pendidikanmerupakanhalyangterpentingdalamkehidupankita-130716003806-phpapp01

58
NAMA : DEVI HARISANDI KELAS : IV D NPM : 11.10.010.745.151 PENDIDIKAN Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Seorang anak yang disayangi akan menyayangi keluarganya ,sehingga anak akan merasakan bahwa anak dibutuhkan dalam keluarga. Sebab merasa keluarga sebagai sumber kekuatan yang membangunya.Dengan demikian akan timbul suatu situasi yang saling membantu,saling menghargai,yang sangat mendukung perkembangan anak.Di dalam keluarga yang memberi kesempatan maksimum pertumbuhan,dan perkembangan adalah orang tua.Dalam lingkungan keluarga harga diri berkembang karena dihargai,diterima,dicintai,dan dihormati sebagai manusia .Itulah pentingnya mengapa kita menjadi orang yang terdidik di lingkungan keluarga.Orang tua mengajarkan kepada kita mulai sejak kecil untuk menghargai orang lai. Sedangkan di lingkungan sekolah yang menjadi pendidikan yang kedua dan apabila orang tua mempunyai cukup uang maka dapat melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi dan akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi kemudian menjadi seorang yang terdidik . Alangkah pentingnya pendidikan itu. Guru sebagai media pendidik memberikan ilmunya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Peranan guru sebagai pendidik merupakan peran memberi bantuan dan dorongan ,serta tugas-

description

Profesi Kependidikan

Transcript of pendidikanmerupakanhalyangterpentingdalamkehidupankita-130716003806-phpapp01

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan

NAMA : DEVI HARISANDI

KELAS : IV D

NPM : 11.10.010.745.151

PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Seorang anak yang disayangi akan menyayangi keluarganya ,sehingga anak akan merasakan bahwa anak dibutuhkan dalam keluarga. Sebab merasa keluarga sebagai sumber kekuatan yang membangunya.Dengan demikian akan timbul suatu situasi yang saling membantu,saling menghargai,yang sangat mendukung perkembangan anak.Di dalam keluarga yang memberi kesempatan maksimum pertumbuhan,dan perkembangan adalah orang tua.Dalam lingkungan keluarga harga diri berkembang karena dihargai,diterima,dicintai,dan dihormati sebagai manusia .Itulah pentingnya mengapa kita menjadi orang yang terdidik di lingkungankeluarga.Orang tua mengajarkan kepada kita mulai sejak kecil untuk menghargai orang lai.

Sedangkan di lingkungan sekolah yang menjadi pendidikan yang kedua dan apabila orang tua mempunyai cukup uang maka dapat melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi dan akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi kemudian menjadi seorang yang terdidik . Alangkah pentingnya pendidikan itu. Guru sebagai media pendidik memberikan ilmunya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Peranan guru sebagai pendidik merupakan peran memberi bantuan dan dorongan ,serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak dapat mempunyai rasa tanggung jawab dengan apa yang dia lakukan. Guru juga harus berupaya agar pelajaran yang diberikan selalu cukup untuk menarik minat anak .Selain itu peranan lingkungan masyarakat juga penting bagi anak didik . Hal ini berarti memberikan gambaran tentang bagaimana kita hidup bermasyarakat.Dengan demikian bila kita berinteraksi dengan masyarakat maka mereka akan menilai kita,bahwa tahu mana orang yang terdidik,dan tidak terdidik. Di zaman Era Globalisasi diharapkan generasi muda bisa mengembangkan ilmu yang didapat sehingga tidak ketinggalan dalam perkembangan zaman. Itulah pentingnya menjadi seorang yang terdidik baik di lingkungan Keluarga,Sekolah,dan Masyarakat.

Top of Form

Education is the most important thing in our lives, this means that every human being deserves and hope to always evolve in education. Education in general has meant a life in self-development process of each individual to live and sustain life. Thus becoming an educated is very important. Education is the first time we get in the family, school and community environments.

A child who loved to love his family, so the child will feel that a child needs in the family. Because the family was a source of strength membangunya.Dengan would thus arise a situation of mutual help, mutual respect, which strongly supports the development of the family anak.Di allow maximum growth and development is the family environment tua.Dalam developing self-esteem because appreciated, accepted, loved, and respected as a human being. Such is the importance why we become educated on the environmentkeluarga.Orang parents taught us start from childhood to respect others.

While in the school environment to be both educational and if the parents have enough money then can proceed to a higher level and will continue to university and then become a well-educated. How important is education. Teachers as media educators provide knowledge in accordance with the capabilities. The role of the teacher as an educator is to give support and encouragement role, as well as tasks related to disciplining children so that children can have a sense of responsibility with what he did. Teachers should also strive to be the lesson is always enough to attract children.

In addition, the role of the community is also important for students. This means providing an overview of how we live bermasyarakat.Dengan so when we interact with people, they will judge us, that knows where people are educated, and uneducated. In an age of Globalisation Era youth are expected to develop the knowledge acquired so do not be left behind in the times. That's the importance of being a well-educated in the Family, School, and Community.pentingnya pendidikan bagi masa depan

Minggu, 04 November 2012

PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI MASA DEPAN

by:[email protected] PENDIDIKAN BAGI MASA DEPANP A P E RDiajukan untuk Memenuhi Tugas yang DiberikanOleh Guru Bahasa IndonesiaBapak Abul Hayat, S.PdI

OLEH :MUHAMMAD ANIES AR.

NIS:

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AR-RISALAHBATAAL BARAT GANDING SUMENEPNovember 2011DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ii

HALAMAN PENGESAHAN

iii

HALAMAN MOTTO

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

v

KATA PENGANTAR

vi

DAFTAR ISI

vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Pengertian Judul

1

B. Alasan Memilih Judul

2

C. Latar Belakang Masalah

2

D. Rumusan Masalah 4

E. Tujuan Pembahasan 4

F. Sistematika Pembahasan .. 5

BAB II

1. Pendidikan Islam

6

a. Pengertian Pendidikan Islam

6

b. Tujuan Pendidikan Islam

10

c. Pendidikan Dalam Kehidupan

16

2. Pendidikan Dalam Islam

23

a. Tugas Pendidikan Dalam Islam

23

b. Fungsi Pendidikan

23

c. Pandangan Islam Terhadap Pendidikan di Era Modern 25

3. Pengaruh Pendidikan Dalam Sudut Pandang Islam .

25

a. Pendidikan di Era Modern

25

b. Pengaruh Pendidikan Islam Terhadap Remaja

27

c. Pentingnya Pendidikan Dalam Sudut Pandang Islam .

28

BAB III

A. Kesimpulan

29

B. Saran-Saran

29

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bab IPendahuluan A. Pengertian JudulSebelum penulis paper menjelaskan lebih lanjud tentang Pentingnya Pendidikan Bagi Masa Depan maka penulis terlebih dahulu akan menjelaskan satu-persatu pengertian judul di atas agar lebih mudah dipahami :

Penting : Sangat butuh, sangat utama [1]Pendidikan : Proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat mereka hidup.[2]Masa depan : Zaman baru, masa yang akan datang[3]B. Alasan memilih judulPenulis memiliki beberapa alas an dalam memilih judul, diantaranya :

1. Ingin menambah wawasan dan mengolah kemampuan penulis

2. Pendidikan merupakan salah satu kunci untuk memiliki masa depan yang lebih baik

3. Banyak remaja yang putus sekolah atau tidak meneruskan sekolah kejenjang yang lebih tinggi akibatnya pengangguran

4. Banyak remaja yang putus sekolah karena masalah Ekonomi

5. Sebagai tolak ukur kemampuan penulis

C. Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain untuk member pertolongan dan memiliki tujuan yang lebih baik.

Untuk itu pendidikan merupakan keharusan bagi setriap manusia karena diantara fungsi pendidikan adalah memanusiakan manusia, dalam artian seseorang yang terdidik akan mengenal dirinya masyarakat dan alam sekitar, yang puncaknya akan sadar terhadap posisi dirinya yaitu sebagai khalifah di bumi ini.

Pendidikan akan mampu merubah manusia, tatanan masyarakat, tidak jarang masyarakat yang mampu dan bertaraf ekonomi tinggi adalah golongan orang yang terdidik begitu juga sebaliknya orang-orang yang terlantar, kaum miskin, kebanyakan kadar pendidikan rendah.

