Penelitian Analitik

34

Transcript of Penelitian Analitik

Page 1: Penelitian Analitik
Page 2: Penelitian Analitik

EPIDEMIOLOGI:EPIDEMIOLOGI:Ilmu yg mempelajari tentang Masalah Kesehatan pada Ilmu yg mempelajari tentang Masalah Kesehatan pada

Sekelompok ManusiaSekelompok Manusia

FREKWENSIFREKWENSI DISTRIBUSIDISTRIBUSI DETERMINANDETERMINAN2 Hal pokok yg 2 Hal pokok yg

dilakukan :dilakukan :1.1. Menemukan Masalah Menemukan Masalah

KesehatanKesehatan

2.2. Mengukur Masalah Mengukur Masalah KesehatanKesehatan

Dikelompokkan Dikelompokkan menurut :menurut :

1.1. ManusiaManusia

2.2. TempatTempat

3.3. WaktuWaktu

Langkah – langkah Langkah – langkah ::

1.1. Merumuskan HipotesaMerumuskan Hipotesa

2.2. Menguji HipotesaMenguji Hipotesa

3.3. Menarik KeseimpulanMenarik Keseimpulan

EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI DISKRIPTIFDISKRIPTIF

EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI ANALITIKANALITIK

Page 3: Penelitian Analitik

STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS dilakukan untuk menguji hipotesa mengenai dilakukan untuk menguji hipotesa mengenai

kemungkinan hubungan kausal antara faktor kemungkinan hubungan kausal antara faktor resiko dengan penyakit atau masalah resiko dengan penyakit atau masalah kesehatan.kesehatan.

STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS dilakukan untuk mendapatkan informasi dilakukan untuk mendapatkan informasi

tentang bagaimana dan mengapa fenomena tentang bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan / masalah kesehatan / penyakit kesehatan / masalah kesehatan / penyakit dalam masyarakat bisa terjadi dan mencari dalam masyarakat bisa terjadi dan mencari serta menganalisis hubungan atau interaksi serta menganalisis hubungan atau interaksi antara faktor resiko dengan kejadian masalah antara faktor resiko dengan kejadian masalah kesehatan/penyakit yang sedang terjadi.kesehatan/penyakit yang sedang terjadi.

EPIDEMIOLOGY ANALITIKEPIDEMIOLOGY ANALITIK 1)1)

Page 4: Penelitian Analitik

STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS dilakukan untuk mengetahui besarnya dilakukan untuk mengetahui besarnya

kontribusi faktor resiko dan hubungannya kontribusi faktor resiko dan hubungannya dengan kejadian penyakit yang diamati.dengan kejadian penyakit yang diamati.

STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS melakukan perbandingan antara dua melakukan perbandingan antara dua

kelompok manusia atau masyarakat, yaitu kelompok manusia atau masyarakat, yaitu satu kelompok yang dipelajari dan satu satu kelompok yang dipelajari dan satu kelompok sebagai pembandingkelompok sebagai pembanding.

EPIDEMIOLOGY ANALITIKEPIDEMIOLOGY ANALITIK 1)1)

Page 5: Penelitian Analitik
Page 6: Penelitian Analitik

Penelitian cross sectional= penelitian transversal = penelitian potong

lintang = Point TimeVariabel bebas (faktor risiko) dan variabel

tergantung (efek) diobservasi hanya sekali pada saat yang sama

Page 7: Penelitian Analitik

Efek selalu variabel tergantungFaktor risiko dpt sbg variabel bebas,

perantara, pendahulu/ prakondisi

Agens (penyakit) Individu/host sakit

Faktor risiko eksternal Faktor risiko internal

Page 8: Penelitian Analitik

SKEMA CROSS SECTIONAL

Populasi/ sampel

F risk (+)

F risk (-)

Efek (+)

Efek (-)

Efek (+)

Efek (-)

