PENGARUH CITRA MEREK DAN GAYA HIDUP ...PENGARUH CITRA MEREK DAN GAYA HIDUP TERHADAP MOTIF PEMBELIAN...
Transcript of PENGARUH CITRA MEREK DAN GAYA HIDUP ...PENGARUH CITRA MEREK DAN GAYA HIDUP TERHADAP MOTIF PEMBELIAN...
-
PENGARUH CITRA MEREK DAN GAYA HIDUP TERHADAP MOTIF
PEMBELIAN MOBIL MEREK BMW
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Aryo Edi Wibowo
( 132214195 )
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
PENGARUH CITRA MEREK DAN GAYA HIDUP TERHADAP MOTIF
PEMBELIAN MOBIL MEREK BMW
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Aryo Edi Wibowo
( 132214195 )
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
Pembimbing 1
KRlPSI
Pengaruh Citra Mer k dan Gaya IIidupterhadap MotifP mb lian Mobil Merek BMW
Oleh:
Aryo di Wibowo
NIM: 1322141 5
Telah disetujui leh:
Dr. Lukas Purwoto, M.Si
Pembimbing 0
Drs. G. Hendra Poerwanto M.Si
11
Tanggal 16 Desember 2019
Tanggal 18 Desember 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
Skripsi
PENGARUH CITRA MEREK DAN GAYA HIDUP TERHADAP MOTIFPEMBELIAN MOBIL MEREK BMW
Dipersiapkan dan Ditulis oleh:Aryo Edi WibowoNIM: 132214195
Telah dipertahankan di Depan Dewan PengujiPada Tanggal 20 Januan 2020
dan Dinyatakan Memenuhi Syarat
Susunan Dewan Penguji
Jabatan Nama Lene:kaD Tanda Tane:an
Ketua Dr. Lukas Purwoto, M.Si.IIIT
.-,;ar
Sekretaris Maria Theresia Emawati, S.E., M.A. If((PJm~Anggota Dr. Lukas Purwoto, M.Si.
fA-::.-rtrr
Anggota Drs. G. Hendra Poerwanto M.Si/~
R' --Anggota Ferrynela Purbo Laksono M.M. ~ ru ...
~
Albertus Yudi Yuniarto,S.E.,M.B.A
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Learn from yesterday, live today, hopefully for tomorrow. The important thing is
not to stop questioning”
-Albert Einstein
“Serahkan segalanya pada Tuhan, dan Dia akan memberikan jalan padamu.
Yakinlah bahwa semua akan indah pada waktu-nya.
Dia akan menunjukkan jalan selangkah demi selangkah menuju kebaikanmu”
-Merry Riana
Persembahan
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya yang tercinta dan orang
yang tersayang serta Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa skripsi
dengan judul:
PENGARUH CITRA MEREK DAN GAYA HIDUP TERHADAP MOTIF
PEMBELIAN MOBIL MEREK BMW
dan diajukan pada tanggal 20 Januari 2020 adalah hasil karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru
dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau
pendapat atau pemikiran dan penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai
tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang
saya salin, saya tiru atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan
pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut
maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar
akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan
perundang-undangan yang berlaku (UU No.20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal
70).
Yogyakarta, 31 Januari 2020
Yang membuat pernyataan,
Aryo Edi Wibowo
NIM: 132214195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Aryo Edi Wibowo
NIM : 132214195
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
PENGARUH CITRA MEREK DAN GAYA HIDUP TERHADAP MOTIF
PEMBELIAN MOBIL MEREK BMW
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet maupun media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan
royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Januari 2020
Yang menyatakan,
Aryo Edi Wibowo
NIM : 132214195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada tuhan yang maha esa atas berkat dan rahmatNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Citra Merek Dan
Gaya Hidup Terhadap Motif Pembelian Mobil Merek Bmw. Penulisan skripsi ini
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
ekonomi program studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan,
dukungan, bimbingan dari berbagai pihak skipsi ini tidak dapat terselesaikan
dengan baik. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini, penulis secara khusus
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwanto, M.Si., selaku Kepala program Studi
manajemen universitas sanata dharma dan selaku dosen pembimbing I
yang bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
membimbing, mendukung, dan menasehati penulis dengan kesabaran
dan kesungguhan hati dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto M.Si selaku Dosen Pembimbing II
yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan
bimbingan, perhatian, kritik dan saran yang sangat berharga dengan
penuh kesabaran dan kesungguhan hati sehingga skripsi ini
terselesaikan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
4. Seluruh dosen dan staf sekretariat prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu dan
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan, doa,
kepercayaan dan semangat pantang menyerah dalam melewati semua
tahap kehidupan yang selalu dengan sabar membimbing dan
memotivasi aku untuk melangkah maju.
6. Kedua adik-adikku yang selalu memberikan semangat dan selalu
mengingatkan agar skripsi ini bisa segera diselesaikan.
7. Teman-teman angkatan 2013, terima kasih atas kebersamaan,
perjuangan, suka duka dalam masa perkuliahan di Universitas Sanata
Dharma.
8. Teman-teman seperjuangan skripsi angkatan 2013. Terima kasih telah
mengajarkan banyak hal, pengalaman yang luar biasa serta suka duka
yang telah kita lalui.
Yogyakarta, 31 Januari 2020
Penulis,
Aryo Edi Wibowo
NIM : 132214195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................ v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ......................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
ABSTRAK ........................................................................................................... xvi
ABSTRACT .......................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 18
C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 18
D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 19
E. Manfaat penelitian ...................................................................................... 19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 21
A. Landasan Teori ........................................................................................... 21
1. Perilaku Konsumen ................................................................................ 21
2. Kemantapan Keputusan Pembelian ........................................................ 26
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motif Pembelian ............................ 31
4. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 51
5. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 52
6. Hipotesis ................................................................................................. 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 54
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 54
B. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... 54
1. Subjek penelitian .................................................................................... 54
2. Objek penelitian ..................................................................................... 54
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ..................................................................... 54
1. Waktu penelitian ..................................................................................... 54
2. Lokasi penelitian .................................................................................... 54
D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 55
1. Variabel dependen .................................................................................. 55
2. Variabel independen ............................................................................... 55
E. Definisi Operasional................................................................................... 55
1. Citra merek ............................................................................................. 55
2. Gaya hidup ............................................................................................. 56
3. Motif pembelian ..................................................................................... 56
F. Pengukuran Variabel .................................................................................. 56
1. Pengukuran ............................................................................................. 56
2. Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 57
G. Populasi dan Sampel .................................................................................. 58
1. Populasi Penelitian ................................................................................. 58
2. Sampel Penelitian ................................................................................... 59
H. Teknik Pengambilan Sampel...................................................................... 59
I. Sumber Data ............................................................................................... 59
1. Data Primer ............................................................................................. 59
2. Data Sekunder ........................................................................................ 60
J. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 60
K. Teknik Pengujian Instrumen ...................................................................... 60
1. Uji Validitas ........................................................................................... 60
2. Uji reabilitas ........................................................................................... 61
L. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 62
1. Uji Multikolinearitas .............................................................................. 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
2. Uji Heteroskedasitas ............................................................................... 63
3. Uji Normalitas ........................................................................................ 63
M. Analisis Data .............................................................................................. 64
N. Uji T ........................................................................................................... 65
O. Koefisien Determinasi ................................................................................ 65
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................... 66
A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ..................................................... 66
B. Produk-Produk Mobil BMW...................................................................... 69
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................. 73
A. Analisis Deskriptif Responden ................................................................... 73
1. Usia ......................................................................................................... 73
2. Jenis Kelamin ......................................................................................... 74
3. Pekerjaan ................................................................................................ 74
B. Deskripsi Data Penelitian ........................................................................... 75
1. Citra Merek (X1) .................................................................................... 75
2. Gaya Hidup (X2) .................................................................................... 76
3. Motif Pembelian (Y) .............................................................................. 77
C. Pengujian Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 78
1. Uji Validitas ........................................................................................... 78
2. Uji Reabilitas .......................................................................................... 82
D. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 82
1. Uji Normalitas Data ................................................................................ 82
2. Uji Multikolinieritas ............................................................................... 83
3. Uji Heterokedastisitas ............................................................................. 84
4. Uji T ....................................................................................................... 85
5. Koefisien Determinasi ............................................................................ 87
6. Pembahasan ............................................................................................ 88
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ........................... 90
A. Kesimpulan ................................................................................................ 90
B. Saran ........................................................................................................... 90
C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 92
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
DAFTAR TABEL
Table Judul Halaman
I.1Penjualan Mobil Di Wilayah ASEAN ................................................................ 5
I.2Penghargaan Otomotif 2005 ............................................................................. 13
II.1 Dimensi Gaya Hidup ...………………………………………..38
II.2 Dimensi Lifestyle menurut Solomom ........................................ 42
III 1 Deskripsi Variabel Penelitian …………………………………58
V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………………….73
V.2Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................... 74
V.3Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................................... 74
V.4Analisis Deskriptif Variabel Citra Merek ....................................................... 75
V.5Analisis Deskriptif Variabel Gaya Hidup ....................................................... 76
V.6Analisis Deskriptif Variabel Motif Pembelian ................................................ 77
V.7 Hasil Uji Validitas Variabel Citra Merk ……………………..79
V.8 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Hidup .................................. 80
V.9Hasil Uji Validitas Variabel Motif Pembelian ................................................ 81
V.10 Hasil Pengujian Reliabilitas ...................................................... 82
V.11 Hasil Uji Normalitas ................................................................. 83
V.12 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................ 84
V.13 Hasil Uji T ................................................................................. 86
V.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................... 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
II.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ............................. 28
II.2Model of the Motivations Process ................................................................... 49
II.3 Kerangka Konsep Pemikiran ................................................... 52
IV.1 BMW 328 Sport Car ………………………………………… .….66
IV 2Pabrik Mesin Bayern...................................................................................... 67
IV 3 BMW Seri 303 dan 502 ........................................................... 69
IV.4 BMW Seri 316 ......................................................................... 69
IV.5 BMW Seri 528i, 630i, dan 735i ............................................... 70
IV.6 BMW Seri 735iL ..................................................................... 70
IV.7 BMW Seri Z1 ........................................................................... 71
IV.8BMW Seri 320i, Seri 120i , Seri Z8 dan Seri X5 .......................................... 71
V.1 Hasil Uji Heterokedastisitas..………………………………...85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
lampiran 1 Kuesioner ................................................................................ 96
lampiran 2 Data Tabulasi Responden dan Data Penelitian ..................... 101
lampiran 3 Data SPSS ......................................................................... …108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
ABSTRAK
PENGARUH CITRA MEREK DAN GAYA HIDUP TERHADAP MOTIF
PEMBELIAN MOBIL MEREK BMW
Aryo Edi Wibowo
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) citra merek berpengaruh
terhadap motif pembelian mobil merek BMW. (2) gaya hidup berpengaruh
terhadap motif pembelian mobil merek BMW. Populasi dalam penelitian ini
adalah pengguna mobil merek BMW. Teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive convenience sampling, data diperoleh dengan membagikan kuesioner
kepada 50 responden. Uji instrumen menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) citra merek berpengaruh terhadap variabel motif
pembelian mobil merek BMW. (2) gaya hidup berpengaruh terhadap variabel
motif pembelian mobil merek BMW.