Jadi pendidikan begitu penting untuk Bagi masa depan yang cerah, karena kesejahteraan hidup akan diperoleh dengan jalan menempuh pendidikan yang lama, baik itu kesejahteraan hati/kesejahteraan hati dan menjalani kehidupan, menempuh kesejahteraan finasional/materi.

Untuk itu penulis mengangkat judul dalam paper ini pentingnya pendidikan Bagi masa depan.

D. Rumusan MasalahDari hasil uraian latar belakang masalah diatas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara memperoleh masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan.

2. Bagaimana kehidupan seseorang apabila tidak disertai pendidikan yang tinggi.

E. Tujuan PembahasanDalam paper ini penulis bertujuan untuk :

- Agar tau seberapa penting pendidikan bagi masa depan kita.

- Menghilangkan kebodohan yang ada pada diri kita.

- Memenuhi tugas materi Bahasa Indonesia kelas IX SMP

- Mengukur sampai dimana kemampuan penulis dalam membuat paper.

F. Sistematika PembahasanSecara keseluruhan paper ini terdiri dari 43 bab yang terbagi menjadi empat bab.

Pada bab yang pertama pendahuluan yang mengutarakan tentang : pengertian judul, alas alas an memilih judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, dan sistematika pendidikan.

Sedangkan pada bab yang kedua berisi dua sub bab pada sub bab (A) menguraikan tentang pendidikan bagi masa depan yang meliputi : pengertian pendidikan, fungsi pendidikan, dan macam-macam pendidikan, sedangkan pada sub bab (B), menguraika tentang pentingnya masa depan yang cerah yang melipiti :

Hal yang terpenting di masa depan, persiapan di hari tua, dan pentingnya masa depan yang cerah.

Kemudian pada bab yang ketiga berisi tentang pendidikan Bagi masa depan yang menguraikan tentang pengembangan ilmu pendidikan, orientasi pendidikan, dan pentingnya pendidikan Bagi masa depan.

Paper ini ditutup dengan kesimpulan dab saran-saran yang terdapan dalam bab terakhir atau penutup.

Bab IIB. Pendidikan Bagi Masa Depan1. Pengertian Pendidikan Menurut Dr. Nanang Fattah pendidikan adalah proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat mereka lahir.[4]

Sedangkan menurut Dictionary of Education menyebutkan bahwa pendidikan adalah pusat dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana ia hidup proses social dimana orang hidup yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang dating dari sekolah). Sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami pengembangan kemampuan social dan kemampuan individu yang optimal.[5] Kemudian menurut Azyumard Azra, pendidikan secara umum adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankankehidupan dan untuk nmemenuhi tujuan hidup secara efektif dan efisien.[6]

Dari definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang sadar yang teratur dan sistematis, yang di laburkan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

2. Fungsi pendidikanPendidikan mempunyai tujuan, yaitu kemampuan untuk berkembang sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidup, untuk mencapai tujuan itu pendidikan melakukan usaha yang terencana dalam memilih isi (materi), strategi, dan tegnik penilaian yang sesuai, baik kegiatan pendidikan yang dilakukan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat (formal dan non formal).

Namun pendidikan tidak hanya memiliki fungsi seperti diatas, tapi juga memiliki fungsi-fungsi secara garis besar fungsi pendidikan dibagi menjadi 2, pertama secara mikm (sempit) ialah membantu (secara sandar) perkembangan jasmana dan rohani peserta didik. Fungsi pendidikan yang kedua secara makm (luas) adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan pribadi

b. Pengembangan warga Negara

c. Pengembangan kebudayaan

d. Pengembangan bangsa[7]Pada masa Mendidik ialah memberi tuntunan, bantuan, pertolongan kepada peserta didik di dalam pengertian member tuntunan ialah tersimpul suatu dasar pengakuan bahwa anak (pihak yang diberi tuntunan) memiliki daya-daya (potensi) untuk berkembang. Potensi ini secara berangsur-angsur tumbuh dan berkembang dari dalam diri anak untuk menjamin berkembangnya potensi-potensi anak menjadi lancer dan terarah, diperlukan pertolongan tuntunan dari luar. Jika unsur pertolongan tidak ada maka potensi tersebut tetap tingal potensi beka yang tidak sempat diaktualisasikan.

Pada intinya ketika mengacu pada definisi-definisi pendidikan yang telah dibahas di depan, jelas bahwa fungsi pendidikan ialah :

1. Mengembangkan kemampuan sikap dan tingkah laku dalam masyarakat.

2. Untuk memahami tujuan hidup yang efektif dan efisien.

3. Untuk mempengaruhi anak mempunyai sifat dan tabiat.

4. Untuk memperkembangkan kemampuan social dan kemamuan individu yang optimum.

3. Macam-macam pendidikanPendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan sikap dan tingkah laku dalam masyarakat untuk memenuhi tujuan hidup yang efektif dan efisien maka pendidikan itu harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungannya. Untuk itu Amir Danien Indra Kusuma membedakan macam-macam pendidikan sebagai berikut :

1. Beradasarkan pendidikan hidup pendidikan dibedakan menjadi: a. Pendidikan nasionalis, yaitu pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu bangsa dengan berdasarkan pada pandangan hidup bangsa itu, dan berorientasi pada tujuan dan cita-cita bangsa.

b. Pendidikan kolumialis, yaitu pendidikan yang diselenggarakan oleh kaum penjajah, dan berorientasi kepada tujuan dan cita-cita dari bangsa yang menjajah.

c. Pendidikan komonis, yaitu pendidikan yamg berdasarkan filsafat dan pandangan hidup komonisme.

d. Pendidikan leberalisme, yaitu pendidikan yang berdasarkan filsafat dan pandangan hidup liberalisme.

e. Pendidikan islam, yaitu pendidikan yang berdasarkan filsafat dan pandangan hidup islam.

f. Pendidikan katolik, yaitu pendidikan yang berdasarkan filsafat dan pandangan hidup katolik.[8]2. Sedangkan menurut aspek-aspek dalam pendidikan maka macam-macam pendidikan menjadi 5 bagian :

a. Pendidikan akhlak, yaitu pendidikan yang bertujuan untuk mempengaruhi anak agar mempunyai budi pekerti yang luhur.

b. Pendidikan kecerdasan, yaitu yang bertujuan untuk melatih dan mempertinggi daya berfikir pada anak.

c. Pendidikan keindahan, yaitu yang bertujuan agar anak membiasakan diri dengan hal-hal yang baik.

d. Pendidikan kewarganegaraan, yaitu yang bertujuan untuk mencetak anak menjadi warga Negara yang baik dan berguna bagi tanah air.

e. Pendidika jasmani, yaitu yang bertujuan agar anak dapat tumbuh harmonis antara juwa dan raganya.[9]3. Kemudian menurut tingkatan-tingkatannya dalam pendidikan kita kenal pendidikan seperti :

a. Pendidikan prasekolah

b. Pendidika dasar

c. Pendidikan menengah

d. Pendidikan tinggi.[10]4. Sedangkan pembedaan menurut Umur dari anak yang dididik kita kenal pendidikan, seperti :a. Pendidikan prenatal, yaitu pendidikan anak sebelum lahir/ dalam masa kandungan.

b. Pendidikan bayi, yaitu dilaksanakan pendidikan itu pada masa bayi

c. Pendidikan anak, yaitu dilaksanakan pendidikan itu pada masa anak-anak.

d. Pendidikan pemuda, yaitu pendidikan yang diberikan pada anak semasa menginjak dewasa.

e. Pendidikan dewasa, yaitu pendidikan yang diberikan pada orang-orang dewasa diluar pendidikan sekolah.[11]

5. Kemudian disusul dengan pembedaan menurut tempat pendidikan dilaksanakan :a. Di dumah, yaitu pendidikan yang dilaksanakan pada lingkungan keluarga.

b. Di sekolah, yaitu pendidikan formal yang dilaksanakan disekolah-sekolah atau perguruan tinggi.

c. Di masyarakat, yaitu pengalaman yang diperoleh anak melalui pergaulan-pergaulan dalam masyarakat maupun organisasi-organisasi muda.[12]6. Pada sub pokok selanjutnya, pembedaan pendidikan menurut isi dari pendidikan yang diberikan maka kita kenal :a. Pendidikan umum, yaitu kita diarahkan kepada suatu jabatan atau pekerjaan tertentu.

b. Pendidikan kejujuran, yaitu pendidikan yang sudah diarahkan kepada suatu jabatan atau lapangan pekerjaan yang tertentu.

