PENGARUH BINA KELUARGA MANDIRI (BKM) TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t33721.pdfPemberian ASI...
Transcript of PENGARUH BINA KELUARGA MANDIRI (BKM) TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t33721.pdfPemberian ASI...
PENGARUH BINA KELUARGA MANDIRI (BKM) TERHADAP
KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Naskah Publikasi
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas
MuhammadiyahYogyakarta
FITRIA HIDAYATI
20100320128
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Pernyataan
Dengan ini kami selaku pembimbing karya tulis ilmiah mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta:
Nama : Fitria Hidayati
No Mahasiswa : 20100320128
Judul : Pengaruh Bina Keluarga Mandiri (Bkm) Terhadap
Kemandirian Keluarga Dalam Pemberian Asi Eksklusif
Setuju/tidak setuju*) naskah ringkasan penelitian yang disusun oleh yang bersangkutan
dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan nama pembimbing sebagai co-author.
Demikian harap maklum.
Yogyakarta, Juli 2014
Pembimbing Mahasiswa
(Sri Sumaryani, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Mat.,HNC) (Fitria Hidayati)
*) coret yang tidak perlu
Fitria Hidayati (2014).Pengaruh Bina Keluarga Mandiri Terhadap Kemandirian
Keluarga dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Wonosari
Dosen Pembimbing : Sri Sumaryani, Ns., M.Kep., Sp. Mat., HNC
INTISARI
ASI Eksklusif adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa
memberikan tambahan makanan atau minuman lain. Pemberian ASI Eksklusif
merupakan investasi terbaik bagi kesehatan dan kecerdasan anak. Rendahnya
cakupan pemberian ASI dapat meningkatkan resiko bayi untuk terkena penayakit.
Dukungan keluarga sangatlah penting dalam mensukseskan pemeberian ASI
Eksklusif. Kemandirian keluarga dalam memeberikan ASI Eksklusif dapat
ditingkatkan melalui program Bina Keluarga Mandiri (BKM).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh BKM
terhadap tingkat kemandirian keluarga dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah
kerja Puskesmas Wonosari I.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasy Exsperiment dengan
rancangan post test with control group dan melalui pendekatan prospektif. Jumlah
sampel 30 orang, terbagi menjadi 15 responden kelompok intervensi dan 15
responden kelompok kontrol. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan
dengan metode purposive sampling. Uji statistik yang digunakan yaitu Mann-
Whitney dengan tingkat kemaknaan sebesar P<0,05.
Hasil penelitian terkait selisih tingkat kemandirian keluarga antara
kelompok kontrol dan intervensi menunjukkan nilai sig. = 0.002 yang artinya
terdapat pengaruh BKM terhadap tingkat kemandirian keluarga dalam pemberian
ASI Eksklusif.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah BKM memberikan pengaruh yang
signifikan dengan P<0.05 terhadap tingkat kemandirian keluarga dalam
pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Wonosari I.
Kata Kunci : Bina Keluarga Mandiri, ASI Eksklusif, Tingkat Kemandirian
Keluarga.
Fitria Hidayati (2014). Pengaruh Bina Keluarga Mandiri Terhadap Kemandirian
Keluarga dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Wonosari
Dosen Pembimbing : Sri Sumaryani, Ns., M.Kep., Sp. Mat., HNC
ABSTRACT
Exclusive breastfeeding of infants aged 0-6 months is given only breast
milk without giving additional food or other drinks. Exclusive breastfeeding is the
best investment for the health and intelligence of children. The low coverage of
breast-feeding may increase the risk of developing penayakit baby. Family
support is crucial to the success of exclusive breastfeeding pemeberian.
Independence of the family in giving out exclusive breastfeeding can be improved
through the Family Self Development Program (BKM).
The purpose of this study was to determine the effect on the level of
independence of the family BKM in exclusive breastfeeding in Puskesmas
Wonosari I.
This research uses Quasy Experiment research with post-test design with
control group. Number of samples 30, 15 respondents divided into intervention
group and a control group of 15 respondents. Sampling in this study was
conducted with a purposive sampling method. The statistical test used was the
Mann-Whitney with a significance level of P <0.05.
