PENERAPAN STRATEGI LIGHTENING THE LEARNING CLIMATErepository.uinbanten.ac.id/2204/1/SKRIPSI...
Transcript of PENERAPAN STRATEGI LIGHTENING THE LEARNING CLIMATErepository.uinbanten.ac.id/2204/1/SKRIPSI...
1
PENERAPAN STRATEGI LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE
DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
MATERI MEMBUAT PENGUMUMAN
( PTK di Kelas IV MI Raudhotul Ulum Kalideres Jakarta Barat )
SKRIPSI
Diajukan kepada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
NAJWA KAMALIYYAH
NIM 132400646
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2017 M / 1438 H
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dan diajukan
pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri ―Sultan Maulana Hasanuddin‖ Banten ini
sepenuhnya asli merupakan hasil karya tulis ilmiah saya pribadi.
Adapun tulisan maupun pendapat orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini telah saya sebutkan kutipannya secara jelas sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku di bidang penulisan karya ilmiah.
Apabila kemudian hari terbukti bahwa sebagian atau seluruh isi
skripsi ini merupakan hasil perbuatan plagiat atau mencontek karya tulis
orang lain, saya bersedia untuk menerima sanksi berupa pencabutan gelar
kesarjanaan yang saya terima ataupun sanksi akademik lain sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Najwa Kamaliyyah
NIM. 132400646
ABSTRAK
Najwa Kamaliyyah. 132400646. 2017. Penerapan Strategi Lightening the
Learning Climate Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Membuat Pengumuman.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktifitas pembelajaran
guru dan peserta didik pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui strategi
Lightening the Learning Climate dan untuk meningkatan motivasi belajar
siswa dengan menerapkan Strategi Lightening the Learning Climate. Latar
belakang penelitian ini adalah masih banyak siswa yang kurang fokus dalam
pembelajaran karena metode pengajaran yang digunakan kurang memotivasi
siswa. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Hasil penelitian
menunjukan bahwa terjadi peningkatan pada hasil aktifitas pembelajaran
guru dan peserta didik, dan juga terjadi peningkatan pada hasil motivasi
belajar siswa. Dari hasil evaluasi, refleksi, dan perbaikan yang dilakukan
pada akhir siklus, diperoleh deskripsi penerapan strategi Lightening the
Learning Climate dalam empat langkah, yaitu 1) guru menjelaskan
bagaimana strategi Lightening the Learning Climate ini diterapkan oleh siswa
di dalam pembelajaran; 2) siswa membuat sub-sub kelompok pada
pembelajaran Bahasa Indonesia 3) siswa berdiskusi dengan teman kelompok
mereka tentang pengumuman yang akan mereka buat dengan kreatifitas
kelompok masing-masing 4) hasil membuat pengumuman dari setiap
kelompok dipresentasikan di depan kelas. Jadi dapat disimpulkan bahwa
penerapan strategi Lightening the Learning Climate ini dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
Kata Kunci: Motivasi Belajar, Strategi Lightening the Learning Climate.
Nomor : - Kepada Yth.
Lampiran : Skripsi Dekan Fakultas
Perihal : Usulan Ujian Skripsi Tarbiyah dan Keguruan
di
Serang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dipermaklumkan dengan hormat, bahwa setelah membaca dan
menganalisis serta mengadakan koreksi seperlunya, kami berpendapat bahwa
skripsi saudari Najwa Kamaliyyah, NIM : 132400646 yang berjudul
Penerapan Strategi Lightening The Learning Climate Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi
Membuat Pengumuman, telah dapat diajukan sebagai salah satu syarat untuk
melengkapi ujian munaqasah pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Sultan
Maulana Hasanuddin Banten.
Demikian atas segala perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Serang, 2 Juni 2017
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Supardi, Ph.D. Yayu Heryatun, M.Pd.,
NIP 196806201996031003 NIP 197301072008012005
PENERAPAN STRATEGI LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE
DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
MATERI MEMBUAT PENGUMUMAN
Oleh :
NAJWA KAMALIYYAH
NIM 132400646
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Supardi, Ph.D. Yayu Heryatun, M.Pd.,
NIP 196806201996031003 NIP 197301072008012005
Mengetahui,
Dekan Ketua Jurusan
Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru Madrasah
Keguruan Ibtidaiyah
Dr. H. Subhan, M.ed. H. M. Rifqi Rijal, S.Si, M.M.Pd.,
NIP 19680910200003001 NIP 197407311999031001
PENGESAHAN
Skripsi a.n. Najwa Kamaliyyah, NIM : 132400646 yang berjudul
Penerapan Strategi Lightening The Learning Climate Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi
Membuat Pengumuman, telah diujikan dalam sidang Munaqasah Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, pada tanggal 2 Agustus
2017
Skripsi tersebut telah disahkan dan diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Serang, 2 Agustus 2017
Sidang Munaqasah
Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap
Anggota,
H. M. Rifqi Rijal, S.Si, M.M.Pd. Drs. Sabri, M.Pd.
NIP 197407311999031001 NIP 196410061994031004
Penguji I Penguji II
Dr. H. Agus Gunawan, M.Pd Khaeroni, S.Si, M.Si.
NIP 196105141987031003 NIP 19830318 200604 1 003
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan skripsi ini kepada kedua orang tua saya yang tercinta
yakni ( H. A. Aminuddin Arsyad dan Hj. Thoyyibah ) dan kepada teteh, aa,
adik- adik keluarga besar Al-Asyirotul Aminiyyah ( Faiziyyah, Godzali,
Fajril, Hani, Uqoyli, Muayyadi, Fadli, Nabila, Fini, Ikmal, Yazid dan Salwa )
yang selalu memberikan doa, dukungan dan kasih sayang.
Terimakasih kepada teman-teman PGMI C untuk kebersamaan dan
perjuangan yang kita lalui bersama selama di kampus dan juga terimakasih
kepada AMH atas doa dan dukungannya.
Terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan, penulis berharap
semoga Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah dan
memberikan keberkahan kepada kita semua. Amiiin…
,
Motto
" ه ي مِ ل اع ال ب ِ ر ى للِ اتِ م م و اي ي ح م ً و كِ س و ً و تِ ل ص ن " اِ
― Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhan semesta alam ―
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 25 maret 1995. Tepatnya
di Kp. Gaga Kec. Kalideres Kel. Semanan Jakarta Barat. Orang tua penulis
Bapak H. Ahmad Aminuddin Arsyad dan Ibu Hj. Thoyyibah memberi nama
penulis ―Najwa Kamaliyyah‖.
Pendidikan formal yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut :
SDN Semanan 04 Pagi Jakarta Barat lulus pada tahun 2007, Mts Nurul Huda
Baros Serang Banten lulus pada tahun 2010, MAN Cibinong Kab.Bogor
Jawa Barat lulus pada tahun 2013 dan pada tahun 2013, penulis melanjutkan
pendidikan ke Universitas Islam Negeri ( UIN ) ‖Sultan Maulana
Hasanuddin― Banten pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahim
Segala puji hanya bagi Allah SWT., yang telah memberikan taufik,
hidayah, serta inayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah
SAW., keluarga, para sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman.
Skripsi ini kemungkinan besar tidak dapat diselesaikan tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, terutama
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Fauzul Iman, M.A., Rektor UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten.
2. Bapak Dr. H. Subhan, M.Ed., Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN SMH Banten
3. Bapak H. M. Rifqi Rijal, S.Si, M.M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
SMH Banten.
4. Bapak Dr. Supardi, Ph.D. sebagai pembimbing I dan Ibu
Yayu Heryatun, M.Pd. sebagai pembimbing II, yang telah
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis selama
penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten,
terutama yang telah mengajar dan mendidik penulis selama kuliah di
UIN SMH Banten
6. Keluarga, sahabat, dan rekan—rekan yang telah memberikan
motivasi selama penyusunan skripsi ini.
Atas segala bantuan yang telah diberikan, penulis berharap semoga
Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah. Amin.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari segi isi maupun metodologi penulisannya.
Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan guna
perbaikan selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap,
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Serang, 2 Juni 2017
Penulis,
Najwa Kamaliyyah
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar belakang ................................................................................ 1
B. Pembatasan Masalah ...................................................................... 5
C. Perumusan Masalah ....................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
G. Sistematika..................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI............................................................................. 9
A. Kajian Teori …................................................................................. 9
1. Pengertian Strategi Pembelajaran................................................ 8
2. Prinsp-Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran.................... 13
3. Pengertian Strategi Lightening The Learning Climate.............. 13
4. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Lightening The Learning
Climate ...................................................................... .............. 14
5. Kelebihan Strategi Lightening the learning
climate ........................................................................................15
6. Langkah Tindakan..................................................................... 16
B. Motivasi Belajar............................................................................... 17
C. Penelitian yang Relevan .................................................................. 27
D. Kerangka Berpikir .......................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 32
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 32
B. Metode Penelitian .......................................................................... 32
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 34
D. Tehnik Analisis Data ...................................................................... 35
E. Indikator keberhasilan Penelitian ..................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................... 38
A. Deskripsi Hasil …………............................................................... 38
B. Pembahasan ..................................................................................... 51
BAB V KESIMPULAN............................................................................. 53
A. Kesimpulan ..................................................................................... 53
B. Saran ................................................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah sebagai alat
komunikasi yang digunakan oleh manusia. Oleh karena itu, pembelajaran
bahasa dan sastra Indonesia diarahkan agar siswa terampil dalam
berkomunikasi, baik lisan maupun tertulis. Selain itu bahasa memiliki peran
sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari bidang studi.
Pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting bagi
perkembangan aspek kognitif, afektif, serta psikomotor peserta didik karena
dalam kegiatan pembelajaran bahasa indonesia bukan hanya sekedar melihat
ataupun mendengar apa yang disampaikan oleh guru, namun juga melakukan
hal berupa pengamatan atau percobaan sesuai dengan materi ajar yang
diajarkan supaya siswa dapat memahami mengenai materi tersebut.
Akan tetapi pada kenyataannya para peserta didik baik di SD, SMP
dan SMA selalu menganggap pembelajaran Bahasa Indonesia adalah
pembelajaran yang mudah, sehingga peserta didik lebih merasa bosan dalam
belajar Bahasa Indonesia. Pendidik pun bisa jadi kurang menarik dalam
penyampaian materi pelajaran dan pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi
monoton. Faktanya banyak kompetensi berbahasa peserta didik yakni
membaca, menyimak, menulis, dan berbicara masih jauh dari harapan.
Berbicara soal Ujian Nasional (UN) Bahasa Indonesia, sebagian besar
peserta UN tampaknya kurang memperdulikan persiapan ―latihan soal
pelajaran Bahasa Indonesia‖. Mereka beranggapan bahwa Bahasa Indonesia
adalah pelajaran yang mudah karena Bahasa Indonesia adalah bahasa sehari-
2
hari. Akan tetapi kenyataannya bahwa bidang studi ini sering menjadi
kendala yang sangat berarti di Ujian Nasional. Menurut para pengamat
pendidikan, diantara faktor yang menyebabkan merosotnya nilai UN Bahasa
Indonesia adalah karena para siswa meremehkan dan menganggap mudah
pelajaran tersebut sehingga tidak teliti dalam mengerjakannya, sehingga
siswa mudah terjebak dalam jawaban- jawaban soal yang hampir mirip (multi
tafsir). Oleh karena itu, Bahasa Indonesia sebagai ilmu dasar perlu dikuasai
dengan baik oleh siswa, terutama sejak belajar di Sekolah Dasar. Dengan
mempelajari Bahasa Indonesia diharapkan siswa dapat menguasai
seperangkat kompetensi yang telah ditetapkan.
Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia dalam BSNP (2006)
dijabarkan menjadi beberapa tujuan. Diantaranya :
1. Tujuan bagi siswa
Tujuan bagi siswa adalah untuk mengembangkan kemampuannya sesuai
dengan kemampuan, kebutuhan dan minatnya.
2. Tujuan bagi guru
Tujuan bagi guru adalah untuk mengembangkan potensi bahasa siswa,
serta lebih mandiri dalam menentukan bahan ajar kebahasaan sesuai
dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswanya .
3. Tujuan bagi orang tua siswa
Tujuan bagi orang tua siswa adalah agar mereka dapat secara aktif
terlibat dalam pelaksanaan program pembelajaran
4. Tujuan bagi sekolah
Tujuan bagi sekolah adalah agar sekolah dapat menyusun program
pendidikan kebahasaan sesuai dengan keadaan siswa dan sumber belajar
yang tersedia
3
5. Tujuan bagi daerah
Tujuan bagi daerah adalah agar daerah dapat menentukan sendiri bahan
dan sumber belajar kebahasaan dengan kondisi kekhasan daerah dengan
tetap memperhatikan kepentingan sosial.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia, seorang guru
hendaknya dapat menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang
memungkinkan siswa aktif mengembangkan pengetahuannya sehingga tujuan
dari pembelajaran tersebut dapat tercapai. Dalam penelitiannya Oemar,
Hamalik. (2007) mengemukakan bahwa tujuan belajar adalah sejumlah hasil
belajar yang telah menunjukan bahwa siswa atau siswi telah melakukan dan
melaksanakan kegiatan belajar yang pada umumnya meliputi : pengetahuan,
keterampilan dan sikap-sikap yang baru diharapkan dicapai oleh siswa. Arti
tujuan belajar adalah suatu deskripsi dari berlangsungnya suatu proses
kegiatan belajar sedangkan tujuan pembelajaran adalah suatu cara yang
dinilai lebih akurat untuk menentukan hasil dari proses pembelajaran.1
Untuk memahami tujuan belajar tersebut diperlukan paradigma baru
oleh seorang guru dalam proses pembelajaran, dari yang semula
pembelajaran berpusat pada guru diinovasikan menjadi berpusat pada siswa.
Selain itu metode atau cara guru mengajar juga memerlukan paradigma yang
baru atau inovasi yang lain dari metode yang guru terapkan sebelumnya
menjadi metode yang mampu membuat peserta didik menjadi anak yang
berkualitas.
Berdasarkan kegiatan wawancara yang dilakukan, guru
menyampaikan bahwa faktor utama yang memengaruhi kurang fokusnya
peserta didik dalam pembelajaran adalah siswa belum mampu berperan aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Ketika guru sedang memberikan materi, siswa
1 Oemar, Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), 73.
4
terlihat tidak bersemangat dan tidak fokus dengan materi yang guru jelaskan.
Selain itu metode yang guru terapkan dalam pembelajaran masih
menggunakan metode konvensional sehingga pembelajaran menjadi monoton
dan guru yang terlihat lebih aktif dari pada siswa.
Hal ini yang dirasakan oleh guru, bahwa proses pembelajaran yang
selama ini guru ajarkan belum mampu membuat peserta didik menjadi aktif
dan memahami pembelajaran dengan baik. Peserta didik terlihat tidak peduli
dengan pembelajaran dan masih banyak peserta didik yang susah di atur,
mengobrol, bercanda dan jalan-jalan di kelas saat pembelajaran dilaksanakan.
Hal ini menjadi sebuah kendala yang dialami oleh sebagian besar guru pada
saat ini yang kemudian dapat menyebabkan metode pembelajaran yang
digunakan hanya metode yang biasa digunakan dan membuat peserta didik
menjadi kurang termotivasi dalam pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang yang terjadi, guru mencoba untuk
memecahkan masalah yang terjadi dengan menggunakan strategi Lightening
The Learning Climate. Strategi ini dapat digunakan untuk menghidupkan
suasana belajar yang bermanfaat sekaligus menyenangkan dan mengesankan,
serta menciptakan kebersamaan dalam belajar. Sehingga pada akhirnya siswa
akan tertarik untuk belajar.
Oleh karena itu perlu diadakannya penelitian menggunakan strategi
Lightening The Learning Climate ini agar pembelajaran menjadi
pembelajaran yang menyenangkan dan mengajak siswa untuk berfikir.
Strategi belajar ini sesuai dengan Hisyam Zaini menyatakan strategi
Lightening The Learning Climate merupakan strategi yang sangat baik
digunakan untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran yaitu untuk membuat
humor humor kreatif yang berhubungan dengan materi pelajaran, dan pada
waktu yang sama dapat mengajak siswa untuk berpikir. Melvin L Silberman
5
juga menyatakan bahwa strategi Lightening The Learning Climate adalah
strategi yang membuat sebuah kelas bisa dengan cepat mewujudkan iklim
belajar informal yang santai dengan meminta siswa menggunakan humor
kreatif tentang materi pelajaran yang tengah diajarkan. Strategi ini tidak
hanya akan membuat siswa berhumor ria, namun juga berpikir.
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka pembatasan masalahnya dititikberatkan
pada :
1) strategi pembelajaran yang digunkan untuk penelitian ini adalah
dengan menggunakan strategi Lightening The Learning Climate.
2) Proses belajar mengajar dikhususkan pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia di kelas IV.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diurakan di
atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan strategi Lightening The Learning Climate pada
aktifitas pembelajaran guru dan pembelajaran siswa di MI Raudhatul
Ulum Kalideres Jakarta Barat ?
2. Bagaimana motivasi belajar siswa ketika menggunakan Strategi
Lightening The Learning Climate pada pembelajaran Bahasa Indonesia ?
6
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk menerapkan strategi Lightening The Learning Climate pada
aktifitas pembelajaran guru dan pembelajaran siswa di MI Raudhatul
Ulum Kalideres Jakarta Barat
2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa ketika menggunakan Strategi
Lightening The Learning Climate pada pembelajaran Bahasa Indonesia
di MI Raudhatul Ulum Kalideres Jakarta Barat.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru dan
sekolah, yaitu sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Siswa:
1) Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam belajar Bahasa
Indonesia.
2) Memberikan pengalaman baru bagi siswa yang berkaitan dengan
proses belajar di kelas
b. Bagi Guru :
1) Dapat berguna sebagai alternatif pembelajaran untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa.
7
2) Dapat memberi inspirasi baru dalam penerapan metode
pembelajaran dalam kelas
c. Bagi Sekolah :
1) Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran
guna meningkatkan mutu pendidikan disekolah.
2) Dapat digunakan sebagai salah satu masukan dalam rangka
meningkatkan motivasi belajar dalam pembelajaran bahasa
indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menyumbangkan
pemikiran terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan
motivasi belajar siswa dengan menggunakan strategi Lightening The
Learning Climate.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan para
pendidik untuk menciptakan strategi belajar yang aktif, kreatif, dan
menyenangkan dan juga menambah motivasi siswa dalam belajar.
F. Sistematika
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terbagi ke dalam lima bab
sebagai berikut:
BAB I adalah Pendahuluan; terdiri dari Latar Belakang Masalah,
Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian dan Sistematika Penulisan.
8
BAB II adalah Kajian Teori; terdiri dari Motivasi Belajar, Pembelajaran
Bahasa Indonesia Tentang Membuat Pengumuman, strategi lightening the
learning climate,
BAB III adalah Metodologi Penelitian; terdiri dari Subjek penelitian,
Metode penelitian, Desain Penelitian, Instrumen Penelitian dan Analisis
Data.
BAB IV adalah Hasil Penelitian; terdiri dari Hasil Penelitian dan
Pembahasan
BAB V adalah Penutup; terdiri dari Kesimpulan dan saran
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Strategi Pembelajaran “Lightening The Learning Climate”
(Menghidupkan atau Menyemarakkan Suasana Belajar)
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-
pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. 2
Istilah strategi (strategy) berasal dari ―kata benda‖ dan ―kata kerja‖
dalam bahasa Yunani. Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan
dari kata stratos (militer) dengan ago (memimpin). Sebagai kata kerja,
strategos berarti merencanakan (to plan). Berdasarkan pengertian tersebut
dapat dikemukakan bahwa strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan
ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi
mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan,
proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.
Secara sederhana, istilah pembelajaran (instruction) bermakna
sebagai ―upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui
berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi. Metode dan pendekatan kearah
pencapaian tujuan yang telah direncanakan‖. Pembelajaran dapat pula
dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain
instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan
pada penyediaan sumber belajar. Pada prinsipnya, pembelajaran tidak hanya
2 Syaiful Bahri Djamarah dkk, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Rineka Cipta,
2010 ), 5.
10
terbatas pada event-event yang dilakukan oleh guru, tetapi mencakup semua
events yang mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar yang
meliputi kejadian-kejadian yang diturunkan dari bahan-bahan cetak, gambar,
program radio, televisi, film, slide, maupun kombinasi dari bahan-bahan
tersebut.
Pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar
dan mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan
pada pencapaian tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan
indikatornya sebagai gambaran hasil belajar. Pembelajaran dari sisi guru
sering kali ditukar makna dengan ―teaching‖ (mengajar). Oleh karena itu,
manakala ditemukan konsepsi ―teaching‖ maka esensi maknanya menjadi
tidak berbeda; hal ini seperti diungkapkan oleh Nana Syaodih, bahwa
pengajaran (teaching) dan pembelajaran (instruction) seara konsep memiliki
perbedaan, tetapi dalam tulisan ini dipandang sama. Pada dasarnya
pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan atau
merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Oleh sebab itu kegiatan pembelajaran akan bermuara pada dua
kegiatan pokok. Pertama, bagaimana orang melakukan tindakan perubahan
tingkah laku melalui kegiatan belajar. Kedua, bagaimana orang melakukan
tindakan pencampaian ilmu pengetahuan melalui kegiatan mengajar. Dengan
demikian makna pembelajaran merupakan kondisi eksternal kegiatan belajar
yang antara lain dilakukan oleh guru dalam mengkondisikan seseorang untuk
belajar. Paparan diatas mengilustrasikan bahwa belajar merupakan proses
internal siswa, dan pembelajaran merupakan kondisi eksternal belajar.
11
Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi
pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta
didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan strategi pembelajaran adalah
terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta
didik. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik
(perorangan atau kelompok) serta peserta didik (perorangan, kelompok, dan
atau komunitas) yang berinteraksi edukatif antara satu dengan yang lainnya.
Isi kegiatan adalah bahan atau materi belajar yang bersumber dari kurikulum
suatu program pendidikan. Proses kegiatan adalah langkah-langkah atau
tahapan yang dilalui pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran. Sumber
pendukung kegiatan pembelajaran mencakup fasilitas dan alat-alat bantu
pembelajaran. Dengan demikian strategi pembelajaran mencakup
penggunaan pendekatan, metode dan teknik, bentuk media, sumber belajar,
pengelompokan peserta didik, untuk mewujudkan interaksi edukasi antara
pendidik dengan peserta didik, antar peserta didik, dan antara peserta didik
dengan lingkungannya, serta upaya pengukuran terhadap proses, hasil dana
tau dampak kegiatan pembelajaran.
