PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata...

95
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- PAIR-SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 PEDAN KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) Oleh: ELPIANA X 7406020 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-

PAIR-SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

SISWA KELAS X AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 PEDAN

KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh:

ELPIANA

X 7406020

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-

PAIR-SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

SISWA KELAS X AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 PEDAN

KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh:

ELPIANA

X 7406020

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Sri Witurachmi, M.M. Muhtar, S.Pd, M.Si.

NIP. 1954 06 14 1981 03 2 001 NIP. 1966 12 31 1994 12 1 001

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Ketua : Drs. Sukirman, M.M. 1. __________

Sekretaris : Laily Faiza Ulfa, S.E., M.M. 2. __________

Anggota I : Dra. Sri Witurachmi, M.M. 3. __________

Anggota II : Muhtar, S.Pd., M.Si. 4. __________

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 1960 07 27 1987 02 1 001

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Skripsi ini telah direvisi sesuai anjuran dan pengarahan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Tim Penguji Skripsi

Ketua : Drs. Sukirman, M.M. 1. __________

Sekretaris : Laily Faiza Ulfa, S.E., M.M. 2. __________

Anggota I : Dra. Sri Witurachmi, M.M. 3. __________

Anggota II : Muhtar, S.Pd., M.Si. 4. __________

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

ABSTRAK

Elpiana. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 PEDAN KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Juli 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran akuntansi kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten.

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten tahun ajaran 2009/2010, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan berupa: (a) observasi, (b) wawancara, (c) tes, dan (d) dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi tahap: (a) perencanaan tindakan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi, dan (d) refleksi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS). Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (a) keaktifan siswa dalam bertanya menunjukkan peningkatan dari 21 siswa atau 52,5% pada siklus I menjadi 28 siswa atau 70% pada siklus II, (b) keaktifan siswa dalam menjawab menunjukkan peningkatan dari 22 siswa atau 55% pada siklus I menjadi 30 siswa atau 75% pada siklus II, (c) keaktifan siswa dalam diskusi kelompok menunjukkan peningkatan dari 28 siswa atau 70% pada siklus I menjadi 35 siswa atau 90% pada siklus II, (d) adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa dari 38 siswa atau 95% pada siklus I menjadi 40 siswa atau 100% pada siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa.

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

ABSTRACT

Elpiana. THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) ON ACCOUNTING SUBJECT STUDENTS OF X ACCOUNTANCY 1 SMK 1 PEDAN KABUPATEN KLATEN IN 2009/2010 ACADEMIC YEAR. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University. July 2010.

The objective of this study is to improving students learning result by the implementation of cooperative learning model Think Pair Share (TPS) on accounting subject students of x accountancy 1 SMK 1 Pedan Kabupaten Klaten in 2009/2010 academic year.

The research model used by researcher is Classroom Action Research. This study is conducted collaboratively among researcher, classroom teacher and involved the students participation. The subject of this study was the students of X accountancy 1 SMK 1 Pedan Kabupaten Klaten in 2009/ 2010 academic year, which consist of 40 students. The technique for collecting the data was: (a) observation, (b) interview, (c) test, and (d) documentations. The procedure of the research covers 4 steps such as: (a) planning the action, (b) action, (c) observation, and (d) reflection.

From the research that was done, it can conclude that the improving of students achievement in learning accounting through applying cooperative learning model Think Pair Share (TPS). The things are reflected by some aspect, as follow: (a) the increasing of the students who active in giving questions from 21 students or equal as 52,5% at the first cycle become 28 students or equal as 70% at the second cycle, (b) the increasing of the students who active in giving answer from 22 students or equal as 50% at the first cycle become 30 students or equal as 75% at the second cycle, (c) the increasing of the students who active in giving group discussion from 28 students or equal as 70% at the first cycle become 35 students or equal as 90% at the second cycle, (d) the increasing of completeness students learning result from 38 students or equal as 95%% at the first cycle become 40 students or equal as 100% at the second cycle. Thus, it can be concluded that the implementation of cooperative learning model Think Pair Share (TPS) can improve the students accounting learning result.

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

MOTTO

Ilmu lebih baik dari harta, karena kita pasti akan sibuk menjaga harta itu, sedangkan ilmu

akan memelihara kita. Harta habis bila dinafkahkan, sedangkan ilmu justru akan

berkembang. Ilmu adalah kuasa, sedangkan harta dikuasai.

( Ali Bin Abi Thalib )

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari

suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain dan hanya kepada

Allah lah hendaknya kamu berharap.

(QS.Alam Nasyrah: 6-8)

Hari ini harus lebih baik dari hari kemaren dan Hari esok harus lebih baik dari hari ini

(penulis)

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya kecil ini kupersembahkan teristimewa untuk:

Ibu Bapak tercinta yang menjadi semangat dalam menopang langkahku

dengan kasih sayang, doa, dan pengorbanannya yang tak pernah bertepi

Adik-adikku tersayang (De’ Linda dan De’ Risa), untukmu aku berjuang dan

berusaha menjadi panutan yang baik

Saudara perjuangan (teman-teman Kost Cinta

Damai) terimakasih atas dukungan dan

kebersamaannya selama ini

Sahabat-sahabat terbaikku di Solo dan Klaten, semoga persahabatan ini tak

kan lekang oleh waktu

Teman-teman seperjuangan PAK ’06, semangat kawan, perjuangan kita

belum usai

Almamater

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya serta dengan usaha keras, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

tulus dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak yang telah membantu,

baik secara langsung maupun tidak langsung hingga selesainya skripsi ini. Ucapan

terima kasih dan penghargaan penulis haturkan kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan ijin dalam rangka mengadakan penelitian guna penyusunan

skripsi ini.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui atas permohonan ijin

penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Sutaryadi, M.Pd., selaku Ketua Program Pendidikan Ekonomi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan

ijin dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Wahyu Adi,M.Pd., selaku Ketua BKK Pendidikan Akuntansi Program

Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan ijin dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Dra. Sri Witurachmi, M.M., selaku Pembimbing I yang dengan arif dan bijak

dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan pengarahan sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

6. Muhtar, S.Pd, M.Si., selaku Pembimbing II yang dengan arif dan bijak dalam

memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

7. Dosen Prodi Ekonomi BKK PAK yang telah memberi bekal ilmu

pengetahuan sehingga dapat menunjang terselesainya skripsi ini.

8. Tim penguji skripsi yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk menguji

penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan ujian skripsi guna

menyelesaikan studi di bangku kuliah.

9. Ir. Marjono, selaku Kepala SMK Negeri 1 Pedan yang telah memberikan ijin

untuk mengadakan penelitian.

10. Anis Farida, S.Pd., selaku guru Akuntansi SMK Negeri 1 Pedan yang telah

membantu dan menyediakan waktu dalam penelitian.

11. Siswa kelas X Akuntansi 1, terima kasih atas kerjasama dan kebersamaannya.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan.

Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca

guna dapat memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.

Surakarta, Juli 2010

Penulis

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN REVISI ..................................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 7

1. Tinjauan Tentang Belajar ....................................................... 7

a. Pengertian Belajar ............................................................ 7

b. Tujuan Belajar ................................................................. 8

c. Prinsip-prinsip Belajar ..................................................... 9

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar …....………... 10

2. Tinjauan Tentang Pembelajaran ............................................. 14

a. Pengertian Pembelajaran ................................................... 14

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

b. Unsur-unsur dalam Pembelajaran ..................................... 14

3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar …………………….......... 15

a. Pengertian Prestasi Belajar ……………………………... 15

b. Evaluasi Prestasi Belajar ……………………………….. 16

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar .......... 18

4. Hakikat Akuntansi ………………………………………….. 19

a. Pengertian Mata Pelajaran Akuntansi ............................... 19

b. Prestasi Mata Pelajaran Akuntansi ................................... 19

5. Tinjauan Tentang Pembelajaran Kooperatif ……………….. 20

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif …………………… 20

b. Unsur-unsur Cooperative Learning ……………………... 22

c. Tipe Cooperative Learning …………………………….... 26

d. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ………........................... 28

6. Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share ………….. 28

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair

Share (TPS) ……………………………………………… 28

b. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share

(TPS) …………………………………………………….. 29

c. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Think

Pair Share (TPS) ………………………………………… 30

d. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif

Think Pair Share (TPS) …………………………………. 31

B. Penelitian yang Relevan .............................................................. 32

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 33

D. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 36

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 36

1. Tempat Penelitian .................................................................... 36

2. Waktu Penelitian ...................................................................... 36

3. Siklus Penelitian ....................................................................... 37

B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 37

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

1. Subjek Penelitian ..................................................................... 37

2. Objek Penelitian ....................................................................... 37

C. Metode Penelitian ....................................................................... 37

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 38

1. Observasi ................................................................................. 38

2. Wawancara .............................................................................. 39

3. Dokumentasi ............................................................................ 40

4. Teknik Evaluasi/ Tes ............................................................... 40

E. Prosedur Penelitian ...................................................................... 41

1. Rancangan Siklus I .................................................................. 41

a. Perencanaan Tindakan .......................................................... 41

b. Pelaksanaan Tindakan .......................................................... 42

c. Observasi .............................................................................. 43

d. Refleksi ................................................................................ 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 46

A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................................... 46

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas X Ak 1

di SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten ................................. 48

C. Deskripsi Hasil Penelitian ……………………………………..... 50

1. Siklus I ..................................................................................... 51

a. Perencanaan Tindakan I ....................................................... 51

b. Pelaksanaan Tindakan I ........................................................ 52

c. Observas ..... .......................................................................... 54

d. Refleksi ................................................................................. 56

2. Siklus 2 ..................................................................................... 58

a. Perencanaan Tindakan II ..................................................... 58

b. Pelaksanaan Tindakan ........................................................... 59

c. Observasi .............................................................................. 62

d. Refleksi ................................................................................ 63

D. Pembahasan .................................................................................. 64

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................... 70

A. Simpulan ...................................................................................... 70

B. Implikasi ....................................................................................... 71

C. Saran ............................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 72

LAMPIRAN

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Skema Kerangka Pemikiran ...................................................................... 35

2. Bagan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas .............................................. 44

3. Grafik Prestasi Belajar Siswa .................................................................... 65

4. Grafik Keaktifan Siswa ............................................................................. 66

5. Kegiatan Pembelajaran Sebelum PTK ...................................................... 80

6. Kegiatan Pembelajaran Sebelum PTK ...................................................... 80

7. Pembagian Kelompok Siswa Siklus I ....................................................... 114

8. Presentasi Materi oleh Guru Siklus I ........................................................ 115

9. Siswa Berdiskusi secara Berpasangan pada Siklus I ................................. 115

10. Presentasi Hasil Diskusi Oleh Siswa pada Siklus I ................................... 116

11. Evaluasi Siklus I ........................................................................................ 116

12. Pembagian Kelompok Siswa pada Siklus II ............................................. 146

13. Presentasi Materi oleh Guru Siklus II ....................................................... 147

14. Siswa Berdiskusi secara Berpasangan pada Siklus II ............................... 147

15. Presentasi Hasil Diskusi Oleh Siswa pada Siklus II ................................. 148

16. Evaluasi Siklus II ...................................................................................... 148

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dalam Penelitian ....................................... 36

2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa ...................................................... 42

3. Hasil Tes Awal Kemampuan Siswa ......................................................... 50

4. Hasil Ulangan Harian Siklus I .................................................................. 56

5. Hasil Ulangan Harian Siklus II ................................................................. 63

6. Ketuntasan Belajar Siswa ......................................................................... 65

7. Keaktifan Siswa ........................................................................................ 66

8. Daftar Siswa Kelas X Ak 1 SMK Negeri I Pedan .................................... 75

9. Daftar Nilai Awal Siswa Kelas X Ak 1 SMK Negeri I Pedan ................. 76

10. Silabus ....................................................................................................... 81

11. Daftar Nilai Evaluasi Siklus I ................................................................... 102

12. Lembar Observasi Siswa ........................................................................... 104

13. Lembar Observasi Guru ............................................................................ 106

14. Daftar Nilai Evaluasi Siklus II .................................................................. 135

15. Lembar Observasi Siswa .......................................................................... 137

16. Lembar Observasi Guru ............................................................................ 139

17. Pedoman Wawancara ................................................................................ 149

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Daftar Siswa Kelas X Ak 1 SMK Negeri I Pedan .................................... 75

2. Daftar Nilai Awal Penelitian .................................................................... 76

3. Catatan Lapangan 1 .................................................................................. 78

4. Foto Awal Penelitian ................................................................................ 80

5. Silabus ....................................................................................................... 81

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................... 84

7. Soal Diskusi Siklus I ................................................................................. 93

8. Kunci Jawaban Diskusi Siklus I ............................................................... 94

9. Soal Evaluasi Siklus I ............................................................................... 97

10. Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I .............................................................. 99

11. Daftar Nilai Evaluasi Siswa Siklus I ......................................................... 102

12. Lembar Observasi Siswa Siklus I ............................................................. 104

13. Lembar Observasi Guru Siklus I ............................................................... 106

14. Catatan Lapangan 2 ................................................................................... 109

15. Daftar Kelompok Diskusi Siklus I ............................................................ 114

16. Foto Penelitian Siklus I ............................................................................. 115

17. Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP) Siklus II ................................ 117

18. Soal Diskusi Siklus II................................................................................ ` 126

19. Kunci Jawaban Diskusi Siklus I ................................................................ 127

20. Soal Evaluasi Siklus II .............................................................................. 130

21. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ..................................................... 132

22. Daftar Nilai Evaluasi Siklus II .................................................................. 135

23. Lembar Observasi Siswa Siklus II ............................................................ 137

24. Lembar Observasi Guru Siklus II ............................................................. 139

25. Catatan Lapangan 3 ................................................................................... 142

26. Daftar Kelompok Diskusi Siklus II ........................................................... 146

27. Foto Penelitian Siklus II ............................................................................ 147

28. Pedoman Wawancara ................................................................................ 149

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

29. Hasil Wawancara (Guru) .......................................................................... 151

30. Hasil Wawancara (Siswa) ......................................................................... 153

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah kunci untuk memperbaiki kualitas SDM sehingga

perbaikan kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan. Kebijakan di bidang

pendidikan harus melakukan terobosan secara konsisten dan berkelanjutan.

Indonesia harus melakukan strategi baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

kualitas bangsa melalui pendidikan yang berkualitas sehingga diharapkan mampu

menghasilkan manusia-manusia yang unggul, cerdas dan kompetitif. Perbaikan

kualitas pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh oleh semua pihak baik

pemerintah, guru, peserta didik, maupun orangtua siswa. Salah satu aspek penting

yang mempengaruhi kualitas pendidikan adalah model pembelajaran. Model

pembelajaran penting untuk diperhatikan karena dengan model pembelajaran yang

tepat dapat membawa dampak positif dalam menciptakan proses pembelajaran

yang berkualitas dan hasil belajar yang optimal sehingga berujung pada perbaikan

kualitas pendidikan yang lebih baik.

Sejak Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Sisdiknas) disahkan, secara otomatis peran guru harus berubah sesuai

tuntutan kurikulum yang telah diberlakukan. Dalam pasal 20b disebutkan bahwa:

”Guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik

dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni”. Berdasarkan pasal tersebut, guru perlu

memiliki kreatifitas agar dapat membuat suasana kelas dan pembelajaran menjadi

nyaman, menyenangkan, dan bermakna sehingga siswa merasa belajar merupakan

sesuatu yang menarik dan ditunggu-tunggu.

Pendidikan dapat ditempuh melalui jalur pendidikan formal dan informal.

Pendidikan formal di Indonesia dimulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan

Perguruan Tinggi. SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten merupakan sekolah

menengah kejuruan yang terletak di Jln. Bhayangkara, Pedan, Klaten. SMK

Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten mempunyai tujuan untuk menciptakan lulusan

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

yang berorientasi ke dunia kerja. Lulusan SMK dapat terjun langsung ke dunia

kerja dengan berbekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh

selama menuntut ilmu di bangku sekolah. SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten

Klaten mempunyai empat jurusan yaitu akuntansi, administrasi perkantoran,

penjualan, dan teknik komputer & informatika.

