PENERAPAN PROGRAMQIRAATI DISDIT...
Transcript of PENERAPAN PROGRAMQIRAATI DISDIT...
PENERAPAN PROGRAM QIRAATI DI SDITPONDOK PESANTREN DARUL MUTTAQIEN
PARUNG BOGaR
III .......
UIIIUniversitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
.JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA1429 H/2008
PENERAPAN PROGRAM QIRAATI DI SDIT
PONDOl( PESANTREN DARUL MU1TAQIEN
PARUNGBOGOR
Skripsi
Diajukan kcpada Falmltas IImu Tarbiyah dan Kcgurulln
Untuk MClllcnuhi Syarat-syarat Mcncapai
Gclar sarjana Pcndidilwn Islam
Olch:
Sit! ZlIhro
NIM: 10401l0~?208
Di bawah Bimbingan
DR. H. Allshori. MANIP. 150271 246
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKlJLATAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (DIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Siti Zuhro
NIM
Jurusan/Semester
Angkatan Tahun
Alamat
: 1040 II 002208
: Pendidikan Agama Islam (PAl)/IX
: 2004
: Jln. Kampung Duku, RT. 004, RW. 003, Kebayoran Lama
Selatan, Jakarta Selatan
MENYATAKANDENGANSESUMGGUHNYA
Bahwa skripsi yang beljlldlll "Pcncrapan Program Qiraati di SDIT Pondol>
Pcsantrcn Darul Muttaqicn Parllllg Bogar", adalah benar-benar karya saya
sendiri di bawah bimbingan dosen:
Nama : DR. H. Anshari. MA
NIP
Nama
NIP
: 150271246
: Siti Khadijah. MA
: 150283322
Dem ikian surat pernyataan ini saya bllat dengan sesllngguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bllkan hasil karya saya
sendiri.
Jakarta, 28 Nopember 2008
Yang Men atakan
ABSTRAKKesimpulan utama dari penulisan ini adalah membuktikan bahwa Penerapan
Program Qiraati di SDIT Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor telahberjalan depgan cukup baik, karena secara keseluruhan siswa mampumenyelesaikan materi utama dan materi tambahan dengan bacaan yang murottaldan mujawwad. Ini menunjukkan bahwa Penerapan Program Qiraati di SDITtersebut sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Qiraati pusatJABODETABEKA.
AI-QuI" an Karim merupakan pilar bahasa tertinggi yaitu Bahasa Arab Yangdi dalamnya terdapat beberapa hukum bacaan tajwid. M. Quraish Shihab, dalambukunya Wawasan Al-Qur'an (2002) mengatakan bahwa lqra, berarti bacalah,telitilah, dan dalamilah.
KH. Dachlan Salim Zarkasyi, Abdul Mujib Ismail dan Maria Ulfa Nawawimengatakan bahwa hukum membaca al-Qur'an dengan mujawwad dan murattaladalah fardhu 'ain, begitu juga dengan hukum mempelajari ilmu tajwid - sebagaialat untuk membaca al-Qur'an dengan cara mujawwad dan murottal - yaituhukumnya fardhu 'ain.
Ayob Ja'far pun menegaskan demikian bahwa hukum mempelajari ibm.!tajwid adalah wajib atas orang yang hendak membaca a1-Qur'an. Sebab kebenaranmembaca aI-QuI"an menurut mereka adalah dengan bacaan yang mujawwad danmurottal. Temuan penulisan ini menjawab pokok masalah adanYll sebuahfcnomcna yang cukup mcmprihatinkan hagi scmua muslim yang peduli tcrhadappendidikan al-Qur'an. Bahwa selama ini pendidikan aI-QuI"an (Mengaji)dipandang tidak penting atau bahkan sebagai pendidikan sampingan. Faktademikian didukung olch bcrbagai data di lapangan bahwa pendidiklln IlI·Quranmayoritas dilakukan sccara tidak tcrprogram, elan tielak aela managcmen yangtegas yang mengatur metode pendidikan al-Qur'an yang tepat, serta sarona danprasarana yang serba sangat minim. Hal inilah yang membuat semakinterpuruknya kualitas hasil pengajaran al-Qur'an dan sekaligus memperburuk citrapenelidikan al-Qur'an eli mata masyarakat.
Posisi penulis di sini tehadap penelitian lainnya adalah memperkuatpenulisan sebelumnya, namun penulis di sini menambahkan tiga kategori yanghams ada pada penerapan program Qiraati yaitu pertama, pendahuIUlIl1 sebelurnmenyampaikan program Qiraati. Kedua, inti yaitu langkah-Iangkah yangditempuh dalam penerpan program Qiraati, dan keliga adalah, bentuk Penimian,yang dalam program Qiraati elikenl dengan istilah tashih (ujian akhir).
Penelitian ini bebentuk penelitian kuantitatif elengan menggunakanpendekatan deskriptif analisis. Seelangkan pisau anal isis yang eligunakan adalahmetode deskriptif anal isis. Data penelitian ini dibaca dan dipahami denganmenggunakan content (analisa isi atau kandungan) program Qiraati.
Sumber primer penelitian ini adalah refercnsi yang berkaitan denganpengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang ilmu pembelajaranmembaca al-Qur'an (program Qiraati), dan bebcrapa data yang eliambil lansungdari SDIT Darul Muttaqicn. Scelangkan data sckundernya adalah keterangan·keterangan vanu dial11hil dnri IHll~jl n....u·.... h,,,~ .... L .. l. __ .J - ,".
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Dzat yang memiliki segala karunia dan
keberkahan serta yang selalu mencurahkan kasih sayang-Nya dalam setiap
langkah penulis. Sehingga dapat meyelesaikan tugas skripsi ini walau masih
dalam segala keterbatasan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
baginda Rasulullah SAW. yang terpilih dan terkasih. Beliau adalah pembawa
revolusi total dunia, yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderang beserta para sahabat dan keluarga beliau yang
mempcrjuangkan segalanya, demi tcgaknya agama Allah SWT. dalam berbagi
gelombang dunia. hinga berakhir dengan kcmenangan dan kcjayaan.
Penlilis amat menyadari sepcnuhya bahwa skripsi ini masih jallh dari
kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan. Berkat llsaha keras scrta do'a yang
senantiasa penulis mohonkan. Akhirnya karya ini dapat terselesaikan. Namun hal
itu juga berkat bantllan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Dekan Fakliitas lImu Tarbiyah dan Kegurllan, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAl)
3. Dr. Anshori. MA Siti Khodijah. MA. Dosen pembimbing skripsi yang dengan
ikhlas telah memberikan bimbingan, bantuan serta motivasinya untuk
menyelesaikan skripsi ini.
4. Para Dosen UIN Sayraif Hidayatullah Jakarta, khusllsnya dosen-doscn junlsan
Pendidikan Agama Islam (PAl) Fakultas I1mu Tariyah dan Keguruan yang
telah mendidik dan memberikan bekal bernagai ilmu pengetahuan yang amat
berharga kepada penulis.
5. Para Staff Fakultas dan selurllh karyawan IImu Tarbiyah dan Kcgurllan atas
perhatian dan bantuannya.
6. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas I1mu
tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
yang telah memudahkan penulis menyelesaikan skripsi.
7. Ibunda, Siti Sa'adah dan ayahanda M. Raji (Aim), yang telah membesarkan
dengan curahan kasih sayangnya hingga penulis mandiri. Kepada kakak
kakakku atas segala pengorbanan yang diberikan kepada pcnlliis.
8. Keponakan-keponakankll yang teramat penulis cintai dan sayangi yang telah
memberikan keceriaan dan semangat dalam hidup serta kasih sayang.
9. Saudara-salldaraku, kak Salam (Pentashih Qiraati JABODETABEKA) beserta
isrtrinya, Ihda I-I anna Qolbiya juga plltra pertamaya, M. Najih aI-Waf! yang
saya sayangi, telah memberikan berbagai macam bantuan dan semangat atas
proses pengerjaan skripsi, juga atas keihklasannya membimbing saya dalam
mempeIajari Qiraati mulai dari pelllbillaan, lashih, melodologi PPL dan
bersyahadah dcngan baik, jugu hul lain yung tidak pcnulis scbutkan. Semoga
yang diajari (pcnulis) mallpun yang mengajarkan (kak Salam dan Hana)
mendapat kcberkahan dan kebahagiaan dunia akhirat. Amin ...
10. Bpk. Drs. Asy'ari selaku kepala SDIT Pondok Pcsantren DamI Muttaqien
Parung Bogor. Bpk. Ahmad Zuini, S.Ag sclakll koordinator progrum Qiraati,
segenap staff pegawai serta siswa-siswi yang teIah sudi kiranya menerima
penulis dengan baik dalam mclakukan penclitian, sehingga penulis
memperoleh data-data yang dapat mendukllng penulisan skripsi ini.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan Rahmat dan pahala-Nya, sebagai
balasan atas segala kebaikan dan bantuan yang diberikan. Dengan
menengadahkan tangan sambi! berucap Syukur Alhamdulillah, karena hanya
Allah swt. jualah penulis semoga amal baik yang telah diberikan menjadi amal
sholihah dan di terima disisinya karena mendapat ridho-Nya.
Akhirnya, sebagai harapan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin., .
Jakarta, 15 Sya'ban 1429Jakarta, 15 Agustus 2008
Penulis,
Siti Zufirofi
DAFTAR lSI
HALAMAN JUDUL ., .
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii
HALAMAN PENGESAHAN PAN1TIA UJIAN :............ iii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR................................................................................. v
DAFTAR lSi............................................................................................... viii
DAFTARTABEL...................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Lutar Bclakallg Masulah I
B. Idelltifikasi Masalah 9
C. Pembatasan Masalah 9
D. Perumllsan Masalah 10
E. Tlijuan Penelitian 10
F. Kegunaan Penelitian.................................................................... 10
BAB II KAJIN TEOR1............................................................................. 12
A. Program Pembelajaran Metode Qira' alL..................................... 12
I. Pengertian dan Sejarah Singkat Metode Qiraali 12
2. Tlijuan Metode Qira'ati......................................................... 14
3. Karakteristik Metode Pembelajaran Qira'ati 15
4. Lallgkah-Iangkah Pembelajaran Metode Qira 'ali 16
a. Pendahllilian 16
b. Inti 17
c. Pellilaian 26
B. Pondok Pesantren 29
I. Pengertian Pondok Pesantren 29
2. Karakteristik Pondok Pesantren 30
BAB III METODOLOGl PENELITIAN 33
A. Tempat dan Waktu Penelitian 33
B. Metode Penelitian........................................................................ 33
C. Teknik Pengumpulan Data 34
D. Populasi dan Sampel 35
E. Teknik Pengolahan dan Analisa Data ", " , ,.. '"", , 36
BAB VI HASIL PENELITIAN.................................................................. 38
A. Prom Pondok Pesantren ,.... 38
I. Latar Belakang Berdirinya dan Letak Geografisnya............. 38
2, Visi dan Misi 39
3, Karakteristik Pondok Pesantren Darul Muttaqien 40
B. prom Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT 41
I. Latar Belakang Berdirinya dan Letak Geografisnya............. 41
2, Visi·dan Misi......................................................................... 42
3. Keadaan Guru dan Siswa 42
4. SlrllklUr Organisasi 45
5. Sarana dan Prasarana.... 47
6. Aplikasi Penerapan Metode Qiraati 48
C. Deskriptif Data 56
D. Analisi Data , "., , , ,. 57
E, Interpretasi Data ,.............. 71
BAB V PENUTUP 72
A. Kesimplilan , ,., " , " ,.. , , ,.." 72
B. Saran-Saran , , , , ", .. , , ", 73
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tabel20.
Tabel21.
Tabel22. "
Tabel23.
Tabel24.
Tabel25.
Tabcl26.
Tabel27.
Tabel28.
Penggunaan alat peraga dalam menyampaikan mater! pada
saat klasikal .
Peranan alat peraga dalam proses pcngajaran al Qur'an
dengan metode Qiraati .
Penekanan kefasihan dalam pclafalan huruf-hllruf hijaiyyah
sesuai kaidah i1mu tajwid kepada siswa , ..
Penekanan bacaan langsung tanpa diejakan kepada siswa ..
Apakah dalam mempelajari bllku Qiraati siswa mcngalami
kesulitan .
Penerapan system asistensi ..
Pcnggunaan bllkllmonitoring ..
Urgensi penggunaan bllku monitoring ..
Peranan guru dalam belajar mengajar di SDIT Darul
Muttaqien Parung Bogor .
66
66
67
68
68
69
69
70
70
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
AL-Qur'an Karim adalah mukjizat yang abadi, yang diturunkan kepada
Rasulullah SAW. sebagai hidayah bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dan yang batil. 1
AI-Qur'an merupakan kitab sumber agama Islam, dimana didalamnya
terkandung akidah, ibadah, hikmah, hukum, etika, akhlak, kisah,' nasehat, ilmu
dan pengetahuan.
"AI-Qur'an juga merupakan pilar bahasa tertinggi yaitu Bahasa Arab.,,2
al-Qur'an sendiri menegaskan bahwa wahyu disampaikan dalam Bahasa Arab
yangjelas, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Taha ayat: 113.
'Ahmad Fathoni, Kaida/] Qiraa/] lilj/lh. (Jakarta: Inslilut PTIQ dan Inslitul IImu AIQur'an Jakarta (110) dan nJ'lr1l1 'linin Dr""," .,,,,'C\ r"_> , , •
2
"Dan demikianloh Komi menllrllnkon ol-Quron dahlin bahasa Arab3,
dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagiandari aneaman, agar mereka bertakwa atau (agar) al-Quran itu menimbu/kanpengajaran bagi mereka. " (Q.S. Taha: JJ3/
"Dari penegasan ini cendikiawan muslim kemudian mengembangkan
pandangan bahwa bahasa al-Qur'an adalah ragam bahasa Arab yang paling
murni."s
Islam sebagai agama yang paling sempuma dengan al-Qur'an sebagai
pedoman pokok aJarannya mcnegaskan kepada umatnya agar
mengembangkan potensi akal yang ada pada dirinya, Islam begitu
mementingkan pendidikan, bahkan ayat yang pertama turun (Q.S. al-'Alaq)
berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan perintah untuk bclajar. Bunyi
surat tersebut beserta artinya adalah sebagai bcrikut:
"Baealah dengan (menyebut) nama Tuhanmll yang meneiptakan, Diatelah meneiptakan manusia dari segumpal dara. Baealail, dan Tuhanmu/ahYang Maha Pemurail, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kaiam6
,
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. "(Q.S. al-'Alaq:1-5/
lqra, berarti bacaJah, telitilah, dalamilab, ketahuilah ciri-ciri sesuatu,bacalah a/am, bacalah tanda-tanda alam, sejarah diri sendiri, yung tertulisdun tidak tertulis. Alhasil objek perintuh iqra mencakup segulu sesuutu
J Bahasa yang dimaksud adalah banasa al-Qur'an yang jelas dan benar, karena itu iabukanlah bahasa. ~Ajam (bahasa selain bahasa Arab atau juga berarti bahasayang lidak baik),karena orang yang dituduh mengajar Muhammad itu bukan orang Arab dan hanya tahu sedikitsedikit bahasa Arab. Baea a/-Qur 'an dan T~rjemahnya. Departemen Agama RI tahun 1992,volume 2juz 14, surat an-Nahl ayat; 103. .
4 Proyek Pengadaan Kitab Suei al-Qur'ap, Dep. Agama RI. Pelita IIIffahup Y/1983/19~1,a/-Qur 'an dan T~rjemahnya, (Jakarta: Depag), h.4 I7-4 J8.
S W. Montgomery Watt, Pengantar Qur 'iln, (Jakarta: INIS, I998), ~, 72,6 Maksudnya Allah rncn£miar mnnm:.in rfpnO!ln n ...."nt.......'n ...... lJh 1. rL_
3
yang dapat dijangkaunya. Pengulangan menbaca tidak diperoleh kecualidengan mengulang-ngulang bacaan atau membaca hendaknya dilakukansampai mencapai batas maksimal kemampuan tetapi juga untukmengisyaratkan bahwa mengulang-ngulang bacaan Bismi Robbika (demikarena Allah) akan menghasilkan pengetahuan dan wawasan baruwalaupun yang dibaca itu-itu juga.8
Ayat diatas hanyalah lima ayat saja. Hal ini menunjukkan bahwa Nabibesar SAW. ditugaskan lebih dahulu membasmi kebodohan denganpemberantasan buta huruf. Kebodohan pangkal pokok kehancuran suatubangsa. Allah SWT. dan Rasul SAW. tidak rela dan bersenang hatimempunyai umat yang bodoh dan goblok. Untuk mencapai kemajuan dankemakmuran umat, Allah SWT. memerintahkan Nabi besar SAW.memproklamasikan PBH ke seluruh dunia.9
Disebutkan pula dalam al-Qur'an bahwasanya Allah SWT. akan
mengangkat dcrajat orang yang berilmu dan mempergunakan akalnya secara
benar. Sesuai dengan tirman Allah SWT. dalam surat al-Mujadalah ayat: II
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di anlaramu danorang-orang yang diberi ilmu pengelahuan beberapa derqjal. dan AllahMaha Mengelahui apa yang kamu kerjakan. "(Q.S. al-Mujadalah: 11)/0
"Ilmu selain merupakan kesenangan rohani dan senjata yang menghiasi
jasmani"I.',. "ilmu juga merupakan aset yang strategis dan realistis dalam
rangka usaha meningkatkan harkat dan martabat manusia. Dengan ilmu,
manusia dapat menguak tabir kehidupan sekaligus dapat menempatkan dirinya
sebagai subyek dalam setiap perubahan dan pergeseran, baik pada aspek
kultural maupun aspek struktural.,,12
: M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qllr'an, (Bandung: Mizan, 2002), Cel. XI, h. 5-6.Patuk TQmbak Alam, Me/ode Mellle/jemllMIIIl III-QII/, 'li/I/IIIII/klm,' 100 ka/l Pllndai
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992), CeL 2, h. 13-14. ':: Proyek Pengadaan Kilah Suci al-Qur'an, III-Qllr 'lin dan Terjemahnyll ... , h. 908
. Jamal' Abdul' Rahman, Tahapan Mendidik Anllk; Teladllll RlIslllllllah, (Jakarta: IrsyadBaltus Salam, 20051. Cel ke-1. h. 264
4
"Acjapun tujuan mempelajari ilmu adalah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan berbudi
luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan fohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung-jawab kemasyarakatan
dan bangsa." 13
Ungkapan senada diberikan oleh Dr. Armai Arief, M.A. dalambukunya Pengantal' Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. tujuanmempelajari ilmu adalah untuk mewujudkan manusia yang beriman danbertaqwa kepada Allah SWT.• cerdas, terampil, memiliki etos ketja yangtinggi, berbudi pekerti luhur, mandiri dan bertanggung jawab tcrhadapdirinya, bangsa dan negara serta agatna. 14
Sebuah fenomena yang cukup memprihatinkan bagi kita sebagai muslim
yang peduli terhadap pendidikan al-Qur'an. Bahwa selama ini pendidikan al
Qur'an (Mengaji) dipandang tidak penting atau bahkan sebagai pendidikan
sampingan. Fakta demikian didukung oleh berbagai data di lapangan bahwa
pendidikan al-QlIran mayoritas dilakukan secara acak-acakall (tidak
terprogram), dan tidak ada managemen yang tegas yang mengatur metode
pendidikan al-Qur' an yang tepat, serta sarana dan prasarana yang serb!i sangat
minim. Hal inilah yang membuat semakin terpuruknya out put (kualitas hasil
pengajaran al-Qur'an) dan sekaligus memperburuk citm pendidikan al-Qur'an
di mata masyarakat.
