PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB...

57
PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN PADA KUALITAS LINGKUNGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA TAHUN 2013-2017 Skripsi Oleh HAFIN JAYA WARDANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN

PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN PADA KUALITAS LINGKUNGAN

PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA TAHUN 2013-2017

Skripsi

Oleh

HAFIN JAYA WARDANA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

ABSTRACT

RECOGNITION, MEASUREMENT OF ENVIRONMENTAL COSTS AND

ENVIRONMENTAL DISCLOSURES IN THE MANUFACTURING

ENVIRONMENT QUALITY IN INDONESIA 2013-2017

By

Hafin Jaya Wardana

This study aims to empirically examine the effect of Environmental Costs and

Environmental Disclosures on Environmental Quality (ISO 14001). This study

uses independent variables namely Environmental Costs and Environmental

Disclosures based on GRI G4. While the dependent variable in this study is

Environmental Quality which is measured using ISO 14001 international

environmental certification.

The sample in this study is a manufacturing company listed on the Indonesia

Stock Exchange in 2013-2017. This study has a sample of 154 companies for

2013-2017. The type of data used is secondary data. Data analysis using logistic

regression analysis using SPSS 23 software application.

The results of this study indicate that environmental costs do not have a

significant effect on environmental quality, but still show a positive direction.

While environmental disclosure has a significant effect on environmental quality.

Keywords: Environmental Costs, Environmental Disclosure, Environmental

Quality, ISO 14001.

Page 3: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

ABSTRAK

PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN

PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN PADA KUALITAS LINGKUNGAN

PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA TAHUN 2013-2017

Oleh

HAFIN JAYA WARDANA

Penelitian ini bertujuan untuk meguji secara empiris pengaruh Biaya Lingkungan

dan Pengungkapan Lingkungan terhadap Kualitas Lingkungan (ISO 14001).

Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu Biaya Lingkungan dan

Pengungkapan Lingkungan berdasarkan GRI G4. Sedangkan variabel dependen

dalam penelitian ini adalah Kualitas Lingkungan yang diukur dengan

menggunakan sertifikasi lingkungan internasional ISO 14001.

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017. Penlitian ini memiliki sampel sebanyak

154 perusahaan untuk tahun2013-2017. Jenis data yang digunakan adalah data

sekunder. Analisis data menggunakan analisis regresi logistik dengan

menggunakan aplikasi software SPSS 23.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa biaya lingkungan tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kualitas lingkungan, namun tetap menunjukan arah yang

positif. Sementara pengungkapan lingkungan berpengaruh signifikan terhadap

kualitas lingkungan.

Kata Kunci : Biaya Lingkungan, ISO 14001, Kualitas Lingkungan,

Pengungkapan Lingkungan.

Page 4: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN

PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN PADA KUALITAS LINGKUNGAN

PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA TAHUN 2013-2017

Oleh

HAFIN JAYA WARDANA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

Judul Skripsi : PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA

LINGKUNGAN DAN PENGUNGKAPAN

LINGKUNGAN PADA KUALITAS

LINGKUNGAN PERUSAHAAN

MANUFAKTUR DI INDONESIA TAHUN

2013-2017

Nama Mahasiswa : Hafin Jaya Wardana

Nomor Pokok Mahasiswa : 1411031055

Progam Studi : S1 Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si.,Akt. Niken Kusumawardani, S.E., M.Sc.,Akt. NIP 197008171997032002 NIP 198701102014042001

2. Ketua Jurusan Akuntansi

Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt.

NIP 196206121990102001

Page 6: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Prof. Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si.,Akt. ............

Sekretaris : Niken Kusumawardani, S.E., M.Sc.,Akt. ............

Penguji : Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., C.A., CPA. ............

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si.

NIP 1961090419871011

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 18 Juni 2019

Page 7: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Hafin Jaya Wardana

NPM : 1411031055

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengakuan,

Pengukuran Biaya Lingkungan dan Pengungkapan Lingkungan pada Kualitas

Lingkungan Perusahaan Manufaktur di Indonesia Tahun 2013-2017” adalah

benar hasil karya saya sendiri. Dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau

sebagaian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara meniru atau menyalin

dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau

pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya, selain

itu atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan

penulis aslinya. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak

benar, maka saya siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, 20 Juni 2019

Hafin Jaya Wardana

Page 8: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 1 September 1996

sebagai putra pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak

Supriyanto dan Ibu Munjiah. Penulis memiliki dua orang adik

laki-laki dan perempuan. Adik laki-laki bernama Fajar Fauzan

Zuhdi dan seorang adik perempuan bernama Zakiana Anela

Putri.

Pada tahun 2002, penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di

TK Gunung Mas. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan oleh penulis pada

tahun 2008 di SD Negeri 2 Gunung Mas. Sekolah Menengah Pertama (SMP)

ditempuh oleh penulis di SMP Negeri 2 Metro dan diselesaikan pada tahun 2011.

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di

SMA Negeri 4 Metro hingga tahun 2014.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur SNMPTN. Selain itu, pada

tahun 2016 penulis terpilih sebagai LO (Liaison Officer) dalam kegiatan

Simposiun Nasional Akuntansi (SNA) yang merupakan kegiatan tahunan yang

diselenggarakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Di tahun berikutnya tahun 2017,

penulis ikut serta dalam kegiatan AFEBI (Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Indonesia) dan terpilih sebagai LO (Liaison Officer) yang dilaksanakan Fakultas

sebagai tuan rumah.

Page 9: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbilalamin

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

sehingga dapat terselesaikannya penulisan skripsi ini. Shalawat beriring salam

selalu disanjungagungkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Kupersembahkan karyaku ini untuk :

Kedua orang tuaku

Ayahanda Supriyanto dan Ibunda Munjiah

Terima kasih kepada ibu dan ayah karena telah merawat, membesarkan, mendidik,

mendukung, dan doa yang tidak pernah putus untuk keberhasilan dan kesuksesan

anaknya. Semoga ibu dan ayah selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan.

Saudaraku

Fajar Fauzan Zuhdi dan Zakiana Aniela Putri

Seluruh keluarga besar yang telah memberikan semangat, motivasi dan doa

Seluruh sahabat dan teman-teman yang telah memberikan semangat dan doa

Almamaterku tercinta Universitas Lampung

Page 10: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

MOTTO

“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai kemampuannya”

(QS Al Baqarah: 286)

“Jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah

bersama orang-orang yang sabar”

(QS Al Baqarah: 153)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(QS Al Insyirah: 5)

“Maka nikmat Tuhanmu manakah lagi yang kamu dustakan?”

(QS Ar-Rahman : 13)

Page 11: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

SANWACANA

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah yang telah diberikan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengakuan,

Pengukuran Biaya Lingkungan dan Pengungkapan Lingkungan pada

Kualitas Lingkungan Perusahaan Manufaktur di Indonesia Tahun 2013-

2017”, sebagai salah satu syarat untuk mempeoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa

hormat dan terima kasih yang tulus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan

AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Ibu Prof. Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt.,CA., selaku Dosen

Pembimbing Utama yang telah membimbing dan memberikan motivasi

untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Niken Kusumawardani S.E.,M.Sc., Akt., selaku Dosen Pendamping

atas kesediaannya memberikan waktu, bimbingan serta saran dalam proses

menyelesaikan skripsi ini.

Page 12: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

6. Ibu Dewi Sukmasari, S.E., M.S.A., CA., Akt. selaku Pembimbing

Akademik selama masa perkuliahan yang banyak memberikan ilmu, kritik,

saran, kesan, dan motivasi yang sangat membangun.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang

telah memberikan ilmu pengetahuan dan pembelajaran berharga bagi

penulis selama menempuh program pendidikan S1.

8. Seluruh Staf Akademik, Administrasi, Tata Usaha, para pegawai, serta staf

keamanan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah

banyak membantu baik selama proses perkuliahan maupun penyusunan

skripsi, terima kasih atas segala kesabaran dan bantuan yang diberikan.

9. Kedua orang tuaku, Bapak Supriyanto dan Ibu Munjiah yang selalu

mendoakan, memberikan semangat, dan perhatian untuk menyelesaikan

studi ini. Terima kasih atas kasih sayang dan pengorbanan yang telah

kalian berikan kepadaku.

10. Adikku tersayang Fajar Fauzan Zuhdi dan Zakiana Anela Putri yang selalu

memberikan keceriaan dan inspirasi kepadaku.

11. Saudara seperjuangan tersayang, Mega Meilisa Manara yang banyak

membantu selama perkuliahan. Terima kasih atas kesabaran, kebaikan hati

dan canda tawa yang diberikan.