Kata kunci: citra merek, gaya hidup, motif pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF BRAND IMAGE AND LIFESTYLE ON
PURCHASING MOTIVE OF BMW-BRAND CARS
Aryo Edi Wibowo
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2020
This study aims to find out (1) whether brand image influences purchasing motive
of BMW-brand cars. (2) whether lifestyle influences purchasing motive of BMW-
brand cars. The population in this study is BMW-brand car users. The sampling
technique used is purposive convenience sampling, Data were obtained by
distributing a questionnaire to 50 respondents. The instrument tests used are
validity and reliability test. The data analysis technique used is multiple linear
regression. The results of the study shows that: (1) brand image influences
purchasing motive of BMW-brand cars and (2) lifestyle influences purchasing
motive of BMW-brand cars.
Keywords: brand images, lifestyle, purchase motive
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan sarana transportasi merupakan kebutuhan masyarakat yang
terus berkembang sejalan dengan semakin tingginya mobilitas masyarakat dan
meningkatnya taraf kehidupan ekonomi masyarakat. Salah satu sarana
transportasi yang banyak diminati masyarakat adalah sarana transportasi darat
seperti mobil. Hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan diantara
perusahaan mobil untuk dapat menarik konsumen agar menggunakan
produknya. Banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan posisi
dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Keunggulan kompetitif merupakan syarat sukses bagi suatu perusahaan harus
memiliki keahlian yang baik dan peka terhadap persaingan yang terjadi agar
mampu mengantisipasi dan memenangkan persaingan usaha sehingga dapat
menjalankan perusahaan dengan efektif dan efesien (Handoko,2008).
Perusahaan dituntut harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat
agar usahanya dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan
dari perusahaan tersebut dapat tercapai.
Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,
karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu
konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang dibutuhkan juga
berbeda. Produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk
membuat konsumen tertarik terhadap produk yang diberikan.
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan
suatu peluang untuk menguasai pangsa pasar, menjadikan perusahaan-
perusahaan otomotif saling berlomba untuk menghasilkan mobil yang mampu
memenuhi kebutuhan, keinginan dan selera konsumen serta menawarkan
harga yang bisa dijangkau oleh konsumen pada umumnya.
Keberhasilan pemasaran suatu perusahaan tidak hanya dinilai dari
seberapa banyak konsumen yang berhasil diperoleh, namun juga bagaimana
cara mempertahankan tersebut (Kotler, 2005). Dalam pemasaran dikenal
bahwa sebelum konsumen melakukan pembelian ada tahap dimana konsumen
memiliki minat membeli suatu prosuk atau jasa, kemudian konsumen
melakukan keputusan pembelian, selanjutnya ada proses yang dinamakan
tingkah laku pasca pembelian yang didasarkan rasa puas dan tidak puas.
Konsumen sebagai sasaran pemasaran perusahaan selalu menentukan sendiri
apa yang hendak dibelinya, banyak faktor yang memotivasi konsumen untuk
membeli. Faktor-faktor tersebut akan memotivasi perilaku konsumen dalam
menilai, memilih dan membeli suatu produk. Perilaku konsumen terhadap
produk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keyakinan
konsumen terhadap produk yang bersangkutan, keyakinan terhadap
pengalaman masa lalu konsumen (Basu Swastha dan Irawan, 2001).
Salah satu yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam melakukan
pemasaran produk yang akan dijual adalah dengan memahami kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
konsumen, mengetahui kebutuhan konsumen dan selera dari pada konsumen.
Keputuan konsumen merupakan hal yang penting, sebab dengan adanya
pemahaman mengenai keputusan konsumen maka perusahaan akan lebih
mudah dalam membuat suatu perencanaan pemasaran serta penetapan
kebijakan pemasaran dan sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
pemasaran, alasannya karena berhubungan dengan produk yang akan dijual
kepada konsumen.
Indonesia merupakan salah satu pasar otomotif paling potensial di
Asia. Ketakutan akan lesunya industri mobil karena tingginya harga BBM
mungkin tidak perlu dirisaukan, dikarenakan prospek industri mobil lebih
ditentukan oleh membaiknya pertumbuhan ekonomi dan kemudahan
mendapatkan pembiayaan seperti sistem anjak piutang (leasing) yang sangat
membantu konsumen memiliki kendaraan. Tingginya permintaan mobil juga
dipicu dengan masuknya “generasi-x” sebagai angkatan kerja mapan yang
menambah jumlah penduduk kelas menengah sebagai target pasar pasar
industri mobil. Kondisi tersebut merupakan salah satu indikasi cerahnya
industri mobil di Indonesia.
Industri otomotif Indonesia telah menjadi sebuah pilar penting dalam
sektor manufaktur negara ini karena banyak perusahaan mobil yang terkenal
di dunia membuka (kembali) pabrik-pabrik manufaktur mobil atau
meningkatkan kapasitas produksinya di Indonesia, negara dengan ekonomi
terbesar di Asia Tenggara. Terlebih lagi, Indonesia mengalami transisi yang
luar biasa karena berubah dari hanya menjadi tempat produksi mobil untuk di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
ekspor (terutama untuk wilayah Asia Tenggara) menjadi pasar penjualan
(domestik) mobil yang besar karena meningkatnya produk domestik bruto
(PDB) per kapita. Bagian ini mendiskusikan industri mobil di Indonesia.
Indonesia memiliki industri manufaktur mobil terbesar kedua di Asia
Tenggara dan di wilayah ASEAN (setelah Thailand yang menguasai sekitar 50
persen dari produksi mobil di wilayah ASEAN). Kendati begitu, karena
pertumbuhannya yang subur di beberapa tahun terakhir, Indonesia akan
semakin mengancam posisi dominan Thailand selama satu dekade mendatang.
Namun, untuk mengambil alih posisi Thailand sebagai produsen mobil
terbesar di kawasan ASEAN, itu akan memerlukan upaya dan terobosan besar.
Saat ini Indonesia sangat tergantung pada investasi asing langsung, terutama
dari Jepang, untuk pendirikan fasilitas manufaktur mobil. Indonesia juga perlu
mengembangkan industri komponen mobil yang bisa mendukung industri
manufaktur mobil. Saat ini, kapasitas total produksi mobil yang dirakit di
Indonesia berada pada kira-kira dua juta unit per tahun.
