Pengantar Gizi Kerja

21
7 Pengantar Gizi Kerja Muhammad Trisetya Hadi Saputra

description

Pengantar Gizi Kerja

Transcript of Pengantar Gizi Kerja

Page 1: Pengantar Gizi Kerja

7Pengantar Gizi Kerja

Muhammad Trisetya Hadi Saputra

Page 2: Pengantar Gizi Kerja

Pengertian Gizi dan Gizi Kerja

GIZI : Mempelajari hubungan Makanan dan Kesehatan.

Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi, mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari macam-macam bahan makanannya) untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari bagi para pekerja.

Gizi kerja : Gizi yg diperlukan o/ tenaga kerja untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai dg jenis pekerjaan & beban kerjanya/gizi yg diterapkan kpd masyarakat tenaga kerja dg tujuan u/ meningkatkan taraf kesehatan tenaga kerja shg tercapai tingkat produktivitas & efisiensi kerja yg setinggi-tingginya.

Page 3: Pengantar Gizi Kerja

Arti Penting Gizi Kerja

Produktivitas kerja dipengaruhi o/ banyak faktor, diantaranya yang mempunyai peranan sangat penting dan menentukan adalah kecukupan gizi.

Kecukupan giziprestasi kerja tenaga kerja

Seseorang yang berstatus gizi kurang tidak mungkin mampu bekerja dengan hasil yang maksimal karena prestasi kerja dipengaruhi oleh derajat kesehatan seseorang. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja lebih giat, produktif, dan teliti sehingga dapat mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi dalam bekerja.

Page 4: Pengantar Gizi Kerja

Faktor –faktor Yang Mempengaruhi Keadaan Gizi Tenaga Kerja

Jenis Kegiatan• (ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu

beban kerja

Faktor tenaga kerja•ketidaktahuan, jenis kelamin, umur, hamil, menyusui, kebiasaan makan yang kurang baik, tingkat kesehatan karena tingginya penyakit parasit dan infeksi oleh bakteri pada alat pencernaan, kesejahteraan tinggi tanpa perhatian gizi, mengakibatkan terjadinya salah gizi biasanya dalam bentuk over nutrisi, disiplin, motivasi dan dedikasi

Faktor Lingkungan kerja• sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik, kimia, biologi, fisiologi (ergonomi) dan psikologi. Beban kerja dan beban tambahan di tempat kerja yaitu tekanan panas, bahan – bahan kimia, parasit dan mikroorganisme, faktor psikologis dan kesejahteraan

Page 5: Pengantar Gizi Kerja

Faktor Penentu Kebutuhan Gizi

Ukuran tubuh (TB dan BB)

Usia dan jenis kelamin

Aktifitas srhari-hari

Kondisi fisiologis tertentu

Lingkungan kerja

Page 6: Pengantar Gizi Kerja

Workers Nutritional Requirement

Nutrient requiremen that applied for worker aims to increase health degree, Effi ciency and Work productivity.

Work nutrient fulfillment benefit to defend and Increasing immunity with fulfil nutrient need and Calorie towards worker demand

Important!! : 1. Need of calori and nutrient for worker2. Ingredient need of base menu3. Menu arrangement appropriate with

work environment

Page 7: Pengantar Gizi Kerja

Teknis Penentuan Kecukupan Gizi Pekerja

1. Pencatatan identitas responden.

2. Aktivitas sehari selama 7 hari.

3. Konsumsi pangan sehari selama 7 hari.

4. Berat Badan dan Tinggi badan

5. Data penyakit dalam 2 minggu terakhir.

6. Lingkungan kerja (termasuk beban

kerja).

Page 8: Pengantar Gizi Kerja

Nutrient

Nilai Gizi makanan untuk karyawan

a. Makanan kecil : 150-250 kal

b. Makanan lengkap : 600-1000 kal KHdigunakan sbg sumbangan

energi yg diperoleh dr simpanan glikogen = 55-70%

P 10-15%

ditekankan pada prot hewani krn bioavailibilitinya . Mak kecil = 15-20 gr P (25% AKG), Mak. Lengkap = 25-30 gr P (50% AKG)

Page 9: Pengantar Gizi Kerja

Nutrient (Lanjutan)

Lemakasupan lemak yg berlebihan dpt menurunkan efisiensi kerja = 20-30%

Vit C 45 mg-60 mgmeningkatkan daya tahan tubuh dan absorpsi besi

Vit B12 3 mikrogram, Folat 400 mikrogram

Mineral Fe, Na, K, I dsb

Frekuensi makan 3 x mak lengkap, 2-3 x selingan, 3 x minuman. Tiap kali makan 30-35% total sehari, 800-1300 kal tgt beban kerja