7. Beralih pada pembedaan pendidikan selanjutnya yang tidak akan sama dengan di atas, disini perbedaan pendidikan memuat sifat yang kita bedakan :a. Pendidika biasa, yaitu pendidikan yang diselenggarakan bagi anak-anak normal.

b. Pendidikan luar basa, yaitu pendidikan yang diselenggarakan bagi anak-anak tidak normal.[13]8. Pembedaan yang terakhir ialah pembedaan pendidikan menurut sifat pelaksana yang kita bias bedakan menjadi :a. pendidikan formal, yaitu pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja disekolah-sekolah, dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

b. Pendidikan formal, yaitu pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja diluar sekolah, pendidikan formal ini tidak terikat oleh jenjang-jenjang pendidikan.

c. Pendidikan informal, yaitu pendidikan/pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh tidak secara sengaja melaui pergaulan-pergaulan.

Setelah kita ketahui semua tentang perbedaan pendidikan bahwa pendidikan itu sangat banyak sekali tentang perbedaan-perbedaan dan demi semua yang telah dilampirkan di atas kita sudah tau banyak pula macam-macam pendidikan.[14]Dalam buku konfigurasi politik pendidikan nasional menyebutkan funsi pendidikan sebagai berikut :

1. Pendidikan sebagai pembentuk manusia.

2. Pendidikan sebagai pembentuk kemandirian.

3. Pendidikan sebagai pembentuk bangsa.

4. Pendidikan sebagai media pengembang ilmu

5. Pendidikan sebagai pendorong dan penunjuk arah

6. Pendidikan sebagai penjaga peradaban bangsa.[15]

C. Pentingnya Masa Depan Yang Cerah1. Hal yang terpenting di masa depanPendidikan pada hakikatnya mempunyai suatu upaya mewariskan nilai yang akan menjadi penolong dan penuntun umat manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peraaban manusia, tanpa pendidikan, maka diyakini bahwa manusia sekarang tidak sangat tertinggal baik kualitas kehidupan maupun proses-proses merancang masa depan. (secara extrim bahkan dapat dikatakan bahwa masyarakat, suatu bangsa akan ditentukan oleh bagaimana pendidikan yang dijalani dalam masyarakat bagsa tersebut.[16]Dalam konteks tersebut maka kemajuan pendidikan yang dicapai umat manusia dimasa ini, sudah tentu tidak terlepas dari peran-peran pendidikan diraihnya kemampuan dan tegnologi dan bangsa-bangsa di berbagai belahan bumi ini, merupakan hasil karakteritas produk suatu proses pendidikan, sekalipun diketahui bahwa keemajuan yang dicapai dunia pendidikan selalu dibawah kemajuan dunia industry yang memakai produk lembaga pendidikan.[17]Jadi pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan kitadan masa depan kita, beberapa hal yang terpenting dimasa depan adalah sebagai berikut :

a. Kemampuan ekonomi, hal itu penting dalam masa depan seseorang agar hidup kita ini menjadi tidak serba kekurangan dan bisa beradaptasi dengan suasana dunia yang serba modern ini.

b. Kepuasan hati, merupakan hal yang masuk kedalam hal yang terpenting bagi masa depan karena kepuasan hati erat kaitannya dengan kemantapan iman seseorang kepada tuhan yang maha Esa, jika sudah sampai pada tingkatan ini, hidup seseorang karena situasi apaun yang terjadi akan dihadapinyadengan hati yang lapang pada alirannya, masalah-masalah akan cepat terselesaikan.

c. Kesehatan merupakan hal yang penting dalam Bagi masa depan, karena dengan kesehatan raga maupun jiwa semua yang ada dihadapan kita apapun itu antara halangan atau yang lainnya untuk Bagi masa depan akan bisa ditempuh dengan baik dengan disertai doa.

d. Jabatan/statis social yaitu penting dalam hidup kita karena dengan jabatan kita bisa dikenal oleh masyarakat, seperti kita menjadi seorang gurudi madrasah, itu akan lebih dikenal oleh masyarakat dan bisa juga lewat mendidik murid-murid akan mendapat pahala dan uang.

e. Keharmonisan keluarga, keluarga adalah lingkungan yang paling kecil bagi semua yang ada di dalam keluarga tersebut, keharmonisan keluarga sangat penting bagi masa depan agar saat ada masalah bisa dilumpuhkan dengan bicara dengan halus-halus untuk mencari solusi masalah tersebut. Kapan ada masalah dalam keluarga dan keluarga itu tidak harmonis akibatnya akan menghambat jalan kemasa depan yang lebih baik.

f. Keahlian, kreatifitas seseorang bisa bisa dijadikan pekerjaan dan bisa menghasilkan uangseperti daur ulang dari sampah bisa menjadi apa yang diinginkan dengan keahlian, mendaur ulang sampah bisa menjadi masa depan yang cerah bagi dirinya sendiri ataupun bagi Negara yang di tempati. Dan yang terakhir bisa dikenal dengan jaminan hidup dimasa depan.

2. Persiapan dihari tuaSebagai manusia, kita harus mempunyai pandangan untuk hidup bagi diri kita sendiri dan keluarga nantinya di hari tua. Pendidikan merupakan suatu pegangan hidup bagi manusia agar nantinya kita tidak kesulitan menghadapi masa yang semakin merak dengan teknologi canggih yang bisa merubah isi fikiran kita, kita tidak bisa hidup tanpa adanya orang lain di samping kita ,akanya manusia disebut mahkluk social yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain dan ekonomi berperan penting dalam hidup kita, dengan ekonomi yang standart kita bisa hidup dengan enak.

3,Pentingnya Masa Depan Yang CerahMasa depan adalah masa yang menentuka kita untuk menjadi lebih melarat atau cerah, jadi peran pendidikan dalam masa depan kita sangat penting.Masa depan yang cerah akan membuat hidup kita nyaman dan tidak akan menjadi orang yag melarat,hidup seseoarang yang melarat adalah orang yang tidak mempunyai masa depan yang cerah.Jadi pendidikan dan masa depan yang cerah sngat penting dalam hidup kita.

Bab IIIPentingnya Pendidikan Bagi Masa DepanD. Pengembangan Ilmu PendidikanSeperti yang kita ketahui bahwa sesuatu yang dimiliki kita kalau kita pendam saja akan sia-sia, hal ini sama dengan kita memperoleh ilmu dari sekolah ataupun dari luar sekolah kalau kita biarkan saja tanpa kita kembangkan yang diperoleh itu akan sia-sia saja.

Pengembangan ilmu pengetahuan itu bisa dimana saja, dengan cara apa saja, seperti :

- Diamalkan kepada orang lain atau pelajaran yang kita peroleh diajarkan atau di berikan kepada orang lain.

- Tingkatkan pengetahuan dengan cara praktek, dan terus belajar.

Praktek dan mengenalkan ilmu yang diperoleh akan membantu kita lebih bisa untuk menghadapi dunia yang semakin canggih ini.

Manusia berkembang sesuai dengan zaman yang dilaluinya, setiap zaman pasti memiliki sejarah tersendiri dan unik menurut waktunya. Demikian halnya manusia hidup adalah tergantung pada alam dan lingkungan yang ada disekitarnya. Artinya semakin baik lingkungan yang ditatanya, maka akan semakin mendukung tatanan kehidupannya dan sebaliknya jika manusia tidak tau mensyukuri nikmat Tuhan yang telah diterimanya, maka manusia akan digilas oleh zamannya.

Beragam pemikiran tentang pendidikan dan semuanya dapat dilihat dari orientasi yang menjadi perhatian pendidikan itu sendiri, baik dari aspek ekonomis maupun budaya. Untuk maksud tersebut, saya mencoba mengurai orientasi pendidikan dari beberapa pemikiran yang diungkap dari beberapa literature dan bahasannya juga diintegrasikan dengan kondisi social kemasyarakatan dalam bidang pendidikan secara normatif.

