: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

iv

Page 5: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

v

Page 6: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS

1. Nama : Fitria Wardani

2. Tempat & Tanggal Lahir : Wonogiri, 13 Februari 1993

3. Alamat : Jl. Inpres No.6 Rt 004/009, Pamulang 2

4. Telepon : 085711539835

5. Email : [email protected]

6. Ayah : Warimin

7. Ibu : Wakik

8. Anak ke- : 1 dari 3 bersaudara

II. PENDIDIKAN FORMAL

1999-2005 : SDN Bangka 01 – Jakarta Selatan

2005-2008 : SMP Taruna Mandiri – Tangerang Selatan

2008-2011 : SMAN 2 Kota Tangerang Selatan

2011-2015 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Kadiv. Pengembangan Minat dan Bakat (PMB) Koperasi Mahasiswa UIN

Jakarta 2014

2. Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB UIN

Jakarta 2013

IV. PENGALAMAN KERJA

1. Magang sebagai Junior Auditor di KAP Drs. Basri Harjosumarto

(Maret 2015 – Mei 2015)

2. Magang Divisi Purchasing di Mirum Jakarta (Februari 2015)

Page 7: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

vii

ABSTRACT

The Effect of Effectiveness of Audit Committee, Firm Size and Leverage to

Financial Reporting Quality

The purpose of this research is to determine impact of the effectiveness of

audit committee (size of audit committee, frequency of meeting of audit committee,

accounting expert of audit committee), firm size and leverage to financial

reporting quality. This research was conducted by selecting 25 real estate

properties and constructions firms listed in Indonesia Stock Exchange period

2010 to 2014. This research was tested by purposive sampling and multiple

regression analyzing method.

This research shows that size of audit committee and frequency of meeting

audit committee have significant effect to financial reporting quality with

significance level 0,040 and 0,010. Meanwhile, accounting expert has significant

effect to financial reporting quality with significance level 0,058 using alpha 10%.

Firm size and leverage have no significant effect to financial reporting quality.

The effectiveness of audit committee (size, frequency of meeting, accounting

expert), firm size and leverage simultaneously have significant effect to financial

reporting quality with significance level 0,013.

Keywords : Size of audit committee, frequency of audit committee, accounting

expert of audit committee, firm size, leverage, financial reporting

quality

Page 8: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

viii

ABSTRAK

Pengaruh Efektivitas Komite Audit, Ukuran Perusahaan dan Leverage

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas komite

audit (ukuran, jumlah rapat dan keahlian akuntansi komite audit), ukuran

perusahaan dan leverage terhadap kualitas laporan keuangan yang diproksikan

dengan kualitas akrual. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel 25

perusahaan real estate, property dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada periode tahun 2010 hingga 2014. Penelitian ini diuji dengan

metode purposive sampling dan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran komite audit dan jumlah

rapat komite audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan

dengan tingkat signifikansi 0,040 dan 0,010. Sementara keahlian akuntansi komite

audit berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan dengan

tingkat signifikansi 0,058 menggunakan alpha 10%. Ukuran perusahaan dan

leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Ukuran komite audit, jumlah rapat komite audit, keahlian akuntansi komite audit,

ukuran perusahaan dan leverage secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

kualitas laporan keuangan dengan signifikansi sebesar 0,013.

Kata kunci : Ukuran komite audit, jumlah rapat komite audit, keahlian akuntansi

komite audit, ukuran perusahaan, leverage, kualitas laporan

keuangan

Page 9: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Efektivitas

Komite Audit, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Kualitas Laporan

Keuangan (Analisis Laporan Tahunan Perusahaan Real Estate, Property dan

Konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2010-2014).”

Shalawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW,

yang telah mengantarkan kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang

benderang.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama pembuatan skripsi ini, penulis

menyadari banyaknya hambatan dan rintangan yang ada. Meskipun begitu,

penulis juga menyadari bahwa penulis mendapatan bimbingan, arahan, dukungan,

bantuan, semangat dan doa dari banyak pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin

menyampaikan terima kasih yang tulus kepada :

1. Kedua orang tercinta, yaitu Ayah Warimin dan Ibu Wakik. Dengan cinta kasih,

sayang, kesabaran, dukungan baik moril dan materil serta doa yang selalu

mengiringi penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

2. Kedua adik penulis, yaitu Yulio Dwi Wardhana dan Marcella Putri Cahyani.

Dua makhluk lucu yang menghibur di kala penulis mengalami patah semangat

dalam pengerjaan skripsi ini.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan arahan, saran, dan semangatnya pada penulis selama pengerjaan

skripsi.

Page 10: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

x

5. Ibu Ismawati Haribowo SE., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk mengarahkan, membimbing dan memberikan

saran kepada penulis selama pengerjaan skripsi.

6. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi.

7. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan ilmunya selama masa kuliah penulis.

9. Sahabat tercinta saya Radini, Marisa, dan Asih yang selalu memberi keyakinan

dan semangat untuk saya.

10. Teman-teman Jurusan Akuntansi 2011, khususnya AKUKECE (Akuntansi

Kelas C) Sella, Ilfi, Fazril, Eva, Faisal, Mumu, Opi, Chandra, Bonita, Fahmi,

Irvan, Hadi, Oji yang sama-sama berjuang dan saling membantu dalam

perkuliahan dan pengerjaan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis.

Maka dari itu, penulis sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran yang

membangun dari berbagai pihak. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih

kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, baik

langsung maupun tidak langsung.

Wassalamualaikum wr. Wb

Jakarta, Juli 2015

Fitria Wardani

Page 11: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

xi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi………………………………………………….. ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif……………………………………iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi…………………………………………… iv

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi…………………………………………… v

Daftar Riwayat Hidup…………………………………………………………. vi

Abstract………………………………………………………………………… vii

Abstrak………………………………………………………………………... viii

Kata Pengantar……………………………………………………………….....ix

Daftar Isi………………………………………………………………………....xi

Daftar Tabel…………………………………………………………………… xv

Daftar Gambar……………………………………………………………….. xvi

Daftar Lampiran…………………………………………………………….. xvii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1

A. Latar Belakang Penelitian ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................15

A. Teori yang Relevan ...................................................................... 15

1. Teori Keagenan (Agency Theory) ............................................ 15

2. Kualitas Laporan Keuangan ..................................................... 17

3. Efektivitas Komite Audit .......................................................... 23

a. Ukuran Komite Audit ...................................................... 25

b. Jumlah Rapat Komite Audit ............................................ 26

Page 12: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

xii

c. Keahlian Akuntansi Komite Audit .................................. 28

4. Ukuran Perusahaan ................................................................... 29

5. Leverage ................................................................................... 30

B. Penelitian Sebelumnya ................................................................. 32

C. Kerangka Pemikiran .................................................................... 37

D. Keterkaitan Antara Variabel ........................................................ 38

1. Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Kualitas Laporan

Keuangan ................................................................................ 38

2. Pengaruh Jumlah rapat Komite Audit terhadap Kualitas

Laporan Keuangan ................................................................. 38

3. Pengaruh Keahlian Akuntansi Komite Audit dengan Kualitas

Laporan Keuangan ................................................................. 39

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Laporan

Keuangan ................................................................................ 40

5. Pengaruh leverage terhadap Kualitas Laporan Keuangan ..... 41

6. Pengaruh Efektivitas Komite Audit, Ukuran Perusahaan dan

Leverage terhadap Kualitas Laporan Keuangan .................... 42

E. Hipotesis ......................................................................................... 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................44

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 44

B. Metode Penentuan Sampel .............................................................. 44

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 45

D. Metode Analisis Data ...................................................................... 46

1. Statistik Deskriptif ....................................................................... 46

2. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 47

a. Uji Normalitas ....................................................................... 47

Page 13: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

xiii

b. Uji Multikolonieritas ............................................................. 47

c. Uji Autokorelasi .................................................................... 48

d. Uji Heterokedastisitas ........................................................... 49

3. Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 50

4. Uji Hipotesis ................................................................................ 50

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ............................. 51

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji statistik t) ........... 52

E. Operasionalisasi Variabel ............................................................... 52

1. Kualitas Laporan Keuangan ........................................................ 53

2. Ukuran Komite Audit .............................................................. 54

3. Jumlah Rapat Komite Audit .................................................... 54

4. Keahlian Akuntansi Komite Audit .......................................... 54

5. Ukuran Perusahaan.................................................................. 55

6. Leverage .................................................................................. 56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................58

A. Gambaran Objek Penelitian ........................................................... 58

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian ................................................. 59

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................... 60

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................... 61

a. Uji Normalitas ...................................................................... 61

b. Uji Multikolinearitas ............................................................ 62

c. Uji Autokorelasi ................................................................... 63

d. Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 64

3. Hasil Uji Hipotesis .................................................................. 65

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................... 65

Page 14: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

xiv

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................................ 66

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ...................... 67

C. Pembahasan .................................................................................. 71

1. Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Kualitas Laporan

Keuangan ................................................................................ 71

2. Pengaruh Jumlah Rapat Komite Audit terhadap Kualitas

Laporan Keuangan ................................................................. 72

3. Pengaruh Keahlian Akuntansi Komite Audit terhadap Kualitas

Laporan Keuangan ................................................................. 73

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Laporan

Keuangan ................................................................................ 73

5. Pengaruh Leverage terhadap Kualitas Laporan Keuangan .... 75

BAB V PENUTUP .........................................................................................77

A. Kesimpulan .................................................................................. 77

B. Saran ............................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 80

LAMPIRAN………..…………………………………………………………... 86

Page 15: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Hal

Tabel 2.1 Daftar Penelitian Sebelumnya .........................................................33

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ...............................................................57

Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel.....................................................................58

Tabel 4.2 Daftar Sampel Perusahaan ..............................................................59

Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ...........................................................60

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas .......................................................................62

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas .............................................................63

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................64

Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ..........................................................65

Tabel 4.8 Hasil Uji Adjusted R2......................................................................66

Tabel 4.9 Hasil Uji F .......................................................................................67

Tabel 4.10 Hasil Uji t ........................................................................................68

Page 16: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Hal

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ...................................................................37

Page 17: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Hal

Lampiran 1 Daftar Sampel Penelitian…………………………………. 87

Lampiran 2 Data Sampel Penelitian…………………………………... 89

Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data.............………………………….. 96

Page 18: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan zaman yang diikuti dengan perkembangan bisnis tak bisa

lagi dibendung. Perkembangan bisnis yang terus mengalami peningkatan

menuntut pelaku bisnis untuk dapat bersaing di dalamnya, karena itulah, terdapat

banyak kompetitor dalam dunia bisnis. Meningkatnya persaingan bisnis

mendorong setiap perusahaan untuk memberikan performa terbaiknya dalam

menarik investor, terutama yang menyangkut laporan keuangan. Laporan

keuangan merupakan gambaran dari suatu perusahaan pada waktu tertentu yang

menunjukkan kondisi keuangan yang telah dicapai suatu perusahaan dalam

periode tertentu (Maulia, 2014). Hal inilah yang menjadi pertimbangan investor

dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi.

Laporan keuangan merupakan sebuah alat penting bagi para pelaku dunia

bisnis. Laporan keuangan memuat catatan-catatan tentang kegiatan bisnis yang

dilakukan oleh sebuah entitas dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan

juga mempunyai peranan penting sebagai alat komunikasi antar para pelaku bisnis

(Toding dan Wirakusuma, 2013).

Menurut Payamta (2006) dalam Maulia (2014), kualitas laporan keuangan

akan meningkatkan kualitas yang disajikan dalam laporan keuangan, sehingga

para pengguna juga dapat merasa lebih yakin dalam mengambil

Page 19: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

2

keputusan. Hal ini dikarenakan keputusan yang akan diambil telah didasarkan

pada informasi yang telah dipersiapkan dengan baik, disetujui dan diaudit secara

transparan, dapat dipertanggungjawabkan dan berkualitas. Kualitas pelaporan

keuangan berhubungan dengan kinerja keseluruhan perusahaan yang

tergambarkan dalam laba (Fanani, 2009).

Pengertian kualitas pelaporan keuangan hingga saat ini masih beragam.

Salah satunya adalah kualitas pelaporan keuangan berkaitan erat dengan kinerja

perusahaan yang diwujudkan dalam laba perusahaan yang diperoleh pada tahun

berjalan. Pelaporan keuangan dikatakan tinggi (berkualitas) jika laba tahun

berjalan dapat menjadi indikator yang baik untuk laba perusahaan dimasa yang

akan datang (Lev dan Thiagarajan, 1993) atau berasosiasi secara kuat dengan arus

kas operasi di masa yang akan datang (Dechow dan Dichev, 2002 dan Cohen,

2003).

Menurut penelitian Choi dan Pae pada 2011, kualitas laporan keuangan

sangat bervariasi. Misalnya, kualitas pelaporan dipengaruhi oleh tingkat

manajemen laba, tingkat bagaimana akurat akrual memprediksi arus kas operasi

masa depan dan tingkat akuntansi konservatisme. Dalam laporan keuangan, laba

akuntansi dianggap sebagai salah satu indikator utama kinerja keuangan

perusahaan. Angka laba yang tersedia pada laporan keuangan selain memberikan

informasi mengenai laba juga mempengaruhi pemakai informasi dalam

pengambilan keputusan mengenai perusahaan, baik keputusan investasi maupun

keputusan kredit. Laba merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur

kinerja operasional perusahaan, memperkirakan earning power, dan memprediksi

Page 20: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

3

laba di masa depan. Rendahnya kualitas laba akan dapat membuat kesalahan

pembuatan keputusan para pemakainya seperti investor, kreditor, sehingga nilai

perusahaan akan berkurang (Siagallan dan Mahfoedz, 2006).

Menurut Karami dan Akhgar (2014), kualitas laporan keuangan adalah

mengembangkan transparansi dan menerbitkan laporan tahunan berkualitas tinggi

melalui pengungkapan lengkap dan komprehensif. Kualitas laporan keuangan

selalu menjadi topik yang menarik dari dewan direksi, pemegang saham, peneliti

dan akuntan profesional sendiri. Kualitas sangat dibutuhkan dalam pelaporan

keuangan dan pengungkapan prediksi yang lebih baik mengenai arus kas masa

depan perusahaan untuk investor dan pengguna laporan keuangan lainnya.

Menurut International Accounting Standards Board (IASB) informasi

yang berkualitas harus memenuhi komponen relevance dan faithful

representation, dimana tingkat kegunaan informasi tersebut akan meningkat jika

informasi tersebut comparable, verifiable, timely dan understandable (IASB,

2010). PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan menyatakan terdapat empat

karakteristik laporan keuangan dikatakan berkualitas. Laporan keuangan

dikatakan berkualitas jika dapat dipahami, relevan, andal dan dapat

diperbandingkan. Informasi dikatakan relevan jika dapat memengaruhi keputusan

ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu,

masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka

di masa lalu. Sementara informasi dapat diandalkan apabila disajikan secara netral

atau tidak memihak pada salah satu pemakai, dapat diuji kebenarannya

(verifiebality) dan penyajiannya jujur.

Page 21: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

4

Beberapa tahun terakhir ini, skandal akuntansi yang terjadi di masyarakat

keuangan internasional telah menyebabkan meningkatnya pertanyaan dan

kekhawatiran tentang kualitas pelaporan keuangan (Agrawal dan Chadha dalam

Klai, 2011). Beberapa perusahaan terkemuka seperti Enron, Worldcom, Marconi,

Parmalat, Cadbury, Bank Oceanichave dan Toshiba berpartisipasi dalam penipuan

keuangan. Hal ini menyebabkan melemahnya kepercayaan investor terhadap

manajerial dan laporan keuangan (Klai, 2011). Salah satu contohnya pada kasus

Enron, dimana perusahaan Enron melakukan manipulasi laporan keuangan dengan

mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami

kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham

tetap diminati investor.

Selain Enron, skandal akuntansi lain yang menjadi perhatian adalah kasus

Toshiba. Skandal akuntansi Toshiba, salah satu yang paling merusak melanda

Jepang dalam beberapa tahun terakhir, dimulai ketika regulator sekuritas

menemukan kejanggalan setelah menyelidiki neraca perusahaan awal tahun ini.

Dengan temuan yang dirilis Senin (20/7/2015), Toshiba harus menyatakan

kembali keuntungan sebesar 151,8 miliar yen untuk periode antara April 2008

hingga Maret 2014. (Kompas.com)

Berdasarkan sampel penelitian pada perusahaan Enron, ternyata kasus

manipulasi data akuntansi ini melibatkan berbagai pihak. Pihak-pihak terlibat

justru meryupakan bagian dari dalam perusahaan itu sendiri, misalnya CEO,

komisaris, komite audit, internal auditor, sampai kepada eksternal auditor.

