pelaksanaan akad pembiayaan ijarah muntahiyah bittamlik pada
PENERAPAN AKAD QARD WAL IJARAH PADA PRODUK...
Transcript of PENERAPAN AKAD QARD WAL IJARAH PADA PRODUK...
PENERAPAN AKAD QARD WAL IJARAH PADA PRODUK
DANA TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI KCP
KARANGAYU SEMARANG
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah
Oleh:
YULIA CITRA
NIM: 092503078
PROGRAM DIPLOMA III PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH IAIN WALISONGO SEMARANG
2012
ii
iii
iv
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas
Akhir ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran
orang lain, kecuali informasi yeng terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
Semarang, 27 April 2012
Deklarator,
Yulia Citra
v
ABSTRAKS
Yulia Citra/092503078/D3 PBS, Tugas Akhir ini berjudul Penerapan Akad
Qardh Wal Ijarah Pada Produk Dana Talangan Haji di Bank Mandiri Syariah
KCP Karangayu Semarang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya
masyarakat Indonesia yang tertarik dengan produk dana talangan haji yang ada di
Bank Mandiri Syariah. Produk ini menggunakan perpaduan dua akad yaitu qardh
dan ijarah, sehingga penulis tertarik untuk meneliti bagaimana bentuk penerapan
kedua akad tersebut pada produk dana talangan haji yang ada di Bank Mandiri
Syariah.
Metode penelitian yang digunakan dalamTugas Akhir ini adalah metode
deskriptif kualitatif. Adapun metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan
cara wawancara kepada koordinator dan karyawan Bank Mandiri Syariah KCP
Karangayu, observasi secara langsung maupun tidak langsung pada obyek yang
diteliti maupun pengumpulan data dengan dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan obyek yang diteliti.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk dana talangan haji di
Bank Mandiri Syariah KCP Karangayu Semarang menggunakan akad qardh wal
ijarah, yaitu dana yang dipinjamkan oleh pihak Bank kepada nasabah calon haji
dan biaya sewa/ujrah sistem IT yang dimiliki BSM dibebankan kepada nasabah.
Waktu pelunasan yang diberikan oleh BSM maksimal 3 tahun dan pelunasannya
dengan cara menabung. Apabila terjadi pembatalan pemberangkatan haji
dikarenakan tidak bisa melunasi atau nasabah calon haji meninggal dunia, maka
dari pihak BSM akan mengembalikan uang nasabah sejumlah yang disetorkan.
Kata kunci : Qardh, Ijarah, Haji, BSM
vi
MOTTO
................
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. (QS.
Al Maidah: 2)1
1Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, Solo: PT Qomari Prima
Publisher, 2007, hlm. 142
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan segenap kerendahan hati
Kupersembahkan Tugas Akhir ini kepada
Orang-orang yang telah memberi semangat dan warna dalam kehidupanku :
Bapak dan ibuku tercinta, yang telah membimbing aku dalam mengarungi
kehidupan dan yang selalu memberikan kasih sayang meski aku sering
mengecewakan. Karena kalian adalah semangat hidupku.
Adikku Afan, yang selama ini menjadi saudara satu-satunya dirumah,
kamu adalah harapan keluarga semoga kelak kamu menjadi manusia yang
bermanfaat untuk semua, terimakasih.
Mbah kakung dan Dede, yang tidak pernah bosan memberikan nasihat
untukku. Nasihat kalian adalah penguat semangatku.
Untuk tunanganku Mas Budi Insya Allah akan menjadi penuntun
hidupku, yang selama ini memberikan spirit, kasih sayang, kesetiaaan,
perhatian, fasilitas dan dukungannya. Terima kasih atas ketulusanmu.
Untuk rehla, mba butet, novi, mba mung dan eva yang selama ini menjadi
teman baik yang menemaniku disaat senang dan susah. Terima kasih
teman.
Teman-teman sekelas Geng COPERS, maju terus dan jalin silaturrahmi
untuk selamanya.
Teman-teman seperjuangan D3 Perbankan Syariah angkatan 2009, sukses
terus.
viii
Untuk teman-teman kos, mba dwi, lilis, mba ulfa, mba mus, wirdah, mba
umi, mba sari, mba leli dan alva, terima kasih yang selama ini
menghiburku.
Bapak dan ibu kos (Pak Rohmat dan Bu Tun), terima kasih yang selama
ini memberikan fasilitas kos yang nyaman.
Dan pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk kalian
ix
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الر حمن الر حيم
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, penguasa alam semesta dan raja
manusia karena segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Tak lupa kita haturkan
shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul: “Penerapan Akad Qardh Wal Ijarah
Pada Produk Dana Talangan Haji di Bank Mandiri Syariah KCP Karangayu
Semarang”.
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan Tugas Akhir ini dapat selesai
berkat bantuan dari berbagai pihak, bimbingan dan dorongan serta perhatiannya.
Untuk itu kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo
Semarang.
2. Bapak Dr. H. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang.
3. Bapak Drs. H. Wahab Zaenuri, M.M, selaku Ketua Program D III
Peerbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.
4. Bapak Drs. H. Hasyim Syarbani, M.M selaku Dosen Pembimbing dalam
penulisan Tugas Akhir
5. Seluruh Dosen pengajar Program Diploma III Perbankan Syari’ah Fakultas
Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.
x
6. Ibu Meilia Dewi Indriyani selaku Kepala Kantor Cabang Pembantu Bank
Mandiri Syariah Karangayu Semarang.
7. Seluruh staf dan karyawan Bank Mandiri Syariah KCP Karangayu
Semarang.
8. Teman-teman D III Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang
angkatan 2009 yang saya cintai.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mendoakan dalam penyusunan Tugas Akhir.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan,
sehingga penulis akan sangat berterima kasih untuk saran dan kritik yang
membangun guna menyempurnakan Tugas Akhir ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
kita semua, Amiinn.
Semarang, 27 April 2012
Penulis
Yulia Citra
092503078
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN DEKLARASI .............................................................................. iv
HALAMAN ABSTRAKS ................................................................................. v
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
BAB I : PENDAHULUAN
I. Latar Belakang ............................................................................... 1
II. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
III. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 3
IV. Metode Penelitian .......................................................................... 5
V. Metode Analisis Data ..................................................................... 7
VI. Sistematika Penulisan .................................................................... 8
BAB II : GAMBARAN UMUM BANK MANDIRI SYARIAH KCP
KARANGAYU SEMARANG
I. Sejarah Berdirinya Bank Mandiri Syariah .................................... 10
II. Visi dan Misi Bank Mandiri Syariah ............................................ 12
xii
III. Shared Values ................................................................................ 13
IV. Produk-produk Bank Mandiri Syariah ........................................... 14
V. Struktur Organisasi ........................................................................ 20
VI. Kendala/Persoalan yang Dihadapi ................................................. 21
BAB III : PEMBAHASAN
I. Pengertian Qardh dan Ijarah ......................................................... 23
II. Implementasi Akad Qardh Wal Ijarah Dalam Dana
Talangan Haji di Bank Syariah Mandiri KCP Karangayu ............. 26
III. Problem Implementasi Qardh Wal Ijarah Dalam Dana
Talangan Haji dan Analisisnya ...................................................... 32
IV. Analisis SWOT Tentang Dana Talangan Haji di BSM ................ 36
BAB IV : PENUTUP
I. Kesimpulan ................................................................................... 39
II. Saran ............................................................................................. 39
III. Penutup ......................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Dengan kemajuan perekonomian didunia sekarang ini, beriringan
dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap keberadaan sistem
perbankan. Banyak lembaga keuangan yang menawarkan berbagai macam
produk dan fasilitas yang menarik. Dalam hal ini perbankan syari’ah ikut
bermunculan untuk memberikan layanan dan fasilitas kepada masyarakat.
Kedatangan perbankan syariah disambut dengan suka cita oleh berbagai
kalangan umat islam, dukungan mereka diwujudkan dengan berdirinya
lembaga keuangan syari’ah baik bentuk bank maupun non bank.2
Dalam UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah
diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2 menyatakan, bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dari pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem hukum perbankan di
Indonesia bank sebagai intermediary bagi masyarakat yang surplus dana
dan masyarakat yang kekurangan dana.3
Seiring dengan perputaran waktu, perkembangan Bank Syari’ah
mengalami booming pada tahun 1992. Di Indonesia, Bank Syariah yang
2 http://pustakailmiahsoft.blogspot.com/2010/08/analisis-strategi-pemasaran-
produk/13April2012 3 Try Widiyono, Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan Di Indonesia,
Bogor; Ghalia Indonesia, cet.ke-1, 2006, hlm. 7-9
2
pertama kali didirikan pada tahun 1992 adalah Bank Muamalat Indonesia
(BMI). Walaupun perkembangannya agak melambat, tetapi perbankan
syariah di Indonesia terus berkembang. Pada era tahun 1992-1998 hanya
ada satu unit Bank Syariah, maka pada tahun 2005 jumlah bank syariah di
Indonesia telah bertambah menjadi 20 unit, yaitu 3 bank umum syariah
dan 17 unit usaha syariah. 4
Salah satu Bank Umum yang membuka unit
usaha syari’ah adalah Bank Mandiri dengan mendirikan Bank Syariah
Mandiri.
Dengan layanan Syariah, Bank Mandiri Syariah memiliki produk
yang banyak diminati oleh masyarakat salah satunya adalah produk dana
talangan haji. Dana talangan haji pada dasarnya dalam rangka
mempermudah masyarakat untuk menunaikan ibadah haji. Produk ini
menggunakan akad qardh wal ijarah yang bekerjasama dengan
Departemen Agama RI berdasarkan Sistem Komputerisasi Terpadu
(Siskohat), yaitu suatu sistem yang dirancang untuk alat kontrol,
penampungan data dan pengolahan data dalam pelaksanaan
penyelenggaraan haji.
Berangkat dari permasalahan tersebut, maka penulis terdorong untuk
meneliti tentang penerapan akad qard wal ijarah pada produk dana
talangan haji di Bank Mandiri Syariah, karena pada hakekatnya implikasi
dari produk dana talangan haji tersebut akan bermanfaat dan memudahkan
masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji. Maka perlu kiranya untuk
4Adiwarman A. Karim, Bank Islam:analisis fiqih dan keuangan, Jakarta; PT Raja
Grafindo, 2004, edisi ketujuh, hlm. 25
3
melakukan penelitian dengan judul; “ Penerapan Akad Qard Wal Ijarah
Pada Produk Dana Talangan Haji di Bank Syariah Mandiri KCP
Karangayu Semarang”.
II. Rumusan Masalah
Sebagaimana yang tertera dalam latar belakang diatas bahwa Bank
Syariah Mandiri KCP Karangayu mempunyai produk dana talangan haji,
maka dengan ini timbul pertanyaan:
1) Bagaimana penerapan akad qard wal ijarah pada produk dana
talangan haji di Bank Syari’ah Mandiri KCP Karangayu Semarang?
2) Hambatan apa saja yang selama ini dihadapi dalam produk dana
talangan haji yang ada di Bank Mandiri Syariah KCP Karangayu
Semarang?
III. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini yaitu:
1. Tujuan umum
Untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama
dibangku perkuliahan dan untuk memenuhi syarat utama untuk
memperoleh gelar Ahli Madya (D3) Perbankan Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang.
