Pengaruh Efektifitas Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata...
-
Upload
rio-satria -
Category
Documents
-
view
36 -
download
0
description
Transcript of Pengaruh Efektifitas Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata...
PENGARUH EFEKTIFITAS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS X SMP NEGERI 7 BANDA ACEH
A.Latar Belakang Masalah
Proses interaksi belajar mengajar adalah inti dari pendidikan, segala sesuatu yang telah
diprogramkan akan dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar. Guru dan siswa adalah
unsur yang sangatberperan dalam proses tersebut.Proses belajar mengajar akan berhasil
apabila hasilnya mampu membawa perubahan dalam pengetahun,pemahaman, keterampilan
dan nilai sikap dalam diri anak didik. Pada umumnya guru merupakan faktor yang sangat
dominan dan penting dalam pendidikan formal.
Selanjutnya salah satu faktor utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru.
Gurulah yang berada digarda terdepan dalam menciptakan sumber daya manusia. Guru
berhadapan langsung dengan peserta didik didalam kelas melalui proses belajar mengajar.
Hal ini menunjukkan bahwa guru di tuntut menjadi seorang yang kompeten dalam
profesinya.Proses belajar mengajar merupakan peroses kegiatan interaksi antara dua unsur
manusiawi, yakni siswa sebagai pihak belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar.
Bila di kaitkan dengan peserta didik, maka guru hendaknya memiliki pemahaman yang lebih
tentang karakteristik dan kondisi peserta didik. Guru di tuntut untuk memantau pertumbuhan
fisik dan mengeksplorasi potensi yang dimiliki anak didik.Dalam rangka membantu siswa
untuk mencapai tujuan, maka guruharus memiliki kompetensi yang unggul dibidangnya, baik
itu kompetensi pedagogik,kompetensi professional,kompetensi sosial maupun kompetensi
keperibadian, maka penelitian ini menekakan pada kompetensi pedagogik.
Salah satu kompetensi yang wajib di miliki oleh seorang guru adalah kompetensi
pedagogik. Dalam Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 Ayat (3) butir a di kemukakan
bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik
yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang di milikinya.
Lebih lanjut dalam RPP tentang guru dikemukakan bahwa: kompetensi pedagogik
adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan
kurikulum /silabus, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan
teknologipembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembanganpeserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Sehubungan dengan penjelasan tersebut,maka kemampuan yang dituntut pada seorang
guru tidaklah sekedar tugas dan kewajiban sebagai pendidik atau pengajar yang menyajikan
materi didepan kelas,akan tetapi hendaknya ia mampu memiliki kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didikatau keterampilan dalam memilih dan menentukan metode, media
bahkan alat evaluasi untuk meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran Matematika.
Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilaksanakan oleh peneliti di kelas X SMP
Negeri 7 Banda aceh dalam proses belajar mengajar terdapat berbagai masalah atau kendala
yang berpengaruh terhadap prestasi siswa diantaranya : 1) kurangnya pemahaman guru
terhadap peserta didik, 2) Kurangnya pemahaman guru dalam perancangan pembelajaran, 3)
Dalam mengadakan evaluasi hasil belajar, guru masih belum bisa memilih waktu yang
efektif, dan 4) Dalam mengaktualisasikan potensi yang di miliki oleh peserta didik guru
masih kurang mampu. Sehingga berdampak pada siswa yang menyebabkan rendahnya
prestasi belajar siswa.
Dari berbagai permasalahan terkait dengan kompetensi pedagogik guru dengan prestasi
belajar siswa kelas X SMP Negeri 7 Banda Aceh telah disebutkan di atas sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, dilihat dari prestasi siswa berdasarkan kriteria
ketuntasan minimum yaitu 7,00.
Maka peneliti perlu melakukan penelitian dengan alasan, hasil dari penelitian ini
diharapkan menjadi bahan masukan bagi guru dan siswa bahwa didalam proses belajar
mengajar sangat perlu memaksimalisasi kompetensi Pedagogik guru untuk mencapai tujuan
yang telah direncanakan yakni salah satunya meningkatkan prestasi belajar siswa. Disamping
itu juga peneliti ingin mengetahui lebih jauh tentang kompetensipedagogik guru dalam
mengajar mata pelajaran matematika terhadap prestasi siswa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti berupaya untuk mengkaji lebih
dalam terhadap permasalahan tersebut dan dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul
“Pengaruh Efektifitas Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas X SMP Negeri 7 Banda Aceh”
B.Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas, maka dapat ambil rumusan masalahnya
sebagai berikut “Apakah ada pengaruh efektifitas kompetensi pedagogik guru dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa SMP Negeri 7 Banda
Aceh ?
C.Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk
mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh efektifitas kompetensi pedagogik guru dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa SMP Negeri 7 Banda
Aceh.
D.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terdiri dari dua macam yaitu manfaat secara teoritis dan praktis.
Adapun hasil penelitian ini nantinya diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang pentingnya
seorang guru yang mempunyai kompetensi dalam mengajar dan meningkatkan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Sehingga dapat mengembangkan potensi
siswa dan dapat diajarkan oleh guru-guru yang memiliki kompetensi pada bidangnya,
dengan demikian apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat berhasil dengan baik.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Siswa
Dapat membantu siswa untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata
pelajaran matematika sehingga standar kompetensi dapat dituntaskan oleh siswa
secara optimal.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan acuan bagi guru dalam
meningkatkan kompetensi pedagogik yang di miliki untuk meningkatkan prestasi
belajar yang lebih baik dari sebelumnya.
c. Bagi Peneliti yang lain
Hasil penelitian ini dapat diharapkan dapat memberikan motivasi bagi
peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut tentang hal-hal yang belum dapat
diungkapkan dalam penelitian ini.
d. Bagi Lembaga Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan yang berguna bagi lembaga
pendidikan pada khususnya pada tempat dilaksanakannya penelitian ini, dalam
rangka meningkatkan mutu pendidkan terutama dibidang studi IPA/Fisika.
