PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi...

102
PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB SISWA KELAS X A MA NW PRINGGARATA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 OLEH MUHAMMAD NAWAWI NIM : 15.1.12.2.098 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2016/2017

Transcript of PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi...

Page 1: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB SISWA

KELAS X A MA NW PRINGGARATA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

OLEH

MUHAMMAD NAWAWI

NIM : 15.1.12.2.098

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2016/2017

Page 2: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB SISWA

KELAS X A MA NW PRINGGARATA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi

persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

OLEH

MUHAMMAD NAWAWI

NIM : 15.1.12.2.098

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2016/2017

Page 3: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

PERSETUJUAN

Proposal skripsi Muhammad Nawawi, NIM. 15.1.L2.2.098,yang hrjudul

"Pen€,tapan Metode syam'iyah-syafawiyah dalarn Meningkotkan Keterampilon

Berbicwa Bahasa Arab Siswa l{elas I A luIA ARMHMAH NW Pringgarato

Talail, Pelajoanzu6nalr', telah memenuhi syarat dm disetujui untuk seminr

proposal. Disetujui padatanggal 8 Februari 2017.

Di bawah bimbingan

bing I

Drs.H.Muhammad Achyar.M. Pd. INIP: 1 9540 I 23 198612100 I NIP: I 9700 t 172000121001

Page 4: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

r1t

I{OTA I}INAS

fdanrr*se, ?? Bewber" 3SI?

Hel :E$ryary& Skf;BE'iK@Y&"Kt*er t]3}t[]&ffigm

Di-ndamrarU

,{rsrdsw*u sfuffir*pr ffik HS;

disffimikffi d*mgm htmaq ffilsfu melner$ss Bsl*ineru @nlle" fu.k*si B'r**kami herpendapat hahlva skripsi saudara:

I''[ama Maiasiswa : Muhsmmad Nawawr

Nini

Jtrusan,??odi

Judul

I 5r 12?0?8

S I Pendidikan Bahasa Arab

Penerapan. Metod* Syam' iyah-Syafan'iyalr DalarnMe*i*gkatkan Ket+r*mpilan Berbicara Bahasa Arab Siswa

Kelas X A MA NW Pringgarata Kabupaten Lomtrak Tengah

T*hrm Pelajaran }Arc {7*17

Teiah il:lemenahi syaral rmrut diajukan dalam siding manaqa"rr*h skripsi Fakultas

llnru Tarbiyah dan Keguruar LIIN Mataram. Oleh karena itq kami betharap agar

skripsi ini dapat segera dimux*la$ahkan.

W*ssal*ma'ataikaffi Wr. Wb.

MP: t 9540 I 23 19861 2 I SS1 I26I{Xl7{.}t }0t$

Page 5: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

PENGESAHAN

Skripsi oleh. Mtrhammad Narvarvi. NIM. 15 I 122098. dengan 1udul. Penerapan Metocle

Svarn'iyah Svafawiyair Dalarn Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Sisrva Kelas

X A MA NW Pringgarata Kabupaten Lornbok Tengah Tahun Pela-jaran 2A1620i7. telah

dipertahankart di depan dervan pengu.jijurusan Pendidikan Bahasa A'ab lrakLritas J-arbiiali ilarr

F.egur lrail uli\ ivraruraril paoa tan$Bai .. . ... .. ..

Dewan Penguji

l. Ketua Sidanp Perlb. I Drs. I-1. M Ach)'ar. Iv{P d INIP: I 95401231 9861 21 001

n:<'/n^/'i ^

2. Sekretaris Sidang/ Pemb. II A Klralakul Khairi. M AgtlIP: I'),- 4A', 2t2r)070 I I 0 | (i

3. Penguji I Dr. S. Ali Jadid Al-ldrus. M.PciNIP: I 97807032007 I 0 I 003

4. Pengu.li II Najamuddrn. M. Hurn

NIP: 19740 1032007 10 1 00 I

/'

1Z3it9%A32008

( . ..)

Keguruan

Page 6: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

MOTTO:

مل فمن ة مث قال يع #خي رايره ذر

مل من و ة مث قال يع ا ذر يره شر #

Artinya: Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat Zarrah, niscaya dia

akanmelihat balasannya.

# Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan

melihat balasannya1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan,Terjemahan Surat AZ-Zalzalah:7-8 (Surabaya:

Mahkota: 2002).

Page 7: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

Persembahan:

Salah satu kebahagian terbesar yang saya rasakan, dengan segala jerih payah,

keringat dan tetesan air mata saya, dan orang-orang yang berperan dalam setiap

perjuangan ini tiada terasa sebagai akhir dari sebuah perjuangan menyelesaikan studi

S 1 . ingin saya ucapkan jutaan terimakasih kepada semua orang yang telah banyak

berjasa dalam perjuangan ini, karya ilmiah sederhana ini saya persembahkan untuk:

1. Ibu dan Ayahanda yg telah banyak berkorban Do’a maupun pundi-pundi

materi demi terselesainya karya ini.

2. Semua keluarga yang senantiasa selalu mendukung, dan mendo’akan setiap

perjalanan kuliahku.

3. Kepada guru-guruku yang telah membimbing, mengajari, dan mengawasi

setiap perkembanganku sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih

bertanggung jawab.

4. Kepada seorang perempuan yg telah menemani setiap kesibukan

menyelesaikan skripsi ini.

5. Almamater UIN Mataram

6. Yang terakhir kepada seluruh teman-teman angkatan 2012 kelas C PBA yang

telah menemani perjalanan menempuh jenjang S1

Page 8: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam yang mahapemurah dan pengasih

atas segala limpahan rahmatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan alam Nabi Besar kita

Muhammad SAW yang telah membawa banyak sekali perubahan menuju kehidupan

yang lebih relijius dan intelek seperti saat ini.

Penyusunan skripsi yang berjudul ‘’ Penerapan Metode Syam’iyah Syafawiyah

Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Siswa Kelas X A MA

NW Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran2016/2017 ‘’ dapat

diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk menempuh pendidikan jenjang S 1.

Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas

bantuan, bimbingan, dan arahan semua pihak yang berpartisipasi dalam penyusunan

skripsi ini, terutama kepada yang terhormat:

1. Rektor UIN Mataram Prof. Dr, H. Mutawalli

2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram

3. Jurusan Pendidkan Bahsa Arab UIN Mataram

4. Kepala Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Bpk. Dr. H. Fathul Maujud, MA

5. Bpk. Drs. H. Muhammad Achyar, M.Pd.I selaku dosen pembimbing I dan

Bpk. A. Khalakul Khairi, M.Ag selaku pembimbing II, yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan mengawasi dalam

proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bpk. Drs. H. Lalu Ahmad Busyairi, MA selaku dosen wali kelas C PBA

angkatan 2012.

7. Bpk. Junaidi Akhmad, S.Pd.I, M.Pd selaku kepala Madrasah MA NW

Pringgarata dan seluruh staf yang telah membantu dan kesempatan untuk

meneliti sehingga terselesainya penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena

itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata,penulis sampaikan terimakasih, semoga skripsi

ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, Amin.

Mataram, 29 Desember 2017

Penyusun,

Page 9: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... ii

NOTA DINAS ....................................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................ v

PENGESAHAN PEMBIMBING........................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

ABSTRAK ............................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Sasaran Tindakan ...................................................................................... 5

C. Rumusan Masalah..................................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 8

A. Metode Syam’iyah-Syafawiyah ............................................................... 8

1. Pengertian Metode ............................................................................... 8

2. Metode Syam’iyah-Syafawiyah .......................................................... 9

3. Latar Belakang Munculnya Metode Syam’iyah-Syafawiyah ............. 11

4. Dasar-Dasar Metode Syam’iyah-Syafawiyah ...................................... 11

5. Langkah-Langkah Metode Syam’iyah-Syafawiyah ............................ 13

6. Keunggulan dan Kelemahan Metode Syam’iyah-Syafawiyah ........... 17

B. Keterampilan Berbicara Bahasa Arab .................................................... 19

C. 1. Pengertian keterampilan ...................................................................... 19

Page 10: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

D. 2. Pengertian berbicara ............................................................................ 21

E. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 25

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 26

A. Setting Penelitian ....................................................................................... 26

B. Sasaran Penelitian ...................................................................................... 26

C. Rencana Tindakan ...................................................................................... 27

D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya ................................................. 29

1. Lembar Observasi ................................................................................. 30

a. Indikator Siswa ................................................................................ 30

b. Indikator Guru ................................................................................. 31

2. Tes Hasil Belajar .................................................................................. 31

3. Pelaksanaan Tindakan ........................................................................... 31

a. Kegiatan Awal ................................................................................ 32

b. Kegiatan Inti ................................................................................... 32

c. Kegiatan Akhir ............................................................................... 33

4. Observasi (Cara Pengamatan Monitoring) .......................................... 33

5. Analisis Data dan Refleksi ................................................................. 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 36

A. Deskripsi Setting Penelitian ....................................................................... 36

1. Profil MA NW Pringgarata ............................................................... 36

2. Keadaan Siswa MA NW Pringgarata .............................................. 37

3. Keadaan Kepala Sekolah, Guru, dan Staf ......................................... 38

4. Keadaan Sarana dan Prasarana.......................................................... 40

B. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ....................................................... 41

1. Pelaksanaan Siklus I .......................................................................... 41

a. Perencanaan Tindakan ................................................................ 41

b. Pelaksanaan Tindakan ................................................................. 41

Page 11: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

c. Pengamatan ................................................................................. 42

d. Hasil Evaluasi.............................................................................. 44

e. Refleksi ....................................................................................... 46

2. Pelaksanaan Siklus II ........................................................................... 48

a. Perencanaan Tindakan ................................................................ 48

b. Pelaksanaan Tindakan ................................................................. 48

c. Pengamatan ................................................................................. 49

d. Hasil Evaluasi.............................................................................. 51

e. Refleksi ....................................................................................... 52

C. Pembahasan ................................................................................................ 53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 55

A. Simpulan .................................................................................................... 55

B. Saran-Saran ................................................................................................ 58

DAFTAR ISI ................................................................................................... 60

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................

Page 12: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

ABSTRAK

PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB SISWA

KELAS X A MA NW PRINGGARATA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

MUHAMMAD NAWAWI

151122098

Pelajaran bahasa Arab diajarkan di madrasah berfungsi sebagai bahasa agama

dan ilmu pengetahuan di samping sebagai alat komunikasi, oleh karena itu pelajaran

bahasa Arab di madrasah aliyah meruoakan bagian dari mata pelajaran yang yang

tidak dipisahkan dengan mata pelajaran agama Islam sebagai suatu keseluruhan. Dari

hasil observasi awal yang peneliti temukan di MA NW Pringgarata adalah penerapan

metode Syam’iyah-Syafawiyah yang banyak mempengaruhi siswa dalam proses

pembelajaran terutama dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas X A

MA NW Pringgarata dengan menerapkan metode Syam’iyah-Syafawiyah yang

memfokuskan pada pendengaran dan pelafalan yang membuat siswa dalam

pembelajaran menjadi lebih efektif, tetapi masih ada siswa yang kurang semangat

dalam proses pembelajaran bahasa Arab itu sendiri dikarenakan keterbatasannya

pengetahuan dan pengalaman dalam berbahasa sehingga minat masih minim, dengan

demikian peneliti menerapkan metode Syam’iyah-Syafawiyah tersebut. Metode

Syam’iyah-Syafawiyah memotivasi siswa supaya semangat belajar bahsa Arab,

karena metode Syam’iyah-Syafawiyah itu sendiri memfokuskan pada drill atau

latihan yang memungkinkan siswa dapat dengan mudah dan cepat dalam proses

pembelajaran sebuah bahasa dan lebih semangat dalam proses penyampaian materi.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, tiap

siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun tujuan

penerapan metode ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Arab siswa

kelas X A MA NW Pringgarata. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara

lain: lembar observasi, dan tes hasil belajar. Hasil penelitian ini menunjukan hasil

evaluasi siswa meningkat, hal ini dilihat dari nilai rata-rata pada tiap siklus I, yaitu

65, 5 dengan ketuntasan klasikal sebesar 53%. Pada siklus II rata-rata 78,8 yaitu

dengan ketuntasan klasikal 88% yang berarti tuntas, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa penerapan metode Syam’iyah-Syafawiyah dapat meningkatkan

keterampilan berbicara bahasa Arab siswa kelas X A MA NW Pringgarata tahun

2016/2017. Kata kunci : Metode, Syam’iyah-Syafawiyah, Keterampilan berbicara

Page 13: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

menuntut bangsa Indonesia mengejar ketertinggalannya dari bangsabangsa yang

terlebih dahulu menguasainya. Salah satu cara untuk menyerap ilmu pengetahuan

dan teknologi adalah dengan menguasai bahasa asing. Dengan belajar bahasa

Arab Fusaha seseorang dapat memahami dan menguasai bahasa Arab Amiyah,

karena amiyah berakar dari bahasa fusaha dengan berbagai modifikasi dan

perubahan, seperti perluasan atau penyempitan makna dan lain sebagainya.1

Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia untuk menyampaikan

maksud dan tujuan serta pikiran. Sebagai alat komunikasi, bahasa tidak mungkin

terpisah dari manusia dan merupakan hal yang sangat penting di dalam

kehidupannya. Karena tanpa bahasa, manusia akan kesulitan dalam

berkomunuikasi, karena bahasa termasuk dalam ranah kebutuahan yang pokok

dalam kehidupan manusia.

Berbicara mengenai bahasa, dikenal adanya bahasa kedua atau bahasa

asing di samping bahasa ibu. Bahasa asing ini biasanya tidak semua orang mampu

berbicara menggunakan bahasa asing tersebut. Bahasa asing sering dipelajari atau

diajarkan di lembaga-lembaga baik formal maupun non formal, salah satu bahasa

asing yang peneliti maksud adalah bahasa Arab.

1 Abdullah al-Gali, Menyusun Buku Ajar Bahasa Arab,(Padang, Akademia

Permata 2012),hal.20

Page 14: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

2

Berbicara mengenai bahasa Arab memiliki berbagai keistimewaan yang

terkandung di dalamnya dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain, karena bahasa

Arab memiliki nilai sastra yang tinggi, akan tetapi bahasa Arab juga dipakai

dalam bahasa kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur’an. Sementara wahyu Allah itu

menggunakan medium bahasa Arab karena Nabi Muhammad Saw adalah seorang

Arab, namun kitab suci yang mengandung wahyu itu tetap merupakan petunjuk

dan obat bagi mereka yang beriman, lepas dari bahasa yang digunakan di

dalamnya.

Penerapan metode pengajaran tidak akan berjalan dengan efektif dan

efesien sebagai metode pengantar materi pengajaran bila penerapannya tanpa

didasari dengan pengetahuan yang memadai tentang metode itu sendiri.

Bahkan metode bisa juga akan menjadi penghambat bila dalam proses

penerapannya salah digunakan atau diaplikasikan.

Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya

masih cukup mewarnai kegiatan pengajaran bahasa Arab di Madrasah, karena

itu guru-guru bahasa Arab tidak terlalu ingin direpotkan dengan

memanfaatkan media atau metode yang akan digunakannya, padahal jika

mereka mempunyai kreatifitas maka dapat mengelola kelas dengan baik dan

sesuai dengan yang diharapkan.

Manusia tumbuh dan berkembang dari bayi yang tak berdaya dengan

segala kebutuhannya bergantung pada orang lain dalam menyesuaikan dirinya,

Page 15: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

3

dari yang sederhana hingga yang sulit dan kompleks dapat ia sesuaikan tergantung

pada kondisi dan lingkungan dimana ia berada.2

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada

setiap individu ataupun kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi

tahu. Sedangkan proses belajar mengajar adalah kegiatan yang di dalamnya ada

aktivitas siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan terjadi

interaksi edukatif, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa tersebut baik

pada tingkat pengetahuan, pemahaman, keterampilan serta sikapnya.