12. Sahabat pejuang skripsi Faisal Fachrurrozi, Aryo Bimo, Robert, Aminudin,

Dani Aulia, Soni Setiawan, Teguh Prasetyo, Bagus Setiawan, Ghazy Zein,

Ilham Arif, Andy Tonang, Ariyanto, Frengky, IB. Terima kasih yang

selalu mendoakan, memberi semangat dan perhatian, serta untuk canda

tawa kebersamaan kita selama ini. Sukses selalu kawan.

Page 13: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

13. Teman-Teman terbaikku Bujang dan Gadis Akuntansi 2014. Terima kasih

atas dukungan semangat dan kebersamaan selama ini.

14. Sahabat SMA ku, Adam Wirayuda, Hafiddhudin Rizky Ramadhan, Anto,

Bu Oci, Bella Dentia, Amalia Rahmatika, Santy. Terima kasih atas doa

dan dukungan, serta canda tawa dan kebersamaan yang telah diberikan.

15. Teman-teman Wildcats Softball yang telah meberikan keceriaan selama

ini.

16. Teman teman KKN Desa Gunung Sugih Kec, Kedondong Kab.

Pesawaran, Arif, Ana, Arien, dan Indah,. Terima kasih untuk kerja sama

dan pengalaman selama 40 hari. Semoga kita semua menjadi orang yang

sukses dikemuddian hari.

17. Seluruh teman-teman Akuntansi 2014 , yang ikut membantu dengan

memberikan masukan ide untuk memperlancar penulisan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan semoga

Allah SWT memberikan rahmat, berkah dan hidayah-Nya untuk kita semua.

Bandarlampung, 20 Juni 2019

Penulis

Hafin Jaya Wardana

NPM. 1411031055

Page 14: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i

DAFTAR TABEL ............................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 7

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ................................................................................................ 8

2.1.1 Teori Stakeholder .................................................................................... 8

2.1.2 Teori Legitimasi ...................................................................................... 9

2.2 Akuntansi Lingkungan .................................................................................... 10

2.2.1 Pengertian Akuntansi Lingkungan .......................................................... 10

2.3 Biaya Lingkungan ........................................................................................... 11

2.3.1 Pengertian Biaya Lingkungan ................................................................. 11

2.3.2 Kategori Biaya Lingkungan .................................................................... 12

2.4 Pengungkapan Lingkungan ............................................................................. 17

2.5 Kualitas Lingkungan ....................................................................................... 18

2.5.1 Pengertian Kualitas Lingkungan ............................................................. 18

2.5.2 ISO (International Organization of Standardization) ............................. 19

2.5.3 ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan ........................................... 20

2.6 Pengembangan Hipotesis ................................................................................ 23

2.6.1 Pengaruh Biaya Lingkungan pada Kualitas Lingkungan ........................ 23

2.6.2 Pengaruh Pengungkapan Lingkungan pada Kualitas Lingkungan .......... 24

2.7 Model Penelitian ............................................................................................. 26

Page 15: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

ii

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel ....................................................................................... 27

3.2 Jenis dan Sumber Data .................................................................................... 27

3.3 Operasional Variabel ....................................................................................... 27

3.3.1 Variabel Independen ................................................................................ 27

3.3.2 Variabel Dependen .................................................................................. 29

3.4 Metode Analisis Data ...................................................................................... 29

3.4.1 Statistik Deskriptif ................................................................................... 29

3.4.2 Uji Hipotesis ............................................................................................ 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data ................................................................................................... 33

4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ................................................................... 33

4.3 Hasil Uji Analisis Regresi Logistik ................................................................ 36

4.3.1 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit) .......................... 36

4.3.2 Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit) .............. 36

4.3.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R. Square) ....................... 37

4.3.4 Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 37

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................................... 39

4.4.1 Pengaruh Biaya Lingkungan terhadap Kualitas Lingkungan .................. 39

4.4.2 Pengaruh Pengungkapan Lingkungan terhadap Kualitas Lingkungan .... 40

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 42

5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 43

5.3 Saran ................................................................................................................ 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 4.1 Sampel Penelitian ................................................................................. 33

Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................ 34

Tabel 4.3 Uji Kelayakan Model ........................................................................... 36

Tabel 4.4 Uji Kesesuaian Keseluruhan Model ..................................................... 36

Tabel 4.5 Uji Koefisien Determinasi ................................................................... 37

Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 37

Tabel 4.7 Kesimpulan Hasil Penelitian ................................................................ 39

Page 17: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 26

Page 18: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permasalahan lingkungan merupakan hal yang perlu diperhatikan khususnya pada

negara berkembang seperti Indonesia melihat dampak buruk yang dirasakan oleh

lingkungan dan masyarakat. Perusahaan industri manufaktur merupakan salah satu

penyebab terjadinya pencemaran lingkungan. Dimana dengan tumbuhnya sektor

industri maka harus diiringi dengan pengelolaan lingkungan yang baik.

Di Indonesia upaya pemerintah dalam menjaga dan melestarikan lingkungan

hidup melalui perusahaan-perusahaan diatur dalam Undang-Undang No 40 tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas ayat 1 yang berbunyi “Perseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya dibidang/atau berkaitan dengan sumber daya alam

wajib melaksanakan Tangguang Jawab Sosial dan Lingkungan”. Serta dalam

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup yang menekankan pada pertanggungjawaban pihak yang

melakukan usaha di lahan berbahaya.

Dalam kenyataannya masih ada industri yang menghiraukan kesadaran akan

kelestarian lingkungan dengan membuang limbah cair ke sungai tanpa proses

pengelolaan limbah yang baik, sehingga merugikan manusia dan merusak

ekosistem di sekitar lingkungan. Pada tahun 2013, Sungai Citarum dan Pulau

Page 19: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

2

Kalimantan masuk dalam 10 tempat paling tercemar di dunia menurut laporan

lingkungan yang dikeluarkan oleh Blacksmith Institute dan Green Cross

Switzerland Organization. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh

Blacksmith Institute dan Green Cross Switzerland Organization, Sungai Citarum

digunakan sebagai sumber air untuk mengairi dan wilayah pertanian lainnya,

terkontaminasi limbah yang mengandung alumunium dan mangan dari aktivitas

industri. Kawasan lain yang juga dinilai sebagai satu dari sepuluh kawasan paling

terpolusi di dunia adalah Kalimantan, Indonesia. Pulau ini menjadi pulau paling

rusak secara lingkungan dan berbahaya bagi manusia akibat maraknya berbagai

aktivitas penambangan emas ilegal yang terjadi di berbagai wilayah pedalaman.

Sebagian besar penambang emas ini menggunakan merkuri untuk memurnikan

emas dan memisahkannya dari logam lainnya lewat media air. Dalam proses

ekstraksi ini, ratusan ribu liter air terkontaminasi merkuri dan kembali memasuki

aliran-aliran utama sungai yang menjadi sumber air bagi masyarakat yang ada di

sepanjang sungai (www.mongabai.co.id, 2013).

Pencemaran lingkungan terutama di daerah aliran sungai (DAS) Citarum sebagian

besar disebabkan oleh industri yang membuang limbah ke sungai tanpa dilakukan

pengelolaan terlebih daluhu. Dampak yang diakibatkan lingkungan tercemar berat

sawah-sawah di Kabupaten Bandung mengalami pencemaran limbah berbahaya

yang memungkinkan nasi yang dikonsumsi masyarakat telah tercemar. Selain

lingkungan dan pangan tercemar krisis air juga menjadi permasalahan masyarakat

dimana air sudah tercemar dan tidak layak (www.sindonews.com, 2018). Sektor

manufakturlah penyumbang terbesar penyebab terjadinya kerusakan lingkungan di

Indonesia. Direktur Jendral Pengendalian dan Pencemaran Kerusakan Lingkungan

Page 20: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

3

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, M.R. Karliansyah mengatakan

bahwa industri manufaktur menyumbang 34% dalam aspek pencemaran air, 30%

dalam hal pencemaran pengelolaan limbah, dan 18% dalam aspek pengendalian

pencemaran udara untuk masalah ketidaktaatan pada tahun 2015

(www.industri.bisnis.com, 2015). Contohnya PT. Pindo Deli Pulp & Paper Mills

3, anak perusahaan Sinar Mas Group, pada September 2015 yang berproduksi di

Jawa Barat, disegel pemerintah karena membuang limbah dan tidak memiliki izin

lingkungan (tempo.com, 2015).

Berry dan Rondinelli (1998) dalam Ja'far dan Arifah (2006) menjelaskan bahwa

kepedulian terhadap lingkungan sebenarnya muncul akibat berbagai dorongan dari

pihak luar perusahaan, antara lain: pemerintah, konsumen, stakeholder dan

persaingan. Dalam era globalisasi perusahaan dituntut tidak hanya berfokus pada

keuntungan ekonomi saja namun perusahaan harus berorientasi pada triple bottom

line yaitu people, planet dan profit sehingga perusahaan dapat terlibat dalam

kesejahteraan masyarakat serta turut menjaga kelestarian lingkungan.