E.Hipotesis Penelitian
Dari arti katanya, hipotesis berasal dari dua penggalan kata yaitu “hypo” yang
artinya di bawah dan “thesa” yang artinya kebenaran. Sehubungan dengan pembatasan
pengertian tersebut maka hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Hipotesis merupakan anggapan dasar yang kemudian membuat suatu teori yang
masih harus diuji kebenarannya. Suatu hipotesis akan diterima apabila data yang
dikumpulkan mendukung pernyataan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis
kerja.“Terdapat pengaruh yang signifikan antara Efektifitas Kompetensi Pedagogik Guru
dengan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas X SMP Negeri 7 Banda Aceh.
F.Defenisi Operasional
DefinisiAgar tidak timbul salah paham dalam penafsiran antara pembaca dengan peneliti.
Maka perlu ditegaskan beberapa istilah sehubungan dengan judul penelitian ini:
1) Kompetensi pedagogik Guru
Kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan guru dalam pengelolahan
pembelajaran peserta didik meliputi: Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan,
Pemahaman peserta didik, Pengembangan kurikulum/silabus, Perancangan
pembelajara,Pelaksanan pembelajaran yang mendidik dan diologis, pemanfaatan teknologi
pembelajaran, komunikasi antar pribadi.
2) Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar adalah nilai mata pelajaran ekonomi yaitu tingkat kemampuan atau
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari yang dinyatakan dalam
nilai ulangan tengan semester.
Cara Pengukuran
1) Kompetensi pedagogik Guru:
Di ukur dengan menggunakan angket kompetensi pedagogik dan sebagai
respondennya siswa SMP Negeri 7 Banda Aceh.
2) Prestasi Belajar Siswa:
Di lihat dari data sekunder berupa nilai ulangan tengan semester siswa.
G.Kajian Teori
1.Kompetensi pedagogic guru
a.Pengertian Kompetensi Guru
Kompetensi berasal dari bahasa inggris yaitu competency yang berarti kemampuan atau
kecakapan,Disamping berarti kemampuan,kompetensi juga berarti the state of being legally
competent or qualified yakni keadaan berwewenang atau memenuhi syarat menurut
ketentuan hukum.Adapun kompetensi guru menurut Barlow (1985), yaitu kemampuan
seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan
layak.
Sesuai dengan pengertian diatas kompetensi berarti kemampuan atau kecakapan
seorang guru dalam mengembankan tugasnya sebagai tenaga pendidik.Sehingga peserta didik
memiliki perubahan sikap, perilaku dan pola pikir dibidang kognitif, afektif, maupun
psikomotorik.
Adapun menurut Syaiful Bahri Djamarah kompetensi merupakan suatu kemampuan
yang mutlak dimiliki guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik.
Beranjak dari pengertian inilah kompetensi merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan
dari kegiatan pendidikan dan pengajaran.Agar memiliki pemahaman yang jelas tentang
kompetensi.
Menurut Metembun(2002), yang dikutip oleh Syaiful Bahri Guru adalah semua orang
yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid,baik secara
individual atau klasikal,baik di sekolah maupun di luar sekolah,ini berarti seorang guru
minimal memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam
menjalankan tugas. Untuk itu seorang guru perlu memiliki keperibadian,menguasai bahan
pelajaran dan mengusai cara-cara mengajar sebagai dasar kompetensi.Bila guru tidak
memiliki keperibadian,tidak menguasai bahan pelajaran dan cara-cara mengajar,maka guru
gagal menunaikan tugasnya.
Dari kedua pendapat diatas dapat difahami bahwa kompetensi yaitu suatu kemampuan
atau kecakapan yang dimiliki oleh guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa. Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,dikuasai, dan diwujudkan oleh guru
dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.
b.Macam–Macam Kompetensi Guru
Berdasarkanpendapat yang diatas bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh Guru
meliputi :
a. Kompetensi kepribadian
Kompetensi keperibadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
keperibadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik dan berakhlak mulia.
b. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
c. Kompetensi profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah
dan subtansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan
metodologi keilmuannya. Setiap subkompetensi memiliki indikator esensial .
d. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik,sesama peserta didik dan masyarakat sekitar.
c.Pengertian Kompetensi Pedagogik Guru
Tugas guru yang utama adalah mengajar dan mendidik murid di kelas dan di luar
kelas. Guru selalu berhadapan dengan murid yang memerlukan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap utama untuk menghadapi hidupnya di masa depan . Menurut Badan Standar
Nasional pendidikan yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah: Kemampuan
dalam peserta didik yang meliputi pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan ,pemahaman tentang peserta didik, pengembangan kurikulum /silabus,
perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, evaluasi
hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimiliknya.
Sedangkan menurut Lavengeveld yang dikutip oleh Uyoh Sadulloh bahwa pedagogik
merupakan suatu ilmu mendidik yang lebih menekankan kepada praktik, menyangkut
kegiatan mendidik dan membimbing anak.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir A dikemukakan
bahwa yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik
untukmengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Dari beberapa pendapat diatas dapat difahami bahwa kompetensi pedagogik guru
merupakan keterampilan guru dalam mengajar dan membimbing anak didiknya dalam
meningkatkan potensi dan kecerdasan anak didik untuk mencapai tujuan dalam
pembelajaran.
Menurut E. Mulyasamengatakan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan
guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-
hal sebagai berikut:
a. Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan
b. Pemahaman terhadap pesrta didik
c. Pengembangan kurikulum/silabus
d. Perancangan pembelajaran
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran
g. Evaluasi hasil belajar
h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
d.Komponen – komponen kompetensi pedagogik
a. Pemahaman Wawasan Dan Landasan Kependidikan
Guru sebagai tenaga pendidik yang sekaligus memiliki peranpenting dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan di negara ini, terlebihdahulu harus mengetahui dan
memahami wawasan dan landasankependidikan sebagai pengetahuan dasar. Pengetahuan
awal tentangwawasan dan landasan kependidikan ini dapat diperoleh ketika gurumengambil
pendidikan keguruan di perguruan tinggi.
