PENERAPAN KONSEP ENTERPRISE RESOURCE PLANNING...
Click here to load reader
Transcript of PENERAPAN KONSEP ENTERPRISE RESOURCE PLANNING...
PENERAPAN KONSEP ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)
PADA APLIKASI KELUHAN USER BAGIAN HELPDESK
(STUDI KASUS : PT.SARIJAYA PERMANA SEKURITAS)
LEMBAR SAMPUL
Oleh :
YUDI DEFRIZAL
103091029517
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
JAKARTA
2010 M / 1431 H
i
PENERAPAN KONSEP ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)
PADA APLIKASI KELUHAN USER BAGIAN HELPDESK
(STUDI KASUS : PT. SARIJAYA PERMANA SEKURITAS)
LEMBAR JUDUL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer (S.Kom.)
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
YUDI DEFRIZAL
103091029517
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
JAKARTA
2010 M / 1431 H
ii
PENERAPAN KONSEP ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)
PADA APLIKASI KELUHAN USER BAGIAN HELPDESK
(STUDI KASUS : PT.SARIJAYA PERMANA SEKURITAS)
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh Yudi Defrizal 103091029517
Menyetujui,
Pembimbing I,
Zainuddin Bey Fananie, M.Sc
Pembimbing II
Nia Kumaladewi, MMSI NIP. 150411179
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durachman, MSC. MIT. NIP. 197105222006041002
iii
PENGESAHAN UJIAN
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Skripsi berjudul “Penerapan Konsep Enterprise Resource Planning (ERP) Pada
Aplikasi Keluhan User Bagian Helpdesk (Studi Kasus : PT.Sarijaya Permana
Sekuritas)” yang ditulis oleh Yudi Defrizal, NIM 103091029517 telah di uji dan
dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Jum’at, 18 Juni
2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.
Jakarta, 20 Juni 2010
Menyetujui: Penguji I,
Khodijah Huliyah, M.Si NIP. 197304022001122001
Penguji II,
Yusuf Durrachman, MSC,MIT NIP. 97105222006041002
Pembimbing I
Zainuddin Bey Fananie, M.Sc
Pembimbing II
Nia Kumaladewi, MMSI NIP. 150411179
Mengetahui:
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 196801172001121001
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durrachman, MSC,MIT NIP. 197105222006041002
iv
PERNYATAAN
LEMBAR PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 20 Juni 2010
Yudi Defrizal
103091029517
v
YUDI DEFRIZAL (103091029517), Penerapan Konsep Enterprise Resource Planning (ERP) Pada Aplikasi Keluhan User Bagian Helpdesk (Studi Kasus : PT.Sarijaya Permana Sekuritas). Dibawah bimbingan ZAENUDDIN BEY FANANIE dan NIA KUMALADEWI.
ABSTRAK
PT.Sarijaya Permana Sekuritas adalah Perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang saham yakni sebagai perantara perdagangan saham (broker). Sarijaya memfasilitasi cabang dan nasabahnya dengan seperangkat paket software dan hardware untuk melakukan proses transaksi maupun monitoring saham. Salah satu Departemennya Helpdesk menangani masalah keluhan yang terjadi terhadap fasilitas tersebut. Sehubungan dengan bertambahnya customer dari Sarijaya maka Helpdesk perlu meningkatkan efektifitas proses bisnisnya dalam hal teknis yakni menyesuaikan aplikasi yang digunakan saat ini dengan standarisasi ruang lingkup sistem Perusahaan. Karena sebelumnya aplikasi yang digunakan Helpdesk masih sangat manual dan belum terintegrasi dengan ruang lingkup sistem Perusahaan. Disamping itu agar mempermudah pihak pengembang dalam hal ini Departemen System Development (Sysdev) apabila akan mengembangkan modul yang kebutuhan datanya berhubungan dengan data pada aplikasi keluhan user ini. Saat ini Sarijaya menerapkan konsep ERP dalam memanajemen sistem informasi Perusahaannya. ERP merupakan suatu konsep untuk mengelola sumber daya Perusahaan secara terintegrasi agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Dalam hal ini penulis menggunakan metode SDLC karena memiliki rangka terstruktur pada setiap tahapan prosesnya dan ditujukan untuk pengembangan sistem jangka panjang dalam ruang lingkup yang lebih luas. Aplikasi manajemen keluhan user ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Oracle Form Developer 6i dan database Oracle 8i. Aplikasi ini dikembangkan secara terintegrasi dengan ruang lingkup basis data pada Perusahaan agar dapat memadukan data dan akses pengguna secara bersama untuk meningkatkan efektifitas dalam masing-masing proses bisnis. Dengan adanya aplikasi keluhan user yang baru ini dapat membantu Departemen Helpdesk dalam mengolah data dan informasi menjadi lebih efektif secara bersama-sama (multi user). Selain itu juga memudahkan perawatan dengan menghilangkan kemungkinan koreksi data pada masing-masing Departemen karena data dikelola secara terpusat.
Kata Kunci : Manajemen Keluhan User, Helpdesk, ERP, Integrasi
V Bab + xxiii halaman + 121 halaman + 48 gambar + 22 simbol + 48 tabel + pustaka + lampiran Pustaka Acuan (16, 2000 – 2007)
vi
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanir Rahiim.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna dibanding ciptaan
lainnya. Dan tidaklah diciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk
menyembah atau beribadah kepada-Nya. Maka bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.
Alhamdulillah atas berkah, rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan melalui proses yang cukup panjang.
Dengan izin dan bimbingan-Nyalah peneliti dapat mengatur dan menyelesaikan
tantangan serta permasalahan secara satu persatu, sehingga dapat berjalan semua
dengan lancar tanpa ada yang harus ditinggalkan.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa tidak
mungkin terlaksana tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Pada
kesempatan ini, perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi.
2. Bpk Yusuf Durachman, MSC,MIT selaku Ketua Program Studi dan
Ibu Viva Arifin,MMSI selaku Sekretaris Program Studi Teknik
Informatika.
vii
viii
3. Bapak Zaenuddin Bey Fananie, M.Sc dan Ibu Nia Kumaladewi, MMSi
yang telah memberikan masukan dan pengarahan dalam bimbingan serta
memberikan motivasi.
4. Bapak dan Ibu sebagai penguji yang telah memberikan saran dan kritik
dalam penulisan skripsi
5. Para dosen Fakultas Sains dan Teknologi yang telah memberikan
ilmunya selama masa perkuliahan.
6. Keluarga terutama kedua orang tua, Ani dan anggota keluarga yang telah
memberikan dukungan secara penuh baik fisik maupun jasmani.
7. Kepada Bapak Sukur yang banyak membantu selama masa penelitian
baik waktu maupun lainnya.
8. Kepada pihak Departemen System Development terutama saudara
Helmy yang banyak membantu dan men-training saya selama penelitian.
9. Serta tidak lupa kepada seluruh teman-teman selama masa perkuliahan
terutama kelas TI-A angkatan 2003.
Peneliti menyadari skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh
karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritiknya. Dengan segala kerendahan
hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu terlaksananya penyelesaian skripsi ini. Peneliti juga berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun bagi peneliti khususnya.
Wassalam, Jakarta, 20 Juni 2010
Yudi Defrizal
103091029517
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR SAMPUL ..................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .............................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR SIMBOL ....................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah .................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................. 4
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................ 4
1.6 Metode Penelitian .................................................................. 5
1.6.1 Metode Pengumpulan Data .... ...................................... 5
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem .................................... 6
1.7 Sistematika Penulisan ........................................................... 7
ix
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 9
2.1 Pengertian Aplikasi .............................................................. 9
2.2 Manajemen Dan Keluhan Pelanggan ................................... 9
2.2.1 Definisi Manajemen ..................................................... 9
2.2.2 Manajemen Keluhan Pelanggan ................................... 10
2.3 Konsep Enterprise Resource Planning (ERP) ...................... 11
2.3.1 Definisi ......................................................................... 12
2.3.2 Perkembangan ERP ....................................................... 15
2.3.3 Manfaat dan Tujuan ..................................................... 19
2.3.4 Implementasi Sistem ERP ............................................ 21
2.3.5 Strategi Evaluasi dan Pemeliharaan ............................. 26
2.4 Arsitektur Client-Server ........................................................ 28
2.5 Perancangan Basis Data ........................................................ 30
2.5.1 Elemen Basis Data ....................................................... 30
2.5.2 Paket Bahasa Basis Data ............................................... 32
2.5.3 Normalisasi .................................................................. 33
2.6 Pemodelan Proses Pengembangan Sistem Basis Data .......... 36
2.6.1 Metode Pengembangan Sistem ...................................... 36
2.6.2 Perangkat Pemodelan Basis Data .................................. 38
2.6.2.1 Diagram Alir (Flowchart) ................................ 38
2.6.2.2 Data Flow Diagram (DFD) .............................. 39
2.6.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ................ 41
2.6.2.4 Kamus Data ...................................................... 42
x
2.7 Sekilas Tentang Oracle .......................................................... 43
2.7.1 Tampilan Oracle DBA Studio ....................................... 44
2.7.2 Tampilan T.O.A.D (Tool for Oracle Application
Developers) ................................................................... 45
2.7.3 Oracle Forms Builder ................................................... 46
2.7.4 Oracle Report Builder ................................................... 46
2.7.5 Oracle Graphics Builder ............................................... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 48
3.1 Metode Pengumpulan Data ................................................... 48
3.1.1 Observasi (Pengamatan) .............................................. 48
3.1.2 Wawancara (Interview) ................................................. 48
3.1.3 Studi Pustaka ................................................................ 49
3.2 Metode Pengembangan Sistem ............................................. 50
3.2.1 Sistem Investigasi .......................................................... 51
3.2.2 Analisis Sistem ............................................................. 52
3.2.3 Desain Sistem ................................................................ 52
3.2.4 Pemrograman ................................................................ 53
3.2.5 Pengujian ....................................................................... 53
3.2.6 Implementasi ................................................................. 54
3.2.7 Pengoperasian ............................................................... 54
3.2.8 Pemeliharaan ................................................................. 55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 56
4.1 Sistem Investigasi ................................................................. 56
xi
4.1.1 Persiapan Penelitian ...................................................... 56
4.1.1.1 Observasi Penelitian ......................................... 56
4.1.1.2 Wawancara ....................................................... 57
4.1.1.3 Cakupan / Batasan Penelitian ........................... 58
4.1.2 Tinjauan Organisasi ...................................................... 59
4.2 Analisis .................................................................................. 61
4.2.1 Analisis Aplikasi Yang Sedang Berjalan ...................... 61
4.2.1.1 Uraian Aplikasi Yang Berjalan ......................... 61
4.2.1.2 Analisa Masukan (Input) .................................. 62
4.2.1.3 Analisis Proses .................................................. 63
4.2.1.4 Analisis Keluaran (Output) ............................... 63
4.2.1.5 Kelemahan Aplikasi Yang Sedang Berjalan .... 64
4.2.2 Analisis Aplikasi Yang Diusulkan ............................... 64
4.2.2.1 Uraian Aplikasi Yang Diusulkan ...................... 64
4.2.2.2 Kelebihan Aplikasi Yang Diusulkan ................ 66
4.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem ........................................... 66
4.3 Desain ..................................................................................... 71
4.3.1 Proses ............................................................................ 71
4.3.1.1 Data Flow Diagram (DFD) .............................. 71
4.3.1.2 Flowchart Proses Aplikasi Terkomputerisasi ... 83
4.3.2 Perancangan Basis Data (Database) ............................. 86
4.3.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ................ 86
4.3.2.2 Transformasi ERD ke Database Relasional ..... 87
xii
xiii
4.3.2.3 Normalisasi ....................................................... 87
4.3.2.4 Kamus Data dan Struktur Tabel ....................... 100
4.3.2 Tampilan (Interface) ..................................................... 103
4.3.3.1 Alur Kerja Program dengan Flowchart ............ 103
4.3.3.2 Rancangan Tampilan Form .............................. 107
4.4 Pemrograman .......................................................................... 113
4.5 Pengujian ............................................................................... 113
4.6 Implementasi .......................................................................... 116
4.7 Pengoperasian ........................................................................ 116
4.8 Pemeliharaan .......................................................................... 117
BAB V PENUTUP ................................................................................... 118
5.1 Kesimpulan ........................................................................... 118
5.2 Saran ...................................................................................... 119
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 120
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pemahaman Manajemen ................................................................ 10
Gambar 2.2 Konsep Dasar ERP ......................................................................... 13
Gambar 2.3 Tahapan Evolusi Sistem ERP ......................................................... 18
Gambar 2.4 Faktor yang Mempengaruhi Implementasi ERP............................. 22
Gambar 2.5 Arsitektur Thin Client – Thick Server ............................................ 29
Gambar 2.6 Arsitektur Thick Client – Thin Server ........................................... 30
Gambar 2.7 Tampilan DBA Studio ................................................................... 44
Gambar 2.8 Tampilan T.O.A.D ......................................................................... 45
Gambar 2.9 Tampilan SQL*Plus ....................................................................... 45
Gambar 2.10 Tampilan Oracle Developer Form Builder ................................... 46
Gambar 2.11 Tampilan Oracle Developer Report Builder ................................. 46
Gambar 2.12 Tampilan Oracle Developer Graphics Builder ............................. 47
Gambar 3.1 Tingkatan Tahap-Tahap Pada SDLC ............................................. 51
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ..................................................... 60
Gambar 4.2 Diagram Alir ( Workflow ) Aplikasi yang Sedang Berjalan .......... 61
xv
Gambar 4.3 Diagram Alir ( Workflow ) Aplikasi yang Diusulkan ................... 65
Gambar 4.4 Ruang Lingkup Lingkungan Tabel Konsep ERP ........................... 69
Gambar 4.5 Diagram Konteks User Complaint ................................................. 71
Gambar 4.6 Diagram Level 0 User Complaint .................................................. 72
Gambar 4.7 Diagram Level 1 Pendataan Tipe UserCp ...................................... 75
Gambar 4.8 Diagram Level 1 Pendataan Fungsi dan Tipe Komplain ............... 76
Gambar 4.9 Diagram Level 1 Proses Pendataan Komplain ............................... 77
Gambar 4.10 Diagram Level 1 Proses Follow-up Komplain ............................. 79
Gambar 4.11 Diagram Level 1 Diagram Level 1 Proses Portfolio Teknisi
Follow-up Komplain ..................................................................... 80
Gambar 4.12 Diagram Level 1 Proses Laporan Komplain User ........................ 81
Gambar 4.13 Flowchart Proses Pendataan UserCp ............................................ 83
Gambar 4.14 Flowchart Proses Pendataan Fungsi dan Tipe Komplain ............. 83
Gambar 4.15 Flowchart Proses Pendataan Komplain ........................................ 84
Gambar 4.16 Flowchart Proses Follow-up Komplain ........................................ 84
Gambar 4.17 Flowchart Proses Portfolio Teknisi Follow-up Komplain ............ 85
Gambar 4.18 Flowchart Proses Laporan Komplain User ................................... 85
xvi
Gambar 4.19 Entity Relationship Diagram (ERD) aplikasi User Complaint ..... 86
Gambar 4.20 Transformasi ERD Relasi Tabel User Complaint ........................ 87
Gambar 4.21 Flowchart Kerja Aplikasi Keluhan User .................................... 104
Gambar 4.22 Flowchart Program Form Modul Secara Umum ........................ 105
Gambar 4.23 Flowchart Program Modul Berdasarkan Tingkatan ................... 106
Gambar 4.24 Tampilan Layout Form Schema .................................................. 107
Gambar 4.25 Tampilan Layout Form Login User Complaint (Helpdesk) ........ 107
Gambar 4.26 Tampilan Layout Form Pendataam User Complaint .................. 108
Gambar 4.27 Tampilan Layout Form Complaint Type - Function ................... 108
Gambar 4.28 Tampilan Layout Form Complaint ............................................. 109
Gambar 4.29 Tampilan Form Portfolio Teknisi ............................................... 109
Gambar 4.30 Tampilan Form Report User Complaint ..................................... 110
Gambar 4.31 Tampilan Form Report Function Complaint .............................. 110
Gambar 4.32 Tampilan Form Report Portfolio ................................................ 111
Gambar 4.33 Tampilan Report Complaint ........................................................ 111
Gambar 4.34 Tampilan Report Function Complaint ........................................ 112
Gambar 4.35 Tampilan Report Portfolio .......................................................... 112
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan ERP dengan ERP II .......................................................... 17
Tabel 2.2 Manfaat ERP dan Cara Mendapatkannya .......................................... 20
Tabel 2.3 Metode Pengembangan Sistem ERP .................................................. 27
Tabel 2.4 Jenis Pemeliharaan Umum Pada Sistem ERP .................................... 28
Tabel 4.1 Alokasi Waktu Observasi .................................................................. 57
Tabel 4.2 Hak Akses Basis Data Tiap Modul ................................................... 70
Tabel 4.3 Himpunan Relasi Unnormalized Form ............................................. 88
Tabel 4.4 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TSYS_COMPANY) .......................... 88
Tabel 4.5 Himpunan Relasi Unnormalized Form .............................................. 89
Tabel 4.6 Himpunan Relasi 1NF (Tabel Customer) .......................................... 89
Tabel 4.7 Himpunan Relasi 2NF (Tabel Customer) .......................................... 90
Tabel 4.8 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TSYS_ USERCOMPANY) .................................................... 90
Tabel 4.9 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TSYS_USERCOMPANY) ................ 91
Tabel 4.10 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TSYS_USERCOMPANY) .............. 91
Tabel 4.11 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TC_USERCP) ........ 92
Tabel 4.12 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_USERCP) .................................. 92
Tabel 4.13 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TC_USERCP) .................................. 92
Tabel 4.14 Himpunan Relasi Unnormalized Form ............................................ 93
Tabel 4.15 Himpunan Relasi 1NF (Tabel Department) ..................................... 93
Tabel 4.16 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TSYS_ TECHNICIAN) ......................................................... 93
xviii
Tabel 4.17 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TSYS_ TECHNICIAN) ................... 94
Tabel 4.18 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TSYS_ TECHNICIAN) ................... 94
Tabel 4.19 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TC_CPTYPE) ........ 95
Tabel 4.20 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_CPTYPE) .................................. 95
Tabel 4.21 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TC_ FUNCTION) ... 95
Tabel 4.22 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_ FUNCTION) ............................ 96
Tabel 4.23 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TC_ FUNCTION) ............................ 96
Tabel 4.24 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TSYS_HELPDESK) ............................................................. 97
Tabel 4.25 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_CPTYPE) .................................. 97
Tabel 4.26 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TC_ FUNCTION) ... 98
Tabel 4.27 Himpunan Relasi 1NF (Tabel Complaint) ....................................... 98
Tabel 4.28 Himpunan Relasi 2NF (Tabel Complaint) ....................................... 99
Tabel 4.29 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_COMPANY .................... 100
Tabel 4.30 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_USERCOMPANY .......... 100
Tabel 4.31 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_CUSTOMER .................. 100
Tabel 4.32 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_USERCP ............................. 101
Tabel 4.33 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_DEPARTMENT ............. 101
Tabel 4.34 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_TECHNICIAN ............... 101
Tabel 4.35 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_CPTYPE .............................. 101
Tabel 4.36 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_FUNCTION ......................... 101
Tabel 4.37 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_HELPDESK .................... 102
Tabel 4.38 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_COMPLAINT ..................... 102
Tabel 4.39 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_PORTFOLIO ....................... 103
Tabel 4.40 Hasil Pengujian (Form Login) dengan Metode Black-Box ............ 113
xix
Tabel 4.41 Hasil Pengujian (Form User Complaint) dengan Metode Black-Box ........................................................................ 114
Tabel 4.42 Hasil Pengujian (Form Function-Complaint Type) dengan Metode Black-Box ........................................................................ 114
Tabel 4.43 Hasil Pengujian (Form User Complaint System) dengan Metode Black-Box .......................................................................... 115
Tabel 4.44 Hasil Pengujian (Form Portfolio) dengan Metode Black-Box ....... 115
Tabel Simbol Flowchart
Simbol Keterangan Penjelasan
Process Menyatakan sambungan dari
satu proses ke proses lainnya
Terminator Menyatakan permulaan atau akhir dalam suatu program
Decision
Menunjukkan kondisi tertentu yang menghasilkan dua kemungkinan jawaban
Data Input / Output
Menyatakan proses input dan output
Document Menandakan dokumen atau
sebuah laporan
Flow Line Menyatakan jalannya arus suatu proses
Connector
Menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman yang sama
Direct Access Storage
Akses langsung penyimpanan data berhubungan dengan harddrive
Manual Operation
Menyatakan tindakan / proses yang tidak dilakukan komputer (manual)
( Al-Bahra, 2005: 267 )
xx
Tabel Notasi Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)
Simbol Keterangan Penjelasan
Entity / Entitas (kesatuan luar)
Suatu objek atau konsep mengenai tempat untuk menyimpan informasi
Atribut Menyatakan sifat-sifat atau karakteristik dari suatu entitas
Relationship
Mengilustrasikan bagaimana cara dua entitas berbagi informasi dan struktur basis data
( Simarmata, 2007: 112-113 )
xxi
Tabel Notasi Simbol Data Flow Diagram (DFD)
Gane & Sarson Keterangan De Marco / Yourdan
Proses
Data Flow (Arus Data)
External Agent / Entity (kesatuan luar)
Data store (simpan data)
Proses
Proses
Eksternal Agent
Entity Agent
( Whitten/Bentley/Dittman , 2004: 347-366 )
Data Store Data Store
xxii
xxiii
Tabel Notasi Simbol Kamus Data (Data Dictionary)
Notasi Keterangan = Terdiri dari + Dan
{ } Menunjukkan elemen repetitif, juga disebut kelompok berulang atau tabel-tabel
[ ] Menunjukkan salah satu dari dua sisi tertentu ( ) Menunjukkan suatu elemen yang bersifat pilihan
( Kendall, 2003: 338 )
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Timbulnya berbagai macam keragaman dalam berbisnis saat ini
dipengaruhi oleh semakin meningkatnya perkembangan Teknologi
Informasi (TI). Hal ini merupakan dampak dari pemanfaatan TI yang
diterapkan dalam dunia bisnis saat ini, yakni dapat membantu manusia untuk
menyimpan serta mengolah data menjadi suatu informasi yang berguna.