Masyarakat modern adalah produk dari tiga perkembangan yang berbeda satu sama lain yaitu; negara bangsa, kapitalisme, dan industrialisme. Persoalan negara bangsa dianggap sebagai fenomena historis dan selanjutnya oleh Kenichi Ohmae digambarkan bahwa negara bangsa akan tetap ada atau pecah dalam menghadapi dunia global, setidaknya cenderung dipengaruhi oleh adanya pengaruh 4 (empat) yang masuk melintasi batas negara, yang dalam pergaulan internasional semakin tidak terelakkan lagi. Adapun keempat unsur yang selalu membayangi negara bangsa di abad 21 cenderung pada kisaran masalah: investasi-Industri-informasi-individu sebagaimana dijelaskan sebagai berikut :

- Investasi yang masuk ke dalam suatu negara pada abad global sekarang tidak lagi dibatasi oleh letak geografis, di negara manapun setiap orang bisa menanamkan investasinya terlebih lagi didukung oleh kemampuan visi bisnis masing-masing. Seperti Freeport di Indonesia adalah investasi AS, perkembangan investasi yang ditanamkan di Provinsi Papua sudah pasti memiliki dampak positip dan negative, positip dapat memberikan kontribusi ekonomis bagi pembangunan masyarakat khususnya di lingkungan lokasi investasi, sedangkan negatifnya, membuat lingkungan hutan Papua di sekitar lokasi akan berubah secara ekologis karena terjadinya perubahan peruntukan lahan, artinya hutan habis dibabat untuk menjadi daerah penambangan. Sedangkan secara budaya, cepat atau lambat akan memberikan pengarus sosial kultural, karena masuknya para tenaga kerja dengan tingkat kebutuhan hidup yang mempengaruhi intensitas komunitas masyarakat di sekitar lokasi investasi. Secara kasat mata kita melihat, adanya proses pembudayaan nilai-nilai barat pada masyarakat dan bahkan yang sangat kental adalah budaya politik barat yang terbawa-bawa ke dalam masyarakat, sehingga seolah-olah masyarakat sekitar lokasi masih hidup terbelakang dan kondisi ini kemudian menjadi isu social bagi investor untuk menjadi bahan tawar menawar dengan pemerintah pusat untuk dijadikan isu pembangunan. Namun selanjutnya yang cenderung terjadi adalah terjadinya propaganda social ekonomi, sehingga menimbulkan kecemburuan social antar masyarakat local dan pendatang. Inilah bibit-bibit pememberontakan social masyarakat yang daerahnya mendapatkan investasi asing.

- Industri sangat berkait dengan banyak perusahaan, di abad 21 penyebaran Industri dan produknya di suatu negara bukan lagi kolaborasi hanya dengan pemerintahan seperti pada masa lampau, tetapi pengelolaan industri telah berkolaborasi dengan negara lain di luar negara Industri tersebut, sehingga tidak heran bahwa norma-norma kebangsaan suatu negara nantinya akan terlindas oleh roda industri, dimana implikasi industri tersebut cenderung menjadikan manusia sebagai robot dalam kehidupan ekonomi global.

- Informasi dengan kehandalan teknologi informasi yang berkembang pesat telah menempatkan suatu investasi dan industri antar negara hanya melalui sistem jaringan kerjasama (networking) ke seluruh negara, akibatnya secara gradualistik berdampak pada terpolanya informasi propaganda; politik ekonomi, dan dalam masyarakat tradisional seperti Indonesia terjadi apa yang kita kenal dengan distorsi informasi, karena secara umum bahwa informasi yang go global adalah menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantarnya, karena kita tidak siap dengan bahasa Inggris, maka cenderung terjadi distorsi informasi dan selalu menjadi komoditas politik dalam pergaulan internasional.

- Individu pada saat ini cenderung berorientasi global dan sangat berpengaruh terhadap Investasi, industri dan penggunaan teknologi informasi, sehingga apapun keinginan mereka dengan tehnologi informasi yang berkembang pesat, individu telah mampu membuat pasar global, salah satu contoh konkret adalah sosok individu Soros yang memiliki pengaruh dalam transaksi dollars dunia, karena dia memiliki akses yang besar untuk pasar uang dunia. Dapat kita bayangkan, apa jadinya ekonomi dunia, jika banyak individu tidak peduli dengan peradaban manusia dan hanya mementingkan usahanya. Beruntung kita masih memiliki sosok Bill Gates yang secara individu telah membangun peradaban computer dunia dengan mikrosoftnya, meskipun pada pertengahan tahun 2008 dia mengundurkan diri dari dunia microsofnya dan saat ini merubah haluan menjadi pekerja social sebagai Dermawan dengan sebuah yayasan social yang langsung dipimpinnya.

Keempat I dengan sendirinya telah membentuk pasar mereka sendiri sementara negara bangsa tidak lagi harus memainkan peran sebagai pembuat pasar (market making role), sehingga 4 tersebut dalam jangka panjang dapat juga membentuk Negara Kawasan, indikator ini dianggap membuat hancurnya negara bangsa, serta membawa pengaruh pada nilai budaya tertentu, sehingga prediksi Samuel Huntington bahwa suatu saat negara bangsa hancur bukan karena idiologi dan politik melainkan disebabkan aspek kebudayaan. Beberapa contoh negara kawasan : Wales ; San Diego/Tijuana ; Hongkong/Cina Selatan ; Silicon Valley/Bay Area di California. Tokyo dengan wilayah Osaka dan Kansai serta Segitiga Emas Singapura, Johor (negara bagian selatan Malasya) dan di Indonesia, meskipun bukan negara federasi tetapi ada wilayah yang dapat dikelompokkan seperti negara kawasan yaitu Kepulauan Riau termasuk Batam sebagai zona bebas pajak yang besar (dekat dengan akses ekonomi global ). a. Pendidikan Jawaban Tantangan abad 21Masalah yang lahir dari agregat keempat aspek global; investasi, industri, informasi dan individu tersebut pada masa mendatang tergantung bagaimana kita mengelola manusia masa kini seperti diutarakan Durkheim. Dengan SDM yang baik setidaknya peradaban masa depan memiliki watak yang tidak egois dan mampu menjaga keseimbangan ekosistem alam, manusia dan lingkungan, serta kerjasama antar manusia yang harmonis dalam persaingan global. Itulah sebabnya dalam dialog abad 21 tercetuslah pandangan dan kepedulian para pemikir pendidikan dunia dalam organisasi PBB (UNESCO) dengan menetapkan 4 (empat) kontrak : 1) kontrak bumi, untuk menjaga keeimbangan alam dan ekosistemnya, 2) Kontrak budaya yang berkait dengan peradaban manusia seperti bahasa, kesusastraan dan pendidikan masyarakatnya, 3) Kontrak sosial yang berisikan masalah HAM, demokrasi, persamaan gender terutama kaum ibu sehingga terjamin masa depan anak-anak sebagai generasi muda penerus kehidupan negara bangsa; 4) serta kontak etika dalam setiap item transaksi antar negara. Keempat konsep tersebut oleh Roberto Carnio memerlukan adanya lifelong education for all and curriculum for 21st century, yang didasarkan pada empat pilar pendidikan yang digariskan oleh UNESCO dalam konsep : learning to be (agar manusia tanpa melihat asal-usulnya mampu dan mau belajar dari setiap peristiwa kehidupan sebagai dinamika kehidupan social kemasyarakatan dan berusaha mandiri sebagai manusia yang utuh secara rohaniah dan jasmaniah). learning to know ( manusia harus mampu melihat situasi dan kondisi dan mampu memahami makna kehidupan melalui pengenalan atas kondisi alam dan sekitarnya), learning to do (jika manusia sudah mampu mandiri dalam mengatasi setiap berbagai masalah serta mengetahui apa yang patut dan layak dikerjakannya atas sebuah kondisi yang dihadapinya, maka selanjutnya manusia harus berusaha berbuat sesuai kapasitasnya), learning to live together (kemampuan dan perbuatan akan berarti jika dapat dirasakan semua orang, sehingga apa yang kita miliki, ketahui dan pelajari bukan untuk kita saja tetapi selayaknya berguna bagi manusia lainnya).