Page 9: Penelitian Analitik

Tabel

CROSS SECTIONAL EFEK

Ya Tidak

FAKTOR RISIKO

Ya A B

Tidak C D

Page 10: Penelitian Analitik

40 pasien14/20 : 7/20 = 2 : 1

CROSS SECTIONAL EFEK

Ya Tidak

FAKTOR RISIKO

Ya 14 6

Tidak 7 13

Page 11: Penelitian Analitik

LANGKAH CROSS SECTIONALMerumuskan pertanyaan penelitian dan

hipotesis yang sesuaiMengidentifikasi variabel penelitianMenetapkan subjek penelitianMelakukan observasi/ pengukuranMelakukan analisis

Page 12: Penelitian Analitik

Intepretasi hasilRasio Prevalens

Prevalensi pada kelompok dengan faktor risiko dibanding prevalensi pada kelompok tanpa faktor risiko

Rasio Prevalens :RP = A/A+B : C/(C+D)Menghitung rasio prevalens= 1 tidak berefek ( netral) > 1 variabel merupakan faktor risiko< 1 variabel merupakan faktor protektif

Page 13: Penelitian Analitik

Kelebihan Cross SectionalMudah, ekonomis, hasil cepat didapatDapat meneliti banyak variabel sekaligusKemungkinan subjek “drop out” kecilTidak banyak hambatan etikDapat sebagai dasar penelitian selanjutnya

Page 14: Penelitian Analitik

Kelemahan cross sectionalSulit menetapkan mekanisme sebab akibatSubjek penelitian cukup besar terutama bila

variabel banyak dan faktor risk relatif jarang ditemukan

Kurang tepat untuk mempelajari penyakit dengan kurun waktu sakit pendek

Kesimpulan korelasi paling lemah dibanding case control atau cohort

Tidak dapat menggambarkan perjalanan penyakit faktor risiko, diagnosis, prognosis

Page 15: Penelitian Analitik

Memilih antara Penelitian / Study Kohort dan Kasus Memilih antara Penelitian / Study Kohort dan Kasus Kontrol.Kontrol.

KOHORTKOHORT KASUS - KONTROLKASUS - KONTROLApabila yang diketahui adalah Apabila yang diketahui adalah

Penyebab dan yang ingin diketahui Penyebab dan yang ingin diketahui adalah Akibat.adalah Akibat.

Apabila yang diketahui adalah Akibat Apabila yang diketahui adalah Akibat dan yang ingin diketahui adalah dan yang ingin diketahui adalah Penyebab.Penyebab.

Apabila akibat yang ingin diketahui Apabila akibat yang ingin diketahui banyak ditemukanbanyak ditemukan

Apbila akibat yang telah diketahui Apbila akibat yang telah diketahui tersebut jarang ditemukan.tersebut jarang ditemukan.

Apabila jarak waktu antara adanya Apabila jarak waktu antara adanya penyebab dan timbulnya akibat penyebab dan timbulnya akibat relative singkat.relative singkat.

Apabila jarak waktu antara adanya Apabila jarak waktu antara adanya penyebab dan timbulnya akibat penyebab dan timbulnya akibat terlalu lama.terlalu lama.

Apabila ingin lebih mengetahui Apabila ingin lebih mengetahui hubungan sebab – akibat (Tindak hubungan sebab – akibat (Tindak lanjut penelitian Kasus Kontrol).lanjut penelitian Kasus Kontrol).

Apabila ingin lebih mengetahui Apabila ingin lebih mengetahui hubungan Awal sebab – akibat hubungan Awal sebab – akibat

Apabila angka drop out diperkirakan Apabila angka drop out diperkirakan rendah.rendah.

Apabila angka drop out diperkirakan Apabila angka drop out diperkirakan Tinggi.Tinggi.

