PENGANTAR ILMU EKONOMI - UNJA
Transcript of PENGANTAR ILMU EKONOMI - UNJA
PENGANTAR ILMU EKONOMI
PAB121 - 3(3-0)
Pengasuh:
Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc.
Program Studi Agribisnis
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI
Pokok Bahasan
1. Pengertian dan ruang lingkup ilmu ekonomi
2. Mekanisme Pasar (Permintaan, Penawaran dan
Harga)
3. Konsep Elastisitas
4. Teori Konsumsi
5. Teori Produksi
6. Teori Biaya dan Keuntungan
7. Teori Bentuk Pasar
8. Perhitungan Pendapatan Nasional
9. Konsumsi dan Investasi
10. Uang dan Lembaga Keuangan
11. Inflasi dan Pengangguran/ZA_Agb UNJA2
Evaluasi
- Tugas = 10 %
- Quis ( 2 kali) = 10 %
- UTS ( 1 kali) = 40 %
- UAS ( 1 kali) = 40 %
Kehadiran Kuliah : Min 75%
/ZA_Agb UNJA3
Literatur:
Rahardja P dan Mandala M, 2004
Bahan Hand Out
Gibson. Et.,al. 2001
Nopirin, 2000
Ormerod, 1994
/ZA_Agb UNJA4
Apakah Ilmu Ekonomi itu?
Menurut Alfred Marshall, Ilmu ekonomi adalah
suatu studi tentang manusia dalam urusan
hidup yang biasa.
Persoalan ekonomi timbul dari penggunaan
sumber yang langka untuk memuaskan
keinginan manusia yang tak terbatas.
Kelangkaan ini tak dapat dihindarkan dan
merupakan inti persoalan ekonomi.
/ZA_Agb UNJA5
Definisi
Ilmu ekonomi secara luas adalah mengenai:
Cara suatu masyarakat menggunakan sumber
dayanya dan membagikan hasil produksi pada
individu dan kelompok
Perubahan cara produksi dan distribusi
pendapatan dari waktu ke waktu
Efisiensi system perekonomian.
/ZA_Agb UNJA6
Definisi
Ekonomi Deskriptif menggambarkan keadaan aktual ekonomi secara deskriptif
Ekonomi Terapan (Teori Kebijakan Ekonomi) mempelajari ttg kebijakan yg perlu dilaksanakan utk memecahkan masalah2 ekonomi.
Ilmu Ekonomi mempelajari segala aktivitas manusiadlm memanfaatkan sumberdaya yg terbatas utkmemenuhi kebutuhan manusia yg tdk terbatas agartercapai kemakmuran.
Berhubungan dengan:
Kelangkaan sumberdaya Pilihan alaternatif Opportunity Cost
/ZA_Agb UNJA7
Albert L. Meyers: “Ilmu ekonomi adalah ilmu
pengetahuan yang mempersoalkan kebutuhan dan
pemuasan kebutuhan manusia”.
J.L. Mey Jr: “Ekonomi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari usaha manusia ke arah
kemakmuran”.
Frank Knight : ilmu ekonomi adalah studi mengenai
cara bertindak ekonomis”.
“Ilmu ekonomi adalah studi mengenai kekayaan
material”
Ilmu ekonomi Adalah ilmu mengenai penilaian serta
pilihan manusia,
Beberapa pengertian:
/ZA_Agb UNJA8
Mengapa Belajar Ekonomi
Memperbaiki cara berpikir
Melatih mengambil keputusan
Membantu memahami perilaku masyarakat
dalam memenuhi kebutuhannya
Membantu memahami masalah nasional dan
internasional
/ZA_Agb UNJA9
Make a list of the ten things you most want (that you can buy).
Uang tidak merupakan kendala
Which of these are REALLY necessary for
you to survive? (Yang sangat diperlukan
untuk bertahan hidup)
Therefore, are these things
WANTS or NEEDS?KEINGINAN atau KEBUTUHAN
/ZA_Agb UNJA10
Now, make a list of the top ten things you think you will need in order to
live a good life.
Comparing your two lists, which will you
choose in order to have a good life?
What did you give up and for what did
you give it up?
Apa yang ditinggalkan dan apa yang
menggantikannya?/ZA_Agb UNJA11
Kelangkaan (Scarcity)
Kondisi dimana ketersediaan sumberdaya tidak
dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Diperlukan sejumlah pengorbanan (biaya)
untuk mendapat suatu sumberdaya.
Diperlukan berlipat ganda output perekonomian
yang ada untuk menghasilkan cukup banyak
barang dan jasa untuk memungkinkan semua
orang mengkonsumsi jumlah tersebut.