Selain itu TI juga dapat membantu manusia dalam bidang komunikasi dan
tukar menukar informasi tanpa batasan jarak dan waktu.
Menanggapi situasi tersebut maka salah satu Perusahaan Swasta
Sarijaya Permana Sekuritas yang bergerak dalam bidang perantara
perdagangan efek yakni sebagai pialang saham perlu meningkatkan
efektifitas kinerja sistem pada ruang lingkup Perusahaan. Dalam hal ini
dengan mengadakan perubahan sistem khususnya pada Departemen yang
masih belum terintegrasi secara penuh dengan standarisasi ruang lingkup
sistem Perusahaan, agar dapat mempercepat proses bisnis di Helpdesk dan
mempermudah dalam pengembangan modul lainnya yang akan
menggunakan data dari pihak Helpdesk. Proses integrasi tersebut berjalan
dalam ruang lingkup basis data terpusat sesuai authority (batasan hak akses)
masing-masing Departemen, konsep tersebut biasa dikenal dengan istilah
Enterprise Resource Planning (ERP). (Wawan dan Falahah. 2007: 5).
1
2
Pada dasarnya Perusahaan Sarijaya telah menggunakan konsep
ERP, namun dalam pengimplementasiannya masih belum merata ke seluruh
bagian pada Perusahaan. Dalam hal ini salah satu Departemennya Helpdesk
yang menangani keluhan user terhadap fasilitas paket sistem aplikasi
pengembangan (software development system) yang telah dibuat dan
disediakan pihak Sarijaya kepada cabang (mitra) juga nasabah sebagai
sarana dalam melakukan monitoring saham maupun kegiatan transaksi
saham (trading). Sebelumnya Departemen ini masih menggunakan sistem
manual yang tidak terintegrasi dengan ruang lingkup basis data Perusahaan
sehingga terjadi kesulitan dalam mengelola data dan informasinya.
Di samping hal tersebut karena semakin meningkatnya jumlah
cabang dan nasabah dari Sarijaya, maka kemungkinan akan semakin
meningkat pula permintaan maupun keluhan terhadap paket software
development system bagi para nasabah maupun mitra. Maka dalam
mengantisipasi hal tersebut dibutuhkan kapasitas penyimpanan data yang
lebih besar dan pola sistem yang juga dapat diakses oleh lebih dari satu
orang (multiuser) sesuai authority masing-masing, selain itu juga dapat
mempermudah dalam perawatan (maintenance) seperti proses backup
datanya.
Dalam hal ini peneliti melakukan observasi pada System
Development (Sysdev) Department yakni salah satu Departemen pada
Sarijaya yang khusus membuat dan mengembangkan sistem yang digunakan
untuk mendukung keperluan pekerjaan internal kantor Sarijaya (back office
3
system) dan juga untuk keperluan front office system yang langsung
berhubungan dengan pihak luar atau konsumen yakni cabang (mitra) dan
nasabah.
Oleh karena itu untuk membantu Departemen Sysdev, peneliti
mencoba merancang dan membuat aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan
dalam mengelola dan memanajemen penanganan keluhan dari user supaya
lebih terintegrasi dengan judul “PENERAPAN KONSEP ENTERPRISE
RESOURCE PLANNING (ERP) PADA APLIKASI KELUHAN USER
BAGIAN HELPDESK (STUDI KASUS : PT.SARIJAYA PERMANA
SEKURITAS) “
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dan identifikasi masalah
yang timbul, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : bagaimana cara
menerapkan konsep ERP dalam mengintegrasikan modul aplikasi keluhan
user khusus bagian Helpdesk ke dalam satu kesatuan ruang lingkup data dan
sistem pada PT.Sarijaya Permana Sekuritas dengan menggunakan
pemrograman database Oracle PL/SQL 8.1.7 dan Oracle Developer 6i.
1.3. Batasan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini peneliti membatasi masalah dari
aplikasi ini, yaitu:
a. Aplikasi keluhan user ini hanya untuk mengelola penanggulangan
keluhan user bagian Helpdesk terhadap paket sistem aplikasi
4
pengembangan (software development system) yang disediakan sebagai
fasilitas user (nasabah maupun cabang/ mitra) dalam berinteraksi dengan
bursa saham.
b. Implementasi konsep ERP pada aplikasi keluhan user ini hanya pada
cakupan integrasi ruang lingkup basis data antar Departemen lain yang
terkait saja dengan batasan authority (hak akses).
c. Aplikasi keluhan user ini menggunakan vendor ERP Software yaitu
Oracle.
1.4. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengelola data penanggulangan keluhan user terhadap paket
sistem software development Sarijaya
2. Menerapkan konsep ERP pada pengembangan aplikasi keluhan user ini
yang diintegrasikan ke dalam ruang lingkup sistem dan data Perusahaan.
3. Membantu pihak Helpdesk dalam hal peningkatan efektivitas kerja dan
Departemen Sysdev selaku pengembang software dalam mengelola
sistem dan data yang telah saling terintegrasi.
1.5. Manfaat Penelitian
a. Bagi Mahasiswa
1. Menerapkan semua ilmu yang didapat di perkuliahan
2. Memahami masalah-masalah yang ada dalam sebuah lingkungan
perusahaan
5
b. Bagi Institusi
1. Dapat membantu Departemen System Development (Sysdev) dalam
menyelesaikan aplikasi ini
2. Dapat membantu pekerjaan Helpdesk dalam meningkatkan
efektivitas dan kinerja stafnya dalam mengelola keluhan user
3. Tersedianya aplikasi keluhan user yang telah terintegrasi dengan
ruang lingkup sistem dan database Perusahaan
4. Dapat diakses bersama serta backup dan perawatan datanya
(maintenance) yang lebih terorganisir dibanding sebelumnya
1.6. Metode Penelitian
Dalam proses penyusunan skripsi ini, dibutuhkan data informasi
yang lengkap dan tepat sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran
dalam pembuatan sistem maupun dalam pembahasannya. Oleh karena itu
sebelum menyusun skripsi ini, sebagai awal persiapannya terlebih dahulu
dilakukan riset atau penelitian untuk menjaring dan mengelola data
informasi atau bahan materi yang diperlukan.
a. Metode Pengumpulan Data
Dalam proses penyusunan skripsi ini, diperlukan data-data
informasi yang lengkap dan tepat sebagai bahan materi yang mendukung
kebenaran dalam proses pembuatan sistem maupun pembahasannya.
Adapun metode pengumpulan data-data yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
6
1. Studi Pustaka
yaitu proses pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca
beberapa buku referensi yang dapat dijadikan acuan dalam
pembahasan yang berhubungan dengan judul skripsi.
2. Wawancara dan Observasi
yaitu proses penelitian yang berupa wawancara serta observasi
langsung dengan pihak yang terkait dengan instansi.
b. Metode Pengembangan Sistem
Metode perancangan yang digunakan peneliti dalam dalam
proses pengembangan sistem yaitu metode SDLC (System Development
Life Cycle) . Dalam siklus pengembangan dengan metode SDLC
digunakan 8 langkah yang dapat diuraikan tahapan-tahapannya sebagai
berikut: (Rainer, Turban, Potter, 2007: 312)
1. Sistem Investigasi (System Investigation), yaitu proses memahami
masalah bisnis yang akan dipecahkan, pilihan teknis untuk sistem,
dan masalah yang mungkin terjadi selama pengembangan yang
diikuti dengan studi kelayakan.
2. Analisis Sistem (System Analysis), yaitu mengidentifikasi masalah
bisnis secara lebih rinci, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan
solusinya dan mengidentifikasi kebutuhan informasi.
3. Desain Sistem (System Design), yaitu membuat rancangan desain
spesifikasi sistem seperti desain user interface, desain basis data,
serta desain output.
7
4. Pemrograman (Programming), yaitu mengembangkan sistem yang
dibutuhkan untuk memenuhi tujuan fungsional dan dapat
memecahkan permasalahan bisnis. Bahasa pemrograman yang
digunakan adalah Oracle Development 6i dan basis datanya Oracle
PL/SQL 8.1.7
5. Pengujian (Testing), yaitu proses pemeriksaan untuk melihat apakah
kode komputer (coding) berjalan sesuai hasil yang diharapkan dan
diinginkan dalam suatu kondisi tertentu.
6. Implementasi (Implementation), yaitu proses konversi dari sistem
lama ke sistem baru baik dari konversi datanya maupun
memperkenalkan komponen/modul dari sistem baru secara bertahap.
7. Pengoperasian (Operations), yaitu tahap dimana sistem baru telah
beroperasi secara stabil dan dilanjutkan dengan proses audit untuk
menilai kemampuan sistem tersebut.
8. Pemeliharaan (Maintenance), yaitu proses melakukan debugging
program yang berkelanjutan, memberi akomodasi pada sistem dalam
menyesuaikan perubahan kondisi bisnis, serta proses backup data.
1.7. Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini, peneliti membagi laporan ini menjadi beberapa
bab yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
8
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang uraian landasan teori yang dapat
digunakan dan diterapkan pada sistem ini diantaranya tentang
konsep sistem dan basis data, serta faktor pendukung lainnya.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan
peneliti dalam penulisan tugas akhir ini.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini peneliti mencoba menguraikan tentang gambaran
perancangan sistem program beserta alur atau flow-nya. Dengan
dilengkapi analisis hasil yang dicapai oleh program berdasarkan
pengujian sistem berupa kelebihan maupun keterbatasan sistem.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan ringkasan dari seluruh rangkaian bab yang
ada pada skripsi ini, berisikan tentang uraian kesimpulan-
kesimpulan yang didapat peneliti serta mengungkapkan saran
yang mungkin perlu mengenai isi skripsi ini.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Aplikasi
Aplikasi adalah program yang ditulis oleh pemrogram komputer untuk
memecahkan suatu masalah tertentu dengan menggunakan bahasa
pemrograman. ( Jogiyanto, 2000: 360 )
2.2 Manajemen dan Keluhan Pelanggan (User)
Pelanggan merupakan salah satu kunci keberhasilan terhadap suatu
perusahaan yang bergerak dalam bidang produk / jasa. Oleh karena itu
perusahaan harus berperan aktif dalam menjaga hubungan dengan pelanggan.
Dalam hal ini perusahaan perlu mengadakan pengelolaan atau manajemen
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, di antaranya dalam pelayanan
penawaran produk/ jasa maupun penanganan keluhan pelanggan.
2.2.1 Definisi Manajemen
Penyelarasan antara penawaran dan permintaan yang berubah-
ubah selalu menjadi tantangan serius yang dihadapi setiap perusahaan
yang berkecimpung dalam industri jasa. Maka solusi dalam mengatasi
masalah ini adalah dengan manajemen tingkat permintaan dan
kepastian penawaran pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
Berikut ini merupakan beberapa definisi manajemen, yaitu :
(Amirullah dan Rindyah, 2002: 4)
9
10
(1) “Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya”.
[R.Terry] .
(2) “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan
penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan” [James F.Stoner]
Dengan demikian istilah manajemen mengacu pada suatu
proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja
agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang
lain. (Amirullah dan Rindyah, 2002: 4-5)
Gambar berikut ini menjelaskan pengertian dari manajemen.
Gambar 2.1 Pemahaman Manajemen
(Amirullah dan Rindyah. 2002 : 5)
Perencanaan Efektif Anggota Pengorganisasian Manajemen Tujuan
2.2.2 Manajemen Keluhan Pelanggan
Menurut Schnaars (1991), pada dasarnya tujuan sebuah bisnis
adalah menciptakan para pelanggan yang puas. (Fandy dan Gregorius,
2007: 199) Di satu sisi, beberapa pakar meyakini bahwa kepuasan
pelanggan dapat menimbulkan kualitas jasa. Kepuasan pelanggan
Pengarahan Pengendalian
(bawahan) Efisien
11
terhadap pengalaman jasa tertentu akan mengarah pada evaluasi atau
sikap keseluruhan terhadap kualitas jasa sepanjang waktu (Fandy dan
Gregorius, 2007: 208). Dalam hal ini semakin meningkatnya
kebutuhan pelanggan, dapat memacu perusahaan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan maupun produk/ jasa.
Sementara itu di samping meningkatkan kualitas produk/ jasa,
perusahaan juga harus memperhatikan keluhan-keluhan pelanggan
yang muncul terhadap produk/ jasa tersebut. Karena setiap perusahaan
yang berorientasi pada pelanggan perlu menyediakan kesempatan dan
akses yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya sebagai
mediator guna menyampaikan pendapat dan keluhan mereka.
Semakin berkembangnya perusahaan dalam memperluas
cabang dan bertambahnya jumlah pelanggan, maka kemungkinan akan
bertambah pula jumlah keluhan-keluhan maupun permintaan dari
cabang dan pelanggan/ konsumen. Oleh sebab itu, diperlukan sistem
yang sanggup mengelola dan manajemen keluhan tersebut ke arah
yang lebih baik dan terorganisir. Untuk itu perlu diadakan perubahan
konsep sistem yang masih bersifat manual menjadi sistem yang lebih
mudah dikelola (manageable) dan terintegrasi dengan perusahaan.
2.3 Konsep Enterprise Resource Planning (ERP)
Ketika awal tahun 1998, ERP masih merupakan istilah yang sayup-
sayup terdengar di beberapa perusahaan dan orang-orang yang berkecimpung
12
pada sektor manufaktur. Karena wujud ERP yang sering hadir secara fisik
menjadi sebuah paket software, sehingga membuat orang menafsirkan ERP
secara sederhana, yaitu sebuah software. (Wawan dan Falahah, 2007: 1)
Akan tetapi, pada dasarnya ERP tidaklah hanya sebuah software saja
yang digunakan oleh organisasi/ perusahaan. Untuk itu perlu dibutuhkan
pemahaman lebih lanjut dan strategi yang tepat untuk mengimplementasikan
ERP pada suatu perusahaan.
2.3.1. Definisi
ERP merupakan singkatan yang terdiri dari 3 (tiga) elemen
kata, yaitu Enterprise (Organisasi/ perusahaan), Resource (Sumber
Daya), dan Planning (Perencanaan). Ketiga uraian kata tersebut
mencerminkan sebuah konsep yang berujung kepada kata kerja yaitu
‘planning’ yang menekankan kepada aspek perencanaan.
Sedangkan kata ‘enterprise’ dapat digambarkan sebagai sebuah
kelompok orang dengan tujuan tertentu, yang memiliki sumber daya
untuk mencapai tujuan tersebut. Sudut pandang ‘enterprise’ ini
berbeda dengan sudut pandang organisasi atau perusahaan yang
bersifat tradisional, yakni keseluruhan organisasi/ perusahaan dianggap
sebagai sebuah sistem dan masing-masing departemen adalah
subsistem.
Sementara kata ‘Resource’ secara singkat dapat diterjemahkan
menjadi sumber daya yang meliputi semua hal yang menjadi tanggung
13
jawab dan tantangan manajemen untuk dikelola agar dapat
menghasilkan keuntungan. (Wawan dan Falahah, 2007: 4-5)
Berikut ini merupakan beberapa definisi dari konsep ERP:
(Wawan dan Falahah, 2007: 2-3)
1. “Sistem ERP adalah komputer berbasis sistem yang didesain untuk
proses transaksi organisasi dan memudahkan integrasi serta
perencanaan real time, produksi, dan reaksi terhadap pelanggan”.
[ Daniel O’Leary, 2004 ].
2. “ERP terdiri atas paket software komersial yang menjamin
integrasi yang mulus atas semua aliran informasi di perusahaan,
meliputi keuangan, akuntansi, sumber daya manusia, rantai pasok
dan informasi konsumen”. [ Davenport,1998 ].
Dari deskripsi tersebut, konsep utama ERP dapat digambarkan
dalam satu diagram oleh Devenport, seperti pada gambar 2.2 :
Gambar 2.2 Konsep Dasar ERP (Wawan dan Falahah, 2007 : 4)
CENTRAL
DATABASE
Sales & Distribution
Service Application
Fincancial Application
Manufacturing Application
Inventory Management
Corporate Reporting Front-Office Back-Office C U S T O M E R S
S U P P L I E R S Human Resources
Management
14
Jadi, ERP dapat dideskripsikan sebagai sebuah konsep untuk
merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi/ perusahaan agar
dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah
bagi seluruh pihak yang berkepentingan atas organisasi/ perusahaan
tersebut. (Wawan dan Falahah, 2007: 5)
Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik, jika didukung oleh
seperangkat aplikasi dan infrastruktur komputer baik software maupun
hardware, sehingga pengelolaan data dan informasi dapat dilakukan
dengan mudah dan terintegrasi. Peranan perangkat teknologi dalam
konsep ERP selain sebagai fasilitator juga dapat memberikan nilai
tambah berupa perampingan proses, penyederhanaan proses, integrasi
dan otomasi proses. Oleh karena itu, hampir tidak mungkin
mewujudkan konsep ERP tanpa adanya dukungan sistem berbasis
komputer. Kata integrasi yang selalu dikaitkan dengan konsep ERP
berhubungan pada interprestasi berikut: (Wawan dan Falahah, 2007: 4)
1. Menghubungkan antara berbagai aliran proses bisnis
2. Metode dan teknik berkomunikasi
3. Keselarasan dan sinkronisasi operasi bisnis
4. Koordinasi operasi bisnis.
Secara umum prinsip ERP merupakan aplikasi sistem
manajemen khusus perusahaan manufaktur maupun jasa yang
menggunakan basis data terpusat, sehingga dapat dikatakan setiap
departemen mendapat share informasi yang tentunya disesuaikan
15
dengan authority/ wewenang masing-masing user. ERP dibangun dan
dikembangkan dengan berbasiskan modul yang dapat dimodifikasi
melalui perangkat tertentu yang dibuat oleh vendor atau melalui
penggunaan bahasa pemrograman standar.
2.3.2. Perkembangan ERP
Sekitar tahung 1960-an, ERP mulai mengalami proses
perkembangan evolusi yang cukup panjang hingga mencapai bentuk
seperti yang sekarang dikenal. .
Perkembangan tersebut dapat dibagi menjadi beberapa tahapan,
sebagai berikut:
Tahap I : Material Requirement Planning
Cikal bakal ERP adalah konsep Material Requirement
Planning (MRP) atau perencanaan kebutuhan material. Konsep
ini dimunculkan dari proses pengolahan bill of material (BOM)
atau daftar kebutuhan material yang harus disediakan untuk
membuat suatu produk tertentu. Maka dibutuhkanlah sebuah
metode untuk mengelola order material dan komponen. Logika
untuk pengadaan material ini dirancang agar dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. produk apa yang akan dibuat ?
2. apa yang diperlukan untuk membuat produk tersebut ?
3. apa yang sudah dimiliki ?
4. apa yang sudah dibeli ?
16
Logika ini disebut sebagai persamaan manufaktur
universal yang dapat diterapkan pada produk apa saja.
Tahap II : Close-Loop MRP
Konsep MRP telah berkembang dengan cepat, sehingga
implementasinya lebih dari sekadar cara mengelola order dengan
lebih baik. Ternyata MRP dapat dimanfaatkan untuk memberi
sinyal kapan harus melakukan order ulang (reordering).
Penerapan teknik ini dapat membantu menjaga tanggal limit
order setelah order diserahkan ke produksi atau ke pemasok.
Oleh karena itu sistem ini dirancang untuk membantu
menjalankan rencana pekerjaan di berbagai lokasi pabrik,
penjadwalan inventory internal dan eksternal (pemasok). Ruang
lingkupnya menjembatani antara demand (permintaan) dengan
supply (pasokan) dan menyeimbangkan kedua aspek tersebut.
