PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,...
-
Upload
hoangkhanh -
Category
Documents
-
view
245 -
download
0
Transcript of PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,...
1
“PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, TOTAL
ASSETS TURNOVER, RETURN ON ASSETS DAN ARUS KAS OPERASI
TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN SEKTOR
INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2013-2016”
Nurlita1 , Asmaul Husna2, Asri Eka Ratih3
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang, Kepulauan Riau
Gmail : [email protected]
ABSTRACT
Nurlita, 2018 :The Effect Of Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Tottal Assets
Turnover,Return On Assets, Cash Flow Operating To The Dividend
Payout Ratio consumption good industry sectors in Indonesia Stock
Exchange From 2013-2016.
The aim of the research to find the effect of Current Ratio, Debt To Equity
Ratio, Tottal Assets Turnover,Return On Assets, Cash Flow Operating To The
Dividend Payout Ratio consumption good industry sectors companies that are
listing in Indonesia Stock Exchange From 2013-2016. The sample is determined
by purposive sampling, so obtained by the total research sample are 19 samples.
The type of data used is secondary data obtained from www.idx.co.id. Data were
analyze using multiple linear regression test. The result of the study show that the
current ratio this research that partially only variables that have effects on
Dividen Payout Ratio. While the Debt To Equity Ratio, Tottal Assets
Turnover,Return On Assets, Cash Flow Operating don’t affect to the Dividend
Payout Ratio.
Keyword : Dividend Payout Ratio, Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Tottal
Assets Turnover,Return On Assets, Cash Flow Operating
PENDAHULUAN
Investasi didalam perusahaan sangat dibutuhkan dan merupakan unsur
terpenting didalam perusahaan. Dengan berinvestasi, perusahaan dapat menjalin
hubungan dengan investor lain dan agar dapat memperoleh keuntungan dari
kesepakatan bersama. Tujuan investor melakukan investasi saham yaitu agar
dapat memperoleh keuntungan dari selisih harga saham pada saat dibeli dan
dijual dari pembagian dividen oleh investor. Kebijakan dividen adalah keputusan
mengenai laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang
saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna
pembiayaan investasi dimasa mendatang (Sartono,2010:53). Besar kecilnya
dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham tergantung kepada
kebijakan perusahaan masing-masing. Masing-masing perusahaan menetapkan
2
kebijakan dividen yang berbeda-beda. Perusahaan perlu membuat kebijakan
tentang besarnya laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham atau biasa
disebut Dividend Payout Ratio dan besarnya laba yang akan ditahan oleh
perusahaan. Semakin besar laba yang dibagikan dalam bentuk dividen akan
menarik minat para calon investor. Besarnya dividen yang dibagikan oleh
perusahaan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Current Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan utang jangka pendek ketika jatuh tempo. Penelitian
ini juga didukung oleh Nor Apandi (2013), Saghir (2015) dan Zurina (2015) yang
menyatakan bahwa current ratio berpengaruh signifikan terhadap dividen payout
ratio.
Debt to Equity Ratio merupakan kemampuan suatu perusahaan membayar
hutang dengan didanai dari modal perusahaaan. Dimana semakin tinggi rasio ini
menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan. Dengan semakin
tingginya rasio hutang maka akan menurun jumlah dividen yang dibagikan kepada
pemegang saham. Dengan kata lain debt to equity ratio secara signifikan
berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. Penelitian yang dilakukan
oleh Nor Apandi (2013) serta Muammar (2017) dan Teguh (2015) menyatakan
bahwa debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio.
Total Asset Turnover disebut juga perputaran total aset, rasio ini melihat
sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan yang terjadi secara
efektif (Fahmi, 2012:135). Seperti dalam penelitian Apandi (2013) yang
menunjukkan bahwa total assets turnover secara signifikan berpengaruh terhadap
Dividend Payout Ratio.
Return On Assets merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aset yang dimiliki.
Meningkatnya ROA yang dicapai perusahaan akan meningkatkan harapan
investor untuk memperoleh pendapatan dividen yang lebih tinggi. Penelitian ini
juga didukung oleh Muammar (2017), Unzu Marieta (2013), Rembulan (2016)
,Reni Handayani (2016), yang menunjukkan bahwa return on asset secara
signifikan berpengaruh.
Aktivitas Operasi meliputi transaksi-transaksi yang tergolong sebagai penentu
besarnya laba/rugi bersih. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi
merupakan indikator yang menentukan apakah kegiatan operasi perusahaan dapat
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara
kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi
baru tanpa mengandalkan sumber pendapatan. Penelitian ini didukung oleh
Merinda Naraswari Ayuningtyas (2010) dan Deisy Debora Wenas, dkk (2017).