/ZA_Agb UNJA12
Pilihan (Choices)
Karena sumber daya langka, masyarakat
menghadapi persoalan untuk memutuskan
apa yang akan diproduksi dan bagaimana
membagikan hasil produksinya diantara
anggota masyarakat.
Kelangkaan mengharuskan adanya pilihan,
maka pilihan berarti ada pengorbanan (biaya).
/ZA_Agb UNJA13
Biaya kesempatan (Opportunity Cost)
Keputusan untuk memperoleh lebih dari satu
barang, berarti harus membuat suatu
keputusan untuk memperoleh barang lain
dalam jumlah yang lebih sedikit. Hal inilah yang
membuat keputusan pertama menghendaki
pengorbanan (biaya).
Setiap kali seseorang diharuskan untuk
membuat sebuah pilihan, orang itu harus
membayar biaya oportunitas.
/ZA_Agb UNJA14
Tiga kelompok sumberdaya:
Land Capital
Labor
/ZA_Agb UNJA15
Tiga kelompok sumberdaya ini juga disebut ….…
Land Capital
…………..faktor produksi.
Labor
/ZA_Agb UNJA16
Tiga Permasalahan Pokok
EKONOMI……..…
Apa yang akan diproduksi?
Bagaimana memproduksinya?
Untuk siapa hasil produksinya?
/ZA_Agb UNJA17
1. Barang apakah yang akan diproduksi dan
berapa banyaknya
Barang yang akan di produksi berdasarkan
skala prioritas pemenuhan kebutuhan
masyarakat .
Jumlah barang yang akan diproduksi
disesuaikan dengan besarnya daya serap
dan daya beli masyarakat terhadap barang
tersebut.
Masalah-masalah Pokok Ekonomi
/ZA_Agb UNJA18
2. Bagaimana Cara Barang tersebut
diproduksi
Cara tradisional:
o Bercocok tanam
o Memelihara ternak
o langsung diambil dari alam.
Cara modern:
o Industri pengolahan
o Rekayasa genetika
Masalah-masalah Pokok Ekonomi …..lanjutan
/ZA_Agb UNJA19
Seiring dengan makin cepatnya dan banyaknya
kebutuhan masyarakat, produsen dituntut untuk dapat
menyediakan barang-barang kebutuhan tersebut dalam
jumlah yang cukup.
Misalnya:
Pertanian dengan cara cangkokan dan bibit unggul,
Peternakan dengan cara kawin silang,
Perikanan dengan pembibitan unggul (darat) atau
perikanan tangkap dengan peralatan yang canggih.
Masalah-masalah Pokok Ekonomi …..lanjutan
/ZA_Agb UNJA20
3. Untuk Siapa Barang tersebut diproduksi
Tingkat perekonomian dan daya beli
masyarakat berbeda satu dengan lainnya.
Produsen harus dapat menyesuaikan
produksinya sesuai dengan kemampuan
dan daya beli masyarakat.
Masalah-masalah Pokok Ekonomi …..lanjutan
/ZA_Agb UNJA21
Aturan-aturan di suatu negara yang
dianut untuk menjawab tiga pertanyaan
mendasar tersebut, dinamakan…..…
Economic system(Sistem Ekonomi)
/ZA_Agb UNJA22
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi
dilakukan menurut kebiasaan yang diwariskan oleh
nenek moyang.
Kegiatan ekonomi tidak ditentukan oleh apa yang
dibutuhkan manusia di masa datang, tetapi
berpedoman pada apa yang biasa dilakukan pada
masa lalu.
Tujuan utamanya adalah untuk mempertahankan
kebiasaan yang sudah berlangsung lama, dan
kegiatan ekonomi hanya untuk memenuhi
kebutuhan pokok saja.
Sistem-sistem Ekonomi
/ZA_Agb UNJA23
2. Sistem pasar bebas atau liberalis ataukapitalis atau perekonomian pasar(Dipelopori oleh Adam Smith)
Tidak adanya campur tangan permerintah
dalam perekonomian (kecuali untuk urusan
hukum, keuangan, pertahanan dan hubungan
luar negeri).
Masyarakat bebas untuk melakukan kegiatan
ekonomi dan bisnisnya
(menurut Adam Smith, hanya masyarakatlah
yang paling tahu mengenai kebutuhannya).
