PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH
Transcript of PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH
PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH
PADA PENJUALAN REKSADANA SYARIAH
DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. BOGOR
(Studi Keselarasan tentang Fatwa No: 113/DSN-MUI/IX/2017
dan Penerapannya Pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor)
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Magister Hukum (M.H), Dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah
Oleh:
Moh. Asep Zakariya Ansori
NIM: 216420249
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH)
PASCASARJANA MAGISTER (S2)
INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA
1439 H/2018 M
PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH
PADA PENJUALAN REKSADANA SYARIAH
DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. BOGOR
(Studi Keselarasan tentang Fatwa No: 113/DSN-MUI/IX/2017
dan Penerapannya Pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor)
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Magister Hukum (M.H), Dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah
Oleh:
Moh. Asep Zakariya Ansori
NIM: 216420249
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I
Prof. Dr. Jaih Mubarok, M.A
Pembimbing II
Dr. H. Hidayat, M.A
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH)
PASCASARJANA MAGISTER (S2)
INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA
1439 H/2018 M
i
ii
iii
iv
Moto
قوله تعالى:
اهدج لفسه ومن جاهد ف إن إنما يج العالمي عن لغني الل
٦العنكبوت:
Allah SWT Berfirman:
“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah
untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam”
(QS: Al-Ankabut [29]:6)
Persembahan
Teriring do’a, ucapan syukur dan cinta, Karya ini dipersembahkan kepada
Kedua Orangtuaku, Istri dan Guru-guruku.
v
الرحن الرحيم الله بسم
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat dan rahimnya, petunjuk dan bimbingan-Nya serta ridhô-Nya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Hukum (M.H)
dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah Program Pascasarjana (S2) Institut
Ilmu Al-Qur`an Jakarta.
Sholawât serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad Saw, para Sahabat yang mulia, serta seluruh pegikutnya. Âmîn.
Dalam menyelesaikan Tesis ini penulis membutuhkan perjuangan yang
tidak sedikit, banyak kendala yang penulis hadapi, baik kendala teknis dari luar
maupun dari dalam penulis sendiri. Namun berkat bantuan dan semangat yang
telah diberikan oleh berbagai pihak, akhirnya hasil karya ini bisa terselesaikan
dengan baik.
Dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
1. Direktur Program Pascasarjana (S2) Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ)
Jakarta, Bapak Dr. H. Muhammad Azizan Fitriana, M.A, atas
kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti
dan menyelesaikan pendidikan.
2. Pembimbing I, Bapak Prof. Dr. Jaih Mubarok, M.A, yang telah
meluangkan waktunya dan dengan penuh perhatian memberikan
dorongan, bimbingan, saran kepada penulis.
vi
3. Pembimbing II, Bapak Dr. H. Hidayat, M.A, yang dengan kesabaran dan
keikhlasannya dalam memberikan bimbingan arahan, dan masukan serta
selalu merespon berbagai permasalahan dalam penulisan tesis ini.
4. Ketua Program Pendidikan Muamalat Pascasarjana Institut Ilmu Al-
Qur`an (IIQ) Jakarta, Bapak Dr. Syarif Hidayatullah, S.Si. M.A.
5. Seluruh Dosen dan Staff Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ)
Jakarta yang telah memberikan wawasan, bantuan dan ilmu pengetahuan
dan pengalamannya, sehingga penulis merasa terdorong dan optimis
untuk menyelesaikan tesis.
6. Pimpinan dan staff perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta,
yang telah memudahkan penulis mendapatkan bahan-bahan penulisan
tesis.
7. Manajer Bank Syariah Mandiri KC. Bogor, Ibu Safira
8. Costumer Service Bank Syariah Mandiri KC. Bogor, Ibu Yurri
9. Nasabah di Bank Syariah Mandiri KC. Bogor, Ibu Mamay
10. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu mendoakan penulis dalam
menyelesaikan tesis ini
11. Istriku tersayang, Humairoh yang selalu mendampingi dan membantu
dalam proses perjalanan tesis kemanapun pergi, sekalipun ke Lapangan
sampai berhari hari, semoga Allah selalu menyatukan kami dalam
petunjuk dan ridhô-Nya.
12. Teman teman seperjuangan dari berbagai angkatan, khususnya angkatan
2016 di Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta, terima kasih atas
doa dan dorongan semangatnya, semoga Allah membalas kebaikannya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan penulisan tugas akhir yang ini
laksana setetes air yang jatuh dalam luasnya samudra, Penulis berharap semoga
tesis ini dapat sedikit memberikan manfaat dan dapat dijadikan salah satu
rujukan bagi peneliti atau penulis karya ilmiah lainnya. Akhir kata penulis
vii
berbesar hati apabila para pembaca sudi memberikan kritik, saran dan masukan
dalam rangka proses penulisan dan penelitian berikutnya.
Jakarta, 22 Agustus 2018 M
8 Dzulhijjah 1439 H
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Persetujuan Pembimbing .................................................................... i
Lembar Pengesahan............................................................................. ii
Pernyataan Penulis .............................................................................. iii
Moto dan Persembahan....................................................................... iv
Kata Pengantar .................................................................................... v
Daftar Isi ............................................................................................. viii
Daftar Tabel ........................................................................................ xiii
Daftar Gambar .................................................................................... xiii
Pedoman Transliterasi ........................................................................ xv
Abstraksi ............................................................................................. xviii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................... 1
B. Permasalahan .......................................................... 8
1. Identifikasi Masalah .......................................... 8
2. Pembatasan Masalah ......................................... 8
3. Perumusan Masalah .......................................... 9
C. Tujuan penulisan ..................................................... 9
D. Kegunaan Penelitian ............................................... 9
E. Kajian Pustaka ........................................................ 10
F. Kerangka Teori ....................................................... 13
ix
G. Sistematika Penulisan ............................................. 14
BAB II : INVESTASI REKSADANA SYARIAH DAN
PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
A. Investasi Reksadana Syariah ……………………... 16
1. Pengertian Investasi ………………….............. 16
2. Dasar Hukum Investasi dalam Islam …............ 17
3. Tujuan Investasi ……………………………… 19
4. Jenis-jenis Investasi ………………………….. 24
5. Investasi yang diperkenankan dalam Islam ….. 25
6. Investasi yang tidak diperkenankan dalam
Islam …………………………………………..
26
7. Produk Investasi Syariah …………………….. 33
B. Perkembangan Reksadana Syariah Di Indonesia … 35
1. Mengenal Reksadana Syariah ………………… 35
a. Sejarah Reksadana Syariah di Indonesia … 35
b. Definisi Reksadana Syariah ……………… 37
c. Keuntungan dan Resiko Investasi
Reksadana ………………………………...
38
2. Produk dan Aktivitas Reksadana Syariah di
Indonesia …………………...……………….....
46
a. Klasifikasi Reksadana ……………………. 47
b. Kendala Pengembangan Reksadana Syariah 51
C. Regulasi Reksadana Syariah …………...………… 53
1. Fatwa Reksadana Syariah.................................. 57
x
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) ......
78
3. Peraturan Bapepam-LK .................................... 79
4. Peraturan Pemerintah (POJK) ........................... 80
D. Perbedaan Antara Reksadana Syariah dengan
Reksadana Konvensional ......................................
82
E. Manajemen Oprasional Reksadana: Lembaga
Fasilitator, Pelaku, Sumber dan Alokasi Reksadana
Syariah ....................................................................
86
1. Lembaga Fasilitator & Pelaku Pelaksana ......... 86
2. Sumber Dana atau Biaya Reksadana ................ 113
3. Alokasi Aset Reksadana ................................... 117
BAB III : METODE PENELITIAN 123
A. Jenis Penelitian ....................................................... 123
B. Pendekatan Penelitian ............................................. 123
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................. 124
D. Sumber Data ........................................................... 125
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data............... 126
F. Deskripsi Objek Penelitian ..................................... 130
1. Populasi ............................................................. 130
2. Sampel .............................................................. 130
G. Teknik Analisis Data .............................................. 131
xi
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Deskripsi Objek Penelitian ..................................... 134
1. Sejarah Berdirinya PT Bank Syariah Mandiri... 134
2. Visi & Misi Bank Syariah Mandiri.................... 136
3. Budaya Perusahaan............................................ 137
4. Kekuatan dan peluang Bank Syariah Mandiri... 138
5. Board Manajemen BSM Pusat........................... 139
B. Profil Singkat Bank Syariah Mandiri KC.Bogor..... 140
1. Struktur Organisasi di Bank Syariah KC.
Bogor ................................................................
142
2. Produk Bank Syariah Mandiri .......................... 143
C. Reksadana di Bank Syariah Mandiri KC. Bogor .... 147
BAB V : Perbandingan Antara Regulasi Akad Wakâlah Bi
Al-Ujrah Menurut Fatwa No: 113/DSN-
MUI/IX/2017 Dengan Praktek Penerapan
Reksadana Syariah Di Bank Syariah Mandiri KC.
Bogor .............................
152
A. Subjek Tentang Reksadana Syariah ........................ 151
1. Regulasi Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah ................ 151
a. Akad dalam Hukum Islam .......................... 151
b. Pengertian Akad .......................................... 152
c. Rukun dan syarat Akad ............................... 154
d. Prinsip Akad (Transaksi) ………………… 160
e. Definisi Wakâlah Bi Al-Ujrah..................... 163
f. Landasan Hukum Wakâlah Bi Al-Ujrah...... 167
xii
g. Ketentuan Umum terkait Akad Wakâlah bi
al-Ujrah ......................................................