Per 2017 kapasitas total produksi terpasang mobil di Indonesia adalah
2.2 juta unit per tahun. Namun, pemanfaatan kapasitas tersebut diperkirakan
turun menjadi 55 persen pada tahun 2017 karena perluasan kapasitas produksi
mobil dalam negeri tidak sejalan dengan pertumbuhan permintaan domestik
dan asing untuk mobil buatan Indonesia. Toh, tidak ada kekhawatiran besar
tentang situasi ini karena permintaan pasar domestik untuk mobil memiliki
banyak ruang untuk pertumbuhan dalam beberapa dekade ke depan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
kepemilikan mobil per kapita Indonesia masih pada tingkat yang sangat
rendah.
Namun, dalam hal ukuran pasar, Indonesia merupakan pasar mobil
terbesar di Asia Tenggara dan wilayah ASEAN, menguasai sekitar sepertiga
dari total penjualan mobil tahunan di ASEAN, diikuti oleh Thailand pada
posisi kedua. Indonesia tidak hanya memiliki populasi besar (258 juta jiwa),
tetapi juga ditandai dengan memiliki kelas menengah yang berkembang pesat.
Bersama-sama, kedua faktor ini menciptakan kekuatan konsumen yang kuat.
Tabel I.1
Penjualan Mobil Di Wilayah ASEAN:
Negara 2014 2015 2016
Thailand 881,832 799,632 768,788
Indonesia 1,208,019 1,013,291 1,061,735
Malaysia 666,465 666,674 580,124
Philippines 234,747 288,609 359,572
Vietnam 133,588 209,267 270,820
Singapore 47,443 78,609 110,455
Brunei 18,114 14,406 13,248
ASEAN 3,190,208 3,070,488 3,164,742
Sumber: ASEAN Automotive Federation
Selain untuk memenuhi kebutuhan sebagai alat transportasi, mobil
juga berkaitan dengan gengsi, khususnya untuk merek-merek terkenal
sehingga konsumen dalam membeli dan menggunakan mobil tertentu selalu
dilandasi dengan motif-motif tertentu dan sesuai dengan pertimbangan pribadi.
Bagi kalangan yang mapan secara finansial, memiliki mobil-mobil kelas atas
tidak lagi sekedar mengejar fungsi, tapi juga untuk mendukung citra pribadi
sukses. Fungsi mobil sebagai alat transportasi sudah mengalami pergeseran
menjadi suatu simbol status bagi dirinya. Kendaraan mewah utamanya lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/penduduk/item67
-
6
banyak dipakai oleh pejabat dan eksekutif perusahaan. Orang-orang seperti ini
adalah orang yang well educated dan memiliki banyak pertimbangan dalam
memilih kendaraan. Mereka umumnya tidak sekedar mempertimbangkan
harga, tapi juga faktor kekinian teknologi, keselamatan, comfort, kenyamanan
dan prestige.
Memiliki mobil mewah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
gaya hidup kalangan tertentu di kota-kota besar di Indonesia. Bagi mereka
yang sering disebut kalangan La crème de la crème, mengendarai mobil
mewah yang harganya miliaran rupiah merupakan kebanggan tersendiri.
Kebanggaan itu biasanya tidak hanya tampak pada mobil yang dikendarainya,
tapi juga didukung busana, tempat gaul hingga society (perkumpulan). Riset
yang dilakukan MARS (Marketing Research Specialist) pada tahun 2002 lalu
mengungkapkan bahwa kelompok la crème de la crème ini merupakan
golongan yang mempunyai buying power yang cukup tinggi. Tingkat belanja
mereka cukup tinggi dan tidak segan-segan membelanjakan sejumlah uangnya
demi status dan gaya hidupnya. Dibandingkan gaya hidup lainya, dunia
otomotif tampaknya memang menawarkan pesona tersendiri bagi kalangan
mapan finansial untuk menunjukan citra suksesnya. Sehingga saat ini
memiliki dan mengoleksi mobil kelas atas sepertinya sudah hal lumrah di
kalangan orang-orang berduit itu.
Harga mobil mewah yang mahal menyebabkan hanya kalangan
tertentu dan orang tertentu yang mampu memberi dan memiliki kendaraan
jenis ini. Di Indonesia, sekitar 70% mayoritas pembeli membayar kendaraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
mewah secara tunai. Hal itu merupakan kebalikan dari penjualan MPV (Multi
Purpose Vehicle), SUV (Sport Utility Vehicle) maupun sedan menengah dan
kecil yang mayoritas pembelian dilakukan secara kredit. Masyarakat yang
membeli kendaraan mewah memiliki berbagai motivasi. Ada yang ingin
merefleksikan gaya hidupnya dengan berkendaraan mobil mewah model
terakhir, ada yang untuk meningkatkan kredibilitas di hadapan mitra bisnis,
atau bahkan sebagai pelengkap koleksi kendaraan dirumahnya. Untuk mobil
mewah, motivasi utamanya adalah sebagai simbol suatu kesuksesan dalam
perjalanan karirnya. (www.republika.co.id)
Kendati pasar otomotif nasional belum memperlihatkan geliat yang
signifikan, penjualan mobil premium yang dikenal memiliki harga cukup
tinggi tetap banyak diburu konsumen di Indonesia. Berdasarkan data
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dari
total wholesales atau penjualan pabrik ke dealer sepanjang Januari-Oktober
2017 yang mencapai 898.163 unit, beberapa ribu di antaranya disumbangkan
dari merek mobil premium. Merek mobil premium ini memang segmented,
karena hanya mengincar para konsumen berpenghasilan tinggi. Mereka
memberikan berbagai fasilitas sangat istimewa dengan pelayanan terbaik
sehingga sangat memanjakan konsumennya. Tentu saja di balik itu
semua, brand image mengendarai mobil premium akan menaikan derajat para
pemiliknya.
Berikut daftar merek mobil premium yang laris manis di Indonesia selama
Januari-Oktober 2017 : (liputan6.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.republika.co.id/https://www.liputan6.com/otomotif/read/3186288/rahasia-lexus-tetap-eksis-di-indonesia
-
8
1. BMW : 2.173 unit
2. Mercedes Benz : 1.380 unit
3. Lexus : 1.166 unit
4. Volskwagen : 450 unit
5. MINI : 444 Unit
6. Audi : 58 unit
7. Peugeot : 31 unit.
Pasar otomotif nasional yang bisa dibilang masih stagnan, ternyata
masih cukup positif untuk pemain mobil mewah seperti BMW. Bahkan
mereka mengklaim bahwa angka penjualan di 2017 merupakan angka tertinggi
pemegang merek asal Jerman itu di Indonesia yaitu dengan angka 3353 unit
sejak 2001. Mereka menegaskan bahwa pertumbuhan volume pejualan sebesar
17 persen atau mencapai 3,353 unit BMW dan MINI di tahun 2017. Total
penjualan tersebut terdiri dari 2.800 unit BMW dan 553 unit untuk MINI. Jika
dikomparasikan dari tahun sebelumnya, pertumbuhan penjualan BMW sebesar
12 persen dan MINI 49 persen. “Ini jadi prestasi yang sangat membanggakan
bagi kami. Angka ini jadi patron bahwa kami jadi satu-satunya brand otomotif
premium asal Eropa di Indonesia yang konsisten tumbuh. Artinya produk-
produk kami diterima dengan baik oleh masyarakat, begitu juga dengan
layanan yang kami siapkan di dalamnya, " kata Presiden Direktur BMW
Group Indonesia (BGI), Karen Lim di Shangri-La Hotel, Jakarta (18/1/2018).
Karen melanjutkan bahwa pencapaian tersebut tak terlepas dari komitmen
mereka untuk menghadirkan mobil-mobil terbaru BMW di Indonesia. Detail
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
penjualan jajaran BMW, paling kuat datang dari Seri 3 dengan total 915 unit.
