PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KEPERCAYAAN MEREK...
-
Upload
vuongnguyet -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KEPERCAYAAN MEREK...
PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN SHAMPOO PANTENE
(Studi Kasus Pada Masyarakat Daerah Batu Ceper Tangerang)
Oleh Syifa Fauziyyah
NIM : 207081000547
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN SHAMPOO PANTENE
(Studi Kasus Pada Masyarakat Daerah Batu Ceper Tangerang)
Oleh Syifa Fauziyyah
NIM : 207081000547
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M
ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
1. Nama : Syifa Fauziyyah
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Tegal, 17 April 1989
3. Agama : Islam
4. Status : Belum Menikah
5. Alamat : Jl. Adi Sucipto No. 29 RT. 02 / RW. 03
Kel. Pajang Kec. Benda Kota Tangerang
6. Kewarganegaraan : Indonesia
B. Data Pendidikan Formal
1. 1995 – 2001 : SDN Sidapurna 01 Tegal
2. 2001 – 2004 : MTS Mambaul’ulum Tangerang
3. 2004 – 2007 : SMA Mambaul’ulum Tangerang
C. Data Keluarga
1. Ayah : Nasirudin
2. Ibu : Nuripah
3. Anak ke dari : Pertama dari tiga bersaudara
iii
ABSTRACT
This research aims to analyze the influence of attributes products and brand
trust on purchase decision of Pantene Shampoo in regions Batu Ceper
Tangerang.
Convenience sampling method has been selected to obtain data required at
this study. The research utilizes overall of 60 respondents of Batu Ceper
Tangerang society, who buy and use Pantene Shampoo periodicaly.
The analytical method of this research is the multiple regression method. The
result shows that attributes products and brand trust simultaneosly and partially
have significant influence on purchase decision
Keyword: attributes quality, brand trust, purchasing decision
iv
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh atribut produk dan
kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian Sampo Pantene di daerah Batu
Ceper Tangerang.
Metode convenience sampling telah dipilih untuk memperoleh data dalam
penelitian ini. Penelitian ini menggunakan 60 responden dan keseluruhan
responden adalah masyarakat Batu Ceper Tangerang yang sudah membeli dan
menggunakan Sampo Pantene.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa atribut produk dan kepercayaan merek secara
simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Kata kunci: Atribut Produk, Kepercayaan Merek, Keputusan Pembelian
v
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahhirobbil alamin... Segala Puji dan Syukur Kepada ALLAH
SWT atas segala nikmat dan hidayah-Nya, yang senantiasa memberi petunjuk,
kekuatan lahir dan batin, serta kesehatan. Sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi ini untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jenjang Pendidikan Strata Satu
Program Studi Manajemen Pemasaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis sangat sadar akan segala
kekurangan yang penulis miliki, tetapi dengan seijin ALLAH SWT, kerja keras,
doa, dan dukungan yang tiada henti yang diberikan oleh keluarga, teman-teman,
dan dosen pembimbing. Akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan, rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu berusaha keras menjadikan saya anak yang
terbaik, walau dengan segala kekurangan yang dimilikinya. Ya ALLAH...
berikanlah nikmat yang sebesar-besarnya untuk mereka, hanya nikmat-Mu
yang sederajat untuk mereka, sebagai balasan dari apa-apa yang mereka
berikan kepada saya.
2. Bpk. Prof. Dr. H. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bpk. Dr. Yahya Hamja, MM selaku Dosen Pembimbing I, atas masukan-
masukan yang telah diberikan kepada saya selama membimbing dalam
pembuatan skripsi ini.
4. Bpk. Ade Suherlan, MBA, MM selaku Dosen Pembimbing II, atas masukan-
masukan yang telah diberikan kepada saya selama membimbing dalam
pembuatan skripsi ini.
5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah atas semua curahan ilmu, bantuan, dan pelayanannya.
6. Adik-adikku Himmatul Aliyyah dan A. Fajar Ulil yang selalu memberikan
dorongan semangat agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
vi
7. Buat teman-teman manajemen angkatan 2007, baik yang sudah lulus duluan
dan yang sama-sama berjuang menyelesaikan skripsi. Terima kasih atas
kebersamaannya selama perkuliahan, semoga pertemanan kita tetap berlanjut
sampai tua.
8. Buat Catur Setiabudi SE yang selalu menemani dan mendukung saya dalam
menyelesaikan skripsi ini, semoga kita tetap bisa sama-sama selama
mungkin. Amin...
9. Buat teman-teman seperjuangan dibawah pohon rindang (DPR)... Catur SE,
Reyhan SE, Rury Atma SE, Sigit SE, Syaihu SE, Hadi SE, Joko SE, Halim
SE, Adi SE, Ardi, Rurry, Ari, Tomy, Fajri, Rahmat, Angga. Dan buat wanita
yang menghiasi indahnya pohon rindang, Hilwah SE dan Rahma SE. Semoga
kita dapat meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Amin......
10. Serta untuk pihak-pihak lain yang turut serta membantu, yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu... Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.
Penulis menyadari masih banyak keterbatasan, namun penulis berharap
semoga sumbangan pemikiran yang penulis sampaikan dapat memberikan
manfaat bagi pembaca.
Wassalammualaikum Wr. Wb
Jakarta, 3 Mei 2013
Penulis
(Syifa Fauziyyah)
vii
DAFTAR ISI
COVER
COVER Dalam
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ....................................................... i
Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................ ii
Abstract .............................................................................................................. iii
Abstrak ............................................................................................................... iv
Kata Pengantar ................................................................................................... v
Daftar Isi ............................................................................................................ vii
Daftar Tabel ....................................................................................................... ix
Daftar Gambar ........................................................................... ........................ xi
Daftar Lampiran ................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................ 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran .................................................................. 7
B. Konsep Pemasaran ....................................................................... 8
C. Pengertian Manajemen Pemasaran ............................................... 9
D. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ............................................. 10
E. Produk dan Atribut Produk ........................................................... 12
1. Produk ..................................................................................... 12
2. Atribut Produk ........................................................................ 15
F. Merek dan Kepercayaan Merek (Brand Trust) ............................ 19
1. Merek ...................................................................................... 19
2. Kepercayaaan Merek (Brand Trust) ...................................... 21
G. Perilaku Konsumen ....................................................................... 23
H. Keputusan Pembelian .................................................................... 25
I. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 27
J. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 30
K. Hipotesis ........................................................................................ 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 32
B. Metode Pengumpulan Sampel ...................................................... 32
C. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 33
1. Data Primer ............................................................................ 33
viii
2. Data Sekunder ........................................................................ 33
D. Metode Analisis Data ................................................................... 34
1. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................. 35
a. Uji Validitas .................................................................... 35
b. Uji Reliabilitas .................................................................. 35
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 36
a. Uji Multikolinieritas ......................................................... 36
b. Uji Normalitas .................................................................. 36
c. Uji Heterokedastisitas ....................................................... 37
3. Uji Regresi .............................................................................. 38
a. Analisis Regresi Linier Berganda ..................................... 38
b. Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................................... 39
c. Uji Simultan (Uji F) ......................................................... 39
d. Uji Parsial (Uji t) .............................................................. 40
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................... 41
1. Variabel Penelitian ................................................................ 41
2. Definisi Operasional .............................................................. 41
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat P&G (Procter & Gamble) Company .................. 43
1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................... 43
2. Sejarah P&G Indonesia Tbk ................................................... 43
3. Visi dan Misi P&G Indonesia Tbk ......................................... 44
a. Visi P&G Indonesia Tbk .................................................. 44
b. Misi P&G Indonesia Tbk .................................................. 45
B. Analisis Dan Pembahasan ............................................................ 45
1. Uji Validitas ........................................................................... 45
2. Uji Reliabilitas ....................................................................... 46
3. Karakteristik Responden ........................................................ 47
4. Penilaian Responden .............................................................. 48
5. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 63
a. Uji Multikolinieritas ......................................................... 63
b. Uji Normalitas......... ......................................................... 65
c. Uji Heterokedastisitas ....................................................... 66
C. Uji Regresi…................................................................................. 68
1. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................... 68
2. Koefisien Determinasi (R2) .................................................... 69
3. Uji Simultan (Uji F) ............................................................... 71
4. Uji Parsial (Uji t) ................................................................... 72
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan ............................................................................................ 74
B. Implikasi ................................................................................................ 74
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 76
LAMPIRAN ....................................................................................................... 79
ix
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
1.1 Top Brand Index SHAMPOO ............................................................... 5
3.1 Skala Likert ......................................................................................... 34
3.2 Definisi Operasional Variabel ............................................................. 42
4.1 Hasil Uji Validitas ............................................................................... 45
4.2 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 47
4.3 Jenis Kelamin Responden ................................................................... 47
4.4 Tempat Pembelian ................................................................................ 48
4.5 Jawaban Responden Mengenai Harga Yang Terjangkau............ ......... 49
4.6 Jawaban Responden Mengenai Kesesuaian Harga Dengan Produk .... 49
4.7 Jawaban Responden Mengenai Merek Yang Mudah Diingat .............. 50
4.8 Jawaban Responden Mengenai Merek Terkenal Di Masyarakat ......... 50
4.9 Jawaban Responden Mengenai Kemasan Yang Menarik .................... 51
4.10 Jawaban Responden Mengenai Mempunyai Ciri Khas Tersendiri ...... 51
4.11 Jawaban Responden Mengenai Mudah (Praktis) Untuk Dibawa ......... 52
4.12 Jawaban Responden Mengenai Performance (Fungsi Utama Produk) 52
4.13 Jawaban Responden Mengenai Features (Kelengkapan Atau
Tambahan) ............................................................................................ 53
4.14 Jawaban Responden Mengenai Keandalan (Kemampuan Selalu
Dalam Keadaan Baik Atau Siap Pakai) ............................................... 53
4.15 Jawaban Responden Mengenai Prediksi Merek .................................. 54
4.16 Jawaban Responden Mengenai Reputasi Merek ................................. 54
4.17 Jawaban Responden Mengenai Kompetensi Merek……........ ............ 55
4.18 Jawaban Responden Mengenai Reputasi Perusahaan ..................... .... 55
4.19 Jawaban Responden Mengenai Motivasi Perusahaan Yang
Diinginkan ............................................................................................ 56
4.20 Jawaban Responden Mengenai Integritas Suatu Perusahaan .............. 56
4.21 Jawaban Responden Mengenai Kemiripan Antara Emosional
Dengan Kepribadian Merek ................................................................. 57
4.22 Jawaban Responden Mengenai Kesukaan Terhadap Merek ................ 57
4.23 Jawaban Responden Mengenai Pengalaman Terhadap Merek ............ 58
x
4.24 Jawaban Responden Mengenai Mengenali Kebutuhan ........................ 59
4.25 Jawaban Responden Mengenai Mencari Informasi Dari Sumber Pribadi .................................................................................................. 59
4.26 Jawaban Responden Mengenai Mencari Informasi Dari Sumber Lain Atau Umum .......................................................................................... 60
4.27 Jawaban Responden Mengenai Membandingkan Harga ..................... 60
4.28 Jawaban Responden Mengenai Membandingkan Kualitas .................. 61
4.29 Jawaban Responden Mengenai Pembelian Produk Oleh Konsumen ... 61
4.30 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Setelah Membeli ............... 62
4.31 Jawaban Responden Mengenai Melakukan Pembelian Ulang ............. 62
4.32 Jawaban Responden Mengenai Merekomendasikan Kepada Orang Lain ...................................................................................................... 63
4.33 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................. 64
4.34 Nilai Korelasi Antar Variabel Independen ........................................... 64
4.35 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ....................................................... 68
4.36 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 69
4.37 Interpretasi Koefisien Korelasi ............................................................ 70
4.38 Hasil Uji Simultan (Uji F) .................................................................... 71
4.39 Hasil Uji Parsial (Uji t) ....................................................................... 72
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 30
4.1 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 66
4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................. 67
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1. Kuesioner Penelitian ........................................................................... 79
2. Data Mentah Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas ....................... 83
3. Data Mentah Analisis Regresi Linier Berganda ................................... 85
4. Distribusi Frekuensi Penilaian Responden .......................................... 90
5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................... 97
6. Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 100
7. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 102
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Di era globalisasi seperti saat ini, banyak bermunculan berbagai jenis
usaha baru dengan persaingan yang semakin ketat. Hal ini membuat setiap
perusahaan harus memutar otak untuk bisa bertahan dan bersaing dalam dunia
usaha. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan perubahan zaman, setiap
perusahaan harus mampu memanfaatkan segala peluang yang ada, agar usaha
mereka bisa tetap bertahan dan semakin berkembang. Jika mereka tidak
mampu memanfaatkan peluang yang ada, maka dapat dipastikan mereka akan
tertinggal dan harus gugur dari dunia persaingan usaha yang sengit ini. Hal ini
jelas berpengaruh terhadap lingkungan pemasaran itu sendiri.
Dengan semakin berkembangnya lingkungan pemasaran tersebut, akan
mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan di dalam diri konsumen. Hal
ini menunjukkan betapa pentingnya peran pemasaran dalam dunia usaha,
karena perkembangan usaha saat ini telah diwarnai dengan berbagai macam
persaingan di segala bidang, khususnya pemasaran yang selalu membutuhkan
pemikiran segar tentang cara beroperasi dan bersaing dalam perekonomian
baru (Kotler, 2005:38).
Agar dapat bertahan ditengah persaingan yang makin sengit, perusahaan
setidaknya harus melakukan langkah-langkah berikut (Sulaksana, 2007:3):
1. Merumuskan kebutuhan konsumen.
2. Mengidentifikasi segmen konsumen yang punya kebutuhan tersebut.
2
3. Positioning produk baru atau repotitioning produk lama untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
4. Mengembangkan strategi pemasaran untuk mengkomunikasikan dan
menyampaikan benefit produk.
5. Mengevaluasi efektifitas strategi.
6. Memastikan tanggung jawab sosial perusahaan, jangan sampai strategi
tersebut menyesatkan atau menipu konsumen.
Oleh karena itu pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang
dilakukan dalam menghadapi pesaing. Karena pemasaran adalah proses sosial
yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai kepada pihak lain
(Kotler, 2005:10).
Dalam proses penyampaian produk kepada pelanggan dan untuk
mencapai tujuan perusahaan dengan penjualan produk yang optimal, maka
kegiatan pemasaran dijadikan tolak ukur oleh setiap perusahaan. Sebelum
meluncurkan produknya, perusahaan harus mampu melihat atau mengetahui
apa yang dibutuhkan oleh konsumen dalam memilih produk yang baik dan
aman, khususnya dalam pemilihan sampo. Sampo merupakan suatu
kebutuhan bagi masyarakat, karena hampir setiap hari mereka lakukan untuk
menjaga agar rambut mereka tetapbersihdan sehat. Dengan semakin
banyaknya jenis dan merek yang beredar di pasaran, konsumen akan semakin
jeli dan kritis dalam memilih shampoo yang ada. Konsumen akan
menggunakan produk shampoo yang menurut persepsi mereka baik.