The results of research related difference in the degree of independence
between the control group and family intervention showed sig. = 0.002, which
means there is an influence on the level of independence of the family BKM in
exclusive breastfeeding.
The conclusion of this study is the BKM give significant effect with P
<0.05 was the level of independence of the family in the exclusive breastfeeding in
the work area health centers Wonosari I.
Kata Kunci : Bina Keluarga Mandiri, ASI Eksklusif, Tingkat Kemandirian
Keluarga.
PENDAHULUAN
Pemberian ASI Eksklusif merupakan investasi terbaik bagi
kesehatan dan kecerdasan anak (Depkes, 2007). Manfaat pemberian ASI
Eksklusif sesuai dengan salah satu tujuan dari Millenium Development
Goals (MDGs) yaitu mengurangi tingkat kematian anak dan meningkatkan
kesehatan ibu.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan Standar Pelayanan
Minimum (SPM) untuk ASI Eksklusif adalah sebesar 80%. Berdasarkan
data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007
cakupan pemberian ASI Eksluif yaitu sebanyak 32%, sedangkan pada
tahun 2010 mengalami penurunan yaitu hanya mencapai 15,30%, namun
tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 30,2%.
Rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif tersebut akan sangat
berpengaruh pada kualitas kesehatan bayi. Adapun dampak yang dapat
terjadi pada bayi yang tidak mendapat ASI Eksklusif memiliki risiko
kematian karena diare 3,94 kali lebih besar dibandingkan bayi yang
mendapat ASI Eksklusif (Kemenkes, 2010).
Program ASI Eksklusif merupakan program pemberian ASI saja
pada bayi tanpa memberikan makanan atau minuman lain sejak bayi lahir
hingga usia 6 bulan. Pemberian ASI selama 6 bulan tersebut tersebut
dikenal sebagai ASI Ekslusif dan telah diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif. Saat ini
program untuk mensukseskan ASI Eksklusif terus ditingkatkan. Salah satu
program terbaru saat ini adalah pembangunan sebuah ruangan khusus
untuk ibu menyusui bayi hingga mengganti popok di ruang publik seperti
pusat perbelanjaan modern (mall), bandar udara (bandara), stasiun hingga
terminal yang disebut dengan Pojok Laktasi. (Kedaulatan Rakyat, 2012).
Berkaitan dengan kondisi tersebut, untuk masa yang akan datang
sangat diperlukan sebuah program yang mampu memberikan dampak yang
positif terhadap pemenuhan pemberian ASI Eksklusif. Untuk mengatasi
masalah dalam pemberian ASI Ekslusif, dukungan keluarga sangat
diperlukan, oleh sebab itu salah satu solusi yang kami sarankan dalam
penelitian ini adalah sebuah metode Bina Keluarga Mandiri (BKM).
Metode Bina Keluarga Mandiri merupakan suatu upaya untuk
memandirikan keluarga, segingga melalui program BKM ini pengetahuan
dan keterampilan keluarga baik suami, kakek, dan nenek diharapkan dapat
meningkat, serta anggota keluarga lainnya juga diharapkan mau dan
mampu untuk mendukung kesehatan ibu menyusui dan bayinya. Melalui
program ini diharapkan tingkat pengetahuan keluarga mengenai kesehatan
ibu dan bayi dapat meningkat terutama dalam pemberian ASI Eksklusif,
sehingga keluarga akan lebih dekat satu sama lain dan saling membantu
dalam pemberian ASI Ekslusif secara mandiri dibawah pengawasan tenaga
kesehatan.
Program Bina Keluarga Mandiri didasari oleh model konseptual
keperawatan Dorothea Orem. Teori Orem mengatakan bahwa setiap orang
mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sendiri sehingga
keluarga dibutuhkan untuk membantu individu memenuhi kebutuhan
hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan serta untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal (Asmadi, 2008).