Disusul oleh X1 dengan peningkatan penjualan sebesar 21 persen. BMW Seri
5 sebagai varian yang baru saja diluncurkan juga jadi penyumbang yang cukup
besar. Sementara untuk brand MINI, terjadi peningkatan yang cukup
signifikan yang hampir mencapai 50 persen dari penjualan tahun lalu dengan
total 553 unit mobil. Hingga akhir 2017 pertumbuhan sebesar 49 persen
dibandingkan tahun lalu. Sumbangan penjualan terbesar datang dari MINI 3-
door yang masih menjadi favorit. Melihat fakta yang dipaparkan BMW ini,
bisa kita simpulkan bahwa segmen mobil mewah di pasar nasional, tidak
terpengaruh dengan segmen yang berada di bawahnya. Penjualannya tetap
tumbuh dan mencapai angka tertingginya. Uniknya, berdasarkan paparan dari
mereka, sangat jarang orang yang menjual kembali mobilnya setelah memiliki
mobil ini. (metrotvnews.com)
Pada tahun ini, BMW Group Indonesia kembali catatkan pertumbuhan
positif pada gelaran otomotif tahunan Gaikindo Indonesia International Auto
Show (GIIAS) 2017. Selama 11 hari pameran berlangsung, BMW Group
Indonesia berhasil catatkan pertumbuhan total pemesanan kendaraan hingga
50% untuk BMW dan MINI dibandingkan raihan pada event yang sama tahun
lalu. Penjualan tertinggi kendaraan BMW didapatkan dari model the all-new
BMW X1, yang kemudian diikuti the new BMW Seri 3 dan the all-new BMW
Seri 5 yang baru saja diluncurkan. “BMW Group Indonesia sebagai produsen
kendaraan terdepan merasa bangga dapat meraih kesuksesan melalui
pencapaian nilai penjualan yang memuaskan pada gelaran GIIAS 2017 kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
ini. Hasil mengesankan yang dibukukan oleh BMW dan MINI tentunya diraih
berkat komitmen perusahaan untuk terus menghadirkan kendaraan terbaik di
kelasnya, dengan menekankan performa dinamis, efisiensi tinggi dan
teknologi terdepan yang dipadukan dengan integrasi produk dan servis yang
komprehensif. Komitmen tinggi dari prinsipal diler resmi BMW Group
Indonesia, BMW dan MINI Sales Consultant, serta Produk Genius yang selalu
menunjukkan dedikasi dan layanan premium yang profesional selama
perhelatan GIIAS 2017 juga merupakan salah satu alasan utama dibalik
kesuksesan ini, ”ujar Karen Lim, President Director BMW Group
Indonesia.Selain menghadirkan barisan kendaraan mewah dan canggih,
kesuksesan dari BMW Group Indonesia di GIIAS 2017 juga tidak terlepas
dari peluncuran model-model terbaru seperti the all-new BMW 520d rakitan
Indonesia, the new BMW M3 dan the new BMW M4 Coupé. Kehadiran
perdana dari BMW i3 sebagai kendaraan dengan teknologi ramah lingkungan
yang beroperasi penuh menggunakan tenaga listrik juga menjadi tonggak
penting bagi BMW Group Indonesia. “Di GIIAS 2017, kehadiran model
terbaru seperti lini sedan terbaru kami mampu menjadi daya tarik yang kuat
bagi setiap pengunjung BMW Group Pavilion. Penampilan BMW i3 juga
tentunya menunjukkan komitmen dari BMW Group Indonesia dalam terus
menghadirkan kendaraan-kendaraan terbaru dengan teknologi visioner untuk
memenuhi kebutuhan konsumen serta pada saat yang bersamaan mampu
memberikan kontribusi positif terhadap industri otomotif Indonesia,” tambah
Karen. Sementara itu brand legendaris MINI juga menunjukkan angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
penjualan cemerlang dengan MINI Cooper 3-Door yang hadir sebagai model
kendaraan dengan penjualan terbaik selama GIIAS 2017 diikuti oleh the new
MINI Cooper Countryman dan MINI Cooper Clubman. Kehadiran perdana
New MINI John Cooper Works Countryman di BMW Group Pavilion juga
memberi kepuasan tersendiri bagi para pengunjung pameran khususnya bagi
para pencinta mesin performa tinggi yang ingin merasakan langsung sensasi
sensasi berkendara go-kart yang energik dan ekstrim khas John Cooper
Works. Selama GIIAS 2017 berlangsung, BMW Group Indonesia berikan
program terbaik yang bisa langsung dirasakan oleh konsumen, mulai dari
pembiayaan BMW Financial Services yang memungkinkan konsumen untuk
dapat menikmati cicilan terjangkau dengan bunga nol persen, BMW Extended
Warranty untuk memudahkan perawatan kendaraan serta BMW Automotive
Liability Insurance yang mengurangi kekhawatiran pengguna kendaraan
BMW saat terjadi insiden yang melibatkan pihak ketiga. “Mewakili BMW
Group Indonesia saya ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak yang sudah berkontribusi untuk keberhasilan BMW,
terutama kepada masyarakat yang telah memperlihatkan antusiasmenya
selama 11 hari penyelenggaraan event ini. Kedepannya kami akan terus
berkomitmen untuk memberikan nilai tambah terbaik dari setiap produk dan
servis BMW Group di Indonesia,” tutup Karen. (http://otoschnell.com)
BMW Group Indonesia siap pesta produk baru di tahun ini. Selain All
New BMW 520i yang baru saja resmi diluncurkan, mereka juga siap
memboyong X2 dan X3 terbaru serta empat mobil mewah lainnya yang siap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://otoschnell.com/
-
12
menyita perhatian orang kaya di Tanah Air. Empat mobil mewah itu terdiri
dari 5 Series Touring dengan model wagon, 6 Series Grand Tourismo, M5
terbaru, dan i8 Roadster (atap terbuka) yang mengandalkan teknologi hibrida.
Produk-produk baru tersebut sudah menjadi strategi BMW Group Indonesia
untuk kembali merebut pasar mobil kelas premium di Indonesia. Presiden
Direktur BMW Group Indonesia, Karen Lim, mengatakan, menyambut 2018,
BMW akan merespons perubahan industri otomotif dengan langkah-langkah
strategis. Kata dia, salah satu caranya dengan sejumlah produk-produk baru
yang sesuai dengan selera pasar. "Diharapkan dapat menjadi momentum
penjualan lebih lanjut di tahun ini, bersamaan dengan lebih dari 10 kendaraan
baru dari BMW Group," ujarnya di Jakarta Pusat, Kamis 18 Januari 2018.
Vice President Corporate Communications BMW Group Indonesia, Jodie
O'tania, mengatakan, BMW 5 Series Touring yang akan dihadirkan cukup
legendaris, karena sudah cukup lama tidak masuk ke Tanah Air. "Kami
menghadirkan kendaraan touring itu berdasarkan kebutuhan dari konsumen
yang beda kabin. Dengan ruang kabin sangat luas, satu mobil bisa untuk
berbagai macam keperluan," tuturnya.Sebagai informasi, dari empat produk
baru yang sudah dibocorkan, ada yang sudah ada yang bisa dipesan di diler
resmi BMW, yaitu 6 Series GT dan 5 Series Touring. (www.viva.co.id)
BMW adalah satu-satunya merek mewah yang meraih total sembilan
penghargaan dari tiga majalah otomotif terkemuka di Indonesia. Keberhasilan
ini mencerminkan keunggulan BMW atas desain, performa, inovasi dan
kualitasnya. Rangkaian Sembilan penghargaan yang diterima merupakan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.viva.co.id/
-
13
perjalanan BMW Indonesia sebagai pemimpin produsen mobil mewah yang
menghasilkan mobil-mobil tangguh dan pelayanan berkualitas yang telah
diakui oleh industri otomotif, pers dan konsumennya. Berikut adalah
penghargaan yang telah diberikan oleh majalah otomotif terkemuka dalam
ajang Indonesian car of the year di Indonesia :
Tabel I.2
Penghargaandari Majalah Otomotif Terkemuka di Indonesia Tahun
2005
No Majalah Jenis Penghargaan Jenis Mobil
1. Auto Bild Big Luxury Sedan
Medium Luxury Sedan
Small Luxury Sedan
Big SUV
BMW serie 7
BMW serie 5
BMW serie 3
BMW X3
2. MobilMotor Best Premium Sedan
Best Exclusive Premium Sedan
Best Hatchback Sedan
BMW 325i
BMW 530i
BMW 120i
3. Top Gear Best Executive
Best Sport Coupe
BMW serie 3
BMW 645 Ci
Sumber :www.astra.com
2016 dianggap sebagai tahun yang membanggakan bagi BMW. Selain
secara umum BMW genap berusia satu abad sejak keberadaannya pada 1916
silam, pabrikan berlambang baling-baling tersebut juga meraih hingga 50
penghargaan nasional dan internasional. Semua jenis kendaraan BMW yang
masuk sebagai nominasi pemenang dalam beragam kategori, memiliki rekam
jejak yang sempurna untuk hadir sebagai pemenang. Ragam penghargaan
tersebut tidak hanya merefleksikan kualitas tinggi dari kendaraan BMW,
namun juga desain, inovasi, konektivitas, teknologi dan juga prinsip
pengembangan berkelanjutan. Pengahargaan ini datang dari berbagai instansi
profesional berbeda latar belakang di bidangnya. Mulai dari jurnalis dan para