3
Atribut produk sangatlah penting untuk diperhatikan, karena atribut
produk biasanya dijadikan dasar oleh konsumen dalam pembelian sebuah
produk, dalam melakukan pembelian konsumen akan bereaksi terhadap
produk dengan segala atribut yang melekat di dalamnya. Menurut Stanton
dalamSantosa (2012:44), produk dapat dirumuskan sebagai sekumpulan
atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya
kemasan, warna, harga, kualitas dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi
penjualan. Oleh karena itu, perusahaan harus membuat dan memikirkan
berbagai atribut produk yang menarik, agar konsumen lebih tertarik untuk
melakukan pembelian terhadap produk mereka.
Selain atribut produk, faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen adalah kepercayaan merek. Lau dan Lee dalam Diosi
dan Purwanto (2006:502) menyatakan bahwa kepercayaan terhadap merek
adalah kemauan konsumen mempercayai merek dengan segala risikonya,
karena adanya harapan yang dijanjikan oleh merek dalam memberikan hasil
yang positif bagi konsumen. Kepercayaan terhadap merek mempunyai
berbagai aspek yang menjadi pedoman konsumen dalam pengambilan
keputusan pembelian.
Oleh karena itu, jika seorang pemasar mampu mengidentifikasi
kebutuhan konsumen dengan baik, dengan merumuskan atribut-atribut
produk yang bernilai serta menetapkan merek yang dapat dipercaya
konsumen, maka produk tersebut akan diminati dan konsumen akan
memutuskan untuk membeli produk tersebut.
Setiap perusahaan harus semaksimal mungkin menciptakan produk yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen, agar konsumen tertarik untuk melakukan
4
keputusan pembelian terhadap produk mereka. Keputusan pembelian
merupakan pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan
pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan
kebutuhan dan keinginan yang oleh Assael disebut need arousal (Sutisna,
2002 dalam Yuliana, 2009:2).
Untuk dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, setiap
perusahaan harus berusaha untuk menciptakan keunggulan kompetitif agar
mampu bertahan dan sekaligus mampu memenangkan persaingan dengan
produk sejenis yang dimiliki oleh pesaing. Hal inilah yang dilakukan oleh
perusahaan P&G (Procter & Gamble) dengan produk Pantene, dalam
menghadapi ketatnya persaingan yang datang dari para pesaingnya. Baik
yang datang dari pesaing lama maupun pesaing baru yang dapat mengancam
pertumbuhan pangsa pasar produk mereka.
Pantene merupakan produk sampo dengan formula khusus terdapat pro
vitamin B5 yang berfungsi menguatkan rambut. Vitamin memberikan lapisan
pelindung tambahan bagi kutikula yang mengalami kerusakan akibat faktor
cuaca, kimiawi, khususnya pada bagian yang rusak. Dalam 14 hari rambut
bertransformasi menjadi lebih sehat, mudah diatur, lembut lurus, tidak kusut,
dan lebih bercahaya. Rangkaian produk Pantene baru kini hadir dalam lima
varian, yakni Pantene Total Care, Pantene Hair Fall Control, Pantene Smoot
and Silky, Pantene Nourised, dan Pantene Long Black (Kangklinsman, 2011).
Saat ini produk Pantene telah menjadi Top Leader kategori Shampoo
dalam penilaian Top Brand Index tahun 2012 yang selalu mengalami
peningkatan dari tahun 2010 – 2012. Hal ini dapat dilihat dalam tabel. 1.1
berikut ini:
5
Tabel. 1.1
Top Brand IndexSHAMPOO
2010 2011 2012
Merek TBI Merek TBI Merek TBI
Sunsilk 25,9 % Sunsilk 25,8 % Pantene 29,2 % TOP
Clear 20,8 % Pantene 24,2 % Sunsilk 20,5 % TOP
Pantene 20,1 % Clear 21,0 % Clear 20,3 % TOP
Lifebouy 12,2 % Lifebuoy 10,7 % Lifebuoy 11,2 %
Rejoice 6,5 % Rejoice 6,0 % Rejoice 6,1 %
Dove 5,5 % Dove 5,2 % Dove 5,5 %
Zinc 3,5 % Zinc 3,2 % Zinc 2,3 %
www.topbrand-award.com(survei tahun 2010 - 2012)
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa peningkatan yang terjadi pada
produk Pantene tiap tahunnya menjadi bukti nyata bahwa Pantene telah
menjadi pilihan utama bagi konsumen dalam memilih produk shampoo.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis mengambil judul
“Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Merek Terhadap Keputusan
Pembelian Sampo Pantene (Studi Kasus Pada Masyarakat Daerah Batu
Ceper Tangerang”.
B. Perumusan Masalah
1. Apakah atribut produk dan kepercayaan merek berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian?
2. Apakah atribut produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian?
3. Apakah kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian?
6
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh atribut produk dan kepercayaan
merek terhadap keputusan pembelian.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh atribut produk terhadap
keputusan pembelian.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepercayaan merek terhadap
keputusan pembelian.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang pemasaran agar
dapat menerapkan ilmu dan pengalaman yang diperoleh dari bangku
kuliah dalam praktik sesungguhnya di lapangan, khususnya yang berkaitan
dengan penelitian ini.
2. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk penelitian lebih
lanjut bagi yang berminat. Dan dapat digunakan sebagai bahan
pembanding untuk penelitian yang relevan dan dapat menambah ilmu
pengetahuan, wawasan, dan penambah ilmu kepustakaan di bidang
pemasaran.
3. Bagi Perusahaan
Dapat memberikan suatu informasi dan bahan pertimbangan oleh
perusahaan dalam menetapkan manajemen strategi pemasaran pada pasar
konsumen.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan
jasa yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 2005:10).
Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler (2005:10)
mendefinsikan pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi, dan penyaluran gagasan, barang, dan
jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu
dan organisasi.
Sedangkan Dibb, et al dalam Tjiptono (2006:2) mendefinisikan
pemasaran sebagai aktivitas individual dan organisasional yang memfasilitasi
dan memperlancar hubungan pertukaran yang saling memuaskan dalam
lingkungan yang dinamis melalui pengembangan, distribusi, promosi, dan
penetapan harga barang, jasa, dan gagasan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran
adalah suatu proses kegiatan yang pada dasarnya berperan sebagai
penghubung antara keinginan dan permintaan akan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh individu atau kelompok.
8
B. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran
organisasi adalah perusahaan lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam
menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada
pasar sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran menurut Kotler (2005:22)
terdiri dari empat pilar, yaitu:
1. Pasar Sasaran
Perusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka secara cermat
memilih sejumlah pasar sasaran dan mepersiapkan program pemasaran
yang dirancang khusus untuk masing-masing pasar tersebut.
2. Kebutuhan Pelanggan
Perusahaan dapat mendefinisikan pasar sasaran tetapi gagal memahami
kebutuhan pelanggan secara akurat. Memahami kebutuhan dan keinginan
tidak selalu sederhana. Beberapa pelanggan memiliki kebutuhan yang
tidak sepenuhnya mereka sadari, atau mereka tidak dapat mengungkapkan
dengan kata-kata kebutuhan itu, atau mereka menggunakan kata-kata yang
memerlukan penafsiran.
3. Pemasaran Terpadu dan Terintegrasi
Pemasaran terpadu biasa terjadi dua level, yaitu:
a. Beberapa fungsi pemasaran-tenaga penjualan, periklanan, pelayanan
pelanggan, manajemen produk, riset pemasaran harus bekerja sama.
Semua fungsi itu harus dikoordinasi berdasarkan sudut pandang
pelanggan.
9
b. Pemasaran harus menjadi bagian departemen lain, departemen lain
harus juga memikirkan pelanggan. Menurut David Packard dari
Hewlett-Packard, pemasaran itu sangat penting sehingga jangan hanya
ditangani oleh departemen pemasaran, pemasaran bukan departemen
tetapi lebih merupakan orientasi perusahaan.
4. Kemampuan Mengahasilkan Laba
Tujuan akhir konsep pemasaran adalah membantu organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi. Dalam kasus perusahaan swasta, tujuan utama
laba adalah bisa bertahan hidup dan menarik cukup dana, guna melakukan
pekerjaan yang bermanfaat. Perusahaan swasta seharusnya tidak bertujuan
meraup laba saja, melainkan pendapatan laba sebagai akibat dari
penciptaan nilai pelanggan yang unggul. Perusahaan menghasilkan uang
karena memenuhi kebutuhan pelanggan yang baik dari pesaingnnya.
C. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah suatu seni dan ilmu dalam memilih pasar
sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang
unggul (Kotler dan Keller, 2008:5).
Sedangkan menurut Kotler (2001:18), manajemen pemasaran adalah
analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program
yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran
yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan.
10
Menurut Kotler dan A.B Susanto (2000:19), manajemen pemasaran
adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian
harga, promosi, dan distribusi dari barang-barang, jasa, dan gangguan untuk
menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan
pelanggan dan organisasi.
Dari definisi ahli ekonomi di atas, dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya manajemen pemasaran adalah suatu proses kegiatan pemasaran
dalam menciptakan suatu produk barang atau jasa yang dapat memenuhi dan
memuaskan kebutuhan konsumen.
D. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah istilah yang dipakai untuk
menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah
organisasi. Keempat unsur tersebut adalah penawaran produk/jasa, struktur
harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi (William J.Stanton dalam
Yonaldi, 2011:83).
Menurut Candra (2012:167) bauran pemasaran merupakan sekelompok
variabel yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi/lokasi yang
dapat dilaksanakan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan
produknya.
Elemen-elemen yang terdapat dalam marketing mix adalah:
1. Produk (Product)
Kotler dan Armstrong dalam Candra (2012:168) mendefinisikan produk
sebagai “Anything that can be offered to a market for attention,
11
acquisition, use, or consumption and that might satisfy a want or need”.
Artinya, produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, pembelian, penggunaan atau pemakaian, dan
dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk yang berwujud
umumnya disebut dengan barang, sedangkan produk yang tidak berwujud
sering disebut dengan jasa.
2. Harga (Price)
Harga menjadi sangat penting, karena akan berpengaruh luas terhadap
perusahaan. Pengaruh yang ditimbulkan adalah (Angipora dalam Candra,
2012:169): a) Harga merupakan penentu bagi permintaan pasar. b) Harga
dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan mempengaruhi
market share. c) Harga akan memberikan hasil maksimal dengan
menciptakan sejumlah pendapatan dan keuntungan bersih. d) Harga barang
juga dapat mempengaruhi program pemasaran perusahaan.
3. Promosi (Promotion)
Promosi menurut Siswanto Sitajo dalam Yonaldi (2011:88) adalah
kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan manfaat produk pada
pembeli dengan harapan tergerak hatinya dan secara sukarela membeli
produk tersebut. Komponen promosi meliputi kegiatan periklanan,
promosi penjualan, personal selling, dan publikasi.
4. Distribusi/Lokasi (Place)
Menurut Hurriyati dalam Candra (2012:170) dalam pemilihan tempat atau
lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor
12
berikut: a) Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana
transportasi umum. b) Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat
dengan jelas dari tepi jalan. c) Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal
yang perlu dipertimbangkan, yaitu banyaknya orang yang berlalu lalang
dapat memberi peluang besar terjadinya impulse buying, kepadatan dan
kemacetan lalu lintas dapat pula menjadi hambatan. d) Tempat parkir yang
luas dan aman. e) Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan
usaha dikemudian hari. f) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang
mendukung jasa yang ditawarkan. g) Persaingan, yaitu lokasi pesaing. h)
Peraturan pemerintah.
E. Produk dan Atribut Produk
1. Produk
Pride dan Ferrell dalam Tjiptono (2006:88) mendefinisikan produk
sebagai serangkaian atribut tangible (nyata) dan intangible (tidak nyata),
termasuk manfaat atau utilitas fungsional, sosial, dan psikologis.
Sedangkan menurut Kotler (2000:448), produk didefinisikan sebagai
segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan.
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsikan sehingga dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan (Saladin dalamHudi, 2008:103).
Hudi (2008:103) mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu
(lengkap dengan segala atributnya) yang ditawarkan ke suatu pasar untuk
13
mendapatkan perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga
dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala
sesuatu yang berbentuk penawaran dari sesorang atau perusahaan yang
mempunyai manfaat baik berupa benda nyata maupun benda abstrak yang
tidak berwujud yang tujuannya untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan konsumen.
Menurut Kotler (2000:449) dalam merencanakan tawaran pasar,
pemasar harus berfikir melalui lima level/tingkatan produk, yaitu:
a. Manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat dasar yang
sesungguhnya dibeli pelanggan.
b. Produk dasar (basic product), yaitu produk dasar yang mampu
memenuhi fungsi produk yang paling dasar.
c. Produk yang diharapkan (expected product), yaitu serangkaian atribut
dan kondisi yang biasanya diharapkan oleh para pembeli ketika
membelli produk itu.
d. Produk yang ditingkatkan (augmented product) yang melampaui
harapan pelanggan.
e. Produk potensial (potential product), yang mencakup semua
peningkatan dan transformasi yang pada akhirnya akan dialami produk
tersebut di masa depan.
Kotler (2005:361) mengatakan bahwa produk memiliki siklus hidup
yang menegaskan empat hal, yaitu:
14
a. Produk memiliki umur
b. Penjualan produk melalui berbagai tahap yang khas, masing-masing
memberikan tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda bagi
penjualnya.
c. Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus
hidup produk.
d. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur,
pembelian, dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap tahap
siklus hidupnya.
Siklus kehidupan produk ini terdiri dari empat tahap, yaitu (Tjiptono,
2006:116):
a. Tahap Perkenalan
Produk baru biasanya membutuhkan biaya besar untuk perancangan,
produksi, dan peluncurannya. Tak jarang berbagai masalah muncul
dalam tahap ini. Umumnya orang segan dan sangat berhati-hati dalam
mencoba sesuatu yang baru, terutama jasa baru yang sifatnya
intangible (tidak nyata) dan tidak memungkinkan evaluasi atau uji
coba sebelum konsumsi. Oleh sebab itu, penjualan biasanya rendah
dan pertumbuhannya lambat, serta terbatas pada mereka yang suka
mencoba produk baru atau mereka yang meyakini bakal mendapat
status atau manfaat khusus lewat produk baru.
b. Tahap Pertumbuhan
Produk baru tersebut telah diuji atau dicoba dan masalah-masalah yang
muncul dalam tahap sebelumnya telah teratasi. Konsumen mulai
15
menyadari manfaat produk dan menyukainya. Karena itu, penjualan
mulai meningkat pesat dan para pesaing mulai memasuki pasar yang
sama.
c. Tahap Kedewasaan
Meskipun penjualan mencapai titik puncak, pertumbuhan pasar mulai
melambat dan cenderung menurun. Sebagian besar konsumen potensial
telah mengadopsi dan mengkonsumsi produk tersebut. Di lain pihak,
banyaknya jumlah pesaing dalam industri menyebabkan persaingan
harga tak terelakkan. Pesaing-pesaing yang lemah satu demi satu mulai
tersingkir.
d. Tahap Penurunan
Sedangkan dalam tahap ini penjualan semakin merosot dikarenakan
perubahan selera konsumen, produk substitusi mulai diterima
konsumen, atau perubahan teknologi. Organisasi jasa yang tidak
sanggup bertahan akan keluar dari arena persaingan.
