Penentuan Derajat ( Diferensi Histologi ) Dan Stadium ( 2003 )
Transcript of Penentuan Derajat ( Diferensi Histologi ) Dan Stadium ( 2003 )
Kelompok 31.Any Yuliadha 10. Ahmad Sayuti
2.Ahmad Risky 11. Farliani
3.Erma . F 12. Irmawati
4.Mariatul 13. Sadiq Ikhsan
5.Rezqi .H 14. Mariatul Qiftiah
6.Serli Manurung 15. Nor Alfiatin Ni’mah
7.Yofi Hermanto
8.Hilda . A
9.Nofrizal . A
Kelas : II B Semester III ( Tiga )
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2008-2009
Penentuan derajat diferensiasi histologi suatu kanker
dimasudkan untuk menetapkan beberapa dugaan sifat
agresif atau tingkat keganasan yang dudasarkan atas
diferensiasi sitologi sel-sel tumor dan jumlah mitosis di
dalamnya.
Kanker dapat diklasifikasi dalam derajat I, II, III, atau IV
dengan bertambahnya anaplasi.
Penentuan stadium kanker didasarkan atas besarnya lesi
primer, perluasan penyebaran ke kelenjar limfatik regional
dan ada tidaknya metastasis.
Yang di pakai secara luas ialah yang disebut sistem TNM
untuk masing-masing tipe kanker T untuk tumor primer N
untuk kelenjar limfatik reginal yang terlibat dan M untuk
metastasis.
o Bila sel normal secara in vitro
diberi agen karsinogenik
berupa bahan kimia, virus atau
energi radiasi, akan terjadi
perubahan fenotipe yang
bervariasi dengan memberikan
tanda-tanda kanker pada sel
tersebut, dikatakan sel telah
mengalami transformasi.
o Tanpa adanya proliferasi sel,
transformasi in vitro bersifat
reversibel.
Lanjutannya
o Tanda-tanda fenotipe akan dibagi menjadi 6, yaitu :
1. Perubahan sifat peetumbuhan,
2. Perubahan morfologi,
3. Perubahan kariotepi,
4. Perubahan antigenik,
5. Penyimpanan metabolik, dan
6. Perubahan gambaran permukaan.
o Suatu hal yang harus diperhatikan bahwa tidak ada
satu pun penyimpangan dari keadaan normal ini selalu
didapati dalam semua sel yang mengalami
transformasi, sehingga tidak ada satu pun yang dapat
dipakai sebagai petanda fenotipe kanker yang dapat
dipercaya.
Lanjutannya
Kriteria pokok transformasi yang
lengkap ialah kemampuan untuk
membentuk tumor bila ditanamkan
ke dalam tuan rumah yang sesuai.
Perubahan pertumbuhan sel yang mengalami
transformasi dapat diringkas sebagai berikut :
Tampak terlepas dari pengendalian
pengaturan. Sel normal yang tumbuh pada
perbenihan yang mengandung serum akan
terus membelah sampai terbentuk satu lapisan
yang melebar, pada saat replikasi selanjutnya
berhenti oleh karena “ hambatan kontak “ atau
“ hambatan yang bergantung pada kepadatan
“.
Kegagalan maturasi, karena tidak mengalami
diferensiasi terminal dan kematian sel, sel
yang mengalami transformasi, kemampuan
hidup dan kemampuan replikasinya lebih lama
dan menumpuk.
Sel yang mengalami transformasi
bersifat “imortal” sel normal yang
mampu bertahan dalam subkultur
hanya mengalami beberapa kali
pembelahan sebelum sel binasa,
sel yang mengalami transformasi
dapat dilakukan subkultur samapi
tidak terhingga
( beberapa telah bertahan selama
puluhan tahun ).
Daya transplantasi. Sel yang
mengalami transformasi penuh
dapat ditubuhakan in vitro
dalam media perbenihan
buatan, kebutuhannya akan
serum rendah. Juga dapat
dimasukkan ke dalam tuan
rumah yang sin-genik tanpa
kesukaran, berbeda dengan sel
yang berdiferensiasi normal.