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah peneliti lakukan pada
tanggal 26 desember 2013 yaitu di Dinas Kesehatan Yogyakarta
didapatkan data bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) tertinggi di provinsi
Yogyakarta yaitu didaerah kabupaten gunung kidul dengan jumlah
kematian ibu sebanyak 107 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012.
Puskesmas Wonosari 1 berada dalam wilayah kerja Kabupaten Gunung
Kidul dengan cakupan ibu hamil yang dilayani sebanyak 319 orang dan
cakupan komplikasi kehamilan yang ditangani sebanyak 38 orang, serta
jumlah populasi ibu menyusui yaitu sebanyak 105 orang. Peneliti memilih
Wilayah Kabupaten Gunung Kidul Wonosari 1 sebagai lokasi karena
kecamatan tersebut terdapat banyak ibu menyusui, sehingga peneliti
berharap penelitian ini dapat meningkatkan perilaku kesehatan masyarakat
menuju ke arah yang lebih baik, sehingga cakupan pemberian ASI ekslusif
dapat terpenuhi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh
pemerintah yaitu sebesar 80%.
METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasy-Experiment
melalui rancangan post test with control group. Metode ini dipilih untuk
dapat mengetahui bagaimana pengaruh dari Bina Keluarga Mandiri
(BKM) terhadap tingkat kemandirian keluarga dalam pemberian ASI
ekslusif pada ibu menyusui, yang diawali dengan pemberian intervensi
berupa pembinaan keluarga terkait pemberian ASI Eksklusif, setelah itu
peneliti akan melakukan penilaian (post-test). Peneliti akan mengukur
kemandirian keluarga dalam memberikan ASI Eksklusif setelah keluarga
diberikan intervensi sebagai kelompok eksperimen, dan peneliti akan
mengukur kemandirian keluarga dalam memberikan ASI Eksklusif yang
tidak diberikan pembinaan sebagai kelompok kontrol. Peneliti juga akan
membandingkan kemandirian keluarga dalam memberikan ASI Eksklusif
pada kedua kelompok tersebut.
Populasi penelitian ini adalah mencakup keluarga yang memiliki
ibu hamil pada trimester tiga yang berjumlah 98 yang berada di wilayah
binaan Puskesmas Wonosari 1, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Dengan menggunakan teknik Purposive Sampling peneliti kemudian
menggunakan sampel sebanyak 15 orang untuk kelompok kontrol dan 15
orang untuk kelompok intervensi yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi
dan eksklusi yang telah ditetapkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran karakteristik responden
Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang yang memililki
ibu hamil trimester III, yang bertempat tinggal diwilayah kerja
Puskesmas Wonosari I Gunung Kidul. Responden dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok intervensi sebanyak 15 orang dan
kelompok intervensi sebanyak 15 orang. Untuk kelompok intervensi
diberikan pembinaan tentang ASI Eksklusif sedangkan kelompok
kontrol hanya diberikan booklet tentang ASI Eksklusif.
Tabel.1
Gambaran Karakteristik Responden Kelompok Kontrol Dan Intervensi
Berdasarkan Usia, Pendidikan dan Penghasilan.
Karakteristik
Responden
Intervensi Kontrol
N % N %
Usia
< 30 5 46,7 5 33,3
30-40 9 46,7 10 66,7
>40 1 6,66 0 0
Pendidikan
SD 0 0 1 6,7
SMP 9 60 9 60
SMA 5 33,3 4 26,7
SARJANA 1 6,7 1 6,7
Penghasilan
< 500.000 4 26,7 4 26,7
500.000–1.000.000 6 40 7 46,7
> 1.000.000 5 33,3 4 26,7
Tabel.1 menunjukkan gambaran karakteristik responden antara
kelompok kontrol dan intervensi berdasarkan usia, pendidikan dan
penghasilan. Berdasarkan tabel tersebut didapatkan hasil bahwa pada
kedua kelompok tersebut persentase usia yaitu responden terbanyak
berusia sekitar 30-40 tahun dengan persentase sebesar 66,7%.
Pendidikan responden sebagian besar yaitu SMP dengan persentase
sebesar 60%, dan penghasilan rata-rata responden terbanyak yaitu
sekitar Rp.500.000-1.000.000 dengan persentase 46,7%.