Bidang studi akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang

penting karena dalam kehidupan sehari–hari manusia tidak lepas dari keuangan,

perencanaan maupun untuk menentukan beberapa alternatife harus disesuaikan

dengan uang yang dimiliki, seperti yang terdapat di SMK Negeri 1 Pedan

Kabupaten Klaten.

Bagi kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten,

akuntansi merupakan mata pelajaran baru yang diajarkan di kelas X, karena pada

tingkat SMP pelajaran tersebut belum diajarkan. Karena bidang studi akuntansi

merupakan mata pelajaran baru bagi mereka, maka dimungkinkan mereka

mengalami kesulitan dalam belajar akuntansi, dimana mereka harus benar-benar

memahami konsep-konsep yang ada secara bertahap dan proses tersebut harus

berjalan sedikit demi sedikit sedangkan akuntansi sendiri merupakan mata

pelajaran yang membutuhkan pemahaman yang sangat mendalam dan prosesnya

secara bertahap dari materi ke materi berikutnya.

Observasi peneliti menunjukkan bahwa kondisi pembelajaran mata

pelajaran akuntansi di SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten cenderung masih

bersifat konvensional, guru memberi penjelasan dan siswa mencatat disertai tanya

jawab seperlunya kemudian dilanjutkan dengan latihan soal atau tugas.

Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran masih sangat dominan.

Penggunaan metode konvensional ini pembelajaran berpusat pada guru dan

kurang memberikan akses bagi siswa untuk berkembang secara mandiri melalui

penemuan dan proses berpikirnya. Dengan demikian, sulit bagi siswa untuk

mengembangkan daya kreativitasnya secara optimal. Proses pembelajaran yang

demikian membuat sebagian besar siswa kurang berminat dalam belajar ekonomi.

Pada saat kegiatan pembelajaran akuntansi berlangsung banyak siswa yang tidak

memperhatikan, siswa kurang aktif, beberapa siswa tidak mau mengerjakan tugas

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

yang diberikan guru, dan sering terjadi siswa malah mengobrol sendiri dengan

temannya. Selain itu masih terdapat beberapa siswa yang merasa kesulitan dalam

menyelesaikan soal-soal akuntansi yang diberikan oleh guru sehingga prestasi

belajar mereka pun menjadi rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata masih di

bawah nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 69. Nilai KKM untuk mata

pelajaran akuntansi kelas X adalah 70. Siswa yang mendapat nilai 70 ke atas

sebesar 55% dari keseluruhan, sisanya 45% belum memenuhi KKM.

Alternatif model pembelajaran yang dapat menarik perhatian dan minat

siswa dalam belajar diantaranya adalah dengan menempatkan siswa secara

kelompok-kelompok. Siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami

konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan masalah-masalah

itu dengan temannya, apalagi masih banyak siswa yang canggung untuk bertanya

dengan guru. Selain itu dengan berkelompok siswa mendapat kesempatan yang

lebih luas untuk mempraktikkan sikap dan perilaku pada situasi sosial yang

bermakna bagi mereka.

Ibrahim et al dalam Isjoni (2009: 64) mengibaratkan pembelajaran kooperatif bagaikan dua orang yang memikul balok. Balok akan dapat dipikul bersama-sama jika kedua orang tersebut berhasil memikulnya. Kegagalan salah satu saja dari kedua orang tersebut berarti kegagalan keduanya. Demikian pula dengan tujuan yang akan tercapai apabila semua anggota kelompok mencapai tujuan secara bersama-sama.

Bagi mereka yang tidak suka dengan pelajaran akuntansi secara tidak

langsung dituntut untuk belajar akuntansi dan untuk membantu temannya

sehingga memotivasi belajar mereka. Hal ini akan berpengaruh pula pada prestasi

belajar siswa. Semakin mereka mau belajar akuntansi maka akan semakin mudah

bagi mereka untuk memahami konsep akuntansi sehingga prestasi belajar yang

akan diperoleh cenderung meningkat.

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana siswa

belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil dan saling membantu satu sama

lain. Dalam menyelesaikan tugasnya, setiap anggota kelompok saling bekerjasama

dan membantu untuk memahami suatu materi pelajaran. Belajar dianggap belum

selesai apabila seorang dari anggota kelompok belajar itu belum menguasai materi

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

pelajaran. Ada beberapa tipe pembelajaran kooperatif, salah satu diantaranya

adalah pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS).

Oleh karena itu peneliti ingin mencoba dan menerapkan model

pembelajaran kooperatif think pair share (berpikir berpasangan berbagi) pada

SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten karena dengan model pembelajaran

kooperatif think pair share siswa diberikan kesempatan untuk bekerja sendiri serta

bekerja sama dengan orang lain sehingga siswa dapat lebih mantap dalam

memahami materi. Model pembelajaran kooperatif think pair share merupakan

pembelajaran yang merangsang aktivitas siswa untuk berfikir dan mendiskusikan

hasil pemikirannya dengan teman, dan juga merangsang keberanian siswa untuk

mengemukakan pendapatnya di depan kelas.

Model pembelajaran kooperatif think pair share (TPS) yang diterapkan

di SMK Negeri 4 Klaten diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dan

melatih siswa dalam menyelesaikan setiap persoalan atau kasus yang diberikan

oleh guru sehingga akan tercapai hasil yang optimal. Dengan demikian dalam

pembelajaran akuntansi tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru yang

menerangkan di depan kelas, tetapi juga mencakup kegiatan diskusi kelompok

pada saat proses pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk

melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran Akuntansi

Siswa Kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten Tahun

Ajaran 2009/2010”.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah-

masalah sebagai berikut:

1. Apakah penyebab siswa kurang antusias dan kurang berminat terhadap mata

pelajaran akuntansi?

2. Apakah prestasi belajar akuntansi siswa yang rendah disebabkan karena

pembelajaran yang konvensional?

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

3. Mengapa partisipasi siswa dalam pembelajaran akuntansi cenderung kurang?

4. Apakah penerapan pembelajaran TPS (Think Pair Share) dapat meningkatkan

prestasi belajar akuntansi siswa?

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,

maka perumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:

”Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat

meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi pada siswa kelas X

Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten tahun ajaran 2009/2010?”.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian disini adalah untuk menjawab permasalahan yang

telah dirumuskan dalam rumusan masalah di atas. Tujuan dari penelitian ini yaitu

untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi dengan model

pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas X Akuntansi

1 SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten tahun ajaran 2009/2010”.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka diharapkan penelitian ini

mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan kontribusi positif yang bermanfaat dalam dunia pendidikan,

khususnya mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif Think-

Pair-Share (TPS) terhadap peningkatan prestasi belajar.

b. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan

pengembangan bagi penelitian-penelitian di masa yang akan datang pada

bidang permasalahan yang sejenis.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami materi akuntansi

yang berdampak pada meningkatnya prestasi belajar.

b. Bagi guru

Memberikan masukan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran

kooperatif Think Pair Share (TPS) dalam proses belajar mengajar di kelas

sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi peneliti

Membekali peneliti sebagai calon guru untuk dapat menentukan metode

mengajar yang tepat.

d. Bagi sekolah.

Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan

pembelajaran di dalam kelas, peningkatan kualitas sekolah yang diteliti,

dan bagi sekolah-sekolah lain.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Belajar

a. Pengertian Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses

belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik.

Gagne dalam bukunya yang berjudul The Conditions of Learning

sebagaimana yang dikutip oleh Ngalim Purwanto (2007: 84) menyatakan

bahwa “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi

ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya

(performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke

waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.”

M. Dalyono (2009: 49) mengemukakan bahwa “Belajar adalah suatu

usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri

seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu

pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya”. Menurut Slameto (2010: 2)

“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah proses perubahan tingkah laku yang disebabkan karena adanya hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang menyangkut kognitif,

afektif dan psikomotorik. Belajar sangatlah penting bagi kehidupan seorang

manusia, karena perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses belajar dapat

membantu manusia untuk menjadi lebih dewasa.

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Belajar merupakan suatu perubahan, namun tidak setiap perubahan

yang terjadi dalam individu merupakan hasil dari proses belajar. Suatu

perubahan dapat dikatakan sebagai suatu proses belajar apabila memiliki ciri-

ciri tertentu. Menurut Slameto (2010: 3), ciri-ciri perubahan tingkah laku

dalam mengajar adalah sebagai berikut:

1) Perubahan terjadi secara sadar. 2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. 3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. 4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. 5) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. 6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

b. Tujuan Belajar

Setiap manusia di mana saja berada tentu melakukan kegiatan belajar.

Seorang siswa yang ingin mencapai cita-citanya harus belajar dengan giat.

Bukan hanya di sekolah saja, tetapi juga harus belajar di rumah, dalam

masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan ekstra di luar sekolah, berupa

kursus, les privat, bimbingan studi, dan sebagainya.

M. Dalyono (2009: 49) berpendapat bahwa belajar mempunyai tujuan

antara lain:

1) Belajar bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku.

2) Belajar bertujuan untuk mengubah kebiasaan. 3) Belajar bertujuan untuk mengubah sikap. 4) Belajar bertujuan untuk mengubah keterampilan. 5) Belajar bertujuan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang

ilmu. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar sangat penting

dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat melakukan

perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup. Dengan

kata lain, melalui belajar dapat memperbaiki nasib, mencapai cita-cita yang

didambakan. Sehingga, tidak boleh lalai, jangan malas dan membuang waktu

secara percuma, tetapi manfaatkan waktu dengan seefektif mungkin, agar

tidak timbul penyesalan di kemudian hari.

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

c. Prinsip-Prinsip Belajar

M. Dalyono (2009: 51) menyatakan bahwa dalam kegiatan belajar

terdapat beberapa prinsip-prinsip belajar, antara lain:

1) Memahami tujuan 2) Memiliki kesiapan 3) Ulangan dan latihan 4) Memiliki kesungguhan 5) Kematangan jasmani dan rohani Berdasarkan faktor-faktor tersebut, dapat penulis uraikan lebih lanjut

sebagai berikut:

1) Kematangan jasmani dan rohani

Salah satu prinsip utama belajar adalah harus mencapai kematangan

jasmani maupun rohani yang sesuai dengan tingkatan yang dipelajarinya.

Kematangan jasmani yaitu telah sampai pada batas minimal umur serta

kondisi fisiknya telah cukup kuat untuk melakukan kegiatan belajar.

Kematangan rohani yaitu telah memiliki kemampuan secara psikologis

untuk melakukan kegiatan belajar, misalnya kemampuan berpikir,

ingatan, fantasi dan sebagainya.

2) Memiliki kesiapan

Setiap orang yang hendak melakukan kegiatan belajar harus memiliki

kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup baik fisik, mental maupun

perlengkapan belajar.

3) Memahami tujuan

Setiap orang yang belajar harus memahami apa tujuannya, ke mana arah

tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya. Prinsip ini sangat penting dimiliki

oleh orang yang belajar agar proses yang dilakukannya dapat cepat selesai

dan berhasil.

4) Memiliki kesungguhan

Orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk melaksanakannya.

Belajar tanpa dengan kesungguhan akan memperoleh hasil yang kurang

memuaskan dan banyak waktu maupun tenaga yang terbuang dengan

percuma. Sebaliknya, belajar dengan sungguh-sungguh akan memperoleh

hasil yang maksimal dan penggunaan waktu yang lebih efektif.

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

5) Ulangan dan latihan

Prinsip yang tidak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan. Sesuatu

yang dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak, sehingga dikuasai

sepenuhnya dan sukar dilupakan.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan suatu perubahan

pada diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, suatu keberhasilan dan kegagalan

merupakan suatu masalah yang selalu akan dihadapi oleh subjek belajar.

Keberhasilan dan kegagalan ini sendiri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Muhibbin Syah (2008: 132) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1) Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.

2) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

3) Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, dapat penulis uraikan lebih lanjut

sebagai berikut:

1) Faktor Internal

a) Faktor Fisik

Faktor fisik adalah faktor yang berkenaan dengan keadaan fisik anak yang

pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar siswa.

Faktor fisik meliputi: usia, kesehatan tubuh, kelainan atau cacat tubuh,

kemalangan, panca indera, dan keadaan lain yang berhubungan dengan

fisik.

b) Faktor Psikologis

(1) Minat

Minat adalah suatu rasa suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal

atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat dapat berupa

kekuatan yang berasal dari dalam yang menyebabkan seseorang

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

menaruh perubahan pada objek tertentu. Suatu minat dapat

diekspresikan melalui pernyataan yang dapat menunjukkan bahwa

siswa lebih menyukai suatu hal dari pada yang lainnya, dapat pula

ditunjukkan dengan partisipasi dalam suatu aktivitas, maka minat

dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat sehingga prestasi

yang dicapai siswa akan meningkat.

(2) Bakat

Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses

dan hasil belajar siswa, karena apabila seseorang belajar pada

bidang yang sesuai bakatnya akan memperbesar kemungkinan

berhasilnya usaha itu. Hasil belajar yang dicapai bisa lebih tinggi

jika bahan yang dipakai sesuai dengan bakat yang dimiliki oleh

siswa karena siswa merasa senang dan lebih giat dalam belajar.

(3) Motivasi

Motivasi adalah keadaan seseorang dimana pribadi seseorang yang

mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas. Jadi motivasi

belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong individu untuk

belajar, peranannya yang khas adalah dalam hal menumbuhkan

gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Kuat lemahnya

motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan

belajar. Dengan motivasi yang kuat, seseorang akan berusaha untuk

mengatasi masalah yang dihadapinya.

(4) Konsentrasi

Dalam proses belajar konsentrasi sangat diperlukan, sehingga

segala informasi yang disampaikan sepenuhnya dapat dipahami.

Seorang siswa belajar, tetapi perhatiannyatidak dikonsentrasikan

pada hal yang dipelajari, maka hasilnya dapat berkurang.

(5) Kepercayaan Diri Sendiri

Kepercayaan diri yang dimiliki akan mampu mendorong semangat

dalam mengikuti proses belajar. Kepercayaan bahwa dirinya

memiliki kemampuan yang sama dengan temannya, akan mampu

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

meningkatkan pencapaian hasil belajar sehingga prestasi belajar

meningkat pula.

(6) Intelegensi atau Tingkat Kecerdasan

Intelegensi atau tingkat kecerdasan besar pengaruhnya terhadap

kemajuan proses belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang

mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari

pada siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.

Siswa yag mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi belum tentu

berhasil dalam belajarnya, hal ini disebabkan belajar adalah suatu

proses yang sangat kompleks dengan berbagai faktor yang

mempengaruhinya. Siswa yang mempunyai kondisi intelegensi

normal akan dapat berhasil dalam belajarnya jika kondisi yang

diciptakan mendukung proses belajar dengan baik.

(7) Ingatan

Seseorang apabila mempunyai daya ingat yang baik dapat dengan

mudah mengingat hal-hal yang telah dipelajari dan dialami dengan

baik pula, sedangkan seseorang yang mempunyai daya ingat yang

buruk akan mudah melupakan sesuatu yang telah dipelajari dan

dialami.

2) Faktor Eksternal

a) Faktor Sosial

(1) Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga, terdiri dari orang tua, kakak, adik, dan

kerabat keluarga. Cara orang tua mendidik, hubungan antara

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, sikap

dan pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan keluarga

dapat memberi dampak baik maupun buruk terhadap kegiatan

belajar dan hasil belajar yang dicapai siswa.

(2) Lingkungan Sekolah

Lingkugan sekolah, berupa hubungan antar teman, kemampuan

profesional guru mengajar, suasana kelas dan kondisi sekolah dapat

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

mempengaruhi semangat belajar siswa, sikap guru dalam memberi

bimbingan yang baik dalam belajar akan memotivasi siswa dalam

belajar.