Dalam setiap pengajaran tentu ada istilah pendekatan, metode dan

teknik, begitu juga pada pengajaran bahasa Arab, ada pendekatan yang di dalam

bahasa Arab disebut madkhal, metode disebut thariqah, dan teknik disebut uslub.

Adapun pendekatan atau madkhal dijelaskan oleh Edward antoniy

sebagai seperangkat asumsi yang berkenaan dengan hakikat bahasa dan

belajar-mengajar bahasa. Metode atau thariqah adalah rencana

menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan pendekatan

yang ditentukan, sedangkan teknik adalah kegiatan spesifik yang

diimplementasikan dalam kelas, selaras dengan metode dan pendekatan

yang telah dipilih. dengan demikian pendekatan bersifat aksiomatis,

metode bersifat procedural, dan teknik bersifat operasional.3

Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa ketiga pengertian

tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan tujuan pengajaran bahasa,

oleh karena itu tujuan pengajaran suatu bahasa, haruslah dirumuskan sedemikian

rupa agar arah yang akan dituju tepat mengenai sasaran.

Pengajaran bahasa Arab memiliki tujuan tersendiri dalam pelaksanaannya, adapun

tujuan dari pengajaran bahasa Arab di antaranya yaitu:

2S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta;PT

Bumi Aksara,2013), hal. 131. 3Fathur Rohman, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: Madani, 2015),

hal.33-34

Page 16: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

4

1. Memberikan kefahaman pada peserta didik, khususnya peserta didik

tingkat atas bahwa bahasa adalah ungkapan makna dan fikiran, kata-

kata itu tidak memiliki arti apa-apa, kecuali jika memiliki tujuan.

Pembelajaran bahasa Arab itu sangat efektif untuk mengembangkan

kemampuan berfikir dan kreatifitas dalam diri peserta didik.

2. Peserta didik dapat membaca teks dengan lancar dan dapat

memahaminya dengan benar.

3. Menumbuhkan keterampilan dan kemampuan peserta didik dalam

berdiskusi, mengungkapkan fikirannya, pendapat-pendapatnya,

mengutarakan kalimat-kalima, berpidato dan menulis makalah-

makalah.

4. Peserta didik mampu memahami kalimat ketika dia sedang membaca

al-Qur’an dan ketika melantunkan sebuah sya’ir.4

Sejatinya dalam mencapai tujuan setiap pelaksanaan pembelajaran, tentu

ada permasalahan atau faktor-faktor yang menghambat keberhasilannya, seperti

metode yang tidak terlaksana atau belum tuntas, faktor siswa yang kurang fokus

mengikuti pelajaran, ruang kelas dan media pembelajaran yang kurang memadai,

serta banyak lagi faktor-faktor yang menghambat.

Metode seringkali menjadi sorotan ketika suatu pembelajaran tertentu

mengalami peningkatan maupun penurunan atau berhasil dan tidaknya, guru yang

mampu mengaplikasikan metodenya dengan baik, efektif serta kreatif maka akan

mendapatkan hasil yang baik di dalam pembelajarannya, begitujuga sebaliknya,

guru yang kurang terampil menggunakan metodenya dengan baik maka

hasilnyapun akan cenderung tidak sempurna.

Pembelajaran bahasa Arab melibatkan banyak unsur yang saling berkaitan

dalam menentukan keberhasilan pada proses pembelajaran. Unsur-unsur tersebut

adalah guru, siswa, kurikulum, pengajaran, evaluasi dan lingkungan. Siswa

sebagai subjek sangat berperan dalam keberhasilan proses belajar mengajar.

4Ibid,h.28, 29.

Page 17: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

5

Metode yang digunakan juga sangat berperan dalam menentukan keberhasilan

suatu proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti dalam proses

pembelajaran bahasa Arab di MA NW Pringgarata, menemukan bahwa tidak

sesuainya antara metode yang digunakan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan satu arah, sedangkan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai adalah membuat siswa terampil dalam berbicara

dengan menggunakan bahasa Arab.5 Seharusnya metode yang paling tepat

digunakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa adalah metode

Syam’iyah Syafawiyah (Audiolingual) atau metode Mubasyiroh (Metode

Lansung), kedua metode tersebut masing-masing memiliki tujuan untuk

meningkatkan keterampilan berbicara.

Terkait dengan permasalahan di atas, peneliti ingin menawarkan sebuah

formula untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab dengan

melakukan penelitian tindakan kelas pada madrasah tersebut dengan judul “

Penerapan Metode Syam’iyah Syafawiyah dalam Meningkatkan Keterampilan

Berbicara Bahasa Arab Siswa Kelas X A MA NW Pringgarata Tahun Pelajaran

2016/2017 ”

B. SASARAN TINDAKAN

Sasaran tindakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X A MA NW

Pringgarata tahun pelajaran 2016/2017.

5Observasi,Madrasah., 12 April 2016

Page 18: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

6

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian tindakan ini adalah:

1. Bagaimana penerapan metode Syam’iyah-Syafawiyah pada mata pelajaran

Bahasa Arab di kelas 1 MA NW Pringgarata Tahun pelajaran 2016/2017?

2. Adakah peningkatan ketarampiilan berbicara bahasa Arab siswa kelas X A

MA NW Pringgarata Tahun pelajaran 2016/2017 setelah diterapkan metode

Syam’iyah-syafawiyah?

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitiantindakan ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode Syam’iyah-Syafawiyah

pada mata pelajaran Bahasa Arabsiswa kelas X A MA NW Pringgarata

Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab siswa

kelas X A MA NW Pringgarata Tahun Pelajaran 2016/2017 setelah

diterapkan metode Syam’iyah-syafawiyah.

E. MANFAAT PENELITIAN

Dengan terungkapnya beberapa masalah tentang penerapan metode

syam’iyah-syafawiyah ini diharapkan agar berguna dan bermanfaat secara teoritis

maupun praktis.

Page 19: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

7

1. Manfaat teoritis

Sebagai tambahan khazanah ilmu pengetahuan, serta dapat mengetahui

penerapan metode syam’iyah-syafawiyah sebagai metode yang efektif dalam

mengembangan keterampilan berbahasa Arab, dan juga tidak hanya itu, nantinya

ini akan memberikan gambaran kepada lembaga untuk menyediakan sarana untuk

menunjang terlaksananya pembelajaran dengan metode tersebut.

2. Manfaat praktis

Sedangkan secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

a. Siswa

Dalam proses pembelajaran peserta didik akan termotivasi untuk belajar,

ini dikarenakan penerapan metode mengajar yang tidak monoton. Sehingga

pembelajaran yang tadinya dirasa sulit akan menjadi lebih mudah jika konsep

pembelajaran guru dilakukan dengan menerapkan metode tersebut.

b. Guru

Dengan hasil penelitian tersebut, guru dapat mengembangkan strategi dan

metode mengajarnya dengan menerapkan metode syam’iyah-syafawiyah untuk

meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab siswa.

c. Sekolah

Penelitian ini diharapkan memberikan sejumlah pengetahuan dan informasi

tentang penerapan metode syam’iyah-syafawiyah dalam meningkatkan

Page 20: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

8

keterampilan berbicara bahasa Arab siswa kelas X A MA NW Pringgarata

Kecamatan Pringgarata Lombok tengah Tahun 2016/2017.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Syamiyah-Syafawiyah

1. Pengertian Metode

Secara etimologi, istilah metode atau metodologi berasal dari

bahasa yunani, yakni dari kata Metodos yang berarti cara atau jalan.

Sedangkan secara terminologi, metode adalah cara yang digunakan

untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam

kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.

Menurut J.R. David dalam Teaching Strategies for College Class Room

(1997) menyebutkan bahwa method is a way in achieving something

(cara untuk mencapai sesuatu).6

Sedangkan menurut Abd al-Raziq, metode adalah tingkat perencanaan

program yang bersifat menyeluruh yang berhubungan erat dengan langkah-

langkah penyampaian materi pelajaran secara procedural, tidak saling

bertentangan dengan pendekatan.7

Ketiga hal antara pendekatan, metode , dan teknik memang saling

berkaitan satu sama lain. Pendekatan bersifat aksiomatis, yaitu seperti

seperangkat asumsi yang berkenaan dengan hakikat bahasa dan belajar

mengajar bahasa. Adapun Metode bersifat prosedural, yaitu perencanaan

menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan pendekatan

yang telah ditentukan. Sedangkan Teknik bersifat operasional, yaitu

kegiatan spesifik yang diimpelementasikan di dalam kelas.8

Namun dalam hal ini peneliti menitik beratkan pembahasan pada metode

saja,karena metode mengajar adalah cara yang digunakan oleh gurudalam

6Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 193

7Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung, PT Remaja

Rosdakarya), hal.168. 8 Fathur Rohman, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: Madani, 2015),hal,

132.

Page 21: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

9

mengadakan hubungan dengan peserta didik. Oleh karena itu, semakin mantap

metode yang digunakan maka semakin efektif dan efisien kegiatan belajar

mengajar yang dilakukan guru dan siswa di dalam kelas.

Adapun sebuah metode yang akan diterapkan, tentu ada acuan-acuan

yang harus dijadikan sebagai sebuah pedoman, di antaranya sebagai berikut:

a. Metode yang akan diterapkan harus sesuai dengan kondisi peserta

didik, tingkat pertumbuhan akalnya, aspek-aspek sosialnya, aspek

ekonomi, dan lingkungan tempat peserta didik tersebut tinggal.

b. Metode itu harus mengikuti kaidah-kaidah umum yang dapat

digunakan oleh seorang guru sebagai pembimbing dan petunjuk

dalam menyelesaikan problematika pembelajaran dan

memprediksinya, misalnya berangsur-angsur dari yang mudah menuju

yang sulit, dari yangsederhana menuju yang kompleks, dari yang jelas

menuju yang abstrak, dari yang abstrak mmenuju yang masuk akal.

c. Harus mampu mengakomodir perbedaan pribadi peserta didik di

kelas, karena peserta didik itu memiliki kemampuan yang berbeda-

beda, pribadi yang berbeda-beda, prilaku yang berbeda, kecerdasan

yang berbeda, kekuatan fisik yang berbeda tetapi usia mereka

cenderung sama. Faktor perbedaannya itu lebih banyak dibandingkan

dengan kesamaanya.9

2. Metode Syam’iyah-Syafawiyah

Konsep dasar dari metode Syam’iyah Syafawiyah menyangkut

pada dua pendekatan teori yang mendasari pengajaran bahasa, sebagai

mana kita ketahui, yaitu teori tata bahasa tradisional dan struktural.

Keduanya memiliki pandangan yang saling berbeda dalam hal tata

bahasa. Teori tradisional meyakini adanya tata bahasa yang semesta,

sedangkan teori struktural meyakini bahwa struktur bahasa-bahasa di

dunia tidak sama; menurut teori tradisional bahasa yang baik dan benar

adalah menurut para ahli bahasa (dalam istilah linguistik disebut

preskriptif), sedangkan menurut teori struktural yang baik dan benar

adalah yang digunakan oleh penutur asli (dalam linguistik deskriptif).

Dengan demikian pendekatan struktural melihat struktur bahasa

sebagai focus perhatian. Struktur bahasa dalam hal ini dianggap sama

dengan pola-pola kalimat. Pandangan ini bertolak belakang dengan

pendekatan tradisional yang memandang sebaliknya.

9 Ibid, hal, 35.

Page 22: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

10

Metode Syam’iyah Syafawiyah disebut juga dengan Audiolingual

adalah metode yang mendasarkan diri pada pendekatan struktural dalam

pengajaran bahasa. Sebagai implikasinya metode ini menekankan

penelaahan dan pendeskripsian suatu bahasa yang dipelajari dengan

memulainya dari sistem bunyi (fonologi), kemudian sistem pembentukan

kata (morfologi), dan sistem pembentukan kalimat (sintaksis). Karena

menyangkut struktur bahasa secara keseluruhan, maka dalam hal ini juga

ditekankan system tekan nada dan lain-lain.

Selanjutnya drill ialah suatu teknik pengajaran bahasa yang

digunakan oleh setiap guru bahasa pada suatu waktu untuk memaksa

pelajar mengulang dan mengucapkan suatu pola kalimat dengan baik

tanpa kesalahan. Melakukan drill dengan konsisten akan menghasilkan

kebiasaan yang baik dalam berbahasa10

Bisa dilihat bahwa metode ini menuntut pelajar untuk aktif, komunikatif

dalam mempelajari bahasa yang akan dipelajari.

Syam’iyah-Syafawiyah atau Audio Lingual juga hampir sama dengan metode

langsung yang muncul pada abad ke-19 akibat ketidakpuasan terhadap hasil

pembelajaran bahasa Arab, di samping merupakan reaksi dari kelemahan metode

gramatika-tarjamah yang berasumsi bahwa gramatika merupakan bagian dari

falsafat dan logika, sehingga belajar bahasa apa pun, termasuk belajar bahasa

Arab dapat memperkuatkemampuan berfikir logis, memecahkan masalah, dan

menguatkat hafalan.11

Konteks ini tentunya bertentangan dengan asumsi metode

Syam’iyah-Syafawiyah, yaitu proses pembelajaran bahasa Arab sama dengan

pembelajaran bahasa ibu, artinya penguasaan bahasa harus diakukan secara

langsung dan intensif dalam berkomunikasi melalui mendengar dan berbicara.

Oleh karena itu siswa harus dibisaakan untuk berkominikasi dengan bahasa

sasaran (Arab), dan sebisa mungkin penggunaan bahasa ibu ditiadakan, sedangkan

keterampilan membaca dan menulis dapat dikembangkan kemudian.

10

Acep Hermawan, hal, 185 11

Zulhannan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif, (Jakarta:Rajagrafindo

Persada, 2014), hal. 36.

Page 23: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

11

3. Latar Belakang Munculnya Metode Syam’iyah-syafawiyah

Saat perang dunia kedua tentara Amerika banyak yang ditangkap

karena mereka tidak mampu berbicara bahasa asing dengan cukup lancar,

khususnya bahasa-bahasa bangsa asing Asia. Seperti Vietnam dan Korea.

Ketika itu belum ada lembaga pembelajaran yang khusus mempelajari

bahasa-bahasa yang sangat penting untuk digunakan dalam peperangan.

Tentara Amerika berusaha meminta bantuan kepada para pakar bahasa

aliran struktural untuk menyusun kurikulum dalam mengatasi masalah

tersebut. Sejak itu pemerintah Amerika mewajibkan universitas-universitas

yang ada di Amerika untuk mengembangkan program pembelajaran

bahasa asing bagi para tentara Amerika, maka muncullah program khusus

latihan berbahasa bagi para tentara pada tahun 1942 yang dikenal dengan

nama ASTP.

