PENERAPAN METODE TARGET COSTING

38
i PENERAPAN METODE TARGET COSTING DALAM PENINGKATAN LABA STUDI PADA PERUSAHAAN KECAP “UDANG” Oleh: Merry Hapsari NIM: 232011070 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014

Transcript of PENERAPAN METODE TARGET COSTING

Page 1: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

i

PENERAPAN METODE TARGET COSTING

DALAM PENINGKATAN LABA

STUDI PADA PERUSAHAAN KECAP “UDANG”

Oleh:

Merry Hapsari

NIM: 232011070

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2014

Page 2: PENERAPAN METODE TARGET COSTING
Page 3: PENERAPAN METODE TARGET COSTING
Page 4: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

ii

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Jalan Diponegoro 52-60

Salatiga 50711 - Indonesia

: (0298) 321212, 311881

Fax. (0298) – 321433, 311881 Homepage:www.uksw.edu

E-mail: [email protected]

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : MERRY HAPSARI

NIM : 232011070

Program Studi : AKUNTANSI

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi,

Judul : PENERAPAN METODE TARGET COSTING DALAM

PENINGKATAN LABA

STUDI PADA PERUSAHAAN KECAP “UDANG”

Pembimbing : PASKAH IKA NUGROHO, SE., M.Si., CMA

Tanggal diuji : 17 Desember 2014

adalah benar-benar hasil karya saya.

Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau

gagasan orang lain yang saya ambil dengan menyalin atau meniru dalam bentuk

rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri

tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin

atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang

telah saya peroleh.

Salatiga, 5 Desember 2014

Yang memberi pernyataan

MERRY HAPSARI

Page 5: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

iii

Page 6: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

iv

Motto

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan

janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan

meluruskan jalanmu.

_Amsal 3:5-6_

Jangan Patah Semangat Walau Apapun yang Terjadi,

Jika Kita Menyerah Maka Habislah Sudah

_Top Ittipat_

Page 7: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

v

Abstract

The tight competition compels the company to cut down its profit in order

to survive on the market. Currently many companies are still using cost-plus

pricing method in determining the selling price and its profits. If those companies

keep applying this method, their profit will dramatically decline. Therefore, the

application of target costing method is the appropriate solution for the company

to gain the expected profit without reducing the quality of its product. The

purpose of this study is to find out the application of target costing method in a

soya sauce (kecap) company called “Udang”. By applying the target costing

method, the company could cut down the expenditure and they could gain the

expected profit. From the result of this study, it is concluded that the target

costing method will give positive influences in increasing the product profit of the

“Udang” company.

Key Words : Target costing method, product profit

Page 8: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

vi

Saripati

Tingkat persaingan yang ketat memaksa perusahaan untuk memangkas

labanya untuk dapat bertahan dalam pasar. Selama ini banyak perusahaan masih

menggunakan metode cost-plus pricing dalam menentukan harga jual dan

labanya. Apabila masih menggunakan metode ini, perusahaan akan mengalami

penurunan laba. Untuk itu, penerapan metode target costing adalah solusi yang

tepat bagi perusahaan agar dapat memperoleh laba yang diinginkan tanpa harus

mengurangi kualitas produknya. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah

untuk mengetahui penerapan metode target costing di perusahaan Kecap

“Udang”. Dengan penerapan target costing, perusahaan dapat mengurangi biaya-

biaya yang dikeluarkan sehingga dapat mencapai laba yang diharapkan. Dari hasil

penelitian, disimpulkan bahwa metode target costing akan membawa dampak

positif terhadap peningkatan laba produk pada perusahaan kecap “Udang”.

Kata kunci : Metode target costing, laba produk

Page 9: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

vii

Kata Pengantar

Pada umumnya tujuan dari setiap perusahaan adalah memperoleh laba

yang besar untuk produknya, namun adanya persaingan yang ketat menyebabkan

banyak perusahaan rela memangkas labanya agar dapat bertahan dalam pasar.

Dalam penelitian ini, penulis menerapkan metode target costing agar perusahaan

mampu memberikan harga bersaing di pasar dan dapat mencapai laba sesuai yang

diinginkan oleh perusahaan. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan kertas

kerja ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya

masukan berupa kritik maupun saran dari pembaca untuk menyempurnakan kertas

kerja ini. Penulis berharap dikemudian hari kertas kerja ini dapat memberi

manfaat dan pengetahuan baru bagi semua pihak yang membutuhkan.

Salatiga, 5 Desember 2014

Penulis

Page 10: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

viii

Ucapan Terimakasih

Pertama-tama penulis ucapkan terimakasih kepada Tuhan Yesus Kristus

karena berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini untuk

memenuhi salah satu syarat dalam mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Kristen Satya Wacana.

Dalam menyelesaikan kertas kerja ini, penulis banyak mendapat bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Paskah Ika Nugroho, SE., M.Si., CMA selaku pembimbing.

Terimakasih karena telah menyediakan waktu, pikiran dan

memberikan motivasi dalam membimbing dan mengarahkan penulis

selama penyusunan kertas kerja ini.

2. Seluruh dosen, pegawai, dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, dimana

penulis menuntut ilmu di UKSW.

3. Om Budi Wijaya dan keluarga selaku pemilik perusahaan kecap

“Udang” yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.

4. Papi, Mami, Jeffry, dan semua keluarga atas cinta, doa dan dukungan

yang diberikan kepada penulis baik moral maupun material.

5. Julias Daniel atas cinta, perhatian dan semangat yang diberikan kepada

penulis.

6. Teman-teman E-goal 2011 dan teman-teman seperjuangan (Lee

Christabelle, Chriscinthya Jolita, Sitaweni, Arin Puspitaningrum,

Debbie Dita Shevilla, Yosefin Christin, Bucek Jalu Prasetyo Arjuna).

7. Anak Kost Raden Patah 7 (Bebeth, Kak Nita, Silva, Ci Puput, Vina,

Windha, Riska, Dian) yang selalu ada disaat senang dan susah,

terimakasih atas support kalian.

8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih.

Page 11: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

ix

Penulis tidak dapat membalas setiap bantuan yang kalian berikan dengan

sesuatu yang berharga, tetapi hanya dengan doa dan ucapan terimakasih yang

sebesar-besarnya.