172
B. Ketentuan Ujrah (Upah) ......................................... 178
1. Sistem Penentuan Ujrah (upah)......................... 178
a. Penentuan Ujrah menurut Fatwa DSN-
MUI
180
b. Sistem pembayaran upah............................. 182
c. Sistem pembayaran upah dalam Islam......... 183
2. Analisis Penerapan akad Wakâlah Bi Al-Ujrah
pada Praktek Penjualan Reksadana Syariah Di
Bank Syariah Mandiri KC. Bogor.....................
188
a. Pemahaman Anggota Bank Syariah
Mandiri KC. Bogor terhadap Reksadana
Syariah…..
188
b. Analisis Sistem Pengupahan Manajer
Investasi di Bank Syariah mandiri KC
Bogor ..........................................................
192
c. Aktivitas Investasi Reksadana Syariah di
Bank Syariah Mandiri KC. Bogor ..............
214
d. Analisis Penerapan Regulasi akad Wakâlah
Bi Al-Ujrah pada Praktek Reksadana
Syariah Di Bank Syariah Mandiri KC.
Bogor ..........................................................
224
C. Faktor Penghambat Perkembangan Investasi
Reksadana Syariah di Bank Syariah KC. Bogor. ....
229
1. Faktor Penghambat............................................ 229
2. Solusi................................................................. 231
BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................. 233
B. Saran ....................................................................... 235
xiii
Daftar Pustaka ................................................................ 237
Lampiran-lampiran ........................................................ 248
Curriculume Vitae .......................................................... 260
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perkembangan Reksadana Syariah ................................ 19
Tabel 2. Jumlah Reksadana Syariah Per 28 Juni 2018 ................ 19
Tabel 3. Perbedaan antara Reksadana Syariah dan Konvensional 87
Tabel 4. Deskripsi Wawancara .................................................... 129
Tabel 5. Visi dan Misi BSM ........................................................ 139
Tabel 6. Daftar Reksadana di Bank Syariah Mandiri .................. 150
Tabel 7. Reksadana Campuran (Balanced Fund) ......................... 219
Tabel 8. Reksadana Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRA
Syariah) ..........................................................................
221
Tabel 9. Reksadana Syariah BNP Paribas Pesona Amanah
(BNPP PA) .....................................................................
223
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Perkembangan Reksadana Syariah ………………….. 48
Gambar 2: Perbandingan Reksadana Syariah …………………….. 49
Gambar 1: Mekanisme Reksadana Syariah ..................................... 74
Gambar 2: Mekanisme Kegiatan Reksadana Perseroan................... 48
xiv
Gambar 3: Mekanisme Kegiatan Reksadana Kontrak Investasi
Kolektif...........................................................................
50
Gambar 4: Struktur Organisasi Reksadana Bank Syariah
Mandiri…........................................................................
141
Gambar 5: Struktur Organisasi Reksadana Bank Syariah Mandiri
KC Bogor........................................................................
144
Gambar 6: Produk Reksadana........................................................... 144
Gambar 7: Skema Akad Wakâlah bi al-Ujrah.................................. 188
Gambar 8: Pembelian Melalui Agen Penjual Reksadana Syariah ... 225
xv
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu
ke abjad yang lain, dalam penulisan Tesis dan Disertasi di IIQ, transliterasi
Arab-Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
q = ق z = ز a = أ
k = ك s = س b = ب
l = ل sy = ش t = ت
m = م sh = ص ts = ث
n = ن dh = ض j = ج
w = و th = ط h = ح
h = هـ zh = ظ kh = خ
` = ء ‘ = ع d = د
y = ي gh = غ dz = ذ
f = ف r = ر
2. Vokal
Vokal
Tunggal
Vokal
Panjang
Vokal
Rangkap
Fathah : A أ : â ى ...: ai
Kasrah : I ى: î و ...: au
Dhammah : U و: û
xvi
3. Kata sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (أل) qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (أل) qamariyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, contoh:
al-Baqarah : البقرة
al-Madînah : المدينة
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (أل) Syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (أل) syamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan
dan sesuai dengan bunyinya, contoh:
جل ar-Rajul : الر as-Sayyidah : السي دة
س ي asy-Syams : الشم م ad-Dârimî : الدار
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam system aksara arab digunakan lambang
( ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,
yaitu dengan cara menggandakakn huruf yang bertanda tasydid,
aturan ini berlaku secara umum, baik tasydid yang berada di tengah
kata, diakhir ataupun yang terletaj setelah kata sandang yang diikuti
oleh huruf-huruf syamsiyah, contoh:
منا بالل أ : Âmannâ billâhi
من الس فهاء أ : Âmanna as-sufahâ’u
كع wa ar-Rukka`i : والر
xvii
d. Ta Marbûthah
Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh
kata sifat (na`at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi
huruf “h”. contoh:
ف ئدة al-Af`idah : ال
ية لم س ية ال ع al-Jâm`iyyah Al-Islâmiyyah : الجم
Sedangkan ta Marbûthah (ة) yang diikuti atau disambung (di
washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan menjadi
huruf “t”. contoh:
بة لة ناص Âmilatun Nâsibah` : عام
al- Âyat Al-Kubrâ : الآية ال كب رى
e. Huruf kapital
Sistem penulisan huruf arab tidak mengenal huruf capital, akan
tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan ejaan
yan disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan
awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri
dalam alih aksara ini seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal
(bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali
dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis capital adalah awal
nama diri, bukan kata sandangnya, contoh: `Alî Hasan al-`Âridh,
al-`Asqallânî, al-Farmawî dan seterusnya. Khusus untuk penulisan
kata al-qur`an dan nama-nama surah menggunakan huruf Kapital,
contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah, dan seterusnya.
xviii
ABSTRAKSI
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Perbandingan Antara Regulasi
Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah Menurut Fatwa No: 113/DSN-MUI/IX/2017
Dengan Praktek Penerapan Reksadana Syariah Di Bank Syariah Mandiri KC.
Bogor bahwa secara teknis telah memiliki persamaan dan kesesuaian. Untuk
itu para Investor tidak harus mempertimbangkan lagi akan status kehalalan dari
Reksadana Syariah, baik di Bank Syariah Mandiri KC. Bogor ataupun pada
Bank Syariah lainnya selama pedoman fatwa DSN-MUI diterapkan di Bank
tersebut. Kurangnya pengetahuan sebagian para Nasabah di Bank Syariah
Mandiri KC. Bogor tentang Reksadana Syariah dan manfaatnya menjadi
kendala terhadap perkembangan Reksadana Syariah.
Dalam penelitian ini didapatkan juga bahwa Penentuan Ujrah dalam
Reksadana Syariah yaitu dengan menggunakan metode persentase, dan
maksud dari persentase itu merupakan sebuah nilai atau bagian yang
diperkirakan. Sedangkan para ulama mengatakan, bahwa penentuan Ujrah
atau Upah itu harus jelas sesuai dengan proporsinya.
Perbedaan yang mendasar pada penelitian sebelumnya adalah dari sudut
tinjauan objek penelitian, dan persamaannya terletak pada Penerapan Akad
Wakâlah dan penetapan Ujrah pada objek penelitian.
Metode pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini, adalah Field
Research (Penelitian lapangan) dengan menggunakan data utamanya yang
bersumber dari hasil wawancara dari pengelola Reksadana Syariah dalam hal
ini Manager Investasi. selain itu, penulis mengunakan referensi yang relevan
dari buku-buku kemudian dikemukakan dan dielaborasi secara utuh dan
menyeluruh. selanjutnya dianalisis menggunakan metode deskriptif dengan
pola pikir deduktif.
xix
الأطروحة
نتيجة هذا البحث تشي إل أن المقارنة بي نظام عقد وكالة بلأجرة عند و ت نفيذها ف الصناديق الاستثمارية الشرعية DSN-MUI/IX/2017/113 :الفت وى رقم
ف رع ب وجور مطابق و ملائم من خلال العمل و التطبيق. Bank Syariah Mandiriف فإذان، لا مال للمست ثمرين إل إعادة النظر ف وضع حكم اللال للصناديق
أو ب ن وك Bank Syariah Mandiriفي ت ذلك سواء كان .الإستثمارية الشرعية فذ ف ذلك. وقلة المعرفة DSN-MUI لالشري عة الأخرى ، طالما نظام الفت وى ت ن
اديق ف رع ب وجور فيما ي ت علق بصن Bank Syariah Mandiriلدى ب عض العملاء ف ة. الاستثمارية الشرعية وف وائدها تكون عقبة لتطوير صناديق الاستثمارية الشرعي
وجد ف هذا البحث أيضا أن تديد الأجرة ف الصناديق الاستثمارية الشرعية نما ي قو ل يستخدم الن سبة المائوية، و معن هذه الن سبة هي قيمة أو جزء ت قديري. ب ي
ب أن يكون بشكل واضح وف قا لنسبة . العمل العلماء، أن تديد الأجرة ي
اسي ف البحث السابق بذا البحث هو من وجهة نظر موضوع الفرق الأس البحث ث العث ور على أوجه الشبه الموجودة ف البحث السابق بذا البحث هو ف
ى موضوع البحث.وتديد الأجرة عل تطبيق ات فاقية
طري قة بث العلمي المستخدمة ف هذا البحث، هي البحث الميدان مع استعمال الب يانت الرئيسية المستمدة من ن تائج المقابلات الت أجراها مدي ر
ديق الاستثمارية الشرعية، وف هذا البحث، يستخدم الباحث أيضا المراجع الصنا. ث ذات الص لة بلقضاي الأساسية والت يتم ت قديها وتطويرها بطري قة كاملة وشاملة
له تاجية تلي ا بستخدام طري قة وصفية مع عقلية استن
xx
ABSTRACTION
The results of this Research indicate that, a comparison between the
Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah regulations according to Fatwa No: 113/DSN-
MUI/IX/2017 with Sharia Mutual Fund Implementation Practices in Bank
Syariah Mandiri KC. Bogor that technically has fulfilled the requirements and
has similarities and suitability. So, the investors do not have to reconsider the
halal status of the Sharia Mutual Fund, either at Bank Mandiri Syariah KC.
