PENERAPAN MOTIF BUNGA MELATI SEBAGAI ORNAMEN DALAM ...
Transcript of PENERAPAN MOTIF BUNGA MELATI SEBAGAI ORNAMEN DALAM ...
1
ARTIKEL ILMIAH STRATA I (SI)
PENERAPAN MOTIF BUNGA MELATI SEBAGAI
ORNAMEN DALAM PENCIPTAAN PRODUK
KERAMIK RUANG TAMU
Oleh :
Ni Kadek Dian Wahuri
Nim : 201407005
PROGRAM STUDI KRIYA SENI : KRIYA KERAMIK
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
2018
2
PENERAPAN MOTIF BUNGA MELATI SEBAGAI ORNAMEN DALAM
PENCIPTAAN PRODUK KERAMIK RUANG TAMU
Ni Kadek Dian Wahuri 1
Dra. Ni Made Rai Sunarini, M.Si 2
Dr. Drs. I Wayan Suardana, M. Sn 3
Program Studi Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain
Institut Seni Indonesia Denpasar
Abstrak
Bunga Melati merupakan tanaman berbatang tegak merayap, serta hidup menahun.
Daunnya hijau, berupa membulat, bunganya memiliki ukuran kecil, berwarna putih, berbau
harum dengan mahkota bunga menumpuk. Tanaman ini mejadi simbol kesucian, bunga melati
sangat artistik menarik pencipta untuk dijadikan sumber ide penciptaan produk keramik untuk
ruang tamu. Pencipta mencoba menciptakan sebuah karya yang berbeda yang belum ada
dipasaran, sepengetahuan pencipta belum ada pencipta kriya dan mahasiswa kriya yang
membuat produk keramik ruang tamu dengan memasukkan unsur motif bung melati.
Dalam proses penciptaan ini melalui berbagai tahapan-tahapan yaitu : (1) eksplorasi
yang merupakan tahap penjelajahan untuk mencari sumber ide pengumpulan data dan refrensi
yang nanti akan dijadikan dasar perancangan atau pembuatan desain. (2) Perancangan yang
dibuat dari hasil perolehan data dan dirumuskan kedalam satu kesatuan yang berbentuk sketsa.
(3) Perwujudan dilakukan dari hasil sketsa yang terpilih kemudian di transfer kedalam media
sehingga terwujud sebuah karya yang melalui berbagai proses dan teknik seperti teknik putar,
tempel, toreh dan kerawang
Hasil karya yang dihasilkan yaitu berupa tempat permen, vas bunga, lampu hias, piring
hias, lampu gantung, tempat payung, hiasan dinding, aroma terapi, guci hias, vas bunga
dinding. Karya keramik dengan motif bunga melati ini merupakan kombinasi berbagai jenis
bentuk dan fungsi untuk menghiasi ruang tamu dan dengan dekorasi bunga melati yang
menghiasi body keramik serta warna bodi kermaik yang beragam. Dalam penciptaan karya ini
yang diharapakan dapat sebagai studi komperatif dalam penciptaan karya lebih lanjut sehingga
akan tercipta karya-karya yang bervariatif.
Kata Kunci : Bunga Melati, Keramik, Ruang tamu
1 201407005 2 196807131994032001 3 196312311992031018
3
ABSTRACT
Jasmine Flower is a tall edged trunked plant, and life is chronic. The leaves are
green, rounded in shape, the flowers are small in size, white in color, smell good with
flower crowns piling up. The creator tries to create a different work that is not yet on
the market, as far as the creator's knowledge there is no creator of craft and craft
students who make a living room ceramic product by incorporating elements of Jasmine
melung motif. This plant is a symbol of purity, jasmine flowers are very artistic
attracting creators to be a source of ideas for the creation of ceramic products for the
living room.
In this creation process through various stages, namely: (1) exploration which is
the exploration stage to find sources of ideas for collecting data and references which
will later be used as the basis for designing or designing. (2) Design made from the
results of data acquisition and formulated into one unit in the form of a sketch. (3) The
embodiment is carried out from the selected sketch results and then transferred into the
media so that a work can be realized through various processes and techniques such as
swivel, paste, nicks and filigree techniques.