Program ini dimulai dengan menggunakan metode audio lingual

dalam pembelajaran bahasa asing. Pada awal tahun 1943 jumlah

universitas yang melaksanakan program pembelajaran bahasa asing

mencapai 55 universitas.12

Tujuan dari program ini adalah menjadikan

para peserta didik mampu berbicara dengan menggunakan sejumlah

bahasa asing. Karena buku-buku bahasa asing lama yang ada di Amerika

Serikat belum mampu merealisasikan tujuan itu, para ahli bahasa seperti

Leonard Bloompit di universitas Yil yang sebelumnya telah

mengembangkan program-progaram pembelajaran bahasa terdesak untuk

merancang program baru untuk merealisasikan tujuan tersebut. Cara yang

digunakan oleh Bloompit dan kawan-kawannya bisaanya disebut dengan

“Thaariqoh mukhbir”, yaitu mereka menggunakan penutur asli bahasa

asing sebagai sumber belajar ungkapan-ungkapan, kalimat-kalimat dan

lafadh-lafadh untuk ditirukan.13

4. Dasar-dasar Metode Syam’iyah-syafawiyah

Pada dasarnya bahasa adalah percakapan yang diucapkan kemudian direkam

dalam sebuah tulisan, maka menurut teori struktural;

Pertama-tama kita mulai dengan mengucapkan dan menirukan,

karena jika kita memulai dengan menulis dan membaca maka

12

Fathur Rohman,), hal.164. 13

Ibid, hal.164

Page 24: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

12

kemampuan peserta didik dalam berbicara akan terabaikan sebab ada

beberapa perbedaan yang jelas antara pengejaan kata dengan

pengucapannya, peserta didik juga akan berusaha membisaakan

mengucapkan huruf-huruf yang ditulis dengan akhiran bunyi yang

dimiliki oleh suatu bangsa, dan pembelajaran bahasa akan berakhir pada

pengucapan yang tidak benar dan tidak sesuai dengan intonasi bahasa

asing.14

Kemudian, jika kita bertanya kepada setiap orang yang mampu

berbicara,menulis dan membaca bahasa Arab dengan baik dari sisi nahwu dan

sharafnya, maka kita tidak akan mendapatinya sebagai orang yang faham betul

tentang kaidah bahasa tersbut, serta maksud, benarnya penggunaan suatu bahasa

tidak bergantung pada pemahaman kaidah yang mendalam. Jadi bahasa menurut

pandangan para ahli bahasa struktural dan teori-teori ilmu psikologi behavioristik

adalah makhluk hidup bisa menguasai kebisaaan-kebisaaan darilingkungan

sekitarnya, jadi pengajar bahasa tidak mengarahkan pikiran peserta didik pada

kaidah-kaidah, pengecualian-pengecualian, daftar kosakata, dan tashrifan, tetapi

lebih menekankan pada menyuruh pesertta didik untuk mengulang-ulang contoh

yang disampaikan. Jadi yang diperlukan peserta didik untuk memahami bahasa

yaitu dengan banyak mengulang contoh dan tidak terikat pada kaidah-kaidah,

karena dengan contoh yang diberikan guru nantinya peserta didik dengan alami

akan memahami kaidah seiring berlansungnya proses pembelajaran. Belajar

bahasa asing dengan menggunakan metode audio lingual sama halnya dengan

mempelajari bahasa ibu, mulai dari mendengarkan lalu menirukan, kemudian

membaca dan menulis. Dari sudah jelas bahawa metode audio lingual sangat

bertentangan dengan metode gerammar and translation.

14

Ibid, hal, 167

Page 25: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

13

Belajar akan keterampilan bahasa itu harus bertahap waktunya yaitu mulai

daari mendengarkan, mengucapkan, membaca kemudian menulis. Lama tidaknya

waktu belajar ditentukan oleh kemampuan peserta didik dan keikutsertaan mereka

dalam setiap jenjang.15

Penilaian guru pada kemampuan peserta didik mengacu

pada kemampuan peserta didik pada jenjang sebelumnya, kareena sebab inilah

disebut metode audio lingual. Pembelajaran mendengarkan dan berbicara lebih

diutamakan sebelum mempelajari keterampilan bahasa yang lain.

Syam’iyah-syafawiyah (Mendengar dan Mengucapkan). Metode ini

mengutamakan ear training dan speak trainig yaitucara menyajikan pelajaran

bahasa asing melalui latihan-latihan mendengarkan kemudian diikuti dengan

latihan-latihan mengucapkan kata-kata dan kalimat dalam bahasa asing yang

dipelajari.16

Metode syam’iyah-syafawiyah/ audiolingual dan bisaa juga disebut Aural

oral, memiliiki tujuan yang lebih dominan untuk mengembangkan kecakapan

berbahasa secara komunikatif/ berbicara atau berkomunikasi.

5. Langkah-langkah Metode Syam’iyah-syafawiyah

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan pengajar/guru dalam menerapkan

metode syam’iyah-syafawiyah tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Pendahuluan, memuat beberapa hal yang berkaitan dengan materi

yang akan disajikan baik berupa apersepsi, atau tes awal tentang

materi, atau yang lainnya.

b. Guru memberikan materi berupa dialog-dialog pendek yang rilek,

dengan bahasa yang biasa digunakan sehari-hari secara berulang-

15Ibid, hal,168

16Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung; Humaniora, 2011), hal, 91

Page 26: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

14

ulang. Materi ini mula-mula disajikan secara lisan dengan gerakan-

gerakan, isyarat-isyarat, dramatisasi-dramatisasi atau dengan

gambar-gambar.

c. Pelajar diarahkan untuk disiplin menyimak dialog-dialog tersebut,

lalu menirukan dialog-dialog yang disajikan hingga lancar.

d. Para pelajar dibimbing untuk menerapkan dialog-dialog tersebut

dengan teman-temannya secara bergiliran.

e. Struktur/ tata bahasa diberikan bukan dengan menganalisa nahwu,

melainkan dengan memberikan contoh-contoh secara lisan yang

sedapat mungkin menarik perhatian pelajar untuk mengambil

kesimpulan-kesimpulan sendiri.

f. Sebagai penutup, jika diperlukan, evaluasi akhir berupa peranyaan-

pertanyaan dialog yang harus dijawab oleh pelajar sebagai mana

pola-pola dialog yang telah dipelajari sebelumnya.17

Untuk mengaplikasikan metode audiolingual dalam pengajaran bahasa

asing, dalam hal ini bahasa Arab, kita perlu melihat konsep dasar dari metode

tersebut. Langkah-langkah diatas hanya sebagian saja dari beberapa langkah-

langkah penerapannya, bisa saja guru/ pengajar menyusun langkah-langkah

pengaplikasiannya dengan cara yang berbeda, asalkan tidak bertolak belakang

dengan lonsep dasar metode tersebut.

Agar lebih optimal dalam mengaplikasikan metode syam’iyah-syafawiyah,

bisa juga digunakan langkah sebagai berikut.

a. Pendidik sebisa mungkin membawa siswa ke alam nyata agar dapat dengan

mudah memperagakan, atau menunjukan benda-benda yang berkaitan dengan

materi yang disajikan, misalnya:

أ :ما هذا؟

17

Acep Hermawan, hal, 182.

Page 27: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

15

هذا كتاب!ب :

ما هذه؟أ :

هذه صورة!ب :

b. Pendidik memberikan perhatian besar dalam konteks penyajian materi secara

lisan, khususnya pada tahap-tahapan awal pembelajaran.

c. Latihan berikutnya pendidik menampilkan teks dan mendiskusikannya

secara lisan, sebelum memerintahkan peserta didik untuk membaca.

d. Untuk lebih membuat peserta didik tertarik mengkomunikasikan bahasa

Arab, guru bisa menampilkan materi- materi terkait yang mengandung

pemahaman budaya Arab.18

Ketika mengucapkan kata kitabun guru sambil menunjuk ke salah satu

media yang mirip atau semacam dengan buku atau kitab, begitu juga ketika

menggunakan kata surotun, guru dapat menunjuk ke salah satu gambar atau

lukisan. Selanjutnya bisa dikembangkan secara bertahap, mulai dari dialog yang

mudah seperti yang di atas hingga ke yang lebih sulit dan konferhensif.

Meskipun namanya syam’iyah-syafawiyah/ mendengar dan mengucapkan,

metode ini juga perlu diperhatikan mengenai struktur/ tatabahasanya, akan tetapi

tidak dalam bentuk menganalisa nahwu, melainkan memberikan contoh-contoh

dan penjelasan secara lisan sambil menunjukan bentuk tata bahasa tersebut,

misalnya seperti هذا كتاب,kemudian dijelaskan sambil ditunjukkan tanpa

18 Zulhannan, hal.38.

Page 28: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

16

mengharuskan siswa untuk menghafalnya. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi

kesalahan pada struktur bahasa ketika berkomunikasi, karena terbiasa

menggunakan bahasa ibu, cenderung membuat struktur bahasa Asing yang

dipelajari terpengaruhi oleh struktur bahasa ibu yang biasa digunakan.

Dari langkah-langkah di atas, peneliti menyusunnya dalam penyajian

ketika pembelajaran dengan metode Syam’iyah Syafawiyah dilakukan ketika di

dalam kelas:

a. Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam sebagai pembuka kegiatan belajar mengajar.

2. Guru menanyakan kabar siswa dengan mengabsen siswa.

3. Guru terlebih dahulu menyampaikan pokok-pokok yang akan dibahas

selama jam pelajaran sebagai sebuah stimulus agar siswa merespon dan

semakin siap mengikuti pelajaran.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan

memotivasi siswa.

b. Kegiatan inti

1. Guru memberikan materi berupa dialog-dialog pendek yang rilek

dengan bahasa yang biasa digunakan sehari-hari secara berulang-ulang.

Materi ini mula-mula disajikan secara lisan dengan gerakan-gerakan,

isyarat-isyarat, dramatisasi maupun gambar-gambar.

2. Pelajar diarahkan untuk disiplin menyimak dialog-dialog tersebut.

Page 29: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

17

3. Setelah beberapa kali guru memperdengarkan dialog-dialog, kemudian

guru mengarahkan siswa untuk mengulang atau mengucapkan apa yang

telah diucapkan oleh guru.

4. Kemudian setelah siswa dianggap bisa, guru kembali mengarahkan

siswa untuk mempraktekannya dengan teman-temannya, secara terus

menerus, baru kemudian setelah tahap praktek suadah terbiasa, maka

akan dilanjutkan ke dialog-dialog dan pola kalimat yang lebih sulit.

c. Kegiatan akhir

1. Sebagai penutup, jika perlu dilakukan evaluasi akhir berupa pertanyaan-

pertanyaan dialog yang dilontarkan kepada siswa kemudian siswa harus

menjawabnya.

2. Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan.

3. Guru menutup pelajaran sambil mengingatkan kepada siswa tentang

materi yang akan diajarkan selanjutnya.

Dari langkah-langkah di atas peserta didik akan terbiasa mendengarkan

ucapan-ucapan dengan bahasa Arab lalu kemudian dapat menirukan sebagaiman

yang ia dengarkan. Pembelajaran bahasa Asing membutuhkan drill (latihan)

secara kontinyu, sama halnya seperti bayi yang baru dilahirkan, seiring

perkembangannya dia akan menguasai bahasa yang setiap hari ia dengarkan dari

ibunya. Begitu pula dengan mempelajari bahasa yang lain, diawali dengan

mendengarkan kemudian menirukan.

Page 30: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

18

6. Keunggulan dan Kelemahan Metode Syam’iyah-Syafawiyah

Metode syam’iyah-syafawiyah memiliki beberapa keunggulan dalam

prakteknya, di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Dengan kedisiplinan mendengarkan dan menggunakan pola-pola

dialog secara teratur para pelajar bisa terampil dalam menyimak dan

berbicara, sebab prioritas utamnya memmang menyimak dan

berbicara.

b. Dengan banyaknya peragaan/ demonstrasi, gerakan, penggunaan

gambar, bahkan belajar di alam nyata para siswa bisa mengetahui

banyak kosakata.

c. Dengan banyak latihan pengucapan secara ketat dalam bimbingan

guru, para pelajar bisa memiliki lafal yang relatif lebih mendekati

penutur aslinya.

d. Para pelajar mendapat banyak latihan dalam bercakap-cakap,

khususnya mengenai topik-topik yang sebelumnya sudah dipelajari

di kelas. Hal ini dapat membantu mereka dalam menganalogikan

pola-pola percakapan dalam topik-topik lain.19

Di antara kelebihan-kelebihan metode syam’iyah-syafawiyah di atas, dapat

kita katakana bahwa, metode ini memang cukup efektif dalam meningkatkan

keterampilan berbahasa, terutama secara komunikatif. Praktiknya yang sebagian

besar menitik beratkan siswa/ peserta didik pada aktifitas menyimak dan

mengucapkan akan mampu membentuk kebisaaan siswa dalam menyimak secara

akurat kemudian mengucapkannya secara tepat. Jika seorang pendidik ingin

meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa, maka metode syam’iyah-

syafawiyah adalah metode yang cocok untuk diterapkan.

Adapun setiap metode itu memiliki kekurangannya masing-masing, begitu

juga dengan metode syam’iyah-syafawiyah, kekurangan dari metode ini adalah:

1) Hanya menitik beratkan pada aspek berbicara,dan mengabaikan

keterampilan berbahasa yang lain.

19

Acep Hermawan, hal, 183.

Page 31: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

19

2) Memisahkan antara keterampilan berbahasa, sehingga tidak dapat memenuhi

semua kebutuhan peserta didik dalam belajar bahasa Arab.20

3) Metode ini menuntut para guru yang mempunyai kelancaran berbicara

bahasa Arab seperti penutur aslinya.

4) Metode ini mengandalkan kemahiran guru dalam menyiapkan materi.

5) Metode ini menghindari penggunaan bahasa kedua, atau penerjemahan

sebisa mungkin diminimalisir.21

Aktifitas belajar akan didominasi komunikasi antara guru dan siswa

sebagai pemberi stimulus dan perespon stimulus, tentunya tidak mudah

menerapkan metode ini dalam kelas yang jumlah siswanya terbilang banyak,

sebab, siswa cenderung mengandalkan suara serentak dalam merespon

pertanyaan-pertanyaan dari guru, dan kemampuan siswa tidak terdeteksi secara

individual.

Selain itu, ada beberapa hal yang akan menghambat penerapan metode ini,

mulai dari problem guru dalam mengajar, alat peraga/ media pembelajaran dsb.

B. Keterampilan Berbicara Bahasa Arab

Pada dasarnya keterampilan atau Maharah berarti kuasa, sanggup

melakukan sesuatu, dapat, berada dan kaya.22

Dalam bukunya Acep Hermawan

menjelaskan bahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam dunia pengajaran

20

Fathur Rohman, hal, 179 21

Acep Hermawan, hal, 191. 22

Ananda Santoso. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen.(Surabaya:Pustaka Dua),

hal.491

Page 32: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

20

bahasa disebut keterampilan berbahasa (maharat al-lughah).23

Akan tetapi dalam

hal ini adalah kemampuan siswa dalam melafalkan bahasa Aarab.

1. Pengertian Keterampilan

Kata kemampuan atau maharah berasal dari kata “mampu”yang berarti

kuasa, sanggup melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya. Sebagaimana kita

ketahui, tujuan utama dari pembelajaran bahasa Arab adalah menggali dan

mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan bahasa, baik

secara aktif (lisan) ataupun pasif (tertulis).24

Dalam dunia pembelajaran bahasa, kemampuan menggunakan bahasa di

sebut “kemahiran berbahasa” (maharah al-lughah). Pada umumnya, semua pakar

pembelajaran bahasa sepakat bahwa keterampilan dan kemahiran berbahasa

tersebut terbagi empat. Di antaranya adalah ketrampilan menyimak, keterampilan

berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Adapun

keterampilan menyimak dan membaca dikatagorikan dalam keterampilan

berbahasa reseptif. sedangkan, keterampilan berbicara dan menulis dikatagorikan

keterampilan bahasa produktif. 25

Pada hakikatnya, semua keterampilan berbahasa

saling berkait antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut dapat dianalogikan

dengan seorang anak yang ingin mempelajari bahasa ibu. Maka, pada awalnya, ia

mendengarkan bahasa yang dituturkan oleh orang yang di sekelilingnya.

Kemudian, ia berusaha berbicara, diikuti dengan membaca dan menulis. Urutan-

23

Acep Hermawan.,Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab(Bandung, PT Remaja Rosda

Karya.2014). h, 129. 24

Ananda Santoso. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen.(Surabaya: Pustaka Dua ) ,hal.419 25

Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab. (Jogjakarta: DIVA Press).

hal.83.

Page 33: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

21

urutan tersebut rasanya tidak bisa diganggu gugat. Oleh karena itu, ketika para

pengajar ingin mengajarkan bahasa asing, hendaknya berpegang pada urut-urutan

tersebut. Setiap keterampilan itu erat kaitannya satu sama lain, sebab dalam

memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya ditempuh melalui hubungan urutan

yang teratur. Selanjutnya setiap keterampilan itu erat kaitannya dengan proses-

proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya.

Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan

pikirannya. Mengembangkan keterampilan berbahasa dapat berarti

mengembangkan keteramp26

ilan berpikir. Keterampilan ini hanya diperoleh dan

dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan.27

Tujuan utama pembelajaran bahasa asing adalah pengembangan kempuan

pelajar dalam menggunakan bahasa itu baik lisan maupun tulisan. Kemampuan

menggunakan bahasa dalam dunia pengajaran bahasa disebut keterampilan

berbahasa (maharatul lugah).

2. Pengertiaan Bicara.

Berbicara adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide,pendapat,keinginan atau

perasaan kepada mitra bicara. Dalam makna yang lebih luas, berbicara merupakan

suatu system tanda-tanda yang dapat didengar dan dilihat yang memanfaatkan

sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia untuk menyampaiakan pikiran

dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Secara umum berbicara bertujuan agara

26

Ibid, hal 136 27

ibid, hal 138

Page 34: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

22

para pelajar mampu berkomunikasi lisan secara baik dan wajar dengan bahasa

yang mereka pelajari. Secara baik dan wajar mengandung arti menyampaikan

pesan kepada orang lain dengan cara soasial yang dapat diterima. Namun tentu

saja untuk mencapai tahap kepandaian berkomunikasi diperlukan aktivitas-

aktivitas latihan yang memadai dan mendukung. Aktivitas- aktivitas seperti ini

bukan perkara mudah bagi pembelajaran bahasa. 28

Latihan-latihan yang diberikan untuk dapat berbicara berupa praktik

tentang apa-apa yang sudah didengar secara pasif dalam latihan menyimak.29

Dapat dikatakan bahwa tanpa latihan lisan yang intensif, penguasaan dan

pemahaman bahasa Arab secara sempurna akan sulit dicapai. Berbicara dengan

bahasa asing merupakan keterampilan dasar yang menjadi tujuan dari bebrapa

tujuan pengajaran bahasa. Sebagaimana bicara adalah sebagai sarana untuk

berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu dapat ditarik sebuah

kesimpulan mengenai kemampuan berbicara bahasa Arab yaitu kemampuan atau

kesanggupan seseorang dalam menggunakan semua keadaan yang ada dalam

benak pembicara, dengan menggunakan metode bahasa lisan, yaitu bahasa Arab

dengan ucapan-ucapan yang dapat dimengerti oleh pendengar, karena kekmapuan

berbicara merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam kehidupan sehari-

hari dengan bericara seseorang akan berusaha untuk mengungkapkan pikiran

perasaan kepada orang lain secara lisan.

28

Acep Heemawan, hal, 137 29 Ibid, hal, 142.

Page 35: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

23

Dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti kemampuan berbicara bahasa

Arab siswa kelas X A MA NW Pringgarata dengan menerapkan metode

Syam’iyah-Syafawiyah yang dimana berdasarkan kurikulum madrasah tersebut.

Siswa harus mampu mengidentifikasi bunyi, makna kalimat, gagasan, unsure

kebahasaan, struktur teks dan unsure budaya bahasa Arab yang berkaitan dengan

topic secara lisan maupun tulisan.30

Adapun keterampilan tersebut ada empat macam yaitu, keterampilan

menyimak (maharah al-istima’), keterampilan berbicara (maharah al-kalam),

keterampilan membaca (maharah al-qira’ah), keterampilan menulis (maharah al-

kitabah). Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, dan pada dasarnya

setiap manusia yang mempelajari bahasa menguasainya secara bertahap, seperti

ketika masih kecil seorang anak mempelajari bahasa dengan mendengar lalu

menirukan (berbicara) kemudian setelah itu baru membaca dan menulis.

Setiap manusia memiliki keterampilan atau skil, dan kali ini peneliti akan

membahas tentang keterampilan berbicara bahasa Arab, keterampilan berbicara

adalah creatif skill, oleh karena itu kemampuan berbicara sebagian besar

dipengaruhi oleh faktor internal. Belajar berbicara berarti mempelajari suatu

proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong, dan mengembangkan serta

membina kemampuan bahasa Arab, baik secara aktif maupun pasif serta

menumbuhkan sikap positif. Yang dimaksud dengan kemampuan berbahasa Arab

aktif adalah, mampu berkomunikasi dengan bahasa tersebut dengan baik, adapun

30

Muliadi,S,Pd. (guru mapel Bahasa Arab)Silabus Bahasa Aarab Semester 1-2 kelas X A

MA NW Pringgarata Kurikulum 2013

Page 36: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

24

berbahasa Arab secara pasif yaitu mampu memahami pembicaraan dan mampu

memahami isi bacaan.

Pada hakikatnya, berbicara (kalam) merupakan kegiatan berbahasa lisan

yang dimiliki oleh manusia, kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi

berupa kata-kata untuk mengekspresikan pikiran, gagasan dan perasaan,

berbahasa merupakan hal yang penting bagi manusia dalam menjalani kehidupan

bermasyarakat, karena dengan bahasa manusia mampu mengutarakan apa yang

ada di dalam pikiran.

Tujuan utama pembelajaran bahasa asing adalah pengembangan

kemampuan pelajar dalam menggunakan bahasa tersebut baik secara lisan

maupun tulisann..

Secara umum berbicara bertujuan agar peserta didik mampu

berkomunikasi lisan secara baik dan wajar dengan bahasa yang mereka pelajari,

dalam artian mereka mampu menyampaikan pesan kepada orang lain dengan cara

sosial yang dapat diterima, namun tentu saja untuk mencapai tahap kepandaian

dalam berkomunikasi memerlukan banyak aktivitas-aktivitas latihan yang

memadai dan mendukung, seperti latihan-latihan mengucapkan apa-apa yang

didengar dalam latihan menyimak.

Page 37: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

25

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan kesimpulan sementara terhadap masalah

penelitian yang kebenarannya masih perlu dibuktikan secara empiris.

Sehubungan dengan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, maka

hipotesis yang diajukan adalah hipotesis tindakan. Adapun hipotesis yang

diajukan pada penelitian tindakan ini adalah: “ Apabila metode

Syam’iyah-syafawiyah dilaksanakan, maka akan ada pengaruh penigkatan

terhadap keterampilan berbicara bahasa arab pada kelas X A MA NW

Pringgarata, Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Page 38: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting penelitian

1. Lokasi Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas X A MA NW

Pringgarata Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Waktu Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun

pelajaran 2016/2017 mulai dari tanggal 25 April 2017 sampai 4 Mei 2017.

3. Subyek dan Observasi Penelitian

Subyek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas X A dengan jumlah

siswa sebanyak 26 siswa. Pembelajaran dilakukan oleh guru kemudian peneliti

sebagai observer ataupun sbaliknya, peneliti dibantu oleh guru atau teman

sejawat sebagai observer. Peneliti dan teman sejawat serta guru kelas

berkerjasama dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga diperoleh kesepakatan

dan pemahaman yang sama terhadap apa yang akan dilakukan.

B. Sasaran Penelitian

Adapun sasaran daripada penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Guru

Ketika kita ingin melihat kemampuan siswa dalam suatu keterampilan,

misal berbicara dengan menggunakan bahasa Arab, tentunya yang disoroti

pertama adalah gurunya. Oleh karena itu, guru adalah salah satu faktor penting

yang harus diamati dalam kegiatan penelitian ini. Pada penelitian ini faktor guru

Page 39: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

27

yang diamati adalah aktivitas guru dalam mengajar bahasa Arab dengan

menggunakan metode Syam’iyah-syafawiyah di kelas X MA NW Pringgarata

Lombok Tengah tahun pelajaran 2016/2017.

Aktivitas guru yang dimaksud meliputi, kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegiatan akhir. Adapun kegiatanawalnya seperti, guru membuka pelajaran,

apersepsi dan motivasi. Pada kegiatan inti, yang diamati adalah, kegiatan

eksplorasi, elaborasi, dan komfirmasi yang dilakukan guru, dan pada kegiatan

akhir, diamati kegiatan refleksi sampai menutup pembelajaran.

2. Siswa

Sasaran tindakan kedua adalah siswa tentunya. Faktor siswa yang diamati

pada penelitian ini adalah proses belajar dan hasil belajar siswa dalam pelajaran

bahasa Arab dengan menggunakan metode Syam’iyah-syafawiyah. Aktivitas

siswa diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan menggunakan metode

observasi, sedangkan hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan metode

tes.

C. Rencana Tindakan

Penelitian ini tergolong sebagai penelitian tindakan kelas (class room

action research), dimana penelitian tindakan kelas yakni penelitian yang

dilakukan dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu proses

pembelajaran di kelas melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus.31

Oleh karena penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam bentuk siklus, penelitian tindakan

31

Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta. 2010. Hal. 6.

Page 40: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

28

kelas ini direncanakan lebih dari satu siklus. Setiap siklus dilakukan sesuai dengan

rencana yang sudah dibuat oleh peneliti yang memuat empat tahap kegiatan, yaitu

tahap perencanaan kegiatan, tahap pelaksanaan kegiatan, tahap observasi, tahap

evaluasi dan refleksi.

Bagan rencana penelitian dapat dilihat di bawah ini:

Gambar 1: siklus spiral penelitian tindakan kelas32

Berdasarkan gambar di atas, kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada

tahap perencanaan adalah sebagai berikut:

a. Mengadakan observasi awal untuk mengidentifikasi permasalahan dan

faktor-faktor yang menghambat pembelajaran dengan metode Syam’iyah-

syafawiyah dengan mewawancarai siswa ataupun guru kelas X A MA NW

Pringgarata.

32

Ibid. Hal. 16.

Page 41: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

29

b. Mempelajari kurikulum dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

terkait dengan metode Syam’iyah-syafawiyah.

c. Menentukan pokok bahasan untuk diajarkan pada kelas X A MA NW

Pringgarata yang dapat diajarkan pada penelitian terkait dengan pendekatan

yang digunakan.

d. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS), Soal, dan media pembelajaran.

e. Menyusun lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui

bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan Syam’iyah-syafawiyah dapat

dilaksanakan. Lembar observasi berupa kinerja guru dan aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlansung.

f. Membuat alat evaluasi untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa

setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan metode Syam’iyah-

syafawiyah.

D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data sehingga mempernudah peneliti untuk mendapatkan

hasil yang lebih baik, dalam arti lebih lengkap dan sistematis sehingga data lebih

mudah diolah.33

Dalam suatu penelitian bisaanya digunakan lebih dari satu metode,

tujuannya adalah untu memperkuat jika ada satu metode yang hasilnya kurang

33

V. Wiratna Sujarweni, , Metodologi Penelitian, Lengkap, praktis, mudah dipahami,

(Yogyakarta:PUSTAKABARUPRESS, 2014), h, 76.

Page 42: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

30

efektif dan memuaskan. Mengumpulkan data merupakan bagian terpenting dalam

sebuah penelitian, dalam mengumpulkan data sangat dibutuhkan data yang

referesentatif, valid, reliabel dan obyektif. Oleh karena itu sangat dibutuhkan

keseriusan dan penuh kehati-hatian dalam mengumpulkan data. dalam penelitian

tindakan ini instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Lembar observasi

Lembar observasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang kegiatan

belajar mengajar selama proses pembelajaran dengan penerapan metode

syam’iyah-syafawiyah.Dalamlembar observasi tentunya harus ditentukan

indikator-indikator yang diamati di antaranya adalah:

a. Indikator Siswa

1) Kesiapan siswa untuk menerima materi pelajaran.

2) Antusiasisme siswa dalam mengikuti pembelajaran.

3) Aktivitas belajar siswa dengan metode Syam’iyah Syafawiyah

4) Motivasi belajar siswa

5) Interaksi siswa dengan guru.

6) Interaksi siswa dengan siswa

7) Partisispasi siswa dalam menutup kegiatan pembelajaran.

b. Indikator guru

1) Membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa.

2) Pemberian apersepsi kepada siswa.

3) Menyampaikan materi kepada siswa.

Page 43: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

31

4) Penggunaan metode Syam’iyah Syafawiyah

5) Kemampuan menciptakan suasana kelas yang kondusip.

6) Bimbingan dalam kegiatan pembelajaran.

7) Bimbingan dalam menyusun kesimpulan.

2. Tes hasil belajar

Tes yang digunakan dalam penelitian in berbentuk tes hasil belajar pada

mata pelajaran Bahasa Arab kelas X A MA NW Pringgarata. Tes diberikan pada

awal pertemuan (pre tes) dan pada tiap akhir siklus.

3. Pelaksanaan Tindakan

Langkah-langkah pembelajaran pada tindakan iniadalah semua tindakan

yang akan dilakukan berupa implementasi rencana tindakan yang telah dibuat

pada tahap perencanaan yang merupakan realisasi dari perencanaan tindakan

pembelajaran menggunakan menggunakan metode Syam’iyah-syafawiyah.

Langkah-langkah pembelajaran terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan akhir.

a. Kegiatan awal

1) Mempersiapkan kelas dan perlengkapan pembelajaran.

2) Guru menyampaikan topik atau tema yang akan dibahas.

3) Guru terlebih dahulu menyampaikan pokok-pokok bahasan sebagai

stimulus agar siswa merespon dan semakin siap dalam mengikuti

pembelajaran yang baru.

Page 44: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

32

4) Guru menjelaskan tujun pembelajaran yang ingin dicapai kepada siswa

dan memotivasi siswa.

5) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan metode

syam’iyah-syafawiyah.

b. Kegiatan inti

1) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tentunya dengan

menggabungkan siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda.

2) Melaksanakan orientasi untuk memperkenalkan kepada siswa tentang

skenario pembelajaran dengan metode syam’iyah-syafawiyah.

3) Membagikan LKS atau lembaran-lembaran percakapan dalam bahasa

Arab (khiwar) dan masalah yang harus dibahas masing-masing

kelompok.

4) Guru membacakan bacaan-bacaan bahasa asing di depan kelas dengan

fashih, atau memutar audio, radio kaset terkait tema.

5) Geru mengatur dan menyusun bagian-bagian percakapan yang

diperdengarkan sehingga menjadi seri-seri yang sempurna dan

berkelanjutan

6) Guru menhentikan seri-seri pelajaran tertentu apabila sudah selesai dan

difahami.

7) Guru menggunakan media sebagai alat peraga untuk memperjelas

ucapan dan percakapan.

8) Guru mengamati percakapan masing-masing kelompok

Page 45: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

33

9) Guru mengapresiasi kelompok yang dirasa sudah mampu melaksanakan

pembelajaran dengan baik.

c. Kegiatan akhir

1) Menyimpulkan materi pembelajaran hari ini.

2) Mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran.

3) Menutup pelajaran.

4. Observasi (Cara Pengamatan/Monitoring)

Pada tahap observasi ini, peneliti akan melakukan observasi terhadap

aktivitas yang akan dilakukan oleh guru dan siswa pada proses pembelajaran

berlansung.

Hal ini dilakukan sesuai dengan rencana yang disusun pada lembar

observasi yang telah dibuat.

5. Analisis Data dan Refleksi

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Data

yang digunakan dalam penelitian merupakan data kuantitatif dan data kualitatif.

Data kuantitatif merupakan hasil skor tes, baik itu tugaskelompok, dan skor tugas

individu. Sedangkan data kualitatif adalah deskripsi atas suasan kelas ketika

berlansungnya pembelajaran, baik itu keceriaan, keantusiasan saat mengikuti

proses pembelajaran.

Page 46: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

34

Dokumentasi dilakukan sendiri di lokasi penelitian yang telah ditetapkan.

Data dan sumber data tersebut dapat dijadikan acuan dalam perumusan hasil

penelitian.

Hasil analisis data yang dilakukan dalam setiap siklus menjadi acuan

diperlukannya siklus berikutnya atau tidak, dimana dalam setiap siklus dilakukan

empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain :

a. Menganalisis terhadap data hasil observasi untuk melihat tingkat

keberhasilan tindakan dan kegiatan yna sudah dilakukan, dampak positif dan

negatifnya.

b. Melakukan refleksi, kegiatan di kelas, refleksi setiap pertemuan kegiatan,

refleksi secara individual, dan refleksi tindaklanjut tindakan.

Sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan tingkat presentase

keberhasilan peserta didik, setealah penerapan metode syam’iyah-syafawiyah

dalam proses pembelajaran oleh pendidik, maka dilakukan evaluasi dengan

menggunakan tes dan pedoman observasi yang telah disediakan, berupa soal tes

tertulis pada setiap akhir siklus.

Analisis akan dihitung menggunakan rumus statistic sederhana yaitu:

1) Untuk menilai hasil tes

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh peserta didik, yang

selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik yang mengikuti ujian tersebut

sehingga dapat diperoleh nilai rata-rata dari hasil testersebut, rumusnya dapat

dilihat di bawah ini:

Page 47: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

35

𝑋 =∑ 𝑋

∑𝑁

Keterangan:

X = Nilai rata-rata

∑x = Jumlah semua nilai peserta didik

∑N = Jumlah peserta didik

2) Untuk ketuntasan belajar

Untuk ketuntasan belajar ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu:

ketuntasan individu atau perorangan dan ketuntasan secara klasikal. Adapun

ketuntasan perorangan adalah minimal siswa memperoleh nilai 70, dan untuk

mengetahui presentase ketuntasan belajar secara klasikal digunakan rumus

sebagai berikut:

Presentase =Jumlah h siswa yang tuntas

jumlah h siswa x 100

Selanjutnya, standar ketuntasan tersebut digunakan pada tiap siklus

hasil observasi dan evaluasi, bila belum mencapai ketuntasan individual maupun

kelompok maka peneliti melanjutkan penelitiannyake siklus berikutnya.

Page 48: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Setting Penelitian

Adapun penelitian ini berada di Desa Pringgarata Kecamatan

Pringgarata Lombok Tengah dengan batas-batas lokasi sebagai berikut34

:

a. Sebelah timur : Jalan raya Pringgarata.

b. Sebelah barat : Permukiman penduduk.

c. Sebelah utara : Permukiman penduduk.

d. Sebelah selatan : Permukiman penduduk.

Selanjutnya gambaran umum tentang lokasi penelitian ini akan

mendeskripsikan tentang profil lokasi penelitian yang berkaitan dengan

penelitian ini yaitu meliputi:

a. Profil MA NW Pringgarata Kecamatan Pringgarata.

b. Keadaan Siswa di MA NW Pringgarata Kecamatan Pringgarata Tahun

Pelajaran 2016/2017.

c. Keadaan Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Pendidik di MA NW

Pringgarata Kecamatan Pringgarata Tahun Pelajaran 2016/2017.

d. Keadaan Sarana dan Prasarana di MA NW Pringgarata Kecamatan

Pringgarata Tahun Pelajaran 2016/2017.

1. Profil MA NW Pringgarata Kecamatan Pringgarata.

Nama Madrasah : MA NW PRINGGARATA

34

Profil Desa Pringgarata Kecamatan Pringgarata, dikutip tanggal 3 April 2017

Page 49: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

37

NSM : 131252020067

Status : Swasta

Jurusan/Program : IPS

Jalan/Kampung & RT/RW : Jl. Hamzanwadi No. 11 Pringgarata

Desa/Kelurahan : Pringgarata

Kecamatan : Pringgarata

Kabupaten / Kota : Lombok Tengah

Provinsi : Nusa Tenggara Barat

Kode Pos : 83562

2. Keadaan Siswa di MA NW Pringgarata Kecamatan Pringgarata Tahun

Pelajaran 2016/2017.

Gambaran umum tentang keadaan siswa di MA NW Pringgarata

Kecamatan Pringgarata dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Keadaan Siswa di MA NW Pringgarata Kecamatan

Pringgarata Tahun Pelajaran 2016/201735

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 X A 13 13 26

2 X B 14 12 26

3 XI 15 13 28

4 XII 12 17 29

Jumlah 109

3. Keadaan Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Pendidik di MA NW

Pringgarata Kecamatan Pringgarata Tahun Pelajaran 2016/2017.

35

Ibid

Page 50: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

38

Data tentang keadaan kepala madrasah, guru dan tenaga pendidik di

MA NW Pringgarata Kecamatan Pringgarata Tahun Pelajaran

2016/2017 dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Keadaan Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Pendidik di MA NW

Pringgarata Kecamatan Pringgarata Tahun Pelajaran

2016/201736

No Nama Jabatan Keterangan

1 JUNAIDI AKHMAD,

S.Pd.I.,M.Pd

Kepala Madrasah

2 KHAERIL ANWAR, SH.,MH Waka Kesiswaan

3 M.AMIN ACHMAD, S.Pd Waka. Sarana-

prasarana

4 LALU MINHAJURRAHMAN,

S.Pd.I

Guru

5 MAHSUN, QH Guru

6 MASHUN Guru

7 BOHARI MUSLIM, S.Ag Guru

8 MULIANI, S.Pd.I Bendahara

9 NURYANI, S.Pd Guru

10 NAZRI, SP Guru

11 FAOZAN HADI, S.Pd.I Guru

12 HENDRI SAPUTRA, S.Pd Guru

13 SULHIYATI, S.Pd Guru

14 DEDI ROSYADI, S.Pd Waka lurikulum

15 NOVIA IRMAYANI, S.Pd Guru

16 HASBULLAH, S.Ag Guru

17 MANTI KUSWATI, S.Pd.I Guru

18 SAEPUDIN, S.Pd Guru

19 FATHURRAHMAN, S.HI Guru

20 HUSNUL ROSIDI, S.Pd Guru

21 MULIADI, S.Pd Tu

22 YULISTIA LENI Guru

23 HIDAYATUL UMMAH, QH Staf

36

Ibid

Page 51: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

39

Upaya perbaikan mutu pendidikan di MA Pringgarata Kecamatan

Pringgarata terus-menerus dilakukan seiring dengan meningkatnya tuntutan

peningkatan kualitas out put baik oleh pemerintah maunpun masyarakat.

Upaya meningkatkan kualitan pendidikan di madrasah ini terdiri atas

sarjana-sarjana yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya.

Page 52: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

40

4. Keadaan Sarana dan Prasarana.

Keadaan sarana dan prasarana pada madrasah tersebut dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana di MA NW

Pringgarata Kecamatan Pringgarata Tahun Pelajaran 2016/2017.37

No Sarana/Prasarana Jumlah Kondisi Keterangan

1 Tanah (m2) 1710 2 Penggunaan Tanah

a. Bangunan (m2) 1200

b. Lapangan Olahraga (m2) 200

c. Halaman (m2) 160 d. Kebun/Taman (m2) 100

e. Belum Digunakan (m2) 50

3 Ruangan

a. Ruang Kelas 6 Baik b. Ruang Kepala Madrasah 1 Baik c. Ruang Guru 1 Baik d. Ruang Tata Usaha 1 Baik e. Ruang Perpustakaan 1 Baik f. Ruang UKS 1 Rusak ringan g. Toilet Guru 1 Rusak ringan h. Toilet Siswa 2 Rusak ringan i. Ruang Bimbingan Konseling (BK) 1 Rusak ringan j. Ruang Pramuka 1 Rusak ringan k. Masjid/Mushola 1 Rusak ringan l. Gedung/Ruang Olahraga 1 Rusak ringan m. Kantin 1 Rusak ringan

4 Meabler a. Kursi Siswa 111 Baik

b. Meja Siswa 57 Baik

c. Kursi Guru di Ruang Kelas 4 Baik d. Meja Guru di Ruang Kelas 4 Baik

e. Meja Guru & Pegawai 28 Baik

f. Papan Tulis 4 Baik

g. Lemari Arsip 3 Baik

h. Meja Pingpong (Tenis Meja) 1 Baik

5 Perlengkapan kain

a. Bola Sepak 4 Baik b. Bola Voli 5 Baik

c. Bola Basket 4 Baik

d. Lapangan Sepakbola/Futsal 1 Baik

e. Lapangan Bulutangkis 1 Baik f. Lapangan Basket 1 Baik

g. Lapangan Bola Voli 1 Baik

h. Laptop (di luar yang ada di Lab.

Komputer) 1 Baik

i. Ruang Bimbingan Konseling (BK) 1 Baik

j. Televisi 1 Baik

k. LCD Proyektor 2 Baik

l. Gedung/Ruang Olahraga 1 Baik

37 Ibid

Page 53: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

41

B. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat

aktivitas dan keberhasilan belajar Bahasa Arab siswa di kelas X A MA NW

Pringgarata. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang dimulai pada

tanggal

1. Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini telah disusun rencana pembelajaran siklus I yang

digunakan sebagai acuan pembelajaran. Lembar pengamatan dibuat untuk

menilai kemampuan afektif siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu disusun

juga lembar pengamatan aktivitas guru dalam mengajar. Untuk membantu

pelaksanaan pengambilan data dipilih observer yaitu rekan peneliti yang

sebelumnya telah diberi penjelasan mengenai kriteria penilaian. Tes evaluasi

siklus I dibuat untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah

dipelajari

.

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I.

Proses belajar mengajar pada siklus I dilakukan dalam dua pertemuan.

Page 54: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

42

Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 10 April sampai 17 April

2017 dengan menjelaskan materi tentang المهنة والحيات dimana dalam materi ini

guru menjelaskan tentang profesi dengan menggunakan metode syam’iyah-

syafawiyah (audiolingual). Pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 2x 45 menit.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah:

1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengabsen siswa.

2) Guru memberikan mufradat tentang materi yang di pelajari.

3) Guru meminta siswa mempraktikan materi dengan menggunakan bahasa

Arab.

4) Guru meminta siswa untuk melakukan muhadasah sesuai dengan perannya

masing-masing.

5) Setelah penerapan metode audiolingual, guru meminta pendapat siswa

tentang metode yang digunakan.

6) Selama proses pelaksanaan siklus I, semua kegiatan diamati oleh seorang

observer (peneliti) dalam hal ini guru bahasa Arab.

c. Pengamatan

Hasil pengamatan siklus I, dicatat dalam lembar observasi yang telah

disiapkan. Pengamatan siklus I, diperoleh hasil sebagai berikut.

1) Observasi Aktivitas Guru

Pada proses belajar mengajar di kelas, guru melakukan aktivitas

mengajar sesuai dengan skenario pembelajaran atau rencana pelaksanaan

Page 55: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

43

pembelajaran siklus I. Hal ini diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru yang

dilakukan oleh observer sehingga diperoleh data sebagai berikut:

Table 4.4 Data Aktivitas Guru pada Siklus I

Siklus Hal yang diobservasi Skor Katagori

I

Membangkitkan minat dan motivasi belajar

siswa

3

Pemberian apersepsi kepada siswa 2

Menyampaikan materi kepada siswa 3

Penggunaan metode Syam’iyah Syafawiyah 3

Kemampuan menciptakan suasana kelas yang

kondusip

2

Bimbingan dalam kegiatan pembelajaran 2

Bimbingan dalam menyusun kesimpulan 2

Total skor 17

Presentase skor 60% Kurang baik

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas guru di atas menunjukan

bahwa jumlah skor yang diperoleh dari semua item pengamatan adalah 17 dari 28

skor maksimal. Presetase skor perolehan adalah 60%. Hasil ini masih jauh dari

indikator yang diharapkan yaitu presentase aktivitas guru mencapai 75%.

1) Observasi Aktivitas Siswa

Hasil pengamaan aktivitas siswa dengan menggunakan metode Syam’iyah

Syafawiyah pada siklus I dapat dilihat pada table berikut:

Page 56: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

44

Tabel 4.5 Data Aktivitas Siswa Siklus I

Siklus Hal yang diobservasi skor Katagori

I

kesiapan siswa dalam mengikuti

pembelajaran 3

Antusiasme siswa dalam mengikuti

pembelajaran 2

Aktivitas belajar siswa dengan

menggunakan metode Syam’iyah

Syafawiyah

2

Motivasi belajar siswa 2

Interaksi siswa dengan guru 3

Interaksi siswa dengan siswa 3

Partisipasi siswa dalam menutup

kegiatan pembelajaran 3

Total skor 18

Presentase skor 64,2% Cukup baik

Berdasarkan tabel data hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan menggunakan metode syam’iyah-syafawiyah pada siklus I

tergolong cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari persentase aktivitas siswa yang

mencapai 64%. Metode syam’iyah-syafawiyah membuat motivasi dan minat

belajar siswa lebih baik, namun target indikator tersebut belum tercapai sesuai

dengan target penelitian ini yaitu 75%.

d. Hasil Evaluasi

Evaluasi belajar siswa diadakan pada akhir pertemuan dengan cara

memberikan tugas secara lisan dengan bentuk teks yang telah disajikan, masing-

Page 57: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

45

masing siswa mendapatkan satu lembar soal kemudian dibacakan secara lisan

dengan memperaktikkannya sesuai dengan kriteria yang diajukan peneliti. Melalui

anasisi evaluasi belajar, nilai rata-rata ketuntasan belajar siswa selengkapnya

dapat dilihat pada tabel.

Tabel 4.6

Data Hasil Tes Evaluasi Belajar Siswa Siklus I Siswa Kelas X NW

Pringgarata

No Aspek yang diperhatikan Keterangan

1 Nilai tertinggi 90

2 Nilai terendah 45

3 Nilai rata-rata 65,5

4 Banyak siswa yang mengikuti evaluasi 26

5 Banyak siswa yang tuntas 12

6 Banyak siswa yang tidak tuntas 14

Ketuntasan belajar secara klasik 53%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 26 siswa yang mengikuti

evaluasi, terdapat 12 siswa yang tuntas dan 14 siswa yang tidak tuntas sehingga

ketuntasan belajar siswa siklus I ini mencapai 53% dengan rata-rata 65,5

menegnai hasil evaluasi siklus I dapat ditentukan dengan:

X = ∑𝑥

𝑛 =

1705

26 = 65

P = ∑𝑚

∑𝑛 x 100%

= 12

26 x 100% = 53%

Page 58: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

46

e. Refleksi

Refleksi dilakukan pada setiap siklus, pada tahap ini peneliti bersama-sama

dengan guru mengkaji pelaksanaan proses belajar mengajar yang telah

dilaksanakan pada siklus I. hasil refleksi digunakan sebagai dasar untuk

memperbaaiku serta menyempurnakan proses belajar mengajar pada siklus

berikutnya.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru siklus I, jumlah skor perolehan

adalah 17 dari 28 skor maksimal dengan persentase ketercapaian adalah 60% dan

berada pada kategori cukup baik. Hasil observasi siswa pada siklus I juga

menunjukkan masih kurang optimalnya kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan pada siklus ini. Skor yang diperoleh pada observasi aktivitas belajar

siswa adalah 18 dari 28 skor maksimal dengan persentase ketercapaian mencapai

64,2%. Persentase ketercapaian tersebut masih belum mencapai target dalam

penelitian ini. Hasil observasi siswa dan guru pada siklus I ini masih cukup jauh

dari indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan yaitu ketika masing-

masing indikator yang diobservasi dari aktivitas guru dan siswa mencapai 75%.

Untuk hasil belajar siswa siklus I menunjukkan bahwa 12 siswa tuntas dari

26 jumlah siswa yang mengikuti tes dengan nilai terendah yaitu 45 dan nilai

tertinggi yaitu 90. Persentase ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 53%

dengan nilai rata-rata 65,5.

Adapun penyebab dari ketidak tercapaian indikator keberhasilan pada siklus

I sebagai berikut.

Page 59: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

47

1. Seharusnya guru memberikan petunjuk berupa pertanyaan-pertanyaan

yang dapat mengarahkan siswa untuk dapat mengingat materi yang telah

dipelajari sebelumnya, pertanyaan yang diberikan dapat disertai dengan

pilihan jawaban.

2. Guru belum maksimal dalam menginformasikan tahap-tahap yang akan

dilalui pada proses pembelajaran.