Konsep green (environmental) accounting, akuntansi lingkungan sebenarnya

sudah mulai berkembang sejak 1970-an di Eropa. Akibat tekanan lembaga-

lembaga bukan pemerintah dan meningkatnya kesadaran lingkungan di kalangan

masyarakat yang mendesak agar perusahaan-perusahaan bukan sekedar

berkegiatan industri demi bisnis saja, tetapi juga menerapkan pengelolaan

lingkungan yang baik. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi pengelolaan

lingkungan dengan melakukan penilaian kegiatan lingkungan dari sudut pandang

biaya (environmental cost) dan manfaat atau efek (economic benefit), serta

Page 21: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

4

menghasilkan efek perlindungan lingkungan (environmental protection) (Almilia

dan Wijayanto, 2007). Secara singkat, green accounting dapat memberikan

informasi mengenai sejauh mana organisasi atau perusahaan memberikan

kontribusi positif maupun negatif terhadap kualitas hidup manusia dan

lingkungannya (Belkaoui, 2000 dalam Komar,2004).

Perusahaan yang melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan akan menimbulkan

biaya, biaya tersebut disebut biaya lingkungan atau biaya kualitas lingkungan.

Menurut Ikhsan (2009) biaya lingkungan adalah dampak yang timbul dari sisi

keuangan maupun non keuangan yang harus dipikul sebagai akibat dari kegiatan

yang mempengaruhi kualitas lingkungan. Pentingnya akuntansi lingkungan

dilakukan untuk mewujudkan kesadaran penuh dari perusahaan ataupun

organisasi yang mengambil manfaat dari lingkungan. Perusahaan perlu

mempertimbangkan usaha dalam meningkatkan konservasi lingkungan secara

berkelanjutan. Usaha yang dapat ditempuh perusahaan yaitu dengan memasukkan

anggaran lingkungan pada laporan keuangan dan pertanggungjawaban

perusahaan.

Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan dengan mengungkapkan

informasi lingkungan yang terdapat pada CSR. Menurut Suratno (2006),

Environmental disclosure atau pengungkapan lingkungan adalah pengungkapan

informasi yang berkaitan dengan lingkungan di dalam laporan tahunan.

Perusahaan yang mengungkapkan informasi lingkungan akan membuat opini

positif dari masyarakat dimana perusahaan memiliki kualitas lingkungan yang

baik sebagaimana kaitannya dengan teori legitimasi bahwa perusahaan atau

Page 22: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

5

organisasi harus beroperasi di dalam norma-norma dan nilai-nilai sosial yang

dijunjung masyarakat dan memastikan bahwa aktivitas mereka bisa diterima.

Kemudian hal ini juga menjadi informasi dan penilaian bagi pihak luar, karena

dalam teori stakeholder bahwa suatu perusahaan atau organisasi sangat

membutuhkan peran dari pihak luar, seperti masyarakat dan lingkungan sekitar

sehingga sebuah perusahaan sangat bergantung pada dukungan stakeholdernya,

dan juga regulasi atau peraturan yang harus dipatuhi oleh suatu perusahaan.

Dalam mengelola lingkungan diperlukan sistem manajemen lingkungan yang baik

namun seiring dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang bersaing dalam

pasar global maka suatu sistem manajemen lingkungan memerlukan International

Organization for Standardization (ISO) 14001 agar membangun sistem

manajemen lingkungan yang bertujuan menghasilkan produk dengan kualitas

tinggi dengan dampak lingkungan minimal (Callan dan Thomas, 2013:510). ISO

dapat dikatakan sebagai suatu kerangka kerja (framework) yang membantu

perusahaan mengidentifikasi, dan mengklasifikasi resiko-resiko berdasarkan

tingkat prioritasnya sehingga lebih efisien dalam mengatur resiko-resiko tersebut.

Dengan penerapan ISO 14001 juga dimaksudkan agar memenuhi persyaratan

pelanggan/pasar dan peraturan-peraturan yang berlaku berkaitan dengan

bisnis/industri yang memiliki dampak lingkungan yang signifikan baik secara

nasional ataupun internasional, memelihara dan meningkatkan citra perusahaan,

serta mengantisipasi persaingan dengan perusahaan sejenis atau kompetitor.

Penelitian mengenai akuntansi lingkungan telah dilakukan peneliti sebelumnya

untuk menguji pengaruh akuntansi lingkungan terhadap kinerja lingkungan antara

Page 23: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

6

lain telah dilakukan oleh Perez et al. (2007) serta Henri dan Journeault (2010)

yang menemukan bahwa penyediaan informasi lingkungan kepada manajemen

berpengaruh positif terhadap kinerja lingkungan. Sedangkan Ja'far dan Arifah

(2006) menemukan bahwa full cost environmental accounting berpengaruh positif

terhadap kinerja lingkungan. Burhany (2014) yang menguji Pengaruh

Implementasi Akuntansi Lingkungan Terhadap Kinerja Lingkungan dan

Pengungkapan Informasi Lingkungan Studi pada Perusahaan Pertambangan

Umum yang mengikuti PROPER periode 2008-2009, menunjukkan bahwa

implementasi akuntansi lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja lingkungan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis memutuskan melakukan penelitian terhadap:

“Pengakuan, Pengukuran Biaya Lingkungan dan Pengungkapan

Lingkungan pada Kualitas Lingkungan Perusahaan Manufaktur di

Indonesia Tahun 2013-2017”.

1.2 Rumusan Permasalahan

1. Apakah biaya lingkungan berpengaruh terhadap kualitas lingkungan pada

perusahaan manufaktur di Indonesia ?

2. Apakah pengungkapan lingkungan berpengaruh terhadap kualitas

lingkungan pada perusahaan manufaktur di Indonesia ?

Page 24: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

7

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

1. Menguji secara empiris apakah biaya lingkungan berpengaruh terhadap

kualitas lingkungan pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

2. Menguji secara empiris apakah pengungkapan lingkungan berpengaruh

terhadap kualitas lingkungan pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak,

diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi pihak perusahaan, Penelitian ini diharapkan dapat membantu

perusahaan dalam mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi kualitas

lingkungan.

2. Bagi peneliti selanjutnya, Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan

menjadi referensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian selanjutnya.

3. Bagi kalangan akademisi, penelitian ini diharapkan menambah wawasan

dan pengetahuan terhadap bidang akuntansi khususnya akuntansi

lingkungan.

Page 25: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Stakeholder

Teori Stakeholder merupakan teori yang menyatakan bahwa perusahaan bukanlah

entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri, namun harus

memberikan manfaat kepada seluruh stakeholder-nya (pemegang saham, kreditor,

konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain)( Ghazali dan

Chariri 2007). Stakeholder is a group or an individual who can affect, or be

affected by, the success or failure of an organization (Raymond et al., dalam Nor

Hadi, 2011:93). Dengan demikian keberadaan stakeholder mempunyai dampak

dari keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan dimana informasi yang

diperoleh menganai aktivitas perusahaan dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan mereka.

Ghozali dan Chariri (2007) mengatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan

tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut harus dicari

sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Semakin

powerful stakeholder, makin besar usaha perusahaan untuk beradaptasi.

Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari dialog antara perusahaan

dengan stakeholdernya.

Page 26: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

9

Ghomi dan Leung (2013) berpendapat bahwa stakeholder memiliki harapan yang

berbeda-beda terhadap perusahaan, untuk mengejar harapan tersebut stakeholder

dapat memberikan tekanan kepada perusahaan secara langsung maupun tidak

langsung dalam melakukan pengungkapan lingkungan. Dalam teori stakeholder

yang menyatakan bahwa perusahaan dalam menjalankan bisnisnya harus

bertanggung jawab terhadap semua pihak yang terkena dampak dari aktivitas

operasi perusahaan. Dengan demikian jika perusahaan memenuhi harapan dari

stakeholder, perusahaan dapat mancapai tujuan perusahaan yaitu profitabilitas

serta menciptakan keunggulan kompetitif seperti reputasi yang positif, hubungan

baik dengan stakeholder, loyalitas konsumen dll.

2.1.2 Teori Legitimasi

Teori legitimasi adalah teori yang berfokus pada interaksi antara perusahaan dan

masyarakat. Teori legitimasi merupakan salah satu teori yang banyak disebutkan

dalam akuntansi sosial dan lingkungan (Tilling, 2004). Konsep legitimasi

menunjukkan adanya suatu kontrak sosial di mana perusahaan bertanggung jawab

terhadap harapan atau tuntutan masyarakat (Kuznetsov dan Kuznetsova, 2008).