2. Tujuan khusus
1.1. Untuk mengetahui pengertian dari akad qard wal ijarah
secara jelas dan benar.
4
1.2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan akad qard wal
ijarah pada produk dana talangan haji di Bank Mandiri
Syariah KCP Karangayu Semarang.
1.3. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi selama
ini pada produk dana talangan haji di Bank Mandiri Syariah
KCP Karangayu.
Setelah merumuskan tujuan yang ingin dicapai, penulis berharap
dalam penelitian ini dapat rmanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang
berkaitan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui pengertian dari akad qard wal ijarah itu sendiri
b. Mengetahui bagaimana penerapan akad qard wal ijarah pada
produk dana talangan haji di Bank Syariah Mandiri KCP
Karangayu
c. Bagi praktisi bank, dapat mengetahui tingkat perkembangan produk
tabungan haji supaya kedepannya dapat lebih ditingkatkan dan
disosialisasikan terhadap masyarakat.
d. Bagi Departemen Agama RI, diharapkan dapat terus bekerjasama
dengan Bank untuk menyalurkan masyarakat yang ingin naik haji
dengan cara menabung.
e. Bagi masyarakat, memberikan informasi dan memudahkan
masyarakat untuk menunaikan ibadah haji walaupun belum
mempunyai uang banyak.
5
IV. Metode Penelitian
Dalam penulisan dan penyusunan tugas akhir penulis
menggunakan metode penelitian untuk mendapatkan informasi dan data-
data, diantaranya:
1. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian
kualitatif deskriptif. Penelitian ini diadakan di Bank Mandiri
Syariah KCP Karangayu Semarang untuk memperoleh informasi
dan data-data yang dibutuhkan.
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunaka dua sumber data
yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data.5 Dalam penelitian
ini yang menjadi sumber data primer adalah data yang
diperoleh dari wawancara langsung dari kepala cabang,
karyawan marketing dan customer service.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, yaitu melalui
5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatatif dan
R&D, Bandung: Alfabeta, cet. ke-10, 2010, hlm. 193
6
orang lain atau dokumen.6 Dalam penelitian ini yang menjadi
data sekunder adalah dokumen-dokumen, buku-buku dan
data-data lain yang berkaitan dengan judul penulis.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Interview (wawancara)
Interview alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab
secara lisan pula. Ciri utama dari interview adalah kontak
langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dan
sumber informasi. 7Dalam penelitian ini penulis melakukan
wawancara dengan pihak-pihak yang terkait seperti kepala
cabang bank, karyawan bank dan customer service di Bank
Syariah Mandiri KCP Karangayu Semarang.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui
peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga
tentang pendapat, teori yang berhubungan dengan masalah
penelitian.8 Dalam penelitian ini penulis akan melakukan
pengumpulan data melalui dokumentasi dari dokumen-
dokumen di Bank Syariah Mandiri KCP Karangayu
Semarang, brosur-brosur dan buku-buku lain yang terkait.
6 Ibid, hlm. 193
7 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, cet ke-8, 2010,
hlm. 165 8 Ibid, hlm. 181
7
c. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan
secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian.9 Dalam penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung terhadap obyek yang akan diteliti
dengan melihat langsung proses transaksi dana talangan haji
di Bank Syariah Mandiri.
V. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
kualitatif. Analisis data yang tidak dituangkan dalam bentuk angka atau
bilangan, melainkan dalam bentuk uraian dan laporan kualitatif. Penelitian
melakukan analisis data dengan memberikan gambaran dan hubungan
fenomena yang akan diteliti dalam bentuk uraian naratif.
Setelah tahap pengumpulan data, kemudian data diolah dan
dianalisis tentang penerapan akad qard wal ijarah pada produk dana
talangan haji di Bank Syariah Mandiri KCP Karangayu.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil inteview, catatan lapangan,
observasi, dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan dan membuat kesimpulan yang dapat dipahami oleh
diri sendiri maupun orang lain.10
9 Ibid, hlm. 158
10 Sugiyono, Metode Penilitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Bandung: Alfabeta, cet. Ke-10, 2010, hlm. 335
8
VI. Sistematika penulisan
Sistematika pembahasan dalam penyusunan tugas akhir ini penulis
akan menguraikan secara umum setiap bab yang meliputi beberapa sub
bab, yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang permasalahan secara
keseluruhan, batasan-batasan masalah, tujuan dan manfaat,
metode penelitian, dan sistematika penulisan yang
digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini.
BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI
KCP KARANGAYU SEMARANG.
Menjelaskan tentang sejarah awal berdirinya Bank Syariah
Mandiri KCP Karangayu Semarang, visi dan misi,
kegiatan dan produk usaha BSM KCP Karangayu, struktur
organisasi serta kendala yang dihadapinya.
BAB III PENERAPAN AKAD QARD WAL IJARAH PADA
PRODUK DANA TALANGAN HAJI DI BANK
SYARIAH MANDIRI KCP KARANGAYU
SEMARANG.
Menjelaskan tentang tinjauan umum produk dana talangan
haji, diawali dari pengertian akad qard wal ijarah,
landasan hukum, dan prosedur pelaksanaan produk dana
talangan haji, pembatalan pemberangkatan haji.
9
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari jawaban
permasalahan dan saran beserta penutup.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
10
BAB II
GAMBARAN UMUM BANK MANDIRI SYARIAH
KCP KARANGAYU SEMARANG
I. Sejarah Berdirinya Bank Mandiri Syariah KCP Karangayu Semarang
Sebagai lembaga keuangan syariah, bank syariah adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan atau
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat dengan
menegakkan aturan-aturan ekonomi islami. Menurut Undang Undang
No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Perbankan Syariah adalah
segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha
Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
dalam melaksanakan kegiatan usahanya. 11
Mengacu pada hal tersebut diatas, di Indonesia banyak
bermunculan Bank Syariah salah satunya Bank Mandiri Syariah atau yang
biasa disebut dengan BSM. BSM hadir pada tahun 1999 pasca terjadinya
krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana yang diketahui,
krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997 telah menimbulkan beragam
dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan
masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi ini perbankan
nasional yang meliputi bank-bank konvensional mengalami krisis luar
biasa.
11
Muhammad, model-model akad pembiayaan di Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press,
cet ke-1, 2009, hlm.4-5
11
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang
Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB
berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger
dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat
bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank
(Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo)
menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal
31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas
baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri
melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan
Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan
perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon
atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank
umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Tim
Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan
infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank
konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah
dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam
Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
12
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.
1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat
Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/
1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri.
Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah
Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420
H atau tanggal 1 November 1999.12
Wilayah kerja PT. Bank Syari’ah Mandiri tersebar di seluruh
Wilayah Indonesia. Salah satunya di kota Semarang, Bank Syariah Mandiri
membuka kantor cabang dan beberapa kantor cabang pembantu salah
satunya yang terletak di Karangayu Semarang. BSM KCP Karangayu
semula berlokasi di Jrakah-Ngaliyan sebagai Kantor Kas yang dikelola
oleh 5 pegawai sejak tahun 2006-2007. Sebelum menjadi kantor cabang
pembantu Bank Syariah Mandiri KCP Karangayu adalah Kantor Kas sejak
awal tahun 2007. Bank Syariah Mandiri Karangayu resmi berdiri sebagai
kantor cabang pembantu pada 1 Juli 2010 dibawah koordinasi Bank
Syariah Mandiri Cabang Semarang.13
II. Visi Dan Misi Bank Mandiri Syariah14
Visi Bank Mandiri Syariah yaitu “Menjadi Bank Syariah
terpercaya pilihan mitra usaha”.
12
http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/01 maret 2012 13
Company Profil Bank Syariah Mandiri 14
Buku agenda BSM 2011
13
Sedangkan misi Bank Mandiri Syariah antara lain:
a) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang
berkesinambungan
b) Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran
pembiayaan pada segmen UMKM
c) Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam
lingkungan kerja yang sehat
d) Mengembangkan nilai-nilai syariah universal
e) Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan
yang sehat
III. Shared Values
Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai
sejak pertengahan 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang disepakati
bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai Bank Mandiri Syariah yang
disebut Shared Values Bank Mandiri Syariah. Shared values BSM yang
disingkat “ETHIC” yaitu:
a) Excellence, berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan
yang terpadu dan berkesinambungan.
b) Teamwork, mengembangkan lingkungan kerja yang saling
bersinergi.
c) Humanity, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan religius.
d) Integrity, menaati kode etik profesi dan berfikir serta berperilaku
terpuji.
14
e) Customer focus, memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan
untuk menjadikan Bank Mandiri Syariah sebagai mitra yang
terpercaya dan menguntungkan.
IV. Produk-produk Bank Mandiri Syariah KCP Karangayu Semarang
a. Produk simpanan15
Produk simpanan di Bank Mandiri Syariah terdiri dari:
1) Tabungan BSM
Bentuk tabungan atau simpanan dalam mata uang
rupia yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan
setiap saat selama jam buka kas kantor BSM atau melalui
ATM. Tabungan ini berdasarkan prinsip syariah dengan
akad mudharabah muthlaqoh (bagi hasil). Setoran awal
minimal Rp 80.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp
10.000,00 dengan biaya administrasi Rp 6.000/ bulan.
2) Tabungan Mabrur
Simpanan dalam mata uang rupiah untuk membantu
pelaksanaan ibadah haji dan umrah dan hanya dapat
diairkan untuk keperluan ibadah haji atau umrah. Tabungan
ini menggunakan prinsip syariah dengan akad mudharabah
muthlaqoh (bagi hasil). Dengan membuka tabungan
mambrur ini, nasabah akan mendapatkan fasilitas talangan
haji untuk kemudahan mendapatkan porsi haji. Setoran
15
Brosur produk dana dan jasa Bank Syariah Mandiri
15
awal minimal Rp 500.000,00 dan setoran selanjutnya
minimal Rp 100.000,00. Apabila saldo dalam tabungan
mabrur sudah mencapai Rp 25.000.000, maka akan
didaftarkan langsung ke Depag melalui SISKOHAT.
3) Tabungan investa cendikia
Tabungan berjangka untuk keperluan uang
pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap dan
dilengkapi dengan perlindungan asuransi. Tabungan ini
menggunakan akad mudharabah muthlaqoh dengan periode
tabungan 1s/d 20 tahun. Setoran bulanan minimal Rp
100.000,00 s/d Rp 400.000,00. Usia nasabah minimal 17
tahun dan maksimal 55 tahun.
4) Tabungan berencana
Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi
hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana
yang telah ditetapkan. Tabungan ini berdasarkan prinsip
syariah dengan akad mudharabah muthlaqoh dengan
periode tabungan 1 s/d 10 tahun dan mendapat jaminan
asuransi. Setoran bulanan minimal Rp 100.000 dengan
target dana minimal Rp 1.200.000 dan maksimalnya Rp
200 juta. Ketentuan usia nasabah minimal 18 tahun dan
maksimal 60 tahun saat jatuh tempo.
5) Tabungan simpatik
16
Tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan
syarat-syarat yang disepakati. Setoran awal minimal Rp
20.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp 10.000,00
dengan biaya administrasi Rp 2.000/ bulan atau sebesar
bonus bulanan.