b. Dampak Negatif Ekonomi GlobalPara pemimpin dunia menyadari bahwa terjadinya globalisasi di segala bidang bukanlah harus dihindari namun harus dikelola untuk membangun kesejahteraan manusia dengan memperhatikan norma-norma kehidupan manusia yang sesuai dengan alam dan lingkungan hidup. Mengapa hal ini menjadi kekawatiran masyarakat dunia, karena di beberapa belahan dunia ini telah terjadi penindasan antar manusia untuk mempertahankan sektor ekonomi di wilayah masing-masing dan cenderung terjadi kekerasan antara manusia sehingga memperlakukan manusia sebagai budak semata yang berujung pada perlakuan kekerasan (anarkisme). Pada aspek lingkungan adalah terjadinya penebangan hutan yang tidak seimbang di negara-negara berkembang khususnya di Asia dalam rangka membuka lahan industri baru yang berdampak negatif terjadinya longsor, banjir bandang dan pembukaan lahan industri dengan membakar hutan, sehingga mengekspor kabut asap yang melintas antar negara seperti dari Indonesia ke Malaysia dan Singapura, termasuk juga panas global akibat tembusnya ozon di atmosfir, dan yang sangat fatal adalah hampir punahnya hewan penghuni hutan sehingga rusaknya tatanan ekosistem dan lingkungan alam sekitar.

Semua dampak negatif tersebut karena adanya keserakahan manusia dalam pemanfaatan bumi untuk pembangunan ekonomi. Lemahnya kontrol tersebut karena egosentrisme yang sangat dominan dalam setiap tindakan manusia, sehingga terjadi peperangan antara negara bangsa, kesenjangan perkembangan manusia di belahan dunia ini ; ada negara miskin dengan penduduk yang kurang gizi, sebaliknya ada negara kaya dan maju yang terkadang menganggap rendah negara-negara miskin dengan dalih isu demokratisasi, pelanggaran HAM, isu lingkungan, dsb sehingga dengan dalih tersebut negara-negara terbelakang cenderung lambat berkembang dan maju. Kondisi sosial ini tidak perlu terjadi bila saja setiap manusia mau mengenal apa tujuan hidupnya, di sinilah perlu adanya filsafat pendidikan sebagai cara pandang kehidupan, bukankah pendidikan adalah proses kehidupan (Tilaar). Dalam kacamata Bronowski bahwa manusia pada dasarnya memiliki tingkatan yang lebih dari malaikat, di samping berwujud secara pisik bahwa manusia juga diberi kuasa oleh Tuhan pikiran/jiwa dengan roh kehidupan sehingga bisa mengelola kehidupan secara pisik, sedangkan malaikat tidak berwujud. Dengan kemampuan psikis dan pisik tersebut, maka manusia dituntut juga untuk menjaga keseimbangan hidupnya dalam mengelola peraban manusia di dunia ini. Disinilah perlu ada keharusan terhadap aspek pendidikan masa kini yang mampu mempersiapkan (transisi) kehidupan masa depan dengan tetap memperhatikan tatanan sosial yang ada sesuai peradaban manusia (Durkheim).

c. Learning mengenai pendidikan abad 21Terkadang kelangsungan hidup manusia sebagai kelompok masyarakat terancam oleh berbagai masalah yang tidak bisa diduga datangnya, untuk itu diperlukan suatu kemampuan untuk bisa membaca tanda-tanda zaman serta menentukan mana masalah yang tidak bisa dihindari dan mana masalah yang menjadi tantangan masa depan. Tetapi dari setiap masalah yang terpenting adalah bagaimana kita mampu mengeliminer melalui pendekatan pendidikan. Jika kita tidak berusaha memecahkannya, itu berarti bencana bagi kita dan anak didik pada masa mendatang, sumber masalah tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa hal seperti : Revolusi industri : yang merembet pada masalah pelanggaran hak sipil, penggunaan alat elektronik yang tidak terkontrol dan masalah obat-obat terlarang yang meracuni generasi muda Populasi penduduk : akibat kelahiran yang tidak seimbang, aborsi, pemukiman kumuh, lahan, dan masalah pasokan makanan dan air minum yang terbatas Dampak kemajuan Iptek: polusi udara, pencemaran air, limbah, frekuensi radio yang tak terbendung, masalah megapolis, kebisingan pesawat supersonik, lalu lintas dan masalah siapa saya dan masalah lain secara keseluruhan, Masalah Internasional ; bom, terorisme, perang, utang luar negeri, kerjasama wilayah pertahanan, dsb. semuanya terkonsentrasi dalam kerjasama antar bangsa. Guru dan sekolah Tumpukan masalah di atas adalah penyakit mental yang hanya bisa diperbaiki dengan proses pendidikan. Untuk itu dibutuhkan peranan guru yang profesional dan berdedikasi serta didukung sekolah atau lembaga pendidikan yang baik, meskipun ada anggapan sekolah kurang berpengaruh dalam pembangunan pendidikan dunia global di abad 21. Pendidikan akan berhasil disusun, jika menyentuh karakteristik terpenting dari inteligensia dan persepsi emosi, kelihatannya susah tetapi itulah yang benar. Karena reformasi pendidikan hanya bisa dinilai bila pikiran disusun secara sederhana sehingga bisa masuk ke dalam pendidikan umum atau dalam masyarakat. Oleh karenanya pendidikan tidak dijadikan sebagai utopia atau idaman yang hanya memandang masa depan, untuk mengatasi ketegangan, merancang dan membangun masa depan saja, tetapi pendidikan haruslah sebagai proses kehidupan untuk belajar sepanjang hayat, sehingga kita mampu merumuskan strategi-strategi pembaharuan (reformasi) melalui pergaulan internasional yang dimulai dari bagian terkecil komunitas masyarakat global khususnya di daerah pedesaan.

Perlunya paguyupan local ke suatu masyarakat dunia adalah akibat populasi dan revolusi industri sebagai akibat kemajuan iptek yang sangat cepat sehingga planet bumi semakin penuh sesak, disinilah perlu penciptaan komunikasi universal dengan pemahaman belajar hidup bersama (living together), artinya apapun yang terjadi dalam masyarakat di belahan dunia ini perlu ada kohesi social ke partisipasi demokratis. Jika masyarakat dunia sudah sampai pada kematangan pendidikan, maka segala bentuk penindasan dan pengucilan antar bangsa dalam peradaban masa depan dapat dieleminir. Seperti dikatakan Robert A Dahl dalam bahwa demokrasi mengayomi perbedaan-perbedaan pendapat pada tempat dan ruang yang berbeda; seperti halnya dalam dunia pendidikan yang mampu merealisasikan ide-ide filsafat untuk pembinaan manusia untuk mampu melahirkan ilmu pendidikan, sebab setiap orang punya filsafat (buah pikir) berbeda dan ini harus diakomodasi dengan memberi kebebasan mengemukakan pendapat. Adanya demokrasi dalam pendidikan, dapat memberikan partisipasi masyarakat.

Ekonomi dan pendidikanFaktor ekonomi adalah respect atas kebutuhan lahiriah manusia. Pendidikan ekonomi negara agraris dan industrri cenderung bersifat mandiri sedangkan negara industri cenderung melahirkan respek yang bervariasi. Tingkat pertumbuhan ekonomi atau kesejahteraan masyarakat akan berpengaruh simultan dengan perkembangan kemajuan pendidikannya sehingga terbentuklah struktur kelas sosioekonomi, ada yang makmur, ada kelas menengah dan miskin. Demokrasi akan menghapus perbedaan kelas dan dominasi kelompok sehingga pendidikan menjadi milik bersama dan untuk kesejahteraan bersama. Inilah perlu disadari oleh pemerhati pendidikan. Dalam persepektif aliran interpretatif bahwa yang dicetuskan Bernstein bahwa fungsi pendidikan adalah mengajarkan berbagai peran dalam masyarakat melalui program-program dan menghilangkan berbagai bias budaya dan kelas-kelas sosial yang membedakan kelompok elit dan kelompok yang miskin.