2. Atribut Produk
Menurut Stanton dalam Santosa (2012:44), produk dapat dirumuskan
sebagai sekumpulan atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata,
termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merek
ditambah dengan jasa dan reputasi penjualan.
Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting
oleh konsumen dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian
(Tjiptono, 2001:103). Definisi lain menurut Wahdi (2008:99) atribut
16
produk adalah bagian dari strategi produk yang dapat dikontrol langsung
oleh produsen, sebagai suatu rangsangan yang diperhatikan dan dievaluasi
oleh konsumen dalam proses pembuatan keputusan.
Atribut produk adalah salah satu komponen sifat-sifat produk yang
secara bersama-sama memuaskan kebutuhan seseorang, baik yang kentara
maupun yang tidak kentara seperti warna, pembungkus, harga, prestise,
manfaat, dan sebagainya (Asri dalam Hudi, 2008:103).
Dari definisi di atas, dapat dikatakan bahwa atribut produk adalah
bagian penting dari strategi produk yang dapat dikontrol langsung oleh
produsen sebagai suatu rangsangan yang perlu diperhatikan dan dievaluasi
oleh konsumen dalam proses pembuatan keputusan. Karena melalui atribut
produk, diharapkan dapat mempengaruhi konsumen dengan cara merubah
persepsi konsumen terhadap produk yang ditawarkan sehingga dijadikan
pertimbangan konsumen dalam proses keputusan pembeliannya (Hudi,
2008:103 – 104).
Dalam memproduksi suatu produk, suatu perusahaan akan
memberikan atribut-atribut yang dapat memberikan manfaat atau
kegunaan yang tepat bagi konsumen. Dari atribut-atribut inilah, suatu
produk dapat dibedakan dengan produk sejenis lainnya, oleh karena itu
setiap perusahaan akan memberikan produk yang terbaik bagi
konsumennya.
Menurut Yuantoro dalam Elyonsa (2010:11) komponen yang terdapat
dalam atribut produk meliputi harga, merek, kemasan, pemberian lebel,
dan sebagainya.Simamora (2001) dalam Wahyudi(2005:165) atribut
17
produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat
membeli suatu produk, seperti kualitas, kelengkapan fungsi, desain, dan
lain-lain.
Berdasarkan kedua pendapat di atas maka yang dijadikan dasar dalam
penelitianini dan disesuaikan dengan produk yang diteliti berupa sampo,
maka atribut produk yang digunakan adalah harga, merek, kemasan, dan
kualitas.
a. Harga
Menurut Husein Umar dalam Desmiati (2007:94) harga adalah
sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari
memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan
oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh
penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Biasanya
harga yang dikenakan dapat menjangkau kalangan manapun (Iswayanti,
2010:34). Harga yang ditetapkan pada dasarnya disesuaikan dengan apa
yang menjadi harapan konsumen, terutama dalam memilih produk
sampo.
b. Merek
Merek adalah nama, istilah, tanda, dan simbol, atau rancangan, atau
kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok
penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing (Kotler dan
A.B Susanto, 2000:575).
18
Agar suatu merek dapat mencerminkan makna-makna yang ingin
disampaikan, Tjiptono dalam Hidayat (2010:24) mengemukakan
beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Merek harus khas dan unik.
2) Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan
pemakaiannya.
3) Merek harus menggambarkan kualitas produk.
4) Merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat.
5) Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di Negara dan dalam
bahasa lain.
6) Merek harus dapat menyesuaikan diri dengan produk-produk baru
yang mungkin ditambahkan ke dalam produk lini.
c. Kemasan
Menurut Philip Kotler dalam Wahyudi (2005:166) kemasan adalah
wadah atau pembungkus suatu produk yang bersifat nyata. Fungsi
kemasan adalah melindungi produk, memberikan kenyamanan dan
kemudahan bagi konsumen, untuk mempromosikan produk kepada
konsumen. Dengan menciptakan suatu kemasan yang menarik yang
memiliki ciri khas masing-masing produk untuk meyakinkan konsumen
tentang keunggulan produk tersebut.
d. Kualitas
Menurut Simamora dalam Wahyudi (2005:165) kualitas adalah
kemampuan suatu produk untuk memenuhi fungsi-fungsinya.
Dimensinya meliputi performance yaitu dimensi yang paling dasar dan
19
berhubungan dengan fungsi utama dari suatu produk, features yaitu
karakteristik pelengkapan atau tambahan, keandalan (kemampuan
selalu dalam keadaan baik atau siap pakai) untuk dapat memenuhi
keinginan konsumen dan.
F. Merek dan Kepercayaan Merek (Brand Trust)
1. Merek
Merek adalah nama, istilah, tanda, dan simbol, atau rancangan, atau
kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk
membedakannya dari produk pesaing (Kotler dan A.B Susanto, 2000:575).
Menurut Kotler dan A.B Susanto (2000:575) merek dapat memiliki
enam tingkat pengertian:
a. Atribut
Merek mengingatkan pada atribut-batribut tertentu. Mercedes
menyatakan sesuatu yang mahal, dibuat dengan baik, terancang baik,
tahan lama, bergengsi tinggi, nilai jual kembali tinggi, cepat, dll.
Perusahaan dapat menggunakan satu atau lebih atribut ini untuk
mengiklankan produknya. selama bertahun-tahun Mercedes
mengiklankan “Dirancang tidak seperti mobil mana pun di dunia
ini.” Ini berfungsi sebagai dasar untuk meletakkan posisi bagi atirbut
lain untuk memproyeksikannya.
b. Manfaat
Merek tidak saja serangkaian atribut. Pelanggan tidak membeli atribut,
mereka membeli manfaat. Atribut diperlukan untuk dikembangkan
20
menjadi manfaat fungsional dan emosional. Atribut ‘tahan lama’
dapat dikembangkan menjadi manfaat fungsional, “Saya tidak ingin
membeli mobil baru setiap beberapa tahun”. Atribut ‘mahal’
mungkin dikembangkan menjadi manfaat fungsional dan emosional,
“Saya akan tetap aman seandainya terjadi kecelakaan.”
c. Nilai
Merek juga menyatakan nilai produsen. Mercedes menyatakan kinerja
tinggi, keamanan, prestise, dll. Pemasar merek harus dapat mengetahui
kelompok pembeli mobil yang mana yang mencari nilai-nilai tersebut.
d. Budaya
Merek juga mewakili budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya
Jerman: terorganisasi, efisien, mutu tinggi.
e. Kepribadian
Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. Jika merek merupakan
orang, binatang, atau suatu objek, apa yang akan terpikir oleh kita?
Mercedes mencerminkan seorang pimpinan yang masuk akal (orang
singa yang memerintah (binatang), atau suatu tempat yang sederhana
(objek). Kadang-kadang merek mencerminkan kepribadian seseorang
yang terkenal.
f. Pemakai
Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan
produk tersebut. Kita akan terkejut melihat seorang sekretaris berumur
20 tahun mengendarai Mercedes. Yang kita harapkan adalah seorang
21
manajer puncak berumur 55 tahun di belakang kemudi. Pemakainya
adalah orang-orang yang menghargai nilai, budaya, dan kepribadian
produk tertentu.
Semua ini menunjukkan bahwa merek merupakan simbol yang
kompleks. Jika suatu perusahaan memperlakukan merek hanya sebagai
nama, perusahaan tersebut tidak melihat tujuan merek yang sebenarnya.
Tantangan dalam pemberian merek adalah untuk mengembangan
pengertian yang mendalam atas merek tersebut.
2. Kepercayaan Merek (Brand Trust)
Kepercayaan merupakan harapan dari pihak-pihak dalam sebuah
transaksi, dan risiko yang terkait dengan perkiraan dan perilaku terhadap
harapan tersebut (Deutch dalam Arlan, 2006:71).
Dalam riset yang dilakukan oleh Costabile dalam Ferrinadewi
(2008:147), kepercayaan (trust) didefinisikan sebagai persepsi akan
kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman,
atau lebih pada urutan-urutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh
terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan.
Menurut Lau dan Lee dalamArlan (2006:71) kepercayaan merek
didefinisikan sebagai keinginan pelanggan untuk bersandar pada sebuah
merek dengan risiko yang dihadapi karena ekspektasi terhadap merek itu
akan menyebabkan hasil yang positif.
Kepercayaan merek adalah kepercayaan konsumen bahwa merek yang
mereka inginkan dapat diandalkan, memberikan jaminan tidak merugikan,
dan kinerjanya sangat berharga atau sangat bermanfaat (Edris, 2009: 3).
22
Lau dan Lee dalam Diosi dan Purwanto (2006:502) menyatakan
bahwa kepercayaan terhadap merek adalah kemauan konsumen
mempercayai merek dengan segala risikonya, karena adanya harapan yang
dijanjikan oleh merek dalam memberikan hasil yang positif bagi
konsumen. Kepercayaan terhadap merek mempunyai berbagai aspek yang
menjadi pedoman konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian.
Oleh karena itu, kepercayaan pada suatu merek dapat mengurangi
resiko atau ketidakpastian dimana konsumen dapat dikacaukan dengan
promosi merek lain, ini berarti bahwa dengan kepercayaan pada suatu
merek, konsumen akan merasa apa yang dipilihnya itu adalah merek yang
terbaik karena dinilai akan memeberikan apa yang diharapkan.
Menurut Lau dan Lee dalam Riana (2008:187) terdapat tiga faktor
yang dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini
berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara
merek dan konsumen. Ketiga faktor tersebut adalah merek itu sendiri,
perusahaan pembuat merek, dan konsumen.
Faktor-faktor yang berperan penting dalam membentuk kepercayaan
pada merek yaitu, (Lau dan Lee dalam Riana, 2008:187-188):
a. Karakteristik Merek (Brand Characteristic)
Brand characteristic mempunyai peran yang sangat penting dalam
menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai
suatu merek. Hal ini disebabkan karena konsumen melakukan
penilaian sebelum membeli. Karakteristik merek yang berkaitan
dengan kepercayaan merek yaitu; dapat diramalkan, mempunyai
reputasi, dan kompeten.
23
b. Karakteristik Perusahaan (Company Characteristic)
Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek
suatu produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap
merek suatu produk. Karakteristik tersebut adalah reputasi suatu
perusahaan, motivasi perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu
perusahaan.
c. Karakteristik Konsumen-Merek (Consumer-Brand Characteristic)
Consumer-brand characteristik merupakan dua kelompok yang saling
mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen-merek dapat
mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteristik tersebut
adalah kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan
kepribadian merek, kesukaan terhadap merek, dan pengalaman
terhadap merek.
G. Perilaku Konsumen
American Marketing Association dalam Anam (2007:58) mendefinisikan
perilaku konsumen (consumer behavior) sebagai interaksi dinamis antara
pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita, dimana manusia
melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.
Perilaku konsumen mempunyai beberapa inti, yaitu; tindakan-tindakan
dilakukan individu, kelompok, atau organisasi. Berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan, yaitu menetapkan, menggunakan barang dan jasa.
Pengambilan keputusan merupakan sebuah proses yang dapat dipengaruhi
oleh lingkungan dan faktor-faktor lain (Anam, 2007:58).
24
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial,
pribadi, dan psikologis (Kotler dan Keller, 2007:214).
1. Faktor Budaya
Budaya merupakan penentu keinginan atau perilaku paling dasar. Anak-
anak yang sedang bertumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi,
preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting
lainnya.Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang
lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi anggotanya.
Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan geografis.
2. Faktor Sosial
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok
acuan, keluarga, serta peran, dan status sosial. Kelompok acuan seseorang
terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap
muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.
Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang
dinamakan kelompok keanggotaan.beberapa kelompok keanggotaan
merupakan kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan
kerja, yang berinteraksi dengan seseorang secara terus-menerus dan
informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder, seperti
kelompok keagamaan, profesi, dan asosiasi perdagangan, yang cenderung
lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin.
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Karekteristuk tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup;
pekerjaan, keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep-diri; serta nilai gaya
hidup pembeli.
25
4. Faktor Psikologis
Satu perangkat psikologis berkombinasi dengan karakteristik konsumen
tertentu untk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian.
Empat proses psikologis terpenting adalah motivasi, persepsi,
pembelajaran, dan memori, secara fundamental mempengaruhi konsumen
terhadap berbagai rangsangan pemasaran.
H. Keputusan Pembelian
Engel dalam Titin (2000:3) mendefinisikan keputusan pembelian sebagai
proses merumuskan berbagai alternatif tindakan guna menjatuhkan pilihan
pada salah satu alternatif tertentu untuk melakukan pembelian.
Sedangkan menurut Tjiptono (2001:19) keputusan pembelian adalah
tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha yang
memperoleh, menggunakan, dan menentukan produk dan jasa termasuk
proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-
tindakan tersebut.
Keputusan pembelian merupakan suatu tindakan keputusan dalam
membeli dan menggunakan suatu produk sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya (Kurniawati, 2009:5).
Kotler (2005:243) membedakan tujuh peran yang dapat dimainkan dalam
pengambilan keputusan pembelian konsumen, yaitu:
1. Pencetus; orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli
produk barang atau jasa.
2. Pemberi pengaruh; orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi
keputusan.
26
3. Pengambil keputusan; orang yang mengambil keputusan mengenai setiap
komponen keputusan pembelian. Apakah membeli, tidak membeli,
bagaimana cara membeli, dimana akan membeli.
4. Pembeli; orang yang memiliki wewenang formal untuk memilih pemasok
dan penyusun syarat pembelian.
5. Pemakai; orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk barang
atau jasa tersebut.
Pengambilan keputusan dalam pembelian merupakan sebuah proses yang
mempersatukan memori, pemikiran, pemrosesan informasi dan penilaian-
penilaian secara evaluatif (Roedjinandari, 2006:319).
Pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen diawali oleh adanya
kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan atau menyadari adanya
masalah, maka konsumen akan melakukan beberapa tahap yang pada
akhirnya sampai pada tahap evaluasi pasca pembelian. Menurut Kotler dalam
Pranoto (2008:42), secara garis besar proses pengambilan keputusan
konsumen pada suatu produk atau jasa terbagi atas tahapan-tahapan berikut:
1. Pengenalan Kebutuhan (Need Recognition)
Pada tahap ini konsumen mulai merasakan kebutuhan akan suatu produk
atau jasa, untuk itu mereka mulai membuka memorinya (internal seacrh)
untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi yaitu memenuhi
kebutuhan akan produk dan jasa.
2. Pencarian Informasi (Infomation Seacrh)
Konsumen akan berusaha mencari sebanyak-banyaknya informasi dari
beberapa sumber di luar dirinya dan informasi tersebut dapat diperoleh
27
melalui marketing stimuli dan sumber lainnya seperti lingkungan sosial,
keluarga, dan lain-lain.
3. Evaluasi Alternatif (Evaluation Alternatives)
Setelah konsumen merasa cukup mendapat informasi yang relevan untuk
memecahkan masalah pada kebutuhan akan suatu produk atau jasa, maka
tahap selanjutnya ia mulai menilai tiap-tiap alternatif yang ada pada suatu
produk atau jasa.