Page 22: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

5

Sementara, salah satu kasus yang terjadi di Indonesia adalah PT.

Indofarma Tbk. Perusahaan ini diduga melakukan pelanggaran berkaitan dengan

penyajian laporan keuangan. Berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam, nilai

barang dalam proses dinilai lebih tinggi dari yang seharusnya (overstated) dalam

penyajian nilai persediaan barang dalam proses pada tahun buku 2001 sebesar Rp.

28.870.000.000 (dua puluh delapan miliar delapan ratus tujuh puluh juta rupiah).

Akibat overstated persediaan, maka harga pokok penjualan akan understated

sebesar Rp. 28.870.000.000 dan laba bersih juga akan mengalami overstated

dengan nilai yang sama.

Berdasarkan dua kasus tersebut, baik Enron maupun Indofarma memiliki

penyebab yang sama, yaitu masih lemahnya penerapan GCG dan fungsi internal

control yang ada di dalam perusahaan. Kasus ini memberikan pelajaran berharga.

Pertama, implementasi GCG di Indonesia ternyata masih sekedar formalitas

belaka. Kedua, terlihat bahwa terjadi kerjasama sistemik melakukan rekayasa

keuangan yang dilakukan karena lemahnya fungsi internal control. Hal ini

menunjukkan bahwa pihak-pihak yang melakukan internal control mulai dari

Dewan Komisaris sampai dengan Internal Audit tidak melakukan fungsinya

dengan baik (http:/// www.hrcentro.com 8 Februari 2015).

Millstein (1999) dalam Wardhani dan Joseph (2010) menyatakan bahwa

praktik good corporate governance menunjukan bahwa pembentukan komite

audit sebagai sebuah titik pusat dalam peningkatan kualitas laporan keuangan.

Mekanisme yang tepat untuk memastikan realibilitas, kualitas yang tinggi dari

laporan keuangan berfokus pada struktur dari komite audit, terutama dalam

Page 23: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

6

menjaga kepentingan stakeholder khususnya dalam sisi kualitas informasi laporan

keuangan perusahaan (Yaputro, 2012). Selain itu, Bapepam juga menegaskan

bahwa adanya komite audit, sangat membantu para dewan komisaris untuk

mengawasi kegiatan operasional perusahaan.

Umumnya, peran pengawasan komite audit meliputi tiga fungsi, yaitu

pelaporan keuangan, pengendalian internal, dan aktivitas audit eksternal (Braiotta,

2004). Untuk memastikan reliabilitas dan kualitas laporan keuangan sutau

perusahaan, komite audit memperbaiki mutu laporan keuangan dengan mengawasi

laporan keuangan. Komite audit memastikan bahwa laporan keuangan disajikan

secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (KNGCG,

2006). Komite audit menelaah laporan keuangan dengan memastikan bahwa

laporan keuangan sudah dibuat berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang tepat

(Sawyer dan Dittenhoffer, 2006). Oleh karena itu, komite audit diharapkan

meninjau semua laporan keuangan yang dibuat manajemen baik interim maupun

tahunan sebelum disetujui dewan komisaris dan sebelum disebarluaskan ke publik

untuk meyakinkan obyektivitas laporan keuangan (Mohiuddin & Kharbhari,

2010).

Pada akhir tahun 2012, pemerintah melalui Bapepam-LK mengeluarkan

aturan baru yaitu Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep- 643/BL/2012 terkait

dengan Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit yang

mengubah aturan yang sama yang dikeluarkan pada tahun 2004. Dalam peraturan

tersebut terdapat persyaratan yang lebih ketat atas keanggotaan komite audit dan

adanya tugas dan tanggung jawab yang lebih besar yang harus ditanggung oleh

Page 24: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

7

komite audit. Aturan tersebut mengindikasikan diperlukannya komite audit yang

lebih kompeten dan peran komite audit dalam memastikan kualitas laporan

keuangan perusahaan menjadi semakin dibutuhkan.

Melalui peningkatan pengaturan tata kelola perusahaan tersebut, peran dan

fungsi komite audit membantu tugas dewan komisaris juga semakin diperjelas di

mana poin mengenai keahlian anggota komite audit, komposisi serta jumlah

pertemuan komite audit menjadi semakin penting dan harus dicantumkan dengan

rinci (Mutmainnah dan Wardhani, 2013). Menurut Suaryana (2005), kualitas laba

yang tinggi didapatkan pada perusahaan yang memiliki komite audit dibanding

perusahaan yang tidak memiliki komite audit. Keputusan Ketua Bapepam-LK

No. Kep- 643/BL/2012 terkait dengan Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan

Kerja Komite Audit mensyaratkan komite audit terdiri dari 3 orang. Selain itu,

Anderson, Daniel dan Stuart (2003) menemukan bahwa semakin kecil anggota

komite, maka kualitas laba akan semakin baik.

Efektivitas komite audit dapat diukur dengan proksi frekuensi pertemuan

atau rapat yang diadakan komite audit dalam satu tahun. Anderson et al., (2003)

menemukan bahwa informasi terkait earning meningkat dengan adanya

pertemuan yang dilaksanakan komite audit. Pertemuan yang sering dilakukan

komite audit untuk membahas laporan keuangan dianggap sebagai kontrol rutin

terhadap perkembangan laba pada perusahaan. Penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Dechow (1996) dalam Mutmainnah dan Wardhani (2013)

menyebutkan bahwa perusahaan yang terkena skandal kasus kecurangan laporan

Page 25: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

8

keuangan kemungkinan besar tidak mempunyai komite audit atau komite auditnya

tidak bekerja secara efektif dan efisien dalam setiap rapat yang dilaksanakan.

Komite audit yang efektif harus memiliki independensi dan

pengetahuan di bidang akuntansi dan audit. Berdasarkan Keputusan Ketua

BAPEPAM-LK Nomor: KEP-643/BL/2012 dijelaskan bahwa komite audit

memiliki paling kurang satu anggota yang berlatar belakang pendidikan dan

keahlian di bidang akuntansi dan/atau keuangan. Menurut Suaryana (2005),

keberadaan komite audit independen serta memiliki keahlian dalam bidang

akuntansi dan keuangan adalah sinyal persepsi kredibilitas dan kualitas laba

perusahaan yang lebih baik.

Selain efektivitas komite audit, ukuran perusahaan dan leverage juga

dianggap dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Perusahaan yang besar

akan memiliki kestabilan dan operasi yang dapat diprediksi lebih baik, sehingga

kesalahan estimasi yang ditimbulkan akan menjadi lebih kecil. Selain itu,

perusahaan besar akan memiliki kemampuan diversifikasi yang lebih baik dan

mempunyai efek variasi portofolio antar divisi-divisi dan aktivitas bisnisnya

sehingga dapat mengurangi efek relatif kesalahan estimasi. Meskipun demikian,

perusahaan besar akan banyak menghadapi sensitivitas politik yang tinggi dan

menghadapi kos politikal yang lebih tinggi dari pada perusahaan kecil (Gu, Lee

dan Rosset dalam Fanani, 2009).

Perusahaan yang besar akan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan

keuangan, karena perusahaan yang besar memiliki asset dan memperoleh laba

yang besar pula. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa ukuran perusahaan

Page 26: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

9

dapat dilihat dari besar kecilnya modal yang digunakan, total asset yang dimiliki,

dan total penjualan yang diperoleh, serta kapitalisasi pasarnya dapat berpengaruh

terhadap kualitas laporan keuangan

Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi, memiliki risiko

pelanggaran perjanjian utang yang mengakibatkan timbulnya suatu biaya seperti

sanksi pembatasan atas pembayaran dividen atau pembatasan penambahan utang

dan serta menghambat kerja manajemen. Diduga, perusahaan yang memiliki

tingkat leverage yang tinggi akan mempunyai dorongan (incentives) yang lebih

besar untuk mendorong kinerja akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi

perjanjian dalam kontrak utang maupun untuk mendapatkan utang baru (Dechow,

Ge, Larson dan Sloan, 2010). Ketika menghadapi pelanggaran perjanjian utang,

manajer akan lebih menggunakan kebijakan akrual agar dapat melaporkan laba

sekarang lebih tinggi dibandingkan laba di masa depan, sehingga manajer dapat

terhindar dari pelanggaran perjanjian utang (debt covenant).

Beberapa penelitian mengenai kualitas laporan keuangan telah dilakukan

pada periode waktu sebelumnya. Pada 2003, penelitian Felo dan Krishnan

menunjukkan ukuran komite audit memiliki hubungan yang positif dengan

kualitas laporan keuangan. Sementara Aldamen dan Duncan (2011) menunjukkan

komite audit yang lebih kecil dengan lebih banyak pengalaman dan keahlian

keuangan lebih mungkin terkait dengan kinerja perusahaan yang positif di pasar.

Penelitian Badolato & Danelson (2014) serta Kusnadi, Leong, Suwardi dan Wang

(2015) menyatakan komite audit yang memiliki keahlian keuangan akan

menghasilkan kualitas laporan keuangan yang tinggi.

Page 27: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

10

Berdasarkan penelitian Widi dan Elisabet (2012), leverage tidak

berpengaruh signifkan terhadap kualitas laporan keuangan. Sementara penelitian

Fanani dan Ningsih (2009) serta Karami dan Akhgar (2014) menyatakan leverage

berpengaruh negatif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Penelitian-penelitian yang ada sebelumnya berfokus pada pengukuran

kualitas laporan keuangan melalui manajemen laba dan restatements. Selain itu,

objek penelitian lebih banyak berfokus pada perusahaan manufaktur ataupun

seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Belum banyak

penelitian yang melihat kualitas laporan keuangan pada perushaaan real estate,

property dan konstruksi padahal banyak investor, baik asing maupun domestik

yang lebih sering berinvestasi pada sektor tersebut. Salah satu investor asing

berbasis di Singapura, Keppel Land, masih memandang Indonesia sebagai

peluang positif, dengan ceruk pasar besar. Populasi sebanyak 250 juta dijadikan

sebagai motivasi utama mereka dalam menggenjot investasinya. (Kompas.com)

Tidak hanya investor asing, melainkan investor domestik juga memiliki

ketertarikan untuk berinvestasi di sektor real estate, property dan konstruksi. Hal

ini diperkuat juga dengan memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN),

dimana pemerintah banyak melakukan pembangunan infrastruktur, sehingga akan

semakin banyak keuntungan yang diperoleh jika berinvestasi di sektor tersebut.

Hal ini membuat inverstor tertarik untuk berinvestasi di sektor real estate,

property dan konstruksi.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang ada

sebelumnya dengan menerapkannya pada perusahaan real estate, property dan

Page 28: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

11

konstruksi. Selain itu, yang membedakan penelitian ini dengan sebelumnya adalah

pengukuran kualitas laporan keuangan menggunakan salah satu atribut akuntansi,

yatiu kualitas akrual dari perubahan modal kerja. Sementara penelitian yang

pernah ada sebelumnya, kualitas laporan keuangan diukur menggunakan

ketepatwaktuan, restatements, dan manajemen laba.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya serta uraian yang telah

dijelaskan di atas, maka peneliti ingin meneliti mengenai “Pengaruh Efektivitas

Komite Audit, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pada Perusahaan Real Estate, Property dan Konstruksi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2010-2014.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ukuran komite audit berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan ?

2. Apakah jumlah rapat komite audit berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan ?

3. Apakah keahlian akuntansi komite audit berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan?

4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan?

5. Apakah leverage berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan?

Page 29: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

12

6. Apakah ukuran komite audit, jumlah rapat komite audit, keahlian

akuntansi komite audit, ukuran perusahaan, dan leverage berpengaruh

secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk :

a. Menganalisis adanya pengaruh antara ukuran komite audit terhadap

kualitas laporan keuangan.

b. Menganalisis adanya pengaruh antara jumlah rapat komite audit

terhadap kualitas laporan keuangan.

c. Menganalisis adanya pengaruh antara keahlian akuntansi komite audit

terhadap kualitas laporan keuangan.

d. Menganalisis adanya pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap

kualitas laporan keuangan.

e. Menganalisis adanya pengaruh antara leverage terhadap kualitas

laporan keuangan.

f. Menganalisis pengaruh ukuran komite audit, jumlah rapat komite

audit, keahlian akuntansi komite audit, ukuran perusahaan, dan

leverage secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan.

Page 30: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

13

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi

kontribusi teoritis dan kontribusi praktis. Adapun penjelasan manfaat dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kontribusi Teoritis

1) Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini berguna untuk menambah literatur dan sebagai

bentuk pengembangan ilmu akuntasi, khususnya mengenai kualitas

laporan keuangan. Penelitian ini juga berguna sebagai bahan

referensi dan pembanding untuk penelitian selanjutnya.

2) Masyarakat

Penelitian ini berguna untuk menambah informasi masyarakat,

khususnya Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis mengenai

kualitas laporan keuangan.

3) Peneliti

Penelitian ini sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta

menambah referensi mengenai kualitas laporan keuangan agar

diperoleh hasil yang bermanfaat bagi penulis di masa yang akan

datang sebagai salah satu syarat kelulusan sarjana strata 1.

Page 31: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

14

b. Kontribusi Praktis

1) Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi perusahaan

untuk memperbaiki tata kelola perusahaannya sebagai salah satu

upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan.

2) Bagi praktisi

Penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi evaluasi bagi para

praktisi khususnya pembuat kebijakan atau standard, serta sebagai

acuan bagi komite audit untuk lebih berperan dalam

meningkatkan kualitas laporan keuangan suatu perusahaan.

Page 32: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang Relevan

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Terori keagenan (agency theory) merupakan kontrak antara pemilik

(principal) dan manajemen (agent), dimana agent diberi wewenang lebih untuk

menjalankan operasional perusahaan dan mempertanggunjawabkan sumber daya

yang dipercayakan kepada manajemen (Jensen dan Meckling, 1976 dalam Saptiti

Adharia, 2013). Teori agensi menyatakan bahwa terdapat pemisahan antara

pemilik sebagai pemegang saham dan manajer sebagai agen yang menjalankan

perusahaan. Agen dikontrak untuk melakukan tugas tertentu serta mempunyai

tanggung jawab atas tugas yang diberikan pemilik. Pemilik diasumsikan hanya

tertarik pada pengembalian keuangan yang diperoleh dari investasi mereka pada

perusahaan. Sedangkan agen diasumsikan akan menerima kepuasan tidak hanya

dari kompensasi keuangan tetapi juga dari tambahan lain yang terlibat dalam

hubungan keagenan.

Hubungan agensi seperti ini rawan konflik, yaitu konflik kepentingan

pribadi (konflik agensi). Konflik tersebut terjadi karena pemilik modal berusaha

menggunakan dana sebaik-baiknya dengan risiko sekecil mungkin, sedangkan

manajer cenderung mengambil keputusan pengelolaan dana untuk

memaksimalkan keuntungan yang sering bertentangan dan cenderung

mengutamakan kepentingannya sendiri.

Page 33: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

16

Jensen dan Meckling (1976) dalam Mutmainnah dan Wardhani (2013)

menyatakan bahwa terdapat dua mekanisme untuk mengatasi konflik keagenan

yaitu mekanisme pengikatan (bonding) dan mekanisme pengawasan (monitoring).

Konflik keagenan yang masih ada yang tidak dapat diatasi oleh kedua mekanisme

tersebut disebut sebagai residual loss. Mekanisme pengikatan merupakan

mekanisme yang mengikat agen sehingga dapat berperilaku yang sejalan dengan

kepentingan prinsipal. Mekanisme ini dijalankan diantaranya melalui kebijakan

kompensasi, penetapan KPI (key performance indicator) bagi manajemen, dan

kepemilikan manajerial. Sedangkan mekanisme pengawasan dijalankan oleh

pihak internal maupun eksternal perusahaan Pemilikan dan pengelolaan

perusahaan yang terpisah meningkatkan konflik agensi antara manajer dan

pemegang saham karena timbulnya asimetri informasi.

Asimetri informasi tersebut menurunkan kualitas informasi yang

digunakan sebagai dasar pelaporan keuangan sehingga menimbulkan kesalahan-

kesalahan pada pelaporan keuangan. Menurut Krishnan dan Lee (2011) dalam

Awalia (2014) kualitas pelaporan keuangan merupakan salah satu kontributor

penting terhadap lingkungan informasi perusahaan. Salah satu cara yang

digunakan untuk memonitor masalah keagenan dan membatasi perilaku

opportunistic management adalah corporate governance. Untuk memperkecil

asimetris informasi, maka pengelolaan perusahaan harus diawasi dan

dikendalikan.

