PENERAPAN METODE SIMULASI SISTEM DINAMIK UNTUK ...
Transcript of PENERAPAN METODE SIMULASI SISTEM DINAMIK UNTUK ...
PENERAPAN METODE SIMULASI SISTEM DINAMIK UNTUK MENGANALISIS KEBUTUHAN LISTRIK SEKTOR RUMAH TANGGA PADA TIAP
AREA DI JAWA TIMUR
Luh Made Wisnu Satyaninggrat
5211100031
Dosen Pembimbing:
Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D
Dosen Penguji 1: Wiwik Anggraeni, S.Si., M.Kom
Dosen Penguji 2: Rully Agus Hendrawan, S.Kom., M.Eng
BAB 1Pendahuluan
LATAR BELAKANG
Listrik merupakan salah satu hal terpenting dan paling dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia pada era globalisasi dan modernisasi saat ini
Dari 173.990,75 GWh kebutuhan listrik di Indonesia, Pulau Jawa memilikijumlah kebutuhan listrik yang paling banyak yaitu 128.513,21 GWh. (PT PLN (Persero), 2012)
Jawa Timur adalah provinsi terluas di Pulau Jawa (47.154 km²) danmemiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia (37.476.757 jiwa(Statistik, 2010)).
Selama lima tahun terakhir, mulai 2003-2007, alih fungsi lahan pertanianke non pertanian berupa perumahan atau bangunan rata-rata seluas879,9 hektare. (DPRD Provinsi Jawa Timur, 2011)
Masih ada penduduk di Jatim belum menggunakan listrik PLN sebesar 0.44% karena faktor geografis Jawa Timur (banyak pulau kecil dan berpegunungan) dengan sarana insfrastruktur yang tidak mendukung.
PT. PLN Distribusi Jawa Timur membutuhkan suatu prediksi kebutuhan listrik sektorRumah Tangga yang dapat memperhitungkan faktor eksternal yang bersifat non linear dan unsur ketidak pastian di tahun mendatang.
2010 = 8.555,29 GWh2011 = 9.085,44 GWh2012 = 9.876,67 GWh2013 = 10,589.17 GWh(PT. PLN (Persero), 2013).
LATAR BELAKANG
Metode yang cocok digunakan: Simulasi Sistem
Dinamik
Ford telah membuatpengamatan yang
menarik tentang mengapadinamika sistem cocok
untuk pemodelanlingkungan dan bisnis,
khususnya dalam industritenaga listrik.
keuntungan dari sistem dinamik yang telahdibandingkan dengan yang lain adalah kemampuan
untuk melihat loop umpan balik antar variabeldalam sistem (Sorasalmi, Dynamic Modeling of
Household Electricity, 2012).
Permasalahan sejenis yang diselesaikan denganSistem Dinamik:1. Permasalahan konsumsi listrik rumah tangga di
Finlandia (Sorasalmi, 2012)2. Permasalahan daya listrik industri di California
(Ford, 1997)3. Permasalahan permintaan dan ketersediaan listrik
sektor industri di Jawa Timur (Axela & Suryani, 2012)
RUMUSAN MASALAH
Apa saja variabelyang dapat
mempengaruhijumlah kebutuhan
listrik di JawaTimur?
Bagaimanamerancang
skenariosasi model sistem dinamik dari
kebutuhan listriksektor Rumah Tangga
sehingga dapatmemberikan proyeksi
yang memiliki nilaierror rendah?
Bagaimana proyeksipertumbuhan
kebutuhan listriksektor RumahTangga di Jawa
Timur?
Bagaimana menentukanperencanaan kapasitas
pembangkit untukmemenuhi pertumbuhankebutuhan energi listrik di
masa mendatang?
TUJUAN
Mengetahui dan mengidentifikasivariabel-variabel yang dapatmempengaruhi jumlah kebutuhanlistrik sektor Rumah Tangga di JawaTimur
1
Merancang model sistem dinamikproyeksi kebutuhan listrik sektorRumah Tangga di wilayah JawaTimur untuk masa mendatang
2Menentukan perencanaan kapasitaspembangkit untuk memenuhikebutuhan energi listrik di masamendatang
4
Merancang skenariosasi model sistemdinamik dari kebutuhan listrik sektorRumah Tangga di Jawa Timur sehinggadapat memberikan proyeksi pada masamendatang
3
1. Menganalisis perhitungan yang kurang tepat dari proyeksikebutuhan listrik sektor Rumah Tangga di Jawa Timur
2. Merencanakan pengembangan model sistem dinamik untukmemenuhi kebutuhan listrik sektor Rumah Tangga di JawaTimur
3. Memberikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan listriksektor Rumah Tangga di Jawa Timur untuk masa mendatangdengan menggunakan rancangan skenariosasi model yang telah dibuat.