The resulting work is in the form of a place of candy, flower vases, decorative
lights, decorative plates, hanging lamps, umbrella stands, wall hangings, aroma therapy,
decorative jars, wall flower vases. This ceramic work with jasmine flower motif is a
combination of various types of shapes and functions to decorate the living room and
with jasmine flower decorations that adorn the ceramic body and diverse body colors.
In the creation of this work, it is hoped that it can be a comparative study in the creation
of further works.
Keywords: Jasmine Flowers, Ceramics, Living Room
Pendahuluan
Aktivitas manusia tidak terlepas
dari kehidupan dan kegiatan yang
dilakukan setiap hari, manusia akan
cendrung selalu menginginkan
kehidupan yang lebih baik dari
sebelumnya. Aktivitas dan kegiatan
manusia selalu mengikuti
perkembangan yang ada, seperti
kebutuhan makanan, minuman,
pakaian, produk dan keutuhan yang
lainnya. Kebutuhan pendukung
aktivitas produk sangat berperan
penting bagi desain sebuah rumah yang
di tempati, karena itu manusia selalu
mencari dan menciptakan sesuatu yang
lebih dari sebelumnya untuk
mendapatkan yang diinginkan.
Kebutuhan produk manusia sangat
4
banyak jenisnya, seperti kebutuhan
produk yang ada di ruang tamu.
Ruang tamu ialah sebuah
ruangan yang umumnya terdapat pada
bagian terdepan dari sebuah rumah,
Ruang Tamu berfungsi untuk menerima
tamu yang berkujung ke rumah.
Didalam ruang tamu terdapat berbagai
jenis produk keramik yang
menghiasinya seperti kap lampu, vas
bunga, asbak dan lain – lain. Hiasan
atau pernak pernik yang ada di dalam
ruang tamu dapat mencerminkan
pribadi pemiliknya, maka dari itu ruang
tamu memerlukan perhatian khusus
tentang dekorasi agar tamu dapat
merasa nyaman saat berada di ruang
tamu. Memilih ruang tamu karena
ruang tamu menjadi pusat perhatian
bagi tamu yang akan melihat produk
yang menghiasi ruang tamu. Karena itu
hiasan yang ada di ruang tamu harus
terlihat indah dan cantik.
Produk keramik yang menghiasi
ruang tamu sangat banyak dan
berkembang seiring dengan
perkembangan kebutuhan manusia,
manusia membutuhkan berbagai jenis
produk barang – barang dan jasa untuk
menunjang aktivitas hidupnya. Produk
yang dipakai selalu mengalami
perkembangan seiring dengan
kebutuhan manusia itu sendiri.
Keindahan alam tak pernah habis digali
menjadi suatu tema dalam karya seni,
baik itu seni rupa maupun seni
pertunjukan. Berbagai jenis flora dan
fauna dapat menjadi sumber inspirasi
untuk penciptaan karya, dari sekian
banyak keindahan flora dan fauna ada
di alam pencipta tertarik pada tumbuhan
melati. Bunga Melati adalah simbol
kesucian dan simpel terlebih dengan
warna putih serta bau harumnya.
Karena itu bunga melati kerap
dihubungkan dengan berbagai
kebiasaan dibanyak daerah di
Indonesia. Bahkan juga salah satu
spesiesnya yaitu Melati Putih
diputuskan juga sebagai puspa bangsa,
satu dari tiga bunga nasional Indonesia.
Melati merupakan tanaman
perdu, berbatang tegak merayap, serta
hidup menahun, daunnya hijau, berupa
membulat. Bunganya memiliki ukuran
kecil, biasanya berwarna putih, berbau
harum dengan mahkota bunga selapis
atau menumpuk. Tanaman dengan
aroma wangi serta jadi simbol kesucian
ini datang dari Asia Selatan serta
menyebar nyaris di seluruh dunia
termasuk juga di Indonesia. Bunga
melati mempunyai berbagai faedah
mulai juga sebagai bunga tabur, bahan
pembuatan minyak wangi, kosmetika,
farmasi, karangan bunga, paduan teh
sampai jadi tanaman obat. Diluar itu
bunga melati juga kerap jadi alat
pelengkap berbagai kebiasaan yang ada
di banyak daerah di Indonesia seperti
dalam upacara perkawinan. Eratnya
berbagai kebiasaan di nusantara yang
berkenaan dengan bunga melati tak
lepas dari arti filosofis bunga melati
yang melambangkan kesederhanaan. Ini
tampak dari sosok tanaman melati yang
5
simpel, tumbuh meliar serta memiliki
bunga yang kecil seolah melambangkan
kesederhaan. Warnanya yang putih
bersih dan tak mencolok, bunga ini
melambangkan kesucian serta keelokan
budi. Bunga Melati keluarkan aroma
harum yang lembut serta tak menusuk
hidung berikanlah arti serta kesan
lembut, nyaman, serta tenang (
https://alamendah.org/ diakses tanggal
12 februari 2011).
