Penerapan Digital Governance DalamTransformasi Perusahaan di Era Disrupsi

OGI RULINO

TRANSFORMATION AND BUSINESS DEVELOPMENT DIRECTOR

PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

#BUMNUntukIndonesia

Tantangan GRC di IPC GroupIPC saat ini fokus pada pengelolaan risiko utama yang mempengaruhi kegiatan bisnis.

Tantangan Disrupsi Risk

Operasional kepelabuhanan di tengah penularanCovid-19 meningkatkan risiko penularan

Resiko Penularan Covid-19 Mempengaruhi total throughput tahun 2020 sebesar -8.68% vs 2019

Perlambatan Ekonomi Berdampak Kepada KinerjaKeuangan Perusahaan

Tertundanya Proyek Strategis NasionalAccelerated digital workplace Port operation

Covid-19 pandemic

Strategi Bisnis IPCUntuk menjawab tantangan yang dihadapi perusahaan, IPC telah merumuskan strategi untukberkolaborasi dengan ekosistem kepelabuhanan dalam mengembangkan peran strategis pelabuhan.

Landlord or Line-Dedicated Terminals

Lack of Terminal Operations

Expertise

Poor Terminal

Productivity

Capacity Demand from

Rapid Growth

Transform

Asset Operator

Asset Owner

Terminal Operators

Capacity Shortage Filled

Growth Slowed Down

Expertise of Terminal Operations

“Commoditized”

Ports seen as a Networkin Global

Supply Chain

Trade Facilitator

Efficient Gateway/Hub

Maritime Ecosystem

Transform

Infrastructure-playHighest disconcerted logistics cost

Service-playModular optimisation of cost

Ecosystem-playCross-boundary optimisation

IPC Today

Transforming from a infrastructure-play to a ecosystem-play will drive add-on services thus increase company value

Source: IPC Digital Strategy

Penerapan GRC di IPC : Case Study 1Sebelum tahun 2015, IPC tidak memiliki mekanisme kontrol budget menggunakan sistem..

Manual Budget Check

Heavy reliance on paper-based

budget approval

Excel-based budget reporting

Excel-based budget adjustment

• Ineffective; depend on people’s

availability

• Lengthy and prohibit company’s

standard

• Prone to error and inaccurate

• Prone to error and inaccurate

IPC faced several challenges in

controlling the budget..… and has impacted to the day-to-

day business

1

2

3

4

Problem Statement

1

Penerapan GRC di IPC : Case Study 1Kini, Pelindo telah menerapkan kontrol budget secara online dengan approval berjenjang yang ketat

Process Before After Benefit Obtained

• Check Budget

Balance • Manual

• Online &

Real-time

• Accurate budget

data

• Create, Submit

and Approval of

SP3 & Cash

Advance

• Physical

document

routing

• Papeer based

approval

• Email

notification

• Online

approval

• Streamlined

process

• Speedy approval

• Easy document

tracking

• Easy to audit

• Paperless

• Actual

reporting

consolidation

• Manual

calculation

• System

generated

• Accurate data

• Focus on analysis

• Budget

adjustment and

transfer

• Manual

adjustment and

transfer

• Online

adjustment

• Online

transfer

• Company-wide

optimized revenue

• Increase

compliance

Manfaat

2

• Approval berjenjang sesuai otoritas(Delegation of Authority)

• Memiliki audit trail detail • Memudahkan audit atas setiap transaksi

Case Study 2: Transformasi Operasional PelabuhanTransformasi operasional Pelabuhan Petikemas Domestik Pontianak

BEFORE

1

Case Study 2: Transformasi Operasional PelabuhanTransformasi dilakukan dua tahap dengan leadership project dan champion lokal yang kuat

TRANSFORMATION

2

Case Study 2: Transformasi Operasional PelabuhanTransformasi operasional menghasilkan tatakelola pelabuhan yang lebih baik dan berdampak langsungterhadap kinerja pelabuhan dan pelayanan kepada pengguna jasa (shipping line)

AFTER

3

Unlocked capacity

Better performance, cheaper cost

Recognized Performance

Case Study 3: IPC Hub sebagai peta jalan mendukung NLEIPC juga dalam proses mengimplementasikan solusi berbasis digital, contoh di bawah adalah IPC HUB merupakan “ONE PLATFORM” yang dirancang untuk terintegrasi dengan platform NLE

Customs

Pre - Clearance Clearance Transport Pergudangan Pabrik

Global Logistic

Platform

FactorySystem

Warehouse Platform

RailwayTrucking Platform

Vessel Management

System

SIMLALA INAPORTNET

AdvanceManifest(CEISA)

Customs Clearance

(CEISA)