Bogor or other Islamic Banks as long as the DSN-MUI fatwa guidelines are
applied at the Bank.
The Lack of knowledge of some of the Customers in Bank Syariah
Mandiri KC. Bogor, related to Sharia Mutual Funds and its benefits become
obstacles to the development of Sharia Mutual Funds in Islamic banks.
In this Research it was found that the Ujrah Determination in Sharia
Mutual Funds is by using the percentage method, and the percentage meaning
is the determination of a value or an estimated part. While the scholars in this
case said: that the determination of the Ujrah or Wage must be clear and in
accordance with the proportion.
The fundamental difference in previous research is from the point of
view of the object of research, and the similarities found in previous research
are found in the Application of the Wakâlah Agreement and the determination
of the Ujrah on the object of research.
The research method used in this study is field research by using the
main data sourced from the results of interviews with the Sharia Mutual Fund
manager in this case he is the Investment Manager and the researcher also uses
relevant references then is presented and elaborated in full and
comprehensively. Then analyzed using descriptive method with deductive
mindset.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia diciptakan oleh Allah SWT tak lepas dari beban, baik yang
berkaitan dengan Hak ataupun Kewajiban, dalam pelaksanaan kewajiban,
manusia dituntut langsung untuk memenuhi kewajiban tersebut, karena itu
merupakan sebuah tanggungjawab baginya. tak hanya dalam memenuhi
kewajiban, Manusia pun akan memperoleh hak dari tanggungjawab dan
kewajiban yang diemban.
Di lain hal, untuk memenuhi kewajiban tersebut, manusia terkadang
berhadapan dengan kenyataan, bahwa mereka kadang tidak dapat
menunaikan kewajiban atau menerima haknya secara langsung, dengan
kata lain ia tidak dapat melaksanakan tugasnya seorang diri, melainkan
membutuhkan orang lain sebagai wakil dalam membantu menyelesaikan
tugas atau tujuannya tersebut, dan itu merupakan sebuah kebutuhan untuk
mencapai kemaslahatan.
Dalam Islam, pelaksanaan transaksi dan bisnis yang seperti ini dikenal
dengan Wakâlah, Syekh Wahbah Az-Zuhailî mengutip pendapat kalangan
Hanâbilah dalam mendefinisikan Wakâlah :
ف جائز معلوم ه مقام نفسه ف تص الوكالة هي عبارة عن إقامة الإنسان غي
فظ إل الوكيل ف و ال 1أو هي تفويض التص
“Wakâlah adalah sebuah ungkapan tentang penugasan seseorang
terhadap orang lain untuk melakukan tugasnya dalam mengendalikan
(mengelola) perkara yang ditentukan oleh Syara` atau sebagai
penyerahan pengelolaan dan penjagaan sesuatu kepada wakil.”
1. Wahbah Az-Zuhaily, Al-Fiqh Al-Islâmî Wa Adillatuh (Beirût: Dâr al-Fikr, 1985),
Vol.5. Cet.I, h. 743
2
Wakâlah diimplementasikan di lembaga-lembaga keuangan syariah.
Pelaku bisnis, mungkin karena keterbatasnya, kadang mewakilkan
transaksi bisnisnya kepada pihak lain atau lembaga keuangan syariah.
Dalam hal ini, lembaga keuangan syariah menempatkan dirinya sebagai
Wâkil, sedangkan pelaku bisnis (nasabah) menempatkan dirinya sebagai
Muwâkil. Pihak Muwâkil karena telah memberikan jasa kepada Wâkil,
maka pada gilirannya ia berhak mendapatkan Ujrah.2
Ujrah atau Upah adalah imbalan yang diterima pekerja atas jasa yang
diberikan dalam proses memproduksi barang atau jasa disuatu
perusahaan.3 Berkenaan dengan upah, Allah SWT berfirman:
ؤمن فلنجحيينهج حياة طيبة و مج نث وهججو أ
من عمل صالا من ذكر أ
م م ولجزينهج جرهجحسن أ
يعملجون كنجوا ما بأ
Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya
akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala
yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. An-Nahl
[16]:97).
Wajhu dilâlah dari ayat diatas: Janji Allah ini ditujukan kepada orang
yang beramal saleh. yang dimaksud dengan amal saleh ialah amal
perbuatan yang mengikuti petunjuk Kitâbullah dan Sunnah Nabi-Nya,
baik dia laki-laki ataupun perempuan dari kalangan anak Adam,
sedangkan hatinya dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
2. Yadi Janwar, Fikih Lembaga Keuangan Syariah. (Bandung; Remaja Rosdakarya,
2014) h. 112 3. Soedarjadi,S.H. Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia, (Jakarta: Pustaka Yustisia,
2008), h. 73
3
Dan bahwa amal yang dilakukannya itu merupakan amal yang
diperintahkan serta disyariatkan dari sisi Allah. maka Allah berjanji akan
memberinya kehidupan yang baik di dunia, dan akan memberinya pahala
yang jauh lebih baik daripada amalnya kelak di akhirat.4
“Adapun upah pada praktik Wakâlah adalah imbalan yang diberikan
dari pihak yang diwakilkan kepada yang mewakilkan”.5
hal ini pernah dilakukan oleh Rasulallah SAW dan para sahabatnya,
sebagaimana disebutkan dalam Hadist:
ولج ب عن ع مر قال: قال رسج وا د الله بن عج عطجالله صل اللهج عليه وسلم: أ
ف عرقجهج ن يجرهج قبل أ
جي أ
6) رواه ابن ماجه( الأ
Artinya : “Dari Abdillah bin Umar ia berkata: Berkata Rasulullah
SAW: Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya
kering.” (H.R. Ibnu Mâjah).
Berdasarkan konteks dari redaksi hadist tersebut, menjelaskan tentang
ketentuan pembayaran upah terhadap orang yang dipekerjakan, yaitu Nabi
sangat meganjurkan agar dalam pembayaran upah itu hendaklah
diserahkan sebelum kering keringatnya atau setelah pekerjaan itu selesai
dikerjakan. Pekerjaan yang dikerjakan oleh orang yang disewa (diupah)
adalah amanah yang menjadi tanggungjawabnya. maka ia wajib
menunaikannya dengan sunggung-sungguh dan menyelesaikannya
dengan baik. Adapun upah untuk orang yang disewa adalah utang yang
4. Al-Hâfizd Abî Al-Fida Ismâ`îl Ibnu Katsîr Ad-Dimasyqî, Tafsîr Al-Qur`an Al-
Azîm, (Beirût: Dâr Ibnu hazm, 2000). Cet 1, h.1075 5. Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Tentang Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah Pada
Asuransi Syari`ah Dan Reasuransi Syari`ah (No. 52/DSN-MUI/III/2006). 6. Abû `Abdillah Muhammad bin Yazîd Al-Quzwinŷ, Sunan Ibnu Mâjah (Beirût: Dâr
Ihya Al-Kutub Al-`Arabiyyah, T,th), Vol. 2 h. 812
4
menjadi tanggungan penyewa, dan ini adalah kewajiban yang harus ia
tunaikan.7
Pada saat ini berinvestasi pada instrumen keuangan atau Financial
assets menjadi sebuah cara yang digemari oleh orang-orang yang memiliki
dana berlebih untuk mempertahankan nilai uang atau bahkan
mengembangkan dana yang mereka miliki. Semakin banyak masyarakat
yang paham akan pasar keuangan dan semakin pintar dalam menilai dan
mengendalikan risiko investasi yang mereka lakukan. Salah satu model
pembangunan ekonomi di era globalisasi adalah maju pesatnya pasar
modal di suatu negara. Pasar Modal sebagai alternatif pendanaan bagi
pengembangan dunia usaha mempunyai peranan strategis dalam rangka
pelaksanaan pembangunan nasional, juga berfungsi sebagai salah satu
sarana investasi bagi pemodal yang mempunyai kelebihan dana.
Perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini berjalan amat pesat,
sehingga diharapkan dapat bersaing secara sehat dan menyejajarkan diri
dengan pasar modal negara lain di dunia.8
Ada beberapa pilihan investasi yang ditawarkan saat ini, yang
diterbitkan dan diperdagangkan di pasar modal, misalnya: saham,
obligasi, waran, reksadana, kontrak berjangka indeks saham, surat utang
negara, instrument Syariah yaitu obligasi dan Reksadana Syariah.9
Reksadana Syariah juga sering disebut dengan istilah Islamic
Investment atau Syariah Mutual Fund yang merupakan lembaga
intermediasi yang membantu Surplus Unit (investor) dalam melakukan
7. Shaleh Al-Fauzân, Fikih Sehari-Hari, (Jakarta: Gema Insani Press: 2005), h. 488 8. Abdul Manan, SH., S.IP., M.Hum, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan
Investasi di Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 7 9. Tjiptono Darmadji, Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan
Tanya Jawab,(jakarta: Salemba Empat, 2011), h. 6
5
penempatan dana yang untuk selanjutnya diinvestasikan kembali
(Reinvestment) kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana (Deficit
Unit) sebagai tambahan modal kerja. Selain untuk memberikan
kemudahan bagi calon investor untuk berinvestasi di pasar modal maka
pembentukan Islamic Investment Fund atau Syariah Mutual Fund juga
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kelompok investor yang
menginginkan keuntungan dari sumber dan mekanisme investasi yang
bersih dan dapat dipertanggungjawabkan secara religius serta tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah.10
Meskipun Reksadana ini sudah berlandaskan atas prinsip Syariah, tapi
ternyata masih ada beberapa hal yang sepertinya harus coba dijelaskan,
seperti yang penulis kutip dari tulisan Muhammad Arifin Badri,
menurutnya bahwa masih terdapat beberapa kejanggalan dalam
Reksadana Syariah yang tercantum dalam fatwa DSN MUI No.20/DSN-
MUI/IV/2001 yang dapat mengurangi status kehalalan Reksadana
Syariah, diantaranya:11 Hak yang diterima oleh Masyarakat Pemodal.
dalam fatwa DSN MUI No. 20/DSN-MUI/IV/2001 masyarakat pemodal
hanya mendapatkan bukti kepemilikan berupa unit penyertaan modal, dan
bukan kepemilikan atas unit usaha yang dikelola emiten12 sebagai
pengguna. Padahal, yang mengikat mereka, yang diwakili oleh manajer
investasi dan emiten adalah akad Mudhârabah. Seharusnya menurut
beliau, masyarakat pemodal berperan sebagai Shâhib Al-Mâl (pemilik
10. Abdul Ghofur Anshori, Aspek Hukum Reksa Dana Syariah Di Indonesia,( Jakarta:
Refika Aditama, 2009), h. 6-7 11. Muhammad Arifin Badri, “Tiga Kejanggalan Reksadana Syariah”, Pengusaha
Muslim: Majalah Pintar Pengusaha Muslim, Edisi 25, hal. 13-15 dapat diakses di
https://pengusahamuslim.com/5256-reksadana-syariah-dalam-sorotan.html, diakses pada
07/07/2018 12. Fatwa DSN-MUI Nomor: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan
Untuk Reksadana Syariah menjelaskan bahwa Emiten adalah perusahaan yang menerbitkan
Efek untuk ditawarkan kepada publik.
6
harta), berupa modal dan tentunya unit saham yang dijalankan dengan
modal mereka.
Disamping itu, peneliti mendapatkan temuan lain terkait penentuan
upah yang diterima oleh Manejer Investasi yang mana ia berperan
‘mewakili’ masyarakat pemodal, ia berhak mendapatkan bagian dari nilai
aktiva bersih (NAB) yang dihitung dalam persentase, seperti yang
sebutkan dalam fatwa DSN No. 113/DSN-MUI/IX/2017 tentang
ketentuan Ujrah Akad Wakâlah bi al-Ujrah dalam butir ke (2) disebutkan:
“Kuantitas dan/atau kualitas Ujrah harus jelas, baik berupa angka
nominal, prosentase tertentu, atau rumus yang disepakati dan
diketahui oleh para pihak yang melakukan akad.” 13
Kita ketahui para ulama’ fiqih telah menjelaskan bahwa upah itu
haruslah ditentukan dalam bentuk nominal, dan bukan dalam persentase.
Penentuan hak atau upah manejer investasi dalam persentase semacam ini
peneliti berasumsi bisa masuk kedalam bentuk Gharar yang diharamkan
dalam Syariat. Rasulallah SAW bersabda:
ثنا عبدج الله بن إدريس ويي بن ب شيبة حدبجو بكر بن أ
ثنا أ وحد
ثنا بيد الله وحدثن زجهيج بن حرب واللفظج لهج حد سامة عن عججبجو أ
سعيد وأ
بيد الله حد ب يي بن سعيد عن عجعرج عن أ
ناد عن الأ بجو الز
ثن أ
ولج الله صل اللهج عليه وسلم عن بيع الصاة وعن بيع ريرة قال نه رسج هج مسلم(. )رواه 14الغرر.
13. Direktori Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Wakâlah bi al-Ujrah.
https://drive.google.com/file/d/1ZogoMTJgVp9kuVtfW1Gy_VT_4gw3RnQx/view. Diakses
pada: 23 Juli 2018, 12.23 WIB. 14. Abû Al-Husain Muslim bin al-Hajjâj bin Muslim bin Ward bin Kausyâz al-
Qusyairŷ an-Naisabûrŷ, Shahîh Muslim.(Beirût: Dâr Ihya Al-Kutub Al-`Arabiyyah, T,th) Vol
3, h. 1153
7
“Dan telah menceritakan kepada kami oleh Abu Bakr bin Abi
Syaibah, dari `Abdullah bin Idrîs dan Yahya bin Sa`ȋd dan Abu
`Usâmah dari Ubaidillah dan menceritakan kepadaku oleh Zuhaîr
bin Harb dan menggunakan lafadznya menceritakan kepadaku
oleh Yahya bin Sa`ȋd dari `Ubaidillah diceritakan kepadaku Abû
Zinâd dari `A`raj dari Abû Hurairah berkata: Rasulallah SAW
melarang jual beli al-Hashâh dan jual beli Gharar” . (HR.
Muslim)
Selain kajian fikih, terdapat pula beberapa faktor yang menjadi
hambatan perkembangan Reksadana Syariah pada Bank Syariah Mandiri
KC. Bogor. Untuk itu, penulis mengadakan sebuah penelitian atau Studi
Fatwa terhadap fatwa DSN-MUI No. 113/DSN-MUI/IX/2017 tentang
kesesuaian penerapan fatwa DSN-MUI pada pedoman akad Wakâlah bi
al-Ujrah dalam Reksadana Syariah, khususnya dalam mekanisme Ujrah
atau upah dalam Reksadana Syariah sebagaimana dijelaskan diatas, yang
kemudian untuk penerapannya dilakukan penelitian pada Bank Syariah
Mandiri KC. Bogor.
Alasan penulis memilih Bank Syariah Mandiri KC. Bogor sebagai
lokasi penelitian karena menurut informasi yang penulis dapatkan dari
nasabah yang ikut serta dalam Reksadana Syariah dan media informasi
lainnya bahwa sempat terjadi permasalahan di Bank Syariah Mandiri KC.
Bogor. Selain untuk memastikan kebenaran informasi yang disapatkan,
juga untuk mengukur keselarasan Reksadana Syariah dengan fatwa DSN-
MUI, Bank tersebut merupakan salah satu agen penjual Reksadana
Syariah yang berada di pusat kota Bogor. Inilah yang memotivasi penulis,
untuk mengangkat judul: “Penerapan Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah Pada
Penjualan Reksadana Syariah Di Bank Syariah Mandiri Kc. Bogor (Studi
Keselarasan Tentang Fatwa No: 113/DSN-MUI/IX/2017 dan
Penerapannya Pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor)”
8
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Dengan berdasarkan pada latar belakang Masalah tersebut di atas,
maka penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a. Mekanisme pengupahan atau Ujrah pada Reksadana Syariah di
Bank Syariah Mandiri KC. Bogor yang diterima oleh Manajer
Investasi belum sesuai dengan prinsip Syariah.
b. Penentuan upah menggunakan Persentase mengandung
ketidakjelasan dan diperlukan adanya kajian terkait.
c. Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap Reksadana Syariah
menjadi kendala dalam perkembangan Reksadana Syariah
2. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini nantinya lebih terarah serta tidak menyimpang dari
topik yang dipermasalahkan, maka dibuat pembatasan masalah, maka
penulis memfokuskan Wilayah kajian yang diambil dalam penelitian
ini adalah:
a. Hukum Ekonomi Syariah yang berkaitan dengan penerapan akad
Wakâlah Bi Al-Ujrah Pada Reksadana Syariah di Bank Syariah
Mandiri KC. Bogor.
b. Meneliti faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan
kegiatan manajemen syariah produk jasa investasi Reksadana
Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor
c. Meneliti penerapan Fatwa DSN-MUI No: 113/DSN-MUI/IX/2017
dan keselarasannya pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor.
9
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas maka penulis dapat
membuat rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan yaitu sebagai
berikut:
a. Bagaimana penerapan akad Wakâlah Bi Al-Ujrah dalam Reksadana
Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor?
b. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan
kegiatan manajemen syariah produk jasa investasi Reksadana
Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor?
c. Apakah penerapan akad Wakâlah Bi Al-Ujrah dalam Reksadana
Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor sudah selaras
dengan fatwa DSN-MUI No: 113/DSN-MUI/IX/2017?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan di atas, maka dibuatlah tujuan penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan akad Wakâlah Bil-Ujrah dalam
Reksadana Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan kegiatan manajemen syariah produk jasa investasi
Reksadana syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor
3. Untuk mengetahui Keselarasan akad Wakâlah Bil-Ujrah dalam
Reksadana Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor dengan
Fatwa DSN-MUI No: 113/DSN-MUI/IX/2017
D. Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian di atas, maka diharapkan manfaat sebagai berikut:
10
1. Manfaat Teoritis: Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat
menambah kontribusi khazanah intelektual terutama bidang ekonomi
Islam, juga sebagai kontribusi ilmiah berupa wacana pemikiran dalam
kajian hukum Islam dan pengalaman tentang produk perbankan
Syariah terutama dalam Reksadana Syariah.
