PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA...

19
PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI POST OPERASI FRAKTUR EKSTREMITAS DI RS ORTOPEDI PROF. Dr. R. SOEHARSO SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: EKA DEVI PERMATASARI J210150 107 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA...

Page 1: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP

TINGKAT NYERI POST OPERASI FRAKTUR

EKSTREMITAS DI RS ORTOPEDI PROF. Dr. R. SOEHARSO

SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

EKA DEVI PERMATASARI

J210150 107

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun
Page 3: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

iii

ii

Page 4: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti

ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggung

jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 9 Mei 2019

Yang menyatakan

(Eka Devi Permatasari)

iii

Page 5: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

1

PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI

POST OPERASI FRAKTUR EKSTREMITAS DI RS ORTOPEDI PROF.

Dr. R. SOEHARSO SURAKARTA

Abstrak

Respon nyeri dapat menimbulkan gangguan fisiologis maupun psikologis.

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aromaterapi mawar terhadap tingkat

nyeri pada pasien post operasi fraktur ekstremitas di RS Ortopedi Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta.Rancangan penelitian menggunakan quasi experiment

(eksperimen semu) dengan menggunakan non randomized pre-test and post-test

control group.Jumlah sampel sebanyak 30 orang dengan teknik pengambilan

sampel purposive sampling.Pengumpulan data dengan penilaian tingkat nyeri

kuesioner NRS (Numeric Ratting Scale) kelompok kontrol dan intervensi.Hasil uji

independent t-test terhadap tingkat nyeri pre test antara kelompok kontrol dan

intervensi menunjukkan terdapat perbedaan tingkat nyeriyang tidak signifikan

dengan nilai p-value 1.000. Sedangkan tingkat nyeri post test antara kelompok

kontrol dan intervensi terdapat perbedaan tingkat nyeri yang signifikan dengan

nilai p-value 0.014. Hasil uji paired sampel t-test terhadap tingkat nyeri pre test

dan post test pada kelompok kontrol menunjukkan terdapat perbedaan tingkat

nyeri yang tidak begitu signifikan dengan nilai p-value 0,384. Sedangkan pada

kelompok intervensi terdapat perbedaan tingkatnyeri yang signifikan dengan nilai

p-value 0,001.Disimpulkan bahwa pemberian aromaterapi mawar dapat

menurunkan tingkat nyeri pada pasien post operasi fraktur ekstremitas.

Kata Kunci: Fraktur, Nyeri, Aromaterapi Mawar

Abstract

Pain response can cause physiological and psychological disorders. This study

was to determine the effect of rose aromatherapy on the level of pain in patients

with extremity postoperative fractures at Orthopedic Hospital Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta. The design of the study used quasi experiment (quasi-

experimental) using non randomized pre-test and post-test control group. The

number of samples was 30 people with purposive sampling technique. Data

collection with the NRS questionnaire pain level assessment (Numeric Ratting

Scale) control and intervention groups. The results of the independent t-test on the

level of pain pre test between the control group and the intervention showed that

there were differences in the level of pain that was not significant with a p-value

of 1,000. Whereas the post test pain level between the control and intervention

groups had significant differences in pain levels with a p-value of 0.014. The

results of the paired sample t-test on the level of pain in the pre test and post test

in the control group showed that there were differences in the level of pain that

was not so significant with a p-value of 0.384. Whereas in the intervention group

there were significant differences in levels with a p-value of 0.001. It was

Page 6: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

2

concluded that the administration of rose aromatherapy can reduce the level of

pain in patients with postoperative fracture of the extremities.

Keywords: Fractures, Pain, Rose Aromatherapy

1. PENDAHULUAN

Insiden fraktur didunia semakin meningkat, hal ini terbukti menurut badan

kesehatan dunia (WHO) mencatat fraktur yang terjadi didunia kurang lebih 13

juta orang pada tahun 2008, dengan angka prevalensi 2,7%. Sementara itu pada

tahun 2009 terdapat kurang lebih 18 juta orang dengan angka prevalensi 4,2%.

Tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 21 juta orang dengan angka

prevalensi 3,5%, pada tahun 2011 terdapat 5,6 juta orang meninggal dunia dan 1,3

juta orang menderita fraktur akibat kecelakaan lalu lintas. Fraktur terjadi akibat

dari kecelakaan, cidera olahraga, bencana kebakaran, bencana alam, dan lain

sebagainya. (Rivaldy, dkk, 2015)

Fraktur merupakan ancaman potensial maupun aktual terhadap inegritas

seseorang, sehingga akan mengalami gangguan fisiologis maupun psikologis yang

dapat menimbulkan respon berupa nyeri. Nyeri tersebut merupakan keadaan

subjektif dimana seseorang memperlihatkan ketidaknyamanan secara verbal

maupun nonverbal. Fraktur lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan

dengan perempuan, dengan umur dibawah 45 tahun, biasanya berhubungan

dengan olahraga, pekerjaan atau luka yang disebabkan oleh kecelakaan kendaraan

bermotor. Pada usia diatas 60 tahun, perempuan lebih sering mengalami fraktur

dibandingkan dengan laki-laki yang berkaitan dengan perubahan hormone pada

saat menopause, sehingga mengakibatkan osteoporosis (Mediarti, 2015). Dampak

yang timbul pada pasien dengan fraktur yaitu dapat mengalami perubahan pada

bagian tubuh yang terkena cedera, merasakan cemas akibat rasa sakit dan rasa

nyeri yang dirasakan, resiko terjadinya infeksi, resiko perdarahan, gangguan

integritas kulit, serta berbagai masalah yang mengganggu kebutuhan dasar

lainnya. Selain itu fraktur juga bisa menyebabkan kematian (Septiani,

Page 7: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

3

2015).Akibat dari prosedur pembedahan, pasien akan mengalami gangguan rasa

nyaman atau nyeri (Apriansyah, dkk, 2015).

Manajemen untuk mengatasi nyeri dapat dibagi menjadi 2, yaitu manajemen

farmakologi dan manajemen non farmakologi.Manajemen farmakologi yaitu

manajemen yang berkolaborasi antara dokter dengan perawat, yang menekankan

pada pemberian obat yang mampu menghilangkan rasa nyeri. Sedangkan

manajemen non farmakologi merupakan manajemen untuk menghilangkan rasa

nyeri dengan menggunakan teknik, yaitu pemberian kompres dingin atau panas,

teknik relaksasi, terapi hypnothis, imajinasi terbimbing, distraksi, stimulus saraf

elektrik transkutan, stimulus, terapi music dan massage kutaneus, massage bisa

membuat nyaman karena akan merileksasikan otot-otot. Jadi sangat efektif untuk

meredakan nyeri.(Mediarti, 2015).

Aromaterapi adalah metode yang tidak hanya membantu memperbaiki

gejala fisik, tetapi juga membantu gejala fisiologis, dan dapat mengarah pada

peningkatan kualitas kesehatan mental pada manusia.(Mehta, dkk 2014).Salah

satu tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai aromaterapi adalah bunga mawar.

Pada saat aromaterapi mawar dihirup, molekul yang mudah menguap akan

membawa unsur aromatic yang akan merangsang memori dan respon emosional

yang menyebabkan perasaan tenang dan rileks serta dapat memperlancar aliran

darah (Ridho, 2015).

Aromaterapi ialah istilah lain minyak essensial yang mempunyai aroma

serta berguna sebagai terapi. Minyak mawar mengandung Nerol yang mempunyai

bau harum sehingga biasa digunakan sebagai bahan minyak bau terapi yang dapat

memberikan efek menenangkan, mengurangi depresi, stress,

ketegangan, mengendorkan saraf dan mengurangi nyeri. Selain kandungan

nerol pada minyak mawar juga memiliki kandungan citral, eugenol, geraniol,

citronellol, farnesol, linalool, dan phenylethyl alcohol.Penggunaan aromaterapi

mawar bisa menumbuhkan perasaan tenang pada jasmani, pikiran, dan

rohani.Aromaterapi mawar juga memiliki efek analgesik lokal dan

antispasmodik.( Uysal,dkk, 2016).

Page 8: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

4

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RS Ortopedi Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta bulan Desember 2018 pada pasien post operasi fraktur

ekstremitas, diperoleh pernyataan bahwa pasien mengalami nyerisesudah operasi

yang mereka jalani.Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh aromaterapi mawar terhadap

tingkat nyeri post operasi fraktur ekstremitas di RS Ortopedi Dr. R Soeharso

Surakarta”.

2. METODE

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh aromaterapi

mawar terhadap tingkat nyeri post operasi fraktur ekstremitas di RS Ortopedi Dr.