Tahap III : Manufacturing Resource Planning (MRP II)
MRP II merupakan evolusi dari sistem Close-Loop MRP,
dimana ada penambahan 3 (tiga) elemen lain, yaitu :[Wal-2001]
1. Perencanaan operasi dan penjualan, proses yang digunakan
untuk meyeimbangkan antara permintaan dan persediaan,
sehingga manajemen puncak dapat melakukan kontrol atas
aspek operasional bisnis.
2. Antarmuka keuangan, kemampuan menerjemahkan rencana
operasional menjadi satuan biaya.
17
3. Simulasi, kemampuan melakukan analisis untuk mendapat
jawaban yang mungkin diterapkan.
Tahap IV : Enterprise Resource Planning
Dasar-dasar ERP sebetulnya diturunkan dari MRP II,
tetapi proses bisnisnya diperluas dan lebih sesuai diterapkan pada
kondisi perusahaan yang memiliki beberapa unit bisnis. Tujuan
utama implementasi ERP adalah agar perusahaan dapat
menjalankan bisnis dalam kondisi yang cepat berubah dan sangat
kompetitif, dan lebih baik dari sebelumnya.
Tahap V : Extended ERP ( ERP II )
ERP generasi berikutnya sering disebut dengan Extended
ERP karena merupakan perluasan dari fungsi-fungsi yang ada
pada sistem ERP sebelumnya. Perluasan ini mencakup fungsi
yang dapat menjembatani komunikasi dengan suplier dan
konsumennya. Pengembangan sistem menjadi Extended ERP
juga berfokus pada usaha optimasi seluruh jaringan bisnis,
termasuk integrasi dengan supplier. (Wawan dan Falahah. 2007:
7-10) Pada Tabel 2.1 kita terdapat perbandingan ruang lingkup
antara ERP dengan Extended ERP (ERP II) :
Tabel 2.1 Perbedaan ERP dengan ERP II Aspek ERP ERP II
Peranan Optimasi Enterprise Partisipasi elemen pada rantai bisnis proses perusahaan, dukungan penuh pada e-commerce
Domain Manufaktur dan distribusi Semua segmen dan sektor pada perusahaan
18
Fungsi Produksi,penjualan, distribusi, dan proses finansial
Lintas industri, sektor industri tertentu,proses industri spesifik
Proses Menangani proses internal,tertutup pada proses eksternal
Terhubung dengan mitra bisnis
Arsitektur Dukungan pada web, tertutup,arsitektur bersifat monolitik
Berbasis web, terbuka, fleksibel terhadap integrasi dengan sistem lain,dan berbasis komponen
Data Dihasilkan dan dikonsumsi oleh internal perusahaan
Dihasilkan dan dikonsumsi oleh pihak internal dan eksternal perusahaan dan hasilnya dipublikasikan ke semua pihak yang berkepentingan
(Wawan dan Falahah, 2007: 11)
Agar lebih jelasnya kita dapat melihat perkembangan
tahapan evolusi dari sistem ERP sekaligus mengetahui perbedaan
implementasi fungsionalnya, pada gambar 2.3:
Gambar 2.3 Tahapan Evolusi Sistem ERP (Wawan dan Falahah, 2007: 10)
Berikut ini beberapa penjual jasa outsourcing/ vendor ERP software:
- SAP (mySAP) - Jerman
- Oracle – Amerika Serikat
2000-an
1990-an
1980-an
1970-an
1960-an
Supplier Management
Inventory Management
Production Engineering Finance Human Resource
Management
Delivery Sales & Marketing
Customer Support
Material Requirement Planning
Close Loop MRP
Menufacturing Resource Planning (MRP II)
Enterprise Resource Planning (ERP)
Extended ERP (ERP II)
Area Fungsional
19
- JD Edwards (telah diakuisi Oracle) – Amerika Serikat
- Peoplesoft (telah diakuisi Oracle) – Amerika Serikat
- Compiere (opensource)
- BAAN (SSA Global) – Belanda
2.3.3. Manfaat dan Tujuan
Dari beberapa pemahaman tentang manfaat sistem ERP bagi
organisasi/ perusahaan, terdapat sebuah persepsi umum yang mungkin
belum tepat, yaitu mengungkapkan bahwa implementasi sistem ERP
akan menigkatkan fungsionalitas perusahaan dengan cepat. Padahal
untuk tercapainya harapan yang tinggi berupa penghematan biaya dan
peningkatan layanan, sangat bergantung pada seberapa jauh kita
memilih sistem ERP yang sesuai dengan fungsionalitas perusahaan dan
seberapa optimal kita melakukan modifikasi dan konfigurasi ulang atas
proses yang ada pada sistem agar sesuai dengan kultur bisnis, strategi,
dan struktur organisasi/ perusahaan.
Berikut ini merupakan beberapa manfaat yang dapat diperoleh
dari penggunaan sistem ERP ini adalah:
1. ERP menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan,
sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih
efektif dan efisien.
2. ERP memungkinkan melakukan integrasi secara umum, sehingga
data dapat diintegrasikan.
20
3. ERP tidak hanya memadukan data dan orang tapi juga
menghilangkan koreksi data pada banyak sistem komputer tepisah.
4. ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya
sekedar memonitor saja.
5. ERP membantu melancarkan pelaksanaan manajemen supply chain
dengan kemampuan memadukannya.
Manfaat tersebut dapat diperoleh secara spesifik melalui
beberapa cara atau fasilitas tertentu pada ERP. Berikut ini adalah tabel
kaitan antara manfaat dengan cara mendapatkannya :
Tabel 2.2 Manfaat ERP dan Cara Mendapatkannya
Manfaat Cara Mendapatkan Akses informasi yang handal DBMS yang fleksibel, data yang
konsisten dan akurat, sistem pelaporan yang lebih baik
Menghindari duplikasi data dan operasi
Modul-modul yang mengakses data dari satu database terpusat, sehingga menghindari proses pemasukan dan modifikasi data dari berbagai titik yang berbeda dan menyebabkan duplikasi
Mempercepat waktu pemrosesan data
Meminimasi waktu pengambilan data dari pembuatan laporan
Mengurangi biaya Menghemat waktu, meningkatkan kontrol dengan melakukan analisis menyeluruh terhadap keputusan organisasional
Kemudahan adaptasi Perubahan pada proses bisnis dapat diadaptasi dengan mudah
Meningkatkan skalabilitas Struktur sistem yang bersifat modular dan mudah dikostumisasi
Kemudahan pemeliharaan Dukungan purnajual sistem yang berjangka panjang
Pengembangan global Ekstensi modul hingga meliputi SCM (Supply Chain Management) dan CRM (Customer Relationship Management)
21
e-commerce Bisnis internet, koltur kolaboratif
(Wawan dan Falahah, 2007: 12)
Dengan aplikasi ERP, suatu sistem organisasi usaha
(perusahaan) dapat menstandarisasikan proses-proses dan data
usahanya, dan dengan lebih mudah mempraktekkannya. Dengan
membuat proses-proses yang effisien, energi dan upaya sistem
organisasi bisa diarahkan untuk memberikan layanan lebih kepada
konsumennya, serta untuk memaksimalkan keuntungan usahanya.
Penelitian yang dilakukan oleh Martin et al. (2002) membagi 2 (dua)
tujuan organisasi/ perusahaan yang menerapkan ERP, yaitu:
1. Untuk menerapkan aktivitas mata rantai proses bisnis dari hulu
hingga hilir dalam satu kesatuan yang terintegrasi dengan baik
2. Untuk mendukung aktivitas bisnis fungsional meliputi proses-
proses akuntansi, keuangan, sumber daya manusia dan fungsi-
fungsi lainnya.
2.3.4. Implementasi Sistem ERP
Kemampuan ERP untuk mengintegrasikan proses dan
informasi diharapkan dapat membawa perbaikan pada proses bisnis
perusahaan. Sistem ERP merupakan sistem yang besar dan kompleks,
sehingga pengaruhnya meliputi hampir sebagian besar department
pelaku proses bisnis utama dalam perusahaan. Data yang dikelola oleh
sistem ini juga biasanya berjumlah besar dan sistem sendiri dituntut
untuk berjalan dengan baik agar manfaat sistem dapat dirasakan oleh
22
perusahaan. Oleh karena itu, investasi yang dikeluarkan untuk
implementasi sistem tidaklah sedikit dan keberhasilan
implementasinya dipengaruhi oleh banyak aspek.
Gambar 2.4 merupakan dimensi dan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi implementasi ERP mencakup berbagai aspek, sebagai
berikut :
Gambar 2.4 Faktor yang mempengaruhi implementasi ERP
(Wawan dan Falahah, 2007: 99)
Dalam implementasinya terdapat beberapa jenis pendekatan
yang dapat dilakukan perusahaan dalam memilih, menyeleksi, dan
mengadopsi sistem ini sesuai kemampuan perusahaan dan skenario
untuk implementasi jangka panjang. Secara garis besar terdapat 3
(tiga) pendekatan umum, yaitu:
Economy & Economic growth
Infrastruktur Manufacturing
IT Maturity
Computer culture
Business size Mngmt.commitment
BPR experience
Regional
Government
Development & implementation of
ERP
Environment /External
Organitation /internal
1. Penggunaan satu paket software utuh (vendor tunggal).
2. Kombinasi dari beberapa paket software (berbagai vendor).
3. Kostumisasi atau membuat sendiri paket software ERP
23
Apabila perusahaan sudah berniat untuk mengimplementasikan
sistem ERP, maka dibutuhkan beberapa tahapan dan langkah umum
yang dapat dilakukan, sebagai berikut:
1. Membangun organisasi tim proyek
2. Menentukan pendekatan implementasi
3. Membangun rencana implementasi
4. Menentukan kriteria keberhasilan dan metode pengukurannya.
Berikut ini merupakan karakteristik khusus yang membedakan
proyek ERP dengan proyek pengembangan sistem lainnya, yaitu:
1. Proyek ERP biasanya memiliki ruang lingkup yang lebih luas
dibanding proyek pengembangan software lainnya, dan melibatkan
hampir semua fungsi/ departemen dalam perusahaan.
2. Proyek ERP biasanya menggunakan beberapa paket software
secara ekstensif (luas), baik berupa satu paket kesatuan atau
kombinasi beberapa paket.
Sebelum menerapkan sistem ERP, alangkah lebih baiknya
diperlukan pemahaman tentang siklus hidup implementasi ERP,
sebagai berikut:
- Fase 1 : Perencanaan
Pada langkah awal ini adalah membentuk komite pengarah
dengan tugas utamanya mengidentifikasi tujuan utama dan ruang
lingkup proyek ERP, menentukan manajer proyek dan anggota tim
lainnya untuk membangun sistem.
24
Tugas tim proyek ini, adalah:
o Mengidentifikasi masalah yang akan diselesaikan oleh sistem
ERP.
o Mengevaluasi alternatif pendekatan pada ERP.
o Membuat jadwal dan anggaran proyek.
- Fase 2 : Analisis
Meskipun mungkin belum menentukan vendor tertentu, tapi
tim proyek mulai membentuk kelompok kerja pada berbagai fungsi
di perusahaan untuk mengumpulkan informasi dan
mengidentifikasi kebutuhan. Setelah itu tim proyek bertanggung
jawab mengevaluasi vendor yang diperkirakan dapat memenuhi
kebutuhan dan membuat rekomendasi kepada tim pengarah.
Setelah menentukan vendor dan dilakukan pelatihan-
pelatihan, maka akan dihasilkan sebuah prototype sistem ERP di
berbagai area untuk menyimulasikan dan menunjukkan integrasi
antar modul kepada user dan identifikasi kebutuhan tambahan
lainnya.
- Fase 3 : Desain
Fase desain akan dimulai setelah perusahaan menetapkan
vendor dan tingkat desainnya tergantung pada pendekatan ERP.
Selain desain prototype, aspek desain lainnya yang cukup penting
yaitu hardware, karena berbagai fungsi bisnis akan menggunakan
sumber daya yang sama. Alternatif yang tepat saat ini adalah
25
client-server yang meliputi penetapan jalur jaringan komputer yang
menghubungkan berbagai department, gedung atau lokasi kantor
yang terpisah.
Setelah itu para pengguna akhir (end user) harus mendapat
pelatihan intensif atas peket-paket ERP, supaya mereka siap
menggunakan sistem yang baru. Selain itu juga dapat membantu
dalam menyempurnakan identifikasi kebutuhan selama proses
pembuatan prototype.
- Fase 4 : Implementasi
Setelah perusahaan menentukan paket software yang akan
digunakan, fase selanjutnya adalah melakukan konstruksi dan
penerapan per-modul. Setelah modul selesai dikonfigurasi dan
diintegrasikan dengan komponen dan program lainnya. Maka fase
selanjutnya yaitu pertama, dibuat prototype sistem dengan
dilakukan revisi hingga sistem digunakan. Tahap kedua, verifikasi
dan pengujian seluruh sistem dengan konfigurasi ulang untuk
meningkatkan kinerja sistem. Tahap ketiga, adalah membuat
dokumentasi seluruh sistem dan memberikan pelatihan pada semua
pengguna sistem. Dan terakhir membuat rencana ‘roll out’ sistem
meliputi jadwal instalasi sistem diseluruh divisi.
- Fase 5 : Dukungan Teknis
Tujuan dari fase ini adalah untuk menjamin keberhasilan
sistem jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini merupakan
26
pemeliharaan sistem ERP meliputi koreksi kesalahan yang ditemui
oleh user. Jika terjadi kesalahan, maka diperlukan respon yang
cepat dari seorang konsultan yang berpengalaman untuk menjaga
kepercayaan user serta mendukung kelancaran kerja. Selain itu
mungkin diperlukan pemeliharaan seperti upgrade versi paket atau
modul untuk memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi kemudian.
(Wawan dan Falahah, 2007: 99-108)
Dalam pengimplementasinya pada perusahaan, ERP dapat
berhubungan dengan bagian back office system yang secara umum
mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik tidak dilibatkan dalam
sistem ini. Dan terintegrasi juga dengan front office system yang
langsung berhubungan dengan pelanggan/ customer seperti sistem
untuk e-commerce.
2.3.5. Strategi Evaluasi dan Pemeliharaannya
Sistem ERP merupakan seperangkat infrastruktur dan software
yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan interaksi antar
semua departemen atau fungsi dalam perusahaan. ERP juga dapat
digunakan sebagai alat bantu manajemen yang efektif dan
memungkinkan perusahaan untuk berintegrasi pada semua tingkatan
serta memanfaatkan modul-modul ERP yang penting bagi perusahaan.
(Wawan dan Falahah, 2007: 81)
27
Dalam menerapkan sistem ERP dibutuhkan beberapa metode
pengembangan sistem ERP, berikut ini kita dapat melihatnya disertai
kelebihan dan kekurangannya pada Tabel 2.3 :
Tabel 2.3 Metode Pengembangan Sistem ERP
Metode Kelebihan Kekurangan Membangun sendiri (in-house)
Paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan
Sulit, mahal, lama
Kombinasi dari berbagai tawaran vendor (Best-of-breed)
Secara teoritis akan menghasilkan sistem yang terbaik
Sulit menggabungkan antarmodul, lama, berpotensi tidak efisien
Menerapkan sistem vendor dengan lengkap
Cepat, lebih murah, effisien
Tidak fleksibel
(Wawan dan Falahah, 2007: 87)
Evaluasi terhadap kinerja sistem ERP dapat dilakukan dalam
dua sudut pandang berdasarkan pendekatan ukuran yang digunakan.
Pertama, evaluasi dari sudut pandang keuangan yang menekankan
pada identifikasi penyimpangan antara anggaran yang sudah ditetapkan
dengan biaya aktual yang dikeluarkan. Kedua, dalam sudut pandang
teknis yang harus diperhitungkan adalah faktor teknis seperti sistem
operasi, basis data, web server, dan perangkat middleware. Hal ini
meliputi analisis beban kerja, integrasi sistem, uji unit, dan untuk
mempelajari kinerja sistem pada infrastruktur tertentu.
Besarnya aktivitas yang dilakukan pada pemeliharaan
tergantung pada siklus hidup software itu sendiri. Secara garis besar,
aktivitas pemeliharaan pada sistem ERP dapat dilihat pada Tabel 2.4:
28
Tabel 2.4 Jenis Pemeliharaan Umum Pada Sistem ERP
Jenis Pemeliharaan Tugas Umum Keterangan
Korektif Aplikasi tambahan Troubleshooting
Tambahan objek baru pada aplikasi dari vendor Menyelesaikan masalah berdasarkan laporan user
Adaptif Transfer Testing Modifikasi fitur Otorisasi Penyesuaian antar muka
Implementasi fitur baru Pengujian pada perubahan Kostumisasi internal Pengelolaan password Implementasi antar muka dengan software lain
Perfektif Upgrade versi Penyesuaian, perencanaan, dan implementasi versi baru
Preventif Administrasi Monitoring alur kerja
Monitor response time, ukuran file,backup,error log Menelusuri aliran aktivitas pemeliharaan
(Wawan dan Falahah, 2007: 135)
2.4 Arsitektur Client-Server
Seiring dengan meningkatnya proses pengintegrasian data dan
distribusi informasi menjadikan sistem jaringan komputer semakin diminati
untuk diimplementasikan oleh perusahaan. Untuk itu dibutuhkan model
jaringan yang dapat mendukung sistem jaringan yang besar, di sinilah model
client-server banyak diminati karena memiliki kecepatan dan kejelasan peran
komputer yang terhubung dalam sistem jaringan tersebut. Di samping itu
client server juga memiliki kekuatan dalam hal keamanan jaringan.
Arsitektur jaringan client server merupakan model konektivitas pada
jaringan yang membedakan fungsi komputer apakah sebagai client atau
server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai server yang
bertugas sebagai pusat pengolahan dan layanan bagi terminal-terminal lain
29
(client) yang terhubung dalam sistem jaringan itu. Pada model arsitektur ini,
client tidak dapat berfungsi sebagai server (Sutedjo, 2006: 98).
Arsitektur client server merupakan arsitektur yang disebut juga dengan
Two Tier, di mana terdapat komputer sebagai client dan server yang
berinteraksi melalui protokol dan media komunikasi tertentu. Model arsitektur
two tier dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
1. Thin Client - Thick Server
Pada arsitektur ini, client menjalankan satu fungsi yaitu sebagai
penyaji dari tampilan aplikasi dan data yang diakses dari server.
Sedangkan server menjadi titik kritis dari sistem tersebut, artinya server
harus memberi layanan penggunaan bersama aplikasi (Application Server)
dan juga berbagi data (Data atau File Server) kepada semua client yang
terhubung kepadanya
. Gambar 2.5 Arsitektur Thin Client – Thick Server
(Budi Sutedjo, 2006 : 99)
Server Aplikasi
Client Client Client
2. Thick Client - Thin Server
Arsitektur ini merupakan kebalikan dari Thin Client-Thick Server,
dimana client tidak hanya berperan sebagai penyaji interface saja
30
melainkan juga berfungsi mengoperasikan aplikasi. Sementara itu, server
hanya bertugas mengelola data (Database Server) saja.
Gambar 2.6 Arsitektur Thick Client – Thin Server (Sutedjo, 2006 : 100)
2.5 Perancangan Basis Data (Database)
Dalam perancangan suatu basis data, yang menjadi kesulitan utama
adalah bagaimana cara merancang sehingga basis data dapat memenuhi
kebutuhan untuk saat ini dan masa mendatang. Maka dibutuhkan perancangan
konseptual dengan menentukan hubungan entity dan relasinya berdasarkan
proses yang diinginkan oleh perusahaan. Ketika menentukan entity dan
relasinya dibutuhkan analisis data tentang informasi yang ada dalam
spesifikasi di masa mendatang. Di samping itu suatu basis data yang dirancang
dengan baik akan memudahkan proses manajemen data dan akan
menghasilkan informasi yang berharga dan akurat.
2.5.1. Elemen Basis Data
Suatu basis data relasional dibuat berdasarkan pada modul
relasional oleh Edgar Frank Codd yang menggambarkan bagaimana
sistem manajemen data bisa berfungsi. Struktur dasar dari basis data
dibagi menjadi beberapa elemen,yaitu: (Simarmata, 2007: 41-43)
Client Client Client
Server
Aplikasi Aplikasi Aplikasi
31
1. Tabel
Tabel merupakan kumpulan informasi secara logis yang
terkait dan diperlakukan sebagai suatu unit.
2. Baris
Suatu baris merupakan kejadian tunggal yang berisi data di
dalam tabel dan terdiri dari record.
3. Kolom
Baris diorganisasikan sebagai sekumpulan kolom (field-field)
yang merupakan atribut bagian dari sebuah tabel (objek entity).
4. Kunci
Dalam hubungan relasi antar entity, masing-masing tabel
membutuhkan kunci untuk menghindari duplikat data/ record dan
dapat mengacu hubungan tabel satu dengan lainnya.