Dari uraian di atas muncul rasa
ketertarikan pencipta untuk
menampilkan motif Melati kedalam
media keramik, demi menciptakan
karya seni yang unik yang di dalamnya
mengandung muatan nilai estetik dan
fungsional. Karya keramik yang
pencipta akan ciptakan ialah produk
keramik untuk ruang tamu yang
bertemakan Melati sebagai dekorasinya.
Pencipta tertarik untuk membuat
produk Keramik ruang tamu
dikarenakan sasaran pasarnya bisa
untuk semua kalangan dan tidak khusus
untuk golongan tertentu saja. Ada
beberapa alasan yang mendasari
pencipta untuk membuat produk
keramik ruang tamu dengan motif
Melati sebagai dekorasinya. Alasan
tersebut sebagai berikut. Pencipta
mencoba menciptakan sebuah karya
yang berbeda yang belum ada di
pasaran. Sepengetahuan pencipta belum
ada pencipta kriya dan mahasiswa kriya
yang membuat produk keramik ruang
tamu dengan memasukkan unsur motif
Melati. Pencipta menggunakan motif
melati karena melati memiliki ciri khas
berwarna putih bersih dan memiliki bau
yang sangat wangi. Bunga ini dianggap
sebagai bunga yang indah sehingga
banyak digunakan sebagai hiasan
upacara pernikahan.
Penerapan dekorasi akan
menggunakan teknik kerawang, toreh
maupun tempel sesuai dengan fungsi
dari produk. Dengan penciptaan produk
tersebut diharapkan dapat menjadi
inovasi baru dalam seni keramik.
Bentuk karya yang akan dibuat berupa
tiga dimensi dengan bahan utama
keramik dan dibuat dengan berbagai
pengolahan bentuk sehingga
mendapatkan sebuah karya memiliki
identitas sendiri.
Eksplorasi
Dalam proses penciptaan tentunya
harus melakukan eksplorasi baik yang
berkaitan dengan sumber ide, konsep,
teknik dan sebagainya pengolahan pada
proses eksplorasi pada penciptaan ini di
dapat dari pengamatan langsung pada
bentuk bunga melati yang ada di sekitar
rumah serta melihat pada media
elektronik maupun media cetak yang
memuat makna dari bunga melati.
Perancangan
Data yang dikumpulkan dari
hasil eksplorasi menjadi pertimbangan
dan acuan dalam tahapan selanjutnya
dalam penciptaan karya. Tahap
perancangan adalah tahapan dimana
pencipta melakukan pembuatan desain-
6
desain alternatif dengan
memperhitungkan aspek media, fungsi,
ergonomis, warna, teknis dan lain-lain.
Dari sekian desain alternatif yang
dibuat akan dipilih satu dari tiap desain
yang terbaik untuk diwujudkan kedalam
produk jadi. Proses perancangan ini
melalui tahap desain alternatif sampai
desain terpilih.
Desain Alternatif
7
Desain Terpilih
Berikut adalah desain yang
terpilih dan akan diwujudkan
menggunakan media tanah liat :
Desain 1 : Tempat Permen
Desain 2 : Vas Bunga
Desain 3 : Lampu Hias
Desain 4 : Piring Hias
Desain 5 : Lampu Gantung
Desain 6 : Tempat Payung
8
Desain 7 : Hiasan Dinding
Desain 8 : Aroma Terapi
Desain 9 : Guci Hias
Desain 10 : Vas Bunga Dinding
Tahap Perwujudan Karya
Proses perwujudan adalah
merupakan proses mewujudkan desain
yang telah diciptakan sebelumnya pada
proses perancangan. Dengan
menggunakan media dan teknik sesuai
dengan perhitungan desain sebelumnya.