4. Pembelian (Purchase)
Pada tahap ini konsumen akan benar-benar membeli suatu produk atau jasa
dengan merek yang paling disukai. Pengambilan keputusan konsumen
merupakan hasil dari pemecahan masalahnya akan pilihan suatu produk
atau jasa.
5. Evaluasi Pasca Pembelian
Tahap ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli
berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas, ada kemungkinan untuk
melakukan pembelian kembali pada masa yang akan datang dan
mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk atau jasa tersebut kepada
orang lain.
I. Penelitian Terdahulu
Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai
rujukan dalam penelitian ini, yaitu:
Mohammad Wahdi (2008), “Pengaruh Atribut Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Rokok”. Teknik pengambilan data yang digunakan
28
adalah metode porposional random sampling, dengan menyebar kuesioner
kepada 98 responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel atribut produk yang terdiri dari merek, pelayanan, kemasan,
dan jaminan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rokok
dengan nilai Fhitungsebesar20,282.
Mustafid, Aan Gunawan (2008), “Pengaruh Atribut Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Kripik Pisang “Kenali” Pada PD Asa Wira Perkasa
Di Bandar Lampung”. Metode penentuan sampel pada penelitian ini
menggunakan metode non-random sampling yaitu memilih sejumlah nama
secara sengaja dari konsumen yang sudah pernah membeli produk keripik
pisang “Kenali”. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak
25 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda, hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa
variable atribut produk yang terdiri dari rasa, kemasan, merek, dan ukuran
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian keripik
pisang dengan nilai Fhitung sebesar 17,371.
Ben Akpoyomare, Patrick Kumle, and Rahim Ajao (2012), “The
Influence of Product Attributes on Consumer Purchase Decision in the
Nigerian Food and Baverages Industry: A Study of Legos Metropolis”.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
dan koefisien korelasi digunakan sebagai metode analisis data. Pengumpulan
data dilakukan dengan survei langsung dan menyebar kuesioner kepada 400
konsumen (responden) pada dua perusahaan yang dipilih dalam industri food
29
and baverages. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat korelasi positif
antara variabel atribut produk terhadap variabel keputusan pembelian
konsumen.
Erna Ferrinadewi (2008), “Pengaruh Threat Emotion Konsumen dan
Brand Trust Pada Keputusan Pembelian Produk Susu Anlene Di Surabaya”.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sample yang
mengharuskan peneliti menerapkan beberapa syarat anggota sampel dan
hanya mereka yang memenuhi syarat tersebut saja yang boleh dipilih sebagai
sampel, sehingga sampel yang digunakan sebanyak 50 responden. Metode
analasis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linear berganda. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa, variabel brand trust
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai uji
thitungsebesar 2,344.
Rika Citra (2011), “Pengaruh Kepercayaan Pada Merek Dan Sikap Atas
Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Merek Pepsodent (Studi
Kasus Pada Mahasiswa Yang Kost Di Lingkungan Kampus USU)”. Penelitian
ini merupakan jenis penelitian eksplanatori, yaitu penelitian yang
menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda
dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 72 responden.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa variabel kepercayaan pada merek
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan
nilai thitung sebesar 4,035 dan taraf signifikan 0,000.
30
J. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran menggambarkan hubungan antara variabel bebas
(independen) terhadap variabel terikat (dependen). Di mana atribut produk
(X1) dan kepercayaan merek (X2) adalah variabel bebas, sedangkan keputusan
pembelian (Y) adalah variabel terikat. Hubungan antar variabel tersebut dapat
digambarkan dalam sebuah kerangka pemikiran, yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Atribut Produk
(X1)
Kepercayaan
Merek (X2)
Keputusan
Pembelian (Y)
Teknik Analisis:
Uji Validitas & Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Berganda
Kesimpulan &
Implikasi
31
K. Hipotesis
1. H0 : Atribut produk dan kepercayaan merek tidak berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Ha: Atribut produk dan kepercayaan merek berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian.
2. H0 : Atribut produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Ha : Atribut produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
3. H0 : Kepercayaan merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Ha : Kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup pada penelitian ini adalah bidang manajemen pemasaran
yang berfokus pada atribut produk dan kepercayaan merek sebagai variabel
independendan keputusan pembelian sebagai variabel dependen.Yang
selanjutnya variabel-variabel independen tersebut akan diteliti dan dianalisis
seberapa besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian sampo Pantene.
Penelitian ini dilakukan pada masyarakat di daerah Batu Ceper Tangerang
yang pernah membeli dan menggunakan sampo Pantene, penelitian ini
dimulai dari bulan November 2012.
B. Metode Pengumpulan Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada. Sampel yang
dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini adalah masyarakat daerah
Batu Ceper Tangerang yang pernah membeli dan menggunakan sampo
Pantene.
Pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan
metode sampling convenience sampling, yang berarti unit sampel yang ditarik
mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat
kooperatif (IndriantorodanSupomo, 2002:139). Penelitian ini menggunakan
sampel besar, yaitu sampel yang berjumlah > 30 orang (Sunyoto, 2009:28),
maka sampel yang digunakan adalah 60 sampel (responden).
33
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer merupakan hasil tabulasi dari jawaban yang diberikan
oleh responden. Data tersebut dikumpulkan dan diolah oleh peneliti
langsung dari respondennya. Data primer didapatkan dengan
menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Selain itu kuesioner
sangat cocok digunakan jika jumlah responden cukup besar, seperti yang
dilakukan pada penelitian ini.
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara
langsung dari responden yang berupa jawaban dan tanggapan atas
pertanyaan dan pernyataan penelitian yang ada dalam kuesioner. Yaitu
kuesioner tentang keputusan pembelian, atribut produk, dan kepercayaan
merek yang dibagikan kepada masyarakat Batu Ceper Tangerang yang
melakukan keputusan pembelian pada sampo Pantene. Responden diminta
untuk mengisi kuesioner pada lembar jawaban yang telah disediakan.
Yang kemudian lembar jawaban kuesioner tersebut dikumpulkan,
diseleksi, diolah, dan dianalisis oleh peneliti.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian
ini berasal dari berbagai sumber yang dapat diperoleh, yaitu dari jurnal,
34
buku, skripsi terdahulu, dan media internet yang berkaitan dengan topik
penelitian untuk mencari dan mengumpulkan berbagai bahan bacaan dan
menggali teori yang ada.
D. Metode Analisis Data
Untuk mengetahui bagaimana variabel atribut produk dan kepercayaan
merek mempengaruhi keputusan pembelian shampoo Pantene, maka dapat
diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dalam melakukan pengukuran variabel-variabel yang dapat
diuji pada setiap jawaban, maka akan diberi skor (Sugiyono, 2005:86).
Jawaban dari setiap item instrument yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa
kata-kata antara lain:
Tabel. 3.1
Skala Likert
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
(STS)
1
(TS)
2
(R)
3
(S)
4
(SS)
5
Selanjutnya data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner, dimana
hasil analisisnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dalam
bentuk tabel dianalisis berdasarkan variabel atribut produk dan kepercayaan
merek terhadap keputusan pembelian sampo Pantene.
Setelah dilakukan hasil perhitungan atau hasil kuesioner pengolahan data
kualitatif yang didapat mengenai atribut produk, kepercayaan merek, dan
35
keputusan pembelian, yang kemudian akan dilakukan pengujian statistik
regresi linier berganda dan analisis koefisien korelasi.
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2006:49).
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan
rtabel untuk degree of freedom (df) =n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah
sampel. 30 – 2 = 28 dengan df = 28 dan alpha 0,05 didapat rtabel = 0,361.
Jika rhitung lebih besar dari rtabel maka butir pertanyaan atau indikator
dinyatakan valid, jika rhitung lebih rendah dari rtabel maka butir
pertanyaan atau indikator dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden
terhadap suatu pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu (Ghozali, 2006:45). Nilai reliabilitas variabel ditunjukkan oleh
koefisien Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila
koefisien Cronbach Alpha > 0,60, apabila < 0,60 maka variabel
dikatakan tidak reliabel (Ghozali, 2006:46).
36
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2006:95).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas
yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (0).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model
regresi adalah sebagai berikut:
1) Mempunyai angka Tolerance ≤ 0,1 dan mempunyai nilai VIF
(Variance Inflation Factor) ≥ 10, maka terjadi multikoloniearitas.
2) Mempunyai angka Tolerance ≥ 0,1 dan mempunyai nilai VIF
(Variance Inflation Factor) ≤ 10, maka tidak terjadi
multikoloniearitas.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2006:147).
Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan
melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data
normal.
37
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan
melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan
sebagai berikut (Ghozali, 2006:147):
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2006:125).
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas, yaitu
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu
ZPRED dengan resiualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heterokedastisitas dapat dilakkan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual
(Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali,
2006:126).
38
Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji
heterokedastisitas adalah (Ghozali, 2006:126):
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola
tertentu teratur (bergelombang, melebur, kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka nol (0) pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
3. Uji Regresi
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknnik analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda
digunakan sebagai alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang
untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel bebas
terhadap variabel terikat. Dimana variabel yang digunakan dalam
penelitian ini lebih dari satu.
Perumusan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
Y = a + 𝒃𝟏𝒙𝟏+ 𝒃𝟐𝒙𝟐+e
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
x1 =Atribut Produk
x2 = Kepercayaan Merek
e = Standar error
39
b. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. nilai
R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2006:87).
c. Uji Simultan (Uji F)
Uji simultan (uji F) bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara
bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk
menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan
keputusan sebagai berikut:
1) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut
tabel. Bila nilai fhitung lebih besar dari ftabel , maka H0 ditolak dan
menerima Ha (Ghozali, 2006:88).
2) Jika Sig t > 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima, berarti secara
simultan tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel
terikat.
3) Jika Sig t < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, berarti secara
simultan ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel
terikat.
40
d. Uji Parsial (Uji t)
Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-
masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap
variabel dependen.
Menurut Suharyadi dan Purwanto S.K (2004:525), untuk
mengetahui apakah suatu variabel secara parsial berpengaruh nyata atau
tidak, digunakan uji t atau t-student. Untuk melakukan uji t dapat
dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya menentukan daerah kritis.
Daerah kritis ditentukan oleh nilai ttabel dengan derajat kebebasan yaitu
n – k, dengan taraf α. Dalam penelitian ini derajat kebebasannya adalah
60 – 2 = 58, dengan melakukan uji dua arah dan taraf nyata 5% atau
0,05.
Untuk menentukan daerah keputusan uji t dengan uji dua arah
kriterianya sebagai berikut (Suharyadi dan Purwanto, 2004:526).
1. Dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel.
thitung < ttabel atau -thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Artinya variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang nyata
terhadap variabel dependen.
thitung > ttabel atau -thitung> ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Artinya variabel indenpenden mempunyai pengaruh yang nyata
terhadap variabel dependen.
2. Dengan taraf nyata α = 5%
Jika taraf nyata > 5%, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Jika taraf nyata < 5%, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
41
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah apapun yang dapat mebedakan atau membawa variasi
pada nilai (Sekaran, 2006:115).
a) Variabel Terikat (dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama
peneliti (Sekaran, 2006:116). Variabel terikat pada penelitian ini
adalah keputusan pembelian (Y).
b) Variabel Bebas (independen)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
terikat, baik secara positif atau negatif (Sekaran, 2006:117). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah atribut produk (X1) dan kepercayaan
merek (X2).
2. Definisi Operasional
Variabel operasional adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi
nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian. Berikut adalah tabel
operasional variabel pada penelitian ini:
Tabel. 3.2
Definisi Operasional Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Atribut Produk
(X1)
Yuantoro
dalam Elyonsa
(2010:11)
Harga 1. Harga yang terjangkau
2. Kesesuaian harga dengan produk
Ordinal Merek
3. Merek yang mudah diingat
4. Merek terkenal di masyarakat
Kemasan
5. Kemasan yang menarik
6. Mempunyai ciri khas tersendiri
7. Mudah (praktis) untuk dibawa
42
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
dan Simamora
dalam
Wahyudi
(2005:165)
Kualitas
8. Performance (fungsi utama
produk)
9. Features (kelengkapan atau
tambahan)
10. Keandalan (kemampuan selalu
dalam keadaan baik atau siap
pakai)
Ordinal
Kepercayaan
Merek (X2)
Lau dan Lee
dalam Riana
(2008:187-
188)
Brand characteristic
1. Prediksi merek
2. Reputasi merek
3. Kompetensi merek
Ordinal
Company
characteristic
4. Reputasi perusahaan
5. Motivasi perusahaan yang
diinginkan
6. Integritas suatu perusahan
Consumer-brand
characteristic
7. Kemiripan antara konsep
emosional dengan kepribadian
merek
8. Kesukaan terhadap merek
9. Pengalaman terhadap merek
Keputusan
Pembelian (Y)
Kotler dalam
Pranoto
(2008:42)
Pengenalan Kebutuhan
1. Mengenali kebutuhan
Ordinal
Pencarian Informasi
2. Mencari informasi dari sumber
pribadi (internal search)
3. Mencari informasi dari sumber
lain atau umum
Evaluasi Alternatif 4. Menilai tiap-tiap alternatif yang
ada di pasaran
Pembelian 5. Pembelian produk oleh konsumen
Evaluasi Pasca
Pembelian
6. Kepuasan setelah membeli
7. Melakukan pembelian ulang
8. Merekomendasikan kepada orang
lain
43
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat P&G (Procter& Gamble) Company
1. Gambaran Umum Perusahaan
Procter & Gamble (P&G) merupakan perusahaan multinasional yang
memasarkan ± 250 merek-mereknya kepada hampir lima milyar konsumen
di lebih dari 130 negara. Dengan berbasis di Cincinnati, Ohio, Amerika
Serikat, P&G telah beroperasi di lebih dari 70 negara dan mempekerjakan
lebih dari 106.000 orang di seluruh dunia.
2. Sejarah P&G Indonesia Tbk
Procter & Gamble Indonesia (P&G) adalah pendatang baru di industri
consumer goods di Tanah Air. Secara resmi, P&G mulai beroperasi pada
1989. Toh, itu tidak membuat perusahaan multinasional asal Amerika
Serikat ini panik dan kikuk menghadapi persaingan dengan pemain yang
lebih dulu menguasai pasar. Dengan pengalamannya yang panjang di
berbagai negara, pendatang baru ini nampak tenang. Pasar Indonesia tidak
langsung digempurnya dengan 300 merek yang dikelolanya di seluruh
dunia. P&G di Indonesia tidak membangun merek dari nol, melainkan
cukup memilih mana yang paling cocok untuk karakteristik pasar
Indonesia. Begitulah, pelan tapi pasti, P&G meluncurkan mereknya dalam
ketegori produk yang telah diperhitungkan, sekaligus mengedukasi
masyarakat.