2. Manfaat Praktis : Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi
masukan bagi lembaga keuangan Syariah agar lebih selektif dalam
pelaksanaan akad Wakâlah Bil-Ujrah dalam reksadana Syariah, serta
dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak lain yang memerlukan
untuk penelitian lebih lanjut.
E. Kajian Pustaka (Penelitian Terdahulu yang Relevan)
Sebagai bahan referensi dan rujukan terhadap analisis hasil penelitian
ini, maka diperlukan beberapa penelitian terdahulu yang relevan,
diantaranya:
1. Eva Silvia, (2011)15
Penelitian ini berjudul : Penerapan Akad Wakalah Dan Tanggung
Jawab Bank Syariah X Sebagai Agen (Wakil) Penjual Reksadana
Syariah (Studi Kasus Perusahaan Efek Pt Mmi Dengan PT Bank
Syariah X). Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengkaji
secara mendalam mengenai tanggung jawab bank syariah sebagai agen
(wakil) penjual Reksadana syariah dalam perbankan syariah.
Persamaan: Penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah
membahas kesesuaian akad Wakâlah.
Perbedaan: Objek yang menjadi penelitian ini lebih kepada meneliti
tentang Tanggung Jawab Bank Syariah X Sebagai Agen (Wakil)
15. Eva Silvia, Penerapan Akad Wakalah Dan Tanggung Jawab Bank Syariah X
Sebagai Agen (Wakil) Penjual Reksadana Syariah (Studi Kasus Perusahaan Efek PT MMI
Dengan PT Bank Syariah X), Tesis (Depok: Universitas Indonesia, 2014)
11
Penjual Reksadana Syariah, sedangkan pada penelitian sekarang obyek
penelitiannya adalah kepada analisis kesesuaian Regulasi penerapan
akad Wakâlah bil-ujrah pada fatwa DSN-MUI pada Reksadana syariah
Pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor.
2. Taufiqurrahmani, (2013)16
Penelitian ini berjudul :“Prinsip Penetapan Ujrah di Pegadaian
Syariah Cipto Cirebon”. Penelitian ini lebih fokus mengetahui pola
penetapan ujrah dan praktek prinsip penetapan ujrah di Pegadaian
Syariah Cipto Cirebon yang ditinjau dari hukum Ekonomi Islam.
Penelitian ini menggunakan penelitian keputakaan (Library Research)
dan penelitian lapangan.
Persamaan: ada kesamaan dalam membahas tentang penetapan Ujrah.
Perbedaan: pada penelitian ini lebih fokus kepada penetapan ujrah,
dan objek penelitiannya pada pegadaian syariah.
3. Indah Nuhyatia, (2013) 17
Penelitian ini berjudul : Penerapan Dan Aplikasi Akad Wakâlah Pada
Produk Jasa Bank Syariah. tujuan penelitian ini adalah penulis
mencoba mengelaborasi secara mendalam bagaimana akad ini
seharusnya diterapkan dan diaplikasikan dan produk jasa bank syariah.
juga dibahas tentang kaidah fiqh terhadap akad–akad tersebut, dan
bagaimana seharusnya akad Wakâlah dapat diaplikasikan dalam
16. Taufiqurrahmani :“Prinsip Penetapan Ujrah di Pegadaian Syariah Cipto
Cirebon” Tesis (Jakarta: Universitas Islam Negeri, 2014) 17. Indah Nuhyatia, Penerapan Dan Aplikasi Akad Wakālah Pada Produk Jasa Bank
Syariah (Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), Vol. 3,
No. 2
12
produk-produk jasa perbankan syariah agar sesuai dengan tuntunan
syariat.
Persamaan : Penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah
membahas kesesuaian akad Wakâlah .
Perbedaan : Obyek dari penelitian terdahulu dilakukan pada produk
jasa bank syariah, seperti pembukuan L/C (Letter Of Credit Import
Syariah & Letter Of Credit Eksport Syariah), Inkaso dan Transfer uang,
Penitipan, Anjak Piutang (Factoring), Wali Amanat, Investasi
Reksadana Syariah, Pembiayaan Rekening Koran Syariah, Asuransi
Syariah. sedangkan penelitian sekarang menggunakan obyek
penelitian kepada analisis kesesuain penerapan akad Wakâlah Bil-
Ujrah pada fatwa DSN-MUI pada Reksadana Syariah.
4. Peni Haryanti, Moh. Nurul Qomar (2013). 18
Penelitian ini berjudul: Praktek Reksadana Syariah Dalam Tinjauan
Prinsip Tazkiyah, pada penelitian ini fokus penelitiannya pada
operasional Reksadana Syariah dari sudut prinsip Tazkiyah. Reksadana Syariah bagaimanapun juga merupakan hasil dari
“Islamisasi” reksadana konvensional. Untuk itu diperlukan perbaikan
sistem yang diarahkan untuk dalam mengimplementasikan nilai-nilai
ekonomi Islam.
Persamaan: Penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah
membahas operasional Reksadana Syariah .
Perbedaan : Penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada
sudut tinjauan objeknya, pada penelitian ini obyek penelitian kepada
analisis kesesuian penerapan akad Wakâlah bil-ujrah pada fatwa DSN-
18. Peni Haryanti, Moh. Nurul Qomar, Praktek Reksadana Syariah Dalam Tinjauan
Prinsip Tazkiyah, (Bisei : Jurnal Bisnis dan Ekonomi Islam: Fakultas Ekonomi Universitas
Hasyim Asy’ari Jombang,2013) Vol 1, No 1
13
MUI pada reksadana syariah. Sedangkan pada penelitian terdahulu
adalah pada Tinjauan Prinsip Tazkiya. Dari judul penelitian yang sudah
dibahas di atas jelas berbeda dengan masalah yang diangkat pada
penelitian ini. Karena pada penelitian ini mengambil masalah tentang
pandangan hukum ekonomi Islam dalam penerapan konsep dan
mekanisme akad Wakâlah Bil-Ujrah dalam Reksadana Syariah.
F. Kerangka Teori
Para ulama sudah sepakat mengenai bolehnya akad Wakâlah karena
dalam prakteknya di perbankan syariah akad ini dipergunakan untuk
kegiatan tolong menolong19, akad ini diperbolehkan karena konsep dari
kegiatan tolong-menolong dan dalam dunia perbankan syariah, akad ini
dipergunakan sebagai wadah untuk mempertemukan pihak yang
mempunyai modal dengan pihak yang memerlukan modal, dan bank
mendapat Ujrah dari jasa tersebut.
Syariat Islam telah meletakan Hudûd dan Dhawâbit atau Regulasi
dalam mekanisme pengupahan, di Indonesia dikenal dengan DSN-MUI
sebagai wadah atau legislasi yang dengan fatwanya menjelaskan akan
Hudûd dan Dhawâbit tersebut.
Salah satu penerapan Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah di perbankan
Syariah adalah Reksadana Syariah, diluar negeri dikenal dengan sebutan I-
Trust (di Inggris) yang berarti unit (saham) kepercayaan, atau Mutual Fund
(di Amerika) yang berarti dana bersama atau Investment Fund (di Jepang)
yang berarti pengelolaan dana untuk investasi berdasarkan kepercayaan.20
19. M. Syafii Antonio, Bank Syariah : Wacana Ulama Dan Cendikiawan, (Jakarta,
Bank Indonesia & Stie Tazkia,1999) h. 240-243 20. Yadi Janwari Dzajuli, Lembaga-Lembaga Perekonomiaan Umat: Sebuah
Pengenalan (Jakarta: Raja Grafindo Persada , 2002), h.197.
14
Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi sebagai pengawas.
Tugasnya untuk memastikan Manajer Investasi menempatkan dana
investor sesuai dengan Daftar Efek Syariah, melakukan proses Cleansing
dan menyetujui pelaksanaan investasi di perusahaan manajemen aset jika
sudah berjalan sesuai syariah. Dalam operasional antara Manajer Investasi
dan Bank Kustodian dengan Pemegang Unit Penyertaan dalam Reksadana
Syariah menggunakan model akad Wakâlah, dimana Pemegang Unit
Penyertaan memberikan kuasa kepada Manajer Investasi agar memiliki
kewenangan untuk melakukan investasi bagi kepentingan pemegang unit
penyertaan dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan
pentipan kolektif.
Penelitian membahas tentang penerapan Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah
pada Reksadana Syariah dan penerapannya di Bank Syariah Mandiri KC.
Bogor.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan jaminan bahwa pembahasan dalam penelitian ini
benar-benar mengarah, maka pembahasan dalam penelitian ini ditulis
berdasarkan sistematika teknik penulisan proposal tesis yang mengacu
pada buku “Pedoman Penulisan Proposal, Tesis dan Disertasi” yang
diterbitkan oleh Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Press Cet. 1 Tahun 2017.
Dalam pembahasan tesis ini penulis membagi ke dalam lima bab, dan
dalam setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun rincianya adalah
sebagai berikut sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan, memuat mengenai gambaran umum tentang
penulisan yang terdiri dari: Latar Belakang Masalah,
Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian,
15
Penelitian Terdahulu, Kerangka Pemikiran, Metodologi
Penelitian dan Sistematika Penulisan.