MANFAAT
BATASAN MASALAH
Wilayah yang menjadi obyek padatugas akhir ini adalah
seluruh wilayah di Jawa Timur
3
Data pendukungdalam tugas akhir iniadalah data laporan
perusahaan PT. Pembangkitan Jawa-
Bali tahun 2001 -2012)
2 Data pendukungdalam tugas akhir iniadalah data laporan
statistik PT. PLN (Persero)
1
BAB 2Tinjauan Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
1. Demand Energi Listrik di Indonesia
2. Demand Energi Listrik di Jawa Timur
3. Pembangkit Listrik di Jawa Timur
4. Simulasi dan Pemodelan• Simulasi
• Pemodelan
5. Sistem Dinamik
6. Causal Loop Diagram
TINJAUAN PUSTAKA
1. Demand Energi Listrik di Indonesia
(PT PLN (Persero), 2013)
TINJAUAN PUSTAKA
2. Demand Energi Listrik di Jawa Timur
(PT PLN (Persero), 2009 - 2013)
TINJAUAN PUSTAKA
3. Pembangkit Listrik di Jawa Timur
Pembangkit listrik adalah suatu alat yang dapat membangkitkan danmemproduksi tegangan listrik dengan cara mengubah suatu energimenjadi energi listrik.
TINJAUAN PUSTAKA
3. Pembangkit Listrik di Jawa Timur
9 9
3
4
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jenis Pembangkit
PLTA PLTU PLTG PLTGU
Total Kapasitas Terpasang di 25 pembangkit = 8.774,7 MW
Total Daya Mampu di 25 pembangkit = 8.189,1 MW
(PT PLN (Persero), 2013)
TINJAUAN PUSTAKA
4. Simulasi dan Pemodelan• Simulasi
Teknik meniru operasi-operasi atau proses-proses yang terjadi dalam suatusistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapaasumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara ilmiah (Law & Kelton, 1991).
• Pemodelan
Pemodelan adalah proses menghasilkan model. Model adalah representasidari suatu objek, benda, atau ide-ide dalam bentuk yang disederhanakan yang sangat berguna untuk menganalisis maupun merancang sistem. Salah satu tujuan dari model adalah untuk memungkinkan analis untuk memprediksi efek perubahan sistem (Maria, 1997).
TINJAUAN PUSTAKA
5. Sistem Dinamik
• Dikembangkan oleh Jay W. Forrester pada tahun 1950
• SD merupakan suatu pendekatan untuk mempelajari dinamik dariperilaku sistem untuk menganalisis dan mendesain public danprivate policy dan untuk membantu meningkatkan/memperbaikipengambilan keputusan dan formasi kebijakan
• SD menggunakan model simulasi computer untuk membantu kitabelajar tentang kompleksitas dinamik, dan merancang kebijakanyang lebih efektif (Sterman, 2000).
TINJAUAN PUSTAKA
6. Causal Loop Diagram
Causal Loop Diagram (CLD) adalah diagram sebab akibat yang membantu dalam memvisualisasikan bagaimana variabel-variabelyang berbeda dalam suatu sistem yang saling terkait.
BAB 3Metodologi Tugas Akhir
METODE PENELITIAN
Studi Literatur
Pengumpulan data dan informasi
Menganalisis data
Pendefinisiansistem
Pembuatandiagram kausatik
Penarikankesimpulan
Penyusunanlaporan tugas
akhir
Pembuatan model sistem dinamik
Verifikasi& validasi
Pembuatan skenario model sistem dinamik
analisis & evaluasi skenario
Tidak
Ya
BAB 4Pemodelan dan Implementasi
PengumpulanData
Jumlah rumahtangga untuk
seluruh area di Jawa Timurdari tahun
2001 – 2012
Jumlah pelanggansetiap golongantarif pada sektor
rumah tanggauntuk seluruh area di Jawa Timur daritahun 2001 – 2012
Jumlah dayatersambung setiap
golongan tarifpada sektor rumah
tangga untukseluruh area di Jawa Timur dari
tahun 2001 – 2012
Jumlah tenaga listrikterjual setiap
golongan tarif padasektor rumah tanggauntuk seluruh area di Jawa Timur daritahun 2001 – 2012
Jumlah tenagalistrik terjual padasektor komersial,
publik, dan industriuntuk seluruh area di Jawa Timur daritahun 2001 – 2012
Jumlah kapasitaspembangkit
listrik di JawaTimur dari tahun
2001 – 2012
Jumlah produksilistrik oleh PLTA, PLTU, PLTG, dan
PLTGU dari tahun2001 - 2012
PT. PLN Distribusi
JawaTimur
Data StatistikPT PLN
(Persero)
Data StatistikPT PJB
Pembagian area di Jawa Timur oleh PT PLN Distribusi Jawa Timur terdiri dari 16
Area, yaitu:
Pembagian area Kebutuhan Listrik di Jawa Timur
Menganalisis
Databerdasarkan karakteristik jumlah pelanggan, asset
(jaringan dan trafo), dan kondisi geografis.
Surabaya Utara
Surabaya Selatan
Surabaya Barat
Malang
Pasuruan
Mojokerto
Kediri
Jember
Bojonegoro
Pamekasan
Gresik
Sidoarjo
Situbondo
Banyuwangi
Ponorogo
Madiun
Pembagian area Kebutuhan Listrik di Jawa Timur
Menganalisis
Data
Dari enam belas area tersebut, ada beberapa area yang memiliki
karakteristik wilayah, pertumbuhan pelanggan,
pertumbuhan kebutuhan listrikyang mirip.
Rate rumah tangga inidigunakan untukmembentuk pola
pertumbuhan jumlahrumah tangga di seluruh
area Jawa Timur.