Secara operasional, kemampuan mengelolapembelajaran menyangkut tiga fungsi
manajerial, yaitu perencanaan, pelaksanaandan pengendalian.
1) Perencanaan menyangkut penetapan tujuan, dan kompetensi serta memperkirakan cara
pencapaiannya.Perencanaaan merupakan merupakan fungsi sentral dari manajemen
pembelajaran dan harus beriorentasi ke masa depan.
2) Pelaksaanaan atau sering juga disebut implementasi adalah proses yang memberikan
kepastian bahwa proses belajar mengajar telah memiliki sumber daya manusia dan sarana
prasarana yang diperlukan sehingga dapat membentuk kompetensi dan mencapai tujuan
yang diinginkan.
3) Pengendalianyang bertujuan menjamin kinerja yang dicapai sesuai dengan rencana atau
tujuan yang telah ditetapkan.
b.Pemahaman Terhadap Peserta Didik
Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah satu kompetensi pedadogik yang
harus dimiliki guru, sedikitnya terdapat empat hal yang harus dipahami guru dari peserta
didiknya, yaitu tingkat kecerdasan,kreativitas,cacat fisik dan perkembangan kognitif.
1. Tingkat kecerdasan (intelegensi )
Dalam bukunya Psikologi Pendidikan, Alisuf Sabri menyimpulkan arti dari
kecerdasan (intelegensi) sebagai berikut :
a) Kemampuan umum mental individu yang tampak dalam caranya bertindak atau
berbuat atau dalam memecahkan masalah atau dalam melaksanakan tugas.
b) Suatu kemampuan mental individu yang ditunjukan melalui kualitas kecepatan,
ketepatan dan keberhasilannya dalam bertindak/berbuat atau memecahkan masalah
yang dihadapi.
Dari pengertian diatas dapat dikemukakan bahwa selain ditentukan berdasarkan
hasil tes IQ(Intelligence quetiont), ternyata tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan
seseorang dapat dilihat dari kecepatan, ketepatan dan keberhasilan seseorang dalam
bertindak atau dalam memecahkan masalah.
2. Kreativitas
Proses pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan aktivitas dan
kreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Namun
dalam pelaksanannya seringkali kita tidak sadar, bahwa masih banyak kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan justru menghambat aktivitas dan kreativitas peserta
didik.
Dari uraian diatas dapat difahami bahwa krativitas peserta didik dalam belajar
sangat bergantung pada kreativitas guru dalam mengembangkan standar kompetensi,
serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.Guru dapat mengemukakan
berbagai pendekatan dalam meningkatkan kreativitas peserta didik.
3. Kondisi fisik atau psikologis
Kondisi fisik antara lain berkaitan dengan penglihatan, pendengaran, kemampuan
bicara dan lain-lain.Dalam menyikapi kondisi peserta didik guru harus bersikap lebih
sabar,dan telaten,tetapi dilakukan secara wajar sehingga tidak menimbulkan kesan
negatif.
4. Pertumbuhan dan perkembangan kognitif
c.Pengembangan kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenaitujuan, isi dan bahan
pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagaipedoman pelaksanaan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikantertentu.
Sedangkan silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturanuntuk membantu
mengembangkan seluruh potensi yang meliputikemampuan fisik, intelektual, emosional,
moral agama serta optimal dalamlingkungan pendidikan yang kondusif, demokratis dan
kooperatif.
Dalam proses belajar mengajar, kemampuan guru dalam
mengembangkankurikulum/silabus sesuai dengan kebutuhan peserta didik sangat
penting,agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan menyenangkan.
d.Perancangan Pembelajaran
Perancangan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogis yang harus
dimiliki guru, yang akan bermuara pada pelaksanaanpembelajaran. Perancangan
pembelajaran sedikitnya mencakup tigakegiatan, yaitu:
1. Identifikasi kebutuhan
Kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan kondisi
yang sebenarnya, atau sesuatu yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. Identifikasi
kebutuhan bertujuan antara lain untuk melibatkan dan memotivasi peserta didik agar
kegiatan belajar dirasakan sebagai bagian dari kehidupan dan mereka merasa
memilikinya.
2. Identifikasi Kompetensi
Kompetensi merupakan sesuatu yang ingin dimiliki oleh peserta didik dan
merupakan komponen utama yang harus dirumuskan dalam pembelajaran yang memiliki
peran penting dan menentukan arahpembelajaran.Penilaian pencapaian kompetensi perlu
dilakukan secaraobjektif,berdasarkankinerja peserta didik, dengan bukti
penguasaanmereka terhadap suatu kompetensi sebagai hasil belajar.
3. Penyusunan Program Pembelajaran
Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada RencanaPelaksanaan
Pembelajaran (RPP), sebagai produk programpembelajaran jangka pendek, yang
mencakup komponen programkegiatan belajar dan proses pelaksanaan program.
Komponen programyang mencakup kompetensi dasar, materi standar, metode dan teknik,
mediadan sumber belajar, waktu belajar dan daya dukung lainnya.
Dengandemikian, rencana pelaksanaan pembelajaran pada hakikatnyamerupakan
suatu sistem, yang terdiri atas komponen-komponen yangsaling berhubungan serta
berinteraksi satu sama lain, dan membuatlangkah-langkah pelaksanaannya, untuk
mencapai tujuan ataumembentuk kompetensi.
d.Pelaksanaan Pembelajaran Yang Mendidik dan Dialogis
Kegagalan pelaksanaan pembelajaran sebagaian besar disebabkan oleh penerapan
metode pendidkan konvensional, anti dialog,pewarisan pengetahuan dan tidak bersumber
pada realitas masyarakat.
