PENERAPAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN ...penerapan konseling behavioristik degan teknik aversi...
Transcript of PENERAPAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN ...penerapan konseling behavioristik degan teknik aversi...
i
PENERAPAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK
AVERSI UNTUK MENGATASI SISWA SUKA BERBOHONG
KELAS XI SMAN 1 JEKULO KUDUS
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh
AFRIANTON RIBUT NUGROHO
NIM. 201031194
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2015
ii
iii
PENERAPAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK
AVERSI UNTUK MENGATASI SISWA SUKA BERBOHONG
KELAS XI SMAN 1 JEKULO KUDUS
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Muria Kudus untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh
AFRIANTON RIBUT NUGROHO
NIM. 201031194
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2015
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu
akan menghantarkan kepada surga. Seseorang yang berbuat jujur oleh Allah akan
dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya bohong itu akan
menunjukkan kepada kelaliman, dan kelaliman itu akan menghantarkan ke arah
neraka. Seseorang yang terus menerus berbuat bohong akan ditulis oleh Allah
sebagai pembohong.”
(Hadits riwayat Bukhari dan Muslim )
Kupersembahkan kepada:
1. Bapak Afif dan Ibu Suparmi yang selalu
memberikan semangat dan tidak pernah
berhenti mencurahkan doa dan kasih
sayangnya.
2. Kakak tercinta Sesiria Rofiana dan
Rofika Widiyawati serta adik tersayang
Putri Mawiliana, yang mendukung dan
doanya selama ini.
3. Sahabat - sahabatku khususnya
mahasiswa BK angkatan 2010
4. Almamater tempat menuntut ilmu.
v
vi
vii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan Skripsi yang berjudul “Penerapan Konseling
Behavioristik dengan Teknik Aversi untuk Mengatasi Siswa Suka Berbohong
Kelas XI SMAN 1 Jekulo Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015” dengan lancar.
Terselesaikannya penulisan Skripsi ini berkat adanya dorongan dan bantuan
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini perkenankan penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Slamet Utomo, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muria Kudus yang telah memberikan ijin peneliti.
2. Dra. Sumarwiyah, M.Pd.,Kons. Kaprodi Bimbingan dan Konseling, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muria Kudus yang telah
memberikan pembekalan penulisan skripsi.
3. Drs. Sucipto, M.Pd.,Kons. Doseng Pembimbing I yang selalu tulus ikhlas dan
sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.
4. Dra. Hj. Sutarti, SE, MM. Dosen Pembimbing II yang senantiasa tulus ikhlas
memberikan bimbingan, kasih sayang dan semangat pada penulis dalam
menyelesaikan penyusunan Skripsi.
5. Yang saya hormati Bapak/Ibu Dosen dan Karyawan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan,yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama dibangku
perkuliahan, semoga apa yang telah mereka berikan menjadi bekal penulis di
kemudian hari nanti.
viii
6. Drs. Joko Sutrisno Kepala SMAN 1 Jekulo Kudus yang telah memberikan ijin
untuk mengadakan penelitian.
7. Bapak dan Ibu guru MTs. Mathali’ul Huda Tempur Keling Jepara yang telah
memberikan informasi sebagi sumber data dalam penelitian.
8. Ayah dan Ibu yang telah memberikan dukungan sepenuhnya mulai awal
sampai selesainya skripsi.
9. Bapak Mutohhar, M.Pd. yang senantiasa mmberikan motivasi, tempat untuk
singgah dalam mencari ilmu dan menyalurkan ilmu.
10. Teman-teman BEM FKIP periode 2011-2012 yang telah memberikan do’a
dan dukungan dalam penulisan skripsi.
11. Sahabat-sahabati PMII Komisariat Sunan Muria dan PMII Cabang Kudus
yang telah memberikan semangat dan masukan dalam penulisn skripsi dari
awal samapai selesai.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang
telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapatkan berkah
dari Allah SWT. amin
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa
penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga hasil
penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kudus, April 2015
Afrianton Ribut Nugroho
ix
ABSTRACT
Nugroho, Afrianton Ribut. 2015. The Implementation of Behaviouristic
Counceling with Aversion Technique To Overcome The Liar Students In
the Eleventh Grade of SMAN 1 Jekulo Kudus In The Academic Year
2014/ 2015. Advisor (I): Drs. Sucipto, M.Pd.,Kons. (II): Dra. Hj.