6) TabunganKu
Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan
mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh
bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya
menabung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tabungan ini menggunakan akad wadi’ah yad dhamanah
dengan setoran awal minimal Rp 20.000,00 dan setoran
selanjutnya minimal Rp 10.000,00.
7) BSM deposito
Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang
rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah
muthlaqoh. Jangka waktu yang ditentukan antara lain 1, 3,
6 dan 12 bulan dan hanya dapat dicairkan pada saat jatuh
tempo saja. Setoran awal minimal Rp 2.000.000,00 dengan
biaya materai Rp 6.000,00.
8) BSM giro
17
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang rupiah
untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan
berdasarkan prinsip wadi’ah yad dhamanah. Nasabah akan
mendapatkan kemudahan bertransaksi dengan diberi
fasilitas cek atau BG serta BSM Card sebagai kartu ATM
sekaligus debet. Setoran awal minimal Rp 500.000,00
untuk perorangan sedangkan untuk perusahaan sebesar Rp
1.000.000,00. Saldo minimal untuk perorangan Rp
500.000,00 dan untuk perusahaan Rp 1.000.000,00 serta
biaya administrasi untuk perorangan Rp 10.000,00
sedangkan perusahaan Rp 15.000,00. Biaya administrasi
buku cek atau BG sebesar Rp 100.000,00.
b. Produk pembiayaan16
1) Pembiayaan mudharabah BSM
Fasilitas pembiayaan dimana investor (shahibul
maal) menginvestasikan dananya kepada bank disertai
dengan pernyataan bahwa investasi tersebit dijaminkan
kepada Bank atas pembiayaan yang diberikan oleh Bank
kepada pelaksana usaha tertentu atau pelaku usaha. Dalam
pembiayaan ini nasabah akan mendapat bagi hasil sesuai
nisbah yang telah ditentukan.
2) Pembiayaan musyarakah BSM
16
Buku panduan BSM
18
Kerjasama antara pihak bank dengan nasabah
pelaku usaha, dimana bank memberikan sebagian dana
untuk modal usaha nasabah dengan menggunakan sistem
bagi hasil sesuai nisbah yang ditentukan.
3) Pembiayaan murabahah BSM
Pembiayaan jual beli barang, dimana bank
meminjamkan dananya kepada nasabah untuk keperluan
pembelian barang. Dengan perjanjian harga perolehan
barang ditambah keuntungan (mark up) yang telah
disepakati bersama.
4) Pembiayaan talangan haji BSM
Pembiayaan untuk keperluan kemudahan
menunaikan ibadah haji atau umrah bagi nasabah untuk
memperoleh prosi haji.
5) Pembiayaan griya BSM
Pembiayaan yang diberikan kepada nasabah untuk
keperluan pembelian rumah tinggal (KPR).
6) Pembiayaan dana berputar
Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan modal
kerja sementara dengan menggunakan akad musyarakah.
19
7) Gadai emas BSM
Pembiayaan yang diberikan bank kepada nasabah
dengan menjaminkan atau mengadaikan emas milik
nasabah.
8) Pembiayaan dana pendidikan
Pembiayaan untuk kebutuhan pendidikan dengan
menggunakan akad ijarah.
c. Produk jasa layanan syariah17
Jasa layanan syariah di Bank Mandiri Syariah anatara lain:
1) BSM card
Kartu yang dapat dipergunakan untuk transaksi
perbankan melalui ATM dan mesin debit.
2) BSM mobile banking gprs
Layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui
mobile phone (handphone) berbasis GPRS. Layanan ini
bisa digunakan untuk transaksi transfer antar sesama
maupun anggota ATM Bersama dan Prima, pembelian
pulsa dan pembayaran premi asuransi.
3) BSM net banking
Layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui
internet. Layanan ini dapat digunakan untuk transfer,
17
Brosur prosuk dana dan jasa Bank Syariah Mandiri
20
kliring, pembayaran tagihan listrik dan telpon dan
pembelian pulsa.
V. Struktur Organisasi Bank Mandiri Syariah KCP Karangayu Semarang
Bagan struktur organisasi18
18
Company profil BSM KCP Karangayu Semarang
Kepala KCP BSM
Meilia Dewi Indriyani
Account
Officer
A. Khoiri Operation
office
Deka Harya
Kepala
warung
mikro
Anggit
Pragusto S.
Officer gadai
Joko
Umbartono
Pelaksana
marketing
support
Ferry J.K
Syariah
funding
executive:
Elly Nur R.
Sri Mulyani
Anna
Customer
service
Anik M.
Teller
Inayati
Nurlaili A.
Back office
Rizki
Yuliarto
Security
Sarbani
Billy
Pelaksana
gadai
Joko
Umbartono
Marketing
mikro:
M. Azis
M. Hafidh
Asisten
analisis
mikro
Deny
Rohadian S.
Adm.
Pemb.mikro
Pandu
Adhiaksa S.
21
VI. Kendala/ Persoalan Yang Dihadapi
Dalam perkembangannya, Bank Mandiri Syariah tidak lepas dari
persoalan-persoalan yang menjadi kendala antara lain:
a) Bidang operasional
Bidang operasional merupakan bidang yang sangat penting
bagi sebuah lembaga keuangan. Dalam bidang ini didukung
dengan sistem komputerisasi untuk menunjang cepatnya
operasional. Di BSM sudah menggunakan sistem komputerisasi
yang canggih dan sudah banyak mesin atm yang tersebar di seluruh
Indonesia, tetapi terkadang terjadi offline dari pusat sehingga
proses transaksi menjadi terhambat.
b) Bidang SDM
SDM merupakan elemen penting dalam sebuah lembaga
keuangan. Dengan adanya SDM yang handal maka perkembangan
lembaga keuangan akan melaju cepat demikian sebaliknya. Bank
Mandiri Syariah memiliki 630 kantor yang tersebar pada 33
provinsi di seluruh Indonesia, sehingga memerlukan kualitas SDM
yang mumpuni dan memiliki kurang lebih 13. 185 orang karyawan
per november 2011. Dari sekian banyak jumlah karyawan BSM,
sebagian ada yang kurang mengetahui tentang hukum-hukum
syariah. Mereka hanya menerima pelatihan kerja selama beberapa
bulan saja, hal ini mengakibatkan kendala tersendiri untuk bisa
22
bersaing dalam mengembangkan skillnya yang mana SDM
diwajibkan tahu sistem dan hukum syariah.
c) Bidang pemasaran
Bidang pemasaran mempunyai tugas untuk menawarkan
dan memasarkan produk yang dimiliki lembaga keuangan tersebut.
Dalam Bank Mandiri Syariah bidang pemasaran sangat penting
karena merupakan ujung tombak dari lembaga keuangan tersebut.
Dalam pemasaran memerlukan strategi yang bisa dipahami dan
menarik masyarakat, tetapi bidang pemasaran di BSM khususnya
KCP Karangayu hanya memiliki 5 orang saja. Minimnya jumlah
karyawan ini menjadi kendala tersendiri serta sulitnya masyarakat
diajak untuk mengetahui dan memahami sistem syariah karena
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hukum syariah yang
banyak beranggapan bahwa bank syariah dan bank konvensional
itu sama saja.
23
BAB III
PEMBAHASAN
I. Pengertian Qardh dan Ijarah
Di Bank Mandiri Syariah terdapat produk pembiayaan yang
diperuntukan untuk mempermudah menunaikan ibadah haji yaitu produk
dana talangan haji. Produk dana talangan haji adalah pembiayaan dengan
menggunakan akad qard wal ijarah yang diberikan kepada nasabah calon
haji dalam rangka untuk mempermudah memperoleh nomor porsi Haji.
Definisi qardh dalam bahasa Arab berarti pinjaman.18
Secara
tertimologi muamalah (ta’rif) adalah memiliki sesuatu yang harus
dikembalikan dengan pengganti yang sama.19
Jadi Al Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat
ditagih kembali. Dengan kata lain Al Qard adalah pemberian pinjaman
tanpa mengharapkan imbalan tertentu.20
Landasan hukum qardh sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist.
Firman Allah SWT, yaitu surat Al Baqarah ayat 245:
Artinya: “barang siapa meminjami di jalan Allah dengan
pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan
18
Adib Bisri dan Munawwir, Kamus Al Bisri Arab-Indonesia Indonesia-Arab, Surabaya:
Pustaka Progressif, 1999, hlm. 592 19
Muhammad, Model-model Akad Pembiayaan Di Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press,
2009, hlm. 137 20
Muhammad Ridwan, Manajemen BMT, Yogyakarta: UII Press, 2004, hlm. 174
24
banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya kamu
dikembalikan.” (QS. Al Baqarah ayat: 245)21
Ketentuan Al Qardh menurut fatwa DSN-MUI No. 19/DSN-
MUI/IV/2001.22
Adapun rukun dari akad qardh sebagai berikut:
a) Peminjam (muqtaridh)
b) Pemberi pinjaman (muqridh)
c) Jumlah dana (qardh)
d) Ijab qabul (shigat)23
Sedangkan untuk pengertian al-ijarah dalam bahasa Arab berarti
upah, sewa.24
Al-ijarah merupakan suatu bentuk kegiatan muamalah dalam
memenuhi keperluan hidup manusia, seperti sewa-menyewa, kontrak dan
lain-lain. 25
Secara terminologi, ada beberapa definisi al ijarah yang
dikemukakan para ulama fiqh. Salah satunya adalah menurut ulama
Syafi’iah mendefinisikan dengan :
سلم : الا قمينع اهلل يضر سابع ناب نع احتجم النبي صلى اهلل عليو
علم كراىية لم يعطو )متفق عليو( ل اعطى الحجام اجره
Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: “Nabi SAW telah melakukan bekam
(cantuk) dan beliau membeli upah kepada tukang cantuk. Andaikata
beliau memastikan kemakruhan pekerjaan itu, maka beliau tidak
memberinya upah.” (HR. Bukhari dan Muslim)26
21
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, Solo: PT Qomari Prima
Publisher, 2007, hlm. 50 22
DSN-MUI, Himpunan Fatwa DSN-MUI, Jakarta: Gaung Persada, 2006, hlm. 109 23
Muhammad, Model-model Akad Pembiayaan di Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press,
2009, hlm. 140 24
Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Mudlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia,
Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 2003, hlm. 29 25
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007, hlm. 228-229 26
Musthafa Daib Al-Bigha, Tadzhib Kompilasi Hukum Islam Ala Madzhab Syafi’i,
Surabaya: Al Hidayah, cet. ke-1, 2008, hlm. 364
25
Al ijarah disebut juga dengan akad pemindahan hak guna
(manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui
pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
barang itu sendiri.27
Sedangkan menurut M. Antonio Syafi’i (1999), ijarah adalah akad
pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah
sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu
sendiri.28
Ijarah dalam konteks perbankan syariah adalah suatu lease
contract. Lease contract adalah suatu lembaga keuangan menyewakan
peralatan baik dalam bentuk sebuah bangunan maupun barang-barang,
seperti mesin-mesin, pesawat terbang dan lain-lain kepada salah satu
nasabahnya berdasarkan pembebanan biaya yang sudah ditentukan secara
pasti sebelumnya. 29
Dasar hukum ijarah adalah Firman Allah SWT dalam
Surah Al-Baqarah ayat 233 sebagai berikut:
.......