Sistem-sistem Ekonomi ….. lanjutan
/ZA_Agb UNJA24
3. Sistem komando atau sistem ekonomiperencanaan atau kadang disebut sebagaisistem sosialis (Dipelopori oleh Karl Mark)
Pemerintah campur tangan penuh dalam
perekonomian masyarakatnya
Menurut anggapan Karl Max, apabila masyarakat
(individu) dibiarkan secara bebas menjalankan
kegiatan ekonominya, akan terjadi ketimpangan
penguasaan sumber-sumber ekonomi dan
penindasan ekonomi oleh masyarakat yang kaya
terhadap masyarakat yang miskin.
Sistem-sistem Ekonomi ….. lanjutan
/ZA_Agb UNJA25
Socialism Communism
Siapa pemilik
industri?
Siapa yg memutuskan
dimana seseorang
bekerja?
Dapatkah seseorang
memiliki suatu
business atau private
property?
Siapa yang menjawab
tiga pertanyaan
esensial ekonomi?
Gov. owns large industries / public
owns some
Government
The individual Government
YesOnly a small farm
or business
The government The government
The difference between communism and socialism
/ZA_Agb UNJA26
Kriteria Capitalism
Siapa pemilik
industri?
Siapa yg
memutuskan dimana
seseorang bekerja?
Dapatkah seseorang
memiliki suatu
business atau private
property?
Siapa yang
menjawab tiga
pertanyaan esensial
ekonomi?
The people
The individual
Yes
The people
Now, let’s compare these to capitalism.
What type of
economy does
the RI have?
Are you glad you
live in a capitalist
economy or do
you think you
would rather live
under another
economy?
Why?
/ZA_Agb UNJA27
4. Sistem Campuran (liberalis dan sosialis)
Pada satu sisi, pemerintah memberikan
kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha
dalam memenuhi kebutuhannya
Disisi lain, pemerintah turut sampur tangan
dalam perekonomian, tujuannya adalah untuk
menghindari pengusahaan secara penuh dari
segolongan masyarakat terhadap sumberdaya
ekonomi .
Sistem-sistem Ekonomi ….. lanjutan
/ZA_Agb UNJA28
1. Membuat peraturan atau undang-undang yang
bertujuan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan
ekonomi masyarakat;
2. Mendirikan perusahaan yang kegiatannya hampir
sama dengan kegiatan usaha swasta yang
umumnya, tapi lebih berorientasi kepada keutamaan
kepentingan masyarakat benyak;
3. Menetapkan kebijakan-kebijakan fiskal dan moneter.
Campur tangan pemerintah dalam
perekonomian biasanya dalam bentuk :
/ZA_Agb UNJA29
Masa Demokrasi Liberal (1950-1957):
• Dalam politik maupun sistem ekonominya
menggunakan prinsip-prinsip liberal.
• Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori
mazhab klasik
• Pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa
bersaing dengan pengusaha nonpribumi
• Sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian
indonesia yang baru merdeka.
/ZA_Agb UNJA30
Masa Demokrasi Terpimpin ( 1959-1967 )
• Sistem ekonomi pancasila mengambil beberapa
kelebihan serta berusaha mengurangi kelemahan
dari sistem ekonomi kapitalis dan ekonomi sosialis.
• Negara menguasai dan mengatur aset atau faktor
produksi yang berkaitan dengan kepentingan
masyarakat ( contoh : pelabuhan, air minum, listrik,
kereta api)
• Namun sektor swasta juga diberi kesempatan
berusaha dibidang lain yang tidak dikuasai
pemerintah.
/ZA_Agb UNJA31
Perekonomian Indonesia Setelah Orde Baru:
sistem demokrasi ekonomi dan sistem Pancasila
Keadaan Ekonomi pada masa Orde Baru: ekonomi
terpimpin
/ZA_Agb UNJA32
The Circular-Flow Diagram
Markets for
Factors of
Production
HouseholdsFirms
Income (=GDP)Wages, rent, profit (=GDP)
Factors of production
Labor, land, capital
Spending (=GDP)
G & S boughtG & S sold
Revenue (=GDP)
Markets for
Goods &
Services
WHAT
HOW
FOR WHOM
/ZA_Agb UNJA33
Q1
P1
QF2
PF2
Q2
P2PF1
QF1
D2D2
Ketergantungan Pasar Barang dan Pasar Faktor Produksi
P
Q
P
Q
Permintaan
Faktor Prod.
Suplai
Barang
Permintaan
Barang
Suplai
Faktor Prod.
S S
D1 D1
(1)
Pengeluaran
Rumah Tangga
(4)
Pendapatan
Rumah Tangga
(3)
Pengeluaran
Industri
(2)
Pendapatan
Industri
OO
INDUSTRI
RUMAH TANGGA
Pasar
Faktor Prod.