Pembelajaran yang mendidik dan dialogis merupakan respon terhadap praktek
pendidikan anti realitas, yang menurut Freire harus diarahkan pada proses hadap masalah.
Titik tolak penyusunan program pendidikan atau politik harus beranjak dari kekinian,
eksistensial, dan konkrit yang mencerminkan aspirasi-aspirasi masyarakat.
Tugas guru yang paling utama dalam pembelajaran adalah mengkondisikan lingkungan
agar menunjang terjadinya perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik.
Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal yaitu :
1. Pre Test (tes awal)
Pelaksanaan pembelajaran biasanya dimulai dengan pre test,untuk menjajagi proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu pre test memegang peranan yang
cukup penting dalam proses pembelajaran, yang berfungsi antara lain sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan dengan proses
pembelajaran yang dilakukan, dengan cara membandingkan hasil pre test dengan
post test.
b) Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki pesertadidik mengenai
kompetensi dasar yang akan dijadikan topik dalamproses pembelajaran
c) Untuk mengetahui darimana seharusnya proses pembelajarandimulai, kompetensi
dasar mana yang telah dimiliki peserta didik,dan tujuan-tujuan mana yang perlu
mendapat penekanan danperhatian khusus.
2. Proses
Kualitas pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik dapat dilihat dari
segi proses dan hasil. Dari segi proses, pembelajaran dan pembentukan kompetensi
dikatakan berhasil dan berkualitas apabilaseluruhnya atau sebagian besar (75%) peserta
didik terlibatsecara aktif, baik mental, fisik, maupun sosial, disampingmenunjukkan
gairah belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar,dan tumbuhnya rasa percaya diri.
Sedangkan dari segi hasil, prosespembelajaran dan pembentukan kompetensi dikatakan
berhasil apabilaterjadi perubahan kompetensi dan prilaku yang positif pada diri
pesertadidik seluruhnya atau sebagian besar (75%). Lebih lanjut prosespembelajaran dan
pembenetukan kompetensi dikatakan berhasil danberkualitas apabila masukan merata,
menghasilkan output yang banyakdan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan,
perkembangan masyarakat dan pembangunan.
3. Post Test
Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri dengan post testseperti halnya
pre test,post test memiliki banyak kegunaan,terutamadalam
melihatkeberhasilanpembelajaran.Fungsi post tes antara lain dapat dikemukakan sebagai
berikut:
a) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadapkompetensi yang telah
ditentukan, baik secara individu maupunkelompok. Hal ini dapat diketahui dengan
membandingkan hasilpre test dan post tes.
b) Untuk mengetahui kompetensi dasar dan tujuan-tujuan yang dapatdikuasai oleh
peserta didik, serta kompetensi dasar dan tujuan-tujuanyang belum dikuasai.
c) Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatanremedial, dan yang
perlu mengikuti kegiatan pengayaan, serta untuk mengetahui tingkat kesulitan
belajar.
d) Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap prosespembelajaran dan
pembentukan kompetensi peserta didik yang telah dilaksanakan, baik terhadap
perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.
e.Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran
Penggunaan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran (learning)dimaksudkan
untuk memudahkan atau mengefektifkan kegiatan pembelajaran.Dalam hal ini, guru dituntut
untuk memiliki kemampuan menggunakan dan mempersiapkan materi pembelajaran dalam
suatu sistem jaringan computer yang dapat diakses oleh peserta didik. Oleh karena itu,
seyogyanya guru dan calon guru dibekali dengan berbagai kompetensi yang berkaitan
dengan penggunan teknologi informasi dan komunikasi sebagai teknologi pembelajaran.
f.Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapaiTujuan yang
telah ditetapkan dalam sebuah program. Padanan kataevaluasi adalah assesment yang
menurut Tardif (1989) berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai
seorang siswa sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan
kompetensi peserta didik ,yang dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan
dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, serta penilaian program.
1. Penilaian kelas
Penilaian kelas dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir.
Ulangan harian setiap elesai proses pembelajaran dalam satuan bahasan atau kompetensi
tertentu, ulangan harian ini terdiri dari seperangkat sosial yang harus dijawab para
peserta didik, dan tugas-tugas terstruktur yang berkaitan dengan konsep yang sedang
dibahas.
2. Tes Kemampuan Dasar
Tes kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca,
menulis, dan berhitung yang diperlakukan dalam rangka memperbaiki program
pembelajaran.Tes kemampuan dasar dilakukan pada setiap tahun akhir kelas III.
3. Penilaian Akhir Satuan Pendidikan dan Sertifikasi
Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran diselenggarakan kegiatan
penilaian guna mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh mengenai
ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu .
4. Penilaian program
Penilaian program dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas
pendidikan secara kontinu dan berkesinambungan.Penilaian program dilakukan untuk
mengetahui kesesuaian kurikulum dengandasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional,
serta kesesuaiannya dengan tuntutan perkembangan masyarakat, dan kemajuan zaman.
g.Pengembangan Peserta Didik
Pengembangan peserta didik merupakan bagian dari kompetensi pedagogik yang harus
dimiliki guru, untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh setiap peserta
didik.Pengembangan peserta didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara, antara
lainmelalui kegiatan ekstra kurikuler (ekskul) pengayaan dan remedial, serta bimbingan dan
konsling (BK ).
2.Pengertian Prestasi Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi adalah “hasil dari suatu kegiatan yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja,
baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu”.Prestasi adalah
“hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secar individual maupun
kelompok.Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan
kegiatan”.
Sedangkan belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secarakeseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”
Pendapat lain mengatakan bahwa “prestasi belajar lebih menekankan pada proses
perubahan tingkah laku yang menuju kearah kemajuan diatas perbaikan, perubahan-
perubahan yang dicapai dalam proses belajar meliputi aspek kognitif, efektifdan
psikomotor”.
Sedangkan menurut Peorwanto prestasi yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam
usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.”
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Pada dasarnya, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan
menjadi dua bagian, yaitu “faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (internal).”
1) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri. faktor ini
dapat dibagi menjadi dua : yaitu faktor jasmaniah (fisiologis) dan faktor rohaniah
(psikologis).
a) Faktor jasmaniah (fisiologis)
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang
terganggu,selain itu juga ia akan cepat lelah,kurang semangat,mudah pusing.Jika
disertai pusing kepala berat misalnya,dapatmenurunkankualitas ranah cipta
(kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya kurang difahami.
Sesuai dengan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menciptakan
belajar yang baik, harus mengusahakan agar kesehatan tetap terpelihara. Dalam hal
ini nutrisi harus cukup, karena kekurangan kadar makanan akan
menyebabkankurangnya kondisijasmani yang pengaruhnya dapat berupa kelesuan
dan sebagainya yang dapat memberikan pengaruh terhadap kegiatan belajar dan
hasil belajar.
b) Faktor psikologis (rohaniah)
Banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Namun di antara faktor-faktor rohani yang dipandang esensial itu adalah tingkat
kecerdasan, perhatian, bakat, minat dan motivasi siswa.
c) Faktor kesehatan
Faktor kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa,jika
kesehatan seseorang terganggu atau cepat lelah, kurangbersemangat , mudah
pusing, ngantuk dan keadaan badannya lemah atau ada gangguan kelainan alat
inderanya, maka konsentrasi belajar siswa akan kurang
.
d) Faktor kelelahan
Ada beberapa faktor kelelahan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa, antara lain dapat disebabkan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan
kelelahan rohani.
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul
kecenderungan untuk membaringkan tubuh.Kelemahan jasmani terjadi karena ada
substansi pembakaran didalam tubuh,sehingga darasa kurang lancar pada bagian
tertentu . Sedangkan kelelahan rohani dapat terus menerus karena memikirkan
masalah yang berarti tanpa beristirahat,mengerjakan sesuatu karena terpaksa,tidak
sesuai dengan minat dan perhatian.
2) Faktor dari luar (eksternal)
Faktor ekternal terdiri atas dua macam, yaitu.ingkungan sosial dan lingkungan
non sosial.Yang termasuk dalam lingkungan sosial adalah guru, kepala sekolah, staf
administrasi, teman-teman sekelas, rumah tempat tinggal siswa, alat-alat belajar, dan
lain-lain. Adapun yang termasuk dalam lingkungan non sosial adalah gedung sekolah,
tempat tinggal, dan waktu belajar.
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi belajar adalah keadaan keluarga,
keadaan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
a) Keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang
dilahirkan dan dibesarkan.Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan
utama.Keluarga yang sehat artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat
menentukan dalam ukuran besar, yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.Adanya
rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam
belajar.Rasa aman itu membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif karena
rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah
motivasi untuk belajar..
b) Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting
dalam menentukan keberhasilan belajar siswa.Oleh karena itu, lingkungan sekolah
yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat.Keadaan sekolah ini
meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran,
dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa yang kurang baik akan
mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.
c) Lingkungan Masyarakat
Disamping orang tua,lingkungan juga merupakan salahsatu faktor yang
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan.
Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi anak
sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan
lingkungan tempat ia berada.
Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai oleh siswa
kelas X SMAN 1 Pringgabaya yang berupa angka atau nilai setelah
mengerjakansoal-soal matematika yang di berikan oleh gurunya. Sehingga dalam
penelitian ini teknik penelitian yang digunakan yaitu menggunakan teknik
dokumentasi untuk nilai raport siswa dan menggunakan teknik angket untuk
mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa.
3.Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Kompetensi Guru merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007
tentang Guru, dinyatakan bahwasanya kompetensi yang harus dimiliki oleh Guru meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi Guru tersebut bersifat
menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling
mendukung.Kompetensi pedagogik yang dimaksud dalam tulisan ini yakni antara lain
kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan
pembelajaran yang mendidik.
Pemahaman tentang peserta didik meliputi pemahaman tentang psikologi
perkembangan anak. Sedangkan Pembelajaran yang mendidik meliputi kemampuan
merancang pembelajaran, mengimplementasikan pembelajaran, menilai proses dan hasil
pembelajaran, dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
KOMPETENSIPEDAGOGIKGURU
MENGHASILKAN GURU YANG BERKOMPETEN /PROFESIONAL
PRESTASI BELAJAR SISWA
Guru mempunyai pengaruh dominan terhadap kualitas pengajaran, sebab guru adalah
sutradara dan sekaligus aktor dalam proses pengajaran. Dari seorang guru yang sangat
dominan mempengaruhi kualitas pengajaran adalah kompetensi profesional yang dimiliki
oleh guru. Artinya kemampuan dasar yang dimilki oleh seorang guru, baik dibidang kognitif
(intelektual), seperti penguasaan bahan, sikap, mencintai profesinya dan bidang perilaku
seperti keterampilan mengajar, penggunaan metode pembelajaran, menilai hasil belajar
siswa, dan lain-lain.
Untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri siswa,
maka guru sebagai salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan, memiliki peran
penting dalam memahami, memanfaatkan dan menciptakan kondisi dimana siswa mampu
dengan sendirinya menyalurkan bakat dan minatnya serta keterampilannya.Oleh karena itu ,
guru mata pelajaran matematika harus memiliki kompetensi pedagogik untuk meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa .Guru mata pelajaran IPA dikatakan memiliki
kompetensi pedagogik hal ini terlihat dari kemampuan siswa mengikuti proses belajar
mengajar dan terlihat dari prestasi belajar siswa.
4.Kerangka Pikir
Kompetensi guru adalah seperangkat kemampuan –kemapuan yang harus dimliki
oleh seorang guru agar dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan
berhasil.Kompetensi dapat diartikan dengan kemampuan, kecakapan dan wewenang yang
menggambarkan kualifikasi baik yang kualitatif maupun kuantitatif .