Mengapa kallm muslimin semakin mundl:r, mengapa umat Islam cam
berpikimya tidak konsisten. Disinilah letak kesalahan umat Islam. Mengapa
untuk menjadi guru pendidikan al-Qurim (ngajar mengaji), siapa saja boleh
mengajar al-Qur'an, mengapa tidak ada slandarisasi, mengapa tidak
menggunakan kualifikasi tertentu.
13 Redaksi Bumi AksUI'D, Undang-Undullg Si,\'/em fll.!/ldidikan Nasion(/I, (Jakarta: Sinal'Gratika: 1992), Cet. 3, h. 4 .
5
Kesalahan cara berfikir seperti inilah yang oleh KH. Dachlan Salim
Zarkasyi IS coba diluruskan, "beliau membuat standarisasi tentang siapa saja
yang layak mengajarkan al-Qur'an"16 "(semua orang yang tela lulus tashih,
boleh mengajarkan Qiraati sedang yang belum luius, walaupun ternan ataupun
saudara maka tidak bolen mengajar Qiraati) dan siapa yang nams belltiar
terlebih dahulu, (semua kalangan yang cara membaca al-Qur'annya belum
fasih dan tartil).,,17
Penggambaran ma~alah diatas tentunya sudah jelas, oleh karena itu, kim
harus bis,! mengubah cara pandang masyarakat yang selama ini memandang
remeh terhadap pendidikan al-Qur'an kembali menjadi sangat penting dan
antusias terhadap pendidikan al-Qur'an. "Karena setiap mukmin yang
mempercayai al-Qur'an mempunyai kewajiban dan tanggung jaw,!b terh,!dap
kitab sucinya itu. Diantara kewajiban dan tanggung jawabnya ilu ialah
mempelajari dan mengajarkannya, belajar dan mengajar al-Qur'an itu adalah
kewajiban suci dan mlllia."I~ Scbagaimana sabda Raslllllllah SAW. Yang
berbunyi:
,""""'.' Jj . ~ . 'j. JIj~\..t,..l.:l..'JI.,.· b\..t,..l.:l..Y U! <..?'Y.-"'- " • '1j-"" U! c:: .~I .ue ..ill ~.) uWe ue ~I ~) 1-lF ~ i ue '0-lF 0!~
I .)1.J : JIj (( <\..ok.J u\ jill rhJ LJ-e rS.JP. )) JIj r.L .J "-;l.b ..ilI~If.l.o..i.. ~.a.9i lfill ~I~.J ,c::4-:J1ulS~ uWe "y! ~ u-=JI -IF>!i
\\If.)~1 01.J.)) I~
"Hajjaj bin Mlihal berbicara pada kami: Sya'bah berbicamkepada kami kalanya: al-Qomah bin Mlirisad mengkhabarkan kepada
"Beliau adalah Pembaharu dan Bapak TK al'Qur'anjuga seorang ulama' yangjarang didapatkan sekarang, i1munya insya Allah SWT. tergolong laduni sebab ilmu yang beliau kasabhanya sampai kelas lima SD, plus pesantren selama satu tahun, sedangkan bobot tulisan sertakepeloporannya dibidang pendidikan dan pengajaran al·Qur'an ada pada kelas nasional bahkansekarang sudah merambah intemasiona!. Sebagai buah karya beliau itu adalah Buku Qiraati, beliaujuga adalah pendiri taman kanak·kanak al-Qur'an di Semarang, selain hal tersebut KH. DahlamSalim Zarkasyi ahli membaea AI·Qur'an Braile dan pengajar nl·Qur'an bagi Tuna Rungu.
I' Abu Bnkur Onchlnn, I'ak Davillan,' l'om/JailWII dan [lapllk TK al.Qllr 'an, (Scmnranj!:Yayasan Pendidikan al·Qur'an Raudhatul Mujawwidin, 2007), h. 25.
17 Abdussalam, ketua pentashih Qiraati JABODETABEKA, If'awancara Pribadi,Jakarta, 11 Juli, 2008, menyampaikan pesan·pesan K.H. Daehlan Salim Zarkasyi kepada guruguru Qiraati, yang disamoaikan nuia nadllll~nrn MMn f"'l1hfmO k"~I"'!lUJ""nn ")'7 A ......:1 ''If\f\O
6
kami, saya mendengar sa'ad bin Ubaidah dari Abi Abdurrohman asSalami dari Utsman ra. Dari Nabi SA W bersabda ((sebaik-baik kalianadalah orang yang mempelajari al-Qur 'an dan mengamalkannya)), AbuAbdurrahman membacakan pada istri Utsnan sehingga Hajjaj berkatayang demikian tadi mendudukkannya pada kedudukan ini. (ShohihBukhari). "
Tentunya, hal tersebut diatas bisa dirubah dengan menciptakan format
baru dan sistem pendidikan al-Qur'an yang berkualitas sehingga menghasilkan
out put yang lebih berkualitas.
Hal ini tidak cukup hanya sebagai wacana belaka, tetapi harus
diwujudkan dengan tindakan yang kongkrit, yang ternyata harus didukung
oleh semua pihak, baik dari lembaga para guru, siswa-siswi dan tentunya
masyarakat secara umum.
Misalnya dalam lembaga pendidikan al-Qur'an kita harus menanamkan
kemampuan membaca al-Qur'an secara baik dan benar sesuai dengan Ilmu
Tajwid dan Makharijul Huru! Pencapaian atas kompetensi ini merupakan
~rogram materi utama, Kompetensi yang ingin dieapai dalam program utama
adalah terwujudnya kemampuan membaea al-Qur'an secara fasih dan tartil
ditinjau dari Ilmu Tajwid dan Ilmu Makharijul Huru!
"KH. Dahlan Salim Zarkasyi, mengatakan bahwa belajar ilmu tajwid
hukumnya adalah fardhu kifayah, sedangkan membaea al-Quran dengan
mujawwad adalah fardhu 'ain.,,20
Ungkapan senada dikemukakan oleh Muhammad Mahmud yanJ6dikutip oleh Abdul Mujib Ismail dan Maria Ulfa Nawawi, dalam bukunyaIlmu Tajwid, bahwa hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhukifayah (wajib representatif), yaitu kewajiban yang boleh diwakili olehsebagian orang muslim saja, namun praktik pengamalnnya fardhu 'ain(wajib personal), yiatu kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruhpembaea al_Qur'an.21
"Bahkan Ayob la'afar menegaskan bahwasanya hukum mempclajari
ilmu tajwid adalah wajib atas orang yang hendak membaea al-Qur'an. Dilihat
20 Makalah Penyegaran Qiraati Kepala dan Wakil Kepala, Dokumen(asi UstadzAbdussalanl. Koorrlonntn!" Jl",nt""h;h ........ h'"' .... ,~ I A OAr'\P·...... n r~.-". • •••• - - _ ..
dengan psikologi, meneakup minat dan motivasi, sedangkan faktor yang
datang dari luar meliputi lingkungan dan sarana prasarana dalam Proses
Belajar Mengajar (PBM) seperti guru dan metode serta fasilitas pendukung
lainnya.26
Bel'kaitan dengan hal ini, pel'lunya fariasi yang dapat mel'angsang dan
melibatkan siswa aktif, baik seeara fisik, intelektual dan emosionalnya.
Pemilihan metode pengajaran adalah dengan melibatkan siswa aktif dalan1
belajar, seperti dikemukakan oleh Dr. Armai Arief, M.A. bahwa: metode
mempunyai kedudukan yang sangat signifikan untuk meneapai tujuan. Bahkan
metode sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta
didik dianggap lebih signitikan dibanding dengan materi sendiri. Sebuah
adigum (ungkapan) yang mengatakan bahwa 'al-Thariqat Ahamm Min al
Maddah (metode jauh lebih penting dibanding materi), adalah sebuah real ita
bahwa sebuah penyampaian yang komunikatif lebih disenangi oleh peserta
didik walaupun sebenarnya materi yang disampaikan sesunggulrnya tidak
terlalu menarik. Sebaliknya, materi yang eukup baik karena disampaikan
dengan eara yang kurang menarik maka materi itll sendiri krang dapat dieerna
oleh peserta didik. Oleh karena itu penerapan metode yang tepat sangat
mempengaruhi peneapaian keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
Metode yang tidak tepat akan berakibat tel'hadap pemakaian waktu yang tidak
efisien.27
Terlihat dengan jelas, bahwa keberhasilan pembelajaran itu ditentukan
oleh beberapa faktor, diantaranya: Guru, lingkungan, sarana dan prasal'ana,
anak didik dan juga sistem serta metode yang dipakai. Faktor-faktor tersebut
saling terkait satu sarna lain. Dari unsur-llnsur tersebut, maka faktor metode
dan guru AI-QlIr'an memegang peran yang sangat penting dan menentukan.
Untuk menyampaikan suatu materi pelajaran agar mudah diterima oleh
peserta didik (penerima peilliaran) diperlukan adanya suatu metode atau eara.
9
Metode-metode yang telah disusun biasanya telah disesuaikan dengan
kemampuan pihak penerima.
Dengan bertitik tolak dari permasalahan di atas, setelah penulis
mengkaji beberapa literatur bahwasanya penelitian tentang pembelajaran al
Qur'an dengan menggunakan program Qiraati ini sudah pemah ada
sebeillmnya, akan tetapi peneliti sebelumnya hany,! menyoroti pada kajian
membandingkan antara program Qiraati dengan kaidan Baghdadiyah (metode
turutan), sehingga dalam penulisan inl, penlllis tertarlk memilih judul
"PENERAPAN PROGRAM QlRAATI DI SDn PONDOK PESANTREN
DARUL MUTTAQIEN PARUNG BOGOR".
B. Idcntililmsi Mllsalah
Dengan mellhat Latar Belakang Masalah diatas dapat diidentifikaslkan
masalah-masalah yang ada sebagai berikllt:
I. I'enerapan program Qiraati dapal dipakai dalam pembelajaran al
Qur'an.
2. Penerapan program Qiraali dapal dipakai dalam Illcningkatkan minat
baca al-Qur'an.
3. Penerapan program Qiraati dapal memperbaiki cara baca al-Qur'an
dengan tarti! dan fasih.
4. Penerapan program Qiraati dapat memotivasi siswa terhadap
pembelajaran al-Qur'an.
C. Pcmbatllsan Maslllllh
Untuk mepe~jelas serta memberi arah yang tepat dan pasti dalam
pembahasan inl, penulis memberi batasan sesuai dengan judul ini adalah
sebagai. berikut:
I. Fokns pcnclitian dial'ahkan hanya pada satn bcntuk progrum prllktis
pengajaran al-Qur'an yaitu metode Qiraati.
2. Stratcgi-strategi apa saja yang digllnakan dalam pclaksanaan
10
3. Penelitian dan pembahasan hanya difokuskan pada siswa dan siswi
antara usia 8-12 tahun (tingkat SD).
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan batasan yang telah penulis kemllkakan diatas, maka
penulis membuat rumusan masalah sebagai berikllt:
1. Bagaimanakah pelaksanaan program Qiraati di SDIT Pondok
Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor?
2. Apakah pelaksanaan program Qiraati di SDIT Pondok Pesantren
Darul Mllttaqien Parung Bogor slldah sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan oleh koordinator j'Jentashih Qiraati
JABODETABEKA?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat
keberhasilan penggunaan program Qiraati di SDIT Pondok
Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor?
E. Tujuan Penelitian
I. Untuk mengetahui penerapan pengajaran membaca al-Qur'an
dengan program Qiraati yang diterapkan di Pesantren Darul
Muttaqien Parung Bogor.
2. Untuk memferifikasi tehnik pcngajaran membaca al-Qur'an dengan
program Qiraati slldah sesllai dengan standar yang diterapkan oleh
koordinator pentashih Qiraati JABODETABEKA.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor pcndukung dan menghambat
keberhasilan pembelajaran al-Qunin dengan program Qiraati di
Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor.
F. Kegunaan Penelitian
Secara garis besar signifikansi penelitian terdiri atas signifikansi ilmiah
yang diarahkan pada pengembangan ilmu pengetahuan dan signifikansi sosial
I1
masalah sosia!. Namun demikian diarahkan pula pada penelitian terapan
(applied research) atau secara operasional diarahkan pada penelitian kebijakan
(policy reseach).
Adapun kegunaan penilitian ini adalah sebagai berikut:
I. Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dibidang metode pembelajaran al-Qur'an
(program Qiraati).
2. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi kontribusi bagi SDIT
Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor dalam
mengembangan tehnik membaca al-Ql\r'an dengan program Qiraati,
sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas anak didik
dalam hal membaca al-Qur'an dcngan fasih, baik dan benar sesuai
dengan kaidah ilmu tajwid.'.
3. Penelitian ini dapat dijadikan penelitian selanjutnya yang serupa,
dan sedikit banyaknya penelitian ini akan memberikan kontribusi
bagi pengembangan ilmu pengctahuan khususnya program
pembehtiaran al-Qur'an (mctodc Qiraati).
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Program Pembelajaran Metode Qiraati
I. Pengertian dan Sejarah Singkat Metode Qiraati
"Qiraali ( ')01.) ) adalah merupakan benluk masdar dari kala I.)
yang artinya 'mengumpulkan', 'menghimpun"" dan "membaea",
sedangkan "001.) sendiri mampunyai arti 'baeaan",2, kemudian menjadi
iSlilah dalam suatu melode praktis membaea al-Qur'an, Qiraati berarti
"baeaanku" yang bermakna inilah bacaanku (baeaan al-Qur'an yang benar
sesuai dengan kaidah ilmu lajwid). Alau bermakna eara mengajarkan baea
al-Qur'an pada usia anak-anak, remaja, dewasa, maupun tingkat orang tua,
yang disusun seeara praklis, langsung menekankan pada praktek
bagaimana pengueapannya.
Dari pengertian di atas dapal dipahami bahwa I11ctode Qiraati
merupakan metode praktis belajar membaea al-Qur'an yang dalam waktu
relatif singkat, memberikan suatu kemampuan membaea al-Quran pada
anak-anak, remaja, dewasa bahkan orang tua.
I Manna Khalil al~Qattan, Stadi IImu-i1mu ai-QuI' 'an, (Bogar: Pustaka Litera AntarNusa,2006), Cet. 9, h. IS.
, 2 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Yayasan Pcnyclenggara Penterjemah/Penafsiran al-Qur'an, 1990), h. 330.
13
Metode Qiraati yang ada sekarang bermula dari panggilan KH.
Daehlan Salim Zarkasyi3, sebagai muslim untuk mengajarkan al-Qur'an
(membaea al-Qur'an) kepada anak-anaknya sendiri dan anak-anak di
sekitar tempat tinggalnya. Beliau mulai mengajarkan al-Qur'an ini pada
tahun 1963. pada saat itu beliau mengajarkan dengan menggunakan kaidah
turutan (metode Baghdadiyah) sebagaimana guru-guru mengaji lainnya.
"Tanpa sedikitpun beliau menganggap bahwa metode Baghdadiyah
itu tidak berhasil.',4 Namun ternyata dalam mengajar dengan kitab turutan
ini beliau merasa kesulitan, sehingga tidak memperoleh hasil yang
memuaskan dalam waktu sekejap saja anak-anak sudak banyak yang hafal
abjad-abjadnya sehingga anak eenderung hanya sekedar menghafal dan
tidak paham masing-masing huruf.
Dari rasa tidak puas dengan kaidah Baghdadiyah yang diajarkan
dengan eara dituntun ini, timbul gagasan di benak beliau, bagaimana eara
mengajarkan membaea al-Qur'an dengan eara yang lebih mudah dan
berhasil dapat membaea al-Qur'an dengan tarlil.
Untuk itu beliau membeli buku-buku yang katanya praktis dan
memudahkan orang membaea al-Qur'an, unluk diajarkan kepada anak
didiknya, salah satunya adalah metode Bagdadiyah (metode turutan),s
yang memiliki kemiripan dengan metode al-Ishlah dari jakarta6• Namun
setelah dipelajari tidak ada satupun buku yang dipergunakan untuk
mengajar, karena dalam buku-buku tersebut hanya diajarkan sekedar bisa
membaea huruf al-Qur'an dan tidak akan rnenghasilkan anak dapat
membaea al-Qur'an dengan baeaan tarlil. Dan yang lebih merisaukan
, 1 Pendiri TK al-Qur'an yang pertama yang ada di Indonesia, yang beralamat di KampungKebon Arum 73 Semarang, Sekalipun Bapak KH. Dachlan Salim larkasyi telah lamamcngajarkan al-Qur'an yaitu sejak tahun t963, namun berdirinya TK al-Qur'an barn dimulai padalanggal I Juli 1986, Buea EII/apat langkah pendirian TKQiTPQ Metode Qiraati, YayusanPendidikan al~Qllr'an Raudhatul Mijawwidin, Semal'ang, h. 2.
4 Ahmad AI-WaHl Wajih, /jIitahul Maqolah Pengajaran al-Qur'an Metode PraktisQiraati; Panduan Calon Guru TKJTP al-Qur'an (Gresik: Korcab, 1996), h. 5.
5 Hasan Mu'nrir Ambllri dan Tauliq Abdullah, gmik!opedio Islalll, (Jakana: PT IchtiarBuru Van Hoeve, 1996), Jilid 2, h. 391.
6 AI-Mujaini, Bimbingan al-Qur'an Terpadu: ,Hetode al-Ish/ah-Cara Be/ajar al-QIIl' 'andari Nol, (Jakarta: CV. Qolbun Salim, 2007), Cel. 3, h. 2.
14
beliau adalah contoh-contoh yang diberikan menggunakan kalimat dalam
bahasa Indonesia, bukan dengan bahasa Arab ataupun bahasa al-Qr'an.
Dengan penllh kctekunan dan kcsabaran Bapak KH. Dachlan SalimZarkasyi selalll mengadakan pengamatan dan penelitian pada majelis
. pengajaran al-QlIr'an di mushalla-mushalla, dl masjid-masjid ataupun dlmajelis ladarrus al-Qur'an. Dar! hasil pengamatan dan penelitian inlbeliau mendapat masukan-masukan dalam penyusunan program Qiraati,dimana hal-hal yang dl rasa perlu dan penting untuk dlketahul dandlpelajar! anak-anak, beliau tulis, beserta conoh-contohnya yangkemudlan diujicobakan pada anak dldiknya. Sehlngga dengan demikianpenyusunan program Qiraatl inl bukan berupa satu peket buku sekali jadidari hasil otak-atik akal, melainkan melalui proses panjang dari hasilpengamatan, penelitian dan percobaan, sehingga program Qiraatl Inlmempunyal gerak yang dlnamls sesual dengan kebutuhan danperkembangan.'
2. Tujuall Metode Qirllatl
"Metode sebagai sllatll cara atall jalan yang ditempllh lInuk
mencapai tujuan"S atau juga "cara kerja yang berslstem untuk
memudahkall pelaksanaan kegiatan guna mencapai tujuan,,9 pembelajaran, .
pi'ogram Qlraati mempunyal beberapa tujaan, dialltaranya:
a. Menjaga kesucian dan kemurnian al-Qur'an dari segl bitcaannya yang
benar sesuai dengan perintah Allah SWT. dan Rasul-Nya, sebagalmana
firman Allah SWT:
"Sesungguhnya Kallli-lah yang lIIenunmkan al-Qural1, danSesungguhnya kallli benar-benar memeliharanya. (Q.S. AI-Hijr: 9) ..1lI
7 Ahmad AI-Wafa Wajih, Iftitalllli Maqolah Pengajaran al-Qur'an Metode PrakllsQiraati; Panduan Calon GUI'll TK/TP al-Qur 'an... , h. 5-6.