(3) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat meliputi masyarakat dan teman bergaul

akan mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Belajar kelompok di

masyarakat akam mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

b) Faktor Non-Sosial

Berupa lingkungan sekitar yang bukan manusia, diantaranya cuaca,

fasilitas, kebisingan suara ataupun sampai bahan pelajaran. Faktor-

faktor tersebut juga menentukan keberhasilan siswa dalam belajar

sehingga harus diatur sedemikian rupa agar membantu dan mendukung

anak dalam proses belajar secara maksimal.

3) Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning)

Pendekatan belajar dipahami sebagai cara atau strategi yang digunakan

siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran

materi tertentu. Pendekatan belajar berpengaruh terhadap taraf keberhasilan

proses pembelajaran siswa tersebut. Pendekatan belajar dapat dibagi

menjadi tiga macam tingkatan, yaitu: pendekatan tinggi (speculative dan

achieving), pendekatan sedang (analitic dan deep), pendekatan rendah

(reproductive dan surface).

2. Tinjauan Tentang Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Driscoll dalam Robert E. Slavin (2008: 179) menyatakan bahwa

“Pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan dalam diri seseorang yang

disebabkan oleh pengalaman. Namun bukan perubahan yang disebabkan oleh

perkembangan (seperti tumbuh makin tinggi) tetapi karena si pebelajar

merasakan dan mengalami sendiri pembelajaran melalui pengalamannya”.

Mulyasa dalam bukunya yang berjudul Kurikulum Berbasis

Kompetensi sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad Rohmadi dan Slamet

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Subiyantoro (2009: 64) menyatakan bahwa “Pembelajaran adalah proses

interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan

perilaku ke arah yang lebih baik”. Sedangkan menurut Damyati dan Mujiono

(2002: 247), “Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam

desain instruksional untuk membuat siswa belajar aktif yang menekankan

pada penyediaan sumber belajar”. Dimyati dan Mujiono (1999: 286)

menerangkan bahwa hakekat pembelajaran diantaranya adalah:

a. Kegiatan yang dimaksud untuk membelajarkan pebelajar. b. Program pembelajaran yang dirancang dan diimplementasikan

sebagai suatu sistem. c. Kegiatan yang dimaksud untuk memberikan pengalaman belajar

kepada pebelajar. d. Kegiatan yang mengarahkan pebelajar ke arah pencapaian tujuan

pembelajaran. e. Kegiatan yang melibatkan komponen-komponen tujuan, isi

pelajaran, sistem penyajian dan sistem evaluasi dalam realisasinya.

Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dirancang oleh

guru secara terprogram untuk menghasilkan perubahan tingkah laku pada

seseorang yang disebabkan oleh pengalaman.

b. Unsur-unsur dalam Pembelajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar terdiri atas beberapa unsur yang

saling berkaitan dan memiliki ketergantungan satu sama lain dan bekerja sama

membentuk sebuah sistem agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Menurut Nana Sudjana (2009: 22) proses belajar mengajar terdiri

dari empat unsur utama, antara lain:

1) Tujuan.

2) Bahan.

3) Metode dan alat.

4) Penilaian.

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Berdasarkan unsur-unsur tersebut, dapat penulis uraikan lebih lanjut

sebagai berikut:

1) Tujuan, yaitu sebagai arah dari proses belajar-mengajar pada hakekatnya

adalah rumusan tingkah laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa

setelah menerima atau menempuh pengalaman belajarnya.

2) Bahan, yaitu seperangkat pengetahuan ilmiah yang dijabarkan dari

kurikulum untuk disampaikan atau dibahas dalam proses belajar-mengajar

agar sampai kepada tujuan yang telah ditetapkan.

3) Metode dan alat, yaitu cara atau teknik yang digunakan dalam mencapai

tujuan.

4) Penilaian, yaitu upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan

yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain, penilaian

berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil

belajar siswa.

3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan

prestasi merupakan hasil dari proses belajar.

Sutratinah Tirtonegoro (2001: 43) berpendapat bahwa “Prestasi belajar

adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk

simbul, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang

sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999: 787) “Prestasi belajar

adalah penguasaan pengetahuan atau atau keterampilan yang dikembangkan

oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan tes atau angka nilai yang

diberikan oleh guru”. Zaenal Arifin (1990:_3) mengemukakan bahwa

“Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perennial dalam

sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia

selalu mengajar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing”.

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa prestasi belajar merupakan hasil belajar yang telah dicapai melalui

pengukuran dan penilaian terhadap penguasaan pengetahuan dan keterampilan

yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai akibat dari

aktivitas belajar yang dinyatakan dalam simbul, angka, huruf atau kode.

b. Evaluasi Prestasi Belajar

Evaluasi merupakan alat yang digunakan untuk menilai prestasi belajar

siswa. Melalui evaluasi dapat diketahui tingkat keberhasilan siswa dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah pembelajaran.

Muhibbin Syah (2008: 143-145) mengemukakan bahwa evaluasi hasil

belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Oleh karena

itu, ragamnya pun banyak, mulai yang paling sederhana sampai yang paling

kompleks, diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Pre test dan post test 2) Evaluasi prasyarat 3) Evaluasi diagnostik 4) Evaluasi formatif 5) Evaluasi sumatif 6) UAN Berdasarkan jenis-jenis evaluasi tersebut, dapat penulis uraikan lebih

lanjut sebagai berikut:

1) Pre test dan post test

Kegiatan pretest dilakukan guru secararutin pada setiap akan

memulai penyajian materi baru. Tujuannya, ialah untuk mengidentifikasi

saraf pengetahua siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Evaluasi

seperti ini berlangsung singkat dan sering tidak memerlukan instrument

tertulis.

Post test adalah kebalikan dari pre test, yakni kegiatan evaluasi

yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah

untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan.

Evaluasi ini juga berlangsung singkat dan cukup dengan menggunakan

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

instrument sederhana yang berisi item-item yang jumlahnya sangat

terbatas.

2) Evaluasi prasyarat

Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre test. Tujuannya adalah

untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari

materi baru yang akan diajarkan.

3) Evaluasi diagnostik

Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan

pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang

belum dikuasai siswa. Instrument evaluasi jenis ini dititikberatkan pada

bahasan tertentu yang dipandang telah membuat siswa mendapatkan

kesulitan.

4) Evaluasi formatif

Evaluasi jenis ini kurang lebih sama dengan Ulangan yang

dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul.

Tujuannya ialah untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan

evaluasi diagnostik, yakni untuk mendiagnosis (mengetahui penyakit atau

kesulitan) kesulitan belajar siswa. Hasil diagnosis kesulitan belajar itu

digunakan sebagai bahan pertimbangan rekayasa pengajaran remedial

(perbaikan).

5) Evaluasi sumatif

Ragam penilaian sumatif kurang lebih sama dengan Ulangan

Umum yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi

belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran.

Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap akhir semester atau akhir tahun

ajaran. Hasilnya digunakan sebagai bahan laporan resmi mengenai kinerja

akademik siswa dan bahan penentu naik tidaknya siswa ke kelas yang

lebih tinggi.

6) UAN

UAN (Ujian Akhir Nasional) pada prinsipnya sama dengan

evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa.

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Namun, UAN yang mulai diberlakukan pada tahun 2002 itu dirancang

untuk siswa yang telah menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang

pendidikan tertentu yakni SD/MI (Madrasah IbtiDaiyah), dan seterusnya.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 130) menyebutkan faktor-

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Faktor internal terdiri dari dua macam yaitu: a) Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh. Misalnya: penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.

b) Faktor Psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas: (1) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan

dan bakat serta faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

(2) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.

c) Faktor budaya seperti adat istiadat, faktor kematangan fisik maupun psikis

2) Yang tergolong faktor eksternal ialah: a) Faktor sosial yang terdiri atas:

(1) Lingkungan keluarga (2) Lingkungan sekolah (3) Lingkungan masyarakat (4) Lingkungan kelompok

b) Ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian. c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim. d) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

4. Hakikat Akuntansi

a. Pengertian Mata Pelajaran Akuntansi

Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accounting)

“Akuntansi adalah merupakan seni pencatatan, penggolongan, dan

pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter transaksi dan

kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirka

hasil-hasilnya”.

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Akuntansi merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang suatu

sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan.

Informasi tersebut dapat digunakan dalam rangka pengambilan keputusa dan

tanggung jawab dibidang keuangan baik oleh pelaku ekonomi swasta

(Akuntansi Perusahaan), pemerintah (Akuntansi Pemerintah), serta organisasi

masyarakat lainnya (akuntansi Publik).

1) Fungsi dan Tujuan

a) Fungsi mata pelajaran Akuntansi

Fungsi mata pelajaran Akuntansi di SMK dan MA adalah

untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap rasional,

teliti, jujur, dan bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan,

pengelompokkan, pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusunan

laporan keuangan dan penafsiran perusahaan berdasarkan Standar

Akuntasi Keuangan (SAK).

b) Tujuan mata pelajaran Akuntansi

Tujuan mata pelajaran Akuntansi di SMK dan MA adalah

membekali tamatan SMK dan MA dalam berbagai kompetensi dasar

agar mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar,

prinsip dan prosedur Akuntansi dengan benar, baik untuk kepentingan

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ataupun untuk terjun ke

masyarakat sehingga memberikan manfaat bagi kehidupan siswa.

b. Prestasi Mata Pelajaran Akuntansi

Prestasi merupakan faktor penting untuk menentukan tingkat

pengetahuan siswa. Prestasi mata pelajaran Akuntansi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah nilai akhir penyajian materi akuntansi yang diberikan

dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS), serta dari penilaian keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran.

Prestasi belajar ini dapat diketahui dari tes yang diberikan pada tiap akhir

siklus pelaksanaan tindakan.

Guru mengamati atau melakukan observasi terhadap keaktifan siswa

selama proses pembelajaran. Nilai atau skor yang paling berpengaruh pada

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

penelitian ini adalah nilai evaluasi yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus

pelaksanaan tindakan.

5. Tinjauan Tentang Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif bukanlah model baru dalam Proses Belajar

Mengajar, karena sesungguhnya pembelajaran kooperatif telah dilaksanakan

oleh guru dengan terprogram dalam satuan pelajarannya (SP) yaitu pada

langkah-langkah pembelajaran, akan tetapi guru tidak mengetahui bahkan

sering kali dalam proses pembelajaran tidak dapat dilaksanakan sesuai

program karena faktor intern dan ekstern yang terjadi saat jalannya proses

belajar mengajar, dan guru akan mengubah model pembelajaran tersebut,

misalnya menggunakan model pembelajaran tradisional dimana guru

mendominasi kelas atau dengan model ceramah, tanya jawab atau pengerjaan

soal-soal sebagai latihan.

Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih

mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling

berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja kelompok untuk

saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakekat

sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam

pembelajaran kooperatif.

Dalam pembelajaran kooperatif, dua atau lebih individu saling

tergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan bersama. Siswa yakin

bahwa tujuan mereka akan tercapai jika siswa lainnya juga mencapai tujuan

tersebut. Untuk itu setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas

keberhasilan kelompoknya. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran

kooperatif didorong untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama dan mereka

harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Slavin

(2009: 4) menyatakan bahwa:

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan beragumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan

kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses

berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota

kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan

saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.

Johnson & Johnson dalam bukunya Isjoni (2009: 17) mengemukakan

bahwa “Cooperative learning adalah mengelompokkan siswa di dalam kelas

ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan

kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain

dalam kelompok tersebut”. Sejalan dengan pengertian tersebut Isjoni (2009:

11) mengemukakan bahwa:

Cooperative learning merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam cooperative learning, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Oleh karena itu, dengan dilaksanakannya cooperative learning

diharapkan siswa dapat bekerjasama dengan siswa lain untuk mengerjakan

tugas yang telah diberikan dan masing-masing siswa mempunyai tanggung

jawab untuk memperoleh hasil yang telah ditargetkan dalam kelompok serta

kerja siswa dapat lebih terarah karena tiap siswa sudah mempunyai peran

masing-masing berkaitan dengan tugas yang telah diberikan.

Bebarapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa model

pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting

kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota

kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama dan memecahkan suatu masalah

melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang

bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain. Jadi

pembelajaran kooperatif merupakan model pebelajaran yang mengutamakan

kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Unsur-unsur Cooperative Learning

Kerja kelompok belum tentu identik dengan cooperative learning. Hal

demikian tergantung bagaimana proses belajar yang terjadi dalam kelompok.

Roger dan David Johson (Lie, 2008: 31-37) mengatakan untuk mencapai hasil

yang maksimal, ada lima unsure cooperative learning yang diterapkan antara

lain:

1) Evaluasi proses kelompok. 2) Tanggung jawab perseorangan. 3) Tatap muka. 4) Komunikasi antar anggota. 5) Saling ketergantungan positif.

Berdasarkan unsur-unsur tersebut, dapat penulis uraikan lebih lanjut

sebagai berikut:

1) Saling ketergantungan positif.

Keberhasilan kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru

sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan

kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian

rupa, sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya

sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. Penilaian juga

dilakukan dengan cara yang unik. Setiap siswa mendapat nilainya sendiri

dan nilai kelompok. Nilai kelompok dibentuk dari sumbangan tiap

anggota. Dengan demikian siswa yang mempunyai kemampuan yang

kurang begitu baik terpacu untuk memberikan sumbangan nilai yang baik.

2) Tanggung jawab perseorangan.

Tanggung jawab perseorangan merupakan akibat langsung dari saling

ketergantungan positif. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut

prosedur model cooperative learning, setiap siswa akan merasa

bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik.

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

3) Tatap muka.

Setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi.

Melalui proses ini siswa dapat membagikan pengalaman yang telah

dialaminya. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan,

memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing. Sinergi

tidak didapatkan begitu saja terjadi dalam sekejab, tetapi melalui proses

yang cukup panjang. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan

untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap

muka dan interaksi pribadi.

4) Komunikasi antar anggota.

Keberhasilan suatu kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan

guru juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling

mendengarkan dan kemampuan mereka mengutarakan pendapat mereka.

5) Evaluasi proses kelompok.

Perlu disediakannya waktu khusus untuk melaksanakan evaluasi proses

kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya dapat bekerja

sama dengan lebih efektif.

c. Tipe Cooperative Learning

Slavin (2008: 10) membedakan pembelajaran kooperatif menjadi

beberapa tipe, yakni sebagai berikut:

1) Student Team Learning (Pembelajaran Tim Siswa/PTS) a) Student Team-Achievement Division (STAD) b) Teams Games-Tournament (TGT) c) Jigsaw d) Team Accelerated Instruction (TAI) e) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

2) Structure Duadic Methods (Metode Struktur Berpasangan) 3) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks) 4) Learning Together (Belajar Bersama) 5) Group Investigation (Kelompok Investigasi) Berdasarkan jenis metode pembelajaran kooperatif tersebut, dapat

penulis uraikan lebih lanjut sebagai berikut:

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

1) Student Team Learning (Pembelajaran Tim Siswa/PTS)

Metode Student Team Learning (Pembelajaran Tim Siswa atau PTS)

adalah teknik pembelajaran kooperatif yang dikembangkan dan diteliti

oleh John Hopkins University. Semua metode pembelajaran kooperatif

menyumbangkan ide bahwa siswa yang bekerja sama dalam belajar dan

bertanggung jawab terhadap teman satu timnya mampu membuat diri

mereka belajar sama baiknya. Tiga konsep penting bagi semua metode

PTS adalah penghargaan bagi tim, tanggung jawab individu, dan

kesempatan sukses yang sama. Ada lima prinsip dalam metode PTS telah

dikembangkan dan diteliti secara ekstensif.

a) Student Team-Achievement Division (STAD).