Sedangkan kompetensi pedagogik guru yaitu kemampuan gurudalam mengelola
pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik
untukpengembangan peserta didik untukmengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
Guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan
untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi di sini meliputi
pengatahuan, sikap, dan keterampilan profesional, baik yang bersifat pribadi, sosial,
maupun akademis. Kompetensi profesional merupakan salah satu kemampuan dasar yang
harus dimiliki seseorang guru.
Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seorang siswa karena usahanya untuk
memiliki suatu kecakapan ilmu pengetahuan atau perubahan-perubahan yang dicapai
seseorang dalam usahanya untuk memiliki suatu kecakapan maupun keterampilan-
keterampilan tertentu.
Berdasarkan bagian diatas dapat dikemukakan bahwa terdapat pengaruh
kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa.
H. Metode Penelitian
1. Desain dan Pendekatan Penelitian
Desain penelitian merupakan strategi untuk memperoleh data yang valid sesuai
dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian . Desain penelitian pada dasarnya
merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan yang matang tentang hal-hal yang
akan dilakukan .“Desain penelitian merupakan landasan berpijak serta dapat pula dijadikan
dasar penelitian oleh peneliti sendiri maupun orang lain terhadap kegiatan penelitian”.
Sesuai dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini serta memperhatikan jenis
data dan macam data,maka penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, karena
data-data atau informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini berbentuk angka-angka yang
memerlukan perhitungan dengan menggunakan analisis statistik .
Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena peneliti
bermaksud mencari “Pengaruh Efektifitas Kompetensi Pedagogik Guru Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Siswa kela X SMP Negeri 7
Banda Aceh” untuk mencari pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar
siswa digunakan pendekatan statistik untuk mengukurnya, dimana pendekatan statistikadalah
data yang terdiri dari angka- angka yang diperoleh setelah mengadakan penelitian dilapangan
dan pada akhirnya akan ditarik kesimpulan.
2.Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitan. Dalam suatu keseluruhan maka
perlu digeneralisasikan dalam suatu tekhnik. Pendapat lain menjelaskan bahwa populasi
adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, nilai
test,peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam
penelitian.
Berdasarkan pendapat diatas,dapat dipahami bahwa populasi adalah keseluruhn
dari objek penelitian yang mempunyai karakteristik tertentu dalam penelitian.Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah guru mata pelajaran IPA dan siswa kelas X
SMP Negeri 7 Banda Aceh.
b. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber
data dan dapat mewakili seluruh populasi.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti di sini menggunakan sampel
random berdasarkan kelas (cluster) dengan cara pengundian untuk mengambil sampel
penelitian karena jumlah populasinya sebanyak 120 yang terdiri dari empat kelas yaitu:
kelas A, B, C dan D , masing-masing kelas memiliki kemampuan yang sama dan terdiri
dari 30 siswa. Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap
subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. Oleh karena itu hak setiap
subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau
beberapa subjek untuk dijadikan sampel.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto yaitu:Apabila subjeknya kurang
dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Jika subjeknya besar, dapat diambil 10- 15% atau 20- 25% atau lebih,
tergantung setidak- tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan
biay, sempit luasnya wilayah pengamatan setiap subyek, hal ini menyangkut banyak
sedikitnya data,dan besar kecilnya resiko ditanggung oleh peneliti.Adapun sampel yang
diteliti pada penelitian ini adalah kelas A yang berjumlah30 siswa.
3.Instrument Penelitian
Instrument adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Sedangkan
instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya.
Jadi instrument penelitian adalah alat yang di gunakan peneliti untuk mendapatkan
data yang diinginkan sesuai dengan metode yang di gunakan agar data yang diperoleh lebih
mudah.
Seorang peneliti yang mengadaka penelitian ketika akan mencari data tentunya akan
menggunakan instrument penelitian sebagai alat bantunya,alat yang digunakan sangat
berhubungan erat dengan metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, karena itu
peneliti menyajikan beberapa pedoman yang akan peneliti gunakan ketika akan melakukan
penelitian. Antara lain, yaitu :
a. Instrumen Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan –pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang diketahui.
Pedoman angket berisi tentang pengaruh kompetensi pedagogik guru. Sedangkan
jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dimana semua pertanyaan-pertanyaan
telah tersedia jawabannya, siswa hanya akan memilih salah satunya saja. Angket tersebut
berbentuk pilihan ganda (multiple choice) yang terdiri dari empat poin yakni (a ) selalu,
(b)sering (c), kadang- kadang,(d) tidak pernah .Dengan ketentuan skor sebagai berikut :
1) Jika responden menjawab (a) memperoleh skor 4
2) Jika responden menjawab (b) memperoleh skor 3
3) Jika responden menjawab skor (c )memperoleh skor 2.
4) Jika responden mnjawab skor (d) memperoleh skor 1.
Tabel I.1 Skor Jawaban Angket/Koesioner
Optio
n
Jawaban Skor
(a) Selalu (S) 4
(b) Sering (SR) 3
(c) Kadang-Kadang (KK) 2
(d) Tidak Pernah (TP) 1
Angket- angket yang telah disediakan oleh peneliti akan disebarkan kepada siswa
kelas X SMA Negeri 7 Banda Aceh yang menjadi subjek penelitianya.
b. Instrument observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala- gejala yang
diteliti”. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi dalam bukunya Sugiono mengemukakan
bahwa”observasi merupakan suatu proses yang komplek, proses yang tersusun dari
berbagai prosesbiologi dan psikologi “.
4.Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini untuk memperoleh hasil penelitian yang valid,peneliti
menggunakan beberapa metode,penggunaan metode ini adalah untuk mendukung lancarnya
penelitian,adapun yang dipakai dalam penelitian adalah:
a. Metode angket
Angket merupakan suatu daftar pertanyaan tertulis yang harus dijawab oleh
siswa, yang menjadi sasaran dari angket tersebut ataupun orang lain. Angket atau
kuesioner adalah sejumlah pertanyaan-pertanyaan tertulis yang di gunakan untuk
memperoleh informasi dari responden .
