PENERAPAN METODE BERNYANYI DENGAN ALAT PERAGA …etheses.uinmataram.ac.id/1350/1/Suhandani...
Transcript of PENERAPAN METODE BERNYANYI DENGAN ALAT PERAGA …etheses.uinmataram.ac.id/1350/1/Suhandani...
i
PENERAPAN METODE BERNYANYI DENGAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS III MI NW TAMAN PAGESANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh
SUHANDANI NIM: 151.149.019
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM 2018
ii
PENERAPAN METODE BERNYANYI DENGAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS III MI NW TAMAN PAGESANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Skripsi Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh SUHANDANI
NIM: 151.149.019
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM 2018
iii
PERSETUJUAN
Skripsi oleh: Suhandani, NIM. 15.1.14.9.019, dengan judul “Penerapan
Metode Bernyanyi dengan Alat Peraga Manipulatif untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Matematika Siswa Kelas III MI NW Taman Pagesangan Tahun Pelajaran
2017/2018” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.
Disetujui pada tanggal
Di bawah bimbingan
Pembimbing I
Dra. Hj. Rabi’atul Adawiyah, M.Ag NIP. 197012311994032005
Pembimbing II
Siti Hajaroh, M.Pd NIP. 198408022015032003
iv
Mataram,
Hal : Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Rektor UIN Mataram
di Mataram
Assalamu’alaikum,Wr. Wb.
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi
maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama Mahasiswa : Suhandani
NIM : 151.149.019
Jurusan / Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul : Penerapan Metode Bernyanyi dengan Alat Peraga
Manipulatif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Matematika Siswa Kelas III MI NW Taman
Pagesangan Tahun Pelajaran 2017/2018.
telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap
agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Pembimbing I
Dra. Hj. Rabi’atul Adawiyah, M.Ag NIP. 197012311994032005
Pembimbing II
Siti Hajaroh, M.Pd NIP. 198408022015032003
vi
PENGESAHAN
Skripsi oleh: Suhandani, NIM. 15.1.14.9.019, dengan judul “Penerapan Metode
Bernyanyi dengan Alat Peraga Manipulatif untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Matematika Siswa Kelas III MI NW Taman Pagesangan Tahun
Pelajaran 2017/2018, telah dipertahankan di depan dewan penguji Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Mataram pada tanggal
Dewan Penguji
Dra. Hj. Rabi’atul Adawiyah, M.A (Ketua Sidang / Pemb. I)
Siti Hajaroh, M.Pd (Sekretaris Sidang / Pemb. II)
Jumrah, M.Pd (Penguji I)
Khairil Anwar, M.Pd (Penguji II)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Dr. Hj. Lubna, M.Pd
NIP. 196812311993032008
vii
MOTTO
...
“Dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
membekas pada jiwa mereka”.
(Q.S. An-Nisa {4}: 63)1
1Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Surabaya: Halim Publishing &
Distributing, 2014), hlm. 88.
viii
PERSEMBAHAN
“Kupersembahkan skripsi ini teruntuk kedua orang
tuaku ayahanda (Nursyah) dan ibunda (Saonah) yang
selalu mendo’akan setiap langkah dan perjalananku
serta telah memberikan dukungan dan motivasi. Untuk
adikku Isnaini Syabani dan keluarga besar yang selalu
mendukung dan memberikan arahan terbaik untukku.
Teman-teman seperjuangan kelas A PGMI angkatan
2014 khususnya Dayah, Leni, Lina, Fajri, Yanti dan
Ria yang selalu ada untukku teman bertukar pikiran.
Sahabatku Ayu, Nia, Titik dan Suwarni yang selalu
memotivasi dalam menuntut ilmu demi meraih wujud
dari sebuah mimpi. Dan terakhir untuk almamater yang
ku banggakan”.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT Tuhan semesta alam dan
shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga
kepada keluarga, sahabat dan semua pengikutnya. Amin.
Penulis menyadari bahwa proses menyelesaikan skripsi ini tidak akan
sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan proposal skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan terutama
kepada yang terhormat:
1. Ibu Dra. Hj. Rabi’atul Adawiyah, M.A selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu
Siti Hajaroh, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan
bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail, terus menerus, dan tanpa bosan
di tengah kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan proposal skripsi
ini lebih matang dan cepat selesai.
2. Ibu Dr. Hj. Lubna, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan
Bapak Dr. Ahmad Sulhan, M.Pd.I ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
3. Bapak Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram.
4. Bapak/Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram dan pegawai
UIN Mataram yang telah mengajarkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan
x
5. dan bantuan pada masa study di UIN Mataram. Semoga dengan ilmu yang
telah diajarkan dapat bermanfaat bagi penulis, masyarakat dan bangsa.
6. Kedua orang tua yang telah memotivasi dan memberikan dukungan
sepenuhnya kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Beserta teman-teman yang ikut berkontribusi dalam penyelesain skripsi ini.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala
yang berlipat ganda dari Allah SWT dan semoga proposal skripsi ini
bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Mataram, 2018
Penulis,
Suhandani
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................ i HALAMAN JUDUL ........................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... iii NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................. v PENGESAHAN DEWAN PENGUJI .................................................. vi HALAMAN MOTTO ......................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................... viii KATA PENGANTAR .......................................................................... ix DAFTAR ISI ........................................................................................ xi DAFTAR TABEL ................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR............................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xv ABSTRAK ........................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Sasaran Tindakan ................................................................ 6
C. Rumusan Masalah ............................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 9
A. Tinjauan Tentang Metode Bernyanyi .................................... 9
1. Pengertian Metode Bernyanyi ......................................... 9
2. Manfaat Metode Bernyanyi ............................................ 13
3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Bernyanyi................. 15
B. Tinjauan Tentang Alat Peraga Manipulatif ........................... 16
1. Pengertian Alat Peraga.................................................... 16
2. Syarat dan Kriteria Alat Peraga ....................................... 17
4. Fungsi Alat Peraga.......................................................... 17
5. Alat Peraga Manipulatif .................................................. 18
6. Langkah-langkah Metode Bernyanyi dengan Alat
Peraga Manipulatif ........................................................ 21
xii
C. Tinjauan Tetang Pemahaman Konsep ................................... 22
1. Pemahaman Konsep Matematika .................................... 22
2. Hakikat Matematika di SD/MI ........................................ 30
3. Tujuan Matematika di SD/MI ......................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 33
A. Setting Penelitian.................................................................. 33
B. Sasaran Penelitian ................................................................ 33
C. Rencana Tindakan ................................................................ 34
D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya ............................ 37
E. Pelaksanaan Tindakan .......................................................... 39
F. Cara Pengamatan (Monitoring) ............................................. 41
G. Analisis Data dan Refleksi .................................................... 41
1. Analisis Data ................................................................. 41
2. Refleksi .......................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................... 45
A. Deskripsi Setting Penelitian .................................................... 45
B. Hasil Penelitian ....................................................................... 54
C. Pembahasan ........................................................................... 78
BAB V PENUTUP ............................................................................... 86
A. Kesimpulan ............................................................................ 86
B. Saran ................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 88
LAMPIRAN ................................................................................. 89
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 SK dan KD pembelajaran matematika, 32
Tabel 2 Pedoman konservasi kategori aktivitas guru dan siswa, 44.
Tabel 3 Daftar nama guru MI NW Taman Pagesangan, 48.
Tabel 4 Jumlah siswa MI NW Taman Pagesangan tahun pelajaran 2017/2018,
50.
Tabel 5 Data jumlah ruangan MI NW Taman Pagesangan tahun pelajaran
2017/2018, 51.
Tabel 6 Keadaan sarana dan prasarana MI NW Taman Pagesangan, 51.
Tabel 7 Data hasil observasi aktivitas guru siklus I, 62.
Tabel 8 Data hasil observasi aktivitas siswa siklus I, 64
Tabel 9 Data hasil analisis evaluasi siswa siklus I, 66.
Tabel 10 Data hasil observasi aktivitas guru siklus II, 74.
Tabel 11 Data hasil observasi aktivitas siswa siklus II, 76.
Tabel 12 Data hasil ketuntasan belajar siswa siklus II, 77.
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Siklus penelitian tindakan kelas, 35.
Gambar 2 Guru mengajak siswa mengamati alat peraga manipulatif, 57.
Gambar 3 Siswa menggambar bangun datar, 58.
Gambar 4 Guru membagikan lembar kerja siswa, 60.
Gambar 5 Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I, 61.
Gambar 6 Guru menjelaskan materi bangun datar dengan menggunakan alat peraga
manipulatif, 70.
Gambar 7 Siswa menebak dan menggambar bangun datar sederhana, 71.
Gambar 8 Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II, 73.
Gambar 9 Grafik pemahaman konsep matematika siswa, 80.
Gambar 10 Grafik hasil observasi aktivitas guru, 81.
Gambar 11 Grafik hasil observasi aktivitas siswa, 82.
Gambar 12 Grafik peningkatan siklus I dan siklus II, 83.
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan I
Lampiran 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan II
Lampiran 3 Lembar observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I
Lampiran 4 Lembar observasi aktivitas guru siklus I pertemuan II
Lampiran 5 Lembar observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan I
Lampiran 6 Lembar observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan II
Lampiran 7 Kisi-kisi soal siklus I
Lampiran 8 Soal evaluasi dan kunci jawaban siswa siklus I
Lampiran 9 Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I
Lampiran 10 Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan I
Lampiran 11 Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan II
Lampiran 12 Lembar observasi aktivitas guru sklus II pertemuan I
Lampiran 13 Lembar observasi aktivitas guru sklus II pertemuan II
Lampiran 14 Lembar observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan I
Lampiran 15 Lembar observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan II
Lampiran 16 Kisi-kisi soal siklus II
Lampiran 17 Soal evaluasi dan kunci jawaban siswa siklus II
Lampiran 18 Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus II
Lampiran 19 Dokumen kegiatan belajar mengajar
Lampiran 20 Rencana jadwal kegiatan pembelajaran
Lampiran 21 Daftar riwayat hidup
Lampiran 22 Kartu konsultasi
Lampiran 23 Surat ijin penelitian
xvi
PENERAPAN METODE BERNYANYI DENGAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS III MI NW TAMAN PAGESANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Suhandani NIM: 151.149.019
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya pemahaman konsep matematika siswa. Untuk itu peneliti mengambil tindakan pembelajaran dengan menerapkan metode bernyanyi dengan alat peraga manipulatif. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika dengan menerapkan metode bernyanyi dengan alat peraga manipulatif pada siswa kelas III MI NW Taman Pagesangan tahun pelajaran 2017/2018.
Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan menggunakan model Kurt Lewin yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III MI NW Taman Pagesangan dengan jumlah siswa 23. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, dokumentasi dan tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode bernyayi dengan alat peraga manipulatif dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I yaitu 70% dengan kategori cukup, meningkat menjadi 90% dengan kategori sangat baik pada siklus II. Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I yaitu 60% dengan kategori cukup, meningkat menjadi 87,5% dengan kategori sangat baik pada siklus II. Peningkatan pemahaman konsep matematika siswa setelah menggunakan metode bernyanyi dengan alat peraga manipulatif yaitu dapat dilihat dari hasil rata-rata dan ketuntasan belajar siswa. Untuk siklus I rata-rata siswa memperoleh nilai 75,56 dan meningkat menjadi 88,13 pada siklus II. Sedangkan ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan pada siklus I memperoleh presentase sebesar 60,86% meningkat menjadi 95,65% pada siklus II.
Kata kunci: Metode Bernyanyi, Alat Peraga Manipulatif, Pemahaman Konsep
Matematika.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 menyatakan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara”.2
Pendidikan ditujukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas
pendidikan pada semua jenjang yang memungkinkan semua warganya
memperoleh pendidikan yang layak untuk mengembangkan potensi yang
dimilikinya. Pendidikan memberikan dampak bagi kemajuan bangsa dan
negara. Suatu bangsa dikatakan maju dapat dilihat dari pendidikan bangsa itu
sendiri.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, pemerintah telah
menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada
berbagai jenis dan jenjang. Salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan
adalah melalui peningkatan kualitas pembelajaran yang berupa pembaharuan
pendekatan atau peningkatan relevansi metode mengajar. Metode mengajar
dikatakan relevan jika dalam prosesnya mampu mengantarkan siswa mencapai
tujuan pendidikan melalui pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru
2UU RI No. 20 Tentang Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2006), hlm. 76.
2
diharapkan mampu menggunakan berbagai strategi, metode, serta media
pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan setiap hari, merupakan
kehidupan dari suatu kelas, dimana guru dan peserta didik saling terkait dalam
pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan oleh guru. Kegiatan belajar
mengajar melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu
proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar berusaha
mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi peserta didik. Dengan
seperangkat teori dan pengalaman yang dimiliki, guru dapat mempersiapkan
program pengajaran yang baik dan sistematis.3 Kita sadari bersama bahwa mata
pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang
disukai anak, hal ini sangat disadari oleh guru. Namun demikian masih banyak
guru yang belum secara maksimal mencari upaya agar keadaan demikian
dapat berkurang atau bahkan berubah.
Matematika merupakan bidang studi yang memiliki peranan penting
dalam pendidikan. Dalam belajar matematika, pengalaman belajar anak
sangatlah penting. Pengalaman tersebut akan membentuk suatu pemahaman
apabila ditunjang dengan strategi dan penggunaan alat bantu belajar. Di dalam
proses belajar mengajar, guru harus memiliki berbagai strategi agar siswa
dapat secara efektif dan efisien mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah
satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik
penyajian bahan pelajaran, atau yang biasanya disebut dengan metode
3Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), hlm. 72
3
mengajar. Metode mengajar merupakan suatu pengetahuan tentang cara-cara
mengajar yang diperlukan oleh guru, dimana metode mengajar ialah suatu
teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan
pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat diserap,
dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran
matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman,
penguasaan materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi tingkat
pemahaman siswa, semakin tinggi pula keberhasilan pembelajaran. Namun
dalam kenyataannya pemahaman matematika yang dicapai siswa masih
rendah.
Berdasarkan observasi awal yang sudah peneliti lakukan di kelas III MI
NW Taman Pagesangan pada mata pelajaran matematika, sebagian besar
siswa masih mengalami kesulitan belajar matematika. Dalam proses
pembelajaran siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain
itu interaksi siswa dengan guru belum terlihat, siswa belum aktif bertanya
selama proses pembelajaran. Kesulitan belajar matematika ini juga terlihat
ketika dalam mengerjakan soal latihan, masih banyak siswa yang tidak selesai
dan masih rendahnya tingkat pemahaman siswa. Selain itu guru cenderung
kurang aktif ketika menjelaskan materi pelajaran. Selama proses pembelajaran
berlangsung guru masih menggunakan metode ceramah dan latihan, tidak
menggunakan model pembelajaran yang mengikut sertakan psikomotor anak
4
yang disenangi anak. Hal itu mengakibatkan siswa tidak konsentrasi dan sulit
menerima konsep yang diajarkan guru. Faktor lain yang menyebabkan siswa
kesulitan belajar matematika adalah kurangnya variasi pembelajaran yang
diberikan guru terutama dalam penggunaan metode dan alat peraga
pembelajaran sehingga siswa menjadi malas dan tidak tertarik untuk
mengikuti pelajaran matematika. Sehingga pemahaman konsep matematika
siswa sebagian besar masih rendah. Diperoleh hasil nilai murni matematika 23
orang siswa, nilai tertinggi: 85, nilai terendah: 45, rata-rata 68, jumlah siswa
yang tuntas belajar 11 orang, sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas 12
orang, presentase ketuntasan 47,82%, presentase ketidaktuntasan 52,17%
dengan KKM 75 yang ditentukan sekolah.4
Dengan begitu apabila terus dibiarkan akan berdampak buruk terhadap
pemahaman konsep matematika di kelas III MI NW Taman Pagesangan.
Padahal matematika sangat penting untuk dipelajari bagi setiap manusia dan
pelajar wajib di sekolah. Belajar matematika pada dasarnya merupakan belajar
konsep. Selama ini siswa cenderung menghafal konsep-konsep matematika
tanpa memahami maksud dan isinya. Jika konsep dasar diterima salah, maka
sangat sukar untuk memperbaiki kembali, terutama jika sudah diterapkan
dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Oleh karena itu, yang penting
adalah bagaimana siswa memahami konsep-konsep matematika secara bulat
dan utuh. Sehingga jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa tidak
akan mengalami kesulitan.
4Observasi, di MI NW Taman Pagesangan, tanggal 16 Oktober 2017.
5
Gambaran permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran
matematika perlu diperbaiki guna meningkatkan pemahaman konsep
matematika. Mengingat pentingnya matematika, maka diperlukan
pembenahan proses pembelajaran yang dilakukan guru yaitu dengan
menggunakan suatu metode yang juga dibantu dengan alat peraga
pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep
matematika. Salah satunya dengan menggunakan metode bernyanyi yang
didukung dengan penggunaan alat peraga manipulatif.
Dengan menggunakan metode bernyanyi, siswa diharapkan akan lebih
cepat mempelajari, menguasai dan mempraktikkan suatu materi ajar yang
disampaikan oleh pendidik. Anak-anak sangat suka bernyanyi, dengan
menggunakan metode bernyanyi dalam setiap pembelajaran anak akan lebih
bergairah dalam menerima pelajaran dan memudahkan siswa untuk mengingat
materi pelajaran. Selain itu, penggunaan alat peraga juga sangat dibutuhkan.
Dengan menggunakan alat peraga manipulatif siswa akan lebih mudah
memahami materi dan memberikan pengalaman langsung bagi siswa. Alat
peraga manipulatif ini terbuat dari bahan-bahan yang relatif murah dan mudah
diperoleh. Penggunaan alat peraga manipulatif dilakukan sebagai pendamping
dari metode yang digunakan sehingga pentransferan ilmu atau materi tersebut
lebih cepat prosesnya, dari yang tidak mengenal konsep matematika menjadi
tahu tentang konsep matematika.
6
Penerapan metode bernyanyi yang didukung dengan penggunaan alat
peraga manipulatif diasumsikan dapat meningkatkan pemahaman konsep
matematika kelas III MI NW Taman Pagesangan Tahun Pelajaran 2017/2018.
B. Sasaran Tindakan
Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran tindakan adalah seluruh
kelas III MI NW Taman Pagesangan tahun pelajaran 2017/2018 yang
berjumlah 23 siswa (12 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan).
C. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
“Apakah penerapan metode bernyanyi dengan alat peraga manipulatif
dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas III MI NW
Taman Pagesangan Tahun Pelajaran 2017/2018?”.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah penerapan metode bernyanyi dengan alat peraga
manipulatif dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas
III MI NW Taman Pagesangan tahun pelajaran 2017/2008.
E. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan atau manfaat dalam penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun kegunaan atau
manfaat penelitian yang dimaksud adalah:
7
1. Manfaat Teoritik
Sebagai panduan dalam upaya meningkatan pemahaman konsep
matematika siswa kelas III MI NW Taman Pagesangan dengan
menerapkan metode bernyanyi dengan alat peraga manipulatif.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Memotivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran agar lebih aktif,
energik dan menyenangkan sehingga dapat menghindari kebosanan
dan meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.
b. Bagi Guru
Sebagai tambahan masukan bagi guru dalam mengatasi kesulitan
mengajarkan konsep matematika dengan menggunakan metode
pembelajaran yang lebih bervariasi sehingga dapat meningkatkan
pemahaman siswa.
c. Bagi Sekolah
Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran bagi sekolah dalam upaya
meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan demi kemajuan
sekolah.
d. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan tentang penerapan metode bernyanyi
dengan alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematika, serta
8
untuk menambah wawasan dan pengalaman yang dapat dijadikan
bekal untuk menghadapi tugas dilapangan.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Metode Bernyanyi
1. Pengertian Metode Bernyanyi
Metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum
metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk
mencapai tujuan tertentu. Metode mengajar adalah cara yang digunakan
untuk menyajikan bahan pelajaran kepada siswa untuk tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan.5
Djamarah dan Surakhmad (dalam Pupuh dan Sutikno),
mengemukakan lima macam faktor yang mempengaruhi penggunaan
metode mengajar, yakni:
a) Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya; b) Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya; c) Situasi yang berlainan keadaanya; d) Fasilitas bervariasi secara kualitas dan kuantitasnya; e) Kepribadian dan kompetensi guru yang berbeda-beda.6
Dalam memilih metode guru tidak hanya asal pakai, melainkan
harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
metode mengajar. Surakhmad (dalam Djamarah dan Zain), mengatakan
bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang meliputi:
5Pupuh Fathurrahman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Strategi
Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Pemahaman Konsep Umum & Islami (Bandung: PT. Refika Aditama, 2014), hlm. 55.