B Hasan Langgulung, Manusia dan I'endidikan; Sualli Analisa I'sikologis, Fi/sa/at danI'endidikan, (Jakarta: PT. ustaka Al I'usna Baru, 2004), Cet. 5, h. 35.
9 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kalllus Besar Bahas(l Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka: J995), Edisi ke-2, Cet. 4, h. 652-653.
10 Proyek Pengadaan Kilab Suci lll-Qur'an" a/~Qllr'an dan Terjemahnya ... , h. 391
15
b. Menyebarkan ilmu membaca al-Qur'an
c. Mengingatkan kembali kepada guru mengaji (pengajar al-Qur'an)
tentang pentingnya membaca al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai
dengan kaidah ilmu tajwid
d. Meningkatkan kualitas pendidikan al-Qur'an
3. Karakteristik Metode Pembelajarall Qiraati
a. Bacaan Langsung
Sebagaimana yang telah diuraikan dalam pengertian program Qiraati,
bahwa bacaan langsung ialah bacaan tanpa dieja.
b. CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
Siswa dituntut untuk membaca, bukan gurunya. Guru sifatnya hanya
membimbing s~ja. CBSA dalam program Qiraati inipun tidak berbeda
dengan pengertian CBSA yang lainnya seperti yang dikemukakan oleh
Uzer Usman dalam bukunya yang berjudul Mel'liadi Guru Proftsional:
"CBSA diartikan sebagai sistem belejar meng~ar yang menekankan
pada siswa secara fisik, mental, intelektual dan emosional guna
memperoleh hasil belajar.,,11
c. Privat
Yaitu, siswa dalam membaca al-Qur'an harus berhadapan langsung
dengan gurunya, sehingga siswa talm bagaimana mengucapkan huruf
hurufnya sesuai dengan kaidah makhraj.
d. ModuJ
Yaitu, siswa dalam menyelesaikan program Qiraati tergantung
kemampuan dan usahanya sendiri, tidak berdasarkan kemampuall kelas
atau temannya.
e. Variatif
Adanya buku Qiraati yang disusun berjilid-jilid yang terdiri dari enam
jilid dengan sampul warna-warna yang harmonis sehingga menarik
II E. Mulyasa, Ar/enjadi Glfru ProJesiol1a/; Mellciakan Pembelajaron yang Krealij danMenyenangkan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 19, h. 23.
16
selera untuk saling berlomba dalam mencapai warna-warni jilid
beriklltnya. Hal inijuga berfungsi untllk menghindari kejenuhan.
f. Sistematis
Yaitu, bukll Qiraati yang disususn lengkap dan terencana dengan
komposisi huruf yang seimbang dimlilai dar! pelajaran yang amat
dasar dan sederhana dengan rangkaian huruf sedikit demi sedikit, tahap
demi tahap akhirnya ke tingkat yang lebih tinggi.
g. Fleksibel
Untllk setiap jcjnjang pendidikan dapat menggunakan bllku yang telah
dibuat oleh pihak Qiraati sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan
yang sedang ditempuh.
h. Kreatif
Metode Qiraati membina inisiatif serta mendorong siswa untuk aktif.
Dan menjadikan suasana yang bisa menjadikan siswa tanggap dan
siswa akan mengembangkan potensi dirinya.
4. Langkah-Iangkah Pembelajaran Metode Qiraati
a. Pendahuluan
"Awal suatu kegiatan diperlukan perencanaan yang matang.
K,lrena hal ini akan dijadikan landasan utama, sebagai barometer
keberhasilan kegiatan yang akan dilaksanakan. Persiapan yang baik
dan matang niscaya akan menghasilkan produk yang baik, dan
sebaliknya.",2
Ada dlla wasiat yang disampaikan oleh KH. Dachlan SalimZarkasyi lIntuk para guru al-Quran (khususnya guru Qiraati) sewaktubeliau masih dirumah sakit, yaitu:I) Bahwa guru ngaji harus melaksanakan tiga hal utama :
a) Guru ngaji harus sabar dan ikhlasb) Guru ngaji harus sering tahajjudc) Guru ngaji harus sering tadarrus al-Quran
12 Korcab Wonosobo, Program Training ofTrainner(7'OT), Program Pendidikan danPelalih(Jn (DIKLA7), KlIrikllllim TKQ/TPQ. h. 7.
17
2) Bahwa Qiraati tidak boleh disodor-sodorkan, Qir&ati hanyadiberikan kepada yang mau, jangan diberikan kepada yang tidakmau, maksudnya mereka yang mau adalah mereka yang maumengikuti aturan main yang saya (KH. Dachlan Salim Zarkasyi)terapkan, mereka yang tidak mau adalah mereka yang tidakmengikuti aturan mainnya, semaunya sendiri, walaupun merekatelah memakai Qiraati cukup lama.13
b. Inti
Langkah-Iangkah yang ditempuh dalam penerapan belajar
membaca AI-Qul"an dengan berpegang pada buku Qiraati sebagai
bel'ikut:
1) Qiraatijilid I, yaitu:
Bacaan huruf-huruf bel'harakat fathah yang dibaca langsung tanpa
mengcja. Memperkenalkan hUl'uf hijaiyah dari alif sampai dengan
ya. Pengenalan angka arab 1-100. Bacaan huruf berangkai dalam
satu kata secara lancar.
2) Qiraati jilid 2, yaitu:
Mambaca hUl'uf-hul'uf hijaiyah bel'harakat, kasrah, dhummah,
tanwin (fathah, kasrah, dhummah) pengenalan nama harakat dan
angka arab dan memperkenalkan bacaan mad (panjang) yakni mad
thabi'i (panjang 1alif atau 2 harakat)
3) Qiraati jilid 3, yaitu:
Bacaan mad thabi'i yang belum diajarkan pada jBid 2,
memperkenalkan tanda sukun, antara lain:J dan bacaan al
Qamariyah, 0' ~ .J, perbedaan t,? dengan t dan w mempelajari
bacaan huruf-huruf sukun diatas, sekaligus menjadikan makharijul
hurufnya. juga diselibkan beberapa huruf sukun diatas, seperti: <o!l c.l'
4. Qiraati jilid 4, yiatu:
Mempekenalkan bacaan ikhfa haqiqi, mad wajib dan madjaiz (-),
ghunnah ( 'w dan '~ dibaca dengung), izl1ar syafawi dan idgham
13 Makalah Pcnyegaran Qir<t<l.li Kepalu dun Wnkil KcpiJln, DokuJJ1en(asi UstadzAbdussalam, Koordonator Penlashih eabang JABODETABEKA... , h. 12.
18
mitsli, idgham bighunnah (untuk udan ~ ), idgham bilaghunnah ( J
dan.)) danfawmihussuwar.
5. Qiraati jilid 5, yaitu:
Memperkenalkan bacaan-bacaan idgham bighunnah (untuk J dan
<$), bacaan iqlab. ikhfa syafawi, izhar sufawi, lafadz Allah ( .ili ),
qalqalah (beserta makharijul hurufnya), mad lazim mutsaqqal
kilmi, izhar halqi (dengan tanda u), pengenalan makharijul huruf
A t <.':.J dan pelajaran waqal
6. Qiraati jilid 6, yaitu
Memperkenalkan bacaan izhar halqi, pengenalan cam yang
sebaliknya dibaca washal (dibaca terus) panjang pendek. Mulai
jilid 6 ini siswa dapat dilatih membaca mushafal-Qur'an darijuz I.
Langkah-langkag yang ditempuh dalam penerapan program
Qiraati ini melalui system pengajaran yang menerapkan system child
centered, yang memusatkan seluruh perhatian pada siswa dengan
memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berkembang secara
maksimal sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya masing
masing maim kenaikan kelas tidaklah ditentukan oleh bulan atau
tahun, tetapi secaJ'a individual melalui sistem kenaikan otomatis
"automatis promotion".
Pengajaran ini dapat dibuat juga dengan "module systematic",
yaitu suatu sistem merupakan reaksi terhadap pengajaran klassikal
karena pengajaran klassikal dianggap mampu menuju pertumbuhan
perkembangan dan kecakapan individual anak didik, disebabkan
pengajaran klassikal menerima bahkan yang sama dalam waktu yang
sama dan harus diselesaikan dalam waktu yang sama pula.
Metode Qiraati ini memiliki target sebagai berikut:
I. Qiraatijilid I, siswa dapat:
a. Membaca suku kata secara LCTS (Lancar Cepat Tepat Benar)
b. Membedakan 1 sampai dengan <$
c. Mengenal huruf hijaiyah yang berharakatfathah
2. Qiraarti jilid 2, siswa dapat:
a. Tcrpcnllhi targcljilid 1
b. Bacaan IIInwin
c. Bacaan pcndck
d. Mcmbaca kalimat dcngan slIkll kala
e. Nama-nama harakal
f. Mcngcnal angka arab 1-99
3. Qiraali jilid 3, siswa dapat:
a. Tcrpcnllhi targctjilid 2
b. HlIrlif-hllrllf mati, khllslIsnya dan AI-Qamariyah
c. MakharUul huruf
d. HlIrlif Fawalihussuwar
4. Qiraati jilid 4, siswu daput:
a. Tcrpcnllhi largctjilid 3
b. Bucaan ikhfa
c. Bacaan ghunnah
d. HlIrlif bcrlasydid dan asy-oyamsiyah
c. Idgham bigwlIIah
t: Idgam bi/aglmnah
g. FawatihussuwO/'
h. Bacaan pcndck
I. ldghammilsli. i;hllr
j. Madjai;, mad Ihabi'i
k. MakharUul hun!f
5. Qiraati jilid 5, siswa dapal
a. Tcrpcnllhi largctjilid 4
b. Bacaan idgam bighunnah
c. Bacaan lafadz Allah
d. lqlab
c. Qalqalah
f. Nun izhar
19
20
g. Mad lazim mutsa'l'lal kilmi
Il. baeaab waqaf
J, Idgham mitsli, ikhfa syafawi dan izhar .\yafml'i
j. Makharijul hunif
6. Qiraati jlid 6, siswa dapat:
a. Terpenulli targetjilid 5
b. Izhar hal'li
e. Baeaan idgham
d. Makharijul hurlif
e. Mampu membaea tartil
Lama pendidikan kurang lebill dua tahun dengan perineian
sebagai berikut:
I. Mengllabiskan dan menguasai buku Qiraati yang Icrdiri dari 6
jilid, masing-masing jilid kurang lebih satu setengah bulan alau 44
x pertemuan.
2. Mcmasuki pembaeaan atau pengajaran mcmbaea AI-Qur'an.
Gharib dan tqjwid, kurang Icbih salu tahun hingga hatam AI
Qur'an
Untuk setiap tingbt dan jenis sekolall diperlukan adanya mater!
pelajaran, yang mampu memcnuhi kebutuhan siswanya untuk menjadi
pribadi-pribadi siswa yang baik sesuai tuntunan masyarakat.
Adapun mater! yang diberikan yaitu materi utama dan mater!
tambahan. Sebagai mater! utama setiap siswa sudah dianggap hatam
pendidikan apabila telah menyelesaikan seluruh mater! utama yaitu,
hatam buku Qiraati 6 jilid, hatam AI-Qur'an 30 juz (yang bisa dibaea
berulang-ulang dcngan bacaan fasih, tartil dan lancar tanpa salah
baea), hatam buku gharib, hatam buku pclajaran ilmu tajwid. Dan
sebagai maier! tambahan diberikan sekedar unluk bekal siswa di harl
kelak alau sebagai variasi kelas dan pCl11aeu sernangat dalam
menyelesaikan bahan mater! utama. Atau juga demi kctertiban kelas.
21
Oleh karena itu, materi tambahan bisa ditambah atau dikurangi sesllai
dengan kondisi masing-masing. Materi tersebllt adalah:
I. Belajar menu lis (2 jilid)
2. Hafalan
a. Bacaan Shalat
b. Surat-surat pendek
c. Hadits-hadits pendek yang berkenaan dengan akhlak
Rasulullah swt.
d. Praktek ibadah shalat dan wudlunya
e. Bahasa Arab
r. Dan lain-lain yang dapal menllnjang, seperti qiraah (seni baca
al-Qur'an), kesenian, cerita atau melukis dan sebagaiya.
Agar proses belajar-mengajar dapal berjalan dengan lancar dan
berhasil, maka dapat dipilih beberapa strategi dalam pembelajaran.14
Ada tiga slrategi pembelajaran yang dapat dipakai, yakni:
I. Sorogan/Privat/lndividual
Yailu ;;sual\1 strategi yang di terapkan dalam mengajar, yakni
dengan cara satu persatu, secara bergiliran anak didik belajar
kepada gurllnya sesuai dengan pelajarannya masing-masing.,,15
Stralcgi ini dapat ditcrapkan, jika:
a. Jumlah guru dcngan anak didik tidak seimbang
b. Jumlah ruangan kclas yang tidak mencukupi.
c. Dalam satu kelas anak didik lerdiri dari bennacam-rnacam jilid
Qiraalinya (bercampuran)
1,1 E.C. Wragg, Keterampilan Mengajar di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT, Raja Grasindo,1997), h, 23-24.
I"Tim I'enyusun Yayasan I'encljcljkan AI-Qur'an RauclhataJ Mjawwjcl1n, Empal LangkahPendirian TKITPQ Metode Qiraati; Penguasaan Kelas, (Scmarang: Yayasan Pcndidikan AI~
Qur'an Rallclhalul MlIjawwiclin, 1996), h. I.
22
2. Klasikal dengan Individual
Yaitu "strategi mengajar dengall eara sebagian waktu
digunakan mengajar seeara klasikal dan \Vaktu selebihnya
mengajar individu.,,16 Adapun earanya:
a. 20-25 % waktu digunakan untuk mengajar secara klassikal,
misalnya harl pertama klassikaluntuk pokok pelajarall pertama
(dengan halamall latihall), harl kedua untuk pokok pelajaran
kedua, dan seterusnya.
b. 70-75 % waktu digunakan ulltuk mellgajar individu sesuai
dengan pelajarannya masing-masing.
Strategi ini dapat diterapkan, jika:
I) Jumlah guru sebanding dengan jumlah anak didik (1:10
sampai 15)
2) Jumlah ruangan kelas mencukupi
3) Dalam satu kelas hanya terdiri dari satu macam jBid saja.
Tidak balch dicampur dcngan berbagai macamj ilid.
3. Klasikal Baca-simak
Yaitu " mengajar secara klassikal yang kemudian dilanjutkan
mengl\ial' individu; tetapi disimak aleh guru bersama-sama dengan
anak didik lainnya; pelajaran dimulai dari pokok pelajaran paling
rendah terus bertahap secara berul'utan sampai pada anak didik
pelajaran yang tertinggl." 17 Dengan demikian satu anak didik
menbaca, yang lainnya menyimak, sehingga jika ada salah dalam
membaca, anak didik bel'sama-sama guru menegurnya. Strategi ini
hanya bisa diterapkan pada Qiraati TKjilid 3 keatas.
Bel'dasarkan ketiga metode diatas maka langkah-Iangkah
yang ditempuh dalam pelaksanaan pembelajaran khusllsnya pada
pembelajaran laj11'id dan ghal'ib adalah sebagai berikut:
16 Tim Penyusun Yayasan Pendidikan AI-Qur'an Raudhatul Mjawwidin, Ell/par LangkahPendirian TKlTPQ Melode Qiraati; Pengllasaan Kelas .." h. J.
17 Tim Penyusun Yayasan Pendidikan AI-Qur'an Raudhatul Mjawwidin, Ell/pal LangkahPend;rian TKlTPQ Melode Qiraari; Pengllasaan Kelas .." h. 76.
23
pengajaran
oleh guru
penyampaian bahan
atau penerapan Iisandalam bentuk penuturan
terhadap para siswa.,,18
Praktek penerapannya adalah sebagai berikut:
I) Dilakukan pada saat KBM klassikal, yaitu klassikal
kelompok privat, atau klassikal akhir
2) Sebaiknya didukung oleh alat Bantu berupa gambar, bagan
atau sketsa, alat peraga dan alat bantu lainnya
3) Dapat divariasi dengan kemasan BBM (Belajar Bercerita
dan Menyanyi) atau dipadukan atau divariasi dengan
metode tanya jawab
4) Bahan pengajarannya yang dapat disajikan dalam metode
ceramah umumnya adalah bahan pengajaran yang
menuntut pemahaman dan pembentukan sikap, seperti:
materi adab (do'a dan adab harian), ilmu lajwid. dinlll
islam, pengjaran shalat dan lain sebagainya
b. Metode Tanya Jawab
Adalah "suatu eara penyampaian bahan pengajaran
melalui proses tanya jawab siapa siapa yang menjawab, hal itu
perlu diatur dengan baik agar K8M berjalan efektif dan
a. Metode Ceramah
Adalah "suatu cara
etisien."
Praktek penerapannya adalah sebagai berikut:
I) Metode ini dapat diterapkan pada saat privat (individual)
atau pada saat pendekatan klassikal kelompok privat. Bisa
juga pada klassikal awal atau klassikal akhir, sesuai situasi
dan kondisinya.
2) Metode tanya jawab dapat juga digunakan untuk semua
bahan pengajaran.
18 U. Syamsuddin, dkk., Panduan Kurikulim dan Pengajara TK/TP al-Qur'an, (Jakarta:LPPTKA BKPRMI PusHl. 2004), h. 47.
24
3) Minat siswa untuk berani bertanya dan berani menjawab
atau mengemukakan pendapatnya dapat dirangsang
c1cngan pCl11bcrinn "hnclinh pujinn" bagi nnnk yang bcrnni
tampil bellanya dan anak ynng bisa memberi jawaban
dengan benar. Dan sewaktu-waktu (bilamana perlll)
disediakan hadiah khusus. Hadiah-hadiah spontan tersebllt
dilakukan pada waktu kegiatan belajar mengajar klassikal.
c. Mctoclc DCl110nstrasi
Adalah "suatu cara penyampaian bahan pengajaran
dalam bentuk mempertunqjukan gerakan-gerakan atau ditiru
oleh siswa."
Penggunan l11etode demonstrasi dapat diterapkandengan syarat l11el11i1iki keahlian untukmendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakankegiatan yang sesungguhnya. Keahlianl11endel11onstrasikan tersebut harus dimiliki oleh guru danpelatih yang ditunjuk, setelah mendemonstrasikan siswadiberi kesel11ptan l11elakukan ketrampilan seperti yangtelah diperagakan guru atau pelatih. 19
Praktek penerapannya adalah sebagai berikut:
I) Dapat dilakukan dalal11 KBM individual/privat
2) Dapat dipadukan atau disertai l11etode ceramah dalam
rangka penjelasan lisan), metodc latihan, atau metode
pemberian tugas
3) Bahnn pengajaran yang sesuai dcngan penggunaan metode
ini ialah bacaan Qiraati, bacaan tadarrus, ilmu tajwid,
praktek sholat (praktek berikut wudlu), tahsinul kitabah,
olahraga, dan sebagainya.
19 Martinis Yamin, M.Pd, StrGtegi Pembelajaran Bel'basis Kompelllsi, (Jakarta: GaungPersada Press, 2003), Cet. 2, h. 65-66.
25
d. Metode Latihan/Drill
Adalah "suatu cara penyampaian bahan pengajaran
dalam rangka mengembangkan ketrampilan tertentu
dikalangan para siswa.