Teori keagenan menunjukkan bahwa pemegang saham memerlukan

perlindungan karena manajemen mungkin tidak selalu bertindak untuk

Page 34: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

17

kepentingan pemilik (Jensen dan Meckling, 1976). Oleh karena itu, dewan

komisaris muncul untuk melindungi kepentingan pemegang saham (Joshi dan

Wakil, 2004). Dewan komisaris memiliki tanggung jawab yang beragam dan

beberapa hal tersebut didelegasikan kepada komite audit. Tujuan dibentuknya

komite audit ialah membantu dewan komisaris dalam menjalankan proses

pengawasan. Komite audit membantu dewan komisaris mengembangkan serta

memelihara kerangka akuntabilitas perusahaan (Braiotta, 2004).

2. Kualitas Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan informasi akuntansi yang disediakan oleh

perusahaan untuk membantu para pengguna laporan keuangan dalam membuat

keputusan alokasi modal terkait dengan perusahaan yang bersangkutan (Kieso dan

Warfield, 2011). Menurut PSAK No.1 (2012), laporan keuangan adalah suatu

penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

Laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK 1 (2012), tujuan laporan

keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan

keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship),

atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan

kepadanya.

Menurut Kieso, et al., (2011) tujuan pelaporan keuangan untuk : (1)

Memberikan informasi yang berguna dalam keputusan investasi, kredit dan

Page 35: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

18

keputusan serupa yang rasional bagi investor serta kreditur saat ini atau potensial

dan para pemakai lainnya. (2) Memberikan informasi yang berguna dalam menilai

prospek arus kas, jumlah, penetapan waktu dan ketidakpastiaan penerimaan. (3)

Menggambarkan dengan jelas sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber

daya dan perubahan dalam sumber daya tersebut.

Menurut PSAK (2012), karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang

membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pengguna. Terdapat

empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :

a. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan

adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna.

Pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang

aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk

mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.

b. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan

pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki

kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi

pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu,

masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil

evaluasi pengguna di masa lalu.

Page 36: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

19

1) Materialitas

Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan

atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat

mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas

dasar laporan keuangan. Materialitas bergantung pada besarnya pos

atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari

kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat.

c. Keandalan

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang

menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan penggunanya

sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan

atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

1) Penyajian jujur

Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan

jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan

atau secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.

2) Substansi mengungguli bentuk

Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur

transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka

peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan

substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya.

Substansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten

dengan apa yang tampak dari bentuk hukum.

Page 37: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

20

3) Netralitas

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pengguna, dan

tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.

Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang

menguntungkan berapa pihak, sementara hal tersebut akan

merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang

berlawanan.

4) Pertimbangan sehat

Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat

melakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga

asset atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan liabilitas

atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah.

5) Kelengkapan

Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan

materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan

mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan

dan karena itu itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna

ditinjau dari segi relevansi.

d. Dapat dibandingkan

Pengguna harus dapat memperbandingkan laporan keuangan entitas

antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan

kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat memperbandingkan

Page 38: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

21

laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan,

kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

Menurut Kasmir (2011) laporan keuangan yang berkualitas yaitu laporan

keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan

bebas dari tindakan atau kegiatan yang dilakukan dan disengaja oleh pihak

manajemen perusahaan agar laporan keuangan tersebut memiliki integritas yang

tinggi.

Kualitas pelaporan keuangan adalah fitur penting tidak hanya untuk

perusahaan tetapi juga bagi para pemangku kepentingan dan untuk pasar modal

secara keseluruhan. Misalnya, telah disampaikan bahwa kualitas pelaporan

memiliki efek positif pada efisiensi investasi. Namun, Choi, et.al., (2011)

menyatakan bahwa kualitas laporan keuangan bervariasi. Banyak faktor

berpengaruh pada kualitas laporan keuangan pada penelitian sebelumnya.

Misalnya, kualitas pelaporan dipengaruhi oleh tingkat manajemen laba, tingkat

bagaimana akurat akrual memprediksi arus kas operasi masa depan dan tingkat

akuntansi konservatisme.

Tujuan pelaporan keuangan secara umum adalah untuk menyediakan

informasi keuangan perusahaan yang dapat bermanfaat bagi investor, kreditor, dan

pihak berkepentingan lain dalam pembuatan keputusan ekonomi atas perusahaan

tersebut. Tujuan tersebut juga memperjelas pentingnya kebutuhan tentang

informasi aliran kas bagi investor dan kreditor. Akuntansi merupakan bahasa

khusus yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan

perusahaan kepada para penggunanya sebagai dasar pengambilan keputusan.

Page 39: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

22

Lebih spesifik lagi, akuntansi keuangan membahas tentang penyediaan informasi

keuangan yang relevan bagi pengguna eksternal.

Tujuan utama akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi bagi

investor dan kreditor guna membantu mereka dalam pengambilan keputusan.

Informasi tersebut harus mampu membantu investor dan kreditor untuk menilai

jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas yang akan diterima di masa datang.

Investor, kreditor, dan pembuat keputusan lainnya akan berusaha mendapatkan

informasi mengenai arus kas perusahaan di masa datang. Informasi ini dapat

mereka peroleh melalui laporan yang dihasilkan perusahaan. Basis akrual

menyediakan informasi ini dengan melaporkan arus kas masuk dan arus kas

keluar yang berhubungan dengan aktifitas earning. Basis akrual merupakan salah

satu asumsi dasar penyusunan laporan keuangan. Basis ini mengakui pendapatan

saat diperoleh dan membebankan pendapatan tanpa mempertimbangkan waktu

pembayaran diterima atau dikeluarkan. Dengan kata lain, basis akrual membantu

memprediksi arus kas masa depan dengan melaporkan transaksi dan kejadian

dengan konsekuensi kas yang diterima saat transaksi atau kejadian terjadi, bukan

saat kas diterima atau dibayar. Piutang dan utang merupakan akun utama yang

menjadi indikator estimasi untuk arus kas masuk dan keluar masa depan.

Keberadaan akrual penting untuk suatu laporan keuangan. Akrual merupakan

komponen utama pembentuk laba. Secara teknis, akrual merupakan perbedaan

antara kas dan laba.

Page 40: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

23

3. Efektivitas Komite Audit

Menurut Keputusan Ketua BAPEPAM-LK Nomor: KEP-643/BL/2012,

komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada

Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan

Komisaris. Pembentukan Komite Nasional Good Corporate Governance di

Indonesia menegaskan peran komite audit. Peran dan tanggung jawab komite

audit dituangkan dalam charter komite audit yang secara umum dikelompokkan

menjadi tiga bagian besar, yaitu financial reporting, corporate governance, dan

risk and control management.

SEC (Security of Exchange and Commision) mengindikasikan bahwa

komite audit memiliki peran penting dalam sistem pelaporan keuangan dengan

melakukan pengawasan kegiatan manajemen dan auditor dalam proses pelaporan

keuangan (SEC, 1999 dalam Bryan et al., 2004). Perusahaan publik diwajibkan

membentuk komite audit sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Ketua

BAPEPAM-LK Nomor: KEP-643/BL/2012.

Bryan et al. (2004) menyatakan bahwa tanggung jawab komite audit

adalah melakukan penunjukkan terhadap auditor eksternal dan mengevaluasi

laporan keuangan perusahaan, berinteraksi dengan manajer keuangan internal dan

auditor internal dan mereview pengendalian internal perusahaan. Komite audit

membantu dewan komisaris untuk memonitor proses pelaporan keuangan oleh

manajemen untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan (Anderson et al.,

2003). Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang

karyawan, dana, serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan

Page 41: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

24

pelaksanaan tugasnya, dan bekerja sama dengan auditor internal dalam

melakukan pengawasan (BAPEPAM-LK Nomor: KEP-643/BL/2012).

Klein (2006) menyebutkan bahwa area penyelidikan komite audit

mencakup penilaian manajemen, estimasi akuntansi, penyesuaian audit,

ketidaksepahaman manajemen dan auditor eksternal, dan transaksi antara

perusahaan dan karyawan. Komite audit juga meneliti masalah hukum dan

peraturan pemerintah karena mereka berhubungan dengan laporan keuangan

perusahaan dan untuk menilai profil risiko kegiatan perusahaan dan pengendalian

internal. Komite Audit menyediakan komunikasi formal antara dewan,

manajemen, auditor eksternal dan auditor internal (Bradbury, Mak dan Tan, 2004

dan Klein, 2006). Komite audit juga bertugas sebagai pihak penengah apabila

terjadi selisih pendapat antara manajemen dan auditor mengenai interpretasi dan

penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum (Dye, 1988; Atle dan

Nalebuff, 1991 dalam Bradbury et al, 2004). Adanya komunikasi formal antara

komite audit, auditor internal, dan auditor eksternal akan menjamin proses audit

internal dan eksternal dilakukan dengan baik. Proses audit internal dan eksternal

yang baik akan meningkatkan akurasi laporan keuangan dan kemudian

meningkatkan kepercayaan terhadap laporan keuangan (Anderson et al. 2003).

Price Waterhouse (1980) dalam Siallagan dan Machfoedz (2006)

menyatakan bahwa investor, analis dan regulator menganggap komite audit

memberi kontribusi dalam kualitas pelaporan keuangan dengan meningkatkan

integritas dan kredibilitas melalui: (1) Pengawasan atas proses pelaporan termasuk

sistem pengendalian internal dan penggunaan prinsip akuntansi berterima umum.

Page 42: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

25

(2) Mengawasi proses audit secara keseluruhan. Bryan et al. (2004) menekankan

peran komite audit dalam pengawasan pada kegiatan pelaporan keuangan,

terutama dalam penyusunan laba di perusahaan dengan melihat independensi dan

efektivitas komite audit.

Penelitian yang pernah ada sebelumnya menyarankan ukuran komite audit,

independensi, keahlian dan jumlah rapat komite audit mempengaruhi efektivitas

komite audit dalam melakukan pengawasan atau monitoring (DeZoort dan

Salterio, 2001; Klein, 2002; Siregar and Utama, 2008; Metawee, 2013 dalam

Soliman dan Ragab, 2014).

a. Ukuran Komite Audit

Komite audit terdiri dari sekurang-kurangnya satu orang komisaris

independen dan sekurang-kurangnya dua orang anggota lainnya berasal

dari luar emiten atau perusahaan publik (Keputusan Ketua BAPEPAM-LK

Nomor: KEP-643/BL/2012). Untuk membuat komite audit yang efektif

dalam pengendalian dan pemantauan atas kegiatan pengelolaan

perusahaan, komite harus memiliki anggota yang cukup untuk

melaksanakan tanggungjawab (Kristanti dan Syafrudin, 2012). Jumlah

anggota komite audit yang harus lebih dari satu orang ini

dimaksudkan agar komite audit dapat mengadakan rapat dan bertukar

pendapat satu sama lain. Hal ini dikarenakan masing-masing anggota

komite audit memiliki pengalaman tata kelola perusahaan dan

pengetahuan keuangan yang berbeda-beda (Kristanti dan Syafrudin,

2012).

Page 43: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

26

Anderson et al. (2003) menemukan bahwa ukuran komite audit

yang lebih kecil memiliki efektivitas yang lebih besar dan dapat

meningkatkan kualitas laba yang dilaporkan. Menurut teori ketergantungan

sumber daya, efektivitas komite Audit meningkat ketika ukuran komite

meningkat, karena komite memiliki sumber daya yang lebih untuk

menangani masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan (Kristanti dan

Syafruddin, 2012). Oleh karena itu, diharapkan keberadaan komite audit

yang efektif dapat membantu dalam meningkatkan kualitas laba yang

dilaporkan.

b. Jumlah Rapat Komite Audit

Untuk menentukan efektivitas komite audit dalam meningkatkan

kualitas laporan keuangan, Hrici (2010) dalam Salehi, Zanjirdar dan Zarei

(2012) menggunakan aktivitas atau jumlah rapat komite audit sebagai

salah satu faktornya. Forum for Corporate Governance in Indonesia

(FCGI) mewajibkan komite audit untuk mengadakan rapat tiga sampai

empat kali dalam satu tahun (Kristanti dan Syafrudin, 2012). Efektivitas

Komite Audit dalam melaksanakan peran pengawasan atas proses

pelaporan keuangan dan pengendalian internal memerlukan rapat rutin

yang akan membantu komite audit dalam memeriksa sistem pengendalian

internal, dan dalam hal menjaga informasi manajemen (McMullen dan

Raghunandan, 1996 dalam Kristanti dan Syafrudin, 2012).

Klein (2006) menemukan bahwa frekuensi pertemuan atau rapat

komite audit dapat membantu meningkatkan kualitas informasi laba.

Page 44: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

27

Collier dan Gregory (1999) dalam Kristanti, et.al., (2012)

mengungkapkan bahwa komite audit yang menyelenggarakan jumlah rapat

yang lebih sering memberikan mekanisme pengawasan dan pemantauan

kegiatan keuangan yang lebih efektif, meliputi persiapan dan pelaporan

informasi keuangan perusahaan. Dengan melakukan rapat secara periodik,

komite audit dapat mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya

kesalahan dalam pembuatan keputusan oleh manajemen karena aktivitas

pengendalian internal perusahaan dilakukan secara terus menerus dan

terstruktur sehingga setiap permasalahan dapat cepat terdeteksi dan

diselesaikan dengan baik oleh manajemen.

Sharma (2009) dalam Barua (2010) membuktikan bahwa

perusahaan yang memiliki komite audit dengan tingkat frekuensi

pertemuan yang kecil akan cenderung menghasilkan laporan keuangan

yang kurang berkualitas. Treadway Commission (National Commission on

Fraudulent Financial Reporting, 1987), Public Oversight Board (1993),

SEC Chairman Levitt (1998) dan the Blue Ribbon Committee (BRC, 1999)

dalam (Barua, 2010) menyarankan agar komite audit sering melakukan

pertemuan agar memungkinkan untuk komunikasi yang lebih baik antara

anggota komite audit dan auditor (eksternal dan internal) dan

memungkinkan komite audit menjadi lebih efektif dalam melakukan

tugasnya.

Page 45: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

28

c. Keahlian Akuntansi Komite Audit

Tugas utama komite audit adalah untuk mengawasi proses

keuangan perusahaan, maka sangat penting untuk mempercayai bahwa

anggota komite audit dengan keahlian keuangan (terutama keahlian

akuntansi) memiliki sarana yang lebih efektif untuk memonitor

manajemen praktek pelaporan keuangan untuk menghasilkan laporan

keuangan yang berkualitas tinggi. Temuan dari studi akademik yang ada

umumnya mendukung prediksi dan menemukan bahwa kehadiran anggota

komite audit dengan keahlian keuangan secara positif terkait dengan

kualitas pelaporan keuangan. Misalnya, Carcello dan Neal (2006) dalam

Kusnadi (2015) menemukan bahwa audit independen anggota komite

dengan keahlian akuntansi dan beberapa jenis non-akuntansi keahlian

keuangan yang paling efektif dalam mengurangi manajemen laba.

Melalui pengendalian internal yang lemah sebagai ukuran kualitas

pelaporan keuangan, Zhang dan Zhou (2007) menemukan bahwa

perusahaan lebih mungkin untuk diidentifikasi dengan kelemahan

pengendalian internal jika komite audit mereka memiliki sedikit keahlian

akuntansi keuangan dan keahlian non-akuntansi keuangan. Namun, dua

studi terbaru menemukan hasil bertentangan tentang peran keahlian

akuntansi dan keahlian non-akuntansi.

Krishnan dan Visvanathan (2008) meneliti komposisi audit komite

untuk sampel dari S & P 500 perusahaan, menemukan bahwa hanya

akuntansi keahlian keuangan, bukan-akuntansi non keahlian keuangan,

Page 46: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

29

yang positif terkait dengan konservatisme, sifat dasar laporan keuangan.

Di sisi lain, Goh (2009) dalam Kusnadi, et.al. (2015), menemukan bahwa

hanya non-akuntansi keahlian keuangan, bukan selain akuntansi keahlian

keuangan, berhubungan positif dengan ketepatan waktu perusahaan

diremediasi kelemahan material dalam pengendalian internal. Selain itu

komite audit harus memiliki integritas tinggi, kemampuan, pengetahuan

dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang

pendidikannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik.