Page 16: Penelitian Analitik
Page 17: Penelitian Analitik

CASE CONTROLMempelajari seberapa jauh faktor risiko

mempengaruhi terjadinya efekHub sebab akibat :

cross sectional < case control < cohort <Intervensi

F risk dipelajari melalui pendekatan retrospektif efek diidentifikasi saat ini, f risk diidentifikasi masa lalu

Page 18: Penelitian Analitik

F risk (+)

F risk (-)

F risk (+)

F risk (-)

retrospektif

retrospektif

Efek (+)/ kasus

Matching/Non matching

Efek (-)/kontrol

POPULASI

Page 19: Penelitian Analitik

Tabel

Case ControlEFEK

Ya Tidak Jumlah

FAKTOR RISIKO

Ya A B A+B

Tidak C D C+D

jumlah A+C B+D A+B+C+D

Page 20: Penelitian Analitik

Tahapan kasus kontrol1. Menetapkan pertanyaan penelitian dan

hipotesis yang sesuai2. Menetapkan variabel penelitian3. Menetapkan subjek penelitian4. Melakukan pengukuran variabel5. Analisis hasil

Page 21: Penelitian Analitik

Menentukan kasusInsidens ( baru) atau prevalens ( baru +

lama)Tempat pengumpulan kasusWaktu diagnosis

Page 22: Penelitian Analitik

Cara menetapkan kel kontrolPopulasi yang sama dgn kasus“matching”Kontrol lebih dari 1 kelompok

Page 23: Penelitian Analitik

Intepretasi hasilOR ( Odds Ratio )

Insiden pada kelompok dengan faktor risiko dibanding insiden pada kelompok tanpa faktor risiko

A/A+B : C/C+D

Page 24: Penelitian Analitik

Kelebihan kasus kontrol1. Cocok untuk mempelajari penyakit yg

jarang ditemukan2. Hasil cepat, ekonomis3. Subjek penelitian bisa lebih sedikit4. Memungkinkan mengetahui sejumlah faktor

risiko yang mungkin berhubungan dengan penyakit

5. Kesimpulan korelasi > baik, krn ada pembatasan dan pengendalian faktor risiko

6. Tidak mengalami kendala etik

Page 25: Penelitian Analitik

Kelemahan kasus kontrolBiasTdk diketh pengaruh variabel luar yg tak

terkendali dgn teknik matchingPemilihan kontrol dgn mathcing akan sulit

bila faktor risiko yg di “matching”kan banyakKelompok kasus dan kontrol tidak random

apakah faktor luar seimbang?

Page 26: Penelitian Analitik

Study KohortStudy Kohort Study Kohort juga sering disebut Study Study Kohort juga sering disebut Study

Follow-UpFollow-Up atauatau Study InsidensiStudy Insidensi..Study Kohort adalah Rancangan Study yang Study Kohort adalah Rancangan Study yang

mempelajari hubungan antara mempelajari hubungan antara paparanpaparan dadan n penyakitpenyakit dengan cara membandingkan dengan cara membandingkan

kelompok terpapar & kelompok tak kelompok terpapar & kelompok tak terpapar.terpapar.

KelompokKelompok22 Study dgn karakteristik tertentu Study dgn karakteristik tertentu yg sama (yg pd awalnya bebas penyakit) yg sama (yg pd awalnya bebas penyakit)

tetapi memiliki tingkat paparan yg berbeda tetapi memiliki tingkat paparan yg berbeda kmd dibandingkankmd dibandingkan INSIDENSIINSIDENSI penyakit yg penyakit yg

dialaminya selama periode waktu ttn.dialaminya selama periode waktu ttn.

Page 27: Penelitian Analitik
Page 28: Penelitian Analitik

CIRI – CIRI KOHORTCIRI – CIRI KOHORT

1.1. Pemilihan Subyek Penelitian Pemilihan Subyek Penelitian berdasarkan Status Paparannya dan berdasarkan Status Paparannya dan kemudian dilakukan pengamatan kemudian dilakukan pengamatan dan pencatatan apakah Subyek dan pencatatan apakah Subyek dalam perkembangannya mengalami dalam perkembangannya mengalami penyakit yang diteliti atau tidak.penyakit yang diteliti atau tidak.

2.2. Peneliti hanya mengamati dan Peneliti hanya mengamati dan mencatat Paparan dan Penyakit ; mencatat Paparan dan Penyakit ; Dan Tidak dengan Sengaja Dan Tidak dengan Sengaja Mengalokasikan Paparan (Memberi Mengalokasikan Paparan (Memberi Intervensi).Intervensi).