Artinya: “Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain,
Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran
menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah
bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Baqarah
ayat: 233) 30
27
Muhammad, Model-model Akad Pembiayaan Di Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press,
2009, hlm. 124 28
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani
Press, cet. ke-1, 2001, hlm. 117 29
Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Garfika, 2008, hlm. 43-44 30
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, Solo: PT Qomari Prima
Publisher, 2007, hlm. 47
26
Ketentuan ijarah menurut Fatwa DSN-MUI Nomor : 09/DSN-
MUI/IV/2000. Adapun rukun dan syarat ijarah antara lain:
a) Sighat ijarah adalah berupa pernyataan dari kedua belah pihak
yang berkontrak, baik secara verbal atau dalam bentuk lain.
b) Pihak-pihak yang berakad: terdiri atas pemberi sewa (pemilik aset),
dan penyewa/ pengguna jasa.
c) Obyek kontrak : manfaat barang dan sewa serta manfaat jasa dan
upah.31
II. Implementasi Akad Qardh Wal Ijarah Dalam Dana Talangan Haji
di Bank Mandiri Syariah KCP Karangayu Semarang
Di Bank Mandiri Syariah terdapat produk pembiayaan yang
diperuntukkan untuk mempermudah menunaikan ibadah haji yaitu produk
dana talangan haji. Produk dana talangan haji adalah pembiayaan dengan
menggunakan akad qardh wal ijarah yang diberikan kepada nasabah calon
haji dalam rangka untuk mempermudah memperoleh nomor porsi haji.
Opini dari Dewan Pengurus Syariah (DPS) mengenai dana
talangan haji yaitu : “Pada prinsipnya kewajiban ibadah haji hanya
dibebankan kepada orang yang mampu, sehingga tidak diperkenankan
berhaji dengan cara berhutang apabila tidak sanggup membayar, tetapi
apabila ia mampu untuk melunasi hutangnya maka diperkenankan berhaji
dengan cara berhutang”.32
31
DSN-MUI, Himpunan Fatwa DSN-MUI, Jakarta: Gaung Persada,2006, hlm. 59-61 32
Brosur produk dana talangan haji BSM
27
Dalam Al-Qur’an terdapat perintah untuk saling tolong menolong
antar sesama yang sedang dalam kesulitan. Dana talangan haji ini
digunakan untuk membantu dan mempermudah masyarakat dalam
menunaikan ibadah haji meskipun belum mempunyai cukup uang untuk
melaksanakan ibadah haji. Sesuai dengan firman Allah SWT QS. Al-
Baqarah (2) ayat 280 :
................
Artinya: “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran,
Maka berilah tangguh sampai Dia berkelapangan......”33
Ketentuan tentang pembiayaan pengurusan haji lembaga keuangan
syariah diatur dengan fatwa DSN-MUI Nomor: 29/DSN-MUI/VI/2002.34
Untuk bisa mendapatkan dana talangan haji di BSM, nasabah calon haji
harus memenuhi persyaratan administrati sebagai berikut:
a) Foto copy suami istri
b) Kartu Keluarga
c) Surat nikah suami istri35
Sasaran mitra dan nasabah produk dana talangan haji di BSM yaitu
seperti KBIH, Komunitas Pengajian, PNS, Puskesmas, Kepala Sekolah,
Tokoh Agama dan orang-orang yang sering berinteraksi dengan
masyarakat. Dengan adanya produk ini, diharapkan masyarakat khususnya
33
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, Solo: PT Qomari Prima
Publisher, 2007, hlm. 59 34
DSN-MUI, Himpunan Fatwa DSN-MUI, Jakarta: Gaung Persada, 2006, hlm. 171 35
Brosur dana talangan haji di BSM KCP Karangayu
28
orang Muslim akan lebih mudah menunaikan rukun Islam yang kelima
yaitu ibadah haji.36
Mengacu dari penjelasan diatas, penerapan akad qardh sangat
cocok diterapkan pada produk pinjaman. Akad qardh yang diterapkan
pada produk dana talangan haji yaitu berupa pinjaman dana dari pihak
BSM kepada nasabah. Pinjaman tersebut berupa dana talangan haji, namun
Bank Mandiri Syariah hanya bisa memberikan talangan haji sebesar Rp
22.500.000,00. Untuk mendapatkan nomor porsi haji, nasabah harus
mempunyai saldo direkeningnya sebesar Rp 25.000.000,00. Karena dari
pihak BSM hanya bisa memberikan dana talangan sebesar Rp
22.500.000,00, maka kekurangannya ditanggung nasabah sendiri hingga
terpenuhi sampai Rp 25.000.000,00. Pinjaman dana tersebut digunakan
untuk pendaftaran haji melalui on line dengan SISKOHAT dan
mendapatkan nomor porsi haji.
SISKOHAT atau Sistem Komputerisasi Haji Terpadu adalah
sistem yang tersambung (on line) dengan Bank Penerima Setoran ONH,
27 Kanwil Departemen Agama Propinsi, 6 Daerah Embarkasi dan Arab
Saudi sebagai upaya meningkatkan pelayanan penyelenggaraan haji secara
menyeluruh dan terpadu sejak masa pendaftaran, penyelesaian
administrasi dokumen serta pada operasional di Embarkasi dan Arab
Saudi.
36
Wawancara dengan ibu Ely Nurohmah selaku Syariah Funding Executive di BSM KCP
Karangayu, Selasa, 24 April 2012
29
Kelebihan dari sistem SISKOHAT antara lain dapat memberikan
kepastian kepada calon haji dan mampu mencegah terjadinya “over
quota”. Disamping itu, SISKOHAT mampu memberikan informasi
dengan cepat, tepat dan akurat, baik untuk kepentingan manajemen,
jamaah haji maupun masyarakat umum lainnya.37
Bank Mandiri Syariah adalah salah satu Bank Penerima Setoran
ONH yang bekerjasama dengan DEPAG untuk melayani pendaftaran haji
melalui SISKOHAT. Sistem IT yang dimiliki BSM sudah tersambung (on
line) dengan SISKOHAT.
Mengacu dari pernyataan diatas, aplikasi akad ijarah juga cocok
diterapkan pada produk pembiayaan/pinjaman. Akad ijarah yang
diterapkan pada produk dana talangan haji di BSM yaitu berupa upah sewa
sistem IT BSM yang tersambung (on line) dengan SISKOHAT yang
digunakan untuk melakukan transaksi pendaftaran nasabah calon haji.
Pendaftaran melalui SISKOHAT dilakukan setelah saldo nasabah
mencapai Rp 25.000.000,00 dan biaya sewa sistem IT tersebut dibebankan
kepada nasabah.
Jadi dalam produk dana talangan haji di BSM menggunakan
perpaduan akad qardh dengan ijarah, yaitu pinjaman atau talangan dana
dari pihak Bank untuk bisa mendaftar haji dengan biaya ujrah/sewa yang
dibebankan kepada nasabah berupa upah sewa sistem IT yang dimiliki
BSM.
37
Departemen Agama RI, Bunga Rampai Perhajian, Jakarta: Depag RI, 1998, hlm. 22-23
30
Sesuai ketentuan dari Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor:
29/DSN-MUI/VI/2002 yang berbunyi :
a) Dalam pengurusan haji bagi LKS, dapat memperoleh imbalan jasa
(ujrah) dengan menggunakan prinsip al-ijarah sesuai Fatwa DSN-
MUI No. 9/DSN-MUI/IV/2000.
b) Apabila diperlukan, LKS dapat membantu menalangi pembayaran
BPIH nasabah dengan menggunakan prinsip al-Qardh sesuai Fatwa
DSN-MUI No. 19/DSN-MUI/IV/2001.
c) Jasa pengurusan haji yang dilakukan LKS tidak boleh
dipersyaratkan dengan pemberian talangan haji.
d) Besar imbalan jasa al-ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah
talangan al-Qardh yang diberikan LKS kepada nasabah.38
Adapun langkah-langkah pendaftaran haji dengan menggunakan
dana talangan haji di BSM sebagai berikut:
a) Nasabah calon haji pergi ke BSM untuk mengajukan permohonan
dana talangan haji dengan mengisi form pendaftaran
b) Melakukan proses akad yang disepakati bersama antara pihak Bank
dengan nasabah
c) Setelah saldo di rekening mencapai Rp 25.500.000 calon haji dapat
ke DEPAG, untuk meminta no SPPH
d) SPPH dari DEPAG dibawa kembali ke Bank dan didaftarkan
melalui SISKOHAT untuk mendapatkan porsi haji
38
DSN-MUI, Himpunan Fatwa DSN-MUI, Jakarta: Gaung Persada, 2006, hlm. 176
31
e) Hasil inputanSPPH berupa BPIH
f) BPIH tersebut dikembalikan lagi ke DEPAG untuk daftar ulang
oleh Bank (khusus wilayah Semarang)
g) Kemudian menunggu pengumuman pelunasan ONH dari DEPAG
Dalam pelaksanaannya, pelunasan talangan haji bukan
menggunakan angsuran melainkan dengan cara menabung. Untuk
menabung nasabah bisa menggunakan tabungan TSM atau tabungan
mabrur dengan mendebet dari saldo rekening tabungan mabrur. Hal ini
yang membedakan produk dana talangan haji dengan produk pembiayaan
lainnya. Pada produk pembiayaan lain, nasabah diharuskan
mengembalikan pinjaman beserta tambahan margin yang telah ditentukan
oleh Bank. Sedangkan pada produk dana talangan haji, nasabah hanya
mengembalikan dana sebesar pinjamannya tanpa ada tambahan margin
melainkan hanya dibebankan biaya ujrah saja.
Untuk jangka waktu pelunasan dana talangan haji, Bank Mandiri
Syariah memberikan kelonggaran waktu maksimal sampai 3 tahun.
Apabila tahun pertama nasabah belum bisa melunasi, maka nasabah akan
mengajukan permohonan perpanjangan waktu untuk tahun kedua dan
seterusnya sampai tahun ketiga. Dalam perpanjangan waktu pelunasan
tersebut, nasabah dibebani biaya ujrah.
32
Berikut tabel rincian dana talangan haji di BSM KCP karangayu39
:
Dana talangan
haji
Jangka waktu 3 tahun sebesar Rp 22,5 juta
Tahun pertama Tahun kedua Tahun ketiga
Pembukaan rek. Rp 600.000 - -
Setor Rp 2.500.000 - -
Ujrah Rp 2.000.000 Rp 1.700.000 Rp 1.700.000
Materai Rp 54.0000 - -
Total setoran Rp 5.154.000 Rp 1.700.000 Rp 1.700.000
III. Problem Implementasi Qardh Wal Ijarah Dalam Dana Talangan
Haji dan Analisisnya
Mengacu dari penjelasan diatas, setelah sudah mendapat porsi haji
nasabah tinggal menunggu pengumuman pemberangkatan dan melunasi
dana talangan yang diberikan pihak BSM. Namun dalam kenyataan di
lapangan, banyak hambatan yang terjadi dalam proses pelunasan.