Legitimasi penting bagi perusahaan atau organisasi karena adanya batasan-batasan

yang ditekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial, dan reaksi terhadap

batasan tersebut dapat mendorong perilaku organisasi dengan memperhatikan

lingkungan. Perusahaan cenderung menggunakan kinerja berbasis lingkungan dan

pengungkapan informasi lingkungan untuk membenarkan atau melegitimasi

aktivitas perusahaan dimata masyarakat (Ghozali dan Chariri, 2007).

Page 27: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

10

Dalam teori legitimasi menyatakan bahwa organisasi atau perusahaan secara

berkesinambungan harus memastikan apakah mereka telah beroperasi di dalam

norma–norma yang dijunjung masyarakat dan memastikan bahwa aktivitas

mereka bisa diterima pihak luar (dilegitimasi). Legitimasi perusahaan akan

diperoleh, jika terdapat kesamaan antara hasil dengan yang diharapkan oleh

masyarakat dari perusahaan, sehingga tidak ada tuntutan dari masyarakat.

2.2 Akuntansi Lingkungan (Green Accounting)

2.2.1 Pengertian Akuntansi Lingkungan (Green Accounting)

Akuntansi lingkungan merupakan penilaian dan pengungkapan lingkungan terkait

informasi keuangan dalam konteks akuntansi keuangan dan pelaporan (Ikhsan, 2009).

Badan perlindungan lingkungan Amerika Serikat atau United States Enviroment

Protection Agency (US EPA) dalam Ikhsan (2008) menyatakan bahwa akuntansi

lingkungan adalah fungsi penting tentang akuntansi lingkungan adalah untuk

menggambarkan biaya-biaya lingkungan supaya di perhatikan para stakeholders

perusahaan yang mampu mendorong dalam pengidentifikasikan cara-cara

mengurangi atau menghindari biaya-biaya ketika pada waktu yang bersamaan

sedang memperbaiki kualitas lingkungan.

Bell dan Lehman (1999) mendefinisikan akuntansi lingkungan sebagai, “Green

accounting is one of the contemporary concepts in accounting that support the

green movement in the company or organization by recognizing, quantifying,

measuring, and disclosing the contribution of the environment to the business

process”.

Page 28: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

11

Sedangkan aktivitas dalam green accounting dijelaskan oleh Cohen dan Robbins

(2011) sebagai berikut, “Environmental accounting collects, analyzes, assesses,

and prepares reports of both environmental and financial data with a view toward

reducing environmental effect and costs. This form of accounting is central to

many aspects of governmental policy as well. Consequently, environmental

accounting has become a key aspect of green business and responsible economic

development”.

Melalui penerapan green accounting maka diharapkan lingkungan akan terjaga

kelestariannya, karena dalam menerapkan green accounting maka perusahaan

akan secara sukarela mamatuhi kebijakan pemerintah tempat perusahaan tersebut

menjalankan bisnisnya. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh De Beer dan

Friend (2005) membuktikan bahwa pengungkapan semua biaya lingkungan, baik

internal maupun eksternal, dan mengalokasikan biaya-biaya ini berdasarkan tipe

biaya dan pemicu biaya dalam sebuah akuntansi lingkungan yang terstruktur akan

memberikan kontribusi baik pada kinerja lingkungan.

2.3 Biaya Lingkungan (Environmental Cost)

2.3.1 Pengertian Biaya Lingkungan (Environmental Cost)

Biaya lingkungan adalah biaya-biaya yang terjadi karena kualitas lingkungan yang

buruk. Biaya lingkungan juga diartikan sebagai dampak , baik moneter atau non-

moneter yang terjadi oleh hasil aktifitas perusahaan yang berpengaruh pada

kualitas lingkungan (Ikhsan, 2009). Biaya lingkungan tidak hanya mengenai

informasi tentang biaya-biaya lingkungan dan informasi lainnya yang terukur,

akan tetapi juga tentang informasi material dan energi yang digunakan (Estianto

Page 29: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

12

dan Purwanugraha, 2014).

Menurut Susenohaji (2003), biaya lingkungan merupakan biaya yang dikeluarkan

oleh perusahaan karena adanya sistem pengelolaan lingkungan yang buruk akibat

dari proses produksi perusahaan. Biaya lingkungan mencakup biaya yang

berhubungan dengan pengurangan proses produksi yang berdampak pada

lingkungan (internal) dan biaya yang berhubungan dengan perbaikan kerusakan

akibat limbah yang ditimbulkan (eksternal).

Biaya lingkungan ini dapat dilihat pada alokasi dana untuk Program Bina

Lingkungan yang tercantum dalam laporan keuangan ataupun laporan tahunan

perusahaan. Biaya lingkungan ini dihitung dengan membandingkan dana program

bina lingkungan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan.

2.3.2 Kategori Biaya Lingkungan (Environmental Cost)

Kategori biaya lingkungan berdasarkan International Guidance Document:

Environmental Management Accounting yang disusun oleh IFAC (2005) yaitu :

a. Biaya Material dari Output Produk (Materials Costs of Product Outputs)

Biaya yang termasuk dalam biaya material dari output produk adalah biaya

pembelian bahan yang akan dikonversi menjadi produk akhir, produk

samping, dan produk kemasan namun memiliki dampak yang

membahayakan bagi lingkungan apabila dibuang tanpa pengolahan yang

benar, yaitu:

1. Biaya Bahan Mentah dan Bahan Pembantu (Raw and Auxilary

Material);

Page 30: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

13

2. Biaya Bahan Pembungkus (Packaging Materials);

3. Biaya Air (bila air adalah salah satu output produk).

b. Biaya Material dari Output Nonproduk (Materials Costs of Nonproduct

Outputs)

Biaya yang termasuk dalam biaya material dari output nonproduk adalah

biaya pembelian dan pengolahan sumber daya dan bahan lainnya yang

akan dibuang dan tidak dapat digunakan lagi atau disebut output

nonproduk (limbah dan emisi). Biaya yang termasuk dalam kategori biaya

material dari output nonproduk adalah:

1. Biaya Bahan Mentah dan Bahan Pembantu (Raw and Auxilary

Material);

2. Biaya Bahan Pembungkus (Packaging Materials);

3. Biaya Bahan Operasi (Operating Materials);

4. Biaya Air dan Energi (Water and Energy);

5. Biaya Pemrosesan (Material Processing Cost of NPO). Contohnya

adalah biaya depresiasi peralatan produksi.

c. Biaya Kontrol Limbah dan Emisi (Waste and Emission Control Costs)

Biaya kontrol limbah dan emisi adalah biaya untuk penanganan,

pengolahan, dan pembuangan limbah dan emisi, biaya perbaikan dan

kompensasi yang berkaitan dengan kerusakan lingkungan. Biaya yang

termasuk dalam kategori biaya kontrol limbah dan emisi adalah:

1. Depresiasi Peralatan Pengendalian Limbah;

2. Biaya Bahan Operasi (Operating Materials).

Page 31: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

14

Bahan operasi yang termasuk dalam kategori biaya kontrol limbah dan

emisi berbeda dengan bahan operasi dari output nonproduk, karena

aktivitas pengelolaan limbah berbeda dengan aktivitas produksi. Biaya

yang termasuk dalam bahan operasi adalah:

a. Perlengkapan untuk menjalankan peralatan pengendalian limbah

dan polusi misalnya bahan kimia pembersih;

b. Penanganan limbah seperti kontainer pengangkut sampah;

c. Treatment emisi dan polusi seperti penggunaan bahan kimia

untuk penanganan limbah cair.

3. Air dan Energi (Water and Energy)

Biaya diukur berdasarkan air dan energi yang digunakan untuk

menjalankan instalasi penanganan limbah dan emisi.

4. Tenaga Internal (Internal Personnel)

Biaya tenaga internal termasuk untuk biaya gaji dan upah tenaga

penuh dan tenaga paruh waktu dalam aktivitas pengendalian limbah

dan emisi.

5. Jasa Eksternal (External Service)

Jasa eksternal adalah biaya untuk membayar tenaga dari luar

perusahaan, contohnya konsultan, pelatih, kontraktor, firma hukum,

dan lainnya yang berhubungan dengan kontrol limbah dan emisi.

6. Biaya Perizinan dan Pajak (Taxes and Permits)

Biaya yang termasuk dalam kategori ini adalah biaya perizinan dan

pajak untuk melakukan kontrol limbah dan emisi. Contohnya biaya

Page 32: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

15

perizinan pembuangan limbah padat, biaya perizinan pembuangan

limbah cair, dan biaya emisi karbondioksida.

7. Biaya Asuransi

Contoh biaya asuransi adalah biaya asuransi peralatan untuk

pengendalian limbah dan emisi.