Pertumbuhan ekonomi hendaknya diarahkan pada pembangunan manusia, sehingga dapat mengatasi ketidakadilan di bidang ekonomi dan ketidakmerataan pembangunan ekonomi dunia, dan diperoleh kemajuan yang berarti dalam pembangunan manusia khususnya dalam aspek pendidikan manusia. Sehingga dengan empat buah pilar pendidikan (learning to be, learning to do, learning to know dan learning to live together), generasi muda masa depan akan dapat mengetahui, berbuat dari keterampilan kepada kompetensi, selanjutnya belajar untuk mampu hidup bersama dengan orang di luar dirinya, dengan demikian akan tercipta manusia yang seutuhnya atau menjadi orang, kalau di Indonesia disebut manusia seutuhnya adalah manusia yang memiliki jatidiri Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 45, jika menyimpang dari jatidirinya maka Indonesia masa depan akan diambang kehancuran. Bukankah filsafat pendidikan kebangsaan adalah tergambar dari tujuan negara bangsa didirikan? jawabannya adalah pada kurikulum pendidikan yang ada dalam proses pembelajaran sebagai bagian dari proses pendidikan nasional secara berkelanjutan. Untuk itu prinsip pendidikan adalah belajar sepanjang hayat dan aplikasinya kita harus mampu menumbuhkan sinergi di masyarakat. Kondisi tersebut hanya terwujud jika demokratisasi kehidupan berjalan harmonis sejalan dengan kemajuan pendidikan masyarakat yang lebih baik.

Pertanyaan dasar mengapa kita disebut manusia adalah karena kita diberi Tuhan roh kehidupan dengan berwujud sehingga kita memiliki jiwa yang didasari atas keyakinan dari dalam diri kita (relijius) untuk bisa berbuat lebih dibanding manusia lainnya. Keyakinan tersebut kemudian tumbuh dan berkembang menuju masa depan yang lebih baik. Hanya dengan pendidikan kemudian kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Adanya peniliaian baik dan buruk menciptakan apa yang kita kenal dengan sebuah perbedaan. Oleh karenanya manusia yang berfilsafat adalah manusia yang bercita-cita untuk mencari kemajuan dan menjawab semua tantangan kebutuhan lahiriah manusia.

Pendidikan sebagai sebuah proses kehidupan dapat merubah peradaban manusia yang kemudian melahirkan ide-ide brilian sesuai gegenstand manusianya. Dua tokoh yang digambarkan oleh Robert Kiyosaki tentang buah pikir yang dihasilkan Ayah Miskin dan Ayah Kaya terhadap seorang anak adalah konstelasi pendidikan masa depan, yang semuanya akan tergantung pada kemajaun individu, artinya jika individu mau hidup lebih kaya, maka harus ada sebuah filsafat hidup atau cita-cita sejak usia dini.

Konsep Kiyosaki cenderung mengartikan pendidikan sebagai masalah tehnis, yang seolah-olah bisa ditentukan hanya dengan memperhatikan kemauan saja dan tidak perlu mengandalkan pertolongan orang lain (Karl Marx) yang mengajarkan tentang perjuangan kelas. Aliran pendidikan seperti ini hanya akan menjadikan manusia robot yang kurang memperhatikan nila-nilai kependidikan sebagai modal dasar pengembangan moral. Misalkan saja, kalau seorang manusia memandang manusia lain hanya dalam aspek profit oriented, maka akan terjadi perbudakan si kaya terhadap si miskin. Di samping itu pola pembelajaran yang ditawarkan juga lebih bersifat kapitalis. Anak didik diajarkan untuk terus menerus menghasilkan uang. Dikawatirkan apa jadinya seorang anak kalau berteman hanya didasarkan imbal jasa dalam setiap transaksi social yang dilakukan dalam komunitasnya, apakah mungkin ada kepedulian dalam tipe manusia yang kapitalis tersebut. Prinsip dasar yang kita harus pegang bahwa tidak semua harta yang kita miliki dapat memberikan kepastian atas kemajuan ilmu yang kita miliki melainkan diperlukan sebuah keyakinan untuk bisa meraih sebuah masa depan dengan mengedepankan budipekerti sehingga kita mampu menempatkan diri dalam pergaulan dengan manusia lainnnya.

Kiyosaki dalam cerita dua ayah yang miskin dan kaya memberikan suatu gambaran bahwa buah pikir manusia tidak berarti kalau tidak menghasilkan uang secara pisik. Artinya seseorang bersekolah sampai tingkat doctor sekalipun belum tentu dapat hidup kaya, hal ini lumrah saja tergantung kaya apa yang dimaksud. Kalau kaya ilmu sudah tentu ayah miskin adalah lebih unggul daripada ayah kaya, tetapi persoalannya apakah ilmu yang dimiki dapat bermanfaat untuk masyarakat luas dan apakah si kaya karena menghasilkan uang dengan mudah dapat langsung pintar? semua ini tergantung setiap manusia menyikapinya, sebab seperti dikatakan Tilaar bahwa pendidikan adalah proses kehidupan, sehingga semua masalah kehidupan adalah tantangan pendidikan baik secara formal di sekolah maupun non formal di masyarakat.

Pendidikan juga mengajarkan kita untuk bisa hidup bersama dengan manusia lainnnya, kalau dikaitkan dengan ayah kaya tersebut, adakah rasa kebersamaan dalam dirinya? Karena dia menganggap hidup dapat dilakukan dengan reformasi diri secara biologis. Kalaupun Bill Gates menjadi kaya raya bukan karena pendidikan formal yang dimilikinya, namun setidaknya adalah kemampuan manajerial yang telah tertalenta dalam dirinya sebagai manusia ciptaan Tuhan. Justru itulah apa yang kita kenal dengan kreatifitas dalam diri manusia. Persepsi pendidikan yang dibawa Kiyosaki sangat sulit diterima masyarakat yang relijiusnya kental dengan pemahaman sectarian. Atau bisa jadi apa yang dilakuakn ayah kaya tersebut dapat merusak psikis anak sejak usia dini karena diracuni oleh filsafat yang beraliran materialisme. Di mana segala sesuatu dikur dari nilai tukar yang dimiliki anak manusia.

Prinsip hidup bahwa orang kaya tidak bekerja untuk uang adalah gambaran kemampuan manajerial seseorang, dan kemudian dikembangkan lagi dengan konsep pembelajaran perlunya kita menabung untuk keperluan masa depan adalah aspek dasar filsafat pendidikan. Kita ketahui bahwa produk pendidikan akan terlihat pada usia 16 sampai 30 tahun pada saat anak didik mengalami masa romansanya. Sehingga diperlukan pendidikan anak sejak usia dini. Asumsinya bahwa pendidikan yang kita lakukan pada kini adalah gambaran pendidikan masa mendatang. Jika kita berpikir tentang hasil pendidikan secara instant maka yang terjadi adalah anomali pendidikan dalam paradigmanya seperti adanya pemalsuan izazah serta menjamurnya jual beli gelar hanya untuk peningkatan status social. Apresiasi terhadap pemikiran ayah yang kaya yang mengajurkan melek financial juga memunculkan semangat kewirausahaan dalam menghadapi dunia yang penuh dengan tantangan finasial pada masa depan. Kita dituntut untuk aktif memperjuangkan hidup masa depan dengan menyusun perencanaan keuangan masa depan.

Yang dapat dicerna dari konsep melek financial adalah pengajaran terhadap sebuah perencanaan hidup masa depan dengan tetap memperhatikan asset (hasil kerja) yang kita miliki. Setidaknya kita diajarkan untuk tidak mencari utangan hanya karena ketidakmampuan kita. Itu sebabnya ada anekdot bahwa orang malas selalu mencari-cari utangan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Pada akhirnya aliran Kiyosaki ini akan menciptakan kemampuan anak didik yang mampu membaca kebutuhan pasar sehingga mampu mendirikan usaha mandiri dan mampu menutupi semua kebutuhan hidupnya Hal lain yang ditanamkan oleh Kiyosaki bahwa kalau kita kaya maka kita perlu memberikan sebagain dari yang kita dapat untuk orang lain. Wujudnya adalah pemberian pajak, meskipun pada masa lalu pajak diarahkan untuk kompensasi pada orang-orang miskin. Tetapi kalau orang miskin cenderung disubsidi juga membuat budaya malas dalam masyarakat tertentu. Namun dalam konteks pendidikan moral pemberian bantuan kepada orang miskin adalah sangat mulia. Tetapi dalam pandangan Kiyosaki dalam bayangan Ayah kaya, hal tersebut tidak dapat dibenarkan, karena akan menciptakan orang tetap miskin.