Hambatan yang sering terjadi dalam proses pelunasan seperti
nasabah tidak mampu melunasi dana talangan dan pembatalan karena
meninggal dunia. Hal tersebut bisa saja terjadi sehingga bank harus
mempunyai kebijakan untuk memberikan solusi bagi nasabah.
a. Analisis pembatalan haji karena tidak mampu membayar
Apabila terjadi pembatalan haji dikarenakan nasabah tidak
mampu melunasi sampai batas akhir jangka waktu (3 tahun), dari
39
Brosur Produk Dana talangan haji di BSM
33
pihak BSM mempunyai tindakan dan kebijakan-kebijakan sendiri
untuk menyelesaikan. Hal yang dilakukan BSM yaitu:
a. Menagih ke pihak mitra BSM, apabila nasabah tersebut
mendaftar melalui perantara mitra BSM.
b. Menagih ke nasabah yang bersangkutan
c. Apabila sudah ditagih akan tetapi kondisi nasabah tersebut
benar-benar tidak bisa melunasi, maka dengan terpaksa dari
pihak BSM akan membatalkan pemberangkatannya serta
mengembalikan uang nasabah sebesar setoran yang sudah
dilakukan.
b. Analisis pembatalan haji karena meninggal dunia
Sedangkan apabila terjadi pembatalan haji dikarenakan calon
haji meninggal dunia, pihak nasabah mengurus permohonan
pembatalan pemberangkatan haji ke BSM melalui perantara
kuasanya. Setelah mendapat persetujuan dari Bank, surat
permohonan tersebut diajukan ke DEPAG sekitar.
Dalam hal ini, pemberangkatan haji tidak bisa di wakilkan
selain nasabah yang bersangkutan. Jadi apabila terjadi pembatalan
karena nasabah calon haji meninggal dunia, dari pihak BSM akan
mengembalikan uang setoran nasabah kepada ahli waris yang
tertera saat perjanjian akad. Akan tetapi, dana tersebut bisa
digunakan oleh keluarga atau ahli waris untuk ibadah haji apabila
34
melakukan pendaftaran kembali dengan menggunakan identitas
yang baru.40
Untuk mengetahui kemampuan membayar nasabah dilakukan
beberapa analisa. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam analisa
sebagai berikut:
a. Character
Character diartikan sebagai sifat atau watak nasabah
pengambil pinjaman. Pengamatan karakter merupakan hal
terpenting yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam melunasi
pinjaman. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tentang sifat-
sifat pribadi, cara hidup, kelakuan sehari-hari dan keadaan keluarga
calon nasabah.
Pada produk dana talangan haji di BSM, calon nasabah
yang berminat berasal dari semua lapisan masyarakat. Mulai dari
masyarakat kalangan bawah sampai kalangan atas, karena pada
dasarnya menunaikan ibadah haji tergantung panggilan diri dari
pribadi masing-masing.
Dari semua lapisan masyarakat, mempunyai karakter yang
berbeda-beda. Dalam hal ini pengamatan karakter calon nasabah
sangat penting demi tercapainya tujuan bersama, sehingga tidak
sampai terjadi adanya pembatalan pemberangkatan haji karena
tidak melunasi pinjaman tersebut.
40
Wawancara dengan ibu Ely Nurohmah selaku Marketing Funding khusus produk Dana
Talangan Haji di BSM KCP Karangayu, Selasa, 24 April 2012
35
b. Capital
Capital merupakan suatu pengamatan tentang berapa
jumlah besarnya modal/dana yang yang diperlukan oleh peminjam.
Dengan mengetahui besar modal yang dibutuhkan maka
penyaluran pinjaman akan sesuai sehingga tidak terjadi kesalahan.
Untuk penyaluran pinjaman produk dana talangan haji dari
BSM sebesar Rp 22.500.000,00 dan kekurangannya ditambahi oleh
pihak nasabah sendiri. Dari pihak BSM menetapkan besar
pinjaman senilai Rp 22.500.000, agar masyarakat yang belum
mempunyai cukup uang dapat ikut menunaikan ibadah haji.
c. Capacity
Kemampuan nasabah untuk menjalankan usaha dan
mengembalikan pinjaman yang diambil. Hal ini diukur dari tingkat
perkembangan usahanya.
Produk dana talangan haji berbeda dengan produk
pembiayaan lainnya, karena dana yang dipinjamkan oleh bank
bukan digunakan untuk usaha melainkan untuk mendaftar ibadah
haji. Jadi pengamatan yang dilakukan oleh pihak bank yaitu
mengukur kemampuan calon nasabah dalam melunasi pinjaman
serta kemantapan niat nasabah untuk menunaikan ibadah haji.
d. Condition
Merupakan bagian terpenting dalam menganalisa calon
nasabah karena kita dapat mengetahui kondisi nyata yang dialami
36
nasabah. Sehingga pihak Bank akan lebih bijak dalam memberikan
keputusan-keputusan yang berkaitan tentang pelunasan pinjaman
calon nasabah haji.
e. Collateral
Besarnya jaminan yang diberikan peminjam kepada pihak
Bank yaitu sebagai bentuk perwujudan dari i’tikad baik nasabah
untuk mempertanggung jawabkan dana yang diterimanya denga
sebenar-benarnya.
Pada produk dana talangan haji, nasabah tidak perlu
memberikan jaminan/agunan kepada pihak Bank. Karena dana
yang dipinjamkan oleh Bank sebagai dana talangan haji untuk
mendapatkan porsi haji. Nasabah diberikan waktu untuk melunasi
maksimal 3 tahun dengan sistem menabung dan tanpa tambahan
margin. Namun, apabila nasabah sampai batas waktu tersebut tidak
bisa melunasi konsekuesi yang didapat yaitu dengan dibatalkannya
pemberangkatan haji.
IV. Analisis SWOT Tentang Dana Talangan Haji di BSM
Setelah penulis meneliti tentang penerapan akad qardh wal ijarah
pada produk dana talangan haji di Bank Mandiri Syariah KCP Karangayu,
penulis menganalisis berdasarkan analisis SWOT.
1) Strenghts (kekuatan)
Kekuatan yang dimiliki produk dana talangan haji dengan
menggunakan akad qardh wal ijarah :
37
a) Dengan menggunakan akad qardh wal ijarah bank lebih
leluasa menyalurkan dananya dan mendapat biaya ujrah
dari nasabah.
b) Dengan adanya produk dana talangan haji, masyarakat
diberikan kemudahan untuk memperoleh nomor porsi haji
walaupun belum mempunya cukup uang.
c) Nasabah tidak dirugikan karena pelunasan pinjaman sesuai
dengan besar pinjamannya tanpa ada tambahan margin dan
jangka waktu yang diberikan oleh pihak Bank cukup lama.
d) Proses pelunasannya dengan sistem menabung.
e) Menggunakan strategi jemput bola untuk melayani
nasabah, sehingga memudahkan nasabah yang ingin
bertransaksi tanpa harus pergi ke Bank.
2) Weaknesses (kelemahan)
Kelemahan pada produk dana talangan haji:
a) Kurangnya pemahaman masyarakat tentng keberadaan
Produk dana talangan haji pada Bank Mandiri Syariah KCP
Karangayu.
b) Kurangnya sosialisasi dan pemasaran terhadap produk dana
talangan haji.
c) Dengan munculnya produk ini, masyarakat yang ingin
menunaikan ibadah haji semakin banyak sehingga terjadi
antrian pemberangkatan yang cukup lama.
38
3) Opportunities (peluang)
Dengan adanya peminat dan kebutuhan masyarakat untuk
menunaikan ibadah haji namun memiliki dana terbatas, produk
dana talangan haji ini menjadi salah satu solusi. Produk dana
talangan haji ini mempunyai peluang yang besar karena penduduk
Indonesia yang mayoritas orang Muslim serta didukung dengan
pemasaran yang optimal.
4) Threats (ancaman)
Ancaman terhadap produk dna talangan haji :
a) Adanya produk-produk dari lembaga keuangan syariah
yang sejenis dengan produk dana talangan haji.
b) Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai keberadaan
lembaga keuangan syariah, dimana masyarakat masih
memandang bahwa Bank Syariah sama saja dengan Bank
Konvensional.
39
BAB IV
PENUTUP
I. Kesimpulan
a) Penerapan akad qardh wal ijarah pada produk dana talangan haji
di BSM yaitu berupa dana pinjaman yang diberikan oleh pihak
Bank kepada nasabah dan biaya sewa/ujrah sistem IT yang
dimiliki BSM dibebankan kepada nasabah calon haji. Produk dana
talangan haji di Bank Mandiri Syariah adalah pembiayaan dengan
menggunakan akad qardh wal ijarah yang diberikan kepada
nasabah calon haji dalam rangka untuk mempermudah memperoleh
nomor porsi haji. Jadi dengan adanya produk ini, masyarakat bisa
menunaikan ibadah haji walaupun belum mempunyai cukup uang.
b) Dalam pelunasannya nasabah calon haji diberikan waktu maksimal
3 tahun, namun pada pelaksanaanya sering terjadi hambatan.
Hambatannya yaitu seperti nasabah tidak bisa melunasi dana
pinjaman, pembatalan pemberangkatan haji karena nasabah calon
haji meninggal dunia sebelum pemberangkatan haji. Sedangkan
hambatan pada produk dana talangan haji sendiri, yaitu masih ada
masyarakat yang pro dan kontra, kurangnya dukungan dari para
tokoh-tokoh, dan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.
II. Saran
Beberapa saran yang penulis sampaikan kepada Bank Mandiri
Syariah KCP Karangayu Semarang, berupa:
40
a) Untuk ditingkatkan sosialisasi baik melalui media interpersonal
(tokoh masyarakat, tokoh agama, dll), perguruan tinggi dan
promosi melalui media elektronik maupun media cetak. Sosialisasi
ini diharapkan akan memberikan gambaran yang jelas mengenai
produk dana talangan haji sehingga tidak terjadi pro dan kontra.
b) Mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai perbankan syariah yang
diharapkan akan memberikan wawasan, keterampilan serta kualitas
SDM yang dimiliki Bank Mandiri Syariah.
c) Pemasaran yang gencar terhadap produk-produk yang dimiliki
Bank Mandiri Syariah KCP Karangayu Semarang khususnya
produk dana talangan haji. Serta meningkatkan pelayanan kepada
nasabah dengan cepat, nyaman, dan amanah.