Salatiga, 5 Desember 2014

Penulis

Page 12: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

x

Daftar Isi

Halaman Depan ............................................................................................. i

Pernyataan Keaslian Karya Tulis Skripsi ....................................................... ii

Halaman Pengesahan .................................................................................... iii

Motto ............................................................................................................. iv

Abstract ......................................................................................................... v

Saripati .......................................................................................................... vi

Kata Pengantar .............................................................................................. vii

Ucapan Terima Kasih .................................................................................... viii

Daftar Isi ........................................................................................................ x

Daftar Tabel .................................................................................................. xii

Daftar Lampiran ............................................................................................. xiii

Pendahuluan .................................................................................................. 1

Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 3

Langkah-Langkah Penerapan Target Costing ................................................ 6

Metode Penelitian........................................................................................... 8

Objek Penelitian ............................................................................................. 8

Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 8

Teknik Analisis ..................................................................................... 9

Langkah Analisis ................................................................................... 9

Analisis dan Pembahasan ............................................................................... 10

Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 10

Proses Produksi .............................................................................................. 11

Page 13: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

xi

Biaya-biaya pada Perusahaan Kecap “Udang” ..................................... 11

Penerapan Metode Target Costing di Perusahaan Kecap “Udang” .............. 15

Analisis Dampak Penerapan Metode Target Costing pada Kecap “Udang”

………………………………………………………………........................ 20

Kesimpulan ................................................................................................... 22

Saran .............................................................................................................. 22

Daftar Pustaka ............................................................................................... 23

Lampiran 1 .................................................................................................... 24

Lampiran 2 .................................................................................................... 26

Page 14: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

xii

Daftar Tabel

Tabel 1.Klasifikasi Biaya produksi dan non produksi pada perusahaan Kecap

“Udang”.......................................................................................................... 13

Tabel 2. Drifting Cost .................................................................................... 16

Tabel 3.Hasil Value Engineering yang Dilakukan Perusahaan ..................... 19

Tabel 4.Perbandingan Biaya Sebelum dan Sesudah Target Costing ............. 20

Tabel 5.Kenaikan Laba setelah Penerapan Target Costing ........................... 21

Page 15: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

xiii

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Proses Produksi Kecap “Udang” ................................................ 24

Lampiran 2 Daftar Riwayat Hidup ................................................................ 26

Page 16: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

1

Pendahuluan

Dalam dunia yang serba cepat dan penuh dengan perubahan, perusahaan harus

lebih tanggap akan perubahan tersebut dan dituntut untuk menghasilkan produk

yang berkualitas dengan harga yang bersaing agar dapat bertahan didalam pasar.

Salah satu yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah mengusahakan

pengurangan biaya agar dapat produknya dapat diterima oleh pasar. Namun

terdapat kendala yang dihadapi perusahaan, yaitu adanya krisis global yang

mengakibatkan meningkatnya biaya produksi dan daya beli konsumen yang

menurun. Disisi lain, laba perusahaan juga akan menurun karena perusahaan tidak

dapat menaikkan harga jual produknya karena akan lebih menurunkan permintaan

konsumen, konsumen akan beralih ke produk dari perusahaan lain yang

mempunyai harga jual rendah dengan kualitas yang sama. Oleh sebab itu,

perusahaan harus memikirkan strategi untuk mengatasi hal tersebut.

Salah satu strategi yang dapat dipakai adalah dengan penerapan target costing.

Target costing adalah metode untuk menentukan biaya yang diharapkan untuk

suatu produk berdasarkan dengan harga yang kompetitif, sehingga produk tersebut

akan memperoleh laba yang diharapkan. Witjaksono (2013:177) mengemukakan

bahwa “target costing adalah suatu sistem dimana penentuan harga pokok

produksi adalah sesuai dengan yang diinginkan (target) sebagai dasar penetapan

harga jual produk yang akan memperoleh laba yang diinginkan, atau penentuan

harga pokok sesuai dengan harga jual yang pelanggan rela membayarnya”. Target

costing berperan penting dalam membantu perusahaan untuk mengefisienkan

bahan baku, tenaga kerja, dan beban-beban lainnya. Selain itu target costing

penting dalam penentuan harga suatu produk agar dapat memuaskan konsumen.

Metode target costing menjadikan perusahaan mampu menghasilkan produk

yang menguntungkan kedua belah pihak yakni perusahaan dan konsumen,

perusahaan mendapatkan laba yang maksimal dan permintaan konsumen

terpenuhi. (Horngren, et al, 2009). Dalam penelitian ini, penulis akan

menganalisis penerapan target costing pada perusahaan Kecap Udang Purwodadi.

Page 17: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

2

Dalam penentuan laba, perusahaan masih menggunakan metode tradisional, yaitu

harga pokok penjualan, kemudian ditambahkan keuntungan yang diinginkan.

Perusahaan ingin mencapai target labanya, tetapi hal tersebut sulit mengingat

biaya bahan baku yang tidak stabil, pada waktu tertentu biaya sangat tinggi

diakibatkan kelangkaan dan harus membeli bahan baku impor, disisi lain

perusahaan tidak dapat menaikkan harga jualnya karena kebiasaan dari sebagian

masyarakat sekitar, ada yang tetap memlilih kecap Udang, namun ada pula yang

akan beralih ke produk lain dengan harga yang lebih murah, terutama untuk

konsumen yang membeli untuk digunakan ditempat-tempat makan (rumah

makan) karena di daerah Purwodadi sendiri terdapat beberapa merk kecap yang

cukup terkenal dan mempunyai harga dibawah kecap “Udang”. Langkah yang

dapat diambil perusahaan adalah dengan memangkas beberapa biaya dengan

metode target costing. Dengan penerapan metode target costing, diharapkan

perusahaan dapat mencapai laba yang diinginkan tanpa harus menaikan harga jual

produk sehingga tidak memberatkan konsumen. Dalam penelitian sebelumnya

yang dilakukan pada PT Megamakmur yang dilakukan oleh Melissa (2011) hasil

penelitian menyatakan bahwa dengan penerapan target costing perusahaan dapat

mencapai target labanya tanpa mengurangi kualitas produk.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan metode

target costing pada perusahaan serta untuk mengetahui apakah penerapan metode

ini dapat mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan. Sedangkan manfaat

penelitian bagi pembaca untuk memberikan informasi dan pengetahuan mengenai

metode target costing dan penerapannya yang dapat dipakai untuk kajian /

referensi bagi penelitian selanjutnya, untuk perusahaan memberikan informasi

tentang target costing yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk

penentuan keputusan yang terkait dengan biaya-biaya yang terjadi di perusahaan

(biaya produksi dan non-produksi).