4. Ukuran Perusahaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ukuran diartikan sebagai: (1)

Hasil mengukur; (2) panjang lebar, luas, besar sesuatu (3) bilangan yang

menunjukkan besar satuan ukuran suatu benda; (4) Alat untuk mengukur (seperti

meter, jengkal,dll). Soemarso (2004) dalam Fajri (2013), ukuran perusahaan

adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau

badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi guna

memenuhi kebutuhan ekonomis manusia.

Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar

kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size nilai

pasar saham, jumlah karyawan dan lain-lain. Menurut Machfoedz (1999) dalam

Fajri (2013), pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori

yaitu: perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium firm),

perusahaan kecil (small firm). Besar kecilnya perusahaan dapat mempengaruhi

Page 47: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

30

kemampuan manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dengan berbagai

situasi dan kondisi yang dihadapinya.

Secara teoritis, perusahaan yang lebih besar biasannya memiliki kepastian

(certainty) dan tingkat return yang lebih besar pula daripada perusahaan yang

relatif kecil sehingga mengurangi ketidakpastian atau risiko mengenai prospek

perusahaan ke depan, sehingga hal tersebut dapat membantu para investor dalam

memprediksi risiko yang mungkin akan terjadi jika investor tersebut berinvestasi

pada perusahaan tersebut. Firt dan Smit (1992) dalam Fajri (2013) menjelaskan

alasan perusahaan besar mampu lebih baik adalah karena memiliki kontrol yang

lebih baik terhadap pasar. Dengan demikian mereka mampu menghadapi

persaingan ekonomi atau rentan terhadap fluktuasi ekonomi.

5. Leverage

Financial leverage adalah pembiayaan sebagian asset perusahaan melalui

hutang dengan tingkat pengembalian yang nilainya tetap yang diharapkan akan

meningkatkan laba para investor (Keown, 2000). Menurut Supriadi (2010),

leverage keuangan adalah penggunaan sumber dana yang menimbulkan beban

tetap keuangan. Kurniawati (2015) menyatakan financial leverage dapat

meningkatkan tingkat profitabilitas perusahaan khususnya laba para investor.

Tingkat leverage sendiri menggambarkan tingkat kemampuan bertahan hidup

perusahaan dilihat dari sisi jangka panjang. Konsep leverage keuangan juga

mengacu pada jumlah pendanaan utang dalam struktur modal perusahaan

Menurut Sawir (2008) rasio leverage mengukur tingkat solvabilitas suatu

perusahaan. Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

Page 48: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

31

segala kewajiban finansialnya seandainya perusahaan pada saat itu dilikuidasi.

Rasio leverage merupakan rasio yang memperlihatkan tingkat aktifitas perusahan

yang dibiayai dari penggunaan utang. Perusahaan yang tingkat leveragenya tinggi

berarti perusahaan tersebut sangat bergantung dari hutang dari pihak luar untuk

membiayai aktifitasnya.

Leftwitch, Watt dan Zimmerman (1981) dalam Karami dan Akhgar (2014)

menunjukkan bahwa perusahaan dengan leverage yang tinggi memiliki biaya

yang lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat leverage (rasio utang/ekuitas) semakin

besar kemungkinan perusahaan akan melanggar perjanjian kredit sehingga

perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi (Belkaoui

& Karpik, 1989 dalam Anugerah, 2010). Supaya laba yang dilaporkan tinggi

maka manajer harus mengurangi biaya-biaya (termasuk biaya untuk

mengungkapkan informasi).

Dengan demikian mewakili lebih banyak permintaan untuk pengawasan.

Oleh karena itu, kualitas pelaporan keuangan berkaitan dengan struktur pendanaan

perusahaan. Besarnya leverage perusahaan akan menyebabkan perusahaan

meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dengan tujuan untuk mempertahankan

kinerja yang baik di mata investor dan auditor. Dengan kinerja yang baik tersebut

maka diharapkan kreditor tetap memiliki kepercayaan terhadap perusahaan, tetap

mudah mengucurkan dana, dan perusahaan akan memperoleh kemudahan dalam

proses pembayaran (Cohen, 2003 dalam Karami dan Akhgar, 2014 ).

Teori agensi juga sangat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara

rasio utang terhadap modal perusahaan dan kualitas pelaporan keuangan. Ketika

Page 49: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

32

rasio utang terhadap kenaikan modal, transfer kekayaan dilakukan dari pihak yang

diutamakan (kreditur, pemilik obligasi dan saham istimewa dari perusahaan) ke

seluruh pemegang saham perusahaan. Financial leverage dapat diukur dengan

degree of financial leverage (DFL), debt ratio (DR), total debt to equity ratio

(DER), dan time interest earned ratio (TIER).

B. Penelitian Sebelumnya

Berikut ini adalah penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya

terkait dengan variable-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

Page 50: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

Tabel 2.1

Daftar Penelitian Sebelumnya

No Penelitian (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Andrew J. Felo,

Srinivasan

Krishnamurthy,

Steven A. Soleiri

(2003)

Audit Committee

Characteristics and the

Perceived Quality of

Financial Reporting: An

Empirical Analysis

Ukuran Komite

Audit, Keahlian

Akuntansi

Komite Audit,

Kualitas Laporan

Keuangan

Jumlah Rapat

Komite Audit

Persentase anggota komite

audit yang memiliki keahlian

di bidang akuntansi atau

manajemen keuangan

berhubungan positif dengan

kualitas pelaporan keuangan.

Hubungan positif antara

ukuran komite audit dan

kualitas pelaporan keuangan.

2. Sugeng Pamudji

dan Aprillya

Trihartati (2010)

Pengaruh Independensi

Dan Efektivitas Komite

Audit Terhadap

Manajemen Laba

Jumlah Rapat

Komite Audit

Ukuran Komite

Audit, Keahlian

Akuntansi

Komite Audit

Perilaku komite audit tidak

berdampak secara signifikan

pada earnings management

3. Husam Aldamen,

Keith Duncan,

Simone Kelly,

Ray McNamara dan

Stephan Nagel

(2011)

Audit Committee

Characteristics and Firm

Performance during the

Global Financial Crisis

Ukuran Komite

Audit, Jumlah

Rapat Komite

Audit dan

Keahlian

Keuangan

Komite Audit

Kualitas

Laporan

Keuangan

Komite audit yang lebih kecil

dengan lebih banyak

pengalaman dan keahlian

keuangan lebih mungkin

terkait dengan kinerja

perusahaan yang positif di

pasar.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 51: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Penelitian (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

4. Nina Pertiwi (2012) Hubungan Antara

Performa Komite Audit

dengan Earnings Quality

Ukuran Komite

Audit, Jumlah

Rapat Komite

Audit

Kualitas

Laporan

Keuangan,

Keahlian

Akuntansi

Komite Audit

Performa komite audit yang

dinilai dengan independensi

memiliki pengaruh negatif

signifikan dengan earning

restatements

5. Eni Wuryani (2012) Company Size In Response

To Earnings Management

And Company

Performance

Ukuran

Perusahaan

Ukuran, Jumlah

Rapat, Keahlian

Keuangan

Komite Audit,

Kualitas

Laporan

Keuangan

Ada pengaruh signifikan dan

positif variabel ukuran

perusahan terhadap earning

management

6. Shehu Usman

Hassan (2013)

Financial Reporting

Quality, Does Monitoring

Characteristics Matter?

An Empirical Analysis of

Nigerian Manufacturing

Sector.

Ukuran Komite

Audit, Jumlah

Rapat Komite

Audit, Kualitas

Laporan

Keuangan,

Leverage

Keahlian

Akuntansi

Komite Audit,

Ukuran

Perusahaan

Komite audit menyiratkan

karakteristik pemantauan yang

mempengaruhi kualitas laporan

keuangan.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 52: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

Tabel 2.1 (lanjutan)

No. Penelitian (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

7. Nurul Mutmainnah

dan Ratna

Wardhani (2013)

Analisis Dampak Kualitas

Komite Audit Terhadap

Kualitas Laporan

Keuangan Perusahaan

Dengan Kualitas Audit

Sebagai Variabel

Moderasi

Ukuran Komite

Audit, Jumlah

Rapat, Keahlian

Akuntansi

Komite Audit

dan Leverage

Ukuran

perusahaan

Keahlian komite audit di

bidang keuangan

meningkatkan persistensi dan

prediktabilitas laba. Ukuran

komite audit berpengaruh

positif signifikan terhadap

persistensi dan berpengaruh

negatif terhadap prediktabilitas

laba dan konservatisme.

Jumlah rapat anggota komite

audit berpengaruh positif

signifikan terhadap persistensi,

prediktabilitas laba, dan

konservatisme.

8. Afshar Karami dan

Mohammadomid

Akhgar (2014)

Effect of Company’s Size

and Leverage Features in

The Quality of Financial

Reporting of Companies

Listed in Tehran Stock

Exchange

Ukuran

Perusahaan dan

Leverage

Ukuran, Jumlah

Rapat dan

Keahlian

Akuntansi

Komite Audit

Ukuran Perusahaan

berpengaruh negative terhadap

kualitas laporan keuangan.

Leverage berpengaruh

signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 53: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

Tabel 2.1 (lanjutan)

No. Penelitian (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

9.

Yuanto Kusnadi,

Kwong Sin Leong,

Themin Suwardy,

Jiwei Wang (2015)

Audit Committees and

Financial Reporting

Quality in Singapore

Ukuran Komite

Audit dan

Keahlian

Akuntansi

Komite Audit

Jumlah rapat

komite audit,

ukuran

perusahaan,

leverage

Kualitas pelaporan keuangan

akan lebih bernilai tinggi jika

komite audit memiliki keahlian

dalam akuntansi, keuangan dan

pengawasan

Sumber : Data yang diolah

Page 54: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

37

Variabel Independen

Efektivitas Komite Audit

Variabel Dependen

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Terjadinya skandal laporan keuangan dengan pelaporan keuangan yang menyesatkan

2. Jumlah Rapat (X2)

(Aldamen et.al, 2011) (Pamudji et.al,

2010) (Hassan, 2013)

Kualitas Laporan

Keuangan (Y)

(Choi, et al.) (2011)

(Hassan) (2013)

(Kusnadi, et al.) (2015)

Purposive Sampling

Regresi Berganda

Uji Asumsi Klasik Koefisien Determinasi (AdjR2)

1. Uji Multikolinearitas Uji Hipotesis

2. Uji Autokorelasi 1. Uji F

3. Uji Heterokedastisitas 2. Uji t

Kesimpulan dan Saran

Pembahasan

1. Ukuran Komite Audit (X1)

(Felo et.al, 2003) (Aldamen et.al,

2011) (Mutmainnah et.al, 2013)

(Hassan, 2013)

3. Keahlian Akuntansi Komite

Audit (X3)

(Aldamen et.al, 2011) (Badolato,

et.al, 2014) (Kusnadi, et.al, 2015)

4. Ukuran Perusahaan (X4)

(Karami dan Akhgar, 2014)

5. Leverage (X5)

(Fanani, 2009) (Hidayat, 2012)

Page 55: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

38

D. Keterkaitan Antara Variabel

1. Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Anderson et al. (2003) menemukan bahwa semakin kecil komite audit

maka akan semakin meningkat kualitas laba yang dilaporkan. Penelitian

Felo, et al. (2003) menunjukkan adanya hubungan positif antara ukuran

komite audit dan kualitas laporan keuangan. Sementara, menurut Hassan

(2013), komite audit yang lebih besar lebih mungkin untuk dapat

mencurahkan waktu dan usaha yang cukup untuk memastikan bahwa

informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan yang akurat dan tepat

waktu dan karenanya meningkatkan kualitas pelaporan keuangan.

Lin dan Yang (2006) dalam Mutmainnah dan Wardhani (2013)

menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah anggota komite audit dalam

sebuah perusahaan, maka kesalahan dalam laporan keuangan akan semakin

kecil. Dengan semakin banyaknya anggota komite audit dalam suatu

perusahaan, cakupan dalam aspek monitoring terhadap risiko-risiko yang

dihadapi perusahaan menjadi lebih baik. Hal ini tentunya akan meningkatkan

kualitas laporan keuangan.

2. Pengaruh Jumlah Rapat Komite Audit terhadap Kualitas Laporan

Keuangan

Treadway Commission (National Commission on Fraudulent Financial

Reporting, 1987), Public Oversight Board (1993), SEC Chairman Levitt

(1998) , dan The Blue Ribbon Committee (BRC, 1999) menyarankan agar

komite audit sering melakukan pertemuan agar memungkinkan untuk

Page 56: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

39

komunikasi yang lebih baik antara anggota komite audit dan auditor. Hal ini

memungkinkan komite audit menjadi lebih efektif dalam melakukan tugasnya

(Barua, 2010). Bryan et al. (2004) menemukan bahwa efektivitas atas komite

audit direkomendasikan untuk meningkatkan pengawasan komite audit dari

proses pelaporan laporan keuangan dan menyarankan elemen Sarbanes-Oxley

Act untuk meningkatkan kualitas laba.

Menon dan William (1994) dalam Hassan (2013) menyatakan komite

audit yang bertemu hanya sekali tidak mungkin memonitor secara efektif

sementara komite audit yang bertemu beberapa kali mengerahkan upaya yang

lebih serius dalam pengelolaan pemantauan yang meningkatkan kualitas

informasi keuangan yang akan dilaporkan. Penelitian Tiras (2004) dalam

Mutmainnah dan Wardhani (2013) menyatakan bahwa komite audit yang

mengadakan rapat atau pertemuan secara teratur akan berpengaruh positif

terhadap kualitas laporan keuangan perusahaan. Jumlah rapat ini

memproksikan monitoring. Semakin tingginya intensitas rapat yang

dilakukan oleh komite audit, maka kualitas monitoring yang dijalankan

semakin baik dan hal tersebut akan meningkatkan kualitas laporan keuangan

perusahaan.

3. Pengaruh Keahlian Akuntansi Komite Audit terhadap Kualitas Laporan

Keuangan

Kusnadi, et. al (2015) menyatakan salah satu tugas utama komite

audit adalah untuk mengawasi proses keuangan perusahaan, maka anggota

komite audit yang memiliki keahlian keuangan (terutama keahlian akuntansi)

Page 57: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

40

tentunya lebih efektif dalam memonitor manajemen dalam praktek pelaporan

keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas tinggi.

Sementara, Aldamen, et al. (2011) menyatakan komite audit yang memiliki

lebih banyak pengalaman dan keahlian keuangan lebih mungkin terkait

dengan kinerja perusahaan yang positif di pasar.

Anggota komite audit seharusnya memiliki kemampuan dan keahlian

dalam bidang keuangan dan akuntansi. Hal ini diharapkan agar komite audit

dapat memperbaiki pengerjaan kualitas laporan keuangan (Salehi, et.al,

2012). Zhang et al. (2007) menggunakan kelemahan pengendalian internal

sebagai ukuran kualitas pelaporan keuangan menemukan bahwa perusahaan

lebih mungkin memiliki kelemahan pengendalian internal jika komite audit

mereka memiliki keahlian keuangan. Penelitian terdahulu juga menunjukkan

bahwa komite audit dengan tingkat keahlian di bidang akuntansi dan

keuangan akan berpengaruh positif terhadap kualitas informasi keuangan

yang disajikan perusahaan (McDaniel, 2004) dalam Mutmainnah dan

Wardhani (2013)

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Chtourou dan Courteau (2001) menemukan bahwa ukuran perusahaan

di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Perusahaan yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan

manajemen laba dibandingkan perusahaan kecil. Sedangkan penelitian di

Indonesia oleh Siregar dan Utama (2006) menemukan bahwa ukuran

perusahaan yang diukur dengan menggunakan natural logaritma nilai pasar

Page 58: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

41

ekuitas perusahaan pada akhir tahun berpengaruh signifikan negatif terhadap

besaran pengelolaan laba, artinya semakin besar ukuran perusahaan semakin

kecil besaran pengelolaan labanya.

Berbeda dengan penelitan yang sebelumnya, Nasution dan Setiawan

(2007) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba.

5. Pengaruh leverage terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Peningkatan leverage akibat aktivitas pinjaman mungkin berdampak

terhadap earnings management behavior. Makin lama perusahaan

memungkinkan makin kecilnya diskresi dalam kualitas pelaporan keuangan

dan akan mempunyai sedikit variabilitas dalam akrual (Gu et.al, 2002 dalam

Fanani, 2009). Manajer memiliki insentif laporan keuangan yang berkualitas

tinggi seiring dengan peningkatan konflik agensi antara shareholder dengan

debtholder yang timbul dari jumlah leverage pada struktur modal

perusahaan (Barton dan Waymire, 2004 dalam Hidayat, 2012).