Pasar
Barang
/ZA_Agb UNJA34
Investment (I)
Governmentexpenditure (G)
Exportexpenditure (X)
BANK
Netsaving (S)
PEM
Nettaxes (T )
LN
Importexpenditure (M)
Siklus Aliran Pendapatan
WITHDRAWALS
INJECTIONS
PembayaranFaktor Produksi(Pendapatan RT)
Pengeluaran Konsumsi Barang domestik(Pendapatan Industri)
/ZA_Agb UNJA35
Metodologi Ilmu Ekonomi
Teori Ekonomi
Model Ekonomi
Deduktif dan Induktif
Ceteris Paribus dan Fallacy of Composition
Ekonomi Positif dan Normatif
/ZA_Agb UNJA36
Teori Ekonomi: Teori yang membahas, menjelaskan dan
memprediksi gejala atau fenomena saling keterkaitan
antara variabel perilaku masyarakat
Model Ekonomi: Pola keterkaitan antara variabel yang
dapat dipresentasikan secara verbal, tabulasi, diagram
(grafis), dan matematis.
Model: Abstraksi (penyederhanaan) teori, fenomena dan
permasalahan real kedalam bentuk keterkaitan antara
variabel yang mudah dipahami.
Variabel: Ukuran yang nilainya dapat berubah dari
waktu ke waktu
Metodologi Ilmu Ekonomi
/ZA_Agb UNJA37
Deduktif dan Induktif:
Deduktif: Pengambilan kesimpulan untuk hal khusus
dari fenomena yang berlaku umum
Induktif: Mengambil kesimpulan untuk hal-hal umum
dari fenomena yang berlaku khusus
Ceteris Paribus & Fallacy of Composition
Ceteris Paribus: Penyederhanaan model dengan
mengasumsikan faktor lain konstan
Fallacy of Composition: Apa yang baik dalam skala kecil
belum tentu baik dalam skala besar
Metodologi Ilmu Ekonomi
/ZA_Agb UNJA38
Analisis Ekonomi Positif
Dan Ekonomi Normatif
Ekonomi Positif
• Menggambarkan fakta-fakta, keadaan yang aktual dan
hubungan-hubungan dalam perekonomian
• Lebih menitik beratkan pada analisis ekonomi apa adanya.
Ekonomi Normatif
• Berkaitan dengan masalah etika, pertimbangan nilai (value
judgement) dan moral.
• Lebih menitik beratkan penyelesaian permasalahan ekonomi
dengan apa sebaiknya.
/ZA_Agb UNJA39
Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Pengasuh:
Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc.
Teori Dasar
Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan
PERMINTAAN(Demand)
Permintaan adalah jumlah barang yang bersedia
dan mampu dibeli oleh konsumen pada berbagai
tingkat harga dalam periode tertentu.
Jumlah permintaan adalah sejumlah barang yang
bersedia dan mampu dibeli oleh konsumen pada
tingkat harga tertentu.
DEFINISI :
/ZA_Agb UNJA41
Kurva Permintaan
Kurva yang menunjukkan berapa banyak
suatu barang bersedia dan mampu dibeli
konsumen pada berbagai tingkat harga
dalam periode waktu tertentu, ceteris paribus.
Hubungan Harga-Jumlah tersebut dapat
dirumuskan dalam bentuk fungsi sbb:
disebut fungsi permintaan.
f(P)Qd
/ZA_Agb UNJA42
Kurva Permintaan
Jumlah
Sumbu horizontal mengukur Jumlah
permintaan (Q) terhadap barang
Sumbu vertikal mengukur Harga (P)
yang dibayarkan per unit barang
Harga(Rp per unit)
/ZA_Agb UNJA43
Kurva Permintaan
D
Mempunyai slope negatif,yang menunjukkan bahwaadanya hubungan yangterbalik antara harga danjumlah yang diminta.
Jumlah
Harga(Rp per unit)
HUKUM PERMINTAAN:
Konsumen bersedia mem-beli lebih banyak barangpada harga yang lebihrendah dan sebaliknya,dengan asumsi ceterisparibus.
/ZA_Agb UNJA44
Fungsi Permintaan
Fungsi yang menunjukkan hubungan antara jumlah
barang yang diminta (Qd) per periode waktu dengan
harga barang, dengan asumsi ceterisparibus*.