8. Biaya Pemulihan dan Kompensasi (Remediation and Compensation)

Contoh biaya pemulihan dan kompensasi adalah biaya pembersihan

tempat-tempat yang terkontaminasi oleh polusi.

d. Biaya Pencegahan dan Pengelolaan Lingkungan (Prevention and other

Environmental Management Costs)

Biaya pencegahan dan pengelolaan lingkungan adalah biaya yang timbul

karena adanya kegiatan pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif

dan biaya pengelolaan lingkungan lainnya seperti perencanaan perbaikan

lingkungan, pengukuran kualitas lingkungan, komunikasi dengan

masyarakat mengenai kesadaran lingkungan. Biaya-biaya yang termasuk

dalam kategori biaya pencegahan dan pengelolaan lingkungan adalah:

1. Depresiasi Peralatan

Peralatan yang didepresiasi adalah peralatan yang berkaitan dengan

pencegahan terjadinya polusi.

2. Biaya Bahan Operasi, Air, dan Energi (Operation Material, Water,

dan Energy)

3. Tenaga Internal (Internal Personnel)

Page 33: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

16

Biaya tenaga internal termasuk untuk biaya gaji dan upah tenaga

penuh dan tenaga paruh waktu untuk:

a. Manajemen pencegahan;

b. Perencanaan dan sistem lingkungan;

c. Audit lingkungan;

d. Komunikasi lingkungan.

4. Jasa Eksternal (External Service)

Jasa eksternal adalah biaya untuk membayar tenaga dari luar

perusahaan seperti konsultan, kontraktor, badan sertifikasi, firma

hukum yang berkaitan dengan pencegahan dan pengelolaan

lingkungan.

5. Biaya Lainnya

Biaya yang termasuk biaya lainnya adalah biaya sosialisasi kesadaran

lingkungan dan biaya sumbangan lingkungan.

e. Biaya Penelitian dan Pengembangan (Research and Development Costs)

Biaya penelitian dan pengembangan adalah biaya yang timbul karena

adanya proyek-proyek penelitian dan pengembangan yang berhubungan

dengan isu-isu lingkungan.

f. Biaya Tak Berwujud (Less Tangible Cost)

Biaya yang termasuk kategori biaya tak berwujud adalah biaya

externalities yaitu biaya kompensasi bagi masyarakat sekitar perusahaan

atas berdirinya perusahaan, biaya untuk menjaga citra perusahaan, dan

realisasi pada stakeholder perusahaan.

Page 34: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

17

2.4 Pengungkapan Lingkungan (Environmental Disclosure)

Pengungkapan (disclosure) ialah pemberian data yang bermanfaat kepada pihak

yang memerlukan. Pengungkapan pada laporan tahunan harus memberikan

informasi secara jelas dan dapat menggambarkan secara tepat mengenai kejadian-

kejadian ekonomi yang berpengaruh terhadap hasil operasi usaha tersebut.

Informasi yang diungkapkan harus berguna dan tidak membingungkan pemakai

laporan tahunan dalam membantu mengambil keputusan ekonomi (Ghozali dan

Chariri, 2001).

Menurut Suratno, dkk (2006) Environmental disclosure atau pengungkapan

lingkungan adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan lingkungan di

dalam laporan tahunan. Menurut Bethelot (2002) dalam Al Tuwaijri,et al, (2004)

mendefinisikan environmental disclosure sebagai kumpulan informasi yang

berhubungan dengan aktifitas pengelolaan lingkungan oleh perusahaan dimasa

lalu, sekarang dan yang akan datang.

Dalam penelitian ini digunakan standar GRI G4 untuk menilai environmental

disclosure. Global Reporting Initiative (GRI) adalah sebuah jaringan berbasis

organisasi yang telah mempelopori perkembangan dunia, paling banyak

menggunakan kerangka laporan keberlanjutan dan berkomitmen untuk terus

menerus melakukan perbaikan dan penerapan di seluruh dunia

(www.globalreporting.org). Indeks GRI G4 merupakan pedoman pelaporan

keberlanjutan komprehensif yang paling banyak digunakan di dunia. Indeks GRI

G4 mencakup 91 item pengungkapan yang terdiri dari 3 kategori utama (ekonomi,

lingkungan dan sosial), untuk pengungkapan lingkungan terdapat 8 aspek

Page 35: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

18

pengungkapan (material, energi, air, keanekaragaman hayati, emisi, limbah,

kepatuhan lingkungan, dan penilaian lingkungan pemasok), yang terdiri 34 item

pengungkapan.

2.5 Kualitas Lingkungan

2.5.1 Pengertian Kualitas Lingkungan

Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan

yang dapat memberikan daya dukung optimal bagi kelangsungan hidup manusia

pada suatu wilayah. Kualitas lingkungan dicirikan antara lain dari suasana yang

membuat orang merasa betah atau kerasan tinggal di tempatnya sendiri. Berbagai

keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar atau primer, meliputi makan,

minum, perumahan, sampai kebutuhan rohani atau spiritual meliputi pendidikan,

rasa aman, dan sarana ibadah. Kualitas lingkungan hidup dapat dibedakan

berdasarkan karakteristik biofisik, sosial-ekonomi, dan budaya (ww.ipqi.org).

Kinerja lingkungan adalah hasil yang dapat diukur dari sistem manajemen

lingkungan, yang terkait dengan kontrol aspek-aspek lingkungannya. Pengkajian

kinerja lingkungan didasarkan pada kebijakan lingkungan dan target lingkungan

(ISO 14001).

Menurut Lankoski (2000), konsep kinerja lingkungan merujuk pada tingkat

kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan. Tingkat kerusakan lingkungan yang lebih rendah

menunjukan kinerja lingkungan perusahaan lebih baik. Begitu pula sebaliknya,

semakin tinggi tingkat kerusakan lingkungannya maka semakin buruk kinerja

lingkungan perusahaan tersebut.

Page 36: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

19

Lindrianasari (2007) menjelaskan tolok ukur kinerja lingkungan yang akan

dipakai di dalam setiap penelitian dapat saja beragam tergantung dari indikator

kinerja lingkungan yang saat ini digunakan. Jenis indikator kinerja lingkungan

seperti PROPER, ISO (ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan dan ISO

17025 untuk Sertifikasi Uji Lingkungan dari lembaga independen), AMDAL (uji

BOD dan COD air limbah), dan GRI (Global Reporting Initiative) yang menjadi

pelopor bagi pengembangan kerangka kerja pelaporan berkelanjutan.

Dalam penelitian ini, kualitas lingkungan perusahaan ini diukur menggunakan

ISO 14001. Karenan ISO 14001 menilai keseluruhan manajemen lingkungan yang

berkelanjutan dari suatu perusahaan. Sehingga dapat digeneralisasikan untuk

perusahaan yang memiliki banyak anak perusahaan.

2.5.2 ISO (International Organization for Standardization)

ISO merupakan organisasi internasional independen non-pemerintah dengan

keanggotaan 161 badan standar nasional. Melalui anggotanya, menyatukan para

ahli untuk berbagi pengetahuan dan mengembangkan standar secara sukarela,

berdasarkan konsensus, standar internasional relevan terhadap pasar yang

mendukung inovasi dan memberikan solusi untuk tantangan global. Standar

internasional ini memberikan spesifikasi kelas dunia untuk produk, layanan dan

sistem, untuk memastikan kualitas, keamanan dan efisiensi. Mereka berperan

dalam memfasilitasi perdagangan internasional (www.iso.org).

ISO telah menerbitkan 22246 standar internasional dan dokumen terkait, meliputi

hampir setiap industri, dari teknologi, keamanan pangan, pertanian, kesehatan dan

Page 37: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

20

manufaktur. ISO Standar Internasional memiliki dampak di mana pun. Historis

ISO dimulai pada tahun 1946 ketika delegasi dari 25 negara bertemu di Institute of

Civil Engineers di London dan memutuskan untuk membuat sebuah organisasi

internasional yang baru untuk memfasilitasi koordinasi internasional dan

penyatuan standar. Pada tanggal 23 Februari 1947 organisasi baru ISO secara

resmi mulai beroperasi. Kini ISO memiliki anggota dari 161 negara dan 783

komite teknis dan subkomite untuk mengurus pengembangan standar. Lebih dari

135 orang bekerja penuh waktu untuk ISO Central Secretariat di Jenewa, Swiss

(www.iso.org).

2.5.3 ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan

International Organization for Standardization (ISO) 14001 adalah standar yang

disepakati secara internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem

manajemen lingkungan. Standar ini membantu organisasi meningkatkan kinerja

lingkungan mereka melalui penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan

pengurangan limbah, mendapatkan keunggulan kompetitif dan kepercayaan dari

para pemangku kepentingan. Sistem manajemen lingkungan membantu organisasi

mengidentifikasi, mengelola, memantau dan mengendalikan masalah lingkungan

dengan cara yang holistik. Standar ISO dari jenis sistem manajemen lain, seperti

ISO 9001 untuk manajemen mutu dan ISO 45001 untuk kesehatan dan

keselamatan kerja, semua menggunakan struktur tingkatan. Hal ini menandakan

bahwa ISO 14001 dapat diintegrasikan dengan mudah ke dalam sistem

manajemen ISO yang ada (www.iso.org).