Adapun tahapan-tahapan pada proses
perwujudan ialah sebagai berikut :
a. Tahap Pembentukan
Proses Pembentukan
Lokasi : Studio kriya
Foto : Denaka 2018
9
Pengulian tanah adalah proses
awal dalam pembuatan keramik karena
pada proses ini tanah akan di uli
menggunakan tangan, yang berfungsi
menghilangkan gelembung udara dan
meratakan tekstur tanah. Gelembung
udara berpengaruh pada proses
pembentukkan bila gelembung udara
terdapat pada tanah maka
menyebabkan terjadinya retak-retak
bahkan benda keramik bisa pecah.
Pembentukan body kap lampu
dilakukan diatas triplek yang sudah
dipasang diatas landasan sebelumnya.
kemudian tanah yang sudah
dipersiapkan diletakkan di tengah-
tengah landasan lalu dibentuk perlahan-
lahan agar tanah liat tersebut berputar
sempurna atau disebut proses centering.
tanah tersebut kemudian dibentuk
sesuai dengan desain yang sudah
disiapkan dengan memperhitungkan
susut dari tanah tersebut.
b. Tahap Pembutsiran
Setelah proses pembentukan
badan keramik dilakukan pengeringan
selama satu hari agar dapat dilakukan
proses pengetriman/pembubutan.
Dalam proses pembubutan body
keramik dihaluskan menggunakan
peralatan khusus yaitu butsir dengan
berbagai bentuk sesuai dengan
kebutuhan. Penyambungan pada
beberapa karya yang mempunyai
ketinggian yang cukup tinggi dilakukan
pada proses ini dengan cara merekatkan
kedua sisi karya yang sudah diberi
torehan dan lem yang terbuat dari tanah
liat, kemudian ditempel dan ditekan-
tekan agar tidak terdapat rongga udara
didalam sambungan tersebut, lalu
kembali dibubut agar permukaanya
menjadi rata.
c. Tahap Dekorasi
Dekorasi adalah pemberian
hiasan pada keramik, pada tahap
selajutnya adalah proses dekorasi
dengan menambahkan motif bunga
melati pada benda keramik sesuai
Proses Pembutsiran
Lokasi : Studio kriya
Foto : Denaka 2018
Proses Dekorasi
Lokasi : BPPT
Foto : Denaka 2018
10
desainnya masing-masing. Pada tahap
ini pencipta menggunakan tehnik
tempel dan kerawang.
Mula-mula dibuat pola bunga
dan daun pada badan benda keramik
dengan pensil lalu setelah itu pola
tersebut ditoreh menggunakan ujung
pisau dan dilapisi dengan lem, torehan
pada pola tersebut berfungsi untuk
membuat rekatan lem lebih menyatu
dengan badan keramik. Setelah diberi
lem lalu badan benda keramik yang
sudah berpola tersebut ditempel dengan
tanah liat plastis sedikit demi sedikit
sehingga membentuk kontur bunga
melati dan daun sesuai dengan desain
yang pencipta buat.
d. Tahap Pengeringan
Proses pengeringan yang
bertujuan untuk menghilangkan air
plastis pada tanah liat, bentuk benda
dari tanah liat yang kering membuat
dalam proses pembakaran memberikan
kekuatan pada saat disusun didalam
tungku. Proses pengeringan dilakukan
dengan cara diangin-anginkan terlebih
dahulu kemudian dijemur sampai
kering selama 1-2 hari dan bisa lebih
lama kalau cuacanya tidak mendukung.
e. Tahap Pembakaran
Setelah kering dilanjutkan
dengan tahapan pembakaran,
merupakan tahapan terakhir dalam
proses pembuatan keramik. Tujuan dari
pembakaran ini adalah menghilangkan
sisa air pada pori-pori keramik yang
masih tersisa saat pengeringan dan
membuat body keramik menjadi keras
dan kokoh. Tahap pembakaran pertama
atau pembakaran biscuit dilakukan
dengan suhu bakar 800oC, agar terjadi
penguapan air kristal dalam body
keramik sehingga membentuk body
keramik keras.
f. Tahap Finising
Setelah pembakaran biscuit
dilanjutkan dengan proses pembakaran
glasir. Glasir adalah lapisan gelas tipis
yang akan melapisi body keramik,
bersifat licin, kedap air dan memiliki
Proses Pengeringan
Lokasi : BPPT
Foto : Denaka 2018
Proses Pembakaran Biskuit
Lokasi : BPPT
Foto : Denaka 2018
11
tekstur permukaan berwarna maupun
transparan. Setelah proses penglasiran
selesai lanjut menghapus glasir pada
permukaan motif setelah menghapus
glasir pada permukaan motif.