6Ibid., hlm. 15.
10
a) Anak didik
Dalam belajar anak didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda
dalam mencerna pelajaran, ada anak didik yang cepat mencerna
pelajaran, ada yang sedang dalam mencerna pelajaran dan ada pula
yang lamban dalam mencerna pelajaran. Hal tersebut menghendaki
agar guru memilih metode yang sesuai dengan gaya belajar anak
didik.
b) Tujuan
Metode yang digunakan guru harus sejalan dengan tujuan yang
hendak dicapai.
c) Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak
selamanya sama dari hari ke hari, sehingga perlunya pemilihan
metode yang bervariasi agar siswa tidak merasa bosan dalam
menerima pelajaran.
d) Fasilitas
Dalam memilih metode mengajar guru perlu memperhatikan
fasilitas yang menunjang belajar anak didik di sekolah.
e) Guru
Setiap guru memiliki kepribadian yang berbeda. Dengan demikian,
kepribadian, latar belakang pendidikan, dan pengalaman belajar
11
guru dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode
mengajar.7
Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan
lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar peserta didik di
kelas. Maka guru diharapkan mampu menggunakan metode yang
menggembirakan dan memberikan semangat belajar bagi peserta didik.
Dalam proses pembelajaran guru dapat menggunakan aktivitas
bernyanyi.
Menurut Jamulus (dalam Fauziddin) bernyanyi merupakan kegiatan
dimana kita mengeluarkan suara secara beraturan dan berirama, baik
diiringi oleh iringan musik ataupun tanpa iringan musik. Bernyanyi
berbeda dengan berbicara, karena bernyanyi memerlukan teknik-teknik
tertentu, sedangkan berbicara tanpa perlu menggunakan teknik tertentu.8
Sedangkan menurut Fadillah, bernyanyi merupakan mengeluarkan suara
dengan syair-syair yang dilagukan.9 Dari pendapat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa bernyanyi adalah mengeluarkan suara secara
berirama yang berisi syair-syair dengan iringan musik maupun tanpa
iringan musik.
Mengelola kelas dengan bernyanyi berarti menciptakan dan
mengelola pembelajaran dengan menggunakan syair-syair yang
7Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2014), hlm. 78-82. 8Mohammad Fauziddin, Pembelajaran PAUD Bermain, Bercerita dan Menyanyi Secara
Islami, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), hlm. 23. 9Fadillah, dkk, Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini Menciptakan Pembelajaran
Menarik, Kreatif dan Menyenangkan, (Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 42.
12
dilagukan baik secara kelompok maupun individu. Biasanya syair-syair
tersebut disesuaikan dengan materi-materi yang diajarkan. Menurut
pendapat bernyanyi membuat suasana belajar menjadi riang dan
bergairah sehingga perkembangan anak dapat distimulasi secara lebih
optimal.10
Bagi anak, kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang
menyenangkan, dan pengalaman bernyanyi akan memberikan kepuasan
kepadanya. Bernyanyi juga merupakan alat bagi anak untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaannya.11 Jadi, metode bernyanyi
adalah metode pembelajaran yang menggunakan nyanyian sebagai
wahana belajar anak. Sebab, perlu diketahui bahwa anak menurut
fitrahnya menyukai intonasi nada dan ritme yang enak didengar. Menurut
Sudargo (dalam Muliawan), seorang musisi dan pendidik mengatakan,
“Dasar-dasar musik klasik secara umum berasal dari ritme denyut nadi
manusia sehingga ia berperan besar dalam perkembangan otak,
pembentukan jiwa, karakter bahkan raga manusia.12
Belajar dengan nyanyian, seorang anak akan lebih cepat
mempelajari, menguasai dan mempraktikkan suatu materi ajar yang
disampaikan oleh pendidik. Anak-anak sangat suka bernyanyi, dengan
menggunakan metode bernyanyi dalam setiap pembelajaran anak akan
mampu merangsang perkembangannya, khususnya dalam berbahasa dan
10Fadillah, dkk, Edutainment..., hlm. 43. 11Mohammad Fauziddin, Pembelajaran..., hlm. 23 12Jasa Ungguh Muliawan, 45 Model Pembelajaran Spektakuler, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2016), hlm. 211.
13
berinteraksi dengan lingkungan. Nyanyian disini sifatnya adalah untuk
membantu anak dalam memahami materi dan bisa menghafal sebuah
kosakata yang akan dipraktekkan langsung di sekolah maupun di luar
sekolah.
2. Manfaat Metode Bernyanyi
Menurut Jari (dalam Fadillah) menyebutkan manfaat bernyanyi
dalam pembelajaran yaitu:
a. Sarana relaksasi dengan menetralisasi denyut jantung dengan
gelombang otak.
b. Menumbuhkan minat dan menguatkan daya tarik pembelajaran.
c. Menciptakan proses pembelajaran yang lebih humanis dan
menyenangkan.
d. Sebagai jembatan dalam mengingat materi pembelajaran.
e. Membangun retensi dan menyentuh emosi dan rasa estetika siswa.
f. Proses internalisasi nilai yang terdapat pada materi pembelajaran.
g. Mendorong motivasi belajar siswa.13
Selain itu, dari hasil pengembangan penelitian ternyata bernyanyi
juga dapat melatih seorang anak dalam perkembangan bahasanya.
Dengan nyanyian yang sederhana, setiap kata yang ada dalam nyanyian
tersebut dapat diikuti oleh anak. Dengan sering mengadakan bernyanyi
untuk anak-anak secara tidak langsung akan merangsang perkembangan
berbahasa anak.
13Fadillah, dkk, Edutainment..., hlm. 43-44.
14
Menurut Rachmawati kegiatan menyanyi dengan menggunakan
musik akan dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
sebagai berikut:
a. Melatih kepekaan rasa dan emosi.
b. Melatih mental anak untuk mencintai keselarasan, keharmonisan,
keindahan dan kebaikan.
c. Mencoba mengungkapkan isi atau maksud perasaan.
d. Meningkatkan kemampuan mendengar pesan dan menyelaraskan
gerak terhadap musik yang didengar.
e. Meningkatkan kemampuan mendengar dengan mengamati sifat
atau watak.
f. Meningkatkan kepekaan terhadap isi dan pesan musik atau
nyanyian.14
Sukses tidaknya menggunakan metode bernyanyi dalam
pembelajaran sangat dipengaruhi oleh pendidik sendiri dan lagu yang
dibawakannya. Bila pendidik pandai bernyayi atau membawakan lagu,
khususnya lagu anak-anak, tentu anak akan senang mendengar dan
mengikutinya. Namun, bila dalam membawakan lagu sangat buruk, pasti
anak akan merasa bosan dan bahkan malas mendengar, apalagi
mengikutinya. Kemudian untuk model lagunya, perlu dicari lagu yang
sesuai dengan usianya. Jangan sampai lagu orang-orang dewasa
dinyanyikan oleh anak-anak. Oleh karenanya, sebelum menggunakan
14Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak
Usia Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 64.
15
metode bernyanyi dalam kegiatan pembelajaran, alangkah baiknya
pilihlah lagu yang sesuai dengan karakteristik usia mereka. Supaya anak-
anak dapat mengerti dan memahami dengan mudah lagu yang telah
dinyanyikan, baik mudah mengikutinya maupun mengambil makna-
maknanya.15
3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Bernyanyi
Setiap metode pembelajaran yang dipilih dan digunakan oleh para
pengajar di kelas tentu memiliki keunggulannya masing-masing. Ada
beberapa kelebihan dari metode bernyanyi, yaitu:
a. Mudah, murah, sederhana dan menyenangkan.
b. Pengetahuan/pesan-pesan moral yang disampaikan dapat melekat
dalam ingatan anak dalam jangka waktu yang cukup lama.
c. Untuk jenis lagu tertentu dapat menumbuhkan semangat dan gairah
hidup, jiwa patriotisme dan hasrat pengorbanan yang besar.
Namun, disamping keunggulannya seperti yang disebut di atas,
metode ini juga memiliki kelemahan, yaitu:
a. Pengetahuan yang diperoleh bersifat teoritis dan imajinatif.
b. Kurang bahkan tidak perlu diterapkan untuk cabang ilmu sains dan
teknologi.
c. Membutuhkan kemampuan khusus seorang guru dalam hal olah
vokal, lagu dan musik.
15Fadillah, dkk, Edutainment..., hlm. 46.
16
d. Sasaran pendidikan yang dapat dicapai terbatas pada unsur psiko-
sosiologis.16
B. Tinjauan Tentang Alat Peraga Manipulatif
1. Pengertian Alat Peraga
Alat merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka
mencapai tujuan pengajaran. Dalam proses pengajaran alat mempunyai
fungsi sebagai pelengkap untuk mencapai tujuan. Alat dibagi menjadi
dua macam, yaitu alat verbal dan alat bantu. Alat verbal berupa suruhan,
perintah, larangan dan sebagainya. Sedangkan alat bantu non verbal
berupa globe, papan tulis, batu tulis, batu kapur, gambar, diagram, slide,
video dan sebainya.17
Menurut Ali (dalam Sundayana) alat peraga adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyatakan pesan, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
proses belajar. Menurut Ruseffendi (dalam Sundayana) alat peraga
adalah alat yang menerangkan atau mewujudkan konsep matematika,
sedangkan pengertian alat peraga matematika menurut Pramudjono
(dalam Sundayana) adalah benda konkret yang dibuat, dihimpun atau
disusun secara sengaja digunakan untuk membantu menanamkan atau
mengembangkan konsep matematika.18 Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa alat peraga merupakan seperangkat alat yang dibuat
16Jasa Ungguh Muliawan, 45 Model..., hlm. 214. 17Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, Strategi..., hlm. 15. 18Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika,
(Bandung: Alfabeta. 2016), hlm. 7.
17
untuk memudahkan proses belajar mengajar dalam menjelaskan konsep-
konsep pembelajaran dari materi yang bersifat abstrak menjadi lebih
nyata dan jelas.
2. Syarat dan Kriteria Alat Peraga
Menurut Rusfendi (dalam Sundayana) beberapa syarat alat peraga
matematika antara lain:
a. Tahan lama, b. Bentuk dan warnanya menarik, c. Sederhana dan mudah dikelola, d. Ukurannya sesuai, e. Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk real,
gambar atau diagram, f. Sesuai dengan konsep matematika, g. Dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebaliknya, h. Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berfikir
abstrak bagi siswa, i. Menjadikan siswa belajar aktif dan mandiri dengan memanipulasi
alat peraga, j. Bila mungkin alat peraga tersebut bisa berfaedah lipat (banyak).19
3. Fungsi Alat Peraga
Ada enam fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar
mengajar, yaitu:
a. Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar bukan
merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri
sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang
efektif.
19Rostina Sundayana, Media..., hlm. 7.
18
b. Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari
keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat peraga
merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.
c. Alat peraga dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan
dan isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa
penggunaan alat peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan
pelajaran.
d. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat
hiburan, dalam arti digunakan hanya sekadar melengkapi proses
belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
e. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk
mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam
menangkap pengertian yang diberikan guru.
f. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk
mempertinggi mutu belajar mengajar. 20
4. Alat Peraga Manipulatif
Alat peraga manipulatif yaitu alat peraga yang dibuat dari bahan-
bahan yang relatif murah dan mudah diperoleh, yang dapat dipegang,
dipindah-pindah, dipasang, dibolak-balik, diatur/ditata, dan
dilipat/dipotong oleh siswa. Alat peraga manipulatif yaitu alat peraga
yang dapat dimain-mainkan dengan tangan.21
20Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2011), hlm. 99-100. 21Gatot Muhsetyo, dkk, Materi Pemblelajaran Matematika SD, (Tangerang: Universitas
Terbuka, 2016), hlm. 2.20.
19
Dalam kegiatan pengajaran guru dianjurkan menggunakan media
atau alat peraga, namun hal itu sukar dilaksanakan karena disebabkan
dana yang terbatas untuk membelinya. Maka dari itu guru perlu
memanfaatkan barang mentah yang dapat dijadikan alat peraga untuk
menunjang tercapainya tujuan pengajaran. Untuk mencapai tujuan
pengajaran tidak mesti dilihat dari kemahalan alat peraga tersebut, yang
sederhana juga bisa mencapainya, asalkan guru pandai menggunakannya.
Maka guru yang pandai menggunakan media adalah guru yang bisa
memanipulasi bahan-bahan sebagai sumber belajar atau sebagai penyalur
informasi dari materi yang disampaikan kepada anak didik dalam proses
belajar mengajar.22
Dengan semakin banyaknya kesempatan dan keleluasaan guru
dalam melaksanakan proses belajar mengajar, agar siswa benar-benar
menguasai kompetensi yang dituntut, maka guru dapat berkreasi secara
dinamis tanpa harus menunggu pemberian dari orang lain atau
“dropping” dari atas, untuk mampu menyiapkan alat peraga manipulatif
dalam pembelajaran matematika SD/MI. Bahan-bahan yang diperlukan
tidak harus mahal, karena dibuat dari barang bekas/buangan/tak terpakai,
misalnya dari berbagai karton, bungkus makanan, bungkus berbagai
rokok, plastik-plastik bekas dan potongan-potongan kayu tak terpakai.23
Alat peraga manipulatif ini memiliki beberapa fungsi yakni, untuk
menyederhanakan konsep yang sulit/sukar. Menyajikan bahan yang
22Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi..., hlm. 123-124. 23Gatot Muhsetyo, dkk, Materi..., hlm. 2.20.
20
relatif abstrak menjadi lebih nyata, menjelaskan pengertian atau konsep
secara lebih konkret, menjelaskan sifat-sifat tertentu yang terkait dengan
pengerjaan (operasi) hitung dan sifat-sifat bangun geometri, serta
memperlihatkan fakta-fakta.24
Ada beberapa bahan yang dapat dijadikan alat peraga manipulatif,
yakni:
a) Alat peraga manipulatif dari kertas
Bahan kertas mudah diperoleh dengan warna yang beragam, dari
kertas yang dibeli di toko atau kertas bekas dari berbagai sampul tak
terpakai. Manfaat dari alat peraga manipulatif dari kertas ini antara
lain adalah untuk menjelaskan konsep pecahan maupun bangun
geometri.
b) Alat peraga manipulatif dari stik (lidi: dari rangka daun kelapa, dari
bambu atau dari plastik)
Bahan ini dapat dipakai untuk menjelaskan konsep satuan, puluhan,
dan ratusan untuk siswa-siswa SD/MI kelas rendah. Lidi-lidi tersebut
dalam bentuk lepas (sebagai satuan), bentuk ikatan (dengan tali/karet)
sepuluhan, dan bentuk ikatan dari ikatan sepuluhan (disebut ratusan).
Model-model stik ini dapat digunakan untuk menjelaskan konsep
numeral (lambang bilangan), kesamaan bilangan, operasi
(penjumlahan, pengurangan, perkalian) dan bilangan bulat.
c) Alat peraga manipulatif model persegi dan strip dari kayu/tripleks
24Gatot Muhsetyo, dkk, Materi..., hlm. 2.20.
21
Model ini terdiri dari potongan-potongan persegi kayu/tripleks, strip-
strip sepanjang sepuluh persegi, dan daerah sepuluh strip. Kegunaan
model persegi dan strip serupa dengan kegunaan model stik, yaitu
untuk menjelaskan konsep numeral, kesamaan bilangan dan operasi
bilangan bulat. Bahan kayu/tripleks dapat diganti dengan karton yang
relatif tebal.
d) Alat peraga manipulatif model kertas bertitik/berpetak
Kertas bertitik dapat bersifat persegi atau isometrik. Model ini dapat
digunakan untuk menjelaskan banyak hal yang terkait dengan
geometri (bangun datar dan sifat-sifatnya, hubungan antar bangun
datar dan luas bangun datar). Berbagai posisi datar, tegak miring,
bangun datar (segitiga, persegi, persegi panjang, jajar genjang, belah
ketupat, layang-layang dan trapesium) dapat diperagakan dengan
model kertas bertitik.25
5. Langkah-langkah Metode Bernyanyi dengan Alat Peraga Manipulatif
a. Guru menyiapkan tema materi pelajaran yang ingin disampaikan
kepada murid.
b. Guru mencari jenis lagu atau musik tertentu yang disukai anak.
c. Guru memodivikasi olah vokal lagu tersebut sesuai dengan isi materi
pelajaran yang ingin disampaikan.
d. Guru menyiapkan bahan-bahan manipulatif yang akan digunakan
sebagai alat peraga.
25 Gatot Muhsetyo, dkk, Materi..., hlm. 2.20-2.30.
22
e. Guru memberi contoh cara menyanyikan lagu yang berisi materi
pelajaran dengan menggunakan alat peraga manipulatif kepada murid.
f. Guru dan murid menyanyi bersama, jika perlu diiringi dengan tari-
tarian atau ekspresi lahiriah lainnya seperti tepuk tangan atau
menggerak-gerakan kepala.26
C. Tinjauan Tentang Pemahaman Konsep Matematika
1. Pemahaman Konsep Matematika
Istilah pemahaman berasal dari kata paham, yang menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pengetahuan banyak, pendapat,
aliran, mengerti benar. Adapun istilah pemahaman ini sendiri diartikan
dengan proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Dalam
pembelajaran, pemahaman dimaksudkan sebagai kemampuan siswa untuk
dapat mengerti apa yang telah diajarkan oleh guru. Dengan kata lain,
pemahaman adalah hasil dari proses pembelajaran. Dengan demikian,
dapat dipahamai bahwa pemahaman adalah suatu proses mental terjadinya
adaptasi dan transformasi ilmu pengetahuan.27
Pemahaman dapat didefinisikan sebagai ukuran kualitas dan
kuantitas hubungan suatu ide dengan ide yang telah ada. Tingkat
pemahaman bervariasi, tergantung pada ide yang sesuai yang telah dimiliki
dan tergantung pada perbuatan hubungan baru antara ide. Puncak
pemahaman berisi hubungan yang sangat banyak. Ide yang dipahami
26Jasa Ungguh Muliawan. 45 Model..., hlm. 213-214. 27Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Pramedia Group, 2016), hlm. 208.
23
dihubungkan dengan banyak ide yang lain oleh jaringan konsep dan
prosedur yang bermakna.28
Menurut Bloom (dalam Susanto) pemahaman adalah seberapa besar
siswa mampu menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang
diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat
memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami,
atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang
ia lakukan.29 Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pemahaman adalah kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami
pelajaran yang diberikan oleh guru dari proses pembelajaran yang telah
siswa lakukan di dalam maupun luar kelas. Pemahaman berbeda dengan
hafalan, yakni proses pembelajaran yang hanya memberikan pengetahuan
berupa teori-teori kemudian menyimpannya bertumpuk-tumpuk pada
memorinya. Pemahaman lebih penting dari sekedar hafalan. Oleh karena
itu jangan salah memberikan arahan atau bimbingan kepada siswa, bukan
diminta untuk menghafal, melainkan yang lebih penting yakni memahami.
Jika menghafal, suatu saat siswa akan lupa, jika jarang atau tidak dipakai
setiap saat, seperti bacaan/do’a dalam shalat. Tetapi dengan memahami,
siswa akan mampu memperkaya pengetahuan atau informasi yang ia
peroleh dengan memberikan interprestasi yang lengkap sesuai dengan
tingkat kemampuannya.30
28John A Vande Walle, Matematika Sekolah Dasar dan Menengah, terj. Suyono,
(Jakarta: Erlangga, 2008), hlm. 26. 29Ahmad Susanto, Teori ..., hlm. 6. 30Ibid., hlm. 208-210.