Berikut ini merupakan pembagian jenis kunci:
~ Superkey : yaitu himpunan satu atribut atau lebih yang
memungkinkan identifikasi secara unik entitas pada himpunan
tersebut.
~ Candidate key : yaitu satu atribut atau satu set minimal atribut
yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik
dari entitas.
~ Primary key : yaitu satu atribut atau satu set minimal atribut
yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian
32
spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu
entity.
~ Alternate key : yaitu kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai
primary key (kunci utama).
~ Foreign key : yaitu satu atau set atribut yang melengkapi satu
relationship (hubungan) yang menunjukkan tabel induknya.
2.5.2. Paket Bahasa Basis Data
Bahasa basis data (database language) adalah bahasa pada
sistem basis data untuk melakukan pendefinisian dan manipulasi basis
data. Bahasa basis data tersebut dapat ditempelkan (embbeded) ke
bahasa pemograman lain, saat source program dikompilasi terlebih
dahulu dilewatkan ke pre-kompilator (pre-compiler) yang
menterjemahkan intruksi basis data untuk berkoneksi dengan DBMS.
Berdasarkan fungsinya, bahasa basis data mempunyai tiga komponen
utama, yaitu: (Hariyanto, 2004: 109-113)
1. DDL (Data Definition Language)
DDL berfungsi untuk menspesifikasikan skema atau struktur
basis data. Hasil pernyataan DDL adalah himpunan definisi data
yang disimpan pada kamus data (data dictionary/ directory).
Contoh dari perintah DDL adalah perintah CREATE, MODIFY
STRUCTURE, dll.
33
2. DML (Data Manipulation Language)
DML adalah bahasa yang memperbolehkan pemakai/ user
untuk mengakses atau manipulasi data langsung dari database.
DBMS menyediakan bahasa spesial yang disebut bahasa query
untuk mempermudah dalam mengajukan permintaan data. Selain
query DML juga berisi perintah INSERT, UPDATE, dan
DELETE.
3. DCL (Data Control Language)
DCL merupakan subbahasa untuk mengendalikan struktur
internal basis data dan untuk menyesuaikan sistem agar efisien.
DCL berisi perintah GRANT dan REVOKE untuk memungkinkan
pengamanan yang diberikan ke tabel-tabel basis data berdasarkan
konsep otorisasi, kepemilikan dan wewenang user.
Dari tiga komponen tersebut, yang lebih umum digunakan oleh
programmer dan pemakai adalah bahasa DDL dan DML. Sedangkan
DCL hanya digunakan oleh seorang Database Administrator (DBA).
2.5.3. Normalisasi
Pada saat merancang basis data menggunakan model relasional,
kita sering menemui beberapa alternatif dalam pendefinisian himpunan
skema relasi. Agar dapat memperoleh gambaran yang lebih tepat
dalam pemilihan himpunan relasi diperlukan pemahaman dan proses
untuk memperoleh skema basis data yang memiliki properti tepat.
Proses tersebut dikenal dengan normalisasi yaitu proses
34
pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan
entitas dan relasinya. Perancangan dengan normalisasi memiliki
keuntungan sebagai berikut : (Hariyanto, 2004: 69)
1. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk
menyimpan data
2. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data
3. Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan
4. Memaksimalkan stabilitas struktur data.
Pada proses normalisasi selalu diuji dari beberapa kondisi,
yaitu apakah ada kesulitan pada saat melakukan proses bahasa SQL
seperti INSERT, UPDATE, DELETE, dan SELECT pada suatu
database. Jika terdapat kesulitan maka relasi tersebut dipecahkan pada
beberapa tabel lagi. Di sinilah dapat dikatakan perancangan belum
mendapat database yang optimal.
Berikut ini ada enam bentuk normalisasi yang dikenal, yaitu:
1. Bentuk Normal Pertama (1NF)
Suatu relasi dapat memenuhi bentuk normal ke satu (1NF)
jika setiap atribut dari relasi tersebut tidak memiliki nilai ganda
(multi value) dalam suatu baris atau record dan setiap nilai
atributnya sederhana (bukan komposit/ gabungan).
35
2. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Bentuk normal kedua memiliki syarat yaitu bentuk data telah
memenuhi kriteria bentuk 1NF dan atribut yang bukan kunci
haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/ primary key.
3. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Untuk menjadi bentuk ketiga maka haruslah memenuhi
bentuk 2NF dan semua atribut bukan kunci/ primer haruslah
bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh. Bentuk
3NF digunakan untuk menghilangkan kebergantungan transitif.
4. Boyce Codd Normal Form (BCNF)
BCNF merupakan perbaikan terhadap 3NF, jika tiap atribut
utama bergantung fungsional penuh pada tiap kunci dimana kunci
tersebut bukan bagiannya. Bentuk ini juga dapat menggunakan
kunci primer lebih dari satu sesuai kondisi.
5. Bentuk Normal Keempat (4NF)
Bentuk 4NF digunakan jika relasi sudah dalam BCNF dan
tidak berisi kebergantungan banyak nilai. Jika masih terjadi maka
kita harus membagi relasi menjadi dua relasi baru.
6. Bentuk Normal Kelima (5NF)
Bentuk normal 5NF berhubungan dengan properti yang
disebut join tanpa adanya kehilangan informasi (lossless join).
36
2.6 Pemodelan Proses Pengembangan Sistem Basis Data
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru
untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem telah ada. Dalam hal ini dibutuhkan pendekatan pengembangan yang
sesuai dengan kondisi dan kemampuan perusahaan dalam menerapkannya.
2.6.1. Metode Pengembangan Sistem
Untuk menuju kesuksesan dalam pengembangan dan
penggunaan sistem informasi yang ada diperlukan beberapa fase yang
harus dilalui. Keseluruhan proses pengembangan sistem ini dikenal
dengan System Development Life Cycle (SDLC). Pendekatan dengan
SDLC merupakan pendekatan melalui beberapa tahap untuk
menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah
dikembangkan dengan sangat baik melalui penggunaan siklus kegiatan
penganalisis dan pemakai secara spesifik. (Kendall, 2003:11)
SDLC merupakan metode pengembangan sistem perusahaan
yang digunakan untuk proyek TI secara besar. SDLC adalah suatu
kerangka kerja terstruktur yang terdiri dari proses berurutan pada
sistem informasi yang dikembangkan. Setiap proses dalam
tingkatannya mendefinisikan tugas yang harus dijalankan. Dalam hal
ini peneliti menggunakan SDLC dengan 8 fase pengembangan sistem,
yang dijelaskan sebagai berikut: (Rainer, Turban, Potter, 2007: 312)
37
1. Sistem Investigasi
Tahap penelitian berupa investigasi awal dalam memahami
masalah bisnis yang akan dipecahkan, pilihan teknis untuk sistem,
dan masalah yang mungkin terjadi selama pengembangan yang
diikuti dengan studi kelayakan.
2. Analisis Sistem
Tahap mengidentifikasi masalah bisnis secara lebih rinci,
mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusinya dan
mengidentifikasi kebutuhan informasi.
3. Desain Sistem
Membuat rancangan desain spesifikasi sistem seperti desain
user interface, desain basis data, serta desain output sesuai dengan
kebutuhan.
4. Pemrograman
Mengembangkan sistem yang dibutuhkan untuk memenuhi
tujuan fungsional dan dapat memecahkan permasalahan bisnis.
5. Pengujian
Melakukan proses pemeriksaan untuk melihat apakah kode
komputer (coding) berjalan sesuai hasil yang diharapkan dan
diinginkan dalam suatu kondisi tertentu.
38
6. Implementasi
Proses konversi dari sistem lama ke sistem baru baik dari
konversi datanya maupun memperkenalkan komponen/ modul dari
sistem baru secara bertahap.
7. Pengoperasian
Tahap dimana sistem baru telah beroperasi secara stabil, dan
dilanjutkan dengan proses audit untuk menilai kemampuan sistem
tersebut.
8. Pemeliharaan
Tahap akhir dengan melakukan debugging program yang
berkelanjutan, memberi akomodasi pada sistem dalam
menyesuaikan perubahan kondisi bisnis, serta proses backup data.
2.6.2. Pengolahan Basis Data
2.6.2.1. Diagram Alir (Flowchart)
Bagan alir program (program flowchart) adalah suatu
bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-
langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan
cara penyajian dari suatu algoritma. (Al-Bahra, 2005: 263)
Untuk melihat notasi simbol-simbol yang digunakan dalam
Flowchart, dapat dilihat pada halaman daftar simbol.
39
2.6.2.2. Data Flow Diagram (DFD)
Penggunaan DFD sebagai modeling tool dipopulerkan
oleh Demacro dan Yordan (1979) serta Gane dan Sarson
(1979) dengan menggunkanan pendekatan metode analisis
sistem terstruktur. DFD menggambarkan arus data dan
keterkaitan satu sama lain dari suatu sistem informasi.
(Setiawan, 2005: 1 )
Berikut ini merupkan definisi dari notasi simbol yang
digunakan dalam diagram sebagai berikut:
1. Proses (Process)
Proses merupakan model sistem yang meliputi
sistem komputer, sistem manajemen, sistem bisnis dan
tentunya sistem informasi. Di dalamnya terjadi proses
pertukaran sistem masukan dan keluaran disesuaikan
dengan kondisi lingkungan sistem, serta terdapat proses
logika dan penghitungan sistem
Proses dapat menjelaskan logika pembuatan
keputusan dan rumusan-rumusan yang akan
mentransformasi proses data-data masukan menjadi
keluaran. Jadi setiap data flow dari entitas dan data store
harus dimulai dan/ atau diakhiri dalam proses.
40
2. Aliran Data (Data Flow)
Data flow adalah aliran yang menghubungkan
antara proses dengan lingkungan sistem maupun proses
dengan proses. Di samping itu dapat berfungsi sebagai
komunikasi aliran data atau informasi antara tiap elemen.
Dalam suatu diagram sistem, data flow tidak dapat
menghubungkan hanya antar entitas maupun data store.
Jadi dalam penggunaanya data flow harus mencantumkan
atau menghubungkan elemen proses.
3. Entitas (External Entity)
Entitas merupakan sumber atau tujuan data dan
dianggap eksternal atau faktor luar terhadap sistem yang
sedang digambarkan. Setiap entitas diberi label dengan
nama yang sesuai dan harus menunjukkan suatu kata
benda. Dalam hal ini mendefinisikan orang, unit
organisasi, sistem lain dan organisasi lain yang terkait dan
berinteraksi dengan sistem.
4. Penyimpanan Data (Data Store)
Dalam suatu diagram terjadi perputaran data dan
informasi, maka dibutuhkan elemen untuk dapat
menyimpan data dan informasi tersebut agar dapat
digunakan dan diolah kembali di lain waktu. Dalam hal
ini data store berfungsi sebagai simbol yang mewakili
41
tempat penyimpanan data yang biasanya berdasarkan
nama-nama tabel dari database.
Untuk melihat notasi simbol-simbol yang digunakan dalam
DFD, dapat dilihat pada halaman Daftar Simbol.
2.6.2.3. Entity Relationship Diagram (ERD)
Model ER (Entity Relationship Model) pada awalnya
dikemukakan olen Peter Chen (1976). Model ER
digambarkan dengan diagram ER yang merupakan
representasi grafis himpunan entitas, relationship, dan
konstrain integritas yang dihasilkan pada aktivitas
pengembangan. (Hariyanto, 2005: 165)
1. Entitas (Entity)
Entitas merupakan objek yang ada dan dapat
dibedakan dengan objek-objek lainnya. Entitas adalah
objek yang berisi informasi deskriptif yang sepenuhnya
menguraikan orang tunggal, tempat, objek atau ide. Jika
suatu objek data yang sudah dikenal diuraikan oleh objek
lain, maka objek itu adalah sutau entitas. Jika tidak ada
informasi deskriptif yang berhubungan dengan item,
maka objek itu bukanlah suatu entitas.
2. Atribut (Attributes)
Atribut merupakan objek data yang
mengidentifikasikan atau menguraikan entitas. Atribut
42
yang mengidentifikasi entitas disebut atribut kunci (key
attributes), sedangkan atribut yang menguraikan entitas
disebut atribut yang bukan kunci (non-key attributes).
3. Relasi (Relationship)
Secara konseptual, entitas dan atribut tidak dapat
berfungsi jika hanya berdiri sendiri. Jadi harus dapat
saling berperan dan mempengaruhi satu sama lain untuk
mendukung proses bisnis. Biasanya, suatu hubungan
relasi ditandai oleh suatu kata kerja yang menghubungkan
dua kesatuan atau lebih.
Untuk melihat notasi simbol-simbol yang digunakan dalam
ERD, dapat dilihat pada halaman daftar simbol.
2.6.2.4. Kamus Data
Kamus data merupakan hasil referensi data mengenai
data (maksudnya, metadata), suatu data yang disusun oleh
penganalisis sistem untuk mereka selama melakukan analisis
dan desain. ( Kendall, 2003: 333 )
Untuk melihat notasi simbol-simbol yang digunakan dalam
kamus data, dapat dilihat pada halaman Daftar Simbol.
43
2.7 Sekilas Tentang Oracle
Oracle adalah nama produk software database, diproduksi oleh
perusahaan software bernama Oracle Corporation yang didirikan pada tahun
1977 oleh tiga orang programmer yaitu, Bob Miner, Ed Dates, dan Larry
Ellison. Awalnya Perusahaan ini lebih berkonsentrasi pada pembuatan
database server di mainframe. Secara garis besar, software database
dikelompokkan menjadi dua yaitu, stand alone database dan database server.
Kisah sukses Oracle Corp terkait dengan sejarah dan database
relational yang lebih dahulu diterapkan oleh IBM dalam bahasa SQL dan
produk DB2. Melihat perkembangan tersebut Larry Ellison memutuskan
untuk mengimplementasikan model relasional pada produk Oracle. Keputusan
tersebut berhasil dan mampu membuat Oracle menjadi pesaing kuat bagi IBM.
Sekitar tahun 1980-an, Larry kembali mengambil langkah dengan
mendiversifikasi Oracle (versi 6.x) ke luar mainframe, yakni ke sistem operasi
UNIX. Disinilah terjadi penigkatan penghasilan dan penjualan produk yang
mencolok, dan kemudian diikuti dengan Oracle (versi 7.x) mulai tahun 1996
dengan sistem operasi Novell Netware, Windows NT, dan terakhir pada
LINUX (versi 8.x) sekitar tahun 1997. (Bernaridho, 2004: 1-2)
Secara garis besar, Oracle telah mengeluarkan beberapa produknya, sebagai
berikut :
1. Oracle Developer (Developer 2000, Developer 6 atau 6i).
Software ini ditujukan untuk membangun aplikasi dari sisi front
end atau sisi user interface. Produk ini juga dikenal dengan development
44
tool (nondatabase-server) yang digunakan untuk membantu programmer
membuat aplikasi yang mengakses data Oracle.
2. Oracle DBA (Oracle 7, Oracle 8/8i, Oracle 9i, Oracle 10g, Oracle 11i).
Software ini ditujukan untuk pembuatan program atau aplikasi dari
sisi back end atau sisi database. Software ini diperuntukkan bagi para
DBA atau Database Administration Oracle.
Oracle menggunakan bahasa pemrograman PL/SQL yang merupakan
pemrograman bahasa prosedural yang di dalamnya diletakkan sintak-sintak
SQL. Pada umumnya sintak SQL digunakan sebagai penghubung antara
aplikasi dengan Basis Data Relasional. ( Imam dan Raharjo, 2006: 2-3)
2.7.1. Tampilan Oracle DBA Studio
Database administration (DBA Studio) digunakan sebagai tool
untuk melakukan fungsi administratif terhadap database oracle.
Gambar 2.7 Tampilan DBA Studio
45
2.7.2. T.O.A.D (Tool for Oracle Application Developers)
T.O.A.D merupakan salah satu tool untuk editor dari
sintak-sintak SQL atau PL/SQL dan fungsi lain sebagai pendukung
database dan lebih memudahkan dibanding editor bawaan Oracle
yaitu SQL*Plus yang isinya hanyalah editor sintak-sintak.
Gambar 2.8 Tampilan T.O.A.D
Gambar 2.9 Tampilan SQL*Plus
46
2.7.3. Oracle Forms Builder (Oracle Developer 6)
Oracle Forms Builder digunakan untuk membuat desain
user interface kepada end user agar memudahkan dalam koneksi
dengan database.
Gambar 2.10 Tampilan Oracle Developer Form Builder
2.7.4. Oracle Report Builder
Oracle Report Builder digunakan untuk membuat report/
laporan dari sintak-sintak query sesuai kebutuhan untuk memanggil
data dari database.
47
Gambar 2.11 Tampilan Oracle Developer Report Builder
2.7.5. Oracle Graphics Builder
Oracle Graphics Builder digunakan dalam membuat grafik
untuk menentukan presentasi dari variabel yang ditentukan.
Gambar 2.12 Tampilan Oracle Developer Graphics Builder
48
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
3.1.1 Metode Observasi (Observation)
Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung
ke tempat penelitian dan menjadi bagian langsung dari lingkungan
kerja perusahaan tersebut, agar peneliti dapat lebih memahami
perancangan sistem yang akan dibuat disamping mencari informasi.
Berikut ini merupakan definisi lokasi penelitian berlangsung :
Nama Institusi : PT. Sarijaya Permana Sekuritas
Bidang : Jasa Pialang/ Broker Saham
Alamat : Permata Bank Tower 1 lantai 6
Jl.Jend. Sudirman Kav.27
Jakarta Pusat – 12920
Waktu Obervasi : 12 Maret 2007 – 30 April 2007
Informasi yang dibutuhkan peneliti dalam observasi ini yaitu
berupa kondisi sistem penanganan keluhan yang sedang berjalan,
gambaran umum keterkaitan sistem-sistem di perusahaan sesuai
konsep ERP dan permasalahan yang timbul terhadap sistem pada saat
pengoperasian maupun proses perawatan (maintenance).
48
49
3.1.2 Metode Wawancara (Interview)
Metode wawancara merupakan proses untuk mengumpulkan
informasi dengan cara percakapan langsung dengan format tanya
jawab terhadap pihak-pihak terkait dengan penelitian sistem yang akan
dibuat. Wawancara dilakukan kepada bagian departemen System
Development (Sysdev) yaitu kepada Bpk.Edy Sumaryoto (Head
Sysdev). Sedangkan pihak Helpdesk kepada Desi dan Sukur (Staf
Helpdesk) selaku pengguna dari sistem yang akan dibuat. Waktu
wawancara dilaksanakan pada bulan maret 2007. Kesimpulan hasil
wawancara terdapat dalam bab 4 dan pada halaman lampiran
dipaparkan hasil wawancara perorangan yang dilakukan oleh peneliti.
3.1.3 Metode Studi Pustaka
Dalam metode studi pustaka, peneliti mengumpulkan data dan
informasi dari beberapa referensi buku maupun artikel untuk
memperkuat sumber referensi penelitian sebanyak 16 pustaka acuan.
Di samping itu sebagai acuan dalam perbandingan kelebihan dari
aplikasi ini dengan yang lain, yaitu aplikasi keluhan user ini
menggunakan konsep ERP untuk proses penerapan ke dalam ruang
lingkup data dan system perusahaan agar dapat terintegrasi serta dapat
digunakan bersama-sama dengan dibatasi hak akses tertentu pada
masing-masing yang mengaksesnya sesuai dengan kebutuhan.
50
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam suatu penelitian tahapan pengembangan sistem sangatlah
dibutuhkan, hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang
timbul kemudian diproses beberapa tahapan hingga didapatkan pemecahan
atau penyelesaiannya. Metode pengembangan sistem yang peneliti gunakan
adalah System Development Life Cycle (SDLC), karena metode ini sangatlah
tepat dalam membangun konsep ERP yang diterapkan pada tempat penelitian.
SDLC adalah suatu proses dari systems analysts, software
engineers, dan programmers build systems, yang merupakan rancangan
manajemen tool, kegunaan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
rancangan pengembangan sistem. SDLC diterapkan oleh Benjamin, 1971 yang
selanjutnya mendasari semua pengembangan sistem. (Whitten, Bentley,
Barlow, 1989: 81)
SDLC merupakan rangka terstruktur yang terdiri dari urutan atau
tahapan proses sistem informasi yang dikembangkan. Tiap tahapan proses
memiliki definisi tugas. (Rainer, Turban, Potter, 2007: 311) Dalam tahap
pengembangan sistem SDLC menggunakan 8 langkah, tahap tersebut dapat
dilihat pada Gambar 3.1 :
51
Gambar 3.1 Tingkatan Tahap-Tahap Pada SDLC (Rainer, Turban, Potter, 2007: 312)
3.2.1. Sistem Investigasi (System Investigation)
Pada tahap awal tingkatan dalam SDLC dapat dilakukan
dengan investigasi awal dengan memahami permasalahan bisnis yang
akan dipecahkan, pilihan hal teknis untuk sistem dan masalah yang
mungkin terjadi selama pengembangan yang diikuti dengan studi
kelayakan. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian langsung
untuk memahami sistem yang sedang berjalan, dengan tujuan
mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan yang timbul dengan
cara observasi dan wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait. Cara
tersebut dilakukan agar perencanaan perbaikan dan perancangan
sistem berjalan lancar dan tepat sasaran.