Page 18: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

3

Tinjauan Pustaka

Biaya

Pengertian biaya menurut Mursyidi (2010 : 14) biaya adalah suatu pengorbanan

yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang

dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan datang.

Sedangkan pengertian biaya menurut Prawironegoro dan Purwanti (2009 :

19) adalah kas dan setara kas yang dikorbankan untuk memproduksi atau untuk

memperoleh barang atau jasa yang diharapkan akan memperoleh manfaat atau

keuntungan dimasa mendatang. Mulyadi (2009 : 23) mengemukakan bahwa biaya

dalam artian sempit merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas dan

disajikan oleh akuntansi biaya. Sedangkan biaya dalam artian luas adalah

pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dengan satuan uang, yang telah terjadi

atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa biaya adalah

pengorbanan sumber daya ekonomis yang digunakan untuk memperoleh barang

atau jasa yang diukur dengan satuan uang, baik itu telah terjadi maupun yang akan

terjadi, dan memberikan manfaat dimasa sekarang maupun dimasa yang akan

datang.

Klasifikasi Biaya

Teddy (2011 : 7) mengatakan bahwa klasifikasi biaya dibagi menjadi dua

yaitu:

1. Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan

proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Biaya produksi dibagi

menjadi tiga:

1. Biaya Bahan Baku Langsung

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

3. Overhead Pabrik

Page 19: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

4

Bahan baku langsung merupakan semua bahan baku yang digunakan untuk

proses produksi oleh suatu perusahaan. Dalam proses produksi tenaga kerja

langsung juga mempunyai peranan penting, yaitu melakukan kegiatan

mengubah bahan baku langsung menjadi produk jadi. Biaya yang dikeluarkan

untuk tenaga kerja disebut biaya tenaga kerja langsung. Overhead pabrik

disebut juga overhead manufaktur atau beban pabrik, yang terdiri dari semua

biaya yang tidak dapat ditelusuri langsung penggunaannya pada suatu produk.

Biaya overhead pabrik terdiri dari semua biaya produksi selain biaya bahan

baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

2. Biaya Non-Produksi

Biaya non produksi adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan

operasional perusahaan. Dibagi menjadi dua yaitu:

1. Biaya Penjualan

Biaya penjualan adalah biaya yang berhubungan dengan penjualan

dan penyampaian produk ke pelanggan, yang meliputi biaya untuk

memperoleh pesanan seperti biaya iklan dan promosi.

2. Biaya Administrasi dan Umum

Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang dikeluarkan dalam

pelaksanaan kegiatan administrasi dan umum, seperti biaya peralatan

kantor, biaya gaji administrasi dan umum.

Target Costing

Target costing sebenarnya berasal dari bahasa Jepang, Genka Kikaku.

Genka berarti harga pokok, sedangkan Kikaku artinya rancangan atau rencana.

Jadi arti dari Genka Kikaku adalah rancangan untuk menentukan harga pokok.

Genka Kikaku atau target costing telah diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di

Jepang sejak tahun 1970 (Teddy, 2011 : 13).

Target costing adalah metode penghitungan biaya produk yang dilakukan

secara mundur, yaitu dimulai dari menentukan harga jual yang digunakan untuk

menentukan biaya produk tersebut. Dengan menggunakan target costing

perusahaan dapat menentukan biaya yang diinginkan yang diperoleh dari harga

Page 20: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

5

pasar dikurangi dengan laba yang diinginkan. Pengertian target costing adalah

metode untuk menentukan biaya yang diharapkan untuk suatu produk berdasarkan

dengan harga yang kompetitif, sehingga produk tersebut akan dapat memperoleh

laba yang diharapkan.

Manfaat Target Costing

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan

metode target costing adalah sebagai berikut:

1. Dapat menetapkan biaya yang diharapkan (target cost) dari memproduksi

suatu produk sebelum biaya tersebut terjadi.

2. Mengurangi biaya produk dengan meningkatkan efisiensi biaya, menekan

dan menghilangkan sebanyak mungkin kegiatan yang tidak memberi nilai

tambah.

3. Meningkatkan kepuasan pelanggan.

4. Meningkatkan daya saing perusahaan.

Karakteristik Target Costing

Menurut Himawan (2009 : 7) terdapat lima karakteristik target costing:

1. Target costing diterapkan dalam tahap pengembangan dan perencanaan

serta berbeda dari sistem pengendalian biaya standar yang diterapkan

dalam tahap produksi.

2. Target costing bukan merupakan metode manajemen untuk pengendalian

biaya dalam pemikiran tradisional, namun salah satu tujuannya adalah

untuk mengurangi biaya.

3. Dalam proses penentuan biaya target, banyak metode ilmu manajemen

yang digunakan, sebab tujuan manajerial penentuan biaya target meliputi

teknik-teknik pengembangan dan perancangan produk.

4. Kerjasama banyak departemen diperlukan dalam melaksanakan target

costing.

5. Target costing disesuaikan dengan produk yang akan diproduksi.

Page 21: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

6

Herdinasari (2011:21) mengatakan terdapat tiga faktor yang penting dalam

mempengaruhi struktur dari sistem target costing, yaitu :

1. The role of the nature the product (jenis produk yang akan diproduksi)

Tipe dari produk yang akan diproduksi memiliki peranan penting karena

dengan mengetahui jenis dari produk yang akan diproduksi, maka akan

dapat mengestimasi biaya, kompleksitas, dan waktu yang akan digunakan.

Jika biaya, kompleksitas dan waktu yang timbul untuk memproduksi lebih

besar maka target costing semakin kompleks. Semakin lama

pengembangan siklus hidup suatu produk, semakin ketat pengendalian

yang dibutuhkan dan begitu pula sebaliknya.

2. The role of type customer service (jenis konsumen yang akan dituju)

Tipe konsumen yang dilayani juga memiliki peranan yang penting dalam

perancangan target costing. Hal ini disebabkan oleh keputusan konsumen

dalam menentukan karakteristik yang penting dari suatu produk.

Karakteristik tersebut adalah kualitas, funsionality, dan harga pada suatu

produk. Konsumen akan mempengaruhi tingkat keterlibatan dalam

pemasaran dan analisis konsumen pada target costing.