24
Menurut Zarkasyi kemampuan pemahaman matematika adalah
kemampuan menyerap dan memahami ide-ide matematika.31 Pemahaman
matematika adalah melakukan matematika. Dalam belajar matematika,
perlu diciptakan situasi-situasi dimana perserta didik dapat aktif, kreatif
dan responsif secara fisik pada sekitar. Matematika dibangun oleh
manusia, sehingga dalam pembelajaran matematika, pemahaman
matematika dibangun oleh peserta didik. Pembelajaran matematika
menjadi lebih efektif jika guru menfasilitasi peserta didik menemukan dan
memecahkan masalah dengan menerapkan pembelajaran bermakna.32
Menurut Gagne (dalam Karso) konsep adalah ide abstrak yang
memungkinkan kita mengelompokkan benda-benda ke dalam contoh dan
bukan contoh, seperti segitiga dengan bukan segitiga, antara bilangan asli
dengan bukan bilangan asli, dan seterusnya. Sedangkan menurut Dienes
(dalam Karso) konsep adalah struktur matematika yang mencakup konsep
murni, konsep notasi dan konsep terapan. Konsep murni matematika
adalah ide-ide matematika mengenai pengelompokkan bilangan dan relasi
antara bilangan-bilangan, misalnya enam, 8, XII dan III adalah konsep
bilangan genap yang disajikan dengan konsep yang berbeda. Konsep
notasi matematika adalah sifat-sifat bilangan sebagai akibat langsung dari
cara bilangan itu disajikan, misalnya 249 artinya 2 ratusan, ditambah 4
puluhan, ditambah 9 satuan adalah akibat dari notasi posisi yang
31Wahyudin Zarkasyi, dkk, Penelitian Pendidikan Matematika, (Bandung: Refika
Aditama, 2017), hlm. 81. 32Sutarto dan Syarifuddin, Desain Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta: Samudra
Biru, 2013), hlm. 38
25
menentukan besarnya bilangan. Konsep terapan matematika adalah
penggunaan konsep murni dengan konsep notasi matematika untuk
memecahkan masalah matematika. Panjang, luas dan isi adalah konsep
terapan matematika yang diajarkan setelah siswa mempelajari konsep
murni dan konsep terapan.33
Bruner (dalam Irzani) berpendapat bahwa belajar matematika
adalah belajar konsep-konsep terstruktur abstrak yang terdapat di dalam
matematika serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan
struktur-struktur matematika. Siswa akan lebih mudah mempelajari
sesuatu bila belajar didasari kepada apa yang telah diketahui siswa
tersebut. Karena untuk mempelajari suatu materi matematika yang baru,
pengalaman belajar yang lalu dari siswa akan mempengaruhi terjadinya
proses belajar materi matematika tersebut.34
Pemahaman konsep matematika yaitu kemampuan yang berkenaan
dengan memahami ide-ide matematika yang menyeluruh dan fungsional.
Indikator kemampuan pemahaman konsep matematika, yaitu:
a. Menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari;
b. Mengklarifikasi objek-objek berdasarkan konsep matematika;
c. Menerapkan konsep secara algoritma;
d. Memberikan contoh atau kontra contoh dari konsep yang dipelajari;
e. Menyajikan konsep dalam berbagai representasi; dan
33Karso, dkk, Materi Pokok Pendidikan Matematika I, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2011), hlm. 1.18. 34Irzani, Pembelajaran Matematika Panduan Praktis untuk Pengajar SD & MI,
(Yogyakarta: Mandiri Grafindo Press, 2010), hlm. 5
26
f. Mengaitkan berbagai konsep matematika secara internal atau
eksternal.35
Namun indikator yang peneliti gunakan yaitu dari indikator pertama
sampai pada indikator ke empat, dikarenakan pada materi matematika
kelas III SD/MI yang akan disampaikan guru dikategorikan pada tingkat
satu dan tingkat kedua, kemudian akan dilanjutkan pada tingkat ketiga
pada materi selanjutnya sesuai dengan silabus pembelajaran SD/MI kelas
III. 36
Dengan begitu, konsep-konsep dalam matematika terorganisasi
secara sistematis, logis dan hierarkis dari yang paling sederhana ke yang
kompleks. Dengan kata lain, pemahaman dan penguatan suatu konsep
matematika merupakan pra syarat untuk menguasai konsep selanjutnya.
Oleh sebab itu, dapat dimengerti bahwa pemahaman konsep matematika
merupakan hal yang sangat fundamental dalam pembelajaran matematika
agar pembelajaran menjadi lebih bermakna
Suatu pemahaman konsep matematika dapat diukur mulai dari
pemahaman tingkat terendah sampai ke tingkat tertinggi. Adapun
pemahamann konsep matematika dapat dibedakan menjadi tiga kategori,
yaitu sebagai berikut:
a. Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari
terjemahan dalam arti yang sebenarnya, misalnya dari bahasa Inggris
ke bahasa Indonesia.
35Wahyudin Zarkasyi, dkk, Penelitian..., hlm. 81. 36Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014), hlm. 24.
27
b. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan
bagian-bagian terdahulu dengan bagian yang diketahui berikutnya atau
menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian,
membedakan yang pokok dengan bukan pokok.
c. Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman
ekstrapolasi, dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat
dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau
dapat memperluas presepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun
masalahnya.37
Berdasarkan tingkatan suatu pemahaman konsep matematika di
atas, makan suatu pembelajaran dianggap berhasil apabila pemahaman
peserta didik dari tingkat terendah berubah menjadi tingkat kedua maupun
ketiga setelah melaksanakan pembelajaran.
Menurut Skemp (dalam Susanto) pemahaman konsep matematika
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pemahaman instrumental dan
relasional. Pemahaman instrumental diartikan sebagai pemahaman konsep
tanpa ada kaitan dengan lainnya dan dapat menerapkan rumus dalam
perhitungan sederhana. Dalam hal ini, hanya hafal rumus dan memahami
urutan pengerjaan atau algoritme. Adapun pemahaman relasional, termuat
skema atau struktur yang dapat digunakan pada penyelesaian masalah
yang lebih luas, dapat mengaitkan suatu konsep dengan konsep lainnya
dan sifat pemakaiannya lebih bermakna. Siswa yang memiliki pemahaman
37Nana Sudjana, Penilaian..., hlm. 24.
28
intrumental baru berada pada taraf knowing how to do dan tidak menyadari
proses yang dilakukannya. Adapun siswa yang memiliki pemahaman
relasional dapat mengerjakan sesuatu perhitungan secara sadar dan
mengerti proses yang dilakukannya.38
Lebih lanjut lagi, Dienis (dalam Karso) mengemukakan bahwa
pemahaman konsep matematika akan lebih berhasil dipelajari bila melalui
tahapan secara berurutan, yakni:
a. Tahap bermain bebas (Free Play), pada tahap ini anak bermain
bebas tanpa diarahkan, dengan menggunakan benda-benda konkret.
Siswa belajar konsep matematika melalui mengotak-atik atau
memanipulasi benda konkret.
b. Tahap permainan (Games), pada tahap ini anak mengamati pola dan
keteraturan yang terdapat dalam konsep. Melalui permainan siswa
diajak mulai mengenal dan memikirkan struktur-struktur
matematika, hal itu akan menolong anak untuk bersifat logis dan
matematis dalam mempelajari konsep-konsep. Misalnya bermain
berjejer membentuk garis lurus, berjejer membentuk lingkaran,
mengumpulkan bangun-bangun segitiga dan sekumpulan bangun
geometri dan sebagainya.
c. Tahap penelaahan kesamaan sifat (Searching for Communities),
pada tahap ini siswa mulai diarahkan pada kegiatan menemukan
sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang sedang diikuti. Pada
38Ahmad Susanto, Teori..., hlm. 211-212.
29
tahap ini siswa mulai belajar membuat abstraksi pola, keteraturan,
sifat-sifat bersama yang dimiliki dari model-model yang disajikan.
d. Tahap Representasi (Representation), pada tahap ini siswa mulai
belajar membuat pernyataan atau representasi tentang sifat-sifat
kesamaan suatu konsep matematika yang diperoleh pada tahap
penelaahan kesamaan sifat. Represntasi ini dapat dalam bentuk
gambar, atau verbal.
e. Tahap simbolisasi (Symbolization), pada tahap ini siswa perlu
menciptakan simbol matematika atau rumusan verbal yang cocok
untuk menyatakan konsep yang representasinya sudah diketahuinya
pada tahap representasi.
f. Tahap formalisasi (Formalitation), tahap ini merupakan tahap
terakhir belajar konsep menurut Dienis. Pada tahap ini siswa
mengorganisasikan konsep-konsep membentuk secara formal, dan
harus sampai pada pemahaman aksioma, sifat, aturan, dalil,
sehingga menjadi struktur dari sistem yang dibahas. Dalam tahapan
ini, anak bukan hanya sekedar mampu merumuskan teorema serta
membuktikannya secara deduktif, tetapi harus sampai pada suatu
sistem yang berlaku dari pemahaman konsep-konsep yang terlibat
satu sama lainnya. Tahap formalisasi ini di luar jangkauan anak
SD/MI.39
39Karso, dkk, Materi..., hlm. 1.18-1.20.
30
Dari uraian di atas, tantang tahapan pemahaman konsep menurut
Dienis, dapat disimpulkan hal-hal berikut:
a. Pada proses pembelajaran matematika kita harus memperhatikan
tahapan siswa memahami konsep, yaitu tahap bermain bebas,
permainan, penelaahan, kesamaan sifat, representasi, penyimbolan
dan pemformalan.
b. Dalam mengajarkan matematika, digunakan alat peraga atau model
dan pengajarannya harus beranekaragam serta sesuai dengan konsep
yang akan ditanamkan. Salah satunya adalah dengan bermain,
mengingat dunia anak bermain.40
2. Hakikat Matematika di SD/MI
Matematika berasal dari kata mathema artinya pengetahuan,
mathein artinya berpikir atau belajar. Dalam kamus Bahasa Indonesia
diartikan matematika adalah ilmu tentang bilangan hubungan antar
bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian
masalah mengenai bilangan (Depdiknas).41
Sebagai ilmu, metematika mempunyai ciri-ciri khusus antara lain
abstrak, deduktif, konsisten, hierarkis dan logis. Soedjaji (dalam
Muhsetyo) menyatakan bahwa keabstrakan matematika karena objek
dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep, operasi dan prinsip.42
40Karso, dkk, Materi..., hlm. 1.20-1.21. 41Ali hamzah dan Muhlisarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika
(Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm. 48. 42Gatot Muhsetyo, dkk, Materi..., hlm. 1.2.
31
Di jenjang SD/MI, untuk memudahkan siswa menangkap pelajaran
di sekolah maka guru harus mengurangi sifat abstrak dari obyek
matematika itu. Dengan demikian, seorang guru harus mengusahakan agar
fakta, konsep, operasi dan prinsip dalam matematika SD/MI terlihat
konkret sesuai dengan perkembangan penalaran siswa. Di jenjang SD/MI,
sifat konkret obyek matematika diusahakan lebih banyak atau lebih besar
dibandingkan jenjang sekolah yang lebih tinggi.43
3. Tujuan Matematika di SD/MI
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun
2006 dikemukakan bahwa, mata pelajaran matematika yang diajarkan di
sekolah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efesien dan tepat dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
43Irzani, Matematika untuk Calon Guru SD/MI (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,
2010), hlm. 34.
32
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.44
Irzani mengklarifikasi tujuan pembelajaran matematika menjadi
tujuan bersifat yang formal dan tujuan yang bersifat material. Tujuan yang
bersifat formal lebih menekankan kepada menata penalaran dan
membentuk kepribadian. Sedangkan tujuan yang bersifat material lebih
menekankan kepada kemampuan menerapkan matematika dan
keterampilan matematika.45
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika
bukan sekedar mengitung saja, akan tetapi menuntut siswa menghadapi
berbagai masalah dalam hidup ini. Matematika sangatlah penting guna
menghadapi kehidupan yang selalu berubah dan berkembang. Sehingga
apabila telah memahami konsep matematika secara mendasar dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. SK dan KD Matematika Kelas III Semester 2
Tabel 1 SK dan KD Pembelajaran Matematika
SK KD
4. Memahami unsur dan sifat-sifat
bangun datar sederhana.
4.2 Mengidentifikasi berbagai bangun
datar sederhana menurut sifat atau
unsurnya.
44Irzani, Matematika..., hlm. 36. 45Ibid., hlm. 36-37.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MI NW Taman Pagesangan, Jln. Nuraksa
No. 5 Taman Pagesangan Mataram. Alasan mengambil lokasi di MI NW
Taman Pagesangan, yaitu ditemukan fakta bahwa siswa kelas III sebagian
besar pemahaman konsep matematikanya masih rendah, karena kurangnya
usaha guru untuk menggunakan metode yang tepat disertai alat peraga
dalam pembelajaran matematika. Metode yang kurang tepat dan tidak
didukung dengan penggunaan alat peraga akan berpengaruh pada
pemahaman konsep matematika siswa.
2. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada semester genap dari bulan
November sampai bulan April tahun pelajaran 2017/2018 .
B. Sasaran Penelitian
Sasaran tindakan adalah perubahan apa yang diinginkan dari subyek
yang dikenai tindakan yaitu target yang diharapkan. Adapun sasaran dalam
penelitian ini adalah:
1. Siswa: meningkatnya pemahaman konsep matematika siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode bernyayi
dengan alat peraga manipulatif.
34
2. Guru: mampu menerapkan metode bernyanyi dengan alat peraga
manipulatif dalam pembelajaran matematika.
3. Proses: terciptanya proses pembelajaran yang kondusif, efektif dan
menyenangkan dengan menggunakan metode bernyanyi dengan alat
peraga manipulatif.
C. Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas (PTK) adalah proses pengkajian proses pembelajaran di dalam
kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahkannya dengan cara
melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta
menganalisis setiap pengaruh dari tindakan tersebut.46
Penelitian tindakan kelas (PTK) pada umumya terdiri dari empat
langkah, yaitu: (1) Perencanaan atau planning, (2) tindakan atau acting, (3)
pengamatan atau observing, dan (4) refleksi atau reflecting. Adapun bentuk
spiral kerja tindakan dari siklus ke siklus dalam penelitian tindakan kelas
adalah sebagai berikut:
46Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur, (Jakarta:
Kencana, 2013), hlm. 149.
35
Gambar. 1 Siklus Penelitian Tindakan47
Berdasarkan gambar siklus penelitian tindakan kelas di atas dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan tindakan
Dalam tahap ini hal-hal yang dilakukan peneliti dan guru adalah
sebagi berikut:
1) Membuat kesepakatan dengan guru bidang studi matematika untuk
menentukan siapa yang menjadi pengajar (guru) dan siapa yang
menjadi observer.
2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
3) Menyiapkan alat peraga dan segala fasilitas yang akan digunakan
dalam proses belajar mengajar. Alat peraga yang digunakan yaitu
47Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2014), hlm. 16
Perencanaan
Siklus ke-I
Pengamatan
Perencanaan
Siklus ke-II
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Pelaksanaan Refleksi
Siklus berikutnya
36
alat peraga manipulatif yang terbuat dari kardus berupa bangun
datar sederhana.
4) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS)
5) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa, dengan tujuan untuk
melihat bagaimana guru dan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.
6) Menyiapkan lembar evaluasi.
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi
rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas.48
Pada saat proses pembelajaran guru mengimplementasikan atau
menerapkan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang
proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang
telah disusun. Pada tahap pengamatan ini, dapat diuraikan sebagai
berikut:
1) Mengamati kegiatan siswa maupun guru, sesuai dengan lembar
observasi secara kontinu selama proses belajar mengajar
berlangsung
2) Membimbing sekaligus memantau siswa dalam melaksanakan
tugasnya.
48Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 99.
37
d. Refleksi
Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang
dilaksanakan guru selama tindakan. Pada tahap ini, peneliti bersama
guru mengkaji hasil observasi dan dari evaluasi yang diperoleh. Dari
hasil analisis tersebut peneliti dan observer mendiskripsikan berbagai
kekurangan dalam tahap pelaksanaan dan menganalisa penyebabnya
serta mencapai solusi perbaikannya untuk digunakan sebagai dasar
merencanakan dan melakukan siklus berikutnya.
2. Siklus II
Siklus II dilakukan apabila pelajaran pada siklus I dinilai belum
berhasil mencapai ketuntasan belajar dan proses belajar mengajar belum
sesuai dengan apa yang diinginkan, sedangkan langkah-langkah yang
dilakukan dalam siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I. hanya saja,
pada siklus II dilakukan perbaikan terhadap kekurangan pada siklus I.
D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya
Menurut Arikunto instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah.49 Jadi, instrument pengumpulan data merupakan alat
bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data ataupun
informasi dalam penelitian. Adapun dalam penelitian ini, data diambil dengan
menggunakan tiga instrumen penelitian yaitu:
49Suharsimi Arikunto, Prosedur Penilitian Suatu Pendekatan praktek..., hlm. 194.
38
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.50
Bentuk instrumen yang akan digunakan yakni tes essay dengan jumlah 5
soal. Adapun tujuan penggunaan tes adalah untuk mengetahui atau
mengukur peningkatan memahami konsep matematika siswa pada setiap
siklus yang dilakukan.
2. Lembar Observasi
Observasi merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara
mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya
dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.51
Dalam hal ini observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan
lembar observasi terstruktur, dimana peneliti terlebih dahulu menentukan
kriteria yang diamati.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
diantaranya:
a) Lembar observasi aktivitas guru
Pada lembar observasi guru termuat sejumlah aktivitas yang
dilakukan oleh guru pada masing-masing pertemun dari setiap siklus
yang bertujuan untuk melihat tingkatan aktivitas guru di dalam
50Ibid., hlm. 150. 51Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 86.
39
menerapkan metode bernyanyi dengan alat manipulatif Lembar
observasi aktivitas guru dalam penelitian ini terdiri dari 5 indikator,
setiap indikator terdiri dari 3 deskriptor.
b) Lembar observasi aktivitas siswa
Pada lembar observasi siswa termuat sejumlah aktivitas yang
dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Lembar observasi aktivitas siswa dalam penelitian ini terdiri dari 5
indikator, setiap indikator terdiri dari 3 deskriptor.
3. Dokumentasi
Arikunto mengatakan dokumentasi artinya barang-barang tertulis.
Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti meneliti benda-
benda tertulis seperti buku-buku, majalah dukumen, peraturan-peraturan,
notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.52 Peneliti menggunakan
metode dokumentasi ini untuk mendapatkan data atau informasi tentang
keadaan siswa dan proses pembelajaran di dalamnya.
E. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahapan ini, guru memberikan pengajaran matematika pokok
bahasan bangun datar sederhana kepada siswa kelas III MI NW Taman
Pagesangan dengan menerapkan metode bernyanyi dengan alat peraga
manipulatif. Dalam pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan melalui dua
siklus pembelajaran, masing-masing siklus terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi.
52 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penilitian Suatu Pendekatan praktek..., hlm. 158
40
Pada tahap perencanaan peneliti membuat RPP sebagai acuan dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar. Kemudian di dalam kegiatan belajar
mengajar peneliti melakukan pengamatan dengan berpedoman pada lembar
observasi yang ada. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai
berikut:
1) Kegiatan awal
a. Guru memberi salam dan menyapa siswa.
b. Menyampaikan tema materi dan tujuan pembelajaran
c. Mengingatkan siswa tentang materi yang diajarkan sebelumnya.
2) Kegiatan inti
a. Siswa diajak mengamati alat peraga manipulatif (bangun datar
sederhana).
b. Siswa diajak bernyanyi dengan lagu yang berisi materi bangun datar
sederhana.
c. Guru menjelaskan materi tentang unsur dan sifat-sifat bangun datar
sederhana.
d. Guru memberi kesempatan kepada beberapa siswa untuk
menyebutkan nama bangun datar dan menggambar bangun datar
sederhana tersebut di papan tulis.
e. Guru memberi penguatan terhadap jawaban yang disampaikan siswa
f. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apa yang
belum dipahami.
g. Guru memberikan tugas individu kepada siswa.
41
3) Kegiatan Akhir
a. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
b. Mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah dan do’a serta
salam.
F. Cara Pengamatan (Monitoring)
Setelah melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen
yang telah disediakan berupa lembar observasi maupun dokumentasi,
sehingga diperoleh data empiris dalam pelaksanaan pembelajaran. Data yang
dikumpulkan berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif
berupa hasil tes, tanya jawab, dan nilai tugas sedangkan data kualitatif berupa
keaktifan siswa, antusias siswa, mutu diskusi yang dilakukan jika
menggunakan diskusi kelompok dan lain-lain.