Dalam STAD, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas

empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin,

dan latar belakang etniknya. Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa

bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota

tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya, semua siswa mengerjakan

kuis mengenai materi secara sendiri-sendiri, di mana saat itu mereka

tidak diperbolehkan untuk saling bantu. Skor kuis para siswa

dibandingkan dengan rata-rata pencapaian mereka sebelumnya, dan

kepada masing-masing tim akan diberikan poin berdasarkan tingkat

kemajuan yang diraih siswa dibandingkan hasil yang mereka capai

sebelumnya. Poin ini kemudian dijumlahkan untuk memperoleh skor

tim, dan tim yang berhasil memenuhi kriteria tertentu akan

mendapatka sertifikat atau penghargaan lainnya. Seluruh rangkaian

kegiatan, termasuk presentasi yang disampaikan guru, praktik tim, dan

kuis biasanya memerlukan waktu 3-5 periode kelas.

b) Teams Games-Tournament (TGT).

TGT pada mulanya dikembangkan oleh David DeVries dan Keith

Edwards, ini merupakan metode pembelajaran pertama dari Johns

Hopkins. Metode ini menggunakan pelajaran yang sama yang

disampaikan guru dan tim kerja yang sama seperti STAD, tetapi

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

menggantikan kuis dengan turnamen mingguan, di mana siswa

memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk

menyumbangkan poin bagi skor timnya. Siswa memainkan game ini

bersama tiga orang pada “meja-turnamen”, di mana ketiga peserta

dalam satu meja turnamen ini adalah para siswa yang memiliki rekor

nilai matematika terakhir yang sama.

c) Jigsaw II

Jigsaw II adalah adaptasi dari teknik teka-teki Elliot Aronson (1978).

Dalam teknik ini, siswa bekerja dalam anggota kelompok yang sama,

yaitu empat orang, dengan latar belakang yang berbeda seperti dalam

STAD dan TGT. Para siswa ditugaskan untuk membaca bab, buku

kecil, atau materi lain, biasanya bidang studi sosial, biografi, atau

materi-materi yang bersifat penjelasan terperinci lainnya. Tiap anggota

tim ditugaskan secara acak untuk menjadi “ahli” dalam aspek tertentu

dari tugas membaca tersebut. Setelah membaca materinya, para ahli

dari tim berbeda bertemu untuk mendiskusikan topik yang sedang

mereka bahas, lalu mereka kembali kepada timnya untuk mengajarkan

topik mereka itu kepada teman satu timnya. Akhirnya akan ada kuis

atau bentuk penilaian lainnya untuk semua topik. Penghitungan skor

dan rekognisi didasarkan pada kemajuan yang dicapai seperti dalam

STAD.

d) Team Accelerated Instruction (TAI).

TAI sama dengan STAD dan TGT menggunakan penggunaan bauran

kemampuan empat anggota yang berbeda dan member sertifikat untuk

tim dengan kinerja terbaik. Tetapi metode STAD maupun TGT

menggunakan pola pengajaran tunggal untuk satu kelas, sementara

TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran yang

individual. Selain itu, STAD dan TGT dapat diaplikasikan pada

hampir semua mata pelajaran dan tingkat kelas, sementara TAI

dirancang khusus untuk mengajarkan matematika kepada siswa kelas

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

3-6 (atau siswa pada kelas lebih tinggi yang belum siap menerima

materi aljabar lengkap).

e) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

CIRC merupakan program komprehensif untuk mengajarkan membaca

dan menulis pada kelas sekolah dasar pada tingkat yang lebih tinggi

dan juga pada sekolah menengah (Madden, Slavin, & Steven, 1986).

Dalam CIRC, guru menggunakan novel atau bahan bacaan yang berisi

latihan soal dan cerita. Mereka mungkin menggunakan atau tidak

menggunakan kelompok membaca, seperti dalam kelas membaca

tradisional. Para siswa ditugaskan untuk berpasangan dalam tim

mereka untuk belajar dalam serangkaian kegiatan yang bersifat

kognitif, termasuk membacakan cerita satu sama lain, membuat

prediksi mengenai bagaimana akhir dari sebuah cerita naratif, saling

merangkum cerita satu sama lain, menulis tanggapan terhadap cerita,

dan melatih pengucapan, penerimaan, dan kosa kata.

2) Group Investigation (Kelompok Investigasi)

Group Investigation, yang dikembangkan oleh Shlomo dan Yael Sharan di

Universitas Tel Aviv, merupakan perencanaan pengaturan-kelas yang

umum di mana para siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunakan

pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek

kooperatif (Sharan and Sharan, 1992). Dalam metode ini, para siswa

dibebaskan membentuk kelompoknya sendiri yang terdiri dari dua sampai

enam orang anggota. Kelompok ini kemudian memilih topik-topik dari

unit yang telah dipelajari oleh seluruh kelas, membagi topic-topik ini

menjadi tugas-tugas pribadi, dan melakukan kegiatan yang diperlukan

untuk mempersiapkan laporan kelompok. Setiap kelompok kemudian

mempresentasikan atau menampilkan penemuan kelompoknya di hadapan

seluruh kelas.

3) Learning Together (Belajar Bersama)

David dan Roger Johnson dari Universitas Minnesota mengembangkan

model Learning Together dari pembelajaran kooperatif (Johnson and

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Johnson), 1987; Johnson, Johnson & Smith, 1991). Metode yang mereka

teliti melibatkan siswa yang dibagi dalam kelompok yang terdiri atas

empat atau lima kelompok dengan latar belakang berbeda mengerjakan

lembar tugas, dan menerima pujian dan penghargaan berdasarkan hasil

kerja kelompok.

4) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks)

Elizabeth Cohen (1986) dan rekan-rekannya di Universitas Stanford telah

melakukan penelitian terhadap pembelajaran kooperatif yang menekankan

pada penggunaan proyek berorientasi penemuan, khususnya dalam bidang

ilmu pengetahuan ilmiah, matematika, dan ilmu sosial. Fokus utama dari

Complex Instruction adalah pada membangun respek terhadap semua

kemampuan yang dimiliki para siswa, dan guru menunjukkan bagaimana

setiap siswa mempunyai kelebihan dalam sesuatu yang akan membantu

keberhasilan kelompok. Complex Instruction secara khusus digunakan

dalam pendidikan dengan menggunakan dua bahasa dan dalam kelas

heterogen yang menggunakan bahasasiswa-siswa minoritas, dimana materi

pelajaran sering kali disampaikan dalam bahasa Inggris maupun Spanyol.

5) Structure Duadic Methods (Metode Struktur Berpasangan)

Sementara metode-metode pembelajaran kooperatif melibatkan kelompok

beranggotakan sekitar empat orang yang memiliki kebebasan tertentu

dalam menentukan bagaimana mereka akan bekerja sama, ada peningkatan

bagian penelitian dengan metode yang berstruktur lebih tinggi di mana dua

orang murid saling mengajarkan. Tradisi kerja laboratorium sudah ada

sejak lama, penelitian telah menunjukkan bagaimana pembelajaran materi

berpasangan, di mana siswa saling bergantian menjadi guru dan murid

untuk mempelajari berbagai macam prosedur atau mencari informasi dari

teks, dapat menjadi sangat efektif dalam meningkatkan pembelajaran

siswa (Danserau, 1998).

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

d. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Pada dasarnya model cooperative learning dikembangkan untuk

mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum

Ibrahim,dkk dalam bukunya Isjoni (2009: 27-28), yaitu:

1) Hasil belajar akademik. Dalam cooperative learning meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit.

2) Penerimaan terhadap perbedaan individu. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.

3) Pengembangan keterampilan sosial. Tujuan penting ketiga cooperative learning adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial penting dimiliki siswa, sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

6. Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS)

Walaupun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah,

terdapat variasi dari beberapa model tersebut. Setidaknya terdapat empat

pendekatan yang seharusnya merupakan bagian dari sekumpulan strategi guru

dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif, yaitu STAD, JIGSAW,

Investigasi Kelompok (Teams Games Tournaments/TGT), dan pendekatan

struktural yang meliputi Think Pair Share (TPS) dan Number Head Together

(NHT). (Trianto, 2007: 49).

Dalam hal ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS). Menurut Trianto

(2007: 61), “Strategi Think Pair Share (TPS) atau berpikir berpasangan

berbagi adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang

untuk mempengaruhi pola interaksi siswa”. Strategi Think Pair Share (TPS)

ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu.

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Pembelajaran Think Pair Share pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman

dan koleganya di Universitas Maryland. Model ini mengajarkan kepada para

siswa untuk lebih mandiri dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan

sehingga dapat membangkitkan rasa percaya diri siswa. (Trianto, 2007: 61).

Sesuai yang dikutip Arrends dalam Trianto (2007: 61) menyatakan bahwa, think pair share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas dengan asumsi bahwa semua diskusi memerlukan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam think pair share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu. Guru memperkirakan hanya melengkapi penyajian singkat atau siswa membaca tugas, atau situasi yang menjadi tanda tanya.

Pembelajaran Think Pair Share memiliki prosedur yang diterapkan

secara eksplisit untuk memberikan siswa waktu lebih banyak untuk berfikir,

menjawab dan saling membantu satu sama lain. Dalam strategi ini guru hanya

berperan sebagai fasilitator sehingga guru menyajikan satu materi dalam

waktu pembahasan yang relatif singkat. Setelah itu giliran siswa untuk

memikirkan secara mendalam tentang apa yang telah dijelaskan.

b. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS)

Think Pair Share yang dikembangkan oleh Frank Lyman dari

Universitas Maryland yaitu bertujuan memperkenankan siswa untuk berpikir

sebelum berbagi diantara pasangan atau kelompoknya atau dengan seluruh

anggota kelas. Para siswa sering berharap dapat berbagi ide dalam pasangan

atau kelompoknya dan kemudian menyajikannya ke seluruh anggota kelas.

Strategi membuat para siswa berusaha menyajikan ide mereka dalam sebuah

dialog yang saling mendukung. Berpikir dan berbicara mengenai sebuah ide

juga dapat mempermudah siswa dalam merumuskan pemikiran mereka dan

mempertajam ide-idenya saat mereka saling mendengar. Pada tahap akhir,

siswa yang mempunyai kepercayaan diri memperoleh kesempatan untuk

berbagi ide atau jawaban dengan pasangannya, sementara siswa yang belum

percaya diri mempunyai kesempatan untuk mendengarkan dari pasangannya.

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

c. Tahap-tahap Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS)

Tahap utama dalam pembelajaran Think Pair Share menurut Ibrahim

(2000: 26-27) adalah sebagai berikut:

1) Tahap Pertama: Thinking (berpikir) Pada tahap ini guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran. Kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyan tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.

2) Tahap Kedua: Pairing (berpasangan) Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap pertama. Interaksi yang diharapkan dapat berbagi jawaban dari pertanyaan atau ide bila persoalan telah diidentifikasi. Biasanya guru memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan.

3) Tahap Ketiga: Sharing (berbagi) Pada tahap akhir guru meminta kepada pasangan untuk berbagi pada seluruh kelas. Hal ini akan efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai kurang lebih seperempat pasangan memiliki kesempatan untuk presentasi.

Langkah-langkah atau alur pembelajaran dalam model Think Pair

Share adalah:

Langkah ke 1 : Guru menyampaikan pertanyaan.

Aktifitas : Guru melakukan apersepsi, kemudian menjelaskan tujuan

pembelajaran, dan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan

yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan.

Langkah ke 2 : Siswa berpikir secara individual.

Aktifitas : Guru memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk

memikirkan jawaban dari suatu permasalahan yang telah

disampaikan oleh guru. Langkah ini dapat dikembangkan

dengan meminta setiap siswa untuk menuliskan jawaban

atau hasil pemikiranya.

Langkah ke 3 : Setiap siswa mendiskusikan hasil pemikirannya dengan

pasangannya.

Aktifitas : Guru mengorganisasikan siswa untuk berpasangan dan

memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan

jawaban yang menurut mereka paling benar atau paling

meyakinkan. Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

kerja kelompoknya. Pelaksanaan model ini dapat

dilengkapi dengan LKS sehingga kumpulan soal latihan

atau pertanyaan yang dikerjakan secara kelompok.

Langkah ke 4 : Siswa berbagi jawaban dengan seluruh kelas.

Aktifitas : Siswa mempresentasikan jawaban atau pemecahan

masalah secara individual atau kelompok didepan kelas.

Langkah ke 5 : Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah.

Aktifitas : Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah yang telah

mereka diskusikan.

Dalam tahapan Thinking, Pairing dan Sharing inilah, kemampuan

siswa dalam berkomunikasi yang meliputi kemampuan mendengar, berbicara,

membaca maupun menuliskan gagasan atau pendapatnya ketika pembelajaran

berlangsung akan terlihat. Adanya pemberian masalah dilakukan untuk

melihat penguasaan dan pemahaman siswa mengenai materi yang telah

dipelajarinya.

d. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair

Share (TPS)

Anita Lie (2008: 46) mengemukakan bahwa, pada model kelompok

berpasangan memiliki beberapa kelebihan antara lain:

1) Meningkatkan partisipasi.

2) Cocok untuk tugas sederhana.

3) Lebih banyak kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota

kelompok.

4) Interaksi lebih mudah.

5) Lebih mudah dan cepat membentuknya.

Model Think Pair Share ini memberikan kesempatan kepada setiap

siswa untuk menunjukkan partisipasinya kepada orang lain. Selain itu, Think

Pair Share (TPS) juga dapat memperbaiki rasa percaya diri. Model ini dapat

digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan anak didik.

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Menurut Anita Lie (2008: 46), model kelompok berpasangan juga

memiliki beberapa kelemahan antara lain:

1) Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitori.

2) Lebih sedikit ide yang muncul.

3) Jika ada perselisihan tidak ada penengah.

Dari uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan

Think Pair Share (TPS) ini sangat sistematis sehingga waktu yang diberikan

kepada siswa untuk berpikir sudah cukup dan memungkinkan siswa dapat

memecahkan suatu masalah yang diberikan oleh guru. Pada akhirnya dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

B. Penelitian Yang Relevan

Nurla Amri Fahrida (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Upaya

Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Bagi Siswa Kelas XI IPS 1

SMA Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010”. Berdasarkan hasil penelitian

dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair

Share (TPS) pada mata pelajaran Ekonomi dapat meningkatkan prestasi belajar

Ekonomi siswa. Prestasi belajar tersebut dinyatakan tuntas karena secara umum

pencapaian prestasi belajar siswa berada di atas standar batas tuntas nilai Ekonomi

yaitu 62. Sebelum adanya penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair

Share (TPS) nilai rata-rata kelas siswa adalah 50 tetapi setelah penerapan model

pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) nilai rata-rata kelas menjadi 62,4

pada siklus I dan 68,76 pada siklus II. Pada siklus I sebanyak 15 siswa (50%)

mendapat nilai di atas 62 dari 75% target yang direncanakan. Pada siklus II nilai

rata-rata kelas 68,76 sehingga terjadi peningkatan dibanding siklus I. Sebanyak 24

siswa (80%) sudah mencapai nilai di atas 62 dari 75% target yang direncanakan.

Rosmaini S., Evi Suryawati dan Mariani N. L. (2004) dalam

penelitiannya yang berjudul “Penerapan Pendekatan Struktural Think–Pair–Share

( TPS ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas I.7 SLTPN

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

20 Pekanbaru Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hewan TA. 2002/2003”.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Rata-rata hasil belajar siswa meningkat Daya serap siswa 74,85% (Katagori

baik), Ketuntasan belajar siswa 90,48% (Katagori tuntas).

2. Aktivitas siswa meningkat rata-rata 69,27% (Katagori baik).

3. Penerapan pendekatan Struktural TPS dapat meningkatkan hasil belajar dan

aktivitas siswa.