52
3.2.2. Analisis Sistem (System Analysis)
Tahap ini mengidentifikasi masalah bisnis secara lebih
rinci, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusinya dan
mengidentifikasi kebutuhan informasi. Dalam hal ini peneliti
menganalisis sistem yang sedang berjalan, ternyata permasalahan yang
timbul yaitu masih manualnya sistem tersebut sehingga menyulitkan
dalam proses input data dalam kapasitas besar (jumlah banyak),
efektifitas input data (multi user), proses integrasi dengan sistem lain
dan perawatan (maintenance).
3.2.3. Desain Sistem (System Design)
Tahap perancangan desain adalah proses membuat rancangan
desain spesifikasi sistem yakni desain proses yang meliputi desain
basis data dan desain alur bisnis proses, serta desain antar muka user
yang meliputi input dan output sesuai dengan kebutuhan. Menanggapi
hal tersebut peneliti mendefinisikan perancangan desain sebagai
berikut:
a). Perancangan desain proses
- Menggunakan DFD dalam menggambarkan aliran data
- Menggunakan ERD dalam menggambarkan hubungan antar entitas
- Menggunakan Flowchart dalam menggambarkan alur kerja bisnis
prosesnya.
53
b). Perancangan desain interface (tampilan)
- Desain input dalam bentuk form-form menjadi sebuah modul
- Desain output dalam bentuk hasil laporan sesuai dengan informasi
yang dibutuhkan
3.2.4. Pemrograman (Programming)
Tahap pengembangan sistem yang dibutuhkan untuk
memenuhi tujuan fungsional dan dapat memecahkan permasalahan
bisnis. Pada tahap ini peneliti menterjemahkan hasil analisisnya ke
dalam bahasa pemrograman (coding) berupa GUI (Graphic User
Interface) baik form masukan, form proses maupun laporan akhirnya.
3.2.5. Pengujian (Testing)
Tahap ini merupakan proses pemeriksaan untuk melihat
apakah kode komputer (coding) berjalan sesuai hasil yang diharapkan
dan diinginkan dalam suatu kondisi tertentu.
Pada umumnya kesalahan (error) yang terjadi
dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu kesalahan kode program
(syntax error) dan logika algoritma (Logic error) .
Pengujian dibagi menjadi dua yaitu:
− Whitebox : pengujian dengan melihat source code program dengan
menjalankan debugging oleh programmer dan seorang analis.
− Blackbox : pengujian tanpa melihat source code program dan
dijalankan oleh user untuk mengamati apakah telah menerima
54
input, proses dan menghasilkan output dengan benar. (Pressman,
2002: 85)
Pada penelitian kali ini peneliti hanya melakukan pengujian
Blackbox yang dilakukan oleh staf Helpdesk
3.2.6. Implementasi (Implementation)
Tahap implementasi merupakan proses konversi dari
sistem lama ke sistem baru baik dari konversi datanya maupun
memperkenalkan komponen/modul dari sistem baru secara bertahap.
Dalam hal ini pihak departemen system development (sysdev)
melakukan pelatihan atau training dengan pemakai (Helpdesk)
terhadap sistem baru, lalu mengevaluasi kembali untuk menyesuaikan
dengan sistem sebelumnya agar konversi sistem berjalan efektif.
Sedangkan proses konversi datanya dilakukan oleh pihak database
administrator pada perusahaan itu, karena sehubungan dengan
kerahasiaan data-datanya.
3.2.7. Pengoperasian (Operation)
Tahap dimana sistem baru telah beroperasi secara stabil,
dan dilanjutkan dengan proses audit untuk menilai kemampuan sistem
tersebut. Jadi dalam periode pengoperasian tertentu dilakukan
pemeriksaan terhadap kemampuan dan kinerja sistem baru tersebut
dengan tepat.
55
3.2.8. Pemeliharaan (Maintenance)
Tahap akhir dengan melakukan debugging program yang
berkelanjutan, memberi akomodasi pada sistem dalam menyesuaikan
perubahan kondisi bisnis, serta diperlukan juga proses backup data.
Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas kelangsungan sistem dalam
jangka panjang.
Dalam setiap tahapan SDLC jika terjadi kekeliruan pada tahap
tertentu maka perlu ditelusuri penyebabnya dan kembali ke tahapan tingkat
sebelumnya. Dalam hal ini peneliti hanya sampai pada tahap ke 5 yaitu
pengujian saja kepada pihak Helpdesk, selanjutnya dikerjakan oleh pihak
departemen system development (sysdev) bekerja sama dengan administrator
database hingga tahap akhir maintenance.
56
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sistem Investigasi
Dalam mengawali suatu penelitian dibutuhkan investigasi atau
identifikasi awal terhadap objek yang akan diteliti. Pada tahap inilah
diharapkan peneliti dapat mengumpulkan serta menentukan data dan
informasi apa saja yang dibutuhkan terhadap objek yang diteliti, disamping
itu juga perlu menentukan cakupan atau batasan penelitian.
4.1.1. Persiapan Penelitian
4.1.1.1. Observasi Penelitian
Metode observasi ini berupa pengamatan langsung
yang dilakukan oleh peneliti ke tempat penelitian dan ikut
menjadi bagian dari lingkungan Perusahaan. Berikut ini
merupakan rincian informasi dari persiapan yang dilakukan
selama observasi:
1. Tempat Penelitian
Nama Institusi : PT. Sarijaya Permana Sekuritas
Bidang : Perdagangan saham (efek)
Peranan : Pelayanan jasa perantara / broker
saham
Alamat : Permata Bank Tower 1 lantai 6
Jl.Jend. Sudirman Kav.27
Jakarta Pusat – 12920
56
57
Departemen : System Development (Sysdev)
2. Alokasi Waktu
Periode observasi : 12 Maret 2007 – 30 April 2007
Tabel 4.1 Alokasi Waktu Observasi
Tahap dan Kegiatan Observasi Periode 1. Pemahaman konsep sistem
yang sedang berjalan dan pelatihan teknis.
12 Maret 2007 s/d
31 Maret 2007 2. Perancangan database dan
pembuatan coding program aplikasi yang akan dibuat
1 April 2007 s/d
25 April 2007
3. Pengujian dan pelatihan kepada end user (Helpdesk)
25 April 2007 s/d
30 April 2007
3. Tujuan Observasi
Tujuan observasi ini adalah membantu pihak
instansi dalam menyelesaikan permasalahan terhadap
sistem pada bagian Helpdesk yang masih cenderung
manual dan belum terintegrasi dengan ruang lingkup
sistem dan basis data yang sedang berjalan di Sarijaya.
4.1.1.2. Wawancara (Interview)
Metode wawancara dilakukan guna mendapatkan
informasi berupa kondisi dan permasalahan yang timbul
dalam sistem penanganan keluhan yang sedang berjalan,
serta gambaran umum tentang perusahaan dari narasumber
yang berkaitan langsung dalam proses perancangan sistem
58
ini. Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada bagian
Departemen System Development (Sysdev) yaitu kepada
Bpk.Edy Sumaryoto (Head Sysdev). Sedangkan pihak
Helpdesk kepada Desi dan Sukur (Staf Helpdesk) selaku
pengguna dari sistem yang akan dibuat. Berikut ini hasil
kesimpulan yang didapatkan wawancara sebagai berikut:
1. Fungsi Departmen Sysdev yaitu mengembangkan
sistem yang akan digunakan back office dan front office.
2. Tugas (job desk) yang dikerjakan Departemen Helpdesk
3. Tujuan pengembangan aplikai User Complaint yang
baru ini.
4. Analisis pengembangan basis data dan hubungan ruang
lingkup basis data antara Departemen yang terkait.
5. Kendala yang dialami pada sistem sebelumnya.
6. Pihak-pihak yang melakukan komplain siapa saja.
7. Latar belakang berdirinya Sarijaya Sekuritas
4.1.1.3. Cakupan/ Batasan Penlitian
Dalam hal ini peneliti menentukan batasan atau
ruang lingkup dari penelitian. Aplikasi yang akan dibuat ini
hanya ditujukan kepada Departemen Helpdesk dan untuk
menangani keluhan terhadap fasilitas paket sistem yang
disediakan kepada nasabah maupun mitra/ cabang saja.
59
4.1.2. Tinjauan Organisasi
Pada awalnya Perusahaan ini didirikan pada 13 Maret 1990
dengan nama PT. Tegar Dinamika Abadi yang bergerak dalam
bidang reksadana investasi pasar modal. Pada tanggal 11 Desember
1997 baru resmi menggunakan nama PT. Sarijaya Permana
Sekuritas. Sejak tahun 1998 perusahaan ini berkembang dan berhasil
memiliki 38 cabang di sejumlah daerah. Hal ini karena Sarijaya
merupakan salah satu pioneer dalam penerapan online tradding di
dalam negeri.
Dengan dikepalai oleh Herman Ramli, Sarijaya mampu
melahirkan Grup Sarijaya yang mulai merambah ke bisnis asuransi
lewat PT.Asuransi Sarijaya dan bisnis pembiayaan lewat PT.
Sarijaya Multidana. Berkembangnya Sarijaya diperkirakan setelah
melakukan berbagai kegiatan edukasi investasi pasar modal yang
digelar di kampus-kampus dan masyarakat yang saat itu tingkat
pemahaman terhadap investor pasar modal masih kurang.
Pada Gambar 4.1 merupakan gambaran Struktur Orgranisasi
/ perusahaan Sarijaya Permana Sekuritas hingga saat ini.
60
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Sarijaya Permana Sekuritas
61
4.2. Analisis
Pada tahap ini, peneliti membuat hasil analisis terhadap aplikasi
yang sedang berjalan serta menganalisis kebutuhan yang diperlukan dalam
perancangan aplikasi yang akan diusulkan.
4.2.1. Analisis Aplikasi yang Sedang Berjalan
4.2.1.1. Uraian Aplikasi yang Sedang Berjalan
Setelah dilakukan analisis terhadap aplikasi
penanganan keluhan user yang sedang berjalan. Maka dapat
disimpulkan dan digambarkan diagram alir (workflow) dari
sistem tersebut sebagai berikut :
Gambar 4.2 Diagram Alir ( workflow ) Aplikasi yang Sedang Berjalan
62
4.2.1.2. Analisis Masukan (Input)
Aplikasi penanganan keluhan user yang diusulkan
ini menggunakan konsep ERP, jadi data atau informasi
yang dibutuhkan tidak hanya di-input oleh Departemen
bagian Helpdesk saja. Aplikasi ini membutuhkan data yang
sudah terorganisir dalam lingkungan DBMS Admin Back
Office yang di-input oleh berbagai Departemen.
Berikut ini merupakan hubungan dari aplikasi yang
digunakan Departemen Helpdesk dengan Departemen
lainnya yang terkait dalam suatu lingkungan konsep ERP,
sebagai berikut:
1. Departemen Helpdesk
Helpdesk berperan utama dalam penggunaan sistem
ini, dapat kita lihat tugasnya sebagai berikut:
a. Input data keluhan user dan informasi user-nya
b. Input data fungsi dan tipe dari keluhan yang telah
dikriteriakan.
c. Input data portfolio tiap teknisi (koleksi jumlah
teknisi menangani keluhan)
d. Membuat laporan terhadap keluhan yang masuk.
2. Departemen Sales
Meski secara tidak langsung Departemen Sales
berhubungan dengan sistem ini, karena sistem
63
membutuhkan data customer/ nasabah yang sebelumnya
telah di-input oleh Departemen Sales.
3. Departemen Compliance
Aplikasi keluhan user juga membutuhkan deskripsi
data company/ mitra dan user beserta staf mitra yang di-
input oleh bagian Departemen Compliance.
4. Admin Back Office
Secara umum data yang terkait dalam konsep ERP
pada Perusahaan ini terdapat pada bagian Admin Back
Office. Hubungan dengan aplikasi keluhan user ini yaitu
data teknisi dan data Departemen.
4.2.1.3. Analisis Proses
Aplikasi penanganan keluhan user ini memiliki dua
proses utama, yaitu:
1. Proses Keluhan User
yaitu proses manajemen pencatatan data atau informasi
keluhan user yang muncul, serta laporan keseluruhan.
2. Proses Portfolio Teknisi
yaitu proses pencatatan koleksi jumlah data teknisi yang
telah menangani keluhan user.
4.2.1.4. Analisis Keluaran (Output)
Aplikasi penanganan keluhan user ini memiliki dua tujuan
hasil output atau laporan, yaitu:
64
1. Manajer Helpdesk
Setiap hasil laporan dari data dan informasi keluhan
user diserahkan kepada Manajer Helpdesk.
2. Manajer Teknisi (Technician)
Laporan portfolio dari teknisi diserahkan kepada tiap
Manajer Teknisi dari masing-masing teknisi yang telah
menangani keluhan.
4.2.1.5. Kelemahan Aplikasi yang Berjalan
Dari hasil wawancara dan analisis terhadap aplikasi yang
berjalan ini, maka ditemukan beberapa kelemahan
mendasar pada aplikasi ini yaitu sebagai berikut:
1. Aplikasi sebelumnya masih manual dan berjalan
sendiri, tidak terintegrasi dengan lingkungan sistem
lainnya pada Perusahaan
2. Aplikasi sebelumnya mengalami kesulitan dalam
melakukan proses manipulasi banyak data seperti
permintaan data, pengubahan, maupun hapus data.
3. Aplikasi sebelumnya memiliki keterbatasan sistem dan
kesulitan dalam proses perawatan (maintenance).
4.2.2. Analisis Aplikasi yang Diusulkan
4.2.2.1 Uraian Aplikasi yang Diusulkan
Gambar 4.3 adalah workflow dari aplikasi penanganan
keluhan pelanggan (User Complaint) yang diusulkan, yaitu:
65
Gambar 4.3 Diagram Alir (workflow) Aplikasi yang Diusulkan
66
4.2.2.2 Kelebihan Aplikasi yang Diusulkan
Aplikasi penanganan keluhan pelanggan yang diusulkan ini
memiliki kelebihan dari aplikasi sebelumnya, yaitu :
1. Aplikasi yang diusulkan lebih otomatis dan lebih
terintegrasi dengan lingkungan sistem lain pada
Perusahaan, jadi dapat saling berbagi informasi.
2. Lebih memudahkan dan mempercepat dalam
melakukan proses manipulasi data.
3. Memiliki ruang penyimpanan data (data storage) yang
lebih besar dan memudahkan proses maintenance.
4.2.3. Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem merupakan proses untuk
menghasilkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dibuat.
Diantara kebutuhan sistem tersebut terdapat pada sumber daya
informasi yang ada pada perusahaan.
Perusahaan-perusahaan beralasan bahwa jika mereka
mengelola data mereka dengan menerapkan DBMS yang berbasis
komputer, mereka berarti juga akan mengelola informasi mereka.
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan yaitu pada pengolah informasi
yang mengubah input menjadi output yang meliputi perangkat keras
dan perangkat lunak, serta orang-orang yang mengembangkan dan
mengoperasikan sistem. (McLeod, 2004: 32)
67
Berikut ini merupakan sumber daya informasi pada perusahaan:
1. Perangkat Keras Komputer.
Dalam memanfaatkan sumber daya perangkat keras
komputer, dapat dimulai dengan menginventarisasi komputer
yang tersedia di dalam perusahaan. Perangkat keras komputer ini
akan digunakan dalam pengembangan sistem dan pengoperasian.
Untuk itu perlu diketahui spesifikasi perangkat keras komputer
yang ada pada perusahaan, diantaranya sebagai berikut:
a. Processor minimum Pentium3 - 1.0 GHz (atau lebih besar)
b. Memori minimum 128 MB
c. Ruang penyimpanan minimum 4GB
d. Rekomendasi monitor resolusi 1024 x 768 pixel
2. Perangkat Lunak Komputer.
Dalam menentukan perangkat lunak yang akan digunakan,
perlu diadakan penyesuaian dengan spesifikasi perangkat keras
komputer pada perusahaan. Berikut ini merupakan uraian
perangkat lunak yang akan digunakan dalam pengembangan dan
pengoperasian sistem:
a. Sistem Operasi Windows NT (2000, 2003, XP, dan
sekelasnya)
b. Oracle Developer versi 6.i (untuk komputer client)
c. Oracle Database versi 8.1.7 (untuk komputer server)
68
3. Spesialis Informasi
Untuk kelangsungan suatu sistem dibutuhkan spesialis
khusus baik dalam pengembangan sistem maupun dalam
pemeliharaan sistem di masa mendatang. Di sini berhubungan
pada System Development (Sysdev) Departemen sebagai pihak
pengembang software dan pemeliharaan software. Selain itu juga
melibatkan pihak Database Administrator yang mengelola
manajemen basis data pada server.
4. Pemakai
Sebagai pihak end user yang menggunakan sistem, maka
perlu diketahui spesifikasi skill yang dimiliki. Agar dapat
menjalankan sistem yang dibuat perlu dilakukan pelatihan-
pelatihan (training) dalam mengoperasikan sistem informasi
perusahaan sesuai dengan bidangnya.
5. Basis Data (Database)
Pada lingkungan basis data (database) perlu dilakukan
manajemen dalam suatu DBMS. Pada penerapannya harus
dilakukan analisis pada pembuatan database sesuai konsep yang
dikembangkan pada Perusahaan, dalam hal ini yaitu konsep ERP.
Dalam konsep ERP ini, setiap pembuatan database baru harus
terintegrasi dan saling berhubungan dengan database
sebelumnya pada lingkungan DBMS. Berikut ini merupakan
ruang lingkup lingkungan tabel (database) sesuai konsep ERP:
69
TSC_Transaction
TSC_Portfolio
TSYS_Saham
TSYS_UserCompany
TCPL_CompanyReg
TSYS_Customer
TSYS_Company
TSYS_Sales
TSYS_Department
TSYS_Technician
TCPL_Requirement
TC_UserCp
TC_CPType
TC_Function
TC_Complaint
TC_Portfolio
TSYS_AssetTSYS_Employee
TSYS_Commodity
Dan lainnya …. . . . . . .
TSYS_Admin
ComplianceModule
User ComplaintModule
SalesModule
AdminBack Office
TSYS_Helpdesk
Gambar 4.4 Ruang Lingkup Lingkungan Tabel Konsep ERP
Dari Gambar 4.4 tentang ruang lingkup lingkungan tabel
pada sistem yang terintegrasi sesuai dengan konsep yang
diterapkan perusahaan yaitu ERP. Jadi jika ada penambahan
modul baru tidak perlu membuat dan meng-input database baru
lagi, karena bisa menggunakan database yang lama sesuai
70
dengan kebutuhan modul yang akan dibuat. Hanya saja perlu
ada penambahan hak akses bersama (priviledge) dalam database
yang digunakan bersama itu sesuai dengan kebutuhan akses tiap
modul pada masing-masing Departemennya. Pada Tabel 4.2
merupakan tabel hak akses yang di berikan database
administrator terhadap masing-masing database kepada modul
yang mengaksesnya.
Tabel 4.2 Hak Akses Basis Data Tiap Modul
From Granted (To) Table SELECT INSERT UPDATE DELETE
Sysadmin Compliance TSYS_COMPANY V V V V Sysadmin Compliance TSYS_USERCOMPANY V V V V Sysadmin Sales TSYS_COMPANY V x x x Sysadmin Sales TSYS_CUSTOMER V V V V Sysadmin Sales TSYS_SAHAM V V V V Sysadmin Sales TSYS_SALES V V V V Sysadmin Helpdesk TSYS_HELPDESK V x x x Sysadmin Helpdesk TSYS_DEPARTMENT V x x x Sysadmin Helpdesk TSYS_TECHNICIAN V x x x Sysadmin Helpdesk TSYS_COMPANY V x x x Sysadmin Helpdesk TSYS_USERCOMPANY V x x x Sysadmin Helpdesk TSYS_CUSTOMER V x x x
71
4.3. Desain
Pada tahap ini terdapat desain proses, basis data dan tampilan (user
interface) dari hasil analisis dan investigasi sistem pada tahap sebelumnya.
4.3.1 Proses
4.3.1.1 Data Flow Diagram (DFD)
Berikut ini merupakan gambaran proses-proses dan
hubungan dengan objek-objek lain yang berkaitan.