ISO 14001 tepat untuk organisasi dari semua jenis dan ukuran, baik itu bersifat

Page 38: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

21

pribadi, non-profit atau pemerintah. Hal ini dibutuhkan bagi organisasi yang

menganggap semua masalah lingkungan yang relevan dengan operasinya, seperti

polusi udara, air dan limbah, masalah pengelolaan limbah, pencemaran tanah,

mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, penggunaan sumber daya dan efisiensi.

Seperti semua standar sistem manajemen ISO, ISO 14001 mencakup kebutuhan

untuk perbaikan berkesinambungan dari sistem organisasi dan pendekatan untuk

masalah lingkungan (www.iso.org).

ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan bisa menjadi pendorong penaatan

lingkungan (environmental compliance) di dunia usaha. Salah satu standar

lingkungan internasional tersebut adalah standar manajemen lingkungan seri ISO

14001: 2004 (Hadiwiardjo, 1997 dalam Juliawati et al., 2014). Lebih jauh lagi, ia

mengungkapan bahwa dalam penerapannya SML ISO 14001 harus mengacu pada

beberapa elemen utama, yaitu komitmen dan kebijakan lingkungan, perencanaan,

penerapan dan operasi, pemeriksaan dan tindak koreksi, serta pengkajian dan

penyempurnaan.

Manfaat yang dirasakan oleh para pengguna yaitu: menunjukkan kepatuhan

dengan persyaratan hukum dan peraturan saat ini dan masa depan, meningkatkan

keterlibatan kepemimpinan dan keterlibatan karyawan, meningkatkan reputasi

perusahaan dan kepercayaan pemangku kepentingan melalui komunikasi strategis,

mencapai tujuan bisnis strategis dengan memasukkan isu-isu lingkungan ke dalam

manajemen bisnis, memberikan keunggulan kompetitif dan keuangan melalui

peningkatan efisiensi dan mengurangi biaya, mendorong kinerja lingkungan yang

lebih baik dari pemasok dengan mengintegrasikan mereka ke dalam sistem bisnis

Page 39: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

22

organisasi (www.iso.org). Ann et al. (2006) mengungkapkan bahwa dengan

memiliki ISO 14001 akan membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja

ekonomi perusahaan dan disamping itu juga akan meningkatkan kinerja

lingkungan perusahaan.

Tiga komitmen fundamental mendukung kebijakan lingkungan untuk pemenuhan

persyaratan ISO 14001, termasuk (Suratno et al. 2006):

1. Pencegahan polusi ketika perusahaan beroperasi, maka proses bisnis yang

dilakukan oleh perusahaan tersebut berpotensi untuk menimbulkan dampak

terhadap lingkungan, baik dampak positif maupun negatif.

2. Kesesuaian dengan undang-undang yang ada, dalam Undang-Undang Nomor

40 tahun 2007 dinyatakan bahwa:

a. Perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang yang

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab

sosial dan lingkungan.

b. Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana disebutkan dalam

pasal 1 merupakan kewajiban perusahaan yang dianggarkan dan

diperhitungkan sebagai biaya perusahaan yang pelaksanaannya dilakukan

dengan memperhatikan kepatuhan dan kewajiban.

c. Perusahaan yang tidak melakukan kewajiban sebagaimana dimaksud

pada pasal 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

d. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial perusahaan diatur

dengan peraturan pemerintah.

3. Perbaikan berkesinambungan SML, pada prinsipnya penerapan ISO 14001

Page 40: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

23

tidak berarti tercapainya kinerja lingkungan dalam waktu dekat. Sertifikat

SML dapat saja diberikan kepada perusahaan yang masih mengotori

lingkungan. Namun, dalam SML terdapat persyaratan bahwa perusahaan

memiliki komitmen untuk melakukan perbaikan secara terus menerus

(continual improvement). Dengan perbaikan secara terus menerus inilah

kinerja lingkungan akan sedikit demi sedikit diperbaiki.

2.6 Pengembangan Hipotesis

2.6.1 Pengaruh Biaya Lingkungan pada Kualitas Lingkungan

Burnett dan Hansen (2008) menyatakan bahwa jika perusahaan ingin

meningkatkan kinerja lingkungannya maka akuntansi harus terlibat di dalamnya

untuk melakukan fungsi pengumpulan, penghitungan, analisis dan pelaporan

biaya-biaya lingkungan dan transaksi lain yang berkaitan dengan lingkungan agar

dapat digunakan oleh manajemen untuk mengelola aspek lingkungan. Tujuan

utama dari akuntansi lingkungan adalah untuk mengoreksi kesenjangan informasi

(information gap) yang timbul karena tidak teridentifikasinya biaya dan kerusakan

lingkungan serta penggunaan informasi ini untuk mendukung keputusan bisnis

(Dourala et al., 2003).

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan Perez et al. (2007) serta Henri dan

Journeault (2010) yang menemukan bahwa penyediaan informasi lingkungan

kepada manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja lingkungan. Sedangkan

Ja'far dan Arifah (2006) menemukan bahwa full cost environmental accounting

berpengaruh positif terhadap kinerja lingkungan. Burhany (2014) yang menguji

Pengaruh Implementasi Akuntansi Lingkungan Terhadap Kinerja Lingkungan dan

Page 41: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

24

Pengungkapan Informasi Lingkungan Studi pada Perusahaan Pertambangan

Umum yang mengikuti PROPER periode 2008-2009, menunjukkan bahwa

implementasi akuntansi lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja lingkungan. Dari hasil uraian uraian tersebut penulis mengajukan hipotesis

sebagai berikut :

H1 : biaya lingkungan berpengaruh positif terhadap kualitas lingkungan

2.6.2 Pengaruh Pengungkapan Lingkungan pada Kualitas Lingkungan

Perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan yang baik cenderung

mengungkapkan lebih banyak informasi lingkungan dibandingkan perusahaan

yang memiliki kinerja lingkungan yang buruk. Hal ini disebabkan oleh karena

perusahaan yang berkinerja baik ingin kinerjanya itu diketahui oleh stakeholder

dan sebaliknya perusahaan yang berkinerja buruk tidak ingin kinerjanya itu terlalu

diekspos. Hal ini sesuai dengan voluntary/discretionary disclosure theory yang

menyatakan bahwa perusahaan akan mengungkapkan lebih banyak hal-hal yang

baik atau good news secara sukarela. Berdasarkan teori stakeholder perusahaan

yang mengungkapkan informasi lingkungan telah memberikan informasi yang

bermanfaat bagi para stakeholder. Dengan melakukan pengungkapan tersebut

perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab lingkungan sehingga informasi

yang diberikat dapat menjadi dasar pengambilan keputusan untuk stakeholder.

Menurut Clarkson et al. (2008), perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik

yang dihasilkan dari strategi lingkungan yang proaktif, memiliki dorongan untuk

menginformasikan kepada stakeholder mengenai strateginya itu melalui

pengungkapan informasi lingkungan secara sukarela dan luas. Mereka akan

Page 42: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

25

mengungkapkan kinerja lingkungan dan informasi lingkungan lainnya secara

lebih terbuka dan jujur.

Dengan melakukan hal tersebut, mereka yakin akan dapat meningkatkan nilai

perusahaan karena investor lebih menyukai perusahaan yang memiliki potensi

kewajiban lingkungan yang lebih rendah dan pelanggan menyukai perusahaan

dengan image yang baik yang dihasilkan dari pengungkapan itu. Dalam penelitian

Dawkins et al. (2011) bahwa pengungkapan lingkungan dan kinerja lingkungan

memiliki pengaruh yang positif yang terkait emisi gas rumah kaca. Selain itu

dalam penelitian Clarkson et al. (2008) juga menemukan hubungan positif dan

signifikan antara kinerja lingkungan yang diukur dengan rasio limbah yang diolah

kembali dan tingkat pengungkapan lingkungan yang diukur dengan indeks GRI

(Global Reporting Initiative).

Selain itu, hasil positif juga ditunjukkan dalam penelitian yang dilakukan

Lindrianasari (2007) Luo et al. (2013), Prafitri dan Zulaikha (2016), dan

Giannarakis et al. (2017) bahwa pengungkapan lingkungan memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan dengan kinerja lingkungan.Dari hasil uraian uraian

tersebut penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

H2 : Pengungkapan lingkungan berpengaruh positif terhadap kualitas

lingkungan

Page 43: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

26

2.7 Model Penelitian

Kerangka pemikiran penelitian ini digambarkan dengan model penelitian sebagai

sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

(X1)

Biaya Lingkungan

(Y)

Kualitas Lingkungan

ISO 14001

(X2)

Pengungkapan

Lingkungan

H1

H2

Page 44: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia untuk periode 2013-2017. Sampel dari penelitian ini yaitu seluruh

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode

2013-2017.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber

data yang digunakan adalah data sekunder yaitu sumber data penelitian yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan

dicatat pihak lain). Media perantara dalam penelitian ini adalah website resmi

Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.