Bab II : Landasan Teori, Investasi Reksadana Syariah dan
Perkembangannya di Indonesia, Perkembangan Reksadana
Syariah Di Indonesia, Regulasi Reksadana Syariah,
Perbedaan Antara Reksadana Syariah dengan Reksadana
Konvensional, Manajemen Oprasional Reksadana: Lembaga
Fasilitator, Pelaku, Sumber dan Alokasi Reksadana Syariah
Bab III : Metode Penelitian, Jenis Penelitian, Pendekatan Penelitian,
Tempat dan Waktu Penelitian, Sumber Data, Teknik dan
Instrumen Pengumpulan Data, Deskripsi Objek Penelitian,
Teknik Analisis Data.
Bab IV : Profil Bank Syariah Mandiri KC. Bogor, Deskripsi Objek
Penelitian, Sejarah Berdirinya PT Bank Syariah Mandiri,
Profil Singkat Bank Syariah Mandiri KC Bogor. Board
Manajemen, dan Produk Bank Syariah Mandiri
Bab V : Perbandingan Antara Regulasi Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah
Menurut Fatwa No: 113/DSN-MUI/IX/2017 Dengan Praktek
Penerapan Reksadana Syariah Di Bank Syariah Mandiri KC.
Bogor, Subjek Tentang Reksadana Syariah, Ketentuan Ujrah
(Upah), Analisis Penerapan akad Wakâlah Bi Al-Ujrah pada
Praktek Penjualan Reksadana Syariah Di Bank Syariah
Mandiri KC. Bogor, Faktor Penghambat Perkembangan
Investasi Reksadana Syariah di Bank Syariah KC. Bogor
Bab VI : Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran
233
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh menulis
menunjukkan bahwa Penerapan Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah Pada
Reksadana Syariah di Bank Syariah Mandiri KC. Bogor. dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan akad Wakâlah Bi Al-Ujrah dalam penjualan Reksadana
Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor dalam operasional
telah sesuai dengan ketentuan dan prinsip Syariah, itu dapat dibuktikan
dengan:
a. Praktek Penerapan Reksadana Syariah Di Bank Syariah Mandiri
KC. Bogor telah selaras dengan berasaskan pada fatwa DSN-MUI
No. 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang pedoman pelaksanaan
Reksadana Syariah. Dan fatwa DSN-MUI No: 113/DSN-
MUI/IX/2017 tentang akad Wakâlah Bi Al-Ujrah, baik dalam
bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shâhib al-Mâl/
Rabb al-Mâl) dengan Manajer Investasi sebagai Wakil shâhib al-
Mâl, maupun antara Manajer Investasi sebagai Wakil shâhib al-
Mâl dengan pengguna investasi.
b. Pembuktian tersebut dilakukan dengan mengadakan wawancara
dan beberapa dokumen yang meneliti lakukan di Bank Syariah
Mandiri KC. Bogor.
2. Terdapat beberapa Faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan kegiatan Manajemen Syariah produk jasa investasi
Reksadana Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor
diantaranya:
234
a. Faktor pendukung Pelaksanaan Reksadana Syariah di Bank
Syariah Mandiri KC. Bogor:
1) Kebutuhan nasabah akan investasi yang berdasarkan prinsip
syariah yang bertujuan untuk menghindari diri dari investasi
yang mengandung unsur: riba, gharar, maysir, maksiat dan
kedzaliman.
2) Bank Syariah Mandiri KC. Bogor telah memenuhi syarat
sebagi Agen penjual Produk Reksadana Syariah yang
ditetapkan dalam Undang-undang.
3) Bank Syariah Mandiri KC. Bogor yang berperan sebagai Agen
penjualan Reksadana Syariah memiliki lokasi yang strategis
dan mudah dijangkau, yakni berada di pusat Kota Bogor.
b. Faktor Penghambat Pelaksanaan Reksadana Syariah di Bank
Syariah Mandiri KC. Bogor:
1) Kurangnya pengetahuan sebagian masyarakat tentang produk
Reksadana Syariah dan manfaatnya menjadi kendala terhadap
perkembangan Reksadana Syariah.
2) Kurangnya sosialisasi atau pemasaran produk jasa Reksadana
Syariah dari Bank Syariah Mandiri KC. Bogor kepada
Masyarakat.
3. Peneliti mendapatkan temuan baru dari penelitian ini, yaitu Penentuan
Ujrah dalam Reksadana Syariah dengan menggunakan persentase, dan
persentase itu merupakan sebuah nilai atau bagian yang diperkirakan.
Sedangkan para ulama mengatakan, peneliti berasumsi bahwa
penentuan Ujrah atau Upah itu harus jelas sesuai dengan proporsinya.
4. Selain mendapatkan temuan diatas, penulis juga mencermati bahwa
dukungan Undang-undang dan produk regulasi lain dari pejabat
berwenang masih kurang dan perlu untuk disempurnakan.
235
B. Saran
Dengan semakin maraknya investasi dalam bentuk Reksadana Syariah
yang terjadi saat ini di Perbankan Syariah, dimana Bank Syariah
mempunyai peran sebagai Agen Penjual Reksadana syariah, ada beberapa
saran dari penulis yang dapat dipertimbangkan baik bagi Lembaga
Keuangan Syariah (LKS) dan atau Perbankan Syariah dalam hal ini adalah
Bank Syariah Mandiri KC. Bogor, Masyarakat dan Akademisi agar lebih
sempurna pada penelitian selanjutnya, diantara saran-saran tersebut adalah:
1. Bagi Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan atau Perbankan Syariah
sudah saatnya memberikan dukungan dan perhatian lebih terhadap
investasi ini baik dari Undang-undang atau regulasi.
2. Bagi Bank Syariah Mandiri KC. Bogor hendaknya lebih
mengoptimalkan segala macam produknya, dalam hal ini adalah
Reksadana Syariah meskipun posisi Bank Syariah Mandiri hanya
sebagai agen penjual Reksadana Syariah guna untuk memajukan
perekonomian masyarakat, dengan selalu menjaga Prinsip-prinsip
syariah. Salah satu pengoptimalan tersebut adalah kegiatan yang
bersifat sosialisasi atau pengenalan terhadap produk Reksadana
Syariah kepada masyarakat luas, sehingga masyarakat tidak ragu lagi
untuk melakukan investasi produk Reksadana Syariah.
3. Bagi Masyarakat pada umumnya diharapkan memiliki pengetahuan
tentang teori dan prinsip dasar Syariah di Lembaga keuangan Syariah
agar dapat mengevaluasi bahkan ikut berpartisipasi dalam
mengembangkan Lembaga keuangan Syariah (LKS).
4. Bagi DSN MUI, mungkin bisa dipertimbangkan kaidah fikih lain
dalam penetapan Reksadana Syariah yang berbicara tentang
236
percampuran antara harta halal dan haram dan cara memisahkannya,
seperti kaidah-kaidah yang berbunyi:
لب الرامج إذا اجتمع الللج والرامج غج
“Jika bercampur antara yang halal dan haram maka semuanya
menjadi haram”.
خرج قدر الرام والاق حلل لهج.م ج ن اختلط بماله الللج والرامج أ
“jika pada harta seseorang bercampur antara yang halal dan
haram maka keluarkanlah jumlah yang haram itu, lalu sisanya
menjadi halal baginya.”
Kedua kaidah fikih yang disebut ini mungkin lebih relevan untuk
dicantumkan dalam fatwa itu sebagai konsideran bagi perlunya
pemisahan pendapatan hasil investasi yang halal dan haram oleh
manajer investasi, tetapi justru kedua-dua kaidah itu tidak disebutkan
dalam konsideran fatwa itu. Ke depan kiranya perlu direkomendasikan
agar penerapan kaidah fikih dalam setiap fatwa diperbanyak jumlah
dan variasinya, sehingga dapat menampung sebanyak mungkin kaidah
yang menjadi elemen argument. Mashlahah dan Maqâsid as-Sharî’ah
mengenai kasus yang bersangkutan.
5. Bagi peneliti selanjutnya, dikarenakan Terbatasnya data yang diperoleh
oleh peneliti, menjadikan perlunya kajian lebih mendalam mengenai
Reksadana Syariah dan Objek penelitian perlu diperluas sehingga dapat
dilakukan perbandingan.
237
DAFTAR PUSTAKA
A. Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqh Dan Keuangan. Edisi. 5. Cet.
10 (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014).
Abî Syaibah, Abû Bakar Bin, Al Kitâb Al-Mushanaf Fî Al-Ahâdist Wa Al-
Atsâr, (Riyâdh: Maktab Ar-Rasyâd, 1992), Vol 4
Achsien, Iggi H, Investasi Syariah di Pasar Modal: Menggagas Konsep Dan
Praktek Manajemen Portofolio Syariah. (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2000)
Al-Aziz, Moh. Saifullah S, Fiqih Islam Lengkap, (Surabaya: Terang Surabaya,
2005).
Al-Mâlikȋ, Ahmad Bin Ghanîm, Al-Fawâkihu Ad-Dawâni `Ala Risâlah Ibnu
Abi Zaîd Al-Qairuwâni, (Beirût: Dâr al-Kutub Al-`ilmiyah, 1997).
Al-Asbihânî, Al-Imâm Abû Nu`aîm Ahmad bin Abdillah, Musnad Al-Imâm
Abî Hanîfah, (Riyâdh: Maktabah Al-Kautsar,1994)
Al-Asqolânî, Ibnu Hajar. Bulûghul Marôm Min Adilati Al-Ahkâm, (Jakarta:
Dâr An-Nasyîr Al-Misyriyyah. T.Th).
Al-Bujairamî, Sulaimân Ibnu Muhammad Ibn `Umar, Hasyiyyah Al-Bujairamî
‘Ala Syarhi Al-Minhâj, (Kairo: Mushtafa Bab Al-Halabi, 1950),
Vol 3.
Al-Fauzân, Shâleh, Fikih Sehari-Hari, (Jakarta: Gema Insani Press: 2005),
Al-Hambalî, Mansûr Bin Yunûs Bin Shalâhuddin Ibnu Hasan Bin Idrîs Al-
Bahûtî, Kasyf Al-Qinâ `An Matni Al-Iqnâ`, (Dâr Al-Kutub Al-
`Ilmiyah,T.th), Vol-3
Al-Harranî, Syaikh Al-Islâm Taqiyuddîn Ahmad bin Taimiyah, Majmû`ah Al-
Fatâwâ, (T.t. Dar Al Wafa, 2005)
Ali, Muhammad. Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993),
Ali, Zainuddin, Hukum Ekonomi Syariah,( Jakarta, Sinar Grafika, 2008).
238
Al-Ju`fi, Muhammad Bin Ismaîl Abû Abdillah Al-Bukhârî, Al-Jâmi Al-
Musnad As-Shahîh Al-Mukhtashar Min Umûri Rasûlillah SAW
Wasananihi Wa Ayâmihi, Shahîh Al-Bukhâri (Dâr Thauq An-
Najâh,1422 H)
Al-Kasânî, 'Alâuddîn, Abû Bakar Bin Mas'ûd Al-Hanafî, Badâi`u Shanâ`i Fî
Tartib Asy-Syaroi', (Beirût: Dâr Al-Kutub Al-`Ilmiyyah. 2003),
Vol 7.
Al-Madanî, Mâlik Bin Anas Bin Mâlik Bin `Âmir Al-Asbâhî, Muwatta Imâm
Mâlik, (Beirût: Dâr Ihyâ At-Turâst,): Vol I.
Al-Muhammad, Muhammad Najdat, Al-Wakâlah Fî Al-Fiqh Al-Islâmî Wa
Tathbîqâtuhâ Al-Iqtishâdiyyata Al-Mu‘Âshirah, (Dimasyq: Dâr
Al-Maktab, 2007)
An-Nadwî, Alî Ahmad, Al-Qawâ’id Al-Fiqhiyah, Mafhûmuhâ, Nasyatuhâ,
Tatawuruhâ, Dirâsatu Mualafâtuhâ, Adilatuhâ, Muhimatuhâ,
Tatbiqâtuhâ. (Damaskus: Dâr al-Qalam)
An-Nawawî, Yahya Bin Syaraf Abu Bakar, Syarhu An-Nawawi `Ala Muslim,
Kitâb Al-Buyu, Bâb : Buthlân Ba`I Al-Hashah Wal Ba`I Alladzi
Fîhi Gharar, (Beirût: Dâr Al-Khair,1996).
Anshori, Abdul Ghofur, Aspek Hukum Reksa Dana Syariah Di Indonesia,
(Yogyakarta: PT. Refika Aditama, 2008).
Antonio, Muhammad Syafi`I. Islamic Banking: Bank Syariah Dari Teori Ke
Praktik (Depok: Gema Insani: 2010).
Anwar, Syamsul, Hukum Perjanjian Syariah: Studi Tentang Teori Akad
Dalam Fikih Muamalat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007).
Asikin, Zainal, Dkk, Dasar-Dasar Perburuhan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2006)
As-Sabatin, Yusuf, Bisnis Islami Dan Kritik Atas Praktik Bisnis Ala Kapitalis
Terj. Yahya Abdurrahman, (Bogor: Al Azhar Press, 2017).
As-Sarkhasî, Syamsuddîn Abû Bakar Muhammad Bin Abî Sahl, Al-Mabsût,
Vol 15.
239
As-Sâyis, Muhammad `Alî, Tafsîr Âyât Al-Ahkâm, (Beirût: Dâr Al-Kutub Al-
`Ilmiyah, 2010).
As-Syarbini, Syamsuddîn Muhammad Bin Ahmad Al-Khatîb As-Syafi`I,
Mughni Al-Muhtâj Ila Ma‘Rifati Ma‘Âni Alfâdz Al-Minhâj,
(Beirût: Dâr Al-Kutub Al-`Ilmiyyah1994), Vol. 3.
As-Suyûtî, Jalâluddin, Al-Asybâh wa An-Nadzâir fî Qawâ`id Wa Furu` As-
Syâfiiyah, Tahqîq: Muhammad Tâmir dan Hafîdz `Asyûr, (Kairo:
Dâr Salam,1998)
Asyhadie, Zaeni, Hukum Kerja : Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan
Kerja,(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2007)
At-Tirmidzî, Muhammad bin ‘Îsa bin Saurah bin Mûsa bin Dhahâk, Sunan
Tirmidzî, (Mesir: Sirkah Maktabah wa Matba`ah al-Babî Al-
Halabî, 1975), Vol 1,
Aziz, Abdul, Manajemen Investasi Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010),
Az-Zuhailŷ, Wahbah, Al-Fiqhu Al-Islâmi Wa Adillatuhu, (Damaskus; Dâr Al-
Fikr, 1985) Cet Ke-4 Vol V.
Barlinti, Yeni Salma, Kedudukan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Dalam
Sistem Hukum Nasional Di Indonesia,(Jakarta: Badan Litbang Dan
Diklat Kementerian Agama RI, 2010).
Buku II Tentang Akad Pasal 473, Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
(KHES).
Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi Dan
Kebijakan Ilmu-Ilmu Publik Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta:
Kencana, 2005)
Cahyono, Jaka E., Cara Jitu Memilih Untung dari Reksa Dana (Jakarta: Elex
Media Komputindo,2000).
Departemen Agama RI, Al-Hikmah Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung:
Diponogoro, 2010)
Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2000)
240
Djarmadji, Tjipto Dan Henri Fachruddin, Pasar Modal Indonesia: Pendekatan
Tanya Jawab (Jakarta: Salemba Empat, 2001).
DSN-MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, (Jakarta: PT
Erlangga, 2003)
Dzajuli, Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomiaan Umat: Sebuah
Pengenalan (Jakarta: Raja Grafindo Persada , 2002).
Fahmi, Irfan. Rahasia Saham Dan Obligasi, (Bandung : Alfabeta, 2013)
Firdaus, Muhammad NH Dkk, Investasi Halal Di Reksadana Syariah, Cet
1,(Jakarta: Renaisan Anggota IKAPI, 2005)
Ghufron, Sofiniyah, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Investasi
Halal Di Reksa Dana Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2005)
Gilraso,T, Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Mikro, (Yogyakarta:
Kanisius,1994)
Hafidhuddin, Didin Dan Hendri Tanjung, Sistem Penggajian Islam, (Jakarta:
Raih Asa Sukses, 2008)
Hakim, Lukman, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, (Surakarta: Erlangga, 2012).
Halim, Abdul. Analisis Investasi (Jakarta: Salemba Empat, 2003).
Haq, Abdul, dkk, Formalisasi Nalar Fikih, (Surabaya: Khalista, 2009)
Hariyani, Iswi, SH, MH, Ir. R. Serfianto D.P, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar
Modal, (Jakarta: Visimedia, 2010).
Hasan, Iqbal, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2004).
Hidayat, Taufik, S.E., M.Si, Buku Pintar Investasi Syariah, (Jakarta: Media
Kita, 2011).
Hidayatullah, Syarif, S.SI., MA, Qawa`Id Fiqiyyah Dan Penerapannya Dalam
Transaksi Keuangan Syariah Kontemporer, (Jakarta: Gramata
Publishing, 2012).
241
Hosen, M. Nadratuzzaman Dan Am. Hasan Ali, Kamus Populer Keuangan
Dan Ekonomi Syariah, (Jakarta: PKES Publishing, 2007).
Huda, Nurul. & Mustafa E. Nasution, Investasi Di Pasar Modal Syariah
(Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Cet.1
Ibnu `Arobî, Abu Bakar Muhammad Bin `Abdullah, Ahkâm Al-Qur`an,
(Beirût: Dâr Al-Fikr, Tt.H) Vol III.
Ibnu Katsîr, Al-Hâfizd Abî Al-Fidâ Isma`îl Ad-Dimasyqî, Tafsîr Al-Qur`an
Al-Azîm, (Dâr Ibnu Hazm,2000). Cet 1.
Ibnu Manzûr Muhammad Bin Mukrim Bin `Alî Abû Al-Fadhl Jamâluddîn Al-
Anshâri Ar-Ruwaifi'î Al-Afriqî, Mu'jam Lisân Al-'Arab Fî Al-
Lughah, Bab Wakala, (Beirût: Dâr Sader, 1997) Vol 11
Iman, Nopi, Panduan Singkat Dan Praktis Memulai Investasi Reksadana,
(Jakarta: PT Elex Media Komputindo)
Irawan, Prasetya, Penelitian Kualitatif & Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial,
(Depok: FISIP UI, 2006),
Janwar, Dr. Yadi, Fikih Lembaga Keuangan Syariah. (Bandung; Remaja
Rosdakarya, 2014)
Jogianto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta: BPFE 2000).