G. Analisis Data dan Refleksi
1. Analisis Data
Data yang terkumpul untuk dianalisis dalam penelitian ini meliputi
data aktivitas dan pemahaman konsep matematika siswa. Data tentang
pemahaman konsep matematika siswa diambil dari hasil tes dan data
aktivitas belajar diperoleh dengan menggunakan observasi. Data tersebut
dapat dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.
42
a. Data Hasil Belajar
Analisis data untuk mengetahui pemahaman konsep matematika
melalui evaluasi siswa adalah sebagai berikut:
1) Menghitung Nilai Rata-rata
N
XX
Keterangan:
X
: Nilai ata-rata
∑ X : Jumlah seluruh skor
N : Subjek53
2) Kriteria Ketuntasan Individual Pemahaman Konsep Matematika
Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas
secara individu apabila mampu memahami konsep matematika
≥75 sebagai standar ketuntasan belajar minimal. Nilai memahami
konsep matematika per siswa ditentukan dengan rumus sebagai
berikut:
= x100
Keterangan:
S : Nilai yang dicari atau diharapkan
R : Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar
N : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan54
53Nana Sudjana, Penilaian.., hlm. 109. 54Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 112.
43
3) Kriteria Ketuntasan Klasikal Pemahaman Konsep Matematika
Ketuntasan belajar klasikal dikatakan tuntas apabila 85% dari
jumlah siswa dalam satu kelas, skor pemahaman konsep
matematika mencapai ≥75. Untuk menghitung kriteria pemahaman
konsep matematika klasikal menggunakan rumus sebagi berikut:55
P = ∑ ∑ × 100%
Keterangan:
P : Ketuntasan klasikal
b. Analisis Data Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
Ketuntasan aktivitas guru dikatakan tuntas apabila mencapai
kategori sangat baik dan ketuntasan aktivitas siswa dikatakan tuntas
apabila mencapai kategori aktif. Jumlah indikator aktivitas guru dan
siswa sebanyak 5 indikator dan setiap indikator memiliki 3 deskriptor.
Adapun cara penskoran sebagai berikut:
1) Skor 1 diberikan jika tidak ada deskriptor yang tampak
2) Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor tampak
3) Skor 3 diberikan jika 2 deskriptor tampak
4) Skor 4 diberikan jika 3 deskriptor tampak
Rumus untuk menghitung skor observasi aktivitas guru dan siswa
sebagai berikut:56
NP =
× 100
55Zainal Aqib, dan Siti Jaiyaroh, Penelitian Tindakan Kelas untuk SD, SLB, dan TK,
(Bandung: CV. Yrama Widya, 2011), hlm. 41. 56Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip..., hlm. 102.
44
Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = Skor mentah yang diperoleh guru/siswa
SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 = Bilangan tetap
Kualifikasi hasil aktivitas kegiatan guru dan siswa dapat
diperoleh dengan pedoman konversi seperti pada tabel di bawah
ini:
Tabel 2 Pedoman Konversi Kategori Aktivitas Guru dan Siswa.57
No Presentase ketuntasan aktivitas
guru Kategori
1 86 - 100% Sangat baik 2 76 - 85% Baik 3 60 - 75% Cukup 4 55 - 59% kurang 5 ≤ 54% Kurang sekali
2. Refleksi
Dalam refleksi ditentukan apakah tindakan akan dilanjutkan ke
siklus berikutnya atau tidak. Refleksi adalah kegiatan mengulas secara
kritis (reflektif) tentang perubahan yang dilakukan baik pada siswa,
suasana kelas, maupun guru. Dalam penelitian ini, refleksi yang dilakukan
oleh peneliti yaitu bagaimana pemahaman konsep matematika siswa serta
aktivitas guru dan siswa dengan melihat pemahaman siswa terhadap
konsep matematika (analisis data) dan kekurangan apa yang terdapat pada
proses pembelajaran. Berdasarkan hal ini peneliti mengadakan pengulasan
atau perbaikan terhadap pelaksanaan setiap siklus berikutnya.
57Ibid., hlm. 103.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Setting Penelitian
Untuk mengetahui dan memperoleh data tentang gambaran umum
lokasi penelitian, pada bagian ini peneliti membahas tentang hal-hal yang
berkaitan dengan keberadaan lokasi penelitian tersebut. Hal-hal yang
dimaksud antara lain sebagai berikut:
1. Sejarah Berdirinya MI NW Taman Pagesangan
Sejarah didirikannya Madrasah Ibtidaiyah Nahdatul Wathan Taman
Pagesangan adalah berawal dari adanya salah satu tokoh masyarakat
Taman Pagesangan yang bernama H. Toha yang ditunjuk langsung oleh
bapak TGKH. Zainuddin Abdul Majid untuk mendirikan Madrasah. Maka
didirikanlah MI NW Taman Pagesangan ini yaitu pada tanggal 1 januari
1958. Kepala MI NW Taman yang pertama adalah Hj. Faizah selama
kurun waktu 42 tahun yaitu pada periode (1960-2002), selanjutnya kepala
madrasah yang kedua adalah Jamiin selama 4 tahun yaitu pada periode
(2002-2006). Sedangkan pada tahun (2006-2012) yang menjadi kepala
madrasah adalah Baiq Aluh Nurbayani, S.Ag. dan pada tahun (2012–
sekarang) yang menjabat sebagai kepala madrasah adalah Ismu Rafikah,
S.Pd.I.58
58Profil Sekolah MI NW Taman, Dokumentasi, Pagesangan, 11 April 2018.
46
2. Visi dan Misi MI NW Taman Pagesangan
Visi:
Berkualitas dalam Iman, Kecerdasan, Kedisplinan, Terampil,
Berbudaya, Berakhlakul Karimah dan Berwawasan Global.
Misi:
a. Melaksanakan kegiatan imtaq yang tertatur dan terjadwal.
b. Pembudayaan salam, maaf dan terima kasih melalui pembelajaran
maupun pembiasaan melalui yel-yel, lagu-lagu dan bentuk penerapan
lainnya.
c. Melaksanakan pembelajaran PAKEM berbasis ICT.
d. Melatih dan membimbing siswa-siswi dalam melaksanakan ibadah
dengan segala ketentuan dan rukun-rukunnya.
e. Meningkatkan disiplin warga sekolah sesuai dengan tugas masing-
masing.
f. Melakukan kegiatan ekstrakurikurer wajib pramuka dan
ektrakurikurer pilihan untuk pembinaan siswa sesuai bakat, minat dan
potensi peserta didik.
g. Meningkatnya sarana prasarana yang memadai termasuk pelayanan
wifi gratis.
h. Melaksanakan gerakan membaca, gerakan kebersihan dan peduli
lingkungan secara berkesinambungan.59
59Profil Sekolah MI NW Taman, Dokumentasi, Pagesangan, 11 April 2018.
47
3. Keadaan Geografis MI NW Taman Pagesangan
MI NW Taman Pagesangan terletak di jalan Nuraksa No. 5
Kelurahan Pagesangan Timur Kecamatan Mataram Kota Mataram. Lokasi
MI NW Taman Pagesangan berada pada lokasi yang cukup strategis,
karena berada pada posisi di tengah-tengah rumah penduduk dan mudah
dijangkau dengan kendaraan dengan batas-batas bangunan sebagai
berikut:
a. Sebelah timur berbatasan dengan jalan raya
b. Sebelah barat berbatasan dengan rumah warga
c. Sebelah utara berbatasan dengan rumah warga
d. Sebelah selatan berbatasan dengan Masjid Nurul Huda Taman.60
4. Keadaan Guru dan Pegawai MI NW Taman Pagesangan
Guru merupakan orang yang bertanggung jawab dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar, guru berkewajiban menyajikan dan
menjelaskan materi pelajaran, membimbing dan mengarahkan siswa
kearah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Dalam
hal ini, dibutuhkan kemampuan dan profesionalisme guru dalam
menjelaskan tugasnya. Oleh karena itu, kapasitas dan kualitas guru
merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan. Sampai dengan tahun
2017/2018 jumlah tenaga pengajaran yang tercatat pada MI NW Taman
Pagesangan adalah sebanyak 11 orang yang terdiri dari tenaga pengajar
profesional serta telah pengalaman dalam bidang-bidang pendidikan dan
60Profil Sekolah MI NW Taman, Dokumentasi, Pagesangan, 11 April 2018.
48
juga memilki ijazah keguruan (pendidikan). Adapun data-data guru MI
NW Taman Pagesangan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3 Daftar Nama Guru MI NW Taman Pagesangan
Tahun Pelajaran 2017/201861
No Nama L/P Jabatan
Mata Pelajaran
yang Diajarkan
Pendidikan Terakhir
1 Ismu Rafikah, S.Pd.I
P Kepala
Madrasah SKI S1 PGMI
2 Abdul Majid, S.Ag
L Komite Sekolah
- S1
SYARIAH
3 Anwar Muhamad Nur
L Sekertaris Yayasan
- -
3 Milhir, Spd
P Kepala
Perpustakaan Matematika, Bahasa Arab
S1 PGMI
4 Muhammad Juanda
L Tata Usaha - SMA
5 Fajriani Djamalullail, S.Pd.I
P Wali Kelas I A Guru Kelas S1 PAI
6 Munawwarah, S.Pd.I
P Wali Kelas I B Guru Kelas S1 Tadris
IPA 7 Sumaini, S.Pd P Wali Kelas II Guru Kelas S1 PKN
8 Hayati, S.Pd P Wali Kelas III Guru Kelas S1 Bahasa Indonesia
9 Hilwani, S.Ag P Wali Kelas IV Guru Kelas S1 Syariah
10 Baiq Sri Wardiah, S.Pd
P Wali Kelas V
A Guru Kelas S1 PKN
11 Asri Wahida, S.Pd
P Wali Kelas V B Guru Kelas S1 IPS
Geografi
12 Warnianti, S.Pd P Wali Kelas VI Guru Kelas S1 Bahasa Inggris
13 Wahyu Noviyanto, S.Pd
L Guru Mapel Penjaskes S1 FPOK
14 Khadirah P Penjaga Sekolah
- -
61Profil Sekolah MI NW Taman, Dokumentasi, Pagesangan, 11 April 2018.
49
Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui bahwa jumlah guru
MI NW Taman Pagesangan sebanyak 11 tenaga guru dan 4 orang
pegawai. Pegawai dan guru yang bertugas di sana sebagian besar dari
masyarakat Taman Pagesangan. Disamping guru menjadi tenaga pengajar
yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan
dan pengajaran di sekolah sesuai dengan kurikulum yang berlaku, guru
juga mempunyai peran yang sangat penting dalam segala kegiatan sekolah.
5. Keadaan Siswa MI NW Taman Pagesangan
Dalam proses belajar mengajar siswa merupakan salah satu
komponen utama dan menduduki peranan penting dalam pendidikan.Oleh
karena itu keadaan siswa dalam suatu lembaga pendidikan sangat penting
demi tercapainya tujuan pendidikan.
Jumlah peserta didik di MI NW Taman Pagesangan pada tahun
pelajaran 2017/2018 seluruhnya berjumlah 152 orang siswa. Persebaran
jumlah peserta didik antar kelas tidak merata karena kelas II, III, IV dan
VI terdiri dari 1 rombongan belajar saja. Kecuali peserta didik di kelas 1
dan kelas V masing-masing ada 2 rombongan belajar. Sebagian besar dari
jumlah siswa berasal dari lingkungan sekitar desa Taman Pagesangan.
Sementara ada juga yang berasal dari desa tetangga. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
50
Tabel 4 Jumlah Siswa MI NW Taman Pagesangan
Tahun Pelajaran 2017/201862
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 I 18 15 23
2 II 21 5 26
3 III 12 11 23
4 IV 9 12 21
5 V 16 15 31
6 VI 8 10 18
Total 83 68 152
6. Sarana dan Prasarana MI NW Taman Pagesangan
Dalam melaksanakan proses belajar mengajar sarana dan prasarana
pada suatu lembaga pendidikan sangat menunjang tercapainya program
pengajaran dan pendidikan, tentunya sarana dan prasarana beserta alat
lainnya perlu untuk diketahui dan untuk melengkapi gambaran mengenai
MI NW Taman Pagesangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
62Profil Sekolah MI NW Taman, Dokumentasi, Pagesangan, 11 April 2018.
51
Tabel 5 Data Jumlah Ruangan MI NW Taman Pagesangan
Tahun Pelajaran 2017/201863
NO Jenis Bangunan
Jumlah Ruangan Menurut Kondisi
Status Total Luas
Bangunan (m2)
Baik Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
Kepemilikan 1)*, 1**
1 Ruang Kelas 6 1*
2 Ruang Kepala Sekolah 1 1*
3 Ruang Guru 1 1*
4 Ruang Perpustakaan
1
1*
5 Toilet Guru 1 1* 6 Masjid/Mushola 1 1** 7 Kantin 1 1**
Keterangan :
1* : kepemilikan sekolah
1** : kepemilikan masyarakat
Tabel 6 Keadaan Sarana dan Prasarana MI NW Taman Pagesangan
Tahun Pelajaran 2017/201864
NO Jenis Sarpras
Jumlah Sarpras Menurut Kondisi
Jumlah Ideal
Status
Baik Rusak Sarpras Kepemilikan
1)
1. Kursi Siswa 132 17 149 1*
2. Meja Siswa 61 13
1*
3. Kursi Guru di Ruang Kelas
7 1
1*
4. Meja guru di Ruang Kelas
7 1
1*
5. Papan Tulis 7 1 1*
6. Lemari di Ruang Kelas
6 2
1*
7. Komputer/Laptop di 1 3
1*
63Papan Data MI NW Taman, Dokumentasi, Pagesangan, 11 April 2018. 64Profil Sekolah MI NW Taman, Dokumentasi, Pagesangan, 11 April 2018.
52
Lab. Komputer
8. Alat Peraga PAI 2 0
1*
9. Alat Peraga IPA (Sains)
2 2
1*
10. Bola Sepak 1 1
1*
11. Bola Voli 1 1
1*
Keterangan :
1* : kepemilikan sekolah
1** : kepemilikan masyarakat
Dari keadaan sarana dan prasarana yang tertera di atas, dapat
dilihat bahwa jumlah ruangan dan bangunan sudah cukup memadai,
demikian juga dengan alat-alat peraga lainnya sudah dapat menunjang
pelaksanaan proses belajar mengajar di MI NW Taman Pagesangan
tersebut.
7. Struktur Organisasi MI NW Taman Pagesangan
Sebagai suatu lembaga yang terorganisir, maka struktur organisasi
MI NW Taman Pagesangan sangat dibutuhkan untuk mengetahui
terkoordinirnya tanggungjawab yang diemban oleh komponen-komponen
yang ada dibawahnya, untuk lebih jelasnya struktur organisasi MI NW
Taman Pagesangan dapat dilihat pada struktur dibawah ini:
53
STRUKTUR ORGANISASI Yayasan MI NW Taman Pagesangan
KOMITE SEKOLAH
KEPALA SEKOLAH
TATA USAHA
KEPALA PERPUSTAKAAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL / GURU
Guru Kelas III
Guru Kelas I B
Guru Kelas V
A
Guru Kelas
IV
Guru Kelas II
Guru Kelas I A
Guru Kelas V B
Penjaskes
Bahasa Daerah
Guru Kelas VI
SISWA Penjaga
MASYARAKAT SEKITAR
54
B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan
pemahaman konsep matematika siswa kelas III pokok bahasan bangun datar
sederhana di MI NW Taman Pagesangan tahun pelajaran 2017/2018, melalui
penerapan metode bernyanyi dengan alat peraga manipulatif. Penelitian ini
dilaksanakan dalam 2 siklus dimulai dari tanggal 9 April 2018 sampai dengan
tanggal 17 April 2018.
Dari hasil penelitian diperoleh data kualitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif berupa data tentang aktifitas siswa dan aktifitas guru yang diperoleh
melalui lembar observasi. Sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui hasil
tes belajar siswa pada setiap siklus. Data-data yang diperoleh kemudian
dianalisis dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan sebelumnya.
Data kuantitatif memberikan jawaban mengenai berhasil atau tidaknya proses
pembelajaran pada mata pelajaran matematika melalui penerapan metode
bernyanyi dengan alat peraga yang diukur dengan peningkatan pemahaman
konsep matematika siswa secara klasikal. Sedangkan data kualitatif
memberikan gambaran tentang kegiatan guru dan siswa selama proses belajar
mengajar.
55
Adapun jabaran dari masing masing siklus adalah sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas pada siklus I,
peneliti dan guru terlebih dahulu mempersiapkan perangkat
pembelajaran diantaranya:
1) Materi pelajaran
2) Media pembelajaran matematika
3) Rencana pelaksana pembelajaran (RPP), siklus I (Lampiran 1 dan
2)
4) Lembar observasi aktivitas guru, siklus I (Lampiran 3 dan 4)
5) Lembar obsevasi aktivitas siswa, siklus I (Lampiran 5 dan 6)
6) Kisi-kisi soal evaluasi siklus I (Lampiran 7)
7) Tes evaluasi pemahaman konsep matematika dan kunci jawaban
siklus I (Lampiran 8)
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan siklus I peneliti melakukan tindakan
selama 2 kali pertemuan, yaitu pada hari senin tanggal 9 April 2018
dan pada hari selasa tanggal 10 April 2018. Dalam siklus ini diikuti
oleh 23 orang siswa yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki, 11
orang siswa perempuan dan guru mata pelajaran matematika.
56
Pertemuan 1
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 9 April
2018, guru memulai pembelajaran pada pukul 08.00 WITA. Guru
memulai pelajaran dengan mengucap salam. Tidak lupa guru
mengabsensi siswa, kemudian mengkondisikan kelas agar siswa siap
mengikuti pelajaran. Selanjutnya guru memotivasi siswa agar
bersemangat dalam belajar, mengikuti pembelajaran dengan baik, dan
tidak takut untuk mengemukakan pendapat terkait dengan materi
pelajaran. Setelah itu guru menyampaikan apersepsi berupa tanya
jawab kepada siswa mengenai materi bangun datar sederhana “siapa
yang tahu berbentuk apakah papan tulis ini?”. Pertanyaan tersebut
dijawab oleh siswa sampai menghantarkan kepada materi yang dituju.
Kegiatan selanjutnya adalah menjelaskan materi tentang bangun datar
sederhana.
57
Gambar 2 Guru Mengajak Siswa Mengamati Alat Peraga Manipulatif
Pada tahap ini siswa diajak mengamati alat peraga manipulatif
yaitu bangun datar sederhana yang terbuat dari kardus berupa bangun
datar segi tiga, segi empat dan lingkaran. Guru meminta siswa
memperhatikan gambar bentuk-bentuk bangun datar yaitu segi tiga,
segi empat dan lingkaran. Kemudian Guru menunjukkan contoh
bangun datar sederhana kepada siswa dengan menggunakan alat
peraga manipulatif yang terbuat dari kardus. Dengan menggunakan
alat peraga manipulatif guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat dan
unsur bangun datar sederhana. Pada saat guru menjelaskan para siswa
terlihat fokus mendengarkan penjelasan namun ada beberapa yang
ngobrol dengan teman sebangkunya. Selanjutnya guru mengajak siswa
bernyanyi lagu yang berisi materi bangun datar sederhana yang
58
kemudian secara klasikal diikuti oleh siswa. Dengan tujuan agar siswa
cepat memahami dan mengingat materi yang telah disampaikan guru.
Gambar 3 Siswa Menggambar Bangun Datar
Setelah itu, guru memberi kesempatan kepada beberapa siswa
untuk menebak nama bangun datar dan menggambar bangun datar
tersebut di papan tulis. Pada akhir pertemuan, guru bersama siswa
melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung
sehingga bisa dilakukan perbaikan pada pertemuan selanjutnya dan
menyuruh siswa untuk mempelajari materi tersebut dirumahnya
karena pada pertemuan selanjutnya guru akan memberikan tes atau
latihan.
Pertemuan 2
Pertemuan kedua yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 10
April 2018, guru memulai pembelajaran pada pukul 07.30 WITA.
Seperti biasanya pada kegiatan awal guru membuka kegiatan
59
pembelajaran dengan mengucapkan salam dan membaca do’a
bersama-sama dan mengabsensi siswa, kemudian mengkondisikan
kelas agar siswa siap mengikuti pelajaran. Selanjutnya guru
menyampaikan materi secara singkat dengan menggunakan metode
bernyanyi yang berisi materi bangun datar sederhana dengan alat
peraga manipulatif agar siswa mengingat kembali materi tersebut.