R Soeharso Surakarta. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan

rancangan penelitian Non Randomizedpre test dan post test with control group.

Populasi dalam penelitian ini semua pasien fraktur ekstremitas atas dan bawah

yang dirawat inap di RS.Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada bulan

Juni-Oktober 2018 sebanyak 579 pasien. Berdasarkan penelitian (Sugiyono, 2015)

mengambil 30 sampel, dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari 15

responden kelompok kontrol dan 15 kelompok eksperimen sesuai kriteria dengan

teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data penelitian menggunakan Numeric

ratting Scale (NRS). Sedangkan analisis data menggunakan uji normalitas data,

ujipaired t-test dan uji independent t-test.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

No Karakteristik

Responden

Kontrol Intervensi

Frek % Frek %

1. Jenis kelamin

a. Laki-laki

b. Perempuan

Total

13

2

15

86,7

13,3

100

10

5

15

66,7

33,3

100

Page 9: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

5

2.

Usia

a. 15-25 tahun

b. 26-45 tahun

c. 46-65 tahun

d. > 65 tahun

Total

3

1

11

0

15

20,0

6,7

73,3

0

100

4

5

4

2

15

26,7

33,3

26,7

13,3

100

3. Pendidikan

a. Tidak

sekolah

b. SD

c. SMP

d. SMA

e. PT

Total

0

6

5

4

0

15

0

40,0

33,3

26,7

0

100

0

4

6

5

0

15

0

26,7

40,0

33,3

0

100

4. Pengalaman

dirawat

a. Tidak

b. Iya

Total

13

2

15

86,7

13,3

100

14

1

15

93,3

6,7

100

Karakteristik responden pada kelompok kontrol menunjukkan

distribusi tertinggi adalah berjenis kelamin laki-laki sebanyak 13 responden

(86,7%), berumur 46-65 tahun sebanyak 11 responden (73,3%),

berpendidikan SD sebanyak 6 responden (40%), dan tidak pernah dirawat

sebanyak 13 responden (86,7%).

Page 10: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

6

Selanjutnya pada kelompok intervensi menunjukkan distribusi

tertinggi adalah berjenis kelamin laki-laki sebanyak 10 respnden (66,7%),

berumur 26-45 tahun sebanyak 5 responden (33,3%), berpendidikan SMP

sebanyak 6 responden (40%), dan tidak pernah dirawat sebanyak 14

responden (93,3%).

3.2 Analisis Univariat

Tabel 2. Tingkat Nyeri (NRS) pre post test

Tingkat nyeri Kontrol Intervensi

Pre Post Pre Post

Nyeri ringan (1-3) 1 2 3 7

Nyeri sedang (4-6) 9 10 5 8

Nyeri berat (7-10) 5 3 7 0

Distribusi frekuensi tingkat nyeri pre test pada kedua kelompok

menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol memiliki intensitas nyeri

sedang sebanyak 9 responden (60%), nyeri berat 5 responden (33,3%) dan

nyeri ringan sebanyak 1 responden (6,7%) dan pada kelompok intervensi

memiliki intensitas nyeri berat sebanyak 7 responden (46,7%), nyeri sedang

5 responden (33,3%) dan nyeri ringan sebanyak 3 responden (20%).

Distribusi frekuensi tingkat nyeri post test pada kelompok kontrol

sebagian besar adalah nyeri sedang sebanyak 10 responden (66,7%), nyeri

berat 3 responden (20%) dan nyeri ringan 2 responden (13,3%). Sedangkan

pada kelompok intervensi menunjukkan sebagian besar mengalami nyeri

sedang sebanyak 8 responden (53,3%), dan nyeri ringan sebanyak 7

responden (46,7%).

Page 11: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

7

3.3 Analisa Bivariat

3.3.1 Uji Berpasangan

Tabel 3. Uji paired sample t-test pre test dan post test

tingkat nyeri kelompok kontrol

Pengamatan Rerata thitung Pvalue Keputusan uji

Pre test

post test

2,27

2,07 0,899 0,384 Ho diterima

Hasil uji paired sample t-test pre test post test pada kelompok kontrol

diperoleh nilai signifikansi (p-value) 0,384. Nilai signifikansi lebih tinggi

dari 0,05 (0,384>0,05) sehingga keputusan uji adalah H0 diterima, sehingga

disimpulkan tidak ada perbedaan tingkat nyeri pada kelompok kontrol.