pembaca media otomotif, sampai para ahli di bidang IT, bisnis, lingkungan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.astra.com/
-
14
dan desain.BMW Seri 7 berhasil melanjutkan kesuksesan di 2016 lewat
ragam penghargaan secara nasional dan internasional, seperti “World Luxury
Car” bagian dari “World Car Awards”. Para ahli independen pun mengakui
kekuatan teknologi inovatif yang dihadirkan pada mobil mewah ini. “CarIT”,
sebuah media informasi untuk para pengambil keputusan di bidang mobilitas
terhubung, bekerja sama dengan Pusat Manajemen Otomotif (CAM) dan juga
Auto Bild Indonesia memutuskan opsi display key di all-new BMW Seri 7
sebagai terobosan teknologi terdepan di industri otomotif. Selain itu all-new
BMW Seri 7 juga memenangkan dua titel dari gelaran “Automotive
Innovations Award”, sebuah malam penghargaan inisiasi CAM dan
perusahaan akuntan publik dan audit, PricewaterhouseCoopers (PwC). All-
new BMW Seri 7 juga berhasil mengamankan gelar “Most Innovative Model
2016”, selain itu mesin yang digunakan di berbagai line-up juga menerima
penghargaan untuk mesin konvensional yang paling inovatif. Di Austria, klub
mobil ÖAMTC memberikan titel “Marcus” kepada all-new BMW Seri 7 yang
berarti mobil paling aman di segmen luxury-sedan. Sementara di Jerman all-
new BMW Seri 7 ditetapkan sebagai company car of the year (Dekra),
company vehicle of the year (“Handelsblatt”), “Top Performer” (“Autoflotte”)
dan mobil terbaik “Best Car” di segmen luxury-sedan. Dalam “Car
Connectivity Award” program yang diinisiasi oleh “Motorpresse Stuttgart”
dan majalah komputer global “CHIP”, para pembaca media tersebut
menobatkan BMW Seri 7 sebagai mobil dengan fitur konektivitas terbaik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
Setelah kemenangan menyeluruh dan kemenangan di dua kelas
kategori tahun lalu, mesin BMW i8 kembali raih “International Engine of the
Year Award” untuk kedua kalinya serta raih kemenangan berkelas di kategori
mesin berkapasitas antara 1,4 dan 1,8 liter. The “Times of India” menobatkan
mobil sport hybrid ini sebagai “Technology of the Year”, sementara di Jerman
BMW i8 sekali lagi dinobatkan sebagi pemenang dalam kategori “All-Wheel
Drive Hybrid Cars” oleh pembaca majalah Auto Bild. Voting yang dilakukan
oleh pembaca “Auto Bild” membuktikan kesuksesan BMW M2 Coupé. Di
Jerman dalam kategori “Compact Car Series”, mobil sport performa tinggi
dengan mesin 6-silinder segaris berkapasitas 3.0 liter dan output 370 hp
berhasil raih penghargaan “Sports Car of the Year”, di Indonesia kendaraan ini
memperoleh penghargaan “Performance Car of the Year”. Voting yang
dilakukan pembaca majalah otomotif “Sport Auto” juga memilih pendatang
baru dari BMW M GmbH ini untuk penghargaan yang sama. Selain BMW M2
Coupé, BMW M3, BMW M235i Coupe, BMW M235i dan juga BMW 340i
Convertible Sedan menang dalam empat kategori lainnya. Ini menunjukkan
bahwa dari seluruh manufaktur kendaraan, BMW menangkan penghargaan
terbanyak di ajang “Sport Auto Award 2016”. Ditambah pencapaian BMW
M2 Coupe di Jepang yang terpilih sebagai “Car of the Year” serta
mendapatkan tiga penghargaan bergengsi di bidang desain – “iF Design
Award”, “Good Design Award” dan “Autonis”.
BMW juga meraih sukses di malam penghargaan pilihan pembaca
“auto motor und sport”. Tiga kendaraan BMW raih predikat Best Car 2016 di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
setiap kategori; all-new BMW Seri 7 pada “Luxury Performance Segment”,
BMW Seri 5 di kelas “Upper Mid-Range” dan all-new BMW X1 pada segmen
“Compact SUVs”. Hal yang paling menarik adalah tepat sebelum
diluncurkannya generasi terbaru, BMW Seri 5 hadir sebagai kendaraan terbaik
di kelasnya selama 6 kali berturut-turut. Selain itu, walaupun baru akan
diluncurkan pertengahan tahun 2017, review awal dari all-new BMW Seri 5
terbaru telah menobatkan fitur kendaraan ini dengan konektivitas terbaik. Di
Jerman “Auto Bild” dan “Computer Bild” memilih kendaraan ini sebagai
“Connected Car 2016”.Pembaca “Handelsblatt” juga memilih BMW X5
sebagai “Company Car of the Year” pada kategori “Off-Road Cars”. Media
bisnis tersebut mengajak 250 fleet manajer untuk mencoba berbagai
kendaraan, dan selain BMW X5 kembali all-new BMW Seri 7 juga hadir
sebagai pilihan utama bagi para ahli di bidang manajemen fleet tersebut.
Kekuatan kendaraan BMW dengan menujukkan ketahanan nilai yang
baik direfleksikan dengan penghargaan “Value Master 2016” yang diberikan
“Auto Bild” Jerman dan juga lembaga independen dari institute Schwacke.
BMW Gran Tourer mendapatkan nilai tertinggi untuk kategori “Compact
Vans” dengan nilai depresiasi terbaik, sedangkan di Indonesia kendaraan ini
juga dinobatkan sebagai “Medium Luxury MPV of the Year” oleh Auto Bild
Indonesia. (http://thegaspol.com)
Meningkatnya para pengguna BMW sangat terkait dengan dorongan
dari motif. Disamping itu konsumen mobil berasal dari golongan masyarakat
dan gaya hidup yang berbeda-beda pula, maka perlu diketahui dari beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://thegaspol.com/
-
17
kelompok gaya hidup manakah dan kelompok motif apakah yang mendorong
konsumen tersebut dalam memutuskan untuk membeli mobil tersebut.
Gaya hidup merupakan satu unsur yang tidak boleh diabaikan oleh
produsen jika ingin meningkatkan penjualan. Karena setiap konsumen
memiliki gaya hidup yang berbeda dan cenderung dipengaruhi oleh
lingkungan sekitarnya. Gaya hidup sangat berpengaruh terhadap minat
konsumen dalam melakukan pembelian dan sering apa yang dibeli oleh
konsumen mencerminkan gaya hidup konsumen tersebut. Gaya hidup
konsumen yang berbeda-beda merupakan hal yang harus diperhatikan oleh
produsen karena gaya hidup akan sangat relevan dengan usaha-usaha pemasar
untuk menjual produknya. Karena sikap tertentu yang dimiliki oleh konsumen
terhadap suatu obyek seringkali mencerminkan gaya hidupnya.
Para pembeli dan pemilik mobil berasal dari golongan masyarakat
yang berbeda-beda dengan kepentingan, serta gaya hidupnya yang juga
berbeda satu sama lain. Dalam pembelian suatu produk dalam hal ini mobil,
keputusan seorang konsumen akan dipengaruhi oleh gaya hidupnya, seseorang
dengan tipe gaya hidup tertentu akan memiliki motif pembelian yang berbeda
dengan orang lain yang memiliki tipe gaya hidup lain baik didorong oleh
motif kognitif maupun oleh motif afektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fakta yang telah dikemukakan pada latar belakang
permasalahan yaitu diketahui ada kecenderungan bahwa citra merek dan gaya
hidup mempunyai pengaruh terhadap motif yang dimiliki oleh pemilik mobil
merek BMW dalam melakukan pembelian, maka akan dibuat suatu perumusan
masalah sebagai berikut:
1) “Apakah citra merek berpengaruh terhadap motif pembelian mobil
merek BMW?”
2) “Apakah gaya hidup berpengaruh terhadap motif pembelian mobil
merek BMW?”
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis mempersempit batasan masalah yang
menjadi bahan dalam penilitian. Adapun batasan masalah secara rinci sebagai
berikut:
1. Citra merek adalah seperangkat keyakinan konsumen terhadap suatu
merek tertentu, dalam hal ini citra merek meliputi: desain, performa,
inovasi dan kualitas kendaraan.
2. Gaya hidup adalah aktivitas, minat, opini individu sebagai cara untuk
mengekspresikan dirinya dalam lingkungan sosial, meliputi harga diri saat
menggunakan produk, cerminan status sosial (tingkat kekayaan individu),
aktualisasi diri, tingkat kepercayaan saat menggunakan produk.
3. Motif pembelian adalah berbagai macam faktor yang dapat memberikan
alasan mengapa konsumen ingin membeli mobil, dalam hal ini motif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
pembelian meliputi: mencari informasi produk, mencoba mengendarai,
mempertimbangkan beli, minat beli mengenai produk, dan ingin memiliki
produk tersebut.
D. Tujuan Penelitian
Mengacu pada permasalahan penelitian, tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah citra merek dan gaya hidup
dapat mempengaruhi motif pembelian mobil merek BMW.