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH CURRENT
RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, TOTAL ASSETS TURNOVER,
RETURN ON ASSETS DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP
DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI
3
BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2013-2016”
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Dividen
Dividen adalah laba yang dibagikan kepada pemegang saham dividen
yang dinyatakan dalam persentase saham yang dimiliki investor. Jika perusahaan
mampu menghasilkan laba yang cukup besar maka ada kemungkinan perusahaan
tersebut mendapatkan keuntungan dividen yang besar pula. Besarnya dividen
yang dibagikan oleh perusahaan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan
ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa mendatang
(Sartono,2010:53).
Teori Kebijakan Dividen
1. Dividen Tidak Relevan (dividend irrelevance theory)
2. Teori The Bird in the Hand
3. Teori Perbedaan Pajak (tax preference theory)
4. Teori Signaling Hipotesis (signaling hypothesis theory)
5. Teori “ Clientele Effect”
Dividend Payout Ratio ( DPR )
Dividend payout ratio merupakan pembagian laba perusahaan kepada para
pemegang sahamnya. (Horne & Wachowicz,2007).
Menurut Kieso, Weygant dan Warfield (2007;322) terdapat empat jenis
dividen yaitu :
a. Dividen Kas (cash dividend)
b. Dividen Saham (stock dividend
c. Dividen Properti (dividend in kind)
d. Dividen Likuidasi (likuidating dividend)
Current Ratio ( CR )
Current ratio (rasio lancar) merupakan ukuran umum yang digunakan
untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan utang
jangka pendek ketika jatuh tempo (Fahmi,2012:121).
Debt To Equity Ratio ( DER )
Debt to Equity Ratio (rasio hutang terhadap modal) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur besarnya proporsi hutang terhadap modal. Rasio ini
4
berguna untuk mengetahui besarnya perbandingan antara jumlah dana yang
disediakan oleh kreditor dengan jumlah dana yang berasal dari pemilik
perusahaan. (Hery:2015).
Total Assets Turnover (TATO)
Total assets turnover (perputaran total aset) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur keefektifan total aset yang dimiliki perusahaan dalam
menghasilkan penjualan, dengan kata lain untuk mengukur berapa jumlah
penjualan yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total
aset. (Hery:2015)
Return On Assets ( ROA )
Return on assets merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya (Sudarsi, 2002).
Arus Kas Operasi ( AKO )
Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk maupun arus kas keluar
perusahaan selama periode. Laporan arus kas ini akan memberikan informasi
mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas operasi,
melakukan investasi, melunasi kewajiban dan membayar dividen (Hery:2016).
Kerangka Pemikiran
H1
H1
H2
H2 H3
H4
H5
H5
H6
CURRENT RATIO (X1)
DEBT TO EQUITY RATIO (X2)
TOTAL ASSETS TURNOVER (X3)
RETURN ON ASSETS (X4)
DIVIDEND PAYOUT
RATIO (Y)
ARUS KAS OPERASI (X5)
5
Pengembangan Hipotesis
H1 : Pengaruh Current Ratio terhadap Dividend Payout Ratio
Current ratio merupakan ukuran umum yang digunakan untuk mengukur
kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan utang jangka pendek
ketika jatuh tempo. Semakin besar Current Ratio menunjukkan semakin tinggi
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.. Hal ini
dibuktikan dengan kondisi aset lancar yang dapat menjamin kewajiban lancarnya
mengalami peningkatan sebanding dengan peningkatan dividend payout ratio dan
begitu pula sebaliknya. Penelitian Apandi (2013) dan Zurina (2015) yang
menyatakan bahwa current ratio berpengaruh signifikan terhadap dividen payout
ratio.
H2 : Pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap Dividen Payout Ratio
Debt to Equity Ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar
hutang yang didanai dari modal perusahaan. Peningkatan utang akan
mempengaruhi besar kecilnya keuntungan bersih yang tersedia bagi pemegang
saham termasuk dividen yang akan diterima, karena kewajiban (beban tetap)
tersebut lebih diprioritaskan daripada pembagian dividen. Penelitian Unzu (2013)
yang menyatakan bahwa debt to equity ratio secara signifikan berpengaruh
terhadap dividend payout ratio.