Contoh:
Qd = 10 – 0.2P (sesuai hukum permintaan)
atau
P = 50 – 5 Qd (kurva permintaan)
*) faktor lainnya dianggap konstan
/ZA_Agb UNJA45
Har
gape
r un
it
Kurva Permintaan
(Jumlah Permintaan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
60
50
40
30
20
10 5 0
E
D
C
BA
Tabel Permintaan dan Kurva
Permintaan
Harga/ unit
A
B
C
D
E
Tebel Permintaan
JumlahPermintaan
5
10
20
30
40
9
8
6
4
2
/ZA_Agb UNJA46
Faktor2 Penentu PermintaanSlide 47
P = Harga barang yang bersangkutan
Pa = Harga barang alternatif (barang substitusi
atau barang kompelementer)
I = Income (Pendapatan konsumen)
T = Taste (Selera)
Pop = Populasi (jumlah konsumen)
E = Ekspektasi
Qd = f(P/ Pa, I, T, Pop, E, …)
/ZA_Agb UNJA47
Hubungan Permintaan dengan Faktor-
faktor Penentu
Faktor Penentu Bentuk Hubungan
Harga barang ybs –
Harga barang Substitusi +
Harga barang komplemen –
Pendapatan konsumen +
Selera / preferensi +
Populasi konsumen +
Ekspektasi thdp harga +
/ZA_Agb UNJA48
Hubungan Permintaan dengan Faktor-
faktor Penentu
Bentuk hubungan yang positif artinya kenaikan
atau perbaikan dari faktor tersebut
menyebabkan kenaikan permintaan.
Untuk faktor selain harga barang yang
bersangkutan, bentuk hubungan yang positif
akan menggeser kurva permintaan ke kanan.
Bentuk hubungan yang negatif, berlaku
sebaliknya.
/ZA_Agb UNJA49
Perubahan Permintaan
Perubahanpermintaan
Perubahan jumlahpermintaan
≠
Perubahanpermintaan Pergeseran kurva permintaan (shift in
demand curve).
Disebabkan oleh perubahan faktor-faktor selain harga barang yang bersangkutan
/ZA_Agb UNJA50
Contoh Perubahan Permintaan
Pada P1, permintaan = Q2
Pada P2, permintaan = Q1
Kurva permintaan
bergeser kekanan
Pada harga yang sama,
jumlah permintaan naik.
DP
QQ1
P2
Q0
P1
D’
Q2
Kenaikan pendapatan konsumen
Slide 51
Perubahan jumlahpermintaan adalahpergeseran sepanjangkurva permintaan (shift along demand curve).
Disebabkan karenaperubahan harga barangyang bersangkutan.
Perubahan Jumlah Permintaan
DP
Q
P2
Q2 Q1
P1A
B
/ZA_Agb UNJA52
PENAWARAN(Supply)
Penawaran adalah jumlah barang yang bersedia
ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat
harga dalam periode tertentu.
Jumlah penawaran adalah sejumlah barang
ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga
tertentu.
DEFINISI :
Slide 53
Fungsi penawaran
Hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan
(Qs) per periode waktu dengan harga barang,
dengan asumsi ceteris paribus.
Contoh: Qs = -100 + 4P
Qs = f(P)
/ZA_Agb UNJA54
Tabel dan kurva penawaran dengan fungsi
Qs = -100 + 4 P
Titik P Qs
A 25 0
B 50 100
C 75 200
D 100 300
E 125 400
E
D
C
B
P
Q0 100 200 300 400
125
100
75
50
A25
Qs
Tabel penawaran Kurva penawaran
/ZA_Agb UNJA55
Faktor Penentu Penawaran
P = Harga barang ybs
Pa = Harga barang substitusi/komplemen
T = Teknologi
Pi = Harga input
C = Iklim / cuaca
Qs = f(P/ Pa, T, Pi, C, …)
/ZA_Agb UNJA56
Hubungan Penawaran dengan Faktor-
faktor Penentu
Faktor Penentu Bentuk Hubungan
Harga barang ybs +
Harga barang Substitusi +
Harga barang komplemen –
Teknologi +
Harga input –
Iklim / cuaca +
/ZA_Agb UNJA57
Hubungan Penawaran dengan Faktor-
faktor Penentu
Bentuk hubungan yang positif artinya
kenaikan atau perbaikan dari faktor tersebut
menyebabkan kenaikan penawaran.
Untuk faktor selain harga barang yang
bersangkutan, bentuk hubungan yang positif
akan menggeser kurva penawaran ke kanan.
Bentuk hubungan yang negatif, berlaku
sebaliknya.
/ZA_Agb UNJA58
Perbedaan Perubahan Jumlah yang Ditawarkan
Dengan Perubahan Penawaran
Perubahan jumlahyang ditawarkanperubahan penawaransuatu barang sebagaiakibat perubahan padaharga barang ybs.
Dalam kurva, ditunjukkan olehpergerakan sepanjangkurva penawaran.