Besarnya leverage perusahaan akan menyebabkan perusahaan

meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dengan tujuan untuk

mempertahankan kinerja yang baik di mata investor dan auditor. Dengan

kinerja yang baik tersebut maka diharapkan kreditor tetap memiliki

kepercayaan terhadap perusahaan, tetap mudah mengucurkan dana, dan

perusahaan akan memperoleh kemudahan dalam proses pembayaran

(Cohen, 2003). Penelitian Karami dan Akhgar (2014) menunjukkan bahwa

leverage berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Page 59: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

42

6. Pengaruh Efektivitas Komite Audit, Ukuran Perusahaan dan

Leverage terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Komite audit yang efektif melalui ukuran, jumlah rapat dan

keahlian akuntansi dapat meningkatkan fungsi pengawasannya terhadap

kualitas laporan keuangan perusahaan. Adanya pengawasan ini juga dapat

mengontrol arus kas pada laporan keuangan untuk menciptakan persistensi

laba yang baik, sehingga tingkat ketergantungan perusahaan pada hutang

(leverage) tidak terlalu tinggi. Jika tingkat leverage perusahaan tidak

terlalu tinggi, maka kestabilan perusahaan dapat tercapai. Perusahaan yang

stabil umumnya merupakan perusahaan besar yang mampu meningkatkan

kualitas laporan keuangan. Dengan demikian, efektivitas komite audit,

ukuran perusahaan dan leverage secara simultan dapat meningkatkan

kualitas laba, yang berarti meningkatkan kualitas laporan keuangan.

Page 60: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

43

E. Hipotesis

Adapun perumusan hipotesis yang dapat disusun adalah sebagai berikut :

H1 : Ukuran komite audit berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

H2 : Jumlah rapat komite audit berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan

H3 : Keahlian akuntansi komite audit berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan

H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

H5 : Leverage berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

H6 : Ukuran komite audit, jumlah rapat komite audit, keahlian akuntansi

__komite audit, ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh secara

__simultan terhadap kualitas laporan keuangan

Page 61: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang

digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen yaitu ukuran komite

audit, jumlah rapat komite audit, keahlian akuntansi komite audit, ukuran

perusahaan, dan leverage terhadap variabel dependen, yaitu kualitas laporan

keuangan. Objek penelitian ini adalah perusahaan di sektor real estate property

dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014.

B. Metode Penentuan Sampel

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan

sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh menggunakan

pertimbangan tertentu umumnya disesuaikan dengan tujuan penelitian. Dengan

metode tersebut sampel dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan

kriteria pemilihan sampel yang ditentukan. Sampel dipilih atas dasar kriteria

sebagai berikut:

1. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan yang

bergerak di sektor real estate, property dan konstruksi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia dan tidak mengalami delisting pada 2010-2014.

Page 62: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

45

2. Laporan tahunan yang dipublikasikan tersedia lengkap periode 2010-

2014

3. Laporan tahunan yang dipublikasikan memiliki informasi yang

konsisten (mencantumkan jumlah pertemuan komite audit dalam

setahun) pada periode 2010-2014

4. Laporan tahunan yang tersedia mengungkapkan profil komite audit

secara lengkap.

C. Metode Pengumpulan Data

Sumber data penelitian merupakan salah stau faktor penting yang menjadi

pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Dalam memperoleh

data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua cara yaitu penelitian

pustaka dan penelitian lapangan.

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang

diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan perangkat lain

yang berkaitan dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Seluruh data bersumber dari laporan tahunan, laporan keuangan

auditan dan Indonesia Capital Market Directory perusahaan real

estate, property dan konstruksi dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun

2010 sampai dengan 2014 yang telah dipublikasikan secara lengkap.

Page 63: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

46

Data dikumpulkan dengan mempelajari data-data yang diperoleh dari

sumber data sekunder, kemudian dilanjutkan dengan pencatatan dan

penghitungan. Data-data tersebut diperoleh dari website Bursa Efek

Indonesia www.idx.co.id dan website perusahaan.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis

suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Analisis kuantitatif

dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-data penelitian

sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam analisis.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

berganda dengan bantuan SPSS 21. Analisis ini menggunakan teknik statistik

deksriptif, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan uji statistik. Adapun metode yang

digunakan peneliti yaitu:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, dan range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi).

Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang

berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian

(Imam Ghozali, 2013:19).

Page 64: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

47

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data sekunder ini, maka

peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, uji

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan sebelum melakukan uji asumsi klasik

lainnya. Hal ini dikarenakan data yang baik dan layak untuk digunakan adalah

data yang berdistribusi normal. Uji normalitas bertujuan untuk mengukur

apakah didalam model regresi variabel independen dan variabel dependen

keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati mormal. Model regresi

yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal.

Walaupun normalitas suatu variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis

akan tetapi hasil uji statistik akan lebih baik jika semua variabel berdistribusi

normal (Ghozali, 2013:30).

Penelitian ini mengunakan Uji Statistik Kolomogorov Sminorv untuk

mengetahui normal atau tidaknya data. Data dikatakan normal jika nilai

probabilitas yang dihasilkan (asymp sig.) lebih besar dari nilai

siginifikansinya. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 5%.

b. Uji Multikolonieritas

Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas (multiko).

Page 65: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

48

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen (Imam Ghozali, 2013:105).

Menurut Ghozali (2013:105) multikolinearitas dapat juga diihat

dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Kedua

ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang disajikan

oleh variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap

variabel bebas menjadi variabel terikat dan diregres terhadap variabel

bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang

terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai

tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF= 1/tolerance)

dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang

umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF di

atas 10. Setiap analisis harus menentukan tingkat kolinearitas yang masih

dapat ditolerir. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan

menggunakan nilai VIF.

c. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi (Imam

Ghozali, 2013:110). Uji autokorelasi dilakukan dengan Durbin Watson

(DW test)

Menurut Ghozali, pengambilan keputusan ada tidaknya

autokorelasi adalah sebagai berikut :

Page 66: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

49

1) Jika 0 < d < dl, maka tidak ada autokorelasi positif sehingga

keputusan yang diambil adalah tolak.

2) Jika dl ≤ d ≤ du, maka tidak ada autokorelasi positif

sehingga tidak ada keputusan yang dapat diambil.

3) Jika 4-dl < d < 4, maka tidak ada korelasi negatif sehingga

keputusan yang diambil adalah tolak.

4) Jika 4-du ≤ d ≤ 4-dl, maka tidak ada korelasi negatif

sehingga tidak ada keputusan yang dapat diambil.

5) Jika du < d < 4-du, maka tidak ada autokorelasi postif atau

negatif sehingga keputusan yang dapat diambil adalah tidak

ditolak.

d. Uji Heterokedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan lainnya. Jika varian dari residual dari satu pengamatan ke

pangamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik bersifat

homokedastisitas dan tidak heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2013:139).

Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan menggunakan Uji

Glejser dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel

independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik, maka ada

indikasi terjadi Heterokedastisitas. Tingkat signifikansi yang digunakan

adalah 0,01.

Page 67: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

50

Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3 + β4X4 + β5X5 + ε

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya adalah mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

Koefisien Determinasi (R2) adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai Koefisien

Determinasi (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen (Ghozali, 2013:97). Tetapi, penggunaan koefisien determinasi (R2)

memiliki kelemahan mendasar yaitu bias terhadap jumlah variabel independen

yang dimasukkan ke dalam model. Jadi, setiap tambahan satu variabel

independen, maka koefisien determinasi (R2) akan meningkat tidak peduli

apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan digunakan nilai adjusted

R2, untuk mengevaluasi model regresi (Ghozali, 2013:97)

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mendapatkan hasil analisis data yang

valid dan mendukung hipotesis yang dikemukakan pada penelitian ini.

Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan model persamaan regresi berganda. Model yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 68: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

51

Keterangan :

Y : Kualitas Akrual

α : Konstanta

β : Koefisien variabel

X1 : Ukuran Komite Audit

X2 : Jumlah rapat Komite Audit

X3 : Keahlian Akuntansi Komite Audit

X4 : Ukuran Perusahaan

X5 : Leverage

ε : Error term

Pengujian hipotesis dilakukan melalui pengujian uji F dan uji t.

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statisitik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen/bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik

F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel

dependen yang di uji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2013:98). Jika

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak/Ha diterima, hal ini

berarti bahwa semua variabel independen secara bersama-sama dan

signifikan mempengaruhi variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 tidak dapat ditolak/Ha ditolak,

hal ini berarti bahwa semua variabel independen tidak mempunyai

Page 69: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

52

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali,

2013:98).

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen dan

digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing

variabel independen, secara individual terhadap variabel dependen yang

diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2011:98). Langkah yang

digunakan dalam menguji hipotesis ini adalah dengan menentukan level of

significance-nya. Level of significance yang digunakan adalah sebesar 5%

atau (α) = 0,05.

Jika sign t > 0,05 maka Ha ditolak, namun jika sign t < 0,05 maka

Ha diterima dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2013:99).

E. Operasionalisasi Variabel

Di dalam penelitian ini variabel-variabel penelitian diklasifikasikan

menjadi dua kelompok variabel, yaitu variabel bergantung (dependent variable)

dan variabel bebas (independent variable). Variabel bergantung pada penelitian

ini adalah kualitas laporan keuangan, dan yang menjadi variabel bebas adalah

ukuran komite audit, jumlah rapat komite audit, keahlian akuntansi komite audit,

ukuran perusahaan dan leverage.

Page 70: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

53

1. Kualitas Laporan Keuangan

Penelitian Francis et al. (2005) dalam Fanani (2009) menunjukkan

atribut-atribut kualitas pelaporan keuangan berbeda satu dengan lainnya atau

tidak terjadi tumpang tindih (overlap) antar atribut kualitas pelaporan

keuangan. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas akrual menduduki urutan

pertama atau lebih unggul dibandingkan dengan atribut lainnya. Variabel

dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitas laporan

keuangan yang diukur menggunakan kualitas akrual model Dechow dan

Dichev (2002). Dasar Dechow dan Dichev Model mengasumsikan bahwa

kualitas akrual tergantung pada bagaimana tepatnya akrual saat mengarah ke

masa lalu, arus kas sekarang dan masa depan. Presisi tinggi pada pemetaan

akrual saat ini dan arus kas menunjukkan kualitas pelaporan keuangan yang

tinggi.

ΔWCt = a0 + a1CFOt-1 + a2CFOt + a3CFOt+1 + ε t

ΔWC : change in working capital (ΔPiutang Usaha + ΔPersediaan –

ΔUtang Usaha + ΔAsset lainnya) dibagi rata rata asset

CFO : arus kas dibagi rata rata asset

Residual untuk model DD dimodifikasi setelah memasukkan data

perusahaan sampel mewakili kualitas laporan keuangan. Diasumsikan

bahwa standar deviasi residual tinggi (besar) menunjukkan kualitas laba

rendah, sehingga persistensi laba juga rendah. Sebaliknya, jika standar

deviasi residual rendah (kecil) menunjukkan kualitas laba tinggi, dan

persistensi laba juga tinggi.

Page 71: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

54

2. Ukuran Komite Audit

Ukuran Komite Audit juga menjadi hal yang penting. Seberapa

efektif komite audit dapat berjalan dengan adanya jumlah anggota komite

audit, karena tingkat efektivitas komite Audit juga dapat dinilai dari jumlah

anggota Komite Audit. Ukuran komite audit dapat diukur dengan jumlah

anggota komite audit (Anderson et al., 2003).

3. Jumlah Rapat Komite Audit

BRC (Bryan et al., 2004) menekankan bahwa kualitas laba

dipengaruhi oleh peran komite audit yang independen dan efektif dalam

melakukan tugasnya. Berdasarkan BAPEPAM-LK Nomor: KEP-

643/BL/2012, mensyaratkan komite audit mengadakan rapat secara berkala

paling kurang satu kali dalam 3 (tiga) bulan atau empat kali rapat dalam satu

tahun. Jumlah rapat komite audit dalam penelitian ini diukur dari jumlah

rapat yang dilakukan komite audit selama satu tahun (Bryan et al., 2004 dan

Pamudji et al., 2010)

4. Keahlian Akuntansi Komite Audit

Salah satu tugas utama komite audit adalah untuk mengawasi proses

keuangan perusahaan, maka anggota komite audit yang memiliki keahlian

keuangan (terutama keahlian akuntansi) tentunya lebih efektif dalam

memonitor manajemen dalam praktek pelaporan keuangan untuk

menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas tinggi. Keahlian keuangan

komite audit diklasifikasikan dalam keahlian akuntansi dan keahlian

keuangan. Sistem klasifikasi keahlian keuangan anggota komite audit

Page 72: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

55

banyak digunakan dalam literatur yang ada (seperti DeFond, 2005 ;

Krishnan et.al, 2008; dan Dhaliwal, Naiker dan Navissi 2010) dalam

Kusnadi (2015). Klasifikasi pertama adalah dua kelompok yang berbeda:

akuntansi ahli keuangan dan non-akuntansi ahli keuangan. Akuntansi ahli

keuangan (ACCT) diklasifikasikan sebagai anggota komite audit yang

bersertifikat akuntan publik (CPA) atau dengan pengalaman kerja

sebelumnya sebagai chief financial officer (CFO), vice president of finance,

financial controller, atau posisi akuntansi utama lainnya.

5. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar sumber daya yang

dimiliki oleh perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari

jumlah asset, jumlah penjualan, rata-rata penjualan dan rata-rata total asset.

Umumnya, ukuran perusahaan diukur dari batasan-batasan dari organisasi

yang dibentuk (Kumar, Raghuram, Zingales, 1999 dalam Wuryani, 2012).

Suci dan Herawaty (2005) dalam Wuryani (2012) menetapkan

ukuran perusahaan dalam skala besar yang mana salah satunya dapat

diklasifikasikan sesuai dengan jenisnya, termasuk total asset dan nilai

kapitalisasi pasar. Pada penelitian ini, ukuran perusahaan diukur

menggunakan logaritma natural dari nilai kapitalisasi pasar. Nilai

kapitalisasi pasar merupakan jumlah saham yang beredar dikali dengan

harga saham.

Page 73: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

56

6. Leverage

Menurut Irham Fahmi (2011), rasio leverage adalah mengukur

seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang. Secara umum, Irham

Fahmi menyatakan ada beberapa rasio leverage yang dapat dijadikan

sebagai metode pengukuran financial leverage, yaitu debt to total assets,

debt to equity ratio, times interest earned, cash flow coverage, long-term

debt to total capitalization, fixed charge coverage, dan cash flow

adequency. Pada penelitian ini, leverage akan diukur dengan debt to total

assets atau debt asset ratio.. Ini merupakan perbandingan total hutang

dibagi dengan total asset.

Page 74: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

57

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Pengukuran

Ukuran Komite Audit (X1)

(Felo, et al. 2003) (Aldamen,

et.al, 2011)

Jumlah anggota komite audit Nominal

Jumlah Rapat Komite Audit

(X2)

(Aldamen, et.al, 2011)

(Pamudji et.al, 2010)

Jumlah rapat atau pertemuan

komite audit dalam setahun

Nominal

Keahlian Akuntansi Komite

Audit (X3)

(Kusnadi, et al., 2015)

Angka 1 diberikan jika paling

tidak 1 komite audit bersertifikat

akuntan publik (CPA) atau

memiliki pengalaman kerja di

KAP atau sebagai CFO, vice

president of finance, financial

controller dan 0 jika tidak.

Nominal

Ukuran Perusahaan (X4)

(Karami, et al., 2014)

Logaritma Natural Kapitalisasi

Pasar

Nominal

Leverage (X5)

(Fanani, 2009) (Hidayat, 2012)

Debt Asset Ratio Rasio

Kualitas Laporan Keuangan

(Y)

(Kusnadi, et al., 2015)

(Hassan, 2013)

Kualitas Akrual Model Dechow

dan Dichev.

Nominal

Sumber : Data yang diolah

Page 75: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

58

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah perusahaan real estate, property dan konstruksi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 sampai dengan 2014.