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa angket adalah suatu
pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah pertanyaan tertulis yang diedarkan
kepada subyek penelitian untuk memperoleh informasi atau jawaban metode angket ini di
gunakan untuk mengumpulkan sejumlah data tentang kompetensi pedagogik guru.
Tabel 1. 2 Kisi-kisi angket
No. Variabel Sub Variabel Indikator No.
Item
1. Kompetensi
pedagogik
guru dalam
melaksanaka
n kegiatan
pembelajaran
a) Menguasai
karakteristik
peserata didik
1) Memahami karakteristik
peserta didik
2) Mengidentifikasi karakteristik
peserta didik dari segi afektif,
kognitif dan psikomotorik
1
2
b) Merencanakan
pembelajaran
1) Merencanakan pembelajaran
dan menyusun RPP
2) Menentukan SK, KD, dan
Indikator
3) Mendiskripsikan tujuan
pembelajaran
4) Memilih materi
5) Menentukan metode dan
sumber bahan
6) Menentukan langkah-langkah
pembelajaran
7) Mengalokasikan waktu
8) Menentukan teknik evaluasi
dan menyusun perangkat
penilaian
3
4, 5
6
7, 8
9, 10,
11
12
13
14
c) Melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
1) Mampu menerapkan langkah-
langkah pembelajaran
2) Mampu menerapkan metode
pembelajaran
3) Mampu menggunakan waktu
4) melaksanakan penilaian
15
I6
17
18
d) Mengevaluasi
hasil belajar
1) Menetapkan aspek evaluasi
2) Memilih tekhnik evaluasi
3) Kisi-kisi sebagai dasar
penyusunan soal
4) Kesesuaian bentuk soal
dengan materi
5) Membahas kembali soal
evaluasi
6) Mengadakan soal remedial
I9,20
2I
22
23
24
25
b. Metode Dokumentasi.
Menurut Suharsimi, metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, agenda dan sebagainya.
Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi ini yaitu meminta secara
langsung dari sekolah atau wakil kepala sekolah tentang data-data yang diperlukan.
Adapun untuk melengkapi data melalui metode dokumentasi yaitu sebagai
berikut:
1) Nilai prestasi belajar IPA siswa SMP Negeri 7 Banda Aceh
2) Keadaan siswa SMP Negeri 7 Banda Aceh
3) Sejarah Berdirinya SMP Negeri 7 Banda Aceh
4) Keadaan guru dan pegawai SMP Negeri 7 Banda Aceh
5) Keadaan sarana dan prasarana SMP Negeri 7 Banda Aceh
6) Struktur Organisasi SMP Negeri 7 Banda Aceh
c. MetodeObservasi
Observasi sebagai metode pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada obyek di tempat penelitian.Metode observasi adalah suatu usaha
sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang
terstandar.
Adapun metode observasi yang peneliti gunakan adalah dengan cara observasi
sistematis dimana peneliti gunakan adalah dengan cara observasi sistematis dimana
peneliti mengamati secara langsung objek yang diteliti dengan menggunakan pedoman
observasi sebagai instrumen pengamatan. Metode observasi merupakan salah satu teknik
yang dipergunakan peneliti untuk mengamati kondisi dan letak geografis SMAN 1
Pringgabaya dan mengamati kegiatan pelaksanaan pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran hal-hal yang diamati oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.3. Pengamatan kegiatan pelaksanaan pembelajaran
No Variabel Aspek yang diamati Indikator
A
.
Kegiatan
Pelaksanaan
Pembelajaran
1. Membuka
Pelajaran
a) Melakukan apersepsi
b) Memberitahukan tujuan
pembelajaran
c) Memberitahukan
petunjuk kegiatan
pembelajaran
d) Memberikan deskripsi
singkat materi
2. Keterampilan
Menjelaskan
a) Menggunakan bahasa
yang jelas, mudah
dipahami siswa, dan
hirarki
b) Menunjukkan
penguasaan terhadap
materi
c) Mengaitkan materi
dengan pengetahuan
yang lain
d) Mengaitkan materi
dengan realitas
kehidupan
e) Memberikan
ilustrasi/contoh sesuai
dengan materi
f) Menyajikan materi
sesuai dengan
kompetensi dan tujuan
pembelajaran
No Variabel Aspek yang diamati Indikator
3. Keterampilan
Bertanya
a) Menggunakan kalimat
pertanyaan singkat dan
jelas
b) Memberikan petunjuk
yang jelas sebelum
bertanya
c) Memberikan
kesempatan berpikir
bagi siswa sebelum
menjawab pertanyaan
d) Menyebarkan
pertanyaan kepada
seluruh siswa
e) Melibatkan siswa lain
dalam memberikan
jawaban atas pertanyaan
4. Mengadakan
variasi
a) Mengatur posisi siswa
b) Pindah posisi dalam
menyajikan materi
c) Variasi suara (rendah,
sedang, tinggi, lamban,
cepat sedang)
5. Memberikan
penguatan
a) Memberi penguatan
verbal
b) Memberi penguatan non
verbal
No Variabel Aspek yang diamati Indikator
6. Menutup
pelajaran
a) Memberikan
kesimpulan/rangkuman
b) Memberikan evaluasi
c) Memberikan tindak
lanjut
d) Memberikan arahan,
nasehat,
e) Memberikan tugas
5.Teknik Analisa Data
Adapun dalam penelitian ini menggunakan penelitian pengaruh yang bertujuan
untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan anatara kompetensi pedagogik guru dengan
prestasi belajar siswa.Koefisien pengaruh adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan
untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik,
dimana ada dua variabel yang akan diuji yaitu kompetensi pedagogik guru sebagai variabel
(X) dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika sebagai variable (Y) .