Dalam diskusi mengenai diferensiasi dan anaplasi,
fenotipe kanker tampak ditandai oleh perubahan
morfologi sel.
Sebagai contoh, fibroblas yang mengalami
transformasi tidak lagi berbentuk lonjong bipolar
yang teratur, tetapi memiliki bentuk yang lebih
bervariasi, kadang-kadang dengan gambaran
multipolar.
Meskipun perubahan morfologi bila dijumapi,
sangat menyokong dugaan bahwa transformasi
sedang berlangsung atau telah terjadi, tidak
ditemukannya perubahan morfologi tidak
menyampingkan adanya transformasi, dan juga
adanya perubahan morfologi bukan petanda yang
harus dipercaya.
Perubahan kariotipe hanya terbukti bila
beberapa kejadian mutasi mayor telah terjadi.
Meskipun teknik pita yang berlaku sekarang
memungkinkan hasil analisis tinggi
substruktur kromosom individual tidak
didapatinya perubahan kromosom yang
tampak tidak menghapus kemungkinan
kelainan yang menyangkut satu atau
beberapa gen yang di luar kemampuan cara-
cara yang ada sekarang.
Pada beberapa tipe neoplasma tertentu pada manusia,
kelainan keriotipe tidak bersifat acak dan umum, yang
menimbulkan dugaan kuat bahwa hal itu merupakan
kejadian primer dalam perkembangan keganasan penyakit.
Pengamatan sedemikian dan pengamatan lainnya
menyokong pernyataan yang saat ini diterima secara luas
bahwa asal kanker terletak dalam gen tertentu yaitu
“onkogen”.
Penyimpangan kariotipe khas telah dikaitkan dengan
sebagian besar leukimia dan limfoma, tetapi kemajuan
yang didapat jauh lebih lambat pada tumor solid
Dalam sistem model percobaan, antigenisitas tumor pada
umumnya ditentukan oleh :
a. Kemampuan hewan melawan tumor yang ditanamkan,
setelah sebelumnya dikenai oleh sel tumor hidup
atau mati,
b. Kemampuan hewan yang tidak memiliki tumor untuk
melawan, bila diinfus dengan sel-sel imunokompeten
dari tuan rumah yang memiliki tumor sin-genik, dan
c. Di temukan in vitro hambatan pertumbuhan sel tumor
dan destruksi oleh efektor humoral yang diperantarai sel,
berasal dari hewan yang memiliki tumor.
Bukti bahwa kanker manusia memiliki
antigen tumor masih ramai diperdebatkan.
Hal ini disimpulkan seacra luas dari
pengamatan bahwa kanker tertentu
membangkitkan infiltrat limfosit yang nyata.
Infiltrat ini diduga terdiri dari sel-sel
imunokompeten, oleh karena pada umunya
tumor itu memiliki prognosis sedikit lebih
baik daripada neoplasma yang tidak
berhubungan dengan reaksi limfosit.
Beberapa kesimpulan umum dapat dibuat :
1. Tidak ada penyimpangan biokimia yang diamati dalam sel
kanker yang dapat diartikan sebagai tanda pasti
kanker.
2. Makin baik diferensiasi sel kanker, enzimnya makin mirip
dengan sel normal asalnya.
3. Makin anaplastik dan tidak berdiferensiasi sel tumor makin
besar penyimpangannya dari sistem enzim normal.
4. Pada akhirnya semua sel anaplastik primitif mengalami
konvergensi penyederhanaan pola enzim dan metabolik
bersama, yang kadang-
kadang disebut sebagai “konvergensi biokimia tumor”.
Sel yang sangat neoplastik yang telah di
cangkokkan banyak generasinya diberatkan
sebuah mobil balap yang yang dilucuti di
mana aktivitas metabolik lain tunduk pada
keinginan kuat untuk membelah diri.