Page 29: Penelitian Analitik

E+ : Terpapar Faktor PenelitianE- : Tidak Terpapar Faktor PenelitianD+ : Mengalami Penyakit ( Sakit )D- : Tidak Mengalamai Penyakit ( Sehat )

Page 30: Penelitian Analitik

KEUNTUNGAN DAN KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN STUDY KELEMAHAN STUDY KOHORTKOHORT

KEUNTUNGANKEUNTUNGAN KELEMAHANKELEMAHAN1. Dapat disusun criteria

responden seperti yang diinginkan peneliti.

2. Dapat diobservasi semua keterangan yang diinginkan tanpa perlu khawatir akan terjadinya Bias Selection.

3. Hasil yang diperoleh lebih dapat dipercaya.

4. Tidak ada subyek yg sengaja dirugikan karena suatu tindakan atau memberikan paparan yg merugikan krn sifatnya Observasional.

1. Membutuhkan Waktu, Biaya dan Tenaga yang besar.

2. Kemungkinan Drop Out responden tinggi.

3. Sulit dilakukan jika jumlah kasus sangat sedikit.

4. Apabila ada kemajuan ilmu yang mengubah cara diagnosa, metoden ini kemungkinan juga berubah.

Page 31: Penelitian Analitik

TEKNIKTEKNIKTeknik penelitian KOHORT dapat dibedakan atas beberapa LANGKAH POKOK, yaitu :Teknik penelitian KOHORT dapat dibedakan atas beberapa LANGKAH POKOK, yaitu :

1.1. Menetapkan Kelompok – kelompok Menetapkan Kelompok – kelompok yang Akan Diteliti.yang Akan Diteliti.

Kelompok tersebut dibedakan menjadi 2 yaitu : KELOMPOK TERPAPAR (terkena masalah ) dan KELOMPOK TIDAK TERPAPAR (tidak terkena masalah).

2.2. Menetapkan Besarnya SampleMenetapkan Besarnya Sample3.3. Mengobservasi dan Mencatat Segala Mengobservasi dan Mencatat Segala

Keterangan yang Diperoleh.Keterangan yang Diperoleh.4.4. Melakukan Interpretasi Data yang Melakukan Interpretasi Data yang

Diperoleh.Diperoleh.

Page 32: Penelitian Analitik

N =

Q =Q = (100 – P) (100 – P)

{(1,96 2PQ + 0,842 P1Q1 + P2Q2 )}2

(P2 – P1)2

Keterangan :Keterangan :NN : : Jumlah Sample.Jumlah Sample.P1P1 : Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Terpapar: Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok TerpaparQ1Q1 : Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Terpapar: Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok TerpaparP2P2 : Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Tidak : Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Tidak

TerpaparTerpaparQ2Q2 : Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Tidak : Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Tidak

Terpapar.Terpapar.

P =P = (P1 + (P1 + P2)P2)22

Page 33: Penelitian Analitik

N =N =

N =N = 435435

(1,96 2PQ + 0,842 P1Q1 + P2Q2 )2

(P2 – P1)2

N =N ={ { (1,96 2 x 0,075 x 0,925 + 0,842 0,10 x( 0,9 + 0,05 x 0,95) }(1,96 2 x 0,075 x 0,925 + 0,842 0,10 x( 0,9 + 0,05 x 0,95) }22

(0,1 – 0,05)(0,1 – 0,05)22

Q =Q =(100 – (100 – P) P)

Q =Q = (1– (1– 0,075) 0,075)

= 0,925= 0,925

P P ==

(P1 + (P1 + P2)P2)22 = 0,075= 0,075

(0.10 + 0,05)(0.10 + 0,05) P P

== 22

Page 34: Penelitian Analitik

Mengobservasi dan Mencatat segala Mengobservasi dan Mencatat segala keterangan yang diperolehketerangan yang diperoleh

MEROKOKMEROKOK

TOTALTOTALYAYA TIDAKTIDAK

KANKER PARUKANKER PARU

POSITIFPOSITIF aa bb a + ba + b

NEGATIFNEGATIF cc dd c + dc + d

JUMLAHJUMLAH a + ca + c b + db + d a + b + c a + b + c + d+ d