LNSW TPSOnline

SP2/ DOOnline

MPN G3

NATIONAL LOGISTIC ECOSYSTEM

IPC HUB (Cloud based)

Case Study 3: IPC Hub sebagai peta jalan mendukung NLEIPC juga dalam proses mengimplementasikan solusi berbasis digital, contoh IPC HUB merupakan “ONE PLATFORM” berbasis teknologi Cloud yang Terintegrasi untuk internal IPC dan layanan Pelanggan

3rd Party Enablement PlatformPayment, Settlement, Financing

(banking systems)

I n t e g r a t I o n

Integration Platform

Marketplace

Integration Platform

REGULATORY PLATFORM

OSS(One Single Submission)

InaTRADE(kemendag)

InaPORTnet(Kemenhub)

CEISA (Bea & Cukai)

INSW(Lintas

Instansi)

Trader (Exporter/Importer)

Goods Producer/ Cargo Owner

Transport & Logistic Service Provider

Cargo Protection(insurance systems)

Other 3rd Party Systems

BUSINESS PLATFORM

LOCAL GOV’T systems

G2

G P

latf

orm

G2B Platform

B2

B P

latform

Demand Supply

I-HUB

• Single platform untuk pengguna jasa dan ekosistem pelabuhan• Dapat diakses secara mobile• Informasi terupdate secara realtime• Memiliki kemampuan analytics / big data

Forward Thinking: Tatakelola Pelabuhan Masa DepanUntuk penjawab tantangan kepelabuhanan saat ini, Pelindo merancang solusi Digital berbasis Blockchain

Source: IPC GCG

Peran utama IPC dalam Perdagangan

• Perencanaan kegiatan bongkat muat• Pelayanan kapal di terminal pelabuhan• Kegiatan Bongkar/Muat Kargo di dermaga• Pelayanan penerimaan/pengambilan kargo• Pelayanan penyimpanan dan penanganan kargo di gudang Pelabuhan

Tantangan Proses di Pelabuhan • Proses yang redundan dan kompleks antar stakeholder

• Proses di sisi laut dan darat belum terintegrasi• Masih kurangnya transparansi proses & data/informasi pada transaksi

kepelabuhanan antar stakeholder

Forward Thinking: Tatakelola Pelabuhan Masa DepanPelindo menargetkan manfaat utama dari solusi digital kepelabuhanan berbasis blockchain ini untukmembangun solusi jangka panjang bagi industri kepelabuhanan nasional

Transparansi(Blockchain memberikan transparansi kepada pemangkukepentingan yang terlibat dalam jaringan transaksi)

Membangun Kepercayaan(Sifat Blockchain yang tidak dapat diubah/immutable memastikantransaksi pelabuhan dapat dipercaya oleh pemangku kepentinganyang terlibat)

Peer-to-peer / terdesentralisasi(Model operasi Blockchain yang berbasis peer-to-peer tidakmemerlukan otoritas pusat tetapi kepercayaan antara node jaringan yang terlibat)

Proses yang efisien dan kolaborasi(Blockchain menghilangkan proses yang tumpang tindih dan tidakefisien melalui streamlining)

TRUST YANG KUAT DI ANTARA STAKEHOLDER PELABUHAN

Forward Thinking: Use Case KASUS PENGGUNAAN BLOCKCHAIN DI KEPELABUHANAN: SMART B/L

Total waktu untuk pengiriman dokumen B/L melalui jasa kurir ekspres: 5-10 hari

Total waktu untuk pengiriman dokumen B/L melalui dApp Blockchain: 20 detik

USE CASE BLOCKCHAIN DI LAYANAN KEPELABUHANAN

Digital Governance membutuhkan shifting Mindset untuk dapat beradaptasi danmemanfaatkannya bagi perbaikan korporasi

Source: Accenture

FROM TO

OLD WORLD

NEW WORLD

Fixed mindset

Focus on predictability & efficiency

Siloed teams with coordinated handoffs

Larger, global delivery teams

Depth of experience/skills (“I-shaped”)

Structured, linear processes (Waterfall)

Large batch deployment

Development focus

Highly skilled, manual coding, testing & deployment

Traditional tools and technology (ERP, CRM, platforms,

monolithic apps, etc.)

Hierarchical decision making

Growth mindset

Focus on speed-to-value and innovation (fail fast)

Integrated, cross-functional teams (no barriers)

Smaller, agile teams

Depth and breadth of experience/skills (“T-shaped”)

Faster, iterative processes (Agile)

Lean product management and small batching (MVP)

Integration focus

Automated coding, testing, deployment, etc.

Modern engineering (micro services, cloud, big data, APIs,

containers, loosely coupled architectures, etc.)

Collaborative decision-making