Dalam hal ini, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi merupakan usaha untuk
memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan
dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu, yakni
tujuan pembelajaran.3
3 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 3-7.
12
Secara umum, strategi mempunyai pengertian suatu garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-
pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Strategi belajar
mengacu pada perilaku dan proses berpikir yang digunakan oleh siswa dalam
memengaruhi hal-hal yang dipelajari, termasuk proses memori dan
metakognitif. Michael Pressley menyatakan bahwa strategi belajar adalah
operator kognitif meliputi dan terdiri atas proses yang secara langsung
terlibat dalam menyelesaikan suatu tugas (belajar). Strategi ini merupakan
strategi yang digunakan siswa untuk memecahkan masalah belajar tertentu.
Untuk menyelesaikan tugas belajar siswa memerlukan keterlibatan dalam
proses berpikir dan perilaku, menskim atau membaca sepintas lalu judul-
judul utama, meringkas dan membuat catatan, disamping itu juga memonitor
jalan berpikir diri sendiri.
Adapun Sulistyono mendefinisikan strategi belajar sebagai tindakan
khusus yang dilakukan oleh seseorang untuk mempermudah, mempercepat,
lebih menikmati, lebih mudah memahami secara langsung, lebih efektif, dan
lebih mudah di transfer ke dalam situasi yang baru. Nama lain strategi belajar
(learning strategies) adalah strategi kognitif, yaitu strategi belajar yang
mengacu pada perilaku dan proses berpikir siswa yang digunakan pada saat
menyelesaikan tugas belajar. Dengan kata lain, bahwa strategi-strategi
tersebut lebih dekat pada hasil belajar kognitif daripada tujuan belajar
perilaku.4
4 Trianto Ibnu Badar al-tabani, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif,
dan Kontekstual (Jakarta : Prenadamedia Grup, 2014), 169.
13
2. Prinsp-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran
Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak
semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk menapai semua tujuan
dan semua keadaan. Setiap strategi memilki kekhasan sendiri-sendiri. Hal ini
seperti yang dikemukakann oleh killen bahwa guru harus mampu memilih
strategi yang dianggap cocok dengan keadaan. Oleh sebab itu guru harus
memahami prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran sebagai
berikut :
a. Berorientasi pada tujuan
b. Aktivitas
c. Individualitas
d. Integritas5
3. Strategi Lightening The Learning Climate (Menghidupkan atau
Menyemarakkan Suasana Belajar)
Hisyam Zaini menyatakan strategi Lightening The Learning Climate
merupakan strategi yang sangat baik digunakan untuk melibatkan siswa
dalam pembelajaran yaitu untuk membuat humor humor kreatif yang
berhubungan dengan materi pelajaran, dan pada waktu yang sama dapat
mengajak siswa untuk berfikir.6 Melvin L Silberman juga menyatakan bahwa
strategi Lightening The Learning Climate adalah strategi yang membuat
sebuah kelas bisa dengan cepat mewujudkan iklim belajar informal yang
santai dengan meminta siswa menggunakan humor kreatif tentang materi
5 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran (Jakarta : Kencana Prenamedia Grup, 2006 ),
131-132. 6 Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif ( Yogyakarta: CTSD (center for
teaching staff development) Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2004 ), 84.
14
pelajaran yang tengah diajarkan. Strategi ini tidak hanya akan membuat siswa
berhumor ria, namun juga berfikir.7
4. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Lightening The Learning
Climate (Menghidupkan Suasana Belajar)
a. Prosedur
a. Jelaskan kepada siswa bahwa anda ingin melakukan latihan
pembuka yang menyenangkan dengan mereka sebelum beranjak
ke hal-hal serius dalam materi yang diajarkan.
b. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri mereka tugas yang
secara gambling meminta mereka membuat sesuatu yang lucu
pada topik, konsep atau persoalan penting dalam materi yang anda
ajarkan. Contohnya antara lain :
1) Pemerintah : buatlah uraian tentang pemerintahan yang paling
kejam sekaligus paling bobrok yang bisa kita bayangkan
2) Matematika : susunlah sebuah daftar berisi cara-cara
penghitungan matematis yang paling tidak efisien
3) Kesehatan : buatlah menu makanan yang sama sekali tidak
bergizi.
4) Teknik : buatlah desain jembatan yang gampang ambruk
5) Perintahkan sub-sub kelompok untuk menyajikan ―kreasi
mereka‖. Beri tepuk tangan.
6) Tanyakan ― Apa yang kalian pelajari tentang materi pelajaran kita
dari latihan ini‖.8
7 Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif (Bandung :
Nuansa Cendekia, 2013), 107. 8 Hisyam Zaini, Dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, 85-86.
15
2. Variasi
1) Pengajar dapat membuat lelucon tentang materi pelajaran dengan
kreasinya sendiri
2) Buatlat pretest pilihan ganda tentang materi yang akan anda
ajarkan. Tambahkan humor pada butir pilihan gandanya. Untuk
tiap pertanyaan, perintahkan siswa untuk memilih jawaban yang
menurut mereka merupakan jawaban yang tidak mungkin benar.9
A. Kelebihan Strategi Pembelajaran Lightening the Learning Climate
(Menghidupkan Suasana Belajar) Kelebihan Strategi Pembelajaran
Lightening the Learning Climate (Menghidupkan Suasana Belajar)
yaitu:
a. Peserta didik yang lebih aktif dalam memberikan berbagai umpan
balik.
b. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
c. Meningkatkan motivasi dan suasana belajar
d. Mengajak peserta didik untuk menghargai hasil dari kreasi
materinya.
e. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif sejak dimulainya
pembelajaran.
f. Melatih rasa peduli, perhatian dan kerelaan untuk berbagi.
g. Meningkatkan rasa penghargaan terhadap orang lain.
h. Meningkatkan kecerdasan emosional
i. Mengutamakan kepentingan kelompok dibandingkan kepentingan
pribadi.
j. Melatih kemapuan berker jasama, team work.
9 Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, 107-108.
16
k. Melatih kemampuan mendengarkan pendapat orang lain.
l. Peserta didik tidak malu bertanya kepada temannya sendiri.10
B. Langkah Tindakan
a. Sebelum pembelajaran dimulai, guru memberikan pembukaan
yang menyenangkan yakni melakukan permainan yang melatih
konsentrasi dan kesiapan belajar siswa dengan mengajak semua
siswa berdiri dan mengikuti ucapan guru dan jangan melakukan
gerakan yang guru lakukan, jika guru berkata hidung maka siswa
akan memegang hidung, jika tidak memegang hidung siswa akan
maju kedepan kelas untuk bernyanyi.
b. Setelah permainan selesai guru menjelaskan bagaimana strategi
Lightening the Learning Climate ini diterapkan oleh siswa di
dalam pembelajaran
c. Siswa membuat sub-sub kelompok pada pembelajaran Bahasa
Indonesia materi membuat pengumuman
d. Guru meminta setiap kelompok membuat contoh-contoh
pengumuman yang lucu atau menyenangkan
e. Siswa berdiskusi dengan teman kelompok mereka tentang
pengumuman yang akan mereka buat dengan kreatifitas kelompok
masing-masing dan hasil membuat pengumuman dari setiap
kelompok dipresentasikan di depan kelas.
10 Nurhayati, Penerapan Strategi Pembelajaran Lightening the Learning Climate
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Peserta Didik Kelas III SDN-14 Palangkaraya
Tahun Pelajaran, 2014/2015
17
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi asalnya dari kata motif, dalam Bahasa inggris adalah motive
atau motion, lalu motivation yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak.
Artinya sesuatu yang menggerakkan terjadinya tindakan atau disebut dengan
niat. Pada dasarnya perbuatan manusia dapat dibagi 3 macam yaitu perbuatan
yang direncanakan artinya digerakkan oleh suatu tujuan yang akan dicapai,
perbuatan yang tidak direncanakan yang bersifat spontanitas artinya tidak
bermotif dan perbuatan yang berada diantara dua keadaan, yaitu
direncanakan dan tidak direncanakan yang disebutdengan semi direncanakan.
Dorongan suatu tindakan yang muncul dalam diri manusia, menurut Freud
terbagi atas :
1. Dorongan alam di bawah sadar
2. Dorongan alam sadar
3. Dorongan libido
Dorongan alam dibawah sadar artinya suatu kesadaran yang tidak
dapat dijangkau oleh alam sadar manusia. Keadaannya merupakan gejala
kejiwaan yang telah dimiliki oleh manusia karena manusia tidak memiliki
kemampuan memahami alam tidak sadarnya itu. Tingkah laku manusia yang
sesungguhnya adalah akibat adanya alam tidak sadar. Sebab, tingkah laku
yang bergerak mengikuti alam sadar merupakan keadaan yang bukan
sesungguhnya. Alam tidak sadar dengan alam sadar dapat disatukan
sebagaimana menyatukan energi alam bawah sadar dengan pengaruh factor
ekstern manusia misalnya pengalaman. dengan demikian pengertian motivasi
adalah dorongan atau rangsangan yang diberikan kepada seseorang agar
18
memiliki kemauan untuk bertindak. Dorongan ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara misalnya dengan meningkatkan upah kerjanya, reward, dan
imbalan yang merupakan bonus tertentu, aturan-aturan dan sanksi yang ketat
bagi para pelanggar aturan dan sebagainya. 11
Pakar psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses internal yang
mengaktifkan, menuntun dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu.
Dalam Bahasa sederhana, motivasi adalah sesuatu yang menyebabkan anda
melangkah, membuat anda tetap melangkah, dan menentukan kemana anda
mencoba melangkah. 12
Motif dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
motif intrinsik dan motif ekstrinsik. Motif instrinsik timbulnya tidak
memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada didalam diri
individu itu sendiri, yaitu sesuai sejalan dengan kebutuhannya. Sedangkan
motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu,
misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap
kegiatan pendidikan timbul karena melihat manfaatnya.13
2. Teori Motivasi Belajar
Ada bermacam-macam teori motivasi, salah satu teori yang terkenal
kegunaannya untuk menerangkan motivasi siswa adalah yang dikembangkan
oleh Maslow. Maslow percaya bahwa tingkah laku dibangkitkan dan
diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kebutuhan-kebutuhan ini yang
memotivasi tingkah laku seseorang dibagi oleh maslow ke dalam 7 kategori
antara lain :
11 Hikmat, Manajemen Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 271-272.
13
Hamzah B. Uno. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. (Jakarta: PT. Bumi Aksara.
2010), 4.
19
a. Fisiologis
Ini merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar, meliputi
kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat berlindung, yang penting
untuk mempertahankan hidup.
b. Rasa aman Ini merupakan kebutuhan kepastian keadaan dan lingkungan
yang dapat diramalkan, ketidakpastian, ketidakadilan, keterancaman,
akan menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada diri individu.
c. Rasa cinta
Ini merupakan kebutuhan afeksi dan pertalian dengan orang lain.
d. Penghargaan
Ini merupakan kebutuhan rasa beguna, penting, dihargai, dikagumi,
dihormati, oleh orang-orang lain. Secara tidak langsung ini merupakan
kebutuhan perhatian, ketenaran, status, martabat, dan lain sebagainya.
e. Aktualisasi diri
Ini merupakan kebutuhan manusia unuk mengembangkan diri
sepenuhnya, merealisasikan potensipotensi yang dimilikinya.
f. Mengetahui dan mengerti
Ini merupakan kebutuhan manusia untuk memuaskan rasa ingin
tahunya, untuk mendapatkan pengetahuan, untuk mendapat keterangan-
keterangan, dan untuk mengerti sesuatu.