III. Penutup
Puji syukur Alhamdulilah atas segala pertolongan dari Allah SWT
dan atas kemudahan yang diberikan kepada penulis sehingga Tugas Akhir
ini dapat tersusun. Namun penulis menyadari bahwa dalam penulisan
Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir
ini memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bigha, Musthafa Daib, Tadzhib Kompilasi Hukum Islam Ala Madzhab Syafi’i,
Surabaya: Al Hidayah, cet. ke-1, 2008
Ali, Atabik dan Ahmad Zuhdi Mudlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia,
Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 2003
Ali, Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, cet. ke-1, 2008
Antonio, Syafi’i, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema Insani
Press, cet. ke-1, 2011
Bisri, Adib dan Munawwir, Kamus Al Bisri Arab-Indonesia Indonesia-Arab,
Surabaya: Pustaka Progressif, 1999
Brosur Produk Dana dan Jasa Bank Syariah Mandiri
Brosur Produk Dana Talangan Haji BSM
Buku Agenda BSM 2011
Buku Panduan BSM
Company Profil BSM KCP Karangayu Semarang
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, Solo: PT Qomari Prima
Publisher, 2007
Departemen Agama RI, Bunga Rampai Perhajian, Jakarta: Depag RI, 1998
Haroen, Nasrun, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007
http://pustakailmiahsoftblogspot.com/2010/08/analisis-strategi-pemasaran-
produk/13April2012
http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/01Maret2012
Karim, Adiwarman, Bank Islam: analisis fiqih dan keuangan, Jakarta: PT Raja
Grafindo, 2004
Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, cet. ke-8,
2010
Muhammad, Model-model Akad Pembiayaan Di Bank Syariah, Yogyakarta: UII
Press, 2009
MUI, DSN, Himpunan Fatwa DSN-MUI, Jakarta: Gaung Persada, cet. ke-4, 2006
Ridwan, Muhammad, Manajemen BMT, Yogyakarta: UII Press, 2004
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R
&D, Bandung: Alfabeta, 2010
Wawancara dengan Ibu Ely Nurohmah, selaku Syariah Funding Executive khusus
Produk Dana Talangan Haji di BSM KCP Karangayu Semarang, selasa, 24
April 2012
Widiyono, Try, Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan Di
Indonesia, Bogor: Ghalia Indonesia, 2006
Wiyono, Slamet, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah, Jakarta:
PT Grasindo, cet. ke-1, 2005
www.jurnalhaji.com/2009/05/13/370/18April2012
AKAD QORDH TALANGAN HAJI
Nomor : 14/060-Qordh/161
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu” (Surat Al-Mai’dah 5 : 1)
Pada hari ini Kamis, tanggal Dua Puluh Tiga bulan Dua tahun Dua Ribu Dua Belas yang
bertanda tangan di bawah ini :
I. PT Bank Syariah Mandiri berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta yang didirikan
berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh Meilia Dewi
Indriani, selaku Kepala Cabang Pembantu Bank Syariah Mandiri Karangayu Semarang,
oleh karena itu sah bertindak untuk dan atas nama PT Bank Syariah Mandiri,
selanjutnya disebut Pihak Pertama atau BANK.
II. Ny. Xxx bertempat tinggal di Jl. Sekaran RT.001 RW.002 Kel Sekaran Kec. Gunungpati
Kota Semarang yang memegang Kartu Tanda Penduduk Nomor 33.7412.450882.0001,
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, selanjutnya disebut Pihak Kedua
atau NASABAH.
Para pihak dalam kedudukannya masing-masing tersebut di atas, menerangkan terlebih
dahulu bahwa NASABAH sesuai dengan surat permohonannya mengajukan permohonan
kepada Bank untuk pengurusan pendaftaran haji melalui Sistem Komputerisasi Haji Terpadu
(SISKOHAT) dan Bank setuju untuk melakukan pengurusan pendaftaran dimaksud
berdasarkan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam akad ini.
Selanjutnya para pihak bertindak dalam kedudukan masing-masing tersebut di atas
menerangkan bahwa para pihak telah saling setuju untuk membuat Akad ini dengan syarat
dan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
JUMLAH & TUJUAN PINJAMAN
1. Berdasarkan syarat dan ketentuan dalam Akad ini, Bank setuju untuk memberikan
pinjaman kepada NASABAH untuk jumlah yang tidak melebihi Rp22500000,- (Dua
Puluh Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).
2. NASABAH berjanji bahwa pinjaman sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini
semata-mata dipergunakan untuk pendaftaran perolehan porsi haji melalui Sistem
Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) bagi NASABAH dan atau calon jemaah haji
NASABAH.
Pasal 2
JANGKA WAKTU DAN CARA PEMBAYARAN
1. NASABAH dengan ini berjanji untuk membayar kembali jumlah seluruh hutangnya
kepada BANK sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 Akad ini, selambat-lambatnya tanggal
05 Februari 2015 atau 1 minggu sebelum tanggal terakhir pelunasan haji (mana yang
lebih cepat) dengan cara membayar sekaligus atau mengangsur pada tiap-tiap bulan-bulan
sesuai dengan jadwal angsuran yang ditetapkan.
2. Dalam hal pembayaran dilakukan melalui rekening NASABAH di BANK, maka dengan
ini NASABAH memberi kuasa yang tidak dapat ditarik kembali dan/atau berakhir karena
sebab-sebab yang ditentukan dalam Pasal 1813 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
kepada BANK, untuk mendebet rekening NASABAH guna membayar/melunasi utang
NASABAH.
Pasal 3
JAMINAN
1. Guna menjamin pelunasan atas pinjaman yang diberikan BANK, maka NASABAH
dengan ini mengikatkan diri untuk menyerahkan barang jaminan berupa :
Tabungan Bank Syariah Mandiri atau
Lembar 1 bukti Setoran tabungan (setelah di-entry ke SISKOHAT)
Surat Pernyataan Batal dari calon jemaah haji
Surat Permohonan Batal Kepada Kandepag dari calon jemaah haji
Surat Kuasa Kepada Bank untuk mengurus pembatalan dari calon jemaah haji
2. Sehubungan dengan pelaksanaan ayat 1 pasal ini maka NASABAH sejak saat ini dan
untuk waktu-waktu selanjutnya, bilamana saja diperlukan, dengan ini memberikan kuasa
khusus dari NASABAH kepada BANK yang tidak dapat ditarik kembali dan/atau
berakhir karena sebab-sebab yang ditentukan dalam Pasal 1813 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata, untuk melakukan segala tindakan hukum apapun tanpa ada yang
dikecualikan, guna menjalankan hak-hak yang terbit karena pemberian jaminan yang
bersangkutan.
Pasal 4
CIDERA JANJI
Menyimpang dari ketentuan Pasal 2 Akad ini, BANK berhak untuk menuntut/menagih
pembayaran dari NASABAH atau siapapun juga yang memperoleh hak darinya, atas
sebagian atau seluruh jumlah hutang NASABAH kepada BANK berdasarkan Akad ini, untuk
dibayar seketika dan sekaligus tanpa diperlukan adanya surat pemberitahuan, surat teguran,
atau surat lainnya apabila terjadi salah satu peristiwa di bawah ini :
NASABAH tidak melaksanakan kewajiban pembayaran/pelunasan tepat pada waktu
yang diperjanjikan sesuai dengan tanggal jatuh tempo angsuran;
Dokumen atau keterangan yang diberikan/diserahkan NASABAH kepada BANK
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 8 palsu, tidak sah atau tidak benar;
Apabila berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau kemudian
berlaku, NASABAH tidak dapat/berhak menjadi NASABAH;
Pasal 5
AKIBAT CIDERA JANJI
Apabila NASABAH tidak melaksanakan pembayaran seketika dan sekaligus karena sesuatu
hal atau peristiwa tersebut dalam Pasal 6 Akad ini, maka BANK berhak dan NASABAH
berkewajiban untuk mengurus pembatalan SISKOHAT sesuai dengan ketentuan pembatalan
yang ditetapkan Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji
Departemen Agama. Dana hasil pembatalan tersebut digunakan BANK untuk melunasi
hutang NASABAH kepada BANK.
Pasal 6
PENGAKUAN DAN JAMINAN
NASABAH dengan ini menyatakan mengakui kepada BANK, sebagaimana BANK
menerima pernyataan pengakuan NASABAH tersebut bahwa :
NASABAH menjamin bahwa segala dokumen dan Akad yang ditandatangani oleh
NASABAH berkaitan dengan Akad ini, keberadaannya tidak melanggar atau
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, sehingga karenanya sah
berkekuatan hukum, serta mengikat NASABAH dalam menjalankan Akad ini, dan
demikian pula tidak menghalangi pelaksanaannya.
NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk dari waktu ke waktu
menyerahkan kepada BANK, jaminan tambahan yang dinilai cukup oleh BANK. selama
kewajiban membayar utang atau sisa utang kepada BANK belum lunas.
Pasal 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Segala perselisihan atau perbedaan pendapat yang timbul antara BANK dengan NASABAH
sehubungan dengan perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah mufakat. Apabila
permasalahan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka BANK dan NASABAH
sepakat untuk menyelesaikannya melalui PENGADILAN NEGERI KOTA SEMARANG
sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku di PENGADILAN NEGERI KOTA
SEMARANG.
Pasal 8
PEMBERITAHUAN
Setiap pemberitahuan dan komunikasi sehubungan dengan Akad ini dianggap telah
disampaikan secara baik dan sah, apabila dikirim dengan surat tercatat atau disampaikan
secara pribadi dengan tanda terima ke alamat di bawah ini :
NASABAH : xxxx
Alamat : xxxx
BANK : PT Bank Syariah Mandiri
Alamat : Ruko Siliwangi Plaza Blok A-5 Jl. Jend Sudirman No. 187-189 Karangayu
Semarang
Pasal 9
PENUTUP
1. Apabila terdapat hal-hal yang belum cukup diatur dalam Akad ini, maka NASABAH dan
BANK akan mengaturnya bersama secara musyawarah mufakat dalam suatu Addendum.
2. Tiap Addendum dalam Akad ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
Akad ini.
3. Akad ini dibuat dan ditandatangani oleh BANK dan NASABAH dalam rangkap 2 (dua)
masing-masing bermaterai cukup, 1 (satu) rangkap untuk BANK, dan 1 (satu) rangkap
untuk NASABAH yang masing-masing mempunyai kekuatan pembuktian yang sama.
PT Bank Syariah Mandiri
KCP Karangayu Semarang Nasabah Mengetahui
Suami/Istri/penjamin
meterai 6000
Meilia Dewi Indriani xxxxxx Samsul Maarif
Kepala Cabang Pembantu
AKAD IJARAH
PENGURUSAN PENDAFTARAN HAJI
14/060-Ijarah/161
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu” (Surat Al-Mai’dah 5 : 1)
Pada hari ini, Kamis tanggal Dua Puluh Tiga bulan Dua tahun Dua Ribu Dua Belas yang
bertanda tangan di bawah ini :
I. PT Bank Syariah Mandiri berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta yang didirikan
berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh Meilia Dewi
Indriani, selaku Kepala Cabang Pembantu Bank Syariah Mandiri Karangayu Semarang,
oleh karena itu sah bertindak untuk dan atas nama PT Bank Syariah Mandiri,
selanjutnya disebut Pihak Pertama atau BANK.
II. Ny. Xxx bertempat tinggal di Jl. Sekaran RT.001 RW.002 Kel Sekaran Kec. Gunungpati
Kota Semarang yang memegang Kartu Tanda Penduduk Nomor 33.7412.450882.0001,
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, selanjutnya disebut Pihak Kedua
atau NASABAH.
Para pihak dalam kedudukannya masing-masing tersebut di atas, menerangkan terlebih
dahulu bahwa NASABAH sesuai dengan surat permohonannya mengajukan permohonan
kepada Bank untuk pengurusan pendaftaran haji melalui Sistem Komputerisasi Haji Terpadu
(SISKOHAT) dan Bank setuju untuk melakukan pengurusan pendaftaran dimaksud
berdasarkan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam akad ini.