3. The role of degree of influence overparts suppliers and subcontractors

(tingkat pengaruh antar bagian dari supplier)

Tingkat pengaruh antar bagian dari supplier berhubungan dengan

kemampuan perusahaan dalam bernegosiasi dengan pemasok untuk

mendapatkan harga input yang lebih rendah dari pasar. Tawar – menawar

ini berpengaruh terhadap biaya material yang merupakan biaya utama dari

proses produksi yang juga berpengaruh terhadap target costing yang

diterapkan oleh perusahaan. Jika harga input lebih rendah, maka

perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.

Langkah-Langkah Penerapan Target Costing

Malue (2013 : 3) mengatakan terdapat empat langkah dalam penerapan target

costing:

1. Menentukan target price per unit

Page 22: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

7

untuk menetukan target costing, perusahaan harus melakukan penelitian

pasar untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, harga jual

yang dapat diterima oleh konsumen, bagaimana produk sejenis yang

dihasilkan oleh pesaing, harga jual yang ditetapkan pesaing. Penetapan

harga suatu produk sangatlah penting karena menentukan permintaan

terhadap produk tersebut.

2. Menentukan target cost per unit

Target cost adalah selisih target price dengan target profit yang ditentukan

perusahaan.

Target price = Target harga jual produk yang akan diterima oleh

konsumen

Target profit = Target keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan

3. Menentukan total target cost

Setelah menghitung target cost per unit, selanjutnya akan menentukan

total target cost.

4. Membandingkan total target cost dengan drifting cost

Langkah selanjutnya adalah membandingkan antara total target cost

dengan drifting cost yang terjadi, untuk mendapatkan target pengurangan

biaya yang harus dicapai. Drifting cost adalah jumlah total biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses produksi yang meliputi biaya

produksi dan non produksi. Apabila drifting cost untuk memproduksi suatu

produk melebihi target cost, maka akan ada perekayasaan nilai sampai

akhirnya diperoleh target cost. Target pengurangan biaya diperoleh

melalui drifting cost dikurangi dengan total target cost.

Target pengurangan biaya = Total drifting cost – total target cost

Target cost = Target price – Target profit

Total target cost = Target cost per unit x total unit penjualan

Page 23: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

8

5. Mendesain ulang atau secara bersamaan mendesain dan memproses

produk untuk mencapai target pengurangan biaya.

Setelah perusahaan mengetahui berapa biaya yang harus dikurangi

berdasarkan target pengurangan biaya, langkah selanjutnya adalah

melakukan value engineering untuk mencapai target pengurangan biaya.

Value engineering dilakukan selama tahap perancangan dan

pengembangan produk. Tujuan diadakannya value engineering adalah

untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan

konsumen dan dengan harga yang dapat diterima.

Metode Penelitian

Objek Penelitian

Objek penerapan target costing ini dilakukan pada perusahaan kecap cap

Udang yang berdiri tahun 1955 yang didirikan oleh Ibu Kwee Swan Loo

(Kustinah Raharjo). Perusahaan ini terletak di Jl. Siswa No 12 Purwodadi.

Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer

Data primer terdiri dari profil perusahaan, penetapan harga jual, bahan

baku, dan tenaga kerja, proses produksi kecap, volume produksi, dan

kegiatan operasional sehari-hari. Data primer diperoleh melalui teknik

wawancara untuk mengidentifikasi hal – hal penting terkait objek

penelitian. Wawancara ditujukan kepada pemilik perusahaan Kecap Udang

untuk mengetahui proses bisnis dan penggunaan bahan baku. Contoh

pertanyaan yang diajukan antara lain adalah besarnya bahan baku apa saja

yang digunakan dalam produksi dan pertanyaan lain yang mendukung data

penelitian.

2. Data Sekunder yang berisi sumber tertulis mengenai sejarah perusahaan.

Page 24: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

9

Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisis deskriptif.

Metode ini merupakan penyajian data yang berasal dari masalah yang dihadapi

perusahaan, dari masalah-masalah itu dilakukan analisis dengan menggunakan

pendekatan yang didasarkan pada teori-teori yang ada. Penelitian ini merupakan

penelitian yang mengolah data kuantitatif, teknik pengumpulan data berupa studi

lapangan untuk memperoleh data primer.

Langkah Analisis

Adapun langkah-langkah analisis yang digunakan didalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui harga jual yang berlaku dipasar serta harga yang dapat

diterima oleh konsumen, agar harga jual dapat ditentukan berdasarkan

harga pasar tersebut. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan survei ke

toko-toko.

2. Menentukan laba yang diinginkan (target profit) yang disesuaikan dengan

kondisi pasar, selanjutnya menentukan target cost dan menghitung

besarnya target cost per unit serta total target cost. Target cost sendiri

diperoleh melalui selisih antara target price per unit dan target profit per

unit.

3. Membandingkan target cost dengan drifting cost untuk memperoleh target

pengurangan biaya yang harus dicapai perusahaan. Rumus target

pengurangan biaya adalah sebagai berikut:

4. Mendesain ulang atau secara bersamaan mendesain produk (bila drifting

cost lebih besar dari target cost) untuk mencapai target pengurangan biaya.

Hal ini dilakukan dengan mengurangi biaya-biaya yang tidak bernilai

tambah serta aktivitas yang tidak bernilai tambah.

target pengurangan biaya = Total drifting cost – Total target cost

Page 25: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

10

Analisis dan Pembahasan

Gambaran Umum Objek Penelitian

Perusahaan kecap cap Udang adalah perusahaan penghasil kecap yang

didirikan pada tanggal 5 Januari 1955. Perusahaan ini didirikan sebagai

perusahaan perseorangan yang dimiliki oleh Ibu Kustinah Raharjo, warga

Purwodadi yang lahir pada tanggal 12 Agustus 1929. Pada mulanya beliau adalah

seorang pedagang kedelai, dimana beliau hanya membeli kedelai dari orang

setempat yang kemudian ditampung untuk dijual kembali.

Ibu Kustinah adalah seseorang yang cukup berhasil di masyarakat

Purwodadi. Dari yang awalnya pedagang kedelai beliau merencanakan untuk

mendirikan perusahaan yang memproduksi kecap yang bahan bakunya dari

kedelai asli tanpa ada penambahan bahan kimia. Pada tahun 1952, usaha produksi

kecap resmi berdiri dan menjadi perusahaan kecap dengan industri kecil.