Sutarti,SE.,MM.
Key words: Behaviouristic Counceling with Aversion Technique, The Liar
Tendency
The objectives of this research are: 1) to find out the factors causing the
sudents to lie of the eleventh grade students of SMAN 1 Jekulo Kudus in academc
year 2014/2015. 2) to solve the students tendency to lie through behaviouristic
aversion technique of the eleventh grade students of SMAN 1 Jekulo Kudus in
academc year 2014/2015. To find out the effectiveness of behaviouristic aversion
technique in solving liar students of the eleventh grade students of SMAN 1
Jekulo Kudus in academc year 2014/2015. Lying is a form of dishonesty, cheating through a statement or act that
can’t be believed, usually it is based to protect a secret or reputation, someone’s
feeling, and to avoid punishment and consequences of an act. To sove the problem
tendency to lie, the writer uses behaviouristic aversion technique. The statement
os this problem is how behaviouristic aversion technique can solve students’
tendency to lie of the eleventh grade students of SMAN 1 Jekulo Kudus in
academic year 2014/2015.
Design of this research s case study. The subjects are 3 eleveth grade
students who lied the most time at school: SPP, DNJ, MNS. The data collection is
using: 1) observatio, 2) interview, 3) documentation.
The result shows that through the implementation of behaviouristic
aversion technique, 4 metings councelling with SPP, 4 with DNJ, and 3 for MNS.
The treatmet given is based on the students condition. And finally, ther is
significant difference toward students who like to lie become do not.
From the result, it can be concluded that the factors causing the students
o ie are: 1) Internal factor: the lack discipline and honesty of SPP. 2) External
factor: The lack of SPP’s parents attention. Through the implementation of
Behaviouristic Aversion Technique, SPP is no longer coming late to school and
always doing homework. Factors causing DNJ to lie 1) Internal factors: DNJ’s
lack of awareness towards honesty and responsibility at school. 2) External
factors: Lack of parents’ attention and environment influence. Through the
implementation of Behaviouristic Aversion Technique, DNJ is no longer lying
and starting to do homework. Factors causing MNS to lie 1) Internal factors:
MNJ’s lack of awareness towards honesty and responsibility at school. 2) External
factors: the lack of attention from MNJ’s attention and the grudge of being traited.
Through the implementation of Behaviouristic Aversion Technique, MNS is no
longer lying and blackmailed other friends. Then, it is suggested that: 1) The
x
headmaster can use this research as reference to compile new obligation for the
school can develop students well. 2) The counselor can use behaviouristic
aversion technique to solve students’ liar problem. 3) The next researcher can
improve this research by giving behaviouristic counseling with contract and
aversion technique. Punishment with positive reinforcement and self esteem wih
high tone and video can reduce the students’ tendency to lie. In handlng liar
students, physical punishment is not allowed since it is very dangerous to the
students.
xi
ABSTRAKSI
Nugroho, Afrianton Ribut. 2015. Penerapan Konseling Behavioristik Dengan
Teknik Aversi Untuk Mengatasi Siswa Suka Berbohong Kelas XI SMAN
1 Jekulo Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015, Dosen Pembimbing I:
Drs. Sucipto, M.Pd.,Kons. Dosen Pembimbing II: Dra. Hj. Sutarti,
SE.,MM.