44
Cara ini lumayan berhasil. Produk perawatan rambut P&G, misalnya,
kini menguasai sekitar 30% pangsa pasar Indonesia. Senjata andalannya,
Pantene, Rejoice dan Head & Shoulders. Unilever, si jago tua, menguasai
60% lewat Brisk, Sunsilk, Clear, Organics dan Dimension. Sementara
Wings, yang mengandalkan Emeron, menguasai 5%. Sisanya menjadi
rebutan pemain lain.
Keberhasilan produk dan merek-merek itu merebut pasar Indonesia,
kata Direktur P&G Indonesia Tbk. Bambang Sumaryanto, tidaklah terjadi
begitu saja. Semuanya dikembangkan berdasarkan kebutuhan pasar lewat
studi kelayakan yang komprehensif. “Semua merek yang kami luncurkan
memiliki target pasar yang sangat spesifik. Kami berpatokan pada CDI
(category development index),” jelas Bambang ketika ditanya bagaimana
P&G mengelola merek-mereknya. P&G, lanjutnya, juga banyak
diuntungkan oleh jaringan global yang dimilikinya. Ini memungkinkannya
mempelajari perkembangan yang terjadi pada satu kategori di negara lain.
Selama ini P&G, khususnya di Indonesia, memanfaatkan database milik
mereka. Karena keingingan konsumen selalu berubah, kemampuan
manajemen membaca dan mengantisipasi perubahan sangat menentukan
survive-tidaknya merek. Di situlah, peranan tim R&D perusahaan sangat
menentukan. Terlambat mengantisipasi perubahan, bisa berakibat
hilangnya peluang.
3. Visi dan Misi P&G Indonesia Tbk
a. Visi P&G Indonesia Tbk
Dapat diakui sebagai sebagai perusahaan Consumen Good yang
memberikan layanan terbaik di dunia konsumen.
45
b. Misi P&G Indonesia Tbk
Menyediakan produk bermerek dan pelayanan kualitas unggul dan
nilai yang meningkatkan kehidupan konsumen didunia, sekarang dan
generasi yang akan datang.
B. Analisis dan Pembahasan
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2006:49).
Dimana uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung
dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dimana n adalah jumlah
sampel sebanyak 20. Sehingga besarnya df dapat dihitung 20 – 2 = 18 dan
alpha 0,05 didapat rtabel = 0,4438 (Ghozali, 2006:49). Setiap butir
pertanyaan dalam kuesioner tersebut dikatakan valid dan dapat dijadikan
acuan untuk penelitian selanjutnya jika mempunyai nilai rhitung lebih besar
dari 0,4438. Ukuran validitas tiap butir-butir pertanyaan dapat dilihat
dalam tabel. 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas
No. Pertanyaan rhitung rtabel Ket.
1 AP1 0,471 0,4438 Valid
2 AP2 0,734 0,4438 Valid
3 AP3 0,853 0,4438 Valid
4 AP4 0,566 0,4438 Valid
46
No. Pertanyaan rhitung rtabel Ket.
5 AP5 0,623 0,4438 Valid
6 AP6 0,751 0,4438 Valid
7 AP7 0,623 0,4438 Valid
8 AP8 0,561 0,4438 Valid
9 AP9 0,565 0,4438 Valid
10 AP10 0,482 0,4438 Valid
11 KM1 0,849 0,4438 Valid
12 KM2 0,912 0,4438 Valid
13 KM3 0,769 0,4438 Valid
14 KM4 0,777 0,4438 Valid
15 KM5 0,590 0,4438 Valid
16 KM6 0,769 0,4438 Valid
17 KM7 0,643 0,4438 Valid
18 KM8 0,634 0,4438 Valid
19 KM9 0,567 0,4438 Valid
20 KP1 0,856 0,4438 Valid
21 KP2 0,466 0,4438 Valid
22 KP3 0,881 0,4438 Valid
23 KP4 0,677 0,4438 Valid
24 KP5 0,808 0,4438 Valid
25 KP6 0,630 0,4438 Valid
26 KP7 0,881 0,4438 Valid
27 KP8 0,677 0,4438 Valid
28 KP9 0,808 0,4438 Valid
(sumber: Data primer yang diolah, 2013)
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesionerdikatakan
reliabel atau handal, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006:45). Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha> 0,60 (Ghozali, 2006:46).
47
Tabel. 4.2
Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Cronbach’s
Alpha
Standar
Cronbach’s
Alpha
Ket.
1 Atribut Produk (X1) 0,882 0,60 Reliabel
2 Kepercayaan Merek (X2) 0,921 0,60 Reliabel
3 Keputusan Pembelian (Y) 0,926 0,60 Reliabel
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel di atas menunjukkan bahwaketiga variabel tesebut
memiliki instrumen yang reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha> standar
Cronbach’s Alpha yang telah ditetapkan yaitu 0,60.
a. Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini penulis mengambil 60 responden yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini. Berikut ini adalah penyajian hasil
mengenai karakteristik responden.
1) Jenis Kelamin
Tabel. 4.3
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Pria 21 35 %
Wanita 39 65 %
Total 60 100 %
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 60 responden, terlihat
dalam tabel. 4.3, terdapat 21 responden (35%) pria dan 39 responden
(65%) wanita dari hasil karakteristik responden jenis kelamin.
48
2) Tempat
Tabel. 4.4
Tempat Pembelian
Tempat Frekuensi Persentase
Pasar Tradisional 4 6,7 %
Swalayan 36 60 %
Warung Terdekat 20 33,3 %
Lain-lain - -
Total 60 100 %
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Berdasarkan tabel. 4.4 dapat dilihat bahwa 4 responden (6,7%)
memilih tempat membeli sampo Pantene di pasar tradisional, 36
responden (60%) memilih di swalayan, dan 20 responden (33,3%)
memilih di warung terdekat. Maka dapat disimpulkan hampir semua
responden memilih tempat membeli sampo Pantene di swalayan.
b. Penilaian Responden
1) Atribut Produk
Atribut produk dapat diukur dengan menggunakan indikator
yang telah disusun, indikator tersebut yaitu; harga yang terjangkau,
kesesuaian harga dengan produk, merek yang mudah diingat, merek
terkenal di masyarakat, kemasan yang menarik, mempunyai ciri khas
tersendiri, mudah (praktis) untuk dibawa, performance (fungsi utama
produk), features (kelengkapan atau tambahan), dan keandalan
(kemampuan selalu dalam keadaan baik atau siap pakai).
49
Tabel. 4.5
Jawaban Responden Mengenai Harga Yang Terjangkau
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 16 26.7 26.7 26.7
S 35 58.3 58.3 85.0
SS 9 15.0 15.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.5 dapat diketahui bahwa 16 responden
(26,7%) menyatakan ragu-ragu, 35 responden (58,3%) menyatakan
setuju, dan 9 responden (15%) menyatakan sangat setuju, maka dapat
disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan setuju
mengenai harga yang terjangkau.
Tabel. 4.6
Jawaban Responden Mengenai Kesesuaian Harga Dengan
Produk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 21 35.0 35.0 35.0
S 27 45.0 45.0 80.0
SS 10 16.7 16.7 96.7
TS 2 3.3 3.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.6 dapat diketahui bahwa 21 responden (35%)
menyatakan ragu-ragu, 27 responden (45%) menyatakan setuju, 10
responden (16,7%) menyatakan sangat setuju, dan 2 responden
(3,3%) menyatakan tidak setuju, maka dapat disimpulkan bahwa
hampir semua responden menyatakan setuju mengenai kesesuaian
harga dengan produk.
50
Tabel. 4.7
Jawaban Responden Mengenai Merek Yang Mudah Diingat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 7 11.7 11.7 11.7
S 34 56.7 56.7 68.3
SS 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.7 dapat diketahui bahwa 7 responden (11,7%)
menyatakan ragu-ragu, 34 responden (56,7%) menyatakan setuju, dan
19 responden (31,7%) menyatakan sangat setuju, maka dapat
disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan setuju
mengenai merek yang mudah diingat.
Tabel. 4.8
Jawaban Responden Mengenai Merek Terkenal Di
Masyarakat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 13 21.7 21.7 21.7
S 45 75.0 75.0 96.7
SS 2 3.3 3.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.8 dapat diketahui bahwa 13 responden
(21,7%) menyatakan ragu-ragu, 45 responden (75%) menyatakan
setuju, dan 2 responden (3,3%) menyatakan sangat setuju, maka
dapat disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan
setuju mengenai merek terkenal di masyarakat.
51
Tabel. 4.9
Jawaban Responden Mengenai Kemasan Yang Menarik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 14 23.3 23.3 23.3
S 40 66.7 66.7 90.0
SS 5 8.3 8.3 98.3
TS 1 1.7 1.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.9 dapat diketahui bahwa 14 responden
(23,3%) menyatakan ragu-ragu, 40 responden (66,7%) menyatakan
setuju, 5 responden (8,3%) menyatakan sangat setuju, dan 1
responden (1,7%) menyatakan tidak setuju, maka dapat disimpulkan
bahwa hampir semua responden menyatakan setuju mengenai
kemasan yang menarik.
Tabel. 4.10
Jawaban Responden Mengenai Mempunyai Ciri Khas
Tersendiri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 19 31.7 31.7 31.7
S 37 61.7 61.7 93.3
SS 1 1.7 1.7 95.0
TS 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.10 dapat diketahui bahwa 19 responden
(31,7%) menyatakan ragu-ragu, 37 responden (61,7%) menyatakan
setuju, 1 responden (1,7%) menyatakan sangat setuju, dan 3
responden (5%) menyatakan tidak setuju, maka dapat disimpulkan
bahwa hampir semua responden menyatakan setuju mengenai
mempunyai ciri khas tersendiri.
52
Tabel. 4.11
Jawaban Responden Mengenai Mudah (Praktis) Untuk
Dibawa
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 21 35.0 35.0 35.0
S 35 58.3 58.3 93.3
SS 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.11 dapat diketahui bahwa 21 responden (35%)
menyatakan ragu-ragu, 35 responden (58,3%) menyatakan setuju, dan
4 responden (6,7%) menyatakan sangat setuju, maka dapat
disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan setuju
mengenai mempunyai mudah dibawa.
Tabel. 4.12
Jawaban Responden Mengenai Performance (Fungsi Utama
Produk)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 27 45.0 45.0 45.0
S 29 48.3 48.3 93.3
SS 3 5.0 5.0 98.3
TS 1 1.7 1.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.12 dapat diketahui bahwa 27 responden (45%)
3menyatakan ragu-ragu, 29 responden (48,3%) menyatakan setuju, 3
responden (5%) menyatakan sangat setuju, dan 1 responden (1,7%)
menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa hampir
semua responden menyatakan setuju mengenai performance (fungsi
utama produk).
53
Tabel. 4.13
Jawaban Responden Mengenai Features (Kelengkapan Atau
Tambahan)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 18 30.0 30.0 30.0
S 35 58.3 58.3 88.3
SS 4 6.7 6.7 95.0
TS 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.13 dapat diketahui bahwa 18 responden (30%)
menyatakan ragu-ragu, 35 responden (58,3%) menyatakan setuju, 4
responden (6,7%) menyatakan sangat setuju, dan 3 responden (5%)
menyatakan tidak setuju, maka dapat disimpulkan bahwa hampir
semua responden menyatakan setuju mengenai features (kelengkapan
atau tambahan).
Tabel. 4.14
Jawaban Responden Mengenai Keandalan (Kemampuan
Selalu Dalam Keadaan Baik Atau Siap Pakai)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 16 26.7 26.7 26.7
S 38 63.3 63.3 90.0
SS 4 6.7 6.7 96.7
TS 2 3.3 3.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.14 dapat diketahui bahwa 16 responden
(26,7%) menyatakan ragu-ragu, 38 responden (68,3%) menyatakan
setuju, 4 responden (6,7%) menyatakan sangat setuju, dan 2
responden (3,3%) menyatakan tidak setuju, maka dapat disimpulkan
bahwa hampir semua responden menyatakan setuju mengenai
keandalan (kemampuan selalu dalam keadaan baik atau siap pakai).
54
2) Kepercayaan Merek
Kepercayaan merek dapat diukur dengan menggunakan
indikator yang telah disusun, yaitu; prediksi merek, reputasi
merek,kompetensi merek, reputasi perusahaan, motivasi perusahaan
yang diinginkan, integritas suatu perusahaan, kemiripan antara
konsep emosional dengan kepribadian merek, kesukaan terhadap
merek, dan pengalaman terhadap merek.
Tabel. 4.15
Jawaban Responden Mengenai Prediksi Merek
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid R 1 1.7 1.7 1.7
S 37 61.7 61.7 63.3
SS 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.15 dapat diketahui bahwa 1 responden (1,7%)
menyatakan ragu-ragu, 37 responden (61,7%) menyatakan setuju, dan
22 responden (36,7%) menyatakan sangat setuju, maka dapat
disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan setuju
mengenai prediksi merek.
Tabel. 4.16
Jawaban Responden Mengenai Reputasi Merek
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 2 3.3 3.3 3.3
S 42 70.0 70.0 73.3
SS 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
55
Dari hasil tabel. 4.16 dapat diketahui bahwa 2 responden (3,3%)
menyatakan ragu-ragu, 42 responden (70%) menyatakan setuju, dan
16 responden (26,7%) menyatakan sangat setuju, maka dapat
disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan setuju
mengenai reputasi merek.
Tabel. 4.17
Jawaban Responden Mengenai Kompetensi Merek
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid R 9 15.0 15.0 15.0
S 43 71.7 71.7 86.7
SS 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.17 dapat diketahui bahwa 9 responden (15%)
menyatakan ragu-ragu, 43 responden (1,7%) menyatakan setuju, dan
8 responden (13,3%) menyatakan sangat setuju, maka dapat
disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan setuju
mengenai kompetensi merek.
Tabel. 4.18
Jawaban Responden Mengenai Reputasi Perusahaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid S 36 60.0 60.0 60.0
SS 24 40.0 40.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.18 dapat diketahui bahwa 36 responden (60%)
menyatakan setuju, dan 24 responden (40%) menyatakan sangat
56
setuju, maka dapat disimpulkan bahwa hampir semua responden
menyatakan setuju mengenai reputasi perusahaan.
Tabel. 4.19
Jawaban Responden Mengenai Motivasi Perusahaan Yang
Diinginkan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid R 4 6.7 6.7 6.7
S 44 73.3 73.3 80.0
SS 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.19 dapat diketahui bahwa 4 responden (6,7%)
menyatakan ragu-ragu, 44 responden (73,3%) menyatakan setuju, dan
21 responden (20%) menyatakan sangat setuju, maka dapat
disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan setuju
mengenai motivasi perusahaan yang diinginkan.
Tabel. 4.20
Jawaban Responden Mengenai Integritas Suatu Perusahaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 11 18.3 18.3 18.3
S 36 60.0 60.0 78.3
SS 12 20.0 20.0 98.3
TS 1 1.7 1.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.20 dapat diketahui bahwa 11 responden
(18,3%) menyatakan ragu-ragu, 36 responden (60%) menyatakan
setuju, 12 responden (20%) menyatakan sangat setuju, dan 1
57
responden (1,7%) menyatakan tidak setuju, maka dapat disimpulkan
bahwa hampir semua responden menyatakan setuju mengenai
integritas suatu perusahaan.