Pimpinan dari industri kecap tersebut adalah Ibu Kustinah. Untuk pemberian

merek kecap telah dua kali mengalami perubahan, yakni:

1. Kecap merek Potret

Ibu Kustinah mempunyai keluarga besar yang kebanyakan anaknya adalah

perempuan yang memiliki hoby mengumpulkan foto-foto yang kemudian

ditempelkan pada dinding rumahnya. Dari situlah muncul ide untuk

memberi nama merek kecap tersebut dengan merek Potret.

2. Kecap merek Udang

Pergantian nama dari merek Potret menjadi merek udang dilakukan setelah

pimpinan industri kecap ini yang semula dipegang oleh Ibu Kustinah

beralih ke salah satu putranya, yaitu Bapak Budi Wijaya pada tahun 1989.

Meskipun demikian, jalannya perusahaan masih dalam pengawasan Ibu

Kustinah.

Peralihan pimpinan ini disebabkan oleh faktor usia Ibu kustinah yang

sudah berusia lanjut. Adapun alasan pemberian merek Udang karena kecap

tersebut terasa gurih, manis dan enak serta bahan-bahannya alami.

Page 26: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

11

Penggunaan merek Udang ini terdaftar pada Departemen Kesehatan

Republik Indonesia dengan No. 007/1123/1988/Kan.Dep/PM/X/89.

Proses Produksi

Dalam proses produksi perusahaan menggunakan bahan-bahan berkualitas

tinggi sehingga mutu dan kualitas produk terjamin, proses pemasakan sendiri

masih menggunakan cara tradisional, dengan menggunakan tungku dan kayu

bakar. Proses pembuatan kecap ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1. Tahap pertama menyiapkan kedelai yang akan diproses. Kedelai tersebut

direbus setengah matang dan dijemur disebuah wadah kurang lebih satu

minggu dengan posisi tertutup rapat. Setelah satu minggu kedelai tersebut

diambil dan ditaruh dalam ember yang telah dicampur dengan air garam

(fermentasi), dan didiamkan lagi dalam waktu satu minggu.

2. Selanjutnya adalah tahap pemasakan, pada tahap ini air direbus sampai

benar-benar mendidih, kemudian ditambahkan rempah-rempah, hasil

fermentasi dari kedelai yang telah direndam, dan gula kelapa. Hasil dari

pemasakan pertama kemudian disaring, dan dilanjutkan dengan

pemasakan tahap kedua.

3. Setelah pemasakan tahap kedua dan dirasa telah mendapat kekentalan

yang pas, kecap dimasukkan ke dalam ember dan didiamkan semalam

untuk keesokan harinya dimasukkan kedalam botol yang telah dicuci

bersih dan dikeringkan.

4. Tahap selanjutnya adalah pemasangan tutup botol, logo, dan segel.

5. Tahap terakhir adalah pengecekan, untuk menghindari adanya produk

yang cacat atau rusak.

Satu botol kecap merek udang ini dijual dengan harga Rp 14.000.

Biaya-biaya pada perusahaan Kecap “Udang”

Berikut adalah data yang diperoleh penulis untuk menganalisis penerapan metode

target costing untuk mengefisienkan biaya dan meningkatkan laba produk pada

Page 27: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

12

perusahaan kecap “Udang”. Biaya-biaya tersebut telah diklasifikasikan kedalam

biaya produksi dan non produksi.

Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk

memproses produk, dari bahan baku hingga menjadi suatu barang jadi

(kecap). Biaya produksi tersebut meliputi:

1. Biaya bahan langsung

Bahan baku untuk pembuatan kecap terdiri dari:

a. Bahan baku utama dari kedelai hitam, gula kelapa, garam,

bawang putih, rempah-rempah.

b. Bahan baku pengepakan adalah botol, tutup botol, segel dan

logo produk.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan dalam proses produksi

kecap, terdiri dari:

a. Bagian produksi, berjumlah 5 orang.

b. Bagian pengepakan, berjumlah 4 orang.

3. Biaya produksi Tidak langsung

Biaya produksi tidak langsung terdiri dari:

a. Biaya listrik dan air, adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan

untuk mendukung proses produksi.

b. Biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu pegawai bagian

pengiriman, terdiri dari 4 orang.

Biaya Non Produksi

Biaya non-produksi yang dikeluarkan perusahaan terdiri dari:

a. Biaya telepon, adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk

mempermudah melakukan pemesanan bahan baku dan order.

b. Biaya umum dan administrasi, terdiri dari: Biaya pengiriman.

Page 28: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

13

Tabel 1. Klasifikasi Biaya Produksi dan Non Produksi pada perusahaan kecap

“Udang” Bulan Agustus 2014.

Klasifikasi Biaya Jumlah (Rp) Keterangan

1. Biaya Bahan Langsung

a. Kedelai

13.500.000

Harga Per Kg Kedelai

Rp 13.500.000 / 8532 botol =

Rp 1.582

b. Gula Kelapa 58.800.000

Harga Per Kg Gula Kelapa

Rp 58.800.000 / 8532 botol =

Rp 6.891

c. Garam 130.000

Harga Per Kg Garam

Rp 130.000 / 8532 botol =

Rp 15

d. Bawang Putih 123.500

Harga Per Kg Bawang Putih

Rp 123.500 / 8532 botol =

Rp 14

e. Rempah-rempah

150.000

Harga Per Kg Rempah –

rempah Rp 150.000 /

8532 botol = Rp 17

2. Biaya Pengepakan

a. Botol 11.000.000

Harga Per Pcs Botol

Rp 11.000.000 / 8532 botol =

Rp 1289

b. Tutup Botol 550.000

Harga Per Pcs Tutup Botol

Rp 550.000 / 8532 botol =

Rp 64

c. Logo 280.000

Harga Per Pcs Logo

Rp 280.000 / 8532 botol =

Rp 32

d. segel 180.000

Harga Per Pcs Segel

Rp 180.000 / 8532 botol =

Rp 21

3. Tenaga Kerja Langsung

a. Bagian Produksi 6.000.000 Gaji Per Orang Bag. Produksi

(1.200.000 x 5)

b. Bagian Pengepakan 3.600.000 Gaji Per Orang Bag.