Praktek penerapannya adalah sebagai berikut:
I) Dilakukan dalam KBM individual/privat/klasssikal
kelompok privat
2) Dapat dipadukan atau disertai metode ceramah, tanya
jawab alau pemberian lugas
3) Bahan pengajaran yang sesuai dengan metode ini adalah
pengajaran Qiraati, materi hafalan, ilmu tajwid, praktek
shalat, tahsinul kitabiyah, olahraga, dan sebagainya.
e. Metode Pemberian tugas
Adalah "suatu cara penyampaian bahan pengajaran
dalam bentuk pemberian tugas tertentu dalam rangka
mempercepat target pencapaian huuan pengajaran yang
ditetapkan.
Praktek penerapannya adalah sebagai berikut:
I) Dapat dilakukan pada saat KBM klassikal kelompok
maupun privat. Tugas ini dilakukan secara individual,
lerlltama bagi siswa yang dinilai lambat dalam mcmenuhi
target pencapaian pengajarannya.
2) MClode ini berkaitan erat dengan metode latihan atau tanya
jawab oleh karenanya dapat dipadukan atau diselaraskan,
sesuai kebutuhan atau target yang mau dicapai.
3) Metode pemberian tugas ini cukup kondusif bagi
pengajaran tertentll seperti tahsinul kilabah dan ilmu
tajwid.
26
c. Bentuk Penilaian
Dalam program Qiraali iSlilah pcnilaian dikcnal dcngan istilah
tashih20atau ujian akhir yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dan
ditempuh oleh siswa dengan evaluasi hasil belajar dilembaga
,pengguna Qiraati.
Tujuan tashih adalah untuk mcngenal tingkat keberhasilan
pengajaran al-Qur'an program Qiraati di masing-masing lembaga.
Dalam setiap lembaga harus mengikuti ujian karena jika tidak
mcngikllti lIjian, bisa dikatakan balllva rantai monitor lembaga akan
terputus. Disamping itu pula pokok keberhasilan tidak akan diketahui.
Mengenai materi yang harlls diujikan adalah
I. Materi pokok
a. Fashohah
b. Tartil
c. Ghorib
d. Tajwid
2. Materi tambahan
a. Praklek sholal
b. Hafalan sural pendek
c. Doa harian
Krileria penilaian yang digunakan adalah kriteria penilaian
Qiraati MTQ (musabaqah tilawatil Qur'an) mcnUl'ul KH. Dachlan
Salim Zarkasyi, nilai kelulusannya ada 2 yaitu: larlif dan lidak larlil
atau lulus dan tidak lulus, dengan pelunjuk penilaian dibawah ini:
I. Sidang fashohah (nilai maksimal 9, minimal 6) dcngan batasan:
makhor!jul huruldan sifatul hun(f(lahu perbedaannya)
2. Tartil
3. Gharib
20 "Tashih artinya, pcmbcnaran. Pcngcniun tashih dilingkkungan Qiraali adalahpengccekan kcbcnaran pcmbacaan al-Qur'an dihndapan pcntashih coordinator cabang setcmpatyang ditunjuk olch beliau. Kli. Duehlan Sulim Zarkasyi. (Kli. al-Wafa Wajih. Mellgellal Qiraali),h.2.
27
4. Tajwid
5. Praktek sholat
6. Hafalan surat pendek
7. Oo'a-do'a harian, dan
8. Syahadah
Sctclah sclcsai tashih, siswa harus hcrsyahadah. Syahadah
adalah "suatu tanda yang diberikan kepada guru ngaji yang akan
mengajar menggunakan program Qiraati.,,21 Syahadah sama halnya
dcngan ijazah. Oi Indonesia, tunda kelulusan sekolah atau pcrguruan
tinggi kita namakan ijazah, padahal ijazah artinya izin untuk
mengajar; bahwa scseorang sudah samptji pada maqam (tingkat)
tertentu dan boleh meng<\jar. Kebolehan itu bahasa arabnya ijazah 22
Syahadah merupakan standar minimal guru, sehingga guru harus
membekali lagi dengan pengetahuan lainnya.
Seorang guru ngaji yang ingin mengajarkan AI-Qur'!\n dengan
program Qiraati harus memiliki syahadah terlebi dahulu. Oahulu
syahadah hanya bisa diperoleh dari KH. Oachlan Salim Zarkasyi,
namun seiring dengan perkembangan dan mobilitas masyarakat yang
semakin hari mencari pendidikan al-Qur'an, perkembangan Qiraati
tidak bisa dipungkiri lagi, sehingga untuk memperpendek jarak antara
KH. Dachlan Salim Zarkasyi dcngan pcnggunaan Qiraati di daerah,
maka ditunjuklan sescorang yang dapat mcneruskan amanah bellau
yang disebut dcngan coordinator. Coordinator inilah yang mcmbantu
KH. Oachlan Salim Zarkasyi dalam mengcmbangkan Qiraati di
dacrah.
Prosedur untuk mempcrolch syahadah adalah dengan
mcndatangi tim pcntashih yang telah ditunjuk atau dikoordinir olch
koordinator cabang setempat. Prosesnya adalah:
" Koordlaoator Cabans I)KI, Qlmatl, (Jakarta: KoordlnalOr Cabans DKI Pendldlkan alQur'an M~tocle Qlraatl, 2005), b. 1.
22 Jalaludin Rahmat, dkk, Kul/ail-kuliail Tasm,',if, (Jakarta: Pustaka Hidayah, 2000), Cet.1. h. 107.
28
I. Tashih, dcngan kclcntuan:
a. lika lulus, maka dibcrikan pcmbinaan mctodologi lalu PPL.
b. Jika bclum lulus, ll1ak diharapkan bclajar lagi atau pcmbinaan
kcpada ahli AI-Qur'an
2. Mcngikuti pcmbinaan sampai dirasakan siap dan mampu untuk
ditashih, kcmudian ditashihkan kc koordinator pcntashih cabang
sctcmpat.
3. Cara atau tcknis pcntashihan adalah dcngan mcmbaca cuplikan
ayat-ayat yang ditunjuk olch Icmbar bacaan yang tclah ditcntukan
olch Icmbaga Qiraati. Adapun kctcntuan kclulusan sctelah ditashih
adalah sebagai berikut:
TlIbcl. 1
Pcnilailln Pcmbcllljllran Program Qiruati
Nilai Kesalahan pada Belajar Qiraati Boleh
dari Buku lilid Mengajarkan
Qiraati dari
jilid-
E Tidak Il1cngctahui I -huruf, harakat
D Mad II -C Mim Sukun III I
B Nun Sukun IV 1·11
A Bacaan Gharib Buku Gharib I·IV
A+ - . I sid al·Qur'an
Keterangan:
Untuk nilai B-E sebaiknya tidak mengajarkan dahulu.
Namun bila terpaksa tidak ada guru yang berhak mengajar,
nilai B dan C boleh mengajar. Demikian arahan dari
pencetus Qiraati. Bagi yang memilki nilai B dan C hanya
diperbolchkan Il1cngajar dengan batasan yang lertentu. Jika
29
mereka tidak berkeinginan belajar lagi, maka orang tersebut
sebaiknya tidak diperkenankan mengajar. Karena di
lembaga pengajaran al-Qur'an dengan menggunakan
program Qiraati mengenal adanya pentashihan dan
pembinaan. Bagi mereka yang mendapat nilai E setelah
dibina, diharapkan bisa mencapai nilai A+. pembinaan
dilakukan oleh koordiator atau seseorang yang ditunjuk oleh
koordinator, bisa korcam (coordinator kecamatan) atau yang
lain, untuk membina mereka yang gagaI tashih. Dengan
demkian, mereka tidak menerima vonis tidak boleh
mengajar.
B. Pondok Pesantren
1. Pcngcrtian Pondok Pcsantrcn
Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah "tempat belajarpara siswa". Sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggalsederhana yang terbuat dari bambu. Disamping itu kata POndok jugaberasal dari bahasa Arab "funduq" yang berarti "hotel atau asrama".Sindu Galba mengatakan, bahwa: Pesantren - sering discbut jugasebagai "pondok pesamen" - berasal dari kata "si~wa ". MenurutKamlls UlI1l1m Bahasa Indonesia (KUBI), kata ini mempunyai duapengertian, yaitu (I) orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh;orang saleh. Pengertian ini sering digunakan para ahli untukmembedakan golongan yang tidak taat beragama yang disebut sebagai"abangan ", (2) orang yang mendalami pengaj iannya dalam agamaIslam dengan berguru ke tempat yang jauh seperti pesantren dan lainsebagainya. Sedang mengenai asal dari kata siswa itu sendiri, menurutpara ahli, satu dengan yang lain bcrbeda. Dhafier dengan mengutippendapat Jhons mengatakan bahwa siswa bersal dari bahsa Tamil yangberarti "g'llrll mengaji ". Kemudian C. Berg bcrpendapat bahwa katatcrscbut berasal dari kata "shastri" yang dalam bahasa India berarti"orang-orang yang tahll buku-buku suei agama Hindu ". Dan katashastri itu sendiri berasal dari kata "shastra" yang berarti "uku-bukuagama ", uku-buku suei" atau "buku-bukll ten/ang i1mupengetahuan ".23
23 Sindu Galba, Pesantren Sebagai Wadah Komunikasi. (Jakarta: PT. Rincka Ciptu)1991). Cel. I, h. 1-2.
30
"Beda halnya dengan Dr. Nurchalish Madjid, dalam bukunya Bilik
bilik Pesantren; Sebuah Potret Perjalanan, mengatakan bahwa: pesantren
atau pondok adalah lembaga yang bisa dikatakan merupakan wujud proses
perkembangan sistem pendidikan nasional.,,24
"Oi Indonesia, istilah pesantren pernah juga di kenai sebagai istilah
Kutab. Kutab ini dengan karakteristiknya yang khas, merupakan wahana
dan lembaga pendidikan Islam yang semula sebagai lembaga baca dan
tulis dengan sistem halaqoh (sistem wetonan),,25 "yang ciri-cirinya
dipengaruhi dan ditentukan olch pribadi para pendiri dan pimpinannya,
dan cenderung unruk tidak mengikuti suatu polajenis tertentu.,,26
Oari sini dapat disimpulkan bahwa pesantren adalah suatu lembaga
pendidikan Islam, yang didalamnya terdapat seorang kiai (pendidik) yang
mengajar dan mendidik para siswa (anak didik) dengan sarana masjid yang
digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan tesebut, serta didukung
adanya pondok sebagai tempat tinggal para siswa.
2. Karakteristik I'ondok I'esalltren
Berbicara ten tang "pcsantrcn yang mcrupakan "Bapak" dari
pendidikull Islam di Indonesia,"" tenlu tidak bisa lepas dari pendidikan
Islam. "Pendidikan Islam, baik dari segi teoritis maupun pelaksanaannya,
merupakan bagian dari kebudayaan.,,18
Bahkan dalam salah satu bukullya, Dr. Nurcholish Madjidmenyatakan bahwa pesantren atau pondok adalah lembaga yang bisadikatakan merupakan wujud proses wajar perkembangan sistempendidikan nasional. Untuk memainkan pcranan besar danmenenlukan dalam ruang lingkup nasional, pesanlren tidak perlu
" Nurchalish Madjid, Bilik-bilik Pesanlren: Sebuall pOlrel peljalanan, (Jakarla:Paramudina, 1997), Cel. I, h. 3.
2S Hasbullah, Sejarah Pendidikan Is/am eli Indonesia: Lintasan Sejarah Pertumbuhandan Perkemhangan, (Jakarla: PT Raja Gralindo Persada, 1995), Cel. I, h. 24.
26 Manfred Ziamek, Pesan/ren Islamische Hi/dung in So:ia/en Wandel, (Jakarta: PT.Temprinl, 1986), Cel. I, h. 97.
21 Hasbullah, Sejarah Pendidikonlslam di Indonesia: UlIIasGn Sejarah Pertumbuhan danPerkemhangan... , h. 138.
28 Maksum, Madrasah; Scjarah dan Perkemhangmmya, (Jakarta: Logos Wacana ILmu,1999), Cel. I, h. 25.
32
Oalam perkembangan pesantren, lebih-Iebih pondok yang jumlah
siswanya banyak sampai mcncapm ribuan murid, maka sistem
pengajarannya dHakukan secara "eel" (sistem "mentor") sebagai berik\lt:
a. Kiai Besar mengajarkan ilmunya kepada para Kiai muda
b. Kiai Muda mengajar siswa-siswa tingkat dewasa
e. Siswa Oewasa mcngajar anak-anak atau siswa remaja, dan
d. Siswa Remaja ini membantu siswa dewasa dalam mengajar anak-anak
yang baru masuk.
Namun, jika pesantren ingin berhasil dalam melakukan
pengembangan masyarakat, dimana prioritasnya adalah pengembangan
semua sumber daya yang ada, maka pesantren harus melengkapi dirinya
. dengan tenaga terampH yang mampu mengelola sumber daya yang ada
dilingkungannya. Oi samping itu, pesantren dituntut untuk tetap menjaga
potensi yang dimilikinya sebagai lembaga pendidikan.
"Pcsanlrcn yang mmnpu mcngcmbangkan dua potensinya, yailu
potensi pcndidikan dan potcnsi kcmasyrakalan, maka bisa diharapkan
melahirkan ulama yang tidak saja lulus Hmu pcngetahuan, dan eakrawala
pemikirannya, tctapi akan mampu memclluhi tuntutan zamannya dalam
rangka pemeeahan persoalan kcmasyarakalan."Jl
"Sebagai karaklerislik khusus dalam pondok pesantren adalah isi
kurikulum yang dibual terfokus pada ilmu agama, misalnya Hmu sintaksis
Arab, Hukum Islam, sistem yurispundensi Islam, Hadits, Tafsir, al
Qur'an, Theologi Islam, Tasawuf, Tarikh dan Rclorika."J8
37 Sahal Mahfudh, Pesanlren Mencari Makna, (J:'lkarta: Falma Press, 1999), eel. I, h. 2.38 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia: Li11lo.wm ,c.;ejarah PCrllImbuhat1 dan
[)erkemhangannya ... , h. 26-27. .
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan \Vaktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor,
lawa bara!. SedangktHl waktu pelaksanaan penlitian adalah dimulai tanggal 08
luli sampui 08 Agustus 2008.
B. Metode Penelitian
.'Metode yung digunakun dulam penelitian ini adaluh desain deskriptif
analisis, yaitu penelitian yang meggambarkan keadaan yang sebenarnya dari
fenomenu llbjek yang oiteliti seeara kuantitatif riset, karena temuan yang
diperoleh dalam penelitian ini dapat dieapai (diperoleh) dengan menggunakan
proseour-prosedur statistik atall dengan eara-eara pengukuran (kllantitatif).
Oleh karena itu, metode yung digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. lenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan data
sekunder.
I. Data primer merupakan data yang diambil lagsung dari Iingkungan
SDIT pondok pesuntren Durul Muttaqien Parung Bogor.
2. Data sekunder merupakan data atau keterangan-keterangan yang
diambil dari hasilmembaea buku dan Iiteratur lainnyu yang bcrkaitan
dengan penelitian ini.
34
C. Tchnik Pcngllmplllall Data
Seperti yang disebutkan diatas bahwa, metode penelitian yang penulis
gunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif anal isis yang bertujuan
untuk mendeskripsikan seeara sistematis setiap data yang diperoleh kemudian
dilaporkan sebagaimana adanya. Dan untuk meperoleh data yang objektif
maka digunakan beberapa model penelitian, antara lain:
1. Penelitian kepustakaan, (LibrQ/Y Research) yaitu: penelitian yang
dilakukan dengan eara mengumpulan, membaea dan menganalisa buku
yang ada relefansinya dengan masalah yang dibahas di dalam skripsl. Hal
ini dimaksudkan untuk memperkuat kerangka teori daJam penelitian yang
akan dilaksanakan.
2. Penelitian lapangan (Field Research) yaitu: penelitian yang diJakukan
untuk memperoleh data-data lapangan.
Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
mcliputi:
1. Obscrvasi
Obscrvasi adalah suatu teknik yang dilakukan untuk mcneari data
yang valid, yang diteliti di lokasi penelitian untuk mengamati keadaan
lingkungan pesantren, antara lain: keadaan guru dan anak didik, struktur
organisasi, sekolah dan sarana prasarana yang ada di SDlT pondok
pesantren Darul MUltaqien, Parung Bogor.
2. Wawancara
"Wawaneara yaitu sebuah proses memperoleh keterangan unluk
tujuan penelitian dengan eara tanya jawab sambil bertalap muka antara
pewawaneara dengan responden atau orang yang
diwawanearai."rWawaneara dilakukan seeara lisan dalam pertemuan lalap
muka seeara individual dengan kepala sekolah. koordinator guru Qiraati
;;:na koordinalor melode Qiraali JABODETABEKA.
I M. 13Ul'han Bungin, Me/od%gi Pel/eli/ian Kuamiratij. (Jakarta: Kcncana, 2005), h. 126.
35
Tujuannya dari wawaneara ini adalah untuk mcmpcrolch infonnasi
tcnlang SOIT Oarul Mutlaqicn Parung Bogor, mcngcnai pcncrapan tnclodc
Qiraati di pondok pcsantrcn Oarunnajah Ulujami Jakarta dan hal-hal lain
yang bcrhubungan dengan penelitian.
3. Angl_et
Angket atau kuosioner (questionnaire) merupakan suatu tehnik atau
eara pengumpulan data sceara tidak langsung (peneliti tidak langsung
bertanya-jawab dengan responden). Instrument atau alat pengumpulan
datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan
yang harus dijawab oleh responden. Responden adalah orang yang
memberi jawaban terhadap pertanyaan permintaan dalam kuesiner. Dalam
penelilian ini angket dibcrikan kepada para guru pengajar Qiraati di SOIT
Darul MUtlaqien Parung Bogor untuk mengetahui penerapan metode
Qiraati SDlT di pondok pesantren tersebut.
4. Dokumcntasi/Studi Dokumctasi
Studi doeuJl1enter (documen/lIIY study) merupakan sualu tchnik
pengumpulan data degan menghimpun dan menganalisis dokumen
dokumen, baik dokumen terlulis, gambar maupun elektronik. Ookumen
dokumen yang dihimpun, dipilih sesuai tujuan dan fokus masalah
D. Populasi dan Sam pel
"Populasi adalah target seluruh orang atau obyek yang akan menjadi
lingkup penelitian. Anggota penelitian yang terdiri dari orang disebut subjek,
kalau bukan orang disebut objek".' Adapun populasi yang menjadi target
peneliti adalah seluruh SOIT Oarul MUtlaqien Parung Bogor yang berjumlah
32 guru. Sementara itu "Sampel adalah bagian dari populasi, sebagai contoh
:! Nann Syaodih Sukmadinata, Me(ode PenelWa }'e"didiklJt1, (Bandung: PT RcmajaRosdakarya. 2006), Cel. 2. h. 266.
36
yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu,,,J bisa juga berarti
kclompok kecil atau wakil dari populasi ditcliti. Yang dijadikan sampcl dalam
pcnelitian ini adalah keseluruhan guru SDIT yang berjumlah 32, kepala
sckolah, koordinator guru Qiraati dan koordinator Qiraati JABODETABEKA.
E. Telmik Pcngolahan dan Analisa Data
1. Tchnik Pcngolahan Data
Data-data yang diperoleh melalui angket, kemudian diproses melalui
beberapa tahapan. Adapun dalam pengolahan data, penulis menempllh
tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Editing.