Tabel.2. Gambaran Pengaruh Karakteristik Responden
(Usia,Pendidikan,Penghasilan) terhadap Tingkat Kemandirian
Keluarga.
Karakteristik responden Std.Error P.Value
Usia .044 .419
Pendidikan .382 .547
Penghasilan .336 .352
Tabel.3 menunjukkan hasil Uji Regresi dengan hasil sebagai berikut
1. Pengaruh usia terhadap tingkat kemandirian keluarga.
Berdasarkan tabel tersebut karakteristik usia
memiliki nilai sig.=0.419. Artinya 0.419 > 0.05 atau tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara usia terhadap
Tingkat Kemandirian Keluarga.
2. Pengaruh pendidikan terhadap tingkat kemandirian keluarga.
Berdasarkan tabel tersebut karakteristik pendidikan
memiliki nilai sig.=0.547. Artinya 0.547 > 0.05 atau tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan terhadap
tingkat kemandirian keluarga.
3. Pengaruh penghasilan terhadap tingkat kemandirian keluarga
Berdasarkan tabel tersebut karakteristik
penghasialan memiliki nilai sig.=0.419. Artinya 0.419 > 0.05
atau tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
penghasilan terhadap tingkat kemandirian keluarga.
2. Gambaran tingkat kemandirian keluarga dan hasil pengujian
hipotesis pada responden.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasy-Experiment
melalui rancangan post test with control group dengan derajat
keyakinan adalah sebesar 95%, maka nilau P.Value/sig.= 5% (0,05)
yang mempunyai arti hipotesis diterima jika nilai P.Value/sig. < 0,05.
a. Gambaran perbedaan tingkat kemandirian keluarga pada kelompok
intervensi dan kontrol berdasarkan hasil posttest.
Tabel.4. Gambaran Perbedaan Tingkat Kemandirian Keluarga pada
Kelompok Kontrol dan Intervensi
Tingkat Kemandirian Kontrol Intervensi
Postest Postest
N % N %
KM-I 3 20 0 0
KM-II 5 33.3 2 13.3
KM-III 3 20 0 0
KM-IV 4 26.7 13 86.7
Total 15 100 15 100
Tabel.4.Menunjukkan gambaran tingkat kemandirian
keluarga dengan hasil bahwa terdapat perbedaan tingkat
kemandirian keluarga antara kelompok kontrol dengan kelompok
intervensi. Tingkat kemandirian keluarga pada kelompok kontrol
rata-rata berada pada KM-II dengan persentase sebesar 33,3%,
sedangkan untuk kelompok intervensi sebagian besar keluarga
memiliki tingkat kemandirian pada KM-IV dengan persentase
86.7%.
b. Hasil analisa selisih tingkat kemandirian keluarga berdasarkan
hasil postest pada kelompok intervensi dan kontrol
Tabel.5. Hasil analisa selisih tingkat kemandirian keluarga
berdasarkan hasil postest pada kelompok intervensi dan kontrol
Kelompok N Z Mean
Rank
Sum of Rank Sig.(2-tailed)
Kontrol 15 -2.918 11.27 169. 00
296.00
0.004
Intervensi 15 19.73
Tabel.5.Menunjukkan hasil analisa data dengan
menggunakan uji Mann-Witney. Hasil yang didapatkan adalah
terdapat selisih nilai antara kelompok intervensi dan kelompok
kontrol yakni rata-rata nilai kelompok kontrol yaitu 11.27 dan
kelompok kontrol 19.73 dengan nilai sig. = 0.004 yang artinya
bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara hasil postest pada
kelompok kontrol dan intervensi. Berbedaan tersebut menunjukkan
adanya pengaruh Bina Keluarga Mandiri Terhadap Kemandirian
Keluarga dalam pemberian ASI Eksklusif.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Bina keluarga mandiri memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap tingkat kemandirian keluarga dalam pemberian ASI
Ekslusif.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kemandirian
keluarga pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi setelah
dilakukan posttest.