3. Kurangnya bimbingan guru dalam membantu siswa menarik kesimpulan.

4. Guru tidak terlalu menghiraukan apersepsi, sedangkan sangat dibutuhkan

untuk mereview pengetahuan peserta didik.

5. Guru belum maksimal dalam membimbing siswa melakukan diskusi.

6. Siswa kurang fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

7. Siswa masih belum paham dengan tahap-tahap pembelajaran yang

dilakukan.

8. Siswa belum mampu merespon informasi yang disampaikan guru.

9. Siswa belum mampu membuat kesimpulan tersendiri.

Dari beberapa penyebab ketidak tercapaian tersebut dapat diambil

tindakan (solusi) untuk memperbaikinya, diantaranya sebagai berikut.

1) Guru harus meningkatkan kembali progresnya pada setiap indikator-

indikator yang dirasa kurang optimal pelaksanaanya pada siklus I.

2) Guru harus memberi motivasi kepada siswa supaya tidak malu-malu baik

dalam mengemukakan pendapat, bertanya ataupun menjawab pertanyaan.

Page 60: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

48

2. Pelaksanaan siklus II

Siklus II pada dasarnya sama urutanya dengan pelaksana siklus I. Namun

pada sikllus II ini merupakan tahap penyempurnaan dari siklus I. Tahap

pelaksanaan penelitian siklus II sama dengan siklus I yang dimulai dari

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

a. Perencanaan

Pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan siklus I.

Dengan berbagai masalah yang ditemukan pada siklus sebelumnya sebagaimana

yang telah disebutkan oleh peneliti. Pada tahap perencanaan ini juga melakukan

persiapan sebagai berikut.

1) Rencana pelaksanaan pembelajaran

2) Lembar kerja siklus II

3) Lembar observasi kegiatan siswa

4) Lembar observasi kegiatan guru

5) Data siswa siklus II

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus ini hampir sama dengan pelaksanaan

pada siklus sebelumnya. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 20 sampai

27 April 2017, pada pertemuan ini guru memperhatikan materi seperti yang

dilakukan pada siklus I kemudian melanjutkan dengan penerapan metode

Page 61: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

49

syam’iyah-syafawiyah dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Adapun langkah-

langkah yang akan ditempuh adalah :

1) Guru melaksanakan pembelajaran diawali dengan mengabsen siswa,

menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menggunakan metode syam’iyah-

syafawiyah.

2) Guru memberikan mufrodat terlebih dahulu tentang profesi dan kehidupan.

3) Guru menginformasikan cara belajar siswa dengan menggunakan metode

syam’iyah-syafawiyah.

4) Guru meminta siswa untuk bertukar peran dalam dialog tentang profesi dan

kehidupan yang diperagakan.

5) Setelah menggunakan metode syam’iyah-syafawiyah selesai siswa diberikan

teks evaluasi yang harus diselesaikan secara individu.

c. Hasil Observasi

1) Aktivitas guru

Pada proses belajar mengajar di kelas, guru melakukan aktivitas mengajar

sesuai skenario pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II.

Guru sudah berusaha maksimal untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang

ada pada siklus sebelumnya. Sehingga diperoleh data sebagai berikut.

Page 62: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

50

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas guru siklus II

Siklus Hasil yang diobservasi skor kategori

II

membangkitkan minat dan motivasi belajar

siswa 4

pemberian apersepsi kepada siswa 3

menyampaikan materi kepada siswa 4

penggunaan metode syam'iyah-syafawiyah 4

kemampuan menciptakan suasana kelas yang

kondusip 3

bimbingan dalam kegiatan pembelajaran 3

bimbingan dalam menyusun kesimpulan 4

total skor 25

persentase skor 89% Baik

Melihat tabel di atas, data hasil observasi aktivitas guru selama proses

pembelajaran berlangsung dengan metode syam’iyah-syafawiya pada siklus II

sudah tergolong baikdan sesuai dengan indikator kinerja guruyang telah

ditetapkan. Hal ini bisa dilihat dari skor yang dicapai pada setiap indikator

sehingga total skor yang diperoleh meningkat dari 60% menjadi 89%. Hal ini

menunjukkan bahwa skor yang ingin dicapai pada penelitian ini sudah tercapai.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas guru di atas menunjukkan

bahwa jumlah skor yang diperoleh dari semua item pengamatan adalah 17 dari 28

skor maksimal. Persentase skor perolehan adalah 60%. Hasil ini masih jauh dari

indikator yang diharapkan yaitu persentase aktivitas guru mencapai 75%.

2) Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dengan menggunakan metode

syam’iyah-syafawiyah pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 63: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

51

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Siklus Hasil yang diobservasi skor kategori

II

kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran 4

antusiasme siswa dalam mengikuti

pembelajaran 3

aktivitas belajar siswa dengan menggunakan

metode syam'iyah-syafawiyah 4

motivasi belajar siswa 4

interaksi siswa dengan guru 3

interaksi siswa dengan siswa 4

partisipasi siswa dalam menutup kegiatan

pembelajaran 4

total skor 26

persentase skor 92,80% cukup baik

Dari tabel di atas dapat dilihat data hasil observasi aktivitas siswa selama

proses pembelajaran siklus II Bisa dibilang sangat baik.Skor yang diperoleh dari

semua indikatoryang diobservasikanmencapai 26 dari skor maksimal 28.Sehingga

presentase keberhasilannya mencapai 92,8%.Hal ini membuktikan bahwa terjadi

peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus sebelumnya.

d. Hasil Evaluasi

Pada siklus II nilai rata-rata siswa mencapai 78,8 dengan kentuntasan

belajar secara klasikal mencapai 88%.Hasil evaluasi siklus II dapat dilihat pada

tabel evaluasi di bawah ini:

Page 64: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

52

Tabel 4.9 Tabel Hasil Evaluasi Belajar Siklus II Siswa Kelas X MA

NW Pringgarata

No Aspek yang diperhatikan Keterangan

1 Nilai tertinggi 90

2 Nilai terendah 55

3 Nilai rata-rata 78,8

4 Banyak siswa yang mengikuti evaluasi 26

5 Banyak siswa yang tuntas 23

6 Banyak siswa yang tidak tuntas 3

Ketuntasan blajar secara klasik 88%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 26 siswa yang

mengikuti evaluasi, terdapat 23 yang tuntas dan 3 tidak tuntas sehingga ketuntasan

belajar siswa pada siklus II ini mencapai 84% dengan nilai rata-rata 78,8.

Mengenai hasil evaluasi pada siklus II dapat ditentukan dengan:

X = ∑𝑥

𝑛 =

2040

26 = 78,8

P = ∑𝑚

∑𝑛 x 100%

= 23

26 x 100%

= 88%

e. Refleksi

Dari hasil evaluasi dan observasi yang telah dilakukan, terjadi

peningkatan dari siklus sebelumnya. Dilihat dari persentase ketuntasan yang

diperoleh pada siklus II yakni 88% dengan nilai rata-rata 78 dari 26 siswa yang

mengikuti tes yang disesuaikan dengan standar ketuntasan yaitu 85%.

Page 65: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

53

Dengan demikian penerapan metode syam’iyah-syafawiyah dalam proses

pembelajaran bahasa Arab dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa,

sehingga pemberian tindakan dihentikan di siklus II.

Walaupun penelitian ini dikatakan berhasil, namun masih terdapat sedikit

kekurangan yaitu kelas yang masih kurang kondusip, terutama ketika

pembelajaran hiwar, atau percakapan. Hal ini mengakibatkan ada 3 siswa yang

belum tuntas. Sehingga untuk mengatasinya diperlukan penguatan berupa

penjelasan inti materi, serta memberikan perhatian lebih kepada siswa yang belum

tuntas tersebut.

C. Pembahasan

Dalam penelitian tindakan kelaa ini guru menerapkan metode Syam’iyah-

syafawiyah (Audiolingual) dalam meningkatkan keterampilan berbicara.

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian yang telah ditetapkan

yaitu diawali dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi

yang telah dipaparkan sebelumny, berikut tabelnya:

Tabel 4.10

Ringkasan dari Hasil Penelitian

Siklus Nilai Rata-rata Ketuntasan Klasik

I 65,5 53

II 78,8 88

Penerapan metode syam’iyah-syafawiyah dalam proses pembelajaran

bahasa Arab dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa, hal ini terbukti

dengan meningkatkanya persentase ketuntasan siswa secara klasikal dan juga

siswa lebih antusias dalam belajar. Berdasarkan hasil analisis data-data yang

diperoleh pada pokok bahasa المهنةوالحيات persentase ketuntasan yang diperoleh

Page 66: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

54

sebesar 53% dengan nilai rata-rata 65,5 dari 26 siswa yang mengikuti

pembelajaran dan evaluasi belajar. Hasil persentase siklus I belum mencapai

ketuntasan belajar klasik yang diharapkan yaitu 85%.

Berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan guru bidang studi bahasa Arab

dan dilakukan refleksi, hal ini disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi

ketuntasan belajar dilihat dari berbagai aspek yang diteliti.

Dari hasil evaluasi siklus II dengan pokok bahasan yang sama diperoleh

persentase ketuntasan sebesar 88% dengan nilai rata-rata 78 dari 26 siswa yang

mengikuti tes evaluasi. Hasil observasi pada siklus II secara umum bahwa

aktivitas siswa dan guru baik dan aktif. Terlihat dari guru dan siswa telah

melakukan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan hasil ini, maka ketuntasan belajar secara klasikal sudah

tercapai, walaupun hasil ketuntasan yang diperoleh sudah mencapai ketuntasan

belajar yang diharapkan, peneliti ini dapat terus berkesinambungan, dengan

demikian pembelajaran dengan metode syam’iyah-syafawiyah dapat memberikan

kontribusi yang sangat tinggi dalam proses pembelajaran di sekolah. Keterampilan

ketuntasan belajar pada siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa penerapan

metode syam’iyah-syafawiyah dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Page 67: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

55

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat

menyimpulkan hasil penelitian ini sebagai berikut: Penerapan metode

syam’iyah-syafawiyah dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas X

A MA NW Pringgarata tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini dituntukan dengan

adanya persentase ketuntasan belajar klasikal pada tiap-tiap siklus, dimana pada

siklus I pembelajaran keterampilan berbicara dikatakan belum maksimal. Karena

dalam metode ini siswa tidak begitu antusias mengikuti pembelejaran sehingga

persentase ketuntasan yang dicapai sebesar 53% dengan nilai rata-rata 63 dari 26

siswa yang mengikuti evaluasi, dimana dari 26 siswa ini yang tuntas sebayak 12

dan yang tidak tuntas sebanyak 14 siswa.

Sedangkan pada siklus II, persentase keetuntasan lebih meningkat. pada

siklus ini, proses pembelajaran lebih maksimal karena dalam pembelajaran ini

diterapkan metode syam’iyah-syafawiyah, maka persentase ketuntasan yang

diperoleh adalah 88% dengan nilai rata-rata 78,8 dari 26 siswa yang mengiktui

evaluasi, dimana terdapat siswa yang tuntas sebanyak 23 orang dan yang tidak

tuntas sebanyak 3 orang. Untuk lebih jelasnnya dapat dibandingkan antara

pencapaian pada siklus I dan pada siklus II pada table berikut:

Page 68: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

56

Tabel 5.1 hasil evaluasi belajar siswa siklus I

siswa kelas X MA NW Pringgarata

No Nama siswa Butir soal

Nilai Keterangan 1 2 3 4 5

1 Ahmad Yusron Tsani 10 10 15 20 15 70 T

2 Asri Julianti 15 15 20 20 20 90 T

3 Emiliawati 5 10 10 15 20 60 TT

4 Hafsah 10 10 10 10 15 55 TT

5 Hamzan Wari 20 15 15 20 20 90 T

6 Husmayadi 15 10 10 10 15 60 TT

7 Intan Fauziana 20 15 5 20 10 70 T

8 Ismiana 10 10 10 20 15 65 TT

9 Juliani 15 10 10 10 5 50 TT

10 Marlina Herawati 20 15 10 15 5 65 TT

11 Muhammad Abdul Bazit 15 15 15 15 10 70 T

12 Muhammad Ardi Ali 15 15 20 5 5 60 TT

13 Muhammad Nazmi Maulidin 5 5 10 10 15 45 TT

14 Mulia Martini 5 10 15 15 10 55 TT

15 Mutia Humairo’ul Walihah 20 20 15 15 10 80 T

16 Nur’aini 15 5 15 20 5 60 TT

17 Nurlaili Hidayanti 20 20 10 15 10 75 T

18 Saparudin 5 5 20 10 5 45 TT

19 Sumaah 10 10 15 10 10 55 TT

20 Tini Apriyanti 20 10 10 15 20 75 T

21 Turmuzi 15 20 20 20 5 80 T

22 Uswatun Hasanah 20 20 5 5 10 60 TT

23 Wiranadi Subki 15 15 10 5 5 50 TT

24 Wiriadi Kardiman 15 15 10 10 20 70 T

25 Zaenuddin Sani 15 15 10 20 10 70 T

26 Zainul Hasannudin 20 10 20 20 10 80 T

Jumlah 1705

Page 69: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

57

Tabel 5.2 hasil evaluasi siklus II siswa kelas X MA NW Pringgarata

No Nama siswa Butir soal

Nilai Keterangan

1 2 3 4 5

1 Ahmad Yusron Tsani 20 20 20 10 20 90 T

2 Asri Julianti 10 20 20 20 20 90 T

3 Emiliawati 10 20 10 15 15 70 T

4 Hafsah 10 20 15 15 10 70 T

5 Hamzan Wari 20 20 10 20 20 90 T

6 Husmayadi 20 10 10 20 20 80 T

7 Intan Fauziana 20 10 10 20 20 80 T

8 Ismiana 10 10 15 15 20 70 T

9 Juliani 15 15 20 15 10 75 T

10 Marlina Herawati 10 15 20 20 20 85 T

11 Muhammad Abdul Bazit 20 15 15 10 20 80 T

12 Muhammad Ardi Ali 5 10 15 15 15 60 TT

13 Muhammad Nazmi Maulidin 5 15 15 10 10 55 TT

14 Mulia Martini 20 15 15 20 10 80 T

15 Mutia Humairo’ul Walihah 20 20 20 10 20 90 T

16 Nur’aini 20 20 20 10 10 80 T

17 Nurlaili Hidayanti 10 20 20 20 20 90 T

18 Saparudin 10 10 15 15 15 65 TT

19 Sumaah 10 10 20 20 20 80 T

20 Tini Apriyanti 20 20 10 20 10 80 T

21 Turmuzi 10 20 15 20 20 85 T

22 Uswatun Hasanah 20 10 10 20 20 80 T

23 Wiranadi Subki 15 10 15 15 20 75 T

24 Wiriadi Kardiman 15 10 15 15 20 75 T

25 Zaenuddin Sani 20 20 10 20 20 90 T

26 Zainul Hasannudin 20 15 15 20 15 85 T

Jumlah 2040

Page 70: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

58

Untuk mengetahui tuntas dan tidaknya siswa dapat dilihat pada table di

atas dengan berpatokan kepada pedoman penilaan, dengan mengacu pada standar

kurikulum madrasah tersebut yaitu bisa dikatakan tuntas apabila siswa mendapat

nilai ketuntasan sebesar 70 ataupun lebih. Berikut pedoman penilaiannya:

Pedoman penilaian

NO JENIS SOAL INDIKATOR SKOR

1. TES KEFASHIHAN

MEMBACA (TOPIK المهنة

والحيات

Mampu membaca teks

dengan tepat

20

2. TES KALAM (TOPIK المهنة

والحيات

Mampu berbicara dengan

memerankan tokoh dalam

hiwar

40

3. HAFAL MUFRADAT (TOPIK

المهنة والحيات

Mampu menghafal mufradat

dengan tepat

20

4. TES ESSAY (TOPIK المهنة

والحيات

Mampu menjawab soal

dengan benar

20

Page 71: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

59

B. Saran-saran

Dari pengalaman selama penelitian tindakan kelas di MA NW Pringgarata

Lombok Tengah, dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa, dapat lebih aktif dan termotivasi dalam belajar dengan

menggunakan mateode syam’iyah-syafawiyah.