Tabel 4. Uji paired sample t-test pre test dan post test

tingkat nyeri kelompok intervensi

Pengamatan Rerata thitung Pvalue Keputusan

uji

Pre test

Post test

2,27

1,53 6,205 0.001 Ho ditolak

Hasil uji paired sample t-test pre test post test kelompok intervensi

diperoleh nilai signifikansi (p-value) 0,001. Nilai signifikansi lebih rendah

dari 0,05 (0,001<0,05) sehingga keputusan uji adalah H0 ditolak, sehingga

disimpulkan terdapat perbedaan tingkat nyeri sebelum dan sesudah

pemberian aromaterapi mawar. Berdasarkan nilai rata-rata (rerata) pre tes

dan post test, nampak bahwa nilai post test leih rendah dari nilai post test.

Maka hasil uji paired sampel t-test dapat disimpulkan bahwa pemberian

aromaterapi mawar signifikan menurunkan tingkat nyeri pada pasien post

operasi fraktur ekstremitas.

Page 12: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

8

3.3.1 Uji Tidak Berpasangan

Uji independent t-test digunakan untuk menganalisi lebih efektif mana

antara kelompok kontrol dan intervensi terhadap penurunan tingkat nyeri

pada pasien post operasi fraktur.

Tabel 5. Uji independent sample t-test pre test

tingkat nyeri kelompok kontrol dan intervensi

Pengamatan Rerata thitung Pvalue Keputusan uji

Kontrol

Intervensi

2,27

2,27 0,001 1.000 Ho diterima

Hasil uji independent sample t-test pre test kelompok kontrol dan

intervensi diperoleh nilai signifikansi (p-value) 1.000. Nilai signifikansi

lebih tinggi dari 0,05 (1.000>0,05) sehingga keputusan uji adalah H0

diterima, maka disimpulkan tidak ada perbedaan tingkat nyeri pada pre test

antara kelompok kontrol dan intervensi.

Tabel 6. Uji independent sample t-test post test

tingkat nyeri kelompok kontrol dan intervensi

Pengamatan Rerata thitung Pvalue Keputusan uji

Kontrol

Intervensi

2,07

1,53 2,625 0,014 Ho ditolak

Sedangkan hasil uji independent t-test post test kelompok kontrol dan

intervensi diperoleh nilai signifikansi (p-value) 0,014. Nilai signifikansi

lebih rendah dari 0,05 (0,014<0,05) sehingga keputusan uji H0 ditolak,

maka disimpulkan terdapat perbedaan tingkat nyeri sesudah diberikan

perlakuan antara kelompok kontrol dan intervensi.

Maka dapat disimpulkan bahwa pemberian aromaterapi mawar pada

kelompok intervensi lebih efektif dalam menurunkan tingkat nyeri pada

pasien post operasi fraktur ekstremitas.

Page 13: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

9

3.4 Pembahasan

3.4.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden berdasarkan hasil penelitian kriteria responden

menunjukkan bahwa distribusi jenis kelamin pada kedua kelompok adalah

laki-laki.Dimana laki-laki pada umumnya lebih cenderung memiliki

kegiatan yang banyak dan sering dihubungkan dengan pekerjaan atau

trauma/cidera karena kecelakaan sehingga terjadi fraktur.

Distribusi usia pada kelompok kontrol terbanyak umur 46-65 tahun,

sedangkan pada kelompok intervensi terbanyak 26-45 tahun. Berdasarkan

hal tersebut menunjukkan sebagian besar responden sudah memasuki usia

dewasa hingga lansia, baik dewasa awal, akhir dan lansia muda merupakan

usia yang paling rentang mengalami fraktur sehingga menimbulkan nyeri.

(Judha,dkk,2012) menyatakan tentang umur merupakan variable penting

yang mempengaruhi nyeri, khususnya pada umur anak-anak sampai umur

lansia Semakin bertambahnya usia maka akan semakin banyak mengalami

masalah baik fisik maupun psikologis.

Karakteristik responden berdasar tingkat pendidikan pada kedua

kelompok yaitu SD dan SMP. Hubungan tingkat pendidikan terhadap nyeri

yang dikemukakan Notoatmodjo (2008) mengatakan bahwa semakin tinggi

pendidikan, semakin luas pengetahuan dan pemahamannya tentang konsep

disertai pemikiran yang baik dan dewasa maka akan memberikan presepsi

yang baik pula.