No Nama AreaRate
Rumah Tangga
1 Surabaya 0.015 2 Malang Pasuruan 0.0153 Gresik Sidoarjo 0.0114 Jember 0.0105 Pamekasan 0.0096 Mojokerto 0.0087 Situbondo Banyuwangi 0.0068 Ponorogo Madiun 0.0059 Bojonegoro 0.005
10 Kediri 0.003
Menganalisis
Data
Rate Rumah Tangga untukseluruh area di Jawa Timur
Nilai dari rate jumlah pelanggan seluruh golongantarif rumah tangga ini didapat dari rata-rata dari hasiljumlah pelanggan golongan tarif tahun ini dikurangjumlah pelanggan golongan tarif tahun lalu dibagi
dengan jumlah pelanggan golongan tarif tahun lalu, selama 12 tahun dari tahun 2001 hingga tahun 2012.
Menganalisis
Data
Rate jumlah pelanggan seluruhgolongan tarif sektor rumah tangga
seluruh area di Jawa Timur
Golongan tarif:
R-1/TR batas daya s.d 450 VA
R-1/TR batas daya 900 VA
R-1/TR batas daya 1300 VA
R-1/TR batas daya 2200 VA
R-2/TR batas daya 3500 VA s.d 5500 VA
R-3/TR batas daya 6600 VA ke atas
Menganalisis
Data
Rasio elektrifikasi pada seluruh area di Jawa Timur
Rasio elektrifikasi dari setiap area di Jawa Timur, dapat diketahui denganmelihat seberapa banyak pendudukyang menikmati listrik jika dibandingkandengan jumlah penduduk. Semakintinggi rasio elektrifikasi suatu area, makatingkat perekonomian dankesejahteraan penduduk di area tersebut juga semakin besar.
Semakin rendah rasioelektrifikasi suatu
daerah, hal tersebutmenandakan masih
banyak sekali pendudukyang belum menikmati
listrik
Semakin rendah rasioelektrifikasi suatu
daerah, hal tersebutmenandakan masih
banyak sekalipenduduk yang belum
menikmati listrik
Menganalisis
Data
Jam nyala untuk setiapgolongan tarif sektor rumahtangga di Jawa Timur
Jam nyala ini sangatberkaitan dengan nilai
kebutuhan listrikseluruh area di Jawa
Timur. Semakin tingginilai jam nyala, makakebutuhan listrik jugaakan semakin tinggi.
Jam nyalamerupakan waktudimana pelanggan
rumah tanggamenggunakan
listrik di rumahnya.
Menganalisis
Data
Kebutuhan listrik untuk setiap golongantarif sektor rumah tangga di Jawa Timur
Kebutuhan listrik untuk setiapgolongan tarif sektor rumahtangga ini sangat berkaitandengan jam nyala dan dayatersambung.
Daya tersambung ini merupakanbanyaknya daya yang terpasang padapelanggan rumah tangga. Semakintinggi jam nyala dan semakin banyakdaya tersambung, maka kebutuhanlistrik juga akan semakin banyak.
No Nama AreaRate Kebutuhan
listrik non RumahTangga
1 Jember 0.1142 Ponorogo Madiun 0.1083 Gresik Sidoarjo 0.1054 Mojokerto 0.1055 Pamekasan 0.1026 Situbondo Banyuwangi 0.0797 Bojonegoro 0.0788 Malang Pasuruan 0.0639 Kediri 0.047
10 Surabaya 0.046
Menganalisis
Data
Rate kebutuhan listrik non rumah tangga untuk seluruharea di Jawa Timur
Rate kebutuhan listrik non rumah tangga untuk
seluruh area di Jawa Timur
Kebutuhan listrik Non Rumah tangga ini terdiri
dari kebutuhan listrikkomersil, publik, dan
industri.
PendefinisianSistem
1.Kebutuhan listrik sektor rumahtangga• Populasi• Jumlah RT• Pelanggan RT• Daya tersambung• Tarif listrik• Penggunaan peralatan listrik RT• Jam Nyala• GDP (Gross Domestic Product)
2. Kapasitas pembangkit• Kebutuhan listrik• Total hasil produksi• Jumlah pembangkit
PendefinisianSistem
Diagram Kausatik
diagram sebab akibat yang membantu dalammemvisualisasikan
bagaimana variabel-variabel yang berbeda
dalam suatu sistem yang saling terkait.