Lirik lagu materi bangun datar sederhana:
Sisi persegi itu ada empat
Sisi segitiga itu ada tiga
Sisi lingkaran itu ada satu
Itu semua adalah bangun datar
Sudut persegi itu ada empat
Sudut segitiga itu ada tiga
Tapi lingkaran tidak punya sudut
Karena lingkaran bentuknya bulat
Selanjutnya guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai materi yang belum dipahami sebelum guru
membagikan lembar soal. Soal yang akan dibagikan berupa tes tulis
dalam bentuk essay yang berjumlah 5 butir soal.
60
Gambar 4 Guru Membagikan Lembar Kerja Siswa
Langkah selanjutnya guru membagikan lembar kerja siswa
untuk mengukur pemahaman konsep matematika setelah guru
mengajarkan materi bangun datar sederhana dengan menerapkan
metode bernyanyi dan alat peraga manipulatif.
Siswa diharapkan bisa mengerjakan dengan tepat waktu. Guru
menugaskan siswa untuk mengerjakan secara individu, teliti dan
terlibih dahulu siswa memahami soal dengan baik sebelum
menjawabnya. Pelaksanaan tes berjalan dengan baik meskipun
beberapa siswa perlu bimbingan dalam mengerjakan soal. Guru
memperingatkan kepada beberapa siswa tersebut untuk tidak
mencontek jawaban temannya dan mengerjakan sendiri sesuai
kemampuannya masing-masing.
61
Gambar 5 Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus I
Setelah tes berakhir masing-masing siswa mengumpulkan soal
yang sudah mereka kerjakan di meja guru dan kembali ke tempat
duduknya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang soal yang sulit mereka kerjakan dan guru menjawab
pertanyaan siswa. Guru memberikan informasi untuk kegiatan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Untuk mengakhiri
pembelajaran guru memberikan pesan moral dan motivasi kepada
siswa, selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan membaca
hamdallah bersama siswa dan mengucapkan salam.
c. Observasi dan Evaluasi
1) Hasil Observasi Aktifitas Guru
Observasi terhadap aktifitas guru dilakukan dengan mengamati
perilaku guru pada saat proses belajar mengajar. Pada kegiatan
pembelajaran siklus I segala aktifitas yang dilakukan oleh guru di
62
dalam kelas dicatat oleh observer pada lembar observasi. Hasil
observasi aktivitas guru menunjukkan bahwa aktifitas guru pada
siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua berkategorikan
cukup baik. Hasil observasi aktifitas guru pada siklus I dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 7 Data Hasil Observasi Aktifitas Guru Pada Siklus I
No Indikator Pertemuan
I Pertemuan
II Skor
1. Tahap apersepsi 2 3 2,5 2. Tahap eskplorasi dan
pemahaman konsep 4 4 4
3. Tahap pengembangan pemahaman konsep
3 3 3
4. Tahap penerapan dan pembinaan keterampilan
2 3 2,5
5. Tahap akhir/penutup 2 2 2 Jumlah 13 15 14,5
Persentase 65% 75% 70% Kategori Cukup Cukup Cukup
Sumber data berdasarkan lampiran 3 dan 4
Dari hasil observasi aktifitas guru pada siklus I dapat diketahui
bahwa secara umum kegiatan guru sudah sesuai dengan rencana
yang ditetapkan, namun masih terdapat beberapa hal yang belum
diperhatikan oleh guru. Skor yang diperoleh dari siklus I
pertemuan pertama 13 dengan persentase nilai rata-rata 65% dan
pada pertemuan kedua 15 dengan persentase 75%, dengan skor
maksimal 20. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari pertemuan
pertama dan pertemuan kedua persentase rata-rata aktifitas guru
siklus I yaitu 70% dengan kategori cukup.
63
Adapun beberapa hal yang belum diperhatikan oleh guru
pada observasi aktifitas guru siklus I antara lain:
a) Dalam proses pembelajaran penyajian materi terlihat bahwa
guru memang menguasai materi, akan tetapi guru kurang
sistematis dalam melaksanakan langkah-langkah yang ada di
RPP sehingga tujuan yang diharapkan kurang maksimal.
b) Dalam proses pembelajaran guru dan siswa kurang
komunikatif. Ketika guru bertanya, kebanyakan siswa diam dan
tidak merespon. Tetapi ada juga yang merespon hanya beberapa
siswa saja, dan guru tetap berusaha untuk mencoba membangun
komunikasi yang baik bersama siswa.
c) Guru belum dapat membahas jawaban siswa secara klasikal dan
menyampaikan langkah penyelesaian yang benar dan memberi
penguatan terhadap jawaban siswa yang benar.
2) Hasil Observasi Aktifitas Siswa
Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan
mengamati perilaku siswa pada saat berlangsungnya proses belajar
mengajar dan pada saat siswa menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh guru dalam bentuk LKS. Segala aktifitas yang nampak dicatat
dalam lembar observasi sesuai dengan deskriptor yang muncul.
Aktifitas belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama tergolong
kurang aktif dan pada siklus I pertemuan kedua tergolong cukup
64
aktif, sehingga pada siklus I aktifitas siswa tergolong cukup aktif.
Berikut data hasil observasi aktivitas siswa siklus I:
Tabel 8 Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa Pada Siklus I
No Indikator Pertemuan I
Pertemuan II
Skor
1. Kesiapan siswa menerima materi pelajaran
3 4 3,5
2. Perhatian siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran
2 3 2,5
3. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
2 2 2
4. Interaksi siswa dengan guru
1 2 1,5
5. Penugasan 3 3 3 Jumlah 11 13 12,5
Persentase 55% 65% 60% Kategori Kurang Cukup Cukup
Sumber data berdasarkan lampiran 4 dan 5
Berdasarkan hasil observasi aktifitas siswa pada siklus ini,
dapat dilihat pada siswa secara umum kegiatan belajar siswa sudah
sesuai harapan. Skor yang diperoleh pada siklus I pertemuan
pertama adalah 11 dengan persentase nilai rata-rata 55% dan pada
pertemuan kedua 13 dengan persentase rata-rata 65%, dengan skor
maksimal 20. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari pertemuan
pertama dan pertemuan kedua persentase rata-rata aktifitas siswa
siklus I yaitu 60% dengan kategori cukup. Adapun beberapa
kekurangan yang perlu diperbaiki atau dikoreksi lagi, antara lain:
65
a) Masih ada siswa yang kurang memperhatikan guru saat
menjelaskan materi atau sibuk sendiri.
b) Masih banyak siswa yang kurang berani untuk menjawab,
bertanya, menanggapi ataupun merespon pertanyaan dari guru.
c) Siswa tidak tepat waktu dalam mengerjakan soal.
d) Kurangnya partisipasi siswa dalam menyimpulkan materi yang
dibahas.
3) Hasil Evaluasi
Setelah melakukan proses belajar mengajar dalam 2 kali
pertemuan (4x35 menit), maka pada pertemuan kedua guru dan
peneliti mengadakan tes akhir (post test) sekaligus evaluasi
dengan memberikan soal-soal post test atau evaluasi kepada siswa.
Evaluasi berlangsung selama 2x35 menit. Bentuk soal evaluasi
adalah soal essay sebanyak 5 butir soal untuk dikerjakan secara
individu oleh siswa. Masing-masing siswa dapat satu lembar soal.
Jawaban siswa kemudian diperiksa dengan skor maksimal 100 jika
semua jawaban benar dan skor minimal 10 jika jawaban salah.
Melalui analisis evaluasi belajar, nilai rata-rata siswa dan
ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
66
Tabel 9 Hasil Analisis Evaluasi Siswa Siklus I
No Analisis Data Belajar Hasil Belajar
1 Jumlah siswa 23
2 Nilai tertinggi 86
3 Nilai terendah 46
4 Jumlah siswa yang ikut tes 23
5 Jumlah siswa yang tuntas 14
6 Jumlah siswa yang tidak tuntas 9
7 Jumlah nilai 1738
8 Nilai rata-rata 75,56
9 Jumlah siswa yang tuntas secara klasikal 60,86%
Kategori ketuntasan Belum tuntas
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tertinggi
mencapai 86 dengan klasifikasi baik, dan nilai yang terendah
adalah 46 dengan kualifikasi kurang baik. Ketuntasan belajar siswa
dilihat dari hasil evaluasi siklus I pada tabel di atas, dari 23 orang
siswa terdapat 14 orang siswa yang dinyatakan tuntas secara
individu dan 9 orang siswa dinyatakan tidak tuntas, dengan
persentase ketuntasan klasikal 60,86%. Ini berarti bahwa
ketuntasan pemahaman konsep matematika siswa pada pokok
bahasan bangun datar sederhana dikategorikan belum tuntas karena
belum mencapai kriteria ketuntas secara klasikal. Siswa dikatakan
tuntas apabila ≥ 85% jumlah siswa yang tuntas belajar. Dengan
demikian perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
67
d. Refleksi
Dari hasil penelitian pada siklus I, peneliti mengamati masih
banyak kekurangan yang perlu untuk diperbaiki lagi, diantara
kekurangan-kekurangan tersebut terlihat pada aktifitas guru yang
kurang sistematis dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
RPP dan aktifitas siswa yang masih sibuk sendiri, dan akhirnya
berdampak pada pemahaman konsep matematika siswa, dimana hasil
belajar siswa masih jauh dari harapan.
Melihat hasil dari siklus I maka peneliti perlu mengadakan tindak
lanjut dengan melanjutkan ke siklus II. Pada siklus II guru melakukan
perbaikan-perbaikan dari kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus
I.
Dari hasil siklus I, maka guru bersama peneliti merefleksikan
kedalam rencana dan persiapan pada siklus II untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan pada siklus I dan hasilnya sebagai berikut:
1) Guru jangan sampai lupa menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai oleh siswa.
2) Memberikan penguatan tentang materi unsur dan sifat bangun
datar sederhana.
3) Guru harus lebih tahu bagaimana cara memancing siswa agar
siswa lebih aktif dan berani mengajukan baik itu pertanyaan
maupun pendapatnya.
68
4) Mengingatkan dan menegur siswa yang suka sibuk sendiri agar
tidak mengulanginya kembali.
5) Guru mengajak siswa menyimpulkan materi pelajaran.
Dengan demikian dari hasil refleksi pada siklus I pelaksanaan
pembelajaran pada siklus berikutnya diusahakan upaya-upaya
perbaikan terhadap pelaksanaan pembelajaran, sehingga dalam
pelaksanaan pembelajaran selanjutnya siswa tampak lebih mengerti
dan siswa sudah mampu melaksanakan sistem pembelajaran yang
diinginkan. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan
efektif.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus II sama dengan perencanaan
tindakan pada siklus I. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dalam
2 kali pertemuan yaitu 4x35 menit, dengan rincian waktu yaitu
pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 16 April
2018, sedangkan pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa
tanggal 17 April 2018. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah:
1) Menyiapkan materi pelajaran
2) Menyiapkan media pembelajaran matematika
3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II
(Lampiran 10 dan 11)
69
4) Membuat lembar observasi aktifitas guru siklus II (Lampiran 12
dan 13)
5) Membuat lembar observasi aktifitas siswa siklus II (Lampiran 14
dan 15)
6) Kisi-kisi soal evaluasi siklus II (Lampiran 16)
7) Menyusun tes evaluasi beserta kunci jawaban (Lampiran 17)
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus ini berdasarkan hasil refleksi
pada siklus I dengan melihat kekurangan-kekurangan yang terjadi pada
siklus I, baik dari segi guru maupun dari segi siswa. Sedangkan untuk
evaluasinya sekaligus post test dilaksanakan pada pertemuan kedua.
Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melakukan tindakan selama 2
kali pertemuan, yaitu pada hari senin tanggal 16 April 2018 dan pada
hari selasa tanggal 17 April 2018.
Pertemuan 1
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 16 April
2018, guru memulai pembelajaran pada pukul 08.00 WITA. Pada tahap
awal guru mengkondisikan siswa terlebih dahulu agar siswa siap
mengikuti kegiatan pembelajaran. Setelah siswa siap, guru
mengucapkan salam serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai dengan maksud agar siswa memiliki gambaran jelas
tentang pengetahuan yang akan diperoleh setelah proses pembelajaran
berlangsung. Sebelum menerangkan materi, guru bertanya jawab
70
dengan siswa tentang bangun datar sederhana yang diajarkan
sebelumnya. Pada waktu melakukan apersepsi siswa masih saja terlihat
tidak semangat, dan bermain-main. Ketika guru mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang memancing peserta didik untuk mengingat
pelajaran sebelumnya, siswa masih ada yang malu-malu untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Ini menandakan
kecanggungan (ketidak percayaan diri) dan rasa malu mereka masih
ada, selain itu siswa masih belum disiplin dalam mengikuti pelajaran.
Gambar 6 Guru Menjelaskan Materi Bangun Datar dengan
Menggunakan Alat Peraga Manipulatif
Pada siklus II pertemuan I guru menjelaskan materi menggunakan
metode bernyanyi dan alat peraga manipulatif, hanya saja guru lebih
menekankan pada materi sifat-sifat bangun datar sederhana karena
masih ada beberapa siswa yang masih keliru dalam memahami sifat-
sifat bangun datar sederhana dan masih kurang mampu untuk
71
menggambar bangun datar sederhana dengan tepat. Lirik lagu materi
bangun datar yang digunakan dalam bernyanyi juga masih sama, yaitu:
Sisi persegi itu ada empat
Sisi segitiga itu ada tiga
Sisi lingkaran itu ada satu
Itu semua adalah bangun datar
Sudut persegi itu ada empat
Sudut segitiga itu ada tiga
Tapi lingkaran tidak punya sudut
Karena lingkaran bentuknya bulat
Gambar 7 Siswa Menebak dan Menggambar Bangun Datar Sederhana
Guru memberi kesempatan kepada beberapa siswa untuk menebak
nama bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya dan menggambarnya di
papan tulis. Setelah dirasa cukup, guru meminta siswa untuk kembali
ketempat masing-masing seperti semula. Guru juga mengajak siswa
72
untuk menyimpulkan pelajaran hari ini mengenai bangun datar
sederhana, selain itu guru juga memberikan informasi kepada siswa
untuk pertemuan berikutnya akan diadakan tes akhir (post test) siklus
II. Sebelum guru mengakhiri pembelajaran, guru juga menyampaikan
pesan moral kepada siswa dan memberikan motivasi kepada siswa agar
lebih giat dalam belajar.
Pertemuan 2
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa tanggal 17 April
2018, guru memulai pembelajaran pada pukul 07.30 WITA. Seperti
biasanya pada kegiatan awal guru membuka kegiatan pembelajaran
dengan mengucapkan salam dan membaca do’a bersama-sama dan
mengabsensi siswa, kemudian mengkondisikan kelas agar siswa siap
mengikuti pelajaran. Selanjutnya guru memotivasi siswa agar
bersemangat dalam belajar, mengikuti pembelajaran dengan baik, tidak
takut untuk mengemukakan pendapat terkait dengan materi serta
menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru
mengingatkan kembali materi yang dipelajari pada pertemuan yang
lalu. Agar siswa memahami materi pelajaran dengan maksimal.
73
Gambar 8 Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus II
Langkah selanjutnya guru membagikan lembar kerja tes akhir (post
test) siklus II. Tes ini diberikan dengan tujuan untuk mengukur
pemahaman konsep matematika siswa setelah guru mengajarkan
materi bangun datar sederhana dengan menerapkan metode bernyanyi
dengan alat peraga manipulatif yang sudah diterapkan pada pertemuan
yang lalu. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal tersebut
dengan tenang dan percaya diri tanpa menyontek punya teman lain.
Setelah siswa selesai mengerjakan soal, guru meminta siswa untuk
mengumpulkan lembar jawaban. Selanjutnya untuk mengakhiri
pembelajaran tidak lupa guru memberikan pesan moral dan motivasi
kepada siswa, selanjutnya peneliti menutup pembelajaran dengan
membaca hamdallah bersama siswa dan guru mengucapkan salam.
74
c. Observasi dan Evaluasi
1) Hasil Observasi Aktifitas Guru
Observasi dilakukan seperti pada observasi siklus I, yakni
dilakukan oleh peneliti. Tahap observasi pada siklus II ini
dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dari hasil
observasi inilah peneliti akan mengambil keputusan bagi tindakan
selanjutnya. Lembar observasi terhadap aktivitas guru pada siklus
II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 10 Data Hasil Observasi Aktifitas Guru Pada Siklus II
No Indikator Pertemuan
I Pertemuan
II Skor
1. Tahap apersepsi 4 4 4 2. Tahap eskplorasi dan
pemahaman konsep 4 4 4
3. Tahap pengembangan pemahaman konsep
3 4 3,5
4. Tahap penerapan dan pembinaan keterampilan
3 3 3
5. Tahap akhir/penutup 3 4 3,5 Jumlah 17 19 17,5
Persentase 85% 95% 90%
Kategori Baik Sangat
Baik Sangat Baik
Sumber data berdasarkan lampiran 12 dan 13
Berdasarkan dari hasil analisis observasi aktifitas guru dapat
diketahui bahwa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II dan
tergolong berkategori sangat baik dan sangat baik, ini berarti guru
telah mampu menerapkan metode bernyanyi dengan alat peraga
manipulatif dengan sangat baik.
75
2) Hasil observasi siswa
Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan
peneliti dengan mengisi lembar observasi yang telah dipersiapkan
oleh peneliti yang bertujuan untuk melihat jalannya proses belajar
mengajar. Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan
cara mengamati perilaku siswa pada saat proses belajar mengajar
berlangsung yang diamati oleh penelti sendiri. Adapun hasil yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
a) Jika pada siklus I siswa kurang memperhatikan guru saat
menjelaskan atau sibuk sendiri, maka pada siklus II siswa
memperhatikan guru dengan seksama dan tidak sibuk sendiri.
b) Jika pada siklus I siswa kurang berani menjawab, bertanya,
menanggapi atau merespon pertanyaan guru, maka pada siklus
II hal ini tidak tampak lagi dimana siswa terlihat aktif
mengemukakan pendapat serta berusaha menjawab
pertanyaan yang dilontarkan guru.
c) Jika pada siklus I siswa selalu ribut dalam mengerjakan soal
dan tidak tepat waktu mengumpulkan lembar soal, maka pada
siklus II siswa sudah mulai tenang dan tepat waktu dalam
mengerjakan soal.
d) Jika pada siklus I siswa kurang berpartisipasi dalam
menyimpulkan materi yang dibahas, maka pada siklus II
76
siswa berusaha menyimpulkan materi yang dijelaskan oleh
guru.
Tabel 11 Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa Pada Siklus II
No Indikator Pertemuan I
Pertemuan II
Skor
1. Kesiapan siswa menerima materi pelajaran
4 4 4
2. Perhatian siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran
3 4 3,5
3. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
3 3 3
4. Interaksi siswa dengan guru
3 3 3
5. Penugasan 4 4 4 Jumlah 17 18 17,5
Persentase 85% 90% 87,5%
Kategori Baik Sangat
Baik Sangat Baik
Sumber data berdasarkan lampiran 14 dan 15
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa aktifitas siswa pada
siklus II berkategorikan baik dan sangat baik. Sehingga bisa
dikatakan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa dari siklus
sebelumnya.
3) Hasil Evaluasi
Setelah pembelajaran pada siklus II selesai, guru mengadakan
evaluasi atau post test. Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes
dalam bentuk soal esay sebanyak 5 soal dengan alokasi waktu 2x35
menit. Setelah menganalisis hasil evaluasi pada siklus II diperoleh
hasil seperti terlihat pada tabel berikut.
77
Tabel 12 Hasil Analisis Evaluasi Siswa Siklus II
No Analisis Hasil Belajar Siswa Hasil Belajar
1 Jumlah siswa 23
2 Nilai tertinggi 100
3 Nilai terendah 73
4 Jumlah siswa yang ikut tes 23
5 Jumlah siswa yang tuntas 22
6 Jumlah siswa yang tidak tuntas 1
7 Jumlah nilai 2027
8 Nilai rata-rata 88,13
9 Jumlah siswa yang tuntas secara klasikal 95,56%
Kategori ketuntasan Tuntas
d. Refleksi
Dari hasil evaluasi siklus II dapat dilihat bahwa nilai tertinggi 100
dengan kualifikasi sangat baik dan nilai terendah 73 dengan kualifikasi
cukup baik. Ketuntasan belajar siswa pada siklus II ini mengalami
peningkatan dari 23 siswa yang ikut tes, 22 orang yang mengalami
ketuntasan secara individu dan 1 siswa yang tidak tuntas dengan
persentase ketutasan 95,56%. Ini berarti bahwa ketuntasan belajar
siswa dikategorikan tuntas karena telah mencapai kriteria ketuntasan
secara klasikal. Siswa dikatakan tuntas apabila lebih dari 85% jumlah
siswa yang tuntas belajar. Penelitian ini dapat dihentikan karena telah
mencapai lebih dari 85%. Dengan demikian tidak perlu lagi diadakan
perbaikan pada siklus berikutnya.