Perusahaan tersebut telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum 1 Januari

2010 dan selama periode penelitian tersebut tidak keluar dari Bursa Efek

Indonesia atau mengalami delisting. Fokus penelitian ini adalah ingin melihat

pengaruh efektivitas komite audit, ukuran perusahaan dan leverage terhadap

kualitas laporan keuangan.

Sampel perusahaan yang berhasil diperoleh dalam penelitian ini sebanyak

25 perusahaan dengan total data 125 laporan tahunan. Perolehan data yang

digunakan melalui website www.idx.co.id. Proses seleksi sampel berdasarkan

kriteria yang telah ditetapkan tampak dalam tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Proses Seleksi Sampel

No. Kriteria Jumlah

1. Perusahaan real estate, property dan konstruksi yang

terdaftar pada 2010-2014 di BEI dan tidak delisting pada

periode tersebut

45

2. Tidak memiliki laporan tahunan yang lengkap periode

2010-2014

(3)

3. Tidak memiliki laporan tahunan yang konsisten (tidak

mencantumkan jumlah rapat komite audit) periode 2010-

2014

(7)

4. Tidak mencantumkan profil komite audit secara lengkap (10)

5. Jumlah perusahaan sampel 25

Jumlah sampel total selama 5 tahun 125

Sumber : Data sekunder yang diolah

Page 76: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

59

Adapun nama perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

selengkapnya dapat dilihat pada table 4.2 berikut :

Tabel 4.2

Daftar Sampel Perusahaan

No Kode Nama Perusahaan

1. ADHI PT. Adhi Karya, Tbk.

2. ASRI PT. Alam Sutera Realty, Tbk.

3. BCIP PT. Bumi Citra Permai, Tbk.

4. BIPP PT. Bhuwanatala Indah Permai, Tbk.

5. COWL PT. Cowell Development, Tbk.

6. CTRP PT. Ciputra Property, Tbk.

7. CTRS PT. Ciputra Surya Tbk.

8. DART PT. Duta Anggada Realty, Tbk.

9. DGIK PT. Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk.

10. DILD PT. Intiland, Tbk.

11. DUTI PT. Duta Pertiwi, Tbk.

12. ELTY PT. Bakrieland Development, Tbk.

13. GMTD PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk.

14. GPRA PT. Perdana Gapuraprima, Tbk.

15. KIJA PT. Kawasan Industri Jababeka, Tbk.

16. KPIG PT. MNC Land, Tbk.

17. LPCK PT. Lippo Cikarang, Tbk.

18. LPKR PT. Lippo Karawaci, Tbk.

19. OMRE PT. Indonesia Prima Property, Tbk.

20. PTPP PP (Persero), Tbk.

21. PWON PT. Pakuwon Jati, Tbk.

22. SMDM PT. Suryamas Dutamakmur

23. SMRA PT. Summarecon Agung, Tbk.

24 SSIA PT. Surya Semesta Internusa, Tbk.

25. TOTL PT. Total Bangun Persada, Tbk.

Sumber : Data sekunder yang diolah

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi.

Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

pengaruh variabel independen (ukuran komite audit, jumlah rapat komite audit,

Page 77: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

60

keahlian akuntansi komite audit, ukuran perusahaan dan leverage) terhadap

kualitas laporan keuangan.

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 125 data

observasi untuk perusahaan real estate, property dan konstruksi yang berasal dari

perkalian antara periode penelitian 5 tahun dari tahun 2010 sampai 2014 dengan

jumlah perusahaan sampel 25 perusahaan.

Berikut tabel hasil olahan data mengenai statistik deskriptif untuk

perusahaan sektor real estate, property dan konstruksi sebagai berikut.

Tabel 4.3

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ACSIZE 125 2.00 4.00 2.9680 .25196

AC_MEET 125 1.00 4.00 1.4880 .76849

ACCT 125 .00 1.00 .6800 .46835

FSIZE 125 23.54 30.84 28.2576 1.47533

LEV 125 .07 .85 .4812 .18031

FRQ 125 -3.48 3.93 .0006 .98825

Valid N

(listwise)

125

Sumber : Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.3, hasil analisis variabel independen dengan

menggunakan statistik deskriptif terhadap ukuran komite audit (ACSIZE)

menunjukkan nilai minimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 4 dengan

rata-rata 2,968 dan standar deviasi 0,25196. Hasil analisis variabel independen

terhadap jumlah rapat komite audit (AC_MEET) menunjukkan nilai minimum

Page 78: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

61

sebesar 1 dan nilai maksimum sebesar 4 dengan rata-rata 1,4880 dan standar

deviasi 0,76849. Hasil analisis variabel independen terhadap keahlian akuntansi

komite audit (ACCT) menunjukkan nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum

sebesar 1 dikarenakan variabel ini merupakan dummy. Sementara nilai rata-rata

sebesar 0,68 dan standar deviasi 0,46835.

Hasil analisis variabel independen terhadap ukuran perusahaan (FSIZE)

menunjukkan nilai minimum sebesar 23,54 dan nilai maksimum sebesar 30,84

dengan rata-rata 28,2576 dan standar deviasi 1,47533. Hasil analisis variabel

independen terhadap leverage (LEV) menunjukkan nilai minimum sebesar 0,07

dan nilai maksimum sebesar 0,85 dengan rata-rata 0,4812 dan standar deviasi

0,18031. Hasil analisis variabel dependen terhadap kualitas laporan keuangan

yang diukur dengan kualitas akrual (FRQ) menunjukkan nilai minimum sebesar -

3,48 dan nilai maksimum sebesar 3,93 dengan rata-rata 0,0006 dan standar deviasi

0,98825.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki

distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas data

menggunakan uji Kolmogrov dan Smirnov. Selengkapnya mengenai hasil uji

normalitas dapat dilihat pada tabel 4.7 pada halaman selanjutnya.

Page 79: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

62

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 125

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .92457853

Most Extreme Differences

Absolute .092

Positive .079

Negative -.092

Kolmogorov-Smirnov Z 1.033

Asymp. Sig. (2-tailed) .236

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data Sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.7, nilai Kolomogorov-Smirnov adalah 1,033 dan

signifikansi sebesar 0,236. Data terdistribusi normal bila signifikansinya lebih

besar dari alpha (α=5%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi

normal karena 0,236 > 0,05.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas ini dilihat dari nilai tolerance (T) dan variance

inflation factor (VIF). Uji multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah

terdapat korelasi antar variabel independen yaitu ukuran komite audit

(ACSIZE), jumlah rapat komite audit (AC_MEET), keahlian akuntansi

komite audit (ACCT), ukuran perusahaan (FSIZE), dan leverage (LEV).

Hasil uji multikolonieritas pada penelitian ini tampak pada tabel 4.4 berikut

Page 80: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

63

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

ACSIZE .952 1.050

AC_MEET .829 1.207

ACCT .902 1.109

FSIZE .919 1.088

LEV .860 1.163

a. Dependent Variable: FRQ

Sumber : Data Sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.4, nilai tolerance berkisar antara 0,0829 sampai

0,952 dan nilai VIF berkisar antara 1,050 sampai 1,207. Hasil perhitungan nilai

tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai

tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel

independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu

variabel independen yang memiliki nilai 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

c. Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah

autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak

baik atau tidak layak dipakai prediksi. Salah satu ukuran dalam menentukan

Page 81: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

64

ada tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson

(DW).

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .336a .113 .076 .95015 2.016

a. Predictors: (Constant), LEV, ACCT, ACSIZE, FSIZE, AC_MEET

b. Dependent Variable: FRQ

Sumber : Data Sekunder yang diolah

Uji autokorelasi dengan Durbin-Watson menyatakan bahwa autokorelasi

tidak terjadi jika nilai du < DW < 4-du, dimana nilai DW berada di antara

nilai du dan 4-du. Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji

autokorelasi pada nilai Durbin-Watson adalah 2,016 Nilai tersebut berada

diantara nilai du dan 4-du dimana nilai DW lebih besar dari (du) 1,802 dan

kurang dari (4-du) 2,198 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak

mengandung gejala autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari masalah

heteroskedastitisitas (homoskedastisitas). Uji heterokedastisitas penelitian ini

menggunakan uji glejser. Selengkapnya mengenai hasil uji untuk

heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel 4.6 pada halaman selanjutnya.

Page 82: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

65

Tabel 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients T Sig.

B Std. Error

1

(Constant) .788 1.304 .605 .547

ACSIZE .204 .235 .868 .387

AC_MEET .192 .083 2.320 .022

ACCT -.082 .130 -.631 .529

FSIZE -.045 .041 -1.092 .277

LEV .578 .346 1.672 .097

a. Dependent Variable: AbsFRQ

Sumber : Data Sekunder yang diolah

Berdasarkan table 4.6, nilai signifikan seluruh variabel berada di atas

tingkat signifikansi (α = 1%). Hal ini menandakan bahwa tidak terjadi problem

heteroskedastisitas karena telah memenuhi kriteria nilai signifikansi di atas 1%.

3. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pada model regresi berganda, penggunaan adjusted R2, atau koefisien

determinasi yang telah disesuaikan, lebih baik dalam melihat seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen bila

dibandingkan dengan R2 (koefisien determinasi). Kelemahan dalam

menggunakan nilai R2 adalah karena adanya bias terhadap jumlah variabel

independen yang dimasukkan ke dalam model. Selengkapnya hasil uji

koefisien determinasi dapat dilihat pada table 4.8 berikut

Page 83: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

66

Tabel 4.8

Hasil Uji Adjusted R2

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .336a .113 .076 .95015

a. Predictors: (Constant), LEV, ACCT, ACSIZE, FSIZE, AC_MEET

b. Dependent Variable: FRQ

Sumber : Data Sekunder yang diolah

Tabel 4.8 di atas menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,076 yang

berarti, hanya 7,6% variabel dependen (FRQ) dapat dijelaskan oleh variasi

variabel independen (ACSIZE, AC_MEET, ACCT, FSIZE, LEV). Hal ini

menandakan masih lemahnya kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen. Sementara sisanya, 92,4% dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian. Menurut Fanani

(2009), faktor lain yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

adalah volatilitas penjualan, kinerja perusahaan, dan klasifikasi industri.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen

secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen. Signifikansi model regresi pada penelitian ini diuji dengan

melihat nilai signifikansi (sig.) yang ada di tabel 4.9. Selengkapnya mengenai

hasil uji F penelitian dapat dilihat di halaman selanjutnya.

Page 84: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

67

Tabel 4.9

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 13.671 5 2.734 3.029 .013b

Residual 107.431 119 .903

Total 121.102 124

a. Dependent Variable: FRQ

b. Predictors: (Constant), LEV, ACCT, ACSIZE, FSIZE, AC_MEET

Sumber : Data Sekunder yang diolah

H6 : Ukuran komite audit, jumlah rapat komite audit, keahlian

akuntansi komite audit, ukuran perusahaan dan leverage

berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan

keuangan.

Berdasarkan tabel 4.9, nilai F hitung sebesar 3,029 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,013. Hal ini menandakan bahwa model regresi dapat

digunakan untuk menilai kualitas laporan keuangan karena nilai signifikansi

kurang dari alpha (α=5%). Maka dapat disimpulkan H6 dapat diterima. Hal ini

menunjukkan terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara ukuran

komite audit, jumlah rapat komite audit, keahlian akuntansi komite audit,

ukuran perusahaan dan leverage terhadap kualitas laporan keuangan.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh variabel

independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Adapun

Page 85: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

68

tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05.

Selengkapnya mengenai hasil uji t dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel

4.10 berikut

Tabel 4.10

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -3.778 1.926 -1.961 .052

ACSIZE .721 .347 .184 2.077 .040

AC_MEET -.318 .122 -.247 -2.604 .010

ACCT -.367 .192 -.174 -1.913 .058

FSIZE .076 .060 .114 1.267 .208

LEV .416 .510 .076 .815 .417

a. Dependent Variable: FRQ

Sumber : Data Sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.10, koefisien model regresi

memiliki nilai konstanta sebesar -3.778 dengan nilai t hitung sebesar -1.961

dan nilai sig 0.052. dari tabel tersebut, maka diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut :

FRQ = -3.778 + 0.721ACSIZE – 0.318AC_MEET – 0.367ACCT +

0.076FSIZE + 0.416LEV

Nilai konstanta model persamaan regresi adalah -3.778. Artinya, jika

variabel ukuran komite audit, jumlah rapat komite audit, keahlian akuntansi

komite audit, ukuran perusahaan dan leverage dianggap konstan, maka kualitas

laporan keuangan yang diukur menggunakan kualitas akrual sebesar -3.778.

Page 86: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

69

H1 : Ukuran komite audit berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan

Berdasarkan tabel 4.10, hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan

bahwa variabel ukuran komite audit (ACSIZE) berpengaruh signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini dapat dilihat pada nilai koefisien

0,721 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,040 lebih kecil dari α = 0.05 dan

nilai t hitung sebesar 2,077. Regresi berganda secara individual dapat

disimpulkan bahwa H1 yang menyatakan ukuran komite audit berpengaruh

signifikan terhadap kualitas laporan keuangan diterima.

H2 : Jumlah rapat komite audit berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel jumlah rapat

komite audit (AC_MEET) berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan

keuangan. Hal ini dapat dilihat pada nilai koefisien -0,318 dengan nilai

signifikansinya sebesar 0,010 lebih kecil dari α = 0.05 dan nilai t hitung sebesar

-2,604. Regresi berganda secara individual dapat disimpulkan bahwa H2 yang

menyatakan jumlah rapat komite audit berpengaruh signifikan terhadap

kualitas laporan keuangan diterima.

H3 : Keahlian akuntansi komite audit berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa variabel keahlian

akuntansi komite audit (ACCT) berpengaruh signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan. Hal ini dapat dilihat pada nilai koefisien -0,367 dengan nilai

Page 87: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

70

signifikansinya sebesar 0,058 lebih besar dari α = 0.10 dan nilai t hitung

sebesar -1,913. Regresi berganda secara individual dapat disimpulkan bahwa

H3 yang menyatakan keahlian akuntansi komite audit berpengaruh signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan diterima.

H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan.

Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa variabel ukuran

perusahaan (FSIZE) tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Hal ini dapat dilihat pada nilai koefisien 0,076 dengan nilai signifikansinya

sebesar 0,208 lebih besar dari α = 0.05 dan nilai t hitung sebesar 1,267. Regresi

berganda secara individual dapat disimpulkan bahwa H4 yang menyatakan

ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan

ditolak, karena tidak berpengaruh.

H5 : Leverage berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa variabel leverage

(LEV) tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini dapat

dilihat pada nilai koefisien 0,416 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,417

lebih besar dari α = 0.05 dan nilai t hitung sebesar 0,815. Regresi berganda

secara individual dapat disimpulkan bahwa H5 yang menyatakan efektivitas

komite audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan

ditolak, karena tidak berpengaruh.

Page 88: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

71

C. Pembahasan

1. Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Berdasarkan tabel 4.10, nilai signifikan variabel ukuran komite audit

(ACSIZE) sebesar 0,040 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini menandakan

bahwa ukuran komite audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan

keuangan. Maka, hipotesis pertama diterima.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kusnadi (2015), Hassan

(2013) dan Felo, et.al. (2003) yang menyatakan ukuran komite audit

berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Semakin

besar ukuran komite audit, maka akan semakin banyak tenaga dan waktu

yang dicurahkan terhadap pengawasan laporan keuangan. Dengan demikian,

laporan keuangan akan terhindar dari bias dan kesalahan. Hal ini akan

meningkatkan kualitas laporan keuangan.

Penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Mutmainnah dan

Wardhani (2013), yang menyatakan bahwa semakin besar jumlah komite

audit, maka cakupan dalam aspek monitoring terhadap risiko-risiko yang

dihadapi perusahaan menjadi lebih baik.

Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan Pertiwi (2012) dan

Aldamen (2011) yang menyatakan bahwa ukuran komite audit tidak

berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Page 89: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

72

2. Pengaruh Jumlah Rapat Komite Audit terhadap Kualitas Laporan

Keuangan

Berdasarkan tabel 4.10, nilai signifikan variabel jumlah rapat komite

audit (AC_MEET) sebesar 0,010 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini

menandakan bahwa jumlah rapat komite audit berpengaruh signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan. Maka, hipotesis kedua diterima.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Mutmainnah dan Wardhani

(2013), Hassan (2013) dan Aldamen, et al. (2011) yang menyatakan jumlah

rapat komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan

keuangan. Semakin tingginya intensitas rapat yang dilakukan oleh komite

audit, maka kualitas monitoring yang dijalankan semakin baik dan hal

tersebut akan meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahaan. Hal ini

dikarenakan aktivitas monitoring yang dilakukan dengan lebih intensif dapat

meminimalisir terjadinya kesalahan atau bias dalam laporan keuangan.