H3 : Pengaruh Total Assets Turnover terhadap Dividend Payout Ratio
Total Asset Turnover disebut juga perputaran total aset. Rasio ini
menunjukkan seberapa banyak perputaran aktiva yang terjadi. Semakin besar
TATO berarti semakin efisien penggunaan seluruh aset perusahaan dalam
menunjang kegiatan penjualan. Seperti penelitian Nugroho (2011) total assets
turnover berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio.
H4 : Pengaruh Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio
Return On Assets merupakan rasio untuk mengukur kemempuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya (Sudarsi, 2002). Semakin besar Return On Asset menunjukkan kinerja
perusahaan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian investasi (return)
semakin besar. Return yang diterima oleh investor dapat berupa pendapatan
dividen (dividen yield), dan capital gain. Hasil penelitian Muammar (2017),
Marieta (2013), Reni Handayani (2016), Zurina (2015) bahwa return on asset
berpengaruh terhadap dividend payout ratio.
H5 : Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Dividend Payout Ratio
Menurut Stice et al. (2009:282) dalam Cahyo, menyatakan bahwa arus kas
yang positif mengidentifikasikan bahwa bisnis dapat terus berjalan unruk saat ini.
Namun jika arus kas yang memiliki perusahaan tidak memadai dan perusahaan
tidak dapat memperoleh alternatif pembayaran dalam waktu singkat.
6
METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Dependen
Dividend Payout Ratio
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Dividend Payout Ratio.
Dividend Payout Ratio merupakan pembagian laba perusahaan kepada para
pemegang sahamnya.(Horne & Wachowicz,2007).
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐷𝑃𝑅) =𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
Variabel Independen
Current Ratio
Current Ratio (rasio lancar) merupakan ukuran umum yang digunakan
untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan utang
jangka pendek ketika jatuh tempo (Fahmi,2012:121).
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐶𝑅) =𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Debt To Equity Ratio
Debt to Equity Ratio menggambarkan kemampuan modal sendiri
menjamin utang. Dengan kata lain, ada bagian dari utang yang dapat dijamin
dengan menggunakan modal sendiri (Moeljadi, 2006:51).
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐷𝐸𝑅) =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
Total Assets Turnover
Total assets turnover (perputaran total aset) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur keefektifan total aset yang dimiliki perusahaan dalam
menghasilkan penjualan, (Hery:2015).
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 (𝑇𝐴𝑇𝑂) =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
Return On Assets
Return on assets merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya (Sudarsi, 2002).
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 (𝑅𝑂𝐴) =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
7
Arus Kas Operasi
Arus kas dari kegiatan operasi (cash flow from operating activities)
adalah arus kas yang berasal dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Arus
Kas Operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar
kewajiban lancar. Darsono (2005:91). Rumus arus kas operasi adalah :
𝐴𝐾𝑂 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan-perusahaan
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
2013,2014,2015 dan 2016.
Sampel
Sampel pada penelitian ini ditentukan secara purposive sampling yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode penelitian 2013-2016
2. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang berturut-turut
menerbitkan laporan keuangan secara lengkap selama periode 2013-2016
3. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang memperoleh laba selama
periode 2013-2016
4. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang berturut-turut
membagikan dividen tunai selama periode 2013-2016
Berdasarkan kriteria diatas, maka didapat jumlah sampel sebanyak 76
perusahaan selama periode 2013-2016 yang telah memenuhi kriteria yang
ditetapkan penulis.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar defisi, nilai maksimum (max), nilai
minimum (min), dengan menggunakan progaram SPSS VER.20 diperoleh
gambaran hasil sebagai berikut :
8
Tabel Statistic Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CR 76 ,5139 10,2542 3,017070 2,0928354 DER 76 ,0709 3,0286 ,742558 ,6220976 TATO 76 ,6976 2,8431 1,385006 ,4986851 ROA 76 ,0363 ,6572 ,171359 ,1253485 AKO 76 ,0029 ,6627 ,175478 ,1441824 DPR 76 ,0571 1,5417 ,512767 ,3326318
Valid N (listwise) 76
Sumber : Hasil Output SPSS V.20.0
Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas
Tabel Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 76
Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std. Deviation ,24787456
Most Extreme Differences Absolute ,113 Positive ,113 Negative -,090
Kolmogorov-Smirnov Z ,983 Asymp. Sig. (2-tailed) ,289
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data Olahan SPSS 20.0
Dari tabel uji normalitas Kolmogorov smirnov diatas dapat dilihat bahwa
nilai sig adalah 0,289. Nilai 0.289 > 0.05 dapat dikatakan bahwa data
berdistribusi normal.