Tabel. 4.21
Jawaban Responden Mengenai Kemiripan Antara Emosional
Dengan Kepribadian Merek
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 11 18.3 18.3 18.3
S 39 65.0 65.0 83.3
SS 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.21 dapat diketahui bahwa 11 responden
(18,3%) menyatakan ragu-ragu, 39 responden (65%) menyatakan
setuju, dan 10 responden (16,7%) menyatakan sangat setuju, maka
dapat disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan
setuju mengenai kemiripan antara emosional dengan kepribadian
merek.
Tabel. 4.22
Jawaban Responden Mengenai Kesukaan Terhadap Merek
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 11 18.3 18.3 18.3
S 36 60.0 60.0 78.3
SS 12 20.0 20.0 98.3
TS 1 1.7 1.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.22 dapat diketahui bahwa 11 responden
(18,3%) menyatakan ragu-ragu, 36 responden (60%) menyatakan
setuju, 12 responden (20%) menyatakan sangat setuju, dan 1
58
responden (1,7%) menyatakan tidak setuju, maka dapat disimpulkan
bahwa hampir semua responden menyatakan setuju mengenai
kesukaan terhadap merek.
Tabel. 4.23
Jawaban Responden Mengenai Pengalaman Terhadap Merek
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 17 28.3 28.3 28.3
S 33 55.0 55.0 83.3
SS 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.23 dapat diketahui bahwa 17 responden
(28,3%) menyatakan ragu-ragu, 33 responden (55%) menyatakan
setuju, dan 10 responden (16,7%) menyatakan sangat setuju, maka
dapat disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan
setuju mengenai pengalaman terhadap merek.
3) Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian dapat diukur dengan menggunakan
indikator yang telah disusun, yaitu; mengenali kebutuhan, mencari
informasi dari sumber pribadi, mencari informasi dari sumber lain
atau umum, membandingkan harga, membandingkan kualitas,
pembelian produk oleh konsumen, kepuasan setelah membeli,
malakukan pembelian ulang, dan merekomendasikan kepada orang
lain.
59
Tabel. 4.24
Jawaban Responden Mengenai Mengenali Kebutuhan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 15 25.0 25.0 25.0
S 36 60.0 60.0 85.0
SS 9 15.0 15.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.24 dapat diketahui bahwa 15 responden (25%)
menyatakan ragu-ragu, 36 responden (60%) menyatakan setuju, dan 9
responden (15%) menyatakan sangat setuju, maka dapat disimpulkan
bahwa hampir semua responden menyatakan setuju mengenai
mengenali kebutuhan.
Tabel. 4.25
Jawaban Responden Mengenai Mencari Informasi Dari
Sumber Pribadi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 1 1.7 1.7 1.7
S 37 61.7 61.7 63.3
SS 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.25 dapat diketahui bahwa 1 responden (1,7%)
menyatakan ragu-ragu, 37 responden (61,7%) menyatakan setuju, dan
22 responden (36,7%) menyatakan sangat setuju, maka dapat
disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan setuju
mengenai mencari informasi dari sumber pribadi.
60
Tabel. 4.26
Jawaban Responden Mengenai Mencari Informasi Dari
Sumber Lain Atau Umum
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 10 16.7 16.7 16.7
S 37 61.7 61.7 78.3
SS 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.26 dapat diketahui bahwa 10 responden
(16,7%) menyatakan ragu-ragu, 37 responden (61,7%) menyatakan
setuju, dan 13 responden (21,7%) menyatakan sangat setuju, maka
dapat disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan
setuju mengenai mencari informasi dari sumber lain atau umum.
Tabel. 4.27
Jawaban Responden Mengenai Membandingkan Harga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 1 1.7 1.7 1.7
S 36 60.0 60.0 61.7
SS 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.27 dapat diketahui bahwa 1 responden (1,7%)
menyatakan ragu-ragu, 36 responden (60%) menyatakan setuju, dan
23 responden (38,3%) menyatakan sangat setuju, maka dapat
disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan setuju
mengenai membandingkan harga.
61
Tabel. 4.28
Jawaban Responden Mengenai Membandingkan Kualitas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 15 25.0 25.0 25.0
S 36 60.0 60.0 85.0
SS 9 15.0 15.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.28 dapat diketahui bahwa 15 responden (25%)
menyatakan ragu-ragu, 36 responden (60%) menyatakan setuju, dan 9
responden (15%) menyatakan sangat setuju, maka dapat disimpulkan
bahwa hampir semua responden menyatakan setuju mengenai
membandingkan kualitas.
Tabel. 4.29
Jawaban Responden Mengenai Pembelian Produk Oleh
Konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 1 1.7 1.7 1.7
S 37 61.7 61.7 63.3
SS 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.29 dapat diketahui bahwa 1 responden (1,7%)
menyatakan ragu-ragu, 37 responden (61,7%) menyatakan setuju, dan
22 responden (36,7%) menyatakan sangat setuju, maka dapat
disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan setuju
mengenai pembelian produk oleh konsumen.
62
Tabel. 4.30
Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Setelah Membeli
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid R 10 16.7 16.7 16.7
S 37 61.7 61.7 78.3
SS 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.30 dapat diketahui bahwa 10 responden
(16,7%) menyatakan ragu-ragu, 37 responden (61,7%) menyatakan
setuju, dan 13 responden (21,7%) menyatakan sangat setuju, maka
dapat disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan
setuju mengenai kepuasan setelah membeli.
Tabel. 4.31
Jawaban Responden Mengenai Melakukan Pembelian Ulang
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid R 1 1.7 1.7 1.7
S 36 60.0 60.0 61.7
SS 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.31 dapat diketahui bahwa 1 responden (1,7%)
menyatakan ragu-ragu, 36 responden (60%) menyatakan setuju, dan
23 responden (38,3%) menyatakan sangat setuju, maka dapat
disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan setuju
mengenai melakukan pembelian ulang.
63
Tabel. 4.32
Jawaban Responden Mengenai Merekomendasikan Kepada
Orang Lain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid S 50 83.3 83.3 83.3
SS 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil tabel. 4.32 dapat diketahui bahwa 50 responden
(83,3%) menyatakan setuju, dan 10 responden (16,7%) menyatakan
sangat setuju, maka dapat disimpulkan bahwa hampir semua
responden menyatakan setuju mengenai merekomendasikan kepada
orang lain.
c. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen (Ghozali, 2006:95).
Deteksi untuk multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat
dari nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika
nilai Tolerance ≥ 0,1 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10, maka dapat
dikatakan terbebas dari multikolinieritas. Jika nilai nilai Tolerance ≤
0,1 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10, maka dapat dikatakan terjadi
multikolinieritas (Ghozali, 2006:96). Hasil dari uji multikolinieritas
dapat kita lihat pada tabel berikut:
64
Tabel. 4.33
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
atributproduk .878 1.139
kepercayaanmerek .878 1.139
a. Dependent Variable: keputusanpembelian
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dilihat dari hasil output SPSS pada tabel tersebut, terdapat nilai
tolerance pada atribut produk (X1) = 0,878, kepercayaan merek (X2)
= 0,878, dan nilai VIF pada atribut produk (X1) = 1,139, kepercayaan
merek (X2) = 1,139. Karena nilai independen memiliki nilai VIF
tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Maka
dapat dinyatakan bahwa model regresi berganda terbebas dari asumsi
klasik multikolinieritas.
Untuk melihat besarnya nilai korelasi antar variabel independen
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 4.34
Nilai Korelasi Antar Variabel Independen
Coefficient Correlationsa
Model
Kepercayaanmer
ek atributproduk
1 Correlations kepercayaanmerek 1.000 -.349
atributproduk -.349 1.000
Covariances kepercayaanmerek .032 -.007
atributproduk -.007 .011
a. Dependent Variable: keputusanpembelian
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
65
Melihat hasil korelasi tersebut, tampak bahwa korelasi nilai
kepercayaan merek dan atribut produk = - 0,349, atribut produk dan
kepercayaan merek = - 0,349. Angka tersebut masih jauh dari 0,95,
yaitu sisa dari angka signifikan yang digunakan (α: 5% = 0,05). Maka
dapat dikatakan bahwa antar variabel independen tidak ada korelasi
yang serius.
2) Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2006:147), uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan
uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak
valid untuk jumlah sampel kecil. Pengujian normalitas dalam
penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan
distribusi kumulatif dari data normal.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan
melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan
sebagai berikut(Ghozali, 2006:149):
a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
66
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
Gambar. 4.1
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan gambar. 4.1 di atas, terlihat bahwa titik-titik
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan
layak digunakan.
3) Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2006:125). Cara mendeteksinya
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah
67
diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di-standardized. Dalam SPSS metode yang
sering digunakan untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas,
yaitudengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang
menunjukkan hubungan antara regression studentised residualdengan
regression standardized predicted value. Dasar pengambilan
keputusan untuk uji heterokedastisitas adalah (Ghozali, 2006:126):
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola
tertentu teratur (bergelombang, melebur, kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
Gambar. 4.2
Hasil Uji Heterokedastisitas
68
Asumsi heterokedastisitas dapat diterima, karena pada gambar.
4.2 titik-titik menyebar tidak menunjukkan pola tertentu. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model
regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk keputusan
pembelian berdasarkan masukan variabel independen, yaitu atribut
produk dan kepercayaan merek.
d. Uji Regresi
1) Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini,
dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi linier berganda
digunakan sebagai alat analisis statistik, karena penelitian ini
dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari
variabel bebas terhadap variabel terikat. Dimana variabel yang
digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Untuk menentukan
persamaan regresi, maka dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 4.35
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.132 6.449 .486 .629
atributproduk .515 .105 .527 4.920 .000
kepercayaanmerek .404 .180 .241 2.244 .029
a. Dependent Variable: keputusanpembelian
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
69
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
Y = a + 𝑏1𝑥1+ 𝑏2𝑥2+e
Y = 3,132 + 0,515 X1+ 0,404 X2+e
Nilai 0,515 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan
kenaikan 1 satuan atribut produk, maka keputusan pembelian pada
sampo Pantene sebesar 0,515.
Nilai 0,404 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan
kenaikan 1 satuan kepercayaan merek, maka keputusan pembelian
sampo Pantene sebesar 0,404.
2) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai
R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2006:87). Untuk mengetahui determinasi
variabel yang diteliti dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 4.36
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .652a .425 .405 2.133
a. Predictors: (Constant), kepercayaanmerek, atributproduk
b. Dependent Variable: keputusanpembelian
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
70
Berdasarkan tabel. 4.36 di atas nilai korelasi antara variabel
keputusan pembelian dengan dua variabel independen secara umum
(R) sebesar 0,652, menunjukkan bahwa variabel atribut produk dan
kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian dengan kategori
“kuat”.
Hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa terdapat
hubungan yang positif antara variabel atribut produk dan kepercayaan
merek terhadap keputusan pembelian sebesar 0,652. Untuk dapat
memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan tersebut, maka
dapat digunakan pada pedoman tabel di bawah ini.
Tabel. 4.37
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interpretasi Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 0,1000 Sangat Kuat
Dari tabel koefisien determinasi (R2) di atas menunjukkan
besarnya R2 adalah 0,425, hal ini berarti 42,5% varian keputusan
pembelian dapat dijelaskan oleh varian dari kedua variabel
independen, yaitu atribut produk dan kepercayaan merek. Sedangkan
sisanya sebesar 57,5% (100% - 42,5%) dijelaskan oleh sebab-sebab
lain di luar model.
Standard Error of the Estimate (SEE) dari tabel di atas sebesar
2,133. Semakin kecil nilai SEE, maka akan membuat persamaan
regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel independen
(Ghozali, 2006:90)
71
3) Uji Simultan (Uji F)
Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006:88). Uji ini dilakukan
dengan membandingkan antara nilai Fhitung dengan menggunakan
tingkat signifikan sebesar 5%. Jika nilai Fhitung > dari Ftabel maka
secara bersama-sam seluruh variabel independen mempengaruhi
variabel dependen. Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai
probabilitas. Jika nilai probabilitas < 0,05 (untuk tingkat signifikansi
= 5%), maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas > 0,05,
maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Tabel. 4.38
Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 191.551 2 95.775 21.041 .000a
Residual 259.449 57 4.552
Total 451.000 59
a. Predictors: (Constant), kepercayaanmerek, atributproduk
b. Dependent Variable: keputusanpembelian
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
Dari hasil Uji ANOVA atau Uji F di atas, didapatkan nilai Fhitung
sebesar 21,041 dengan nilai probabilitas 0,000. Karena nilai Fhitung
21,041 > Ftabel 3,158 dan probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka
H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel atribut produk dan
kepercayaan merek secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian.
72
Sedangkan menurut Suharyadi dan Purwanto S. K (2004:524),
jika Fhitung>Ftabelmaka H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan dari
diterimanya Ha adalah nilai koefisien regresi tidak sama dengan nol,
dengan demikian variabel bebas dapat menerangkan variabel tidak
bebas, atau dengan kata lain variabel bebas yaitu atribut produk dan
kepercayaan merek secara bersama-sama nyata terhadap variabel
tidak bebas yaitu keputusan pembelian.
4) Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006:88).
Tabel. 4.39
Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.132 6.449 .486 .629
atributproduk .515 .105 .527 4.920 .000
kepercayaanmerek .404 .180 .241 2.244 .029
a. Dependent Variable: keputusanpembelian
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)
a) Menguji Signifikansi Koefisien Variabel Atribut Produk (X1)
Berdasarkan hasil tabel. 4.39 di atas, nilai thitungpada variabel
atribut produk (X1) adalah 4,920 dengan tingkat signifikansi
0,000. Karena nilai thitung 4,920 > ttabel 2,001 dan tingkat
signifikansi 0,000 < probabilitas signifikan α = 0,05, maka H0
ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel atribut produk
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
73
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahdi
(2008), yang menyatakan bahwa variabel atribut produk yang
terdiri dari merek, pelayanan, kemasan, dan jaminan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Mustafid, Aan
Gunawan (2008), yang menyatakan bahwa variable atribut produk
yang terdiri dari rasa, kemasan, merek, dan ukuran berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
b) Menguji Signifikansi Variabel Kepercayaan Merek (X2)
Dari tabel. 4.39 di atas, nilai thitungpada variabel kepercayaan
merek (X2) adalah 2,244 dengan tingkat signifikansi 0,029.
Karena nilai thitung 2,244 > ttabel 2,001 dan tingkat signifikansi
0,029 <probabilitas signifikan α = 0,05, maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Hal ini berarti variabel kepercayaan merek berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ferrinadewi (2009), hasil penelitian ini menyatakan bahwa
variabel brand trust berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Citra (2011), yang
menyatakan bahwa kepercayaan pada merek berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
74
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya, maka didapatkan kesimpulan mengenai pengaruh atribut produk
dan kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian. Kesimpulan tersebut
antara lain:
1. Variabel atribut produk dan kepercayaan merek berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian secara simultan.
2. Variabel atribut produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian secara parsial.
3. Variabel kepercayaan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian secara parsial.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil analisis, menyatakan bahwa variabel atribut produk
(X1) dan kepercayaan merek (X2) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan pembelian (Y).