Selanjutnya tahap pembakaran
kedua dengan suhu 1220ºC,
pembakaran glasir yang melebur
melapisi body keramik dan menempel
sampai kuat dan mengeras setelah
dingin.
Setelah pembakaran glasir
selanjutnya proses pewarnaan motif,
setelah di tahap penglasiran motif
dihapus agar motif tidak terkena glasir
ditahap ini motif yang tidak terkena
glasir di warna menggunkan pewarna
khusus keramik yang bernama warna
pebeo ceramic.
Deskripsi Karya
Dalam deskripsi karya pencipta
akan menjabarkan atau mengulas karya
yang diwujudkan, dari segi fungsi,
dekorasi, bahan dan teknik yang
digunakan yaitu :
Karya 1. Tempat Permen
Tempat Permen ini adalah karya
yang mengambil ide dari sebuah bentuk
teko yang diubah sedemikian rupa
sehingga menjadi bentuk yang unik
dengan fungsi yang berbeda. Bentuk
tempat permen ini menyerupai teko
klasik, teknik yang digunakan adalah
teknik putar, tempel, toreh dan
kerawang. Karya ini dilengkapi
dengan dekorasi bunga melati yang
melingkar dibagian depan dan belakang
dari tempat permen ini. Warna yang
menghiasi bodi keramik ini adalah
warna coklat susu yang merupakan
warna yang menenangkan bagi siapa
saja yang menatapnya sedangkan
bunganya berwarna putih
melambangkan kesucian bersih dan
daunya berwarna hijau yang
memancarkan kesuburan dan kesegaran
bagi yang memandang.
Penampilan tempat permen ini
berbeda dari tempat permen biasanya
karena dari segi bentuk tempat permen
Proses Pewarnaan motif
Lokasi : BPPT
Foto : Denaka 2018
12
ini menarik dan terlihat klasik.
Sedangkan bagian atas terdapat lubang
berbentuk bunga melingkar menghiasi
bagian atas dari tempat permen ini. Dari
penampilan warnanya menggunkan
coklat susu memancarkan ketenangan
bagi siapa saja yang menatapnya, hal
tersebut menjadi untuk mendekat.
Karya 2 Vas Bunga
Vas bunga adalah wadah yang
diisi dengan rangkaian bunga, vas dapat
terbuat dari berbagai jenis bahan baik
kaca atau keramik. Vas sering diisi
dengan dekorasi lukisan atau
semacamnya untuk menambah
keindahan isinya. Vas bunga ini
terinspirasi dari sebuah bentuk piala,
yang ingin pencipta ungkapkan ke
media keramik berupa vas bunga.
Teknik yang digunakan dalam
pembuatan karya ini berupa teknik
putar, tempel dan toreh, teknik ini
memberikan kesan timbul pada vas
bunga. Sedangkan untuk dekorasi
pencipta menambahkan motif bunga
melati sebagai dekorasi yang menghiasi
tampak depan dan belakang vas bunga
ini dan untuk bagian samping pencipta
menambahkan hiasan agar lebih unik
dan menarik, yang nantinya berfungsi
sebagai menghias meja di ruang tamu.
Warna yang digunakan dalam karya ini
adalah warna glasir coklat susu sebagai
warna bodi keramik, warna putih
dominan menggambarkan bagaimana
bunga melati itu sendiri sedangkan
warna hijau sebagai warna daun bunga
melati tak lepas dari penampilan daun
tersebut. Karya vas bunga ini lebih
cendrung kekarya fungsional sekaligus
karya hias.
Karya 3 Lampu Hias
Lampu Hias memiliki fungsi
yang sama dengan lampu gantung, yang
membedakan antara keduanya hanya
pada penempatannya saja, lampu hias
yang pencipta buat mengkombinasikan
antara beberapa media seperti media
kain dan keramik pada kap lampu
dibuat dengan kain putih dengan corak,
sehingga saat lampu dinyalakan hanya
biasan cahaya saja yang menerangi bodi
13
keramik, karena pencipta ingin
membuat motif bunga melati pada
bagian bodi terlihat lebih hidup dengan
adanya pancaran sinar, sedangkan pada
bagian bodi keramik dibuat seperti
bentuk simetris yang bergelombang
dengan memakai teknik putar dan
tempel dengan memakai motif bunga
melati yang menghiasi body keramik.