2. Bagi guru, diharapkan supaya selalu memperhatikan kekurangan-kekurangan

yang amsih terjadi selama pelaksanaan pembelajaran dengan metode

syam’iyah-syafawiyah, agar hasil yang diperoleh siswa lebih baik.

3. Bagi sekolah, diharapkan dengan adanya keberhasilan penelitian ini, dapat

memberikan masukan bagi pihak sekolah untuk mempertimbangkan metode

yang akan diterapkan.

4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

rujukan dalam penelitian berikutnya atau pun dapat dikembangkan kembali

menjadi karya ilmiah yang lebih sempurna.

Page 72: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

60

DAFTAR PUSTAKA

Margono,2004,MetodologiPenelitianPendidikan,Jakarta, RinekaCipta.

Arikunto Suharsimi, 2002, ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik, Jakarta,

RinekaCipta.

Sujarweni V. Wiratna. 2014.Metodologi Penelitian, Lengkap, praktis, mudah dipahami.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Rohman Fathur, 2015, Meteodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Malang, Madani

Media.

HermawanAcep, 2014, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung, PT

Remaja Rosda Karya.

Izzan Ahmad, 2011, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,Bandung,

Humaniora.

Nasution S, 2013, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta;PT

Bumi Aksara.

Zlhannan, 2014, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif, Jakarta:

RajaGrafindi Persada.

El-Ofhu, “Penerapan Metode Ath-Thariqah as-Syam’iyah-syafawiyah(Aural-Ora L)

Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Arab”, dalam

http//www.wordpress.blogspot.com/artikel/El-Ofhu06.html.

Muna Wa, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab( Teori dan Aplikasi)’

(Yogyakarta:Penerbit Press. 2011)

Moh Mansyur, Materi Pokok Bahasa Arab 1 Modul 1-12 (Jakarta, Direktorat

Jenderal Bimbingan Islam dan Universitas Terbuka, 2005),

Tarigan, Hendri Guntur. 1992. MenulisSebagaiSuatuKeterampilanBerbahasa.

Bandung: Angkasa.

Winarno.StrategiPembelajaranBahasa Arab Aktif, Friday, Desember 5, 2008.

Wina Sanjaya. 2009. PenelitianTindakanKelas. Bandung: Kencana.

Page 73: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

61

WinaSanjaya. 2013. PenelitianPendidikan. Jakarta: Kencana.

Arikunto, Suharsimi, Drs. 1992. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto. 2010. ProsedurPenelitian, Jakarta: PT. RinekaCipta.

Azhar Arsyad. 2004. Bahasa Arab danMetodePengajarannya. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Page 74: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Siklus I

Nama Sekolah : MA NW Pringgarata

Mata Pelajaran : Bahasa Arab

Kelas Semester : X/II

Alokasi Waktu :4 x 45 Menit

I. Kompetensi Inti (KI)

berbicara mengungkapkan pikiran, gagasan pengalaman sertainformasi

melalui kegiatan berbicara dan tanya jawab tentang profesi dan hidup.

II. Kompetensi Dasar (KD)

Mensimulasikan dialog sederhana tentang cara merespon ungkapan terkait

topik profesi dan hidup.

III. Indikator

1. Menanggapi muhadatsah berbahasa Arab

2. Mengungkapkan pendapat

3. Mempraktekkan percakapan berbahasa Arab

4. Memberikan tanggapan tentang materi yang dibahas

IV. Tujuan pembelajaran

1. Mampu menanggapi muhadatsah berbahasa Arab

2. Mampu mengemukakan pendapat

3. Mampu mempraktekkan percakapan berbahasa Arab

4. Mampu memberikan tanggapan tentang materi

V. Materi Ajar:

Hiwar

VI. Metode Pembelajaran: Syam’iyah-Syafawiyah

VII. Langkah-langkah pembelajaran

1. Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam sebagai pembuka pembelajaran

b. Guru menanyakan kabar siswa dengan mengabsen siswa

c. Guru terlebih dahulu menyampaikan pokok-pokok bahasan sebagai

stimulus agar siswa merespon dan semakin siap dalam mengikuti

pembelajaran yang baru.

Page 75: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

d. Guru menjelaskan tujun pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa dan memotivasi siswa.

e. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan metode

syam’iyah-syafawiyah.

2. Kegiatan inti

a. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tentunya dengan

menggabungkan siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda.

b. Melaksanakan orientasi untuk memperkenalkan kepada siswa tentang

skenario pembelajaran dengan metode syam’iyah-syafawiyah.

c. Membagikan LKS atau lembaran-lembaran percakapan dalam bahasa

Arab (khiwar) dan masalah yang harus dibahas masing-masing

kelompok.

d. Guru membacakan bacaan-bacaan bahasa asing di depan kelas

dengan fashih, atau memutar audio, radio kaset terkait tema.

e. Geru mengatur dan menyusun bagian-bagian percakapan yang

diperdengarkan sehingga menjadi seri-seri yang sempurna dan

berkelanjutan

f. Guru menhentikan seri-seri pelajaran tertentu apabila sudah selesai

dan difahami.

g. Guru menggunakan media sebagai alat peraga untuk memperjelas

ucapan dan percakapan.

h. Guru mengamati percakapan masing-masing kelompok

i. Guru mengapresiasi kelompok yang dirasa sudah mampu

melaksanakan pembelajaran dengan baik.

3. Kegiatan Akhir

a. Menyimpulkan materi pembelajaran hari ini.

b. Mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran.

c. Menutup pelajaran.

Page 76: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

VIII. Sumber belajar

1. Lembar tugas

2. Buku ajar durusul lughah

3. Lembar kerja siswa

IX. Evaluasi

1. Tes awal: diadakan

2. Tes dalam proses: diadakan

3. Tes akhir: diadakan

Jenis tes:

a. Tes lisan

b. Tes tulisan

Mengetahui

Kepala Sekolah

JUNAIDI AKHMAD, S.Pd.I, M.Pd

Pringgarata, 2017

Guru Mata Pelajaran

MULIADI, S.Pd

Page 77: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Siklus II

Nama Sekolah : MA NW Pringgarata

Mata Pelajaran : Bahasa Arab

Kelas Semester : X/II

Alokasi Waktu :4 x 45 Menit

I. Kompetensi Inti (KI)

berbicara mengungkapkan pikiran, gagasan pengalaman sertainformasi

melalui kegiatan berbicara dan tanya jawab tentang profesi dan hidup.

II. Kompetensi Dasar (KD)

Mensimulasikan dialog sederhana tentang cara merespon ungkapan terkait

topik profesi dan hidup.

III. Indikator

1. Menanggapi muhadatsah berbahasa Arab

2. Mengungkapkan pendapat

3. Mempraktekkan percakapan berbahasa Arab

4. Memberikan tanggapan tentang materi yang dibahas

IV. Tujuan pembelajaran

1. Mampu menanggapi muhadatsah berbahasa Arab

2. Mampu mengemukakan pendapat

3. Mampu mempraktekkan percakapan berbahasa Arab

4. Mampu memberikan tanggapan tentang materi

V. Materi Ajar:

Hiwar

VI. Metode Pembelajaran: Syam’iyah-Syafawiyah

VII. Langkah-langkah pembelajaran

1. Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam sebagai pembuka pembelajaran

b. Guru menanyakan kabar siswa dengan mengabsen siswa

c. Guru terlebih dahulu menyampaikan pokok-pokok bahasan sebagai

stimulus agar siswa merespon dan semakin siap dalam mengikuti

pembelajaran yang baru.

Page 78: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

d. Guru menjelaskan tujun pembelajaran yang ingin dicapai kepada

siswa dan memotivasi siswa.

e. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan metode

syam’iyah-syafawiyah.

2. Kegiatan inti

a. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tentunya dengan

menggabungkan siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda.

b. Melaksanakan orientasi untuk memperkenalkan kepada siswa tentang

skenario pembelajaran dengan metode syam’iyah-syafawiyah.

c. Membagikan LKS atau lembaran-lembaran percakapan dalam bahasa

Arab (khiwar) dan masalah yang harus dibahas masing-masing

kelompok.

d. Guru membacakan bacaan-bacaan bahasa asing di depan kelas

dengan fashih, atau memutar audio, radio kaset terkait tema.

e. Geru mengatur dan menyusun bagian-bagian percakapan yang

diperdengarkan sehingga menjadi seri-seri yang sempurna dan

berkelanjutan

f. Guru menhentikan seri-seri pelajaran tertentu apabila sudah selesai

dan difahami.

g. Guru menggunakan media sebagai alat peraga untuk memperjelas

ucapan dan percakapan.

h. Guru mengamati percakapan masing-masing kelompok

i. Guru mengapresiasi kelompok yang dirasa sudah mampu

melaksanakan pembelajaran dengan baik.

3. Kegiatan Akhir

a. Menyimpulkan materi pembelajaran hari ini.

b. Mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran.

c. Menutup pelajaran.

Page 79: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

VIII. Sumber belajar

1. Lembar tugas

2. Buku ajar durusul lughah

3. Lembar kerja siswa

IX. Evaluasi

1. Tes awal: diadakan

2. Tes dalam proses: diadakan

3. Tes akhir: diadakan

Jenis tes:

a. Tes lisan

b. Tes tulisan

Mengetahui

Kepala Sekolah

JUNAIDI AKHMAD, S.Pd.I, M.Pd

Pringgarata, 2017

Guru Mata Pelajaran

MULIADI, S.Pd

Page 80: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I

Petunjuk pengisian : Berikan tanda ceklist (√) pada angka 1, 2, 3, atau 4 untuk mengetahuai aktivitas siswa

selama kegiatan pembelajaran.

Pemberian skor

Skor 4 diberikan apabila semua descriptor Nampak

Skor 3 diberikan apabila 2 deskriptor Nampak

Skor 2 diberikan apabila 1 deskriptor Nampak

Skor 1 diberikan apabila tidak ada descriptor Nampak

Nama Siswa Yang Diobservasi:

NO Hal yang diobservasi Ya Tidak Penilaian

1 2 3 4

1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran √

a. Masuk kelas tepat waktu

b. Berdoa sebelum pelajaran dimulai

c. Menyiapkan kelengkapan belajar, seperti

alat tulis dan buku

2 Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran √

a. Memperhatikan penjelasan guru

b. Mampu merespon pertanyaan guru

c. Tidak terpengaruh oleh situasi di luar kelas √

3 Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan

metode syam’iyah-syafawiyah

a. Siswa menyimak materi muhadatsah yang

disampaikan guru

b. Siswa mengulang apa yang disampaikan

oleh guru

c. Siswa menanggapi materi yang sedang

dibahas

4 Motivasi belajar √

a. Menyimak seluruh informasi yang

disampaikan guru

Page 81: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

b. Tidak mengobrol saat guru sedang

menjelaskan

c. Memberikan tanggapan terhadap apa yang

dijelaskan guru

5 Interaksi siswa dengan guru √

a. Menjawab pertanyaan yang dilontarkan

oleh guru

b. Menanyakan hal-hal terkait materi yang

belum dipahami

c. melakukan percakapan dua arah dengan

guru

6 Interaksi siswa dengan siswa √

a. siswa melakukan percakapan dengan siswa

lain

b. melakukan diskusi terkait materi yang

sedang dibahas

c. memecahkan masalah yang ditemukan

secara berkelompok

7 Partisipasi siswa dalam menutup kegiatan

pembelajaran

a. Membuat kesimpulan materi yang telah

diberikan

b. Melengkapi kesimpulan jika ada yang

masih kurang

c. Mecatat kesimpulan atau rangkuman materi

yang diberikan

Skor yang diperoleh 18

Skor maksimal 28

Page 82: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

Presentase skor = =skor perolehan

skor maksimalx 100%

Presentase skor =18

28x 100%

Presentase skor = 64,2%

Pringgarata, 2017

Pengamat,

Muhammad Nawawi

Page 83: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU SIKLUS I

Petunjuk pengisian :

Berikan tanda ceklist (√) pada angka 1, 2, 3, atau 4 untuk mengetahuai aktivitas siswa selama

kegiatan pembelajaran.

Pemberian skor

Skor 4 diberikan apabila semua descriptor Nampak

Skor 3 diberikan apabila 2 deskriptor Nampak

Skor 2 diberikan apabila 1 deskriptor Nampak

Skor 1 diberikan apabila tidak ada descriptor nampak

NO Hal yang diobservasi Ya Tidak Penilaian

1 2 3 4

1 Membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa √

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran √

b. Menyampaikan manfaat pembelajaran

c. Menyampaikan arti penting pembelajaran √

2 Pemberian apersepsi kepada siswa √

a. Mengajukan pertanyaan untuk menguji

pengetahuan materi sebelumnya

b. Mengaitkan materi materiyang akan dibahas

dengan materi sebelumnya

c. Menyampaikan beberapa konsep yang belum

dipahami siswa

3 Menyampaikan materi kepada siswa √

a. Menyampaikan materi sesuai tujuan

pembelajaran

b. Melakukan kegiatanpem belajaran sesuai

dengan skenario pembelajaran

c. Memberikan siswa lembar kerja, seperti dialog

untuk dipraktekkan.

4 Penggunaan metode Syam’iyah-syafawiyah √

a. Guru memberikan satu topik muhadatsah yang

akan dibahas

b. Guru membacakan terlebih dahulu percakapan

yang akan dibahas

Page 84: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

c. Guru membimbing siswa mempraktekkan

muhadatsah tersebut

5 Kemampuan menciptakan susasana kelas yang kondusip √

a. Guru dapat meminimalkan hal-hal yang

mengganggu pembelajaran

b. Menciptakan susasana belajar yang

menyenangkan

c. Mengawasi kegiatan pembelajaran √

6 Bimbingan dalam kegiatan pembelajaran √

a. Guru mendatangi setiap siswa dalam

mengerjakan soal latihan

b. Memfasilitasi siswa yang kesulittan

menyelesaikan soal latihan

c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya

7 Bimbingan dalam menyusun kesimpulan √

a. Melakukan tanya jawab untuk menarik

kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari

b. Meminta siswa membuat kesimpulan dengan

bahasa sendiri

c. Meminta siswa untuk memperbaiki atau

menambah kesimpilan apabila yang dibuat

masih kurang tepat

Skor yang diperoleh 17

Skor maksimal 28

Page 85: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

Presentase skor = =skor perolehan

skor maksimalx 100%

Presentase skor =17

28x 100%

Presentase skor = 60%

Pringgarata, 2017

Pengamat,

Muhammad Nawawi

Page 86: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I

Petunjuk pengisian :

PETUNJUK : Berikan tanda ceklist (√) pada angka 1, 2, 3, atau 4 untuk mengetahuai aktivitas

siswa selama kegiatan pembelajaran.