Pengepakan (900.000 x 4)

4. Biaya Produksi Tidak

Langsung

a. Biaya Listrik 711.600

b. Biaya Air 2.605.800

c. Bagian Pengiriman 3.600.000 Gaji Per Orang Bag.

Page 29: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

14

Pengiriman (900.000 x 4)

d. Kayu bakar 1.200.000

5. Biaya Non Produksi

a. Biaya Telepon 525.400

b. Biaya Pengiriman 1.000.000

Total Biaya 103.956.300

Sumber : Kecap “Udang” Agustus 2014

Untuk menentukan harga jual produknya, perusahaan masih menggunakan

metode cost-plus pricing. Harga untuk satu unit produk ditetapkan sama besarnya

dengan biaya per unit yang kemudian ditambahkan dengan jumlah laba yang

diinginkan perusahaan. Perusahaan menginginkan laba sebesar 15% dari total

biaya.

Jumlah produksi yang dihasilkan oleh perusahaan selama Agustus 2014 adalah

8.532 botol. Total biaya produksi dan non-produksi yang dikeluarkan perusahaan

selama bulan Agustus 2014 adalah sebesar Rp.103.956.300,00

Besarnya biaya untuk satu botol kecap adalah :

Total biaya per botol = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖

Total biaya per botol = 𝑅𝑝 .103.956.300

8.532 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙

= Rp.12.184,28

Dari data tersebut, dapat dihitung harga jual per satuan produk, yaitu:

Total biaya per botol = Rp.12.184,28

Laba per botol (15% x Rp.12.184,28) = Rp. 1.827,64

Harga Jual per botol = Rp.14.011,92

Perusahaan memutuskan untuk menggenapkan kebawah dan menjual produk pada

harga Rp.14.000,00 agar dapat bersaing dengan produk sejenis yang ada dipasar.

Namun hal ini mengakibatkan laba yang diinginkan perusahaan sebesar 15% tidak

Page 30: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

15

tercapai, dari harga tersebut, laba yang diperoleh perusahaan hanya 14,9% dari

total biaya. Rincian laba perusahaan menjadi:

Harga Jual = Rp.14000,00

Total Biaya = Rp.12.184,28

Laba = Rp. 1.815,72 (14,9% daru total biaya atau 12,9% dari harga jual)

Dengan penetapan harga jual sebesar Rp.14.000,00 per botol, laba yang diperoleh

perusahaan menurun sebesar (15% - 14,9%) = 0,1% dari total biaya atau

Rp.1.827,64 turun menjadi Rp.1.815,72.

Penerapan Metode Target Costing di Perusahaan Kecap “Udang”

Tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk mengerti

keinginan konsumen akan produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang

terjangkau agar perusahaan dapat bertahan dalam pasar. Perusahaan harus

mengetahui berapa besarnya harga jual yang dapat diterima oleh konsumen dan

menetapkan berapa laba yang diinginkan dari setiap penjualan, maka dari itu

perusahaan perlu menetapkan target cost agar laba yang diinginkan dapat tercapai.

Berikut adalah langkah-langkah penerapan target costing:

1. Menetapkan target price per unit.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui harga jual yang

berlaku dipasar yang dilakukan dengan cara survei pasar, agar

perusahaan mengetahui keinginan konsumen, serta harga yang dapat

diterima oleh konsumen. Dari hasil survei pasar, perusahaan dengan

produk sejenis menawarkan produknya pada kisaran harga

Rp.10.000,00 – Rp.20.000,00. Perusahaan menetepakan harga jualnya

sebesar Rp.14.000,00 / botol, maka besarnya target price untuk produk

kecap “Udang” adalah Rp.14.000,00.

2. Menentukan target cost per unit.

Untuk menentukan target cost, perusahaan harus menetapkan terlebih

dahulu target profit yang diinginkan. Dalam hal ini perusahaan

menginginkan tingkat laba sebesar 15%.

Page 31: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

16

Target profit = % laba yang diinginkan x target price

= 15% x Rp.14.000,00

= Rp.2.100,00

Langkah selanjutnya adalah menghitung besarnya target cost per unit,

yang diperoleh dari selisih antara target price per unit dan target profit

per unit.

Besarnya target cost per botol adalah:

Target price per botol = Rp.14.000,00

Target profit per botol = Rp. 2.100,00

Target cost per botol = Rp.11.900,00

3. Menentukan total target cost.

Total target cost diperoleh melalui perkalian antara target cost per unit

dengan total unit penjualan.

Total target cost = target cost per unit x total unit penjualan

= Rp.11.900,00 x 8532 botol

= Rp.101.530.800

Agar perusahaan mencapai laba yang diinginkan, biaya untuk

memproduksi kecap harus kurang atau sama dengan target cost-nya,

yaitu sebesar Rp.101.530.800,00.

4. Membandingkan total target cost dengan drifting cost.

Langkah selanjutnya adalah membandingkan total target cost dengan

drifting cost untuk mengetahui besarnya pengurangan biaya yang harus

dicapai oleh perusahaan.

Tabel 2. Drifting Cost

Keterangan Total Biaya (Rp.)

1. Biaya Produksi

a. Bahan Langsung Rp.72.703.500

b. Biaya Pengepakan Rp.12.010.000

c. Tenaga Kerja Langsung Rp.9.600.000

d. Produksi Tidak Langsung Rp.8.117.400

Total biaya produksi Rp.102.430.900

Page 32: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

17

2. Biaya non-produksi

a. Biaya Telepon Rp.525.400

b. Biaya Pengiriman Rp.1.000.000

Total biaya non-produksi Rp.1.525.400

Total Biaya Rp.103.956.300

Sumber : Kecap “Udang” Agustus 2014

Berdasarkan tabel diatas, besarnya drifting cost adalah sebesar

Rp.103.956.300,00 dan jumlah produksi sebesar 8532 botol,

perhitungan besarnya drifitng cost per botol adalah:

Drifting cost per botol = 𝑅𝑝 .103.956.300

8532 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙 = Rp.12.184,28

Pengurangan biaya yang harus dilakukan perusahaan adalah:

Total Drifting cost = Rp.103.956.300,00

Total target cost = Rp.101.530.800,00

Total Pengurangan biaya = Rp. 2.425.500,00

Untuk mencapai laba yang diinginkan, perusahaan harus mengurangi

biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.2.425.500,00

5. Mendesain ulang atau secara bersamaan mendesain dan memproses

produk untuk mencapai target pengurangan biaya.