Secara konstitusi bahwa pembayaan pajak adalah kewajiban semua warganegara, dan pajak tidaklah dibebankan kepada orang kaya saja. Persoalan dasar di Indonesia pada pemerintahan masa lalu kurang memperhatikan pajak sebagai sumber pendapatan, akibatnya pembangunan yang dijalankan disandarkan pada utang. Pendidikan ketika itu belum tersentuh, terlihat pada kecilnya anggaran pendidikan. Sehingga apa yang terjadi masa kini adalah produk pendidikan masa lampau.

Hal kontradiksi dari nilai pendidikan yang diungkapkan Kiyosaki adalah apakah talenta setiap manusia sama diberi Tuhan, tentu tidak, sehingga perlu peningkatan pikiran dari institusi pendidikan, apakah manusia bisa hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain, juga tidak, apakah dengan kita punya uang yang banyak kita bisa secara gradual dikatakan bermoral ? juga tidak. Lantas apa yang dapat diatrik sebagai pelajaran dari Kiyosaki. Konsep Ayah miskin dan ayah kaya mengajarkan kita untuk hidup menjadi orang (learning to be) bukan (learning to have). Kalau kita jadi manusia yang utuh kita akan tetap eksis tetapi kalau hanya memiliki, maka ketika tidak memiliki akan luntur rasa kemanusiaan kita. Mana yang perlu kita miliki to be atau to have? Berpulang pada kemauan kita.3. Pentingnya Pendidikan Bagi Masa Depan Berbicara tentang pendidikan kita semua pasti sudah tahu bahwa betapa pentingnya hal tersebut.Pendidikan,kemampuan,pengetahuan merupakan salah satu modal yang kita miliki untuk hidup di zaman yang serba sulit ini.Mengapa dikatakan demikian?Kita tentu sudah bisa menjawabnya,apa hal pertama yang dilihat bila kita ingin mengajukan surat lamaran perkerjaan?Apa yang kita butuhkan ketika ingin memulai suatu bisnis atau usaha?Tentu saja pendidikan,kemampuan,wawasan dan pengetahuanlah yang kita butuhkan.Di dalam bangku pendidikan banyak sekali hal yang kita dapatkan.Tetapi entah mengapa banyak sekali warga di Indonesia ini yang tidak mengenyam bangku pendidikan sebagaimana mestinya,khususnya di daerah-daerah terpencil di sekitar wilayah Indonesia ini.Mungkin karena memang mereka mempunyai jalan pikiran yang sempit atau mungkin juga karena otak mereka tidak mampu untuk mengikuti pelajaran di bangku pendidikan tersebut.Jadi factor ekonomi bukan penyebab utamanya. Saya tinggal di sebuah daerah yang,sebut saja daerah itu daerah A.Dan daerah A itu sebut saja terletak di Kota B.Mungkin bila kita bandingkan dengan wilayah lain di sekitar kota B tempat tinggal saya in termasuk daerah yang cukup terpencil dan masih dianggap terbelakang.Di daerah ini pula saya menemukan berbagai macam masalah mengenai pendidikan.Khususmya di lingkungan tempat saya tinggal tepatnya banyak sekali anak-anak yang tidak bersekolah.Rata-rata mereka mengakhiri pendidikannya di bangku sekolah dasar atau SLTP.Mungkin ada sekitar 23% dari mereka yang lulus dari sekolah lanjutan tingkat pertama,18% dari mereka yang sedang duduk di bangku SLTA atau yang lulus dari SLTA,9% yang duduk di bangku kuliah dan sisanya hanya lulus dari sekolah dasar saja.Ini semua merupakan masalah bagi dunia pendidikan di negeri kita tercinta ini mengingat pemerintah tekah mencanagkan program pendidikan 9tahun. Saya juga menemukan beberapa factor penyebab dari masalah-masalah tersebut yang terjadi di lingkungan tempay saya tinggal.Faktor-faktor tersebut adalah : 1. Banyak sekali anak muda disini yang mempunyai jalan pikiran dan anggapan yang aneh.Salah satunya yaitu seorang teman saya disini pernah berkata kepada saya seperti ini,Kamu buat apa Val sekolah tinggi-tinggi?aku mah males banget,liat aja tuh si C dia lulusan sma tapi sampai sekarang masih nganggur padahal umurnya udah 22. JAlan pemikiran seperti ini sudah tentu sangat salah sekali,karena nasib manusia itu masing-masing sangat berbeda.Nasib manusia juga di tentukan oleh usaha dari manusia itu sendiri. 2. BAnyak sekali kepala rumah tangga disini yang mempunyai istri lebih dari satu.Tetapi ironisnya mata pencaharian kepala keluarga tersebut jauh dari layak.Bayangkan saja bila seorang tukang becak mempunyai istri lebih dari 1??Berapa sih penghasilan tukanh becak itu dalam sehari?Apa cukup untuk menghidupi 2 orang istri?Mungkin untuk memberi makan saja sudah sulit apalagi untuk memberikan pendidikan kepada anak-anaknya?sangat mustahil. 3. Tidak mampunya otak mereka intuk mengikuti pelajaran yang di berikan di bangku pendidikan tersebut.Seorang teman saya pernah berkata kepada saya seperti iniAduh otak gue ga kuat deh kalo belajar kaya gini aja gue udah puyeng bbanget apalagi kuliah ya?? .Dan akhirnya teman saya tersebut mengakhiri pendidikannya di kelas 1STM.Padahal keluarganya cukup mampu menyekolahkan anaknya bahkan hingga ke bangku kuliah mungkin. Beberapa factor di atas merupakan sedikit penyebab mengapa masyarakat di lingkungan saya tinggal tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Padahal bila kita lihat pemerintah kita sudah membuat program pendidikan gratis,tetapi masih banyak sekali masyarakat kita yang tidak duduk di bangku sekolah.Berbagai kendalapun kerap kali bermunculan seperti biaya untuk membeli buku,membeli seragam dan perlengkapan sekolah yang lainnya.Tidak sedikit pula para orang tua mereka yang lebih menginginkan anaknya itu berkerja mencari uang daripada bersekolah.Bayangkan saja kita pasti sering melihat anak-anak kecil usia 5-9th mengamen atau meminta-minta di sarana-sarana transportasi umum atau I tenpat-tempat umum.jadi apalagi yang seharusnya dilakukan pemerintah kita agar warga-warganya mendapatkan pendidikan yang layak?? Di bagian yang terakhir ini saya akan menceritakan sebuah kisah yang menunjukan bukti bahwa pendidikan itu memang penting sekali dan pendidikan itu terbukti dapat mengangkat harkat dan martabat bagi keluarga.Saya mempunyai seorang teman yang bernama Risma melati Lukman.Risma dulu pernah bercerita kepada saya bahwa keadaan keluarganya dulu itu tidak seperti ini.Dulu kehidupannya itu sangat tidak berkecukupan.Ibunya itu hanya berjualan sayur gabus pucung di daerah di sekitar GOR Kota B.Kalau tidak prcaya mungkin tempat berjualam itu masih ada tempatnya bernama WARUNG SAYUR GABUS PUCUNG IBU LUKMAN,Begitu jelasnya.Risma itu mempunyai kakak,dia itu pintar dekali dan berhasil masuk ke salah satu sekolag tinggi kedinasan di Indonesisa ini.Lalu setelah kakaknya lulus lihat??dia berhasil mendapatkan pekerjaan dengan posisi yang sangat enak dan sekarang kehidupan merekapun berubah.Hidup mereka sekarang sudah lebih Dari cukup materi DLL.Mereka mempunyai 2 buah mobil,rumah mewah,DLL.Risma sendiri sekarang berhasil masuk juga di salah satu sekolah tinggi kedinasan di Indonesia ini. Itu semua yang tadi di gambarkan di atas merupakan sedikit pandangan mengenai pentingnya pendidikan bagi kehidupan,pendidikan sebagai modal pegangan hidup kita.Karena pendidikan,pengetahuan.wawasan dan kemampuanlah yang akan membawa kita menuju kesuksesan.Tapi tidak kita pungkiri juga bahwa di Negara ini masih banyak sekali masalah-masalah yang menyangkut dunia pendidikan kita

Bab IVPenutupKesimpilan Dalam dunia ini kita tidak akan terlepas dengan pendidikan meskipun kita tidak bersekolah. Pendidikan ini ada dimana-mana seperti penelitian social, bagaimana meskipun kita mendapatkan pendidikan dari orang lain tanpa sekolah itu hal yang penting, tapi kalau kita belajar disekolah dan disatukan dengan pekerjaan luar sekolah itu menjadi hal istimewa.