Kata Kunci: Konseling Behavioristik dengan Teknik Aversi, Suka Berbohong.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk menemukan faktor-faktor
penyebab siswa suka berbohong pada kelas XI SMAN 1 Jekulo Kudustahun
pelajaran 2014/2015. 2) Untuk membantu mengatasi siswa suka berbohong
melalui teknik aversi pada siswa kelas XI SMAN 1 Jekulo Kudus Tahun Pelajaran
2014/2015. Mengetahui efektifitas penerapan konseling behavioristik dengan
teknik aversi dalam mengatasi siswasuka berbohong kelas XI SMAN 1 Jekulo
KudusTahun Pelajaran 2014/2015. Berbohong merupakan satu bentuk ketidak jujuran, kecurangan dalam
bentuk pernyataan atau perbuatan yang tidak dapat dipercaya, biasanya diiringi
dengan niat untuk menjaga suatu rahasia atau reputasi, melindungi perasaan
individu tertentu, menghindari hukuman atau konsekuensi dari suatu tindakan.
Untuk mengatasi siswa suka berbohong peneliti menggunakan konseling
individual dengan teknik aversi. Masalah penelitian ini adalah bagaimana
penerapan konseling behavioristik degan teknik aversi dapat mengatasi masalah
siswa suka berbohong kelas XI SMAN 1 Jekulo Kudus tahun pelajaran
2014/2015.
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Subyek penelitian
ini adalah 3 (tiga) siswa kelas XI yang tercatat sebagai siswa yang suka
berbohong disekolah yaitu: SPP, DNJ, MNS. Teknik pengumpuian data yang
digunakan adalah: 1) observasi, 2) wawancara atau interview, 3) dokumentasi.
Hasil penelitian penerapan konseling behavioristik dengan teknik aversi
dalam mengatasi siswa suka berbohong sebanyak 4 kali layanan konseling
individual untuk klien SPP, 4 kali layanan konseling individual untuk klien DNJ,
dan 3 kali layanan konseling individual untuk klien MNS. Pemberian layanan
disesuaikan sesuai dengan keadaan dan kondisi klien masing-masing. Dari
layanan yang diberikan menghasilkan perubahan yang signifikan pada diri klien
yang awalnya suka berbohong menjadi tidak berbohong lagi.
Simpulan hasil penelitian ini adalah faktor penyebab siswa suka
berbohong yang telah dialami oleh ketiga konseli sebagai berikut: Faktor
penyebab SPP suka berbohong 1) Faktor internal : Rendahnya sifat disiplin SPP di
sekolah dan rendahnya sifat jujur pada diri SPP. 2) Faktor eksternal: Kurangnya
bimbingan dari orang tua SPP. Dengan adanya pelaksanaan layanan konseling
individual yang menggunakan pendekatan konseling behavioristik dengan teknik
aversi sebanyak 4 kali, maka dapat dihasilkan perubahan tingkah laku pada SPP
yang mengakibatkan SPP tidak terlambat datang ke sekolah dan tidak berbohong
lagi. Faktor penyebab DNJ suka berbohong 1) Faktor internal : rendahnya sifat
xii
jujur pada DNJ karena kurangnya pemahaman DNJ tentang kejujuran dan
tanggung jawab di sekolah. 2) Faktor eksternal : kurangnya perhatian dari orang
tua DNJ dan pengaruh lingkungan teman bermain. Dengan adanya pelaksanaan
layanan konseling individual yang menggunakan pendekatan konseling
behavioristik dengan teknik aversi sebanyak 4 kali, maka dapat dihasilkan
perubahan tingkah laku pada DNJ yang mengakibatkan DNJ mengerjakan PR/
tugas dan tidak berbohong lagi. Faktor penyebab MNS suka berbohong 1) Faktor
internal: rendahnya sifat jujur pada MNS karena kurangnya pemahaman MNS
tentang kejujuran dan tanggung jawab di sekolah. 2) Faktor eksternal: kurangnya
bimbingan dan perhatian dari orang tua MNS dan rasa dendam karena MNS
pernah difitnah oleh temannya. Dengan adanya pelaksanaan layanan konseling
individual yang menggunakan pendekatan konseling behavioristik dengan teknik
aversi sebanyak 3 kali, maka dapat dihasilkan perubahan tingkah laku pada diri
MNS. Hal ini yang mengakibatkan MNS tidak memfitnah temannya di sekolah
dan tidak berbohong lagi. Disarankan peneliti kepada: 1) Kepada kepala sekolah,
penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan penusunan kebijakan sekolah agar
perkembangan siswa berjalan dengan baik. 2) Kepada Konselor, dalam mengatasi
siswa suka bebohong konselor dapat menggunakan konseling behavioristik
dengan teknik aversi. 3) Kepada peneliti selanjutnya, Untuk peneliti selanjutnya
dapat mengembangkan penelitian ini dengan pemberian layanan konseling