Berdasarkan pengalaman dirawat sebagian besar responden pada kedua

kelompok belum pernah mengalami dirawat di RS dalam waktu yang

lama.Hal ini dapat menyebabkan seseorang memiliki persepsi yang kurang

baik dan bisa mengganggu kenyamanan dan perasaan seseorang.

3.4.1 Gambaran Tingkat Nyeri

Distribusi frekuensi nyeri post test pada kedua kelompok sebagian besar

memiliki tingkat nyeri sedang yaitu kelompok kontrol sebanyak 9 responden

(60%) dan kelompok intervensi sebanyak 10 responden (66,7%). Pasien

terbanyak adalah dengan fraktur clavicula dan femur.Penelitian Iswari

Page 14: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

10

(2012) menunjukkan bahwa sebagian besar pasien yang menjalani operasi

ortopedi memiliki tingkat nyeri sedang dan berat paska operasi ortopedi.

Pembedahan atau operasi adalah tindakan yang menggunakan cara invasif

dengan membuat sayatan dan diakhiri dengan penutupan dan penjahitan.

Akibat dari prosedur pembedahan, pasien akan mengalami gangguan rasa

nyaman atau nyeri (Apriansyah, dkk, 2015).

Penurunan nyeri setelah dilakukan intervensi merupakan bentuk

keberhasilan penatalaksanaan nyeri paska operasi yang semakin meningkat

di bidang keperawatan. Hal tersebut dikemukakan oleh (Mutaqqin, 2011)

bahwa penatalaksanaan nyeri yang bersifat farmakologi dan non

farmakologi pada saat ini telah mampu menurunkan derajat nyeri yang

dirasakan oleh pasien paska operasi. Dalam keadaan relaksasi alamiah akan

memicu pengeluaran hormon endorfin, hormon ini adalah analgesik alami

dari tubuh sehingga nyeri akan berkurang (Prasetyo, 2010). Perawat dapat

melakukan intervensi mandiri pada pasien dengan memberikan advocate

dalam keamanan dan kenyamanan.

3.4.1 Pengaruh Aromaterapi Mawar terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post

Operasi Fraktur Ekstremitas

Berdasarkan hasil uji independent t-test menganalisis lebih efektif mana

antara kelompok kontrol dan intervensi terhadap penurunan tingkat nyeri.

Hasil menunjukkan terdapat perbedaan tingkat nyeri yang tidak begitu

signifikan. Hal ini memunjukkan bahwa responden antara kelompok kontrol

dan intervensi mayoritas memiliki tingkat nyeri yang sama. Sedangkan

keefektifan tingkat nyeri post test antara kelompok kontrol dan intervensi

terdapat perbedaan tingkat nyeri yang signifikan. Hal ini berarti bahwa

responden antara kelompok kontrol dan intervensi memiliki tingkat nyeri

yang berbeda. Berdasarkan perbedaan nilai signifikansi tersebut

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh aromaterapi mawar terhadap tingkat

nyeri pasien post operasi fraktur ekstremitas.

Page 15: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

11

Manajemen untuk mengatasi nyeri salah satunya adalah manajemen

non farmakologi, yaitu manajemen untuk menghilangkan rasa nyeri dengan

menggunakan teknik, yaitu pemberian kompres dingin atau panas, teknik

relaksasi, terapi hypnothis, imajinasi terbimbing, distraksi, stimulus saraf

elektrik transkutan, stimulus, terapi music dan aromaterapi yang bisa

membuat nyaman karena akan merileksasikan otot-otot. Jadi sangat efektif

untuk meredakan nyeri (Mediarti, 2015).

Aromaterapi adalah metode yang tidak hanya membantu

memperbaiki gejala fisik, tetapi juga membantu gejala fisiologis, dan dapat

mengarah pada peningkatan kualitas kesehatan mental pada manusia.

(Mehta, dkk 2014). Penggunaan aromaterapi dapat mempengaruhi

seseorang secara psikis yang membuat menjadi nyaman dan tenang.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Novia Ayu Puspita

(2018) tentang Pengaruh Aromaterapi Lavender dan Genggam Jari

Terhadap Intensitas Nyeri Post Operasi Fraktur. Penelitian dari Novia Ayu

Puspita menyimpulkan bahwa pemberian aromaterapi lavender mampu

menurunkan nyeri pada pasien bedah.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Nikjou R, Kazemzadeh R,

Rostamnegad M, Moshfegi S, Karimollahi M, Salehi H, (2017), tentang The

Effect of Lavender Aromatherapy on the Pain Severity of Primary

Dysmenorrhea: A Triple ‑ blind Randomized Clinical Trial.Penelitian

tersebut menyimpulkan bahwa inhalasi lavender mengurangi keparahan

nyeri selama menstruasi.