20
g. Pada tahun 1970
Pada tahun 1970 Maslow memperkenalkan kebutuhan ketujuh yang
tampaknya sangat mempengaruhi tingkah laku beberapa individu, yaitu
yang disebutnya kebutuhan estetik. Kebutuhan ini dimanifestasikan
sebagai kebutuhan, akan keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan
dari suatu tindakan.
Bila Teori Maslow ini diterapkan dalam suasana pengajaran, maka
pengajar akan dapat melihat motif yang berbeda-beda yang mmendasari
tingkah laku masing-masing siswanya yang wujudnya mungkin sama.
Kebanakan pengajar menginginkan kelas yang penuh dengan siswa-siswa
yang mempunyai motivasi intrinsik. Tapi kenyataannya sering kali tidak
demikian. Karena itu pengajar harus menghadapi tantangan untuk
membangkitkan motivasi siswa, membangkitkan minatnya, menarik dan
mempertahankan perhatiannya, mengusahaka agar siswa mau mempelajari
materi-materi yang diharapkan untuk dipelajarinya.14
Dari berbagai teori motivasi yang berkembang, Keller telah menyusun
seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran, yang disebut sebagai ARCS model, yaitu attention (perhatian),
relevance (relevansi), confidence (kepercayaan diri), dan satisfaction
(kepuasaan). Dalam proses belajar dan pembelajaran, keempat kondisi
motivasional tersebut sangat penting dipraktikan agar terus terjaga, sehingga
motivasi siswa terpelihara selama proses belajar dan pembelajaran
berlangsung. Optimalisasi pengalaman maupun kemampuan pembelajar juga
14
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), 171-172.
21
perlu dilakukan untuk memotivasi pembelajar. Hal ini dapat dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain:
1) Biarkan pembelajar menangkap sesuai kemampuan dan
pengalamannya
2) Kaitkan pengalaman belajar saat ini dengan pengalaman masa lalu dan
kemampuan si pembelajar
3) Lakukan penggalian pengalaman dan kemampuan yang dimiliki
pembelajar misalnya melalui tes lisan atau tertulis
4) Beri kesempatan pembelajar untuk membandingkan apa yang sekarang
dipelajari dengan kemampuan dan pengalaman yang telah
dimilikinya.15
Meskipun para ahli mendefinisikan motivasi dengan cara dan gaya yang
berbeda, namun esensinya menuju kepada maksud yang sama, bahwa
motivasi merupakan :
a) Suatu kekuatan (power) atau tenaga(forces) atau daya (energy) atau
b) Suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu
untuk bergerak kea rah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak
disadari.16
Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar.
Kekuatan penggerak berasal dari berbagai sumber. Siswa belajar karena
didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan,
15
Eveline Siregar dkk, Teori Belajar dan Pembelajaran (Bogor: Ghalia Indonesia,
2010), 57.
22
perhatian, kemauan atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong
rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan
mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar.
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi
terkandung adanya keinginan ang mengaktifkan, menggerakkan,
menyalurkan mengarahkan sikap, dan perilaku individu belaajar.17
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya
motivasi belajar adalah sebagai berikut :
(1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir;
contohnya, setelah seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan,
dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga memaca bab tersebut:
ia kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorong membaca lagi
(2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan
dengan teman sebaya; sebagai ilustrasi, jika terbukti usaha belajar
seorang siswa belum memadai, maka ia berusaha setekun temannya yang
belajar dan berhasil
(3) Mengarahkan kegiatan belajar, sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius, terbukti banyak bersenda gurau
misalnya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya
(4) Membesarkan semangat belajar, ebagai ilustrasi, jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiaai orangtua,
maka ia berusaha agar cepat lulus
17
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta. 2006),80.
23
(5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja (di
sela-selanya adalah istirahatatau bermain) yang bersinambungan; individu
dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat
berhasil.
Motivasi belajar juga penting diketahu oleh seorang guru. Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru,
manfaat itu sebagai berikut :
1. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk
belajar sampai berhasil; membangkitkan, bila siswa tak bersemangat;
meningkatkan, bila semangat belajarnya timbul tenggelam; memelihara,
bila semangatnya telah kuat untuk menapai tujuan belajar. Dalam hal
ini hadiah, pujian, dorongan atau pemicu semangat dapat digunakan
untuk mengobarkan semangat belajar
2. Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam
ragam; ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan perhatian,
ada yang bermain disamping yang bersemangat untuk belajar. Diantara
yang bersemangat belajar, ada yang tidak berhasil dan berhasil. Dengan
bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut, maka guru dapat
menggunakan bermacam-macam strategi mengajar belajar.
3. Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara
bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur,
teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah atau pendidik. Peran
pedagogis tersebut sudah tenntu sesuai dengan perilaku siswa
4. Memberi peluang guru untuk ―unjuk kerja ―rekayasa pedagogis. Tugas
guru adalah membuat semua siswa belajar sampai berhasil. Tantangan
24
profesionalnya justru terletak pada ―mengubah‖ siswa tak berminat
menjadi bersemangat belajar.18
Masalah memotivasi siswa dalam belajar, merupakan masalah yang
sangat kompleks. Dalam usaha memotivasi siswa tersebut, tidak ada aturan-
aturan yang sederhana. Penyelidikan tentang motivasi, kiranya menjadikan
guru peka terhadap kompleksitas masalah ini. Guru hendaknya mengetahui
prinsip-prinsipmotiasi yang dapat membantu pelaksanaan tugas mengajarnya,
meskipun tidak ada pedoman khusus yang pasti. Menurut pengamatn Hilgard
dan Russel, ternyata tidak ada obat yang mujarab untuk menyembuhkan
segala ―penyakit mental‖ yang didapati pada anak-anak yang berada di dalam
lingkungan sekolah yang tidak cocok bagi mereka. Apabila terdapat
kesimpulan penelitian yang kiranya membantu guru, ternyata kemudian tidak
diketahui tentang prosedur yang pasti untuk memotivasi semua murid pada
setiap saat. 19
Dalam pembelajaran operatif, guru berperan sebagai fasilitatr
dan motivator. Menurut Prastya Irawan dkk. Mengutip hasil penelitian Fyan
dan Maehr bahwa dari tiga faktor yang memengaruhi prestasi belajar yaitu
latar belakang keluarga, kondisi atau konteks sekolah dan motivasi, maka
factor terakhir merupakan factor yang paling baik. Walberg dkk
menyimpulkan bahwa motivasi mempunyai kontribusi antara 11 sampai 20
persen terhadap prestasi belajar. Studi yang dilakukan Suciati menyimpulkan
bahwa kontribusi motivasi sebesar 36%, sedangkan Mlelland menunjukan
bahwa motvasi berprestasi mempunyai kontribusi sampai 64% terhadap
prestasi hasil belajar. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa ada
korelasi signifikan antara motivasi dan belajar.
18
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan pembelajaran, 85-86. 19
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 201.
25
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi.
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relative permanen dan secara
potential terjadi sebagai hasil dari praktik penguatan (motivasi) yang
dilandasi tujuan tertentu. Korelasi ini menguatkan urgensitas motivasi belajar.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta
didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku. Motivasi
belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah dan kegigihan
perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh
energi, terarah dan bertahan lama. 20
Dalam usaha untuk membangkitkan
gairah belajar anak didik, ada enam hal yang dapat dikerjakanoleh guru,
yaitu:
(a) Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
(b) Menjelaskan secara konkret kepada anak didik apa yang dapat
dilakukan pada akhir pengajaran
(c) Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai anak didik
sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik
dikemudian hari
(d) Membentuk kebiasaan belajar yang baik
(e) Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun
kelompok
(f) Menggunakan metode yang bervariasi
20
Agus Suprijono, Cooperative learning (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), 181-182.
26
Kemudian ada beberapa bentuk motivasi yang dapat guru gunakan guna
mempertahankan minat anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan.
Bentuk- bentuk motivasi dimaksud yaitu : memberi angka, hadiah, pujian,
gerakan tubuh, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil.21
3. Indikator Motivasi Belajar
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku,
pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal
itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.
Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (1) adanya
hasrat dan keinginan berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan
dalam belajar; (5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) adanya
lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa
dapat belajar dengan baik. 22
4. Indikator Hasil Tindakan
Indikator hasil tindakan yang ingin diperoleh dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah meningkatnya motivasi belajar siswa pada siswa kelas IV MI
Roudhotul Ulum Kalideres Jakarta Barat setelah menerapkan strategi
Lightening The Learning Climate. Sebagai ukuran keberhasilan pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini adalah siswa yang hasil motivasi belajarnya
mencapai kriteria baik yaitu 3,000 - 3,900 dan persentase mencapai lebih dari
80%. Jika hasil belum memuaskan akan dilakukan siklus II begitu seterusnya.
Siklus akan berhenti jika hasil siswa sudah memenuhi kriteria dan persentase
21 Syaiful Bahri Djamarah dkk, Strategi Belajar Mengajar, 148.
22 Hamzah B. Uno. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. (Jakarta: PT. Bumi Aksara.
2010), 23.
27
ketuntasan yaitu 80%. Data yang didapat dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yaitu skor hasil motivasi belajar siswa pada kegiatan pembelajaran
siklus I dan siklus II. Setelah data didapat, langkah selanjutnya adalah
mengolah data tersebut dan menganalisis data hasil motivasi belajar siswa
dan hasil observasi guru dan siswa.
C. Penelitian Yang Relevan
1. Hasil Penelitian Nurhayati yang berjudul ―Penerapan Strategi
Pembelajaran Lightening the Learning Climate Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Peserta Didik Kelas III SDN-14
Palangka raya Tahun Pelajaran 2014/2015”23
. Penelitian ini
dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukan bahwa
aktivitas peserta didik lebih meningkat pada pembelajaran IPS yang
dilaksanakan melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Lightening the
Learning Climate, evaluasi yang diberikan dapat dipahami dan
dikerjakan tepat waktu, serta pembelajaran terlihat lebih
menyenangkan, pembelajaran IPS dengan Penerapan Strategi
Pembelajaran Lightening the Learning Climate dapat meningkatkan
hasil belajar pesrta didik kelas III SDN-14 Palangka. Hal ini terlihat
berdasarkan: jumlah peserta didik yang memperoleh nilai di atas
kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada tes awal terdapat 6 orang
peserta didik yang tuntas 33,33% pada siklus I terdapat 9 orang yang
tuntas 50% dan siklus II hasil belajar meningkat secara signifikan
menjadi 100% berhasil memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan
23
Nurhayati, Penerapan Strategi Pembelajaran Lightening the Learning Climate
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Peserta Didik Kelas III SDN-14 Palangkaraya
Tahun Pelajaran, 2014/2015
28
minimal (KKM) sebesar 60.24
Persamaan penelitian Nurhayati dengan
penelitian ini yaitu sama-sama menerapkan Strategi Pembelajaran
Lightening the Learning Climate dalam pembelajaran siswa.
Perbedaannya yaitu untuk meningkatkan hasil belajar, sedangkan
penelitian ini untuk meningkatkan motivasi belajar, pada penelitian
Nurhayati Strategi Lightening the Learning Climate ini diterapkan pada
mata pelajaran IPS di kelas III, sedangkan pada penelitian ini, Strategi
Lightening the Learning Climate ini diterapkan pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia di kelas IV.