1. Diagram Konteks User Complaint
Gambar 4.5 Diagram Konteks User Complaint
72
2. Diagram Level 0 Sistem Umum User Complaint
- Status Komplain- Solusi Komplain
Deskripsi Komplain
TEKNISI
TC_Complaint
5.0Portfolio
Teknisi Follow-upkomplain
3.0PendataanKomplain
TC_Portfolio
TC_UserCp
6.0Cetak
LaporanKomplain
HELPDESK
- Status Keangotaan- Deskripsi User
ID, Nama , Tipe User
UserCp
TSYS_Usercompany TSYS_Customer
- UsrcompID- CompID
- CustID- CompID
1.0Pendataan
UserCp
HELPDESK
UserID
4.0Follow-upKomplain
TC_Function
TC_CptypeTipe Komplain
- FunctionID- CpTypeID
Fungsi Komplain
2.0Pendataan
Fungsi dan TipeKomplain
Fungsi dan TipeKomplain
TSYS_Technician- TechID- StatusAct- DepartmentIDKomplain
Komplain - Solusi Komplain- Status Komplain
- Periode Laporan- Variabel Laporan
Portfolio Teknisi
- Laporan Komplain- Laporan Portfolio
PortfolioTeknisi
Periode Portfolio
Laporan Portfolio
Komplain
- Jumlah Teknisi Follow-up- TechID
Komplain
Komplain
Portfolio Teknisi
TSYS_Company
CompID
Komplain User
TSYS_DepartmentDepartmentID
CpTypeID
TSYS_HelpdeskHelpID
Komplain
Variabel Komplain
Gambar 4.6 Diagram Level 0 User Complaint
[1.0] Helpdesk memasukkan ID, nama dan tipe user ke
dalam Sistem Pendataan UserCp. Sistem
membandingkan variabel yang masuk dengan
tabel TSYS_Usercompany, TSYS_Customer, dan
TSYS_Company berdasarkan kesamaan ID, nama
dan tipe user. Setelah disesuaikan data disimpan
ke dalam tabel TC_UserCp. Sistem menghasilkan
status keanggotaan user apakah terdaftar atau
tidak, jika terdaftar dapat dilihat pada deskripsi
user yang dapat dilihat kembali oleh Helpdesk.
73
[2.0] Helpdesk memasukkan fungsi dan tipe komplain,
lalu sistem menyimpan variabel masukan ke
dalam tabel TC_Function dan TC_CpType sesuai
penempatannya.
[3.0] Helpdesk memasukan userid berdasarkan user
yang komplain diambil dari tabel TC_Usercp.
Helpdesk menentukan fungsi komplain dari tabel
TC_Function dan TC_CpType, lalu helpdesk
memasukkan deskripsi dan variabel komplain
lainnya. Helpdesk dapat menentukan teknisi
sesuai bidang komplainnya diambil dari tabel
TSYS_Technician yang statusnya tidak aktif
(tidak menangani komplain lain). Bila teknisi ada
maupun tidak, data komplain tetap dapat disimpan
sementara ke dalam tabel TC_Complaint.
[4.0] Teknisi memasukan solusi komplain dan dapat
mengubah status komplain pada sistem follow-up
komplain sesuai kondisi. Lalu sistem menyimpan
penambahan serta perubahan solusi dan status
komplain pada tabel TC_Complaint. Sementara
itu Helpdesk dapat melihat hasil perubahan
(update) data komplain oleh teknisi dan dapat
melengkapi variabel yang masih kurang, lalu
74
disimpan kembali oleh sistem ke tabel
TC_Complaint.
[5.0] Helpdesk memasukkan periode portfolio ke dalam
sistem, lalu sistem melakukan proses perhitungan
jumlah teknisi yang melakukan follow-up yang
diambil dari tabel TC_Complaint. Setelah
diproses hasil data portfolionya lalu disimpan ke
tabel TC_Portfolio, sementara Helpdesk juga
dapat melihat hasilnya.
[6.0] Helpdesk memasukkan periode laporan dan
variabel laporan lain ke dalam sistem cetak
laporan komplain, lalu sistem melakukan proses
penyesuaian informasi yang diminta baik dari
tabel TC_Complaint maupun tabel TC_Portfolio.
Setelah diperoleh hasil informasinya, lalu baik
laporan komplain maupun laporan portfolio dapat
ditampilkan ke Helpdesk serta dapat dicetak.
75
3. Diagram Level 1 Proses Pendataan UserCp
HELPDESK1.1
PeriksaKeanggotaan
UserCp
TC_UserCp
1.2Pencocokan
DataUser
ID, Nama, danTipe user
Userid, Username,Usertype
Userid, Username,Usertype
TSYS_Usercompany
TSYS_Customer
- Custid- CompID
- Usrcompid- CompID
1.3KonfirmasiPendataan
UserCp
- Status keanggotaan- Deskripsi User
- Status Keanggotaan- Deskripsi User
ID, Nama,Tipe user
TSYS_CompanyCompID
Gambar 4.7 Diagram Level 1 Pendataan Tipe UserCp
[1.1] Helpdesk memasukkan ID, nama, dan tipe user ke
dalam sistem periksa keanggotaan usercp. Lalu
sistem membandingkan variabel yang masuk
dengan data pada tabel TC_Usercp. Jika data user
belum tercantum di database maka variabel
tersebut diteruskan ke sistem [1.2] untuk di-input,
tapi jika sudah tercantum maka tidak perlu
diadakan input ulang lagi.
76
[1.2] Variabel ID, nama, dan tipe user dari sistem [1.1]
akan dicocokan terhadap tabel TSYS_Customer
atau TSYS_Usercompany sesuai tipe user apakah
customer atau usercompany. Sementara rincian
usercompany dapat dilihat dari tabel
TSYS_Company. Setelah ditemukan maka dapat
disimpan pada tabel TC_Usercp.
[1.3] Hasil dari sistem [1.1] berupa status keanggotaan
dan deskripsi user baik sudah terdaftar maupun
belum akan dikonfirmasikan kepada Helpdesk.
4. Diagram Level 1 Proses Pendataan Fungsi dan Tipe
Komplain.
HELPDESK
TC_CPType
TC_Function
- Fungsi Komplain- Tipe Komplain
2.1Simpan
Fungsi dan TipeKomplain
Tipe Komplain
CptypeID
Fungsi Komplain
2.2Referensi
Foreign KeyCptypeID
Gambar 4.8 Diagram Level 1 Pendataan Fungsi dan Tipe Komplain
[2.1] Helpdesk memasukkan fungsi dan tipe komplain
kepada sistem simpan fungsi dan tipe komplain.
Setelah itu tipe dapat disimpan pada tabel
77
TC_Cptype, sementara itu fungsi komplain dapat
disimpan berdasarkan sistem [2.2] referensi
foreign key dari tabel TC_Function ke tabel relasi
master-nya yaitu TC_Cptype.
[2.2] Data dari tabel TC_Cptype yang diwakili dengan
variabel cptypeid akan dijadikan referensi foreign
key oleh tabel TC_Function. Setelah itu fungsi
komplain dapat disimpan pada tabel TC_Function
berdasarkan referensi yang merujuk pada tabel
relasi master-nya yaitu TC_Cptype.
5. Diagram Level 1 Proses Pendataan Komplain.
TSYS_Technician
TC_ComplaintHELPDESK
TC_Function
3.1Input
DeskripsiKomplain
- FunctionID- CpTypeID
3.3KonfirmasiKomplain
3.2Display Teknisiyang Tidak Aktif
- TechID- DepartmentID
Deskripsi Komplain
Komplain
TC_UserCp
UserID
- TechID- StatusAct- DepartmentID
Komplain
Komplain
Komplain
TC_CpType
CpTypeID
TSYS_DEPARTMENTDepartmentID
TSYS_HELPDESKHelpID
Gambar 4.9 Diagram Level 1 Proses Pendataan Komplain
[3.1] Helpdesk memasukkan deskripsi komplain dan
variabel terkait kepada sistem input deskripsi
78
komplain. Helpdesk menentukan user yang
komplain dari tabel TC_UserCp, menentukan
fungsi komplain dari tabel TC_Function dan
TC_CpType, menentukan teknisi yang berstatus
tidak aktif dari sistem [3.2] sesuai dengan bidang
komplain. Sistem ini juga memasukkan Helpdesk
yang menggunakan sistem ini diambil dari tabel
TSYS_Helpdesk. Setelah semua variabel terisi
maka dapat disimpan pada tabel TC_Complaint.
Namun jika komplain sudah ada juga dapat kita
lihat dengan mengambil informasi dari data tabel
TC_Complaint.
[3.2] Sistem ini mengambil data dari tabel
TSYS_Technician yaitu teknisi dengan status
tidak aktif (tidak menangani komplain lain). Lalu
sistem menampilkan display teknisi beserta
departemen asalnya agar dapat disesuaikan
dengan bidang komplain.
[3.3] Komplain yang baru disimpan maupun yang
sudah ada sebelumnya dapat dikonfirmasikan
kembali kepada Helpdesk data lengkapnya. Jika
komplain baru yang belum memiliki kode
(komplain ID) akan diberitahukan nomor ID-nya.
79
6. Diagram Level 1 Proses Follow-up Komplain
- Solusi Komplain- Status Komplain
TEKNISI4.1
PendataanFollow-up
- Solusi Komplain- Status Komplain
TC_Complaint
HELPDESK
Komplain
Komplain
4.2LengkapiVariabelKomplain
KomplainVariabel Komplain
Komplain
Variabel Komplain
Gambar 4.10 Diagram Level 1 Proses Follow-up Komplain
[4.1] Teknisi memasukkan solusi dan status akhir
komplain ke dalam sistem pendataan follow-up
dengan referensi data komplain dari tabel
TC_Complaint, lalu setelah terisi sistem dapat
menyimpan kembali ke dalam tabel
TC_Complaint.
[4.2] Helpdesk dapat melihat hasil pengisian follow-up
komplain dari teknisi yang diambil dari tabel
TC_Complaint supaya dapat dilengkapi variabel
yang masih kurang hingga sesuai dengan prosedur
informasi komplain.
80
7. Diagram Level 1 Proses Portfolio Teknisi Follow-up
Komplain
Gambar 4.11 Diagram Level 1 Proses Proses Portfolio Teknisi
Follow-up Komplain
[5.1] Helpdesk memasukkan periode portfolio ke sistem
Generate Portfolio Teknisi. Lalu sistem
memproses variabel yang dimasukkan
dibandingkan dengan data teknisi yang telah
melakukan follow-up komplain dari tabel
TC_Complaint. Setelah didapatkan nama teknisi
tersebut lalu dapat disimpan ke dalam tabel
TC_Portfolio.
[5.2] Setelah portfolio teknisi disimpan ke tabel
TC_Portfolio, informasinya juga akan ditampilkan
kepada Helpdesk berupa data nama teknisi dan
jumlah follow-up nya terhadap komplain.
81
8. Diagram Level 1 Proses Laporan Komplain User
Gambar 4.12 Diagram Level 1 Proses Laporan Komplain User
[6.1] Helpdesk memasukkan periode dan variabel
laporan komplain kepada sistem tentukan variabel
komplain lalu dibandingkan dengan data dari tabel
TC_Complaint untuk diproses menjadi laporan
sebuah laporan komplain.
[6.2] Setelah diproses oleh sistem [6.1] hasil informasi
komplain ditampilkan/ dicetak pada sistem ini
dalam bentuk sebuah laporan komplain yang
dapat dilihat oleh Helpdesk.
82
[6.3] Helpdesk memasukkan periode dan variabel
laporan portfolio kepada sistem tentukan variabel
komplain lalu dibandingkan dengan data dari tabel
TC_Portfolio untuk diproses menjadi laporan
sebuah laporan portfolio teknisi.
[6.4] Setelah diproses oleh sistem [6.3] hasil informasi
portfolio teknisi ditampilkan/ dicetak pada sistem
ini dalam bentuk sebuah laporan portfolio yang
dapat dilihat oleh Helpdesk dan teknisi.
83
4.3.1.2 Flowchart Proses Aplikasi Terkomputerisasi
(1.0) Proses Pendataan UserCp (2.0) Proses Pendataan Fungsi
dan Tipe Komplain
Gambar 4.13 Flowchart Proses Pendataan UserCp
Gambar 4.14 Flowchart Proses Pendataan Fungsi dan Tipe
Komplain
84
(3.0) Proses Pendataan Komplain (4.0) Proses Follow-up
Komplain
Gambar 4.15 Flowchart Proses Pendataan Komplain
Gambar 4.16 Flowchart Proses Follow-up Komplain
85
(5.0) Proses Portfolio Teknisi Follow-up Komplain
(6.0) Proses Laporan Komplain User
Gambar 4.17 Flowchart Proses Portfolio Teknisi Follow-up Komplain
START
Input Periodedan Variabel
Penentu
TampilkanLaporan
LaporanKomplain dan
Portfolio
Tentukan DataSesuai Variabel
Penentu
END
Gambar 4.18 Flowchart Proses Laporan Komplain User
86
4.3.2 Perancangan Basis Data (Database)
4.3.1.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 4.9 merupakan gambar ERD dari aplikasi User
Complaint.
TSYS_CUSTOMER
TSYS_COMPANY
memiliki
TSYS_USERCOMPANY
sebagai
TC_USERCP TSYS_HELP DESKTC_KOMPLAIN
memiliki
TSYS_DEPARTMENT
TSYS_TECHNICIANTC_PORTFOLIO
CUSTID
CUSTNAME
ADDRESS
USERCOMPID
NAME
COMPID
COMPID
COMPNAME
ADDRESS
USERTID USERNAME
USERTYPE
CID
CDATE
USERID
DESCRIPTION
DEPARTMENTID DESCRIPTION
PERIODE
TECHID
TOTAL_ACT
GENERATEDATE
TECHID
TECHNAME
DEPARTMENTID
11
11
1
M
1M
1
M M
1 M
Gambar 4.19 Entity Relationship Diagram (ERD) Aplikasi User Complaint
87
4.3.1.2 Transformasi ERD ke Database Relasional
TSYS_CUSTOMER
PK CUSTID
CUSTNAMEADDRESSCITYZIPCODEPHONE
FK1 COMPID
TC_USERCP
PK USERID
USERNAMEUSERTYPE
TSYS_COMPANY
PK COMPID
COMPNAMEADDRESSCITYZIPCODEPHONECOMPTYPE
TC_COMPLAINT
PK CID
CDATEFK1 USERIDFK2 FUNCTIONIDFK3 TECHIDFK4 HELPID
TYPEDESCRIPTIONCP_TIMESOLUTIONSTATUSACTIONDATEFOLLOWUP_BY
TC_FUNCTION
PK FUNCTIONID
DESCRIPTIONFK1 CPTYPEID
TC_CPTYPE
PK CPTYPEID
DESCRIPTION
TSYS_DEPARTMENT
PK DEPARTMENTID
DESCRIPTION
TSYS_TECHNICIAN
PK TECHID
TECHNAMESTATUSACT
FK1 DEPARTMENTID
TC_PORTFOLIO
PK PERIODEPK TECHID
TOTAL_ACTGENERATE_DATE
TSYS_USERCOMPANY
PK USRCOMPID
NAMEFK1 COMPID
TSYS_HELPDESK
PK HELPID
NAMEGENDER
Gambar 4.20 Transformasi ERD Relasi Tabel User Complaint
4.3.1.3 Normalisasi
Setelah melakukan analisis terhadap aplikasi
sebelumnya, maka dapat dibuat himpunan relasi pada
aplikasi yang akan diusulkan. Tahap pembentukan tersebut
dinamakan normalisasi, berikut ini adalah normalisasi dari
aplikasi baru yang diusulkan berdasarkan normalisasi
dalam setiap tabelnya.
88
1. Tabel TSYS_COMPANY
a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Tabel 4.3 Himpunan Relasi Unnormalized Form
(Tabel TSYS_COMPANY)
COMPANY ADDRESS CITY ZIPCODE PHONE COMPTYPE
b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/
1 NF)
Tabel 4.4 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TSYS_COMPANY)
COMPID COMPNAME ADDRESS CITY SP Sarijaya Permana Scrts Jl.Jend Sudirman Jakarta Pusat RXY Roxy Mas Jl.Grogol Jakarta Selatan
ZIPCODE PHONE COMPTYPE13441 5360808 PST 18123 5007898 MTR
Functional dependency : COMPID COMPNAME, ADDRESS, CITY, ZIPCODE,
PHONE , COMPTYPE
Atau bisa juga
COMPID, PHONE COMPNAME, ADDRESS, CITY, ZIPCODE, COMPTYPE
89
2. Tabel TSYS_CUSTOMER
a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Tabel 4.5 Himpunan Relasi Unnormalized Form
(Tabel TSYS_COMPANY)
CUSTOMER ADDRESS CITY ZIPCODE PHONE COMPTYPE ADDRESS_COMP
b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/
1 NF)
Tabel 4.6 Himpunan Relasi 1NF (Tabel Customer)
CUSTID CUSTNAME ADDRESS CITY ZIPCODE CSP001 Wahyu Jl.Cikokol Tangerang 14313 CRXY001 Yeni Jl.Bintaro Tangerang 15413
PHONE COMPANY ADDRESS_COMP7410101 Sarijaya Jl. Jend. Sudirman 9350808 Sarijaya Jl. Jend. Sudirman
Functional dependency : CUSTID CUSTNAME, ADDRESS, CITY, ZIPCODE, PHONE
Atau bisa juga CUSTID, PHONE CUSTNAME, ADDRESS, CITY, ZIPCODE
COMPANY ADDRESS_COMP CUSTID COMPANY
90
c) Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/
2NF)
Tabel 4.7 Himpunan Relasi 2NF (Tabel Customer)
CUSTID CUSTNAME ADDRESS CITY CSP001 Wahyu Jl.Cikokol Tangerang CRXY001 Yeni Jl.Bintaro Tangerang
ZIPCODE PHONE COMPID 14313 7410101 SP 15413 9350808 SP
Functional dependency : CUSTID CUSTNAME, ADDRESS, CITY, ZIPCODE, PHONE CUSTID COMPID
Keterangan : Bentuk Normal Kedua (2NF) dari Tabel TSYS_CUSTOMER menghasilkan 2 tabel yaitu TSYS_CUSTOMER dan TSYS_COMPANY.
3. Tabel TSYS_USERCOMPANY
a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Tabel 4.8 Himpunan relasi Unnormalized Form
(Tabel TSYS_ USERCOMPANY)
NAME COMPANY ADDRESS_COMP
91
b) Bentuk Normal Pertama (First Normal For /
1 NF)
Tabel 4.9 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TSYS_USERCOMPANY)
USRCOMPID NAME COMPANY ADDRESS URXY001 Sukur Roxy Mas Jl.Grogol USMG001 Rofi Semanggi Jl.Jend Sudirman
Functional dependency : USRCOMPID NAME, COMPANY ADDRESS_COMP USRCOMPID COMPANY
c) Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/
2NF)
Tabel 4.10 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TSYS_USERCOMPANY)
USRCOMPID NAME COMPID USMG001 Rofi SMG URXY001 Sukur RXY
Functional dependency : USRCOMPID NAME CUSTID COMPID
Keterangan :
Bentuk Normal Kedua (2NF) dari Tabel TSYS_ USERCOMPANY menghasilkan 2 tabel yaitu TSYS_ USERCOMPANY dan TSYS_COMPANY.