3.4.1 Efektivitas Aromaterapi Mawar terhadap Tingkat Nyeri Pasien

Post Operasi Fraktur Ekstremitas

Berdasarkan hasil uji paired sampel t-test terhadap rata-rata tingkat nyeri

pre test dan post test pada kelompok kontrol menunjukkan terdapat

perbedaan tingkat nyeri yang tidak begitu signifikan. Sedangkan pada

kelompok intervensi terdapat perbedaan tingkat nyeri yang signifikan. Maka

hasil uji paired sampel t-test dapat disimpulkan bahwa pemberian

Page 16: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

12

aromaterapi mawar dapat menurunkan tingkat nyeri pada pasien post

operasi fraktur ekstremitas.

Pembedahan atau operasi adalah tindakan yang menggunakan cara

invasif dengan membuat sayatan dan diakhiri dengan penutupan dan

penjahitan. Akibat dari prosedur pembedahan, pasien akan mengalami

gangguan rasa nyaman atau nyeri (Apriansyah, dkk, 2015). Salah satu

manajemen untuk mengatasi nyeri adalah aromaterapi. Aromaterapi adalah

metode yang tidak hanya membantu memperbaiki gejala fisik, tetapi juga

membantu gejala fisiologis, dan dapat mengarah pada peningkatan kualitas

kesehatan mental pada manusia (Mehta, dkk 2014).

Salah satu tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai aromaterapi

adalah bunga mawar. Pada saat aromaterapi mawar dihirup, molekul yang

mudah menguap akan membawa unsur aromatic yang akan merangsang

memori dan respon emosional yang menyebabkan perasaan tenang dan

rileks serta dapat memperlancar aliran darah (Ridho, 2015).

Aromaterapi mawar dapat diberikan dengan beberapa cara salah

satunya dengan inhalasi yaitu dengan menghirup langsung. Pemberian

secara langsung ini memberikan efek yang lebih baik karena indra

penciuman mempunyai kontak langsung dengan bagian otak yang dapat

merangsang efek dari aromaterapi. Dalam keadaan relaksasi alamiah akan

memicu pengeluaran hormon endorfin, hormon ini adalah analgesik alami

dari tubuh sehingga nyeri akan berkurang (Prasetyo, 2010).

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian-penelitian terdahulu,

yaitu penelitian (Turlina dan Fadhilah, 2017) yang meneliti “pengaruh

pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada ibu

bersalin kala I fase aktif di BPM Ny. Margelina, AMd. Keb desa Supenuh

Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan.Penelitian ini menyimpulkan

bahwa pemberian aromaterapi lavender signifikan terhadap penurunan

tingkat nyeri pada ibu bersalin.

Selain itu didukung juga oleh penelitian dari Meita Ardela, roni

yuliwardan novita dewi (2017). Mengenai efektivitas relaksasi nafas dalam

Page 17: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

13

dan relaksasi aromaterapi bunga mawar terhadap perubahan nyeri pada

remaja yang mengalami dysmenorrhea primer di kecamatan Lowokwaru

Malang ini menyimpulkan bahwa pemberian terapi relaksasi nafas dalam

dan relaksasi aromaterapi bunga mawar signifikan dalam meredakan nyeri

dysmenorrhea primer.

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

a. Pada kelompok kontrol diperoleh hasil penilaian tingkat nyeri pasien

post operasi faktur di RS Ortopedi Dr. R. Soeharso Surakarta pre test

sebagian besar adalah nyeri sedang, sedangkan hasil post test tingkat

nyeri masih sama, yaitu tingkat nyeri sedang.

b. Pada kelompok intervensi diperoleh hasil tingkat nyeri pasien post

operasi faktur di RS Ortopedi Dr. R. Soeharso Surakarta pre test

sebagian besar adalah nyeri berat, sedangkan post test tingkat nyeri

menurun menjadi sedang.

c. Terdapat pengaruh pemberian aromaterapi mawar terhadap tingkat

nyeri pada pasien post operasi fraktur ekstremitas.