78
C. Pembahasan
Sebelum melaksanakan pembelajaran pada siklus I, terlebih dahulu
telah disusun perencanaan pelaksanaan pembelajaran yaitu skenario
pembelajaran dengan menerapkan metode bernyanyi dengan alat peraga
manipulatif. Skenario pembelajaran yang disusun sebagai langkah-langkah
yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Disamping
itu peneliti juga membuat lembar observasi aktifitas siswa dan guru sebagai
alat untuk menilai aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran
berlangsung dan untuk mengukur penguasaan materi siswa dalam memahami
konsep pembelajaran matematika. Peneliti menyiapkan alat evaluasi berupa
soal essay sebanyak 5 nomor. Dan soal tersebut harus dijawab dengan sendiri.
Pada siklus I proses pembelajaran dilakukan dalam dua kali pertemuan
dengan waktu 4x35 menit pada tanggal 9 - 10 April 2018 dengan materi
pokok bangun datar sederhana. Proses pembelajaran disampaikan
menggunakan metode bernyanyi dengan alat peraga manipulatif yang
terencana dimulai dari kegiatan awal, inti dan penutup. Kegiatan ini terfokus
mengaktifkan siswa mulai dari memperhatikan penjelasan, melakukan
pengamatan, dan percobaan untuk memperoleh kesimpulan, yang diakhiri
dengan lembar kerja evaluasi.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I masih banyaknya
kekurangan yang terjadi sehingga dilanjutkan ke siklus II untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I. Adapun prosedur pada
siklus II sama juga dengan siklus I, tetapi pada siklus II diadakan perbaikan
79
terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I yang telah
disusun dengan skenario pembelajaran. Selain membuat skenario
pembelajaran dibuat juga lembar observasi aktifitas guru dan siswa guna
menilai aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Proses pembelajaran pada siklus II dilakukan pada tanggal 16 - 17 April 2018
dengan waktu 4x35 menit, dan diakhiri dengan memberikan soal evaluasi.
Adapun materi yang dibahas adalah bangun datar sederhana. Siklus II
dilakukan pada siswa kelas III MI NW Taman Pagesangan menggunakan
metode bernyanyi dengan alat peraga manipulatif dan mengacu pada hasil
refleksi pada siklus I.
Setelah dilaksanakan siklus I dan dievaluasi dapat dilihat adanya
peningkatan pemahaman konsep matematika siswa, tetapi masih jauh dari
harapan yaitu dari 23 siswa yang mengikuti tes hanya 14 orang siswa yang
tuntas dengan persentasi ketuntasan klasikal 60,86%, sedangkan yang tidak
tuntas 9 orang siswa. Ini berarti bahwa ketuntasan pemahaman konsep
matematika siswa secara klasikal belum dikatakan tuntas karena belum
mencapai kriteria ketuntasan. Siswa dikatakan tuntas secara klasikal apabila
85% jumlah siswa yang tuntas. Selanjutnya hasil siklus II menunjukkan
adanya peningkatan pemahaman konsep matematika yang optimal yaitu dari
23 orang siswa yang mengikuti tes, 22 yang tuntas dengan persentase
ketuntasan klasikal 95,56% dengan nilai rata-rata 88,13 dan hanya 1 orang
siswa yang tidak tuntas. Nilai pemahaman konsep matematika siswa untuk
masing-masing siklus dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
80
Gambar 9 Grafik Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas III
MI NW Taman Pagesangan Mataram Tahun Pelajaran 2017/2018
Selanjutnya untuk hasil observasi aktifitas guru siklus I, skor rata-rata
pada pertemuan pertama 65% dan pertemuan kedua 75% dari pertemuan
pertama dan pertemuan kedua sehingga skor rata-rata yang didapat 70%
dengan kategori cukup. Pada siklus II juga terlihat bahwa kegiatan guru dan
siswa mengalami peningkatan dalam proses belajar mengajar. Hal ini sesuai
dengan lampiran hasil observasi aktifitas guru, dengan skor rata-rata pada
pertemuan pertama 85% dan pertemuan kedua 95% dari pertemuan pertama
dan kedua skor rata-rata yang didapat yakni 90% dengan kategori sangat baik.
Hasil observasi aktifitas guru untuk masing-masing siklus dapat dilihat pada
grafik di bawah ini:
60.86%
39.13%
95.65%
4.34%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
Tuntas Belum Tuntas
Siklus I Siklus II
81
Gambar 10 Grafik Hasil Observasi Aktifitas Guru
Sedangkan untuk hasil observasi aktifitas siswa, skor rata-rata pada
pertemuan pertama 55% dan pertemuan kedua 65% dengan kategori kurang
dan cukup, dari pertemuan pertama dan kedua sehingga skor rata-rata didapat
60% dengan kategori cukup. Untuk hasil observasi aktifitas belajar siswa
pada siklus II dengan skor rata-rata pada pertemuan pertama 85% dan
pertemuan kedua 90% dari hasil pertemuan pertama dan kedua skor rata-rata
yang didapat yakni 87,5% dengan kategori sangat baik. Hasil observasi
aktifitas siswa untuk masing-masing siklus dapat dilihat pada grafik di bawah
ini:
65%
85%
75%
95%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Siklus I Siklus II
Pertemuan 1 Pertemuan 2
82
Gambar 11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dari hasil evaluasi pada pelaksanaan tindakan kegiatan siklus yang
dilakukan diperoleh bahwa terjadi peningkatan proses pembelajaran terhadap
siswa maupun guru. Hal ini terlihat dari hasil observasi terhadap kegiatan
guru dan siswa yang sudah mulai aktif. Bagi siswa yakni dapat meningkatkan
kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran, dimana dapat terlihat dalam
menyelesaikan soal latihan yang diberikan semakin baik. Selain itu siswa
semakin berani untuk mengemukakan pendapat ataupun pertanyaan kepada
guru, siswa juga semakin termotivasi untuk belajar dan menyelesaikan tugas-
tugas dengan baik.
Dengan demikian terjadi peningkatan pada pemahaman konsep
matematika bagi siswa. Ini terlihat pada peningkatan hasil pemahaman
konsep matematika dari siklus I ke siklus II baik dari keaktifan siswa, guru
maupun hasil belajar. Pada siklus I jumlah skor untuk hasil observasi aktifitas
55%
85%
65%
90%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Siklus I Siklus II
Pertemuan 1 Pertemuan 2
83
siswa, skor rata-rata pada pertemuan pertama 55% dan pertemuan kedua 65%
dengan kategori kurang dan cukup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
persentase rata-rata aktivitas siswa siklus I yaitu 60% dengan kategori cukup.
Adapun pada siklus II jumlah skor aktivitas belajar siswa dengan skor rata-
rata pada pertemuan pertama 85% dan pertemuan kedua 90% dengan kategori
baik dan sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persentase rata-rata
aktivitas siswa siklus II yaitu 87,5% dengan kategori sangat baik.
Sedangkan bagi guru menunjukkan bahwa telah berhasil melakukan
kegiatan pembelajaran sesuai yang diharapkan. Pada siklus I jumlah skor
untuk hasil observasi aktivitas guru, skor rata-rata pada pertemuan pertama
65% dan pertemuan kedua 75% dengan kategori kurang dan cukup. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa persentase aktivitas guru siklus I yaitu 70% dengan
kategori cukup. Adapun pada siklus II jumlah skor hasil observasi aktivitas
guru pada pertemuan pertama 85% dan pada pertemuan kedua 95% dengan
kategori baik dan sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persentase
rata-rata aktivitas guru pada siklus II yaitu 90% dengan kategori sangat baik.
Hal ini menujukkan bahwa guru telah mampu memberikan bimbingan dan
motivasi pada siswa serta guru lebih kreatif dan disiplin dalam menerapkan
metode bernyanyi dengan alat peraga manipulatif dalam proses pembelajaran
matematika telah berhasil dengan baik dan berdampak positif bagi
pemahaman konsep matematika siswa kelas III MI NW Taman Pagesangan
terhadap materi yang diajarkan. Hasil peningkatan aktivtas siswa, aktivitas
84
guru dan pemahaman konsep matematika siswa untuk masing-masing siklus
dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 12 Grafik Peningkatan Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan sesuai dengan pendapat
Fadillah dengan menggunakan metode bernyanyi membuat suasana belajar
menjadi riang dan bergairah sehingga pembelajaran yang disampaikan dapat
distimulasi secara lebih optimal, selain itu siswa akan lebih mudah untuk
mengingat materi pelajaran.65 Namun metode bernyanyi memiliki kelemahan
yaitu pengetahuan yang diperoleh bersifat teoritis dan imajinatif. Maka dari
itu adanya alat peraga manipulatif dapat menutupi kelemahan metode
bernyanyi sehingga mendukung peningkatan pemahaman konsep matematika
siswa. Alat peraga manipulatif adalah alat peraga yang dibuat dari bahan-
bahan yang relatif murah dan mudah diperoleh yaitu dengan memanfaatkan
65Fadillah, dkk, Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini Menciptakan Pembelajaran
Menarik, Kreatif dan Menyenangkan, (Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 43.
70%60% 60.86%
90% 87.50%95.56%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Hasil Observasi Aktivitas Guru
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Pemahaman Konsep Matematika Siswa
Siklus I Siklus II
85
barang mentah yang dapat dijadikan alat peraga untuk menunjang tercapainya
tujuan pengajaran.66 Hal tersebut sesuai dengan teori Dienis (dalam Karso)
yang mengatakan bahwa pemahaman konsep akan lebih berhasil apabila
menggunakan benda-benda konkret. Dengan menggunakan benda-benda
konkret maka pembelajaran akan lebih bermakna dan memudahkan siswa
dalam belajar.67
Hasil penelitian yang dilakukan dengan penerapan metode bernyanyi
dengan alat peraga manipulatif sudah meningkatkan proses dan pemahaman
konsep matematika siswa. Hal ini dapat dilihat selama proses penelitian
berlangsung peningkatan baik itu dari proses belajar mengajar maupun
pemahaman konsep matematika siswa. Berdasarkan pendapat Susanto,
pemahaman atau penguasaan suatu konsep matematika merupakan pra syarat
untuk mengusai konsep selanjutnya. Oleh sebab itu, dapat dimengerti bahwa
pemahaman konsep matematika merupakan hal yang sangat fundamental
dalam pembelajaran matematika agar pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Pemahaman konsep matematika merupakan bagian yang sangat penting
dalam proses pembelajaran matematika. Pemahaman konsep matematika juga
merupakan landasan penting untuk menyelesaikan persoalan-persoalan
matematika maupun persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
66Gatot Muhsetyo, dkk, Materi Pemblelajaran Matematika SD, (Tangerang:
Universitas Terbuka, 2016), hlm. 2.20. 67Karso, dkk, Materi Pokok Pendidikan Matematika I, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2011), hlm. 1.18.
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan data dan pembahasan, maka penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode bernyanyi dengan alat peraga
manipulatif dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika pada siswa
kelas III MI NW Taman Pagesangan Tahun Pelajaran 2017/2018.
Hal ini sesuai dengan hasil tes yang mengalami peningkatan terhadap
pemahaman konsep matematika siswa, yaitu mulai dari tes siklus I sampai tes
siklus II dari rata-rata nilai tes siklus I adalah 75,56. Dan pada tes siklus II
nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 88,13 Sedangkan nilai ketuntasan
klasikal juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu dari
60,86% naik menjadi 95,56%. Adapun nilai rata-rata aktivitas guru pada
siklus I yaitu 70% meningkat menjadi 90% pada siklus II dan nilai rata
aktivitas siswa pada siklus I yaitu 60% meningkat menjadi 87,5% pada siklus
II. Jadi dapat dikatakan bahwa penerapan metode bernyanyi dengan alat
peraga manipulatif mampu meningkatkan pemahman konsep matematika
siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan saran
diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi siswa hal dasar yang harus dilakukan adalah tidak menganggap
materi matematika sebagai mata pelajaran yang sulit dan menakutkan.
Dengan penanaman sikap tersebut akan membantu menghilangkan tekanan
87
- tekanan yang dapat menimbulkan rasa malas, bosan, dan jenuh dalam
menghadapi atau menerima materi pelajaran matematika.
2. Bagi pendidik dalam mengembangkan pemikiran anak untuk menemukan
sendiri, bekerja sendiri, dan mengkonstruksikan pengetahuan baru yang
sudah diberikan agak sulit dan membutuhkan waktu yang lama maka perlu
memberikan bimbingan yang maksimal bagi siswa yang kurang mampu.
3. Bagi sekolah, khususnya MI NW Taman Pagesangan penerapan metode
bernyanyi dengan alat peraga manipulatif dapat dijadikan sebagai salah
satu alternatif dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep matematika
siswa.
4. Pengenalan konsep matematika sebaiknya diperkenalkan melalui realita
dan konteks tertentu yang diwujudkan dalam kehidupan nyata sehingga
siswa akan benar-benar merasakan bahwa konsep matematika yang
abstrak dapat dibangun dari fenomena-fenomena alam dan sebaliknya
siswa akan merasakan bahwa konsep matematika yang abstrak dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari- hari.
5. Bagi peneliti selanjutnya yang mengadakan penelitian sejenis, hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan
tentang penerapan tentang metode bernyanyi dengan alat peraga maipulatif
dalam bidang pendidikan.
88
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014.
Aqib, Zainal dan Siti Jaiyaroh, Penelitian Tindakan Kelas untuk SD, SLB, dan TK. Bandung: CV. Yrama Widya, 2011.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.
Fathurrahman, Pupuh dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Pemahaman Konsep Umum & Islami. Bandung: PT. Refika Aditama, 2014
Fadillah, dkk, Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini Menciptakan Pembelajaran Menarik, Kreatif dan Menyenangkan. Jakarta: Kencana, 2014.
Fauziddin, Mohammad, Pembelajaran PAUD Bermain, Bercerita dan Menyanyi Secara Islami. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015.
Hamzah, Ali dan Muhlisarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Irzani, Matematika untuk Calon Guru SD/MI. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2010.
Irzani, Pembelajaran Matematika Panduan Praktis untuk Pengajar SD & MI. Yogyakarta: Mandiri Grafindo Press, 2010.
Karso, dkk, Materi Pokok Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka, 2011.
Muhsetyo, Gatot, dkk, Materi Pemblelajaran Matematika SD. Tangerang: Universitas Terbuka, 2016.
Muliawan, Jasa Ungguh, 45 Model Pembelajaran Spektakuler. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.
Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.
Rachmawati, Yeni dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana, 2010.
89
Sanjaya, Wina, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana, 2013.
Sanjaya, Wina, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana, 2009.
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.
Sundayana, Rostina, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta. 2016
Susanto, Ahmad, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Pramedia Group, 2016
Sutarto dan Syarifuddin, Desain Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Samudra Biru, 2013.
UU RI No. 20 Tentang Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara, 2006.
Walle, John A Vande, Matematika Sekolah Dasar dan Menengah, terj. Suyono. Jakarta: Erlangga, 2008.
Zarkasy, Wahyudin, dkk, Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: Refika Aditama, 2017.
90
LAMPIRAN
91
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS I (Pertemuan I)
Nama Sekolah : MI NW Taman Pagesangan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / II (Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. KOMPETENSI DASAR
4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau
unsurnya.
C. INDIKATOR
4.1.1 Mengelompokkan bangun datar sederhana 4.1.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar. 4.1.3 Menggambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mengelompokkan bangun datar sederhana
Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar
Siswa dapat menggambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya
E. MATERI POKOK
Unsur dan Sifat Bangun Datar Sederhana
92
Bentuk-bentuk bangun datar
1. Segitiga
2. Segi empat
3. Lingkaran
Persegi Persegi panjang Jajar genjang
Layang-layang
Trapesium Belah ketupat
93
Sifat-sifat bangun datar
1. Segitiga
- Memiliki tiga sisi
- Memiliki tiga sudut
Macam-macam segitiga:
a. Segitiga sama sisi, ketiga sisinya sama panjang dan ketiga sudutnya
sama besar.
b. Segitiga sama kaki, dua buah sisi sama panjang dan mempunyai dua
buah sudut yang sama besar.
c. Segitiga siku-siku, salah satu sudutnya siku-siku.
d. Segitiga sembarang, ketiga panjang sisinya berlainan.
2. Segi empat
- Memiliki empat sisi
- Memiliki empat titik sudut
Macam-macam segi empat:
a. Persegi, semua sisinya sama panjang.
b. Persegi panjang, mempunyai sisi yang berhadapan sama panjang.
c. Jajar genjang, sisinya sepasang sama panjang dan sejajar.
d. Trapesium, memiliki tepat sepasang sisi yang sejajar.
e. Layang-layang, salah satu diagonalnya memotong tegak lurus sumbu
diagonal lainnya.
f. Belah ketupat, semua sisinya sama panjang dan diagonalnya saling
berpotongan tegak lurus.
3. Lingkaran
- Memiliki satu sisi
- Tidak memiliki titik sudut
94
Lagu bangun datar sederhana
Sisi persegi itu ada empat
Sisi segitiga itu ada tiga
Sisi lingkaran itu ada satu
Itu semua adalah bangun datar
Sudut persegi itu ada empat
Sudut segitiga itu ada tiga
Tapi lingkaran tidak punya sudut
Karena lingkaran bentuknya bulat
F. METODE PEMBELAJARAN
Pengamatan
Ceramah
Bernyanyi
Demontrasi
Tanya jawab
Penugasan
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru memberi salam dan menyapa siswa.
Guru mengajak siswa untuk membaca
do’a sebelum belajar.
Mengecek kehadiran peserta didik.
Mengingatkan siswa tentang materi yang
diajarkan sebelumnya.
Guru menyampaikan tujuan
10 Menit
95
pembelajaran yang akan dicapai siswa.
Kegiatan Inti Siswa diajak mengamati alat peraga
manipulatif (bangun datar sederhana
yang terbuat dari kardus).
- Guru meminta siswa
memperhatikan gambar bentuk-
bentuk bangun datar yaitu segi
tiga, segi empat dan lingkaran.
- Guru menunjukkan contoh bangun
datar segi tiga, segi empat dan
lingkaran kepada siswa.
- Siswa ditanya apa nama bangun
datar tersebut.
- Siswa secara bersama-sama
membedakan bangun datar yang
ditunjukkan guru.
Guru menjelaskan materi tentang unsur
dan sifat-sifat bangun datar sederhana
menggunakan alat peraga manipulatif
(bangun datar sederhana yang terbuat
dari kardus).
Guru mengajak siswa bernyanyi lagu
yang berisi materi bangun datar
sederhana.
Siswa secara klasikal menyanyikan lagu
materi bangun datar sesderhana.
Guru memberi kesempatan kepada
beberapa siswa untuk menyebutkan nama
bangun datar dan menggambar bangun
datar sederhana tersebut di papan tulis
Guru memberi penguatan terhadap
50 Menit
96
jawaban yang disampaikan siswa
Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apa yang belum dipahami.
Penutup Peserta didik dengan bimbingan guru
menyimpulkan hasil pembelajaran pada
pertemuan hari ini.
Guru menyampaikan pesan moral kepada
siswa.
Mengakhiri pelajaran dengan membaca
hamdalah dan do’a serta salam.
10 Menit
H. SUMBER/MEDIA ALAT DAN BAHAN
Buku paket matematika untuk SD/MI kelas III
Alat peraga manipulatif
Spidol
Lembar kerja siswa
I. PENILAIAN
1. Teknik penilaian : tes
2. Bentuk instrumen : essay
3. Pedoman Penskoran
Nilai = x 100%
97
Mataram, 9 April 2018
Mengetahui
Guru Matematika Peneliti
Milhir, S.Pd.I Suhandani NIM. 151149019
Kepala MI NW Taman Pagesangan
Ismu Rafikah, S.Pd.I NIP.196712251991032001
98
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS I (Pertemuan II)
Nama Sekolah : MI NW Taman Pagesangan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / II (Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. KOMPETENSI DASAR
4.2 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau
unsurnya.