Diagram Kausatik
Total Hasil Produksi Listrik
Variabel yang mempengaruhi
Variabel yang dipengaruhi
Diagram Kausatik
Kebutuhan Listrik
Variabel yang mempengaruhi
Variabel yang dipengaruhi
Diagram Kausatik
Pengoptimalan Kapasitas pembangkit
Variabel yang mempengaruhi
Variabel yang dipengaruhi
Diagram Flow
ratio sisakapasitas
pemenuhankebutuhan
listrik
kebutuhanlistrikSBY
kebutuhannon RT SBYrate non
RT SBY
produksimaksimum
PLTU
produksimaksimum
PLTG
produksimaksimumPLTGU
produksimaksimum
PLTA
jumlah hari1 tahun
kapasitasterpasang
PLTU
kapasitasterpasang
PLTG
kapasitasterpasangPLTGU
kapasitasterpasang
PLTA
waktuoperasiPLTA
waktuoperasiPLTGU
waktuoperasiPLTG
waktuoperasiPLTU
kebutuhanlistrikMLGPSR
<kebutuhan listrikRT MLG PSR>
<kebutuhanlistrik RT
SBY>
kebutuhan nonRT MLG PSRrate non RT
MLG PSR
kebutuhanlistrikKDR
kebutuhan nonRT KDRrate non RT
KDR
<kebutuhanlistrik RT KDR>
kebutuhanlistrikMJKkebutuhan
non RT MJKrate non RTMJK
<kebutuhan listrikRT MJK>
kebutuhanlistrik JBR
kebutuhannon RT JBRrate non
RT JBR<kebutuhan listrik
RT JBR>
kebutuhanlistrikBJN
kebutuhannon RT BJN
rate nonRT BJN
<kebutuhan listrikRT BJN>
kebutuhanlistrikPKS
kebutuhannon RT PKSrate non
RT PKS<kebutuhan listrik
RT PKS>kebutuhan
listrikGRS SDAkebutuhan non
RT GRS SDArate non RT GRSSDA
<kebutuhan listrik RTGRS SDA>
kebutuhanlistrik STB
BWI
kebutuhan nonRT STB BWI
rate non RTSTB BWI
<kebutuhan listrikRT STB BWI>
kebutuhanlistrikPRGMDN
kebutuhannon RT
PRG MDNrate non RTPRG MDN
<kebutuhan listrik RTPRG MDN>
keb listrikJawaTimur
desainkapasitas
rasiopemenuhanBase Model
<total produksiBM>
Diagram Flow
Diagram Flow
Diagram Flow
<Time>
produksiPLTA
produksiPLTU
produksiPLTGU
produksiPLTG
totalproduksi
<desainkapasitas>
rasiopengoptimalan
kapasitaspembangkit
Diagram Flow
Mean comparison (< 5%) 0.86% VALIDError variance (< 30%) 0.55% VALID
ValidasiKebutuhan listrik RT Surabaya
Mean comparison (< 5%) 0.78% VALIDError variance (< 30%) 9.21% VALID
ValidasiKebutuhan listrik RT Malang Pasuruan
Mean comparison (< 5%) 1.43% VALIDError variance (< 30%) 1.76% VALID
ValidasiKebutuhan listrik RT Mojokerto
Mean comparison (< 5%) 1.24% VALIDError variance (< 30%) 0.06% VALID
ValidasiKebutuhan listrik RT Kediri
Mean comparison (< 5%) 2.49% VALIDError variance (< 30%) 9.19% VALID
ValidasiKebutuhan listrik RT Jember
Mean comparison (< 5%) 2.36% VALIDError variance (< 30%) 1.26% VALID
ValidasiKebutuhan listrik RT Bojonegoro
Mean comparison (< 5%) 0.93% VALIDError variance (< 30%) 4.25% VALID
ValidasiKebutuhan listrik RT Pamekasan
Mean comparison (< 5%) 1.29% VALIDError variance (< 30%) 2.00% VALID
ValidasiKebutuhan listrik RT Gresik Sidoarjo
Mean comparison (< 5%) 1.71% VALIDError variance (< 30%) 1.15% VALID
ValidasiKebutuhan listrik RT Situbondo Banyuwangi
Mean comparison (< 5%) 1.12% VALIDError variance (< 30%) 2.76% VALID
ValidasiKebutuhan listrik RT Ponorogo Madiun
Mean comparison (< 5%) 0.83% VALIDError variance (< 30%) 12.59% VALID
ValidasiProduksi Listrik olehPLTA
Mean comparison (< 5%) 0.046% VALIDError variance (< 30%) 13.18% VALID
ValidasiProduksi Listrik olehPLTG
Mean comparison (< 5%) 0.23% VALIDError variance (< 30%) 18.16% VALID
ValidasiProduksi Listrik olehPLTGU
Mean comparison (< 5%) 0.89% VALIDError variance (< 30%) 19.75% VALID
ValidasiProduksi Listrik olehPLTU
BAB 5Pembuatan Skenario dan
Analisis Hasil
Pengembangan Model Sistem Dinamik
Pengembangan model sistem dinamik ini merupakan tahaplanjutan setelah base model berhasil dibuat. Pada tahap ini akandilakukan pengembangan dengan cara menambahkan skenarioyang mungkin terjadi di masa mendatang.