92
4. Tabel TC_USERCP
a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Tabel 4.11 Himpunan Relasi Unnormalized Form
(Tabel TC_USERCP)
USERNAME ADDRESS COMPANY ADDRESS_COMP
b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/
1 NF)
Tabel 4.12 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_USERCP)
USERID USERNAME ADDRESS COMPANY ADDRESS_COMPCRXY001 Yeni Jl.Bintaro Roxy Mas Jl.Grogol URXY001 Sukur - Roxy Mas Jl.Grogol
Functional dependency : USERID USERNAME, ADDRESS COMPANY ADDRESS_COMP USERID COMPANY
c) Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/
2NF)
Tabel 4.13 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TC_USERCP)
USERID USERNAME USERTYPE URXY002 Sukur MTR CRXY001 Yeni NSB
Functional dependency : USERID USERNAME USERID USERTYPE
93
Keterangan :
Bentuk Normal Kedua (2NF) dari Tabel TC_USERCP menghasilkan 1 kolom/ field baru yaitu USERTYPE untuk menentukan asal User dari Mitra/ Company (MTR) atau Nasabah/ Customer (NSB)
5. Tabel TSYS_DEPARTMENT
a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Tabel 4.14 Himpunan Relasi Unnormalized Form
(Tabel TSYS_DEPARTMENT)
DEPARTMENT
b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/
1 NF)
Tabel 4.15 Himpunan Relasi 1NF (Tabel Department)
DEPARTMENTID DESCRIPTION SYSD System Development ITOS IT Operating System
Functional dependency : DEPARTMENTID DESCRIPTION
6. Tabel TSYS_TECHNICIAN
a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Tabel 4.16 Himpunan Relasi Unnormalized Form
(Tabel TSYS_ TECHNICIAN)
TECHNAME DEPARTMENT
94
b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/
1 NF)
Tabel 4.17 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TSYS_ TECHNICIAN)
TECHID TECHNAME DEPARTMENT TCH001 Helmy System Development TCH002 Usep IT Operating System
Functional dependency :
TECHID TECHNAME TECHID DEPARTMENT
c) Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/
2NF)
Tabel 4.18 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TSYS_ TECHNICIAN)
TECHID TECHNAME DEPARTMENTIDTCH001 Helmy SYSD TCH002 Usep ITOS
Functional dependency : TECHID TECHNAME TECHID DEPARTMENTID
Keterangan :
Bentuk Normal Kedua (2NF) dari Tabel TSYS_ TECHNICIAN menghasilkan 2 tabel baru yaitu TSYS_ TECHNICIAN dan TSYS_DEPARTMENT
95
7. Tabel TC_CPTYPE
a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Tabel 4.19 Himpunan Relasi Unnormalized Form
(Tabel TC_CPTYPE)
CPTYPE
b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/
1 NF)
Tabel 4.20 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_CPTYPE)
CPTYPEID DESCRIPTION SFW Software HDW Hardware
Functional dependency : CPTYPEID DESCRIPTION
8. Tabel TC_FUNCTION
a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Tabel 4.21 Himpunan Relasi Unnormalized Form
(Tabel TC_ FUNCTION)
FUNCTION TYPE
96
b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/
1 NF)
Tabel 4.22 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_ FUNCTION)
FUNCTIONID DESCRIPTION TYPE F0001 SP-Online Sofware F0002 CPU Hardware
Functional dependency : FUNCTIONID DESCRIPTION FUNCTIONID TYPE
c) Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/
2NF)
Tabel 4.23 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TC_ FUNCTION)
FUNCTIONID DESCRIPTION CPTYPEID F0001 SP-Online SFW F0002 CPU HDW
Functional dependency : FUNCTIONID DESCRIPTION FUNCTIONID CPTYPEID
97
9. Tabel TSYS_HELPDESK
a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Tabel 4.24 Himpunan Relasi Unnormalized Form
(Tabel TSYS_HELPDESK)
NAME GENDER
b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form /
1 NF)
Tabel 4.25 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_CPTYPE)
HELPID NAME GENDER HDS001 Hendra M HDS002 Desi F
Functional dependency : HELPID NAME, GENDER
98
10. Tabel TC_COMPLAINT
a) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Tabel 4.26 Himpunan Relasi Unnormalized Form
(Tabel TC_ FUNCTION)
CDATE USER ADDRESS COMPANY FUNCTION CPTYPE TECHNICIAN DEPARTMENT HELPDESK COMPLAINT
b) Bentuk Normal Pertama (First Normal Form /
1 NF)
Tabel 4.27 Himpunan Relasi 1NF (Tabel Complaint)
CID CDATE USER ADDRESS COMPANY 001/0108 08/01/2008 Sukur - Roxy Mas 002/0108 11/01/2008 Yeni Jl.Bintaro Roxy Mas
FUNCTION CPTYPE TECHNICIAN DEPARTMENT COMPLAINTCPU Hardware Usep ITOS Blue Screen SP-Online Software Helmy Sysdev Report Error
SOLUTION HELPDESK TYPE STATUS ACTIONDATE
Hardisk Badsector Desi CMP PR 08/01/2008
Virus from OS Hendra REQ DN 09/01/2008
99
Functional dependency : CID CDATE,COMPLAINT, SOLUTION,
TYPE, STATUS, ACTIONDATE CID USER USER COMPANY CID FUNCTION FUNCTION CPTYPE CID TECHNICIAN TECHNICIAN DEPARTMENT CID HELPDESK
c) Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/
2NF)
Tabel 4.28 Himpunan Relasi 2NF (Tabel Complaint)
CID CDATE USERID FUNCTIONID TECHID 001/0108 08/01/2008 URXY002 F0002 TCH002 002/0108 11/01/2008 CRXY001 F0001 TCH001
TYPE DESCRIPTION CP_TIME SOLUTION STATUS CMP Tambah 1 unit 1 Tambah 1 unit PR REQ Tidak bisa proses
transaksi 2 Cek data jika double DN
HELPID ENTRYDATE ACTIONDATE FOLLOWUP_BY HDS001 08/01/2008 08/01/2008 08/01/2008 HDS002 08/01/2008 09/01/2008 09/01/2008
Functional dependency : CID CDATE, TYPE, DESCRIPTION, CP_TIME, SOLUTION,
STATUS, ENTRYDATE, ACTIONDATE, FOLLOWUP_BY CID USERID CID FUNCTIONID CID TECHID CID HELPID
100
4.3.1.4 Kamus Data dan Struktur Tabel
Tabel 4.29 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_COMPANY
Nama Field Tipe Data
Lebar Kunci Kamus Data
COMPID Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID Company*
COMPNAME Varchar2 50 *Nama Company*
ADDRESS Varchar2 100 *Alamat Company*
CITY Varchar2 20 *Nama kota*
ZIPCODE Number 55 *Kode pos*
PHONE Number 15 *Nomor telepon*
COMPTYPE Char 3 *Tipe Company* [PST | MTR]
Tabel 4.30 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_USERCOMPANY
Nama Field Tipe Data
Lebar Kunci Kamus Data
USRCOMPID Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID User Company*
COMPID Varchar2 10 Foreign Key *Nomor ID Company*
NAME Varchar2 50 *Nama User Company* {Nama depan+nama belakang}
Tabel 4.31 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_CUSTOMER
Nama Field Tipe Data
Lebar Kunci Kamus Data
CUSTID Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID User Company*
COMPID Varchar2 10 Foreign Key *Nomor ID Company*
CUSTNAME Varchar2 50 *Nama Customer* {Nama depan+nama belakang}
ADDRESS Varchar2 100 *Alamat Customer*
CITY Varchar2 20 *Nama kota*
ZIPCODE Number 5 * Kode pos *
PHONE Number 15 *Nomor Telepon*
101
Tabel 4.32 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_USERCP
Nama Field Tipe Data
Lebar Kunci Kamus Data
USERID Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID User Company*
USERNAME Varchar2 50 *Nama User*
USERTYPE Varchar2 3 *Tipe asal user* [NSB | MTR]
Tabel 4.33 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_DEPARTMENT
Nama Field Tipe Data
Lebar Kunci Kamus Data
DEPARTMENTID Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID Department*
DESCRIPTION Varchar2 50 *Nama Department*
Tabel 4.34 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_TECHNICIAN
Nama Field Tipe Data Lebar Kunci Kamus Data TECHID Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID Teknisi*
TECHNAME Varchar2 50 *Nama teknisi*
STATUSACT Char 1 *Status aktif teknisi*
DEPARTMENTID Varchar2 10 Foreign Key *Nomor ID Department* Tabel 4.35 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_CPTYPE
Nama Field Tipe Data
Lebar Kunci Kamus Data
CPTYPEID Varchar2 2 Primary Key *Nomor ID tipe complaint*
DESCRIPTION Varchar2 30 *Deskripsi tipe komplain*
Tabel 4.36 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_FUNCTION
Nama Field Tipe Data Lebar Kunci Kamus Data FUNCTIONID Varchar2 5 Primary Key *Nomor ID Function*
DESCRIPTION Varchar2 50 *Deskripsi nama fungsi*
CPTYPEID Char 2 Foreign Key *Nomor ID tipe complaint*
102
Tabel 4.37 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_HELPDESK
Nama Field Tipe Data
Lebar Kunci Kamus Data
HELPID Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID Helpdesk*
NAME Varchar2 50 *Nama Helpdesk*
GENDER CHAR 1 *Jenis Kelamin (M/F)
Tabel 4.38 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_COMPLAINT
Nama Field Tipe Data Lebar Kunci Kamus Data CID Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID Complaint*
CDATE Date *Tanggal complaint* [Format date dd/mm/yyyy]
USERID Varchar2 10 Foreign Key *Nama user yg complaint*
FUNCTIONID Varchar2 5 Foreign Key *Nomor ID Function*
TECHID Varchar2 10 Foreign Key *Nomor ID Teknisi*
TYPE Char 3 *Tipe complaint* [CMP | REQ | TRN]
DESCRIPTION Varchar2 500 *Deskripsi complaint*
CP_TIME Number 5 *Jumlah hari complaint*
SOLUTION Varchar2 500 *Deskripsi solusi complaint*
STATUS Char 2 *Status complaint* [NW | PD | PR | DN]
HELPID Varchar2 10 * Nomor ID Helpdesk
ENTRYDATE Date *Tanggal input complaint* [Format date dd/mm/yyyy]
ACTIONDATE Date *Tanggal penanggulangan complaint* [Format date dd/mm/yyyy]
FOLLOWUP_BY Char 3 *Jenis follow-up keluhan* [PHN, EML, VST]
103
Tabel 4.39 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_PORTFOLIO
Nama Field Tipe Data
Lebar Kunci Kamus Data
PERIODE Varchar2 10 Primary Key *Nomor ID User Company*
TECHID Varchar2 10 Primary Key, Foreign Key
*Nomor ID Teknisi*
TOTAL_ACT Number 10 *Koleksi jumlah portfolio teknisi menanggulangi complaint*
GENERATE_DATE
Date *Tanggal proses Generate Portfolio* [Format date dd/mm/yyyy]
4.3.3 Tampilan (Interface)
4.3.3.1 Alur Kerja Program dengan Flowchart
Gambar 4.21 merupakan alur kerja atau workflow program
secara keseluruhan pada aplikasi User Complaint dengan
menggunakan konsep ERP yang saling terintegrasi dengan
sistem lain.
104
Gambar 4.21 Flowchart Alur Kerja Aplikasi Keluhan User
105
Gambar 4.22 Flowchart Alur Program Form Modul Secara Umum
106
Gambar 4.23 Flow Chart Alur Program Modul Berdasarkan Tingkatan
107
4.3.3.2 Rancangan Tampilan Form
Pada perancangan desain tampilan antar muka form
modul ini harus dibuat secara user friendly dalam hal
pengisian dan pengaksesan datanya untuk mempermudah
pengguna dalam mengoperasikannya. Karena sebelum
adanya aplikasi ini, pengguna telah biasa menggunakan
sistem yang sebelumnya. Gambar 4.24 merupakan gambar
layout program User Complaint.
1. Layout Form Login Schema Database
Gambar 4.24 Tampilan Layout Form Schema
2. Layout Form Login User Complaint (Helpdesk)
Gambar 4.25 Tampilan Layout Form Login User Complaint
(Helpdesk)
LOGIN HELPDESK
User Name :
Password :
LOGIN
108
3. Layout Form Pendataan User Complaint
Gambar 4.26 Tampilan Layout Form Pendataam User
Complaint
4. Layout Form Complaint Type – Function
Complaint Type
Complaint Type ID :
Description :
xxxxx
Function ID DescriptionTechnician
Save Reset Exit
Gambar 4.27 Tampilan Layout Form Complaint Type - Function
109
5. Layout Form Complaint
Gambar 4.28 Tampilan Layout Form Complaint
6. Layout Form Portfolio Teknisi
Periode : YYYY
Technician Action
Generate
Technician
Generate Date
View
Gambar 4.29 Tampilan Layout Form Portfolio Teknisi
110
7. Layout Form Report User Complaint
Gambar 4.30 Tampilan Layout Form Report User Complaint
8. Layout Form Report Function Complaint
Gambar 4.31 Tampilan Form Report Function Complaint
111
9. Layout Form Report Portfolio
Gambar 4.32 Tampilan Form Report Portfolio
10. Layout Report Complaint
Gambar 4.33 Tampilan Report Complaint
112
11. Layout Report Function Complaint
Gambar 4.34 Tampilan Report Function Complaint
12. Layout Report Portfolio
Gambar 4.35 Tampilan Report Portfolio
113
4.4. Pemrograman
menyelesaikan analisis dan perancangan desain terhadap
eberapa tools dalam pengembangan ini
itu Or
4.5.
likasi baru yang telah dibuat perlu diadakan suatu pengujian
ck-box, yang berisi
lack-box
No Rancangan Proses Hasil Keterangan
Setelah
aplikasi yang diusulkan, maka hasil dari proses tersebut diaplikasikan dalam
tahap ini dengan menterjemahkan spesifikasi desain ke bahasa pemrograman
beserta pembuatan database-nya.
Peneliti menggunakan b
ya acle Form Developer 6i untuk pembuatan Graphic User Interface
(GUI) berupa tampilan form dan report-nya. Sedangkan database-nya
disesuaikan dengan lingkungan sistem perusahaan yaitu database Oracle
versi 8.1.7.
Pengujian
Ap
oleh seorang programmer dan dilanjutkan oleh end user pihak yang akan
menggunakannya. Proses pengujian ini ditujukan untuk analisis jika terjadi
kesalahan (error) yang pada umumnya terjadi yaitu kode program dan
logika algoritma. Dalam penelitian ini peneliti melakukan proses pengujian
metode blackbox kepada end user yaitu staf Helpdesk.
Tabel 4.40 merupakan hasil pengujian bla
persyaratan fungsional sistem yang diuji oleh bagian Helpdesk.
Tabel 4.40 Hasil Pengujian (Form Login) dengan Metode B
Hasil yang diharapkan
1 M l Masuk tam
Sesuai ulai jalankan modu
program pilan form
login
114
2 orm login dan pilkan jendela
Sesuai Nilai input Mengisi f
klik tombol Login Menampesan kesalahan tidak valid
3 form
Klik tombol ‘OK’ Kembali ke Login
Sesuai
4 ke halaman
Sesuai put Mengisi form login dan
klik tombol Login Masuk modul utama
Nilai invalid
Tabel 4.41 Hasil Pengujian (Form User Complaint) dengan Metode Black-box
No Rancangan Proses Hasil yang
Hasil Keterangan diharapkan
1 Klik m u
Sesuai en
Maintenance dan pilih UserCP
Masuk modul form user complaint
2 pe komplain t
uai Nilai input Pilih ti
(Nasabah/mitra) dan klik tombol Check User
Menampilkan lisdaftar nama User beserta deskripsinya
Ses valid dan tidak kosong
3
Pilih salah satu userdan klik tombol ‘OK’
Mengisi nilai padaform modul user dan deskripsinya
Sesuai
4 Klik tombol ‘Save’ pan di Nilai input Data tersim
database Sesuai
valid
Tabel 4.42 Hasil Pengujian (Form Function-Complaint Type) dengan Metode
No Rancangan Proses g
Hasil Keterangan
Black-box
Hasil yandiharapkan
1 Klik m u
Sesuai en
Maintenance dan pilih Function - Type
Masuk modul form Function - Type
2 Master
komplain Sesuai
Nilai input Isi Form Complaint Type dan klik tombol ‘Save’
Data tipetersimpan
valid dan tidak kosong
3 etail komplain Sesuai input Isi Form D Data fungsi Nilai
115
Function dan klik tombol ‘Save’
tersimpan valid dan tidak kosong
4 Execute
tampil Sesuai
Klik tombol ‘query’
Data function sesuai data masternya yaitu complaint type
Form User Complaint SysTabel 4.43 Hasil Pengujian ( tem) dengan Metode
No Rancangan Proses g
Hasil Keterangan
Black-box
Hasil yandiharapkan
1 Klik m u Masu orm enMaintenance dan pilih User Complaint System
k modul fUser Complaint System
Sesuai
2 Klik tombol ‘>’ yaitu
ilkan list
List daftar variabel komplain
Menampdaftar variabel komplain serta deskripsinya sesuai yang ditentukan
Sesuai
3 Ubah status komplain
esuai
secara acak
Jika tidak sdengan komplain akan keluar kotak pesan (allert box)
Sesuai
4 Isi Form variabel
Sesuai
Nilai input komplain lain dan klik tombol ‘Save’
Data komplain usertersimpan
valid dan tidak kosong
Tabel 4.44 Hasil Pengujian (Form Portfolio) dengan Metode Black-box
No Rancangan Proses Hasil yang
Hasil Keterangan diharapkan
1 Klik m u
Sesuai en
Maintenance dan pilih Generate - Complaint
Masuk modul form Generate - Complaint
2 Masukan periode Nilai input waktu dan klik tombol
Memproses data jumlah teknisi follow-
Sesuai valid dan tidak
116
‘Generate’ up komplain dan menampilkan datanya
kosong
3 Masukan periode
suai Nilai input
waktu dan klik tombol ‘View’
Menampilkan data portfolio sesuai periode
Se valid dan tidak kosong
Implementasi
ang perlu diperhatikan sebelum mengimplementasikan
4.7.
tahap pengoperasian yaitu dimana aplikasi baru telah
4.6.
Hal y
aplikasi baru ini adalah perlu diadakan proses konversi dari sistem lama ke
aplikasi baru baik dari konversi datanya maupun memperkenalkan
komponen/ modul dari aplikasi ini baru secara bertahap, yaitu dengan
melakukan pelatihan (training) kepada pihak end user serta proses konversi
data dari Microsoft Excel menjadi sistem database Oracle yang dapat di-
input melalui modul program baru yang telah tersedia.
Aplikasi ini ditempatkan pada Departemen yang bersangkutan
(Helpdesk), sedangkan Departemen lain hanya dapat mengakses data dengan
batasan hak akses masing-masing yang telah diatur dan dikelola oleh
Administrator sistem (bagian database server).
Pengoperasian
Pada
beroperasi secara stabil, lalu dilanjutkan dengan proses audit untuk menilai
kemampuan sistem tersebut. Dalam hal ini pengguna akhir (end user) yakni
staf Helpdesk menggunakan aplikasi ini yang telah terintegrasi dalam suatu
jaringan database server untuk menghubungkan dengan ruang lingkup basis
data pada server pusat. Tujuannya agar data-datanya dapat digunakan secara
117
4.8.
tahap terakhir ini yaitu dengan melakukan debugging
ogram
Dalam penelitian ini peneliti hanya melaksanakan hingga tahap 5
bersama-sama oleh pihak lain yang membutuhkan dengan batasan hak akses
masing-masing yang telah ditentukan. Lalu dalam periode pengoperasian
tertentu dilakukan pemeriksaan terhadap kemampuan dan kinerja sistem
baru tersebut dengan tepat.
Pemeliharaan
Dalam
pr yang berkelanjutan, memberi akomodasi pada sistem dalam
menyesuaikan perubahan kondisi bisnis, serta diperlukan juga proses backup
data. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas kelangsungan sistem dalam
jangka panjang. Proses pemeliharaan (maintenance) ini biasa dilakukan oleh
koordinasi antara analis dengan administrator database.
saja yakni pengujian kepada pihak staf Helpdesk. Untuk selanjutnya tahap
implementasi, pengoperasian dan pemeliharaan dilakukan oleh pihak dari
perusahaan Sarijaya sehubungan dengan kebijakan dan kerahasiaan
dokumen maupun data yang berisikan informasi perusahaan.
118
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan penjelasan peneliti terhadap pada bab-
bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan menurut hasil analisis dan
pengembangan terhadap proses penelitian sesuai implementasi konsep ERP
pada Aplikasi Penanganan Keluhan Pelanggan sebagai berikut:
1. Aplikasi Penanganan Keluhan Pelanggan (User Complaint) yang telah
dibuat dapat membantu Departemen Helpdesk dalam mengelola data dan
informasi menjadi lebih efektif karena dapat dikerjakan oleh multi user.
2. Dapat mengintegrasikan Aplikasi yang dimiliki Departemen Helpdesk
dalam hal mengelola data dan informasi menjadi satu ruang lingkup
database dengan Departemen lain yang bersangkutan, sehingga data
yang ada tersebut dapat digunakan bersama-sama disesuaikan dengan
hak akses pada masing-masing Departmen (priviledge).
3. Dapat mengimplementasikan konsep yang diterapkan Perusahaan jangka
panjang dalam setiap pengembangan sistem baru yaitu dengan konsep
ERP (Enterprise Resource Planning).
4. Membantu Departemen System Development (sysdev) dalam hal
mengenakan informasi mengenai data yang diperlukan dari lingkungan
database pihak Departemen Helpdesk.
118
119
5. Mempermudah dalam hal perawatan data dan sistem (maintenance) yang
dilakukan oleh bagian Database Administrator.
5.2. Saran
1. Perlu diadakan pengembangan sistem lebih lanjut dengan penambahan
fungsi sistem pendukung keputusan untuk peningkatan kinerja agar lebih
efektif dan efisien baik segi sistem maupun pihak yang bersangkutan
berdasarkan keluhan yang diterima.
2. Mengembangkan sistem untuk menghitung jumlah komisi bagi teknisi
yang mem-folow-up keluhan berdasarkan statistik hasil follow-up
komplain agar lebih meningkat kinerjanya.
3. Perlu dibuat sistem penanggulangan komplain berbasis Web (online)
guna memberikan kemudahan bagi pelanggan/ nasabah yang di luar kota
dalam menyampaikan keluhan pada pengembangan sistem berikutnya.