C. INDIKATOR
4.2.1 Mengelompokkan bangun datar sederhana 4.2.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar. 4.2.3 Menggambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mengelompokkan bangun datar sederhana
Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar
Siswa dapat menggambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya
E. MATERI POKOK
Unsur dan Sifat Bangun Datar Sederhana
99
Bentuk-bentuk bangun datar
1. Segitiga
2. Segi empat
3. Lingkaran
Persegi Persegi panjang Jajar genjang
Layang-layang
Trapesium Belah ketupat
100
Sifat-sifat bangun datar
1. Segitiga
- Memiliki tiga sisi
- Memiliki tiga sudut
2. Segi empat
- Memiliki empat sisi
- Memiliki empat titik sudut
3. Lingkaran
- Memiliki satu sisi
- Tidak memiliki titik sudut
Lagu bangun datar sederhana
Sisi persegi itu ada empat
Sisi segitiga itu ada tiga
Sisi lingkaran itu ada satu
Itu semua adalah bangun datar
Sudut persegi itu ada empat
Sudut segitiga itu ada tiga
Tapi lingkaran tidak punya sudut
Karena lingkaran bentuknya bulat
F. METODE PEMBELAJARAN
Pengamatan
Ceramah
Bernyanyi
Demontrasi
Tanya jawab
Penugasan
101
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Guru memberi salam dan menyapa
siswa.
Guru mengajak siswa untuk
membaca do’a sebelum belajar.
Mengecek kehadiran peserta didik.
Mengingatkan siswa tentang materi
yang diajarkan sebelumnya.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
siswa.
10 Menit
Kegiatan Inti Guru mengulas materi yang sudah
diajarkan kemarin.
Guru membagikan lembar soal post
test siklus I ke masing-masing siswa.
Guru meminta siswa untuk
mengerjakan lembar soal yang telah
dibagikan.
Guru dan siswa bertanya jawab
tentang soal yang sudah mereka
selesaikan.
50 Menit
Penutup Peserta didik dengan bimbingan
guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada pertemuan hari
ini.
Guru menyampaikan pesan moral
kepada siswa.
Mengakhiri pelajaran dengan
membaca hamdalah dan do’a serta
salam.
10 Menit
102
H. SUMBER/MEDIA ALAT DAN BAHAN
Buku paket matematika untuk SD/MI kelas III
Alat peraga manipulatif
Spidol
Lembar kerja siswa
I. PENILAIAN
4. Teknik penilaian : tes
5. Bentuk instrumen : essay
6. Pedoman Penskoran
Nilai = x 100%
Mataram, 10 April 2018 Mengetahui
Guru Matematika Peneliti
Milhir, S.Pd.I Suhandani NIM. 151149019
Kepala MI NW Taman Pagesangan
Ismu Rafikah, S.Pd.I NIP.196712251991032001
103
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS I (Pertemuan I)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/ II (dua)
Hari/Tanggal : Senin, 9 April 2018
Waktu : 2 X 35 Menit
Petunjuk :
1. Berilah tanda centang (√ ) pada masing-masing deskriptor aktivitas
guru yang memiliki kriteria.
a. Kriteria Ya diberikan jika guru memenuhi deskriptor aktivitas
pelaksanaan proses belajar mengajar
b. Keriteria Tidak diberikan jika guru tidak memenuhi deskriptor
aktivitas pelaksanaan proses belajar mengajar
2. Berikan skor pada setiap indikator yang muncul jika memenuhi kriteria
dengan ketentuan sebagai berikut:
Skor 4 diberikan jika 3 deskriptor nampak
Skor 3 diberikan jika 2 deskriptor nampak
Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampak
Skor 1 diberikan jika tidak ada deskriptor nampak
No Indikator/Deskriptor Terlaksana
Skor
Ya Tidak
1. Tahap Apersepsi
a. Mengabsensi siswa √
2 b. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
c. Menanyakan kembali tentang materi pembelajaran sebelumnya √
104
2. Tahap eksplorasi dan penanaman konsep
a. Guru menyajikan materi dengan menggunakan metode bernyanyi dan alat peraga manipulatif.
√
4 b. Guru mengajak siswa untuk
memperhatikan alat peraga manipulatif. √
c. Guru mengajak siswa menggunakan alat peraga manipulatif untuk menentukan sifat-sifat bangun datar sederhana
√
3. Tahap pengembangan pemahaman konsep
a. Guru meminta siswa mengelompokkan bangun datar sederhana. √
3
b. Guru membimbing siswa menggambar dan menentukan sifat-sifat bangun datar sederhana.
√
c. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu tentang materi bangun datar sederhana
√
4. Tahap penerapan dan pembinaan keterampilan
a. Menugaskan kepada siswa secara individu mengerjakan soal latihan √
2
b. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan mengerjakan soal latihan √
c. Membahas jawaban siswa secara klasikal dan menyampaikan langkah penyelesaian yang benar dan memberi penguatan terhadap jawaban siswa yang benar
√
5. Tahap akhir/penutup
105
a. Mengadakan refleksi dalam bentuk tanya jawab dengan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang didasarkan pada tujuan pembelajaran yang dirumuskan
√
2 b. Mengajak siswa menyimpulkan materi
pelajaran √
c. Menutup pembelajaran dengan doa bersama √
Jumlah Skor 13 Skor Akhir 65% Kategori Cukup
Mataram, 9 April 2018
Observer
Suhandani NIM. 151149019
106
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS I (Pertemuan II)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/ II (dua)
Hari/Tanggal : Selasa, 10 April 2018
Waktu : 2 X 35 Menit
Petunjuk :
1. Berilah tanda centang (√ ) pada masing-masing deskriptor aktivitas
guru yang memiliki kriteria.
a. Kriteria Ya diberikan jika guru memenuhi deskriptor aktivitas
pelaksanaan proses belajar mengajar
b. Keriteria Tidak diberikan jika guru tidak memenuhi deskriptor
aktivitas pelaksanaan proses belajar mengajar
2. Berikan skor pada setiap indikator yang muncul jika memenuhi kriteria
dengan ketentuan sebagai berikut:
Skor 4 diberikan jika 3 deskriptor nampak
Skor 3 diberikan jika 2 deskriptor nampak
Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampak
Skor 1 diberikan jika tidak ada deskriptor nampak
No Indikator/Deskriptor Terlaksana
Skor
Ya Tidak
1. Tahap Apersepsi
a. Mengabsensi siswa √
3 b. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
c. Menanyakan kembali tentang materi pembelajaran sebelumnya √
107
2. Tahap eksplorasi dan penanaman konsep
a. Guru menyajikan materi dengan menggunakan metode bernyanyi dan alat peraga manipulatif.
√
4 b. Guru mengajak siswa untuk
memperhatikan alat peraga manipulatif. √
c. Guru mengajak siswa menggunakan alat peraga manipulatif untuk menentukan sifat-sifat bangun datar sederhana
√
3. Tahap pengembangan pemahaman konsep
a. Guru meminta siswa mengelompokkan bangun datar sederhana. √
3
b. Guru membimbing siswa menggambar dan menentukan sifat-sifat bangun datar sederhana.
√
c. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu tentang materi bangun datar sederhana
√
4. Tahap penerapan dan pembinaan keterampilan
a. Menugaskan kepada siswa secara individu mengerjakan soal latihan √
3
b. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan mengerjakan soal latihan √
c. Membahas jawaban siswa secara klasikal dan menyampaikan langkah penyelesaian yang benar dan memberi penguatan terhadap jawaban siswa yang benar
√
5. Tahap akhir/penutup
a. Mengadakan refleksi dalam bentuk tanya jawab dengan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang didasarkan pada tujuan pembelajaran yang
√ 2
108
dirumuskan
b. Mengajak siswa menyimpulkan materi pelajaran √
c. Menutup pembelajaran dengan doa bersama √
Jumlah Skor 15 Skor Akhir 75% Kategori Cukup
Mataram, 10 April 2018
Observer
Suhandani NIM. 151149019
109
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I (Pertemuan I)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/ II (dua)
Hari/Tanggal : Senin, 9 April 2018
Waktu : 2 X 35 Menit
Petunjuk :
1. Berilah tanda centang (√ ) pada masing-masing deskriptor aktivitas
guru yang memiliki kriteria.
a. Kriteria Ya diberikan jika guru memenuhi deskriptor aktivitas
pelaksanaan proses belajar mengajar
b. Keriteria Tidak diberikan jika guru tidak memenuhi deskriptor
aktivitas pelaksanaan proses belajar mengajar
2. Berikan skor pada setiap indikator yang muncul jika memenuhi kriteria
dengan ketentuan sebagai berikut:
Skor 4 diberikan jika 3 deskriptor nampak
Skor 3 diberikan jika 2 deskriptor nampak
Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampak
Skor 1 diberikan jika tidak ada deskriptor nampak
No Indikator/Deskriptor Terlaksana
Skor
Ya Tidak
1. Kesiapan siswa menerima materi pelajaran
a. Masuk kelas tepat waktu √
3
b. Menyiapkan kelengkapan alat-alat belajar √
c. Menjawab pertanyaan dari guru tentang kesiapan belajar √
110
2. Perhatian siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran
a. Memperhatikan pembelajaran √
2 b. Tidak mengerjakan tugas lain ketika
proses belajar mengajar berlangsung √
c. Semangat dalam belajar √
3. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
a. Tidak ragu-ragu dalam merespon √
2
b. Siswa aktif bertanya terkait dengan materi yang belum dipahami
√
c. Keaktifan siswa ketika bernyanyi dan menggunakan alat peraga manipulatif
√
4. Interaksi siswa dengan guru
a. Berani menjawab √
1 b. Tidak malu bertanya √
c. Berani mengemukakan pendapat √
5. Penugasan
a. Mengerjakan tugas yang diberikan guru √
3 b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai
waktunya √
c. Mengerjakan sesuai dengan perintah √
Jumlah Skor 11 Skor Akhir 55% Kategori Kurang
Mataram, 9 April 2018
Observer
Suhandani NIM. 151149019
111
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I (Pertemuan II)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/ II (dua)
Hari/Tanggal : Selasa, 10 April 2018
Waktu : 2 X 35 Menit
Petunjuk :
1. Berilah tanda centang (√ ) pada masing-masing deskriptor aktivitas
guru yang memiliki kriteria.
a. Kriteria Ya diberikan jika guru memenuhi deskriptor aktivitas
pelaksanaan proses belajar mengajar
b. Keriteria Tidak diberikan jika guru tidak memenuhi deskriptor aktivitas
pelaksanaan proses belajar mengajar
2. Berikan skor pada setiap indikator yang muncul jika memenuhi kriteria
dengan ketentuan sebagai berikut:
Skor 4 diberikan jika 3 deskriptor nampak
Skor 3 diberikan jika 2 deskriptor nampak
Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampak
Skor 1 diberikan jika tidak ada deskriptor nampak
No Indikator/Deskriptor Terlaksana
Skor
Ya Tidak
1. Kesiapan siswa menerima materi pelajaran a. Masuk kelas tepat waktu √
4
b. Menyiapkan kelengkapan alat-alat belajar √
c. Menjawab pertanyaan dari guru tentang kesiapan belajar √
112
2. Perhatian siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran
a. Memperhatikan pembelajaran √
3 b. Tidak mengerjakan tugas lain ketika
proses belajar mengajar berlangsung √
c. Semangat dalam belajar √
3. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
a. Tidak ragu-ragu dalam merespon √
2
b. Siswa aktif bertanya terkait dengan materi yang belum dipahami
√
c. Keaktifan siswa ketika bernyanyi dan menggunakan alat peraga manipulatif
√
4. Interaksi siswa dengan guru a. Berani menjawab √
2 b. Tidak malu bertanya √
c. Berani mengemukakan pendapat √
5. Penugasan a. Mengerjakan tugas yang diberikan
guru √
3 b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya
√
c. Mengerjakan sesuai dengan perintah √
Jumlah Skor 14 Skor Akhir 70% Kategori Cukup
Mataram, 10 April 2018
Observer
Suhandani NIM. 151149019
113
Lampiran 7
KISI-KISI SOAL SIKLUS I
Sekolah : MI NW Taman Pagesangan
Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III / II
Materi Pokok : Bangun datar sederhana
Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar
sederhana
Kisi-kisi Konsep Pemahaman
Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran
Mengidentifikasi berbagai bangun datar
sederhana menurut sifat atau unsurnya.
Mengelompokkan bangun datar
sederhana
Menyebutkan sifat-sifat bangun datar
Menggambar bangun datar sesuai
dengan sifat-sifatnya
Kisi-kisi Soal Pemahaman Konsep
Pemahaman Konsep Indikator Soal Bentuk soal Nomor
soal
a. Menyatakan ulang
konsep yang
dipelajari
Siswa mampu menyebutkan
sifat-sifat bangun datar.
Essay 2,3
b. Mengklarifikasi
objek-objek
berdasarkan konsep
matematika
Siswa mampu
mengelompokkan bangun
datar sederhana
Essay 1
c. Menerapkan konsep
secara algoritma
Siswa mampu menggambar
bangun datar sesuai dengan
sifat-sifatnya
Essay 5
114
d. Memberikan contoh
atau kontra contoh
dari konsep yang
dipelajari
Siswa mampu menggambar
bangun datar sesuai dengan
sifat-sifatnya
Essay 4
115
Lampiran 8
SOAL EVALUASI SIKLUS I
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!
1. Perhatikan bangun datar berikut! Berilah tanda (√) pada bangun datar segi
empat, tanda (○) pada bangun lingkaran, dan tanda (∆) pada bangun segitiga!
(......) (......) (......)
(......) (......) (......)
(......) (......) (......)
116
2. Perhatikan gambar berikut!
Sebutkan nama dan sifat-sifat bangun datar di atas!
3. Sebutkan jumlah sisi dan sudut yang dimiliki oleh bangun berikut ini.
a. Persegi
b. Layang-layang
c. Segitiga
d. Lingkaran
4. Gambarlah 3 contoh bangun datar segi empat yang berbeda jenis!
5. Tebak bentuk apakah aku!
a. Aku memiliki 3 titik sudut. Aku juga memiliki 3 sisi dan ketiga sisiku
sama panjang. Bangun apakah aku? Gambarlah diriku!
b. Aku memiliki 4 titik sudut. Aku juga memiliki 4 sisi yang sama panjang.
Bangun apakah aku? Gambarlah diriku!
(1) (2) (3)
117
KUNCI JAWABAN 1.
2. (1) Persegi = Memiliki 4 sisi yang sama panjang dan memiliki 4 sudut.
(2) Lingkaran = Memiliki 1 sisi dan tidak mempunyai sudut.
(3) Segi tiga = Memiliki 3 sisi dan 3 sudut.
3. a. Persegi, mempunyai 4 sisi dan 4 sudut
b. Layang-layang, mempunyai 4 sisi dan 4 sudut
c. Segi tiga, mempunyai 3 sisi dan 3 sudut
d. Lingkaran, mempunyai 1 sisi dan tidak mempunyai sudut
(√ ) (∆) (√ )
(∆) (○) (√ )
(√ ) (∆) (√ )
118
4.
5. a. Segi tiga sama sisi b. Persegi
119
Lampiran 9
Rekapitulasi Hasil Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas III
MI NW Taman Pagesangan
Siklus I
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 A. Zaenar. R 80 Tuntas 2 Ainur Rafiq. J 80 Tuntas 3 Alif Raisyad Islami 60 Tidak Tuntas 4 Arman Maulana 86 Tuntas 5 Arynda Fitri. R 86 Tuntas 6 Aryndi Fitri. R 86 Tuntas 7 Aura Zaskia. Z 73 Tidak Tuntas 8 Baiq Zahwa. C 60 Tidak Tuntas 9 Dika Irwansyah 60 Tidak Tuntas 10 Dina Mubarika 80 Tuntas 11 Fadia Maulida 86 Tuntas 12 Januar Riski. R 80 Tuntas 13 Mardiansyah 86 Tuntas 14 Maulidhia. Q.P 86 Tuntas 15 M. Putra Hakam 86 Tuntas 16 Muazin Falaqi 66 Tidak Tuntas 17 M. Ghiva R 80 Tuntas 18 M. Zulaifi 66 Tidak Tuntas 19 M. Akbar. A.R 86 Tuntas 20 Nazwa Farila 73 Tidak Tuntas 21 Suriatun. N 46 Tidak Tuntas 22 W. M. Kaila. S 80 Tuntas 23 Zahwa Hanaya 66 Tidak Tuntas Jumlah 1738 Rata-rata 75,56 Nilai Tertinggi 86 Nilai Terendah 46
120
Lampiran 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS II (Pertemuan I)
Nama Sekolah : MI NW Taman Pagesangan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / II (Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. KOMPETENSI DASAR
4.3 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau
unsurnya.
C. INDIKATOR
4.3.1 Mengelompokkan bangun datar sederhana 4.3.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar. 4.3.3 Menggambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mengelompokkan bangun datar sederhana
Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar
Siswa dapat menggambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya
E. MATERI POKOK
Unsur dan Sifat Bangun Datar Sederhana
121
Bentuk-bentuk bangun datar
1. Segitiga
2. Segi empat
3. Lingkaran
Persegi Persegi panjang Jajar genjang
Layang-layang
Trapesium Belah ketupat
122
Sifat-sifat bangun datar
1. Segitiga
- Memiliki tiga sisi
- Memiliki tiga sudut
Macam-macam segitiga:
a. Segitiga sama sisi, ketiga sisinya sama panjang dan ketiga sudutnya
sama besar.
b. Segitiga sama kaki, dua buah sisi sama panjang dan mempunyai dua
buah sudut yang sama besar.
c. Segitiga siku-siku, salah satu sudutnya siku-siku.
d. Segitiga sembarang, ketiga panjang sisinya berlainan.
2. Segi empat
- Memiliki empat sisi
- Memiliki empat titik sudut
Macam-macam segi empat:
a. Persegi, semua sisinya sama panjang.
b. Persegi panjang, mempunyai sisi yang berhadapan sama panjang.
c. Jajar genjang, sisinya sepasang sama panjang dan sejajar.
d. Trapesium, memiliki tepat sepasang sisi yang sejajar.
e. Layang-layang, salah satu diagonalnya memotong tegak lurus sumbu
diagonal lainnya.
f. Belah ketupat, semua sisinya sama panjang dan diagonalnya saling
berpotongan tegak lurus.
3. Lingkaran
- Memiliki satu sisi
- Tidak memiliki titik sudut
123
Lagu bangun datar sederhana
Sisi persegi itu ada empat
Sisi segitiga itu ada tiga
Sisi lingkaran itu ada satu
Itu semua adalah bangun datar
Sudut persegi itu ada empat
Sudut segitiga itu ada tiga
Tapi lingkaran tidak punya sudut
Karena lingkaran bentuknya bulat
F. METODE PEMBELAJARAN
Pengamatan
Ceramah
Bernyanyi
Demontrasi
Tanya jawab
Penugasan
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Guru memberi salam dan menyapa
siswa.
Guru mengajak siswa untuk
membaca do’a sebelum belajar.
Mengecek kehadiran peserta didik.
Mengingatkan siswa tentang materi
yang diajarkan sebelumnya.
Guru menyampaikan tujuan
10 Menit
124
pembelajaran yang akan dicapai
siswa.
Kegiatan Inti Guru mengajak siswa bernyanyi lagu
materi bangun datar sederhana.
Siswa diajak mengamati alat peraga
manipulatif (bangun datar sederhana
yang terbuat dari kardus).
- Siswa ditanya apa nama
bangun datar yang
ditunjukkan oleh guru.
- Siswa secara bersama-sama
menjawab dan membedakan
bangun datar yang
ditunjukkan guru.
Guru menjelaskan materi tentang
unsur dan sifat-sifat bangun datar
sederhana menggunakan alat peraga
manipulatif (bangun datar sederhana
yang terbuat dari kardus).