Editing yaitu, memeriksa jawaban-awaban responden untuk
diteliti, ditelaah dan dirumuskan pegelompokkannya guna memperoleh
data yang benar-benar sempurna.
b. Tabulating
Tabulating yaitu, mentabulasikan atau memindahkan jawaban
jawaan responden ke dalam tabel, kemudian dicari presentasinya untuk
dianalisis. Adapun data yang diperoleh dari hasil wawancara diolah
tanpa menggunakan daftar tabulasi dan angka prosentase. Dalam hal
ini penulis mendeskripsikan data tersebut secara sistematis, logis dan
bermakna kemudian dipadukan dengan data yang diperoleh mclalui
angket.
c. Analisa dan Interpretasi
Yaitu membunyikan data kualitatif dalam bentuk verbal (kata-kata)
sehingga kata-kata presentase menjadi bennakna.
d. DokumentsilStudi Dokumentasi
Studi documenter (documentary study) merupakan suatu tehnik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen
dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.
3 s. Mnrgono, Afetode Pene/irian Pendidikall, (Jakurta: PT. Asdi Mahasutya, 2004), Cet.IV. h. 121.
37
DokU111cn-dok1l111cn yang dihi111plln, dipilih scslIai llljllan dan foklls
masalah.
. c. Kesimplilan
Kesimpulan yang penulis maksud adalah memberikan kesimpulan
dari hasil anal isa dan intcrpretasi data.
2. Tehnik Analisa Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengolahan data, maka penulis
perlu menganalisa data yang telah masuk..Langkah-Iangkah selanjutnya
dalam pengolahan lanjutan atau 111enganalisis adalah sebagai berikut:
a. Mengecek nama dan melengkapi identitas responden.
b. Mengeeek kelengkapan data.
c. Mengecek macam isian dan pengolahan data sesuai dengan pendekatan
penelitian. Yaitu pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai
dengan pendekatan dan desain pcnclitian.
Penggunaan teknik analisa data dalam penelitian disesuaikan dengan
tujllan yang hendak dicapai. Berdasarkan jenis data yang dikumpulan yaitu
data kualitatif yang kemudian diubah menjadi data kuantitatif. Oleh karea
itu dalam menganalisa data, penulis menggunakan rumus statistic
persentase, yaitu:
Keterangan:
p= F/ N x 100'1..
P =Angka Persentase
F = Frekuensi yang dicari persentasinya
N = Number ofCase Oumlah frekuensi atau
banyaknYa jllmlah individu yang
menjadi responden).
BABIV
BASIL PENELlTlAN
A. Profil Pondok Pesantren Darul Muttaqien
I. Latar Belakang Berdirinya dan Letak Geografis
Sebagai suatu lembaga pendidikan yang eksistensinya masih diakui baik
dikalangan masyarakat maupun di luar Islam, Pondok pesantren Darnl
Mlltlaqien mempunyai latar belakang:
Pondok PesuI1lren Daml MUtlaqien terletak di desa Jabon MekarKecamatan Purling Kabupaten Bogor. Resmi berdiri sebagai lembagapesanteren pada tahun 19~~ M, tepatnya tanggal 18 Juli 1988. Sejarahberdirinya DarnI Mutlaqien terkait erat dengan pemberian tanah wakafseluas I,~ ha. oleh pemiliknya H. Mohamad Nahar (aim), seorang mantanwartawan senior Kantor Berita Antara kepada KH. Sholeh Iskandar (aIm)ketlla BKSPPI (Badan Kerjasama Pondok Pesantren se Indonesia) padatahun 1987. Dan sampai sekarang luas lahan pesantren Darnl Multaqienadalah kurang lebih 12 ha. Niat pemberian wakaf sebagaimana pernahdisampaikan oleh Aim. H. Mohamad Nahar agar didirikan lembagapendidikan Islam (pondok pesantrenJ yang standar, baik dari segi kualitaspendidikannya, pelayanan mallpun manejemen pengelolaannya. Niat inimuncu! sebagai rasa kcprihatinan dan keterpanggilan melihat kenyataanlulusan pesantrcn belull1 111C111iliki kuulitus yung standar, 111asih jauh dariharapan.
39
Banyak para tokoh maupun ulama yang terlibat baik secara langsungmaupun tidak langsung menjadifoundingfalher lahirnya Darnl Muttaqien,diantaranya adalah KH. Sholeh Iskandar (Ketua BKSPPI), KH. RosyadNurdin (MUI Jawa Barat), KH. TB. Hasan Basri (BKSPPI Bogor) danKH. Abdul ManafMukhayyar (Pesantren Darunnajah Jakarta). Sebab daritahun 1980 H. Mohamad Nuhar telah mclakukan berbagai konsultasidengan tokoh-tokoh diatas yang pada akhirnya tahun 1988 berdirilahPondok Pesantren Darul Muttaqien dengan KH. Mad Rodja Sukarta diberiamanah untuk menjadi pimpinan.
Dad rangkaian sejarah berdirinya, maka awalnya Darnl Muttaqienberafiliasi pada Pondok Pesantren Darnnnajah Jakarta. Namunberdasarkan pertimbangan dan kepentingan yang lebih luas, terkait dengankemandirian dan efektifitas organisasi, maka didirikanlah Yayasan Darnl!\Juttaqien pada tanggal 29 Januari 1992, dengan H. Mohamad Naharsebagai ketua. 1
2. Visi dan Misi
Mad Rodja Surakarta, dalam bukunya yang berjudul calalan unluk para
pejuang mengemukakan bahwa visi Pondok Pesantren Darnl Muttaqien
adalah mcnyiapkan gcncrasi muslim yang bcrkualitas (intclcktual, cl1losional,
kcagamaan maupun ketrampilan hidup).2
Juga dikemukakan adanya beberapa kinarja mantap menuJu DarnlMuttaqien, antara lain:
I. Mempromosikan lembaga kapanpull dan dimanapun.2. Arahkan setiap aktivitas dan kegiatan pada pencapaian visi mISI
lembaga. .3. Nyaman, bersih dan menyenangkan, jadikan scbagai daya dukung
Iingkungan belajar di Darnl Muttaqien.4. Tingkatkan motivasi dan kualitas diri menuju mutu kinerja lembaga.5. Aktif menjalin kemitraan dan jaringan antargurn dan antarlembaga.6. Perjuangkan agama Allah swt. agar mendapatkan ridho dan
pertolonganNya.3
I Buku Agenda Siswa-siswi SDIT Daral Muttaqien angkalan ke-IV. h. 5-8.2 Mad Rodja Surakarta, Catalan un/uk Para Pejuang, (Media SDIT Daral Muttaqein Edisi
XX Mei 2008. h. 15.3 Media Darul MUllaqiel1 (Pesantrel1 dan Pendidikan Anak), Edisi XIX Mei 2007, h. 62.
41
B. Profil Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
Berdasarkan observasi, wawancara dan pengumpulan data yang penulis
lakukan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SmT) Darul Muttaqien Desa Jabon
Mekar, kecamatan PalUng, kabupaten Bogor, Jawa Baral. Dihasilkan gambaran
mengenai latar belakang berdirinya dan letak geografis, keadaan guru dan siswa,
struktur organisasi dan sarana prasarana yang ada di Sekolah Dasar Islam Terpadu
smT Darul Muttaqien Desa Jabon Mekar, kecamatan Parung, kabupaten Bogor,
Jawa Barat adalah sebagai berikul.
1. Latar Belakang Berdirinya dan Letal, Gcografis
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Muttaqien berada di
wilayah Desa Jabon Mekar, kecamatan Parung, kabupaten Bogor, Jawa Baral.
(SDIT) Muttaqien merupakan pengembangan pendidikan di bawah payung
Yayasan Darul Muttaqien. Berdasarkan permintaan masyarakat Parung dan
sekitarnya yang menginginkan lembaga pendidikan dasar yang nuansa
keagamaan dengan tetap memiliki kualitas pendidikan sesuai dengan garis
kebijakan pemerintah. Maka lahirlah Sckolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
Darul Muttaqien dengan mengacu kepada Icmbnga pendidikan (SDIT) Nurul
Fikri Depok.
Tepat pada bulan Jllni 1999, SDIT Darul Mllttaqien dibuka dengan
jUl)11ah siswa 23 anak (11 putera dan 12 puteri) yang dibina oleh 3 orang gUlU.
Sebuah awal yang cukup mengesankan sehingga tahun ke dua pendaftaran
mencapai 46 siswa (naik 100%) yang berasal dari kawasan Bojong Gede,
Telaga Kahuripan, Parung dan sekitanya sampai daerah Bojong Sari. Hingga
tahun ke tiga, keempat dan san1pai sekarang seluruh siswa Sekolah Dasar
Islam Terpadu (SDIT) Darul Muttaqien berjumlah 395 siswa dengan tenaga
pengajar sebanyak 32 orang guru profesinal yang berpendidikan terakhir
Tabe!. 2
Daftar tenaga pengajar SDIT Darul Muttaqien
Jabon Mekar, l'arung, Bogor, Jawa Barat
Tahun Ajaran 2008-2009
43
Jenis IjasahlNo Nama Jabatan
kelamin Lulusan
1 Drs. Moh ASY'lIri L S1 UIN JlIkartll Kep,Sek
2 Ahmlld ZlIeni TlIfsir, S.Ag L S1 UIN JlIkartll Guru
3 Siti Aisyiyllh S.Pd.I P S1 STIBA JlIklIrtll Guru
4 Lulu Chllnifatul Adibah, S.Ag P SI STIT Majalengka Guru
5 Diana Kristina, S.Ag P SI STAIN SMHAB Guru
6 Hisnayati Hakman, S.Ag P SI STAI al-AhmadiYllh Guru
7 Budi Mulyadi, S.Pd.I L SI UIKA Bogor Guru
8 Asep Syifa'ul Alam, S.Ag L S1 lAIN Bandung Guru
9 Shofian Yudhianto, S.Pd.I L SI UIKA Bogor Guru
10 Masdalifah, S.Ag P S1 lAIN Sumatra Utara Guru
I I Leni Hcrlina, S.Ag P SI STElZA AZZIADAH Guru
12 Abdullah, S.Pd.I L SI IUKA Bogar Guru
13 Muhammad Iskandar, S.Si L SI UNILA Lampung Guru
14 Muhllmmlld Kusnlldi, S.Sos.I L SI UIN JlIkartll Guru
15 Arifah Hilyati, A.Ma P SI UIN JlIkartll Guru
16 Irmawati, S.Pd.I P S1 UIN JlIkarta Guru
17 Laili Maulidll, S.Pd.I P SI UIN JlIkarta Guru
18 Hendra Gumilar, S.Sos.I P SI UIN Jakarta Guru
19 Dini Aenahuri, S.Pd.I P SI UIN JlIkarta Guru
20 Cut Nursyidllh Dcwi, A.Ma P S1 UIN Jakarta Guru
21 Rafiq Adnan, S.Sos.I L SI UIN Jakarta Guru
22 Ibnu Alwlln Muhofa L 02 MAN Purwokwrto Guru
44
23 Ajat Sudrajat Ssi.Apt L SI UHAMKA Jakarta Guru
24 Sulaim, S.Sos.I L SI UIN Jakarta Guru
25 Dewi Komalasari, A.Md P SI AKA Bogor Guru
26 Muslihat, S.Pd.I P S1 STAI Bogor Guru
27 Yugo Gunadi L AKD. INT dan Desain Guru
28 Agus Hidayat, S.Pd.I L SI UIN Jakarta Guru
29 Siti Jubaedah, A.Ma P SI STAIIAROIBA Guru
30 Dian Khoirunnisa, S.Sos.I P SI UIN Jakarta Guru
31 Eva Sri Wahyuni, S.Pd.I P SI UIKA Bogor Guru
32 Falahi A.Ma L S1 STAI IAROIBA Guru
33 Majazi L SMU Bogor Karyawan
34 Sutisna P SMP al-Huda Karyawan
Untuk mengetahui jumlah siswa yang ada di SDIT Darn!
Muttaqien Jabon Mekar, Parung, Bogor, Jawa Barat dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel.3
Daftar siswa/i SDiT Dnrul Muttaqien
Jabon Mel,ar, Parung, Bogor, .Jawa Barat
Tahun Ajllran 2008-2009
No Kelas Lllki-laki Perempulln Sub Total Totlll
I LA 19 II 30
2 LB 20 10 30 60
3 .JumIah 39 21 60
4 II.A 15 II 26 78
5 II.B 16 II 27
6 II.C 16 9 25
47
5. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana juga merupakan satu faktor penentu keberhasilan
suatu proses pendidikan. Untuk itu keberadaannya sangatlah diperlukan,
disamping kompetensi guru dan metode pengajaran yang digunakan juga
faktor-faktor pendukung lainnya.
Berclasarkan hasil observasi clan wawancara yang clilakllkan olch
pcncliti bahwa sarana clan prasarana yang climi!iki oleh Sckolah Dasar Islam
Tcrpadll (SDIT) Darul Muttaqien Jabon Mckar, Parung, Bogor, Jawa Baral.
aclalah scbagai berikllt:
Tabcl.4
Sarana dun PnlS:lrana SDIT Durul Muttaqien,
Parung, Bogor, .Iawn Barat
! No. J enis Surana/Pasarann .Iumlnh Kondisi
I Ruang Kcpala Sckolah I Baik
2 Ruang Guru I Baik
3 Ruang TU I Baik
4 Ruang Kelas IS Baik
5-
Ruang Lab. Komputer I Baik
6 Ruang Lab. Bahasa I Baik
7 Ruang Tamu/Aula 1 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
9 Masjicl 1 Baik
10 Alat Peraga 30 Baik1--- •
.II Penyangga Untuk Alat Peraga Qiraati 8 Baik
12 Perpustakaan I Baik
13 Ruang Penjaga Sekolah I Baik
14 Kamal' Mancli/WC Guru 2 Baik----"._"-.,--~._,-_._.._._,,~_._ .. ,'
48
15 Kamar Mandi/we Siswa 9 Baik
16 Ruang Dapur I Baik
17 Lapangan Olahraga 3 Baik
18 Gudang I Baik
6. Aplikasi Pcncrapan Program Qiraati
a. IVIanajclJlcn dan Pcmbclajaran Qiraati
I) Tahsin dan Tashih GUI'll
a) Tadarrus untuk guru minimal satu kali seminggu setiap senin
b) Guru yang belum tahsih harus belajarjilid
e) Membaea surat pendek, doa harian dan bacaan harus mcnggunakan
ilmu Qiraati dan tajwid
. d) Tashih dilakukan tiga bulan sekali
e) Guru yang lulus tashih bcrtugas mcngajar Qiraali
I) Guru harus mcmanfaatkan alat pcraga dcngim scbaik-baiknya
g) SCliap guru wajib mengikuti pelatihan Qiraati
h) Guru harus mendampingi siswanya ketika tashih kenaikimjilid
i) Guru hams menekankan visi dan misi perjilid
2) Tahsin dan Tllshih Siswa
a) Sebelum siswa dites kenaikan jilid, guru hams mengevaluasi
kembali
b) Siswa dapat di tes jika mendapat surat pengantar dad guru
pembimbing/pengajar
c) Siswa dapat naikjilidjika nilai pada tashih minimal 70
d) Pentashih anakjilid 1,2,3 : Ibnu Alwan Mushofa,
e) Pentashih anak jilid 4,5,6 : Ahmad Zaini Tafsir, S.Ag
49
t) Guru harus memiliki target unutk manaikkan slswa jilid
selanjutnya, minimal 4 bulan satujilid
g) Tashih jilid 6 menggunakan al-Qur'an dan tashih jiid 1-5 sesuai
denganjiliel masing-masing
h) Siswa yang tashih membaca jiliel yang diujikan juga dites hafalan
materi penunjang Qiraati (sural pendek, ela'a harian elan bacaan
shalat)
i) Lcmbar surat pengantar kcnaikan jilid (lerlampir)
j) Lembar tashih (terlampir)
3) Pcncrapan Program Pcmbclajaran Qiraati
a) Setiap pelajaran Qiraati dimulai dengan membaca surat al-Fatihah
dan elaa belajar
b) Guru tidak baleh menuntun (DAKTUN)
c) Guru harus teliti, wasapaela, dan tegas (TIWASGAS)
el) Guru tidak baleh menjelaskan tajwid secara detail
e) Muriel harus membaca lancar, cerat, tepat el,m benar
t) Murid membaca Qiraati tanpa dieja
g) Bila anak bertanya tentang materi Qiraati sebaiknya temannya
yang menjawab
h) Tidak baleh menambah bacaan sebelum anak lancar
i) Setiap anak harus memiliki buku prestasi untuk perkemabangan
bacaan dan kareksi
j) Penilaian adalah lanjutllulus (L) atau tiak lanjutlulang (TLIU),
bukanA,B, C
k) Guru dan wali kelas harus mempunyai data perkembangan siswa
I) Memberikan penghargaan (reward) berupa hadiah atau pujian
m) Menciptakan suasana gembira agar anak senang menerima
pelajaran
50
n) Untuk menghindari keributan, anak ditugaskan menulis Qiraati
0) Untuk penilaian tulisanjilid 1 dan 2 dengan skor 80-100
p) Untuk penilaianjilid 3, dan seterusnya dengan skor 60-100
q) Jilid 1-6; 15 menit pertama dihadapkan dengan peraga, 15 menit
kedua membaea peraga seeara terbalik agar anak tidak hafal, atau
membaea materi penunjang per jilid Qiraati, 30 menit individual
sambi I menulis atau melanearkan baeaan masing-masing
1') Setiap kelas Qiraati dibimbing oleh salU orang guru
s) Untuk hafalan surat-surat pendek, baeaan sholat, dan doa harian
dengan murottal mujawwid
4) Batasan dan Pengajaran Qiraati
a) Jilid 1 dibagi menjadi 3 kelas
I) Kelas A, buku hal 1-17
2) Kelas B, buku hal 18-30
3) Kelas C, buku hal 31-42
b) Jilid 2 dibagi menjadi 2 kelas
I) Kelas A, buku hal 1-22
2) Kelas E, buku hal 23-44
c) Jilid 3 dibagi menjadi 2 kelas
1) Kelas A, buku hal 1-18
2) Kelas E, buku hal 19-42
d) Jilid 4 dibagi menjadi 2 kelas
I) Kelas A, buku hal 1-22
2) Kelas E, buku hal 23-44
e) Jilid 5 dibagi menjadi 2 kelas
I) Kelas A, buku hal 1-22
2) Kelas B, buku hal 23-44
Peraga hal 1-16
Peraga hal 17-22
Peraga hal 23-36
Peraga hal 1-13
Peraga hal 14-23
Peraga hall-II
Peraga hal 12-20
Peraga hal 1-13
Peraga hal 14-20
Peraga hal 1-17
Peraga hal 18-23
51
t) Jilid 27 atau al-Qur'anjuz 27
I) Anak baca simak
g) Jilid 6 dibagi menjadi I kelas
I) Kelas A, buku hal 1-22 Peraga hal 1-13
2) Halaman 23-44 boleh tidak dibaca, karena sudah membaca al
Qur'an juz 27, akan tetapi akan lebih baik lagi, jika semua
halaman dibaca.
h) Kelas al-QlIr'an
I) Juz 1-10
2) Kelas al-Qur'an juz 1-10 : 15 ml~nit pertama baca simak, 30
menit individual, 15 terakhir baca simak. Siswa boleh
melanjutkan baca ai-QuI" an di rumah dengan kartu prestasi
yang akan ditanda tangani oleh orang tua.
i) Kelas gharib dan al-Qur'anjuz 11-20
I) Kelas A, buku hal 1-20 peraga hall-II
2) Kelas B, buku hal 21-44 peraga hal 12-44
3) 15 menit pertama anak membaca ghorib secarll klasikal
4) 30 menit berikutnya anak maju membaca al-Qur'l\Il sambil
meneruskan ghoribnya
5) IS meni! terakhir kembali membaca ghorib secara klasikal
6) Ghorib yang slldah diajarkan, dievaillasi kembali
j) Kelas tajwid
I) al-QlIr'an jllz 1-30
2) Tajwid diajarkan setiap kali pertemuan
3) Ketika anak membaca klasikal atau individual tanyakan
tentang tajwidnya
4) Ghorib ditanyakan ketika menernukan ayat-ayat yang
didalamnya terdapat blleaan gharib
5) Tahsin (memperbagus bacaan)
Tabel.5
Daftar Pembagian Jilid Program Qiraati
di SDIT Darul Muttaqien, Parung, Bogor
52
No Jilid Jumlah Siswa
I IA 20
2 IE 19
3 IC 20
4 lIA 20
5 lIB 20.