Pewarnaan keramik memakai glasir
warna coklat dengan mengekpresikan
cipratan warna hitam pada bodi
keramik, sedangkan pewarnaan motif
menggunkan warna hijau dan putih.
Pada penempatan karya ini akan
diletakan didekat meja tamu.
Karya 4 Piring Hias
Piring pajang hanya bersifat
menghias, biasanya penempatannya
diletakan di atas meja untuk menunjang
dekorasi pada ruangan. Bentuk piring
bulat dengan dekorasi motif bunga
melati yang timbul di bagian bawah
piring, dekorasi dibuat di atas piring
dengan memanfaatkan ruang hanya
sebagian bertujuan untuk tidak
menghilangkan bentuk asli dari piring
tersebut. Untuk pewarnaan pencipta
memakai warna galsir biru dan putih
yang dikombinasikan di atas piring
sehingga menjadi corak yang baru
dalam glasir. Sedangkan pewarnaan
pada motif menggunakan warna kusus
keramik yang mewarnai motif tersebut
dengan warna putih hijau. Untuk
menyangka piring pencipta memakai
kayu yang berentuk sudut agar piring
tidak mudah jatuh saat dipajang.
Karya 5 Lampu Gantung
Lampu gantung memiliki fungsi
yang sama dengan lampu hias, yang
membedakan antara keduanya hanya
penempatannya saja, lampu gantung ini
pencipta buat mengkombinasikan antara
beberapa media seperti rantai dan
keramik. Pada bagian body keramik
diuat seperti mangkok besar dengan
tambahan bunga yang menggantung
pada pinggirnya dengan memakai
teknik putar dan tempel dengan
memakai motif bunga melati yang
mengelilingi body keramik. Pewarnaan
pada keramik menggunkan glasir warna
coklat di bagian luar dan glasir
14
berwarna putih pada bagian dalam.
Sedangkan motif bunga melati
menggunkan pewarna putih dan hijau.
Pada penempatan karya ini akan
diletakan menggantung di atas ruang
tamu.
Karya 6 Tempat Payung
Karya tempat lampu ini
menampilkan bentuk seperti tabung
dengan bulatan atas leih melebar
dengan dekorasi bunga melati. Dengan
menggambil konsep bunga melati yang
dijadikan dekorasi pada perlengkapan
ruang tamu. Karya tempat payung ini
nantinya akan ditempatkan di pojok
ruang tamu yang dekat dengan puntu.
Dekorasi yang diterapakan dalam
tempat payung ini menggunkan teknik
tempel dan toreh namun dekorasi yang
tampak tidak terlalu penuh agar
digunakan lebih ergonomis. Warna
galsir yang digunakan pada karya ini
adalah warna coklat tua dan coklat
muda dengan teknik glasir gradasi dari
warna gelap keterang dan
menambahkan kesan bintik untuk
memerikan kesan pada body keramik.
Sedangkan pada motif bunga melati
menggunkan warna hijau dan putih.
Karya 7 Hiasan Dinding
Hiasan dinding biasanya
penempatannya diletakan di dinding
tembok untuk menunjang dekorasi pada
ruang tamu. Bentuk dari hiasan dinding
ini adalah berbentuk daun yang diubah
sedimikian rupa menjadi sebuah hiasan.
Dekorasi hiasan dinding ini
menggunkan teknik slab, tempel
dimana dekorasi motif bunga melati
tersebut kelihatan muncul. Warna yang
digunakan pada hiasan dinding ini
menggunkan glasir berwarna coklat tua
sedangan untuk motif menggunkan
warna pebeo warna khusus keramik
yang berwarna putih dan hujau. Karya
hiasan dinding ini cendrung benda hias
atau pajang karena hiasan dinding ini
digunakan untuk pajangan dan
menunjang dekorasi pada ruang tamu.