3. Faktor usia, pendidikan dan penghasilan tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap Tingkat Kemandirian Keluarga.
2. SARAN
1. Pemerintah pusat dalam hal ini Departeman Kesehatan RI yang
mengeluarkan kebijakan tentang pemberian ASI, diupayakan agar
terus dilakukan kampanye dan program efektif terutama terhadap para
ibu dan calon pengantin terutama yang berkaitan dengan pemberian
ASI Eksklusif.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Wonosari tempat penelitian ini
dilakukan, diharapkan meningkatkan promosi kesehatan terutama pada
masyarakat serta pada tenaga kesehatan untuk berupaya memfasilitasi
pemberikan ASI secara Eksklusif sejak satu jam kelahiran serta
melakukan evaluasi dan koreksi tentang pelaksanaan dan pengawasan
kegiatan program tersebut.
3. Petugas kesehatan (dokter, perawat dan bidan di desa atau perugas
kesehatan lain diharapkan lebih proaktif dalam menyampaikan
informasi ini kepada ibu-ibu hamil pada saat datang pemeriksaan
antenatal melalui penyuluhan oleh petugas kesehatannya maupun
melalui media yang dapat diterima masyarakat setempat misalnya
melalui poster, brosur, spanduk, iklan, dan lain sebagainya, sehingga
pengetahuan tentang pemberian ASI secara Eksklusif dapat
meningkat.
4. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian lebih
lanjut untuk mengetahui variabel lain (budaya, kebiasaan, petugas
kesehatan, dan lain-lain) yang diduga berpengaruh terhadap pemberian
ASI eksklusif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Asmadi, 2013. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
2. Badan Pusat Statistik. 2012. Survei Demografi dan Kesehatn
Indonesia, Diakses 1 Januari 2014 dari www.datastatistik-
indonesia.com.
3. Baker, et, al. 2004. Maternal Prepregnant Body Mass Index,
Duration of Breastfeeding, and Timing of Complementary Food
Introduction are Associated with Infant Weight Gain. American
Journal Clinical of Nutrition. USA. 80 : 1579-88.
4. Depkes. 2007. Pengertian asi eksklusif. Diakses pada tanggal 24
Desember 2013 di www.depkes.go.id.
5. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :
PT Rineka Cipta
6. Nursalam, 2013. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu
Keperawatan Jakarta: Salemba.
7. Nursalam, 2013. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu
Keperawatan Jakarta: Salemba.
8. Purwanti. 2007. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Bandung :
Cendekia.
9. Saryono. 2011. Metodologi penelitian kesehatan: penuntun praktis
bagi pemula. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
10. Vivian, Nanny L.D. 2011. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak
Balita. Jakarta: Salemba Medika.
11. WHO, 2009. Infant and Young Child Feeding. WHO Press,
Geneva,
12. Yuliarti, Nurheti. (2010). Keajaiban ASI-Makanan Terbaik untuk
Kesehatan, Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta. C.V
Andi.
LAMPIRAN
Lembar Observasi KLASIFIKASI TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Seberapa besar tingkat kemandirian keluarga dalam memberikan ASI Eksklusif di
wilayah kerja Puskesmas Wonosari 1, kecamatan Wonosari, kabupaten Gunung
Kidul, Yogyakarta. Berilah tanda checklist ( ) pada salah satu kolom untuk setiap
jawaban yang paling sesuai.
Tanggal pengambilan data :
Nama Responden :
Alamat :
Usia :
Pendidikan terakhir :
Nomer telpon/Hp :
No. Kompetensi yang diukur
A. Memulai ASI sejak dini (Bobot 3)
1. Keluarga mampu menerima pelayanan yang diberikan
2. Keluarga mampu mengungkapkan masalah terkait pemberian ASI Eksklusif
3. Keluarga mampu memberikan ASI Eksklusif secara mandiri melalui:
a. Mendorong Ibu untuk memberikan ASI sejak 1 jam pertama kelahirannya
b. Mendorong Ibu untuk memberikan ASI saja (tidak ada tambahan makan atau cairan lain
yang diberikan kepada bayi) baik berupa : vitamin, susu formula, air putih, jus, air teh,
pisang, dll.
c. Mendorong Ibu memberikan ASI sampai bayi berusia 6 bulan.