E. Manfaat penelitian
1. Bagi Perusahaan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini untuk memberikan
informasi dan masukan serta membantu para produsen dan pemasar mobil
dalam hal ini dealer-dealer resmi, importir umum atau agen tunggal
pemegang merek (ATPM) agar bisa mengetahui motif pembelian mobil
merek BMW dikaitkan dengan gaya hidup individu atau para
konsumennya. Sehingga para pemasar mobil ini dapat menggunakannya
sebagai bahan acuan dan pertimbangan untuk menyusun program
pemasaran atau dapat memperbaiki strategi pemasarannya agar sesuai
dengan gaya hidup dan motif konsumen dalam pembelian mobil serta
pengambilan keputusan bisnis lainnya agar dapat bertahan terhadap
persaingan dalam industri otomotif. Sehingga diharapkan dapat menjadi
lebih baik di masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi
kepustakaan Universitas Sanata Dharma dan dapat menjadi acuan bagi
penelitian selanjutnya.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan
serta menjadi kesempatan bagi penulis untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan dalam
dunia nyata di lingkup pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang
pada strategi yang harus dijalankan oleh perusahaan, khususnya
dibidang pemasaran. Untuk itu perusahaan perlu memahami atau
mempelajari perilaku konsumen dalam hubungannya dengan
pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut. Dalam
menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu
mempertimbangkan tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal
ini disebut dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen sendiri
merupakan tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat
dalam usaha memperoleh, menggunakan, dan menentukan produk
atau jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului
dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut (Engel, 2000). Sementara
itu Luondon dan Bitta (2004) lebih menekankan perilaku konsumen
sebagai suatu proses pengambilan keputusan. Bahwa perilaku
konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan
aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan
atau mengatur barang dan jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa pemahaman
terhadap perilaku konsumen bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi
cukup sulit dan kompleks, khususnya disebabkan oleh banyaknya
variabel yang mempengaruhi dan variabel-variabel tersebut cenderung
saling berinteraksi. Meskipun demikian, bila hal tersebut dapat
dilakukan, maka perusahaan yang bersangkutan akan dapat meraih
keuntungan yang jauh lebih besar daripada para pesaingnya, karena
dengan dipahaminya perilaku konsumennya tersebut, perusahaan
dapat memberikan kepuasan secara lebih kepada konsumennya
(Kotler, 2007).
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor
kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikolog dari pembeli. Sebagian besar
adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) oleh
perusahaan, tetapi harus benar-benar diperhitungkan untuk mengkaji
pengaruh-pengaruhnya terhadap perilaku pembelian (Kotler, 2007).
1) Faktor Kebudayaan
Faktor-faktor budaya memiliki pengaruh yang paling luas
dalam perilaku konsumen. Kebudayaan sendiri memiliki pengertian
seperangkat nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang
dipelajari seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga-
lembaga kemasyarakatan penting lainnya. Kebudayaan merupakan
faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
mendasar. Perilaku manusia akan sangat dipengaruhi oleh
kebudayaan dimana ia bertempat tinggal dan pengaruh tersebut akan
terus ada dan terus berubah mengikuti perkembangan zaman.
2) Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial yang berpengaruh terhadap perilaku
konsumen diantaranya : kelompok acuan, keluarga, peran dan status
dalam masyarakat.
a) Kelompok acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri atas semua kelompok di
sekitar individu yang mempunyai pengaruh baik langsung
maupun tidak langsung terhadap perilaku individu tersebut
(Kotler, 2007). Kelompok acuan mempengaruhi pendirian dan
konsep pribadi seseorang karena individu biasanya berhasrat
untuk berperilaku sama dengan kelompok acuan tersebut.
b) Keluarga
Keluarga sendiri biasanya menjadi sumber orientasi dalam
perilaku. Anak akan cenderung berperilaku sama dengan orang
tua saat mereka melihat perilaku orang tua mereka. Orang tua
sangat berperan dan mendatangkan manfaat atau keuntungan.
c) Peran dan Status Dalam Masyarakat
Peranan adalah kegiatan yang diharapkan untuk dilakukan
mengacu pada orang-orang di sekelilingnya. Sedangkan status
adalah pengakuan umum masyarakat sesuai dengan peran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
dijalankan. Setiap individu dan status yang disandangnya akan
mempengaruhi perilakunya.
3) Faktor Pribadi
Keputusan individu dalam melakukan pembelian bisa dipengaruhi
oleh faktor-faktor pribadi berbeda-beda antara satu individu dengan
individu lainnya. Faktor-faktor tersebut diantaranya :
a) Usia dan Tahap Siklus Hidup
Individu dalam membeli barang atau jasa biasanya disesuaikan
dengan perubahan usia mereka. Pola konsumsi yang terbentuk
juga berbeda antara individu-individu yang usisanya berbeda.
b) Pekerjaan
Pekerjaan individu tentunya ikut mempengaruhi perilaku
pembelian individu. Penghasilan yang mereka peroleh dari
pekerjaannya itulah yang menjadi determinan penting dalam
perilaku pembelian mereka.
c) Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan pola kehidupan seseorang sebagaimana
tercermin dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup akan
sangat mempengaruhi pola tindakan dan perilaku individu.
d) Kepribadian
Kepribadian adalah karakteristik psikologi yang berbeda dari
seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten
dan tetap terhadap lingkungannya. Kepribadian dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam
menganalisis perilaku konsumen.
4) Faktor Psikologi
a) Motivasi
Motivasi adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong
seseorang bertindak. Seseorang memiliki banyak kebutuhan
pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis;
kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar,
haus, tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan yang lain bersifat
psikogenis; kebutuhan tersebut muncul dari tekanan psikologis
seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa
keanggotaan kelompok.
b) Persepsi
Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang
memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi
untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.
Disamping motivasi mendasari seseorang untuk melakukan
keputusan pembelian maka akan dipengaruhi juga oleh
persepsinya terhadap apa yang diinginkan. Konsumen akan
menampakkan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap
keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
c) Sikap
Selain persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai
suatu obyek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap
sebagai evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan
seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan
atau tidak terhadap obyek yang dinilai.
2. Kemantapan Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan hal yang lazim dipertimbangkan
konsumen dalam proses pemenuhan kebutuhan akan barang dan jasa.
Keputuan pembelian adalah segala sesuatu yang dikerjakan konsumen
untuk membeli, membuang, dan menggunakan produk dan jasa (Mowen
dan Michael, 2002).
Dalam keputusan pembelian, umumnya ada lima macam peranan
yang dapat dilakukan seseorang. Kelima peran tersebut meliputi (Tjiptono,
2008) :
a. Pemrakarsa (initiator)
Orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau kebutuhan
yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu
barang atau jasa tertentu.
b. Pemberi pengaruh (influencer)
Orang yang memberikan pandangan, nasihat, atau pendapat sehingga
dapat membantu keputusan pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
c. Pengambil keputusan (decider)
Orang yang menentukan keputusan pembelian, apakah jadi membeli,
apa yang dibeli, bagaimana cara membeli, atau dimana membelinya.
d. Pembeli (buyer)
Orang yang melakukan pembelian secara actual.
e. Pemakai (user)
Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang
telah dibeli.
Beberapa ahli seperti Engel et al. (2000) menyebutnya keputusan
konsumen, adalah sebuah proses yang dilakukan konsumen dalam
melakukan pembelian sebuah produk barang ataupun jasa. Istilah
keputusan pembelian menggambarkan bagaimana sebuah individu secara
hati-hati mengevaluasi berbagai macam atribut dari produk-produk,
merek-merek, atau jasa-jasa tertentu dan secara rasional memilih salah
satu yang mempunyai biaya terkecil dan yang memenuhi kebutuhannya
yang teridentifikasi dengan jelas (Hawkins et al, 2002).
Untuk memahami pembuatan keputusan pembelian yang dilakukan
konsumen, harus dipahami sifat-sifat keterlibatan konsumen dengan
produk.Menurut Sutisna (2003) terdapat dua tipe keterlibatan konsumen,
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
a. Keterlibatan situasional
Keterlibatan situasional hanya terjadi seketika pada situasi tertentu
dan bersifat temporer. Misalnya adanya kebutuhan pakaian baru
menjelang lebaran.
b. Keterlibatan tahan lama
Keterlibatan tahan lama berlangsung lebih lama dan bersifat
permanen. Seorang konsumen membeli barang dengan keterlibatan
yang lebih permanen karena menganggap bahwa jika tidak membeli
produk tersebut akan merusak konsep dirinya. Misalnya konsumen
selalu membeli pakaian dengan merek tertentu karena merasa pakaian
itu mampu mengekspresikan citra dirinya dan konsep dirinya.
Proses pengambilan keputusan pembelian sangat bervariasi.