Skenario ParameterPesimistis 35 variabel dirubah nilainya
Surabayarate pelanggan 450 VA: -0.037 menjadi -0.5rate pelanggan 1300 VA: 0.052 menjadi 0.0001rate pelanggan 2200 VA: 0.044 menjadi 0.0001rate pelanggan R3 VA: 0.098 menjadi 0.0001
Mojokertorate pelanggan 450 VA: 0.005 menjadi -0.01rate pelanggan 900 VA: 0.117 menjadi 0.005rate pelanggan 1300 VA: 0.0398 menjadi 0.002rate pelanggan 2200 VA: 0.102 menjadi 0.003rate pelanggan R2 VA: 0.11 menjadi 0.002rate pelanggan R3 VA: 0.1 menjadi 0.001
Jemberrate pelanggan 450 VA: 0.034 menjadi 0.002 rate pelanggan 1300 VA: 0.0142 menjadi 0.005rate pelanggan 2200 VA: 0.068 menjadi 0.002rate pelanggan R2 VA: 0.115 menjadi 0.005rate pelanggan R3 VA: 0.114 menjadi 0.002
Bojonegororate pelanggan 450 VA: 0.01 menjadi -0.2 rate pelanggan R3 VA: 0.19 menjadi 0.005
Pamekasanrate pelanggan R2 VA: 0.089 menjadi 0.005rate pelanggan R3 VA: 0.236 menjadi 0.002
Perubahan berlaku untuk tahun2012 keatas
Skenario ParameterPesimistis 35 variabel dirubah nilainya
Malang Pasuruanrate pelanggan 450 VA: -0.0029 menjadi -0.7rate pelanggan 2200 VA: 0.075 menjadi 0.003rate pelanggan R2 VA: 0.066 menjadi 0.001rate pelanggan R3 VA: 0.148 menjadi 0.003
Kedirirate pelanggan 450 VA: -0.0048 menjadi -0.5 rate pelanggan 2200 VA: 0.128 menjadi 0.007rate pelanggan R3 VA: 0.178 menjadi 0.007
Gresik Sidoarjorate pelanggan 900 VA: 0.0985 menjadi 0.002rate pelanggan 2200 VA: 0.107 menjadi 0.002rate pelanggan R2 VA: 0.134 menjadi 0.005rate pelanggan R3 VA: 0.156 menjadi 0.005
Situbondo Banyuwangirate pelanggan R2 VA: 0.095 menjadi 0.005rate pelanggan R3 VA: 0.037 menjadi 0.002
Ponorogo Madiunrate pelanggan 2200 VA: 0.117 menjadi 0.0031rate pelanggan R2 VA: 0.099 menjadi 0.0023rate pelanggan R3 VA: 0.25 menjadi 0.005
Perubahan berlaku diatas tahun2012
Skenario Parameter Pesimistis
Kebutuhan listrikmulai tahun 2018 tidak terpenuhi
Skenario ParameterOptimistis
Pamekasanrate pelanggan 1300 VA: 0.036 menjadi 0.1 rate pelanggan 2200 VA: 0.092 menjadi 0.5rate pelanggan R2 VA: 0.089 menjadi 0.5
Situbondo Banyuwangirate pelanggan 1300 VA: 0.038 menjadi 0.2Rate pelanggan 2200 VA: 0.097 menjadi 0.35
Bojonegororate pelanggan 1300 VA: 0.0477 menjadi 0.1rate pelanggan 2200 VA: 0.1066 menjadi 0.35rate pelanggan R3 VA: 0.19 menjadi 0.4
Jemberrate pelanggan 1300 VA: 0.0142 menjadi 0.1rate pelanggan 2200 VA: 0.068 menjadi 0.15rate pelanggan R2 VA: 0.115 menjadi 0.25rate pelanggan R3 VA: 0.114 menjadi 0.16
Kebutuhan listrikmulai tahun 2017 tidak terpenuhi
Perubahan berlaku diatas tahun2012
Skenario ParameterMost-Likely
Situbondo Banyuwangirate pelanggan 1300 VA: 0.038 menjadi 0.06 rate pelanggan 2200 VA: 0.097 menjadi 0.15
Pamekasanrate pelanggan 2200 VA: 0.092 menjadi 0.15 rate pelanggan R2 VA: 0.089 menjadi 0.108
Bojonegororate pelanggan 1300 VA: 0.0477 menjadi 0.075
Kebutuhan listrikmulai tahun 2017 tidak terpenuhi
Perubahan berlaku diatas tahun2012
ratio sisakapasitas
pemenuhankebutuhan
listrik
kebutuhannon RT SBY
produksimaksimum
PLTU
produksimaksimum
PLTG
produksimaksimumPLTGU
produksimaksimum
PLTA
jumlah hari1 tahun
kapasitasterpasang
PLTU
kapasitasterpasang
PLTG
kapasitasterpasangPLTGU
kapasitasterpasang
PLTA
waktuoperasiPLTA
waktuoperasiPLTGU
waktuoperasiPLTG
waktuoperasiPLTU
<kebutuhanlistrik RTSBY>
desainkapasitas
PLTU Tanjungawar awar
350MW 2014
<Time>
PLTGU Grati350MW 2015
PLTU Tanjungawar awar 2
350MW 2014
PLTGU Grati150MW 2016
<Time>
PLTA Grindulu-ps-31000MW 2021
<Time>
PLTU Madura(FTP2) 2x200MW
2022
PLTA Kalikonto 262MW 2016
PLTA Karangkatesext. 100MW 2018
PLTA K.Konto-PS1000MW 2027
PLTP Ijen2x55MW 2019
PLTP Wilis/ngebel3x55MW 2020
PLTP IyangArgopuro 55MW
2020 Produksimaksimum
PLTP
<Time>
PLTGU Jawa-1800MW 2023
Skenario Struktur
PenambahanKapasitasPembangkit Listrik
Berdasarkan pasal 28 dan pasal 29 Undang-Undang Nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, “PLN selaku
Pemegang Ijin Usaha PenyediaanTenaga Listrik untuk Umum wajib
menyediakan tenaga listrik secara terus-menerus, dalam jumlah yang cukup dandengan mutu dan keandalan yang baik”
(PLN, 2013).