2. Hasil Penelitian Satrio Sigit Ardianto yang berjudul ―Penerapan
Strategi Pembelajaran Lightening The Learning Climate Dalam
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA
Siswa Kelas V SD Negeri Karungan 1 Plupuh Tahun Pelajaran
2013/2014”25
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
melalui penerapan strategi pembelajaran Lightening The Learning
Climate. Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ),
yaitu merupakan suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk
memecahkan masalah pembelajaran dikelasnya. Subyek penelitian ini
adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri Karungan 1, Kecamatan
Plupuh, Kabupaten Sragen yang berjumlah 18 siswa. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui
wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data yang
25
Satrio Sigit Ardianto, Penerapan Strategi Pembelajaran Lightening The Learning
Climate Dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas
V SD Negeri Karungan 1 Plupuh Tahun Pelajaran, 2013/2014
29
digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang
terdiri dari tiga tahap yakni reduksi data, paparan data dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan
motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi
Peristiwa Alam. Hal ini dapat dilihat dari hasil pelaksanaan
pembelajaran yang menunjukkan peningkatan motivasi belajar yang
tercermin dalam siswa yang merasa nyaman dengan lingkungan belajar
nyaman pada prasiklus prosentase 38,89%, siklus I 61,12%, siklus II
83,34%. Siswa yang senang dengan kegiatan pembelajaran yang
menarik pada prasiklus prosentase 22,22%, siklus I 52,78%, siklus II
88,89%. Siswa yang mempunyai kemauan mendengarkan penjelasan
guru pada prasiklus prosentase 44,44%, siklus I 55,56%, siklus II
77,78%. Partisipasi aktif siswa saat proses pembelajaran di kelas pada
prasiklus prosentase 16,67%, siklus I 33,34%, siklus II 72,23%. Adanya
interaksi aktif antara guru dan siswa pada prasiklus prosentase 22,22%,
siklus I 47,23%, siklus II 88,89%. Kesimpulan penelitian ini adalah
bahwa penerapan strategi pembelajaran Lightening The Learning
Climate dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar mata pelajaran
IPA siswa kelas V SD Negeri Karungan 1 Plupuh tahun pelajaran
2013/2014. 26
Persamaan penelitian Satrio Sigit Ardianto dengan
penelitian ini yaitu sama-sama menerapkan Strategi Pembelajaran
Lightening the Learning Climate dalam pembelajaran siswa dan untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa. Perbedaannya yaitu : Untuk
meningkatkan hasil belajar, sedangkan penelitian ini untuk
meningkatkan motivasi belajar, dan penelitian Satrio Sigit Ardianto ini
diterapkan pada mata pelajaran IPA di kelas V, sedangkan pada
30
penelitian ini, Strategi Lightening the Learning Climate ini diterapkan
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV.
D. Kerangka Berpikir
Berdasarkan pengalaman yang diperoleh, siswa kelas IV MI Raudhatul
Ulum Kalideres Jakarta Barat masih kurang termotivasi dalam pembelajaran,
khususnya pembelajaran bahasa indonesia. Hal ini juga disebabkan karena
strategi yang digunakan guru kurang memotivasi semangat belajar siswa,
sehingga siswa cenderung terlihat tidak bersemangat dan tidak fokus dalam
pembelajaran. Dalam hal ini para ahli yang sudah mengemukakan pengertian
motivasi dengan berbagai sudut pandang mereka masing-masing, namun
intinya sama, yakni sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri
seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu,
diantaranya adalah :
1. Menurut Nasution membedakan antara motif dan motivasi. Motif
adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu, sedangkan motivasi adalah usaha-usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi, sehingga orang itu mau atau ingin melakukannya.
2. Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya ―feeling‖ dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.27
Dengan ini, guru harus melakukan perubahan sehingga motivasi belajar
peserta didik diharapkan meningkat dan menjadi lebih baik. Dengan cara
melakukan perubahan strategi pembelajaran yang monoton menjadi aktif,
inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Disini penulis menggunakan
27 Sardiman, Interaksi Motivasi Belajar & Belajar Mengajar ( Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2016), 73.
31
strategi lightening the learning climate untuk meningkatkan motivasi belajar
peserta didik dalam pembelajaran. Penggunaan strategi lightening the
learning climate ini akan membuat peserta didik merasa rileks, informal dan
meminta peserta didik untuk membuat humor-humor kreatif yang
berhubungan dengan pembelajaran. Strategi ini juga mengajak peserta didik
untuk berfikir. Melvin L.Silberman mengatakan bahwa dengan menggunaka
strategi lightening the learning climate sebuah kelas bisa dengan cepat
mewujudkan iklim belajar informal yang santai dengan meminta siswa
menggunakan humor-humor kreatif tentang materi pelajaran yang tengah
diajarkan28
. Maka dari pernyataan tersebut, penulis akan menerapkan strategi
lightening the learning climate pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi
membuat pengumuman dan pantun.
28
Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif , 107.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
h. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dan waktu penelitian pembelajaran ini adalah di MI
Raudhotul Ulum Kalideres Jakarta Barat. Subjek penelitian pembelajarannya
yaitu siswa kelas IV B dengan jumlah siswa sebanyak 25 anak. Pada mata
pelajaran bahasa indonesia, pokok bahasan membuat pengumuman tahun
pelajaran 2016/2017.
i. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian
tindakan kelas. Para ahli mendefinisikan penelitian tindakan berdasarkan
berbagai sumber. Penelitian adalah kegiatan ilmiah untuk memperoleh
pengetahuan yang benar tentang suatu masalah, sedangkan tindakan adalah
suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan untuk memecahkan masalah
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, dapat
dikemukakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu pemecahan masalah
yang memanfaatkan tindakan nyata berupa siklus melalui proses kemampuan
mendeteksi dan memecahkan masalah.29
Penelitian tindakan kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.30
Pada intinya penelitian tindakan kelas dilakukan agar terjadi
perubahan mengajar ke arah yang lebih baik dan dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa. Menurut Arikunto, penelitian tindakan kelas adalah
29
Saur Tampubolon, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2014),
15. 30
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta : Bumi Aksara, 2012),
3
33
penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau
meningkatkan mutu praktek pembelajaran di kelas.31
Penelitian tindakan kelas ini di desain untuk melihat peningkatan
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui
penerapan strategi lightening the learning climate. Penelitian ini terdiri dari 2
siklus, masing-masing siklus melalui tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Empat langkah tersebut saling berkaitan dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Hubungan keempat tindakan tersebut
terlihat pada bagan berikut:32
Acting
Planning Observating
Reflecting
Gambar 1 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Model kurt lewin
3. Menyusun Perencanaan ( Planning )
Perencanaan merupakan persiapan yang dilakukan sebelum
pelaksanaan tindakan. Adapun yang akan dipersiapkan adalah :
(6) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
(7) Meminta guru kelas IV untuk menjadi observer. Adapun tugas
observer adalah untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam
proses pembelajaran Bahasa Indonesia
31
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, 2 32
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, 16
34
(8) Mempersiapkan lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa
dengan penerapan strategi Lightening The Learning Climate.
4. Pelaksanaan Tindakan ( acting )
Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran dengan penerapan strategi Lightening The Learning Climate ini
adalah sebagai berikut :
a. Guru melakukan latihan pembuka yang menyenangkan sebelum
beranjak ke materi yang diajarkan.
b. Guru membagi siswa menjadi sub-sub kelompok, dan guru memberi
masing-masing kelompok satu tugas untuk membuat kegembiraan
atau kelucuan dari satu topik.
c. Guru meminta semua anggota kelompok untuk menyajikan kreasi
mereka.
d. Guru menanyakan kepada siswa apa yang kalian pelajari tentang
materi pelajaran kita pada hari ini.
5. Pelaksanaan Pengamatan ( observing )
Pelaksanaan penelitian juga melibatkan pengamat/observer, tugas dari
pengamat tersebut adalah untuk melihat aktivitas siswa selama pembelajaran
berlangsung, hal ini dilakukan untuk mengamati perilaku dan kegiatan siswa
saat pembelajaran berlangsung.
6. Refleksi ( reflecting )
Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta
dianalisis. Dari hasil observasi dapat mereflesikan diri dengan melihat data
obsevasi guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Hasil yang
diperoleh dari tahap observasi kemudian dikumpulkan dan dianalisa, dari
hasil observasi apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan
35
motivasi belajar pada pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV MI
Raudhotul Ulum Kalideres Jakarta Barat.
j. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini terdapat tiga teknik pengumpulan data yang
dipergunakan yaitu observasi, dan dokumentasi. Observasi dilakukan untuk
memantau proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk menata
langkah-langkah perbaikan agar lebih efektif dan efisien. Dalam penelitian
kegiatan observasi ini dilakukan seorang observer. Observasi ini dilakukan di
kelas II MI Roudhotul Ulum Kalideres Jakarta Barat. Dengan diketahui hasil
observasi ini, maka peneliti dapat merencanakan kegiatan yang dapat
dilakukan selanjutnya agar dapat memperbaiki proses pembelajaran.
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi atau data-data yang
diperlukan untuk data awal penelitian. Misalnya, data nilai siswa, data nama
siswa di MI Roudhotul Ulum Kalideres Jakarta Barat serta data-data tertulis
lainnya yang digunakan untuk menunjang kegiatan penelitian.
k. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini secara deskriptif ditampilkan dengan
menggunakan presentase. Dan masing-masing indikator dianalisis secara
kualitatif dengan membuat kualifikasi mulai dari sangat baik, baik, cukup,
kurang, seperti di bawah ini:
e. Aktivitas Peneliti
Analisis yang dilakukan terhadap aktivitas guru yaitu kemampuan
peneliti dalam menerapkan strategi lightening the learning climate pada mata
36
pelajaran Bahasa Indonesia, selanjutnya diklasifikasikan dalam skala
penilaian menjadi sangat baik, baik, cukup, dan kurang
f. Aktivitas Guru dan Siswa
Menentukan 4 klasifiksi tingkat kesempurnaan guru melalui strategi
lightening the learning climate dapat dihitung dengan cara:
1. Menentukan jumlah klasifikasi yang diinginkan yaitu 4 klasifikasi
yaitu: Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang
2. Menentukan interval (I)
3. Menentukan klasifikasi standar penerapan lightening the learning
climate yaitu:
Sangat Baik = 17-20
Baik = 13-16
Cukup = 9-12
Kurang = 4-8
Adapun klasifikasi standar yang di gunakan adalah:
7) 76%-100% (Sangat Baik)
8) 56%-75% ( Baik)
9) 40% - 55% (cukup)
10) Kurang dari 40% di kategorikan (kurang).33
Setelah data terkumpul melalui observasi, data tersebut diolah dengan
menggunakan rumus persentase.34
g. Motivasi Belajar
Data motivasi yang dianalisis dari data perindividu siswa diperoleh
dari jumlah indikator motivasi siswa. Dari jumlah indikator dibagi dengan
jumlah maksimum kemudian dikali 100%, sedangkan untuk masing-masing
33
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), 234. 34
Anas Sudjono, Pengantar statistik, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), 43.