Handoko (2003) membagi proses pengambilan keputusan pembelian
kedalam lima tahap :
Gambar II.1
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Sumber : Handoko (2003)
Keputusan
membeli
Evaluasi
alternatif
Pencarian
informasi
Pengenalan
Masalah
Perilaku
pasca
pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
1) Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya
masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara
kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan
ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama
dari kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa lapar, haus, dahaga atau
seks meningkat hingga suatu tingkat tertentu dan berubah menjadi
dorongan. Atau suatu kebutuhan dapat timbul karena disebabkan
rangsangan eksternal.
2) Pencarian Informasi
Seseorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan
terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Proses mencari
informasi secara aktif dimana seseorang mencari bahan-bahan bacaan,
menelepon teman-temannya, dan melakukan kegiatan-kegiatan
mencari untuk mempelajari yang lain. Salah satu faktor kunci bagi
pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang
dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-
masing sumber terhadap keputusan-keputusan membeli. Sumber-
sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat
kelompok :
a) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
b) Sumber komersil : iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan
dan pameran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
c) Sumber umum : media massa, organisasi konsumen.
d) Sumber pengalaman : pernah menangani, menguji, menggunakan
produk.
3) Evaluasi Alternatif
Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model
dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka
memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk
terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.
Konsumen mungkin mengembangkan seperangkat kepercayaan merek
tentang dimana setiap merek berada pada ciri masing-
masing.Kepercayaan merek menimbulkan citra merek.
4) Keputusan Membeli
Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap
merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan.Konsumen
mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling
disukai. Tujuan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor
keadaan yang tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian
berdasarkan faktor-faktor seperti : pendapatan keluarga yang
diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang
diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan
yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
5) Perilaku Pasca Pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan
konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlihat dalam tindakan-
tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan
menarik minat pemasar.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motif Pembelian
A. Citra Merek
1) Pengertian Merek
Merek adalah suatu nama, simbol, atau desain, atau
kombinasi dari semuanya yang mengidentifikasikan pembuat atau
penjual produk dan jasa tertentu (Kotler, 2004).
Menurut Aaker (2004), merek adalah nama atau simbol
yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap, kemasan)
dengan maksud mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang
penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. Dengan demikian,
suatu merek membedakannya dari barang dan jasa yang dihasilkan
oleh kompetitor. Lamb (2001) mengungkapkan bahwa ciri-ciri dari
nama merek yang efektif, yaitu :
1) Mudah diucapkan
2) Mudah dikenali
3) Mudah diingat
4) Pendek atau singkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
5) Berbeda atau unik
6) Menggambarkan manfaat dari produk
7) Mempunyai konotasi yang positif
8) Memperkuat citra yang diinginkan
Pengertian citra merek menurut Kotler (2002) adalah
persepsi konsumen terhadap perusahaan atau produknya.
Menurutnya citra tidak dapat ditanamkan dalam pikiran konsumen
dalam semalam atau disebarkan melalui satu media saja.
Sebaliknya, citra tersebut harus disampaikan melalui tiap sarana
komunikasi yang tersedia dan disebarkan secara terus-menerus
karena tanpa citra yang kuat sangatlah sulit bagi sebuah perusahaan
untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan
yang sudah ada. Merek lebih dari sekedar simbol, merek memiliki
enam tingkatan pengertian yang dikemukakan Rahman (2010)
sebagai berikut :
1) Merek mengingatkan pada atribut tertentu dari sebuah produk,
baik dari program purna jualnya, pelayanan, maupun
kelebihannya. Dan perusahaan menggunakan atribut tersebut
sebagai materi iklan mereka
2) Pelanggan tentu tidak membeli atribut dari suatu produk
melainkan manfaatnya.
3) Nilai merek mewakili nilai dari produknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
4) Budaya, meski mewakili budaya tertentu. Kemajuan teknologi
Jepang menjadi representasi dari kerja keras dan kedisplinan
masyarakat Jepang.
5) Kepribadian merek layaknya seseorang yang merefleksikan
sebuah kepribadian tertentu.
6) Pemakai merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli
atau menggunakan suatu produk tersebut.
2) Manfaat Merek
Manfaat pengguna merek bagi konsumen adalah
mempermudah mengidentifikasi produk yang diinginkannya.
Merek dagang yang digunakan oleh perusahaan dapat dibedakan
atas merek dagang perusahaan (manufacturers brands) dan merek
dagang penyalur (middleman brands), menurut Assauri (2004).
Pada dasarnya merek dagang perusahaan dapat pula dibedakan atas
empat macam, yang masing-masing akan diuraikan sebagai
berikut:
1) Nama merek untuk produk tertentu (individual brand names).
Dalam hal ini nama merek yang digunakan khusus untuk
masing-masing jenis produk, yang berbeda dengan produk
jenis lain.
2) Nama merek keluarga yang terpisah untuk seluruh produk
(separate family names for all products). Merek yang berbeda
untuk tiap-tiap kelompok yang dihasilkan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
3) Nama merek keluarga perusahaan yang digunakan untuk
seluruh produk secara kolektif (a blanket family names for all
products). Merek dagang perusahaan yang diberikan adalah
sama untuk seluruh produk yang dihasilkan perusahaan
tersebut.
4) Nama merek dagang perusahaan yang dikombinasikan dengan
nama merek produk masing-masing (company trade name
combined with individual product). Dalam hali ini terdapat
kombinasi antara merek dagang perusahaan dan nama merek
masing-masing produk yang dihasilkan. Dengan diterapkannya
merek yang jelas pada setiap produk yang dihasilkan, untuk
kualitas yang berbeda, desain yang berbeda, dan bentuk yang
berbeda dengan merek-merek yang berbeda pula, maka akan
menentukan posisinya masing-masing dalam pasar dan
sekaligus akan menentukan pula tingkat loyalitas terhadap
merek dari konsumen yang berbeda-beda pula (Simamora,
2008).
3) Hubungan Citra Merek Terhadap Kemantapan Motif
Pembelian
Melalui merek yang diketahui dan dikenalnya atas produk
yang diinginkan, maka konsumen tidak akan sulit untuk
mendapatkan produk tersebut dalam setiap jaringan distribusi yang
dimiliki perusahaan (Simamora, 2008). Menurut Usmara (2008),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
mengemukakan bahwa merek adalah sebuah produk baik mutu,
harga, nilai, maupun gengsinya. Sepotong nama ini bisa berarti
banyak. Brand adalah daya pikat, pesona sekaligus pembeda
produk yang satu dari yang lain.
Sedangkan menurut Simamora (2008), mengemukakan
bahwa merek adalah produk, perusahaan, merek, partai, orang atau
apa saja yang kita bentuk dalam benak kita, atau dengan kata lain
merek adalah konsep yang mudah dimengerti tetapi sulit dijelaskan
secara sistematis karena sifatnya abstrak.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
merek mempunyai dua unsur, yaitu brand image yang terdiri dari
huruf-huruf atau kata-kata yang dapat dibaca, serta brand merek
yang terbentuk simbol, desain, atau warna tertentu yang spesifik.
Kedua unsur dari sebuah merek, selain berguna untuk membedakan
satu produk dari produk pesaingnya juga berguna untuk
mempermudah konsumen untuk mengenali dan mengidentifikasi
barang atau jasa yang hendak dibeli (Simamora, 2008).
B. Gaya Hidup (Lifestyle)
Nugroho (2003:148) mendefinisikan gaya hidup secara luas
sebagai cara hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana orang
menghabiskan waktu mereka (aktivitas) apa yang mereka anggap
penting dalam lingkungannya (keterkaitan) dan apa yang mereka
perkirakan tentang diri mereka sendiri dan dunia sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
Menurut Sunarto (2000:103), Gaya hidup atau lifestyle adalah
pola kehidupan seseorang untuk memahami kekuatan-kekuatan ini kita
harus mengukur dimensi activity, interest dan opinion (AIO). Dimensi
activity (aktivitas) dilihat dari pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, dan
kegiatan sosial. Sedangkan dimensi interest (minat) terdiri dari
makanan, mode, keluarga, rekreasi. Dimensi opinion (pendapat) terdiri
dari mengenai diri mereka sendiri, masalah-masalah sosial, bisnis, dan
produk. Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas
sosial ataupun kepribadian seseorang.
Berdasarkan keterangan diatas gaya hidup dalam penelitian ini
merupakan pola hidup seseorang yang menentukan bagaimana
seseorang memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi dan
merefleksikan nilai-nilai, rasa dan kesukaannya akan sebuah brand
tertentu. Gaya hidup cendrung mengklasifikasikan konsumen
berdasarkan variabel-variabel yaitu aktifitas, interest (minat), dan
pendapat/ pandangan. Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda
dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang
hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana
mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan
konsumen lebih kepada perspektif interal, yang memperlihatkan
karakteristik pola berfikir, perasaan dan presepsi mereka terhadap
sesuatu. Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan
mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut.