4. Keluarga mengunjungi fasilitas kesehatan terkait pemberian ASI Ekskusif
5. Keluarga mempertahankan perilaku dalam memberikan ASI secara Eksklusif
Ya Tidak
B.
Posisi dasar menyusui (Bobot
1. Keluarga mampu menerima pelayanan yang diberikan
2. Keluarga mampu mengungkapkan masalah terkait pemberian ASI Eksklusif
3. Keluarga mampu memberikan ASI Eksklusif secara mandiri melalui posisi dasar menyusi
yang benar :
a. Ibu bisa dalam posisi duduk atau berbaring dengan santai, jika duduk maka duduk tegak
dengan punggung tersangga baik.
b. Ibu memegang bagian belakang badan dan bahu bayi, kemudian tangan ibu yang satunya
menyangga bokong bayi sehingga tubuh bayi berada pada satu garis lurus.
c. Memastikan seluruh badan bayi menghadap kepayudara ibu
d. Ibu memperhatikan bayi dengan kasih sayang
4. Keluarga mengunjungi fasilitas kesehatan terkait pemberian ASI Ekskusif
5. Keluarga mempertahankan perilaku dalam memberikan ASI secara Eksklusif
Ya Tidak
C. Tatalaksana menyusui (Bobot 10)
1. Keluarga mampu menerima pelayanan yang diberikan
2. Keluarga mampu mengungkapkan masalah terkait pemberian ASI Eksklusif
3. Keluarga mampu memberikan ASI Eksklusif secara mandiri melalui tatalaksana menyusui
sebagai berikut:
a. Ibu mencuci tangan sebelum menyusui.
b. Ibu mengeluarkan ASI sedikit untuk membersihkan puting susu sebelum menyusui sebagai
desinfektan dan untuk menjaga kelembapan puting.
c. Ibu memegang payudara dengan ibu jari diatas 4 jari dibawah atau telunjuk diatas 3 jari
dibawah
d. Posisi hidung bayi dan putting susu ibu berhadapan.
e. Meyentuh pipi / bibir bayi untuk merangsang rooting reflek.
f. Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar dan lidah menjulur keluar.
g. Mekatkanlah bayi ke ibu dan arahkan putting susu keatas menyusuri langit-langit mulut
bayi dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan yang terletak
dibawah areola mamnae. Setelah bayi menghisap ASI dengan perlahan-lahan namun kuat,
payudara tidak perlu disangga lagi.
h. Melepaskan isapan setelah bayi selesai menyusu atau payudara telah terasa kosong, yaitu
Ya Tidak
Skoring
1. Keluarga Mandiri Tingkat I : 1-5
2. Keluarga Mandiri Tingkat II : 6-10
3. Keluarga Mandiri Tingkat III : 11-25
4. Keluarga Mandiri Tingkat IV : 26-30
dengan cara memasukkan jari kelingking ibu kemulut bayi melalui sudut mulut bayi/dagu
bayi ditekan kebawah (terbaik jika bayi melepaskan putting susu sendiri).
i. Setelah menyusui, ASI dikeluarkan sedikit dan dioleskan pada putting
j. Menyendawakan bayi, dengan cara mengendong bayi tegak pada bahu ibu dan menepuk
punggung bayi pelan-pelan hal ini bertujuan untuk mengeluarkan udara dari lambung
supaya bayi tidak gumoh.
4. Keluarga mengunjungi fasilitas kesehatan terkait pemberian ASI Ekskusif
5. Keluarga mempertahankan perilaku dalam memberikan ASI secara Eksklusif
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Responden yang terhormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Fitria Hidayati
NIM : 20100320128
Saya adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, akan melakukan
penelitian tentang “Pengaruh Bina Keluarga Mandiri Terhadap Kemandirian
Keluarga dalam Pemeberian ASI Ekslusif pada Keluarga dengan Ibu
Menyusui”. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Bina
Keluarga Mandiri berpengaruh terhadap pemberian ASI Eksklusif.