Nana Septriana dan Budi Handoyo (2007) dalam penelitiannya yang

berjudul ”Penerapan Think Pair Share (TPS) dalam Pembelajaran Kooperatif

untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Geografi”. Berdasarkan hasil analisis data

penelitian dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa setelah penerapan TPS

dalam pembelajaran kooperatif mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase

keberhasilan tindakan sebesar 65,68% dalam kategori sedang, sedangkan pada

siklus II meningkat menjadi 85,29% dalam kategori baik. Prestasi belajar siswa

setelah penerapan TPS juga mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata

sebesar 71,76 dengan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 64,71% dan pada

siklus II mengalami peningkatan menjadi 76,03% dengan jumlah siswa yang

tuntas belajar adalah sebanyak 79,41%.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur berpikir yang digunakan dalam

penelitian, digambarkan secara menyeluruh dan sistematis setelah mempunyai

landasan teori yang mendukung judul penelitian. Berdasarkan teori yang telah

dikemukakan di atas, maka dapat dibuat suatu kerangka pemikiran sebagai

berikut:

Konsep-konsep dalam Akuntansi itu tersusun mulai dari yang mendasar

atau mudah sampai pada yang paling sukar. Oleh karena itu, penguasaan materi

dasar dengan baik merupakan pondasi awal untuk melanjutkan materi selanjutnya.

Seberapa baik dan tepat materi akuntansi yang ditetapkan belum tentu

akan menjamin tercapainya pendidikan akuntansi yang dirumuskan. Salah satu

faktor yang penting untuk mencapai tujuan pendidikan adalah proses belajar

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

mengajar yang dilaksanakan. Pada umumnya, guru dalam proses belajar mengajar

selalu menggunakan metode konvensional misalnya metode ceramah, sehingga

siswa kurang berpartisipasi dalam proses balajar mengajar dan tidak menjamin

semua siswa memahami materi yang disampaikan. Hal itu menyebabkan

pencapaian prestasi siswa kurang maksimal. Oleh karena itu, guru harus lebih

bervariasi dalam menggunakan metode pembelajaran misalnya model

pembelajaran kooperatif.

Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah Think Pair Share

(Berpikir Berpasangan Berbagi). Pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Think Pair Share (TPS) merupakan salah satu dari model kooperatif

yang menggunakan struktur kelompok berpasangan. Meskipun termasuk dalam

model kooperatif, struktur ini memberikan kesempatan mengembangkan

kemampuan berpikir individu. Selain itu model pembelajaran Think Pair Share

(TPS) juga memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk mengembangkan

kemampuan berpikir, berpasangan, dan berbagi sehingga kemampuan siswa baik

secara individu maupun kelompok dapat berkembang, sedangkan dalam

pembelajaran konvensional menekankan pembelajaran secara individu dengan

guru sebagai pusat kegiatan. Penyajian masalah dalam model pembelajaran Think

Pair Share (TPS) yang kontekstual melatih para siswa secara bertahap dibimbing

untuk menguasai konsep-konsep akuntansi.

Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

(TPS) diharapkan prestasi belajar siswa dapat meningkat. Kerangka pemikiran

dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori yang mencakup tinjauan pustaka, hasil

penelitian yang relevan serta kerangka pemikiran, maka penulis merumuskan

hipotesis sebagai berikut: ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair

Share (TPS) dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Akuntansi 1

SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten Pada Mata Pelajaran Akuntansi Tahun

Pelajaran 2009/2010”.

Permasalahan yang dihadapi;

1. Metode pembelajaran

konvensional dalam pembelajaran

akuntansi

2. Siswa kurang berpartisipasi saat

KBM berlangsung di kelas

Prestasi belajar akuntansi siswa kurang maksimal

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

Proses Belajar Mengajar

Peningkatan prestasi belajar siswa

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

BAB III

METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1

Pedan Kabupaten Klaten yang beralamat di Jln. Bhayangkara, Pedan, Klaten

khususnya di kelas X Akuntansi 1. Adapun alasan yang mendasari pelaksanaan

penelitian di lokasi ini adalah:

1) Menurut pendapat beberapa siswa kelas X Akuntansi 1 pembelajaran

akuntansi yang dilakukan saat ini kurang menarik dan hasilnya belum

maksimal.

2) Secara khusus, di kelas X Akuntansi 1 belum pernah dilaksanakan

penelitian sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan adanya

penelitian ulang.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah dari proses

persiapan sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Untuk lebih jelasnya,

dapat dipaparkan jadwal penelitian dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Tahun 2009 Tahun 2010 No Keterangan

Des Jan Feb Maret April Mei Juni 1 Pengajuan judul dan mini proposal 2 Penyusunan proposal 3 Ijin penelitian 4 Perencanaan Tindakan 5 Implementansi Tindakan

Siklus I dan Siklus II

6 Penyusunan laporan penelitian

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

3. Siklus Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui dua siklus untuk

melihat peningkatan prestasi belajar akuntansi melalui Pembelajaran Kooperatif

Tipe Think Pair Share (TPS). Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara

kolaborasi dengan guru mata pelajaran akuntansi yaitu Anis Farida, S.Pd.

B. Subjek Dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X

Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten yang terdiri dari 40 siswa

dengan komposisi 40 siswa perempuan.

2. Objek Penelitian

Dalam Peneitian Tindakan Kelas (PTK) ini yang menjadi objek penelitian adalah:

a. Suasana belajar saat berlangsung proses belajar mengajar dengan

penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS).

b. Prestasi belajar siswa.

C. Metode Penelitian

Jenis Penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Istilah dalam Bahasa Inggris adalah Classroom Action

Research (CAR) yang mengandung pengertian suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan kelas. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 58), pengertian dari PTK

adalah ”Penelitian tindakan (action researcs) yang dilakukan dengan tujuan

memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya”.

Komponen dalam sebuah kelas yang dapat dikaji melalui PTK antara lain

siswa, guru, materi pelajaran, peralatan, hasil pembelajaran, lingkungan, dan

pengelolaan (Suharsimi Arikunto, 2009: 58).

Penelitian Tindakan Kelas berbeda dengan penelitian lainnya, PTK

memiliki tiga ciri pokok, yaitu:

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

a. Inkuiri Reflektif. Kegiatan penelitian berdasarkan pada pelaksanaan tugas (practice driven) dan pengambilan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi (action driven).

b. Kolaboratif. Kegiatan penelitian tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti dari luar kelas, tetapi peneliti harus berkolaborasi dengan guru, kolaborasi ini hanya bersifat basa basi tetapi harus ada dalam seluruh proses penelitian tindakan kelas.

c. Reflektif. PTK lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil tindakan.

(Suharsimi Arikunto, 2009: 110)

Tujuan penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto (2009: 61)

sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.

b. Untuk meningkatkan profesionalinalisme pendidik dan tenaga

kependidikan.

c. Untuk menumbuhkan budaya akademik di lingkungan sekolah.

Berdasarkan definisi tersebut, penelitian tindakan kelas dapat diartikan

suatu bentuk penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah

dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah

dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka

teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:

1. Observasi

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2008: 220), observasi merupakan

suatu teknik mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif

dan nonpartisipatif.

a. Observasi partisipatif (participatory observation).

Menurut Iskandar (2009: 68), dalam observasi partisipatif, peneliti

dituntut untuk berperan serta dalam kegiatan-kegiatan atau aktivitas-

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

aktivitas subjek yang sesuai dengan tema atau fokus masalah yang

dijadikan objek penelitian.

b. Observasi nonpartisipatif (nonparticipatory)

Peneliti hanya bersifat sebagai pengamat, tidak ikut serta dalam

proses penelitian.

Dalam penelitian ini, observasi yang dilakukan peneliti bersifat

nonpartisipatif, peneliti hanya sebagai pengamat saja, tidak ikut serta dalam

proses pembelajaran yang diamati. Data yang dikumpulkan dalam pengamatan

adalah penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS), serta

hasil kuis siswa yang dilakukan dalam proses evaluasi.

2. Wawancara

Wawancara atau interview dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan

tatap muka secara individual (Nana Syaodih Sukmadinata, 2008: 216). Iskandar

(2009: 72) mengklasifikasikan wawancara dalam 2 bentuk yaitu wawancara

terstruktur dan tidak terstruktur.

a. Wawancara terstruktur adalah seorang pewawancara atau peneliti telah menentukan format masalah yang akan diwawancarai, yang berdasarkan masalah yang akan diteliti.

b. Wawancara tidak terstruktur merupakan seorang peneliti bebas menentukan fokus masalah wawancara, kegiatan wawancara mengalir seperti dalam percakapan biasa, yaitu mengikut dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi responden.

Dalam penelitian ini, peneliti memakai bentuk wawancara terstruktur,

yaitu wawancara yang dilakukan dengan persiapan terlebih dahulu. Wawancara

yang dilakukan peneliti berfokus pada siswa dan guru. Teknik ini digunakan

untuk memperoleh data dari informan mengenai kesulitan yang dialami dalam

pembelajaran mata pelajaran Akuntansi serta faktor-faktor penyebabnya. Serta

untuk mengetahui tanggapan dan harapan siswa mengenai model pembelajaran

yang diterapkan oleh guru.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan upaya untuk memberikan gambaran bagaimana

sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan

mengumpulkan data dan mengambil gambar kegiatan para siswa dan guru dalam

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

pelaksanaan pembelajaran saat penelitian dilaksanakan. Pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengklasifikasikan bahan-bahan yang berkaitan dengan

hasil yang sedang diteliti, baik dari sumber dokumen maupun dari buku-buku.

Teknik ini untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang

berupa dokumen sekolah, catatan-catatan, daftar hadir siswa, hasil karya siswa,

dsb.

4. Teknik Evaluasi/ Tes

Menurut Iskandar (2009: 233), tes/evaluasi adalah alat ukur yang berupa

petannyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur kemampuan yang

dimiliki seseorang. Tes yang biasa digunakan dalam dunia pendidikan dibedakan

menjadi tes hasil belajar (achievement test) dan tes psikologis (psychological test).

Dalam penelitian ini, yang digunakan adalah tes hasil belajar, yaitu mengukur

hasil-hasil belajar yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu. Menurut Nana

Syaodih Sukmadinata (2008: 224), tes hasil belajar dibedakan menjadi 4, yaitu tes

diagnostik, tes penempatan, tas formatif, dan tes sumatif.

a. Tes diagnostik ditujukan untuk mengukur/mendiagnosis kelemahan atau kekurangan siswa dan digunakan untuk memberikan perbaikan.

b. Tes penempatan ditujukan untuk mengukur penguasaan/keunggulan siswa, digunakan untuk menempatkan siswa sesuai dengan tingkat penguasaan atau keunggulannya.

c. Tes formatif mengukur tingkat penguasaan siswa dan posisinya baik antar teman satu kelas maupun dalam penguasaan target materi.

d. Tes sumatif digunakan untuk perbaikan program atau proses pembelajaran.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes formatif yaitu tes yang

digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah

diajarkan oleh guru, dengan menggunakan butir-butir soal atau instrumen soal

yang mengukur hasil belajar sesuai dengan bidang mata pelajaran yang diteliti

yaitu bidang studi akuntansi.

.

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal hingga akhir. Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian

ini adalah peningkatan prestasi pembelajaran akuntansi pada kelas X Akuntansi 1

SMK Negeri 1 Pedan Klaten dengan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair

Share (TPS). Setiap tindakan peningkatan prestasi pembelajaran dirancang ke

dalam satu siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) Perencanaan tindakan;

(2) Pelaksanaan tindakan; (3) Observasi tindakan; dan (4) Refleksi tindakan untuk

perencanaan siklus berikutnya. Dalam penelitian ini, peneliti merencanakan akan

dilaksanakan dalam dua siklus.

1. Rancangan Siklus I

a. Perencanaan tindakan

Rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis

tindakan yang telah ditentukan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam

penelitian tindakan kelas meliputi:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penerapan

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).

2) Menyusun lembar observasi untuk guru dan siswa dengan tujuan agar

dapat mengamati kondisi belajar di kelas pada saat metode Think Pair

Share (TPS) diterapkan.

3) Menyusun format catatan hasil refleksi untuk mendokumentasikan

penemuan hasil refleksi.

4) Mempersiapkan lembar kerja siswa.

5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran, baik pre tes, kuis, dan tes akhir.

6) Menetapkan indikator ketercapaian.

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Tabel 2. Indikator Ketercapain Belajar Siswa

Aspek yang diukur Persentase target capaian Cara mengukur

Partisipasi siswa dalam

mengajukan pertanyaan/

ide selama pembelajaran

berlangsung

70% Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi

dan dihitung dari jumlah siswa

yang mengajukan pertanyaan atau

ide selama kegiatan pembelajaran

berlangsung

Partisipasi siswa dalam

menjawab pertanyaan

70% Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi

dan dihitung dari jumlah siswa

yang menjawab pertanyaan selama

pembelajaran berlangsung

Interaksi antar siswa

dalam kelompok

kooperatif

70% Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi

(sosiogram) oleh peneliti dan

dihitung dari jumlah siswa yang

berinteraksi (berbagi informasi,

berbagi tafsiran, negosiasi makna)

dalam diskusi kelompok

Ketuntasan hasil belajar

(standar nilai 70)

80% Dihitung dari jumlah siswa yang

mendapatkan nilai 70 ke atas,

untuk siswa yang mendapat nilai

70 dianggap telah mencapai

ketuntasan belajar.

Sumber: Observasi awal tindakan kelas

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam rangka pemecahan masalah

sebagaimana yang telah direncanakan. Keseluruhan tindakan yang

dilaksanakan dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

belajar siswa mata pelajaran Akuntansi yang sebelumnya dirasakan kurang

menarik dan kurang maksimal.

Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai pengajar adalah guru

mata pelajaran Akuntansi. Pada tahap ini dilakukan suatu tindakan untuk

mengefektifkan proses pembelajaran, mengaktifkan siswa, meningkatkan

minat belajar siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa. Tindakan yang

dilakukan berupa pembelajaran mata pelajaran Akuntansi dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS). Pelaksanaan tindakan

ini merupakan implementasi dari semua rencana tindakan yang telah dibuat.

c. Observasi

Bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti melakukan

observasi terhadap pelaksanaan dan hasil tindakan dari penerapan model

pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS). Observasi merupakan

proses perekaman dengan mengamati semua peristiwa dan kegiatan yang

terjadi selama penelitian tindakan kelas berlangsung. Tujuan dari observasi

tersebut adalah untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang

sedang berlangsung dapat diharapkan menghasilkan perubahan yang

diinginkan.

Peneliti bertugas sebagai pengamat pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar. Fokus pengamatan ditekankan pada implementasi pembelajaran

kooperatif Think Pair Share (TPS) terhadap kualitas pembelajaran secara

menyeluruh yang meliputi: kondisi atau suasana belajar pada saat proses

belajar mengajar dan pencapaian prestasi belajar siswa.

d. Refleksi

Dilakukan dengan menganalisis atau data hasil observasi dan

interprestasi sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang memerlukan

perbaikan dan bagian mana yang sudah sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai. Dalam melakukan refleksi, peneliti harus bekerjasama dengan guru

sebagai kolaborator mengadakan diskusi untuk penentuan langkah-langkah

untuk memperbaiki permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan.

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Setelah itu, ditarik kesimpulan apakah penelitian yang dilakukan berhasil atau

tidak sehingga dapat menentukan langkah berikutnya.

Secara rinci urutan masing-masing tahap dapat digambarkan dalam

bagan sebagai berikut:

Dilanjutkan ke siklus berikutnya

Gambar 2. Bagan Posedur Penelitian Tindakan Kelas

(Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi, 2009: 74)

Permasalahan

Permasalahan baru hasil refleksi

Apabila permasalahan belum terselesaikan

Perencanaan Tindakan I

Pengamatan / Pengumpulan Data I

Refleksi I Pelaksanaan Tindakan I

Pengamatan / Pengumpulan Data II

Perencanaan Tindakan II

Refleksi II

Pelaksanaan Tindakan II

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut, dengan materi

pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran akuntansi perusahaan jasa,

termasuk tahap pelaksanaan, observasi dan interprestasi dan refleksi juga

mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten

SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten yang dulu bernama SMEA

Negeri Pedan Kabupaten Klaten disesuaikan pada 25 Januari 1968 dengan SK

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.32/UKK.3/68, tanggal 1 Januari

1968.

