Pengantar Tenologi Finishing Kulit

15
PENGANTAR TEKNOLOGI FINISHING KULIT Oleh: JOKO SAMIYO AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA 2012

Transcript of Pengantar Tenologi Finishing Kulit

Page 1: Pengantar Tenologi Finishing Kulit

PENGANTAR TEKNOLOGI FINISHING

KULIT

Oleh:

JOKO SAMIYO

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Pengantar Tenologi Finishing Kulit

PRAKATA

Diktat ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas kepada Mahasiswa tentang berbagi aspek yang terdapat pada finishing kulit.

Diktat ini berisi maksud dan tujuan finishing, mekanisme finishing, komposisi dan bahan serta efek yang dihasilkan dalam finishng kulit.

Semoga bermanfaat.

Yogyakarta, September 2012

Penyusun

JASCO LEATHER

Page 3: Pengantar Tenologi Finishing Kulit

Diagram Alur Proses Pengolahan KulitKulit mentah

Sortasi

Triming

Penimbangan

Perendaman

Pengapuran

Buang bulu

Buang daging

Penimbangan (berat bloten)

Buang kapur

Pengikisan protein

Pengikisan lemak

Pencucian

Penyamakan Nabati Pengasaman

Penyamakan Glutardehyde Penyamakan Mineral Aldehyde

Aging

Pengetaman

Penetralan

Penyamakan Ulang

Pengecatan Dasar

Pengujian

Pelembapan

Peregangan

Pementangan

Finishing

Page 4: Pengantar Tenologi Finishing Kulit

FINISHING

Penyempurnaan (finishing) kulit merupaakn tahaPan aKhir pada proses pengolahan kulit, oleh karena itu proses penyempurnaan ini menentukan sekali pada mutu kuilit jadi. Kulit jadi yang sudah difinishing merupakan gambaran dari seluruh pekerjaan atau proses yang dilakukan sejakkulit dilepas dari tubuh hewan hingga proses finishing

Proses pengolahan kulit terdiri dari tahapan-tahapanproses yang memerlukan tingkat kontrol yang sama.kegagalan dalam satu tahapan menyebabkan proses selanjutnya tidak berhasil dengna baik. Kesalahan yang terjadi sebelum prose finishing ada kalanya tidak dapat diperbaiki dalam proses finishing misalnya kesalahan pad pengulitan, kulit sobek karena shaving, danlainlain.

Batasan:Finishing kulit merupakan suatu pekerjaan yang menyebabkan kuluit berpenampilan menarik, lebih berguna, lebih awet serta memenuhi kriteria yang di kehendaki konsumen.

Maksud dan Tujuan Finishing: Untuk mempertinggi nilai guna dan nilai ekonomi kulit jadinya Untuk melindungi permukaan kulit dari kebasahan dan kotoran Untuk menutup/menyamarkan cacat pada bagian rajah Untuk meratakan cat dasar Memberikan penampilan yang lebih menarik Untuk membuat rajah buatan pada kulit split dan corrected grain

Keuntungan dari finnishing kulit: Pewarnana pada kulit lebih intensif dari pada yang terjadi pada drum dyeing

(pewarnaan pad drum) Membantu untuk mencapai warna yang sama dan rata Memungkinkan untuk menyimpan kulit yang belum diwarnai pada intermediate

stock dan memfinish pada waktu yang diinginkan, berdasarkan warna yang sangat disenangi pasar

Dapat meningkatkan ketahanan terhadap cahaya, khususnya bila menggunakan organic pigmen atau cat anilin dan logam complex

Membuat permukaan kulit mudah dibersihkan karena adanya lapisan film Menjaga permukaan kulit dari kemudahan guratan Membuat permukaan kulit lebih tahan terhadap arbsobsi air Membantu menutup/menyamarkan cacat yang terdapat pada kulit