37
indikator data diolah untuk seluruh siswa dengan jumlah siswa 25 orang
siswa, maka jumlah siswa dikali dengan banyaknya indikator, kemudian
dibagi dengan banyaknya klasifikasi yang ditentukan. Jadi indicator motivasi
belajar siswa dinyatakan berhasil dilakukan oleh siswa jika memiliki kategori
Sangat Baik.
l. Indikator Keberhasilan Penelitian
Penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila memenuhi semua
komponen yang ditetapkan sebagai Indikator dibagian ini yang berupa
Indikator Kualitatif dan Indikator Kuantitatif. Adapun Indikator keberhasilan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil motivasi belajar siswa dianggap meningkat jika peserta didik
memperoleh:
a. Skor mencapai kriteria baik yaitu 3,000 - 3,900
b. Skor kriteria ketuntasan klasikal 85%.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil
Penyajian kegiatan pada setiap siklus ditekankan pada teknis
penggunaan strategi Lightening The Learning Climate. Tindakan yang dibuat
tetap pada langkah-langkah inti strategi Lightening The Learning Climate.
Pada penelitian ini urutan langkah yang diterapkan adalah pertama
menjelaskan kepada siswa bahwa anda ingin melakukan latihan pembuka
yang menyenangkan dengan mereka sebelum beranjak ke hal-hal serius
dalam materi yang diajarkan, kedua membagi siswa menjadi sub-sub
kelompok, ketiga memberi mereka tugas yang secara gambling meminta
mereka membuat sesuatu yang lucu pada topik, konsep atau persoalan
penting dalam materi yang anda ajarkan, keempat mereka menunjukan dan
mempresentasikan hasil kerja mereka.
Pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan, siswa dibentuk menjadi
8 kelompok. Pembagian kelompok diacak dengan cara menghitung dari 1
sampai 8 kemudian siswa yang menyebutkan angka 1 berkumpul dengan
siswa yang menyebutkan angka 1 dan seterusnya sampai terbentuk 8
kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri atas 4 sampai 5 siswa.
1. Siklus I
1. Deskripsi Tindakan
Tindakan yang diambil dalam penelitian ini adalah penerapan
strategi Lightening The Learning Climate untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa. Pada siklus 1 ini pembelajaran dilakukan 2
kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas tentang pengertian
39
pengumuman dan pertemuan kedua membahas tentang cara membuat
pengumuman yang menarik dan menyenangkan.
Setelah dilaksanakan observasi awal, penelitian dan guru
menyusun tindakan untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul
yang harus dilakukan pada tahap siklus I yaitu :
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi
pengumuman yang berisi langkah-langkah kegiatan pembelajaran
menggunakan strategi Lightening The Learning Climate, yaitu :
a) Guru memberikan gambar tentang pengumuman yang menarik
sebagai stimulus awal atau sebagai pembuka untuk
memberikan respon yang baik terhadap penerimaan proses
pembelajaran
b) Siswa dibagi menjadi 8 kelompok
c) Guru meminta mereka membuat sesuatu yang lucu dan
menarik dalam materi pengumuman
d) Siswa menunjukan dan mempresentasikan hasil tugas mereka
2) Menyiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya
tindakan pada siklus I yaitu, lembar kerja siswa
3) Menyusun lembar kerja siswa siklus I
4) Menyusun lembar observasi siklus I
5) Menyiapkan perngkat dokumentasi
Pelaksanaan tindakan didasarkan pada rencana yang telah dibuat
sebelumnya, yaitu :
1) Guru memberikan gambar tentang pengumuman yang menarik
pada siswa.
40
Siswa mendengar dan melihat penjelasan dari peneliti tentang gambar
yang diberikan . kemudian peneliti menjelaskan tentang isi dan tujuan
dari pengumuman tersebut
Gambar 4.1 siswa mendengar penjelasan dari peneliti.
2) Guru meminta setiap kelompok membuat pengumuman yang menarik
pada lembar kerja
Siswa berkumpul dengan teman kelompoknya masing-masing dan
guru membagikan lembar kerja pada setiap kelompok. Setiap kelompok
mendiskusikan contoh pengumuman menarik apa yang akan mereka buat
dan ditulis di lembar kerja tersebut.
3) Guru melihat presentasi hasil tugas mereka
Setelah mereka menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk menunjukan dan
mempresentasikan hasil pengumuman yang mereka buat.
41
Gambar 4.2 perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
pengumuman yang mereka buat.
4) Guru meminta setiap siswa untuk menuliskan kesimpulan.
Pada tahap ini guru meminta setiap siswa menyimpulkan hasil
presentasi dari setiap kelompok di lembar kerja yang guru berikan kepada
setiap siswa.
Gambar 4.3 setiap siswa menyimpulkan hasil presentasi dari
setiap kelompok.
42
2. Deskripsi Hasil
Tahapan evaluasi pada Siklus I dilakukan pada setiap akhir pertemuan.
Hasil evaluasi dapat disajikan pada grafik berikut.
Gambar 4.4 Grafik ketercapaian indikator keberhasilan Siklus I.
Grafik pada gambar di atas menunjukan bahwa siswa yang
mencapai indikator ada 22 orang dan siswa yang belum mencapai
indikator ada 3 orang mencapai.
43
Gambar 4.5 Grafik ketercapaian indikator keberhasilan tiap unsur hasil
tindakan Siklus I.
3. Refleksi
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tindakan siklus I
menunjukan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
menggunakan strategi Lightening The Learning Climate dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa. Namun, perlu dilakukan upaya
perbaikan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa secara
maksimal. Dari hasil diatas, ternyata perlu dilakukan kajian yang
dapat melihat adanya perbaikan untuk tahap siklus selanjutnya.
Dari hasil analisis data di atas, perlu dilakukan beberapa
perbaikan untuk pelaksanaan Siklus II. Agar perbaikan tindakan pada
Siklus II dapat terlaksana dengan baik maka diperlukan kerangka
perbaikan tindakan yang akan dilaksanakan pada Siklus II dan
disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.6 Hasil Refleksi Siklus I
Analisis Evaluasi Perbaikan
Tindakan
Kurangnya keterlibatan
siswa saat menjelaskan
materi di depan kelas
Guru memberikan
motivasi kembali agar
siswa berani maju ke
depan kelas
Pemberian motivasi
kembali pada saat
siswa maju ke depan
kelas
Dalam membuat
kesimpulan, guru tidak
memberi kesempatan
kepada siswa untuk
Guru seharusnya
meminta setiap
kelompok untuk
mengungkapkan
Guru meminta setiap
kelompok untuk
mengungkapkan
kesimpulan
44
memberi pendapat
sehingga diperoleh
persepsi yang sepaham.
kesimpulan dari tiap
kelompok sehingga
semua siswa dapat
berdiskusi dalam
kelompoknya
Dari tabel di atas menunjukan bahwa terdapat beberapa aspek yang
diperkirakan menjadi penyebab ketidaktercapaian keberhasilan disertai
dengan evaluasi yang merupakan hasil refleksi pembelajaran dan rencana
perbaikan pada siklus berikutnya.
Berdasarkan tabel di atas, terdapat beberapa kelemahan-kelemahan
yang terjadi pada Siklus I sebagai berikut.
1. Kurangnya keterlibatan siswa saat menjelaskan materi di depan
kelas
2. Dalam penarikan kesimpulan, guru tidak memberi kesempatan
kepada siswa untuk memberi pendapat sehingga diperoleh persepsi
yang sepaham.
Berdasarkan hasil refleksi Siklus I serta pola kecenderungan tindakan
guru dan peneliti yang dicatat oleh observer dalam lembar observasi guru
dan siswa, dapat disimpulkan bahwa perlu diadakannya perbaikan tindakan
pada Siklus II agar motivasi belajar siswa dapat meningkat sehingga tujuan
penelitian ini bisa tercapai secara optimal.
Pada Siklus II, rencana perbaikan yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut.
1. Guru memberikan motivasi kembali agar siswa berani maju ke
depan kelas
45
2. Guru meminta setiap kelompok untuk mengungkapkan kesimpulan
dari tiap kelompok sehingga semua siswa dapat berdiskusi dalam
kelompoknya
2. Penelitian Siklus II
a. Deskripsi Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam satu pertemuan.
Pertemuan ini membahas mengenai materi pokok menyampaikan kembali isi
pengumuman. Langkah-langkah penerapan tindakan pada Siklus II kurang
lebih sama dengan yang dilakukan pada Siklus I
Pertama menjelaskan kepada siswa bahwa anda ingin melakukan
latihan pembuka yang menyenangkan dengan mereka sebelum beranjak ke
hal-hal serius dalam materi yang diajarkan, kedua membagi siswa menjadi
sub-sub kelompok, ketiga memberi mereka tugas yang secara gambling
meminta mereka membuat sesuatu yang lucu pada topik, konsep atau
persoalan penting dalam materi yang anda ajarkan, keempat mereka
menunjukan dan mempresentasikan hasil kerja mereka.
Setelah mengevaluasi tindakan pada siklus I, peneliti dan guru
menyusun tindakan untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul pada
siklus I. Beberapa hal yang dilakukan untuk pelaksanaan tindakan pada siklus
II adalah :
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi
menyampaikan kembali isi pengumuman yang berisi langkah-
langkah kegiatan pembelajaran menggunakan strategi Lightening
The Learning Climate, yaitu :
46
a) Guru memberikan gambar tentang pengumuman yang menarik
sebagai stimulus awal atau sebagai pembuka untuk
memberikan respon yang baik terhadap penerimaan proses
pembelajaran
b) Siswa dibagi menjadi 8 kelompok
c) Guru meminta mereka membuat sesuatu yang lucu dan
menarik dalam materi pengumuman
d) Siswa menunjukan dan mempresentasikan hasil tugas mereka.
Terdapat beberapa perbaikan langkah-langkah tindakan yang
ditulis pada siklus II berdasarkan hasil evaluasi pada siklus
sebelumnya, yaitu :
a. Guru memberikan motivasi kembali agar siswa berani maju
ke depan kelas
b. Guru meminta setiap kelompok untuk mengungkapkan
kesimpulan dari tiap kelompok sehingga semua siswa dapat
berdiskusi dalam kelompoknya
2) Menyiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya
tindakan pada siklus II yaitu, lembar kerja siswa
3) Menyusun lembar kerja siswa siklus II
4) Menyusun lembar observasi siklus I I
5) Menyiapkan perngkat dokumentasi
Pelaksanaan tindakan didasarkan pada rencana yang telah dibuat
sebelumnya, yaitu :
a) Peneliti memberikan contoh pengumuman yang menarik pada setiap
kelompok.
47
Setiap kelompok mendengar dan melihat penjelasan dari peneliti
tentang pengumuman yang diberikan. Kemudian peneliti
menjelaskan tentang isi dan tujuan dari pengumuman tersebut
b) Peneliti meminta setiap kelompok membuat pengumuman yang
menarik dan kreatif pada lembar kerja
Siswa berkumpul dengan teman kelompoknya masing-masing dan
peneliti membagikan lembar kerja pada setiap kelompok. Setiap
kelompok mendiskusikan contoh pengumuman menarik dan kreatif
apa yang akan mereka buat dan ditulis di lembar kerja tersebut.
Gambar 4.7 setiap kelompok mendengarkan penjelasan dari peneliti.
c) Setiap kelompok menunjukan dan mempresentasikan hasil tugas
mereka
Setelah mereka menyelesaikan tugas yang diberikan oleh peneliti.
Setiap kelompok maju ke depan kelas untuk menunjukan dan
mempresentasikan hasil pengumuman yang mereka buat.
48
Gambar 4.8 setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok.
Setelah itu hasil pengumuman yang sudah dibuat setiap kelompok
dikumpulkan dan di tempelkan di dinding kelas sebagai hasil karya
tiap kelompok.
Gambar 4.9 hasil karya setiap kelompok tentang pengumuman yang menarik
dan kretif.