3.3 Operasional Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel Independen

1. Biaya Lingkungan

Biaya lingkungan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan berhubungan dengan

kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dan perlindungan yang dilakukan

(Susenohaji, 2003). Anne dalam artikel The Greening Accounting (dalam

Winarno, 2008) yang mengemukakan pandangannya bahwa pengalokasian

Page 45: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

28

pembiayaan untuk biaya pengelolaan lingkungan dialokasikan pada awal periode

dan baru diakui pada saat menerima sejumlah nilai yang telah dikeluarkan.

Biaya lingkungan ini dapat dilihat pada alokasi dana untuk Program Bina

Lingkungan yang tercantum dalam laporan keuangan ataupun laporan tahunan

perusahaan. Pengukuran biaya lingkungan dalam penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut:

2. Pengungkapan Lingkungan

Environmental disclosure adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan

lingkungan di dalam laporan perusahaan (Suratno et al., 2006). Pengukuran

pengungkapan lingkungan perusahaan dalam penelitian ini menggunakan indeks

Global Reporting Initiative (GRI). Apabila item pengungkapan lingkungan dalam

GRI diungkapkan maka diberi angka 1, apabila tidak diungkapkan maka diberi

angka 0 (Haniffa dan Cooke, 2005). Pengukuran pengungkapan lingkungan

perusahaan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

EnDI : Environmental disclosure index

Nj : jumlah item pengungkapan lingkungan untuk perusahaan

∑Xij : total angka skor yang diperoleh masing-masing perusahaan

Page 46: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

29

3.3.2 Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian adalah kualitas lingkungan

yang diproksikan dengan sertifikasi ISO 14001. Variabel ini diukur dengan

menggunakan variabel dummy. Cara pemberian kode dummy umumnya

menggunakan kategori yang dinyatakan dengan angka 1 atau 0 (Ghozali, 2013).

Dengan demikian, diberikan nilai 1 bagi perusahaan yang mendapatkan ISO

14001 dalam laporan keuangannya dan nilai 0 bagi perusahaan yang tidak

mendapatkan ISO 14001 dalam laporan keuangannya.

3.4 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis data dengan statistik deskriptif yang

menjabarkan data yang diperoleh dengan regresi logistik. Analisis data yang

diperoleh dalam penelitian ini diolah menggunkan progam aplikasi SPSS

(Statistical Product and Service Solutions) versi 23.

3.4.1 Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan teknik deskriptif yang memberikan

informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji hipotesis.

Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai

dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang

bersangkutan. Pengukuran yang digunakan statistik deskriptif ini meliputi nilai

rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimun, sum, range,

kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016).

Page 47: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

30

3.4.2 Uji Hipotesis

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik. Menurut

Ghozali (2016) metode ini cocok digunakan untuk penelitian yang variabel

dependennya bersifat kategorikal (nominal atau metrik). Regresi logistik

digunakan untuk menguji apakah variabel biaya lingkungan dan pengungkapan

lingkungan berpengaruh terhadap kualitas lingkungan. Adapun rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Y= α + β1EC + β2ED + e

Keterangan :

Y = Kualitas Lingkungan

Α = Konstanta

EC = Environmental Cost

ED = Environmental Disclosure

β1. β2 = Koefisien regresi

e = error

Menurut Ghozali (2016) terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

analisis pengujian dengan menggunakan regresi logistik, yaitu:

1. Menilai kelayakan model regresi perhatikan output dari Hosmer and

Lemeshow dengan hipotesis:

H0 = Model yang dihipotesiskan fit dengan data

H1 = Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Page 48: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

31

Dasar pengambilan keputusan adalah dengan memperhatikan nilai goodness

of fit yang diukur dengan nilai chi – square pada bagian bawah uji hosmer

and lemeshow. Jika profitabilitas >0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika

profitabilitas <0,05 maka H0 ditolak.

2. Menilai keseluruhan model (Overall model fit)

Perhatikan angka -2 log likelihood (LL) pada awal (block number = 0) dan

angka -2 log likelihood (LL) pada block number = 1. Jika terjadi penurunan

angka -2 log likelihood (block number = 0 - block number = 1) menunjukan

model regresi yang baik. Log likelihood pada regresi logistik mirip dengan

pengertian “some of square error” pada model regresi sehingga penurunan

log likelihood menunujukan model regresi yang baik

3. Uji Koefisien Determinasi

Cox and Snell’s R square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R2

pada multiplier regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood

dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit diinterpretasikan.

Nagelkerke’s R square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell

untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal

ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell R2 dengan nilai

maksimumnya. Nilai nagelkerke’s R2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R2

pada multiple regression. Nilai nagelkerke’s R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel-variabel terikat sangat

terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

Page 49: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

32

4. Menguji koefisien regresi beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam uji

koefisien regresi adalah tingkat signifikan yang digunakan adalah sebesar 5%.

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada significant

pvalue (profitability value). Jika p-value (significant)>5%, maka hipotesis

alternatif ditolak. Sebaliknya, jika p-value<5%, maka hipotesis alternatif

diterima.

Page 50: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya lingkungan dan

pengungkapan lingkungan pada kualitas lingkungan yang diproksikan dengan

sertifikat lingkungan internasional ISO 14001 pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2017.

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya lingkungan tidak memiliki

pengaruh yang signifikan pada kualitas lingkungan (ISO 14001). Hal tersebut

dikarenakan tidak semua perusahaan memberikan informasi terkait biaya

lingkungannya karena masih bersifat sukarela tetapi perusahaan tetap bisa

mendapatkan sertifikat ISO14001 dalam kualitas lingkungannya untuk

memberikan citra yang baik bagi para stakeholder.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan lingkungan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas lingkungan (ISO 14001).

Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengungkapan

lingkungan yang dilakukan perusahaan maka semakin baik kualitas

lingkungan perusahaan yang diproksikan dengan ISO 14001.

Page 51: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

43

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan diantaranya, yaitu :

1. Penelitian ini hanya difokuskan pada perusahaan manufaktur, sehingga

memungkinkan adanya perbedaan hasil dan kesimpulan apabila penelitian

dilakukan pada sektor perusahaan yang berbeda.

2. Terdapat penilaian yang cenderung subjektif saat melakukan checklist dalam

penilaian pengungkapan lingkungan akibat dari perbedaan bahasa dan format

dalam Global Reporting Initiative dengan laporan tahunan, sehingga

mengakibatkan perbedaan pemahaman dan hasil dari penilaian pengungkapan

lingkungan yang berbeda antar peneliti.

3. Dalam pengukuran variabel kualitas lingkungan yang menggunakan variabel

dummy dimana nilai 1 diberikan kepada perusahaan yang memiliki sertifikasi

lingkungan internasional ISO 14001 dan nilai 0 diberikan kepada perusahaan

yang tidak memiliki sertifikasi lingkungan internasional ISO 14001, sehingga

penelitian ini tidak dapat mendeteksi secara pasti berapa banyak

pengungkapan lingkungan dengan terserftifikasinya suatu perusahaan dalam

kualitas lingkungannya.

5.3 Saran

Pada penelitian yang akan datang terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,

diantaranya yaitu :

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya juga perlu menggunakan cakupan

perusahaan yang lebih luas dari perusahaan manufaktur, sehingga kesimpulan

dari hasil penelitian dapat tergeneralisasi dari berbagai sektor perusahaan.

Page 52: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

44

2. Untuk variabel kualitas lingkungan penelitian selanjutnya dapat

menggunakan desain penelitian studi kasus sehingga banyaknya

pengungkapan lingkungan dapat dijelaskan dan dipahami secara menyeluruh.

3. Untuk variabel biaya lingkungan penelitan selanjutnya dapat menggunkan

desai penelitian studi kasus sehingga nilai biaya lingkungan dapat ditelusuri

berdasarkan kategori dari IFAC.

Page 53: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

45

DAFTAR PUSTAKA

A Chariri dan Imam Ghozali. 2007. Teori Akuntansi. Semarang : Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Almilia, Luciana Spica dan Wijayanto, Dwi. 2007. “Pengaruh Environmental

Performance Dan Environmental Disclosure Terhadap Economic

Performance”. Proceedings The 1st Accounting Conference. Depok, 7 – 9

November 2007.

Al-Tuwaijri, S. A., Christensen, T. E., & Hughes, K. E. 2003. “The relation

among environmental disclusure, environmental performance, and

economic performance”: A simultaneous equation approach. Accounting

Organization and Society, 29, 447-471.