Perubahan penawaran
perubahan
penawaran suatu
barang sebagai akibat
terjadinya perubahan
pada faktor-faktor lain
selain harga barang
ybs.
Dalam kurva,
ditunjukan oleh
pergeseran kurva
/ZA_Agb UNJA59
Perubahan Penawaran
Qs1
Qs2
BA
0 100 300
50
P
Q
Perubahan dari titik A
(Q=100) ke titik B (Q=300)
adalah perubahan
penawaran akibat adanya
faktor lain selain harga
barang (misalnya)
perbaikan teknologi.
/ZA_Agb UNJA60
KESEIMBANGAN (Equilibrium)
Pengertian:
Keseimbangan adalah kondisi yang terjadi apabila
jumlah barang yang diminta pasar per unit waktu
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan
selama periode yang sama (Qd = Qs)
Pada kondisi tersebut diperoleh harga (P*) dan
jumlah keseimbangan (Q*).
/ZA_Agb UNJA61
Mekanisme Pasar (The Market Mechanism)
Quantity
D
S Kurva permintaan dan
kurva penawaran
berpotongan pada titk
keseimbangan (market-
clearing price).
Pada harga P0, jumlah
penawaran sama
dengan jumlah
permintaan, yaitu Q0 .
P0
Q0
Harga(Rp per unit)
E
/ZA_Agb UNJA62
Karakteristik Harga Keseimbangan (market
clearing price):
QD = QS
Tidak ada kelebihan permintaan
Tidak ada kelebihan penawaran
Tidak ada tekanan agar harga berubah
Mekanisme Pasar (The Market Mechanism)
/ZA_Agb UNJA63
Harga diatas harga keseimbangan
Terjadi excess supply
Produsen akan menurunkan harga
Jumlah permintaan meningkat dan jumlah penawaran
menurun
Mekanisme pasar akan menyesuaikan sampai dicapai
harga keseimbangan
Surplus
Mekanisme Pasar (The Market Mechanism)
/ZA_Agb UNJA64
Jumlah
D
S
P0
Q0
Jika harga diatas harga
keseimbangan, Misal P1:
Qd = Q1 ; Qs = Q2
Qs > Qd
Harga akan bergerak
ke titik keseimbangan
P1
Surplus
Mekanisme Pasar (The Market Mechanism)
Harga(Rp per unit)
Q1 Q2/ZA_Agb UNJA65
Harga pasar dibawah harga keseimbangan:
Terjadi kelebihan perminataan (shortage; excess
demand)
Produsen menaikkan harga
Jumlah permintaan turun, jumlah penawaran
meningkat
Mekanisme pasar terus melakukan penyesuaian
sampai tercapai titik keseimbangan.
Shortage
Mekanisme Pasar (The Market Mechanism)
/ZA_Agb UNJA66
Jumlah
D
S
P0
Q0
Jika harga dibawah
harga keseimbangan
Qd > Qs
Harga akan bergerak
ke titik keseimbangan
P1
Shortage
Mekanisme Pasar (The Market Mechanism)
Harga(Rp per unit)
Q1 Q2/ZA_Agb UNJA67
Keseimbangan: Pendekatan Matematis
Ekuilibrium dicapai jika Qd = Qs
200 - 2P = -100 + 4P
300 = 6 P P = 50
Harga ekuilibrium sebesar 50 per unit
Jika P = 50, maka:
Qd = 200 - 2P Qd = 200 - 2(50)
Qd = 200 – 100 Qd = 100 unit
Jumlah ekuilibrium sebesar 100 unit
Misal: Qd = 200 - 2P; Qs= -100 + 4P
/ZA_Agb UNJA68
Ekuilibrium: Pendekatan Tabel dan Kurva
P Qd Qs
25 150 0
50 100 100
75 50 200
100 0 300
0 100
25
50
200
100
P
Q
Qs
Qd
E
Qd = 200 - 2P; Qs = -100 + 4 P
TabelKurva
/ZA_Agb UNJA69
Pengaruh Perubahan Permintaan dan
Penawaran terhadap Ekuilibrium
Permintaan bertambah (kurva D bergeser ke kanan)
Permintaan berkurang (kurva D bergeser ke kiri)
Penawaran bertambah (kurva S bergeser ke kanan)
Penawaran berkurang (kurva S bergeser ke kiri)
/ZA_Agb UNJA70
Kasus Permintaan Bertambah
D D1
S
P
Q
P1
P0
E
E1
Q0 Q10
Jika terjadi kenaikan
permintaan (kurva permintaan
bergeser kekanan), maka:
• Keseimbangan bergeser dari
titik E ke E1.