Simamora (2000:114-115) mengkategorikan gaya hidup menjadi dua
bagian:
a) Gaya hidup normatif (normative life style) menggambarkan
pengharapan cultural tersebut dibebankan kepada individu oleh
masyarakat mereka dan merujuk pada sistem nilai ekonomi dan
konsumen sebuah masyarakat. Sistem nilai ini terdiri atas
pengaruh sistem gabungan dari agama suatu masyarakat dan
sikapnya terhadap pembangunan ekonomi, hukum dan
sebagainya.
b) Gaya hidup pribadi (personal life style) merajuk kepada
keyakinan individu tentang aktivitas konsumen individu di dalam
kultur atau sub kultur mereka. Hal-hal seperti perilaku berbelanja,
kesadaran harga dan keterlibatan keluarga dan proses pembelian
terwujud akibat dari gaya hidup pribadi, sikap psikologis
pengalaman situasi sosial dan ekonomi yang spesifik, lingkungan
fisik dan yang lainnya.
Menurut Kasali (2001:226-227), mengemukakan bahwa para
peneliti pasar menganut pendekatan gaya hidup cendrung
mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel yaitu
aktivitas, interest (minat), dan pendapat (pandangan-pandangan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
Menurut Simmamora Henry (2000:114-115) gaya hidup mengukur
aktivitas-aktivitas manusia dalam hal :
a. Bagaimana mereka menghabiskan waktunya.
b. Minat mereka, apa yang dianggap penting di sekitarnya.
c. Pandangan-pandangan baik terhadap diri sendiri, maupun
terhadap orang lain.
d. Karakter-karakter pasar seperti yang telah mereka lalui dalam
kehidupan, penghasilan, pendidikan dan dimana mereka tinggal.
Menurut Kasali (2001:226-227), Komponen-komponen
segmentasi gaya hidup dalam bentuk aktifitas, interest dan opini dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel II.1
Dimensi Gaya Hidup
Aktivitas Interest Opini
Setelah bekerja
Hobi
Kegiatan-kegiatan Sosial
Liburan
Hiburan
Keanggotaan club
Komunitas
Belanja
Olahraga
Keluarga
Rumah
Pekerjaan
Komunitas
Rekreasi
Pakaian
Makanan
Media
Prestasi
Diri mereka sendiri
Masalah sosial
Politik
Bisnis
Ekonomi
Pendidikan
Produk
Masa depan
Budaya
Sumber : Kasali (2007)
Menurut Nugroho (2003:148) gaya hidup secara luas sebagai
cara hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana orang menghabiskan
waktu mereka (aktivitas) apa yang mereka anggap penting dalam
lingkungannya (ketertarikan) apa dan apa yang mereka pikirkan
tentang diri mereka sendiri dan dunia sekitarnya. Gaya hidup suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
masyarakat akan berbeda dengan masyarakat lainnya, bahkan dari
masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat.
Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial
ataupun kepribadian seseorang. Gaya hidup menampilkan pola
perilaku seseorang dan interaksinya di dunia.
Dari definisi para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
gaya hidup adalah suatu trend yang selaras dengan kehidupan yang
mereka anggap penting dalam lingkungannya serta mempengaruhi
pola pikir serta tingkah laku mereka.
Menurut Nugroho (2003:152-153) gaya hidup yang
berkembang di masyarakat merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh
masyarakat itu sendiri. Untuk memahami bagaimana gaya hidup,
sekelompok masyarakat diperlukan program atau instrumen untuk
mengukur gaya hidup yang berkembang di dunia internasional telah
mengembangkan program untuk mengukur gaya hidup ditinjau dari
aspek kultur yaitu :
a. Outer Directed, merupakan gaya hidup konsumen yang jika
dalam membeli suatu produk harus sesuai dengan nilai-nilai dan
norma-norma tradisional yang telah terbentuk.
b. Inner Direct, yaitu konsumen yang membeli produk untuk
memiliki sesuatu dan tidak terlalu memikirkan norma-norma
budaya yang berkembang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
c. Nedd Driven, yaitu kelompok konsumen yang membeli sesuatu
didasarkan atas kebutuhan dan bukan keinginan.
Nugroho (2003:44) mengemukakan value and lifestyle
mengelompokkan manusia menurut bagaimana mereka menghabiskan
waktu dan uang. Klasifikasi membagi konsumen ke dalam :
1. Pembeli berorientasi prinsip yang membeli berdasarkan pada
pandangan mereka mengenai dunia.
2. Pembeli berorientasi status yang membeli berdasarkan pada
tindakan dan opini orang lain.
3. Pembeli berorientasi tindakan yang dikendalikan oleh keinginan
mereka dan aktivitas, variasi dan pengambilan resiko.
Lifestyle di berbagai penelitian digunakan sebagai basis
segmentasi karena berdampak luas pada karakteristik sehari-hari
perilaku konsumen. Studi mengenai lifestyle yang berfokus pada
dimensi-dimensi lifestyle dan kaitannya dengan kelas sosial dilakukan
oleh Smith & Lutz (1996:311) yang menghasilkan tiga dimensi yaitu
centrality (experiences central to one’s life), happiness (experiences
essential to happiness), dan success (experiences reflecting success).
Cannon et,al (2008:194) mengemukakan bahwa analisis gaya hidup
(lifestyle) memfokuskan pada aktivitas, minat, dan opini. Gaya hidup
membantu perusahaan melukiskan potret yang lebih manusiawi dari
pasar target. Sebagai contoh, analisis gaya hidup memperlihatkan
bahwa 34,8 tahun juga merupakan konsumen yang berorientasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
kelompok masyarakat dengan nilai-nilai tradisional yang senang
menonton olahraga dan menghabiskan banyak waktu dalam aktivitas
keluarga lainnya.
Rio (2009:19) mengungkapkan bahwa sebelum memahami
gaya hidup pelanggan, perusahaan harus terlebih dahulu memahami
kekuatan-kekuatan yang membentuk kehidupan pelanggan. Perilaku
konsumen sebagian besar ditentukan oleh kekuatan-kekuatan tersebut,
yang bekerja secara kontinu dan bersamaan dalam diri pelanggan
tersebut. Memahami gaya hidup pelanggan sangat bermanfaat dalam
memberikan ide-ide bagi periklanan sehingga perusahan mendapatkan
informasi mengenai gaya hidup konsumennya guna menciptakan
keputusan berkunjung kepada para pelanggannya.
Danziger dalam Bernard (2009:43-44) mengutarakan bahwa
konsumen termotivasi dalam berbelanja karena unsur dan dorongan
kebutuhan yang muncul karena lifestyle. Terdapat empat kategori
yang menjadi motif dalam proses pembelian oleh konsumen guna
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen itu sendiri sehingga
tercipta kepuasan terhadap apa yang telah konsumen dapatkan karena
lifestyle yaitu utilitarian purchases (pembelian produk bermanfaat),
indulgences (kesukaan/memanjakan diri), lifestyle luxuries (gaya
hidup mewah), dan aspirational luxuries (hasrat kemewahan). Berikut
ini dimensi gaya hidup (lifestyle) menurut faktor psikografi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
Tabel II.2
Dimensi Lifestyle Menurut Solomom
Dimensi Contoh
Activity Kerja, hobi, acara sosial, liburan,
hiburan, jelajah internet, olahraga,
berbelanja.
Interest Keluarga, rumah tangga, pekerjaan,
rekreasi, mode pakaian, makanan,
media, prestasi
Opinion Mereka sendiri, isu-isu sosial, politik,
produk, masa depan, budaya.
Demographic Pendapatan, usia, siklus hidup keluarga,
wilayah
geografis, hunian, jabatan, ukuran
keluarga, pendidikan
Sumber: Solomon (2011: 264)
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka penelitian ini
menganut pendapat Solomon (2011: 264) yang menyatakan bahwa
lifestyle (gaya hidup) mencakup aktivitas, minat, opini, dan demografi.
Hal ini dikarenakan dimensi-dimensi tersebut sesuai dengan kondisi
objek penelitian di lapangan sehingga diharapkan dapat memberikan
informasi yang akurat mengenai gaya hidup pelanggan.
1. Activity
Solomon (2011: 264) mengatakan bahwa salah satu variabel
atau dimensi lifestyle yang dapat mempengaruhi proses keputusan
pembelian pasar sasaran adalah activity. Aktivitas ini dapat berupa
kerja, hobi, acara sosial, liburan, hiburan, keanggotaan
perkumpulan, jelajah internet, berbelanja, dan olahraga. Aktivitas
(kegiatan) konsumen merupakan karakteristik konsumen dalam
kehidupan sehari-harinya. Dengan adanya aktivitas konsumen,
perusahaan dapat mengetahui kegiatan apa saja yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAK