PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

52
PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH PADA PENJUALAN REKSADANA SYARIAH DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. BOGOR (Studi Keselarasan tentang Fatwa No: 113/DSN-MUI/IX/2017 dan Penerapannya Pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor) TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Hukum (M.H), Dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah Oleh: Moh. Asep Zakariya Ansori NIM: 216420249 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH) PASCASARJANA MAGISTER (S2) INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA 1439 H/2018 M

Transcript of PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

Page 1: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

PADA PENJUALAN REKSADANA SYARIAH

DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. BOGOR

(Studi Keselarasan tentang Fatwa No: 113/DSN-MUI/IX/2017

dan Penerapannya Pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor)

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Magister Hukum (M.H), Dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah

Oleh:

Moh. Asep Zakariya Ansori

NIM: 216420249

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH)

PASCASARJANA MAGISTER (S2)

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

PADA PENJUALAN REKSADANA SYARIAH

DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. BOGOR

(Studi Keselarasan tentang Fatwa No: 113/DSN-MUI/IX/2017

dan Penerapannya Pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor)

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Magister Hukum (M.H), Dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah

Oleh:

Moh. Asep Zakariya Ansori

NIM: 216420249

Di Bawah Bimbingan:

Pembimbing I

Prof. Dr. Jaih Mubarok, M.A

Pembimbing II

Dr. H. Hidayat, M.A

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH)

PASCASARJANA MAGISTER (S2)

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 3: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

i

Page 4: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

ii

Page 5: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

iii

Page 6: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

iv

Moto

قوله تعالى:

اهدج لفسه ومن جاهد ف إن إنما يج العالمي عن لغني الل

٦العنكبوت:

Allah SWT Berfirman:

“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah

untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak

memerlukan sesuatu) dari semesta alam”

(QS: Al-Ankabut [29]:6)

Persembahan

Teriring do’a, ucapan syukur dan cinta, Karya ini dipersembahkan kepada

Kedua Orangtuaku, Istri dan Guru-guruku.

Page 7: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

v

الرحن الرحيم الله بسم

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan

segala rahmat dan rahimnya, petunjuk dan bimbingan-Nya serta ridhô-Nya

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Hukum (M.H)

dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah Program Pascasarjana (S2) Institut

Ilmu Al-Qur`an Jakarta.

Sholawât serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi

Muhammad Saw, para Sahabat yang mulia, serta seluruh pegikutnya. Âmîn.

Dalam menyelesaikan Tesis ini penulis membutuhkan perjuangan yang

tidak sedikit, banyak kendala yang penulis hadapi, baik kendala teknis dari luar

maupun dari dalam penulis sendiri. Namun berkat bantuan dan semangat yang

telah diberikan oleh berbagai pihak, akhirnya hasil karya ini bisa terselesaikan

dengan baik.

Dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan terima kasih yang tak

terhingga kepada:

1. Direktur Program Pascasarjana (S2) Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ)

Jakarta, Bapak Dr. H. Muhammad Azizan Fitriana, M.A, atas

kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti

dan menyelesaikan pendidikan.

2. Pembimbing I, Bapak Prof. Dr. Jaih Mubarok, M.A, yang telah

meluangkan waktunya dan dengan penuh perhatian memberikan

dorongan, bimbingan, saran kepada penulis.

Page 8: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

vi

3. Pembimbing II, Bapak Dr. H. Hidayat, M.A, yang dengan kesabaran dan

keikhlasannya dalam memberikan bimbingan arahan, dan masukan serta

selalu merespon berbagai permasalahan dalam penulisan tesis ini.

4. Ketua Program Pendidikan Muamalat Pascasarjana Institut Ilmu Al-

Qur`an (IIQ) Jakarta, Bapak Dr. Syarif Hidayatullah, S.Si. M.A.

5. Seluruh Dosen dan Staff Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ)

Jakarta yang telah memberikan wawasan, bantuan dan ilmu pengetahuan

dan pengalamannya, sehingga penulis merasa terdorong dan optimis

untuk menyelesaikan tesis.

6. Pimpinan dan staff perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta,

yang telah memudahkan penulis mendapatkan bahan-bahan penulisan

tesis.

7. Manajer Bank Syariah Mandiri KC. Bogor, Ibu Safira

8. Costumer Service Bank Syariah Mandiri KC. Bogor, Ibu Yurri

9. Nasabah di Bank Syariah Mandiri KC. Bogor, Ibu Mamay

10. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu mendoakan penulis dalam

menyelesaikan tesis ini

11. Istriku tersayang, Humairoh yang selalu mendampingi dan membantu

dalam proses perjalanan tesis kemanapun pergi, sekalipun ke Lapangan

sampai berhari hari, semoga Allah selalu menyatukan kami dalam

petunjuk dan ridhô-Nya.

12. Teman teman seperjuangan dari berbagai angkatan, khususnya angkatan

2016 di Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta, terima kasih atas

doa dan dorongan semangatnya, semoga Allah membalas kebaikannya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan penulisan tugas akhir yang ini

laksana setetes air yang jatuh dalam luasnya samudra, Penulis berharap semoga

tesis ini dapat sedikit memberikan manfaat dan dapat dijadikan salah satu

rujukan bagi peneliti atau penulis karya ilmiah lainnya. Akhir kata penulis

Page 9: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

vii

berbesar hati apabila para pembaca sudi memberikan kritik, saran dan masukan

dalam rangka proses penulisan dan penelitian berikutnya.

Jakarta, 22 Agustus 2018 M

8 Dzulhijjah 1439 H

Penulis

Page 10: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

viii

DAFTAR ISI

Persetujuan Pembimbing .................................................................... i

Lembar Pengesahan............................................................................. ii

Pernyataan Penulis .............................................................................. iii

Moto dan Persembahan....................................................................... iv

Kata Pengantar .................................................................................... v

Daftar Isi ............................................................................................. viii

Daftar Tabel ........................................................................................ xiii

Daftar Gambar .................................................................................... xiii

Pedoman Transliterasi ........................................................................ xv

Abstraksi ............................................................................................. xviii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................... 1

B. Permasalahan .......................................................... 8

1. Identifikasi Masalah .......................................... 8

2. Pembatasan Masalah ......................................... 8

3. Perumusan Masalah .......................................... 9

C. Tujuan penulisan ..................................................... 9

D. Kegunaan Penelitian ............................................... 9

E. Kajian Pustaka ........................................................ 10

F. Kerangka Teori ....................................................... 13

Page 11: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

ix

G. Sistematika Penulisan ............................................. 14

BAB II : INVESTASI REKSADANA SYARIAH DAN

PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA

A. Investasi Reksadana Syariah ……………………... 16

1. Pengertian Investasi ………………….............. 16

2. Dasar Hukum Investasi dalam Islam …............ 17

3. Tujuan Investasi ……………………………… 19

4. Jenis-jenis Investasi ………………………….. 24

5. Investasi yang diperkenankan dalam Islam ….. 25

6. Investasi yang tidak diperkenankan dalam

Islam …………………………………………..

26

7. Produk Investasi Syariah …………………….. 33

B. Perkembangan Reksadana Syariah Di Indonesia … 35

1. Mengenal Reksadana Syariah ………………… 35

a. Sejarah Reksadana Syariah di Indonesia … 35

b. Definisi Reksadana Syariah ……………… 37

c. Keuntungan dan Resiko Investasi

Reksadana ………………………………...

38

2. Produk dan Aktivitas Reksadana Syariah di

Indonesia …………………...……………….....

46

a. Klasifikasi Reksadana ……………………. 47

b. Kendala Pengembangan Reksadana Syariah 51

C. Regulasi Reksadana Syariah …………...………… 53

1. Fatwa Reksadana Syariah.................................. 57

Page 12: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

x

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8

Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) ......

78

3. Peraturan Bapepam-LK .................................... 79

4. Peraturan Pemerintah (POJK) ........................... 80

D. Perbedaan Antara Reksadana Syariah dengan

Reksadana Konvensional ......................................

82

E. Manajemen Oprasional Reksadana: Lembaga

Fasilitator, Pelaku, Sumber dan Alokasi Reksadana

Syariah ....................................................................

86

1. Lembaga Fasilitator & Pelaku Pelaksana ......... 86

2. Sumber Dana atau Biaya Reksadana ................ 113

3. Alokasi Aset Reksadana ................................... 117

BAB III : METODE PENELITIAN 123

A. Jenis Penelitian ....................................................... 123

B. Pendekatan Penelitian ............................................. 123

C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................. 124

D. Sumber Data ........................................................... 125

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data............... 126

F. Deskripsi Objek Penelitian ..................................... 130

1. Populasi ............................................................. 130

2. Sampel .............................................................. 130

G. Teknik Analisis Data .............................................. 131

Page 13: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

xi

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Deskripsi Objek Penelitian ..................................... 134

1. Sejarah Berdirinya PT Bank Syariah Mandiri... 134

2. Visi & Misi Bank Syariah Mandiri.................... 136

3. Budaya Perusahaan............................................ 137

4. Kekuatan dan peluang Bank Syariah Mandiri... 138

5. Board Manajemen BSM Pusat........................... 139

B. Profil Singkat Bank Syariah Mandiri KC.Bogor..... 140

1. Struktur Organisasi di Bank Syariah KC.

Bogor ................................................................

142

2. Produk Bank Syariah Mandiri .......................... 143

C. Reksadana di Bank Syariah Mandiri KC. Bogor .... 147

BAB V : Perbandingan Antara Regulasi Akad Wakâlah Bi

Al-Ujrah Menurut Fatwa No: 113/DSN-

MUI/IX/2017 Dengan Praktek Penerapan

Reksadana Syariah Di Bank Syariah Mandiri KC.

Bogor .............................

152

A. Subjek Tentang Reksadana Syariah ........................ 151

1. Regulasi Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah ................ 151

a. Akad dalam Hukum Islam .......................... 151

b. Pengertian Akad .......................................... 152

c. Rukun dan syarat Akad ............................... 154

d. Prinsip Akad (Transaksi) ………………… 160

e. Definisi Wakâlah Bi Al-Ujrah..................... 163

f. Landasan Hukum Wakâlah Bi Al-Ujrah...... 167

Page 14: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

xii

g. Ketentuan Umum terkait Akad Wakâlah bi

al-Ujrah ......................................................

172

B. Ketentuan Ujrah (Upah) ......................................... 178

1. Sistem Penentuan Ujrah (upah)......................... 178

a. Penentuan Ujrah menurut Fatwa DSN-

MUI

180

b. Sistem pembayaran upah............................. 182

c. Sistem pembayaran upah dalam Islam......... 183

2. Analisis Penerapan akad Wakâlah Bi Al-Ujrah

pada Praktek Penjualan Reksadana Syariah Di

Bank Syariah Mandiri KC. Bogor.....................

188

a. Pemahaman Anggota Bank Syariah

Mandiri KC. Bogor terhadap Reksadana

Syariah…..

188

b. Analisis Sistem Pengupahan Manajer

Investasi di Bank Syariah mandiri KC

Bogor ..........................................................

192

c. Aktivitas Investasi Reksadana Syariah di

Bank Syariah Mandiri KC. Bogor ..............

214

d. Analisis Penerapan Regulasi akad Wakâlah

Bi Al-Ujrah pada Praktek Reksadana

Syariah Di Bank Syariah Mandiri KC.

Bogor ..........................................................

224

C. Faktor Penghambat Perkembangan Investasi

Reksadana Syariah di Bank Syariah KC. Bogor. ....

229

1. Faktor Penghambat............................................ 229

2. Solusi................................................................. 231

BAB VI : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................. 233

B. Saran ....................................................................... 235

Page 15: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

xiii

Daftar Pustaka ................................................................ 237

Lampiran-lampiran ........................................................ 248

Curriculume Vitae .......................................................... 260

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perkembangan Reksadana Syariah ................................ 19

Tabel 2. Jumlah Reksadana Syariah Per 28 Juni 2018 ................ 19

Tabel 3. Perbedaan antara Reksadana Syariah dan Konvensional 87

Tabel 4. Deskripsi Wawancara .................................................... 129

Tabel 5. Visi dan Misi BSM ........................................................ 139

Tabel 6. Daftar Reksadana di Bank Syariah Mandiri .................. 150

Tabel 7. Reksadana Campuran (Balanced Fund) ......................... 219

Tabel 8. Reksadana Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRA

Syariah) ..........................................................................

221

Tabel 9. Reksadana Syariah BNP Paribas Pesona Amanah

(BNPP PA) .....................................................................

223

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Perkembangan Reksadana Syariah ………………….. 48

Gambar 2: Perbandingan Reksadana Syariah …………………….. 49

Gambar 1: Mekanisme Reksadana Syariah ..................................... 74

Gambar 2: Mekanisme Kegiatan Reksadana Perseroan................... 48

Page 16: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

xiv

Gambar 3: Mekanisme Kegiatan Reksadana Kontrak Investasi

Kolektif...........................................................................

50

Gambar 4: Struktur Organisasi Reksadana Bank Syariah

Mandiri…........................................................................

141

Gambar 5: Struktur Organisasi Reksadana Bank Syariah Mandiri

KC Bogor........................................................................

144

Gambar 6: Produk Reksadana........................................................... 144

Gambar 7: Skema Akad Wakâlah bi al-Ujrah.................................. 188

Gambar 8: Pembelian Melalui Agen Penjual Reksadana Syariah ... 225

Page 17: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

xv

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu

ke abjad yang lain, dalam penulisan Tesis dan Disertasi di IIQ, transliterasi

Arab-Latin mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan

q = ق z = ز a = أ

k = ك s = س b = ب

l = ل sy = ش t = ت

m = م sh = ص ts = ث

n = ن dh = ض j = ج

w = و th = ط h = ح

h = هـ zh = ظ kh = خ

` = ء ‘ = ع d = د

y = ي gh = غ dz = ذ

f = ف r = ر

2. Vokal

Vokal

Tunggal

Vokal

Panjang

Vokal

Rangkap

Fathah : A أ : â ى ...: ai

Kasrah : I ى: î و ...: au

Dhammah : U و: û

Page 18: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

xvi

3. Kata sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam (أل) qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (أل) qamariyah

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, contoh:

al-Baqarah : البقرة

al-Madînah : المدينة

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (أل) Syamsiyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (أل) syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan

dan sesuai dengan bunyinya, contoh:

جل ar-Rajul : الر as-Sayyidah : السي دة

س ي asy-Syams : الشم م ad-Dârimî : الدار

c. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah (Tasydîd) dalam system aksara arab digunakan lambang

( ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,

yaitu dengan cara menggandakakn huruf yang bertanda tasydid,

aturan ini berlaku secara umum, baik tasydid yang berada di tengah

kata, diakhir ataupun yang terletaj setelah kata sandang yang diikuti

oleh huruf-huruf syamsiyah, contoh:

منا بالل أ : Âmannâ billâhi

من الس فهاء أ : Âmanna as-sufahâ’u

كع wa ar-Rukka`i : والر

Page 19: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

xvii

d. Ta Marbûthah

Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh

kata sifat (na`at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi

huruf “h”. contoh:

ف ئدة al-Af`idah : ال

ية لم س ية ال ع al-Jâm`iyyah Al-Islâmiyyah : الجم

Sedangkan ta Marbûthah (ة) yang diikuti atau disambung (di

washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan menjadi

huruf “t”. contoh:

بة لة ناص Âmilatun Nâsibah` : عام

al- Âyat Al-Kubrâ : الآية ال كب رى

e. Huruf kapital

Sistem penulisan huruf arab tidak mengenal huruf capital, akan

tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan ejaan

yan disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan

awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri

dalam alih aksara ini seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal

(bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali

dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis capital adalah awal

nama diri, bukan kata sandangnya, contoh: `Alî Hasan al-`Âridh,

al-`Asqallânî, al-Farmawî dan seterusnya. Khusus untuk penulisan

kata al-qur`an dan nama-nama surah menggunakan huruf Kapital,

contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah, dan seterusnya.

Page 20: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

xviii

ABSTRAKSI

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Perbandingan Antara Regulasi

Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah Menurut Fatwa No: 113/DSN-MUI/IX/2017

Dengan Praktek Penerapan Reksadana Syariah Di Bank Syariah Mandiri KC.

Bogor bahwa secara teknis telah memiliki persamaan dan kesesuaian. Untuk

itu para Investor tidak harus mempertimbangkan lagi akan status kehalalan dari

Reksadana Syariah, baik di Bank Syariah Mandiri KC. Bogor ataupun pada

Bank Syariah lainnya selama pedoman fatwa DSN-MUI diterapkan di Bank

tersebut. Kurangnya pengetahuan sebagian para Nasabah di Bank Syariah

Mandiri KC. Bogor tentang Reksadana Syariah dan manfaatnya menjadi

kendala terhadap perkembangan Reksadana Syariah.

Dalam penelitian ini didapatkan juga bahwa Penentuan Ujrah dalam

Reksadana Syariah yaitu dengan menggunakan metode persentase, dan

maksud dari persentase itu merupakan sebuah nilai atau bagian yang

diperkirakan. Sedangkan para ulama mengatakan, bahwa penentuan Ujrah

atau Upah itu harus jelas sesuai dengan proporsinya.

Perbedaan yang mendasar pada penelitian sebelumnya adalah dari sudut

tinjauan objek penelitian, dan persamaannya terletak pada Penerapan Akad

Wakâlah dan penetapan Ujrah pada objek penelitian.

Metode pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini, adalah Field

Research (Penelitian lapangan) dengan menggunakan data utamanya yang

bersumber dari hasil wawancara dari pengelola Reksadana Syariah dalam hal

ini Manager Investasi. selain itu, penulis mengunakan referensi yang relevan

dari buku-buku kemudian dikemukakan dan dielaborasi secara utuh dan

menyeluruh. selanjutnya dianalisis menggunakan metode deskriptif dengan

pola pikir deduktif.

Page 21: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

xix

الأطروحة

نتيجة هذا البحث تشي إل أن المقارنة بي نظام عقد وكالة بلأجرة عند و ت نفيذها ف الصناديق الاستثمارية الشرعية DSN-MUI/IX/2017/113 :الفت وى رقم

ف رع ب وجور مطابق و ملائم من خلال العمل و التطبيق. Bank Syariah Mandiriف فإذان، لا مال للمست ثمرين إل إعادة النظر ف وضع حكم اللال للصناديق

أو ب ن وك Bank Syariah Mandiriفي ت ذلك سواء كان .الإستثمارية الشرعية فذ ف ذلك. وقلة المعرفة DSN-MUI لالشري عة الأخرى ، طالما نظام الفت وى ت ن

اديق ف رع ب وجور فيما ي ت علق بصن Bank Syariah Mandiriلدى ب عض العملاء ف ة. الاستثمارية الشرعية وف وائدها تكون عقبة لتطوير صناديق الاستثمارية الشرعي

وجد ف هذا البحث أيضا أن تديد الأجرة ف الصناديق الاستثمارية الشرعية نما ي قو ل يستخدم الن سبة المائوية، و معن هذه الن سبة هي قيمة أو جزء ت قديري. ب ي

ب أن يكون بشكل واضح وف قا لنسبة . العمل العلماء، أن تديد الأجرة ي

اسي ف البحث السابق بذا البحث هو من وجهة نظر موضوع الفرق الأس البحث ث العث ور على أوجه الشبه الموجودة ف البحث السابق بذا البحث هو ف

ى موضوع البحث.وتديد الأجرة عل تطبيق ات فاقية

طري قة بث العلمي المستخدمة ف هذا البحث، هي البحث الميدان مع استعمال الب يانت الرئيسية المستمدة من ن تائج المقابلات الت أجراها مدي ر

ديق الاستثمارية الشرعية، وف هذا البحث، يستخدم الباحث أيضا المراجع الصنا. ث ذات الص لة بلقضاي الأساسية والت يتم ت قديها وتطويرها بطري قة كاملة وشاملة

له تاجية تلي ا بستخدام طري قة وصفية مع عقلية استن

Page 22: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

xx

ABSTRACTION

The results of this Research indicate that, a comparison between the

Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah regulations according to Fatwa No: 113/DSN-

MUI/IX/2017 with Sharia Mutual Fund Implementation Practices in Bank

Syariah Mandiri KC. Bogor that technically has fulfilled the requirements and

has similarities and suitability. So, the investors do not have to reconsider the

halal status of the Sharia Mutual Fund, either at Bank Mandiri Syariah KC.

Bogor or other Islamic Banks as long as the DSN-MUI fatwa guidelines are

applied at the Bank.

The Lack of knowledge of some of the Customers in Bank Syariah

Mandiri KC. Bogor, related to Sharia Mutual Funds and its benefits become

obstacles to the development of Sharia Mutual Funds in Islamic banks.

In this Research it was found that the Ujrah Determination in Sharia

Mutual Funds is by using the percentage method, and the percentage meaning

is the determination of a value or an estimated part. While the scholars in this

case said: that the determination of the Ujrah or Wage must be clear and in

accordance with the proportion.

The fundamental difference in previous research is from the point of

view of the object of research, and the similarities found in previous research

are found in the Application of the Wakâlah Agreement and the determination

of the Ujrah on the object of research.

The research method used in this study is field research by using the

main data sourced from the results of interviews with the Sharia Mutual Fund

manager in this case he is the Investment Manager and the researcher also uses

relevant references then is presented and elaborated in full and

comprehensively. Then analyzed using descriptive method with deductive

mindset.

Page 23: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan oleh Allah SWT tak lepas dari beban, baik yang

berkaitan dengan Hak ataupun Kewajiban, dalam pelaksanaan kewajiban,

manusia dituntut langsung untuk memenuhi kewajiban tersebut, karena itu

merupakan sebuah tanggungjawab baginya. tak hanya dalam memenuhi

kewajiban, Manusia pun akan memperoleh hak dari tanggungjawab dan

kewajiban yang diemban.

Di lain hal, untuk memenuhi kewajiban tersebut, manusia terkadang

berhadapan dengan kenyataan, bahwa mereka kadang tidak dapat

menunaikan kewajiban atau menerima haknya secara langsung, dengan

kata lain ia tidak dapat melaksanakan tugasnya seorang diri, melainkan

membutuhkan orang lain sebagai wakil dalam membantu menyelesaikan

tugas atau tujuannya tersebut, dan itu merupakan sebuah kebutuhan untuk

mencapai kemaslahatan.

Dalam Islam, pelaksanaan transaksi dan bisnis yang seperti ini dikenal

dengan Wakâlah, Syekh Wahbah Az-Zuhailî mengutip pendapat kalangan

Hanâbilah dalam mendefinisikan Wakâlah :

ف جائز معلوم ه مقام نفسه ف تص الوكالة هي عبارة عن إقامة الإنسان غي

فظ إل الوكيل ف و ال 1أو هي تفويض التص

“Wakâlah adalah sebuah ungkapan tentang penugasan seseorang

terhadap orang lain untuk melakukan tugasnya dalam mengendalikan

(mengelola) perkara yang ditentukan oleh Syara` atau sebagai

penyerahan pengelolaan dan penjagaan sesuatu kepada wakil.”

1. Wahbah Az-Zuhaily, Al-Fiqh Al-Islâmî Wa Adillatuh (Beirût: Dâr al-Fikr, 1985),

Vol.5. Cet.I, h. 743

Page 24: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

2

Wakâlah diimplementasikan di lembaga-lembaga keuangan syariah.

Pelaku bisnis, mungkin karena keterbatasnya, kadang mewakilkan

transaksi bisnisnya kepada pihak lain atau lembaga keuangan syariah.

Dalam hal ini, lembaga keuangan syariah menempatkan dirinya sebagai

Wâkil, sedangkan pelaku bisnis (nasabah) menempatkan dirinya sebagai

Muwâkil. Pihak Muwâkil karena telah memberikan jasa kepada Wâkil,

maka pada gilirannya ia berhak mendapatkan Ujrah.2

Ujrah atau Upah adalah imbalan yang diterima pekerja atas jasa yang

diberikan dalam proses memproduksi barang atau jasa disuatu

perusahaan.3 Berkenaan dengan upah, Allah SWT berfirman:

ؤمن فلنجحيينهج حياة طيبة و مج نث وهججو أ

من عمل صالا من ذكر أ

م م ولجزينهج جرهجحسن أ

يعملجون كنجوا ما بأ

Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki

maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya

akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan

sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala

yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. An-Nahl

[16]:97).

Wajhu dilâlah dari ayat diatas: Janji Allah ini ditujukan kepada orang

yang beramal saleh. yang dimaksud dengan amal saleh ialah amal

perbuatan yang mengikuti petunjuk Kitâbullah dan Sunnah Nabi-Nya,

baik dia laki-laki ataupun perempuan dari kalangan anak Adam,

sedangkan hatinya dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

2. Yadi Janwar, Fikih Lembaga Keuangan Syariah. (Bandung; Remaja Rosdakarya,

2014) h. 112 3. Soedarjadi,S.H. Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia, (Jakarta: Pustaka Yustisia,

2008), h. 73

Page 25: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

3

Dan bahwa amal yang dilakukan­nya itu merupakan amal yang

diperintahkan serta disyariatkan dari sisi Allah. maka Allah berjanji akan

memberinya kehidupan yang baik di dunia, dan akan memberinya pahala

yang jauh lebih baik daripada amalnya kelak di akhirat.4

“Adapun upah pada praktik Wakâlah adalah imbalan yang diberikan

dari pihak yang diwakilkan kepada yang mewakilkan”.5

hal ini pernah dilakukan oleh Rasulallah SAW dan para sahabatnya,

sebagaimana disebutkan dalam Hadist:

ولج ب عن ع مر قال: قال رسج وا د الله بن عج عطجالله صل اللهج عليه وسلم: أ

ف عرقجهج ن يجرهج قبل أ

جي أ

6) رواه ابن ماجه( الأ

Artinya : “Dari Abdillah bin Umar ia berkata: Berkata Rasulullah

SAW: Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya

kering.” (H.R. Ibnu Mâjah).

Berdasarkan konteks dari redaksi hadist tersebut, menjelaskan tentang

ketentuan pembayaran upah terhadap orang yang dipekerjakan, yaitu Nabi

sangat meganjurkan agar dalam pembayaran upah itu hendaklah

diserahkan sebelum kering keringatnya atau setelah pekerjaan itu selesai

dikerjakan. Pekerjaan yang dikerjakan oleh orang yang disewa (diupah)

adalah amanah yang menjadi tanggungjawabnya. maka ia wajib

menunaikannya dengan sunggung-sungguh dan menyelesaikannya

dengan baik. Adapun upah untuk orang yang disewa adalah utang yang

4. Al-Hâfizd Abî Al-Fida Ismâ`îl Ibnu Katsîr Ad-Dimasyqî, Tafsîr Al-Qur`an Al-

Azîm, (Beirût: Dâr Ibnu hazm, 2000). Cet 1, h.1075 5. Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Tentang Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah Pada

Asuransi Syari`ah Dan Reasuransi Syari`ah (No. 52/DSN-MUI/III/2006). 6. Abû `Abdillah Muhammad bin Yazîd Al-Quzwinŷ, Sunan Ibnu Mâjah (Beirût: Dâr

Ihya Al-Kutub Al-`Arabiyyah, T,th), Vol. 2 h. 812

Page 26: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

4

menjadi tanggungan penyewa, dan ini adalah kewajiban yang harus ia

tunaikan.7

Pada saat ini berinvestasi pada instrumen keuangan atau Financial

assets menjadi sebuah cara yang digemari oleh orang-orang yang memiliki

dana berlebih untuk mempertahankan nilai uang atau bahkan

mengembangkan dana yang mereka miliki. Semakin banyak masyarakat

yang paham akan pasar keuangan dan semakin pintar dalam menilai dan

mengendalikan risiko investasi yang mereka lakukan. Salah satu model

pembangunan ekonomi di era globalisasi adalah maju pesatnya pasar

modal di suatu negara. Pasar Modal sebagai alternatif pendanaan bagi

pengembangan dunia usaha mempunyai peranan strategis dalam rangka

pelaksanaan pembangunan nasional, juga berfungsi sebagai salah satu

sarana investasi bagi pemodal yang mempunyai kelebihan dana.

Perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini berjalan amat pesat,

sehingga diharapkan dapat bersaing secara sehat dan menyejajarkan diri

dengan pasar modal negara lain di dunia.8

Ada beberapa pilihan investasi yang ditawarkan saat ini, yang

diterbitkan dan diperdagangkan di pasar modal, misalnya: saham,

obligasi, waran, reksadana, kontrak berjangka indeks saham, surat utang

negara, instrument Syariah yaitu obligasi dan Reksadana Syariah.9

Reksadana Syariah juga sering disebut dengan istilah Islamic

Investment atau Syariah Mutual Fund yang merupakan lembaga

intermediasi yang membantu Surplus Unit (investor) dalam melakukan

7. Shaleh Al-Fauzân, Fikih Sehari-Hari, (Jakarta: Gema Insani Press: 2005), h. 488 8. Abdul Manan, SH., S.IP., M.Hum, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan

Investasi di Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 7 9. Tjiptono Darmadji, Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan

Tanya Jawab,(jakarta: Salemba Empat, 2011), h. 6

Page 27: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

5

penempatan dana yang untuk selanjutnya diinvestasikan kembali

(Reinvestment) kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana (Deficit

Unit) sebagai tambahan modal kerja. Selain untuk memberikan

kemudahan bagi calon investor untuk berinvestasi di pasar modal maka

pembentukan Islamic Investment Fund atau Syariah Mutual Fund juga

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kelompok investor yang

menginginkan keuntungan dari sumber dan mekanisme investasi yang

bersih dan dapat dipertanggungjawabkan secara religius serta tidak

bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah.10

Meskipun Reksadana ini sudah berlandaskan atas prinsip Syariah, tapi

ternyata masih ada beberapa hal yang sepertinya harus coba dijelaskan,

seperti yang penulis kutip dari tulisan Muhammad Arifin Badri,

menurutnya bahwa masih terdapat beberapa kejanggalan dalam

Reksadana Syariah yang tercantum dalam fatwa DSN MUI No.20/DSN-

MUI/IV/2001 yang dapat mengurangi status kehalalan Reksadana

Syariah, diantaranya:11 Hak yang diterima oleh Masyarakat Pemodal.

dalam fatwa DSN MUI No. 20/DSN-MUI/IV/2001 masyarakat pemodal

hanya mendapatkan bukti kepemilikan berupa unit penyertaan modal, dan

bukan kepemilikan atas unit usaha yang dikelola emiten12 sebagai

pengguna. Padahal, yang mengikat mereka, yang diwakili oleh manajer

investasi dan emiten adalah akad Mudhârabah. Seharusnya menurut

beliau, masyarakat pemodal berperan sebagai Shâhib Al-Mâl (pemilik

10. Abdul Ghofur Anshori, Aspek Hukum Reksa Dana Syariah Di Indonesia,( Jakarta:

Refika Aditama, 2009), h. 6-7 11. Muhammad Arifin Badri, “Tiga Kejanggalan Reksadana Syariah”, Pengusaha

Muslim: Majalah Pintar Pengusaha Muslim, Edisi 25, hal. 13-15 dapat diakses di

https://pengusahamuslim.com/5256-reksadana-syariah-dalam-sorotan.html, diakses pada

07/07/2018 12. Fatwa DSN-MUI Nomor: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan

Untuk Reksadana Syariah menjelaskan bahwa Emiten adalah perusahaan yang menerbitkan

Efek untuk ditawarkan kepada publik.

Page 28: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

6

harta), berupa modal dan tentunya unit saham yang dijalankan dengan

modal mereka.

Disamping itu, peneliti mendapatkan temuan lain terkait penentuan

upah yang diterima oleh Manejer Investasi yang mana ia berperan

‘mewakili’ masyarakat pemodal, ia berhak mendapatkan bagian dari nilai

aktiva bersih (NAB) yang dihitung dalam persentase, seperti yang

sebutkan dalam fatwa DSN No. 113/DSN-MUI/IX/2017 tentang

ketentuan Ujrah Akad Wakâlah bi al-Ujrah dalam butir ke (2) disebutkan:

“Kuantitas dan/atau kualitas Ujrah harus jelas, baik berupa angka

nominal, prosentase tertentu, atau rumus yang disepakati dan

diketahui oleh para pihak yang melakukan akad.” 13

Kita ketahui para ulama’ fiqih telah menjelaskan bahwa upah itu

haruslah ditentukan dalam bentuk nominal, dan bukan dalam persentase.

Penentuan hak atau upah manejer investasi dalam persentase semacam ini

peneliti berasumsi bisa masuk kedalam bentuk Gharar yang diharamkan

dalam Syariat. Rasulallah SAW bersabda:

ثنا عبدج الله بن إدريس ويي بن ب شيبة حدبجو بكر بن أ

ثنا أ وحد

ثنا بيد الله وحدثن زجهيج بن حرب واللفظج لهج حد سامة عن عججبجو أ

سعيد وأ

بيد الله حد ب يي بن سعيد عن عجعرج عن أ

ناد عن الأ بجو الز

ثن أ

ولج الله صل اللهج عليه وسلم عن بيع الصاة وعن بيع ريرة قال نه رسج هج مسلم(. )رواه 14الغرر.

13. Direktori Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Wakâlah bi al-Ujrah.

https://drive.google.com/file/d/1ZogoMTJgVp9kuVtfW1Gy_VT_4gw3RnQx/view. Diakses

pada: 23 Juli 2018, 12.23 WIB. 14. Abû Al-Husain Muslim bin al-Hajjâj bin Muslim bin Ward bin Kausyâz al-

Qusyairŷ an-Naisabûrŷ, Shahîh Muslim.(Beirût: Dâr Ihya Al-Kutub Al-`Arabiyyah, T,th) Vol

3, h. 1153

Page 29: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

7

“Dan telah menceritakan kepada kami oleh Abu Bakr bin Abi

Syaibah, dari `Abdullah bin Idrîs dan Yahya bin Sa`ȋd dan Abu

`Usâmah dari Ubaidillah dan menceritakan kepadaku oleh Zuhaîr

bin Harb dan menggunakan lafadznya menceritakan kepadaku

oleh Yahya bin Sa`ȋd dari `Ubaidillah diceritakan kepadaku Abû

Zinâd dari `A`raj dari Abû Hurairah berkata: Rasulallah SAW

melarang jual beli al-Hashâh dan jual beli Gharar” . (HR.

Muslim)

Selain kajian fikih, terdapat pula beberapa faktor yang menjadi

hambatan perkembangan Reksadana Syariah pada Bank Syariah Mandiri

KC. Bogor. Untuk itu, penulis mengadakan sebuah penelitian atau Studi

Fatwa terhadap fatwa DSN-MUI No. 113/DSN-MUI/IX/2017 tentang

kesesuaian penerapan fatwa DSN-MUI pada pedoman akad Wakâlah bi

al-Ujrah dalam Reksadana Syariah, khususnya dalam mekanisme Ujrah

atau upah dalam Reksadana Syariah sebagaimana dijelaskan diatas, yang

kemudian untuk penerapannya dilakukan penelitian pada Bank Syariah

Mandiri KC. Bogor.

Alasan penulis memilih Bank Syariah Mandiri KC. Bogor sebagai

lokasi penelitian karena menurut informasi yang penulis dapatkan dari

nasabah yang ikut serta dalam Reksadana Syariah dan media informasi

lainnya bahwa sempat terjadi permasalahan di Bank Syariah Mandiri KC.

Bogor. Selain untuk memastikan kebenaran informasi yang disapatkan,

juga untuk mengukur keselarasan Reksadana Syariah dengan fatwa DSN-

MUI, Bank tersebut merupakan salah satu agen penjual Reksadana

Syariah yang berada di pusat kota Bogor. Inilah yang memotivasi penulis,

untuk mengangkat judul: “Penerapan Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah Pada

Penjualan Reksadana Syariah Di Bank Syariah Mandiri Kc. Bogor (Studi

Keselarasan Tentang Fatwa No: 113/DSN-MUI/IX/2017 dan

Penerapannya Pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor)”

Page 30: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

8

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Dengan berdasarkan pada latar belakang Masalah tersebut di atas,

maka penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Mekanisme pengupahan atau Ujrah pada Reksadana Syariah di

Bank Syariah Mandiri KC. Bogor yang diterima oleh Manajer

Investasi belum sesuai dengan prinsip Syariah.

b. Penentuan upah menggunakan Persentase mengandung

ketidakjelasan dan diperlukan adanya kajian terkait.

c. Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap Reksadana Syariah

menjadi kendala dalam perkembangan Reksadana Syariah

2. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini nantinya lebih terarah serta tidak menyimpang dari

topik yang dipermasalahkan, maka dibuat pembatasan masalah, maka

penulis memfokuskan Wilayah kajian yang diambil dalam penelitian

ini adalah:

a. Hukum Ekonomi Syariah yang berkaitan dengan penerapan akad

Wakâlah Bi Al-Ujrah Pada Reksadana Syariah di Bank Syariah

Mandiri KC. Bogor.

b. Meneliti faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

kegiatan manajemen syariah produk jasa investasi Reksadana

Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor

c. Meneliti penerapan Fatwa DSN-MUI No: 113/DSN-MUI/IX/2017

dan keselarasannya pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor.

Page 31: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

9

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas maka penulis dapat

membuat rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan yaitu sebagai

berikut:

a. Bagaimana penerapan akad Wakâlah Bi Al-Ujrah dalam Reksadana

Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor?

b. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

kegiatan manajemen syariah produk jasa investasi Reksadana

Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor?

c. Apakah penerapan akad Wakâlah Bi Al-Ujrah dalam Reksadana

Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor sudah selaras

dengan fatwa DSN-MUI No: 113/DSN-MUI/IX/2017?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan di atas, maka dibuatlah tujuan penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan akad Wakâlah Bil-Ujrah dalam

Reksadana Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan kegiatan manajemen syariah produk jasa investasi

Reksadana syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor

3. Untuk mengetahui Keselarasan akad Wakâlah Bil-Ujrah dalam

Reksadana Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor dengan

Fatwa DSN-MUI No: 113/DSN-MUI/IX/2017

D. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian di atas, maka diharapkan manfaat sebagai berikut:

Page 32: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

10

1. Manfaat Teoritis: Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat

menambah kontribusi khazanah intelektual terutama bidang ekonomi

Islam, juga sebagai kontribusi ilmiah berupa wacana pemikiran dalam

kajian hukum Islam dan pengalaman tentang produk perbankan

Syariah terutama dalam Reksadana Syariah.

2. Manfaat Praktis : Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi

masukan bagi lembaga keuangan Syariah agar lebih selektif dalam

pelaksanaan akad Wakâlah Bil-Ujrah dalam reksadana Syariah, serta

dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak lain yang memerlukan

untuk penelitian lebih lanjut.

E. Kajian Pustaka (Penelitian Terdahulu yang Relevan)

Sebagai bahan referensi dan rujukan terhadap analisis hasil penelitian

ini, maka diperlukan beberapa penelitian terdahulu yang relevan,

diantaranya:

1. Eva Silvia, (2011)15

Penelitian ini berjudul : Penerapan Akad Wakalah Dan Tanggung

Jawab Bank Syariah X Sebagai Agen (Wakil) Penjual Reksadana

Syariah (Studi Kasus Perusahaan Efek Pt Mmi Dengan PT Bank

Syariah X). Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengkaji

secara mendalam mengenai tanggung jawab bank syariah sebagai agen

(wakil) penjual Reksadana syariah dalam perbankan syariah.

Persamaan: Penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah

membahas kesesuaian akad Wakâlah.

Perbedaan: Objek yang menjadi penelitian ini lebih kepada meneliti

tentang Tanggung Jawab Bank Syariah X Sebagai Agen (Wakil)

15. Eva Silvia, Penerapan Akad Wakalah Dan Tanggung Jawab Bank Syariah X

Sebagai Agen (Wakil) Penjual Reksadana Syariah (Studi Kasus Perusahaan Efek PT MMI

Dengan PT Bank Syariah X), Tesis (Depok: Universitas Indonesia, 2014)

Page 33: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

11

Penjual Reksadana Syariah, sedangkan pada penelitian sekarang obyek

penelitiannya adalah kepada analisis kesesuaian Regulasi penerapan

akad Wakâlah bil-ujrah pada fatwa DSN-MUI pada Reksadana syariah

Pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor.

2. Taufiqurrahmani, (2013)16

Penelitian ini berjudul :“Prinsip Penetapan Ujrah di Pegadaian

Syariah Cipto Cirebon”. Penelitian ini lebih fokus mengetahui pola

penetapan ujrah dan praktek prinsip penetapan ujrah di Pegadaian

Syariah Cipto Cirebon yang ditinjau dari hukum Ekonomi Islam.

Penelitian ini menggunakan penelitian keputakaan (Library Research)

dan penelitian lapangan.

Persamaan: ada kesamaan dalam membahas tentang penetapan Ujrah.

Perbedaan: pada penelitian ini lebih fokus kepada penetapan ujrah,

dan objek penelitiannya pada pegadaian syariah.

3. Indah Nuhyatia, (2013) 17

Penelitian ini berjudul : Penerapan Dan Aplikasi Akad Wakâlah Pada

Produk Jasa Bank Syariah. tujuan penelitian ini adalah penulis

mencoba mengelaborasi secara mendalam bagaimana akad ini

seharusnya diterapkan dan diaplikasikan dan produk jasa bank syariah.

juga dibahas tentang kaidah fiqh terhadap akad–akad tersebut, dan

bagaimana seharusnya akad Wakâlah dapat diaplikasikan dalam

16. Taufiqurrahmani :“Prinsip Penetapan Ujrah di Pegadaian Syariah Cipto

Cirebon” Tesis (Jakarta: Universitas Islam Negeri, 2014) 17. Indah Nuhyatia, Penerapan Dan Aplikasi Akad Wakālah Pada Produk Jasa Bank

Syariah (Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), Vol. 3,

No. 2

Page 34: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

12

produk-produk jasa perbankan syariah agar sesuai dengan tuntunan

syariat.

Persamaan : Penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah

membahas kesesuaian akad Wakâlah .

Perbedaan : Obyek dari penelitian terdahulu dilakukan pada produk

jasa bank syariah, seperti pembukuan L/C (Letter Of Credit Import

Syariah & Letter Of Credit Eksport Syariah), Inkaso dan Transfer uang,

Penitipan, Anjak Piutang (Factoring), Wali Amanat, Investasi

Reksadana Syariah, Pembiayaan Rekening Koran Syariah, Asuransi

Syariah. sedangkan penelitian sekarang menggunakan obyek

penelitian kepada analisis kesesuain penerapan akad Wakâlah Bil-

Ujrah pada fatwa DSN-MUI pada Reksadana Syariah.

4. Peni Haryanti, Moh. Nurul Qomar (2013). 18

Penelitian ini berjudul: Praktek Reksadana Syariah Dalam Tinjauan

Prinsip Tazkiyah, pada penelitian ini fokus penelitiannya pada

operasional Reksadana Syariah dari sudut prinsip Tazkiyah. Reksadana Syariah bagaimanapun juga merupakan hasil dari

“Islamisasi” reksadana konvensional. Untuk itu diperlukan perbaikan

sistem yang diarahkan untuk dalam mengimplementasikan nilai-nilai

ekonomi Islam.

Persamaan: Penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah

membahas operasional Reksadana Syariah .

Perbedaan : Penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada

sudut tinjauan objeknya, pada penelitian ini obyek penelitian kepada

analisis kesesuian penerapan akad Wakâlah bil-ujrah pada fatwa DSN-

18. Peni Haryanti, Moh. Nurul Qomar, Praktek Reksadana Syariah Dalam Tinjauan

Prinsip Tazkiyah, (Bisei : Jurnal Bisnis dan Ekonomi Islam: Fakultas Ekonomi Universitas

Hasyim Asy’ari Jombang,2013) Vol 1, No 1

Page 35: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

13

MUI pada reksadana syariah. Sedangkan pada penelitian terdahulu

adalah pada Tinjauan Prinsip Tazkiya. Dari judul penelitian yang sudah

dibahas di atas jelas berbeda dengan masalah yang diangkat pada

penelitian ini. Karena pada penelitian ini mengambil masalah tentang

pandangan hukum ekonomi Islam dalam penerapan konsep dan

mekanisme akad Wakâlah Bil-Ujrah dalam Reksadana Syariah.

F. Kerangka Teori

Para ulama sudah sepakat mengenai bolehnya akad Wakâlah karena

dalam prakteknya di perbankan syariah akad ini dipergunakan untuk

kegiatan tolong menolong19, akad ini diperbolehkan karena konsep dari

kegiatan tolong-menolong dan dalam dunia perbankan syariah, akad ini

dipergunakan sebagai wadah untuk mempertemukan pihak yang

mempunyai modal dengan pihak yang memerlukan modal, dan bank

mendapat Ujrah dari jasa tersebut.

Syariat Islam telah meletakan Hudûd dan Dhawâbit atau Regulasi

dalam mekanisme pengupahan, di Indonesia dikenal dengan DSN-MUI

sebagai wadah atau legislasi yang dengan fatwanya menjelaskan akan

Hudûd dan Dhawâbit tersebut.

Salah satu penerapan Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah di perbankan

Syariah adalah Reksadana Syariah, diluar negeri dikenal dengan sebutan I-

Trust (di Inggris) yang berarti unit (saham) kepercayaan, atau Mutual Fund

(di Amerika) yang berarti dana bersama atau Investment Fund (di Jepang)

yang berarti pengelolaan dana untuk investasi berdasarkan kepercayaan.20

19. M. Syafii Antonio, Bank Syariah : Wacana Ulama Dan Cendikiawan, (Jakarta,

Bank Indonesia & Stie Tazkia,1999) h. 240-243 20. Yadi Janwari Dzajuli, Lembaga-Lembaga Perekonomiaan Umat: Sebuah

Pengenalan (Jakarta: Raja Grafindo Persada , 2002), h.197.

Page 36: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

14

Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi sebagai pengawas.

Tugasnya untuk memastikan Manajer Investasi menempatkan dana

investor sesuai dengan Daftar Efek Syariah, melakukan proses Cleansing

dan menyetujui pelaksanaan investasi di perusahaan manajemen aset jika

sudah berjalan sesuai syariah. Dalam operasional antara Manajer Investasi

dan Bank Kustodian dengan Pemegang Unit Penyertaan dalam Reksadana

Syariah menggunakan model akad Wakâlah, dimana Pemegang Unit

Penyertaan memberikan kuasa kepada Manajer Investasi agar memiliki

kewenangan untuk melakukan investasi bagi kepentingan pemegang unit

penyertaan dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan

pentipan kolektif.

Penelitian membahas tentang penerapan Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah

pada Reksadana Syariah dan penerapannya di Bank Syariah Mandiri KC.

Bogor.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan jaminan bahwa pembahasan dalam penelitian ini

benar-benar mengarah, maka pembahasan dalam penelitian ini ditulis

berdasarkan sistematika teknik penulisan proposal tesis yang mengacu

pada buku “Pedoman Penulisan Proposal, Tesis dan Disertasi” yang

diterbitkan oleh Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Press Cet. 1 Tahun 2017.

Dalam pembahasan tesis ini penulis membagi ke dalam lima bab, dan

dalam setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun rincianya adalah

sebagai berikut sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan, memuat mengenai gambaran umum tentang

penulisan yang terdiri dari: Latar Belakang Masalah,

Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian,

Page 37: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

15

Penelitian Terdahulu, Kerangka Pemikiran, Metodologi

Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab II : Landasan Teori, Investasi Reksadana Syariah dan

Perkembangannya di Indonesia, Perkembangan Reksadana

Syariah Di Indonesia, Regulasi Reksadana Syariah,

Perbedaan Antara Reksadana Syariah dengan Reksadana

Konvensional, Manajemen Oprasional Reksadana: Lembaga

Fasilitator, Pelaku, Sumber dan Alokasi Reksadana Syariah

Bab III : Metode Penelitian, Jenis Penelitian, Pendekatan Penelitian,

Tempat dan Waktu Penelitian, Sumber Data, Teknik dan

Instrumen Pengumpulan Data, Deskripsi Objek Penelitian,

Teknik Analisis Data.

Bab IV : Profil Bank Syariah Mandiri KC. Bogor, Deskripsi Objek

Penelitian, Sejarah Berdirinya PT Bank Syariah Mandiri,

Profil Singkat Bank Syariah Mandiri KC Bogor. Board

Manajemen, dan Produk Bank Syariah Mandiri

Bab V : Perbandingan Antara Regulasi Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah

Menurut Fatwa No: 113/DSN-MUI/IX/2017 Dengan Praktek

Penerapan Reksadana Syariah Di Bank Syariah Mandiri KC.

Bogor, Subjek Tentang Reksadana Syariah, Ketentuan Ujrah

(Upah), Analisis Penerapan akad Wakâlah Bi Al-Ujrah pada

Praktek Penjualan Reksadana Syariah Di Bank Syariah

Mandiri KC. Bogor, Faktor Penghambat Perkembangan

Investasi Reksadana Syariah di Bank Syariah KC. Bogor

Bab VI : Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran

Page 38: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

233

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh menulis

menunjukkan bahwa Penerapan Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah Pada

Reksadana Syariah di Bank Syariah Mandiri KC. Bogor. dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan akad Wakâlah Bi Al-Ujrah dalam penjualan Reksadana

Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor dalam operasional

telah sesuai dengan ketentuan dan prinsip Syariah, itu dapat dibuktikan

dengan:

a. Praktek Penerapan Reksadana Syariah Di Bank Syariah Mandiri

KC. Bogor telah selaras dengan berasaskan pada fatwa DSN-MUI

No. 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang pedoman pelaksanaan

Reksadana Syariah. Dan fatwa DSN-MUI No: 113/DSN-

MUI/IX/2017 tentang akad Wakâlah Bi Al-Ujrah, baik dalam

bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shâhib al-Mâl/

Rabb al-Mâl) dengan Manajer Investasi sebagai Wakil shâhib al-

Mâl, maupun antara Manajer Investasi sebagai Wakil shâhib al-

Mâl dengan pengguna investasi.

b. Pembuktian tersebut dilakukan dengan mengadakan wawancara

dan beberapa dokumen yang meneliti lakukan di Bank Syariah

Mandiri KC. Bogor.

2. Terdapat beberapa Faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan kegiatan Manajemen Syariah produk jasa investasi

Reksadana Syariah pada Bank Syariah Mandiri KC. Bogor

diantaranya:

Page 39: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

234

a. Faktor pendukung Pelaksanaan Reksadana Syariah di Bank

Syariah Mandiri KC. Bogor:

1) Kebutuhan nasabah akan investasi yang berdasarkan prinsip

syariah yang bertujuan untuk menghindari diri dari investasi

yang mengandung unsur: riba, gharar, maysir, maksiat dan

kedzaliman.

2) Bank Syariah Mandiri KC. Bogor telah memenuhi syarat

sebagi Agen penjual Produk Reksadana Syariah yang

ditetapkan dalam Undang-undang.

3) Bank Syariah Mandiri KC. Bogor yang berperan sebagai Agen

penjualan Reksadana Syariah memiliki lokasi yang strategis

dan mudah dijangkau, yakni berada di pusat Kota Bogor.

b. Faktor Penghambat Pelaksanaan Reksadana Syariah di Bank

Syariah Mandiri KC. Bogor:

1) Kurangnya pengetahuan sebagian masyarakat tentang produk

Reksadana Syariah dan manfaatnya menjadi kendala terhadap

perkembangan Reksadana Syariah.

2) Kurangnya sosialisasi atau pemasaran produk jasa Reksadana

Syariah dari Bank Syariah Mandiri KC. Bogor kepada

Masyarakat.

3. Peneliti mendapatkan temuan baru dari penelitian ini, yaitu Penentuan

Ujrah dalam Reksadana Syariah dengan menggunakan persentase, dan

persentase itu merupakan sebuah nilai atau bagian yang diperkirakan.

Sedangkan para ulama mengatakan, peneliti berasumsi bahwa

penentuan Ujrah atau Upah itu harus jelas sesuai dengan proporsinya.

4. Selain mendapatkan temuan diatas, penulis juga mencermati bahwa

dukungan Undang-undang dan produk regulasi lain dari pejabat

berwenang masih kurang dan perlu untuk disempurnakan.

Page 40: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

235

B. Saran

Dengan semakin maraknya investasi dalam bentuk Reksadana Syariah

yang terjadi saat ini di Perbankan Syariah, dimana Bank Syariah

mempunyai peran sebagai Agen Penjual Reksadana syariah, ada beberapa

saran dari penulis yang dapat dipertimbangkan baik bagi Lembaga

Keuangan Syariah (LKS) dan atau Perbankan Syariah dalam hal ini adalah

Bank Syariah Mandiri KC. Bogor, Masyarakat dan Akademisi agar lebih

sempurna pada penelitian selanjutnya, diantara saran-saran tersebut adalah:

1. Bagi Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan atau Perbankan Syariah

sudah saatnya memberikan dukungan dan perhatian lebih terhadap

investasi ini baik dari Undang-undang atau regulasi.

2. Bagi Bank Syariah Mandiri KC. Bogor hendaknya lebih

mengoptimalkan segala macam produknya, dalam hal ini adalah

Reksadana Syariah meskipun posisi Bank Syariah Mandiri hanya

sebagai agen penjual Reksadana Syariah guna untuk memajukan

perekonomian masyarakat, dengan selalu menjaga Prinsip-prinsip

syariah. Salah satu pengoptimalan tersebut adalah kegiatan yang

bersifat sosialisasi atau pengenalan terhadap produk Reksadana

Syariah kepada masyarakat luas, sehingga masyarakat tidak ragu lagi

untuk melakukan investasi produk Reksadana Syariah.

3. Bagi Masyarakat pada umumnya diharapkan memiliki pengetahuan

tentang teori dan prinsip dasar Syariah di Lembaga keuangan Syariah

agar dapat mengevaluasi bahkan ikut berpartisipasi dalam

mengembangkan Lembaga keuangan Syariah (LKS).

4. Bagi DSN MUI, mungkin bisa dipertimbangkan kaidah fikih lain

dalam penetapan Reksadana Syariah yang berbicara tentang

Page 41: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

236

percampuran antara harta halal dan haram dan cara memisahkannya,

seperti kaidah-kaidah yang berbunyi:

لب الرامج إذا اجتمع الللج والرامج غج

“Jika bercampur antara yang halal dan haram maka semuanya

menjadi haram”.

خرج قدر الرام والاق حلل لهج.م ج ن اختلط بماله الللج والرامج أ

“jika pada harta seseorang bercampur antara yang halal dan

haram maka keluarkanlah jumlah yang haram itu, lalu sisanya

menjadi halal baginya.”

Kedua kaidah fikih yang disebut ini mungkin lebih relevan untuk

dicantumkan dalam fatwa itu sebagai konsideran bagi perlunya

pemisahan pendapatan hasil investasi yang halal dan haram oleh

manajer investasi, tetapi justru kedua-dua kaidah itu tidak disebutkan

dalam konsideran fatwa itu. Ke depan kiranya perlu direkomendasikan

agar penerapan kaidah fikih dalam setiap fatwa diperbanyak jumlah

dan variasinya, sehingga dapat menampung sebanyak mungkin kaidah

yang menjadi elemen argument. Mashlahah dan Maqâsid as-Sharî’ah

mengenai kasus yang bersangkutan.

5. Bagi peneliti selanjutnya, dikarenakan Terbatasnya data yang diperoleh

oleh peneliti, menjadikan perlunya kajian lebih mendalam mengenai

Reksadana Syariah dan Objek penelitian perlu diperluas sehingga dapat

dilakukan perbandingan.

Page 42: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

237

DAFTAR PUSTAKA

A. Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqh Dan Keuangan. Edisi. 5. Cet.

10 (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014).

Abî Syaibah, Abû Bakar Bin, Al Kitâb Al-Mushanaf Fî Al-Ahâdist Wa Al-

Atsâr, (Riyâdh: Maktab Ar-Rasyâd, 1992), Vol 4

Achsien, Iggi H, Investasi Syariah di Pasar Modal: Menggagas Konsep Dan

Praktek Manajemen Portofolio Syariah. (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2000)

Al-Aziz, Moh. Saifullah S, Fiqih Islam Lengkap, (Surabaya: Terang Surabaya,

2005).

Al-Mâlikȋ, Ahmad Bin Ghanîm, Al-Fawâkihu Ad-Dawâni `Ala Risâlah Ibnu

Abi Zaîd Al-Qairuwâni, (Beirût: Dâr al-Kutub Al-`ilmiyah, 1997).

Al-Asbihânî, Al-Imâm Abû Nu`aîm Ahmad bin Abdillah, Musnad Al-Imâm

Abî Hanîfah, (Riyâdh: Maktabah Al-Kautsar,1994)

Al-Asqolânî, Ibnu Hajar. Bulûghul Marôm Min Adilati Al-Ahkâm, (Jakarta:

Dâr An-Nasyîr Al-Misyriyyah. T.Th).

Al-Bujairamî, Sulaimân Ibnu Muhammad Ibn `Umar, Hasyiyyah Al-Bujairamî

‘Ala Syarhi Al-Minhâj, (Kairo: Mushtafa Bab Al-Halabi, 1950),

Vol 3.

Al-Fauzân, Shâleh, Fikih Sehari-Hari, (Jakarta: Gema Insani Press: 2005),

Al-Hambalî, Mansûr Bin Yunûs Bin Shalâhuddin Ibnu Hasan Bin Idrîs Al-

Bahûtî, Kasyf Al-Qinâ `An Matni Al-Iqnâ`, (Dâr Al-Kutub Al-

`Ilmiyah,T.th), Vol-3

Al-Harranî, Syaikh Al-Islâm Taqiyuddîn Ahmad bin Taimiyah, Majmû`ah Al-

Fatâwâ, (T.t. Dar Al Wafa, 2005)

Ali, Muhammad. Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993),

Ali, Zainuddin, Hukum Ekonomi Syariah,( Jakarta, Sinar Grafika, 2008).

Page 43: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

238

Al-Ju`fi, Muhammad Bin Ismaîl Abû Abdillah Al-Bukhârî, Al-Jâmi Al-

Musnad As-Shahîh Al-Mukhtashar Min Umûri Rasûlillah SAW

Wasananihi Wa Ayâmihi, Shahîh Al-Bukhâri (Dâr Thauq An-

Najâh,1422 H)

Al-Kasânî, 'Alâuddîn, Abû Bakar Bin Mas'ûd Al-Hanafî, Badâi`u Shanâ`i Fî

Tartib Asy-Syaroi', (Beirût: Dâr Al-Kutub Al-`Ilmiyyah. 2003),

Vol 7.

Al-Madanî, Mâlik Bin Anas Bin Mâlik Bin `Âmir Al-Asbâhî, Muwatta Imâm

Mâlik, (Beirût: Dâr Ihyâ At-Turâst,): Vol I.

Al-Muhammad, Muhammad Najdat, Al-Wakâlah Fî Al-Fiqh Al-Islâmî Wa

Tathbîqâtuhâ Al-Iqtishâdiyyata Al-Mu‘Âshirah, (Dimasyq: Dâr

Al-Maktab, 2007)

An-Nadwî, Alî Ahmad, Al-Qawâ’id Al-Fiqhiyah, Mafhûmuhâ, Nasyatuhâ,

Tatawuruhâ, Dirâsatu Mualafâtuhâ, Adilatuhâ, Muhimatuhâ,

Tatbiqâtuhâ. (Damaskus: Dâr al-Qalam)

An-Nawawî, Yahya Bin Syaraf Abu Bakar, Syarhu An-Nawawi `Ala Muslim,

Kitâb Al-Buyu, Bâb : Buthlân Ba`I Al-Hashah Wal Ba`I Alladzi

Fîhi Gharar, (Beirût: Dâr Al-Khair,1996).

Anshori, Abdul Ghofur, Aspek Hukum Reksa Dana Syariah Di Indonesia,

(Yogyakarta: PT. Refika Aditama, 2008).

Antonio, Muhammad Syafi`I. Islamic Banking: Bank Syariah Dari Teori Ke

Praktik (Depok: Gema Insani: 2010).

Anwar, Syamsul, Hukum Perjanjian Syariah: Studi Tentang Teori Akad

Dalam Fikih Muamalat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007).

Asikin, Zainal, Dkk, Dasar-Dasar Perburuhan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2006)

As-Sabatin, Yusuf, Bisnis Islami Dan Kritik Atas Praktik Bisnis Ala Kapitalis

Terj. Yahya Abdurrahman, (Bogor: Al Azhar Press, 2017).

As-Sarkhasî, Syamsuddîn Abû Bakar Muhammad Bin Abî Sahl, Al-Mabsût,

Vol 15.

Page 44: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

239

As-Sâyis, Muhammad `Alî, Tafsîr Âyât Al-Ahkâm, (Beirût: Dâr Al-Kutub Al-

`Ilmiyah, 2010).

As-Syarbini, Syamsuddîn Muhammad Bin Ahmad Al-Khatîb As-Syafi`I,

Mughni Al-Muhtâj Ila Ma‘Rifati Ma‘Âni Alfâdz Al-Minhâj,

(Beirût: Dâr Al-Kutub Al-`Ilmiyyah1994), Vol. 3.

As-Suyûtî, Jalâluddin, Al-Asybâh wa An-Nadzâir fî Qawâ`id Wa Furu` As-

Syâfiiyah, Tahqîq: Muhammad Tâmir dan Hafîdz `Asyûr, (Kairo:

Dâr Salam,1998)

Asyhadie, Zaeni, Hukum Kerja : Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan

Kerja,(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2007)

At-Tirmidzî, Muhammad bin ‘Îsa bin Saurah bin Mûsa bin Dhahâk, Sunan

Tirmidzî, (Mesir: Sirkah Maktabah wa Matba`ah al-Babî Al-

Halabî, 1975), Vol 1,

Aziz, Abdul, Manajemen Investasi Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010),

Az-Zuhailŷ, Wahbah, Al-Fiqhu Al-Islâmi Wa Adillatuhu, (Damaskus; Dâr Al-

Fikr, 1985) Cet Ke-4 Vol V.

Barlinti, Yeni Salma, Kedudukan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Dalam

Sistem Hukum Nasional Di Indonesia,(Jakarta: Badan Litbang Dan

Diklat Kementerian Agama RI, 2010).

Buku II Tentang Akad Pasal 473, Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah

(KHES).

Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi Dan

Kebijakan Ilmu-Ilmu Publik Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta:

Kencana, 2005)

Cahyono, Jaka E., Cara Jitu Memilih Untung dari Reksa Dana (Jakarta: Elex

Media Komputindo,2000).

Departemen Agama RI, Al-Hikmah Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung:

Diponogoro, 2010)

Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2000)

Page 45: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

240

Djarmadji, Tjipto Dan Henri Fachruddin, Pasar Modal Indonesia: Pendekatan

Tanya Jawab (Jakarta: Salemba Empat, 2001).

DSN-MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, (Jakarta: PT

Erlangga, 2003)

Dzajuli, Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomiaan Umat: Sebuah

Pengenalan (Jakarta: Raja Grafindo Persada , 2002).

Fahmi, Irfan. Rahasia Saham Dan Obligasi, (Bandung : Alfabeta, 2013)

Firdaus, Muhammad NH Dkk, Investasi Halal Di Reksadana Syariah, Cet

1,(Jakarta: Renaisan Anggota IKAPI, 2005)

Ghufron, Sofiniyah, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Investasi

Halal Di Reksa Dana Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2005)

Gilraso,T, Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Mikro, (Yogyakarta:

Kanisius,1994)

Hafidhuddin, Didin Dan Hendri Tanjung, Sistem Penggajian Islam, (Jakarta:

Raih Asa Sukses, 2008)

Hakim, Lukman, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, (Surakarta: Erlangga, 2012).

Halim, Abdul. Analisis Investasi (Jakarta: Salemba Empat, 2003).

Haq, Abdul, dkk, Formalisasi Nalar Fikih, (Surabaya: Khalista, 2009)

Hariyani, Iswi, SH, MH, Ir. R. Serfianto D.P, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar

Modal, (Jakarta: Visimedia, 2010).

Hasan, Iqbal, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2004).

Hidayat, Taufik, S.E., M.Si, Buku Pintar Investasi Syariah, (Jakarta: Media

Kita, 2011).

Hidayatullah, Syarif, S.SI., MA, Qawa`Id Fiqiyyah Dan Penerapannya Dalam

Transaksi Keuangan Syariah Kontemporer, (Jakarta: Gramata

Publishing, 2012).

Page 46: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

241

Hosen, M. Nadratuzzaman Dan Am. Hasan Ali, Kamus Populer Keuangan

Dan Ekonomi Syariah, (Jakarta: PKES Publishing, 2007).

Huda, Nurul. & Mustafa E. Nasution, Investasi Di Pasar Modal Syariah

(Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Cet.1

Ibnu `Arobî, Abu Bakar Muhammad Bin `Abdullah, Ahkâm Al-Qur`an,

(Beirût: Dâr Al-Fikr, Tt.H) Vol III.

Ibnu Katsîr, Al-Hâfizd Abî Al-Fidâ Isma`îl Ad-Dimasyqî, Tafsîr Al-Qur`an

Al-Azîm, (Dâr Ibnu Hazm,2000). Cet 1.

Ibnu Manzûr Muhammad Bin Mukrim Bin `Alî Abû Al-Fadhl Jamâluddîn Al-

Anshâri Ar-Ruwaifi'î Al-Afriqî, Mu'jam Lisân Al-'Arab Fî Al-

Lughah, Bab Wakala, (Beirût: Dâr Sader, 1997) Vol 11

Iman, Nopi, Panduan Singkat Dan Praktis Memulai Investasi Reksadana,

(Jakarta: PT Elex Media Komputindo)

Irawan, Prasetya, Penelitian Kualitatif & Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial,

(Depok: FISIP UI, 2006),

Janwar, Dr. Yadi, Fikih Lembaga Keuangan Syariah. (Bandung; Remaja

Rosdakarya, 2014)

Jogianto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta: BPFE 2000).

Karim, Helmi, Fiqih Mu`Âmalah, (Jakarta: Grafindo Persada, 1997)

Kartasapoetra G., Dkk, Hukum Perburuhan Di Indonesia, (Tt.P:Bina

Aksara,1986).

Kartono, Kartini, Pengantar Metodologi Research, (Bandung: ALUMNI,

1998)

Kusuma, Nana Sujana Ahwal, Proposal Penelitian Di Perguruan Tinggi

(Bandung: PT. Sinar Baru Alga Sindo, 2000).

Lubis, Suhrawardi K, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2004).

Page 47: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

242

Manan, Prof. DR. Abdul, SH., S.IP., M.Hum, Aspek Hukum Dalam

Penyelenggaraan Investasi Di Pasar Modal Syariah, (Jakarta:

Kencana, 2009).

Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1989)

Mufti, Aries, Amanah Bagi Bangsa; Konsep Sistem Ekonomi Syariah,

(Jakarta:MES, 2007), 221.

Muhajir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Reke Serasin,

2000).

Muhammad, Dasar-Dasar Keuangan Islami, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004),

Muhammad, Ismail, Yusanto Dan Muhammad Karebet Wiidjajakusuma,

Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002)

Munawir, Ahmad Warso, Al Munawir Kamus Indonesia Arab, (Surabaya:

Pustaka Progresif, 2007).

Narbuko, Cholid Dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Cet 10, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2009),

Nasehudin, Toto Syatori Dan Nanang Gozali, Metode Penelitian Kuantitatif,

(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012)

Nasir Moh., Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999),

NH, Muhammad Firdaus Dkk, Investasi Halal Di Reksadana Syariah, Cet. 1,

(Jakarta: Renaisan Anggota IKAPI, 2005).

Nugraha, Eko Priyo Pratom Ubaidillah, Reksadana Solusi Perencanaan

Investasi Di Era Modern, Cet. 4, (Jakarta; PT Gramedia Pustaka

Utama, 2005)

Praswoto, Andi, Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif,

(Jogjakarta: Diva Press, 2010)

Pratomo dkk, Reksadana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern,

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004).

Page 48: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

243

Qal`ahji, Muhammad Rawwas, Al-Mu`âmalât Al-Mâliyah Al-Mu`âsirah Fî

Dhaui Al-Fiqh Wa As-Syarîah (Beirût: Dâr Nafâis,1985).

Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam Jilid II, (Yogyakarta: PT. Dana

Bhakti Wakaf,1995)

Ruslan, Rosady, Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004).

Sabiq, As-Sayyid, Fiqh As-Sunnah (Beirût: Dâr Al-Fikr, 1983), Vol 3, Cet. IV.

Shihab. M. Quraish, Tafsir Al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2007).

Siamad, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan Edisi Keempat, (Jakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004).

Soedarjadi,S.H. Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia, (Jakarta: Pustaka

Yustisia, 2008)

Soemitra, Andri, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana,

2009).

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah: Deskripsi dan

Ilustrasi, Cet. 2, (Yogyakarta: Ekonosia, 2004).

Sudjana, Eggy, Bayarlah Upah Sebelum Kering Keringatnya, (Jakarta: PPMI,

2000).

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005),

Suhendi, Hendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002).

Sulaiman, Abdullah Bin Syekh Muhammad Bin, Majma` al-Anhar Fî Syarhi

Multaqo Al-Abhar, (Beirût: Dâr Tiba`ah Al-`Âmiroh,) Kitab

Wâkâlah, Vol II

Sumantoro, Pengantar Tentang Pasar Modal Di Indonesia, (Jakarta : Ghalia

Indonesia, 1990)

Surahmat, Winarno. Pengantar Metode Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 1999).

Page 49: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

244

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1998).

Sutedi, Adrian, Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011)

Syafei, Rachmat, Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001).

Widjaja, Gunawan, Almira Prajna Ramaniya, Reksa Dana Dan Peran Serta

Tanggung Jawab Manajer Investasi Dalam Pasar Modal. (Jakarta:

Prenada Media Group, 2006).

Wiratna, V. Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi

(Yogyakarta: Pustaka Baru Press. 2015)

JURNAL DAN KARYA ILMIAH (TESIS)

Ansori, Isa, Pengelolaan Reksadana Syariah (Islamic Mutual Fund)Menurut

Fatwa DSN MUI NO. 20/DSN-MUI/IV/2001 (Kritik dan

Permasalahan Regulasinya),Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah,

Vol. 03 No.2, 2

Hadiyan, Edwin, “Sistem Pengupahan Tenaga Kerja Ditinjau Dari Prinsip

Fiqih Muamalah Dan Undang-undang No. 13 tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan”, Jurnal, Dosen Fakultas Syariah Institut Agama

Islam Latifah Mubarokiyah Pondok Pesantren Suryalaya, 2014.

Indah Nuhyatia, Penerapan Dan Aplikasi Akad Wakālah Pada Produk Jasa

Bank Syariah (Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam: UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013), Vol. 3, No. 2

Mubarok, Jaih dan Hasanudin, “Fatwa Tentang Hadiah Di Lembaga

Keuangan Syariah”, dalam jurnal Miqot Vol. XXXVII No. 2 Juli-

Desember 2013, bisa diakses pada Direktori Syariah Indonesia

(Jakarta: Dewan Syariah Nasional MUI. t.t.).

Peni Haryanti, Moh. Nurul Qomar, Praktek Reksadana Syariah Dalam

Tinjauan Prinsip Tazkiyah, (Bisei : Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Islam: Fakultas Ekonomi Universitas Hasyim Asy’ari

Jombang,2013) Vol 1, No 1

Silvia, Eva, Penerapan Akad Wakalah Dan Tanggung Jawab Bank Syariah X

Sebagai Agen (Wakil) Penjual Reksadana Syariah (Studi Kasus

Page 50: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

245

Perusahaan Efek PT MMI Dengan Pt Bank Syariah X), Tesis

(Depok: Universitas Indonesia, 2014)

Taufiqurrahmani: “Prinsip Penetapan Ujrah di Pegadaian Syariah Cipto

Cirebon” Tesis (Jakarta: Universitas Islam Negeri, 2014)

SITUS INTERNET

Rudiyanto Berbagi Tentang Perencanaan Keuangan dan Investasi

http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2010/09/29/reksa-dana-dan-

danareksa/,

Direktori Dewan Syariah Nasional, akad Ijarah,

https://drive.google.com/file/d/1ZogoMTJgVp9kuVtfW1Gy_VT

_4gw3RnQx/view

Direktori Dewan Syariah Nasional, akad Wakalah Bi Al-Ujrah,

https://drive.google.com/file/d/1RcQnT2xlxxeLkSdmVSk1M1R

HyVB39ciP/view.

Bank Syariah Mandiri, Profil Perusahaan

https://www.syariahmandiri.co.id/tentang-kami/profil-perusahaan

Brosur Reksadana Syariah Bank Syariah Mandiri.

Formulir Aplikasi Rekasadana Syariah Bank Syariah Mandiri KC. Bogor

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/persentase

Majalah Pintar Pengusaha Muslim, https://pengusahamuslim.com/5256-

reksadana-syariah-dalam-sorotan.html

IDX Syariah, Fatwa & Regulasi. www.idx.co.id/idx-syariah/fatwa-regulasi/ ,

Muhammad Arifin Badri, “Tiga Kejanggalan Reksadana Syariah”,

Pengusaha Muslim: Majalah Pintar Pengusaha Muslim, Edisi 25,

hal. 13-15 dapat diakses di https://pengusahamuslim.com/5256-

reksadana-syariah-dalam-sorotan.html

Otoritas Jasa Keuangan [OJK], Fungsi dan Tugas Pokok, IKNB

/https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/tentang-

iknb/Pages/Tugas.aspx ,

Page 51: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

246

Otoritas Jasa Keuangan [OJK], Data dan Statistik,

https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/reksa-

dana syariah/Pages/Statistik-Reksadana-Syariah---Juni-2018.aspx

.

Reksadana Syariah Mandiri Investasi Syariah Berimbang (MISB):

https://mandiri-investasi.co.id/ftp/prospectus/id/MISB.pdf

Reksadana Syariah Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRAS):

https://mandiri-investasi.co.id/ftp/prospectus/id/MITRAS.pdf

Mandiri Investa Dana Syariah (MidSya): https://mandiri-

investasi.co.id/ftp/prospectus/id/MIDS.pdf

Reksadana Syariah Insight Money Syariah (I-Money Syariah) :

https://www.bareksa.com/id/data/mutualfund/2024/insight-

money-syariah

Reksadana Syariah Insight Haji Syariah (I-Hajj Syariah):

https://www.bareksa.com/id/data/mutualfund/439/i-hajj-syariah-

fund

WAWANCARA

Wawancara dengan Ibu Safira Manager Bank Syariah mandiri KC. Bogor,

Wawancara dengan Ibu Mamay Nasabah Bank Syariah Mandiri KC. Bogor

Wawancara dengan ibu Yurri Costumer Service Bank Syariah Mandiri

KC.Bogor

PERATURAN UNDANG-UNDANG

Republik Indonesia. 2015. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor

19/POJK.04/2015 tentang Penerbitan Dan Persyaratan

Reksadana Syariah.

Lembaran Negara RI Tahun 2015, No. 270. Sekretariat Negara. Jakarta

Republik Indonesia. 1995. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

Pasar Modal. Lembaran Negara RI Tahun 1995, No. 64.

Sekretariat Negara. Jakarta.

Page 52: PENERAPAN AKAD WAKÂLAH BI AL-UJRAH

247

DSN MUI, Pedoman Pelaksanaan Untuk Reksadana Syariah, Fatwa DSN MUI

No.20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Untuk

ReksadanaSyariah