Penambahankapasitas pembangkit
mengacu padadokumen RUPTL PT.
PLN (Persero)
Skenario Struktur
PenambahanKapasitasPembangkit Listrik
Perbandingan hasildesain kapasitas dan
kebutuhan Listrik JawaTimur
Desain kapasitasmampu memenuhi
kebutuhan listrik
Skenario Struktur
PenambahanKapasitasPembangkit Listrik
Perbandingan hasildesain kapasitas, total
produksi, dankebutuhan Listrik Jawa
Timur
Total produksi tidakmemenuhi kebutuhan
listrik Jawa Timur
Skenario Struktur <Time>
produksiPLTA
produksiPLTU
produksiPLTGU
produksiPLTG
totalproduksi
<desainkapasitas>
rasiopengoptimalan
kapasitaspembangkit
totalproduksiPLTA
scn
produksiPLTA scn
growthproduksiPLTA scn
<Time>
totalproduksiPLTU
scn
totalproduksiPLTGU
scntotal
produksiPLTG
scn
produksiPLTU scngrowth
produksiPLTU scn
produksiPLTGU scn growth
produksiPLTGU scn
produksiPLTG scn growth
produksiPLTG scn
<Time>
PenambahanVariabel padaProduksi Listrik(scn)
Penambahan variabel akan berlakusetelah 2012. Hal tersebut dilakukan
agar tidak merubah nilai produksilistrik tiap pembangkit di tahun
2001-2012.Dengan begitu, dapat diketahuiseberapa banyak produksi listrik
yang diperlukan pada masamendatang.
Skenario Struktur
PenambahanVariabel padaProduksi Listrik(scn)
Perbandingan hasildesain kapasitas, total
produksi, dankebutuhan Listrik Jawa
Timur
Total produksi mampumemenuhi kebutuhan
listrik Jawa Timur
TipeSkenario
Rata-rata pertumbuhan
kebutuhan(%)
Penambahan desainkapasitas pembangkit
Kondisidesain
kapasitaspembangkit
Pesimistis 6.53 Tidak ada Defisitdimulai padatahun 2018.
Optimistis 7.48 Tidak ada Defisitdimulai padatahun 2017.
Most-likely 6.92 Tidak ada Defisit dimulai pada tahun 2017.
Struktur 6.92 PLTU Tanjung awar awar2x350 MW, PLTU Madura(FTP2) 2x200 MW, PLTP Ijen2x55 MW, PLTP Wilis/Ngebel3x55 MW, PLTP IyangArgopuro 55 MW, PLTGUGrati 350 MW, PLTGU Grati150 MW, PLTGU Jawa-1 800MW, PLTA Kalikonto 2 62MW, PLTA Karangkates ext100 MW, PLTA Grindulu-ps-31000 MW, dan PLTAK.Konto-PS 1000 MW.
Cukuphingga tahun
2027
AnalisisHasil
SimulasiSkenario
PerbandinganHasil Skenario
AnalisisHasil
SimulasiSkenario
Kebutuhan Listrik RumahTangga di Jawa Timur
AnalisisHasil
SimulasiSkenario
Pelanggan Rumah Tangga di Jawa Timur
RasioElektrifikasidi JawaTimur
AnalisisHasil
SimulasiSkenario
Harapan PLN adalah seluruh rumah tangga di wilayah perkotaanhingga wilayah pelosok dapat teraliri listrik sehingga rasio
elektrifikasi mencapai 100% di tahun 2020.
rasio elektrifikasi > 100%, artinya jumlah rumah
yang teraliri listrik lebihbanyak dari jumlah rumah
tangga yang ada.
Desain kapasitaspembangkit di
Jawa Timur
No PembangkitTahun dibuat
Tahunselesai
1 PLTU Tanjung awar awar 2x350 MW 2010 20142 PLTU Madura (FTP2) 2x200 MW 2017 20223 PLTP Ijen 2x55 MW 2015 20194 PLTP Wilis/Ngebel 3x55 MW 2015 20205 PLTP Iyang Argopuro 55 MW 2015 20206 PLTGU Grati 350 MW 2011 20157 PLTGU Grati 150 MW 2012 20168 PLTGU Jawa-1 800 MW 2017 20239 PLTA Kalikonto 2 62 MW 2011 2016
10 PLTA Karangkates ext 100 MW 2013 201811 PLTA Grindulu-ps-3 1000 MW 2016 202112 PLTA K.Konto-PS 1000 MW 2022 2027
AnalisisHasil
SimulasiSkenario
Untuk membangun suatu pembangkitlistrik diperlukan waktu ≥4 tahuntergantung dengan kapasitaspembangkit dan perijinanpembangunan.
Desain kapasitas pembangkit listrik merupakan kemampuanmaksimum yang dimiliki oleh pembangkit untuk menghasilkanenergi listrik.
Rasio sisa kapasitas pembangkit untukmemenuhi kebutuhan listrik pada tahun2001 - 2027
AnalisisHasil
SimulasiSkenario
Semakin banyak sisakapasitas pembangkit, makapenambahan kapasitaspembangkit untukpemenuhan kebutuhanlistrik di masa mendatangbelum diperlukan.