Page 5: Pengantar Tenologi Finishing Kulit

Pengertian Finishing

Pada umumnya kiita mengetahui bahwa kulit asli mempunyai daya absorbsi, hal ini karena permukaan kulit merupakan permukaan yang terbuka dan porous . larutan finishing yang mengandung pembentuk film dan bahan pewarna serta bahan pembantu akan masuik melalui permukaan kulit sesuai dengan daya arbsorbsi kulit yang bersangkutan. Setelah kering larutan finishing akan membentuk lappisan yang menutup permukaan kulit.Ikatan lapisan film dan permukaan kulit bukan ikatan kimia, tetapi hanya berdasarklan tarik-menmarik dan molekul-molekul kedua bahan bersangkutan (adhesive). Berbeda debgan cat dsar/dyestuff, ikatan cat ini bersifat ikatan kimia dengan reaktifitas yang hampir sama dengan reaksi antara cat kulit dengan zat penyamak.Adanya lapisan film dengan bahan pembantu didalamnya pada permukaan kulit akan menyebabkan sifat-sifat tertentu dari kulit jadinya. Dengan kata lain komposisi dari larutan finishing dan aplikasi atau pengetrapannya pada kulit akan menentukan propertis/sifat-sifat kulit jadinya, seperti: tahna gosoki, tahan tarikan, tahn usia, tahan tekukan, tidak berubah warnanay karena sinar dan panas.

Kriteria Bahan Finishing

Penggunaan kulit untuk bermacam-macam tujuan menuntut persyaratan yang berbeda-beda dari kulit jadinya.Untuk memenuhi persyaratan tersebut lapisan finishing harus memiliki kriteria:

1. Elastisitas (kemuluran)2. Resistancy (ketahanan)3. Durabiliyt (awet)4. Stabilitas (stabil)5. Adhesion (daya rekat)6. Covering (daya menutup)7. Comfortability (daya menutup)8. Netral

1. Elastisitas (kemuluran)- Lapisan film yang terbentuk hendaknya memiliki elastisitas yang menadai untuk

kulit yang dikehendaki. Contoh:jaket, upper shoes dan lainlain. Sehingga seandainya kulit diregang sampai batas maksimum yang diperbolehkan, kulit tak retak.

- Lapisan film dapat menjamin kembali ke bentuk semula jika prose sperubahan bentuk tidak berlangsung lama

- Elastisitas dapat diatur untuk memnuhi tingkat kekrasan dari tiap lapisan

Page 6: Pengantar Tenologi Finishing Kulit

2. Resistancy- Lapisan film yang terbnetuk hendaknya memiliki ketahanan gosok baik kering

atau basah- Lapisan film yng terbentuk hendaknya tahan terhadap perubahan cuaca- Tahan terhadap solvent seperti aceton dll

3. durability (keawetan)- lapisan film yng terbentuk hendaknya menjadikan kulit awet dalam jangka

waktu yang sama, dengan kondisi sama seperti pada permulaan4. Stabilitas

- Lapisan yang terbentuk hendaknya stabil terhadap ulangan : regangan, tekanan, lekukan

5. Adhesion (daya rekat)- Lapisan film hendaknya memiliki daya rekat yang tinggi, sehingga lapisan film

tidak terkelupas jika mendapat gosokan baik dalam kondisi kering atau basah6. Covering (daya menutup)

- Lapisan finishing hendaknya memiliki daya menutup yang baik/tinggi yang dapat menutup cacat pada permukaan kulit

7. Comfartability (kenyamanan)- Lapisan finishing hendaknya tak banayk mempengaruhi sifat alami dari kulit

seperti mudah ditembus udarta dan menyerap keringat, sehingga pemakai merasa nyaman dan sehat