Sejak dimulainya kurikulum 1994 dalam perjalanannya sekolah ini

telah mengalami perubahan nama dari SMEA, SMKTA, dan sekarang

bernama SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten.

Dalam perkembangannya SMK Negeri 1 Pedan telah mengalami perpindahan

lokasi antara lain:

1. Tahun 1968 – 1969 berlokasi di Desa Selan, Kecamatan Pedan

2. Tahun 1970 – 1973 berlokasi di Desa Gombang, Kecamatan Cawas

3. Tahun 1974 – Sekarang berlokasi di Desa Sobayan, Kecamatan Pedan

Lokasi sangat strategis karena dekat dengan pasar, berada di pusat

kota Pedan, hubungan lalu lintas dan komunikasi sangat lancar. Disamping itu

untuk menunjang kelancaran kebutuhan sarana dan prasarana sekolah sangat

mudah diperoleh.

Selama dalam perjalanannya SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten

telah mengalami pergantian pimpinan beberapa kali diantaranya:

1. Tahun 1969 – 1971 : Aryo Suparno

2. Tahun 1971 – 1977 : Soetarno, BA

3. Tahun 1977 – 1978 : Soerono, BA

4. Tahun 1978 – 1987 : Drs. Indrato

5. Tahun 1987 – 1991 : Drs. Soemarno

6. Tahun 1991 – 1992 : Drs. Ig. Surono

7. Tahun 1992 – 1999 : Drs. Rusmadi WY

8. Tahun 1999 – 2004 : Dra. Tien Suhartinah

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

9. Tahun 2004 – 2009 : Drs. Purwanto

10. Tahun 2009 – sekarang: Ir. Marjono

SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten dikenal sebagai SMK Bisnis

Manajemen yang didalamnya dikaji program keahlian:

a. Akuntansi

b. Administrasi Perkantoran

c. Penjualan

d. Teknik Komputer dan Informatika

Kurikulum yang digunakan di SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten

Klaten adalah Kurikulum Edisi 2004 dan yang terakhir yaitu Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan.

Para pendiri SMK Negeri 1 Pedan Klaten:

1. Dharmadi, BA

2. Suharlan, BA

3. Soeradi Marhaentiyoso, BA

2. Visi dan Misi

a. VISI

Menghasilkan tamatan di tingkat menengah yang mampu bekerja

untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pembangunan baik saat ini maupun

di masa yang akan datang sejalan dengan era globalisasi.

b. MISI

1) Menyiapkan kurikulum implementatif dengan mengoptimalkan peran

serta masyarakat khususnya Dunia Usaha atau Dunia Industri dan Unit

Produksi.

2) Membangun sikap adaptif, inovatif, dan penerapan pelayanan prima

serta memiliki komitmen tinggi.

3) Mengembangkan program diklat dan evaluasi serta sertifikasi profesi

dengan peralatan yang terstandar.

4) Meningkatkan sumber daya kependidikan sehingga dapat mempunyai

kompetensi berstandar nasional/internasional.

5) Menerapkan Sistem Manajemen ISO.

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas X Akuntansi 1 di

SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) dengan tujuan untuk

mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan pada

Pebruari 2010 di SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten. Hasil dari identifikasi

masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Sarana dan prasarana pembelajaran kurang memadai (terbatasnya buku

paket untuk siswa).

Dalam pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 1 Pedan

Kabupaten Klaten ini didukung dengan buku paket yang mana masing-

masing siswa berhak meminjam buku yang tersedia di perpustakaan

sekolah. Namun, kenyataan yang terjadi adalah tidak semua siswa bisa

mendapatkan buku tersebut. Hal itu dikarenakan jumlah buku yang

tersedia sangat terbatas, sehingga siswa terpaksa memggunakan satu buku

untuk dua orang. Keterbatasan tersebut berdampak pada terhambatnya

proses belajar siswa (baik belajar dirumah maupun di sekolah).

b. Siswa kurang berminat terhadap pelajaran akuntansi.

Kejenuhan siswa pada pembelajaran akuntansi salah satunya

disebabkan karena penggunaan metode ceramah yang terus-menerus oleh

guru, siswa hanya diminta untuk mendengarkan dan mencatat apa yang

dijelaskan oleh guru, serta mengerjakan apa yang diperintahkan guru,

sehingga siswa menjadi bosan dan mengabaikan mata pelajaran akuntansi.

Dampaknya, siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan guru karena selain pemahaman siswa kurang, dalam mata

pelajaran akuntansi melibatkan perhitungan dan berkaitan dengan kejadian

sehari-hari. Hal tersebut dapat diatasi apabila siswa dilibatkan secara aktif

dalam proses pembelajaran, sehingga siswa akan aktif mengungkapkan

pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas dan bertanya pada saat

mereka mengalami kesulitan.

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

c. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran akuntansi yang biasa dilakukan.

Siswa cenderung tidak mempergunakan kesempatan untuk bertanya

tentang kesulitan yang mereka hadapi.

Siswa cenderung malu untuk mengungkapkan pendapatnya jika

diadakan tanya jawab. Mereka memilih diam tidak bertanya meskipun

sebenarnya mereka belum paham mengenai materi yang sedang dibahas.

Sebagian siswa juga masih malu untuk maju ke depan kelas jika diminta

guru untuk menjelaskan kembali apa yang mereka terima setelah

mendengarkan penjelasan dari guru. Siswa cenderung bermasalah dalam

menuangkan ide, gagasan, dan kreatifitas. Mereka cenderung tidak

mempunyai kesempatan untuk berkreasi.

d. Siswa lebih tertarik pada kebebasan dan keleluasaan dalam belajar.

Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan peneliti pada saat

survei awal, bahwa sebagian besar siswa SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten

Klaten kelas X Akuntansi 1, mereka lebih senang belajar dengan serius

tetapi santai, dalam artian mereka belajar dengan serius, namun dalam

pembelajaran mereka menghendaki keleluasaan (tidak ada paksaan/rileks).

Mereka lebih senang bertanya kepada teman daripada guru tentang materi

yang belum mereka pahami. Misalnya, saat guru menerangkan materi

mereka tidak mengerti dan mereka malas untuk mengikuti pelajaran dan

memilih bertanya kepada teman saat pelajaran telah selesai dari pada

memperhatikan guru pada saat menerangkan materi sehingga suasana

kelas menjadi gaduh karena siswa membuat kesibukan sendiri-sendiri.

2. Ditinjau dari Segi Guru

a. Guru merasa kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran yang tepat

untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran

akuntansi.

Pada saat pembelajaran akuntansi, siswa menunjukkan sikap

yang kurang berminat dan kurang antusias terhadap mata pelajaran

akuntansi. Siswa terlihat bosan dan kurang memperhatikan pada saat

pembelajaran akuntansi berlangsung. Guru sudah mencoba melakukan

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

upaya guna membangkitkan minat siswa dengan memberikan pendekatan

secara langsung dan dengan memotivasi serta menegur siswa yang tidak

memperhatikan pelajaran. Namun, cara ini belum mampu membangkitkan

semangat dan minat belajar siswa.

b. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil

yang maksimal.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti menunjukkan

bahwa hasil belajar akuntansi SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten

dapat dikatakan rendah, karena dalam pemgamatan yang dilakukan

peneliti pada siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten

Klaten, dari hasil pekerjaan siswa menunjukkan rata-rata nilai yang

mereka peroleh adalah 69. Rata-rata tersebut masih dibawah KKM yang

telah ditetapkan sekolah untuk pelajaran akuntansi yaitu 70, serta siswa

yang memperoleh nilai 70 ke atas adalah 22 siswa (55%) dari 40 siswa dan

hal itu mengindikasikan bahwa pembelajaran akuntansi yang selama ini

dilakukan belum mencapai hasil yang optimal.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Sebagai data awal peneliti mengambil nilai ulangan harian terakhir yang

diperoleh siswa untuk mengetahui kemampuan siswa serta dijadikan tes awal

siswa sebelum kita masuk pada siklus pertama yang mana tes tersebut dalam

bentuk soal esay diperoleh hasil seperti tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 3. hasil tes awal kemampuan siswa

Nilai Jumlah anak Persentase

85-89

80-84

75-79

70-74

65-69

60-64

1

3

3

15

9

9

2,5

7,5

7,5

37,5

22,5

22,5

Jumlah 40 100

Sumber: Nilai ulangan harian terakhir sebelum penelitian tindakan kelas

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Hasil tes awal pada tabel 6 di atas tergambar bahwa dari 40 siswa kelas

X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten, 18 siswa atau 45% belum

mencapai batas ketuntasan yang ditetapkan yaitu nilai 70. Hal ini menunjukkan

bahwa hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran akuntansi belum optimal.

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

1. Siklus I

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus pertama melalui model

pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS).

a. Perencanaan Tindakan I

1) Menyiapkan Perangkat Pembelajaran

Peneliti bersama guru mendiskusikan rancangan tindakan yang

akan dilakukan dalam penelitian ini, kemudian peneliti menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dilengkapi dengan skenario

pembelajaran. Setelah itu, peneliti dan guru sepakat bahwa pelaksanaan

tindakan siklus pertama akan dilaksanakan selama tiga kali pertemuan.

Skenario pembelajaran yang direncanakan adalah sebagai berikut:

Pertemuan I, Senin, 8 Maret 2010

Kegiatan:

a) Salam pembuka, mengabsen siswa dan apersepsi.

b) Sosialisasi model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS).

c) Pengulangan sedikit materi yang terdahulu.

d) Penjelasan materi diselingi tanya jawab siswa.

e) Evaluasi proses pembelajaran dan penutup.

Pertemuan II, Selasa, 9 Maret 2010

Kegiatan:

a) Salam pembuka dan mengabsen siswa.

b) Pembentukan kelompok.

c) Diskusi kelompok.

d) Presentasi tiap kelompok.

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

e) Evaluasi dari guru.

f) Penutup.

Pertemuan III, 12 Maret 2010

Kegiatan:

a) Salam pembuka dan mengabsen siswa.

b) Pembagian soal kuis.

c) Pengerjaan kuis individu oleh siswa.

d) Pengumpulan kuis.

e) Penutup.

2) Menyiapkan Instrument.

Peneliti menyiapkan instrument penelitian, yang meliputi lembar observasi

mengenai model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) untuk

mencatat hasil pengamatan kegiatan siswa dari awal sampai akhir

pembelajaran.

3) Menyiapkan materi pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi

dan kompetensi dasar.

4) Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan sesuai dengan scenario

pembelajaran.

5) Mendesain alat evaluasi berupa soal kuis untuk mengetahui tingkat

prestasi belajar siswa setelah adanya pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif Think Pair Share (TPS).

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan pertama dilakukan selama 3 kali pertemuan,

di ruang kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten.

Pertemuan dilaksanakan selama 2 x 45 menit sesuai dengan skenario

pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Materi pada pelaksanaan tindakan pertama ini adalah pencatatan

dana kas kecil dengan sistem dana tetap (imprest fund system). Pada

pertemuan pertama, guru menjelaskan materi tentang pencatatan dana kas

kecil dengan sistem dana tetap (imprest fund system), kemudian pada

pertemuan kedua, siswa diminta untuk melaksanakan diskusi dan presentasi

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

dengan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS). Pertemuan

ketiga diisi dengan evaluasi belajar siswa dari siklus pertama.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

Pertemuan ke-1 (Siklus I), Senin, 8 Maret 2010

1) Pada awal pelaksanaan tindakan, guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam, mengabsen siswa dan apersepsi.

2) Guru memberikan penjelasan tentang model pembelajaran kooperatif

Think Pair Share (TPS), hal ini bertujuan agar siswa tidak mengalami

kebingungan selama proses pembelajaran yaitu diskusi dan presentasi.

3) Guru memberikan penjelasan materi tentang pencatatan dana kas kecil

dengan sistem dana tetap (imprest fund system).

4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi

yang belum dimengerti serta melakukan tanya jawab dengan siswa.

5) Guru menginformasikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan

diskusi tentang materi yang telah dibahas dengan model pembelajaran

kooperatif Think Pair Share (TPS), sehingga siswa-siswa disuruh belajar

dan mempersiapkan diri.

6) Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dibahas.

7) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Pertemuan ke-2 (Siklus II), Selasa, 9 Maret 2010

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen siswa

dan mengingatkan kembali secara singkat mengenai proses pelaksanaan

model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS).

2) Guru menyuruh siswa untuk merapikan tempat duduk dan menyuruh siswa

agar berpasangan.

3) Guru memberikan soal/permasalahan kepada setiap kelompok untuk

didiskusikan.

4) Guru menyuruh masing-masing siswa agar memikirkan sendiri dahulu

mengenai jawabannya sebelum didiskusikan dengan temannya sekitar 15

menit.

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

5) Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya

mengenai permasalahan yang diajukan tadi sekitar 30 menit.

6) Setelah setelah berdiskusi, guru mengarahkan kelompok-kelompok tadi

untuk melakukan presentasi di depan kelas diselingi tanya jawab dengan

siswa sekitar 5 menit. Demikian seterusnya sampai setiap kelompok telah

melakukan presentasi.

7) Guru memberikan evaluasi tentang jalannya diskusi tadi serta memberikan

kesimpulan materi yang telah dibahas.

8) Guru menginformasikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan

kuis individu sehingga siswa disuruh untuk mempersiapkan diri.

9) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Pertemuan ke-3 (Siklus III), 12 Maret 2010

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta mengabsen

siswa.

2) Guru menyuruh siswa untuk mempersiapkan diri untuk mengerjakan kuis

atas materi yang telah dibahas.

3) Guru dan peneliti membagikan soal kuis berupa soal essay dan menyuruh

siswa untuk segera mengerjakannya.

4) Guru dan peneliti mengawasi siswa dalam mengerjakan kuis dengan

tujuan agar siswa mengerjakan kuis secara individual dan tidak bekerja

sama dengan temannya.

5) Setelah waktu habis, guru dan peneliti meminta lembar jawab soal dari

kuis yang telah dikerjakan.

6) Guru mengulas sedikit jawaban dari soal kuis yang telah dikerjakan tadi,

agar siswa mengetahui letak kesalahannya.

7) Guru menyuruh siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan

berikutnya.

8) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

yang sedang berlangsung. Pada tahap ini peniliti melakukan pengamatan

dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah disusun. Observasi

tersebut dilakukan untuk mengevaluasi penerapan model pembelajaran

kooperatif Think Pair Share (TPS) dan untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam menerima materi pembelajaran dengan adanya model pembelajaran

kooperatif Think Pair Share (TPS).

Pada waktu kegiatan observasi berlangsung, kegiatan guru adalah

sebagai pemantau pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Think Pair

Share (TPS). Guru memberi bantuan atau penjelasan pada siswa atau

kelompok yang kurang paham terhadap tugas yang harus mereka kerjakan.

Selain itu guru juga melakukan penilaian terhadap siswa yang aktif dalam

diskusi dan presentasi di depan kelas.

Berikut ini adalah hasil observasi penerapan model pembelajaran

kooperatif Think Pair Share (TPS):

1) Siswa yang aktif mengajukan pertanyaan atau ide selama pembelajaran

berlangsung sebanyak 21 siswa (52,5%) dari jumlah keseluruhan 40 siswa,

sedangkan lainnya masih belum berani untuk mengajukan pertanyaan

maupun idenya. Hal ini disebabkan siswa sudah terbiasa belajar dengan

model pembelajaran konvensional, sehingga mereka lebih banyak

mendengarkan dan sedikit bertanya maupun berpendapat.