Pendidika merupakan salah satu bentuk untuk menentukan berhasil dan tidaknya kita dalam belajar dan menentukan masa depan kita seperti apa, jadi untuk mendapatkan masa depan yang cerahkita harus berpendidikan dan disertai akhlak.

Saran-saranJangan pernah meremehkan pendidikan, apa itu pendidikan social, agama karena hal tersebut adalah suatu hal menentukan bahwa kita seperti apa. Apakah mendapatkan masa depan yang cerah atau sebaliknya. Kita harus terus belajar dan jangan pernah putus asa dalam mencari ilmu karena hidup kita taakan berarti tanpa dengan ilmu dan akhlak

DAFTAR PUSTAKA- Nanang Fattah, Dr. Landasan managemen pendidikan, PT. Remaja Rasda Karya , Bandung, 1996

- Sumardi, S.Pd.I. Guru Madrasah Ibtidaiyah Ar-Risalah, wawancara. Kopedi, 3 Agustus 2011

- Fuad Ihsan, H.Dasar-dasar Kependidikan, Ringka Cipta, Jakarta, 2010

- Azhar Aazyumardi, Esei-esei Intelektual muslim dan pendidikan islam, PT. Logus Wawancara Ilmu, Jakarta, 1999

- Indra Kusuma Daien Amir, Drs. Pengantar Ilmu Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya.

- Supriyoto, KH, Dr, Prof, Mpd. Konfigurasi Politik Pendidikan Nasional, Pusaka Fatima, Yogyakarta, 2007

- Amunir Muhdi Ali, Konfigurasi Politik Pendidikan Nasional, Pustaka Fahima, Yogyakarta, 2007

BIOGRAFIA. Identitas Biografi1. Nama Lengkap :Muhammad Anies Ar.

2. Jenis Kelamin :Laki-Laki

3. Tempat, Tanggal/Lahir : Sumenep, 10 November 1995

4. Alamat : Rombiya Timur

B. Pengalaman Pendidikan

1. Randhalatul Athfal Ar-Risalah tahun 2002 s/d 2003

2. Madrasah Ibtidaiyah Ar-Risalah tahun 2003 s/d 2009

3. Sekolah menengah utama(SMP) Ar-Risalah Tahun 2009 s/d sekarang.

C. Pengalaman Organisasi

1. Seksi Apresiasi (OSIS)

2. Berpatisipasi dalam: LKPP Se-Jawa Timur

3. Berpatisipasi dalam: LKPP Se-Madura

4. Berpatisipasi dalam: LKPP Se-Kecamatan

5. Bedah novel Se-Jawa Timur

Diposkan oleh Muhammad Anis di 01.33 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=799304515155895033&postID=850776008742427152&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=799304515155895033&postID=850776008742427152&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=799304515155895033&postID=850776008742427152&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookBeranda

Langganan: Entri (Atom)

Arsip Blog

HYPERLINK "http://anzpaulwalker007.blogspot.com/search?updated-min=2012-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00-08:00&max-results=1" 2012 (1)

HYPERLINK "http://anzpaulwalker007.blogspot.com/2012_11_01_archive.html" November (1)

PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI MASA DEPANMengenai Saya

Muhammad Anis Lihat profil lengkapku

Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.

Pentingnya Pendidikan

Jumat, 05 Oktober 2012

Pendidikan Masa Depan

PENDIDIKAN MASA DEPAN

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat.Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

Tujuan pendidikan yang kita harapkan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pendidikan harus mampu mempersiapkan warga negara agar dapat berperan aktif dalam seluruh lapangan kehidupan, cerdas, aktif, kreatif, terampil, jujur, berdisiplin dan bermoral tinggi, demokratis, dan toleran dengan mengutamakan persatuan bangsa dan bukannya perpecahan.Mempertimbangkan pendidikan anak-anak sama dengan mempersiapkan generasi yang akan datang. Hati seorang anak bagaikan sebuah plat fotografik yang tidak bergambar apa-apa, siap merefleksikan semua yang ditampakkan padanya.Empat pilar pendidikan sekarang dan masa depan yang dicanangkan oleh UNESCO yang perlu dikembangkan oleh lembaga pendidikan formal, yaitu: (1) learning to Know (belajar untuk mengetahui), (2) learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu) dalam hal ini kita dituntut untuk terampil dalam melakukan sesuatu, (3) learning to be (belajar untuk menjadi seseorang), dan (4) learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama).Dalam rangka merealisasikan `learning to know`, Guru seyogyanya berfungsi sebagai fasilitator. Di samping itu guru dituntut untuk dapat berperan sebagai teman sejawat dalam berdialog dengan siswa dalam mengembangkan penguasaan pengetahuan maupun ilmu tertentu.Learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu) akan bisa berjalan jika sekolah memfasilitasi siswa untuk mengaktualisasikan keterampilan yang dimilikinya, serta bakat dan minatnya. Walaupun bakat dan minat anak banyak dipengaruhi unsur keturunan namun tumbuh berkembangnya bakat dan minat tergantung pada lingkungannya. Keterampilan dapat digunakan untuk menopang kehidupan seseorang bahkan keterampilan lebih dominan daripada penguasaan pengetahuan dalam mendukung keberhasilan kehidupan seseorang.Pendidikan yang diterapkan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau kebutuhan dari daerah tempat dilangsungkan pendidikan. Unsur muatan lokal yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan daerah setempat.learning to be (belajar untuk menjadi seseorang) erat hubungannya dengan bakat dan minat, perkembangan fisik dan kejiwaan, tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya. Bagi anak yang agresif, proses pengembangan diri akan berjalan bila diberi kesempatan cukup luas untuk berkreasi. Sebaliknya bagi anak yang pasif, peran guru dan guru sebagai pengarah sekaligus fasilitator sangat dibutuhkan untuk pengembangan diri siswa secara maksimal.Kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima (take and give), perlu ditumbuhkembangkan. Kondisi seperti ini memungkinkan terjadinya proses learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama). Penerapan pilar keempat ini dirasakan makin penting dalam era globalisasi/era persaingan global. Perlu pemupukkan sikap saling pengertian antar ras, suku, dan agama agar tidak menimbulkan berbagai pertentangan yang bersumber pada hal-hal tersebut.Dengan demikian, tuntutan pendidikan sekarang dan masa depan harus diarahkan pada peningkatan kualitas kemampuan intelektual dan profesional serta sikap, kepribadian dan moral manusia Indonesia pada umumnya. Dengan kemampuan dan sikap manusia Indonesia yang demikian diharapkan dapat mendudukkan diri secara bermartabat di masyarakat dunia di era globalisasi ini.

[1] Kamus besar lengkap bahasa Indonesia.

[2] Dr. Nanang Fattah, Landasan Management Pendidikan (Bandung; PT. Remaja Rosda Karya 1996. Hal 4.

[3] Sumardi SPd.I

[4] Dr. Nanang Fattah landasan managemen pendidikan C.PT

[5] H.Fuad Ihsan, Dasar-dasar kependidikan

[6] Azyumard Azra

[7] Ibid.

[8] Drs. Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya, usaha nasional) Hal. 39

[9] Ibid, hal. 40-41

[10] Ibid, hal 41

[11] Ibid,Hal 41- 42

[12] Ibid, Hal 42

[13] Ibid, Hal 43

[14] Ibid, Hal 44

[15] Prof. Dr. Haki Supriadi, M.pd. konfigurasi politik pendidikan masyarakat (yokyakarta pustaka fahiwa) Hal. 35-115

[16] Ali Muhdi Amir, Konfigurasi politik pendidikan nasional (yokyakarta pustaka fahiwa. 2007) hal. 18

[17] Ibid, hal. 19