8. Netral- Bahan-bahan penysun finishing hendaknya netral yang memungkinkan untuk

dicampur satu sama lain adanya resiko penggumpalan

Komposisi Larutan Finishing

Komposisi dari larutan finishing berbeda-beda tergantung pada sifat atau kondisi kulitnya, seperti absorbancy, loosenees, softness dll. Juga tergantung pada sifat kulit yang dikehendkai. Untuk mencapai proses finish yang khusus, diperlukan tidak hanay komposisi yang tepat pada setiap lapisan tapi juga metode finishing yanmg tepat, misal diulas dengan pad, diulas dengan sikat, dispray dan sebagainya. Pekerjaan ini berpengaruh pada kedalaman penetrasi/penyerapan tebalnya lappisan (coat), keseragaman dan kehalusan sesudah pengeringan dan penyetrikaan yang mempuyai efek tertentu pada kulit jadinya.Pada dasarnya lapisan finishing terdiri dari:

1. Pembuat film (film corming/binder)2. Pewarna/pigment (colouring)3. Pelarut (solvent)4. Pengencer (diluent)5. Bahan pembantu (additive)6. Pelunak (spftener)

Page 7: Pengantar Tenologi Finishing Kulit

1. Pembuat Film atau Film FormingMerupakan unsur penentu dalam finishing selain membuat lapisan film ia juga mengikat bahan lainnya dan merekatkannya pada permukaan kulit, kualitas dari kulit jadinya banyak ditentukan dari keteguhan ikatan antara lapisan film dengan permukaan kuit.Syarat pembuat film/binder:a. Jangan terlalu kerasb. Sebaiknya elastisc. Jangan terlalu lemasd. Tahan terhadap panas dan dingine. Mempunyai adhesi yang baikf. Sebaiknya halus karena mudah dibersihkanBahan pembuat film dapat dibedakan menjadi:a. Jenis protein

Jenis film ini bisa digunakan untuk finishing kulit yang menghendaki penampilan natural seperti kuit finish anilin. Jenis protein yang digunakan adalah ;

- CaseinDiperoleh dari susu sapi melalui proses pengasaman dengan HCl pada temperatur sekitar 35⁰C pada ph 4,7-5,0

- GelatinDiperoleh dari sisa/potongan kulit atau bagian akhir yang telah diafkir atau tulang bianatng, seperti sapi dengan cara mengekstraksi bahan tersebut dengan air panas

- Egg Albumin/putih telurDiperoleh dari putih telur yang telah dipisahkan dari kuningnya dan mengandung air 87,5% air. Bagian ynag telah dipisahkan , dikeringkan pelan-pelan dengan panas maksimal 40⁰C*catatan:pada umumnya pembentuk film dari jens protein mudah membusuk , untuki itu dianjurkan sekali pakai larutannya hbis tapi apabila ada sisa perlu ditambahkan abahn pengawet atau presepvative.

Tabel pemakaian berbagi jenis protein dan hasil finishingnyaBahan Konsentrasi Hasil FinishingCasein 1-2% dalam larutan alkali Kulit mengkilap dan

mempunyai pengisi sedang

Gelatin 1-2%dalam larutan alkali Kulit mengkilap,, daya megisi baik dan

Ptih telur 1% dalam larutan alkali Kulit sangat mengkilat, ra

Page 8: Pengantar Tenologi Finishing Kulit

Untuk memperoleh sifat tertentu pada kulit jadi maka penggunaan ketiga bahan trsebut dapat dikombinasikan

b. Golngan GetahBahan ini diperoleh dari tumbuh-tumbuhan. Misalnya Gum Arabic yang banyak terdapat di Afrika, dalam perdagangan telah berbentuk cairan berwarna kuning atau berbentuk powder. Bahan ini daya rektanya tinggi, tapi film yang terbentuk mudah pecah, jadi banyak diagunakan sebagai perekat biasa

c. AlginDiperoleh dari ekstraksi tumbuh-tumbuhan laut terutama dari golongan Lamina Agitata, tanaman ini banyak terdapat di laut yang sering terjadi pasang surut

d. Kanji (Starch)Bahan ini berasal dari tumbuhan golongan ubi-ubian seperti kentang, ketela dan padi-padian. Bahan tersebut diambil sairnya kemudian dijadikan tepung dan dikeringkan. Tepung ini biasanya disebut dextrin.