2) Siswa yang aktif menjawab pertanyaan selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung sebanyak 22 siswa (55%) dari jumlah keseluruhan 40 siswa,

sedangkan lainnya masih belum berani untuk menjawab pertanyaan. Hal

ini disebabkan siswa masih malu untuk mengungkapkan jawabannya serta

takut apabila jawaban mereka salah.

3) Siswa yang aktif dan berperan dalam kelompoknya pada saat diskusi

sebanyak 28 siswa (70%) dari jumlah keseluruhan 40 siswa, sedangkan

yang lainnya hanya menunggu dan melihat temannya menyelesaikan

tugas.

4) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi bahwa siswa yang

sudah mampu mengerjakan soal esai pencatatan dana kas kecil dengan

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

sistem dana tetap (imprest fund system) serta mendapat nilai > 70

sebanyak 38 siswa (95%) dari jumlah keseluruhan 40 siswa, sedangkan

lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan, hal ini

disebabkan mereka masih belum paham dalam pencatatan dana kas kecil

dengan sistem dana tetap (imprest fund system) serta pembuatan jurnalnya.

Hasil ini ditunjukkan tabel di bawah ini:

Tabel 4. Hasil ulangan harian siklus pertama

Nilai Jumlah anak Persentase

95-100

90-94

85-89

80-84

75-79

70-74

65-69

2

12

13

11

-

-

2

5

30

32,5

27,5

-

-

5

Jumlah 40 100

Sumber: Nilai ulangan atau kuis pada siklus pertama

d. Refleksi

Refleksi dalam penelitian ini adalah upaya untuk mengkaji apa yang

telah terjadi dan apa yang telah dihasilkan pada proses tindakan dihubungkan

dengan penyelesaian permasalahan yang ditargetkan pada siklus tersebut. Pada

tahap ini hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti, untuk

kemudian dilakukan refleksi untuk melihat kekurangan dan kelemahan yang

terjadi. Setelah pertemuan ke-3 yaitu setelah dilaksanakannya kuis individu,

peneliti baru dapat ,melakukan refleksi secara keseluruhan. Penerapan model

pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) mampu meningkatkan

prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata

kelas.

Sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

(TPS), rata-rata kelas adalah 69 namun setelah diterapkannya metode ini, rata-

rata kelas menjadi 87. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas standar

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

ketuntasan 70 sebanyak 38 siswa dari jumlah keseluruhan 40 siswa. Dengan

kata lain, salah satu indikator ketercapaian pada siklus I telah tercapai, yaitu

95 % siswa memperoleh nilai diatas 70 dari 80% target yang direncanakan.

Tetapi pada siklus I ini keaktifan siswa belum dapat mancapai target yang

direncanakan yaitu 70%, sehingga peneliti ingin menerapkan lagi model

pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) agar model pembelajaran ini

terbukti dapat membantu meningkatkan prestasi siswa serta meningkatkan

keaktifan siswa dalam pembelajaran.

Berdasarkan dari hasil observasi pada siklus I peneliti menemukan

beberapa kelemahan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif Think

Pair Share (TPS). Kelemahan pada siklus I diantaranya sebagai berikut:

1) Segi Guru

a) Guru kurang mengontrol pada saat proses belajar mengajar sehingga

siswa masih ada yang ramai pada saat awal pembelajaran dan masih

bingung dengan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

(TPS).

b) Guru kurang menguasai kelas, hal ini terlihat dari posisi guru

menjelaskan yang selalu berada di depan kelas sehingga siswa yang

bagian belakang kurang diperhatikan. Hal ini berdampak pada siswa

yang duduk di bagian belakang kelas kurang memperhatikan

penjelasan guru dan cenderung mengobrol dengan teman sebelah.

c) Guru kurang memperhatikan kondisi siswa setelah adanya kuis

sehingga suasana menjadi ramai dan kurang terfokus.

2) Segi Siswa

a) Dalam diskusi kelompok ada beberapa siswa yang cenderung masih

pasif dan malu berpendapat, ada juga yang mengantuk sehingga ada

beberapa kelompok yang mengerjakan sendiri tanpa berdiskusi dengan

teman sebangkunya.

b) Siswa masih belum mempunyai keberanian untuk mengungkapkan

pendapatnya di depan kelas karena kurang percaya diri.

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Berdasarkan observasi dan analisis di atas, maka tindakan refleksi

yang dapat dilakukan adalah:

1) Guru meningkatkan kontrol dan penguasaan kelas untuk meningkatkan

disiplin kelas serta lebih tegas lagi dalam menegur siswa yang kurang

memperhatikan.

2) Guru meningkatkan pendekatan kepada siswa agar siswa bisa dengan

mudah berkomunikasi dengan guru dan lebih berani lagi bertanya serta

mengemukakan pendapatnya.

2. Siklus II

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus pertama melalui model

pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS).

a. Perencanaan Tindakan II

1) Menyiapkan Perangkat Pembelajaran

Peneliti bersama guru mendiskusikan rancangan tindakan yang

akan dilakukan dalam penelitian ini, kemudian peneliti menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang lengkap dengan skenario

pembelajaran. Setelah itu, peneliti dan guru sepakat bahwa pelaksanaan

tindakan siklus kedua akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan.

Skenario pembelajaran yang direncanakan adalah sebagai berikut:

Pertemuan I, Senin, 15 Maret 2010

Kegiatan:

a) Salam pembuka, mengabsen siswa dan apersepsi.

b) Sosialisasi model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS).

c) Pengulangan sedikit materi yang terdahulu.

d) Penjelasan materi diselingi tanya jawab siswa.

e) Evaluasi proses pembelajaran dan penutup.

Pertemuan II, Selasa, 19 Maret 2010

Kegiatan:

a) Salam pembuka dan mengabsen siswa.

b) Pembentukan kelompok.

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

c) Diskusi kelompok.

d) Presentasi tiap kelompok.

e) Evaluasi dari guru.

f) Penutup.

Pertemuan III, 29 Maret 2010

Kegiatan:

a) Salam pembuka dan mengabsen siswa.

b) Pembagian soal kuis.

c) Pengerjaan kuis individu oleh siswa.

d) Pengumpulan kuis.

e) Penutup.

2) Menyiapkan Instrument.

Peneliti menyiapkan instrument penelitian, yang terdiri dari lembar

observasi mengenai model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

(TPS) untuk mencatat hasil pengamatan kegiatan siswa dari awal sampai

akhir pembelajaran.

3) Menyiapkan materi pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi

dan kompetensi dasar.

4) Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan sesuai dengan skenario

pembelajaran.

5) Mendesain alat evaluasi berupa soal kuis untuk mengetahui tingkat

prestasi belajar siswa setelah adanya pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif Think Pair Share (TPS).

b. Pelaksanaan Tindakan II

Pelaksanaan Tindakan kedua dilakukan selama 3 kali pertemuan, di

ruang kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten.

Pertemuan dilaksanakan selama 2 x 45 menit yang sesuai dengan skenario

pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Materi pada pelaksanaan tindakan kedua ini adalah pencatatan dana

kas kecil dengan sistem dana tidak tetap (Fluctuation Fund System). Pada

pertemuan pertama, guru menjelaskan materi tentang pencatatan dana kas

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

kecil dengan sistem dana tidak tetap (Fluctuation Fund System), kemudian

pada pertemuan kedua, siswa diminta untuk melaksanakan diskusi dan

presentasi dengan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS).

Pertemuan ketiga diisi dengan evaluasi belajar siswa dari siklus kedua.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

Pertemuan ke-1 (Siklus II), Senin, 15 Maret 2010

1) Pada awal pelaksanaan tindakan, guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam, mengabsen siswa dan apersepsi.

2) Guru memberitahukan bahwa akan dicoba lagi pembelajaran dengan

model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS), hal ini bertujuan

agar siswa tidak mengalami kebingungan selama proses pembelajaran

yaitu diskusi dan presentasi.

3) Guru memberikan penjelasan materi tentang pencatatan dana kas kecil

dengan sistem dana tidak tetap (Fluctuation Fund System).

4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi

yang belum dimengerti serta melakukan tanya jawab dengan siswa.

5) Guru menginformasikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan

diskusi tentang materi yang telah dibahas dengan model pembelajaran

kooperatif Think Pair Share (TPS), sehingga siswa-siswa disuruh belajar

dan mempersiapkan diri.

6) Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dibahas.

7) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Pertemuan ke-2 (Siklus II), Selasa, 19 Maret 2010

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen siswa

dan mengingatkan kembali secara singkat mengenai proses pelaksanaan

model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS).

2) Guru mengulas sedikit materi yang telah dijelaskan pada pertemuan

sebelumnya.

3) Guru menyuruh siswa untuk merapikan tempat duduk dan menyuruh siswa

agar berpasangan.

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

4) Guru memberikan soal atau permasalahan kepada setiap kelompok untuk

didiskusikan.

5) Guru menyuruh masing-masing siswa agar memikirkan sendiri dahulu

mengenai jawabannya sebelum didiskusikan dengan temannya sekitar 15

menit.

6) Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya

mengenai permasalahan yang diajukan tadi sekitar 30 menit.

7) Setelah setelah berdiskusi, guru mengarahkan kelompok-kelompok tadi

untuk melakukan presentasi di depan kelas diselingi tanya jawab dengan

siswa sekitar 5 menit. Demikian seterusnya sampai setiap kelompok telah

melakukan presentasi.

8) Guru memberikan evaluasi tentang jalannya diskusi tadi serta memberikan

kesimpulan materi yang telah dibahas.

9) Guru menginformasikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan

kuis individu sehingga siswa disuruh untuk mempersiapkan diri.

10) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Pertemuan ke-3 (Siklus II), 29 Maret 2010

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta mengabsen

siswa.

2) Guru menyuruh siswa untuk mempersiapkan diri untuk mengerjakan kuis

atas materi yang telah dibahas.

3) Guru dan peneliti membagikan soal kuis berupa soal essay dan menyuruh

siswa untuk segera mengerjakannya.

4) Guru dan peneliti mengawasi siswa dalam mengerjakan kuis dengan

tujuan agar siswa mengerjakan kuis secara individual dan tidak bekerja

sama dengan temannya.

5) Setelah waktu habis, guru dan peneliti meminta lembar jawab soal dari

kuis yang telah dikerjakan.

6) Guru mengulas sedikit jawaban dari soal kuis yang telah dikerjakan tadi,

agar siswa mengetahui letak kesalahannya.

7) Guru menyuruh siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

berikutnya.

8) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Observasi

Observasi atau pemngamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan

yang sedang berlangsung. Pada tahap ini peniliti melakukan pengamatan

dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah disusun. Observasi ini

dilakukan untuk mengevaluasi penerapan model pembelajaran kooperatif

Think Pair Share (TPS) dan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

menerima materi pembelajaran dengan adanya model pembelajaran kooperatif

Think Pair Share (TPS).

Pada waktu kegiatan observasi berlangsung, kegiatan guru adalah

sebagai pemantau pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Think Pair

Share (TPS). Guru memberi bantuan atau penjelasan pada siswa atau

kelompok yang kurang paham terhadap tugas yang harus mereka kerjakan.

Selain itu guru juga melakukan penilaian terhadap siswa yang aktif dalam

diskusi dan presentasi di depan kelas.

Berikut ini adalah hasil observasi penerapan model pembelajaran

kooperatif Think Pair Share (TPS):

1) Siswa yang aktif mengajukan pertanyaan atau ide selama pembelajaran

berlangsung sebanyak 28 siswa (70%) dari jumlah keseluruhan 40 siswa,

sedangkan lainnya masih belum berani untuk mengajukan pertanyaan

maupun idenya. Hal ini disebabkan siswa sudah terbiasa belajar dengan

model pembelajaran konvensional, sehingga mereka lebih banyak

mendengarkan dan sedikit bertanya maupun berpendapat.

2) Siswa yang aktif menjawab pertanyaan selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung sebanyak 30 siswa (75%) dari jumlah keseluruhan 40 siswa,

sedangkan lainnya masih belum berani untuk menjawab pertanyaan. Hal

ini disebabkan siswa masih malu untuk mengungkapkan jawabannya serta

takut apabila jawaban mereka salah.

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

3) Siswa yang aktif dan berperan dalam kelompoknya pada saat diskusi

sebanyak 36 siswa (90%), sedangkan yang lainnya hanya menunggu dan

melihat temannya menyelesaikan tugas.

4) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi bahwa siswa yang

sudah mampu mengerjakan soal esai pencatatan dana kas kecil dengan

sistem dana tidak tetap (Fluctuation fund system) serta mendapat nilai > 70

sebanyak 40 siswa (100%) dari jumlah keseluruhan 40 siswa. Hal ini

disebabkan siswa telah memahami cara pencatatan dana kas kecil dengan

sistem dana tidak tetap (Fluctuation fund system). Hasil ini ditunjukkan

tabel di bawah ini:

Tabel 5. Hasil ulangan harian siklus kedua

Nilai Jumlah anak Persentase

95-100

90-94

85-89

80-84

75-79

11

20

3

5

1

27,5

50

7,5

12,5

2,5

Jumlah 40 100

Sumber: Nilai ulangan atau kuis pada siklus kedua

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi siklus II yang telah dilakukan dapat

dilihat bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

(TPS) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

akuntansi. Siswa sudah jelas dan paham mengenai bagaimana penerapan

model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) karena siswa mulai

terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan. Hal ini tentu saja

menyebabkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) menjadi lebih efektif.

Sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS)

nilai rata-rata kelas hanya sebesar 69. Setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif Think Pair Share (TPS) nilai rata-rata kelas naik menjadi 87 pada

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

siklus I dan 92 pada siklus II. Pada siklus II sebanyak 100% siswa dinyatakan

tuntas, karena pencapaian prsetasi belajar siswa diatas standar batas tuntas

nilai, yaitu 70. Kondisi ini lebih baik dari siklus I yaitu 95% siswa yang

dinyatakan tuntas. Pada siklus II keaktifan siswa mengalami peningkatan dan

telah mencapai target yang direncanakan yaitu 70%. Dengan demikian, semua

indikator ketercapaian pada siklus II telah tercapai. Dari hasil refleksi tersebut

dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair

Share (TPS) pada siklus II dinilai telah berhasil dan dianggap sudah

memuaskan sehingga tidak perlu dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.

Berdasarkan hasil observasi tindakan pada siklus II, peneliti

melakukan analisis sebagai berikut:

1) Guru sudah bisa menguasai kelas sehingga ketika mengajar perhatiannya

bisa tersebar pada seluruh bagian kelas.

2) Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar mengalami

peningkatan. Siswa tidak lagi melakukan hal-hal yang tidak perlu dan jauh

lebih bersemangat saat diskusi dan presentasi berlangsung, meskipun ada

beberapa siswa yang masih pasif saat pembelajaran berlangsung.

Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan

analisis yang telah dilakukan adalah :

1) Guru lebih kreatif dalam upaya menciptakan suasana pembelajaran yang

kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.

2) Guru harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan terhadap

beberapa siswa yang masih pasif dalam proses pembelajaran.

3) Guru harus lebih inovatif dalam menggunakan berbagai model dan metode

pembelajaran pada saat mengajar sehingga siswa lebih bersemangat dalam

mengikuti pelajaran dan tidak cepat bosan.

D. Pembahasan

Hasil pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa

penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) dapat

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi. Hal tersebut

dapat dilihat dari table berikut ini:

Tabel 6. Ketuntasan Belajar Siswa

Jumlah Siswa Persentase Kriteria

Sebelum

Penerapan

Siklus

I

Siklus

II

Sebelum

Penerapan

Siklus I Siklus

II

Tuntas 22 38 40 55% 95% 100%

Tidak

Tuntas

18 2 0 45 % 5% 0%

(Sumber: data primer yang diolah, 2010)

Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:

Gambar 2. Grafik prestasi belajar siswa

Berdasarkan grafik dan tabel di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan

siswa mengalami peningkatan. Sebelum adanya penerapan model pembelajaran

kooperatif Think Pair Share (TPS) jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas

standar ketuntasan 70 sebanyak 22 siswa sebesar 55% dengan nilai rata-rata kelas

siswa 69 tetapi setelah penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair

Share (TPS) menjadi 38 siswa pada siklus I sebesar 95% dan 40 siswa pada siklus

II sebesar 100%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas 87, sebanyak 38 siswa (95%)

mendapat nilai di atas 70 dari 80% target yang direncanakan. Pada siklus II nilai

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

rata-rata kelas 92, sebanyak 40 siswa (100%) sudah mencapai nilai di atas 70 dari

80% target yang direncanakan, sehingga terjadi peningkatan dibanding siklus I.

Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

(TPS) dalam pembelajaran akuntansi, selain dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa juga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 7. Keaktifan Siswa

Jumlah Siswa Persentase

Aspek Siklus

I

Siklus

II

Siklus

I

Siklus

II

Partisipasi siswa dalam

mengajukan pertanyaan/ ide

selama pembelajaran

berlangsung

21 28 52,5% 70%

Partisipasi siswa dalam

menjawab pertanyaan

22 30 55% 75%

Interaksi antar siswa dalam

kelompok kooperatif

28 36 70% 90%

(Sumber: data primer yang diolah, 2010)

Peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada grafik

sebagai berikut:

Gambar 4. Grafik keaktifan siswa pada siklus II dan siklus II

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Grafik di atas memberikan informasi bahwa dengan adanya penerapan

model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) maka keaktifan siswa

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akuntansi mengalami peningkatan antara

lain:

1. Siswa yang aktif mengajukan pertanyaan atau ide selama proses belajar

mengajar yaitu sebanyak 21 siswa (52,5%) pada siklus I menjadi 28 siswa

(70%) pada siklus II dari 70 % target yang direncanakan.

2. Siswa yang aktif menjawab pertanyaan selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung yaitu 22 siswa (55%) pada siklus I menjadi 30 siswa (75%) pada

siklus II dari 70 % target yang direncanakan.

3. Siswa yang aktif dan berperan dalam kelompoknya pada saat diskusi yaitu 30

siswa (70%) pada siklus I menjadi 36 siswa (90%) pada siklus II dari 70 %

target yang direncanakan.

Dalam penelitian ini keaktifan siswa mengalami peningkatan pada setiap

siklusnya. Demikian pula pada prestasi siswa yang juga mengalami peningkatan

pada setiap siklusnya. Sehingga peniliti dapat mengambil kesimpulan bahwa

dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) mampu

meningkatkan keaktifan siswa. Dengan adanya peningkatan tingkat keaktifan

siswa, hal ini juga menyebabkan terjadinya peningkatan pada prestasi siswa.

Semakin tinggi tingkat keaktifan siswa, maka semakin tinggi pula nilai atau

prestasi belajar yang diperoleh siswa.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam dua siklus.

Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan,

(2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) refleksi. Adapun deskripsi hasil

penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survey awal untuk

mengetahui kondisi yang ada di SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten.

Berdasarkan hasil survey tersebut, peneliti menemukan bahwa prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran Akuntansi kelas X Akuntansi 1 masih kurang optimal.

Hal tersebut disebabkan oleh model pembelajaran yang digunakan guru masih

konvensional (model ceramah dan tanya jawab). Guru juga belum menggunakan

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

model pembelajaran kooperatif sehingga menimbulkan beberapa permasalahan

dalam pembelajaran yaitu siswa kurang merespon, bila diberi pertanyaan asal

menjawab dan siswa kurang percaya diri. Oleh karena itu, peneliti mengadakan

diskusi dengan guru mata pelajaran Akuntansi untuk mencari solusi dan

mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif Think Pair Share (TPS).

Pada siklus I peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang lengkap dengan skenario pembelajaran. Materi yang dibahas adalah

pencatatan dana kas kecil dengan sistem dana tetap (imprest fund system). Setelah

perangkat siap, peneliti mendiskusikannya dengan guru. Dalam penelitian ini

peneliti sebagai pelaksana pembelajaran. Siklus I dilaksanakan dalam 3 kali

pertemuan. Penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS)

pada siklus I berjalan cukup lancar, siswa pun dapat ikut berpartisipasi di dalam

KBM meskipun ada beberapa siswa yang ramai dan kurang memperhatikan.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar pada siklus I

masih terdapat kekurangan yaitu siswa belum dapat bekerja sama secara optimal

dengan teman sebangkunya. Selain itu, siswa juga belum berani mengemukakan

pendapatnya di depan teman-teman dan guru. Prestasi belajar siswa pada siklus I

sudah mengalami peningkatan dibandingkan sebelum diterapkannya model

pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) tetapi peneliti ingin menerapkan

lagi model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) agar keaktifan siswa

dapat ditingkatkan lagi. Oleh karena itu, peneliti mencari solusi dan menyusun

rencana pembelajaran siklus II untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan dalam

pembelajaran akuntansi pada siklus I.

Materi pembelajaran siklus II adalah pencatatan dana kas kecil dengan

sistem dana tidak tetap (Fluctuation Fund System). Berdasarkan hasil pengamatan

terhadap proses pembelajaran pada siklus II siswa terlihat semakin aktif dan

kelemahan pada siklus I sudah teratasi pada siklus II. Siswa sebelumnya masih

kurang aktif dalam berdiskusi dan malu untuk mengemukakan pendapatnya

sekarang mulai berani untuk bertanya dan memberikan pendapatnya kepada teman

maupun guru.

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Berdasarkan kegiatan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap

siswa, dapat diketahui bahwa siswa merasa lebih memahami materi pelajaran

dengan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS). Siswa juga

mengungkapkan bahwa prestasi belajar mereka mengalami peningkatan. Hasil

wawancara yang dilakukan terhadap guru diperoleh keterangan bahwa partisipasi

siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan sehingga prestasi

belajar siswa juga meningkat.

Berdasarkan data siklus I dan siklus II diperoleh prestasi belajar yang

selalu mengalami peningkatan. Model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

(TPS) berdampak positif terhadap kegiatan pembelajaran akuntnasi. Hal ini

terbukti pada peningkatan peran serta siswa pada pembelajaran dan prestasi

belajar siswa. Temuan yang muncul selama kegiatan belajar mengajar antara lain:

1. Kegiatan belajar mengajar di kelas yang berpusat pada siswa (student center)

sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran baik dalam diskusi kelompok,

presentasi, dan tanya jawab. Kegiatan ini dapat melatih siswa dalam bekerja

sama dan menumbuhkan semangat kebersamaan di dalam kelompok belajar.

2. Suasana pembelajaran santai, menyenangkan, dan sesuai dengan keinginan

siswa sehingga membuat siswa nyaman dalam belajar. Hal ini terlihat dari

semangat dan antusiasme siswa dalam mengikuti pelajaran terus mengalami

peningkatan.

3. Penggunaan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) dapat

mempermudah siswa dalam memahami materi yang dipelajari sehingga

pembelajaran efektif dapat tercapai.

4. Penerapan model pembelajaran model pembelajaran kooperatif Think Pair

Share (TPS) dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan pencapaian

prestasi belajar. Prestasi belajar tersebut dinyatakan tuntas karena secara

umum pencapaian prestasi belajar siswa berada di atas standar batas tuntas

yaitu 70. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum siswa telah memahami

materi yang disajikan dengan baik pada proses belajar mengajar yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS).

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas X Akuntansi 1

SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap

siklus meliputi empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

Berdasarkan analisa hasil penelitian tindakan dari siklus I sampai dengan

siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar

pada siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten.

Peningkatan prestasi belajar tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa

upaya antara lain:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS).

2. Guru mengadakan diskusi kelompok untuk membahas lembar kegiatan untuk

meningkatkan kerjasama antar siswa.

Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlebih

dahulu sebelum mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung

secara terarah dan terprogram.

Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (berpikir berpasangan berbagi)

terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada kelas X Akuntansi 1

SMK Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten.

Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator berikut ini:

4. Siswa semakin aktif mengajukan pertanyaan atau ide selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan

keaktifan siswa mengajukan pertanyaan atau ide selama proses pembelajaran

dari 21 siswa pada siklus I sebesar 52,5% menjadi 28 siswa pada siklus II

sebesar 70%.

5. Siswa yang aktif menjawab pertanyaan selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan keaktifan

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

siswa menjawab pertanyaan selama proses pembelajaran dari 22 siswa pada

siklus I sebesar 55% menjadi 30 siswa pada siklus II sebesar 75%.

6. Siswa yang aktif dan berperan dalam kelompoknya pada saat diskusi. Hal

tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan keaktifan siswa saat

berdiskusi dalam kelompoknya dari 30 siswa pada siklus I sebesar 70%

menjadi 36 siswa pada siklus II sebesar 90%.

7. Adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa dari 38 siswa pada siklus I

sebesar 95% menjadi 40 siswa pada siklus II sebesar 100%.

Kondisi-kondisi tersebut diatas, disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Guru mampu mengelola kelas dengan baik. Hal tersebut terefleksi dari (1)

kemampuan guru dalam memotivasi siswa untuk ikut aktif terlibat dalam

proses pembelajaran yang berlangsung, (2) posisi guru sudah tidak lagi

terpaku kelas bagian depan tetapi sudah mampu berotasi sehingga dapat

memantau siswa yang berada di bagian belakang, (3) guru sudah dapat

meningkatkan minat dan semangat siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar

mengajar maupun pada saat kegiatan diskusi berlangsung.

2. Guru menyadari perlunya melakukan suatu evaluasi terhadap proses

pembelajaran, agar segala kelemahan yang ada dapat teratasi dengan baik, dan

tidak terulang dalam proses pembelajaran berikutnya.

B. Implikasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran yaitu berasal

dari pihak guru maupun siswa. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru

dalam mengembangkan materi, kemampuan guru dalam menyanpaikan materi,

kemampuan guru dalam mengelola kelas, dan metode yang digunakan oleh guru

dalam proses pembelajaran. Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat belajar atau

motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Akuntansi.

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan secara maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru

dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Apabila guru

memiliki kemampuan baik, maka guru dapat menyampaikan materi dengan baik.

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Materi tersebut akan diterima siswa dengan baik apabila siswa juga mempunyai

minat dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan

demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif,

efektif dan efisien.

Penelitian ini memberikan gambaran secara jelas bahwa penerapan

model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) dalam pembelajaran

Akuntansi dapat meningkatkan prestasi belajar Akuntansi. Bagi guru bidang studi

Akuntansi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif pilihan dalam

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Disamping itu dapat

menjadikan siswa lebih aktif dan menghapus pandangan siswa terhadap

pembelajaran yang membosankan menjadi pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan. Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan dalam mengajak

siswa untuk berkomunikasi dengan baik, sehingga siswa menjadi tidak malu

untuk bertanya atau maju ke depan kelas untuk menyampaikan pendapatnya.

C. Saran

Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Diharapkan guru untuk terus mengembangkan minat serta

semangat siswa selama proses pembelajaran berlangsung agar

siswa menemukan dan mengembangkan sendiri konsep dari

materi yang dipelajari.

b. Guru perlu menambah wawasannya tentang metode-metode

pembelajaran yang inovatif agar proses pembelajaran lebih

menarik dan siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan

belajar mengajar di kelas.

c. Guru hendaknya mampu memilih metode yang tepat dalam

proses pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran dapat

tercapai.

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

d. Agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik, sebaiknya guru

meningkatkan kemampuan dalam mengelola kelas sehingga

dapat tercipta suasana yang kondusif yang mendukung proses

pembelajaran.

e. Guru hendaknya mampu mengkaji permasalahan yang timbul

saat proses pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran di kelas

dapat tercapai dan berdampak positif pada peningkatan hasil

prestasi belajar siswa.

2. Bagi Siswa

a. Dengan adanya penerapan model pembelajaran kooperatif Think

Pair Share (TPS), sebaiknya dimanfaatkan dengan baik oleh

setiap siswa untuk bekerja sama dalam satu kelompok untuk

memecahkan masalah dan saling mengajari satu sama lain.

b. Siswa hendaknya lebih meningkatkan kemampuan berdiskusi

maupun bersosialisasi dengan siswa lain dan saling membantu

terhadap siswa lain.

3. Bagi Peneliti

a. Bagi peneliti lain dapat menerapkan penelitian yang sejenis

dengan penyempurnaan dalam berbagai hal untuk mendapatkan

hasil yang lebih baik lagi yakni nilai yang diperoleh siswa

menjadi lebih tinggi.

b. Peneliti sebagai calon guru harus dapat menerapkan metode

pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan bahan ajar yang

sesuai dengan kondisi pembelajaran yang diinginkan siswa dalam

proses pembelajaran yang akan dilakukan.

4. Bagi Sekolah

a. Perlu adanya sosialisasi model PAIKEM (pembelajaran aktif,

inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan) dan pembelajaran

kooperatif kepada guru-guru agar mereka dapat menerapkannya

di dalam kelas sehingga pembelajaran menjadi tidak monoton.

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

b. Melengkapi perpustakaan dengan pengadaan buku-buku model

pembelajaran kooperatif maupun inovatif agar guru-guru bisa

membacanya sehingga pengetahuan mereka bertambah dan

akhirnya bisa diterapkan di kelas.

c. Mengadakan evaluasi tentang cara mengajar guru yaitu dengan

menyebarkan angket kepada siswa, supaya sekolah mengetahui

metode mengajar guru, sehingga bisa diberitahukan kepada guru

tentang metode atau cara mengajarnya selama ini agar guru bisa

memperbaikinya jika ada kekurangan.

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta. Anita, Lie. 2002. Cooperatif Learning. Jakarta: Grasindo. ________. 2008. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas.

Jakarta: Grasindo. Arends, Richard L. 2008. Learning to teach. Yogjakarta: Pustaka Belajar. Depdikbud. 1996. Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. __________________ . 2002. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi.

Surakarta: UNS Press. Handayani, Nanik Tri. 2009. Eksperimentasi Pengajaran Matematika Dengan

Metode TPS (Think Pair Share) Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Skripsi. Surakarta: FKIP UMS

Ibrahim, Muslimin, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University

Press. Isjoni.2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta. Drs. M. Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Muhammad Rohmadi dan Slamet Subiyantoro. 2009. Model-Model Pembelajaran

Bahasa, Sastra, Dan Seni. Surakarta: Yuma Pustaka Surakarta. Nana Sudjana, DR. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya. Nana Septriana dan Budi Handoyo. 2007. Penerapan Think Pair Share (TPS)

dalam Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Geografi. Malang : FKIP UM. (On Line) (http://jurnaljpi.files.wordpress.com/2009/09/vol-2-no-1-budi-handoyo.pdf, diakses tanggal 21 Januari 2010)

Ngalim Purwanto. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- …... · bahwa terdapat peningkatan prestasi mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

Rosmaini S., Evi Suryawati dan Mariani N. L. 2004. Penerapan Pendekatan

Struktural Think–Pair–Share ( TPS ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas I.7 SLTPN 20 Pekanbaru Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hewan TA. 2002/2003. Skripsi. Pekanbaru: FKIP Universitas Riau. (On Line)

(http://jurnalbiogenesis.files.wordpress.com/2004/09/vol-1-no-1-rosmaini.pdf, diakses tanggal 21 Januari 2010)

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta. Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.

Penerjemah: Nurulita. Bandung : Nusa Media. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sutratinah Tirtonegoro. 2006. Anak Supernormal dan Program Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara. Syaiful Bahri Djamarah, Drs. 1994. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru.

Surabaya: Usaha Nasional. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Kooperatif Berorientasi

Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Yuliana, Elis Muddah. 2009. Penggunaan Metode Kooperatif Model Think-Pair-

Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa pada Pokok Bahasan Unsur Fisik Wilayah Indonesia Kelas VIII B di MTs Negeri I Pacitan_Tahun_Ajaran_2007/2008. Skripsi. Surakarta : FKIP UNS.

Zainal Aqib. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: Yrama Widya.