Guru memberi kesempatan kepada
beberapa siswa untuk menebak nama
bangun datar dan menggambar
bangun datar sesuai dengan sifat-
sifat yang disebutkan guru di papan
tulis
Guru memberi penguatan terhadap
jawaban yang disampaikan siswa
Guru mengajak siswa secara klasikal
bernyanyi lagu materi bangun datar
sederhana
Guru memberi kesempatan kepada
50 Menit
125
siswa untuk bertanya apa yang
belum dipahami.
Penutup Peserta didik dengan bimbingan guru
menyimpulkan hasil pembelajaran
pada pertemuan hari ini.
Guru menyampaikan pesan moral
kepada siswa.
Mengakhiri pelajaran dengan
membaca hamdalah dan do’a serta
salam.
10 Menit
H. SUMBER/MEDIA ALAT DAN BAHAN
Buku paket matematika untuk SD/MI kelas III
Alat peraga manipulatif
Spidol
Lembar kerja siswa
I. PENILAIAN
1. Teknik penilaian : tes
2. Bentuk instrumen : essay
3. Pedoman Penskoran
Nilai = x 100%
126
Mataram, 16 April 2018
Mengetahui
Guru Matematika Peneliti
Milhir, S.Pd Suhandani NIM. 151149019
Kepala
MI NW Taman Pagesangan
Ismu Rafikah, S.Pd.I NIP.196712251991032001
127
Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS II (Pertemuan II)
Nama Sekolah : MI NW Taman Pagesangan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / II (Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. KOMPETENSI DASAR
4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau
unsurnya.
C. INDIKATOR
4.1.1 Mengelompokkan bangun datar sederhana 4.1.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar. 4.1.3 Menggambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mengelompokkan bangun datar sederhana
Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar
Siswa dapat menggambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya
E. MATERI POKOK
Unsur dan Sifat Bangun Datar Sederhana
128
Bentuk-bentuk bangun datar
1. Segi tiga
2. Segi empat
3. Lingkaran
Persegi Persegi panjang Jajar genjang
Layang-layang
Trapesium Belah ketupat
129
Sifat-sifat bangun datar
1. Segitiga
- Memiliki tiga sisi
- Memiliki tiga sudut
2. Segi empat
- Memiliki empat sisi
- Memiliki empat titik sudut
3. Lingkaran
- Memiliki satu sisi
- Tidak memiliki titik sudut
Lagu bangun datar sederhana
Sisi persegi itu ada empat
Sisi segitiga itu ada tiga
Sisi lingkaran itu ada satu
Itu semua adalah bangun datar
Sudut persegi itu ada empat
Sudut segitiga itu ada tiga
Tapi lingkaran tidak punya sudut
Karena lingkaran bentuknya bulat
F. METODE PEMBELAJARAN
Pengamatan
Ceramah
Bernyanyi
Demontrasi
Tanya jawab
Penugasan
130
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Guru memberi salam dan menyapa
siswa.
Guru mengajak siswa untuk
membaca do’a sebelum belajar.
Mengecek kehadiran peserta didik.
Mengingatkan siswa tentang materi
yang diajarkan sebelumnya.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
siswa.
10 Menit
Kegiatan Inti Guru mengulas materi yang sudah
diajarkan kemarin.
Guru membagikan lembar soal post
test siklus II ke masing-masing
siswa.
Guru meminta siswa untuk
mengerjakan lembar soal yang telah
dibagikan.
Guru dan siswa bertanya jawab
tentang soal yang sudah mereka
selesaikan.
50 Menit
Penutup Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan hari ini.
Guru menyampaikan pesan moral kepada siswa.
Mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah dan do’a serta salam.
10 Menit
131
H. SUMBER/MEDIA ALAT DAN BAHAN
Buku paket matematika untuk SD/MI kelas III
Alat peraga manipulatif
Spidol
Lembar kerja siswa
I. PENILAIAN
1. Teknik penilaian : tes
2. Bentuk instrumen : essay
3. Pedoman Penskoran
Nilai = x 100%
Mataram, 17 April 2018
Mengetahui
Guru Matematika Peneliti
Milhir, S.Pd Suhandani NIM. 151149019
Kepala
MI NW Taman Pagesangan
Ismu Rafikah, S.Pd.I NIP.196712251991032001
132
Lampiran 12
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS II (Pertemuan I)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/ II (dua)
Hari/Tanggal : Senin, 16 April 2018
Waktu : 2 X 35 Menit
Petunjuk :
1. Berilah tanda centang (√ ) pada masing-masing deskriptor aktivitas
guru yang memiliki kriteria.
a. Kriteria Ya diberikan jika guru memenuhi deskriptor aktivitas
pelaksanaan proses belajar mengajar
b. Keriteria Tidak diberikan jika guru tidak memenuhi deskriptor
aktivitas pelaksanaan proses belajar mengajar
2. Berikan skor pada setiap indikator yang muncul jika memenuhi kriteria
dengan ketentuan sebagai berikut:
Skor 4 diberikan jika 3 deskriptor nampak
Skor 3 diberikan jika 2 deskriptor nampak
Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampak
Skor 1 diberikan jika tidak ada deskriptor nampak
No Indikator/Deskriptor Terlaksana
Skor
Ya Tidak
1. Tahap Apersepsi
a. Mengabsensi siswa √
4 b. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
c. Menanyakan kembali tentang materi pembelajaran sebelumnya √
133
2. Tahap eksplorasi dan penanaman konsep
a. Guru menyajikan materi dengan menggunakan metode bernyanyi dan alat peraga manipulatif.
√
4 b. Guru mengajak siswa untuk
memperhatikan alat peraga manipulatif. √
c. Guru mengajak siswa menggunakan alat peraga manipulatif untuk menentukan sifat-sifat bangun datar sederhana
√
3. Tahap pengembangan pemahaman konsep
a. Guru meminta siswa mengelompokkan bangun datar sederhana. √
3
b. Guru membimbing siswa menggambar dan menentukan sifat-sifat bangun datar sederhana.
√
c. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu tentang materi bangun datar sederhana
√
4. Tahap penerapan dan pembinaan keterampilan
a. Menugaskan kepada siswa secara individu mengerjakan soal latihan √
3
b. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan mengerjakan soal latihan √
c. Membahas jawaban siswa secara klasikal dan menyampaikan langkah penyelesaian yang benar dan memberi penguatan terhadap jawaban siswa yang benar
√
5. Tahap akhir/penutup
a. Mengadakan refleksi dalam bentuk tanya jawab dengan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang didasarkan pada tujuan pembelajaran yang
√ 3
134
dirumuskan
b. Mengajak siswa menyimpulkan materi pelajaran √
c. Menutup pembelajaran dengan doa bersama √
Jumlah Skor 17 Skor Akhir 85% Kategori Baik
Mataram, 16 April 2018
Observer
Suhandani NIM. 151149019
135
Lampiran 13
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS II (Pertemuan II)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/ II (dua)
Hari/Tanggal : Selasa, 17 April 2018
Waktu : 2 X 35 Menit
Petunjuk :
1. Berilah tanda centang (√ ) pada masing-masing deskriptor aktivitas
guru yang memiliki kriteria.
a. Kriteria Ya diberikan jika guru memenuhi deskriptor aktivitas
pelaksanaan proses belajar mengajar
b. Keriteria Tidak diberikan jika guru tidak memenuhi deskriptor
aktivitas pelaksanaan proses belajar mengajar
2. Berikan skor pada setiap indikator yang muncul jika memenuhi kriteria
dengan ketentuan sebagai berikut:
Skor 4 diberikan jika 3 deskriptor nampak
Skor 3 diberikan jika 2 deskriptor nampak
Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampak
Skor 1 diberikan jika tidak ada deskriptor nampak
No Indikator/Deskriptor Terlaksana
Skor
Ya Tidak
1. Tahap Apersepsi
a. Mengabsensi siswa √
4 b. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
c. Menanyakan kembali tentang materi pembelajaran sebelumnya √
136
2. Tahap eksplorasi dan penanaman konsep
a. Guru menyajikan materi dengan menggunakan metode bernyanyi dan alat peraga manipulatif.
√
4 b. Guru mengajak siswa untuk
memperhatikan alat peraga manipulatif. √
c. Guru mengajak siswa menggunakan alat peraga manipulatif untuk menentukan sifat-sifat bangun datar sederhana
√
3. Tahap pengembangan pemahaman konsep
a. Guru meminta siswa mengelompokkan bangun datar sederhana. √
4
b. Guru membimbing siswa menggambar dan menentukan sifat-sifat bangun datar sederhana.
√
c. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu tentang materi bangun datar sederhana
√
4. Tahap penerapan dan pembinaan keterampilan
a. Menugaskan kepada siswa secara individu mengerjakan soal latihan √
3
b. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan mengerjakan soal latihan √
c. Membahas jawaban siswa secara klasikal dan menyampaikan langkah penyelesaian yang benar dan memberi penguatan terhadap jawaban siswa yang benar
√
5. Tahap akhir/penutup
a. Mengadakan refleksi dalam bentuk tanya jawab dengan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang didasarkan pada tujuan pembelajaran yang
√ 4
137
dirumuskan
b. Mengajak siswa menyimpulkan materi pelajaran √
c. Menutup pembelajaran dengan doa bersama √
Jumlah Skor 19 Skor Akhir 95% Kategori Sangat
Baik
Mataram, 17 April 2018
Observer
Suhandani NIM. 151149019
138
Lampiran 14
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II (Pertemuan I)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/ II (dua)
Hari/Tanggal : Senin, 16 April 2018
Waktu : 2 X 35 Menit
Petunjuk :
1. Berilah tanda centang (√ ) pada masing-masing deskriptor aktivitas
guru yang memiliki kriteria.
a. Kriteria Ya diberikan jika guru memenuhi deskriptor aktivitas
pelaksanaan proses belajar mengajar
b. Keriteria Tidak diberikan jika guru tidak memenuhi deskriptor aktivitas
pelaksanaan proses belajar mengajar
2. Berikan skor pada setiap indikator yang muncul jika memenuhi kriteria
dengan ketentuan sebagai berikut:
Skor 4 diberikan jika 3 deskriptor nampak
Skor 3 diberikan jika 2 deskriptor nampak
Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampak
Skor 1 diberikan jika tidak ada deskriptor nampak
No Indikator/Deskriptor Terlaksana
Skor
Ya Tidak
1. Kesiapan siswa menerima materi pelajaran
a. Masuk kelas tepat waktu √
4
b. Menyiapkan kelengkapan alat-alat belajar √
c. Menjawab pertanyaan dari guru tentang kesiapan belajar √
139
2. Perhatian siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran
a. Memperhatikan pembelajaran √
3 b. Tidak mengerjakan tugas lain ketika
proses belajar mengajar berlangsung √
c. Semangat dalam belajar √
3. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
a. Tidak ragu-ragu dalam merespon √
3
b. Siswa aktif bertanya terkait dengan materi yang belum dipahami
√
c. Keaktifan siswa ketika bernyanyi dan menggunakan alat peraga manipulatif
√
4. Interaksi siswa dengan guru
a. Berani menjawab √
3 b. Tidak malu bertanya √
c. Berani mengemukakan pendapat √
5. Penugasan a. Mengerjakan tugas yang diberikan guru √
4 b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai
waktunya √
c. Mengerjakan sesuai dengan perintah √
Jumlah Skor 17 Skor Akhir 85% Kategori Baik
Mataram, 16 April 2018
Observer
Suhandani NIM. 151149019
140
Lampiran 15
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II (Pertemuan II)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/ II (dua)
Hari/Tanggal : Selasa, 17 April 2018
Waktu : 2 X 35 Menit
Petunjuk :
1. Berilah tanda centang (√ ) pada masing-masing deskriptor aktivitas
guru yang memiliki kriteria.
a. Kriteria Ya diberikan jika guru memenuhi deskriptor aktivitas
pelaksanaan proses belajar mengajar
b. Keriteria Tidak diberikan jika guru tidak memenuhi deskriptor aktivitas
pelaksanaan proses belajar mengajar
2. Berikan skor pada setiap indikator yang muncul jika memenuhi kriteria
dengan ketentuan sebagai berikut:
Skor 4 diberikan jika 3 deskriptor nampak
Skor 3 diberikan jika 2 deskriptor nampak
Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampak
Skor 1 diberikan jika tidak ada deskriptor nampak
No Indikator/Deskriptor Terlaksana
Skor
Ya Tidak
1. Kesiapan siswa menerima materi pelajaran a. Masuk kelas tepat waktu √
4
b. Menyiapkan kelengkapan alat-alat belajar √
c. Menjawab pertanyaan dari guru tentang kesiapan belajar √
141
2. Perhatian siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran
a. Memperhatikan pembelajaran √
4 b. Tidak mengerjakan tugas lain ketika
proses belajar mengajar berlangsung √
c. Semangat dalam belajar √
3. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
a. Tidak ragu-ragu dalam merespon √
3
b. Siswa aktif bertanya terkait dengan materi yang belum dipahami
√
c. Keaktifan siswa ketika bernyanyi dan menggunakan alat peraga manipulatif
√
4. Interaksi siswa dengan guru
a. Berani menjawab √
3 b. Tidak malu bertanya √
c. Berani mengemukakan pendapat √
5. Penugasan
a. Mengerjakan tugas yang diberikan guru √
4 b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai
waktunya √
c. Mengerjakan sesuai dengan perintah √
Jumlah Skor 18 Skor Akhir 90% Kategori Sangat
Baik
Mataram, 17 April 2018
Observer
Suhandani NIM. 151149019
142
Lampiran 16
KISI-KISI SOAL SIKLUS II
Sekolah : MI NW Taman Pagesangan
Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III / II
Materi Pokok : Bangun datar sederhana
Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar
sederhana
Kisi-kisi Konsep Pemahaman
Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran
Mengidentifikasi berbagai bangun datar
sederhana menurut sifat atau unsurnya.
Mengelompokkan bangun datar
sederhana
Menyebutkan sifat-sifat bangun datar
Menggambar bangun datar sesuai
dengan sifat-sifatnya
Kisi-kisi Soal Pemahaman Konsep
Pemahaman Konsep Indikator Soal Bentuk soal Nomor
soal
a. Menyatakan ulang
konsep yang
dipelajari
Siswa mampu menyebutkan
sifat-sifat bangun datar.
Essay 2,3
b. Mengklarifikasi
objek-objek
berdasarkan konsep
matematika
Siswa mampu
mengelompokkan bangun
datar sederhana
Essay 1
c. Menerapkan konsep
secara algoritma
Siswa mampu menggambar
bangun datar sesuai dengan
sifat-sifatnya
Essay 5
143
d. Memberikan contoh
atau kontra contoh
dari konsep yang
dipelajari
Siswa mampu menggambar
bangun datar sesuai dengan
sifat-sifatnya
Essay 4
144
Lampiran 17
SOAL EVALUASI SIKLUS II
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!
1. Perhatikan bangun datar berikut! Berilah tanda (√) pada bangun datar segi
empat, tanda (○) pada bangun lingkaran, dan tanda (∆) pada bangun segitiga!
(......) (......) (......)
(......) (......) (......)
(......) (......) (......)
145
2. Perhatikan gambar berikut!
Sebutkan nama dan sifat-sifat bangun datar di atas!
3. Sebutkan jumlah sisi dan sudut yang dimiliki oleh bangun berikut ini.
a. Lingkaran
b. Segitiga
c. Jajar genjang
d. Belah Ketupat
4. Gambarlah 3 contoh bangun datar segi tiga yang berbeda jenis!
5. Tebak bentuk apakah aku!
a. Aku memiliki 1 titik pusat. Aku juga memiliki 1 sisi. Bangun apakah
aku? Gambarlah diriku!
b. Aku memiliki 4 sisi sama panjang. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan
sama panjang. Aku memiliki 4 sudut tidak siku-siku, 2 sudut lancip dan
2 sudut tumpul. Bangun apakah aku? Gambarlah diriku!
(1) (2) (3)
146
KUNCI JAWABAN SIKLUS II 1.
2. (1) Jajar genjang = Memiliki 4 sisi yang sama panjang dan memiliki 4 sudut.
(2) Segi tiga = Memiliki 1 sisi dan tidak mempunyai sudut.
(3) Lingkaran = Memiliki 3 sisi dan 3 sudut.
3. a. Lingkaran, mempunyai 1 sisi dan tidak mempunyai sudut
b. Segi tiga, mempunyai 3 sisi dan 3 sudut
c. Jajar genjang, mempunyai 4 sisi dan 4 sudut
d. Belah ketupat, mempunyai 4 sisi dan 4 sudut
(√ ) (∆) (√ )
(∆)
(○) (√ ) (√ )
(∆) (√ )
147
4.
5. a. Lingkaran b. Jajar genjang
148
Lampiran 18
Rekapitulasi Hasil Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas III
MI NW Taman Pagesangan
Siklus II
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 B. Zaenar. R 80 Tuntas 2 Ainur Rafiq. J 100 Tuntas 3 Alif Raisyad Islami 80 Tuntas 4 Arman Maulana 93 Tuntas 5 Arynda Fitri. R 93 Tuntas 6 Aryndi Fitri. R 93 Tuntas 7 Aura Zaskia. Z 86 Tuntas 8 Baiq Zahwa. C 86 Tuntas 9 Dika Irwansyah 86 Tuntas 10 Dina Mubarika 93 Tuntas 11 Fadia Maulida 93 Tuntas 12 Januar Riski. R 80 Tuntas 13 Mardiansyah 80 Tuntas 14 Maulidhia. Q.P 100 Tuntas 15 M. Putra Hakam 93 Tuntas 16 Muazin Falaqi 93 Tuntas 17 M. Ghiva R 80 Tuntas 18 M. Zulaifi 80 Tuntas 19 M. Akbar. A.R 100 Tuntas 20 Nazwa Farila 86 Tuntas 21 Suriatun. N 73 Tidak Tuntas 22 W. M. Kaila. S 93 Tuntas 23 Zahwa Hanaya 86 Tuntas Jumlah 2027 Rata-rata 88 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 73
149
Lampiran 19
DOKUMENTASI SAAT PROSES BELAJAR MENGAJAR
Gambar 2
Guru Mengajak Siswa Mengamati Alat Peraga Manipulatif
Gambar 3
Siswa Menggambar Bangun Datar
150
Gambar 4
Guru Membagikan Lembar Kerja Siswa
Gambar 5 Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus I
151
Gambar 6
Guru Menjelaskan Materi Bangun Datar dengan Menggunakan Alat Peraga Manipulatif
Gambar 7
Siswa Menebak dan Menggambar Bangun Datar Sederhana
152
Gambar 8
Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus II
153
Lampiran 20
Jadwal Kegiatan Penelitian
Keterangan: Jadwal kegiatan penelitian ini sewaktu-waktu dapat berubah sesuai
dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan.
No Nama
Kegiatan
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Penyusunan proposal
2 Seminar proposal
3 Memasuki lapangan
4 Tahap seleksi dan analisis
5 Membuat drap laporan
6 Diskusi drap laporan
7 Penyempuanaan laporan
154
Lampiran 21
CURRICULUM VITAE
NAMA : SUHANDANI TEMPAT, TANGGAL LAHIR : MATARAM, 29 AGUSTUS 1995 ALAMAT : JLN. ABDUL KADIR MUNSYI, GG. DAHLIA
NO. 3, PUNIA SABA MATARAM NIM : 151149019 NO.HP : 082340859298 STATUS : MAHASISWA JENIS KELAMIN : PEREMPUAN AGAMA : ISLAM KEWARGANEGARAAN : INDONESIA NO.TELP KELUARGA AYAH : 087765973277
IBU : 087865282303 STATUS KELUARGA : ANAK KANDUNG NAMA ORANG TUA
AYAH : NURSYAH IBU SAONAH
PEKERJAAN ORANG TUA AYAH : BURUH IBU : GURU
TAHUN MASUK KULIAH : 2014 TAHUN LULUS/YUDISIUM : 2018 JUDUL SKRIPSI : PENERAPAN METODE BERNYANYI DENGAN
ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS III MI NW TAMAN PAGESANGAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018
RIWAYAT PENDIDIKAN : 2002-2008 SDN 19 MATARAM - MATARAM 2008-2011 SMPN 9 MATARAM - MATARAM 2011-2014 SMAN 7 MATARAM IPS MATARAM 2014-2018 UIN MATARAM PGMI MATARAM
RIWAYAT ORGANISASI 2015 ENGSLISH STUDY CLUB
PRESTASI
PENGALAMAN BEKERJA 2018 BIMBEL FUTURE EDUCATION CENTER
159
Lampiran 23
160
161