5) Guru meminta setiap siswa untuk menuliskan kesimpulan.
Pada tahap ini peneliti meminta setiap kelompok menuliskan
kesimpulan persentasi dari tiap kelompok, kemudian hasil kesimpulan
tersebut dikumpulkan kepada peneliti dan peneliti membacakan point-
point kesimpulan dari tiap kelompok sehingga setiap siswa dapat
menuliskan kembali kesimpulan yang telah dibuat dan kesimpulan
tersebut bisa sepaham baik oleh siswa maupun peneliti.
49
b. Deskripsi Hasil
Pada siklus II diketahui motivasi belajar siswa meningkat sesuai
dengan indikator keberhasilan. Hasil evaluasi tersebut dapat disajikan pada
grafik berikut :
Gambar 4.10 Grafik ketercapaian indikator Siklus I
50
20
17
15
5
8
10
mengetahui isi dari
pengumuman
mengidentifikasi
cara membuat
pengumuman
mendemonstrasikan
penyampaian
pengumuman
dengan tepat
Siklus II
Mencapai Belum Mencapai
Gambar 4.11 Grafik ketercapaian indikator keberhasilan setiap unsur hasil
tindakan Siklus II
c) Refleksi
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tindakan pada Siklus II
menunjukan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan
strategi Lightening The Learning Climate dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa dalam hal mengenal materi membuat pengumuman.
51
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data kuantitatif Siklus I diketahui bahwa
terdapat unsur hasil tindakan yang belum berhasil dicapai oleh siswa. Hal
ini disebabkan:
1. Kurangnya keterlibatan siswa saat menjelaskan materi di depan kelas
2. Dalam penarikan kesimpulan, guru tidak memberi kesempatan kepada
siswa untuk memberi pendapat sehingga diperoleh persepsi yang
sepaham.
Dari hasil refleksi siklus I, disimpulkan bahwa siswa belum
menunjukan aktifitas dan motivasi belajar yang memuaskan sehingga
adanya perencanaan tindakan siklus II .
Kemudian pada siklus II diberlakukan langkah yang sama dengan
menitikberatkan pada bagian langkah yang belum maksimal, yaitu siswa
harus mampu membuat pengumuman yang menarik dan kreatif dan
membuat kesimpulan. Siswa juga harus mampu untuk memahami dan
mengerjakan lembar kerja yang diberikan .
Hal ini tidak terlepas dari perbaikan langkah tindakan yang
didasarkan pada hasil evaluasi dan perencanaan tindakan pada siklus I.
Langkah tindakan yang digunakan adalah :
1) Guru memberikan kesempatan kepada semua kelompok. Saat
mengumpulkan data, siswa perkelompok mendapat kesempatan untuk
maju ke depan kelas dan menuliskan isi pengumuman yang sudah
dibuat oleh tiap kelompok. Sebelum kelompok maju, mereka sudah
terlebih dahulu mendiskusikan pengumuman yang akan mereka tulis
di depan.
52
2) Guru meminta setiap kelompok untuk mengungkapkan kesimpulan.
Pada tahap ini guru meminta semua kelompok untuk mengungkapkan
kesimpulan dari pengumuman yang sudah di presentasikan tiap-tiap
kelompok.
Pada siklus II sudah diketahui bahwa motivasi belajar siswa
meningkat sesuai dengan indikator keberhasilan. Hal ini menunjukan
bahwa penggunaan strategi Lightening The Learning Climate
berdampak positif dan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
Penggunaan strategi Lightening The Learning Climate yang diterapkan
pada penelitian ini terdiri atas empat langkah pokok, yaitu pertama
menjelaskan kepada siswa bahwa anda ingin melakukan latihan
pembuka yang menyenangkan dengan mereka sebelum beranjak ke hal-
hal serius dalam materi yang diajarkan, kedua membagi siswa menjadi
sub-sub kelompok, ketiga memberi mereka tugas yang secara gambling
meminta mereka membuat sesuatu yang lucu pada topik, konsep atau
persoalan penting dalam materi yang anda ajarkan, keempat mereka
menunjukan dan mempresentasikan hasil kerja mereka
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat peningkatan pada aktivitas peserta didik. Siswa menjadi
lebih aktif terlihat dari nilai aktivitas peserta didik pada siklus II
menjadi 93,75% dibandingkan pada siklus I aktivitas peserta didik
menjadi 89,58%. Strategi ini lebih menekankan pada pembelajaran
yang menyenangkan bagi peserta didik, sehingga disaat proses belajar
mengajar berlangsung tidak monoton dan kaku, dalam hal ini peserta
didik aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang dapat
mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dalam belajar
serta penyajian materi bersumber dari lingkungan belajar peserta
didik sehingga menyenangkan. Pada Aktivitas guru juga terdapat
peningkatan terlihat dari nilai aktivitas guru pada siklus II menjadi
92,11%dibandingkan pada siklus I aktivitas pesrta didik menjadi
85,53%. Dengan menggunakan strategi ini, guru terlihat lebih baik
dan mampu menerapkannya kepada peserta didik. Pembelajaran yang
guru ajarkan juga lebih menekankan pada pembelajaran yang
menyenangkan bagi peserta didik, sehingga disaat proses belajar
mengajar berlangsung tidak monoton dan kaku.
2. Peningkatan hasil motivasi belajar peserta didik Sebelum
menggunakan strategi lightening the learning climate sebanyak 6
siswa memiliki motivasi rendah, sedangkan 21 siswa sudah memiliki
motivasi sedang. Peningkatan motivasi belajar mulai terjadi ketika
54
dilakukannya siklus I. Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah
terdapat 3 anak sedangkan siswa yang memiliki motivasi belajar
sedang terdapat 22 anak. Pada siklus II tidak ada siswa yang memiliki
motivasi rendah, sedangkan yang memiliki motivasi sedang ada 20
anak, dan siswa yang memiliki motivasi tinggi berjumlah 5 anak.
B. Saran
1. Bagi kepala sekolah, yaitu dapat dijadikan sebagai acuan strategi
pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan motivasi belajar Bahasa
Indonesia peserta didik.
2. Guru, dapat menerapkan strategi pembelajaran Lightening the
Learning Climate untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
yang diterapkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan materi ajar dan
lebih meningkatkan lagi kemampuan peserta didik dan
menyenangkan.
3. Peserta didik, agar peserta didik tidak bosan meningkatkan
pemahaman di saat proses pembelajaran.
55
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Sigit, Satrio. 2014 ―Penerapan Strategi Pembelajaran Lightening
The Learning Climate Dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri Karungan 1
Plupuh Tahun Pelajaran, 2013/2014‖ (Skripsi S-1 Progdi Pgsd)
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamarah, Syaiful, Bahri, dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hikmat. 2011. Manajemen Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.
Hisyam, Zaini, dkk. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD
( center for teaching staff development ) Institut Agama Islam
Negeri Sunan Kalijaga.
Karsidi. Bahasa Indonesia untuk kelas IV SD dan MI. Solo : Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
Kunandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rajagrafindo Persada
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Melvin, Silberman. 2013. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif,
Bandung : Nuansa Cendekia.
56
Nurhayati. 2014. ―Penerapan Strategi Pembelajaran Lightening the Learning
Climate Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Peserta Didik
Kelas III SDN-14 Palangkaraya Tahun Pelajaran, 2014/2015‖
(Skripsi S-1 Progdi Pgsd) Palangkaraya: Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya.
Sardiman, A.M. 2016. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenamedia
Grup.
Siregar, Eveline dkk. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia
Indonesia.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjono Anas. 2004. Pengantar statistik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suhardi. 2013. Science Of Motivation. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Suprijono, Agus. 2015. Cooperative learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Suprapto. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-Ilmu
Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: CAPS.
Soemanto,Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta :
Prenda Media Grup.
Uno, Hamzah. 2009. Model Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Uno, Hamzah. 2016. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara
57
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
(Siklus I)
1. Identitas Mata Pelajaran
Nama sekolah : MI Raudhotul Ulum Kalideres Jakarta Barat
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : IV (empat) / II
Materi pokok : Membuat Pengumuman dan Pantun
Hari / Tanggal :
Alokasi Waktu : 1x 35 menit
2. Standar Kompetensi
2.1 Mendengarkan pengumuman dan pembacaan pantun.
3. Kompetensi Dasar
a. Siswa dapat menyampaikan kembali isi pengumuman yang
dibacakan. 4. Indikator Pencapaian Kompetensi
4.1 Mendemonstrasikan cara menyampaikan pengumuman.
5. Tujuan Pembelajaran
a. Dengan pengamatan dan Tanya jawab, siswa dapat memahami jenis-jenis
pengumuman
b. Dengan strategi lightening the learning climate siswa dapat menunjukan
cara menyampaikan pengumuman
c. Dengan kegiatan kelompok, siswa dapat mendeskripsikan tentang media
penyampaian pengumuman .
6. Materi Ajar
A. Cara menyampaikan pengumuman
Pada saat menyampaikan pengumuman hal yang perlu kamu
kamu lakukan adalah memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Kejelasan (membaca kalimat demi kalimat dengan jelas sehingga
pengumuman yang kamu baca terdengar jelas dan isinya mudah dipahami).
2. Lafal ( lafalkan huruf atau kata dengan benar).
3. Intonasi (tinggi rendahnya nada pada saat kamu membaca)
4. Jeda ( waktu berhenti sesaat ketika kamu membaca).
5. Volume suara (berbiara dengan lantang agar terdengar oleh orang lain).
58
B. Jenis-jenis pengumuman
Pengumuman terdiri dari dua jenis yaitu :
1. Pengumuman secara resmi
Pengumuman resmi adalah pengumuman yang dikeluarkan oleh
instansi atau organisasi tertentu, memiliki nomor pengumuman dan
ditulis dengan Bahasa baku. Contohnya: pengumuman dari sekoah,
pengumuman dari pemerintah, pengumuman dari osis, dan lain-lain.
2. Pengumuman yang tidak resmi adalah pengumuman yang bisa
dibuat oleh semua kalangan, tidak memerlukan nomor
pengumuman dan boleh dituis dengan Bahasa tidak baku.
Berdasarkan media penyampaiannya pengumuman bisa dibedakan
menjadi 4, yaitu :
a. Tertulis maupun lisan
b. Media cetak ataupun elektronik
c. Ditempelkan di tempat umum
d. Dibacakan oleh orang lain ataupun yang bersangkutan
7. Metode pembelajaran
Model pembelajaran : Strategi Lightening The Learning
Climate
Metode Pembelajaran : Pengamatan, Tanya jawab, Diskusi
kelompok, dan Percobaan
8. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal ( 7 menit)
1) Membuka pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam
2) Siswa berdo’a bersama-sama dipimpin oleh ketua kelas dengan penuh
khidmat
3) Guru memeriksa kesiapan belajar dengan melakukan absensi pada
siswa
4) Siswa mengkondisikan tempat duduk dengan posisi yang disesuaikan
5) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tema pembelajaran,
kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai
dalam pembelajaran tersebut
B. Kegiatan Inti ( 23 menit )
( eksplorasi )
Melibatkan siswa mencari informasi mengenai isu.
7.Guru melakukan latihan pembuka yang menyenangkan sebelum
beranjak ke materi yang diajarkan.
59
8.Guru membagi siswa menjadi sub-sub kelompok, dan guru memberi
masing-masing kelompok satu tugas untuk membuat kegembiraan
atau kelucuan dari satu topik.
9.Guru meminta semua anggota kelompok untuk menyajikan kreasi
mereka.