4.2 Saran

a. Bagi penelitian selanjutnya

Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan tema sama

hendaknya menggunakan metode penelitian lain dan lebih

dikembangkan lagi hasil penelitiannya seperti jumlah sampel lebih

besar dan modifikasi dengan terapi relaksasi progresif lainnya.

b. Bagi para responden

Penelitian ini diharapkan para responden mengenal bahwa terdapat

terapi lain yang dapat digunakan selain dari penggunaan terapi obat,

salah satunya dengan aromaterapi dan diharapkan para responden dapat

melakukan pemberian aromaterapi secara mandiri untuk memberikan

rel.aksasi dan kenyamanan ketika mengalami masalah.

Page 18: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

14

DAFTAR PUSTAKA

Apriansyah, Akbar., Romandoni, Siti dan Andriannovita. D. (2015).

Hubungan Antara tingkat Kecemasan Pre Operasi Dengan Derajat

Nyeri Pda Pasien Post Sectio Caesarea Di RS Muhammadiyah

Palembang. Jurnal keperawatan Sriwijaya, Volume 2 No.1 Januari

2015 ISSN No. 23555459

Iswari M.F. (2012). Gambaran Tingkat Nyeri Dan Kecemasan Pasien Post

Operasi Orthopedi Di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.Jurnal

Keperawatan.

Judha, M. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan.Yogyakarta :

Nuha Medika

Mediarti, Devi, Rosnani Rosnani, and Sosya Mona Seprianti.(2015).

"Pengaruh Pemberian Kompres Dingin Terhadap Nyeri pada Pasien

Fraktur Ekstremitas Tertutup di IGD RSMH Palembang Tahun

2012."Jurnal kedokteran dan kesehatan2.3 : 253-260.

M. Ridho. 2015. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Bunga Mawar Terhadap

Penurunan Tekanan Darah Pada Lanjut Usia Dengan Hipertensi Di

Sungai Bundung Laut Kabupaten Mempawah Tahun 2015.

Mehta, P. P., Shah, R. M., Shinde, V. M., Kamble, R. N., & Mahadik, K. R.

(2014). Article Details Phytochemical and Pharmacological Aspects of

Sandalwood

Ardela, Meita., Yuliwar, Roni dan Dewi, Novita. (2017). Efektivitas

Relaksasi Nafas Dalam dan Relaksasi Aromaterapi Bunga Mawar

Terhadap Perubahan Nyeri Pada Remaja Yang Mengalami

Dysmenorrhea Primer di Kecamatan Lowokwaru Malang.Nursing

News, Volume 2, Nomor 1, 2017.

Muttaqin, A. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem

Muskuloskeletal. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S.(2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Page 19: PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP TINGKAT NYERI …eprints.ums.ac.id/74757/16/NASKAH PUBLIKASI EKA DEVI.pdf · 5 2. Usia a. 15-25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun d. > 65 tahun

15

Prasetyo, S. (2010).Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Puspita, Ayu Novia &Maliya, A. (2018), “ Pengaruh Aromaterapi Lavender

dan Genggam Jari terhadap Intensitas Nyeri Post Opersi Fraktur di RS.

Ortopedi Prof. DR. R Soeharso Surakarta”.Skripsi thesis.Universitas

Muhammadiyah Surakarta.http://eprints.ums.ac.id/66004, Diakses 29

September 2018.

Rivaldy, Djamal, Sefty Rompas, Jeavery Bawotong. (2015). Pengaruh terapi

musik terhadap skala nyeri pada pasien fraktur di Irina ARSUP.

DR. R. D. Kandou Manado, e-journal keperawatan, vol. 3 no.2.

diakses pada 10 November 2018.

Septiani Lisa. (2015). Naskah Publikasi: Analisa Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Nyeri pada Klien Fraktur di RSU PKU Muhammadiyah

Yogyakarta.

Sugiyono.(2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method).Bandung:

Alfabeta.

Turlina, L. (2017). Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap

Penurunan Tingkat Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif di BPM

Ny. Margelina, AMd. Keb Desa Supenuh Kecamatan Sugio Kabupaten

Lamongan. STIKES Muhammadiyah Lamongan.

Uysal M., Dogru H., Sapmaz e., Tas U., Cakmak B., Ozsoy A. Investigating

The Effect Of Rose Essential Oil In Patients With Primary

Dysmnorrhea.Complementary Therapies in Clinical Practice, 2016, 24

(2016): 45-49