• Harga naik menjadi P1
• Kenaikan jumlah
keseimbangan sebesar
Q0Q1.
/ZA_Agb UNJA71
Kasus Permintaan Berkurang
0
P1
DD1
Q1
E1
E
P
Q
S
P0
Q0
Jika terjadi penurunan
permintaan (kurva permintaan
bergeser kekiri), maka:
• Keseimbangan bergeser dari
titik E ke E1.
• Harga turun menjadi P1
• Penurunan jumlah
keseimbangan sebesar Q0Q1.
/ZA_Agb UNJA72
Kasus Penawaran Bertambah
0
S
S1
D
E
E1
P
Q
P0
P1
Q0 Q1
Jika terjadi kenaikan penawaran
(kurva penawaran bergeser
kekanan), maka:
• Keseimbangan bergeser dari
titik E ke E1.
• Harga turun menjadi P1
• Kenaikan jumlah
keseimbangan sebesar Q0Q1.
/ZA_Agb UNJA73
Kasus Penawaran Berkurang
S1
S
E1
E
0
Jika terjadi penurunan
penawaran (kurva penawaran
bergeser kekiri), maka:
• Keseimbangan bergeser dari
titik E ke E1.
• Harga naik menjadi P1
• Penurunan jumlah
keseimbangan sebesar Q0Q1.
P1
P0
P
QQ1 Q0
/ZA_Agb UNJA74
q q1
p
p1
S1
S
D
D1
P
Q
E1
E
Kasus permintaan dan penawaran bertambah
/ZA_Agb UNJA75
Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Elastisitas
Permintaan & Penawaran
Pengasuh:
Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc.
Konsep Elastisitas
Elastisitas merupakan suatu ukuran respons
suatu variabel terhadap perubahan variabel
lainnya.
Semakin tinggi elastisitas, semakin besar
respons tsb.
Respons diukur dari Persentase (%)
perubahan suatu variabel akibat perubahan
1% variabel lainnya.
/ZA_Agb UNJA77
Bentuk-bentuk Elastisitas
Price Elasticity of Demand (Elastisitas HargaPermintaan)
Income Elasticity of Demand (ElastisitasPendapatan terhadap permintaan)
Cross-Price Elasticity of Demand (Elastisitas HargaSilang dari Permintaan)
Price Elasticity of Supply (Elastisitas HargaPenawaran)
/ZA_Agb UNJA78
Elastisitas Harga Permintaan
Sering disebut Elastisitas Permintaan
Persentase perubahan jumlah yang diminta
akibat perubahan harga sebesar satu persen.
hargaperubahan Persentase
permintaanjumlah perubahan Persentase=ED
/ZA_Agb UNJA79
Q/Q x 100% Q PED = =
P/P x 100% P Q
Tanda dan Besaran Elastisitas
Sesuai dengan hukum permintaan, “bila harga naik,
permintaan turun” maka elastisitas permintaan selalu
bertanda negatif.
Karena selau bertanda negatif, maka biasanya nilai
elastisitas sering tidak menggunakan tanda negatif.
Besaran nilai elastisitas:
ED < 1 = Inelastis
ED = 1 = Unit elastis
ED > 1 = Elastis
ED = = Elastis sempurna
ED = 0 = Inelastis sempurna/ZA_Agb UNJA80
P
0 Q
ED < 1
D
Inelastis P
0 Q
ED > 1
D
Elastis P
0 Q
ED = 1
D
Unit Elastis
P
0 Q
D
ED = 0
Inelastis
sempurna
P
0 Q
ED =
Elastis
sempurna
/ZA_Agb UNJA81
Elastisitas Permintaan Pada Dua Titik
(Elastisitas Busur).
Nilai elastisitas permintaan antara dua titik pada
kurva permintaan, dihitung berdasarkan nilai
tengah:
)PP(
PP
)QQ(
P%
Q% E
2121
12
2121
12
/ZA_Agb UNJA82
x 100%
x 100%
Menghitung elastisitas permintaan
antara dua titik:
27.126.
33.