15
Karya 8 Aroma Terapi
Aroma terapi ini memiliki dua
fungsi sekaligus yaitu untuk menerangi
dan mengharumkan ruangan. Aroma
terapi ini pencipta buat dengan teknik
putar, tempel dan kerawang, dalam
pewarnaanya menggunkan glasir
berwarna hijau dengan bercak coklat
yang memberikan kesan menarik pada
body kermaik. Sedangkan motif bunga
dan daun menggunkan warna putih dan
hijau. Penempatan karya ini diletakan
dekat kursi tamu agar memeberikan
cahaya dan pengaharum pada ruang
tamu.
Karya 9 Guci Hias
Guci merupakan hiasan interior
yang bertujuan untuk mempercantik
ruangan, pada karya ini pencipta
menonjolkan bagian motif bunga melati
yang tidak terlalu memenuhi body agar
terlihat lebih fokus ke motif. Teknik
pengerjaan dekorasi menggunakan
teknik tempel dan toreh. Bentuk motif
bunga melati dibuat menghiasi sebagian
body keramik. Penempatan karya ini
diletakan pada meja kecil dekat kursi,
pewarnaan karya ini memakai glasir
coklat dengan lelehan coklat tua
diatasnya. Sedangkan motif
menggunkan warna hijau dan putih,
dekorasi bunga melati tidak dibuat
secara utuh namun sudah deformasi
agar terlihat lebih minimalis tapi tetap
menonjolkan ciri dari bunga melati
sendiri.
Karya 10 Vas Bunga Dinding
Vas bunga dinding memiliki
fungsi yang sama dengan vas bunga
biasa, yang membedakan hanya
penempatannya saja. Vas bunga dinding
yang pencipta buat merupakan dua jenis
kermik yang sama yang saling
berhadapan, dekorasi yang menggunkan
teknik putar, slab dan tempel.
16
Pewarnaannya menggunkan
warna glasir biru sebagai dasar body
kermaik sedangkan motif menggunkan
warna putih dan hijau. Penempatan
karya ini ditempatkan di dinding ruang
tamu yang memerikan kesan segar saat
memandangi vas bunga
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ariana I Made, (2017), Pemanfaatan
Limbah Bambu dan Motif Util
sebagai Dekorasi dalam
Penciptaan Karya Keramik
Lampu Hias di Villa Bambu
Indah, Denpasar : Fakultas Seni
Rupa Dan Desain, ISI Denpasar.
Djelantik, A.A.M, (1999), Estetika
Sebuah Pengantar, Masyarakat Seni
Pertunjukan Indonesia,
Bandung.
Gustami, SP. 2004, Proses Penciptaan
Seni Kriya: Untaian
Metodologis, Pps
ISIYogyakarta,Yogyakarta.
Juliana I Nyoman, (2017), Impementasi
Motif Daun dan Buah Kelapa
sebagai Dekorasi Keramik,
Denpasar : Fakultas Seni Rupa
Dan Desain, ISI Denpasar.
Kartika, Dharsono Sony, (2004), Seni
Rupa Modern, Rekayasa Sain, Bandung
Salim Peter, (1991), Kamus Bahasa
Indonesia Kontemporer.
Modern English Press, Jakarta
Sachari, Agus. 2004. Seni Rupa Desain.
Erlangga : Bandung
Sumartono, (1992) “Orisinalitas Karya
Seni Rupa dan Pengakuan
Internasional” dalam Seni,
Jurnal Pengetahuan dan
Penciptaan Seni , BP ISI
Yogyakarta
Soedarso Sp, (1999), “ Seni Kriya
Cabang Seni Yang Sedang
Gelisah”, dalam Seni Jurnal
Pengetahuan dan Penciptaan
Seni VII/01-agustus, Yogyakarta
Utomo, Mulyadi. 2011, ”Produk
Kekriyaan Dalam Ranah Seni
Rupa Dan Desain”. Denpasar:
FSRD, ISI Denpasar,
bekerjasama Hijrah.M.
Utomo, Mulyadi (2007), Wawasan &
Tinjauan Seni Keramik, Penerbit
Paramita,
Denpasar.
INTERNET
Almaedah, 2011. “Bunga Melati
Lambang Kesucian”
https://alamendah.org (diakses
tanggal 12 Februari 2011)
Kristiara, 2010. “Ruang Tamu”
http://kristiara-
architecture.blogspot.co.id (diakses
tanggal 01 Agustus 2010)
Yasita, Restu. 2015. “Bunga Melati”
http://aoyume15.blogspot.co.id (diakses
tanggal
07 Desember 2015)