e. Golongan Resiin1) Golongan Resin Alami/Shellack

Shellack merupakan resin alami dari sekreis serannga. Shellack dilarutkan dengan air kemudia ditambah Ammoniak atau Boraks ditambah lagi pelunak Glucerine/Gkycol/minyak Sulphat akan membuat kulit sangat mengkilap

2) Golongan Resin Poli AcrylicMerupakan poly merisasi dari bebrapa Acrylic Monomer seperti; Methyil Acrylix, Ethyl Acrylix.Setiap monomer mempunyai sifat-sifat pembawaan sendiri seperti flexybility dan elasticyty dan dengan menggabungkan menurut ratio tertentu akan berbentuk poilymer dengan sifat-sifat yang diinginkan. Resin ini digunakn dalam finishing kulit dalam bentuk dispersi dalam air.

3) Golongan Resin ButadienSperti resin acrylix , terbnetuk dari monomer. Film forming yang terbentuk kurang tahan terhadap cahaya dan tidak tahan terhadap solvent jenis keton (aceton, cethyl, ethyl, buthyl, keton)

4) Golongan Resin Poly UrethaneAdalah resin yang terbentuk dari molekul isoeyanate, dalam larutan merupakan emulsi dalam air. Lapisan fillm yang terbentuk sangat tahan

Page 9: Pengantar Tenologi Finishing Kulit

terhadap temperatur tinggi atau rendah, tahan tarik dan gosok, cocok untuk kulit upholstery, garment atau upper

2. Pewarna (Colouring)Pewarna/pigment dibagi menjadi dua grup yaitu:- Organik Pigment

Memberi disperi yang halus dengan partikel yang kecil. Warnanya cemerlang, tetapi sifat menutup kurang. Lebih transparan dibanding organic pigment. Organic pigment sebagian besar digunakan untuk meningkatkan covering dari aniline finish

- An-Organic PigmentMembentuk dispersi yang kasar/besar dengan partikel yang lebig besar dibanding pigment organic. Memiliki sifat covering yang baik. An-organic pigment biasanya digunakan untuk apaque finish

3. Pelarut (Solvent)Pelarut (solvent) yang digunakan unruk cat tutup yang ,enggunanakn binder protein dan plastik adalah air yang sadah. Solvent mempunyai efek melarutkan produk nitrovelullose.

4. Pengencer (diluent)Pengencer yang digunakan disesuaikan degan pelarut cat tersebut. Pengencer ini ditambahkan paa cat tersebut, jumlah pengencer dapat sama atau berbeda dengan pelarut.

5. Bahan Pembantu (Additive)Ialah bahan yang ditambahkna pada larutan finishing untuk memperoleh efek pada kulit yang difinish. Contoh, kulit yang dikehendaki tidak mengkilap maka perlu ditambah duller agent pada larutan finishnya. Untuk lebih jelasnya dditive dibagi menjadi:

a. PlasticiserDalam larutan finishing digunakan sebagai pelunak dari lapisan yang terbentuk sehingga tidak mudah pecah, memberi efek kilap, daya tahan tinggi

b. FillerDiperlukan untk mengisi bahan kosong, misalnya bagian perut sehingga diperoleh kerataan dalam pengangan

c. DullerDiprlukan untuk kulit berpenampilan suram atau tidak mengkilap biasanya titambahkan pada lapisan top-coat

d. Pemberi efekMisalnya: slipery, waxy, draggy dll

e. Preservative (pengawet)

Page 10: Pengantar Tenologi Finishing Kulit

Disebut juga sebagai bahan pengawet biasanya ditambahkan untuk binder protein yang digunakan dalam larutan finishing untuk mencegah kebusukan

f. Pengkilap Warna (Brightening Agent)Pengkilap ini mempunyai fungsi sebagai pengkilap warna/penguat warna yang digunakan agar warna tampak lebih hidup, khusus digunakan untuk cat tutup yang memakai binder protein