Ann, G. E., Zailani, S., & Wahid, N. A. (2006). A Study on the Impact of

Environmental Management System (EMS) Certification Towards Firms'

Performance in Malaysia. Management of Environmental Quality: An

International Journal, Vol. 17 , 73 - 93.

Bell, F. dan Lehman, G. 1999. “Recent Trends in Environment Accounting: How

Green Are Your Account”. Accounting Forum.

Burhany.2014.”Pengaruh Implementasi Akuntansi Lingkungan Terhadap Kinerja

Lingkungan dan Pengungkapan Informasi Lingkungan”.Makasar.Jurusan

Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Burnett, R.D. dan D.R. Hansen .2008.”Ecoefficiency: Defining a role for

environmental cost management”. Accounting, Organizations and Society,

Vol. 33, pp. 551-581.

Page 54: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

46

Callan, Scott J., Janet M. Thomas.2013. Environmental Economics &

Management, Theory, Policy and Applications. 6 Edition. South- Western:

Cengage Learning.

Chariri, Anis dan Ghozali, Imam.2001. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Clarkson, P.M., Yue Li, G.D. Richardson, dan F.P. Vasvari .2008.”Revisiting the

relation between environmental performance and environmental

disclosure”: An empirical analysis. Accounting, Organizations and

Society, Vol. 33, pp. 303-327.

Cohen, N., dan P. Robbins. 2011. Green Business : An A-to-Z Guide. Thousand

Oaks. California : SAGE Publications Inc.

Dawkins, C., & Fraas, J. W. (2011). Coming Clean: The Impact of Environmental

Performance and Visibility on Corporate Climate Change Disclosure.

Journal of Business Ethics , 303–322.

De Beer, P. dan F. Friend .2006.”Environmental accounting: A management tool

for enhaching corporate environmental and economic performance”.

Ecological Economics, Vol. 58, pp. 548-560.

Dourala, N., D. Papadopoulou, Giama dan N. Moussiopoulos .2003.

”Environmental accounting: A decision-making tool for companies”.

Proceedings of the 8th International Conference on Environmental

Science and Technology Lemnos Island, Greece, 8 – 10 September 2003.

Eka, David. 2015.”Industri Manufaktur Bandel Pengendalian Pencemaran Air jadi

Merosot.http://industri.bisnis.com/read/20151211/257/500855/industri-

manufaktur-bandel-pengendalian-pencemaran-air-jadi-merosot (diakses

tanggal 2 Oktober 2018).

Estianto, Genzha Barcelona Dan Purwanugraha, Andre. 2014. “Analisis Biaya

Lingkungan Pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta”.Yogyakarta :

Universitas Atma Jaya.

Ghomi, & Leung. (2013). An Empirical Analysis of The Determinants

of.Accounting and Finance Research, Vol. 2, No. 1 , 110-127.

Page 55: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

47

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19 Edisi 5 Cetakan V. Semarang: Badan Penerbit Univesitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

23.Semarang: BPFE Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam Dan Chairiri, Anis. 2007. Teori Akuntansi. Edisi Ketiga. Badan

Penerbit Universitas Dipenogoro. Semarang.

Giannarakis, G., Konteos, G., Sariannidis, N., & Chaitidis, G. (2017). The

Relation Between Voluntary Carbon Disclosure and Environmenta

Performance: The Case of S & P 500. International Journal of Law and

Management , 1-17.

Hadi, Nor 2011. “Interaksi Tanggungjawab Sosial, Kinerja Sosial, Kinerja

Keuangan dan Luas Pengungkapan Sosial (Uji Motif di Balik Social

Responsibility Perusahaan Go publik di Indonesia)”. Maksimum, Volume 1

No. 2.

Haniffa, R.M., dan T.E. Cooke. 2015. “The Impact of Culture and Governance on

Corporate Social Reporting”. Journal of Accounting and Public Policy24.

Henri, Jean-François dan Marc Journeault .2010.”Eco-control: The influence of

management control systems on environmental and economic

performance”. Accounting, Organizations and Society, Vol. 35, pp. 63–80.

IFAC (International Federation of Accountants).2005.International Guidance

Document: Environmental Management Accounting. USA.

Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya. Graha Ilmu,

Jakarta.

Ikhsan, Arfan. 2009. Akuntansi Manajemen Lingkungan. Yogyakarta : Graha

Ilmu.

Page 56: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

48

Ja'far, Muhammad dan Dista Amalia Arifah.2006.”Pengaruh Dorongan

Manajemen Lingkungan, Manajemen Lingkungan Proaktif dan Kinerja

Lingkungan terhadap Public Environmental Reporting”. Simposium

Nasional Akuntansi IX. Padang.

Juliawati, T., Mulyadi, A., & Mubarak. (2014). Studi Manajemen Lingkungan

Industri Migas. Jurnal Ilmu Lingkungan , 158-170.

Komar, Seful. 2004.”Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Social Responsibility

Accounting) dan Korelasinya dengan Akuntansi Islam”. Media Akuntansi.

Edisi 42/Tahun XI, Pages : 54-58.

Kuznetsov, A. dan Kuznetsova, O. 2008. “Gaining Competitiveness Through

Trust: The Experience of Russia”. European Journal of International

Management, No. 2 (1), Pages : 22-38.

Lankoski. (2000). Determinants of Environmental Profit, An Analysis of the Firm-

Level Relationship between Environmental Performance and Economic

Performance. Finland: Institute of Strategy and International Business.

Lindrianasari. 2007.”Hubungan Antara Kinerja Lingkungan dan Kualitas

Pengungkapan Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi Perusahaan di

Indonesia”. JAAI Volume 11 No.2, Desember 2007 : 159-172.

Lindrianasari., Kufepaksi, M., & Asmaranti, Y. (2017). Environmental Asset,

Environmental Quality and The Number of Exports. Review of Integrative

Business and Economics Research, Vol. 6 No. 2, 205-216.

Lindrianasari., Kufepaksi, M., Asmaranti, Y., & Komalasari, A. (2018). Social

and Environmental Responsibility in Developing Countries: A Theoritical

Approach to Regulation. International Journal of GEOMATE, Vol. 15 Iss.

49, 47-52.

Luo, L., Tang, Q., & Lan, Y.-C. (2013). Comparison of Propensity for Carbon

Disclosure Between Developing and Developed Countries: A Resource

Constraint Perspective. Accounting Research Journal, Vol. 26 , 6-34.

Mongabay. 2013. “Penelitian: Sungai Citarum & Kalimantan di 10 Besar Lokasi

Tercemar di Dunia. http://www.mongabay.co.id/2013/11/06/penelitian-

Page 57: PENGAKUAN, PENGUKURAN BIAYA LINGKUNGAN DAN …digilib.unila.ac.id/57606/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengakuan, pengukuran biaya lingkungan dan pengungkapan lingkungan pada

49

sungai-citarum-kalimantan-di-10-besar-lokasi-tercemar-di-dunia/(diakses

tanggal 4 Oktober 2018).

Perez, E.A., C.C. Ruiz, dan F.C. Fenech.2007.”Environmental management

systems as an embedding mechanism: a research note”. Accounting,

Auditing & Accountability Journal, Vol. 20, No. 3, pp. 403-422.

Prafitri, A., & Zulaikha. ( 2016). Analisis Pengungkapan Emisi Gas Rumah Kaca.

Jurnal Akuntansi & Auditing, Volume 13 , 155-175.

Suratno, Ignatius Bondan, Darsono, dan Siti Mutmainah.2006.”Pengaruh

Environmental Performance terhadap Environmental Disclosure Dan

Economic Performance (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2001-2004)”. The

Indonesian Journal of Accounting Research (IJAR).Volume 10 No.2.

Susenohaji.2003.”Environmental Management Accounting (EMA):

memposisikan kembali biaya lingkungan sebagai informadsi strategis

bagi manajemen”. Balance, Vol.1 Tahun 2003.

Tempo.com. 2015.”Saluran Limbah Anak Usaha Sinar Mas disegel”. https://nasional.tempo.com/read/697330/saluran-limbah-anak-usaha-sinar-

mas-disegel (diakses tanggal 2 Oktober 2018).

Tilling, M. V. 2004. “Refinements to Legitimacy Theory in Social and

Environmental Accounting”. Commerce Researce Paper Series No.04-06.

Diambil kembali pada 28 September 2018.

Warsudi, Agus. 2018. “Pencemaran Citarum Terjadi Sejak Berdiri Industri di

Jabar.https://daerah.sindonews.com/read/1270938/21/pencemaran-

citarum-terjadi-sejak-berdiri-industri-di-jabar-1515050655 (diakses

tanggal 4 Oktober 2018).

Winarno, Wing Wahyu.2006. Sistem Infoemasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN Yogyakarta.

https://www.globalreporting.org (diakses tanggal 3 Oktober 2018).

https://www.iso.org (diakses tanggal 5 Oktober 2018).