Selanjutnya para pihak bertindak dalam kedudukan masing-masing tersebut di atas
menerangkan bahwa para pihak telah saling setuju untuk membuat Akad ini dengan syarat
dan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
PENGURUSAN DAN FEE
Berdasarkan syarat dan ketentuan dalam Akad ini, Bank setuju untuk memberikan jasa
pengurusan pendaftaran SISKOHAT musim haji tahun 2021M/1442 H serta pelayanan haji
untuk dan atas nama Nasabah, oleh karenanya NASABAH membayar fee/ujrah tahun
pertama kepada Bank sebesar Rp2000000,- (Dua Juta Rupiah), fee/ujroh tahun kedua sebesar
Rp1.700.000,- (Sejuta Tujuh Ratus Rupiah) dan fee/ujroh tahun ketiga sebesar Rp1.700.000,-
(Sejuta Tujuh Ratus Rupiah).
Pasal 2
WAKTU DAN CARA PEMBAYARAN
1. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk membayar fee kepada BANK
sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 Akad ini dengan cara membayar per tahun atau
seketika dan sekaligus pada saat Akad ini ditandatangani.
2. Dalam hal pembayaran dilakukan melalui rekening NASABAH di BANK, maka dengan
ini NASABAH memberi kuasa yang tidak dapat ditarik kembali dan/atau berakhir karena
sebab-sebab yang ditentukan dalam Pasal 1813 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
kepada BANK, untuk mendebet rekening NASABAH guna membayar fee/ujrah
NASABAH.
Pasal 3
PENGAKUAN DAN JAMINAN
NASABAH dengan ini menyatakan mengakui kepada BANK, sebagaimana BANK
menerima pernyataan pengakuan NASABAH tersebut bahwa :
NASABAH menjamin bahwa segala dokumen dan Akad yang ditandatangani oleh
NASABAH berkaitan dengan Akad ini, keberadaannya tidak melanggar atau bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan, sehingga karenanya sah berkekuatan hukum, serta
mengikat NASABAH dalam menjalankan Akad ini, dan demikian pula tidak menghalangi
pelaksanaannya.
Pasal 4
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Segala perselisihan atau perbedaan pendapat yang timbul antara BANK dengan NASABAH
sehubungan dengan perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah mufakat. Apabila
permasalahan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka BANK dan NASABAH
sepakat untuk menyelesaikannya melalui PENGADILAN NEGERI KOTA SEMARANG
sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku di PENGADILAN NEGERI KOTA
SEMARANG.
Pasal 5
PEMBERITAHUAN
Setiap pemberitahuan dan komunikasi sehubungan dengan Akad ini dianggap telah
disampaikan secara baik dan sah, apabila dikirim dengan surat tercatat atau disampaikan
secara pribadi dengan tanda terima ke alamat di bawah ini :
NASABAH : xxxx
Alamat : xxxxx
BANK : PT Bank Syariah Mandiri
Alamat : Ruko Siliwangi Plaza Blok A-5 Jl. Jend Sudirman No. 187 – 189
Karangayu Semarang
Pasal 6
LAIN-LAIN
Perubahan Akad hanya dapat dilakukan secara tertulis dan ditandatangani oleh BANK dan
NASABAH.
Kelalaian atau keterlambatan BANK dalam menggunakan haknya sesuai dengan isi Akad ini,
bukan berarti sebagai pelepasan hak.
PT Bank Syariah Mandiri
KCP Karangayu Semarang Nasabah Nama
Suami/Istri/penjamin
meterai 6000
Meilia Dewi Indriani xxxxxxxx xxxxxxxxx
Kepala Cabang Pembantu
NOTA ANALISA PEMBIAYAAN
TALANGAN HAJI Nomor : 14/146-2/161 Tanggal : 23 Febuari 2012
Dari: Marketing Kepada : Komite Pembiayaan
Perihal: Permohonan Pembiayaan an. Umtiatun
Jenis Permohonan: Qardh wal Ijarah
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan ini kami sampaikan Nota Analisa Pembiayaan talangan haji a.n. Umtiatun sebagai
berikut:
1. PERMASALAHAN
Nasabah melalui surat tanggal 23 Febuari 2012 telah mengajukan permohonan pembiayaan
dengan rincian sbb :
- Limit pembiayaan : Rp22500000,-
- Jangka waktu pembiayaan : Sampai dengan 5/02/2015
- Tujuan pembiayaan : Dana talangan haji thn 2021M/1442 H
- Jaminan/Agunan : Asli Setoran Awal BPIH Nasabah
- Status : Jamaah / Pembimbing KBIH
- Nama KBIH :
2. INFORMASI NASABAH
Informasi Umum:
Nama nasabah : Umtiatun
Alamat : Jl. Sekaran RT.001 RW.002 Kel Sekaran Kec. Gunungpati
Kota Semarang
No. KTP : 33.7412.450882.0001
3. USULAN PEMBIAYAAN
Berdasarkan uraian di atas, kami merekomendasikan permohonan pembiayaan an. Umtiatun
dapat disetujui dengan ketentuan dan syarat – syarat sebagai berikut:
1. Struktur Pembiayaan
a. Tujuan penggunaan : Talangan haji
b. Jenis Akad : Qardh wal Ujrah
c. Jumlah Pembiayaan : Rp 22500000,-
d. Jangka Waktu : Sampai dengan 05/02/2015
e. Ujrah Tahun I : Rp2000000,-
f. Ujroh Tahun II : Rp1700000,-
g. Ujroh Tahun III : Rp1700000,-
2. Syarat Penandatanganan Akad
a. Nasabah telah membuka rekening Tabungan Mabrur di Bank Syariah Mandiri
b. Telah menyetorkan sejumlah dana untuk pembukaan rekening dan pendaftaran
Siskohat.
3. Syarat Pencairan
a. Telah menandatangani akad pembiayaan Qardh wal Ujrah
b. Telah menandatangani SP3
c. Telah menandatangani tanda terima uang tunai
d. Telah menandatangani perjanjian dan kuasa hak-hak atas tabungan mabrur
e. Telah menandatangani permohonan pembatalan serta pengembalian dana setoran
BPIH.
f. Telah menandatangani Surat Pernyataan Pengunduran Diri.
Demikian kami sampaikan. Mohon persetujuan komite pembiayaan atas usulan ini.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
Ferry J.K
Marketing
KOLOM DISPOSISI
Meilia Dewi Indriani
Kepala Cabang
Pembantu
Menyetujui / Tidak Menyetujui dengan catatan
Semarang 23 Febuari 2012
No.14/382-3/161
Kepada Yth.
Sdr. xxxxx
Jl. Sekaran RT.001 RW.002 Kel Sekaran Kec. Gunungpati Kota Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Perihal : SURAT PENEGASAN PERSETUJUAN PEMBIAYAAN QARDH WAL
IJARAH ATAS NAMA SAUDARA
Semoga Saudara beserta keluarga dalam keadaan wal afiat sehat serta senantiasa
mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah SWT.
Menunjuk surat permohonan pembiayaan talangan haji saudara, dengan ini disampaikan
bahwa kami telah menyetujui permohonan tersebut dengan ketentuan sbb :
1. Struktur Pembiayaan
a. Tujuan penggunaan : Talangan haji
b. Jenis Akad : Qardh wal Ujrah
c. Jumlah Pembiayaan : Rp 22500000,-
d. Jangka Waktu : Sampai dengan 05 Februari 2015
e. Ujrah Tahun I : Rp2000000,-
f. Ujroh Tahun II : Rp1700000,-
g. Ujroh Tahun III : Rp1700000,-
2. Syarat Penandatangan Akad
a. Nasabah telah membuka rekening Tabungan Mabrur di Bank Syariah Mandiri
b. Telah menyetorkan sejumlah dana untuk pembukaan rekening dan pendaftaran
Siskohat.
3. Syarat Pencairan
a. Telah menandatangani akad pembiayaan Qardh wal Ijarah
b. Telah menandatangani SP3
c. Telah menandatangani tanda terima uang tunai
d. Telah menandatangani perjanjian dan kuasa hak-hak atas tabungan mabrur
e. Telah menandatangani permohonan pembatalan serta pengembalian dana setoran
BPIH.
f. Telah menandatangani Surat Pernyataan Pengunduran Diri.
Sebagai persetujuan saudara, harap Saudara menanandatangani SP3 diatas meterai cukup.
Demikian kami sampaikan. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
BANK SYARIAH MANDIRI Menyetujui,
KCP KARANGAYU SEMARANG
meterai 6000
Meilia Dewi Indriani xxxxxxxxxx
Kepala Cabang Pembantu
TANDA TERIMA UANG OLEH NASABAH Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : xxxxxx Alamat : Jl. Sekaran RT.001 RW.002 Kel Sekaran Kec.
Gunungpati Kota Semarang Atas Nama : Sendiri Menyatakan telah menerima dari PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Karangayu Semarang uang sejumlah Rp22.500.000,- terbilang Dua Puluh Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah. Sebagai dana talangan haji dengan syarat-syarat yang tercantum dalam Akad Perjanjian Pembiayaan No.14/060-Qordh/161 tanggal 23 Februari 2012 yang dibuat antara Umtiatun dengan PT Bank Syariah Mandiri.
Semarang, 23 Februari 2012
meterai 6000
xxxxxxxx
LAPORAN HASIL WAWANCARA
SURAT KUASA
Unit Kerja : KCP Karangayu Semarang Tgl wawancara : 23 Februari 2012 Nama Nasabah : xxxxxx Alamat : Jl. Sekaran RT.001 RW.002 Kel Sekaran Kec.
Gunungpati Kota Semarang Pihak yang diwawancarai : Ybs HASIL WAWANCARA : Yang bersangkutan bermaksud memohon fasilitas dana talangan haji Plafond : Rp22.500.000,- Jangka waktu : 05 Februari 2015 Ujroh yang dibayar : RpDua Puluh Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah,- SUMBER PELUNASAN : berasal dari : Keuntungan usaha
Penjualan fixed asset berupa :
…………………………………
Lainnya, sebutkan : penghasilan per bulan
PEWAWANCARA : NAMA : Ferry J.K Tanda tangan DIPERIKSA OLEH : NAMA : Meilia Dewi Indriani Tanda tangan
SURAT KUASA
Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : xxxxxx Alamat : Jl. Sekaran RT.001 RW.002 Kel Sekaran Kec. Gunungpati Kota Semarang No. KTP : 33.7412.450882.0001 Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri/jamaah KBIH, selanjutnya disebut
NASABAH 2. Nama : Meilia Dewi Indriani Jabatan : Kepala Bank Syariah Mandiri KCP Karangayu Semarang Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. BANK SYARIAH MANDIRI Cabang
Pembantu Karangayu Semarang, selanjutnya disebut BANK. Sehubungan dengan adanya fasilitas talangan haji yang diterima NASABAH dari BANK, dengan ini NASABAH memberikan kuasa kepada BANK untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut: 1. Proses pengurusan talangan haji (akad, dll) 2. Pendebetan dana haji ke rekening pemerintah c/q Departemen Agama untuk
mendapatkan porsi pemberangkatan haji th.2021M/1442 H di Bank Syariah Mandiri. 3. Guna menjamin pembayaran kembali hutang pembayaran BPIH dan seluruh biaya yang
timbul termasuk biaya berperkara di muka pengadilan dan honor pengacara, dengan ini NASABAH menggadaikan dan atau memberikan kepada BANK semua hak-hak atas rekening Tabungan Mabrur atas nama NASABAH yaitu : - No. Rekening : 7033566567
- Atas Nama : Umtiatun - Sebesar : Rp22.500.000,- 4. Apabila NASABAH tidak dapat mengembalikan hutang pembayaran BPIH dan tidak
dapat memenuhi seluruh ketentuan yang dipersyaratkan BANK, maka NASABAH menyatakan mengundurkan diri dan NASABAH memberikan kuasa kepada BANK untuk melakukan pengurusan segala hal yang berkaitan dengan pembatalan serta pengembalian dana setoran BPIH.