Maka implikasi yang didapatkan dari hasil penelitian ini, antara lain;
P&G sebagai produsen utama produk Pantene dapat memberikan suatu
atribut-atribut yang memberikan manfaat atau kegunaan yang tepat bagi
konsumen.Yang dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti; harga, kemasan
yang menarik, serta kualitas sampo Pantene lebih ditingkatkan lagi. Dan juga
75
kemasan praktis dalam bentuk saset yang memudahkan konsumen dalam
membawanya dapat dipertahankan dengan harga yang tetap terjangkau oleh
konsumen.
Dalam hal kepercayaan merek, diharapakan sampo Pantene dapat terus
menjaga reputasi dimata konsumen baik reputasi merek ataupun perusahaan,
agar konsumen tetap percaya dan memilih sampo Pantene sebagai solusi
untuk mengatasi masalah pada rambut mereka. Dengan adanya kepercayaan
merek pada sampo Pantene dapat meberikan nilai tersendiri yang dapat
meyakinkan konsumen untuk tetap memilih sampo Pantene sebagai yang
terbaik, karena merek sampo Pantene dapat dinilai dapat memberikan apa
yang diharapkan konsumen.
Dalam penelitian ini, variabel yang paling dominan adalah variabel
atribut produk, karena atribut produk terdiri dari harga, merek, kemasan dan
kualitas menjadi pertimbangan utama dalam memutuskan membeli suatu
produk. Setelah konsumen melihat dari beberapa atribut yang ada dalam
suatu produk, sehingga konsumen percaya dan kemudian memutuskan untuk
membeli produk tersebut.
Penelitian ini hanya mengukur tentang variabel atribut produk dan
kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian. Oleh karena itu,
disarankan bagi peneliti lain untuk lebih meningkatkan penelitiannya dengan
menambahkan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen dan juga memilih objek penelitian yang bersifat
kontinyuitas jangka panjang serta menambahkan teori-teori yang baru dan
lebih baik.
76
DAFTAR PUSTAKA
Anam, Chairul. “Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Membeli
Kosmetika Pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo”.
Jurnal NeO-Bis Vol. 1, No. 1. Juli – Desember, 2007.
Ben Akpoyomare, et al,. “The Influence of Product Attributes on Consumer
Purchase Decision in the Nigerian Food and Baverages Industry: A Study
of Lagos Metropolis”. American Journal of Business and Management. Vol.
1, No. 4, 2012, 196-201.
Candra, Yuni. “Pengaruh bauran pemasaran dan keterlibatan keluarga terhadap
keputusan pembelian leasing sepeda motor suzuki di kabupaten pesisir
selatan”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 3. No. 1. Januari
2012. ISSN: 2086 – 2031.
Citra, Rika. “Pengaruh Kepercayaan Pada Merek Dan Sikap Atas Iklan Terhadap
Keputusan Pembelian Pasta Gigi Merek Pepsodent (Studi Kasus Pada
Mahasiswa Yang Kost Di Lingkungan Kampus USU)”. Skripsi USU Medan.
2011.
Desmiati, Yeti. “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Kepuasan
Pelanggan Esia di Wilayah Jakarta Selatan”. Jurnal Manajemen Publik dan
Bisnis. 2007.
Diosi, Budi Utama dan B.M. Purwanto. “Pengujian Antecedenst Kepercayaan
Konsumen Pada Merek Dan Pengaruhnya Terhadap Loyalitas : Peran
Involvement Sebagai Variabel Moderator”. Jurnal. 2006.
Edris, Mochamad. “Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek
(Studi Kasus Pada Detergen Merek Rinso di Kabupaten Kudus)”. Jurnal
ISSN: 1979-6889. 2009.
Elyonsa, Armel. “Analisis Pengaruh Atribut Produk, Citra Merek, dan Sikap
Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kopi Instan Kapal Api
(Studi Kasus Mahasiswa FEIS UIN Jakarta)”. Skripsi FEB UIN Syarif
Hidayatullah. Jakarta. 2010.
Ferrinadewi, Erna. “Merek dan Psikologi Konsumen. Implikasi Pada Strategi
Pemasaran”. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2008.
Ferrinadewi, Erna. “Pengaruh Threat Emotion Konsumen Dan Brand Trust Pada
Keputusan Pembelian Produk Susu Anlene Di Surabaya”. Jurnal. 2008.
Ghozali, Imam. “Analisis Multivariate SPSS”. Edisi IV. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang, 2006.
Hudi, Nasrul. “Dampak Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Rokok”.
Jurnal Likithapradnya. September, 2008.
77
Indriantoro, Nur& Supomo, Bambang,
“MetodologiPenelitianBisnisUntukAkuntansi&Manajemen”, BPFF,
Yogyakarta. 2002.
Iswayanti, Ika Putri. “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan,
Harga, Dan Tempat Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Rumah
Makan Soto Angkring Mas Boed Di Semarang”. Jurnal. 2010.
Kotler, Philip dan A.B Susanto. “Manajemen Pemasaran di Indonesia”. Penerbit
Salemba Empat. Jakarta. 2000.
Kotler, Philip dan Armstrong Garu. “Prinsip-prinsip Pemasaran”. Penerbit
Erlangga. Jakarta. 2001.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. “Manajemen Pemasaran”. Penerbit
Erlangga. Jakarta. 2008.
Kotler, Philip. “Manajemen Pemasaran”. PT Indeks Kelompok Gramedia.
Jakarta. 2005.
Kurniawati, Puji. “Pengaruh Harga dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian
Sepeda Motor Honda (Studi Kasus pada Konsumen di Kelurahan
Tegalsari Semarang)”. Jurnal. 2009.
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. “Manajemen Pemasaran Jasa”. Edisi 2.
Penerbit Salemba Empat. Jakarta. 2009.
Mustafid,Aan Gunawan. “Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Kripik Pisang “Kenali” Pada PD Asa Wira Perkasa Di
Bandar Lampung”. Jurnal. 2008.
Purwanto S.K dan Suharyadi. “Statistika Untuk Ekonomi & Keuangan Modern”.
Buku Dua. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. 2004.
Pranoto, Bambang. “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Konsumen Membeli Kendaraan Bermotor”. Jurnal Ilmiah Faktor Exacta.
Vol. 1. No. 2. September, 2008.
Riana, Gede.“Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Loyalitas Pada Konsumen
Air Minum Aqua”. Jurnal. 2008.
Roedjinandari, Nanny. “Pengaruh Faktor-Faktor Perilaku Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Makanan Khas Jawa Pada Rumah Makan “Inggil”
Malang”. Jurnal Eksekutif. Vol. 3. No. 3. Desember, 2006.
Santosa, Agustinus. “Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan
Pada Hasil Produksi “Tjiwi Kimia” Di Surabaya Selatan”. Jurnal Media
Mahardhika Vol. 9 No. 3. Mei, 2012.
Sekaran, Uma. “Metodelogi Penelitian Untuk Bisnis”. Edisi Pertama. Penerbit
Salemba Empat. Jakarta, 2006.
78
79
Sulaksana, Uyung. “Integrated Marketing Communication”. Penerbit Pustaka
Pelajar, 2007.
Sunyoto, Danang. “Analisi Regresi Dan Uji Hipotesis”. Cetakan Pertama.
Penerbit Media Pressindo. Yogyakarta, 2009.
Titin. “Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Studi
Kasus Rumah Makan PALM Kendil”. Jurnal. 2000.
Tjahyadi, Rully Arlan. “Brand Trust Dalam Konteks Loyalitas Merek: Peran
Karakteristik Merek, Karakteristik Perusahaan, dan Karakteristik
Hubungan Pelangan-Merek”. Jurnal Manajemen. Vol. 6. No. 1. Nov, 2006.
Tjiptono, Fandy. “Pemasaran Jasa”. Bayumedia Publishing. Malang, Jatim. 2006.
Utama, Diosi Budi dan B.M. Purwanto. “Pengujian Antecedenst Kepercayaan
Konsumen Pada Merek Dan Pengaruhnya Terhadap Loyalitas : Peran
Involvement Sebagai Variabel Moderator”. Jurnal. 2006.
Wahdi, Mohammad, “Pengaruh Atribut Terhadap Keputusan Pembelian Rokok”,
(Jurnal Administrasi Dan Bisnis), 2008.
Wahyudi, Handri Dian, “Pengaruh Atribut Terhadap Keputusan Konsumen
Mahasiswa”. Jurnal. 2005.
Yonaldi, Sepris. “Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran (Marketing
Mix) Terhadap Loyalitas Konsumen Produk Minuman Teh Botol Frestea
(Studi Kasus Mahasiswa Universitas Andalas Padang)”. Jurnal Manajemen
dan Kewirausahaan. Vol.2. No.1. Januari 2011. ISSN: 2086 – 5031.
Yuliana, Ratna. “Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian
Batik Tulis Danar Hadi (Studi Konsumen Wanita Pada Outlet Danar Hadi
Diponegoro Surabaya)”. Jurnal. 2009.
www.slideshare.net/kangklinsman/analisa-produk-sampo-pantene
www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-result-2010/
www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-result-2011/
www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-result-2012/
80
Lampiran 1: Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi tugas akhir (skripsi) program sarjana Strata Satu
(S1), saya Syifa Fauziyyah Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul:
“Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Merek Terhadap Keputusan
Pembelian Sampo Pantene (Studi Kasus Pada Masyarakat Daerah Batu Ceper
Tangerang)”.
Saya meminta kesediaannya kepada Saudara/i dan Bapak/Ibu untuk
membantu dalam melakukan pengisian kuesioner di bawah ini dengan jujur dan
benar. Data atau informasi yang terkumpul akan digunakan untuk keperluan
penelitian. Kerahasiaan data yang Anda berikan akan tetap terjaga. Atas segala
perhatian dan bantuannya saya ucapkan banyak terima kasih.
Untuk kepentingan data yang diperlukan, mohon kepada responden untuk
mengisi data sebagai berikut:
Data Responden
1. Nama : ........................................
2. Jenis Kelamin :
a. Laki-laki b. Perempuan
Petunjuk Mengisi Kuesioner
Pada setiap pertanyaan Anda diminta untuk memberikan tanda silang (X)
pada salah satu jawaban yang Anda pilih.
A. Pertanyaan Pendahuluan:
1. Apakah Anda pernah membeli dan menggunakan sampo Pantene?
a. Jika Ya, lanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
b. Jika Tidak, stop pertanyaan sampai disini.
2. Dimana Anda membeli shampoo Pantene?
a. Pasar tradisional
b. Swalayan
c. Warung terdekat
d. Lain-lain
81
B. Pertanyaan Inti :
Berikan pendapat Anda dengan memberikan tanda contreng ( √ ) pada
salah satu kolom pernyataan yang telah disediakan dengan memilih:
STS = Untuk menyatakan Sangat Tidak Setuju
TS = Untuk menyatakan Tidak Setuju
R = Untuk menyatakan Ragu-Ragu
S = Untuk menyatakan Setuju
SS = Untuk menyatakan Sangat Setuju
* Atribut Produk (X1)
No. Pernyataan STS TS R S SS
1 Harga produk sampo Pantene terjangkau
oleh konsumen.
2 Harga sampo Pantene sesuai dengan
produk.
3 Sampo Pantene memiliki merek yang
mudah diingat konsumen.
4 Produk sampo merek Pantene dikenal
oleh masyarakat.
5 Sampo Pantene memiliki kemasan
produk yang menarik.
6 Kemasan produk sampo Pantene
memunyai ciri khas tersendiri.
7
Kemasan Pantene praktis untuk dibawa
kemana-mana, karena tersedia dalam
kemasan saset.
8 Sampo Pantene dapat mengatasi masalah
pada rambut, seperti rontok dan ketombe.
9 Rangkaian produk Pantene mempunyai
banyak varian.
10 Produk sampo Pantene selalu dalam
keadaan baik dan siap pakai.
* Kepercayaan Merek (X2)
No. Pernyataan STS TS R S SS
1
Pantene akan menjadi merek yang
disukai oleh konsumen di masa yang
akan datang.
2 Reputasi merek Pantene mempengaruhi
Anda dalam melakukan pembelian.
82
3
Pantene tidak hanya menjaga rambut
tetap kuat dan sehat, tetapi juga dapat
menghilangkan ketombe.
4
P&G (Procter & Gamble) memiliki
reputasi perusahaan yang sangat baik
dengan macam-macam produknya.
5
P&G menginginkan Pantene menjadi
sampo yang dipakai oleh seluruh
masyarakat.
6
Nilai (manfaat) yang diperoleh sesuai
dengan harga yang dikeluarkan
konsumen.
7
Anda sudah terbiasa menggunakan
sampo Pantene, karena tidak beresiko
bagi kesehatan rambut.
8 Anda menyukai sampo Pantene, karena
bermanfaat bagi kesehatan rambut.
9
Anda tak perlu khawatir terhadap cuaca
yang membuat rambut rusak, karena
sampo Pantene dapat menjaga dan
menyehatkan rambut.
* Keputusan Pembelian (Y)
No. Pernyataan STS TS R S SS
1 Anda membeli sampo Pantene untuk
membersihkan dan menjaga kesehatan
rambut.
2 Anda mendapatkan informasi tentang
sampo Pantene dari teman dan keluarga.
3 Anda mendapatkan informasi tentang
sampo Pantene dari iklan di TV dan
majalah.
4 Sebelum membeli sampo, Anda
membandingkan alternatif harga sampo
Pantene dengan sampo merek lain.
5 Sebelum membeli sampo, Anda
membandingkan alternatif kualitas sampo
Pantene dengan sampo merek lain.
6 Anda membeli sampo Pantene setelah
membandingkannya dengan produk
sampo merek lain.
7 Anda merasakan kepuasan setelah
membeli dan menggunakan sampo
Pantene.
83
8 Jika Anda membeli shampoo lagi, Anda
akan membeli sampo Pantene.
9
Anda akan mengajak orang lain untuk
membeli dan menggunakan sampo
Pantene.