6 lIC 19
7 IIIA 20
8 IIIB 19
9 me 20
10 IVA 20
II IVB 19
12 IYC 20
13 VA 20
14 VB 20----
IS AI-Qur'an juz 27 19
16 VIA 19
17 YIE 19
18 al-Qur'an juz J-10 26
19 Ghorib dan al-Qur'an juz JJ-20 18
20 Tajwid 18
Jumlah 395
54
2 al-Ashr at-Takatsur al-Zalzalah al-Insyiraoh al-Fadr
"T at-Takatsur al-Qari'ah al-Bayyinah ad-Dhuha al-Ghosyiyah
"4 at-Takatsur al-Adiyat aI-Qadr al-Lail al-A'ia
5 aI-Qoriah aI-ZaIzaiah al-Alaq as-Syams at-Thariq
I aI-Qoriah al-Bayyinah al-Insyiraoh al-Fajr Muthaoffifin
~ al-Adiyat al-Qadr ad-Dhuha al-Ghosyiyah al-Infithor
3' .
IV al-Zalzalah al-Alaq al-Lai! al-A'Ia at-Takwir
"4 al-Adiyat al-Alaq as-Ayams at-Thariq Abasa
5 al-Zalzalah at-Tiin al-Balad al-Buruj an-Naziyat
1 al-Insyiroh al-Fajr al- Muthaoffifin al-Infithor Abasa
2 ad-Dhuha al-Ghosyiyah al-Infithor at-Takwir an-Naziyat
3 v al-Lail al-A'ia at-Takwir Abasa An-Naba
"4 as-Syams at-Thariq Abasa an-Naziyat 2.255
5 aI-Balad aI-Buruj an-Naziyat an-Naba 2.284-2.286
I al-Infithor Abasa al-Infithor an-Nahl ar-Rahman
~ at-Takwir an-Naziyat at-Takwir al-Mukminun Luqman
~ VI Abasa an-Naba Abasa Luqman al-FathI---
4 an-Naziyat 2.255 al-imron al-Fath ar-Rahman
r-s an-Naba 2.284-2.286 an-Nahl ar-Rahman al-Jurn'ah
Kctcrangan;
1. Tadarrus dibaea ketika klassikal setengah jam sebeJu;n peliliaran
dimulai.
2. Tadarrus waktunya bersamaan dengan materi tambahan.
3. Tadarrus dipimpin oleh seorang guru sesuai dengan level kelasnya
masing-masing
4. Jumlah surat tadarrus diatas adalah target minimal setiap level kelas
55
b) Tahfidz
TabeI. 7
Target Program Tahfidz
TARGET HAFALANNo
LEVELl LEVEL II LEVEL III LEVEL IV
I al-Fatihah al-Fiil aI-Tiin at-Thariq
2 an-Naas al-Humazah al-Insyiroh al-Buruj
3 al-Falaq al-Ashr ad-Dhuha al-Insyiqoq
4 al-Ikhlas at-Takatsur al-Lai! aI- Muthaoffifin
5 al-Masad al-Qari'ah as-Syams al-Infithor
6 im-Nashr al-Adiyat al-Balad at-Takwir
7 al-Kafirun al-Zalzalah al-Qadr Abasa
8 al-Kautsar al-13ayyinah al-Ghosyiyah an-Naziyat
9 an-Nashr al-Qadr al-A'la an-Naba
10 al-Kafirun al-Alaq
Keterangan:
I. Setoran hafalan harian kepada waH kelas sesuai dengan
jadwal piket
2. Penilaian hafalan dilakukan guru tahfidz
3. Jumlah sural hafalan setiap level adalah target minimal
setiap level kelas
4. Bagi siswa yang memiliki kemampuan melebihi target
diberikan keleluasaan mengikuti level berikutnya. Jadwal
tahfidz per level akan disamakan dengan ujian kenaikan
jilid Qiraati (4 bulan sekali)
56
5. Program tahfidz level lanjut terdiri dad surat-surat pilihan
pada juz-juz lainldisesuaikan dengan kemampuan siswa.
7) Khataman
a) Pelaksanaan Khataman
I) Siswa yang sudah khatam al-Qur'an berhak mengikuti proses
khataman
2) Siswa yang sudah menguasai tajwid dan ghodb adalah siswa
yang mampu membaca al-Qur'an dengan murottal mujawwad
3) Siswa yang mengikuti ujian Qiraati dengan mated tajwid,
ghorib, do'a hadan, bacaan sholat, surat pendek, fashohah,
tartil
4) Siswa berhak mendapatakan sYahadah setelah lulus ujian
dengan hasil yang memuaskan
b) Tckhnik Pclaksanaan Khataman
I) Khataman diawali dengan membaca Q.S. al-Fatihah
2) Membaca surat al-Baqoroh ayat 1-5
3) Membaca ayat kursi
4) Membaca surat ad-Duha sampai surat an-Naas
5) Tanyajawab mengenai mated khataman (Tajwid dan Ghorib)
6) Membaca do'a khataman al-Qur'an
7) Membaca do'a semmdllng al-Qllr'an.
C. Deskripsi Data
Pengumpulan data yang diperoleh baik melalui observasi, wawancara
mauplln penyebaran angket adalah mempakan data yang konkrit, hal ini
dimakslldkan untllk mengetahui penerapan program Qiraati di Pesantren Daml
Muttaien Parul111 Bogor,
58
pesantren terhadap kompetensi guru juga terhadap keberhasilan siswa dalam
membaca al-Qur'an secara fasih, baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu
tajwid. Proses untuk lulus tashih dan memperoleh syahadah tidaklah terlalu
sulit bagi mereka, mengingat kebanyakan clari mereka telah mempunyai basic
kualitas bacaan yang lumayan bagus.
Metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar di sm Pesantren
Darul Muttaqien ini adalah klassikal dan individual karena selain lebih efektif
juga sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh koordinator Qiraati.
Tabcl.8
Aplikllsi Stratcgi Pcngajarlln Klassikal dlln Individllal
Pondok Pesantren Darul Mutaqicn PlIrung Bogor
No Kegiatan Waktu Materi
I. Klassikal Awal 15 menit a. Doa pembuka
b. Surat-surat pendek
c. Penggunaan peraga Qiraati
2. IndividuallPrivat 30 menit Santri mengaji secara privat
dihadapan guru. Bagi yang
belum mendapat giliran ngaji,
santri diberi kegiatan seperti
lahsinul kilabah/ menulis buku
Qiraati,
Klassikal Akhir 15 menit a. Materi khusus yakni haditsJ.
sesuai tingkatan
b. Doa sehari-hari
c. Praktek sholat (pada hari
tertentu sesuai kebijakan
ustadzah yang bersangkutan)
Keterangan:
Kelas 1-2
Kelas 3-6
59
: Setiap hari senin sarnpai jum'at dimulai pukul
12.30 sampai pukul 13.30 WlB.
: Setiap hari senin sarnpai karnis dimulai pukul
12.30 sarnpai pukul 13.30 WlB.
2. HasH wawancara dengan koordinator pentashih Metode Qiraati
JABODETABEKA
Lembaga pendidikan al-Qur'an maupun pesantren sebehlm menerapkan
progranl Qiraati harus disertai dengan imtikhan (tes kemarnpuan guru dalarn
membaca al-Qur'an disertai pengetahuan IImu Tajwid dan Ghqribnya)
terlebih dahulu. Selain itu para guru pengajar Qiraati harus memiliki
syahadah. Sebaimana target Qiraati sendiri adalah murid marnpu membaca al
Quran sendiri "secara tartil", tidak "asallancar", Untuk khatarn al-Quran tidak
ditentukan dengan batas waktu tertentu.
Mengenai materi pelajaran, selain materi utarna juga dianjurkan
menyajikan beberapa materi tambahan dengan "muatan khusus". Materi
tambahan meliputi:
a. Hafalan ( surat-surat pendek, do'a sehari-hari, bacaan sholat, praktek
sholat, dan lain-lain)
b, Be1ajar menulis
c. Seni Islanli"
3. HasH Penyebaran Angket Terhadap Para Guru
Hasil penyebaran angket terhaqap jumlah guru Pesantren Darul
Muttaqien Parung Bogor setelah dinilai dan diambil nilai rata-rata, maka dapat
dilihat pada table sebagai berikut:I I '
! (: .. l'
61
memberantas buta huruf al-Qur'an, 22% guru menjawab menambah
pengalaman dan 0% guru menjawab mengisi waktu luang dan mendapatkan
gaji. Sehingga dapat disimpulkan bahwa para guru pengajar mengaji dengan
program Qiraati adalah memberantas buta huruf al-Qur' an.
Tabcl. 11
Pcncrapan program Qiraati mcmbcantu kcbcrhasilan mcmbaca
al-Quran dcngan fasih dan tartil
No Altcrnatif Jawaban Frckucnsi Proscntasc
1. Sangat membantu 22 69
2. Cukup mcmbaillu 10 31
3. Kurang membantu 0 0
4. Tidak mCl11bantu 0 0
Jumlah 32 100
Pada label 10 dmtas yang mcnanyakan lcntang apakah pencrapan
prog~ajTI Qiraati dapat membantu kebcrhasilan membaca al-Qur'an dengan
fasih dan tartil, menunjukkan bahwa 69 % guru menjawab sangat membantu,
31 % guru menjawab cukup l11embantu dan 0% guru l11enjawab kurang
membantu dan tidak membantu. Sehingga dapat disil11pulkan bahwa
penerapan program Qiraati sangat membantu kebcrhasilan mcmbaca al
Qur'an dcngan fasih dan tarlil.
Tabcl. 12
Pcncrapan program Qiraati
mcngganggu pclajaran sckolah yang lain
No Altcrnatif Jawaban Frckucnsi Proscntasc
J. Selalu 0 0
2. Sering 0 0
62
3. Kadang-kadang 2 6
4. Tidak pernah 30 94
Jumlah 32 100
Pada tabel II dIatas yang menanyakan tentang apakah penerapan
program Qiraati mengganggu pelajaran sekolah yang lain, menunjukkan
bahwa 0% guru menjawab selalu, 0% guru menjawab sering, 6% guru
menjawab kadang-kadangdan 94% guru menjawab tidak pernah. Sehingga
dapllt disimpulkan bahwa penerapan program Qiraati tidak pernah
mengganggu pelajaran sekolah yang lain.
Tabel.13
Keaktifan mengajar para guru pada kegiatan belajar mengajar
Qiaati di SDIT Darul Muttaqien Parnng Bogor
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
I. Selalu 10 31..
2. Sering 13 41
3. Kadang-kadang 8 25
4. Tidak pernah 1 3
Jumlah 32 100
Pada tabel 12 dIatas yang menanyakan tentang apakah anda aktJf
mengajar pada kegiatan belajar mengajar penerapan program Qiraati ini,
menunjukkan bahwa 51 % para guru menjawab sangat aktif, 31% guru
menjawab cukup, 28% guru mer\iawab kurang aktif dan 0% guru menjawab
tidak aktif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru SDIT Darul Muttaqien
Parung Bogar selalu hadir tepat waktu saat kegiatan belajar mengajar program
Qiraati di SDIT Darul Muttaqien Parung Bogar
63
Tabel.14
Kedisplinan waktu hadir para guru
No Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase
1. Sclalll 18 57
2. Scring 10 31
3. Kadang-kadang 4 12
4. Tidak pemah 0 0
Jumlah 32 100
Pada tabel 13 dmtas yang menanyakan tcntang apakah anda hadlr tepat
waktu (disiplin), menunjukkan bahwa 57% selalu hadir tepat waktu, 31 %
sering hadir tcpat Waktll, 12% kadang-kadang tcpat waktu dan 0% tidak
pcrnah tepat waktll. Schingga dapat disimpulkan bahwa guru sclalu hadir tcpat
waktu
Tabel. 15
Ketertarikan siswa terhadap materi yang diajarkan
No Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase
1. Sangat tcrtarik 22 69
2. Cukup Tertarik 10 31
3. Kurang Tertarik 0 0
4. Tidak Tcrtarik 0 0
Jumlah 32 100
Pada tabcl 14 dmtas yang mcnanyakan tentang apakah santn tcrtank
dcngan materi yang anda ajarkan, memmjukkan bahwa 69% siswa sangat
tcrtarik dcngan materi yang disampaikan olch para guru, dan 31 % siswa
cukup tcrtarik dan 0% mcnunjllkkan kurang tertarik dan tidak tertarik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa sangat tertarik dcngan matcri yang,
diajarkan pada pembelajllran Qiraati.
64
Tabel. 16
Kemampuan belajar santri seeara umum
No Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase
I. Sangat memuaskan 9 28
2. Cukup memuaskan 23 72
3. Kurang memuaskan 0 0
4. Tidak memuaskan 0 0
.Jumlah 32 100
Pada tabel 15 d13tas yang menanyakan tentang bagmmana menurut anda
tentang kemampuan bel!\iar santri, menunjukkan bahwa 28% kemampuan
bel!\iar siswa sangat memuaskan, 72% kemaJl1puan belajar santri adalah
cukup memuaskan dan 0% menunjukkan kemampuan bel!\iar siswa kurang
memuaskan dan tidak memuaskan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kemaJl1puan belajar siswa cukup memuaskan.
Tabel.17
Dukungan para guru tcrhadap penerapan sistem CBSA
No Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase-
I. Sangat setuju 28 87
2. Cukup setuju 4 13
3. Kurang setuju 0 0
4. Tidak setuju 0 0
Jumlah 32 100
Pada tabel 16 dmtas yang menanyakan tentang apakah anda setuJU
dengan penerapan CBSA, menunjukkan bahwa Tabel diatas menyatakan
bahwa 87% guru sangat setuju adannya system CBSA, 13% cukup setuju dan
0% guru menjawab kurang setuju dan tidak setuju..
65
TlIuel. 18
Rcspon siswa tcrhadap pcncrapan sitcm CBSA
mcnurut analisa para guru
No Altcrnlltif jawllban Frckucnsi Proscntasc
1. Sangallllcnl!\lkung 14 44
2. Cukup mendukung 18 56
3. Kurallg mendukung 0 0
4. Tidak mendukung 0 0
Jumlah 32 100
Pada tabcl 17 dmtas yang menanyakan tentang bagmmana respon santn
atas penerapan CBSA, menunjukkan bahwa 44% guru menjawab bahwa
respon santri terhadap penerapan sistcm CBSA bcrdasarkan anaJisa para guru
adaJah sangat mendukung, 56% cukup mendukung dan 0% menjawab kurang
mendukung dan tidak mendukung. Schingga dapat didimpulkan bahwa respon
santri cukup mendukung terhadap pcncrapan CBSA.
Taucl. 19
Pcnggunaan mctodc klasikal dcngan indiyidual
dalam mcngajar
No Altcrnatif jawaban Frckucnsi Proscntasc
I. Selalu 28 88
2. Kadallg-kadang 4 12
3. Jarang 0 0
4. Tidak pemllh 0 0
Jumlah 32 100
Pada tabel 18 dwtas yang menanyakan tentang apakah anda
menggunakan tehnik klassikal dan individual, menunjukkan bllhawa 88%
mcnjawab selalu, 12% menjawab kadlll1g-kadang dan 0% jarlll1g dan tidak
66
pemah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode klasikal dan
individual adalah selalu digunakan dala penerapan pembelajaran Qiraati.
Tabel.20
Penggunaan alat peraga dalam menyampaikan materi
pada saat Idasikal
No Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase
J. Sering 25 78
2. Kadang-kadang 7 22
3. Jarang 0 0
4. Tidakpemah 0 0
Jumlah 32 100
Pada tabel 19 dmtas yang menanyakan tentang apakah anda
menggunakan alat peraga dalam menyampaikan materi pada saat klassikal
menunjukkan bahwa 78% guru menggunakan alat peraga, 22% kadang
kadang menggunakan alat peraga dan 0% menjawab jarang dan tidak pemah
menggunakan alat peraga. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan
pembelajaran Qiraati guru sering menggunakan alat peraga.
Tabel.21
Peranan alat peraga dalam proses pengajaran al-Qur'an
dengan program Qiraati
No Alternatif jawaban Frekuensi PrQsentase
J. Sangat membantu 26 81
2. Cukup membantu 6 19
3. Kurang membl\ntu 0 0
4. Tidak membantu 0 0-
Jumlah 32 100
67
Pada label 20 dialas yang menanyakan lenlang menurul anda apakah
penggunaan alat peraga dapat membantu proses pengajaran membaca al
Qur'an, menunjukkan bahwa 81% guru menjawab sangat membantu, 19%
guru menjawab cukup membantu dan 0% guru menjawab kurang membantu, .
dan ddak mcmbanlu. Schingga dapal disimpulkan bahwa penggunaan alaI
peraga cukup membantu proses pengajaran membaca al-QJ.!r'an.
Tabel.22
Penekanan kefasihan dalam pelafalan huruf-huruf hijaiyyah
sesuai kaidah ilmu tajwid kcpada siswa
No Altcrnatif jawaban Frckucnsi Prosentasc
1. Selalu 30 94
2. Kadang-kadang 2 6
3. Jarang 0 0
4. Tidak pernah 0 0
Jumlah 32 100..
Pada label 21 dlalas yang mcnanyakan lenlang pada saal mdlvldual
(priva!) apakah anda selalu rnenekankan kefasihan dalum mel1gucapkan
huruf-huruf hijaiyah yang sesuai dengan makharijul humf kepada santri,
menunjukkan bahwa 94% guru selalu mCl1ekankan Penekanan kefasihan
dalum pelafalan huruf-huruf hijaiyyah sesuai kaidah ilmu tajwid kepada
santri, 6% guru menjawab kadang-kadangdan 0% guru menjawab jarang dan
lidak peruah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada saut individual (privat)
guru selalu menekankan kefasihan dalam mengucapkan huruf-huruf hijaiyah
yang sesuai dengan makharijul hurufkepada sanlri.
69
disimpulkan bahwa siswa dalam mempelajari buku Qiraali jarang mengalamai
kesulilan.
Tabel.25
Penerapan sistem asistensi
No Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase
1. Selalu 0 0
2. Kadang-kadang 6 19
3. Jarang 3 9
4. Tidak pernah 23 72
Jumlah 32 100
Pada label 24 dlatas yang menanyakan lcnlang apakah anda menerapkan
sistem asistensi, menunjukkan bahwa 0% guru mcnjawab selalu, 19% guru
menjawab kadang-kadang, 9% guru menjawab jarang dan 72% guru
menjawab lidak pernah. Schingga dapal disimpulkan bahwa penerapan sislcm
asistensi tidak pernah dilakukan oleh para guru son Darul Muttaqien Parung
Bogqrpada pembelajaran Qiraati.
Tabel. 26
Penggunaan bllku monitoring
No Alternatif jawaban Frckllcnsi Proscntase
1. Sclalu 28 88
2. Kadang-kadang 3 9
3. Jarang I 3
4. Tidak pernah 0 0
Jumlah 32 100
Pada tabel 25 dIatas yang menanyakan tentang bagaimana untuk
mengelllhui perl~embllnglln sllnlri, Ilpllkllh tll1clll menggunllktm buku
70
imonitoring, menunjukkan bahwa 88% guru menjawab selalu, 9% guru
menjawab kadang-kadang, 3% guru menjawab jarang dan 0% guru menjawab
tidak pernah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru selalu menggunakan
buku monitoring dalam pembelajaran Qiraati.