Demikianlah, surat kuasa ini dibuat untuk digunakan seperlunya. Pemberi Kuasa Penerima Kuasa meterai 6000
xxxxxxxx Meilia Dewi Indriani
Semarang, 23 Februari 2012 Kepada PT Bank Syariah Mandiri KCP Karangayu Semarang U.p.: Yth. Kepala KCP Perihal: PERMOHONAN FASILITAS DANA TALANGAN PENDAFTARAN HAJI Assalaamu’alaikum Wr. Wb. Semoga Ibu dan seluruh jajaran PT Bank Syariah Mandiri senantiasa dalam keadaan sehat wal’afiat dan mendapat taufik serta hidayah dari Allah SWT. Sehubungan dengan dibukanya Pendaftaran Haji Reguler (BPIH Biasa) sepanjang tahun, bersama ini saya mohon diberikan dana talangan haji Rp 22.500.000,- (terbilang: Umtiatun) yang diperlukan untuk mendapatkan kuota (porsi) haji.
Terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen sebagai berikut:
1. Fotokopi KTP 2. Fotokopi KTP Suami/Istri1) 3. Fotokopi Kartu Keluarga dan Surat Nikah1) / Surat Cerai2) 4. Surat Pernyataan Pembatalan Keberangkatan dari calon haji di atas materai. 5. Surat Permohonan Pengunduran Diri dari calon haji kepada Kantor Departemen
Agama. 6. Surat Kuasa Pengurusan Pembatalan Haji kepada Bank Syariah Mandiri (BSM) yang
telah ditandatangani di atas materai.
Demikian surat permohonan dari kami. Atas perhatian dan kerja sama Bank Syariah Mandiri
kami ucapkan terima kasih. Wassalaamu’alaikum Wr. Wb. xxxxxxx Catatan:
1) Apabila nasabah telah menikah 2) Apabila nasabah memiliki status janda/duda
SURAT KUASA Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : xxxxxxx No. KTP : 33.7412.450882.0001 Alamat : Jl. Sekaran RT.001 RW.002 Kel Sekaran Kec. Gunungpati Kota Semarang
Dalam hal ini telah mendapat persetujuan dari suami/isteri/pihak keluarga * saya:
Nama : Mr. xxxxxxx No. KTP : 33.7412.170575.0002 Alamat : Jl. Sekaran RT.001 RW.002 Kel Sekaran Kec. Gunungpati Kota Semarang
Selanjutnya disebut “Pemberi Kuasa” Dengan ini memberikan kuasa kepada:
Nama : Meilia Dewi Indriani Kepala Bank Syariah Mandiri KCP Karangayu Semarang
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. BANK SYARIAH MANDIRI Cabang Pembantu Karangayu Semarang, selanjutnya disebut BANK.
Selanjutnya disebut “Penerima Kuasa”
--------------------------------------------------- K H U S U S ------------------------------------------------
Untuk dan atas nama serta mewakili PEMBERI KUASA dalam hal: 1. Melakukan pengurusan pendaftaran calon jemaah haji melalui PT Bank Syariah Mandiri
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku di Bank Syariah Mandiri. 2. Melakukan pembukaan rekening Tabungan Mabrur untuk keperluan pendaftaran calon
jemaah haji, termasuk penandatanganan surat-surat/dokumen-dokumen yang terkait pembukaan rekening.
3. Mengkoordinasikan permohonan untuk mendapatkan dana talangan haji dari Bank Syariah Mandiri.
Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 23 Februari 2012 Pemberi Kuasa Menyetujui Suami/Istri/ Penerima Kuasa Pihak Keluarga meterai 6000
xxxxxxxx Mr. Xxxxxxxx Meilia Dewi Indriani
SURAT PERNYATAAN PEMBATALAN KEBERANGKATAN HAJI
Assalaamu’alaikum Wr. Wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya calon jamaah haji: Nama : xxxxxx Bin/Binti : Harji No. KTP : 33.7412.450882.0001 No. Porsi : Alamat : Jl. Sekaran RT.001 RW.002 Kel Sekaran Kec. Gunungpati Kota Semarang Dengan ini menyatakan pembatalan sebagai calon haji. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan untuk digunakan sebagaimana mestinya. Wassalaamu’alaikum Wr. Wb. Semarang, 23 Februari 2012 Meterai 6000
xxxxxxx
Semarang, 23 Februari 2012 Kepada Kepala Kantor Departemen Agama RI Di tempat Perihal: PERMOHONAN PEMBATALAN SERTA PENGEMBALIAN DANA SETORAN
BPIH TABUNGAN Assalaamu’alaikum Wr. Wb. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya calon jamaah haji: Nama : xxxxxxx Bin/Binti : Harji No.Porsi : Alamat : Jl. Sekaran RT.001 RW.002 Kel Sekaran Kec. Gunungpati Kota Semarang
Melalui surat ini mengajukan permohonan pembatalan sebagai calon haji. Demikian surat ini saya sampaikan dan mohon bantuannya, terima kasih. Wassalaamu’alaikum Wr. Wb. meterai 6000
xxxxxxxx
Semarang, 22 Juli 2009
Nomor :
Sifat :
Perihal : Permohonan Pembatalan Ibadah Haji
Kepada Yth.
Kepala Kantor Departemen Agama
Kota Semarang
Di
Semarang
_____________________________
Dengan hormat,
Bersama ini kami sampaikan Surat Permohonan Pembatalan Ibadah Haji dan Pengembalian
BPIH (Biaya Perjalananan Ibadah Haji) tahun 1430 H/ 2009 Masehi Almarhum :
Nama Calon Haji :
Jenis Kelamin :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :
Kelurahan :
Kecamatan :
Kota :
No.Porsi :
No.SPPH :
Dikarenakan meninggal dunia.
Demikian surat permohonan ini kami buat, atas berkenannya diucapkan terima kasih.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Hormat kami,
Meterai 6.000
(xxxxxxxx)
SURAT KUASA
Yang bertanda tangan di bawah ini ahli waris, pasangan suami istri Bapak xxxxx dengan Ibu
xxxxxx :
1. Nama :
Jenis Kelamin :
Tempat/Tanggal Lahir :
Pekerjaan :
Alamat :
Kelurahan :
Kecamatan :
Kota :
2. Nama :
Jenis Kelamin :
Tempat/Tanggal Lahir :
Pekerjaan :
Alamat :
Kelurahan :
Kecamatan :
Kota :
Memberikan kuasa kepada orang tua kami :
Nama : Ibu xxxxx
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Janda
Tempat/Tanggal Lahir : Lamongan, 10 Januari 1960
Alamat : Jl. Sri Rejeki Timur IX/5 RT004 RW002
Kelurahan : Kalibanteng Kidul
Kecamatan : Semarang Barat
Kota : Semarang
Untuk mengurusi permohonan pembatalan ibadah haji dan pengembalian Biaya Perjalanan
Ibadah Haji (BPIH) Bapak kami.
Demikian surat kuasa ini dibuat untuk digunakan seperlunya.
Semarang, 22 Juli 2009
Yang Memberi Kuasa Yang Menerima Kuasa
Meterai 6.000
Anak 1 anak ke 2 Ibu xxxxxx
SURAT PERNYATAAN
PEMBATALAN IBADAH HAJI TAHUN 1430 H /2009 M
______________________________________________________
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Ibu xxxxxx
Tempat/Tanggal Lahir : Lamongan, 10 Januari 1960
Alamat : Jl. Sri Rejeki Timur IX/5 RT004 RW002
Kelurahan : Kalibanteng Kidul
Kecamatan : Semarang Barat
Kota : Semarang
Pekerjaan : PNS
Status : Janda
Istri dari almarhum :
Nama Calon Haji : Bapak xxxxxx
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 25 Februari 1959
Alamat : Jl. Sri Rejeki IX/5 RT004 RW002
Kelurahan : Kalibanteng Kidul
Kecamatan : Semarang Barat
Kota : Semarang
No.Porsi : 1100068311
No.SPPH : 110106951
Meninggal dunia tanggal :
Dengan ini menyatakan pembatalan ibadah haji atas nama Bapak xxxxxx dikarenakan
meninggal dunia.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Semarang, 22 Juli 2009
Mengetahui, Yang Membuat Pernyataan
Ketua RT/RW Istri
Materai Rp. 6000
(…………………………) (Ibu xxxxxxxxxx)
Kelurahan
Note :
Syarat Pembatalan Haji :
1. Surat Permohonan Pembatalan beserta alasan bermeterai rangkap 4 (3 copy, 1 asli)
2. Surat Pernyataan Batal bermeterai rangkap 4 (3 copy, 1 asli)
3. Copy Bukti setoran BPIH rangkap 4 (3 copy distempel sesuai dengan aslinya, 1 asli lb
1)
4. Copy SPPH rangkap 4 (3 copy, 1 asli lb 1)
5. Copy KTP rangkap 4
Kepada
Yth. Pimpinan
PT. Bank Syariah Mandiri
Kcp. Karangayu Semarang
Jl. Jend. Sudirman
Perihal : Permohonan Pembatalan Talangan Haji
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama : Teddy
Alamat : Jl. Gedungbatu utara IV
RT. 004 RW.007
Kel. Ngemplaksimongan, Kec. Semarang Barat
No. KTP : 33.7413.211071.0010
Dengan ini mengajukan permohonan pembatalan fasilitas talangan haji dikarenakan berniat
untuk daftar secara cash dengan hasil penjualan tanah.
Demikian surat permohonan dari saya, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Semarang., 03 Oktober 2011
Pemohon,
Teddy
Semarang, 04 Januari 2011 Kepada PT Bank Syariah Mandiri KCP Karangayu Semarang U.p.: Yth. Kepala KCP Perihal: PERMOHONAN PERPANJANGAN TALANGAN PENDAFTARAN HAJI Assalaamu’alaikum Wr. Wb. Semoga Bapak dan seluruh jajaran PT Bank Syariah Mandiri senantiasa dalam keadaan sehat wal’afiat dan mendapat taufik serta hidayah dari Allah SWT. Sehubungan dengan fasilitas talangan pendaftaran haji kami dengan data sbb : Nama Nasabah : Slamet Alamat : xxxxxxxxx Nominal : 22500000 Jk. Waktu : 5/01/2012 No. Akad Qordh : 13/015-Ijarah/161 tanggal 25/01/2011 No. Akad Ijarah : 13/015-Qordh/161 tanggal 25/01/2011 Bersama ini kami mohon untuk dapat diperpanjang fasilitas talangan pendaftaran haji tersebut selama 1 tahun, sampai dengan tanggal 5/1/2013 Atas perpanjangan fasilitas tersebut, kami bersedia membayar biaya-biaya yang timbul sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Bank Syariah Mandiri Demikian surat permohonan dari kami. Atas perhatian dan kerja sama Bank Syariah Mandiri kami ucapkan terima kasih. Wassalaamu’alaikum Wr. Wb. ( Slamet)