behavioristik dengan teknik kontrak dan teknik aversi. Hukuman yang diberikan
dalam bentuk pengukuhan positif dan renungan yang menggunakan nada tinggi
serta bantuan video mungkin bisa menghilangkan perilaku yang tidak baik yaitu
perilaku suka berbohong. Dalam mengatasi siswa suka bebohong dengan teknik
aversi jangan sampai memberikan hukuman berupa kekerasan fisik kepada siswa
karena sangat berbahaya bagi diri siswa.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………. i
HALAMAN LOGO UNIVERSITAS……………………………………… ii
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………… iv
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………... v
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... vi
PRAKATA…………..……………………………………………………... vii
ABSTRAK..………………………………………………………………... ix
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xiii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xvi
DAFTAR TABEL…...…………………………………………….……….. xvii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………....... 4
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………… 4
1.4 Kegunaan Penelitian …………………………………………………... 4
1.5 Ruang Lingkup Penelitian……………………………………………... 6
1.6 Definisi Operasional…………………………………………………… 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Studi Kasus……………………………………………………………... 9
2.1.1 Pengertan Studi Kasus………………………………………………... 9
2.1.2 Ciri-Ciri Kasus……………...………………………………………… 10
2.1.3 Tujuan Memahami Kasus…………………………………………….. 11
2.1.4 Langkah-Langkah Memahami Kasus………………………………… 11
2.2 Suka Berbohong……………..…………………………………………. 14
2.2.1 Pengertian Suka Berbohong.…………………………………………. 14
xiv
2.2.2 Bentuk Bentuk Kebohongan………………………………………….. 15
2.2.3 Tujuan Berbohong……………………………………………………. 16
2.2.4 Sebab-Sebab Kebohongan……………..……………………………... 17
2.2.5 Ciri-Ciri Orang sedang Berbohong..…………………………………. 18
2.2.6 Tipe Pembohong…………...…………………………………………. 19
2.3 Konseling Behaviouristik…….………………………………………… 21
2.3.1 Pengertian Konseling Behavioristik..………………………………… 21
2.3.2 Konsep Dasar Model Konseling Behavioristik……………….………. 22
2.3.3 Ciri-Ciri Konseling Behavioristik……….…………………………… 24
2.3.4 Tujuan Konseling Behavioristik..…………………………………….. 25
2.3.5 Teknik-Teknik Konseling Behavioristik.…………………………….. 26
2.3.6 Langkah-Langkah Konseling Behavioristik.…………………………. 29
2.4 Teknik Aversi………………………………………………………………….. 33
2.4.1 Konsep Dasar Teknik Aversi…………..……………………………... 33
2.4.2 Prinsip-Prinsip Teknik Aversi………………………………………... 33
2.4.3 Implementasi Teknik Aversi……………..………………………… 35
2.5 Kajian Penelitian Sebelumnya…………………………………….……. 36
2.6 Kerangka Berfikiran……………………………………………….…… 39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian………………………………………………….. 40
3.2 Subjek Penelitian………………………………………………………. 41
3.3 Metode Pengumpulan Data……………………………………………. 42
3.3.1 Wawancara…………………………………………………………... 42
xv
3.3.2 Observasi…………………………………………………………….. 48
3.3.3 Dokumentasi…………………………………………………………. 50
3.4 Teknik Analisis Data…………………………………………………... 52
BAB IV LAPORAN PENELITIAN
4.1 Deskripsi Kasus I.………………………………………………………. 55
4.2 Deskripsi Kasus II……………………………………………………… 70
4.3 Deskripsi Kasus III……………………………………………………... 84
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Klien (1) SPP…………………………………………………………… 98
5.2 Klien (2) DNJ………………………………………………………… 103
5.3 Klien (3) MNS………………………………………………………….. 107
BAB VI PENUTUP
6.1 Simpulan………………………………………………………………... 112
6.2 Saran……………………………………………………………………. 114
DAFTAR PUSTAKA 116
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Skema Studi Kasus.…………………………………………………….. 13
2.2 Kerangka Pikiran……………………………………………………………… 39
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Subjek Penelitian……………………………………………………….. 42
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Data Studi Kasus Konseli SPP…………………………………… 118
2 Persiapan Praktik Konseling Individual Konseli SPP …………… 121
3 Satuan Layanan Konseling Individu Konseli SPP Pertemuan 1…. 125
4 Verbatim Konseling Individual (SPP) Pertemuan 1……………... 127
5 Laporan Pelaksanan dan Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut
Konseling Individual (SPP) Pertemuan 1………………….……..