Namun, apabila sisakapasitas pembangkitsemakin sedikit,berartidesain kapasitas tersebuttidak cukup di masa depandan segera membutuhkandesain kapasitas yang baru.
Rasiopengoptimalan
pembangkitpada tahun2001-2027
AnalisisHasil
SimulasiSkenario
perbandinganantara total
produksi listrik dandesain kapasitaspembangkit yang
ada.
Dalam kurun waktu 27 tahun, penggunaan pembangkit listrik dengansangat optimal, sangat jarang terjadi. Nilai rata-rata pengoptimalan
pembangkit listrik adalah 75% hingga 85%, dan berdasarkan proyeksiyang telah dilakukan, pengoptimalan pembangkit bernilai hampir 100%
itu akan terjadi pada tahun 2018, 2019, dan 2027.
Rasio PemenuhanKebutuhan Listrik di
Jawa Timur padatahun 2001 - 2027
AnalisisHasil
SimulasiSkenario
Rasio pemenuhan kebutuhan listrik di Jawa Timur ini merupakanperbandingan antara total produksi listrik dan kebutuhan listrikyang ada.
Nilai = 100%. Artinya
menandakanbahwa antaraproduksi listrikdan kebutuhan
listrik seimbang.
Rasio PemenuhanKebutuhan Listrik di
Jawa Timur padatahun 2001 - 2027
AnalisisHasil
SimulasiSkenario
Nilai > 100%, artinya hasil produksi listrik lebih besar darikebutuhan listrik. Kemungkinan adanya kebutuhan listrik yang tidak terpenuhi sangat sedikit.
Rasio PemenuhanKebutuhan Listrik di
Jawa Timur padatahun 2001 - 2027
AnalisisHasil
SimulasiSkenario
Nilai < 100%, artinya hasil produksi listrik tidak mampumemenuhi kebutuhan listrik yang ada. Maka diperlukanpenambahan produksi untuk memenuhi kebutuhan listrik.
BAB 6Penutup
1. Dalam pemodelan dan simulasi dengan metode Sistem Dinamik ini,melalui beberapa tahapan yaitu studi literatur, pengumpulan data,menganalisis data, pendefinisian sistem, pembuatan diagramkausatik, pembuatan model sistem dinamik, verifikasi dan validasi,pembuatan skenario model sistem dinamik, analisis dan evaluasiskenario.
2. Pemahaman sistem sangat berpengaruh dan paling dibutuhkandalam membuat pemodelan. Semakin baik dalam memahamisistem, maka model yang dibuat akan semakin baik dan semakinmendekati dengan kondisi nyatanya.
KESIMPULAN
3. Urutan kebutuhan listrik paling banyak hingga paling sedikit sebagaiberikut Surabaya, Malang Pasuruan, Gresik Sidoarjo, Kediri,Mojokerto, Ponorogo Madiun, Jember, Bojonegoro, SitubondoBanyuwangi, dan Pamekasan. Dimana perbedaan kebutuhan listriktersebut dipengaruhi oleh jumlah pelanggan, daya tersambung, jamnyala, dan kondisi geografis.
KESIMPULAN
4. Kapasitas pembangkit saat ini tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan listrik di tahun 2017. Agar bisa memenuhi kebutuhan di
masa mendatang, maka diperlukan penambahan kapasitas
pembangkit. Penambahan kapasitas pembangkit dilakukan dengan
cara membangun pembangkit PLTU Tanjung awar awar 2x350 MW,
PLTU Madura (FTP2) 2x200 MW, PLTP Ijen 2x55 MW, PLTP
Wilis/Ngebel 3x55 MW, PLTP Iyang Argopuro 55 MW, PLTGU Grati
350 MW, PLTGU Grati 150 MW, PLTGU Jawa-1 800 MW, PLTA
Kalikonto 2 62 MW, PLTA Karangkates ext 100 MW, PLTA Grindulu-ps-
3 1000 MW, dan PLTA K.Konto-PS 1000 MW. Desain kapasitas yang
baru ini mampu memenuhi kebutuhan listrik hingga tahun 2027.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
5. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jawa Timur, masing-masing
pembangkit harus meningkatkan hasil produksinya untuk tahun 2012
ke atas. Pada produksi PLTA pertumbuhan produksi meningkat
sebanyak 0.064, produksi PLTU meningkat sebanyak 0.004, produksi
PLTGU meningkat sebanyak 0.003, dan produksi PLTG meningkat
sebanyak 0.14.
1. Pemahaman mengenai sistem yang akan dibuat, harus benar-benarbaik agar tidak salah dalam menentukan variabel dan melihatketerkaitan satu variabel dengan variabel lainnya dan dapatmencerminkan kondisi nyata yang ada di lapangan.
2. Konsep dan model dari analisis kebutuhan listrik Jawa Timur inidapat diimplementasikan di provinsi lain dengan melakukanpenyesuaian terhadap objeknya. Karena secara umum, kebutuhanlistrik itu dipengaruhi oleh jumlah pelanggan, daya tersambung, danjam nyala atau waktu konsumsi listrik.