Untuk mencapai laba yang diinginkan, perusahaan harus melakukan

value engineering yang bertujuan untuk menekan biaya namun tetap

mempertahankan kualitas produk. Perusahaan perlu menekan drifting

cost agar setidaknya sama atau bahkan lebih kecil dari target cost.

Perusahaan harus dapat membedakan biaya bernilai tambah dan biaya

tidak bernilai tambah. Biaya bernilai tambah adalah biaya yang jika

dihilangkan akan mengurangi nilai atau kegunaan atau yang dirasakan

oleh pelanggan, sedangkan biaya tidak bernilai tambah adalah biaya

yang jika dihilangkan tidak akan mengurangi nilai atau kegunaan arau

yang dirasakan oleh pelanggan. Dalam hal ini perusahaan perlu

mengurangi biaya yang tidak bernilai tambah.

Page 33: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

18

Value engineering dapat dilakukan pada bahan baku, yaitu kedelai.

Naik turunnya harga kedelai merupakan hal yang tidak bisa dikontrol

oleh perusahaan, kelangkaan kedelai yang terjadi di Indonesia membuat

perusahaan harus membeli kedelai impor yang harganya jauh lebih

mahal dibanding kedelai lokal, yakni sebesar Rp 9000/kg yang

didapatkan dari pemasok di Solo. Perusahaan harus memiliki strategi

untuk menghemat biaya kedelai saat harganya melonjak. Salah satu

alternatif yang dapat dilakukan perusahaan dalam pembuatan kecap

ialah mencampur kedelai dengan kacang benguk atau yang lebih

dikenal dengan koro benguk (mucuna pruriens). Koro benguk ini

memiliki harga yang lebih murah dibandingkan kedelai, yaitu sekitar

Rp 7000/kg, koro benguk berpotensi untuk mendampingi kedelai

sebagai sumber protein nabati, selain itu koro benguk juga memiliki

kandungan gizi yang lebih baik daripada kedelai dan mempunyai

kandungan senyawa aktif L-DOPA yang sangat berguna bagi

kesehatan. Saat inipun sudah terdapat kecap organik yang terbuat dari

koro benguk. Dalam hal penghematan, yang dapat dilakukan

perusahaan adalah mencampur kedelai dengan koro benguk dengan

perbandingan 1 : 1. Setiap bulan perusahaan membutuhkan kedelai

kurang lebih sebanyak 1500 kg, jadi dengan adanya pencampuran

perusahaan mengeluarkan biaya kedelai sebesar Rp 6.750.000,00

(750kg x Rp 9.000) dan koro benguk Rp 5.250.000 (750kg x Rp 7.000).

Pencampuran bahan baku ini dapat mengurangi biaya kedelai dari yang

awalnya Rp 13.500.000,00 menjadi Rp 12.000.000,00.

Selain itu, proses value engineering dapat dilakukan pada biaya

pengepakan, yaitu pada biaya botol, tutup botol, logo, dan segel. CV.

Harapan Jaya menawarkan harga botol sebesar Rp.1000,00, tutup botol

Rp.50,00, logo Rp.25,00, dan segel Rp.15,00. Hal ini dapat menekan

biaya pengepakan sebesar 10%.

Untuk biaya telepon, telepon yang digunakan diperusahaan terpisah dari

telepon rumah, maka dapat dilakukan penghematan dengan

Page 34: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

19

menggunakan system locked atau penguncian pesawat telepon dengan

menggunakan kunci yang dapat di set untuk menerima panggilan saja.

Hal ini dilakukan karena sering terjadi penggunaan telepon yang tidak

perlu, misalnya untuk menelepon keluarga atau teman. Tujuan

penggunaan system locked adalah membuat penggunaan telepon

menjadi efektif dan efisien, telepon hanya bisa digunakan untuk

menerima panggikan masuk saja. Dengan demikian dapat terjadi

penurunan pemakaian telepon yang diperkirakan sebesar Rp.50.000,00.

Pada biaya pengiriman, dilakukan penurunan intrensitas pengiriman,

yang biasanya pengiriman dilakukan lima kali dalam satu minggu

menjadi tiga kali. Reaksi dari konsumen setelah melakukan survey pada

beberapa toko menunjukkan bila terjadi pengurangan intensitas

pengiriman yang akan dilakukan konsumen adalah mengambil dalam

jumlah banyak untuk persediaan selama satu minggu. Setiap kali

pengiriman perusahaan mengeluarkan biaya bensin Rp.50.000,00. Jadi

untuk satu bulan biaya pengiriman yang dapat dihemat adalah sebesar

Rp.400.000,00.

Tabel 3. Hasil Value Engineering yang dilakukan perusahaan

Keterangan Biaya (Rp.) Pengurangan Biaya

(Rp.)

Biaya Kedelai

Sebelum value engineering

Sesudah value engineering

Penghematan

13.500.000

(12.000.000)

1.500.000

Biaya Botol

Sebelum value engineering

Sesudah value engineering

Penghematan

11.000.000

(10.000.000)

1.000.000

Biaya Tutup Botol

Sebelum value engineering

Sesudah value engineering

Penghematan

550.000

(495.000)

55.000

Biaya Logo

Sebelum value engineering

Sesudah value engineering

Penghematan

280.000

(252.000)

28.000

Page 35: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

20

Biaya Segel

Sebelum value engineering

Sesudah value engineering

Penghematan

180.000

(162.000)

18.000

Biaya Telepon

Sebelum value engineering

Sesudah value engineering

Penghematan

525.400

(475.400)

50.000

Biaya Pengiriman

Sebelum value engineering

Sesudah value engineering

Penghematan

1.000.000

(600.000)

400.000

Total 3.051.000

Sumber : data olahan

Analisis Dampak Penerapan Metode Target Costing Pada Kecap “Udang”

Perbandingan biaya yang dikeluarkan perusahaan sebelum dan sesudah target

costing:

Tabel 4. Perbandingan biaya sebelum dan sesudah target costing

Klasifikasi Biaya Sebelum

Target Costing Penghematan

Sesudah

Target Costing

1. Biaya Bahan

Langsung

a. Kedelai 13.500.000 1.500.000 12.000.000

b. Gula Kelapa 58.800.000 58.800.000

c. Garam 130.000 130.000

d. Bawang Putih 123.500 123.500

e. Rempah-rempah 150.000 150.000

2. Biaya Pengepakan

a. Botol 11.000.000 1.000.000 10.000.000

b. Tutup Botol 550.000 55.000 495.000

c. Logo 280.000 28.000 252.000

d. segel 180.000 18.000 162.000

3. Tenaga Kerja

Langsung

a. Bagian Produksi 6.000.000 6.000.000

b. Bagian 3.600.000 3.600.000

Page 36: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

21

Pengepakan

4. Biaya Produksi

Tidak Langsung

a. Biaya Listrik 711.600 711.600

b. Biaya Air 2.605.800 2.605.000

c. Bagian

Pengiriman

3.600.000 3.600.000

d. Kayu bakar 1.200.000 1.200.000

5. Biaya Non Produksi

a. Biaya Telepon 525.400 50.000 475.400

b. Biaya

Pengiriman

1.000.000 400.000 600.000

Total Biaya 103.956.300 3.051.000 100.904.500

Sumber : data olahan

Penerapan target costing membawa dampak positif bagi perusahaan, ini terlihat

dari biaya yang awalnya Rp.103.956.300,00 berkurang menjadi

Rp.100.904.500,00. Besarnya drifting cost sesudah pengurangan biaya adalah:

Drifting cost per botol = 𝑅𝑝 .100.904.500

8532 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙 = Rp.11.826,5

Setelah dilakukan penerapan target costing, total drifting cost yang sebelumnya

Rp.12.184,28 turun menjadi Rp.11.826,5 lebih rendah dari target cost yang

ditetapkan sebesar Rp.11.900,00. Penghematan yang dilakukan perusahaan

setelah menerapkan target costing adalah :

% penghematan biaya = Total penghematan

total biaya sebelum target costing x 100%

= Rp .3.051.000

Rp .103.956.300 x 100%

= 2,93%

Tabel 5. Kenaikan Laba Setelah Penerapan Target Costing

Keterangan Sebelum Target

Costing

Sesudah Target

Costing

Kenaikan /

Penurunan

Harga Jual Produk

Harga Pokok Produk

Laba

14.000

12.184,28

1.815,72

14.000

11.826,5

2.173,5

(357,78)

357,78

Page 37: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

22

% Laba 12,9% dari harga

jual

15,5% dari harga

jual

2,6% dari harga

jual

Penerapan Target Costing yang dilakukan perusahaan Kecap “Udang” dapat

mengurangi besarnya biaya yang dikeluarkan sehingga laba yang diperoleh

perusahaan meningkat dari 12,9% menjadi 15,5%. Penerapan target costing ini

membawa dampak positif bagi perusahaan karena dapat meningkatkan labanya

sebesar 2,6%.

Kesimpulan

Perusahaan Kecap “Udang” saat ini masih menggunakan metode cost-plus

pricing. Perusahaan menginginkan laba 15% dari total biaya. Drifting cost

perusahaan sebesar Rp.12.184,28 dengan harga jualnya Rp.14.000,00

mengakibatkan perusahaan mendapat laba sebesar 14,9% dari total biaya atau

12,9% dari harga jual, yang artinya perusahaan tidak dapat mencapai laba yang

diinginkannya.

Untuk dapat mencapai laba yang diinginkan, perusahaan harus memangkas biaya

sebesar Rp.2.425.500,00. Pengurangan biaya dilakukan melalui value engineering

yang dilakukan pada biaya bahan kedelai, gula merah, biaya pengepakan, telepon,

dan biaya pengiriman.

Pemangkasan biaya melalui value engineering tersebut ternyata mampu menekan

biaya sebesar Rp.3.051.000,00, sehingga total biayanya menjadi

Rp.100.904.500,00. Penerapan target costing pada perusahaan membawa

pengaruh positif karena dapat meningkatkan labanya dari 12,9% menjadi 15,5%.

Saran

Saran dari penulis adalah mengganti metode cost plus pricing dengan target

costing, karena dengan metode ini dapat membantu perusahaan untuk mengurangi

biaya-biaya yang dikeluarkan sehingga dapat mencapai laba seperti yang

diinginkan. Laba yang awalnya 12,9% dapat naik menjadi 15,5% yang dilakukan

dengan pencampuran kedelai dengan koro benguk, penghematan pada biaya

pengepakan, telepon, dan biaya pengiriman.

Page 38: PENERAPAN METODE TARGET COSTING

23

DAFTAR PUSTAKA

Herdinasari, Lucky L. 2011. Penerapan Metode Target Costing dalam Prhitungan

Harga Pokok Produksi pada Pembuatan Tikar Tenun CV Elresas di

Lamongan. Skripsi. Universitas Airlangga, Surabaya.

Himawan, Ferdinandus A. 2009. Analisis Penerapan Target Costing dalam

Penetapan Harga Bandwidth Dedicated untuk Mengoptimalkan

Perencanaan Laba (Studi Kasus pada PT Generasi Indonesia Digital).

Jurnal Institut Bisnis Nusantara. Jakarta.

Horngren, C., Datar, S., Foster, G., Rajan, M. & Ittner, C. 2009. Cost Accounting:

A Management Emphasis (13th

ed.). New Jersey: Pearson Education, Inc.

Iskandar, Ferryanto A., Paskah Ika N. 2013. Application of Target Costing In

Food Industry. 2013 International Conference of Organizational

Innovation (2013 ICOI).

Malue, Jurgen. 2013. Analisis Penerapan Target Costing Sebagai Sistem

Pengendalian Biaya Produksi pada PT Celebes Mina Pratama. Jurnal

Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya, Edisi ke-5. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Mursyidi. 2010. Akuntansi Biaya. cetakan kedua. Refika Aditama. Bandung

Prawironegoro, Darsono., Purwanti, Ari. 2009. Akuntansi Manajemen. Edisi

Ketiga. Mitra Wacana Media, Jakarta.

Teddy, Andreas John. 2011. Analisis Penerapan Metode Target Costing dalam

Meningkatkan Laba Proyek pada PT Brimbun Jaya. Jurnal Universitas

Katolik Indonesia Atma Jaya. Jakarta.

Wiputri, Melissa. 2011. Analisis Penerapan Metode Target Costing untuk

Peningkatan Laba pada PT Megamakmur. Skripsi. Universitas Katolik

Indonesia Atmajaya. Jakarta.

Witjaksono. 2013. Akuntansi Biaya. Edisi Revisi. Graha Ilmu. Yogyakarta.