Banyak terjadi peyimpangan metabolik dan
biokimia lain seperti produksi antigen fetal,
perubahan membran dan produksi hormon
ektopik, tetapi cukup dikaitkan bahwa tidak
ada hal yang tampaknya mendasar tentang
keadaan fenotipe kanker.
Sejumlah besar perubahan permukaan dan membran sel telah djelaskan, yang
menyangkut aspek permukaan khusus ( mikrovili, pseudopodi ), perubahan biokimia
membran plasma dan banyak gambaran lain, hanya beberapa yang lebih bermakna
yaitu :
1. Perubahan glikoprotein membran.
2. Hilangnya daya kohesi dan adhesi.
3. Sintesis dan pelepasan faktor pertumbuhan.
4. Sintesis tipe reseptor permukaan tertentu.
5. Kerusakan komunikasi antar sel.
6. Produksi dan pelepasan enzim degradatif.
7. Produksi dan pelepasan aktivator plasminogen.
8. Produksi dan pelepasan faktor-faktor prokoagulan.
9. Peningkatan transpor transmembran zat makanan dan metabolit.
1. Tanda-tanda hiperplasi adalah ….
a. berkurangnya jumlah sel dalam suatu jaringan atau alat tubuh
b. bertambahnya jumlah sel dalam suatu jaringan atau alat tubuh
c. menggandanya jumlah sel dalam suatu jaringan atau alat tubuh
d. terjadinya edema
e. adanya atrofi otot
2. Proliferasi kelenjar payudara wanita semasa pubertas dan
selama kehamilan dan laktasi termasuk dalam ….
a. Hiperplasi hormonal
b. Hiperplasi terkompensasi
c. Hiperplasi patologi
d. Hiperplasi endometrium
e. Hiperplasi epidermis
3. Nama tumor tulang rawan jinak adalah ….
a. Fibroma
b. Kondroma
c. Polip
d. Kistadenoma
e. Papiloma
4. Kecepatan tumbuh kanker berhubungan dengan ….
a. Sel asal dan waktu kelipatannya
b. Fraksi kumpulan el yang tetap bertahan hidup dalam kutub
replikasinya
c. Kecepatan sel terlepas dan menghilang ke dalam lesi yang sedang
berkembang
d. Derajat diferensiasinya
e. Jumlah selnya
5. Yang bukan langkah-langkah penyelidikan invasi adalah ….
a. Pelekatan sel kanker
b. Proteolisis local
c. Daya gerak
d. Metastasi
e. a, b dan c benar
6. penyebaran kanker terjadi bila neoplasma melakukan ……… pada rongga
tubuh alami.
a. Implantasi
b. Infiltrasi
c. Penetrasi
d. Progresif
e. Invasi
7. Penyebaran limfatik lebih bersifat khas untuk ….
a. Sarcoma
b. Fibroma
c. Kondroma
d. Karsinoma
e. Kistadenoma
8. Perubahan pertumbuhan sel yang mengalami transformasi dapat
diringkas sebagai berikut, kecuali ….
a. Tampak terlepas dari pengendalian pengaturan
b. Kegagalan maturasi
c. Perubahan kariotipe
d. Sel yang mengalami transformasi yang bersifat “imortal”
e. Daya transplantasi
9. Kanker yang member bukti paling kuat akan adanya antigen tumor adalah
….
a. Lanokarsinoma, neuroblastoma, dan kondroma
b. Neuroblastoma, limfomaburkitt, dan fibroma
c. Lanokarsinoma, sarcoma osteogenik, dan kistadenoma
d. Limfomaburkitt, kondroma, dan kanker usus besar
e. Lanokarsinoma, neuroblastoma, limfomaburkitt, sarcoma osteogenik, dan
kanker usus besar
10.Sumber karsinogenesis radiasi yang sudah terbukti adalah, kecuali ….
a. Logam dan iritasi kronik
b. Sinar matahari
c. Sinar X
d. Pemecahan nuklir
e. Radionuklida