SARAN
3. Penambahan kapasitas pembangkit dapat dilakukan denganmempertimbangkan untuk menggunakan energi terbarukan yangbelum dimanfaatkan dengan baik untuk saat ini. Contoh panas bumidan tenaga air. Karena apabila secara terus menerus dan berlebihanmenggunakan batubara sebagai bahan pokok dalam produksi listrik,hal tersebut dapat merusak lingkungan.
SARAN
4. Agar pembangkit dapat beroperasi sesuai dengan waktu yangditargetkan, maka pembangunan pembangkit listrik tersebut harusdilaksanakan pada waktu sebagai berikut: PLTU Tanjung Awar-awar2x350 MW tahun 2010, PLTGU Grati 350 MW tahun 2011, PLTGUGrati 150 MW tahun 2012, PLTA Kalikonto 2 62 MW tahun 2011,PLTA Karangkates ext 100 MW tahun 2013, PLTP Ijen 2x55 MWtahun 2015, PLTP Wilis/Ngebel 2x55 MW tahun 2015, PLTP IyangArgopuro 55 MW tahun 2015, PLTA Grindulu-ps-3 1000 MW tahun2016, PLTU Madura (FTP2) 2X200 MW tahun 2017, PLTGU Jawa-1800 MW tahun 2017, dan PLTA K.Konto-PS 1000 MW tahun 2022.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
• Anderson, E. G., & Black, L. J. (2007). Accumulations of Legitimacy: Exploring. 25th International Conference of the System Dynamics Society, (pp. 60-61). Boston, Massachusetts.
• Ansori, A. I. (2013, September 19). Pembangkit Tenaga Listrik. Retrieved from Dunia Elektro: All about Electrical Engineering: http://insyaansori.blogspot.com/2013/09/pembangkit-tenaga-listrik.html
• Axela, O., & Suryani, E. (2012). Aplikasi Model Sistem Dinamik untuk Menganalisis Permintaan danKetersediaan Listrik Sektor Industri (Studi Kasus: Jawa Timur). Surabaya: JURNAL TEKNIK ITS.
• Badan Pusat Statistik Jawa Timur. (2013). Statistik Daerah Provinsi Jawa Timur. Retrieved from http://jatim.bps.go.id/index.php?hal=publikasi_detil&id=2
• D.Sterman, J. (2000). Business Dynamics: Systems Thinking and Modeling for a Complex World.McGraw Hill/Irwin.
• DPRD Provinsi Jawa Timur. (2011, January 10). Dampak Pembangunan perumahan, Jatim TerancamKehilangan Lahan Pertanian. Retrieved from dprb.jatimprov.go.id: http://dprd.jatimprov.go.id/berita/id/1512/-dampak-pembangunan-perumahan-jatim-terancam-kehilangan-lahan-pertanian-
DAFTAR PUSTAKA
• Ford, A. (1997). System Dynamics and the Electric Power Industry. Retrieved from http://public.wsu.edu/: http://public.wsu.edu/~forda/SDRSpring97.pdf
• Hillier, F. S., & Lieberman, G. J. (2010). Introduction to Operations Research, 9/e. McGraw-Hill Companies.
• Law, A. M., & Kelton, W. D. (1991). Simulation Modelling and Analysis. McGraw-Hill.
• Lawrence, K. D., Klimberg, R. K., & Lawrence, S. M. (2009). Fundamentals of Forecasting Using Excel.New York: Industrial Press Inc.
• Maria, A. (1997). Introduction to Modeling And Simulation. New York, United States of America.
• PLN, P. (2013). Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2013 - 2022. Jakarta: PT PLN (Persero).
• PT PLN (Persero). (2009 - 2013). Statistik PLN. Jakarta: Sekretariat PT PLN (Persero) .
• PT PLN (Persero). (2012). Statistik PLN. Jakarta: Sekretariat PT PLN (Persero).
• PT PLN (Persero). (2013). Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) Tahun2013 - 2022. Jakarta: PT PLN (Persero).
DAFTAR PUSTAKA
• PT PLN (Persero). (2013). Statistik PLN. Jakarta: Sekretariat PT PLN (Persero).
• PT. PLN (Persero). (2013). Statistik 2013. Jakarta: Sekretariat Perusahaan PT. PLN (Persero).
• Sherwood, D. (2002). Seeing the Forest for the Trees: A Manager's Guide to Applying Systems Thinking.Boston, London: Nicholas Brealey. Retrieved Maret 2013, from http://www.joiningdots.net/Library/Systems/causal_loops.html
• Sorasalmi, T. (2012). Dynamic Modeling of Household Electricity. Espoo: Aalto University, School of Electrical Engineering, Department of Automation and Systems Technology.
• Sorasalmi, T. (2012, August 13). Master's Thesis: Dynamic Modeling of Household Electricity. Retrieved from http://lib.tkk.fi/: http://lib.tkk.fi/Dipl/2012/urn100659.pdf
• Statistik, B. P. (2010). Provinsi Jawa Timur. Retrieved from http://sp2010.bps.go.id/index.php/site?id=35&wilayah=jawa-timur
• Taylor, B. W. (2004). Introduction to Management Science. New Jersey: Prentice Hall.
• Wishart, J. D. (2008). Modelling, Simulation, Testing, and Optimization of Advanced Hybrid. Canada.
TERIMA KASIH