23
612
4
)2026(
2026
)1014(
1410
E
21
21
D
P%
Q% E
Quantity of software (in hundred thousands)
$26
24
22
20
18
16
14
0
Demand
B
A
10 12 14
Cmidpoint
Elasticity of demand
between A and B:
/ZA_Agb UNJA83
Nilai Elastisitas
Sepanjang kurva permintaanP
rice
$10987654321
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Quantity
Nilai elastisitas menurunsepanjang pergerakan menuju
sumbu horizontal
Ed = 1
Ed = 0
Ed < 1
Ed > 1
Ed = ∞
/ZA_Agb UNJA
Nilai elastisitas ≠ slope kurva permintaan
84
Faktor-faktor yang menentukan
nilai elastisitas permintaan
Permintaan cenderung elastis jika :
Barang tergolong barang mewah (luxury goods)
Semakin panjang periode waktu
Mempunyai kemampuan substitusi yang lebih tinggi
terhadap barang lain
Ketersediaan barang yang terbatas di pasar
/ZA_Agb UNJA85
Elastisitas Permintaan Jangka Pendek
dan Jangka Panjang
Secara umum, demand mempunyai
elastisitas harga yang lebih elastis dalam
jangka panjang
Konsumen memerlukan waktu untuk
menyesuaikan kebiasaan konsumsinya
Subsitusi umumnya tersedia dalam
jangka panjang
/ZA_Agb UNJA86
Gasoline: Short-Run and
Long-Run Demand Curves
DSR
DLR
People tend to drive smaller
and more fuel efficient cars
in the long-run
Quantity
Price
/ZA_Agb UNJA87
Masyarakat tidak dapat dengan
mudah menyesuaikan konsumsinya
dalam jangka pendek.
Dalam jangka panjang, Masyarakat
cenderung menggunakan BBM yang
lebih efisien untuk mobilnya.
Alternatif energy untuk bahan bakar
mobil (e.g., battery untuk mobil
/mobil listrik) mungkin tersedia.
DSR
DLR
Quantity of Gas
Price
/ZA_Agb UNJA88
Elastisitas Permintaan
pada satu titik
Elastisitas permintaan pada satu titik pada
kurva permintaan tergantung pada slope
serta nilai P dan Q pada titik tersebut.
Jika fuingsi permintaan adalah :
maka :
/ZA_Agb UNJA
)(1/slope)(P/Q E d P
89
P = a – b Qd
ELASTISITAS PENDAPATAN DARI
PERMINTAAN
(Income Elasticity of Demand)
Persentase perubahan dari jumlah barang
yang diminta akibat perubahan satu
persen pendapatan konsumen
/ZA_Agb UNJA
pendapatanperubahan Persentase
permintaanjumlah perubahan Persentase=Ei
90
Q/Q x 100% Q IEI = =
I/I x 100% I Q
Jenis barang berdasarkan pengaruh
pendapatan
EI > 0 : Barang Normal
EI < 0 : Barang Inferior
EI = 0 : Barang Netral pendapatan
(Income-neutral Goods)
/ZA_Agb UNJA91
Barang kebutuhan pokok “necessities”
cenderung mempunyai income inelastic...
Contoh: makanan, minuman, pakaian, dsb.
Barang mewah “luxuries” cenderung
mempunyai income elastic...
Contoh : mobil, barang smart elektronics,.
/ZA_Agb UNJA92
Elastisitas Harga Silang Dari Permintaan
(Cross-Price Elasticity of Demand)
Mengukur % perubahan jumlah barang yang
diminta (Qb) yang diakibatkan dari perubahan
satu % harga barang lainnya (Pm)
m
b
b
m
mm
bbs
P
Q
Q
P
PP
QQE
/ZA_Agb UNJA93
Es > 0 : Kedua barang bersifat substitusi
Contoh: tahu dan tempe atau kopi dan teh
Es < 0 : Kedua barang bersifat komplementer
Contoh: Kaos kaki dan Sepatu
atau kopi dan gula
Elastisitas Harga Penawaran
(Price Elasticity of Supply)
Persentase perubahan
jumlah barang yang
ditawarkan akibat
perubahan satu persen
harganya.
Price
Quantity
A
B
P1
P2
Q1 Q2
S
/ZA_Agb UNJA
S
ES = Perfectly Elastic,
ES > 1 Elastic,
ES = 1 Unit Elastic,
ES < 1 Inelastic,
ES = 0 Perfectly Inelastic, 94
Menghitung Elastisitas Supply antara dua titik.
2.105.
021.
75.4
50.480
10
)50.45(
50.45
)475485(
475485
E
21
21
S
P%
Q% E
Quantity of workers
$6.00
5.50
5.00
4.50
4.00
3.50
3.00
0
CB
A
470 480 490
Elasticity of supply
between A and B:
/ZA_Agb UNJA95
Calculating Elasticity at a Point
6 12 18 30 36 42 48 Quantity
87654321
$109
A
24 6054
D
B
C
SupplyEA = 2.33
EB = 0.11
Demand
EC = 0.75
ED = 0.86
/ZA_Agb UNJA96