Hasil Uji Multikolonieritas
Tabel Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) ,056 ,127 ,445 ,658
CR ,038 ,018 ,239 2,058 ,043 ,588 1,700
DER ,057 ,066 ,106 ,857 ,394 ,521 1,919
TATO ,011 ,076 ,017 ,147 ,883 ,614 1,627
ROA 1,081 ,574 ,407 1,882 ,064 ,169 5,904
AKO ,564 ,482 ,245 1,171 ,246 ,182 5,499
a. Dependent Variable: DPR
Sumber : Output SPSS 20
Disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi multikolonieritas dengan
nilai tolerance berada diatas 0,10 dan VIF kurang dari 10.
9
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel Uji Spearman Correlations
CR DER TATO ROA AKO Unstandard
ized Residual
Spearman's rho
CR
Correlation Coefficient
1,000 -,773** -,266* -,008 -,176 -,058
Sig. (2-tailed) . ,000 ,020 ,947 ,127 ,616
N 76 76 76 76 76 76
DER
Correlation Coefficient
-,773** 1,000 ,217 -,180 ,068 -,154
Sig. (2-tailed) ,000 . ,060 ,119 ,562 ,184
N 76 76 76 76 76 76
TATO
Correlation
Coefficient -,266* ,217 1,000 ,363** ,233* -,090
Sig. (2-tailed) ,020 ,060 . ,001 ,043 ,440
N 76 76 76 76 76 76
ROA
Correlation Coefficient
-,008 -,180 ,363** 1,000 ,709** ,101
Sig. (2-tailed) ,947 ,119 ,001 . ,000 ,384
N 76 76 76 76 76 76
AKO
Correlation Coefficient
-,176 ,068 ,233* ,709** 1,000 ,100
Sig. (2-tailed) ,127 ,562 ,043 ,000 . ,392
N 76 76 76 76 76 76
Unstandardized Residual
Correlation
Coefficient -,058 -,154 -,090 ,101 ,100 1,000
Sig. (2-tailed) ,616 ,184 ,440 ,384 ,392 .
N 76 76 76 76 76 76
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Output SPSS 20
Pada tabel diatas nilai signifikansi antara variabel independen dengan
signifikan tiap variabel besar dari 0,05 bahwa pada model regresi tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Hasil Uji Autokorelasi
Tabel Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,667a ,445 ,405 ,2565745 2,051
a. Predictors: (Constant), AKO, CR, TATO, DER, ROA b. Dependent Variable: DPR
Sumber Output SPSS 20
Nilai Durbin Watson model regresi tidak terjadi gejala autokoreasi nilai dl =
1,340 dan du =1,617 Maka du < dw < 4-du (1,617 < 2,051 < 2,383).
10
Pengujian Hipotesis
Analisis Regresi Berganda
Tabel Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,056 ,127 ,445 ,658
CR ,038 ,018 ,239 2,058 ,043
DER ,057 ,066 ,106 ,857 ,394
TATO ,011 ,076 ,017 ,147 ,883
ROA 1,081 ,574 ,407 1,882 ,064
AKO ,564 ,482 ,245 1,171 ,246
a. Dependent Variable: DPR
Sumber : Output SPSS 20
Y = 0,056 + 0,038 (CR) + 0,057 (DER) + 0,011 (TATO) + 1,081 (ROA) + 0,564
(AKO) + e
Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji f )
Tabel Hasil Uji F atau Uji Simultan ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 3,690 5 ,738 11,211 ,000b
Residual 4,608 70 ,066
Total 8,298 75
a. Dependent Variable: DPR
b. Predictors: (Constant), AKO, CR, TATO, DER, ROA
Sumber Output SPSS 20
Dapat disimpulkan secara simultan variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen. Dengan nilai sig 0,000 < 0,05 dan nilai Fhitung 11,211
> Ftabel 2,37.
Koefisien Determinasi ( R2 )
Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,667a ,445 ,405 ,2565745
a. Predictors: (Constant), AKO, CR, TATO, DER, ROA b. Dependent Variable: DPR
Sumber : Output SPSS 20
Nilai Adjusted R Square (R2) sebesar 0,405 ATAU 40,5% bahwa Dividend
Payout Ratio dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen, sisanya
59,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain selain yang digunakan dalam
penelitian ini.