Menon dan Wiliams (1994) dalam Hassan (2013) menyatakan komite

audit yang melakukan pertemuan beberapa kali mengerahkan upaya lebih

serius dalam pengelolaan pemantauan sehingga melindungi pendapatan

manipulasi yang meningkatkan kualitas informasi keuangan yang akan

dilaporkan. Sehingga semakin tinggi intensitas rapat, semakin kecil terjadinya

bias dalam laporan keuangan.

Page 90: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

73

3. Pengaruh Keahlian Akuntansi Komite Audit terhadap Kualitas Laporan

Keuangan

Berdasarkan tabel 4.10, nilai signifikan variabel keahlian akuntansi

komite audit (ACCT) sebesar 0,058. Nilai ini lebih kecil dari significance

level 0,10. Hal ini menandakan bahwa keahlian akuntansi komite audit

berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Maka, hipotesis

ketiga diterima.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Badolato (2014), Soliman

et.al (2014), Mutmainnah dan Wardhani (2013) dan Aldamen, et al. (2011)

yang menyatakan keahlian akuntansi komite audit berpengaruh signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan. Semakin tingginya keahlian yang

dimiliki oleh komite audit akan berdampak langsung kepada persistensi laba

yang dihasilkan perusahaan. Semakin tingginya keahlian komite audit, maka

akan meningkatkan kemungkinan untuk dapat mendeteksi adanya manajemen

laba dalam laporan keuangan (Badolato, 2014).

Keahlian komite audit dalam akuntansi ini dibutuhkan dalam

menjalankan beberapa fungsinya seperti melakukan penelaahan atas

informasi keuangan yang akan dikeluarkan Emiten atau Perusahaan Publik

kepada publik dan/atau pihak otoritas (Mutmainnah dan Wardhani, 2013).

Semakin banyak anggota komite audit yang memiliki keahlian akuntansi pada

suatu emiten, maka semakin kecil bias atau kesalahan yang ada dalam laporan

keuangan, sehingga meningkatkan kualitas laporan keuangan.

Page 91: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

74

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Berdasarkan tabel 4.10, nilai signifikan variabel ukuran perusahaan

(FSIZE) sebesar 0,208 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini menandakan bahwa

ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan

keuangan. Maka, hipotesis keempat ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hidayat dan Elisabet

(2012), Mutmainnah dan Wardhani (2013) dimana variabel ukuran

perusahaan menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan. Ketika ukuran perusahaan semakin besar maka cenderung

sulit untuk mempertahankan laba per lembar sahamnya di masa mendatang

karena banyaknya faktor eksternal yang ada ketika perusahaan semakin besar

seperti perundang-undangan, perpajakan, dan persaingan usaha lainnya

sehingga laba akan cukup sulit untuk direfleksikan terus menerus ke periode

mendatang.

Tetapi, bersebrangan dengan hasil penelitian Fanani (2009), Wuryani

(2012) dan Karami dan Akhgar (2014) yang menyatakan ukuran perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini

dikarenakan perusahaan yang digunakan dalam penelitiaan memiliki

perbedaan secara klasifikasi industri, dimana penelitian sebelumnya

menerapkan pada perusahaan manufaktur. Sementara pada penelitian ini

menerapkan pada perusahaan real estate, property dan konstruksi. Selain itu,

perusahaan yang besar memiliki kestabilan dan operasi yang dapat diprediksi

lebih baik yang dapat menyebabkan kesalahan estimasi yang ditimbulkan

Page 92: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

75

besar namun mereka banyak menghadapi sensitivitas politik yang tinggi dan

menghadapi biaya politikal yang lebih tinggi dari pada perusahaan kecil.

5. Pengaruh Leverage terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Berdasarkan tabel 4.10, nilai signifikan variabel leverage (LEV)

sebesar 0,417 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini menandakan bahwa ukuran

komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan

keuangan. Maka, hipotesis kelima ditolak.

Hasil ini tidak mendukung penelitian Fanani (2009), Mutmainnah

et.al (2013), Hassan (2013) dan Karami et.al (2014) yang menyatakan

leverage berpengaruh positif dan signifikan pada kualitas pelaporan

keuangan. Bila tingkat hutang perusahaan makin tinggi, maka laba

perusahaan akan semakin kecil terefleksikan dalam arus kas masa mendatang.

Sementara menurut Hassan (2013), semakin tinggi leverage, maka

perusahaan akan semakin memaksimalkan dalam meningkatkan kualitas

laporan keuangan.

Penulis beranggapan hasil penelitian ini tidak mendukung dengan

penelitian sebelumnya dikarenakan sektor objek penelitan yang berbeda. Jika

pada penelitian sebelumnya diterapkan pada perusahaan manufaktur, maka

penelitian ini diterapkan pada perusahaan real estate, property dan

konstruksi. Ketidaksamaan industri ini dianggap menghasilkan

ketidaksamaan dana yang dibutuhkan dalam proses produksi, sehingga

berbeda juga pembiayaan yang dibutuhkan.

Page 93: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

76

Namun, hasil ini sejalan dengan penelitian Aldamen et.al (2011),

Hidayat dan Elisabet (2012) yang menyatakan leverage perusahaan tidak

menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pelaporan keuangan

faktorial. Besarnya leverage perusahaan akan menyebabkan perusahaan

meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dengan tujuan untuk

mempertahankan kinerja yang baik di mata investor dan auditor namun tidak

semua perusahaan mampu melakukan aktivitas ini karena sangat tergantung

pada kredibilitas perusahaan.

Page 94: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan

efektivitas komite audit, ukuran perusahaan dan leverage terhadap kualitas

laporan keuangan perusahaan real estate, property dan konstruksi yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia pada 2010-2014. Berdasarkan, hasil analisis dan

pembahasan yang telah dilakukan menggunakan regresi berganda pada 25

perusahaan sampel, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Ukuran komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Kusnadi (2015),

Mutmainnah dan Wardhani (2013), Hassan (2013), dan Felo, et.al (2003).

2. Jumlah rapat komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Mutmainnah dan

Wardhani (2013), Hassan (2013) dan Aldamen, et al. (2011).

3. Keahlian akuntansi komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap

kualitas laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Badolato

(2014), Soliman et.al (2014), Mutmainnah dan Wardhani (2013),

Aldamen, et al. (2011).

4. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Hidayat dan Elisabet

(2012), Mutmainnah dan Wardhani (2013).

Page 95: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

78

5. Leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan

keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Aldamen, et.al (2011),

Hidayat dan Elisabet (2012)

6. Efektivitas komite audit yang dalam hal ini adalah ukuran komite audit,

jumlah rapat komite audit dan keahlian akuntansi komite audit, ukuran

perusahaan dan leverage berpengaruh secara simultan terhadap kualitas

laporan keuangan.

B. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai

beberapa hal diantaranya :

1. Penelitian ini menggunakan variabel ukuran komite audit, jumlah rapat

dan keahlian akuntansi komite audit sebagai komponen efektivitas komite

audit. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan menggunkan variabel lain

untuk efektivitas komite audit, seperti keberadaan piagam charter komite

audit.

2. Penelitian ini hanya berfokus pada perusahaan real estate, property dan

konstruksi sehingga hasilnya tidak general. Untuk penelitan selanjutnya,

sebaiknya juga dilakukan pada seluruh perusahaan yang terdapat di Bursa

Efek Indonesia sehingga hasilnya lebih general.

3. Penelitian ini hanya berfokus pada efektivitas komite audit yang diperoleh

dari laporan tahunan (data sekunder). Untuk penelitian selanjutnya,

Page 96: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

79

disarankan untuk melakukan wawancara pada salah satu anggota komite

audit untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan langsung.

4. Untuk penelitian selanjutnya, dapat menggunakan proksi lain dari kualitas

laporan keuangan seperti persistensi laba atau konservatisme.

Page 97: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

80

DAFTAR PUSTAKA

Aldamen, H., Duncan, K., Kelly, S., McNamara, R., & Nagel, S. (2011). Audit

Committee Characteristics And Firm Performance During The Global

Financial Crisis. Accounting & Finance, 52(4).

Anderson, Kristen L, Daniel N. Deli, dan Stuart L. (2003). Gillan. Boards of

Directors, Audit Committees, and The Information Content of Earnings.

Working Paper Series University of Delaware 2003.

Anugerah, R., Hutabarat, R., & Faradilla, W. (2010). Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Listing Di BEI. Jurnal Ekonomi, 18

Awalia, A., & Daljono, D. (2014). Pengaruh Risiko Litigasi Terhadap Kualitas

Pelaporan Keuangan Dengan Keahlian Hukum Komite Audit Sebagai

Variabel Pemoderasi (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012). Doctoral dissertation,

Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Badolato, P. G., Donelson, D. C., & Ege, M. (2014). Audit Committee Financial

Expertise And Earnings Management: The Role Of Status. Journal of

Accounting and Economics, 58(2).

Barua, Abhijit, Dasartha V Rama, dan Vineeta Sharma. (2010). Audit Committee

Characteristics and Investment in Internal Auditing. J. Account. Public

Policy ELSEVIER.

Bradbury, M.E., Y.T. Mak, dan S.M. Tan. (2004) Board Characteristics, Audit

Committee Characteristics and Abnormal Accruals. Working Paper,

Unitec New Zealand and National University of Singapore.

Bryan, D. M., Liu, C., & Tiras, S. L. (2004). The Influence Of Independent And

Effective Audit Committees On Earnings Quality. SSRN Electronic

Journal.

Braiotta, Louis. (2004). The Audit Committee Handbook. Fourth Edition. New

Jersey: John Wiley & Sons.

Choi, T.H dan Pae, Jinhan. (2011). Business ethics and financial reporting

quality: Evidence from Korea. Journal of Business Ethics, 103(3).

Chtourou, M S., Bedard, J., & Courteau, L. (2001). Corporate Governance And

Earnings Management. Corporate Governance And Earnings

Management.

Page 98: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

81

Cohen, D. A. (2003). Quality Of Financial Reporting Choice: Determinants And

Economic Consequences. Available at SSRN 422581.

Dechow, P. and I. D. Dichev. (2002). The Quality of Accruals and Earnings: The

Role of Accruals Estimation Errors. The Accounting Review

77(Supplement).

Dechow, P., Ge, Weili., Larson, Chad R., Sloan, Richard G. (2010). Predicting

Material Accounting Misstatements. Contemporary Accounting Research,

28, pp. 17-82.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Standar

Akuntansi Keuangan. Jakarta : Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Fajri, N.S. (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan Dan

Konsentrasi Pasar Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal

Universitas Negeri Padang

Fama, E. F., & Jensen, M. C. (1983). Agency Problems and Residual Claims.

Journal of law and Economics, 327-349.

Fanani, Z. (2009). Kualitas Pelaporan Keuangan: Berbagai Faktor Penentu dan

Konsekuensi Ekonomis. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia.

Fanani, Z., Ningsih, Sri., dan Hamidah. (2009). Faktor-faktor Penentu Kualitas

Pelaporan Keuangan Dan Kepercayaan Investor. Jurnal SNA 2009

Felo, A.J., S.A. Solieri and Krihsnamurthy. (2003). Audit Commitee

Characteristic and The Perceived Quality of Financial Reporting: An

Empirical Analysis. Working Paper. School of Graduate Professional

Studies Penn State Great Valley.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS

21, Edisi 7 Cetakan VII, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,

Semarang.

Hidayat, Widi. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelaporan

Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Indonesia.

Universitas Airlangga.

Hassan, U. S. (2013). Financial Reporting Quality, Does Monitoring

Characteristics Matter? An Empirical Analysis of Nigerian Manufacturing

Sector. The Business & Management Review, Vol.3 No.2.

He, L., Labelle, R., Piot, C., & Thornton, D. B. (2009). Board Monitoring, Audit

Committee Effectiveness, And Financial Reporting Quality: Review And

Synthesis Of Empirical Evidence. Journal of Forensic & Investigative

Accounting, 1(2).

Page 99: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

82

Herawaty, Vinola. (2009). Peran Praktek Corporate Governance Sebagai

Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap

Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan 10.2.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/07/21/161317026/.Bos.Toshiba.Dila

porkan.Terlibat.Skandal.Penyimpangan.Akuntansi. Diakses 2 Agustus

2015

http://kbbi.web.id/ukur. Diakses 10 April 2015.

http://properti.kompas.com/read/2015/05/05/232618921/Nasib.Sektor.Properti.Ku

ncinya.Ada.di.Jokowi. Diakses 17 Juni 2015

International Accounting Standard Board. (2010). The Conceptual Framework for

Financial Reporting. United Kingdom : IASB

Irham, Fahmi . (2011). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta

Jensen, Michael C and Meckling, William H. (1976). Theory of the Firm:

Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of

Financial Economics, October, V. 3, No. 4, pp. 305-360.

Jensen, M. C., & Smith, C. W. (1984). The theory of corporate finance: A

historical overview.

Joshi, P.L. dan Amal Wakil. 2004. A Study of the Audit Committees’ functioning

in Bahrain. Managerial Auditing Journal.

Karami, Afshar & Akhgar, Mohammadomid. (2014). Effect of Company’s size

and leverage Features on the Quality of Financial Reporting of

Companies Listed in Tehran Stock Exchange. Interdisciplinary Journal Of

Contemporary Research In Business Volume 6 No.5

Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen dan Keuangan. Jakarta : Kencama

Prenada Media Group.

Keown, J.Arthur, John D. Martin, J. William Petty, David F. Scott Jr., (2005).

Financial Management Principals and Applications Tenth Edition.

Pearson Education.

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor:

Kep-643/Bl/2012 Tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja

Komite Audit.

Kieso, W., & Warfield. (2011). Intermediate Accounting (13th edition). New

York: John Willey & Sons.

Klai, Nesrine dan Omri, Abdelwahed. (2011). Corporate Governance and

Financial Reporting Quality: The Case of Tunisian Firms. International

Business Research Vol. 4, No. 1.

Page 100: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

83

Klein, A., Carcello, J. V., Hollingsworth, C. W., & Neal, T. L. (2006). Audit

Committee Financial Expertise, Competing Corporate Governance

Mechanisms, And Earnings Management.

Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance. (2006). Pedoman Umum

Good Corporate Governance Indonesia. Komite Nasional Kebijakan

Governance.

Krishnan, G. V., & Visvanathan, G. (2008). Does the SOX Definition of an

Accounting Expert Matter? The Association between Audit Committee

Directors' Accounting Expertise and Accounting Conservatism.

Contemporary Accounting Research, 25

Kristanti, Martina Eny dan Muchamad Syafrudin. (2012). Pengaruh Karakteristik

Komite Audit pada Kondisi Financial Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Diponegoro Journal of Accounting

Vol. 1 No. 1. 2012

Kurniawati, Dini. (2015). Pengaruh Financial Leverage Terhadap Profitabilitas

(Studi pada Perusahaan Industri Kimia yang Listing di BEI Periode 2009-

2013). Jurnal Administrasi Bisnis 1.1

Kusnadi, Y., Leong, K. S., Suwardy, T., & Wang, J. (2015). Audit Committees

and Financial Reporting Quality in Singapore. Available at SSRN

2467456.

Latan, Hengky. (2014). Aplikasi Analisis Data Statistik Untuk Ilmu Sosial Sains

dengan IBM SPSS. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Lev, B. dan R. Thiagarajan. (1993). Fundamental Information Analysis. Journal

of Accounting Research. Vol 31. Autumn. 2: 190-215.

Maulia, S. T., & Januarti, I. (2014) . Pengaruh Usia, Pengalaman, Dan

Pendidikan Dewan Komisaris Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

(Studi empiris pada perusahaan real estate dan property yang go public di

Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012). Diponegoro Journal of

Accounting Vol 3 No.3 hal 1-8.

Marrakchi Chtourou, S., Bedard, J., & Courteau, L. (2001). Corporate

governance and earnings management. Corporate Governance and

Earnings Management.

Mohiuddin, M., & Karbhari, Y. (2010). Audit committee effectiveness: a critical

literature review. AIUB Journal of Business and Economics, 9(1), 97-125.

Mutmainnah, N., & Wardhani, R. (2013). Analisis Dampak Kualitas Komite Audit

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Perusahaan Dengan Kualitas

Audit Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Indonesia, 10(2).