84
Lampiran 2: Data Mentah Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas
Responden Atribut Produk
AP1 AP2 AP3 AP4 AP5 AP6 AP7 AP8 AP9 AP10
1 4 3 2 3 4 3 4 3 2 4
2 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4
3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
7 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5
8 4 3 2 3 4 3 4 3 4 2
9 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5
10 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4
11 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 3 4 4 4 3 5 5
14 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
15 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
17 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4
18 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5
19 5 4 4 3 5 4 5 3 3 4
20 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4
Responden Kepercayaan Merek
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9
1 4 4 4 4 4 4 5 5 4
2 5 5 5 5 5 5 5 4 5
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5 4
5 4 4 4 5 5 5 4 5 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 5
7 3 3 4 4 4 3 3 3 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 2 2 3 3 3 3 3 3 3
10 5 5 5 5 5 5 4 5 5
11 4 4 4 5 5 5 4 4 4
12 4 4 4 5 5 4 4 4 4
85
Responden Kepercayaan Merek
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9
13 4 4 4 3 4 3 4 3 4
14 5 4 4 4 4 4 5 4 4
15 5 5 5 5 5 5 5 4 4
16 4 4 5 5 4 5 4 4 4
17 4 4 4 4 4 3 4 3 4
18 4 3 4 4 4 3 4 3 4
19 4 4 4 4 3 5 4 5 4
20 4 4 5 4 3 5 5 4 4
Responden Keputusan Pembelian
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9
1 5 4 5 5 5 4 5 5 5
2 4 4 4 4 4 3 4 4 4
3 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 5 4 5 4 5 4 5 4 5
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 4 3 4 4 4 2 4 4 4
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5
10 5 3 5 5 5 3 5 5 5
11 5 4 5 5 5 4 5 5 5
12 4 4 4 4 4 3 4 4 4
13 5 4 5 4 5 4 5 4 5
14 4 3 4 4 4 3 4 4 4
15 5 4 5 5 4 4 5 5 4
16 4 4 4 4 4 3 4 4 4
17 5 4 4 4 5 4 4 4 5
18 4 3 4 4 4 3 4 4 4
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 5 4 5 4 5 4 5 4 5
86
Lampiran 3: Data Mentah Analisis Regresi Linier Berganda
Responden Atribut Produk
AP1 AP2 AP3 AP4 AP5 AP6 AP7 AP8 AP9 AP10 Total
1 5 3 5 3 3 3 4 4 3 4 37
2 4 3 5 3 4 3 4 4 4 4 38
3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 33
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 36
5 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 33
6 4 5 5 4 4 4 3 4 3 3 39
7 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 34
8 4 3 5 4 4 4 4 2 4 3 37
9 4 4 5 3 4 4 4 3 4 3 38
10 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 37
11 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 36
12 4 4 5 4 4 2 4 3 5 4 39
13 4 3 5 3 3 3 5 4 3 3 36
14 4 5 5 3 4 3 4 4 4 3 39
15 5 4 5 3 4 4 3 3 3 4 38
16 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 36
17 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 40
18 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38
19 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
20 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
21 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 35
22 4 3 3 3 3 4 3 3 5 3 34
23 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 35
24 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 36
25 3 3 3 4 5 3 3 3 4 4 35
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 40
28 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 37
29 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 37
30 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 39
31 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 38
32 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 39
33 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 33
34 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 38
35 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38
36 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 36
87
Responden Atribut Produk
AP1 AP2 AP3 AP4 AP5 AP6 AP7 AP8 AP9 AP10 Total
37 3 2 5 3 3 4 4 4 4 4 36
38 3 3 4 4 3 3 4 4 5 5 38
39 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 41
40 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 40
41 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 37
42 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 42
43 4 3 4 4 5 4 3 3 4 5 39
44 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 45
45 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 43
46 4 3 4 3 5 4 3 3 4 5 38
47 4 3 3 3 5 4 3 3 4 5 37
48 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 40
49 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38
50 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 38
51 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 45
52 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38
53 4 3 4 4 4 2 3 3 3 4 34
54 4 3 5 3 4 4 3 3 4 4 37
55 5 5 5 4 4 4 4 5 3 4 43
56 3 4 4 4 2 4 4 3 4 2 34
57 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 41
58 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 37
59 3 2 4 4 4 2 3 3 2 4 31
60 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
Responden Kepercayaan Merek
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9 Total
1 5 4 4 4 4 4 4 4 5 38
2 5 5 4 5 5 4 4 5 4 41
3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 40
5 4 4 4 5 5 4 3 5 3 37
6 5 4 4 4 4 4 5 4 5 39
7 4 3 4 4 4 4 3 3 4 33
8 5 4 4 4 4 4 3 4 3 35
9 5 4 4 5 4 4 4 3 4 37
10 4 5 4 4 4 3 4 4 3 35
11 3 4 4 4 4 5 5 4 5 38
88
Responden Kepercayaan Merek
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9 Total
12 4 4 5 5 5 3 4 4 4 38
13 4 4 3 5 4 4 4 3 4 35
14 5 3 4 5 4 4 4 4 3 36
15 4 5 4 4 4 4 4 3 5 37
16 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
17 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
18 5 5 4 5 4 4 4 4 4 39
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
20 4 5 4 5 5 4 4 4 4 39
21 5 4 3 4 5 4 4 5 3 37
22 4 4 5 4 5 2 3 5 5 37
23 4 5 5 4 4 3 3 4 4 36
24 5 4 4 4 4 3 4 3 3 34
25 4 4 4 5 4 3 3 4 4 35
26 5 5 4 4 4 4 4 4 4 38
27 4 4 4 5 4 4 4 5 4 38
28 4 4 4 4 4 3 4 5 3 35
29 4 5 4 5 4 4 3 4 3 36
30 5 4 4 5 4 5 4 4 4 39
31 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
32 5 5 4 4 4 4 5 4 3 38
33 4 5 3 4 4 5 4 4 4 37
34 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37
35 4 4 4 5 4 4 4 3 3 35
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
37 5 4 3 4 4 5 4 4 5 38
38 4 4 4 5 5 3 4 4 3 36
39 5 4 3 5 5 5 5 4 3 39
40 4 4 4 5 5 5 4 2 4 37
41 5 5 4 4 4 4 5 5 3 39
42 5 4 4 5 4 3 4 3 4 36
43 4 4 4 5 4 4 3 4 3 35
44 4 4 4 5 4 4 5 3 4 37
45 4 4 5 5 4 4 5 3 4 38
46 4 4 5 4 5 4 3 4 3 36
47 5 4 4 4 4 5 3 4 4 37
48 4 4 3 4 4 4 4 4 5 36
49 4 5 4 5 4 3 4 5 4 38
50 5 4 4 4 4 4 4 5 3 37
89
Responden Kepercayaan Merek
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9 Total
51 5 4 5 4 4 5 4 5 4 40
52 4 5 5 4 4 4 4 4 5 39
53 4 4 4 4 3 5 4 4 4 36
54 5 4 4 4 3 5 5 4 4 38
55 5 5 3 4 4 4 5 5 4 39
56 4 4 4 4 4 4 5 3 4 36
57 5 4 4 5 3 3 4 4 4 36
58 4 4 4 4 5 5 3 4 5 38
59 4 5 4 4 4 3 4 4 4 36
60 4 4 5 5 3 5 4 4 38
Responden Keputusan Pembelian
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 Total
1 5 5 4 4 5 5 4 4 4 40
2 4 5 4 5 4 5 4 5 4 40
3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 34
4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 39
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
6 4 5 4 4 4 5 4 4 4 38
7 3 4 3 4 3 4 3 4 4 32
8 4 5 4 4 4 5 4 4 4 38
9 4 5 4 5 4 5 4 5 4 40
10 3 4 4 4 3 4 4 4 4 34
11 4 3 4 4 4 3 4 4 4 34
12 4 4 5 5 4 4 5 5 5 41
13 4 4 4 5 4 4 4 5 5 39
14 4 5 5 5 4 5 5 5 5 43
15 5 4 4 4 5 4 4 4 4 38
16 3 4 5 4 3 4 5 4 4 36
17 4 4 5 4 4 4 5 4 4 38
18 4 5 4 5 4 5 4 5 4 40
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
20 4 4 4 5 4 4 4 5 4 38
21 4 5 3 4 4 5 3 4 4 36
22 4 4 5 4 4 4 5 4 4 38
23 3 4 5 4 3 4 5 4 4 36
24 3 5 4 4 3 5 4 4 4 36
25 3 4 4 5 3 4 4 5 4 36
90
Responden Keputusan Pembelian
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 Total
26 4 5 3 4 4 5 3 4 4 36
27 4 4 5 5 4 4 5 5 4 40
28 3 4 3 4 3 4 3 4 4 32
29 4 4 4 5 4 4 4 5 4 38
30 5 5 4 5 5 5 4 5 5 43
31 3 4 4 4 3 4 4 4 4 34
32 4 5 4 4 4 5 4 4 4 38
33 3 4 3 4 3 4 3 4 4 32
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
35 4 4 4 5 4 4 4 5 4 38
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
37 3 5 3 4 3 5 3 4 4 34
38 3 4 5 5 3 4 5 5 5 39
39 5 5 3 5 5 5 3 5 5 41
40 4 4 4 5 4 4 4 5 5 39
41 3 5 4 4 3 5 4 4 4 36
42 5 5 4 5 5 5 4 5 4 42
43 4 4 4 5 4 4 4 5 4 38
44 4 4 4 5 4 4 4 5 4 38
45 4 4 5 5 4 4 5 5 4 40
46 4 4 5 4 4 4 5 4 5 39
47 4 5 4 4 4 5 4 4 4 38
48 4 4 3 4 4 4 3 4 4 34
49 3 4 4 5 3 4 4 5 4 36
50 4 5 3 4 4 5 3 4 4 36
51 5 5 5 4 5 5 5 4 4 42
52 4 4 5 4 4 4 5 4 4 38
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
54 4 5 4 4 4 5 4 4 4 38
55 5 5 3 4 5 5 3 4 4 38
56 3 4 4 4 3 4 4 4 4 34
57 5 5 4 5 5 5 4 5 4 42
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
59 3 4 4 4 3 4 4 4 4 34
60 5 4 5 5 5 4 5 5 5 43
91
Lampiran 4: Distribusi Frekuensi Penilaian Responden
Atribut Produk (X1)
AP1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 16 26.7 26.7 26.7
S 35 58.3 58.3 85.0
SS 9 15.0 15.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
AP2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 21 35.0 35.0 35.0
S 27 45.0 45.0 80.0
SS 10 16.7 16.7 96.7
TS 2 3.3 3.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
AP3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 7 11.7 11.7 11.7
S 34 56.7 56.7 68.3
SS 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
AP4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 13 21.7 21.7 21.7
S 45 75.0 75.0 96.7
SS 2 3.3 3.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
92
AP5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 14 23.3 23.3 23.3
S 40 66.7 66.7 90.0
SS 5 8.3 8.3 98.3
TS 1 1.7 1.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
AP6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 19 31.7 31.7 31.7
S 37 61.7 61.7 93.3
SS 1 1.7 1.7 95.0
TS 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
AP7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 21 35.0 35.0 35.0
S 35 58.3 58.3 93.3
SS 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
AP8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 27 45.0 45.0 45.0
S 29 48.3 48.3 93.3
SS 3 5.0 5.0 98.3
TS 1 1.7 1.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
93
AP9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 18 30.0 30.0 30.0
S 35 58.3 58.3 88.3
SS 4 6.7 6.7 95.0
TS 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
AP10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 16 26.7 26.7 26.7
S 38 63.3 63.3 90.0
SS 4 6.7 6.7 96.7
TS 2 3.3 3.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Kepercayaan Merek (X2)
KM1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 1 1.7 1.7 1.7
S 37 61.7 61.7 63.3
SS 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
KM2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 2 3.3 3.3 3.3
S 42 70.0 70.0 73.3
SS 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
94
KM3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 9 15.0 15.0 15.0
S 43 71.7 71.7 86.7
SS 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
KM4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid S 36 60.0 60.0 60.0
SS 24 40.0 40.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
KM5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 4 6.7 6.7 6.7
S 44 73.3 73.3 80.0
SS 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
KM6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 11 18.3 18.3 18.3
S 36 60.0 60.0 78.3
SS 12 20.0 20.0 98.3
TS 1 1.7 1.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
KM7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 11 18.3 18.3 18.3
S 39 65.0 65.0 83.3
SS 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
95
KM8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 11 18.3 18.3 18.3
S 36 60.0 60.0 78.3
SS 12 20.0 20.0 98.3
TS 1 1.7 1.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
KM9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 17 28.3 28.3 28.3
S 33 55.0 55.0 83.3
SS 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Keputusan Pembelian (Y)
KP1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 15 25.0 25.0 25.0
S 36 60.0 60.0 85.0
SS 9 15.0 15.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 1 1.7 1.7 1.7
S 37 61.7 61.7 63.3
SS 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
96
KP3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 10 16.7 16.7 16.7
S 37 61.7 61.7 78.3
SS 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 1 1.7 1.7 1.7
S 36 60.0 60.0 61.7
SS 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 15 25.0 25.0 25.0
S 36 60.0 60.0 85.0
SS 9 15.0 15.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 1 1.7 1.7 1.7
S 37 61.7 61.7 63.3
SS 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 10 16.7 16.7 16.7
S 37 61.7 61.7 78.3
SS 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
97
KP8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid R 1 1.7 1.7 1.7
S 36 60.0 60.0 61.7
SS 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid S 50 83.3 83.3 83.3
SS 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
98
Lampiran 5: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
ATRIBUT PRODUK (X1)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.882 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
AP1 37.20 18.063 .471 .879
AP2 37.35 16.239 .734 .862
AP3 37.55 14.471 .853 .849
AP4 37.65 16.871 .566 .874
AP5 37.15 17.397 .623 .871
AP6 37.45 16.576 .751 .862
AP7 37.15 17.397 .623 .871
AP8 37.80 16.484 .561 .875
AP9 37.40 15.937 .565 .876
AP10 37.25 16.829 .482 .881
99
KEPERCAYAAN MEREK (X2)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.921 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KM1 33.25 16.829 .849 .902
KM2 33.35 16.450 .912 .897
KM3 33.10 18.411 .769 .910
KM4 33.05 17.629 .777 .908
KM5 33.15 18.345 .590 .920
KM6 33.15 16.450 .769 .909
KM7 33.15 18.555 .643 .916
KM8 33.35 17.924 .634 .918
KM9 33.25 19.882 .567 .921
100
KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.926 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KP1 33.50 10.474 .856 .909
KP2 34.20 11.642 .466 .934
KP3 33.60 10.463 .881 .908
KP4 33.75 11.355 .677 .921
KP5 33.60 10.674 .808 .912
KP6 34.40 10.358 .630 .929
KP7 33.60 10.463 .881 .908
KP8 33.75 11.355 .677 .921
KP9 33.60 10.674 .808 .912
101
Lampiran 6: Hasil Uji Asusmsi Klasik
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 kepercayaanmerek, atributproduk
a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: keputusanpembelian
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.132 6.449 .486 .629
atributproduk .515 .105 .527 4.920 .000 .878 1.139
kepercayaanmerek .404 .180 .241 2.244 .029 .878 1.139
a. Dependent Variable: keputusanpembelian
Coefficient Correlationsa
Model kepercayaanmerek atributproduk
1 Correlations kepercayaanmerek 1.000 -.349
atributproduk -.349 1.000
Covariances kepercayaanmerek .032 -.007
atributproduk -.007 .011
a. Dependent Variable: keputusanpembelian
102
103
Lampiran 7: Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Regression
Variables Entered/Removed
b
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 kepercayaanmerek, atributproduk
a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: keputusanpembelian
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .652a .425 .405 2.133
a. Predictors: (Constant), kepercayaanmerek, atributproduk
b. Dependent Variable: keputusanpembelian
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 191.551 2 95.775 21.041 .000a
Residual 259.449 57 4.552
Total 451.000 59
a. Predictors: (Constant), kepercayaanmerek, atributproduk
b. Dependent Variable: keputusanpembelian
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.132 6.449 .486 .629
atributproduk .515 .105 .527 4.920 .000
kepercayaanmerek .404 .180 .241 2.244 .029
a. Dependent Variable: keputusanpembelian