11
Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji t )
Tabel Hasil Uji T atau Uji Parsial Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,056 ,127 ,445 ,658
CR ,038 ,018 ,239 2,058 ,043
DER ,057 ,066 ,106 ,857 ,394
TATO ,011 ,076 ,017 ,147 ,883
ROA 1,081 ,574 ,407 1,882 ,064
AKO ,564 ,482 ,245 1,171 ,246
a. Dependent Variable: DPR
Sumber Output SPSS 20
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Current Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio
Variabel Current Ratio memiliki nilai thitung 2,056 > ttabel 1,995 dimana
didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,043 < 0,05. Variabel Current Ratio
berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan sektor
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-
2016. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rialdi
(2014) hal ini dibuktikan dengan kondisi aset lancar yang dapat menjamin
kewajiban lancarnya mengalami peningkatan sebanding dengan peningkatan
dividend payout ratio dan begitu pula sebaliknya. Sehingga ketersediaan aset
lancar yang tinggi dapat memenuhi kewajiban perusahaan terhadap kreditur
maupun investor. Dan keduanya dapat menerima haknya tanpa mementingkan
salah satu diantara mereka.
Pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio
Variabel Debt to Equity Ratio memiliki nilai thitung 0,857 < ttabel 1,995
dimana didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,394 > 0,05. Variabel Debt To
equity tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2015), Muammar (2017) dan
Muhammadinah (2015), Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan
terhadap Dividen Payout Ratio karena hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
Debt to Equity Ratio, berarti komposisi hutang juga semakin tinggi, sehingga akan
berakibat pada semakin rendahnya kemampuan untuk membayar dividen.
Pengaruh Total Assets Turnover Terhadap Dividend Payout Ratio
Variabel Total Assets Turnover memiliki nilai thitung 0,147 < ttabel 1,995
dimana didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,883 > 0,05. Variabel Total Assets
Turnover tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan
sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2013-2016. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar Total Assets Turnover ,
maka efektifnya perusahaan dalam memberdayakan aset yang dimiliki terhambat
sehingga dividen yang dibagikan juga menurun. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian Sari (2016) dimana hasil penelitiannya mendapatkan hasil
12
bahwa Total Assets Turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio.
Pengaruh Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio
Variabel Return On Assets memiliki nilai thitung 0,064 < ttabel 1,995 dimana
didapatkan nilai signifikansi sebesar 1,882 < 0,05. Variabel Return On Assets
tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan sektor
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-
2016. Tanda positif pada koefisen menunjukkan bahwa adanya peningkatan
Return On Assets, maka akan terjadi peningkatan pada Dividend Payout Ratio
yang dibagikan, dikarenakan manajer akan mempertimbangkan biaya dimasa yang
akan datang akan meningkat karena pertumbuhan perusahaan yang terjadi.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Muammar (2017), Zurina (2015) yang
menyatakan bahwa Return On Assets tidak berpengaruh signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio.
Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Dividend Payout Ratio
Variabel Arus Kas Operasi memiliki nilai thitung 1,171 < ttabel 1,995 dimana
didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,246 < 0,005. Variabel Arus Kas Operasi
tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan
sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2013-2016. Stice, et al. (2009) menyatakan bahwa arus kas yang positif
mengindikasikan bahwa bisnis dapat terus berjalan untuk saat ini. Namun jika
arus kas yang dimiliki perusahaan tidak memadai. Hasil penelitian ini sejalan
dengan Zurina (2015) yang menyatakan bahwa Arus Kas Operasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio .
Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Assets Turnover, Return
On Assets dan Arus Kas Operasi terhadap Dividend Payout Ratio
Berdasarkan hasil pengujian simultan, variabel Current Ratio, Debt To Equity
Ratio, Total Assets Turnover, Return On Assets dan Arus Kas Operasi
berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016.
Dengan nilai sig 0,000 < 0,05 dan nilai Fhitung 11,211 > Ftabel 2,37.
Kesimpulan
1. Current Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio pada
perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2013-2016.
2. Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout
Ratio pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
3. Total Assets Turnover tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout
Ratio pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
13
4. Return On Assets tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio
pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
5. Arus Kas operasi tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio
pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
6. Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover, Return On
Assets, Arus Kas operasi secara simultan berpengaruh terhadap
Dividend Payout Ratio pada perusahaan sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
Saran
1. Dalam penelitian ini hanya menggunakan lima variabel independen.
Oleh karena itu bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah
variabel atau mengganti dengan variabel lain untuk mendapatkan hasil
yang lebih bagus..
2. Dalam penelitian ini hanya menggunakan empat tahun penelitian,
diharapkan peneliti untuk menambah tahun agar menemukan hasil
yang akurat.
3. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan perusahaan sektor
industri barang konsumsi, diharapkan bagi peneliti selanjutnya
disarankan untuk menggunakan perusahaan jenis industri lain.
DAFTAR PUSTAKA
Admaja, lukas. setia. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta
: Andi
Ahmed, Saghir. 2015. Critical Analysis of the Factors Affecting the Dividend
Payout: Evidence from Pakistan. International Journal of Economics,
Finance and Management Sciences.
Apandi, Nor. 2013. Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total
Assets Turnover, dan Return On Investment Terhadap Dividend Payout
Ratio pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode 2009-2011.
Jurnal.
Aisyah, Dede. 2014. Pengaruh Investasi, Likuiditas, Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap dividend Payour ratio
pada perusahaan industri dasar kimia dan sektor aneka industri yang
terdaftar di BEI peiode 2009-2012. Jurnal.
Brigham, Eugene dan Houston Joel, 2001, Manajemen Keuangan. Edisi
Kesebelas. Jakarta : Salemba Empat
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke-2. Bandung :
Alfabeta
14
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis multivariate dengan Program IBM SPSS
21 Update PLS Regresi. Semarang : Universitas Diponegoro
Hadiwidjaja. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout
Ratio pada perusahaan Manufaktur di BEI. Tesiss sekolah pascasarjana
universitas Sumatera Utara, Medan. Jurnal.
Handayani, Reni. (2015). Pengaruh Net Profit Margin, Return on Assets, Current
Ratio, Debt To Equity Ratio dan Ukuran Perusahaan terhadap dividend
Payout Ratio pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2010-2013. Jurnal.
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. jakarta : PT Grasindo
Horne, J. V.,Wachowicz, J. 2007. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Edisi
12 Buku 2. Jakarta : Salemba Empat
Kieso, Donald E. 2007. Akuntansi Intermediate. Edisi 12. Jilid 2. Jakarta.
Erlangga
Marieta, Unzu. 2013. Analisis Pengaruh Cash Ratio, Retun On Assets, Growth,
Firm Size, Debt To Equity Ratio Terhadap dividend Payout Ratio. Skripsi.
Muammar. 2017. Pengaruh Debt To Equity, Return On Assets, Firm size, dan
Earning Per Share Terhadap dividend Payout Ratio. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA). Vol 2, No. 1, (2017)
Muhammadinah. 2015 Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total
Assets Turnover, Raturn On Assets terhadap Dividend Payout Ratio pada
perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal
Nugroho, Adi. 2011. Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On
Assets, Earning Per Sahare, dan Total Assets Turnover Terhadap
Dividend Payout Ratio. Universitas Semarang. Jurnal.
Nurjanah. 2016. Pengaruh Current Ratio, Return On Assets, Arus Kas Operasi,
Collateralizable Assets dan Kesempatan Investasi terhadap kebijakan
dividen pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia perode 2011-2014. Jurnal
Nurraiman, Rialdi. 2014. The Influence Of Profitability, Liquidity and Leverage to
Dividend Payout Ratio on The Listed Manufactur Companies in Indonesia
Stock Exchange. Jurnal
Puspita, Erna. 2017. Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Leverage, Market Ratio
terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur. Jurnal
Bidang Ilmu Ekonomi Vol.12 No.1 hal 17-35
Qudratullah, Mohammad Farhan. 2013. Analisis regresi terapan : Teori, contoh,
kasus, dan aplikasi dengan SPSS. Edisi 1. Penerbit : Andi. Yogyakarta.
15
Rahmadia, Rembualan. 2016. Analysis of Factors that Impact Dividend Payout
Ratio on Listed Companies at Jakarta Islamic Index. International Journal
of Academic Research in Accounting, Finance and Management Sciences
Vol.6 , No. 2.
Sartono, Agus. 2012. Manajemen Keuangan “Teori dan Aplikasi”. Edisi Empat.
Yogyakarta : BPFE
Sartono. 2010. Manajemen Keuangan “Teori dan Aplikasi”. Edisi Empat.
Yogyakarta : BPFE
Sudarsi, Sri. 2002. Analisis Pengaruh yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio
pada perusahaan industri perbankan di BEI. Jurnal Bisnis dan Ekonomi.
Suroto. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia perode 2010-2012.
Jurnal
Trilaksmini, Zurina. 2015. Pengaruh Current Ratio, Arus Kas Operasional, dan
Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur
Sektor Property dan Real Estate yang Listing di BEI Periode 2010 –
2014. Jurnal.
www.idx.co.id