Page 101: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

84

Nasution, M., & Setiawan, D. (2007). Pengaruh Corporate Governance terhadap

Manajemen Laba di Industri Perbankan Indonesia. Simposium Nasional

Akuntansi X.

Pagalung, G., & Sudibdyo, B. (2012). The Determinant Factors Of Earnings

Quality And Economics Consequences. Journal Economy, 16(1), 105-122.

Pamudji, Sugeng dan Trihartati Aprillya (2010). Pengaruh Independensi dan

Efektivitas Komite Audit terhadap Manajemen Laba. JDA : Jurnal

Dinamika Akuntansi Vol 2, No.1, Maret 2010.

Pertiwi, N. (2012). Hubungan Antara Performa Komite Audit Dengan Earnings

Quality. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 1(1).

Pucheta‐Martínez, María Consuelo, and Emma García‐Meca. (2014). Institutional

Investors on Boards and Audit Committees and Their Effects on Financial

Reporting Quality. Corporate Governance: An International Review 22.4

hal 347-363.

Salehi, M., Zanjirdar, M., Zarei, M. (2012). The study of factors affecting the

quality of audit committee. Indian J. Edu. Inf. Manage., Vol. 1, No. 8

Saptiti, A. (2013). Pengaruh Implementasi Peran Komite Audit dan Enterprise

Risk Management terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris pada

Perusahaan Sektor Properti dan Kontruksi Periode 2009-2011).

Sawir, Agnes. (2008). Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sawyer, Lawrence B., dan A. Dittenhofer Mortimer. (2006). Sawyer’s Internal

Auditing. Jakarta: Salemba Empat

Siagallan, Hamonangan dan Mas’ud Machfoedz. (2006). Mekanisme Corporate

Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. SNA 9 Padang.

Soliman, Mohammed M., dan Ragab, Aiman A. (2014). Audit Committee

Effectiveness, Audit Quality and Earnings Management: An Empirical

Study of the Listed Companies in Egypt. Arab Academy for Sciences &

Technology.

Sil Kang, Won, Alan Kilgore, and Sue Wright. (2011). The effectiveness of audit

committees for low-and mid-cap firms. Managerial Auditing Journal 26.7

hal. 623-650.

Siregar, S. V. N., & Utama, S. (2006). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran

Perusahaan, dan Praktik Corporate Gorvernance Terhadap Pengelolaan

Laba (Earnings Management). The Indonesian Journal of Accounting

Research, 9(3).

Page 102: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

85

Supriadi, D.A. (2010). Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap

Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan

Otomotif yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas

Pembangunan Nasional Jakarta.

Suaryana, Agung. (2007). Pengaruh komite audit terhadap kualitas laba. Jurnal

Ilmiah Akuntansi dan Bisnis 2.1

Toding, Merlina dan Wirakusuma, Made Gede. (2013). Faktor Faktor yang

Memengaruhi Ketepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana 3.2 (318-333)

Wardhani, R., Joseph, H., & Indonesia, S. F. E. U. (2010). Karakteristik Pribadi

Komite Audit dan Praktik Manajemen Laba. Makalah disampaikan pada

Simposium Nasional Akuntansi XII, Purwekerto.

Widyaswari, R.K. & Suardana, A.K. (2014). Pengaruh Karakteristik Komite

Audit Terhadap Timeliness Pelaporan Keuangan: Perusahaan Go Public

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana 6.1 (2014)

Wuryani, Eni. (2012). Company Size in Response To Earnings Management And

Company Performance. Journal of Economics, Business, and Accountancy

Ventura 15.3 hal: 491-506.

www.idx.co.id

Yaputro, J. W., & Rudiawarni, F. A. (2012). Hubungan Antara Tingkat Efektivitas

Komite Audit Dengan Timeliness Laporan Keuangan Pada Badan Usaha

Go Public Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011. CALYPTRA: Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 1(1).

Zhang, Y., Zhou, J., & Zhou, N. (2007). Audit Committee Quality, Auditor

Independence, and Internal Control Weaknesses. Journal of accounting

and public policy, 26(3), 300-327.

Page 103: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

86

LAMPIRAN

Page 104: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

87

LAMPIRAN 1

DAFTAR SAMPEL

Page 105: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

88

LAMPIRAN 1 : Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1. ADHI PT. Adhi Karya, Tbk.

2. ASRI PT. Alam Sutera Realty, Tbk.

3. BCIP PT. Bumi Citra Permai, Tbk.

4. BIPP PT. Bhuwanatala Indah Permai, Tbk.

5. COWL PT. Cowell Development, Tbk.

6. CTRP PT. Ciputra Property, Tbk.

7. CTRS PT. Ciputra Surya Tbk.

8. DART PT. Duta Anggada Realty, Tbk.

9. DGIK PT. Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk.

10. DILD PT. Intiland, Tbk.

11. DUTI PT. Duta Pertiwi, Tbk.

12. ELTY PT. Bakrieland Development, Tbk.

13. GMTD PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk.

14. GPRA PT. Perdana Gapuraprima, Tbk.

15. KIJA PT. Kawasan Industri Jababeka, Tbk.

16. KPIG PT. MNC Land, Tbk.

17. LPCK PT. Lippo Cikarang, Tbk.

18. LPKR PT. Lippo Karawaci, Tbk.

19. MORE PT. Indonesia Prima Property, Tbk.

20. PTPP PP (Persero), Tbk.

21. PWON PT. Pakuwon Jati, Tbk.

22. SMDM PT. Suryamas Dutamakmur

23. SMRA PT. Summarecon Agung, Tbk.

24 SSIA PT. Surya Semesta Internusa, Tbk.

25. TOTL PT. Total Bangun Persada, Tbk.

Page 106: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

89

LAMPIRAN 2

DATA SAMPEL

PENELITIAN

Page 107: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

90

LAMPIRAN 2 : Data Sampel Penelitian

No KODE TAHUN ACSIZE ACMEET AC_MEET

(Range) ACCT FSIZE LEV FRQ

1. ADHI

2010 3 19 4 1 28.13 0.82 1.61

2011 3 14 3 1 27.67 0.84 -1.73

2012 3 16 4 1 28.79 0.85 -0.55

2013 3 13 3 1 28.63 0.84 -0.42

2014 2 11 3 1 29.47 0.83 -1.76

2. ASRI

2010 3 8 2 1 29.29 0.52 1.63

2011 3 8 2 1 29.74 0.54 1.06

2012 3 7 2 1 30.10 0.57 -1.66

2013 3 8 2 1 29.77 0.63 0.95

2014 3 6 2 1 30.03 0.62 -1.53

3. BCIP

2010 3 4 1 1 25.13 0.51 0.01

2011 3 2 1 1 27.51 0.62 1.14

2012 3 4 1 1 26.60 0.53 -0.93

2013 3 5 1 1 27.20 0.60 -0.16

2014 3 4 1 1 27.73 0.57 -0.38

4. BIPP

2010 3 5 1 1 25.13 0.28 -0.10

2011 3 4 1 1 25.13 0.27 1.08

2012 3 4 1 1 25.98 0.28 -0.41

2013 3 4 1 1 26.33 0.22 -0.32

2014 3 4 1 1 26.39 0.26 -0.17

5. COWL

2010 3 3 1 1 25.25 0.51 -1.82

2011 3 3 1 1 25.90 0.58 0.15

2012 3 4 1 1 27.27 0.36 -0.84

2013 3 4 1 1 28.46 0.39 0.57

2014 3 4 1 1 28.74 0.63 -0.30

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 108: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

91

No KODE TAHUN ACSIZE ACMEET AC_MEET

(Range) ACCT FSIZE LEV FRQ

6. CTRP

2010 3 2 1 0 27.94 0.35 -0.29

2011 3 5 1 0 28.06 0.45 -0.19

2012 3 5 1 0 28.94 0.50 1.15

2013 3 5 1 0 28.97 0.40 -0.36

2014 3 5 1 0 29.28 0.44 0.64

7. CTRS

2010 3 4 1 0 27.00 0.71 0.21

2011 3 6 2 0 28.17 0.45 0.74

2012 3 6 2 0 29.12 0.34 -0.25

2013 3 5 1 0 28.58 0.56 0.90

2014 3 4 1 0 29.40 0.51 0.22

8. DART

2010 3 10 2 0 27.42 0.35 -2.40

2011 3 11 3 0 27.85 0.50 0.25

2012 3 11 3 0 28.43 0.43 -0.73

2013 3 11 3 0 27.97 0.38 -0.46

2014 3 12 3 0 28.39 0.36 -0.17

9. DGIK

2010 3 5 1 1 28.24 0.21 -0.54

2011 3 8 2 1 26.92 0.33 2.14

2012 3 7 2 1 27.41 0.35 1.15

2013 3 5 1 1 27.45 0.46 -0.26

2014 3 5 1 1 27.62 0.45 -0.11

10. DILD

2010 4 5 1 1 29.20 0.39 1.95

2011 3 7 2 1 27.92 0.38 0.23

2012 4 5 1 1 28.33 0.40 -0.47

2013 3 6 2 1 28.81 0.45 -2.07

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 109: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

92

No KODE TAHUN ACSIZE ACMEET AC_MEET

(Range) ACCT FSIZE LEV FRQ

2014 3 17 4 1 29.54 0.50 0.95

11. DUTI

2010 3 3 1 1 28.99 0.32 -0.21

2011 3 3 1 1 28.83 0.31 -0.18

2012 3 9 2 1 29.36 0.22 -0.14

2013 3 9 2 1 29.74 0.19 -0.19

2014 3 5 1 1 29.83 0.22 0.21

12. ELTY

2010 3 9 2 1 29.20 0.39 0.34

2011 3 10 2 1 28.91 0.38 0.07

2012 3 9 2 1 28.49 0.40 -1.00

2013 3 12 3 1 28.41 0.41 -1.20

2014 3 11 3 1 28.41 0.47 0.06

13. GMTD

2010 3 4 1 0 23.54 0.64 0.20

2011 3 4 1 0 24.93 0.64 0.98

2012 3 4 1 0 24.93 0.74 1.24

2013 3 4 1 0 27.46 0.70 0.63

2014 3 4 1 0 27.15 0.56 3.93

14. GPRA

2010 2 3 1 0 26.79 0.49 -1.44

2011 2 4 1 0 26.94 0.47 -0.18

2012 2 4 1 0 26.78 0.46 -0.04

2013 2 4 1 0 27.19 0.40 0.06

2014 3 4 1 1 27.88 0.41 -1.38

15. KIJA

2010 3 7 2 0 25.79 0.66 -2.54

2011 3 4 1 0 26..39 0.60 -0.60

2012 3 3 1 1 28.82 0.57 -0.27

2013 3 7 2 1 28.77 0.49 -0.09

2014 3 9 2 1 29.42 0.45 -0.31

16. KPIG 2010 3 4 1 1 27.96 0.12 -0.28

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 110: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

93

No KODE TAHUN ACSIZE ACMEET AC_MEET

(Range) ACCT FSIZE LEV FRQ

2011 3 4 1 1 28.52 0.07 -0.21

2012 3 4 1 1 29.30 0.07 -0.25

2013 3 4 1 1 29.51 0.19 0.70

2014 3 4 1 1 29.75 0.19 0.02

17. LPCK

2010 3 4 1 0 25.79 0.66 0.66

2011 3 4 1 0 27.30 0.48 1.60

2012 3 4 1 0 27.92 0.54 1.93

2013 3 5 1 0 28.30 0.55 1.35

2014 3 4 1 1 29.61 0.38 0.58

18. LPKR

2010 3 4 1 0 30.32 0.31 0.64

2011 3 4 1 0 30.16 0.32 0.34

2012 3 5 1 0 30.57 0.45 0.46

2013 3 2 1 0 30.48 0.54 1.05

2014 3 4 1 0 30.79 0.53 0.42

19. OMRE

2010 3 4 1 1 26.42 0.47 -0.33

2011 3 4 1 1 26.86 0.32 -0.30

2012 3 4 1 1 27.09 0.30 -0.07

2013 3 4 1 1 30.68 0.34 -0.27

2014 3 4 1 1 27.11 0.21 -0.32

20. PTPP

2010 3 12 3 1 28.99 0.77 -0.32

2011 3 12 3 1 28.8 0.79 -1.73

2012 3 12 3 1 29.02 0.81 -0.59

2013 3 12 3 1 29.36 0.84 -3.48

2014 3 12 3 1 30.48 0.83 0.32

21. PWON 2010 2 3 3 1 29.83 0.60 0.10

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 111: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

94

No KODE TAHUN ACSIZE ACMEET AC_MEE

T (Range) ACCT FSIZE LEV FRQ

2011 3 4 1 1 29.65 0.58 -0.24

2012 3 4 1 1 30.01 0.58 1.30

2013 3 4 1 1 30.20 0.55 -0.16

2014 3 5 1 1 30.84 0.52 0.27

22. SMDM

2010 3 2 1 0 26.73 0.15 -0.27

2011 3 2 1 0 26.98 0.16 -0.27

2012 3 2 1 0 27.36 0.19 -0.24

2013 3 2 1 0 27.36 0.27 -0.30

2014 3 4 1 0 27.11 0.30 -0.23

23. SMRA

2010 3 4 1 1 29.64 0.62 0.78

2011 3 4 1 1 29.77 0.62 2.00

2012 3 4 1 1 30.25 0.64 -0.08

2013 3 4 1 1 30.05 0.66 0.19

2014 3 4 1 1 30.72 0.61 0.34

24. SSIA

2010 3 4 1 1 27.72 0.60 0.12

2011 3 4 1 1 28.85 0.95 -0.01

2012 3 8 2 1 29.26 0.66 0.31

2013 3 8 2 1 28.60 0.55 0.70

2014 3 8 2 1 29.25 0.49 -0.08

25. TOTL

2010 3 7 2 1 27.49 0.62 0.13

2011 3 4 1 1 27.60 0.64 -0.10

2012 3 2 1 1 28.75 0.66 0.38

2013 3 2 1 1 28.16 0.63 0.08

2014 3 10 2 1 28.97 0.67 -0.43

Page 112: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

95

Keterangan

ACSIZE : Ukuran Komite Audit

ACMEET : Jumlah Rapat Komite Audit

FSIZE : Ukuran Perusahaan

LEV : Leverage

FRQ : Financial Reporting Quality

Page 113: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

96

LAMPIRAN 3

HASIL PENGOLAHAN

DATA

Page 114: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

97

LAMPIRAN 3 : Hasil Pengolahan Data menggunakan SPSS 21

STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ACSIZE 125 2.00 4.00 2.9680 .25196

AC_MEET 125 1.00 4.00 1.4880 .76849

ACCT 125 .00 1.00 .6800 .46835

FSIZE 125 23.54 30.84 28.2576 1.47533

LEV 125 .07 .85 .4812 .18031

FRQ 125 -3.48 3.93 .0006 .98825

Valid N (listwise) 125

UJI AUTOKORELASI

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .336a .113 .076 .95015 2.016

a. Predictors: (Constant), LEV, ACCT, ACSIZE, FSIZE, AC_MEET

b. Dependent Variable: FRQ

Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 13.671 5 2.734 3.029 .013b

Residual 107.431 119 .903

Total 121.102 124

a. Dependent Variable: FRQ

b. Predictors: (Constant), LEV, ACCT, ACSIZE, FSIZE, AC_MEET

Page 115: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

98

Uji t dan UJI MULTIKOLONIEARITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -3.778 1.926 -1.961 .052

ACSIZE .721 .347 .184 2.077 .040 .952 1.050

AC_MEET -.318 .122 -.247 -2.604 .010 .829 1.207

ACCT -.367 .192 -.174 -1.913 .058 .902 1.109

FSIZE .076 .060 .114 1.267 .208 .919 1.088

LEV .416 .510 .076 .815 .417 .860 1.163

a. Dependent Variable: FRQ

UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 125

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .92457853

Most Extreme Differences Absolute .092

Positive .079

Negative -.092

Kolmogorov-Smirnov Z 1.033

Asymp. Sig. (2-tailed) .236

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 116: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33151/1/FITRIA...Divisi Publikasi dan Dekorasi Laboratorium Pojok Bursa FEB ... C. Kerangka

99

UJI HETEROSKEDASTISITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .788 1.304 .605 .547

ACSIZE .204 .235 .077 .868 .387

AC_MEET .192 .083 .222 2.320 .022

ACCT -.082 .130 -.058 -.631 .529

FSIZE -.045 .041 -.099 -1.092 .277

LEV .578 .346 .157 1.672 .097

a. Dependent Variable: AbsFRQ