Bahan Baku

Bahan baku disini adalah bahan bkau dari kulit yang sudah tersamak yang siap untuk difinish atau dikenal dengan kulit kras.Kulit kras adalah kulit tersamak yang sudah diminyaki dan bisa dibasahkan kembali untuk proses pewarnaan atau langsung difinish.Kulit kras dapat dibedakan sebagai:

a. Kulit kras diwarna cat dasarb. Kulit kras belum dicat dasar

Bahan baku yang difinish terdiri dari:- Kulit full grain- Corrected garin- Kulit split (belahan)- Kulit suede

Pesiapan sebelum Finishing

Sebelum proses finishing dimulai, kulit kras harus disortir lebih dahulu untuk menentukan keadaan/kondisi kuit yang ada agar diperoleh formula yang sesuai untuk kulit yang akan difinish.

a. Permukaan kulit hendaknya rataRajah/nerf halus dan tidak loose, substansi rata bagian tengah/perut kencang

b. Tidak ada lemak pada bagian rajah yang dpat mengurangi daya rekatc. Permukaan kulit setelah buffing harus ratad. Absorbsi tidak terlalu besare. Kulit harus diletakkan pada tempt yang rata untuk memudahkan pada waktu

pengulasan

Tahapan finishing

1. Spray Stainning/ Stainning Coat

Page 11: Pengantar Tenologi Finishing Kulit

Bertujuan untuk meratakan warna cat dasar atau sebgai dasar untuk kulit kras yang tidak dicat dasar

2. Impregnasi- Untuk mengencangkan bagian nerf- Meratakan penyerapan bagian finihsing- Mengurangi penyerapan kulit yang berlebihan

3. Base Coat- Untuk memberi lapisan dasar sebagain pijakan lapisan diatasnya- Memberi daya perekat yang lebih baik dari lapisan finishing terhaap kulit- Untuk meratakan perekatan lapisan finishing dengan kulit

4. Middle CoatPada lapisan nipewarna dimasukan dan merupakan penentu penampilan akhir dari kulit yang dikehendaki

5. Top CoatAdalah lapisan finishing palingluarmerupakan pelindung dari lapisandibawahnya sehingga tidak mudah terkelupas, mudah dibersihkan dari debu. Pada lapisan ini dapat ditambahkan bahan additive untuk memperoleh sifat tertentu. Seperti licin, mengkilap, dop dll

Aplikasi Larutan Finishing Diulas (brushing) sikat, spon, pad Disemprot (Sporaying)semprot tangan (hand spraying) & semprot mesin

(machine spraying) Roll coating Curatin coating LevacastSetelah proses finishing kulit kemudian mengalami pengeringan (drying), penyetrikaan (plating/finiflex) dan embossing (untuk kulit corrected/split).Namun ada kulit tertentuyang tidak memerlukan penyetrikaan seperti kulit suede dan nubuk

Type Finish

a. Anilin FinishLapisan finishing pada permukaan kulit transparan dan tidak mengandung pigment sehingga mata bisa langsung melihat rajah kulit yang asli. Warna diperoleh dari pengectan dasar, untuk type finish ini kulit harus betul-betul berkualitas baik dan binder yang digunakan biasanya jenis protein

b. Semi Anilin

Page 12: Pengantar Tenologi Finishing Kulit

Lapisan finish transparan dan boleh sedikit ada pigment untuk menyamarkan cacat dari jenis pigment organik

c. Pigmented FinishLapisan finish tidak transparan dan pigment digunakan cukup banyak untuk menutup cacat-cacat pada permukaan

d. Antique FinishPada lapisan bagian bawah dan atas dibuat dua warna berbeda sehingga diperoleh wotone effect dll

TerimakasihSemoga bermanfaat. By JASCO LEATHER.