Saya mohon kesediaan bapak/ibu/saudara/saudari untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini sebagai responden, menandatangani lembar persetujuan, menjawab
lembar observasi berupa pernyataan yang telah saya sediakan. Jawaban yang
bapak/ibu berikan saya jamin kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk
kepentingan penelitian.
Atas bantuan dan kesediaan bapak/ibu menjadi responden dan meluangkan
waktu untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam lembar observasi merupakan
penghargaan bagi saya dan sebelumnya saya ucapkan terimakasih.
Yogyakarta, Februari 2014
Peneliti
Fitria Hidayati
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam
penelitian yang berjudul “Pengaruh Bina Keluarga Mandiri Terhadap
Kemandirian Keluarga dalam Pemberian ASI Eksklusif pada Keluarga
dengan Ibu Menyusui” yang diajukan oleh saudari Fitria Hidayati, NIM:
20100320128 mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Saya memahami bahwa data yang diambil dan hasilnya merupakan rahasia
dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu
keperawatan, dan tidak merugikan bagi saya. Apabila dalam penelitian ini
terdapat hal-hal yang menyimpang dari ketentuan yang telah disepakati
maka saya akan menarik kembali persetujuan tersebut.
Yogyakarta, Februari 2014
Yang memberikan persetujuan
Responden
(..............................................)
1. Tabel Distribusi Karakteristik Responden Kelompok Kontrol
Frequency Table
pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 1 6.7 6.7 6.7
SMP 9 60.0 60.0 66.7
SMA 4 26.7 26.7 93.3
SARJANA 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <30 5 33.3 33.3 33.3
30-40 10 66.7 66.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
Penghasilan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <500.000 4 26.7 26.7 26.7
500.000-1.000.000 7 46.7 46.7 73.3
>1.000.000 4 26.7 26.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
2. Tabel Distribusi Karakteristik Responden Kelompok Intervensi
Frequency Table
pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMP 9 60.0 60.0 60.0
SMA 5 33.3 33.3 93.3
SARJANA 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
penghasilan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <500.000 4 26.7 26.7 26.7
500.000-1.000.000 6 40.0 40.0 66.7
>1.000.000 5 33.3 33.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <30 5 33.3 33.3 33.3
30-40 9 60.0 60.0 93.3
>40 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
3. Tabel frekuensi Tingkat Kemandirian Keluarga Kelompok
Kontrol
Statistics
KM_kontrol
N Valid 15
Mean 2.5333
Median 2.0000
Std. Deviation 1.12546
Range 3.00
Minimum 1.00
Maximum 4.00
Sum 38.00
KM_kontrol
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid KM-I 3 20.0 20.0 20.0
KM-II 5 33.3 33.3 53.3
KM-III 3 20.0 20.0 73.3
KM-IV 4 26.7 26.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
4. Tabel frekuensi Tingkat Kemandirian Keluarga Kelompok
Intervensi
Statistics
KM_intervensi
N Valid 15
Mean 3.7333
Median 4.0000
Std. Deviation .70373
Range 2.00
Minimum 2.00
Maximum 4.00
Sum 56.00
KM_intervensi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid KM-II 2 13.3 13.3 13.3
KM-IV 13 86.7 86.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
5. Tabel Uji Mann-Whitney Test
Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
postest kontrol 15 11.27 169.00
intervensi 15 19.73 296.00
Total 30
Test Statisticsb
postest
Mann-Whitney U 49.000
Wilcoxon W 169.000
Z -2.918
Asymp. Sig. (2-tailed) .004
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: kelompok
6. Tabel Hasil uji Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.032 1.792 1.134 .268
Keluarga 1.612 .467 .554 3.451 .002
Usia -.036 .044 -.136 -.823 .419
Pendidkan -.233 .382 -.107 -.610 .547
Penghasialan .318 .336 .165 .948 .352
a. Dependent Variable: Tingkat_Keandirian