132
6 Satuan Layanan Konseling Individu Konseli SPP Pertemuan 2…. 134
7 Verbatim Konseling Individual (SPP) Pertemuan 2……………... 136
8 Laporan Pelaksanan dan Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut
Konseling Individual (SPP) Pertemuan 2………………………...
140
9 Satuan Layanan Konseling Individu Konseli SPP Pertemuan 3…. 142
10 Verbatim Konseling Individual (SPP) Pertemuan 3……………... 144
11 Laporan Pelaksanan dan Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut
Konseling Individual (SPP) Pertemuan 3………………………...
151
12 Satuan Layanan Konseling Individu Konseli SPP Pertemuan 4… 154
13 Verbatim Konseling Individual (SPP) Pertemuan 4……………... 156
14 Laporan Pelaksanan dan Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut
Konseling Individual (SPP) Pertemuan 4………………………...
159
15 Data Studi Kasus Konseli DNJ…………………………………... 161
16 Persiapan Praktik Konseling Individual Konseli DNJ …………... 163
17 Satuan Layanan Konseling Individu Konseli DNJ Pertemuan 1… 167
18 Verbatim Konseling Individual (DNJ) Pertemuan 1…..……….… 169
19 Laporan Pelaksanan dan Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut
Konseling Individual (DNJ) Pertemuan 1………………………...
174
xix
20 Satuan Layanan Konseling Individu Konseli DNJ Pertemuan 2… 177
21 Verbatim Konseling Individual (DNJ) Pertemuan 2….………….. 179
22 Laporan Pelaksanan dan Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut
Konseling Individual (DNJ) Pertemuan 2………………………...
183
23 Satuan Layanan Konseling Individu Konseli DNJ Pertemuan 3… 186
24 Verbatim Konseling Individual (DNJ) Pertemuan 3….……….…. 188
25 Laporan Pelaksanan dan Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut
Konseling Individual (DNJ) Pertemuan 3………………………...
194
26 Satuan Layanan Konseling Individu Konseli DNJ Pertemuan 4… 197
27 Verbatim Konseling Individual (DNJ) Pertemuan 4….……….…. 199
28 Laporan Pelaksanan dan Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut
Konseling Individual (DNJ) Pertemuan 4………………………...
203
29 Data Studi Kasus Konseli MNS………………………………….. 206
30 Persiapan Praktik Konseling Individual Konseli MNS ………….. 208
31 Satuan Layanan Konseling Individu Konseli MNS Pertemuan 1... 212
32 Verbatim Konseling Individual (MNS) Pertemuan 1……………. 214
33 Laporan Pelaksanan dan Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut
Konseling Individual (MNS) Pertemuan 1……………………….
219
34 Satuan Layanan Konseling Individu Konseli MNS Pertemuan 2... 221
35 Verbatim Konseling Individual (MNS) Pertemuan 2………….… 223
36 Laporan Pelaksanan dan Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut
Konseling Individual (MNS) Pertemuan 2……………………….
230
37 Satuan Layanan Konseling Individu Konseli MNS Pertemuan 3... 232
38 Verbatim Konseling Individual (MNS) Pertemuan 3……………. 234
39 Laporan Pelaksanan dan Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut
Konseling Individual (MNS) Pertemuan 3……………………….
238
xx