Tabel.27
Urgensi penggunaan buku monitoring
No Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase
I. Sangat penting 18 31
2. Cukup penting 10 56
3. Kurang penting 4 13
4. Tidak penting 0 0-
Jumlah 32 100
Pada tabel 26 dlatas yang menanyakan tentang, seberapa pentmg
penggunaan buku monitoring, menunjukkan bahwa 63% guru menjawab
sangat penting, 31 % guru menjawab cukup penting, 3% guru menjawab
kurang penting, dan 0% guru menjawab tidak penting. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa urgensi penggunaan buku monitoring sangatlah penting.
Tabe!. 28
Peranan guru dalam belajar mengajar siswa
di SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor
No Alternatif jawaban Frekuensi Proscntase
I. Sudah 0 ptimal 10 31
2. Cukup optimal 18 56
3. Kurang optimal 4 13
4. Tidak optimal 0 0r--- -- _.
,Jllmlllh 32 100
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesim'pulan
Berdasarkan penelitian dan dilanjutkan dengan penganalisaan serta
penginterpretasian data yang telah penulis lakukan tentang penerapan program
Qiraati di SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan antara lain:
I. Bahwa pelaksanaan program Qiraati di SDIT Darul Muttaqien
Parung Bogor diterapkan dengan eara:
a, Tahsin dan tashih guru
b. Tahsin dan tashih siswa
e. Praktek pembelajaran program Qiraali (siswa harus bisa
menyelesaikan materi ulama dan maleri Qiraali (buku paket
Qiraali sesuai jilid masing-masing, buku gharip dan musykilat,
buku pelajaran ilmu lajwid) dan maleri lambahlin (hafalan do'a
sehari-hari, sural-sural pendek, baeaan sholal dlln praklek sholal),
tam bahan, sesuai dengan batasan pengajaran Qiraali.
d. Penggunaan alaI peraga
e. Tadarrus dan lahfidz
t: Khalaman,
73
2. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Qiraati di SDIT Darul
Muttaqien Parung Bogor sudah sesuai dengan standar Qiraati yaitu,
sudah tercapainya pelaksanan materi utama, materi tambahan,
adanya buku peraga dan penggunaan papan peraga. Selain hal
tersebut, scmua guru pcngajar Qiraati sudah tashih dan bersyahadah
juga kcaktifan para guru dalam mengikuti pembinaan berkala yang
diadakan Lembaga Qiraati JABODETABEKA setiap sebulan sekali.
3. Diantara faktor pendukung keberhasilan penerapan program Qiraati
di SDIT Darul MUltaqicn Parung Bogar adalah scbagai berikut:
a' Kepala sckolah yang mendukung terhadap penerapan program
Qiraati
b. Semua guru sudah tashih dan bersyahadah
c. Kemampuan guru dalam mengajarkan al-Qur'an dengan baik dan
benar kepada siswa sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dan
makhorijul huruf
d. Keaktifan guru dan siswa pada saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung
e. Kedisiplinan waktu hadir baik dari pihak guru maupun siswa itu
sendiri
f. Kctcrtarikan (rcspon baik) siswa tcrhadap materi yang diajarkan
g. Penggunaan metode klasikal dan individual yang diterapkan oleh
seluruh guru ketika pembelajaran Qiraati
h. Penggunaan alat peraga dan buku monitoring
Sedangkan faktor pengharnbat keberhasilan penerapan metode
Qiraati di SDIT Darul Muttaqicn Parung Bogor lebih dominant
disebabkan kurang lengkapnya sarana dan prasarana.
B. Saran-saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan adanya
kekurangan. Untuk itu, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat
menjadi masukan bagi peneliti-peneliti selanjutnya, yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, (Waka Kurikulum SDIT), Wawaneara Pribadi, Parung: 12 Agustus,
2008.
Abdussalam, Koordinator Pentashih Qiraati JABODETABEK, Wawaneara
Pribadi, Jakarta, II Juli, 2008.'.
___'_, Makalah Penyegaran Qiraali Kepala dan Wakil Kepala,
Dokllmenla.l'i, 11 Juli 2008.
'Abdur Rahman, Jamal, Tahapan Mendidik Anak; Teladan RaslI/lIl/ah, Jakarta:
Irsyad Baitus Salam, Cel. 1,2005.
Ambari, Hasan Mu'arif, dan Taufiq Abdullah, Ensiklopedia Islam, Jakarta: PT
Ichtiar Baru Van Hoeve, Jilid 2, 1996.
Arief, Armai, Penganlar Ilmll dan Melodologi Pendidikan hlam, Jakarta: Ciputat
Press, Cel. 1, 2002.
Bungin, M. Burhan, Melodologi Penelilian Kuanlilalif, Jakarta: Keneana, 2005.
Buku Agenda Siswa-siswi SDIT Darul Muttaqien angkatan ke-IV, 2008.
Daehlan, Abu Bakar, Pak DaeMan; Pembaharll dan Bapak TK al-QlIr'an,
Semarang: Yayasan Pendidikan al-Qur'an Raudhatul Mujawwidin, 2007.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa IndonesIa,
Jakarta: Balai Pustaka: CeL 4, 1995.
Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren: Sludi lentang Pandangan Hidup Kiai,
Jakarta: LP3ES, 1982.
Fathoni, Ahmad, Kaidah Qiraah TlIjuh, Jakarta: Institut PTlQ dan Institut Ilmu al
Qur'an Jakarta (IIQ) dan DarullJlum Press, Cel. 1,2005.
Galba, Sindu, Pesanlren Sebagai Wadah KO/llunikasi, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
Cel. I, 1991.
Habibullah Asy'ari, Zubaidi. Moralilas Pendidikan Pesanlren, Yogyakarta: PT.
Kurnia Kalam Semesta, Cel. 1996.
Hasan, Chalidjah, Kajian Pendidikan Perbandingan, Surabaya: AI-Ikhlas, Cet. I,
1995.
76
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia: Lintasan Sejarah Pertumbuhan
dan Perkembangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. I, 1995.
Ismail, Abdul Mujib dan Maria Ulfa Nawawi, Ilmu Tajwid, Surabaya: Karya
Abditama, Cet. 1, 1995. h.19.
Ja'afar, Ayob, Ilmu Tajwid, Selango: Pustaka lImi, Cet. 1,1996.
Korcab Wonosobo, Program Training of Trainner (tOT), Program Pendidikan
dan Pelalihan (DIKLAT), Kurikulum TKQITPQ, Semarang: Yayasan
Pendidikan al-Qur'an Raudhatul Mujawwidin, 1997.
Koordianator Cabang DKI, Qiraati, Jakarla: Koordinalor Cabang DKI Pendidikan
AI-Qur'an Metode Qiraati, 2005.
Langgulung, Hasan, Manusia dan Pendidikan: Sualu Analisa Psikologis, Filsafal
dan Pendidikan, Jakarta: PT. ustaka AI Husna Baru, Cet. 5, 2004.
Mad Rodja Surakarla, Media Daml MUllaqien (l'esanlrell dan l'endidikan Anak),
Edisi XYIII Mei 2006.
Madjid, Nurchalish, Bilik-bilik Pesanlrell; Sebuah polrel perjalanan, Jakarta:
Paramadina, Cet. I, 1997.
Mahfudh, Sahal, Pesanlren Mencari Makna, Jakarta: Fatrna Press, Cet. I, 1999.
Maksum, Madrasah; Sejarah dall Perkembangannya, Jakarta: Logos Wacana
ILmu, Cet. I, 1999.
Margono, S. Melode Penelilian Pendidikan, (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, Cet. 4,
2004.
Media Darul Muttaqien (Pesantren dan Pendidikan Anak), Edisi XIX Mei 2007.
Muhammad bin Isma'i1 AI-Bukhari, AL-Irnam AI-Hafidz Abi 'Abdillah, Shohih
Bukhori, Beirut: Maktabah AI-'Ashriyyah Littaba'ah wa-AI-Nashr, Cet. I,
1997.
Mujai~i, Bimbingan al-Qur'an Terpadu: Metode AI-Ishlah-Cara Belajar AI
Qur'an dari Nol, Jakarta: CV. Qolbun Salim, Cet. 3, 2007.
Mulyasa, E. Mal/adi Gunt Profesional: Menciakall Pembelajaran yang Krealij
dan Mellyenallgkan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 19, 2006.
Nati'. Dian. dkk. I'l'lIksi,I' Pemblllll!(//'IIII 1'11,1'111/11'1111, (Jl\karta: PT. LKiS Polangi
Aksara, Cet. I, 2007.
77
Proyek Pengadaan Kitab Suei al-Qur'an, Dep. Agama Rl. Pelita IlI/Tahun
Y1198311984, ai-QuI' 'an dan Teljemahnya, Jakarta: Depag, 1989.
Rahmat, Jalaludin, dkk, Kuliah-kuliah Tasawuj, Jakarta: Pustaka Hidayah, Cet.!,
2000.
Rahim, Husni, Madrasah; dalam Polilik Pendidikan di Indonesia, Jakarta: PT.
Logos Waeana Ilmu, 1998.
Redaksi Bumi Aksara, Undang-Undang Sislem Pendidikan Nasional, Jakarta:
Sinar Grafika: Cel. 3, 1992.
Saleh, Abu Bakar, Sejarah al-Qur'an, Solo: CY. Ramadhoni, Cel. 4, 1989.
Shihab, M. Quraish, Wmvasan AI-QuI' 'an, Bandung: Mizan, Cel. XI, 2002.
Siradj, Sa'id Aqiel, Wacana Pemberdayaan dan Informasi Pesanlren, Jakarta:
Pustaka Hidayah, Cel. I, 1999.
Siameto, Belajar dan Faktor-faklor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Bina
Aksara, Cel. 1, 1998.
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses BehJjar Mengajar. Bandung: Argesindo, Cel.
3,1995.
Sukamto, Kepemimpinan Kiai dalam Pesan/ren, Jakarta: Pustaka LP3ES, Cel. I,
1999.
Sukmadin~ta, Nana Syaodih, Melode Penelilia Pendidikan, Bandung: PT. Remaja
Rosaakarya, Cel. 2, 2006.
Surakarta, Mad Rodja, Calalan un/uk Para Pejuang, (Media' SDIT Darul
Muttaqein Edisi XX Mei 2008.
Syamsuddin, U. dkk., Panduan Kurikulim dan Pengajara TKlTP AI-QuI' 'an,
Jakarta: LPPTKA BKPRMI Pusat, 2004.
Qattan, Manna Khalil, Simii f1mu-ilmu ai-QuI' 'an, (Bogor: Pustaka Litera
AntarNusa, Cel. 9, 2006.
Tombak Alam, Datuk, Melode Men/eljemahkan ai-QuI' 'anulhakim; 100 kali
Pandai, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cel. 2, 1992.
Tim l'enyusun Yayasan Pendidikan AI-Qur'an Raudhatul Mjawwidin, Empal
J.rll1gkah Pendlrlan TKITPQ Me/ode Qlraatl; Penguasaan Kelas, Semllfllng:
Yayasan Pendidikan AI-Qur'an Raudhatul Mujawwidin, 1996.
78
Mujaini, B'imbingan al-Qur'an Terpadu: Metode AI-Ishlah-Cara Belajar AI
Qur'an dari Nol, Jakarta: CV. Qolbun Salim, Cet. 3, 2007.
Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional: Menciakan Pembelajarc:n yang Kreatif
dan Menyenangkan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, ClOt. 19, 2006.
Nafi', Dian, dkk, Praksis Pembelajaran Pesantren, (Jakarta: PT. LKiS Pelangi
Aksara, Cet. 1, 2007.
Proyek I'engadaan Kitab Suci al-Qur'an, Dep. Agama RI. I'elita IIIrrahun
V/1983/1984. al-Qur'an dan Tetjemahnya, Jakarta: Depag, 1989.
Rahmat, Jalaludin, dkk, KuIiah-kuIiah Tasawlif, Jakarta: I'ustaka Hidayah, CeLl,
2000.
Rahim, Husni, Madrasah; dalam PoIitik Pendidikan di Indonesia, Jakarta: PT.
Logos Wacana lImu, 1998.
Redaksi Bumi Aksara, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta:
Sinar Grafika: Cet. 3, 1992.
Saleh, Abu Bakar, Sejarah al-Qur'an, Solo: CV. Ramadhoni, Cet. 4,1989.
Shihab, M. Quraish, Wawasan AI-QuI' 'an, Bandung: Mizan, Cet. XI, 2002,
Siradj, Sa'id Aqiel, Wacana Pemberdayaan dan Informasi Pesantren, Jakarta:
I'ustaka Hidayah, Cet. I, 1999.
Siameto, Belajar dan Faktol'-faktol' yang Mempengal'uhinya, Jakarta: Bina
Aksara, Cet. I, 1998.
Sudjana, Nana, Dasal'-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Argesindo, Cet.
3, 1995,
Sukamto, Kepemimpinan Kiai dalam Pesantren, Jakarta: Pustaka LP3ES, Cet. I,
1999.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode PeneIitia Pendidikan, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, Cet. 2, 2006.
Surakarta, Mad Rodja, Catatan untuk Para Pejuang, (Media SDIT Darul
Muttaqein Edisi XX Mei 2008.
Syamsuddin, U. dkk., Panduan KUl'ikulim dan Pengajara TKJTP AI-Qur'an,
Jakarta: LPI'TKA BKI'RMll'usat, 2004,
79
Qattan, Manna Khalil, Stadi Ilmu-ilmu al-Qur 'an, (Bogor: Pustaka Litera
AntarNusa, Cel. 9, 2006.
Tombak Alam, Datuk, Me/ode Menterjemahkan al-Qur 'anulhukim; 100 kali. ,
Pandai, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cel. 2, 1992.
Tim Penyusun Yayasan Pendidikan AI-Qur'an Raudhatul Mjawwidin, Empat
Langkah Pendirian TKlTPQ Metode Qiraati; Penguasaan Kelas,
Semarang: Yayasan Pendidikan AI-Qur'an Raudhatul Mujawwidin, 1996.
Wajih, Ahmad AI-Wafa, Iftitahul Maqolah Pengajaran al-Qur'an Metode Praktis
Qiraati; Panduan Calon Guru TKrrp al-Qur'an, Gresik: Korcab, 1996.
Watt, W. Montgomery, Pengantar Qur'an, Jakarta: INIS, 1998.
Wragg, E.C. Keterampilan Mengajar di Sekolah Dasar, Jakarta: PT. Raja
Grasindo, 1997.
Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompe/nsi, (Jakarta: Gaung
Persada Press, Cel. 2, 2003."
Yunus, Mahmud, Kamus· Arab Indonesia, Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Penafsiran al-Qur'an, 1990.
Zarqani, Syeikh Muhammad Abdul Adzim, Manahil ai- 'Urfanfi Ulum al-Qur'an,
Jakarta: Gaya Media Pratama, Cet.!, 2002.
Ziamek, Manfred, Pesantren Islamische Bildung in Sozialen Wandel, Jakarta: PT.
Temprint, Cel. I, 1986.
BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SDIT DAN KOORDINATOR
QlRAATI DARUL MUTTAQIEN PARUNG BOGOR
Selain angket yang digunakan dalam pengumpulan data, penulis juga melakukan
wawaneara dengan kepala sekolah dan koordinator Qiraati.
Pertanyaan (I): Bagaimana sejarah berdirinya Pesantren Daml Muttaqien Parung
Bogor?
Jawaban: Pondok Pesantren Darul Muttaqien Jabon Mekar Keeamatan
Parung Kabupaten Bogor. Resmi berdiri sebagai lembaga
pesanteren pada tahun 1988 M, tepatnya tanggal 18 Juli 1988.
Sejarah berdirinya Darul Muttaqien terkait erat dengan pemberian
tanah wakaf seluas 1,8 ha. oleh pemiliknya H. Mohamad Nahal'
(aim), seorang mantan waliawan senior Kantor Berita Antara
kepada KH. Sholeh Iskandar (aim) ketua BKSPPI (Badan
Kerjasama Pondok Pesantren se Indonesia) pada tahun 1987. Dan
sampai sekarang luas lahan pesantren Daml Muttaqien adalah
kurang lebih 12 ha. Niat pemberian wakaf sebagaimana pemah
disampaikan oleh Aim. H. Mohamad Nahal' agar didirikan lembaga
pendidikan Islam (pondok pesantren) yang standar, baik dari segi
kualitas pendidikannya, pelayanan maupun manejemen
pengelolaannya. Niat ini muneul sebagai rasa keprihatinan dan
keterpanggilan melihat kenyataan lulusan pesantren belum
memiliki kualitas yang standar, masih jauh dari harapan.
Banyak para tokoh maupun ulama yang terlibat baik seeara
langsung maupun tidak langsung menjadijoundingjather lahimya
Darul Muttaqien, diantaranya adalah KH. Sholeh Iskandar (Ketua
BKSPPI), KH. Rosyad Nurdin (MU! Jawa Barat), KH. TB. Hasan
Basri (BKSPPI Bogor) dan KH. Abdul Manaf Mukhayyal'
(Pesantren Darunnajah Jakarta). Sebab dari tahun 1980 H.
Mohamad Nahar telah melakukan berbagai konsuitasi dengan
tokoh-tokoh diatas yang pada akhirnya tahun 1988 berdirilah
Pertanyaan (2):
Pertanyaan (3):
Jawaban:
Pertanyaan (4):
Jawaban:
Pertanyaan (5):
Jawaban:
Pondok Pesantren Darul Muttaqien dengan KH. Mad Rodja
Sukarta diberi amanah untuk menjadi pimpinan.
Apakah tujuan di dirikannya Pondok Pesantren Darul Muttaqien
Parung Bogor?
Jawaban: Tujuan didirkannya Pesantren Darul Muttaqien
adalah sebagaimana tertera pada konseptual visi lembaga, yaitu
"menyiapkan generasi muslim yang berkualitas dengan
menerapkan pendidikan Islam terpadu melalui pendekatan
learning proses dengan menjadikan bahasa Arab dan bahasa
Inggris sebagai bahasa komunikasi melalui manajemen terpadu
dan hubungan kemilraall.
Ada berapa jenjang pendidikan di Pondok Pesantren Darul
Muttaqien Parung Bogor?
Awal berdirinya Darul Muttaqien membuka pelayanan pendidikan
tingkat Mts dan MA atau sering disebut TMI, namun kini telah
ditambah dengan SDIT, SMPIT, TK, Salafiyah dan Diniyah, selain
pelayanan pendielikan pendidikan non formal seperti TPA dan
majlis ta'lim. Ini semua adalah untuk menjawab kebutuhan
pendidikan umat. Berbagai sekolah kejuruan tinggi telah menjadi
perencanaan lembaga dimasa mendatang, ballkan mendirika
perguruan tinggi juga menjadi obsesi besar Darul Muttaqien. Dari
sinilah upaya penyiapan kualita SDM sedang ditata secara intensif
Apakah tujuan diterapkannya metede Qiraati eli Pesantren Darul
Muttaqien Panmg Bogor?
Tujuan diterapkannya metede Qiraati di Pesantren Darl Muttaqien
Parung Bogor selain mebentuk generasi unggul berbasis al-Qur'an
juga menananlkan kemampuan membaca al-Quran secara fasih dan
tartil ditinjau dal'i Ilmu Tajwid dan Ilmu Makharijul HUl'Uf.baik.