( elaborasi )
1. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
2. Tugas secara kelompok
3. Selama diskusi kelompok, guru berkeliling untuk mengamati,
memotivasi, dan memberikan bimbingan serta membantu siswa
yang memerlukan bantuan
( konfirmasi )
1. Siswa menyajikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Secara
acak guru menunjukkan perwakian kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi.
2. Menfasilitasi siswa untuk menanggapi jawaban kelompok
C. Kegiatan Akhir ( 5 menit )
1) Kesimpulan
Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan tentang materi
pelajaran.
2) Guru menanyakan kepada siswa apa yang kalian pelajari tentang
materi pelajaran kita pada hari ini?
3) Refleksi
Guru mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran bersama dengan
siswa.
o ―Anak-anak, apakah pelajaran kita hari ini menyenangkan ?
o Apakah ibu mengajar terlalu cepat ?‖
4) Tindak lanjut
5) Salam
9. Penilaian Hasil Belajar
a. Prosedur Tes : Tes awal dan tes akhir
b. Bentuk Tes : Essay
c. Jenis Tes : Tertulis
- Penilaian Sikap
1. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Kerjasama saat melakukan diskusi kelompok.
2. Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan tampil
kedepan.
3. Ketelitian siswa dalam mengerjakan soal-soal.
60
Kriteria Nilai :
A : baik sekali (80-100)
B : baik (70-79) C : cukup (60-69)
D : kurang (kurang dari 60)
Soal Evaluasi
Pengumuman
Diberitahukan kepada siswa kelas 1 sampai 6 SD Negeri Harapan Jaya
bahwa bulan ini di koperasi sekolah kita ada diskon 20%. Adapun diskon
hanya berlaku pada :
Hari : senin
Tanggal : 13 juni 2017
Pukul : 09.00 -10.00
Para siswa yang ingin belanja dengan diskon 20% diwajibkan membawa dan
menunjukan kartu anggota koperasi kepada pengurus saat transaksi di
koperasi sekolah.
Demikian pengumuman ini kami samapaikan terima kasih.
Harapan, 7 juni 2016
A/n pengurus koperasi
Setioputri
No
.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Nilai
Kriteria
nilai Keaktifan
Kerjasa
ma Keberanian Ketelitian
1.
2.
3.
4.
61
1. Dari pengumuman diatas, yang merupakan pokok pengumumannya adalah... ?
2. Isi pengumuman tersebut adalah....?
3. Diskon 20% di koperasi SDN Harapan Jaya berlaku pada hari...?
4. Pengumuman tersebut dibuat pada tanggal...?
5. Pengumuman tersebut disampaikan oleh....?
Kunci Jawaban
1. siswa kelas 1 sampai 6 SD Negeri Harapan , siswa yang ingin belanja
dengan diskon 20% diwajibkan membawa dan menunjukan kartu anggota
koperasi
2. diskon harga sebesar 20% dan berlaku pada tanggal 15 juni 2016
3. Senin, 13 juni 2017
4. 7 juni 2016
5. pengurus koperasi, Setioputri
Pedoman Penilaian
No.Soal Pedoman Penilaian Skor
1. Jawaban Benar 20
2. Jawaban Benar 20
3. Jawaban Benar 20
4. Jawaban Benar 20
5. Jawaban Benar 20
Bobot 100
Nilai Akhir = skor yang diperoleh x 100 = .......
Bobot
11) Media dan Sumber Belajar
a. Media : Buku paket bahasa indonesia, karton dan spidol
b. Sumber Belajar : YETI Nurhayati, (2009). Aku Bisa Bahasa
Indonesia 4: Untuk SD dan MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
62
Mengetahui,
Guru kelas Peneliti
( ) ( )
63
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
(Siklus II)
1. Identitas Mata Pelajaran
Nama sekolah : MI Raudhotul Ulum Kalideres Jakarta Barat
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : IV (empat) / II
Materi pokok : Membuat Pengumuman dan Pantun
Hari / Tanggal :
Alokasi Waktu : 1x 35 menit
2. Standar Kompetensi
2.1 Mendengarkan pengumuman dan pembacaan pantun.
3. Kompetensi Dasar
b. Siswa dapat menyampaikan kembali isi pengumuman yang
dibacakan. 4. Indikator Pencapaian Kompetensi
4.2 Mendeskripsikan isi pengumuman yang dibacakan.
5. Tujuan Pembelajaran
d. Dengan pengamatan dan Tanya jawab, siswa dapat memahami isi
pengumuman
e. Dengan strategi lightening the learning climate siswa dapat
menyampaikan isi pengumuman
f. Dengan kegiatan kelompok, siswa dapat mendeskripsikan tentang
pengumuman.
6. Materi Ajar
Menyampaikan Kembali Isi Pengumuman
Dalam lingkungan sekolah, kamu sering melihat pengumuman yang
dipampang di papan pengumuman. Pengumuman tersebut berkaitan dengan
kegiatan yang ada di sekolah atau mengenai sesuatu yang akan dilaksanakan,
bahkan bisa juga mengenai himbauan kepada seluruh siswa. Jadi, tujuan
pengumuman adalah untuk menyampaikan atau memberitahukan sesuatu
kepada orang banyak. Ada berbagai cara dalam menyampaikan pengumuman,
salah satunya dengan menggunakan bahasa yang komunikatif. Artinya,
bahasa pengumuman tidak berbelit-belit sehingga mudah dipahami.
Pengumuman yang disampaikan hendaknya informatif atau memiliki
informasi penting yang harus diketahui orang banyak. Simaklah
pengumuman yang dibacakan temanmu berikut ini. Setelah itu, kamu dapat
menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan.
64
Pengumuman
Dalam rangka penghijauan taman sekolah, sekolah akan mengadakan
perlombaan penanaman tanaman pada:
Hari : Senin, 10 Maret 2008
Waktu : Pukul 08.00 – selesai
Tempat : Taman sekolah
Setiap kelas wajib mengikuti acara ini. Setiap kelas dibebaskan untuk
memilih tanaman yang akan ditanam, baik itu tanaman kecil maupun
tanaman besar paling sedikit lima jenis tanaman dan paling banyak sepuluh
tanaman. Untuk informasi lebih jelas, silahkan hubungi wali kelas masing-
masing. Kami nantikan partisipasi kalian.
Jakarta, 3 Maret 2008
(Kepala Sekolah)
Setelah menyimak pengumuman yang dibacakan temanmu, sekarang
coba kamu ingat kembali isi pengumuman tersebut. Pada pengumuman
tersebut terdapat hal yang menjadi pokok atau isi pengumuman, yaitu:
1. Sekolah akan mengadakan perlombaan penanaman tanaman
dalam rangka penghijauan halaman sekolah.
2. Setiap kelas wajib mengikuti acara ini pada hari Senin, 10 Maret
2008.
3. Jenis dan jumlah tanaman dibebaskan dengan batas tertentu.
Setelah itu, coba kamu sampaikan kembali isi pengumuman
7. Metode pembelajaran
Model pembelajaran : Strategi lightening the learning climate
Metode Pembelajaran : Pengamatan, Tanya jawab, Diskusi
kelompok, dan Percobaan
8. Kegiatan Pembelajaran
A .Kegiatan Awal ( 7 menit)
6) Membuka pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam
7) Siswa berdo’a bersama-sama dipimpin oleh ketua kelas dengan penuh
khidmat
65
8) Guru memeriksa kesiapan belajar dengan melakukan absensi pada
siswa
9) Siswa mengkondisikan tempat duduk dengan posisi yang disesuaikan
10) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tema pembelajaran,
kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai
dalam pembelajaran tersebut
B. Kegiatan Inti ( 23 menit )
( eksplorasi )
Melibatkan siswa mencari informasi mengenai isu. ―Apa kalian pernah membuat pengumuman ?‖
―Apa saja pengumuman yang pernah kalian dengar ?‖
a. Siswa ditunjukkan isi pengumuman.
b. Guru melakukan latihan pembuka yang menyenangkan sebelum beranjak
ke materi yang diajarkan.
c. Guru membagi siswa menjadi sub-sub kelompok
d. Guru memberi masing-masing kelompok satu tugas untuk membuat
kegembiraan atau kelucuan dari satu topik.
e. Guru meminta semua anggota kelompok untuk menyajikan kreasi
mereka.
( elaborasi )
4. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
5. Tugas secara kelompok
6. Selama diskusi kelompok, guru berkeliling untuk mengamati,
memotivasi, dan memberikan bimbingan serta membantu siswa
yang memerlukan bantuan
( konfirmasi ) 3. Siswa menyajikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Secara acak guru
menunjukkan perwakian kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi.
4. Menfasilitasi siswa untuk menanggapi jawaban kelompok
C. Kegiatan Akhir ( 5 menit )
12) Kesimpulan
Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan tentang materi
pelajaran. 13) Guru menanyakan kepada siswa apa yang kalian pelajari tentang materi
pelajaran kita pada hari ini.
14) Refleksi
Guru mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran bersama dengan
siswa.
66
o ―Anak-anak, apakah pelajaran kita hari ini menyenangkan ?
o Apakah ibu mengajar terlalu cepat ?‖
15) Tindak lanjut
16) Salam 9. Penilaian Hasil Belajar
d. Prosedur Tes : Tes awal dan tes akhir
e. Bentuk Tes : Essay
f. Jenis Tes : Tertulis
- Penilaian Sikap
1. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Kerjasama saat melakukan diskusi kelompok.
2. Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan tampil
kedepan.
3. Ketelitian siswa dalam mengerjakan soal-soal.
Kriteria Nilai :
A : baik sekali (80-100)
B : baik (70-79)
C : cukup (60-69)
D : kurang (kurang dari 60)
Soal Evaluasi
Pengumuman
Diberitahukan kepada siswa-siswi SD Tauladan, dalam menyambut hari
Raya Idul Fitri, maka sekolah akan diliburkan pada hari Senin 28 Juni 2015
dan akan aktif kembali untuk memulai proses belajar pada Senin 27 Juli 2015
(libur 28 Juni sampai 27 Juli 2015). Demikian pengumuman ini disampaikan.
Lampung, 17 Juni 2015
Kepala Sekolah SD Tauladan
Mei Rukmana
No
.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Nilai
Kriteria
nilai Keaktif
an Kerjasama Keberanian Ketelitian
1.
2.
3.
4.
67
1. Isi dari pengumuman di atas adalah......
2. Pengumuman di atas disampaikan oleh....
3. Pada tanggal berapa sekolah akan diliburkan.......
4. Pengumuman tersebut diberitahukan kepada........
5. Dalam rangka apa pengumuman tersebut disampaikan.....
Kunci Jawaban
1) Pemberitahuan hari libur
2) Kepala Sekolah
3) 28 Juni 2015
4) siswa-siswi SD Tauladan
5) Dalam rangka menyambut hari Raya Idul Fitri
Pedoman Penilaian
No.Soal Pedoman Penilaian Skor
1. Jawaban Benar 20
2. Jawaban Benar 20
3. Jawaban Benar 20
4. Jawaban Benar 20
5. Jawaban Benar 20
Bobot 100
Nilai Akhir = skor yang diperoleh x 100 = .......
Bobot 17) Media dan Sumber Belajar
c. Media : karton, spidol dan lembar tugas kelompok
d. Sumber Belajar : YETI Nurhayati, (2009). Aku Bisa Bahasa
Indonesia 4: Untuk SD dan MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional,.
Mengetahui,
Kepala sekolah Guru kelas
( ) ( )