Berdasarkan masalah, tujuan dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian maka,
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, pengumpulan data dilakukan berbentuk
angka. Sehingga tekhnik analisis data yang digunakan adalah tekhnik analisis statistik dengan
menggunakan rumus“product moment”, Hal ini sesuai dengan pendapatnya Netrabahwa
tekhnik korelasi product moment ini digunakan untuk mencari koefisien pengaruh antara
gejala interval dengan gejala interval lainnya. Selanjutnya berdasarkan koefisien pengaruh
yang diperoleh penulis dapat mengadakan pengetesan hipotesis koefisien pengaruh yang
diperoleh.
Kompetensi pedagogik guru dan prestasi belajar siswa merupakan suatu gejala
interval dapat dilakukan pengumpulan data melalui angket, observasi dan dokumentasi,
selanjutnya data yang diperoleh dari hasil angket,observasi dan dokumentasi tersebut
diwujudkan dalam bentuk nilai mentah dan akan diolah dengan menggunakan rumus
korelasiproduct moment (rumus mentah ).Adapun rumus korelasiproduct momentyaitu :
Keterangan:
rxy : Koefisien pengaruh antar x dan y
∑xy : Angket pengaruh antara variabel X dan variabel Y
N : Jumlah obyek peneliti
Xy : Jumlah hasil perkalian anatar skor X dengan Skor Y
∑x :Jumlah seluruh skor X
∑y : Jumlah seluruh skor Y
X2 : Jumlah skor X yang dikuadratkan
Y2 : Jumlah skor Y yang dikuadratkan.
6.Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas Instrument
Dalam suatu instrumen dikatakan baik jika alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data(mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat mengukur
apa yang seharusnya diukur.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan
kesahihan suatu instrument. Validitas menunjukkan sejauh mana skor atau nilai, ukuran
yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran atau pengamatan yang ingin
diukur.
Macam-Macam validitas umumnya digolongkan dalam tiga kategori, yaitu :
1) validitas isi (content validity),
2) validitas berdasarkan kriteria (criterion-related validity)
3) validitas konstruk.
Pada penelitian ini akan dibahas hal menyangkut validitas untuk menguji apakah
pertanyaan-pertanyaan itu telah mengukur aspek yang sama, untuk itu dipergunakanlah
validitas konstruk .
r xy=N ∑ XY −(∑ X ) (∑Y )
√ {N ∑ X2−(∑ X )2} {N ∑Y 2−(∑Y )2}
Validitas konstruk digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa setelah
melakukan pengamatan dan pemberian angket (pertanyaan-pertanyaan) terhadap siswa-
siswa kelas XSMAN 1 Pringgabaya. Uji validitas dilakukan dengan mengukur pengaruh
antara variabel/ item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu
denganmencari pengaruh antara masing-masing pertanyaan dengan skor total
menggunakan rumus teknik korelasi product moment, sebagai berikut:
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi.n : Jumlah subjek atau responden.
x : Skor butir.
y : Skor total.
Dalam suatu instrument dikatakan valid atau tidak dapat diketahui dengan cara
mengkorelasikankan antara skor butir dengan skor total (Y ). Bila harga pengaruh di
bawah 0,30,maka dapat disimpulkan bahwa butir instrument tersebut tidak valid.
b. Reliabilitas Instrument
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Untuk menguji reliabilitas instrumen, Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
teknik belah dua (split helf) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown:
r11=¿2 x rxy
1+ rxy
¿
Keterangan :
rr II = reliabilitas instrument
rI/2 I/2 = r xyyang disebutkan sebagai indek korelasi anatara dua belahan instrument
r xy=N ∑ XY −(∑ X ) (∑Y )
√ {N ∑ X2−(∑ X )2} {N ∑Y 2−(∑Y )2}
I.JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
NO KegiatanPelaksanaan
Des’15 Jan ‘16 Feb’16 Mar ‘16 April’16
1 Studi literatur dan kajian masalah
2 Observasi awal
3Menyusun instrumen penelitian (angket) dan pedoman observasi
4 Pengambilan atau pengumpulan data
5 Analisis data
6 Interpretasi dan penarikan kesimpulan
7 Penyusunan laporan
J.DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi.1998.ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek Malang: RinekaCipta
Bungin,Burhan. 2006..Metodologipenelitiankuantitatif. Jakarta :Kencana
DarwyanSyah, Supardi, Abd. Aziz Hasibuan. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan.
Dimyati, Mudjono. 1996. BelajardanPembelajaran. Jakarta: RinekaCipta
Djamarah,S.B.2005.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta :RinekaCipta
_______. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: UsahanNasional
Farida samarya, sertifikasi GuruBandung : Yrama Widya
Hamdani , 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung :CVPustakaSetia
Hamzah B Uno.2008. Profesi Kependidikan ,Problema Solusi dan Reformasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Margono,2004.MetodologiPenelitianpendidikan. Jakarta :PTRenekaCipta
Muhibbin, 2010.Psikologi Belajar. Jakarta :Raja Grafindo Persada
Mulyasa, 2007. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Bandung :Remaja Rosdakarya
Nurkancana,2003. EvaluasiPendidikan. Surabaya :UsahaNasional
Observasi awal, 13Oktober 2013 di SMAN 1 Pringgabaya Lombok TimurPoerwanto, 1986.StrategiBelajarMengajar. Malang :FISIPIkip
Ridwa ,2005. ,Dasar-DasarStatistik,.Bandung : PT Alpabeta
________. 2004. Statistika Untuk Lembaga & Instansi Pemerintah/ Swasta.Bandung: PT Alfabeta
Sadulloh,Uyoh, 2010. PengantarPedagogik .Bandung :Alfabeta
Slameto, 2010.Belajardan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta :RinekaciptaSudjana,2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung :Sinar Baru Algensido
Sugiyono,1999. StatistikaUntukPenelitian, Bandung: C.V. Alfa Beta
SyahMuhibbin , 2005. Psikologi pendidikan,Bandung :PTRemajaRosdakarya