Sarapan pagi&snackmeningkatkan produktivitas kerja

5 x makan lebih baik drpd 3x makan

Page 10: Pengantar Gizi Kerja

Pengelompokan Aktivitas Atau Beban Kerja (Ringan, Sedang Dan Berat) Berdasarkan Proporsi Waktu Kerja

Page 11: Pengantar Gizi Kerja

Penilaian Status Gizi Pekerja

Penilaian status gizi pekerja perlu dilakukan, karena dengan mengetahui status gizi pekerja dapat ditentukan kebutuhan gizi yang sesuai serta pemberian intervensi gizi bila diperlukan.

Penilaian status gizi dilakukan melalui beberapa cara antara lain : pemeriksaan biokimia, pemeriksaan klinis, pemeriksaan biofisik dan antropometri.

Antropometri merupakan metode yang paling sering digunakan dalam penilaian status gizi.  Metode ini menggunakan parameter berat badan (BB) dan tinggi badan (TB).  Melalui kedua parameter tersebut, dapat dilakukan penghitungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan  rumus sebagai berikut :

Page 12: Pengantar Gizi Kerja

Tabel Kebutuhan Gizi Per Hari bagi Pekerja Menurut Umur, Jenis Kelamin dan Aktivitas Fisik

Page 13: Pengantar Gizi Kerja

Koreksi Berat Badan (Berdasarkan Tabel)

Contoh:

seorang perempuan usia 35 tahun,  memiliki berat badan 52 kg dengan aktivitas sedang, maka kebutuhan energinya adalah:

Page 14: Pengantar Gizi Kerja

Koreksi Berat Badan (Berdasarkan Tabel)

Soal:

seorang laki-laki usia 27 tahun,  memiliki berat badan 61 kg dengan aktivitas berat, berapa kebutuhan energinya?

seorang perempuan usia 25 tahun,  memiliki berat badan 47 kg dengan aktivitas ringan, berapa kebutuhan energinya?

Page 15: Pengantar Gizi Kerja

Kebutuhan energi dan protein selama bekerja (8 jam)

Page 16: Pengantar Gizi Kerja

Risiko Lingkungan Kerja

Suhu: tempat kerja dengan suhu tinggi akan terjadi penguapan yang tinggi sehingga pekerja mengeluarkan banyak keringat.  Karenanya perlu diperhatikan kebutuhan air dan mineral sebagai pengganti cairan yang keluar dari tubuh. Untuk mencegah dehidrasi disarankan untuk minum air, konsumsi sayur dan buah.

Pengaruh bahan kimia: Bahan-bahan kimia tertentu dapat menyebabkan keracunan kronis, akibatnya: menurunnya nafsu makan, terganggunya metabolisme tubuh dan  gangguan fungsi alat pencernaan sehingga menurunkan berat badan. Oleh karena itu dibutuhkan tambahan zat gizi. Hal ini juga terjadi pada para pekerja yang mengalami gangguan psikologis.

Page 17: Pengantar Gizi Kerja

Risiko Lingkungan Kerja (Lanjutan)

Bahan radiasi mengganggu metabolisme sel sehingga diperlukan tambahan protein dan antioksidan untuk regenerasi sel.

Parasit dan mikroorganisme: Pekerja di daerah pertanian dan pertambangan sering terserang kecacingan yang dapat mengganggu fungsi alat pencernaan dan kehilangan zat-zat gizi sehingga dibutuhkan tambahan zat gizi.

Page 18: Pengantar Gizi Kerja

Standar Penyediaan Makanan Bagi Pekerja

Karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta zat-zat lain dalam tubuh perlu diperhatikan proporsinya agar seimbang (WNPG VIII, 2004), yaitu : Karbohidrat (50-65% dari total energi), Protein (10-20% dari total energi), Lemak (20-30% dari total energi).

Kebutuhan energi diterjemahkan ke dalam porsi bahan makanan menggunakan daftar bahan makanan penukar.  Pemberian makanan utama di tempat kerja dilakukan saat istirahat (4-5 jam setelah kerja) diselingi pemberian kudapan (makanan selingan).

Page 19: Pengantar Gizi Kerja

Standar Penyediaan Makanan Bagi Pekerja

Standar porsi makanan pekerja laki-laki dan perempuan selama bekerja (8 jam)

Page 20: Pengantar Gizi Kerja

Contoh Menu Makanan Bagi Pekerja Selama Bekerja (8 jam)

Page 21: Pengantar Gizi Kerja

ARIGATO GOZAIMASU