Karim, Helmi, Fiqih Mu`Âmalah, (Jakarta: Grafindo Persada, 1997)
Kartasapoetra G., Dkk, Hukum Perburuhan Di Indonesia, (Tt.P:Bina
Aksara,1986).
Kartono, Kartini, Pengantar Metodologi Research, (Bandung: ALUMNI,
1998)
Kusuma, Nana Sujana Ahwal, Proposal Penelitian Di Perguruan Tinggi
(Bandung: PT. Sinar Baru Alga Sindo, 2000).
Lubis, Suhrawardi K, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2004).
242
Manan, Prof. DR. Abdul, SH., S.IP., M.Hum, Aspek Hukum Dalam
Penyelenggaraan Investasi Di Pasar Modal Syariah, (Jakarta:
Kencana, 2009).
Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1989)
Mufti, Aries, Amanah Bagi Bangsa; Konsep Sistem Ekonomi Syariah,
(Jakarta:MES, 2007), 221.
Muhajir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Reke Serasin,
2000).
Muhammad, Dasar-Dasar Keuangan Islami, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004),
Muhammad, Ismail, Yusanto Dan Muhammad Karebet Wiidjajakusuma,
Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002)
Munawir, Ahmad Warso, Al Munawir Kamus Indonesia Arab, (Surabaya:
Pustaka Progresif, 2007).
Narbuko, Cholid Dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Cet 10, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009),
Nasehudin, Toto Syatori Dan Nanang Gozali, Metode Penelitian Kuantitatif,
(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012)
Nasir Moh., Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999),
NH, Muhammad Firdaus Dkk, Investasi Halal Di Reksadana Syariah, Cet. 1,
(Jakarta: Renaisan Anggota IKAPI, 2005).
Nugraha, Eko Priyo Pratom Ubaidillah, Reksadana Solusi Perencanaan
Investasi Di Era Modern, Cet. 4, (Jakarta; PT Gramedia Pustaka
Utama, 2005)
Praswoto, Andi, Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif,
(Jogjakarta: Diva Press, 2010)
Pratomo dkk, Reksadana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004).
243
Qal`ahji, Muhammad Rawwas, Al-Mu`âmalât Al-Mâliyah Al-Mu`âsirah Fî
Dhaui Al-Fiqh Wa As-Syarîah (Beirût: Dâr Nafâis,1985).
Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam Jilid II, (Yogyakarta: PT. Dana
Bhakti Wakaf,1995)
Ruslan, Rosady, Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004).
Sabiq, As-Sayyid, Fiqh As-Sunnah (Beirût: Dâr Al-Fikr, 1983), Vol 3, Cet. IV.
Shihab. M. Quraish, Tafsir Al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2007).
Siamad, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan Edisi Keempat, (Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004).
Soedarjadi,S.H. Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia, (Jakarta: Pustaka
Yustisia, 2008)
Soemitra, Andri, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana,
2009).
Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah: Deskripsi dan
Ilustrasi, Cet. 2, (Yogyakarta: Ekonosia, 2004).
Sudjana, Eggy, Bayarlah Upah Sebelum Kering Keringatnya, (Jakarta: PPMI,
2000).
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005),
Suhendi, Hendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002).
Sulaiman, Abdullah Bin Syekh Muhammad Bin, Majma` al-Anhar Fî Syarhi
Multaqo Al-Abhar, (Beirût: Dâr Tiba`ah Al-`Âmiroh,) Kitab
Wâkâlah, Vol II
Sumantoro, Pengantar Tentang Pasar Modal Di Indonesia, (Jakarta : Ghalia
Indonesia, 1990)
Surahmat, Winarno. Pengantar Metode Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 1999).
244
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1998).
Sutedi, Adrian, Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011)
Syafei, Rachmat, Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001).
Widjaja, Gunawan, Almira Prajna Ramaniya, Reksa Dana Dan Peran Serta
Tanggung Jawab Manajer Investasi Dalam Pasar Modal. (Jakarta:
Prenada Media Group, 2006).
Wiratna, V. Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi
(Yogyakarta: Pustaka Baru Press. 2015)
JURNAL DAN KARYA ILMIAH (TESIS)
Ansori, Isa, Pengelolaan Reksadana Syariah (Islamic Mutual Fund)Menurut
Fatwa DSN MUI NO. 20/DSN-MUI/IV/2001 (Kritik dan
Permasalahan Regulasinya),Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah,
Vol. 03 No.2, 2
Hadiyan, Edwin, “Sistem Pengupahan Tenaga Kerja Ditinjau Dari Prinsip
Fiqih Muamalah Dan Undang-undang No. 13 tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan”, Jurnal, Dosen Fakultas Syariah Institut Agama
Islam Latifah Mubarokiyah Pondok Pesantren Suryalaya, 2014.
Indah Nuhyatia, Penerapan Dan Aplikasi Akad Wakālah Pada Produk Jasa
Bank Syariah (Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2013), Vol. 3, No. 2
Mubarok, Jaih dan Hasanudin, “Fatwa Tentang Hadiah Di Lembaga
Keuangan Syariah”, dalam jurnal Miqot Vol. XXXVII No. 2 Juli-
Desember 2013, bisa diakses pada Direktori Syariah Indonesia
(Jakarta: Dewan Syariah Nasional MUI. t.t.).
Peni Haryanti, Moh. Nurul Qomar, Praktek Reksadana Syariah Dalam
Tinjauan Prinsip Tazkiyah, (Bisei : Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Islam: Fakultas Ekonomi Universitas Hasyim Asy’ari
Jombang,2013) Vol 1, No 1
Silvia, Eva, Penerapan Akad Wakalah Dan Tanggung Jawab Bank Syariah X
Sebagai Agen (Wakil) Penjual Reksadana Syariah (Studi Kasus
245
Perusahaan Efek PT MMI Dengan Pt Bank Syariah X), Tesis
(Depok: Universitas Indonesia, 2014)
Taufiqurrahmani: “Prinsip Penetapan Ujrah di Pegadaian Syariah Cipto
Cirebon” Tesis (Jakarta: Universitas Islam Negeri, 2014)
SITUS INTERNET
Rudiyanto Berbagi Tentang Perencanaan Keuangan dan Investasi
http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2010/09/29/reksa-dana-dan-
danareksa/,
Direktori Dewan Syariah Nasional, akad Ijarah,
https://drive.google.com/file/d/1ZogoMTJgVp9kuVtfW1Gy_VT
_4gw3RnQx/view
Direktori Dewan Syariah Nasional, akad Wakalah Bi Al-Ujrah,
https://drive.google.com/file/d/1RcQnT2xlxxeLkSdmVSk1M1R
HyVB39ciP/view.
Bank Syariah Mandiri, Profil Perusahaan
https://www.syariahmandiri.co.id/tentang-kami/profil-perusahaan
Brosur Reksadana Syariah Bank Syariah Mandiri.
Formulir Aplikasi Rekasadana Syariah Bank Syariah Mandiri KC. Bogor
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/persentase
Majalah Pintar Pengusaha Muslim, https://pengusahamuslim.com/5256-
reksadana-syariah-dalam-sorotan.html
IDX Syariah, Fatwa & Regulasi. www.idx.co.id/idx-syariah/fatwa-regulasi/ ,
Muhammad Arifin Badri, “Tiga Kejanggalan Reksadana Syariah”,
Pengusaha Muslim: Majalah Pintar Pengusaha Muslim, Edisi 25,
hal. 13-15 dapat diakses di https://pengusahamuslim.com/5256-
reksadana-syariah-dalam-sorotan.html
Otoritas Jasa Keuangan [OJK], Fungsi dan Tugas Pokok, IKNB
/https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/tentang-
iknb/Pages/Tugas.aspx ,
246
Otoritas Jasa Keuangan [OJK], Data dan Statistik,
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/reksa-
dana syariah/Pages/Statistik-Reksadana-Syariah---Juni-2018.aspx
.
Reksadana Syariah Mandiri Investasi Syariah Berimbang (MISB):
https://mandiri-investasi.co.id/ftp/prospectus/id/MISB.pdf
Reksadana Syariah Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRAS):
https://mandiri-investasi.co.id/ftp/prospectus/id/MITRAS.pdf
Mandiri Investa Dana Syariah (MidSya): https://mandiri-
investasi.co.id/ftp/prospectus/id/MIDS.pdf
Reksadana Syariah Insight Money Syariah (I-Money Syariah) :
https://www.bareksa.com/id/data/mutualfund/2024/insight-
money-syariah
Reksadana Syariah Insight Haji Syariah (I-Hajj Syariah):
https://www.bareksa.com/id/data/mutualfund/439/i-hajj-syariah-
fund
WAWANCARA
Wawancara dengan Ibu Safira Manager Bank Syariah mandiri KC. Bogor,
Wawancara dengan Ibu Mamay Nasabah Bank Syariah Mandiri KC. Bogor
Wawancara dengan ibu Yurri Costumer Service Bank Syariah Mandiri
KC.Bogor
PERATURAN UNDANG-UNDANG
Republik Indonesia. 2015. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor
19/POJK.04/2015 tentang Penerbitan Dan Persyaratan
Reksadana Syariah.
Lembaran Negara RI Tahun 2015, No. 270. Sekretariat Negara. Jakarta
Republik Indonesia. 1995. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal. Lembaran Negara RI Tahun 1995, No. 64.
Sekretariat Negara. Jakarta.
247
DSN MUI, Pedoman Pelaksanaan Untuk Reksadana Syariah, Fatwa DSN MUI
No.20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Untuk
ReksadanaSyariah