Cara penskoran:

Skor 3 diberikan jika 75% atau lebih siswa melaksanakan deskriptor

Skor 2 diberikan jika 50% siswa melaksanakan deskriptor

Skor 1 diberikan jika 25% siswa melaksanakan deskriptor

Skor 0 diberikan jika kurang dari 25% siswa melaksanakan deskriptor

No Hal yang diobsevasi penskoran Skor

rata-

rata

0 1 2 3

1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

a. Masuk kelas tepat waktu

b. Berdoa sebelum pelajaran dimulai

c. Menyiapkan kelengkapan belajar, seperti alat

tulis dan buku

2 Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran

a. Memperhatikan penjelasan guru

b. Mampu merespon pertanyaan guru

c. Tidak terpengaruh oleh situasi di luar kelas

3 Aktivitas belajar siswa dengan metode Syam’iyah-

Syafawiyah

a. Siswa menyimak materi muhadatsah yang

disampaikan guru

b. Siswa mengulang apa yang disampaikan guru

c. Siswa menanggapi materi yang dibahas

4 Motivasi belajar

a. Menyimak seluruh informasi yang

disampaikan guru

b. Tidak mengobror saat guru menerangkan

c. Memberikan tanggapan terhadap apa yang

dijelaskan guru

5 Interaksi siswa dengan guru

a. Menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru

Page 87: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

b. Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti

terkait materi

c. Melakukan percakapan dengan guru

6 Interaksi siswa dengan siswa

a. Siswa melakukan percakapan dengan siswa

lain sesuai waktu yang diberikan

b. Melakukan diskusiterkait materi yang dibahas

c. Memecahkan masalah yang ditemukan secara

berkelompok

7 Partisipasi siswa dalam menutup kegiatan

pembelajaran

a. Membuat kesimpulan materi yang telah

dibahas

b. Melengkapai kesimpulan jika ada yang masih

kurang

c. Mencatat kesimpulan atau rangkuman materi

yang telah dibahas

Perolehan skor

Skor maksimal

Presentase skor = =skor perolehan

skor maksimalx 100%

Presentase skor =18

28x 100%

Presentase skor = 64,2%

Pringgarata, 2017

Pengamat,

Muhammad Nawawi

Page 88: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

LEMBAR SOAL SIKLUS I

TES KEFASIHAN

Bacalah teks di bawah inidengan bena dan lancar......................................!!!

عة, منهم من يكون فالحا, منهم من يكون كما عرفنا أن مهن الناس متنو

ضا, ورساما, و موظفا و مهندسا, وتاجرا, سا, منهم من يكون ممر مدر

ارا, وفاكهيا و وصحفيا,و طبيبا, و منهممن ي كن شرطيا و حضريا وجز

ارا وبناء و ميكانيكيا وزبالة و كناسا و مذيعا وغير ذلك. نج

ار فالفالحون يذ هبون الى المزارع كل يوم و يزرعون الأل رز فيها, و التج

حفيون عة , والص يذهبون كل يوم الى السوق و يبيعون فيها البضاءع المتنو

يبحثون عن األخبار النفعة ويكتبونها في الجراءد والمجالت ليقرأها الناس

حفيون يبحثون عن األخبار فى أى مكان و يتصل و من أجل ذالك الص

بالناس على مختلف مهنهم، واألطباء يذهبوون كل يوم إلى المستشفى و

يعالجون المرضى.

و مجتمعهم، نحن نأكل األرز والفواكه ألفالحون أعمالهم نافعة ألنفسهم

والحضروات. وألطباء أعمالهم مفيدة للناس ، نحن نحتاجون إلى األطباء

سون أعمالهم ناف عة نحن نتعلم من هم العلوم لوقاية صحة أجسامنا. ولمدر

والمعارف يعدون النا شئين ليكونوا أفرادا نافعين ألسرتهم وبيئتهم وبالدهم

ضون ورسامون سون والممر . فالفالحون و التجار و األطباء والمدر

حفي ون كلهم يحتاجاليهم الناس والموظفون والمهندسون والص

Page 89: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

LEMBAR SOAL SIKLUS I

TES , KALAM

Praktekkan percakapan di bawah ini dengan teman sebangku kalian......!!

الحوار :

المهنة

تكلم مع إخوانك كما يلى!

س : ما مهنة أبيك يا حسن؟المدر

ة في المزارع ر حسن : أبي فالح يا أستاذ، هو يزرع األرز والذ

ك؟ س : و أنت يا حسين ! ما مهنة أم المدر

وق. ي تا جرة، هي تبيع البضائع في الس حسينن : أم

بيك يا نبلة؟ المدرس: وما مهنة أ

نبلة : ابي طبيب، هو يعالج المرضى فى المستشفى. و امي يا أستاذ! هي

سة فى المدرسة الثا نوية االسالمية الحكومية مدر

المدرس: ما مهنة أبيك يا مريم؟

، هو يكتب األخبار فى الجرائد وأمي موظفة فى الجامعة مريم: أبي صحفي

المدرس: نعم هم مشغولون بأعمالهم. فالموظفون مشغولون بأعمالهم. و

سون مشغولون بأعمالهم، و أعمالهم نافعة. أعمالهم نافعة. والمدر

مريم: واألخبار نافعة أيضا،أليس كذلك يا أستاذ؟

المدرس: نعم: كالمك صحيح، األخبار نافعة أيضا.

Page 90: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

الحواد ث في العالم.نبيلة: باألخبار نستطع أن نعرف

ة حفيون أدوارهم مهم حسين: فالص

SOAL MUFRADAT

SIKLUS I

HAFALKAN MUFRADAT INI DENGAN BENAR DAN LENGKAP

pedagang تاجر Profesi مهنة Ibu guru سة اب Ayah مدرMenjual يبيع Ibu أم

Barang dagangan بضائع Petani فآلح Pasar سوق

Menanam يزرع Mengajar يعلم Padi أرز

Perguruan tinggi جامعة Jagung ذرة

Dokter(pr) طبيبة Ladang مزرعة

Rumah sakit مستشفى Saudara(lk) أخ Perawat ضة أخت Saudara(pr) ممر

Dokter(lk) طبيب Membantu يساعد

Page 91: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

SOAL ESSAY

SIKLUS I

)ا( تدريبات: حول كما فى المثال!

المثال: الطبيب عمله نا فع

الطبيبة عملها نافع –ط

األطباء أعمالهم نافعة –ط

درسه سهل الطالب -(.م1)

................................؟ -ط

................................؟ -ط

الرجل بيته واسع –(. م 2)

...............................؟ -ط

...............................؟ -ط

أجب عن ألسئلة األتية! )ب(

أبو حسن طبيب؟( هل 1)

( ماذا يعمل الطبيب فى المستشفى؟2)

Page 92: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

LEMBAR SOAL SIKLUS II

TES KEFASIHAN

Bacalah teks di bawah inidengan bena dan lancar......................................!!!

عة, منهم من يكون فالحا, منهم من يكون كما عرفنا أن مهن الناس متنو

ضا, ورساما, و موظفا و مهندسا, وتاجرا, سا, منهم من يكون ممر مدر

ارا, وفاكهيا و وصحفيا,و طبيبا, و منهممن ي كن شرطيا و حضريا وجز

ارا وبناء و ميكانيكيا وزبالة و كناسا و مذيعا وغير ذلك. نج

ار فالفالحون يذ هبون الى المزارع كل يوم و يزرعون الأل رز فيها, والتج

حفيون عة , والص يذهبون كل يوم الى السوق و يبيعون فيها البضاءع المتنو

النفعة ويكتبونها في الجراءد والمجالت ليقرأها الناس يبحثون عن األخبار

حفيون يبحثون عن األخبار فى أى مكان و يتصل و من أجل ذالك الص

إلى المستشفى و بالناس على مختلف مهنهم، واألطباء يذهبوون كل يوم

يعالجون المرضى.

ألفالحون أعمالهم نافعة ألنفسهم و مجتمعهم، نحن نأكل األرز والفواكه

اء والحضروات. وألطباء أعمالهم مفيدة للناس ، نحن نحتاجون إلى األطب

سون أعمالهم ناف عة نحن نتعلم منهم العلوم لوقاية صحة أجسامنا. ولمدر

والمعارف يعدون النا شئين ليكونوا أفرادا نافعين ألسرتهم وبيئتهم وبالدهم

ضون ورسامون . فالفالحون و التجار و األط سون والممر باء والمدر

حفيون كلهم يحتاجاليهم الناس والموظفون والمهندسون والص

Page 93: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

Lembar soal siklus II

TES , KALAM

Praktekkan percakapan di bawah ini dengan teman sebangku kalian......!!

الحوار :

المهنة

تكلم مع إخوانك كما يلى!

س : ما مهنة أبيك يا حسن؟ المدر

ة في المزارع حسن : أبي فالح يا أستاذ، ر هو يزرع األرز والذ

س : و أنت يا حسين ! ما مهنة ك؟المدر أم

ي تا جرة، هي تبيع البضا وق.حسينن : أم ئع في الس

وما مهنة أبيك يا نبلة؟ المدرس:

نبلة : ابي طبيب، هو يعالج المرضى فى المستشفى. و امي يا أستاذ! هي

سة فى المدرسة الثا نوية االسالمية الحكومية مدر

المدرس: ما مهنة أبيك يا مريم؟

، هو يكتب األخبار فى الجرائد وأمي موظفة فى الجامعة مريم: أ بي صحفي

أعمالهم. فالموظفون مشغولون بأعمالهم. و المدرس: نعم هم مشغولون ب

سون مشغولون بأعمالهم، و أعمالهم نافعة. أعمالهم نافعة. والمدر

مريم: واألخبار نافعة أيضا،أليس كذلك يا أستاذ؟

نعم: كالمك صحيح، األخبار نافعة أيضا.المدرس:

Page 94: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

نبيلة: باألخبار نستطع أن نعرف الحواد ث في العالم.

حفيون أدوار ة حسين: فالص هم مهم

SOAL MUFRADAT

SIKLUS II

HAFALKAN MUFRADAT INI DENGAN BENAR DAN LENGKAP

pedagang تاجر Profesi مهنة Ibu guru سة اب Ayah مدرMenjual يبيع Ibu أم

Barang dagangan بضائع Petani فآلح Pasar سوق

Menanam يزرع Mengajar يعلم Padi أرز

Perguruan tinggi جامعة Jagung ذرة

Dokter(pr) طبيبة Ladang مزرعة

Rumah sakit مستشفى Saudara(lk) أخ Perawat ضة أخت Saudara(pr) ممر

Dokter(lk) طبيب Membantu يساعد

Page 95: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

SOAL ESSAY

SIKLUS II

)ا( تدريبات: حول كما فى المثال!

عمله نا فع المثال: الطبيب

الطبيبة عملها نافع –ط

األطباء أعمالهم نافعة –ط

الطالب درسه سهل -(.م1)

................................؟ -ط

................................؟ -ط

الرجل بيته واسع –(. م 2)

........................؟....... -ط

...............................؟ -ط

أجب عن ألسئلة األتية! )ب(

( هل أبو حسن طبيب؟1)

( ماذا يعمل الطبيب فى المستشفى؟2)

Page 96: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

Tabel hasil evaluasi belajar siswa siklus I

siswa kelas X MA NW Pringgarata

No Nama siswa Butir soal

Nilai Keterangan 1 2 3 4 5

1 Ahmad Yusron Tsani 10 10 15 20 15 70 T

2 Asri Julianti 15 15 20 20 20 90 T

3 Emiliawati 5 10 10 15 20 60 TT

4 Hafsah 10 10 10 10 15 55 TT

5 Hamzan Wari 20 15 15 20 20 90 T

6 Husmayadi 15 10 10 10 15 60 TT

7 Intan Fauziana 20 15 5 20 10 70 T

8 Ismiana 10 10 10 20 15 65 TT

9 Juliani 15 10 10 10 5 50 TT

10 Marlina Herawati 20 15 10 15 5 65 TT

11 Muhammad Abdul Bazit 15 15 15 15 10 70 T

12 Muhammad Ardi Ali 15 15 20 5 5 60 TT

13 Muhammad Nazmi Maulidin 5 5 10 10 15 45 TT

14 Mulia Martini 5 10 15 15 10 55 TT

15 Mutia Humairo’ul Walihah 20 20 15 15 10 80 T

16 Nur’aini 15 5 15 20 5 60 TT

17 Nurlaili Hidayanti 20 20 10 15 10 75 T

18 Saparudin 5 5 20 10 5 45 TT

19 Sumaah 10 10 15 10 10 55 TT

20 Tini Apriyanti 20 10 10 15 20 75 T

21 Turmuzi 15 20 20 20 5 80 T

22 Uswatun Hasanah 20 20 5 5 10 60 TT

23 Wiranadi Subki 15 15 10 5 5 50 TT

24 Wiriadi Kardiman 15 15 10 10 20 70 T

25 Zaenuddin Sani 15 15 10 20 10 70 T

26 Zainul Hasannudin 20 10 20 20 10 80 T

Jumlah 1705

Page 97: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

Tabel hasil evaluasi siklus II siswa kelas X MA NW Pringgarata

No Nama siswa Butir soal

Nilai Keterangan

1 2 3 4 5

1 Ahmad Yusron Tsani 20 20 20 10 20 90 T

2 Asri Julianti 10 20 20 20 20 90 T

3 Emiliawati 10 20 10 15 15 70 T

4 Hafsah 10 20 15 15 10 70 T

5 Hamzan Wari 20 20 10 20 20 90 T

6 Husmayadi 20 10 10 20 20 80 T

7 Intan Fauziana 20 10 10 20 20 80 T

8 Ismiana 10 10 15 15 20 70 T

9 Juliani 15 15 20 15 10 75 T

10 Marlina Herawati 10 15 20 20 20 85 T

11 Muhammad Abdul Bazit 20 15 15 10 20 80 T

12 Muhammad Ardi Ali 5 10 15 15 15 60 TT

13 Muhammad Nazmi Maulidin 5 15 15 10 10 55 TT

14 Mulia Martini 20 15 15 20 10 80 T

15 Mutia Humairo’ul Walihah 20 20 20 10 20 90 T

16 Nur’aini 20 20 20 10 10 80 T

17 Nurlaili Hidayanti 10 20 20 20 20 90 T

18 Saparudin 10 10 15 15 15 65 TT

19 Sumaah 10 10 20 20 20 80 T

20 Tini Apriyanti 20 20 10 20 10 80 T

21 Turmuzi 10 20 15 20 20 85 T

22 Uswatun Hasanah 20 10 10 20 20 80 T

23 Wiranadi Subki 15 10 15 15 20 75 T

24 Wiriadi Kardiman 15 10 15 15 20 75 T

25 Zaenuddin Sani 20 20 10 20 20 90 T

26 Zainul Hasannudin 20 15 15 20 15 85 T

Jumlah 2040

Page 98: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

Pedoman penilaian

NO JENIS SOAL INDIKATOR SKOR

1. TES KEFASHIHAN

MEMBACA (TOPIK المهنة

والحيات

Mampu membaca teks

dengan tepat

20

2. TES KALAM (TOPIK المهنة

والحيات

Mampu berbicara dengan

memerankan tokoh dalam

hiwar

40

3. HAFAL MUFRADAT (TOPIK

والحياتالمهنة

Mampu menghafal mufradat

dengan tepat

20

4. TES ESSAY (TOPIK المهنة

والحيات

Mampu menjawab soal

dengan benar

20

Page 99: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih

Tabel Perolehan Skor Individu

Observasi Aktivitas Belajar Siswa

No Nama Skor Perolehan rata-

rata Siklus I Siklus II

1 Ahmad Yusron Tsani 60 85

Siklus I

62%

2 Asri Julianti 71 75

3 Emiliawati 53 78

4 Hafsah 64 75

5 Hamzan Wari 75 85

6 Husmayadi 64 78

7 Intan Fauziana 57 75

8 Ismiana 64 75

9 Juliani 71 75

10 Marlina Herawati 57 75

11 M. Abdul Bazit 53 82

12 Muhammad Ardi Ali 60 75

13 M Nazmi Maulidin 39 50

14 Mulia Martini 67 78

Siklus II

77%

15 Mutia Humaero’ul Walihah 71 85

16 Nur’aini 53 67

17 Nur laili Hidayati 64 75

18 Saparudin 60 71

19 Sumaah 57 75

20 Tini Apriyanti 67 82

21 Turmuzi 78 85

22 Uswatun Hasanah 53 78

23 Wiranadi Subki 46 78

24 Wiriadi Kardiman 60 75

25 Zainuddin sani 75 82

26 Zainul Hasannudin 78 89

Jumlah 1617 2003

Page 100: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih
Page 101: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih
Page 102: PENERAPAN METODE SYAM’IYAH-SYAFAWIYAH DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1550/1/Muhammad Nawawi 151122098.pdf · Untuk pola pembelajaran bahasa Arab yang masih klasik nampaknya masih