Apa saja yang ditargetkan elalam penerapan metode Qil'aati ini?
a. Siswa mampu membaca al-Quran secara fasih dan tarti
b. Penguasaan ilmu dan praktek Shalat
e. Hafalan surat-surat pendek
d. Hafalan doa sehari-hari.
Pertanyaan (7): Ada berapa jenjang pendidikan di SDIT Pesantren Darul Muttaqien
Parung Bogor.
Jawaban: a. Jilid I
b. Jilid II
e. Jilid III
d. Jilid VI
e. Jilid V
f. Jilid 27 atau al-Qur'anjuz 27
g. Jilid 6
h. Kelas al-Qur'an
i. Kelas ghorib
j. Kelas tajwid
Pel1anyaan (8): Materi apa saja yang disampaikan kepada anak didik, yang sesuai
dengan standar yang ditetapkan lembaga Qiraati?
Jawaban: a. Buku Qiraati yang terdiri dari enam j ilid
b. Buku ghorib
e. Buku tajwid
d. Al-Qur'an
e. Doa sehari-hari
f. Surat-surat pendek
g. Baeaan sholat
h. Praktek sholat
Pel1anyaan (9): Apakah ada materi kJlusus yang mempakan eiri kl1as SDIT Darul'.
Muttaqien Parung Bogor, selain materi yang ditetapkan
lembagaQiraati dan materi apakah itu?
Jawaban: a. Hafalan surat-surat pendek
b, Hafahm dOa seharl·hal'1 dane. Praktek Shalat
Pelianyaan (10): Apa tujuan diberikannya materi khusus tersebut kepada anak
didik?
Agar anak didik selain bisa membaca ai-QuI" an dengan
baik, fasih dan benar, juga dapat mengamalkan nilai-nilai
kandungan yang terdapat dalam hadits tersebut.
Pertanyaan (II): Pada hari apa saja kegiatan belajar mengajar Qiraati berlansung?
Jawaban: Kelas 1-2 Setiap hari senin sampaijum'at.
Kelas 3-6 Setiap hari senin sampai kamis
Pertanyaan (1 ~): Pada jam berapa Proses Belajar Mengajar Qiraati berlangsung?
Jawaban: Kelas 1-2: Mulai pukul 12.30 WIB sampai pukul 13.30.WIB
yang dikelompokkan menurut jilid masing-masing.
Kelas 3-6: Mulai pukul 12.30 WIB sampai pukul 13.30.WIB
yang dikelompokkan menurut jilid masing-masing.
Pertanyaan (13): Metode apa yang digunakan dalam Proses Belajar Mengajar di
SDIT Pesantren Darl Muttaqien Parung Bogor?
Jawaban: Penggunakan metode diawali dengan 15 menit metode klasikal, 30
menit metode individual dan diakhiri 15 menit klasikal. Karena
selain lebih efektif juga sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh koordinator pusat.
Pertanyaan (14):Apakah setiap guru telah memperoleh Syahadah dari koordinator
Qiraati JABODETABEK?
Jawaban: Va, semua ustadzah telah memperoleh syahadah dar! lembaga
Qiraati, juga karena sebelum berjalannya suatu lembaga seorang
guru harns diketahui terlebih dahulu kemampuan membaca al
Qur'annya, apakah sudah mampu membaca al-Qur'an dengan fasih
dan tartil dan karena syahadah itu sendiri adalah suatu tanda yang
diberikan oleh koordinator pusat metode Qiraati kepada Guru
Ngaji dari yang akan mengajar menggunakan metode Qiraati..
Pelianyaan (15): Apakah semua guru yang mengajar Qiraati di SDIT Darul
Muttaqien Parung aogor sudah mematuhi pedoman pengajaran
yang ditetapkan oleh lembaga Qiraati?
Jawaban: sudah, karena mulai dari pembinaan, tashih dan bersyahadah
yang mempakan syarat menjadi guru Qiraat! - sudah dilaksanakan
dengan baik.
Pertanyaan (16): Bagaimana Aplikasi srtategi klas!kal dengan individu di SmT
Darul Muttaqien Parung Bogor?
Jawaban:
Tabe!. 23
Aplikasi srtategi klasikal dengan individu
No. Kegiatan Waktu Materi
1 Klassikal Awal 15 menit A. Doa pembuka
b. Surat-surat pendek
c. Penggunaan peraga Q!raati
2 Individual/Privat 30 menit Santri mengaji secara privat.
Bagi yang belum mendapatkan
giliran ngaji, santri diberi
kegiatan seperti tahsinul
kitabahlmenulis buku
Qiraati/mewamai
3 Klass!kal Akhir 15 men!t a. Materi khusus yalm! hadits
sesuai tingkatan
b. Doa sehari-hari
c. praktek sholat (pada hari
tertentu sesuai kebijakan
ustadzah yang bersangkutan)
Pertanyaan (l7):Apakah semua sarana dan prsasarana di SmT Darul Muttaqien
Parung Bogor sudah memadai?
Jawaban: Secara keseluruhan sudah, karena mula! dari penyed!aan peraga,
kantor guru, kantor kepala sampai kelas masing-masing jilid sudah
ada tersendiri. Namun tel'dapat sedikit kekul'angan yang belum
terpenuhi ya!tu belum lengkapnya papan penyangga bagi masing
masing kelas (jilid).
Jawaban:
Pertanyaan (18): Bagaimana keadaan guru dan siswa di SDIT Darul Muttaqien
Parung Bogor?
Jawaban: Guru yang mengajar di SorT Darul Muttaqien Parung Bogor ini
beljumlah 32 orang dan santri berjumlah 395 siswa.
Pertanyaan (19): Apakah ada peraturan yang ditetapkan atau diberlakukan bagi guru
dan siswa?
Ada peraturan umtuk guru:
a. Tashih dan bersyahadah
b. Hadir 10 menit sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung
c. Berakhlakul kaimah
d. Memakai pakaian yang rapi dan sopan.
Peraturan untuk siswa:
a. Wajib hadir 10 menit sebelum kegiatan belajar mengajar
berlangsung
b. Memakai pakaian yang rapi dan sopan.
c. Bersikap sopan selama proses belajar mengajar
Pertanyaan (20): Apakah setiap guru menggunakan buku monitoring?
Jawaban: Semua diharuskan menggunkan buku monitoring, karena
penggunaan buku monitoring selalu diterapkan ketika
pembelajaran individual.
BERITA WAWANCARA DENGAN KOORDINATOR
METODE QIRAATI JABODETABEK
Pertanyaan (1): Apakah SOIT Oarul Muttaqien Pamng sebellim menerapkan
metode Qiraati melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada
pentashih Qiraati tingkal .IA1300ETAI3EK?
.Iawaban: Va, karena lembaga pendidikan al-Qur'an sebelum
menerapkan metode Qiraati, sesuai dengan yang diamanatkan
oleh KH. Oachlan Salim Zarkasyi, Yayasan dan Kepala
Lembaga, sebelum mendirikan lembaga Qiraati terlebih dahulu
harus silaturrahim (konfirmasi) ke koordinator tmtuk ditashih
lebih dulu serta pemahaman tentang metode Qiraati. Sehingga
antara yayasan dan kepala lembaga nantinya faham tentang visi
misi Qiraati.
l'erlanyaan (2): Apa saja syaral yang hurus dipenuhi untuk bisa me.njadi guru
pengajar Qiraati?
.Iawaban: I. Hams diawali denganniat yang !Lilus, karena Allah Swt.
2. Berkemauan tinggi untuk mengajar al-Qur'an
3. Berakhlaqul karimah
4. Lulus tashih, dan bersyahadah
5. Membekali diri dengan ilmu mengajar.
l'crtanyaan (3): mcngapa calon guru Qirati hams tashih dan bersyahadah
terlebih dahulu dan mengapa buku Qiraati tidak dijual bebas?
.Iawaban: KH. Oahlan Salim.Z pcrnah mcnyampaikan, bahwa selama ini
ummat Islam (kh\lsusnya di Indonesia) dalam mengelola
pendidikan al-Qur'an sangat sangat jauh ditinggalkan oleh
lembaga pendidikan lain yang standart keilmuannya dibawah
derajat ilmu AI Qur'an, disana sem\la guru hams layak sesuai
tuntutan akademisnya.
Coba kita perhatikan dari lKIP,atau STTT. Beribu-ribu sarjana
telah siap mengajar sesuai disiplin akademisnya, antara lain;
Matematika, Bahasa, Scni, Olahraga, dll.
Lalu guru al-Qur'an dari lembaga perguruan tinggi mana?
{!imana ada sekolalz gllru al-Qllr'an. Mengajarkan AI Qur'an
dapat pahala atau bahkan bcrcsiko dosa. Pclajaran lain, bahasa,
mcnyanyi atau olahraga misalnya, adakah rcsiko dosa bisa
salah mcngajarnya ?
KH. Dahlan Salim Zarkasyi mcngajarkan bahwa distribusi
kitab Qiraati mcrupakan sebuah amanat. Yang lebih penting
lagi untuk kita pahami bahwa distribusinya tidak mcngandung
motifasi komcrsial. Itulah scbabnya kitab Qiraati tidak dijual
dipasaran sccara bcbas. Pada prinsipnya amanat kitab Qiraati
hanya diberikan kcpada mcrcka yang telah lulus tashih. Secara
institusional (kc1embagaan) koordinator cabang yang telah
mcngcmban amanat mcndistribusikan kitab Qiraati melalui
koordinator kccamatan yang barada diwilahnya masing-masing
untuk disampaikan kcpada setiap Icmbaga yang dinilai berhak
mcnggunakan mctode Qiraati. Sistem amanat yang
didoktrinkan oleh KH. Dahlan Salim Zarkasyi mcngandung
fungsi kontrol dan kendali institusional karena dengan model
distribusi cliatas, scbuah Icmbaga akan dapat dcngan mudah
dikontrol dan dikcndalikan kcdisiplinannya dalam mcmatuhi
aturan main yang ditctapkan oleh pcnyusunnya.
Kalau kita ccrmati, kctiga sinyal yang dipaparkan diatas
bcrmula pada scbliah Visi pcnting yang akan dicapai olch Kl-I.
Dahlan Salim Zarkasyi yaitu ;"memberanlas bacaan al-Qllran
yang salalt kaprl/It dl/II IlIIlItgl1/11bal/gkall pl1/11bl11ajarall
membaca al·Qllrall yallg balk dllll bellllr /IIl1ll1/rlll IIlurall
karlu peserla) maka wajib diuji seluruh maleri. Dan biasanya
dalam satu hari dijadwalkan maksimal 100 peserta ujian.
Sedangkan mengenai syahadah, KH. Da~hlan Salim Zarkasyi
memyampaikan bahwa siapa saja yang ingin menggunakan
Qiraati datang saja ke Semarang.
Bisa disimpulkan bahwa syahadah dapal diperoleh dari KH.
Daehlan Salim Zarkasyi. Seiring dengan perkembangan dan
mobilitas masyarakat yang semakin hari meneari al-Quran,
perkembangan Qiraati tidak bisa dipungkiri lagi, sehingga
untuk memperpendek jarak antara KH. Dachlan Salim
Zarkasyi dengan pengguna Qiraali di daerah, maka ditunjuklah
seseorang yang dapal meneruskan amanah beliau yang disebul
dengan Koordinalor. Koordinator inilah yang membantu beliau
dalam mengembangkan Qiraati di daerah.
~I METODOLOGI
~
PPL
SYAHlDAH
PUSAT
KEPALALEMBAGA
U.lIANAKHIR
TASHIH:-BACA- SIMAK
LULUS
1-_.... BELUMLULUS
!0embinaan~
Pertanyaan (6): Apa saja yang ll1enjadi target Qiraati?
Murid mampu ll1ell1baca al-Quran sendiri "secara tartil" tidak
asal lancar - sesuai dengan kaiadah ilmu tajwidnya, menguasai, ,
bacaan Gharib / musykilat, menguasai ilmu tajwid, mell1baca
do'a sehari-hari dan kalimat thiyyibah, menghafal surat
pcndck, I11claksanakan shalat bescrta do'anya dengan benar,
ll1enulis arab al-Qur'an dengan baik,
l'crlanyaan (7): Matcri apa saja yang harus disall1paikan kepada anak didik,
menurut standar yang ditetapkan lemaga Qiraati?
Jawaban: Materi utall1a:
a. Buku Qiraati (sesuai paket masing-masing)
b. AI-Qur'an 30 juz
c. Buku Gharib dan musykilal
d. Buku pelajaran ilmu tajwid
Materi lambahan:
a, Bel~jar menulis (duajilid)
b. Hafalan al: sural pendek, bacaan shoIat, hadits (akhlaqul
karimah), clo 'a, dan lain-lain,
c, Praktek ibaclah
d, Kcscnian Islnmi
Matcri tambahan ini boleh clisampaikan semua, dikurangi atau
dilambah dcngan calalan: "11,\'11/ Iii/ilk mel1ggul1ggu /o!ol1l1ya
maleri Ulama ",
Pertanyaan (8): Untuk jenjang pendidikan dan lama belajar Qiraati, apakah
ditargetkan atau sesuai dengan kemampuan siswa?
Jawaban: Lama belajar tidak ditargetkan, tetapi tergantung kedisiplinan,
kemampuan, clan kemauan masing-masing siswa. Sejak
pertamn pun KH, Pachlan Salim Zarkasyi menulis buku
Qiraati belum pernah ada nialan agar murid dapat belajar
dengan ccpat apalagi kilat. Keinginan beliau adalah bagaimana
anak-anak bisa membaca al-Qur'an dengan benar dan tarlit
tidak salah kaprah.. ,
Sebulan sclel[\h bersilalurahim ke Sedayu, tepalnya pada
tanggal: I Juli 1986 KH. Dahlan Salim Zarkasyi mencoba
membuka TK. al-Qur'an dengan rencan insya Allah dalam
waktu 4 lahun murid sudah khatam al-Qur'an, rencana ini
dengan perhilungan jika pondok Sedayu anak butuh belajar 4
jam sehari sedang di TK AI Qur'an nantinya 1 jam sehari, liap
sore Gam 16.00 sid 17.00) ternyata target waktu diluar dugaan,
setelah TK al-Qur'an Roudlotul Mujawwidin Semarang
berjalan 7 bulan, ada beberapa murid sudah mampu membaca
ul-Qur·an. muka rcncuna 4 luhun khatam AI Qur'an dirubah
menjadi 2 tahun. Dan ternyata 2 tahun, 20 anak telah khatam
dan menguasai Oharib serla ilmu Tajwidnya.
Informasi terakhir dari TPQ Pasuruan, Jawa Timur telah
mampu meluluskan sanlri lcrccpal dan usia termuda 3 tahun 6
bulan sudah kholam 30 j uz dengan murattal dan mujawwad
serta lulus TAS (tashih akhir santri)
Nama
NIM
FakUltas
Junlsan
Semester
Program
Alamat
KOORDINATOR CABANG DKI
PENDIDIKAN AL-QURAN METODE QlRAATI
lalan Pesanggarahan No. 64 Ciputat, Tangge.rang Banten.
Phone (021) 7432876
SURAT KETERANGAN007/S. KeVQiraati-DKI.I2008 M/1429 H
: SITI ZUHRO
: 104011002208
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
: Pendidikan Agama Islam
:IX
: Strata 1 (SI)
: JI. Kampung Duku. RT. 004. RW. 003. Kebayoran Lama,
Jakarta SeJatan
Telah mengadakann wawancara dengan Koordinator DKI Pendidikan ai
Qur'an metode Qiraati di JI. Pesanggrahan No. 64 Ciputat Tangerang - Banten,
dalam rangka mengumpulkan data untuk menyusun skripsi dengan judul
"PENERAPAN PROGRAM Q1RAATl Dl SDIT PONDOK PESANTREN
DARUL MUT1AQIEN PARUNG BOGOR" pada tanggal 16 Agustus 2008.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
Jakarta, 16 Agustus 2008
a.ll
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
uanda Nomor 95, Ciputat 154:-2, Indonesia
To/p. : (·52-21) 7443328. 740 1925. Fax. (62~21) 7443328
Email .:[email protected]
NomoI'Lamp.H a I
: Un.01!FIITL0221 i~ 12008:Abstraksi/Outline: BIMBINGAN SKRIPSI
Jakarta, 8 Agustus 2008
Kepada Vth.1. Dr. Ashori, LAL2. Sitl Khotijah, M.APembimbing SkripsiFakultas llmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
Assalamu 'alaikum WI'. wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing l/I1(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama Siti Zuhro
NIM 2040 II 002208
JUl'usan
Semester
Judul Skripsi
Pcndidikan Agama Islam
IX ( Sembilan )
Penerapan metode qiraati di pesantren Darul Muuaqin.I'arung - Bogor.
Judul lerscbul tclah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 23 Januari2008 dengan abstrak/outline sebagaimana terlampir. Meskipun demikian Pembimbingberhak unlllk mengubahjudul tersebut bila dipandang tidak Ikllrang sesuai.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalcim waktu 6 (enam) bulan, dan dapaldiperpanjang selama 6 bulan beriklltnya tanpa surat perpanjangan !
Atas perhatian dan kerja sarna Saudara, kaml ucapkan terima kasih.
Wassaiamu 'alaikum wl'.wb.
~mbusan:
Dekan FITK
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAs ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
,nda Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Telp. ; (62-21) 7443328.7401925. Fax. (62~21) 7443:128
Email ;[email protected]
NomorLamp.H a I
: Un.O l/FI/TI. 02.21 11'7 12008: Outline/Proposal: Pcrmohonan Izin Pcnclitian
Kepada Yth:Kepala Pesantren Oarul Muttaqin
OiTempat
Assalamu 'ala/kum WI'. wb.
Oengan harmat kami sampaikan bahwa,
Jakarta, 8 Agustus 2008
Nama
N1M
Jurusan
Semester
Siti Zuhro
'0401 J002208
Pendidikan Agama lslam
IX ( Sembilan )
Judul Skripsi Penerapan Metode Qiraati di Pesantren Oarul Muttaqin,Parung - Bogar.
adalah benar mahasiswa Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedangmenyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansilsekolah yang Saudarapimpin. Untuk itu kami mohon' Salldara dapat mengizinkan mahasiswa terseblltmelaksanakun pcnclitian dimakslld.
Atas p'crhati~n dan bantuan Saudara, kami ucapkan tedma kasih.
Wassalall1u 'alaikulIlwr.wb,
Tembusan:1. Dekun FlTK2. Ketua Jurusan ybs,
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARtA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
luanda Nomor 95, Ciputal 15412, Indonesia
Nomor: Un.01IFt.fn022119 12008Lamp.H a I ;·Observasi
Kepndn Yth
Kepala Pesantren Darul Muttaqin
Parung - Bogor
Di
Tempat
Assalamu 'alaikum WI'. wb.
Dengan harmat kami sampaikan ballWa :
Nama : Siti Zuhro .
T,lp. : (02-21)7443328. 7401925. Fox. (62-21) 744332'
Emall:"[email protected]
Jakarta, 8 Agustus 2008
NIM : 10401 J 002208
ndal.ail benar muhasiswa Fakultas Ilmu Tnrbiyah dan Kcguruan UrN
S)'arifHidayatuJlah Jakarta:
Jurusan I'cndidikan Agama Islam
Semcster : IX ( Sembi Ian )
Tahun i\kadcmik : 2007/2008
Seilubllngan dengan penyelesaian tugas mata kuliah " Skripsi ",mahasiswa tersebut memerlukan obscrvasi dengan pihak terkait. Olehkarena itu, kami mahan kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswatersebut dan memberikan balltuannya.
Dcmikianlnh, atas perhatinn dan bantuan Salldara kami lIcapkan terlmakasih.
Wassalamu 'aiai/cuill lVr.wb.