121
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah & Hanafi, Rindyah, 2002, Pengantar Manajemen, Yogyakarta :
GRAHA ILMU
Dhewanto, Wawan & Falahah, 2007, ERP Menyelaraskan Teknologi Dengan
Strategi Bisnis , Bandung : INFORMATIKA
Hariyanto, Bambang, 2007, Sistem Manajemen Basis Data, Jakarta :
INFORMATIKA
Hartono, Jogiyanto, 2000, Pengenalan Komputer, Yogyakarta : ANDI
Heryanto, Imam & Raharjo, Budi, 2006, Menguasai Oracle, SQL dan PL/SQL
Metode Praktis Mempelajari Pemrograman Oracle, Bandung :
INFORMATIKA
Hutabarat, Bernaridho, 2004, Panduan Oracle 8i untuk Administrator Database,
Jakarta : ELEX MEDIA KOMPUTINDO
Kadir, Abdul & Triwahyuni, Terra, 2003, Pengenalan Teknologi Informasi,
Yogyakarta : ANDI
Kendall, Kenneth E. & Kendalll, Julie E. 2003, Systems Analysis and Design
Edisi 5, Jakarta : PREHALLINDO
Ladjamudin, bin Al-Bahra, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi,
Yogyakarta : GRAHA ILMU
Rainer, Turban & Potter, 2007, Introducing to Information Systems, Supporting
and Transforming Business, John Wiley & Sons.
120
121
Raymond, McLeod & Schell, George, 2004, Sistem Informasi Manajemen,
Jakarta : INDEKS
Pressman, Roger S. , 2002, Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta : ANDI
Simarmata, Janner, 2007, Perancangan Basis Data, Yogyakarta : ANDI
Tjiptono, Fandy & Chandra, Gregorius. 2007, Service, Quality, & Satisfaction,
Yogyakarta : ANDI
Whitten, Bentley, Dittman, 2004, Systems Analysis Design Methods, New York :
The Mc Graw-Hill Companies,inc
Internet - Online :
http://buset.staff.gunadarma.ac.id/Downloads , Budi Setiawan, SKOM, MMSI,
2005
123
Lampiran Form Wawancara
Responden : Bpk.Edy Sumaryoto
Jabatan : Head Manager System Development Departemen
Penanya : Yudi Defrizal
Tanggal : 13 Maret 2007
Tujuan : Mengetahui Latar Belakang Pengembangan dan Prosedur
Aplikasi yang Baru.
Wawancara :
Penanya : Apakah fungsi dari System Development Department ini ?
Edy S. : SysDev Department bertugas membuat dan mengembangkan
sistem yang akan digunakan internal Perusahaan (back office), serta
sistem yang akan digunakan eksternal Perusahaan (front office)
Penanya : Apakah perbedaan sistem back office dengan front office ?
Edy S. : Sistem back office merupakan sistem yang digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan internal Perusahaan seperti
administrasi dan kepegawaian, sedangkan sistem front office
adalah sistem yang dikembangkan Sysdev department untuk
disediakan kepada customer sebagai paket fasilitas untuk
mengakses informasi mengenai perdagangan saham.
Penanya : Apakah yang membedakan aplikasi manajemen keluhan user
yang baru ini dengan yang lama ?
Edy S. : Sistem yang lama masih manual dan cenderung berjalan sendiri
yaitu hanya proses pencatatan data pada aplikasi Ms.Excel,
124
sedangkan sistem baru ini diharapkan dapat lebih terintegrasi
dengan ruang lingkup sistem maupun database pada Perusahaan.
Tentunya dengan pembagian hak akses sesuai dengan kebutuhan
setiap Departemen atau penggunanya.
Penanya : Sejak kapan Perusahaan menggunakan konsep ERP ?
Edy S. : Kira-kira Sarijaya mengembangkan sistem berdasarkan konsep
sekitar tahun 2000-an.
Penanya : Apakah kelebihan mengembangkan sistem ini dengan
menggunakan konsep ERP ?
Edy S. : Dengan konsep ERP bisa memudahkan pengembangan modul
baru dalam hal ini analis tidak perlu menganalisa basis data secara
keseluruhan karena bisa menggunakan basis data yang telah ada
dengan memanfaatkan sistem integrasi basis data terpusat, selain
itu juga lebih memudahkan dalam proses memanajemen
maintenance datanya.
Penanya : Dalam mengembangkan konsep ERP, bahasa pemrograman dan
database apa yang tepat untuk digunakan ?
Edy S. : Untuk saat ini Sarijaya menggunakan database Oracle versi 8i
dengan bahasa pemrograman PL/SQL, sedangkan tool untuk
mengembangkan dan menjalankan modul menggunakan Oracle
Form Developer 6 karena saat ini cukup mendukung dari segi
keamanan dengan pembagian akses sesuai kebutuhan, kapasitas
yang cukup besar, dan banyak lagi.
125
Penanya : Bagaimana analisa sistem database yang akan dikembangkan
dalam aplikasi User Complaint ini ?
Edy S. : Database yang dikembangkan hanya beberapa saja sesuai
kebutuhan, karena yang lainnya bisa diambil dari ruang lingkup
DBMS pada Perusahaan yang sudah ada.
Penanya : Bagaimanakah prosedur implementasi untuk aplikasi ini kepada
end-user ?
Edy S. : Pada komputer end-user hanya dibutuhkan tool Oracle Form
Developer 6 untuk menjalankan modul program, sedangkan
database sudah terinstal dan tersimpan dalam suatu server pusat.
Dengan menggunakan sistem jaringan untuk mengkoneksikan
database antar Departemennya.
Responden : Desi
Jabatan : Staf Departemen Helpdesk
Penanya : Yudi Defrizal
Tanggal : 17 Maret 2007
Tujuan : Mengetahui Prosedur dan Kinerja Aplikasi Sebelumnya
Wawancara :
Penanya : Siapa sajakah pihak-pihak yang mengajukan komplain ?
Desi : Customer, yang terdiri dari nasabah dan mitra
126
Penanya : Bagaimanakah prosedur dalam melakukan komplain ?
Desi : Customer dapat komplain via telepon, fax dan email. Sebelumnya
dari helpdesk menanyakan informasi yang berhubungan dengan
data customer tersebut, setelah itu customer mengajukan komplain
dan helpdesk mencatatnya. Untuk konfirmasi follow-up komplain
helpdesk langsung menanyakan kepada teknisi yang terlibat
Penanya : Apakah kendala yang terjadi dalam sistem lama ?
Desi : Terjadi kesulitan dalam pencarian data karna secara manual,
kesulitan dalam input dan penyimpanan data dalam kapasitas
banyak, informasinya tidak dapat dimanfaatkan oleh Departemen
lain jika ada keperluan tertentu.
Responden : Sukur
Jabatan : Staf Departemen Helpdesk
Penanya : Yudi Defrizal
Tanggal : 17 Maret 2007
Tujuan : Mengetahui Harapan pada Aplikasi baru dan Perjalanan Sarijaya
Wawancara :
Penanya : Apa kira-kira harapan anda terhadap aplikasi yang baru ini ?
Sukur : Yang pasti lebih praktis dan mudah dipahami (user friendly),
selain itu juga bisa meningkatkan efektifitas kerja misalnya jadi
lebih cepat dan bisa juga diakses oleh banyak staf Helpdesk supaya
saling melengkapi.
127
Penanya : Apa yang anda ketahui tentang awal mula terbentuknya dan
perjalanan Sarijaya hingga saat ini?
Sukur : Awalnya Perusahaan ini didirikan tanggal 13 Maret 1990 dengan
nama PT. Tegar Dinamika Abadi yang bergerak dalam bidang
reksadana investasi pasar modal, lalu tanggal 11 Desember 1997
baru resmi menggunakan nama PT. Sarijaya Permana Sekuritas.
Saya juga pernah merasakan kerjaan yang benar-benar manual
pada awal-awal Sarijaya, seperti harus mengantar setiap surat ke
tujuan langsung. Tapi setelah ada teknologi sangat membantu,
mungkin sekitar 1998-an Sarijaya mulai dengan komputerisasi.
128
Lampiran Tampilan / Interface
1. Form Modul Login Schema Database
2. Form Modul Login User Helpdesk
129
3. Halaman Utama / Main Program
4. Form Modul Input User Complaint
130
5. Form Modul Function and Complaint Type
6. Form Modul User Complaint
131
7. Form Modul Generate & View Portfolio
8. Form Modul Report Compaint
132
9. Form Modul Report Compaint per-Function Complaint
10. Form Modul Report Portfolio
133
11. Report User Complaint
12. Report Complaint per-Function
134
13. Report Portfolio Teknisi
135
Lampiran Kode Pemrograman
1. Form Modul Login Schema Database
declare pilihan number; begin if ltrim(:text_user) is null then set_alert_property('loginfail',alert_message_text,'Please enter your user id.'); pilihan:=show_alert('loginfail'); return; end if; if form_success then --set global userid u/sysadm select user into :global.userid from dual; set_application_property(cursor_style, 'default'); if :text_user = 'helpdesk' then NEW_FORM('login_helpdesk'); else set_alert_property('loginfail',alert_message_text, 'Login privilledge failed!'); set_application_property(cursor_style, 'default'); pilihan:=show_alert('loginfail'); end if; else set_alert_property('loginfail',alert_message_text,'Login failed!'); set_application_property(cursor_style, 'default'); pilihan:=show_alert('loginfail'); end if;
2. Form Modul Login User Helpdesk
declare v_userlog varchar2(50); v_pswdlog varchar2(50); v_count number; pilihan number; begin SELECT count(*) into v_count FROM SYSADMIN.TSYS_HELPDESK WHERE userlog=:text_user AND pswdlog=:text_pwd; if v_count = 1 then :global.userlog := :text_user; exit_form; else set_alert_property('loginfail',alert_message_text,'Your Username & Password Incorrect.'); pilihan:=show_alert('loginfail'); return; end if; end;
136
3. Halaman Utama / Main Program
:global.path := 'C:\UC\'; set_window_property(forms_mdi_window, title, 'Enterprise SP Information System - User Complaint'); set_window_property(forms_mdi_window, window_state, maximize);
4. Form Modul Input User Complaint
IF :TC_USERCP.USERTYPE = 'NSB' THEN DECLARE V_DETAIL BOOLEAN; BEGIN V_DETAIL := SHOW_LOV('LOV_CUSTOMER'); END; ELSE IF :TC_USERCP.USERTYPE = 'MTR' THEN DECLARE V_DETAIL BOOLEAN; BEGIN V_DETAIL := SHOW_LOV('LOV_COMPANY'); END; END IF; END IF;
5. Form Modul User Complaint
POST-QUERY DECLARE v_entryby varchar2(50); v_entryid varchar2(10); V2_USER VARCHAR2(10); V2_FUNC VARCHAR2(10); V2_TECH VARCHAR2(10); V2_FOLWUP VARCHAR2(10); V_USERID VARCHAR2(10); V_USERNM VARCHAR2(50); V_USERTP VARCHAR2(3); V_USERTYP VARCHAR2(15); V_FUNCID VARCHAR2(10); V_FUNCNM VARCHAR2(50); V_CPTYP VARCHAR2(20); V_TECHID VARCHAR2(10); V_TECHNM VARCHAR2(50); V_DPRTMN VARCHAR2(30); dt1 DATE; dt2 DATE; dt3 number ;
137
v_durasi1 number; v_durasi2 number; v_selisih number; V_STATUS VARCHAR2(10); BEGIN SELECT TECHID,USERID,FUNCTIONID,FOLLOWUP_BY INTO V2_TECH,V2_USER,V2_FUNC,V2_FOLWUP FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID=:CID; -------- USER if V2_USER IS null THEN :USERNAME := NULL; :USER_TYPE := NULL; ELSE SELECT USERNAME,USERTYPE INTO V_USERNM,V_USERTP FROM HELPDESK.TC_USERCP WHERE USERID=:TC_COMPLAINT.USERID; :USERNAME := V_USERNM; IF V_USERTP = 'NSB' THEN V_USERTYP := 'CUSTOMER'; ELSE IF V_USERTP = 'MTR' THEN V_USERTYP := 'COMPANY'; END IF; END IF; :USER_TYPE := V_USERTYP; END IF; ----- FUNCTION if V2_FUNC IS null THEN :FUNCTION_NAME := NULL; :FUNCTION_TYPE := NULL; ELSE SELECT A.DESCRIPTION, B.DESCRIPTION INTO V_FUNCNM,V_CPTYP FROM HELPDESK.TC_FUNCTION A, HELPDESK.TC_CPTYPE B WHERE A.CPTYPEID=B.CPTYPEID AND A.FUNCTIONID=:FUNCTIONID ; :FUNCTION_NAME := V_FUNCNM; :FUNCTION_TYPE := V_CPTYP; END IF; ------TECHNICIAN if V2_TECH IS null THEN :TECHNAME := NULL; :DEPARTMENT := NULL; ELSE SELECT A.TECHID, A.TECHNAME, B.DESCRIPTION INTO V_TECHID,V_TECHNM,V_DPRTMN FROM SYSADMIN.TSYS_TECHNICIAN A, SYSADMIN.TSYS_DEPARTMENT B WHERE A.DEPARTMENTID=B.DEPARTMENTID AND A.TECHID=:TECHID; :TECHNAME := V_TECHNM; :DEPARTMENT := V_DPRTMN; end if; --- WAKTU KOMPLAIN dt1 := :entrydate; SELECT SYSDATE INTO dt2 FROM DUAL;
138
dt3 := dt2 - dt1 ; v_selisih := dt3*24*60 ; --dalam menit (1440=1hari) v_durasi1 := v_selisih / 1440; v_durasi2 := trunc(v_durasi1); :cp_time := v_durasi2+1; if v_selisih <= 1440 then :criteria := 'NEW'; else if v_selisih > 1440 AND v_selisih <= 2880 then :criteria := 'Middle'; else if v_selisih > 2880 then :criteria := 'Hard'; end if; end if; end if; -------- FOLLOW UP BY if V2_FOLWUP IS null THEN :FOLLOWUP_BY := NULL; ELSE :FOLLOWUP_BY := V2_FOLWUP; END IF; -----STATUS -- SELECT STATUS INTO V_STATUS FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID=:CID; END;
WHEN-LIST-CHANGE
DECLARE V_STATUS VARCHAR2(10); judul varchar2(30); pilihan number; BEGIN judul:=get_window_property('window',title); set_alert_property('errormsg',title,'Konfirmasi Validasi Status - '||judul); IF :SYSTEM.RECORD_STATUS='INSERT' THEN --validasi DATA BARU IF :STATUS <> 'NW' THEN
set_alert_property('errormsg',alert_message_text,'Data baru harus NEW');
:STATUS := 'NW'; pilihan:=show_alert('errormsg'); RAISE FORM_TRIGGER_FAILURE; else if :STATUS is null then set_alert_property('errormsg',alert_message_text,'Tidak Boleh Kosong !'); :STATUS := 'NW'; pilihan:=show_alert('errormsg'); RAISE FORM_TRIGGER_FAILURE; end if;
139
END IF; ELSE --VALIDASI DATA LAMA IF :SYSTEM.BLOCK_STATUS='CHANGED' THEN if :STATUS = 'NW' then set_alert_property('errormsg',alert_message_text,'Bukan data baru tidak boleh NEW'); SELECT STATUS INTO V_STATUS FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID= :CID; :STATUS := V_STATUS; pilihan:=show_alert('errormsg'); RAISE FORM_TRIGGER_FAILURE; else if :STATUS is null then set_alert_property('errormsg',alert_message_text,'Tidak Boleh Kosong !'); SELECT STATUS INTO V_STATUS FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID= :CID; :STATUS := V_STATUS; pilihan:=show_alert('errormsg'); RAISE FORM_TRIGGER_FAILURE; end if; end if; SELECT STATUS INTO V_STATUS FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID= :CID; if v_status ='DN' then if :STATUS = 'PD' OR :STATUS = 'PR' then set_alert_property('errormsg',alert_message_text,'Keluhan telah selesai'); SELECT STATUS INTO V_STATUS FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID= :CID; :STATUS := V_STATUS; pilihan:=show_alert('errormsg'); RAISE FORM_TRIGGER_FAILURE; end if; end if; end if; END IF; END;
140
6. Form Modul Generate & View Portfolio
Generate Portfolio
DECLARE V_BLN CHAR(2); V_THN CHAR(4); V_GENERATE DATE; V_PTFID VARCHAR2(10); V_TECHID VARCHAR2(10); V_CEK NUMBER; V_TOTAL NUMBER; V_TOTAL_ACT NUMBER; BEGIN SELECT SYSDATE INTO V_GENERATE FROM DUAL; V_BLN := :BULAN; V_THN := :TAHUN; SELECT COUNT(TECHID)INTO V_TOTAL FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID LIKE '%'||V_BLN||V_THN; V_PTFID := V_BLN||'/'||V_THN; FOR CRS_PTF IN (SELECT TECHID FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID LIKE '%'||V_BLN||V_THN ORDER BY techid) LOOP SELECT COUNT(*)INTO V_CEK FROM HELPDESK.TC_PORTFOLIO WHERE PTFID = V_BLN||'/'||V_THN AND TECHID=CRS_PTF.TECHID; SELECT COUNT(*)INTO V_TOTAL_ACT FROM HELPDESK.TC_COMPLAINT WHERE CID LIKE '%'||V_BLN||V_THN AND TECHID=CRS_PTF.TECHID AND STATUS='DN'; IF V_CEK = 0 THEN INSERT INTO HELPDESK.TC_PORTFOLIO(PTFID,TECHID,TOTALACT,GENERATE_DATE) VALUES (V_PTFID,CRS_PTF.TECHID,V_TOTAL_ACT,V_GENERATE); ELSIF V_CEK > 0 THEN UPDATE HELPDESK.TC_PORTFOLIO SET TOTALACT=V_TOTAL_ACT,GENERATE_DATE=V_GENERATE WHERE PTFID = V_BLN||'/'||V_THN AND TECHID=CRS_PTF.TECHID; END IF; COMMIT; END LOOP; GO_BLOCK('TC_PORTFOLIO'); EXECUTE_QUERY; END; View Portfolio BEGIN GO_BLOCK('TC_PORTFOLIO'); EXECUTE_QUERY; END;
141
7. Form Modul Report Compaint
DECLARE pl_id ParamList; BEGIN pl_id := Get_Parameter_List('tmpdata'); IF NOT Id_Null(pl_id) THEN Destroy_Parameter_List( pl_id ); END IF; pl_id := Create_Parameter_List('tmpdata'); Add_Parameter(pl_id, 'from_date', text_PARAMETER, :FROM_CDATE); Add_Parameter(pl_id, 'to_date', text_PARAMETER, :TO_CDATE); IF :TYPE_ALL='%' THEN Add_Parameter(pl_id, 'tipecp', text_PARAMETER, :type_all); ELSE Add_Parameter(pl_id, 'tipecp', text_PARAMETER, :type); END IF; IF :STATUS_ALL='%' THEN Add_Parameter(pl_id, 'statuscp', text_PARAMETER, :status_all); ELSE Add_Parameter(pl_id, 'statuscp', text_PARAMETER, :status); END IF; Add_Parameter(pl_id, 'PARAMFORM', TEXT_PARAMETER, 'NO'); Run_Product(REPORTS, 'C:\UC\REPORT\REPORT_COMPLAINT.rep', ASYNCHRONOUS, RUNTIME, FILESYSTEM, pl_id, NULL); END;
142
8. Form Modul Report Compaint per-Function Complaint
DECLARE pl_id ParamList; BEGIN pl_id := Get_Parameter_List('tmpdata'); IF NOT Id_Null(pl_id) THEN Destroy_Parameter_List( pl_id ); END IF; pl_id := Create_Parameter_List('tmpdata'); Add_Parameter(pl_id, 'from_date', text_PARAMETER, :FROM_CDATE); Add_Parameter(pl_id, 'to_date', text_PARAMETER, :TO_CDATE); Add_Parameter(pl_id, 'FROM_CPTYPE', text_PARAMETER, :FROM_CPTYPE); Add_Parameter(pl_id, 'TO_CPTYPE', text_PARAMETER, :TO_CPTYPE); Add_Parameter(pl_id, 'PARAMFORM', TEXT_PARAMETER, 'NO'); Run_Product(REPORTS, 'C:\UC\REPORT\REPORT_FUNCTION.rep', ASYNCHRONOUS, RUNTIME, FILESYSTEM, pl_id, NULL); END;
9. Form Modul Report Portfolio
declare pl_id ParamList; v_ptfid varchar2(10); BEGIN pl_id := Get_Parameter_List('tmpdata'); IF NOT Id_Null(pl_id) THEN Destroy_Parameter_List( pl_id ); END IF; pl_id := Create_Parameter_List('tmpdata'); v_ptfid := :bulan||'/'||:tahun; Add_Parameter(pl_id, 'ptfid', text_PARAMETER, v_ptfid); Add_Parameter(pl_id, 'PARAMFORM', TEXT_PARAMETER, 'NO'); Run_Product(REPORTS, 'C:\UC\REPORT\REPORT_PORTFOLIO.rep', ASYNCHRONOUS, RUNTIME, FILESYSTEM, pl_id, NULL); END;